hubungan antara kontrol diri dan agresivitas

159
i HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN AGRESIVITAS PADA ANGGOTA KOMUNITAS MOTOR DI KABUPATEN SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SKRIPSI Oleh : Dyansita Avithaningrum 15320121 FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2019

Transcript of hubungan antara kontrol diri dan agresivitas

i

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN AGRESIVITAS

PADA ANGGOTA KOMUNITAS MOTOR DI KABUPATEN SLEMAN

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

SKRIPSI

Oleh :

Dyansita Avithaningrum

15320121

FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2019

ii

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN AGRESIVITAS PADA

ANGGOTA KOMUNITAS MOTOR DI KABUPATEN SLEMAN DAERAH

ISTIMEWA YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya

Program Studi Psikologi Universitas Islam Indonesia

Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-syarat Guna Memperoleh

Derajat Sarjana S1 Psikologi

Oleh :

DYANSITA AVITHANINGRUM

15320121

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2019

iii

PERNYATAAN ETIKAAKADEMIK

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:

Nama : Dyansita Avithaningrum

Nomor Mahasiswa : 15320121

Program Studi : Psikologi

Judul Skripsi : Hubungan Antara Kontrol diri dan Agresivitas pada

Anggota Komunitas Motor di Kabupaten Sleman Daerah

Istimewa Yogyakarta

Melalui surat ini saya menyatakan bahwa:

1. Selama melakukan penelitian dan pembuatan laporan penelitian skripsi saya tidak

melakukan tindak pelanggaran etika akademik dalam bentuk apapun, seperti

penjiplakan, pembuatan skripsi oleh orang lain, atau pelanggaran lain yang

bertentangan dengan etika akademik yang dijunjung tinggi oleh Universitas Islam

Indonesia. Oleh karena itu, skripsi yang saya buat merupakan karya ilmiah saya

sebagai penulis, bukan karya jiplakan atau karya orang lain.

2. Apabila dalam ujian skripsi saya terbukti melanggar etika akademik, maka saya

siap menerima sanksi sebagaimana aturan yang berlaku di Universitas Islam

Indonesia.

v

HALAMAN MOTTO

بان فب أي رب كمالء تكذ

("Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan". QS Ar-Rahman :

13, 16, 18, 21, 23, 25, 28, 30, 32, 34, 36, 38, 40, 42, 45, 47, 49, 51, 53, 55, 57, 59, 61,

63, 65, 67, 69, 71, 73, 75, 77)

"Kita berdoa kalau kesusahan dan membutuhkan sesuatu, mestinya kita juga

berdoa dalam kegembiraan besar dan saat rezeki melimpah."

(Kahlil Gibran)

Ada senyuman yang hanya untuk dilihat.

Kadang kita sering menyakiti diri sendiri dengan keinginan untuk memiliki

Cobalah untuk jadi penikmat,

Bukan pemilik.

(@sang_kopi)

Ayah dengarlah, betapa sesungguhnya ku mencintaimu.

vi

HALAMAN PERSEMBAHAN

Puja dan puji syukur selalu saya haturkan atas Kehadirat Allah SWT yang

telah melimpahkan segala kemudahan dan karunia-Nya dalam hidup saya sehingga

karya sederhana ini bisa saya selesaikan dengan berbagai proses dan berbagai

pelajaran yang saya dapatkan di dalamnya.

Terimakasih untuk kedua orangtua tercinta, Bapak Agus Budi Santosa

(Alm) yang berpulang lebih dulu, beberapawaktu sebelum saya sempat menunjukkan

bahwa saya bisa menyelesaikan studi ini dengan baik dan Ibuk Eni Muryanti yang

selama ini dengan sepenuh hati sudah menjadi cahaya kehidupan saya, sudah

menuntun saya sampai ke titik ini, mendidik, memberi segala perhatian, cinta dan

kasih sayang, dan doa-doa yang tak henti-hentinya beliau panjatkan untuk

kebahagiaan saya.

Terimakasih untuk kedua kakak ku tercinta, Mas Ryan Galih dan Mas

Arfian Galih yang selalu memberi dukungan dan motivasi hingga saya bisa sampai

pada titik ini. Saya mencintai kalian.

Terimakasih special untuk orang-orang yang selalu bertanya kapan saya

menyelesaikan kuliah saya, kapan saya sidang, kapan saya wisuda☺

viii

PRAKATA

Alhamdulillahi Rabbil ‘alamin. Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa

Ta’alaatasrahmatdankaruniaNyasehinggaskripsiiniakhirnyabisaselesaidengan

segala lika-liku dan proses yang cukup panjang. Terimakasih atas semua yang telah

AllahSubhanahuWaTa’alaberikansehinggasayamasih berkesempatan untuk ada,

dan menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan Antara Kontrol diri dan

Agresivitas pada Anggota Komunitas Motor”. Skripsi ini tentunya tidak dapat

terselesaikan dengan baik tanpa adanya dorongan, bimbingan, masukan, kritik, saran,

dukungandando’adariberbagaipihak.Makasudahsepantasnya,melaluiprakataini

saya mengucapkan terimakasih yang setulus-tulusnya kepada :

1. Bapak Dr. Fuad Nashori, S.Psi., M.Si., M.Ag., Psikolog selaku Dekan Fakultas

Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya sekaligus Dosen Pembimbing Skripsi yang

dengan senang hati mencurahkan waktu, tenaga, kesempatan dan mendampingi

penulis dalam menyusun skripsi ini, serta terus memberikan semangat dan

motivasi sehingga skripsi ini bisa terselesaikan dengan baik, Terimakasih Bapak.

2. Ibu Yulianti Dwi Astuti, S.Psi., M.Soc., Sc selaku Ketua Prodi Psikologi

Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya

3. Bapak Muhammad Novvaliant Filsuf Tasaufi, S.Psi., M.Psi. selaku Dosen

Pembimbing Akademik.

4. Orang tua saya yang selalu saya cintai, Bapak Agus Budi Santosa (Alm) yang

telah berpulang lebih dahulu sebelum melihat saya yang telah menyelesaikan

ix

studi saya, terimakasih banyak untuk semuanya. Terimakasih atas

kebersamaannya selama kurang lebih 22 tahun, saya selalu merindu dan Ibu Eni

Muryanti, sosok paling berharga di dunia. Dua sosok luar biasa dan tidak akan

pernah terganti sampai kapanpun. Terimakasih yang tak henti-hentinya, atas

segalado’a,dorongan,motivasidansegalahalyangtelahBapakdanIbuberikan

kepada saya sehingga saya masih bertahan dalam keadaan bahagia sampai detik

ini. Saya benar-benar bersyukur memiliki kalian sebagai orangtua saya dan

selamanya akan tetap begitu, semoga Allah pertemukan kami lagi di kehidupan

selanjutnya di alam akhirat.

5. Saudaraku Mas Ryan dan Mas Arfian yang penulis sayangi. Terimakasih atas

segala bantuan, doa dan motivasi hingga sampai detik ini, kalian berdua tetap

menginspirasi, menjadi contoh untuk terus maju dan berjuang keras. Memberi

pelajaran hidup yang sebenar-benarnya.

6. Untuk orang-orang yang selalu memotivasi ku di Sanggar senam dan fitness

“Rose” Mbak Devi, Mbak Anna dan Mbak Ika, terimakasih sudah menjadi

bagian dari proses yang saya alami dalam hidup saya. Begitu banyak pelajaran

yang sudah saya dapat dari kalian. Saya beruntung telah bergabung dalam

manajemen Rose dan dapat bertemu dengan kakak-kakak yang sudah saya

anggap sebagai kakak saya sendiri.

7. Untuk sahabatku sedari SMP, Alfa Della, Ardiansyah, dek Mega, Dayat, Sapto

Aditya, dan Adrian Terimakasih. Tanpa kalian jalanku mungkin tidak akan se-

menyenangkan ini. Terimakasih sudah mau mengenalku dan menjadi bagian dari

x

hidupku. Kalian benar-benar sahabat sejati ku. Terimakasih untuk tahun-tahun

yang indah dan tahun yang akan selalu berjalan seterusnya, terimakasih karena

membuat saya merasa sangat beruntung memiliki kalian.

8. Untuk sahabatku, Desi Suci dan Rahmanda, terimakasih sudah menjadi teman

berbagi yang pas untuk saya. Terimakasih sudah selalu ada, menjadi pendengar

dan penguat. Terimakasih sudah menemani saya sampai detik ini, memotivasi

saya untuk menyelesaikan apa yang harus saya selesaikan. Terimakasih karena

sudah selalu ada.

9. Terimakasih untuk Rilo, Kharisma Bayu, Anisalia, Raudya dan Fathoni. Sahabat

yang selamanya tidak akan pernah saya lupakan. Walaupun kita jarang bertemu,

terimakasih karena sudah selalu ada, menjadi penghibur ketika saya terjatuh dan

terimakasih sudah membuat saya selalu merasa dekat ketika kita jauh.

10. Untuk sahabatku di bangku Kuliah Nanda Alia, Feti Fajryati, Aditya Jati, Wulan

Astari, terimakasih, semester-semester berlalu tidak akan pernah berarti tanpa

kalian, terimakasih telah menemani dan menjadi kekuatan tersendiri untuk saya.

11. Untuk WEREWOLF tercinta, Firda Deanasari, Syifa Nur S, Devi Vyolita , Dila

Ananti dan Khasan Mangkualam. Sahabat saya yang sangat saya cintai,

terimakasih karena telah menjadi pemanis dalam hidup saya, terimakasih atas

semua pelajaran dan nasehat-nasehat yang saya dapat. Terimakasih atas ajakan-

ajakan untuk selalu berbuat baik, dan selalu menjadi contoh untuk saya. Saya

sangat bangga memiliki kalian dalam hidup saya.

xi

Daftar Isi

PADA ANGGOTA KOMUNITAS MOTOR DI KABUPATEN SLEMAN DAERAH

ISTIMEWA YOGYAKARTA .................................................................................................. i

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN AGRESIVITAS PADA ANGGOTA

KOMUNITAS MOTOR DI KABUPATEN SLEMAN DAERAH ISTIMEWA

YOGYAKARTA ...................................................................................................................... ii

PERNYATAAN ETIKAAKADEMIK .....................................................................................iii

HALAMAN MOTTO ............................................................................................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................................... vi

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................................ vii

PRAKATA .............................................................................................................................. viii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................................... xiv

INTISARI ................................................................................................................................ xv

BAB 1 ....................................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1

A. Latar belakang masalah ............................................................................................. 1

B. Tujuan Penelitian ........................................................................................................ 6

C. Manfaat Penelitian ...................................................................................................... 6

D. Keaslian Penelitian ...................................................................................................... 7

BAB II ..................................................................................................................................... 11

TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................................... 11

A. Agresivitas ................................................................................................................. 11

1. Pengertian Agresivitas ............................................................................................ 11

2. Aspek Tipologis Agresivitas ................................................................................... 13

3. Faktor-faktor Agresivitas ........................................................................................ 14

B. Kontrol Diri ............................................................................................................... 17

1. Pengertian Kontrol Diri ........................................................................................... 17

2. Aspek-aspek Kontrol diri ........................................................................................ 18

C. Hubungan Antara Kontrol diri dan Agresivitas Pada Anggota Komunitas Motor

22

xii

D. Hipotesis Penelitian ................................................................................................... 25

BAB III ................................................................................................................................... 26

METODOLOGI PENELITIAN .............................................................................................. 26

A. Variabel-variabel penelitian..................................................................................... 26

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian ................................................................ 26

1. Agresivitas .............................................................................................................. 26

2. Kontrol Diri ............................................................................................................. 27

C. Responden Penelitian ................................................................................................ 27

D. Metode Pengumpulan Data ...................................................................................... 28

1. Alat ukur agresivitas ............................................................................................... 28

E. Validitas dan Realibilitas Alat Ukur ....................................................................... 32

1. Uji Validitas Butir Aitem ........................................................................................ 32

2. Uji Reliabilitas ........................................................................................................ 33

F. Metode Analisis Data ................................................................................................ 33

BAB IV ................................................................................................................................... 36

PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN .................................................................... 36

A. Orientasi Kancah dan Persiapan ............................................................................. 36

1. Orientasi Kancah .................................................................................................. 36

2. Persiapan Penelitian ............................................................................................. 37

c. Uji coba alat ukur ..................................................................................................... 39

d. Hasil Uji coba alat ukur............................................................................................ 40

B. Pelaksanaan Penelitian ............................................................................................. 42

C. Hasil Penelitian .......................................................................................................... 43

D. Pembahasan ............................................................................................................... 54

BAB V .................................................................................................................................... 59

PENUTUP .............................................................................................................................. 59

A. Kesimpulan ................................................................................................................ 59

B. Saran .......................................................................................................................... 59

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 61

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1Tabel Blue print skala agrsivitas .................................................................... 29

Tabel 2Tabel Blue Print skala kontrol diri ................................................................. 31

Tabel 3Distribusi data skala agresivitas setelah uji coba .......................................... 41

Tabel 4Distribusi data Kontrol Diri setelah uji coba ................................................. 42

Tabel 5Deskripsi Responden Penelitian ..................................................................... 43

Tabel 6Norma Persentil untuk Kategorisasi ............................................................... 44

Tabel 7Norma Berdasarkan Skor Persentil ................................................................ 45

Tabel 8Norma Agresivitas Menurut Skor Persentil .................................................... 46

Tabel 9Norma Kontrol diri Menurut Skor Persentil ................................................... 47

Tabel 10Hasil Uji Normalitas ..................................................................................... 49

Tabel 11Hasil Uji Linieritas ....................................................................................... 50

Tabel 12Hasil Uji Hipotesis ........................................................................................ 51

Tabel 13Hasil Uji Korelasi Agresivitas dan Kontrol diri Berdasarkan Jenis Kelamin

..................................................................................................................................... 52

Tabel 14Hasil Uji beda mann-whitney Agresivitas dan Kontrol diri Berdasarkan usia

..................................................................................................................................... 53

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN ............................................................62

LAMPIRAN 2 TABULASI DATA PENELITIAN SKALA AGRESIVITAS..........75

LAMPIRAN 3 TABULASI DATA PENELITIAN SKALAKONTROL DIRI.........84

LAMPIRAN 4 DATA VALIDITAS DAN RELIABILITAS.....................................93

LAMPIRAN 5 SKALA PENELITIAN (AITEM GUGUR).....................................101

LAMPIRAN 6 TABULASI DATA AGRESIVITAS (AITEM GUGUR)...............113

LAMPIRAN 7 TABULASI DATA KONTROL DIRI (AITEM GUGUR).............120

LAMPIRAN 8HASIL PENGOLAHAN DATA PENELITIAN..............................125

LAMPIRAN 9 HASIL UJI DESKRIPTIF DATA PENELITIAN...........................128

LAMPIRAN 10 ANALISIS TAMBAHAN.............................................................136

LAMPIRAN 11INFORMED CONSENT.................................................................140

xv

Hubungan Antara Kontrol Diri dan Agresivitas pada Anggota Komunitas

Motor di Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta

Dyansita Avithaningrum

Fuad Nashori

INTISARI

Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada hubungan antara kontrol diri dan

perilaku agresif pada anggota komunitas motor di Kabupaten Sleman Daerah

Istimewa Yogyakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah anggota komunitas motor

dalam lingkup Kabupaten Sleman yang mempunyai responden sebanyak 102 orang.

Penelitian terdiri dari kategori dewasa awal dengan rentang usia 18-40 tahun menurut

Hurlock. Hasil uji normalitas menunjukkan data terdistribusi normal pada kontrol diri

dengan nilai P:0,74 (p>0,05) dan terdistribusi tidak normal pada agresivitas dengan

P:0,10 (p<0,05). Selanjutnya Hasil uji linearitas menunjukkan data linear dengan nilai

F:124,025, dan terakhir data uji hipotesis yang mempunyai hasil adanya hubungan

negatif antara agresivitas dan kontrol diri yang artinya semakin tinggi tingkat

agresivitas maka semakin rendah kontrol dirinya, dan sebaliknya

Kata kunci :Agresivitas, Kontrol Diri, Anggota Komunitas Motor

ABSTRACT

This study aims to see whether there is a relationship between self control and

aggressive behavior in members of the motor community in Sleman Regency,

Yogyakarta. The population in this study were members of the motor community

within the Sleman Regency who had 102 respondents. The study consisted of early

adult categories with an age range of 18-40 years according to Hurlock. The results of

the normality test showed that the data were normally distributed to self-control with

a P value: 0.74 (p> 0.05) and abnormally distributed in aggressiveness with P: 0.10 (p

<0.05). Furthermore, the linearity test results show linear data with a value of F:

124,025, and finally the hypothesis test data which has a negative relationship

between aggressiveness and self control, which means that the higher the level of

aggressiveness, the lower the control itself, and vice versa

Keywords: Aggressiveness, Self Control, Motorcycle Community Members

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Komunitas motor adalah sekelompok atau sekumpulan orang yang terbentuk

karena mempunyai ketertarikan yang sama akan suatu hal, mempunyai tujuan yang

sama dan kemudian membentuk visi misi untuk mencapai tujuan, dalam hal ini

berhubungan dengan motor. Biasanya motor yang digunakan oleh komunitas motor

dipasangi atribut-atribut tertentu atau asesoris tertentu untuk menunjukkan identitas

pada masyarakat. Anak motor atau pengguna motor biasa disebut bikers, bukan hanya

menjadi sekedar pengendara sepeda motor. Biasanya bikers menjadikan urusan per-

motor-an sebagai gaya hidup yang kemudian membawa nama klub atau komunitas

motor dalam dirinya. Bikers akan membawa serta identitasnya sebagai bagian dari

suatu komunitas motor kemanapun ia pergi, identitas komunitas motornya tidak bisa

dipisahkan dari dirinya. komunitas atau klub motor tersebut sudah menjadi satu

dengan harga dirinya (Firmansyah & Handoyo, 2014).

Menurut Ningsih (2014), saat ini sepeda motor tidak hanya digunakan untuk

mempercepat waktu tempuh suatu perjalanan. Sepeda motor juga bisa dialih

fungsikan sebagai identitas yang dianggap bisa mewakili penggunanya. Hal tersebut

yang menyebabkan munculnya berbagai komunitas khususnya komunitas motor

dengan karakteristik dan ciri khas yang berbeda-beda. Komunitas motor yang

2

berkembang pesat merupakan hasil trend dari budaya global di dunia barat pasca

perang dunia ke-II. Munculnya berbagai komunitas ini menandakan bahwa tiap-tiap

individu mempunyai kebutuhan untuk membentuk kelompok, dan menentukan gaya

hidup yang membudaya dan berkembang hingga kini.

Dilansir dari kompasiana.com pada tanggal 09 November 2017. Idealnya,

menjadi komunitas motor atau menjadi anggota dari klub motor seharusnya dapat

menjadi contoh bagi masyarakat untuk membudayakan dan mematuhi aturan-aturan

lalu lintas, sehingga dalam hal berkendara setiap harinya, mereka akan mengalami

peningkatan yang sikapnya positif seperti semakin banyak nya orang-orang yang

patuh lalu lintas dan memedulikan keselamatan diri sendiri dan pengguna jalan lain.

Apabila tiap-tiap anggota komunitas motor terlihat baik dan sopan ketika berkendara

di jalanan dan dapat menjadi contoh akan aturan tertib berlalu lintas, maka orang-

orang akan mengagumi dan menghormati komunitas itu dan otomatis tidak dianggap

buruk di kalangan masyarakat.

Sayangnya, agresivitas pada komunitas motor masih beberapa kali terjadi.

Anggota yang merusak fasilitas umum, berkata yang tidak baik, dan melanggar aturan

berlalu lintas. Menurut Sears, dkk. (Susantyo, 2011) agresi merupakan setiap perilaku

yang memang sengaja ditujukan untuk menyakiti orang lain, atau walaupun sebatas

adanya perasaan ingin menyakiti orang lain yang ada pada diri seseorang.

