PENGADILAN TINGGI MEDAN€¦Satria, Kecamatan Binjai Kota, Kota Binjai. PENGADILAN TINGGI MEDAN - 2...
Transcript of PENGADILAN TINGGI MEDAN€¦Satria, Kecamatan Binjai Kota, Kota Binjai. PENGADILAN TINGGI MEDAN - 2...
- 1 -
P U T U S A N NOMOR 31/PDT/2016/PT MDN
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara
perdata pada tingkat banding telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam
perkara antara:
1. LANGSIR GINTING, SH, beralamat di Medan Jalan Kapitten Pattimura No. 2/415
Medan-20153, Kelurahan Darat, Kecamatan Medan
Baru, Kota Medan.
2. Ny. RUSLAY Br. GINTING, beralamat di Berastagi Jalan Trimurti No. 346,
Kelurahan Tambak Laumulgap-I, Kecamatan Berastagi,
Kabupaten Karo.
3. Ny. ELFRIDA Br. DEPARI JANDA Alm. JOTO GINTING, beralamat di Medan Jalan
Flamboyan No. 3, Tj, Selamat, Kecamatan Medan
Tuntungan.
4. KATUNG Br. GINTING, beralamat di Berastagi Jalan Trimurti No. 2, Kelurahan
Tambak Laumulgap-I, Kecamatan Berastagi,
Kabupaten Karo.
5. TETAP RICARDO GINTING, beralamat di Berastagi, Jalan Pembangunan No. 9,
Kelurahan Tambak Lamulgap-II Kecamatan Berastagi,
Kabupaten Karo.
6. Ny. ERLINA Br. GINTING, beralamat di Berastagi, Jalan Letjen Jamin Ginting No.
377, Kelurahan Tambak Laumulgap-II, Kecamatan
Kabanjahe, Kabupaten Karo.
7. KAROLINA Br. GINTING, beralamat di Medan Jalan Kapitten Pattimura No. 2/415
Medan, Kelurahan Darat, Kecamatan Medan Baru, Kota
Medan.
8. MARSONO GINTING, beralamat di Berastagi, Jalan Trimurti No. 2, Kelurahan
Tambak Laumulgap-I, Kecamatan Berastagi,
Kabupaten Karo.
9. Drs. JULIANUS GINTING, beralamat di Binjai, Jalan Bintara No. 2 D, Kelurahan
Satria, Kecamatan Binjai Kota, Kota Binjai.
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 2 -
Dalam hal ini semuanya diwakili oleh Kuasanya yang bernama LYONST SITEPU,
S.H., ANTON DIARY S. SURBAKTI, S.H. dan HARMUZAN, S.H., M.H.,
beralamat di Jalan Kumango No. 11 Medan-20111, berdasarkan Surat Kuasa
Khusus tanggal 13 November 2014, yang telah didaftarkan di Kepaniteraan
Pengadilan Negeri Kabanjahe tertanggal 13 November 2014, Nomor: 102/2014,
semula disebut PARA PENGGUGAT, Selanjutnya disebut sebagai PARA PEMBANDING.
M E L A W A N
1. EDUARD DEPARI, beralamat di Bumi Bintaro Permai, Block. O No. 7, Jakarta
Selatan - 12320.
2. ROBBY DEPARI, beralamat di Jalan Taman Bungkuk No.7 Surabaya.
3. KAREL S. DEPARI, terakhir tinggal di Jalan Kota Nopan No.22, di Pematang
Siantar, tetapi sekarang tidak diketahui alamat yang pasti
namun masih berada diwilayah RI.
4. IGN DIDI DEPARI, beralamat di Jalan Melati No. 4 Medan Maimun, sekarang
tidak diketahui alamat yang pasti namun masih berada
diwilayah RI.
Dalam hal ini semuanya diwakili oleh Kuasanya yang
bernama MARTIN ONRUSO SIMANJUNTAK, S.H., IMBON
MANIK, S.H., dan RONALD PASARIBU, S.H., masing-
masing Advokat pada Kantor Advokat Batahi, Martin &
Rekan, beralamat di Jalan Ade Irma Suryani No. 8F Kota
Pematangsiantar-21144, berdasarkan Surat Kuasa Khusus
tanggal 29 Desember 2014, yang telah didaftarkan di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Kabanjahe tertanggal 13
Januari 2015, Nomor: 01/2015, semula disebut PARA
TERGUGAT I, Selanjutnya disebut sebagai PARA
TERBANDING-I.
5. CERDIK SEMBIRING DEPARI atau CERDIK DEPARI, beralamat di Desa
Sempajaya (Peceren) Kec. Berastagi, Kabupaten Karo,
adalah anak kandung dan sebagai ahli waris alm. Pusuh
Malem S. Depari tinggal dan beralamat di Peceren, Desa
Sempajaya, Kec. Berastagi, Kab. Karo.
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 3 -
Dalam hal ini diwakili oleh Kuasanya yang bernama
MARTIN ONRUSO SIMANJUNTAK, S.H., IMBON MANIK,
S.H., dan RONALD PASARIBU, S.H., masing-masing
Advokat pada Kantor Advokat Batahi, Martin & Rekan,
beralamat di Jalan Ade Irma Suryani No. 8F Kota
Pematangsiantar-21144, berdasarkan Surat Kuasa Khusus
tanggal 29 Desember 2014, yang telah didaftarkan di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Kabanjahe tertanggal 13
Januari 2015, Nomor: 01/2015, semula disebut TERGUGAT
II, Selanjutnya disebut sebagai TERBANDING-II.
6. Kepala Desa Sempajaya, beralamat di Desa Sempajaya (Peceren), Kecamatan
Berastagi, Kabupaten Karo, semula disebut TURUT
TERGUGAT I, selanjutnya disebut sebagai TURUT
TERBANDING-I.
7. Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Karo di Kabanjahe, dalam hal ini diwakili
oleh Kuasanya yang bernama BAMBANG HASCARYO,
S.H., RAHMAT, S.H. dan BETSEBA Br. TARIGAN,
semuanya pegawai Kantor Pertanahan Nasional Kabupaten
Karo, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 25
November 2014, yang telah didaftarkan di Kepaniteraan
Pengadilan Negeri Kabanjahe tertanggal 18 Desember
2015, Nomor: 111/2014, semula disebut TURUT
TERGUGAT II, selanjutnya disebut sebagai TURUT
TERBANDING-II.
Pengadilan Tinggi Tersebut:
Telah membaca Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan NOMOR
31/PDT/2016/PT MDN tanggal 9 Feberuari 2016 tentang penunjukan majelis hakim
untuk memeriksa dan mengadili perkara ini.
Telah membaca berkas perkara dan surart-surat yang bersangkutan serta turunan
resmi putusan Pengadilan Negeri Kabanjahe Nomor 45/Pdt.G/2014/PN.KBJ tanggal
1 September 2015.
TENTANG DUDUK PERKARA
Menimbang bahwa Para Penggugat dengan surat gugatan tanggal 13
November 2014, yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 4 -
Kabanjahe pada tanggal 13 November 2014, dalam Register Nomor
45/Pdt.G/2014/PN.KBJ, telah mengajukan gugatan sebagai berikut:
1. Bahwa, nenek kandung Para Penggugat yaitu alm. Gemuk Sembiring alias Pa
Kepiti Depari dan isterinya Naksaki Br Purba alias Nande Kepiti, mempunyai anak
kandung 4 (empat) orang terdiri dari 3 (tiga) orang anak perempuan dan 1 (satu)
orang anak laki-laki, yaitu:
1.1. Kepiti Br Sembiring Depari, pr (telah meninggal dunia).
1.2. Kendan Br Sembiring Depari, pr (telah meninggal dunia).
1.3. Pusuh Malem Sembiring Depari, laki-laki (telah meninggal dunia).
1.4. Ingan Malem Br Sembiring Depari, pr (telah meninggal dunia).
2. Bahwa, semasa hidupnya alm dan almh nenek Para Penggugat, mempunyai
usaha/pemeliharaan lembu susu perah di Peceren Desa Sempajaya dahulu
bernama Kampung Peceren (Kuta Peceren = Karo).
3. Bahwa, alm dan almh nenek Para Penggugat sewaktu perang kemerdekaan
tahun 1947 mengungsi kedaerah Laubaleng, dengan membawa ikut serta seluruh
ternak lembu piaraannya, dan setelah ada himbauan dari penguasa pada waktu
itu agar para pengungsi kembali kekampung halamannya masing-masing,
termasuk keluarga alm dan almh nenek Para Penggugat kembali dari tempat
pengungsian kekampung Peceren ic Desa Sempajaya, namun rumah dan
kandang lembu serta tempat pengumpulan susu, dari lembu yang diperah, telah
habis terbakar waktu ditingalkan hanya tinggal bekas puing-puing dan tanah.
4. Bahwa, sekitar tahun 1955 nenek laki-laki Para Penggugat meninggal dunia di
Berastagi, dan sejak saat itu satu persatu lembu di jual oleh alm Pusuh Malem
Sembiring Depari ic ayah Tergugat–II sampai habis dan akhirnya yang tinggal
hanya tanah bekas usaha ternak lembu susu perah tersebut.
5. Bahwa, adapun tanah bekas lokasi usaha ternak tersebut, dibeli dan diperoleh
dalam masa perkawinan alm. nenek Penggugat tersebut dengan isterinya Naksaki
Br Purba sebelum Indonesia Merdeka, karena kampung asal alm. nenek Para
Penggugat Gemuk S Depari adalah di Desa Seberaya, Kecamatan Tiga Panah,
Kabupaten Karo.
6. Bahwa, ayah Tergugat–II (Pusuh Malem Sembiring Depari) lebih dahulu
meninggal dunia dari pada nenek perempuan Para Penggugat, adapun ayah
Tergugat–II tersebut mempunyai dua orang anak yang hingga saat ini masih
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 5 -
hidup yaitu Cerdik Sembiring Depari ic Tergugat–II dan Jabta Br Sembiring Depari
tinggal di Tanjung Pura Kabupaten Langkat.
7. Bahwa, berdasarkan Surat Keterangan Warisan tanggal 26 November 2004
menerangkan bahwa alm. Gemuk Sembiring Depari meninggal dunia tahun 1955
dan almh. Naksaki Br Purba meninggal dunia 04 Juli 1970 mempunyai 4 orang
anak yaitu, tiga orang anak perempuan dan seorang anak laki-laki yaitu: 1.almh.
Kepiti Br Sembiring Depari, 2.almh. Kendan Br Sembiring Depari (meningal 13 Juli
2004), 3.alm. Pusuh Malem Sembiring Depari (meninggal tahun 1963) dan
4.almh. Ingan Malem Br Sembiring Depari juga telah meninggal dunia.
8. Bahwa, almh. ibu Para Penggugat yaitu Kendan Br Sembiring Depari adalah anak
kedua dari alm. Gemuk Sembiring Depari dengan almh. Naksaki Br Purba dan
dari perkawinan almh. ibu Para Penggugat dengan alm. Ngaras Ginting Suka atau
Ngaras Ginting sebagai ahli warisnya adalah Para Penggugat a quo.
9. Bahwa, semasa hidupnya ibu Para Penggugat “Kendan Sembiring Depari” pernah
mengusahai dan bercocok tanam sayur - mayur diatas tanah peninggalan kedua
orang tuanya, dan sebagai bukti bahwa tanah a quo milik alm. Gemuk Sembiring
Depari dan almh. Naksaki Br Purba yaitu Surat Keterangan Tanah yang
diterbitkan oleh Kepala Desa Sempajaya, Kecamatan Berastagi tanggal 06
Agustus 1994 No.:500.9/4SK/VIII/1994, dengan ukuran luas ± 4.441,25 M2,
sesuai dengan sket gambar yang diketahui oleh Kepala Desa Sempajaya.
10. Bahwa, adapun batas-batas tanah objek perkara a quo berdasarkan sket gambar
tertanggal 06 Agustus 1994 sebagai berikut:
Sebelah Utara : dengan Jalan Raya Berastagi Medan.
Sebelah Timur : dengan sebahagian tanah alm. Ngendep Tarigan dan
sebahagian tanah Sabar Purba.
Sebelah Selatan : dengan Sambung Tarigan.
Sebelah Barat : dengan Parit Air Limbah.
Dan diterangkan benar kepunyaan alm. Gemuk Sembiring Depari alias Pa Kepiti
Depari dan almh. Naksaki Br Purba alias Nd. Kepiti.
11. Bahwa, selain dari pada nenek Para Penggugat (ibu alm. Kendan Br Sembiring
Depari), bahwa alm. Gemuk Depari mempunyai isteri kedua tinggal di Desa
Gurusinga Kec. Simpang Empat yaitu bernama Njalapi Br Gurusinga telah
meninggal dunia dan dikuburkan di Kabanjahe kemudian sekitar tahun 2014
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 6 -
kerangka tulangnya di kebumikan kembali di Desa Bukit Kec. Tiga Panah dan
beliau mempunyai dua orang anak laki-laki yaitu Kiras Sembiring Depari dan anak
yang nomor dua bernama Tawar Sembiring Depari telah meninggal dunia tidak
ada mempunyai keturunan.
12. Bahwa, ayah Tergugat–I (alm. KS Depari) mempunayi 4 (empat) orang anak laki-
laki ic Para Tergugat–I dan seorang anak perempuan tidak ikut serta didalam
Para Tergugat–I dan Tergugat–II memohonkan Sertifikat Tanah ke Kantor Turut
Tergugat–II (BPN).
13. Bahwa, adapun ibu Para Penggugat meninggal dunia pada tanggal 13 Juli 2004 di
Berastagi, dan bahwa sebelum meninggalnya almh. ibu Para Penggugat sekitar
tahun 1995 mengadakan musyawarah keluarga dan turut hadir Ingan Malem Br
Sembiring Depari dan ikut saudara tiri alm. ibu Para Penggugat yaitu KS Depari ic
ayah Para Tergugat–I, dan disepakati agar tulang belulang alm. Gemuk Sembiring
Depari di pindahkan dari kuburan umum di Desa Rumah Berastagi.
14. Bahwa, tulang belulang atau kerangka akan ditempatkan ketanah milik keluarga
almh Naksaki Br Purba maka kemudian diambillah tulang almh. ibu dari Naksaki
Br Purba juga termasuk kerangka tulang belulang almh. Naksaki Br Purba dan
juga ayah dari Tergugat–II yaitu Pusuh Malem Sembiring Depari dan dikebumikan
kembali didalam satu komplek yaitu tanah kepunyaan kerabat alm. Naksaki Br
Purba (tanah marga purba sebagai bangsa tanah di Desa Rumah Berastagi) dan
dilakukan dengan upacara adat dan menjalankan pembayaran hutang adat
kepada Kalimbubu, berupa kain adat “UIS = Karo” dan pembayaran hutang adat
itu kepada masing-masing yang diangkat tulang belulangnya untuk dikebumikan
kembali dalam satu komplek di Desa Rumah Berastagi.
15. Bahwa, setelahnya selesai pelaksanaan acara adat tersebut, keesokan harinya,
diadakan pertemuan keluarga hadir almh. ibu Para Penggugat almh. Ingan
Malem Br Sembiring Depari serta Tergugat–II dan ayah Para Tergugat–I, serta
Para Tergugat–I sendiri, juga kerabat dekat (Kalimbubu, Anak Beru, Senina) dan
pada akhir pembicaraan dimusyawarahkan tanah objek perkara yang ada
ditangan ibu Para Penggugat.
16. Bahwa, dalam pertemuan tersebut kemudian telah terdapat kesepakatan dalam
musyawarah, bahwa atas permintaan almh. ibu Para Penggugat dengan
mengatakan karena “ayah kita” mempunyai 5 (lima) orang anak seayah (dari dua
istri almh. Gemuk Sembiring Depari), dimana alm. Kendan Br Sembiring Depari
meminta bahagian atas tanah perkara a quo 1/5 (seperlima) bahagian, dan
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 7 -
permintaan tersebut disetujui termasuk TERGUGAT-II, serta dari pihak alm. Kepiti
Br Sembiring Depari (anak tertua dari alm. Nenek Para Penggugat dan juga
Ingan Malem Br Sembiring Depari) (almh) serta KS Depari (alm) menyetujui usul
almh. ibu Para Penggugat tersebut dan hak serta bahagian pihak yang lainnya
menjadi hak Cerdik Depari ic Tergugat–II dengan kata lain almh. ibu Para
Penggugat 1/5 (seperlima) bahagian dan hak Tergugat–II (anak alm. Pusuh
Malem Sembiring Depari) 4/5 bahagian.
17. Bahwa, sampai meninggalnya almh. ibu Para Penggugat dimana keputusan
musyawarah tanggal 13 Juli 2004 tersebut tidak pernah dilaksanakan namun
secara fisik dilapangan alm. ibu Para Penggugat mematok tanah a quo 1/5
bahagian, namun setelahnya Tergugat–II mengetahui meninggalnya ibu Para
Penggugat membongkar pagar dan patok tanah tersebut.
