Post on 05-Jun-2019
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
halaman 1 dari 58 halaman Putusan Nomor 430/Pdt/2017/PT MDN
P U T U S A N
Nomor 430/Pdt/2017/PT MDN
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara-
perkara perdata pada Pengadilan tingkat banding, telah menjatuhkan putusan
sebagai berikut dalam perkara antara:
H. ILYAS ST. BASA, BBA, 92 tahun, purnawirawan TNI AD, bertempat
tinggal di Jalan Sudirman No. 92 Medan;Berdasarkan surat
kuasa khusus tanggal 14 Mei 2014 memberikan kuasa kepada
Mangiring Sihombing, SH, Munawar, SH, Jony Hendrawan
Tarigan, SH, David Anway, SH, Arianto, SH para Advokat
berkantor di Kantor Hukum MANGIRING SIHOMBING &
Rekan Komplek Pramas I No. 70 Jalan Letda Sujono Medan
sebagaiPembanding semula Penggugat;
L A W A N :
1. SOLITA LOMONGGA SIMANJUNTAK, ibu rumah tangga, bertempat
tinggal di Jalan Dr. Sofyan No. 44 Medan sebagaiTerbanding I
semula Tergugat I;
2. RUMINTAR LIBERTINA SIMANJUNTAK, wiraswasta, bertempat tinggal
di Jalan Jenderal Sudirman No, 42 Medan sebagai Terbanding
II semulaTERGUGAT II;
3. Dr. UNTUNG DIANA SIMANJUNTAK, dokter, bertempat tinggal diJalan.
Jenderal Sudirman No. 42 Medan sebagaiTerbanding III
semula Tergugat III;
4. Pdt. PIKTOR THEODORIK SIMANJUNTAK, bertempat tinggal di Jalan
Tarutung No. 1 Pematang Siantar, selaku ahli waris dari
almarhum Johan Arnold Simanjuntak sebagaiTerbanding IV
semula Tergugat IV;
5. EDWARD PESTA SIMANJUNTAK, pegawai bank, bertempat tinggal di
Jalan AUP No. 24 Pasar Minggu Jakarta Selatan
sebagaiTerbanding V semula Tergugat V;
6. Pemerintah Republik Indonesia Qq. Pemerintrah Daerah Provinsi
Sumareta Utara Qq Kantor Dinas Tata Ruang dan Pemukiman
Wilayah Propinsi Sumatera Utara, beralamat di Jalan Perintis
Kemerdakaan No. 39 Medan sebagaiTerbanding VI semula
Tergugat VI;
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
halaman 2 dari 58 halaman Putusan Nomor 430/Pdt/2017/PT MDN
7. Pemerintah Republik Indonesia Qq Badan Pertanahan Nasional
Republik Indonesia, berlamat di Jalan Sisingamangaraja No. 2
Kebayoran Baru Jakarta Selatan sebagaiTerbanding VII
semula Tergugat VII;
8. Pemerintah Republik Indonesia Qq Badan Pertanahan Republik
Indonesia Qq Badan Pertanahan Nasional Kantor Wilayah
Provinsi Sumatera Utara Qq Kantor Pertanahan Kota Medan,
beralamat di Jalan A.H Nasution Pangkalan Mansyur Medan
sebagaiTerbanding VIII semula Tergugat VIII;
Pengadilan Tinggi tersebut;
Telah membaca Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan pada
tanggal 21 Desember 2017 Nomor: 430/Pdt/2017/PT MDN, tentang penunjukan
Majelis Hakim ;
Telah membaca berkas Perkara Pengadilan Negeri Medan Nomor:
246/Pdt.G/2014/PNMdn dan surat-surat yang bersangkutan dengan perkara
tersebut ;
TENTANG DUDUKNYA PERKARA
Menimbang, bahwa Penggugat melalui surat gugatannya tertanggal 21
Mei 2014 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan dengan
Register No. 246/ Pdt/G/2014/PN Mdn telah mengemukakan hal-hal sebagai
berikut:
- Bahwa Penggugat bersama keluarga (isteri dan anak Penggugat)sejak
tahun 1954 telah menguasai dan bertempat tinggal di atas sebidang
tanah seluas lebih kurang 2165 M2 (dua ribu seratus enam puluh lima
meter persegi) berikut bangunan rumah yang ada di atasnya yang
terletak diwilayah Propinsi Sumatera Utara, kota Medan, Kecamatan
Medan Baru, Kelurahan Petisah Hulu yang batas-batasnya sebagai
berikut :
Sebelah Utara berbatasan dengan tanah Klinik Mata ;
Sebelah Selatan berbatasan dengan Jalan ;
Sebelah Timur berbatasan dengan Sungai ;
Sebelah Barat berbatasan dengan tanah milik Dr. Robert ;
- Bahwa tanah tersebut di atas (untuk selanjutnya disebut Objek Perkara)
dikuasai dan ditempati Penggugat bersama isteri dan anak Penggugat
atas persetujuan dari Komandan KMKB Medan berhubung karena
Penggugat seorang anggota Tentara Nasinal Indonesia (TNI) yang tidak
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
halaman 3 dari 58 halaman Putusan Nomor 430/Pdt/2017/PT MDN
mempunyai tempat tinggal, dimana Objek Perkara pada awalnya dikuasai
dan ditempati Penggugat bersama-sama dengan 4 (empat) Kepala
Keluarga Keturunan Belanda. Akan tetapi oleh karena ke empat Kepala
Keluarga Keturunan Belanda tersebut tidak lagi bertempat tinggal dan
meninggalkan Objek Perkara, Objek Perkara dikuasa Penggugat
bersama keluarga Penggugat ;
- Bahwa Objek Perkara telah diklaim atau dinyatakan Johan Arnold
Simanjuntak sebagai miliknya atas dasar Sertifikat Hak Milik No.
35/Petisah Hulu penerbitan tertanggal 18 April 1972 atas nama Johan
Arnold Simanjuntak dengan Surat Ukur No. 55/1971 tertang-gal 03
Agustus 1971 yang diterbitkan Tergugat VIII, dan sejak terbitnya Sertifikat
Hak Milik No. 35/Petisah Hulu penerbitan tertanggal 18 April 1972 atas
nama Johan Arnold Simanjuntak dengan Surat Ukur No. 55/1971
tertanggal 03 Agustus 1971 tersebut, sebagian dari Objek Perkara
dikuasai dan ditempati Johan Arnold Simanjuntak bersama keluarganya
hingga sampai sekarang oleh ahli warisnya ;
- Bahwa dalam Sertifikat Hak Milik No. 35/Petisah Hulu penerbitan
tertanggal 18 April 1972 atas nama Johan Arnold Simanjuntak dengan
Surat Ukur No. 55/1971 tertanggal 03 Agustus 1971 yang diterbitkan
Tergugat VIIIdisebutkan bahwa penerbitan Sertifikat Hak Milik No.
35/Petisah Hulu penerbitan tertanggal 18 April 1972 atas nama Johan
Arnold Simanjuntak dengan Surat Ukur No. 55/1971 tertanggal 03
Agustus 1971 tersebut adalah berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Dalam Negeri (sekarang Tergugat VII) No. SK. 137/HM/DA/70 tertanggal
7 April 1970 tentang Pemberian Hakatas Tanah (Objek Per-kara) kepada
Johan Arnold Simanjuntak ;
- Bahwa keberadaan Sertifikat Hak Milik No. 35/Petisah Hulu penerbitan
tertanggal 18 April 1972 atas nama Johan Arnold Simanjuntak dengan
Surat Ukur No. 55/1971 tertanggal 03 Agustus 1971tersebut, telah
digugat dengan Gugatan Sengketa Tata Usaha Negara yang diajukan
Penggugat dalam perkara ini sebagai Penggugat terhadap Tergugat VIII
dalam perkara ini sebagai Tergugat dan Tergugat I selaku ahli waris
almarhum Johan Arnold Simanjuntak dalam perkara ini sebagai
Tergugat II Intervensi di Pengadilan Tata Usaha Negara Medan dalam
sengketa Tata Usaha Negara sebagaimana termaktub di dalam Putusan
Pengadilan Tata Usaha Negara Medan No. 38/G/2009/PTUN-MDN.
tertanggal 8 September 2009 Jo. Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
halaman 4 dari 58 halaman Putusan Nomor 430/Pdt/2017/PT MDN
Negara Medan tertanggal 8 Pebruari 2010 No. 07/B/2010/PT.TUN-MDN
Jo. Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 273 K/TUN/2010
tertanggal 27 September 2010 ;
- Bahwa terhadap Gugatan Sengketa Tata Usaha Negara yang diajukan
Penggugat sebagai Penggugat terhadap Tergugat VIII sebagai Tergugat
dan Tergugat I selaku ahli waris dari almarhum Johan Arnold
Simanjuntak sebagai Tergugat II Intervensi tersebut, di tingkat Kasasi
dengan Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 273
K/TUN/2010 tertanggal 27September 2010 telah memberikan amar
putusan yang berbunyi “menolak Gugatan Tata Usaha Negara yang
diajukan Penggugat” ;
- Bahwa dalam sengketa Tata Usaha Negara yang termaktub di dalam
Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Medan No. 38/G/2009/PTUN-
MDN. tertanggal 8 September 2009 tersebut terungkap bahwa almarhum
Johan Arnold Sianjuntak memperoleh hak atas Objek Perkara atas dasar
Kontrak Sewa Beli tertanggal 10 Mei 1960 antara Johan Arnold
Simanjuntak dengan Tergugat VI dalam perkara ini ;
- Bahwa dalam sengketa Tata Usaha Negara yang termaktub di dalam
Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Medan No. 38/G/2009/PTUN-
MDN. tertanggal 8 September 2009 tersebut terungkap bahwa setelah
adanya Kontrak Sewa Beli tertanggal 10 Mei 1960 atas Objek Perkara
antara Tergugat VI dengan Johan Arnold Simanjuntak, Kontrak Sewa Beli
tertanggal 10 Mei 1960 atas Objek Perkara antara Tergugat VI dengan
Johan Arnold Simanjuntak telah disetujui Tergugat VI dengan Surat
Keputusan No. 145/RN III/60 tertanggal 31 Mei 1960. Dengan kata lain,
persetujuan yang dilakukan Tergugat VI terhadap Kontrak Sewa Beli
tertanggal 10 Mei 1960 atas Objek Perkara antara Tergugat VI dengan
Johan Arnold Simanjuntak, setelah adanya Kontrak Sewa Beli tertanggal
10 Mei 1960 atas Objek Perkara antara Tergugat VI dengan Johan
Arnold Simanjuntak ;
- Bahwa dalam sengketa Tata Usaha Negara yang termaktub di dalam
Putusan Pengadilan Ta-ta Usaha Negara Medan No. 38/G/2009/PTUN-
MDN. tertanggal 8 September 2009 terse-but juga terungkap bahwa
dasar Tergugat VI melakukan Kontrak Sewa Beli dengan Johan Arnold
Simanjuntak atas Objek Perkara, adalah berdasarkan Undang-undang
No. 72 tahun 1957 tentang Penjualan Rumah-Rumah Negeri, dimana
tanah(Objek Perkara) yang disewa beli kepadaJohan Arnold Simanjuntak
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
halaman 5 dari 58 halaman Putusan Nomor 430/Pdt/2017/PT MDN
adalah bekas Hak Opstal dengan Surat Tanah ter-tanggal 28 Maret 1927
No. 27 ;
- Bahwa Undang-undang No. 72 tahun 1957 yang disebut Tergugat I
sebagai dasar Tergugat VI melakukan Kontrak Sewa Beli dengan
Johan ArnoldSimanjuntak atas Objek Perkara, adalah Undang-undang
tentang Penetapan Undang-undang Darurat No. 19 tahun 1955 tentang
Penjualan Rumah-Rumah Negeri Kepada Pegawai Negeri Sebagai
Undang-undang, dimana berlakunya Undang-undang No. 72 tahun 1957
tersebut berdasarkan politik hukum dibawah Undang Undang Dasar
Sementera Republik Indonesia1950 yang mulai berlaku sejak 15 Agustus
1950 sampai dengan 5 Juli 1957 ;
- Bahwa dalam ketentuan Pasal 1 Undang-undang No. 72 tahun 1957
tentang Penetapan Undang-undang Darurat No. 19 tahun 1955 tentang
Penjualan Rumah-Rumah Negeri Kepada Pegawai Negeri Sebagai
Undang-undang tersebut dinyatakan, “Menteri Pekerjaan Umum dan
Tenaga Kerja dengan persetujuan Menteri Keuangan dapat menjual
rumah-rumah Negeri termasuk golongan III sebagai termaksud pada
“Burgerlijke Woningregeling” Stb. 1934 No. 147 dengan semua
perubahan dan tambahannya, beserta atau tidak beserta tanahnya
kepada Pegawai Negeri dan Pegawai Daerah Otonom, Pegawai
Negeri/Pegawai Daerah Otonom yang telah menerima pensiun, baik
yang telah maupun yang tidak dipekerjakan kembali pada Negeri/Daerah
Otonom menurut peraturan kepegawaian yang berlaku, menurut
peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh Menteri-menteri tersebut ;
- Bahwa mengacu kepada ketentuan Pasal 1 Undang-undang No. 72
tahun 1957 tentang Penetapan Undang-undang Darurat No. 19 tahun
1955 tentang Penjualan Rumah-Rumah Negeri Kepada Pegawai Negeri
sebagaiUndang-undang tersebut di atas, maka Kontrak Sewa Beli
tertanggal 10 Mei 1960 atas Objek Perkara yang dilakukan Tergugat VI
dengan Johan Arnold Simanjuntak, harus dengan persetujuan dari
Menteri Keuangan Republik Indonesia dan persetujuan itu harus
dilakukan sebelum Kontrak Sewa tertanggal 10 Mei 1960 atas Objek
Perkara ;
- Bahwa Kontrak Sewa Beli tertanggal 10 Mei 1960 atas Objek Perkara
antara Tergugat VI dengan Johan Arnold Simanjuntak, bukan atas
persetujuan Menteri Keuangan Republik Indonesia, melainkan atas
persetujuan Tergugat VI dengan Surat Keputusan No. 145/RN III/60
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
halaman 6 dari 58 halaman Putusan Nomor 430/Pdt/2017/PT MDN
tertanggal 31 Mei 1960, dan persetujuan Tergugat VI atas Kontrak Sewa
Beli tertanggal 10 Mei 1960 atas Objek Perkara antara Tergugat VI
dengan Johan Arnold Simanjuntak, dilakukan Tergugat VI setelah
adanya Kontrak Sewa Beli tertanggal 10 Mei 1960 atas Objek Perkara
antara Tergugat VI dengan Johan Arnold Simanjuntak sesuai dengan
Surat Keputusan No. 145/RN III/60 tertanggal 31 Mei 1960 ;
- Bahwa dengan mengacu kepada ketentuan Pasal 1 Undang-undang No.
72 tahun 1957 tentang Penetapan Undang-undang Darurat No. 19 tahun
1955 tentang Penjualan Rumah-Rumah Negeri Kepada Pegawai Negeri
Sebagai Undang-undang tersebut di atas, maka Kontrak Sewa Beli
tertanggal 10 Mei 1960 atas Objek Perkara antara Tergugat VI dengan
Johan Arnold Simanjuntak dengan persetujuan Tergugat VI dengan
Surat Keputusan No. 145/RN III/60 tertanggal 31 Mei 1960 tersebut telah
melanggar hukum dan oleh karena itu tidak sah dan tidak mempunyai
kekuatan hukum terhadap Objek Perkara ;
- Bahwa dalam kaitannya dengan lembaga hukum Sewa Beli sebagai
sarana Johan Arnold Simanjuntak mengajukan permohonan untuk
memperoleh hak milik atas Objek Perkara, dalam bukunya Prof R.
Subekti, SH. yangberjudul “Aneka Perjanjian” Penerbit PT. Sitra Aditya
Bakti Bandung 1995 pada halaman 51 (lima puluh satu) disebutkan,
Sewa Beli sebenarnya adalah suatu macam jual beli setidak-tidaknya ia
lebih mendekati jual beli dari pada sewa menyewa, meskipun ia
merupakan suatu campuran dari kedua-duanya dan diberikan judul “sewa
menyewa”. Dalam Hire Purchase Act 1965 ia dikonstruksikan sebagai
suatu perjanjian “sewa menyewa dengan hak opsi dari si penyewa untuk
membeli barang yang disewanya.
