PENGADILAN TINGGI MEDAN · PENGADILAN TINGGI MEDAN Halaman 2 dari 53 Putusan Nomor...
-
Upload
nguyenkhanh -
Category
Documents
-
view
243 -
download
0
Transcript of PENGADILAN TINGGI MEDAN · PENGADILAN TINGGI MEDAN Halaman 2 dari 53 Putusan Nomor...
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Halaman 1 dari 53 Putusan Nomor 268/PDT/2017/PT.MDN
P U T U S A N
Nomor 268/PDT/2017/PT MDN
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara
perdata pada peradilan tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai
berikut dalam perkara antara :
Khairul Bakti, berkedudukan di Dusun I Desa Bengkel Kecamatan
Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai dalam hal
ini memberikan kuasa kepada AHMAD ARPANI, SH,
dkk. beralamat di Jalan Bandar Labuhan Bawah Gang
Tk. RA Hamidah, Tanjung Morawa, Kab. Deli Serdang,
Sumatera Utara berdasarkan surat kuasa khusus
tanggal 01 Nopember 2016 sebagaiPembanding
semula Penggugat;
L A W A N:
1. Kepala Desa Bengkel, bertempat tinggal di Jalan Protokol Medan
Tebing Tinggi Dusun I Desa Bengkel Kec. Perbaungan
Kab.Serdang Bedagai, sebagai Terbanding I semula
Tergugat I; 2. Camat Kecamatan Perbaungan, bertempat tinggal di Perintis
kemerdekaan No.3 Kelurahan Simpang Tiga Pekan
Perbaungan, sebagai Terbanding II semulaTergugat II;
3. Pemerintahan Republik Indonesia cq Gubernur Sumatera Utara Ub Bupati Serdang Bedagai, bertempat tinggal di
Jl.Raya Medan Tebing Tinggi Kec.Sei Rampah,
sebagai Terbanding III semula Tergugat III; D A N:
4. Badan Permusyawaratan Desa Bpd Desa Bengkel Kecamatan Perbaungan, bertempat tinggal di Jalan Protokol
Medan Tebing Tinggi Dusun I Desa Bengkel
Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai,
sebagai Turut Terbanding I semula Turut Tergugat I
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Halaman 2 dari 53 Putusan Nomor 268/PDT/2017/PT.MDN
5. Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD) Desa Bengkel Kecamatan Perbaungan, beralamat di Jalan Protokol
Medan Tebing Tinggi Dusun I Desa Bengkel
Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai,
sebagaiTurut Terbanding II semulaTurut Tergugat II; 6. Ketua Tim Penggerak PKK Desa Bengkel Kecamatan Perbaungan,
beralamat di Jalan Protokol Medan Tebing Tinggi
Dusun I Desa Bengkel Kecamatan Perbaungan
Kabupaten Serdang Bedagai, sebagaiTurut Terbanding III semula Turut Tergugat III;
7. Pemerintahan Republik Indonesia, Cq Kapolri Cq. Kapolda Sumatera Utara Cq. Kapolres Serdang Bedagai cq.Kapolsek PerbaunganUb. BHABINKAMTIBMAS Desa Bengkel Kecamatan Perbaungan Kabupaten
Serdang Bedagai, beralamat di Jalan Protokol Medan
Tebing Tinggi Dusun I Desa Bengkel Kecamatan
Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai,
sebagaiTurut Terbanding IV semulaTurut Tergugat IV;
Pengadilan Tinggi Tersebut ;
Setelah membaca dan mempelajari berkas perkara dan segala surat-
surat yang berhubungan dengan perkara ini ;
TENTANG DUDUKNYA PERKARA :
Menimbang, bahwa Penggugat dengan Surat Gugatan tanggal 3
November 2016 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan
Negeri Lubuk Pakam pada tanggal 3 November 2016dalam Register Nomor
168/Pdt.G/2016/PN Lbp, telah mengajukan gugatan sebagai berikut:
1. Bahwa dahulunya orang tua Penggugat yang bernama SB Zakaria pernah
menjabat sebagai Kepala Desa Bengkel dan memiliki sebidang tanah yang
dibelinya dari Poniram C sesuai surat jual Beli tanggal 24 Juli 1974 seluas ±
315 M2 yang terletak di Dusun I Desa Bengkel Kecamatan Perbaungan
dahulu Kabupaten Deli Serdang sekarang Kabupaten Serdang Bedagai dan
ketika itu Kantor Kepala Desa belum ada dan atas dasar inisiatif SB Zakaria
selaku Kepala Desa guna melayani kepentingan masyarakat ketika itu maka
dibuatlah Kantor Desa diatas tanah miliknya tersebut untuk sementara
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Halaman 3 dari 53 Putusan Nomor 268/PDT/2017/PT.MDN
sebelum Pemerintah memiliki tapak tanah sendiri untuk membangun Kantor
Desa yang definitif;
2. Bahwa setelah SB Zakaria tidak menjabat lagi sebagai Kepala Desa
Bengkel, tanah miliknya tersebut dihibahkan kepada anak kandungnya (anak
pertama) yaitu Khairul Bakti ic.Penggugat sesuai Surat Hibah tanggal 24
Maret 1994 dengan batas batas yaitu :
- sebelah Utara dengan tanah Alm.Sarmin,
- sebelah Selatan dengan tanah Amirullah,
- sebelah Timur dengan Jalan Protokol,
- sebelah Barat dengan tanah Alm.Sarmin
danselanjutnya atas dasar surat hibah tersebut maka kepemilikan tanah
aquo telah beralih dan sah menjadi milik dari Khairul Bakti ic.Penggugat;
3. Bahwa setelah tanah yang dihibahkan SB Zakaria kepada Khairul Bakti
Ic.Penggugat, SB.Zakaria ada berpesan secara lisan kepada Khairul Bakti
Ic.Penggugat jika nanti Penggugat ingin mengambil tanah miliknya yang
diatasnya telah ada bangunan kantor desa maka Penggugat harus mencari
ganti tanah tersebut dan membangunkannya sebagai ganti Kantor Desa;
4. Bahwa di atas tanah yang menjadi milik Penggugat sebagaimana tersebut
diatas, tetap berdiri kantor Kepala Desa yang dipergunakan untuk melayani
masyarakat Desa Bengkel dan selanjutnya diteruskan oleh Penggugat yang
terpillih sebagai Kepala Desa Bengkel dan hingga sekarang ini Kepala Desa
Bengkel tetap mempergunakannya dan berkantor diatas tanah milik
Penggugat tersebut;
5. Bahwa keberadaan tanah milik Penggugat ini telah sejak lama dibicarakan
dan menjadi masalah sehingga ketika Penggugat menjabat sebagai Kepala
Desa pada tahun 1993 hingga tahun 1996 ketika itu juga telah diadakan
pertemuan rapat dengan LKMD, Kepala Desa,Sekretaris Desa, Seksi-Seksi
LKMD, Kepala-Kepala Dusun pada tanggal 16 Nopember 1994;
6. Bahwa pada Pertemuan musyawarah tanggal 16 Nopember 1994 tersebut
dihasilkan keputusan yaitu :
1. Pertapakan kantor Kepala Desa Bengkel yang sekarang ini, adalah
bukan Inventaris dari Desa Bengkel, melainkan kepunyaan pribadi dari
SB.Zakarai;
2. Mengupayakan pertapakan baru bagi Kantor/balai Desa Bengkel, yang
lebih memungkinkan bagi pengembangan Kantor/Balai Desa Bengkel’
Hal mana sesuai dengan Berita Acara dan Daftar Hadir Rapat LKMD
tentang Pertapakan Kantor Kepala Desa Bengkel tanggal 16 Nopember
1994;
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Halaman 4 dari 53 Putusan Nomor 268/PDT/2017/PT.MDN
7. Bahwa guna mempertegas asal usul tanah seluas ± 315 M2 yang terletak di
Dusun I Desa Bengkel dahulu Kabupaten Deli Serdang sekarang Kabupaten
Serdang Bedagai adalah benar milik orang tua Penggugat yang telah
dibelinya dari Poniran C maka Poniran C selaku Penjual yang hingga saat ini
masih hidup, ketika itu telah membuat surat pernyataan tertanggal 30
Oktober 1995 yang menyatakan benar telah menjual tanah miliknya kepada
SB Zakaria Ic. orang tua Penggugat;
8. Bahwa akan tetapi setelah Penggugat tidak lagi menjabat sebagai Kepala
Desa pada tahun 1996 dan digantikan oleh Kepala Desa yang baru dan
seterusnya terhadap keberadaan tanah milik Penggugat tidak juga
dikembalikan kepada Penggugat dan tanpa hak dan dengan melawan
hukum serta tanpa izin dari Penggugat selaku Pemilik tanah aquo terus
dipakai hingga saat ini oleh Tergugat I;
9. Bahwa guna memastikan kembali keberadaan tanah milik Penggugat maka
dilaksanakanlah pertemuan kembali secara musyawarah pada tanggal 23
Januari 2013 yang dihadiri oleh Tergugat I Ic.Kepala Desa, Turut Tergugat I
Ic. Ketua BPD, Turut Tergugat II Ic. Ketua LKMD, Kadus I dan Kadus II guna
membicarakan permasalahan aquo hal mana sesuai berita acara yang
dibuat dan ditanda tangani bersama dan dari pertemuan musyawarah
tersebut diambil keputusan sebagai berikut :
1. Bahwa Saudara Khairul Bakti bersedia membangun Kantor Desa Bengkel
kembali sebelum Kantor Kepala Desa sekarang diambilnya;
2. Pemdes (Pemerintah Desa) tidak menerima uang pengganti hanya
menerima bangunan kantor kepala desa yang baru;
10. Bahwa selanjutnya atas dasar Pertemuan Musyawarah pada tanggal 23
Januari 2013 tersebut Penggugat dengan niat dan itikad baik guna
penyelesaian permasalahan aquo telah membeli lahan tanah seluas ± 207
M2 dan telah merealisasikan pembangunan kantor desa bengkel sesuai
kemampuannya yang ada yang terletak di Dusun II Desa Bengkel
Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai;
11. Bahwa setelah Kantor Desa dibangun oleh Penggugat ternyata Tergugat I
Ic.Kepala Desa berikut Turut Tergugat I,II,III,dan Turut Tergugat IV tidak
juga mau pindah ke kantor Desa yang telah dibangun Penggugat;
12. Bahwa Penggugat juga telah menyampaikan keberadaan kantor desa yang
telah dibangunnya tersebut kepada Tergugat III Ic. Camat Perbaungan akan
tetapi tidak juga didukung dan ditanggapi dengan baik dan malah Tergugat
III diduga telah melarang Tergugat I dan Para Turut Tergugat untuk tidak
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Halaman 5 dari 53 Putusan Nomor 268/PDT/2017/PT.MDN
menempati kantor desa yang dibangun oleh Penggugat alasannya lokasi
kantor desa tersebut tidak cocok untuk melayani masyarakat Desa Bengkel;
13. Bahwa begitupula Penggugat juga telah menyampaikan permohonan melalui
kuasanya kepada Tergugat III ic.Bupati Serdang Bedagai sebagai atasan
Tergugat I dan Tergugat II terkait permasalahan kantor Desa Bengkel aquo
akan tetapi Tergugat III tidak merespon dengan baik dan malah membiarkan
dan tidak mau memfasilitasi keinginan Penggugat agar Tergugat I berikut
Para Turut Tergugat untuk segera pindah meninggalkan Kantor Desa
Bengkel ketempat yang tanahnya telah dibeli dan juga telah dibangunkan
Kantor Desa Bengkel yang baru oleh Penggugat;
14. Bahwa oleh karenanya maka perbuatan tanpa hak dan melawan hukum
yang dilakukan Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III yang jelas-jelas
diduga telah menghalangi, melarang dan tidak bersedia meninggalkan dan
tetap bertahan menguasai tanah milik Penggugat aquo adalah bertentangan
dengan hukum serta melanggar azas kepatutan terhadap diri penggugat
sebagai pemilik tanah dan sebagai warga masyarakat;
15. Bahwa berdasarkan kepada hal-hal tersebut diatas, karena perbuatan
Tergugat I yang telah menguasai/menempati tanah milik Penggugat tanpa
izin dari Penggugat, serta selanjutnya Tergugat II tanpa hak diduga telah
melarang Tergugat I dan Para turut Tergugat untuk tidak menempati kantor
desa yang dibangun oleh Penggugat dan selanjutnya Tergugat III juga telah
membiarkan dan diduga menyetujui perbuatan Tergugat I dan Tergugat II
diatas tanah aquo maka dapatlah dikwalifikasi perbuatan Tergugat I,
Tergugat II dan Tergugat III sebagai perbuatan melawan hukum yang
merugikan Penggugat;
16. Bahwa sebagai akibat perbuatan melawan hukum yang dilakukan Tergugat
I, Tergugat II dan Tergugat III sebagaimana diatas, Penggugat jelas
mengalami kerugian dan kehilangan manfaat dari tanah miliknya dan jika
diperhitungan dengan sewa sejak tahun 1994 sampai dengan saat gugatan
ini dimajukan yaitu:
- Jika dihitung dengan sewa, maka uang sewa tanah / pertahun = Rp
5.000.000; (Lima Juta Rupiah), maka sejak tahun 1994 s/d 2016
terhitung selama 22 tahun x Rp 5.000.000 = Rp 110.000.000 (seratus sepuluh Juta Rupiah) dan harus dibayar olehTergugat I, Tergugat II
dan Tergugat III secara tanggung renteng kepada Penggugat;
17. Bahwa karena Penggugat adalah pemilik sah atas tanah aquo maka adalah
sangat wajar dan beralasan segala surat-surat yang dimiliki oleh Penggugat
yaitu Surat Hibah tanggal 24 Maret 1994 Jo. Surat Jual Beli dari Poniran. C,
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Halaman 6 dari 53 Putusan Nomor 268/PDT/2017/PT.MDN
kepada SB.Zakaria (orang tua kandung Khairul Bakti) tanggal 24 Juni 1974
Jo. Surat Pernyataan Poniran. C tanggal 30 Oktober 1995 adalah Sah dan
mempunyai kekuatan hukum;
18. Bahwa karena tanah aquo adalah sah milik Penggugat, maka adalah sangat
beralasan juga untuk menghukum Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III,
untuk mengosongkan tanah terperkara dalam keadaan aman dan kosong;
19. Bahwa begitu juga terhadap Turut Tergugat I, Turut Tergugat II, Turut
Tergugat III dan Turut Tergugat IV yang juga berada dan berkantor di kantor
Desa Bengkel karenanya sangat beralasan untuk ditarik dalam perkara
aquo agar dihukum untuk tunduk dan patuh terhadap putusan dalam perkara
ini nantinya;
20. Bahwa untuk menjaga agar gugatan menjadi tidak hampa dan ilusionir serta
gugatan aquo didasari dengan dalil dan bukti yang authentik maka adalah
sangat beralasan untuk meletakkan sita jaminan atas tanah terperkara;
21. Bahwa selanjutnya juga karena gugatan aquo didasarkan kepada dalil-dalil
serta bukti-bukti yang tidak dapat terbantahkan lagi maka adalah juga sangat
beralasan juga kiranya putusan perkara aquo dapat dijalankan terlebih
dahulu mesti ada verzet, banding maupun kasasi (uitvoerbaar bij voorraad);
Berdasarkan hal-hal dan alasan-alasan yang telah dikemukakan dan diuraikan
diatas, mohon kiranya Ketua Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Cq. Majelis
Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara aquo menjatuhkan putusan
sebagai berikut:
DALAM POKOK PERKARA; 1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
2. Menyatakan Surat Hibah tanggal 24 Maret 1994 Jo. Surat Jual Beli dari
Poniran. C, kepada SB.Zakaria (orang tua kandung Khairul Bakti) tanggal 24
Juni 1974 Jo. Surat Pernyataan Poniran. C tanggal 30 Oktober 1995 adalah
sah dan berkekuatan hukum;
3. Menyatakan tanah seluas ± 315 M2 yang terletak di Dusun I Desa Bengkel
dahulu Kabupaten Deli Serdang sekarang Kabupaten Serdang Bedagai
sesuai Surat Hibah tanggal 24 Maret 1994 Jo. Surat Jual Beli dari Poniran.
C, kepada SB.Zakaria (orang tua kandung Khairul Bakti) tanggal 24 Juni
1974 Jo. Surat Pernyataan Poniran. C tanggal 30 Oktober 1995
sebagaimana petitum ke-2 diatas, dengan batas-batas tanah:
- sebelah Utara dengan tanah Alm.Sarmin,
- sebelah Selatan dengan tanah Amirullah,
- sebelah Timur dengan Jalan Protokol,
- sebelah Barat dengan tanah Alm.Sarmin
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Halaman 7 dari 53 Putusan Nomor 268/PDT/2017/PT.MDN
Adalah sah milik Penggugat;
4. Menyatakan Tergugat I, Tergugat II, dan Tergugat III telah melakukan
Perbuatan Melawan Hukum;
5. Menghukum Tergugat I, Tergugat II, dan Tergugat III menyerahkan tanah
terperkara milik Penggugat seluas seluas ± 315 M2 yang terletak di Dusun I
Desa Bengkel Kecamatan Perbaungan dahulu Kabupaten Deli Serdang
sekarang Kabupaten Serdang Bedagai sesuai dengan batas-batas
sebagaimana dalam petitum ke- 3 diatas kepada Penggugat dalam keadaan
aman dan kosong;
6. Menghukum Tergugat I, Tergugat II, dan Tergugat III untuk membayar ganti
kerugian secara tanggung renteng kepada Penggugat sebesar Rp 110.000.000 (seratus sepuluh Juta Rupiah);
7. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan atas tanah terperkara;
8. Menghukum Para Turut Tergugat (Turut Tergugat I s/d Turut Tergugat IV)
untuk tunduk dan patuh terhadap putusan ini;
9. Menyatakan, bahwa putusan ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu secara
serta merta meskipun ada Verzet, banding maupun kasasi (uitvoerbar bij
vorraad );
10. Menghukum Tergugat I, Tergugat II, dan Tergugat III untuk membayar biaya
perkara yang timbul karenanya;
Atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon keadilan yang
seadil-adilnya;
Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut para
Tergugat yaitu Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Turut Tergugat I, Turut
Tergugat II, Turut Tergugat III memberikan jawaban masing-masing pada
pokoknya sebagai berikut:
Terlebih dahulu Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Turut Tergugat I,
Turut Tergugat II, Turut Tergugat III menyatakan bahwa Tergugat I, Tergugat II,
Tergugat III, Turut Tergugat I, Turut Tergugat II, Turut Tergugat III membantah
semua pendapat, dalil, tuntutan dan segala sesuatu yang dikemukakan oleh
Penggugat dalam gugatannya, kecuali apa yang diakui secara Tegas oleh
Tergugat
PRIMAIR
DALAM EKSEPSI 1. GUGATAN PENGGUGAT MELANGGAR KEWENANGAN MENGADILI
Penggugat dalam surat Gugatannya mendalilkan bahwa gugatan
penggugat berdasarkan surat jual beli antara SB Zakaria (orang tua
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Halaman 8 dari 53 Putusan Nomor 268/PDT/2017/PT.MDN
Penggugat) dengan Poniran C, surat hibah dari SB Zakaria kepada
Penggugat yang kemudian Penggugat mengaku sebagai pemilik yang sah
terhadap sebidang tanah yang diatasnya berdiri kantor kepala Desa
Bengkel di Dusun I Desa Bengkel Kecamatan Perbaungan Kabupaten
Serdang Bedagai sehingga dalam petitumnya (poin 2) Penggugat meminta
kepada Majelis Hakim untuk menjatuhkan putusan:
“Menyatakan surat hibah tanggal 24 maret 1994 jo surat Jual beli dari
Poniran C kepada SB Zakaria (Orang Tua kandung khairul Bhakti) tanggal
24 Juni 1974 Jo Surat Pernyataan Poniran C tanggal 30 Oktober 1995
adalah sah dan berkekuatan hukum tetap”
Pasal 1 Undang-Undang RI Nomor Tahun 2006 Tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama:
“Peradilan Agama adalah salah satu pelaku kekuasaan Kehakiman
bagi Rakyat pencari Keadilan yang beragama Islam mengenai perkara
Tertentu sebagaimana dimaksuddalam Undang-Undang ini”
Pasal 49 Undang-Undang RI Nomor Tahun 2006 Tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama:
“Pengadilan agama bertugas dan berwenang memeriksa, memutus, dan
menyelesaikan perkara di tingkat pertama antara orang-orang yang
beragama Islam di bidang:
a. perkawinan;
b. waris;
c. wasiat;
d. hibah;
e. wakaf;
f. zakat;
g. infaq;
h. shadaqah; dan
i. ekonomi syari'ah”
Bahwa Penggugat yang telah mendalilkan hak miliknya atas tanah kantor
kepala Desa Bengkel melalui surat gugatan yang didaftarkan pada Pengadilan
Negeri Lubuk Pakam yang didasarkan pada surat hibah tanggal 24 maret 1994
jo surat Jual beli dari Poniran C kepada SB Zakaria (Orang Tua kandung khairul
Bhakti) tanggal 24 Juni 1974 Jo Surat Pernyataan Poniran C tanggal 30
Oktober 1995 adalah sebuah kekeliruan.
