Post on 07-Jan-2023
HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DAN PERILAKU
KONSUMTIF PADA REMAJA
DI YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi ( S. Psi. )
Program Studi Psikologi
Disusun :
Tony Hermawan Yudha Satriya
NIM
NIRM : 990051121705120097
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008
: 999114100
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya susun ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
imana layaknya sebuah karya ilmiah.
Yogyakarta, 18 Desember 2007
Penulis,
kutipan dan daftar pustaka, sebaga
Tony Hermawan Yudha Satriya
MOTTO
Sebenarnya, Al Quran itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat
Kami kecuali orang-orang yang zalim. (QS. Al-Ankabut: 49)
seluruh hal pada-Nya yang sangat bijaksana
an harapan pada tali rahmat-Nya
u pada-Nya. Bila kamu merasa demikian,
ini dari mata hati & batinmu.
Dan dengan begitu akan terasa ringan atas dirimu
bila ditimpa musibah,... ”.
- Rizal Ibrahim -
” Serahkanlah
dan kita gantungk
dan dengan taubatm
maka hilanglah dunia
LEMBAR UJUAN PUBLIKASI KARYA IL NGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya ahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Tony Hermawan Yudha Satriya Nomor Mahasiswa : 999114100 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
niversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
ARA HARGA DIRI DAN PERILAKU KONSUMTIF
ADA REMAJA DI YOGYAKARTA ”
eserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan epada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, engalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau edia lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya aupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penu Demikian pernyataan ini yang Dibua P Yang menyatakan
PERNYATAAN PERSETMIAH UNTUK KEPENTI
m
U ” HUBUNGAN ANT
P
Bkm
mm
lis.
saya buat dengan sebenarnya.
t di Yogyakarta
ada tanggal : 12 Maret 2008
( Tony Hermawan Yudha Satriya )
PERSEMBAHAN
Kakak-kakakku terkasih,..yang telah memberikan arti kebijaksanaan dalam hidupku,..
Karya sederhana ini kupersembahkan teruntuk : Dia Di atas sana yang selalu menjaga & yang telah memberiku kesempatan ke-II,..
Ayahanda & Ibunda tercinta,..semoga menjadi kebanggaan.
terima kasih.
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji dan Syukur kepada Tuhan atas curahan berkat dan kasihNya yang
limpah sehingga penelitian dan penyume sunan skripsi dengan judul: “Hubungan
ters
Psikologi ( S. Psi ) pada Program Studi Psikologi Universitas Sanata Dharma
pih
me
harma dan Ibu Sylvia C.M.Y.M., S.Psi, M.Si selaku
dalam
2.
3.
si.
Antara Harga Diri dan Perilaku Konsumtif Pada Remaja Di Yogyakarta” dapat
elesaikan guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Yogyakarta.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam proses penyusunan skripsi
ini tidak terlepas dari dukungan, dorongan, maupun bimbingan dari berbagai
ak, baik secara langsung maupun tak langsung. Oleh karena itu, penulis ingin
nyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Bapak P. Eddy Suhartanto, S.Psi, M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Sanata D
Ketua Program Studi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta, yang telah memberikan kemudahan dan kesempatan
penyusunan skripsi ini..
Ibu Tanti Arini., S.Psi, M.Psi selaku dosen Pembimbing Akademik dan
Pembimbing Skripsi yang telah sabar serta bersedia meluangkan waktu untuk
memberikan bimbingan, petunjuk, masukan dan keramahannya yang sangat
berharga selama penyusunan skripsi.
Ibu Tanti Arini., S.Psi, M.Psi, Bapak P. Eddy Suhartanto, S.Psi, M.Si,
Kristiana Dewayani S. PSi, M. Si selaku dosen Penguji Dosen Penguji skrip
4. Seluruh staf dosen pengampu di Fakultas Psikologi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta yang tak bisa penulis sebutkan satu – persatu, terima
kasih atas ilmu yang telah diberikan. Semoga semakin berkualitas dan total
dalam membimbing mahasiswanya.
Mbak Nanik, Mas Gandung dan Pak Giek, yang telah banyak membantu
dalam proses administrasi ke-“sekretariat”-an Fakultas Psikologi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
5.
Workstation”.
7. Kep
unda tercinta atas doa dan kesabarannya kepada penulis
sampai pada saat ini.
9. Kakak-kakakku terkasih di Mojokerto dan di Depo
dukungan materi, doa serta kepercayaannya selama ini kepada ananda.
10. Kakak-kakakku di Yogyakarta,..tempat dimana aku tinggal; mba QQ dan mas
Wawan (terima kasih atas semua dukungan moriil / material yang telah diberi
serta wejangan-wejangan bijaksananya kepada penulis selama jauh dari
kampung halaman). Mas Joko “Beng2” ,..terima kasih buat pinjaman Jupie Z-
nya (akhirnya..anton lulus juga mas!hehe). Buat si kecil Arro “Dhu-dhut”
yang dulu suka gangguin plus minta gendong melulu,..sekarang om dah bisa
gendong Arro seharian (tapi jangan suka ompolin kasur om lagi yak,hehe).
6. Para karyawan dan karyawati Perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang
telah membantu mempermudah dalam pencarian referensi di “
ala Sekolah SMU Angkasa Adisutjipto Yogyakarta, Bapak dan Ibu guru
Bimbingan Penyuluhan serta para siswa-siswi yang telah membantu
terlaksananya penelitian. Tanpa partisipasi kalian, skripsi ini tidak ada artinya.
8. Ayahanda dan Ib
k,..terima kasih atas semua
11. Sobat-sobatku; Andi “Gondhe ing lagi??), Cahyo “Mr. Idealis”
+ Shanty, Vincent “Bemo”, Nanto, Deni, Tessa, Rani, Zhe, Dian, Adi, Uni,
s” (kapan manc
Ika, Achie, Lina, Yuyun, Astie (kapan kita bisa curhat lagi??), Della
“Ddung”,..hidup memang penuh pilihan (jangan sampai kamu menyesalinya
kemudian!!). Teman satu kontrakan; Frans “Pejuang cinta”,..makasih buat
pinjaman komputer plus printernya ya. Teman KKNku,.Lori, Asthu, Dina,
Astria, Haryana, Ika, Leny serta Theo.
12. Temen-temen angkatan ’99 yang lain, temen-temenku yang dulu dan semua
yang tak bisa aku sebutkan satu persatu disini..Terima Kasih.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, penulis menerima segala bentuk saran dan kritik dari berbagai pihak
demi kesempurnaan tulisan ini. Atas segala perhatiannya penulis mengucapkan
banyak terima kasih.
Yogyakarta, Februari 2008
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………....i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ………………………………….ii
HALAMA PENGESAHAN …………………………………………………...iii N
N
N
N
CAPA TE
AB I.
.
.
AB II.
2. Tugas-tugas Perkembangan Remaja ….………………………....9
B. Perilaku Konsumtif Remaja ……………………………………....11
HALAMA PERNYATAAN KEASLIAN ….………………………………….iv
HALAMA MOTTO………… ………………………………………………….v
HALAMA PERSEMBAHAN………………………………………………….vi
U N RIMAKASIH ……………………………………………………..vii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………...x
DAFTAR TABEL ………………………………………………………………xiv
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………….xv
ABSTRAK ……………………………………………………………………...xvi
ABSTRACT ……………………………………………………………………..xvii
B PENDAHULUAN ……………………………………………………...1
A. Latar Belakang Masalah …………………………………………....1
B Tujuan Penelitian ………………………………………………......7
C Manfaat Penelitian ………………………………………………....7
B LANDASAN TEORI …………………………………………………..8
A. Remaja ……………………………………………………………...8
1. Pengertian Remaja ………………………………………………8
. Perilaku Konsumtif Pada Remaja …………………………….....11
2. Aspek-aspek Perilaku Konsumtif………………………………...12
. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumtif Remaja..15
1
3
. H
22
.
AB III.
1.
2.
.
C arga Diri ……………………………….………………………….19
1. Pengertian Harga Diri ……………………………….………....19
2. Ciri-ciri Harga Diri …………………………………...…….......20
3. Aspek - Aspek Harga Diri ……………………………………...
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Diri ………………...24
5. Harga Diri pada Remaja ………………………………………..26
D Hubungan Antara Harga Diri dengan Perilaku
Konsumtif pada Remaja …………………………………………..28
E. Hipotesis …………………………………………………………..31
B METODE PENELITIAN ……………………………………………..32
A. Jenis Penelitian …………………………………………………….32
B. Identifikasi Variabel Penelitian ………………………………..…..32
C. Definisi Operasional Variabel Penelitian …………………….……33
Harga Diri ……………………………………………………....33
Perilaku Konsumtif ………………………………………….…33
D Subyek Penelitian ……………………………...………………….34
E. Metode Pengumpulan Data……………………………………..…35
1.Skala Harga Diri ………………………………………………...36
2. Skala Perilaku Konsumtif ……………………………………...38
F Validitas dan Reliabilitas ………………………………………....40 .
3. Reliabilitas …………………………………………………….. 41
G. Metode Analisis Data ……………………………………………..41
AB IV. PELAKSANAAN, ANALISIS DATA, HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN …………………………………………….………..43
A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian ……………………….43
1. Orientasi Kancah ……………………………………………….43
2. Persiapan Penelitian …………………………………………...44
B. Laporan Pelaksanaan Penelitian …………………………………...44
1. Validitas dan Reliabilitas Skala Harga Diri …………………...45
2. Validitas dan Reliabilitas Skala Perilaku Konsumtif ………….46
C. Hasil Penelitian …………………………………………………….47
1. Uji Asumsi ……………………………………………………..47
a. Uji Normalitas ………………………………………………47
b. Uji Linieritas ………………………………………………..48
2. Uji Hipotesis ……………………………………………………48
D. Pembahasan …………………………………………………….....49
AB V. PENUTUP……………………………………………………………..52
A. Kesimpulan ……………………………………………………….52
B. Saran …………………………………………………….………..52
1. Validitas ……………………………………………………….40
2. Seleksi Item ………………………………………………….....40
B
B
1. Bagi Lembaga Pendididkan Terkait ……………………………52
2. Bagi Remaja …………………………………………………....52
3. Bagi Peneliti lain ……………………………………………….53
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………...54
DAFTAR TABEL
Tabel Hala 1. Tabel Kisi-Kisi Harga Diri (Sebelum Uji Coba)...................................... 37 2. Tabel Kisi-Kisi S mtif (Sebelum Uji Coba)……….. 39 3. Data Subjek Menurut Usia dan Jenis Kelamin……………………………. 44
4. Distribusi A
5. Distribusi Aitem Skala Perilaku Konsumtif ............................................ 46
6. Distribusi Normal Variabel Harga Diri dan Perilaku Konsumtif ... ... ... ..48
man
kala Perilaku Konsu
item Valid dan Gugur Skala Harga Diri ...............................45
DAFT RAN
LAMPIRAN 2 Uji Asumsi
u Konsumtif
LAMPIRAN 5. Surat Keterangan Penelitian
AR LAMPI
LAMPIRAN 1. Analisis Butir
a. Uji Normalitas
b. Uji Linieritas
LAMPIRAN 3. Uji Hipotesis
LAMPIRAN 4. Data Penelitian
a. Skala Harga Diri
b. Skala Perilak
ABSTRAK
Tony Hermawan Yudha Satriya (2008). Hubungan Antara Harga Diri Dan Perilaku Konsumtif Pada Remaja Di Yogyakarta. Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
maka semakin tinggi perilaku konsumtif.
Tujuan penelitian ini untuk menguji ada tidaknya hubungan antara harga diri dengan perilaku konsumtif pada remaja. Subjek penelitian adalah siswa-siswi kelas satu dan kelas dua SMU Angkasa Adisutjipto Yogyakarta sebanyak 120 orang. Penelitian ini menggunakan skala model likert yang terdiri dari Skala Harga Diri dan Skala Perilaku Konsumtif. Hipotesis penelitian ini adalah ada korelasi negatif antara harga diri dengan perilaku konsumtif pada remaja. Metode analisis data menggunakan teknik analisis korelasi product moment. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa ada korelasi negatif yang signifikan antara perilaku konsumtif dengan harga diri pada remaja. Artinya, semakin tinggi harga diri, maka semakin rendah perilaku konsumtif dan semakin rendah harga diri,
ABSTRACT
Tony Hermawan Yudha Satriya (2008). Relationships Between Self Esteem And Consumptive Behavior Teenager In Yogyakarta. Faculty of Psychology Sanata Dharma University
Yogyakarta.
This research is aimed to analyze the existence of relation between self esteem and consumptif behavior. The subject research are 120 students Senior High School of the “SMU Angkasa Adisutjipto” at Yogyakarta. This research used Likert scale for self esteem scale and consumptive behavior scale. The hypothesis of this research is that a negative correlation between self esteem and teenager consumptive behavior. The statistic metod used Correlation analyze from Pearson. From the result the research can be conclution that is a negative significant correlation between self esteem and consumptive behavior teenager. This means, more highest of the self esteem, the consumptive behavior more lower and more lowest of the self esteem, more highest the consumptive behavior.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Dewasa ini berbagai macam produk ditawarkan kepada konsumen.
Produk-produk tersebut bukan hanya barang yang dapat memenuhi kebutuhan
konsumen, tetapi juga produk yang dapat memuaskan kesenangan konsumen.
Kebutuhan dan keinginan manusia yang tidak terbatas dapat mengakibatkan
seseorang mengkonsumsi suatu barang atau jasa guna memenuhi kebutuhan
hidupnya amat secara berlebihan. Sehingga hal ini akan cenderung mendorong
seseorang untuk mengkonsumsi suatu barang secara terus-menerus yang
cenderung meningkat. Keadaan semacam inilah yang secara tak langsung akan
membentuk kecenderungan berperilaku konsumtif pada seseorang.
Seseorang dikatakan memiliki kecenderungan berperilaku konsumtif
adalah bila orang tersebut membeli suatu barang maupun jasa di luar
kebutuhannya yang rasional, sebab pembelian tidak lagi didasarkan pada faktor
kebutuhan semata, melainkan sudah pada taraf keinginan yang berlebihan
(Rosyid, 1997). Pendapat senada juga disampaikan oleh Lubis (1987) yang
menyatakan bahwa perilaku konsumtif adalah suatu perilaku membeli yang tidak
lagi didasarkan pada pertimbangan yang rasional, melainkan karena adanya
keinginan yang sudah mencapai taraf yang sudah tidak rasional lagi.
Perilaku konsumtif dalam pandangan ekonomi adalah gaya hidup yang
lebih mengutamakan keinginan untuk mengkonsumsi suatu barang atau jasa
secara berlebihan. Sifat ini cenderung mengabaikan faktor pendapatan maupun
ketersediaan sumber daya ekonomi seseorang yang seharusnya mampu menjadi
bahan pertimbangan seseorang sebelum melakukan tindakan konsumsi. (Taryadi,
2007). Adapun salah satu ciri dari perilaku konsumtif adalah bila seseorang
mengkonsumsi suatu produk bukan karena alasan kegunaan (utility), tetapi lebih
berat pada adanya pertimbangan citra (image) yang melekat pada produk tersebut.
Suatu produk bukan lagi dilihat dari fungsi subtansialnya, tetapi lebih ditekankan
kelompok
pada makna yang melekat pada produk tersebut (http://www.penulislepas.com,
2006). Gejala perilaku konsumtif di Indonesia pada mulanya berasal dari
masyarakat perkotaan yang mengkonsumsi lebih dari 1/3 pendapatan nasional.
Mereka gemar berbelanja, memiliki mobil mewah, bergaya hidup glamour serta
mengkonsumsi berbagai macam komoditi sekunder maupun tersier seperti
membeli apartemen mewah, handphone, barang-baranng kosmetik, pakaian dan
entertainment (Srifatun dan Djawa, 1999). Indikator adanya perilaku konsumtif
yang lebih digerakkan oleh gaya hidup mewah juga tercermin dari meningkatnya
pengguna internet dari hanya 4,5 juta orang pada tahun 2002 menjadi 33 juta
orang pada tahun 2006, meningkatnya jumlah mobil, meningkatnya belanja
produk barang-barang eletronik serta bahkan juga belanja makanan anjing dan
kucing. Selain itu juga adanya konsumsi minuman ringan, rokok, kosmetik,
toiletries maupun juga belanja untuk rekreasi (Sanhadi, 2006).
Priodadi (1998) menyatakan bahwa salah satu masyarakat potensial yang
dijadikan sasaran pasar terbesar dalam menunjukkan perilaku konsumtif adalah
remaja. Loudon dan Bitta (1984) mengatakan bahwa remaja adalah
yang berorientasi konsumtif, karena pada kelompok ini suka mencoba hal-hal
yang dianggap baru. Hal ini juga didukung adanya sifat dari dalam diri remaja itu
sendiri yang suka menonjolkan diri yang mengakibatkan remaja selalu ada
motivasi serta keinginan untuk membeli suatu barang yang sedang model. Monks
(1989) dalam pendapatnya menyatakan bahwa konsumen remaja mempunyai
keinginan membeli yang sangat tinggi seperti halnya dalam berpakaian,
berdandan, gaya rambut, tingkah laku maupun kesenangan musik.
Perilaku konsumtif dapat menjadi masalah ketika kecenderungan yang
sebenarnya wajar pada remaja ini dilakukan secara berlebihan. Pepatah “lebih
besar pasak daripada tiang” berlaku di sini. Terkadang apa yang dituntut oleh
remaja berada di luar kemampuan orang tuanya sebagai sumber dana. Dalam hal
ini, perilaku tadi telah menimbulkan masalah ekonomi pada keluarganya. Masalah
yang lebih besar dapat terjadi bila perolehan sumber dana itu dilakukan oleh para
remaja dengan segala macam cara yang tidak sehat. Pada akhirnya perilaku
konsumtif bukan saja memiliki dampak ekonomi, tapi juga dampak psikologis,
sosial bahkan etika (Tambunan dalam http://www.e-psikologi.com, 2001). Kania
berpendapat bahwa secara logika, perilaku konsumtif tanpa didukung dana yang
memadai (baca: pendapatan orang tua) dapat membuat remaja melakukan
berbagai cara untuk memenuhi hasratnya. Remaja juga tak segan masuk terlibat
perbuatan kriminal seperti memalak, menipu dan mencuri. Sementara beberapa
remaja putri, rela menyerahkan diri berbuat asusila demi materi untuk keperluan
konsumtif dirinya. Gaya hidup seperti itu cukup dekat mengantarkan siswa
kepada geng pecandu narkoba (http://saungwali.wordpress.com, 2006).
Berdasarkan observasi atau pengamatan yang dilakukan oleh peneliti pada
saat ini yang cenderung menunjukkan adanya gejala atau tanda-tanda perilaku
konsumtif pada remaja SMU di kota Yogyakarta dapat terlihat dari berganti-ganti
nti dalam
http://wrm-indonesia.org, 2006). Sri Hartati (2006) mengemukakan bahwa
fenomena ABG (Anak Baru Gede) yang sudah melek merek hanyalah salah satu
contoh dari gaya hidup yang cenderung konsumtif, seperti juga merayakan ultah
di hotel, menikmati segelas cokelat panas di kafe, atau bahkan sekedar nongkrong
di mall.
menterjemahkan nilai-nilai yang diyakininya. Mereka akan membeli dan
Handphone beserta aksesorisnya, memiliki berbagai bentuk alat tulis, memakai
sepatu yang bermerk, mencoba berbagai potongan rambut yang sedang trend,
pemasangan aksesoris kendaraan bermotor, dan membeli stiker-stiker lalu
ditempel pada kendaraan bermotor secara berlebihan dll. Perilaku konsumtif juga
mudah terpicu dalam penggunaan HP (handphone). Begitu seringnya muncul
jenis HP baru, yang tidak hanya menawarkan teknologi yang mutakhir tapi juga
design baru yang disesuaikan dengan selera konsumen, sehingga menarik minat
pengguna untuk gonta-ganti HP. Belum lagi pemborosan pulsa karena adanya
berbagai program yang mengundang pengguna HP untuk berpartisipasi dengan
pulsa premium yang biayanya 10 kali lipat dari pulsa biasa (Wijaya
Erikson seorang tokoh pendekatan psikososial, menyatakan bahwa masa
remaja adalah masa “krisis identitas diri”. Pada masa usia tersebut menurut
Hurlock (1980), remaja akan cenderung mengeksploitasi minat-minat baru,
menguji diri sendiri atas kompetensi-kompetensi baru, serta berusaha
menggunakan produk atau jasa untuk mengekspresikan, memelihara dan
meningkatkan identitas dirinya pada orang lain, karena produk atau jasa
em
an lebih mudah cemas dan
m punyai makna simbolis dan ekspresif (Evans, 1996).