Maksud kedua belah pihak adalah tertuju pada perolehan hak milik atas
suatu barang di satu pihak dan perolehan sejumlah uang sebagai
imbalannya (harga) di lain pihak. Sewa Bei mula-mula ditimbulkan dalam
praktek untuk menampung persoalan bagaimankah caranya memberikan
jalan keluar apabila pihak penjual menghadapi banyak permintaan atau
hasrat untuk membeli barangnya tetapi calon-calon pembeli itu tidak
mampu membayar harga barang-barang sekaligus penjual bersedia
untuk menerima bahwa harga barang itu dicicil atau diangsur, tetapi ia
memerlukan jaminan bahwa barangnya (sebelum harganya dibayar
lunas) tidak akan dijual lagi oleh si pembeli ;
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
halaman 7 dari 58 halaman Putusan Nomor 430/Pdt/2017/PT MDN
- Bahwa dalam perspektif lembaga hukum tentang sewa beli dalam
kaitannya dengan Kontrak Sewa Beli tertanggal 10 Mei 1960 atas Objek
Perkara antara Tergugat VI dengan Johan Arnold Simanjuntak sebagai
dasar Johan Arnold Simanjuntak memperoleh hak milik atas Objek
Perkara dari Tergugat VI, maka hal itu telah menempatkan Negara atau
Pemerintah Republik Indonesia Qq. Tergugat VI sebagai bagian dari
Pemerintah Republik Indonesia sebagai pemilik atas bumi (tanah), air
dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya, karena tanpa sebagai
pemilik atas Objek Perkara, penjualan Objek Perkara melalui kontrak
sewa beli tidak dapat dilakukan, karena hanya pemilik atas Objek
Perkara yang dapat melakukan penjualan terhadap Objek Perkara ;
- Bahwa dengan Dekrit 5 Juli 1957, Konstitusi (Hukum Dasar) yang berlaku
di Negara Republik Indonesia sebagai acuan politik hukum dan ekonomi,
bukan lagi berdasarkan Undang-Undang Dasar Sementara Republik
Indonesia 1950, meliankan berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 ;
- Bahwa dalam ketentuan Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945, konsep
hukum tentang Hak Negara Republik Indonesia atas bumi (tanah), air
serta kekayaan alam yang terkandung di dalamnyaadalah “Hak
Menguasai Negara”, bukan sebagai “pemilik”atas tanah seperti yang
berlaku padamasa Negara Belanda menjahah Negara Republik
Indonesia dan memerintah di Indonesia dengan politik hukumnya yang
dikenal dengan istilah “domein verklaring” sebagaimana tertuang dalam
AgrarischeBesluit Stb. 1870 No. 118 ;
- Bahwa konsep hukum tentang Hak Menguasai Negara Republik
Indonesia atas bumi (tanah), air serta kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya di seluruh wilayah Negara Republik Indonesia,disebutkan
dalam ketentuan Pasal 33 ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) Undang-Undang
Dasar 1945 yang berbunyi “Pereknomian disusun sebagai usaha
bersamaberdasar atas asas kekeluargaan. Cabang-cabang produksi
yang penting bagi Negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak
dikuasai oleh Negara. Bumi dan air dan kekayaaan alam yang
terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk
sebesar-besar kemakmuran rakyat ;
- Bahwa dengan mengacu kepada konsep hukum tentang Hak Menguasai
Negara atas bumi (tanah), air dan kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya di seluruh wilayah Negara Republik Indonesia sebagaimana
tersebut di atas, lembaga hukum Sewa Beli atas tanah (in casu Kontrak
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
halaman 8 dari 58 halaman Putusan Nomor 430/Pdt/2017/PT MDN
Sewa Beli tertanggal 10 Mei 1960 atas Objek Perkara antara Tergugat
VI dengan Johan Arnold Simanjuntak) yang diperbuat pada masa
berlakunya Undang-Undang Dasar 1945, bertentangan dengan
ketentuan Undang-Undang Dasar 1945 ;
- Bahwa konsep hukum tentang Hak Menguasai Negara Republik
Indonesia atas bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya terhadap bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya sebagaimana tersebut di atas, dijabarkan lebih lanjut dalam
ketentuan Pasal 2 ayat (1) Undang-undang No. 5 tahun 1960 tentang
Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (UUPA) yang mulai berlaku sejak
tanggal 24 September 1960 dengan menyatakan bahwa “atas dasar
ketentuan Pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar dan hal-hal
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, bumi, air dan ruang angkasa
serta kekayaan alam yang terkandung di dalamnya itu pada tingkatan
tertinggi dikuasai oleh Negara sebagai organisasi kekuasaan seluruh
rakyat” ;
- Bahwa wujud konkrit dari konsep hukum tentang “Hak Menguasai Negara
Republik Indonesia” sebagaimana termaktub di dalam ketentuan Pasal
33 Undang-Undang Dasar 1945 tersebut, dijabarkan dalam ketentuan
Pasal 2 ayat (2) UUPA dengan menyatakan bahwa Hak Menguasai
Negara termaksud dalam ayat (1) Pasal 2 UUPA tersebut, memberi
wewenang untuk mengatur dan menyelenggarakan peruntukan,
penggunaan, persediaan dan pemeliharaan bumi, air dan ruang angkasa
tersebut. Menentukan dan mengatur hubungan-hubungan hukum antara
orang-orang dengan bumi, air dan ruang angkasa. Menentukan dan
mengatur hubungan-hubungan hukum antara orang-orang dan perbuatan
hukum mengenai bumi, air dan ruang angkasa ;
- Bahwa penerbitan Sertifikat Hak Milik No. 35/Petisah Hulu penerbitan
tertanggal 18 April 1972 atas nama Johan Arnold Simanjuntak yang
diterbitkan Tergugat VIIIdengan Surat Ukur No. 55/1971 tertanggal
03Agustus 1971 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri
(sekarang Tergugat VII) No. SK. 137/HM/DA/70 tertanggal 7 April
1970tentang Pemberian Hak atas Tanah (Objek Perkara) kepada Johan
Arnold Simanjuntak tersebut, adalah pada masa telah berlakunya
Undang-undang No. 5 tahun 1960 (UUPA) yang mulai berlaku sejak
tanggal 24 September 1960 ;
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
halaman 9 dari 58 halaman Putusan Nomor 430/Pdt/2017/PT MDN
- Bahwa dengan demikian, penerbitan Sertifikat Hak Milik No. 35/Petisah
Hulu penerbitan tertanggal 18 April 1972 atas nama Johan Arnold
Simanjuntak dengan Surat Ukur No. 55/1971 tertanggal 03 Agustus 1971
yang diterbitkan Tergugat VIII dan penerbitan Surat Keputusan Menteri
Dalam Negeri (sekarang Tergugat VII) No. SK. 137/HM/DA/70 tertanggal
7April 1970 tentang Pemberian Hak atas Tanah (Objek Perkara) kepada
Johan Arnold Simanjuntak, harus mengacu kepada dan memperhatikan
ketentuan Undang-undang No. 5 tahun 1960 Jo. Peraturan Pemerintah
No. 10 tahun 1961 tentang Pendaftaran Tanah sebagai ketentuan
tentang pendaftaran tanah yang berlaku pada saat itu ;
- Bahwa dalam kaitannya dengan Objek Perkara sebagai Objek Kontrak
Sewa Beli tertanggal 10 Mei 1960 antara Tergugat VI dengan Johan
Arnold Simanjuntak atas persetujuan Tergugat VI dengan Surat
Keputusan No. 145/RN III/60 tertanggal 31 Mei 1960 tersebutadalah
bekas Hak Opstal, dalam ketentuan Pasal V Ketentuan Konversi
Undang-undang No. 5 tahun 1960 disebutkan, Hak Opstal dan Hak
Erfpacht untuk perumahan yang ada pada mulai berlakunya undang-
undang ini, sejak saat tersebut menjadi hak guna bangunan tersebut
dalam Pasal 35 ayat (1) yang berlangsung selama sisa waktu hak opstal
dan hak erfpacht tersebut, tetapi selama-lamanya 20 tahun ;
- Bahwa hak opstal atas Objek Perkara seiring dengan berlakunya
Undang-undang No. 5 tahun 1960 (UUPA) yang mulai berlaku sejak
tanggal 24 September 1960, telah berakhir karena hak guna bangunan
atas Objek Perkara tidak pernah diterbitkan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal V Ketentuan Konversi Undang-undang No. 5 tahun 1960
(UUPA) sebagaimana tersebut di atas ;
- Bahwa dengan berakhirnya hak opstal atas Objek Perkara seiring
dengan berlakunya Undang-undang No. 5 tahun 1960 (UUPA) karena
hak guna bangunan atas Objek Perkara tidak pernah diterbitkan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal V Ketentuan Konversi Undang-
undang No. 5 tahun 1960 (UUPA) tersebut, Objek Perkara bukanlah
kategori “tanah yang langsung dikuasai negara”, karena sejak tahun 1954
Objek Perkara telah dikuasai Penggugat dan dijadikan sebagai tempat
tinggal Penggugat bersama keluarganya ;
- Bahwa dengan kata lain, sebelum penerbitan Sertifikat Hak Milik No.
35/Petisah Hulu penerbitan tertanggal 18 April 1972 atas nama Johan
Arnold Simanjuntak dengan Surat Ukur No. 55/1971 tahun 1971, dan
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
halaman 10 dari 58 halaman Putusan Nomor 430/Pdt/2017/PT MDN
sebelum penerbitan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri (sekarang
Tergugat III) No. SK. 137/HM/DA/70 tertanggal 7 April 1970 tentang
Pemberian Hak atas Tanah (Objek Perkara) kepada Johan Arnold
Simanjuntak, Objek Perkara bukanlah kategori “tanah yang langsung
dikuasai Negara”, melainkan tanah yang tidak langsung dikuasai negara,
karena Penggugat telah mempunyai hakatas Objek Perkara yang disebut
sebagai hak garap atau bezit atas Objek Perkara dan berhak untuk
memperoleh hak milik atas Objek Perkara sesuai ketentuan Undang-
undang No. 5 tahun 1960 (UUPA) ;
- Bahwa menurut Prof. Budi Harsono dalam bukunya “Hukum Agraria
Indonesia Sejarah Pembentukan Undang-Undang Pokok Agraria, Isi dan
Pelaksanaannya”, bahwa Hak Menguasai Negara meliputi semua tanah
dalam wilayah Republik Indonesia, baik tanah-tanah yang tidak atau
belum maupun yang sudah dihaki dengan hak-hak perseorangan. Tanah-
tanah yang belum dihaki dengan hak-hak perseorangan oleh Undang-
Undang Pokok Agraria (UUPA) disebut tanah-tanah yang dikuasai
langsung oleh Negara ;
- Bahwa sebelum penerbitan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri
(sekarang Tergugat VII) No. SK. 137/HM/DA/70 tertanggal 7 April 1970
tentang Pemberian Hak atas Tanah (Objek Perkara) kepada Johan
Arnold Simanjuntak yang merupakan dasar Tergugat VIII menerbitkan
Sertifikat Hak Milik No. 35/Petisah Hulu penerbitan tertanggal 18 April
1972 atas nama Johan Arnold Simanjuntak dengan Surat Ukur No.
55/1971 tertanggal 03 Agus-tus 1971 tersebut, Objek Perkara tidak
pernah dikuasai Johan Arnold Simanjuntak maupun ahli warisnya
(Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV dan Tergugat V) ;
- Bahwa oleh karena sejak tahun 1954 Objek Perkara dikuasai dan
ditempati Penggugat sebelum penerbitan Surat Keputusan Menteri
Dalam Negeri (sekarang Tergugat VII) No. SK. 137/HM/DA/70 tertanggal
7 April 1970 tentang Pemberian Hak atas Tanah (Objek Perkara) kepada
Johan Arnold Simanjuntak, maka sebelum penerbitan Surat Keputusan
Menteri Dalam Negeri (sekarang Tergugat VII) No. SK. 137/HM/DA/70
tertanggal 7 April 1970 tentang Pemberian Hak atas Tanah (Objek
Perkara) kepada Johan Arnold Siman-juntak sebagai dasar Tergugat VIII
menerbitkan Sertifikat Hak Milik No. 35/Petisah Hulu penerbitan
tertanggal 18 April 1972 atas nama Johan Arnold Simanjuntak dengan
Surat Ukur No. 55/1971 tertanggal 03 Agustus 1971 tersebut, Johan
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
halaman 11 dari 58 halaman Putusan Nomor 430/Pdt/2017/PT MDN
Arnold Simanjuntak semasa hidupnyaharus membebaskan hak
Penggugat atas Objek Perkara dengan membayar ganti rugi kepada
Penggugat ;
- Bahwa sebelum penerbitan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri
(sekarang Tergugat VII) No. SK. 137/HM/DA/70 tertanggal 7 April 1970
tentang Pemberian Hak atas Tanah (Objek Perkara) kepada Johan
Arnold Simanjuntaksebagai dasar Tergugat VIII mener-bitkan Sertifikat
Hak Milik No. 35/Petisah Hulu penerbitan tertanggal 18 April 1972 atas
nama Johan Arnold Simanjuntak dengan Surat Ukur No. 55/1971
tertanggal 03 Agustus 1971 tersebut, Johan Arnold Simanjuntak tidak
pernah melakukan pembebasan terhadap hak Penggugat atas Objek
Perkara dengan membayar ganti rugi kepada Penggugat ;
- Bahwa dengan fakta-fakta dan alasan hukum sebagaimana tersebut di
atas, yang berhak atas Objek Perkara adalah Penggugat, bukan
almarhum Johan Arnold Simanjuntak maupun ahli warisnya (Tergugat I,
Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV dan Tergugat V). De-ngan kata lain,
almarhum Johan Arnold Simanjuntak maupun ahli waris almarhum Johan
Arnold Simanjuntak (Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV
dan Tergugat V) tidak berhak atas Objek Perkara ;
- Bahwa sejak terbitnya Sertifikat Hak Milik No. 35/Petisah Hulu penerbitan
tertanggal 18 April 1972 atas nama Johan Arnold Simanjuntak dengan
Surat Ukur No. 55/1971 tahun 1971 yang diterbitkan Tergugat VIII atas
Objek Perkara, sebahagian dari Objek Perkara telah dikuasai almarhum
Johan Arnold Simanjuntak semasa hidupnya dan diteruskan oleh ahli
warisnya, sehingga menimbulkan ketidak nyamanan kepada Penggugat
dan keluarga Penggugat yang tinggal di atas Objek Perkara ;
- Bahwa berdasarkan fakta-fakta dengan alasan hukum sebagaimana
tersebut di atas, almarhum Johan Arnold Simanjuntak semasa hidupnya
dan ahli waris almarhum Johan Arnold Simanjuntak (Tergugat I, Tergugat
II, Tergugat III, Tergugat IV dan Tergugat V), Tergugat VI, Tergugat VII
dan Tergugat VIII telah melakukan perbuatan melangar hukum terhadap
Objek Perkara ;
- Bahwa berdasarkan alasan-alasan hukum sebagaimana tersebut di atas,
Kontrak Sewa Beli tertanggal 10 Mei 1960 atas Objek Perkara antara
Tergugat VI dengan Johan Arnold Simanjuntak atas, Surat Keputusan
No. 145/RN III/60 tertanggal 31 Mei 1960tentang persetujuan Tergugat VI
terhadap Kontrak Sewa Beli tertanggal 10 Mei 1960 yang antara
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
halaman 12 dari 58 halaman Putusan Nomor 430/Pdt/2017/PT MDN
Tergugat VI dengan Johan Arnold Simanjuntak, Surat Keputusan
Menteri Dalam Negeri (sekarang Tergugat VII) No. SK. 137/HM/DA/70
tertanggal 7 April 1970 tentang Pemberian Hak atas Tanah (Objek
Perkara) kepada Johan Arnold Simanjuntak, dan Sertifikat Hak Milik No.
35/Petisah Hulu penerbitan tertanggal 18 April 1972 atas nama Johan
Arnold Simanjuntak dengan Surat Ukur No. 55/1971 tertanggal 03
Agustus 1971 yang diterbitkan Tergugat VIII atas Objek Perkara, tidak
mempunyai kekuatan hukum terhadap Objek Perkara, dan menghukum
Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV dan Tergugat V selaku
ahli waris darialmarhum Johan Arnold Simanjuntak maupun pihak lain
yang memperoleh hak dari Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat
IV dan Tergugat V untuk mengosongkan dan meninggalkan Objek
Perkara dengan menyerahkan Objek Perkara kepada Penggugat dalam
keadaan baik ;
- Bahwa keberadaan ahli waris dari almarhum Johan Arnold Simanjuntak
yang menguasai sebagian dari Objek Perkara telah menimbulkan ketidak
nyamanan Penggugat dan keluarganya di atas Objek Perkara. Oleh
karena itu patut dan beralaasan menurut hukum untuk menghukum
Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV dan Tergugat V selaku
ahli waris darialmarhum Johan Arnold Simanjuntak, Tergugat VI,
Tergugat VII dan Tergugat VIII secara tanggung menanggung untuk
membayar uang ganti rugi kepada Penggugat sebesar Rp. 10.000.000.-
(sepuluh miliar rupiah) dengan tunai dan sekaligus ;
- Bahwa ada kekhawatiran dan dugaan yang sangat beralasan bahwa
selama proses hukum terhadap perkara ini, Tergugat I, Tergugat II,
Tergugat III, Tergugat IV dan Tergugat V selaku ahli waris dari almarhum
Johan Arnold Simanjuntakakan mengalihkan hak atas Objek Perkara
kepada pihak lain. Untuk menghindari hal tersebut, Penggugat memohon
Kehadapan Yang Terhormat Ketua Pengadilan Negeri Medan Qq. Majelis
Hakim Pengadilan Negeri Medan yang memeriksa, mengadili perkara ini
untuk meletakkan Sita Jaminan (Conservatoir Beslag) terhadap Objek
Perkara ;
- Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, adil dan beralasan
menurut hukum untuk menghukum Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III,
Tergugat IV dan Tergugat V secara tanggung menanggung (tanggung
renteng) selaku ahli waris dari almarhum Johan Arnold Simanjuntak
untuk membayar uang paksa (dwangsom) kepada Penggugat dengan
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
halaman 13 dari 58 halaman Putusan Nomor 430/Pdt/2017/PT MDN
jumlah sebesar Rp. 10.000.000.- (sepuluh juta rupiah) untuk setiap
harinya tidak mematuhi atau melaksanakan putusan dalam perkara ini ;
- Bahwa Gugatan ini diajukan dengan bukti-bukti yang mempunyai nilai
bukti yang sempurna menurut hukum. Oleh karena itu, adil dan beralasan
menurut hukum untuk menyatakan putusan dalam perkara ini dapat
dilaksanakan dengan serta merta (uit voer baar bij voorraad) meskipun
ada perlawanan, banding maupun kasasi ;
- Bahwa berdasarkan alasan-alasan sebagaimana dikemukakan di atas,
Penggugat memohon Kehadapan Yang Terhormat Ketua
PengadilanNegeri Medan Qq. Majleis Hakim Pengadilan Negeri Medan
yang memeriksa, mengadili perkara ini memanggil pihak-pihak yang
berperkara untuk hadir dan bersidang di Pengadilan Negeri Medan pada
hari dan tempat yang ditentukan untuk itu, selanjutnya memeriksa,
mengadili perkara ini serta memberikan putusan terhadap perkara ini
dengan amar putusan yang berbunyi sebagai berikut :
1. Mengabulkan Gugatan Penggugat untuk seluruhnya ;
2. Menyaatakan Sita Jaminan (Conservatoir Beslag) yang telah
dilaksanakan dalam perkara ini, sah dan berharga ;
3. Menyataakan Penggugat yang berhak atas Objek Perkara ;
4. Menyatakan perbuatan yang dilakukan almarhum Johan Arnold
Simanjuntak semasa hidupnya, perbuatan yang dilakukan Tergugat I,
Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV dan Tergugat V selaku ahli
waris almarhum Johan Arnold Simanjuntak, perbuatan yang
dilakukan Tergugat VI, Tergugat VII dan Tergugat VIIIterhadap Objek
Perkara adalah perbuatan melanggar hukum ;
5. Menyatakan Kontrak Sewa Beli tertanggal 10 Mei 1960 atas Objek
Perkara antara Tergugat VI dengan Johan Arnold Simanjuntak,
tidak mempunyai kekuatan hukum terhadap Objek Perkara ;
6. Menyatakan Surat Keputusan No. 145/RN III/60 tertanggal 31 Mei
1960 tentang persetujuan Tergugat VI terhadap Kontrak Sewa Beli
tertanggal 10 Mei 1960 atas Objek Perkara antara Tergugat VI
dengan Johan Arnold Simanjuntak, tidak mempunyai kekuatan
hukum terhadap Objek Perkara ;
7. Menyatakan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri (sekarang
Tergugat VII) No. SK. 137/HM/DA/70 tertanggal 7 April 1970 tentang
Pemberian Hak atas Tanah (Objek Perkara) kepada Johan Arnold
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
halaman 14 dari 58 halaman Putusan Nomor 430/Pdt/2017/PT MDN
Simanjuntak, tidak mempunyai kekuatan hukum terhadap Objek
Perkara ;
8. Menyatakan Sertifikat Hak Milik No. 35/Petisah Hulu penerbitan
tertanggal 18 April 1972 atas nama Johan Arnold Simanjuntak
dengan Surat Ukur No. 55/1971 tertanggal 03 Agustus 1971 yang
diterbitkan Tergugat VIII atas Objek Perkara, tidak mempunyai
kekuatan hukum terhadap Objek Perkara ;
9. Menghukum Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV dan
Tergugat V maupun pihak lain yang memperoleh hak dari Tergugat
I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV dan Tergugat V untuk
mengosongkan dan meninggalkan Objek Perkara dengan
menyerahkan Objek Perkara kepada Penggugat dalam keadaan
baik;
10. Menghukum Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV dan
Tergugat V secara tanggung menanggung(tanggung renteng) selaku
ahli waris dari almarhum Johan Arnold Simanjuntak untuk membayar
uang paksa (dwangsom) kepada Penggugat dengan jumlah sebesar
Rp. 10.000.000.- (sepuluh juta rupiah) untuk setiap harinya tidak
mematuhi atau melaksanakan putusan dalam perkara ini ;
11. Menghukum Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV dan
Tergugat V selaku ahli waris dari almarhum Johan Arnold
Simanjuntak, Tergugat VI, Tergugat VII dan Tergugat VIII secara
tanggung menanggung untuk membayar uang ganti rugi kepada
Penggugat dengan jumlah sebesar Rp. 10.000.000.000.- (sepuluh
miliar rupiah) dengan tunai dan sekaligus ;
12. Menyatakan putusan dalam perkara ini dapat dilaksanakan dengan
serta merta (uit voer baar bij voorraad) meskipun ada perlawanan,
banding maupun kasasi ;
13. Menghukum Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV dan
Tergugat V selaku ahli waris dari almarhum Johan Arnold
Simanjuntak, Terguggat VI, Tergugat VII dan Tergugat VIII secara
tanggung menanggung membayar biaya yang timbul dalam perkara
ini.