18. Bahwa, semasa hidupnya almh. Ingan Malem Br Sembiring Depari atau adik
almh. ibu Para Penggugat, ada menyampaikan surat kepada Turut Tergugat–I
tertanggal 12 Agustus 2004 tentang “Pemberitahuan” agar setiap permohonan
untuk membuat Surat Keterangan guna menerbitkan Sertifikat Tanah peninggalan
alm. Gemuk S Depari dengan almh. Naksaki Br Purba, agar jangan diterbitkan
sebelum ada hasil musyawarah keluarga.
19. Bahwa, Para Tergugat–I dan Tergugat–II membuat Surat Pernyataan tertanggal
27 September 2004 yang ditujukan kepada Turut TERGUGAT-II menyatakan
dirinya selaku pemilik tanah terletak di Peceren Berastagi agar menerbitkan
Sertifikat Tanah atas nama Eduard Depari ic Tergugat–I / 1, dkk dan Cerdik
Depari.
20. Bahwa, kemudian Karel S Depari ic Tergugat–I /, 3 atas nama ahli waris alm.
Kiras Sembiring Depari membuat Surat Pernyataan Bersama tanggal 01
Oktober 2004 bersama dengan Turut Tergugat–I yang menyatakan agar tidak
menerbitkan Sertifikat Tanah seluas ± 4.500 M2 yang terletak di Desa Sempajaya
yaitu tanah perkara a quo.
21. Bahwa, terhadap Surat Pernyataan tertanggal 27 September 2004 tersebut para
ahli waris almh. Kendan Br Sembiring Depari ic Para Penggugat membuat dan
mengirimkan surat pemberitahuan kepada Turut Tergugat–I tertanggal 05
November 2004 menyangkut tentang status kepemilikan tanah terperkara dengan
ukuran luas ± 4.441,25 M2, terletak di Desa Sempajaya (Peceren) adalah harta
peninggalan alm. Gemuk S Depari sebagai harta pencaharian bersama dengan
almh. Naksaki Br Purba, sedangkan alm. Kiras S Depari ayah TERGUGAT-II
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 8 -
bukanlah anak kandung dari almh. Naksaki Br Purba, dan oleh karenanya
menurut hukum tidak dapat mewarisi harta pencaharian dari alm. Gemuk S Depari
dan almh. Naksaki Br Purba.
22. Bahwa, tujuan dari pada Para Tergugat–I anak-anak alm. Kiras Depari dan
Tergugat–II anak-anak alm. Pusuh Malem Depari yang mana adalah adik
kandung dari almh. ibu Para Penggugat untuk hendak mengajukan
permohonan diterbitkan Sertifikat Tanah oleh BPNT Kab. Karo di Kabanjahe ic
Turut Tergugat–II, atas dasar pemilikan “Akte Jual Beli”, adalah merupakan
keterangan bohong, bahwa pernyataan tersebut nyata-nyata memberikan
kererangan palsu atau keterangan bohong dan dapat diindikasikan tindak pidana
mempergunakan keterangan palsu didalam surat keputusan dan sekaligus untuk
menerbitkan Sertifikat Tanah dengan akal licik dan melawan hukum tanpa hak.
23. Bahwa, adalah tidak benar menurut hukum telah ada dilakukan penanda tangan
“Akte Jual Beli Tanah” bekas kandang lembu Peceren antara ayah Para
Tergugat–I dan ayah Tergugat–II, selaku pembeli dengan Pintu Karo-Karo Purba
dan Kota Karo-Karo Purba yang mengaku sebagai pihak penjual sebagaimana
dinyatakan Para Tergugat–I dan Tergugat–II sebagai alas hak untuk
memohonkan sertifikat kepada Turut Tergugat–II (BPN Kabanjahe), sedangkan
tanah a quo adalah milik dan harta pencaharian bersama alm. Gemuk Sembiring
Depari dengan isterinya yang pertama yaitu almh. Naksaki Br Purba, dengan
ukuran luas tanah ± 4.441,25 M2, terletak di Desa Sempajaya (Peceren) yang
dibelinya sebelum Indonesia Merdeka 17 Agustus 1945, dan kemudian setelah
meninggalnya kedua nenek Para Penggugat Kepala Desa Sempajaya
menerbitkan Surat Keterangan Tanah berikut sket gambar tanah yang diukur oleh
yang ahli dalam pengukuran tanah ukuran luas ± 4.441,25 M2.
24. Bahwa, adapun “Akte Jual Beli” yang dimaksud TERGUGAT-II dan TERGUGAT-
III dalam pernyataannya menurut hemat Para Penggugat sama sekali bukan
merupakan Akte Jual Beli sebab Akte Jual Beli atas tanah haruslah dengan akte
“PPAT” menurut Undang-Undang, dan harus jelas letak objek disebut secara
lengkap baik Desanya, Kecamatannya, Kabupatennya, dan Provinsinya terlebih-
lebih lagi menyangkut batas-batas tanah dan kalau ada bangunannya ataupun
segala tegakan yang ada diatas tanah tersebut Yurisprudensi MA. RI tanggal 17
April 1979 No.:1149 K/Sip/1975 dan terlebih-lebih lagi maupun pihak penjual serta
pihak pembeli harus bertandatangan dan kalau sekiranya jual beli tersebut
berlaku UU pokok agraria maka harus turut kepala kampung setempat dan
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 9 -
kerabat kedua belah pihak, sedangkan semua yang dimaksud diatas sama sekali
tidak ada terdapat didalam Akte Jual Beli yang dimaksud dalam surat tanggal 27
September 2004 tersebut.
25. Bahwa, salah seorang dari Para Tergugat–I bersama Tergugat–II mengajukan
permohonan Sertifikat Tanah a quo kepada Turut Tergugat–II dengan dasar alas
hak yang dikeluarkan oleh Turut Tergugat–I selaku pihak yang berhak
memberikan Surat Silang Sengketa Tanah, dengan membuat data-data yang
tidak benar, karena Turut Tergugat–I mengetahui pasti tanah a quo ada silang
sengketa baik surat yang diajukan alm. ibu Para Penggugat semasa hidupnya
maupun oleh Para Penggugat dan juga oleh alm. Ingan Malem Br Sembiring
Depari yaitu anak keempat dari alm. Gemuk S Depari dan almh. Naksaki Br
Purba.
26. Bahwa, Turut Tergugat–I selaku Kepala Desa Sempajaya nyata-nyata dalam hal
ini telah melakukan perbuatan melawan hukum, kerena dia mengetahui bahwa
“atas tanah a quo” ada sengketa namun Turut Tergugat–I membuat Surat
Rekomendasi yang seolah-olah tanah a quo “bersih” dari sengketa, dan sehingga
permohonan TERGUGAT-II dan saudaranya dengan bersama-sama Turut
Tergugat–II dengan saudaranya kepada (Kantor Pertanahan Kab. Karo) maka
diterbitkanlah Sertifikat Tanah Hak Milik No.1787/Desa Sempajaya dengan
ukuran luas tanah ± 4.441,25 M2, dan adapun ukuran luas tersebut diatas
faktanya adalah sama dengan ukuran luas tanah dengan Surat Keterangan
Kepala Desa Sempajaya No.500.9/4SK/VIII/1994 tanggal 06 Agustus 1994,
sebagaimana dalam sket gambar tanah tanggal 06 Agustus 1994 tersebut, bahwa
dalam sket gambar ukuran luas tanah tersebut dengan tegas diterangkan sebagai
petunjuk batas tanah adalah Kendan Br Sembiring Depari yaitu almh. ibu Para
Penggugat.
27. Bahwa, pada tanggal 13 Oktober 2014 Para Penggugat yang diwakili oleh Para
Penggugat yaitu Marsono Ginting dan Drs. Julianus Ginting mengajukan surat ke
Bapak Kepala Kantor Pertanahan Kab. Karo di Kabanjahe memohon agar
membelokir Sertifikat Hak Milik No.1787/Desa Sempajaya dan pada tanggal 13
Oktober 2014 telah dilakukan pencatatan belokir Sertifikat Hak Milik
No.1787/Desa Sempajaya tersebut, mengingat bahwa hak dan bahagian yang
tidak terpisah almh. Kendan Br Sembiring Depari atas tanah sengketa ukuran luas
± 4.441,25 M2, telah digelapkan dengan diterbitkannya Sertifikat Tanah Hak Milik
No.1787/Desa Sempajaya, oleh Para Tergugat–I dan saudara-saudaranya serta
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 10 -
Tergugat–II dengan saudaranya sehingga Para Penggugat sebagai ahli waris
almh. Kendan Br Sembiring Depari merasa di rugikan dan perbuatan tersebut
dapat di kualisir tindak pidana penggelapan atas hak atau penipuan karena
memberikan keterangan yang tidak benar didalam memohonkan tersebut.
28. Bahwa, selama perkara ini belum mendapat keputusan yang berkekuatan tetap,
maka pihak Turut Tergugat harus menolak setiap kali ada permintaan cek bersih
terhadap Sertifikat Tanah Hak Milik No.1787/Desa Sempajaya tersebut, hal
tersebut adalah untuk menjaga hak-hak dan bahagian Para Penggugat untuk luas
1/5 bahagian yang menjadi hak almh. Kendan Br Sembiring Depari ic Para
Penggugat.
29. Bahwa, karena tanah sengketa a quo Para Penggugat secara bersama-sama
mempunyai hak dan bahagian sebagai warisan dari almh. ibu Para Penggugat
yaitu almh. Kendan Br Sembiring Depari selaku seorang anak kandung dari alm.
Gemuk Sembiring Depari yang meninggal dunia pada tahun 1955 dengan almh.
Naksaki Br Purba meninggal dunia tahun 1970 di kebumikan di Desa Rumah
Berastagi.
30. Bahwa, sejak terbukanya warisan atas harta peninggalan dari alm. Gemuk
Sembiring Depari dan almh. Naksaki Br Purba, maka telah terbuka warisan untuk
dibagi oleh anak-anak alm 4 (empat) orang yang masing - masing mendapatkan
¼ bahagian yang tidak terpisah, karena tanah terperkara dengan ukuran
luasnya ± 4.441,25 M2 mengingat tanah tersebut adalah harta pencaharian dari
alm. ayah dan ibu almh. Para Penggugat (hukum adat didaerah Kabanjahe =
masyarakat Karo), bahwa harta yang diperoleh selama perkawinan, bahwa isteri
kedua dengan anak-anaknya tidak berhak mewarisi harta pencaharian alm. suami
dengan isteri pertama = Yurisprudensi MA tanggal 18 Pebruari 1976 No.:901
K/Sip 1974.
31. Bahwa, dengan uraian-uraian tersebut diatas, yang mempunyai hak atas tanah
terperkara adalah keempat anak-anak kandung alm. Gemuk Depari Naksari Br
Purba karena tanah terperkara adalah pencaharian kedua nenek Para Penggugat,
dimana nenek Para Penggugat yaitu almh. Naksaki Br Purba adalah isteri alm.
Gemuk Sembiring Depari, sedangkan Para Tergugat–I adalah keturunan dari
isteri kedua alm. Gemuk Sembiring Depari yang bernama almh. Njalapi Br
Gurusinga alias Nande Kiras S Depari, oleh karena itu, tidak berhak terhadap
tanah terperkara yang keturunannya termasuk adalah Para Tergugat–I.
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 11 -
32. Bahwa, dimohonkannya serta diterbitkannya Sertifikat Tanah a quo kepada Turut
Tergugat–II, (Kantor Pertanahan di Kabanjahe) atas Rekomendasi dari Turut
Tergugat–I (Kepala Desa Sempajaya) adalah perbuatan melawan hukum dan
tanpa dasar hukum yang kuat, dan oleh kerena itu, adalah beralasan untuk
menyatakan Sertifikat Tanah Hak Milik No.1787/Desa Sempajaya tanah seluas ±
4.441,25 M2 dilakukan dengan etikat tidak baik, oleh karena itu, Sertifikat Hak
Milik No.1787/Desa Sempajaya tidak mempunyai kekuatan hukum untuk
menyatakan Para Tergugat–I dan Tergugat–II selaku pemilik, karena yang berhak
adalah keempat anak-anak alm. Gemuk Sembiring Depari dengan almh. Naksaki
Br Purba, dalam hal ini adalah Para Ahli Waris dari keempat anak-anak dari alm.
Gemuk Sembiring Depari dan almh. Naksaki Br Purba masing-masing ¼
bahagian.
33. Bahwa, karena permohonan penerbitan Sertifikat Tanah Hak Milik No.1787/Desa
Sempajaya tersebut, oleh Para Tergugat–I dan Tergugat–II dilakukan dengan
menempatkan keterangan tidak benar dan tanpa alas hak yang kuat menurut
hukum, hal tersebut nyata-nyata telah menggelapkan atas hak dan bahagian dari
pada almh. ibu Para Penggugat, (Kendan Br Sembiring Depari) oleh karena itu,
agar Sertifikat Tanah Hak Milik No.1787/Desa Sempajaya nyata-nyata diterbitkan
dengan cacat hukum, dan oleh karena itu, Sertifikat Tanah Hak Milik
No.1787/Desa Sempajaya dinyatakan tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan
hukum, agar Turut Tergugat–II “mencoreng atau menghapuskan Sertifikat
tersebut dari buku tanah yang ada di Kantor Pertanahan Kab. Karo, di
Kabanjahe”.
34. Bahwa, agar Para Tergugat–I, dan terlebih-lebih Tergugat–II yang menguasai
fisiknya tanah objek perkara a quo, untuk menyerahkan tanpa hambatan atas hak
dan bahagian almh. Kendan Br Sembiring Depari ic Para Penggugat untuk tanah
¼ bahagian dari luas tanah harta peninggalan pencaharian bersama dari alm.
Gemuk Sembiring Depari dan almh. Naksaki Br Purba dalam hal ini kepada Para
Penggugat selaku anak kandung dan ahli waris alm ibu Para Penggugat.
35. Bahwa, untuk menjamin tuntutan Para Penggugat tidak menjadi nihil, mohon agar
dapat diletakkan terlebih dahulu terhadap tanah harta peninggalan alm. Gemuk S
Depari dengan almh. Naksaki Br Purba seluas ± 4.441,25 M2, terletak di Peceren
Desa Sempajaya Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera
Utara dengan batas-batas tanah menurut surat Keterangan Kepala Desa tanggal
06 Agustus 1994 No.:500.9/4SK/VIII/1994 yaitu:
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 12 -
Sebelah Utara : dengan Jalan Raya Berastagi Medan.
Sebelah Timur : dengan Sebahagian tanah alm. Ngendep Tarigan
dan sebahagian tanah Sabar Purba.
Sebelah Selatan : dengan Sambung Tarigan.
Sebelah Barat : dengan Parit Air Limbah.
36. Bahwa, dengan uraian-uraian tersebut diatas karena gugatan dan tuntutan Para
Penggugat beralasan benar dan kuat agar dapat diberikan putusan serta merta
walaupun ada perlawanan, banding maupun kasasi.
Akhir kata di mohonkan oleh Para Penggugat, berkenan kiranya Bapak
KETUA Pengadilan Negeri Kabanjahe untuk memanggil para pihak untuk duduk
didalam satu Persidangan di Gedung Pengadilan Negeri Kabanjahe, dengan
permohonan keputusan yang di mohonkan sebagai berikut:
1. Mengabulkan seluruh gugatan Para Penggugat tersebut.
2. Menyatakan pencatatan belokir terhadap Sertifikat Hak Milik No.1787/Desa
Sempajaya pada tanggal 13 Oktober 2014 oleh Turut Tergugat–II tetap melekat
pembelokiran sampai ada keputusan tetap atas gugatan Para Penggugat.
3. Menyatakan sah dan berharga sitajaminan yang telah diletakkan atas tanah
terperkara.
4. Menyatakan Surat Pernyataan Para Tergugat–I dan Tergugat–II tertanggal 27
September 2004 yang menyatakan selaku pemilik tanah terletak di Peceren
Berastagi sesuai Akte Jual Beli adalah tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan
hukum, demikian juga terhadap segala bentuk surat-surat yang menyebut sebagai
pemilik ayah TERGUGAT-II dan ayah TERGUGAT-III berkaitan dengan tanah
bekas kandang lembu milik dan harta peninggalan / alm. Gemuk Sembiring
Depari dengan almh. Naksaki Br Purba tersebut yaitu orang tua kandung dari
almh. ibu Para Penggugat adalah tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan
berlaku dan membawa segala akibat hukum tidak sahnya Surat Akte Jual Beli
yang dimaksud Para Tergugat dan Tergugat–II, oleh karenanya membawa segala
akibat hukum tidak berlaku.
