Kebijakan dan perubahan organisasi
-
Upload
stienobel-indonesia -
Category
Documents
-
view
4 -
download
0
Transcript of Kebijakan dan perubahan organisasi
Rekrutmen dan Seleksi
Menurut Cascio (2003) dan Munandar (2001), proses
rekrutmen adalah suatu proses penerimaan calon
tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga
kerja (lowongan pekerjaan) pada suatu unit kerja
dalam suatu organisasi atau perusahaan;
Sedangkan proses seleksi adalah proses pemilihan
calon tenaga kerja yang paling memenuhi syarat
untuk mengisi lowongan pekerjaan.
Rekrutmen dan Seleksi
Tujuan seleksi yang efektif adalah untuk
menyesuaikan karateristik invididual
(kemampuan, pengalaman, sebagainya) dengan
persyaratan dalam suatu pekerjaan. Apabila
manajemen gagal untuk mendapatkan
memasangkannya secara benar, baik kinerja
maupun kepuasan karyawan akan berkurang
Pelamar melamar pekerjaan
Seleksi AwalTujuan : Gunakan cara penyaringan kasar untuk memutuskan apakah seorang pelamar memenuhi kualifikasi dasar dari pekerjaan yang ditawarkan
Contoh : Formulir aplikasi, pengecekan latar belakang
Seleksi SubstantifTujuan : menentukan pelamar yang paling memenuhi kualifikasi dari semua yang memenuhi kualifikasi dasar
Contoh : ter tertulis, wawancara
Seleksi LanjutamTujuan : Melakukan pengecekan terakhir sebelum memberikan penawaran kerja kepada pelamar
Contoh : tes kesehatan
Pelamar yang tidak memenuhi kualifikasi
dasar ditolak
Pelamar dengan kualifikasi terbaik
Pelamar mendapatkan pekerjaan
Pelamar memenuhi kualifikasi dasar
Pelamar yang memenuhi kualifikasi tetapi gagal dalam seleksi lanjutan, dinyatakan
gagal
Pelamar yang memenuhi kualifikasi dasar namun kualifikasinya lebih rendah dari yang lain
ditolak
Model Proses Seleksi Dalam Organisasi
WawancaraWawancara
– Alat seleksi yang paling sering digunakan.
– Memiliki bobot besar sebagai alat pertimbangan. Artinya, hasil dari wawancara cenderung memiliki pengaruh besar terhadap keputusan seleksi
– Bukti menunjukkan bahwa wawancara sangat penting untuk menilai kemampuan mental, tingkat ketelitian, kemampuan antar personal pelamar.
– Dalam praktiknya, kebanyakan organisasi menggunakan wawancara untuk menilai kesesuaian antara pelamar-organisasi
Tes Tertulis
– Bisa memprediksi siapa yang akan berhasil dalam suatu pekerjaan :
– Tes psikologis untuk mengetahui secara lebih mendalam mengenai kemampuan, minat dan bakat, kepribadian calon karyawan, serta kesesuaian calon karyawan dengan bidang pekerjaan yang akan dimasukinya. Tentunya perusahaan atau organisasi akan memilih calon karyawan yang paling tepat untuk lowongan pekerjaan yang ada, sehingga diperkirakan akan menghasilkan prestasi kerja yang optimal dalam pekerjaan.
Program Pelatihan dan Pengembangan
Program pelatihan dapat meningkatkan keterampilan karyawan secara langsung agar mampu menunaikan pekerjaan. Peningkatan kemampuan dapat memperbaiki potensi karyawan untuk berkinerja dalam level yang lebih tinggi.Keberhasilan pelatihan ini sangat bergantung pada individu. Jika individu tidak termotivasi untuk belajar, pelatihan akan sedikit saja membantu mereka.
Program Pelatihan dan Pengembangan
Jenis PelatihanJenis Pelatihan
Keterampilan TeknisKeterampilan Teknis
Keterampilan Keterampilan AntarpersonalAntarpersonal
KemampuanKemampuan MemecahkanMemecahkan MasalahMasalah
Pelatihan Keterampilan Teknis
Pekerjaan berubah seiring muncul dan
berkembangnya teknologi dan metode baru.