Atau apabila Pengadilan berpendapat lain, mohon Putusan daam
perkara ini memenuhi keadilan sesuai dengan hukum yang berlaku.
Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut Tergugat I,II,III, dan
telah mengajukan jawaban sebagai berikut:
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
halaman 15 dari 58 halaman Putusan Nomor 430/Pdt/2017/PT MDN
DALAM KONPENSI
DALAM EKSEPSI
I. EKSEPSI OBSCUUR LIBEL (gugatan tidak jelas)
1. Letak obyek sengketa abstrak (tidak jelas)
- Bahwa dalam gugatannya halaman 2 (dua) alinea ke 2 (dua) ,
Penggugat menyebutkan obyek perkara terletak di wilayah Propinsi
Sumatera Utara, Kota Medan, Kecamatan Medan Baru,
KelurahanPetisah Hulu, tanpa menyebutkan nama jalan maupun
nomor obyek perkara;
- Bahwa secara umum diketahui kota Medan merupakan kota besar
dan Kecamatan Medan Baru/Kelurahan Petisah Hulu terletak di pusat
Kota Medan yang dari dahulu sampai sekarang sudah tertata
penamaan jalan dan penomoran rumah, dimana hampir seluruh
nama-nama jalan di daerah tersebut cukup di kenal di kota Medan ;
- Bahwa dengan tidak dicantumkannya nama jalan maupun nomor,
sehingga letak obyek perkara yang dimaksudkan oleh Penggugat
dalam gugatannya tidak jelas, mengingat Kecamatan Medan
Baru/Petisah Hulu merupakan daerah padat penduduk dan luas
dimana di daerah tersebut tidak bisa mengindikasikan suatu obyek
(tanah/rumah) tanpa menyebutkan nama jalan ataupun nomor obyek
tersebut ;
2. Wujud obyek perkara tidak jelas
- Bahwa dalam gugatannya halaman 2 (dua) alinea ke 3 (tiga) dan 4
(empat) , Penggugat menyebutkan Penggugat menguasai dan
bertempat tinggal di atas obyek perkara dan sebahagian dari obyek
perkara dikuasai dan ditempati oleh Johan Arnold Simanjuntak
bersama keluarganya hingga sampai sekarang oleh ahli warisnya
tanpa menyebutkan bahagian mana yang dikuasai oleh Penggugat
dan bahagian mana yang dikuasai oleh Johan Arnold
Simanjuntak/ahli warisnya ;
- Bahwa yang menjadi permasalahan adalah :Mana yang menjadi
obyek perkara ? , apakah yang dikuasai oleh Johan
ArnoldSimanjuntak/ahli warisnya saja ? atau seluruh obyek yang
dikuasai oleh Penggugat dan Johan Arnold Simanjuntak/ahli warisnya
;
- Bahwa penegasan obyek perkara sangatlah penting karena berkaitan
dengan penarikan pihak-pihak dalam perkara . Apabila obyek perkara
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
halaman 16 dari 58 halaman Putusan Nomor 430/Pdt/2017/PT MDN
yang dimaksudkan oleh Penggugat adalah seluruh obyek yang
dikuasai oleh Penggugat dan Johan Arnold Simanjuntak maka pihak
Tergugat dalam perkara ini termasuk juga H. Ilyas Basa, BBA
(Pengggugat) ;
3. Batas-batas dan luas obyek sengketa tidak jelas
- Bahwa dalam gugatannya halaman 2 (dua) alinea ke 2 (dua),
Penggugat menyebutkan Penggugat menguasai dan bertempat
tinggal di atas sebidang tanah seluas lebih kurang 2165 M2 (dua ribu
seratus enam puluh lima meter persegi) dengan batas-batas :
Sebelah Utara dengan tanah klinik mata
Sebelah Selatan dengan jalan
Sebelah Timur dengan sungai
Sebelah Barat dengan Dr. Robert
- Bahwa yang menjadi permasalahan adalah : luas dan batas-batas
tanah yang mana ?apakah yang dikuasai oleh Penggugat saja ? atau
yang dikuasai oleh Penggugat dan Johan Arnold Simanjuntak/ahli
wasrisnya ?
- Bahwa dengan tidak menegaskan batas dan luas obyek perkara,
maka gugatan Penggugat menjadi kabur ;
II. EXCEPCIO PLURIUM LITIS CONSORTIUM (Tergugat tidak lengkap)
1. Tidak mengikutsertakan Menteri Pekerjaan Umum/Dinas Pekerjaan
Umum Propinsi Sumatera Utara sebagai Tergugat
- Bahwa Peggugat dalam gugatannya mempermasalahkan penerbitan
Sertifikat Hak Milik No. 35, Surat Ukur No. 55/1971 tahun 1971 yang
terdaftar atas nama Alm. Johan Arnold Simanjuntak (orangtua
Tergugat I,II,III, V) ;
- Bahwa sebagai dasar terbitnya Sertifikat Hak Milik No. 35, Surat Ukur
No. 55/1971 tahun 1971 yang terdaftar atas nama Alm. Johan Arnold
Simanjuntak tersebut adalah Kontrak Sewa Beli tanggal 10 Mei 1960
antara Johan Arnold Simanjuntak dengan Menteri/Dinas Pekerjaan
Umum Propinsi Sumatera Utara ;
- Bahwa akan tetapi Penggugat tidak mengikutsertakan Menteri/Dinas
Pekerjaan Umum Propinsi Sumatera Utara sebagai pemberi hak asal
(dasar) ataupun sebagai pihak penjual kepada Alm Johan Arnold
Simanjuntak ;
- Bahwa menurut pendapat M. YAHYA HARAHAP, SH dalam bukunya
Hukum Acara Perdata, Penerbit Sinar Grafika, Jakarta, tahun 2004,
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
halaman 17 dari 58 halaman Putusan Nomor 430/Pdt/2017/PT MDN
halaman 116 menyatakan : “Pihak ketiga dari siapa tanah diperoleh
pembeli, harus ikut ditarik sebagai Tergugat “, oleh karena itu,
berdasarkan uraian-uraian tersebut , secara formalitas gugatan
Penggugat tidak memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam
Hukum Acara Perdata, dengan demikian gugatan Penggugat harus
dinyatakan tidak dapat diterima ;
2. Tidak mengikutsertakan Menteri Keuangan sebagai Tergugat
- Bahwa Kontrak Sewa Beli tanggal 10 Mei 1960 antara Johan Arnold
Simanjuntak dengan Dinas Pekerjaan Umum Propinsi Sumatera
Utara dibuat atas persetujuan Menteri Keuangan , hal ini terbukti
dari judul kontrak/Kop lembaran kontrak Yang menyebutkan :
“Kontrak Sewa Beli, ditetapkan oleh Menteri Pekerjaan Umum Dan
Tenaga Dan Menteri Keuangan” ;
- Bahwa akan tetapi Penggugat tidak mengikutsertakan Menteri
Keuangan yang menyetujui Kontrak Sewa Beli antara Dinas
Pekerjaan Umum dengan Johan Arnold Simanjuntak sebagai
Tergugat dalam perkara ini ;
- Bahwa oleh karena Penggugat tidak mengikutsertakan Menteri
Keuangan sebagai Tergugat , maka gugatan Penggugat kurang para
pihak ;
3. Tidak mengikutsertakan Menteri Dalam Negeri sebagai Tergugat
- Bahwa setelah Kontrak Sewa Beli tanggal 10 Mei 1960 antara Johan
Arnold Simanjuntak dengan Dinas Pekerjaan Umum Propinsi
Sumatera Utara telah dibayar lunas, maka Menteri Dalam Negeri
memberikan persetujuan atas permohonan Johan Arnold Simanjuntak
untuk meningkatkan dasar hak kepemilikannya berdasarkan
ketentuan hukum yang berlaku, sehingga terbitlah Surat Keputusan
Menteri Dalam Negeri No. SK.137/HM/DA/70 tanggal 7 April 1970
yang merupakan dasar penerbitan Sertifikat Hak Milik No. 35 ;
- Bahwa akan tetapi Penggugat tidak mengikutsertakan Menteri Dalam
Negeri yang merupakan instansi terkait yang menyetujui jual beli
yang dilakukan oleh Menteri/Dinas Pekerjaan Umum Propinsi
Sumatera Utara dengan Johan Arnold Simanjuntak sebagai Tergugat
dalam perkara ini, sehingga gugatan Penggugat kurang para pihak ;
Bahwa berdasarkan uraian-uraian di atas, secara formalitas gugatan
Penggugat tidak memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam Hukum
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
halaman 18 dari 58 halaman Putusan Nomor 430/Pdt/2017/PT MDN
Acara Perdata Indonesia, dengan demikian secara hukum gugatan Penggugat
harus dinyatakan tidak dapat diterima .
DALAM POKOK PERKARA
Bahwa segala hal yang telah disampaikan dalam uraian eksepsi di atas,
secara mutatis mutandis dianggap telah dimasukkan ke dalam pokok perkara
ini, sehingga tidak perlu diulangi lagi ;
Bahwa Tergugat I,II,III,V membantah dan menolak seluruh dalil-dalil
Penggugat dalam gugatannya, kecuali secara tegas ada yang diakui oleh
Tergugat-tergugat yang akan diuraikan sebagai berikut :
I. DALIL PENGGUGAT SECARA HUKUM TIDAK REASONABLE (TIDAK
BERALASAN/TIDAK LAYAK)
- Bahwa dalil gugatan Penggugat panjang lebar secara keseluruhan
merupakan kritik-kritik terhadap surat-surat yang menjadi dasar terbitnya
Sertifikat Hak Milik No. 35 , Surat Ukur No. 55/1971 tahun 1971, terdaftar
atas nama Johan Arnold Simanjuntak (orang tua Tergugat I,II,III,V) ;
- Bahwa akan tetapi Penggugat tidak memaparkan/menjelaskan adanya
dasar kepemilikan yang secara hukum kompetitif dengan alas hak yang
dimiliki oleh Johan Arnod Simanjuntak , dalil Penggugat hanya
merupakan suatu pernyataan keberatan atas terbitnya Sertifikat Hak
Milik No. 35 tanpa adanya alasan yang kuat atas keberatan Penggugat ;
- Bahwa dengan demikian secara hukum dalil gugatan Penggugat tidak
layak untuk diajukan dalam perkara ini karena tidak mempunyai alasan
dan dasar hukum yang kuat ;
II. GUGATAN PENGGUGAT TRY AND ERROR (USAHA YANG SALAH)
- Bahwa sebagaimana telah disebutkan di atas pada pokoknya dalil
gugatan Penggugat mempermasalahkan tentang keabsahan Sertifikat
Sertifikat Hak Milik No. 35 , Surat Ukur No. 55/1971 tahun 1971 ;
- Bahwa secara faktual Penggugat telah mengajukan gugatan
Pembatalan ke Pengadilan Tata Usaha Negara mulai dari tingkat
Pengadilan Tata Usaha Negara Medan sampai pada pemeriksaan
tingkat Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung RI dengan putusan :
Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Medan No.
38/G/2009/PT-TUN, tanggal 08 Septenber 2009
Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan No.
07/B/2010/PT.TUN-MDN , tanggal 8 Pebruari 2010
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
halaman 19 dari 58 halaman Putusan Nomor 430/Pdt/2017/PT MDN
Putusan Mahkamah Agung RI No. 273 K/TUN/2010, tanggal 27
September 2010
Putusan Mahkamah Agung RI No. 52 PK/TUN/2013 , tanggal 20
Mei 2013
- Bahwa amar Putusan tersebut isinya Menolak Gugatan Penggugat (H.
Ilyas ST Basa, BBA) , hal ini diakui oleh Penggugat dalam dalil
gugatannya halaman 3 (tiga) alinea ke 3 (tiga) ;
- Bahwa dengan demikian Sertifikat Hak Milik No. 35 , Surat Ukur No.
55/1971 tahun 1971, sah secara hukum karena telah diuji di Pengadilan
yang berkompeten untuk itu dan telah berkekuatan hukum tetap
dimana pemeriksaan perkara tersebut telah berakhir di tingkat
Peninjauan Kembali di Mahkamah Agung RI ;
- Bahwa dalil gugatan (upaya hukum yang dilakukan) Pengguat dalam
perkara aquo, tidak lain adalah repetisi (pengulangan kembali) tuntutan
Penggugat untuk membatalkan Sertifikat Hak Milik No. 35;
- Bahwa secara konstitusional, Putusan Pengadilan Negeri (Perdata)
tidak bisa membatalkan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara
karena isi Putusan kedua Pengadilan tersebut tidak boleh kontradiktif,
oleh karena itu pemeriksaan tentang keabsahan Sertifikat Hak Milik No.
35 telah selesai (tidak bisa diganggu gugat) ;
- Bahwa dengan demikian dalil gugatan Penggugat yang meminta
pembatalan Sertifikat Hak Milik No. 35 tahun 1971 dan surat-surat lain
yang menjadi dasar penerbitan Sertifikat tersebut adalah merupakan
usaha (upaya) yang salah ;
III . DALIL PENGGUGAT KOMPULSIF (DIPAKSAKAN)
- Bahwa berdasarkan Surat Kepala Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya
Propinsi Dati I Sumatera Utara kepada Gubernur KDH Tk. I SU u/p
Inspektur Wilayah Propinsi Sumatera Utara No. 593/7425/TB, tanggal 15
Desember 1993) dan Surat Gubernur Kepala Daerah Tingkat I
Sumatera
Utara Inspektur Wilayah Propinsi kepada Asisten Wakil Presiden RI No.
593/1578, tanggal 12 Pebruari 1994, dapat dilihat bahwa setelah terbit
Sertifikat Hak Milik No. 35, Penggugat telah beberapa kali mengajukan
pengaduan (keberatan) tertulis kepada instansi-instansi terkait antara
lain kepada Menteri Pekerjaan Umum dan kepada Asisten Wakil
Presidden RI Urusan Pengawasan , akan tetapi pengaduan Penggugat
(Ilyas St . Basa) tersebut ditolak dengan alasan penjualan rumah yang
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
halaman 20 dari 58 halaman Putusan Nomor 430/Pdt/2017/PT MDN
dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum kepada Johan Arnold
Simanjuntak telah sesuai dengan ketentuan per Undang-undangan ;
- Bahwa selanjutnya sebagaimana telah diuraikan di atas Pengugat juga
telah mengajukan Penbatalan Sertifikat Hak Milik No. 35 ke Pengadilan
Tata Usaha Negara mulai dari Pengadilan Tata Usaha Negara Medan
sampai ke tingkat Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung RI, akan
tetapi gugatan Penggugat tersebut ditolak ;
- Bahwa Penggugat juga telah mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri
Medan dengan obyek dan alasan yang sama (pembatalan Sertifikat Hak
Milik No. 35) dan telah diputus oleh Pengadilan Negeri Medan dengan
Putusan No. 246/Pdt.G/2013/PN.Mdn, tanggal 27 Pebruari 2014, yang
amar putusannya : Menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima
dengan alasan :
Obyek gugatan Penggugat kabur (Pertimbangan Hukum halaman
32);
Tidak mengikutsertakan Dinas Pekerjaan Umum Propinsi
Sumatera Utara dan Menteri Dalam negeri sebagai pihak Tergugat
(Pertimbangan Hukum halaman 34)
- Bahwa dalam perkara aquo, belum ada penyempurnaan pihak Tergugat
sebagaimana yang menjadi pertimbangan Majelis Hakim dalam Perkara
No. 246/Pdt.G/2013/PN.Mdn, tanggal 27 Pebruari 2014 ;
- Bahwa berdasarkan uraian-uraian di atas, keberatan/pengaduan
Penggugat ke instansi-instansi terkait dan juga gugatan-gugatan
Penggugat, baik melalui Pengadilan Tata Usaha Negara maupun melalui
Pengadilan Negeri, hasilnya tetap sama menolak permintaan
Penggugat, sehingga gugatan Penggugat dalam perkara ini hanya
merupakan pengulangan saja , jelas sangat dipaksakan ;
IV. DALIL PENGGUGAT TIDAK BENAR
1. Bahwa tidak benar Johan Arnold Simanjuntak (Orangtua Tergugat
I,II,III,V) menguasai sebahagian tanah milik Penggugat, akan tetapi yang
benar adalah Penggugat telah menguasai tanpa hak sebahagian kecil
dari tanah/rumah milik Johan Arnold Simanjuntak yang terletak di Jalan
Sudirman No. 42 Kelurahan Petisah Hulu, Kecamatan medan Baru, Kota
Medan (secara rinci akan diuraikan dalam uraian gugatan rekonpensi
dalam perkara ini ;
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
halaman 21 dari 58 halaman Putusan Nomor 430/Pdt/2017/PT MDN
2. Bahwa tanah dan rumah yang terletak di Jalan Sudirman No. 42
Kelurahan Petisah Hulu, Kecamatan Medan Baru, Kota Medan adalah
milik Alm. Johan Arnold Simanjuntak tersebut diperoleh dengan cara
sebagai berikut :
a. Bahwa pada awalnya tanah/rumah tersebut dikuasai oleh orang
berkebangsaan Belanda, akan tetapi setelah Belanda pergi
meninggalkan Indonesia, terjadi nasionalisasi atas harta-harta
peninggalan Belanda dimana pemerintah Republik Indonesia
mengambil alih seluruh harta benda (tanah, rumah dan
perusahaan) peninggalan Belanda termasuk tanah/rumah yang
terletak di Jalan Sudirman No. 42 Medan ;
b. Bahwa pada waktu itu Pemerintah menjual rumah-rumah
peninggalan Belanda kepada pejabat-pejabat yang masih aktif
(berdasarkan UU No. 72 tahun 1957 tentang penjualan rumah-
rumah kepada Pegawai Negeri) ;
c. Bahwa pada tanggal 9 Januari 1959 dan tanggal 1 Pebruari 1960,
Johan Arnold Simanjuntak mengajukan permohonan untuk
membeli tanah berikut rumah yang terletak di Jalan Sudirman No.
42 Medan kepada Dinas Pekerjaan Umum Propinsi Sumatera
Utara dan permohonan tersebut disetujui dengan membuat
pengikatanKontrak Sewa Beli tanggal 10 Mei 1960 antara Johan
Arnold Simanjuntak dengan Pihak Dinas Pekerjaan Umum
Propinsi Sumatera Utara ;
d. Bahwa kemudian Dinas Pekerjaan Umum Propinsi Sumatera
Utara memohonkan hak atas tanah yang disewa beli tersebut
kepada Pemerintah, sehingga terbitlah Surat Keputusan Menteri
Dalam Negeri No. SK.137/HM/DA/70 tanggal 7 April 1970yang
isinyamenyatakan “Memberikan kepada Johan Arnold Simanjuntak
Hak untuk memiliki sebidang tanah yang terletak di Jalan
Sudirman No. 42 Medan”;
e. Bahwa pada saat itu Johan Arnold Simanjuntak adalah Pegawai
Negeri dengan jabatan Bupati/Kepala Bagian Pemerintahan
Umum pada Kantor Gubernur Propinsi Sumatera Utara, oleh
karena itu sewa beli yang dilakukan oleh Johan Arnold
Simanjuntak dengan Dinas Pekerjaan Umum Propinsi Sumatera
Utara, tidak bertentangan dengan perundang-undangan (UU No.
72 tahun 1957);
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
halaman 22 dari 58 halaman Putusan Nomor 430/Pdt/2017/PT MDN
f. Bahwa selanjutnya berdasarkan Kontrak Sewa Beli tanggal 10 Mei
1960, dan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri No.