5. Menyatakan Turut Tergugat–I telah melakukan perbuatan melawan hukum,
didalam menerbitkan Surat Rekomendasi Keterangan Tanah perkara a quo yang
dipergunakan Para Tergugat–I dan saudaranya dan Tergugat–II dan saudaranya
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 13 -
didalam permohonan untuk menerbitkan Hak Milik No.1787/Desa Sempajaya
tersebut.
6. Menyatakan permohonan penerbitan Sertifikat Tanah Hak Milik No.1787/Desa
Sempajaya tanpa alas hak yang benar oleh Para Tergugat–I dan setiap orang
tanpa kecuali nama disebut didalam sertifikat tersebut demikian juga halnya
terhadap Tergugat–II dan saudaranya yang tersebut namanya dalam sertifikat
tersebut.
7. Menyatakan Sertifikat Tanah Hak Milik No.1787/Desa Sempajaya tidak
mempunyai kekuatan hukum.
8. Menghukum Turut Tergugat–II, untuk mencoret seluruh nama-nama yang ada
dalam buku tanah hak milik No.02.06.11.081.01787 dan/atau agar Tergugat–II
menarik kembali Sertifikat No.1787/Desa Sempajaya dari peredaran dan
dinyatakan tidak berlaku lagi sebagai bukti kepemilikan tanah.
9. Menyatakan dalam hukum bahwa tanah ukuran seluas ± 4.441,25 M2 di Peceren,
Desa Sempajaya, Kec. Berastagi dengan batas-batas tanah:
Sebelah Utara : dengan Jalan Raya Berastagi Medan.
Sebelah Timur : dengan Sebahagian tanah alm. Ngendep Tarigan dan
sebahagian tanah Sabar Purba.
Sebelah Selatan : dengan Sambung Tarigan.
Sebelah Barat : dengan Parit Air Limbah.
adalah kepunyaan bersama dan/atau pencaharian bersama alm. Gemuk
Sembiring Depari dengan almh. Naksaki Br Purba, yang jatuh kepada anak-anak
kandungnya dan/atau para ahli warisnya.
10. Menyatakan sah Surat Keterangan Tanah No.:500.9/4SK/VIII/1994 tanggal 06
Agustus 1994 yang dikeluarkan oleh Kepala Desa Sempajaya berikut sket gambar
dan luas tanah tertanggal 06 Agustus 1994 yang diketahui oleh Kepala Desa
Sempajaya sebagai milik / harta pencaharian bersama alm. Gemuk Sembiring
Depari dengan almh. Naksaki Br Purba, dan Para keturunan alm. Kiras S Depari
ic Para Tergugat–I dan saudaranya tidak mempunyai hak atas tanah tersebut.
11. Menyatakan yang berhak terhadap / atas tanah seluas ± 4.441,25 M2
berdasarkan Surat Keterangan Tanah No.:500.9/4SK/VIII/1994 tanggal 06
Agustus 1994 yang dikeluarkan oleh Kepala Desa Sempajaya adalah anak-anak
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 14 -
dan keturunan alm. Gemuk Sembiring Depari dengan almh. Naksaki Br Purba
secara bersama-sama.
12. Menyatakan hak dan bahagian alm. Ibu Para Penggugat atas tanah tersebut ¼
bahagian yang tidak terpisah dan jatuh menjadi hak anak-anaknya ic Para
Penggugat.
13. Menghukum Tergugat–II dan setiap orang tanpa kecuali untuk menyerahkan hak
dan bahagian Para Penggugat ¼ bahagian dari tanah tersebut.
14. Menghukum Turut Tergugat–I dan Turut Tergugat–II untuk mematuhi putusan
dalam perkara ini.
15. Menjalankan putusan ini dengan serta merta.
16. Menghukum Para Tergugat–I dan Tergugat–II serta Para Turut Tergugat secara
tanggung menanggung membayar seluruh biaya perkara ini.
Dan atau:
Mohon Putusan yang seadil-adilnya.
Menimbang, bahwa pada hari sidang yang telah ditentukan Para Penggugat
datang menghadap Kuasanya tersebut di atas, sedangkan Para Tergugat I, Tergugat
II dan Turut Tergugat II datang menghadap kuasanya, Turut Tergugat I datang
menghadap sendiri. Namun pada persidangan berikutnya Turut Tergugat I tidak
datang menghadap di persidangan.
Menimbang, bahwa terhadap Surat Gugatan Para Penggugat tersebut, Turut
Tergugat I tidak mengajukan jawaban, sedangkan Para Tergugat I, Tergugat II dan
Turut Tergugat II meberikan jawaban yang pada pokoknya jawaban Para Tergugat I
dan Tergugat II sebagai berikut:
DALAM EKSEPSI:
I. Tentang PIHAK
1. Bahwa dalam gugatan Penggugat dalam perkara a quo jelas menyebutkan
bahwasanya objek perkara awalnya adalah kepunyaan GEMUK SEMBIRING
DEPARI dan almh. NAKSAKI boru PURBA.
Bahwa dalam perkawinan GEMUK SEMBIRING DEPARI dan NAKSAKI boru
PURBA diperoleh 4 (empat) orang anak yaitu:
1). KEPITI boru SEMBIRING DEPARI
2). KENDAN boru SEMBIRING DEPARI (ibu Para Penggugat)
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 15 -
3). PUSUH MALEM DEPARI (Bapak Tergugat II)
4).INGAN MALEM boru SEMBIRING DEPARI
Bahwa selain dengan NAKSAKI boru PURBA, GEMUK SEMBIRING DEPARI
menikah dengan seorang perempuan yaitu NJALAPI boru GURUSINGA dan
dalam perkawinan mereka diperoleh 2 (dua) orang anak yaitu:
1). KIRAS SEMBIRING DEPARI (ayah Para tergugat I) dan
2). TAWAR SEMBIRING DEPARI.
Bahwa identitas Para Penggugat jelas tertuang sebagai berikut: “Semuanya
adalah anak kandung dan selaku ahliwaris KENDAN Br SEMBIRING
DEPARI…..”, selanjutnya disebut PARA PENGGUGAT.
Bahwa dalil gugatan Para Penggugat angka 6 pada pokoknya menyatakan
ayah TERGUGAT-III (Pusuh Malem Sembiring Depari) mempunyai 2 (dua)
orang anak yang hingga saat ini masih hidup yaitu Cerdik Sembiring Depari ic
TERGUGAT-III dan Jabta Br. Sembiring Depari”
Bahwa dalil gugatan Para Penggugat angka 12 pada pokoknya menyatakan
ayah TERGUGAT-II (alm. KS Depari) mempunyai 4 (empat) orang anak laki-
laki ic TERGUGAT-II dan seorang anak perempuan tidak ikut serta di dalam
TERGUGAT-II dan TERGUGAT-III memohonkan Sertifikat Tanah ke Kantor
Turut TERGUGAT-III (BPN)”
Bahwa dalam Petitum Penggugat (angka 9) jelas memintakan agar objek
perkara dinyatakan sebagai “kepunyaan bersama dan/atau pencaharian
bersama alm. GEMUK SEMBIRING DEPARI dengan almh. NAKSAKI Br.
PURBA yang jatuh kepada anak-anak kandungnya dan/atau para ahli
warisnya”
Bahwa dengan demikian membaca dalil gugatan Para Penggugat atas objek
perkara dan dikaitkan dengan identitas Para Penggugat tersebut jelas terlihat
bahwasanya Para Penggugat dalam memajukan gugatan ini kapasitasnya
sebagai ahliwaris dari almh.KENDAN boru SEMBIRING DEPARI yang
merupakan ahliwaris alm.GEMUK SEMBIRING SEMBIRING.
Bahwa jikalaupun benar –quod non- kedudukan Para Penggugat dalam
kapasitasnya mengajukan gugatan perkara a quo adalah sebagai ahliwaris dari
alm.KENDAN boru SEMBIRING DEPARI yang dalam perkara ini mendalilkan
objek perkara sebagai kepunyaan/peninggalan alm.GEMUK SEMBIRING
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 16 -
SEMBIRING dan NAKSAKI boru PURBA akan tetapi ahliwaris lainnya dari
GEMUK SEMBIRING DEPARI khususnya:
- KEPITI boru SEMBIRING DEPARI atau ahliwarisnya
- PUSUH MALEM DEPARI i.c. JABTA boru SEMBIRING (saudara Tergugat
II)
- INGAN MALEM boru SEMBIRING DEPARI atau ahliwarisnya
- KIRAS SEMBIRING DEPARI i.c. EVITA HERMIREHNIA (saudara Para
Tergugat I),tidak dijadikan pihak dalam perkara a quo.
Bahwa apabila gugatan terhadap harta peninggalan yang belum dibagi, maka
menurut hukum ahliwaris dari si pewaris harus diikutsertakan dalam gugatan,
baik sebagai Penggugat atau ikut Tergugat (vide Jurisprudensi MARI tanggal
10 Desember 1993 No. 829 K/Pdt/1991 dalam pertimbangannya menyatakan:
“Gugatan mengenai harta peninggalan yang belum dibagi waris, maka seluruh
ahliwaris dari si pewaris harus diikutsertakan dalam gugatan, baik sebagai
Penggugat atau ikut Tergugat. Oleh karena dalil gugatan tidak lengkap, maka
gugatan Penggugat-Penggugat harus dinyatakan tidak dapat diterima.” dan
Jurisprudensi MARI dalam putusannya bertanggal 22 Maret 1982 No.2438
K/Sip/1980 dalam pertimbangan hukumnya antara lain menyebutkan: “Gugatan
harus dinyatakan tidak dapat diterima, karena tidak semua ahli waris turut
sebagai pihak dalam perkara”.)
Bahwa menurut hukum yang tidak dijadikan pihak dalam perkara tidak dapat
dinyatakan sebagai ahli waris (vide Jurisprudensi MARI No.177 K/Sip/1976
tanggal 26 Oktober 1976 dalam pertimbangannya menyatakan: “Di dalam
putusan orang-orang yang tidak merupakan pihak dalam perkara tidak dapat
dinyatakan sebagai ahli waris”)
Bahwa dengan demikian gugatan Para Penggugat atas harta
peninggalan/warisan alm. GEMUK SEMBIRING DEPARI diperbuat dengan
kurang cermat karena tidak menjadikan pihak yang juga merupakan ahliwaris
alm. GEMUK SEMBIRING DEPARI atau adanya itikad tidak baik dari Para
Penggugat yang tidak mengakui nama-nama sebagaimana disebutkan di atas
sebagai ahliwaris dari alm.GEMUK SEMBIRING DEPARI.
2. Bahwa dalil gugatan Para Penggugat angka 23 antara lain menyatakan: “ “Akte
Jual Beli” bekas kandang lembu Peceran antara ayah TERGUGAT-II dan ayah
TERGUGAT-III, selaku pembeli dengan Pintu Karo-Karo Purba dan Kota Karo-
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 17 -
Karo Purba yang mengaku sebagai pihak penjual sebagaimana dinyatakan
TERGUGAT-II dan TERGUGAT-III sebagai alas hak untuk memohonkan
Sertifikat kepada Turut TERGUGAT-III (BPN Kabanjahe), …dst”.
Bahwa dengan demikian Para Penggugat mengetahui alas hak objek perkara
untuk diterbitkan SHM adalah adanya jual beli antara ayah Para Tergugat I dan
ayah Tergugat II, selaku pembeli dengan PINTU KARO-KARO PURBA dan
KOTA KARO-KARO PURBA selaku penjual, akan tetapi Para Penggugat tidak
memajukan PINTU KARO-KARO PURBA dan KOTA KARO-KARO PURBA
sebagai pihak dalam perkara ini, karena PINTU KARO-KARO PURBA dan
KOTA KARO-KARO PURBA mempunyai hubungan dengan pokok persoalan
(penjual objek perkara), (vide Jurisprudensi MARI No.365 K/Pdt/1984
bertanggal 10 Juni 1985 dalam pertimbangan hukumnya antara lain
menyebutkan: “Penting untuk mengikutsertakan semua pihak yang mempunyai
hubungan dengan dengan pokok persoalan atau dengan kata lain harus komplit
semua pihak diikutsertakan dalam gugatannya”).
3. Bahwa Petitum Para Penggugat angka 5 menyatakan: “Menyatakan Turut
TERGUGAT-II telah melakukan perbuatan melawan hukum,..dst” adalah
bertentangan dengan hukum acara karena jika para Penggugat mendalilkan
perbuatan Kepala Desa Sempajaya adalah perbuatan melawan hukum maka
seharusnya penyebutan Kepala Desa Sempajaya dalam perkara a quo adalah
sebagai salah satu Tergugat bukanlah sebagai Turut Tergugat I, karena sesuai
hukum acara kedudukan TURUT TERGUGAT dalam suatu perkara dimintakan
dalam Petitum adalah untuk DIHUKUM TUNDUK PADA PUTUSAN
sebagaimana telah dimintakan Para Tergugat dalam Petitumnya angka 14.
II. Tentang POSITA dan PETITUM BERTENTANGAN
Bahwa menurut hukum acara Posita haruslah selaras dan bersesuaian/tidak
bertentangan dengan Petitum karena Posita adalah dasar Petitum. (vide dan
Jurisprudensi MARI No. 1075 K/Sip/1990 tanggal 8 Desember 1982 dalam
pertimbangannya menyatakan: “P.T. tidak salah menerapkan hukum, karena
petitum bertentangan dengan posita gugatan, gugatan tidak dapat diterima”)
Bahwa ternyata Posita dan Petitum Para Penggugat telah diperbuat dengan
bertentangan dimana Petitum Para Penggugat angka 3 yang menyatakan:
“Menyatakan sah dan berharga sita jaminan yang telah diletakkan atas tanah
terperkara.” akan tetapi tidak ada didalilkan Penggugat dalam positanya.
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 18 -
III. Tentang HUBUNGAN PERSELISIHAN/PERSELISIHAN HUKUM
Bahwa Para Tergugat I dan Tergugat II tidak mempunyai hubungan hukum
dan/atau perselisihan hukum dengan Para Penggugat khususnya atas tanah
seluas 4.671 m2 sebagaimana Sertifikat Hak Milik No. 1787/Desa/Kel: Sempajaya
yang diterbitkan oleh Turut Tergugat II tanggal 14 November 2013 atas nama
Pemegang Hak yaitu Para Tergugat I dan Tergugat II bersama dengan JABTA
boru SEMBIRING dan EVITA HERMIRENIA.
Bahwa perolehan Para Tergugat I dan Tergugat II bersama dengan JABTA boru
SEMBIRING dan EVITA HERMIRENIA berdasarkan Peninggalan dari PUSUH
MALEM SEMBIRING DEPARI (bapak Tergugat II dan JABTA boru SEMBIRING)
dan KIRAS SEMBIRING DEPARI (bapak Para Tergugat I dan EVITA
HERMIRENIA) yang telah melakukan jual beli yang sah dan dilakukan sesuai
hukum antara PINTU KARO-KARO PURBA dan KOTA KARO-KARO PURBA
(pemilik/penjual).
Bahwa dengan tidak ada hubungan hukum antara Para Penggugat dengan Para
Tergugat I dan Tergugat II atas tanah seluas 4.671 m2 yang dijadikan objek
perkara dalam perkara a quo maka gugatan tersebut telah salah diajukan dan
haruslah dinyatakan tidak dapat diterima, (vide Jurisprudensi Mahkamah Agung
RI tanggal 7 Juli 1971 No. 294 K/Sip/1971, dalam pertimbangannya menyatakan:
“Suatu gugatan haruslah diajukan oleh orang yang mempunyai hubungan hukum
yang bersangkutan dan bukan oleh orang lain sehingga gugatan yang secara
salah diajukan tersebut haruslah dinyatakan tidak dapat diterima.”)
IV. Tentang LUAS, LETAK OBJEK PERKARA
1. Bahwa dalil gugatan Penggugat angka 26 yang antara lain menyatakan:
“…..Sertifikat Tanah Hak Milik No.1787/Desa Sempajaya dengan ukuran luas
tanah ± 4.441,25 M2, dan adapun ukuran luas tanah tersebut diatas faktanya
adalah sama dengan ukuran luas tanah dengan Surat Keterangan Kepala
Desa Sempajaya No.500.9/4SK/VIII/1994 tanggal 06 Agustus 1994,
sebagaimana dalam sket gambar tanah tanggal 06 Agustus 1994 tersebut,
….”.
Bahwa menurut Para Penggugat batas-batas tanah objek perkara a quo sket
gambar tertanggal 06 Agustus 1994 adalah sebagai berikut:
Sebelah Utara : dengan Jalan Raya Berastagi Medan.
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 19 -
Sebelah Timur : dengan sebahagian tanah alm. Ngendep Tarigan
dan sebahagian tanah Sabar Purba.
