hubungan antara harga diri dan motivasi - dspace UII
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
1 -
download
0
Transcript of hubungan antara harga diri dan motivasi - dspace UII
HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DAN MOTIVASI
BELAJAR PADA REMAJA YANG TINGGAL DI PANTI
ASUHAN
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya
Program Studi Psikologi Universitas Islam Indonesia
Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-syarat Guna Memperoleh
Derajat Sarjana S1 Psikologi
Oleh:
Ita Kuariah Sofyana
06 320 217
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2012
HALAMAN PERSEMBAHAN
Subhanallah walhamdulillah walaa ilaa ha illallah wallahu akbar, akhirnya
satu langkah penting dalam hidupku berhasil kuraih. Dengan segala macam
cobaan selama menempuh ilmu di Program Studi Psikologi Universitas Islam
Indonesia telah berhasil kulewati dan akhirnya skripsi ini bisa kuselesaikan.
Kupersembahkan karya sederhana ini untuk:
Ayahanda Suwarsono dan Ibunda Sutini
Atas semua cinta kasih, doa, perhatian dan dukungannya yang tidak pernah putus
Love you mom and dad
Kakakku beserta istri Iril Sofyan, ST. dan Budi Aji Lestari
Keponakanku yang lucu dan pintar
Ryandika Syah Putra, S.E.
Atas semua doa dan dukungan serta inspirasi yang membuat hidupku menjadi
lebih indah
MOTTO
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah
selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan)
yang lain dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap”
(QS. AL-Insyirah : 6-8)
Rasulullah Sholallahu Alaihi Wasalam bersabda:
حدثنا یحیى بن حكیم حدثنا یحیى بن سعید عن عبید اللھ بن عمر عن سعید بن أبي سعید عن
أبیھ عن أبي ھریرة أن رسول اللھ صلى اللھ علیھ وسلم قال تنكح النساء لأربع لمالھا ولحسبھا
ولجمالھا ولدینھا فاظفر بذات الدین تربت یداك
Artinya: Wanita dinikahi karena empat faktor. Karena hartanya, nasabnya,
kecantikannya, dan karena agamanya. Maka, menangkanlah wanita yang
mempunyai agama, engkau akan beruntung. (HR. Bukhari, Muslim).
PRAKATA
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Sembah sujud dan puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas
segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul Hubungan Antara Harga Diri Dan Motivasi Belajar Pada Remaja
Yang Tinggal Di Panti Asuhan ini dengan baik.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam mencapai
gelar Sarjana pada Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya, Program Studi
Psikologi, Universitas Islam Indonesia. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
bermanfaat bagi seluruh masyarakat pada umumnya dan ilmu pengetahuan bidang
psikologi pada khususnya. Dalam proses penyelesaian skripsi ini penulis dibantu
dan didukung oleh banyak pihak sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik.
Maka pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. Bapak Sus Budiharto, S.Psi, M.Si, Psi selaku Dekan Fakultas Psikologi dan
Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia.
2. Ibu Yulianti Dwi Astuti, S.Psi, M.soc.Sc., selaku Ketua Program Studi
Psikologi Universitas Islam Indonesia.
3. Ibu Retno Kumolohadi, selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah
membimbing penulis dalam menimba ilmu pengetahuan.
4. Bapak Drs. Sumedi Priyana Nugraha, Ph.D., Psi. selaku Dosen Pembimbing
Skripsi yang telah meluangkan waktu untuk membimbing dalam
menyelesaikan skripsi. Terima kasih untuk doa, saran serta bantuan yang
sangat luar biasa. Semoga Allah memberikan balasan terbaik-Nya untuk
kebaikan Bapak dan keluarga.
5. Dosen-dosen Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia
yang baik hati, semoga dari ilmu yang diberikan mampu melahirkan tokoh-
tokoh bangsa.
6. Staf karyawan Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam
Indonesia.
7. Pengurus Panti Asuhan “SM”, terima kasih telah memberikan izin untuk
melakukan penelitian di sana.
8. Teman-teman anak asuh di Panti Asuhan “SM” yang telah membantu dalam
pengisian angket.
9. Ayahanda Suwarsono yang selalu memberikan dukungannya kepada penulis
untuk terus semangat menyelesaikan skripsi ini dan Ibunda Sutini untuk doa
yang tak pernah putus dikirimkan untuk penulis.
10. Mas Iril dan mbak Tari serta keponakanku yang lucu, terima kasih atas doa,
kasih sayang, dan dukungannya.
11. Akang Riko, terima kasih atas doa, perhatian serta nasehat yang diberikan
kepada penulis. Dan terima kasih telah menjadi pacar, kakak, sekaligus
sahabat yang baik bagiku sehingga membuat hidupku menjadi lebih berwarna.
12. Keluarga besar Bpk. Mujianto Ali, oom Ali, tante Eryanti, Vy, Arin, Tara, dan
dik Ugah terima kasih atas doa dan semangat yang luar biasa saat penulis
merasa lelah.
13. Encis, Fika, Ayu, mbak Tya, dik Eja, dan dik Aning terima kasih atas
dukungan dan bantuannya. Semoga tali silaturahmi yang terjalin tidak akan
putus sampai kapanpun.
14. Teman-teman seperjuangan di Program Studi Psikologi angkatan 2006, Putri,
Cici, Wuri, Diny, Ratna, dan mbak Vivi, serta teman-teman lainnya yang tidak
bisa disebutkan satu-persatu. Terima kasih atas kebersamaannya.
15. Semua pihak yang telah membantu sehingga skripsi ini bisa diselesaikan.
Penulis sangat menyadari akan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan
yang dimiliki sehingga dengan rendah hati penulis mengakui bahwa skripsi ini
masih sangat jauh dari suatu kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun yang dapat penulis gunakan
dalam penulisan karya-karya selanjutnya. Namun penulis juga berharap bahwa
hasil penelitian yang telah diperoleh sekarang ini dapat berguna bagi penelitian-
penelitian selanjutnya.
Wabillahitaufik Walhidayah Wassalamualaikum Warahmatullahi
Wabarakatu.
Yogyakarta, 31 Juli 2012
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL……………………………………………………… i
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………….. ii
HALAMAN PERNYATAAN…………………………………………….. iii
PERSEMBAHAN…………………………………………………………. iv
HALAMAN MOTTO…………………………………………………….. v
PRAKATA………………………………………………………………… vi
DAFTAR ISI………………………………………………………………. ix
DAFTAR TABEL………………………………………………………..... xi
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………..... xii
INTISARI………………………………………………………………….. xiii
BAB I PENGANTAR……………………………………………………… 1
A. Latar Belakang Masalah……………………………………………. 1
B. Tujuan Penelitian…………………………………………………… 7
C. Manfaat Penelitian………………………………………………….. 7
D. Keaslian Penelitian…………………………………………………. 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………… 15
A. Motivasi Belajar……………………………………………………. 15
1. Pengertian Motivasi………………………………………… 15
2. Pengertian Belajar………………………………………….. 16
3. Pengertian Motivasi Belajar………………………………… 17
4. Aspek-aspek Motivasi Belajar………………………………. 18
5. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar…….... 19
B. Harga Diri…………………………………………………………… 21
1. Pengertian Harga Diri ………………………………………. 21
2. Aspek-Aspek Harga Diri…………………………………… 22
C. Hubungan Antara Harga Diri Dan Motivasi Belajar Pada Remaja Yang
Tinggal Di Panti Asuhan…………………………………………… 24
D. Hipotesis…………………………………………………………… 26
Halaman
BAB III METODE PENELITIAN………………………………………. 27
A. Identifikasi Variabel Penelitian……………………………………. 27
B. Definisi Operasional……………………………………………….. 27
1. Harga Diri………………………………………………….. 27
2. Motivasi Belajar……………………………………………. 28
C. Subjek Penelitian…………………………………………………… 28
D. Metode Pengumpulan Data………………………………………… 29
1. Skala Harga Diri……………………………………………. 29
2. Skala Motivasi Belajar…………………………………….. 30
E. Metode Analisis Data……………………………………………… 32
BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN……………….... 33
A. Orientasi Kancah dan Penelitian………………………………….. 33
1. Orientasi Kancah…………………………………………… 33
2. Persiapan…………………………………………………… 34
a. Persiapan Administrasi…………………………….. 34
b. Persiapan Alat Ukur………………………………… 34
3. Pelaksanaan Penelitian…………………………………….. 35
B. Hasil Penelitian…………………………………………………… 36
1. Deskripsi Subjek Penelitian……………………………….. 36
2. Deskripsi Data Penelitian………………………………….. 37
3. Uji Asumsi…………………………………………………. 41
a. Uji Normalitas……………………………………… 41
b. Uji Linearitas………………………………………. 42
4. Uji Hipotesis……………………………………………….. 42
C. Pembahasan……………………………………………………….. 43
BAB V PENUTUP………………………………………………………… 47
A. Kesimpulan………………………………………………………… 47
B. Saran………………………………………………………………… 47
DAFRTAR PUSTAKA……………………………………………………. 49
LAMPIRAN……………………………………………………………….. 52
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Sebaran aitem Skala Harga Diri…………………………………. 30
Tabel 2 Sebaran aitem Skala Motivasi Belajar…………………………… 31
Tabel 3 Distribusi Angket Skala Harga Diri Setelah Uji Coba………….. 35
Tabel 4 Distribusi Angket Skala Motivasi Belajar Setelah Uji Coba……. 36
Tabel 5 Deskripsi Subjek Berdasarkan Usia……………………………… 36
Tabel 6 Deskripsi Subjek Berdasarkan Lama Tinggal……………………. 37
Tabel 7 Deskripsi Statistik Data Penelitian……………………………….. 37
Tabel 8 Rumus Kategorisasi………………………………………………. 38
Tabel 9 Kriteria Kategorisasi Variabel Harga Diri……………………….. 39
Tabel 10 Kriteria Kategorisasi Variabel Motivasi Belajar………………… 40
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Skala Uji Coba………………………………………..... 52
Lampiran 2. Tabulasi Data Uji Coba………………………………… 54
Lampiran 3. Skala Pengambilan Data……………………………….. 67
Lampiran 4. Tabulasi Data Setelah uji Coba………………………… 69
Lampiran 5. Skor Total Kedua Skala………………………………… 79
Lampiran 6. Hasil Uji Reliabilitas dan Validitas…………………….. 82
Lampiran 7. Statistik Deskriptif………………………………………. 88
Lampiran 8. Perhitungan Mean Hipotetik……………………………. 90
Lampiran 9. Hasil Uji Asumsi………………………………………... 95
Lampiran 10. Hasil Uji Hipotesis………………………………………. 98
Lampiran 11. Surat Keterangan Ijin Penelitian………………………… 100
Lampiran 12. Surat Keterangan Selesai Penelitian…………………….. 103
HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DAN MOTIVASI BELAJAR PADA
REMAJA DI PANTI ASUHAN
Ita Kuariah SofyanaSumedi P. Nugraha
INTISARIPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kebutuhan akan hargadiri dan motivasi belajar pada remaja yang tinggal di panti asuhan SM Yogyakartayang berumur 13-21 tahun. Skala kebutuhan akan harga diri berdasarkan aspek-aspek harga diri menurut teori Coopersmith (Gufron & Risnawita, 2010) dan skalamotivasi belajar yang mengacu pada aspek-aspek motivasi belajar menurutNuzlan (Ekawati, 2004). Metode analisis data menggunakan teknik KorelasiProduct Moment. Hasilnya menunjukkan ada hubungan antara kebutuhan akanharga diri dan motivasi belajar pada remaja dipanti asuhan. (r = 0.686; p < 0.01)
Kata Kunci : Harga diri, Motivasi belajar.
CORRELATION BETWEEN SELF-ESTEEM AND LEARNING OFMOTIVATION IN ADOLESCENTS LIVING IN ORPHANAGES
Ita Kuariah SofyanaSumedi P. Nugraha
ABSTRACTThe aim of this research is to find the correlation between self-esteem andlearning of motivation in adolescents living in orphanages. The subjects of thisresearch are teen who live in orphanages, aged 13-21 years. Method that is usedfor collecting data are self-esteem scale from Coopersmith’s theory (Gufron &Risnawita, 2010) and learning of motivation scale from Nuzlan’s theory (Ekawati,2004). The analysis method used Product Moment correlation. As the result, itshows that there is a correlation between self-esteem and learning of motivation inadolescents living in orphanages. (r = 0.686; p < 0.01)
Keywords: Self-esteem, Learning of motivation.
BAB I
PENGANTAR
A. Latar Belakang Masalah
Dalam proses belajar, motivasi bukan hanya sebagai penggerak tingkah
laku, tetapi juga sebagai pengarah dan penguat tingkah laku dalam belajar.
Pemikiran yang sama dikemukakan oleh Winkel (Hardiyanti & Putri, 2008),
bahwa motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri
seseorang yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan
belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar itu demi mencapai suatu
tujuan. Sedangkan Santrock (2004), mengemukakan bahwa siswa yang tidak
punya motivasi tidak akan berusaha keras untuk belajar. Mereka yang bermotivasi
tinggi akan senang ke sekolah dan menyerap proses belajar. Jadi, motivasi dalam
belajar merupakan keseluruhan alat penggerak tingkah laku untuk mencapai hasil
belajar yang diinginkan.
Pada remaja motivasi belajar sangat diperlukan untuk memenuhi tuntutan
prestasinya. Menurut Sardiman (2001), mengatakan bahwa remaja yang memiliki
motivasi tinggi memiliki beberapa indikator, meliputi tekun dalam menghadapi
tugas, ulet menghadapi kesulitan belajar dalam arti tidak pantang menyerah,
menunjukkan minat terhadap belajar, mandiri, dan dapat mempertahankan
pendapatnya. Apabila seseorang memiliki ciri-ciri motivasi tersebut, maka akan
sangat penting dalam kegiatan belajar. Kegiatan belajar akan berhasil baik jika
individu tekun mengerjakan tugas, ulet dalam memecahkan berbagai masalah dan
hambatan secara mandiri. Sebaliknya, individu yang belajar dengan tidak baik
akan terjebak pada sesuatu yang rutinitas. Tinggi rendahnya motivasi seseorang
tidak terlepas dari faktor yang mempengaruhi motivasi belajar itu sendiri.
Salah satu faktor ekstrinsik yang mempengaruhi motivasi belajar bagi
remaja adalah orang tua. Orang tua adalah lingkungan pertama yang ditemui
remaja ketika lahir di dunia. Ini berarti bahwa keikutsertaan orang tua terhadap
belajar anak-anaknya adalah penting. Hamalik (Apriani, 2008), mengemukakan
bahwa orang tua turut bertanggungjawab atas kemajuan anak-anaknya. Sebagai
salah satu bentuk rasa tanggung jawab itu orang tua bisa memberikan perhatian
dan dukungan untuk meningkatkan motivasi belajar remaja. Perhatian orang tua
membuat anak merasa dianggap dan dihargai. Sedangkan, dukungan orang tua
merupakan salah satu kebutuhan psikologis, jika kebutuhan ini terpenuhi maka
akan dapat meningkatkan motivasi belajar remaja.
Berbeda dengan remaja yang berada di panti asuhan, mereka adalah
remaja yang kurang beruntung, karena keadaan ekonomi keluarga mereka yang
lemah. Orang tua terlalu sibuk mempertahankan hidup secara ekonomi, membuat
karakter remaja di panti asuhan berbeda dengan remaja pada umumnya, karena
tidak mendapatkan perhatian dari orang tua. Sedangkan, di panti asuhan kalaupun
ada, hal itu tidak cukup memadai dan tidak maksimal karena keterbatasan
pengasuh. Inilah yang menjadi salah satu faktornya. Penelitian ini tertarik untuk
mengkaji lebih dalam tentang motivasi belajar pada remaja di panti asuhan karena
remaja di panti berbeda dengan remaja yang tinggal bersama orang tua. Mereka
yang tinggal di panti asuhan kurang mendapat perhatian dari orang tua dan
keluarga, sehingga menarik untuk diteliti.
Hasil wawancara dengan bapak Hardjanto salah satu pengurus di panti
asuhan Sinar Melati 2, Sleman, Yogyakarta (wawancara pribadi, 20 Oktober
2011), menyatakan bahwa motivasi belajar pada remaja di panti asuhan sebagian
termasuk dalam kategori rendah. Hardjanto melaporkan bahwa banyak perilaku
malas belajar yang karena pengaruh dari teman yang malas, laporan hasil belajar
di sekolah yang rendah, dan pihak sekolah melaporkan bahwa mereka sering tidur
dan ramai di kelas. Ditunjukkan pula dari berhentinya les private yang
diselenggarakan oleh pihak panti asuhan. Penyebabnya kurangnya minat dari
anak-anak untuk mengikuti les tersebut. Jam belajar yang dianjurkan oleh pihak
panti pun sebagian anak yang melakukannya dan sebagian tidak.
Data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan anak asuh yang bernama
Dindin, mengatakan bahwa motivasi belajarnya terkadang rendah namun ada
saatnya juga termotivasi untuk belajar. Penyebabnya antara lain karena pengaruh
teman, rasa malas dari dalam diri, kurangnya perhatian, dan rasa minder yang
terkadang dialami oleh anak asuh. Hal ini juga dibenarkan oleh temannya yang
bernama Heni dan Fatimah yang duduk di kelas 3 SMP. Mereka menambahkan
bahwa terkadang juga kesulitan dalam mengerjakan tugas sekolah. Minimnya
buku panduan membuat mereka terkadang saling bertanya kepada teman sekelas
di sekolah. Namun, jika tidak menemukan penyelesaiannya, mereka akhirnya
malas untuk mengerjakan tugas dan kurang termotivasi dalam mengerjakan tugas
sekolah yang diberikan. Jadi, dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
motivasi belajar pada remaja yang tinggal di panti asuhan bisa dikatakan rendah.
