PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, MOTIVASI KERJA ...
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
1 -
download
0
Transcript of PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, MOTIVASI KERJA ...
PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, MOTIVASI KERJA,
GAYA KEPEMIMPINAN DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP
KEPUASAN KERJA AUDITOR
(Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Disusun Oleh:
Nopia Astriyani
NIM: 107082000546
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1432 H/2011 M
ii
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, MOTIVASI KERJA,
GAYA KEPEMIMPINAN DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP
KEPUASAN KERJA AUDITOR
(Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta)
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh :
Nopia Astriyani
NIM: 107082000546
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I Pembimbing II
Prof. Dr. Ahmad Rodoni Fitri Damayanti, SE., M.si
NIP: 19690203 200112 1 003 NIP: 19810731 200604 2 003
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1432 H/2011 M
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini Kamis, 14 Juli 2011 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa:
1. Nama : Nopia Astriyani
2. NIM : 107082000546
3. Jurusan : Akuntansi
4. Judul Skripsi : Pengaruh Komitmen Organisasi, Motivasi Kerja,
Gaya Kepemimpinan dan Locus of Control
Terhadap Kepuasan Kerja Auditor (Studi Empiris
Pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta)
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa
mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk
melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 14 Juli 2011
1. Prof. Dr. Ahmad Rodoni
NIP. 19690203 200112 1 003
2. Rahmawati, SE., MM
NIP. 19770814 200604 2 003
3. Rini, SE., Ak., M.Si
NIP. 19760315 200501 2 002
iv
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Hari ini Selasa, 2 Agustus 2011 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:
1. Nama : Nopia Astriyani
2. NIM : 107082000546
3. Jurusan : Akuntansi
4. Judul Skripsi : Pengaruh Komitmen Organisasi, Motivasi Kerja,
Gaya Kepemimpinan dan Locus of Control Terhadap
Kepuasan Kerja Auditor (Studi Empiris Pada Kantor
Akuntan Publik di Jakarta)
Setelah mencermati dan memperhatikan penmpilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa
tersebut di atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 2 Agustus 2011
Prof. Dr. Abdul Hamid, MS
NIP. 19570617 198503 1 002 Ketua
Rahmawati, SE., MM
NIP. 19770814 200604 2 003 Sekretaris
Prof. Dr. Azzam jasin, Ak
Penguji Ahli
Prof. Dr. Ahmad Rodoni
NIP. 19690203 200112 1 003 Pembimbing I
Fitri Damayanti, SE., M.Si
NIP. 19810731 200604 2 003 Pembimbing II
v
LEMBAR PERNYATAAN
KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Nopia Astriyani
No. Induk Mahasiswa : 107082000546
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Jurusan : Akuntansi
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:
1. tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan
mempertanggungjawabkan
2. tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain
3. tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau tanpa
ijin pemilik karya
4. tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data
5. mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya ini
Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah
melalui pembuktian yang dapat dipertanggung-jawabkan, ternyata memang
ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya sia untuk
dikenai sanksi berdsarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Ciputat, 2 Agustus 2011
Yang Menyatakan,
(Nopia Astriyani)
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. DATA PRIBADI
Nama : Nopia Astriyani
Tempat/ Tgl. Lahir : Jakarta, 21 November 1989
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Warga Negara : Indonesia
Alamat : Jl. Masjid Darul Falah Gg. H. Mugeni RT 002/02
No. 31 Petukangan Utara, Jakarta Selatan, 12260
No. Telp/HP : 0857114139992
Email : [email protected]
II. LATAR BELAKANG PENDIDIKAN
1996-2001 : SDI Darul Muttaqien
2001-2004 : SMP Al-Mukhlishin
2004-2007 : SMA Al-Mukhlishin
2007-2011 : S1 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta
III. LATAR BELAKANG KELUARGA
Nama Orang Tua : Ayah : Madari HS
Ibu : Mursinah
Kakak : Amiludin Yusuf, Ibnu Rahman,
H. Gazali Anwar, Maryatul
Kiftiyah, Sri Astuti AMK
Adik : Rizki Maulidia
Alamat : Jl. Masjid Darul Falah Gg. H. Mugeni RT 002/02
No. 31 Petukangan Utara, Jakarta Selatan 12260
IV. SEMINAR DAN TRAINING
2009 : Peserta training ISO 9000:2008
vii
THE EFFECT OF ORGANIZATIONAL COMMITMENT, WORKING
MOTIVATION, LEADERSHIP STYLES AND LOCUS OF CONTROL ON
JOB SATISFACTION OF AUDITORS
(Empirical Study On Public Accountants in Jakarta)
By: Nopia Astriyani
ABSTRACT
This research aim to analized the influence of organizational commitment,
work motivation, leadership style and locus of control toward job satisfaction of
auditors. This study used primary data obtained by distributing questionnaires to
auditor that worked at Public Accounting Firm in Jakarta area are listed on KAP
Directory issued by Indonesian Institute of Public Accountants (IAPI) in 2010.
The sampling was using convenience sampling method, while the methods of data
analysis using multiple regression analysis (multiple regression analysis).
The results of multiple regression test show that organizational
commitment, work motivation and, leadership style have positive and significant
toward job satisfaction of auditors, and locus of control have not significant to
job satisfaction of auditors. The dominant variables influence toward job
satisfaction of auditors is leadership style.
Keywords: Organizational commitment, work motivation, leadership styles,
locus of control, job satisfaction auditors
viii
PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, MOTIVASI KERJA, GAYA
KEPEMIMPINAN DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP KEPUASAN
KERJA AUDITOR
(Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta)
Oleh: Nopia Astriyani
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh komitmen
organisasi, motivasi kerja, gaya kepemimpinan dan locus of control terhadap
kepuasan kerja auditor. Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh
dengan penyebaran kuesioner kepada auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan
Publik di wilayah Jakarta yang tercatat di Direktori KAP yang diterbitkan oleh
Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) tahun 2010. Pengambilan sampel
dilakukan dengan metode convenience sampling, sedangkan metode analisis data
menggunakan model analisis regresi berganda (multiple regression analysis).
Hasil uji regresi ditemukan bahwa komitmen organisasi, motivasi kerja
dan gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan
kerja auditor, dan locus of control tidak berpengaruh signifikan tehadap kepuasan
kerja auditor. Variabel independen yang paling dominan berpengaruh terhadap
kepuasan kerja auditor adalah gaya kepemimpian.
Kata Kunci: Komitmen organisasi, motivasi kerja, gaya kepemimpinan,
locus of control, kepuasan kerja auditor
ix
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, memberikan akal dan pikiran kepada
manusia sehingga mampu berkarya dalam kehidupan sehari-hari. Shalawat serta
salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta para keluarga
dan sahabatnya, dan semoga dapat menjadi suri tauladan bagi kita semua.
Dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dan mendukung penulis baik secara langsung atau
tidak langsung dalam penyusunan skripsi ini yang tidak akan mendekati
kesempurnaan tanpa bantuannya. Oleh karena itu dalam kesempatan ini, penulis
mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Allah SWT yang telah memberikan nikmat-nikmat nya kepada penulis
sehingga dengan limpahan nikmatnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Ayahanda Madari HS dan ibunda Mursinah tercinta, yang telah membesarkan
dan mendidik ananda dengan limpahan kasih sayang, perhatian yang tulus dan
do’a, serta senantiasa selalu memberikan dorongan baik materiil dan spiritual
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya.
3. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Kakak-kakakku tersayang ka Iyus, ka Inu, ka Aan, ka Tia, ka Tuti yang telah
menyemangati dan memberikan dorongan materiil sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Dan Adikku tersayang Rizki Maulidia yang telah
menghibur penulis disaat penulis merasa jenuh.
5. Keluargaku Nenek Asmara, Kakek Mursalih, Cing Melly, Cing Nung, Om
Eko, Usup, Iwal yang selalu memberikan semangat kepada penulis dan Joni
Chemonk yang telah mengantarkan penulis dalam penyebaran kuesioner.
x
6. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni, selaku Pembimbing I yang telah bersedia
memberikan arahan, koreksi, saran, ilmu pengetahuan dan pengalamannya
hingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan.
7. Ibu Fitri Damayanti, SE., M.Si, selaku Pembimbing II yang telah bersedia
memberikan arahan, koreksi, saran, ilmu pengetahuan dan pengalamannya
hingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan.
8. Ibu Rahmawati, SE., MM, selaku Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
9. Ibu Yessi Fitri, SE., Ak., M.Si selaku Sekretaris Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
10. Bapak dan Ibu Dosen yang telah banyak memberikan kontribusi pemikiran
ilmu pengetahuan yang sangat luas selama penulis kuliah di Program Studi
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
11. Pimpinan dan staf Perpustakaan dan Tata Usaha Fakultas Ekonomi dan Bisnis
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, serta Pimpinan dan staf Perpustakaan Utama
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu penulis dalam
mendapatkan buku-buku atau referensi lainnya yang berkaitan dengan skripsi
ini.
12. Para responden penelitian atas kesediaannya memberikan waktu dan tenaga
untuk mengisi kuesioner penelitian ini.
13. Sahabat-sahabat selama kuliah di Program Studi Akuntansi A 2007, Kabul
(Kaa Rose), Yulinda (Bernard), Anissa (Ipin), Yuli yang selalu setia
menemaniku disaat senang, susah dan yang selalu mendengarkan cerita-
ceritaku serta Nur’aprianti, Kartika, Herfi Eha, Istianah, Setia, Iik, Titu,
Sadewa, Ali, Angga, Rizki, Oji, Dony, Randy, Kholik yang telah memberikan
spirit dan pelajaran tentang makna persahabatan, keilmuan, dan pergaulan
dalam membentuk kepribadian penulis.
14. Untuk Nanang Hidayat yang selalu memberikan semangat disaat penulis
merasa jenuh, mendoakan penulis, membantu penulis dalam menyelesaikan
penelitian ini serta selalu setia menemani penulis. Dan keluarga baruku Ibu
xi
Misrina, Bapak Sanwani, Evi dan Lusi yang telah mendoakan serta
memberikan semangat kepada penulis.
15. Sahabat-sahabat SMA ku Islamiyah (Chandut), Annissa (Chubby), Yenni
(Ceu2) yang selalu setia menemani ku di saat senang, susah dan yang selalu
mendengarkan cerita-ceritaku dan selalu memberikan semangat di saat penulis
rapuh serta Lulu, Melia, Yuli, Ate Lela, Hasan, Faiza yang telah memberikan
pelajaran tentang makna persahabatan, keilmuan, dan pergaulan dalam
membentuk kepribadian penulis.
16. Teman-teman seperjuangan sidang kompre dan sidang skripsi Shinta, Rahay,
Sofi, Ginanjar yang telah memberikan semangat selama sidang berlangsung.
Demikianlah, penulis bersyukur dapat menyelesaikan kuliah dan penulisan
skripsi ini atas bantuan pribadi-pribadi tersebut diatas. Untuk semua itu penulis
mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya, semoga Allah SWT membalas
segala kebaikan yang telah diberikan dan memberkahi hidup kita sehingga dapat
memberikan manfaat bagi kehidupan ini. Amiiiiin.
Jakarta, 2 Agustus 2011
Penulis
Nopia Astriyani
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI ............................. ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ........................... iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ............................................ iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH .................... v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..................................................................... vi
ABSTRACT .................................................................................................... vii
ABSTRAK ..................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ................................................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvi
DATAR GAMBAR ....................................................................................... xviii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1
A. Latar Belakang ...................................................................... 1
B. Perumusan Masalah .............................................................. 9
C. Tujuan Penelitian .................................................................. 9
D. Manfaat Penelitian ................................................................ 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................... 12
A. Tinjauan Literatur ................................................................ 12
1. Komitmen Organisasi ................................................... 12
xiii
2. Motivasi Kerja ............................................................. 17
3. Gaya Kepemimpinan ................................................... 21
4. Locus of Control .......................................................... 24
5. Kepuasan Kerja ............................................................ 26
a. Pengertian .............................................................. 26
b. Mengukur Kepuasan Kerja .................................... 28
c. Faktor Penentu Kepuasan Kerja ............................. 30
B. Keterkaitan Antar Variabel .................................................. 35
1. Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kepuasan
Kerja Auditor ................................................................. 35
2. Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja
Auditor .......................................................................... 37
3. Pengaruh Gaya kepemimpinan Terhadap Kepuasan
Kerja Auditor ................................................................. 38
4. Pengaruh Locus Of Control Terhadap Kepuasan Kerja
Auditor ........................................................................... 40
C. Penelitian Terdahulu ............................................................ 40
D. Kerangka Pemikiran ............................................................. 51
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................. 52
A. Ruang Lingkup Penelitian .................................................... 52
B. Metode Penentuan Sampel ................................................... 52
C. Metode Pengumpulan Data .................................................. 52
D. Metode Analisis Data ........................................................... 53
xiv
1. Statistik Deskriptif ......................................................... 53
2. Uji Kualitas Data ............................................................ 53
3. Uji Asumsi klasik ........................................................... 55
4. Uji Hipotesis .................................................................. 57
E. Operasional Variabel ............................................................ 60
1. Komitmen Organisasi .................................................... 60
2. Motivasi Kerja ............................................................... 60
3. Gaya Kepemimpinan ..................................................... 61
4. Locus Of Control ............................................................ 61
5. Kepuasan Kerja Auditor ................................................ 61
BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN ........................................ 66
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ............................ 66
1. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................... 66
2. Karakteristik Profil Responden ......................................... 68
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian ................................................ 71
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif............................................. 71
2. Hasil Uji Kualitas Data ..................................................... 74
a. Hasil Uji Validitas ....................................................... 74
b. Hasil Uji Reliabilitas ................................................... 77
3. Hasil Uji Asumsi Klasik ................................................... 79
a. Hasil Uji Multikoloniaritas ......................................... 79
b. Hasil Uji Normalitas ................................................... 80
c. Hasil Uji Heterokedastisitas ........................................ 81
xv
4. Hasil Uji Hipotesis ............................................................ 82
a. Hasil Uji Koefisien Determinasi ................................. 83
b. Hasil Uji Statistik t ...................................................... 84
c. Hasil Uji Statistik F ..................................................... 89
C. Interpretasi ............................................................................. 90
BAB V PENUTUP ................................................................................... 93
A. Kesimpulan ............................................................................. 93
B. Implikasi ................................................................................. 94
C. Saran ...................................................................................... 95
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 96
LAMPIRAN ................................................................................................... 100
xvi
DAFTAR TABEL
Nomor Keterangan Halaman
2.1 Hasil Penelitian Sebelumnya ..................................................... 41
3.1 Operasional Variabel Penelitian ................................................. 62
4.1 Data Distribusi Sampel Penelitian ............................................. 66
4.2 Data Sampel penelitian ............................................................. 67
4.3 Hasil Uji Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ..................... 68
4.4 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Usia ..................... 69
4.5 Hasil Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan
Terakhir ...................................................................................... 69
4.6 Hasil Uji Deskripsi Responden Jabatan Kerja ........................... 70
4.7 Hasil Uji Deskripsi Pengalaman Kerja ...................................... 71
4.8 Hasil Uji Statistik deskriptif ....................................................... 72
4.9 Hasil Uji Validitas Variabel Komitmen Organisasi ................... 74
4.10 Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Kerja .............................. 75
4.11 Hasil Uji Validitas Variabel Gaya Kepemimpinan .................... 75
4.12 Hasil Uji Validitas Variabel Locus Of Control .......................... 76
4.13 Hasil Uji Validitas Variabel Kepuasan Kerja Auditor ............... 76
4.14 Hasil Uji Reliabilitas .................................................................. 77
4.15 Hasil Uji Multikolonieritas Komitmen Organisasi, Motivasi
Kerja, Gaya Kepemimpinan dan Locus Of Control Terhadap
Kepuasan Kerja Auditor ............................................................ 79
xvii
Nomor Keterangan Halaman
4.16 Hasil Uii Koefesien Determinasi ............................................... 83
4.17 Hasil Uii Statistik t ..................................................................... 84
4.18 Hasil Uii Statistik F .................................................................... 89
xviii
DAFTAR GAMBAR
Nomor Keterangan Halaman
2.1 Kerangka Pemikiran ................................................................... 51
4.1 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot Komitmen
Organisasi, Motivasi Kerja, Gaya Kepemimpinan dan Locus Of
Control Terhadap Kepuasan Kerja Auditor ............................... 80
4.2 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram
Komitmen Organisasi, Motivasi Kerja, Gaya Kepemimpinan
dan Locus Of Control Terhadap Kepuasan Kerja Auditor ......... 81
4.5 Hasil Uji Heterokedasitas Komitmen Organisasi, Motivasi
Kerja, Gaya Kepemimpinan dan Locus Of Control Terhadap
Kepuasan Kerja Auditor ............................................................ 82
xix
DAFTAR LAMPIRAN
No. Keterangan Halaman
1. Kuesioner Penelitian ............................................................................. 100
2. Daftar Jawaban Responden ................................................................... 112
3. Hasil Uji SPSS ...................................................................................... 116
4. Surat Izin Riset ...................................................................................... 134
5. Surat Keterangan Penyebaran Kuesioner dari KAP ............................. 137
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sumber Daya Manusia dalam suatu organisasi merupakan penentu yang
sangat penting bagi keefektifan berjalannya kegiatan di organisasi.
Keberhasilan dan kinerja seseorang dalam suatu bidang pekerjaan banyak
ditentukan oleh tingkat kompetensi, profesionalisme dan juga komitmennya
terhadap bidang pekerjaan yang ditekuninya. Kinerja seseorang akan
dipengaruhi oleh tingkat kepuasan kerja yang dimiliki. Kepuasan kerja
seseorang juga dipengaruhi naik dari dalam maupun dari luar. Untuk sisi
internal, tentu kepuasan kerja seseorang akan meyangkut komitmennya dalam
bekerja, baik komitmen professional maupun komitmen organisasional.
Sedangkan dari sisi eksternal, tentu kepuasan kerja dipengaruhi oleh
lingkungan tempat mereka bekerja, baik dari atasan, bawahan maupun
setingkat (Amilin dan Dewi, 2008:13).
Dalam menghadapi lingkungan yang cepat berubah, suatu perusahaan
dituntut untuk meningkatkan efektifitas sistem pengendalian manajemen yang
efektif memastikan tingkat keselarasan tujuan yang tinggi antara individu dan
organisasi (Engko dan Gudono, 2007:105). Untuk mencapai keselarasan
tujuan, seorang pemimpin harus dapat mempengaruhi anggota organisasinya
agar tujuan individu konsisten dengan tujuan organisasi itu sendiri. Selain itu
2
motivasi kerja yang tinggi serta adanya locus of control turut mempengaruhi
pencapaian keselarasan tujuan (Sarita dan Agustia, 2009:2).
Untuk selalu siap dalam menghadapi perubahan yang selalu terjadi
tersebut, maka pada era globalisasi ini banyak sekali kasus-kasus hukum yang
melibatkan manipulasi akuntansi. Profesi auditor telah menjadi sorotan
masyarakat dalam beberapa tahun terakhir. Mulai dari kasus Enron di
Amerika sampai dengan kasus Telkom di Indonesia membuat kredibilitas
auditor semakin dipertanyakan. Kasus Telkom terjadi karena tidak diakuinya
KAP Eddy Pianto oleh SEC tentu memiliki alasan khusus mengapa mereka
tidak mengakui keberadaan KAP Eddy pianto (Wibowo, 2009:20). Hal
tersebut bisa saja terkait dengan komitmen organisasi, motivasi kerja, gaya
kepemimpinan, locus of control dan kepuasan kerja auditor yang masih
diragukan, dimana komitmen organisasi, motivasi kerja, gaya kepemimpinan,
locus of control dan kepuasan kerja auditor sangat penting untuk klien dan
akuntan publik itu sendiri. Karena seorang auditor tanpa memiliki komitmen
organisasi, motivasi kerja, gaya kepemimpinan, locus of control dan kepuasan
kerja auditor maka auditor dapat melakukan kecurangan dan akan
menghasilkan kinerja yang tidak baik.
Berdasarkan kasus-kasus diatas, eksternal auditor seolah menjadi pihak
yang harus turut bertanggungjawab terhadap merebaknya kasus-kasus
manipulasi akuntansi seperti ini. Selain itu, timbulnya kasus-kasus serupa
menimbulkan pertanyaan bagi banyak pihak terhadap perilaku organisasi yang
3
meliputi komitmen organisasi, motivasi kerja, gaya kepemimpinan dan locus
of control dan kepuasan kerja auditor.
Dalam kenyataan, peneliti di bidang perilaku telah lama menaruh
perhatian yang besar pada pengaruh lingkungan kerja terhadap sikap dan
perilaku pegawainya yang mendorong timbulnya konflik dalam suatu
organisasi. Salah satu tujuan penelitian tersebut adalah untuk mengetahui
hubungan antara organisasi dan pegawai profesionalnya (Blaun dan Scott,
1962 dalam Rahmawati dan Widagdo, 2001 yang dikembangkan oleh Amilin
dan Dewi, 2008:13). Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh organisasi
untuk mengetahui sikap dan perilaku pegawainya dalam organisasi adalah
dengan adanya komitmen dalam diri pegawai.
Menurut Amilin dan Dewi (2008:15) komitmen organisasi menjadi hal
penting bagi sebuah organisasi dalam menciptakan kelangsungan hidup
sebuah organisasi apapun bentuk organisasinya. Komitmen menunjukkan
hasrat karyawan sebuah perusahaan untuk tetap tinggal dan bekerja serta
mengabdikan diri bagi perusahaan. Sopiah (2008:157) mendefinisikan
komitmen organisasional adalah suatu ikatan psikologis karyawan pada
organisasi yang ditandai dengan adanya kepercayaan dan penerimaan yang
kuat atas tujuan dan nilai-nilai organisasi, kemauan untuk mengusahakan
tercapainya kepentingan organisasi dan keinginan yang kuat untuk
mempertahankan kedudukan sebagai anggota organisasi.
Komitmen organisasi merupakan suatu keadaan dimana karyawan
memihak dan peduli kepada organisasi tertentu dan tujuan-tujuannya, serta
4
berniat memelihara keanggotaannya dalam organisasi itu. Bentuk
keterpihakan dan kepedulian karyawan tersebut dapat dilakukan dengan
berbagai cara, seperti terlibat dalam kegiatan organisasi, berkurangnya
membuang-buang waktu dalam bekerja dan meninggalkan lingkungan kerja
(Baihaqi, 2010:40). Disamping komitmen organisasi, cara lain untuk
menghasilkan tujuan dalam organisasi yaitu dengan memiliki motivasi kerja
dalam diri individu.
Menurut Setiawan dan Ghozali (2006:126) menyatakan bahwa motivasi
merupakan dorongan-dorongan individu untuk bertindak yang menyebabkan
orang tersebut berperilaku dengan cara tertentu yang mengarah pada tujuan.
Prinsip dasar motivasi adalah tingkat kemampuan (ability) dan motivasi
individu. Menurut prinsip tersebut, tidak ada tugas yang dapat dilaksanakan
dengan baik tanpa didukung oleh kemampuan untuk melaksanakannya.
Kemampuan merupakan bakat individu untuk melaksanakan tugas yang
berhubungan dengan tujuan. Namun, kemampuan tidaklah mencukupi untuk
menjamin tercapainya performance (kinerja) terbaik. Individu harus memiliki
keinginan (motivasi) untuk mencapai kinerja terbaik.
Menurut Umam (2010:159) motif sering diartikan dengan istilah
dorongan. Dorongan atau tenaga tersebut merupakan gerak jiwa dan jasmani
untuk berbuat. Dengan demikian, motif merupakan suatu driving force yang
menggerakkan manusia untuk bertingkah laku, dan di dalam perbuatannya itu
terdapat tujuan tertentu. Jadi motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan
semangat atau dorongan kerja. Itulah sebabnya, motivasi kerja dalam
5
psikologi karya biasa disebut pendorong semangat kerja. Kuat dan lemahnya
motivasi kerja seseorang ikut menentukan besar kecilnya prestasi orang
tersebut. Motivasi dapat dimiliki individu dalam organisasi karena adanya
gaya kepemimpinan yang baik dalam lingkungan organisasi.
Dalam kenyataan, para pemimpin dapat mempengaruhi moral, kepuasan
kerja, keamanan, kualitas kehidupan kerja dan tingkat prestasi suatu
organisasi. Para pemimpin juga memainkan peranan kritis dalam membantu
kelompok, organisasi atau masyarakat untuk mencapai tujuan mereka (Umam,
2010:269). Gaya kepemimpinan merupakan cara pimpinan sebagai para
perilaku yang konsisten untuk mempengaruhi orang lain/bawahannya menurut
yang dipersepaikan pemimpin sedemikian rupa sehingga orang tersebut mau
melakukan kehendak pemimpin untuk mencapai tujuan organisasi meskipun
secara pribadi hal tersebut mungkin tidak disenangi (Ginanjar, 2009).
Menurut Wibowo (2009:23) gaya kepemimpinan (leadership style)
merupakan cara pimpinan untuk mempengaruhi orang lain atau bawahannya
sedemikian rupa sehingga orang tersebut ingin melakukan kehendak pimpinan
untuk mencapai tujuan organisasi meskipun secara pribadi hal tersebut
mungkin tidak disenangi. Sebagai seorang pemimpin atau pegawai dalam
organisasi harus memiliki kendali dalam meyakini dirinya dalam
mengendalikan dirinya agar mereka dapat menentukan nasib mereka sendiri
atau disebut dengan locus of control.
Locus of control merupakan tingkat dimana individu meyakini bahwa
mereka adalah penentu nasib mereka sendiri (Robbins, 2006:132). Menurut
6
Setiawan dan Ghozali (2006:66), locus of control atau pusat kendali
menunjukkan pada sejauhmana individu meyakini bahwa dia dapat
mengendalikan faktor-faktor yang mempengaruhi dirinya.
Locus of control merupakan salah satu aspek karakteristik kepribadian
yang dimiliki oleh setiap individu dan dapat dibedakan atas locus of control
internal dan locus of control eksternal (Sarita dan Agustia, 2009:3). Dengan
adanya locus of control, gaya kepemimpinan yang baik, motivasi kerja dan
komitmen organisasi maka akan terciptanya tujuan-tujuan organisasi, sehingga
akan timbul kepuasan kerja dalam diri individu.
Kepuasan kerja merupakan perasaan senang atau tidaknya seseorang yang
relatif terhadap pekerjaannya yang berada di pemikiran objektif dan keinginan
perilaku. Kepuasan kerja adalah adanya kesesuaian antara harapan yang
timbul dan imbalan yang disediakan pekerjaan, jadi kepuasan kerja juga
berkaitan erat dengan teori keadilan, perjanjian psikologis dan motivasi
(Amilin dan Dewi, 2008:16).
Menurut Ujianto dan Alwi (2005:98) kepuasan kerja menyangkut sikap
karyawan terhadap pekerjaan dan kondisi-kondisi yang terkait seperti kondisi
kerja, hubungan dengan atasan dan rekan kerja, dan harapan-harapan pekerja
terhadap pekerjaannya saat ini dan dimasa depan. Kepuasan kerja merupakan
faktor kritis untuk dapat tetap mempertahankan individu yang berkualifikasi
baik. Aspek-aspek spesifik yang berhubungan dengan kepuasan kerja yaitu
yang berhubungan dengan gaji, keuntungan, promosi, kondisi kerja, supervisi,
praktek organisasi dan hubungan dengan rekan kerja. Kepuasan kerja
7
merupakan hasil dari tenaga kerja yang berkaitan dengan motivasi kerja.