Berdasarkan hal tersebut diatas, pemeriksaan mengenai sah atau tidaknya
surat hibah perkara Aquo adalah masuk dalam juridiksi/kompetensi Absolut
Peradilan Agama (Atribut Van Rechsmacht), Dengan demikian sepanjang
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Halaman 9 dari 53 Putusan Nomor 268/PDT/2017/PT.MDN
mengenai sah atau tidak sahnya surat hibah Pengadilan Negeri Lubuk Pakam
tidak berwenang untuk memeriksa, mengadili dan menjatuhkan putusan.
2. BAHWA GUGATAN PENGGUGAT TIDAK JELAS/KABUR (OBSCUUR
LIBEL)
Bahwa Penggugat dalam surat gugatannya baik dalam posita (fundamentum
petendi) dan Petitum mendalilkan objek perkara yang di klaim sebagai milik
penggugat berdasarkan surat hibah yaitu sebidang tanah seluas + 315 M2
yang terletak di Dusun I Desa Bengkel dahulu Kabupaten Deli Serdang
sekarang Kabupaten Serdang Bedagai dengan batas-batas tanah sebagai
berikut :
- Sebelah Utara dengan tanah alm. Sarmin
- Sebelah Selatan dengan tanah amirullah
- Sebelah Timur dengan jalan Protocol
- Sebelah Barat dengan tanah alm. Sarmin
Sedangkan berdasarkan Surat Keterangan Tanah Nomor:500/ll/SK/B/2009
tanggal 27 Februari 2009 yang didalamnya terdapat lengkap ukuran dan batas-
batas tanah, yang ditandatangani oleh Tergugat I selaku Kepala Desa Bengkel
masa itu yang telah di registrasi di Kantor Kecamatan dan ditandatangani oleh
Camat masa itu yakni Drs. Nasrul Aziz Siregar diketahui bahwa Tanah Kantor
Kepala Desa Bengkel di Dusun I Desa Bengkel Kecamatan Perbaungan
Kabupaten Serdang Bedagai milik Pemerintahan Desa adalah seluas ± 367,2
M2 dengan batas-batas sebagai berikut:
Sebelah Utara berbatas dengan Tanah M. Doni Ukuran ± 24 M
Sebelah Timur berbatas dengan Tanah Jalan Protokol Ukuran ± 15,30 M
Sebelah Selatan berbatas dengan Tanah Disman Koti Ukuran ± 24 M
Sebelah Barat berbatas dengan Tanah Sukino Ukuran ± 15,30 M
Surat Jual Beli antara SB Zakaria (orang tua Penggugat) dengan Poniran C
jo Surat hibah dari SB. Zakaria (orang tua Penggugat) dengan Poniran C
yang selanjutnya menjadi Dasar pengakuan kepemilikan oleh Penggugat baik
didalam Posita (fundamentum Petendi) dan Petitum surat Gugatan tidak
bersesuaian satu sama lain. Surat Jual Beli antara SB Zakaria (orang tua
Penggugat) dengan Poniran C sebagaimana yang diuraikan posita poin 1
dalam surat Gugatan adalah tertanggal 24 Juni 1994 padahal di dalam
Petitum tertanggal 24 Juli 1994. Bahwa keharusan posita (fundamentum
petendi) harus konsisten dengan petitum tampak dalam putusan Mahkamah
Agung R1 No.67/K/Sip/1975 tanggal 13 Mei 1975 yang menegaskan sebagai
berikut . “Bahwa karena petitum tidak sesuai dengan dalil-dalil gugatan
(posita), maka permohonan kasasi diterima dan putusan Pengadilan Tinggi
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Halaman 10 dari 53 Putusan Nomor 268/PDT/2017/PT.MDN
dan Pengadilan Negeri dibatalkan”.
Jadi kalaupun Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi mengabulkan gugatan
yang nyata- nyatanya petitumnya tidak sesuai atau bertentangan dengan dalil-
dalil gugatan, maka Mahkamah Agung RI akan membatalkan putusan
Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi tersebut.
Pendirian yang demikian ditegaskan kembali dalam putusan Mahkamah Agung RI No. 28/K/Sip/1973 tanggal 15 November 1975 sebagai berikut: “karena rechtsfeiten diajukan bertentangan dengan petitum gugatan harus ditolak”.
Berdasarkan uraian tersebut diatas Gugatan Penggugat tidak jelas sehingga
Gugatan Penggugat Kabur (Obscuur Libel) dan Gugatan menjadi tidak dapat
diterima (Niet Ovankelijk Verklaard).
3. GUGATAN PENGGUGAT TIDAK BERDASARKAN HUKUM
Bahwa Penggugat dalam surat gugatan mendalilkan bahwa Tanah Kantor
Kepala Desa Bengkel di Dusun I Desa Bengkel Kecamatan Perbaungan
Kabupaten Serdang Bedagai milik Pemerintahan Desa seluas ± 315 M2
Tanah Kantor Kepala Desa Bengkel di Dusun I Desa Bengkel Kecamatan
Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai seluas ± 367,2 M2 adalah milik
Penggugat. Bahwa dalam posita (fundamentum petendi) yang diajukan
Penggugat tiada satu surat pun yang merupakan akta authentik yang
membuktikan kepemilikan tanah. Dengan demikian tiada alas hak yang
ada pada penggugat, Poniran C, dan SB Zakaria yang dapat membuktikan
bahwa Tanah tersebut adalah milik Penggugat. Penggugat mendalilkan
gugatannya hanya berdasarkan surat jual beli antara SB. Zakaria (orang
tua Penggugat) dengan Poniran C dan surat hibah dari SB. Zakaria
kepada Penggugat, yang masih sangat diragukan keabsahan dan
kebenaran isinya. Padahal disisi lain masyarakat dan Pemerintahan Desa
Bengkel sudah menguasai dan mempergunakan tanah di Dusun I Desa
Bengkel Kecamatan Perbaungan sudah kurang lebih 35 tahun lamanya
dan tiada suatu permasalahan terhadap penguasaan, pemilikan,
penggunaan atas tanah tersebut yang menjadi dasar diterbitkan surat
keterangan tanah yang ditandatangani kepala Desa dan Camat yang
menjabat saat itu hingga akhirnya Penggugat mulai mengajukan keberatan
atas penguasaan, pemilikan tanah oleh masyarakat dan pemerintah desa
sekitar tahun 2012 yang silam kepada pemerintahan desa bengkel
4. GUGAT PENGGUGAT KEKURANGAN PARA PIHAK
Bahwa Penggugat telah menggugat Pemerintahan Republik Indonesia Cq.
Bupati Serdang Bedagai, Camat Perbaungan, Kepala Desa Bengkel
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Halaman 11 dari 53 Putusan Nomor 268/PDT/2017/PT.MDN
(Tergugat I), BAdan Permusyawaratan Desa Bengkel (BPD, Lembaga
Ketahanan Mayarakat Desa Bengkel (LKMD) dan Ketua Tim Penggerak
PKK Kepala Desa Bengkel atas Perbuatan Melawan Hukum mendirikan
kantor
Kepala Desa Bengkel diatas tanah yang menurut Penggugat adalah milik
Penggugat, menguasai tanah antor kepala desa bengkel yang
diperuntukan untuk kepentingan Pelayanan Publik. Dengan demikian perlu
untuk menyadarkan kembali Penggugat bahwa tanah kantor Kepala Desa
Bengkel dibeli dengan mempergunakan uang masyarakat dan gedungnya
dibangun dengan kerja keras dan kerjasama antara masyarakat dan
pemerintahan Kabupaten (dahulu Kabupaten Deli Serdang) yang
diperuntukan sebagai tempat pelayanan public yang secara langsung
faedahnya dirasakan oleh masyarakat setempat (termasuk tergugat dan
keluarganya). Bahkan penguasaan dan penggunaan tanahnya sebagai
tempat didirikannya kantor pemerintahan yang melayani kepentingan
Publik sudah secara sukarela diberikan Masyarakat sejak 35 Tahun yang
silam, sehingga Penggugat harusnya menarik serta masyarakat Desa
Bengkel sebagai Tergugat. Bahwa sejak berlakunya Undang-Undang
Pokok Agraria Nomor 5 Tahun 1960 telah diatur dalam Pasal 23 ayat (1)
hak milik, demikian pula setiap peralihan, hapusnya dan pembebanannya
dengan hak-hak lain harus didaftarkan menurut ketentuan-ketentuan yang
dimaksud dalam Pasal 19. Selanjutnya dalam Pasal 23 ayat (2) disebutkan
bahwa Pendaftaran termaksud dalam ayat (1) merupakan alat pembuktian yang kuat mengenai hapusnya hak milik serta sahnya
peralihan dan pembebanan hak tersebut. Dengan demikian perihal Status
hak yang melekat atas sebidang tanah merupakan domain pihak BPN
(Badan Pertanahan Nasional yang menyelenggarakan urusan di Bidang
Pertanahan yaitu meliputi Pendaftaran, pembukuan hak dan Peralihan hak
serta perpetaan tanah baik terhadap tanah-tanah yang diatasnya melekat
suatu hak maupun terhadap Tanah Negara (tanah yang diatasnya tidak
melekat suatu hak apapun). Claim penggugat hanya berdasarkan surat
jual beli dibawah tangan yang sekonyong-konyong hanyalah
membenarkan terjadinya suatu peristiwa jual beli namun tidak dapat
dijadikan bukti terdapatnya alas hak atas tanah terperkara. Maka Gugatan
Penggugat kekurangan para Pihak yaitu Pihak BPN (Badan Pertanahan
Nasional).
Bahwa berdasarkan surat hibah yang ada pada Penggugat yang dibuat sejak
tahun 1994, Penggugat mengclaim bahwa tanah kantor kepala Desa Bengkel
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Halaman 12 dari 53 Putusan Nomor 268/PDT/2017/PT.MDN
adalah milik penggugat maka dengan demikian apabila dikualifikasikan
perbuatan melawan hukum maka Kepala Desa yang menjabat sejak tahun 1994
hingga sekarang ditarik sebagai Tergugat untuk mendudukan perkara Aquo.
Dalam kesempatan ini kami sampaikan informasi mengenai Penjabat Kepala
Desa sejak tahun 1994 s/d sekarang.
- Khairul Bhakti (menjabat sejak sekitar tahun 1992 s/d sekitar 1995)
- Nur Alamsyah (menjabat sejak sekitartahun 1996 s/d sekitar 2007)
- Abdan Nasution (menjabat sejak sekitar tahun 2007 s/d sekarang)
DALAM PROVISI:
Pasal 50 UU Nomor 1 Tahun 2004 ditentukan bahwa Pihak mana pun dilarang
melakukan penyitaan terhadap :
a. uang atau surat berharga milik negara/daerah baik yang berada pada
instansi Pemerintah maupun pada pihak ketiga;
b. uang yang harus disetor oleh pihak ketiga kepada negara/daerah;
c. barang bergerak milik negara/daerah baik yang berada pada instansi
Pemerintah maupun pada pihak ketiga;
d. barang tidak bergerak dan hak kebendaan lainnya milik negara/daerah;
e. barang milik pihak ketiga yang dikuasai oleh negara/daerah yang
diperlukan untuk penyelenggaraan tugas pemerintahan.
Bahwa Kantor Kepala Desa adalah kantor pemerintahan yang melayani
kepentingan masyarakat secara langsung, maka permohonan sita jaminan oleh
Penggugat atas tanah Aquo tidak dapat diterima karena akan mengakibatkan
terganggunya atau tidak terlayaninya kepentingan Masyarakat.
DALAM POKOK PERKARA Tanggapan/bantahan terhadap Dalil 2, 3, 4, 5, 6, 7 Gugatan Penggugat: Pada Tahun 1963 s/d 1974 Kepala Desa Bengkel dijabat oleh Ali Nafiah, ketika
itu memang benar Kantor Kepala Desa Bengkel belum ada namun aktivitas
untuk melayani Kepentingan Masyarakat dilakukan oleh Kepala Desa saat itu di
rumahnya sendiri. Hingga sekitar tahun 1974 ketika SB. Zakaria (Orang Tua
Penggugat) yang saat itu sebagai anggota kepolisian RI merangkap sebagai
Kepala Desa Bengkel (Periode 1974 s/d 1986) berinisiatif untuk menghimpun
dana dari Masyarakat guna mencari Tapak Tanah untuk mendirikan Kantor
Kepala Desa Bengkel. Masyarakat Desa Bengkel yang ada pada saat itu
merespon positif niat baik SB Zakaria kemudian bahu membahu menggalang
dan menghimpun dana yang besarannya secara kesukarelaan oleh masing-
masing Anggota masyarakat. Dan dalam pelaksanaanya SB Zakaria selaku
Kepala Desa Bengkel saat itu menunjuk salah seorang petugas Desa untuk
memungut uang dari Masyarakat Desa Bengkel hanya saja tidak dibuatkan
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Halaman 13 dari 53 Putusan Nomor 268/PDT/2017/PT.MDN
kwitansi/tanda bukti serah terima atau sejenisnya. Setelah Dana dari
Masyarakat Desa Bengkel mencukupi untuk membeli sebidang tanah, SB
Zakaria selaku Kepala Desa membeli Sebidang Tanah yang sekarang
diatasnya berdiri Kantor Kepala Desa Bengkel yang beralamat DiDusun I Desa
Bengkel Kecamatan perbaungan dahulu Kabupaten Deli Serdang sekarang
kabupaten Serdang Bedagai.
Bahwa di kemudian hari ketika Penggugat mengklaim tanah kantor kepala Desa
Bengkel adalah milik Penggugat sambil menunjukan surat jual beli antara SB
Zakaria dan Poniran C, barulah Masyarakat Desa Bengkel mengetahui temyata
pada tahun 1974 SB Zakaria selaku Kepala Desa Bengkel dengan
mempergunakan uang yang dipungut dari Masyarakat Desa Bengkel membeli
Tapak Tanah untuk Kantor Desa Bengkel dengan membuat surat jual beli atas
nama SB Zakaria sendiri seolah-olah dibeli dengan mempergunakan uang milik
SB Zakaria. Untuk menghindari kemarahan Masyarakat, sejak tahun 1974 Hal
tersebut ditutup-tutupi oleh SB Zakaria dengan kapasitasnya sebagai Kepala
Desa yang menyimpan segala arsip/Dokumen mengenai Desa.
Demikian juga halnya ketika masa kepemimpinan SB Zakaria selaku Kepala
Desa Berakhir sekitar1986, Posisi SB Zakaria digantikan oleh Abdul Manan (
Mertua Penggugat) (Periode 1986 s/d 1988), kemudian secara berturut-turut
jabatan Kepala Desa Bengkel beralih kepada Nurdin (periode 1988 s/d 1989),
Sofian LB (Periode 1989 s/d 1992), fakta pada tahun 1974 SB Zakaria selaku
Kepala Desa Bengkel dengan mempergunakan uang yang dipungut dari
Masyarakat Desa Bengkel membeli Tapak Tanah untuk Kantor Desa Bengkel
dengan membuat surat jual beli atas nama SB Zakaria sendiri seolah-olah dibeli
dengan mempergunakan uang milik SB Zakaria masih terjaga kerahasiaanya.
Kemudian hingga saatnya Khairul Bhakti/Penggugat dengan pengaruh dan
kekuasaan yang dimilikinya sebagai Kepala Desa Bengkel (Periode 1992 s/d
1995) mengadakan pertemuan dengan LKMD, Sekretaris Desa, Seksi-seksi
LKMD, Kepala-kepala Dusun pada tanggal 16 November 1994 tanpa turut
mengundang Masyarakat Desa Bengkel, Camat dan pihak pimpinan Kabupaten
hingga berhasil memutuskan:
1. Pertapakan Kantor Kepala Desa Bengkel yang sekarang ini, adalah bukan
Inventaris dari Desa Bengkel, melainkan kepunyan pribadi SB Zakaria
2. Mengupayakan pertapakan baru bagi Kantor/balai Desa Bengkel, yang
lebih memungkinkan bagi pengembangan Kantor/Balai Desa Bengkel.
Berdasarkan fakta yang diuraikan tersebut diatas, maka Tergugat I dengan
tegas menolak dalil 2, 3, 4, 5, 6, 7 yang ada dalam gugatan Penggugat.
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Halaman 14 dari 53 Putusan Nomor 268/PDT/2017/PT.MDN
Tanggapan/bantahan terhadap Dalil 8 Gugatan Penggugat:
Pada Dalil ke-8 Penggugat mendalilkan bahwa sejak tahun 1996 ketika
Penggugat tidak menjabat lagi sebagai kepala Desa keberadaan tanah milik
Penggugat tidak dikembalikan kepada Penggugat lalu menuduh Tergugat I
tanpa hak dan melawan hukum serta tanpa izin dari Penggugat yang mengaku-
ngaku sebagai pemilik tanah Aquo Terns menerus memakai tanah Aquo sampai
saat ini. Bahwa Tergugat I menjabat sebagai kepala Desa Bengkel dan
berkantor di Kantor Kepala Desa Bengkel sejak tahun 2007 s/d 2017 bukan
sejak Tahun 1996. Selain itu sejak tahun 1996 tidak ada satu alas hak pun yang
melekat pada tanah Aquo. Faktanya: sejak tahun 1974 tanah dibeli dengan
mempergunakan uang Masyarakat Desa Bengkel yang dikutip SB Zakaria,
kemudian dengan kesukarelaan Masyarakat dan rasa kepemilikan bersama
antara Masyarakat Desa Bengkel dan Pemerintah Desa Bengkel telah merawat
dan mempergunakan tanah Aquo sebagai tempat berdirinya Kantor Kepala
Desa Bengkel. Bahkan Kepemilikan, Penguasaan dan penggunaan secara
terus menerus tanah Aquo selama kurang lebih 35 tahun menjadi dasar Kepala
Desa Bengkel (Tergugat I) pada Tahun 2009 menerbitkan surat keterangan
tanah Kantor Kepala Desa Bengkel lengkap dengan ukuran luas, batas-batas
dan ukuran dari batas batas yang telah diketahui dan diregistrasi oleh camat
saat itu (surat keterangan Kepala Desa Bengkel Nomor: 500/1 l/SK/B/2009
tanggal 27 Februari 2009).
Dengan Demikian tiada alasan dan dasar Tergugat I untuk mengembalikan
tanah kepada Penggugat karena Penggugat tiada memiliki alas hak apapun
atas tanah Aquo apalagi keharusan Tergugat I meminta izin kepada Penggugat
agar Tergugat I untuk memakai tanah yang diatasnya berdiri kantor kepala desa
bengkel adalah hal suatu hal yang mustahil.
Berdasarkan fakta yang diuraikan tersebut diatas, maka Tergugat I denga tegas
menolak dalil 8 yang ada dalam gugatan Penggugat.
Tanggapan/bantahan terhadap Dalil 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15 gugatan Penggugat:
Untuk menanggapi claim Penggugat atas tanah Aquo, maka Pemerintah Desa
membentuk Tim Kecil yang terdiri dari Tergugat I Kepala Desa Bengkel (Abdan
Nasution), Turut Tergugat I BPD Desa Bengkel, Turut Tergugat II Ketua LKMD
Desa Bengkel untuk dapat melakukan pertemuan dengan Penggugat.
Bahwa pada tanggal 23 Januari 2013 Tergugat I Kepala Desa Bengkel (Abdan
Nasution), Turut Tergugat I BPD Desa Bengkel, Turut Tergugat II Ketua LKMD
Desa Bengkel, Kadus I dan Kadus II menemui Penggugat di tempat
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Halaman 15 dari 53 Putusan Nomor 268/PDT/2017/PT.MDN
kediamanya dengan maksud untuk melakukan musyawarah. Kemudian pada
kesempatan tersebut Khairul Bhakti mengutarakan niatnya sebagai berikut:
1. Bahwa Saudara Khairul Bhakti bersedia membangun Kantor Desa Bengkel
kembali sebelum kantor Kepala Desa Sekarang diambilnya.
2. Pemdes (Pemerintah Desa) tidak menerima uang Pengganti hanya
menerima bangunan kantor kepala Desa yang baru
Tergugat I Kepala Desa Bengkel (Abdan Nasution), Turut Tergugat I BPD Desa
Bengkel, Turut Tergugat II Ketua LKMD Desa Bengkel menyambut niat
Penggugat dengan iktikad baik dan menyampaikan kepada Penggugat niat
yang diutarakan Penggugat akan dibahas dan disampaikan pada Rapat Desa
Bengkel selanjutnya dengan mengundang pihak Kecamatan dan Kabupaten.
Kemudian terhadap Niat yang diutarakan Tergugat tersebut dibuatkanlah oleh
Penggugat dalam secarik Kertas semacam surat kesepakatan Tentang hasil
musyawarah dan ditandatangani oleh Penggugat, Tergugat I,II dan III. Namun
faktanya di kemudian hari Penggugat beranggapan lain mengenai isi
musyawarah tanggal 23 Januari 2013. Penggugat justru beranggapan bahwa
hasil musyawarah tersebut merupakan wujud persetujuan dari Tergugat I
Kepala Desa Bengkel (Abdan Nasution), Turut Tergugat I BPD Desa Bengkel,
Turut Tergugat II Ketua LKMD Desa Bengkel terhadap niat yang diutarakan
penggugat. Selanjutnya Penggugat keliru memahami hasil musyawarah,
Penggugat membeli lahan seluas 207 M2 di dusun II Desa Bengkel lalu
Penggugat membangun sebuah gedung diatas tanah tersebut dengan
kemampuan yang dimilikinya, yang diperuntukan sebagai pengganti kantor
kepala Desa Bengkel yang baru.
sikap Penggugat tersebut patut disesalkan mengingat Penggugat adalah
seseorang yang berpendidikan dan terpelajar bahkan pernah menjabat sebagai
Kepala Desa Bengkel kurang lebih 3 tahun lamanya (tahun 1992 -1995) yang
dengan pengalaman dan pengetahuan yang dimilikinya baik pada saat
menjabat sebagai kepala Desa maupun saat sekarang ini, tentunya mengetahui
bahwa Pemindahan dan Pembangunan Kantor Kepala Desa bukanlah
merupakan kewenangan dari Kepala Desa, LKMD maupun BPD sehingga baik
kepala Desa, LKMD maupun BPD tidak berhak sama sekali menyetujui
Pembangunan dan Pemindahan kantor Kepala Desa yang merupakan
Bangunan Milik Pemerintah sebab pemindahan dan pembangunan bahkan
sekedar rehab/renovasi sekali pun terhadap kantor-kantor Bangunan milik
pemerintah dilakukan oleh Pejabat yang berwenang dengan perencanaan
pembangunan, penganggaran biaya serta melalui tahapan-tahapan yang telah
diatur dalam ketentuan peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Halaman 16 dari 53 Putusan Nomor 268/PDT/2017/PT.MDN
Tindakan Penggugat yang membeli tapak tanah seluas 207 M2 yang beralamat
di Dusun IIKecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai lalu
mendirikan sebuah bangunan diatasnya bahkan perihal pemindahan,
penentuan lokasi, rancangan konstruksi bangunan hanyalah semata-mata
didasarkan pada pemikiran dan keinginan Pengugat sendiri sehingga perbuatan
Penggugat untuk memindahkan kantor Kepala Desa Bengkel ke Kantor Kepala
Desa yang dibangun Penggugatsendiri adalah tanpa hak dan sudah sewajarnya
Tergugat I,II,III, Turut Tergugat I,II dan III tidakdapat menuruti keinginan
Penggugat.
Hingga akhirnya Perbuatan Penggugat mulai meresahkan masyarakat karena
tetap memaksakan keinginannya sampai-sampai melakukan pemalangan pada
pintu Kantor Kepala Desa Bengkel sehingga menyebabkan akvititas
pemerintahan Desa dalam melayani kepentingan masyarakat menjadi
terganggu.
Berdasarkan fakta yang diuraikan tersebut diatas, maka Tergugat I dengan
tegas menolak dalil 9,10,11,12,13,14 dan 15 yang ada dalam gugatan
Penggugat.
Tanggapan/bantahan terhadap Dalil 16 Gugatan Penggugat: Penggugat mendalilkan kerugian materiil yang dialami Penggugat sejumlah Rp.l
10.000.000 (seratus sepuluh juta rupiah) dengan dasar perhitungan uang sewa
perbulan sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) selama 22 tahun dihitung
sejak tahun 1994 s/d 2016.
Sejak Kantor Kepala Desa Bengkel berdiri, mulai dari masa kepemimpinan
Kepala Desa SB Zakaria, masa kepemimpinan Tergugat, hingga kepemimpinan
Kepala Desa Bengkel yang sekarang (Tergugat), terhadap tapak tanah seluas ±
367,2 M2 yang menjadi tempat berdirinya kantor kepala Desa Bengkel,
Pemerintah Desa Bengkel tidak pernah terikat peijanjian sewa menyewa tanah
kepada siapapun termasuk kepada Penggugat. Sehingga terhadap penggunaan
tanah seluas ± 367,2 M2 tempat berdirinya Kantor Kepala Desa bengkel,
Penggugat dan Tergugat I,II,III, Turut Tergugat I,II dan III tidak terikat hak dan
kewajiban satu sama lain. Tergugat I sungguh merasa heran terhadap estimasi
biaya sewa yang dilakukan Tergugat yakni Rp. 5.000.000 selama 22 tahun
sejak tahun 1994 sampai dengan tahun 2016, padahal sudahlah tiada perjanjian
sewa menyewa diantara Penggugat dan Tergugat, tiada dasar menentukan
uang sewa Rp.5.000.000,- (lima juta rupiah) perbulan dan Tergugat juga
menjabat sebagai Kepala Desa Bengkel sejak Tahun 2007 sampai dengan
sekarang.
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Halaman 17 dari 53 Putusan Nomor 268/PDT/2017/PT.MDN
Berdasarkan fakta yang diuraikan tersebut diatas, maka Tergugat I dengan
tegas menolak dalil 16 yang ada dalam gugatan Penggugat
Tanggapan/bantahan terhadap Dalil 17 Gugatan Penggugat: Penggugat mendalilkan bahwa surat hibah tanggal 24 Maret 1994 jo Surat Jual
Beli dari Poniran C kepada SB Zakaria jo surat pernyataan poniran C tanggal 30
Oktober adalah sah dan mempunyai kekuatan hukum.
Bahwa karena Tergugat sudah semestinya juga Tunduk Kepada Hukum Islam,
maka sah atau tidaknya hibah adalah melalui putusan Pengadilan Agama,
padahal faktanya tiada satupun putusan Pengadilan Agama yang telah
inckracht van gewisjde yang dapat ditunjukan Penggugat yang telah
memutuskan sah atau tidaknya hibah atas tanah aquo kepada siapapun
termasuk kepada Penggugat. Surat Jual Beli dari Poniran C kepada SB Zakaria
dan surat pernyataan poniran C tanggal 30 Oktober merupakan surat dibawah
tangan yang tidak dibuat dihadapan PPAT (Pejabat Pembuat Akta Tanah)
sehingga kebenaran isi dan keabsahan penandatanganannya sangatlah
diragukan.
Berdasarkan fakta yang diuraikan tersebut diatas, maka Tergugat I dengan
tegas menolak dalil 17 yang ada dalam gugatan Penggugat
Tanggapan/bantahan terhadap Dalil 18 Gugatan Penggugat: Bahwa tiada satu alas hak pun sebagaimana yang telah ditentukan dalam
ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, yang dapat
ditunjukkan Penggugat bahwa Tanah aquo berikut bangunannya adalah milik
Tergugat. Sehingga tiada alasan Penggugat meminta Tergugat untuk
mengosongkankan tanah Aquo dalam keadaan aman dan kosong .
Berdasarkan fakta yang diuraikan tersebut diatas, maka Tergugat I dengan
tegas menolak dalil 18 yang ada dalam gugatan Penggugat
Tanggapan terhadap Dalil 19 Gugatan Penggugat: Bahwa Terhadap amar pada Putusan Pengadilan yang telah berkekuatan
hukum tetap yang diputuskan oleh Majelis Hakim nantinya dalam perkara Aquo,
maka sebagai Warga Negara Indonesia yang taat akan ketentuan peraturan
perundang-undangan maka baik Tergugat I,II,HI, Turut Tergugat I,II dan III
maupun Pengugat wajib Tunduk kepada Putusan Pengadilan, sepanjang hak
untuk menempuh segala Upaya Hukum yang diberikan oleh Undang-undang
sudah digunakan oleh Para Tergugat.
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Halaman 18 dari 53 Putusan Nomor 268/PDT/2017/PT.MDN
Tanggapan/bantahan terhadap Dalil 20 Gugatan Penggugat:
Penggugat mendalilkan agar gugatan menjadi tidak hampa dan ilusionir serta
gugatan aquo didasari dengan nilai dan bukti yang authentic maka adalah
sangat beralasan untuk meletakan sita jaminan atas tanah terperkara.
Dalil Penggugat tersebut diatas sungguh tidak relevan dengan kehendak untuk
meletakan sita jaminan atas tanah terperkara, karena tidak hampa dan
ilusionirnya suatu gugatan di nilai dari kekuatan alat bukti yang ada, bukan
melalui sita jaminan.
Selain itu Penggugat tidak mempunyai bukti yang kuat bahwa Tergugat I akan
memindahtangankan dan merusak objek perkara, sebab yang menjadi objek
perkara aquo adalah berupa tanah yang tidak mungkin bisa dimusnahkan oleh
kekuasaan manusia.
Faktanya. Sampai saat ini objek perkara masih ada dan ditujukan untuk
kepentingan umum.
Yurisprudensi Mahkamah Agung RI Nomor 121/K/Sip/1971 tanggal 15 April 1972, telah ditegaskan syarat untuk mengajukan sita jaminan (conservatoir
beslag), juga harus memenuhi syarat- syarat dan ketentuan sebagaimana diatur
dalam Surat Edaran Mahkamah Agung RI Nomor 5 Tahun 1975 tanggal 1
Desember 1975, yakni antara lain
“Agar benda-benda yang disita nilainya diperkirakan tidak jauh melampaui nilai
gugatan (nilai uang yang menjadi sengketa). Disamping itu disyaratkan juga
agar lebih dulu diteruskan ke benda-benda tetap, jika menurut perkiraan nilai-
nilai benda-benda bergerak itu tidak akan mencukupi”.
Dengan memperhatikan syarat-syarat tersebut diatas, maka telah terbukti dengan sah dan meyakinkan bahwa permohonan sita jaminan (conservatoir beslag) tersebut tidak memenuhi syarat :karena apabila
diletakan sita jaminan terhadap objek perkara maka dengan sendirinya nilai
bangunan tersebut akan melekat pada objek sengketa. Padahal nilai Tanah
Kantor Kepala Desa Bengkel berikut bangunan diatasnya Ditaksir oleh Tergugat
bernilai kurang lebih 300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah) sehingga sangat jauh
diatas nilai kerugian yang didalilkan oleh Tergugat yaitu Rp. 110.000.000,-
(seratus sepuluh juta rupiah).
Kemudian Penggugat justru langsung mengajukan permohonan sita jaminan
(conservatoir beslag) terhadap benda tidak bergerak (tanah sengketa) sebelum
mengajukan sita jaminan (conservatoir beslag) terhadap benda bergerak.
Bahwa sesuai dengan Pasal 227 ayat (1) HIR/261 ayat (1) RBg, sita
conservatoir Beslag dilakukan terhadap barang bergerak, maupun tidak
bergerak “milik tergugat”, bahwa kemudian dalam gugatannya Penggugat
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Halaman 19 dari 53 Putusan Nomor 268/PDT/2017/PT.MDN
memohon agar dilakukan sita jaminan (conservatoir beslag). Dengan demikian
secara sadar, sah dan meyakinkan Penggugat telah mengakui bahwa harta sengketa adalah milik pemerintahan Desa Bengkel. Pasal 50 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan
Negara telah mengatur dan sebagai berikut:
Pihak mana pun dilarang melakukan penyitaan terhadap :
a. uang atau surat berharga milik negara/daerah baik yang berada pada
instansi Pemerintah maupun pada pihak ketiga;
b. uang yang harus disetor oleh pihak ketiga kepada negara/daerah;
c. barang bergerak milik negara/daerah baik yang berada pada instansi
Pemerintah maupun pada pihak ketiga;
d. barang tidak bergerak dan hak kebendaan lainnya milik negara/daerah;
e. barang milik pihak ketiga yang dikuasai oleh negara/daerah yang diperlukan
untuk penyelenggaraan tugas pemerintahan.
Berdasarkan fakta yang diuraikan tersebut diatas, maka Tergugat I dengan
tegas menolak dalil 20 yang ada dalam gugatan Penggugat
Tanggapan/bantahan terhadap Dalil 21 Gugatan Penggugat:
Penggugat mendalilkan bahwa gugatan aquo didasarkan kepada dalil-dalil serta
bukti-bukti yang tidak dapat terbantahkan lagi sehingga sangat beralasan juga
kiranya putusan perkara aquo dapat dijalankan terlebih dahulu mesti ada verzet,
vavnding maupun kasasi (uitvoerbaar bij voorad).
Prof Subekti menyebut, putusan pelaksanaan lebih dahulu sebagai terjemahan
dari bahasa aslinya Uitvoerbaar bij voorraad dan Mahkamah Agung
menggunakan istilah putusan serta merta, yang artinya hakim berwenang
menjatuhkan putusan yang berisi amar, memerintahkan supaya putusan yang
dijatuhkan tersebut dapat dilaksanakan lebih dahulu meskipun putusan itu
belum berkekuatan hukum tetap, bahkan meskipun terhadap putusan itu
diajukan perlawanan atau banding, kasasi.
asal 180 ayat (1) HIR atau Pasal 191 ayat (1) RBg pada pokoknya menentukan
syarat untuk menjatuhkan putusan serta merta yaitu :
a. Ada surat otentik atau tulisan tangan (handscrift) yang menurut undang-
undang mempunyai kekuatan bukti.
b. Ada putusan pengadilan sebelumnya yang sudah berkekuatan hukum tetap.
c. Ada gugatan provisional yang dikabulkal Dalam sengketa mengenai
Bezitreecht
Sedangkan berdasarkan SEMA No. 3 Tahun 2000 persyaratan untuk
menjatuhkan putusan serta merta adalah sebagai berikut:
a. Gugatan didasarkan pada bukti autentik atau surat tulisan tangan
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Halaman 20 dari 53 Putusan Nomor 268/PDT/2017/PT.MDN
(handscrift) yang tidak dibantah kebenaran tentang isi dan tanda tangannya
yang menurut undang-undang mempunyai kekuatan bukti.
b. Gugatan tentang hutang piutang yang jumlahnya sudah pasti dan tidak
dibantah.
c. Gugatan tentang sewa menyewa tanah, rumah, gudang dan lain-lain
dimana hubungan sewa menyewa sudah habis/lampau atau penyewa
terbukti melalaikan kewajibannya sebagai penyewa yang beritikad tidak
baik.
d. Pokok gugatan mengenai tuntutan pembagian harta perkawinan (gono-gini)
setelah putusan mengenai gugatan cerai mempunyai kekuatan hukum
tetap.
e. Dikabulkannya gugatan provisonil, dengan pertimbangan hukum yang tegas
dan jelas serta memenuhi Pasal 332 Rv.
f. Gugatan berdasarkan putusan yang telah memperoleh kekuatan hukum
tetap (in kracht van gewijsde) dan mempunyai hubungan dengan pokok
gugatan yang diajukan.
g. Pokok sengketa mengenai bezitsreht.
Syarat utama menjatuhkan putusan serta merta harus didukung dengan bukti-
bukti yang memiliki kekuatan pembuktian (bewijskracht) sebagai berikut:
1. yang cukup sempurna (vollendig bewijskracht)
2. yang bernilai kekuatan mengikat (bidende bewijskracht)
3. yang bernlai kekuatan pembuktian yang menentukan (beslissende)
Apabila atas alat bukti otentik berupa Sertifikat Hak Milik tersebut diajukan bukti
lawan baik berupa bukti otentik maupun saksi-saksi maka bukti otentik yang
diajukan oleh Penggugat belum memiliki nilai pembuktian yang menentukan.
Bahwa didepan persidangan para Tergugat I akan akan mengajukan bukti
otentik dan saksi-saksi sehingga dalil pemohon agar hakim menjatuhkan
putusan serta merta ditolak oleh Tergugat.
DALAM REKONPENSI
Bahwa Penggugat (Tergugat dalam rekonpensi) pada hari Rabu tanggal 17
April 2013 sekitar pukul 09.00 Wib melakukan percobaan menutup gerbang
kantor Desa dengan berupaya menembok pintu pagar Kantor, percobaan ini
dilakukan dengan meletakan bahan material bangunan berupa pasir dan batu
bata tepat dihalaman depan Kantor Desa Bengkel, upaya ini dapat digagalkan
dengan melarang para pekerja untuk membangun tembok penutup gerbang dan
akhirnya para pekerja tidak berani membangun tembok tersebut.
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Halaman 21 dari 53 Putusan Nomor 268/PDT/2017/PT.MDN
Kemudian untuk yang kedua kalinya, Penggugat (Tergugat dalam rekonpensi)
pada hari jumat tanggal 19 April 2013 sekitar pukul 15.00 Wib dengan cara
menyegel pintu masuk Kantor Kepala Desa dengan memasang silang beroti
tepat dipintu masuk kantor sekitar 1 jam setelah berkomunikasi dengan
Penggugat oleh camat perbaungan dibantu oleh pihak Polsek Perbaungan
(kanit Reskrim) maka silang broti tersebut dibongkar oleh pihak Penggugat.
Perbuatan Penggugat (Tergugat dalam rekonpensi) tanpa hak 2 kali menutup
Pintu Kantor Kepala Desa adalah merupakan Perbuatan Melawan Hukum.
Yang mengakibatkan Kantor Kepala Desa yang dipimpin oleh Tergugat
(Penggugat dalam rekonpensi) mengalami kerugian materiil dan imateriil.
Kerugian materiil yaitu dengan terhalangnya aktivitas kantor akibat perbuatan
Penggugat (Tergugat dalam rekonpensi), tenaga perangkat desa dan tenaga
honorer yang setiap bulannya diberi upah melalui anggaran dasar desa, tidak
dapat dipergunakan secara optimal untuk kepentingan kantor kepala Desa
karena aktivitas kantor berhenti total akibat perbuatan Terdakwa yang 2 kali
menutup pintu kantor kepala desa. sehingga Kerugian yang dialami
Pemerintahan Desa dirinci sebagaiberikut:
Gaji+Honor Kepala Desa 1 orang 1 bulan Rp. 2.200.000,-
Gaji/Honorer Kaur Pemdes 3 orang 1 bulan Rp. 3.300.000,-
Total Rp. 5.500.000,-
akibat Perbuatan Penggugat (Tergugat dalam rekonpensi) yang mengakibatkan
pelayanan kepada kepentingan kepada masyarakat terhambat dan tidak
terlaksana sepenuhnya berdampak pada hilangnya citra pemerintahan desa
yang dipimpin Tergugat (penggugat dalam rekonpensi) dimata masyarakat
karena tidak dapat memberi pelayanan prima. Untuk mempermudah Penggugat
(Tergugat dalam rekonpensi) melaksanakan kewajibannya membayar uang
ganti kerugian maka kerugian immaterial tersebut dihitung dengan uang
sejumlah Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah).
Sehingga apabila dijumlahkan secara keseluruhan Pemerintahan Desa
mengalami kerugian sebesar Rp. 105.500.000,- (seratus lima juta lima ratus
ribu rupiah)
Berdasarkan uraian diatas, bersama ini Tergugat meminta dengan
hormat kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk
berkenan memberikan putusan sebagai berikut:
PRIMAIR DALAM EKSEPSI
- Menerima Eksepsi Tergugat untuk seluruhnya.
DALAM PROVISI
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Halaman 22 dari 53 Putusan Nomor 268/PDT/2017/PT.MDN
- Menolak permohonan sita jaminan Tanah terperkara dan gugatan
provisi yang diajukan oleh Penggugat untuk seluruhnya.
DALAM POKOK PERKARA - Menolak Gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
- Menyatakan Surat Keterangan Kepala Desa Bengkel Nomor:
500/1 l/SK/B/2009 tanggal 27 Februari 2009) adalah sah dan
mempunyai kekuatan hukum;
- Menyatakan keabsahan surat hibah tanggal 24 Maret 1994 dari SB
Zakaria kepada Penggugat adalah merupakan yuridiksi Peradilan
Agama;
- Menyatakan Surat Jual Beli dari Poniran C kepada SB Zakaria
tanggal 24 Juni 1974 jo surat pernyataan Poniran C tanggal 30
Oktober tidak sah dan tidak memiliki kekuatan hukum;
- Menyatakan tidak ada perbuatan melawan Hukum yang dilakukan
oleh Tergugat I; Menyatakan Tanah Kantor Kepala Desa Bengkel
seluas ± 367,2 M2 di Dusun I Kecamatan Perbaungan Kabupaten
Serdang Bedagai dengan batas-batas sebagai berikut:
o Sebelah Utara berbatas dengan Tanah M. Doni Ukuran ± 24 M
o Sebelah Timur berbatas dengan Tanah Jalan ProtokolUkuran
±15,30M
o Sebelah Selatan berbatas dengan Tanah Disman KotiUkuran ±
24 M
o Sebelah Barat berbatas dengan Tanah SukinoUkuran ± 15,30 M
Adalah sah milik Pemerintahan Desa Bengkel Kecamatan Perbaungan
Kabupaten Serdang Bedagai;
- Menyatakan Tergugat I dibebaskan dari gugatan ganti kerugian
sebesar Rp. 110.000.000,- (seratus sepuluh juta rupiah);
- Menyatakan putusan serta merta (uit Voerbar bij Vooraad) tidak
dapat dijatuhkan dalam perkara ini;
- Menolak permohonan sita jaminan yang dimohonkan oleh
Tergugat atas tanah terperkara;
DALAM REKONPENSI - Mengabulkan Gugatan Rekonpensi untuk seluruhnya
- Menyatakan Penggugat (Tergugat dalam rekonpensi) telah
melakukan perbuatan melawan hukum.
- Menghukum Penggugat (Tergugat dalam rekonpensi) untuk
membayar ganti kerugian sebesar Rp. 100.000.000 (seratus juta
rupiah) kepada Pemerintahan Desa.
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Halaman 23 dari 53 Putusan Nomor 268/PDT/2017/PT.MDN
- Menghukum Penggugat (Tergugat dalam rekonpensi) membayar
uang denda (Dwangsom) sebesar Rp. 10.000, (sepuluh ribu
rupiah) setiap kali keterlambatan atas pembayaran uang ganti
kerugian.
DALAM KONPENSI DAN REKONPENSI:
- Menghukum penggugat dalam konpensi/Tergugat dalam
Rekonpensi untuk membayar semua ongkos perkara
SUBSIDAIR Apabila Pengadilan Berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-
adilnya (ex aequo et bono
Menimbang, bahwa atas gugatan tersebut Pengadilan Negeri Lubuk
Pakam telah menjatuhkan putusan Nomor 168/Pdt.G/2016/PN-Lbp tanggal
6April 2017 dengan amar sebagai berikut :
DALAM KONVENSI DALAM EKSEPSI
- Mengabukan Eksepsi Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Turut
Tergugat I, Turut Tergugat II. Turut Tergugat III,untuk sebahagian;
DALAM POKOK PERKARA
- Menyatakan gugatanPenggugatdinyatakan tidak dapat diterima (Niet Onvankelijk veklaard);
DALAM REKONVENSI - Menyatakan gugatanPenggugatdinyatakan tidak dapat diterima (Niet
Onvankelijk veklaard); DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI
- Menghukum Para Penggugat untuk membayar biaya perkara yang
sampai saat ini sejumlah Rp.3.091.000,- (tiga juta sembilan puluh satu
ribu rupiah);
Menimbang, bahwa berdasarkan Risalah Pemberitahuan Putusan
Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Nomor : 168/Pddt.G/2016/PN.Lbp tanggal 6
April 2017, yang dibuat oleh Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Lubuk
Pakam,yang diberitahukan kepada Turut Terbanding IV semula Turut Tergugat
IV melalui Kepala Desa Bengkel pada tanggal 20 April 2017;
Menimbang bahwa berdasarkan Akte Banding Nomor 24/2017 tanggal
17April 2017 yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Lubuk Pakam,
ternyata Kuasa HukumPembanding semula Penggugat telah mengajukan
banding terhadap putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Nomor :
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Halaman 24 dari 53 Putusan Nomor 268/PDT/2017/PT.MDN
168/Pddt.G/2016/PN.Lbp tanggal 6 April 2017 dan permohonan banding
tersebut telahdiberitahukan masing-masing kepadaPara Terbanding semula
Para Tergugat pada tanggal 12Juni 2017 dan kepada Turut Terbanding IV
semula Turut Tergugat IV melalui Kepala Desa Bengkel pada tanggal 26 April
2017 ;
Menimbang, bahwa Kuasa Hukum Pembanding semula Penggugat telah
menyerahkan Memori Bandingnya pada tanggal 8Mei 2017 dan didaftarkan di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam pada tanggal 9 Mei 2017,
Memori Banding tersebut telah diberitahukan dan diserahkan masing-masing
kepada Kuasa Hukum Para Terbanding semuIa Para Tergugat pada
tanggaI7Juli 2017 dan kepada Turut Terbanding IV semula Turut Tergugat IV
melalui Kepala Desa Bengkel pada tanggal 28 Juli 2017 ;
Menimbang, bahwa terhadap Memori Banding tersebut Para Terbanding
semuIa Para Tergugat telah menyerahkan Kontra Memori Banding pada
tanggal tertanggaI 17Juli 2017 dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan
Negeri Lubuk Pakam pada tanggal 26 Juli 2017, selanjutnya Kontra Memori
Banding tersebut telah diberitahukan masing-masing kepada Kuasa Hukum
Pembandingsemula Penggugat pada tanggal 16Agustus 2017 dan kepada
Turut Terbanding IV semula Turut Tergugat IV melalui Kepala Desa Bengkel
pada tanggal 4 Agustus 2017;
Menimbang bahwa Jurusita Pengadilan Negeri Lubuk Pakam telah
menyerahkan Relas Pemberitahuan untuk mempelajari Berkas Perkara dan
putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Nomor : 168/Pddt.G/2016/PN.Lbp
tanggal 6 April 2017yang disampaikan kepadaKuasa Hukum Pembanding
semula Penggugat pada tanggal 16Agustus 2017, kepada Kuasa Hukum Para
Terbanding semula Para Tergugat pada tanggal 12 Juni 2017dan kepada Turut
Terbanding IV semula Turut Tergugat IV melalui Kepala Desa Bengkel pada
tanggal 27 Agustus 2017,yang isinya menerangkan bahwa dalam tenggang
waktu 14 (empat belas) hari setelah tanggal pemberitahuan tersebut kepada
kedua belah pihak berperkara telah diberi kesempatan untuk memeriksa dan
mempelajari berkas perkara tersebutsebelum dikirim ke Pengadilan Tinggi;
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM
Menimbang, bahwa permohonan banding yang diajukan oleh Kuasa
Hukum Pembanding semula Penggugat telah diajukan dalam tenggang waktu
dan menurut tata cara serta memenuhi syarat-syarat yang ditentukan Undang-
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Halaman 25 dari 53 Putusan Nomor 268/PDT/2017/PT.MDN
Undang, oleh karenanya permohonan banding tersebut secara formal dapat
diterima;
Menimbang, bahwa Kuasa Hukum Pembanding semula Penggugat telah
mengajukan memori banding tertanggal 8 Mei 2017 terhadap putusan
Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Nomor : 168/Pddt.G/2016/PN.Lbp tanggal 6
April 2017, yang pada pokoknya telah mengemukakan keberatan sebagai
berikut :
I. Alasan karena masih terdapat pihak lain yang memiliki hubungan hukum dengan perkara aquo yang harus diikut sertakan sebagai pihak yaitu penting menempatkan Poniran C sebagai pihak dalam gugatan aquo, setidak-tidaknya sebagai Turut Tergugat karena berdasarkan Posita dan Petitum Gugatan Penggugat yang diajukan oleh Kuasa Hukum Penggugat jelas terdapat hubungan hukum antara Poniran C dengan Ayah Penggugat SB.Zakaria juga dengan Khairul Bakti (Penggugat);
Bahwa pada sebagaimana pertimbangan pada halaman 35 s/d halaman 37
putusan aquo disebutkan :
“ Menimbang,bahwa terhadap eksepsi Tergugat I, Tergugat II,Tergugat III,Turut
Tergugat I, Turut Tergugat II dan Turut Tergugat III,yang menyatakan bahwa
Gugatan Penggugat Kurang Pihak (Plurium Litis Consortium), Majelis hakim
akan mempertimbangkan sebagai berikut :
“ Menimbang, bahwa dari Posita Gugatan yang diajukan oleh Kuasa Hukum
Penggugat diketahui :
1. Bahwa dahulunya orang tua Penggugat yang bernama SB Zakaria pernah
menjabat sebagai Kepala Desa Bengkel dan memiliki sebidang tanah yang
dibelinya dari Poniram C sesuai surat jual Beli tanggal 24 Juli 1974 seluas ±
315 M2 yang terletak di Dusun I Desa Bengkel Kecamatan Perbaungan
dahulu Kabupaten Deli Serdang sekarang Kabupaten Serdang Bedagai dan
ketika itu Kantor Kepala Desa belum ada dan atas dasar inisiatif SB Zakaria
selaku Kepala Desa guna melayani kepentingan masyarakat ketika itu maka
dibuatlah Kantor Desa diatas tanah miliknya tersebut untuk sementara
sebelum Pemerintah memiliki tapak tanah sendiri untuk membangun Kantor
Desa yang definitif;
2. Bahwa setelah SB Zakaria tidak menjabat lagi sebagai Kepala Desa
Bengkel, tanah miliknya tersebut dihibahkan kepada anak kandungnya
(anak pertama) yaitu Khairul Bakti ic.Penggugat sesuai Surat Hibah tanggal
24 Maret 1994 dengan batas batas yaitu :
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Halaman 26 dari 53 Putusan Nomor 268/PDT/2017/PT.MDN
- sebelah Utara dengan tanah Alm.Sarmin,
- sebelah Selatan dengan tanah Amirullah,
- sebelah Timur dengan Jalan Protokol,
- sebelah Barat dengan tanah Alm.Sarmin
dan selanjutnya atas dasar surat hibah tersebut maka kepemilikan tanah
aquo telah beralih dan sah menjadi milik dari Khairul Bakti ic.Penggugat;
“ Menimbang bahwa dari Petitum Gugatan yang diajukan oleh Kuasa Hukum
Penggugat pada Poin 3 yang berbunyi :
2. Menyatakan Surat Hibah tanggal 24 Maret 1994 Jo. Surat Jual Beli dari
Poniran. C, kepada SB.Zakaria (orang tua kandung Khairul Bakti) tanggal 24
Juni 1974 Jo. Surat Pernyataan Poniran. C tanggal 30 Oktober 1995 adalah
sah dan berkekuatan hukum;
3. Menyatakan tanah seluas ± 315 M2 yang terletak di Dusun I Desa Bengkel
dahulu Kabupaten Deli Serdang sekarang Kabupaten Serdang Bedagai
sesuai Surat Hibah tanggal 24 Maret 1994 Jo. Surat Jual Beli dari Poniran. C,
kepada SB.Zakaria (orang tua kandung Khairul Bakti) tanggal 24 Juni 1974
Jo. Surat Pernyataan Poniran. C tanggal 30 Oktober 1995 sebagaimana
petitum ke-2 diatas, dengan batas-batas tanah:
- sebelah Utara dengan tanah Alm.Sarmin,
- sebelah Selatan dengan tanah Amirullah,
- sebelah Timur dengan Jalan Protokol,
- sebelah Barat dengan tanah Alm.Sarmin
Adalah sah milik Penggugat;
“ Menimbang bahwa dari Posita dan Petitum Gugatan Penggugat sebagaimana
tersebut diatas maka Majelis Hakim berpendapat, ada peristiwa hukum yang
dimohonkan untuk dinyatakan sah oleh penggugat yaitu peristiwa hukum jual
beli dari Poniran C kepada SB Zakaria (orang tua kandung Khairul Bakti )
tanggal 24 Juni 1974 Jo. Surat Pernyataan Poniran C tanggal 30 Oktober 1995;
“ Menimbang bahwa dari pertimbangan hukum tersebut diatas, Majelis Hakim
berpendapat bahwa pentingmenempatkan Poniran C sebagai pihak dalam
gugatan aquo, setidak-tidaknya sebagai Turut Tergugat karena berdasarkan
Posita dan Petitum Gugatan Penggugat yang diajukan oleh Kuasa Hukum
Penggugat jelas terdapat hubungan hukum antara Poniran C dengan Ayah
Penggugat SB.Zakaria juga dengan Khairul Bakti (Pernggugat), hal ini sesuai
dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia tertanggal 10 juni
1985 No. 365/ K/ PDT/ 1985 dalam pertimbangan hukumnya menyatakan :
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Halaman 27 dari 53 Putusan Nomor 268/PDT/2017/PT.MDN
penting untuk mengikut sertakan semua pihak-pihak yang mempunyai
hubungan dengan pokok persoalan atau dengan kata lain harus komplit semua
pihat diikut sertakan dalam gugatannya; “ “ Menimbang bahwa oleh karena Gugatan Penggugat tidak turut memasukkan
Poniran C sebagai Tergugat atau setidak tidaknya Turut Tergugat dalam
perkara aquo ini maka Gugatan Para Penggugat tidak sempurna atau tidak
komplit, sebagaimana diatur didalam ketentuan Hukum Acara Perdata di
Indonesia, serta menurut Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia
dengan tegas disebutkan dalam pertimbangan hukumnya antara lain
menyebutkan “ Gugatan yang tidak sempurna menurut ketentuan Hukum Acara
karena adanya kekeliruan harus dinyatakan tidak dapat diterima (Niet
Onvankelijk veklaard);”
“ Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan pertimbangan tersebut diatas
Majelis Hakim berpendapat Gugatan Para Penggugat dinyatakan tidak dapat
diterima (Niet Onvankelijk veklaard)”
Bahwa dari pertimbangan putusan sebagaimana diatas, semakin jelas menunjukkan bahwa Majelis Hakim Pengadilan Negeri Lubuk Pakam tidak objektif, putusannya tidak berdasarkan hukum, tidak mencerminkan suatu putusan yang berkeadilan, putusannya memihak dan karenanya harus dibatalkan, dengan argumentasi hukum sebagai berikut : a. Bahwa pada waktu penyusunan gugatan, Pembanding/semula Penggugat
sudah mendata pihak-pihak mana saja yang harus ditarik dalam perkara
aquo sebagai Tergugat atau Turut Tergugat, yaitu pihak-pihak yang
menguasai dan mengusahai diatas objek perkaralah seyogianya yang harus
ditarik sebagai pihak;
b. Pada Gugatan yang diajukan Penggugat/ Pembanding disini Penggugat/
Pembanding telah menarik Pihak-pihak yang sesuai dengan fakta dan data
dimana Tergugat I,II dan Tergugat III adalah Pihak Utama yang digugat
sementara Turut Tergugat I,II, III dan Turut Tergugat IV adalah pihak-pihak
yang berkantor dan memasang Plangnya di Kantor Desa Bengkel yang
berada diatas tanah milik Penggugat sehingga karenanya, adalah jelas
keliru pendapat Majelis Hakim Pengadilan Negeri Lubuk Pakam yang
menyatakan : Penting menempatkan Poniran C sebagai pihak dalam
gugatan aquo, setidak-tidaknya sebagai Turut Tergugat karena berdasarkan
Posita dan Petitum Gugatan Penggugat yang diajukan oleh Kuasa Hukum
Penggugat jelas terdapat hubungan hukum antara Poniran C dengan Ayah
Penggugat SB.Zakaria juga dengan Khairul Bakti (Penggugat), dengan
mendasarkan pada Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Halaman 28 dari 53 Putusan Nomor 268/PDT/2017/PT.MDN
tertanggal 10 Juni 1985 No. 365/ K/ PDT/ 1985, karena jelas-jelas
Penggugat telah menarik Pihak pihak yang berada diatas tanah miliknya
yang berkantor dan memasang Plangnya di Kantor Desa Bengkel yaitu
Kepala Desa Bengkel (Tergugat I), Badan Permusyawaratan Desa ( BPD)
Bengkel (Turut tergugat I) Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa ( LKMD )
Desa Bengkel (Turut Tergugat II) , Ketua Tim Penggerak PKK Desa
Bengkel (Turut Tergugat III), Bhabinkamtibmas Desa Bengkel (Turut
Tergugat IV) dan Penggugat juga telah menarik atasan dari Kepala Desa
Bengkel yaitu Camat Perbaungan (Tergugat II) dan Bupati Serdang Bedagai
(Tergugat III) dalam perkara aquo, sehingga pertimbangan hukum Majelis
Hakim Pengadilan Negeri Lubuk Pakam aquo sesat dan karenanya harus
dibatalkan dan diperbaiki dan Pertimbangan Majelis Hakim aquo
bertentangan dengan : 1. Yurisprudensi MARINo. 3904 K/Pdt-1994 tertanggal 7 Mei 1997 yang
menyebutkan merupakan Hak Penggugat untuk menarik siapa-siapa saja yang berkepentingan langsung untuk dapat ditarik kedalam suatu objek perkara,
2. Yurisprudensi MARI No: 305.K/Sip/1971 tanggal 16 Juni 1971yang menyebutkan Pengadilan Tinggi tidak berwenang untuk secara jabatan tanpa pemeriksaan ulangan menempatkan seseorang yang tidak digugat sebagai salah seorang Tergugat, karena tindakan tersebut bertentangan dengan azas acara perdata yang memberi wewenang tersebut kepada Penggugat untuk menentukan siapa-siapa yang akan digugatnya”;
3. Bahwa fakta hukum sebagaimana tersebut dalam Jawaban dan Dupliknya
yang disampaikan Tergugat I, Tergugat II,Tergugat III, Turut Tergugat I,
Turut Tergugat II, dan Turut Tergugat III yang mengajukan Eksepsi tentang
Gugatan Penggugat Kekurangan Para Pihak, sebagaimana tercantum
dalam putusan aquo yang termuat pada halaman 11 dan halaman 12,
dimana Tergugat I, Tergugat II,Tergugat III, Turut Tergugat I, Turut Tergugat
II, dan Turut Tergugat III menyatakan Penggugat harusnya menarik masyarakat Desa Bengkel sebagai Tergugat dan Pihak Badan Pertanahan Nasional (BPN) sebagai pihak dalam perkara aquo;
4. Bahwa faktanya Tergugat I, Tergugat II,Tergugat III, Turut Tergugat I, II, dan
Turut Tergugat III yang mengajukan Eksepsi tentang Gugatan Penggugat Kekurangan Para Pihaktidak ada menyebutkan secara langsung harus untuk menarik PONIRAN C sebagai Pihak Tergugat atau setidak-
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Halaman 29 dari 53 Putusan Nomor 268/PDT/2017/PT.MDN
tidaknya sebagai Turut Tergugat dan faktanya juga bahwa PONIRAN C bukanlah Penduduk atau Masyarakat Desa Bengkel;
5. Bahwa berdasarkan fakta hukum juga dalam perkara aquo kedudukan
PONIRAN C tidaklah patut dan atau layak untuk ditarik sebagai Tergugat
atau turut Tergugat dikarenakan PONIRAN C tidak turut serta dalam
menguasai atau mengusahai objek tanah terperkara karena PONIRAN C
merupakan saksi kunci /saksi fakta bahwa benar dahulu Poniran C telah
menjual tanahnya kepada Ayah Penggugat yaitu SB.Zakaria yang awalnya
dibeli dari suami Sa’adah (alm. Zainuddin Lubis) dan karena Pemilik asal
tanah yaitu PONIRAN C masih hidup maka dalam perkara aquo dihadirkan
sebagai saksi oleh Penggugat yang bertujuan untuk menerangkan asal usul
tanah dan mempertegas proses /peristiwa hukum jual beli dari Poniran C
kepada SB Zakaria (orang tua kandung Khairul Bakti ) tanggal 24 Juni 1974
(bukti P-2) dan Poniran C juga dihadirkan sebagai saksi guna mempertegas
keabsahan Surat Pernyataan yang diperbuatnya tertanggal 30 Oktober
1995 (bukti P-3);
6. Bahwa jikalau Majelis Hakim jujur dan objektif dalam memeriksa perkara
aquo maka seharusnya Majelis Hakim juga mempertimbangkan agar
SA’ADAH ditarik juga sebagai Pihak Tergugat atau turut Tergugat, karena
telah terjadi Peristiwa Hukum yaitu jual beli tanah seluas + 315 M2
antara SA’ADAH istri Alm. Zainuddin Lubis dengan PONIRAN C (Bukti P-4) dan bukan hanya peristiwa hukum jual beli dari Poniran C kepada SB Zakaria (orang tua kandung Khairul Bakti );
7. Bahwa dalam pertimbangan hukumnya Majelis Hakim Pengadilan Negeri
Lubuk Pakam telah keliru memahami maksud dari Posita dan Petitum
Gugatan Penggugat ada peristiwa hukum yang dimohonkan untuk
dinyatakan sah oleh penggugat yaitu peristiwa hukum jual beli dari Poniran
C kepada SB Zakaria (orang tua kandung Khairul Bakti ) tanggal 24 Juni
1974 Jo. Surat Pernyataan Poniran C tanggal 30 Oktober 1995 (vide
halaman 35 dan halaman 36) yang kemudian dijadikan pertimbangan
mengabulkan Eksepsi Tergugat I, Tergugat II,Tergugat III, Turut Tergugat I,
II, dan Turut Tergugat III tentang Gugatan Penggugat Kekurangan Para Pihak;
8. Bahwa kekeliruan memahami maksud dari Posita dan Petitum Gugatan
Penggugat adalah dimana Majelis Hakim terlihat hanya mengambil prasa “ Surat Jual Beli dari Poniran. C, kepada SB.Zakaria (orang tua kandung Khairul Bakti) tanggal 24 Juni 1974 Jo. Surat Pernyataan Poniran. C
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Halaman 30 dari 53 Putusan Nomor 268/PDT/2017/PT.MDN
tanggal 30 Oktober 1995 adalah sah dan berkekuatan hukum”, sementara dalam posita Gugatan pada poin-2 menyebutkan “ Bahwa setelah SB Zakaria tidak menjabat lagi sebagai Kepala Desa Bengkel, tanah miliknya tersebut dihibahkan kepada anak kandungnya (anak pertama) yaitu Khairul Bakti ic.Penggugat sesuai Surat Hibah tanggal 24 Maret 1994dan petitum pada poin-2,3 jelas disebutkan “Menyatakan Surat Hibah tanggal 24 Maret 1994 jo. Surat Jual Beli dari Poniran. C, kepada SB.Zakaria (orang tua kandung Khairul Bakti) tanggal 24 Juni 1974 Jo. Surat Pernyataan Poniran. C tanggal 30 Oktober 1995 adalah sah dan berkekuatan hukum” , argumentasi Majelis Hakim yang langsung
mempertimbangkan peristiwa hukum jual beli dari Poniran C kepada SB Zakaria (orang tua kandung Khairul Bakti ) tanggal 24 Juni 1974 Jo. Surat Pernyataan Poniran C tanggal 30 Oktober 1995 tanpa mempertimbangkan adanya Surat Hibah tanggal 24 Maret 1994 yang
merupakan dasar alas pokok kepemilikan Penggugat/Pembanding atas
tanah objek sengketa adalah pertimbangan yang jelas-jelas keliru dan tidak berkeadilan serta Majelis Hakim sudah melampaui batas dan wewenang dalam membuat sebuah pertimbangan hukum dan hal
tersebut bertentangan dengan yurisprudensi Mahkamah Agung RI yang
menyebutkan :
1. Yurisprudensi Mahkamah Agung RI tertanggal 26 September 1985 No. 1604 K/Sip/1984 yang amar pertimbangan hukumnya antara lain berbunyi “ Dalam hal suatu putusan Pengadilan Negeri/Pengadilan Tinggi yang ternyata didasari pertimbangan-pertimbngan hukum yang kurang lengkap ( onvoldoende gemotiveed) maka Mahkamah Agung dapat membatalkan putusan tersebut;
2. Yurisprudensi Mahkamah Agung RI tertanggal 22 Juli 1970 No. 636 K/Sip/1969 yang amar pertimbangan hukumnya antara lain berbunyi “ Mahkamah Agung menganggap perlu meninjau keputusan Pengadilan Negeri /Pengadilan Tinggi yang kurang cukup di pertimbangkan (onvoldoende gemotiveed);
9. Bahwa faktanya Penggugat/Pembanding telah menghadirkan Bukti-Bukti
Surat yaituSurat Hibah tanggal 24 Maret 1994 (Bukti P-1), Surat Jual Beli
dari Poniran. C, kepada SB.Zakaria (orang tua kandung Khairul Bakti)
tanggal 24 Juni 1974 (Bukti P-2) dan Surat Pernyataan Poniran C tanggal
30 Oktober 1995 (Bukti P-3), dimana kesemua bukti tersebut telah
dipertimbangkan sebagai alat bukti yang sah oleh Majelis Hakim (vide
putusan halaman 25 alinea ke-2);
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Halaman 31 dari 53 Putusan Nomor 268/PDT/2017/PT.MDN
Berdasarkan kepada hal-hal tersebut diatas, telah jelas dan terang segala pertimbangan hukum majelis hakim Pengadilan Negeri Lubuk Pakam aquo telah bertentangan dengan hukum, tidak berdasarkan kepada keadilan, serta terkesan subjektif dan memihak, sehingga harus dibatalkan untuk seluruhnya;
II. Putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Register Perkara Nomor : 168/Pdt.g/2016/Pn-Lbp, tertanggal 06 April 2017 harus dibatalkan karena disusun tidak cermat dan tidak teliti ;
1. Bahwa dalam proses persidangan di Pengadilan Negeri Lubuk Pakam yang
menjadwalkan persidangan dua (2) kali persidangan dalam satu (1) minggu,
maka Pembanding/Penggugat awalnya sangat optimis Putusan yang akan
diambil oleh Majelis Hakim akan mempertimbangkan semua fakta yang
terungkap dipersidangan akan tetapi ternyata Majelis Hakim yang harus
berpacu dengan padatnya jadwal persidangan, sehingga diduga dapat
mempengaruhi keakuratan keputusan hukum Majelis Hakim Pengadilan
Negeri Lubuk Pakam yang mengakibatkan putusan aquo sepertinya asal-
asalan saja/tidak profesional faktanyaBahwa Majelis Hakim Pengadilan
Negeri Lubuk Pakam yang menangani perkara ini juga lalai dan ceroboh
dalam keputusan hukumnya, dimana pada salinan putusan yang
Pembanding/ Penggugat terima terdapat kekeliruan yang sulit di pahami,
dengan menyebutkan “ PARA PENGGUGAT “ padahal Penggugat hanyalah KHAIRUL BAKTI i.c. Pembanding/ Penggugatdengan uraian
sebagai berikut :
- Dalam Pertimbangan Hukumnya yang terdapat pada halaman 35 alinea I, 2
dan 3 yang menyebutkan “ PARA PENGGUGAT “;
- Dalam pertimbangan Hukumnya yang terdapat pada halaman 37 alinea 2, 3
dan 4 yang menyebutkan “PARA PENGGUGAT “; - Dalam AMAR PUTUSAN Hukumnya yang terdapat DALAM KONVENSI DAN
REKONVENSI pada halaman 40 alinea 4 yang menyebutkan “ PARA PENGGUGAT”;
2. Bahwa dalam Putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Register Perkara
Nomor : 168/Pdt.g/2016/Pn-Lbp, tertanggal 06 April 2017, Majelis Hakim
juga tidak mencantumkan dan diduga telah menghilangkan Bukti Surat yang
diajukan Penggugat/Pembanding dimana sebagaimana putusan aquo pada
halaman 25 disebutkan tanda bukti P-14 ditulis fotocopy bangunan kantor
desa yang telah dibangun oleh Penggugat....... dst, sementara bukti surat P-
14 yang Penggugat/Pembanding sampaikan sesuai pengantar bukti surat
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Halaman 32 dari 53 Putusan Nomor 268/PDT/2017/PT.MDN
Penggugat/Pembanding adalah Copy surat Nomor : B/366.XI/2016/Reskrim
Perihal : Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan tanggal 16
Nopember 2016 yang ditanda tangani oleh Kasat Reskrim Polres Serdang
Bedagai, fakta ini jelas menunjukkan bahwa Majelis Hakim diduga telah
berpihak dengan menghilangkan bukti surat dalam putusan aquo dimana
bukti tersebut menunjukkan bahwa perkara Pidananya telah disidik oleh
pihak Polres Serdang Bedagai sehingga kemungkinannya karena Para
Tergugat dan Para Turut Tergugat dalam hal ini diwakili oleh Jaksa
Pengacara Negara Kejaksaan Negeri Serdang Bedagai maka kasus
pidananya tidak akan bisa dilanjutkan sehingga dugaan penghilangan bukti
surat Penggugat oleh Majelis hakim turut mernpengaruhi penanganan kasus
yang lagi disidik oleh Polres Serdang Bedagai dan Kejaksaan Negeri
Serdang Bedagai;
3. Bahwa Majelis Hakim juga mengaburkan Bukti P-15 dimana yang
sebenarnya Bukti P-15 yang diajukan Pengugat adalah berupa Gambar Foto
: Bangunan Kantor Desa yang telah dibangun oleh Penggugat terletak di
Dusun II Desa Bengkel sebagai tindak lanjut Kesepakatan sesuai Berita
Acara tanggal 23 Januari 2013 yang dihadiri oleh Tergugat I Ic.Kepala Desa,
Turut Tergugat I Ic. Ketua BPD, Turut Tergugat II Ic. Ketua LKMD, Kadus I
dan Kadus II, fakta tersebut jelas menunjukkan bahwa Majelis Hakim tidak
teliti dan tidak cermat sehingga merugikan Penggugat/Pembanding;
Bahwa dalam hal ini jelas Majelis hakim tidak cermat dan tidak teliti dalam
menyusun suatu keputusan hukumnya, maka sudah seharusnya Putusan
Perkara No. 168/Pdt.G/2016/PN-Lbp tertanggal 06 April 2017 tersebut tidak
beralasan untuk tetap dipertahankan dan harus DIBATALKAN;
III. Selanjutnya, jika Majelis Hakim Pengadilan Negeri Lubuk Pakam bersikap objektif, tidak memihak dan melihat fakta-fakta persidangan dengan dasar-dasar hukum yang benar maka pastinya majelis hakim Pengadilan Negeri Lubuk Pakam akan mengabulkan gugatan Penggugat Adapun fakta-fakta persidangan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Fakta Hukum berdasarkan saksi yang dihadirkan Penggugat yaitu Saksi
Saadah (istri Zainuddin Lubis (alm) pemilik tanah asal masih hidup dan
saksi Poniran C (cengik) pembeli tanah dari Saadah (istri Zainuddin Lubis
(alm) /pemilik tanah selanjutnya juga masih hidup yang menerangkan asal
usul kepemilikan tanah hingga beralih kepada SB.Zakaria (orang tua
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Halaman 33 dari 53 Putusan Nomor 268/PDT/2017/PT.MDN
penggugat) adalah merupakan fakta hukum yang tak terbantahkan sehingga
fakta tersebut mendukung Gugatan yang diajukan Penggugat dalam
perkara aquo;
2. Fakta hukum berdasarkan keterangan saksi Saadah (istri Zainuddin Lubis
(alm) dahulunya benar memiliki sebidang tanah yang dibelinya dari
Alm.Sarmin dan saksi Saadah juga menerangkan telah menjual tanahnya
kepada Poniran C (Cengik) pada tahun 1973 seharga Rp.100.000.- (seratus
ribu rupiah) dan lalu Poniran C (Cengik) menjual tanahnya kepada
SB.Zakaria Pada tahun 1974 seharga Rp.100.000.- (seratus ribu rupiah)
dimana SB.Zakaria membayarnya secara cicil Rp.50.000.- (lima puluh ribu
rupiah) kepada Poniran C (Cengik) dan baru dibayar lunas oleh SB.Zakaria
pada tahun 1994 hal tersebut sesuai Bukti P-2, Bukti P-3 dan Bukti P-4 dan
keterangan saksi Saadah dan Saksi Poniran C (cengik) tersebut diperkuat
dan bersesuaian dengan keterangan saksi R.Edi Suprapto, Amat Turin,
Sahden yang mengatakan tanah terperkara pemilik asalnya adalah Sarmin
(alm) yang dibeli oleh suami Saadah (Zulkarnain Lubis (Alm) alias Sakban)
lalu Zulkarnain Lubis (Alm) alias Sakban /Saadah menjualnya kepada
Cengik alias Poniran C dan Poniran C menjualnya kepada SB.Zakaria;
3. Fakta hukum, tanah seluas ± 315 M2 sebagaimana objek sengketa benar
terbukti bukan merupakan Inventaris dari Desa Bengkel, melainkan
kepunyaan pribadi dari SB.Zakaria yang telah dihibahkan kepada
Penggugat dan Perangkat desa /LKMD sejak tahun 1994 telah bersepakat
untuk Mengupayakan pertapakan baru bagi Kantor/balai Desa Bengkel,
yang lebih memungkinkan bagi pengembangan Kantor/Balai Desa Bengkel,
hal ini bersesuaian dengan bukti P-5, P-6, P-7 dan Bukti P-8 dan diperkuat
dengan keterangan saksi yang dihadirkan oleh Para Tergugat dan Para
Turut Tergugat yaitu Saksi Jhon Pili yang menerangkan membenarkan
mengenal nama-nama peserta Rapat LKMD terkait Bukti P-5, P-6 yang
diperlihatkan kepadanya dan bukti P-7 serta saksi Jhon Pili selama ini tidak
pernah melihat ada surat tanah sebagaimana diajukan Para Tergugat dan
Para Turut Tergugat yaitu Bukti T-1 yaitu Surat Keterangan Tanah Nomor :
500/11/SK/B/2009 tanggal 27 Pebruari 2009;
4. Fakta hukum, bahwa oleh karena objek sengketa benar terbukti bukan
merupakan Inventaris dari Desa Bengkel, melainkan kepunyaan pribadi dari
SB.Zakaria yang telah dihibahkan kepada Penggugat dan Perangkat desa
/LKMD sejak tahun 1994 telah bersepakat untuk Mengupayakan pertapakan
baru bagi Kantor/balai Desa Bengkel maka terbantahkanlah dalil Para
Tergugat dan Para Turut Tergugat dalam jawaban/duplik yang disampaikan
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Halaman 34 dari 53 Putusan Nomor 268/PDT/2017/PT.MDN
berikut dengan keterangan saksi-saksi yaitu Sahden, R.Edi Suprapto dan
Amat Turin yang mengatakan pada saat SB.Zakaria menjabat Kepala Desa
ada dilakukan pengutipan akan tetapi saksi pengutipan tersebut tidak ada
tanda terima ataupun kwitansi, dan dari keterangan saksi saksi tersebut ada
keraguan untuk apa pengutipan dilakukan apakah untuk Pembangunan
Kantor Desa atau untuk Membeli tanah untuk kantor Desa, dan akibatnya
keterangan tersebut tidak memiliki kekuatan pembuktian dan hanya
berdasar kepada keterangan saja yang sangat sulit untuk dipertanggung
jawabkan secara hukum sehingga Penggugat berkesimpulan fakta ini hanya
diada adakan untuk mengaburkan fakta dengan tidak mengakui bahwa
sebenarnya tanah yang berdiri diatasnya kantor Desa Bengkel bukanlah
milik SB.Zakaria atau milik Penggugat sesuai Bukti P-1 dan Bukti P-2;
5. Fakta hukum sejak tahun 1994 permasalahan tanah milik Penggugat yang
diperolehnya berdasarkan surat hibah dari SB,Zakaria sudah dibicarakan
untuk dicari solusinya (bukti P-5, P-6) dan permasalahan tersebut juga telah
terbukti dengan adanya bukti P-7 yang diakui oleh saksi Jhon Pili selaku
Kadus I yang merupakan sebuah Petunjuk bahwa telah ada pertemuan
dimana saksi ada menandatangani Berita Acara, namun hal tersebut bukan
merupakan musyawarah melainkan silahturahmi saja kerumah Khairul Bakti
serta dalam pertemuan silaturahmi tersebut yang hadir pada saat
pertemuan dirumah Khairul Bakti adalah Bapak Kepala Desa Bengkel,
Ketua BPD, Ketua LKMD, Kepala Dusun III dan saksi sendiri (Kepala Dusun
I) dan petermuan tersebut hanya sekedar silahturahmi saja dan isi dalam
Berita Acara tersebut hanya membicarakan keinginan atau kemauan Khairul
Bakti sendiri dan yang menulis dan mengkonsep Berita Acara tersebut
adalah bapak Kepala Desa Bengkel dan Fakta tersebut jelas menunjukkan
bahwa Penggugat dapat membuktikan dalil-dalil posita dalam gugatan aquo;
6. Fakta Hukum bahwa atas dasar bukti P-7, Penggugat selanjutnya membeli
sebidang tanah dan sekaligus membangun kantor desa bengkel yang
terletak di Dusun II sebagaimana Bukti P-9 s/d Bukti P-12 dan Bukti P-15
hal tersebut diperkuat dengan keterangan Saksi penggugat yaitu Saksi
Surianto dan Saksi Indra Sahli yang mengatakan sepengetahuan saksi,
tanah tersebut telah diukur oleh Kepala Desa dan untuk kontruksi
pembangunan Kantor Desa, Kepala Desa meminta agar untuk tiang
teras/bagian depan kantor memakai tiang minimalis, dan hal tersebut telah
dituruti oleh saksi pada saat itu dan fakta tersebut bukti nyata adanya
keinginan dari Tergugat I ic.Kepala Desa Bengkel dan Tergugat II Ic.Camat
Perbaungan dan fakta tersebut sejalan dengan Bukti P-8;
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Halaman 35 dari 53 Putusan Nomor 268/PDT/2017/PT.MDN
7. Fakta Hukum bahwa tanah milik SB.Zakaria yang dibelinya dari Poniran C
(cengik) Pada tahun 1974 (Bukti P-2) telah dihibahkan oleh SB.Zakaria
semasa hidupnya kepada Penggugat Ic.Khairul Bakti sesuai dengan Bukti
P-1 dan hal tersebut sejalan dengan keterangan saksi Ilham, saksi Saadah
dan Saksi Poniran C.
8. Bahwa pada proses persidangan setempat, yang dilaksanakan oleh Majelis
Hakim Pengadilan Negeri Lubuk Pakam dihadiri oleh seluruh pihak yang
berperkara/Kuasanya dan juga di hadiri oleh saksi SA’ADAH dan Saksi
Poniran C, (Saksi Fakta) bahwa saksi SA’ADAH membenarkan bahwa
tanah yang terletak di Dusun I Desa Bengkel Kecamatan Perbaungan
adalah dahulunya tanahnya yang dijualnya kepada PONIRAN C yang
kemudian oleh Poniran C menjualnya kepada SB Zakaria ( Orang tua
Pembanding / semula Penggugat ) yang diatas tanah tersebut telah berdiri
Kantor Kepala Desa Bengkel yang merupakan objek tanah terperkara;
9. Fakta hukum yang terungkap dipersidangan mengenai bukti-bukti yang
diajukan Penggugat yaitu :
1. Terkait Bukti P-2, P-3 dan Bukti P-4 diakui kebenarannya oleh Saksi
Poniran C dan Saksi Saadah dan saksi-saksi Sahden, R.Edi Suprapto,
Amat Turin juga mengenal saksi-saksi yang menanda tangani Jual beli
tanah antara Poniran C (cengik) dengan SB.Zakaria;
2. Terkait Bukti P-5,P-6, oleh saksi-saksi Sahden, R.Edi Suprapto, Amat
Turin juga mengenal saksi-saksi yang menanda tangani Berita Acara
Rapat LKMD dan Saksi-saksi juga mengenal orang tua camat
Kecamatan Perbaungan (Drs.Akmal,M.Si) yaitu bernama Zul Arifin dan
hal tersebut juga disampaikan oleh saksi Jhon Pili;
3. Terkait Bukti P-8 diakui oleh saksi Suparmin bahwa mengenai Kop
Surat, identitas nama dan tanda tangan Camat yang tertera dalam surat
tersebut adalah benar adanya dan saksi hanya membantah tentang
Nomor Surat yang menurut saksi tidak ada dalam register surat keluar;
4. Terkait Bukti Surat P-14 diakui saksi Jhon Pili benar adanya dan dalam
bukti aquo juga tertera nama Saksi Sahden, Amat Turin dan saksi R.Edi
Suprapto;
5. Terkait Bukti T-1 Penggugat telah membantah dan tidak mengakuinya
dan Bukti T-1 tersebut diakui oleh Jhon Pili selama ini tidak pernah
dilihatnya ataupun diperlihatkan baik pada saat pemeriksaan yang
bersangkutan sebagai saksi di Polres Serdang Bedagai (bukti P-14)
berkaitan dengan laporan dugaan tindak pidana penyerobotan tanah
yang dilaporkan Penggugat;
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Halaman 36 dari 53 Putusan Nomor 268/PDT/2017/PT.MDN
6. Terkait Bukti T-2 dan Bukti T-3 yang menurut Para Tergugat dan Turut
Tergugat menjadi pembanding stempel dan tanda tangan SB Zakaria
pada bukti P-2, Penggugat telah membantahnya dengan menunjukkan
tanda tangan SB.Zakaria telah sesuai dengan Bukti P-6;
7. Terkait Bukti T-4, Penggugat telah menyampaikan bantahan dalam
replik yang diajukan dan jika dilihat dari poto dalam bukti T-4 tersebut
jelas terlihat ada permasalahan terhadap tanah milik Penggugat (lihat
tulisan plank yang tertera tanah ini milik khairul bakti uk. ± 315 M2)
10. Bahwa fakta hukum juga terbukti dalam persidangan Bukti Surat yang
diajukan Para Tergugat dan Para Turut Tergugat yaitu Bukti T-1 yaitu Surat
Keterangan Kepala Desa Bengkel Nomor : 500/11/SK/B/2009 tanggal 27
Pebruari 2009 diterbitkan diatas tanah milik Penggugat yang telah terlebih
dahulu memiliki alas hak kepemilikan sejak tahun 1974 yaitu Bukti P-2, Bukti
P-1 dan Bukti P-3 serta dikuatkan dengan Bukti P-4 dan bukti-bukti yang
dihadirkan penggugat aquo telah diperkuat dengan keterangan saksi-saksi
yaitu Saadah (istri Zainuddin Lubis (alm)), Poniran C (Cengik), Sahden,
Amat turin dan R.Edi Suprapto;
Tentang Rekonvensi Bahwa Penggugat/Pembanding menilai pertimbangan hukum Majelis Hakim
telah benar dimana Majelis Hakim Pengadilan negeri Lubuk Pakam
berpendapat bahwa dalil gugatan rekonvensi Penggugat dr/Tergugat I dk tidak
ada relevansinya dengan gugatan konvensi yang diajukan oleh Tergugat
dr/Penggugat dk sehingga tidak beralasan hukum maka oleh karena itu
Gugatan rekonvensi Penggugat dr/Tergugat I dk harus dinyatakan tidak dapat
diterima (Niet Onvankelijk veklaard);
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, kami harapkan Yang Mulia Bapak Ketua
Pengadilan Tinggi Medan Cq Yang Mulia Majelis Hakim yang mengadili perkara
aquo memberikan keadilan, dan berkenan untuk memperbaiki putusan
Pengadilan Negeri Lubuk Pakam dan menjatuhkan putusan sebagai berikut:
1. Menerima Permohonan banding dari Pembanding; 2. Membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Register
Perkara Nomor : 168/Pdt.g/2016/Pn-Lbp, tertanggal 06 April 2017; Dan mengadili sendiri dengan amar putusan sebagai berikut: I. Dalam Konvensi
- Dalam Eksepsi Menolak Eksepsi Tergugat I,II,III dan Turut Tergugat I,II dan Turut
Tergugat III
untuk seluruhnya
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Halaman 37 dari 53 Putusan Nomor 268/PDT/2017/PT.MDN
- Dalam Pokok Perkara
11. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
12. Menyatakan Surat Hibah tanggal 25 Maret 1994 Jo. Surat Jual Beli dari
Poniran. C, kepada SB.Zakaria (orang tua kandung Khairul Bakti) tanggal
24 Juni 1974 Jo. Surat Pernyataan Poniran. C tanggal 30 Oktober 1995
adalah sah dan berkekuatan hukum;
13. Menyatakan tanah seluas ± 315 M2 yang terletak di Dusun I Desa Bengkel
dahulu Kabupaten Deli Serdang sekarang Kabupaten Serdang Bedagai
sesuai Surat Hibah tanggal 25 Maret 1994 Jo. Surat Jual Beli dari Poniran.
C, kepada SB.Zakaria (orang tua kandung Khairul Bakti) tanggal 24 Juni
1974 Jo. Surat Pernyataan Poniran. C tanggal 30 Oktober 1995
sebagaimana petitum ke-2 diatas, dengan batas-batas tanah:
- sebelah Utara dengan tanah Alm.Sarmin,
- sebelah Selatan dengan tanah Amirullah,
- sebelah Timur dengan Jalan Protokol,
- sebelah Barat dengan tanah Alm.Sarmin
Adalah sah milik Penggugat;
14. Menyatakan Tergugat I, Tergugat II, dan Tergugat III telah melakukan
Perbuatan Melawan Hukum;
15. Menghukum Tergugat I, Tergugat II, dan Tergugat III menyerahkan tanah
terperkara milik Penggugat seluas seluas ± 315 M2 yang terletak di Dusun I
Desa Bengkel Kecamatan Perbaungan dahulu Kabupaten Deli Serdang
sekarang Kabupaten Serdang Bedagai sesuai dengan batas-batas
sebagaimana dalam petitum ke- 3 diatas kepada Penggugat dalam keadaan
aman dan kosong;
16. Menghukum Tergugat I, Tergugat II, dan Tergugat III untuk membayar ganti
kerugian secara tanggung renteng kepada Penggugat sebesar Rp
110.000.000 (seratus sepuluh Juta Rupiah);
17. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan atas tanah terperkara;
18. Menghukum Para Turut Tergugat (Turut Tergugat I s/d Turut Tergugat IV)
untuk tunduk dan patuh terhadap putusan ini;
19. Menyatakan, bahwa putusan ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu secara
serta merta meskipun ada Verzet, banding maupun kasasi (uitvoerbar bij
vorraad );
20. Menghukum Tergugat I, Tergugat II, dan Tergugat III untuk membayar biaya
perkara yang timbul karenanya;
II. Dalam Rekonvensi
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Halaman 38 dari 53 Putusan Nomor 268/PDT/2017/PT.MDN
- Dalam Eksepsi
mengabulkan Eksepsi Tergugat dr/Penggugat dk untuk seluruhnya
- Dalam Rekonvensi 1. Menyatakan Gugatan Rekonvensi Penggugat dr/Tergugat I dk ditolak
seluruhnya atau setidak-tidaknya tidak dapat diterima (NO);
III. Dalam Konvensi dan Rekonvensi Menghukum Penggugat dr/Tergugat I dk dan Penggugat dk/Tergugat dr
untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara ini;
Atau apabila Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini
berpendapat lain mohon keadilan yang seadil-adilnya (Ex aequo et bono);
Menimbang, bahwa terhadap Memori Banding yang diajukan oleh Kuasa
Hukum Pembanding semula Penggugat, Kuasa Hukum Para Terbanding
semula Para Tergugat telah mengajukan Kontra Memori Banding, yang pada
pokoknya adalah sebagai berikut:
I. Kontra Memori Banding terhadap Memori Banding Penggugat perihal
alasan karena masih terdapat pihak lain yang memiliki hubungan hukum dengan perkara aquo yang harus diikutsertakan sebagai pihak yaitu penting menempatkan Poniran C sebagai pihak dalam gugatan Aquo, setidak-tidaknya sebagai turut tergugat karena berdasarkan Posita dan Petitum Gugatan Penggugat yang diajukan oleh Kuasa Hukum Penggugat jelas terdapat hubungan hukum antara Poniran C dengan Ayah Penggugat SB Zakaria juga dengan Khairul Bhakti (Penggugat). Bahwa Penggugat/Pembanding melalui poin-poin pada memori
bandingnya berusaha memutar balikan fakta persidangan dengan
penafsiran dan argumentasinya sendiri, padahal fakta yang terungkap
dipersidangan melalui persesuaian antara keterangan saksi dan bukti
surat adalah sebagai berikut:
- Tanah Kantor Kepala Desa Bengkel yang sekarang dulunya adalah
milik alm. Sarmin kemudian dibeli oleh alm. Zainudin Lubis (suami
Sa’adah)
- Tiada satupun dokumen atau bukti –bukti tertulis tentang penguasaan
tanah yang dimiliki oleh Zainudin Lubis maupun alm Sarmin sehingga
Tanah tersebut tidak dapat dijelaskan asal-usulnya dan tidak diketahui
hak apa dan hak siapa yang melekat diatasnya, dan tidak diketahui
ukuran dan batas-batas sempadannya.
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Halaman 39 dari 53 Putusan Nomor 268/PDT/2017/PT.MDN
- Sekitar tahun 1973 Alm. Zainudin Lubis menjual tanah tersebut
kepada Poniran C dengan harga Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah)
tanpa alas hak dan tanpa surat jual beli yang sah dimata hukum
sehingga tidak ada perincian mengenai ukuran , luasnya dan batas-
batas sempadannya.
- Kemudian sekitar Tahun 1974 alm SB. Zakaria (ayah Penggugat)
selaku Kepala Desa pada masa itu, telah mengutip uang dari
masyarakat Desa Bengkel untuk membeli tanah dan untuk
membangun kantor kepala Desa Bengkel.
- Setelah mengutip dana dari masyarakat desa pasar bengkel, alm SB
Zakaria membeli tanah aquo dari Poniran C seharga Rp. 100.000,-
(seratus ribu rupiah) dengan menggunakan uang masyarakat lalu
dibangunlah Kantor Kepala Desa Bengkel juga dengan cara swadana
oleh masyarakat desa pasar Bengkel masa itu.
- Dalam surat perjanjian jual beli tanah tanggal 24 Juni 1974 antara
Poniran C dan alm SB Zakaria tertera ukuran seluas 315 M2, padahal
Poniran C membeli dari Zainudin lubis tanpa adanya ukuran dan
batas-batas sempadan.
Sehingga berdasarkan fakta-fakta tersebut pada poin-poin diatas kami
sependapat dengan Putusan pengadilan Negeri Lubuk Pakam (Judex
factie) yang dalam pertimbangannya menyatakan gugatan penggugat
tidak sempurna karena kekurangan para pihak dan memutuskan
Gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet Ovankelijk Verklaard).
Alm SB Zakaria membeli tanah dari Poniran C untuk tapak tanah kantor
Kepala Desa Bengkel dengan mempergunakan uang yang dikutip dari
masyarakat Pasar Bengkel sebagaimana yang diterangkan oleh yakni
sahidin, Edi R Suprapto dan Amat Turin didepan persidangan yang
ketiganya merupakan orang-orang tua yang hidup pada masa itu (1974)
yang didepan persidangan telah menerangkan sejarah pembelian tanah
dan pembangunan kantor kepala Desa Bengkel dan kami anggap layak
untuk mewakili perasaan, keterangan dan kehendak Masyarakat Desa
Bengkel secara keseluruhan. Keterangan ketiga saksi tersebut didepan
persidangan dibawah sumpah telah sangat meyakinkan bahwa
sesungguhnya Tanah Aquo dan bangunan diatasnya adalah milik
masyarakat Desa Bengkel yang dibeli oleh alm SB. Zakaria dari Poniran
C dengan mempergunakan uang yang dikutip dari masyarakat desa
Bengkel.
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Halaman 40 dari 53 Putusan Nomor 268/PDT/2017/PT.MDN
Surat Jual beli tanah kantor kepala Desa Bengkel dibuat alm. SB Zakaria
atas namanya sendiri yang pada saat itu menjabat sebagai kepala Desa
Pasar Bengkel, kemudian seiring berjalannya waktu alm SB Zakaria dan
Penggugat merasa sebagai pemilik tanah yang sah padahal pembelian
mempergunakan uang yang dikutip dari masyarakat Desa Bengkel
sehingga merupakan suatu kekhilafan atau bentuk kepalsuan alm SB
Zakaria, maka Perjanjian Jual Beli tanggal 24 Juni 1974 harus dibatalkan.
Pasal 1321 KUH Perdata mengatur dan menentukan sebagai berikut:
“Tiada sepakat yang sah apabila sepakat itu diberikan karena kekhilafan,
atau diperolehnya dengan paksaan atau penipuan”
Pasal 1335 KUH Perdata mengatur dan menentukan sebagai beriktu:
“suatu perjanjian tanpa sebab, atau yang telah dibuat karena sesuatu
sebab yang palsu
atau terlarang, tidak mempunyai kekuatan”
II. Kontra memori Banding terhadap Memori Banding Penggugat perihal
Putusan Pengadila Negeri Lubuk Pakam Register Perkara Nomor”168/Pdt.g/2016/Pn-Lbp tertanggal 06 April 2017 harus dibatalkan karena disusun tidak cermat dan tidak teliti.
1. Penggugat melalui Kuasa hukumnya dalam memori banding, ternyata
mencari-cari dan mengemukakan alasan-alasan/argumentasi yang
semata-mata hanya untuk membenarkan dalil-dalil gugatannya dengan
mengenyampingkan fakta-fakta yang dihadirkan didepan persidangan,
terutama fakta-fakta yang menyangkut pokok perkara dan pokok gugatan
Penggugat.
2. Kesalahan/kekeliruan redaksional dalam putusan sebagaimana dalam
memori banding pengggugat tidak menyangkut substansi pokok perkara
yakni tidak menyangkut mengenai sengketa kepemilikan.
III. Kontra memori Banding terhadap Memori Banding Penggugat perihal jika majelis Hakim Pengadilan negeri Lubuk Pakam bersikap Objektif dan tidak memihak dan melihat fakta-fakta persidangan dengan dasar-dasar hukum yang benar maka pastinya majelis Hakim pengadilan Negeri Lubuk Pakam akan mengabulkan gugatan Penggugat.
1. Bahwa sudah jelas didepan persidangan dinyatakan oleh sahidin, Edi R
Suprapto dan Amat Turin bahwa tanah kantor kepala Desa Bengkel dibeli
dengan mempergunakan uang yang dikutip alm. SB Zakaria dari masyarakat
Desa Bengkel.
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Halaman 41 dari 53 Putusan Nomor 268/PDT/2017/PT.MDN
2. Bahwa pertemuan LKMD hanyalah membicarakan keinginan penggugat
semata-mata yang hendak mencari pengganti tapak tanah desa bengkel, dan
secara tegas sudah diakui oleh Penggugat.
3. Bahwa memori banding penggugat melalui kuasa hukumnya secara
berulang-ulang menyatakan bahwa Tanah Kantor Kepala Desa Bengkel
adalah milik penggugat karena memiliki alas hak kepemilikan. Terlihat bahwa
Penggugat melalui kuasa hukumnya kurang memiliki pengetahuan yang
cukup dan tidak memahami apa yang dimaksud dengan alas hak
kepemilikan. Bahwa surat jual beli hanyalah menerangkan terjadi peristiwa
keperdataan antara para pihak dan itupun masih sangat penting untuk
diketahui kebenaran dan keabsahannya, sedangkan alas hak kepemilikan
atas tanah adalah bukti kepemilikan yang dikeluarkan oleh Pejabat yang
berwenang. Dan terhadap tanah aquo telah diterbitkan surat keterangan
tanah Keterangan Kepala Desa Bengkel Kecamatan Perbaungan
Nomor:500/11/SK/B/2009 tanggal 27 Maret 2009 (Bukti T-1) yang
menerangkan secara sah bahwa tanah kantor kepala Desa Bengkel adalah
milik pemerintahan Desa Pasar Bengkel.
4. Bahwa stempel dan tanda tangan pada surat jual beli antara poniran c dan
SB Zakaria tanggal 24 Juni 1974 dan surat hibah tanggal 24 maret 1994
setelah dibandingkan dengan Bukti T-2 dan T-3, sangat meyakinkan bahwa
sebenarnya surat jual beli tanggal 24 Juni 1974 yang ditandantangani dan
dicap oleh SB Zakaria setelah SB Zakaria tidak menjabat lagi sebagai kepala
Desa karena stempelya berbeda. Bahwa tandatangan SB Zakaria pada surat
hibah tanggal 24 maret 1994 sangat berbeda dengan tanda tangan SB
Zakaria yang lain sehingga sangat meyakinkan bahwa sebenarnya surat
hibah tanggal 24 maret 1994 tidak pernah ada (tidak pernah ditandatangani
oleh alm. SB Zakaria) dan semata-mata hanya merupakan suatu bentuk
usaha untuk memiliki tanah kantor kepala Desa Pasar Bengkel dengan cara
yang tidak sah dimata hukum.
5. Bahwa didepan persidangan diperoleh Fakta bahwa telah terjadi pemalangan
kantor kepala Desa Bengkel yang dilakukan oleh Penggugat (keterangan
saksi Jhon Fili diperkuat bukti T-4) telah mengakibatkan terhalangnya
aktivitas pelayanan umum sehingga perbuatan melawan hukum yang
dilakukan penggugat untuk menguasai objek perkara sangat relevan dengan
gugatan penggugat karena menyangkut objek yang sama yakni tanah yang
diatasnya berdiri kantor kepala Desa Bengkel.
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Halaman 42 dari 53 Putusan Nomor 268/PDT/2017/PT.MDN
Berdasarkan uraian tersebut diatas, bersama ini Tergugat mengajukan
permohonan agar majelis hakim pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan
mengadili perkara ini berkenan memberikan putusan sebagai berikut:
PRIMAIR
Memperbaiki Putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam nomor:
168/Pdt.g/2016/Pn-Lbp tanggal 06 April 2017 sehingga berbunyi sebagai
berikut:
Dalam Konvensi Dalam Eksepsi.
- Mengabulkan Eksepsi Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Turut Tergugat I,
Turut Tergugat II, Turut Tergugat III untuk sebahagian.
Dalam Pokok Perkara - Menyatakan gugatan penggugat tidak dapat diterima (niet onvankelijk
Verklaard)
- Menyatakan Surat Keterangan Kepala Desa Bengkel Nomor:
500/11/SK/B/2009 tanggal 27 Februari 2009) adalah sah dan mempunyai
kekuatan hukum;
- Menyatakan keabsahan surat hibah tanggal 24 Maret 1994 dari SB Zakaria
kepada Penggugat adalah merupakan yuridiksi Peradilan Agama;
- Menyatakan Surat Jual Beli dari Poniran C kepada SB Zakaria tanggal 24
Juni 1974 jo surat pernyataan Poniran C tanggal 30 Oktober tidak sah dan
tidak memiliki kekuatan hukum;
- Menyatakan tidak ada perbuatan melawan Hukum yang dilakukan
olehTergugat III ;
- Menyatakan Tanah Kantor Kepala Desa Bengkel seluas ± 367,2 M2 di
Dusun I Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai dengan batas-
batas sebagai berikut:
o Sebelah Utara berbatas dengan Tanah M. Doni Ukuran ± 24 M
o Sebelah Timur berbatas dengan Tanah Jalan Protokol Ukuran ± 15,30 M
o Sebelah Selatan berbatas dengan Tanh Disman Koti Ukuran ± 24 M
o Sebelah Barat berbatas dengan Tanah Sukino Ukuran ± 15,30 M
Adalah sah milik Pemerintahan Desa Bengkel Kecamatan Perbaungan
Kabupaten Serdang Bedagai;
- Menyatakan Tergugat III dibebaskan dari gugatan ganti kerugian
sebesar Rp. 110.000.000,- (seratus sepuluh juta rupiah);
- Menyatakan putusan serta merta (uit Voerbar bij Vooraad) tidak dapat
dijatuhkan dalam perkara ini;
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Halaman 43 dari 53 Putusan Nomor 268/PDT/2017/PT.MDN
- Menolak permohonan sita jaminan yang dimohonkan oleh Penggugat
atas tanah terperkara;
- Menghukum penggugat untuk membayar semua ongkos perkara
Dalam Rekonvensi - Mengabulkan Gugatan Rekonpensi untuk seluruhnya
- Menyatakan Penggugat (Tergugat dalam rekonpensi) telah melakukan
perbuatan melawan hukum.
- Menghukum Penggugat (Tergugat dalam rekonpensi) untuk membayar ganti
kerugian sebesar Rp. 100.000.000 (seratus juta rupiah) kepada
Pemerintahan Desa.
- Menghukum Penggugat (Tergugat dalam rekonpensi) membayar uang denda
(Dwangsom) sebesar Rp. 10.000, (sepuluh ribu rupiah) setiap kali
keterlambatan atas pembayaran uang ganti kerugian.
SUBSIDAIR
- Apabila Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan Berpendapat Lain, mohon
putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono)
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA
Menimbang, bahwa permohonan banding dari
Pembanding/Penggugat telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut
tata cara serta memenuhi persyaratan yang telah ditentukan undang-
undang, oleh karena itu permohonan banding tersebut secara formal dapat
diterima;
Menimbang, bahwa Majelis Hakim tingkat banding setelah memeriksa
dan meneliti serta mencermati dengan saksama berkas perkara beserta
turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Nomor
:168/Pdt.G/2016/PN.Lbp tanggal 6 April 2017 dan telah pula membaca serta
memperhatikan dengan saksama memori banding dari
Pembanding/Pengguigat dan kontra memori banding dari para
Terbanding/para Tergugat berpendapat sebagai berikut
DALAM KONVENSI:
DALAM EKSEPSI
Menimbang, bahwa Majelis Hakim tingkat pertama telah mengabulkan
eksepsi dari para Terbanding/para Tergugat dengan pertimbangan sebagai
berikut :
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Halaman 44 dari 53 Putusan Nomor 268/PDT/2017/PT.MDN
Menimbang, bahwa terhadap eksepsi Tergugat I, Tergugat II,
Tergugat III, Turut Tergugat I, Turut Tergugat II dan Turut Tergugat IIIyang
menyatakan bahwa Gugatan Penggugat kurang pihak (Plurium Litis Consortium), Majelis Hakim akan mempertimbangkan sebagai berikut ;
Menimbang, bahwa dari Posita gugatan yang diajukan oleh Kuasa
Hukum PPenggugat diketahui :
1. Bahwa dahulunya orang tua Penggugat yang bernama SB Zakaria
pernah menjabat sebagai Kepala Desa Bengkel dan memiliki sebidang
tanah yang dibelinya dari Poniram C sesuai surat jual Beli tanggal 24 Juli
1974 seluas ± 315 M2 yang terletak di Dusun I Desa Bengkel Kecamatan
Perbaungan dahulu Kabupaten Deli Serdang sekarang Kabupaten
Serdang Bedagai dan ketika itu Kantor Kepala Desa belum ada dan atas
dasar inisiatif SB Zakaria selaku Kepala Desa guna melayani
kepentingan masyarakat ketika itu maka dibuatlah Kantor Desa diatas
tanah miliknya tersebut untuk sementara sebelum Pemerintah memiliki
tapak tanah sendiri untuk membangun Kantor Desa yang definitif;
2. Bahwa setelah SB Zakaria tidak menjabat lagi sebagai Kepala Desa
Bengkel, tanah miliknya tersebut dihibahkan kepada anak kandungnya
(anak pertama) yaitu Khairul Bakti ic.Penggugat sesuai Surat Hibah
tanggal 24 Maret 1994 dengan batas batas yaitu :
- sebelah Utara dengan tanah Alm.Sarmin,
- sebelah Selatan dengan tanah Amirullah,
- sebelah Timur dengan Jalan Protokol,
- sebelah Barat dengan tanah Alm.Sarmin
danselanjutnya atas dasar surat hibah tersebut maka kepemilikan tanah
aquo telah beralih dan sah menjadi milik dari Khairul Bakti ic.Penggugat;
Menimbang, bahwa dari Petitum gugatan yang diajukan oleh Kuasa
Hukum Penggugat pada point 3 yang berbunyi:
1. Menyatakan Surat Hibah tanggal 24 Maret 1994 Jo. Surat Jual Beli
dari Poniran. C, kepada SB.Zakaria (orang tua kandung Khairul Bakti)
tanggal 24 Juni 1974 Jo. Surat Pernyataan Poniran. C tanggal 30
Oktober 1995 adalah sah dan berkekuatan hukum;
2. engkel dahulu Kabupaten Deli Serdang sekarang Kabupaten
SMenyatakan tanah seluas ± 315 M2 yang terletak di Dusun I Desa
Berdang Bedagai sesuai Surat Hibah tanggal 24 Maret 1994 Jo. Surat
Jual Beli dari Poniran. C, kepada SB.Zakaria (orang tua kandung
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Halaman 45 dari 53 Putusan Nomor 268/PDT/2017/PT.MDN
Khairul Bakti) tanggal 24 Juni 1974 Jo. Surat Pernyataan Poniran. C
tanggal 30 Oktober 1995 sebagaimana petitum ke-2 diatas, dengan
batas-batas tanah:
o sebelah Utara dengan tanah Alm.Sarmin,
o sebelah Selatan dengan tanah Amirullah,
o sebelah Timur dengan Jalan Protokol,
o sebelah Barat dengan tanah Alm.Sarmin
Adalah sah milik Penggugat;
Menimbang, bahwa dari posita dan petitum gugatan Penggugat
sebagaimana tersebut diatas, maka Majelis Hakim berpendapat, ada
peristiwa hukum yang dimohonkan untuk dinyatakan sah oleh Penggugat,
yaitu peristiwa hukum Jual Beli dari Poniran. C, kepada SB.Zakaria (orang
tua kandung Khairul Bakti) tanggal 24 Juni 1974 Jo. Surat Pernyataan
Poniran. C tanggal 30 Oktober 1995;
Menimbang, bahwa dari pertimbangan hukum tersebut diatas, Majelis
Hakim berpendapat, bahwa penting menempatkan PONIRAN C sebagai
pihak dalam gugatan aquo, setidak-tidaknya sebagai Turut Tergugat, karena
berdasarkan posita dan petitum gugatan Penggugat yang diajukan oleh
Kuasa Hukum Penggugat,jelas terdapat hubungan hukum antara PONIRAN C dengan Ayah Penggugat S.B Zakaria juga dengan Abdul Kadir
(Penggugat), hal ini sesuai dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung
Republik Indonesia Tertanggal 10 Juni 1985 No. 365 / K / PDT / 1985 dalam
Pertimbangan Hukumnya menyatakan : “Penting untuk mengikutsertakan semua Pihak – pihak yang mempunyai hubungan dengan pokok persoalan atau dengan kata lain harus komplit semua pihak diikutsertakan dalam Gugatannya.”
Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat tidak turut
memasukkan PONIRAN C sebagai Tergugat atau setidak-tidaknya Turut
Tergugat dalam perkara aquo ini maka gugatanPara Penggugat tidak sempurna
atau tidak komplit, sebagaimana diatur didalam Ketentuan Hukum Acara
Perdata di Indonesia, serta menurut Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik
Indonesia dengan tegas disebutkan dalam putusannya bertanggal 20 Oktober
1976 No. 447 K / SIP / 1976 dimana dalam pertimbangan Hukumnya antara lain
menyebutkan : “Gugatan yang tidak sempurna menurut Ketentuan Hukum Acara karena adanya kekeliruan harus dinyatakan tidak dapat diterima (Niet Onvankelijk veklaard).”
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Halaman 46 dari 53 Putusan Nomor 268/PDT/2017/PT.MDN
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut
diatas, Majelis Hakim berpendapat gugatan Para Penggugat dinyatakan tidak dapat diterima (Niet Onvankelijk veklaard);
Menimbang, bahwa alasan eksepsi para Terbanding/para Tergugat
tentang :gugatan Penggugat kekurangan pihak sebagai berikut :
“GUGAT PENGGUGAT KEKURANGAN PARA PIHAK”
Bahwa Penggugat telah menggugat Pemerintahan Republik Indonesia Cq.
Bupati Serdang Bedagai, Camat Perbaungan, Kepala Desa Bengkel
(Tergugat I), BAdan Permusyawaratan Desa Bengkel (BPD, Lembaga
Ketahanan Mayarakat Desa Bengkel (LKMD) dan Ketua Tim Penggerak
PKK Kepala Desa Bengkel atas Perbuatan Melawan Hukum mendirikan
kantor
Kepala Desa Bengkel diatas tanah yang menurut Penggugat adalah milik
Penggugat, menguasai tanah antor kepala desa bengkel yang
diperuntukan untuk kepentingan Pelayanan Publik. Dengan demikian perlu
untuk menyadarkan kembali Penggugat bahwa tanah kantor Kepala Desa
Bengkel dibeli dengan mempergunakan uang masyarakat dan gedungnya
dibangun dengan kerja keras dan kerjasama antara masyarakat dan
pemerintahan Kabupaten (dahulu Kabupaten Deli Serdang) yang
diperuntukan sebagai tempat pelayanan public yang secara langsung
faedahnya dirasakan oleh masyarakat setempat (termasuk tergugat dan
keluarganya). Bahkan penguasaan dan penggunaan tanahnya sebagai
tempat didirikannya kantor pemerintahan yang melayani kepentingan
Publik sudah secara sukarela diberikan Masyarakat sejak 35 Tahun yang
silam, sehingga Penggugat harusnya menarik serta masyarakat Desa
Bengkel sebagai Tergugat. Bahwa sejak berlakunya Undang-Undang
Pokok Agraria Nomor 5 Tahun 1960 telah diatur dalam Pasal 23 ayat (1)
hak milik, demikian pula setiap peralihan, hapusnya dan pembebanannya
dengan hak-hak lain harus didaftarkan menurut ketentuan-ketentuan yang
dimaksud dalam Pasal 19. Selanjutnya dalam Pasal 23 ayat (2) disebutkan
bahwa Pendaftaran termaksud dalam ayat (1) merupakan alat pembuktian yang kuat mengenai hapusnya hak milik serta sahnya
peralihan dan pembebanan hak tersebut. Dengan demikian perihal Status
hak yang melekat atas sebidang tanah merupakan domain pihak BPN
(Badan Pertanahan Nasional yang menyelenggarakan urusan di Bidang
Pertanahan yaitu meliputi Pendaftaran, pembukuan hak dan Peralihan hak
serta perpetaan tanah baik terhadap tanah-tanah yang diatasnya melekat
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Halaman 47 dari 53 Putusan Nomor 268/PDT/2017/PT.MDN
suatu hak maupun terhadap Tanah Negara (tanah yang diatasnya tidak
melekat suatu hak apapun). Claim penggugat hanya berdasarkan surat
jual beli dibawah tangan yang sekonyong-konyong hanyalah
membenarkan terjadinya suatu peristiwa jual beli namun tidak dapat
dijadikan bukti terdapatnya alas hak atas tanah terperkara. Maka Gugatan
Penggugat kekurangan para Pihak yaitu Pihak BPN (Badan Pertanahan
Nasional).
Bahwa berdasarkan surat hibah yang ada pada Penggugat yang dibuat sejak
tahun 1994, Penggugat mengclaim bahwa tanah kantor kepala Desa Bengkel
adalah milik penggugat maka dengan demikian apabila dikualifikasikan
perbuatan melawan hukum maka Kepala Desa yang menjabat sejak tahun 1994
hingga sekarang ditarik sebagai Tergugat untuk mendudukan perkara Aquo.
Dalam kesempatan ini kami sampaikan informasi mengenai Penjabat Kepala
Desa sejak tahun 1994 s/d sekarang.
- Khairul Bhakti (menjabat sejak sekitar tahun 1992 s/d sekitar
1995)
- Nur Alamsyah (menjabat sejak sekitar tahun 1996 s/d sekitar
2007)
- Abdan Nasution (menjabat sejak sekitar tahun 2007 s/d sekarang
Menimbang, bahwa apabila kita baca alasan eksepsi para
Terbanding/para Tergugat tentang gugatan Penggugat kekurangan pihak ,
maka berbeda dengan alasan pertimbangan Majelis Hakim tingkat pertama
yang mengabulkan eksepsi para Terbanding/para Tergugat tentang gugatan
Penggugat kekurangan para pihak, oleh karena itu Majelis Hakim tingkat
banding berpendapat Majelis Hakim tingkat pertama tidak berwenang
mengabulkan eksepsi dengan alasan yang tidak sesuai dengan alasan
eksepsi para Terbanding/para Tergugat;
Menimbang, bahwa disamping alasan tersebut diatas pertimbangan
Majelis Hakim tingkat pertama mengabulkan eksepsi para Terbanding/para
Tergugat dengan alasan Poniran C harus dijadikan sebagai pihak dalam
perkara ini;
Menimbang, bahwa terhadap pertimbangan tersebut Majelis Hakim
tingkat banding tidak sependapat, karena dari fakta yang diperoleh
dipersidangan, dimana Poniran C telah dijadikan saksi oleh
Pembanding/Penggugat, maka dengan dijadikannya Poniran C sebagai saksi
maka Poniran C tidak harus dijadikan pihak dalam perkara ini;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut
diatas, putusan Majelis Hakim tingkat pertama tentang eksepsi tidak dapat
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Halaman 48 dari 53 Putusan Nomor 268/PDT/2017/PT.MDN
dipertahankan dan harus dibatalkan;
DALAM POKOK PERKARA
Menimbang, bahwa dalam perkara ini Majelis Hakim tingkat pertama
belum mempertimbangkan pokok perkara, namun karena telah dilakukan
pemeriksaan pokok perkara, maka Majelis Hakim tingkat banding
mempertimbangkan pokok perkara;
Menimbang, bahwa petitum gugatan Pembanding/Penggugat poin 2
berbunyi “Menyatakan Surat Hibah tanggal 24 Maret 1994 Jo. Surat Jual Beli
dari Poniran. C, kepada SB.Zakaria (orang tua kandung Khairul Bakti) tanggal
24 Juni 1974 Jo. Surat Pernyataan Poniran. C tanggal 30 Oktober 1995 adalah
sah dan berkekuatan hukum”;
Menimbang, bahwa terhadap petitum poin 2 tersebut Majelis Hakim
tingkat banding mempertimbangkan sebagai berikut :
-.Bahwa saksi Pembanding/Penggugat yang bernama SA’ADAH pada pokoknya
menerangkan bahwa tanah sengketa pada mulanya milik Alm.SARMIN,
kemudian dibeli oleh suami saksi , kemudian dijual lagi kepada PONIRAN C
dan Poniran C menjual lagi kepadaSB. ZAKARIA dan diatas tanah tersebut
dibangun Kantor Kepala Desa Bengkel, dan membenarkan bukti P-4 ( yakni
pernyataan Saadah yang menjual tanah kepada Poniran C)
- Bahwa saksi /Penggugat yang bernama Poniran C pada pokoknya
menerangkan bahwa saksi membeli tanah tersebut dari suami Saadah,
kemudian saksi jual lagi kepada SB. Zakaria dan diatas tanah tersebut
dibangun Kantor Kepala Desa Bengkel, dan membenarkan bukti P-2 dan P-3 ( ;
yakni surat jual beli tanah antara Poniran C kepada SB.Zakaria dan surat
penyataan Poniran C bahwa ia menjual tanah kepada SB.Zakaria;
-. Bahwa bukti surat P-1 membuktikan SB. Zakaria menghibahkan tanah
sengketa kepada Pembanding/Penggugat;
- Bahwa bukti surat P-2 membuktikanpada tanggal 2 Juni 1974 jual beli
antara Poniran C dengan SB. Zakaria
- Bahwa P-5 membuktikan dalam rapat Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa
diputuskan bahwa pertapakan Kantor Kepala Desa Bengkel bukan inventaris
Desa Bengkel , melainkan kepunyaan SB.Zakaria ;
- Bahwa saksi para Terbanding/para Tergugat yang bernama SUPARMIN,
SAHDIN, R.EDI SUPRAPTO, pada pokoknya menerangkan bahwa pada tahun
1972 ada pertemuan diwarung Suparmin yang dihadiri masyarakat dan Kepada
Desa SB,Zakaria untuk membicarakan pembelian tanah untuk tempat
membangun Kantor Kepala Desa Bengkel, kemudian disepakati dan dilakukan
pengumpulan uang, setelah uang terkumpul Kepala Desa membeli tanah
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Halaman 49 dari 53 Putusan Nomor 268/PDT/2017/PT.MDN
Poniran C, tetapi tidak pernah lihat surat jual beli tersebut, dan tidak tahu
berapa harganya;
- Bahwa para Terbanding/para Tergugat mengajukan bukti surat dan 1 (satu)
lembar foto yang tidak dapat mendukung dalil-dalil bantahannya
Menimbang, bahwa dari fakta tersebut diatas Majelis Hakim tingkat
banding berpendapat, bahwa dari keterangan saksi dan bukti surat para
Terbanding/para Tergugat tidak dapat mendukung dalil-dalil bantahannya
karena hanya mengetahui rencana pembelian tanah sengketa oleh SB.Zakaria,
tetapi tidak mengetahui apakah benar-benar SB.Zakaria membeli tanah
Poniran C dengan menggunakan uang yang dikumpulkan dari masyarakat ,
namun sebaliknya dari bukti surat dan bukti saksi dari Pembanding/Penggugat
dapat membuktikan bahwa tanah sengketa adalah dibeli oleh SB.Zakaria (
orang tua Pembanding/Penggugat) dari Poniran C, sedangkan
Pembanding/Penggugat adalah anak dari SB.Zakaria dan telah
menghibahkanya kepada Pembanding/Penggugat;
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian-uraian tersebut diatas, Majelis
Hakim tingkat banding berpendapat petitum gugatan Pembanding/Penggugat
poin 2 beralasan untuk dikabulkan;
Menimbang, bahwa petitum gugatan Pembanding/Penggugat pada
poin 3 berbunyi “Menyatakan tanah seluas ± 315 M2 yang terletak di Dusun I
Desa Bengkel dahulu Kabupaten Deli Serdang sekarang Kabupaten Serdang
Bedagai sesuai Surat Hibah tanggal 24 Maret 1994 Jo. Surat Jual Beli dari
Poniran. C, kepada SB.Zakaria (orang tua kandung Khairul Bakti) tanggal 24
Juni 1974 Jo. Surat Pernyataan Poniran. C tanggal 30 Oktober 1995
sebagaimana petitum ke-2 diatas, dengan batas-batas tanah:
- sebelah Utara dengan tanah Alm.Sarmin,
- sebelah Selatan dengan tanah Amirullah,
- sebelah timur dengan jalan protocol
- sebelah barat dengan tanah Alm Sarmin Adalah sah milik Penggugat;
Menimbang, bahwa sebagaimana dipertimbangkan sebelumnya,
dimana Majelis Hakim tingkat banding berpendapat bahwa Surat hibah tanggal
24 Maret 1994 jo surat jual beli Poniran C kepada kepada SB Zakaria ( orang
tua kandung Khairul Bakti ) tanggal 24 Juni 1974 jo surat pernyataan Poniran C
tanggal 30 Oktober 1995 adalah sah dan mengikat,maka dengan demikian
Pembanding/Penggugat adalah sebagai pemilik oleh karena itu petitum gugatan
Pembanding/Penggugat poin 3 beralasan juga untuk dikabulkan;
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Halaman 50 dari 53 Putusan Nomor 268/PDT/2017/PT.MDN
Menimbang, bahwa petitutm gugatan Pembanding/Penggugat poin 4
berbunyi “ Menyatakan Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III telah melakukan
Perbuatan Melawan Humum”;
Menimbang, bahwa telah dipertimbangkan dalam pertimbangan poin
3, dimana telah dinyatakan tanah sengketa adalah milik Pembanding/Penggugat
dan dari fakta yang diperoleh dipersidangan yaitu surat gugatan dan jawaban,
dimana hingga saat ini secara hierarchi tanah sengketa masih dikuasai oleh
Terbanding I/Tergugat I, Terbanding II/Tergugat II dan Terbanding III/Tergugat
III, maka sudah sepatutnya tanah sengketa diserahkan kepada
Pembanding/Penggugat ,namun kenyataanya hingga saat ini belum diserahkan
oleh karena itu para Terbanding/para Tergugat telah melakukan perbuatan
melawan hukum dengan demikian petitum gugatan poin 4 dikabulkan;
Menimbang, bahwa petitum gugatan Pembanding/Penggugat poin 5
berbunyi “ Menghukum Tergugat I,Tergugat II dan Tergugat III Menyerahkan
tanah terperkara milik Penggugat seluas -+ 315 M2 yang terletak di Dusun I
Desa Bengkel Kecamatan Perbaungan dahulu Kabupaten Deli Serdang
sekarang Kabupaten Serdang Bedagai sesuai dengan batas-batas
sebagaimana dalam petitum ke 3 diatas kepada Penggugat dalam keadaan
aman dan kosong;
Menimbang, bahwa karena tanah sengketa adalah milik
Pembanding/Penggugat, maka ia berhak meminta kepada siapapun yang
menguasainya dan sebaliknya semua pihak yang menguasainya berkewajiban
untuk menyerahkanya kepada Pembanding/Penggugat dalam keadaan aman
dan kosong, oleh karena itu petitum gugatan Pembanding/Penggugat poin 5
dapat dikabulkan;
Menimbang, bahwa dalam perkara ini Pembanding/Penggugat tidak
dapat membuktikan kerugianya, maka petitum gugatan poin 6 harus ditolak,
demikian juga karena dalam perkara ini tidak pernah diletakan sita jaminan,
maka petitum gugatan Pembanding/Penggugat poin 7 juga harus ditolak;
Menimbang, bahwa sudah merupakan konsekwensi hukum semua
pihak yang berpekara harus mematuhi putusan, oleh karena itu petitum gugatan
Pembanding/Penggugat poin 8 dapat dikabulkan;
Menimbang, bahwa salah satu persyaratan untuk mengabulkan
putusan serta merta (uitvoerbaar bij vooraad) adalah adanya bukti surat yang
autentik, sedangkan dalam perkara ini Pembanding/Penggugat tidak
mempunyai bukti yang autentik, oleh karena itu petitum gugatan
Pembanding/Penggugat pon 9 harus ditolak;
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Halaman 51 dari 53 Putusan Nomor 268/PDT/2017/PT.MDN
DALAM REKONVENSI
Menimbang, bahwa alasan para Penggugat rekonvensi/para Tergugat
konvensi megajukan gugatan rekonvensi adalah karena Tergugat
rekonvensi//Penggugat konvensi telah melakukan percobaan menutup gerbang
kantor dan dengan cara menyegel pintu masuk KantorKepala Desa Bengkel
dengan memasang silang broti sehingga mengganggu orang masuk dan hal ini
perbuatan Tergugat Rekonpensi/Penggugat Konvensi tersebut adalah
perbuatan Melawan hukum dan telah menimbulkan kerugian kepada para
Penggugat rekonvensi/Tergugat konvensi sebesar Rp.100.000.000,- (seratus
juta rupiah) dan Tegugat rekonvensi/Penggugat Konvensi juga harus dihukum
denda sebesar Rp.10.000.000,- (sepuluh juta rupiah)
Menimbang, bahwa sebagaimana telah diuraikan dalam pokok
perkara , dimana tanah sengketa adalah milik Tergugat rekonvensi/Penggugat
konvensi, dan sudah diminta oleh Tergugat rekonvensi/Penggugat konvensi
agar tanahnya dikembalikan, tetapi Penggugat rekonpensi/paraTergugat
konvensi tidak mau menyerahkannya, maka perbuatan Pembanding/Penggugat
mengunci pintu kantor tersebut bukan merupakan perbuatan melawan hukum,
maka kalaupun ada kerugian dari para Penggugat rekonvensi/Tergugat
konvensi tidak dapat dibebankan kepada Tergugat rekonvensi/Penggugat
konvensi, oleh karena itu gugatan rekonpensi dari para Penggugat
rekonpensi/para Tergugat konpensi harus ditolak;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas,
Majelis Hakim tingkat banding berpendapat gugatan dari para Penggugat
rekonvensi /para Tergugat Konvensi harus ditolak;
Menimbang, berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut
diatas, maka Majelis Hakim tingkat banding berkesimpulan putusan Pengadilan
Negeri Lubuk Pakam Nomor :168/Pdt.G/2017/PN.Lbp tanggal6 April 2016 tidak
dapat dipertahankan dan harus dibatalkan selanjutnya Majelis Hakim tingkat
banding mengadili sendiri dengan amar putusan seperti tersebut dibawah ini;
DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI
Menimbang , bahwa karena para Penggugat rekonvensi/para
Tergugat konvensi dipihak yang kalah maka dihukum membayar ongkos
perkara untuk kedua tingkat Pengadilan yang untuk tingkat banding ditentukan
sejumlah Rp.150.000 (seratus lima puluh ribu rupiah);
Mengingat undang-undang serta peraturan-peraturan yang berkaitan
dengan perkara ini;
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Halaman 52 dari 53 Putusan Nomor 268/PDT/2017/PT.MDN
M E N G A D I L I
- Menerima permohonan banding dari Pembanding/Penggugat DALAM
KONVENSI
- Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam
Nomor:168/Pdt.G/2016/PN.Lbp tanggal 6 April 2017;
MENGADILI SENDIRI
DALAM EKSEPSI
- Menyatakan eksepsi para Terbanding/para Tergugat tidak dapat diterima;
DALAM POKOK PERKARA
1. Mengabulkan gugatan Pembanding /Penggugat untuk sebagian
2. Menyatakan Surat Hibah tanggal 24 Maret 1994 Jo. Surat Jual Beli dari
Poniran. C, kepada SB.Zakaria (orang tua kandung Khairul Bakti) tanggal
24 Juni 1974 Jo. Surat Pernyataan Poniran. C tanggal 30 Oktober 1995
adalah sah dan berkekuatan hukum;
3. Menyatakan tanah seluas ± 315 M2 yang terletak di Dusun I Desa Bengkel
dahulu Kabupaten Deli Serdang sekarang Kabupaten Serdang Bedagai
sesuai Surat Hibah tanggal 24 Maret 1994 Jo. Surat Jual Beli dari Poniran.
C, kepada SB.Zakaria (orang tua kandung Khairul Bakti) tanggal 24 Juni
1974 Jo. Surat Pernyataan Poniran. C tanggal 30 Oktober 1995
sebagaimana petitum ke-2 diatas, dengan batas-batas tanah:
- sebelah Utara dengan tanah Alm.Sarmin,
- sebelah Selatan dengan tanah Amirullah,
- sebelah Timur dengan Jalan Protokol,
- sebelah Barat dengan tanah Alm.Sarmin
Adalah sah milik Pembanding/Penggugat;
4. Menyatakan Terbanding I/Tergugat I, Terbanding II/Tergugat II,
danTerbandIng III/ Tergugat III telah melakukan Perbuatan Melawan
Hukum;
5. Menghukum Terbanding I/Tergugat I, Terbanding II/ Tergugat II, dan
Terbanding III/Tergugat III menyerahkan tanah terperkara milik
Pembanding/Penggugat seluas seluas ± 315 M2 yang terletak di Dusun I
Desa Bengkel Kecamatan Perbaungan dahulu Kabupaten Deli Serdang
sekarang Kabupaten Serdang Bedagai sesuai dengan batas-batas
sebagaimana dalam petitum ke- 3 diatas kepada Penggugat dalam keadaan
aman dan kosong;
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Halaman 53 dari 53 Putusan Nomor 268/PDT/2017/PT.MDN
6. Menghukum Para Turut Tergugat /para turut Terbanding (Turut Tuntuk
tunduk dan patuh terhadap putusan ini;
7. Menolak gugatan Pembanding/Penggugat untuk selebihnya;
DALAM REKONVENSI
8 . Menolak gugatan rekonvensi dari para Penggugat rekonvensi/para Tergugat
konvensi untuk seluruhnya;
DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI
9 . Menghukum para Tergugat konvensi/para Penggugat rekonvensi untuk
membayar ongkos perkara untuk kedua tingkat Pengadilan yang untuk
tingkat banding ditentukan Rp.150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah);
Demikianlah diputusakan dalam rapat permusyawaratan Melelis Hakim
Pengadilan Tinggi Medan pada hari KAMIS tanggal 19 Oktober 2017, oleh kami
LINTON SIRAIT,SH.MH. sebagai Ketua Majelis, PERDANA GINTING,SH dan
SUWIDYA,SH.LLM. masing-masing sebagai anggota, putusan tersebut
diucapkan pada hari Jumat tanggal 17 Nopember 2017, didepan sidang yang
terbuka untuk umum , oleh Ketua Majelis, dihadiri oleh Hakim anggota tersebut
diatas, dibantu oleh MANSURDIN,SH sebagai Panitera Pengganti, tanpa dihadiri
oleh para pihak yang berperkara
HAKIM ANGGOTA KETUA MAJELIS
PERDANA GINTING,SH. LINTON SIRAIT,SH.MH.
SUWIDYA,SH.LLM
PANITERA PENGGANTI
MANSURDIN,SH