Contoh : personel perbaikan otomotif harus
melalui pelatihan yang ekstensif untuk
memperbaiki dan merawat model yang ada sekarang
dengan mesin yang dimonitor komputer.
Pelatihan
Keterampilan Antarpersonal
Pelatihan ini mencakup belajar untuk menjadi
pendengar yang lebih baik, menjadi
pengomunikasi ide yang lebih jelas, dan menjadi
anggota tim yang lebih efektif
Pelatihan
Kemampuan Memecahkan Masalah
Pelatihan ini dimaksudkan untuk mempertajam
kemampuan logika mereka, untuk membuat
pertimbangan, untuk mendefinisikan masalah,
seperti halnya kemampuan mereka untuk memahami
hukum sebab akibat, mengembangkan dan
menganalisis alternatif solusi serta bagaimana
memilihnya.
Metode Pelatihan
On-the-job
Pelatihan ini direncanakan sebelumnya dan
mempunyai format yang terstruktur rapi
Pelatihan on-the-job mencakup rotasi kerja, magang,
tugas belajar
Metode Pelatihan
Off-the-job
Pelatihan informal – tidak terstruktur, tidak
terencana dan bisa diadaptasikan dengan mudah pada
situasi dan individunya.
Kebanyakan pelatihan informal tidak lain adalah
para karyawan yang saling memberikan bantuan
Evaluasi Kinerja
Tujuan utama dari evaluasi kinerja
adalah untuk menilai kontribusi kinerja
individu secara akurat untuk membuat
keputusan alokasi imbalan.
Evaluasi Kinerja Memiliki Beberapa Tujuan
Keputusan Sumber Daya Manusia
Evaluasi menyediakan masukan untuk
berbagai keputusan penting seperti
promosi, perpindahan bagian dan
pemutusan hubungan kerja
Evaluasi Kinerja Memiliki Beberapa TujuanMengidentifikasi Kebutuhan Pelatihan dan Pengembangan
Evaluasi kinerja menunjukkan kecakapan
dan kompetensi dari karyawan yang saat
ini mungkin dirasa kurang memadai
tetapi bisa dikembangkan melalui
program pelatihan
Evaluasi Kinerja Menyediakan Umpan Balik Bagi Karyawan
Evaluasi ini melihat bagaimana organisasi menilai kinerja mereka.
Dasar Bagi Alokasi Imbalan
Keputusan seperti siapa yang sebaiknya mendapatkan kenaikan gaji dan imbalan sering kali ditentukan berdasarkan evaluasi kinerja mereka
Apa Yang di Evaluasi Hasil Pekerjaan Individual
Jika hasil akhir penting, bukan cara mencapainya, manajemen harus mengevaluasi hasil kerja karyawan.
Degan menggunakan hasil kerja seorang tenaga penjual dinilai berdasarkan volume penjualan dan jumlah pelanggan baru yang didapatnya.
Apa Yang di Evaluasi
Perilaku
Evaluasi yang dihubungkan dengan aktivitas karyawan.
Contohnya : ketepatan dalam menyerahkan laporan bulanan
Perubahan Dalam OrganisasiPerubahan Dalam Organisasi
Tidak banyak individu atau organisasi menyukai adanya perubahan, namun perubahan tak bisa dihindari, harus dihadapi.
Maka diperlukan satu pengelolaan perubahan agar proses & dampak dari perubahan tersebut dapat di arahkan pada titik perubahan yang positif.
Masalah Dalam PerubahanMasalah Dalam Perubahan
Banyak masalah yang bisa terjadi ketika perubahan akan dilakukan , masalah yang paling sering & menonjol adalah “penolakan atas perubahan itu sendiri” (resistance to change).
Penolakan bisa jelas terlihat (eksplisit) & segera, misal : mengajukan protes, ancaman mogok, demonstrasi.
Penolakan yang tersirat (implisit) & lambat laun, misal : loyalitas pd organisasi berkurang, motivasi kerja turun, kesalahan kerja meningkat
Mengapa Perubahan Ditolak ? Mengapa Perubahan Ditolak ?