Sebelah Selatan : dengan Sambung Tarigan.
Sebelah Barat : dengan Parit Air Limbah.
Bahwa jikalaupun benar –quad non- objek perkara yang dimaksud Para
penggugat adalam perkara ini adalah sebagaimana Sertifikat Hak Milik No.
1787/Desa/Kel: Sempajaya yang diterbitkan oleh Turut Tergugat II tanggal 14
November 2013 atas nama Pemegang Hak yaitu Para Tergugat I dan
Tergugat II bersama dengan JABTA boru SEMBIRING dan EVITA
HERMIRENIA telah diperbuat dengan keliru dan tidak cermat karena atas
tanah sebagaimana Sertifikat Hak Milik No. 1787/Desa/Kel: Sempajaya yang
diterbitkan oleh Turut Tergugat II tanggal 14 November 2013 atas nama
Pemegang Hak yaitu Para Tergugat I dan Tergugat II bersama dengan JABTA
boru SEMBIRING dan EVITA HERMIRENIA dengan luas 4.671 m2 dan batas-
batasnya adalah:
Sebelah Utara : Jalan Jamin Ginting.
Sebelah Timur : M. Jusup tarigan, Helmina boru Tarigan, dan Dian
Purba.
Sebelah Selatan : Sambung Tarigan.
Sebelah Barat : Parit.
2. Bahwa Para Penggugat tidak jelas dalam penentuan objek perkara dalam
gugatannya, apakah atas:
- tanah seluas ± 4.441,25 M2 (menurut Para Penggugat merupakan
peninggalan GEMUK SEMBIRING DEPARI) (Posita angka 9 dan 10, Petitum
9, 10, 11) akan tetapi tidak menjadikan ahliwaris lainnya dari GEMUK
SEMBIRING DEPARI sebagai pihak dalam perkara a quo (sebagaimana
Dalil Eksepsi Para Tergugat I dan Tergugat II Angka I), atau
- 1/5 (satu per lima) dari tanah seluas ± 4.441,25 M2 (Posita angka 16, 17, 28,
akan tetapi tidak ada dalam petitum) atau 1/4 (satu per empat) dari tanah
seluas ± 4.441,25 M2 (Posita angka 30, 32, 34, Petitum angka 12).
V. Tentang KOMPETENSI ABSOLUT.
Bahwa Para Penggugat didalam gugatannya tidak melaksanakan tertib hukum
acara karena telah menggabungkan dua juridiksi yang mempunyai wewenang
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 20 -
yang berbeda dimana Petitum Para Penggugat angka 8 meminta agar Pengadilan
Negeri Menghukum turut TERGUGAT-III, untuk mencoret seluruh nama-nama
yang ada di dalam buku tanah Hak Milik No.:02.06.11.081.01787 dan/ atau agar
TERGUGAT-III menarik kembali Sertifikat No.1787/ Desa Sempajaya dari
peredaran dan dinyatakan tidak berlaku lagi sebagai bukti kepemilikan tanah.
Bahwa menurut hukum Pengadilan Negeri hanya berwenang mengadili sengketa
hak milik sedangkan untuk perbuatan hukum mencoret dan/atau mengganti nama
atas Suatu Sertifikat Hak Milik bukanlah wewenang Peradilan umum i.c.
Pengadilan Negeri karena wewenang sengketa atas perbuatan hukum mencoret
dan/atau mengganti nama atas Suatu Sertifikat Hak Milik merupakan wewenang
Peradilan Tata Usaha Negara karena penerbitan Sertifikat itu bersifat hukum
publik.
Bahwa meskipun hakim Peradilan Umum dapat menyatakan suatu sertifikat hak
atas tanah diperoleh secara tidak sah namun demikian Hakim Peradilan Umum
tidak dapat memutuskan mengenai mencoret dan/atau mengganti nama atas
Suatu Sertifikat Hak Milik, Peradilan umum i.c. Pengadilan Negeri hanya dapat
menyatakan bahwa sertifikat tanah tidak mempunyai kekuatan hukum.
Bahwa dengan demikian gugatan Para Penggugat tersebut bukan merupakan
wewenang Peradilan Umum i.c. Pengadilan Negeri akan tetapi merupakan
wewenang Peradilan Tata Usaha Negara.
Bahwa dengan demikian gugatan Para Penggugat telah diperbuat dengan tidak
sempurna karena diperbuat dengan tidak sesuai hukum acara dan patut untuk
dinyatakan tidak dapat diterima. (vide Jurisprudensi MARI No. 447 K/SIP/1976
tanggal 20 Oktober 1976, dalam pertimbangannya menyatakan: “Gugatan yang
tidak sempurna menurut ketentuan hukum acara karena adanya kekeliruan harus
dinyatakan tidak dapat diterima”)
Berdasarkan uraian-uraian sebagaimana disebutkan diatas, mohon kiranya
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Kabanjahe yang terhormat yang memeriksa dan
mengadili perkara ini berkenan menerima eksepsi Para Tergugat I dan Tergugat II
dan selanjutnya menyatakan gugatan Para Penggugat tidak dapat diterima (Niet
Ontvankelijk Verklaard) sebelum memeriksa dan memutus pokok perkara.
DALAM POKOK PERKARA
Bahwa segala apa yang telah dikemukakan dalam eksepsi sebagaimana disebutkan
diatas dianggap termasuk juga dalam jawaban pokok perkara ini.
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 21 -
Bahwa Para Tergugat I dan Tergugat II dengan tegas menolak dan menyangkal
seluruh dalil gugatan Penggugat sepanjang tidak diakui dan dinyatakan dengan tegas
berikut ini.
Bahwa keberatan Para Tergugat I dan Tergugat II terhadap dalil gugatan Penggugat
dalam perkara a quo, adalah sebagai berikut:
1. Bahwa terhadap dalil Penggugat angka (2) (3) (4) (5).
Bahwa dalil Para Penggugat ini kabur dan tidak jelas, khususnya mengenai
sejarah tanah bekas lokasi usaha ternak, karena Para Penggugat tidak
menerangkan dari siapa diperoleh GEMUK SEMBIRING DEPARI tanah bekas
lokasi usaha ternak tersebut, dan juga menimbulkan pertanyaan apakah yang
dibeli dibeli dan diperoleh GEMUK SEMBIRING DEPARI adalah bekas lokasi
usaha ternak?
2. Bahwa terhadap dalil Penggugat angka (7).
Bahwa terbitnya Surat Keterangan Warisan diperbuat dan dikeluarkan tidak sesuai
dengan fakta dikarenakan tidak mengikutsertakan anak-anak GEMUK SEMBIRING
DEPARI dari istri NJALAPI boru GURUSINGA selaku ahliwaris dari GEMUK
SEMBIRING DEPARI.
3. Bahwa terhadap dalil Penggugat angka (8, 29)
Bahwa Para Penggugat adalah yang berhak atas peninggalan KENDAN boru
SEMBIRING DEPARI (ibu Para Penggugat) yang didapat dari peninggalan Bapak
KENDAN boru SEMBIRING DEPARI yaitu GEMUK SEMBIRING DEPARI, akan
tetapi khusus atas objek perkara haruslah dibuktikan oleh para Penggugat apakah
merupakan peninggalan dari alm.GEMUK SEMBIRING DEPARI.
4. Bahwa terhadap dalil Penggugat angka (9) (10).
Bahwa terbitnya Surat Keterangan Tanah menimbulkan pertanyaan jika benar -
quad non- tanah yang disebutkan dalam Surat Keterangan Tanah adalah
peninggalan GEMUK SEMBIRING DEPARI, kenapa hanya berdasarkan
keterangan salah satu ahliwaris GEMUK SEMBIRING DEPARI i.c. KENDAN
SEMBIRING DEPARI (Ibu Para Penggugat).
5. Bahwa terhadap dalil Penggugat angka (13) (14) (15) (16).
Bahwa dalil Para Penggugat diperbuat dengan tidak cermat karena di satu sisi
menyebutkan adanya pertemuan tahun 1995 yang menghasilkan kesepakatan hak
serta bahagian pihak yang lainnya menjadi hak Cerdik Sembiring Depari ic
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 22 -
TERGUGAT-III dengan kata lain almh. Ibu Para Penggugat 1/5 (seperlima)
bahagian dan hak TERGUGAT-III (anak alm. Pusuh Malem Sembiring Depari) 4/5
bahagian akan tetapi kemudian Para Penggugat mendalilkan sampai
meninggalnya almh. Ibu Para Penggugat dimana keputusan musyawarah tanggal
13 Juli 2004 tersebut tidak pernah dilaksanakan.
6. Bahwa terhadap dalil Penggugat angka (18).
Bahwa dalil Para Penggugat tersebut telah tidak sesuai dengan dalil-dalil Para
Penggugat lainnya karena tidak menerangkan apa alasan/kedudukan INGAN
MALEM BR. SEMBIRING DEPARI membuat surat “Pemberitahuan” tentang objek
perkara karena sebagaimana jelas dalam dalil Para Penggugat bahwasanya
INGAN MALEM BR. SEMBIRING DEPARI tidak mendapat/mempunyai hak atas
objek perkara.
7. Bahwa terhadap dalil Penggugat angka (19).
Bahwa perolehan Para Tergugat I dan Tergugat II atas objek perkara adalah
peninggalan dari PUSUH MALEM SEMBIRING DEPARI (bapak Tergugat II dan
JABTA boru SEMBIRING) dan KIRAS SEMBIRING DEPARI (bapak Para Tergugat
I dan EVITA HERMIRENIA) yang telah melakukan jual beli yang sah dan dilakukan
sesuai hukum antara PINTU KARO-KARO PURBA dan KOTA KARO-KARO
PURBA (pemilik/penjual).
8. Bahwa terhadap dalil Penggugat angka (20).
Bahwa dalil Para Penggugat tersebut membingungkan karena menyatakan
kemudian Karel S Depari ic TERGUGAT-II/ 3, atas nama ahli waris alm. Kiras
Sembiring Depari membuat Surat Pernyataan Bersama tanggal 01 Oktober 2004
bersama dengan Turut TERGUGAT-II i.c. Kepala Desa Sempajaya.
9. Bahwa terhadap dalil Penggugat angka (21) (22) (23) (24) (30) (31).
Bawa dalil Para Penggugat keliru dan tidak sesuai dengan hukum, jual beli yang
diperbuat antara PUSUH MALEM SEMBIRING DEPARI (bapak Tergugat II dan
JABTA boru SEMBIRING) dan KIRAS SEMBIRING DEPARI (bapak Para Tergugat
I dan EVITA HERMIRENIA) dengan PINTU KARO-KARO PURBA dan KOTA
KARO-KARO PURBA (pemilik/penjual) telah memenuhi syarat sahnya suatu
perjanjian sebagaimana amanat Pasal 1320 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata (KUHPerdata).
Bahwa dalam Pasal Pasal 1320 KUHPerdata, syarat sahnya perjanjian adalah
sebagai berikut:
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 23 -
Syarat Subjektif
- Kesepakatan para pihak dalam perjanjian
- Kecakapan para pihak dalam perjanjian
Syarat Objektif
- Suatu hal tertentu
- Sebab yang halal
Bahwa menurut hukum Peraturan Jabatan Pejabat Pembuat Akta Pejabat
Pembuat Akta Tanah (PPAT) adalah pejabat umum yang diberi kewenangan untuk
membuat akta otentik, dan bukanlah menentukan sahnya suatu perjanjian.
Bahwa pengaturan mengenai akta otentik ini juga telah secara jelas diatur di dalam
Pasal 1868 KUH.Perdata yang menyatakan sebagai berikut: “Suatu akta otentik
ialah suatu akta yang didalam bentuk yang ditentukan oleh undang-undang, dibuat
oleh atau di hadapan pegawai-pegawai umum yang berkuasa untuk itu di tempat
dimana akta dibuatnya”. Hal ini juga sejalan dengan pendapat ELLY ERAWATI
dan HERLIEN BUDIONO di dalam bukunya Penjelasan Hukum tentang Kebatalan
Perjanjian, Nasional Legal Reform Program, Jakarta, 2010 pada hal 6 yang
menyatakan sebagai berikut:“Akta otentik yang dimaksud adalah akta yang dibuat
oleh notaris atau pejabat hukum lain yang memiliki kewenangan untuk membuat
akta otentik menurut undang-undang”.
Bahwa dalil Para Penggugat keliru dan tidak sesuai dengan hukum khususnya
mengenai kedudukan KIRAS SEMBIRING DEPARI i.c. Bapak Para Tergugat I,
atas harta peninggalan GEMUK SEMBIRING karena KIRAS SEMBIRING DEPARI
adalah anak KANDUNG dari GEMUK SEMBIRING DEPARI dan dengan demikian
keududukan KIRAS SEMBIRING DEPARI juga merupakan ahliwaris dari alm.
GEMUK SEMBIRING DEPARI.
10. Bahwa terhadap dalil Penggugat angka (25) (26) (32).
Bahwa kedudukan Para Tergugat I dan Tergugat II selaku pemohon penerbitan
SHM dan selanjutnya sebagai pemegang Hak atas tanah sebagaimana Sertifikat
Hak Milik No. 1787/Desa/Kel: Sempajaya yang diterbitkan oleh Turut Tergugat II
tanggal 14 November 2013 atas nama Pemegang Hak yaitu Para Tergugat I dan
Tergugat II bersama dengan JABTA boru SEMBIRING dan EVITA HERMIRENIA
adalah sebagai yang paling berhak atas peninggalan dari PUSUH MALEM
SEMBIRING DEPARI (bapak Tergugat II dan JABTA boru SEMBIRING) dan
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 24 -
KIRAS SEMBIRING DEPARI (bapak Para Tergugat I dan EVITA HERMIRENIA)
yang telah melakukan jual beli yang sah dan dilakukan sesuai hukum antara
PINTU KARO-KARO PURBA dan KOTA KARO-KARO PURBA (pemilik/penjual).
Bahwa TERGUGAT-II dan saudaranya tidak pernah bersama-sama Turut
TERGUGAT-III dengan saudaranya memohonkan penerbitan SHM karena Turut
Tergugat II adalah merupakan lembaga yang berhak untuk menerbitkan SHM atas
suatu tanah.
Bahwa Luas tanah dalam Sertifikat Hak Milik No.1787/Desa Sempajaya bukanlah
seluas ± 4.441,25 M2 akan tetapi seluas 4.671 m2
11. Bahwa terhadap dalil Penggugat angka (27) (28).
Bahwa blokir dan perbuatan yang berhubungan akibat blokir tersebut adalah
merupakan suatu perbuatan hukum yang menjadi wewenang Turut Tergugat II,
akan tetapi tindakan permohonan blokir yang diperbuat Para Penggugat adalah
tidak sesuai hukum dan merugikan yang berhak i.c. Para Tergugat II dan Tergugat
II.
Bahwa adalah hak setiap orang untuk membuat laporan/pengaduan ke pihak yang
berwajib atas terjadinya tindak pidana, i.c. akan tetapi haruslah membuktikan
kepemilikan dan dasar kepemilikannya.
12. Bahwa terhadap dalil Penggugat angka (33).
Bahwa permohonan Para Penggugat yang meminta mencoreng atau
menghapuskan atas Sertifikat Hak Milik adalah tidak pada tempatnya karena untuk
perbuatan hukum mencoret dan/atau mengganti nama atas Suatu Sertifikat Hak
Milik merupakan wewenang Peradilan Tata Usaha Negara.
13. Bahwa terhadap dalil Penggugat angka (34).
Bahwa adalah hak Para Tergugat I dan Tergugat II melakukan perbuatan hukum
apapun atas tanah miliknya baik sebagian atau seluruhnya yang diperoleh secara
sah dan hal tersebut bukanlah perbuatan melawan hukum.
14. Bahwa terhadap dalil Penggugat angka (35).
Bahwa dalil Para Penggugat tersebut tidak sesuai dan tidak ada diatur dalam
hukum acara tentang apa yang diletakkan terlebih dahulu?
15. Bahwa terhadap dalil Penggugat angka (36).
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 25 -
Bahwa, sesuai dengan surat Edaran Mahkamah Agung No. 3 tahun 2000 tentang
putusan serta merta (Uitvoerbaar Bij Voorraad) dan Provisionil pada point 4
menyatakan: Syarat-Syarat menjatuhkan Putusan Serta Merta.
Bahwa juga dalam gugatan Penggugat dalam perkara ini tidak menguraikan apa
pentingnya putusan dalam perkara ini dimintakan serta merta.)
Bahwa sebagaimana dalil Para Tergugat I dan Tergugat II di atas maka Para
Tergugat I dan Tergugat II telah dapat mematahkan dalil Para Penggugat dan juga
dalil gugatan Para Penggugat diperbuat dengan tidak berdasarkan hukum maka
mohon kiranya Majelis Hakim Pengadilan Negeri Kabanjahe yang memeriksa dan
mengadili perkara ini berkenan menolak gugatan Penggugat dalam perkara ini untuk
seluruhnya atau setidak-tidaknya menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat
diterima.
