Post on 31-Jan-2016
description
secara teori, suku discount yang benar untuk perhitungan akuisisi asset adalah sama dengan
biaya modal bisnis rata-rata tertimbang (weighted average cost of capital/WACC). suku discount
tersebut merepresentasikan suku minimal yang harus dicapai di setiap investasi jika suku
discount tersebut untuk menghasilkan pengembalian yang cukup untuk membyar pemberi modal
(untuk pemegang saham dan kreditur) sejumlah yang sama dengan pengembalian yang mereka
harapkan untuk menerima risiko dari investasi mereka dan keuntungan dari biaya modal.
kegagalan dalam mengembalikan jumlah tersebut untuk para pemegang saham dan pemberi
pinjaman akan menyebabkan mereka menghentikan investasi di perusahaaan dan manajer tidak
akan lagi memiliki akses menggunakan modal utnuk membeli aset yang berguna untuk
mengimplementasikan strategi mereka.
dalam praktiknya, suku discount aktual yang digunakan untuk mendiscount-kan perhitungan arus
kas bisa dipilih dalam beberapa cara; bisa berdasarkan pada perhitungan tepat menggunakan
wacc atau bisa berdasarkan pada perkiraan kasar pada ROE yang di inginkan. tanpa
memperhatikan bagaimana hal tersebut terjadi, manajer harus mengkomunikasikan suku discount
yang mereka pilih secara konsisten melalui organisaasi jadi setiap orang bisa menyiapkan
proposal pengakuisisian aset yang bisa dipergunakan dalam asumsi aset yang sama.
pengembalian rate internal
dalam menghitung arus kas yang di discount, kita dapat mengambil arus kas dan suku discount
seperti yang diberikan dan dihitung dengan npv dari investasi – jumlah bersih dollar. jumlah ini
merepresentasikan nilai ekonomis dari proyeksi setelah mempertimbangkan biaya keuntungan
(opportunity cost) dari dana yang digunakan untuk membiayainya. pendekatan yang
berhubungan juga membutuhkan arus kas yang diberikan, tetapi hal tersebut mengatur arus kas
(atau nilai sekarang yang bersih dari perkiraan) sama dengan nol. perhitungan tersebut kemudian
menyelesaikan suku discount yang menyamakan keduanya, dengan kata lain, perhitungan dana
suku discount dimana nilai arus kas yang tepat sama dengan nilai arus kas keluar. teknik dikenal
sebagai menghitung suku discount pengembalian atau internal rate of return (IRR).
IRR adalah sebuah pengukuran menarik karena IRR meruntuhkan aliran arus kas ke dalam
sebuah rasio intuitif tunggal yang bisa di bandingkan dengan ROI, ROE, dan patokan rasio yang
digunakan secara umum lainnya. bagaimanapun juga IRR memiliki kekurangan teknik yang
tertutup didalam buku teks. sebgai contoh, IRR menghitung hasil suku kelipatan pengembalian
ketika arus kas berubah dari kas masuk ke kas keluar beberapa kali sepanjang proyeksi tersebut
berlangsung. IRR juga – karena IRR adalah sebuah rasio – tidak memasukkan ke dalam akun
skala investasi dan ukuran dari arus kas. akirnya, IRR di asumsikan bahwa arua ks bisa di
investasikan ke proyeksi lain yang menghasilkan suku pengembalian yang sama sebagai
proyeksi dengan berbagai pertimbangan.
Penggunaaan IRR sebagai sebuah Penghalang Investasi … batas IRR, manajer senior sering
menggunakan suku pengembalian discount untuk mengusulkan akuisisi asset. ketika
menggunakan sebagai alat komunikasi, pemilihan IRR dikenal sebagai suku penghalang.
manajer yang berkata dalam proyeksi lanjutan tidak mengabaikan halangan finansial tersebut –
tidak sampai yang paling tidak pada internal suku pengembalian minimal – yang tidak akan
disetujui. sebagai contoh, sebuah perusahaan yang bisa mengatur suku penghalang mereka di
18%, merepresentasikan penilaian manajemen terhadap suku pengembalian yang diperlukan
untuk memelihara kinerja bisnis keuangan (berdasarkan pada biaya modal, risiko pada proyeksi
yang di usulkan, dan berbagai alas pengaman yang dibangun untuk mengimbangi ketidaktelitian
atau perkiraan optimis yang berlebihan pada arus kas).
effek dari mengkomunikasikan suku penghalang ini adalah untuk menentukan batas kondisi yang
harus dilewati. itulah sebagai pengganti dari ROI yang di inginkan (contohnya “usulan proyeksi
dengan ROI 20%”), batas kondisi yang ditinggalkan itu sampai ke individu karyawan utnuk
menemukan dan memiih proyeksi yang sesuai. manajer secara tidak langsung mengatakan, “saya
tidak akan memberitahu kalian jenis proyeksi apa yang akan di usulkan. pengembalian tertinggi
yang disukai adalah pengembalian terendah – menemukan keuntungan terbaik diluar sana. tapi
tidak membawa proyeksi kita dengan suku pengembalian dibawah 18%.”