Penolakan atas perubahan oleh individual
Penolakan perubahan oleh kelompok atau
organisasional
Individual ResistanceIndividual Resistance
KEBIASAAN,
RASA AMAN,
FAKTOR EKONOMI,
KETIDAKPASTIAN,
PERSEPSI,
Kebiasaan :Kebiasaan :
Merupakan pola tingkah laku yang ditampilkan berulang –ulang sepanjang hidup. Kebiasaan dilakukan karena merasa nyaman, menyenangkan, jika perubahan berpengaruh besar terhadap pola kehidupan maka akan muncul mekanisme diri yaitu Penolakan.
Rasa Aman :
Jika kondisi saat ini memberi rasa aman
(nyaman), & kita membutuhkan rasa aman
yg relatif tinggi, maka potensi menolak
perubahan pun besar. Status quo
dikedepankan sbg alasan.
Faktor Ekonomi :Faktor Ekonomi :
Segala sesuatu yang terkait dengan
pendapatan/income. Dengan perubahan
tertentu mungkin akan mengurangi
pendapatan, misal konsep 5 hari kerja
akan mengurangi upah lembur…
Ketidakpastian :Ketidakpastian :
Takut akan sesuatu yang tidak diketahui,
karena sebagian besar perubahan tidak mudah
diprediksi hasilnya. Dengan kata lain,
kondisi sekarang sudah pasti, sedangkan
kondisi nanti setelah perubahan belum
pasti. Maka orang akan cenderung memilih
kondisi sekarang dan menolak perubahan.
Persepsi :Persepsi :
Persepsi merupakan cara pandang
individu tehadap dunia sekitarnya (cara
pandang ini mempengaruhi sikap
individu).
Organizational ResistanceOrganizational Resistance
INERSIA STRUKTURAL,
DAMPAK LUAS PERUBAHAN,
INERSIA KELOMPOK KERJA,
ANCAMAN TERHADAP KEAHLIAN,
ANCAMAN KEKUASAAN,
ANCAMAN ALOKASI SUMBER DAYA
Inersia Struktural :Inersia Struktural :
Artinya penolakan yang terstruktur.
Organisasi, lengkap dengan tujuan,
struktur, aturan main, uraian tugas, akan
menghasilkan stabilitas organisasi. Jika
perubahan dilakukan, maka besar
kemungkinan stabilitas organisasi akan
terganggu
Dampak Luas Perubahan :Dampak Luas Perubahan :
Fokus perubahan akan berdampak luas,
perubahan dalam organisasi tidak
mungkin hanya difokuskan pada satu
bagian saja karena organisasi merupakan
suatu sistem. Jika satu bagian diubah
maka bagian lain akan terpengaruh juga.
Inersia Kelompok Kerja :Inersia Kelompok Kerja :
Meskipun individu mau mengubah
perilakunya, namun norma kelompok
memiliki potensi untuk menghalangi
perubahan. Dominasi pengaruh kelompok
lebih kuat pada individu dalam
kelompok.
Ancaman Terhadap Keahlian :Ancaman Terhadap Keahlian :
Perubahan dalam pola organisasional
dapat mengancam keahlian kelompok kerja
tertentu. Misalnya, penggunaan komputer
untuk merancang suatu desain, mengancam
kedudukan juru gambar.
Ancaman Kekuasaan :Ancaman Kekuasaan :
Ancaman terhadap hubungan kekuasaan yang telah mapan. Mengintroduksi sistem pengambilan keputusan partisipatif seringkali dipandang dapat mengancam relasi kuasa yang sudah lama ada didalam organisasi.
Ancaman Alokasi Sumber Daya :Ancaman Alokasi Sumber Daya :
Kelompok-kelompok dalam organisasi yang
mengendalikan sumber daya dengan jumlah
relatif besar sering melihat perubahan
organisasi sebagai ancaman. Mereka
cenderung merasa puas dengan apa yang
sudah berjalan
Mengatasi Penolakan Terhadap Mengatasi Penolakan Terhadap PerubahanPerubahan
Pendidikan & komunikasi.
Partisipasi.