Berdasarkan alasan-alasan yang telah dikemukakan tersebut di atas, mohon
kiranya Majelis Hakim Pengadilan Negeri Kabanjahe yang memeriksa dan mengadili
perkara ini mengambil keputusan sebagai berikut:
DALAM EKSEPSI
- Mengabulkan Eksepsi Para Tergugat I dan Tergugat II untuk seluruhnya.
DALAM POKOK PERKARA
- Menolak Gugatan Para Tergugat untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya
menyatakan Gugatan Para Penggugat tidak dapat diterima.
- Menghukum Para Penggugat untuk membayar biaya-biaya yang timbul dalam
perkara ini.
Apabila Pengadilan berpendapat lain:
SUBSIDAIR:
- Dalam peradilan yang baik (in geode justitie), mohon diputuskan seadil-adilnya,
sesuai dengan rasa keadilan yang berlaku di tengah-tengah masyarakat.
Menimbang, bahwa Turut Tergugat II mengajukan jawabannya sebagai
berikut:
I. DALAM EKSEPSI
Bahwa Turut TERGUGAT-III menolak seluruh dalil-dalil gugatan Penggugat,
karena objek dari gugatan Penggugat merupakan proses penerbitan Sertipikat
tanah.
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 26 -
Tentang Kewenangan absolute:
Bahwa Para Penggugat dalam surat gugatannya adalah mempersoalkan tentang
proses penerbitan Sertipikat tanah Hak Milik No.1787/Desa Sempajaya, dalam hal
penerbitan/perbuatannya dilakukan oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Karo yang
merupakan Produk dari Pejabat Tata Usaha Negara, maka Gugatan tersebut
haruslah diajukan ke Pengadilan Tata Usaha Negara, berdasarkan Undang-
Undang No. 5 Tahun 1986 Jo Undang-Undang No. 9 Tahun 2004 Jo Undang-
Undang No. 51 Tahun 2009 tentang Peradilan Tata Usaha Negara.
Tentang Kepemilikan:
Bahwa bukti kepemilikan yang dimiliki TERGUGAT-II dan TERGUGAT-III adalah
Sertipikat Hak Milik No. 1787/Desa Sempajaya yang dikeluarkan/dibuat Kantor
Pertanahan Kabupaten Karo berdasarkan Surat Keputusan Kepala Kantor
Pertanahan Kabupaten Karo Nomor: 267/HM/BPN.12.06/2013 tanggal 31-10-
2013. Surat Keputusan tersbeut dikeluarkan berdasarkan pertimbangan-
pertimbangan:
- Risalah Pengelolaan Data (RPD).
- Risalah Panitia Pemeriksaan Tanah ”A” Nomor: 168/RPPTA/BPN.12.06/2013
tanggal 23 Oktober 2013.
- Berita Acara Pemeriksaan Lapang oleh Anggota Panitia Pemeriksaan Tanah A
No. 168/BAP/BPN.12.06/2013.
- Surat Tugas No. 324/HTPT/BPN.12.06/2013 tanggal 22 Oktober 2013.
- Surat Tugas No. 323/HTPT/BPN.12.06/2013 tanggal 22 Oktober 2013.
- Surat Keterangan No. 590/266/VI/SJ/2013 tanggal 7 Juni 2013.
- Surat Pernyataan Penguasaan Fisik Bidang Tanah tanggal 7 Juni 2013.
- Surat Keterangan Waris Ag No. 409/SK/BT/XII/2004 tanggal: 21-12-2004.
- Surat Keterangan Waris Ag No. 410/SK/BT/XII/2004 tanggal: 21-12-2004.
- Surat Perdjanjian Djual Tanah ”SUN” tanggal 31 Djuli 1957.
Bahwa Penggugat dalam gugatannya terhadap Sertipikat tanah Hak Milik
No.1787/Desa Sempajaya, yang dimiliki oleh TERGUGAT-II dan TERGUGAT-III,
tidak memenuhi syarat untuk itu karena:
- Alat bukti kepemilikan tanah yang dimiliki Para Penggugat adalah Surat
Keterangan Nomor: 500.9/4SK/VIII/1994 tanggal 6 Agustus 1994. Dalam Surat
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 27 -
Keterangan tersebut menerangkan bahwa Alm. Gemuk Sembiring Depari alis Pa
Kepiti dan Alm. Naksakti br. Purba alis Nd. Kepiti yang menurut Para Penggugat
mereka adalah ahli waris dari nama yang tertera dalam Surat Keterangan tersebut
berdasarkan Surat Keterangan Warisan Ag No.400/SK/BT/XII/2004 tgl 10
Desember 2004, Ag No.470/418/XI/SJ/2004 Tgl. 28-11-2004 dalam Surat
Keterangan Warisan tersebut bahwa orang tua mereka merupakan ahli waris dari
Alm. Gemuk Sembiring Depari alias Pa. Kepiti dan Alm. Naksakti br. Purba alias
Nd. Kepiti.
- Bahwa mengenai orang-orang yang berhak terhadap budel waris atas warisan
turunan kedua atau ahli warisnya ada beberapa turunan, dengan kata lain yang
mewariskannya bukanlah kedua orang tua langsung para ahli waris. Maka untuk
memastikan/mensinkronkan hak waris tersebut haruslah ditetapkan oleh
keputusan Pengadilan yang berkekuatan hukum tetap.
- Bahwa alat bukti kepemilikan tanah Alm. Gemuk Sembiring Depari Alias Pa Kepiti
dan Alm. Naksakti br. Purba Alias Nd. Kepiti berdasarkan Surat Keterangan
Nomor: 500.0/4SK/VIII/1994 tanggal 6 Agustus 1994 yang dikeluarkan oleh
Kepala Desa Sempajaya adalah kurang mendukung kepemilikan, karena pemilik
tanah yang diterangkan dalam surat tersebut pemiliknya telah meninggal dunia.
Yang juga tidak dilampirkan surat pernyataan kepemilikan tanah dari pemilik.
II. DALAM POKOK PERKARA
Bahwa Para Penggugat dalam gugatannya menyatakan tentang Penerbitan
Sertipikat tanah Hak Milik No.1787/Desa Sempajaya yang dikeluarkan/diterbitkan
oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Karo selaku Turut TERGUGAT-III dilakukan
dnegan menempatkan keterangan tidak benar dan tanpa alas hak yang kuat
menurut hukum. Dalam hal ini Turut TERGUGAT-III menjawab bahwa Sertipikat
tersebut dikeluarkan/diterbitkan berdasarkan bukti-bukti yakni berupa:
- Risalah Pengelolaan Data (RPD).
- Risalah Panitia Pemeriksaan Tanah ”A” Nomor: 168/RPPTA/BPN.12.06/2013
tanggal 23 Oktober 2013.
- Berita Acara Pemeriksaan Lapang oleh Anggota Panitia Pemeriksaan Tanah A
No. 168/BAP/BPN.12.06/2013.
- Surat Tugas No. 324/HTPT/BPN.12.06/2013 tanggal 22 Oktober 2013.
- Surat Tugas No. 323/HTPT/BPN.12.06/2013 tanggal 22 Oktober 2013.
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 28 -
- Surat Keterangan No. 590/266/VI/SJ/2013 tanggal 7 Juni 2013.
- Surat Pernyataan Penguasaan Fisik Bidang Tanah tanggal 7 Juni 2013.
- Surat Keterangan Waris Ag No. 409/SK/BT/XII/2004 tanggal: 21-12-2004.
- Surat Keterangan Waris Ag No. 410/SK/BT/XII/2004 tanggal: 21-12-2004.
- Surat Perdjanjian Djual Tanah ”SUN” tanggal 31 Djuli 1957.
Kesemua syarat-syarat dan ketentuan sebagaimana diuraikan di atas adalah telah
emmenuhi azas pemberian hak tanah dan pendaftaran hak tanah sebagaimana
diatur dalam Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan
Nasional No.9 Tahun 1999 (tentang Pemberian dan Pembatalan Hak) dan
Peraturan Menteri Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 3 Tahun 1997
(tentang Pendaftaran Hak).
Maka dalam hal ini para Penggugat menyampaikan dalil dan petitumnya
sangatlah tidak tepat dan tidak didasari dengan alasan hukum yang kuat tentang
sangkalannya mengenai penerbitan Sertipikat Hak Milik No.1787/Desa Sepajaya
tersebut.
III.PETITUM
- Turut Tergugat II memohon kepada Majelis Hakim yang terhormat agar sudilah
menerima Eksepsi kami.
- Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya setidak-tidaknya menyatakan
gugatan tidak dapat diterima.
- Menghukum Penggugat untuk seluruhnya membayar biaya ongkos perkara.
Apabila Majelis Hakim Yang Terhormat kiranya berpendapat lain, maka Turut
Tergugat II memohon untuk memutus perkara ini dengan seadil-adilnya (et aequo et
bono).
Menimbang, bahwa atas jawaban Para Tergugat I, Tergugat II dan Turut
Tergugat II tersebut, Para Penggugat Mengajukan Replik tertanggal 7 April 2015 dan
atas Replik Para Penggugat tersebut Para Tergugat I, Tergugat II dan Turut Tergugat
II di persidangan mengajukan Duplik tertanggal 14 April 2015.
Menimbang bahwa atas gugatan tersebut Pengadilan Negeri Kabanjahe telah
menjatuhkan putusan Nomor 45/Pdt.G/2014/PN.KBJ pada tanggal 1 September
2015, yang amar selengkapnya sebagai berikut:
DALAM EKSEPSI:
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 29 -
- Menolak Eksepsi Para Tergugat I, Tergugat II dan Turut Tergugat II untuk
seluruhnya.
DALAM POKOK PERKARA:
- Menolak gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya.
- Menghukum Para Penggugat untuk membayar biaya perkara yang sampai hari ini
ditetapkan sejumlah Rp.4.030.000,00 (empat juta tiga puluh ribu rupiah).
Menimbang bahwa putusan Pengadilan Negeri Kabanjahe Nomor
45/Pdt.G/2014/PN.KBJ tanggal 1 September 2015 tersebut telah diberitahukan
kepada TURUT TERGUGAT-II, dan TURUT TERGUGAT-III masing-masing pada 5
Oktober 2015.
Menimbang bahwa Para Penggugat menolak putusan Pengadilan Negeri
Kabanjahe Nomor 45/Pdt.G/2014/PN.KBJ tanggal 1 September 2015 tersebut, dan
menyatakan banding berdasarkan Relaas Pernyataan Permohonan Banding Nomor
45/Pdt.G/2014/PN.KBJ tanggal 2 September 2015, dan pernyataan banding tersebut
telah diberitahukan oleh Pengadilan Negeri Kabanjahe kepada PARA TERGUGAT- I
dan TERGUGAT-III melalui Kuasanya sebagaimana tersebut dalam Relaas
Pemberitahuan Permohonan Banding pada tanggal 5 Oktober 2015, dan kepada
Turut TERGUGAT-II, dan Turut TERGUGAT-III masing-masing melalui Kuasanya
pada tanggal 5 Oktober 2015,
Menimbang bahwa PEMBANDING telah mengajukan memori banding
sebagaimana tersebut dalam memori bandingnya tanggal 21 September 2015 yang
diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Kabanjahe pada tanggal 21 September
2015, dan memori banding tersebut telah diberitahukan dan diserahkan oleh Jurusita
Pengganti Pengadilan Negeri Kabanjahe kepada: TERBANDING-I, dan kepada
TERBANDING-II pada tanggal 5 Oktober 2015, dan kepada TURUT TERBANDING-I
dan kepada TURUT TERBANDING–II masing-masing pada tanggal 8 Oktober 2015.
Menimbang bahwa PARA TERGUGAT–I dan TERGUGAT-III sebagai
TERBANDING-I, dan TERBANDING-II telah mengajukan kontra memori banding
sebagaimana tersebut dalam kontra memori bandingnya tanggal 30 November 2015
yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Kabanjahe pada tanggal 2
Desember 2015, dan kontra memori banding tersebut telah diberitahukan dan
diserahkan oleh Jurusita Pengadilan Negeri Kabanjahe kepada: PEMBANDING
pada tanggal 15 Desember 2015, dan kepada TURUT TERBANDING–I melalui
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 30 -
kuasanya pada tanggal 3 Desember 2015, dan kepada TURUT TERBANDING –II
pada tanggal 22 Desember 2015.
Menimbang bahwa untuk mempelajari berkas perkara, Jurusita Pengadilan
Negeri Kabanjahe telah memberitahukan kepada PEMBANDING sebagaimana
tersebut dalam Relaas Pemberitahuan Memeriksa Berkas Perkara pada tanggal 26
November 2015, dan kepada TERBANDING -I, dan TERBANDING –II pada tanggal
23 November 2015, dan kepada TURUT TERBANDING-I pada tanggal 8 Oktober
2015, dan kepada TURUT TERBANDING–II pada tanggal 17 November 2015, dan
untuk mempelajari berkas perkara tersebut dalam tenggang waktu 14 (empat belas)
hari setelah diterimanya pemberitahuan tersebut.
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM
Menimbang bahwa permohonan banding dari Pembanding telah diajukan
dalam tenggang waktu dan menurut tata cara serta persyaratan yang ditentukan
Undang-Undang, oleh karena itu permohonan banding tersebut secara formal dapat
diterima.
Menimbang bahwa Pengadilan Tinggi telah memeriksa dan meneliti serta
mencermati dengan seksama berkas perkara beserta turunan resmi putusan
Pengadilan Negeri Kabanjahe Nomor 45/Pdt.G/2014/PN.KBJ tanggal 1 September
2015.
Menimbang bahwa PARA PENGGUGAT sebaagai PEMBANDING menolak
putusan Pengadilan Negeri Kabanjahe Nomor 45/Pdt.G/2014/PN.KBJ tanggal 1
September 2015 tersebut, dengan alasan yang selengkapnya seperti tersebut
dalam memori bandingnya tanggal 21 September 2015 yang diterima di Kepaniteraan
Pengadilan Negeri Kabanjahe pada tanggal 21September 2015, yang pada pokoknya
sebagai berikut:
1. Bahwa, Majelis Hakim / Judex Factie yang memeriksa serta mengadili perkara a
quo, ternyata tidak menyadur secara utuh didalam pertimbangan atas bahagian-
bahagian yang dikemukakan maupun atas fakta yang terungkap dipersidangan,
termasuk isi dan ungkapan yang dikemukakan didalam “Kesimpulan” Para
Pembanding / Para Tergugat sebagai fakta dan yuridis, sedangkan Judex factie
diharuskan serta diwajibkan untuk menyadur bahagian-bahagian yang ada dalam
gugatan / jawaban / replik / duplik serta bukti surat dan keterangan saksi serta
hasil pemeriksaan setempat (PS) objek tanah terperkara, unutk menentukan
apakah ada atau tidak kesesuaian antara dalil dan fakta.
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 31 -
2. Bahwa, adapun pertimbangan Majelis Hakim / Judex Factie (dalam surat putusan
halaman 60 bait kedua) tanah terperkara adalah hak dan milik alm Kiras
Sembiring Depari dan alm Pusuh Malem Sembiring Depari atas dasar “Surat
Perdjandjaian Djual Tanah Sun” tanggal 31 Djuli 1957 (vide bukti bertanda TT-2-
1), bahwa hal tersebut bersesuaian dengan keterangan saksi dari TERGUGAT-II
dan TERGUGAT-III, bernama: PRIBADI TARIGAN, yang menerangkan
dipersidangan, “bahwa orang tua Tegugat-II (jadi tidak ikut orang tua
TERGUGAT-II) yang membeli tanah tersebut dari marga Purba bernama Djenda
Purba”.
3. Bahwa, saksi TERGUGAT-II dan II yaitu Pribadi Tarigan, pada pokoknya
menerangkan dari keterangan Cerdik Sembiring Depari dan keterangan dan
omongan orang-orang “bahwa tanah objek perkara dibeli Pusuh Malem Sembiring
Depari”, bahwa Cerdik Sembiring Depari mempunyai tanah karena dibeli orang
tuanya dari Djenda Purba. Adapun keterangan saksi bukan apa yang dilihat dan
diketahui dan didengar langsung oleh saksi dari pihak penjual dan pihak pembeli,
dan keterangan saksi ternyata tidak bersesuaian dengan isi “Surat Perdjandjaian
Djual Tanah Sun” tanggal 31 Djuli 1957, karena faktanya surat bukti yang ditanda
tangani Pintu K Purba dengan Kota K Purba, sedangkan tidak ada tersebut nama
Djenda Purba nama yang disebutkan oleh saksi, maka keterangan saksi tersebut
tidak mempunyai daya bukti.
