SISTEM HARGA POKOK PROSES
-
Upload
pascaunesa -
Category
Documents
-
view
4 -
download
0
Transcript of SISTEM HARGA POKOK PROSES
BAB 4. SISTEM
HARGA POKOK
PROSES-WEIGHTED AVERAGE
Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi-Universitas Kristen Petra
2011
TUJUAN PEMBELAJARAN
Menjelaskan sistem harga pokok proses
Menjelaskan aliran biaya pada sistem harga pokokproses
Menjelaskan perbedaan sistem harga pokok pesanandan sistem harga pokok proses
Menjelaskan langkah-langkah dalam menghitungharga pokok proses dengan metode weighted average
Menerapkan langkah-langkah dalam menghitungharga pokok proses dengan metode weighted average untuk Departemen awal dan Departemenlanjutan
Mencatat dan melaporkan aliran biaya prosesdengan metode weighted average
Membebankan normal spoilage dan abnormal spoilage dalam sistem harga pokok proses
Proses Produksi
Job Order System Process System
Produk dilaksanakan
berdasarkan spesifikasi
dan kebutuhan
perusahaan
Proses produksi
dilaksanakan
berdasarkan
permintaan pelanggan
Contoh perusahaan yang menerapkan sistem harga
pokok proses : garmen, cat, kimia, semen, pupuk dan
sebagainya.
Sistem Pencatatan Biaya Pada Harga Pokok
Proses
Akun-akun yang digunakan pada Sistem HargaPokok Proses sama dengan Sistem Harga PokokPesanan, yaitu :
Raw Material Inventory (persed bahan baku)
Work in Process Inventory (persed pekerjaan dalamproses)
Finished Goods Inventory (persed barang jadi)
Cost of Goods Sold (Harga Pokok Penjualan)
Setiap proses (departemen) memiliki Akun WIP tersendiri.
Biaya dikumpulkan per departemen
Laporan Biaya Pokok Produksi (Production Cost Report)
Fitur Sistem Harga Pokok
Pesanan
Sistem Harga Pokok
Proses
Produk Unik, sesuai spesifikasi
pelanggan
Standar, sesuai spesifikasi
perusahaan
Proses produksi Bervariasi Terstandarisasi
Jumlah yang diproduksi Sesuai pesanan Sesuai proyeksi penjualan
Akumulasi biaya Per pesanan Per proses (departemen)
Pembebanan biaya Per pesanan Per unit yang diproduksi
Dokumen untuk mengakumulasi
biaya produksi
Job cost sheet Laporan Biaya produksi
(Production Cost Report)
Perbedaan Sistem Harga Pokok Pesanan dan Sistem
Harga Pokok Proses
1. Menghitung aliran fisik unit yang diproses
2. Menghitung unit ekivalen (equivalent unit)
3. Menghitung Total Biaya Produksi
4. Menghitung biaya per unit ekivalen
5. Membebankan biaya produksi ke unit yang telah selesai
diproses dan unit yang masih tinggal di pekerjaan dalam
proses akhir.
Tahapan untuk menghitung harga pokok proses pada setiap
departemen adalah sebagai berikut :
PT. Sinar Jaya memproduksi semen merk ‘Tiga Berlian”, proses
produksi semen dimulai dari proses pencampuran dan proses klinker
Proses produksi melalui 2 departemen yaitu departemen
pencampuran dan departemen klinker.