SK.137/HM/DA/70 tanggal 7 April 1970, Johan Arnold Simanjuntak
mengajukan permohonan untuk penerbitan Sertifikat Hak Milik
kepada Kantor Pertanahan Kota Medan, dan sehubungan dengan
permohonan tersebut, Kantor Pertanahan Kota Medan memproses
permohonan Johan Arnold Simanjuntak sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku sehingga terbitlah Sertifikat
Hak Milik No. 35, Surat Ukur No. 55/1971 tahun 1971 terdaftar
atas nama Johan Arnold Simanjuntak ;
3. Bahwa sejak Johan Arnold Simanjuntak membeli rumah tersebut dari
Dinas Pekerjaan Umum Propinsi Sumatera Utara yaitu pada tanggal
10 Mei 1960 , Johan Arnold Simanjuntak langsung menguasai dan
menempati rumah tersebut secara terus menerus dan setelah Johan
Arnold Simanjuntak meninggal dunia rumah tersebut dikuasai dan
ditempati oleh ahli waris Johan Arnold Simanjuntak (Tergugat II dan
juga ahli waris yang lain) sampai dengan saat ini ;
4. Bahwa keberadaan Penggugat di rumah tersebut hanyalah merupakan
penghuni/penumpang sementara yang menempati bahagian samping
kanan belakang yaitu bekas kamar pelayan yang pada awalnya hanya
berukuran ± 3 x 4 M2 = ± 12 M2 (dua belas meter bujur sangkar) dari
rumah yang terdapat di atas sebidang tanah seluas 2165 M2 (dua ribu
seratus enam puluh lima meter persegi) milik Johan Arnold
Simanjuntak , dimana pada saat itu Penggugat ditugaskan untuk
menjaga rumah peninggalan Belanda ;
5. Bahwa semasa hidupnya, Johan Arnold Simanjuntak telah
berulangkali meminta Penggugat agar segera pindah dari kamar
tersebut, namun karena Penggugat memohon kepada Johan Arnold
Simanjuntak, maka atas dasar kemanusiaan Johan Arnold
Simanjuntak tetap membiarkan Penggugat tinggal di kamar tersebut ,
akan tetapi sikap baik Johan Arnold Simanjuntak tersebut
dimanfaatkan oleh Penggugat untuk tujuan ingin memiliki ;
6. Bahwa setelah Johan Arnold Simanjuntak meninggal dunia,
Penggugat gencar mengajukan keberatan-keberatan atas Kontrak
Sewa Beli tanggal 10 Mei 1960 dan atas terbitnya Sertifikat Hak Milik
No. 35 tahun 1971 kepada instansi-instansi terkait, namun keberatan-
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
halaman 23 dari 58 halaman Putusan Nomor 430/Pdt/2017/PT MDN
keberatan tersebut ditolak karena dinilai keberatan Penggugat tidak
layak ;
7. Bahwa selain daripada itu setelah Johan Arnold Simanjuntak
meninggal dunia, tindakan Penggugat malah menjadi-jadi, dimana
Penggugat memperluas penguasaannya dengan mendirikan
bangunan di atas tanah kosong yang berada di depan kamar tersebut
dengan ukuran ± 10 x 15 = ± 150 M 2 tanpa persetujuan dari ahli
waris Johan Arnold Simanjuntak ;
8. Bahwa tentu saja ahli waris Johan Arnold Simanjuntak keberatan atas
penambahan bangunan yang dibuat oleh Penggugat dan langsung
meminta Penggugat agar segera meningggalkan kamar tersebut, akan
tetapi Penggugat meminta ganti rugi dari ahli waris Johan Arnold
Simanjuntak ;
9. Bahwa ahli waris merasa keberatan atas ganti rugi yang diminta oleh
Penggugat, karena secara hukum Penggugat sama sekali tidak
mempunyai hak atas kamaryang ditempati oleh Penggugat dan
berdasarkan Surat Gubernur Propinsi Sumatera Utara tanggal 11
Nopember 1959 No. 26803/17 Pem. Umum kepada Kepala Dinas
Perumahan Daswati I Sumatera Utara, Penggugat adalah merupakan
salah satu penghuni yang dimintakan untuk mengosongkan rumah
tersebut, dengan demikian tidak ada dasar Penggugat untuk meminta
ganti rugi dari ahli waris Alm Johan Arnold Simanjuntak , malah
seharusnya Penggugat memberikan uang sewa kamar tersebut
kepada ahli waris Johan Arnold Simanjuntak ;
10. Bahwa usaha ahli waris Alm. Johan Arnold Simanjuntak untuk
meminta agar Penggugat segera meninggalkan kamar yang
merupakan bahagian dari rumah milik Alm. Johan Arnold Simanjuntak,
tidak berhasil dan masalah berlarut-larut hingga Penggugat yang
mengajukan upaya-upaya hukum ke Pengadilan ;
11. Bahwa dalil gugatan Penggugat yang menyatakan Kontrak Sewa Beli
tanggal 10 Mei 1960 tidak mendapat persetujuan dari Menteri
Keuangan adalah dalil yang salah dan tidak berdasarkan fakta hukum
karena
Kontrak Sewa Beli tersebut mendapat persetujuan dari Menteri
Keuangan. Persetujuan Menteri Keuangan atas penjualan rumah-
rumah Negeri kepada pegawai Negeri ditetapkan dalam suatu
peraturan yaitu Peraturan Tentang Penjualan Rumah-rumah Negeri
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
halaman 24 dari 58 halaman Putusan Nomor 430/Pdt/2017/PT MDN
Kepada Pegawai Negeri tanggal 29 Nopember 1955, yang
ditandatangani oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga dan
Menteri Keuangan , dimana pada pasal 9 Peraturan tersebut berbunyi
sebagai berikut :
“Untuk melancarkan penjualan rumah-rumah Negeri maka
kekuasaan yang dimaksud dalam Pasal 1 Undang-Undang
Darurat tersebut di atas, diserahkan kepada Kepala Jawatan
Gedung-gedung Negeri atau Jawatan/Pegawai yang ditunjuk
olehnya”
12. Bahwa adanya persetujuan Menteri Keuangan juga terbukti dari
Petikan dari daftar Surat Keputusan Pemimpin Jawatan Gedung-
gedung Negara Dalam Wilayah Daerah Sumatera Utara No.
95/T.L/R.N/65, tanggal 7 Juli 1965 yang menyatakan :
“….Mulai tanggal 3 Juni 1965, rumah Negara berikut tanahnya
terletak di Jalan Sudirman No. 42 Medan, sesuai dengan yang
tercantun dalam kontrak sewa belinya, menjadi milik sepenuhnya
dari Johan Arnold Simanjuntak…….”
Dimana surat tersebut ditembuskan kepada antara lain :
Badan Pemeriksa Keuangan di Bogor
Departemen Keuangan di Jakarta
Departemen Keuangan Bagian Rumah Tangga di Jakarta
Kepala Pemegang Buku Anggaran dari Departemen
Keuangan di Jakarta
Kantor Pusat Perbendaharaan Negara di Medan
13. Bahwa dalil Penggugat yang menyatakan jual beli yang diperbuat oleh
Menteri/Dinas Pekerjaan Umum Sumatera Utara bertentangan dengan
UUD 1945, adalah dalil yang keliru dan mengada-ada, karena pada
saat itu setelah Belanda Pergi meninggalkan Indonesia, Pemerintah
Republik Indonesia mengambil alih tanah dan rumah yang tadinya
dikuasai oleh Belanda dan berdasarkan UU No. 72 tahun 1957,
Pemerintah boleh menjual rumah-rumah Negeri kepada Pegawai
Negeri ;
14. Bahwa hasil jual beli tersebut diserahkan kepada Negara bukan
kepada oknum pemerintah secara pribadi, sebagai suatu Negara ,
Pemerintah berhak untuk menggunakan uang Negara berdasarkan
Anggaran Negara
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
halaman 25 dari 58 halaman Putusan Nomor 430/Pdt/2017/PT MDN
yang telah ditetapkan untuk kepentingan bangsa dan rakyat , sehinga
penjualan tersebut tidak bertentangan dengan UU No. 72 tahun 1957
maupun dengan UUD 1945 ;
15. Bahwa dalil Penggugat yang menyatakan tanah/rumah yang telah
dijual oleh Menteri/Dinas Pekerjaan Umum Propinsi Sumatera Utara
adalah bekas hak opsal, adalah dalil yang keliru dan tidak mempunyai
dasar hukum karena tanah/rumah tersebut bukan
pemberian/pelepasan hak, akan tetapi pengambil alihan oleh
Pemerintah atas harta kekayaan yang dikuasai oleh Belanda ;
16. Bahwa dalil gugatan Penggugat yang menyatakan Penggugat adalah
seorang bezitter adalah dalil yang keliru dan tidak mempunyai dasar
hukum karena dari awal, tanah/rumah yang terletak di Jalan Sudirman
No. 42 Medan dikuasai oleh orang berkebangsaan Belanda dan
setelah Belanda pergi meninggalkan Indonesia, tanah/rumah tersebut
diambil alih oleh Pemerintah jadi bukan tanah/rumah tidak bertuan,
Penggugat sama sekali tidak layak untuk memiliki karena telah
berulangkali diminta untuk mengosongkan kamar yang ditempati oleh
Penggugat, baik oleh Alm. Johan Arnold Simanjuntak dan ahli
warisnya maupun secara resmi oleh Pemerintah, hal ini berdasarkan
Surat Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I Sumatera Utara
Inspektorat Wilayah No. 593/1578 tanggal 12 Pebruari 1994, poin 1
(satu) sub b yang menyatakan :
“Penjualan rumah tersebut kepada Sdr. J.Arnold Simanjuntak atas
pertimbangan bahwa yang bersangkutan telah memenuhi syarat,
sedangkan Sdr. Ilyas St Basa yang menghuni kamar samping (eks
kamar pelayan) tidak memenuhi syarat bahkan berdasarkan Surat
Gubernur KDH Tk. I Sumatera Utara disebutkan bahwa pengadu
termasuk penghuni yang diminta untuk mengosongkan kamar
dimaksud”
17. Bahwa dengan demikian dalil Penggugat yang menyatakan Penggugat
harus mendapat biaya pembebasan, sama sekali tidak mempunyai
dasar hukum , karena Penggugat tidak mempunyai hak apapun atas
tanah/rumah tersebut ;
18. Bahwa perlu dipertegaskan Kontrak Sewa Beli tanggal 10 Mei 1960
antara Menteri Pekerjaan Umum/Dinas Pekerjaan Umum dengan
Johan Arnold Simanjutak yang menjadi dasar terbitnya Sertifikat Hak
Milik No. 35, telah dibuat sesuai dengan ketentuan hukum yang
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
halaman 26 dari 58 halaman Putusan Nomor 430/Pdt/2017/PT MDN
berlaku, tidak melanggar ketentuan hukum yang berlaku dan telah
teruji keabsahannya dalam Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara
No :
Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Medan No.
38/G/2009/PT-TUN, tanggal 08 Septenber 2009
Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan No.
07/B/2010/PT.TUN-MDN , tanggal 8 Pebruari 2010
Putusan Mahkamah Agung RI No. 273 K/TUN/2010, tanggal 27
September 2010
Putusan Mahkamah Agung RI No. 52 PK/TUN/2013 , tanggal
20 Mei 2013
19. Bahwa Tergugat I,II,III,V menyangkal dalil-dalil Penggugat selebihnya
karena tidak mempunyai dasar hukum, dengan demikian seluruh
petitum-petitum gugatan Penggugat tidak layak dan harus ditolak ;
Bahwa oleh karena dalil gugatan Penggugat tidak mempunyai dasar
hukum, maka kami mohon kepada Majelis Hakim yang terhormat untuk
mengambil Putusan yang amarnya menolak gugatan Penggugat ;
DALAM REKONPENSI
Adapun alasan diajukannya gugatan rekonpensi ini adalah sebagai berikut :
1. Bahwa segala apa yang telah tertuang dalam konpensi, secara mutatis
mutandis dianggap telah dimasukkan ke dalam rekonpensi ini, sehingga
tidak perlu diulangi lagi ;
2. Bahwa Penggugat-penggugat dalam rekonpensi (dr) adalah anak
kandung (ahli waris) dari Alm. Johan Arnold Simanjuntak ;
3. Bahwa Alm. Johan Arnold Simanjuntak adalah pemilik sah atas sebidang
tanah berikut rumah yang terdapat di atasnya, terletak di Jalan Sudirman
No. 42 , Kelurahan Petisah Hulu, Kecamatan Medan Baru, Kota Medan
seluas 2165 M2 (dua ribu seratus enam puluh lima meter persegi)
berdasarkan Sertifikat Hak Milik No. 35, Surat Ukur No. 55/1971 tahun
1971 dengan batas-batas sebagai berikut:
- Sebelah Utara dengan rumah-rumah penduduk dengan pembatas
tembok
- Sebelah Selatan dengan Jalan Sudirman
- Sebelah Timur dengan Sungai Babura
- Sebelah Barat dengan tanah kosong
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
halaman 27 dari 58 halaman Putusan Nomor 430/Pdt/2017/PT MDN
4. Bahwa tanah berikut bangunan tersebut diperoleh dengan cara sebagai
berikut :
a. Bahwa pada awalnya tanah berikut rumah tersebut dikuasai oleh
orang berkebangsaan Belanda, akan tetapi setelah Belanda pergi
meninggalkan Indonesia, terjadi nasionalisai dimana pemerintah
Republik Indonesia mengambil alih seluruh harta benda
(tanah,rumah dan perusahaan) peninggalan Belanda termasuk
tanah berikut rumah yang terletak di Jalan Sudirman No. 42
Medan;
b. Bahwa pada waktu itu pemerintah menjual rumah-rumah
peninggalan Belanda kepada pejabat-pejabat yang masih aktif
(berdasarkan UU No. 72 tahun 1957tentang penjualan rumah-
rumah negeri kepada Pegawai Negeri) ;
c. Bahwa pada tanggal 9 Januari 1959 dan tanggal 1 Pebruari 1960,
Johan Arnold Simanjuntak yang pada waktu itu adalah Pegawai
Negeri dengan jabatan Bupati/Kepala Bagian Pemerintahan
Umumpada Kantor Gubernur Propinsi Sumatera Utara mengajukan
permohonan untuk membeli tanah berikut rumah yang terletak di
Jalan Sudirman No. 42 Medan kepada Dinas Pekerjaan Umum
Propinsi Sumatera Utara dan permohonan tersebut disetujui
dengan membuat pengikatanKontrak Sewa Beli tanggal 10 Mei
1960 antara Johan Arnold Simanjuntak dengan Pihak Dinas
Pekerjaan Umum Propinsi Sumatera Utara ;
d. Bahwa kemudian Dinas Pekerjaan Umum Propinsi Sumatera Utara
memohonkan hak atas tanah yang disewa beli tersebut kepada
Pemerintah, sehingga terbitlah Surat Keputusan Menteri Dalam
Negeri No. SK.137/HM/DA/70 tanggal 7 April 1970yang isinya
menyatakan “Memberikan kepada Johan Arnold Simanjuntak Hak
untuk memiliki sebidang tanah yang terletak di Jalan Sudirman No.
42 Medan” ;
e. Bahwa selanjutnya berdasarkan Kontrak Sewa Beli tanggal 10 Mei
1960, dan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri No.
SK.137/HM/DA/70 tanggal 7 April 1970 ,Johan Arnold Simanjuntak
mengajukan permohonan untuk penerbitan Sertifikat Hak Milik
kepada Kantor Pertanahan Kota Medan, dan sehubungan dengan
permohonan tersebut, Kantor Pertanahan Kota Medan memproses
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
halaman 28 dari 58 halaman Putusan Nomor 430/Pdt/2017/PT MDN
permohonan Johan Arnold Simanjuntak sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku ;
f. Bahwa setelah melalui seluruh tahapan-tahapan/proses penerbitan
Sertifikat berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang
berlaku, maka Badan Pertanahan Nasional Kota Medan
menerbitkan Sertifikat Hak Milik No. 35 , Surat Ukur No. 55/1971
tahun 1971 atas tanah yang dimohonkan oleh Johan Arnold
Simanjuntak tersebut ;
5. Bahwa sejak Alm. Johan Arnold Simanjuntak membeli tanah/rumah
tersebut dari Dinas Pekerjaan Umum Propinsi Sumatera Utara yaitu pada
tanggal 10 Mei 1960 , Johan Arnold Simanjuntak langsung menguasai
dan menempati rumah tersebut secara terus menerus dan setelah Johan
Arnold Simanjuntak meninggal dunia tanah/rumah tersebut dikuasai dan
ditempati oleh ahli waris Johan Arnold Simanjuntak (Penggugat II) dan
juga ahli waris yang lain) hingga saat ini ;
6. Bahwa dahulu Ilyas St Basa (Tergugat) menempati sebahagian dari
rumah tersebut yaitu satu kamar (bekas kamar pelayan) yang terletak di
sebelah samping kanan belakang ± 3 x 4 M 2 = ± 12 M 2(dua belas meter
persegi), karena pada saat itu Tergugat dr sebagai tentara bertugas
untuk menjaga rumah peninggalan Belanda ;
7. Bahwa keberadaan Tergugat di rumah tersebut hanyalah merupakan
penghuni/penumpang sementara bukan untuk selamanya dan juga
bukan dimaksudkan untuk dapat memiliki ataupun menguasai melainkan
hanya menempati untuk sementara waktu ;
8. Bahwa semasa hidupnya, Johan Arnold Simanjuntak telah berulangkali
meminta Penggugat agar segera pindah dari kamar tersebut, namun
karena Penggugat memohon kepada Johan Arnold Simanjuntak, maka
atas dasar kemanusiaan Johan Arnold Simanjuntak tetap membiarkan
Penggugat tinggal di kamar tersebut , akan tetapi sikap baik Johan
ArnoldSimanjuntak tersebut dimanfaatkan oleh Penggugat untuk tujuan
ingin memiliki ;
9. Bahwa setelah Johan Arnold Simanjuntak meninggal dunia, Tergugat
gencar mengajukan keberatan-keberatan atas Kontrak Sewa Beli tanggal
10 Mei 1960 dan atas terbitnya Sertifikat Hak Milik No. 35 tahun 1971
kepada instansi-instansi terkait, namun keberatan-keberatan tersebut
ditolak karena dinilai keberatan Penggugat tidak layak ;
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
halaman 29 dari 58 halaman Putusan Nomor 430/Pdt/2017/PT MDN
10. Bahwa selain daripada itu, setelah Johan Arnold Simanjuntak meninggal
dunia, tanpa persetujuan ahli waris (istri dan anak) Alm. Johan Arnold
Simanjuntak, tindakan Tergugat malah menjadi - jadi dimana
Tergugat memperluas penguasaannya dengan mendirikan bangunan di
atas tanah kosong yang berada di samping sebelah kanan belakang
seluas ± 10 x 15= ± 150 M 2(kurang lebih seratus lima puluh meter
persegi) terbuat dari dinding papan dan atap seng, tepat berada di
depan kamar berukuran 3 x 4 yang sebelumnya telah ditempati oleh
Tergugat;
11. Bahwa keinginan Tergugat untuk memiliki kamar dan tanah/bangunan
yang ditambah tersebut semakin menjadi-jadi dimana Tergugat
membuat tersediri nomor bangunan yang didirikannya dengan no. 32,
seolah-olah bangunan tersebut terpisah dari rumah induk No. 42 milik
Alm. Johan Arnold Simanjuntak ;
12. Bahwa tentu saja ahli waris Johan Arnold Simanjuntak keberatan atas
penambahan bangunan dan juga penomoran yang dibuat oleh Tergugat
dan langsung meminta Tergugat agar segera meningggalkan kamar
tersebut, akan tetapi Tergugat meminta ganti rugi dari ahli waris Johan
Arnold Simanjuntak ;
13. Bahwa keabsahan Sertifikat Hak Milik No. 35, Surat Ukur No. 55/1971
tahun 1971 sudah teruji melalui Pengadilan Tata Uhasa Negara yang
berkompoten secara kewenangan absulut untuk mengadili perkara
tersebut dan telah diputus dengan putusan :
a. Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Medan No.