4. Bahwa, kalaupun seandainya a quot non keterangan saksi itu syah dan
mempunyai daya bukti, maka menurut pasal 306 Rbg – 169 HIR atau pasal 1905
KUH.Perdata, bahwa “keterangan seorang saksi, tidak syah sebagai alat bukti”.
5. Bahwa, beralasanlah Para Pembanding / Para Tergugat, mengemukakan bahwa
Majelis Hakim telah berkepihakkan, sehingga putusan perkara a quo tidak
mencerminkan keadilan dan kebenaran.
6. Bahwa, terhadap pertimbangan hukum Majelis Hakim tingkat pertama, terhadap
keterangan “ahli” yaitu David Sayang, Sarjana Hukum, seorang Sarjana Hukum
(Yuris) berprovisi “Notaris”, yang menerangkan berkaitan dengan syarat-syarat
syahnya jual beli yang objeknya berkaitan dengan tanah, maka harus dipenuhi
syarat-syarat yang dimaksud bunyi pasal 1320 KUH. Perdata yaitu:
- Ada Subjek
- Ada Objek
- Harga disepakati
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 32 -
- Ada penyerahan.
Dan saksi menerangkan:
Subjek ialah: “para pihak” dalam hal ini pembeli dan penjual atas kesepakatan
untuk jual beli objek / tanah wajib diterangkan: letak tanah, luas tanah serta batas-
batas tanah.
Seiring dengan keterangan “ahli”, apakah ketentuan-ketentuan tersebut, adakah
disebutkan sebagai fakta dan yuridis didalam “Surat Perdjandjaian Djual Tanah
Sun” tanggal 31 Djuli 1957, hanya merupakan pernyataan pengakuan sepihak
dari Pintu K Purba dan Kota K Purba (vide bukti bertanda TT.II-1).
Bahwa, adapun fakta tentang letak dan luas tanah serta batas-batas dan juga
pihak pembeli yang diterangkan dalam Surat Perjanjian “Surat Perdjandjaian Djual
Tanah Sun” tanggal 31 Djuli 1957 ternyata “tidak ikut bertanda tangan”,
sedangkan faktanya dari keterangan para saksi yaitu: 1. Tjap Purba, 2. Biasa
Purba dan 3. Hakim Purba yang menerangkan dulunya tanah terperkara
diserahkan oleh nenek saksi bernama Jendah Purba, bahwa Pintu K Purba dan
Kota K Purba yang membuat dan menanda tangani sendiri “Surat Perdjandjaian
Djual Tanah Sun tanggal 31 Djuli 1957 tersebut (vide bukti bertanda TT.II-1)”
dinyatakan adapun tanah terperkara mempunyai Surat Perjanjian oleh mendiang
Gemuk Sembiring Depari dengan Djenda K Purba sekitar, tahun 1924 dan kalau
demikian halnya apa dasar hukumnya Pintu K Purba dan Kota K Purba membuat
secara sepihak “Surat Perdjandjaian Djual Tanah Sun tanggal 31 Djuli 1957
tersebut (vide bukti bertanda TT.II-1)” yang dikaitkan oleh TERGUGAT-II dan II
sebaagi alas hak untuk memohonkan hak serta permohonan Sertifikat Tanah
kepada Turut TERGUGAT-III, sedangkan pisik tanah dikuasai langsung oleh almh
Naksaki Br Purba yaitu janda alm Gemuk Sembiring Depari yang meninggal pada
tahun 1955, dan ternyata bahwa didalam “Surat Perdjandjaian Djual Tanah Sun
tanggal 31 Djuli 1957 (vide bukti bertanda TT.II-1)” tersebut, janda alm Gemuk
Sembiring Depari tidak diikut sertakan apa lagi baik Pusuh Malem Sembiring
Depari maupun Kiras Sembiring Depari, tidak ikut bertanda tangan, oleh karena
itu, menurut hukum “Surat Perdjandjaian Djual Tanah Sun tanggal 31 Djuli 1957
(vide bukti bertanda TT.II-1)” yang dijadikan sebagai dasar memohon hak dan
Sertifikat tanah atas nama TERGUGAT-II dan II oleh Turut TERGUGAT-III adalah
tidak syah dan mengandung cacat hukum terhadap Surat Keputusan Turut
TERGUGAT-III (BPN Kab. Karo) tanggal 31-10-2013 No.:267/HM/
BPN.12.06/2013 (vide bukti bertanda TT.2-3) dan sebaliknya bahwa tanah a quo
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 33 -
sebagai pemilik dan kemudian setatusnya adalah harta warisan alm alm Gemuk S
Depari dan Naksaki Br Purba yang dibeli dari Djendah K Purba dan Taki K Purba
sekitar tahun 1924 dan bukan dari Pintu K Purba dan Kota K Purba.
7. Bahwa, untuk menguatkan dalil gugatan Para Penggugat maka diajukan “ahli”
untuk mematahkan terhadap “dalil jawaban TERGUGAT-II dan TERGUGAT-III
yang mengatakan, bahwa dalil gugatan Para Penggugat dibantah, karena tanah
objek terperkara / sengketa bukan termasuk harta warisan alm Gemuk Sembiring
Depari dengan almh Naksaki Br Purba yang diterangkan dalam Surat Keterangan
Tanah oleh Kepala Desa Sempajaya (vide bukti bertanda P.4 dan P.4-a), sebab
menurut TERGUGAT-II dan II bahwa tanah terperkara telah dibeli oleh alm Kiras
Sembiring Depari bersama-sama dengan alm Pusuh Malem Sembiring Depari
berdasarkan “Surat Perdjandjaian Djual Tanah Sun tanggal 31 Djuli 1957 (vide
bukti bertanda TT.2-1)” dan telah memenuhi ketentuan bunyi pasal 1320 KUH.
Perdata, bahwa dalil jawaban tersebut telah ditolak secara tegas oleh Para
Penggugat dalam repliknya, akan tetapi Majelis Hakim ternyata tidak menyadur
dan memberikan pengulasan terhadap dalil replik tersebut, sehingga keputusan
Majelis Hakim menyatakan syah “Surat Perdjandjaian Djual Tanah Sun tanggal 31
Djuli 1957 (vide bukti bertanda TT.2-1)”.
8. Bahwa, adapun keterangan “ahli” telah mendukung dalil gugatan Para
Pembanding / Para Penggugat, sebab adapun keterangan “ahli” bukan berkaitan
untuk materi perkara ataupun terhadap fakta, akan tetapi keterangan “ahli”
hanyalah menyangkut yuridis, dari keterangan “ahli” berkaitan dengan bunyi pasal
1320 KUH. Perdata syarat-syarat pasal tersebut baik menyangkut Subjeknya juga
Objeknya tidak dipenuhi didalam “Surat Perdjandjaian Djual Tanah Sun tanggal
31 Djuli 1957 (vide bukti bertanda TT.2-1)” oleh karena itu, Para Pembanding /
Para Tergugat telah dapat mematahkan terhadap dalil jawaban TERGUGAT-II
dan II, dan sebaliknya telah dapat membuktikan dalil gugatan.
9. Bahwa, dari keterangan “ahli” serta atas fakta dan yuridis yang terungkap
dipersidangan dari surat bukti dan keterangan saksi baik Surat Keterangan Tanah
yang diperbuat Turut Terbanding-II / Turut TERGUGAT-II / Kepala Desa
Sempajaya No.:590/366/IV/SJ/2013 tanggal 7-06-2003 (vide bukti bertanda TT.2-
7) dan Surat Keputusan Kepala Kantor Pertanahan Kab. Karo ic Turut
TERBANDING-II / TURUT TERGUGAT-III tanggal 31-10-2013
No.:267/HM/BPN/12.06/2-13 (vide bukti bertanda TT.2-3) ternyata mengandung
cacat hukum karena terbukti ditempatkannya keterangan bohong dan tidak benar
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 34 -
dalam surat keputusan oleh TERGUGAT-III / 2 yaitu Robby Depari yang
menyatakan dalam Surat Pernyataannya tanggal 07-06-2013 (vide bukti bertanda
TT.2-8) bahwa “menguasai pisik tanah a quo” ialah Robby Depari, Bahwa dari
fakta terungkap dipersidangan, ternyata TERGUGAT-III /2 tidak pernah
menguasai pisik tanah terperkara, sedangkan yang terungkap dipersidangan dari
keterangan para saksi adapun yang menguasai pisik tanah a quo hingga
sekarang ini adalah “Cerdik Sembiring Depari” yaitu anak dari alm Pusuh Malem
S Depari ic Terbanding-II / TERGUGAT-III, dalam hal ini maka timbul satu
pertanyaan “kenapa Cerdik Sembiring Depari tidak menyatakan dirinya yang
menguasai tanah terperkara untuk dipakai guna melengkapi permohonannya ke
Turut TERGUGAT-III, sedangkan faktanya bahwa yang menguasai fisik tanah
terperkara ialah Cerdik Sembiring Depari, hal tersebut didukung oleh keterangan
saksi-saksi yang diajukan oleh TERGUGAT-II dan II dan tidak dibantah”.
Dilain hal terungkap fakta, untuk melengkapi permohonan untuk mendapatkan
Surat Keputusan Hak Atas Tanah terperkara oleh Para Terbanding-I –II /
TERGUGAT-II- II dari Turut TERGUGAT-III, ternyata Surat Keterangan Warisan
atas nama Cerdik S Depari ic Terbanding-II / TERGUGAT-II tanggal 20-12-2004
No.:470/398/XII/SJ/2004 yang pembuatannya diketahui oleh Turut Terbanding-I /
Turut TERGUGAT-II / selaku Kepala Desa Sempajaya (vide bukti bertanda TT-2-
10) dinayatakan / diterangkan bahwa Pusuh Malem S Depari meninggal dunia
pada tanggal 23 Desember 2003, sedangkan faktanya yang bersangkutan
meninggal dunia tahun 1963, bahwa Surat Keterangan Ahli Waris tersebut
diperbuat dengan keterangan palsu, ditempatka dalam satu Surat Keputusan,
fakta tersebut ternyata juga tidak ditelahi secara seksama oleh Turut Terbanding-
II / Turut TERGUGAT-III dalam menerbitkan bukti bertanda TT-2-3 dan surat bukti
bertanda TT-1-2 / 1 yaitu Sertifikat Tanah HM No.:1787/ Sempajaya.
Adapun fakta-fakta yang dikemukakan tersebut diatas, PARA PEMBANDING
/ PARA PENGGUGAT telah mengemukakannya didalam replik maupun dalan
kesimpulannya, akan tetapi ternyata hal tersebut tidak dipertimbangkan dan tidak
ditanggapi oleh Majelis Hakim tingkat pertama sehingga keputusan perkara a quo
tidak mencerminkan keadilan dan kebenaran, oleh karenanya, dalam
pemeriksaan dan mengadili perkara a quo dalam tingkat banding oleh Pengadilan
Tinggi Medan, berkenan kiranya menerima dan mempertimbangkan alasan-
alasan dan keberatan tersebut dan sekali gus menyatakan putusan yang
dimohonkan banding tersebut tidak dapat dipertahankan dan harus dibatalkan.
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 35 -
10.Bahwa, oleh karena itu, adapun tentang pertimbangan hukum Majelis Hakim yang
menolak gugatan Para Penggugat dalam perkara a quo, ternyata telah salah
didalam menerapkan hukum, dan oleh karena itu, maka adalah beralasan serta
berkepatutan untuk dibatalkan putusan a quo didalam pemeriksaan pada tingkat
banding di Pengadilan Tinggi Medan.
11. Bahwa, dalil Para Pembanding / Para Tergugat telah terbukti tentang adanya
perbuatan melawan hukum didalam pemberian hak tanah serta penerbitan
Sertifikat Tanah Hak Milik No.1787/Sempajaya (vide bukti bertanda TI.II-1) ialah
memberikan keterangan tidak benar dan tanpa dasar hukum yang benar didalam
menerbitkan Surat Keterangan Tanah oleh Turut TERGUGAT-II selaku Kepala
Desa Sempajaya terhadap (vide bukti bertanda TT.2-7) atas dasar surat bukti
Turut TERGUGAT-III (vide bukti bertanda TT.II-1) “Surat Perdjandjaian Djual
Tanah Sun” tanggal 31 Djuli 1997, serta Surat Keteranagn Ahli Waris atas nama
Cerdik Sembiring Depari (vide bukti bertanda TT.II-10) menerangkan bahwa
Pusuh Malem Sembiring Depari meninggal dunai tanggal 23 Desember 2003,
sedangkan fakta yang diakui dan dibenarkan oleh TERGUGAT-II dan
TERGUGAT-III sendiri meninggalnya Pusuh Malem Sembiring Depari pada tahun
1963 bersesuain dengan dalil gugatan Para Penggugat dan surat bukti Para
Penggugat bertanda P.3.
12. Bahwa, demikian pula halnya terhadap surat bukti Turut TERGUGAT-III (vide
bukti bertanda TT.2-7) yaitu Surat Pernyataan TERGUGAT-II Robby Depari
menyatakan “menguasai pisik tanah” dijadikan sebagai untuk melengkappi
permohonan untuk mendapatkan hak terhadap tanah a quo serta Sertifikat Hak
Milik terhadap tanah a quo kepada TURUT TERGUGAT-III, adalah bohong dan
keterangan palsu sebab faktanya adapun fisik tanah a quo sejak tahun 1995
hingga 2015 ini tanah a quo pisiknya dikuasai sendiri oleh Cedik Sembiring Depari
ic TERGUGAT-III, hal mana dikuatkan oleh keterangan, saksi Priadi Tarigan dan
saksi Hakim Purba.
13. Bahwa, tentang objek tanah terperkara yang didalilkan dan dimohonkan
pemberian hak dan Sertifikat tidak dibantah Para TERBANDING-I dan
TERBANDING-II / TERGUGAT-II dan TERGUGAT-III, sedangkan Para
Pembanding / Para Penggugat telah dapat membuktikan baik dengan surat bukti
maupun keterangan saksi serta surat keterangan tanah, bahwa tanah objek
terperkara adalah harta peninggalan dan harta pencaharian bersama alm Gemuk
Sembiring Depari dengan Naksaki Br Purba, namun alas hak yang dipakai Para
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 36 -
TERBANDING-I dan TERBANDING-II / TERGUGAT-II dan TERGUGAT-III untuk
menyatakan tanah a quo sebagai miliknya, bahwa faktanya dalam “Surat
Perdjandjaian Djual Tanah Sun” tanggal 31 Djuli 1997 (vide bukti bertanda TT.2-
1), tidak diterangkan tentang “letak tanah, luas tanah, dan batas-batas tanah” oleh
karena itu, Surat Perjanjian tersebut hanya berlaku terhadap diri sipembuat
perjanjian, dan tidak membawa akibat hilang dan lepasnya hak kepemilikkan
tanah alm Gemuk Sembiring Depari dengan Naksaki Br Purba.
14. Bahwa, adapun saksi Rik Sinulingga menerangkan bahwa Pusuh Malem
Sembiring Depari meninggal tahun 1963 saat itu Cerdik Sembiring Depari
umurnya kira-kira ± 17 tahun, sedangkan faktanya dari data-data KTP Cerdik
Sembiring Depari dan dalam Surat Kuasa Khusus dalam perkara a quo Cerdik
Sembiring Depari berumur ± 62 tahun karena lahir pada tanggal 31 Desember
1953 yang faktanya sewaktu ayahnya meninggal beliau masih berumur antara 9
sampai 10 tahun, timbul pertanyaan apakah mungkin umur yang sedemikian
dapat menguasai / mengerjai tanah terperkara, dengan akal sehat tentu
mengatakan tidak mungkin maka keterangan saksi tersebut menurut hukum dapat
digolongkan telah memberikan keterangan dengan sumpah palsu, demikian juga
berkaitan dengan surat bukti “Surat Perdjandjaian Djual Tanah Sun” tanggal 31
Djuli 1997 (vide bukti bertanda TT.2-1) dipersidangan saksi merangkan “pernah
melihat ada luas tanah dan batas-batas tanah serta Pusuh Malem Sembiring
Depari dan Kiras Sembiring Depari ikut bertanda tangan” setelah diperlihatkan
surat bukti tersebut dihadapan Ketua Majelis sewaktu saksi memberikan
keterangan, ternyata keterangan saksi tersebut tidak benar, sebab faktanya yang
diucapkan saksi sama sekali tidak benar.
