PERHITUNGAN EPID

27
Ukuran-Ukuran Dasar Dalam Epidemiologi MITHA KARTIKA DARA 12029001 II.A

Transcript of PERHITUNGAN EPID

Page 1: PERHITUNGAN EPID

Ukuran-Ukuran Dasar Dalam Epidemiologi

MITHA KARTIKA DARA

12029001

II.A

Page 2: PERHITUNGAN EPID

1. Rasio- Dapat dinyatakan dalam a/b

- Berguna untuk pembandingan

- Contoh ukuran yang menggunakan rasioSex ratio

Dependency ratio

Rasio bidan per penduduk

Rasio puskesmas per penduduk

A. Perhitungan Frekuensi Penyakit

Page 3: PERHITUNGAN EPID

2. Proporsi / Persentase

• Menyatakan besar relatif suatu kelompok terhadap total semua kelompok

• Untuk dua kelompok a dan b, proporsi a= a/(a+b) atau persentase a = a/(a+b) x 100%

Misal : Proporsi kematian karena DHF adalah jumlah yang mati karena DHF dibagi jumlah seluruh kematian

Page 4: PERHITUNGAN EPID

3. Rate

• Besarnya peristiwa yang terjadi terhadap jumlah keseluruhan penduduk dimana peristiwa itu berlangsung dalam suatu batas waktu tertentu

• Memasukkan unsur waktu dalam perhitungan rasio maupun proporsi

• Contoh:– CDR (crude death rate)– CBR (crude birth rate)– RNI (rate of natural increase)

Page 5: PERHITUNGAN EPID

Rate

1000hun tengah tapopulasi

setahun dalam hidupkelahiran NCBR

1000hun tengah tapopulasi

setahun dalamkematian NCDR

CDRCBRRNI

Page 6: PERHITUNGAN EPID

B. Ukuran Morbiditas

1. Insidensi

Jumlah kejadian/penyakit (kasus baru) pada kelompok pddk tertentu dlm suatu kurun waktu tertentu

Page 7: PERHITUNGAN EPID

Pada penyakit menular tertentu dengan masa tunas yg pendek dapat dihitung attack rate (angka serangan), misal pada wabah atau Kejadian Luar Biasa (KLB) yg biasanya berlangsung tidak terlalu lama (beberapa hari atau minggu saja).

Page 8: PERHITUNGAN EPID

2. Prevalensi

a. Point prevalence, jlh seluruh penderita (lama+baru) yg ada pada suatu saat tertentu

Page 9: PERHITUNGAN EPID

b. Periode prevalence, jlh seluruh penderita (lama+baru) yg ada pada suatu periode tertentu

Page 10: PERHITUNGAN EPID

Manfaat ukuran insidensi

1. Angka insidensi dapat digunakan untuk mengukur angka kejadian penyakit. Perubahan angka insidensi dapat menunjukkan adanya perubahan faktor2 penyebab penyakit, yaitu fluktuasi alamiah dan adanya program pencegahan.

2. Dalam penelitian epidemiologi sebab akibat3. Perbandingan antara berbagai populasi dengan

pemamapan yg berbeda4. Untuk mengukur besarnya risiko determinan

tertentu

Page 11: PERHITUNGAN EPID

Manfaat ukuran prevalensi

1. Menggambarkan tingkat keberhasilan program pemberantasan penyakit

2. Penyusunan perencanaan pelayanan kesehatan, misal obat, tenaga, ruangan

3. Menyatakan banyaknya kasus yg dapat didiagnosis

Page 12: PERHITUNGAN EPID

C. Ukuran Mortalitas

1. Crude Death Rate (CDR)

Angka kematian kasar adalah jumlah kematian yg dicatat selama satu tahun per 1000 penduduk di pertengahan tahun yg sama

AKK/CDR = Jmh kematian yg dicatat dlm thn kalender X 1000Jlh seluruh pddk pertengahan thn yg sama

Page 13: PERHITUNGAN EPID

2. Age Specific Death Rate (ASDR)

Jmlh kematian pada kelompok umur tertentu

tertentu selama satu tahun

Jmlh penduduk golongan umur tersebut pada

pertengahan tahun yg sama

/ 1000

• Bisa interval 5 tahunan atau• Kelompok umur khusus spt : neonatus, bayi,

balita, usia sekolah, dewasa, usia lanjut, dll.

Page 14: PERHITUNGAN EPID

A. Infant mortality rate (IMR)

Examples for age spesific death rates:

Jmlh kematian bayi selama satu tahun

Jmlh bayi lahir hidup di area yg sama dan tahun yg sama/ 1000

Tinggi rendahnya IMR berkaitan dengan

1. Penyakit infeksi yg dapat dicegah dgn imunisasi

2. Diare yg dapat menyebabkan dehidrasi

3. Personal higiene dan sanitasi lingkungan yg kurang memadai, serta sosial ekonomi rendah

4. Gizi buruk dan daya tahan tubuh yg menurun

Page 15: PERHITUNGAN EPID

B. Perinatal mortality rate (PMR)

Examples for age spesific death rates:

Jmlh kematian janin pada kehamilan 28 mgg atau lebih +

jumlah kematian bayi < 7 hari selama satu tahun

Jmlh bayi lahir hidup di area yg sama dan tahun yg sama

/ 1000

Tinggi rendahnya PMR berkaitan dengan

1. Banyaknya bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)

2. Status gizi ibu dan bayi

3. Keadaan sosial ekonomi

4. Penyakit infeksi terutama ISPA

5. Pertolongan persalinan

Page 16: PERHITUNGAN EPID

C. Neonatal mortality rate (NMR)

Examples for age spesific death rates:

Jmlh kematian bayi berumur < 28 hari selama satu tahun

Jmlh bayi lahir hidup di area yg sama dan tahun yg sama/ 1000

Tinggi rendahnya NMR berguna untuk mengetahui :

1. Tinggi randahnya usaha perawatan antenatal/ selama kehamilan dan post natal/perawatan bayi setelah lahir

2. Program imunisasi

3. Pertolongan persalinan

4. Penyakit infeksi terutama ISPA

Page 17: PERHITUNGAN EPID

D. Post Neonatal mortality rate (PNMR)

Examples for age spesific death rates:

Jmlh kematian bayi berumur > 28 hari sampai 1 tahun

selama satu tahun

Jmlh bayi lahir hidup di area yg sama dan tahun yg sama

/ 1000

Tinggi rendahnya PNMR berkaitan dengan :

1. Penyakit infeksi yang sebenarnya dapat dicegah dengan imunisasi

2. Diare yg mengakibatkan dehidrasi

3. Lingkungan dan higiene sanitasi yg kurang memadai

4. Gizi buruk dan penurunan daya tahan tubuh

Page 18: PERHITUNGAN EPID

E. Angka Kematian Balita (Akaba)

Examples for age spesific death rates:

Jmlh kematian balita dalam 1 tahun

Jmlh balita di area yg sama dan tahun yg sama/ 1000

Tinggi rendahnya Akaba berkaitan dengan :

1. Program pelayanan kesehatan

2. Program imunisasi

3. Program perbaikan gizi

4. Tingkat pendidikan, keadaan sosial ekonomi, dll

Page 19: PERHITUNGAN EPID

Tinggi rendahnya MMR berkaitan dengan

Examples for age spesific death rates:

F. Maternal Mortality Rate (MMR)

Jmlh kematian ibu karena kehamilan, persalinan dan

masa nifas selama satu tahun

Jmlh kelahiran hidup pada tahun dan wilayah yg sama

/ 100 000

1. Keadaan sosial ekonomi

2. Kesehatan ibu selama hamil, bersalin dan nifas

3. Pelayanan kesehatan terhadap ibu

4. Pertolongan persalinan dan perawatan masa nifas

Page 20: PERHITUNGAN EPID

3. Cause Specific Mortality Rate (CSMR)

Jmlh kematian karena sebab penyakit tertentu

selama satu tahun

Jmlh penduduk pada pertengahan tahun yg sama

/ 100000

Jumlahnya sangat kecil dibandingkan jumlah penduduk

Maka digunakan konstanta 100.000 untuk menghindari angka desimal

Page 21: PERHITUNGAN EPID

Lebih menunjukkan keganasan penyakit

tersebut pada kondisi atau lingkungan

tertentu

Seperti kematian saat Kejadian Luar Biasa

(KLB) penyakit tertentu

Jmlh kematian karena penyebab penyakit tertentu

dlm suatu lingkungan dan kurun waktu tertentu

Jmlh penderita penyakit tsb dlm lingkungan dan kurun

waktu yg sama

/ 1 000

4. Case Fatality Rate (CFR)

Page 22: PERHITUNGAN EPID

D. Ukuran Fertilitas

1. Crude Birth Rate (CBR)Angka kelahiran kasar adalah jumlah kelahiran yg dicatat selama satu tahun per 1000 penduduk di pertengahan tahun yg sama

Jmlh kelahiran hidup selama satu tahun

Jmlh penduduk pada pertengahan tahun yg sama/ 1000

Page 23: PERHITUNGAN EPID

2. Age Specific Birth Rate (ASBR)Jumlah kelahiran hidup oleh ibu pada golongan umur tertentu yg dicatat selama satu tahun per 1000 penduduk wanita golongan umur tertentu pada pertengahan tahun yg sama

Jmlh kelahiran hidup oleh ibu golongan umur

tertentu selama satu tahun

Jmlh penduduk wanita golongan umur tertentu

pada pertengahan tahun yg sama

/ 1000

Page 24: PERHITUNGAN EPID

E. Ukuran RisikoRisiko dapat diartikan sebagai derajad ketidakpastian

Risiko = 0 Ada kepastian suatu peristiwa tidak akan terjadi

Risiko = 1Terdapat kepastian bahwa suatu peristiwa pasti akan terjadi

Besarnya risiko untuk terkena penyakit dapat dibandingkan dengan menghitung besarnya insidensi suatu penyakit antara orang yg terpapar dgn faktor penyebab penyakit tsb dgn yg tidak terpapar

Page 25: PERHITUNGAN EPID

1. Risiko Atribut (Attribute Risk/AR)

• Selisih angka insidensi antara kelompok terpapar dgn tidak terpapar

• Dianggap sbg akibat pemaparan oleh faktor penyebab penyakit (atribut)

Cth : Hubungan antara merokok dgn kanker paru

Dari 100 perokok berat 5 menderita ca paru besar risiko = 5/100 = 0,05

Dari 100 bukan perokok 2 menderita ca paru besar risiko = 2/100 = 0,02

Risiko Atribut = 0,05 – 0,02 = 0,03 3% insidensi ca paru disebabkan oleh kebiasaan merokok

Page 26: PERHITUNGAN EPID

2. Risiko Relatif (Risk Ratio/RR)

• Menghitung rasio antara 2 kelompok• Membandingkan insidensi antara kelompok terpapar dgn

yg tidak terpapar

Cth : Hubungan antara merokok dgn kanker prostat

Dari 1000 perokok 90 menderita ca prostat

Dari 1000 bukan perokok 30 menderita ca prostat

Page 27: PERHITUNGAN EPID

3. Odds Ratio (OR)

• Pada penelitian retrospektif perhitungan risiko relatif hanya berdasarkan perkiraan saja yg disebut odds ratio.

• Yg dibandingkan bukan angka insidensi tetapi pemaparan

Cth : Hubungan antara merokok dgn kanker prostat

Dari 1000 perokok 90 menderita ca prostat

Dari 1000 bukan perokok 30 menderita ca prostat