3

Sebagai contoh yang diberitakan oleh Suryamalang.compada tanggal 21 Juli

tahun 2018 ada sebuah video yang menunjukkan aksi konvoi pengendara motor gede

atau moge yang berkendara di jalanan di kawasan Jatinom, Kabupaten Klaten,

Propinsi Jawa Tengah. Video konvoi itu sempat viral di media sosial karena

menunjukkan ketidaktertiban komunitas motor gede dalam mengendara. Konvoi

berlangsung jauh dari kata tertib, bahkan sempat mencelakakan pengendara lain.

Akibat konvoi ugal-ugalan tersebut, seorang wanita mengalami kecelakaan terjatuh di

sawah. Pengendara itu terjatuh diduga karena dipepet oleh rombongan pengendara

motor gede yang sedang melakukan konvoi. Selain membahayakan pengendara lain,

konvoi tersebut juga merugikan pengendara lain. Beberapa pengendara dalam konvoi

tersebut merusak kendaraan lain. Mereka menghantam kaca spion truk yang mereka

lewati dengan tangan. Mereka juga merentangkan tangan kirinya tepat di depan truk

untuk mengganggu supir-supir truk.

Selanjutnya kompasiana.com (9 November 2017) menuturkan pengalaman

dari seorang pengguna jalan. Pada saat itu ia sedang berkendara dan kebetulan

berpapasan dengan komunitas motor yang mengendarai motor dengan arogan.

Pengendara motor berkendara dengan kebut-kebutan, saat itu pukul setengah sebelas

malam. Kondisi jalan yang sepi membuat mereka semakin brutal dan tidak

memedulikan hal-hal di sekitar mereka. Mereka sangat leluasa untuk balapan merasa

tidak ada yang menghalangi. Banyak anggota komunitas motor yang jika

mengendarai selalu bersikap arogan dan tidak sesuai aturan.

4

Dalam wawancara pada salah satu anggota komunitas motor, disebutkan

bahwa agresi verbal pun juga kerap muncul di berbagai kesempatan terlebih ketika

sedangmelakukan“kopdar”atauistilahyangbiasadipakaiketikaanggotakomunitas

motor sedang melakukan pertemuan rutin. Le Bon (dalam Sarwono, 1999), kelompok

memang lebih agresif dari pada individu dikarenakan nilai kelompok lebih irasional

dan impulsif daripada nilai individu-individu sebagai perorangan saat terjadi

dikerumunan masa. Dimana terjadi deindividuasi yaitu individu kehilangan

keyakinan yang dimiliki disebabkan oleh nilai-nilai yang berlaku dalam kelompok.

Individu lebih mengedepankan identitas kelompoknya tersebut secara berlebihan

(Sarwono, 1999).

Ada banyak faktor yang mempengaruhi agresi, faktor-faktor internal ikut serta

dalam mempengaruhi agresi sebagaimana disebutkan oleh Herwanto dan Haryani

(2015) menyatakan bahwa kurangnya kontrol diri seringkali disebut-sebut sebagai

faktor timbulnya agresivitas.Individu yang memiliki kontrol diri yang tinggi sangat

memperhatikan cara-cara yang tepat untuk berperilaku dalam situasi yang bervariasi

khususnya dalam hal ini, kontrol diri yang tinggi akan membuat seorang pengguna

jalan bisa menyesuaikan diri terhadap aturan-aturan berlalu lintas . Individu dapat

mengubah perilaku sesuai dengan norma-norma sosial dan permintaan situasi sosial

yang kemudian akan mendapatkan suatu kesan dari orang-orang sekitar.Perilakunya

bisa menjadi lebih responsif terhadap situasi-situasi, lebih fleksibel, berusaha untuk

memperlancar interaksi sosial, bersikap hangat dan terbuka. Chaplin (Herwanto dan

5

Haryani, 2015) berpendapat bahwa kontrol diri merupakan kegiatan mengatur tingkah

laku sendiri dalam artian kemampuan seseorang untuk membatasi perilaku impulsif.

Perilaku agresi individu salah satunya juga disebabkan oleh kepentingan

kelompok yang harus dipenuhi tanpa memperdulikan tindakan yang dilakukan sesuai

atau tidak dengan norma yang berlaku. Kontrol diri yang kurang menyebabkan

munculnya tindakan yang tidak sesuai dengan norma tersebut yang berwujud

kekerasan atau agresi. Kontrol diri merupakan cara individu untuk mengendalikan

emosi serta dorongan dari dalam dirinya (Hurlock,2008)

Dalam hal ini kontrol diri melibatkan tiga hal.Kontrol perilaku, merupakan

kesiapan seorang merespon suatu stimulus yang secara langsung memperoleh

keadaan tidak menyenangkan dan langsung mengantisipasinya.Kontrol kognitif yaitu

kemampuan individu dalam mengolah informasi yang tidak diinginkan, dengan

menilai atau menghubungkan suatu kejadian dengan mengurangi tekanan, dan

Kontrol keputusan yaitu kemampuan individu untuk memilih hasil atau suatu tinda-

kan berdasarkan pada suatu yang diyakini (Ghufron dan Risnawita, 2012).

Menurut Baumeister, dkk.(Kumala dan Sentana, 2017), kontrol diri

merupakan suatu proses yang berkembang pada individu melalui intervensi

psikologis yang tidak hanya terjadi pada usia anak-anak bahkan juga terjadi pada

masa dewasa. Kontrol diri merupakan kemampuan pengubahan respon yang dimiliki

individu secara sadar dan sengaja untuk membuat individu dapat menahan atau

6

menghilangkan respon negatif dan mengubahnya menjadi respon lain yang lebih

sesuai atau biasanya diubah menjadi respon yang lebih positif . Saat respon negatif

seperti perilaku agresif terjadi, individu dengan kontrol diri yang baik dapat dengan

sengaja mengubah responnya untuk menghindari dirinya berperilaku agresif .

Fasilita (dalam Kumala dan Sentana, 2017) sudah pernah melakukan

penelitian mengenai hubungan kontrol diri dan agresivitas, didapatkan hasil bahwa

semakin bertambahnya usia individu maka kemampuan dalam mengontrol diri akan

semakin baik dan mengurangi perilaku-perilaku yang agresif. DeWall, Finkel, dan

Denson (2011) juga menambahkan ketika dorongan untuk berbuat agresi mencapai

puncaknya, kontrol diri dapat membantu remaja menurunkan agresi dengan

mempertimbangkan aturan dan norma sosial yang ada di masyarakat. (Kumala &

Sentana, 2017)

B. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara agresivitas dan

kontrol diri pada komunitas motor yang berada di seputaran KabupatenSleman,

Daerah IstimewaYogyakarta.

C. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian diharapkan mampu menghasilkan pemahaman yang

ilmiah dan berbasis data terkait dengan hubungan antara kontrol diri dengan

7

agresivitas pada komunitas motor yang berada di wilayah Sleman, Yogyakarta

yang hal itu digunakan pada bidang ilmu psikologi sosial.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan yang baik dan

berguna untuk mengidentifikasi hubungan kontrol diri dengan agresivitas pada

komunitas motor yang berada di lingkup Kabupaten Sleman, sehingga dapat

digunakan sebagaimana mestinya.

D. Keaslian Penelitian

Penelitian mengenai kontrol diri dan agresivitas sudah pernah diteliti oleh

beberapa peneliti, untuk membuktikan keaslian penelitian, penulis membandingkan

beberapa sumber yang menggunakan variable yang sama. Contoh sumber-sumber

tersebut adalah penelitian yang dilakukan oleh Kumala dan Sentana (2017) dengan

judul Agresivitas dan Kontrol Diri pada remaja di Banda Aceh. Hasil dari penelitian

diatas menunjukkan bahwa arah hubungan antara variabel agresivitas dan kontrol diri

adalah negatif. Hal ini berarti semakin tinggi kontrol diri yang dimiliki seseorang

maka semakin rendah tingkat agresivitasnya.Sebaliknya, semakin rendah kontrol diri

maka semakin tinggi tingkat agresivitas yang dimiliki seseorang.

Penelitian lain tentang agresivitas dengan judul perilaku agresi pada

mahasiswa ditinjau dari kematangan emosi juga pernah diteliti oleh Guswani dan

Kawuryan (2011) Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan pembahasan

terhadap hasil penelitian, disimpulkan bahwa ada hubungan negatif yang signifikan

8

antara kematangan emosi dan perilaku agresi pada mahasiswa. Semakin tinggi

kematangan emosi maka akan semakin rendah perilaku agresi, sebaliknya semakin

rendah kematangan emosi maka akan semakin tinggi perilaku agresi.

Selanjutnya ada lagi penelitian tentang kontrol diri yang diteliti oleh

Runtukahu, Sinolungan dan Opod (2013) dengan judul hubungan kontrol diri dengan

perilaku merokok kalangan remaja di SMKN 1 Bitung. Dalam penelitian tersebut

disimpulkan bahwa ada hubungan negatif antara kontrol diri dan perilaku merokok di

kalangan remaja SMKN 1 Bitung, dimana semakin tinggi kontrol diri maka akan

semakin rendah perilaku merokok nya, begitupun sebaliknya, semakin rendah kontrol

diri makan akan semakin tinggi perilaku merokok.

Dibanding penelitian-penelitian sebelumnya, penelitian ini memiliki

persamaan dan perbedaan :

1. Keaslian topik

Topik yang digunakan peneliti dalam penelitian ini merupakan topik-

topik yang pernah dibahas dan digunakan oleh peneliti-peneliti lain

sehingga topik ini tidak asli dari peneliti.Mengenai keaslian topik

kaitannya dengan variabel tergantung berdasarkan pengetahuan penulis

sudah ada beberapa penelitian yang membahas tentang kontrol diri.

2. Keaslian teori

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori yang

digunakan terdahulu, baik teori tentang agresivitas maupun kontrol

9

diri.Peneliti menggunakan teori agresivitas dari Moore dan Fine

(Koeswara, 1988 dalam Susantyo, 2011) yang mempunyai kesamaan

terhadap penelitian terdahulu. Sedangkan untuk teori kontrol diri, peneliti

menggunakan teori dari Baumeister, Vohs, dan Tice (2007) yang juga

sudah pernah digunakan oleh peneliti terdahulu yang juga tercantum

dalam beberapa jurnal. Peneliti juga menggunakan teori dari tokoh

terkenal Albert Bandura yang terdapat pada jurnal Informasi dari Susantyo

(2011) dan juga teori dari Chaplin (2006) tentang kontrol diri.

3. Keaslian alat ukur

Dalam penelitian ini, Metode pengumpulan data menggunakan skala

psikologi yang diadaptasi, yaitu: Aggression Questionnaire yang disusun

oleh Buss dan Perry (1992) berjumlah 29 aitem yang terdiri dari 5 pilihan

jawaban yang didasari berdasarkan skala Likert, dan Self-Control Scale

yang disusun oleh Tangney dkk (2004) berjumlah 36 aitem yang terdiri

dari 5 pilihan jawaban yang didasari berdasarkan skala Likert. Skala

agresivitas yang digunakan dalam penelitian ini, merupakan skala yang

juga pernah digunakan dalam penelitian oleh Sentana & Kumala (2017).

4. Keaslian subjek penelitian

Subjek dalam penelitian ini merupakan anggota komunitas motor yang

subjek tersebut berbeda dengan subjek pada penelitian-penelitian

sebelumnya.Seperti pada penelitian dari Kumala & Sentana (2017)

memiliki kriteria subjek harus remaja berusia 15-19 tahun dan berada di

10

Banda Aceh. Begitupun pada penelitian Guswani & Kawuryan (2011)

menetapkan kriteria subjek adalah mahasiswa fakultas teknik

danfakultashukum Universitas Muria Kudus, sedangkan sampelnya adalah

sebagian dari mahasiswa fakultas teknik dan fakultas hukum sejumlah

masing-masing 75 mahasiswa yang diambil dengan teknik accidental

sampling. Serta penelitian dari Runtukahu, Sinolungan dan Opod (2013)

yang menggunakan subjek siswa SMKN 1 Bitung dan responden yang

diperoleh yaitu 176 orang, perokok (n=44), bukan perokok (n=132)

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Agresivitas

1. Pengertian Agresivitas

Buss dan Perry (1992) menyebutkan perilaku agresi adalah

perasaan ingin menyakiti orang lain, mengekspresikan perasaan dan sifat-

sifat negatifnya seperti permusuhan dalam rangka mencapai tujuan yang

diinginkan.

Menurut KBBI online, agresivitas merupakan suatu perasaan

marah atau tindakan kasar akibat kekecewaan atau kegagalan dalam

mencapai pemuasan atau tujuan yang dapat diarahkan kepada orang atau

benda.

Menurut Berkowitz (2003), seseorang melakukan tindakan

agresivitas sebagai reaksi dari stimulus yang menyakitkan. Baginya, tidak

semua frustasi merupakan stimulus yang menyakitkan. Ketika

menghadapi stimulus yang menyakitkan ada dua reaksi yang mungkin

muncul: menyerang sumber stimulus (fight), atau menghindar

(flight). Fight dan flight ini merupakan sindrom, suatu jaringan yang

berhubungan dengan aspek fisiologis, motorik, dan psikologis.

Sindrom fight secara sadar dialami sebagai perasaan takut

12

Knorth, dkk (2007) mendefinisikan perilaku agresif sebagai suatu

perilaku yang merusak diri sendiri ataupun orang lain. Perilaku agresif

seringkali dihubungkan dengan perilaku bullying, pernyataan, kekuatan

dan perilaku melanggar yang juga berhubungan dengan kondisi mental

dan emosi. Berdasarkan penjelasan pada DSM IV perilaku agresif dapat

diklasifikasikan sebagai conduct disorder (CD) dan oppositional defiant

disorder (ODD). Karakteristik utama CD adalah perilaku agresif secara

langsung pada binatang dan manusia, dan kebohongan. Sedangkan pada

ODD, perilaku agresif didefinisikan sebagai perilaku negatif, musuh, dan

ketidakpatuhan terhadap peraturan.

Dill dan Dill (1998), melihat perilaku agresif sebagai perilaku

yang dilakukan berdasarkan pengalaman dan adanya rangsangan situasi

tertentu sehingga menyebabkan seseorang itu melakukan tindakan agresif.

Perilaku ini bisa dilakukan secara dirancang, seketika atau karena

rangsangan situasi. Tindakan agresif ini biasanya merupakan tindakan anti

sosial yang tidak sesuai dengan kebiasaan, budaya maupun agama dalam

suatu masyarakat.

Berdasarkan penjabaran definisi yang diungkapkan oleh beberapa

tokoh dapat disimpulkan bahwa agresivitas adalah kecenderungan dari

segala bentuk perilaku yang dilakukan baik verbal, fisik ataupun keduanya

yang dilakukan secara sadar dan memiliki tujuan untuk menyerang atau

menyakiti orang lain ataupun makhluk hidup lain.

13

2. Aspek Tipologis Agresivitas

Buss dan Perry (1992) mengatakan lebih lanjut bahwa terdapat

empat dimensi agresi yang dapat digunakan untuk melihat perilaku agresif

secara umum:

a. Agresi fisik, yaitu kecenderungan individu untuk melakukan

serangan secara fisik sebagai ekspresi kemarahan

b. Agresi verbal, yaitu kecenderungan untuk menyerang orang lain atau

memberi stimulus yang merugikan dan menyakitkan orang tersebut

secara verbal yaitu melalui kata-kata atau melakukan penolakan

c. Kemarahan, yaitu representasi emosi atau afektif berupa dorongan

fisiologis sebagai tahap persiapan agresi

d. Permusuhan, yaitu perasaan sakit hati dan merasakan ketidakadilan

sebagai representasi dari proses berpikir atau kognitif

Selanjutnya De Rivera (2003) juga menyebutkan aspek agresivitas,

antara lain :

a. Agresif merupakan perilaku yang bertujuan untuk melukai orang

lain apakah tujuan ini didorong secara emosional (marah, merasa

sakit, frustrasi, atau rasa takut) atau secara instrumental untuk

memulai dan mengakhiri (misalnya dalam menghukum misbehavior

atau mengintimidasi orang lain agar perilakunya berhenti.

14

b. Agresi sebagai bentuk asertif, perilaku yang ditujukan untuk

memenuhi keinginan seseorang .

c. agresif sebagai bentuk penegasan akan kekuasaan seseorang dalam

sebuah hubungan dan penghilangan tantangan terhadap keyakinan

seseorang untuk diakui keberadaannya.

Berdasar aspek yang telah ditunjukan, penelitian ini akan

menggunakan aspek dari Buss dan Perry (1992) ; agresi fisik, agresi

verbal, kemarahan, dan permusuhan.

3. Faktor-faktor Agresivitas

Ghufron dan Risnawita (2010) Menyatakan bahwa kontrol diri

adalah salah satu faktor kepribadian yang dapat menekan munculnya

perilaku agresi. Kontrol diri adalah suatu kemampuan mengontrol diri

sebagai suatu kemampuan untuk menyusun, membimbing, mengatur dan

mengarahkan bentuk perilaku yang membawa individu ke arah

konsekuensi yang lebih positif dari sebelumnya.

Selanjutnya, sehubungan dengan perilaku agresif yang muncul

pada diri seseorang, Baron dan Byrne (2014) menyatakan bahwa terdapat

faktor internal dan eksternal yang membuat perilaku ini muncul. Faktor

eksternal dari agresi meliputi frustasi, provokasi, agresi yang dialihkan,

kekerasan media, dan keterangsangan yang meningkat. Selanjutnya,

15

faktor internal berasal dari diri individu itu sendiri. Diketahui bahwa

kontrol diri juga merupakan faktor internal, faktor yang berasal dari

dalam diri individu.

Menurut Nashori (2008) munculnya perilaku agresi berkaitan erat

dengan rasa marah yang terjadi dalam diri seseorang. Rasa marah dapat

muncul dengan sebab-sebab :

a. Adanya serangan orang lain

Amarah karena terjadinya serangan atau gangguan-

gangguan lain yang dilakukan oleh orang lain. Tergantung pada

pandangan seseorang sesuatu yang umumnya akan membuat ia

marah dan mungkin akan melakukan tindakan agresif. Berbagai

rangsangan yang tidak disukai juga mungkin dapat menimbulkan

agresi.

b. Terjadinya frustasi dalam diri seseorang

Frustasi merupakan gangguan atau kegagalan mencapai

tujuan. Bila seseorang melakukan atau menginginkan sesuatu dan

merasa dihalangi orang tersebut bisa saja mengalami frustasi.

Salah satu prinsip dalam psikologi adalah frustasi yang prinsip

tersebut cenderung membangkitkan perasaan agresif.

Hawari (1997) menguraikan bahwa ada tiga faktor munculnya

agresivitas yaitu:

16

a. Faktor lingkungan keluarga

Faktor lingkungan keluarga yaitu individu dibesarkan dalam

lingkungan keluarga yang kurang memberi kasih sayang dan perhati sehingga

mereka mencarinya dalam kelompok teman sebaya, keadaan ekonomi

keluarga yang rendah, dan keluarga harmonis.

b. Faktor lingkungan sekolah

Faktor lingkungan sekolah yaitu sangat kurangnya perhatian para

guru, dosen dan kurangnya fasilitas pendidikan sebagai tempat penyaluran

bakat dan minat, juga moral moral pendidikan kurang begitu diterapkan.

c. Faktor lingkungan masyarakat

Kondisi lingkungan sosial yang tidak sehat merupakan salah satu

faktor yang mudah bagi mahasiswa untuk berperilaku menyimpang, hal ini

dikarenakan mahasiswa pasti melakukan interaksi dengan orang lain yang

belum tentu berperilaku baik.

Selanjutnya menurut Stuart dan Sundeen (1991) faktor penyebab

adanya perilaku agresif seseorang terdiri dari faktor predisposisi dan faktor

presipitasi, faktor predisposisi meliputi neurobiologi, psikologis, sosial

budaya, situasional dan spiritual. sementara faktor presipitasi perilaku agresif

adalah faktor yang berasal dari diri klien itu sendiri (internal) atau faktor dari

lingkungan (eksternal).

Dengan ini peneliti menggunakan faktor agresivitas Baron dan Byrne

(2014) dan juga faktor agresivitas menurut Stuart dan Sundeen (1991) yang

17

menyatakan adanya faktor internal dalam diri individu yang menyebabkan

adanya perilaku agresif. Menurut peneliti kontrol diri merupakan salah satu

faktor dari adanya perilaku agresivitas tersebut.

B. Kontrol Diri

1. Pengertian Kontrol Diri

Averill (1973) berpendapat bahwa kontrol diri merupakan variabel

psikologis yang sederhana karena didalamnya tercakup tiga konsep yang

berbeda tentang kemampuan mengontrol diri yaitu kemampuan individu

untuk memodifikasi perilaku, kemampuan individu dalam mengelola

informasi yang tidak diinginkan dengan cara menginterpretasi serta

kemampuan individu untuk memilih suatu tindakan berdasarkan suatu

yang diyakininya.

Baumeister (2002) mendefinisikan kontrol diri sebagai suatu

kapasitas untuk memberikan alternatif kondisi dan respon tertentu.

Kontrol diri merupakan pola respon yang baru dimulai untuk

menggantikan sesuatu dengan yang lain, misalnya respon yang berkaitan

dengan mengalihkan perhatian dari sesuatu yang diinginkan, mengubah

emosi, menahan dorongan tertentu dan memperbaiki kinerja.

Menurut Tangney, Baumeister, dan Boone (2004) kontrol diri

adalah kemampuan individu untuk menentukan perilakunya berdasarkan

18

standar tertentu seperti moral, nilai, dan aturan di masyarakat agar

mengarah pada perilaku positif yang lebih menguntungkan individu

Berk (2008) menyatakan bahwa pengendalian diri (self control)

adalah kemampuan individu untuk menahan keinginan atau dorongan

sesaat yang bertentangan dengan tingkah laku yang tidak sesuai dengan

norma sosial.

Kontrol diri menurut Borba (2009) merupakan kemampuan tubuh

dan pikiran untuk melakukan apa yang mestinya dilakukan. Dalam hal ini

kontrol diri membuat individu mampu mengambil pilihan yang tepat

ketika menghadapi godaan, walaupun pada saat itu muncul pikiran dan ide

buruk dikepalanya.

Dari penjabaran definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa kontrol

diri merupakan kemampuan individu untuk menahan keinginan

melakukan suatu hal yang hal tersebut biasanya melanggar norma atau

aturan yang ada atau bisa juga kontrol diri merupakan kemampuan

individu untuk menahan sikap agar tidak menjadi berlebihan.

2. Aspek-aspek Kontrol diri

Menurut Averill (Sarafino, 1994) terdapat lima jenis aspek kontrol

diri :

a. Mengontrol Perilaku (Behavioral Control)

19

Kontrol perilaku merupakan aspek dari kontrol diri yang

tugasnya mengatur perilaku individu untuk menentukan dan

mengendalikan situasi atau keadaan; dirinya sendiri atau sesuatu di

luar dirinya. individu yang memiliki kontrol diri yang baik akan bisa

mengontrol perilaku nya dengan baik dengan menggunakan dirinya

sebagai pengontrol. Sebaliknya bila individu tidak mempunyai kontrol

diri yang baik maka individu akan melibatkan sumber eksternal untuk

mengontrol dirinya.

b. Kontrol Kognitif (Cognitive Control)

Aspek kontrol kognitif bertugas untuk mengetahui kapan dan

bagaimana suatu stimulus diinginkan untuk dihadapi. Cara yang

digunakan untuk jauh dari stimulus tersebut adalah stimulus tersebut

dicegah atau dihindari, memberi tenggang waktu diantara rangkaian

stimulus yang sedang terjadi, menghentikan stimulus atau membatasi

intensitasnya.

c. Kemampuan Mengontrol Keputusan (Decisional Control)

Kemampuan mengontrol keputusan adalah kemampuan

seseorang untuk menentukan hasil atau menentukan tindakan

berdasarkan yang disetujui atau diinginkannya. Kemampuan

mengontrol keputusan pada diri individu akan bekerja dengan baik

apabila individu memiliki kesempatan, kebebasan atau kemungkinan

20

pada diri individu untuk memilih berbagai tindakan yang mungkin

sesuai dengan yang dibutuhkan.

d. Kemampuan Mengontrol Informasi (Informational Control)

Kemampuan mengontrol informasi merupakan kemampuan

individu dalam mengontrol dan mengelola informasi yang tidak

diinginkan. Hal ini bisa dilakukan dengan cara menilai,

menginterpretasi atau menghubungkan suatu kejadian dengan

kerangka kognitif sebagai tindakan untuk mengurangi tekanan-tekanan

yang terjadi, sehingga individu dapat mengantisipasi suatu keadaan

yang kurang atau tidak menyenangkan yang terjadi pada dirinya.

e. Kemampuan Meninjau (Retrospective Control)

Kemampuan untuk melihat kembali suatu peristiwa dan

keadaan untuk tau apa atau siapa yang menyebabkan suatu peristiwa,

keadaan atau situasi yang tidak menyenangkan dapat terjadi, kemudian

individu dapat mengevaluasi atau menentukan tindakan selanjutnya.

Selanjutnya, Tiga aspek kontrol diri menurut Baumeister (2002) :

a. Standar

Standar mengacu pada tujuan, cita-cita, norma, dan pedoman

lainnya yang menentukan respons yang diinginkan sehingga ketika

seseorang tidak mau untuk berubah maka seseorang tidak memerlukan

pengaturandiri. Biasanyaorang mengendalikan perilaku mereka untuk

21

mengejar standar yang tinggi dan tujuan jangka panjang yang

diinginkan.

b. Pemantauan

Unsur penting pengendalian diri yang kedua adalah proses

pemantauan, yang berarti melacak perilaku yang relevan. Pemantauan

cenderung relevan dengan perilaku agresivitas. Ketika orang berhati-

hati dengan perilakunya terhadap orang lain atau terhadap suatu benda,

kemungkinan terjadinya agresivitas akan semakin kecil dan kemauan

seseorang untuk melakukan tindakan agresif akan dapat mudah

dikontrol.

c. Kapasitas untuk berubah

Unsur ketiga pengendalian diri adalah kemampuan untuk

merubah diri, orang mungkin tahu apa yang dia inginkan dan menjadi

cukup sadar akan tingkah lakunya sendiri tetapi tidak dapat

berperilaku yang membuat diri melakukan tindakan yang diperlukan.

Dalam hal ini pengaturan diri sangat dibutuhkan, pengaturan diri

terlibat dalam mengelola perasaan sendiri tekanan, kekhawatiran, dan

frustrasi, dan juga pengaturan diri mungkin diperlukan dalam

mengarahkan pikiran seseorang ke arah memecahkan masalah dan

membuat diri sendiri terus bekerja.

Dari aspek yang telah disebutkan, mungkin ada aspek internal

dan eksternal dari individu juga penting dalam mempengaruhi

22

kemampuan kontrol diri dalam diri seseorang, sebagai contoh internal

adalah kemampuan kognitif dan eksternal adalah kemampuan individu

dalam berinteraksi dengan orang lain.

Peneliti akan menggunakan aspek dari Averill yang berisi

kemampuan mengontrol perilaku (Behavioral control), Kontrol

kognitif (Cognitive control), Kemampuan mengontrol keputusan

(Decisional control), Kemampuan mengontrol informasi

(Informational control), dan Kemampuan meninjau (Retrospective

control) sebagai acuan pembuatan skala kontrol diri untuk penelitian

ini.

C. Hubungan Antara Kontrol diri dan Agresivitas Pada Anggota Komunitas

Motor

Hastuti (2018) menyatakan bahwa setiap orang memiliki keinginan

dan kemampuan yang berbeda dalam melakukan usaha kontrol diri,

perbedaan-perbedaan individual ini berhubungan dengan aspek emosional,

sosial dan penyesuaian perilaku. Berdasar pada gambaran tersebut benar

adanya bahwa terdapat keterkaitan antara kontrol diri dan agresivitas.

Kontrol diri merupakan suatu istilah dalam psikologi yang berisi

tentang bagaimana seseorang menahan, mengurangi atau menghilangkan

suatu hal yang dirasa akan merugikan dirinya sendiri maupun orang lain.

23

Anantasari (2006) menyatakan bahwa agresivitas termasuk perilaku

yang tidak diterima oleh lingkungan sosial. Individu dengan kontrol diri yang

baik sadar akan efek jangka panjang dari perbuatan menyimpang yang

berhubungan dengan agresivitas. Berdasarkan hal tersebut dapat ditarik

kesimpulan bahwa kontrol diri pada remaja sangat mempengaruhi perilaku

agresivitasnya. Remaja pemilik kontrol diri yang tinggi dapat mengendalikan

perilaku agresivitasnya.

Dalam sebuah studi meta-analisis yang dilakukan oleh Hastuti (2018)

memperkuat penelitian-penelitian dan menegaskan hubungan negatif antara

kontrol diri dan perilaku agresif. Kontrol diri cukup strategis dan bisa

melakukan tindakan pencegahan terhadap perilaku agresivitas. Penelitian-

penelitian ke depan yang menyajikan variabel kontrol diri dan agresivitas

perlu dikaji dari waktu ke waktu. Denson (Hastuti,2018) menunjukkan riset

eksperimen nya tentang proses psikologis dan neural yang mendasari kontrol

diri bisa dimanfaatkan untuk mengurangi bahaya perilaku agresif dalam

individu, khususnya bahaya agresivitas yang tidak bisa dikendalikan. Pada

akhirnya ada manfaat lain yang bisa dipetik, yakni perlunya riset-riset lanjutan

untuk mendalami upaya-upaya mereduksi agresi dengan memanfaatkan

kontrol diri.

Perilaku agresif sepertinya telah menjadi sesuatu hal yang sangat biasa

terjadi pada kehidupan sosial individu saat ini. Perilaku agresif adalah setiap

bentuk perilaku yang dimaksudkan untuk menyakiti atau merugikan seseorang

24

yang bertentangan dengan kemauan orang itu. DeWall, Finkel, dan Denson

(2011) juga menambahkan bahwa ketika seseorang mempunyai dorongan

agresi yang mencapai puncak, kontrol diri akan membantu untuk menurunkan

tingkat agresi dengan mempertimbangkan aturan dan norma sosial di

masyarakat.

DeWall, dkk (2011) juga menyampaikan terbukti bahwa mengurangi

konsekuensi negatif dari perilaku agresif individu dapat dilakukan dengan

cara kita mengajak individu remaja untuk merubah dan mengontrol dorongan

agresinya. Konsekuensi negatif yang dimaksudkan ini bisa berupa luka fisik

dari berkelahi, pembedaan status ekonomi, dan celaan dari lingkungan sosial.

Remaja yang memiliki kontrol diri yang baik akan dapat menghindarkan diri

dari konsekuensi-konsekuensi negatif yang telah disebutkan yang berasal dari

perilaku agresivitas yang tidak terkontrol. Remaja juga diharapkan mampu

menyesuaikan dirinya dengan norma yang ada pada masyarakat.

Penelitian yang dilakukan oleh Fasilita (2012) tentang hubungan

antara agresivitas dan kontrol diri, mendapatkan hasil bahwa semakin

bertambahnya usia pada individu maka kemampuan kontrol diri pada individu

tersebut akan meningkat, individu akan memiliki kemampuan kontrol diri

dengan baik dan perilaku agresif akan berkurang.

Kontrol diri terhadap perilaku agresif merupakan perkembangan

emosi, sosial dan moral pada usia dewasa. Hal tersebut sangat berkaitan

dengan perubahan-perubahan pada masa sebelumnya, yakni masa remaja.

25

Agresivitas pada masa dewasa muncul karena pengaruh situasi. Orang-orang

dewasa menunjukkan perbedaan individual dalam agresi yang nyaris sama

besarnya dengan anak-anak dan remaja (Fasilita, 2012).

Hasil beberapa penelitian dari para ahli tentang hubungan antara

kontrol diri dan agresivitas, didapatkan bahwa kontrol diri dan agresivitas

mempunyai hubungan negatif dimana semakin tinggi tingkat kontrol diri

individu maka semakin rendah agresivitas yang akan terjadi, begitu pula

sebaliknya, semakin rendah tingkat kontrol diri individu maka kecenderungan

perilaku agresif akan relatif meninggi.

D. Hipotesis Penelitian

Ada korelasi negatif antara kontrol diri dan agresivitas. Semakin tinggi

kontrol diri yang dimiliki subjek, maka semakin rendah perilaku agresi pada

subjek. Sebaliknya, semakin rendah kontrol diri yang dimiliki subjek, maka

semakin tinggi perilaku agresif pada subjek.

26

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Variabel-variabel penelitian

Sebagaimana tujuan dan hipotesis penelitian yang telah diajukan,

maka penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain

penelitian korelasional.

Adapun variabel penelitiannya adalah sebagai berikut :

1. Variabel Tergantung (X) : Agresivitas

2. Variabel Bebas(Y) : Kontrol diri

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Agresivitas

Perilaku agresif merupakan tindakan yang dilakukan untuk

menyakiti atau melukai orang lain atau merusak suatu benda secara

sengaja, atau memiliki unsur kesengajaan baik secara fisik maupun psikis.

Pengukuran perilaku agresif ini menggunakan skala yang telah

diterjemahkan dari teori Buss dan Perry (1992) berdasarkan pada

klasifikasi perilaku agresif, yaitu : 1) agresi fisik, 2) agresi verbal, 3) agresi

marah, dan 4) sikap permusuhan. Agresivitas diketahui bahwa semakin

tinggi skor agresivitas yang didapatkan maka semakin rendah kontrol diri

27

yang dimiliki begitupun sebaliknya, semakin rendah skor agresivitas yang

didapat maka semakin tinggi tingkat kemampuan untuk mengontrol diri.

2. Kontrol Diri

Kontrol diri adalah kemampuan mengendalikan dorongan-dorongan

emosi sehingga dapat menekan kecenderungan perilaku yang tidak

diinginkan. Pengukuran kontrol diri ini dapat dilakukan berdasarkan teori

Averill (1973) dengan skala yang telah disusun oleh peneliti berdasarkan

aspek-aspek kontrol diri yang mencakup : kemampuan mengontrol perilaku

(behavioral control), kontrol kognitif (cognitive control), Kemampuan

mengontrol keputusan (decisional control), kemampuan mengontrol

informasi (informational control), dan kemampuan meninjau (retrospective

control). Kontrol diridiketahui bahwa semakin tinggi skor kontrol diri yang

didapatkan maka semakin rendah skor agresivitas begitupun sebaliknya,

semakin rendah skor kontrol diri yang didapat maka semakin tinggi tingkat

agresivitas.

C. Responden Penelitian

Penelitian ini akan melibatkan anggota komunitas motor pada tahap

remaja akhir antara 18-40 tahun yang berjenis kelamin laki-laki maupun

perempuan yang berdomisili di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa

28

Yogyakarta dan sekitarnya dengan pendidikan minimal Sekolah Menengah

Pertama.

D. Metode Pengumpulan Data

Metode yang akan digunakan untuk melakukan pengumpulan data

dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan skala. Skala yang

dipergunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini ada dua, yaitu

skala kontrol diri dan skala perilaku agresif.

1. Alat ukur agresivitas

Alat ukur yang digunakan dalam perilaku agresivitas disusun

berdasarkan teori Buss dan Perry (1992). Subjek diminta untuk mengisi

kuesioner perilaku agresif (aggression questionare) kuesioner ini adalah

perangkat yang umum digunakan untuk mengukur perilaku agresif (Krahe,

2005). Kuesioner disadur dalam bahasa inggris ke bahasa Indonesia

dengan berbagai penyesuaian. Perilaku agresif diukur melalui 4 aspek,

yakni : agresi fisik, agresi verbal, kemarahan dan permusuhan.

Alat ukur yang digunakan dalam skala agresivitas ini

menggunakan skala yang disusun oleh Buss dan Perry dengan kriteria,

Skor jawaban untuk item favourable dimulai dari nilai 5 untuk jawaban

SS, nilai 4 untuk jawaban S, nilai 3 untuk jawaban Netral, nilai 2 untuk

jawaban TS dan nilai 1 untuk jawaban STS. Sedangkan skor untuk item

unfavourable dimulai dari nilai 1 untuk jawaban SS, nilai 2 untuk jawaban

29

S, nilai 3 untuk jawaban Netral, nilai 4 untuk jawaban TS dan nilai 5

untuk jawaban STS. Agresivitas semakin tinggi skor yang diperoleh, maka

semakin tinggi tingkat agresivitas, sebaliknya semakin rendah skor yang

diperoleh, maka semakin rendah tingkat agresivitas nya.

Tabel 1

Tabel Blue print skala agresivitas :

ASPEK FAVOURABLE UNFAVOURABLE JUMLAH

Agresi fisik 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,

8, 9

- 9

Agresi

Verbal

11, 13 10, 12, 14 5

Agresi marah 15, 16, 17, 18,

19, 20, 21

- 7

Permusuhan 22, 23, 24, 25,

26, 27, 28, 29

- 8

Jumlah 29

30

1. Alat ukur kontrol diri

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur Kontrol diri ini

mengacu pada aspek-aspek kontrol diri dari Averill yang sudah disusun

untuk mengetahui sejauh mana individu mempunyai kemampuan

menggunakan kehendak atau keinginannya dalam mengontrol dan

membimbing tingkah lakunya untuk menekan atau merintangi impuls-

impuls atau tingkah laku impulsive yang tertuang dalam perilaku, kognitif

dan pengambilan keputusan dengan menggunakan model Likert.

Alat ukur mengacu pada aspek-aspek dari Averill yang

menyebutkan bahwa kontrol diri memiliki lima aspek yakni mengontrol

perilaku (behavioral control), kontrol kognitif (cognitive control),

kemampuan mengontrol keputusan (decisional control), kemampuan

mengontrol informasi (informational control) dan kemampuan meninjau

(retrospective control)

Alat ukur yang digunakan dalam skala kontrol diri ini

menggunakan skala yang disusun oleh peneliti berdasarkan aspek-aspek

dari Averill dengan kriteria skor jawaban untuk item favourable dimulai

dari nilai 5 untuk jawaban SS, nilai 4 untuk jawaban S, nilai 3 untuk

jawaban Netral, nilai 2 untuk jawaban TS dan nilai 1 untuk jawaban STS.

Sedangkan skor untuk item unfavourable dimulai dari nilai 1 untuk

jawaban SS, nilai 2 untuk jawaban S, nilai 3 untuk jawaban Netral, nilai 4

untuk jawaban TS dan nilai 5 untuk jawaban STS. Semakin tinggi skor

31

yang diperoleh, maka semakin tinggi tingkat kontrol diri, sebaliknya

semakin rendah skor yang diperoleh, maka semakin rendah tingkat kontrol

diri.

Tabel 2

Tabel Blue Print skala kontrol diri :

ASPEK FAVOURABLE UNFAVOURABLE JUMLAH

Kontrol

perilaku

1, 2 3, 4 4

Kontrol

kognitif

5, 6,7,8 - 4

Kontrol

keputusan

10, 12 9,11 4

Kontrol

informasi

13,14,15 - 3

Kemampuan

meninjau

16,17,18 19 4

Jumlah 19

32

E. Validitas dan Realibilitas Alat Ukur

Alat ukur dikatakan baik apabila memenuhi syarat validitas dan

reliabilitas, sehingga sebelum digunakan dalam penelitian, kedua hal tersebut

harus diperhatikan dan didapatkan terlebih dahulu.

Penelitian ini dilakukan menggunakan tryout terpakai dengan tujuan

untuk mempermudah jalannya penelitian, selanjutnya dilakukan uji validitas

untuk menggugurkan aitem yang tidak shahih untuk selanjutnya digunakan

sebagai alat ukur dalam penelitian lain. Setelah penskoran terhadap hasil yang

diterima dan dilakukan uji coba validitas dan reliabilitas dari keseluruhan

skala kontrol diri dan skala perilaku agresif remaja yang tersebar dengan

menggunakan analisis program SPSS 25.0 For Windows

1. Uji Validitas Butir Aitem

Idrus (2009) menyatakan bahwa validitas bermakna kemampuan

aitem dalam mendukung konstruk dari instrument. Instrument dinyatakan

valid atau sah ketika suatu instrument dapat benar-benar mengukur apa

yang memang ingin diukur. Validitas merujuk pada kemampuan suatu

aitem dalam mengukur satu aspek tertentu. Validitas ditunjukkan dengan

suatu harga korelasi. Suatu aitem dinyatakan valid jika memiliki nilai

diatas 0.30 (ada juga pakar yang menyatakan 0.25) kedua nilai ini dapat di

gunakan sebagai patokan untuk menentukan valid atau tidaknya suatu

aitem.

33

2. Uji Reliabilitas

Idrus (2009) menyatakan bahwa reliabilitas instrument merupakan

tingkat kekonsistenan instrument saat digunakan kapanpun oleh siapapun

sehingga akan menghasilkan hasil data yang hampir sama dengan data

sebelumnya. Reliabilitas merupakan keajegan sehingga bersifat dapat

dipercaya. Reliabilitas merupakan tingkat kepercayaan pada alat ukur,

artinya instrumen yang digunakan dalam penelitian akan mempunyai hasil

yang relatif sama dan dapat dipercaya meskipun penelitian dilakukan

berulang-ulang oleh siapapun dan kapanpun. Azwar (1999) menyatakan

koefisien reliabilitas berada pada rentang angka dari 0 sampai 1.00.

semakin nilai reliabilitas mendekati angka 1.00 berarti semakin baik pula

tingkat reliabilitasnya.

F. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang dilakukan pada penelitian ini untuk

mengukur uji korelasi dengan menggunakan analisis data dengan bantuan

aplikasi statistic SPSS 25.00 for windows, denganmelakukan uji asumsi yaitu

uji normalitas, uji linieritas dan analisisbivariat.

a. Uji Normalitas

Sujarweni (2007) menyatakan bahwa Uji Normalitas data

dilakukan sebelum data diolah berdasar model-model statistik parametrik.

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui distribusi data dalam

34

variabel yang akan digunakan dalam suatu penelitian. Data yang baik dan

layak digunakan adalah data yang terdistribusi normal. Pengujian

normalitas data menggunakan uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov yang

mana data penelitian dapat dikatakan terdistribusi normal jika nilai

signifikansi uji normalitas mencapai (sig>0.05), data penelitian dikatakan

tidak terdistribusi normal jika nilai signifikansi uji normalitas (sig<0.05).

Pada uji korelasi data akan menggunakan nilai yang ditunjukan

oleh Pearson jika data uji asumsi terbukti normal, sedangkan data uji

asusmi yang terbukti tidak normal maka akan menggunakan Spearman.

Data uji korelasi dapat dikatakan signifikan apabila nilainya menunjukkan

(sig<0.05).

b. Uji Linieritas

Kemudian dilakukan uji linieritas untuk mengetahui adanya

hubungan antara variabel bebas dengan variabel tergantung. Uji linieritas

bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara variabel bebas (X)

dan variabel terikat (Y) mempunyai hubungan atau tidak. Kedua variabel

dapat dikatakan memiliki hubungan jika nilai signifikansinya (sig<0.05),

dan kedua variabel diuji menggunakan uji F.

c. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan suatu keajegan dari serangkaian alat

ukur. Hal tersebut berarti suatu pengukuran dari alatukur yang sama akan

menghasilkan hasil yang sama, lebih objektif apakah dua orang penilai

35

memberikan skor yang mirip (reliabilitas antar penilai). Berbeda dengan

validitas, pengukuran yang mempunyai keajegan atau kekonsistenan hasil

belum tentu mengukur apa yang seharusnya diukur.

Tinggi rendahnya reliabilitas, ditunjukan oleh suatu angka. Angka

ini disebut koefisien reliabilitas. Reliabilitas yang tinggi ditunjukan

dengan nilai rxx mendekati 1. Kesepakatan secara umum angka dianggap

sudah cukup memuaskan jika >0.700. Reliabilitas alat ukur diuji dengan

menggunakan rumus Alpha cronbach. Jika nilai alpha >0.7 artinya

reliabilitas mencukupi (sufficient reliability).

36

BAB IV

PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Orientasi Kancah dan Persiapan

1. Orientasi Kancah

Sebelum data diambil, pertama-tama dilakukan orientasi kancah untuk

kemungkinan pelaksanaan penelitian. Penelitian dilakukan dengan

melibatkan sejumlah anggota komunitas motor, dengan rentang usia 18-40

tahun yang dikategorikan pada masa dewasa awal. Subjek dalam penelitian

ini dewasa awal yang berjenis kelamin perempuan dan laki-laki.Pengambilan

data penelitian ini dilakukan di daerah Sleman, Yogyakarta.

Penyebaran kuesioner dibuat dengan menggunakan data google drive

dan print kuesioner yang disebarkan pada saat komunitas motor sedang

berkumpul. Setelah dibuat google drive dan di print kuesioner, peneliti

menyebarkan kuesioner secara individu melalui chat sosial media (whatsApp,

line, instagram, dan aplikasi lain) kepada beberapa kenalan yang menjadi

anggota komunitas motor, kemudian meminta tolong sekiranya ada teman

atau kerabat yang memenuhi kriteria dan menyebarkan ke group chat.

Selanjutnya peneliti menyebarkan hardcopy kuesioner pada komunitas

motor yang biasanya berkumpul pada sabtu malam, ataupun rabu malam.

Lokasi berkumpul diantaranya, lapangan denggung, angkringan yang berada

di daerah Cangkringan, Argomulyo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta,

37

bunderan UGM serta restoran atau rumah makan yang digunakan untuk

berkumpul. Peneliti juga sempat menitipkan beberapa kuesioner online pada

teman dan pada anggota komunitas motor.

2. Persiapan Penelitian

Sebelum dilakukanya pengambilan data, penelitian ini melalui

beberapa persiapan, agar nanti nya hasil yang didapat dapat lebih akurat dan

memuaskan dengan melakukan persiapan terlebih dahulu. Beberapa

persiapan yang dilakukan antara lain :

a. Persiapan Administrasi

Persiapan administrasi mencakup pengurusan surat izin penelitian

kepada instansi terkait. Penelitian diawali dengan pembuatan surat

permohonan izin penelitian skripsi yang dikeluarkan oleh dekan Fakultas

Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia dengan

nomor surat 374 / Dek / 70 / Div.Um.RT / IV / 2019.

b. Persiapan Alat Ukur

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa skala

agresivitas dan skala kontrol diri. Persiapan alat ukur :

1. Skala Agresivitas

Skala agresivitas digunakan untuk mengukur tingkat

agresivitas ada anggota komunitas motor yang berada di

wilayahSleman Daerah Istimewa Yogyakarta. Skala yang digunakan

38

oleh peneliti diadaptasi dari skala yang dibuat oleh Buss dan Perry

(1992). Aitem yang keluar dari skala ini didasarkan dari aspek antara

lain agresi fisik, agresi verbal, kemarahan (agresi marah) dan

permusuhan. Skoring yang akan diberikan kurang lebih semakin

tinggi tingkat agresivitas pada anggota komunitas motor, maka

semakin rendah kotrol diri yang ada pada individu tersebut.

2. Skala Kontrol diri

Skala kontrol diri akan mengungkapkan bagaimana perilaku

kontrol diri pada anggota komunitas motor yang berada di wilayah

Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Skala kontrol diri ini dibuat

sendiri oleh peneliti dengan mengacu pada aspek-aspek kontrol diri

dari Averill (Sarafino, 1994) yang aspek tersebut antara lain

mengontrol perilaku (behavioral control), kontrol kognitif (cognitive

control), kemampuan mengontrol keputusan (decisional control),

kemampuan mengontrol informasi (decisional control) dan

kemampuan meninjau (retrospective control). Skoring yang akan

diberikan kurang lebih semakin tinggi tingkat kontrol diri pada

anggota komunitas motor, maka semakin rendah tingkat agresivitas

yang ada pada individu tersebut.

39

c. Uji coba alat ukur

Peneliti mempersiapkan rancangan alat ukur pada penelitian ini,

diantaranya terdapat dua skala pengukuran yang digunakan yang pertama

adalah skala agresivitas. Skala agresivitas merupakan adaptasi dari skala

yang dibuat oleh Buss dan Perry (1992) yang diberi nama the aggression

questionnaire dengan jumlah aitem 29 yang terdiri dari 26 aitem

favourable dan 3 aitem unfavourable.

Sementara skala kontrol diri dibuat sendiri oleh peneliti dengan

mengacu pada aspek dari Averill (Sarafino, 1994) yang aspek tersebut

antara lain mengontrol perilaku (behavioral control), kontrol kognitif

(cognitive control), kemampuan mengontrol keputusan (decisional

control), kemampuan mengontrol informasi (decisional control) dan

kemampuan meninjau (retrospective control). Skala kontrol diri yang

dibuat oleh peneliti terdiri dari 19 aitem dengan rincian 14 aitem

favourable dan 5 aitem unfavourable.

Setelah melakukan penyusunan skala, peneliti melakukan uji coba

atau try out alat ukur dengan menggunakan google form dan print

kuesioneryang hasilnya juga akan digunakan untuk pengambilan data asli

penelitian. Penelitian menggunakan Tryout terpakai.

Menurut Hadi (2004) proses penelitian dapat menggunakan

sampel yang sama dengan sampel dalam uji validitas dan reliabilitas.

Hadi juga berpendapat bahwa dalam try out terpakai, hasil tryout

40

digunakan untuk menguji hipotesis yang mana yang diuji hsanyalah data

dari butir aitem yang shahih untuk digunakan. Tryout beserta

pengambilan data dilakukan pada 102 responden untuk skala agresivitas

dan kontrol diri.

d. Hasil Uji coba alat ukur

Data yang diperoleh setelah melakukan uji coba alat ukur,

selanjutnya dianalisis menggunakan tekhnik komputerisasi program SPSS

25.0 for windows untuk melihat nilai validitas dan reliabilitas dari aitem-

aitem yang dinyatakan shahih, dimana menggunakan standarisasi korelasi

aitem total dengan nilai yang tidak minus berdasarkan uji coba alat ukur.

Setelah dilakukan pengujian pada SPSS, dihasilkan nilai koefisien

korelasi cronbach’s alpha sebesar 0,935dengan validitas skala agresivitas

dari 29 aitem yang telah diujicobakan ditemukan 3 aitem yang bernilai

negatif sehingga 3 aitem tersebut dinyatakan tidak shahih dengan nomor

aitem yaitu 10, 12, dan 14. Selanjutnya ketiga aitem tersebut digugurkan.

41

Tabel 3

Distribusi data skalaagresivitassetelah uji coba :

ASPEK FAVOURABLE UNFAVOURABLE JUMLAH

Agresi fisik 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,

8, 9

- 9

Agresi

Verbal

11, 13 (10), (12), (14) 5

Agresi marah 15, 16, 17, 18,

19, 20, 21

- 7

Permusuhan 22, 23, 24, 25,

26, 27, 28, 29

- 8

Jumlah 29

Keterangan :

( ) = nomor aitem yang tidak shahih.

Sementara pada skala kontrol diri dihasilkan nilai koefisien korelasi

cronbach’s alpha sebesar 0,894. dengan validitas skala kontrol diri dari 19

aitem yang telah diuji cobakan ditemukan 5 aitem yang bernilai sehingga 5

42

aitem tersebut dinyatakan tidak shahih dengan nomor aitem yaitu 3, 4, 9, 11

dan 19. Selanjutnya kelima aitem tersebut digugurkan.

Tabel 4

Distribusi data Kontrol Diri setelah uji coba :

ASPEK FAVOURABLE UNFAVOURABLE JUMLAH

Kontrol perilaku 1, 2 (3), (4) 4

Kontrol kognitif 5, 6,7,8 - 4

Kontrol keputusan 10, 12 (9),(11) 4

Kontrol informasi 13,14,15 - 3

Kemampuan

meninjau

16,17,18 (19) 4

Jumlah 19

Keterangan :

( ) = nomor aitem yang tidak shahih.

B. Pelaksanaan Penelitian

Pengambilan data dilaksanakan secara online melalui google form dan

offline melalui penyebaran kuesioner pada tanggal 1 Maret 2019 – 27 Maret

2019 dengan melibatkan 102 responden anggota komunitas motor di wilayah

43

Kabupaten Sleman, Yogyakarta dengan rentang usia 18 – 40 tahun dimana

rentang usia tersebut dikategorikan pada masa dewasa awal.

C. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Responden Penelitian

Responden dalam penelitian ini adalah anggota komunitas motor baik

laki-laki maupun perempuan yang berdomisili di Sleman, Yogyakarta,

yang berusia 18-40 tahun. Di bawah ini merupakan tabel yang

memperlihatkan gambaran responden pada penelitian ini:

Tabel 5

Deskripsi Responden Penelitian :

No Faktor Kategori Jumlah Persentase

1 Jenis Kelamin Laki-laki

Perempuan

87

15

85,3%

14,7%

Total

102

100%

2. Deskripsi Data Penelitian

Tujuan deskripsi data penelitian adalah untuk mengetahui

tinggi dan rendahnya tingkat agresivitas dan kontrol diri pada anggota

komunitas motor yang berada di wilayah kabupaten Sleman Daerah

44

Istimewa Yogyakarta. Berdasarkan analisis menggunakan SPSS dapat

diketahui kategorisasi data penelitian berdasarkan norma persentil dari

masing-masing variabel. Adapun hasil kategorisasi norma persentil

tersebut dapat dilihat sebagai berikut

Tabel 6

Norma Persentil untuk Kategorisasi

Persentil Agresivitas Kontroldiri

20 52 45

40 61 50

60 69.8 57

80 83.4 62.4

Berdasarkan skor kedua variabel, berdasarkan persentil yang

tertera pada tabel di atas, kategorisasi hasil skor penelitian ini dibagi

menjadi lima kategori yaitu kategori sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah,

dan sangat rendah. Tingkatan kategorisasi ini disusun untuk membagi

individu pada pengelompokan yang terpisah sesuai dengan kontimun

berdasarkan atribut yang diukur (Azwar,2008). Adapun rumus

kategorisasi responden penelitian terdapat di dalam tabel di bawah ini:

45

Tabel 7

Norma Berdasarkan Skor Persentil

Kategori Rumus Persentil

Sangat Rendah X < 20

Rendah 20≤X<40

Sedang 40≤X<60

Tinggi 60≤X≤80

Sangat Tinggi X > 80

Berdasarkan norma kategori yang tertera pada tabel di atas,

responden pada variabel agresivitas dikelompokkan menjadi 5 kategori.

Adapun kategorisasi responden untuk variabel agresivitas dilihat dari

tabel berikut ini:

46

Tabel 8

Norma Agresivitas Menurut Skor Persentil

Kategorisasi Religiusitas F %

Sangat Rendah X < 52 16 15,7

Rendah 52≤X<61 23 22,5

Sedang 61≤X<69,8 22 21,6

Tinggi 69,8 ≤X≤83,4 21 20,6

Sangat Tinggi X >83,4 20 19,6

Jumlah 102 100%

Keterangan:

X = Skor Total

F = Frekuensi

% = Persentase

Berdasarkan tabel di atas terdapat 16 responden yang termasuk

dalam kategori skor sangat rendah (15,7%), begitu pula pada kategori rendah

yang juga terdapat 23 responden (22,5%), sementara pada kategori sedang

berjumlah 22 responden (21,6%), kategori tinggi 21 responden (20,6%), dan

47

kategori sangat tinggi berjumlah 20 responden (19,6%). Sehingga

berdasarkan hasil yang diperoleh tersebut, dapat disimpulkan bahwa

agresivitas pada anggota komunitas motor di Kabupaten Sleman paling

banyak berada pada tingkat kategori rendah dengan jumlah 23 responden

(22,5%) yang memiliki skor terbanyak dibandingkan skor kategori lain

dengan total sebanyak 102 responden. Sementara yang paling sedikit berada

pada tingkat kategori sangat rendah dengan jumlah 16 responden (15,7%).

Tabel 9

Norma Kontrol diri Menurut Skor Persentil

Kategorisasi Kesiapan Menikah F %

Sangat Rendah X <45 15 14,7

Rendah 45 ≤X<50 27 26,5

Sedang 50 ≤X<57 23 22,5

Tinggi 57 ≤X≤62,4 17 16,7

Sangat Tinggi X >62,4 20 19,6

Jumlah 102100%

Keterangan:

X = Skor Total

F = Frekuensi

% = Persentase

48

Berdasarkan tabel di atas, kategorisasi pada variabel kontrol

diri pada anggota komunitas motor terdapat kategori sangat rendah yang

berjumlah 15 responden (14,7%), kategori rendah berjumlah 27

responden (26,5%), kategori sedang berjumlah 23 responden (22,5%),

kategori tinggi berjumlah 17 responden (16,7%), dan untuk kategori

sangat tinggi berjumlah 20 responden (19,6%). Sehingga berdasarkan

hasil yang diperoleh tersebut, dapat disimpulkan bahwa kontrol diri pada

anggota komunitas motor paling banyak berada pada tingkat kategori

rendah dengan jumlah 27 responden (26,5%) yang memiliki skor

terbanyak dibandingkan skor kategori lain dengan total sebanyak 102

responden. Sementara yang paling sedikit berada pada tingkat kategori

sangat rendah dengan jumlah 15 responden (14,7%)

3. Uji Asumsi

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui normal atau

tidaknya suatu sebaran data dari jawaban-jawaban yang dijawab oleh

responden. Data yang ada kemudian dianalisis secara komputerisasi

melalui program SPSS.Data suatu penelitian dapat dikatakan normal

jika mempunyai nilai signifikansi (p > 0.05) sementara data dikatakan

tidak normal apbila mempunyai nilai signifikansi (p < 0.05) pada hasil

uji normalitas pada tiap-tiap variabel yang diteliti. Uji normalitas pada

49

data penelitian ini menggunakan teknik descriptive statistics pada

program SPSS.

Berdasarkan hasil uji normalitas yang diperoleh pada variabel

agresivitas diperoleh bahwa data agresivitas pada anggota komunitas

motor terdistribusi tidak normal (p = 0,010: p < 0,05). Sedangkan data

pada variabel kontrol diri diperoleh bahwa kontrol diri pada anggota

komunitas motor terdistribusi normal (p = 0,74 : p > 0,05). Adapun

rincian hasil uji normalitas variabel kesiapan agresivitas dan kontrol

diri tersebut sebagai berikut:

Tabel 10

Hasil Uji Normalitas

Variabel K-SZ P Keterangan

Agresivitas 0,103 0,010 Tidak Normal

Kontrol diri 0,084 0,74 Normal

b. Uji Linearitas

Uji linieritas dilakukan dengan tujuan guna mengetahui apakah

variabel agresivitas berhubungan linier atau tidak dengan kontrol diri

pada anggota komunitas motor. Dua variabel dapat dikatakan linier

apabila nilai p < 0,05 begitupun sebaliknya, apabila p > 0,05 maka

50

kedua variabel tersebut dikatakan tidak linier. Analisis data dengan uji

linieritas pada agresivitas dan kontrol diri pada anggota komunitas

motor menujukkan bahwa hubungan antara agresivitas dan kontrol

diri pada anggota komunitas motor telah memenuhi asumsi linieritas

(nilai F = 124,025)= dengan p = 0,000). Hasil uji linieritas kedua

variabel tersebut dapat dilihat pada table dibawah ini :

Tabel 11

Hasil Uji Linieritas

Variabel Koefisien

Linieritas

(F )

Signifikansi

(p)

Keterangan

Agresivitas Kontrol

diri

124,025 0,000 Linier

4. Uji Hipotesis

Uji hipotesis pada penelitian ini dilakukan menggunakan uji

hipotesis korelasi non Parametric yakni product moment Spearman.

Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan negatif

antara agresivitas dan kontrol diri pada anggota komunitas motor di

51

Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta. Hubungan antara kedua

variabel diketahui dengan menggunakan uji hipotesis.

Hasil analisis data dari kedua variabel menunjukkan bahwa

terdapat hubungan negatif secara signifikan antara variabel agresivitas

dan kontrol diri pada anggota komunitas motor di Kabupaten Sleman

Daerah Istimewa Yogyakarta (r = 0,645; p = 0,000). Berdasarkan hasil

yang diperoleh dari uji hipotesis bahwa hipotesis penelitian yang diajukan

peneliti dalam penelitian ini diterima. Hal tersebut berarti adalah ada

hubungan negatif antara agresivitas dengan kontrol diri pada anggota

komunitas motor. Semakin tinggi tingkat agresivitas maka semakin

rendah kontrol diri nya. Begitupun sebaliknya, semakin rendah agresivitas

maka semakin tinggi kontrol diri pada anggota komunitas motor. Tabel

hasil uji hipotesis dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 12

Hasil Uji Hipotesis

Variabel r r2 P

Keterangan

Agresivitas

Kontrol diri

-0,645 -0,6452

0,000 Signifikan

52

5. Analisis Tambahan

a. Uji korelasi

Uji korelasi tambahan dilakukan untuk mengetahui ada atau

tidaknya hubungan antara agresivitas dan kontrol diri berdasarkan jenis

kelamin responden. Berikut ini merupakan tabel hasil dari pengujian

untuk agresivitas dan kontrol diri berdasarkan jenis kelamin:

Tabel 13

Hasil Uji Korelasi Agresivitas dan Kontrol diri Berdasarkan Jenis

Kelamin

Jenis

Kelamin

Agresivitas dan kontrol diri

R P

Laki-Laki 0,602 0,000

Perempuan 0,858 0,000

Hasil yang diperoleh berdasarkan tabel di atas menunjukkan ada

hubungan negatif antara agresivitas dan kontrol diri berdasarkan jenis

kelamin baik laki-laki maupun perempuan. Akan tetapi, perempuan

lebih tinggi kontribusinya dengan nilai r sebesar 0,858 sementara laki-

laki dengan nilai kontribusi r sebesar 0,602.

53

b. Uji beda Mann-whitney

Uji beda Mann-whitney digunakan untuk mengetahui adanya

perbedaan median 2 kelompok bebas. Sumber data merupakan 2

kelompok yang berbeda, disini peneliti mengelompokan berdasarkan

usia 18-25 tahun dan 26-35 tahun. Berikut ini merupakan tabel hasil

dari pengujian untuk agresivitas dan kontrol diri berdasarkan usia yang

sudah ditentukan:

Tabel 14

Hasil Uji beda mann-whitney Agresivitas dan Kontrol diri Berdasarkan

usia :

AgresivitasdanKontroldiri

Mann Whitney U 291.500

Wilcoxon W 4662.500

Z -1.013

Asymp. Sig. (2-tailed) .311

Hasil penelitian menggunakan uji Mann- Whitney U-test

dengan bantuan software statistik dapat terlihat bahwa Z sebesar -

1.013 dengan nilai p 0,311 (>0,005) sehingga tidak terdapat perbedaan

signifikan antara agresivitas dan perilaku kontrol diri pada anggota

54

komunitas motor dengan usia yang dibedakan menjadi 2 kelompok

usia yakni 18-25 tahun dan 26-35 tahun.

D. Pembahasan

Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara

Kontrol diri dan agresivitas pada anggota komunitas motor ini mendapat

dukungan empirik dalam penelitian ini. Penelitian ini mempunyai

hipotesis yang berbunyi “Ada korelasi negatif antara kontrol diri dan

agresivitas. Semakin tinggi kontrol diri yang dimiliki subjek, maka

semakin rendah perilaku agresi pada subjek. Sebaliknya, semakin rendah

kontrol diri yang dimiliki subjek, maka semakin tinggi perilaku agresif

padasubjek”.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian-penelitian terdahulu.

Aulia dan Nurwidawati (2014) menemukan bahwa terdapat hubungan

negatif yang cukup kuat antara kontrol diri dengan perilaku agresi pada

siswa SMA.Semakin tinggi kontrol diri maka semakin rendah perilaku

agresi.Begitu juga sebaliknya, semakin rendah kontrol diri maka semakin

tinggi perilaku agresi.Selanjutnya penelitian dari Ramadhani, dkk (2018)

juga menyatakan hal serupa bahwa kontrol diri dan agresivitas

mempunyai hubungan negatif yang signifikan yang muncul pada subjek

siswa kelas XI IPS.

55

Selanjutnya penelitian dari Sentana dan Kumala (2017) juga

menyatakan bahwa berdasarkan dari hasil penelitian yang sudah dilakukan

menunjukkan bahwa kontrol diri yang tinggi berkaitan dengan perilaku

agresivitas yang rendah. Hal tersebut dikarenakan kontrol diri akan

mampu mengatur dan mengarahkan perilaku seseorang ke arah yang lebih

baik saat dorongan-dorongan negatif terjadi.

Setiap individu memiliki suatu mekanisme yang dapat membantu,

mengatur dan mengarahkan perilaku, yaitu kontrol diri. Goldfried dan

Merbaum (Lazarus, 1976:339) mendefinisikan kontrol diri sebagai satu

kemampuan untuk menyusun, membimbing, mengatur dan mengarahkan

bentuk perilaku yang dapat membawa individu kearah konsekuensi yang

positif. Kontrol diri yang lemah pada seseorang mengarahkan pada

konsekuensi negatif, yang akan merugikan orang lain dan juga merugikan

dirinya sendiri. Dalam diri si pelaku kurang adanya suatu proses

pengolahan diri dengan cara mencoba mengontrol dirinya dengan baik.

(Fasilita, 2012)

Seseorang yang memiliki kontrol diri yang cenderung rendah atau

kalah oleh dorongan-dorongan yang bersifat negatif, maka mereka

dominan akan melakukan tindakan yang mengarah pada perilaku

agresivitas. Begitu pun sebaliknya, seseorang yang mempunyai kontrol

diri yang tinggi akan mampu mengendalikan dirinya dengan baik atau

56

mampu menghasilkan perilaku-perilaku positif dan meminimalisir adanya

kontrol diri.

Subjek penelitian ini adalah anggota komunitas motor yang

berusia 18-40 tahun. Menurut Hurlock (Jannah, dkk. 2017) dewasa awal

yang dapat disebut juga Early Adulthood berada pada rentang usia 18-40

tahun. Pernyataan adulthood sendiri berasal dari kata adultus yang

mempunyai arti “tumbuh dan mencapai ukuran serta kekuatan penuh

dalamhidup”dengankatalainusia18-40 tahun adalah usia matang. Oleh

karena itu, seseorang yang sudah berada pada masa dewasa adalah

individu-individu yang telah menyelesaikan pertumbuhan dan harus siap

menerima statusnya di berbagai macam kondisi terlebih di lingkungan

sosial bersama dengan orang dewasa yang lain. Suatu komunitas

merupakan suatu kesatuan tempat seseorang diterima apapun statusnya.

Menurut Fasilita (2012), kontrol diri terhadap perilaku agresif

pada usia dewasa merupakan masa perkembangan emosi, sosial, dan

moral sangat berkaitan berbagai macam perubahan dari masa sebelumnya,

yaitu masa remaja. Perilaku agresif yang terjadi pada masa dewasa muncul

sebagai fungsi berbagai pengaruh situasional. Orang-orang dewasa

menunjukkan perbedaan individual dalam agresi yang nyaris sama

besarnya dengan anak-anak dan remaja.

Hasil penelitian memperlihatkan tingkat agresivitas pada anggota

komunitas motor khususnya di kabupaten Sleman Daerah Istimewa

57

Yogyakarta dengan pengambilan sampel sebanyak 102 orang anggota

komunitas motor sesuai dengan karakteristik subjek yang diperlukan,

berada dalam kategori sangat rendah dengan presentase15,7%, rendah

dengan presentase 22,5%, sedang dengan presentase 21,6%, tinggi dengan

presentase 20,6% dan sangat tinggi dengan presentase 19,6%.

Selanjutnya hasil penelitian juga memperlihatkan tingkat kontrol

diri pada anggota komunitas motor di Kabupaten Sleman menunjukkan

tingkat kontrol diri berada dalam kategori sangat rendah dengan

presentase 14,7%, rendah dengan presentase 26,5%, sedang dengan

presentase 22,5%, tinggi dengan presentase 16,7% dan sangat tinggi

dengan presentase 19,6%.

Sementara pada hasil utama penelitian ini memperlihatkan adanya

hubungan antara agresivitas dan kontrol diri yang cukup signifikan. Hasil

penelitian ini sesuai dengan hipotesis yang dibuat oleh peneliti dimana ada

hubungan negatif antara agresivitas dan kontrol diri pada anggota

komunitas motor yang artinya semakin tinggi tingkat agresivitas nya,

maka kontrol diri akan cenderung semakin rendah. Begitupun sebaliknya,

semakin rendah tingkat agresivitasnya makan perilaku kontrol dirinya

akan semakin tinggi.

Dalam hal ini peneliti mencoba melihat pentingnya penelitian ini

dalam kehidupan sehari-hari terlebih ketika ada sanak saudara atau

keluarga yang tergabung dalam komunitas motor, tingkat agresivitas

58

anggota komunitas motor khususnya anggota komunitas motor yang

berdomisili di Kabupaten Sleman, Yogyakarta dapat dilihat dari sampel

pada penelitian ini, sehingga mungkin ketika pembaca berpapasan atau

berinteraksi dengan anggota komunitas motor, di jalan atau dimana pun.

59

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan,

dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan negatif antara kontrol diri dan

agresivitas pada anggota komunitas motor. Artinya semakin tinggi kontrol diri

yang dimiliki individu yang menjadi anggota komunitas motor, maka semakin

rendah tingkat agresivitas, sebaliknya semakin rendah kontrol diri yang dimiliki

individu anggota komunitas motor, maka semakin tinggi tingkat agresivitasnya.

B. Saran

Berkaitan dengan hasil penelitian ini, maka peneliti mencoba

merekomendasikan beberapa saran dan sekiranya dapat menjadi perhatian :

1. Untuk subjek penelitian (Anggota komunitas motor)

Responden perlu menyadari pentingnya mengoptimalkan kontrol

diri terutama untuk mengontrol perilaku-perilaku yang berhubungan

dengan tindakan agresif.

Selanjutnya berdasarkan hasil yang didapat, yang mana ada

responden dengan agresivitas yang tinggi dan kontrol diri yang rendah,

diharapkan responden mampu meningkatkan kemampuan untuk

mengontrol dii sehingga nantinya perilaku agresif dapat diminimalisir

dengan baik.

60

2. Untuk peneliti selanjutnya

Diharapkan peneliti selanjutnya menggunakan subjek yang lebih

banyak, dan lebih mendetail sehingga hasil yang didapatkan akan lebih

akurat. Peeliti selanjutnya juga diharapkan untuk mencari sumber-sumber

yang lebih akurat agar penelitian dapat berjalan dengan baik.

Selanjutnya responden mungkin saja memilih jawaban yang

cenderung dirasa baik secara sosial, karena mereka melakukan faking good

item mengarah pada kontrol diri terhadap perilaku agresif, dimana

responden memiliki privasi dalam menentukan hal yang mempengaruhi

kontrol diri terhadap perilaku agresif pada masyarakat saat penertiban,

diharap hal tersebut dapat diminimalisir oleh peneliti selanjutnya.

61

DAFTAR PUSTAKA

Anantasari. (2006). Menyikapi perilaku agresif anak. Yogyakarta: Kanisius.

Aulia, M & Nurwidawati, D, (2014). Hubungan Kontrol Diri dengan Perilaku Agresif

pada Siswa SMA Negeri 1 Padangan Bojonegoro. Jurnal character. 3 (02).

Averill, J.R. 1973. Personal Control Over Aversive Stimuli and It’s Relationship

toStress. Psychological Bulletin, No. 80. p. 286-303.

Azwar, S. 1999. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Sigma Alpha.

Azwar, S. 2008. Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Baron, R.A. & Byrne, D. (2014). Psikologi sosial. Jakarta: Erlangga.

Baumeister, R. F. 2002. Yielding To Temptation: Self Control Failure, Impulsive

Purchasing, and Customer Behavior Reflections and Reviews. Journal of

Consumer Research, 28, 670-676.

Berk, Laura.E. (2008). Infants, children, and adolescents. Boston : Pearson Education

Inc.

Berkowitz, L. (2003). Emotional behavior (Hartanti waro susiatni, penerjemah).

Jakarta : PPM.

Borba, M. (2008). MembangunKecerdasan Moral. Jakarta: PT. GramediaPustaka

Utama.

Buss, A. H., & Perry, M. (1992). The aggression questionnaire. Journal of

Personality and Social Psychology, 63, 452-459.

De Rivera, J. (2003). Aggression, violence, evil, and peace. In T. Millon, M. J.

Lerner, & I. B.Weiner (Eds.), Handbook of psychology: Personality and

social psychology (pp. 569–598). Danvers: John wiley & son, Inc.

Denson, T. F., DeWall, C. N., & Finkel, E. J. (2012). Self-control and aggression.

Current Direction in Psychological Science, 21(1), 20-25. doi:

10.1177/09637214114 29451

DeWall, C. N., Finkel, E. J., & Denson, T. F. 2011. Self-Control inhhibits

Aggression.Social and Personality Psychology Compass 5(7), 458-472

62

Dill, K.E. & Dill. J.C, 1998. Video Game Violence: A Review of the Empirical

Literature.Aggression and Violent Behavior, 3 (4), 407–428.

Fasilita, D. A. 2012. Kontrol Diri Terhadap Perilaku Agresif Ditinjau Dari Usia

Satpol PP Kota Semarang. Journal of Social and Industrial Psychology 1(2),

34-40

Firmansyah, R & Handoyo, P. (2014). Gaya Hidup Komunitas Motor Jupiter di

Surabaya. Jurnal Paradigma. 1(2)

Ghufron, M. N., dan Risnawati. R. 2011. Teori-teori Psikologi. Yogyakarta : Ar Ruzz

Media

Hadi, Sutrisno. 2004. Analisis Regresi. Yogyakarta: Andi Offset.

Hastuti, L (2018). Kontrol Diri dan Agresi : Tinjauan Meta-Analisis. Buletin

Psikologi. 1 (26). 42-43

Hawari, D.1997. Al-Quran; Ilmu kesehatan & ilmu kedokteran jiwa. Yogyakarta:

Dhana Bakti Wakaf

Herwanto, J & Haryani, I. (2015). Hubungan Konformitas dan Kontrol Diri dengan

Perilaku Konsumif terhadap Produk Kosmetik pada Mahasiswi. Jurnal

Psikologi. 11(1)

Idrus, M. 2009. MetodePenelitianIlmuSosial. PendekatanKualitatif dan Kuantitatif.

Edisikedua :Erlangga.

Jannah, M & Nisa, A. (2018). Hubungan Antara Partisipasi Olahraga Senam Aerobik

dan Psychologycal Well Being pada Dewasa Awal. Jurnal Psikologi

Pendidikan. 1(5). 1-5

Knorth, E. J., Klomp, M., Bergh, P. M., & Noom, M. J. (2007). Aggressive

Adolscencents in Residential Care: A Selective Review of Treatment

Requirements and Models. Adolescence, 42(167), 461-486.

Krahe, B. 2005. Perilaku Agresif. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Kumala, I & Sentana, M. (2017). Agresivitas dan Kontrol Diri pada Remaja di Banda

Aceh.Jurnal Sains Psikologi. 2(6), 51-55

M. Nur Ghufron & Rini Risnawita S. (2014). Teori-teori Psikologi. Yogyakarta: Ar-

Ruzz Media.

Nashori, F. (2008). Psikologi Sosial Islami. Yogyakarta : PTRefikaAditama

63

Ningsih,D.(2014).KomunitasMotorGede‘TigerCommunitySamarinda’(TCS)di

Kota Samarinda. Jurnal Sosiatri. 2(2)

Sarafino, E.P. 1994. Health Psychology :Biopsychosocial Interactions. Singapore :

John Wiley & Sons, Inc.

Stuart and sundeen, 1991. Principles and Practice of Psychiatric Nursing ed 4. St

louis : The CV Mosby year book.

Sujarweni, V. 2007. Panduan Mudah Menggunakan SPSS & Contoh Penelitian

Bidang Ekonomi. Yogyakarta : Ardana Media

Susantyo, B. (2011). Memahami Perilaku Agresif. Jurnal Informasi.16(3)

Tangney, J. P., Baumiester, R. F., & Boone, A. L. 2004. High Self Control Predicts

Good Adjusment, Less Pathology, Better Grades, and Interpersonal Success.

Journal of Personality.72 (2), 271-322.

Thalib, S.B. (2010). Psikologi Pendidikan Berbasis Analisis Empiris Aplikatif.

Jakarta:Kencana Prenada Media Group.

https://kbbi.web.id/agresif diakses pada 13 November 2018 pukul 19:32 WIB

https://www.kompasiana.com/naufaladhityaa/5a03cd7bc252fa363362f843/anak-

motor-penguasa-jalandiakses pada 13 November 2018 pukul 19:38 WIB

http://suryamalang.tribunnews.com/2018/07/24/video-ini-bikin-emosi-konvoi-ugal-

ugalan-komunitas-motor-gede-moge-bikin-ibu-jatuh-ke-sawah18/02/2019 pukul

19:55 WIB

http://qmc.binus.ac.id/2014/11/01/u-j-i-v-a-l-i-d-i-t-a-s-d-a-n-u-j-i-r-e-l-i-a-b-i-l-i-t-a-

s/ diakses pada 18/02/2019 pukul 19:41 WIB

64

LAMPIRAN 1

KUESIONER PENELITIAN

65

HAI

☺☺☺

66

Program Studi Psikologi

Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya

Universitas Islam Indonesia

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Perkenalkan Kami Dyansita Avithaningrum dan Aditya Jati Nur mahasiswa

Prodi Psikologi Angkatan 2015, sebelumnya mohon maaf karena saya menyita

sedikit waktu saudara dan terimakasih karena saudara telah bersedia untuk mengisi

kuesioner berikut ini. Mohon untuk menjadi perhatian bahwa semua jawaban tidak

ada yang salah atau benar dan tidak ada kaitannya dengan kebijakan apapun

maka dari itu, mohon di isi dengan jujur dan keadaan yang sebenar-benarnya

dalam kurun waktu 1 minggu ini. Kuesioner ini bertujuan untuk menemukan

hubungan antara agresivitas dan kontrol diri serta hubungan antara agresivitas dan

konsep diri. Semua jawaban dan identitas yang saudara berikan akan terjamin

kerahasiaannya sesuai kode etik psikologi yang berlaku. Semoga kebaikan dan

kesediaan saudara akan memudahkan saudara di kemudian hari. Semangat! Demikian

salam perkenalan dari saya, saya ucapkan terimakasih.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Salam,

Dyansita Avithaningrum

67

DATA RESPONDEN

Nama (boleh inisial) :

Usia :

Jenis Kelamin :

Pendidikan terakhir :

Alamat :

Menyatakan dengan sukarela dan penuh kesadaran mengisi kuesioner ini dan

informasi yang diberikan sesuai dengan kondisi saya yang sebenarnya.

Yogyakarta,

( )

68

PETUNJUK PENGISIAN

Bacalah setiap pernyataan di kolom sebelah kiri, kemudian berikan tanda

silang (X) pada bintang yang diatasnya tertera jawaban yang anda pilih, jawab

pertanyaan dengan jujur, sesuai dengan gambaran diri anda yang sebenarnya. Ingat,

tidak ada jawaban yang benar atau salah, semua jawaban dianggap benar selama anda

menjawab sesuai dengan gambaran dan keadaan diri anda yang sesungguhnya.