15. Bahwa, Turut TERGUGAT-III selaku Badan Pertanahan dan instansi yang
berwenang untuk memberikan hak terhadap satu tanah yang belum terdaftar
(seperti tanah objek terperkara) patut dan haruslah meneliti secara seksama atas
kebenaran surat-surat dan data-data yang berkaitan dengan tanah yang
dimohonkan haknya oleh pemohon hak seperti halnya tanah a quo, agar tidak
terjadi perbuatan yang dapat merugikan hak-hak orang lain sebagai mana yang
dialami oleh Para Pembanding / Para Penggugat karena faktanya terungkap dari
bukti-bukti yang diajukan oleh Turut TERGUGAT-III bertanda TT.2-1 s/d TT.13,
sama sekali diperbuat dan dipertimbangkan dengan cara melawan hukum karena
ditempatkannya keterangan tidak benar dalam surat keterangan tanah yang
diperbuat oleh Turut TERGUGAT-II selaku Kepala Desa Sempajaya dimana
lokasi dan letak tanah objek perkara berada.
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 37 -
Dengan uraian-uraian tersebut diatas, akhirnya Para Pembanding / Para
Penggugat memohonkan kepada Bapak KETUA Pengadilan Tinggi di Medan /
Majelis Hakim Tinggi yang memeriksa dan mengadili perkara a quo yang dimohonkan
banding ini, agar menerima alasan-alasan banding ini serta hal-hal yang
dikemukakan didalam dalil gugatan maupun dalam kesimpulan karena tingkat
pertama tidak mempertimbangkan secara akurat dan tidak mengadili terhadap
bahagian-bahagian sebagai fakta dipersidangan, karena itu dimohonkan agar
Pengadilan Tinggi Medan memberikan putusan yang dimohonkan sebagai berikut:
1. Menerima permohonan banding dari Para Pembanding / Para Tergugat yaitu:
Langsir Ginting, SH, dkk tersebut.
2. Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Kabanjahe tanggal 01 September 2015
perkara perdata daftar No.:45/Pdt.G/2014/PN-Kbj yang dimohonkan banding ini.
MENGADILI SENDIRI
DALAM EKSEPSI:
- Menolak Eksepsi TERGUGAT-II, TERGUGAT-III dan TURUT TERGUGAT-II
untuk seluruhnya.
DALAM POKOK PERKARA:
1. Mengabulkan seluruh gugatan Para Penggugat / Para Pembanding yaitu Langsir
Ginting, SH, dkk tersebut.
2. Menghukum TERGUGAT-II dan II serta Turut TERGUGAT-II dan II untuk
membayar seluruh biaya ini, secara tanggung-menanggung.
Dan atau: Mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aeque et bono).
Menimbang bahwa TERBANDING-I dan TERBANDING-II telah mengajukan
kotra memori banding yang selengkapnya sebagaimana tersebut dalam kontra
memori bandingnya tanggal 30 November 2015 yang diterima di Kepaniteraan
Pengadilan Negeri Kabanjahe pada tanggal 2 Desember 2015, yang pada pokoknya
sebagai berikut:
A. Tentang ASPEK HUKUM FORMIL
Bahwa Pengadilan Negeri Kabanjahe telah tepat dan benar dalam
mempertimbangkan seluruh dalil Eksepsi yang diajukan [Para Terbanding] dalam
perkara a quo sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
B. Tentang ASPEK HUKUM MATERIL
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 38 -
1. Bahwa dalil Pembanding halaman 4 yang tertuang dalam Tentang Subjek
Hukum, Tentang objek Tanah Terperkara sampai dengan halaman 6 yang
tertuang dalam Tentang Perbuatan Melawan Hukum adalah pengulangn isi
gugatan Para Pembanding yang tidak perlu ditanggapi Terbanding karena
telah dijawab oleh terbanding dan telah pula dimuat dalam putusan
Pengadilan Negeri Kabanjahe Nomor 45/Pdt.G/2014/PN.KBJ tanggal 1
September 2015.
2. Bahwa Tentang alasan keberatan Para Pembanding/Para Tergugat Asal baik
pertimbangan maupun amar putusan telah diperbuat dengan tidak cermat
karena: Mendalilkan keberatan dalam memori banding adalah Para
Pembanding/Para Tergugat Asal , sedangkan jelas memori banding ini
diperbuat oleh Para Penggugat Asal yang saat ini merupakan Pembanding.
Bahwa dalil Pembanding halaman 7 angka 1, halaman 8 angka 2, 3, 4, 5
adalah dalil yang keliru dalam menilai pertimbangan putusan Pengadilan Negeri
Kabanjahe Nomor 45/Pdt.G/2014/PN.KBJ tanggal 1 September 2015 karena dibuat
dengan mengutip sebagian pertimbangan, sedangkan uraian pertimbangan
selengkapnya adalah sebagaimana tersebut dalam pertimbangan putusan
Pengadilan Negeri Kabanjahe Nomor 45/Pdt.G/2014/PN.KBJ tanggal 1 September
2015 halaman 59 paragraf 1 sampai dengan halaman 60 paragraf 4, yang
menyatakan:
Menimbang, bahwa mencermati bukti Para Tergugat I, Tergugat II bertanda
T.I.II-1 yaitu Sertifikat Hak Milik Nomor 1787/Sempajaya tanggal 14 November 2013
atas nama Cerdik Depari, Japta Br. Depari, Eduard Depari, Robby Depari, Karel S.
Depari, Drs. Ignatius Andre Depari, Evita Br. Depari. Bukti-bukti Turut Tergugat II
bertanda bukti TT.2-13 yakni Buku Tanah Sertifikat Hak Milik Nomor 1787, Desa
Sempajaya, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo, terdaftar atas nama Cerdik
Depari, dkk, luas tanahnya 4.671 m2.
Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim mempelajari secara cermat
terhadap bukti T.I.II-1 dan TT.2-13 keduanya adalah bukti akta autentik yang
merupakan suatu bukti yang kuat dan sempurna sepanjang tidak dibuktikan
sebaliknya, sebab dibuat dihadapan dan atau oleh Pejabat yang berwenang sesuai
Undang-undang.
Menimbang, bahwa berdasarkan bukti TT.2-1 yaitu Surat Perdjanjian Djual
Tanah ”SUN” tanggal 31 Djuli 1957 yang adalah perjanjian jual beli atas tanah
letaknya di Petjeren antara Pintu Karo-Karo Purba dan Kota Karo-Karo Purba
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 39 -
sebagai penjual dengan Pusuhmalem S. Depari dan Kiras S. Depari sebagai pembeli
tanggal 31 Juli 1957 dengan harga Rp.10.000,00 (sepuluh ribu rupiah) dan hal
tersebut sesuai pula dengan keterangan saksi-saksi dibawah sumpah yaitu Saksi
Hakim Purba dan Saksi Priadi Tarigan, dimana Saksi Hakim Purba menerangkan
bahwa Bapak Saksi Hakim Purba bernama Opong Purba, mempunyai saudara
(abang) bernama Pintu Karo-Karo dan Nenek Saksi adalah Jenda Purba, dimana
tanah yang menjadi objek sengketa ini dahulu milik dari Nenek Saksi yang bernama
Jenda Purba dan kemudian dijual kepada ayah Tergugat II yang bernama Pusuh
Malem S. Depari, keterangan tersebut juga bersesuaian dengan Saksi Priadi Tarigan
yang menerangkan bahwa orang tua Tergugat II yang membeli tanah tersebut dari
marga purba yang bernama Jenda Purba.
Menimbang, bahwa dari gugatan Para Penggugat yang tidak dibantah oleh
Para Tergugat I maupun Tergugat II bahwa Kiras Sembiring Depari yang namanya
tercantum dalam Surat Perdjanjian Djual Tanah ”SUN” (bukti TT.2-1) memiliki anak
kandung yang bernama Eduard Depari, Robby Depari, Karel S. Depari dan Ign Didi
Depari (Para Tergugat I).
Menimbang, bahwa berdasarkan Surat Perdjanjian Djual Tanah ”SUN”
tersebut kemudian Para Tergugat I dan Tergugat II menindaklanjuti dengan
mengajukan permohonan pensertifikatan atas tanah tersebut kepada Badan
Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Karo setelah memenuhi segala persyaratan
dan penelitian antara lain dengan pengukuran lapangan yang disaksikan oleh
perangkat Desa dan tidak ada kesalahan maupun keberatan dari pihak lain
selanjutnya terbitlah Sertifikat Hak Milik atas nama Para Tergugat I dan Tergugat II
tertanggal 14 November 2013 (vide bukti TT.2-3, TT.2-4, TT.2-5 dan TT.2-12).
Bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut jelas terlihat di mana kedudukan
Terbanding-I/ Para Tergugat-I sebagai ahliwaris alm. KIRAS SEMBIRING DEPARI.
Bahwa keterangan saksi yang diajukan oleh Terbanding-I dan Terbanding-II
yaitu PRIBADI TARIGAN dan HAKIM PURBA bersesuaian dengan bukti lain in casu
bukti surat yaitu Surat Perdjandjian Djual Tanah “SUN” (bukti TT.2-1) yang mana
persesuaiannya adalah:
Surat Perdjandjian Djual Tanah “SUN” tanggal 31 Djuli 1957 (bukti TT.2-1)
adalah mengenai: Adanya perjanjian jual beli atas tanah letaknya di Petjeren antara
PINTU KARO-KARO PURBA dan KOTA KARO-KARO PURBA sebagai penjual
dengan PUSUH MALEM S. DEPARI dan KIRAS S. DEPARI sebagai pembeli,
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 40 -
dilakukan pada tanggal 31 Juli 1957 dengan harga Rp. 10.000,00 (sepuluh ribu
rupiah).
Keterangan saksi-saksi di bawah sumpah yaitu:
Saksi HAKIM PURBA menerangkan:
- Bahwa bapak saksi HAKIM PURBA yang bernama OPONG PURBA
bersaudara kandung dengan PINTU KARO-KARO yang mana nenek Saksi
adalah JENDA PURBA (orang tua OPONG PURBA dan PINTU KARO-
KARO.
- Objek perkara dahulu milik ayah Tergugat-II yang bernama PUSUH MALEM
S. DEPARI.
Saksi PRIBADI TARIGAN menerangkan:
- Orang tua Tergugat-II yang membeli tanah tersebut dari marga Purba yang
bernama JENDA PURBA (orang tua OPONG PURBA dan PINTU KARO-
KARO).
Bahwa dengan demikian Surat Perdjandjian Djual Tanah “SUN” (bukti TT.2-1)
bersesuaian dengan keterangan saksi HAKIM PURBA dan saksi PRIBADI TARIGAN
mengenai sejarah kepemilikan dan adanya peralihan atas objek perkara sampai
dengan menjadi milik Terbanding-I dan Terbanding-II yang kedudukannya adalah
sebagai ahliwaris alm. PUSUH MALEM SEMBIRING dan KIRAS SEMBIRING
DEPARI.
Bahwa DALIL Pembanding halaman 8 angka 6, halaman 10 angka 7,8,
halaman 11 angka 9 adalah dalil keliru karena Saksi Ahli SAYANG DAPIT GINTING
adalah Notaris dan dalam persidangan jelas keterangannya adalah mengenai syarat-
syarat jual beli sebagaimana pertimbangan Pengadilan Negeri Halaman 62 paragraf
1, yang menyatakan: Menimbang, bahwa selain itu Para Penggugat juga
menghadirkan Ahli yang bernama SAYANG DAPIT GINTING yang adalah Notaris,
dimana Ahli tersebut hanya menerangkan mengenai syarat-syarat jual beli.
Berdasarkan alasan tersebut TERBANDING-I DAN TERBANDING-II
memohon agar Majelis Hakim pengadilan tingkat banding yang memeriksa dan
mengadili perkara ini menolak permohonan banding Para Pembading dan
selanjutnya menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Kabanjahe Nomor
45/Pdt.G/2014/PN.KBJ tanggal 1 September 2015 yang dimohonkan banding
tersebut dan memberikan putusan sebagai berikut:
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 41 -
- Menolak Permohonan banding dari Para Pembanding (d.h. Para Penggugat).
- Menghukum Para Pembanding (d.h. Para Penggugat) untuk membayar ongkos
perkara.
Menimbang bahwa menanggapi memori banding dan kontra memori banding
tersebut Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili
perkara ini akan mempertimbangkannya setelah terlebih dahulu mempertimbangkan
putusan pengadilan negeri tersebut seperti di bawah ini.
DALAM KONPENSI
DALAM EKSEPSI:
Menimbang bahwa pertimbangan hukum yang dibuat oleh Hakim tingkat
pertama Dalam Eksepsi yang pada pokoknya menolak eksepsi Para Tergugat-I,
Tergugat-II, dan Turut Tergugat-II untuk seluruhnya, Pengadilan Tinggi akan
mempertimbangkannya seperti tersebut di bawah ini.
Menimbang bahwa setelah membaca pertimbangan Majelis Hakim
Pengadilan Tingkat Pertama tentang eksepsi yang diajukan oleh Para Tergugat-I,
Tergugat-II, dan Turut Tergugat-II tersebut yang pada pokoknya berpendapat bahwa
eksepsi tersebut tidak berdasarkan hukum sehingga harus ditolak seluruhnya, Majelis
Hakim Pengadilan Tingkat Banding berpendapat bahwa pertimbangan tersebut telah
tepat dan benar, oleh karena itu pertimbangan tersebut diambil alih dan dijadikan
sebagai pertimbangan sendiri dalam memutus perkara ini di tingkat banding. Oleh
karena itu putusan Hakim Pengadilan Tingkat Pertama DALAM EKSEPSI tersebut
dapat dipertahankan, dan dikuatkan.
DALAM POKOK PERKARA:
Menimbang bahwa PARA PENGGUGAT sebagai PEMBANDING, di dalam
gugatannya mendalilkan yang pada pokoknya bahwa tanah objek perkara adalah
tanah warisan dari almarhum Gemuk Sembiring Depari dengan isterinya almarhumah
Naksaki Br. Purba yang belum dibagi waris.
Menimbang bahwa terhadap Pokok Perkara tersebut Majelis Hakim
Pengadilan Tingkat Pertama telah mempertimbangkan yang pada pokoknya sebagai
berikut:
Bahwa oleh karena pada pokoknya dalil gugatan Para Penggugat telah
dibantah oleh Para Tergugat dan Turut Tergugat, maka kepada Para Penggugat
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 42 -
dibebani kewajiban untuk membuktikan dalil gugatannya tersebut, sedangkan Para
Tergugat dan Turut Tergugat dapat mengajukan bukti lawan (Tegen Bewijs).
Bahwa untuk membuktikan dalil gugatannya, Para Penggugat telah
mengajukan Bukti Surat bertanda P-1 s/d P-9 dan 6 (enam) orang saksi yang
memberikan keterangan di bawah sumpah masing-masing bernama TJAP PURBA,
BIASA PURBA, KENNI Br. TARIGAN, MEHULI Br. PURBA, MBERA ULI Br. KARO
dan ANWAR SITEPU serta 1 (satu) orang Ahli yang bernama SAYANG DAPIT
GINTING.
Sebaliknya untuk membuktikan dalil bantahannya, Para Tergugat I dan
Tergugat II telah mengajukan Bukti Surat bertanda T I.II-1, dan 5 (lima) orang saksi
yang memberikan keterangan di bawah sumpah masing-masing bernama MANA
PURBA, PRIADI TARIGAN, HAKIM PURBA, RIK SINULINGGA dan SIMSON
TARIGAN.
Kemudian Turut Tergugat II telah mengajukan Bukti Surat bertanda TT.2-1
s/d TT.2-13.
Bahwa memperhatikan bukti-bukti penggugat bertanda P-1 sampai dengan
P-9 ternyata bahwa bukti-bukti tersebut mendukung dalil-dalil Para Penggugat yaitu:
- Bahwa benar orang tua Para Penggugat bernama Ngaras Ginting dan Kendan Br.
Sembiring Depari dan keduanya telah meninggal dunia pada tanggal 8 Januari
1987 dan 13 Juli 2004 (vide bukti P-1, P-2 dan P-7).
- Bahwa benar almarhum Gemuk Sembiring Depari yang telah melangsungkan
perkawinan dengan istrinya almarhumah Naksasi Br. Purba dari perkawinannya
telah dilahirkan 4 (empat) orang anak yaitu: (1) almarhumah Kepiti Br. Sembiring
Depari meninggal tanggal 01 Oktober 1992. (2) almarhumah Kendan Br.
Sembiring Depari meninggal tanggal 13 Juli 2004. (3) almarhum Pusuh Malem
Sembiring Depari meninggal tahun 1963 dan (4) Ingan Malem Br. Sembiring
Depari dan kini masih hidup, umur 75 tahun dan keempat orang anak tersebut
adalah satu-satunya ahli waris dari almarhum Gemuk Sembiring Depari dan
Naksaki Br. Purba (vide bukti P-3).
- Bahwa benar almarhum Gemuk Sembiring Depari alias Pa Kepiti dan
almarhumah Naksaki br. Purba alias Nd. Kepiti benar mempunyai sebidang tanah
yang disebut ladang bekas ladang lembu yang terletak di Desa Sempa Jaya
Peceren (Jalan Raya Berastagi-Medan), Kecamatan Berasatagi, Kabupaten Karo,
dengan Luas ± 4.444,25 m2 dengan batas-batas sebagai berikut:
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 43 -
Sebelah Utara berbatas dengan : Jalan Raya Berastagi-Medan.
