KOMUNIKASI ORGANISASI
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of KOMUNIKASI ORGANISASI
Page 1
KOMUNIKASI ORGANISASI
Fransisca Fortunata G.331.11.0065Angga Fradonal G.331.11.0072Adelia Ayu P G.331.11.0068
Page 3
Apakah Informasi itu mengalir (Secara Harfiah)
Informasi itu TIDAK BERGERAK ! Tidak mengalir
Yang sesungguhnya terlihat :Penyampaian suatu pesan,
Interpretasi penyampaian tersebut, dan Penciptaan penyampaian lainnya
Page 4
Penciptaan, penyampaian dan interpretasi pesan itu merupakan PROSES yang mendistribusikan pesan-pesan ke seluruh organisasi.
PROSES: peristiwa-peristiwa dan hubungan-hubungan itu bergerak dan berubah secara berkesinambungan.
Page 5
Suatu proses dinamik; dimana dalam proses tsb pesan-pesan secara tetap dan berkesinambungan diciptakan, ditampilkan dan diinterpretasikan.
Proses tsb berlangsung terus dan berubah secara konstan (terjadi sepanjang waktu)
Page 6
Aliran Informasi dalam Organisasi terjadi dalam 3 Cara :
(Guetzkow (1965) dalam Pace & Faules)
Serentak
Berurutan
Kombinasi kedua cara tsb
Page 7
Penyebaran Pesan Secara Serentak
Contoh:Manager yang harus infokan perubahan jadwal kerja /prosedur baru kepada seluruh bawahannya
Cara:Memo, surat/faxsms, intranet
Page 8
Penyebaran Pesan secara Berurutan
Pesan dari A disampaikan kepada B, dari B kepada C, dari C kepada D, dari D kepada E
Pola : Siapa berbicara kepada siapa
Penyebaran info berlangsung dalam waktu yang tidak beraturan
Informasi tiba di tempat yang berbeda dalam waktu yang berbeda
Timbul masalah dalam koordinasi
Kebenaran dan kecermatan informasi terganggu akibat interpretasi dan reproduksi
Page 10
Pola Roda• Akses antar anggota: rendah
• Pengawasan aliran pesan: tinggi
• Moral atau kepuasan: sangat rendah
• Kemunculan pemimpin: tinggi• Kecermatan solusi: baik• Kecepatan kinerja: cepat• Jumlah pesan yang dikirimkan:
rendah• Kemunculan organisasi yang
stabil: cepat• Penyesuaian dengan perubahan
kerja: lambat• Kecenderungan beban berlebih:
tinggi
Pola Lingkaran• Tinggi
• Rendah• Tinggi• Sangat
rendah• Buruk• Lambat• Tinggi• Sangat
lambat• Cepat• Rendah
Pengaruh Dua Pola Komunikasi Atas Sepuluh Proses Komunikasi Organisasi
Page 13
Arah Aliran Informasi
Komunikasi ke BawahKomunikasi ke AtasKomunikasi HorisontalKomunikasi Lintas – Saluran
Page 15
Komunikasi ke Bawah Dalam sebuah organisasi berarti bahwa informasi mengalir dari jabatan berotoritas lebih tinggi kepada mereka yang berotoritas lebih rendah.
Page 17
Ada 5 jenis informasi yang biasa dikomunikasikan dari atasan kepada bawahan (Katz & Kahn 1996):
1. Informasi mengenai bagaimana melakukan pekerjaan
2. Informasi mengenai dasar pemikiran untuk melakukan pekerjaan
3. Informasi mengenai kebijakan dan praktik – praktik organisasi
4. Informasi mengenai kinerja pegawai 5. Informasi untuk mengembangkan rasa
memiliki tugas (sense of mission)
Page 18
Pemilihan Metode dan Media :
1. Tulisan saja 2. Lisan saja3. Tulisan diikuti Lisan4. Lisan diikuti Tulisan
Metode Lisan diikuti Tulisan dinilai paling efektif dalam enam dari sepuluh situasi dan tidak pernah dinilai tidak sesuai untuk situasi apapun.
Page 19
Ada 6 kriteria yang sering digunakan untuk memilih metode penyampaian informasi kepada para pegawai (Level & Galle,1988) :
1. Ketersediaan, metode yang tersedia dalam organisasi, setelah diinventariskan, organisasi dapat memutuskan metode yang bisa ditambahkan untuk sebuah program yang lebih efektif
2. Biaya, metode yang dinilai paling murah, bila diperlukan penyebaran informasi yang tidak rutin dan mendesak, metode yang lebih mahal dapat digunakan.
3. Pengaruh, metode yang memberi pengaruh / kesan paling besar sering dipilih daripada metode yang baku.
4. Relevansi, metode yang tampak paling relevansi dengan tujuan yang ingin dicapai (tujuan singkat = memo, rumit = teknis tertulis)
5. Respons, metode yang dipilih akan dipengaruhi ketentuan apakah dikehendaki respons kusus terhadap informasi.
6. Keahlian, metode yang sesuai dengan kemampuan pengirim untuk menggunakan dengan kemampuan penerima untuk mencapai pemahaman.