Kepuasan kerja adalah jumlah dari kepuasan kerja (dari setiap aspek
pekerjaan) dikalikan derajat pentingnya aspek pekerjaan bagi individu
(Umam, 2010:192).
Menurut Sarita dan Agustia (2009:2) menyatakan bahwa kepuasan kerja
merupakan faktor kritis untuk dapat tetap mempertahankan individu yang
berkualifikasi baik. Aspek-aspek positif yang berhubungan dengan kepuasan
kerja yaitu kepuasan yang berhubungan dengan gaji, keuntungan, promosi,
kondisi kerja, supervise, praktek organisasi dan hubungan dengan rekan kerja.
Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian yang dilakukan
oleh Sarita dan Agustia (2009) dalam pengaruh gaya kepemimpinan
situasional, motivasi kerja, locus of control terhadap kepuasan kerja dan
prestasi kerja. Dan hasil studinya membuktikan bahwa terdapat pengaruh gaya
kepemimpinan situasional, motivasi kerja, dan locus of control secara
simultan terhadap terhadap prestasi kerja auditor, sedangkan variabel yang
paling dominan pada penelitian ini adalah motivasi kerja. Perbedaan antara
penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah:
1. Objek penelitian yang digunakan peneliti sekarang adalah pada kantor
akuntan publik yang berada di wilayah Jakarta. Peneliti menggunakan
objek penelitian di Jakarta karena Jakarta merupakan pusat dari seluruh
kegiatan, baik itu perkantoran, perdagangan ataupun yang lainnya. Dan
kantor akuntan publik terbesar di Indonesia juga berada di Jakarta. Selain
itu, peneliti juga berada di Jakarta sehingga dapat memudahkan peneliti
8
dalam melakukan penelitian. Dan objek penelitian sebelumnya adalah
pada kantor akuntan publik yang berada di Surabaya.
2. Dalam penelitian ini peneliti menambahkan satu variabel independen yaitu
komitmen organisasi. Peneliti menambahkan komitmen organisasi sebagai
variabel independen karena komitmen organisasi merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja auditor, sehingga peneliti
tertarik untuk menganalisis apakah komitmen organisasi berpengaruh
terhadap kepuasan kerja auditor, sedangkan penelitian sebelumnya tidak
menggunakan komitmen organisasi sebagai variabel independen.
3. Penelitian sebelumnya menggunakan dua variabel dependen yaitu
kepuasan kerja dan prestasi kerja auditor sedangkan penelitian sekarang
hanya menggunakan satu variabel dependen yaitu kepuasan kerja auditor.
Peneliti menggunakan kepuasan kerja auditor sebagai variabel dependen
karena hasil dari penelitian sebelumnya gaya kepemimpinan, motivasi
kerja dan locus of control berpengaruh secara signifikan terhadap
kepuasan kerja auditor sedangkan terhadap prestasi kerja auditor secara
parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi kerja auditor.
4. Metode penelitian sebelumnya menggunakan probability sampling
sedangkan penelitian sekarang menggunakan non probability sampling
yaitu convenience sampling yang merupakan berdasarkan kemudahan.
Oleh karena itu, peneliti termotivasi untuk melakukan penelitian ini karena
cukup penting untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
kepuasan kerja auditor. Selain itu juga, peneliti ingin mengetahui seberapa
9
besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Berdasarkan
hal tersebut, maka peneliti melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh
Komitmen Organisasi, Motivasi Kerja, Gaya Kepemimpinan dan Locus
of Control Terhadap Kepuasan Kerja Auditor”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah yang akan dibahas dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah komitmen organisasi, motivasi kerja, gaya kepemimpinan dan
locus of control berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja
auditor?
2. Variabel independen (komitmen organisasi, motivasi kerja, gaya
kepemimpinan dan locus of control) manakah yang paling dominan
mempengaruhi kepuasan kerja auditor?
C. Tujuan Penelitian
Dengan adanya masalah dalam penelitian ini, maka tujuan penelitian ini
untuk menemukan bukti empiris atas hal-hal sebagai berikut:
1. Menganalisis pengaruh komitmen organisasi, motivasi kerja, gaya
kepemimpinan dan locus of control terhadap kepuasan kerja auditor.
2. Untuk menganalisis variabel independen (komitmen organisasi, motivasi
kerja, gaya kepemimpinan dan locus of control) yang paling dominan
mempengaruhi kepuasan kerja auditor.
10
D. Manfaat penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka penelitian ini diharapkan
memberikan manfaat bagi kontribusi teoritis dan kontribusi praktis.
1. Kontibusi Teoritis
1) Mahasiswa Jurusan Akuntansi
Yaitu guna menambah wawasan dan pengetahuan tentang ilmu
akuntansi khususnya dibidang audit, sehingga dapat menganalisis
pengaruh komitmen organisasi, motivasi kerja, gaya kepemimpinan
dan locus of control terhadap kepuasan kerja auditor.
2) Peneliti
Yaitu guna untuk memberikan pemahaman tambahan, memperluas
wawasan dan menambah refrensi mengenai penganggaran agar
diperoleh hasil yang bermanfaat bagi peneliti dimasa yang akan datang
dan juga ingin menganalisis pengaruh komitmen organisasi, motivasi
kerja, gaya kepemimpinan dan locus of control terhadap epuasan kerja.
3) Masyarakat
Sebagai sarana informasi tentang partisipasi penganggaran terhadap
senjangan anggaran di sebuah perusahaan serta dapat menambah
wawasan pada bidang akuntansi.
4) Ilmu Akuntansi Audit
Menambah literatur dan acuan penelitian pada bidang akuntansi audit,
terutama untuk peneliti yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut
11
mengenai pengaruh komitmen organisasi, motivasi kerja, gaya
manajemen dan locus of control terhadap kepuasan kerja auditor.
2. Kontribusi Praktis
1) Kantor Akuntan Publik
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada
pihak kantor akuntan publik, baik auditor junior tentang pentingnya
suatu komitmen, perilaku agar terciptanya kepuasan atas kerjanya dan
auditor senior tentang komitmen organisasi, motivasi kerja, gaya
kepemimpinan dan locus of control agar menghasilkan kepuasan kerja.
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Literatur
1. Komitmen Organisasi
Komitmen anggota organisasi menjadi hal penting bagi sebuah
organisasi dalam menciptakan kelangsungan hidup sebuah organisasi
apapun bentuk organisasinya. Komitmen menunjukkan hasrat karyawan
sebuah perusahaan untuk tetap tinggal dan bekerja serta mengabdikan diri
bagi perusahaan (Amilin dan Dewi, 2008:15), sedangkan menurut Robbins
(2001:140) menyatakan bahwa komitmen organisasi adalah suatu keadaan
dimana seorang karyawan memihak pada suatu organisasi tertentu dan
tujuan-tujuannya, serta berniat memelihara keanggotaan dalam organisasi
itu.
Komitmen merupakan sebuah sikap dan perilaku yang saling
mendorong (reinforce) antara yang satu dengan yang lain. Karyawan yang
komit terhadap organisasi akan menunjukkan sikap dan perilaku yang
positif dalam lembaganya, karyawan akan memiliki jiwa untuk tetap
membela organisasinya, berusaha meningkatkan prestasi, dan memiliki
keyakinan yang pasti untuk membantu mewujudkan tujuan organisasi.
Wibowo (2009:33) komitmen auditor terhadap organisasinya adalah
kesetiaan auditor terhadap organisasinya, di samping juga akan
menumbuhkan loyalitas serta mendorong keterlibatan diri auditor dalam
13
mengambil berbagai keputusan. Oleh karenanya komitmen akan
menimbulkan rasa ikut memiliki (sense of belonging) bagi auditor
terhadap organisasi.
Komitmen organisasi merupakan sikap kerja seseorang yang
merupakan hasil dari identifikasi diri dengan tujuan dan nilai-nilai
organisasi yang mempengaruhi keputusan pekerja untuk tetap
mempertahankan keangotaannya dalam organisasi (Misbah, 2010:28-29).
Mathis dan Jackson (2000) dalam Sopiah (2008:155) memberikan
definisi, “Organizational Commitment is the degree to which employees
believe in anf accept organizational goals and desire to remain with the
organization”. Artinya komitmen organisasional adalah derajat yang mana
karyawan percaya dan menerima tujuan-tujuan organisasi dan akan tetap
tinggal atau akan meninggalkan organisasi. Komitmen organisasi
merupakan suatu keadaan dimana karyawan memihak dan peduli kepada
organisasi tertentu dan tujuan-tujuannya, serta berniat memelihara
keanggotaannya dalam organisasi itu. Bentuk keterpihakan dan kepedulian
karyawan tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti terlibat
dalam kegiatan organisasi, berkurangnya membuang-buang waktu dalam
bekerja dan meninggalkan lingkungan kerja (Baihaqi, 2010:40).
Sopiah (2008:157) mendefinisikan komitmen organisasional
adalah suatu ikatan psikologis karyawan pada organisasi yang ditandai
dengan adanya kepercayaan dan penerimaan yang kuat atas tujuan dan
nilai-nilai organisasi, kemauan untuk mengusahakan tercapainya
14
kepentingan organisasi dan keinginan yang kuat untuk mempertahankan
kedudukan sebagai anggota organisasi. Sedangkan menurut Yanti (2011)
berpendapat bahwa komitmen organisasi merupakan tingkat intensitas
seseorang untuk mengidentifikasikan dirinya serta tingkat keterlibatannya
dalam organisasi terhadap nilai dan sasaran yang ingin dicapai organisasi
untuk mengusahakan tercapainya kepentingan organisasi dan untuk
mempertahankan kedudukannya sebagai anggota organisasi.
Berdasarkan beberapa definisi diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa komitmen organisasi merupakan suatu sikap seseorang dalam
bekerja yang dapat digunakan untuk mempertahankan keanggotaannya
dalam organisasi dimana sikap yang diambil merupakan suatu asas
kepercayaan dan menerima akan tujuan-tujuan ataupun nilai-nilai yang
dimiliki oleh organisasi sehingga muncul keinginan untuk tercapainya
tujuan-tujuan organisasi.
Komitmen karyawan pada organisasi tidak terjadi begitu saja,
tetapi melalui proses yang cukup panjang dan bertahap. Komitmen
karyawan pada organisasi juga ditentukan oleh sejumlah faktor. Menurut
Sopiah (2008:164) faktor-faktor yang dapat mempengaruhi komitmen
organisasional adalah: (a) faktor personal, (b) faktor organisasional, (c)
faktor yang bukan dari dalam organisasi.
Menurut Sopiah (2008:157) komitmen organisasi dapat dibedakan
menjadi 2 (dua) bagian yaitu: Jenis komitmen organisasi menurut
15
Mowday, Porter dan Stress (1979) dan Jenis komitmen menurut Allen dan
Meyer (1990).
a. Jenis komitmen organisasi menurut Mowday, Porter dan Stress (1979)
sebagai pendekatan sikap terhadap organisasi. Komitmen ini memiliki
2 (dua) komponen yaitu: sikap dan kehendak untuk bertingkah laku.
Sikap mencakup:
1) Identifikasi dengan organisasi yaitu penerimaan tujuan, organisasi,
dimana penerimaan ini merupakan dasar dari komitmen organisasi.
2) Keterlibatan sesuai peran dan tanggung jawab di organisasi
tersebut
3) Kehangatan, afeksi, dan loyalitas terhadap organisasi merupakan
evaluasi terhadap komitmen, serta adanya ikatan emosional dan
keterikatan antara organisasi dan pegawai.
Sedangkan yang termasuk kehendak untuk bertingkah laku adalah:
1) Ketersediaan untuk menampilkan usaha. Hal ini tampak melalui
ketersediaan bekerja melebihi apa yang diharapkan organisasi
maju.
2) Keinginan tetap berada dalam organisasi. Pada pegawai yang
memiliki komitmen yang tinggi, hanya sedikit alasan untuk keluar
dari organisasi dan berkeinginan untuk bergabung dengan
organisasi yang telah dipilihnya dalam waktu lama.
16
b. Jenis komitmen menurut Allen dan Meyer (1990).
Allen dan Meyer membedakan komitmen organisasi atas tiga
komponen yaitu: komponen affective, komponen normative, dan
komponen continuance.
1) Komponen affective berkaitan dengan emosional, identifikasi, dan
keterlibatan pegawai di dalam organisasi. Komitmen ini muncul
karena adanya keinginan. Komitmen dipandang sebagai suatu
sikap, yaitu suatu usaha individu untuk mengidentifikasikan
dirinya pada organisasi beserta tujuannya. Karyawan ingin menjadi
bagian dari organisasi karena adanya ikatan emosional. Jadi karena
dia memang menginginkannya (want to).
2) Komponen normative merupakan perasaan-perasaan pegawai
tentang kewajiban yang harus ia berikan kepada organisasi.
Timbul dari nilai-nilai diri karyawan. Karyawan bertahan menjadi
anggota organisasi merupakan hal yang memang seharusnya
dilakukan. Jadi karena dia merasa berkewajiban (ought to).
3) Komponen continuance berarti komponen berdasarkan persepsi
pegawai tentang keinginan yang akan dihadapinya jika ia
meninggalkan organisasi. Muncul karena kebutuhan akan gaji dan
keuntungan-keuntungan lain dan memandang bahwa komitmen
sebagai suatu perilaku, yaitu terjadi karena adanya suatu
ketergantungan terhadap aktivitas-aktivitas yang telah dilakukan
dalam organisasi pada masa lalu dan hal itu tidak dapat
17
ditinggalkan karena akan merugikan. Jadi dia memang
membutuhkannya (need to).
2. Motivasi Kerja
Menurut Umam (2010:159) motif sering diartikan dengan istilah
dorongan. Dorongan atau tenaga tersebut merupakan gerak jiwa dan
jasmani untuk berbuat. Dengan demikian, motif merupakan suatu driving
force yang menggerakkan manusia untuk bertingkah laku, dan di dalam
perbuatannya itu terdapat tujuan tertentu. Jadi motivasi kerja adalah
sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja. itulah
sebabnya, motivasi kerja dalam psikologi karya biasa disebut pendorong
semangat kerja. Kuat dan lemahnya motivasi kerja seseorang ikut
menentukan besar kecilnya prestasi orang tersebut.
Motivasi merupakan dorongan-dorongan individu untuk bertindak
yang menyebabkan orang tersebut berperilaku dengan cara tertentu yang
mengarah pada tujuan. Prinsip dasar motivasi adalah tingkat kemampuan
(ability) dan motivasi individu. Menurut prinsip tersebut, tidak ada tugas
yang dapat dilaksanakan dengan baik tanpa didukung oleh kemampuan
untuk melaksanakannya. Kemampuan merupakan bakat individu untuk
melaksanakan tugas yang berhubungan dengan tujuan. Namun,
kemampuan tidaklah mencukupi untuk menjamin tercapainya performance
(kinerja) terbaik. Individu harus memiliki keinginan (motivasi) untuk
mencapai kinerja terbaik (Setiawan dan Ghozali, 2006:126).
18
Misbah (2010:38) berpendapat bahwa motivasi adalah suatu
dorongan atau kesediaan seseorang untuk melaksanakan tugasnya sesuai
dengan harapan tersebut diharapkan karyawan memberikan semua
kemampuan bagi perusahaan, sedangkan Robbins (2008:222)
mendefinisikan motivasi (motivation) sebagai proses yang menjelaskan
intensitas, arah, dan ketentuan seseorang individu untuk mencapai
tujuannya. Dengan adanya motivasi dalam bekerja, maka para auditor
diharapkan lebih memiliki intensitas, arah dan ketekunan sehingga tujuan
organisasi pun lebih mudah tercapai.
Motivasi adalah kesediaan seseorang untuk mengeluarkan upaya
yang tinggi untuk tujuan organisasi dengan melakukan kegiatan-kegiatan
tertentu dan upaya tersebut juga dapat memenuhi kebutuhannya (Putri,
2010:22). Motivasi merupakan kekuatan yang mendorong seseorang
karyawan yang menimbulkan dan mengarahkan perilaku. Motivasi
merupakan suatu konsep yang bersifat penjelasan bahwa kita sering
menggunakan untuk memahami perilaku yang kita amati. Denngan kata
lain, motivasi merupakan dugaan (Gibson, Ivancevich dan Donnelly,
1996: 185).
Dalam berbagai literatur dibidang manajemen dan psikologi cukup
banyak definisi motivasi yang ditawarkan oleh pakar. Akan tetapi dalam
bahasan ini definisi motivasi diawali dengan rinjauan terhadap beberapa
karakteristik pokok motivasi. Pada dasarnya ada tiga karakteristik pokok
motivasi, yaitu: (a) usaha, (b) kemauan yang kuat, (c) arah atau tujuan.
19
Maksud dari masing-masing karakteristik ini dapat diringkas sebagai
berikut:
a. Usaha
Karakteristik pertama dari motivasi, yakni usaha, menunjuk kepada
kekuatan perilaku kerja seseorang atau jumlah yang ditunjukkan oleh
seseorang dalam pekerjaannya. Tegasnya, hal ini melibatkan berbagai
macam kegiatan atau upaya baik yang nyata maupun yang kasat mata.
b. Kemauan keras
Karakteristik pokok motivasi yang kedua menunjuk kepada kemauan
keras yang ditunjukkan oleh seseorang ketika menerapkan usahanya
kepada tugas-tugas pekerjaannya. Dengan kemauan yang keras, maka
segala usaha akan dilakukan. Kegagalan tidak akan membuatnya patah
arang untuk terus berusaha sampai tercapainya tujuan.
c. Arah atau tujuan
Karakteristik motivasi yang ketiga berkaitan dengan arah yang dituju
oleh usaha dan kemauan keras yang dimiliki oleh seseorang.
Dengan melihat ketiga karakteristik pokok motivasi di atas maka
motivasi dapat didefinisikan sebagai keadaan dimana usaha dan kemauan
keras seseorang diarahkan kepada pencapaian hasil-hasil atau tujuan
tertentu. Hasil-hasil yang dimaksud bisa berupa produktivitas, kehadiran
atau perilaku kerja kreatif lainnya (Sopiah, 2008:169-170).
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan
suatu dorongan bagi individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang
20
sesuai dengan kemampuannya agar dapat menghasilkan tujuan-tujuan
yang ingin dicapainya. Sehingga dengan dorongan atau kesediaan tersebut
seseorang mempunyai kemampuan untuk melakukan tugas-tugasnya agar
tercapainya suatu tujuan.
Menurut Mc Gregor (Kismono, 2004:191) motivasi mempunyai
dua macam bentuk, yaitu: motivasi positif dan motivasi negatif.
a. Motivasi positif
Motivasi positif merupakan proses untuk mempengaruhi orang lain
dengan cara memberikan penambahan tingkat kepuasan tertentu,
misalnya dengan memberikan promosi, insentif atau tambahan
penghasilan, menciptakan kondisi tempat kerja yang baik agar mereka
merasa aman, tentram dan betah bekerja, dan sebaginya. Untuk
mengetahui seberapa besar tingkat kepuasan bawahan, maka pimpinan
dapat mengadakan pendekatan pribadi secara mendalam. Langkah ini
perlu dilakukan mengingat adanya tingkat kepuasan yang berbeda-
beda dari masing-masing bawahan.
b. Motivasi negatif
Motivasi negatif merupakan proses untuk mempengaruhi orang lain
dengan cara menakut-nakuti bawahan dengan memberikan gambaran
seolah-olah mereka akan kehilangan jabatan, diturunkan pangkatnya,
dipotong gajinya dan sebagainya.
21
3. Gaya Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah kekuasaan untuk mempengaruhi seseorang
untuk mengerjakan sesuatu. Untuk itu, kepemimpinan membutuhkan
penggunaan kemampuan secara aktif untuk mempengaruhi pihak lain
dalam mewujudkan organisasi yang telah ditetapkan. Dalam arti yang
lebih luas, kepemimpinan atau leadership adalah kegiatan untuk
mempengaruhi perilaku orang lain, atau seni mempengaruhi perilaku
manusia, baik perseorangan maupun kelompok. Kepemimpinan dapat
berlangsung tanpa harus terikat oleh aturan-aturan yang ada.
Kepemimpinan adalah suatu proses dalam mengerahkan segenap
kecakapan seseorang untuk mempengaruhi, membimbing, menggerakkan
serta mengarahkan orang lain dengan cara memanfaatkan daya, dana,
sarana, dan tenaga yang tersedia untuk mencapai tujuan tertentu (Umam,
2010:270).
Gaya kepemimpinan merupakan suatu cara pemimpin untuk
mempengaruhi bawahannya, yang dinyatakan dalam bentuk pola tingkah
laku atau kepribadian dan cara kemempuan berkomunikasi (Rachmi,
2005:37). Menurut Ginanjar (2009) menjelaskan bahwa gaya
kepemimpinan merupakan cara pimpinan sebagai para perilaku yang
konsisten untuk mempengaruhi orang lain/bawahannya menurut yang
dipersepaikan pemimpin sedemikian rupa sehingga orang tersebut mau
melakukan kehendak pemimpin untuk mencapai tujuan organisasi
meskipun secara pribadi hal tersebut mungkin tidak disenangi.
22
Berdasarkan penelitian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa gaya
kepemimpinan merupakan suatu cara seorang pemimpin didalam
organisasi untuk mempengaruhi karwayan/bawahannya agar dapat
melakukan kegiatan yang dapat tercapainya tujuan. Seorang pemimpin
harus memperhatikan bawahannya agar bawahannya merasa nyaman
ketika bekerja.
Menurut James Mac Gregor Burns (1979:141) dalam Umam
(2010:278) dalam matriknya, ia menggambarkan lima gaya
kepemimpinan, yaitu: gaya autokratis, gaya birokratis, gaya diplomatis,
gaya partisipatif, dan gaya free rein leader.
a. Gaya kepemimpinan autokratis
Gaya kepemimpinan ini memiliki dua model. Pertama, model garis
keras dan kedua, model paternalistik. Kepemimpinan autokratis yang
berhaluan keras menuntut kepatuhan. Kalau tidak, ada sanksi tertentu
yang diterapkan. Adapun gaya kepemimpinan paternalistik juga
menuntut dan mengharapkan kepatuhan dari para anggotanya, namun
kepatuhan ini atas dasar hubungan, yang sering bersifat pribadi dan
diwarnai oleh father know best, ketergantungan pribadi bawahan dan
berdasarkan pada rewards dan rasa aman.
b. Gaya kepemimpinan birokratik
Gaya kepemimpinan birokratik adalah gaya kepemimpinan yang
dijalankan dengan menginformasikan kepada para anggota atau
bawahannya apa dan bagaimana sesuatu itu harus dilaksanakan. Akan
23
tetapi, dasar-dasar dari perintah gaya kepemimpinan ini hampir
sepenuhnya menyangkut kebijakan-kebijakan, prosedur-prosedur, dan
peraturan-peraturan yang terkandung dalam organisasi.
c. Gaya kepemimpinan diplomatis
Pada gaya ini dapat dikatakan bahwa seorang pemimpin yang diplomat
adalah juga seorang seniman, yang melalui seninya, berusaha
melakukan persuasi secara pribadi. Jadi, sekalipun ia memiliki
wewenang atau kekuasaan yang jelas, ia kurang suka mempergunakan
kekuasaannya itu. Ia lebih cenderung memilih cara menjual sesuatu
(motivasi) kepada bawahannya dan mereka menjalankan tugas
pekerjaannya dengan baik.
d. Gaya kepemimpinan partisipatif
Pemimpin dengan gaya partisipatif adalah pemimpin yang selalu
mengajak secara terbuka kepada anggota atau bawahannya untuk
berpartisipasi atau mengambil bagian secara aktif, baik secara luas atau
dalam batas-batas tertentu dalam pengambilan keputusan,
pengumuman kebijakan, dan metode-metode operasionalnya.
e. Gaya kepemimpinan free rein leader
Dalam gaya kepemimpinan ini, pemimpin seakan-akan menunggang
kuda yang melepaskan kedua kendali kudanya. Walaupun demikian,
pemimpin dalam gaya ini bukanlah seorang pemimpin yang benar-
benar memberikan kebebasan kepada anggota atau bawahannya untuk
bekerja tanpa pengawasan sama sekali. Hal yang dilakukan pemimpin
24
tersebut adalah menetapkan tujuan yang harus dicapai oleh anggota
atau bawahannya untuk bebas bekerja dan bertindak tanpa pengarahan
atau kontrol lebih lanjut, kecuali apabila mereka memintanya.
4. Locus of Control
Locus of control merupakan tingkat dimana individu meyakini
bahwa mereka adalah penentu nasib mereka sendiri (Robbins, 2006:132).
Menurut Setiawan dan Ghozali (2006:66), locus of control atau pusat
kendali menunjukkan pada sejauhmana individu meyakini bahwa dia dapat
mengendalikan faktor-faktor yang mempengaruhi dirinya.
Locus of control dibedakan menjadi dua tipe, yaitu locus of control
internal dan locus of control eksternal (Robbins, 2006:132).
a. Locus of control internal, yaitu suatu kondisi dimana individu-individu
meyakini bahwa mereka dapat mengendalikan apa yang terjadi pada
diri mereka.
b. Locus of control eksternal, yaitu suatu kondisi dimana individu-
individu meyakini bahwa apa yang terjadi pada diri mereka
dikendalikan oleh kekuatan luar, seperti nasib baik dan kesempatan.
Auditor dalam situasi penugasan audit yang kompleks akan
dipengaruhi oleh karakteristik locus of controlnya. Internal dengan locus
of control akan lebih mungkin mampu menghadapi masalah yang akan
dihadapi dalam penugasan audit tersebut dibanding dengan individu
dengan eksternal locus of control. Ciri pembawaan locus of control adalah
berada dalam kendalinya dan akan bersikap tidak mudah cemas dan
25
terburu-buru dalam mengambil suatu tindakan. Maka, auditor internal
locus of control kecil kemungkinannya untuk mengambil jugdment yang
tidak benar. Dalam hal ini besar kemungkinan auditor akan mengambil
keputusannya yang lebih independen (Retnowati, 2009:20). Locus of
control adalah cara pandang seseorang terhadap suatu peristiwa apakah dia
dapat atau tidak mengendalikan peristiwa yang terjadi padanya (Rotter,
1996) dalam Engko dan Gundono (2007:6).
Menurut Aji (2010:27) dengan menggunakan locus of control,
perilaku kerja dapat dilihat melalui penilaian karyawan terhadap hasil
mereka saat dikontrol secara internal ataupun secara eksternal. Karyawan
yang merasakan kontrol internal merasa bahwa secara personal mereka
dapat mempengaruhi hasil melalui kemampuan, keahlian, ataupun atas
usaha mereka sendiri. Karyawan yang menilai kontrol eksternal merasa
bahwa hasil yang mereka capai itu diluar kontrol mereka sendiri, mereka
merasa bahwa kekuatan-kekuatan eksternal seperti keberuntungan atau
tingkat kesulitan terhadap tugas yang dijalankan, itu lebih menunjukkan
hasil kerja mereka.
Berdasarkan definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa locus
of control merupakan keyakinan individu dalam mengendalikan dirinya
atas faktor-faktor yang akan mempengaruhinya baik dari internal kontrol
nya maupun eksternalnya.