Perilaku konsumtif pada seseorang khususnya remaja kebanyakan
dilakukan karena mereka mempunyai harapan tertentu, misalnya ingin dihargai
(Glock dalam Loudon & Bitta, 1984). Perasaan diri yang berharga atau self
esteem berkaitan dengan perilaku konsumtif. Hal ini dapat dilihat berdasarkan
pendapat dari Sears, Freedman dan Peplau (1992) yang menyatakan bahwa salah
satu faktor internal yang berpengaruh pada salah satu perilaku konsumtif adalah
harga diri, orang-orang yang harga dirinya rendah ak
tidak efektif dalam sosialisasi. Mereka cenderung melakukan perilaku konsumtif
dengan tujuan untuk menghentikan sementara perasaan rendah dirinya yang
merupakan hasil evaluasi individu terhadap dirinya (Hirschman, 1992).
Remaja dengan perilaku membelinya yang cenderung konsumtif tidak
segan-segan mengeluarkan uang untuk diri mereka sendiri. Remaja yang
mempunyai harga diri yang rendah akan cenderung melakukan perilaku konsumtif
guna mempertahankan dirinya di depan teman-temannya. Wilkie (1994)
menyatakan bahwa pada perilaku konsumtif, orang berusaha untuk memiliki
sesuatu yang dapat memberikan dia perasaan senang, bangga, percaya diri,
diterima dan dihargai oleh lingkungan sosialnya. Seseorang akan merasa bangga
jika apa yang ia miliki lebih dari pada orang lain. Mereka juga akan merasa lebih
percaya diri jika ia memiliki sesuatu yang mewah maupun yang dapat
meningkatkan statusnya di mata masyarakat. Hal ini juga dapat meningkatkan
harga dirinya.
Menurut Maslow (Cahyaningsih dan Nuryoko, 1994) harga diri adalah
nama lain dari self esteem yang dimiliki oleh setiap manusia yang mempengaruhi
perilaku sehari-hari. Heatherton dan Vohs (2000) menyatakan bahwa harga diri
merupakan penilaian tentang self yang bersifat individual dan menunjuk pada nilai
erasaan positif atau negatif pada sistem self. Secara umum dapat dikatakan
bahwa harga diri merupakan suatu penghargaan, nilai-nilai, persetujuan serta suka
atau tidak suka pada dirinya sendiri dan biasanya merupakan komponen penilaian
m
Fuhrman (1990) menyatakan bahwa ketika remaja merasakan hal-hal yang
menghargai dirinya, kurang adanya penghargaan tersebut
akan menjadikan remaja esuaian diri terhadap
lain itu, munculmya perasaan negatif pada remaja juga akan
n
yang memiliki
a merupakan indikasi bahwa ia kurang percaya diri. Hal ini
(1980) yang menyatakan bahwa seseorang
terdorong menjadi konsumtif karena ia tidak yakin pada dirinya sendiri atau tidak
percaya diri, insecure serta mempunyai harga diri yang rendah akan cenderung
membeli produk yang mempunyai arti simbolik yang dianggap mampu
menaikkan harga dirinya. Dengan menggunakan jenis produk maupun merk-merk
tertentu, remaja bertujuan ingin memperlihatkan sesuatu yang dapat dibanggakan
p
dalam empresentasikan dirinya secara menyeluruh.
negatif dan gagal dalam
mengalami kesulitan dalam peny
lingkungan sosial. Se
me yebabkan mereka kurang percaya diri dan rendah diri yang kemudian
menimbulkan adanya perilaku konsumtif. Kecenderungan remaja
perilaku konsumtif bis
diperkuat oleh pendapat Hawkins dkk
dihadapan orang lain atau ingin memperlihatkan status sosialnya sehingga mereka
merasa lebih dihargai (Hirschman, 1992).
Berdasarkan uraian di atas penulis ingin mengetahui apakah ada hubungan
antara harga diri dengan perilaku konsumtif pada remaja, oleh karena itu penulis
ingin meneliti lebih lanjut tentang hubungan antara harga diri dengan perilaku
konsumtif pada remaja khususnya siswa SMU di Yogyakarta.
B. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui
hubungan antara harga diri dengan perilaku konsumtif pada siswa.
C. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat teoritis.
Manfaat teoritis dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah
khasanah ilmu pengetahuan khususnya psikologi perkembangan.
2. Manfaat praktis.
Apabila penelitian ini teruji, maka:
. Bagi siswa diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai hubungan harga
diri dengan perilaku konsumtif.
a
b. Bagi sekolah diharapkan dapat menj an informasi bagi guru bidang studi
maupun wali kelas, khususny enyuluhan untuk membantu
mengarahkan siswa dalam hubungannya harga diri dengan perilaku konsumtif.
adi data d
a petugas bimbingan p
BAB II
LANDASAN TEORI
A. REMAJA
1. Pengertian Remaja
asa yang meliputi adanya proses perkembangan dimana terjadi perubahan-
perubahan dalam hubungannya dengan orang tua, motivasi, serta cita-cita yang
ingin diraih.
orang lain termasuk juga dengan teman-temannya.
Perubahan secara fisik pada remaja dapat ditunjukkan dengan
berkurangnya hubungan antara anak dengan orang tua. Monks (Sumedi, 1989)
Monks (1989) mengatakan bahwa masa remaja secara global berlangsung
antara 12 sapai dengan 21 tahun dengan pembagian sebagai berikut : pada usia 12
– 15 tahun termasuk dalam kategori remaja awal, pada usia 15 – 18 tahun
termasuk dalam kategori remaja pertengahan, dan pada usia 18 – 21 tahun
tergolong pada masa remaja akhir. Pada masa remaja akhir tersebut individu akan
mengalami banyak perubahan, baik secara fisik, sosial maupun emosi. Sedangkan
menurut Ana Freud (Gunarsa, 1986) mengatakan bahwa masa remaja merupakan
suatu m
Perubahan fisik yang terjadi pada masa remaja menurut Monks (1989)
terjadi bila remaja merasa mulai tidak puas dengan keadaan atau kondisi dirinya
sendiri secara fisik sehingga menimbulkan rasa gelisah, seperti terlalu gemuk atau
terlalu pendek. Hal tersebut mampu mempengaruhi pola pergaulan mereka dengan
menyatakan bahwa pada masa ini, remaja mulai berhubungan dengan teman
sebaya
da masa ini kondisi emosi sremaja cenderung kurang stabil,
seh g
mudah nggung atau kesal, serta merasa tertekan. Adapun
ben aja adalah perasaan
tak
1982).
asa
rem
yang d a antara 12 sampai dengan 18 tahun yang ditandai
dengan adanya perubahan secara fisik yang cenderung drastis, perubahan sosial
terh ubahan emosi yang cenderung
kur
serta cenderung mulai membentuk kelompok. Dalam berinteraksi dengan
sesama anggota kelompok, remaja akan di tuntut untuk banyak melakukan
penyesuain diri dengan norma-norma kelompok yang telah terbentuk sebelumnya.
Adanya ketidakmampuan dalam penyesuain diri tersebut mampu menimbulkan
adanya perasaan terasing atau perasaan tersingkir pada remaja.
Sedangkan pada perubahan secara emosional menurut Hurlock (1996) erat
kaitannya dengan penyesuaian terhadap tuntutan maupun harapan sosial yang
baru atau asing. Pa
ing a sering mengalami konflik dengan orang lain maupun orang tua, menjadi
gelisah, mudah tersi
tuk-bentuk emosi lain yang seringkali muncul pada rem
ut, cemas, mudah marah, gembira, sedih serta perasaan iri hati (Mapiare,
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa m
aja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa kedewasaan
imulai pada batasan usi
adap hal-hal baru atau asing serta adanya per
ang stabil sehingga membuat perkembangan remaja menjadi berat.
2. Tugas-tugas Perkembangan Remaja
Havigurst (dalam Hurlock, 1996) menyatakan bahwa tugas perkembangan
remaja adalah tugas yang muncul pada suatu periode tertentu dari kehidupan
individu. Jika individu tersebut berhasil melaksanakan tugas tersebut, maka dapat
menimbulkan rasa bahagia serta mampu membawa individu ke arah keberhasilan
dalam melaksanakan tugas-tugas selanjutnya. Akan tetapi jika gagal dapat
menimbulkan rasa tidak bahagia serta akan mengalami kesulitan dalam
menghadapi tugas-tugas selanjutnya. Tugas-tugas perkembangan remaja tersebut
ntara lain adalah :
a. Mencapai man sebaya baik
a.
f. Mempersiapkan karier ekonomi.
g. Mempersiapkan perkawinan dan keluarga.
h. Memperoleh perangkat nilai dan sistem etis sebagai pegangan untuk
berperilaku dalam pengembangan ideologi.
Dalam menghadapi dan menjalani tugas-tugas perkembangan diatas,
remaja diharapkan mampu menguasai serta melakukan tugas perkembangan
a
hubungan baru yang lebih matang dengan te
pria maupun wanita.
b. Mencapai peran sosial pria atau wanita.
c. Menerima keadaan fisiknya serta mampu menggunakan tubuhnya secara
aktif dan efektif.
d. Mengharapkan dan mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab.
e. Mampu mencapai kemandirian emosional dari orang tua serta dari orang-
orang dewasa lainny
tersebut dengan baik tanpa ada hambatan, sehingga remaja pada tingkat
selanjutnya juga diharapkan akan mampu menghadapi kehidupan sosialnya yang
baru di masyarakat dengan baik pula. Akan tetapi jika remaja mengalami
kegagalan dalam melakukan penyesuaian diri terhadap tugas perkembangan
tersebut, dikhawatirkan akan menyebabkan remaja mengalami gangguan dalam
berperilaku karena berlawanan dengan harapan-harapan serta nilai-nilai sosial
yang telah berlaku di masyarkat, sehingga pada akhirnya remaja akan mengalami
kegagalan dalam menghadapi kehidupan sosial maupun pribadinya.
B. PERILAKU KONSUMTIF REMAJA
Kelompok usia remaja adalah salah satu pangsa pasar yang cukup
potensial bagi produsen. Alasannya antara lain karena pola konsumsi seseorang
cenderung terbentuk pada usia remaja. Secara psikologis mereka masih berada
dalam proses pencarian jati diri serta sangat sensitif terhadap pengaruh dari luar
akibat dari adanya ketidakseimbangan gejolak-gejolak emosi yang sedang mereka
alami (Tambunan, 2001).
Loudon dan Bitta (Rosyid, 1997) menyatakan bahwa remaja adalah
kelompok yang berorientasi konsumtif, karena pada kelompok tersebut mereka
cenderung suka mencoba hal-hal yang dianggap baru. Dan tanpa disadari, hal
tersebut akan dapat mendorong seseorang untuk membeli dan terus membeli
sehingga menyebabkan remaja semakin terjerat dalam perilaku konsumtif. Hal ini
1. Perilaku Konsumtif Pada Remaja
dapat diperkuat dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Reynold (dalam
Lahmanindra, 2006) yang melaporkan bahwa remaja usia 16 sampai dengan 18
nya lebih banyak untuk keperluan yang
menunjang penampilan diri. Adanya kebutuhan atau keinginan untuk diterima dan
menjadi sama derajatnya atau lebih dengan orang lain yang sebaya menyebabkan
remaja selalu mengikuti berbagai atribut-atribut baru yang sedang popular atau
trend. Salah satunya adalah dengan dengan berperilaku konsumtif, seperti :
memakai barang-barang yang baru atau bermerk, memakai kendaran ke sekolah,
pergi ke tempat-tempat mewah guna bersenang-senang atau menghamburkan-
hamburkan uang, misalnya diskotik, restoran, kafe, dll (Lahmanindra, 2006)
yang rasional, melainkan karena adanya
keinginan yang sudah mencapai taraf yang sudah tidak rasional lagi.
Berdasarkan pernyataan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
perilaku konsumtif pada remaja adalah suatu tindakan untuk melakukan konsumsi
tiada batas yang lebih mementingkan faktor keinginan yang cenderung emosional
daripada faktor kebutuhan yang menyebabkan seorang remaja mengeluarkan
banyak uang tanpa didasarkan pada pertimbangan yang rasional dengan tujuan
tahun cenderung membelanjakan uang
Definisi perilaku konsumtif seperti yang telah diungkapkan oleh Rosyid
(1997) pada bab sebelumnya adalah seseorang yang membeli suatu barang
maupun jasa di luar kebutuhannya yang rasional dan pembelian tersebut tidak lagi
didasarkan pada faktor kebutuhan semata, melainkan sudah pada taraf keinginan
yang berlebihan. Pendapat senada juga disampaikan oleh Lubis (1987) yang
menyatakan bahwa perilaku konsumtif adalah suatu perilaku membeli yang tidak
lagi didasarkan pada pertimbangan
untuk perolehan perasaan senang, bangga, percaya diri, diterima dan dihargai oleh
lingkungan sosialnya.
2. Aspek-Aspek Perilaku Konsumtif
Tinarbuko (2006) mengatakan bahwa; remaja yang mengutamakan gaya
bertolak pada felt need saat membeli suatu produk yang ditawarkan
diwujudkan dalam perilaku konsumtif ada
onen, yaitu Activities (aktivitas), Interest (minat), Opinion (opini) atau
disingkat dengan AIO (Reynolds dan Darden dalam Engel, 1994). Aspek-aspek
tersebut antara lain sebagai berikut :
hidup lebih
daripada membeli kebutuhan yang memang diperlukan (real need). Pola gaya
hidup seperti itu mendorong seseorang selalu ingin berlebihan dan cenderung
berperilaku konsumtif, tanpa peduli bagaimana cara mendapatkannya. Hal ini juga
diperkuat dengan pendapat dari beberapa pendapat kaum ekonomi yang
mengatakan bahwa perilaku konsumtif cenderung dikaitkan dengan gaya hidup
yang lebih mengutamakan keinginan untuk mengkonsumsi suatu barang atau jasa
secara berlebihan. Gaya hidup disini didefinisikan sebagai pola dimana orang
hidup dalam menghabiskan waktu serta uang (Engel, 1994). Adapun aspek-aspek
pengukuran gaya hidup seseorang yang
tiga komp
a. Aktivitas
Aktivitas adalah suatu tindakan nyata yang dapat diamati oleh individu.
Perwujudan dari aktifitas dapat dilihat dari kegiatan individu seperti bercakap-
cakap, berbelanja ditoko, bepergian, kegiatan sosial, hiburan dan olahraga. Ansati
(dalam Usahawan, 1999) berpendapat bahwa melalui aktivitas belanja secara terus
menerus yang cenderung konsumtif, manusia dicitrakan telah menemukan
identitas dirinya serta dapat menemukan makna hidupnya yang lebih hakiki tanpa
memperdulikan apakah barang / produk atau jasa yang telah dikonsumsi sesuai
dengan tujuan utama kebutuhan hidupnya.
b. Minat
Minat adalah tingkat kesenangan yang timbul secara khusus dan membuat
orang tersebut memperhatikan terhadap obyek. Secara umum, minat dapat
i pada remaja dalam memiliki sesuatu hal yang
n secara
h respon seseorang terhadap objek secara lisan maupun tulisan
lingkungan sekitar mereka (Rosyid, 1997). Lebih lanjut, Rosyid mengatakan
diartikan sebagai suatu kekuatan dari diri individu yang mampu mendorong,
mempengaruhi atau menyebabkan individu menaruh perhatian pada sesuatu diluar
dirinya secara sadar. Sesuatu itu dapat berupa obyek, situasi, orang lain, aktivitas
atau benda-benda tertentu lainnya (Swastha dan Handoko, 1987). Adanya
dorongan minat yang cukup tingg
tak dapat dikontrol dapat membuat remaja melakukan aktivitas pembelia
berlebihan dan cenderung konsumtif.
c. Opini
Opini adala
terhadap stimulus yang timbul. Stimulus atau situasi tersebut dapat berupa
pendapat sosial, produk, masa yang akan datang, komunitas, olahraga dan
hiburan. Sebagai bagian dari masyarakat yang berorientasi tinggi, remaja semakin
sadar akan produk-produk baru dan bermerk yang dapat meningkatkan simbol
status sosial (baca:harga diri) mereka berdasarkan opini-opini yang terbentuk dari
bahwa pola perilaku diatas semakin diperkuat dengan adanya opini-opini publik
yang kerap muncul pada majalah-majalah remaja, iklan di televisi, radio, poster-
ang cenderung mengeksploitasi gaya hidup
mewah secara mencolok. Tanpa disadari hal tersebut mampu mendorong remaja
untuk terus membeli barang-barang yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan
sehingga dapat membuat remaja semakin terjerat dalam arus perilaku konsumtif
(Rosyid, 1997).
-aspek skala penelitian terhadap
perilaku konsumtif pada remaja.
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumtif Remaja
khusus bagi anggota-anggotanya. Banyak sub-budaya yang
poster maupun pada media lainnya y
Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa
aspek-aspek pengukuran gaya hidup seseorang adalah Activities (aktivitas),
Interest (minat), Opinion (opini) atau disingkat AIO (Reynolds dan Darden dalam
Engel, 1994) dipakai oleh peneliti sebagai aspek
Menurut Hidayati (2000) menyatakan bahwa ada tujuh faktor yang
mempengaruhi kecenderungan perilaku konsumtif pada remaja, yaitu :
a. Faktor budaya
Budaya adalah susunan nilai-nilai atau norma sosial, persepsi serta perilaku
yang dipelajari individu dalam suatu lingkungan masyarakat tempat dimana
individu itu tinggal. Kottler (2000) mengatakan bahwa masing-masing budaya
terdiri dari sub-budaya yang lebih kecil yang memberikan lebih banyak ciri-ciri
serta sosialisasi
membentuk segment pasar penting dan pemasar sering merancang produk atau
Kecenderungan perilaku konsumtif yang mengikuti gaya hidup menurut Lina
dan Rosyid (1997) biasanya banyak dilakukan oleh para remaja karena adanya
dorongan atau hasrat untuk memiliki derajat yang sama dengan teman-temannya
dan biasanya juga ditunjukkan dengan cara mengunjungi Supermall, kafe, Plaza
t lainnya yang mereka anggap keren. Dengan didukung
c. Faktor kelompok referensi
pok dapat mempengaruhi individu
dalam berperilaku konsumtif, hal tersebut terjadi karena adanya kedekatan yang
sangat erat antara mereka yang sifatnya cenderung emosional (Hamidah dalam
Hidayati, 2000).
program pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka.
b. Faktor kelas sosial dan gaya hidup
maupun tempat-tempa
adanya suatu persaingan yang semakin ketat antar individu dalam menonjolkan
diri untuk mendapatkan pengakuan lebih dari orang lain, maka membuat remaja
memiliki kecenderungan berperilaku konsumtif.
Swastha (1984) berpendapat bahwa kelompok referensi mampu mempengaruhi
perilaku seseorang dalam pembeliannya serta sering dijadikan pedoman oleh
konsumen baik tingkah laku fisik maupun mentalnya. Dan biasanya pada setiap
masing-masing kelompok selalu mempunyai pelopor opini yang dapat
mempengaruhi setiap anggotanya dalam membeli sesuatu. Peran setiap anggota
khususnya seorang teman dalam suatu kelom
d. Faktor kepribadian
Kepribadian didefinisikan sebagai pola sifat individu yang dapat menentukan
tanggapan dan cara untuk bertingkah laku terutama bagaimana tingkah lakunya
dapat dijelaskan oleh orang lain dengan cara yang konsisten. Kepribadian remaja
pada tahap tersebut cenderung banyak diliputi perasaan emosional dalam
memandang harga dirinya, sehingga secara tak langsung mampu mempengaruhi
.
