HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DAN PERILAKU ...

129
HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DAN PERILAKU KONSUMTIF PADA REMAJA DI YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi ( S. Psi. ) Program Studi Psikologi Disusun : Tony Hermawan Yudha Satriya NIM NIRM : 990051121705120097 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008 : 999114100

Transcript of HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DAN PERILAKU ...

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DAN PERILAKU

KONSUMTIF PADA REMAJA

DI YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi ( S. Psi. )

Program Studi Psikologi

Disusun :

Tony Hermawan Yudha Satriya

NIM

NIRM : 990051121705120097

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2008

: 999114100

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya susun ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

imana layaknya sebuah karya ilmiah.

Yogyakarta, 18 Desember 2007

Penulis,

kutipan dan daftar pustaka, sebaga

Tony Hermawan Yudha Satriya

MOTTO

Sebenarnya, Al Quran itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat

Kami kecuali orang-orang yang zalim. (QS. Al-Ankabut: 49)

seluruh hal pada-Nya yang sangat bijaksana

an harapan pada tali rahmat-Nya

u pada-Nya. Bila kamu merasa demikian,

ini dari mata hati & batinmu.

Dan dengan begitu akan terasa ringan atas dirimu

bila ditimpa musibah,... ”.

- Rizal Ibrahim -

” Serahkanlah

dan kita gantungk

dan dengan taubatm

maka hilanglah dunia

LEMBAR UJUAN PUBLIKASI KARYA IL NGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya ahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Tony Hermawan Yudha Satriya Nomor Mahasiswa : 999114100 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

niversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

ARA HARGA DIRI DAN PERILAKU KONSUMTIF

ADA REMAJA DI YOGYAKARTA ”

eserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan epada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, engalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan

data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau edia lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya aupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya

sebagai penu Demikian pernyataan ini yang Dibua P Yang menyatakan

PERNYATAAN PERSETMIAH UNTUK KEPENTI

m

U ” HUBUNGAN ANT

P

Bkm

mm

lis.

saya buat dengan sebenarnya.

t di Yogyakarta

ada tanggal : 12 Maret 2008

( Tony Hermawan Yudha Satriya )

PERSEMBAHAN

Kakak-kakakku terkasih,..yang telah memberikan arti kebijaksanaan dalam hidupku,..

Karya sederhana ini kupersembahkan teruntuk : Dia Di atas sana yang selalu menjaga & yang telah memberiku kesempatan ke-II,..

Ayahanda & Ibunda tercinta,..semoga menjadi kebanggaan.

terima kasih.

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan Syukur kepada Tuhan atas curahan berkat dan kasihNya yang

limpah sehingga penelitian dan penyume sunan skripsi dengan judul: “Hubungan

ters

Psikologi ( S. Psi ) pada Program Studi Psikologi Universitas Sanata Dharma

pih

me

harma dan Ibu Sylvia C.M.Y.M., S.Psi, M.Si selaku

dalam

2.

3.

si.

Antara Harga Diri dan Perilaku Konsumtif Pada Remaja Di Yogyakarta” dapat

elesaikan guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Yogyakarta.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam proses penyusunan skripsi

ini tidak terlepas dari dukungan, dorongan, maupun bimbingan dari berbagai

ak, baik secara langsung maupun tak langsung. Oleh karena itu, penulis ingin

nyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Bapak P. Eddy Suhartanto, S.Psi, M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi

Universitas Sanata D

Ketua Program Studi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta, yang telah memberikan kemudahan dan kesempatan

penyusunan skripsi ini..

Ibu Tanti Arini., S.Psi, M.Psi selaku dosen Pembimbing Akademik dan

Pembimbing Skripsi yang telah sabar serta bersedia meluangkan waktu untuk

memberikan bimbingan, petunjuk, masukan dan keramahannya yang sangat

berharga selama penyusunan skripsi.

Ibu Tanti Arini., S.Psi, M.Psi, Bapak P. Eddy Suhartanto, S.Psi, M.Si,

Kristiana Dewayani S. PSi, M. Si selaku dosen Penguji Dosen Penguji skrip

4. Seluruh staf dosen pengampu di Fakultas Psikologi Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta yang tak bisa penulis sebutkan satu – persatu, terima

kasih atas ilmu yang telah diberikan. Semoga semakin berkualitas dan total

dalam membimbing mahasiswanya.

Mbak Nanik, Mas Gandung dan Pak Giek, yang telah banyak membantu

dalam proses administrasi ke-“sekretariat”-an Fakultas Psikologi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

5.

Workstation”.

7. Kep

unda tercinta atas doa dan kesabarannya kepada penulis

sampai pada saat ini.

9. Kakak-kakakku terkasih di Mojokerto dan di Depo

dukungan materi, doa serta kepercayaannya selama ini kepada ananda.

10. Kakak-kakakku di Yogyakarta,..tempat dimana aku tinggal; mba QQ dan mas

Wawan (terima kasih atas semua dukungan moriil / material yang telah diberi

serta wejangan-wejangan bijaksananya kepada penulis selama jauh dari

kampung halaman). Mas Joko “Beng2” ,..terima kasih buat pinjaman Jupie Z-

nya (akhirnya..anton lulus juga mas!hehe). Buat si kecil Arro “Dhu-dhut”

yang dulu suka gangguin plus minta gendong melulu,..sekarang om dah bisa

gendong Arro seharian (tapi jangan suka ompolin kasur om lagi yak,hehe).

6. Para karyawan dan karyawati Perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang

telah membantu mempermudah dalam pencarian referensi di “

ala Sekolah SMU Angkasa Adisutjipto Yogyakarta, Bapak dan Ibu guru

Bimbingan Penyuluhan serta para siswa-siswi yang telah membantu

terlaksananya penelitian. Tanpa partisipasi kalian, skripsi ini tidak ada artinya.

8. Ayahanda dan Ib

k,..terima kasih atas semua

11. Sobat-sobatku; Andi “Gondhe ing lagi??), Cahyo “Mr. Idealis”

+ Shanty, Vincent “Bemo”, Nanto, Deni, Tessa, Rani, Zhe, Dian, Adi, Uni,

s” (kapan manc

Ika, Achie, Lina, Yuyun, Astie (kapan kita bisa curhat lagi??), Della

“Ddung”,..hidup memang penuh pilihan (jangan sampai kamu menyesalinya

kemudian!!). Teman satu kontrakan; Frans “Pejuang cinta”,..makasih buat

pinjaman komputer plus printernya ya. Teman KKNku,.Lori, Asthu, Dina,

Astria, Haryana, Ika, Leny serta Theo.

12. Temen-temen angkatan ’99 yang lain, temen-temenku yang dulu dan semua

yang tak bisa aku sebutkan satu persatu disini..Terima Kasih.

Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna. Oleh

karena itu, penulis menerima segala bentuk saran dan kritik dari berbagai pihak

demi kesempurnaan tulisan ini. Atas segala perhatiannya penulis mengucapkan

banyak terima kasih.

Yogyakarta, Februari 2008

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………....i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ………………………………….ii

HALAMA PENGESAHAN …………………………………………………...iii N

N

N

N

CAPA TE

AB I.

.

.

AB II.

2. Tugas-tugas Perkembangan Remaja ….………………………....9

B. Perilaku Konsumtif Remaja ……………………………………....11

HALAMA PERNYATAAN KEASLIAN ….………………………………….iv

HALAMA MOTTO………… ………………………………………………….v

HALAMA PERSEMBAHAN………………………………………………….vi

U N RIMAKASIH ……………………………………………………..vii

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………...x

DAFTAR TABEL ………………………………………………………………xiv

DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………….xv

ABSTRAK ……………………………………………………………………...xvi

ABSTRACT ……………………………………………………………………..xvii

B PENDAHULUAN ……………………………………………………...1

A. Latar Belakang Masalah …………………………………………....1

B Tujuan Penelitian ………………………………………………......7

C Manfaat Penelitian ………………………………………………....7

B LANDASAN TEORI …………………………………………………..8

A. Remaja ……………………………………………………………...8

1. Pengertian Remaja ………………………………………………8

. Perilaku Konsumtif Pada Remaja …………………………….....11

2. Aspek-aspek Perilaku Konsumtif………………………………...12

. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumtif Remaja..15

1

3

. H

22

.

AB III.

1.

2.

.

C arga Diri ……………………………….………………………….19

1. Pengertian Harga Diri ……………………………….………....19

2. Ciri-ciri Harga Diri …………………………………...…….......20

3. Aspek - Aspek Harga Diri ……………………………………...

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Diri ………………...24

5. Harga Diri pada Remaja ………………………………………..26

D Hubungan Antara Harga Diri dengan Perilaku

Konsumtif pada Remaja …………………………………………..28

E. Hipotesis …………………………………………………………..31

B METODE PENELITIAN ……………………………………………..32

A. Jenis Penelitian …………………………………………………….32

B. Identifikasi Variabel Penelitian ………………………………..…..32

C. Definisi Operasional Variabel Penelitian …………………….……33

Harga Diri ……………………………………………………....33

Perilaku Konsumtif ………………………………………….…33

D Subyek Penelitian ……………………………...………………….34

E. Metode Pengumpulan Data……………………………………..…35

1.Skala Harga Diri ………………………………………………...36

2. Skala Perilaku Konsumtif ……………………………………...38

F Validitas dan Reliabilitas ………………………………………....40 .

3. Reliabilitas …………………………………………………….. 41

G. Metode Analisis Data ……………………………………………..41

AB IV. PELAKSANAAN, ANALISIS DATA, HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN …………………………………………….………..43

A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian ……………………….43

1. Orientasi Kancah ……………………………………………….43

2. Persiapan Penelitian …………………………………………...44

B. Laporan Pelaksanaan Penelitian …………………………………...44

1. Validitas dan Reliabilitas Skala Harga Diri …………………...45

2. Validitas dan Reliabilitas Skala Perilaku Konsumtif ………….46

C. Hasil Penelitian …………………………………………………….47

1. Uji Asumsi ……………………………………………………..47

a. Uji Normalitas ………………………………………………47

b. Uji Linieritas ………………………………………………..48

2. Uji Hipotesis ……………………………………………………48

D. Pembahasan …………………………………………………….....49

AB V. PENUTUP……………………………………………………………..52

A. Kesimpulan ……………………………………………………….52

B. Saran …………………………………………………….………..52

1. Validitas ……………………………………………………….40

2. Seleksi Item ………………………………………………….....40

B

B

1. Bagi Lembaga Pendididkan Terkait ……………………………52

2. Bagi Remaja …………………………………………………....52

3. Bagi Peneliti lain ……………………………………………….53

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………...54

DAFTAR TABEL

Tabel Hala 1. Tabel Kisi-Kisi Harga Diri (Sebelum Uji Coba)...................................... 37 2. Tabel Kisi-Kisi S mtif (Sebelum Uji Coba)……….. 39 3. Data Subjek Menurut Usia dan Jenis Kelamin……………………………. 44

4. Distribusi A

5. Distribusi Aitem Skala Perilaku Konsumtif ............................................ 46

6. Distribusi Normal Variabel Harga Diri dan Perilaku Konsumtif ... ... ... ..48

man

kala Perilaku Konsu

item Valid dan Gugur Skala Harga Diri ...............................45

DAFT RAN

LAMPIRAN 2 Uji Asumsi

u Konsumtif

LAMPIRAN 5. Surat Keterangan Penelitian

AR LAMPI

LAMPIRAN 1. Analisis Butir

a. Uji Normalitas

b. Uji Linieritas

LAMPIRAN 3. Uji Hipotesis

LAMPIRAN 4. Data Penelitian

a. Skala Harga Diri

b. Skala Perilak

ABSTRAK

Tony Hermawan Yudha Satriya (2008). Hubungan Antara Harga Diri Dan Perilaku Konsumtif Pada Remaja Di Yogyakarta. Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

maka semakin tinggi perilaku konsumtif.

Tujuan penelitian ini untuk menguji ada tidaknya hubungan antara harga diri dengan perilaku konsumtif pada remaja. Subjek penelitian adalah siswa-siswi kelas satu dan kelas dua SMU Angkasa Adisutjipto Yogyakarta sebanyak 120 orang. Penelitian ini menggunakan skala model likert yang terdiri dari Skala Harga Diri dan Skala Perilaku Konsumtif. Hipotesis penelitian ini adalah ada korelasi negatif antara harga diri dengan perilaku konsumtif pada remaja. Metode analisis data menggunakan teknik analisis korelasi product moment. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa ada korelasi negatif yang signifikan antara perilaku konsumtif dengan harga diri pada remaja. Artinya, semakin tinggi harga diri, maka semakin rendah perilaku konsumtif dan semakin rendah harga diri,

ABSTRACT

Tony Hermawan Yudha Satriya (2008). Relationships Between Self Esteem And Consumptive Behavior Teenager In Yogyakarta. Faculty of Psychology Sanata Dharma University

Yogyakarta.

This research is aimed to analyze the existence of relation between self esteem and consumptif behavior. The subject research are 120 students Senior High School of the “SMU Angkasa Adisutjipto” at Yogyakarta. This research used Likert scale for self esteem scale and consumptive behavior scale. The hypothesis of this research is that a negative correlation between self esteem and teenager consumptive behavior. The statistic metod used Correlation analyze from Pearson. From the result the research can be conclution that is a negative significant correlation between self esteem and consumptive behavior teenager. This means, more highest of the self esteem, the consumptive behavior more lower and more lowest of the self esteem, more highest the consumptive behavior.

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Dewasa ini berbagai macam produk ditawarkan kepada konsumen.

Produk-produk tersebut bukan hanya barang yang dapat memenuhi kebutuhan

konsumen, tetapi juga produk yang dapat memuaskan kesenangan konsumen.

Kebutuhan dan keinginan manusia yang tidak terbatas dapat mengakibatkan

seseorang mengkonsumsi suatu barang atau jasa guna memenuhi kebutuhan

hidupnya amat secara berlebihan. Sehingga hal ini akan cenderung mendorong

seseorang untuk mengkonsumsi suatu barang secara terus-menerus yang

cenderung meningkat. Keadaan semacam inilah yang secara tak langsung akan

membentuk kecenderungan berperilaku konsumtif pada seseorang.

Seseorang dikatakan memiliki kecenderungan berperilaku konsumtif

adalah bila orang tersebut membeli suatu barang maupun jasa di luar

kebutuhannya yang rasional, sebab pembelian tidak lagi didasarkan pada faktor

kebutuhan semata, melainkan sudah pada taraf keinginan yang berlebihan

(Rosyid, 1997). Pendapat senada juga disampaikan oleh Lubis (1987) yang

menyatakan bahwa perilaku konsumtif adalah suatu perilaku membeli yang tidak

lagi didasarkan pada pertimbangan yang rasional, melainkan karena adanya

keinginan yang sudah mencapai taraf yang sudah tidak rasional lagi.

Perilaku konsumtif dalam pandangan ekonomi adalah gaya hidup yang

lebih mengutamakan keinginan untuk mengkonsumsi suatu barang atau jasa

secara berlebihan. Sifat ini cenderung mengabaikan faktor pendapatan maupun

ketersediaan sumber daya ekonomi seseorang yang seharusnya mampu menjadi

bahan pertimbangan seseorang sebelum melakukan tindakan konsumsi. (Taryadi,

2007). Adapun salah satu ciri dari perilaku konsumtif adalah bila seseorang

mengkonsumsi suatu produk bukan karena alasan kegunaan (utility), tetapi lebih

berat pada adanya pertimbangan citra (image) yang melekat pada produk tersebut.

Suatu produk bukan lagi dilihat dari fungsi subtansialnya, tetapi lebih ditekankan

kelompok

pada makna yang melekat pada produk tersebut (http://www.penulislepas.com,

2006). Gejala perilaku konsumtif di Indonesia pada mulanya berasal dari

masyarakat perkotaan yang mengkonsumsi lebih dari 1/3 pendapatan nasional.

Mereka gemar berbelanja, memiliki mobil mewah, bergaya hidup glamour serta

mengkonsumsi berbagai macam komoditi sekunder maupun tersier seperti

membeli apartemen mewah, handphone, barang-baranng kosmetik, pakaian dan

entertainment (Srifatun dan Djawa, 1999). Indikator adanya perilaku konsumtif

yang lebih digerakkan oleh gaya hidup mewah juga tercermin dari meningkatnya

pengguna internet dari hanya 4,5 juta orang pada tahun 2002 menjadi 33 juta

orang pada tahun 2006, meningkatnya jumlah mobil, meningkatnya belanja

produk barang-barang eletronik serta bahkan juga belanja makanan anjing dan

kucing. Selain itu juga adanya konsumsi minuman ringan, rokok, kosmetik,

toiletries maupun juga belanja untuk rekreasi (Sanhadi, 2006).

Priodadi (1998) menyatakan bahwa salah satu masyarakat potensial yang

dijadikan sasaran pasar terbesar dalam menunjukkan perilaku konsumtif adalah

remaja. Loudon dan Bitta (1984) mengatakan bahwa remaja adalah

yang berorientasi konsumtif, karena pada kelompok ini suka mencoba hal-hal

yang dianggap baru. Hal ini juga didukung adanya sifat dari dalam diri remaja itu

sendiri yang suka menonjolkan diri yang mengakibatkan remaja selalu ada

motivasi serta keinginan untuk membeli suatu barang yang sedang model. Monks

(1989) dalam pendapatnya menyatakan bahwa konsumen remaja mempunyai

keinginan membeli yang sangat tinggi seperti halnya dalam berpakaian,

berdandan, gaya rambut, tingkah laku maupun kesenangan musik.

Perilaku konsumtif dapat menjadi masalah ketika kecenderungan yang

sebenarnya wajar pada remaja ini dilakukan secara berlebihan. Pepatah “lebih

besar pasak daripada tiang” berlaku di sini. Terkadang apa yang dituntut oleh

remaja berada di luar kemampuan orang tuanya sebagai sumber dana. Dalam hal

ini, perilaku tadi telah menimbulkan masalah ekonomi pada keluarganya. Masalah

yang lebih besar dapat terjadi bila perolehan sumber dana itu dilakukan oleh para

remaja dengan segala macam cara yang tidak sehat. Pada akhirnya perilaku

konsumtif bukan saja memiliki dampak ekonomi, tapi juga dampak psikologis,

sosial bahkan etika (Tambunan dalam http://www.e-psikologi.com, 2001). Kania

berpendapat bahwa secara logika, perilaku konsumtif tanpa didukung dana yang

memadai (baca: pendapatan orang tua) dapat membuat remaja melakukan

berbagai cara untuk memenuhi hasratnya. Remaja juga tak segan masuk terlibat

perbuatan kriminal seperti memalak, menipu dan mencuri. Sementara beberapa

remaja putri, rela menyerahkan diri berbuat asusila demi materi untuk keperluan

konsumtif dirinya. Gaya hidup seperti itu cukup dekat mengantarkan siswa

kepada geng pecandu narkoba (http://saungwali.wordpress.com, 2006).

Berdasarkan observasi atau pengamatan yang dilakukan oleh peneliti pada

saat ini yang cenderung menunjukkan adanya gejala atau tanda-tanda perilaku

konsumtif pada remaja SMU di kota Yogyakarta dapat terlihat dari berganti-ganti

nti dalam

http://wrm-indonesia.org, 2006). Sri Hartati (2006) mengemukakan bahwa

fenomena ABG (Anak Baru Gede) yang sudah melek merek hanyalah salah satu

contoh dari gaya hidup yang cenderung konsumtif, seperti juga merayakan ultah

di hotel, menikmati segelas cokelat panas di kafe, atau bahkan sekedar nongkrong

di mall.

menterjemahkan nilai-nilai yang diyakininya. Mereka akan membeli dan

Handphone beserta aksesorisnya, memiliki berbagai bentuk alat tulis, memakai

sepatu yang bermerk, mencoba berbagai potongan rambut yang sedang trend,

pemasangan aksesoris kendaraan bermotor, dan membeli stiker-stiker lalu

ditempel pada kendaraan bermotor secara berlebihan dll. Perilaku konsumtif juga

mudah terpicu dalam penggunaan HP (handphone). Begitu seringnya muncul

jenis HP baru, yang tidak hanya menawarkan teknologi yang mutakhir tapi juga

design baru yang disesuaikan dengan selera konsumen, sehingga menarik minat

pengguna untuk gonta-ganti HP. Belum lagi pemborosan pulsa karena adanya

berbagai program yang mengundang pengguna HP untuk berpartisipasi dengan

pulsa premium yang biayanya 10 kali lipat dari pulsa biasa (Wijaya

Erikson seorang tokoh pendekatan psikososial, menyatakan bahwa masa

remaja adalah masa “krisis identitas diri”. Pada masa usia tersebut menurut

Hurlock (1980), remaja akan cenderung mengeksploitasi minat-minat baru,

menguji diri sendiri atas kompetensi-kompetensi baru, serta berusaha

menggunakan produk atau jasa untuk mengekspresikan, memelihara dan

meningkatkan identitas dirinya pada orang lain, karena produk atau jasa

em

an lebih mudah cemas dan

m punyai makna simbolis dan ekspresif (Evans, 1996).