26
5. Kepuasan Kerja
a. Pengertian
Kepuasan kerja merupakan sikap (positif) tenaga kerja terhadap
pekerjaannya, yang timbul berdasarkan penilaian terhadap situasi
kerja. penilaian tersebut dapat dilakukan terhadap salah satu
pekerjaannya. Penilaian dilakukan sebagai rasa menghargai dalam
mencapai salah satu nilai-nilai penting dalam pekerjaan. Karyawan
yang puas lebih menyukai situasi kerjanya daripada karyawan yang
tidak puas, yang tidak menyukai situasi kerjanya. Dengan demikian,
terdapat dua unsur penting dalam kepuasan kerja, yaitu nilai pekerjaan
dan kebutuhan-kebutuhan dasar. Nilai-nilai pekerjaan merupakan
tujuan yang ingin dicapai dalam melakukan tugas pekerjaan. Tentu
saja, nilai yang ingin dicapai adalah nilai-nilai yang dianggap penting
oleh individu. Untuk itu, nilai-nilai pekerjaan harus sesuai atau
membantu pemenuhan kebutuhan-kebutuhan dasar. Adapun kepuasan
kerja merupakan hasil dari tenaga kerja yang berkaitan dengan
motivasi kerja. Kepuasan kerja adalah jumlah dari kepuasan kerja (dari
setiap aspek pekerjaan) dikalikan derajat pentingnya aspek pekerjaan
bagi individu (Umam, 2010:192)
Kepuasan kerja merupakan bentuk respon/sikap seseorang terhadap
lingkungan pekerjaan, hasil pekerjaan dan imbalan yang diterima
sesuai atau melebihi apa yang diharapkan. Kepuasan kerja adalah
seperangkat perasaan pegawai tentang menyenangkan atau tidaknya
27
pekerjaan mereka. Apabila seseorang bergabung dalam suatu
organisasi sebagai seorang pekerja, ia membawa serta perangkat
keinginan, kebutuhan, hasrat dan pengalaman masa lalu yang menyatu
membentuk harapan kerja. Kepuasan kerja menunjukkan kesesuaian
antara harapan seseorang yang timbul dan imbalan yang disediakan
pekerjaan (Umar, 2008:37-38) dalam Kurniawati (2009:13).
Kepuasan kerja merupakan perasaan senang atau tidaknya
seseorang yang relatif terhadap pekerjaannya yang berada di pemikiran
objektif dan keinginan perilaku. Kepuasan kerja adalah adanya
kesesuaian antara harapan yang timbul dan imbalan yang disediakan
pekerjaan, jadi kepuasan kerja juga berkaitan erat dengan teori
keadilan, perjanjian psikologis dan motivasi (Amilin dan Dewi,
2008:16).
Sopiah (2008:170-171) menyimpulkan bahwa kepuasan kerja
merupakan suatu tanggapan emosional seseorang terhadap situasi dan
kondisi kerja. Dimana, tanggapan emosional bisa berupa perasaan puas
(positif) atau tidak puas (negatif). Bila secara emosional puas berarti
kepuasan kerja tercapai dan sebaliknya bila tidak maka karyawan tidak
puas. Kepuasan kerja dirasakan karyawan setelah karyawan tersebut
membandingkan antara apa yang dia harapkan akan dia peroleh dari
hasil kerjanya dengan apa yang sebenarnya dia peroleh dari hasil
kerjanya.
28
Putri (2010:18) kepuasan kerja adalah perasaan seseorang atau
sikap seseorag tentang pekerjaannya menyenangkan atau tidak dengan
membedakan antara banyaknya ganjaran yang diterima pekerja dan
banyaknya yang diyakini yang seharusnya diterima. Menurut Ujianto
dan Alwi (2005:98) kepuasan kerja menyangkut sikap karyawan
terhadap pekerjaan dan kondisi-kondisi yang terkait seperti kondisi
kerja, hubungan dengan atasan dan rekan kerja, dan harapan-harapan
pekerja terhadap pekerjaannya saat ini dan dimasa depan.
Berdasarkan beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa kepuasan kerja merupakan suatu sikap umum seseorang yang
yang timbul dari suatu perasaan yang dirasakan pada saat tercapainya
suatu tujuan baik individu maupun organisasi akan hasil kerjanya,
sehingga keberhasilan akan hasil kerjanya dapat memberikan kepuasan
baik untuk individu maupun organisasi.
b. Mengukur kepuasan kerja
Menurut Umam (2010:192-194) pengukuran kepuasan kerja dapat
dilakukan dengan berbagai cara, baik dari segi analisis statistik
maupun pengumpulan data. Dalam semua kasus, kepuasan kerja
diukur dengan kuesioner laporan diri yang diisi oleh karyawan.
Pengukuran kepuasan kerja dapat dilakukan melalui beberapa
pendekatan, yaitu kepuasan kerja dilihat sebagai konsep global,
kepuasan kerja dilihat sebagai konsep permukaan, dan kepuasan karja
dilihat sebagai fungsi kebutuhan yang terpenuhkan.
29
1) Pengukuran kepuasan kerja dilihat sebagai konsep global
Konsep ini merupakan konsep satu dimensi, semacam ringkasan
psikologi dari semua aspek pekerjaan yang disukai atau tidak
disukai dari suatu jabatan. Pengukuran ini dilakukan dengan
menggunakan kuesioner satu pertanyaan (soal). Cara ini memiliki
sejumlah kelebihan, diantaranya tidak ada biaya pengembangan
dan dapat dimengerti oleh responden. Selain itu, cara ini cepat,
mudah diadministrasikan, dan diberi nilai. Satu pertanyaan
menyediakan ruang yang cukup banyak bagi penafsiran pribadi
dari pertanyaan yang diajukan. Responden akan menjawab
berdasarkan gaji, sifat pekerjaan, iklim social organisasi, dan
sebagainya.
2) Pengukuran kepuasan kerja dilihat sebagai konsep permukaan
Konsep ini menggunakan konsep facet (permukaan) atau
komponen yang menganggap bahwa kepuasan karyawan dengan
berbagai aspek situasi kerja yang berbeda itu bervariasi secara
bebas dan harus diukur secara terpisah. Diantara konsep facet yang
dapat diperiksa adalah beban kerja, keamanan kerja, kompetensi,
kondisi kerja, status, dan prestasi kerja, kecocokan rekan kerja,
kebijaksanaan penilaian perusahaan, praktik manajemen, hubungan
atasan bawahan, otonomi dan tanggung jawab jabatan, kesempatan
untuk menggunakan pengetahuan dan keterampilan, serta
kesempatan untuk pertumbuhan dan pengembangan.
30
3) Pengukuran kepuasan kerja dilihat sebagai kebutuhan yang
terpenuhkan
Konsep ini merupakan suatu pendekatan terhadap pengukuran
kerja yang tidak menggunakan asumsi bahwa semua orang
memiliki perasaan yang sama mengenai aspek tertentu daru situasi
kerja.
c. Faktor penentu kepuasan kerja
Menurut Umam (2010:194-197) banyak faktor yang telah diteliti
sebagai faktor-faktor yang menentukan kepuasan kerja, diantaranya
adalah gaji, kondisi kerja, dan hubungan kerja (rekan dan atasan).
1) Gaji/imbalan yang dirasakan adil
Uang atau imbalan akan memiliki dampak terhadap motivasi kerja
jika besarnya imbalan disesuaikan dengan tingginya prestasi kerja.
untuk mendapatkan penghasilan yang tinggi, karyawan akan
memberikan effort, meningkatkan motivasi kerjanya agar berhasil
memperoleh penghasilan sesuai dengan apa yang diperlukan.
2) Kondisi kerja yang menunjang
Ruang kerja yang sempit, panas, yang cahaya lampunya
menyilaukan mata, akan menimbulkan keengganan untuk bekerja.
Orang akan mencari alasan untuk sering-sering keluar ruang
kerjanya. Dalam hal ini perusahaan harus menyediakan ruang kerja
yang terang, sejuk dengan peralatan kerja yang nyaman digunakan,
seperti meja, kursi yang dapat diatur tinggi-rendah, miring-
31
tegaknya posisi duduk. Dalam kondisi seperti ini, kebutuhan-
kebutuhan fisik yang terpenuhi akan memuaskan tenaga kerja.
3) Hubungan kerja (rekan kerja dan atasan)
Setiap pekerjaan dalam organisasi memiliki kaitan dengan
pekerjaan lain. Terjadi diferensiasi pekerjaan mendaftar dan tegak.
Dalam perkembangannya, corak interaksi antar pekerjaan tumbuh
berbeda-beda. Dengan demikian, hubungan kerja dapat dibedakan
menjadi tiga, yaitu: hubungan kerja dengan rekan kerja, hubungan
kerja dengan atasan dan hubungan dengan bawahan.
a) Hubungan kerja dengan rekan kerja
Hubungan yang terjadi antara karyawan adalah hubungan
ketergantungan sepihak yang bercorak fungsional. Kepuasan
kerja yang ada pada para karyawan timbul karena mereka
dalam jumlah tertentu, berada dalam satu ruangan kerja,
sehingga mereka dapat saling berbicara (kebutuhan sosial
terpenuhi). Corak kepuasan kerja disini bersifat kepuasan kerja
yang tidak disebabkan peningkatan dari motivasi kerja. Dalam
kelompok kerja yang para karyawan harus bekerja dalam satu
tim, kepuasan kerja mereka dapat timbul karena kebutuhan-
kebutuhan tingkat tinggi meraka (kebutuhan harga diri,
kebutuhan aktualisasi diri) dapat dipenuhi, dan memiliki
dampak pada motivasi kerja mereka.
32
b) Hubungan kerja dengan atasan
Kepemimpinan yang konsisten berkaitan dengan kepuasan
kerja adalah tenggang rasa. Hubungan fungsional
mencerminkan sejauh mana atasan membantu karyawan untuk
memuaskan nilai-nilai pekerjaan yang penting bagi mereka.
Hubungan keseluruhan didasarkan pada ketertarikan
antarpribadi yang mencerminkan sikap dasar dan nilai-nilai
yang serupa. Tingkat kepuasan kerja yang paling besar dengan
atasan adalah jika hubungan keduanya adalah positif.
c) Hubungan dengan bawahan
Atasan yang memiliki ciri pemimpin yang transformasional
dapat mendorong karyawan untuk meningkatkan motivasinya
dan sekaligus merasa puas dengan pekerjaannya.
Menurut Sopiah (2008:172) terdapat aspek-aspek kerja yang
berpengaruh terhadap kepuasan kerja adalah: (a) promosi, (b) gaji,
(c) pekerjaan itu sendiri, (d) supervise, (e) teman kerja, (f)
keamanan kerja, (g) kondisi kerja, (h) administrasi/kebijakan
perusahaan, (i) komunikasi, (j) tanggung jawab, (k) pengakuan, (l)
prestasi kerja, dan (m) kesempatan untuk berkembang.
Sedangkan menurut Feldman dan Arnold dalam Setiawan dan
Ghozali (2006:159-160) menyimpulkan bahwa terdapat enam
aspek yang dianggap paling dominan dalam studi kepuasan kerja
33
yaitu gaji dan komponennya, kondisi pekerjaan, kelompok kerja,
supervisi, pekerjaan itu sendiri, dan kesempatan promosi.
1) Gaji (pay)
Gaji merupakan uang atau sederajat dengan uang yang
diberikan organisasi terhadap pegawainya. Gaji memainkan
dua peranan penting dalam menentukan kepuasan kerja.
Pertama, uang merupakan instrument penting dalam memenuhi
beberapa kebutuhan penting individual, seperti makanan dan
tempat tinggal. Kedua, uang berfungsi sebagai simbol
pencapaian dan pengakuan.
2) Kondisi Pekerjaan (working condition)
Terdapat tiga alasan bahwa kondisi pekerjaan merupakan
sumber yang positif bagi kepuasan kerja. Pertama, pegawai
menyukai kondisi pekeraan yang menyenangkan karena
mendorong timbulnya kenyamanan dalam fisik. Kedua, kondisi
yang menyenangkan mendorong memudahkan pelaksanaan
pekerjaan secara efisien. Ketiga, kondisi pekerjaan dapat
memudahkan aktivitas diluar pekerjaan seperti hobi.
3) Supervisi
Supervisor yang memiliki hubungan yang baik dengan
bawahan serta mau memahami kepentingan bawahan,
memberikan kontribusi positif bagi kepuasan pegawai, dan
34
partisipasi bawahan dalam pengambilan keputusan
memberikan dampak positif terhadap kepuasan pegawai.
4) Kelompok Kerja (work group)
Kelompok kerja juga merupakan sumber kepuasan individual.
Hal tersebut berasal dari adanya kesempatan untuk melakukan
interaksi satu sama lain. Kelompok kerja juga merupakan
sumber kepuasan yang lebih tinggi jika pegawai memiliki
kesamaan nilai dan sikap.
5) Pekerjaan itu sendiri (the work itself)
Pekerjaan itu sendiri berhubungan dengan faktor-faktor
instrinsik. The work itself berkaitan dengan sejauhmana
pekerjaan memberikan individu tugas-tugas yang menarik,
kesempatan untuk belajar dalam kesempatan untuk menerima
tanggung jawab. Ada tiga hal terpenting dalam the work itself.
a) Control over work method and work pace
Faktor ini berkaitan dengan adanya kewenangan pegawai
untuk memutuskan bagaimana pekerjaan harus dilakukan.
Konsekuensinya, perencanaan (planning), pekerjaan
terpisah dari pelaksanaannya (doing of it).
b) Use of skills and abilities
Penggunaan keterampilan dan kemampuan yang bernilai
memberikan rasa bangga, rasa memiliki kompetensi, dan
rasa percaya diri.
35
c) Variety
Spesialisasi tugas yaitu membagi-bagi pekerjaan ke dalam
operasi yang sangat mendasar, mendorong tiap orang untuk
bertanggung jawab (dan menjadi ahli) dalam bidang operasi
yang lebih sedikit. Namun, spesialisasi dan pengulangan
(repetitiveness) merupakan unsur pembentuk ketidakpuasan
pegawai. Operasi yang repetitive mendorong kesalahan
secara psikologis.
6) Promosi (promotion)
Promosi mengacu pada sejauhmana pergerakan atau
kesempatan maju diantara jenang organisasi. Keinginan untuk
promosi mencakup keinginan untuk pendapatan yang lebih
tinggi, status sosial, pertumbuhan secara psikologis, dan
keinginan untuk rasa keadilan.
B. Keterkaitan Antara Variabel
1. Komitmen Organisasional Terhadap Kepuasan Kerja Auditor
Menurut penelitian Amilin dan Dewi (2008) menyatakan bahwa
komitmen organisasi berhubungan positif terhadap kepuasan kerja auditor.
Dimana, semakin tinggi komitmen seorang pegawai terhadap
oraganisasinya maka semakin tinggi pula kepuasan kerja yang dialaminya.
Karena semakin sering seseorang terlibat dan loyal dalam suatu organisasi
maka akan semakin tinggi komitmennya terhadap organisasi, sedangkan
36
menurut Trisnaningsih (2003) menyatakan bahwa komitmen
organisasional mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan
kerja. Penelitian yang dilakukan Gregson (1992) dengan hasil
penelitiannya menyatakan bahwa kepuasan kerja sebagai pertanda awal
terhadap komitmen organisasional dalam sebuah model pergantian yang
bekerja.
Penelitian Baihaqi (2009) menyatakan komitmen organisasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Dalam
penelitian terbukti bahwa tumbuhnya komitmen yang kuat dari para
karyawan akan memaksimalkan kualitas dan kuantitas kerja dan
meningkatnya tanggungjawab yang mengindikasikan timbulnya kinerja
karyawan yang tinggi. Dengan demikian, kinerja yang baik akan
menghasilkan tingkat kepuasan yang tinggi. Karena kepuasan merupakan
suatu sikap umum seseorang yang yang timbul dari suatu perasaan yang
dirasakan pada saat tercapainya suatu tujuan baik individu maupun
organisasi akan hasil kerjanya, sehingga keberhasilan akan hasil kerjanya
dapat memberikan kepuasan baik untuk individu maupun organisasi.
Penelitian mengenai pengaruh komitmen terhadap kepuasan kerja
auditor pernah dilakukan oleh Trinaningsih (2003) dengan memusatkan
penelitian pada kantor akuntan publik di Jawa Timur. Dari penelitian
tersebut diperoleh kesimpulan bahwa komitmen organisasional
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja auditor.
Komitmen terhadap organisasi artinya lebih dari keanggotaan formal,
37
karena meliputi sikap menyukai organisasi dan kesediaan untuk
mengusahakan tingkat upaya yang tinggi bagi kepentingan organisasi demi
pencapaian tujuan. Sedangkan kepuasan kerja adalah cara pegawai
merasakan dirinya atau pekerjaannya dan dapat disimpulkan bahwa
kepuasan kerja adalah perasaan yang menyokong atau tidak menyokong
dalam diri pegawai yang berhubungan dengan pekerjaan maupun kondisi
dirinya. Perasaan yang berhubungan dengan pekerjaan melibatkan aspek-
aspek seperti upaya, kesempatan pengembangan karier, hubungan dengan
pegawai lain, penempatan kerja, dan struktur organisasi.
Dari pernyataan yang telah disebutkan diatas, maka penulis
mengajukan hipotesis pertama sebagai berikut:
Ha1: Komitmen Organisasi sebagai variabel independen mempunyai
pengaruh terhadap kepuasan kerja auditor.
2. Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Auditor
Penelitian (Sarita dan agustia, 2009) menyatakan bahwa motivasi
kerja terbukti berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja dan
pengaruhnya bersifat positif. Karena semakin tinggi motivasi kerja auditor
maka akan semakin tinggi tingkat kepuasan kerja seorang auditor. Hasil
penelitian ini sesuai dengan Citra (2006) dalam Sarita dan Agustia (2009)
menyatakan tebuktinya kebenaran bahwa motivasi kerja yang terdiri dari
kebutuhan fisiologis, keamanan, social, penghargaan, aktualisasi diri
memiliki pengaruh yang bermakna terhadap kepuasan kerja karyawan.
38
Penelitian Bahri (2010) dalam pengaruh motivasi terhadap kinerja
auditor menyatakan bahwa motivasi berpengarus secara signifikan
terhadap kinerja auditor. Dengan berpengaruhnya motivasi terhadap
kinerja auditor maka akan memiliki kepuasan kerja yang dilakukan.
Karena didalam kinerja auditor terdapat kepuasan akan hasil kerja yang
dilakukan oleh auditor. Motivasi dapat membangkitkan semangat kerja
auditor untuk bekerja lebih baik sehingga seorang auditor memiliki
motivasi yang tinggi akan mempengaruhi kepuasan kerja menjadi lebih
tinggi. Handoko (2001:199) mengemukakan bahwa “karyawan biasanya
memperoleh kompensasi lebih baik, kondisi kerja nyaman, dan pekerjaan
mereka memungkinkan penggunaan segala kemampuan yang mereka
miliki sehingga mereka mempunyai alasan-alasan untuk terpuaskan.
Dari pernyataan yang telah disebutkan diatas, maka penulis
mengajukan hipotesis kedua sebagai berikut:
Ha2: Motivasi kerja sebagai variabel independan mempunyai
pengaruh terhadap kepuasan kerja auditor.
3. Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Auditor
Menurut penelitian Sarita dan Agustia (2009:13) mengenai
semakin baik gaya kepemimpinan situasional pimpinan, maka semakin
tinggi tingkat kepuasan kerja seorang auditor. Hasil studi ini sesuai dengan
hasil studi sebelumnya yang dilakukan oleh Haryano (1998) dalam Sarita
dan Agustia (2009:13) yang menyatakan bahwa gaya kepemimpinan
situasional berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja.
39
Penelitian yang dilakukan oleh Baihaqi (2009) menyatakan bahwa
gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan
kerja karyawan. Karena gaya kepemimpinan menjadi faktor penting yang
mempengaruhi perilaku kerja seperti kepuasan, kinerja dan turnover
karyawan. Gaya kepemimpinan secara langsung mempengaruhi kepuasan
kerja melalui kecermatannya dalam menciptakan pekerjaan dan
lingkungan kerja yang menarik, pelimpahan tanggung jawab dan serta
penerapan peraturan dengan baik. Maka dari itu, pemimpin dengan gaya
kepemimpinan yang tepat akan menimbulkan kepuasan karyawan terhadap
pekerjaannya.
Penelitian yang dilakukan oleh Ginanjar (2009) dalam pengaruh
gaya kepemimpinan terhadap kinerja auditor menyatakan bahwa gaya
kepemimpinan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja auditor. Hal
ini menunjukkan bahwa dengan berpengaruhnya gaya kepemimpinan
terhadap kinerja auditor maka terdapatnya tingkat kepuasan yang
dilakukan oleh karyawan dalam bekerja. Sehingga gaya kepemimpinan
menghasilkan pengaruh yang positif. Karena seorang pemimpin dapat
melakukan berbagai cara dalam kegiatan mempengaruhi dan memotivasi
bawahan atau orang lain agar melakukan tindakan-tindakan yang selalu
terarah terhadap pencapaian tujuan organisasi. Cara ini mencermikan sikap
dan pandangan pemimpin terhadap orang yang dipimpinnya dan
merupakan gambaran dari gaya kepemimpinan.
40
Dari pernyataan yang telah disebutkan diatas, maka penulis
mengajukan hipotesis ketiga sebagai berikut:
Ha3: Gaya kepemimpinan sebagai variabel independen mempunyai
pengaruh terhadap kepuasan kerja auditor.
4. Locus of Control Terhadap Kepuasan Kerja Auditor
Menurut Sarita dan Agustia (2009) membuktikan bahwa locus of
control berpengaruh tidak signifikan terhadap kepuasan kerja auditor.
Dengan demikian hipotesis yang menyebutkan bahwa locus of control
berpengaruh terhadap kepuasan ditolak. Hal yang sama juga dilakukan
oleh Indriantoro dalam Sarita dan Agustia (2009:17) yang mengemukakan
pengaruh locus of control terhadap kepuasan kerja tidak signifikan.
Artinya yang tidak akan memiliki kepuasan kerja apabila karyawan
tersebut tidak memiliki perilaku yang sesuai dengan jenis pekerjaan yang
dilakukannya.
Dari pernyataan yang telah disebutkan diatas, maka penulis
mengajukan hipotesis keempat sebagai berikut:
Ha4: Locus of control sebagai variabel independen mempunyai
pengaruh terhadap kepuasan kerja auditor.
41
C. Penelitian Terdahulu
Adapun hasil perbedaan dan persamaan penelitian sekarang dengan
sebelumnya adalah:
Tabel 2.1
Hasil Penelitian Sebelumnya
No. Peneliti
(tahun) Judul
Metedologi Penelitian Hasil Penelitian
Perbedaan Persamaan
1. Muhammad
Fauzan
Baihaqi
(2010)
Pengaruh gaya
kepemimpinan
terhadap
kepuasan dan
kinerja dengan
komitmen
organisasi
sebagai
variabel
intervening.
1. Objek
penelitian
terdahulu
pada pt
yudhistira
ghalia
Indonesia
area
Yogyakarta.
Sedangkan
penelitian
sekarang
pada kantor
akuntan
publik yang
terletak di
Jakarta.
2. Penelitian
terdahulu
menggunakan
komitmen
organisasi
sebagai
variabel
intervening.
Sedangkan
Penelitian
sekarang
komitmen
organisasi
sebagai
variabel
independen.
3. Penelitian
terdahulu
1. Variabel
independen
terhadap
variabel
dependennya
sama yaitu
gaya
kepemimpina
n terhadap
kepuasan
kerja.
Hasil penelitian
pertama (H1)
diterima, hal ini
membuktikan
bahwa gaya
kepemimpinan
berengaruh
secara positif
dan signifikan
terhadap
komitmen
organisasi.
Sedangkan
penelitian kedua
(H2) diterima,
menyatakan
bahwa
komitmen
organisasi
berpengaruh
secara ositif dan
signifikan
terhadap
Kepuasan kerja
karyawan.
Penelitian ketiga
(H3) diterima,
mebuktikan
bahwa gaya
kepemimpinan
berpengaruh
secara signifikan
dan positif
terhadap
Bersambung pada halaman selanjutnya
42
Tabel 2.1 (Lanjutan)
No. Peneliti
(tahun) Judul
Metedologi Penelitian Hasil
Penelitian Perbedaan Persamaan
menggunakan
dua variabel
dependen
yaitu
kepuasan
kerja dan
kinerja.
Sedangkan
penelitian
komitmen
organisasi
sebagai
variabel
independen
4. Penelitian
terdahulu
menggunakan
dua variabel
dependen
yaitu
kepuasan
kerja dan
kinerja.
Sedangkan
penelitian
sekarang
hanya
menggunakan
kepuasan
kerja sebagai
variabel
independen.
5. Penelitian
terdahulu
menggunakan
metode
random
sampling.
Sedangkan
penelitian
sekarang
menggunakan
kepuasan kerja
karyawan.
Penelitian
keempat (H4)
diterima,
menyatakan
bahwa komitmen
organisasi
berpengaruh
secara positif dan
signifikan
terhadap kinerja.
Penelitian kelima
(H5) diterima,
membuktikan
bahwa gaya
kepemimpinan
berpengaruh
secara signifikan
dan positif
terhadap kinerja.
Bersambung pada halaman selanjutnya
43
Tabel 2.1 (Lanjutan)
No. Peneliti
(tahun) Judul
Metedologi Penelitian Hasil
Penelitian Perbedaan Persamaan
metode
convenience
sampling.
2. Steven
Brown dan
Tobia
Huning
(2010)
Intrinsic
motivation and
job
satisfaction:
the intervening
Role of goal
orientation.
1. Objek
penelitian
sebelumnya
dilakukan
pada students
In a small
university
ithe
southeastern
United State.
Sedangkan
penelitian
sekarang
pada Kantor
akuntan
publik yang
ada di Jakarta
Indonesia.
2. Penelitian
sebelumnya
menggunakan
goal
orientation
sebagai
variabel
intervening.
Variabel
independen
tetap
menggunakan
motivasi.
Metode
penelitian
yang
digunakan
tetap
menggunakan
convenience
sampling.
3. Variabel
dependen
tetap
menggunakan
kepuasan
kerja (job
satisfaction)
sebagai
variabel
dependen.
Hasil penelitian
pertama (H1)
diterima,
menyatakan
bahwa motivasi
berpengaruh
secara positif
terhadap
kepuasan kerja.
Hasil penelitian
kedua (H2)
diterima,
menyatakan
bahwa learning
goal orientation
berpengaruh
secara positif
terhadap job
satisfaction.
Hasil penelitian
ketiga (H3)
ditolak,
menyatakan
bahwa
performance
prove goal
orientation
berpengaruh
secara negatif
terhadap job
satisfaction.
Sedangkan
penelitian
keempat (H4)
ditolak,
menyatakan
bahwa
performance
avoid goal
Bersambung pada halaman selanjutnya
44
Tabel 2.1 (Lanjutan)
No. Peneliti
(tahun) Judul
Metedologi Penelitian Hasil
Penelitian Perbedaan Persamaan
orientation
berpengaruh
secara negatif
terhadap job
satisfaction.
Penelitian kelima
(H5) diterima,
menyatakan
bahwa learning
goal orientation
berpengaruh
secara positif
sebagai variabel
yang
memoderasi
antara intrinsic
motivation dan
job satisfaction.