.
pat membentuk perilaku yang positif dan
sebaliknya jika harga diri yang ditunjukkan individu rendah maka akan dapat
mempengaruhi konsep dirinya sehingga akan memberikan penilaian serta perilaku
yang negatif, salah satunya adalah perilaku konsumtif yang digunakan sebagai
penunjang dalam meningkatkan harga dirinya.
f. Faktor motivasi
Motif adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan
individu untuk mencapai kegiatan sebagai usaha mencapai suatu tujuan.
Seseorang dalam melakukan sesuatu muncul karena adanya dorongan atau
perilaku konsumtif mereka
e Faktor konsep diri
Konsep diri merupakan cara pandang individu dalam memandang dirinya sendiri.
Turner (dalam Vitriani, 1995) menganggap harga diri sebagai evaluasi diri dari
bermacam-macam jenis atribut yang digunakan seseorang dan disusun oleh
konsep diri. Sejalan dengan pendapat tersebut Gunawan (2003) juga menganggap
bahwa harga diri merupakan salah satu komponen dari konsep diri, apabila harga
diri yang ditunjukkan oleh individu tinggi maka akan dapat membuat konsep
dirinya menjadi baik sehingga da
motivasi dari dalam dirinya guna pemenuhan kebutuhan atau hanya sekedar untuk
memuaskan keinginan sesaat. Tanpa adanya motivasi, maka seseorang tidak akan
sanggup bertindak atau berperilaku. Dan seseorang dapat dikatakan memiliki
ecenderungan berperilaku konsumtif bila individu memiliki dorongan motivasi
yang kuat serta tidak terkontrol dalam melakukan aktivitas yang berkaitan
pembelian suatu barang.
rang sesuka
n harga sebagai pertimbangan utama pembelian.
k
g. Faktor proses belajar
Belajar adalah perubahan perilaku yang relatif lama terjadi sebagai hasil dari
pengalaman-pengalaman proses belajar, karena terjadi adanya interaksi antar
manusia yang pada dasarnya bersifat individual dengan lingkungan tersebut. Ida
(http://www.mail-archive.com, 2006) mengatakan bahwa proses belajar individu
dimulai sejak dini, jika anak tidak bisa belajar memprioritaskan mana kebutuhan
yang lebih penting untuk dibeli dan cenderung membeli barang-ba
hatinya, maka dikhawatirkan pada usia remaja atau dewasa akan dapat
menumbuhkan perilaku konsumtif.
Menurut Sanhadi (2006) dalam pendapatnya menyatakan bahwa bentuk-
bentuk perwujudan dari perilaku konsumtif meliputi: pengkonsumsian barang
yang sebenarnya tidak dibutuhkan, pergi ke tempat hiburan dalam kwantitas yang
tinggi, merek da
Adanya beberapa faktor yang telah dijelaskan di atas maka remaja
berpeluang tinggi untuk menjadi konsumif. Perilaku konsumtif terjadi, karena
hanya menonjolkan kesenangan, kerugian dan keinginan sesaat. Hal ini sangat
sejalan dengan pengertian perilaku konsumtif sendiri yang hanya menonjolkan
kepuasan saja serta mengesampingkan faktor kebutuhan utama mereka terhadap
suatu produk, barang maupun jasa.
C. HARGA DIRI
Pen
ruhi proses berfikir, perasaan,
tujuan hidupnya. Sementara Sari (2004) menyatakan
nerimaan dan perlakuan orang lain terhadap dirinya.
awan (2003) harga diri merupakan komponen yang bersifat
harus mutlak secara hirearkis. Setiap orang memiliki dua kategori kebutuhan dan
1. gertian Harga Diri
Heatherton dan Vosh (2000) mengartikan harga diri sebagai rasa
menyukai dan menghargai diri sendiri dengan berdasar pada hal-hal yang realitas
di mana perasaan ini biasanya akan mempenga
keinginan, nilai maupun
bahwa harga diri merupakan persepsi diri seseorang tentang keberhargaannya
yang diperoleh dari hasil interaksi dengan lingkungan yang berwujud
penghargaan, pe
Menurut Gun
emosional dan merupakan komponen yang sangat penting dalam menentukan
sikap dan kepribadian individu. Harga diri didefinisikan sebagai kecenderungan
untuk memandang diri sendiri sebagai pribadi yang mampu dan memiliki daya
dan upaya dalam menghadapi tantangan-tantangan hidup yang berdasar dan layak
untuk bahagia.
Menurut Maslow (Goble, 2006) harga diri adalah salah satu kebutuhan
dasar manusia yang tersusun secara hirearkis meskipun pemenuhannya tidak
penghargaan, yakni harga diri dan penghargaan dari orang lain. Harga diri
tersebut meliputi kebutuhan akan kepercayaan diri, kompetensi, penguasaan,
emandirian dan kebebasan. Penghargaan dari orang lain
Menurut Coopersmith (Irawati, 1997) ada tiga jenis harga diri yaitu harga
n rendah. Setiap harga diri tersebut memiliki karakteristik
kecukupan, prestasi, k
meliputi prestice, pengakuan, penerimaan, perhatian, kedudukan dan nama baik
serta penghargaan (Maslow dalam Goble, 1992 ).
Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa harga diri
adalah adalah suatu cara penilaian diri sendiri yang mencerminkan sikap
pemberian makna diri dengan menunjukkan seberapa jauh individu merasa
berharga dalam kehidupan lingkungan sekitarnya.
2. Ciri-Ciri Harga Diri
diri tinggi, sedang da
sendiri-sendiri.
a. Harga diri tinggi
Individu yang memiliki harga diri tinggi akan memiliki ciri-ciri yaitu: aktif,
ekspresif, cenderung sukses dalam bidang akademis dan kehidupan sosial, aktif
dalam kegiatan diskusi, mempunyai perhatian yang cukup terhadap lingkungan,
percaya diri, optimis menganggap diri sendiri sebagai orang yang berharga dan
sama baiknya dengan orang lain yang sebaya dengan dirinya serta menghargai
orang lain, dapat mengontrol tindakan-tindakannya terhadap dunia luar di luar
dirinya dan dapat menerima kritik serta perbedaan pendapat dari orang lain,
m kai tugas baru yang menantang dan tidak cepat bingung bila segala
sesuatunya berjalan di luar rencana.
b. Harga diri sedang
Individu yang memiliki harga diri sedang berada diantara harga diri tinggi dan
harga diri rendah, pernyataan diri mereka cenderung positif dan dalam berbagai
hal mendekati ciri-ciri individu dengan
enyu
harga diri tinggi. Ada perbedaan dalam
individu yang mempunyai harga diri sedang
wati,
1997) menyatakan bahwa individu yang mempunyai harga diri sedang
memandang dirinya lebih baik dibanding dengan orang yang mempunyai harga
diri rendah.
bih suka menjadi pendengar dan pengikut, kurang
k, sering melamun dan mudah tersinggung, memandang
yang dapat diharapkan dari dirinya sendiri.
penilaian harga diri, yaitu
menunjukkan keseimbangan dalam menilai diri. Menurut Coopersmith (Ira
c. Harga diri rendah
Individu yang memiliki harga diri rendah memiliki ciri-ciri sebagai berikut: takut
terhadap pendapat yang bertentangan, kurang aktif, merasa terisolir dan tidak
dicintai, dalam aktivitas sosial le
dapat menerima kriti
dirinya sebagai orang yang tidak berharga dan tidak disukai sehingga takut gagal
dalam melakukan hubungan sosial. Tidak yakin terhadap pendapat dan
kemampuan diri sendiri sehingga kurang mampu mengekspresikan diri serta
menganggap ide dan pekerjaan orang lain lebih baik dari dirinya. Merasa bahwa
orang lain tidak memberikan perhatian pada dirinya. Merasa bahwa tidak banyak
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa individu yang
memiliki harga diri yang tinggi akan selalu memperhitungkan perilakunya dan
k. Individu yang mempunyai harga diri
a. Penerimaan diri
iliki individu untuk menyukai
a. Individu yang
em
mempunyai tujuan hidup yang lebih bai
yang sedang penilaian diri mereka lebih baik dari pada individu yang memiliki
harga diri rendah. Individu yang memiliki harga diri rendah cenderung bersikap
pasif dan pesimis dalam kehidupannya.
3. Aspek-Aspek Harga Diri.
Menurut Coopersmith (Irawati, 1997) aspek-aspek harga diri terdiri dari:
Penerimaan diri adalah kemampuan yang dim
dirinya dan menerima dirinya apa adanya dengan segala kekurangan dan
kelebihannya. Individu yang mempunyai penerimaan diri yang baik selalu
menjadi dirinya sendiri dan tidak ingin menjadi orang lain. Individu tidak pernah
merasa rendah diri dengan kekurangan yang ada pada dirinya, sehingga selalu
bangga menjadi dirinya sendiri.
b. Kepercayaan diri
Kepercayaan diri adalah sikap atau perasaan yang dimiliki individu yang yakin
akan kemampuan diri sendiri yang timbul karena adanya sikap positif terhadap
sikap dan kemampuannya sehingga dalam bersikap dan bertindak tidak
terpengaruh oleh orang lain ataupun dengan lingkunganny
m punyai kepercayaan diri akan memiliki sifat berani dan tidak
membandingkan diri serta tidak tergantung dengan orang lain, karena selalu yakin
dengan kemampuan yang dimilikinya.
c. Hubungan interpersonal
Hubungan yang harmonis antara keluarga maupun dengan teman-teman di
lingkungannya. Individu memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan
an maupun masyarakat.
ng sehingga akan mendapat teman
yang banyak.
d. Kemampuan untuk menghadapi lingkungan
Kemampuan yang dimiliki oleh individu dalam beradaptasi dan menghadapi
engalami suatu hambatan.
akan merasa
dihadapinya serta akan cenderung
ertaha
akan selalu dapat membiasakan diri terhadap hal-hal baru, misal
ketika ada masalah ia akan berusaha mencari jalan pemecahan dan malah bukan
lari dari masalah. Individu yang lari dari masalah menunjukkan bahwa individu
merasa tidak mampu menghadapi lingkungannya dengan baik.
orang lain baik hubungannya dengan keluarga, tem
Individu yang mudah bergaul dengan orang lain dan ramah serta bersahabat akan
lebih mudah disukai oleh orang banyak ora
segala perubahan yang terjadi di lingkungannya tanpa m
Individu dengan kemampuan adaptasi yang bagus terhadap lingkungannya akan
merasa setiap orang memberikan dukungan kepadanya. Individu
mampu mengatasi setiap masalah yang
b n menghadapi apapun yang diberikan lingkungan terhadapnya. Selain itu,
individu juga
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek
dari harga diri dapat memberikan sumbangan manfaat serta masukan yang berarti
bagi individu ketika individu sedang menghadapi masalah dan harga diri dapat
diberikan dalam bentuk penerimaan diri, kepercayaan diri, hubungan interpersonal
untuk menghadapi lingkungan. Keempat aspek harga diri
a. Penghargaan , penerimaan, serta perlakuan yang diperoleh dari orang lain
yang signifikan dalam hidupnya.
lock (2000) ada lima faktor yang mempengaruhi harga diri
a. Faktor fisik
Sears (1994) menyatakan bahwa rasa suka seseorang terhadap orang lain berawal
dari daya tarik fisik. Individu yang memiliki daya tarik fisik lebih besar
kemungkinan dapat diterima dalam lingkungan sosial dan pada situasi tertentu
akan lebih besar kemungkinannya untuk mendapatkan bantuan dari orang lain,
dan kemampuan
Coopersmith (Irawati, 1997) tersebut dipakai oleh peneliti sebagai aspek-aspek
skala penelitian harga diri remaja.
4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Diri
Coopersmith (Irawati, 1997) mengatakan bahwa harga diri di pengaruhi
oleh faktor-faktor tertentu, yaitu antara lain :
b. Kesuksesan serta status atau posisi yang diraihnya.
c. Pengalaman yang diperolehnya dapat diartikan serta dapat
disesuaikan dengan norma atau aspirasi dari individu itu sendiri.
d. Cara individu dalam merespon evaluasi.
Menurut Hur
diantaranya:
berdasarkan faktor fisik orang juga merasa lebih percaya diri dan merasa puas jika
empu
terbuka terhadap berbagai masalah yang ada mengenai
at remaja merasa bernilai dan dihargai sehingga
remaja merasa menjadi lebih bermakna.
menumbuhkan kepercayaan diri atau harga diri dan kepuasan diri yang lebih baik.
m nyai penampilan fisik yang menarik.
b. Faktor sosial
Lingkungan keluarga mempunyai peran yang sangat besar bagi
perkembangan harga diri remaja karena keluarga merupakan kelompok unit
terkecil dan pertama kali dalam mendidik dan mengajar anak. Keluarga yang
harmonis dan saling
kehidupan remaja akan membu
c. Faktor Emosional
Sarwono (2000) menyatakan bahwa kemampuan untuk melihat diri sendiri
secara objektif yang ditandai dengan kemampuan untuk memahami diri sendiri
dan kemampuan untuk menerima hal-hal yang bersifat lucu dan humor pada diri
remaja, sehingga remaja dapat menerima berbagai kritikan atau masukan guna
perkembangan diri remaja.
d. Faktor Aspirasi
Surakhmad (1980) menyatakan bahwa secara umum, tingkat aspirasi
didefinisikan sebagai tingkat cita-cita atau keinginan-keinginan yang berhubungan
dengan kemajuan. Hurlock (1996) berpendapat bila remaja mempunyai cita-cita
yang tidak realistik, maka ia akan cenderung mengalami kegagalan. Dan
sebaliknya jika remaja yang realistik kemampuannya lebih banyak mengalami
keberhasilan daripada kegagalan maka akan dapat menimbulkan atau
e. Faktor Prestasi
Menurut Fisher (Sears, 1994) individu akan berusaha melindungi harga
dirinya dengan jalan untuk tidak meminta bantuan dari orang lain, karena dengan
meminta bantuan maka individu merasa tidak mampu, tidak berhasil dan tidak
mandiri. Dan sebaliknya pengalaman dalam meraih keberhasilan berprestasi yang
mencapai kemasyuran akan mampu meningkatkan harga diri seseorang (Buss
dalam Mastiti, 1994).
5. Harga Diri Pada Remaja
Harga diri adalah bagian dari konsep diri dan terbentuk dari hasil belajar
dan pengalaman sejak masa kanak-kanak. Menurut Hurlock (2000) konsep diri
merupakan inti dari pola kepribadian yang mempengaruhi berbagai sifat, termasuk
harga diri. Harga diri yang terbentuk secara positif mendorong anak
mengembangkan sifat-sifat positif, seperti kepercayaan diri yang tinggi, harga diri
yang sehat dan realisasi diri yang selanjutnya dalam penyesuaian diri pribadi dan
sosial akan merasa lebih baik, sebaliknya bila harga diri anak negatif maka akan
en
Harga diri yang terbentuk sejak masa kanak-kanak didasarkan pada
keyakinan anak akan pendapat dan sikap dari orang-orang yang penting dalam
kehidupan diri mereka. Orang-orang yang penting dalam kehidupan anak antara
lain: orang tua, guru dan teman sebaya. Orang tua dapat berperan dalam
pembentukan harga diri anak dengan cara memberikan sikap perhatian, menyukai
dan mencintai, sehingga anak akan memandang dirinya secara positif dan
m gembangkan sifat-sifat negatif seperti rendah diri dan kurang percaya diri.
akhirnya akan terbentuk harga diri yang tinggi dan sehat. Contohnya anak
diperlakukan oleh anggota keluarga secara baik dengan memperoleh sikap positif,
en
aruhi proses perkembangan selanjutnya.
embangkan harga diri yang tinggi dan sehat sehingga
m dapatkan sanksi dan imbalan positif atas perilakunya, sehingga akan
mengakibatkan pertumbuhan harga diri yang tinggi dan sehat serta dapat
berkembang secara optimal. Sebaliknya jika anak memperoleh perlakuan yang
menumbuhkan rasa kurang percaya diri, misalkan dipandang sebagai anak nakal,
susah diatur, rewel, selalu diberi hukuman atas kesalahannya akan mengakibatkan
tumbuhnya harga diri yang rendah dan tidak optimal.
Interaksi yang dilakukan oleh anak terutama dengan orang tua dan anggota
keluarga lainnya juga akan mempeng
Apabila pengalaman dari rumah tersebut membentuk harga diri yang baik, maka
tugas-tugas perkembangannya tidak akan mengalami hambatan yang berarti.
Tetapi apabila pembentukan awal pada pola kepribadiannya menghasilkan harga
diri yang rendah, maka akan menimbulkan hambatan perkembangan dalam proses
selanjutnya yang sulit diatasi oleh anak.
Menurut Hurlock (2000) menyatakan bahwa harga diri terbentuk secara
kokoh pada masa remaja, tetapi pada suatu saat akan ditinjau kembali dengan
adanya pengalaman sosial dan pribadi yang baru pada diri remaja. Misalnya
seorang remaja telah meng
akan menilai dirinya sebagai siswa yang cerdas dan berprestasi dibanding teman-
teman yang lainnya. Penilaian tersebut kemudian akan ditinjau kembali saat
remaja tersebut memasuki jenjang sekolah lanjutan dan menemukan bahwa
prestasinya masih terlihat lebih kecil dibanding dengan teman-teman barunya
tersebut.
Masa remaja adalah masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa
bimbang, karena pada masa ters endapat status sebagai orang
dewasa dan belum dianggap sebagai orang dewasa. Kebimbangan remaja tersebut
mengalami peningkatan serta ditambah dengan perkembangan fisik yang belum
sempurna sehingga terkesan tidak seimbang sehingga menyebabkan timbulnya
rasa tidak percaya diri, gusar, gelisah yang berujung pada munculnya masalah
tentang penilaian diri dan sikap sosial.
a kemungkinan besar
remaja justru akan mengalami kesulitan dan mudah terlibat dalam konflik dalam
menunjukkan jati dirinya.
dewasa. Hurlock (2000) menyatakan bahwa dalam masa ini remaja sering merasa
ebut remaja belum m
Problem penilaian diri yang masih labil, sering menyebabkan remaja
berperilaku melawan aturan sosial. Bila remaja tumbuh dalam situasi yang sehat,
harmonis, aman dan nyaman serta berhasil maka akan membentuk harga diri yang
sehat, maka masalah yang dihadapinya akan dapat diatasi dengan baik. Apabila
lingkungan keluarga tidak mendukung, tidak harmonis, berasal dari keluarga yang
rusak atau kesalahan dalam mendidik dan mengasuh maka remaja akan
mengalami kesulitan dalam menghadapi masalahnya sehingg
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa harga diri yang telah
terbentuk pada masa remaja akan selalu mengalami perkembangan sejalan dengan
perkembangan remaja. Proses pembentukan harga diri pada masa kanak-kanak
akan menentukan kekuatan harga diri pada masa selanjutnya dalam menghadapi
kenyataan-kenyataan sosial yang bisa menimbulkan masalah pada remaja.
Remaja yang sedang mencari indentitas diri banyak mengalami berbagai
hambatan dalam upaya pembentukan kepribadiannya. Hambatan yang ada pada
remaja menyebabkan masalah yang berkaitan dengan perubahan dirinya dengan
lingkungan sosialnya. Menurut Hurlock (1991) perubahan psikis pada remaja
yang cepat dan hampir selalu bersifat umum adalah perubahan minat pada remaja.