38/G/2009/PT-TUN, tanggal 08 Septenber 2009
b. Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan No.
07/B/2010/PT.TUN-MDN , tanggal 8 Pebruari 2010
c. Putusan Mahkamah Agung RI No. 273 K/TUN/2010, tanggal 27
September 2010
d. Putusan Mahkamah Agung RI No. 52 PK/TUN/2013 , tanggal 20
Mei 2013
Dimana amar Putusan Menolak Gugatan Penggugat dan telah
berkekuatan hukum tetap;
14. Bahwa oleh karena itu keinginan Tergugat untuk memiliki tanpa hak atas
sebahagian dari sebidang tanah/rumah milik Alm. Johan Arnold
Simanjuntak berdasarkan Sertifikat Hak Milik No. 35, Surat Ukur No.
55/1971 tahun 1971 yaitu:
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
halaman 30 dari 58 halaman Putusan Nomor 430/Pdt/2017/PT MDN
- Satu kamar (bekas kamar pelayan) yang terletak di sebelah kanan
samping belakang berukuran ± 3 x 4 M 2 = ± 12 M 2 (dua belas meter
persegi) dan
- Sebidang tanah yang di atasnya terdapat bangunan semi permanen,
terbuat dari dinding papan dan atap seng seluas ± 10 x 15 = ± 150 M2
(kurang lebih 150 meter persegi), terletak di sebelah kanan samping
belakang yang ditandai dengan No. 32, tepat berada di hadapan
kamar bekas pelayan berukuran ± 3 x 4 M 2 ;
adalah perbuatan melawan hukum
15. Bahwa oleh karena Tergugat tidak mau secara sukarela
mengosongkan/mengembalikan kamar/tanah yang ditempatinya kepada
Penggugat-penggugat selaku ahli waris Alm. Johan Arnold Simanjuntak,
maka patut secara hukum apabila Tergugat atau siapa saja yang
mendapat hak daripadanya dihukum untuk mengosongkan tanah/kamar
milik Alm Johan Arnold Simanjuntak yaitu :
- Satu kamar (bekas kamar pelayan) yang terletak di sebelah kanan
samping belakang berukuran ± 3 x 4 M 2 = ± 12 M 2 (dua belas meter
persegi) dan
- Sebidang tanah yang di atasnya terdapat bangunan semi permanen,
terbuat dari dinding papan dan atap seng seluas ± 10 x 15 = ± 150 M2
(kurang lebih 150 meter persegi), terletak di sebelah kanan samping
belakang yang ditandai dengan No. 32, tepat berada di hadapan
kamar bekas pelayan berukuran ± 3 x 4 M 2 ;
kepada Penggugat-penggugat selaku ahli waris Alm. Johan Arnold
Simanjuntak dalam keadaan baik dan kosong ;
16. Bahwa untuk menghindari Tergugat mengalihkan atau memindah
tangankan obyek perkara , maka dimohonkan agar diletakkan Sita
Jaminan (Conservatoir Beslaag) terhadap :
- Satu kamar (bekas kamar pelayan) yang terletak di sebelah kanan
samping belakang berukuran ± 3 x 4 M 2 = ± 12 M 2 (dua belas meter
persegi) dan
- Sebidang tanah yang di atasnya terdapat bangunan semi permanen,
terbuat dari dinding papan dan atap seng seluas ± 10 x 15 = ± 150 M2
(kurang lebih 150 meter persegi), terletak di sebelah kanan samping
belakang yang ditandai dengan No. 32, tepat berada di hadapan
kamar bekas pelayan berukuran ± 3 x 4 M 2 ;
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
halaman 31 dari 58 halaman Putusan Nomor 430/Pdt/2017/PT MDN
17. Bahwa oleh karena gugatan ini didukung dengan bukti-bukti yang
autentik, maka wajarlah apabila perkara ini diputuskan secara serta
merta walaupun ada upaya perlawanan, banding, kasasi maupun
peninjauan kembali ;
Berdasarkan uraian-uraian hukum yang telah dikemukakan di atas, kami
mohon kepada Ketua Pengadilan Negeri Medan untuk mengadakan suatu hari
persidangan dengan memanggil para pihak seraya mengambil suatu putusan
yang amarnya berbunyi sebagai berikut :
1. Mengabulkan gugatan Penggugat dalam rekonpensi I,II,III,IV, untuk
seluruhnya ;
2. Manyatakan sah dan berharga Sita Jaminan yang telah diletakkan
3. Menyatakan sah dan berkekuatan hukum Sertifikat Hak Milik No. 35,
Surat Ukur No. 55/1971 tahun 1971, yang terdaftar atas nama Johan
Arnold Simanjuntak ;
4. Menyatakan tanah/kamar yang ditempati oleh Tergugat dalam
rekonpensi yaitu :
- Satu kamar (bekas kamar pelayan) yang terletak di sebelah kanan
samping belakang berukuran ± 3 x 4 M 2 = ± 12 M 2 (dua belas meter
persegi) dan
- Sebidang tanah yang di atasnya terdapat satu bangunan semi
permanen, terbuat dari dinding papan dan atap seng seluas ± 10 x 15
= ± 150 M2 (kurang lebih 150 meter persegi), terletak di sebelah
kanan samping belakang yang ditandai dengan No. 32, tepat berada
di hadapan kamar bekas pelayan berukuran ± 3 x 4 M 2 ;
adalah merupakan bahagian yang tidak terpisahkan dari tanah/rumah
yang terletak di Jalan Sudirman No. 42. Kelurahan Petisah Hulu,
Kecamatan Medan Baru, Kota Medan, milik Johan Arnold
Simanjuntak berdasarkan Sertifikat Hak Milik No. 35, Surat Ukur No.
55/1971 tahun 1971 ;
5. Menyatakan Perbuatan Tergugat dalam rekonpensi yang ingin memiliki
tanpa hak atas sebahagian tanah/kamar yang merupakan bahagian yang
tidak terpisahkan dari tanah/rumah yang terletak di Jalan Sudirman No.
42. Kelurahan Petisah Hulu, Kecamatan Medan Baru, Kota Medan, milik
Johan Arnold Simanjuntak berdasarkan Sertifikat Hak Milik No. 35, Surat
Ukur No. 55/1971 tahun 1971 adalah Perbuatan Melawan Hukun ;
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
halaman 32 dari 58 halaman Putusan Nomor 430/Pdt/2017/PT MDN
6. Menghukum Tergugat dalam rekonpensi atau siapa saja yang
mendapatkan hak daripadanya untuk mengosongkan dan
mengembalikan tanah/kamar yang merupakan bahagian yang tidak
terpisahkan dari rumah/tanah yang terletak di Jalan Sudirman No. 42.
Kelurahan Petisah Hulu, Kecamatan Medan Baru, Kota Medan milik
Johan Arnold Simanjuntak berdasarkan Sertifikat Hak Milik No. 35, Surat
Ukur No. 55/1971 tahun 1971 yaitu :
- Satu kamar (bekas kamar pelayan) yang terletak di sebelah kanan
samping belakang berukuran ± 3 x 4 M 2 = ± 12 M 2 (dua belas meter
persegi) dan
- Sebidang tanah yang di atasnya terdapat satu bangunan semi
permanen, terbuat dari dinding papan dan atap seng seluas ± 10 x 15
= ± 150 M2 (kurang lebih 150 meter persegi), terletak di sebelah
kanan samping belakang yang ditandai dengan No. 32, tepat berada
di hadapan kamar bekas pelayan berukuran ± 3 x 4 M 2 ;
kepada Pengguat-penggugat selaku ahli waris Alm. Johan Arnold
Simanjuntak dalam kedaan baik dan kosong ;
7. Menyatakan Putusan ini dapat dijalankan secara serta merta walaupun
ada perlawanan , banding , kasasi maupun peninjauan kembali ;
8. Menyatakan sah dan berharga Sita Jaminan (Conservatoir Beslaag) yang
telah diletakkan atas obyek terperkara ;
9. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya yang timbul dalam
perkara ini ;
Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya;
Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut Tergugat VItelah
mengajukan jawaban sebagai berikut:
A. TENTANG EKSEPSI
1. Tentang Pengadilan Negeri Medan Tidak Berwenang Mengadili.
- Bahwa berdasarkan uraian posita gugatan dari halaman 2 sampai dengan
halaman 9 serta petitum gugatan angka 5,6,7 dan 8, pada intinya dapat
diketahui dasar dan alasan pengajuan gugatan dan menyertakan Tergugat
VI sebagai pihak dalam perkara ini adalah karena Penggugat merasa
keberatan dan mengaku kepentingannya dirugikan sebagai akibat tindakan
Tergugat VI melakukan Kontrak Sewa Beli dengan Johan Arnold
Simanjuntak sebagaimana diuraikan dalam Surat Keputusan Tergugat VI
Nomor 145/RN.III/60 tertanggal 31 Mei 1960 sebagai tindak lanjut dari
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
halaman 33 dari 58 halaman Putusan Nomor 430/Pdt/2017/PT MDN
kontrak sewa beli tertanggal 10 Mei 1960 atas tanah terperkara, dan
selanjutnya kemudian Tergugat VII menerbitkan Surat Keputusan Menteri
Dalam Negeri No. SK. 137/HM/DA/1970 tertanggal 7 April 1970 tentang
pemberian hak atas tanah terperkara kepada Johan Arnold Simanjuntak dan
kemudian menjadi dasar bagi Tergugat VIII menerbitkan Sertifikat Hak Milik
Nomor 35/Petisah Hulu tanggal 18 April 1972 atas nama Johan Arnold
Simanjuntak dengan Johan Arnold Simanjuntak, dan selanjutnya Penggugat
menuntut agar surat keputusan yang diterbitkan oleh Tergugat VI,VII dan VIII
tersebut dinyatakan tidak mempunyai kekuatan hukum;
- Bahwa tindakan Tergugat VI dalam menerbitkan Surat Keputusan Nomor :
145/RN.III/60 tertanggal 31 Mei 1960 sebagai tindak lanjut dari Kontrak
Sewa Beli tertanggal 10 Mei 1960 tersebut adalah didasarkan kewenangan
yang diberikan oleh Undang-Undang untuk itu terutama ketentuan Undang-
Undang Darurat Nomor 19 Tahun 1955 Tentang Pendjualan Rumah-rumah
Negeri Kepada Pegawai Negeri dan Undang-Undang Nomor 72 Tahun 1957
(LN. Nomor 158 Tahun 1957) serta peraturan perundang-undangan lainnya
yang berlaku saat itu sesuai dengan jabatan yang melekat pada Tergugat VI
yakni untuk menjual secara sewa beli rumah negeri golongan III berikut
tanahnya seluas 2185 meter persegi (tanah terperkara) milik negara kepada
Johan Arnold Simanjuntak dalam jabatannya saat itu sebagai pegawai
negeri dan atau pejabat negeri yakni selaku Bupati Kepala Bahagian
Pemerintahan Umum pada kantor Gubernur Propinsi Sumatera Utara, dan
kemudian Johan Arnold Simanjuntak telah membayar lunas harga rumah
negeri golongan III milik Pemerintah Provinsi Sumatera Utara tersebut
sehingga hak atas rumah negeri golongan III berikut tanahnya sebagaimana
diuraikan diatas beralih menjadi milik dan kepunyaan Johan Arnold
Simanjuntak ;
- Bahwa demikian juga dengan tindakan Tergugat VII dan Tergugat VIII
menerbitkan Surat Keputusan pemberian hak serta tanda bukti hak berupa
Sertifikat Hak Milik kepada Johan Arnold Simanjuntak atas tanah berikut
bangunan rumah negeri golongan III tersebut kesemuanya adalah
didasarkan kepada kewenangan yang diberikan oleh Undang-Undang yang
berlaku untuk itu ;
- Bahwa kedudukan Tergugat VI,VII dan VIII dalam menerbitkan surat
keputusan terhadap objek perkara tersebut adalah dalam jabatannya selaku
badan atau Pejabat Tata Usaha Negara sehingga keputusan yang
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
halaman 34 dari 58 halaman Putusan Nomor 430/Pdt/2017/PT MDN
diterbitkan adalah merupakan Keputusan Tata Usaha Negara yang bersifat
konkrit, individual dan final ;
- Bahwa dengan demikian bilapun quod noon Penggugat mengaku dirugikan
atas terbitnya Keputusan Tata Usaha Negara yang dikeluarkan oleh
Tergugat VI,VII dan VIII dalam jabatan masing-masing selaku badan atau
pejabat Tata Usaha Negara tersebut, maka berdasarkan kaidah hukum yang
diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 sebagaimana dirubah
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 dan perubahan Kedua
sebagaimana Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 Tentang Peradilan
Tata Usaha Negara (selanjutnya disebut ”Undang-Undang Peradilan Tata
Usaha Negara”), kewenangan mengadili perkara dimaksud adalah mutlak
merupakan kewenangan Peradilan Tata Usaha Negara dan bukan
merupakan kewenangan Peradilan Umum ;
- Bahwa kaidah hukum tersebut diatas telah diterapkan oleh para hakim
dalam berbagai putusan Yurisprudensi antara lain Yurisprudensi MARI
Nomor 620.K/Pdt/1999 tanggal 29 Desember 1999 yang dengan tegas
disebutkan bila yang digugat adalah badan atau Pejabat Tata Usaha Negara
dan objek yang digugat adalah menyangkut perbuatan yang menjadi
wewenang pejabat tersebut, maka yang berwenang untuk mengadili perkara
tersebut adalah Pengadilan Tata Usaha Negara bukan wewenang
Pengadilan Negeri ;
- Bahwa oleh karena hal yang digugat terhadap Tergugat VI,VII dan VIII
adalah merupakan sangketa Tata Usaha Negara yang kewenangan
mengadilinya mutlak merupakan jurisdiksi Pengadilan Tata Usaha Negara,
maka Pengadilan Negeri Medan berdasarkan alasan kewenangan absolut
mengadili haruslah menyatakan tidak berwenang mengadili perkara ini ;
- Bahwa berdasarkan fakta, bukti dan argumentasi hukum tersebut diatas,
maka demi terciptanya kepastian hukum dan tegaknya tertib hukum acara
perdata tentang kewenangan mengadili perkara, maka berdasarkan kaidah
pasal 134 HIR/ 160 Rbg sebelum memeriksa pokok perkara seharusnyalah
Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini terlebih dahulu
membuat putusan pendahuluan (sela) yang amarnya berbunyi :
“Menyatakan Pengadilan Negeri Medan berdasarkan kewenangan absolut
mengadili tidak berwenang mengadili perkara ini” ;
2. Tentang Kedudukan hukum para Tergugat Tidak Jelas (Error In Subjecto)
Dan Para Pihak Tidak Lengkap (Plurium Litis Consortium).
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
halaman 35 dari 58 halaman Putusan Nomor 430/Pdt/2017/PT MDN
- Bahwa dari uraian fakta gugatan terutama berkaitan dengan surat keputusan
pemberian hak atas tanah terperkara yang dilakukan oleh Tergugat VI,VII
dan VIII dalam jabatan masing-masing selaku badan atau pejabat tata usaha
negara adalah terhadap Johan Arnold Simanjuntak bukan kepada Tergugat
I,II,III,IV dan V sebagaimana kemudian disebutkan dan diakui secara
berulang-ulang oleh Penggugat dalam uraian gugatan ;
- Bahwa ternyata dalam identitas para pihak terutama Tergugat I,II,III,IV dan
VI dalam gugatan seolah-olah para Tergugat tersebut digugat secara sendiri-
sendiri dan tidak diuraikan secara tegas, jelas dan lengkap kedudukannya
dalam gugatan serta hubungan hukumnya dengan Johan Arnold
Simanjuntak, dan apalagi Tergugat IV ternyata sudah meninggal dunia tetapi
tetap disertakan sebagai pihak yang berakibat kedudukan hukum para
Tergugat tersebut dalam gugatan aquo menjadi kabur dan tidak jelas dengan
segala akibat hukumnya ;
- Bahwa disisi lain dalam dalil gugatan halaman 2 Penggugat menyebutkan
dasar penguasaan dan menempati tanah terperkara adalah atas persetujuan
dari Komandan KMKB Medan berhubung karena Penggugat seorang
anggota TNI yang tidak mempunyai tempat tinggal ;
- Bahwa terlepas dari hal kewenangan dan alas hak Komandan KMKB Medan
memberikan hak kepada Penggugat atas tanah yang dikuasai dan ditempati
tersebut yang ternyata tidak diuraikan secara cermat, jelas dan lengkap
dalam dalil gugatan, hal terpenting yang mengakibatkan para pihak menjadi
tidak lengkap dalam gugatan aquo adalah ternyata Komandan KMKB Medan
yang memberikan hak kepada Penggugat tetapi kenyataannya tanah juga
dikuasai dan diusahai oleh Johan Arnold Simanjuttak tidak turut disertakan
sebagai pihak dalam perkara ini dengan segala akibat hukumnya ;
- Bahwa oleh karena Tergugat VI telah dengan sempurna mampu
membuktikan dalil eksepsinya dan kebenarannya tidak dapat dibantahkan,
maka tepat dan cukup alasan bagi Majelis Hakim Yang Mulia yang
memeriksa dan mengadili perkara ini pada peradilan tingkat pertama untuk
memberikan keputusan yang amarnya berbunyi menolak gugatan
Penggugat seluruhnya atau setidak-tidaknya menyatakan gugatan
Penggugat tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijke Verklaard).
- Bahwa oleh karena keseluruhan dalil Eksepsi Tergugat VI tersebut diatas
telah didasarkan kepada fakta dan bukti serta argumentasi hukum yang kuat
dan dapat dipertanggung jawabkan, maka demi hukum tepat dan cukup
alasan untuk mengabulkan eksepti Tergugat VI tersebut seluruhnya.
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
halaman 36 dari 58 halaman Putusan Nomor 430/Pdt/2017/PT MDN
B. TENTANG POKOK PERKARA
- Bahwa segala apa yang diuraikan dalam dalil eksepsi diatas secara mutatis
mutandis mohon dianggap merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
terpisahkan dengan dalil jawaban dalam pokok perkara ini sehingga tidak
perlu diulangi lagi ;
- Bahwa sebelum Tergugat VI menanggapi lebih lanjut dalil gugatan yang
dialamatkan Penggugat khusus kepada Tergugat VI dalam perkara aquo,
kiranya perlu ditegaskan terlebih dahulu bahwasanya tanah seluas lebih
kurang 2185 meter persegi berikut bangunan rumah negeri golongan III yang
beridiri diatas yang dahulu dikenal terletak di Jalan Sultan Ma’amun Alrasjid
Nomor 42, Kecamatan Medan Baru, Kotapradja Medan dan saat ini dikenal
dengan Jalan Sudirman, Kelurahan Petisah Hulu, Kecamatan Medan Baru,
Kota Medan sebagaimana tanah terperkara adalah milik Negara Cq.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara yang saat itu dipergunakan sebagai
sarana tempat tinggal pegawai negeri dan atau pejabat negeri beserta
keluarganya dalam rangka menunjang tugas-tugas kedinasan dan setelah
statusnya dirobah menjadi rumah dinas golongan III maka beradasarkan
suratpermohonan Johan Arnodl Simanjuntak selaku Bupati/Pegawai Tinggi
Ketataprjaan pada kantor Gubernur Kepala Daerah Provinsi Sumatera Utara
di Medan (sebelumnya Bupati/Kepala bahagian Pemerintahan Umum pada
kantor tersebut) yakni tertanggal 1 September 1959 untuk membeli rumah
dinas beserta sekalian tanah pekarangannya seluas lebih kurang 2185 meter
persegi tersebut, maka selanjutnya permohonan dimaksud disetujui oleh
pemerintah yakni Pemimpin Djawatan Gedung-gedung Negeri yang
bertindak untuk dan atas nama Menteri Pekerjaan Umum sebagai wakil
pemerintah ;
- Bahwa kemudian dapat ditambahkan bahwasanya peruntukan penggunaan
rumah negeri tersebut sebelum statusnya dirobah menjadi rumah dinas
golongan III adalah untuk pegawai negeri dan pejabat negeri dan bukan
untuk TNI, dan dapat ditegaskan bahwasanya KMKB Medan tidak ada dan
pernah memiliki atau turut memiliki rumah negeri yang ditempati Johan
Arnold Simanjuntak tersebut, sehingga jikapun kemudian mengaku
menguasai dan menempati tanah terperkara tersebut berdasarkan
persetujuan Komandan KMKB Medan, maka dapat dipastikan bahwasanya
persetujuan dimaksud adalah dari pejabat yang salah serta tidakmemeliki
hak dan kewenangan atas tanah tersebut ;
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
halaman 37 dari 58 halaman Putusan Nomor 430/Pdt/2017/PT MDN
- Bahwa dengan demikian tindakan Penggugat menguasai dan menempati
tanah terperkara dengan dasar persetujuan dari orang yang tidak berhak
atas tanah tersebut telah dapat dikwalifisir sebagai penggarap liar dengan
segala akibat hukumnya ;
- Bahwa kembali kepada persoalan pokok perkara, maka dengan ini dapat
disampaikan sanggahan dan bantahan serta penjelasan sebagai berikut
dibawah ini ;
- Bahwa mencermati uraian pokok gugatan sesungguhnya sangat sulit
dipahami tentang letak, luas dan batas-batas tanah yang menjadi objek
perkara, sebab dalam uraian gugatan Penggugat menyebutkan sejak tahun
1954 telah menguasai dan bertempat tinggal diatas tanah seluas lebih
kurang 2165 meter persegi berikut bangunan rumah diatasnya dengan letak
dan batas-batas tanah yang diuraikan dalam gugatan ;
- Bahwa namun kemudian Penggugat tidak menguraikan lebih lanjut secara
tegas dan jelas apakah penguasaan sejak tahun 1954 tersebut telah
berlangsung secara terus menerus hingga saat ini dan jika penguasaannya
tetap berlangsung hingga saat ini tentulah tidak ada dasar Penggugat
mengajukan gugatan dan yang terpenting lagi tidak ada sengketa hak
kepemilikan antara Penggugat dengan Johan Arnold Simanjuntak dan atau
tidak ada perselisihan hukum antara Penggugat dengan para Tergugat
sebagaimana syarat mutlak mengajukan gugatan yang ditentukan dalam
tertib Hukum Acara Perdata di Indonesia, yang berakibat objek sengketa
(dalam gugatan disebut objek perkara) dalam gugatan aquo menjadi tidak
jelas ;
- Bahwa terlepas dari tidak jelasnya objek sengketa dalam perkara aquo,
maka Tergugat VI turut digugat dalam perkara ini pada intinya adalah karena
Penggugat merasa keberatan atas tindakan Tergugat VI menerbitkan Surat
Keputusan Penjualan Nomor : 145/RN.III/60 tanggal 31 Mei 1960 sebagai
tindak lanjut dari Kontrak Sewa Beli tertanggal 10 Mei 1960 ;
- Bahwa benar inti pokok dari surat-surat yang diterbitkan oleh Tergugat VI
tersebut adalah sebagai bentuk persetujuan untuk menjual rumah Negara
golongan III berikut tanah yang menjadi pekarangannya seluas lebih kurang
2185 meter perseg yang terletak di Djalan Sudirman (d/h Djalan Sultan
Ma’amun Alrasjid) Nomor 42 Medan tersebut kepada Johan Arnold
Simanjuntak (Bupati/Pegawai Tinggi Ketataprajaan pada Kantor Gubernur
Sumatera Utara yang sebelumnya menjabat Bupati/Kepala Bahagian
Pemerintahan Umum pada Kantor tersebut) dan benar berdasarkan Surat
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
halaman 38 dari 58 halaman Putusan Nomor 430/Pdt/2017/PT MDN
Keputusan Pemimpin Djawatan Gedung-Gedung Negara Dalam Wilayah
Daerah Sumatera Utara Nomor : 95/T.L/R.N/65 tanggal 7 Djuli 1965
terhitung sejak tanggal 3 Djuni 1965 rumah dinas berikut tanahnya yang
diuraikan diatasmenjadi milik sepenuhnya Johan Arnold Simanjuntak karena
pembayarannya telah lunas dilakukan ;
- Bahwa tidak benar dalil gugatan Penggugat halaman 4 dan 5 yang
menyebutkan persetujuan yang dilakukan Tergugat VI atas kontrak sewa beli
tertanggal 10 Mei 1960 sebagaimana diuraikan dalam Surat Keputusan
Nomor145/RN.III/60 tertanggal 31 Mei 1960 tersebut telah melanggar hukum
apalagi dinyatakan tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan hukum, tetapi
sebaliknya tindakan Tergugat VI dalam jabatannya saat itu selaku Pemimpin
Djawatan Gedung-gedung Negara Dalam Wilayah Daerah Sumatera Utara
telah sesuai dengan proses, prosedur dan tata cara penjualan rumah Negara
golongan III, hal mana telah terurai secara tegas dan jelas dalam surat
Sekjen Dep. PU Nomor : UM.01.02-SJ/375 tanggal 21 Mei 1990 sebagai
jawaban atas surat yang ditujukan Penggugat kepada instutusi tersebut
untuk memohonkan pembatalan Surat Perjanjian Sewa Beli diatas (akan
dibuktikan) ;
- Bahwa lagi pula adalah aneh dan sangat tidak masuk akal jika Penggugat
menguji keabsahan surat-surat yang diterbitkan oleh Tergugat VI tersebut
melalui badan peradilan umum agar dinyatakan tidak sah dan
tidakmempunyai kekuatan hukum, padahal Penggugat tidak ada kaitannya
dengan surat-surat yang diterbitkan oleh Tergugat VI dimaksud, sehingga
dalil-dalil gugatan yang dikemukakan Penggugat dengan mengutip pendapat
para sarjana tentang perbedaan pengertian kontrak sewa beli dengan jual
beli tersebut tidaklah perlu ditanggapi lebih lanjut dalam dalil jawaban atas
perkara ini ;
- Bahwa demikian juga dengan kicauan lebih lanjut Penggugat yang sangat
emosional dan bertendensi menggurui para pihak dalam perkara ini dalam
dalil gugatannya halaman 5,6 dan 7 yang merasa risau dengan kedudukan
Tergugat VI menjual rumah dinas golongan III tersebut kepada Johan Arnold
Simanjuttak karena menurut Penggugat seolah-olah Tergugat VI telah
bertindak atas nama Negara sebagai pemilik atas bumi (tanah), air dan
kekayaan alam yang terkandung di dalamnya telah menjual objek
perkarakepada Johan Arnold Simanjuntak padahal Tergugat VI bukan
sebagai pemilik sehingga menurut Penggugat bertentangan dengan Dekrit
Presiden tanggal 5 Juli 1957 dan pasal 33 UUD 1945 serta Undang-Undang
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
halaman 39 dari 58 halaman Putusan Nomor 430/Pdt/2017/PT MDN
Nomor 5 Tahun 1960 tidaklah perlu ditanggapi lebih lanjut karena irrelevant
dengan pokok gugatan ;
- Bahwa oleh karena dalil-dalil gugatan Penggugat yang ditujukan kepada
Tergugat dalam perkara aquo hanyalah didasarkan kepada tuduhan-tuduhan
tidak berdasar, dan apalagi kenyataannya Penggugat juga mengakui
memperoleh izin menguasai tanah bukanlah dari pihak yang berhak atau
turut memiliki hak dan atau dari pejabat yang berwenang untuk itu, maka
gugatan aquo haruslah dipandang sebagai akal-akalan belaka dan diyakini
memiliki tujuan terselubung untuk mempermainkan persidangan ini, dari dan
oleh karenanya gugatan aquo haruslah ditolak atau setidak-tidaknya
dinyatakan tidak dapat diterima dengan segala akibat hukumnya ;
- Bahwa berdasarkan dalil-dalil jawaban tersebut diatas, maka petitum
gugatan Penggugat yang menuntut agar Pengadilan menyatakan agar
Tergugat VI dinyatakan telah melakukan perbuatan melanggar hukum dan
agar Kontrak Sewa Beli tertanggal 10 Mei 1960 maupun Surat Keputusan
Nomor : 145/RN.III/60 tanggal 31 Mei 1960 dinyatakan tidak mempunyai
kekuatan hukum terhadap objek perkara serta agar objek perkara
dinyatakan sebagai milik Penggugat haruslah dipandang sebagai tidak
beralasan dan harus ditolak;
- Bahwa demikian juga tentang petitum gugatan tentang ganti rugi oleh karena
tidak diperinci sesuai dengan ketentuan hukum acara Perdata maka harus
ditolak dengan segala akibat hukumnya ;
- Bahwa sedangkan petitum gugatan angka 12 oleh karena tidak memenuhi
syarat yang ditentukan dalam SEMA No. 3 Tahun 2000 Jo. SEMA No. 4
Tahun 2001, maka haruslah ditolak ;
- Bahwa dari fakta-fakta yang dikemukakan diatas sesungguhnya telah
memberikan bukti yang tak terbantahkan tentang gugatan yang diajukan
Penggugat dalam perkara aquo sebagai tidak beralasan dan tidak didukung
oleh data, fakta dan argumentasi hukum yang kuat dan dapat dipertanggung
jawabkan dan oleh karenanya harus ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan
tidak dapat diterima dengan segala akibat hukumnya ;
- Bahwa berdasarkan uraian-uraian Eksepsi dan Jawaban Dalam Pokok
Perkara diatas, Tergugat VI dengan hormat memohon kepada Yang Mulia
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan yang memeriksa dan mengadili
perkara ini pada tingkat pertama agar berkenan memberikan putusan yang
amarnya berbunyi :
A. TENTANG EKSEPSI :
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
halaman 40 dari 58 halaman Putusan Nomor 430/Pdt/2017/PT MDN
1. Menerima dan mengabulkan Eksekpsi Tergugat VI tersebut seluruhnya ;
2. Menyatakan Pengadilan Negeri Medan berdasarkan kewenangan absolut
mengadili tidak berwenang mengadili perkara ini ;
3. Menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijke
Verklaard) ;
B. TENTANG POKOK PERKARA :
- Menolak Gugatan Penggugat tersebut seluruhnya ;
- Menghukum Penggugat untuk membayar segala biaya yang timbul dalam
perkara ini.
Atau :
Bilamana Majelis Hakim Yang Mulia berpendapat lain, mohon putusan yang
seadil-adilnya (Ex Aequo Et Bono).
Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut Tergugat VII telah
mengajukan jawaban sebagai berikut:
I. DALAM EKSEPSI
1. Bahwa Tergugat VII menolak secara tegas seluruh dalil-dalil Penggugat,
kecuali terhadap hal-hal yang diakui secara tegas.
2. Kompetensi Absolut
Bahwa yang menjadi objek gugatan dalam perkara ini adalah Surat
Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 137/HM/DA/70 tanggal 7 April 1970
tentang Pemberian Hak atas Tanah seluas ± 2.165 M2 terletak di
Kecamatan Medan Baru, Kelurahan Petisah Hulu, Kota Medan,
Sumatera Utara atas nama Johan Arnold Simanjuntak.
Bahwa dengan diterbitnya keputusan Tergugat VII a quo oleh Tergugat
VII tersebut diatas, menurut Penggugat dalam Gugatannya halaman 9
alinea 4 yang pada intinya menyatakan penerbitan Surat Keputusan
Menteri Dalam Negeri No. 137/HM/DA/70 tanggal 7 April 1970 yang
dilakukan oleh Tergugat VII tersebut adalah perbuatan melanggar hukum
sehingga dengan demikian secara tersirat Surat Keputusan a quo
tersebut tidak mempunyai kekuatan hukum ;
Bahwa untuk menilai sah atau tidaknya keputusan a quo adalah
kewenangan dari Pengadilan Tata Usaha Negara dan sehingga sudah
seharusnya Pengadilan Negeri Medan menolak gugatan Penggugat dan
menyatakan tidak berwenang mengadili perkara ini, karena obyek dari
gugatan ini adalah kewenangan Pengadilan Tata Usaha Negara untuk
memeriksa dan mengadili (kompetensi absolut);
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
halaman 41 dari 58 halaman Putusan Nomor 430/Pdt/2017/PT MDN
Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan diatas, dengan ini Tergugat vII
mohon kepada Majelis Hakim Pemeriksa Yang Terhormat berkenan
untuk menerima Eksepsi dari Tergugat VII dan berdasarkan Pasal 134
HIR untuk memberikan keputusan sela antara lain:
Menerima Eksepsi Tergugat VII mengenai kewenangan kompetensi
absolut;
Menyatakan Pengadilan Negeri Medan tidak berwenang untuk
memeriksa dan mengadili perkara ini;
Menyatakan sah dan berharga surat keputusan a quo Tergugat VII;
Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya; dan
Menghukum Penggugat untuk membayar seluruh biaya perkara.
Namun demikian apabila Majelis Hakim berpendapat lain, maka Tergugat
VII ingin mengajukan eksepsi lainnya sebagai berikut:
3. Penggugat tidak mempunyai kwalitas sebagai Penggugat, karena:
Bahwa Tergugat I sampai dengan V selaku ahli waris Johan Arnold
Simanjuntak berdasarkan data-data yang ada pada Turut Tergugat VII
memperoleh tanah dan bangunan seluas ± 2.165 M2 yang diatasnya
terbit Sertipikat Hak Milik No. 35/Petisah Hulu tanggal 18 April 1972 atas
nama Johan Arnold Simanjuntak berdasarkan berdasarkan :
- Kontrak Sewa Beli tanggal 10 Mei 1960 antara Johan Arnold
Simanjuntak dengan Tergugat VI ic. Kantor Dinas Tata Ruang dan
Pemukiman Wilayah Provinsi Sumatera Utara dan Kontrak Sewa Beli
tersebut didasarkan pada Undang-undang No. 72 tahun 1957 tentang
Penjualan Rumah-Rumah Negeri.
- Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 137/HM/DA/70 tanggal 7
April 1970 tentang Pemberian Hak atas Tanah kepada Johan Arnold
Simanjuntak.
Sedangkan Penggugat bertempat tinggal di atas sebidang tanah seluas ±
2.165 M2 yang terletak di Kecamatan Medan Baru, Kelurahan Petisah
Hulu, Kota Medan, Sumatera Utara hanya atas persetujuan dari
Komandan KMKB Medan karena Penggugat adalah seorang anggota
Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang tidak mempunyai tempat tinggal
sebagaimana gugatan penggugat halaman 2 alinea ke 4. Dimana disini
persetujuan untuk menempati rumah tinggal diatas sebidang tanah
tersebut bukan merupakan dasar dari Penggugat untuk menguasai objek
sengketa tersebut.Sehingga Penggugat tidak mempunyai hak dan
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
halaman 42 dari 58 halaman Putusan Nomor 430/Pdt/2017/PT MDN
hubungan hukum terhadap tanah tanah yang telah diterbitkan sertipikat a
quo tersebut.Maka Penggugat tidak mempunyai kualitas sebagai pihak.
4. Bahwa Gugatan Para Penggugat terhadap tanah terperkara telah lewat
waktu
Pasal 1967 KUH Perdata berbunyi bahwa segala tuntutan hukum baik
yang bersifat perbendaan maupun yang bersifat perorangan hapus
karena daluwarsa dengan lewatnya waktu 30 (tigapuluh) tahun
sedangkan siapa yang menunjukan adanya daluwarsa itu tidak usah
mempertunjukkan suatu alas hak, lagi pula tidaklah dapat dimajukan
terhadapnya suatu tangkisan yang didasarkan kepada itikadnya yang
buruk.
Yurispudensi Mahkamah Agung RI No. 408K/SIP/1973 tanggal 9
Desember 1975 menyatakan bahwa karena Penggugat – Terbanding
telah selama 30 tahun telah membiarkan tanah – tanah sengketa
dikuasai Alm.Ratiem dan kemudian oleh anak – anaknya , hak sebagai
ahli waris yang lain dari almarhumah Atma untuk menuntut tanah
tersebut telah sangat lewat waktu (Recht verwerking) vide rangkuman
yurispudensi MARI Cet.II.1993 hal. 159
Bahwa gugatan Penggugat telah melebihi waktu 30 (tiga puluh) tahun
sejak diterbitkannya Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri No.
137/HM/DA/70 tanggal 7 April 1970, dan Penggugat setidak – tidaknya
sudah harus mengajukan gugatan pada tahun 2000, sedangkan
Penggugat baru mendaftarkan pada tahun 2014.
Dalam Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 Pasal 32 ayat 2
berbunyi ” Dalam hal suatu bidang tanah sudah diterbitkan seritpikat
secara sah atas nama orang atau badan hukum yang memperoleh tanah
tersebut dengan itikad baik dan secara nyata menguasainya, maka pihak
lain yang merasa mempunyai hak atas tanah tidak dapat lagi menuntut
pelaksanaan hak tersebut apabilla dalam tenggang waktu 5 (lima ) tahun
sejak diterbitkannya seritpikat itu tidak mengajukan keberatan secara
tertulis kepada pemegang sertipikat dan kepala kantor Pertanahan yang
bersangkutan ataupun tidakmengajukan gugatan ke Pengadilan
mengenai penguasaan tanah atau penerbitan sertipikat ”.
Bahwa berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 Pasal 32
ayat 2, bila dikaitkan gugatan Penggugat, Penggugat merasa dirugikan
dengan terbitnya Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri No.
137/HM/DA/70 tanggal 7 April 1970 yang menjadi dasar terbitnya
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
halaman 43 dari 58 halaman Putusan Nomor 430/Pdt/2017/PT MDN
Sertipikat Hak Milik No. 35/Petisah Hulu tanggal 18 April 1972 atas nama
Johan Arnold Simanjuntak , dengan demikian gugatan Penggugat sudah
melebihi waktu 5 (lima) tahun sejak diterbitkannya Keputusan Menteri
Dalam Negeri No. 137/HM/DA/70 tanggal 7 April 1970.
II. POKOK PERKARA
1. Bahwa Tergugat VII mohon segala sesuatu yang sudah dikemukakan
dalam eksepsi menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam bagian
pokok perkara;
2. Bahwa Tergugat VII menolak seluruh dalil–dalil yang dikemukakan
Penggugat dalam gugatannya kecuali hal–hal yang diakui dengan tegas;
3. Bahwa dalam gugatannya halaman 3 alenia 2, Penggugat mengajukan
gugatan Sengketa Tata Usaha Negara atas penerbitan Sertipikat Hak
Milik No. 35/Petisah Hulu tanggal 18 April 1972 atas nama Johan Arnold
Simanjuntak dengan Surat Ukur No. 55/1971 tanggal 3 Agustus 1971
yang para pihaknya antara lain Kepala Kantor Pertanahan Kota Medan
sebagai Tergugat dan ahli waris almarhum Johan Arnold Simanjuntak
selaku Tergugat I yang telah diputus dengan Putusan Pengadilan Tata
Usaha Negara Medan No. 38/G/2009/PTUN. MDN tanggal 8 September
2009 jo. Putusan PT TUN Medan No. 07/B/2010/PT.TUN MDN tanggal 8
Pebruari 2010 jo. Putusan MARI No. 273 K/TUN/2010 tanggal 27
September 2010 yang inti amarnya menolak gugatan yang diajukan
Penggugat.
Dengan demikian terhadap Sertipikat Hak Milik No. 35/Petisah Hulu
tanggal 18 April 1972 atas nama Johan Arnold Simanjuntak yang
penerbitannya berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri No.
137/HM/DA/70 tanggal 7 April 1970 sudah pernah diuji keabsahannya di
Pengadilan Tata Usaha Negara dengan amar putusan antara lain
“menolak gugatan Tata Usaha Negara yang diajukan Penggugat”.
Sehingga dapat dikatakan Sertipikat Hak Milik No. 35/Petisah Hulu
tanggal 18 April 1972 atas nama Johan Arnold Simanjuntak telah sesuai
prosedur yang berlaku sehingga terhadap Surat Keputusan Menteri
Dalam Negeri No. 137/HM/DA/70 tanggal 7 April 1970 yang menjadi
dasar di terbitkannya sertipikat a quo tersebut juga tidak menyalahi
prosedur yang berlaku.
4. Bahwa Penggugat dalam gugatannya halaman 8 alinea 2 menyatakan
sebelum penerbitan Sertipikat Hak Milik No. 35/Petisah Hulu dan Surat
Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 137/HM/DA/70, tanah seluas ±
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
halaman 44 dari 58 halaman Putusan Nomor 430/Pdt/2017/PT MDN
2.165 M2 yang merupakan objek perkara bukanlah kategori tanah yang
langsung dikuasai oleh Negara melainkan tanah yang tidak langsung
dikuasai oleh Negara karena Penggugat telah mempunyai hak atas objek
perkara yang disebut sebagai hak garap atau bezit atas objek perkara
dan berhak untuk memperoleh hak milik atas tanah objek perkara.
Sedangkan disini Penggugat bukan merupakan penggarap karena
Penggugat hanya diberikan izin atau persetujuan dari Komandan KMKB
Medan dan tidak ada surat keterangan yang menyatakan Penggugat
adalah Penggarap atas tanah objek perkara.
Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1979 tentang Pokok-
pokok Kebijaksanaan Dalam Rangka Pemberian Hak Baru Atas Tanah
Asal Konversi Hak Barat khususnya Pasal 2 yang berbunyi “Kepada
bekas pemegang hak yang memenuhi syarat dan mengusahakan atau
menggarap sendiri tanah/bangunan, akan diberikan hak baru atas
tanahnya, kecualiapabila tanah-tanah tersebut diperlukan untuk proyek-
proyek pembangunan bagi penyelenggaraan kepentingan umum”.
Dimana disini Penggugat yang hanya mempunyai hak menumpang dan
menurut Kepres Nomor 32 Tahun 1979 akan diberikan hak baru atas
tanahnya kecuali apabila tanah-tanah
tersebut diperlukan untuk proyek-proyek pembangunan bagi
penyelenggaraan kepentingan umum yang mana tanah objek sengketa
tersebut oleh Tergugat VI ic. Kantor Dinas Tata Ruang dan Pemukiman
Wilayah Provinsi Sumatera Utara telah diberikan Kontrak Sewa Beli kepada
Johan Arnold Simanjuntak pada tanggal 10 Mei 1960.Maka Penggugat tidak
mempunyai hak terhadap tanah objek sengketa dan tidak berhak atas
pemberian uang kerohiman atau ganti rugi karena status Penggugat yang
bukan penggarap.
I. DALAM EKSEPSI:
- Menerima Eksepsi-Eksepsi dari Tergugat VII;
- Menyatakan Eksepsi dari Penggugat untuk ditolak seluruhnya atau
setidak-tidaknya dinyatakan tidak diterima;
- Membebankan biaya perkara kepada Penggugat
II. DALAM POKOK PERKARA :
- Menolak Gugatan dari Penggugat untuk seluruhnya;
- Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara yang timbul
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
halaman 45 dari 58 halaman Putusan Nomor 430/Pdt/2017/PT MDN
Apabila Majelis Hakim Yang Terhomat kiranya berpendapat lain, maka Tergugat
VII memohon untuk memutus perkara ini dengan seadil-adilnya (et aequo et
bono).
Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut Tergugat VIIItelah
mengajukan jawaban sebagai berikut:
1. Tentang Kompetensi Absolut (Pasal 160 R.Bg/134 H.I.R.).
- Bahwa berdasarkan Pasal 160 R.Bg/134 H.I.R. dan dalil gugatan
Penggugat maka yang menjadi objek fundamentum dalam gugatan
Penggugat tentang terbitnya (proses penerbitan) Sertipikat Hak Milik
No.35/Petisah Hulu terdaftar atas nama Johan Arnold Simanjuntak
yangmenyangkut tentang Keputusan Tata Usaha Negara adalah suatu
penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata
Usaha Negara yang berisi tindakan hukum Tata Usaha Negara yang
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang bersifat
konkret, individual, dan final, yang menimbulkan akibat hukum bagi
seseorang atau badan hukum perdata (Vide Pasal 1 Ayat 3 Undang-
Undang No. 5 Tahun 1986 jo. Undang-Undang No. 9 Tahun 2004 jo.
Undang-Undang No. 51 Tahun 2009 tentang Peradilan Tata Usaha
Negara) yang diterbitkan oleh Turut zTergugat sebagai Pejabat Tata
Usaha Negara berupa Sertipikat Hak Milik No. 35/Petisah Hulu,
sehingga adalah tidak tepat objek gugatan untuk diperiksa Majelis
Hakim aquo, karena nyata-nyata telah bertentangan dengan ketentuan
Pasal 47, Pasal 53, Pasal 77 ayat (1) Undang-Undang No. 5 Tahun
1986 jo. Undang-Undang No. 9 Tahun 2004 jo. Undang-Undang No. 51
Tahun 2009 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, dimana kewenangan
untuk mengadili perkara ini berada pada Peradilan Tata Usaha Negara.
Untuk itu beralasan hukum kiranya mohon Majelis Hakim aquo berkenan
menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet Onvankelijke
Verklaard) ;
2. Tentang Gugatan Penggugat Ne Bis in Idem
- Bahwa terhadap obyek perkara aquo telah pernah menjadi obyek perkara
di Tata Usaha Negara Medan dengan register perkara No.
38/G/2009/PTUN-MDN tanggal 08 September 2009 Jo No.
07/B/2010/PT.TUN-MDN tanggal 08 Februari 2010 Jo No.
273/K/TUN/2010 tanggal 27 September 2010 Jo No. 52/PK/TUN/2013
tanggal 20 Mei 2013, antara H. Ilyas ST. Basa, BBA sebagai Penggugat
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
halaman 46 dari 58 halaman Putusan Nomor 430/Pdt/2017/PT MDN
melawan Kepala Kantor Pertanahan Kota Medan sebagai Tergugat yang
amar putusannya antara lain sabagai berikut :
“menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima ”;
Dan terhadap Putusan tersebut telah berkekuatan hukum tetap (Inkracht Van
Gewijsde) ;
- Bahwa terhadap Sertipikat Hak Milik No. 35/Petisah Hulu juga menjadi
obyek perkara di Pengadilan Negeri Medan dan telah diputus dengan
No.
246/Pdt.G/2013/PN-MDN tanggal 27 Pebruari 2014, antara H. Ilyas St
Basa, BBA sebagai Penggugat melawan Solita Lomongan Simanjuntak
sebagai Tergugat I, Rumintar Liberta Simanjuntak sebagai Tergugat II,
Untung Diana Simanjuntak Tergugat III, Edward Pesta Simanjuntak
sebagai Tergugat IV dan Kepala Kantor Pertanahan Kota Medan
Tergugat V, dengan amar putusannya antara lain :
“menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima”;
Dan terhadap Putusan tersebut telah berkekuatan hukum tetap karena baik
pihak Penggugat maupun Tergugat tidak mengajukan Upaya Hukum Banding
dalam tenggang Waktu 14 (empat belas ) hari terhitung setelah tanggal
Pemberitahuan isi putusan ini.
- Maka secara hukum gugatan aquo tidak layak untuk diperiksa dan
diputus kembali oleh Pengadilan Negeri Medan agar tetap menjamin
konsistensi dalam arti tidak terdapat putusan pengadilan yang saling
bertentangan, oleh karenanya Tergugat VIII memohon kepada Majelis
Hakim Yang Terhormat agar berkenan untuk menolak gugatan
Penggugat atau setidak-tidaknya menyatakan gugatan tidak dapat
diterima ;
- Bahwa untuk menguatkan dalil tersebut diatas Tergugat VIII menghunjuk
Yurisprudensi tetap Mahkamah Agung R.I. No. 647 .K/Sip/1973 tanggal
13 Agustus 1976, yang amar pertimbangan hukumnya berbunyi antara
lain:
“Ada atau tidaknya asas Nebis In Idem tidak semata-mata ditentukan
oleh para pihak saja, melainkan terutama bahwa objek dari sengketa
sudah diberi status tertentu oleh Keputusan Pengadilan Negeri yang lebih
dulu dan telah mempunyai kekuatan pasti dan alasannya adalah sama”.
3. Gugatan Kurang Pihak (Plurium Litis Contraktum).
a. Bahwa sebagai dasar terbitnya Sertipikat Hak Milik No.35/ Petisah Hulu,
sesuai dengan Surat Ukur No. 55/1971 tahun yang terdaftar atas nama
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
halaman 47 dari 58 halaman Putusan Nomor 430/Pdt/2017/PT MDN
Alm. Johan Arnold Simanjuntak dikeluarkan berdasarkan Surat
keputusan Menteri Dalam Negeri tt. Djakarta 7-4-1970 No. SK.
137/HM/DA/70 ;
b. Bahwa akan tetapi Penggugat tidak mengikutsertakan Dinas Pekerjaan
Umum Propinsi Sumatera Utara dan Menteri Keuangan sebagai pemberi
hak asal (dasar) kepada Johan Arnold Simanjutak ;
c. Dengan demikian Dinas Pekerjaan Umum Propinsi Sumatera Utara dan
Menteri Keuangan harus diikutkan sebagai para pihak dalam perkara
aquo, sehingga menyebabkan gugatan Penggugat Kurang Pihak
(Plurium Litis Contraktum) hal ini berdasarkan Yurisprudensi Mahkamah
Agung No. 365 K/Sip/1984 menyatakan: “Bahwa penting untuk mengikut
sertakan semua pihak-pihak yang mempunyai hubungan Hukum dalam
pokok perkara, persoalan dengan kata lain komplit ”.
4. Tentang Gugatan Penggugat Obscuur Libels (Kabur/Tidak jelas).
a. Bahwa dalam gugatannya Penggugat menyebutkan obyek sengketa
terletak di Wilayah Propinsi Sumatera Utara, Kota Medan, Kelurahan
Petisah Hulu, Kecamatan Medan Baru, dengan batas-batas :
- Sebelah Utara berbatasan dengan tanah Klinik mata;
- Sebelah Selatan berbatasan dengan jalan ;
- Sebelah Timur berbatasan dengan Sungai
- Sebelah Barat berbatasan dengan tanah milik DR. Robert
b. Bahwa akan tetapi Penggugat tidak menjelaskan dalam gugatannya
apakah batas/lebar/panjang tersebut diatas adalah batas-
batas/lebar/panjang terhadap objek perkara dan Hak apa yang
digugat oleh Penggugat?, dan juga Penggugat tidak menyebutkan
secara jelas nama jalan maupun obyek perkara;
c. Bahwa dalam gugatannya Penggugat tidak menyebutkan dan merinci
secara jelas tentang batas-batas dan luas obyek yang disengketakan,
maka obyek gugatan Penggugat tersebut jelas (kabur) ;
d. Bahwa oleh karena gugatan Penggugat kabur, maka secara hukum
gugatan Penggugat harus dinyatakan tidak dapat diterima ;
Dalam Pokok Perkara :
1. Bahwa Tergugat VIII tetap dengan tegas membantah dalil-dalil gugatan
Penggugat, terkecuali terhadap hal-hal yang diakui secara tegas didalam
jawaban ini ;
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
halaman 48 dari 58 halaman Putusan Nomor 430/Pdt/2017/PT MDN
2. Bahwa segala sesuatu yang dikemukakan dalam eksepsi diatas, secara
mutatis mutandis mohon dianggap sebagai bagian dari pokok perkara ini,
oleh karenanya tidak perlu diulangi lagi.
3. Bahwa benar Tergugat VIII menerbitkan Sertipikat Hak Milik No.
35/Petisah Tengah terdaftar atas nama JOHAN ARNOLD
SIMONDJOENTAK diterbitkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Dalam Negeri tt. Djakarta No. SK. 137/HM/DA/70 tanggal 7-4-1970,
terletak Kelurahan Tanjung Mulia, Kecamatan Medan Deli, Kotamadya
Medan Propinsi Sumatera Utara sesuai Surat Ukur No. 3-8-1971 Nr
55/1971 seluas 2165 m²;
4. Bahwa dari uraian-uraian tersebut diatas terbukti penerbitan dan
peralihan terhadap sertipikat aquo telah menempuh prosedur dan
ketentuan hukum yang berlaku sebagaimana yang ditentukan oleh Pasal
19 ayat 1 dan 2 Undang-Undang No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan
Dasar Pokok-Pokok Agraria jo. Pasal 14, Pasal 23 Ayat a Point 1, Pasal
24 Ayat 1, Pasal 25 Ayat 1 Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997
tentang Pendaftaran Tanah, dimana telah dilakukan pemeriksaan data
fisik dan data yuridis dan ternyata tidak ada kaitan hukumnya dengan
Penggugat, sehingga proses penerbitan dan peralihan Sertipikat aquo
tidak ada merugikan kepentinganPenggugat dan telah sesuai dengan
Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik, maka tidak ada alasan
Penggugat untuk menyatakan sertipikat tersebut batal atau tidak sah,
akan tetapi demi hukum justru harus dinyatakan sah dan berkekuatan
hukum oleh karena itu harus dipertahankan sebagai tanda bukti hak atas
tanah;
Maka berdasarkan hal-hal tersebut diatas, Tergugat VIII mohon kepada
Majelis Hakim yang memeriksa dan megadili perkara ini berkenan memutuskan
sebagai berikut :
Dalam Eksepsi :
- Menerima eksepsi dari Tergugat VIII untuk seluruhnya ;
Dalam Pokok Perkara
1. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya
menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima;
2. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya yang timbul dalam
perkara ini;
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
halaman 49 dari 58 halaman Putusan Nomor 430/Pdt/2017/PT MDN
Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat, Pengadilan Negeri
Medan telah menjatuhkan putusan Nomor: 246/Pdt.G/2014/PNMdn, tanggal 4
Februari 2015, sebagai berikut :
Dalam Eksepsi
- Mengabulkan eksepsi Tergugat VI, VII dan VIII
Dalam Pokok Perkara
- Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (niet ontvankelijk
verklaard)
- Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara ini sebesar Rp.
2.541.000,- (Dua juta lima ratus empat puluh satu ribu rupiah);
Menimbang, bahwa berdasarkan Risalah Pemberitahuan Putusan
Pengadilan Negeri Medan Nomor: 246/Pdt.G/2014/PN Mdn, tanggal 4 Februari
2015, yang dibuat oleh Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Medan, yang
diberitahukan kepada Terbanding IV semula Tergugat IV melalui Lurah
Kelurahan Teladan pada tanggal 6 April 2015;
Menimbang, bahwa Akta Permohonan Banding yang dibuat oleh Panitera
Pengadilan Negeri Medan pada tanggal 10 Februari 2015, yang menerangkan
bahwa Kuasa Hukum Pembanding semula Penggugat telah mengajukan
banding terhadap Putusan Pengadilan Negeri Negeri Medan Nomor:
246/Pdt.G/2014/PN Mdn, tanggal 4 Februari 2015;
Menimbang, bahwa Relaas Pemberitahuan Pernyataan Banding yang
dibuat oleh Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Medan, yang menerangkan
bahwa permohonan banding tersebut telah diberitahukan masing-masing
kepada Kuasa Hukum Terbanding I semula Tergugat I pada tanggal 26 Maret
2015, kepada Kuasa Hukum Terbanding II semula Tergugat II pada tanggal 26
Maret 2015, kepada Kuasa Hukum Terbanding III semula Tergugat III 26 Maret
2015, kepada Terbanding IV semula Tergugat IV melalui Lurah Teladan pada
tanggal 15 September 2016, kepada Kuasa Hukum Terbanding V semula
Tergugat V pada tanggal 26 Maret 2015, kepada Kuasa Hukum Terbanding VI
semula Tergugat VI pada tanggal 30 Maret 2015, kepada Terbanding VII
semula Tergugat VII melalui Pegawai pada Kantor tersebut pada tanggal 27
Oktober 2017 dan kepada Kuasa Hukum Terbanding VIII semula Tergugat VIII
pada tanggal 26 Maret 2015;
Menimbang, bahwa Memori Banding yang diajukan oIeh Kuasa Hukum
Pembanding semuIa Penggugat tertanggaI 28 April 2015 dan di daftarkan di
Kepaniteraan PengadiIan Negeri Medan pada tanggaI 28 April 2015, Memori
Banding tersebut teIah diserahkan masing-masing kepada Kuasa Hukum
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
halaman 50 dari 58 halaman Putusan Nomor 430/Pdt/2017/PT MDN
Terbanding I semula Tergugat I pada tanggal 21 Mei 2015, kepada Kuasa
Hukum Terbanding II semula Tergugat II pada tanggal 21 Mei 2015, kepada
Kuasa Hukum Terbanding III semula Tergugat III 21 Mei 2015, kepada
Terbanding IV semula Tergugat IV melalui Lurah Teladan pada tanggal 10 Juni
2015, kepada Kuasa Hukum Terbanding V semula Tergugat V pada tanggal 21
Mei 2015, kepada Kuasa Hukum Terbanding VI semula Tergugat VI pada
tanggal 23 Nopember 2015, kepada Terbanding VII semula Tergugat VII melalui
Pegawai pada Kantor tersebut pada tanggal 25 Juni 2015 dan kepada Kuasa
Hukum Terbanding VIII semula Tergugat VIII pada tanggal 26 Mei 2015 ;
Menimbang, bahwa Kontra Memori Banding yang diajukan oIeh Kuasa
Hukum Terbanding I, II, III dan V semuIa TergugatI, II, III dan V tertanggaI 4
Juni 2015 dan di daftarkan di Kepaniteraan PengadiIan Negeri Medan pada
tanggal 4 Juni 2015, Kontra Memori Banding tersebut telah diserahkan masing-
masing kepada Kuasa Hukum Pembanding semula Penggugat pada tanggal26
Agustus 2015, kepada Kuasa Hukum Terbanding VI semula Tergugat VIpada
tanggal 23 Nopember 2015,kepada Terbanding VII semula Tergugat VII melalui
Pegawai pada Kantor tersebut pada tanggal 9 September 2015 dan kepada
Kuasa Hukum Terbanding VIII semula Tergugat VIII pada tanggal 26 Agustus
2015 ;
Menimbang, bahwa Kontra Memori Banding yang diajukan oIeh Kuasa
Hukum Terbanding VIII semuIa Tergugat VIII tertanggaI Juni 2015 dan di
daftarkan di Kepaniteraan PengadiIan Negeri Medan pada tanggal 29 Juni
2015, Kontra Memori Banding tersebut telah diserahkan masing-masing kepada
Kuasa Hukum Pembanding semula Penggugat pada tanggal 26 Agustus 2015,
kepada Kuasa Hukum Terbanding I, II, III, dan V semula Tergugat I, II, III dan V
pada tanggal 2 September 2015,kepada Terbanding IV semula Tergugat IV
melalui Pegawai ahli warisnya tersebut pada tanggal 30 Maret 2017, kepada
Kuasa Hukum Terbanding VI semula Tergugat VI pada tanggal 23 Nopember
2015 dan kepada Terbanding VII semula Tergugat VII melalui Pegawai Kantor
tersebut pada tanggal 9 September 2015 ;
Menimbang, bahwa Kontra Memori Banding yang diajukan oIeh Kuasa
Hukum Terbanding VII semuIa TergugatVII tertanggaI Agustus 2015 dan di
daftarkan di Kepaniteraan PengadiIan Negeri Medan pada tanggal 27Agustus
2015, Kontra Memori Banding tersebut telah diserahkan masing-masing kepada
Kuasa Hukum Pembanding semula Penggugat pada tanggal 4 September 2015,
kepada Kuasa Hukum Terbanding I, II, III, dan V semula Tergugat I, II, III dan V
pada tanggal 2 September 2015,kepada Terbanding IV semula Tergugat IV
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
halaman 51 dari 58 halaman Putusan Nomor 430/Pdt/2017/PT MDN
melalui ahli warisnya tersebut pada tanggal 15 September 2016, kepada Kuasa
Hukum Terbanding VI semula Tergugat VI pada tanggal 23 Nopember 2015 dan
kepada Kuasa Hukum Terbanding VIII semula Tergugat VIII pada tanggal 1
September 2015 ;
Menimbang, bahwa Kontra Memori Banding yang diajukan oIeh Kuasa
Hukum Terbanding VI semuIa Tergugat VI tertanggaI Desember 2015 dan di
daftarkan di Kepaniteraan PengadiIan Negeri Medan pada tanggal 16
Desember 2015, Kontra Memori Banding tersebut telah diserahkan masing-
masing kepada Kuasa Hukum Pembanding semula Penggugat pada tanggal 28
September 2016, kepada Kuasa Hukum Terbanding I, II, III, dan V semula
Tergugat I, II, III dan V pada tanggal 28 September 2016,kepada Terbanding IV
semula Tergugat IV melalui Lurah Teladan tersebut pada tanggal 21 Maret
2017, kepada Terbanding VII semula Tergugat VII melalui Direktorat Perkara
Pertanahan pada tanggal 11 Oktober 2016 dan kepada Terbanding VIII semula
Tergugat VIII melalui Pegawai BPN Medan/Seksi sengketa dan konflik pada
tanggal 28 September 2016 ;
Menimbang, bahwa Relaas pemberitahuan memeriksa berkas perkara
yang dibuat oleh Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Medan, telah
diberitahukan masing-masing kepada Kuasa Hukum Pembanding semula
Penggugat pada tanggal 3 Juni 2015, kepada Kuasa Hukum Terbanding I, II, III,
dan V semula Tergugat I, II, III dan V pada tanggal 21 Mei 2015 dan kepada
Terbanding IV semula Tergugat IV pada tanggal 15September 2016, kepada
Kuasa Hukum Terbanding VI semula Tergugat VI pada tanggal 30 Maret 2015,
kepada Terbanding VII semula Tergugat VII melalui Pegawai pada Kantor
tersebut pada tanggal 27 Okober 2017 dan kepada Kuasa Hukum Terbanding
VIII semula Tergugat VIII pada tanggal 26 Maret 2015 di Kepaniteraan
Pengadilan Negeri Medan dalam tenggang waktu 14 (empat belas) hari kerja
terhitung sejak tanggal pemberitahuan ini diIaksanakan sebelum berkas
perkara dikirim ke Pengadilan Tinggi Medan;
TENTANGPERTIMBANGAN HUKUMNYA
Menimbang, bahwa permohonan banding dari Kuasa Hukum Pembanding
semula Penggugat telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut tata cara
serta sesuai dengan pernyataan yang telah ditentukan oleh Undang-Undang
untuk permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima;
Menimbang, bahwa Memori Banding yang diajukan Kuasa Hukum
Pembanding semula Penggugat pokoknya berkesimpulan bahwa sebagian dari
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
halaman 52 dari 58 halaman Putusan Nomor 430/Pdt/2017/PT MDN
tuntutan (petitum) yang diajukan Penggugat dalam perkara ini merupakan
kompetensi absolut dari Pengadilan Tata Usaha Negara, telah salah
menerapkan hukum dalam perkara ini tentang penentuan Tuntutan yang
merupakan kompetensi absolut Peradilan Umum dan Tuntutan yang merupakan
kompentensi absolut Pengadilan Tata Usaha Negara, bahwa tuntutan (petitum)
yang diajukan Penggugat dalam perkara ini bukan atau tidak seperti yang
disebut dalam ketentuan Pasal 53 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986
tentang Pengadilan Tata Usaha Negarayang merupakan kompetensi absolut
dari Pengadilan Tata Usaha Negara, oleh karena itu Putusan Yudec Factie
Pengadilan Negeri Medan beralasan untuk dibatalkan dalam pemeriksaan
Tingkat Banding, serta memberikan putusan dengan amar mengabulkan gugtan
untuk seluruhnya;
Menimbang, bahwa Kontra Memori Banding yang diajukan oleh Kuasa
Hukum dari Terbanding I, Terbanding II, Terbanding III, terbanding V yang pada
pokoknya menyatakan bahwa :
- Dalil Memori Banding Pembanding tidak mempunyai alasan dan dasar
hukum.
- Pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan telah tepat dan
benar.
Sebagaimana berdasarkan hal-hal tersebut mohon Pengadilan Tinggi menolak
dalil Memori Banding Pembanding dan menguatkan putusan a quo;
Menimbang, bahwa Terbanding VI juga telah mengajukan Kontra Memori
Banding yang pada pokoknyabahwa pertimbangan hukum dan putusan dari
Pengadilan Negeri Medan tersebut telah tepat dan benar dan dapat di
pertanggungjawabkan secara hukum serta telah mencerminkan rasa keadilan
sehingga cukup alasan untuk dikuatkan;
Menimbang, bahwa Terbanding VIII semula Tergugat VIII mengajukan
juga Kontra Memori Banding yang pada pokoknya bahwa Majelis Hakim
Pengadilan Negeri Medan yang memeriksa perkara a quo telah tepat dan benar
dalam memberikan putusan, selanjutnya mohon memberikan putusan yang
amar nya menolak permohonan banding dan menguatkan putusan Pengadilan
Negeri Medan tersebut;
Menimbang, bahwa Terbanding VII semula Tergugat VII juga
mengajukan Kontra Memori Banding yang pada pokoknya bahwa putusan
Pengadilan Negeri Medan a quo telah tepat dan benar selanjutnya mohon agar
Pengadilan Tinggi Medan memberikan putusan yang amarnya menolak
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
halaman 53 dari 58 halaman Putusan Nomor 430/Pdt/2017/PT MDN
permohonan banding dari Pembanding dan menguatkan putusan Pengadilan
Negeri Medan a quo;
Menimbang, bahwa setelah membaca dan mempelajari dengan seksama
berkas perkara dan surat-surat yang terlampir beserta salinan resmi putusan
Pengadilan Negeri Medan Nomor :246/Pdt.G/2014/PN Mdn tanggal 4 Februari
2015 dan Memori Banding dari Kuasa Hukum Pembanding serta Kontra Memori
Banding dari Terbanding I, II, III, dan V, Kontra Memori Banding dari Terbanding
VII, Kontra Memori Banding dari Terbanding VIII, Majelis Hakim Tingkat Banding
memberikan pertimbangan sebagai berikut :
Dalam Konpensi
Dalam Eksepsi:
Menimbang, bahwa Para Terbanding semula Para Tergugat melalui
Kuasanya telah mengajukan jawaban – jawabannya yang didalamnya juga
mnegajukan eksepsi untuk mempersingkat putusan ini maka eksepsi – eksepsi
tersebut dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Eksepsi tentang kewenangan mengadili secara absolut (kompetensi absolut)
2. Eksepsi gugatan kurang pihak
3. Eksepsi gugatan kabur
4. Eksepsi tentang gugatan Penggugat Nebis In Idem
5. Eksepsi tentang gugatan telah lewat waktu
6. Eksepsi bahwa Penggugat tidak memilik legal standing atas objek perkara
1) Eksepsi tentang kewenangan mengadili secara absolut/Kompetensi absolut
Menimbang, bahwa Para Tergugat dalam jawabannya menyatakan
bahwa Pengadilan Negeri Medan tidak berwenang mengadili perkara aquo,
karena didalam gugatan Penggugat mempersoalkan surat – surat produk
Pejabat Tata Usaha Negara yaitu antara lain SHM No. 35 atas nama Johan
Arnold Simanjuntak;
Menimbang, bahwa setelah Pengadilan Tinggi membaca dengan
seksama gugatan Penggugat ternyata didalam petitumnya angka 6,7,8 mohon
agar surat – surat tersebut dinyatakan tidak mempunyai kekuatan hukum;
Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi berpendapat bahwa tuntutan yang
demikian masih menjadi wewenang dari pada Peradilan Umum bukan
wewenang dari Pengadilan Tata Usaha Negara, dibatalkan atau kecuali apabila
tuntutan dalam petitum agar menyatakan surat – surat tersebut dinyatakan batal
atau tidak sah (pasal 53 Undang-Undang No. 5 tahun 1986 tentang Peraturan);
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
halaman 54 dari 58 halaman Putusan Nomor 430/Pdt/2017/PT MDN
Menimbang, bahwa dengan demikian untuk eksepsi tentang kewenangan
mengadili secara absolut dinyatakan ditolak;
2) Eksepsi gugatan kurang pihak
Menimbang, bahwa terhadap eksepsi ini Pengadilan Tingkat Banding
berpendapat bahwa untuk mengajukan suatu gugatan ke Pengadilan adalah
merupakan kewenangan dan Hak dari Penggugat untuk memilih dan
menentukan siapa yang akan diajukan sebagai pihak dalam suatu perkara yang
merugikan atau dianggap merugikan Penggugat secara langsung maupun tidak
langsung (Yurisprudensi MARI Nomor 1828K/Pdt/1984 tanggal 21 Nopember
1985);
Menimbang, bahwa setelah Pengadilan Tinggi membaca dengan
seksama, Penggugat dalam mengajukan gugatan telah menyebutkan identitas
Tergugat – Tergugat secara jelas dan rinci oleh karenanya eksepsi tentang
gugatan kurang pihak tidak beralasan dan dinyatakan ditolak;
3) Eksepsi tentang gugatan kabur
Menimbang, bahwa terhadap eksepsi ini Pengadilan Tingkat Banding
tidak sependapat dengan pertimbangan Pengadilan Tingkat Pertama dalam
putusannya yang menyatakan bahwa Penggugat telah mencampur adukkan
dalil - dalil gugatannya mana yang menjadi wewenang Pengadilan Tata Usaha
Negara karena untuk menyatakan suatu Penetapan Pejabat Tata Usaha Negara
yang tidak mempunyai wewenang Peradilan Umum In Casu Pengadilan Negeri
Medan melainkan Pengadilan Tata Usaha Negara;
Menimbang, bahwa petitum angka 3,4,5 adalah petitum dalam lingkup
hukum perdata sedang petitum 6,7,8 masuk lingkup Pengadilan Tata Usaha
Negara, sehingga gugatan Penggugat dinyatakan kabur (obscuur libel);
Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi berpendapat bahwa gugatan
Penggugat tidak dicampur aduk karena Penggugat telah menuntut dalam
petitum 6,7,8 agar Pengadilan Negeri Medan menyatakan surat – surat tersebut
dinyatakan tidak mempunyai kekuatan hukum bukan menuntut untuk dinyatakan
batal atau tidak sah;
Menimbang, bahwa dengan demikian tidak terbukti adanya campur aduk
dalil – dalil gugatan Penggugat mana yang merupakan wewenang Peradilan
Umum dan maupun Peradilan Tata Usaha Negara;
Menimbang, bahwa lebih lanjut setelah Pengadilan Tingkat Banding
mempelajari dengan seksama berkas perkara tenyata hal – hal yang
dikemukakan dalam eksepsi mengenai gugatan kabur yang diajukan oleh Para
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
halaman 55 dari 58 halaman Putusan Nomor 430/Pdt/2017/PT MDN
Tergugat ternyata sudah menyangkut atau masuk materi pokok perkara maka
oleh karena itu eksepsi yang demikian harus dinyatakan ditolak;
4) Eksepsi gugatan Nebis in idem
Menimbang, bahwa eksepsi tentang Nebis in idem ini pun haruslah
ditolak juga karena jelas objek dan subyeknya berbeda antara gugatan yang
diajukan di Pengadilan Tata Usaha Negara dan Peradilan Umum (Pengadilan
Negeri Medan);
5) Eksepsi gugatan telah lewat waktu
Menimbang, bahwa didalam perkara perdata seseorang apabila merasa
hak – haknya terlanggar maka yang bersangkutan dapat mengajukan gugatan
kapanpun sehingga tidak dikenal daluwarsa (lewat waktu) nanti diuji apakah
yang bersangkutan dapat atau tidak membuktikan dalil – dalil gugatannya,
didalam proses persidangan, oleh karena itu eksepsi ini pun ditolak juga;
6) Eksepsi bahwa Penggugat tidak memiliki legal standing atas objek perkara
Menimbang, bahwa setelah Pengadilan Tinggi mempelajari berkas
perkara ternyata apa yang ditemukan dalam eksepsi ini pun telah masuk dalam
pokok perkara, maka eksepsi yang demikian haruslah ditolak;
Dalam pokok perkara
Menimbang, bahwa mengenai pertimbangan putusan Majelis Hakim
Tingkat Pertama telah berpendapat bahwa gugatan Penggugat dinyatakan
kabur (obscuur libel) sehingga gugatan Penggugat haruslah dinyatakan tidak
dapat diterima, yang didasarkan pada pertimbangan dikabulkannya hanya
merupakan salah satu eksepsi dari Para Tergugat;
Menimbang, bahwa Majelis Tingkat Banding tidak sependapat dengan
kesimpulan tersebut dengan alasan – alasan pertimbangan sebagai berikut;
Menimbang, bahwa setelah Majelis Pengadilan Tingkat Banding
mempelajari berkas perkara dan berdasarkan fakta – fakta yang terungkap
dipersidangan ternyata perkara tersebut pernah diputus oleh Pengadilan Tata
Usaha Negara bahkan sudah sampai pada tahap Peninjauan Kembali di MARI
yaitu perkara Nomor : 38/G/2009/TUN-MDN tanggl 8 September 2009 Jo.
Perkara Nomor : 7/B/2010/PT.TUN-MDN tanggal 8 Februari 2010 Jo. Perkara
Nomor : 273K/TUN/2010 tanggal 27 September 2010 Jo. Perkara Nomor :
52PK/TUN/2013 tanggal 20 Mei 2013 (Bukti P5,P6 TI,II,III,V – 27, TI,II,III,V-28,
TI,II,III,V-29, TI,II,III,V-30);
Menimbang, bahwa dari putusan – putusan tersebut ternyata sampai
pada putusan Kasasi perkara Nomor : 273K/TUN/2010 tanggal 27 September
2010 amarnya Menolak gugatan Penggugat, sedangkan putusan Peninjauan
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
halaman 56 dari 58 halaman Putusan Nomor 430/Pdt/2017/PT MDN
Kembali perkara Nomor : 52PK/TUN/2013 tanggal 20 Mei 2013 amarnya
Menolak permohonan Peninjauan kembali dari permohonan Peninjauan kembali
H.ILYAS ST.BASA.BBA dan perkara – perkara tersebut telah mempunyai
kekuatan hukum tetap (Inkracht Van Gewijsde)
Menimbang, bahwa dari pertimbangan – pertimbangan tersebut diatas
demi kepastian hukum dan keadilan maka Majelis hakim Tingkat Banding
berpendapat gugatan Penggugat / Pembanding di tolak seluruhnya;
Dalam Rekonpensi
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat dalam
Rekonpensi / Terbanding I, semula Tergugat I, II, III, V dalam Konvensi adalah
seperti tersebut diatas;
Menimbang, bahwa mempertimbangkan gugatan Rekonvensi ini Majelis
Hakim Pengadilan Tinggi mengutip kembali seluruh pertimbangan dalam
Konvensi, sehingga secara mutatis mutandis dijadikan pertimbangan dalam
Rekonpensi;
Menimbang, bahwa oleh karena gugatan dalam Konvensi ditolak maka
gugatan dalam Rekonvensi ditolak pula;
Dalam Konpensi dan Rekonpensi
Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Konvensi dinyatakan ditolak
demikian pula gugatan Rekonvensi juga ditolak, yang ternyata dalam gugatan
Rekonpensi biaya perkara nihil, maka cukup beralasan biaya yang timbul dalam
ke dua tingkat Pengadilan dalam perkara ini dibebankan kepada Pembanding
semula Penggugat dalam Konvensi / Tergugat dalam Rekonvensi;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas maka
putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor : 246/Pdt.G/2014/PN.Mdn tanggal 4
Februari 2015 beralasan hukum untuk dibatalkan dan Majelis Hakim tingkat
banding mengadili sendiri perkara ini;
Memperhatikan Undang –Undang Nomor 20 tahun 1947 Jo Undang –
Undang Nomor 49 tahun 2009, R.Bg dan peraturan Perundang – Undangan lain
yang bersangkutan;
M E N G A D I L I
- Menerima permohonan banding dari Pembanding semula Penggugat;
- Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor :
246/Pdt.G/2014/PN.Mdn tanggal 4 Februari 2015 yang dimohonkan
banding;
MENGADILI SENDIRI
Dalam Konpensi
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
halaman 57 dari 58 halaman Putusan Nomor 430/Pdt/2017/PT MDN
Dalam Eksepsi
- Menolak seluruh Eksepsi yang diajukan oleh Para Tergugat semula Para
Terbanding;
Dalam Pokok Perkara
- Menolak gugatan Pembanding semula Penggugat dalam Konvensi untuk
seluruhnya;
Dalam Rekonvensi
- Menolak gugatan Penggugat dalam Rekonvensi I,II,III,V / Terbanding
I,II,III,V untuk seluruhnya;
Dalam Konvensi dan Rekonvensi
- Menghukum Pembanding semula Penggugat dalam Konpensi / Tergugat
dalam Rekonpensi untuk membayar biaya perkara dalam ke dua tingkat
Pengadilan, yang dalam tingkat banding ditetapkan sejumlah Rp. 2.500,-
(dua ribu lima ratus);
Demikian diputus dalam musyawarah Majelis Hakim Pengadilan Tinggi
Medan pada hari Rabu tanggal 31 Januari 2018, oleh Kami Dharma E.
Damanik, SH, MH sebagai Hakim Ketua, H. Dasniel, SH, MH dan Prasetyo Ibnu
Asmara, SH, MH masing-masing sebagai Hakim-Hakim Anggota, yang ditunjuk
untuk memeriksa dan mengadili perkara tersebut dalam pengadilan tingkat
banding, putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada
hari Rabu, tanggal 28 Februari 2018, oleh Hakim Ketua Majelis tersebut dengan
didampingi Hakim-Hakim Anggota serta Hj Eva Zahermi, SH., MHsebagai
Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi Medan, tanpa dihadiri oleh kedua
belah pihak berperkara;
Hakim-Hakim Anggota, Hakim Ketua
TTD TTD
H. Dasniel, SH, MH Dharma E. Damanik, SH, MH
TTD
Prasetyo Ibnu Asmara, SH, MH
Panitera Pengganti,
TTD
Hj. Eva Zahermi, SH, MH