Page 20
SITUASI PALING EFEKTIF
PALING TIDAK EFEKTIF
1.Penyampaian informasi yang memerlukan tindakan segera pegawai
Lisan diikuti Tulisan
Tulisan saja
2.Informasi yang memerlukan tindakan pegawai pada waktu mendatang
Tulisan saja Lisan saja
3.Penyampaian informasi yang bersifat umum Tulisan saja Lisan saja
4.Penyampaian arahan/ perintah perusahaan Lisan diikuti Tulisan
Lisan saja
5.Penyampaian informasi menegenai perubahan kebijakan perusahaan yang penting
Lisan diikuti tulisan
Lisan saja
6.Penyampaian kemajuan kerja kepada penyelia langsung anda.
Lisan diikuti tulisan
Lisan saja
7.Promosi kampanye keamananan Lisan diikuti tulisan
Lisan saja
8.Pemberian pujian kepada pegawai atas prestasi kerjanya
Lisan diikuti tulisan
Tulisan saja
9.Pemeberian teguran kepada pegawai atas kelalaian kerjanya.
Lisan saja Tulisan saja
10.Penyelesaian perselisihan antara para pegawai mengenai masalah kerja
Lisan saja Tulisan saja
Page 21
Komunikasi ke AtasDalam sebuah organisasi berarti bahwa informasi mengalir dari tingkat yang lebih rendah (bawahan) ke tingkat yang lebih tinggi ( penyelia).
Page 22
Pentingnya Komunikasi ke Atas
1. Aliran informasi keatas memberikan informasi berharga untuk pembuatan keputusan oleh mereka yang mengarahkan organisasi dan mengawasi kegiatan orang – orang lainnya (Sharma,1979)
2. Komunikasi keatas mengizinkan penyelia untuk menentukan apakah bawahan memahami apa yang diharapkan dari aliran informasi ke bawah (Planty&Machaver,1952)
3. Komunikasi keatas membantu pegawai mengatasi masalah pekerjaan mereka dan memperkuat keterlibatan mereka dengan pekerjaan merekadan dengan organisasi tersebut (Harriman, 1974)
Page 23
Prinsip – Prinsip Komunikasi Ke Atas1. Program komunikasi keatas yang efektif harus
direncanakan.2. Program komunikasi keatas yang efektif berlangsung
secara berkesinambungan.3. Program komunikasi keatas yang efektif menggunakan
saluran rutin.4. Progam komunikasi keatas yang efektif menitikberatkan
kepekaan dan penerimaan dalam pemasukan gaagsan dari tingkat yang lebih rendah.
5. Program komunikasi ke atas yang efektif mencakup mendengarkan secara objectif.
6. Program komunikasi keatas yang efektif mencakup tindakan untuk menanggapi masalah.
7. Program komunikasi ke atas yang efektif menggunakan berbagai media dan metode untuk meningkatkan aliran informasi.
Page 24
KOMUNIKASI HORISONTAL
Terdiri dari penyampaian informasi diantara rekan – rekan sejawat dalam unit kerja yang sama. Unit kerja meliputi individu-individu yang ditempatkan pada tingkat otoritas yang sama dalam organisasi dan mempunyai atasan yang sama
Page 25
Tujuan Komunikasi Horisontal
1. Untuk mengkoordinasikan penugasan kerja2. Berbagi informasi mengenai rencana dan
kegiatan.3. Untuk memecahkan masalah.4. Untuk memperoleh pemahaman bersama.5. Untuk mendamaikan, berunding, dan menengahi
perbedaan.6. Untuk menambahkan dukungan antarpersona.
Page 26
KOMUNIKASILINTAS – SALURANDalam kebanyakan organisasi, muncul keinginan pegawai untuk berbagi informasi melewati batas – batas fungsional dengan individu yang tidak menduduki posisi atasan maupun bawahan mereka.Mereka melintasi jalur fungsional dan berkomunikasi dengan orang – orang yang diawasi dan yang mengawasi tetapi bukan atasan atau bawahan mereka.
Page 27
Fayol (1916-1940) , menunjukkan bahwa komunikasi lintas – saluran merupakan hal yang pantas, bahkan perlu pada suatu saat, terutama bagi pegawai tingkat lebih rendah dalam suatu saluran .
Page 29
Karena ada kemungkinan mengganggu saluran otoritas dan kehilangan kendali atas aliran informasi, ada 2 kondisi yang harus dipenuhi dalam menggunakan jembatan fayol :
1.Setiap pegawai yang ingin berkomunikasi melintasi saluran harus meminta izin terlebih dulu dari atasan langsungnya ( pegawai P mendapat izin dari penyelia H).
2.Setiap pegawai yang terlibat dalam komunikasi lintas – saluran harus memberitahukan hasil – hasil pertemuannya kepada penyelianya.
Page 30
Pentingnya komunikasi Lintas – Saluran dalam organisasi mendorong Keith Davis (1967) untuk menyatakan bahwa penerapan tiga prinsip berikut akan memperkokoh peranan komunikasi spesialis staf :
1.Spesialis staf harus dilatih dalam keahlian berkomunikasi.
2.Spesialis staf perlu menyadari pentingnya peranan komunikasi mereka.
3.Manajemen harus menyadari peranan spesialis staf dan lebih banyak lagi memanfaatkan peranan tersebut dalam komunikasi organisasi.