Salah satu cara pengungkapan yang terlihat
D. HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DAN PERILAKU KONSUMTIF
PADA REMAJA
adalah minat kesenangannya terhadap
suatu barang tertentu. Remaja akan cenderung untuk menunjukkan aktivitasnya
dengan membeli barang yang disukainya. Perilaku remaja tidak akan menjadi
suatu masalah, apabila sikap pembeliannya berdasarkan pada kebutuhannya
sendiri, tetapi perilaku membeli remaja terjadi tidak seperti yang diharapkan,
karena remaja mempunyai kecenderungan yang lebih untuk memiliki suatu
barang yang bukan menjadi kebutuhannya (Hurlock, 1991).
hubungan
Menurut Zain (2001) salah satu faktor yang menyebabkan perilaku
konsumtif remaja adalah masalah harga diri. Harga diri yang tinggi akan
mendorong remaja mengembangkan kepercayaan diri dan penerimaan diri,
selanjutnya dalam penyesuaian diri pribadi serta sosialnya akan merasa lebih baik,
sehingga remaja dapat mengontrol tindakan dan perilakunya dalam
dengan lingkungan. Individu selalu bersikap optimis dan aktif. Sebaliknya apabila
harga diri pada remaja rendah maka mereka akan mengembangkan sifat rendah
diri dan kurang percaya diri. Individu akan merasa terisolir dalam berperilaku,
karena orang lain tidak memperhatikan dirinya dan merasa tidak dicintai
lingkungannya, sehingga akibatnya individu gagal dalam berinteraksi dengan
lingkungan sosialnya, akibatnya remaja akan berusaha untuk mengkonsumsi
barang, karena dengan perilakunya tersebut remaja akan merasa dirinya lebih baik
dan menjadi lebih percaya diri serta dapat diterima di lingkungannya. Remaja
mengkonsumsi suatu barang agar dianggap sebagai bagian dari lingkungan dan
diakui keberadaannya dalam masyarakat sosialnya. Kebutuhan untuk diterima dan
menjadi sama dengan orang lain menyebabkan remaja berusaha mengikuti
berbagai atribut yang sedang mode.
Menurut Gunawan (2003) Harga diri merupakan salah satu komponen
yang paling penting dalam menentukan sikap dan kepribadian manusia.
Coopersmith (1967) mendefinisikan harga diri sebagai penilaian yang dilakukan
oleh seorang individu yang berkaitan dengan diri sendiri. Penilaian tersebut
mencerminkan sikap penerimaan atau penolakan dan menunjukkan seberapa jauh
individu percaya bahwa dirinya mampu, penting, berhasil serta berharga. Harga
alnya kurang baik yang berakibat pada perilakunya.
diri yang tinggi akan menimbulkan adanya penerimaan diri yang baik bagi remaja
sehingga remaja akan dapat meningkatkan kepercayaan dirinya dengan
lingkungan sekitarnya. Kurangnya harga diri yang dimiliki remaja akan membuat
remaja kehilangan rasa percaya dirinya sehingga dalam penerimaan diri terhadap
lingkungan sosi
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Astuti (2001) tentang hubungan
sehingga
erkurang perilaku imitasinya untuk mempertahankan diri.
Rendahnya harga diri pada remaja akan menyebabkan suatu masalah.
Remaja yang memberi makna harga diri dengan penerimaan dan kepercayaan diri
sendiri yang rendah, maka akan memunculkan perilaku untuk mempertahankan
ri yang rendah terhadap diri-sendiri
engakibatkan remaja memiliki penghargaan yang rendah untuk melakukan
inat dan aktivitasnya sendiri, sehingga terjadi ketidakseimbangan antara
einginannya dengan kebutuhannya yang menimbulkan perilaku konsumtif untuk
mempertahankan diri dan menjadi sama dengan orang lain. Ketidakseimbangan
yang dialami remaja tersebut akan menghasilkan perilaku konsumtif yang kuat
ebagai akibat dari adanya arah kebutuhan remaja yang hanya terfokus pada suatu
bjek tertentu, yaitu peningkatan harga diri.
Uraian diatas dapat disimpulkan bahwa remaja yang memiliki harga diri
ang rendah mempunyai kwantitas perilaku konsumtif yang tinggi, karena merasa
tidak adanya penghargaan dari orang lain dan mengindikasikan bahwa harga diri
mempunyai fungsi agar seseorang mampu mengontrol dan memprioritaskan
kebutuhannya.
harga diri dengan perilaku imitasi pada remaja yang menyatakan bahwa ada
korelasi yang negatif antara harga diri dengan perilaku imitasi pada remaja.
Semakin tinggi harga diri, maka kecenderungan imitasi pada remaja semakin
rendah. Remaja yang memiliki harga diri tinggi akan mempunyai rasa percaya diri
dan remaja akan berusaha menunjukkan segala kemampuannya
b
dirinya. Penilaian dan kepercayaan di
m
m
k
s
o
y
E. SIS
Berdasarkan tinjaua rkan diatas, maka penulis
mengajukan hipotesis sebagai berikut: ada korelasi negatif yang signifikan antara
harga diri dengan perilaku konsumtif pada remaja. Apabila harga diri rendah
maka perilaku konsumtif pada remaja sem akin
tinggi h
HIPOTE
n pustaka yang telah dipapa
akin tinggi dan sebaliknya sem
arga diri maka perilaku konsumtif pada remaja semakin rendah.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
Dalam penelitian ini, penulis memnggunakan jenis penelitian korelasional
yang bertujuan untuk menyelidiki sejauh mana variasi-variasi pada suatu factor
berkaitan dengan variasi-variasi pada satu factor atau lebih factor lain berdasarkan
koefisien korelasi. Permasalahan yang akan diuji dala peneltian ini adalah ada
tidaknya hubungan antara harga diri (self esteem) dengan perilaku konsumtif pada
remaja, khususnya remaja Sekolah Menengah Umum di Yogyakarta.
TIFIKASI VARIABEL PENELITIAN
tu sifat atau simbol yang memiliki bilangan atau nilai.
penelitian ini m
B. IDEN
Variabel adalah sua
Dalam enggunakan dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel
tergantung.
1. Variabel bebas adalah sebab yang dipandang sebagai kemunculan variabel
terikat yang dipandang (atau diduga) sebagai akibatnya.
Variabel Bebas (X) : Harga Diri
2. Variabel tergantung adalah akibat yang dipradugakan, yang bervariasi
mengikuti perubahan atau variasi variabel bebas.
Variabel Tergantung (Y) : Perilaku Konsumtif
C. DEFINISI O PENELITIAN
D
1.
mencer
individ
keperca
lingkun
Semak gi taraf harga
diri a
rendah
2. Per
konsum lebih mementingkan
aktifitas, minat dan opini. Total skor pada skala perilaku
onsumtif akan menunjukkan perilaku konsumtif subjek. Semakin tinggi skor
tal, maka tinggi pula perilaku konsumtifnya, sebaliknya semakin rendah skor
total, maka semakin rendah pula peralaku konsumtifnya.
PERASIONAL VARIABEL
efinisi operasional diperlukan sebagai pembatas suatu variabel yang
hendak diukur dengan merinci hal yang harus dikerjakan peneliti untuk mengukur
variabel tersebut.
Harga Diri
Harga diri adalah adalah suatu cara penilaian diri sendiri yang
minkan sikap pemberian makna diri dengan menunjukkan seberapa jauh
u merasa berharga. Aspek-aspek dari harga diri adalah penerimaan diri,
yaan diri, hubungan interpersonal dan kemampuan untuk menghadapi
gan. Total skor pada skala harga diri akan menunjukkan harga diri subjek.
in tinggi skor total yang diperoleh subjek, maka semakin ting
ny . Sebaliknya semakin rendah skor total yang diperoleh, maka semakin
pula harga dirinya.
ilaku Konsumtif
Perilaku konsumtif adalah perilaku manusia dalam melakukan tindakan
si suatu barang / produk / jasa yang tiada batas dan
faktor keinginan daripada faktor kebutuhan yang menyebabkan orang
mengeluarkan banyak uang untuk bermacam-macam kebutuhan yang tidak sesuai
lagi dengan kebutuhan pokoknya sendiri. Aspek-aspek perilaku konsumtif yang
diukur terdiri dari
k
to
D. SUBJEK PENELITIAN
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Populasi penelitian yang
akan dijadikan subyek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi SMU Angkasa
Adisutjipto Yogyakarta dengan karakteristik sebagai berikut :
- Remaja dengan batasan usia antara 15 sampai dengan 18 tahun yang
termasuk dalam kategori remaja pertengahan yang sedang menempuh
Sekolah Menengah Umum di Yogyakarta. Dengan pertimbangan bahwa
lalui
gan
a.
tak sekolah yang termasuk
daerah
pada masa masa usia tersebut, remaja sedang mengalami pencarian jati diri
yang berkaitan dengan harga diri menjelang usia dewasa akhir me
proses sosialisasi pada lingkungan pergaulan yang setingkat lebih luas /
tinggi di SMU dibandingkan ketika masih duduk di SMP.
- Remaja dengan letak sekolah yang termasuk daerah perkotaan, demikian
pula dengan tempat tinggal siswa-siswinya. Hal ini sebagai pertimban
bahwa remaja-remaja yang tinggal di sekitar perkotaan merupakan
konsumen yang potensial sebagai sasaran pemasaran dewasa ini sehingga
dapat berpengaruh pada perilaku konsumtif merek
Pertimbangan penentuan populasi dalam penelitian ini didasarkan pada
asumsi bahwa siswa-siswi SMU Angkasa Adisutjipto Yogyakarta masih tergolong
dalam usia remaja pertengahan serta memeliki le
perkotaan.
E. METODE PENGUMPULAN DATA
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat ukur psikologis yang
mengukur aspek-aspek kepribadian yang memiliki ciri-ciri seperti tidak dapat
dinilai benar atau salah dan stimulusnya bersifat ambiguous. Metode
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala
rdiri dari dua macam yaitu Skala Harga Diri dan Skala
Perilaku
1. Kategori belum memutuskan jawaban mempunyai arti ganda, yaitu bisa
diartikan belum memutuskan atau memberi jawaban, atau bisa juga diartikan
netral, setuju tidak, tidak setuju pun tidak, atau bahkan ragu – ragu. Kategori
ganda ini tentu tidak diharapkan dalam suatu instrumen.
men
kec
i (S) - tidak sesuai
sesuai (STS) yaitu untuk dapat melihat kecenderungan
pen
mo
pen an kata lain
peneliti hanya melakukan penyebaran skala hanya satu kali dengan pertimbangan
model Likert yang te
Konsumtif pada remaja.
Menurut Hadi (1991) modifikasi terhadap skala Likert perlu dilakukan
untuk menghilangkan kelemahan yang dikandung oleh skala 5 tingkat yaitu:
yang mempunyai arti
2. Tersedianya jawaban di tengah, dapat menimbulkan kecenderungan
jawab ke tengah terutama bagi mereka yang ragu-ragu atas arahan
enderungan jawaban, ke arah setuju atau tidak setuju.
3. Maksud kategorisasi jawaban sangat sesuai (SS) - sesua
(TS) - sangat tidak
dapat responden ke arah sesuai atau tidak sesuai.
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
del Try Out terpakai, yang artinya skala yang digunakan sebagai alat
gumpul data hanya diberikan sekali saja kepada subjek, atau deng
karena waktu yang diberikan kepada peneliti dalam menyebarkan skala sangat
sing
den
pen
dip an dilakukan analisis kedua.
Har
mo
(SE
men tem yang tidak mendukung (unfavorabel). Aspek-
aspek yang diungkap adalah:
n menerima dirinya apa adanya dengan segala kekurangan dan
kelebihannya. Individu yang mempunyai penerimaan diri yang baik selalu
menjadi dirinya sendiri dan tidak ingin menjadi orang lain.
b. Kepercayaan diri
Kepercayaan diri adalah sikap atau perasaan yang dimiliki individu yang
yakin akan kemampuan dir ng timbul kar ap positif
dan a sehing ikap dan bertin
tidak terpengaruh oleh orang lain ataupun dengan lingkungannya.
kat. Skala untuk Try Out penelitian ini diberikan pada subjek yang sama
gan melakukan analisis reliabilitas sebanyak dua kali. Pada analisis pertama,
eliti melakukan korelasi aitem total secara keseluruhan yang kemudian setelah
eroleh sisa total aitem yang gugur baru kemudi
1. Skala harga diri
Skala yang digunakan untuk mengungkap harga diri menggunakan Skala
ga Diri yang merupakan hasil adaptasi dengan beberapa pengembangan /
difikasi dari skala harga diri Irawati (1997) berdasarkan Self Esteem Inventory
I) yang disusun oleh Coopersmith. Skala harga diri terdiri dari dari aitem yang
dukung (favorabel) dan ai
a. Penerimaan diri
Penerimaan diri adalah kemampuan yang dimiliki individu untuk menyukai
dirinya da
i sendiri ya ena adanya sik
terhadap sikap kemampuanny ga dalam bers dak
c perso
n interpers ngan ntara kelu
engan teman-teman di lingkungannya. Individu memiliki
kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain baik hubungannya
dengan keluarga, teman maupun masyarakat.
d an untuk menghadapi lingkungan
Kemampuan untuk menghadapi lingkungan adalah kemampuan yang dimiliki
oleh individu untuk dapat beradaptasi dan menghadapi segala perubahan yang
Individu tidak terpengaruh oleh
Tabel 1
. Hubungan inter nal
Hubunga
maupun d
onal adalah hubu yang harmonis a arga
. Kemampu
terjadi di lingkungannya dengan baik.
perubahan situasi yang ada di lingkungannya dan selalu dapat membiasakan
diri terhadap hal-hal baru.
Aspek-aspek tersebut digunakan sebagai landasan penyusunan kisi-kisi
yang dijadikan dalam penyusunan aitem skala. Skala Harga Diri terdiri dari 40
soal aitem pernyataan yang terdiri dari 20 aitem favorabel dan 20 aitem
unfavorabel.
Tabel Kisi-Kisi Harga Diri (Sebelum Uji Coba)
No Butir Aspek
Favorabel Unfavorabel
Jumlah
Penerimaan diri 1, 2, 3, 35, 40 6, 7, 8, 9, 13 10
Kepercayaan diri 16, 18, 25, 26, 32 10, 11, 12, 14, 15 10
Hubungan
interpersonal
17, 27, 28, 30, 31 20, 21, 22, 23, 24 10
Kemampuan untuk 33, 36, 37, 38, 39 4, 5, 19, 29, 34
menghadapi
lingkungan
10
Ju 40 mlah 20 20
Responden diminta untuk memilih alternatif jawaban yang paling sesuai
gan dirinya dan dalam skala tersebden ut tidak ada jawaban “benar atau salah”,
sponden bebas memilih alternatif jawaban tersebut, yaitu pilihan
jawaban Sangat Setuju (4), Setuju (
Pilihan ja kan dengan alasan untuk
menghindari subjek yang tidak memiliki salah satu jawaban tersebut sehingga
akan memilih jawaban netral. Pemberian skor skala Harga Diri dimulai dari angka
4 sampai 1 untuk aitem-aitem yang favorable (pernyataan positif) dan angka 1
sampai 4 untuk aitem-aitem yang unfavorable (pernyataan negatif). Subjek yang
memperoleh skor yang tinggi dalam Skala Harga Diri mengindikasikan bahwa
ubjek memiliki harga diri yang tinggi. Subjek yang memperoleh skor yang
ndah dalam Skala Harga Diri mengindikasikan bahwa subjek memiliki harga
iri yang rendah.
sehingga re
3), Tidak Setuju (2), Sangat Tidak Setuju (1).
waban netral sengaja tidak dicantum
s
re
d
2. Skala perilaku konsumtif
erilaku
ko yang disusun berdasarkan a hidup seseorang oleh Re
dan Darden (dalam En spek-aspek yang puti:
1
ata
Perwujudan dari aktivitas dapat dilihat dari kegiatan individu tersebut.
2. Minat
Minat adalah tingkat kesenangan yang timbul secara khusus dan membuat
orang memperhatikan suatu obyek.
3. Opini
yang disajikan dalam
favorab
Perilaku konsumtif diungkap dengan menggunakan Skala p
nsumtif tingkat gay ynolds
gel, 1994). A diungkap meli
. Aktivitas
Aktivitas adalah suatu tindakan ny yang dapat diamati oleh individu.
Opini adalah respon seseorang terhadap obyek secara lisan maupun tulisan
sebagai reaksi terhadap stimulus yang timbul.
Skala Perilaku Konsumtif terdiri dari 40 aitem
bentuk kalimat yang mendukung objek ukur ( el) dan yang tidak
mendukung objek ukur (unfavorabel) yang terdiri dari 22 aitem favorabel dan 18
aitem unfavorabel.
Tabel 2
Tabel Kisi-Kisi Skala Perilaku Konsumtif (Sebelum Uji Coba)
No Butir Aspek Jumlah
Favorabel Unfavorabel
Aktivitas 1, 2, 19, 20, 30, 31, 32, 33 11, 12, 34, 35, 36 13
Minat 13, 14, 15, 16, 17, 18, 23, 37 8, 9, 21, 22, 28, 40 14
O inp i 3, 5, 6, 7, 27, 29 4, 10, 24, 25, 26, 38, 39 13
Jumlah 22 18 40
satu, untuk pernyataan positif
Skala perilaku konsumtif memiliki alternatif jawaban pada masing-masing
aitemnya, yaitu pilihan jawaban Sangat Sesuai (4), Sesuai (3), Tidak Sesuai (2),
Sangat Tidak Sesuai (1). Pilihan jawaban netral sengaja tidak dicantumkan
dengan alasan untuk menghindari subjek yang tidak memiliki salah satu pilihan
jawaban tersebut sehingga akan memilih jawaban netral.
Pemberian skor untuk pernyatan favorabel bergerak dari empat sampai
(favorabel) bergerak pada rentangan 1 sampai 4 dan
pernyataan negatif (unfavorabel) bergerak dari 4 sampai 1.
F. VALIDITAS DAN RELIABILITAS
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian terlebih dahulu harus diuji
abilitasnya untuk mendapatkan aitem-aitem yang valid dan
masing aitem telah sesuai dengan
dikator perilaku yang hendak diungkapnya (Azwar, 2001). Profesional
judgement yang berkompeten dalam penelitian ini adalah dosen pembimbing
skripsi peneliti sendiri.
tal total (rit) dengan menggunakan batasan 0,25 yang
validitas dan reli
reliabel, sehingga tidak terjadi kesesatan dan kekeliruan dalam pengukuran. Alat
ukur dalam mengungkap atribut-atribut yang hendak diukur memegang peranan
yang sangat penting dalam pengukuran sikap (Azwar, 2001).
1. Validitas
Validitas berasal dari kata validity yang berarti sejauhmana ketepatan dan
kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya ( Azwar, 1999 ).
Validitas yang digunakan dalam Skala Harga Diri dan Skala Perilaku
Konsumtif ini adalah validitas isi (content validity). Validitas isi merupakan
validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional
atau lewat profesional judgement, sehingga validitas isi telah terpenuhi apabila
aitem-aitem dalam tes sesuai dengan blue-printnya, sesuai dengan batasan domain
ukur yang telah ditetapkan semula dan masing-
in
2. Seleksi item
Seleksi aitem alat ukur dalam penelitian ini dilakukan dengan cara
menghitung korelasi to
berarti item dengan nilai rit di atas 0,25 dianggap baik atau layak sedangkan item
di bawah 0,25 dianggap buruk atau gugur ( Azwar, 2000 ).
3. Reliabilitas
Reliabilitas mempunyai beberapa arti antara lain seperti keterpercayaan,
keandalan, keajegan, kestabilan. Reliabilitas adalah keandalan suatu instrumen
atu instrumen menuntut kemantapan,
je hasil pengamatan dengan instrumen (pengukuran), dalam
and dalam kurun waktu pengamatan pertama dan
elanjutnya (Hadi, 1991). Pengertian relatif sama
menunjukkan bahwa ada toleransi terhadap perbedaan kecil di antara beberapa
ali pengukuran, jika perbedaan dari waktu ke waktu besar maka hasil
engukuran tidak dapat dipercaya dan dikatakan tidak reliabel (Azwar, 2000).
eknik uji reliabilitas yang digunakan adalah teknik Alpha Cronbach,
enghitungan reliabilitas menggunakan komputer SPSS 13.0 for windows, dengan
rogram uji keandalan teknik Alpha Cronbach.