Perilaku konsumtif pada seseorang khususnya remaja kebanyakan

dilakukan karena mereka mempunyai harapan tertentu, misalnya ingin dihargai

(Glock dalam Loudon & Bitta, 1984). Perasaan diri yang berharga atau self

esteem berkaitan dengan perilaku konsumtif. Hal ini dapat dilihat berdasarkan

pendapat dari Sears, Freedman dan Peplau (1992) yang menyatakan bahwa salah

satu faktor internal yang berpengaruh pada salah satu perilaku konsumtif adalah

harga diri, orang-orang yang harga dirinya rendah ak

tidak efektif dalam sosialisasi. Mereka cenderung melakukan perilaku konsumtif

dengan tujuan untuk menghentikan sementara perasaan rendah dirinya yang

merupakan hasil evaluasi individu terhadap dirinya (Hirschman, 1992).

Remaja dengan perilaku membelinya yang cenderung konsumtif tidak

segan-segan mengeluarkan uang untuk diri mereka sendiri. Remaja yang

mempunyai harga diri yang rendah akan cenderung melakukan perilaku konsumtif

guna mempertahankan dirinya di depan teman-temannya. Wilkie (1994)

menyatakan bahwa pada perilaku konsumtif, orang berusaha untuk memiliki

sesuatu yang dapat memberikan dia perasaan senang, bangga, percaya diri,

diterima dan dihargai oleh lingkungan sosialnya. Seseorang akan merasa bangga

jika apa yang ia miliki lebih dari pada orang lain. Mereka juga akan merasa lebih

percaya diri jika ia memiliki sesuatu yang mewah maupun yang dapat

meningkatkan statusnya di mata masyarakat. Hal ini juga dapat meningkatkan

harga dirinya.

Menurut Maslow (Cahyaningsih dan Nuryoko, 1994) harga diri adalah

nama lain dari self esteem yang dimiliki oleh setiap manusia yang mempengaruhi

perilaku sehari-hari. Heatherton dan Vohs (2000) menyatakan bahwa harga diri

merupakan penilaian tentang self yang bersifat individual dan menunjuk pada nilai

erasaan positif atau negatif pada sistem self. Secara umum dapat dikatakan

bahwa harga diri merupakan suatu penghargaan, nilai-nilai, persetujuan serta suka

atau tidak suka pada dirinya sendiri dan biasanya merupakan komponen penilaian

m

Fuhrman (1990) menyatakan bahwa ketika remaja merasakan hal-hal yang

menghargai dirinya, kurang adanya penghargaan tersebut

akan menjadikan remaja esuaian diri terhadap

lain itu, munculmya perasaan negatif pada remaja juga akan

n

yang memiliki

a merupakan indikasi bahwa ia kurang percaya diri. Hal ini

(1980) yang menyatakan bahwa seseorang

terdorong menjadi konsumtif karena ia tidak yakin pada dirinya sendiri atau tidak

percaya diri, insecure serta mempunyai harga diri yang rendah akan cenderung

membeli produk yang mempunyai arti simbolik yang dianggap mampu

menaikkan harga dirinya. Dengan menggunakan jenis produk maupun merk-merk

tertentu, remaja bertujuan ingin memperlihatkan sesuatu yang dapat dibanggakan

p

dalam empresentasikan dirinya secara menyeluruh.

negatif dan gagal dalam

mengalami kesulitan dalam peny

lingkungan sosial. Se

me yebabkan mereka kurang percaya diri dan rendah diri yang kemudian

menimbulkan adanya perilaku konsumtif. Kecenderungan remaja

perilaku konsumtif bis

diperkuat oleh pendapat Hawkins dkk

dihadapan orang lain atau ingin memperlihatkan status sosialnya sehingga mereka

merasa lebih dihargai (Hirschman, 1992).

Berdasarkan uraian di atas penulis ingin mengetahui apakah ada hubungan

antara harga diri dengan perilaku konsumtif pada remaja, oleh karena itu penulis

ingin meneliti lebih lanjut tentang hubungan antara harga diri dengan perilaku

konsumtif pada remaja khususnya siswa SMU di Yogyakarta.

B. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui

hubungan antara harga diri dengan perilaku konsumtif pada siswa.

C. MANFAAT PENELITIAN

1. Manfaat teoritis.

Manfaat teoritis dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah

khasanah ilmu pengetahuan khususnya psikologi perkembangan.

2. Manfaat praktis.

Apabila penelitian ini teruji, maka:

. Bagi siswa diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai hubungan harga

diri dengan perilaku konsumtif.

a

b. Bagi sekolah diharapkan dapat menj an informasi bagi guru bidang studi

maupun wali kelas, khususny enyuluhan untuk membantu

mengarahkan siswa dalam hubungannya harga diri dengan perilaku konsumtif.

adi data d

a petugas bimbingan p

BAB II

LANDASAN TEORI

A. REMAJA

1. Pengertian Remaja

asa yang meliputi adanya proses perkembangan dimana terjadi perubahan-

perubahan dalam hubungannya dengan orang tua, motivasi, serta cita-cita yang

ingin diraih.

orang lain termasuk juga dengan teman-temannya.

Perubahan secara fisik pada remaja dapat ditunjukkan dengan

berkurangnya hubungan antara anak dengan orang tua. Monks (Sumedi, 1989)

Monks (1989) mengatakan bahwa masa remaja secara global berlangsung

antara 12 sapai dengan 21 tahun dengan pembagian sebagai berikut : pada usia 12

– 15 tahun termasuk dalam kategori remaja awal, pada usia 15 – 18 tahun

termasuk dalam kategori remaja pertengahan, dan pada usia 18 – 21 tahun

tergolong pada masa remaja akhir. Pada masa remaja akhir tersebut individu akan

mengalami banyak perubahan, baik secara fisik, sosial maupun emosi. Sedangkan

menurut Ana Freud (Gunarsa, 1986) mengatakan bahwa masa remaja merupakan

suatu m

Perubahan fisik yang terjadi pada masa remaja menurut Monks (1989)

terjadi bila remaja merasa mulai tidak puas dengan keadaan atau kondisi dirinya

sendiri secara fisik sehingga menimbulkan rasa gelisah, seperti terlalu gemuk atau

terlalu pendek. Hal tersebut mampu mempengaruhi pola pergaulan mereka dengan

menyatakan bahwa pada masa ini, remaja mulai berhubungan dengan teman

sebaya

da masa ini kondisi emosi sremaja cenderung kurang stabil,

seh g

mudah nggung atau kesal, serta merasa tertekan. Adapun

ben aja adalah perasaan

tak

1982).

asa

rem

yang d a antara 12 sampai dengan 18 tahun yang ditandai

dengan adanya perubahan secara fisik yang cenderung drastis, perubahan sosial

terh ubahan emosi yang cenderung

kur

serta cenderung mulai membentuk kelompok. Dalam berinteraksi dengan

sesama anggota kelompok, remaja akan di tuntut untuk banyak melakukan

penyesuain diri dengan norma-norma kelompok yang telah terbentuk sebelumnya.

Adanya ketidakmampuan dalam penyesuain diri tersebut mampu menimbulkan

adanya perasaan terasing atau perasaan tersingkir pada remaja.

Sedangkan pada perubahan secara emosional menurut Hurlock (1996) erat

kaitannya dengan penyesuaian terhadap tuntutan maupun harapan sosial yang

baru atau asing. Pa

ing a sering mengalami konflik dengan orang lain maupun orang tua, menjadi

gelisah, mudah tersi

tuk-bentuk emosi lain yang seringkali muncul pada rem

ut, cemas, mudah marah, gembira, sedih serta perasaan iri hati (Mapiare,

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa m

aja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa kedewasaan

imulai pada batasan usi

adap hal-hal baru atau asing serta adanya per

ang stabil sehingga membuat perkembangan remaja menjadi berat.

2. Tugas-tugas Perkembangan Remaja

Havigurst (dalam Hurlock, 1996) menyatakan bahwa tugas perkembangan

remaja adalah tugas yang muncul pada suatu periode tertentu dari kehidupan

individu. Jika individu tersebut berhasil melaksanakan tugas tersebut, maka dapat

menimbulkan rasa bahagia serta mampu membawa individu ke arah keberhasilan

dalam melaksanakan tugas-tugas selanjutnya. Akan tetapi jika gagal dapat

menimbulkan rasa tidak bahagia serta akan mengalami kesulitan dalam

menghadapi tugas-tugas selanjutnya. Tugas-tugas perkembangan remaja tersebut

ntara lain adalah :

a. Mencapai man sebaya baik

a.

f. Mempersiapkan karier ekonomi.

g. Mempersiapkan perkawinan dan keluarga.

h. Memperoleh perangkat nilai dan sistem etis sebagai pegangan untuk

berperilaku dalam pengembangan ideologi.

Dalam menghadapi dan menjalani tugas-tugas perkembangan diatas,

remaja diharapkan mampu menguasai serta melakukan tugas perkembangan

a

hubungan baru yang lebih matang dengan te

pria maupun wanita.

b. Mencapai peran sosial pria atau wanita.

c. Menerima keadaan fisiknya serta mampu menggunakan tubuhnya secara

aktif dan efektif.

d. Mengharapkan dan mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab.

e. Mampu mencapai kemandirian emosional dari orang tua serta dari orang-

orang dewasa lainny

tersebut dengan baik tanpa ada hambatan, sehingga remaja pada tingkat

selanjutnya juga diharapkan akan mampu menghadapi kehidupan sosialnya yang

baru di masyarakat dengan baik pula. Akan tetapi jika remaja mengalami

kegagalan dalam melakukan penyesuaian diri terhadap tugas perkembangan

tersebut, dikhawatirkan akan menyebabkan remaja mengalami gangguan dalam

berperilaku karena berlawanan dengan harapan-harapan serta nilai-nilai sosial

yang telah berlaku di masyarkat, sehingga pada akhirnya remaja akan mengalami

kegagalan dalam menghadapi kehidupan sosial maupun pribadinya.

B. PERILAKU KONSUMTIF REMAJA

Kelompok usia remaja adalah salah satu pangsa pasar yang cukup

potensial bagi produsen. Alasannya antara lain karena pola konsumsi seseorang

cenderung terbentuk pada usia remaja. Secara psikologis mereka masih berada

dalam proses pencarian jati diri serta sangat sensitif terhadap pengaruh dari luar

akibat dari adanya ketidakseimbangan gejolak-gejolak emosi yang sedang mereka

alami (Tambunan, 2001).

Loudon dan Bitta (Rosyid, 1997) menyatakan bahwa remaja adalah

kelompok yang berorientasi konsumtif, karena pada kelompok tersebut mereka

cenderung suka mencoba hal-hal yang dianggap baru. Dan tanpa disadari, hal

tersebut akan dapat mendorong seseorang untuk membeli dan terus membeli

sehingga menyebabkan remaja semakin terjerat dalam perilaku konsumtif. Hal ini

1. Perilaku Konsumtif Pada Remaja

dapat diperkuat dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Reynold (dalam

Lahmanindra, 2006) yang melaporkan bahwa remaja usia 16 sampai dengan 18

nya lebih banyak untuk keperluan yang

menunjang penampilan diri. Adanya kebutuhan atau keinginan untuk diterima dan

menjadi sama derajatnya atau lebih dengan orang lain yang sebaya menyebabkan

remaja selalu mengikuti berbagai atribut-atribut baru yang sedang popular atau

trend. Salah satunya adalah dengan dengan berperilaku konsumtif, seperti :

memakai barang-barang yang baru atau bermerk, memakai kendaran ke sekolah,

pergi ke tempat-tempat mewah guna bersenang-senang atau menghamburkan-

hamburkan uang, misalnya diskotik, restoran, kafe, dll (Lahmanindra, 2006)

yang rasional, melainkan karena adanya

keinginan yang sudah mencapai taraf yang sudah tidak rasional lagi.

Berdasarkan pernyataan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

perilaku konsumtif pada remaja adalah suatu tindakan untuk melakukan konsumsi

tiada batas yang lebih mementingkan faktor keinginan yang cenderung emosional

daripada faktor kebutuhan yang menyebabkan seorang remaja mengeluarkan

banyak uang tanpa didasarkan pada pertimbangan yang rasional dengan tujuan

tahun cenderung membelanjakan uang

Definisi perilaku konsumtif seperti yang telah diungkapkan oleh Rosyid

(1997) pada bab sebelumnya adalah seseorang yang membeli suatu barang

maupun jasa di luar kebutuhannya yang rasional dan pembelian tersebut tidak lagi

didasarkan pada faktor kebutuhan semata, melainkan sudah pada taraf keinginan

yang berlebihan. Pendapat senada juga disampaikan oleh Lubis (1987) yang

menyatakan bahwa perilaku konsumtif adalah suatu perilaku membeli yang tidak

lagi didasarkan pada pertimbangan

untuk perolehan perasaan senang, bangga, percaya diri, diterima dan dihargai oleh

lingkungan sosialnya.

2. Aspek-Aspek Perilaku Konsumtif

Tinarbuko (2006) mengatakan bahwa; remaja yang mengutamakan gaya

bertolak pada felt need saat membeli suatu produk yang ditawarkan

diwujudkan dalam perilaku konsumtif ada

onen, yaitu Activities (aktivitas), Interest (minat), Opinion (opini) atau

disingkat dengan AIO (Reynolds dan Darden dalam Engel, 1994). Aspek-aspek

tersebut antara lain sebagai berikut :

hidup lebih

daripada membeli kebutuhan yang memang diperlukan (real need). Pola gaya

hidup seperti itu mendorong seseorang selalu ingin berlebihan dan cenderung

berperilaku konsumtif, tanpa peduli bagaimana cara mendapatkannya. Hal ini juga

diperkuat dengan pendapat dari beberapa pendapat kaum ekonomi yang

mengatakan bahwa perilaku konsumtif cenderung dikaitkan dengan gaya hidup

yang lebih mengutamakan keinginan untuk mengkonsumsi suatu barang atau jasa

secara berlebihan. Gaya hidup disini didefinisikan sebagai pola dimana orang

hidup dalam menghabiskan waktu serta uang (Engel, 1994). Adapun aspek-aspek

pengukuran gaya hidup seseorang yang

tiga komp

a. Aktivitas

Aktivitas adalah suatu tindakan nyata yang dapat diamati oleh individu.

Perwujudan dari aktifitas dapat dilihat dari kegiatan individu seperti bercakap-

cakap, berbelanja ditoko, bepergian, kegiatan sosial, hiburan dan olahraga. Ansati

(dalam Usahawan, 1999) berpendapat bahwa melalui aktivitas belanja secara terus

menerus yang cenderung konsumtif, manusia dicitrakan telah menemukan

identitas dirinya serta dapat menemukan makna hidupnya yang lebih hakiki tanpa

memperdulikan apakah barang / produk atau jasa yang telah dikonsumsi sesuai

dengan tujuan utama kebutuhan hidupnya.

b. Minat

Minat adalah tingkat kesenangan yang timbul secara khusus dan membuat

orang tersebut memperhatikan terhadap obyek. Secara umum, minat dapat

i pada remaja dalam memiliki sesuatu hal yang

n secara

h respon seseorang terhadap objek secara lisan maupun tulisan

lingkungan sekitar mereka (Rosyid, 1997). Lebih lanjut, Rosyid mengatakan

diartikan sebagai suatu kekuatan dari diri individu yang mampu mendorong,

mempengaruhi atau menyebabkan individu menaruh perhatian pada sesuatu diluar

dirinya secara sadar. Sesuatu itu dapat berupa obyek, situasi, orang lain, aktivitas

atau benda-benda tertentu lainnya (Swastha dan Handoko, 1987). Adanya

dorongan minat yang cukup tingg

tak dapat dikontrol dapat membuat remaja melakukan aktivitas pembelia

berlebihan dan cenderung konsumtif.

c. Opini

Opini adala

terhadap stimulus yang timbul. Stimulus atau situasi tersebut dapat berupa

pendapat sosial, produk, masa yang akan datang, komunitas, olahraga dan

hiburan. Sebagai bagian dari masyarakat yang berorientasi tinggi, remaja semakin

sadar akan produk-produk baru dan bermerk yang dapat meningkatkan simbol

status sosial (baca:harga diri) mereka berdasarkan opini-opini yang terbentuk dari

bahwa pola perilaku diatas semakin diperkuat dengan adanya opini-opini publik

yang kerap muncul pada majalah-majalah remaja, iklan di televisi, radio, poster-

ang cenderung mengeksploitasi gaya hidup

mewah secara mencolok. Tanpa disadari hal tersebut mampu mendorong remaja

untuk terus membeli barang-barang yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan

sehingga dapat membuat remaja semakin terjerat dalam arus perilaku konsumtif

(Rosyid, 1997).

-aspek skala penelitian terhadap

perilaku konsumtif pada remaja.

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumtif Remaja

khusus bagi anggota-anggotanya. Banyak sub-budaya yang

poster maupun pada media lainnya y

Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa

aspek-aspek pengukuran gaya hidup seseorang adalah Activities (aktivitas),

Interest (minat), Opinion (opini) atau disingkat AIO (Reynolds dan Darden dalam

Engel, 1994) dipakai oleh peneliti sebagai aspek

Menurut Hidayati (2000) menyatakan bahwa ada tujuh faktor yang

mempengaruhi kecenderungan perilaku konsumtif pada remaja, yaitu :

a. Faktor budaya

Budaya adalah susunan nilai-nilai atau norma sosial, persepsi serta perilaku

yang dipelajari individu dalam suatu lingkungan masyarakat tempat dimana

individu itu tinggal. Kottler (2000) mengatakan bahwa masing-masing budaya

terdiri dari sub-budaya yang lebih kecil yang memberikan lebih banyak ciri-ciri

serta sosialisasi

membentuk segment pasar penting dan pemasar sering merancang produk atau

Kecenderungan perilaku konsumtif yang mengikuti gaya hidup menurut Lina

dan Rosyid (1997) biasanya banyak dilakukan oleh para remaja karena adanya

dorongan atau hasrat untuk memiliki derajat yang sama dengan teman-temannya

dan biasanya juga ditunjukkan dengan cara mengunjungi Supermall, kafe, Plaza

t lainnya yang mereka anggap keren. Dengan didukung

c. Faktor kelompok referensi

pok dapat mempengaruhi individu

dalam berperilaku konsumtif, hal tersebut terjadi karena adanya kedekatan yang

sangat erat antara mereka yang sifatnya cenderung emosional (Hamidah dalam

Hidayati, 2000).

program pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka.

b. Faktor kelas sosial dan gaya hidup

maupun tempat-tempa

adanya suatu persaingan yang semakin ketat antar individu dalam menonjolkan

diri untuk mendapatkan pengakuan lebih dari orang lain, maka membuat remaja

memiliki kecenderungan berperilaku konsumtif.

Swastha (1984) berpendapat bahwa kelompok referensi mampu mempengaruhi

perilaku seseorang dalam pembeliannya serta sering dijadikan pedoman oleh

konsumen baik tingkah laku fisik maupun mentalnya. Dan biasanya pada setiap

masing-masing kelompok selalu mempunyai pelopor opini yang dapat

mempengaruhi setiap anggotanya dalam membeli sesuatu. Peran setiap anggota

khususnya seorang teman dalam suatu kelom

d. Faktor kepribadian

Kepribadian didefinisikan sebagai pola sifat individu yang dapat menentukan

tanggapan dan cara untuk bertingkah laku terutama bagaimana tingkah lakunya

dapat dijelaskan oleh orang lain dengan cara yang konsisten. Kepribadian remaja

pada tahap tersebut cenderung banyak diliputi perasaan emosional dalam

memandang harga dirinya, sehingga secara tak langsung mampu mempengaruhi

.