Fasilitas & dukungan.
Negosiasi.
Manipulasi & kooptasi.
Paksaan.
Pendidikan & KomunikasiPendidikan & Komunikasi
Memberikan penjelasan secara tuntas
tentang latar belakang, tujuan, akibat,
dari diadakannya perubahan kepada semua
pihak terkait. Komunikasikan dlm
berbagai macam bentuk. Ceramah, diskusi,
laporan, presentasi, bahkan sosialisasi.
PartisipasiPartisipasi
Ajak serta semua fihak untuk mengambil
keputusan bersama. Pimpinan hanya
bertindak sebagai fasilitator &
motivator, biarkan anggota organisasi
yang mengambil keputusan.
Fasilitas & DukunganFasilitas & Dukungan
Jika anggota organisasi merasa takut atau
cemas terhadap perubahan yg diterapkan,
lakukan konsultasi atau bahkan terapi.
Berikan juga pelatihan-pelatihan, terkait
peningkatan kemampuan individual. Tujuannya
untuk mengurangi tingkat penolakan terhadap
perubahan.
NegosiasiNegosiasi
Melakukan negosiasi dengan fihak-fihak
yg menentang perubahan. Cara ini bisa
dilakukan jika yang menentang memiliki
kekuatan yang tidak kecil, misal
serikat pekerja yg menentang kebijakan
baru dari manajemen perusahaan.
Manipulasi & Kooptasi
Manipulasi adalah menutupi kondisi yang
sesungguhnya. Misal memelintir (twisting)
fakta agar tampak lebih menarik, tidak
mengutarakan hal yang negatif. Kooptasi
dilakukan dengan cara memberikan kedudukan
penting kepada pimpinan penentang
perubahan dlm mengambil keputusan.
PaksaanPaksaan
Taktik terakhir adalah paksaan. Berikan
ancaman & jatuhkan hukuman bagi
siapapun yang menentang dilakukannya
perubahan.
Pengembangan OrganisasiPengembangan Organisasi
Pengembangan organisasi (organization development)Suatu perubahan terencana yang berupaya memperbaiki keefektifan organisasi dan kesejahteraan karyawan.Ini dirancang untuk memecahkan masalah - masalah yang merintangi efisiensi pengoperasian dalam organisasi. Masalah – masalah tersebut mencakup kurangnya kerja sama, desentralisasi yang berlebihan dan kurang cepatnya komunikasi
Nilai – Nilai Yang Mendasari Kebanyakan Nilai – Nilai Yang Mendasari Kebanyakan
Upaya OD :Upaya OD :
Penghormatan kepada manusia
Manusia dipandang makhluk yang
bertanggung jawab, sadar dan memiliki
kepedulian. Mereka harus diperlakukan
dengan penuh martabat dan penghormatan
Nilai – Nilai Yang Mendasari Kebanyakan Nilai – Nilai Yang Mendasari Kebanyakan
Upaya OD :Upaya OD :
Kepercayaan dan dukungan
Organisasi yang efektif dan sehat
ditandai dengan kepercayaan, keterbukaan
dan suasana yang mendukung
Nilai – Nilai Yang Mendasari Kebanyakan Nilai – Nilai Yang Mendasari Kebanyakan
Upaya OD :Upaya OD :
Penyeimbangan kekuasaan
Organisasi yang efektif tidak
memberikan tekanan yang terlalu besar
pada wewenang dan kendali yang bersifat
hierarkis
Nilai – Nilai Yang Mendasari Kebanyakan Nilai – Nilai Yang Mendasari Kebanyakan
Upaya OD :Upaya OD :
Konfrontasi
Masalah tidak semestinya
disembunyikan. Masalah sebaiknya
dikonfrontasi secara terbuka
Nilai – Nilai Yang Mendasari Kebanyakan Nilai – Nilai Yang Mendasari Kebanyakan
Upaya OD :Upaya OD : Partisipasi
Semakin banyak orang yang akan
terkena dampak oleh sebuah perubahan
dilibatkan dalam keputusan menyangkut
perubahan itu, mereka akan semakin
berkomitmen untuk menerima keputusan –
keputusan itu