Pastikan semua pernyataan telah terisi dan tidak ada yang terlewati.

Contoh :

NO PERNYATAAN Sangat

tidak

sesuai

Tidak

sesuai

Netral Sesuai Sangat

sesuai

1 Saya bisa mengendalikan diri

dengan baik

SELAMAT MENGERJAKAN

69

SKALA 1

NO PERNYATAAN Sangat

tidak

sesuai

Tidak

sesuai

Netral Sesuai Sangat

sesuai

1 Sesekali saya tidak bisa

mengendalikan dorongan untuk

menyerang orang lain

2 Saya mudah terprovokasi untuk

berkelahi

3 Jika ada seseorang memukul saya,

saya akan membalas

4 Saya terlibat perkelahian lebih

sering daripada orang lain

5 Jika saya merasa terancam, maka

saya akan melawan

6 Jika ada orang yang membuat saya

tertekan, saya akan memukulnya

7 Saya mudah untuk memukul orang

70

tanpa alasan yang kuat

8 Saya tidak takut jika ada seseorang

yang mengancam saya

9 Saya pernah merasa sangat marah

dan merusak barang di sekitar

10 Saya memberitahu teman-teman

saya secara terbuka, ketika saya

tidak setuju dengan mereka

11 Saya sering tidak setuju dengan

pendapat orang lain

12 Saya sering menasehati orang yang

mengganggu saya

13 Saya tidak suka berdebat dengan

orang yang tidak sependapat dengan

saya

14 Teman-teman saya mengatakan

bahwa saya orang yang suka

berpendapat

71

15 Saya mudah terpancing marah tetapi

saya juga mudah mengatasinya

16 Ketika frustasi, saya membiarkan

kekesalan saya muncul

17 Kemarahan saya terkadang seperti

bom yang siap meledak

18 Saya adalah orang yang pemarah

19 Beberapa teman saya

berpikir/mengatakan bahwa saya

orang yang pemarah

20 Kadang-kadang saya marah tanpa

alasan

21 Saya mengalami kesulitan

mengendalikan emosi saya

22 Saya kadang-kadang merasa iri

dengan orang lain

23 Kadang saya merasa telah mendapat

hal buruk dalam kehidupan

72

24 Orang lain sepertinya selalu

memancing rasa marah saya

25 Saya bertanya-tanya mengapa

terkadang saya sangat menolak

keadaan

26 Saya tahu bahwa teman-teman

berbicara tentang saya di belakang

saya

27 Saya curiga terhadap orang asing

yang terlalu ramah

28 Saya terkadang merasa orang

mengejek saya di belakang saya

29 Ketika orang-orang menjadi sangat

baik, saya ingin tahu apa yang

mereka inginkan

JANGAN SAMPAI ADA JAWABAN YANG TERLEWATKAN ☺

73

SKALA 2

NO PERNYATAAN Sangat

tidak

sesuai

tidak

sesuai

netral sesuai Sangat

sesuai

1 Teman-teman saya mengatakan

bahwa saya orang yang tenang dan

santai

2 Saya bisa mengontrol emosi saya

dengan baik

3 Terkadang saya bersikap sangat

berlebihan

4 Saya melampiaskan kemarahan saya

kepada siapa saja bila sesuatu tidak

sesuai dengan keinginan saya

5 Saya berusaha berpikir positif

terhadap orang yang melukai saya

6 Saya berpikir bahwa saya adalah

orang yang tenang ketika

berhadapan dengan orang lain

74

7 Saya dapat membedakan mana yang

baik dan mana yang tiak baik bagi

diri saya

8 Saya memikirkan hal-hal yang

membuat saya bahagia ketika saya

sedang merasa sedih

9 Saya suka membuang-buang waktu

dengan melakukan hal yang tidak

penting

10 Saya siap menerima segala

konsekuensi atas keputusan yang

sudah saya buat

11 Saya adalah orang yang gegabah dan

tergesa-gesa

12 Saya berpikir lebih dulu sebelum

bertindak

13 Bagi saya peraturan-peraturan yang

ada merupakan sesuatu yang harus

dipatuhi

75

14 Saya mudah menyerap informasi

terlebih ketika saya menyukai topic

informasi tersebut

15 Saya belajar tentang berbagai

macam hal untuk mengolah perilaku

dan emosi saya

16 Saya menerima ketika teman

menegur perbuatan salah saya

17 Walaupun sangat menyakitkan, saya

menjadikan kegagalan sebagai acuan

untuk berbuat lebih baik

18 Saya akan berusaha untuk terus

bersyukur atas peristiwa-peristiwa

yang menimpa kehidupan saya

19 Ada kemungkinan bagi saya untuk

melakukan kesalahan yang serupa

dengan orang lain

76

JANGAN SAMPAI ADA JAWABAN YANG TERLEWATKAN ☺

77

LAMPIRAN 2

TABULASI DATA PENELITIAN SKALA AGRESIVITAS

78

Nama

(boleh

inisial) Usia

Pendidik

an

terakhir

jenis

kela

min

A

1

A

2

A

3

A

4

A

5

A

6

A

7

A

8

A

9

A

1

0

A

1

1

A

1

2

A

1

3

A

1

4

A

1

5

A

1

6

A

1

7

A

1

8

A

1

9

A

2

0

A

2

1

A

2

2

A

2

3

A

2

4

A

2

5

A

2

6

A2

7

A

2

8

A2

9

S1 22 D3 L 1 1 2 1 1 1 1 3 3 4 3 3 4 2 1 3 3 3 2 1 1 4 3 2 3 2 1 1 2

S2 21 S3 P 1 1 1 1 1 1 1 4 1 4 3 3 1 4 3 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 4 3 3 4

S3 25 S1 L 2 2 3 1 3 3 1 5 1 1 2 3 3 3 4 2 2 2 2 2 2 1 2 3 3 3 2 1 2

S4 24 Smk L 1 2 2 1 4 2 1 4 1 4 2 4 3 4 3 2 1 2 2 2 1 2 2 2 3 3 2 2 3

S5 21 D2 L 1 1 5 1 5 3 1 5 3 4 3 3 3 3 4 3 5 3 3 3 1 3 4 4 4 4 3 4 4

S6 21 SMA L 1 2 5 1 3 3 1 4 2 2 4 2 3 2 4 3 2 2 2 1 2 4 4 3 2 2 2 2 4

S7 27 S1 L 4 4 5 4 4 3 2 4 1 5 2 3 3 5 3 2 5 4 3 2 4 1 4 1 4 1 4 2 5

S8 20

Mahasis

wa L 1 3 4 1 2 1 1 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3

S9 21 Sma L 1 1 3 1 3 1 1 5 1 5 3 4 1 5 3 3 1 1 1 3 3 5 3 1 3 4 4 5 4

S10 24 smk L 1 2 2 2 5 2 2 2 5 2 5 2 2 1 2 2 5 5 3 4 3 2 2 2 2 2 2 4 2

79

S11 18 Sma P 1 1 1 1 1 1 1 3 1 3 1 4 4 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 3 4 4

S12 22 Sma P 1 1 3 1 3 1 1 1 1 4 3 1 1 1 3 1 1 3 3 1 1 3 1 1 1 4 1 4 3

S13 22 SMA L 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 4 4 3 4 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 4 3 3

S14 27 D3 L 3 3 3 1 3 1 1 4 2 4 3 3 3 4 4 2 2 4 4 2 2 2 2 2 2 4 2 2 4

S15 22 SMA L 1 1 3 1 3 3 1 3 1 1 1 4 1 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 1 3 3 3

S16 26 STM L 2 1 3 2 4 1 1 4 3 2 3 4 2 4 3 2 1 1 4 3 4 3 2 1 4 4 5 3 5

S17 22 SMA L 1 1 5 3 4 4 1 3 2 3 3 2 4 3 1 4 2 2 2 1 2 4 4 2 3 4 5 4 5

S18 21 SMA P 2 1 3 1 3 3 1 3 1 4 2 2 3 3 3 3 3 2 1 1 3 3 2 2 3 3 3 2 4

S19 35 Sma L 3 1 4 1 1 2 2 4 1 3 2 2 2 3 3 4 1 1 1 1 1 1 1 1 2 3 3 3 3

S20 22 Sma L 3 2 5 2 5 5 2 5 4 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

S21 24 S1 L 3 1 3 1 4 2 1 3 2 4 3 3 3 3 4 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 4 3 3 4

S22 22 S1 dong L 4 2 4 3 5 4 3 5 4 4 1 5 3 2 4 4 2 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 1 3

S23 25 S1 L 1 1 2 1 4 1 1 3 2 4 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 4 3 2 2 3 3 3 4

S24 21 Menemp L 2 2 2 2 4 2 2 4 2 3 2 4 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 4

80

uh S1

S25 18 SMA L 1 1 2 1 2 2 2 4 3 4 3 4 4 3 4 3 1 2 2 2 3 2 3 2 2 4 2 4 4

S26 19 SMA L 3 2 3 4 2 2 2 3 3 4 2 3 3 4 3 2 2 3 3 1 3 1 1 2 3 1 1 1 1

S27 21 SMA L 2 2 4 1 3 1 1 3 2 3 2 3 1 4 4 2 2 1 1 1 3 2 2 1 2 2 3 2 2

S28 19 SMA L 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3

S29 18 SMA L 1 1 2 1 4 1 1 4 4 3 3 3 5 1 2 3 2 2 1 2 2 4 3 3 3 2 3 2 2

S30 20 SMA L 2 3 3 2 4 3 2 3 3 4 3 3 3 4 4 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3

S31 21 SMA L 4 3 4 2 4 2 1 3 1 3 3 4 3 3 5 1 2 1 3 1 1 1 1 1 1 3 1 1 3

S32 22 SMA L 2 2 2 2 4 4 2 3 2 4 2 2 2 3 4 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2

S33 21 D1 L 3 2 2 1 3 2 1 3 3 3 3 4 3 4 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4

S34 21 SMA L 3 1 2 2 4 3 2 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 1 1 1 1 4 3 2 4 4 3 4 4

S35 21 SMK L 1 1 1 1 4 1 1 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 2 4 1 3 5 4 4 4

S36 30 SMA L 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 3 4 4 4 4 1 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 3 4 4

S37 35 Diploma L 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

81

S38 26 Smk P 3 2 3 1 3 2 1 4 2 3 2 3 4 3 2 3 4 2 3 3 2 3 2 3 3 4 4 2 3

S39 27 Smk L 4 2 4 1 4 2 1 3 1 2 3 3 3 3 3 3 5 5 4 5 5 3 4 2 4 3 3 4 3

S40 25 Smk P 1 1 1 1 1 1 1 4 1 3 3 1 5 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 4 1 1 1

S41 21 SMA P 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4

S42 22 SMA L 3 2 2 1 2 2 1 2 1 3 2 3 2 3 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2

S43 20 SMA L 3 2 3 2 4 2 2 4 3 4 2 2 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 2 4 3 3 3 4

S44 25 SMA L 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

S45 21 SMA L 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

S46 22 SMA L 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

S47 23 SMA L 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

S48 24 S1 L 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

S49 23 D1 L 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

S50 23 SMP L 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 2 4 3 4 4 3 4

S51 20 Sma L 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

82

S52 21 Sma L 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

S53 20 Sma L 5 4 3 3 4 5 5 4 3 4 5 4 3 4 5 4 3 5 4 3 4 5 4 5 4 4 3 4 5

S54 23 SMA L 2 2 3 2 3 3 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2

S55 21 SMA L 2 2 2 1 2 2 2 3 2 4 3 5 4 4 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2

S56 23 S1 L 2 2 2 2 3 2 1 2 2 4 3 4 4 4 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2

S57 24 SMA L 2 3 4 3 3 4 2 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 2 3 4 4 4

S58 18 SMP L 2 3 4 3 2 1 1 3 2 3 4 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 2

S59 20 SMA L 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 2 4 2 3 2 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1

S60 22 SMA L 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 4 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

S61 22 SMA L 4 4 5 4 5 4 3 4 5 2 3 2 5 2 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4

S62 18 SMA L 3 4 4 5 4 4 4 4 5 1 4 1 4 1 5 4 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 2 2

S63 20 SMK L 3 2 3 4 2 3 1 3 2 3 4 1 5 2 2 4 5 5 2 3 4 4 3 4 3 2 3 4 5

S64 21 SD L 3 3 4 4 3 3 3 2 3 4 2 2 4 3 3 3 2 2 4 3 3 2 3 4 3 2 3 4 3

S65 18 SMP L 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

83

S66 23 SMK L 2 2 3 1 4 3 1 4 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 3 3 3 4

S67 21 SMA L 4 3 3 4 4 4 5 4 4 1 3 2 4 1 2 5 4 4 4 4 5 4 4 3 1 2 3 4 5

S68 24 SMP L 3 4 5 3 4 4 4 5 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 4 4 4

S69 19 SMP P 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 4 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 4 3 3

S70 24 SMA P 3 3 3 2 3 3 2 3 4 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3

S71 18 SMP L 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2

S72 23 SMA P 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 4

S73 20 SMA L 2 3 2 1 2 2 2 3 2 3 2 4 2 4 2 3 2 3 1 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3

S74 24 S1 L 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 4 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 4

S75 19 SMP L 1 2 2 2 1 1 1 3 2 4 2 3 2 3 2 2 2 2 1 1 2 3 3 2 3 3 2 2 2

S76 18 SMP L 3 4 3 4 3 3 3 3 4 1 4 1 4 3 2 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4

S77 21 SMA L 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 4

S78 21 SMA L 2 3 2 3 4 3 2 3 3 3 4 2 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 2 3 4 3 3 4 3

S79 20 SMA L 3 4 3 3 4 2 3 4 2 1 3 4 4 1 1 5 4 4 2 3 4 4 2 2 3 4 4 3 4

84

S80 21 SMP L 2 3 4 4 3 2 3 4 3 4 3 2 3 4 3 4 2 3 4 3 2 3 4 3 2 4 3 2 3

S81 25 SMA L 5 4 4 4 5 4 3 4 5 2 3 2 4 1 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5

S82 23 SMA L 4 5 4 3 4 5 4 3 4 1 4 3 4 1 4 3 4 5 4 3 4 5 4 3 4 5 4 3 4

S83 23 SMA L 4 4 3 2 3 4 3 3 5 2 4 4 3 2 3 2 3 3 4 5 5 4 3 2 1 5 5 4 3

S84 23 SMA L 2 1 2 1 2 1 3 2 2 5 2 5 2 4 2 3 2 1 2 1 2 1 2 1 3 2 2 3 2

S85 19 SMP P 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2

S86 22

KULIA

H P 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 4 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

S87 21 SMK L 2 1 2 1 2 2 3 3 2 2 2 2 3 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1

S88 21 SMA L 2 1 2 2 2 3 2 4 1 2 2 2 2 3 2 1 3 2 1 2 1 2 2 2 1 2 3 2 2

S89 25 SMA L 2 1 2 2 2 3 2 4 1 2 2 2 2 3 2 1 3 2 1 2 1 2 2 2 1 2 3 2 2

S90 24 SMA L 2 1 2 2 3 2 1 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 1 1 2 1 2 2 3 2 2

S91 21 SMA P 1 2 2 1 2 3 2 2 3 1 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 2 3

S92 21 SMA L 2 1 2 2 2 2 2 2 2 4 3 1 3 4 2 2 2 3 2 2 3 2 2 1 2 1 2 2 2

85

S93 25 SMA P 1 2 1 1 2 2 1 2 1 2 1 1 2 2 3 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 1 3 2 1

S94 20 SMA L 2 1 2 2 2 1 2 3 2 2 3 1 2 2 2 1 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 1 2

S95 19 SMP L 2 1 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 1 3 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2

S96 19 SMP L 2 2 3 2 3 3 1 3 1 3 2 3 3 2 3 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 3 2 2 2

S97 20 SMA L 2 1 3 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2

S98 18 SMP L 2 1 2 2 1 1 2 2 3 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 1 2 2 3

S99 20 SMA L 4 3 4 4 4 5 4 4 4 5 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 5 4

S100 23 SMA L 2 1 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 1 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3

S101 23 SMA L 3 4 2 5 4 4 3 2 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 2 2 3 4 4 4

S102 21 SMP L 2 2 2 2 3 1 1 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2

86

LAMPIRAN 3

TABULASI DATA KONTROL DIRI

87

Nama

(boleh

inisial)

U

si

a

Pendidika

n terakhir

jenis

kelami

n

A

1

A

2

A

3

A

4

A

5

A

6

A

7

A

8

A

9

A

1

0

A

1

1

A

1

2

A

1

3

A

1

4

A

1

5

A

1

6

A

1

7

A

1

8

A

1

9

S1 22 D3 L 3 4 3 2 3 3 5 3 3 4 3 4 3 5 4 4 5 4 3

S2 21 S3 P 5 5 3 1 5 5 5 5 2 5 2 5 5 5 5 5 5 5 2

S3 25 S1 L 3 3 2 1 4 4 4 4 3 5 2 3 4 4 3 3 4 4 2

S4 24 Smk L 4 3 2 1 4 3 4 4 2 4 2 4 4 3 3 4 5 4 2

S5 21 D2 L 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 1 4 3 4 3 4 4 4 4

S6 21 SMA L 4 5 4 1 3 3 4 3 2 3 4 4 4 5 4 4 4 5 3

S7 27 S1 L 3 3 4 3 2 2 4 3 4 5 3 3 3 4 4 4 5 5 3

S8 20

Mahasisw

a L 4 4 3 2 3 4 4 4 2 4 2 5 4 4 4 4 5 3 2

S9 21 Sma L 5 5 5 1 5 5 5 3 5 5 3 5 5 5 5 3 3 3 3

88

S10 24 Smk L 3 1 2 2 1 2 1 2 2 1 2 1 1 3 3 3 2 2 3

S11 18 Sma P 5 5 2 1 5 5 5 5 1 5 1 5 5 5 5 5 5 5 1

S12 22 Sma P 1 4 3 1 4 3 4 3 3 4 1 3 3 3 3 4 4 4 1

S13 22 SMA L 3 3 2 2 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4

S14 27 D3 L 4 4 2 2 4 5 4 4 2 4 4 4 5 4 5 5 5 5 2

S15 22 SMA L 4 4 3 1 4 4 5 5 1 5 3 5 5 3 3 5 5 5 5

S16 26 STM L 5 4 2 1 3 3 4 5 1 5 3 5 3 3 5 5 5 5 1

S17 22 SMA L 2 3 4 2 3 3 4 4 5 4 3 4 3 4 2 4 4 4 2

S18 21 SMA P 4 3 2 2 5 4 3 4 3 4 2 4 4 3 3 4 4 4 3

S19 35 Sma L 4 4 3 1 3 3 2 1 1 3 1 2 2 2 4 4 4 4 1

S20 22 Sma L 4 4 4 3 4 4 5 5 2 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5

S21 24 S1 L 3 3 3 2 3 2 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4

S22 22 S1 dong L 4 5 4 2 3 5 4 4 1 4 3 4 2 4 2 4 4 4 4

S23 25 S1 L 3 3 2 1 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4

89

S24 21

Menempu

h S1 L 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4

S25 18 SMA L 4 3 3 2 4 3 4 4 2 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3

S26 19 SMA L 3 3 3 2 3 3 4 3 2 4 2 4 4 4 4 5 4 4 3

S27 21 SMA L 4 4 2 1 3 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4

S28 19 SMA L 4 4 3 2 3 4 4 5 3 4 3 4 4 5 4 4 4 4 3

S29 18 SMA L 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 5 3 4 3 3 4 4 4 2

S30 20 SMA L 4 3 4 2 4 4 4 3 2 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3

S31 21 SMA L 4 5 3 1 5 4 5 5 3 5 3 4 5 5 4 5 5 5 3

S32 22 SMA L 4 4 3 2 4 4 4 4 2 3 2 4 4 3 3 4 4 3 4

S33 21 D1 L 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3

S34 21 SMA L 5 4 4 2 4 3 4 4 3 4 2 4 3 4 4 4 4 3 4

S35 21 SMK L 1 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4

S36 30 SMA L 4 5 2 1 2 4 4 4 1 5 1 5 4 4 4 4 4 5 3

90

S37 35 Diploma L 4 4 2 2 4 4 5 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2