.

pat membentuk perilaku yang positif dan

sebaliknya jika harga diri yang ditunjukkan individu rendah maka akan dapat

mempengaruhi konsep dirinya sehingga akan memberikan penilaian serta perilaku

yang negatif, salah satunya adalah perilaku konsumtif yang digunakan sebagai

penunjang dalam meningkatkan harga dirinya.

f. Faktor motivasi

Motif adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan

individu untuk mencapai kegiatan sebagai usaha mencapai suatu tujuan.

Seseorang dalam melakukan sesuatu muncul karena adanya dorongan atau

perilaku konsumtif mereka

e Faktor konsep diri

Konsep diri merupakan cara pandang individu dalam memandang dirinya sendiri.

Turner (dalam Vitriani, 1995) menganggap harga diri sebagai evaluasi diri dari

bermacam-macam jenis atribut yang digunakan seseorang dan disusun oleh

konsep diri. Sejalan dengan pendapat tersebut Gunawan (2003) juga menganggap

bahwa harga diri merupakan salah satu komponen dari konsep diri, apabila harga

diri yang ditunjukkan oleh individu tinggi maka akan dapat membuat konsep

dirinya menjadi baik sehingga da

motivasi dari dalam dirinya guna pemenuhan kebutuhan atau hanya sekedar untuk

memuaskan keinginan sesaat. Tanpa adanya motivasi, maka seseorang tidak akan

sanggup bertindak atau berperilaku. Dan seseorang dapat dikatakan memiliki

ecenderungan berperilaku konsumtif bila individu memiliki dorongan motivasi

yang kuat serta tidak terkontrol dalam melakukan aktivitas yang berkaitan

pembelian suatu barang.

rang sesuka

n harga sebagai pertimbangan utama pembelian.

k

g. Faktor proses belajar

Belajar adalah perubahan perilaku yang relatif lama terjadi sebagai hasil dari

pengalaman-pengalaman proses belajar, karena terjadi adanya interaksi antar

manusia yang pada dasarnya bersifat individual dengan lingkungan tersebut. Ida

(http://www.mail-archive.com, 2006) mengatakan bahwa proses belajar individu

dimulai sejak dini, jika anak tidak bisa belajar memprioritaskan mana kebutuhan

yang lebih penting untuk dibeli dan cenderung membeli barang-ba

hatinya, maka dikhawatirkan pada usia remaja atau dewasa akan dapat

menumbuhkan perilaku konsumtif.

Menurut Sanhadi (2006) dalam pendapatnya menyatakan bahwa bentuk-

bentuk perwujudan dari perilaku konsumtif meliputi: pengkonsumsian barang

yang sebenarnya tidak dibutuhkan, pergi ke tempat hiburan dalam kwantitas yang

tinggi, merek da

Adanya beberapa faktor yang telah dijelaskan di atas maka remaja

berpeluang tinggi untuk menjadi konsumif. Perilaku konsumtif terjadi, karena

hanya menonjolkan kesenangan, kerugian dan keinginan sesaat. Hal ini sangat

sejalan dengan pengertian perilaku konsumtif sendiri yang hanya menonjolkan

kepuasan saja serta mengesampingkan faktor kebutuhan utama mereka terhadap

suatu produk, barang maupun jasa.

C. HARGA DIRI

Pen

ruhi proses berfikir, perasaan,

tujuan hidupnya. Sementara Sari (2004) menyatakan

nerimaan dan perlakuan orang lain terhadap dirinya.

awan (2003) harga diri merupakan komponen yang bersifat

harus mutlak secara hirearkis. Setiap orang memiliki dua kategori kebutuhan dan

1. gertian Harga Diri

Heatherton dan Vosh (2000) mengartikan harga diri sebagai rasa

menyukai dan menghargai diri sendiri dengan berdasar pada hal-hal yang realitas

di mana perasaan ini biasanya akan mempenga

keinginan, nilai maupun

bahwa harga diri merupakan persepsi diri seseorang tentang keberhargaannya

yang diperoleh dari hasil interaksi dengan lingkungan yang berwujud

penghargaan, pe

Menurut Gun

emosional dan merupakan komponen yang sangat penting dalam menentukan

sikap dan kepribadian individu. Harga diri didefinisikan sebagai kecenderungan

untuk memandang diri sendiri sebagai pribadi yang mampu dan memiliki daya

dan upaya dalam menghadapi tantangan-tantangan hidup yang berdasar dan layak

untuk bahagia.

Menurut Maslow (Goble, 2006) harga diri adalah salah satu kebutuhan

dasar manusia yang tersusun secara hirearkis meskipun pemenuhannya tidak

penghargaan, yakni harga diri dan penghargaan dari orang lain. Harga diri

tersebut meliputi kebutuhan akan kepercayaan diri, kompetensi, penguasaan,

emandirian dan kebebasan. Penghargaan dari orang lain

Menurut Coopersmith (Irawati, 1997) ada tiga jenis harga diri yaitu harga

n rendah. Setiap harga diri tersebut memiliki karakteristik

kecukupan, prestasi, k

meliputi prestice, pengakuan, penerimaan, perhatian, kedudukan dan nama baik

serta penghargaan (Maslow dalam Goble, 1992 ).

Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa harga diri

adalah adalah suatu cara penilaian diri sendiri yang mencerminkan sikap

pemberian makna diri dengan menunjukkan seberapa jauh individu merasa

berharga dalam kehidupan lingkungan sekitarnya.

2. Ciri-Ciri Harga Diri

diri tinggi, sedang da

sendiri-sendiri.

a. Harga diri tinggi

Individu yang memiliki harga diri tinggi akan memiliki ciri-ciri yaitu: aktif,

ekspresif, cenderung sukses dalam bidang akademis dan kehidupan sosial, aktif

dalam kegiatan diskusi, mempunyai perhatian yang cukup terhadap lingkungan,

percaya diri, optimis menganggap diri sendiri sebagai orang yang berharga dan

sama baiknya dengan orang lain yang sebaya dengan dirinya serta menghargai

orang lain, dapat mengontrol tindakan-tindakannya terhadap dunia luar di luar

dirinya dan dapat menerima kritik serta perbedaan pendapat dari orang lain,

m kai tugas baru yang menantang dan tidak cepat bingung bila segala

sesuatunya berjalan di luar rencana.

b. Harga diri sedang

Individu yang memiliki harga diri sedang berada diantara harga diri tinggi dan

harga diri rendah, pernyataan diri mereka cenderung positif dan dalam berbagai

hal mendekati ciri-ciri individu dengan

enyu

harga diri tinggi. Ada perbedaan dalam

individu yang mempunyai harga diri sedang

wati,

1997) menyatakan bahwa individu yang mempunyai harga diri sedang

memandang dirinya lebih baik dibanding dengan orang yang mempunyai harga

diri rendah.

bih suka menjadi pendengar dan pengikut, kurang

k, sering melamun dan mudah tersinggung, memandang

yang dapat diharapkan dari dirinya sendiri.

penilaian harga diri, yaitu

menunjukkan keseimbangan dalam menilai diri. Menurut Coopersmith (Ira

c. Harga diri rendah

Individu yang memiliki harga diri rendah memiliki ciri-ciri sebagai berikut: takut

terhadap pendapat yang bertentangan, kurang aktif, merasa terisolir dan tidak

dicintai, dalam aktivitas sosial le

dapat menerima kriti

dirinya sebagai orang yang tidak berharga dan tidak disukai sehingga takut gagal

dalam melakukan hubungan sosial. Tidak yakin terhadap pendapat dan

kemampuan diri sendiri sehingga kurang mampu mengekspresikan diri serta

menganggap ide dan pekerjaan orang lain lebih baik dari dirinya. Merasa bahwa

orang lain tidak memberikan perhatian pada dirinya. Merasa bahwa tidak banyak

Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa individu yang

memiliki harga diri yang tinggi akan selalu memperhitungkan perilakunya dan

k. Individu yang mempunyai harga diri

a. Penerimaan diri

iliki individu untuk menyukai

a. Individu yang

em

mempunyai tujuan hidup yang lebih bai

yang sedang penilaian diri mereka lebih baik dari pada individu yang memiliki

harga diri rendah. Individu yang memiliki harga diri rendah cenderung bersikap

pasif dan pesimis dalam kehidupannya.

3. Aspek-Aspek Harga Diri.

Menurut Coopersmith (Irawati, 1997) aspek-aspek harga diri terdiri dari:

Penerimaan diri adalah kemampuan yang dim

dirinya dan menerima dirinya apa adanya dengan segala kekurangan dan

kelebihannya. Individu yang mempunyai penerimaan diri yang baik selalu

menjadi dirinya sendiri dan tidak ingin menjadi orang lain. Individu tidak pernah

merasa rendah diri dengan kekurangan yang ada pada dirinya, sehingga selalu

bangga menjadi dirinya sendiri.

b. Kepercayaan diri

Kepercayaan diri adalah sikap atau perasaan yang dimiliki individu yang yakin

akan kemampuan diri sendiri yang timbul karena adanya sikap positif terhadap

sikap dan kemampuannya sehingga dalam bersikap dan bertindak tidak

terpengaruh oleh orang lain ataupun dengan lingkunganny

m punyai kepercayaan diri akan memiliki sifat berani dan tidak

membandingkan diri serta tidak tergantung dengan orang lain, karena selalu yakin

dengan kemampuan yang dimilikinya.

c. Hubungan interpersonal

Hubungan yang harmonis antara keluarga maupun dengan teman-teman di

lingkungannya. Individu memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan

an maupun masyarakat.

ng sehingga akan mendapat teman

yang banyak.

d. Kemampuan untuk menghadapi lingkungan

Kemampuan yang dimiliki oleh individu dalam beradaptasi dan menghadapi

engalami suatu hambatan.

akan merasa

dihadapinya serta akan cenderung

ertaha

akan selalu dapat membiasakan diri terhadap hal-hal baru, misal

ketika ada masalah ia akan berusaha mencari jalan pemecahan dan malah bukan

lari dari masalah. Individu yang lari dari masalah menunjukkan bahwa individu

merasa tidak mampu menghadapi lingkungannya dengan baik.

orang lain baik hubungannya dengan keluarga, tem

Individu yang mudah bergaul dengan orang lain dan ramah serta bersahabat akan

lebih mudah disukai oleh orang banyak ora

segala perubahan yang terjadi di lingkungannya tanpa m

Individu dengan kemampuan adaptasi yang bagus terhadap lingkungannya akan

merasa setiap orang memberikan dukungan kepadanya. Individu

mampu mengatasi setiap masalah yang

b n menghadapi apapun yang diberikan lingkungan terhadapnya. Selain itu,

individu juga

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek

dari harga diri dapat memberikan sumbangan manfaat serta masukan yang berarti

bagi individu ketika individu sedang menghadapi masalah dan harga diri dapat

diberikan dalam bentuk penerimaan diri, kepercayaan diri, hubungan interpersonal

untuk menghadapi lingkungan. Keempat aspek harga diri

a. Penghargaan , penerimaan, serta perlakuan yang diperoleh dari orang lain

yang signifikan dalam hidupnya.

lock (2000) ada lima faktor yang mempengaruhi harga diri

a. Faktor fisik

Sears (1994) menyatakan bahwa rasa suka seseorang terhadap orang lain berawal

dari daya tarik fisik. Individu yang memiliki daya tarik fisik lebih besar

kemungkinan dapat diterima dalam lingkungan sosial dan pada situasi tertentu

akan lebih besar kemungkinannya untuk mendapatkan bantuan dari orang lain,

dan kemampuan

Coopersmith (Irawati, 1997) tersebut dipakai oleh peneliti sebagai aspek-aspek

skala penelitian harga diri remaja.

4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Diri

Coopersmith (Irawati, 1997) mengatakan bahwa harga diri di pengaruhi

oleh faktor-faktor tertentu, yaitu antara lain :

b. Kesuksesan serta status atau posisi yang diraihnya.

c. Pengalaman yang diperolehnya dapat diartikan serta dapat

disesuaikan dengan norma atau aspirasi dari individu itu sendiri.

d. Cara individu dalam merespon evaluasi.

Menurut Hur

diantaranya:

berdasarkan faktor fisik orang juga merasa lebih percaya diri dan merasa puas jika

empu

terbuka terhadap berbagai masalah yang ada mengenai

at remaja merasa bernilai dan dihargai sehingga

remaja merasa menjadi lebih bermakna.

menumbuhkan kepercayaan diri atau harga diri dan kepuasan diri yang lebih baik.

m nyai penampilan fisik yang menarik.

b. Faktor sosial

Lingkungan keluarga mempunyai peran yang sangat besar bagi

perkembangan harga diri remaja karena keluarga merupakan kelompok unit

terkecil dan pertama kali dalam mendidik dan mengajar anak. Keluarga yang

harmonis dan saling

kehidupan remaja akan membu

c. Faktor Emosional

Sarwono (2000) menyatakan bahwa kemampuan untuk melihat diri sendiri

secara objektif yang ditandai dengan kemampuan untuk memahami diri sendiri

dan kemampuan untuk menerima hal-hal yang bersifat lucu dan humor pada diri

remaja, sehingga remaja dapat menerima berbagai kritikan atau masukan guna

perkembangan diri remaja.

d. Faktor Aspirasi

Surakhmad (1980) menyatakan bahwa secara umum, tingkat aspirasi

didefinisikan sebagai tingkat cita-cita atau keinginan-keinginan yang berhubungan

dengan kemajuan. Hurlock (1996) berpendapat bila remaja mempunyai cita-cita

yang tidak realistik, maka ia akan cenderung mengalami kegagalan. Dan

sebaliknya jika remaja yang realistik kemampuannya lebih banyak mengalami

keberhasilan daripada kegagalan maka akan dapat menimbulkan atau

e. Faktor Prestasi

Menurut Fisher (Sears, 1994) individu akan berusaha melindungi harga

dirinya dengan jalan untuk tidak meminta bantuan dari orang lain, karena dengan

meminta bantuan maka individu merasa tidak mampu, tidak berhasil dan tidak

mandiri. Dan sebaliknya pengalaman dalam meraih keberhasilan berprestasi yang

mencapai kemasyuran akan mampu meningkatkan harga diri seseorang (Buss

dalam Mastiti, 1994).

5. Harga Diri Pada Remaja

Harga diri adalah bagian dari konsep diri dan terbentuk dari hasil belajar

dan pengalaman sejak masa kanak-kanak. Menurut Hurlock (2000) konsep diri

merupakan inti dari pola kepribadian yang mempengaruhi berbagai sifat, termasuk

harga diri. Harga diri yang terbentuk secara positif mendorong anak

mengembangkan sifat-sifat positif, seperti kepercayaan diri yang tinggi, harga diri

yang sehat dan realisasi diri yang selanjutnya dalam penyesuaian diri pribadi dan

sosial akan merasa lebih baik, sebaliknya bila harga diri anak negatif maka akan

en

Harga diri yang terbentuk sejak masa kanak-kanak didasarkan pada

keyakinan anak akan pendapat dan sikap dari orang-orang yang penting dalam

kehidupan diri mereka. Orang-orang yang penting dalam kehidupan anak antara

lain: orang tua, guru dan teman sebaya. Orang tua dapat berperan dalam

pembentukan harga diri anak dengan cara memberikan sikap perhatian, menyukai

dan mencintai, sehingga anak akan memandang dirinya secara positif dan

m gembangkan sifat-sifat negatif seperti rendah diri dan kurang percaya diri.

akhirnya akan terbentuk harga diri yang tinggi dan sehat. Contohnya anak

diperlakukan oleh anggota keluarga secara baik dengan memperoleh sikap positif,

en

aruhi proses perkembangan selanjutnya.

embangkan harga diri yang tinggi dan sehat sehingga

m dapatkan sanksi dan imbalan positif atas perilakunya, sehingga akan

mengakibatkan pertumbuhan harga diri yang tinggi dan sehat serta dapat

berkembang secara optimal. Sebaliknya jika anak memperoleh perlakuan yang

menumbuhkan rasa kurang percaya diri, misalkan dipandang sebagai anak nakal,

susah diatur, rewel, selalu diberi hukuman atas kesalahannya akan mengakibatkan

tumbuhnya harga diri yang rendah dan tidak optimal.

Interaksi yang dilakukan oleh anak terutama dengan orang tua dan anggota

keluarga lainnya juga akan mempeng

Apabila pengalaman dari rumah tersebut membentuk harga diri yang baik, maka

tugas-tugas perkembangannya tidak akan mengalami hambatan yang berarti.

Tetapi apabila pembentukan awal pada pola kepribadiannya menghasilkan harga

diri yang rendah, maka akan menimbulkan hambatan perkembangan dalam proses

selanjutnya yang sulit diatasi oleh anak.

Menurut Hurlock (2000) menyatakan bahwa harga diri terbentuk secara

kokoh pada masa remaja, tetapi pada suatu saat akan ditinjau kembali dengan

adanya pengalaman sosial dan pribadi yang baru pada diri remaja. Misalnya

seorang remaja telah meng

akan menilai dirinya sebagai siswa yang cerdas dan berprestasi dibanding teman-

teman yang lainnya. Penilaian tersebut kemudian akan ditinjau kembali saat

remaja tersebut memasuki jenjang sekolah lanjutan dan menemukan bahwa

prestasinya masih terlihat lebih kecil dibanding dengan teman-teman barunya

tersebut.

Masa remaja adalah masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa

bimbang, karena pada masa ters endapat status sebagai orang

dewasa dan belum dianggap sebagai orang dewasa. Kebimbangan remaja tersebut

mengalami peningkatan serta ditambah dengan perkembangan fisik yang belum

sempurna sehingga terkesan tidak seimbang sehingga menyebabkan timbulnya

rasa tidak percaya diri, gusar, gelisah yang berujung pada munculnya masalah

tentang penilaian diri dan sikap sosial.

a kemungkinan besar

remaja justru akan mengalami kesulitan dan mudah terlibat dalam konflik dalam

menunjukkan jati dirinya.

dewasa. Hurlock (2000) menyatakan bahwa dalam masa ini remaja sering merasa

ebut remaja belum m

Problem penilaian diri yang masih labil, sering menyebabkan remaja

berperilaku melawan aturan sosial. Bila remaja tumbuh dalam situasi yang sehat,

harmonis, aman dan nyaman serta berhasil maka akan membentuk harga diri yang

sehat, maka masalah yang dihadapinya akan dapat diatasi dengan baik. Apabila

lingkungan keluarga tidak mendukung, tidak harmonis, berasal dari keluarga yang

rusak atau kesalahan dalam mendidik dan mengasuh maka remaja akan

mengalami kesulitan dalam menghadapi masalahnya sehingg

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa harga diri yang telah

terbentuk pada masa remaja akan selalu mengalami perkembangan sejalan dengan

perkembangan remaja. Proses pembentukan harga diri pada masa kanak-kanak

akan menentukan kekuatan harga diri pada masa selanjutnya dalam menghadapi

kenyataan-kenyataan sosial yang bisa menimbulkan masalah pada remaja.

Remaja yang sedang mencari indentitas diri banyak mengalami berbagai

hambatan dalam upaya pembentukan kepribadiannya. Hambatan yang ada pada

remaja menyebabkan masalah yang berkaitan dengan perubahan dirinya dengan

lingkungan sosialnya. Menurut Hurlock (1991) perubahan psikis pada remaja

yang cepat dan hampir selalu bersifat umum adalah perubahan minat pada remaja.

Salah satu cara pengungkapan yang terlihat

D. HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DAN PERILAKU KONSUMTIF

PADA REMAJA

adalah minat kesenangannya terhadap

suatu barang tertentu. Remaja akan cenderung untuk menunjukkan aktivitasnya

dengan membeli barang yang disukainya. Perilaku remaja tidak akan menjadi

suatu masalah, apabila sikap pembeliannya berdasarkan pada kebutuhannya

sendiri, tetapi perilaku membeli remaja terjadi tidak seperti yang diharapkan,

karena remaja mempunyai kecenderungan yang lebih untuk memiliki suatu

barang yang bukan menjadi kebutuhannya (Hurlock, 1991).

hubungan

Menurut Zain (2001) salah satu faktor yang menyebabkan perilaku

konsumtif remaja adalah masalah harga diri. Harga diri yang tinggi akan

mendorong remaja mengembangkan kepercayaan diri dan penerimaan diri,

selanjutnya dalam penyesuaian diri pribadi serta sosialnya akan merasa lebih baik,

sehingga remaja dapat mengontrol tindakan dan perilakunya dalam

dengan lingkungan. Individu selalu bersikap optimis dan aktif. Sebaliknya apabila

harga diri pada remaja rendah maka mereka akan mengembangkan sifat rendah

diri dan kurang percaya diri. Individu akan merasa terisolir dalam berperilaku,

karena orang lain tidak memperhatikan dirinya dan merasa tidak dicintai

lingkungannya, sehingga akibatnya individu gagal dalam berinteraksi dengan

lingkungan sosialnya, akibatnya remaja akan berusaha untuk mengkonsumsi

barang, karena dengan perilakunya tersebut remaja akan merasa dirinya lebih baik

dan menjadi lebih percaya diri serta dapat diterima di lingkungannya. Remaja

mengkonsumsi suatu barang agar dianggap sebagai bagian dari lingkungan dan

diakui keberadaannya dalam masyarakat sosialnya. Kebutuhan untuk diterima dan

menjadi sama dengan orang lain menyebabkan remaja berusaha mengikuti

berbagai atribut yang sedang mode.

Menurut Gunawan (2003) Harga diri merupakan salah satu komponen

yang paling penting dalam menentukan sikap dan kepribadian manusia.

Coopersmith (1967) mendefinisikan harga diri sebagai penilaian yang dilakukan

oleh seorang individu yang berkaitan dengan diri sendiri. Penilaian tersebut

mencerminkan sikap penerimaan atau penolakan dan menunjukkan seberapa jauh

individu percaya bahwa dirinya mampu, penting, berhasil serta berharga. Harga

alnya kurang baik yang berakibat pada perilakunya.

diri yang tinggi akan menimbulkan adanya penerimaan diri yang baik bagi remaja

sehingga remaja akan dapat meningkatkan kepercayaan dirinya dengan

lingkungan sekitarnya. Kurangnya harga diri yang dimiliki remaja akan membuat

remaja kehilangan rasa percaya dirinya sehingga dalam penerimaan diri terhadap

lingkungan sosi

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Astuti (2001) tentang hubungan

sehingga

erkurang perilaku imitasinya untuk mempertahankan diri.

Rendahnya harga diri pada remaja akan menyebabkan suatu masalah.

Remaja yang memberi makna harga diri dengan penerimaan dan kepercayaan diri

sendiri yang rendah, maka akan memunculkan perilaku untuk mempertahankan

ri yang rendah terhadap diri-sendiri

engakibatkan remaja memiliki penghargaan yang rendah untuk melakukan

inat dan aktivitasnya sendiri, sehingga terjadi ketidakseimbangan antara

einginannya dengan kebutuhannya yang menimbulkan perilaku konsumtif untuk

mempertahankan diri dan menjadi sama dengan orang lain. Ketidakseimbangan

yang dialami remaja tersebut akan menghasilkan perilaku konsumtif yang kuat

ebagai akibat dari adanya arah kebutuhan remaja yang hanya terfokus pada suatu

bjek tertentu, yaitu peningkatan harga diri.

Uraian diatas dapat disimpulkan bahwa remaja yang memiliki harga diri

ang rendah mempunyai kwantitas perilaku konsumtif yang tinggi, karena merasa

tidak adanya penghargaan dari orang lain dan mengindikasikan bahwa harga diri

mempunyai fungsi agar seseorang mampu mengontrol dan memprioritaskan

kebutuhannya.

harga diri dengan perilaku imitasi pada remaja yang menyatakan bahwa ada

korelasi yang negatif antara harga diri dengan perilaku imitasi pada remaja.

Semakin tinggi harga diri, maka kecenderungan imitasi pada remaja semakin

rendah. Remaja yang memiliki harga diri tinggi akan mempunyai rasa percaya diri

dan remaja akan berusaha menunjukkan segala kemampuannya

b

dirinya. Penilaian dan kepercayaan di

m

m

k

s

o

y

E. SIS

Berdasarkan tinjaua rkan diatas, maka penulis

mengajukan hipotesis sebagai berikut: ada korelasi negatif yang signifikan antara

harga diri dengan perilaku konsumtif pada remaja. Apabila harga diri rendah

maka perilaku konsumtif pada remaja sem akin

tinggi h

HIPOTE

n pustaka yang telah dipapa

akin tinggi dan sebaliknya sem

arga diri maka perilaku konsumtif pada remaja semakin rendah.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. JENIS PENELITIAN

Dalam penelitian ini, penulis memnggunakan jenis penelitian korelasional

yang bertujuan untuk menyelidiki sejauh mana variasi-variasi pada suatu factor

berkaitan dengan variasi-variasi pada satu factor atau lebih factor lain berdasarkan

koefisien korelasi. Permasalahan yang akan diuji dala peneltian ini adalah ada

tidaknya hubungan antara harga diri (self esteem) dengan perilaku konsumtif pada

remaja, khususnya remaja Sekolah Menengah Umum di Yogyakarta.

TIFIKASI VARIABEL PENELITIAN

tu sifat atau simbol yang memiliki bilangan atau nilai.

penelitian ini m

B. IDEN

Variabel adalah sua

Dalam enggunakan dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel

tergantung.

1. Variabel bebas adalah sebab yang dipandang sebagai kemunculan variabel

terikat yang dipandang (atau diduga) sebagai akibatnya.

Variabel Bebas (X) : Harga Diri

2. Variabel tergantung adalah akibat yang dipradugakan, yang bervariasi

mengikuti perubahan atau variasi variabel bebas.

Variabel Tergantung (Y) : Perilaku Konsumtif

C. DEFINISI O PENELITIAN

D

1.

mencer

individ

keperca

lingkun

Semak gi taraf harga

diri a

rendah

2. Per

konsum lebih mementingkan

aktifitas, minat dan opini. Total skor pada skala perilaku

onsumtif akan menunjukkan perilaku konsumtif subjek. Semakin tinggi skor

tal, maka tinggi pula perilaku konsumtifnya, sebaliknya semakin rendah skor

total, maka semakin rendah pula peralaku konsumtifnya.

PERASIONAL VARIABEL

efinisi operasional diperlukan sebagai pembatas suatu variabel yang

hendak diukur dengan merinci hal yang harus dikerjakan peneliti untuk mengukur

variabel tersebut.

Harga Diri

Harga diri adalah adalah suatu cara penilaian diri sendiri yang

minkan sikap pemberian makna diri dengan menunjukkan seberapa jauh

u merasa berharga. Aspek-aspek dari harga diri adalah penerimaan diri,

yaan diri, hubungan interpersonal dan kemampuan untuk menghadapi

gan. Total skor pada skala harga diri akan menunjukkan harga diri subjek.

in tinggi skor total yang diperoleh subjek, maka semakin ting

ny . Sebaliknya semakin rendah skor total yang diperoleh, maka semakin

pula harga dirinya.

ilaku Konsumtif

Perilaku konsumtif adalah perilaku manusia dalam melakukan tindakan

si suatu barang / produk / jasa yang tiada batas dan

faktor keinginan daripada faktor kebutuhan yang menyebabkan orang

mengeluarkan banyak uang untuk bermacam-macam kebutuhan yang tidak sesuai

lagi dengan kebutuhan pokoknya sendiri. Aspek-aspek perilaku konsumtif yang

diukur terdiri dari

k

to

D. SUBJEK PENELITIAN

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Populasi penelitian yang

akan dijadikan subyek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi SMU Angkasa

Adisutjipto Yogyakarta dengan karakteristik sebagai berikut :

- Remaja dengan batasan usia antara 15 sampai dengan 18 tahun yang

termasuk dalam kategori remaja pertengahan yang sedang menempuh

Sekolah Menengah Umum di Yogyakarta. Dengan pertimbangan bahwa

lalui

gan

a.

tak sekolah yang termasuk

daerah

pada masa masa usia tersebut, remaja sedang mengalami pencarian jati diri

yang berkaitan dengan harga diri menjelang usia dewasa akhir me

proses sosialisasi pada lingkungan pergaulan yang setingkat lebih luas /

tinggi di SMU dibandingkan ketika masih duduk di SMP.

- Remaja dengan letak sekolah yang termasuk daerah perkotaan, demikian

pula dengan tempat tinggal siswa-siswinya. Hal ini sebagai pertimban

bahwa remaja-remaja yang tinggal di sekitar perkotaan merupakan

konsumen yang potensial sebagai sasaran pemasaran dewasa ini sehingga

dapat berpengaruh pada perilaku konsumtif merek

Pertimbangan penentuan populasi dalam penelitian ini didasarkan pada

asumsi bahwa siswa-siswi SMU Angkasa Adisutjipto Yogyakarta masih tergolong

dalam usia remaja pertengahan serta memeliki le

perkotaan.

E. METODE PENGUMPULAN DATA

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat ukur psikologis yang

mengukur aspek-aspek kepribadian yang memiliki ciri-ciri seperti tidak dapat

dinilai benar atau salah dan stimulusnya bersifat ambiguous. Metode

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala

rdiri dari dua macam yaitu Skala Harga Diri dan Skala

Perilaku

1. Kategori belum memutuskan jawaban mempunyai arti ganda, yaitu bisa

diartikan belum memutuskan atau memberi jawaban, atau bisa juga diartikan

netral, setuju tidak, tidak setuju pun tidak, atau bahkan ragu – ragu. Kategori

ganda ini tentu tidak diharapkan dalam suatu instrumen.

men

kec

i (S) - tidak sesuai

sesuai (STS) yaitu untuk dapat melihat kecenderungan

pen

mo

pen an kata lain

peneliti hanya melakukan penyebaran skala hanya satu kali dengan pertimbangan

model Likert yang te

Konsumtif pada remaja.

Menurut Hadi (1991) modifikasi terhadap skala Likert perlu dilakukan

untuk menghilangkan kelemahan yang dikandung oleh skala 5 tingkat yaitu:

yang mempunyai arti

2. Tersedianya jawaban di tengah, dapat menimbulkan kecenderungan

jawab ke tengah terutama bagi mereka yang ragu-ragu atas arahan

enderungan jawaban, ke arah setuju atau tidak setuju.

3. Maksud kategorisasi jawaban sangat sesuai (SS) - sesua

(TS) - sangat tidak

dapat responden ke arah sesuai atau tidak sesuai.

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

del Try Out terpakai, yang artinya skala yang digunakan sebagai alat

gumpul data hanya diberikan sekali saja kepada subjek, atau deng

karena waktu yang diberikan kepada peneliti dalam menyebarkan skala sangat

sing

den

pen

dip an dilakukan analisis kedua.

Har

mo

(SE

men tem yang tidak mendukung (unfavorabel). Aspek-

aspek yang diungkap adalah:

n menerima dirinya apa adanya dengan segala kekurangan dan

kelebihannya. Individu yang mempunyai penerimaan diri yang baik selalu

menjadi dirinya sendiri dan tidak ingin menjadi orang lain.

b. Kepercayaan diri

Kepercayaan diri adalah sikap atau perasaan yang dimiliki individu yang

yakin akan kemampuan dir ng timbul kar ap positif

dan a sehing ikap dan bertin

tidak terpengaruh oleh orang lain ataupun dengan lingkungannya.

kat. Skala untuk Try Out penelitian ini diberikan pada subjek yang sama

gan melakukan analisis reliabilitas sebanyak dua kali. Pada analisis pertama,

eliti melakukan korelasi aitem total secara keseluruhan yang kemudian setelah

eroleh sisa total aitem yang gugur baru kemudi

1. Skala harga diri

Skala yang digunakan untuk mengungkap harga diri menggunakan Skala

ga Diri yang merupakan hasil adaptasi dengan beberapa pengembangan /

difikasi dari skala harga diri Irawati (1997) berdasarkan Self Esteem Inventory

I) yang disusun oleh Coopersmith. Skala harga diri terdiri dari dari aitem yang

dukung (favorabel) dan ai

a. Penerimaan diri

Penerimaan diri adalah kemampuan yang dimiliki individu untuk menyukai

dirinya da

i sendiri ya ena adanya sik

terhadap sikap kemampuanny ga dalam bers dak

c perso

n interpers ngan ntara kelu

engan teman-teman di lingkungannya. Individu memiliki

kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain baik hubungannya

dengan keluarga, teman maupun masyarakat.

d an untuk menghadapi lingkungan

Kemampuan untuk menghadapi lingkungan adalah kemampuan yang dimiliki

oleh individu untuk dapat beradaptasi dan menghadapi segala perubahan yang

Individu tidak terpengaruh oleh

Tabel 1

. Hubungan inter nal

Hubunga

maupun d

onal adalah hubu yang harmonis a arga

. Kemampu

terjadi di lingkungannya dengan baik.

perubahan situasi yang ada di lingkungannya dan selalu dapat membiasakan

diri terhadap hal-hal baru.

Aspek-aspek tersebut digunakan sebagai landasan penyusunan kisi-kisi

yang dijadikan dalam penyusunan aitem skala. Skala Harga Diri terdiri dari 40

soal aitem pernyataan yang terdiri dari 20 aitem favorabel dan 20 aitem

unfavorabel.

Tabel Kisi-Kisi Harga Diri (Sebelum Uji Coba)

No Butir Aspek

Favorabel Unfavorabel

Jumlah

Penerimaan diri 1, 2, 3, 35, 40 6, 7, 8, 9, 13 10

Kepercayaan diri 16, 18, 25, 26, 32 10, 11, 12, 14, 15 10

Hubungan

interpersonal

17, 27, 28, 30, 31 20, 21, 22, 23, 24 10

Kemampuan untuk 33, 36, 37, 38, 39 4, 5, 19, 29, 34

menghadapi

lingkungan

10

Ju 40 mlah 20 20

Responden diminta untuk memilih alternatif jawaban yang paling sesuai

gan dirinya dan dalam skala tersebden ut tidak ada jawaban “benar atau salah”,

sponden bebas memilih alternatif jawaban tersebut, yaitu pilihan

jawaban Sangat Setuju (4), Setuju (

Pilihan ja kan dengan alasan untuk

menghindari subjek yang tidak memiliki salah satu jawaban tersebut sehingga

akan memilih jawaban netral. Pemberian skor skala Harga Diri dimulai dari angka

4 sampai 1 untuk aitem-aitem yang favorable (pernyataan positif) dan angka 1

sampai 4 untuk aitem-aitem yang unfavorable (pernyataan negatif). Subjek yang

memperoleh skor yang tinggi dalam Skala Harga Diri mengindikasikan bahwa

ubjek memiliki harga diri yang tinggi. Subjek yang memperoleh skor yang

ndah dalam Skala Harga Diri mengindikasikan bahwa subjek memiliki harga

iri yang rendah.

sehingga re

3), Tidak Setuju (2), Sangat Tidak Setuju (1).

waban netral sengaja tidak dicantum

s

re

d

2. Skala perilaku konsumtif

erilaku

ko yang disusun berdasarkan a hidup seseorang oleh Re

dan Darden (dalam En spek-aspek yang puti:

1

ata

Perwujudan dari aktivitas dapat dilihat dari kegiatan individu tersebut.

2. Minat

Minat adalah tingkat kesenangan yang timbul secara khusus dan membuat

orang memperhatikan suatu obyek.

3. Opini

yang disajikan dalam

favorab

Perilaku konsumtif diungkap dengan menggunakan Skala p

nsumtif tingkat gay ynolds

gel, 1994). A diungkap meli

. Aktivitas

Aktivitas adalah suatu tindakan ny yang dapat diamati oleh individu.

Opini adalah respon seseorang terhadap obyek secara lisan maupun tulisan

sebagai reaksi terhadap stimulus yang timbul.

Skala Perilaku Konsumtif terdiri dari 40 aitem

bentuk kalimat yang mendukung objek ukur ( el) dan yang tidak

mendukung objek ukur (unfavorabel) yang terdiri dari 22 aitem favorabel dan 18

aitem unfavorabel.

Tabel 2

Tabel Kisi-Kisi Skala Perilaku Konsumtif (Sebelum Uji Coba)

No Butir Aspek Jumlah

Favorabel Unfavorabel

Aktivitas 1, 2, 19, 20, 30, 31, 32, 33 11, 12, 34, 35, 36 13

Minat 13, 14, 15, 16, 17, 18, 23, 37 8, 9, 21, 22, 28, 40 14

O inp i 3, 5, 6, 7, 27, 29 4, 10, 24, 25, 26, 38, 39 13

Jumlah 22 18 40

satu, untuk pernyataan positif

Skala perilaku konsumtif memiliki alternatif jawaban pada masing-masing

aitemnya, yaitu pilihan jawaban Sangat Sesuai (4), Sesuai (3), Tidak Sesuai (2),

Sangat Tidak Sesuai (1). Pilihan jawaban netral sengaja tidak dicantumkan

dengan alasan untuk menghindari subjek yang tidak memiliki salah satu pilihan

jawaban tersebut sehingga akan memilih jawaban netral.

Pemberian skor untuk pernyatan favorabel bergerak dari empat sampai

(favorabel) bergerak pada rentangan 1 sampai 4 dan

pernyataan negatif (unfavorabel) bergerak dari 4 sampai 1.

F. VALIDITAS DAN RELIABILITAS

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian terlebih dahulu harus diuji

abilitasnya untuk mendapatkan aitem-aitem yang valid dan

masing aitem telah sesuai dengan

dikator perilaku yang hendak diungkapnya (Azwar, 2001). Profesional

judgement yang berkompeten dalam penelitian ini adalah dosen pembimbing

skripsi peneliti sendiri.

tal total (rit) dengan menggunakan batasan 0,25 yang

validitas dan reli

reliabel, sehingga tidak terjadi kesesatan dan kekeliruan dalam pengukuran. Alat

ukur dalam mengungkap atribut-atribut yang hendak diukur memegang peranan

yang sangat penting dalam pengukuran sikap (Azwar, 2001).

1. Validitas

Validitas berasal dari kata validity yang berarti sejauhmana ketepatan dan

kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya ( Azwar, 1999 ).

Validitas yang digunakan dalam Skala Harga Diri dan Skala Perilaku

Konsumtif ini adalah validitas isi (content validity). Validitas isi merupakan

validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional

atau lewat profesional judgement, sehingga validitas isi telah terpenuhi apabila

aitem-aitem dalam tes sesuai dengan blue-printnya, sesuai dengan batasan domain

ukur yang telah ditetapkan semula dan masing-

in

2. Seleksi item

Seleksi aitem alat ukur dalam penelitian ini dilakukan dengan cara

menghitung korelasi to

berarti item dengan nilai rit di atas 0,25 dianggap baik atau layak sedangkan item

di bawah 0,25 dianggap buruk atau gugur ( Azwar, 2000 ).

3. Reliabilitas

Reliabilitas mempunyai beberapa arti antara lain seperti keterpercayaan,

keandalan, keajegan, kestabilan. Reliabilitas adalah keandalan suatu instrumen

atu instrumen menuntut kemantapan,

je hasil pengamatan dengan instrumen (pengukuran), dalam

and dalam kurun waktu pengamatan pertama dan

elanjutnya (Hadi, 1991). Pengertian relatif sama

menunjukkan bahwa ada toleransi terhadap perbedaan kecil di antara beberapa

ali pengukuran, jika perbedaan dari waktu ke waktu besar maka hasil

engukuran tidak dapat dipercaya dan dikatakan tidak reliabel (Azwar, 2000).

eknik uji reliabilitas yang digunakan adalah teknik Alpha Cronbach,

enghitungan reliabilitas menggunakan komputer SPSS 13.0 for windows, dengan

rogram uji keandalan teknik Alpha Cronbach.

G. METODE ANALISIS DATA

Metode analisis data dalam penelitian adalah teknik analisis korelasi

roduct moment dari Pearson yang digunakan untuk mencari korelasi antara dua

ariabel (Hadi, 1990) yaitu variabel harga diri dengan perilaku konsumtif dengan

mus sebagai berikut:

penelitian dengan syarat keandalan su

kea gan atau stabilitas

ke alan yang tidak berubah

pengamatan-pengamatan s

k

p

T

p

p

p

v

ru

( )( )

( ) ( )⎟⎠

⎜⎝

−⎟ ∑⎟⎜⎟

⎠⎜⎜

⎝−

−=

∑∑ ∑

∑ ∑∑

⎞⎛⎞⎛

Ny 2 y

Nx

x

xxy

rxy

2

Keterangan

nt tangkar.

x :

N : Banyaknya subjek.

yn

22

r xy : Korelasi mome

Skor harga diri.

y : Skor perilaku konsumtif.

BAB IV

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Umum Angkasa Lanud

Adisutjipto Yo to Kecamatan

Wonoa

n yang

berasal dari Komandan AURI setemp

Pada saat ini SMU Angkasa Lanud Adisu rta mempunyai

jumlah total murid sebanyak 174 orang i da Adapun

perinciannya adalah sebagai berikut :

a. Kelas I, terdiri d dengan juml urid 60 orang.

b. Kelas II, terdiri dari dua kelas dengan juml urid 60 orang.

c. Kelas III, terdiri dari dua kelas dengan jumlah murid 54 orang.

PELAKSANAAN, ANALISIS DATA, HASIL PENELITIAN

DAN PEMBAHASAN

A. ORIENTASI KANCAH DAN PERSIAPAN PENELITIAN

1. Orientasi Kancah

gyakarta, yang berlokasi di Jl. Janti Lanud Adisutjip

yu Kotamadya Yogyakarta. Awalnya sekolah tersebut dirintis oleh

beberapa anggota Dikson atau Dinas Pendidikan Personil dan anggota Diklat

Pendidikan & Latihan AKABRI pada tahun 1965 guna kepentingan program

pendidikan SMU bagi anak-anak yang tinggal di sekitar komplek Lanud

Adisutjipto. Akhirnya selang lima tahun kemudian tepatnya pada tanggal 1 april

1970, SMU Angkasa Adisutjipto secara resmi berdiri dengan ijin pendiria

at.

tjipto Yogyaka

dan terdir ri 6 kelas.

ari dua kelas ah m

ah m

2. Persiapan Penelitian

Persiapan pelaksanaan penelitian ini diawali dengan melakukan kegiatan

melengkapi persyaratan administratif yang digunakan untuk mendapatkan surat

ijin penelitian. Pemenuhan kelengkapan surat ijin penelitian dimulai dari

permohonan ijin dari Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma dan

jipto Yogyakarta.

den ran

ska

seb

kel peneliti dengan dibantu beberapa

orang teman, sehingga memudahkan ntuk menyebarkan angket.

TabelData Subjek Menurut Usia dan Jenis Kelamin

Jenis Kela n

Kepala Sekolah Menengah Umum Angkasa Adisut

B. LAPORAN PELAKSANAAN PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan pada hari Selasa tanggal 10 Desember 2007

gan subjek sebanyak 120 siswa. Data penelitian diambil dengan penyeba

la secara langsung kepada siswa-siswi SMU Angkasa Adisutjipto Yogyakarta

anyak empat kelas yang terdiri atas kelas I ada dua kelas dan kelas II ada dua

as. Pelaksanaan penelitian tersebut dilakukan

peneliti u

3

mi

Usia Laki-laki Perempuan

15 Tahun 35 22

16 Tahun 30 25

17 Tahun 5 3

Sebelum mela ba n skala pen i dahulu pene

menyiapkan alat ukur yang akan digunakan. Peneliti mengharapkan alat ukur

kukan penye ra elitian, terleb h liti

yang akan digunakan dapat memenuhi standar validitas dan reliabilitas yang baik.

A aite asi disusun oleh peneliti untuk pelaksanaan

penelitian berjumlah 40 aitem untuk skala harga diri yang terdiri dari 20 aitem

fa 20 aitem unfavorable. Skala perilaku konsumtif berjumlah 40

a iri dari 22 aitem favorable dan 12 aitem unfavorable.

1. Validitas dan Reliabilitas Skala Harga Diri

Validitas aitem diuji menggunakan analisis aitem, dengan melihat koefisien

orelasi aitem-total. Hasil uji analisis aitem terhadap 40 aitem skala harga diri

.

No Butir

dapun jumlah

vorable dan

item terd

m yang berh l

k

menunjukkan bahwa 37 aitem yang valid dan 3 aitem yang gugur dengan

koefisien korelasi aitem-total bergerak antara 0,255 sampai dengan 0,771.

Berdasarkan tabel 4 maka dapat dilihat jumlah aitem yang gugur sebanyak 3

aitem, sedangkan aitem yang valid sebanyak 37 aitem. Hasil analisis aitem

skala harga diri dapat dilihat di lampiran 1

Tabel 4 Distribusi Aitem Valid dan Gugur Skala Harga Diri

F U

Aspek Jml

Valid Gugur Valid Gugur

Penerimaan diri 1,2,3,35,40 6,7,9,13 8 10

Kepercayaan diri 16,18,25,26,

32

11,12,14,15 10 10

Hubungan 17,27,28,30, 20,21,22,23, 10

interpersonal 31 24

Kemampu n

menghadapi

lingkungan

sekitar.

33,36,37,38,

39

4,19,29,34 34 a 10

Jumlah 20 17 3 40

Estimasi reliabilitas pada skala harga diri menggunakan formula alpha

(Cronbach). Skala harga diri memiliki koefisien reliabilitas alpha (α) = 0,924.

Maka dengan demikian skala harga diri dapat takan handal dan dapat

digunakan sebagai alat pengumpul data. Hasil selengkapnya dari uji

2.

0 sampai dengan 0,738.

erdasarkan tabel 5 maka dapat dapat dilihat jumlah aitem yang gugur

sebanyak 3 aitem, sed ebanyak 37 aitem. Hasil

m skala perilaku konsumtif dapat dilihat pada lampiran 1.

dika

reliabilitas dapat dilihat pada lampiran 1.

Validitas dan Reliabilitas Skala perilaku konsumtif

Hasil analisis terhadap 40 aitem skala perilaku konsumtif menunjukkan bahwa

37 aitem yang valid dan 3 aitem yang gugur dengan koefisien korelasi aitem-

total bergerak antara 0,25

B

angkan aitem yang valid s

analisis aite

Tabel 5

Nomor Aitem

Distribusi Aitem Skala Perilaku Konsumtif

F U

Jml No Aspek

Valid Gugur Valid Gugur

1 Aktivitas 1,2,19,20,30, 11,12,34,35,36 13

31,32,33

2 Minat 13,14,15,16,17

,18,23,37

8,21,22,28,40 9 14

3 Opini 3,5,6,7,27 29 10,24,25,26,38,39 4 13

Jumlah 21 1 16 2 40

Estimasi reliabilitas pada skala perilaku konsumtif menggunakan formula

alpha (Cronbach). Skala perilaku konsumtif memiliki koefisien reliabilitas

alpha (α) = 0,920. Maka artinya alat tersebut handal dan dapat digunakan

sebagai alat pengumpul data. Hasil selengkapnya dari uji reliabilitas dapat

diliha

C. HASIL PENELITIA

1. U

Uji asumsi diperlukan untuk memperoleh kesimpulan yang tidak

enyimpang dari tujuan penelitian. Uji asumsi meliputi dua hal, yaitu uji

t pada lampiran 1.

N

ji Asumsi

m

normalitas dan uji linieritas. Uji normalitas sebaran dan uji linieritas hubungan

skor dinyatakan

i normalitas sebaran pada penelitian ini diperoleh probabilitas

skala h

Tabel 6

tersebut merupakan syarat dari penggunaan teknik korelasi (Hadi, 1983).

a. Uji Normalitas

Uji normalitas sebaran dilakukan bertujuan untuk melihat normal atau tidaknya

distribusi sebaran jawaban subjek pada suatu variabel yang dianalisis. Metode

yang digunakan dalam uji normalitas adalah One Sample Kolmogorov-Smirnov

Test, yaitu dengan melihat nilai probabilitasnya. Apabila nilai probabilitas lebih

besar dari 0,05 (p>0,05), maka sebaran skor dinyatakan normal. Sebaliknya,

apabila nilai probabilitas kurang dari 0,05 (p<0,05), maka sebaran

tidak normal. Uj

arga diri (p) = 0,191 sedangkan probabilitas perilaku konsumtif (p) = 0,61.

Dari hasil analisis dapat diasumsikan bahwa skor kedua variabel terdistribusi

secara normal. Hasil analisis uji normalitas dapat dilihat pada lembar lampiran 2.

Adapun ringkasan hasil uji normalitas terhadap variable penelitian dapat dilihat

pada tabel berikut :

Distribusi Normal Variabel Harga Diri dan Perilaku Konsumtif

Variabel K-S Test Asymp. Test Sebaran

Harga Diri 1,084 0,191 Normal

Perilaku Konsumtif 1,797 0,061 Normal

b. Uji Linieritas

Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui pola hubungan linear atau tidak antara

variabel bebas dengan variabel tergantungnya. Uji linearitas dilakukan dengan

unakan test of linearity. Linear tidaknya variabel – variabel penelitian dapat

dilihat dari nilai Fhitung dan nilai signifikansi ( p<0,05 ). Hasil uji linieritas pada

skala h

tesis

mengg

arga diri dengan skala perilaku konsumtif menghasilkan korelasi linier F =

1,008 dan deviation from linearity (p) = 0,483 adalah linier (p>0,05). Dari hasil

analisis dapat diasumsikan bahwa skor kedua variabel terdistribusi secara linier.

Hasil analisis uji normalitas dapat dilihat pada lembar lampiran 2.

2. Uji Hipo

Uji hipotesis dilakukan setelah peneliti melakukan uji normalitas dan uji

linieritas. Hipotesis yang di uji dalam penelitian ini adalah ada hubungan negatif

antara harga diri dengan perilaku konsumtif pada remaja. Uji hipotesis dilakukan

dengan menggunakan uji korelasi product moment dari Pearson, dengan bantuan

SPSS versi 13 00.

Berdasarkan hasil analisis diperoleh data bahwa besarnya koefisien

korelasi antara kedua variabel adalah r = -0,222 dengan peluang galat p = 0,000

(p<0,01) dengan menggunakan uji korelasi 1-tailed product moment dari Pearson.

Hasil yang didapat melalui komputasi menunjukkan bahwa terdapat korelasi

negatif sangat signifikan antara variabel harga diri terhadap perilaku konsumtif,

sehingga hipotesis diterima (hasil hipotesis terlampir). Hasil analisis data

menunjukkan bahwa ada hubungan negatif yang signifikan antara harga diri

dengan perilaku konsumtif. Hal ini dapat dilihat dari kecenderungan curve fit uji

linearitas yang bergerak menurun. Semakin tinggi harga diri maka semakin

rendah perilaku konsumtif seseorang dan semakin rendah harga diri maka perilaku

konsumtif semakin tinggi.

D. PEMBAHASAN

Hasil analisis data diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar (r) = -0,222

yang menunjukkan bahwa ada korelasi negatif yang signifikan antara harga diri

dengan perilaku konsumtif. Artinya, semakin tinggi harga diri, semakin rendah

perilaku konsumtif dan semakin rendah harga diri maka semakin tinggi perilaku

konsumtif.

Adanya hubungan antara kedua variabel di atas dapat dijelaskan sebagai

berikut. Harga diri akan menciptakan suatu sikap positif yang akan berpengaruh

terhadap perilaku individu (Gunawan, 2003). Boner (Mastiti, 1994) menyebutkan

harga diri sebagai suatu cara pandang individu dalam mengamati dirinya yang

merupakan reaksi terhadap pandangan orang lain tentang dirinya. Pandangan

orang l

diri. Individu akan merasa terisolir dalam berperilaku, karena orang lain tidak

ain tersebut berupa penghargaan dan penerimaan, akan diperoleh individu

dalam interaksi sosial. Harga diri yang tinggi akan mendorong remaja

mengembangkan kepercayaan diri dan penerimaan diri, selanjutnya dalam

penyesuaian diri pribadi serta sosialnya akan merasa lebih baik, sehingga remaja

dapat mengontrol tindakan dan perilakunya dalam hubungan dengan lingkungan.

Individu selalu bersikap optimis dan aktif. Sebaliknya apabila harga diri pada

remaja rendah maka akan mengembangkan sifat rendah diri dan kurang percaya

memperhatikan dirinya dan merasa tidak dicintai lingkungannya, sehingga

akibatnya individu gagal dalam berinteraksi dengan lingkungan sosialnya.

Rendahnya harga diri yang dimiliki remaja akan membuat remaja kehilangan rasa

ercaya dirinya sehingga dalam penerimaan diri terhadap lingkungan sosialnya

urang baik yang berakibat pada perilakunya (Sari, 2004).

Rendahnya harga diri akan menyebabkan suatu masalah pada remaja.

emaja yang memberi makna harga diri dengan penerimaan dan kepercayaan diri

endiri yang rendah, maka akan memunculkan perilakunya untuk

empertahankan dirinya. Penilaian dan kepercayaan diri yang rendah terhadap

iri mengakibatkan remaja memiliki penghargaan yang rendah untuk melakukan

inat dan aktivitasnya sendiri, sehingga terjadi ketidakseimbangan antara

einginannya dengan kebutuhannya yang menimbulkan perilaku konsumtif untuk

empertahankan diri dan menjadi sama dengan orang lain. Ketidakseimbangan

ang dialami remaja tersebut akan menghasilkan perilaku yang kuat sebagai

kibat dari adanya arah kebutuhan remaja yang terfokus pada suatu objek tertentu

Pada remaja yang memiliki harga diri rendah sering muncul perilaku

egatif. Berawal dari perasaan tidak mampu dan tidak berharga tersebut mereka

engkompensasikan dengan tindakan lain seolah-olah berharga misalnya dengan

encari pengakuan dan perhatian dari teman-temannya, kemudian muncul

enyalahgunaan obat, mengikuti mode pakaian dan handphone untuk

endapatkan pengakuan dari lingkungannya (Pikiran Rakyat, 2002). Remaja

iasanya mudah terbujuk rayuan iklan suka ikut-ikutan teman tidak realistis dan

p

k

R

s

m

d

m

k

m

y

a

n

m

m

p

m

b

cenderung boros dalam menggunakan uangnya, sehingga sifat-sifat remaja

tersebut dimanfaatkan produsen un i dunia remaja (Tambunan, 2001).

tuk memasuk

BAB V

an penelitian ini, hipotesa yang

iajukan yaitu ada korelasi negatif yang signifikan antara harga diri dengan

erilaku konsumtif pada remaja SMU Angkasa Adisutjipto Yogyakarta, telah

terbukti. Artinya bahwa semakin tinggi harga diri yang dimiliki remaja maka

semakin rendah perilaku konsumtif dan sebaliknya jika semakin rendah harga diri

aka semakin tinggi perilaku konsumtifnya.

B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan bahwa ada hubungan negatif yang signifikan

ntara harga diri dengan perilaku konsumtif, maka peneliti perlu memberikan

eberapa saran diantaranya:

. Bagi Lembaga Pendidikan Terkait

Bagi guru dan sekolah dapat menjadi data dan informasi, khususnya petugas

bimbingan dan penyuluhan untuk membantu mengembangkan harga diri siswa

agar tidak berperilaku konsumtif.

. Bagi Remaja

Bagi para remaja yang memiliki perilaku konsumtif, bisa menekan dengan

perilaku belajar dan melatih diri agar memiliki harga diri yang tinggi, karena

telah terbukti bahwa harga diri merupakan salah satu faktor yang terbukti

mampu menurunkan tinggat perilaku konsumtif.

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengolahan data d

d

p

m

a

b

1

2

3. Bagi Peneliti Lain

Penulis mengharapkan perlunya peneliti lain untuk penelitian yang lebih luas

p kungan sekolah saja

belum mampu mewakili populasi remaja.

dalam arti tidak hanya mengandalkan satu lingkungan sekolah saja. Dengan

ertimbangan bahwa jika hanya dilakukan pada satu ling

DAFTAR PUSTAKA

Astuti, P. 2002. Hubungan Antara Self Esteem dengan Perilaku Imitasi pada

Azwar, S. 2001. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Cahyaningsih dan Nuryoko, 1995. Harga Diri Remaja yang Bertempat Tinggal di

Lingkungan Kompleks Pelacuran dan di Luar Kompleks Pelacuran. Jurnal

Psikologi, 1995. No. 2, 9-16 Yogyakarta. Skripsi (Tidak Diterbitkan).

Engel, F. J. Blackwell, D. R. Miniard, W. P., 1994. Perilaku Konsumen. Jilid

Edisi Ke Enam, Jakarta: Binarupa Aksara Jakarta.

Evans, M. J., L dan Van Raaij , W.F. 1996. Applied Consumer Behavior. First

Edition. London : Addison – Wesley Publishing Company.

Furhmann. B. S. 1990. Adolescence, Adolescent (2nd ed). Illinois: Scott-Foreman

& Little Brown Higher Education.

Arimurti, Ida. 2006. Doyan Belanja Barang Kesukaan. Http

://www.mail.archive.com/idakrisnashow. 1 Mei 2006.

Remaja. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Fakultas Psikologi Universitas Ahmad

Dahlan Yogyakarta.

Azwar, S. 2000. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Azwar, S. 2000. Validitas dan Reabilitas, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Fakultas Psikologi Universitas GajahMada Yogyakarta.

Gunarsa, S. Y dan Singgih, D. S. 1986. Psikologi Perkembangan Anak dan

Remaja. Jakarta. BPK. Gunung Mulia. Yogyakarta.

an, A. W. 2003. Genius Learning StrateGunaw gy, Petunjuk Praktis Untuk

ma Oktober. Jakarta:

Gobl Psikologi Humanistic Abraham Maslow

Hadi, arta: Andi Offset.

Consumer Behavior

Heath owing

l.

.

Hidayati, N. K. 2000. Hubungan Antara Harga diri dan Kolektivitas Dengan

Kecenderungan Perilaku Konsumtif Remaja. Skripsi (Tidak Diterbitkan).

Hurlock, E. B. 1990. Perkembangan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta:

Menerapkan Accelerated Learning. Cetakan Perta

Gramedia Pustaka.

e, F. L. 1992. Madzhab Ketiga

Yogyakarta: Kanisius.

S. 1991. Metode Research. Jilid I dan IV, Yogyak

Hawkins, D ; Coney, K. A ; and Best, R. J. 1980.

Implications for Marketing Strategy. Texas : Business Publications, Inc.

erton, T. F dan Vohs, K. D. 2000. Interpersonal Evaluations Foll

Threats to Self Esteem. Journal of Personality and Social Psychology. Vo

78, No. 4, 725 – 736

Yogyakarta. Fakultas Psikologi. Universitas Gajah Mada.

Hirschman, E. C. 1992. The Conciousness of Addiction : toward a General

Theory of Compulsive Consumption. Journal of Consumer Research. Vol.

19. 155 – 179, September.

Erlangga.

Irawa

si (Tidak Diterbitkan). Yogyakarta.

Koerw adian. Bandung: Eresko.

Kotle an. Prespektif Asia. Edisi

Kuswandi, 1996. Komunikasi Massa. Jakarta: Rineka Cipta

d

Lubis Antara Gengsi dan Kenyataan. Gadis. No. 18. 20 juli. Jakarta.

Mappiare, Andi. 1982. Psikologi Remaja. Surabaya. Usaha Nasional.

Mastiti, 1994. Hubungan Antara Self-Esteem Dengan Kepuasan Kerja Pada

D

Gajah Mada.

Bagiannya. (Titel asli: Ontwikkelings Psicology Inleiding Tot

ti, N. G. 1997. Hubungan Antara Harga Diri Remaja Putri Dengan Minat

Membeli Kosmetika Bermerk. Skrip

Fakultas Psikologi. Universitas Gajah Mada.

ara, E. 1989. Teori Keprib

Kania, Ajeng. 2007. Mencermati Perilaku Konsumtif Siswa.

Http://saungwali.wordpress.com.

r, P. Amstrong, 2000. Managemen Pemasar

Pertama. Yogyakarta. Penerbit Andi Yogyakarta.

Loudon, D. L dan Bitta, A. J. 1984. Consumer Behavior Concept an

Applications. Second Edition. Singapore : McGraw – Hill Book Co.

, Y. 1987. Perilaku Konsumtif :

Lahmanindra, S. 2006. Kampanye Konsumerisme Di Kalangan Remaja Bandung.

Http://www.digilib.unikom.ac.id

Karyawan Direktorat Jendral Pembangunan Masyarakat Desa Departemen

alam Negeri. Intisari. (Tidak Diterbitkan). Fakultas Psikologi. Universitas

Monks, F. J. and Knoers, A. M. P. 1994. Psikologi Perkembangan Berbagai

Deverchillende Deelgebiden). Penterjemah Siti Rahayu Haditono

Yogyakarta Universitas Gajah Mada .

Pikiran Rakyat. 2002. Mengendalikan Sikap Konsumtif. 30 Oktober 2005.

Bandung: Cyber Media.

Priodadi, D. N. 1998. Persepsi Terhadap Iklan Layanan Televisi Swasta dan

Sikap Konsumtif pada Remaja. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Fakultas

Psikologi Universitas GajahMada Yogyakarta.

Rahmat, J. 1997. Psikologi Remaja. Edisi Revisi, Bandung: CV. Remaja Rosda

Karya.

Rosyid, L. H. F. 1997. Perilaku Konsumtif Berdasar Locus of ControlPada

Sanhadi, S. H. 2006. Dalam Cengkraman Konsumtivisme. Kompas. 23

September 2006. Yogyakarta.

ari, K. L. 2004. Hubungan Antara Dukungan Sosial dengan Harga Diri pada

Remaja. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Fakultas Psikologi Universitas Ahmad

Dahlan Yogyakarta.

arwono, S. W. 2000. Psikologi Remaja. Edisi Enam. Jakarta. Rajawali pers.

ears, O. D, Freedman, J. L, and Peplau. 1994. Psikologi Sosial Jilid I (titel

asli:Psychology Social). Penterjemah Michael Adriyanto, Jakarta:

Erlangga.

rifatun dan Djawa. 1999. Konsumtivisme Masyarakat Indonesia. Psikomedia. Edisi 7. Yogyakarta.

Remaja Putri. Jurnal Psikologi. No. 4. Tahun II. Universitas Gajah Mada.

S

S

S

S

Swasta, B. dan Handoko, 2000. Manajemen Pemasaran Analisis Perilaku

Konsumen, Edisi Pertama, Yogyakarta. BPFE. Yogyakarta

bunan, R. 2001. Remaja dan Perilaku Konsumtif. Jakarta. 19 November 2001

aryadi, 2007. Konsumerisme dan bahaya jajan di Sekolah. Http://www.jip.pdkjateng.go.id. 2 Maret.

Tinarbuko, S. 1996. Iklan Tontonan Massa

Nilai. Kedaulatan Rakyat. Maret, Yogyakarta.

Usahawan. 1999. Agama Baru Itu Bernama Konsumerisme. No. 10 Th. XXVII,

Oktober 1999. Jakarta. PT. Pustaka Binaman Pressindo.

Wijayanti. 2006. Http://wrm-indonesia.org.

Wilkie and William, L. (1994) Consumer Behaviour 3rd ed. New York; John

Wiley. inc

Tam

T

dan Tanggungjawab Pelanggaran

LAMPIRAN I IR

a. Reliabilitas

b. Validitas

ANALISIS BUT

Harga Diri

eliability

Case Processing Summary

R

N % Valid 120 100.0Excluded(a) 0 .0

Cases

Total 120 100.0a Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Statistics

Reliability

Cronbach's Alpha N of Items

.928 40 Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items 99.3333 492.392 22.18991 40

Item-Total Statistics

96.4750 476.302 .429 .92797.0583 466.039 .585 .92696.6833 464.554 .547 .92696.8000 479.422 .280 .92896.9750 481.672 .208 .92996.8333 473.518 .417 .92797.1000 481.217 .255 .92896.6250 482.304 .205 .92996.6750 477.381 .306 .92897.3417 484.143 .185 .92996.6667 479.014 .265 .92996.8750 475.085 .307 .92896.5667 479.273 .285 .92897.2083 466.351 .602 .92697.0583 462.072 .620 .92596.9833 455.361 .771 .92497.1000 462.376 .572 .92697.0333 454.940 .600 .92597.2583 466.647 .609 .92596.9417 457.803 .627 .92596.9583 455.133 .757 .92497.2500 455.987 .710 .92496.3833 477.331 .330 .92896.9167 473.775 .433 .92796.7917 458.334 .709 .92496.7167 472.104 .467 .92796.2750 466.537 .495 .92696.5833 485.119 .185 .92996.9000 455.587 .733 .92497.0250 474.579 .295 .92997.0167 474.706 .283 .92996.7083 473.872 .293 .92997.0750 456.204 .716 .92496.8417 458.420 .747 .92496.8083 472.055 .420 .92796.8250 452.818 .760 .92496.6833 464.000 .635 .92596.6583 466.378 .517 .92696.3750 473.295 .359 .92896.9500 465.930 .512 .926

H1H2H3H4H5H6H7H8H9H10H11H12H13H14H15H16H17H18H19H20H21H22H23H24H25H26H27H28H29H30H31H32H33H34H35H36H37H38H39H40

Scale Mean ifItem Deleted

ScaleVariance if

Item Deleted

CorrectedItem-TotalCorrelation

Cronbach'sAlpha if Item

Deleted

Harga Diri Reliability

Case Processing Summary

120 100.00 .0

120 100.0

ValidExcluded a

Total

CasesN %

Listwise deletion based on allvariables in the procedure.

a.

Reliability Statistics

.924 37

Cronbach'sAlpha N of Items

P Reliability

erilaku Konsumtif

Case Processing Summary

120 100.00 .0

120 100.0

ValidExcludeda

Total

CasesN %

Listwise deletion based on allvariables in the procedure.

a.

Reliability Statistics

.921 40

Cronbach'sAlpha N of Items

Scale Statistics

86.9333 425.021 20.61603 40Mean Variance Std. Deviation N of Items

Item-Total Statistics

84.4583 413.360 .387 .92085.2167 405.835 .538 .91884.9000 409.082 .403 .92084.1917 421.064 .045 .92484.5917 406.630 .339 .92184.3083 410.955 .250 .92285.0750 409.667 .489 .91984.0833 420.615 .069 .92384.0333 416.722 .154 .92284.8417 402.034 .561 .91884.6083 410.879 .357 .92084.0333 411.562 .263 .92185.1250 399.354 .668 .91785.1083 402.249 .510 .91885.2333 399.290 .661 .91785.1583 405.059 .495 .91985.2167 397.768 .637 .91785.2250 399.167 .687 .91785.4417 395.593 .711 .91685.1917 389.148 .802 .91584.0250 412.781 .313 .92085.0583 399.786 .629 .91784.9500 398.720 .599 .91784.9000 400.410 .635 .91784.3833 405.701 .397 .92084.3500 403.355 .461 .91985.0500 399.039 .563 .91884.3083 411.223 .330 .92084.6417 410.719 .249 .92285.2500 399.147 .620 .91784.9500 399.745 .543 .91885.0917 400.723 .639 .91785.1000 397.049 .579 .91884.4667 405.545 .441 .91984.6667 403.535 .483 .91984.7667 407.945 .371 .92085.1583 393.479 .738 .91684.3250 404.658 .407 .92084.4250 407.776 .323 .92184.4917 406.823 .414 .919

K1K2K3K4K5K6K7K8K9K10K11K12K13K14K15K16K17K18K19K20K21K22K23K24K25K26K27K28K29K30K31K32K33K34K35K36K37K38K39K40

Scale Mean ifItem Deleted

ScaleVariance if

Item Deleted

CorrectedItem-TotalCorrelation

Cronbach'sAlpha if Item

Deleted

Perilaku Konsumtif Reliability

Case Processing Summary

120 100.00 .0

120 100.0

ValidExcludeda

Total

CasesN %

Listwise deletion based on allvariables in the procedure.

a.

Reliability Statistics

.920 37

Cronbach'sAlpha N of Items

LAMPIRAN II UJI ASUMSI a. Normalitas

b. Linieritas

a.Uji Normalitas

a .1. Harga Diri

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

12091.7083

20.70253.099.097

-.0991.084

.191

NMeanStd. Deviation

Normal Parameters a,b

AbsolutePositiveNegative

Most ExtremeDifferences

Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)

harga diri

Test distribution is Normal.a.

Calculated from data.b.

a .2. Perilaku Konsumtif

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

12079.6500

19.47791.164.164

-.0771.797

.061

NMeanStd. Deviation

Normal Parameters a,b

AbsolutePositiveNegative

Most ExtremeDifferences

Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)

konsumtif

Test distribution is Normal.a.

Calculated from data.b.

b. Uji Linieritas

ANOVA Table

23568.242 52 453.235 1,107 .3452519.949 1 2519.949 6,154 .016

21048.293 51 412.712 1,008 .48327434.550 67 409.47151002.792 119

(Combined)LinearityDeviation from Linearity

BetweenGroups

Within GroupsTotal

harga diri *konsumtif

Sum ofSquares df

MeanSquare F Sig.

Measures of Association

-.222 .049 .680 .462harga diri * konsumtifR R Squared Eta Eta Squared

LAMPIRAN III

UJI HIPOTESIS

KORELASI PEARSON PRODUCT MOMENT

Correlations

Correlations

1 -.222*. .015

120 120-.222* 1.015 .120 120

Pearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)N

harga diriharga iri d

kons tifum

konsu sim

Corre ion sig ica at t 0.0 lev (2-t ed).*. lat is nif nt he 5 el ail

LAMPIRAN IV

A A NE IT AN

a. A H RI

. SKALA PE ILA U K NS MT

D T PE L I

SK LA ARGA DI

b R K O U IF

Data Harga Diri

40 Aitem

H1 H2 H3 H4 H5 6 7 H10 H 1 H12 H13 H14 H 5H H H8 H9 1 1

3 3 3 1 1 3 1 2 1 1 1 2 24 33 2 4 1 1 3 1 2 1 1 1 2 24 34 3 4 2 1 3 2 2 2 1 2 2 12 24 4 4 2 1 3 2 2 2 1 2 2 34 34 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 32 23 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 34 33 2 4 3 3 3 2 4 2 3 2 2 41 24 3 1 3 3 2 3 2 4 2 2 2 41 23 2 4 4 1 4 1 4 1 4 4 2 14 43 2 4 3 3 4 4 4 4 2 4 2 44 43 4 2 1 4 4 2 4 3 1 4 2 13 43 2 3 1 1 2 1 3 2 3 2 4 33 34 4 3 1 4 4 1 4 4 1 1 4 24 33 2 4 4 1 3 1 2 4 1 4 2 44 34 3 4 2 1 3 2 2 2 1 2 4 14 24 4 4 2 1 3 2 2 2 1 2 2 34 34 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 32 23 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 14 33 2 4 3 3 3 2 2 2 3 2 2 31 24 3 1 3 3 2 3 2 2 2 2 4 44 23 4 3 4 3 3 3 2 3 4 3 4 42 24 2 4 1 3 4 4 2 4 3 4 4 31 41 4 4 4 4 1 4 4 4 2 4 4 44 42 1 4 3 4 4 1 4 3 3 4 4 13 43 2 3 3 3 3 2 3 4 2 4 2 13 33 4 1 4 1 4 4 3 4 4 4 4 12 33 1 4 1 4 4 2 4 3 2 3 4 24 32 4 2 4 1 4 2 3 4 1 4 2 43 41 1 1 3 3 4 1 4 4 1 4 1 11 13 1 2 1 3 3 2 3 3 2 3 1 23 42 2 1 2 1 4 1 3 4 1 4 1 13 13 3 3 1 1 3 1 2 1 1 1 2 24 33 2 4 1 1 3 1 2 1 1 1 2 24 34 3 4 2 1 3 2 2 2 1 2 2 12 24 4 4 2 1 3 2 2 2 1 2 2 34 34 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 32 23 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 34 33 2 4 3 3 3 2 2 2 3 2 2 31 24 3 1 3 3 2 3 2 2 2 2 2 31 22 1 2 2 1 2 2 3 4 2 4 2 24 33 4 4 4 3 3 4 4 4 2 4 4 44 42 2 2 2 1 1 2 4 3 1 3 2 12 42 2 2 3 2 1 1 4 3 3 3 1 13 43 2 2 3 1 2 2 4 4 2 4 2 22 42 1 2 1 3 1 2 1 1 1 1 2 22 21 1 2 4 1 1 1 4 4 1 4 1 11 4

3 1 1 3 3 4 2 1 2 2 2 3 23 22 2 1 3 3 3 2 3 1 1 1 1 12 14 3 4 3 2 2 2 2 2 1 2 2 21 24 3 4 3 2 3 2 2 3 2 3 3 31 33 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 43 33 3 4 3 2 3 2 3 3 2 3 3 31 33 3 4 3 3 3 2 3 2 2 2 3 34 33 3 4 2 2 2 3 2 1 1 1 2 32 34 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 31 23 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 31 22 1 2 1 4 1 3 3 3 4 3 1 11 13 2 3 3 3 2 4 2 3 3 3 1 12 13 1 1 1 4 2 4 2 2 3 2 1 41 13 1 1 1 4 2 3 2 2 3 2 1 11 22 1 4 1 4 2 1 4 4 4 4 4 44 42 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 11 23 3 2 3 3 2 1 1 2 2 2 2 12 32 1 2 1 1 1 4 2 3 4 3 1 11 12 1 2 3 3 1 4 1 1 4 1 2 22 42 1 4 3 4 4 1 4 3 3 4 4 13 43 2 3 3 3 3 2 3 4 2 4 2 13 33 4 1 4 1 4 4 3 4 4 4 4 12 33 1 4 1 4 4 2 4 3 2 3 4 24 32 4 2 4 1 4 2 3 4 1 4 2 43 43 1 1 1 4 2 4 2 2 3 2 1 41 13 1 1 1 4 2 3 2 2 3 2 1 11 22 1 4 1 4 2 1 4 4 4 4 4 44 42 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 11 23 3 2 3 3 2 1 1 2 2 2 2 12 34 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 32 23 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 34 33 2 4 3 3 3 2 2 2 3 2 2 31 24 3 1 3 3 2 3 2 2 2 2 2 31 22 1 2 2 1 2 2 3 4 2 4 2 24 33 4 4 4 3 3 4 4 4 2 4 4 44 42 2 2 2 1 1 2 4 3 1 3 2 12 42 2 2 3 2 1 1 4 3 3 3 1 13 43 2 2 3 1 2 2 4 4 2 4 2 22 42 1 2 1 3 1 2 1 1 1 1 2 22 21 1 2 4 1 1 1 4 4 1 4 1 11 43 1 1 3 3 4 2 1 2 2 2 3 23 22 2 1 3 3 3 2 3 1 1 1 1 12 14 3 4 3 2 2 2 2 2 1 2 2 21 24 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 32 23 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 34 33 2 4 3 3 3 2 2 2 3 2 2 31 24 3 1 3 3 2 3 2 2 2 2 2 31 22 1 2 2 1 2 2 3 4 2 4 2 24 3

3 4 4 4 3 3 4 4 4 2 4 4 44 42 2 2 2 1 1 2 4 3 1 3 2 12 42 2 2 3 2 1 1 4 3 3 3 1 13 43 2 2 3 1 2 2 4 4 2 4 2 22 42 1 2 1 3 1 2 1 1 1 1 2 22 21 1 2 4 1 1 1 4 4 1 4 1 4 1 13 1 1 3 3 4 2 1 2 2 2 3 2 3 22 2 1 3 3 3 2 3 1 1 1 2 1 1 14 3 4 3 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 24 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 33 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 1 33 2 4 3 3 3 2 2 2 3 2 1 2 2 34 3 1 3 3 2 3 2 2 2 2 1 2 2 32 1 2 2 1 2 2 3 4 2 4 4 3 2 23 4 4 4 3 3 4 4 4 2 4 4 4 4 42 2 2 2 1 1 2 4 3 1 3 2 4 2 12 2 2 3 2 1 1 4 3 3 3 3 4 1 13 2 2 3 1 2 2 4 4 2 4 2 4 2 22 1 2 1 3 1 2 1 1 1 1 2 2 2 21 1 2 4 1 1 1 4 4 1 4 1 4 1 13 1 1 3 3 4 2 1 2 2 2 3 2 3 22 2 1 3 3 3 2 3 1 1 1 2 1 1 14 3 4 3 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 24 3 1 3 3 2 3 2 2 2 2 1 2 2 33 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 43 2 4 3 3 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4

H1 H1 H1 H19 H H2 H2 H2 H2 H2 H26 H27 H28 H296 7 8 20 1 2 3 4 51 3 4 2 2 1 1 2 2 3 2 2 2 4 4 3 4 2 2 4 2 1 3 2 3 4 2 4 3 4 4 2 3 3 3 3 2 2 2 4 3 3 3 2 4 2 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 1 2 3 3 2 3 2 2 2 4 2 2 3 3 1 2 4 3 2 4 2 3 3 2 3 33 2 1 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 2 4 4 4 4 3 4 4 1 4 2 4 1 4 3 2 1 4 2 4 2 4 2 4 2 2 4 4 4 4 3 2 4 2 22 4 2 4 1 4 1 3 4 4 2 4 3 42 1 4 1 1 2 2 4 2 4 4 3 2 24 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 3 4 2 4 4 4 1 3 4 3 4 4 33 4 4 2 4 3 4 3 2 4 2 4 3 4 3 2 4 2 3 3 4 4 3 4 3 4 2 3 3 3 1 2 3 3 2 3 2 2 2 4 2 23 1 1 2 4 3 1 4 2 1 3 2 1 3 3 2 1 3 3 3 2 4 3 2 3 4 2 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 1 44 4 2 4 4 1 4 3 4 2 4 3 4 14 1 4 4 4 1 4 4 1 4 4 4 4 44 1 4 1 4 4 1 4 2 4 1 4 4 41 1 2 2 1 1 1 3 2 2 3 4 3 24 4 4 1 1 4 1 4 1 4 4 3 4 41 4 1 4 1 4 1 3 1 4 2 4 4 42 4 2 4 1 4 1 3 4 1 4 1 4 11 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 12 2 1 1 1 2 1 1 2 1 3 2 3 11 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 11 3 4 2 2 1 1 2 2 3 2 2 2 44 3 4 2 2 4 2 1 3 2 3 2 2 33 4 4 2 3 3 3 3 2 2 2 4 3 33 2 4 2 3 3 3 2 3 3 3 4 2 33 3 1 2 3 3 2 3 2 2 2 4 2 23 3 1 2 4 3 2 4 2 3 3 2 3 33 2 1 3 3 3 2 4 3 2 3 4 2 33 4 4 3 4 3 4 2 4 4 4 4 3 41 1 1 1 1 1 1 3 3 1 2 3 2 23 1 4 3 4 3 4 4 2 4 3 4 2 41 1 1 1 1 1 1 3 2 1 2 1 4 12 1 1 1 1 2 1 3 2 2 2 4 3 12 2 1 1 1 2 2 3 2 2 2 2 3 22 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 21 1 1 1 1 1 1 4 4 2 4 4 4 11 1 2 2 1 1 1 3 2 2 2 4 3 1

1 1 2 2 1 1 1 4 1 1 1 3 2 12 3 4 3 3 2 2 3 2 2 2 4 2 34 3 4 2 3 4 3 4 3 3 3 4 3 33 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 34 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 2 34 4 4 2 3 4 3 3 3 4 3 4 3 33 3 4 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 33 4 4 3 3 3 2 3 3 3 1 4 3 23 3 1 2 3 3 3 4 3 3 2 1 3 31 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2 2 32 2 1 1 3 2 2 2 3 4 3 2 3 11 1 1 1 3 1 1 1 2 3 4 1 3 11 1 1 1 3 1 1 1 2 4 4 1 2 14 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 3 41 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 12 2 1 2 3 2 1 2 1 3 3 2 2 21 1 1 1 3 1 2 1 3 2 2 1 3 31 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 3 14 1 4 1 4 4 1 4 2 4 1 4 4 41 1 2 2 1 1 1 3 2 2 3 4 3 24 4 4 1 1 4 1 4 1 4 4 3 4 41 4 1 4 1 4 1 3 1 4 2 4 4 42 4 2 4 1 4 1 3 4 1 4 1 4 11 1 1 1 3 1 1 1 2 3 4 1 3 11 1 1 1 3 1 1 1 2 4 4 1 2 14 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 3 41 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 12 2 1 2 3 2 1 2 1 3 3 2 2 23 3 1 2 3 3 2 3 2 2 2 4 2 23 3 1 2 4 3 2 4 2 3 3 2 3 33 2 1 3 3 3 2 4 3 2 3 4 2 33 4 4 3 4 3 4 2 4 4 4 4 3 41 1 1 1 1 1 1 3 3 1 2 3 2 23 1 4 3 4 3 4 4 2 4 3 4 2 41 1 1 1 1 1 1 3 2 1 2 1 4 12 1 1 1 1 2 1 3 2 2 2 4 3 12 2 1 1 1 2 2 3 2 2 2 2 3 22 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 21 1 1 1 1 1 1 4 4 2 4 4 4 11 1 2 2 1 1 1 3 2 2 2 4 3 11 1 2 2 1 1 1 4 1 1 1 3 2 12 3 4 3 3 2 2 3 2 2 2 4 2 33 3 1 2 3 3 2 3 2 2 2 4 2 23 3 1 2 4 3 2 4 2 3 3 2 3 33 2 1 3 3 3 2 4 3 2 3 4 2 33 4 4 3 4 3 4 2 4 4 4 4 3 41 1 1 1 1 1 1 3 3 1 2 3 2 23 1 4 3 4 3 4 4 2 4 3 4 2 4

1 1 1 1 1 1 1 3 2 1 2 1 4 12 1 1 1 1 2 1 3 2 2 2 4 3 12 2 1 1 1 2 2 3 2 2 2 2 3 22 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 21 1 1 1 1 1 1 4 4 2 4 4 4 11 1 2 2 1 1 1 3 2 2 2 4 3 11 1 2 2 1 1 1 4 1 1 1 3 2 12 3 4 3 3 2 2 3 2 2 2 4 2 33 3 1 2 3 3 2 3 2 2 2 4 2 23 3 1 2 4 3 2 4 2 3 3 2 3 33 2 1 3 3 3 2 4 3 2 3 4 2 33 4 4 3 4 3 4 2 4 4 4 4 3 41 1 1 1 1 1 1 3 3 1 2 3 2 23 1 4 3 4 3 4 4 2 4 3 4 2 41 1 1 1 1 1 1 3 2 1 2 1 4 12 1 1 1 1 2 1 3 2 2 2 4 3 12 2 1 1 1 2 2 3 2 2 2 2 3 22 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 21 1 1 1 1 1 1 4 4 2 4 4 4 11 1 2 2 1 1 1 3 2 2 2 4 3 11 1 2 2 1 1 1 4 1 1 1 3 2 12 3 4 3 3 2 2 3 2 2 2 4 2 33 4 4 3 4 3 4 2 4 4 4 4 3 44 4 4 2 4 4 4 3 2 4 4 2 4 24 2 4 2 2 4 4 4 4 3 2 4 2 2

H30 H31 H32 H33 H34 H35 H36 H37 H38 H39 H40

Harga diri

2 2 4 3 3 3 3 2 4 4 3 95 1 1 3 1 4 3 4 1 2 4 4 99 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 113 4 4 4 3 2 4 3 3 4 4 3 119 1 1 3 2 3 3 2 3 3 3 4 97 1 4 4 2 3 2 3 4 4 4 3 115 1 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 124 1 1 4 2 3 3 4 3 4 4 4 121 1 1 4 3 4 1 1 1 2 1 1 101 4 1 2 2 4 2 4 1 3 1 3 121 4 3 4 4 3 4 4 2 3 4 4 123 3 4 1 1 3 4 1 3 2 4 1 97 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 140 1 1 4 1 3 4 4 4 2 4 2 119 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 125 4 4 4 3 4 2 3 4 3 4 3 121 1 1 3 2 4 3 4 3 3 3 4 100 1 1 4 2 1 1 3 4 1 1 3 94 1 1 1 1 3 3 4 3 1 4 3 100 4 1 4 2 4 3 4 3 4 4 4 131 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 137 3 4 2 4 1 3 2 3 4 3 2 122 4 4 4 4 3 4 4 4 1 4 3 138 2 4 3 4 2 4 4 3 2 4 1 120 3 3 1 2 2 2 3 3 3 2 2 95 3 4 1 4 2 4 4 4 3 3 1 122 4 4 1 4 3 4 4 4 1 4 1 116 4 1 4 3 4 4 4 1 4 1 4 114 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 61 3 3 1 1 2 1 1 2 1 2 1 77 2 2 4 1 3 1 1 1 3 3 1 69 2 2 4 3 3 3 3 2 4 4 3 95 1 1 3 1 3 3 3 1 2 4 2 92 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 113 4 4 4 3 2 2 3 3 3 4 3 114 1 1 3 2 3 3 2 3 3 3 3 96 1 1 4 2 3 2 3 4 4 4 3 112 1 1 3 4 3 3 4 3 4 4 3 108 1 1 4 2 3 3 3 3 4 4 4 117 4 4 1 1 2 2 1 2 2 1 1 80 4 4 1 4 4 1 4 4 2 2 4 134 3 3 4 1 1 1 1 2 1 2 1 73 3 3 1 1 1 1 1 3 3 3 2 83 3 3 4 1 2 2 2 2 2 1 1 89 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 73

4 4 1 1 1 1 1 4 4 4 1 87 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 81 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 63 1 1 4 3 3 3 3 3 3 3 2 100 1 1 4 3 4 3 3 3 4 3 2 118 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 124 2 2 1 3 3 3 3 3 4 3 3 118 3 3 1 2 3 3 3 3 4 4 3 122 1 1 4 3 3 4 4 3 3 4 4 109 1 1 1 4 4 3 2 2 4 4 3 104 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 106 1 1 2 1 1 3 2 1 1 3 4 71 2 2 2 2 3 3 3 2 2 4 3 95 1 1 2 1 1 4 3 3 1 4 4 81 1 1 3 1 1 4 1 1 1 1 1 69 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 1 138 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 47 2 2 1 2 2 4 1 1 2 4 3 84 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 2 67 1 1 1 3 2 3 3 2 1 1 1 71 2 4 3 4 2 4 4 3 2 4 1 120 3 3 1 2 2 2 3 3 3 2 2 95 3 4 1 4 2 4 4 4 3 3 1 122 4 4 1 4 3 4 4 4 1 4 1 116 4 1 4 3 4 4 4 1 4 1 4 114 1 1 2 1 1 4 3 3 1 4 4 81 1 1 3 1 1 4 1 1 1 1 1 69 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 1 138 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 47 2 2 1 2 2 4 1 1 2 4 3 84 1 1 3 2 3 3 2 3 3 3 3 96 1 1 4 2 3 2 3 4 4 4 3 112 1 1 3 4 3 3 4 3 4 4 3 108 1 1 4 2 3 3 3 3 4 4 4 117 4 4 1 1 2 2 1 2 2 1 1 80 4 4 1 4 4 1 4 4 2 2 4 134 3 3 4 1 1 1 1 2 1 2 1 73 3 3 1 1 1 1 1 3 3 3 2 83 3 3 4 1 2 2 2 2 2 1 1 89 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 73 4 4 1 1 1 1 1 4 4 4 1 87 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 81 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 63 1 1 4 3 3 3 3 3 3 3 2 100 1 1 3 2 3 3 2 3 3 3 3 96 1 1 4 2 3 2 3 4 4 4 3 112 1 1 3 4 3 3 4 3 4 4 3 108 1 1 4 2 3 3 3 3 4 4 4 117

4 4 1 1 2 2 1 2 2 1 1 80 4 4 1 4 4 1 4 4 2 2 4 134 3 3 4 1 1 1 1 2 1 2 1 73 3 3 1 1 1 1 1 3 3 3 2 83 3 3 4 1 2 2 2 2 2 1 1 89 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 73 4 4 1 1 1 1 1 4 4 4 1 87 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 81 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 63 1 1 4 3 3 3 3 3 3 3 2 100 1 1 3 2 3 3 2 3 3 3 3 96 1 1 4 2 3 2 3 4 4 4 3 112 1 1 3 4 3 3 4 3 4 4 3 108 1 1 4 2 3 3 3 3 4 4 4 117 4 4 1 1 2 2 1 2 2 1 1 80 4 4 1 4 4 1 4 4 2 2 4 134 3 3 4 1 1 1 1 2 1 2 1 73 3 3 1 1 1 1 1 3 3 3 2 83 3 3 4 1 2 2 2 2 2 1 1 89 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 73 4 4 1 1 1 1 1 4 4 4 1 87 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 81 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 63 1 1 4 3 3 3 3 3 3 3 2 100 1 1 4 2 3 3 3 3 4 4 4 117 4 4 4 3 4 4 1 4 2 3 4 139 4 4 2 2 4 2 4 4 3 3 4 130

Data Perilaku Konsumtif

40 Aitem

K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 K10 K11 K12 K13 K14 K15

3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 43 2 4 3 3 4 4 4 4 2 4 4 2 4 43 2 2 1 1 1 2 4 3 1 3 4 2 1 23 2 3 1 1 2 1 3 2 3 3 3 2 3 23 4 3 4 3 3 3 2 3 4 2 2 4 4 41 2 2 1 3 3 2 2 1 3 1 3 1 3 11 1 1 4 1 1 1 4 4 2 1 4 1 1 12 1 2 3 1 4 1 4 3 3 3 4 1 1 13 2 3 3 3 3 2 3 4 2 3 3 2 1 13 1 1 1 1 4 2 3 4 2 2 3 1 1 13 1 1 1 1 4 2 3 3 2 2 3 1 2 12 1 4 2 1 4 2 1 1 4 4 4 4 4 42 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 13 3 2 4 3 3 2 1 1 1 2 2 2 3 22 1 2 4 1 1 1 3 4 2 3 4 1 1 12 1 2 4 3 3 1 2 4 1 1 4 2 4 24 2 3 2 1 1 2 3 3 2 3 4 1 2 13 4 3 3 4 3 2 4 4 4 1 4 4 3 22 1 2 2 1 4 1 1 4 2 2 3 4 4 22 2 2 4 1 2 2 3 3 1 3 3 2 2 21 1 1 3 3 4 1 4 4 1 1 1 1 1 13 1 2 1 3 3 2 3 3 2 3 4 1 2 22 2 1 2 1 4 1 3 4 1 3 1 1 1 12 1 2 2 1 2 2 3 4 2 4 3 2 2 13 4 4 4 3 3 4 4 4 2 4 4 4 4 32 2 2 2 1 1 2 4 3 1 2 4 2 1 12 2 2 3 2 1 1 4 3 3 3 4 1 1 23 2 2 3 1 2 2 4 4 2 2 4 2 2 22 1 2 1 3 1 2 1 1 1 2 2 2 2 21 1 2 4 1 1 1 4 4 1 1 4 1 1 13 1 1 3 3 4 2 1 2 2 3 2 3 2 12 2 1 3 3 3 2 3 1 1 2 1 1 1 12 1 3 4 1 3 3 4 4 2 2 2 2 1 13 2 4 3 3 4 2 4 1 2 2 4 1 1 22 1 1 3 1 4 2 3 3 2 2 1 2 1 12 2 3 4 1 2 2 4 1 2 3 2 2 2 22 1 2 2 1 1 1 1 2 2 2 3 1 1 22 2 2 4 1 1 2 4 4 1 3 3 2 2 21 1 1 4 3 4 1 4 4 1 1 1 1 1 13 4 2 1 3 3 2 3 3 2 3 4 4 4 23 2 3 4 3 3 2 3 3 2 3 3 2 1 13 1 1 1 4 4 2 3 4 2 2 3 1 1 13 1 1 1 4 4 2 4 4 2 2 3 1 2 12 1 4 1 4 2 2 1 2 4 4 4 4 4 12 1 2 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 2 13 3 2 4 3 3 2 1 1 1 2 2 2 3 22 2 2 1 4 4 2 4 3 4 2 4 2 4 1

2 2 2 3 2 1 1 4 3 3 3 4 1 1 23 2 2 4 1 1 2 3 4 2 2 4 2 2 22 1 2 1 4 1 2 1 1 1 2 2 2 2 21 1 2 4 1 1 1 4 4 1 1 4 1 1 13 1 1 4 4 4 2 2 2 2 3 2 3 2 12 2 1 4 4 4 2 3 1 1 2 1 1 1 12 1 3 4 1 4 3 3 4 2 2 2 2 1 13 2 4 3 4 4 2 4 1 2 2 4 1 1 22 4 1 3 4 4 2 4 3 2 2 4 2 4 43 2 1 4 4 1 1 3 4 1 1 1 2 1 13 2 1 4 3 1 2 3 4 2 1 1 2 1 13 2 2 1 1 2 2 3 3 1 3 4 2 1 23 2 3 1 2 1 1 3 2 3 3 3 2 3 23 4 3 1 3 3 3 1 3 4 2 2 1 4 43 2 4 2 4 3 2 1 4 3 4 3 4 3 41 1 1 4 1 1 1 4 3 2 1 4 1 1 12 1 2 4 1 4 1 4 4 3 3 4 1 1 12 1 1 1 1 1 2 2 2 4 4 4 1 1 12 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 13 3 2 4 4 3 2 1 1 1 2 2 2 3 22 2 2 2 1 2 2 3 4 1 2 4 2 1 12 2 2 4 4 4 1 3 4 3 3 4 1 1 23 2 2 4 1 4 2 3 3 2 2 4 2 2 22 4 4 1 3 2 4 1 2 4 2 4 2 4 44 4 2 4 4 1 4 4 4 4 1 4 4 1 43 1 1 4 3 4 2 2 1 2 3 2 3 2 12 2 1 4 3 3 2 4 2 1 2 1 1 1 12 4 3 3 2 3 3 3 4 2 4 2 2 4 43 2 4 3 4 4 2 4 1 2 2 4 1 1 22 1 1 3 2 4 2 3 3 2 2 1 2 1 13 2 1 4 4 2 1 3 4 1 1 1 2 1 13 2 1 4 3 1 2 3 4 2 1 1 2 1 13 2 2 4 1 1 2 3 3 1 3 4 2 1 23 2 3 1 2 1 1 3 2 3 3 3 2 3 23 1 3 1 3 3 3 1 3 1 2 2 1 1 13 2 2 1 3 3 2 1 4 3 3 3 3 3 31 1 1 4 1 1 1 4 4 2 1 4 1 1 13 1 1 4 4 3 1 3 4 2 4 4 1 1 32 2 2 1 1 2 2 3 3 1 2 4 2 1 12 2 2 4 4 1 1 3 4 3 3 4 1 1 23 2 2 4 1 1 2 3 3 2 2 4 2 2 22 1 2 1 3 2 2 2 1 1 2 2 2 2 21 1 2 4 1 1 1 4 4 1 1 4 1 1 13 1 1 4 3 4 2 1 2 2 3 2 3 2 12 2 1 4 3 3 2 3 1 1 2 1 1 1 12 1 3 4 2 3 3 3 4 2 2 2 2 1 13 2 4 4 3 4 2 3 1 2 2 4 1 1 22 1 1 3 4 4 2 3 3 2 2 4 2 1 44 2 3 2 4 2 4 4 2 4 3 2 2 4 2

2 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 3 1 1 24 2 2 4 4 4 2 4 3 4 3 3 4 2 24 1 1 4 4 4 1 4 4 4 4 1 4 1 43 1 2 1 3 3 2 3 3 2 3 4 1 2 23 2 3 4 3 3 2 4 4 2 3 3 2 1 13 1 1 1 1 4 2 3 3 2 2 3 1 1 13 1 1 1 1 4 2 4 4 2 2 3 1 2 12 1 1 1 1 1 2 1 2 4 4 4 1 1 12 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 13 2 1 4 4 1 1 3 3 1 1 1 2 1 13 2 1 3 4 2 2 3 4 2 1 1 2 1 13 2 2 4 1 4 2 4 3 4 3 4 4 1 23 2 3 4 2 4 1 4 2 3 3 3 2 3 23 1 3 1 3 3 3 1 3 1 2 2 1 1 13 2 2 1 3 4 2 1 4 3 3 3 3 3 31 1 1 4 1 1 1 4 4 2 1 4 1 1 12 1 2 3 2 4 1 4 3 3 3 4 1 1 13 2 3 3 3 4 2 3 3 2 3 3 2 1 13 1 1 1 1 4 2 3 4 2 2 3 1 1 13 1 1 1 1 4 2 4 4 2 2 3 1 2 12 1 1 2 1 2 2 1 2 4 4 4 1 1 12 1 2 2 1 2 1 1 2 1 1 1 1 2 13 3 2 4 4 4 2 2 2 1 2 2 2 3 22 1 2 4 1 1 1 4 4 2 3 4 1 1 1

K16 K17 K18 K19 K20 K21 K22 K23 K24 K25 K26 K27 K28 K294 4 2 4 4 3 2 4 4 2 4 2 4 42 4 2 2 4 4 4 3 2 4 2 2 4 22 2 2 1 1 3 2 3 2 3 3 2 3 21 1 1 1 2 4 2 2 2 3 2 2 3 13 4 4 4 4 4 4 4 2 4 1 4 4 43 2 1 2 2 3 2 2 2 3 3 1 3 21 1 1 1 1 4 1 1 1 2 2 1 4 11 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 31 2 2 1 1 3 2 2 3 4 3 2 3 14 1 1 1 1 3 1 1 2 3 4 1 3 11 1 1 1 1 3 1 1 2 4 4 1 2 14 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 3 41 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 11 2 2 1 2 3 1 2 1 3 3 2 2 21 1 1 1 1 3 2 1 3 2 2 1 3 32 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1 3 12 2 2 1 2 3 1 2 3 3 3 2 3 12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 44 1 4 4 4 3 2 4 2 4 4 1 4 22 2 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 41 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 32 1 1 1 1 1 2 1 3 2 3 1 3 12 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 41 1 1 1 1 3 3 1 2 3 2 2 4 11 4 3 4 4 4 2 4 3 4 2 4 4 11 1 1 1 1 3 2 1 2 1 4 1 3 41 1 1 1 1 3 2 2 2 4 3 1 3 12 1 1 1 2 3 2 2 2 2 3 2 3 42 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 31 1 1 1 1 4 4 2 4 4 4 1 4 11 2 2 1 1 3 2 2 2 4 3 1 2 11 2 2 1 1 4 1 1 1 3 2 1 1 12 1 2 1 1 1 1 3 2 1 1 4 2 42 1 1 2 2 3 1 1 1 2 3 1 2 22 1 2 1 1 2 2 1 2 4 4 2 4 12 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 12 1 1 1 2 3 2 1 2 2 2 1 2 12 2 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 31 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 4 1 32 4 4 1 4 4 2 4 3 2 4 4 3 41 2 2 1 1 3 2 2 3 4 3 2 3 14 1 1 1 1 3 1 1 2 3 4 1 3 11 1 1 1 1 3 1 1 2 4 4 1 2 24 1 4 4 4 3 4 2 4 4 1 4 3 41 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 11 2 2 1 2 3 1 2 1 3 3 2 2 24 4 4 1 4 3 2 4 2 1 4 4 3 41 1 1 1 1 3 2 2 2 4 3 1 3 2

2 1 1 1 2 3 2 2 2 2 3 2 3 42 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 41 1 1 1 1 4 4 2 4 4 4 1 4 11 2 2 1 1 3 2 2 2 4 3 1 2 11 2 2 1 1 4 1 1 1 3 2 4 1 42 1 2 1 1 1 1 3 2 1 1 4 2 42 1 1 2 2 3 1 1 1 2 3 1 2 22 4 2 4 4 2 4 1 4 4 4 2 4 41 1 2 1 1 3 2 4 1 2 1 2 1 42 2 2 2 1 4 1 3 2 2 2 2 1 22 2 2 1 1 1 2 1 2 3 3 1 3 11 1 1 1 2 4 2 2 2 3 2 2 3 13 4 1 4 4 4 4 4 2 1 4 4 4 23 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 4 4 41 1 1 1 1 4 1 1 1 2 2 1 4 11 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 31 1 1 1 1 3 1 2 1 1 1 1 3 41 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 11 2 2 1 2 3 1 2 1 3 3 2 2 21 1 1 1 1 3 2 1 2 1 4 1 3 31 1 1 1 1 3 2 2 2 4 3 1 3 12 1 1 1 2 3 2 2 2 2 3 2 3 42 4 2 4 4 2 4 4 4 2 4 2 4 34 1 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 41 2 2 1 1 3 2 2 2 4 3 1 2 11 2 2 1 1 4 1 1 1 3 2 1 1 12 4 2 1 4 4 4 3 2 4 4 4 2 42 1 1 2 2 3 1 1 1 2 3 4 2 22 1 2 1 1 2 2 1 2 4 4 2 1 11 1 2 1 1 3 2 4 1 2 1 2 1 42 2 2 2 1 4 1 3 2 2 2 2 1 22 2 2 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 41 1 1 1 2 4 2 2 2 3 2 2 3 13 4 1 1 1 1 1 4 2 1 1 4 1 33 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 1 3 11 1 1 1 1 4 1 1 1 2 2 1 4 11 1 3 1 1 2 2 1 3 4 2 1 4 11 1 1 1 1 3 2 1 2 1 4 1 3 41 1 1 1 1 3 2 2 2 4 3 1 3 22 1 1 1 2 3 2 2 2 2 3 2 3 32 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 31 1 1 1 1 4 4 2 4 4 4 1 4 11 2 2 1 1 3 2 2 2 4 3 1 2 11 2 2 1 1 4 1 1 1 3 2 1 1 12 1 2 1 1 1 1 3 2 1 1 4 2 42 1 1 2 2 3 1 1 1 2 3 1 2 22 4 2 1 4 2 2 4 2 4 4 2 4 42 4 3 2 2 4 2 4 2 3 4 2 3 42 1 1 1 2 3 2 1 2 2 2 1 2 1