G. METODE ANALISIS DATA
Metode analisis data dalam penelitian adalah teknik analisis korelasi
roduct moment dari Pearson yang digunakan untuk mencari korelasi antara dua
ariabel (Hadi, 1990) yaitu variabel harga diri dengan perilaku konsumtif dengan
mus sebagai berikut:
penelitian dengan syarat keandalan su
kea gan atau stabilitas
ke alan yang tidak berubah
pengamatan-pengamatan s
k
p
T
p
p
p
v
ru
( )( )
( ) ( )⎟⎠
⎜⎝
−⎟ ∑⎟⎜⎟
⎠⎜⎜
⎝−
−=
∑∑ ∑
∑ ∑∑
⎞⎛⎞⎛
Ny 2 y
Nx
x
xxy
rxy
2
Keterangan
nt tangkar.
x :
N : Banyaknya subjek.
yn
22
r xy : Korelasi mome
Skor harga diri.
y : Skor perilaku konsumtif.
BAB IV
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Umum Angkasa Lanud
Adisutjipto Yo to Kecamatan
Wonoa
n yang
berasal dari Komandan AURI setemp
Pada saat ini SMU Angkasa Lanud Adisu rta mempunyai
jumlah total murid sebanyak 174 orang i da Adapun
perinciannya adalah sebagai berikut :
a. Kelas I, terdiri d dengan juml urid 60 orang.
b. Kelas II, terdiri dari dua kelas dengan juml urid 60 orang.
c. Kelas III, terdiri dari dua kelas dengan jumlah murid 54 orang.
PELAKSANAAN, ANALISIS DATA, HASIL PENELITIAN
DAN PEMBAHASAN
A. ORIENTASI KANCAH DAN PERSIAPAN PENELITIAN
1. Orientasi Kancah
gyakarta, yang berlokasi di Jl. Janti Lanud Adisutjip
yu Kotamadya Yogyakarta. Awalnya sekolah tersebut dirintis oleh
beberapa anggota Dikson atau Dinas Pendidikan Personil dan anggota Diklat
Pendidikan & Latihan AKABRI pada tahun 1965 guna kepentingan program
pendidikan SMU bagi anak-anak yang tinggal di sekitar komplek Lanud
Adisutjipto. Akhirnya selang lima tahun kemudian tepatnya pada tanggal 1 april
1970, SMU Angkasa Adisutjipto secara resmi berdiri dengan ijin pendiria
at.
tjipto Yogyaka
dan terdir ri 6 kelas.
ari dua kelas ah m
ah m
2. Persiapan Penelitian
Persiapan pelaksanaan penelitian ini diawali dengan melakukan kegiatan
melengkapi persyaratan administratif yang digunakan untuk mendapatkan surat
ijin penelitian. Pemenuhan kelengkapan surat ijin penelitian dimulai dari
permohonan ijin dari Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma dan
jipto Yogyakarta.
den ran
ska
seb
kel peneliti dengan dibantu beberapa
orang teman, sehingga memudahkan ntuk menyebarkan angket.
TabelData Subjek Menurut Usia dan Jenis Kelamin
Jenis Kela n
Kepala Sekolah Menengah Umum Angkasa Adisut
B. LAPORAN PELAKSANAAN PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan pada hari Selasa tanggal 10 Desember 2007
gan subjek sebanyak 120 siswa. Data penelitian diambil dengan penyeba
la secara langsung kepada siswa-siswi SMU Angkasa Adisutjipto Yogyakarta
anyak empat kelas yang terdiri atas kelas I ada dua kelas dan kelas II ada dua
as. Pelaksanaan penelitian tersebut dilakukan
peneliti u
3
mi
Usia Laki-laki Perempuan
15 Tahun 35 22
16 Tahun 30 25
17 Tahun 5 3
Sebelum mela ba n skala pen i dahulu pene
menyiapkan alat ukur yang akan digunakan. Peneliti mengharapkan alat ukur
kukan penye ra elitian, terleb h liti
yang akan digunakan dapat memenuhi standar validitas dan reliabilitas yang baik.
A aite asi disusun oleh peneliti untuk pelaksanaan
penelitian berjumlah 40 aitem untuk skala harga diri yang terdiri dari 20 aitem
fa 20 aitem unfavorable. Skala perilaku konsumtif berjumlah 40
a iri dari 22 aitem favorable dan 12 aitem unfavorable.
1. Validitas dan Reliabilitas Skala Harga Diri
Validitas aitem diuji menggunakan analisis aitem, dengan melihat koefisien
orelasi aitem-total. Hasil uji analisis aitem terhadap 40 aitem skala harga diri
.
No Butir
dapun jumlah
vorable dan
item terd
m yang berh l
k
menunjukkan bahwa 37 aitem yang valid dan 3 aitem yang gugur dengan
koefisien korelasi aitem-total bergerak antara 0,255 sampai dengan 0,771.
Berdasarkan tabel 4 maka dapat dilihat jumlah aitem yang gugur sebanyak 3
aitem, sedangkan aitem yang valid sebanyak 37 aitem. Hasil analisis aitem
skala harga diri dapat dilihat di lampiran 1
Tabel 4 Distribusi Aitem Valid dan Gugur Skala Harga Diri
F U
Aspek Jml
Valid Gugur Valid Gugur
Penerimaan diri 1,2,3,35,40 6,7,9,13 8 10
Kepercayaan diri 16,18,25,26,
32
11,12,14,15 10 10
Hubungan 17,27,28,30, 20,21,22,23, 10
interpersonal 31 24
Kemampu n
menghadapi
lingkungan
sekitar.
33,36,37,38,
39
4,19,29,34 34 a 10
Jumlah 20 17 3 40
Estimasi reliabilitas pada skala harga diri menggunakan formula alpha
(Cronbach). Skala harga diri memiliki koefisien reliabilitas alpha (α) = 0,924.
Maka dengan demikian skala harga diri dapat takan handal dan dapat
digunakan sebagai alat pengumpul data. Hasil selengkapnya dari uji
2.
0 sampai dengan 0,738.
erdasarkan tabel 5 maka dapat dapat dilihat jumlah aitem yang gugur
sebanyak 3 aitem, sed ebanyak 37 aitem. Hasil
m skala perilaku konsumtif dapat dilihat pada lampiran 1.
dika
reliabilitas dapat dilihat pada lampiran 1.
Validitas dan Reliabilitas Skala perilaku konsumtif
Hasil analisis terhadap 40 aitem skala perilaku konsumtif menunjukkan bahwa
37 aitem yang valid dan 3 aitem yang gugur dengan koefisien korelasi aitem-
total bergerak antara 0,25
B
angkan aitem yang valid s
analisis aite
Tabel 5
Nomor Aitem
Distribusi Aitem Skala Perilaku Konsumtif
F U
Jml No Aspek
Valid Gugur Valid Gugur
1 Aktivitas 1,2,19,20,30, 11,12,34,35,36 13
31,32,33
2 Minat 13,14,15,16,17
,18,23,37
8,21,22,28,40 9 14
3 Opini 3,5,6,7,27 29 10,24,25,26,38,39 4 13
Jumlah 21 1 16 2 40
Estimasi reliabilitas pada skala perilaku konsumtif menggunakan formula
alpha (Cronbach). Skala perilaku konsumtif memiliki koefisien reliabilitas
alpha (α) = 0,920. Maka artinya alat tersebut handal dan dapat digunakan
sebagai alat pengumpul data. Hasil selengkapnya dari uji reliabilitas dapat
diliha
C. HASIL PENELITIA
1. U
Uji asumsi diperlukan untuk memperoleh kesimpulan yang tidak
enyimpang dari tujuan penelitian. Uji asumsi meliputi dua hal, yaitu uji
t pada lampiran 1.
N
ji Asumsi
m
normalitas dan uji linieritas. Uji normalitas sebaran dan uji linieritas hubungan
skor dinyatakan
i normalitas sebaran pada penelitian ini diperoleh probabilitas
skala h
Tabel 6
tersebut merupakan syarat dari penggunaan teknik korelasi (Hadi, 1983).
a. Uji Normalitas
Uji normalitas sebaran dilakukan bertujuan untuk melihat normal atau tidaknya
distribusi sebaran jawaban subjek pada suatu variabel yang dianalisis. Metode
yang digunakan dalam uji normalitas adalah One Sample Kolmogorov-Smirnov
Test, yaitu dengan melihat nilai probabilitasnya. Apabila nilai probabilitas lebih
besar dari 0,05 (p>0,05), maka sebaran skor dinyatakan normal. Sebaliknya,
apabila nilai probabilitas kurang dari 0,05 (p<0,05), maka sebaran
tidak normal. Uj
arga diri (p) = 0,191 sedangkan probabilitas perilaku konsumtif (p) = 0,61.
Dari hasil analisis dapat diasumsikan bahwa skor kedua variabel terdistribusi
secara normal. Hasil analisis uji normalitas dapat dilihat pada lembar lampiran 2.
Adapun ringkasan hasil uji normalitas terhadap variable penelitian dapat dilihat
pada tabel berikut :
Distribusi Normal Variabel Harga Diri dan Perilaku Konsumtif
Variabel K-S Test Asymp. Test Sebaran
Harga Diri 1,084 0,191 Normal
Perilaku Konsumtif 1,797 0,061 Normal
b. Uji Linieritas
Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui pola hubungan linear atau tidak antara
variabel bebas dengan variabel tergantungnya. Uji linearitas dilakukan dengan
unakan test of linearity. Linear tidaknya variabel – variabel penelitian dapat
dilihat dari nilai Fhitung dan nilai signifikansi ( p<0,05 ). Hasil uji linieritas pada
skala h
tesis
mengg
arga diri dengan skala perilaku konsumtif menghasilkan korelasi linier F =
1,008 dan deviation from linearity (p) = 0,483 adalah linier (p>0,05). Dari hasil
analisis dapat diasumsikan bahwa skor kedua variabel terdistribusi secara linier.
Hasil analisis uji normalitas dapat dilihat pada lembar lampiran 2.
2. Uji Hipo
Uji hipotesis dilakukan setelah peneliti melakukan uji normalitas dan uji
linieritas. Hipotesis yang di uji dalam penelitian ini adalah ada hubungan negatif
antara harga diri dengan perilaku konsumtif pada remaja. Uji hipotesis dilakukan
dengan menggunakan uji korelasi product moment dari Pearson, dengan bantuan
SPSS versi 13 00.
Berdasarkan hasil analisis diperoleh data bahwa besarnya koefisien
korelasi antara kedua variabel adalah r = -0,222 dengan peluang galat p = 0,000
(p<0,01) dengan menggunakan uji korelasi 1-tailed product moment dari Pearson.
Hasil yang didapat melalui komputasi menunjukkan bahwa terdapat korelasi
negatif sangat signifikan antara variabel harga diri terhadap perilaku konsumtif,
sehingga hipotesis diterima (hasil hipotesis terlampir). Hasil analisis data
menunjukkan bahwa ada hubungan negatif yang signifikan antara harga diri
dengan perilaku konsumtif. Hal ini dapat dilihat dari kecenderungan curve fit uji
linearitas yang bergerak menurun. Semakin tinggi harga diri maka semakin
rendah perilaku konsumtif seseorang dan semakin rendah harga diri maka perilaku
konsumtif semakin tinggi.
D. PEMBAHASAN
Hasil analisis data diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar (r) = -0,222
yang menunjukkan bahwa ada korelasi negatif yang signifikan antara harga diri
dengan perilaku konsumtif. Artinya, semakin tinggi harga diri, semakin rendah
perilaku konsumtif dan semakin rendah harga diri maka semakin tinggi perilaku
konsumtif.
Adanya hubungan antara kedua variabel di atas dapat dijelaskan sebagai
berikut. Harga diri akan menciptakan suatu sikap positif yang akan berpengaruh
terhadap perilaku individu (Gunawan, 2003). Boner (Mastiti, 1994) menyebutkan
harga diri sebagai suatu cara pandang individu dalam mengamati dirinya yang
merupakan reaksi terhadap pandangan orang lain tentang dirinya. Pandangan
orang l
diri. Individu akan merasa terisolir dalam berperilaku, karena orang lain tidak
ain tersebut berupa penghargaan dan penerimaan, akan diperoleh individu
dalam interaksi sosial. Harga diri yang tinggi akan mendorong remaja
mengembangkan kepercayaan diri dan penerimaan diri, selanjutnya dalam
penyesuaian diri pribadi serta sosialnya akan merasa lebih baik, sehingga remaja
dapat mengontrol tindakan dan perilakunya dalam hubungan dengan lingkungan.
Individu selalu bersikap optimis dan aktif. Sebaliknya apabila harga diri pada
remaja rendah maka akan mengembangkan sifat rendah diri dan kurang percaya
memperhatikan dirinya dan merasa tidak dicintai lingkungannya, sehingga
akibatnya individu gagal dalam berinteraksi dengan lingkungan sosialnya.
Rendahnya harga diri yang dimiliki remaja akan membuat remaja kehilangan rasa
ercaya dirinya sehingga dalam penerimaan diri terhadap lingkungan sosialnya
urang baik yang berakibat pada perilakunya (Sari, 2004).
Rendahnya harga diri akan menyebabkan suatu masalah pada remaja.
emaja yang memberi makna harga diri dengan penerimaan dan kepercayaan diri
endiri yang rendah, maka akan memunculkan perilakunya untuk
empertahankan dirinya. Penilaian dan kepercayaan diri yang rendah terhadap
iri mengakibatkan remaja memiliki penghargaan yang rendah untuk melakukan
inat dan aktivitasnya sendiri, sehingga terjadi ketidakseimbangan antara
einginannya dengan kebutuhannya yang menimbulkan perilaku konsumtif untuk
empertahankan diri dan menjadi sama dengan orang lain. Ketidakseimbangan
ang dialami remaja tersebut akan menghasilkan perilaku yang kuat sebagai
kibat dari adanya arah kebutuhan remaja yang terfokus pada suatu objek tertentu
Pada remaja yang memiliki harga diri rendah sering muncul perilaku
egatif. Berawal dari perasaan tidak mampu dan tidak berharga tersebut mereka
engkompensasikan dengan tindakan lain seolah-olah berharga misalnya dengan
encari pengakuan dan perhatian dari teman-temannya, kemudian muncul
enyalahgunaan obat, mengikuti mode pakaian dan handphone untuk
endapatkan pengakuan dari lingkungannya (Pikiran Rakyat, 2002). Remaja
iasanya mudah terbujuk rayuan iklan suka ikut-ikutan teman tidak realistis dan
p
k
R
s
m
d
m
k
m
y
a
n
m
m
p
m
b
cenderung boros dalam menggunakan uangnya, sehingga sifat-sifat remaja
tersebut dimanfaatkan produsen un i dunia remaja (Tambunan, 2001).
tuk memasuk
BAB V
an penelitian ini, hipotesa yang
iajukan yaitu ada korelasi negatif yang signifikan antara harga diri dengan
erilaku konsumtif pada remaja SMU Angkasa Adisutjipto Yogyakarta, telah
terbukti. Artinya bahwa semakin tinggi harga diri yang dimiliki remaja maka
semakin rendah perilaku konsumtif dan sebaliknya jika semakin rendah harga diri
aka semakin tinggi perilaku konsumtifnya.
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan bahwa ada hubungan negatif yang signifikan
ntara harga diri dengan perilaku konsumtif, maka peneliti perlu memberikan
eberapa saran diantaranya:
. Bagi Lembaga Pendidikan Terkait
Bagi guru dan sekolah dapat menjadi data dan informasi, khususnya petugas
bimbingan dan penyuluhan untuk membantu mengembangkan harga diri siswa
agar tidak berperilaku konsumtif.
. Bagi Remaja
Bagi para remaja yang memiliki perilaku konsumtif, bisa menekan dengan
perilaku belajar dan melatih diri agar memiliki harga diri yang tinggi, karena
telah terbukti bahwa harga diri merupakan salah satu faktor yang terbukti
mampu menurunkan tinggat perilaku konsumtif.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengolahan data d
d
p
m
a
b
1
2
3. Bagi Peneliti Lain
Penulis mengharapkan perlunya peneliti lain untuk penelitian yang lebih luas
p kungan sekolah saja
belum mampu mewakili populasi remaja.
dalam arti tidak hanya mengandalkan satu lingkungan sekolah saja. Dengan
ertimbangan bahwa jika hanya dilakukan pada satu ling
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, P. 2002. Hubungan Antara Self Esteem dengan Perilaku Imitasi pada
Azwar, S. 2001. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Cahyaningsih dan Nuryoko, 1995. Harga Diri Remaja yang Bertempat Tinggal di
Lingkungan Kompleks Pelacuran dan di Luar Kompleks Pelacuran. Jurnal
Psikologi, 1995. No. 2, 9-16 Yogyakarta. Skripsi (Tidak Diterbitkan).
Engel, F. J. Blackwell, D. R. Miniard, W. P., 1994. Perilaku Konsumen. Jilid
Edisi Ke Enam, Jakarta: Binarupa Aksara Jakarta.
Evans, M. J., L dan Van Raaij , W.F. 1996. Applied Consumer Behavior. First
Edition. London : Addison – Wesley Publishing Company.
Furhmann. B. S. 1990. Adolescence, Adolescent (2nd ed). Illinois: Scott-Foreman
& Little Brown Higher Education.
Arimurti, Ida. 2006. Doyan Belanja Barang Kesukaan. Http
://www.mail.archive.com/idakrisnashow. 1 Mei 2006.
Remaja. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Fakultas Psikologi Universitas Ahmad
Dahlan Yogyakarta.
Azwar, S. 2000. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azwar, S. 2000. Validitas dan Reabilitas, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Fakultas Psikologi Universitas GajahMada Yogyakarta.
Gunarsa, S. Y dan Singgih, D. S. 1986. Psikologi Perkembangan Anak dan
Remaja. Jakarta. BPK. Gunung Mulia. Yogyakarta.
an, A. W. 2003. Genius Learning StrateGunaw gy, Petunjuk Praktis Untuk
ma Oktober. Jakarta:
Gobl Psikologi Humanistic Abraham Maslow
Hadi, arta: Andi Offset.
Consumer Behavior
Heath owing
l.
.
Hidayati, N. K. 2000. Hubungan Antara Harga diri dan Kolektivitas Dengan
Kecenderungan Perilaku Konsumtif Remaja. Skripsi (Tidak Diterbitkan).
Hurlock, E. B. 1990. Perkembangan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta:
Menerapkan Accelerated Learning. Cetakan Perta
Gramedia Pustaka.
e, F. L. 1992. Madzhab Ketiga
Yogyakarta: Kanisius.
S. 1991. Metode Research. Jilid I dan IV, Yogyak
Hawkins, D ; Coney, K. A ; and Best, R. J. 1980.
Implications for Marketing Strategy. Texas : Business Publications, Inc.
erton, T. F dan Vohs, K. D. 2000. Interpersonal Evaluations Foll
Threats to Self Esteem. Journal of Personality and Social Psychology. Vo
78, No. 4, 725 – 736
Yogyakarta. Fakultas Psikologi. Universitas Gajah Mada.
Hirschman, E. C. 1992. The Conciousness of Addiction : toward a General
Theory of Compulsive Consumption. Journal of Consumer Research. Vol.
19. 155 – 179, September.
Erlangga.
Irawa
si (Tidak Diterbitkan). Yogyakarta.
Koerw adian. Bandung: Eresko.
Kotle an. Prespektif Asia. Edisi
Kuswandi, 1996. Komunikasi Massa. Jakarta: Rineka Cipta
d
Lubis Antara Gengsi dan Kenyataan. Gadis. No. 18. 20 juli. Jakarta.
Mappiare, Andi. 1982. Psikologi Remaja. Surabaya. Usaha Nasional.
Mastiti, 1994. Hubungan Antara Self-Esteem Dengan Kepuasan Kerja Pada
D
Gajah Mada.
Bagiannya. (Titel asli: Ontwikkelings Psicology Inleiding Tot
ti, N. G. 1997. Hubungan Antara Harga Diri Remaja Putri Dengan Minat
Membeli Kosmetika Bermerk. Skrip
Fakultas Psikologi. Universitas Gajah Mada.
ara, E. 1989. Teori Keprib
Kania, Ajeng. 2007. Mencermati Perilaku Konsumtif Siswa.
Http://saungwali.wordpress.com.
r, P. Amstrong, 2000. Managemen Pemasar
Pertama. Yogyakarta. Penerbit Andi Yogyakarta.
Loudon, D. L dan Bitta, A. J. 1984. Consumer Behavior Concept an
Applications. Second Edition. Singapore : McGraw – Hill Book Co.