S38 26 Smk P 4 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3

S39 27 Smk L 3 3 2 5 3 3 4 3 1 4 5 4 3 4 4 4 5 5 2

S40 25 Smk P 5 4 1 1 5 4 5 5 1 5 2 4 5 4 4 4 5 5 1

S41 21 SMA P 2 2 3 3 2 3 3 2 4 3 3 2 3 3 2 3 4 3 4

S42 22 SMA L 4 4 2 2 3 3 3 4 2 5 2 5 5 5 5 5 4 3 2

S43 20 SMA L 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

S44 25 SMA L 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 4 3

S45 21 SMA L 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

S46 22 SMA L 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

S47 23 SMA L 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

S48 24 S1 L 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

S49 23 D1 L 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

S50 23 SMP L 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 4 4 2 2 3 3 3 2

91

S51 20 Sma L 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

S52 21 Sma L 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

S53 20 Sma L 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1

S54 23 SMA L 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 4 4 4 4 4 4 3

S55 21 SMA L 4 4 2 2 4 4 4 4 2 5 5 4 4 4 4 4 5 5 2

S56 23 S1 L 4 4 2 2 4 5 5 5 4 4 2 5 4 4 4 4 5 5 2

S57 24 SMA L 2 2 3 4 3 3 3 4 3 4 3 2 4 4 4 3 4 3 2

S58 18 SMP L 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3

S59 20 SMA L 4 5 2 1 4 4 4 5 2 4 1 5 5 5 4 4 4 3 1

S60 22 SMA L 4 4 2 2 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 5 2

S61 22 SMA L 1 2 2 4 3 2 2 3 4 3 4 3 2 3 2 3 3 2 3

S62 18 SMA L 4 5 2 1 4 5 4 4 2 5 1 4 4 4 4 5 5 5 2

S63 20 SMK L 4 2 4 3 3 2 3 4 4 4 2 3 4 4 3 2 4 2 3

S64 21 SD L 1 5 4 2 3 3 4 3 4 3 4 4 2 3 3 2 4 2 3

92

S65 18 SMP L 2 3 2 2 2 2 3 2 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2

S66 23 SMK L 2 3 3 3 2 3 3 2 3 4 3 2 3 2 2 3 4 2 3

S67 21 SMA L 4 4 2 2 3 4 4 5 2 2 2 5 3 4 4 5 2 3 1

S68 24 SMP L 2 2 4 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2

S69 19 SMP P 4 3 4 3 4 3 3 2 4 2 3 4 4 4 4 3 4 4 3

S70 24 SMA P 3 3 3 4 3 4 2 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4

S71 18 SMP L 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4

S72 23 SMA P 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3

S73 20 SMA L 4 3 2 3 3 4 3 3 4 3 2 3 3 4 3 3 4 3 3

S74 24 S1 L 3 2 3 4 2 3 2 2 3 3 2 4 4 3 3 3 4 4 2

S75 19 SMP L 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4

S76 18 SMP L 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 4

S77 21 SMA L 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3

S78 21 SMA L 2 2 3 3 4 3 3 3 2 3 2 3 4 4 3 3 3 3 2

93

S79 20 SMA L 5 4 1 1 4 3 4 5 2 5 3 4 5 3 4 5 2 3 5

S80 21 SMP L 1 2 3 2 5 4 3 2 5 2 3 4 5 4 3 2 1 2 3

S81 25 SMA L 4 4 3 4 1 1 2 3 2 5 2 3 2 2 3 5 4 3 2

S82 23 SMA L 1 2 3 2 4 4 3 2 3 4 2 4 4 3 3 4 4 4 1

S83 23 SMA L 2 2 4 4 3 3 4 4 3 3 1 3 4 5 3 3 4 4 2

S84 23 SMA L 4 3 2 2 4 3 4 3 2 3 2 3 4 4 5 4 5 4 2

S85 19 SMP P 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 4 5 3 4 4 4 3 3

S86 22 KULIAH P 3 3 1 3 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2

S87 21 SMK L 4 4 4 5 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 5

S88 21 SMA L 2 4 5 4 2 2 4 3 5 4 4 4 5 4 5 3 4 4 5

S89 25 SMA L 2 4 5 4 2 2 4 3 5 5 4 4 5 4 5 3 4 4 4

S90 24 SMA L 5 3 4 1 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 3 4 4 4 5

S91 21 SMA P 4 5 4 1 4 5 4 5 5 3 5 3 5 4 3 5 4 5 5

S92 21 SMA L 5 4 5 2 4 5 4 3 5 4 4 4 4 3 4 3 4 3 5

94

S93 25 SMA P 4 4 2 5 5 4 3 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5

S94 20 SMA L 4 5 5 2 4 3 3 4 4 3 5 4 3 4 3 4 5 5 5

S95 19 SMP L 4 3 4 2 4 4 3 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5

S96 19 SMP L 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 3 3 4 5 3 5

S97 20 SMA L 4 5 4 4 4 5 2 2 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4

S98 18 SMP L 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4

S99 20 SMA L 2 2 3 3 2 3 2 1 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3

S100 23 SMA L 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5

S101 23 SMA L 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 4 2 3 2 2 2 4 3

S102 21 SMP L 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 3 4 5 5 5 5

95

LAMPIRAN 2

ANALISIS DATA PENELITIAN SEBELUM UJI COBA ALAT UKUR

96

1. Skala Agresivitas

Item Statistics

Mean

Std.

Deviation N

VAR00001 2.3824 1.05346 102

VAR00002 2.2843 1.11139 102

VAR00003 2.8627 1.04398 102

VAR00004 2.2059 1.13746 102

VAR00005 3.0588 1.07006 102

VAR00006 2.5588 1.13079 102

VAR00007 2.0784 1.08716 102

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based

on

Standardized

Items N of Items

.937 .935 29

97

VAR00008 3.1765 .94828 102

VAR00009 2.5392 1.11401 102

VAR00010 2.6667 1.01799 102

VAR00011 2.7843 .83994 102

VAR00012 2.7353 .99431 102

VAR00013 3.0294 .98961 102

VAR00014 2.6471 .99152 102

VAR00015 2.8922 .94300 102

VAR00016 2.7157 1.05659 102

VAR00017 2.5686 1.10364 102

VAR00018 2.5784 1.14698 102

VAR00019 2.4608 1.04048 102

VAR00020 2.3333 1.11100 102

VAR00021 2.6078 1.14457 102

VAR00022 2.6961 1.09715 102

VAR00023 2.6471 .95074 102

VAR00024 2.4118 1.01818 102

VAR00025 2.6275 1.00417 102

VAR00026 2.8725 1.08702 102

VAR00027 2.8922 1.01383 102

98

VAR00028 2.8431 1.05065 102

VAR00029 3.1176 1.08358 102

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

VAR00001 74.8922 309.305 .680 .740 .934

VAR00002 74.9902 307.713 .684 .750 .933

VAR00003 74.4118 311.175 .634 .617 .934

VAR00004 75.0686 309.193 .628 .711 .934

VAR00005 74.2157 308.587 .688 .663 .933

VAR00006 74.7157 306.423 .705 .732 .933

VAR00007 75.1961 310.674 .620 .787 .934

VAR00008 74.0980 319.456 .450 .613 .936

VAR00009 74.7353 307.385 .691 .684 .933

VAR00010 74.6078 342.142 -.201 .572 .943

VAR00011 74.4902 319.460 .514 .528 .936

VAR00012 74.5392 342.013 -.201 .502 .943

99

VAR00013 74.2451 316.722 .508 .491 .936

VAR00014 74.6275 340.672 -.165 .626 .943

VAR00015 74.3824 320.318 .427 .569 .936

VAR00016 74.5588 306.625 .753 .692 .933

VAR00017 74.7059 307.259 .701 .777 .933

VAR00018 74.6961 303.996 .757 .818 .932

VAR00019 74.8137 306.510 .769 .794 .933

VAR00020 74.9412 304.234 .778 .829 .932

VAR00021 74.6667 304.719 .740 .789 .933

VAR00022 74.5784 307.712 .693 .717 .933

VAR00023 74.6275 310.414 .725 .699 .933

VAR00024 74.8627 310.199 .680 .713 .934

VAR00025 74.6471 310.944 .668 .662 .934

VAR00026 74.4020 315.451 .491 .677 .936

VAR00027 74.3824 311.743 .638 .758 .934

VAR00028 74.4314 311.139 .630 .720 .934

VAR00029 74.1569 311.183 .608 .667 .934

100

2. SkalaKontrol Diri

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.894 19

Item Statistics

Mean

Std.

Deviation N

VAR00001 3.3235 1.09148 102

VAR00002 3.3431 1.01956 102

VAR00003 3.2549 .97174 102

VAR00004 3.5588 1.13079 102

VAR00005 3.3627 .98292 102

VAR00006 3.3627 .94176 102

VAR00007 3.4706 .94089 102

VAR00008 3.4804 1.05051 102

VAR00009 3.4510 1.06824 102

VAR00010 3.6275 .96392 102

VAR00011 3.2549 1.07801 102

101

VAR00012 3.6471 .97134 102

VAR00013 3.6667 .97831 102

VAR00014 3.6078 .83437 102

VAR00015 3.4706 .93030 102

VAR00016 3.6863 .90083 102

VAR00017 3.8235 .95867 102

VAR00018 3.6569 .94915 102

VAR00019 3.2647 1.15121 102

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

VAR00001 62.9902 107.218 .685 .883

VAR00002 62.9706 107.811 .711 .883

VAR00003 63.0588 121.699 .059 .902

VAR00004 62.7549 118.939 .149 .902

VAR00005 62.9510 109.512 .652 .885

VAR00006 62.9510 110.166 .650 .885

102

VAR00007 62.8431 109.440 .690 .884

VAR00008 62.8333 107.388 .708 .883

VAR00009 62.8627 116.912 .253 .898

VAR00010 62.6863 109.544 .665 .885

VAR00011 63.0588 118.571 .178 .900

VAR00012 62.6667 108.046 .738 .882

VAR00013 62.6471 109.894 .636 .885

VAR00014 62.7059 113.319 .557 .888

VAR00015 62.8431 110.589 .636 .886

VAR00016 62.6275 110.196 .682 .885

VAR00017 62.4902 109.401 .677 .884

VAR00018 62.6569 109.495 .680 .884

VAR00019 63.0490 117.116 .219 .900

103

LAMPIRAN 5

SKALA PENELITIAN (AITEM GUGUR)

104

HAI

☺☺☺

105

Program Studi Psikologi

Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya

Universitas Islam Indonesia

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Perkenalkan Kami Dyansita Avithaningrum dan Aditya Jati Nur mahasiswa

Prodi Psikologi Angkatan 2015, sebelumnya mohon maaf karena saya menyita

sedikit waktu saudara dan terimakasih karena saudara telah bersedia untuk mengisi

kuesioner berikut ini. Mohon untuk menjadi perhatian bahwa semua jawaban tidak

ada yang salah atau benar dan tidak ada kaitannya dengan kebijakan apapun

maka dari itu, mohon di isi dengan jujur dan keadaan yang sebenar-benarnya

dalam kurun waktu 1 minggu ini. Kuesioner ini bertujuan untuk menemukan

hubungan antara agresivitas dan kontrol diri serta hubungan antara agresivitas dan

konsep diri. Semua jawaban dan identitas yang saudara berikan akan terjamin

kerahasiaannya sesuai kode etik psikologi yang berlaku. Semoga kebaikan dan

kesediaan saudara akan memudahkan saudara di kemudian hari. Semangat! Demikian

salam perkenalan dari saya, saya ucapkan terimakasih.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Salam,

Dyansita Avithaningrum

106

DATA RESPONDEN

Nama (boleh inisial) :

Usia :

Jenis Kelamin :

Pendidikan terakhir :

Alamat :

Menyatakan dengan sukarela dan penuh kesadaran mengisi kuesioner ini dan

informasi yang diberikan sesuai dengan kondisi saya yang sebenarnya.

Yogyakarta,

( )

107

PETUNJUK PENGISIAN

Bacalah setiap pernyataan di kolom sebelah kiri, kemudian berikan tanda

silang (X) pada bintang yang diatasnya tertera jawaban yang anda pilih, jawab

pertanyaan dengan jujur, sesuai dengan gambaran diri anda yang sebenarnya. Ingat,

tidak ada jawaban yang benar atau salah, semua jawaban dianggap benar selama anda

menjawab sesuai dengan gambaran dan keadaan diri anda yang sesungguhnya.

Pastikan semua pernyataan telah terisi dan tidak ada yang terlewati.

Contoh :

NO PERNYATAAN Sangat

tidak

sesuai

Tidak

sesuai

Netral Sesuai Sangat

sesuai

1 Saya bisa mengendalikan diri

dengan baik

SELAMAT MENGERJAKAN

108

SKALA 1

NO PERNYATAAN Sangat

tidak

sesuai

Tidak

sesuai

Netral Sesuai Sangat

sesuai

1 Sesekali saya tidak bisa

mengendalikan dorongan untuk

menyerang orang lain

2 Saya mudah terprovokasi untuk

berkelahi

3 Jika ada seseorang memukul saya,

saya akan membalas

4 Saya terlibat perkelahian lebih

sering daripada orang lain

5 Jika saya merasa terancam, maka

saya akan melawan

6 Jika ada orang yang membuat saya

tertekan, saya akan memukulnya

7 Saya mudah untuk memukul orang

109

tanpa alasan yang kuat

8 Saya tidak takut jika ada seseorang

yang mengancam saya

9 Saya pernah merasa sangat marah

dan merusak barang di sekitar

10 Saya sering tidak setuju dengan

pendapat orang lain

11 Saya tidak suka berdebat dengan

orang yang tidak sependapat dengan

saya

12 Saya mudah terpancing marah tetapi

saya juga mudah mengatasinya

13 Ketika frustasi, saya membiarkan

kekesalan saya muncul

14 Kemarahan saya terkadang seperti

bom yang siap meledak

15 Saya adalah orang yang pemarah

16 Beberapa teman saya

110

berpikir/mengatakan bahwa saya

orang yang pemarah

17 Kadang-kadang saya marah tanpa

alasan

18 Saya mengalami kesulitan

mengendalikan emosi saya

19 Saya kadang-kadang merasa iri

dengan orang lain

20 Kadang saya merasa telah mendapat

hal buruk dalam kehidupan

21 Orang lain sepertinya selalu

memancing rasa marah saya

22 Saya bertanya-tanya mengapa

terkadang saya sangat menolak

keadaan

23 Saya tahu bahwa teman-teman

berbicara tentang saya di belakang

saya

111

24 Saya curiga terhadap orang asing

yang terlalu ramah

25 Saya terkadang merasa orang

mengejek saya di belakang saya

26 Ketika orang-orang menjadi sangat

baik, saya ingin tahu apa yang

mereka inginkan

JANGAN SAMPAI ADA JAWABAN YANG TERLEWATKAN ☺

112

SKALA 2

NO PERNYATAAN Sangat

tidak

sesuai

tidak

sesuai

netral sesuai Sangat

sesuai

1 Teman-teman saya mengatakan

bahwa saya orang yang tenang dan

santai

2 Saya bisa mengontrol emosi saya

dengan baik

3 Saya berusaha berpikir positif

terhadap orang yang melukai saya

4 Saya berpikir bahwa saya adalah

orang yang tenang ketika

berhadapan dengan orang lain

5 Saya dapat membedakan mana yang

baik dan mana yang tiak baik bagi

diri saya

6 Saya memikirkan hal-hal yang

membuat saya bahagia ketika saya

113

sedang merasa sedih

7 Saya siap menerima segala

konsekuensi atas keputusan yang

sudah saya buat

8 Saya berpikir lebih dulu sebelum

bertindak

9 Bagi saya peraturan-peraturan yang

ada merupakan sesuatu yang harus

dipatuhi

10 Saya mudah menyerap informasi

terlebih ketika saya menyukai topic

informasi tersebut

11 Saya belajar tentang berbagai

macam hal untuk mengolah perilaku

dan emosi saya

12 Saya menerima ketika teman

menegur perbuatan salah saya

13 Walaupun sangat menyakitkan, saya

menjadikan kegagalan sebagai acuan

114

untuk berbuat lebih baik

14 Saya akan berusaha untuk terus

bersyukur atas peristiwa-peristiwa

yang menimpa kehidupan saya

JANGAN SAMPAI ADA JAWABAN YANG TERLEWATKAN ☺

115

LAMPIRAN 6

TABULASI DATA AGRESIVITAS (AITEM GUGUR)

116

Na

ma

Usi

a Pdd

J

K

A

1

A

2

A

3

A

4

A

5

A

6

A

7

A

8

A

9

A

1

0

A

1

1

A

1

2

A

1

3

A

1

4

A

1

5

A

1

6

A

1

7

A

1

8

A

1

9

A

2

0

A

2

1

A

2

2

A

2

3

A

2

4

A

2

5

A

2

6

S1 22 D3 L 1 1 2 1 1 1 1 3 3 3 4 1 3 3 3 2 1 1 4 3 2 3 2 1 1 2

S2 21 S3 P 1 1 1 1 1 1 1 4 1 3 1 3 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 4 3 3 4

S3 25 S1 L 2 2 3 1 3 3 1 5 1 2 3 4 2 2 2 2 2 2 1 2 3 3 3 2 1 2

S4 24 Smk L 1 2 2 1 4 2 1 4 1 2 3 3 2 1 2 2 2 1 2 2 2 3 3 2 2 3

S5 21 D2 L 1 1 5 1 5 3 1 5 3 3 3 4 3 5 3 3 3 1 3 4 4 4 4 3 4 4

S6 21

SM

A L 1 2 5 1 3 3 1 4 2 4 3 4 3 2 2 2 1 2 4 4 3 2 2 2 2 4

S7 27 S1 L 4 4 5 4 4 3 2 4 1 2 3 3 2 5 4 3 2 4 1 4 1 4 1 4 2 5

S8 20 Mhs L 1 3 4 1 2 1 1 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3

S9 21 Sma L 1 1 3 1 3 1 1 5 1 3 1 3 3 1 1 1 3 3 5 3 1 3 4 4 5 4

S10 24 Smk L 1 2 2 2 5 2 2 2 5 5 2 2 2 5 5 3 4 3 2 2 2 2 2 2 4 2

S11 18 Sma P 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 3 4 4

S12 22 Sma P 1 1 3 1 3 1 1 1 1 3 1 3 1 1 3 3 1 1 3 1 1 1 4 1 4 3

S13 22

SM

A L 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 4 4 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 4 3 3

S14 27 D3 L 3 3 3 1 3 1 1 4 2 3 3 4 2 2 4 4 2 2 2 2 2 2 4 2 2 4

S15 22

SM

A L 1 1 3 1 3 3 1 3 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 1 3 3 3

S16 26

ST

M L 2 1 3 2 4 1 1 4 3 3 2 3 2 1 1 4 3 4 3 2 1 4 4 5 3 5

S17 22

SM

A L 1 1 5 3 4 4 1 3 2 3 4 1 4 2 2 2 1 2 4 4 2 3 4 5 4 5

S18 21

SM

A P 2 1 3 1 3 3 1 3 1 2 3 3 3 3 2 1 1 3 3 2 2 3 3 3 2 4

S19 35 Sma L 3 1 4 1 1 2 2 4 1 2 2 3 4 1 1 1 1 1 1 1 1 2 3 3 3 3

117

S20 22 Sma L 3 2 5 2 5 5 2 5 4 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

S21 24 S1 L 3 1 3 1 4 2 1 3 2 3 3 4 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 4 3 3 4

S22 22

S1

dong L 4 2 4 3 5 4 3 5 4 1 3 4 4 2 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 1 3

S23 25 S1 L 1 1 2 1 4 1 1 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 4 3 2 2 3 3 3 4