2 2 4 4 4 3 4 4 4 1 4 1 4 34 4 4 4 4 4 1 4 4 1 4 4 1 42 1 1 1 1 1 2 1 3 2 3 1 3 21 2 2 1 1 3 2 2 3 4 3 2 3 14 1 1 1 1 3 1 1 2 3 4 1 3 11 1 1 1 1 3 1 1 2 4 4 1 2 21 1 1 1 1 3 1 2 1 1 1 1 3 41 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 11 1 2 1 1 3 2 4 1 2 1 2 1 42 2 2 2 1 4 1 3 2 2 2 2 1 14 2 2 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 21 1 1 1 2 4 2 2 2 3 2 2 3 13 4 1 1 1 1 1 4 2 1 1 4 1 33 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 1 3 11 1 1 1 1 4 1 1 1 2 2 1 4 11 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 41 2 2 1 1 3 2 2 3 4 3 2 1 24 1 1 1 1 3 1 1 2 3 4 1 3 11 1 1 1 1 3 1 1 2 4 4 1 2 21 1 1 1 1 3 1 2 1 1 1 1 3 41 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 11 2 2 1 2 3 1 2 1 3 3 2 2 21 1 1 1 1 3 2 1 3 2 2 1 3 3

K30 K31 K32 K33 K34 K35 K36 K37 K38 K39 K40 Total 3 4 4 1 4 2 3 4 2 3 3 1352 4 2 4 4 3 3 4 3 4 4 1292 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 891 3 2 1 3 2 3 1 3 4 3 874 4 4 4 2 4 2 4 4 1 1 1322 1 3 2 3 3 3 2 3 2 3 871 3 1 3 2 1 1 3 2 2 2 711 2 1 1 3 2 1 1 3 4 2 752 2 2 3 3 3 2 2 4 3 2 961 2 1 1 4 3 3 1 4 4 4 851 3 1 1 4 1 1 1 1 1 2 714 4 4 4 3 3 4 4 4 1 4 1331 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 482 1 2 2 4 1 1 2 4 3 1 841 1 1 1 3 1 1 1 1 2 1 701 1 3 2 3 3 2 1 1 1 1 752 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 924 3 4 3 4 1 4 4 4 4 4 1404 1 2 4 2 4 2 4 2 2 3 1081 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 661 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 581 2 1 1 2 1 2 1 1 2 3 751 3 1 1 1 3 3 1 1 1 1 651 2 2 1 2 2 1 1 3 2 2 784 4 1 4 4 2 2 4 4 4 4 1351 1 1 1 2 1 2 1 2 2 2 721 1 1 1 3 3 3 2 4 4 2 851 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 862 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 741 1 1 1 4 4 4 1 4 4 4 902 2 2 2 2 2 2 2 3 4 3 861 1 1 1 1 1 4 1 1 1 4 662 1 2 1 1 2 2 2 1 1 3 791 1 2 1 1 1 1 1 3 4 2 804 1 1 4 3 3 1 1 4 1 4 852 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 871 1 2 3 2 3 2 1 2 2 3 691 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 661 4 1 4 1 1 4 1 4 1 1 741 4 4 4 2 4 4 4 4 2 3 1242 2 2 3 3 3 2 2 4 3 2 961 2 1 1 4 3 3 1 4 4 4 881 3 1 1 2 1 4 1 4 4 2 844 2 2 4 3 3 1 4 4 1 4 1181 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 482 1 2 2 4 1 1 2 4 3 1 84

4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 1251 1 1 1 3 3 3 2 4 4 2 861 2 4 4 2 2 1 3 2 2 2 912 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 761 1 1 1 4 4 4 1 4 4 4 902 2 2 2 2 2 2 2 3 4 3 891 4 1 4 4 4 4 1 4 1 4 903 4 2 4 1 2 2 2 1 1 3 861 1 2 1 1 1 1 1 3 4 2 814 1 4 1 3 3 1 4 1 4 4 1203 1 2 1 1 2 3 1 2 3 3 782 1 2 1 2 3 3 2 3 2 2 821 3 3 2 2 1 2 2 2 1 2 781 3 2 1 3 2 3 1 3 4 3 872 4 3 4 2 4 2 3 2 2 2 1164 4 3 2 4 4 4 2 3 4 4 1231 1 1 1 2 1 1 1 2 2 2 641 2 1 1 3 2 1 1 3 4 2 771 2 2 1 3 3 1 1 4 1 1 701 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 462 1 2 2 4 1 1 2 4 3 1 851 1 1 1 2 1 2 1 2 2 2 721 1 1 1 3 3 3 2 4 4 2 911 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 872 4 2 4 2 4 2 4 2 4 2 1201 4 4 1 4 4 4 1 1 2 4 1302 2 2 2 2 2 2 2 3 4 3 871 1 1 1 1 1 4 1 1 1 4 694 1 2 4 4 2 2 2 4 1 3 1184 1 2 4 1 4 1 4 3 4 2 961 1 1 1 3 3 1 1 1 1 4 743 1 2 1 1 2 3 1 2 3 3 792 1 2 1 2 3 3 2 3 2 2 822 3 3 4 4 3 4 2 4 3 4 1151 3 2 1 3 2 3 1 3 4 3 871 1 1 1 2 4 2 1 2 2 2 762 4 3 2 3 3 3 2 3 4 3 1031 1 1 1 2 1 1 1 2 2 2 651 4 1 1 4 2 2 1 4 4 4 941 1 1 1 2 1 2 1 2 2 2 711 1 1 1 3 3 3 2 4 4 2 891 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 832 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 761 1 1 1 4 4 4 1 4 4 4 902 2 2 2 2 2 2 2 3 4 3 871 1 1 1 1 1 4 1 1 1 4 672 1 2 1 1 2 2 2 1 1 3 79

1 1 2 1 1 1 1 1 3 4 2 801 4 1 1 3 3 4 1 4 1 4 1062 2 3 2 2 4 2 4 2 4 2 1141 1 2 3 2 3 2 1 2 2 3 671 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 1174 1 4 4 4 1 4 4 4 1 4 1271 2 1 1 2 1 2 1 1 2 3 762 2 2 3 3 3 2 2 4 3 2 981 2 1 1 4 3 3 1 4 4 4 841 3 1 1 4 1 1 1 1 1 2 741 2 2 1 3 3 1 1 4 1 1 691 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 473 1 2 1 1 2 3 1 2 3 3 772 1 2 1 2 3 3 2 3 2 2 824 3 3 4 2 3 4 4 4 3 2 1241 3 2 1 3 2 3 1 3 4 3 941 1 1 1 2 4 2 1 2 2 2 762 4 3 2 3 3 3 2 3 4 3 1041 1 1 1 2 1 1 1 2 2 2 651 2 1 1 3 2 1 1 3 4 2 771 1 2 3 2 2 2 2 1 3 2 881 2 1 1 4 3 3 1 4 4 4 851 3 1 1 2 1 1 1 1 1 1 711 2 2 1 3 3 1 1 4 1 1 711 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 482 1 2 2 4 1 1 2 4 3 1 881 1 1 1 3 1 1 1 1 2 1 71

LAMPIRAN V KUOSIONER

c. SKALA HARGA DIRI

d. SKALA PERILAKU KONSUMTIF

ANKET PENELITIAN

a. SKALA HARGA DIRI

Oleh :

Tony Hermawan Yudha Satriya

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2007

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA Kepada

Yth. Adik-adik Pelajar

di tempat

Salam hangat untuk Adik-adik semua,

Pada kesempatan ini, Saya mohon kerelaan Anda untuk mengisi angket

penelitian terlampir yang terdiri atas 40 pernyataan. Angket ini bukan sebuah tes,

sehingga tidak ada jawaban yang salah, asal di isi benar-benar sesuai dengan

keadaan diri Anda pada saat ini. Kesungguhan dan kejujuran Anda sangat

menentukan kualitas hasil penelitian ini. Semua jawaban dan kerahasian Anda

akan kami jamin sepenuhnya.

Selamat bekerja dan atas kesediaan Anda, saya mengucapkan banyak

terima kasih.

Hormat Saya,

(Tony Hermawan Yudha Satriya)

Identitas

1. Nama : ……………………………………………….

2. Usia : ……………….

3. Jenis Kelamin : ……………….

4. Kelas : ……………….

5. Sekolah : ……………………………………………….

Petunjuk Pengisian Angket

1. Berikut ini ada pernyataan-pernyataan, mohon diisi dan jangan sampai

ada nomor yang terlewatkan.

2. Bacalah baik-baik setiap pernyataan berikut dan pililah salah satu jawaban

yang sesuai dengan keadaan diri Anda dengan memberi tanda silang (X)

pada :

SS : Bila pernyataan tersebut Sangat Sesuai dengan keadaan Anda.

S : Bila pernyataan tersebut Sesuai dengan keadaan Anda.

TS : Bila pernyataan tersebut Tidak Sesuai dengan keadaan Anda.

STS : Bila pernyataan tersebut Sangat Tidak Sesuai dengan keadaan

Anda.

3. Dalam pernyataan Anda tidak perlu khawatir atau ragu-ragu karena tidak

ada jawaban yang salah, tetapi jawaban yang paling benar adala jawaban

yang sesuai dengan pikiran serta perasaan anda tanpa dipengaruhi oleh

siapapun.

4. Anda hanya dibenarkan menjawab satu saja pada setiap pernyataan.

5. Bila terjadi kesalahan dalam menjawab, coretlah tanda silang (X) tersebut,

dan kemudian buatlah tanda silang (X) baru pada pernyataan yang anda

kehendaki.

SELAMAT MENGERJAKAN

No Pernyataan

SS S TS STS

1. Saya menyukai diri saya apa adanya. 2. Saya bangga menjadi diri saya sendiri. 3. Saya senang membantu teman yang kesulitan sebatas kemampuan

yang saya miliki.

4. Saya merasa kehidupan yang saya alami segalanya terasa sulit. 5. Saya cenderung merasa cemas bila berada pada lingkungan baru. 6. Saya sering merasa menjadi orang yang sia-sia. 7. Saya merasa bahwa saya tidak setampan atau secantik orang lain. 8. Saya merasa sedikit yang bisa saya banggakan pada diri saya. 9. Saya merasa memiliki banyak kekurangan pada diri saya. 10. Saya ragu dalam mengambil kepurtusan. 11. Saya merasa sulit berbicara di depan umum. 12. Saya merasa banyak kekurangan pada diri saya. 13. Saya sering merasa tidak nyaman dengan prestasi saya di sekolah. 14. Saya mudah putus asa. 15. Saya adalah orang yang gagal. 16. Kekurangan pada diri saya tidak akan menghalangi saya untuk

meraih cita-cita.

17. Saya merasa teman saya dapat mengerti perasaan saya. 18. Saya mampu mengambil keputusan tanpa mengalami banyak

kesulitan.

19. Saya membutuhkan waktu yang lama untuk membiasakan hal-hal yang baru.

20. Saya merasa teman-teman sepergaulan saya sulit memahami perasaan saya.

21. Saya merasa keluarga saya terlalu berharap terhadap diri saya. 22. Saya merasa pendapat saya sering diabaikan oleh teman-teman. 23. Saya merasa orang lain lebih disukai daripada saya. 24. Saya takut mengemukakan pendapat saya kepada orang lain. 25. Saya mampu mengatasi rintangan yang muncul dalam meraih

kesuksesan.

26. Saya mempunyai banyak kelebihan. 27. Saya merasa teman-teman senang bergaul dengan saya. 28. Saya senang bergaul dengan siapa saja. 29. Saya selalu mengalami kesulitan dalam mengawali pembicaraan

dengan lingkungan pergaulan baru.

30. Saya merasa keluarga saya dapat memahami perasaan saya. 31. Saya merasa diterima di lingkungan teman sepergaulan. 32. Saya yakin dapat menyelesaikan pekerjaan sekolah dengan baik. 33. Saya suka mengunjungi tempat-tempat baru. 34. Saya sulit menyesuaikan diri dengan lingkungan.

35. Sungguh menyenangkan menjadi diri saya. 36. Saya merasa kehidupan yang saya jalani segalanya terasa mudah. 37. Saya dapat beradaptasi dengan lingkungan yang asing atau baru

saya kenal.

38. Saya mudah bergaul dengan teman-teman baru. 39. Saya bisa mengubah sikap saya untuk menyesuaikan diri dengan

lingkungan.

40. Saya bangga dengan nilai-nilai akademis saya di kelas.

ANKET PENELITIAN

b. SKALA PERILAKU KONSUMTIF

Oleh :

Tony Hermawan Yudha Satriya

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2007

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

Kepada

Yth. Adik-adik Pelajar

di tempat

Salam hangat untuk Adik-adik semua,

Pada kesempatan ini, Saya mohon kerelaan Anda untuk mengisi angket

penelitian terlampir yang terdiri atas 40 pernyataan. Angket ini bukan sebuah tes,

sehingga tidak ada jawaban yang salah, asal di isi benar-benar sesuai dengan

keadaan diri Anda pada saat ini. Kesungguhan dan kejujuran Anda sangat

menentukan kualitas hasil penelitian ini. Semua jawaban dan kerahasian Anda

akan kami jamin sepenuhnya.

Selamat bekerja dan atas kesediaan Anda, saya mengucapkan banyak

terima kasih.

Hormat Saya,

(Tony Hermawan Yudha Satriya)

Identitas 1. Nama : ……………………………………………….

2. Usia : ……………….

3. Jenis Kelamin : ……………….

4. Kelas : ……………….

5. Sekolah :

……………………………………………….

Petunjuk Pengisian Angket

6. Berikut ini ada pernyataan-pernyataan, mohon diisi dan jangan sampai

ada nomor yang terlewatkan.

7. Bacalah baik-baik setiap pernyataan berikut dan pililah salah

satu jawaban yang sesuai dengan keadaan diri Anda dengan

memberi tanda silang (X) pada :

SS : Bila pernyataan tersebut Sangat Sesuai dengan keadaan Anda.

S : Bila pernyataan tersebut Sesuai dengan keadaan Anda.

TS : Bila pernyataan tersebut Tidak Sesuai dengan keadaan Anda.

STS : Bila pernyataan tersebut Sangat Tidak Sesuai dengan keadaan

Anda.

8. Dalam pernyataan Anda tidak perlu khawatir atau ragu-ragu karena tidak

ada jawaban yang salah, tetapi jawaban yang paling benar adala jawaban

yang sesuai dengan pikiran serta perasaan anda tanpa dipengaruhi oleh

siapapun.

9. Anda hanya dibenarkan menjawab satu saja pada setiap pernyataan.

10. Bila terjadi kesalahan dalam menjawab, coretlah tanda silang (X) tersebut,

dan kemudian buatlah tanda silang (X) baru pada pernyataan yang anda

kehendaki.

SELAMAT MENGERJAKAN

No Pernyataan SS S TS STS

1. Jika ada barang-barang model terbaru biasanya saya langsung membelinya.

2. Saya biasanya membeli barang-barang untuk bersaing dengan teman-teman dalam hal penampilan.

3. Jika seseorang sering memakai pakaian yang bermerk, maka kesan mewah akan muncul pada dirinya..

4. Menurut saya menonton film di bioskop hanya akan menghambur-hamburkan uang saja.

5. Memakai sepatu bermerk ternama ke sekolah mampu membuat saya merasa bangga.

6. Menurut saya, memiliki HP berkamera akan memberi kepuasan sebanding dengan harganya.

7. Menurut saya, sisa uang jajan sebaiknya digunakan untuk senang-senang, seperti browsing internet, nonton film di bioskop dll.

8. Saya tidak tertarik untuk membeli aksesoris-aksesoris baru apapun walau sedang ngetrend di sekolah.

9. Saya kurang tertarik membeli pakaian yang sedang trend atau bermerk karena harga yang ditawarkan biasanya cenderung mahal.

10. Menurut saya menabung adalah tindakan yang lebih baik daripada membeli barang-barang yang kurang diperlukan.

11. Saya malas berbelanja barang-barang mahal di suatu pusat perbelanjaan walau sedang ada discount.

12. Saya hanya membeli barang sebatas keperluan sehari-hari.

13. Saya tertarik membeli aksesoris handphone yang sedang mode atau trend di sekolah.

14. Saya tertarik membeli stiker tempel yang bentuknya unik dan bagus meskipun harganya sedikit mahal.

15. Saya tertarik membeli barang-barang yang unik atau bagus walaupun harus menguras banyak uang di tabungan.

16. Saya tertarik membeli dan memakai produk terbaru yang belum dimiliki teman-teman.

17. Saya tertarik membeli baju yang mahal dan bermerk terkenal guna menaikkan gengsi atau harga diri saya di depan teman-teman.

18. Saya tertarik memiliki handphone yang mempunyai fasilitas kamera agar tidak dianggap ketinggalan jaman oleh teman-teman walaupun harus dibeli dengan harga yang cukup mahal.

19. Saya suka membeli barang-barang yang mahal harganya untuk pamer kekayaan pada orang lain.

20. Bila ada model pakaian terbaru yang bermerk, saya cenderung langsung membelinya dengan tujuan untuk meningkatkan gengsi saya di depan orang lain.

21. Saya malas pergi ke mall untuk melihat atau bahkan membeli barang-barang yang bagus karena akan menguras isi dompet saya.

22. Saya lebih tertarik membeli barang-barang sesuai dengan kebutuhan.

23. Saya tertarik memakai barang-barang bermerk terkenal yang dapat menunjang harga diri saya, seperti; pakaian, sepatu, tas dll.

24. Menurut saya, lebih baik membeli barang yang murah tetapi berguna daripada mahal tapi tidak sesuai kebutuhan.

25. Menurut saya remaja tidak perlu membelanjakan uangnya untuk membeli barang-barang yang menunjang penampilan secara berlebihan.

26. Menurut saya untuk dapat bergaul dengan teman-teman tidak harus dengan cara memiliki barang yang sama dengan mereka.

27. Remaja akan lebih mudah bergaul apabila selalu memakai pakaian yang bermerk dan mahal harganya.

28. Saya kurang tertarik membeli barang yang sedang ngetrend jika memang tidak sesuai dengan kebutuhan saya.

29. Menurut saya perkembangan mode suatu barang tidak perlu harus ditunjukkan dengan cara membeli produk tersebut.

30. Saya suka membeli barang-barang mahal yang dapat menunjang penampilan karena cenderung memiliki nilai lebih di mata teman-teman.

31. Jika saya berjalan-jalan ke mall dan melihat aksesoris yang bagus serta cocok, maka biasanya saya langsung membelinya tanpa melakukan pertimbangan terlebih dahulu.

32. Bila ada waktu luang, saya berusaha menyempatkan diri sekedar jalan-jalan atau bahkan belanja aksesoris handphone baru di mall.

33. Saya sering mengeluarkan banyak uang guna membeli pakaian baru di mall bersama teman-teman sepulang sekolah.

34. Kalau mempunyai uang lebih, saya cenderung lebih suka menyimpannya di tabungan daripada untuk hura-hura.

35. Saya lebih suka menghabiskan waktu akhir pekan di rumah daripada menonton film di bioskop atau pergi ke tempat-tempat hiburan lainnya bersama teman-teman.

36. Saya lebih suka makan siang di rumah sepulang sekolah daripada jajan di luar bersama teman.

37. Saya tertarik memakai pakaian dengan desain dan warna yang sedang trend pada saat ini.

38. Menurut saya, prestise seseorang tidak perlu ditunjukkan dengan cara selalu berganti-ganti pakaian yang bermerk dan mahal harganya.

39. Menurut saya sebaiknya dalam membeli barang bukan hanya untuk menonjolkan gengsi semata.

40. Saya hanya tertarik pada barang discount yang sesuai dengan kebutuhan.

LAMPIRAN VI

SURAT KETERANGAN PENELITIAN