Biaya BBL Biaya Konversi
Unit di awal proses Rp 208.5 juta Rp 183.6 juta
Unit baru yang
diproses
Rp 475.5 juta Rp 335.48 juta
Data Biaya Produksi
Data Unit yang diproduksi di departemen pencampuran
Unit di WIP awal 2,800 unit
Unit baru yang
diproses
12,400 unit Tk . Penyelesaian
100% BB, 50%
Konversi
Unit yang selesai
diproses
13,000 unit
Unit di WIP akhir 2,200 unit Tk . Penyelesaian
100% BB, 30%
Konversi
Langkah 1. Menghitung aliran fisik unit yang diproses
Unit di Pekerjaan dalam proses awal 2,800
Unit yang baru dimulai proses bulan Agustus 12,400
Total unit yang dihitung 15,200
Unit yang telah selesai di proses 13,000
Unit di Pekerjaan dalam proses akhir 2,200
Total unit yang dihitung 15,200
Skedul Aliran Fisik Unit
Langkah 2. Menghitung unit ekivalen
Unit selesai diproses + (unit di Pekerjaan dalam proses akhir X
tingkat penyelesaian di unit akhir).
Menghitung unit ekivalen dengan metode weighted average:
Biaya Bahan
Baku
Biaya
Konversi
Unit selesai diproses 13,000 13,000 13,000
Unit di pekerjaan dalam
proses akhir periode,
dengan tingkat
penyelesaian :
Biaya Bahan Baku 100% 2,200
Biaya Konversi 30% 660
Total 15,200 13,660
2,200
Ekivalen Unit Keterangan Unit
Langkah 3. Menghitung Total Biaya produksi
(dalam ribu rupiah)
Biaya Bahan Baku Konversi Total
Biaya di pekerjaan dalam proses awal
Rp208,500 Rp183,600 Rp392,100
Biaya untuk unit yang baru dimulai
bulan berjalan Rp475,500 Rp335,480 Rp810,980
Total Rp684,000 Rp519,080 Rp1,203,080
(dalam ribu rupiah)
Biaya Bahan Baku Konversi Total
Biaya di pekerjaan dalam proses awal
Rp208,500 Rp183,600 Rp392,100
Biaya untuk unit yang baru dimulai
bulan berjalan Rp475,500 Rp335,480 Rp810,980
Total Rp684,000 Rp519,080 Rp1,203,080
Unit Ekivalen (dari langkah no. 2) 15,200 13,660
Biaya per ekivalen unit 45Rp 38Rp 83Rp
Ekivalen unit bahan baku (langkah2
Langkah 4. Menghitung biaya per ekivalen unit
Langkah 5. Membebankan biaya produksi
Unit
Ekivalen
Biaya per
ekivalen unit
Unit Selesai Unit dalam
Pekerjaan dalam
proses akhir
Total
Unit Selesai 13000 83Rp 1,079,000Rp 1,079,000Rp
Unit dalam persediaan akhir
- Bahan Baku 2200 45Rp 99,000Rp
- Konversi 660 38Rp 25,080Rp
Persediaan akhir Pekerjaan dalam proses 124,080Rp
Total biaya produksi yang dihitung 1,203,080Rp
Berdasarkan data sebelumnya, selama bulan Agustus Departemen Klinker
memperoleh unit transfer masuk dari Departemen Pencampuran sebesar 13,000
unit dengan harga Rp1,079,000 ribu. Data produksi di Departemen Klinker
selama bulan Agustus sebagai berikut :
Transferred-in Bahan Baku Konversi
Unit di WIP awal Rp 393.5 juta Rp89.5 juta Rp 115.2 juta
Unit transferred-
in dari Dept.
pencampuran
Rp1,079 juta Rp 344.5 juta Rp 319.8 juta
Data Unit yang diproduksi di departemen lanjutan
Data Biaya Produksi
Skedul Aliran Fisik Unit dan Perhitungan Unit Ekivalen
Transferred-
in
Biaya
Bahan Baku
Biaya
Konversi
Unit di Pekerjaan dalam proses awal 2,500
Unit yang baru dimulai proses bulan Agustus 13,000
Total unit yang dihitung 15,500
Unit yang telah selesai di proses 14,500 14,500 14,500 14,500
Unit di Pekerjaan dalam proses akhir 1,000
Tingkat Penyelesaian :
- Transferred-in 100% 1,000
- Biaya bahan Baku 100% 1,000
- Biaya konversi 50% 500
Total unit yang dihitung 15,500 15,500 15,500 15,000
Ekivalen Unit
Langkah 1 Langkah 2
Tk
Penyelesaia
n
Langkah 1 dan 2. Menghitung aliran fisik unit dan Unit Ekivalen
Langkah 3 dan 4 :
Menghitung total biaya dan biaya per unit ekivalen
(dalam ribu rupiah)
Biaya Transferred-
in
Bahan Baku Konversi Total
Langkah 3
Biaya di pekerjaan dalam proses awal Rp393,500 Rp89,500 Rp115,200 Rp598,200
Biaya untuk unit yang baru dimulai bulan berjalan
Rp1,079,000 Rp344,500 Rp319,800 Rp1,743,300
Total Biaya Rp1,472,500 Rp434,000 Rp435,000 Rp2,341,500
Langkah 4
Unit Ekivalen (dari langkah no. 2) 15,500 15,500 15,000
Biaya per ekivalen unit Rp95 Rp28 Rp29 Rp152
Perhitungan Total Biaya Dan Biaya Per Unit Ekivalen
Langkah 5. Membebankan biaya produksi
(dalam ribu rupiah)
Unit Ekivalen Biaya per ekivalen
unit
Unit Selesai Unit di
Pekerjaan
dalam proses
akhir
Total
Unit Selesai 14,500 Rp152 2,204,000Rp 2,204,000Rp
Unit dalam persediaan akhir
- Transferred-in 1,000 Rp95 95,000Rp
- Bahan Baku 1,000 Rp28 28,000Rp
- Konversi 500 Rp29 14,500Rp
Persediaan akhir Pekerjaan dalam proses 137,500Rp
Total biaya produksi yang dihitung 2,341,500Rp
Pembebanan Biaya Produksi
Jurnal Untuk Sistem Harga
Pokok Proses
•Pemakaian biaya bahan baku langsung
a Pekerjaan dalam proses-Dept. Pencampuran 475,500Rp
Pekerjaan dalam proses-Dept. Klinker 344,500Rp
Persediaan bahan baku 820,000Rp
(untuk mencatat pemakaian bahan baku yang ditambahkan
dalam proses periode berjalan)
c Pekerjaan dalam proses-Dept. Pencampuran 201,288Rp
Pekerjaan dalam proses-Dept. Klinker 191,880Rp
Biaya overhead pabrik 393,168Rp
(untuk mencatat pembebanan biaya overhead pabrik
(applied) periode berjalan)
b Pekerjaan dalam proses-Dept. Pencampuran 134,192Rp
Pekerjaan dalam proses-Dept. Klinker 127,920Rp
Hutang Gaji 262,112Rp
(untuk mencatat biaya tenaga kerja langsung yang yang
terjadi periode berjalan)
•Pemakaian tenaga kerja langsung
Dalam contoh ini, biaya tenaga kerja langsung sebesar 40% dari
komponen biaya konversi, karena 60% nya merupakan biaya
overhead pabrik–applied.
•Pemakaian tenaga kerja langsung
•Transfer dari departemen pencampuran ke departemen klinker-
metode weighted average
d Pekerjaan dalam proses-Dept. Klinker 1,079,000Rp
Pekerjaan dalam proses-Dept. Pencampuran 1,079,000Rp
(untuk mencatat harga pokok - metode weighted average
untuk unit yang telah selesai diproses dan dipindahkan ke
departemen klinker)
Memindahkan unit yang telah selesai diproses di
departemen klinker ke persediaan barang jadi-
metode weighted average,
e Persediaan barang jadi 2,204,000Rp
Pekerjaan dalam proses-Dept. Klinker 2,204,000Rp
(untuk mencatat harga pokok - metode weighted average
untuk unit yang telah selesai diproses sebagai barang jadi
dan dipindahkan ke Persediaan barang jadi.
Laporan Laba Rugi
Setiap departemen akun Pekerjaan dalam prosestersendiri, dan
Masing-masing departemen yang terlibat dalamproses produksi akan menyusun laporan hargapokok produksi (production cost report) : berisilangkah 1-5
Laporan Harga Pokok produksi per departemenmerupakan supporting report.
Diketahui Persediaan barang jadi
per 1 Agustus sebesar 1,500 unit, total nilai Rp228 juta,
per 31 Agutus, 1,100 unit dengan nilai Rp167,2 juta.
Total Penjualan selama bulan Agutus 14,900 unit dengan harga jual Rp300 ribu per unit
(dalam ribu rupiah)
Penjualan kotor Rp4,470,000
dikurangi:
- Retur Penjualan Rp22,500
- Potongan Penjualan Rp44,475
(Rp66,975)
Penjualan bersih Rp4,403,025
Dikurangi :
Harga pokok Penjualan (lihat skedul 1) (Rp2,264,800)
Laba Kotor Rp2,138,225
Dikurangi : Biaya Operasional
Biaya Penjualan Rp440,303
Biaya Administrasi Rp330,227
Total Biaya Operasional (Rp770,529)
Laba bersih sebelum pajak Rp1,367,696
PT. Sinar Jaya
Laporan Laba Rugi
Periode 1-31 Agustus 2011
(dalam ribu rupiah)
Persediaan awal pekerjaan dalam proses Rp990,300
Ditambah biaya produksi :
Biaya Bahan Baku *) Rp820,000
Biaya tenaga kerja langsung*) Rp262,112
Biaya Overhead*) Rp393,168
Total Biaya produksi Rp1,475,280
Total Pekerjaan dalam proses Rp2,465,580
Dikurangi : Persediaan akhir pekerjaan dalam proses (Rp261,580)
Harga Pokok Produksi Rp2,204,000
Ditambah : Persediaan awal barang jadi Rp228,000
Harga Pokok Barang yang tersedia untuk dijual Rp2,432,000
Dikurangi : Persediaan akhir barang jadi (Rp167,200)
Harga Pokok Penjualan Rp2,264,800
PT. Sinar Jaya
Laporan Harga Pokok Penjualan
Periode 1-31 Agustus 2011
Skedul 1. Lampiran Perhitungan Harga Pokok
Penjualan
PRODUK CACAD (SPOILAGE GOODS)
Produk cacad normal (normal spoilage) timbuldari proses produksi normal dan tidak dapatdihindari
Produk cacad tidak normal (abnormal spoilage), jumlah produk cacad yang melebihicacad normal
Pendekatan produk cacad :
1. Diperhitungkan dalam unit ekivalen, biayaproduk cacad normal dibebankan ke good unit, biaya produk cacad abnormal dibebankan sebagaikerugian periode berjalan
2. Dikeluarkan dari perhitungan unit ekivalen : biaya produk cacad normal dibebankan ke COGM
Pendekatan yang dipilih : pendekatan 1
Biaya Bahan
Baku
Biaya
Konversi
- Biaya di Pekerjaan dalam proses
awal
Rp 109 juta Rp 75.7 juta
- Biaya periode berjalan Rp 221 juta Rp 137.1 juta
Tingkat Penyelesaian
Unit di WIP awal 2,500 BB dan unit 100% dan Konversi 60%
Unit baru yang diproses 8,500
Unit selesai diproses 8,500
Unit cacad 700
Unit di WIP akhir 1,800 BB dan unit 100% dan Konversi 80%
Selama bulan September 2011, PT Nusantara Satu
memiliki data produksi sebagai berikut
Perusahaan menetapkan bahwa unit cacad normal
adalah 5% dari total unit yang diproses periode berjalan.
Laporan Harga Pokok Produksi-Spoilage-Metode
Weighted Average
Tingkat
penyelesaian
Biaya Bahan
Baku
Biaya
Konversi
Unit di Pekerjaan dalam proses awal 2,500
Tingkat penyelesaian :
- Biaya Bahan Baku 100%
- Biaya Konversi 60%
Unit yang baru dimulai proses bulan Agustus 8,500
Total unit yang dihitung 11,000
Unit yang telah selesai di proses 8,500 8,500 8,500
Unit cacad normal 550 550 550
Unit cacad tidak normal 150 150 150
Unit di Pekerjaan dalam proses akhir 1,800
Tingkat penyelesaian :
- Biaya Bahan Baku 100% 1,800
- Biaya Konversi 80% 1,440
Total unit yang dihitung 11,000
Total Ekivalen unit 11,000 10,640
Unit Alternatif 2
PT. Nusantara Satu
Laporan Harga Pokok Produksi-metode weighted average
Periode 1-30 September 2011
Langkah 1. Aliran Fisik Unit Langkah 2. Menghitung unit ekivalen
Laporan Harga Pokok Produksi-Spoilage-Metode
Weighted Average
Bahan Baku Konversi Total
Langkah 3. Total Biaya Produksi
Biaya di Pekerjaan dalam proses awal a Rp109,000 Rp75,700 Rp184,700
Biaya untuk unit yang baru dimulai periode berjalan b Rp221,000 Rp137,100 Rp358,100
Total Biaya Produksi c Rp330,000 Rp212,800 Rp542,800
Langkah 4. Menghitung biaya per unit ekivalen
Unit Ekivalen (dari langkah no. 2) d 11,000 10,640
Biaya per ekivalen unit e=c/d 30Rp 20Rp 50Rp
Biaya per
ekivalen
unit
Unit Selesai Unit di
Pekerjaan dalam
proses akhir
Total
Unit Selesai 8,500 unit
- Biaya periode berjalan : 8,500 unit ekivalen Rp50 425,000Rp
- Biaya unit cacad normal-550 unit ekivalen Rp50 27,500Rp
Total biaya untuk unit yang selesai diproses 452,500Rp
- Biaya unit cacad tidak normal-150 unit ekivalen Rp50 7,500Rp 7,500Rp
Unit dalam persediaan akhir
- Bahan Baku-1,800 unit ekivalen Rp30 54,000Rp
- Konversi-1,440 unit ekivalen Rp20 28,800Rp
Persediaan akhir Pekerjaan dalam proses 82,800Rp
Total biaya produksi yang dihitung 542,800Rp
Langkah 5. Membebankan Biaya
Berikut ini skedul aliran fisik unit sebuah perusahaan manufaktur
selama bulan Maret sampai dengan bulan Juni tahun 2012.
Lengkapi angka yang masih belum diketahui, pada field-field
yang sesuai (a sampai dengan g)
Soal 1
Berdasarkan data soal no.1 di atas, hitunglah unit ekivalen
untuk biaya bahan baku langsung dan biaya konversi, jika
diketahui tingkat penyelesaian unit yang masih ada di
pekerjaan dalam proses akhir adalah sebagai berikut :
Soal 2
Data produksi di departemen pencampuran selama bulan Maret
2011, sebagai berikut:
•Unit yang berasal dari pekerjaan dalam proses awal periode : 10,000 unit
(dengan tingkat penyelesaian bahan baku 70% dan konversi 60%)
•Unit baru yang di proses periode berjalan 40,000 unit, sebesar 38,000
unit telah selesai diproses di departemen pencampuran dan dipindahkan
ke departemen pencetakan. Tingkat penyelesaian unit yang ada di
Pekerjaan dalam proses akhir, bahan baku langsung 80% dan konversi
90%)
•Biaya Produksi
Bahan baku langsung Konversi
Persediaan Pekerjaan dalam proses : Rp10,200 ribu Rp 26,400 ribu
Bulan berjalan Rp85,000 ribu Rp120,000 ribu
Soal 3
PT. Surya Cemerlang, bergerak dalam industri pengolahan kertas.
Perusahaan memiliki dua departemen produksi, yaitu dapartemen
pencampuran dan departemen pencetakan.
Diminta :a. Siapkan skedul aliran fisik unit dan unit ekivalen
b. Hitunglah Total biaya untuk unit yang diproses bulan Maret
c. Hitunglah biaya ekivalen per unit
d. Hitunglah pembebanan biaya produksi ke unit yang selesai diproses dan unit yang
masih ada di persediaan akhir pekerjaan dalam proses
e. Siapkan jurnal untuk mencat transaksi penggunaan biaya produksi oleh
departemen pencampuran, jika diasumsikan komponen biaya tenaga kerja
langsung adalah 60% dari konversi.
f. Siapkan jurnal untuk mencatat unit yang telah selesai diproses dan dipindahkan ke
departemen pencetakan
•Unit di persediaan awal pekerjaan dalam proses 15,000 unit, unit yang diterima
dari departemen pencampuran 38,000 unit, 1 unit yang diterima dari departemen
pencampuran setara dengan 5 unit produk di departemen pencetakan. Unit yang
telah selesai diproses periode berjalan sebesar 185,000 unit, dan unit di
persediaan akhir pekerjaan dalam proses adalah 20,000 unit.
•Tingkat penyelesaian unit di pekerjaan dalam proses awal (60% transferred-in,
60% bahan baku dan 50% konversi), sedangkan tingkat penyelesaian di unit
pekerjaan dalam proses akhir adalah (75% transferred-in dan bahan baku, dan
50% konversi)
•Data biaya di unit awal proses sebesar 15,000 unit adalah : transferred in
Rp110,000 ribu, bahan baku Rp50,000 ribu dan konversi Rp27,250 ribu.
•Biaya yang ditambahkan periode berjalan: Bahan baku Rp 100,000 ribu dan
konversi Rp60,500 ribu
Melanjutkan soal 3 di atas, dan data produksi di departemen lanjutan
(departemen pencetakan), sebagai berikut :
Soal 4
Diminta :
1. Siapkan skedul aliran fisik unit dan unit ekivalen
2. Hitunglah Total biaya untuk unit yang diproses bulan Maret
3. Hitunglah biaya ekivalen per unit
4. Hitunglah pembebanan biaya produksi ke unit yang selesai
diproses dan unit yang masih ada di persediaan akhir
pekerjaan dalam proses
Biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik ditambahkan
secara kontinyu dalam keseluruhan proses. Berdasarkan hasil
pemeriksaan kualitas, diketahui bahwa selama bulan Mei, sebesar
1500 galon merupakan produk cacat. Sebesar 60 % dari produk
cacad tersebut diterima sebagai normal spoilage dan sisanya
merupakan abnormal spoilage.
PT Dulux Indonesia memproduksi cat kualitas premium. Proses
produksi dimulai di Departemen Pencampuran dengan mencampurkan
berbagai macam bahan kimia di awal proses dan diakhiri dengan
menuangkan hasilnya ke dalam kaleng-kaleng cat, yang selanjutnya
hasil tersebut dikirim ke Departemen Pengepakan untuk dikemas dan
dikirimkan ke berbagai distributor.
Soal 5
Data terkait proses produksi selama bulan Mei sebagai berikut:
Unit Biaya (Rp000)
8,000 85,500
Bahan baku (bahan-bahan kimia) 97,500
Tenaga kerja langsung (TKL)
Biaya overhead ( tarif Rp5,000 per jam
TKL)
42,000
Bahan baku (bahan-bahan kimia) 320,000
Tenaga kerja langsung (TKL) 525,000
Biaya overhead ( tarif Rp5,000 per jam
TKL)
42,000
6,500
Pekerjaan dalam proses 1 Mei (Tk penyelesaian
Biaya Konversi 60%)
Biaya yang ditambahkan bulan Mei
Unit yang selesai dan ditransfer ke Dept.
Pekerjaan dalam proses 31 Mei (Tk penyelesaian
Biaya Konversi 50%)Diminta:
Siapkan Laporan Harga Pokok Produksi (Cost Production Report) dengan metode
weighted average .