S24 21 S1 L 2 2 2 2 4 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 4

S25 18

SM

A L 1 1 2 1 2 2 2 4 3 3 4 4 3 1 2 2 2 3 2 3 2 2 4 2 4 4

S26 19

SM

A L 3 2 3 4 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 1 3 1 1 2 3 1 1 1 1

S27 21

SM

A L 2 2 4 1 3 1 1 3 2 2 1 4 2 2 1 1 1 3 2 2 1 2 2 3 2 2

S28 19

SM

A L 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3

S29 18

SM

A L 1 1 2 1 4 1 1 4 4 3 5 2 3 2 2 1 2 2 4 3 3 3 2 3 2 2

S30 20

SM

A L 2 3 3 2 4 3 2 3 3 3 3 4 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3

S31 21

SM

A L 4 3 4 2 4 2 1 3 1 3 3 5 1 2 1 3 1 1 1 1 1 1 3 1 1 3

S32 22

SM

A L 2 2 2 2 4 4 2 3 2 2 2 4 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2

S33 21 D1 L 3 2 2 1 3 2 1 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4

S34 21

SM

A L 3 1 2 2 4 3 2 4 3 4 3 3 4 3 1 1 1 1 4 3 2 4 4 3 4 4

S35 21

SM

K L 1 1 1 1 4 1 1 3 3 2 3 3 2 3 3 3 4 3 2 4 1 3 5 4 4 4

S36 30

SM

A L 1 1 2 1 1 1 1 1 1 3 4 4 1 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 3 4 4

118

S37 35

Dipl

oma L 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

S38 26 Smk P 3 2 3 1 3 2 1 4 2 2 4 2 3 4 2 3 3 2 3 2 3 3 4 4 2 3

S39 27 Smk L 4 2 4 1 4 2 1 3 1 3 3 3 3 5 5 4 5 5 3 4 2 4 3 3 4 3

S40 25 Smk P 1 1 1 1 1 1 1 4 1 3 5 3 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 4 1 1 1

S41 21

SM

A P 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 2 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4

S42 22

SM

A L 3 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2

S43 20

SM

A L 3 2 3 2 4 2 2 4 3 2 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 2 4 3 3 3 4

S44 25

SM

A L 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

S45 21

SM

A L 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

S46 22

SM

A L 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

S47 23

SM

A L 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

S48 24 S1 L 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

S49 23 D1 L 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

S50 23 SMP L 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 2 4 3 4 4 3 4

S51 20 Sma L 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

S52 21 Sma L 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

S53 20 Sma L 5 4 3 3 4 5 5 4 3 5 3 5 4 3 5 4 3 4 5 4 5 4 4 3 4 5

S54 23

SM

A L 2 2 3 2 3 3 1 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2

S55 21 SM L 2 2 2 1 2 2 2 3 2 3 4 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2

119

A

S56 23 S1 L 2 2 2 2 3 2 1 2 2 3 4 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2

S57 24

SM

A L 2 3 4 3 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 2 3 4 4 4

S58 18 SMP L 2 3 4 3 2 1 1 3 2 4 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 2

S59 20

SM

A L 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 2 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1

S60 22

SM

A L 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

S61 22

SM

A L 4 4 5 4 5 4 3 4 5 3 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4

S62 18

SM

A L 3 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 2 2

S63 20

SM

K L 3 2 3 4 2 3 1 3 2 4 5 2 4 5 5 2 3 4 4 3 4 3 2 3 4 5

S64 21 SD L 3 3 4 4 3 3 3 2 3 2 4 3 3 2 2 4 3 3 2 3 4 3 2 3 4 3

S65 18 SMP L 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

S66 23

SM

K L 2 2 3 1 4 3 1 4 3 3 3 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 3 3 3 4

S67 21

SM

A L 4 3 3 4 4 4 5 4 4 3 4 2 5 4 4 4 4 5 4 4 3 1 2 3 4 5

S68 24 SMP L 3 4 5 3 4 4 4 5 4 3 4 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 4 4 4

S69 19 SMP P 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 4 3 3

S70 24

SM

A P 3 3 3 2 3 3 2 3 4 3 4 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3

S71 18 SMP L 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2

S72 23

SM

A P 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 4

120

S73 20

SM

A L 2 3 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 1 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3

S74 24 S1 L 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 4 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 4

S75 19 SMP L 1 2 2 2 1 1 1 3 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 3 3 2 3 3 2 2 2

S76 18 SMP L 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 2 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4

S77 21

SM

A L 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 4

S78 21

SM

A L 2 3 2 3 4 3 2 3 3 4 4 3 3 4 3 2 3 3 3 2 3 4 3 3 4 3

S79 20

SM

A L 3 4 3 3 4 2 3 4 2 3 4 1 5 4 4 2 3 4 4 2 2 3 4 4 3 4

S80 21 SMP L 2 3 4 4 3 2 3 4 3 3 3 3 4 2 3 4 3 2 3 4 3 2 4 3 2 3

S81 25

SM

A L 5 4 4 4 5 4 3 4 5 3 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5

S82 23

SM

A L 4 5 4 3 4 5 4 3 4 4 4 4 3 4 5 4 3 4 5 4 3 4 5 4 3 4

S83 23

SM

A L 4 4 3 2 3 4 3 3 5 4 3 3 2 3 3 4 5 5 4 3 2 1 5 5 4 3

S84 23

SM

A L 2 1 2 1 2 1 3 2 2 2 2 2 3 2 1 2 1 2 1 2 1 3 2 2 3 2

S85 19 SMP P 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2

S86 22

KU

LIA

H P 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

S87 21

SM

K L 2 1 2 1 2 2 3 3 2 2 3 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1

S88 21

SM

A L 2 1 2 2 2 3 2 4 1 2 2 2 1 3 2 1 2 1 2 2 2 1 2 3 2 2

S89 25 SM L 2 1 2 2 2 3 2 4 1 2 2 2 1 3 2 1 2 1 2 2 2 1 2 3 2 2

121

A

S90 24

SM

A L 2 1 2 2 3 2 1 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 1 1 2 1 2 2 3 2 2

S91 21

SM

A P 1 2 2 1 2 3 2 2 3 3 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 2 3

S92 21

SM

A L 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 1 2 1 2 2 2

S93 25

SM

A P 1 2 1 1 2 2 1 2 1 1 2 3 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 1 3 2 1

S94 20

SM

A L 2 1 2 2 2 1 2 3 2 3 2 2 1 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 1 2

S95 19 SMP L 2 1 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2

S96 19 SMP L 2 2 3 2 3 3 1 3 1 2 3 3 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 3 2 2 2

S97 20

SM

A L 2 1 3 2 2 3 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2

S98 18 SMP L 2 1 2 2 1 1 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 1 2 2 3

S99 20

SM

A L 4 3 4 4 4 5 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 5 4

S10

0 23

SM

A L 2 1 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3

S10

1 23

SM

A L 3 4 2 5 4 4 3 2 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 2 2 3 4 4 4

S10

2 21 SMP L 2 2 2 2 3 1 1 2 2 3 3 2 2 3 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2

122

LAMPIRAN 7

TABULASI DATA KONTROL DIRI (AITEM GUGUR)

123

Nama Usia Pendidikan terakhir JK A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 A13 A14

S1 22 D3 L 3 4 3 3 5 3 4 4 3 5 4 4 5 4

S2 21 S3 P 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

S3 25 S1 L 3 3 4 4 4 4 5 3 4 4 3 3 4 4

S4 24 Smk L 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 5 4

S5 21 D2 L 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4

S6 21 SMA L 4 5 3 3 4 3 3 4 4 5 4 4 4 5

S7 27 S1 L 3 3 2 2 4 3 5 3 3 4 4 4 5 5

S8 20 Mahasiswa L 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 3

S9 21 Sma L 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 3 3 3

S10 24 Smk L 3 1 1 2 1 2 1 1 1 3 3 3 2 2

S11 18 Sma P 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

S12 22 Sma P 1 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4

S13 22 SMA L 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

S14 27 D3 L 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5

S15 22 SMA L 4 4 4 4 5 5 5 5 5 3 3 5 5 5

S16 26 STM L 5 4 3 3 4 5 5 5 3 3 5 5 5 5

S17 22 SMA L 2 3 3 3 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4

S18 21 SMA P 4 3 5 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4

S19 35 Sma L 4 4 3 3 2 1 3 2 2 2 4 4 4 4

S20 22 Sma L 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

S21 24 S1 L 3 3 3 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4

S22 22 S1 dong L 4 5 3 5 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4

S23 25 S1 L 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4

S24 21 Menempuh S1 L 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

S25 18 SMA L 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4

S26 19 SMA L 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4

124

S27 21 SMA L 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

S28 19 SMA L 4 4 3 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4

S29 18 SMA L 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4

S30 20 SMA L 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4

S31 21 SMA L 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5

S32 22 SMA L 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3

S33 21 D1 L 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4

S34 21 SMA L 5 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3

S35 21 SMK L 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

S36 30 SMA L 4 5 2 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5

S37 35 Diploma L 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4

S38 26 Smk P 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3

S39 27 Smk L 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 5 5

S40 25 Smk P 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5

S41 21 SMA P 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 4 3

S42 22 SMA L 4 4 3 3 3 4 5 5 5 5 5 5 4 3

S43 20 SMA L 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

S44 25 SMA L 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 4 2 3 4

S45 21 SMA L 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

S46 22 SMA L 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

S47 23 SMA L 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

S48 24 S1 L 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

S49 23 D1 L 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

S50 23 SMP L 3 2 3 2 2 2 3 4 4 2 2 3 3 3

S51 20 Sma L 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

S52 21 Sma L 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

S53 20 Sma L 1 2 1 2 1 2 2 2 1 2 1 2 1 2

125

S54 23 SMA L 2 3 2 3 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4

S55 21 SMA L 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5

S56 23 S1 L 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5

S57 24 SMA L 2 2 3 3 3 4 4 2 4 4 4 3 4 3

S58 18 SMP L 3 3 3 3 4 4 3 2 3 3 2 3 3 3

S59 20 SMA L 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 3

S60 22 SMA L 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5

S61 22 SMA L 1 2 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2

S62 18 SMA L 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5

S63 20 SMK L 4 2 3 2 3 4 4 3 4 4 3 2 4 2

S64 21 SD L 1 5 3 3 4 3 3 4 2 3 3 2 4 2

S65 18 SMP L 2 3 2 2 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4

S66 23 SMK L 2 3 2 3 3 2 4 2 3 2 2 3 4 2

S67 21 SMA L 4 4 3 4 4 5 2 5 3 4 4 5 2 3

S68 24 SMP L 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3

S69 19 SMP P 4 3 4 3 3 2 2 4 4 4 4 3 4 4

S70 24 SMA P 3 3 3 4 2 3 4 3 4 3 3 3 4 4

S71 18 SMP L 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4

S72 23 SMA P 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3

S73 20 SMA L 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3

S74 24 S1 L 3 2 2 3 2 2 3 4 4 3 3 3 4 4

S75 19 SMP L 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3

S76 18 SMP L 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3

S77 21 SMA L 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4

S78 21 SMA L 2 2 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3

S79 20 SMA L 5 4 4 3 4 5 5 4 5 3 4 5 2 3

S80 21 SMP L 1 2 5 4 3 2 2 4 5 4 3 2 1 2

126

S81 25 SMA L 4 4 1 1 2 3 5 3 2 2 3 5 4 3

S82 23 SMA L 1 2 4 4 3 2 4 4 4 3 3 4 4 4

S83 23 SMA L 2 2 3 3 4 4 3 3 4 5 3 3 4 4

S84 23 SMA L 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 5 4 5 4

S85 19 SMP P 3 2 3 2 3 3 2 4 5 3 4 4 4 3

S86 22 KULIAH P 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

S87 21 SMK L 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 5 4 4 4

S88 21 SMA L 2 4 2 2 4 3 4 4 5 4 5 3 4 4

S89 25 SMA L 2 4 2 2 4 3 5 4 5 4 5 3 4 4

S90 24 SMA L 5 3 4 5 4 5 4 5 5 4 3 4 4 4

S91 21 SMA P 4 5 4 5 4 5 3 3 5 4 3 5 4 5

S92 21 SMA L 5 4 4 5 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3

S93 25 SMA P 4 4 5 4 3 5 4 5 4 4 5 5 5 4

S94 20 SMA L 4 5 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 5 5

S95 19 SMP L 4 3 4 4 3 4 5 5 4 5 4 5 4 4

S96 19 SMP L 4 4 4 5 4 5 5 5 4 3 3 4 5 3

S97 20 SMA L 4 5 4 5 2 2 4 4 5 4 5 4 5 4

S98 18 SMP L 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4

S99 20 SMA L 2 2 2 3 2 1 2 2 2 3 2 3 3 2

S100 23 SMA L 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4

S101 23 SMA L 3 3 2 3 3 2 3 4 2 3 2 2 2 4

S102 21 SMP L 5 4 5 4 4 5 5 5 4 3 4 5 5 5

127

LAMPIRAN 8

HASIL PENGOLAHAN DATA PENELITIAN ASLI

128

UJI ASUMSI NORMALITAS

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Agresivitas .103 102 .010 .922 102 .000

Kontroldiri .084 102 .074 .965 102 .009

a. Lilliefors Significance Correction

UJI LINEARITAS

ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

Kontroldiri *

Agresivitas

Between

Groups

(Combined) 9324.919 53 175.942 4.726 .000

Linearity 4617.442 1 4617.442 124.025 .000

Deviation

from

Linearity

4707.477 52 90.528 2.432 .001

Within Groups 1787.042 48 37.230

Total 11111.961 102

UJI HIPOTESIS

129

Correlations

Agresivita

s

Kontroldir

i

Agresivitas Pearson

Correlation

1 -.645**

Sig. (1-tailed) .000

N 102 102

Kontroldiri Pearson

Correlation

-.645** 1

Sig. (1-tailed) .000

N 102 102

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

130

LAMPIRAN 9

HASIL UJI DESKRIPTIF DATA PENELITIAN

131

1. SkorVariabelAgresivitas

Agresivitas

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid 41.00 1 1.0 1.0 1.0

42.00 1 1.0 1.0 2.0

43.00 1 1.0 1.0 2.9

45.00 1 1.0 1.0 3.9

46.00 1 1.0 1.0 4.9

48.00 1 1.0 1.0 5.9

49.00 3 2.9 2.9 8.8

50.00 4 3.9 3.9 12.7

51.00 3 2.9 2.9 15.7

52.00 8 7.8 7.8 23.5

53.00 2 2.0 2.0 25.5

54.00 1 1.0 1.0 26.5

55.00 1 1.0 1.0 27.5

56.00 2 2.0 2.0 29.4

57.00 1 1.0 1.0 30.4

58.00 2 2.0 2.0 32.4

132

59.00 3 2.9 2.9 35.3

60.00 3 2.9 2.9 38.2

61.00 4 3.9 3.9 42.2

62.00 2 2.0 2.0 44.1

63.00 1 1.0 1.0 45.1

64.00 2 2.0 2.0 47.1

65.00 2 2.0 2.0 49.0

66.00 1 1.0 1.0 50.0

67.00 3 2.9 2.9 52.9

68.00 1 1.0 1.0 53.9

69.00 6 5.9 5.9 59.8

70.00 2 2.0 2.0 61.8

71.00 2 2.0 2.0 63.7

72.00 1 1.0 1.0 64.7

73.00 2 2.0 2.0 66.7

75.00 1 1.0 1.0 67.6

76.00 2 2.0 2.0 69.6

78.00 5 4.9 4.9 74.5

79.00 2 2.0 2.0 76.5

80.00 2 2.0 2.0 78.4

133

81.00 1 1.0 1.0 79.4

83.00 1 1.0 1.0 80.4

84.00 2 2.0 2.0 82.4

85.00 1 1.0 1.0 83.3

87.00 1 1.0 1.0 84.3

88.00 1 1.0 1.0 85.3

89.00 2 2.0 2.0 87.3

90.00 1 1.0 1.0 88.2

92.00 1 1.0 1.0 89.2

93.00 1 1.0 1.0 90.2

96.00 1 1.0 1.0 91.2

97.00 1 1.0 1.0 92.2

103.00 2 2.0 2.0 94.1

106.00 1 1.0 1.0 95.1

112.00 1 1.0 1.0 96.1

113.00 1 1.0 1.0 97.1

115.00 1 1.0 1.0 98.0

130.00 2 2.0 2.0 100.0

Total 102 100.0 100.0

134

2. SkorVariabelKontrolDiri

Kontroldiri

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid 19.00 2 2.0 2.0 2.0

27.00 1 1.0 1.0 2.9

30.00 1 1.0 1.0 3.9

34.00 1 1.0 1.0 4.9

38.00 2 2.0 2.0 6.9

39.00 2 2.0 2.0 8.8

40.00 1 1.0 1.0 9.8

41.00 3 2.9 2.9 12.7

44.00 2 2.0 2.0 14.7

45.00 10 9.8 9.8 24.5

46.00 1 1.0 1.0 25.5

47.00 2 2.0 2.0 27.5

48.00 5 4.9 4.9 32.4

49.00 5 4.9 4.9 37.3

50.00 4 3.9 3.9 41.2

51.00 1 1.0 1.0 42.2

135

52.00 4 3.9 3.9 46.1

54.00 4 3.9 3.9 50.0

55.00 3 2.9 2.9 52.9

56.00 6 5.9 5.9 58.8

57.00 5 4.9 4.9 63.7

58.00 7 6.9 6.9 70.6

59.00 3 2.9 2.9 73.5

60.00 2 2.0 2.0 75.5

61.00 3 2.9 2.9 78.4

62.00 2 2.0 2.0 80.4

63.00 5 4.9 4.9 85.3

64.00 5 4.9 4.9 90.2

65.00 1 1.0 1.0 91.2

66.00 2 2.0 2.0 93.1

67.00 1 1.0 1.0 94.1

68.00 1 1.0 1.0 95.1

69.00 2 2.0 2.0 97.1

70.00 1 1.0 1.0 98.0

74.00 1 1.0 1.0 99.0

75.00 1 1.0 1.0 100.0

136

Total 102 100.0 100.0

3. Frekuensi

Statistics

Agresivita

s

Kontroldir

i

N Valid 102 102

Missing 0 0

Mean 69.2255 52.9804

Std. Error of Mean 1.86929 1.03857

Median 66.5000 54.5000

Mode 52.00 45.00

Std. Deviation 18.87893 10.48901

Variance 356.414 110.019

Range 89.00 56.00

Minimum 41.00 19.00

Maximum 130.00 75.00

Sum 7061.00 5404.00

Percentiles 20 52.0000 45.0000

137

40 61.0000 50.0000

60 69.8000 57.0000

80 83.4000 62.4000

138

LAMPIRAN 10

ANALISIS TAMBAHAN

139

UJI KORELASI

1. Hubungan antara agresivitas dan kontrol diri pada anggota komunitas motor

ditinjau dari jenis kelamin

a. Berdasarkan jenis kelamin Laki-laki

Correlations

agresivitas kontroldiri

agresivitas Pearson

Correlation

1 -.602**

Sig. (2-tailed) .000

N 87 87

kontroldiri Pearson

Correlation

-.602** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 87 87

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

140

b. BerdasarkanjeniskelaminPerempuan

Correlations

agresivitas kontroldiri

agresivitas Pearson

Correlation

1 -.858**

Sig. (2-tailed) .000

N 14 14

kontroldiri Pearson

Correlation

-.858** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 14 14

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

141

UJI BEDA MANN WHITNEY

1. Berdasarkanpengelompokanusia 18-26 tahun dan 26-35 tahun

Test Statisticsa

agresivitas

dan

kontroldiri

Mann-Whitney U 291.500

Wilcoxon W 4662.500

Z -1.013

Asymp. Sig. (2-

tailed)

.311

a. Grouping Variable: identitas

142

LAMPIRAN 11

INFORMED CONSENT

143

KOLOM KESEDIAAN MENGISI KUESIONER