Hasil penelitian
keenam (H6)
ditolak,
menyatakan
bahwa
performance
prove goal
orientation
berpengaruh
secara negatif
sebagai variabel
yang
memoderasi
antara Intrinsic
motivation dan
job satisfaction.
Dan hasil
penelitian
ketujuh (H7)
ditolak,
menyatakan
bahwa
Bersambung pada halaman selanjutnya
45
Tabel 2.1 (Lanjutan)
No. Peneliti
(tahun) Judul
Metedologi Penelitian Hasil
Penelitian Perbedaan Persamaan
performance
avoid goal
orientation
berpengaruh
secara negatif
sebagai variabel
yang
memoderasi
antara Intrinsic
motivation dan
job satisfaction
3. Muhammad
Zia ur
Rehman,
Muhammad
Riaz Khan,
Ziauddindan
Javed Ali
Lashari
(2010)
Effect of job
reward on job
satisfaction,
moderating
role of age
differences: an
empircal
evidence from
pakistan.
1. Penelitian
sebelumnya
menggunaka
n satu
variabel
independen
yaitu job
reward.
Sedangkan
penelitian
sekarang
menggunaka
n komitmen
Organisasi,
motivasi
kerja, gaya
kepemimpin
an dan locus
of control
sebagai
variabel
independen
2. Objek
penelitian
sebelumnya
di Pakistan.
Sedangkan
Objek
1. Variabel
dependen
yang
digunakan
tetap
menggunakan
Kepuasan
kerja (job
satisfaction.
2. Metode
penelitian
tetap
meggunakan
metode
convinience
Sampling.
Hasil penelitian
pertama (H1)
diterima,
menyatakan
bahwa work
reward
berpengaruh
secara positif
terhadap job
satisfaction. Dan
hasil penelitian
Kedua (H2)
diterima,
menyatakan
bahwa age
difference
merupakan
variabel yang
memoderasi
antara job reward
dengan job
satisfaction.
Bersambung pada halaman selanjutnya
46
Tabel 2.1 (Lanjutan)
No. Peneliti
(tahun) Judul
Metedologi Penelitian Hasil
Penelitian Perbedaan Persamaan
penelitian
sekarang
Jakarta
Indonesia.
Penelitian
terdahulu
menggunakan
age different
sebagai
variabel
moderating.
Sedangkan
penelitian
sekarang
hanya
menggunakan
variabel
independen
terhadap
variabel
dependen.
4. Jena Sarita
dan Dian
Agustia
(2009)
Pengaruh gaya
kepemimpinan
situasional,
motivasi kerja
dan locus of
control
terhadap
kepuasan kerja
dan prestasi
kerja auditor.
1. Objek
pnelitian
terdahulu
pada kantor
akuntan
publik yang
berada di
Surabaya.
Sedangkan
penelitian
sekarang
pada kantor
akuntan
publik yang
berada di
Jakarta.
1. Variabel
independen
terhadap
dependennya
sama yaitu gaya
kepemimpinan,
motivasi kerja
dan locus of
control.
2. Variabel
dependen tetap
menggunakan
kepuasan kerja
auditor.
Hasil penelitian
pertama (H1)
membuktikan
bahwa gaya
kepemimpinan
situasional,
motivasi kerja
dan locus of
control
berpengaruh
terhadap
kepuasan kerja
auditor.
Sedangkan
penelitian
kedua (H2)
bahwa gaya
kepemimpina
n, motivasi
kerja dan locus
Bersambung pada halaman selanjutnya
47
Tabel 2.1 (Lanjutan)
No. Peneliti
(tahun) Judul
Metedologi Penelitian Hasil
Penelitian Perbedaan Persamaan
of control
berpengaruh
terhadap
prestasi kerja
auditor.
Sedangkan
hipotesis ketiga
(H3)
membuktikan
bahwa bahwa
kepuasan kerja
berpengaruh
terhadap
prestasi kerja
auditor.
5. Yusup
Ginanjar
(2009)
Pengaruh
budaya
organisasi,
gaya
kepemimpinan
dan time
budget
pressure
terhadap
kinerja auditor.
1. Penelitian
terdahulu
menggunakan
budaya
organisasi,
gaya
kepemimpinan
dan time
budget
pressure
sebagai
variabel
independen.
Sedangkan
penelitian
sekarang
hanya
menggunakan
komitmen
organisasi,
motivasi kerja,
gaya
kepemimpinan
dan locus of
control
sebagai
variabel
1. Objek
penelitian
sama-sama
pada
kantor akuntan
publik yang
terletak
di Jakarta.
Hasil penelitian
pertama (H1)
menyatakan
bahwa budaya
organisasi
berpengaruh
signifikan
terhadap
kinerja auditor.
Sedangkan
penelitian
kedua (H2),
menyatakan
bahwa gaya
kepemimpinan
berpengaruh
signifikan
terhadap
kinerja auditor.
Penelitian
ketiga (H3),
menyatakan
bahwa time
budget
pressure
Bersambung pada halaman selanjutnya
48
Tabel 2.1 (Lanjutan)
No. Peneliti
(tahun) Judul
Metedologi Penelitian Hasil
Penelitian Perbedaan Persamaan
independen.
Penelitian
terdahulu
menggunakan
kinerja auditor
sebagai
variabel
dependen.
Sedangkan
penelitian
sekarang
menggunakan
kepuasan kerja
auditor
sebagai
variabel
dependen.
. berpengaruh
signifikan
terhadap
kinerja auditor.
6. Amilin
dan Rosita
Dewi
(2008)
Pengaruh
komitmen
organisasi
terhadap
kepuasan kerja
akuntan publik
dengan variabel
moderating.
1. Penelitian
terdahulu
menggunakan
role stress
sebagai
variabel
moderating.
Role stress
sebagai
sekarang tidak
menggunakan
Sekarang
menggunakan
empat variabel
independen
yaitu
komitmen
organisasi,
motivasi kerja,
gaya
kepemimpiana
n dan locus of
control.
1. Objek
penelitian
terdahulu pada
kantor akuntan
publik yang
berada di
Jakarta.
Sedangkan
penelitian
sekarang juga
menggunakan
objek penelitian
pada kantor
akuntan publik
yang berada di
Jakarta.
2. Variabel
dependen tetap
menggunakan
kepuasan kerja
auditor.
3. Metode
penelitian tetap
menggunakan
metode
Hasil penelitian
pertama (H1)
ditolak,
menyatakan
konflik peran
bukan
merupakan
variabel yang
memoderasi
antara
komitmen
organisasi
dengan
kepuasan kerja.
Sedangkan
pada penelitian
kedua (H2)
ditolak,
menyatakan
ketidakjelasan
peran bukan
merupakan
Variabel yang
memoderasi
antara
Bersambung pada halaman selanjutnya
49
Tabel 2.1 (Lanjutan)
No. Peneliti
(tahun) Judul
Metedologi Penelitian Hasil
Penelitian Perbedaan Persamaan
Convenience
sampling.
antara
komitmen
organisasi
dengan kepuasan
kerja.
7. Cecilia
Engko dan
Gudono
(2007)
Pengaruh
kompleksitas
tugas terhadap
hubungan
antara gaya
kepemimpinan
dengan
kepuasan kerja
auditor.
1. Objek
penelitian
terdahulu
pada auditor
yunior yang
bekerja di
kantor
akuntan
publik di
Surabaya,
Semarang
dan
Yogyakarta.
Sedangkan
objek
penelitian
sekarang
pada auditor
baik yunior
ataupun
senior yang
bekerja di
kantor
akuntan
publik di
Jakarta.
2. Penelitian
terdahulu
menggunakan
kompleksitas
as tugas
sebagai
variabel
independen.
Sedangkan
1. Variabel
independen
terhadap
dependennya
sama yaitu
locus of
control
terhadap
kepuasan
kerja auditor.
Hasil penelitian
pertama (H1)
tidak terdukung,
menyatakan
bahwa semakin
tinggi
kompleksitas
tugas maka gaya
kepemimpinan
yang direktif
akan
menurunkan
kepuasan kerja
auditor yunior.
Sedangkan
penelitian kedua
(H2) terdukung,
menyatakan
bahwa semakin
rendah
kompleksitas
tugas maka
Gaya
kepemimpinana
yang suportif
akan
meningkatkan
Bersambung pada halaman selanjutnya
50
Tabel 2.1 (Lanjutan)
No. Peneliti
(tahun) Judul
Metedologi Penelitian Hasil
Penelitian Perbedaan Persamaan
penelitian
sekarang
menggunakan
komitmen
organisasi,
motivasi kerja,
gaya
kepemimpinan
dan locus of
control sebagai
variabel
independen.
3. Penelitian
sebelumnya
menggunakan
hubungan antara
gaya
kepemimpin an
dan locus of
control sebagai
variabel
dependen.
Sedangkan
penelitian
sekarang hanya
menggunakan
kepuasan kerja
sebagai variabel
dependen.
Metode
Penelitian
terdahulu
menggunakan
purposive
sampling.
Sedangkan
penelitian
sekarang
menggunakan
convenience
sampling.
yunior yang
memiliki locus
of control yang
memiliki
hhubungan
eksternal akan
meningkatkan
hubungan
antara gaya
kepemimpinan
direktif dan
kepuasan
Kerja.
Sedangkan
pada penelitian
keempat (H4)
tidak
terdukung,
menyatakan
bahwa auditor
yunior yang
memiliki locus
of control baik
eksternal
maupun
internal dengan
gaya
kepemimpinan
yang suportif
maupun
direktif akan
memiliki
kepuasan kerja
yang sama.
Sumber: Diolah dari berbagai referensi
51
D. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan kerangka teoritis dari pemaparan diatas maka pemikiran yang
akan diteliti dalam penelitian ini, dapat digambarkan dengan model penelitian
sebagai berikut:
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Judul
Pengaruh Komitmen Organisasi, Motivasi Kerja, Gaya Kepemimpinan dan Locus Of Control
Terhadap Kepuasan Kerja Auditor
Kantor Akuntan Publik (KAP) Jakarta
Uji Model Regresi
Uji Regresi Berganda
Uji Asumsi Klasik:
1. Uji Multikolonieritas
2. Uji Normalitas
3. Uji Heteroskedastisitas
4. Uji Hipotesis
Variabel Independen Variabel Dependen
Komitmen Organisasi Kepuasan Kerja Auditor
Motivasi Kerja
Gaya Kepemimpinan
Locus Of Control
Interpretasi
Kesimpulan
Uji F Uji t Adjusted R Square
Square Square
52
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh komitmen
organisasi, motivasi kerja, gaya kepemimpinan dan locus of control terhadap
kepuasan kerja auditor. Populasi dalam penelitian ini adalah akuntan publik
yang bekerja pada kantor akuntan publik yang berada di wilayah Jakarta.
B. Metode Penentuan Sampel
Sampel yang dijadikan dalam penelitian ini adalah akuntan publik yang
bekerja pada kantor akuntan publik yang berada di wilayah Jakarta. Metode
sampel yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah metode
Convenience sampling (pemilihan sampel berdasarkan kenyamanan). Metode
ini memilih sampel dari elemen populasi yang datanya mudah diperoleh yaitu
dengan cara memilih auditor-auditor berdasarkan data yang diperoleh. Elemen
populasi yang dipilih sebagai subjek sampel adalah tidak terbatas sehingga
peneliti memiliki kebebasan untuk memilih sampel dengan cepat (Indriantoro
dan Supomo, 2002:130).
C. Metode Pengumpulan Data
Data utama penelitian ini diperoleh melalui penelitian lapangan, peneliti
memperoleh data langsung dari pihak pertama (data primer) (Indriantoro dan
53
Supomo 2002:146). Pada penelitian ini, yang menjadi subjek penelitian adalah
auditor eksternal yang bekerja pada kantor akuntan publik. Pengumpulan data
dilaksanakan melalui penyebaran kuesioner penelitian secara langsung kepada
responden yang bekerja pada KAP di wilayah Jakarta dan terdaftar dalam
Directory Kantor Akuntan Publik 2010 yang diterbitkan oleh Institut Akuntan
Publik Indonesia (IAPI) serta beberapa KAP yang memenuhi syarat sebagai
KAP terdaftar di Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI)
2010.
D. Metode Analisis Data
Metode analisis data menggunakan statistik deskriptif, uji kualitas
data, uji asumsi klasik dan uji hipotesis.
1. Statistik Deskriptif
Metode analisis data menggunakan gambaran atau deskripsi suatu
data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,
maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan
distribusi) (Ghozali, 2009:19).
2. Uji Kualitas Data
Untuk melakukan uji kualitas data atas data primer ini, maka peneliti
melakukan uji validitas dan reliabilitas.
54
a. Uji Validitas
Pengujian ini dilakukan untuk mengukur sah atau validnya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan
Pearson Correlation yaitu dengan cara menghitung korelasi antar skor
masing-masing butir pertanyaan dengan total skor (Ghozali, 2009:49).
Kriteria valid atau tidak adalah jika korelasi antar skor masing masing
butir pertanyaan dengan total skor mempunyai tingkat signifikan
dibawah 0,05 maka butir pertanyaan tersebut dapat dikatakan valid,
dan jika korelasi skor masing masing butir pertanyaan dengan total
skor mempunyai tingkat signifikan diatas 0,05 maka butir pertanyaan
tersebut tidak valid (Ghozali, 2009:49).
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur kuesioner yang merupakan
indikator dari variabel atau konstruk (Ghozali, 2009:45). Suatu
kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang
terhadap pernyataan tersebut konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu:
1) Repeated Measure atau pengukuran ulang.
2) One Shot atau pengukuran sekali saja, pengukurannya hanya sekali
dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau
mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan.
55
Untuk mengukur reliabilitas digunakan uji statistik Cronbach’s Alfa
(α). Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai
Cronbach’s Alfa > 0,60. sedangkan, jika sebaliknya data tersebut
dikatakan tidak reliable (Ghozali, 2009:45-46).
3. Uji Asumsi Klasik
Untuk melakukan uji asumsi klasik atas data primer ini, maka
peneliti melakuakn uji multikolonieritas, uji normalitas dan uji
heteroskedastisitas.
a. Uji Multikolonieritas
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Uji
multikolonieritas dilihat dari nilai Tolerance dan Variance Inflantion
Factor (VIF) (Ghozali, 2009:95). Jika terjadi korelasi, maka
dinamakan terdapat problem multikoliniearitas (multiko). Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel
independen. Uji multikolonieritas dilihat dari nilai Tolerance dan
Variance Inflantion Factor (VIF) serta besaran korelasi antar variabel
independen (Ghozali, 2009:95). Suatu model regresi dapat dikatakan
bebas multiko jika mempunyai nilai VIF di sekitar angka 1 dan
mempunyai angka tolerance mendekati 1, sedangkan jika dilihat
dengan besaran korelasi antar variabel independen, maka suatu model
regresi dapat dikatakan bebas multiko jika koefisien korelasi antar
56
variabel independen haruslah lemah (dibawah 0,5). Jika korelasinya
kuat, maka terjadi problem multiko (Santoso, 2004:203-206).
b. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengukur apakah di dalam model
regresi variabel independen dan variabel dependen keduanya
mempunyai distribusi normal atau mendekati normal (Santoso,
2004:212). Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi normal
atau mendekati normal. Dalam penelitian ini, uji normalitas
menggunakan Normal Probability Plot (P-P Plot). Suatu variabel
dikatakan normal jika gambar distribusi dengan titik-titik data yang
menyebar di sekitar garis diagonal, dan penyebaran titik-titik data
searah mengikuti garis diagonal (Santoso, 2004:212).
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2009:125). Uji
heteroskedastisitas dapat dilihat dengan menggunakan grafik plot
antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residual
(SRESID). Jika grafik plot menunjukkan suatu pola titik seperti titik
yang bergelombang atau melebar kemudian menyempit, maka dapat
disimpulkan bahwa telah terjadi heteroskedastisitas. Tetapi jika grafik
plot tidak membentuk pola yang jelas, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas (Ghozali, 2009:125-126).
57
4. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan
model regresi berganda. Model regresi berganda bertujuan untuk
memprediksi besar variabel dependen dengan menggunakan data variabel
independen yang telah diketahui besarnya (Santoso, 2000:163). Model
regresi berganda umumnya digunakan untuk menguji pengaruh dua atau
lebih variabel independen terhadap variabel dependen dengan skala
pengukuran interval atau rasio dalam suatu persamaan linier (Indriantoro
dan Supomo, 2002:211). Variabel independen terdiri dari komitmen
organisasi, motivasi kerja, gaya kepemimpinan dan locus of control
sedangkan variabel dependennya adalah kepuasan kerja auditor.
Untuk menguji hipotesis tersebut, maka rumus persamaan regresi
yang digunakan adalah sebagai berikut:
Keterangan:
Y = Kepuasan Kerja Auditor
a = Konstanta
b1-b2 = Koefisien Regresi (menunjukkan angka peningkatan atau
penurunan variabel dependen yang didasarkan pada hubungan
nilai variabel independen)
X1 = Variabel Komitmen Organisasi
X2 = Variabel Motivasi Kerja
X3 = Variabel Gaya Kepemimpinan
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 +b4X4 + e
58
X4 = Variabel Locus of Control
e = Error
Dalam uji hipotesis ini dilakukan melalui;
a. Uji Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen
(Ghozali, 2009:87). Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 (nol)
dan 1 (satu). Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel
independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat
terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel
independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2009:87).
b. Uji Statistik t
Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi
variabel dependen dan digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
pengaruh masing-masing variabel independen secara individual
terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05
(Ghozali, 2005:88). Menurut Santoso (2004:168), dasar pengambilan
keputusan adalah sebagai berikut:
1) Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka H0 diterima atau
Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau
bebas tidak mempunyai pengaruh secara individual terhadap
59
variabel dependen atau terikat.
2) Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka H0 ditolak atau
Ha diterima, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen
atau bebas mempunyai pengaruh secara individual terhadap
variabel dependen atau terikat.
c. Uji Statistik F
Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen atau
bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat (Ghozali,
2009:88). Uji statistik F digunakan untuk mengetahui pengaruh semua
variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi secara
bersama-sama terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat
signifikan 0,05 (Ghozali, 2009:88). Menurut Santoso (2004:120),
dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
1) Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka H0 diterima atau
Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel
independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara bersama-
sama terhadap variabel dependen atau terikat.
2) Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka H0 ditolak atau
Ha diterima, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel
independen atau bebas mempunyai pengaruh secara bersama-sama
terhadap variabel dependen atau terikat.
60
E. Operasional Variabel
Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari masing-masing variabel
yang digunakan berikut dengan operasional dan cara pengukurannya.
1. Komitmen Organisasi
Komitmen Organisasi didefisinikan sebagai kekuatan yang bersifat relatif
dari individu dalam mengidentifikasi keterlibatan dirinya ke dalam
organisasi. Hal ini merefleksikan sikap individu akan tetap sebagai
anggota organisasi yang ditunjukkan dengan kerja kerasnya. Variabel
komitmen organisasi diukur dengan menggunakan instrumen yang
dikembangkan oleh Meyer dan Allen (1984), telah direplikasi oleh
Trisnaningsih (2003) dalam Trisnaningsih (2007). Instrumen terdiri dari 7
item komitmen organisasi affective dan 5 item komitmen continuance
dengan menggunakan skala likert lima poin yaitu (1) sangat tidak setuju;
(2) tidak setuju; (3) netral; (4) setuju, dan (5) sangat setuju.
2. Motivasi Kerja
Motivasi adalah kepribadian seseorang yang mendorong keinginan
individu melakukan kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan.
Variabel dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan instrument
yang dikembangkan oleh Trisnaningsih (2004) dalam Putri (2010).
Instrumen ini terdiri dari 10 (sepuluh) item pertanyaan dengan
menggunakan skala likert lima poin yaitu (1) sangat tidak setuju; (2) tidak
setuju; (3) netral; (4) setuju, dan (5) sangat setuju.
61
3. Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan adalah suatu cara yang digunakan oleh seorang
pemimpin untuk mempengaruhi di dalam mengatur dan mengkordinasikan
bawahannya dalam pencapaian tujuan perusahaan yang efektif. Variabel
dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan instrument yang
dikembangkan oleh Gibson (1996) dalam Trisnaningsih (2007) dan telah
direplikasi oleh Ginanjar (2009). Instrumen terdiri dari 5 item gaya
kepemimpinan konsiderasi dan 4 item gaya kepemimpinan struktur
inisiatif dengan menggunakan skala likert lima poin yaitu (1) sangat tidak
setuju; (2) tidak setuju; (3) netral; (4) setuju, dan (5) sangat setuju.
4. Locus of Control
Locus of control adalah cara pandang seseorang terhadap suatu peristiwa
yang terjadi padanya, apakah peristiwa tersebut dapat atau tidak dapat
dikendalikan olehnya. Variabel locus of control ini menggunakan
instrument yang dikembangkan oleh Spector (1998) dalam Renata Zoraifi
(2003:23-24) yang direplikasi oleh Lestarie (2009). Instrumen ini terdiri
dari 16 (enam belas) item pertanyaan dengan menggunakan skala likert
lima poin yaitu (1) sangat tidak setuju; (2) tidak setuju; (3) netral; (4)
setuju, dan (5) sangat setuju.
5. Kepuasan Kerja Auditor
Kepuasan kerja adalah suatu sikap umum terhadap pekerjaan seseorang
dalam lingkungan kerjanya. Seseorang mengharapkan suatu imbalan yang
62
dirasanya tinggi atas pekerjaan yang telah dilakukannya. Kepuasan kerja
diukur dengan menggunakan instrument yang dikembangkan oleh Larkin
(1990) dalam trisnaningsih (2003). Instrumen ini terdiri dari 4 (empat)
item pertanyaan dengan menggunakan skala likert lima poin yaitu (1)
sangat tidak setuju; (2) tidak setuju; (3) netral; (4) setuju, dan (5) sangat
setuju.
Tabel 3.1
Operasional Variabel Penelitian
Variabel Sub
Variabel Indikator
No. Butir
Pertanyaan
Skala
Pengukuran
Komitmen
Organisasi
(X1)
(Teori:
Amilin dan
Dewi,
Robbins,
Mowday,
Porter dan
Stress,
Allen dan
Meyer)
Komitmen
Organisasi
Affective dan
Komitmen
Continuance
1. Komitmen penting dalam
organisasi 1 Skala
Interval
2. Tidak penting berkomitmen
dalam organisasi 2
3. Rasa ingin memberikan
kontribusi kepada
organisasi
3
4. Rasa moral bahwa keluar
dari organisasi tempat
bekerja tidak etis
4
5. Tidak professional jika
meninggalkan organisasi 5
6. Tidak komitmen jika
meninggalkan organisasi 6
7. Rasa memiliki organisasi
tempat bekerja 7
8. Rasa takut akan resiko
yang dihadapi untuk keluar
dari organisasi tempat
bekerja
8
Bersambung pada halaman selanjutnya
63
Tabel 3.1 (Lanjutan)
Variabel Sub
Variabel Indikator
No. Butir
Pertanyaan
Skala
Pengukuran
9. Rasa ingin tetap bekerja
karena loyalitas terhadap
perusahaan
9
10. Tidak loyalitas jika
meninggalkan organisasi 10
11. Tidak mudah terikat
dengan organisasi lain 11
12. Organisasi tempat bekerja
merubah sebuah kebutuhan
bagi auditor
12
13. Tidak mudah terikat
dengan organisasi lain 13
14. Keterlibatan auditor dalam
pencapaian tujuan
perusahaan
14
Motivasi
Kerja
(X2)
(Teori:
Setiawan
dan
Ghozali,
Sopiah,
Robbins,
Mc Gregor
dalam
Kismono)
1. Motivasi untuk berbuat
yang terbaik 15
Skala
Interval
2. Gaji dapat menjadi
motivasi 16
3. Perusahaan memotivasi
untuk melaksanakan
kewajiban
17
4. Cara untuk meningkatkan
prosedur audit 18
5. Hubungan antara dengan
rekan kerja 19
6. Membuat saran yang
konstruktif 20
7. Waktu dalam
menyelesaikan pekerjaan 21
8. Evaluasi kinerja 22
9. Hasil kerja 23
Bersambung pada halaman selanjutnya
64
Tabel 3.1 (Lanjutan)
Variabel Sub
Variabel Indikator
No. Butir
Pertanyaan
Skala
Pengukuran
10. Hubungan dengan auditee 24
11. Pelatihan (training) untuk
meningkatkan kinerja 25
12. Kondisi tempat kerja yang
baik 26
Gaya
Kepemimpi
nan
(X3)
(Teori:
James Mac
Gregor
dalam
Umam)
1. Hubungan atasan dengan
bawahan 27
Skala
Interval
2. Rasa saling percaya antara
rekan kerja 28
3. Suasana kekeluargaan di
tempat bekerja 29
4. Pimipinan menghargai
gagasan bawahan 30
5. Komunikasi terbuka 31
6. Hubungan yang baik dan
harmonis 32
7. Komunikasi yang baik 33
8. Pengarahan tugas yang
teratur 34
9. Fokus pada hasil dan
tujuan atas pekerjaan 35
Locus of
Control
(X4)
(Teori:
Robbins,
Setiawan
dan
Ghozali,
Rotter
dalam
Engko dan
Gundono)
1. Keputusan pimpinan 36 Skala
Interval 2. Jabatan/kedudukan 37
3. Kesempatan 38
4. Penghargaan dalam bekerja 39
5. Kemampuan melaksanakan
pekerjaan 40
6. Keberuntungan 41
7. Nasib 42
8. Kemauan dalam bekerja 43
Bersambung pada halaman selanjutnya
65
Tabel 3.1 (Lanjutan)
Variabel
Sub
Variabel Indikator
No. Butir
Pertanyaan
Skala
Pengukuran
9. Koneksi 44
10. Promosi jabatan 45
11. Tim bekerja 46
12. Hasil pekerjaan 47
13. Penghasilan dalam
memiliki koneksi 48
14. Sikap seorang pegawai 49
15. Penghargaan dalam
penugasan 50
16. Perbedaan untuk
mendapatkan
keberuntungan.
51
Kepuasan
Kerja (Y)
(Teori:Umam,
Sopiah,
Setiawan dan
Ghozali)
1. Rasa puas akan pekerjaan 52 Skala
Interval
2. Rasa suka akan pekerjaan 53
3. Pindah dari pekerjaan 54
4. Pekerjaan dan rekan kerja 55
Sumber: Diolah dari berbagai referensi
66
BAB IV
PENEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan terhadap auditor yang bekerja di Kantor
Akuntan Publik (KAP) yang berada di wilayah Jakarta. Auditor yang
berpartisipasi dalam penelitian ini meliputi auditor senior, auditor junior,
supervisor, manajer dan partner.
Pengumpulan data dilaksanakan melalui penyebaran kuesioner
penelitian secara langsung kepada responden yang bekerja pada KAP di
wilayah Jakarta dan terdaftar dalam Directory Kantor Akuntan Publik
2010 yang diterbitkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) serta
beberapa KAP yang memenuhi syarat sebagai KAP terdaftar di Badan
Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) 2010. Penyebaran
serta pengembalian kuesioner dilaksanakan mulai tanggal 21 Maret 2011
hingga 16 April 2011. Peneliti ini mengambil sampel sebanyak 16 KAP
dari keseluruhan KAP yang berada di wilayah Jakarta, dengan peta
distribusi yang terlihat dalam tabel 4.1.
Tabel 4.1
Data Distribusi Sampel Penelitian
No. Nama Kantor Akuntan Publik Kuesioner
Dikirim
Kuesioner
Dikembalikan
1. Adnan Ali 3 2
2. Armanda & Enita 7 6
Bersambung pada halaman selanjutnya
67
Tabel 4.1 (Lanjutan)
No. Nama Kantor Akuntan Publik Kuesioner
Dikirim
Kuesioner
Dikembalikan
3. Chatim, Atjeng, Jusuf & Rekan 10 6
4. Drs. Abdul Rahman Salipu 10 10
5. Drs. Irwanto 5 3
6. Drs. Usman & Rekan 7 7
7. Eddy Kaslim 5 4
8. Hananta Budianto & Rekan 5 5
9. Hasnil, M. Yasin & Rekan 5 5
10. Herman Dody Tanumihardja 3 3
11. Hertanto, Sidik & Rekan 5 0
12. Joachim Sulistyo & Rekan 5 5
13. Kanaka Puradiredja, Suhartono 10 10
14. Riza, Wahono & Rekan 10 8
15. Syarief Basir & Rekan 3 3
16. Trisnowati & Rekan 7 7
Sumber: Data Primer
Kuesioner yang disebarkan sejumlah 100 buah dan jumlah
kuesioner yang kembali adalah sebanyak 84 kuesioner atau 84%.
Kuesioner yang tidak kembali sebanyak 16 buah atau 16%. Kuesioner
yang dapat diolah berjumlah 81 buah atau 81%, sedangkan kuesioner yang
tidak dapat diolah karena tidak diisi secara lengkap oleh responden
sebanyak 3 buah atau 3%. Gambaran mengenai data sampel ini dapat
dilihat pada tabel 4.2.
Tabel 4.2
Data Sampel Penelitian
No. Keterangan Auditor Persentase
1. Jumlah kuesioner yang disebar 100 100%
2. Jumlah kuesioner yang kembali 84 84%
3. Jumlah kuesioner yang tidak kembali 16 16%
4. Jumlah kuesioner yang tidak dapat diolah 3 3%
5. Jumlah kuesioner yang dapat diolah 81 81%
Sumber: Data primer yang diolah
68
2. Karakteristik Profil Responden
Responden dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada KAP
di wilayah Jakarta. Berikut ini adalah deskripsi mengenai identitas
responden penelitian yang terdiri dari jenis kelamin, usia, pendidikan
terakhir, jabatan kerja dan pengalaman kerja responden.
a. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin
Deskripsi mengenai data responden berdasarkan jenis kelamin
dapat dilihat pada tabel 4.3.
Tabel 4.3
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Pria 43 53.1 53.1 53.1
Wanita 38 46.9 46.9 100.0
Total 81 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.3 diatas menunjukkan bahwa sekitar 43 orang atau 53,1%
responden didominasi oleh jenis kelamin pria, dan sisanya sebesar 38
orang atau 46,9% responden berjenis kelamin wanita.
b. Deskripsi responden berdasarkan usia
Deskripsi mengenai data responden berdasarkan usia ini dapat
dilihat pada tabel 4.4.
69
Tabel 4.4
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Usia
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 20-30 tahun 61 75.3 75.3 75.3
31-40 tahun 8 9.9 9.9 85.2
> 40 tahun 12 14.8 14.8 100.0
Total 81 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.4 diatas menunjukkan auditor senior, auditor junior,
supervisor, manajer dan partner yang bekerja pada kantor akuntan
publik yang berada di wilayah Jakarta sebesar 12 orang atau 14,8%
responden berusia lebih dari 40 tahun, sedangkan yang berusia antara
31 sampai 40 tahun sebanyak 8 orang atau 9,9% responden. Mayoritas
auditor yang bekerja di kantor akuntan publik berusia antara 20 sampai
30 tahun sebanyak 61 orang atau 75,3% responden
c. Deskripsi responden berdasarkan pendidikan terakhir
Deskripsi mengenai data responden berdasarkan pendidikan
terakhir dapat dilihat pada tabel 4.5.
Tabel 4.5
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid D3 2 2.5 2.5 2.5
S1 74 91.4 91.4 93.8
S2 5 6.2 6.2 100.0
Total 81 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah
70
Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden berpendidikan terakhir Strata Satu (S1) dengan jumlah 74
orang atau 91,4% responden. Sisanya sebesar 2 orang atau 2,5%
responden berpendidikan terakhir Diploma III atau D3 dan sebesar 5
orang atau 6,2% responden berpendidikan terakhir Strata Dua (S2).
d. Karakteristik responden berdasarkan jabatan kerja
Deskripsi mengenai data responden berdasarkan jabatan kerja
dapat ini dilihat pada tabel 4.6
Tabel 4.6
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jabatan Kerja
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Auditor Senior 44 54.3 54.3 54.3
Auditor Junior 32 39.5 39.5 93.8
Supervisor 5 6.2 6.2 100.0
Total 81 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.6 diatas diperoleh informasi bahwa mayoritas
responden sebanyak 44 orang atau sebesar 54,3% responden memiliki
jabatan terakhir sebagai auditor senior. Sisanya sebesar 32 orang atau
39,5% responden memiliki jabatan auditor senior dan responden yang
memiliki jabatan sebagai supervisor sebanyak 5 orang atau 6,2%
responden.
71
e. Karakteristik responden berdasarkan pengalaman kerja
Deskripsi mengenai data responden berdasarkan pengalaman kerja
ini dapat dilihat pada tabel 4.7.
Tabel 4.7
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid < 1 Tahun 16 19.8 19.8 19.8
1-3 Tahun 28 34.6 34.6 54.3
> 3 Tahun 37 45.7 45.7 100.0
Total 81 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.7 diatas dapat diketahui bahwa mayoritas
responden sebanyak 37 orang atau sebesar 45,7% auditor senior,
auditor junior, supervisor, manajer dan partner memiliki pengalaman
kerja diatas 3 tahun. Sisanya sebanyak 28 orang atau 34,6% responden
memiliki pengalaman kerja antara 1-3 tahun dan auditor yang memiliki
pengalaman kerja kurang dari 1 tahun sebanyak 16 orang atau sebesar
19,8% responden.
B. Hasil Uji Instrumen Pengukuran Variabel Penelitian
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yang meliputi
komitmen organisasi, motivasi kerja, gaya kepemimpinan, locus of control
72
dan kepuasan kerja auditorakan diuji secara statistik deskriptif seperti yang
terlihat dalam tabel 4.8.
Tabel 4.8
Hasil Uji Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation
TKO 81 45 69 55.06 3.845
TMK 81 41 55 48.07 2.621
TGK 81 27 45 36.11 3.114
TLOC 81 57 74 64.47 3.511
TKKA 81 10 20 16.01 1.699
Valid N
(listwise) 81
Sumber: Data primer yang diolah
Data penelitian sebagaimana diringkas pada tabel 4.8 tersebut
menunjukkan bentuk statistik deskriptif dari variabel-variabel yang
digunakan dalam penelitian ini yang berbentuk skala interval. Variabel
komitmen organisasi (ko) menunjukkan rata-rata total jawaban sebesar
55,06% yang berarti bahwa auditor yang memiliki komitmen organisasi
dalam kantor akuntan publik sebesar 55,06% dari seluruh responden.
Komitmen organisasi memiliki jawaban minimum responden sebesar 45
dan maksimum sebesar 69 sedangkan standar deviasi pada komitmen
organisasi sebesar 3,845 dengan demikian batas komitmen organisasi yang
dimiliki auditor adalah 3,845%. Pada variabel motivasi kerja (mk)
menunjukkan rata-rata total jawaban sebesar 48,07% yang berarti bahwa
secara rata-rata motivasi kerja dalam kantor akuntan publik sebesar
48,07% dari seluruh responden. Motivasi kerja memiliki jawaban
73
minimum responden sebesar 41 dan maksimum sebesar 55. Motivasi
kerja memiliki standar deviasi sebesar 2,621 dengan demikian batas
motivasi kerja yang dimiliki auditor adalah 2,621%. Variabel gaya
kepemimpinan (gk) menunjukkan rata-rata total jawaban sebesar 36,11%
yang berarti bahwa secara rata-rata gaya kepemimpinan dalam kantor
akuntan publik sebesar 36,11% dari seluruh responden. Jawaban minimum
responden pada gaya kepemimpinan sebesar 27 dan maksimum sebesar
45. Gaya kepemimpinan memiliki standar deviasi sebesar 3,114 dengan
demikian batas gaya kepemimpinan yang dimiliki auditor adalah 3,114%.
Pada variabel locus of control (loc) menunjukkan rata-rata total jawaban
sebesar 16,01% yang berarti bahwa secara rata-rata locus of control dalam
kantor akuntan publik sebesar 16,01% dari seluruh responden. Locus of
control memiliki jawaban minimum responden sebesar 57 dan maksimum
sebesar 74. Standar deviasi locus of control sebesar 3,511 dengan
demikian batas locus of control yang dimiliki auditor sebesar 3,511%.
Variabel kepuasan kerja auditor (kka) menunjukkan rata-rata total jawaban
sebesar 16,01% yang berarti bahwa secara rata-rata kepuasan kerja auditor
dalam kantor akuntan publik sebesar 16,01%. Kepuasan kerja auditor
memiliki jawaban minimum responden sebesar 10 dan maksimum sebesar
20. Kepuasan kerja auditor memiliki standar deviasi sebesar 1,699 dengan
demikian batas kepuasan kerja auditor yang dimiliki auditor sebesar
1,699%.
74
2. Hasil Uji Kualitas Data
a. Hasil Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu
kuesioner. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan Pearson
Corelation, pedoman suatu model dikatakan valid jika tingkat
signifikansinya dibawah 0,05 maka butir pertanyaan tersebut dapat
dikatakan valid. Berikut adalah hasil uji validitas untuk lima variabel
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dengan 81 sampel
responden dapat dilihat pada tabel 4.9, tabel 4.10, tabel 4.11, tabel 4.12
dan tabel 4.13.
Tabel 4.9
Hasil Uji Validitas Variabel Komitmen Organisasi
Butir
Pertanyaan
Pearson
Corelation
Sig
(2-Tailed)
Keterangan
KO1 0,601** 0,000 Valid
KO2 0,486** 0,000 Valid
KO3 0,400** 0,000 Valid
KO4 0,513** 0,000 Valid
KO5 0,689** 0,000 Valid
KO6 0,614** 0,000 Valid
KO7 0,447** 0,000 Valid
KO8 0,570** 0,000 Valid
KO9 0,675** 0,000 Valid
KO10 0,570** 0,000 Valid
KO11 0,331** 0,003 Valid
KO12 0,344** 0,002 Valid
KO13 0,219* 0,049 Valid
KO14 0,501** 0,000 Valid
Sumber: Data primer yang diolah
75
Tabel 4.9 menunjukkan variabel komitmen organisasi mempunyai
kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi
lebih kecil dari 0,05.
Tabel 4.10
Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Kerja
Butir
Pertanyaan
Pearson
Corelation
Sig
(2-Tailed)
Keterangan
MK15 0,365** 0,001 Valid
MK16 0,510** 0,000 Valid
MK17 0,301** 0,006 Valid
MK18 0,318** 0,004 Valid
MK19 0,435** 0,000 Valid
MK20 0,534** 0,000 Valid
MK21 0,393** 0,000 Valid
MK22 0,459** 0,000 Valid
MK23 0,477** 0,000 Valid
MK24 0,610** 0,000 Valid
MK25 0,397** 0,000 Valid
MK26 0,475** 0,000 Valid
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.10 menunjukkan variabel komitmen organisasi mempunyai
kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi
lebih kecil dari 0,05.
Tabel 4.11
Hasil Uji Variabel Gaya Kepemimpinan
Butir
Pertanyaan
Pearson
Corelation
Sig
(2-Tailed)
Keterangan
GK27 0,653** 0,000 Valid
GK28 0,702** 0,000 Valid
GK29 0,580** 0,000 Valid
GK30 0,587** 0,000 Valid
GK31 0,612** 0,000 Valid
GK32 0,621** 0,000 Valid
GK33 0,601** 0,000 Valid
GK34 0,527** 0,000 Valid
GK35 0,608** 0,000 Valid
Sumber: Data primer yang diolah
76
Tabel 4.11 menunjukkan variabel komitmen organisasi mempunyai
kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi
lebih kecil dari 0,05.
Tabel 4.12
Hasil Uji Validitas Variabe Locus of Control
Butir
Pertanyaan
Pearson
Corelation
Sig
(2-Tailed)
Keterangan
LOC36 0,373** 0,001 Valid
LOC37 0,299** 0,007 Valid
LOC38 0,307** 0,005 Valid
LOC39 0,423** 0,000 Valid
LOC40 0,552** 0,000 Valid
LOC41 0,514** 0,000 Valid
LOC42 0,581** 0,000 Valid
LOC43 0,312** 0.000 Valid
LOC44 0,365** 0.001 Valid
LOC45 0,228* 0,041 Valid
LOC46 0,282* 0.011 Valid
LOC 47 0,530** 0,000 Valid
LOC48 0,487** 0,000 Valid
LOC49 0,459** 0,000 Valid
LOC50 0,358** 0,001 Valid
LOC51 0,344** 0,002 Valid
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.12 menunjukkan variabel komitmen organisasi mempunyai
kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi
lebih kecil dari 0,05.
Tabel 4.13
Hasil Uji Validitas Kepuasan Kerja Auditor
Butir
Pertanyaan
Pearson
Corelation
Sig
(2-Tailed)
Keterangan
KKA52 0,831** 0,000 Valid
KKA53 0,720** 0,000 Valid
KKA54 0,724** 0,000 Valid
KKA55 0,606** 0,000 Valid
Sumber: Data primer yang diolah
77
Tabel 4.13 menunjukkan variabel komitmen organisasi mempunyai
kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi
lebih kecil dari 0,05.
b. Hasil Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk menilai konsistensi dari instrumen
penelitian. Suatu instrumen penelitian dapat dikatakan reliabel jika
nilai Cronbach’s Alpha berada diatas 0,60. Berikut adalah hasil uji
reliabilitas untuk lima variabel yang digunakan dalam penelitian ini
dapat dilihat pada tabel 4.14.
Tabel 4.14
Hasil Uji Reliabilitas
Komitmen Organisasi, Motivasi Kerja, Gaya Kepemimpinan,
Locus of Control dan Kepuasan Kerja Auditor
No. Variabel Cronbach’s
Alpha
Cronbach’s
Alpha Based on
Standardized
Item
Keterangan
1. Komitmen
Organisasi 0,764 0,767 Reliabel
2. Motivasi
Kerja 0,620 0,624 Reliabel
3. Gaya
Kepemimpinan 0,783 0,791 Reliabel
4. Locus of
Control 0,644 0,655 Reliabel
5. Kepuasan Kerja
Auditor 0,685 0,693 Reliabel
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.14 di atas, hasil pengujian variabel komitmen
organisasi diperoleh nilai Cronbach's Alpha sebesar 0,952. Nilai
78
tersebut lebih besar dari 0,60 0,764>0,60 sehingga dapat disimpulkan
bahwa jawaban responden terhadap pernyataan variabel komitmen
organisasi adalah reliabel. Hasil pengujian motivasi kerja diperoleh
nilai Cronbach's Alpha sebesar 0,620. Nilai tersebut lebih besar dari
0,60 0,620>0,60 sehingga dapat disimpulkan bahwa jawaban
responden terhadap pernyataan variabel motivasi kerja adalah reliabel.
Hasil pengujian variabel gaya kepemimpinan diperoleh nilai
Cronbach's Alpha sebesar 0,783. Nilai tersebut lebih besar dari 0,60
0,783>0,60 sehingga dapat disimpulkan bahwa jawaban responden
terhadap pernyataan variabel gaya kepemimpinan adalah reliabel.
Hasil pengujian variabel locus of control diperoleh nilai Cronbach's
Alpha sebesar 0,644. Nilai tersebut lebih besar dari 0,60 0,644>0,60
sehingga dapat disimpulkan bahwa jawaban responden terhadap
pernyataan variabel locus of control adalah reliabel. Dan hasil
pengujian variabel kepuasan kerja auditor diperoleh nilai Cronbach's
Alpha sebesar 0,685. Nilai tersebut lebih besar dari 0,60 0,685>0,60
sehingga dapat disimpulkan bahwa jawaban responden terhadap
pernyataan variabel kepuasan kerja auditor adalah reliabel.
Hal ini menunjukkan bahwa setiap item pernyataan yang
digunakan akan mampu memperoleh data yang konsisten yang berarti
bila pernyataan itu diajukan kembali akan diperoleh jawaban yang
relatif sama dengan jawaban sebelumnya.
79
3. Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Hasil Uji Multikolonieritas
Untuk mendeteksi adanya problem multiko, maka dapat dilakukan
dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF)
serta besaran korelasi antar variabel independen. Berikut adalah hasil
uji multikolonieritas dapat dilihat pada tabel 4.15.
Tabel 4.15
Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -3.954 3.220 -1.228 .223
TKO .120 .045 .271 2.677 .009 .705 1.419
TMK .145 .068 .224 2.147 .035 .666 1.501
TGK .192 .059 .353 3.289 .002 .629 1.591
TLOC -.009 .050 -.018 -.173 .863 .688 1.453
a. Dependent Variable: TKKA
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.15 diatas terlihat bahwa nilai tolerance
mendekati angka 1 yaitu komitmen organisasi sebesar 0,705, motivasi
kerja sebesar 0,666, gaya kepemimpinan sebesar 0,629 dan locus of
control sebesar 0,688, sedangkan nilai variance inflation factor (VIF)
disekitar angka 1 yaitu 1,419 untuk komitmen organisasi, 1,501 untuk
motivasi kerja, 1,591 untuk gaya kepemimpinan dan 1,453 untuk
80
variabel locus of control. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
model persamaan regresi tidak terdapat problem multiko dan dapat
digunakan dalam penelitian ini.
b. Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah
model regresi, variabel dependen dan variabel independen atau
keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang
baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Hasil uji
normalitas dapat dilihat pada gambar 4.1 dan gambar 4.2.
Gambar 4.1
Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot
Sumber: Data primer yang diolah
Gambar 4.1 mempelihatkan penyebaran data yang berbeda
disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, ini
menunjukkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi normalitas.
81
Gambar 4.2
Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram
Sumber: Data primer yang diolah
Gambar 4.1 memperlihatkan pola distribusi yang normal
penyebaran data berada pada sumbu diagonal dari grafik, hal ini
menunjukkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi normalitas.
c. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam
sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari
satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Deteksi ada tidaknya
heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola
tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED, yang
diperlihatkan pada gambar 4.2.
82
Gambar 4.3
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan gambar 4.3, grafik scatterplot menunjukkan bahwa
data tersebar di atas dan di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y dan
tidak terdapat suatu pola yang jelas pada penyebaran data tersebut. Hal
ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model persamaan
regresi, sehingga model regresi layak digunakan untuk memprediksi
model regresi komitmen organisasi, motivasi kerja, gaya
kepemimpinan dan locus of control mempengaruhi kepuasan kerja
auditor.
4. Hasil Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan model analisis
regresi berganda (multiple regression analysis), yaitu:
83
a. Uji Koefisien Determinasi
Uji koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui seberapa
besar kemampuan variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel
independen. Hasil uji koefisien determinasi terlihat pada tabel 4.16.
Tabel 4.16
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.16 menunjukkan nilai R sebesar 0,671 atau 67,1%. Hal ini
berarti bahwa hubungan atau korelasi antara kepuasan kerja auditor
dengan komitmen organisasi, motivasi kerja, gaya kepemimpinan dan
locus of control adalah kuat karena berada dikisaran 0,60-0,799
(Riduwan dan Ahmad, 2007:62). Nilai Adjusted R Square sebesar
0,422 atau 42,2%, ini menunjukkan bahwa kepuasan kerja auditor
yang dapat dijelaskan oleh variabel komitmen organisasi, motivasi
kerja, gaya kepemimpinan dan locus of control adalah sebesar 42,2%,
sedangkan sisanya sebesar 0,578 atau 57,8% (1-0,422) dijelaskan oleh
faktor-faktor yang tidak disertakan dalam model penelitian ini seperti
kompleksitas tugas, prestasi kerja auditor dan role stress.
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .671a .451 .422 1.292
a. Predictors: (Constant), TLOC, TKO, TMK, TGK
84
b. Hasil Uji Statistik t
Hasil uji statistik t dapat dilihat pada tabel 4.17, jika nilai
probability t lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan menolak H0,
sedangkan jika nilai probability lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima
dan menolak Ha.
Tabel 4.17
Hasil Uji Statistik t
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B
Std.
Error Beta
1 (Constant) -3.954 3.220 -1.228 .223
TKO .120 .045 .271 2.677 .009
TMK .145 .068 .224 2.147 .035
TGK .192 .059 .353 3.289 .002
TLOC -.009 .050 -.018 -.173 .863
a. Dependent Variable: TKKA
Sumber: Data primer yang diolah
Hipotesis 1: Pengaruh komitmen organisasi terhadap kepuasan
kerja auditor
Hasil uji hipotesis 1 dapat dilihat pada tabel 4.17 yang menunjukkan
bahwa variabel komitmen organisasi mempunyai tingkat signifikansi
0,009 < 0,05. Hal ini berarti menerima Ha1 sehingga dapat dikatakan
bahwa komitmen organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap
kepuasan kerja auditor. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Amilin dan Dewi (2008),
85
Trisnaningsih (2003) yang menyatakan bahwa komitmen organisasi
menjadi hal penting bagi sebuah organisasi dalam menciptakan
kelangsungan hidup sebuah organisasi apapun bentuk organisasinya.
Teori yang dikemukakan oleh Sopiah (2008:164) yang menyatakan
bahwa komitmen karyawan pada organisasi tidak terjadi begitu saja,
tetapi melalui proses yang cukup panjang dan bertahap. Komitmen
karyawan pada organisasi juga ditentukan oleh sejumlah faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi komitmen organisasional yaitu faktor
personal, faktor organisasional dan faktor yang bukan dari dalam
organisasi, sehingga hubungan antara komitmen organisasi dan
kepuasan kerja auditor bersifat positif. Dengan demikian, semakin
tinggi komitmen organisasi yang dimiliki auditor, maka semakin tinggi
pula kepuasan kerja yang dialami auditor, karena semakin sering
seseorang terlibat dan loyal dalam suatu organisasi maka semakin
tinggi komitmennya terhadap organisasi dan dengan penelitian ini
menyatakan bahwa kepuasan kerja sebagai pertanda awal terhadap
komitmen organisasi dalam sebuah model pergantian akuntan yang
bekerja.
Hipotesis 2: Pengaruh motivasi kerja terhadap kepuasan kerja
auditor
Hasil uji hipotesis 2 dapat dilihat pada tabel 4.17 yang menunjukkan
bahwa variabel motivasi kerja mempunyai tingkat signifikansi sebesar
0,035 < 0,05. Hal ini berarti menerima Ha2 sehingga dapat dikatakan
86
bahwa motivasi kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan
kerja auditor.hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Sarita dan Agustia (2009) yang
menyatakan bahwa motivasi dapat membangkitkan semangat kerja
auditor untuk bekerja lebih baik sehingga seorang auditor yang
memiliki motivasi yang tinggi akan mempengaruhi kepuasan kerja
auditor. Sopiah (2008:169-170) mengemukakan motivasi dapat
didefinisikan sebagai keadaan dimana usaha dan kemauan keras
seseorang diarahkan kepada pencapaian hasil-hasil atau tujuan tertentu.
Hasil-hasil dimaksud bisa berupa produktivitas, kehadiran atau
perilaku kerja relative lainnya, sehingga hubungan motivasi kerja
dengan kepuasan kerja auditor bersifat positif. Dengan demikian,
semakin tinggi motivasi kerja auditor maka semakin tinggi pula tingkat
kepuasan kerja seorang auditor, karena motivasi dapat membangkitkan
semangat kerja auditor untuk bekerja lebih baik sehingga seorang
auditor yang memiliki motivasi yang tinggi akan mempengaruhi
kepuasan kerja menjadi lebih tinggi. Penelitian ini terbukti
kebenarannya bahwa motivasi kerja yang terdiri dari kebutuhan
fisiologis, keamanan, social, penghargaan, aktualisasi diri memiliki
pengaruh yang bermakna terhadap kepuasan kerja karyawan (Citra,
2006) dalam Sarita dan Agustia (2009:15).
87
Hipotesis 3: Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kepuasan
kerja auditor
Hasil uji hipotesis 3 dapat dilihat pada tabel 4.17 yang menunjukkan
bahwa variabel gaya kepemimpinan mempunyai tingkat signifikansi
sebesar 0,002 < 0,05. Hal ini berarti menerima Ha3 sehingga dapat
dikatakan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh secara signifikan
terhadap kepuasan kerja auditor. Hubungan antara gaya kepemimpinan
dengan kepuasan kerja auditor bersifat positif. Dengan demikian,
semakin baik gaya kepemimpinan dalam organisasi maka semakin
tinggi tingkat kepuasan kerja seorang auditor. Hasil penelitian ini
mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Sarita dan Agustia
(2009) yang mengemukakan bahwa seorang pemimpin dapat
melakukan berbagai cara dalam kegiatan mempengaruhi dan
memotivasi bawahan atau orang lain agar melakukan tindakan-
tindakan yang selalu terarah terhadap pencapaian tujuan tujuan
organisasi. Cara ini mencerminkan sikap dan pandangan pemimpin
terhadap orang yang dipimpinnya dan merupakan gambaran dari gaya
kepemimpinan. Dalam lingkungan kerja audit, pemimpin tim audit
dapat mempengaruhi tingkat kepuasan dari auditor. Perilaku auditor
yunior akan berubah, sesuai dengan perubahan yang ingin diterapkan
oleh para pemimpin serta bagaiman auditor senior mampu memotivasi
bawahannya. Jalannya perubahan tersebut akan bisa sangat cepat,
lambat atau statis semua bergantung pada individu auditor dan bantuan
88
dari para auditor senior untuk memotivasi dan memberi contoh nyata
kepada auditor yunior.
Hipotesis 4: Pengaruh locus of control terhadap kepuasan kerja
auditor
Hasil uji hipotesis 4 dapat dilihat pada tabel 4.17, variabel locus of
control mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,863 > 0,05. Hal ini
berarti menolak Ha4 sehingga dapat dikatakan bahwa locus of control
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja auditor.
Hasil penelitian ini konsisten dengan Sarita dan Agustia (2009). Hal
yang sama juga dilakukan oleh Indriantoro dalam Sarita dan agustia
(2009) yang mengemukakan pengaruh locus of control terhadap
kepuasan kerja tidak signifikan. Artinya auditor yang tidak memiliki
kepuasan kerja apabila karyawan tersebut tidak memiliki perilaku yang
sesuai dengan jenis pekerjaan yang dilakukannya sebagai pengaruh
dalam dirinya (internal) maupun lingkungan luar dirinya (eksternal).
Berdasarkan tabel 4.17, maka diperoleh persamaan regresi sebagai
berikut.
Keterangan:
Y = Kepuasan Kerja Auditor
X1 = Komitmen Organisasi
Y = - 3,954 + 0,120X1 + 0,145X2 + 0,192X3 – 0,009
89
X2 = Motivasi Kerja
X3 = Gaya Kepemimpinan
X4 = Locus of Control
e = Error
c. Hasil Uji Statistik F
Hasil uji statistik F dapat dilihat pada tabel 4.18, jika nilai
probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan menolak H0,
sedangkan jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 maka H0
diterima dan menolak H1.
Tabel 4.18
Hasil Uji Statistik F
ANOVAb
Model
Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 104.063 4 26.016 15.578 .000a
Residual 126.925 76 1.670
Total 230.988 80
a. Predictors: (Constant), TLOC, TKO, TMK, TGK
b. Dependent Variable: TKKA
Sumber: Data primer yang diolah
Hasil uji statistik F dilihat pada tabel 4.18 nilai F diperoleh sebesar
15.578 dengan tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka Ha
diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa komitmen organisasi,
motivasi kerja, gaya kepemimpinan dan locus of control berpengaruh
secara simultan dan signifikan terhadap kepuasan kerja auditor.
90
C. Interpretasi
Berdasarkan pengujian hipotesis diatas, maka dapat diperoleh persamaan
regresi sebagai berikut:
Hasil pengujian secara parsial, diketahui bahwa variabel Komitmen
Organisasi berpengaruh secara signifikan dan memiliki hubungan yang positif
terhadap Kepuasan Kerja Auditor. Dengan demikian, semakin tinggi
komitmen organisasi yang dimiliki auditor maka semakin tinggi pula tingkat
kepuasan kerja yang dialami auditor, karena semakin sering seseorang terlibat
dan loyal dalam suatu organisasi maka semakin tinggi komitmennya terhadap
organisasi dan dengan penelitian ini menyatakan bahwa kepuasan kerja
sebagai pertanda awal terhadap komitmen organisasi dalam sebuah model
pergantian akuntan yang bekerja. Hasil penelitian ini mendukung hasil
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Amilin dan Dewi (2008) dan
Trisnaningsih (2003).
Variabel Motivasi Kerja memiliki hubungan yang positif dan berpengaruh
secara signifikan terhadap Kepuasan Kerja Auditor. Dengan demikian,
semakin tinggi motivasi kerja auditor maka semakin tinggi pula tingkat
kepuasan kerja seorang auditor, karena motivasi dapat membangkitkan
semangat kerja auditor untuk bekerja lebih baik sehingga seorang auditor yang
memiliki motivasi yang tinggi akan mempengaruhi kepuasan kerja menjadi
Y = - 3,954 + 0,120X1 + 0,145X2 + 0,192X3 – 0,009 + e
91
lebih tinggi. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Sarita dan Agustia (2009).
Gaya Kepemimpinan Berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
Kepuasan Kerja Auditor. Dengan demikian, semakin baik gaya kepemimpinan
dalam organisasi maka semakin tinggi tingkat kepuasan kerja seorang auditor,
karena seorang pemimpin dapat melakukan berbagai cara dalam kegiatan
mempengaruhi dan memotivasi bawahan atau orang lain agar melakukan
tindakan-tindakan yang selalu terarah terhadap pencapaian tujuan tujuan
organisasi. Cara ini mencerminkan sikap dan pandangan pemimpin terhadap
orang yang dipimpinnya dan merupakan gambaran dari gaya kepemimpinan.
Dalam lingkungan kerja audit, pemimpin tim audit dapat mempengaruhi
tingkat kepuasan dari auditor. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Sarita dan Agustia (2009).
Variabel Locus of Control tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
Kepuasan Kerja Auditor karena tingkat signifikansi variabel locus of control
0,863 > 0,05. Dengan demikian hipotesis yang menyebutkan bahwa locus of
control berpengaruh terhadap kepuasan kerja auditor ditolak. Hasil penelitian
ini konsisten dengan Sarita dan Agustia (2009). Hal yang sama juga dilakukan
oleh Indriantoro dalam Sarita dan agustia (2009) yang mengemukakan
pengaruh locus of control terhadap kepuasan kerja tidak signifikan. Artinya
auditor yang tidak memiliki kepuasan kerja apabila karyawan tersebut tidak
memiliki perilaku yang sesuai dengan jenis pekerjaan yang dilakukannya
92
sebagai pengaruh dalam dirinya (internal) maupun lingkungan luar dirinya
(eksternal).
Hasil pengujian regresi penelitian ini menyatakan bahwa variabel yang
paling dominan mempengaruhi kepuasan kerja auditor adalah variabel gaya
kepemimpinan karena mempunyai nilai Beta pada standardized coefficients
sebesar 0,353 dan memiliki nilai profitabilitas sebesar 0,002. Dengan hasil
penelitian yang menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan merupakan variabel
yang paling dominan dalam mempengaruhi kepuasan kerja auditor akan
memiliki dampak yang positif terhadap organisasi dan individu untuk
membentuk perilaku yang menjadi lebih baik. Menurut Sarita dan Agustia
(2009:13-14) menyatakan bahwa seorang pemimpin dapat melakukan
berbagai cara dalam kegiatan mempengaruhi dan memotivasi bawahan atau
orang lain agar melakukan tindakan-tindakan yang selalu terarah terhadap
pencapaian tujuan organisasi. Cara ini mencerminkan sikap dan pandangan
pemimpin terhadap orang yang dipimpinnya dan merupakan gambaran dari
gaya kepemimpinan. Dalam lingkungan kerja audit, pemimpin tim audit dapat
mempengaruhi tingkat kepuasan dari auditor. Pemimpin yang efektif adalah
pemimpin yang mampu menunjukkan jalan yang dapat ditempuh oleh para
bawahannya sehingga gerak dari posisi sekarang ke posisi yang diinginkan di
masa yang akan dating dapat berlangsung dengan mulus (Siagian, 2004)
dalam Sarita dan Agustia (2009:14).
93
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh komitmen
organisasi, motivasi kerja, gaya kepemimpinan dan locus of control terhadap
kepuasan kerja auditor. Responden penelitian ini berjumlah 81 auditor yang
bekerja pada kantor akuntan publik yang berada di wilayah Jakarta.
Berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan pengujian yang telah dilakukan
terhadap permasalahan dengan menggunakan model regresi linear berganda,
maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Variabel komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan kerja auditor. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian
yang dilakukan oleh Amilin dan Dewi (2008) dan Trisnaningsih (2003).
Variabel motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan kerja auditor. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian
yang dilakukan oleh Sarita dan Agustia (2009). Sedangkan variabel gaya
kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja
auditor. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan
oleh Sarita dan Agustia (2009). Variabel locus of control tidak
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja auditor. Hasil penelitian
ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Sarita dan Agus (2009).
94
2. Berdasarkan koefisien regresi pada setiap variabel, dapat diketahui bahwa
variabel yang paling dominan mempengaruhi kepuasan kerja auditor yaitu
variabel gaya kepemimpinan, karena memiliki nilai koefisien beta yang
paling besar diantara variabel lainnya.
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka implikasi dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Komitmen organisasi, motivasi kerja dan gaya kepemimpinan berpengaruh
secara signifikan terhadap kepuasan kerja auditor. Dalam menjalankan
tugasnya, seorang auditor dituntut untuk meningkatkan kualitas audit yang
dihasilkannya sesuai dengan standar auditing yang ditetapkan oleh IAI
yang didalamnya mencakup tentang standar profesi akuntan publik tentang
nilai-nilai etis dan integritas serta obyektifitas yang tinggi. Seorang auditor
harus memiliki komitmen organisasi, motivasi kerja dan gaya
kepemimpinan untuk memberikan keyakinan bahwa auditor dapat
memberikan kualitas audit yang baik sehingga hasil kualitas audit yang
baik dapat meyakinkan masyarakat akan kinerja auditor. Akan tetapi
auditor yang tidak memiliki komitmen organisasi, motivasi dan gaya
kepemimpinan yang tinggi maka auditor tidak dapat menghasilkan kualitas
audit yang baik.
2. Kantor akuntan publik juga harus memperhatikan auditornya agar
harapan-harapan kerja auditornya dapat tercapai karena dengan
95
tercapainya harapan-harapan yang diinginkan auditor maka komitmen
organisasi, motivasi kerja dan gaya kepemimpinan akan tumbuh sehingga
dapat menimbulkan kepuasan kerja yang akan meningkatkan kinerja
auditor yang baik sehingga dengan adanya kepuasan kerja maka auditor
akan bertahan untuk tetap bekerja di kantor akuntan publik.
C. Saran
Saran-saran yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya, adalah
sebagai berikut:
1. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan metode penelitian
yang berbeda seperti metode wawancara langsung kepada responden untuk
memperoleh data yang lebih berkualitas.
2. Penelitian selanjutnya agar meningkatkan unsur-unsur dalam mendapatkan
data primer sehingga mendapatkan hasil penelitian yang lebih maksimal.
96
DAFTAR PUSTAKA
Aji, Bima Bayu. “Analisis Dampak Dari Locus Of Control Pada Tekanan Kerja,
Kepuasan Kerja, dan Kinerja Auditor Internal”, Skripsi Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro, Semarang, 2010.
Amilin dan Rosita Dewi. “Pengaruh Komitmen Organsasi Terhadap Kepuasan
Kerja Akuntan Publik Dengan Role Stress Sebagai Variabel Moderating”,
JAAI Vol 12 No. 1, 2008.
Baihaqi, Muhammad Fauzan. “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap
Kepuasan Kerja dan Kinerja Dengan Komitmen Organisasi Sebagai
Variabel Intervening”, Skripsi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi,
Universitas Diponegoro, Semarang, 2010.
Bahri, Samsul. “Pengaruh Motivasi, Tindakan Supervisi dan Budaya Organisasi
Terhadap Kinerja Auditor Junior”, Skripsi Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta,
2009.
Brown, Steven dan Tobias Huning. “Intrinsic Motivation and Job Satisfaction:
The Intervening Role Of Goal Orientation”. Allied Academies International
Conference. Academy of Organizational Culture, Communications and
Conflict, Proceedings. Vol. 15, Iss, 1; pg. 1, 5 pgs.
http://proquest.umi.com/pqdweb?did=2067168181&sid=2&Fmt=3&clientId
=56330&RQT=309&VName=PQD, diakses pada 25 Januari 2011.
Engko, Cecilia dan Gundono. “Pengaruh Kompleksitas Tugas dan Locus of
Control Terhadap Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan dan Kepuasan
Kerja Auditor”, Simposium Nasional Akuntansi X, AMKP-08, Makassar,
2007.
Fauzi, Setya Nur. ”Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja
Dengan Motivasi sebagai Variabel Moderating”, Skripsi Jurusan
Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Surakarta,
Surakarta, 2009.
Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan program SPSS”, Edisi
Empat, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2009.
Gibson, James L, John M Ivancevich dan James H Donnelly JR. “Organisasi”,
Edisi Delapan, Binarupa Aksara, Jakarta, 1996.
Ginanjar, Yusup. Pengaruh Budaya Organisasi, Gaya Kepemimpinan dan Time
Budget Pressure terhadap Kinerja Auditor”, Skripsi Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta,
2009.
97
Hamid, Abdul. “Buku Panduan Penulisan Skripsi”, Juni, Fakultas Ekonomi dan
Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2007.
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. “Metedologi Penelitian Bisnis Untuk
Akuntansi dan Manajemen”, Edisi Pertama, BPFE Yogyakarta, Yogyakarta,
2002.
Jalil, Fitri Yani. “Pengaruh Gender, Locus of Control, Pengalaman Auditor dan
Profesionalisme Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas
Dalam Proses Pengauditan Laporan Keuangan”, Skripsi Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta,
2009.
Kismono, Gugup. “Bisnis Pengantar”. Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta, 2004.
Kurniawati, Sri. “Pengaruh Kepuasan Gaji, Kepuasan Kerja, Prestasi Kerja dan
Komitmen Organisasional Terhadap Intensi Keluar”, Skripsi Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah,
Jakarta, 2009.
Lestarie, Rizky Silvia. “Pengaruh Locus of Control, Struktur Audit dan Komitmen
Organisasi Terhadap Kinerja Auditor”, Skripsi Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2009.
Misbah. “Pengaruh Komitmen Organisasi, Budaya Organisasi dan Gaya
Kepemimpinan Terhadap Kinerja Auditor Dengan Motivasi sebagai
Variabel Intervening”, Skripsi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2010.
Putri, Tahta Annisa. ”Analisis Perbedaan Kepuasan Kerja, Motivasi dan Proses
Karier AuditorBerdasarkan Perspektif Gender”, Skripsi Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta,
2010.
Rachmi, Rai. “Gaya Kepemimpinan Supervisor Dalam Memotivasi Kelompok
Kerja”, Tesis Jurusan Manajemen Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik, Universitas Indonesia, Jakarta, 2005.
Rehman, Muhammad Zia ur, Muhammad Riaz Khan, Ziauddin Javed dan Ali
Lashar. “Effect Of Job Rewards On Job Satisfaction, Moderating Role Of
Age Differences: An Empirical Evidence From Pakistan”. African Journal
of Business Management Vol. 4 (6), pp 1131-1139.
http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?
abstract_id=1507742&http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=1
507742, diakses pada 16 Januari 2011.
98
Retnowati, Reni. “Pengaruh Keahlian Audit, Kompleksitas Tugas dan Locus of
Control Terhadap Audit Judgment”, Skripsi Fakultas Ekonomi dan Ilmu
Sosial, Univwesitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2009.
Riduwan dan Engkos Ahmad, “Cara Menggunakan dan Memakai Analisis
Jalur”, Cetakan 1 Januari, Alfabeta, Bandung, 2007.
Robbins, Stephen P dan Thimothy A. “Perilaku Organisasi : Organizational
Behaviour”, Edisi Dua Belas, Salemba 4, Jakarta, 2008.
Robbbins, Stephen P. “Perilaku Organisasi”, Edisi Delapan, PT Prenhallindo,
Jakarta, 2001.
. “Perilaku Organisasi”, Edisi Kesepuluh, PT. Indeks
Kelompok Gramedia, Jakarta, 2006.
Santoso, Singgih. “Buku Latihan SPSS Statistik Parametik”, PT. Alex Media
Komputindo, Jakarta, 2000.
Sarita, Jena dan Dian Agustia. “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Situasional,
Motivasi Kerja, Locus of Control Terhadap Kepuasan Kerja dan Prestasi
Kerja Auditor”, Simposium Nasional Akuntansi XII, Makassar, 2009.
Setiawan, Ivan Aries dan Imam Ghozali. “Akuntansi Perilaku”, Edisi , Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2006.
Sopiah. “Perilaku Organisasi”, Edisi Pertama, Andi Yogyakarta, Yogyakarta,
2008.
Trisnaningsih, Sri. “Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja
Auditor: Motivasi Sebagai Variabel Intervening”, Vol 6 No. 2, Jurnal Riset
Akuntansi Indonesia, Surabaya, 2003.
. “Independensi Auditor dan Komitmen
Organisasi Sebagai Mediasi Pengaruh Pemahaman Good governance,
Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Auditor”,
Simposium Nasional Akuntansi X, AMKP-02, Makassar, 2007.
Ujianto, Guntur dan Syafarudin Alwi. “Analisis Pengaruh Komitmen Professional
dan Komitmen Organisasional Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada
Bank Bukopin Yogyakarta”, Edisi Khusus on Human Resources, Universitas
Islam Indonesia, 2005.
Umam, Khaerul. “Perilaku Organisasi”, Edisi Pertama, Pustaka Setia, Bandung,
2010.
Wibowo. “Manajemen Kinerja”, Edisi Pertama, PT Raja Grafindo Persada,
Jakarta, 2007.
99
Wibowo, Hian Ayu Oceani. “Pengaruh Independensi Auditor, Komitmen
Organisasi, Gaya Kepemimpinan dan Pemahaman Good Governance
Terhadap Kinerja Auditor”, Skripsi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi,
Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, 2009.
Yanti, Kabul Budi. “Pengaruh Partisipasi Penganggaran Terhadap Senjangan
Anggaran Dengan Gaya manajemen, Komitmen Organisasi dan Budaya
Organisasi Sebagai Variabel Moderating”, Skripsi Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2011.
Yusuf, Maulana. “Pengaruh Komitmen Organisasi, Gaya Kepemimpinan,
Motivasi dan Perilaku Etis Sebagai Variabel Moderating Terhadap
Hubungan Antara Partisipasi Penyusunan Anggaran dan Kinerja
Manajerial”, Skripsi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2009.
Bila ada kritik dan saran dapat menghubungi Nopia (085711413992), terima kasih… Page 101
KUESIONER
PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, MOTIVASI KERJA, GAYA
KEPEMIMPINAN DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP KEPUASAN
KERJA AUDITOR
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2011 M/1432 M
Bila ada kritik dan saran dapat menghubungi Nopia (085711413992), terima kasih… Page 102
Hal: Permohonan Pengisian Kuesioner Jakarta, Februari 2011
Kepada Yth.
Bapak/Ibu Responden
Di Tempat
Dengan hormat,
Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir sebagai mahasiswi Program Strata
Satu (S1) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, saya:
Nama : Nopia Astriyani
NIM : 107082000546
Fak/Jur/Smstr : Ekonomi dan Bisnis/Akuntansi/VIII
bermaksud melakukan penelitian ilmiah untuk penyusunan skripsi dengan judul
“Pengaruh Komitmen Organisasi, Motivasi Kerja, Gaya Kepemimpinan dan
Locus Of Control Terhadap Kepuasan Kerja Auditor (Studi Empiris Pada
Kantor Akuntan Publik di Jakarta)”.
Untuk itu, saya sangat mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu untuk menjadi
responden dengan mengisi lembar kuesioner ini secara lengkap dan sebelumnya saya
mohon maaf telah menggangu waktu bekerjanya. Data yang diperoleh hanya akan
digunakan untuk kepentingan penelitian dan tidak digunakan sebagai penilaian
kinerja ditempat Bapak/Ibu bekerja, sehingga kerahasiaannya akan saya jaga sesuai
dengan etika penelitian.
Bila ada kritik dan saran dapat menghubungi Nopia (085711413992), terima kasih… Page 103
Informasi yang diperoleh atas partisipasi Bapak/Ibu merupakan faktor kunci
untuk mengetahui pengaruh komitmen organisasi, motivasi kerja, gaya
kepemimpinan dan locus of control terhadap kepuasan kerja auditor.
Dimohon untuk membaca setiap pertanyaan secara hati-hati dan menjawab
dengan lengkap semua pertanyaan, karena apabila terdapat salah satu nomor
yang tidak di isi maka kuesioner dianggap tidak berlaku.
Tidak ada jawaban yang salah atau benar dalam pilihan anda, yang penting
memilih jawaban yang sesuai dengan pendapat anda.
Atas kesediaan Bapak/Ibu meluangkan waktu untuk mengisi dan menjawab semua
pertanyaan dalam eksperimen ini, saya sampaikan terima kasih.
Dosen Pembimbing
Prof. Dr. Ahmad Rodoni
NIP: 196902032001121003
Hormat saya,
Peneliti
Nopia Astriyani
NIM: 107082000546
Bila ada kritik dan saran dapat menghubungi Nopia (085711413992), terima kasih… Page 104
IDENTITAS RESPONDEN
Nama : ............................................
Nama KAP : ............................................
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Umur : 20-30 tahun 31-40 tahun > 40 tahun
Pendidikan Terakhir : D3 S1 S2 S3 Lain-lain .....
Jabatan Kerja : Auditor Senior Auditor Junior Supervisor
Manajer Partner
Pengalaman Kerja : < 1 tahun 1-3 tahun > 3 tahun
1. Variabel Komitmen Organisasi (X1)
Jawaban atas pertanyaan berikut ini dapat digunakan untuk menjelaskan
keterlibatan Anda pada komitmen organisasi. Anda dapat menyatakan
pendapat dengan memberi tanda silang (X) pada salah satu nomor antara 1
sampai 5, dimana:
1 : Sangat Tidak Setuju (STS)
2 : Tidak Setuju (TS)
3 : Ragu-ragu (R)
4 : Setuju (S)
5 : Sangat Setuju (SS)
No. Keterangan STS TS R S SS
1. Komitmen dalam organisasi merupakan hal
penting bagi saya. 1 2 3 4 5
Bila ada kritik dan saran dapat menghubungi Nopia (085711413992), terima kasih… Page 105
No. Keterangan STS TS R S SS
2. Saya merasa bahwa komitmen dalam
organisasi bukan merupakan hal penting. 1 2 3 4 5
3.
Dengan komitmen yang tinggi, saya ingin
berusaha di atas batas normal untuk
mensukseskan perusahaan di tempat saya
bekerja.
1 2 3 4 5
4. Saat ini saya tetap tinggal diperusahaan
karena komitmen terhadap perusahaan. 1 2 3 4 5
5.
Saya merasa tidak profesional jika saya
meninggalkan pekerjaan di tempat saya
bekerja.
1 2 3 4 5
6.
Saya merasa tidak komitmen jika
meninggalkan organisasi ditempat saya
bekerja.
1 2 3 4 5
7. Saya merasa ikut memiliki organisasi di
tempat saya bekerja atas komitmen saya. 1 2 3 4 5
8. Organisasi di tempat saya bekerja sudah
menjadi bagian dalam diri saya. 1 2 3 4 5
9.
Sikap loyalitas saya terhadap perusahaan
merupakan alasan saya untuk bekerja di
perusahaan ini.
1 2 3 4 5
10.
Saya merasa tidak loyalitas terhadap
organisasi jika saya memutuskan untuk keluar
dari pekerjaan saya.
1 2 3 4 5
11.
Tingkat emosional yang saya miliki dapat
membuat saya merasa terikat terhadap
organisasi di tempat saya bekerja.
1 2 3 4 5
Bila ada kritik dan saran dapat menghubungi Nopia (085711413992), terima kasih… Page 106
No. Keterangan STS TS R S SS
12. Saya merasa masalah organisasi di tempat
saya bekerja juga seperti masalah saya. 1 2 3 4 5
13. Saya sulit terikat dengan organisasi lain
seperti organisasi di tempat saya bekerja. 1 2 3 4 5
14. Saya merasa organisasi di tempat saya bekerja
sangat berarti. 1 2 3 4 5
2. Variabel Motivasi Kerja (X2)
Jawaban atas pertanyaan berikut ini dapat digunakan untuk menjelaskan
keterlibatan Anda pada motivasi kerja. Anda dapat menyatakan pendapat
dengan memberi tanda silang (X) pada salah satu nomor antara 1 sampai 5,
dimana:
1 : Sangat Tidak Setuju (STS)
2 : Tidak Setuju (TS)
3 : Ragu-ragu (R)
4 : Setuju (S)
5 : Sangat Setuju (SS)
No. Keterangan STS TS R S SS
1.
Pekerjaan yang saya lakukan menjadi
motivasi saya untuk berbuat yang terbaik
untuk organisasi saya.
1 2 3 4 5
2.
Gaji yang saya peroleh menjadi motivasi saya
untuk berbuat baik dan meningkatkan kinerja
saya.
1 2 3 4 5
3.
Perlakuan perusahaan memotivasi saya untuk
berbuat yang terbaik dalam melaksanakan
kewajiban.
1 2 3 4 5
Bila ada kritik dan saran dapat menghubungi Nopia (085711413992), terima kasih… Page 107
No. Keterangan STS TS R S SS
4. Saya memerlukan cara untuk meningkatkan
prosedur audit. 1 2 3 4 5
5. Saya merasa lebih dikenal dan dipercaya oleh
atasan dari pada auditor lain. 1 2 3 4 5
6.
Saya membuat saran yang konstruktif pada
supervisor tentang kerja audit yang
seharusnya.
1 2 3 4 5
7.
Saya dapat melakukan lebih banyak dan lebih
cepat menyelesaikan pekerjaan dalam waktu
tertentu dari pada auditor lain.
1 2 3 4 5
8. Evaluasi kinerja yang saya terima sangat
memuaskan saya. 1 2 3 4 5
9. Orang lain menjadi respek kepada saya atas
kinerja saya. 1 2 3 4 5
10.
Memelihara dan meningkatkan hubungan baik
dengan auditee merupakan bagian penting
dari pekerjaan saya.
1 2 3 4 5
11.
Pemberian pelatihan (training) di tempat kerja
saya dapat memotivasi saya untuk
meningkatkan kinerja saya.
1 2 3 4 5
12.
Kondisi tempat kerja yang baik di tempat saya
bekerja dapat memotivasi saya untuk tetap
bekerja di tempat saya bekerja.
1 2 3 4 5
Bila ada kritik dan saran dapat menghubungi Nopia (085711413992), terima kasih… Page 108
3. Variabel Gaya Kepemimpinan (X3)
Jawaban atas pertanyaan berikut ini dapat digunakan untuk menjelaskan
keterlibatan Anda pada gaya kepemimpinan. Anda dapat menyatakan
pendapat dengan memberi tanda silang (X) pada salah satu nomor antara 1
sampai 5, dimana:
1 : Sangat Tidak Setuju (STS)
2 : Tidak Setuju (TS)
3 : Ragu-ragu (R)
5 : Setuju (S)
6 : Sangat Setuju (SS)
No. Keterangan STS TS R S SS
1.
Saya merasa adanya hubungan yang sangat
dekat antara atasan dengan bawahan di tempat
saya bekerja.
1 2 3 4 5
2.
Organisasi di tempat saya bekerja memiliki
rasa saling percaya antara atasan, bawahan
dan rekan kerja seprofesi.
1 2 3 4 5
3. Adanya suasana kekeluargaan di tempat saya
bekerja. 1 2 3 4 5
4.
Gagasan yang diberikan bawahan sangat
dihargai oleh pimpinan di tempat saya
bekerja.
1 2 3 4 5
5. Komunikasi antara atasan, bawahan dan rekan
kerja sangat terbuka dan menyenangkan. 1 2 3 4 5
6. Adanya hubungan baik dan harmonis antar
anggota organisasi di tempat saya bekerja. 1 2 3 4 5
7.
Pimpinan di tempat saya bekerja mampu
berkomunikasi dengan bawahan secara jelas
dan efektif.
1 2 3 4 5
Bila ada kritik dan saran dapat menghubungi Nopia (085711413992), terima kasih… Page 109
No. Keterangan STS TS R S SS
8.
Arahan dalam mengerjakan tugas yang benar
selalu diberikan oleh pimpinan saya di tempat
saya bekerja.
1 2 3 4 5
9.
Pimpinan di tempat saya bekerja, selalu
menekankan pekerjaan dengan memfokuskan
pada tujuan dan hasil.
1 2 3 4 5
4. Variabel Locus of Control (X4)
Jawaban atas pertanyaan berikut ini dapat digunakan untuk menjelaskan
keterlibatan Anda pada locus of control. Anda dapat menyatakan pendapat
dengan memberi tanda silang (X) pada salah satu nomor antara 1 sampai 5,
dimana:
1 : Sangat Tidak Setuju (STS)
2 : Tidak Setuju (TS)
3 : Ragu-ragu (R)
4 : Setuju (S)
5 : Sangat Setuju (SS)
No. Keterangan STS TS R S SS
1.
Untuk mendapatkan pekerjaan yang cocok,
koneksi yang anda miliki lebih penting dari
pada kemampuan yang anda miliki.
1 2 3 4 5
2. Penugasan audit adalah sesuatu yang anda
lakukan. 1 2 3 4 5
3.
Bila anda tahu apa yang anda inginkan dari
suatu pekerjaan, maka anda bisa mendapatkan
pekerjaan yang sesuai dengan keinginan anda.
1 2 3 4 5
4.
Dalam setiap penugasan, anggota tim dapat
menyelesaikan tugas apapun yang ingin
diselesaikan.
1 2 3 4 5
Bila ada kritik dan saran dapat menghubungi Nopia (085711413992), terima kasih… Page 110
No. Keterangan STS TS R S SS
5.
Jika saya tidak menyukai keputusan pimpinan,
saya akan melakukan sesuatu terhadap
keputusan tersebut.
1 2 3 4 5
6. Pada umumnya untuk mendapatkan pekerjaan
yang anda inginkan tergantung nasib. 1 2 3 4 5
7. Besar kecilnya penghasilan seseorang
tergantung pada nasib. 1 2 3 4 5
8.
Pada umumnya orang dapat melakukan
pekerjaannya dengan baik jika mereka mau
berusaha.
1 2 3 4 5
9. Untuk mendapatkan pekerjaan yang bagus,
anda harus memiliki koneksi. 1 2 3 4 5
10. Kenaikan jabatan (Promosi) lebih merupakan
masalah nasib baik seseorang. 1 2 3 4 5
11.
Kebanyakan anggota tim sangat mempunyai
pengaruh terhadap pimpinan lebih dari yang
mereka bayangkan.
1 2 3 4 5
12. Promosi akan diberikan apabila anda
melaksanakan penugasan dengan baik. 1 2 3 4 5
13. Untuk mendapatkan penghasilan yang banyak,
anda harus memiliki koneksi. 1 2 3 4 5
14. Untuk menjadi seseorang pegawai yang
menonjol sangat tergantung pada nasib. 1 2 3 4 5
15. Orang yang melaksanakan penugasan dengan
baik akan memperoleh penghargaan. 1 2 3 4 5
Bila ada kritik dan saran dapat menghubungi Nopia (085711413992), terima kasih… Page 111
No. Keterangan STS TS R S SS
16.
Perbedaan utama antara orang-orang yang
mendapatkan penghasilan yang banyak dan
orang yang mendapatkan penghasilan sedikit
adalah keberuntungan.
1 2 3 4 5
5. Variabel Kepuasan Kerja Auditor (Y)
Jawaban atas pertanyaan berikut ini dapat digunakan untuk menjelaskan
keterlibatan Anda pada kepuasan kerja auditor. Anda dapat menyatakan
pendapat dengan memberi tanda silang (X) pada salah satu nomor antara 1
sampai 5, dimana:
1 : Sangat Tidak Setuju (STS)
2 : Tidak Setuju (TS)
3 : Ragu-ragu (R)
4 : Setuju (S)
5 : Sangat Setuju (SS)
No. Keterangan STS TS R S SS
1. Saya merasa puas dengan pekerjaan saya saat
ini. 1 2 3 4 5
2. Saat ini saya sangat menyukai pekerjaan saya. 1 2 3 4 5
3. Saya merasa ingin pindah dari pekerjaan saya
saat ini. 1 2 3 4 5
4. Saya lebih menyukai pekerjaan saya dari pada
teman lainnya. 1 2 3 4 5
Tanda Tangan
(Responden)
113
NO JK U PT JBK PK KO1 KO2 KO3 KO4 KO5 KO6 KO7 KO8 KO9 KO10 KO11 KO12 KO13 KO14 TKO MK15 MK16 MK17 MK18 MK19 MK20
1 2 22 2 2 1 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 49 4 4 4 4 4 4
2 2 24 2 2 1 5 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 55 4 4 4 3 3 4
3 1 22 2 2 2 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 5 4 4 53 4 3 4 4 3 3
4 2 24 2 2 2 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 5 4 4 54 4 4 3 4 4 4
5 1 26 2 1 2 4 3 4 4 4 3 3 4 4 5 5 4 3 4 54 4 4 4 4 4 4
6 1 23 2 1 2 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 58 4 3 4 4 3 4
7 2 22 2 1 2 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 5 53 4 3 3 4 4 4
8 1 30 2 1 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 56 4 4 4 4 5 4
9 2 36 2 1 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 54 4 4 4 4 5 4
10 1 39 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56 4 4 4 5 2 4
11 2 35 2 1 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 53 4 4 4 5 4 4
12 2 33 2 1 3 4 4 4 4 3 2 4 4 4 5 3 4 4 4 53 4 4 3 4 4 4
13 2 26 2 1 3 5 2 4 3 4 3 3 4 4 4 4 5 5 5 55 4 4 4 5 5 4
14 2 25 2 1 2 4 2 4 5 5 4 4 3 3 4 4 4 3 4 53 4 5 4 4 4 4
15 2 25 2 1 2 4 4 4 4 4 5 3 4 5 3 4 4 4 5 57 5 5 4 5 4 4
16 1 22 2 2 1 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 54 4 4 4 4 4 3
17 1 28 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 57 4 2 4 4 3 3
18 1 22 2 2 1 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 53 4 4 3 4 4 4
19 1 28 3 1 3 4 5 4 4 2 2 4 4 2 4 4 3 3 4 49 5 2 2 4 3 4
20 1 21 2 2 1 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 55 4 4 4 4 4 3
21 1 23 2 2 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 53 4 4 4 4 4 3
22 2 26 2 1 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 54 4 4 4 4 4 3
23 2 21 2 2 1 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 57 4 4 4 4 5 3
24 1 21 2 2 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56 4 4 4 4 5 4
25 2 27 2 1 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 54 4 4 4 4 4 3
26 1 28 2 1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56 4 4 4 4 3 4
27 1 35 3 3 3 5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 61 5 5 5 4 4 4
28 1 23 2 1 2 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 57 4 4 4 4 4 3
29 1 59 2 1 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 57 5 4 4 4 4 4
30 1 60 2 1 3 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 5 5 64 4 4 4 5 5 5
31 2 60 2 1 3 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 58 5 4 4 4 4 4
32 1 58 3 1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56 4 4 4 4 4 4
33 1 67 2 1 3 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 63 4 4 4 5 5 5
34 1 60 2 1 3 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 59 5 4 4 4 4 4
35 2 57 2 1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 55 4 4 4 4 4 4
36 1 50 2 1 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 5 4 57 4 4 5 4 3 4
37 1 48 2 1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56 5 4 4 4 4 4
38 1 50 2 1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 57 5 4 4 4 4 4
39 2 32 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56 4 4 4 4 3 4
40 1 62 3 3 3 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 59 5 4 4 4 3 4
41 1 58 2 1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 57 5 4 4 4 4 4
42 1 32 2 1 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 3 4 5 5 57 4 4 4 4 3 4
43 2 30 2 1 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 5 4 3 5 5 55 4 5 4 3 2 4
44 2 25 2 1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 57 4 4 4 4 4 4
45 2 25 2 1 2 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 58 4 4 4 4 4 4
46 2 26 2 1 3 4 4 2 4 3 2 4 4 4 3 4 4 5 4 51 4 4 4 4 4 4
47 1 21 2 2 1 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 5 4 5 3 55 4 3 3 4 3 4
48 1 23 2 2 2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 5 3 5 3 50 4 4 4 4 4 3
49 1 25 2 2 2 4 2 4 4 4 3 3 3 4 3 5 4 5 4 52 4 4 3 3 4 4
50 2 23 2 2 1 4 4 4 4 3 2 2 3 2 2 3 4 4 4 45 4 4 4 4 5 4
51 2 23 1 2 1 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 55 4 4 4 4 5 2
52 2 25 2 2 2 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 57 4 5 4 4 4 3
53 2 25 2 1 2 2 2 4 4 4 3 4 4 3 3 4 5 4 3 49 2 4 4 4 4 4
54 2 23 2 1 2 4 3 4 3 3 4 4 4 4 2 3 5 4 4 51 4 5 4 3 4 3
55 2 25 2 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 5 3 4 49 4 4 4 4 4 3
56 2 25 2 1 2 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 5 3 50 4 5 5 4 3 4
57 1 22 2 2 2 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 5 3 52 4 4 4 4 3 3
58 2 22 1 2 2 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 5 4 53 4 3 5 4 4 4
59 2 24 2 1 2 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 5 4 53 4 4 4 3 4 3
60 1 26 2 1 2 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 5 4 52 4 5 4 5 4 4
61 2 26 2 2 2 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 63 4 5 4 4 5 4
62 2 27 2 1 3 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 61 4 4 4 4 4 4
63 2 28 2 2 3 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 57 4 4 5 4 3 4
64 2 21 2 2 1 4 4 4 4 4 3 4 5 5 4 4 5 4 4 58 4 5 4 4 4 4
65 1 22 2 2 1 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 59 4 5 4 4 5 5
66 1 28 2 1 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 5 4 55 4 4 5 4 4 5
67 2 24 2 2 2 4 4 4 4 4 4 3 5 5 4 4 5 4 4 58 4 5 4 4 4 5
68 1 27 2 2 2 4 4 3 4 5 3 4 4 5 3 3 4 5 3 54 5 4 4 4 3 4
69 1 29 2 1 3 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 60 4 4 4 4 4 4
70 2 29 2 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 55 4 4 4 5 4 4
71 2 21 2 2 1 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 52 4 4 4 4 4 4
72 1 26 2 2 1 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 54 4 4 4 3 3 4
73 1 21 2 2 1 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 47 3 4 4 4 3 3
74 1 28 2 1 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 50 4 4 4 4 3 4
75 1 29 2 1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 55 4 4 4 4 4 4
76 1 22 2 2 1 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 52 4 4 4 4 4 4
77 1 23 2 2 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 55 4 4 4 4 4 4
78 2 32 2 1 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 69 4 4 4 4 4 4
79 2 27 2 1 3 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 57 4 4 4 4 4 4
80 1 25 2 1 2 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 50 4 4 4 4 4 4
81 1 30 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 55 4 3 4 4 4 4
114
MK21 MK22 MK23 MK24 MK25 MK26 TMK GK27 GK28 GK29 GK30 GK31 GK32 GK33 GK34 GK35 TGK LOC36 LOC37 LOC38 LOC39 LOC40 LOC41 LOC42
4 4 4 3 3 4 46 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 4 4 3 3 4 4 3
4 4 4 4 4 4 46 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 5 4 4 4 5 4 4
4 4 3 3 4 4 43 4 4 4 5 5 4 4 4 4 38 5 4 5 5 5 4 4
3 4 4 4 4 4 46 4 4 4 4 4 3 3 4 4 34 4 3 4 5 4 4 4
4 4 3 4 4 3 46 4 4 5 5 5 3 3 4 4 37 4 4 5 5 4 4 4
4 4 4 4 5 4 47 4 4 4 3 3 4 4 4 4 34 3 4 5 5 3 4 4
5 4 4 4 4 4 47 4 3 3 3 3 4 3 4 4 31 4 4 4 4 4 4 4
5 4 4 4 5 4 51 2 4 4 4 4 4 4 4 4 34 4 4 3 4 4 4 4
4 4 3 4 5 4 49 2 4 4 4 4 4 4 4 4 34 3 3 4 4 3 4 4
4 4 3 4 4 4 46 2 4 4 4 4 4 4 4 4 34 4 4 4 4 4 4 4
4 4 2 4 4 4 47 2 4 4 4 4 4 4 4 4 34 4 4 5 4 4 4 4
3 4 4 4 5 4 47 2 4 4 4 4 4 4 4 4 34 3 4 4 4 3 4 4
4 3 4 3 4 4 48 4 4 4 5 5 3 1 5 4 35 4 3 4 4 4 4 5
5 4 4 4 4 5 51 4 5 5 3 2 2 4 4 4 33 4 4 5 5 4 4 4
4 3 5 5 4 4 52 4 4 5 5 5 2 1 4 4 34 4 4 4 4 4 3 3
4 4 4 4 4 4 47 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 3 4 4 4 3 4 4
3 3 4 4 3 4 41 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 4 4 3 4 4 5 4
4 4 4 4 4 4 47 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 3 4 4 3 3 4 4
4 4 4 4 4 5 45 5 4 4 4 4 4 4 4 4 37 4 4 4 3 4 4 5
3 4 3 4 4 4 45 5 5 5 5 4 4 4 4 4 40 4 4 4 4 4 5 5
4 4 4 4 4 4 47 5 5 5 4 4 4 4 4 4 39 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 47 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 4 2 4 4 4 4 4
4 4 3 4 4 4 47 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 4 4 4 4 4 5 5
5 4 4 4 4 4 50 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 5 4 4 4 4 5 5
5 4 4 4 4 4 48 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 47 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 4 4 4 4 4 5 5
3 4 5 4 4 4 51 4 4 4 4 4 4 4 5 5 38 4 5 5 5 5 5 4
3 4 4 4 4 4 46 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 4 4 4 4 4 5 5
4 4 4 5 5 5 52 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5 4 4 4 5 5 5
4 5 4 4 4 4 52 5 5 4 4 4 5 4 4 5 40 4 4 4 5 4 4 5
4 4 4 5 5 5 52 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5 4 4 4 5 5 5
4 4 4 4 4 4 48 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 4 4 4 4 4 4 4
4 5 4 4 4 4 52 5 5 4 4 4 5 4 4 5 40 4 4 4 5 4 4 5
4 4 4 5 5 5 52 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5 4 4 4 5 5 5
4 4 4 4 4 4 48 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 5 5 5 51 4 4 5 4 5 5 5 5 5 42 3 4 4 4 3 4 4
4 4 4 4 5 5 51 4 4 4 4 4 4 4 5 4 37 4 5 4 4 4 4 3
4 4 4 4 4 4 49 4 4 4 4 4 4 4 5 5 38 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 5 4 5 49 5 5 5 5 5 5 5 4 4 43 4 4 4 4 3 4 4
4 4 4 4 5 5 50 4 4 4 4 5 5 5 4 4 39 4 4 4 4 4 3 4
4 4 4 5 4 5 51 4 4 5 4 4 4 4 5 5 39 3 4 4 4 4 3 4
4 2 4 4 4 4 45 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 3 45 4 4 4 2 4 4 2 2 4 30 4 4 4 4 4 4 4
3 4 4 4 4 4 47 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 5 4 4 4 5 4 3
4 4 4 4 4 4 48 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 48 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 3 4 4 4 4 4 4
3 3 4 4 4 4 43 4 4 4 3 4 4 3 4 4 34 4 4 3 4 4 3 4
4 4 4 5 4 4 48 3 4 4 3 4 4 4 3 4 33 4 4 4 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 46 2 3 4 3 3 2 3 4 3 27 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 49 4 3 4 4 4 4 3 2 4 32 4 4 4 5 5 5 5
4 3 4 4 4 4 46 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 4 4 4 4 5 4 4
5 4 4 4 4 4 49 2 4 4 4 4 4 4 4 4 34 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 46 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 4 4 4 44 3 4 3 4 4 4 4 4 3 33 3 4 3 4 3 4 3
4 3 4 4 4 4 46 3 3 4 3 3 4 3 4 3 30 4 3 4 4 4 4 4
4 4 4 5 4 4 50 3 3 3 4 4 3 4 4 5 33 5 4 4 4 3 3 4
4 4 4 4 4 3 45 3 3 4 3 3 4 3 4 3 30 5 3 4 4 4 4 3
3 4 3 4 4 4 46 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 4 4 4 4 4 3 4
4 4 4 4 5 4 47 4 3 3 4 4 3 4 4 5 34 3 3 4 4 4 4 3
4 4 4 5 4 3 50 3 3 3 4 4 3 4 4 5 33 4 4 4 4 4 4 4
5 4 4 5 4 4 52 4 4 5 3 5 4 4 4 4 37 4 4 5 4 4 5 4
5 5 4 5 4 5 52 4 4 4 3 5 4 5 4 5 38 4 5 5 4 4 5 3
4 4 4 4 4 5 49 4 4 5 4 4 4 5 4 5 39 4 5 4 5 4 4 4
5 4 4 5 4 4 51 4 4 5 3 5 4 4 4 4 37 4 4 5 4 4 4 4
4 5 5 5 4 5 55 4 4 5 4 5 4 4 4 5 39 4 4 4 5 4 4 5
4 4 5 4 4 4 51 4 4 5 4 4 5 4 4 4 38 4 4 4 5 4 4 4
4 4 5 5 4 4 52 4 4 5 3 5 4 4 4 5 38 4 4 5 4 4 5 4
4 3 4 5 5 5 50 4 3 4 4 3 5 5 5 4 37 5 4 4 5 5 4 5
3 4 5 5 5 5 51 4 4 4 4 4 5 4 4 4 37 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 49 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 3 4 4 3 3 4 4
3 4 4 4 4 3 46 4 4 4 4 4 4 3 4 4 35 3 4 4 4 4 5 4
4 3 3 4 4 4 44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 3 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 45 4 4 4 3 4 4 4 4 3 34 4 4 3 3 3 3 4
4 4 4 4 4 4 47 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 4 4 4 4 3 3 3
4 4 4 4 4 4 48 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 48 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 5 4 4 4 4 4 4
4 3 4 4 4 4 47 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 4 4 4 3 5 4 4
4 4 4 4 4 4 48 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 4 4 4 4 4 4 4
5 4 4 4 4 4 49 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 4 4 3 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 48 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 4 4 4 5 3 5 5
4 4 4 4 4 4 47 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 3 4 4 5 4 4 4
115
LOC43 LOC44 LOC45 LOC46 LOC47 LOC48 LOC49 LOC50 LOC51 TLOC KKA52 KKA53 KKA54 KKA55 TKKA
4 3 3 4 4 3 3 4 4 57 4 4 3 3 14
4 4 4 5 4 4 4 4 5 68 3 3 4 4 14
5 3 3 4 4 3 4 4 4 66 4 4 4 5 17
4 4 2 3 3 4 3 5 4 60 4 3 4 4 15
4 4 2 4 3 4 4 5 4 64 3 4 3 4 14
5 3 3 4 4 4 3 4 4 62 4 4 4 4 16
5 4 4 4 5 4 4 4 4 66 4 4 3 4 15
4 4 4 5 4 4 4 4 4 64 4 4 4 4 16
4 4 4 4 4 4 4 3 4 60 4 4 5 4 17
4 4 4 4 4 4 4 4 4 64 4 4 5 4 17
4 4 4 4 4 4 4 4 4 65 4 4 4 4 16
4 4 4 3 4 4 4 4 4 61 4 4 3 4 15
4 5 4 4 5 4 3 5 3 65 4 5 3 3 15
5 4 3 4 4 5 4 4 4 67 5 5 4 4 18
5 4 5 4 4 3 5 4 3 63 4 4 2 5 15
4 3 4 4 4 3 4 4 4 60 4 3 3 3 13
4 4 3 3 3 4 4 3 4 60 3 4 4 4 15
4 3 4 4 4 3 4 4 3 58 4 4 5 4 17
4 4 4 3 4 4 5 4 4 64 4 4 4 3 15
4 4 4 4 4 4 4 3 4 65 4 5 3 4 16
4 5 4 4 4 4 4 4 4 65 4 4 4 5 17
4 3 3 3 4 4 4 4 4 59 4 4 4 4 16
4 4 4 4 4 4 4 4 4 66 4 4 4 4 16
4 4 4 4 4 4 4 4 4 67 4 4 4 4 16
4 3 3 5 5 5 5 5 4 67 4 4 4 3 15
4 4 4 4 4 4 4 4 4 66 4 4 4 4 16
4 4 4 5 5 5 5 4 4 73 4 4 4 5 17
4 4 5 4 5 4 4 4 4 68 4 4 5 4 17
5 4 5 4 5 4 5 5 4 73 5 5 4 4 18
4 3 4 4 4 5 5 4 4 67 4 5 4 4 17
5 4 5 4 5 4 5 5 5 74 5 5 5 5 20
4 4 4 4 4 4 4 4 4 64 4 4 4 4 16
4 3 4 4 4 5 5 3 4 66 4 5 4 4 17
5 4 5 4 5 4 5 5 5 74 5 5 5 5 20
4 4 4 4 4 3 4 4 4 63 4 4 4 4 16
5 3 4 4 5 3 4 5 4 63 5 5 4 4 18
4 4 2 4 5 4 3 5 3 62 4 4 4 4 16
5 3 2 4 5 3 4 5 4 63 5 5 5 4 19
5 4 3 4 5 4 4 5 4 65 5 5 4 4 18
5 5 2 4 5 4 5 5 5 67 5 5 4 5 19
5 5 4 4 5 5 4 5 4 67 4 5 4 4 17
4 4 4 5 4 4 4 4 4 65 4 4 4 3 15
2 4 5 4 5 5 5 4 3 65 4 4 3 4 15
4 3 4 5 4 4 4 4 2 63 4 4 4 4 16
4 4 4 5 4 4 4 4 4 65 4 4 4 5 17
4 4 4 4 4 4 4 4 4 63 4 4 4 4 16
4 3 4 4 4 3 4 4 5 61 4 4 3 4 15
4 4 4 3 3 4 4 4 4 58 3 4 4 5 16
3 4 4 4 4 3 3 3 4 60 3 4 3 4 14
5 4 4 4 4 4 4 5 4 70 2 3 2 3 10
4 3 3 4 4 4 4 4 4 63 4 4 4 5 17
4 4 4 5 4 4 4 4 4 65 4 4 5 4 17
5 4 4 4 5 4 5 4 5 68 4 4 4 4 16
4 4 5 5 4 4 5 3 5 63 3 4 3 3 13
3 5 5 4 4 3 4 4 4 63 4 4 5 4 17
4 3 4 4 4 2 4 4 4 60 4 4 4 4 16
4 4 4 3 4 3 5 4 3 61 4 4 3 4 15
4 4 4 4 4 4 5 4 4 64 3 3 4 4 14
5 4 4 4 4 4 4 4 4 62 4 4 5 4 17
5 5 4 4 4 4 4 4 3 65 3 4 3 3 13
4 5 5 4 5 4 4 4 4 69 4 5 4 4 17
4 4 4 4 5 4 3 4 4 66 4 4 4 4 16
4 4 3 4 4 4 4 4 4 65 4 4 4 4 16
4 3 4 4 5 3 4 4 4 64 4 5 4 4 17
4 4 4 4 5 4 5 5 4 69 5 5 5 5 20
4 4 4 5 4 4 4 5 4 67 5 5 4 4 18
4 4 3 4 5 4 3 4 4 65 4 5 5 4 18
3 5 2 3 5 5 4 4 5 68 4 4 3 5 16
4 3 4 4 4 3 4 4 4 62 4 5 4 4 17
4 4 4 5 4 4 4 4 4 62 4 4 4 3 15
4 4 3 5 4 3 5 4 4 64 4 4 4 4 16
4 4 4 5 4 4 4 3 4 63 4 4 3 4 15
4 4 5 4 4 4 4 4 4 61 3 3 3 4 13
4 3 5 4 4 3 4 4 3 59 4 4 4 3 15
4 4 4 3 4 4 4 4 4 63 4 4 5 4 17
4 3 4 5 4 4 4 4 4 65 3 4 3 3 13
4 3 4 5 4 4 4 4 4 64 3 3 4 4 14
4 4 4 4 5 4 4 4 4 65 4 4 4 5 17
4 4 4 4 4 3 4 4 4 62 4 4 4 4 16
5 5 5 5 4 4 5 4 4 71 4 4 4 4 16
4 4 4 4 4 4 5 4 5 66 4 4 4 3 15
117
HASIL UJI VALIDITAS KOMITMEN ORGANISASI
Correlations
KO1 KO2 KO3 KO4 KO5 KO6 KO7 KO8 KO9 KO10 KO11 KO12 KO13 KO14 TKO
KO1 Pearson Correlation
1 .346** .244
* .219
* .369
** .290
** .105 .193 .376
** .351
** .167 .107 .130 .374
** .601
**
Sig. (2-tailed) .002 .028 .049 .001 .009 .353 .084 .001 .001 .136 .343 .248 .001 .000
N 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81
KO2 Pearson Correlation
.346** 1 .010 .205 .114 .153 .309
** .434
** .251
* .249
* -.046 -.006 .084 .219
* .486
**
Sig. (2-tailed) .002 .927 .067 .313 .172 .005 .000 .024 .025 .682 .958 .455 .049 .000
N 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81
KO3 Pearson Correlation
.244* .010 1 .107 .213 .317
** .084 .194 .076 .260
* .104 -.005 .076 .170 .400
**
Sig. (2-tailed) .028 .927 .342 .057 .004 .454 .082 .497 .019 .357 .962 .497 .129 .000
N 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81
KO4 Pearson Correlation
.219* .205 .107 1 .429
** .242
* .386
** .110 .214 .215 .157 .184 -.094 .315
** .513
**
Sig. (2-tailed) .049 .067 .342 .000 .029 .000 .330 .055 .054 .162 .100 .402 .004 .000
N 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81
KO5 Pearson Correlation
.369** .114 .213 .429
** 1 .470
** .201 .245
* .506
** .332
** .276
* .325
** .055 .191 .689
**
Sig. (2-tailed) .001 .313 .057 .000 .000 .071 .027 .000 .002 .012 .003 .625 .087 .000
N 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81
KO6 Pearson Correlation
.290** .153 .317
** .242
* .470
** 1 .219
* .210 .423
** .273
* .135 .056 .125 .192 .614
**
Sig. (2-tailed) .009 .172 .004 .029 .000 .049 .060 .000 .014 .228 .622 .264 .086 .000
N 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81
KO7 Pearson Correlation
.105 .309** .084 .386
** .201 .219
* 1 .468
** .249
* .135 .070 .036 -.108 .091 .447
**
Sig. (2-tailed) .353 .005 .454 .000 .071 .049 .000 .025 .231 .536 .753 .335 .419 .000
N 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81
KO8 Pearson Correlation
.193 .434** .194 .110 .245
* .210 .468
** 1 .437
** .245
* .043 .282
* -.117 .330
** .570
**
Sig. (2-tailed) .084 .000 .082 .330 .027 .060 .000 .000 .028 .702 .011 .299 .003 .000
N 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81
KO9 Pearson Correlation
.376** .251
* .076 .214 .506
** .423
** .249
* .437
** 1 .265
* .161 .260
* .146 .258
* .675
**
Sig. (2-tailed) .001 .024 .497 .055 .000 .000 .025 .000 .017 .151 .019 .192 .020 .000
N 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81
KO10 Pearson Correlation
.351** .249
* .260
* .215 .332
** .273
* .135 .245
* .265
* 1 .240
* .031 .076 .228
* .570
**
Sig. (2-tailed) .001 .025 .019 .054 .002 .014 .231 .028 .017
.031 .784 .500 .041 .000
N 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81
KO11 Pearson Correlation
.167 -.046 .104 .157 .276* .135 .070 .043 .161 .240
* 1 -.048 .012 .115 .331
**
Sig. (2-tailed) .136 .682 .357 .162 .012 .228 .536 .702 .151 .031
.670 .913 .306 .003
N 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81
KO12 Pearson Correlation
.107 -.006 -.005 .184 .325** .056 .036 .282
* .260
* .031 -.048 1 .007 .186 .344
**
Sig. (2-tailed) .343 .958 .962 .100 .003 .622 .753 .011 .019 .784 .670
.951 .097 .002
N 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81
118
KO13 Pearson Correlation
.130 .084 .076 -.094 .055 .125 -.108 -.117 .146 .076 .012 .007 1 -.024 .219*
Sig. (2-tailed) .248 .455 .497 .402 .625 .264 .335 .299 .192 .500 .913 .951
.831 .049
N 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81
KO14 Pearson Correlation
.374** .219
* .170 .315
** .191 .192 .091 .330
** .258
* .228
* .115 .186 -.024 1 .501
**
Sig. (2-tailed) .001 .049 .129 .004 .087 .086 .419 .003 .020 .041 .306 .097 .831
.000
N 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81
TKO Pearson Correlation
.601** .486
** .400
** .513
** .689
** .614
** .447
** .570
** .675
** .570
** .331
** .344
** .219
* .501
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .003 .002 .049 .000
N 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81
* correlation is significant at the 0,05 level (2-tailed)
**correlation is significant at the 0,01 level (2-tailed)
HASIL UJI VALIDITAS MOTIVASI KERJA
Correlations
MK15 MK16 MK17 MK18 MK19 MK20 MK21 MK22 MK23 MK24 MK25 MK26 TMK
MK15 Pearson
Correlation 1 -.010 -.052 .055 -.039 .122 -.044 -.075 .148 .282
* .343
** .415
** .365
**
Sig. (2-tailed) .930 .648 .625 .728 .277 .697 .507 .188 .011 .002 .000 .001
N 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81
MK16 Pearson
Correlation -.010 1 .346
** -.003 .207 .136 .212 .104 .233
* .358
** .039 -.102 .510
**
Sig. (2-tailed) .930 .002 .982 .064 .225 .058 .356 .037 .001 .730 .366 .000
N 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81
MK17 Pearson
Correlation -.052 .346
** 1 .070 -.011 .036 -.003 .048 .051 .140 .019 .014 .301
**
Sig. (2-tailed) .648 .002 .533 .919 .753 .981 .668 .653 .212 .870 .899 .006
N 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81
MK18 Pearson
Correlation .055 -.003 .070 1 .237
* .242
* .060 .142 .008 .042 -.093 -.015 .318
**
Sig. (2-tailed) .625 .982 .533 .033 .030 .595 .207 .946 .711 .411 .892 .004
N 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81
MK19 Pearson
Correlation -.039 .207 -.011 .237
* 1 .078 .169 .239
* .090 -.004 .023 -.025 .435
**
Sig. (2-tailed) .728 .064 .919 .033 .487 .131 .031 .424 .972 .842 .826 .000
N 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81
MK20 Pearson
Correlation .122 .136 .036 .242
* .078 1 .075 .338
** .299
** .212 .100 .174 .534
**
Sig. (2-tailed) .277 .225 .753 .030 .487 .507 .002 .007 .058 .373 .121 .000
N 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81
119
MK21 Pearson
Correlation -.044 .212 -.003 .060 .169 .075 1 .196 .043 .119 .016 .111 .393
**
Sig. (2-tailed) .697 .058 .981 .595 .131 .507 .080 .701 .288 .889 .325 .000
N 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81
MK22 Pearson
Correlation -.075 .104 .048 .142 .239
* .338
** .196 1 .084 .137 .071 .111 .459
**
Sig. (2-tailed) .507 .356 .668 .207 .031 .002 .080 .456 .223 .527 .326 .000
N 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81
MK23 Pearson
Correlation .148 .233
* .051 .008 .090 .299
** .043 .084 1 .324
** .043 .193 .477
**
Sig. (2-tailed) .188 .037 .653 .946 .424 .007 .701 .456 .003 .705 .084 .000
N 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81
MK24 Pearson
Correlation .282
* .358
** .140 .042 -.004 .212 .119 .137 .324
** 1 .331
** .400
** .610
**
Sig. (2-tailed) .011 .001 .212 .711 .972 .058 .288 .223 .003 .003 .000 .000
N 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81
MK25 Pearson
Correlation .343
** .039 .019 -.093 .023 .100 .016 .071 .043 .331
** 1 .417
** .397
**
Sig. (2-tailed) .002 .730 .870 .411 .842 .373 .889 .527 .705 .003 .000 .000
N 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81
MK26 Pearson
Correlation .415
** -.102 .014 -.015 -.025 .174 .111 .111 .193 .400
** .417
** 1 .475
**
Sig. (2-tailed) .000 .366 .899 .892 .826 .121 .325 .326 .084 .000 .000 .000
N 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81
TMK Pearson
Correlation .365
** .510
** .301
** .318
** .435
** .534
** .393
** .459
** .477
** .610
** .397
** .475
** 1
Sig. (2-tailed) .001 .000 .006 .004 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81
* correlation is significant at the 0,05 level (2-tailed)
**correlation is significant at the 0,01 level (2-tailed)
HASIL UJI VALIDITAS GAYA KEPEMIMPINAN
Correlations
GK27 GK28 GK29 GK30 GK31 GK32 GK33 GK34 GK35 TGK
GK27 Pearson Correlation
1 .512** .367
** .282
* .281
* .342
** .171 .168 .334
** .653
**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .011 .011 .002 .126 .134 .002 .000
N 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81
GK28 Pearson Correlation
.512** 1 .577
** .373
** .334
** .350
** .301
** .218 .267
* .702
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .002 .001 .006 .050 .016 .000
N 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81
120
GK29 Pearson Correlation
.367** .577
** 1 .215 .404
** .171 .149 .219
* .220
* .580
**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .054 .000 .126 .185 .049 .048 .000
N 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81
GK30 Pearson Correlation
.282* .373
** .215 1 .461
** .144 .139 .429
** .260
* .587
**
Sig. (2-tailed) .011 .001 .054 .000 .199 .215 .000 .019 .000
N 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81
GK31 Pearson Correlation
.281* .334
** .404
** .461
** 1 .266
* .119 .167 .415
** .612
**
Sig. (2-tailed) .011 .002 .000 .000 .016 .289 .136 .000 .000
N 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81
GK32 Pearson Correlation
.342** .350
** .171 .144 .266
* 1 .590
** .174 .216 .621
**
Sig. (2-tailed) .002 .001 .126 .199 .016 .000 .119 .053 .000
N 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81
GK33 Pearson Correlation
.171 .301** .149 .139 .119 .590
** 1 .314
** .365
** .601
**
Sig. (2-tailed) .126 .006 .185 .215 .289 .000 .004 .001 .000
N 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81
GK34 Pearson Correlation
.168 .218 .219* .429
** .167 .174 .314
** 1 .331
** .527
**
Sig. (2-tailed) .134 .050 .049 .000 .136 .119 .004 .003 .000
N 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81
GK35 Pearson Correlation
.334** .267
* .220
* .260
* .415
** .216 .365
** .331
** 1 .608
**
Sig. (2-tailed) .002 .016 .048 .019 .000 .053 .001 .003 .000
N 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81
TGK Pearson Correlation
.653** .702
** .580
** .587
** .612
** .621
** .601
** .527
** .608
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
HASIL UJI VALIDITAS LOCUS OF CONTROL
Correlations
LOC36
LOC37
LOC38
LOC39
LOC40
LOC41
LOC42
LOC43
LOC44
LOC45
LOC46
LOC47
LOC48
LOC49
LOC50
LOC51 TLOC
LOC36 Pearson Correlation 1 .046 .054 .100 .558** .132 .207 -.022 -.016 .016 -.071 .114 -.016 .096 .185 -.002 .373
**
Sig. (2-tailed) .684 .631 .375 .000 .239 .064 .847 .890 .885 .531 .310 .890 .396 .098 .989 .001
N 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81
LOC37 Pearson Correlation .046 1 .141 .082 .100 .128 -.037 .036 -.028 -.023 .291** .223
* .126 .029 .026 .056 .299
**
Sig. (2-tailed) .684 .210 .469 .375 .255 .740 .749 .805 .835 .008 .045 .262 .798 .821 .620 .007
N 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81
LOC38 Pearson Correlation .054 .141 1 .354** .152 .234
* .037 .128 .019 -.163 -.013 .220
* .158 -.116 .138 -.104 .307
**
Sig. (2-tailed) .631 .210 .001 .176 .036 .740 .255 .867 .146 .910 .048 .159 .302 .218 .354 .005
N 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81
121
LOC39 Pearson Correlation .100 .082 .354
** 1 .231
* .189 .275
* .123 .086
-.250
*
.014 .006 .293** .125 .144 .147 .423
**
Sig. (2-tailed) .375 .469 .001 .038 .090 .013 .273 .443 .025 .904 .960 .008 .265 .200 .191 .000
N 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81
LOC40 Pearson Correlation .558** .100 .152 .231
* 1 .335
** .247
* .020 .061 -.102 .092 .199 .252
* .135 .185 .130 .552
**
Sig. (2-tailed) .000 .375 .176 .038 .002 .026 .858 .589 .367 .416 .076 .023 .229 .098 .249 .000
N 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81
LOC41 Pearson Correlation .132 .128 .234* .189 .335
** 1 .460
** .037 .153 .090 .098 .186 .191 .002 -.034 .092 .514
**
Sig. (2-tailed) .239 .255 .036 .090 .002 .000 .742 .174 .422 .383 .097 .087 .986 .766 .413 .000
N 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81
LOC42 Pearson Correlation .207 -.037 .037 .275* .247
* .460
** 1 .043 .182 .113 -.061 .191 .295
** .242
* .141 .305
** .581
**
Sig. (2-tailed) .064 .740 .740 .013 .026 .000 .704 .105 .315 .590 .087 .008 .029 .211 .006 .000
N 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81
LOC43 Pearson Correlation -.022 .036 .128 .123 .020 .037 .043 1 -.009 -.064 .037 .174 -.049 .134 .381** .144 .312
**
Sig. (2-tailed) .847 .749 .255 .273 .858 .742 .704 .934 .572 .742 .121 .663 .234 .000 .199 .005
N 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81
LOC44 Pearson Correlation -.016 -.028 .019 .086 .061 .153 .182 -.009 1 .123 -.079 .144 .309** .056 .090 .119 .365
**
Sig. (2-tailed) .890 .805 .867 .443 .589 .174 .105 .934 .276 .483 .200 .005 .617 .423 .289 .001
N 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81
LOC45 Pearson Correlation .016 -.023 -.163
-.250
* -.102 .090 .113 -.064 .123 1 .210 .087 -.074 .339
**
-.240
* -.069 .228
*
Sig. (2-tailed) .885 .835 .146 .025 .367 .422 .315 .572 .276 .060 .439 .513 .002 .031 .541 .041
N 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81
LOC46 Pearson Correlation -.071 .291** -.013 .014 .092 .098 -.061 .037 -.079 .210 1 .101 .075 .122 -.034 .004 .282
*
Sig. (2-tailed) .531 .008 .910 .904 .416 .383 .590 .742 .483 .060 .372 .504 .277 .766 .973 .011
N 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81
LOC47 Pearson Correlation .114 .223* .220
* .006 .199 .186 .191 .174 .144 .087 .101 1 .184 .143 .399
** .103 .530
**
Sig. (2-tailed) .310 .045 .048 .960 .076 .097 .087 .121 .200 .439 .372 .100 .204 .000 .361 .000
N 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81
LOC48 Pearson Correlation -.016 .126 .158 .293** .252
* .191 .295
** -.049 .309
** -.074 .075 .184 1 .207 .050 .119 .487
**
Sig. (2-tailed) .890 .262 .159 .008 .023 .087 .008 .663 .005 .513 .504 .100 .063 .660 .289 .000
N 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81
LOC49 Pearson Correlation .096 .029 -.116 .125 .135 .002 .242* .134 .056 .339
** .122 .143 .207 1 .033 .222
* .459
**
Sig. (2-tailed) .396 .798 .302 .265 .229 .986 .029 .234 .617 .002 .277 .204 .063 .771 .046 .000
N 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81
LOC50 Pearson Correlation .185 .026 .138 .144 .185 -.034 .141 .381
** .090
-.240
* -.034 .399
** .050 .033 1 .005 .358
**
Sig. (2-tailed) .098 .821 .218 .200 .098 .766 .211 .000 .423 .031 .766 .000 .660 .771 .963 .001
N 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81
LOC51 Pearson Correlation -.002 .056 -.104 .147 .130 .092 .305** .144 .119 -.069 .004 .103 .119 .222
* .005 1 .344
**
Sig. (2-tailed) .989 .620 .354 .191 .249 .413 .006 .199 .289 .541 .973 .361 .289 .046 .963 .002
N 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81
TLOC Pearson Correlation .373** .299
** .307
** .423
** .552
** .514
** .581
** .312
** .365
** .228
* .282
* .530
** .487
** .459
** .358
** .344
** 1
Sig. (2-tailed) .001 .007 .005 .000 .000 .000 .000 .005 .001 .041 .011 .000 .000 .000 .001 .002
N 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
122
HASIL UJI VALIDITAS KEPUASAN KERJA AUDITOR
Correlations
KKA52 KKA53 KKA54 KKA55 TKKA
KKA52 Pearson Correlation 1 .670** .450
** .314
** .831
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .004 .000
N 81 81 81 81 81
KKA53 Pearson Correlation .670** 1 .273
* .199 .720
**
Sig. (2-tailed) .000 .014 .075 .000
N 81 81 81 81 81
KKA54 Pearson Correlation .450** .273
* 1 .257
* .724
**
Sig. (2-tailed) .000 .014 .020 .000
N 81 81 81 81 81
KKA55 Pearson Correlation .314** .199 .257
* 1 .606
**
Sig. (2-tailed) .004 .075 .020 .000
N 81 81 81 81 81
TKKA Pearson Correlation .831** .720
** .724
** .606
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 81 81 81 81 81
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
HASIL UJI RELIABILITAS KOMITMEN ORGANISASI
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 81 100.0
Excludeda 0 .0
Total 81 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Items N of Items
.764 .767 14
123
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
KO1 4.15 .450 81
KO2 3.83 .648 81
KO3 3.88 .509 81
KO4 4.01 .487 81
KO5 3.83 .608 81
KO6 3.67 .671 81
KO7 3.77 .481 81
KO8 3.98 .474 81
KO9 3.99 .602 81
KO10 3.85 .615 81
KO11 3.91 .505 81
KO12 3.99 .559 81
KO13 4.19 .594 81
KO14 4.04 .486 81
Inter-Item Correlation Matrix
KO1 KO2 KO3 KO4 KO5 KO6 KO7 KO8 KO9 KO10 KO11 KO12 KO13 KO14
KO1 1.000 .346 .244 .219 .369 .290 .105 .193 .376 .351 .167 .107 .130 .374
KO2 .346 1.000 .010 .205 .114 .153 .309 .434 .251 .249 -.046 -.006 .084 .219
KO3 .244 .010 1.000 .107 .213 .317 .084 .194 .076 .260 .104 -.005 .076 .170
KO4 .219 .205 .107 1.000 .429 .242 .386 .110 .214 .215 .157 .184 -.094 .315
KO5 .369 .114 .213 .429 1.000 .470 .201 .245 .506 .332 .276 .325 .055 .191
KO6 .290 .153 .317 .242 .470 1.000 .219 .210 .423 .273 .135 .056 .125 .192
KO7 .105 .309 .084 .386 .201 .219 1.000 .468 .249 .135 .070 .036 -.108 .091
KO8 .193 .434 .194 .110 .245 .210 .468 1.000 .437 .245 .043 .282 -.117 .330
KO9 .376 .251 .076 .214 .506 .423 .249 .437 1.000 .265 .161 .260 .146 .258
KO10 .351 .249 .260 .215 .332 .273 .135 .245 .265 1.000 .240 .031 .076 .228
KO11 .167 -.046 .104 .157 .276 .135 .070 .043 .161 .240 1.000 -.048 .012 .115
KO12 .107 -.006 -.005 .184 .325 .056 .036 .282 .260 .031 -.048 1.000 .007 .186
KO13 .130 .084 .076 -.094 .055 .125 -.108 -.117 .146 .076 .012 .007 1.000 -.024
KO14 .374 .219 .170 .315 .191 .192 .091 .330 .258 .228 .115 .186 -.024 1.000
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
KO1 50.91 12.905 .518 .372 .740
KO2 51.23 12.782 .342 .373 .755
KO3 51.19 13.478 .280 .227 .759
KO4 51.05 13.098 .411 .415 .748
KO5 51.23 11.932 .591 .510 .727
KO6 51.40 12.067 .486 .348 .738
KO7 51.30 13.361 .338 .395 .754
KO8 51.09 12.930 .478 .563 .743
KO9 51.07 12.019 .575 .456 .729
KO10 51.21 12.468 .446 .254 .743
KO11 51.15 13.753 .207 .148 .765
KO12 51.07 13.619 .207 .261 .767
KO13 50.88 14.135 .066 .131 .781
KO14 51.02 13.149 .397 .307 .749
124
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
55.06 14.784 3.845 14
HASIL UJI RELIABILITAS MOTIVASI KERJA
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 81 100.0
Excludeda 0 .0
Total 81 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Items N of Items
.620 .624 12
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
MK15 4.10 .436 81
MK16 4.02 .570 81
MK17 3.98 .447 81
MK18 4.02 .418 81
MK19 3.86 .666 81
MK20 3.84 .535 81
MK21 3.98 .524 81
MK22 3.90 .464 81
MK23 3.94 .483 81
MK24 4.17 .469 81
MK25 4.14 .411 81
MK26 4.12 .484 81
125
Inter-Item Correlation Matrix
MK15 MK16 MK17 MK18 MK19 MK20 MK21 MK22 MK23 MK24 MK25 MK26
MK15 1.000 -.010 -.052 .055 -.039 .122 -.044 -.075 .148 .282 .343 .415
MK16 -.010 1.000 .346 -.003 .207 .136 .212 .104 .233 .358 .039 -.102
MK17 -.052 .346 1.000 .070 -.011 .036 -.003 .048 .051 .140 .019 .014
MK18 .055 -.003 .070 1.000 .237 .242 .060 .142 .008 .042 -.093 -.015
MK19 -.039 .207 -.011 .237 1.000 .078 .169 .239 .090 -.004 .023 -.025
MK20 .122 .136 .036 .242 .078 1.000 .075 .338 .299 .212 .100 .174
MK21 -.044 .212 -.003 .060 .169 .075 1.000 .196 .043 .119 .016 .111
MK22 -.075 .104 .048 .142 .239 .338 .196 1.000 .084 .137 .071 .111
MK23 .148 .233 .051 .008 .090 .299 .043 .084 1.000 .324 .043 .193
MK24 .282 .358 .140 .042 -.004 .212 .119 .137 .324 1.000 .331 .400
MK25 .343 .039 .019 -.093 .023 .100 .016 .071 .043 .331 1.000 .417
MK26 .415 -.102 .014 -.015 -.025 .174 .111 .111 .193 .400 .417 1.000
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted Scale Variance if Item
Deleted Corrected Item-Total
Correlation Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
MK15 43.98 6.224 .209 .260 .610
MK16 44.05 5.673 .322 .380 .588
MK17 44.10 6.365 .135 .157 .622
MK18 44.05 6.348 .165 .160 .616
MK19 44.21 5.793 .197 .179 .621
MK20 44.23 5.657 .364 .251 .579
MK21 44.10 6.065 .205 .117 .612
MK22 44.17 5.970 .302 .207 .593
MK23 44.14 5.894 .316 .206 .590
MK24 43.90 5.590 .478 .391 .560
MK25 43.94 6.184 .253 .263 .603
MK26 43.95 5.898 .313 .395 .591
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
48.07 6.869 2.621 12
HASIL UJI RELIABILITAS GAYA KEPEMIMPINAN
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 81 100.0
Excludeda 0 .0
Total 81 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
126
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.783 .791 9
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
GK27 3.86 .720 81
GK28 4.00 .474 81
GK29 4.15 .503 81
GK30 3.93 .565 81
GK31 4.09 .552 81
GK32 3.99 .602 81
GK33 3.90 .700 81
GK34 4.06 .483 81
GK35 4.14 .494 81
Inter-Item Correlation Matrix
GK27 GK28 GK29 GK30 GK31 GK32 GK33 GK34 GK35
GK27 1.000 .512 .367 .282 .281 .342 .171 .168 .334
GK28 .512 1.000 .577 .373 .334 .350 .301 .218 .267
GK29 .367 .577 1.000 .215 .404 .171 .149 .219 .220
GK30 .282 .373 .215 1.000 .461 .144 .139 .429 .260
GK31 .281 .334 .404 .461 1.000 .266 .119 .167 .415
GK32 .342 .350 .171 .144 .266 1.000 .590 .174 .216
GK33 .171 .301 .149 .139 .119 .590 1.000 .314 .365
GK34 .168 .218 .219 .429 .167 .174 .314 1.000 .331
GK35 .334 .267 .220 .260 .415 .216 .365 .331 1.000
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
GK27 32.25 7.288 .487 .360 .761
GK28 32.11 7.850 .611 .509 .746
GK29 31.96 8.136 .457 .422 .764
GK30 32.19 7.953 .448 .404 .765
GK31 32.02 7.899 .482 .436 .760
GK32 32.12 7.735 .479 .458 .760
GK33 32.21 7.568 .426 .472 .771
GK34 32.05 8.348 .401 .305 .771
GK35 31.98 8.074 .492 .357 .760
127
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
36.11 9.700 3.114 9
HASIL UJI RELIABILITAS LOCUS OF CONTROL
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 81 100.0
Excludeda 0 .0
Total 81 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized Items N of Items
.644 .655 16
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
LOC36 3.96 .558 81
LOC37 3.95 .415 81
LOC38 4.04 .459 81
LOC39 4.10 .515 81
LOC40 3.96 .558 81
LOC41 4.09 .552 81
LOC42 4.07 .565 81
LOC43 4.16 .535 81
LOC44 3.86 .586 81
LOC45 3.85 .760 81
LOC46 4.09 .552 81
LOC47 4.23 .531 81
LOC48 3.86 .586 81
LOC49 4.14 .565 81
LOC50 4.11 .524 81
LOC51 3.99 .512 81
128
Inter-Item Correlation Matrix
LOC36 LOC37 LOC38 LOC39 LOC40 LOC41 LOC42 LOC43 LOC44 LOC45 LOC46 LOC47 LOC48 LOC49 LOC50 LOC51
LOC36 1.000 .046 .054 .100 .558 .132 .207 -.022 -.016 .016 -.071 .114 -.016 .096 .185 -.002
LOC37 .046 1.000 .141 .082 .100 .128 -.037 .036 -.028 -.023 .291 .223 .126 .029 .026 .056
LOC38 .054 .141 1.000 .354 .152 .234 .037 .128 .019 -.163 -.013 .220 .158 -.116 .138 -.104
LOC39 .100 .082 .354 1.000 .231 .189 .275 .123 .086 -.250 .014 .006 .293 .125 .144 .147
LOC40 .558 .100 .152 .231 1.000 .335 .247 .020 .061 -.102 .092 .199 .252 .135 .185 .130
LOC41 .132 .128 .234 .189 .335 1.000 .460 .037 .153 .090 .098 .186 .191 .002 -.034 .092
LOC42 .207 -.037 .037 .275 .247 .460 1.000 .043 .182 .113 -.061 .191 .295 .242 .141 .305
LOC43 -.022 .036 .128 .123 .020 .037 .043 1.000 -.009 -.064 .037 .174 -.049 .134 .381 .144
LOC44 -.016 -.028 .019 .086 .061 .153 .182 -.009 1.000 .123 -.079 .144 .309 .056 .090 .119
LOC45 .016 -.023 -.163 -.250 -.102 .090 .113 -.064 .123 1.000 .210 .087 -.074 .339 -.240 -.069
LOC46 -.071 .291 -.013 .014 .092 .098 -.061 .037 -.079 .210 1.000 .101 .075 .122 -.034 .004
LOC47 .114 .223 .220 .006 .199 .186 .191 .174 .144 .087 .101 1.000 .184 .143 .399 .103
LOC48 -.016 .126 .158 .293 .252 .191 .295 -.049 .309 -.074 .075 .184 1.000 .207 .050 .119
LOC49 .096 .029 -.116 .125 .135 .002 .242 .134 .056 .339 .122 .143 .207 1.000 .033 .222
LOC50 .185 .026 .138 .144 .185 -.034 .141 .381 .090 -.240 -.034 .399 .050 .033 1.000 .005
LOC51 -.002 .056 -.104 .147 .130 .092 .305 .144 .119 -.069 .004 .103 .119 .222 .005 1.000
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
LOC36 60.51 11.178 .225 .397 .633
LOC37 60.52 11.628 .186 .170 .637
LOC38 60.43 11.548 .182 .279 .637
LOC39 60.37 11.061 .292 .330 .623
LOC40 60.51 10.478 .426 .474 .603
LOC41 60.38 10.639 .384 .383 .610
LOC42 60.40 10.342 .458 .438 .598
LOC43 60.31 11.441 .166 .225 .640
LOC44 60.60 11.167 .208 .183 .635
LOC45 60.62 11.689 .012 .395 .676
LOC46 60.38 11.539 .129 .202 .646
LOC47 60.23 10.632 .408 .335 .607
LOC48 60.60 10.667 .344 .321 .615
LOC49 60.33 10.825 .318 .310 .619
LOC50 60.36 11.283 .218 .406 .633
LOC51 60.48 11.353 .206 .223 .635
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
64.47 12.327 3.511 16
129
HASIL UJI RELIABILITAS KEPUASAN KERJA AUDITOR
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 81 100.0
Excludeda 0 .0
Total 81 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.685 .693 4
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
KKA52 3.96 .558 81
KKA53 4.15 .550 81
KKA54 3.90 .682 81
KKA55 4.00 .570 81
Inter-Item Correlation Matrix
KKA52 KKA53 KKA54 KKA55
KKA52 1.000 .670 .450 .314
KKA53 .670 1.000 .273 .199
KKA54 .450 .273 1.000 .257
KKA55 .314 .199 .257 1.000
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
KKA52 12.05 1.623 .671 .542 .490
KKA53 11.86 1.844 .496 .450 .604
KKA54 12.11 1.675 .423 .219 .659
KKA55 12.01 2.037 .323 .116 .706
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
16.01 2.887 1.699 4
130
HASIL UJI ASUMSI KLASIK
1. HASIL UJI MULTIKOLONIERITAS
Coefficients
a
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -3.954 3.220 -1.228 .223
TKO .120 .045 .271 2.677 .009 .705 1.419
TMK .145 .068 .224 2.147 .035 .666 1.501
TGK .192 .059 .353 3.289 .002 .629 1.591
TLOC -.009 .050 -.018 -.173 .863 .688 1.453
a. Dependent Variable: TKKA
Coefficient Correlations
a
Model TLOC TKO TMK TGK
1 Correlations TLOC 1.000 -.025 -.263 -.353
TKO -.025 1.000 -.306 -.290
TMK -.263 -.306 1.000 -.176
TGK -.353 -.290 -.176 1.000
Covariances TLOC .002 -5.623 .000 -.001
TKO -5.623 .002 .000 .000
TMK .000 .000 .005 .000
TGK -.001 .000 .000 .003
a. Dependent Variable: TKKA
132
3. HASIL UJI HETEROSKEDASTISITAS
HASIL UJI HIPOTESIS Variables Entered/Removed
b
Model Variables Entered Variables Removed Method
1 TLOC, TKO, TMK, TGK
a
. Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: TKKA
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
1 .671a .451 .422 1.292
a. Predictors: (Constant), TLOC, TKO, TMK, TGK
ANOVA
b
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 104.063 4 26.016 15.578 .000a
Residual 126.925 76 1.670
Total 230.988 80
133
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 104.063 4 26.016 15.578 .000a
Residual 126.925 76 1.670
Total 230.988 80
a. Predictors: (Constant), TLOC, TKO, TMK, TGK
b. Dependent Variable: TKKA
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -3.954 3.220 -1.228 .223
TKO .120 .045 .271 2.677 .009
TMK .145 .068 .224 2.147 .035
TGK .192 .059 .353 3.289 .002
TLOC -.009 .050 -.018 -.173 .863
a. Dependent Variable: TKKA