Hal yang sama tentang kehidupan di panti asuhan juga diteliti oleh
Fribasari (2006), bahwa hubungan anak asuh yang tinggal di panti asuhan masih
kurang baik. Misalnya, hubungan antara anak-anak panti asuhan yang kurang
akrab antara yang satu dengan yang lain, atau kurang bersikap terbuka dan jarang
menceritakan masalah yang mereka hadapi dengan pihak panti. Sifat negatif
lainnya seperti, mereka cenderung lebih bersifat individu, memikirkan diri sendiri,
dan kurang mempunyai rasa empati terhadap apa yang dialami oleh teman-teman
mereka. Dalam hubungan pertemanan, kebanyakan dari mereka hanya memiliki
beberapa teman dekat saja dan kurang bisa melakukan hubungan yang
baik dengan anak-anak yang lain. Sehingga, bagi kelompok minoritas yang
kurang bisa berteman merasa kurang diperhatikan dan merasa kurang percaya diri.
Hubungan yang kurang akrab dan cenderung individualis itu, dapat menghambat
adanya rasa saling memotivasi atau memberi dorongan satu sama lain. Misalnya,
bagi anak yang motivasinya rendah akan malas dalam belajar, karena kurang
mengerti dalam memahami pelajaran. Mereka tidak bisa bertanya kepada
temannya yang lebih tahu dikarenakan kurang mengenal atau akrab satu sama
lain. Dari uraian di atas, hubungan antara anak asuh yang kurang baik itu dapat
mempengaruhi tinggi-rendahnya motivasi belajar.
Motivasi belajar merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri seseorang
untuk melakukan kegiatan belajar guna mencapai hasil belajar. Tidak diragukan
lagi bahwa dorongan belajar mempunyai peranan besar dalam menumbuhkan
semangat seseorang untuk belajar. Djamarah (2002), mengemukakan bahwa
dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak
mempunyai motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melakukan aktivitas
belajar. Hal ini merupakan pertanda bahwa sesuatu yang akan dikerjakan itu tidak
menyentuh kebutuhannya. Segala sesuatu yang menarik minat orang lain belum
tentu menarik minat orang tertentu selama sesuatu itu tidak bersentuhan dengan
kebutuhannya. Salah satu komponen dari motivasi belajar adalah kebutuhan. Hal
yang sama yang dikemukakan oleh Maslow (Djamarah, 2002), bahwa Maslow
sangat percaya bahwa tingkah laku manusia dibangkitkan dan diarahkan oleh
kebutuhan-kebutuhan tertentu, seperti fisiologis, rasa aman, rasa cinta,
penghargaan diri, dan aktualisasi diri. Kebutuhan-kebutuhan inilah yang mampu
memotivasi tingkah laku individu. Djamarah (2002), menambahkan bahwa dalam
kehidupan anak didik membutuhkan penghargaan. Dia tidak ingin dikucilkan.
Berbagai peranan dalam kehidupan yang dipercayakan kepadanya sama halnya
memberikan rasa percaya diri kepada anak didik. Mereka merasa berguna,
dikagumi, atau dihormati oleh orang lain. Perhatian, ketenaran, status, martabat,
dan sebagainya merupakan kebutuhan yang wajar bagi anak didik. Dengan
demikian, penghargaan diri yang diberikan tersebut dapat memberikan motivasi
bagi anak dalam belajar.
Ali dan Asrori (2005), mengemukakan seseorang yang memiliki harga diri
yang tinggi akan lebih percaya diri, lebih mampu, dan lebih produktif. Sebaliknya,
orang yang tidak cukup memiliki harga diri akan cenderung merasa rendah diri,
tidak percaya diri, tidak berdaya, dan bahkan kehilangan inisiatif atau kebuntuan
pikiran. Dengan kata lain, seseorang yang memiliki harga diri, ia akan termotivasi
untuk mencapai tujuan dalam belajar. Namun, seseorang yang kurang memiliki
harga diri maka ia kurang termotivasi dalam proses belajar.
Oleh karena itu, motivasi belajar pada diri seseorang perlu diperkuat terus
menerus. Siswa kehilangan motivasi dalam belajar dan kehilangan keberanian
untuk mencoba hal-hal yang baru, karena mereka selalu dibayangi perasaan tidak
mampu. Perasaan ini bisa membuat seseorang menjadi kurang percaya diri dalam
melakukan kegiatan. Rasa percaya diri yang lemah akan menurunkan motivasi
seseorang dalam belajar. Akibatnya, individu akan merasa kurang memiliki
keberanian, kurang mampu, dan tidak cukup memiliki harga diri untuk
meningkatkan prestasinya dalam proses belajar. Maslow (Rifki, 2008),
menyatakan bahwa rasa percaya diri bisa timbul apabila adanya pemenuhan
kebutuhan dihargai dan menghargai. Hal ini akan menumbuhkan kekuatan,
kemampuan, motivasi, dan perasaan berguna. Sehingga, jika kebutuhan ini tidak
terpenuhi akan memunculkan perasaan minder, rendah diri, tidak berdaya, malas,
dan putus asa. Sehingga dapat menimbulkan kurangnya rasa motivasi belajar.
Hamalik (2000), menambahkan bahwa harga diri seseorang timbul dalam
hubungannya dengan orang lain. Hal ini erat hubungannya dengan statusnya di
dalam kelompok dan penghargaan orang lain terhadapnya. Seseorang akan merasa
dirinya dihargai orang lain kalau ia merasa bahwa dirinya dianggap penting.
Sedangkan Clemes dan Bean (2001), menjelaskan bahwa seseorang dengan harga
diri rendah cenderung mendapat sedikit kepuasan dari sekolah. Mereka dengan
mudah kehilangan motivasi dan minat, dan cenderung terlalu banyak
menghabiskan energi pada hal-hal yang mempengaruhi perasaannya mengenai
diri sendiri. Remaja dengan harga dirinya rendah menghadapi persoalan dalam
belajar dengan rasa cemas dan menghambat proses belajar. Namun, jika harga diri
semakin kuat, kecemasan akan berangsur hilang sehingga ia dapat lebih
termotivasi untuk belajar.
Berdasarkan uraian di atas, suatu motivasi belajar tidak akan tumbuh jika
harga dirinya kurang. Sekarang yang menjadi suatu pertanyaan adalah: Apakah
ada hubungan antara harga diri dan motivasi belajar pada remaja yang tinggal di
panti asuhan.
B. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji hubungan antara harga diri dan
motivasi belajar pada remaja yang tinggal di panti asuhan.
C. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
a. Penelitian ini dapat bermanfaat untuk mengembangkan pengetahuan dalam
bidang psikologi pendidikan dan psikologi sosial, khususnya masalah
motivasi belajar dan harga diri pada remaja yang tinggal di panti asuhan.
b. Penelitian ini dapat memberikan sumbangan atau referensi pustaka
terhadap ilmu psikologi dalam bidang pendidikan.
2. Manfaat Praktis
a. Penelitian ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara harga diri
dengan motivasi belajar pada remaja yang tinggal di panti asuhan.
b. Penelitian ini dapat memberikan informasi pada remaja mengenai
pentingnya harga diri sehingga hal tersebut dapat memotivasi remaja untuk
belajar.
D. Keaslian Penelitian
Penelitian tentang harga diri dan motivasi belajar pada remaja yang tinggal
di panti asuhan adalah untuk menguji hubungan antara harga diri dan motivasi
belajar pada remaja yang tinggal di panti asuhan. Di mana variabel bebasnya
adalah harga diri dan variabel tergantungnya motivasi belajar. Penelitian tentang
motivasi belajar sebelumnya pernah dilakukan oleh beberapa ahli, namun variabel
dan karakteristik subjeknya berbeda. Penelitian tersebut antara lain motivasi
belajar pada remaja kecanduan komik oleh Cynthia Maya (2009), dengan subjek
seorang remaja yang kecanduan komik dan berumur 14 tahun. Hasil penelitian ini
adalah subjek yang kecanduan komik cenderung memiliki motivasi belajar yang
rendah. Subjek tergolong dalam remaja yang kecanduan komik dan komik
memberikan pengaruh yang cenderung besar terhadap motivasi belajar subjek.
Penelitian lain oleh Eko Putro Widoyoko (2006), dengan judul Analisis pengaruh
kinerja guru terhadap motivasi belajar siswa, dengan subjek kelas 8 yang terdiri
dari kelas A, B, dan C yang berjumlah 130 siswa. Penelitian ini merupakan
penelitian kuantitatif. Hasil dari penelitian ini adalah kinerja guru dalam kelas
mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa.
Wita Hardiyanti dan Dona Eka Putri (2008), dengan judul peran homeschooling
terhadap motivasi belajar pada remaja. Subjek dalam penelitian ini adalah remaja
yang mengikuti pendidikan homeschooling, berusia 12 sampai dengan 18 tahun.
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode wawancara dan
observasi. Hasil dari penelitian ini yaitu berdasarkan dari hasil wawancara dan
observasi, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa peran homeschooling terhadap
motivasi belajar yang diterima oleh masing-masing subjek cukup bervariatif.
Penelitian tentang kebutuhan akan harga diri juga pernah dilakukan
sebelumnya namun dengan variabel dan karakteristik subjek yang berbeda.
Adinda Rizkiany Sutjijoso dan Miranda D. Zarfiet (2009), dengan judul harga
diri dan prestasi belajar pada remaja yang obesitas. Subjek yang digunakan
dalam penelitian ini adalah remaja yang sedang duduk di Sekolah Menengah Atas
(SMA) yang berkisar antara 14-18 tahun dari berbagai tingkat ekonomi, sosial,
dan intelegensi yang mengalami obesitas. Hasil penelitian ini menunjukkan tidak
adanya hubungan antara harga diri dan prestasi belajar pada remaja obesitas.
Kemudian oleh Citra Puspita Sari (2009), dengan judul harga diri pada remaja
putri yang telah melakukan hubungan seks pranikah. Subjek yang digunakan
berjumlah satu orang dengan karakteristik perempuan berada pada usia 12-21
tahun dan yang telah melakukan hubungan seks pranikah. Hasil penelitian yang
dilakukan diperoleh hasil bahwa alasan subjek melakukan hubungan seks
pranikah adalah tingkat religus subjek tergolong rendah, ketidakhadiran orang tua,
pergaulan subjek dengan teman-teman yang sudah melakukan hubungan seks
pranikah, Pengalaman pacaran, informasi tentang seks yang di rasa kurang dan
rasa penasaran. Subjek memiliki gambaran harga diri yang rendah. Subjek merasa
dirinya tidak dapat diterima apa adanya oleh pasangannya, setelah subjek terbuka
dengan pasangannya, Subjek merasa pasangannya tidak ada yang dapat menerima
subjek apa adanya. Hal itu membuat subjek merasa tidak berani lagi terbuka
dengan pasangannya dan subjek merasa dirinya tidak berharga dan kotor. Lalu
oleh Ihsana Sabriani Borualogo (2004), dengan judul hubungan antara persepsi
tentang figur attachment dengan self-esteem remaja panti asuhan
Muhammadiyah. Subjek dalam penelitian ini adalah remaja dip anti asuhan
Muhamadiyah yang berumur 15-17 tahun. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat
hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi tentang figur attachment
dengan self-esteem.
Beberapa penelitian di atas, berbeda dengan penelitian yang akan
dilakukan penulis yaitu hubungan antara harga diri dengan motivasi belajar
remaja yang tinggal di panti asuhan. Menyikapi hasil penelitian sebelumnya,
maka tema penelitian yang peneliti ajukan dipandang perlu. Penelitian ini dapat
dipertanggungjawabkan berdasarkan:
1. Keaslian Topik
Penelitian tentang motivasi belajar pernah dilakukan sebelumnya oleh
Cynthia Maya (2009), “motivasi belajar pada remaja kecanduan komik”.
Kemudian oleh Eko Putro Widoyoko (2006), dengan judul “Analisis pengaruh
kinerja guru terhadap motivasi belajar siswa”. Wita Hardiyanti dan Dona Eka
Putri (2008), dengan judul “Peran homeschooling terhadap motivasi belajar pada
remaja”. Sedangkan penelitian tentang kebutuhan akan harga diri juga dilakukan
sebelumnya oleh Adinda Rizkiany Sutjijoso dan Miranda D. Zarfiet (2009),
dengan judul “harga diri dan prestasi belajar pada remaja yang obesitas”. Lalu
Citra Puspita Sari (2009), dengan judul “Harga diri pada remaja putri yang telah
melakukan hubungan seks pranikah”. Ihsana Sabriani Borualogo (2004), dengan
judul “hubungan antara persepsi tentang figur attachment dengan self-esteem
remaja panti asuhan Muhammadiyah”. Sama halnya dengan penelitian yang akan
peneliti lakukan yaitu tentang “Hubungan antara harga diri dan motivasi belajar
pada remaja yang tinggal di panti asuhan” dengan harga diri sebagai variabel
bebas dan motivasi belajar sebagai variabel tergantung.
2. Keaslian Teori
Teori yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada teori motivasi
belajar menurut Winkel (Abror, 1996), adalah keseluruhan daya penggerak psikis
di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan
kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar itu demi mencapai
suatu tujuan dan untuk variabel harga diri mengacu pada teori Jess dan Gregory
(2009), menjelaskan bahwa harga diri mencakup penghormatan diri, kepercayaan
diri, kemampuan, dan pengetahuan yang orang lain hargai tinggi. Penelitian yang
dilakukan oleh Cynthia Maya (2009), “motivasi belajar pada remaja kecanduan
komik”, menggunakan teori dari Winkel (1996), yaitu keseluruhan daya
penggerak psikis dalam diri seseorang yang menimbulkan kegiatan belajar,
menjamin kelangsungan kegiatan belajar, dan memberikan arah pada kegiatan
belajar demi mencapai suatu tujuan. Eko Putro Widoyoko (2006), dengan judul
“Analisis pengaruh kinerja guru terhadap motivasi belajar siswa” menggunakan
teori dari Woolfolk dan Nicolich (1984) yang mengatakan motivasi sebagai suatu
dorongan untuk melakukan tindakan. Lalu Wita Hardiyanti dan Dona Eka Putri
(2008), yang berjudul “Peran homeschooling terhadap motivasi belajar pada
remaja” menggunakan teori dari Winkel (1996). Sedangkan untuk harga diri oleh
Adinda Rizkiany Sutjijoso dan Miranda D. Zarfiet (2009), dengan judul “harga
diri dan prestasi belajar pada remaja yang obesitas”, menggunakan teori dari
Baron dan Byrne (2004), yaitu harga diri adalah evaluasi seseorang akan dirinya
sendiri. Lalu Citra Puspita Sari (2009), dengan judul “Harga diri pada remaja putri
yang telah melakukan hubungan seks pranikah” menggunakan teori dari James
(dalam Baron dan Byrne, 2004), bahwa harga diri adalah evaluasi yang dibuat
oleh individu. Kemudian Ihsana Sabriani Borualogo (2004), dengan judul
“hubungan antara persepsi tentang figur attachment dengan self-esteem remaja
panti asuhan Muhammadiyah”, menggunakan teori dari Coopersmith (1967),
yaitu penilaian pribadi yang dilakukan individu mengenai perasaan berharga atau
berarti dalam sikap-sikap individu terhadap dirinya.
3. Keaslian Alat Ukur
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini untuk skala motivasi
belajar menggunakan aspek dari Nuzlan (Ekawati, 2004) motivasi belajar; yaitu
(a) usaha yang terus-menerus, (b) keyakinan berhasil, (c) respon yang kuat, (d)
hasil upaya sendiri. Sedangkan aspek harga diri menggunakan aspek dari
Coopersmith (Gufron & Risnawita, 2010), harga diri; yaitu (a) keberartian diri
(significance), (b) kepemimpinan (power), (c) kebajikan (virtue), (d) kemampuan
(competence). Penelitian yang dilakukan oleh Cynthia Maya (2009),
menggunakan aspek dari Worrel dan Stiwwel (1998). Penelitian dari Eko Putro
Widoyoko (2006), menggunakan McClelland (1987), yang merumuskan cirri-ciri
individu dengan motivasi yang tinggi. Lalu, Wita Hardiyanti dan Dona Eka Putri
(2008), menggunakan aspek-aspek motivasi belajar dari Sardiman (Liswati,
1998), yang merumuskan enam aspek. Penelitian tentang kebutuhan harga diri
sendiri dilakukan oleh Adinda Rizkiany Sutjijoso dan Miranda D. Zarfiet (2009),
menggunakan aspek dari Coopersmith Self-Esteem Inventory (SEI) (1967). Harga
diri diukur meliputi 4 domain, yaitu orang tua, teman sebaya, sekolah, dan diri
secara umum yang bersifat positif dan negatif. Citra Puspita Sari (2009) dengan
menggunakan aspek dari Felker (dalam Churaisin, 2004). Kemudian Ihsana
Sabriani Borualogo (2004), menggunakan Coopersmith Self-Esteem Inventory
(SEI) (1967).
4. Keaslian Subjek
Subjek yang akan digunakan dalam penelitian ini karakteristiknya remaja
berusia 13-21 tahun yang tinggal di panti asuhan SM Yogyakarta. Cynthia Maya
(2009), menggunakan subjek seorang remaja yang kecanduan komik dan berusia
14 tahun. Penelitian lain yang dilakukan oleh Eko Putro Widoyoko (2006),
menggunakan subjek siswa SMP Muhammadiyah Purworejo. Kemudian
penelitian yang dilakukan oleh Wita Hardiyanti dan Dona Eka Putri (2008),
menggunakan subjek remaja yang mengikuti jenis pendidikan homeschooling.
Sedangkan untuk harga diri oleh Citra Puspita Sari (2009), subjek yang digunakan
adalah satu orang dengan karakteristik perempuan berada pada usia 12-21 tahun
dan yang telah melakukan hubungan seks pranikah. Lalu Ihsana Sabriani
Borualogo (2004), karakteristik subjeknya adalah remaja panti asuhan
Muhamadiyah yang berusia 15-17 tahun. Kemudian oleh Adinda Rizkiany
Sutjijoso dan Miranda D. Zarfiet (2009), menggunakan subjek dengan
karakteristik laki-laki dan perempuan yang sedang duduk di Sekolah Menengah
Atas (SMA) yang berkisar antara 14-18 tahun dari berbagai tingkat ekonomi,
sosial, dan intelegensi yang mengalami obesitas.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Motivasi Belajar
1. Pengertian Motivasi
Motif merupakan daya dorong, daya gerak, atau penyebab seseorang untuk
melakukan berbagai kegiatan dan dengan tujuan tertentu. Seperti yang
dikemukakan oleh Purwanto (1993) motif ialah segala sesuatu yang mendorong
seseorang untuk melakukan sesuatu. Sartain (Purwanto, 1993), mengemukakan
bahwa motif adalah suatu pernyataan yang kompleks di dalam suatu organisme
yang mengarahkan tingkah laku/perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang.
Sedangkan menurut Purwanto (1993), pengertian motivasi adalah suatu usaha
yang disadari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar ia tergerak
hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan
tertentu. Hamalik (2000) menambahkan bahwa motivasi berfungsi sebagai
penggerak, pengarah, dan mendorong timbulnya suatu perbuatan dan perubahan
sikap.
Berdasarkan beberapa uraian di atas, maka dapat diambil kesimpulan
bahwa motivasi adalah suatu dorongan yang muncul dari dalam diri individu yang
mengarah pada perilaku individu untuk mencapai suatu tujuan yang ingin dicapai.
2. Pengertian Belajar
Belajar merupakan bagian dari perkembangan hidup manusia. Dengan
belajar individu melakukan suatu perubahan-perubahan sehingga tingkah lakunya
berkembang. Individu belajar secara sadar atau tidak sadar, sedikit demi sedikit,
dan terus menerus. Good dan Brophy (Purwanto, 1993), mengemukakan bahwa
arti belajar dengan kata yang singkat, yaitu learning is the development of new
associations as a result of experience. Dari definisi yang dikemukakan itu, ia
menjelaskan bahwa belajar itu suatu proses yang benar-benar bersifat internal (a
purely internal event). Belajar merupakan suatu proses yang tidak dapat dilihat
dengan nyata, proses itu terjadi di dalam diri seseorang yang sedang mengalami
belajar. Jadi, yang dimaksud dengan belajar bukan tingkah laku yang nampak,
tetapi yang terutama adalah prosesnya yang terjadi secara internal di dalam diri
individu dalam usahanya memperoleh hubungan-hubungan baru (new
associations). Hubungan-hubungan baru itu dapat berupa antara perangsang-
perangsang, antara reaksi-reaksi, atau antara perangsang dan reaksi.
Hilgard dan Brower (Hamalik, 2000), mendefinisikan belajar sebagai
perubahan dalam perbuatan melalui aktivitas, praktek, dan pengalaman.
Dijelaskan juga oleh Morgan (Purwanto, 1993), bahwa belajar adalah setiap
perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu
hasil dari latihan atau pengalaman. Berelson dan Steiner (Abror, 1993),
mengemukakan bahwa belajar dalam pengertian yang lebih luas mengacu kepada
akibat-akibat yang ditimbulkan oleh pengalaman, baik secara langsung maupun
secara simbolik, terhadap tingkah laku berikutnya.
Mahmud (Apriani, 2008), mengatakan bahwa belajar adalah suatu
perubahan dalam diri seseorang yang terjadi karena pengalaman. Sedangkan
menurut Gagne (Abror, 1993), belajar merupakan sejenis perubahan yang
diperlihatkan dalam perubahan tingkah laku yang keadaannya berbeda dari
sebelum individu berada dalam situasi belajar dan sesudah melakukan tindakan
yang serupa itu. Abror (1993), menambahkan bahwa belajar menimbulkan suatu
perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan dilakukan lewat kegiatan yang
disengaja. Belajar adalah untuk mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu
sendiri, mendengarkan, dan mengikuti arah Harold Spears (Suryabrata, 1993).
Dari penjelasan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa belajar adalah
suatu proses perubahan perilaku dan tingkah laku individu baik perubahan yang
tampak maupun tidak yang dilakukan individu sesuai dengan tujuan yang
biasanya terjadi karena pengalaman.
3. Pengertian Motivasi Belajar
Belajar dan motivasi tidak dapat saling dipisahkan artinya seseorang
melakukan aktivitas belajar tertentu tentu didukung oleh suatu keinginan yang ada
pada dirinya untuk memenuhi kebutuhan. Motivasi juga merupakan hal yang
sangat penting dalam proses belajar. Apriani (2008) mengemukakan bahwa
motivasi belajar merupakan proses tingkah laku yang bersumber dari dalam diri
individu yang terarah pada tujuan belajar. Hal ini karena motivasi sangat
menentukan keberhasilan belajar.
Winkel (Abror, 1993) mengemukakan bahwa motivasi belajar adalah
keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri individu yang menimbulkan
kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah
pada kegiatan belajar itu demi mencapai suatu tujuan. Lalu Hamalik (2000),
mengemukakan bahwa motivasi belajar sangat penting dalam menentukan
kegiatan dalam belajar. Sedangkan menurut Sardiman (1986), motivasi belajar
adalah suatu dorongan atau selingan untuk belajar. Dalam kegiatan belajar,
motivasi dapat dikatakan sebagai penggerak di dalam diri individu yang
menimbulkan kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki dalam belajar
dapat tercapai.
Jadi, dari pengertian di atas motivasi belajar merupakan suatu dorongan
yang berasal dari dalam maupun dari luar diri seseorang yang akan menciptakan
suatu perbuatan dalam melakukan kegiatan belajar untuk mencapai prestasi atau
untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.
4. Aspek-aspek Motivasi Belajar
Individu akan mendapatkan hasil belajar yang optimal kalau ada motivasi.
Individu yang mempunyai motivasi belajar yang tinggi akan berusaha keras demi
suksesnya belajar. Hal ini disebabkan karena individu memiliki harapan besar
untuk sukses.
Nuzlan (Ekawati, 2004), mengemukakan bahwa aspek motivasi belajar
yaitu:
a. Usaha yang terus-menerus
Selalu berusaha secara terus menerus sehingga tercapai tujuan yang
dicita-citakan. Gigih dalam berusaha mencapai apa yang diinginkan.
b. Keyakinan berhasil
Yakin akan berhasil dalam menyelesaikan setiap masalah belajar yang
dihadapi. Mempunyai keyakinan diri akan sukses dalam menyelesaikan setiap
kesulitan belajar yang dihadapi.
c. Respon yang kuat
Mempunyai respon yang kuat untuk menyelesaikan setiap persoalan
yang kelihatannya membutuhkan konsentrasi pikiran.
d. Hasil upaya sendiri
Menyukai pekerjaan atau menemukan pemecahan masalah dengan
pengarahan upaya kemampuan sendiri.
Dari uraian di atas, aspek-aspek motivasi belajar meliputi usaha yang
terus-menerus, keyakinan berhasil, respon yang kuat, dan hasil upaya sendiri. Jika
aspek-aspek tersebut dihubungkan dengan perilaku remaja di panti asuhan, maka
remaja yang tinggal di panti asuhan lebih gampang putus asa jika gagal dalam
belajar. Kegagalan dalam belajar itu membuat mereka kurang adanya keyakinan
untuk berhasil di ujian yang akan datang. Alhasil, respon terhadap tugas
berkurang sehingga dalam menyelesaikan tugasnya mereka bergantung pada yang
lain atau dengan kata lain bukan hasil upaya sendiri.
5. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Individu pasti mengalami masalah dalam proses belajar atau mengalami
suatu problem dalam motivasi belajarnya. Dalam setiap aktivitasnya individu
membutuhkan motivasi belajar dengan tujuan ingin meningkatkan prestasinya.
Keberhasilan suatu kegiatan belajar tentunya ada faktor-faktor yang
mempengaruhi di dalamnya. Azwar (Ariyanto, 2002), mengatakan bahwa individu
bertambah harga diri atau meningkat kepercayaan dirinya karenapenilaian dan
penerimaan serta penghargaan orang lain terhadap dirinya. Dipihak lain, Maslow
(Ariyanto, 2002), memasukkan harga diri sebagai salah satu faktor dalam teori
motivasinya.
Ariyanto (2002), mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
motivasi belajar, yaitu:
a. Harga Diri
Seseorang di dalam hidupnya selalu berusaha untuk mendapatkan
penghargaan dari orang lain terhadap dirinya. Usaha itulah yang mendorong
seseorang untuk mewujudkannya. Karena penghargaan dari orang lain terhadap
dirinya berpengaruh terhadap keberhasilan seseorang.
b. Afiliasi
Seseorang termotivasi untuk berusaha agar memenuhi suatu kebutuhan
sosialnya yaitu saling membagi perasaan dan membina hubungan interpersonal.
Wexley dan Yuki (Ariyanto, 2002), mengatakan bahwa affiliasi sebagai salah satu
faktor yang memepengaruhi orang dalam berusaha.
c. Motif berprestasi
Seseorang memiliki keinginan berprestasi untuk meningkatkan
kemampuan yang dimilikinya dan dengan belajar keinginan tersebut akan
terwujud. Wexley dan Yuki (Ariyanto, 2002), menambahkan bahwa seseorang
memiliki keinginan berprestasi untuk meningkatkan kemampuan yang
dimilikinya.
B. Harga Diri
1. Pengertian Harga Diri
Manusia sebagai salah satu makhluk hidup tidak terlepas dari berbagai
kebutuhan, baik kebutuhan primer maupun sekunder. Dalam rangka memenuhi
kebutuhan inilah yang melatarbelakangi berbagai macam perilaku manusia.
Manusia akan merasa puas jika satu kebutuhannya sudah terpenuhi, namun
merasa kurang pada sisi kebutuhan lainnya, sehingga mereka secara terus menerus
akan melengkapi kebutuhan-kebutuhannya tersebut sepanjang hidupnya. Sama
halnya yang dikemukakan oleh Maslow (Koswara, 1991), manusia sebagai
makhluk yang tidak pernah berada dalam keadaan sepenuhnya puas. Bagi manusia
kepuasan itu bersifat sementara. Jika suatu kebutuhan telah terpuaskan, maka
kebutuhan-kebutuhan yang lainnya akan muncul menuntut pemuasan, begitu
seterusnya. Itulah yang dimaksud dengan kepuasan sementara menurut Maslow.
Maslow (Jess & Gregory, 2009), beranggapan bahwa kebutuhan-
kebutuhan di level rendah harus terpenuhi atau paling tidak cukup terpenuhi
terlebih dahulu sebelum kebutuhan-kebutuhan di level lebih tinggi menjadi hal
yang memotivasi. Kebutuhan-kebutuhan dari Maslow tersebut sering kita kenal
sebagai teori kebutuhan bertingkat. Harga diri merupakan salah satu faktor yang
sangat menentukan perilaku individu. Setiap orang menginginkan penghargaan
yang positif terhadap dirinya. Stuart dan Sundeen (1991), mengatakan bahwa
harga diri adalah penilaian individu terhadap hasil yang dicapai dengan
menganalisa seberapa jauh perilaku memenuhi ideal dirinya. Dapat diartikan
bahwa harga diri menggambarkan sejauh mana individu tersebut menilai dirinya
sebagai orang yang memiliki kemampuan, keberartian, berharga, dan kompeten.
Clemes dan Bean (2001), mengemukakan bahwa harga diri adalah
perasaan yang selalu ternyatakan dalam cara seseorang bertindak. Harga diri bisa
dilihat melalui apa dan bagaimana seseorang melakukan berbagai hal.
Gufron (2010), mengemukakan bahwa harga diri tidak terbentuk begitu
saja dalam diri seseorang. Harga diri sudah terbentuk pada masa kanak-kanak.
Proses selanjutnya dibentuk melalui perlakuan yang diterima individu dari
lingkungan sekitarnya. Coopersmith (Prawuri, 2011), mengemukakan bahwa
remaja yang mempunyai harga diri tinggi, memiliki hubungan yang erat dengan
orang tuanya. Sebaliknya, pengalaman kegagalan emosional yang terus menerus
seperti kehilangan kasih sayang dari orang tua, dihina, dan dijauhi teman sebaya
dapat menurunkan harga diri. Jess dan Gregory (2009), menjelaskan bahwa harga
diri mencakup penghormatan diri, kepercayaan diri, kemampuan, dan
pengetahuan yang orang lain hargai tinggi.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa harga diri adalah suatu
penghargaan dari seseorang yang diberikan kepada orang lain atas upayanya
dalam suatu hal. Yang mana penghargaan itu membuat individu merasa berarti
terhadap lingkungan sekitarnya.
2. Aspek-aspek Harga Diri
Coopersmith (Gufron & Risnawita, 2010), menjelaskan bahwa aspek-
aspek harga diri ada 4 yaitu:
a. Keberartian individu (significance)
Penilaian individu terhadap keberartian dirinya, keberhargaannya
termasuk penerimaan dan rasa berarti yang didapat dari lingkungan sekitarnya.
Adanya kepedulian, penilaian, dan afeksi yang diterima individu dari orang lain.
b. Kekuatan individu (power)
Meliputi kemampuan untuk mengontrol diri sendiri, mempengaruhi
dan mengendalikan orang lain, mengorganisir suatu kelompok dengan maksud
untuk mencapai tujuan, kemampuan membuat inisiatif yang baik, dan kemampuan
performance untuk mencapai prestasi.
c. Kebajikan (virtue)
Ketaatan mengikuti standar moral dan etika, ditandai oleh ketaatan
untuk menjauhi tingkah laku yang tidak diperbolehkan.
d. Kemampuan (competence)
Sukses memenuhi tuntutan prestasi.
Dari uraian aspek-aspek di atas, jika dihubungkan dengan perilaku
remaja di panti asuhan maka mereka yang tinggal di panti asuhan keberartian
dirinya dan rasa percaya diri mereka juga kurang. Penerimaan terhadap dirinya
dari orang lain dan perasaan untuk dihargai serta diterima oleh lingkungan
sekitarnya. Kemampuan yang dimiliki juga kurang didukung oleh adanya
perhatian dan kasih sayang dari orang tua. Hubungan antar teman-teman di panti
asuhan yang kurang akrab dan cenderung memikirkan diri sendiri membuat
kurangnya rasa empati dan peduli pada teman-teman yang lain.
C. Hubungan Antara Harga Diri dan Motivasi Belajar pada Remaja
yang Tinggal di Panti Asuhan
Pada subbab sebelumnya, menurut Nuzlan (Ekawati, 2004),
mengemukakan bahwa aspek motivasi belajar yaitu: (a) usaha yang terus-
menerus; (b) keyakinan berhasil; (c) respon yang kuat; dan (d) hasil upaya sendiri.
Seseorang yang memiliki motivasi belajar yang tinggi akan mencapai hasil belajar
yang maksimal. Mereka merasa terdorong untuk meningkatan motivasi di dalam
kegiatan belajarnya. Individu yang berprestasi akademis tinggi ditandai oleh
sikap-sikap yang lebih optimis dan pemusatan perhatiannya lebih tinggi terhadap
tujuan-tujuan masa mendatang (Hamalik, 2000). Sedangkan untuk harga diri
menurut Coopersmith (Gufron & Risnawita, 2010), mengemukakan aspek harga
diri yaitu: (a) keberartian individu; (b) kekuatan individu; (c) kebajikan; (d)
kemampuan. Dalam subbab ini, penulis akan menjelaskan keterkaitan antara harga
diri dan motivasi belajar yaitu bagaimana harga diri itu dapat mempengaruhi
motivasi belajar seseorang.
Pada variabel harga diri terdapat aspek keberartian individu, yaitu
penilaian individu terhadap keberartian dirinya, keberhargaannya termasuk
penerimaan dan rasa berarti yang didapat dari lingkungan sekitarnya, adanya
kepedulian, penilaian, dan afeksi yang diterima individu dari orang lain. Dalam
Djamarah (2002), mengemukakan bahwa penerimaan sosial yang mengikuti suatu
tingkah laku yang diinginkan dapat menjadi alat yang cukup dapat dipercaya
untuk mengubah prestasi dan tingkah laku ke arah yang diinginkan. Penerimaan
dan kata-kata pujian dari seseorang merupakan pembangkit motivasi yang besar.
Penerimaan sosial merupakan suatu penguat atau insentif yang relatif konsisten.
Seseorang yang memiliki keberartian diri lebih termotivasi untuk meningkatkan
belajarnya, karena dengan keberartian diri seseorang akan dihargai dan diterima
oleh masyarakat sehingga akan mendorong seseorang untuk belajar lebih giat.
Aspek yang kedua yaitu, kekuatan individu meliputi kemampuan untuk
mengontrol diri sendiri, mempengaruhi dan mengendalikan orang lain,
kemampuan membuat inisiatif yang baik, dan kemampuan performance untuk
mencapai prestasi. Seseorang akan memiliki motivasi belajar yang baik apabila
mempunyai kemampuan untuk mengontrol diri sendiri, membuat inisiatif, dan
memiliki kemampuan untuk mencapai prestasi belajarnya.
Kebajikan adalah ketaatan mengikuti standar moral dan etika, ditandai
oleh ketaatan untuk menjauhi tingkah laku yang tidak diperbolehkan. Seseorang
yang memiliki ketaatan dalam mengikuti standar moral dan etika lebih terdorong
untuk memotivasi dirinya untuk meningkatkan proses belajarnya. Hal itu
dikarenakan, seseorang yang motivasi belajarnya tinggi memiliki tingkah laku dan
sopan santun dalam masyarakat. Pada umumnya, mereka patuh dan taat kepada
aturan dan norma-norma yang berlaku, sehingga dalam proses belajarnya mereka
memiliki prestasi yang memuaskan.
Kemampuan adalah sukses dalam memenuhi tuntutan prestasi. Remaja di
panti asuhan dapat sukses dalam memenuhi tuntutan prestasinya dengan berupaya
dan adanya usaha. Hamalik (Djamarah, 2002), mengatakan bahwa perubahan
energi dalam diri seseorang itu berbentuk suatu aktivitas nyata berupa kegiatan
fisik. Karena itu seseorang mempunyai tujuan tertentu dari aktivitasnya, maka
seseorang mempunyai motivasi yang kuat untuk mencapainya dengan segala
upaya yang dapat dia lakukan untuk mencapainya. Begitu juga motivasi belajar
seseorang, jika seseorang mempunyai tujuan dalam belajarnya atau ingin
mencapai prestasi belajar yang diinginkan, maka mereka akan termotivasi untuk
belajar.
Berdasarkan penjelasan di atas tampak bahwa harga diri pada remaja
berpengaruh terhadap motivasi mereka dalam belajar. Mereka yang harga dirinya
kuat mempunyai usaha yang terus menerus dan memiliki keyakinan akan berhasil
yang kuat dalam proses belajarnya. Dengan kata lain, seseorang yang harga
dirinya rendah maka kurang dapat memotivasi dirinya untuk melakukan sesuatu
dalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam memotivasi diri untuk belajar.
Begitu pula sebaliknya, individu yang mempunyai harga diri akan termotivasi
untuk belajar dan mencapai tujuan belajar. Dengan demikian, dapat ditarik
kesimpulan bahwa harga diri dapat mempengaruhi motivasi belajar individu.
D. Hipotesis
Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah ada
hubungan positif antara kebutuhan akan harga diri dan motivasi belajar pada
remaja yang tinggal di panti asuhan.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian
Hipotesis penelitian ini adalah ada hubungan antara harga diri dan
motivasi belajar remaja yang tinggal di panti asuhan. Dalam penelitian ini variabel
yang hendak diteliti:
Variabel bebas : Harga Diri
Variabel tergantung : Motivasi Belajar
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian
1. Harga Diri
Harga diri adalah penghargaan/penilaian subjek yang bersifat positif
maupun negatif terhadap dirinya sendiri. Penghargaan itu biasanya muncul dari
diri sendiri, bagaimana seseorang menghargai dirinya sebagai makhluk sosial
yang berada di lingkungan sekitar. Penilaian diri ini juga dilakukan seseorang
terhadap dirinya yang didasarkan pada hubungannya dengan orang lain. Penilaian
itu meliputi aspek-aspek keberartian diri, kemampuan yang dimiliki, dan kekuatan
serta nilai yang dimiliki individu.
Tinggi dan rendahnya skor yang diperoleh subjek, menunjukkan harga diri
yang dimiliki oleh individu tersebut. Apabila skor yang didapat oleh subjek tinggi
maka harga diri yang dimiliki individu tersebut tinggi. Sebaliknya, apabila skor
yang didapat subjek rendah maka menunjukkan harga diri yang dimiliki oleh
individu tersebut juga rendah.
2. Motivasi Belajar
Motivasi belajar merupakan suatu keadaan atau kondisi yang mendorong,
merangsang atau menggerakkan subjek untuk belajar sesuatu atau melakukan
kegiatan untuk mencapai suatu tujuan. Motivasi belajar juga dapat diartikan
sebagai suatu kesanggupan untuk melakukan kegiatan belajar karena didorong
oleh keinginannya untuk memenuhi kebutuhan dari dalam dirinya ataupun yang
datang dari luar. Kegiatan itu dilakukan dengan kesungguhan hati dan terus
menerus dalam rangka mencapai tujuan.
Tinggi dan rendahnya skor yang diperoleh subjek, menunjukkan motivasi
belajar yang dimiliki oleh individu tersebut, artinya apabila skor yang didapat oleh
subjek tinggi maka motivasi belajar yang dimiliki individu tersebut tinggi.
Sebaliknya, apabila skor yang didapat subjek rendah maka menunjukkan tingkat
motivasi belajar yang dimiliki oleh individu tersebut juga rendah.
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian yang digunakan adalah remaja yang berumur 13-21
tahun yang tinggal di panti asuhan SM Yogyakarta.
Pengambilan subjek penelitian ini dilakukan dengan purposive sampling
artinya subjek dipilih sesuai dengan karakteristik yang telah ditetapkan
sebelumnya.
D. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan metode angket.
Metode angket merupakan metode yang dilakukan dengan menggunakan daftar
pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab atau dikerjakan oleh subjek
penelitian. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala. Skala
yang digunakan dalam penelitian ini ada dua macam skala harga diri dan skala
motivasi belajar.
1. Harga Diri
Skala harga diri terbagi ke dalam lima pilihan jawaban. Pemberian skor
aitem favourable, yaitu skor 5 untuk sangat sesuai (SS), skor 4 untuk sesuai (S),
skor 3 untuk netral (N), skor 2 untuk tidak sesuai (TS), skor 1 untuk sangat tidak
sesuai (STS). Untuk aitem unfavourable, pemberian skor 1 untuk sangat sesuai
(SS), skor 2 untuk sesuai (S), skor 3 untuk netral (N), skor 4 untuk tidak sesuai
(TS), skor 5 untuk sangat tidak sesuai (STS). Skala harga diri dibuat untuk
mengetahui sejauh mana tingkat harga diri subjek. Aspek yang digunakan dalam
penyusunan skala harga diri adalah aspek yang dikemukakan oleh Coopersmith
(Gufron & Risnawita, 2010), harga diri; yaitu (a) keberartian diri (significance),
(b) kepemimpinan (power), (c) kebajikan (virtue), (d) kemampuan (competence).
Skala harga diri terdiri dari 50 aitem pernyataan favourable dan unfavourable.
Sebagaimana tercantum dalam Tabel 1.
Tabel 1Sebaran Aitem Skala Harga Diri
Aspek Favourable Unfavourable JumlahKeberartian diri 1,3,9,10,11,12,17 2,4,5,8,13,14,15,16,18 16Kepemimpinan 6,7,20,21,24,25,34 19,22,23,26,27,35 13Kebajikan 28,30,32,33,39,47,50 29,31,40,48,49 12Kemampuan 36,41,42,43,45,46 37,38,44 9Jumlah 27 23 50
2. Motivasi Belajar
Skala motivasi belajar terbagi ke dalam aitem favourable dan
unfavourable dengan menggunakan empat pilihan jawaban. Favourable berarti
pernyataan yang bermakna positif, sedangkan unfavourable merupakan
pernyataan yang bermakna negatif. Pemberian skor aitem favourable, yaitu skor 5
untuk sangat setuju (SS), skor 4 untuk setuju (S), skor 3 untuk netral (N), skor 2
untuk tidak setuju (TS), skor 1 untuk sangat tidak setuju (STS). Untuk aitem
unfavourable, pemberian skor 1 untuk sangat setuju (SS), skor 2 untuk setuju (S),
skor 3 untuk netral (N), skor 4 untuk tidak setuju (TS), skor 5 untuk sangat tidak
setuju (STS).
Skala motivasi belajar dibuat untuk mengetahui motivasi belajar yang
dimiliki subjek. Aspek yang digunakan dalam penyusunan skala motivasi belajar
adalah aspek motivasi belajar yang dikemukakan oleh Nuzlan (Ekawati, 2004),
yaitu meliputi (a) usaha yang terus-menerus, (b) keyakinan berhasil, (c) respon
yang kuat, (d) hasil upaya sendiri. Skala motivasi belajar terdiri dari 46 aitem,
sebagaimana tercantum dalam Tabel 2.
Tabel 2Sebaran Aitem Skala Motivasi Belajar
Aspek Favourable Unfavourable JumlahUsaha yang terus-menerus 2,3,5,8,10,14,21 1,4,6,7,9,13,20 14Keyakinan berhasil 11,12,15,16,17,19,28,33,36 18,22,29,31,34 14Respon yang kuat 23,24,26,30,32 25,27,35,38,46 10Hasil upaya sendiri 37,39,40,41 42,43,44,45 8Jumlah 25 21 46
Sebelum kedua skala digunakan dalam penelitian, maka terlebih dahulu
dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Validitas didefinisikan sebagai seberapa
cermat suatu tes melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 2000). Dua prinsip dari
validitas yang tidak dapat dipisahkan. Menurut Hadi (2000), validitas yaitu
kejituan dan unsur penelitian. Kejituan adalah seberapa jauh alat pengukur dapat
mengungkap dengan jitu gejala atau bagian gejala bagian yang hendak diukur,
sedang ketelitian adalah seberapa jauh alat pengukur dapat memberikan reading
yang teliti dan cermat.
Keandalan suatu alat ukur pada prinsipnya dapat dilihat sejauh mana hasil
suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya apabila
dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang
sama diperoleh hasil yang relatif sama (Azwar, 2000). Dalam penelitian ilmiah
validitas dan reliabilitas alat ukur memegang peranan penting. Hal itu
menyebabkan sebelum alat ukur tersebut digunakan untuk mengumpulkan data
penelitian, perlu diadakan uji validitas dan uji reliabilitas terlebih dahulu.
3. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis mengenai
hubungan antara harga diri dan motivasi belajar remaja yang tinggal di panti
asuhan adalah dengan menggunakan korelasi Product moment dari Karl Pearson
alasannya untuk menganalisis data hasil penelitian dalam rangka mengkaji
kebenaran hipotesis dan memberikan kesimpulan. Teknik ini didukung dengan
bantuan SPSS 16.00 for Windows.
BAB IV
PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Orientasi Kancah dan Persiapan
1. Orientasi Kancah Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Panti Asuhan SM Yogyakarta, dengan subjek
para anak asuh yang tinggal di panti. Panti Asuhan SM terletak di Lempongsari,
Sariharjo, Ngaglik, Sleman Yogyakarta. Titik awal berdirinya Panti Asuhan SM
adalah dibentuknya yayasan SM Yogyakarta pada tahun 1993. Drs. Budi
Parjiman, A.Ma, Pengasuh Panti Asuhan dan Pondok Pesantren SM 1
Yogyakarta, mendirikan yayasan SM bermodal awal uang empat ratus ribu rupiah
hasil penjualan sepeda motor, kini Panti Asuhan SM telah berkembang menjadi
lebih dari tiga puluh cabang yang tersebar di belahan provinsi di Yogyakarta,
hingga terjauh di Mantingan, Ngawi, Jawa Timur. Tahun 2002 adalah awal kali
SM membuka cabang, tepatnya di daerah Pakem, Sleman. Setelah itu, lahir di
beberapa tempat lain menyusul beberapa dermawan yang mewakafkan tanahnya
kepada Yayasan SM untuk dijadikan panti asuhan, atau setidaknya menjadi
cabang SM yang dikelola secara otonom, hingga sekarang telah ada Panti asuhan
SM 25. Panti asuhan SM telah melahirkan para sarjana-sarjana yang berhasil
menyelesaikan study dan sebagian besar remaja yang tinggal di sana sedang
menyelesaikan study baik SD, SMP, SMA, maupun Perguruan Tinggi. Oleh
karena itu, peneliti memilih Panti Asuhan SM ini sebagai tempat penelitian.
Namun, Dikarenakan keterbatasan ijin yang diberikan, peneliti hanya meneliti dua
cabang panti asuhan SM yang ada di Yogyakarta.
2. Persiapan Penelitian
a. Persiapan Administrasi
Persiapan administrasi adalah pengajuan permohonan ijin kepada bagian
akademik Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia,
kemudian surat pengantar penelitian dikeluarkan oleh Dekan Fakultas Psikologi
dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia dengan Nomor
887/Dek/70/Div.Um&RT/VI/2012 pada 8 Juni 2012.
Persetujuan diberikan oleh pihak Panti Asuhan SM, proses selanjutnya
adalah mendiskusikan dengan pihak pengurus Panti Asuhan SM Yogyakarta
untuk menentukan subjek penelitian dan juga membicarakan karakteristik subjek
yang akan akan digunakan untuk penelitian serta ditentukan juga waktu
pelaksanaan.
b. Persiapan Alat Ukur
Skala harga diri disusun oleh peneliti melalui cara memodifikasi skala
harga diri menurut teori Coopersmith (Gufron & Risnawita, 2010). Aitem yang
diberikan berjumlah 50 aitem. Sedangkan, Skala motivasi belajar disusun oleh
peneliti melalui cara memodifikasi skala motivasi belajar menurut teori Nuzlan
(Ekawati, 2004). Aitem yang diberikan berjumlah 46 aitem. Kemudian, skala
harga diri dan skala motivasi belajar terlebih dahulu dilakukan uji coba terlebih
dahulu terhadap subjek yang memiliki karakteristik penelitian. Uji coba terhadap
subjek dilakukan pada 40 remaja di panti asuhan SM pada tanggal 20 Juni 2012.
3. Pelaksanaan Penelitian
Setelah dilakukan uji coba, maka alat ukur tersebut disebar kepada subjek
yang memiliki karakteristik seperti subjek penelitian yaitu remaja umur 13-21
tahun mulai tanggal 26 Juni 2012. Jumlah subjek untuk penelitian adalah 46
orang. Aitem skala harga diri terdiri dari 50 aitem favourable dan unfavourable.
Setelah dilakukan uji coba kemudian dilakukan analisis data dengan SPSS 16.0
for Windows menghasilkan aitem yang valid sebanyak 27 aitem, sedangkan aitem
yang gugur sebanyak 23 aitem dengan tingkat reliabilitas skala sebesar 0.858.
Lalu, skala motivasi belajar dari 46 aitem yang disebar terdapat hasil untuk aitem
yang valid sebanyak 35 aitem dan untuk aitem yang gugur sebanyak 11 aitem
dengan tingkat reliabilitas 0.925. Aitem-aitem yang valid dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 3Distribusi Angket Harga Diri Setelah Uji Coba
Aspek Butir Favourable Butir UnfavourableNomor Butir Jumlah Nomor Butir Jumlah
1.Keberartianindividu
2. Kepemimpinan
3. Kebajikan
4. Kemampuan
(1)*,(3)*,(9)*,10,11,(12)*,(17)*
(6)*,7,(20)*,21,(24) *,25,34
(28)*,30,32,33,39,47,50
(36)*,(41)*,(42)*, (43)*,45,(46)*
7
7
7
6
(2)*,(4)*,(5)*,(8)*,(13)*,14,15,16,18
19,(22)*,23,(26)*,27,35
(29)*,31,40,48,(49)*
37,38,44
9
6
5
3
Keterangan: ( )* adalah aitem yang gugur
Table 4Distribusi Angket Motivasi Belajar Setelah Uji Coba
AspekButir Favourable Butir Unfavourable
Nomor Butir Jumlah Nomor Butir Jumlah
1.Usaha yangterus menerus
2.Keyakinanberhasil
3.Respon yangkuat
4.Hasil upayasendiri
2,3,5,(8)*,10,14,21
11,(12)*,15,16,17,19,28,(33)*,36
23,24,26,30,32
(37)*,(39)*,40,(41)*
7
9
5
4
1,4,(6)*,(7)*,9,13,20
(18)*,22,29,(31)*,34
25,27,35,38,46
42,43,44,(45)*
7
5
5
4
Keterangan: ( )* adalah aitem yang gugur
B. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah remaja perempuan yang berumur 13-21 tahun terdiri
dari SMP, SMA, hingga mahasiswa tinggal di Panti Asuhan SM Yogyakarta.
Subjek penelitian hanya perempuan karena dalam pelaksanaan penelitian, peneliti
mengalami kesulitan dalam perizinan untuk mengambil data pada penghuni panti
asuhan yang laki-laki. Gambaran deskripsi subjek dapat dilihat pada Tabel 5 dan
Tabel 6 sebagai berikut:
Tabel 5.Deskripsi Subjek berdasarkan usia
Usia Jumlah13-1516-1819-21
112213
Tabel 6Deskripsi Subjek berdasarkan lama tinggal
2. Deskripsi Data Penelitian
Gambaran umum data penelitian dapat dilihat pada Tabel statistik
deskripsi data penelitian pada variabel harga diri dan motivasi belajar terdapat
pada Tabel 7 berikut ini:
Tabel 7Deskripsi Statistik Data Penelitian
VariabelHipotetik EmpirikMin Max Mean Standar
DeviasiMin Max Mean Standar
DeviasiHargadiri
27 135 81 18 70 120 99.63 10.034
Motivasibelajar
35 175 105 23.33 89 156 128.09 15.589
Keterangan:
Hipotetik
X min = jumlah aitem x skor minimal
X max = jumlah aitem x skor maksimal
Mean (µ) = X min + X max
2
Lama (Tahun) Jumlah ≤ 1 Tahun
1-3 Tahun4-6 Tahun
102610
Empirik
Nilai X min, X max, mean, dan SD empirik dapat dilihat pada output
hasil analisis Program Computer Statistical Programe for Social Science
(SPSS) 16.00 for Windows.
Berdasarkan deskripsi data penelitian di atas dapat diketahui kategori pada
variabel harga diri dan motivasi belajar subjek. Untuk memperoleh kategori perlu
ditentukan terlebih dahulu batasan yang akan digunakan berdasarkan nilai deviasi
standar dengan memperhitungkan rentangan nilai maksimum dan minimum
teoritisnya. Tujuan pengkategorian ini adalah untuk menempatkan subjek dalam
kelompok-kelompok terpisah secara berjenjang menurut suatu kontinum
berdasarkan atribut yang diukur. Kategorisasi dibuat menjadi lima golongan, yaitu
sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Untuk menentukan
batasan kategori akan digunakan rumus sebagai berikut:
Tabel 8Rumus Kategorisasi
Kategori Nilai
Sangat TinggiTinggiSedangRendahSangat Rendah
X > (µ + 1.8 σ) (µ + 0.6 σ) < X ≤ (µ + 1.8 σ) (µ - 0.6 σ) < X ≤ (µ + 0.6 σ) (µ - 1.8 σ) ≤ X ≤ (µ - 0.6 σ) X < (µ - 1.8 σ)
Keterangan:
= mean hipotetik
= standar deviasi
Kategorisasi variabel harga diri ditentukan berdasarkan skor total subjek
pada angket harga diri. Angket tersebut terdiri dari 27 aitem dengan skor
minimum 1 dan skor maksimum 5. Berdasarkan data tersebut, kategorisasi untuk
variabel harga diri pada subjek adalah sebagai berikut:
Tabel 9Kriteria Kategorisasi Variabel Harga diri
Kategorisasi Norma Jumlah Subjek PersentaseSangat TinggiTinggiSedangRendahSangat Rendah
X > 113.4 91.8 < X ≤ 113.4 70.2 < X ≤ 91.8 48.6 ≤ X ≤ 70.2
X < 48.6
53191-
10.87%67.39%19.57%2.17%-
Keterangan:
µ = mean
= (27 x 5) + (27 x 1) = 81
2
σ = standar deviasi
= (27 x 5) – (27 x 1) = 18
6
Dari Tabel 8 diketahui bahwa untuk variabel harga diri pada anak asuh,
sebagian besar subjek penelitian ini termasuk dalam kategori tinggi (31 subjek
67.39%).
Kategorisasi variabel motivasi belajar adalah sebagai berikut:
Tabel 10Kriteria Kategorisasi Variabel Motivasi BelajarKategorisasi Norma Jumlah Subjek PersentaseSangat TinggiTinggiSedangRendahSangat Rendah
X > 146.99118.99< X ≤ 146.99 91.01 < X ≤ 118.99 63.01 ≤ X ≤ 91.01
X <63.01
427141-
8.7 %58.7 %30.43%2.17%-
Keterangan:
µ = mean
= (35 x 5) + (35 x 1) = 105
2
σ = standar deviasi
= (35 x 5) – (35 x 1) = 23.33
6
Tabel 9 menunjukkan bahwa untuk variabel motivasi belajar (4 subjek 8.7%)
termasuk dalam kategori sangat tinggi, sedangkan kategori tinggi (27 subjek
58.7%), dan kategori sedang (14 subjek 30.43%), untuk kategori rendah (1 subjek
2.17%). Sedangkan untuk kategori sangat rendah tidak ada. Jadi, dapat diketahui
untuk variabel motivasi belajar pada anak asuh, sebagian besar subjek penelitian
ini termasuk dalam kategori tinggi.
3. Uji Asumsi
Uji asumsi meliputi uji normalitas dan uji homogenitas sebagai syarat untuk
menentukan uji hipotesis. Uji asumsi dilakukan dengan menggunakan program
Program Computer Statistical Programe for Social Science (SPSS) 16.00 for
Windows.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui distribusi sebaran variabel
bebas dan variabel tergantung normal atau tidak. Uji normalitas sebaran
menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov Goodness of Fit Test (K-S Z).
Pedoman yang digunakan adalah jika p > 0.05 maka sebarannya normal dan jika p
< 0.05 maka sebarannya dinyatakan tidak normal (Hadi, 1993).
Hasil uji normalitas sebaran dari variabel harga diri dan motivasi belajar
sebagai berikut :
1) Hasil uji normalitas sebaran variabel harga diri diperoleh K-S Z = 0.594
dengan p = 0.872 (p > 0.05). Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel harga
diri mempunyai sebaran normal.
2) Hasil uji normalitas sebaran variabel motivasi belajar diperoleh K-S Z =
0.877 dengan p = 0.425 (p > 0.05). Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel
motivasi belajar mempunyai sebaran normal.
Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa skor kedua skala tersebut
mempunyai sebaran normal, artinya tidak ada perbedaan antara sebaran skor
sampel dan skor populasi, hasil uji coba normalitas sebaran secara lengkap dapat
dilihat pada lampiran.
b. Uji Linieritas
Uji linieritas merupakan pengujian garis regresi antara variabel bebas dan
variabel tergantung. Uji linieritas ini bertujuan untuk memastikan sebaran nilai
variabel-variabel ini dapat ditarik garis lurus (linier) yang menunjukkan adanya
hubungan yang linier antara variabel-variabel penelitian (Hadi, 1996). Dalam
penelitian ini pengujian linieritas hubungan dilakukan dengan menggunakan
teknik analisis varian. Kaidah yang digunakan dengan menggunakan linier atau
tidaknya suatu hubungan adalah jika p linearity di atas 0.05 (p > 0.05) maka
hubungan antara dua variabel tersebut tidak linier sedangkan jika p linearity di
bawah 0.05 (p < 0.05) maka hubungan diantara kedua variabel tersebut linier.
Dalam penelitian ini, hasil uji linieritas diperoleh hasil F = 53.156 dengan
p = 0.000 (p< 0.05)maka hubungannya dikatakan linier.
4. Uji Hipotesis
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi
product moment dari Pearson yang bertujuan untuk mengetahui korelasi antara
variabel harga diri dengan motivasi belajar. Berdasarkan hasil analisis diketahui
bahwa besarnya koefisien korelasi antara kedua variabel adalah {r} = 0.686
dengan (p) = 0.000 (p < 0.01).
C. Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis data penelitian, maka hipotesis yang
menyatakan ada hubungan antara kebutuhan akan harga diri dan motivasi belajar
pada remaja yang tinggal di panti asuhan dapat diterima. Hal ini ditunjukkan
dengan analisis korelasi yang dilakukan dengan menggunakan teknik korelasional
product moment dari Pearson yang menunjukkan koefisien korelasi sebesar r =
0.686 dan p = 0.000 (p < 0.05). Artinya ada hubungan sangat signifikan antara
kebutuhan akan harga diri dan motivasi belajar pada remaja yang tinggal di panti
asuhan. Artinya, jika harga diri seseorang itu rendah, maka motivasi belajarnya
juga rendah. Sebaliknya, apabila harga dirinya tinggi, maka motivasi belajarnya
pun tinggi.
Dari hasil analisis, diketahui koefisien determinasi (R squared) variabel
harga diri terhadap motivasi belajar remaja di panti asuhan sebesar 0.470. Hal ini
berarti bahwa sumbangan efektif harga diri terhadap motivasi belajar adalah
sebesar 47.0% sedang sisanya 53.0% dipengaruhi oleh faktor lainnya yang tidak
termasuk dalam variabel di atas.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa harga diri subjek termasuk dalam
kategorisasi tinggi yaitu sebesar 67.39% dan motivasi belajar berada dalam
kategorisasi tinggi yaitu sebesar 58.7%. Hasil ini berarti bahwa remaja yang
tinggal di panti asuhan dengan tingkat harga diri yang tinggi memiliki motivasi
belajar yang tinggi. Harga diri yang tinggi yang dimiliki remaja panti asuhan akan
membuat mereka cenderung memiliki motivasi belajar yang bagus, dorongan akan
belajar besar, dan kesadaran diri untuk mengerjakan tugas-tugas tinggi. Sehingga
para remaja yang memiliki tingkat harga diri yang tinggi cenderung memiliki
motivasi yang tinggi dalam belajar.
Dalam penelitian ini didapatkan hasil harga diri pada remaja panti asuhan
berada pada tingkat rendah sejumlah 1 orang (2.17%), tingkat sedang sejumlah 9
orang (19.57%), sedangkan lainnya berada pada tingkat tinggi sejumlah 31 orang
(67.39%), dan tingkat sangat tinggi sejumlah 5 orang (10.87%). Berdasarkan
kategorisasi di atas, tingkat harga diri pada remaja panti asuhan dalam kategori
tinggi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada aspek kebutuhan akan harga
diri pada remaja panti asuhan yang mempersepsikan bahwa penghargaan
terhadap diri dianggap suatu kondisi yang penting sehingga harus dilakukan dan
dikembangkan, karena remaja memiliki tingkat harga diri yang tinggi membuat
mereka lebih merasa percaya diri, tidak minder, dan merasa diterima
dilingkungan.
Hasil penelitian ini juga menyebutkan tingkat motivasi belajar pada remaja
panti asuhan mayoritas berada pada tingkat tinggi sejumlah 27 orang (58.7%),
sedangkan lainnya berada pada tingkat sangat tinggi sejumlah 4 orang (8.7%),
tingkat sedang sejumlah 14 orang (30.43%), dan tingkat rendah sejumlah 1 orang
(2.17%), sehingga dapat diketahui bahwa para remaja di panti asuhan memiliki
motivasi belajar yang tinggi.
Hal ini sesuai dengan pendapat Maslow (Rifki, 2008), menyatakan bahwa
rasa percaya diri bisa timbul apabila adanya pemenuhan kebutuhan dihargai dan
menghargai. Hal ini akan menumbuhkan kekuatan, kemampuan, motivasi, dan
perasaan berguna. Sehingga, jika kebutuhan ini tidak terpenuhi akan
memunculkan perasaan minder, rendah diri, tidak berdaya, malas, dan putus asa.
Tingginya tingkat harga diri dan tingginya motivasi belajar remaja semakin
menguatkan hipotesis yang diajukan peneliti yaitu semakin tinggi harga diri yang
dimiliki oleh remaja di panti asuhan maka semakin tinggi motivasi belajar
mereka. Remaja dengan harga diri yang tinggi akan bereaksi positif dalam proses
belajarnya, seperti rasa percaya diri yang tinggi, merasa mampu dalam
mengerjakan tugas, dan yakin akan kemampuan yang dimiliki.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian dari Adinda Rizkiany
dan Miranda (2009), yang mengambil judul Harga Diri dan Prestasi Belajar pada
Remaja yang Obesitas. Hasil penelitian dari Adinda Rizkiany dan Miranda
menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara harga diri
dan prestasi belajar pada remaja yang obesitas. Hasil ini dapat disebabkan adanya
faktor lain yang terkait dengan harga diri dan prestasi belajar serta kemampuan
lain yang dimiliki subjek.
Penelitian ini masih memiliki kelemahan, yaitu terbatasnya waktu dan
kesibukan yang dimiliki para anak asuh saat pengisian alat ukur, sehingga penulis
merasa kesulitan untuk mengumpulkan anak-anak yang berada di panti. Oleh
karena itu, pihak panti asuhan menyarankan dalam penyebaran angket dilakukan
dengan cara dititipkan kepada pihak pengasuh panti untuk dibagikan kepada anak
asuh. Akibatnya, peneliti tidak bisa melihat ekspresi dan keseriusan subjek pada
saat pengisian angket. Sehingga, dikhawatirkan dalam pengisian angket subjek
tidak serius.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa ada hubungan
antara harga diri dan motivasi belajar pada remaja yang tinggal di panti asuhan,
maka hipotesis diterima. Jika skor harga diri rendah, maka akan rendah motivasi
belajar pada remaja. Sebaliknya, semakin tinggi skor harga diri maka akan tinggi
tingkat motivasi belajar remaja di panti asuhan. Koefisien determinasi (R squared)
variabel harga diri terhadap motivasi belajar remaja di panti asuhan sebesar 0.470.
Hal ini berarti bahwa sumbangan efektif harga diri terhadap motivasi belajar pada
remaja di panti asuhan adalah sebesar 47.0%.
B. Saran-Saran
Ada beberapa saran yang dikemukakan peneliti berkaitan dengan hasil
penelitian, antara lain:
1. Bagi Panti Asuhan
Bagi pihak panti asuhan agar terus memberi dukungan bagi anak-anak. Ini
dilakukan agar anak asuh yang motivasinya kurang akan lebih termotivasi dan
yang motivasinya sudah tinggi agar bisa mempertahankan serta terus
meningkatkan motivasinya. Untuk tetap mempertahankan motivasi belajar anak,
bisa dengan memberikan hadiah atau penghargaan pada anak yang berprestasi
serta mempertahankan jam belajar dan les private agar motivasi belajarnya tetap
tinggi.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Peneliti selanjutnya diharapkan dapat memperhatikan validitas alat ukur
dengan subjek yang akan diteliti. Artinya, validiti alat ukurnya harus disesuaikan
dengan mencerminkan karakteristik subjek yang akan dipakai.
DAFTAR PUSTAKA
Abror, R. 1993. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Tiara Wacana
Ali, M. & Asrori, M. 2005. Psikologi Remaja: Perkembangan Peserta Didik.Jakarta: PT Bumi Aksara
Apriani, F. 2008. Peran Dukungan Orang tua dan Teman sebaya terhadapMotivasi Belajar siswa SMP Negeri 1 Kampar. Skripsi. Yogyakarta:Fakultas Psikologi UII (tidak diterbitkan)
Ariyanto. 2002. Hubungan Antara Harga Diri dengan Motivasi MemilihPekerjaan. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Psikologi UII (tidakditerbitkan)
Azwar, Saifuddin. 2000. Metode Penelitian Kuantitaif. Yogyakarta: PustakaPelajar
Borualogo, I. S. 2004. Hubungan antara Persepsi tentang Figur Attachmentdengan Self-Esteem Remaja Panti Asuhan Muhammadiyah. JurnalPsikologi, 13, 1
Clemes, H. & Bean, R. 2001. Membangkitkan Harga Diri Anak. Jakarta: MitraUtama
Cynthia, M. 2009. Motivasi Belajar pada Remaja Kecanduan Komik. Diunduhpada tanggal 20 Februari 2012 darihttp://www.gunadarma.ac.id/library/articles/graduate/psychology/2009/Artikel_10503222.pdf
Djamarah, S. B. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Asdi Mahastya
Ekawati, D. 2004. Hubungan antara Berpikir Positif dengan Motivasi BelajarSiswa SMU. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Psikologi UII (tidakditerbitkan)
Fribasari, W. 2006. Efektivitas Layanan Bimbingan Kelompok dalam BidangBimbingan Sosial untuk Meningkatkan Hubungan InterpersonalRemaja di Panti Asuhan Kumuda Putra Putri Magelang Tahun 2005.Skripsi. Semarang: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas NegeriSemarang (tidak diterbitkan)
Gufron, M.N. & Risnawita, R. 2010. Teori-teori Psikologi. Yogyakarta: Ar-RuzzMedia
Hadi, S. 2000. Statistik Jilid II. Yogyakarta: Andi Offset
Hamalik, O. 2000. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar BaruAlgensindo
Hardiyanti, W. & Putri, D.E. 2008. Peran Homeschooling terhadap MotivasiBelajar pada Remaja. Diunduh pada tanggal 15 Juli 2010 darihttp://www.gunadarma.ac.id/library/articles/graduate/psychology/2008/Artikel_10503206.pdf
Jess, F. & Gregory, J. F. 2010. Theories of Personality. New York: Avenue of theAmericas
Koeswara, E. 1991. Teori-teori Kepribadian. Bandung: Eresco
Mighwar, M.A. 2006. Psikologi Remaja. Bandung: Pustaka Setia
Panuju, P. & Umami, I. 1999. Psikologi Remaja. Yogyakarta: PT Tiara Wacana
Poduska, B. 1990. Empat Teori Kepribadian. Jakarta: Radar Jaya Offset
Prawuri, D. 2011. Hubungan antara Harga diri dengan Orientasi Masa DepanRemaja. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Psikologi UII (tidakditerbitkan)
Purwanto, N. 1993. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosadakarya
Rasyid, 2008, Konsep dasar Motivasi. Paper, dipresentasikan pada seminarSumber Daya Manusia. Jakarta: Universitas Mercu Buana
Rifki, M. 2008. Pengaruh Rasa Percaya Diri Terhadap Prestasi Belajar Siswa DiSma Islam Almaarif Singosari Malang. Skripsi. Malang: FakultasTarbiyah Universitas Islam Negeri (tidak diterbitkan)
Santrock, J.W. 2004. Educational Psychology. New York: McGraw-Hill
. 2003. Adolescence. New York: McGraw-Hill Company
Sari, C. P. 2009. Harga Diri Pada Remaja Putri Yang Telah Melakukan HubunganSeks Pranikah. Jurnal Psikologi, 1-14. Diunduh pada tanggal 30 April2012, darihttp://www.gunadarma.ac.id/library/articles/graduate/industrial-technology/2009/Artikel_10504036.pdf
Sardiman, A.M. 1986. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:Rajawali
Sefind. 2010. Motivasi Dalam Belajar. Diunduh pada tanggal 1 Mei 2012 darihttp://visya.student.umm.ac.id/9-motivasi-dalam-belajar/
Stuart & Sundeen. 1991. Harga Diri. Diunduh pada tanggal 30 April 2012 darihttp://www.zimbio.com/member/joesafira/articles/6DvSnj3Ot3g/Pengertian+Harga+Diri
Sutjijoso, A.R. & Zarfiel, M.D., Harga Diri dan Prestasi Belajar Pada Remajayang Obesitas. Jurnal Psikologi, 3, 1
Suryabrata, S. 1993. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali
Widoyoko, E.P. 2006. Analisis Pengaruh Kinerja Guru terhadap MotivasiBelajar Siswa. Diunduh pada tanggal 15 Juli 2010 darihttp://www.umpwr.ac.id/web/download/publikasi-ilmiah/Analisis%20Pengaruh%20Kinerja%20Guru%20Terhadap%20Motivasi%20Belajar%20Siswa.pdf
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Jl. Kaliurang KM 14,5 Besi, Sleman, Yogyakarta 55584, Telp.
0274-898444,
Email: [email protected]
Dengan hormat,
Perkenankan saya meminta kesediaan Bapak/Ibu untuk menjadi
responden penelitian dengan mengisi skala ini. Penelitian ini bertujuan
untuk keperluan ilmiah sehingga tidak akan merugikan Bapak/Ibu.
Jawaban yang Bapak/Ibu berikan akan dijamin kerahasiaannya sesuai
dengan kode etik penelitian ilmiah.
Skala ini akan menyajikan beberapa pernyataan yang berkaitan
dengan keadaan diri Bapak/Ibu. Bacalah setiap pernyataan dengan
teliti dan pilihlah tanggapan yang Bapak/Ibu rasa paling sesuai dengan
diri Bapak/Ibu. Tidak ada jawaban yang dianggap salah, semua
jawaban dianggap benar. Saya mengharap kejujuran dan keterbukaan
Bapak/Ibu dalam mengisi skala ini.
Atas perhatian dan kesediaan Bapak/Ibu meluangkan waktu
untuk mengisi skala ini, saya ucapkan banyak terima kasih.
Hormat saya,
Ita Kuariah Sofyana
IDENTITAS RESPONDEN
Nama (boleh inisial) :………………………………
Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan
Usia :……………………….Tahun
Kelas :………………………………
Lama Tinggal di Panti :……………………….Tahun
PETUNJUK PENGISIAN SKALA I
1. Anda diminta untuk memilih salah satu pilihan jawaban yang
menggambarkan keadaan Anda. Pilihlah jawaban yang paling
sesuai dengan diri Anda dan jangan sampai ada yang
terlewatkan.
2. Berikan pilihan jawaban yang sesuai diri Anda dengan
memberikan tanda ceklist () atau silang (X) pada pilihan
jawaban:
SS : Sangat Sesuai
S : Sesuai
N : Netral
TS : Tidak Sesuai
STS : Sangat Tidak Sesuai
No Pernyataan SS S N TS STS1 Saya mempunyai banyak teman2 Saya berharap menjadi orang lain3 Saya suka berkata apa adanya4 Saya memandang rendah diri saya
5Saya merasa hasil karya sayatidak begitu dihargai olehlingkungan saya
6Saya tahu apa yang harus sayaucapkan kepada orang lain
7Saya mampu berbicara di depankelas dengan lancer
No Pernyataan SS S N TS STS
8Sulit bagi saya berada diantaraorang-orang baru
9Saya merasa diri saya lebih baikdaripada orang lain
10Saya adalah orang yang sangatmenyenangkan
11 Saya sangat memahami diri saya
12Di saat ada masalah, teman-temanbersedia mendengarkan keluhansaya
13Saya merasa teman-teman tidakmendukung saya
14Saya merasa apa yang telah sayalakukan tidak berarti bagilingkungan sekitar saya
15Saya merasa malu terhadap dirisaya sendiri
16Teman-teman saya dapatmenerima saya
17 Teman-teman menyukai saya
18Saya adalah orang yang tidakmenyenangkan
19Teman-teman tidak menghargaisetiap pendapat saya
20Pendapat saya menjadipertimbangan bagi orang-orangketika ada permasalahan di panti
21Saya tidak mudah marah ketikaorang mengkritik saya
22Saya tidak mampu mengendalikankeinginan saya
23Saya mudah bosan ketika beradadi panti
No Pernyataan SS S N TS STS
24Saya memikirkan terlebih dahulusebelum berbicara dengan oranglain
25Teman-teman biasanya mengikutigagasan saya
26 Saya merasa mudah emosi
27Setiap omongan dan cerita sayakurang didengar oleh teman-teman
28Saya menyesal ketika melakukankesalahan
29Saya mengabaikan kesalahan-kesalahan kecil yang saya lakukanketika melakukan tugas
30 Saya selalu berkata jujur
31Saya mudah terpengaruh oleh halyang buruk
32Saya menaati norma-norma yangtelah saya pelajari
33Saya rajin melakukansembahyang
34Saya bertanggungjawab dalammelakukan tugas dan kewajibansaya
35Saya merasa tidak dapat bekerjasama dengan baik
36Kelak saya akan menjadi orangsukses
37Saya tidak memiliki keahlianapapun yang menunjang sayauntuk masa yang akan datang
No Pernyataan SS S N TS STS
38Saya senang mengandalkan oranglain dalam melakukan pekerjaansehari-hari
39Saya menghindari pulang malamsesuai aturan yang ada
40Saya sering melanggar peraturandi panti
41Saya mampu meraih keinginansaya
42 Saya adalah orang yang mandiri
43Saya memulai pekerjaan ketikaada yang member aba-aba padasaya
44Saya sering merasa gagal dalamhidup saya
45Saya memiliki prestasi yangmembanggakan
46Saya merasa mampu melakukansendiri dalam sebagian pekerjaan
47Saya berusaha untuk mematuhiperaturan yang ada di panti
48Saya sengaja datang terlambatketika diadakan belajar bersama
49Saya jarang mengikuti les privateyang diadakan di panti
50Saya selalu melakukan hal yangsesuai dengan aturan yang ada dipanti
PETUNJUK PENGISIAN SKALA II
1. Anda diminta untuk memilih salah satu pilihan jawaban yang
menggambarkan keadaan Anda. Pilihlah jawaban yang paling
sesuai dengan diri Anda dan jangan sampai ada yang
terlewatkan.
2. Berikan pilihan jawaban yang sesuai diri Anda dengan
memberikan tanda ceklist () atau silang (X) pada pilihan
jawaban:
SS : Sangat Sesuai
S : Sesuai
N : Netral
TS : Tidak Sesuai
STS : Sangat Tidak Sesuai
No Pernyataan SS S N TS STS
1Saya termasuk orang yangmalas mengerjakan tugas
2Saya berusaha terus menerusdalam proses belajar sampaisaya berhasil
3Saya belajar secara terusmenerus untuk memperolehhasil yang saya inginkan
4Jika mengalami kesulitan dalambelajar, saya gampang menyerah
No Pernyataan SS S N TS STS
5Saya berusaha menyelesaikansampai berhasil setiap tugas-tugas yang diberikan guru
6Jika saya gagal, saya tidakbersemangat untuk mencobalagi
7Saya krang tertarik kepadatugas-tugas sulit yang diberikanguru
8
Jika saya kurang mengertiterhadap suatu mata pelajarantertentu, saya berusaha bertanyakepada guru/teman
9Saya tidak bersungguh-sungguhdalam mengerjakan tugas yangdiberikan oleh guru
10
Saya selalu bersungguh-sungguh dalam mengerjakantugas yang diberikan oleh gurusampai selesai
11
Saya bisa memperoleh nilaiyang optimal terhadap matapelajaran yang dipandang sulitoleh teman-teman
12Saya tidak pernah merasa gagaldalam pelajaran tertentu
13
Saya tidak bersungguh-sungguhmengikuti beberapa matapelajaran tertentu yangdiberikan guru
14Saya berusaha mencari bukuuntuk mendukung proses belajarsaya
No Pernyataan SS S N TS STS
15Saya akan berhasil mendapatkannilai yang baik karena usahayang saya lakukan selama ini
16Saya akan mendapatkan nilaiyang memuaskan pada saatujian akhir nanti
17Saya bisa menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh guru
18
Saya merasa nilai yang sayacapai dalam ujian akhir nantitidak begitu memuaskan karenapelajarannya sulit
19Saya mampu bersaing denganteman-teman dalammengerjakan tugas dari guru
20Jika ada yang menyuruh, sayabaru belajar
21Dalam belajar, saya berusahasampai mengerti dengan jelas
22
Saya merasa tidak bisamendapatkan nilai sesuaidengan target yang sayaharapkan
23Saya senang jika gurumemberikan tugas-tugas baru
24Saya tertarik dengan tugas-tugasyang keliatannya harusmembutuhkan konsentrasi
25
Apabila selesai mengerjakansuatu tugas yang saya anggapsulit, saya tidak ingin diberitugas yang lebih sulit lagi
No Pernyataan SS S N TS STS
26Pelajaran yang sulit makinmembuat saya tertarik danberusaha mempelajarinya
27
Saya sudah bosan bilamendapatkan tugas/pelajaranyang harus membutuhkankonsentrasi
28
Saya merasa yakinmenyelesaikan setiappersoalan/masalah belajar yangsaya hadapi
29
Saya merasa tidak yakin bisamengerjakan sampai selesaisetiap tugas yang diberikan olehguru
30Saya bertanya kepadaguru/teman jika ada tugas yangkurang saya mengerti
31
Saya merasa tidak yakinterhadap kemampuan sayadalam menyelesaikan tugasyang diberikan guru
32
Saya merespon tugas yangdiberikan oleh guru denganlangsung mencari buku panduandi perpustakaan
33
Apabila saya mengalamikesulitan suatu tugas yangdiberikan guru, saya tetapmerasa yakin akan dapatmenemukan pemecahannya
No Pernyataan SS S N TS STS
34Saya merasa tidak mampudalam menyelesaikan tugas-tugas yang saya anggap sulit
35Saya tidak menyukai tugas-tugas yang kelihatannya sulit
36
Sesulit apapun tugas yangdiberikan guru kepada saya,saya yakin akan berhasilmengerjakannya
37Setiap diadakan ulangan harian,saya mengerjakan sendiri
38Saya tidak berminat dalammempelajari beberapa matapelajaran yang sulit
39
Saya lebih percaya padajawaban saya sendiri daripadamelihar jawaban orang lainpada saat ulangan
40
Apabila guru member tugasmempelajari beberapa buku diperpustakaan, saya segeramencari dan mempelajarinyasendiri
41Saya merasa dapat menemukanpemecahan masalah/tugasdengan kemampuan sendiri
42Apabila ada tugas pekerjaanrumah, biasanya sayamencontoh pekerjaan teman
43
Saya suka mengharapkan buahpikiran orang lain dalammengerjakan tugas-tugas yangdiberikan guru
No Pernyataan SS S N TS STS44 Ketika ulangan tiba, saya sering
mencontek jawaban teman45 Saya sering kerja sama dalam
mengerjakan tugas sekolahyang diberikan oleh guru
46 Saya malas mengerjakan tugasyang saya anggap sulit sayapelajari
Mohon periksa kembali, pastikan tidak ada jawaban yang
terlewat…
^ Terima Kasih Banyak ^
Skala
Harga
Diri
NAMA
Aitem1
Aitem2
Aitem3
Aitem4
Aitem5
Aitem6
Aitem7
Aitem8
Aitem9
Aitem10
Aitem11
Aitem12
Aitem13
Aitem14
Aitem15
Aitem16
Aitem17
Aitem18
Aitem19
Aitem20
Aitem21
Aitem22
Aitem23
Aitem24
Aitem25
Aitem26
Aitem27
Aitem28
Aitem29
Aitem30
Aitem31
Aitem32
Aitem33
Aitem34
Aitem35
Aitem36
Aitem37
Aitem38
Aitem39
Aitem40
Aitem41
Aitem42
Aitem43
Aitem44
Aitem45
Aitem46
Aitem47
Aitem48
Aitem49
Subjek1 3 4 2 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 5 3 3 4 4 4 2 3 4 4 2 2 3 3 2 3 3 4 4 4 4 4 3 3 5 4 5 3 4 3 4 4Subjek2 4 5 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 5 4 3 5 3 3 4 3 5 5 3 3 3 3 4 4 3Subjek3 5 4 4 4 3 3 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 3 4 4 3 4Subjek4 5 5 5 2 3 2 3 4 4 4 4 5 4 4 2 4 4 3 4 3 4 4 4 5 4 2 4 5 5 5 4 4 4 4 3 5 4 5 4 3 4 4 4 4 4 2 5 4 4
S 3 4 3 4 4 4 5 3 3 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 3 5 5 4 5 3 4 3 3 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 3 4 3 4 4 3 4 5 5
ubjek5Subjek6 5 4 4 5 5 5 3 3 3 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 3 3 3 5 3 3 4 4 3 3 4 4 5 4 3 5 5 5 5 5 4 4 3 4 4 3 4 3 4Subjek7 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 5 4 3 4 5 3 4 3 5 5 4 5 4 4 3 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 5 4Subjek8 5 4 4 4 3 4 2 4 2 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 2 2 3 3 3 4 2 3 2 4 5 4 3 5 4 4 4 3 4 4 3 3 2 4 4 3 4Subjek9 4 5 4 4 4 3 4 4 1 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 5 4 3 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5Subjek10 5 4 3 3 4 4 3 3 1 2 5 3 3 4 2 5 4 3 5 2 5 4 5 3 3 5 4 5 4 3 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 3 3 4 4 4 5 4 4Subjek11 3 4 4 3 4 3 2 2 2 3 3 3 4 4 5 4 3 3 4 2 2 4 3 4 3 2 4 5 2 4 3 4 4 5 2 5 5 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4Su 5 2 3 2 4 5 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 3 4 3 2 4 5 4 3 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 3 4 5 5 5
bjek12Subjek13 4 5 4 4 4 4 3 3 3 3 4 5 4 4 4 4 3 3 4 3 5 5 3 5 3 3 4 5 4 4 4 4 4 4 3 5 4 5 5 5 3 4 4 5 3 3 5 4 4Subjek14 5 3 4 3 4 5 3 5 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 1 3 3 3 4 3 4 4 5 3 3 4 3 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 1 5 5 5Subjek15 5 2 3 3 4 4 3 4 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 2 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 5 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4Subjek16 5 5 4 5 3 4 4 3 4 3 5 3 4 4 4 4 3 4 4 3 1 3 5 4 3 1 3 5 1 3 4 3 4 4 3 4 5 5 5 3 3 3 4 3 3 4 5 3 5Subjek17 5 1 3 4 4 2 3 3 2 1 2 3 4 2 3 4 3 4 5 3 2 4 3 4 2 1 4 3 4 3 3 2 4 5 3 4 4 5 4 3 5 4 3 3 4 4 4 4 5Subjek 5 4 3 3 3 4 4 3 1 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 5 5 3 3 3 5 4 4 5 3 4 5 4 3 3 4 3 3 1 5 5 4
18Subjek19 5 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 5 3 3 3 4 4 3 4 3 2 5 4 4 4 5 5 3 5 3 3 5 5 4 5 3 3 4 4 4 5 5Subjek20 5 3 3 4 3 3 3 3 3 3 5 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 2 3 5 4 4 4 3 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 3 3 4 4 5 5 5Subjek21 5 5 5 3 4 4 3 3 3 3 4 5 4 4 4 5 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 2 4 3 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5Subjek22 5 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 3 5 3 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 2 5 4 5Subjek23 5 4 4 4 4 4 3 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 4 3 4 4 2 4 3 3 3 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 3 3 5 4 4Subjek24 4 5 4 2 3 5 4 4 2 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 5 3 3 1 4 4 4 3 5 3 3 5 4 5 5 3 4 3 3 4 3 4Su 5 5 4 3 4 4 3 4 2 3 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 3 3 4 1 4 3 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4
bjek25Subjek26 5 4 3 3 3 3 2 3 2 1 3 2 4 3 4 3 3 3 4 4 3 2 2 4 2 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 5 5 5 5 2 3 4 4 5 3 3 4 4 4Subjek27 5 3 4 4 4 4 3 3 2 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 2 3 4 3 2 3 4 4 3 3 4 4 4 4 5 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4Subjek28 5 3 4 2 4 4 3 4 2 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 2 4 3 4 2 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 3 5 4 4 5 4 4Subjek29 5 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 5 3 4 3 4 4 5 4 3 4 4 4 3 4 5 4 4Subjek30 5 5 4 4 1 5 3 4 1 4 4 5 5 3 5 4 4 5 5 2 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 3 4 3 4 3 1 5 5 4Subjek 5 4 4 4 3 4 2 4 2 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 2 4 2 4 3 3 3 4 2 3 2 4 5 4 3 5 3 3 4 3 4 4 3 3 2 4 4 3 4
31Subjek32 5 4 4 5 3 4 3 3 3 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 5 4 2 3 4 5 3 4 5 4 4 5 3 5 4 3 5 4 4 5 4 4Subjek33 4 5 4 5 5 4 5 4 2 3 4 5 4 4 5 4 3 3 4 5 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3Subjek34 5 3 4 2 3 4 3 2 3 3 3 5 4 3 2 4 4 3 3 4 4 3 3 5 3 4 3 5 3 3 3 4 5 5 2 5 4 4 4 4 5 5 3 3 3 4 5 4 5Subjek35 5 4 4 3 2 4 2 4 2 3 4 5 4 4 5 5 3 3 2 5 4 4 4 5 2 3 3 4 1 3 5 5 4 5 4 5 3 2 5 3 4 4 2 1 3 4 5 2 4Subjek36 5 3 3 2 4 3 3 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4Subjek37 5 4 4 3 5 3 4 3 2 3 5 3 5 5 4 4 2 5 3 3 5 3 1 4 3 4 3 3 3 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 3 4 5 5 5Su 4 4 2 4 4 5 5 4 1 5 5 2 1 4 5 4 5 5 5 3 5 3 5 5 3 5 4 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5
bjek38Subjek39 4 4 4 5 4 4 3 4 2 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 2 4 4 5 4 3 3 4 2 2 3 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 5Subjek40 5 4 4 4 4 4 3 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 4 3 4 4 2 4 3 3 3 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 3 3 5 4 4
Skala
Motivasi
Belajar
NAMA
Aitem1
Aitem2
Aitem3
Aitem4
Aitem5
Aitem6
Aitem7
Aitem8
Aitem9
Aitem10
Aitem11
Aitem12
Aitem13
Aitem14
Aitem15
Aitem16
Aitem17
Aitem18
Aitem19
Aitem20
Aitem21
Aitem22
Aitem23
Aitem24
Aitem25
Aitem26
Aitem27
Aitem28
Aitem29
Aitem30
Aitem31
Aitem32
Aitem33
Aitem34
Aitem35
Aitem36
Aitem37
Aitem38
Aitem39
Aitem40
Aitem41
Aitem42
Aitem43
Aitem44
Aitem45
Aitem46
Subjek1 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 2 2 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3Subjek2 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 2 4 3 2 2 5 3 5 3 5 2 2 3 2 3Subjek3 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 3 3 4 4 5 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 5 4 3 4 4 4 4 3 4Su 4 4 4 2 3 2 2 4 4 4 3 2 4 4 5 4 4 4 4 5 4 2 4 4 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2
bjek4Subjek5 5 4 4 4 4 4 3 5 4 4 3 3 4 3 4 5 5 5 3 5 5 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4Subjek6 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 5 5 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 2 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 2 3Subjek7 4 4 3 5 5 4 3 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 3 4 4 4 4 5 4 1 4 4 5 4 4 4 5Subjek8 2 4 2 2 4 4 3 4 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 2 2 2 3 3 4 4 4 4 2 4 3 2 2 5 4 5 3 5 2 2 3 2 3Subjek9 3 5 5 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4Subjek10 3 4 2 5 5 5 3 5 4 4 3 2 4 5 4 4 4 4 2 5 4 3 3 4 4 5 4 4 4 5 3 4 5 4 5 5 3 5 3 3 2 4 3 3 3 4Subj 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 5 5 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 5
ek11Subjek12 4 5 5 4 5 4 3 3 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4Subjek13 3 4 4 3 3 5 4 4 4 4 3 3 4 4 5 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4Subjek14 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 3 3 4 3 3 3 4 5 3 4 5 3 5 4 4 3 3 3 4 5 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 5 3 4Subjek15 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 2Subjek16 4 5 5 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4Subjek17 4 4 5 4 3 4 3 4 4 3 3 2 4 3 3 3 2 3 3 4 5 3 3 3 3 2 2 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 5 4 3 4 4 4 2 4
Subjek18 4 5 3 5 5 5 4 5 5 4 3 3 4 4 5 5 4 3 3 4 4 4 4 4 5 4 5 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 5Subjek19 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 2 3Subjek20 4 5 5 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 5 4 3 5 4 4 3 3Subjek21 4 5 5 4 5 3 3 5 4 5 4 3 5 4 5 5 5 5 4 5 5 3 5 3 4 5 3 5 4 5 3 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 3 3Subjek22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4Subjek23 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4Subj 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 2 4 5 5 5 3 4 4 4 5 3 5 5 2 5 3 5 3 4 3 4 5 4 3 5 5 2 5 3 5 3 4 4 2 3
ek24Subjek25 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 3 3 3 4 4 5 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4Subjek26 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 1 1 3 5 4 3 3 5 3 4 5 3 3 3 1 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 5 4 3 3 3 3 3 3Subjek27 2 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 3 3 2 4 3 4 4 5 4 3 4 4 3 4 5 3 5 3 3 5 5 5 3 3Subjek28 4 5 5 4 5 4 2 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 3 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 2 5 5 5 5 4 5 4 4 4 1 5Subjek29 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 2 4 3 3 3 3 2 3 2 3 2 4 2 3 4 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3Subjek30 4 4 4 3 5 4 2 5 5 4 3 5 5 5 4 3 5 3 3 5 4 4 5 5 1 3 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 2 4 4 5 3 4
Subjek31 2 4 2 2 4 4 3 4 3 3 2 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 2 3 3 2 2 2 4 4 4 4 2 4 3 2 2 5 3 5 3 5 2 2 3 2 3Subjek32 4 5 5 4 3 4 3 4 4 2 4 2 4 3 4 5 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 1 4 4 3 4 4 5 4 3Subjek33 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 3 2 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 5 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 5 4 4 4 4 5 3 4Subjek34 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 3 4 5 5 5 5 3 4 4 5 3 4 5 4 5 4 5 3 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 1 5Subjek35 5 5 5 4 4 4 5 5 3 4 3 1 2 5 2 3 4 2 4 4 4 2 4 3 2 5 3 4 2 5 2 5 2 2 4 4 4 1 4 5 2 4 4 4 2 2Subjek36 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3Subj 1 5 5 5 4 5 3 3 5 5 3 2 5 5 4 5 4 5 4 5 4 3 4 3 4 4 4 4 5 4 5 2 1 5 4 5 3 4 5 4 4 5 5 3 2 5
ek37Subjek38 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 5 3 5 5 4 4 5 5 5 5 3 4 3 4 5 3 4Subjek39 3 5 4 4 4 4 3 5 4 4 4 3 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 5 4 5 4 4 4 4 5 2 3Subjek40 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIAJl. Kaliurang KM 14,5 Besi, Sleman, Yogyakarta 55584, Telp. 0274-898444,
Email: [email protected]
Dengan hormat,
Perkenankan saya meminta kesediaan Bapak/Ibu untuk menjadi
responden penelitian dengan mengisi skala ini. Penelitian ini bertujuan
untuk keperluan ilmiah sehingga tidak akan merugikan Bapak/Ibu.
Jawaban yang Bapak/Ibu berikan akan dijamin kerahasiaannya sesuai
dengan kode etik penelitian ilmiah.
Skala ini akan menyajikan beberapa pernyataan yang berkaitan
dengan keadaan diri Bapak/Ibu. Bacalah setiap pernyataan dengan teliti
dan pilihlah tanggapan yang Bapak/Ibu rasa paling sesuai dengan diri
Bapak/Ibu. Tidak ada jawaban yang dianggap salah, semua jawaban
dianggap benar. Saya mengharap kejujuran dan keterbukaan Bapak/Ibu
dalam mengisi skala ini.
Atas perhatian dan kesediaan Bapak/Ibu meluangkan waktu untuk
mengisi skala ini, saya ucapkan banyak terima kasih.
Hormat saya,
Ita Kuariah Sofyana
IDENTITAS RESPONDEN
Nama (boleh inisial) :………………………………
Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan
Usia :……………………….Tahun
Kelas :………………………………
Lama Tinggal di Panti :……………………….Tahun
PETUNJUK PENGISIAN SKALA I
1. Anda diminta untuk memilih salah satu pilihan
jawaban yang menggambarkan keadaan Anda.
Pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan diri
Anda dan jangan sampai ada yang terlewatkan.
2. Berikan pilihan jawaban yang sesuai diri Anda
dengan memberikan tanda ceklist () atau silang
(X) pada pilihan jawaban:
SS : Sangat Sesuai
S : Sesuai
N : Netral
TS : Tidak Sesuai
STS : Sangat Tidak Sesuai
No Pernyataan SS S N TS STS
1Saya mampu berbicara di depankelas dengan lancar
2Saya adalah orang yang sangatmenyenangkan
3 Saya sangat memahami diri saya
4Saya merasa apa yang telah sayalakukan tidak berarti bagilingkungan sekitar saya
No Pernyataan SS S N TS STS
5Saya merasa malu terhadap dirisaya sendiri
6 Teman-teman saya dapatmenerima saya
7 Saya adalah orang yang tidakmenyenangkan
8Teman-teman tidak menghargaisetiap pendapat saya
9Saya tidak mudah marah ketikaorang mengkritik saya
10Saya mudah bosan ketika beradadi panti
11Teman-teman biasanyamengikuti gagasan saya
12Setiap omongan dan cerita sayakurang didengar oleh teman-teman
13 Saya selalu berkata jujur
14Saya mudah terpengaruh olehhal yang buruk
15Saya menaati norma-normayang telah saya pelajari
16Saya rajin melakukansembahyang
17Saya bertanggungjawab dalammelakukan tugas dan kewajiban
No Pernyataan SS S N TS STS
18Saya merasa tidak dapat bekerjasama dengan baik
19Saya tidak memiliki keahlianapapun yang menunjang sayauntuk masa yang akan datang
20Saya senang mengandalkanorang lain dalam melakukanpekerjaan sehari-hari
21 Saya menghindari pulangmalam sesuai aturan yang ada
22 Saya sering melanggar peraturandi panti
23 Saya sering merasa gagal dalamhidup saya
24Saya memiliki prestasi yangmembanggakan
25Saya berusaha untuk mematuhiperaturan yang ada di panti
26Saya sengaja datang terlambatketika diadakan belajar bersama
27Saya selalu melakukan hal yangsesuai dengan aturan yang adadi panti
PETUNJUK PENGISIAN SKALA II
1. Anda diminta untuk memilih salah satu pilihan jawaban
yang menggambarkan keadaan Anda. Pilihlah jawaban
yang paling sesuai dengan diri Anda dan jangan sampai
ada yang terlewatkan.
2. Berikan pilihan jawaban yang sesuai diri Anda dengan
memberikan tanda ceklist () atau silang (X) pada pilihan
jawaban:
SS : Sangat Sesuai
S : Sesuai
N : Netral
TS : Tidak Sesuai
STS : Sangat Tidak Sesuai
No Pernyataan SS S N TS STS
1Saya termasuk orang yangmalas mengerjakan tugas
2Saya berusaha terus menerusdalam proses belajar sampaisaya berhasil
3Saya belajar secara terusmenerus untuk memperolehhasil yang saya inginkan
No Pernyataan SS S N TS STS
4Jika mengalami kesulitandalam belajar, saya gampangmenyerah
5Saya berusaha menyelesaikansampai berhasil setiap tugas-tugas yang diberikan guru
6Saya tidak bersungguh-sungguh dalam mengerjakantugas yang diberikan oleh guru
7
Saya selalu bersungguh-sungguh dalam mengerjakantugas yang diberikan oleh gurusampai selesai
8
Saya bisa memperoleh nilaiyang optimal terhadap matapelajaran yang dipandang sulitoleh teman-teman
9
Saya tidak bersungguh-sungguh mengikuti beberapamata pelajaran tertentu yangdiberikan guru
10Saya berusaha mencari bukuuntuk mendukung prosesbelajar saya
No Pernyataan SS S N TS STS
11
Saya akan berhasilmendapatkan nilai yang baikkarena usaha yang sayalakukan selama ini
12Saya akan mendapatkan nilaiyang memuaskan pada saatujian akhir nanti
13Saya bisa menyelesaikantugas-tugas yang diberikanoleh guru
14Saya mampu bersaing denganteman-teman dalammengerjakan tugas dari guru
15Jika ada yang menyuruh, sayabaru belajar
16Dalam belajar, saya berusahasampai mengerti dengan jelas
17
Saya merasa tidak bisamendapatkan nilai sesuaidengan target yang sayaharapkan
18
Saya senang jika gurumemberikan tugas-tugas baru
No Pernyataan SS S N TS STS
19Saya tertarik dengan tugas-tugas yang kelihatannya harusmembutuhkan konsentrasi
20
Apabila selesai mengerjakansuatu tugas yang saya anggapsulit, saya tidak ingin diberitugas yang lebih sulit lagi
21Pelajaran yang sulit makinmembuat saya tertarik danberusaha mempelajarinya
22
Saya sudah bosan bilamendapatkan tugas/pelajaranyang harus membutuhkankonsentrasi
23
Saya merasa yakinmenyelesaikan setiappersoalan/masalah belajar yangsaya hadapi
24
Saya merasa tidak yakin bisamengerjakan sampai selesaisetiap tugas yang diberikanoleh guru
25Saya bertanya kepadaguru/teman jika ada tugas yangkurang saya mengerti
26
Saya merespon tugas yangdiberikan oleh guru denganlangsung mencari bukupanduan di perpustakaan
27Saya merasa tidak mampudalam menyelesaikan tugas-tugas yang saya anggap sulit
28Saya tidak menyukai tugas-tugas yang kelihatannya sulit
29
Sesulit apapun tugas yangdiberikan guru kepada saya,saya yakin akan berhasilmengerjakannya
30Saya tidak berminat dalammempelajari beberapa matapelajaran yang sulit
31
Apabila guru memberi tugasmempelajari beberapa buku diperpustakaan, saya segeramencari dan mempelajarinyasendiri
32Apabila ada tugas pekerjaanrumah, biasanya sayamencontoh pekerjaan teman
33
Saya suka mengharapkan buahpikiran orang lain dalammengerjakan tugas-tugas yangdiberikan guru
No Pernyataan SS S N TS STS
34Ketika ulangan tiba, sayasering mencontekjawaban teman
35Saya malas mengerjakantugas yang saya anggapsulit saya pelajari
Mohon periksa kembali, pastikan tidak ada jawaban
yang terlewat…
^ Terima Kasih Banyak ^
SKALA
HARGA
DIRI
NAMA
Aitem
1
Aitem
2
Aitem
3
Aitem
4
Aitem
5
Aitem
6
Aitem
7
Aitem
8
Aitem
9
Aitem
10
Aitem
11
Aitem
12
Aitem
13
Aitem
14
Aitem
15
Aitem
16
Aitem
17
Aitem
18
Aitem
19
Aitem
20
Aitem
21
Aitem
22
Aitem
23
Aitem
24
Aitem
25
Aitem
26
Aitem
27
Subjek
1
4 3 3 4 5 5 3 5 4 1 4 5 3 3 4 3 4 5 4 5 5 3 4 4 4 4 3
Subjek
2
4 2 2 3 2 4 2 4 2 1 2 1 2 2 3 4 4 1 2 2 4 2 1 4 4 2 4
Sub
5 3 4 3 3 4 3 4 4 2 3 3 3 2 4 5 4 3 4 4 4 3 3 2 4 3 4
jek
3
Subjek
4
5 4 4 3 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5
Subjek
5
3 4 4 3 4 4 5 5 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 3 5 5 4
Subjek
6
4 4 3 5 2 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4
Subjek
7
3 5 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3
Subjek
4 3 3 2 2 4 4 3 4 2 3 2 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4
8
Subjek
9
5 3 4 2 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4
Subjek
10
3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 5 5 5 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3
Subjek
11
3 3 3 4 4 4 4 5 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 5 4 3
Subjek
12
4 3 4 4 5 5 5 4 5 2 4 5 3 4 5 4 4 4 4 4 5 3 5 5 5 4 5
Subjek
3 4 5 4 4 4 3 4 4 2 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 5 4 4 3 5 3 4
13
Subjek
14
2 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 5 4 5 5 4 3 4 2 4 4 3
Subjek
15
2 3 3 3 3 4 4 4 3 5 3 4 5 4 5 5 4 3 5 4 2 3 4 3 4 3 3
Subjek
16
4 4 4 5 5 4 5 5 2 5 3 5 4 2 4 5 4 4 5 5 2 2 5 5 5 4 2
Subjek
17
4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 5 4 4 3 4 5 4 3 3 5 5 4
Subj
3 3 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3
ek
18
Subjek
19
4 4 3 3 2 4 5 4 4 3 3 4 3 4 4 5 4 4 5 1 5 4 4 3 5 5 5
Subjek
20
4 4 5 4 4 5 5 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3
Subjek
21
4 3 4 4 4 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3
Subjek
22
4 4 4 4 5 4 5 5 3 2 3 4 4 2 4 4 4 2 5 4 4 4 2 4 5 4 3
Su
5 4 4 3 3 4 4 4 5 4 3 3 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5
bjek
23
Subjek
24
4 4 3 3 2 4 4 4 4 5 3 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5
Subjek
25
4 4 4 5 5 4 5 5 2 5 3 5 4 2 3 5 4 5 5 5 2 2 5 4 3 3 4
Subjek
26
4 3 4 4 2 4 3 3 3 2 3 3 3 1 4 4 4 3 3 3 5 4 4 3 4 3 4
Subjek
27
4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 2 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 3
Subjek
28
2 4 3 3 2 5 3 2 4 4 2 3 3 5 5 4 5 4 3 2 5 3 1 3 5 2 5
Subjek
29
3 3 3 4 4 4 3 3 2 4 4 2 3 1 3 3 3 2 4 4 4 3 3 2 4 4 4
Subjek
30
3 4 5 4 2 4 4 4 2 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4
Subjek
31
5 4 3 4 5 5 4 4 3 3 3 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3
Subjek
5 3 5 3 5 4 3 3 4 3 3 3 5 4 5 5 5 4 5 4 3 4 5 2 5 4 5
32
Subjek
33
3 3 3 4 4 3 3 4 2 2 3 4 3 2 3 3 3 4 4 4 4 4 3 2 4 3 4
Subjek
34
5 5 4 5 5 4 4 4 3 3 4 4 5 5 3 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4
Subjek
35
4 3 4 5 5 4 3 3 2 2 3 3 2 4 3 2 4 4 3 3 3 2 4 4 4 3 2
Subjek
36
4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 4 3 2 3 4 4 4 3
Subje
3 4 3 4 3 5 4 4 3 1 3 3 2 3 3 3 3 3 2 4 2 3 2 3 4 4 3
k
37
Subjek
38
3 4 4 4 5 4 5 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Subjek
39
5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4
Subjek
40
5 4 4 5 4 4 3 5 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 5 4 4 3 5 4 5 4 3
Subjek
41
4 4 5 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 4 2 4 4 4 2 2 3 3 3 3 3
Sub
3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4
jek
42
Subjek
43
5 5 5 4 4 5 5 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 3 3 4 3
Subjek
44
5 4 3 4 5 5 4 4 3 3 3 2 2 2 3 3 4 4 4 4 4 3 5 3 5 5 3
Subjek
45
3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 5 4
Subjek
46
5 4 4 4 2 4 3 2 3 3 3 2 3 3 4 3 4 4 3 4 2 3 2 3 5 3 3
SKALA
MOTIVASI
BELAJAR
NAMA
Aitem1
Aitem2
Aitem3
Aitem4
Aitem5
Aitem6
Aitem7
Aitem8
Aitem9
Aitem10
Aitem11
Aitem12
Aitem13
Aitem14
Aitem15
Aitem16
Aitem17
Aitem18
Aitem19
Aitem20
Aitem21
Aitem22
Aitem23
Aitem24
Aitem25
Aitem26
Aitem27
Aitem28
Aitem29
Aitem30
Aitem31
Aitem32
Aitem33
Aitem34
Aitem35
TOTAL
Subjek1
2 5 4 5 4 4 4 3 4 4 5 4 3 4 4 5 5 3 4 3 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 3 3 5 4 142
Subjek
2 4 2 1 4 2 2 4 2 4 4 5 4 2 1 4 2 4 2 1 2 1 4 2 2 2 1 1 4 2 3 2 2 4 1 89
2
Subjek3
2 4 2 2 4 3 3 2 4 4 4 4 4 4 3 4 3 2 2 2 3 3 4 4 4 2 3 2 2 4 3 2 2 3 3 106
Subjek4
4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 5 5 4 4 5 2 5 5 4 4 4 4 5 150
Subjek5
4 4 4 3 5 5 4 3 5 5 4 3 5 3 5 4 4 5 5 1 3 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 149
Subjek6
4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 2 3 2 3 3 3 4 4 4 4 120
Subjek7
3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 113
Subjek8
2 3 3 4 2 4 3 2 4 3 4 4 2 3 3 3 4 2 2 2 2 1 3 4 2 2 3 2 2 2 2 3 4 4 2 97
Subjek9
5 5 4 4 4 5 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 5 3 4 4 4 4 142
Subjek10
3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 116
Subjek11
4 4 3 4 5 4 4 4 3 4 5 5 4 5 3 4 3 4 5 4 3 4 4 4 5 3 3 3 4 3 5 5 4 4 4 139
Subjek12
4 5 5 4 5 4 5 3 3 3 5 5 5 5 4 4 4 4 5 3 2 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 141
Subjek13
3 5 5 3 4 3 3 4 3 4 5 5 4 4 3 5 2 3 4 2 3 2 5 3 5 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 127
Subj
3 4 4 4 3 3 3 2 2 4 4 5 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 110
ek14
Subjek15
3 3 3 4 3 4 3 1 3 4 3 3 3 3 4 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 5 4 3 105
Subjek16
2 5 2 2 4 5 5 4 2 2 5 5 5 5 2 3 4 2 2 2 3 4 5 4 5 5 4 2 5 4 3 5 1 5 2 125
Subjek17
4 5 3 5 5 5 4 3 4 4 5 5 4 3 4 4 4 4 4 5 4 5 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 5 142
Subjek18
3 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 4 2 3 3 3 3 3 110
Subjek1
4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 156
9
Subjek20
4 5 4 4 5 5 4 3 4 4 5 4 4 4 5 4 4 3 4 4 3 4 4 5 5 3 4 3 4 5 4 4 4 4 4 143
Subjek21
4 4 4 4 5 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 133
Subjek22
2 3 3 2 4 3 4 3 2 2 4 4 4 5 4 4 4 4 3 2 2 3 4 4 4 1 2 2 4 2 3 5 5 5 2 114
Subjek23
5 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 5 5 3 5 5 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 142
Subjek24
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 2 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 5 3 134
Su
3 5 3 4 4 5 4 3 2 3 4 5 5 5 4 4 3 2 4 4 4 4 4 2 5 4 5 4 4 2 2 1 1 5 2 12
bjek25
5
Subjek26
4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 3 4 4 5 3 5 5 2 5 3 5 3 4 4 4 3 5 2 3 3 4 4 3 142
Subjek27
3 5 5 4 4 4 3 3 4 4 4 5 4 4 4 4 5 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 137
Subjek28
5 5 5 4 4 3 4 3 2 5 2 3 4 4 4 4 2 4 3 2 5 3 4 2 5 5 2 4 3 1 5 4 4 4 2 125
Subjek29
2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 4 5 4 5 4 4 2 3 3 4 3 3 3 3 5 3 3 3 4 3 3 5 4 5 4 117
Subje
4 4 4 2 4 4 4 2 2 4 4 3 4 3 4 4 2 3 2 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 115
k30
Subjek31
3 4 4 4 4 5 3 4 2 4 4 3 3 3 3 3 5 4 4 3 4 4 4 4 5 4 5 3 4 3 4 3 4 4 4 131
Subjek32
4 5 5 5 5 5 5 3 2 5 5 5 5 5 1 5 4 5 4 3 5 4 5 5 5 3 4 4 5 4 4 4 2 4 5 149
Subjek33
3 3 3 3 4 3 2 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 2 4 4 5 4 117
Subjek34
5 4 4 5 4 5 4 3 4 4 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 143
Subjek35
3 4 4 3 4 3 4 1 4 5 3 3 4 4 5 5 2 4 4 3 3 3 4 3 4 4 2 3 3 2 4 2 2 4 2 117
Subjek36
3 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 2 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 121
Subjek37
3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 4 4 3 4 2 3 3 3 4 3 4 4 4 4 115
Subjek38
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 2 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 132
Subjek39
4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 141
Subjek40
2 3 4 3 3 4 3 3 1 5 4 4 4 5 4 4 2 5 5 4 5 3 4 3 4 4 4 4 4 2 4 3 4 3 4 127
Sub
3 3 3 4 3 4 4 3 2 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 5 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 122
jek41
Subjek42
4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 139
Subjek43
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 138
Subjek44
3 5 5 5 4 4 3 5 3 3 5 5 4 4 4 3 4 5 5 3 5 3 5 5 4 3 4 3 5 3 3 3 5 5 5 143
Subjek45
4 5 5 5 4 3 4 4 1 5 5 4 4 4 5 5 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 2 4 5 4 5 4 144
Subjek
3 3 3 2 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 5 3 3 107
TOTAL
No. HARGA DIRI MOTIVASI BELAJAR
1104 142
270 89
393 106
4120 150
5108 149
6102 120
792 113
889 97
9101 142
1097 116
1199 139
12114 141
13101 127
14101 110
1598 105
16109 125
17100 142
1895 110
19104 156
20103 143
2188 133
22102 114
23115 142
24106 134
25107 125
2690 142
27104 137
2892 125
2986 117
3098 115
31100 131
32109 149
3388 117
34118 143
3588 117
3691 121
3784 115
38106 132
39115 141
40108 127
4187 122
42104 139
43106 138
4499 143
45104 144
4688 107
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 46 57.5
Excludeda
34 42.5
Total 80 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.858 27
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
hargadiri1 3.85 .894 46
hargadiri2 3.67 .668 46
hargadiri3 3.78 .728 46
hargadiri4 3.83 .739 46
hargadiri5 3.72 1.047 46
hargadiri6 4.13 .499 46
hargadiri7 3.83 .797 46
hargadiri8 3.87 .749 46
hargadiri9 3.33 .790 46
hargadiri10 3.07 1.063 46
hargadiri11 3.09 .463 46
hargadiri12 3.50 .913 46
hargadiri13 3.26 .855 46
hargadiri14 3.41 1.002 46
hargadiri15 3.65 .706 46
hargadiri16 4.02 .745 46
hargadiri17 3.93 .646 46
hargadiri18 3.67 .732 46
hargadiri19 4.04 .842 46
hargadiri20 3.96 .759 46
hargadiri21 3.85 .918 46
hargadiri22 3.43 .807 46
hargadiri23 3.72 1.004 46
hargadiri24 3.41 .832 46
hargadiri25 4.17 .643 46
hargadiri26 3.78 .758 46
hargadiri27 3.65 .795 46
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
hargadiri1 95.78 95.907 .227 .859
hargadiri2 95.96 94.265 .460 .852
hargadiri3 95.85 95.287 .343 .855
hargadiri4 95.80 98.472 .113 .861
hargadiri5 95.91 93.059 .323 .857
hargadiri6 95.50 98.433 .202 .858
hargadiri7 95.80 91.050 .591 .847
hargadiri8 95.76 93.919 .428 .852
hargadiri9 96.30 94.705 .348 .855
hargadiri10 96.57 91.229 .410 .853
hargadiri11 96.54 97.054 .374 .855
hargadiri12 96.13 89.938 .572 .847
hargadiri13 96.37 92.149 .476 .851
hargadiri14 96.22 90.929 .458 .851
hargadiri15 95.98 95.400 .347 .855
hargadiri16 95.61 92.821 .509 .850
hargadiri17 95.70 95.239 .398 .853
hargadiri18 95.96 93.554 .466 .851
hargadiri19 95.59 90.159 .614 .846
hargadiri20 95.67 94.180 .402 .853
hargadiri21 95.78 95.907 .219 .859
hargadiri22 96.20 92.605 .478 .851
hargadiri23 95.91 87.503 .648 .844
hargadiri24 96.22 94.352 .349 .855
hargadiri25 95.46 97.943 .183 .859
hargadiri26 95.85 92.265 .539 .849
hargadiri27 95.98 96.244 .244 .858
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
99.63 100.683 10.034 27
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 46 57.5
Excludeda
34 42.5
Total 80 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.925 35
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
motivasi1 3.35 .875 46
motivasi2 4.11 .767 46
motivasi3 3.80 .859 46
motivasi4 3.63 .951 46
motivasi5 3.98 .715 46
motivasi6 3.89 .795 46
motivasi7 3.70 .756 46
motivasi8 3.17 .877 46
motivasi9 3.11 .971 46
motivasi10 3.85 .788 46
motivasi11 4.26 .713 46
motivasi12 4.15 .816 46
motivasi13 3.85 .666 46
motivasi14 3.85 .788 46
motivasi15 3.72 .911 46
motivasi16 3.89 .674 46
motivasi17 3.43 .981 46
motivasi18 3.48 .809 46
motivasi19 3.57 .981 46
motivasi20 3.07 .952 46
motivasi21 3.41 .933 46
motivasi22 3.46 .836 46
motivasi23 3.93 .646 46
motivasi24 3.65 .795 46
motivasi25 4.11 .737 46
motivasi26 3.39 .881 46
motivasi27 3.59 .858 46
motivasi28 3.17 .825 46
motivasi29 3.78 .758 46
motivasi30 3.30 1.008 46
motivasi31 3.57 .779 46
motivasi32 3.59 .858 46
motivasi33 3.67 .944 46
motivasi34 4.11 .737 46
motivasi35 3.50 .960 46
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
motivasi1 124.74 227.219 .570 .922
motivasi2 123.98 228.244 .612 .921
motivasi3 124.28 226.118 .625 .921
motivasi4 124.46 224.787 .607 .921
motivasi5 124.11 228.455 .650 .921
motivasi6 124.20 228.650 .571 .922
motivasi7 124.39 227.443 .658 .921
motivasi8 124.91 231.414 .406 .924
motivasi9 124.98 234.422 .257 .926
motivasi10 124.24 236.408 .247 .925
motivasi11 123.83 230.191 .569 .922
motivasi12 123.93 234.018 .334 .924
motivasi13 124.24 234.097 .416 .924
motivasi14 124.24 235.119 .301 .925
motivasi15 124.37 231.438 .388 .924
motivasi16 124.20 233.583 .436 .923
motivasi17 124.65 226.899 .513 .923
motivasi18 124.61 232.243 .410 .924
motivasi19 124.52 222.166 .680 .920
motivasi20 125.02 229.533 .436 .924
motivasi21 124.67 226.802 .546 .922
motivasi22 124.63 224.949 .693 .920
motivasi23 124.15 231.865 .545 .922
motivasi24 124.43 229.362 .541 .922
motivasi25 123.98 230.688 .526 .922
motivasi26 124.70 232.172 .375 .924
motivasi27 124.50 226.700 .603 .921
motivasi28 124.91 228.392 .559 .922
motivasi29 124.30 228.305 .617 .921
motivasi30 124.78 225.952 .529 .922
motivasi31 124.52 229.411 .551 .922
motivasi32 124.50 232.122 .388 .924
motivasi33 124.41 236.648 .189 .927
motivasi34 123.98 235.488 .309 .925
motivasi35 124.59 222.870 .670 .920
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
128.09 243.014 15.589 35
SKALA HARGA DIRI DAN SKALA MOTIVASI BELAJAR
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
totalhargadiri 46 99.63 10.034 70 120
totalmotivasi 46 128.09 15.589 89 156
PERHITUNGAN MEAN HIPOTETIK
(HARGA DIRI)
Rentang Skor : 1 – 5
Skor Max : 5
Skor Min : 1
Jumlah Aitem : 27
μ = (jumlah aitem . skor max) + (jumlah aitem . skor min)
2
μ = (27 . 5) + (27 . 1) = 135 + 27 2 2
μ = 81
σ = (jumlah aitem . skor max) - (jumlah aitem . skor min)
6 SD
σ = (27 . 5) - (27 . 1) = 135 - 27 6 6
σ = 18
Sangat Rendah X < μ – 1.8 σ
X < 85 – 1.8 (18)
X < 85 – 32.4
X < 48.6
Rendah μ – 1.8 σ ≤ X ≤ μ – 0.6 σ
81 – 1.8 (18) ≤ X ≤ 81 – 0.6 (18)
81 – 32.4 ≤ X ≤ 81 – 10.8
48.6 ≤ X ≤ 70.2
Sedang μ – 0.6 σ < X ≤ μ + 0.6 σ
81 – 0.6 (18) < X ≤ 81 + 0.6 (18)
81 – 10.8 < X ≤ 81 + 10.8
70.2 < X ≤ 91.8
Tinggi μ + 0.6 σ < X ≤ μ + 1.8 σ
81 +0.6 (18) < X ≤ 81 + 1.8 (18)
81 + 10.8 < X ≤ 81 + 32.4
91.8 < X ≤ 113.4
Sangat Tinggi X > μ + 1.8 σ
X > 81 + 1.8 (18)
X > 81 + 32.4
X > 113.4
PERHITUNGAN MEAN HIPOTETIK
(MOTIVASI BELAJAR)
Rentang Skor : 1 – 5
Skor Max : 5
Skor Min : 1
Jumlah Aitem : 35
μ = (jumlah aitem . skor max) + (jumlah aitem . skor min)
2
μ = (35 . 5) + (35 . 1) = 175 + 35 2 2
μ = 105
σ = (jumlah aitem . skor max) - (jumlah aitem . skor min)
6 SD
σ = (35 . 5) - (35 . 1) = 175 - 35 6 6
σ = 23.3
Sangat Rendah X < μ – 1.8 σ
X < 105 – 1.8 (23.3)
X < 105 – 41.99
X < 63.01
Rendah μ – 1.8 σ ≤ X ≤ μ – 0.6 σ
105 – 1.8 (23.3) ≤ X ≤ 105 – 0.6 (23.3)
105 – 41.99 ≤ X ≤ 105 – 13.99
63.01 ≤ X ≤ 91.01
Sedang μ – 0.6 σ < X ≤ μ + 0.6 σ
105 – 0.6 (23.3) < X ≤ 105 + 0.6 (23.3)
105 –13.99 < X ≤ 105 + 13.99
91.01 < X ≤ 118.99
Tinggi μ + 0.6 σ < X ≤ μ + 1.8 σ
105 + 0.6 (23.3) < X ≤ 105 + 1.8 (23.3)
105 + 13.99 < X ≤ 105 + 41.99
118.99 < X ≤ 146.99
Sangat Tinggi X > μ + 1.8 σ
X > 105 + 1.8 (23.3)
X > 105 + 41.99
X > 146.99
UJI ASUMSI
(UJI NORMALITAS)
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
totalhargadiri 46 99.63 10.034 70 120
totalmotivasi 46 128.09 15.589 89 156
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
totalhargadiri totalmotivasi
N 46 46
Normal Parametersa
Mean 99.63 128.09
Std. Deviation 10.034 15.589
Most Extreme Differences Absolute .088 .129
Positive .067 .088
Negative -.088 -.129
Kolmogorov-Smirnov Z .594 .877
Asymp. Sig. (2-tailed) .872 .425
a. Test distribution is Normal.
UJI ASUMSI
(UJI LINIERITAS)
Case Processing Summary
Cases
Included Excluded Total
N Percent N Percent N Percent
totalmotivasi * totalhargadiri 46 57.5% 34 42.5% 80 100.0%
ANOVA Table
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
totalmotivasi * totalhargadiri Between Groups (Combin
ed)9097.119 26 349.889 3.616 .003
Linearity 5143.677 1 5143.677 53.156 .000
Deviatio
n from
Linearity
3953.442 25 158.138 1.634 .138
Within Groups 1838.533 19 96.765
Total 10935.652 45
Measures of Association
R R Squared Eta Eta Squared
totalmotivasi * totalhargadiri .686 .470 .912 .832
UJI HIPOTESIS
(UJI KORELASI)
Correlations
totalhargadiri totalmotivasi
totalhargadiri Pearson Correlation 1 .686**
Sig. (1-tailed) .000
N 46 46
totalmotivasi Pearson Correlation .686**
1
Sig. (1-tailed) .000
N 46 46
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).