, Y. 1987. Perilaku Konsumtif :
Lahmanindra, S. 2006. Kampanye Konsumerisme Di Kalangan Remaja Bandung.
Http://www.digilib.unikom.ac.id
Karyawan Direktorat Jendral Pembangunan Masyarakat Desa Departemen
alam Negeri. Intisari. (Tidak Diterbitkan). Fakultas Psikologi. Universitas
Monks, F. J. and Knoers, A. M. P. 1994. Psikologi Perkembangan Berbagai
Deverchillende Deelgebiden). Penterjemah Siti Rahayu Haditono
Yogyakarta Universitas Gajah Mada .
Pikiran Rakyat. 2002. Mengendalikan Sikap Konsumtif. 30 Oktober 2005.
Bandung: Cyber Media.
Priodadi, D. N. 1998. Persepsi Terhadap Iklan Layanan Televisi Swasta dan
Sikap Konsumtif pada Remaja. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Fakultas
Psikologi Universitas GajahMada Yogyakarta.
Rahmat, J. 1997. Psikologi Remaja. Edisi Revisi, Bandung: CV. Remaja Rosda
Karya.
Rosyid, L. H. F. 1997. Perilaku Konsumtif Berdasar Locus of ControlPada
Sanhadi, S. H. 2006. Dalam Cengkraman Konsumtivisme. Kompas. 23
September 2006. Yogyakarta.
ari, K. L. 2004. Hubungan Antara Dukungan Sosial dengan Harga Diri pada
Remaja. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Fakultas Psikologi Universitas Ahmad
Dahlan Yogyakarta.
arwono, S. W. 2000. Psikologi Remaja. Edisi Enam. Jakarta. Rajawali pers.
ears, O. D, Freedman, J. L, and Peplau. 1994. Psikologi Sosial Jilid I (titel
asli:Psychology Social). Penterjemah Michael Adriyanto, Jakarta:
Erlangga.
rifatun dan Djawa. 1999. Konsumtivisme Masyarakat Indonesia. Psikomedia. Edisi 7. Yogyakarta.
Remaja Putri. Jurnal Psikologi. No. 4. Tahun II. Universitas Gajah Mada.
S
S
S
S
Swasta, B. dan Handoko, 2000. Manajemen Pemasaran Analisis Perilaku
Konsumen, Edisi Pertama, Yogyakarta. BPFE. Yogyakarta
bunan, R. 2001. Remaja dan Perilaku Konsumtif. Jakarta. 19 November 2001
aryadi, 2007. Konsumerisme dan bahaya jajan di Sekolah. Http://www.jip.pdkjateng.go.id. 2 Maret.
Tinarbuko, S. 1996. Iklan Tontonan Massa
Nilai. Kedaulatan Rakyat. Maret, Yogyakarta.
Usahawan. 1999. Agama Baru Itu Bernama Konsumerisme. No. 10 Th. XXVII,
Oktober 1999. Jakarta. PT. Pustaka Binaman Pressindo.
Wijayanti. 2006. Http://wrm-indonesia.org.
Wilkie and William, L. (1994) Consumer Behaviour 3rd ed. New York; John
Wiley. inc
Tam
T
dan Tanggungjawab Pelanggaran
Harga Diri
eliability
Case Processing Summary
R
N % Valid 120 100.0Excluded(a) 0 .0
Cases
Total 120 100.0a Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Statistics
Reliability
Cronbach's Alpha N of Items
.928 40 Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items 99.3333 492.392 22.18991 40
Item-Total Statistics
96.4750 476.302 .429 .92797.0583 466.039 .585 .92696.6833 464.554 .547 .92696.8000 479.422 .280 .92896.9750 481.672 .208 .92996.8333 473.518 .417 .92797.1000 481.217 .255 .92896.6250 482.304 .205 .92996.6750 477.381 .306 .92897.3417 484.143 .185 .92996.6667 479.014 .265 .92996.8750 475.085 .307 .92896.5667 479.273 .285 .92897.2083 466.351 .602 .92697.0583 462.072 .620 .92596.9833 455.361 .771 .92497.1000 462.376 .572 .92697.0333 454.940 .600 .92597.2583 466.647 .609 .92596.9417 457.803 .627 .92596.9583 455.133 .757 .92497.2500 455.987 .710 .92496.3833 477.331 .330 .92896.9167 473.775 .433 .92796.7917 458.334 .709 .92496.7167 472.104 .467 .92796.2750 466.537 .495 .92696.5833 485.119 .185 .92996.9000 455.587 .733 .92497.0250 474.579 .295 .92997.0167 474.706 .283 .92996.7083 473.872 .293 .92997.0750 456.204 .716 .92496.8417 458.420 .747 .92496.8083 472.055 .420 .92796.8250 452.818 .760 .92496.6833 464.000 .635 .92596.6583 466.378 .517 .92696.3750 473.295 .359 .92896.9500 465.930 .512 .926
H1H2H3H4H5H6H7H8H9H10H11H12H13H14H15H16H17H18H19H20H21H22H23H24H25H26H27H28H29H30H31H32H33H34H35H36H37H38H39H40
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
Harga Diri Reliability
Case Processing Summary
120 100.00 .0
120 100.0
ValidExcluded a
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
.924 37
Cronbach'sAlpha N of Items
P Reliability
erilaku Konsumtif
Case Processing Summary
120 100.00 .0
120 100.0
ValidExcludeda
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
.921 40
Cronbach'sAlpha N of Items
Scale Statistics
86.9333 425.021 20.61603 40Mean Variance Std. Deviation N of Items
Item-Total Statistics
84.4583 413.360 .387 .92085.2167 405.835 .538 .91884.9000 409.082 .403 .92084.1917 421.064 .045 .92484.5917 406.630 .339 .92184.3083 410.955 .250 .92285.0750 409.667 .489 .91984.0833 420.615 .069 .92384.0333 416.722 .154 .92284.8417 402.034 .561 .91884.6083 410.879 .357 .92084.0333 411.562 .263 .92185.1250 399.354 .668 .91785.1083 402.249 .510 .91885.2333 399.290 .661 .91785.1583 405.059 .495 .91985.2167 397.768 .637 .91785.2250 399.167 .687 .91785.4417 395.593 .711 .91685.1917 389.148 .802 .91584.0250 412.781 .313 .92085.0583 399.786 .629 .91784.9500 398.720 .599 .91784.9000 400.410 .635 .91784.3833 405.701 .397 .92084.3500 403.355 .461 .91985.0500 399.039 .563 .91884.3083 411.223 .330 .92084.6417 410.719 .249 .92285.2500 399.147 .620 .91784.9500 399.745 .543 .91885.0917 400.723 .639 .91785.1000 397.049 .579 .91884.4667 405.545 .441 .91984.6667 403.535 .483 .91984.7667 407.945 .371 .92085.1583 393.479 .738 .91684.3250 404.658 .407 .92084.4250 407.776 .323 .92184.4917 406.823 .414 .919
K1K2K3K4K5K6K7K8K9K10K11K12K13K14K15K16K17K18K19K20K21K22K23K24K25K26K27K28K29K30K31K32K33K34K35K36K37K38K39K40
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
Perilaku Konsumtif Reliability
Case Processing Summary
120 100.00 .0
120 100.0
ValidExcludeda
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
.920 37
Cronbach'sAlpha N of Items
a.Uji Normalitas
a .1. Harga Diri
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
12091.7083
20.70253.099.097
-.0991.084
.191
NMeanStd. Deviation
Normal Parameters a,b
AbsolutePositiveNegative
Most ExtremeDifferences
Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)
harga diri
Test distribution is Normal.a.
Calculated from data.b.
a .2. Perilaku Konsumtif
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
12079.6500
19.47791.164.164
-.0771.797
.061
NMeanStd. Deviation
Normal Parameters a,b
AbsolutePositiveNegative
Most ExtremeDifferences
Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)
konsumtif
Test distribution is Normal.a.
Calculated from data.b.
b. Uji Linieritas
ANOVA Table
23568.242 52 453.235 1,107 .3452519.949 1 2519.949 6,154 .016
21048.293 51 412.712 1,008 .48327434.550 67 409.47151002.792 119
(Combined)LinearityDeviation from Linearity
BetweenGroups
Within GroupsTotal
harga diri *konsumtif
Sum ofSquares df
MeanSquare F Sig.
Measures of Association
-.222 .049 .680 .462harga diri * konsumtifR R Squared Eta Eta Squared
Correlations
Correlations
1 -.222*. .015
120 120-.222* 1.015 .120 120
Pearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)N
harga diriharga iri d
kons tifum
konsu sim
Corre ion sig ica at t 0.0 lev (2-t ed).*. lat is nif nt he 5 el ail
H1 H2 H3 H4 H5 6 7 H10 H 1 H12 H13 H14 H 5H H H8 H9 1 1
3 3 3 1 1 3 1 2 1 1 1 2 24 33 2 4 1 1 3 1 2 1 1 1 2 24 34 3 4 2 1 3 2 2 2 1 2 2 12 24 4 4 2 1 3 2 2 2 1 2 2 34 34 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 32 23 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 34 33 2 4 3 3 3 2 4 2 3 2 2 41 24 3 1 3 3 2 3 2 4 2 2 2 41 23 2 4 4 1 4 1 4 1 4 4 2 14 43 2 4 3 3 4 4 4 4 2 4 2 44 43 4 2 1 4 4 2 4 3 1 4 2 13 43 2 3 1 1 2 1 3 2 3 2 4 33 34 4 3 1 4 4 1 4 4 1 1 4 24 33 2 4 4 1 3 1 2 4 1 4 2 44 34 3 4 2 1 3 2 2 2 1 2 4 14 24 4 4 2 1 3 2 2 2 1 2 2 34 34 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 32 23 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 14 33 2 4 3 3 3 2 2 2 3 2 2 31 24 3 1 3 3 2 3 2 2 2 2 4 44 23 4 3 4 3 3 3 2 3 4 3 4 42 24 2 4 1 3 4 4 2 4 3 4 4 31 41 4 4 4 4 1 4 4 4 2 4 4 44 42 1 4 3 4 4 1 4 3 3 4 4 13 43 2 3 3 3 3 2 3 4 2 4 2 13 33 4 1 4 1 4 4 3 4 4 4 4 12 33 1 4 1 4 4 2 4 3 2 3 4 24 32 4 2 4 1 4 2 3 4 1 4 2 43 41 1 1 3 3 4 1 4 4 1 4 1 11 13 1 2 1 3 3 2 3 3 2 3 1 23 42 2 1 2 1 4 1 3 4 1 4 1 13 13 3 3 1 1 3 1 2 1 1 1 2 24 33 2 4 1 1 3 1 2 1 1 1 2 24 34 3 4 2 1 3 2 2 2 1 2 2 12 24 4 4 2 1 3 2 2 2 1 2 2 34 34 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 32 23 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 34 33 2 4 3 3 3 2 2 2 3 2 2 31 24 3 1 3 3 2 3 2 2 2 2 2 31 22 1 2 2 1 2 2 3 4 2 4 2 24 33 4 4 4 3 3 4 4 4 2 4 4 44 42 2 2 2 1 1 2 4 3 1 3 2 12 42 2 2 3 2 1 1 4 3 3 3 1 13 43 2 2 3 1 2 2 4 4 2 4 2 22 42 1 2 1 3 1 2 1 1 1 1 2 22 21 1 2 4 1 1 1 4 4 1 4 1 11 4
3 1 1 3 3 4 2 1 2 2 2 3 23 22 2 1 3 3 3 2 3 1 1 1 1 12 14 3 4 3 2 2 2 2 2 1 2 2 21 24 3 4 3 2 3 2 2 3 2 3 3 31 33 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 43 33 3 4 3 2 3 2 3 3 2 3 3 31 33 3 4 3 3 3 2 3 2 2 2 3 34 33 3 4 2 2 2 3 2 1 1 1 2 32 34 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 31 23 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 31 22 1 2 1 4 1 3 3 3 4 3 1 11 13 2 3 3 3 2 4 2 3 3 3 1 12 13 1 1 1 4 2 4 2 2 3 2 1 41 13 1 1 1 4 2 3 2 2 3 2 1 11 22 1 4 1 4 2 1 4 4 4 4 4 44 42 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 11 23 3 2 3 3 2 1 1 2 2 2 2 12 32 1 2 1 1 1 4 2 3 4 3 1 11 12 1 2 3 3 1 4 1 1 4 1 2 22 42 1 4 3 4 4 1 4 3 3 4 4 13 43 2 3 3 3 3 2 3 4 2 4 2 13 33 4 1 4 1 4 4 3 4 4 4 4 12 33 1 4 1 4 4 2 4 3 2 3 4 24 32 4 2 4 1 4 2 3 4 1 4 2 43 43 1 1 1 4 2 4 2 2 3 2 1 41 13 1 1 1 4 2 3 2 2 3 2 1 11 22 1 4 1 4 2 1 4 4 4 4 4 44 42 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 11 23 3 2 3 3 2 1 1 2 2 2 2 12 34 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 32 23 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 34 33 2 4 3 3 3 2 2 2 3 2 2 31 24 3 1 3 3 2 3 2 2 2 2 2 31 22 1 2 2 1 2 2 3 4 2 4 2 24 33 4 4 4 3 3 4 4 4 2 4 4 44 42 2 2 2 1 1 2 4 3 1 3 2 12 42 2 2 3 2 1 1 4 3 3 3 1 13 43 2 2 3 1 2 2 4 4 2 4 2 22 42 1 2 1 3 1 2 1 1 1 1 2 22 21 1 2 4 1 1 1 4 4 1 4 1 11 43 1 1 3 3 4 2 1 2 2 2 3 23 22 2 1 3 3 3 2 3 1 1 1 1 12 14 3 4 3 2 2 2 2 2 1 2 2 21 24 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 32 23 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 34 33 2 4 3 3 3 2 2 2 3 2 2 31 24 3 1 3 3 2 3 2 2 2 2 2 31 22 1 2 2 1 2 2 3 4 2 4 2 24 3
3 4 4 4 3 3 4 4 4 2 4 4 44 42 2 2 2 1 1 2 4 3 1 3 2 12 42 2 2 3 2 1 1 4 3 3 3 1 13 43 2 2 3 1 2 2 4 4 2 4 2 22 42 1 2 1 3 1 2 1 1 1 1 2 22 21 1 2 4 1 1 1 4 4 1 4 1 4 1 13 1 1 3 3 4 2 1 2 2 2 3 2 3 22 2 1 3 3 3 2 3 1 1 1 2 1 1 14 3 4 3 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 24 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 33 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 1 33 2 4 3 3 3 2 2 2 3 2 1 2 2 34 3 1 3 3 2 3 2 2 2 2 1 2 2 32 1 2 2 1 2 2 3 4 2 4 4 3 2 23 4 4 4 3 3 4 4 4 2 4 4 4 4 42 2 2 2 1 1 2 4 3 1 3 2 4 2 12 2 2 3 2 1 1 4 3 3 3 3 4 1 13 2 2 3 1 2 2 4 4 2 4 2 4 2 22 1 2 1 3 1 2 1 1 1 1 2 2 2 21 1 2 4 1 1 1 4 4 1 4 1 4 1 13 1 1 3 3 4 2 1 2 2 2 3 2 3 22 2 1 3 3 3 2 3 1 1 1 2 1 1 14 3 4 3 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 24 3 1 3 3 2 3 2 2 2 2 1 2 2 33 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 43 2 4 3 3 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4
H1 H1 H1 H19 H H2 H2 H2 H2 H2 H26 H27 H28 H296 7 8 20 1 2 3 4 51 3 4 2 2 1 1 2 2 3 2 2 2 4 4 3 4 2 2 4 2 1 3 2 3 4 2 4 3 4 4 2 3 3 3 3 2 2 2 4 3 3 3 2 4 2 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 1 2 3 3 2 3 2 2 2 4 2 2 3 3 1 2 4 3 2 4 2 3 3 2 3 33 2 1 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 2 4 4 4 4 3 4 4 1 4 2 4 1 4 3 2 1 4 2 4 2 4 2 4 2 2 4 4 4 4 3 2 4 2 22 4 2 4 1 4 1 3 4 4 2 4 3 42 1 4 1 1 2 2 4 2 4 4 3 2 24 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 3 4 2 4 4 4 1 3 4 3 4 4 33 4 4 2 4 3 4 3 2 4 2 4 3 4 3 2 4 2 3 3 4 4 3 4 3 4 2 3 3 3 1 2 3 3 2 3 2 2 2 4 2 23 1 1 2 4 3 1 4 2 1 3 2 1 3 3 2 1 3 3 3 2 4 3 2 3 4 2 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 1 44 4 2 4 4 1 4 3 4 2 4 3 4 14 1 4 4 4 1 4 4 1 4 4 4 4 44 1 4 1 4 4 1 4 2 4 1 4 4 41 1 2 2 1 1 1 3 2 2 3 4 3 24 4 4 1 1 4 1 4 1 4 4 3 4 41 4 1 4 1 4 1 3 1 4 2 4 4 42 4 2 4 1 4 1 3 4 1 4 1 4 11 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 12 2 1 1 1 2 1 1 2 1 3 2 3 11 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 11 3 4 2 2 1 1 2 2 3 2 2 2 44 3 4 2 2 4 2 1 3 2 3 2 2 33 4 4 2 3 3 3 3 2 2 2 4 3 33 2 4 2 3 3 3 2 3 3 3 4 2 33 3 1 2 3 3 2 3 2 2 2 4 2 23 3 1 2 4 3 2 4 2 3 3 2 3 33 2 1 3 3 3 2 4 3 2 3 4 2 33 4 4 3 4 3 4 2 4 4 4 4 3 41 1 1 1 1 1 1 3 3 1 2 3 2 23 1 4 3 4 3 4 4 2 4 3 4 2 41 1 1 1 1 1 1 3 2 1 2 1 4 12 1 1 1 1 2 1 3 2 2 2 4 3 12 2 1 1 1 2 2 3 2 2 2 2 3 22 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 21 1 1 1 1 1 1 4 4 2 4 4 4 11 1 2 2 1 1 1 3 2 2 2 4 3 1
1 1 2 2 1 1 1 4 1 1 1 3 2 12 3 4 3 3 2 2 3 2 2 2 4 2 34 3 4 2 3 4 3 4 3 3 3 4 3 33 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 34 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 2 34 4 4 2 3 4 3 3 3 4 3 4 3 33 3 4 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 33 4 4 3 3 3 2 3 3 3 1 4 3 23 3 1 2 3 3 3 4 3 3 2 1 3 31 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2 2 32 2 1 1 3 2 2 2 3 4 3 2 3 11 1 1 1 3 1 1 1 2 3 4 1 3 11 1 1 1 3 1 1 1 2 4 4 1 2 14 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 3 41 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 12 2 1 2 3 2 1 2 1 3 3 2 2 21 1 1 1 3 1 2 1 3 2 2 1 3 31 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 3 14 1 4 1 4 4 1 4 2 4 1 4 4 41 1 2 2 1 1 1 3 2 2 3 4 3 24 4 4 1 1 4 1 4 1 4 4 3 4 41 4 1 4 1 4 1 3 1 4 2 4 4 42 4 2 4 1 4 1 3 4 1 4 1 4 11 1 1 1 3 1 1 1 2 3 4 1 3 11 1 1 1 3 1 1 1 2 4 4 1 2 14 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 3 41 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 12 2 1 2 3 2 1 2 1 3 3 2 2 23 3 1 2 3 3 2 3 2 2 2 4 2 23 3 1 2 4 3 2 4 2 3 3 2 3 33 2 1 3 3 3 2 4 3 2 3 4 2 33 4 4 3 4 3 4 2 4 4 4 4 3 41 1 1 1 1 1 1 3 3 1 2 3 2 23 1 4 3 4 3 4 4 2 4 3 4 2 41 1 1 1 1 1 1 3 2 1 2 1 4 12 1 1 1 1 2 1 3 2 2 2 4 3 12 2 1 1 1 2 2 3 2 2 2 2 3 22 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 21 1 1 1 1 1 1 4 4 2 4 4 4 11 1 2 2 1 1 1 3 2 2 2 4 3 11 1 2 2 1 1 1 4 1 1 1 3 2 12 3 4 3 3 2 2 3 2 2 2 4 2 33 3 1 2 3 3 2 3 2 2 2 4 2 23 3 1 2 4 3 2 4 2 3 3 2 3 33 2 1 3 3 3 2 4 3 2 3 4 2 33 4 4 3 4 3 4 2 4 4 4 4 3 41 1 1 1 1 1 1 3 3 1 2 3 2 23 1 4 3 4 3 4 4 2 4 3 4 2 4
1 1 1 1 1 1 1 3 2 1 2 1 4 12 1 1 1 1 2 1 3 2 2 2 4 3 12 2 1 1 1 2 2 3 2 2 2 2 3 22 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 21 1 1 1 1 1 1 4 4 2 4 4 4 11 1 2 2 1 1 1 3 2 2 2 4 3 11 1 2 2 1 1 1 4 1 1 1 3 2 12 3 4 3 3 2 2 3 2 2 2 4 2 33 3 1 2 3 3 2 3 2 2 2 4 2 23 3 1 2 4 3 2 4 2 3 3 2 3 33 2 1 3 3 3 2 4 3 2 3 4 2 33 4 4 3 4 3 4 2 4 4 4 4 3 41 1 1 1 1 1 1 3 3 1 2 3 2 23 1 4 3 4 3 4 4 2 4 3 4 2 41 1 1 1 1 1 1 3 2 1 2 1 4 12 1 1 1 1 2 1 3 2 2 2 4 3 12 2 1 1 1 2 2 3 2 2 2 2 3 22 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 21 1 1 1 1 1 1 4 4 2 4 4 4 11 1 2 2 1 1 1 3 2 2 2 4 3 11 1 2 2 1 1 1 4 1 1 1 3 2 12 3 4 3 3 2 2 3 2 2 2 4 2 33 4 4 3 4 3 4 2 4 4 4 4 3 44 4 4 2 4 4 4 3 2 4 4 2 4 24 2 4 2 2 4 4 4 4 3 2 4 2 2
H30 H31 H32 H33 H34 H35 H36 H37 H38 H39 H40
Harga diri
2 2 4 3 3 3 3 2 4 4 3 95 1 1 3 1 4 3 4 1 2 4 4 99 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 113 4 4 4 3 2 4 3 3 4 4 3 119 1 1 3 2 3 3 2 3 3 3 4 97 1 4 4 2 3 2 3 4 4 4 3 115 1 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 124 1 1 4 2 3 3 4 3 4 4 4 121 1 1 4 3 4 1 1 1 2 1 1 101 4 1 2 2 4 2 4 1 3 1 3 121 4 3 4 4 3 4 4 2 3 4 4 123 3 4 1 1 3 4 1 3 2 4 1 97 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 140 1 1 4 1 3 4 4 4 2 4 2 119 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 125 4 4 4 3 4 2 3 4 3 4 3 121 1 1 3 2 4 3 4 3 3 3 4 100 1 1 4 2 1 1 3 4 1 1 3 94 1 1 1 1 3 3 4 3 1 4 3 100 4 1 4 2 4 3 4 3 4 4 4 131 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 137 3 4 2 4 1 3 2 3 4 3 2 122 4 4 4 4 3 4 4 4 1 4 3 138 2 4 3 4 2 4 4 3 2 4 1 120 3 3 1 2 2 2 3 3 3 2 2 95 3 4 1 4 2 4 4 4 3 3 1 122 4 4 1 4 3 4 4 4 1 4 1 116 4 1 4 3 4 4 4 1 4 1 4 114 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 61 3 3 1 1 2 1 1 2 1 2 1 77 2 2 4 1 3 1 1 1 3 3 1 69 2 2 4 3 3 3 3 2 4 4 3 95 1 1 3 1 3 3 3 1 2 4 2 92 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 113 4 4 4 3 2 2 3 3 3 4 3 114 1 1 3 2 3 3 2 3 3 3 3 96 1 1 4 2 3 2 3 4 4 4 3 112 1 1 3 4 3 3 4 3 4 4 3 108 1 1 4 2 3 3 3 3 4 4 4 117 4 4 1 1 2 2 1 2 2 1 1 80 4 4 1 4 4 1 4 4 2 2 4 134 3 3 4 1 1 1 1 2 1 2 1 73 3 3 1 1 1 1 1 3 3 3 2 83 3 3 4 1 2 2 2 2 2 1 1 89 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 73
4 4 1 1 1 1 1 4 4 4 1 87 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 81 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 63 1 1 4 3 3 3 3 3 3 3 2 100 1 1 4 3 4 3 3 3 4 3 2 118 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 124 2 2 1 3 3 3 3 3 4 3 3 118 3 3 1 2 3 3 3 3 4 4 3 122 1 1 4 3 3 4 4 3 3 4 4 109 1 1 1 4 4 3 2 2 4 4 3 104 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 106 1 1 2 1 1 3 2 1 1 3 4 71 2 2 2 2 3 3 3 2 2 4 3 95 1 1 2 1 1 4 3 3 1 4 4 81 1 1 3 1 1 4 1 1 1 1 1 69 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 1 138 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 47 2 2 1 2 2 4 1 1 2 4 3 84 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 2 67 1 1 1 3 2 3 3 2 1 1 1 71 2 4 3 4 2 4 4 3 2 4 1 120 3 3 1 2 2 2 3 3 3 2 2 95 3 4 1 4 2 4 4 4 3 3 1 122 4 4 1 4 3 4 4 4 1 4 1 116 4 1 4 3 4 4 4 1 4 1 4 114 1 1 2 1 1 4 3 3 1 4 4 81 1 1 3 1 1 4 1 1 1 1 1 69 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 1 138 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 47 2 2 1 2 2 4 1 1 2 4 3 84 1 1 3 2 3 3 2 3 3 3 3 96 1 1 4 2 3 2 3 4 4 4 3 112 1 1 3 4 3 3 4 3 4 4 3 108 1 1 4 2 3 3 3 3 4 4 4 117 4 4 1 1 2 2 1 2 2 1 1 80 4 4 1 4 4 1 4 4 2 2 4 134 3 3 4 1 1 1 1 2 1 2 1 73 3 3 1 1 1 1 1 3 3 3 2 83 3 3 4 1 2 2 2 2 2 1 1 89 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 73 4 4 1 1 1 1 1 4 4 4 1 87 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 81 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 63 1 1 4 3 3 3 3 3 3 3 2 100 1 1 3 2 3 3 2 3 3 3 3 96 1 1 4 2 3 2 3 4 4 4 3 112 1 1 3 4 3 3 4 3 4 4 3 108 1 1 4 2 3 3 3 3 4 4 4 117
4 4 1 1 2 2 1 2 2 1 1 80 4 4 1 4 4 1 4 4 2 2 4 134 3 3 4 1 1 1 1 2 1 2 1 73 3 3 1 1 1 1 1 3 3 3 2 83 3 3 4 1 2 2 2 2 2 1 1 89 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 73 4 4 1 1 1 1 1 4 4 4 1 87 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 81 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 63 1 1 4 3 3 3 3 3 3 3 2 100 1 1 3 2 3 3 2 3 3 3 3 96 1 1 4 2 3 2 3 4 4 4 3 112 1 1 3 4 3 3 4 3 4 4 3 108 1 1 4 2 3 3 3 3 4 4 4 117 4 4 1 1 2 2 1 2 2 1 1 80 4 4 1 4 4 1 4 4 2 2 4 134 3 3 4 1 1 1 1 2 1 2 1 73 3 3 1 1 1 1 1 3 3 3 2 83 3 3 4 1 2 2 2 2 2 1 1 89 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 73 4 4 1 1 1 1 1 4 4 4 1 87 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 81 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 63 1 1 4 3 3 3 3 3 3 3 2 100 1 1 4 2 3 3 3 3 4 4 4 117 4 4 4 3 4 4 1 4 2 3 4 139 4 4 2 2 4 2 4 4 3 3 4 130
K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 K10 K11 K12 K13 K14 K15
3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 43 2 4 3 3 4 4 4 4 2 4 4 2 4 43 2 2 1 1 1 2 4 3 1 3 4 2 1 23 2 3 1 1 2 1 3 2 3 3 3 2 3 23 4 3 4 3 3 3 2 3 4 2 2 4 4 41 2 2 1 3 3 2 2 1 3 1 3 1 3 11 1 1 4 1 1 1 4 4 2 1 4 1 1 12 1 2 3 1 4 1 4 3 3 3 4 1 1 13 2 3 3 3 3 2 3 4 2 3 3 2 1 13 1 1 1 1 4 2 3 4 2 2 3 1 1 13 1 1 1 1 4 2 3 3 2 2 3 1 2 12 1 4 2 1 4 2 1 1 4 4 4 4 4 42 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 13 3 2 4 3 3 2 1 1 1 2 2 2 3 22 1 2 4 1 1 1 3 4 2 3 4 1 1 12 1 2 4 3 3 1 2 4 1 1 4 2 4 24 2 3 2 1 1 2 3 3 2 3 4 1 2 13 4 3 3 4 3 2 4 4 4 1 4 4 3 22 1 2 2 1 4 1 1 4 2 2 3 4 4 22 2 2 4 1 2 2 3 3 1 3 3 2 2 21 1 1 3 3 4 1 4 4 1 1 1 1 1 13 1 2 1 3 3 2 3 3 2 3 4 1 2 22 2 1 2 1 4 1 3 4 1 3 1 1 1 12 1 2 2 1 2 2 3 4 2 4 3 2 2 13 4 4 4 3 3 4 4 4 2 4 4 4 4 32 2 2 2 1 1 2 4 3 1 2 4 2 1 12 2 2 3 2 1 1 4 3 3 3 4 1 1 23 2 2 3 1 2 2 4 4 2 2 4 2 2 22 1 2 1 3 1 2 1 1 1 2 2 2 2 21 1 2 4 1 1 1 4 4 1 1 4 1 1 13 1 1 3 3 4 2 1 2 2 3 2 3 2 12 2 1 3 3 3 2 3 1 1 2 1 1 1 12 1 3 4 1 3 3 4 4 2 2 2 2 1 13 2 4 3 3 4 2 4 1 2 2 4 1 1 22 1 1 3 1 4 2 3 3 2 2 1 2 1 12 2 3 4 1 2 2 4 1 2 3 2 2 2 22 1 2 2 1 1 1 1 2 2 2 3 1 1 22 2 2 4 1 1 2 4 4 1 3 3 2 2 21 1 1 4 3 4 1 4 4 1 1 1 1 1 13 4 2 1 3 3 2 3 3 2 3 4 4 4 23 2 3 4 3 3 2 3 3 2 3 3 2 1 13 1 1 1 4 4 2 3 4 2 2 3 1 1 13 1 1 1 4 4 2 4 4 2 2 3 1 2 12 1 4 1 4 2 2 1 2 4 4 4 4 4 12 1 2 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 2 13 3 2 4 3 3 2 1 1 1 2 2 2 3 22 2 2 1 4 4 2 4 3 4 2 4 2 4 1
2 2 2 3 2 1 1 4 3 3 3 4 1 1 23 2 2 4 1 1 2 3 4 2 2 4 2 2 22 1 2 1 4 1 2 1 1 1 2 2 2 2 21 1 2 4 1 1 1 4 4 1 1 4 1 1 13 1 1 4 4 4 2 2 2 2 3 2 3 2 12 2 1 4 4 4 2 3 1 1 2 1 1 1 12 1 3 4 1 4 3 3 4 2 2 2 2 1 13 2 4 3 4 4 2 4 1 2 2 4 1 1 22 4 1 3 4 4 2 4 3 2 2 4 2 4 43 2 1 4 4 1 1 3 4 1 1 1 2 1 13 2 1 4 3 1 2 3 4 2 1 1 2 1 13 2 2 1 1 2 2 3 3 1 3 4 2 1 23 2 3 1 2 1 1 3 2 3 3 3 2 3 23 4 3 1 3 3 3 1 3 4 2 2 1 4 43 2 4 2 4 3 2 1 4 3 4 3 4 3 41 1 1 4 1 1 1 4 3 2 1 4 1 1 12 1 2 4 1 4 1 4 4 3 3 4 1 1 12 1 1 1 1 1 2 2 2 4 4 4 1 1 12 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 13 3 2 4 4 3 2 1 1 1 2 2 2 3 22 2 2 2 1 2 2 3 4 1 2 4 2 1 12 2 2 4 4 4 1 3 4 3 3 4 1 1 23 2 2 4 1 4 2 3 3 2 2 4 2 2 22 4 4 1 3 2 4 1 2 4 2 4 2 4 44 4 2 4 4 1 4 4 4 4 1 4 4 1 43 1 1 4 3 4 2 2 1 2 3 2 3 2 12 2 1 4 3 3 2 4 2 1 2 1 1 1 12 4 3 3 2 3 3 3 4 2 4 2 2 4 43 2 4 3 4 4 2 4 1 2 2 4 1 1 22 1 1 3 2 4 2 3 3 2 2 1 2 1 13 2 1 4 4 2 1 3 4 1 1 1 2 1 13 2 1 4 3 1 2 3 4 2 1 1 2 1 13 2 2 4 1 1 2 3 3 1 3 4 2 1 23 2 3 1 2 1 1 3 2 3 3 3 2 3 23 1 3 1 3 3 3 1 3 1 2 2 1 1 13 2 2 1 3 3 2 1 4 3 3 3 3 3 31 1 1 4 1 1 1 4 4 2 1 4 1 1 13 1 1 4 4 3 1 3 4 2 4 4 1 1 32 2 2 1 1 2 2 3 3 1 2 4 2 1 12 2 2 4 4 1 1 3 4 3 3 4 1 1 23 2 2 4 1 1 2 3 3 2 2 4 2 2 22 1 2 1 3 2 2 2 1 1 2 2 2 2 21 1 2 4 1 1 1 4 4 1 1 4 1 1 13 1 1 4 3 4 2 1 2 2 3 2 3 2 12 2 1 4 3 3 2 3 1 1 2 1 1 1 12 1 3 4 2 3 3 3 4 2 2 2 2 1 13 2 4 4 3 4 2 3 1 2 2 4 1 1 22 1 1 3 4 4 2 3 3 2 2 4 2 1 44 2 3 2 4 2 4 4 2 4 3 2 2 4 2
2 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 3 1 1 24 2 2 4 4 4 2 4 3 4 3 3 4 2 24 1 1 4 4 4 1 4 4 4 4 1 4 1 43 1 2 1 3 3 2 3 3 2 3 4 1 2 23 2 3 4 3 3 2 4 4 2 3 3 2 1 13 1 1 1 1 4 2 3 3 2 2 3 1 1 13 1 1 1 1 4 2 4 4 2 2 3 1 2 12 1 1 1 1 1 2 1 2 4 4 4 1 1 12 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 13 2 1 4 4 1 1 3 3 1 1 1 2 1 13 2 1 3 4 2 2 3 4 2 1 1 2 1 13 2 2 4 1 4 2 4 3 4 3 4 4 1 23 2 3 4 2 4 1 4 2 3 3 3 2 3 23 1 3 1 3 3 3 1 3 1 2 2 1 1 13 2 2 1 3 4 2 1 4 3 3 3 3 3 31 1 1 4 1 1 1 4 4 2 1 4 1 1 12 1 2 3 2 4 1 4 3 3 3 4 1 1 13 2 3 3 3 4 2 3 3 2 3 3 2 1 13 1 1 1 1 4 2 3 4 2 2 3 1 1 13 1 1 1 1 4 2 4 4 2 2 3 1 2 12 1 1 2 1 2 2 1 2 4 4 4 1 1 12 1 2 2 1 2 1 1 2 1 1 1 1 2 13 3 2 4 4 4 2 2 2 1 2 2 2 3 22 1 2 4 1 1 1 4 4 2 3 4 1 1 1
K16 K17 K18 K19 K20 K21 K22 K23 K24 K25 K26 K27 K28 K294 4 2 4 4 3 2 4 4 2 4 2 4 42 4 2 2 4 4 4 3 2 4 2 2 4 22 2 2 1 1 3 2 3 2 3 3 2 3 21 1 1 1 2 4 2 2 2 3 2 2 3 13 4 4 4 4 4 4 4 2 4 1 4 4 43 2 1 2 2 3 2 2 2 3 3 1 3 21 1 1 1 1 4 1 1 1 2 2 1 4 11 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 31 2 2 1 1 3 2 2 3 4 3 2 3 14 1 1 1 1 3 1 1 2 3 4 1 3 11 1 1 1 1 3 1 1 2 4 4 1 2 14 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 3 41 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 11 2 2 1 2 3 1 2 1 3 3 2 2 21 1 1 1 1 3 2 1 3 2 2 1 3 32 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1 3 12 2 2 1 2 3 1 2 3 3 3 2 3 12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 44 1 4 4 4 3 2 4 2 4 4 1 4 22 2 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 41 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 32 1 1 1 1 1 2 1 3 2 3 1 3 12 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 41 1 1 1 1 3 3 1 2 3 2 2 4 11 4 3 4 4 4 2 4 3 4 2 4 4 11 1 1 1 1 3 2 1 2 1 4 1 3 41 1 1 1 1 3 2 2 2 4 3 1 3 12 1 1 1 2 3 2 2 2 2 3 2 3 42 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 31 1 1 1 1 4 4 2 4 4 4 1 4 11 2 2 1 1 3 2 2 2 4 3 1 2 11 2 2 1 1 4 1 1 1 3 2 1 1 12 1 2 1 1 1 1 3 2 1 1 4 2 42 1 1 2 2 3 1 1 1 2 3 1 2 22 1 2 1 1 2 2 1 2 4 4 2 4 12 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 12 1 1 1 2 3 2 1 2 2 2 1 2 12 2 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 31 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 4 1 32 4 4 1 4 4 2 4 3 2 4 4 3 41 2 2 1 1 3 2 2 3 4 3 2 3 14 1 1 1 1 3 1 1 2 3 4 1 3 11 1 1 1 1 3 1 1 2 4 4 1 2 24 1 4 4 4 3 4 2 4 4 1 4 3 41 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 11 2 2 1 2 3 1 2 1 3 3 2 2 24 4 4 1 4 3 2 4 2 1 4 4 3 41 1 1 1 1 3 2 2 2 4 3 1 3 2
2 1 1 1 2 3 2 2 2 2 3 2 3 42 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 41 1 1 1 1 4 4 2 4 4 4 1 4 11 2 2 1 1 3 2 2 2 4 3 1 2 11 2 2 1 1 4 1 1 1 3 2 4 1 42 1 2 1 1 1 1 3 2 1 1 4 2 42 1 1 2 2 3 1 1 1 2 3 1 2 22 4 2 4 4 2 4 1 4 4 4 2 4 41 1 2 1 1 3 2 4 1 2 1 2 1 42 2 2 2 1 4 1 3 2 2 2 2 1 22 2 2 1 1 1 2 1 2 3 3 1 3 11 1 1 1 2 4 2 2 2 3 2 2 3 13 4 1 4 4 4 4 4 2 1 4 4 4 23 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 4 4 41 1 1 1 1 4 1 1 1 2 2 1 4 11 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 31 1 1 1 1 3 1 2 1 1 1 1 3 41 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 11 2 2 1 2 3 1 2 1 3 3 2 2 21 1 1 1 1 3 2 1 2 1 4 1 3 31 1 1 1 1 3 2 2 2 4 3 1 3 12 1 1 1 2 3 2 2 2 2 3 2 3 42 4 2 4 4 2 4 4 4 2 4 2 4 34 1 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 41 2 2 1 1 3 2 2 2 4 3 1 2 11 2 2 1 1 4 1 1 1 3 2 1 1 12 4 2 1 4 4 4 3 2 4 4 4 2 42 1 1 2 2 3 1 1 1 2 3 4 2 22 1 2 1 1 2 2 1 2 4 4 2 1 11 1 2 1 1 3 2 4 1 2 1 2 1 42 2 2 2 1 4 1 3 2 2 2 2 1 22 2 2 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 41 1 1 1 2 4 2 2 2 3 2 2 3 13 4 1 1 1 1 1 4 2 1 1 4 1 33 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 1 3 11 1 1 1 1 4 1 1 1 2 2 1 4 11 1 3 1 1 2 2 1 3 4 2 1 4 11 1 1 1 1 3 2 1 2 1 4 1 3 41 1 1 1 1 3 2 2 2 4 3 1 3 22 1 1 1 2 3 2 2 2 2 3 2 3 32 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 31 1 1 1 1 4 4 2 4 4 4 1 4 11 2 2 1 1 3 2 2 2 4 3 1 2 11 2 2 1 1 4 1 1 1 3 2 1 1 12 1 2 1 1 1 1 3 2 1 1 4 2 42 1 1 2 2 3 1 1 1 2 3 1 2 22 4 2 1 4 2 2 4 2 4 4 2 4 42 4 3 2 2 4 2 4 2 3 4 2 3 42 1 1 1 2 3 2 1 2 2 2 1 2 1
2 2 4 4 4 3 4 4 4 1 4 1 4 34 4 4 4 4 4 1 4 4 1 4 4 1 42 1 1 1 1 1 2 1 3 2 3 1 3 21 2 2 1 1 3 2 2 3 4 3 2 3 14 1 1 1 1 3 1 1 2 3 4 1 3 11 1 1 1 1 3 1 1 2 4 4 1 2 21 1 1 1 1 3 1 2 1 1 1 1 3 41 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 11 1 2 1 1 3 2 4 1 2 1 2 1 42 2 2 2 1 4 1 3 2 2 2 2 1 14 2 2 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 21 1 1 1 2 4 2 2 2 3 2 2 3 13 4 1 1 1 1 1 4 2 1 1 4 1 33 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 1 3 11 1 1 1 1 4 1 1 1 2 2 1 4 11 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 41 2 2 1 1 3 2 2 3 4 3 2 1 24 1 1 1 1 3 1 1 2 3 4 1 3 11 1 1 1 1 3 1 1 2 4 4 1 2 21 1 1 1 1 3 1 2 1 1 1 1 3 41 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 11 2 2 1 2 3 1 2 1 3 3 2 2 21 1 1 1 1 3 2 1 3 2 2 1 3 3
K30 K31 K32 K33 K34 K35 K36 K37 K38 K39 K40 Total 3 4 4 1 4 2 3 4 2 3 3 1352 4 2 4 4 3 3 4 3 4 4 1292 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 891 3 2 1 3 2 3 1 3 4 3 874 4 4 4 2 4 2 4 4 1 1 1322 1 3 2 3 3 3 2 3 2 3 871 3 1 3 2 1 1 3 2 2 2 711 2 1 1 3 2 1 1 3 4 2 752 2 2 3 3 3 2 2 4 3 2 961 2 1 1 4 3 3 1 4 4 4 851 3 1 1 4 1 1 1 1 1 2 714 4 4 4 3 3 4 4 4 1 4 1331 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 482 1 2 2 4 1 1 2 4 3 1 841 1 1 1 3 1 1 1 1 2 1 701 1 3 2 3 3 2 1 1 1 1 752 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 924 3 4 3 4 1 4 4 4 4 4 1404 1 2 4 2 4 2 4 2 2 3 1081 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 661 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 581 2 1 1 2 1 2 1 1 2 3 751 3 1 1 1 3 3 1 1 1 1 651 2 2 1 2 2 1 1 3 2 2 784 4 1 4 4 2 2 4 4 4 4 1351 1 1 1 2 1 2 1 2 2 2 721 1 1 1 3 3 3 2 4 4 2 851 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 862 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 741 1 1 1 4 4 4 1 4 4 4 902 2 2 2 2 2 2 2 3 4 3 861 1 1 1 1 1 4 1 1 1 4 662 1 2 1 1 2 2 2 1 1 3 791 1 2 1 1 1 1 1 3 4 2 804 1 1 4 3 3 1 1 4 1 4 852 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 871 1 2 3 2 3 2 1 2 2 3 691 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 661 4 1 4 1 1 4 1 4 1 1 741 4 4 4 2 4 4 4 4 2 3 1242 2 2 3 3 3 2 2 4 3 2 961 2 1 1 4 3 3 1 4 4 4 881 3 1 1 2 1 4 1 4 4 2 844 2 2 4 3 3 1 4 4 1 4 1181 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 482 1 2 2 4 1 1 2 4 3 1 84
4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 1251 1 1 1 3 3 3 2 4 4 2 861 2 4 4 2 2 1 3 2 2 2 912 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 761 1 1 1 4 4 4 1 4 4 4 902 2 2 2 2 2 2 2 3 4 3 891 4 1 4 4 4 4 1 4 1 4 903 4 2 4 1 2 2 2 1 1 3 861 1 2 1 1 1 1 1 3 4 2 814 1 4 1 3 3 1 4 1 4 4 1203 1 2 1 1 2 3 1 2 3 3 782 1 2 1 2 3 3 2 3 2 2 821 3 3 2 2 1 2 2 2 1 2 781 3 2 1 3 2 3 1 3 4 3 872 4 3 4 2 4 2 3 2 2 2 1164 4 3 2 4 4 4 2 3 4 4 1231 1 1 1 2 1 1 1 2 2 2 641 2 1 1 3 2 1 1 3 4 2 771 2 2 1 3 3 1 1 4 1 1 701 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 462 1 2 2 4 1 1 2 4 3 1 851 1 1 1 2 1 2 1 2 2 2 721 1 1 1 3 3 3 2 4 4 2 911 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 872 4 2 4 2 4 2 4 2 4 2 1201 4 4 1 4 4 4 1 1 2 4 1302 2 2 2 2 2 2 2 3 4 3 871 1 1 1 1 1 4 1 1 1 4 694 1 2 4 4 2 2 2 4 1 3 1184 1 2 4 1 4 1 4 3 4 2 961 1 1 1 3 3 1 1 1 1 4 743 1 2 1 1 2 3 1 2 3 3 792 1 2 1 2 3 3 2 3 2 2 822 3 3 4 4 3 4 2 4 3 4 1151 3 2 1 3 2 3 1 3 4 3 871 1 1 1 2 4 2 1 2 2 2 762 4 3 2 3 3 3 2 3 4 3 1031 1 1 1 2 1 1 1 2 2 2 651 4 1 1 4 2 2 1 4 4 4 941 1 1 1 2 1 2 1 2 2 2 711 1 1 1 3 3 3 2 4 4 2 891 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 832 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 761 1 1 1 4 4 4 1 4 4 4 902 2 2 2 2 2 2 2 3 4 3 871 1 1 1 1 1 4 1 1 1 4 672 1 2 1 1 2 2 2 1 1 3 79
1 1 2 1 1 1 1 1 3 4 2 801 4 1 1 3 3 4 1 4 1 4 1062 2 3 2 2 4 2 4 2 4 2 1141 1 2 3 2 3 2 1 2 2 3 671 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 1174 1 4 4 4 1 4 4 4 1 4 1271 2 1 1 2 1 2 1 1 2 3 762 2 2 3 3 3 2 2 4 3 2 981 2 1 1 4 3 3 1 4 4 4 841 3 1 1 4 1 1 1 1 1 2 741 2 2 1 3 3 1 1 4 1 1 691 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 473 1 2 1 1 2 3 1 2 3 3 772 1 2 1 2 3 3 2 3 2 2 824 3 3 4 2 3 4 4 4 3 2 1241 3 2 1 3 2 3 1 3 4 3 941 1 1 1 2 4 2 1 2 2 2 762 4 3 2 3 3 3 2 3 4 3 1041 1 1 1 2 1 1 1 2 2 2 651 2 1 1 3 2 1 1 3 4 2 771 1 2 3 2 2 2 2 1 3 2 881 2 1 1 4 3 3 1 4 4 4 851 3 1 1 2 1 1 1 1 1 1 711 2 2 1 3 3 1 1 4 1 1 711 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 482 1 2 2 4 1 1 2 4 3 1 881 1 1 1 3 1 1 1 1 2 1 71
ANKET PENELITIAN
a. SKALA HARGA DIRI
Oleh :
Tony Hermawan Yudha Satriya
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2007
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA Kepada
Yth. Adik-adik Pelajar
di tempat
Salam hangat untuk Adik-adik semua,
Pada kesempatan ini, Saya mohon kerelaan Anda untuk mengisi angket
penelitian terlampir yang terdiri atas 40 pernyataan. Angket ini bukan sebuah tes,
sehingga tidak ada jawaban yang salah, asal di isi benar-benar sesuai dengan
keadaan diri Anda pada saat ini. Kesungguhan dan kejujuran Anda sangat
menentukan kualitas hasil penelitian ini. Semua jawaban dan kerahasian Anda
akan kami jamin sepenuhnya.
Selamat bekerja dan atas kesediaan Anda, saya mengucapkan banyak
terima kasih.
Hormat Saya,
(Tony Hermawan Yudha Satriya)
Identitas
1. Nama : ……………………………………………….
2. Usia : ……………….
3. Jenis Kelamin : ……………….
4. Kelas : ……………….
5. Sekolah : ……………………………………………….
Petunjuk Pengisian Angket
1. Berikut ini ada pernyataan-pernyataan, mohon diisi dan jangan sampai
ada nomor yang terlewatkan.
2. Bacalah baik-baik setiap pernyataan berikut dan pililah salah satu jawaban
yang sesuai dengan keadaan diri Anda dengan memberi tanda silang (X)
pada :
SS : Bila pernyataan tersebut Sangat Sesuai dengan keadaan Anda.
S : Bila pernyataan tersebut Sesuai dengan keadaan Anda.
TS : Bila pernyataan tersebut Tidak Sesuai dengan keadaan Anda.
STS : Bila pernyataan tersebut Sangat Tidak Sesuai dengan keadaan
Anda.
3. Dalam pernyataan Anda tidak perlu khawatir atau ragu-ragu karena tidak
ada jawaban yang salah, tetapi jawaban yang paling benar adala jawaban
yang sesuai dengan pikiran serta perasaan anda tanpa dipengaruhi oleh
siapapun.
4. Anda hanya dibenarkan menjawab satu saja pada setiap pernyataan.
5. Bila terjadi kesalahan dalam menjawab, coretlah tanda silang (X) tersebut,
dan kemudian buatlah tanda silang (X) baru pada pernyataan yang anda
kehendaki.
SELAMAT MENGERJAKAN
No Pernyataan
SS S TS STS
1. Saya menyukai diri saya apa adanya. 2. Saya bangga menjadi diri saya sendiri. 3. Saya senang membantu teman yang kesulitan sebatas kemampuan
yang saya miliki.
4. Saya merasa kehidupan yang saya alami segalanya terasa sulit. 5. Saya cenderung merasa cemas bila berada pada lingkungan baru. 6. Saya sering merasa menjadi orang yang sia-sia. 7. Saya merasa bahwa saya tidak setampan atau secantik orang lain. 8. Saya merasa sedikit yang bisa saya banggakan pada diri saya. 9. Saya merasa memiliki banyak kekurangan pada diri saya. 10. Saya ragu dalam mengambil kepurtusan. 11. Saya merasa sulit berbicara di depan umum. 12. Saya merasa banyak kekurangan pada diri saya. 13. Saya sering merasa tidak nyaman dengan prestasi saya di sekolah. 14. Saya mudah putus asa. 15. Saya adalah orang yang gagal. 16. Kekurangan pada diri saya tidak akan menghalangi saya untuk
meraih cita-cita.
17. Saya merasa teman saya dapat mengerti perasaan saya. 18. Saya mampu mengambil keputusan tanpa mengalami banyak
kesulitan.
19. Saya membutuhkan waktu yang lama untuk membiasakan hal-hal yang baru.
20. Saya merasa teman-teman sepergaulan saya sulit memahami perasaan saya.
21. Saya merasa keluarga saya terlalu berharap terhadap diri saya. 22. Saya merasa pendapat saya sering diabaikan oleh teman-teman. 23. Saya merasa orang lain lebih disukai daripada saya. 24. Saya takut mengemukakan pendapat saya kepada orang lain. 25. Saya mampu mengatasi rintangan yang muncul dalam meraih
kesuksesan.
26. Saya mempunyai banyak kelebihan. 27. Saya merasa teman-teman senang bergaul dengan saya. 28. Saya senang bergaul dengan siapa saja. 29. Saya selalu mengalami kesulitan dalam mengawali pembicaraan
dengan lingkungan pergaulan baru.
30. Saya merasa keluarga saya dapat memahami perasaan saya. 31. Saya merasa diterima di lingkungan teman sepergaulan. 32. Saya yakin dapat menyelesaikan pekerjaan sekolah dengan baik. 33. Saya suka mengunjungi tempat-tempat baru. 34. Saya sulit menyesuaikan diri dengan lingkungan.
35. Sungguh menyenangkan menjadi diri saya. 36. Saya merasa kehidupan yang saya jalani segalanya terasa mudah. 37. Saya dapat beradaptasi dengan lingkungan yang asing atau baru
saya kenal.
38. Saya mudah bergaul dengan teman-teman baru. 39. Saya bisa mengubah sikap saya untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungan.
40. Saya bangga dengan nilai-nilai akademis saya di kelas.
ANKET PENELITIAN
b. SKALA PERILAKU KONSUMTIF
Oleh :
Tony Hermawan Yudha Satriya
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2007
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
Kepada
Yth. Adik-adik Pelajar
di tempat
Salam hangat untuk Adik-adik semua,
Pada kesempatan ini, Saya mohon kerelaan Anda untuk mengisi angket
penelitian terlampir yang terdiri atas 40 pernyataan. Angket ini bukan sebuah tes,
sehingga tidak ada jawaban yang salah, asal di isi benar-benar sesuai dengan
keadaan diri Anda pada saat ini. Kesungguhan dan kejujuran Anda sangat
menentukan kualitas hasil penelitian ini. Semua jawaban dan kerahasian Anda
akan kami jamin sepenuhnya.
Selamat bekerja dan atas kesediaan Anda, saya mengucapkan banyak
terima kasih.
Hormat Saya,
(Tony Hermawan Yudha Satriya)
Identitas 1. Nama : ……………………………………………….
2. Usia : ……………….
3. Jenis Kelamin : ……………….
4. Kelas : ……………….
5. Sekolah :
……………………………………………….
Petunjuk Pengisian Angket
6. Berikut ini ada pernyataan-pernyataan, mohon diisi dan jangan sampai
ada nomor yang terlewatkan.
7. Bacalah baik-baik setiap pernyataan berikut dan pililah salah
satu jawaban yang sesuai dengan keadaan diri Anda dengan
memberi tanda silang (X) pada :
SS : Bila pernyataan tersebut Sangat Sesuai dengan keadaan Anda.
S : Bila pernyataan tersebut Sesuai dengan keadaan Anda.
TS : Bila pernyataan tersebut Tidak Sesuai dengan keadaan Anda.
STS : Bila pernyataan tersebut Sangat Tidak Sesuai dengan keadaan
Anda.
8. Dalam pernyataan Anda tidak perlu khawatir atau ragu-ragu karena tidak
ada jawaban yang salah, tetapi jawaban yang paling benar adala jawaban
yang sesuai dengan pikiran serta perasaan anda tanpa dipengaruhi oleh
siapapun.
9. Anda hanya dibenarkan menjawab satu saja pada setiap pernyataan.
10. Bila terjadi kesalahan dalam menjawab, coretlah tanda silang (X) tersebut,
dan kemudian buatlah tanda silang (X) baru pada pernyataan yang anda
kehendaki.
SELAMAT MENGERJAKAN
No Pernyataan SS S TS STS
1. Jika ada barang-barang model terbaru biasanya saya langsung membelinya.
2. Saya biasanya membeli barang-barang untuk bersaing dengan teman-teman dalam hal penampilan.
3. Jika seseorang sering memakai pakaian yang bermerk, maka kesan mewah akan muncul pada dirinya..
4. Menurut saya menonton film di bioskop hanya akan menghambur-hamburkan uang saja.
5. Memakai sepatu bermerk ternama ke sekolah mampu membuat saya merasa bangga.
6. Menurut saya, memiliki HP berkamera akan memberi kepuasan sebanding dengan harganya.
7. Menurut saya, sisa uang jajan sebaiknya digunakan untuk senang-senang, seperti browsing internet, nonton film di bioskop dll.
8. Saya tidak tertarik untuk membeli aksesoris-aksesoris baru apapun walau sedang ngetrend di sekolah.
9. Saya kurang tertarik membeli pakaian yang sedang trend atau bermerk karena harga yang ditawarkan biasanya cenderung mahal.
10. Menurut saya menabung adalah tindakan yang lebih baik daripada membeli barang-barang yang kurang diperlukan.
11. Saya malas berbelanja barang-barang mahal di suatu pusat perbelanjaan walau sedang ada discount.
12. Saya hanya membeli barang sebatas keperluan sehari-hari.
13. Saya tertarik membeli aksesoris handphone yang sedang mode atau trend di sekolah.
14. Saya tertarik membeli stiker tempel yang bentuknya unik dan bagus meskipun harganya sedikit mahal.
15. Saya tertarik membeli barang-barang yang unik atau bagus walaupun harus menguras banyak uang di tabungan.
16. Saya tertarik membeli dan memakai produk terbaru yang belum dimiliki teman-teman.
17. Saya tertarik membeli baju yang mahal dan bermerk terkenal guna menaikkan gengsi atau harga diri saya di depan teman-teman.
18. Saya tertarik memiliki handphone yang mempunyai fasilitas kamera agar tidak dianggap ketinggalan jaman oleh teman-teman walaupun harus dibeli dengan harga yang cukup mahal.
19. Saya suka membeli barang-barang yang mahal harganya untuk pamer kekayaan pada orang lain.
20. Bila ada model pakaian terbaru yang bermerk, saya cenderung langsung membelinya dengan tujuan untuk meningkatkan gengsi saya di depan orang lain.
21. Saya malas pergi ke mall untuk melihat atau bahkan membeli barang-barang yang bagus karena akan menguras isi dompet saya.
22. Saya lebih tertarik membeli barang-barang sesuai dengan kebutuhan.
23. Saya tertarik memakai barang-barang bermerk terkenal yang dapat menunjang harga diri saya, seperti; pakaian, sepatu, tas dll.
24. Menurut saya, lebih baik membeli barang yang murah tetapi berguna daripada mahal tapi tidak sesuai kebutuhan.
25. Menurut saya remaja tidak perlu membelanjakan uangnya untuk membeli barang-barang yang menunjang penampilan secara berlebihan.
26. Menurut saya untuk dapat bergaul dengan teman-teman tidak harus dengan cara memiliki barang yang sama dengan mereka.
27. Remaja akan lebih mudah bergaul apabila selalu memakai pakaian yang bermerk dan mahal harganya.
28. Saya kurang tertarik membeli barang yang sedang ngetrend jika memang tidak sesuai dengan kebutuhan saya.
29. Menurut saya perkembangan mode suatu barang tidak perlu harus ditunjukkan dengan cara membeli produk tersebut.
30. Saya suka membeli barang-barang mahal yang dapat menunjang penampilan karena cenderung memiliki nilai lebih di mata teman-teman.
31. Jika saya berjalan-jalan ke mall dan melihat aksesoris yang bagus serta cocok, maka biasanya saya langsung membelinya tanpa melakukan pertimbangan terlebih dahulu.
32. Bila ada waktu luang, saya berusaha menyempatkan diri sekedar jalan-jalan atau bahkan belanja aksesoris handphone baru di mall.
33. Saya sering mengeluarkan banyak uang guna membeli pakaian baru di mall bersama teman-teman sepulang sekolah.
34. Kalau mempunyai uang lebih, saya cenderung lebih suka menyimpannya di tabungan daripada untuk hura-hura.
35. Saya lebih suka menghabiskan waktu akhir pekan di rumah daripada menonton film di bioskop atau pergi ke tempat-tempat hiburan lainnya bersama teman-teman.
36. Saya lebih suka makan siang di rumah sepulang sekolah daripada jajan di luar bersama teman.
37. Saya tertarik memakai pakaian dengan desain dan warna yang sedang trend pada saat ini.
38. Menurut saya, prestise seseorang tidak perlu ditunjukkan dengan cara selalu berganti-ganti pakaian yang bermerk dan mahal harganya.
39. Menurut saya sebaiknya dalam membeli barang bukan hanya untuk menonjolkan gengsi semata.
40. Saya hanya tertarik pada barang discount yang sesuai dengan kebutuhan.