Sebelah Timur berbatas dengan : sebagian tanah almarhum Ngendep. Tarigan
dan sebagian tanah Sabar Purba.
Sebelah Selatan berbatas dengan: tanah Sambung Tarigan.
Sebelah Barat berbatas dengan : Parit Air Limbah.
- Bahwa tanah tersebut dipergunakan dalam bercocok tanam (tani) oleh anak dari
almarhum Pa Kepiti dan almarhumah Nd. Kepiti yang mana anak tersebut ialah
Kendan Br. Sembiring Depari yang tinggal di Desa Sempa Jaya Peceren
Kecamatan Berastagi (vide bukti P-4, P-4a, P-5, dan P-5a).
- Bahwa benar tanggal 2 Agustus 2004 telah dibuat surat oleh Ingan Malem br. S
Depari dengan perihal pemberitahuan yang ditujukan kepada Kepala Desa agar
bila ada pihak lain yang ingin mengatasnamakan membuat surat sertifikat baik
jual beli agar tidak diterbitkan atau dikabulkan (vide bukti P-6).
- Bahwa benar tanggal 9 Mei 2005 Para Penggugat telah mengajukan surat perihal
tentang status tanah seluas ±4.441,25 m2 terletak di Jalan Umum Berastagi-
Medan Desa Sempajaya, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo peninggalan
alm. Gemuk S. Depari dan almh. Naksasi Br. Purba yang ditujukan kepada
Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Sumatera Utara yang
pokoknya memohon agar tidak menerbitkan Surat Keterangan Hak Tanah
maupun Sertifikat Tanah berkaitan dengan tanah yang disebut dalam perihal
pokok surat (vide bukti P-8).
Bahwa mencermati bukti Para Tergugat I, Tergugat II bertanda T.I.II-1 yaitu
Sertifikat Hak Milik Nomor 1787/Sempajaya tanggal 14 November 2013 atas nama
Cerdik Depari, Japta Br. Depari, Eduard Depari, Robby Depari, Karel S. Depari, Drs.
Ignatius Andre Depari, Evita Br. Depari. Bukti-bukti Turut Tergugat II bertanda bukti
TT.2-13 yakni Buku Tanah Sertifikat Hak Milik Nomor 1787, Desa Sempajaya,
Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo, terdaftar atas nama Cerdik Depari, dkk, luas
tanahnya 4.671 m2.
Bahwa setelah Majelis Hakim mempelajari secara cermat terhadap bukti T.I.II-
1 dan TT.2-13 keduanya adalah bukti akta autentik yang merupakan suatu bukti yang
kuat dan sempurna sepanjang tidak dibuktikan sebaliknya, sebab dibuat dihadapan
dan atau oleh Pejabat yang berwenang sesuai Undang-undang.
Bahwa berdasarkan bukti TT.2-1 yaitu Surat Perdjanjian Djual Tanah ”SUN”
tanggal 31 Djuli 1957 yang adalah perjanjian jual beli atas tanah letaknya di Petjeren
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 44 -
antara Pintu Karo-Karo Purba dan Kota Karo-Karo Purba sebagai penjual dengan
Pusuhmalem S. Depari dan Kiras S. Depari sebagai pembeli tanggal 31 Juli 1957
dengan harga Rp.10.000,00 (sepuluh ribu rupiah) dan hal tersebut sesuai pula
dengan keterangan saksi-saksi dibawah sumpah yaitu Saksi Hakim Purba dan Saksi
Priadi Tarigan, dimana Saksi Hakim Purba menerangkan bahwa Bapak Saksi Hakim
Purba bernama Opong Purba, mempunyai saudara (abang) bernama Pintu Karo-
Karo dan Nenek Saksi adalah Jenda Purba, dimana tanah yang menjadi objek
sengketa ini dahulu milik dari Nenek Saksi yang bernama Jenda Purba dan kemudian
dijual kepada ayah Tergugat II yang bernama Pusuh Malem S. Depari, keterangan
tersebut juga bersesuaian dengan Saksi Priadi Tarigan yang menerangkan bahwa
orang tua Tergugat II yang membeli tanah tersebut dari marga purba yang bernama
Jenda Purba.
Bahwa dari gugatan Para Penggugat yang tidak dibantah oleh Para Tergugat
I maupun Tergugat II bahwa Kiras Sembiring Depari yang namanya tercantum dalam
Surat Perdjanjian Djual Tanah ”SUN” (bukti TT.2-1) memiliki anak kandung yang
bernama Eduard Depari, Robby Depari, Karel S. Depari dan Ign Didi Depari (Para
Tergugat I).
Bahwa berdasarkan Surat Perdjanjian Djual Tanah ”SUN” tersebut kemudian
Para Tergugat I dan Tergugat II menindaklanjuti dengan mengajukan permohonan
pensertifikatan atas tanah tersebut kepada Badan Pertanahan Nasional (BPN)
Kabupaten Karo setelah memenuhi segala persyaratan dan penelitian antara lain
dengan pengukuran lapangan yang disaksikan oleh perangkat Desa dan tidak ada
kesalahan maupun keberatan dari pihak lain selanjutnya terbitlah Sertifikat Hak Milik
atas nama Para Tergugat I dan Tergugat II tertanggal 14 November 2013 (vide bukti
TT.2-3, TT.2-4, TT.2-5 dan TT.2-12).
Bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan terhadap bukti-
bukti yang diajukan oleh Para Penggugat sebagai berikut:
Bahwa bukti P-3, P-4, P-4a, P-6 dan P-8 adalah merupakan Surat di bawah
tangan yaitu Surat yang dibuat oleh Para Penggugat tentang kepemilikan tanah yang
diketahui oleh Kepala Desa/Lurah.
Bahwa selain hal tersebut keterangan saksi-saksi dan ahli yang dihadirkan
oleh Para Penggugat tidak ada yang dapat menerangkan secara jelas mengenai
kepemilikan maupun asal-usul tanah tersebut dimana keterangan Saksi Penggugat
ada yang bertentangan yaitu Saksi Tjap Purba menerangkan bahwa sepengetahuan
Saksi tanah warisan tersebut diperoleh Cerdik Sembiring Depari (Tergugat II) dari
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 45 -
ayah kandungnya Pusuh Malem S. Depari. Selain itu Saksi Biasa Purba dan Saksi
Tjap Purba juga menerangkan bahwa tanah objek sengketa tersebut pernah dikuasai
marga Purba.
Bahwa mengenai keberatan Para Penggugat untuk penerbitan Sertifikat Hak
Milik yang dikeluarkan Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Karo dimana Para
Penggugat mendalilkan bahwa ibu kandung Para Penggugat yang bernama Kendan
Br. Sembiring Depari memiliki hak atas tanah sengketa tersebut dimana pada sekitar
tahun 1995 setelah pemugaran kuburan Gemuk Sembiring Alias Pa Kepiti Depari dan
isterinya Naksaki Br. Purba alias Nande Kepiti mengadakan musyawarah keluarga
dan dari musyawarah tersebut diputuskan atas tanah sengketa tersebut menjadi hak
dan bagian ibu kandung Para Penggugat adalah 1/5 bagian. Bahwa terhadap dalil
tersebut, Para Penggugat tidak dapat membuktikan mengenai pembagian tanah
sengketa itu, dimana dari keterangan saksi Mehuli Br. Purba yang menerangkan
pada waktu musyawarah keluarga tersebut Saksi Mehuli Br. Purba hadir pada waktu
pertemuan keluarga di rumah Nande Kepiti setelah memindahkan tulang belulang
Gemuk Sembiring Alias Pa Kepiti Depari dan isterinya Naksaki Br. Purba alias Nande
Kepiti dimana ahli waris yang hadir pada waktu itu tidak ada yang keberatan kecuali
Kendan Br. Sembiring Depari. Keterangan tersebut juga sejalan dengan keterangan
Saksi Anwar Sitepu yang juga hadir dalam musyawarah keluarga tersebut dimana
Saksi Anwar Sitepu menerangkan Ingan Malem Br. Sembiring Depari, Kepiti Br.
Sembiring Depari yang diwakili oleh anaknya Sinulingga menyerahkan tanah tersebut
kepada Cerdik Sembiring Depari (Tergugat II) sedangkan yang keberatan adalah
Kendan Br. Sembiring Depari dimana meminta bagian 1/5 bagian dari tanah sengketa
tersebut.
Bahwa selain itu Para Penggugat juga menghadirkan Ahli yang bernama
SAYANG DAPIT GINTING yang adalah Notaris, dimana Ahli tersebut hanya
menerangkan mengenai syarat-syarat jual beli.
Bahwa dari bukti-bukti surat maupun saksi-saksi yang diajukan oleh Para
Penggugat tidak ada yang dapat membuktikan bahwa Para Penggugat mempunyai
hak atas tanah sengketa tesebut.
Bahwa oleh karena tanah sengketa tersebut diperoleh Para Tergugat I dan
Tergugat II sesuai dengan prosedur yaitu dari pembelian sebagaimana bukti TT.2-1
dan ditindaklanjuti dengan pensertifikatan setelah semua syarat terpenuhi diadakan
pengukuran disaksikan perangkat desa dan sampai terbitnya sertifikat hak milik atas
nama Para Tergugat I dan Tergugat II sebagaimana bukti T.I.II-1 dan TT.2-12, karena
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 46 -
semua melalui prosedur atau ketentuan yang berlaku dan bukti tersebut
dibuat/dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang sesuai Undang-undang karena
sertifikat adalah merupakan suatu bukti yang sah, kuat dan sempurna atas suatu hak
tanah, dengan demikian maka Para Tergugat I dan Tergugat II telah berhasil
membuktikan dalil-dalil bantahannya yaitu tanah sengketa adalah hak milik Para
Tergugat I dan Tergugat II.
Bahwa atas dasar pertimbangan-pertimbangan sebagaimana terurai di atas
Para Penggugat tidak dapat membuktikan bahwa dirinya adalah pihak yang sah
berhak atas bidang tanah sengketa tersebut, oleh karenanya gugatan Para
Penggugat tersebut adalah gugatan yang tidak berdasar Hukum, maka gugatan
tersebut harus ditolak.
Bahwa oleh karena dalil pokok para Penggugat telah dinyatakan ditolak,
maka petitum gugatan para Penggugat selebihnya yang bergantung pada dalil
pokoknya yang telah dinyatakan ditolak, maka petitum-petitum tersebut harus pula
dinyatakan ditolak.
Menimbang bahwa setelah membaca dengan seksama pertimbangan
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Kabanjahe dalam putusannya Nomor
45/Pdt.G/2014/PN.KBJ tanggal 1 September 2015 tersebut, dihubungkan dengan
bukti-bukti yang diajukan oleh Para pihak yang berperkara baik berupa bukti surat
maupun bukti berupa keterangan saksi, ternyata tidak ada hal-hal baru yang perlu
dipertimbangkan karena Hakim Pengadilan Tingkat Pertama dalam
pertimbangannya telah memuat dan menguraikan semua keadaan dan alasan yang
menjadi dasar dalam memutus perkara tersebut, sedangkan keberatan Para
Pembanding tersebut hanyalah merupakan pengulangan saja. Dalam hal ini Majelis
Hakim Pengadilan Tingkat Banding berpendapat bahwa pertimbangan Majelis Hakim
Pengadilan Tingkat Pertama tersebut telah tepat dan benar bahwa Penggugat Dalam
tidak dapat membuktikan dalil gugatannya, sebagaimana telah dipertimbangkan oleh
Pengadilan Tingkat Pertama. Oleh karena itu pertimbangan tersebut diambil alih dan
dijadikan sebagai pertimbangan sendiri dalam memutus perkara ini di tingkat
banding, dengan menambah pertimbangan seperti tersebut di bawah ini.
Menimbang bahwa berdasarkan bukti TT.2-1 (SURAT PERDJANDJIAN
DJUAL TANAH “SUN” tanggal 31 Djuli 1957), bahwa PINTU KARO-KARO PURBA
dan KOTA KARO-KARO PURBA telah menjual sebidang tanah yang terletak di
PETJEREN dengan harga Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah) tunai kepada :
PUSUHMALEM S. DEPARI dan KIRAS S. DEPARI pada tanggal 31 Juli 1957.
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 47 -
Menimbang bahwa penjualan tanah tersebut disetujui oleh Anakberu si
pemilik tanah yaitu Anakberu dari: PINTU KARO-KARO PURBA dan KOTA KARO-
KARO PURBA (bukti TT.2-2, yaitu SURAT KETERANGAN tanggal 31 Djuli 1957).
Makna dari persetujuan Anakberu dari: PINTU KARO-KARO PURBA dan KOTA
KARO-KARO PURBA tersebut menurut Adat Karo, adalah bahwa penjualan tanah
tersebut telah sah dan tidak dapat dibatalkan.
Menimbang bahwa berdasarkan jual beli tersebut, hak milik atas tanah
tersebut beralih dari: PINTU KARO-KARO PURBA dan KOTA KARO-KARO PURBA
kepada PUSUHMALEM S. DEPARI dan KIRAS S. DEPARI.
Menimbang bahwa berdasarkan bukti TT.2-1, dan TT.2-2 tersebut
membuktikan bahwa tanah yang menjadi objek gugatan dalam perkara ini adalah
hak milik Para Tergugat-I dan Tergugat-II yang berasal dari warisan :
PUSUHMALEM S. DEPARI dan KIRAS S. DEPARI.
Menimbang bahwa berdasarkan bukti TT.2-1 dan bukti TT.2-2 tersebut
membuktikan bahwa tanah yang menjadi objek gugatan dalam perkara ini bukanlah
berasal dari warisan almarhum Gemuk Sembiring Depari dengan isterinya
almarhumah Naksaki Br. Purba, melainkan warisan dari PUSUHMALEM S. DEPARI
dan KIRAS S. DEPARI yang dibelinya dari PINTU KARO-KARO PURBA dan KOTA
KARO-KARO PURBA pada tanggal 31 Juli 1957.
Berdasarkan seluruh pertimbangan tersebut Majelis Hakim Pengadilan
Tingkat Banding berpendapat bahwa putusan Pengadilan Negeri Kabanjahe dalam
putusannya Nomor 45/Pdt.G/2014/PN.KBJ tanggal 1 September 2015 yang
dimohonkan banding tersebut telah tepat dan benar, sehingga dapat dipertahankan
dan dikuatkan.
Menimbang bahwa karena Para Penggugat/Pembanding di pihak yang kalah,
maka Para Penggugat/Pembanding harus dihukum untuk membayar ongkos perkara
pada kedua tingkat pengadilan, yang di tingkat banding ditetapkan sejumlah yang
tersebut dalan diktum putusan ini.
Memperhatikan ketentuan dari undang-undang dan peraturan-peraturan yang
bersangkutan.
M E N G A D I L I
1. Menerima permohonan banding dari PEMBANDING tersebut.
2. Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Kabanjahe Nomor 45/Pdt.G/2014/PN.KBJ tanggal 1 September 2015 yang dimohonkan banding.
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 48 -
3. Menghukum PEMBANDING membayar ongkos perkara pada kedua tingkat
pengadilan yang untuk tingkat banding ditetapkan sebesar Rp150.000,00
(seratus lima puluh ribu rupiah).
Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim
Pengadilan Tinggi Medan pada hari Selasa tanggal 29 Maret 2016 oleh kami:
RUSTAM IDRIS, S.H. sebagai Hakim Ketua Majelis, BENAR KARO-KARO, S.H., MH
dan ADE KOMRUDIN, S.H., M.Hum. masing-masing sebagai Hakim Anggota, dan
diucapkan pada hari ini Selasa tanggal 5 April 2016 di dalam sidang yang terbuka
untuk umum oleh Hakim Ketua Majelis tersebut dihadiri oleh kedua Hakim Anggota
tersebut, dibantu oleh MANGARATUA SIMARMATA, S.H. sebagai Panitera
Pengganti, tanpa dihadiri oleh para pihak yang berperkara.
HAKIM ANGGOTA MAJELIS HAKIM KETUA MAJELIS
- TTD - - TTD -
1. BENAR KARO KARO, S.H., MH. RUSTAM IDRIS, S.H.
- TTD -
2. ADE KOMRUDIN, S.H., M.Hum.
PANITERA PENGGANTI
- TTD -
MANGARATUA SIMARMATA, S.H.
Perincian ongkos perkara: Meterai ----------------: Rp 6.000,- Redaks ----------------: Rp 5.000,- Pemberkasan --------: Rp 139.000.- Jumlah-----------------: Rp.150.000,- (Seratus lima puluh ribu rupiah).
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN