PENGADILAN TINGGI MEDAN - pt-medan.go.id · Telah membaca berkas perkara dan surat-surat yang...
Transcript of PENGADILAN TINGGI MEDAN - pt-medan.go.id · Telah membaca berkas perkara dan surat-surat yang...
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 1 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
P U T U S A N
NOMOR : 130/PDT/2017/PT MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara
perdata pada tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut
dalam perkara gugatan antara: SUHERLY HARAHAP, tempat tanggal lahir Diski, 18 Februari 1970 / umur
46 tahun, Agama Islam, Pekerjaan Wiraswasta,
Alamat Jl Medan-Binjai KM 12,9 No 2 Pos Diski
20351 Dusun V Desa Muliorejo Kec. Sunggal Kab
Deli Serdang, adalahAhli waris dari (alm) Ishak
pemilik sah sebidang tanah garapan terletak di afd./
Pasar 3B Kamp. Mulioredjo Konsessie Sei
Semayang B Kebon Rotterdam A/B ( Sekarang
Desa Muliorejo Kec Sunggal Kab Deli Serdang
Propinsi Sumatera Utara) persil seluas 12.000 M2 (
1.2 Ha) sebagaimana Kartu Tanda Pendaftaran
Pendudukan Tanah (KTPPT) Nomor 413,
selanjutnya disebut sebagai PEMBANDING semula PENGGUGAT ;
L A W A N :
1. Pemerintah Republik Indonesia cq; Menteri Negara Badan Usaha
Milik Negara cq;Perusahaan Perseroan ( Persero)
PT Perkebunan Nusantara II atau disebut dengan
nama PT Perkebunan Nusantara II (Persero) dahulu
PT Perkebunan IX, dahulu P.N Perkebunan IX,
dahulu P.P.N Tembakau Sumatera Timur atau
dikenal dengan P.P.N Tembakau Deli atau dahulu
NV Deli Maschappy atau Deli Planters Vereniging,
beralamat di Tanjung Morawa-Medan , selanjutnya
disebut sebagai TERBANDING I semula
TERGUGAT I ;
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 2 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
2. Pemerintah Republik Indonesia cq; Badan Pertanahan Nasional
dahulu Menteri Negara Agraria /Kepala Badan
Pertanahan Nasional ( dahulu Menteri Dalam Negeri
atau dahulu Menteri Agraria ) cq; Gubernur Propinsi
Sumatera Utara cq; Kantor Wilayah Badan
Pertanahan Nasional Propinsi Sumatera Utara (
dahulu Kantor Direktorat Agraria Propinsi Sumatera
Utara atau dahulu kantor Inspeksi Agraria propinsi
Sumatera Utara) cq; Bupati Kabupaten Deli
Serdang cq Kantor Pertanahan Kabupaten Deli
Serdang (dahulu Kantor Agraria Kabupaten Deli
Serdang ) beralamat di Lubuk Pakam, selanjutnya
disebut sebagai TERBANDING II semula
TERGUGAT II ;
Pengadilan Tinggi tersebut;
Telah membaca Surat Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan
NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN tanggal 28 April 2017 tentang Penunjukan
Majelis Hakim;
Telah membaca berkas perkara dan surat-surat yang bersangkutan
serta turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor
103/Pdt.G/2016/PN.Lbp. tanggal 16 Pebruari 2017;
TENTANG DUDUK PERKARA
Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatan tanggal 15 Juli
2016 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Lubuk
Pakam pada tanggal 15 Juli 2016 dalam Register Nomor 103/Pdt.G/2016/PN-
Lbp, telah mengajukan gugatan dengan dalil-dalil yang pada pokoknya
sebagai berikut :
01. Bahwa Penggugat pada tahun 1950 adalah salah satu warga yang
telah tinggal Kampong Muliorejo dan pada tahun 1953 penduduk
mengarap tanah di pasar 2,3 dan 4B sekarang Desa Muliorejo
Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang secara berkelompok
dan Penggugat dibawah kelompok Zainal Abidin Harahap.
02. Bahwa dalam rangka program Landreform atas tanah garapan di
Pasal 2,3 dan 4B tersebut maka pada tahun 1959 telah dilaksanakan
Pengukuran oleh Agraria ( BPST ) yaitu : Datuk Mustapa, Oka
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 3 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
Kamaluddin, Husin Sihombing dan Saidin sebagaimana Peta tanggal
14-10-1959 ( Di Ukur oleh Saidin ).Dimana bidang tanah Penggugat
adalah satu didalamnya yang diperoleh berdasarkanketentuan
Undang undang Darurat Nomor 8 tahun 1954 Juncto Pasal 5 ayat
Satu(1) Undang-undang Nomor 51 Prp tahun 1960 dengan bukti
diterimanya Kartu Tanda Pendaftaran Pendudukan Tanah ( KTPPT )
Nomer 413 dikeluarkan oleh A.n Kepala Kantor Reorganisasi
Pemakaian Tanah Sumatera Timuratas nama pemilik; Ishak (
alm./Ayah Kandung Penggugat di afd./ Pasar 3B Kamp. Mulioredjo
Konsessie Sei. Semayang B Kebon Rotterdam A/B / Sekarang Desa
Muliorejo Kec Sunggal Kab Deli Serdang Propinsi Sumatera
Utara seluas 12.000 M2 ( 1.2 Ha ) dengan batas-batas sebagai berikut
:
Utara berbatas dengan Jalan / persil Nomer 414
Timur berbatas dengan persil Nomer 426
Selatan berbatas dengan persil Nomer 412
Barat berbatas dengan persil Nomer 393, yang selanjutnya
disebut sebagai Tanah Terperkara.
03. Pada tahun 1967/1968 dari tanah garapan tersebut Penggugat di usir
paksa oleh Tergugat I yang membawa KOREM 023 yang dipimpin
oleh Mayor Hamzah Johan, dan pengusiran ini diketahui berdasarkan
terbitnya dokument Surat Keputusan ( SK ) Pemberian Tanah Guna
Usaha oleh Menteri Agraria nomor 24/HGU/1965 tanggal 10 Djuni
1965kepada P.P.N Tembakau Deli Sumatera Timur, Daerah Tingkat I
Sumatera Utara ( Cq:Tergugat I) sebagai Pemegang Hak
Usaha .
04. Karena sengitnya perlawanan masyarakat demi mempertahankan
tanah garapannya tersebut termasuk Penggugat maka pada tahun
1969/1970 Penggugat bersama Ketua rombongan termasuk yang
diajak Pemerintah untuk Ruislagh bersama Camat : P.Pandia dan
Koramil Letnan Untung Sembiring meninjau rencana tanah untuk
lokasi penggantian. Yang pertama ke Sri Gunting, Kota Rantang
Kecamatan Hamparan Perak. Tetapi Lokasi nya tidak diterima warga
termasuk Penggugat karena berupa rawa-rawa yang kedalamannya
sampai dua (2) meter. Kedua, meninjau ke Laubakri –Kuta Limbaru.
karena lokasinya bergunung-gunung dan berbatu-batu besar kami
tidak bisa menerimanya dan kami tetap mempertahankan lahan
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 4 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
garapan kami di Pasar 2,3 dan 4 B Sei.Semayang B termasuk tanah
Terperkara.
05. Para penggarap terusir dari tanah garapannya termasuk Penggugat
tidak mampu mempertahankan lahannya karena intimidasi dan takut
di tuduh sebagai anggota PKI sehingga tidak berani beruat apa-apa.
Namun upaya-upaya para penggarap termasuk Penggugat dalam
mempertahankan tanah garapan tersebut termasuk Tanah terperkara
tetap terus berlanjut. Lalu pada tahun 1985 usaha tersebut dipimpin
oleh Kasdun Tahun 1990 oleh Sri Ningsih/Mangaraja Perlindungan
Siregar, tahun 2001,2003 oleh Amran Harahap yang terus tiada bosan
terus mencari jalan keadilan dengan meminta dan memohon agar
tanah garapannya dikembalikan. Upaya tersebut tetap gagal.
Kemudian garapan Tanah Terperkara diperjuangkan oleh Suherly
Harahap dengan sejarah catatan sbb :
No. Maksud Permohonan Ditujukan kepadaTanggal Terima
1. Minta Tanah dikembalikan Tergugat I 26
Oktober 2010
2. Minta Tanah dikembalikan Tergugat II 26
Oktober 2010
3. Mohon Penyelesaian Tergugat II 26 Februari
2015
06. Bahwa atas upaya –upaya perjuangan yang dilakukan oleh Suherly
Harahap ( Penggugat) Tergugat I ada memberikan Tanggapannya
dalam surat sbb :
i. Surat dari PTP Nusantara II Nomor II.0X/643/X/2011 intinya
menyebutkan bahwa :
- Tanah Terperkara merupakan areal HGU PTP Nusantara II
( Persero ) Kebun Sei Semayang dengan No Sertifikat
109/Sei Semayang dengan Peta Pendaftaran No 65/1997
yang masa berlaku Hak Guna Usahanya berakhir pada 19
Juni 2028.
- Tanah Terperkara sesuai dengan surat Badan Pertanahan
Nasional Provinsi Sumatera Utara No : 570-528 perihal
Mohon Penjelasan tanggal 21 April 2009 pada point 10
menyatakan bahwa : Dengan demikian Sertifikat-Sertifikat
HGU yang diterbitkan atas nama PTPN II (Persero ) dahulu
PTP-IX berdasarkan Surat Keputusan No SK.24/HGU/1965
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 5 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
tanggal 10 Juni 1965 merupakan hasil Rekomendasi dari
TPTGA-IX, bersih dari garapan yang dilindungi Undang-
undang Darurat sebagaimana dimaksud dalam Undang-
undang Darurat No 8 tahun 1954 Jo Undang-undang No 1
tahun 1956’. Sehingga dengan terbitnya Surat Keputusan
No 24/HGU/1965 tanggal 10 Juni 1965 bahwa areal PTP-
IX sudah bersih dari tuntutan dan garapan yang
mendasarkan kepada UU Darurat No 8 tahun 1954 dan
juga tuntutan yang menggunakan surat KTPPT dan SKPT-
SL, karena sudah diselesaikan oleh pemerintah pada saat
itu.
ii. Surat dari PTP Nusantara II (Persero) Nomor :
II.0/XI/624/2010 tanggal Tanjung Morawa 10 November 2010,
intinya menyatakan bahwa :
- Tanah Terperkara masih merupakan areal hak guna usaha
PTPN-II Kebun Sei Semayang sesuai Sertifikat Nomor
109/Muliorejo.
07. Bahwa atas upaya –upaya perjuangan yang dilakukan oleh Suherly
Harahap ( Penggugat) Tergugat II ada memberikan Tanggapannya
dalam surat sbb :
i. Surat dari An. Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan
Nasional Provinsi Sumatera Utara Kepala Bidang Pengkajian
dan Penanganan Sengketa dan Konflik Pertanahan Nomor :
1343/600.18/X/2011 tanggal 5 Oktober 2011 yang intinya sbb :
a) Bahwa areal tanah Terperkara merupakan bagian dari
areal HGU PTPN-II, terdaftar dengan Sertifikat HGU No
109/Muliorejo tanggal 20 Juni 2003 seluas 1433,28 Ha
berakhir tanggal 8 Juni 2028.
b) Areal Tanah terperkara dikuasai oleh Pihak PTPN II
berdasarkan SK. 24/HGU/1965 tanggal 10-06-1965
ditanami tebu dan tidak ada garapan masyarakat.
c) Bahwa areal tanah terperkara semula terdaftar dengan
HGU No. 1/Paya Bakungyang diterbitkan berdasarkan
Keputusan Menteri Agraria No SK. 24/HGU/1965 tanggal
10 Juni 1965 yang telah berakhir hak nya tanggal 9 Juni
2000.
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 6 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
d) Bahwa kemudian PTPN -II memohon perpanjangan jangka
waktu HGU pada tanggal 9 Januari 1997 dan tanggal 11
Januari 1997, atas permohonan tersebut dilakukan
pengukuran secara Kadastral sebagaimana diuraikan
dalam Peta Pendaftaran No 65/1997 tanggal 24 September
1997 seluas 1.519,18 Ha.
e) Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor : 58/HGU/BPN/2000 tanggal 6 Desember
2000 diberikan HGU kepada PTPN –II Kebun Sei
Semayang B seluas 572,51 Ha, dan ditangguhkan seluas
946,6700 Ha untuk diteliti kembali.
f) Berdasarkan Risalah Pemeriksaan Tanah B Plus Provinsi
Sumatera Utara tanggal 28 Januari 2002, Nomor
01/PPT/BP/2002 dari Panitia Pemeriksaan tanah B Plus
Provinsi Sumatera Utara telah diadakan Penelitian
menyatakan bahwa dari areal yang ditangguhkan tersebut
diatas seluas 860,7700 Ha diusulkan untuk diberikan
perpanjangan jangka waktu HGU nya.
g) Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 42/HGU/BPN/2002 tanggal 29 Desember
2002 diberikan HGU kepada PTPN II Kebun Sei Semayang
seluas 860, 7700 Ha. Dengan demikian untuk Kebun Sei
Semayang B diterbitkan HGU seluas 1433,28 Ha
sebagaimana diuraikan dalam Surat Ukur No 339/Mj/2003
tanggal 20 Juni 2003 atas nama PTPN II berkedudukan di
Tanjung Morawa. Sedangkan seluas 85,9000 Ha
dikeluarkan atau diberikan kepada Penggarap yang sampai
hari ini ternyata tidak juga ada realisasinya ( terkatung-
katung 14 tahun ) kepada yang berhak.
ii. Surat dari Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang
Nomor : 1020/3.12.07/IX/2015 tanggal Lubuk Pakam, 07-09-
2015 yang intinya sbb :
- Bahwa Tanah Terperkara letaknya berada di dalam Peta
Pendaftaran No 65 tahun 1997 tanggal 24 November 1997
sebagai Lampiran HGU No 109/Muliorejo tahun 2003 an.
PT. Persero Nusantara II.
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 7 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
- Bahwa sehubungan tanah Terperkara letaknya berada di
dalam HGU No 109 tahun 2003 an. PT Persero Nusantara
II permohonan Saudara TIDAK DAPAT kami Proses.
08. Bahwa dengan tidak adanya Iktikad baik dari Terugat I dan Tergugat II
guna mengembalikan tanah Terperkara secara kekeluargaan yang
telah Penggugat mohonkan kepada tergugat I dan II rentang waktu
sekian lama sebagaimana diuraikan diatas, maka Penggugat
memohon kepada Bapak Ketua Pengadilan atau Majelis Hakim PN
Kelas I-B Lubuk Pakam mengadili dan memeriksa perkara ini agar
menjadi jalan saluran terciptanya keadilan di Bumi ini. Adapun dalil-
dalil gugatan Penggugat adalah telah dilanggarnya ketentuan
perundang-undangan yang ada sehingga Tanah Terperkara terampas
sampai sekarang ini oleh karena Perbuatan tergugat I dan tergugat II
sehingga dikuasai oleh Tergugat I sbb:
09. Bahwa, Perbuatan tergugat I yang tetap ngotot Memaksakan
memasukkan dalam permohonan nya kepada Tergugat II atas persil
Tanah Terperkara sehingga Terikutmasuk kedalam Sertifikat
Pendaftaran Tanah HGU Nomor 01/Paya Bakung No 01 tgl 14
Januari 1985 berdasarkan SK. No. 24/HGU/1965 tanggal 10 Juni
1965 ( Sebagaimana diuraikan pada angka 7 point i (c) diatas )
adalah suatu perbuatan melawan hukum yaitu : melawan atau
melanggar ketentuan yang ada di dalam SK No 24 /HGU/1965 itu
sendiri khususnya pada bagian MEMUTUSKAN Menetapkan bagian
KEDUA yang bunyinya sbb : Tanah-tanah jang terdapat dalam areal
tersebut dalam diktum ‘PERTAMA’ angka 2 jang telah dipakai oleh
rakjat, soalnya diselesaikan menurut pedoman jang diatur lebih lanjut
oleh Menteri Agraria.
10. Bahwa, Keberadaan tanah Pemohon, sudah ada dan dikerjakan jauh
sebelum lahirnya SK Pemberian Hak Guna Usaha Nomor
24/HGU/1965 tanggal 10 Djuni 1965 Jo SK Pendaftaran Tanah HGU
No. 01/Paya Bakung 1985 Jo SK Pemberian Tanah HGU ( SK
Perpanjangan ) HGU Nomor 42/HGU/BPN/2002 Jo SK Pendaftaran
Tanah HGU Nomor 109/Muliorejo 2003 sehingga saat ketika kelahiran
SK Nomor 24/HGU/1965 itu sendiri, Keberadaan tanah Pemohon
secara istimewa pun disebutkan keberadaannya di SK Nomor
24/HGU/1965 itu sendiri, yaitu pada bagian MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEDUA : Tanah-tanah jang terdapat dalam areal
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 8 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
tersebut dalam diktum ‘PERTAMA’ angka 2 jang telah dipakai oleh
rakjat, soalnya diselesaikan menurut pedoman jang diatur lebih lanjut
oleh Menteri Agraria.
11. Bahwa Keberadaan tanah Terperkara telah melekat Status Hak nya
karena lahir dari adanya ketentuan Undang-undang ( sebagaimana
Pasal 22 UUPA No 5 tahun 1960 Hak Milik terjadi karena a.
Penetapan Pemerintah, menurut cara dan syarat-syarat yang
ditetapkan dengan peraturan Pemerintah b. Ketentuan Undang-
undang ) dalam hal ini Tanah Terperkara lahir berdasarkan Ketentuan
Undang-undang yaitu Undang-undang Darurat Nomor 8 tahun 1954
Jo Pasal 5 ayat (1) UU No 51 Prp Tahun 1960 yang berbunyi sbb :
“ Pemakaian tanah-tanah perkebunan dan hutan yang menurut
Undang-undang Darurat No. 8 tahun 1954 (Lembaran-Negara 1954
No. 65) jo. Undang-undang Darurat No. 1 tahun 1956 (Lembaran-
Negara tahun 195 6 No. 45) harus diselesaikan, dan yang pada
tanggal mulai berlakunya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
undang ini belum diselesaikan menurut ketentuan-ketentuan dalam
Undang-undang Darurat tersebut, selanjutnya akan diselesaikan
menurut ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh Menteri Agraria,
setelah mendengar Menteri Pertanian”.
Bahwa, dari ketentuan KUHPerdata pada Pasal 1916 ayat dua (2)
dapat dipahami bahwa Tanah terperkara yang lahir dari sebab
ketentuan undang-undang yakni Undang-undang Darurat No. 8 tahun
1954 Juncto Pasal 5 ayat satu (1) Prp No 51 Tahun 1960 dapat
disimpulkan akan adanya ‘Hak Milik’ itu bagi Penggarap (
Penggugat ) yang memiliki Bukti Alas Haknya ( KTPPT / KRPT).
Bahwa bunyi selengkapnya KUHPerdata Pasal 1916 adalah sbb :
Pasal 1916
Persangkaan yang berdasarkan undang-undang ialah persangkaan
yang dihubungkan denganperbuatan tertentu atau peristiwa tertentu
berdasarkan ketentuan undang-undang.Persangkaan semacam itu
antara lain adalah;
1. perbuatan yang dinyatakan batal oleh undang-undang, karena
perbuatan itu semata-mataberdasarkan dari sifat dan wujudnya,
dianggap telah dilakukan untuk menghindari suatuketentuan
undang-undang;
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 9 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
2. pernyataan undang-undang yang menyimpulkan adanya hak
milikatau pembebasanutang dari keadaan tertentu;
3. kekuatan yang diberikan oleh undang-undang kepada suatu
putusan Hakim yang memperoleh kekuatan hukum yang pasti;
Khususnya dari pada ayat dua (2) diatas Bapak Majelis Hakim akan
sangat jelas dapat mengambil sebuah persangkaan dan
mendefinisikan adanya hak milik Penggugat tersebut.
12. Bahwa bunyi Diktum KEDUA SK Nomor 24/HGU/1965 yang
memberikan Tanah HGU kepada Tergugat I tersebut diatas seratus
persen (100% ) sama betul maknanya dengan bunyi Pasal 5 ayat 1
UU No 51 Prp Tahun 1960 juga sebagaimana dijelaskan dalam
Memori Penjelasan Undang-undang No 51 Prp tahun 1960 khususnya
point tujuh (7) yang melindungi secara yuridis atas Tanah terperkara,
yaitu “ tanah jang telah dipakai oleh rakjat, soalnya diselesaikan
menurut pedoman jang diatur lebih lanjut oleh Menteri Agraria. Artinya
tidaklah dapat dibenarkan secara hukum bila Tergugat I
memasukkannya kedalam bagian tanah nya guna dimohonkan untuk
di daftarkan guna mendapatkan Sertifikat Pendafatran Hak Guna
Usaha yakni SK HGU No 01/Payabakung 1985 berdasarakan SK No
24/HGU/1965 Juncto SK No 109/Muliorejo 2003 berdasarkan SK
(Perpanjangan ) No 42/HGU/2002 tanggal 29 Desember 2002 atas
nama Tergugat I.
13. Bahwa, Terikutmasuknya areal tanah terperkara kedalam Dokument
HGU No 01/Paya Bakung 1985 berlanjut hingga sekarang ke dalam
HGU No 109/Muliorejo tahun 2003 adalah sebuah kekhilafan nyata
atau perbuatan SENGAJA MELAWAN HUKUM dalam prosesnya
karena sangat TIDAK SESUAI dengan kenyataan dilapangan. Yaitu
adanya Keberatan dan Perlawanan sengit dari Penggugat bersama
para Penggarap lainnya, dan Tergugat I TIDAK ADAmemberikan
Ganti Rugi dalam bentuk apapun sebagaimana telah diwajibkan
dalam ketentuan yang antara lain yaitu sbb :
“Pedoman Menteri Agraria: Nomer 1 Tahun 1960”
Pedoman Menteri Agraria Nomer 1 Tahun 1960 berbunyi :
” Jika dalam weens areal terdapat tanah yang telah
merupakan satu tempat kediaman menetap dan kompak
dengan bangunan-bangunan kuat maka tanah-tanah itu
dilepaskan ( uitgesloten) dari weens areal, untuk pelepasan
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 10 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
tanah-tanah mana diberikan PENGGANTIAN tanah
ditempat lain agar jumlah weens areal tidak menjadi kurang
karenanya.
14. Bahwa secara Yuridis perbuatan Tergugat I dan tergugat II sehingga
melahirkan SK Pendaftaran Tanah HGU bernomor 01/Payabakung
tertanggal 14 Januari 1985 terhadap Tanah Terperkara adalah sangat
bertentangan dengan hukumyang ada yaitu sbb :
- Ada aturan yang melarang atas areal tanah
Terperkarauntuk di hak-ki dengan HGU ( Hak Guna Usaha
) karena tanah Terperkara adalah termasuk tanah yang
akan diselesaikan oleh Menteri Agraria ( Vide : Pasal 5
ayat 1 UU No 51 Prp Tahun 1960 “ Harus Diselesaikan”
atau Tanah yang terkena Ketentuan Pasal 5 (1) UU No 51
Prp thn 1960 tsb )
- Tanah yang TERLARANG untuk di Hak-ki dengan status
HGU ( Hak Guna Usaha ) oleh peraturan yang berlaku
yaitu Pasal 7 ayat dua (2) Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 3 tahun 1979 yang berbunyi sbb:
“ Pasal 7 ayat (2) :
Pemberian Hak Guna Usaha baru yang dimaksud dalam
ayat (1) pasal initidak meliputi bagian areal tanah yang
diduduki/digarap oleh pihak laindan terkena ketentuan
Pasal 5 Undang-undang Nomor 51/Prp/1960 serta yang
diperlukan untuk pembangunan proyek proyek bagi
penyelenggaraan kepentingan umum”.
15. Bahwa berdasarkan SK HGU No 24/HGU/1965 itu sendiri jelas-jelas
melarang Tergugat I untuk memasukkan atau memohonkan Tanah
terperkara kedalam permohonan nya untuk Mendaftarkan tanahnya
sebagai Hak Guna Usaha atas nama Tergugat I Tanpa ada
Persetujuan , kesepakatan dariPenggugat dan belum ada GANTI
RUGI dalam bentuk apapun kepada Penggugat.Karenanya
Perbuatan Tergugat I haruscccd dinyatakan sebagai perbuatan
melawan hukum sebabperbuatannya telah merugikan Penggugat
sehinggaWajiblah Tergugat Imemberikan Ganti Rugi secara Materil
dan Immateril kepada Pihak Penggugat dan karenanya Keabsahan
SK HGU No 01/Paya Bakung/ 1985 berdasarkan SK No 24/HGU/1965
Juncto SK No 109/Muliorejo tahun 2003 berdasarkan
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 11 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
SK(Perpanjangan ) No. 42/HGU/2002 tanggal 29 Desember 2002/SK
No 58/HGU/BPN/2000 tgl 6 Desember 2000 harus dinyatakan TIDAK
SAH dan tidak berlaku sepanjang atas Tanah Terperkara dan
mewajibkanPihak Tergugat II mengeluarkannya ( enclave ) dari SK No
109/Muliorejo tahun 2003 berdasarkan SK No 42/HGU/2002 tanggal
29 Desember 2002Jo SK No 01/Payabakung 1985 berdasarkan SK
No 24/HGU/1965 dan dari semua Peta, Surat ukur serta Gambar-
gambar yang terkait dengannya.
MOHON SITA JAMINAN
16. Bahwa mengingat saat ini Tanah terperkara yang berada pada
hamparan luas yang sebagiannya saat ini berpotensi digarap secara
liar oleh para Pengarap Liar sehingga akan merambah ke tanah
Terperkara artinya sangat potensi / rawan dialihkan atau
dipindahtangankan baik secara dikuasakan fisik tanahnya kepada
pihak lain, secara Lelang ataupun cara lainnya ke pihak lain oleh
Tergugat I bekerjasama lagi dengan Pihak tergugat II ataupun secara
di gelapkan, maka dengan ini Penggugat memohon kepada Bapak
Majelis Hakim meletakkan sita Jaminan atas tanah terperkara agar
kelak putusan perkara ini menjadi berharga.
17. Bahwa kepada para penggarap liar yang mungkin saat perkara ini
sedang gelar dan belum berkekuatan hukum tetap bisa saja muncul
dan mengerjakan secara melawan hukum atas tanah terperkara maka
Penggugat mohon kepada Majelis Hakim agar kepada para Penggarap
liar atau siapa saja yang datang kemudian mengerjakan atas tanah
Terperkara tanpa hak haruslah diperintahkan meninggalkan dan
menggosongkan atas tanah terperkara tanpa beban dan syarat
apapun.
PERBUATAN MELAWAN HUKUM TERGUGAT II
18. Bahwa Tergugat II sebagai Badan Publik ( Badan Pertanahan yang
mengurusi Administrasi Tanah di Indonesia ) yang telah memproses
permohonan Tergugat I juga telah turut serta melakukan perbuatan
melawan hukum serta melanggar asas –asas umum penyelenggaraan
pemerintahan yang baik yaitu TIDAK CERMAT serta melanggar asas
kepastian Hukum bagi Penggugat. Hak Penggugat atas tanah
terperkara yang sudah nyata-nyata dilindungi oleh Pasal 22 UUPA No
5 Tahun 1960, Pasal 5 ayat satu (1) UU No 51 Prp tahun 1960 &SK
HGU No.24/HGU/1965 tanggal 10-06-1965 diktum kedua wajib
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 12 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
hukumnya untuk tetap dilindungi oleh Tergugat II dengan cara
menjagaterciptanya Kepastian Hukum sebagai tugas Pokok Tergugat
II selaku Lembaga Publik .Namun sangat disayangkan karena
Kelalaian dan Ketidakcermatan Tergugat II sehingga telah
mengakibatkan TERIKUT MASUK nya tanah Terperkarakedalam SK
HGU No 01/Paya Bakung/ 1985 berdasarkan SK No 24/HGU/1965
Juncto SK No 109/Muliorejo tahun 2003 berdasarkan
SK(Perpanjangan ) No. 42/HGU/2002 tanggal 29 Desember 2002
atas nama Tergugat I telah merugikan Penggugat secara Materil dan
Immateril.
19. Bahwa Perbuatan Tergugat II yang mengabaikan atau melanggar
ketentuan Undang-undang yang telah melindungi keberadaan Tanah
Terperkara yaitu dilindungi oleh Pasal- Pasal sbb :
- Pasal 5 ayat 1 UU Prp No 51 Tahun 1960 Jo Undang-undang
Darurat Nomor 8 tahun 1954 ,
- Diktum Kedua SK No 24/HGU/1965 dan
- Pasal 7 Ayat (2) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomer 3 tahun
1979
adalah merupakan Perbuatan Melawan Hukum sehingga Tergugat II
harus dinyatakan telah melakukan Perbuatan melawan Hukum .
20. Adapun Ketentuan undang-undang yang dilanggar oleh Tergugat II
terkait Tanah terperkara dengan telah diterbitkannya SK Pendaftaran
Tanah HGU No. 01/Paya Bakung 1985 Jo SK No 24/HGU/1965 Jo SK
Pemberian Tanah HGU ( SK Perpanjangan ) Nomor
42/HGU/BPN/2002Jo SK Pendaftaran Tanah HGU Nomor
109/Muliorejo 2003 atas Tanah Terperkara untukatas nama Tergugat I
, yaitu sbb :
a. Melawan SK No 24 /HGU/1965 bagian MEMUTUSKAN
Menetapkan bagian KEDUA yang bunyinya sbb : Tanah-tanah
jang terdapat dalam areal tersebut dalam diktum ‘PERTAMA’
angka 2 jang telah dipakai oleh rakjat, soalnya diselesaikan
menurut pedoman jang diatur lebih lanjut oleh Menteri Agraria.
b. Pasal 7 ayat dua (2) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 3
tahun 1979 yang berbunyi sbb:
“ Pasal 7 ayat (2) : Pemberian Hak Guna Usaha baru yang
dimaksud dalam ayat (1) pasal ini tidak meliputi bagian
areal tanah yang diduduki/digarap oleh pihak lain dan
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 13 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
terkena ketentuan Pasal 5 Undang-undang Nomor
51/Prp/1960serta yang diperlukan untuk pembangunan
proyek proyek bagi penyelenggaraan kepentingan umum”
c. “bahwa bidang tanah yang dimohonkan haknya oleh Pemohon
haruslahdiselesaikan terlebih dahulu pelepasan haknya dengan
pihak yang secara defacto ? menguasai tanah terperkara
tersebut (incasu Penggugat’, dan pihak Tergugat II selaku
Pejabat yang berwenang seharusnya menolak permohonan
Pensertifikatan atas tanah a quo sepanjang Tanah Terperkara
akan tetapi Tergugat II karena kelalaiannya telah salah
menerbitkan objek gugatan in litis tanpa mengindahkan
ketentuan Undang-undang terkait.
21. Bahwa karena Tergugat II telah melakukan Perbuatan Melawan
Hukum atas Perbuatannya yang telah memberikan Legitimasi
Yuridis terhadap Perbuatan Melawan Hukum dari Tergugat I
karenanya pula sudah sepantasnya Majelis Hakim Yang Mulia
menghukum Tergugat II untuk mengeluarkan ( enclave ) atas tanah
terperkaradari semua dokument terkait.
22. Penggugat juga memohon kepada Ketua Majelis Hakim agar
memerintahkan Tergugat II mencatat Sita Jaminan tersebut pada
buku tanah dari Sertifikat Hak Guna Usaha yang diterbitkan
berdasarkan surat Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional :
Nomer 58/HGU/BPN/2000 tanggal 6 Desember 2000 / Surat
Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomer :
42/HGU/BPN/2002 tanggal 29 Nopember 2002 Juncto SK No
01/Payabakung 1985 Junc to SK No 109/Muliorejo tahun 2003
berdasarkan SK(Perpanjangan ) No. 42/HGU/2002 tanggal 29
Desember 2002 berdasarkan SK No 24/HGU/1975 tanggal 10 Djuni
1965 sepanjang atas tanah Terperkara.
23. Bahwa perkara ini didukung oleh bukti-bukti yang kuat Oleh karena itu
sesuai dengan Pasal 180 HIR kepada Majelis yang memeriksa atau
mengadili perkara ini agar dapat kiranya memerintahkan putusan ini
dapat dijalankan dengan serta merta (Uit Voerbaar Bij Vorrad)
walaupun ada upaya hukum verzet, banding dan kasasi ;
24. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas maka segala perbuatan
titel hukum tanpa ada kecualinya termasuk pengalihan, kerja sama
Penguasaan Fiisk atau kerja sama dalam bentuk apapun kepada
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 14 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
pihak lain yang dilakukan oleh tergugat I atas tanah Terperkara
adalah batal demi hukum;
25. Bahwa kepada para Tergugat dan siapapun yang mendapat hak
daripadanya atau para penggarap liar diatas tanah Terperkara
diperintahkan untuk tunduk dan patuh pada Putusan Pengadilan
Negeri Lubuk Pakam ini.
26. Bahwa oleh karena gugatan ini timbul akibat tindakan yang dilakukan
oleh Tergugat-tergugat, maka sangatlah patut dan beralasan hukum
segala biaya yang timbul dalam perkara ini dibebankan kepada
tergugat-tergugat ;
Berdasakan dalil-dalil gugatan di atas selanjutnya Penggugat
memohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Negeri Lubuk Pakam untuk
memanggil pihak-pihakterkait dalam suatu persidangan yang khusus
ditetapkan guna memeriksa, mengadili, dan membawa bukti-bukti dan
memutuskan demi hukum sebagai berikut :
MENGADILI
Dalam Provisi
- Mengabulkan Gugatan Provisi para Penggugat seluruhnya
- Meletakkan Sita Jaminan atas tanah terperkara yaitu :
Sebidang tanah sebagaimana Kartu Tanda Pendaftaran
Pendudukan Tanah Nomer 413 dikeluarkan oleh A.n Kepala Kantor
Reorganisasi Pemakaian Tanah Sumatera Timur atas nama
pemilik ; Ishak ( alm./Ayah Kandung Penggugat I di afd./
Pasar 3B Kamp. Mulioredjo Konsessie Sei. Semayang B Kebon
Rotterdam A/B / Sekarang Desa Muliorejo Kec Sunggal Kab Deli
Serdang Propinsi Sumatera Utara seluas 12.000 M2 ( 1.2 Ha )
dengan titik Kordinat: TM 3 N= 03.37.27.28, E= 98 34.24.22 (
319247.388, 1900784.108 ) dengan batas-batas sebagai berikut :
o Utaraberbatas dengan persil Nomer 414
o Timur berbatas dengan persil Nomer 426,
o Selatan berbatas dengan persil Nomer 412
o Barat berbatas dengan persil Nomer 393
- Memerintahkan Tergugat II untuk mencatatkan Sita Jaminan ini
dicatat pada buku tanah dari Sertifikat Hak Guna Usaha Nomer
109/ Muliorejo tahun 2003 berdasarkan SK (Perpanjangan)
mNo.42/HGU/2002 tanggal 29 Desember 2002 / SK No
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 15 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
58/HGU/BPN/2000 tgl 6 Desember 2000 Juncto SK Nomer 1/Paya
Bakung 1985 berdasarkan SK No. 24/HGU/1965.
Dalam pokok Perkara
Primer
1. Mengabulkan Gugatan Penggugat seluruhnya
2. Menyatakan sah dan berharga Sita jaminan yang diletakkan dalam
perkara ini;
3. Menyatakan Penggugat adalah pemilik tanah Terperkara yang sah
atas sebidang tanah sebagaimana dalam : Kartu Tanda Pendaftaran
Pendudukan Tanah Nomer 413 dikeluarkan oleh A.n Kepala Kantor
Reorganisasi Pemakaian Tanah Sumatera Timur atas nama pemilik ;
Ishak ( alm./Ayah Kandung Penggugat di afd./ Pasar 3B Kamp.
Mulioredjo Konsessie Sei. Semayang B Kebon Rotterdam A/B /
Sekarang Desa Muliorejo Kec Sunggal Kab Deli Serdang Propinsi
Sumatera Utara seluas 12.000 M2 ( 1.2 Ha ) titik Kordinat: TM 3 N=
03.37.27.28, E= 98 34.24.22 ( 319247.388, 1900784.108 ) dengan
batas-batas sebagai berikut :
Utaraberbatas dengan persil Nomer 414
Timur berbatas dengan persil Nomer 426,
Selatan berbatas dengan persil Nomer 412
Barat berbatas dengan persil Nomer 393
4. Menyatakan Tergugat I yang mengambil Tanah Terperkara adalah
Perbuatan Melawan Hukum sehingga merugikan Kepentingan
Penggugat.
5. Menyatakan bahwa SK HGU No 01/Paya Bakung/ 1985 berdasarkan
SK No 24/HGU/1965 Juncto SK No 109/Muliorejo tahun 2003
berdasarkan SK(Perpanjangan) No.42/HGU/2002 tanggal 29
Desember 2002 / SK No 58/HGU/BPN/2000 tgl 6 Desember 2000
adalah TIDAK SAH dan tidak berlaku sepanjang atas Tanah
Terperkara.
6. Menyatakan Tergugat II telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum
dalam menerbitkan Sertifikat Hak SK HGU No 01/Paya Bakung/ 1985
berdasarkan SK No 24/HGU/1965 Juncto SK No 109/Muliorejo tahun
2003 berdasarkan SK(Perpanjangan) No.42/HGU/2002 tanggal 29
Desember 2002 / SK No 58/HGU/BPN/2000 tgl 6 Desember 2000
atas Tanah Terperkara kepada atas nama Tergugat I sehingga
merugikan kepentingan Penggugat ;
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 16 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
7. Menyatakan segala perbuatan titel hukum apapun yang dilakukan oleh
Tergugat I tanpa ada kecualinya termasuk pengalihan hak atau bentuk
kerja sama apapun diatas tanah terperkara dengan pihak lain adalah
Batal demi hukum;
8. Menyatakan Tergugat I , II dan siapapun yang mendapat persetujuan
darinya termasuk para penggarap liar yang mengerjakan tanah
Terperkara wajib mengosongkan dan meninggalkan tanah terperkara
selambatnya 14 hari sejak putusan ini ditetapkan dengan tanpa syarat
atau beban-beban apapun kepada Penggugat.
9. Memerintahkan dan Mewajibkan Tergugat II mengeluarkan ( enclave )
Tanah Terperkara dari SK No 109/Muliorejo tahun 2003 berdasarkan
SK No 42/HGU/2002 tanggal 29 Desember 2002/ SK No
58/HGU/BPN/2000 tgl 6 Desember 2000 Jo SK No 01/Payabakung
1985 berdasarkan SK No 24/HGU/1965 dan dari semua Peta , Surat
ukur serta Gambar-gambar yang terkait dengannya.
10. Menghukum Tergugat I membayar Ganti Rugi secara Tunai dan
langsung kepadaPenggugat baik Materi dan Immateril yaitu meliputi :
a. Kerugian Materil yaitu kehilangan kesempatan untuk menikmati
hasil Panen Palawija dari tanah Terperkara berupa mengelola
tanaman Pertanian yang dirinci sebagai berikut : )
1. Luas Tanah ± 1 Ha x hasil panen/dihitung dengan harga sewa
saja atas tanah setiap tahun per hektar selama ± 48 Tahun
dari tahun 1967/1968 s/d sekarang saat gugatan dimajukan
2016.
- Sewa tahun 1967/68 – 1983 ( 10 tahun ) pertahun/Rp. 50.000,-
= Rp. 500.000,-
- Sewa tahun 1984 -1994 ( 11 tahun ) pertahun/ Rp. 100.000,-
= Rp. 1.100.000,-
- Sewa tahun 1995 – 2002 ( 7 tahun ) pertahun/ Rp. 200.000.-
= Rp. 1.400.000,-
- Sewatahun 2003 – 2008 ( 5 tahun ) pertahun/Rp. 250.000,-
= Rp. 1.250.000,-
- Sewa tahun 2009 – 2013 ( 4 tahun ) pertahun / Rp. 1.000.000,-
= Rp. 4.000.000,-
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 17 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
- Sewa tahun 2014 - 2015 ( 2 tahun) pertahun / Rp. 2.000.000,-
= Rp. 4.000.000,-
Total =
Rp.12.250.000
( Dua belas juta Seratus Lima Puluh Ribu Rupiah )
b. Kerugian Immateril yaitu :
1. Kehilangan Aset Ekonomi Tanah untuk dapat dijadikan sebagai
Jaminan mendapatkan Modal kerja / Usaha guna peningkatan
Kualitas Hidup termasuk Kesempatan Mengenyam
PENDIDIKAN Tinggi menjadi HILANG sehingga merugikan
Penggugat khususnyaAhli Warisnya sebanyak 6 orang sebesar
jika dinilai dengan angka selama ± 48 tahun dapat dirincikan
sbb :
Bahwa tiap Orang Jika atas tanah terperkara tidak ‘ dirugikan’
oleh Perbuatan Tergugat I maka dipastikan akan telah
mendapatkan Pendidikan S1 dan akan mendapatkan pekerjaan
yang layak dengan hitungan Gaji/Pendapatan minimalserendah-
rendahnya rata-rata dua juta Rupiahper bulan maka totalnya
sbb.
- Anak Pertama( Ahli Waris 1 ) Suherly Harahap Lahir Tahun `1970
hilang kesempatan mengenyam pendidikan dimaksud dan sejak
tahun 1995 semestinya sudah akan bekerja dengan Pendapatan
Gaji Layak minimal Dua Juta per bulan sbb:
1995 s/d 2015 ( 21 Tahun x Rp. 2.000.000 ) = Rp.
504.000.000.
- Anak Kedua ( Ahli Waris 2 ) Lahir tahun 1972 hilang kesempatan
mengenyam pendidikan dimaksud dan semestinya tahun 1997
sudah akan bekerja dengan Pendapatan Gaji Layak minimal Dua
Juta per bulan sbb:
1997 s/d 2015 ( 19 Tahun x Rp. 2.000.000 ) = Rp.
456.000.000.
- Anak Ketiga ( Ahli Waris 3 ) Lahir 1974 Tahun hilang kesempatan
mengenyam pendidikan dimaksud dan sejak tahun 1999
semestinya sudah akan bekerja dengan Pendapatan Gaji Layak
minimal Dua Juta per bulan sbb:
1999 s/d 2015 ( 17 Tahun x Rp. 2.000.000 ) = Rp. 408.000.000.
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 18 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
- Anak keempat ( ahli Waris ke 4 ) Lahir Tahun `1978 hilang
kesempatan mengenyam pendidikan dan semestinya sejak tahun
2005 semestinya sudah akan bekerja dengan Pendapatan Gaji
Layak minimal Dua Juta per bulan sbb:
2005 s/d 2015 ( 11 Tahun x Rp. 2.000.000 ) = Rp.
264.000.000.
- Anak kelima ( ahli Waris ke 5 ) Lahir Tahun `1980 hilang
kesempatan mengenyam pendidikan dimaksud dan semestinya
sejak tahun 2007 sudah akan bekerja dengan Pendapatan Gaji
Layak minimal Dua Juta per bulan sbb:
2007 s/d 2015 ( 09 Tahun x Rp. 2.000.000 ) = Rp.
18.000.000
TOTAL= Rp. 1.650.000.000
2. Hilangnya Kepercayaan masyarakat karena di asumsikan
negatif sebagai Penyerobot tanah yang dinilai dengan mata
uang ± 300.000.000,-
Maka jumlah Kerugian Materil dan Immateril YANG WAJIB
DIBAYAR OLEH Tergugat I seluruhnya sebesar Rp.Rp. 12.250.000 +
1.650.000.000 + 300.000.000 = Rp. 1.962.250.000 (Satu Milyar
Sembilan Ratus Enam Puluh Juta, Dua Ratus Lima Puluh ribu Rupiah)
11. Menyatakan putusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu, walaupun ada
verzet,banding atau kasasi dari tergugat-tergugat (Uit Voerbaar Bij
Voorraad)
12. Menghukum Para Tergugat untuk membayar secara bersama – sama
atas Biaya Perkara yang diperlukan yang ditimbulkan atas adanya
gugatan ini.
13. Menghukum para Tergugat untuk tunduk dan patuh pada Putusan
Pengadilan Negeri Lubuk Pakam ini ;
SUBSIDAIR :
Apabila Majelis Hakim Pengadilan Negeri Lubuk Pakam berpendapat
lain mohon kiranya putusan yang seadil-adilnya.
Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, Kuasa
Tergugat I telah mengajukan jawaban secara tertulis yang pada pokoknya
sebagai berikut :
I. DALAM EKSEPSI
TENTANG PETITUM GUGATAN PENGGUGAT YANG KONTRADIKSI
DENGAN POSITUM GUGATAN PENGGUGAT;
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 19 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
1. Bahwa Tergugat I membantah dan menolak dengan tegas seluruh
dalil-dalil gugatan Penggugat tertanggal 15 Juli 2016 dan gugatan
(Perubahan) Penggugat tertanggal 23 Agustus 2016 yang telah
dimajukan Penggugat dalam persidangan pada tanggal 20
September 2016, kecuali diakui kebenarannya oleh Tergugat I
secara tegas dalam jawaban ini ;
2. Bahwa dalam petitum gugatan Penggugat tertanggal 15 Juli 2016
pada hal.9 point 10 sub.a dan b yang bersambung ke hal.10 dan
dalam gugatan (Perubahan) Penggugat tertanggal 23 Agustus
2016 yang telah dimajukan Penggugat dalam persidangan pada
tanggal 20 September 2016 pada hal.9 point 10 sub.a dan b yang
bersambung ke hal.10, Penggugat telah menuntut yang dikutip
sebagai berikut :
" Maka jumlah kerugian Materil dan Immateril yang wajib dibayar
oleh
Tergugat I seluruhnya sebesar Rp.Rp.12.250.000 + 1.650.000.000 +
300.0. 000 = Rp.l.962.250.000.- (Satu milyar sembilan ratus enam
puluh juta dua ratus lima puluh ribu rupiah)."
3. Bahwa petitum gugatan Penggugat tersebut diatas jelas adalah
kontradiksi dengan Positum gugatan Penggugat dan gugatan
(perubahan) Penggugat, karena dalam dalil positum gugatan
Penggugat dan dalam dalil positum gugatan (Perubahan)
Penggugat, Penggugat tidak ada mengajukan tuntutan ganti
kerugian Materil dan ganti kerugian Immateril .-
4. Bahwa oleh karena Penggugat dalam dalil positum gugatannya dan
dalam dalil positum gugatan (Perubahan) Penggugat tidak ada
mengajukan tuntutan ganti kerugian Materil dan ganti kerugian
Immateril, maka jelaslah petitum gugatan Penggugat adalah
kontradiksi dengan positum gugatan Penggugat dan gugatan
(Perubahan) Penggugat ;
TENTANG GUGATAN PENGGUGAT YANG KURANG CERMAT
1. Bahwa Penggugat dalam petitum gugatannya tertanggal 15 Juli
2016 pada hal.9 point 10 subTa dan b yang bersambung ke hal.10,
dan dalam petitum gugatan (perubahan) Penggugat tertanggal 23
Agustus 2016 yang dimajukan dalam persidangan pada tanggal 20
September 2016 pada hal.9 point 10 sub.a dan b yang bersambung
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 20 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
ke hal.10 telah menuntut yang dikutip sebagai berikut: Anak kelima
(ahli Waris ke )Lahir hTahun 1980 hilang kesempatan mengenyam
pendidikan dimaksud dan semestinya sejak tahun 2007 sudahakan
bekerja dengan Pendapatan Gaji Layak minimal Dua juta per bulan
sbb;
2007 s/d 2015 (09 Tahun X Rp. 2.000.000, Rp. 18.000.000
= = Rp. 1. 650.000.000,-
2 Hilangnya Kepercayaan masyarakat karena di asumsikan
negatif/sebagai penyerobot tanah yang dinilai dengan mata uang +
300.000.000.-
Maka jumlah kerugian Materil dan Immateril yang wajib dibayar oleh
Tergugat I seluruhnya sebesar Rp.Rp.12.250.000 + 1.650.000.000
+3000 = Rp.l .962.250.000.- (Satu milyar sembilan ratus enam puluh
juta dua ratus lima puluh ribu rupiah)."
2. Bahwa melalui uraian tersebut diatas jelas penjumlahan
tuntutan ganti kerugian Immateril Penggugat untuk anak
kelima (ahli waris ke 5) adalah sebesar 9X12 = 108 X
Rp.2.000.000.- (dua juta rupiah) = Rp.216.000.000.- (dua
ratus enam belas juta rupiah) maka jumlah seluruh ganti
kerugian materil dan immateril yang dituntut Penggugat
dalam perkara aquo adalah sebesar Rp.12.250.000.- (dua
belas juta dua ratus lima puluh ribu rupiah) +
Rp.l.848.000.000.- (satu milyar delapan ratus empat puluh
delapan juta rupiah) + Rp.300.000.000.- (tiga ratus juta
rupiah) = Rp.2.160.250.000.- (dua milyar seratus enam puluh
juta dua ratus lima puluh ribu rupiah) .-
3. Bahwa oleh karena Penggugat dalam perkara aquo telah
salah menjumlah tuntutan ganti kerugian materil dan
immateril tersebut, maka jelaslah gugatan Penggugat adalah
kurang cermat .-
TENTANG INDENTITAS STATUS DAN HIERARCHIE TERGUGAT
TIDAK SEMPURNA;
1. Bahwa Penggugat dalam gugatannya tertanggal 15 Juli 2016
pada hal 1, Penggugat ada menyebutkan indentitas Status
Tergugat I yang dikutip sebagai berikut:
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 21 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
"1. Pemerintah Republik Indonesia cq ; Menteri Negara
Badan Usaha Milik Negara cq; Perusahaan Perseroan
(Persero) PT Perkebunan Nusantara II atau disebut
dengan nama PT.Perkebunan Nusantara II (Persero)
dahulu PT.Perkebunan IX, dahulu P.N Perkebunan IX,
dahulu P.P.N Tembakau Sumatera Timur atau dikenal
dengan P.P.N Tembakau Deli atau dahulu NV Deli
Maschappy atau Deli Planters Vereniging, beralamat di
Tanjung Morawa-Medan, sebagai Tergugat I".
2. Bahwa demikian juga Penggugat dalam gugatan
(perubahan) Penggugat tertanggal 23 Agustus 2016 yang
telah dimajukan pada tanggal 20 September 2016 pada hal 1
Penggugat ada menyebutkan indentitas status Tergugat I
yang dikutip sebagai berikut:
"1. Pemerintah Republik Indonesia cq ; Menteri Negara
Badan Usaha Milik Negara cq: Perusahaan Perseroan
(Persero) PT Perkebunan Nusantara III cq ; PT
Perkebunan Nusantara II dahulu Perusahaan
Perseroan (Persero) PT.Perkebunan Nusantara II atau
disebut dengan nama PT.Perkebunan Nusantara II
(Persero) dahulu PT.Perkebunan IX, dahulu P.N
Perkebunan IX, dahulu P.P.N Tembakau Sumatera
Timur atau dikenal dengan P.P.N Tembakau Deli atau
dahulu NV Deli Maschappy atau Deli Planters
Vereniging, beralamat di Tanjung Morawa-Medan,
sebagai Tergugat I".
3. Bahwa penyebutan Penggugat dalam gugatannya dan dalam
gugatan (Perubahan) Penggugat tersebut diatas adalah tidak
sempurna, karena Tergugat I adalah Baaan Hukum berdasarkan
Peraturan Pemerintah No.7 tahun 1996 tanggal 14 Pebruari
1996, dan sesuai dengan Akta Pendirian Perusahaan Perseroan
(Persero) Perseroan Terbatas. "Perusahaan Perseroan
(Persero) P.T.Perkebunan Nusantara II ("PTPN II (Persero)"
Nomor : 35 tertanggal 11 Maret 1996 dan Keputusan Menteri
Kehakiman RI No.C2-8330.HT.01.01 TH'96 tertanggal 8
Agustus 1996, Perseroan Terbatas Perkebunan IX bergabung
dengan PT.Perkebunan II dengan nama PTP.Nusantara II-
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 22 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
Persero, dan berdasarkan Pasal 3 sub.a dan b dari Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 72 Tahun 2014
tertanggal 17 September 2014 tentang Penambahan
Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke Dalam Modal
Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT.Perkebunan
Nusantara III, telah menentukan bahwa status Perusahaan
Perseroan (Persero) PT.Perkebunan Nusantara II berubah
menjadi Perseroan Terbatas yang tunduk sepenuhnya pada
Undang-Undang No.40 -/ Tahun 2007 Tentang Perseroan
Terbatas, dan Perusahaan Perseroan (PerseroW
PT.Perkebunan Nusantara III, menjadi pemegang saham
PT.Perkebunan Nusantara II dengan demikian jelaslah
penyebutan PT.Perkebunan Nusantara II (Persero) beruban
menjadi PT.Perkebunan Nusantara II, maka seharusnya
Penggugat dalam memajukan gugatannya kepada Tergugat I
adalah dengan penulisan sebagai berikut:
"1.PT.PERKEBUNAN NUSANTARA II
berkantor/berkedudukan di Jalan Raya Medan-Tanjung
Morawa KM.16 Tanjung Morawa Kab.Deli Serdang, Pro
v.Sumatera Utara-20362 Po.Box : 4 Medan, selanjutnya
disebut : Tergugat;
TENTANG HIERARCHIE TERGUGAT II YANG TIDAK SEMPURNA
.-
1. Bahwa Penggugat dalam gugatannya tertanggal 15 Juli 2016
pada hal 1, dan dalam gugatan (Perubahan) Penggugat
tertanggal 23 Agustus 2016 yang telah dimajukan pada
tanggal 20 September 2016 pada hal 1 Penggugat ada
menyebutkan indentitas Status Tergugat II yang dikutip
sebagai berikut:
"2. Pemerintah Republik Indonesia cq ; Badan Pertanahan
Nasional dahulu Menteri Negara Agraria/Kepala Badan
Pertanahan Nasional (dahulu Menteri Dalam Negeri atau
dahulu Menteri Agraria) cq; Gubernur Propinsi Sumatera
Utara cq ; Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional
Propinsi Sumatera Utara (dahulu Kantor Direktorat
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 23 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
Agraria Propinsi Sumatera Utara atau dahulu kantor
Inspeksi Agraria Propinsi Sumatera Utara) cq ; Bupati
Kabupaten Deli Serdang cq Kantor Pertanahan
Kabupaten Deli Serdang (dahulu Kantor Agraria
Kabupaten Deli Serdang) beralamat di Lubuk Pakam,
sebagai Tergugat-II
2. Bahwa Hierarchie Tergugat II dalam gugatan Penggugat dan
dalam gugatan (perubahan) Penggugat tersebut adalah tidak
sempurna karena Gubernur Propinsi Sumatera Utara dan
Bupati Deli Serdang tidak ada kaitannya dengan Kantor
Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi Sumatera
Utara, Kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang, dimana
Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi
Sumatera Utara, Kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang
dengan Gubernur Propinsi Sumatera Utara dan Bupati Deli
Serdang mempunyai Hirarchie yang berbeda dan berdiri
sendiri-sendiri, maka seharusnya Penggugat menujukan
gugatannya kepada Tergugat II dalam perkara ic.incasu
(dalam perkara ini) dengan penulisan sebagai berikut:
“2. Pemerintah Republik Indonesia di Jakarta Cq.Menteri
Agraria Dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Pusat di Jakarta Cq.Kepala Kantor Wilayah
Badan Pertanahan Nasional Propinsi Sumatera Utara di
Medan Cq.Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Deli
Serdang, berkedudukan di Lubuk Pakam Jalan Jati Sari
Komplek Kantor Bupati Deli Serdang yang selanjutnya
di sebut Tergugat-II
3. Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas jelaslah
Hierarchie Tergugat II dalam perkara aquo adalah tidak
sempuma.-
TENTANG GUGATAN PENGGUGAT YANG KABUR (OBSCUUR
LIBEL)
1. Bahwa Penggugat dalam gugatannya tertanggal 15 Juli 2016
pada hal 1 point 2, dan dalam gugatan (Perubahan)
Penggugat tertanggal 23 Agustus 2016 yang telah dimajukan
dalam persidangan pada tanggal 20 September 2016 pada
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 24 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
hal 1 point 2 Penggugat ada mendalilkan yang dikutip
sebagai berikut :
"02.Bahwa dalam rangka program Landreform atas tanah
garapan di pasal 2,3 dan 4B tersebut dst".
2. Bahwa dalil Penggugat tersebut diatas jelas adalah kabur,
karena Penggugat tidak tegas menjelaskan apa maksud
pasal 2,3 dan 4B tersebut apakah yang dimaksud adalah
penulisan kata pasar atau penulisan kata lain.-
Bahwa oleh karena Penggugat tidak tegas menjelaskan apa maksud
pasal 2,3 dan [jf 4B tersebut, maka jelaslah gugatan penggugat adalah
kabur (OBSCUUR LIBEL).- /u Berdasarkan uraian-uraian Tergugat I
tersebut diatas, mohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan
mengadili perkara aquo, agar sudi kiranya menyatakan gugatan
Penggugat dan gugatan (perubahan) Penggugat dinyatakan tidak dapat
diterima (Niet Ontvanklijk Verklaard);
II. DALAM POKOK PERKARA :
Bahwa apa yang telah diuraikan oleh Tergugat I dalam eksepsi
diatas untuk tidak mengulang-ulanginya lagi mohon dianggap
telah turut dimasukkan dalam pokok perkara aquo secara
mutatis-mutandis.-
Bahwa Tergugat I adalah keberatan dan menolak dengan tegas
seluruh dalil gugatan Penggugat tertanggal 15 Juli 2016 dan
gugatan (Perubahan) Penggugat tertanggal 23 Agustus 2016
yang telah dimajukan oleh Penggugat dalam persidangan pada
tanggal 20 September 2016, kecuali diakui kebenarannya
dengan tegas oleh Tergugat I dalam Jawaban ini
- Bahwa positum dan petitum gugatan Penggugat tertanggal 15 Juli
2016 pada hal. 1 s/d 10 dan positum dan petitum gugatan
(Perubahan) Penggugat tertanggal 23 Agustus 2016 yang telah
dimajukan oleh Penggugat dalam persidangan pada tanggal 20
September 2016 pada hal. 1 s/d 10 adalah positum dan petitum
yang keliru dan tidak benar dengan alasan sebagai berikut:
1. Bahwa dalam dalil gugatan Penggugat tertanggal 15 Juli
2016 pada hal.l point 1 dan dalam dalil gugatan (Perubahan)
Penggugat tertanggal 23 Agustus 2016 yang telah dimajukan
oleh Penggugat dalam persidangan pada tanggal 20
September 2016 pada hal.l point 1 telah mendalilkan yang
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 25 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
dikutip sebagai berikut:
"01. Bahwa Penggugat pada tahun 1950 adalah salah
satu warga yang telah tinggal Kampong Muliorejo dan
pada tahun 1953 penduduk menggarap tanah dipasar
2,3 dan 4 B sekarang Desa Muliorejo Kecamatan
Sunggal Kabupaten Deli Serdang secara berkelompok
dan Penggugat dibawah kelompok Zainal Abidin
Harahap."
Bahwa dalil Penggugat tersebut diatas jelas adalah keliru dan
tidak benar dengan alasan sebagai berikut:
A. Bahwa hal ini terbukti melalui sejarah berdirinya Tergugat I
(PTPN.II):
a. Bahwa pada tahun 1869 telah berdiri Perusahaan Deli
Maatschappij (NV.VDM) dan kemudian pada tahun
1877 berdiri perusahaan Tabak Mij Arendsburg (disebut
juga N.V.Tabak Maatschappij Arendburg), selanjutnya
N.V.Tabak Mij Arendsburg bergabung dengan
NV.Verenigde Deli Maatschappijen yang berkedudukan
di Medan .-
b. Bahwa sesuai UU No.86 Tahun 1958 tentang
Nasionalisasi perusahaan Milik Bangsa Belanda di
Indonesia, dan sesuai dengan Surat Menteri Pertanian
No.30/UM/1958 tanggal 13 Maret 1958 tentang
peralihan Perusahaan Milik Asing kepada Perusahaan
Perkebunan Milik Negara, maka NV.VDM
(NV.VERENIGDE DELI MAATSCHAPPIJEN) dan
Senembah Mij digabung dengan nama PPN Baru.;-
c. Bahwa pada tahun 1960 PPN Baru berubah nama
menjadi PPN Baru Cabang Sumut I sesuai dengan PP
No.29 tahun 1960
d. Bahwa pada tahun 1961 PPN Baru Cabang Sumut I
berubah nama menjadi Khusus Tembakau sesuai
dengan PP No.43 tertanggal 26 April Bahwa PPN
Sumut I Khusus Tembakau pada tanggal 22 Mei 1963
dipecah menjadi 3 (tiga) bagian dengan nama baru
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 26 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
yaitu :
1. PPN Tembakau Deli I
2. PPN Tembakau Deli II .-
3. PPN Tembakau Deli III .-
sesuai dengan PP No.30/1963 dan Lembaran Negara
No.15/1963
e. Bahwa berdasarkan PP No.14 tanggal 18 April 1968
dan Lembaran Negara No.23/1968 tanggal 13 April
1968 PPN Tembakau Deli I,II dan III berubah menjadi
Perusahaan Perkebunan Negara IX
f. Bahwa sesuai dengan PP No.44 tahun 1973 tanggal 6
Desember 1973, Perusahaan Perkebunan Negara IX
pada tanggal 1 April 1974 dirubah menjadi Perseroan
Terbatas Perkebunan IX .-
g. Bahwa sesuai Peraturan Pemerintah No.7 tahun 1996
tanggal 14 Pebruari 1996, Akta Pendirian Perusahaan
Perseroan (Persero) Perseroan Terbatas. "Perusahaan
Perseroan (Persero) P.T.Perkebunan Nusantara II
("PTPN II (Persero)" Nomor : 35 tertanggal 11 Maret
1996 dan Keputusan Menteri Kehakiman RI No.C2-
8330.HT.01.01.TH'96 tertanggal 8 Agustus 1996,
Perseroan Terbatas Perkebunan IX bergabung dengan
PT.Perkebunan II dengan nama PTP. Nusantara II-
Persero
h. Bahwa kemudian berdasarkan Pasal 3 sub a dan b dari
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72
Tahun 2014 tertanggal 17 September 2014 Tentang
Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik
Indonesia ke Dalam Modal Saham Perusahaan
Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara III telah
menentukan bahwa Status Perusahaan Perseroan
(Persero) PT.Perkebunan Nusantara II (Tergugat I)
berubah menjadi perseroan terbatas yang tunduk
sepenuhnya pada Undang-Undang Nomor 40 Tahun
2007 tentang Perseoran Terbatas dan Perusahaan
Persero (Persero) PT Perkebunan Nusantara III
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 27 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
menjadi pemegang saham PT.Perkebunan Nusantara
II;
i. Bahwa adapun bunyi Pasal 3 sub a dan b dari
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72
Tahun 2014 tertanggal 17 September 2014 Tentang
Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik
Indonesia ke Dalam Modal Saham Perusahaan
Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara III
adalah dikutip sebagai berikut:
"Pasal 3
Penambahan penyertaan modal Negara sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1 mengakibatkan:
a. Status Perusahaan Perseroan (Persero) PT
Perkebunan Nusantara I, Perusahaan Perseroan
(Persero) PT.Perkebunan Nusantara II, Peru sahaan
Perseroan (Persero) PT.Perkebunan Nusantara IV,
Perusahaan Perseroan (Persero) PT.Perkebunan
Nusantara V, Perusahaan Perseroan (Persero)
FT.PerkeDunan Nusantara VI, Perusahaan
Perseroan (Persero) PT .Perkebunan Nusantara VII,
Perusahaan Perseroan (Persero) PT.Perke bunan
Nusantara VIII, Perusahaan Perseroan (Persero)
PT.Perkebunan Nusantara IX, Perusahaan
Perseroan (Persero) PT.Perkebunan Nusantara X,
Perusahaan Perseroan (Persero) PT.Perkebunan
Nusantara XI, Perusahaan Perseroan (Persero)
PT.Perkebunan Nusantara XII, Perusa
haan Perseroan (Persero) PT.Perkebunan Nusantara
XIII, dan Perusahaan Perseroan (Persero)
PT.Perkebunan Nusantara XIV, berubah menjadi
perseroan terbatas yang tunduk sepenuhnya pada
Undang- Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas;
b. Perusahaan Perseroan (Persero) PT.Perkebunan
Nusantara III menjadi pemegang saham
PT.Perkebunan Nusantara I, PT.Perkebunan Nusan
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 28 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
tara II, PT.Perkebunan Nusantara IV, PT.Perkebunan
Nusantara V, PT. Perkebunan Nusantara VI,
PT.Perkebunan Nusantara VII, PT.Perke bunan
Nusantara VIII, PT.Perkebunan Nusantara IX,
PT.Perkebunan Nusantara X, PT.Perkebunan
Nusantara XI, PT.Perkebunan Nusantara XII, PT.
Perkebunan Nusantara XIII, dan PT.Perkebunan
Nusantara XIV; dan "
j. Bahwa berdasarkan ketentuan dari Pasal 3 sub a dan b
dari Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
72 Tahun 2014 tertanggal 17 September 2014 Tentang
Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik
Indonesia ke Dalam Modal Saham Perusahaan
Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara III
sebagaimana dikutip diatas jelaslah bahwa
PT.Perkebunan Nusantara II (Tergugat I) adalah
sebagai anak Perusahaan dari Perusahaan Perseroan
(Persero) PT.Perkebunan Nusantara III, sehingga
penyebutan PT.Perkebunan Nusantara II (Persero)
berubah menjadi PT.Perkebunan Nusantara II
(Tergugat I).-
B. Bahwa tanah seluas 1.472,0646 Ha (Seribu empat ratus
tujuh puluh dua koma enam ratus empat puluh enam
hektar) yang terletak di Atdeling I Kebun Bulu Cina (Rayon
Sei Semayang) PTPN.II (dahulu disebut Kebun Sei
Semayang PTPN.II) dahulu disebut Desa Paya Bakung,
Kec.Hamparan Perak, sekarang disebut Desa Muliorejo,
Kec.Sunggal, Kab.Deli Serdang, Prop.Sumatera Utara
yang merupakan areal Hak Guna Usaha Tergugat I sesuai
dengan Sertifikat Hak Guna Usaha No.l/Desa Payabakung
tertanggal 14 Januari 1985 atas nama PT.Perkebunan IX
Perkebunan Sei Semayang B (sekarang disebut Kebun
Bulu Cina PTPN.II) telah menjadi tanah Negara dengan
keluarnya UU No.86 Tahun 1958 tentang Nasionalisasi
Perusahaan-Perusahaan milik Belanda yang ada di
Indonesia, maka seluruh asset (harta kekayaan) tanah
yang dikuasai oleh Tergugat I yang semula adalah milik
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 29 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
NV.Verenigde Deli Maatshappijen (NV.VDM) yang
berkedudukan di Amsterdam beralih menjadi milik Negara
dengan kata lain dikuasai oleh Negara .-
C. Bahwa tanah seluas 1.472,0646 Ha (Seribu empat ratus
tujuh puluh dua koma enam ratus empat puluh enam
hektar) yang terletak di Atdeling I Kebun Bulu Cina (Rayon
Sei Semayang) PTPN.II (dahulu disebut Kebun Sei
Semayang PTPN.II) dahulu disebut Desa Paya Bakung,
Kec.Hamparan Perak, sekarang disebut Desa Muliorejo,
Kec.Sunggal, Kab.Deli Serdang, Prop.Sumatera Utara,
sejak zaman Belanda sampai menjadi tanah Negara
Tahun 1958 (Undang- Undang Nasionalisasi) hingga
terbitnya Sertifikat Hak Guna Usaha No.l/Desa
Payabakung tertanggal 14 Januari 1985 yang dikeluarkan
oleh Tergugat II, hanya Tergugat I yang menguasai dan
mengusahainya .-
D. Bahwa Sertifikat Hak Guna Usaha No.l/Desa Payabakung
tertanggal 14 Januari 1985 diperoleh Tergugat I adalah
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agraria
No.SK.24/HGU/65 tertanggal 10 Djuni 1965, tentang
Pemberian Hak Guna Usaha Kepada P.P.N Tembakau
Deli Sumatera Timur, dan karena masa berlaku Sertifikat
Hak Guna Usaha No.l/Desa Payabakung tertanggal 14
Januari 1985 tersebut telah berakhir pada tanggal 9 Juni
2000, maka pada tanggal 9 Januari 1997 Tergugat I telah
mengajukan Surat permohonan perpanjangan jangka
waktu Hak Guna Usaha atas Sertifikat Hak Guna Usaha
No.l/Desa Payabakung tertanggal 14 Januari 1985
tersebut .-
E. Bahwa atas permohonan perpanjangan jangka waktu hak
guna usaha yang dimajukan Tergugat I tersebut, maka
Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi
Sumatera Utara telah melakukan pengukuran kembali
diatas tanah seluas 1.472,0646 Ha (Seribu empat ratus
tujuh puluh dua koma enam ratus empat puluh enam
hektar) yang tercantum dalam Sertifikat Hak
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 30 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
Guna Usaha No.l/Desa Payabakung tertanggal 14 Januari
1985 tersebut, sesuai dengan peta pendaftaran
No.65/1997 tertanggal 24 Nopember 1997 dengan hasil
pengukuran kembali adalah tanah seluas 1.519,1800 Ha
(Seribu lima ratus sembilan belas koma seribu delapan
ratus hektar) .-
F. Bahwa melalui hasil pengukuran kembali sebagaimana
diuraikan pada point E tersebut diatas yaitu atas tanah
seluas 1.519,1800 Ha (Seribu lima ratus sembilan belas
koma seribu delapan ratus hektar) tersebut, Kepala Badan
Pertanahan Nasional Pusat telah menerbitkan Surat
Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional
No.58/HGU/BPN/2000 tertanggal 6 Desember 2000
dimana dalam Surat Keputusan Kepala Badan
Pertanahan Nasional No.58/HGU/BPN/2000 tertanggal 6
Desember 2000 tersebut, Kepala Badan Pertanahan
Nasional Pusat telah memberikan Hak Guna Usaha
kepada Tergugat I atas tanah seluas 572,5100 Ha (Lima
ratus tujuh puluh dua koma lima ribu seratus hektar).-
G. Bahwa kemudian setelah Panitia B Plus Propinsi
Sumatera Utara mengadakan penelitian kembali diatas
tanah seluas 1.519,1800 Ha (Seribu lima ratus sembilan
belas koma seribu delapan ratus hektar) tersebut, Kepala
Badan Pertanahan Nasional Pusat telah memberikan
penambahan areal Hak Guna Usaha kepada Tergugat I
dengan luas 860,7700 Ha (Delapan ratus enam puluh
koma tujuh ribu tujuh ratus nektar), hal ini sesuai dengan
Surat Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional
No.42/HGU/BPN/2002 tertanggal 29 Nopember 2002
tentang Pemberian Perpanjangan Jangka Waktu Hak
Guna Usaha Atas Tanah Terletak Di Kabupaten Deli
Serdang, Propinsi Sumatera Utara.-
H. Bahwa dalam point 30 dari lampiran Surat Keputusan
Kepala Badan Pertanahan Nasional
No.42/HGU/BPN/2002 tertanggal 29 Nopember 2002
tentang Pemberian Perpanjangan Jangka Waktu Hak
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 31 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
Guna Usaha Atas Tanah Terletak Di Kabupaten Deli
Serdang, Propinsi Sumatera Utara telah menentukan yang
dikutip sebagai berikut:
" No.30; Nama Kebun Sei Semayang B; Tanggal dan
Nomor Sertifikat serta Tanggal Berakhirnya HGU 14
Januari 1985 1/Payabakung 9 Juni 2000; Luas Dalam
Sertifikat (ha) 1.472,0646; Terletak di Kecamatan
Hamparan Perak (sekarang Sunggal); Luas Hasil
Pengukuran Kembali (ha) Tanggal dan Nomor Peta
Pendaftaran 1.519,1800 24 Nopember 1997 65/1997
Tanah yang telah diberikan HGU - Luas (ha) - Tanggal
SK - No.SK 572,5100 6 Desember 2000
58/HGU/BPN/2000; Luas yang diberikan Hak Guna
Usaha (ha) 860,7700; Luas tanah yang Dikeluarkan
85,9000 ; Tercatat Atas Nama PT.Perkebunan IX
Perkebunan Sei Semayang B."
I. Bahwa berdasarkan Surat Keputusan Kepala Badan
Pertanahan Nasional No.58/HGU/BPN/2000 tertanggal 6
Desember 2000 sebagaimana diuraikan pada point F
tersebut diatas dan Surat Keputusan Kepala Badan
Pertanahan Nasional No.42/ HGU/ BPN/2002 tertanggal
29 Nopember 2002 sebagaimana diuraikan pada point G
tersebut diatas, Tergugat II telah menerbitkan Sertifikat
Hak Guna Usaha No.l09/Desa Mulio Rejo tertanggal 20
Juni 2003 dengan luas 1.433,28 Ha (Seribu empat ratus
tiga puluh tiga koma dua puluh delapan hektar) dengan
tanda-tanda batas telah terpasang sesuai PMNA/Ka. BPN
No.3/1997 (termasuk didalamnya tanah terperkara) . -
J. Bahwa dengan demikian jelaslah penerbitan Sertifikat
Hak Guna Usaha No.l09/Desa Mulio Rejo tertanggal 20
Juni 2003 tersebut telah diproses sesuai dengan
ketentuan hukum yang berlaku, maka secara hukum
Sertifikat Hak Guna Usaha No.l09/Desa Mulio Rejo
tertanggal 20 Juni 2003 tersebut adalah sah secara
hukum.-
2. Bahwa dalam dalil gugatan Penggugat tertanggal 15 Juli 2016
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 32 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
pada hal.l point 2
yang bersambung ke hal. 2 dan dalam dalil gugatan (Perubahan)
Penggugat J tertanggal 23 Agustus 2016 yang telah dimajukan
dalam persidangan pada 'l tanggal 20 September 2016 pada hall
point 2 yang bersambung ke hal.2 telah mendalilkan yang dikutip
sebagai berikut:
" ......Dimana bidang tanah Penggugat adalah satu didalamnya
yang diperoleh berdasarkanketentuan Undang Undang Darurat
Nomor 8 tahun 1954 Juncto Pasal 5 ayat Satu (1) Undang-
Undang Nomor 51 Prp tahun 1960dengan bukti diterimanya
Kartu Tanda Pendaftaran Pendudukan Tanah (KTPPT1 Nomer
413 dikeluarkan oleh An.Kepala Kantor Reorganisasi
Pemakaian Tanah Sumatera Timuratas nama pemilik; Ishak
(Aim./ Ayah Kandung Penggugat di afd./Pasar 3B
Kamp.Mulioredjo Konsessie Sei. Semayang B Kebon Rotterdam
A/B/ sekarang Desa Muliorejo, Kec.Sunggal, Kab.Deli Serdang,
PropinsiSumatera Utara seluas 12.000 M2 (1,2 Ha) dengan
batas-batas sebagai berikut:
Utara berbatas dengan
Timur berbatas dengan persil
Selatan berbatas dengan persil
Barat berbatas dengan persil disebut sebagai Tanah
Terperkara".
Bahwa dalil Penggugat tersebut diatas jelas adalah keliru dan
tidak benar dengan alasan sebagai berikut:
a. Bahwa letak dan batas-batas tanah terperkara yang
didalilkan Penggugat tersebut diatas adalah keliru dan
tidak benar, seharusnya letak dan batas- batas tanah
terperkara adalah terletak di Afdeling I Kebun Bulu Cina
(Rayon Sei Semayang) PTPN.II (dahulu disebut Kebun
Sei Semayang PTPN.II) dahulu disebut Desa Paya
Bakung, Kec.Hamparan Perak, sekarang disebut Desa
Muliorejo, Kec.Sunggal, Kab.Deli Serdang,
Prop.Sumatera Utara seluas 13.081,5 M2 (tiga belas ribu
delapan puluh satu koma lima meter persegi) dengan
batas-batas sebagai berikut:
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 33 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
- Sebelah Utara berbatas dengan Jalan PTPN.II
(Tergugat I) dengan ukuran 25 M (dua puluh lima
meter), dan Jalan PTPN.II (Tergugat I) dengan ukuran
25 M (dua puluh lima meter) .-
- Sebelah Timur berbatas dengan Jalan PTPN.II
(Tergugat I) dengan ukuran 263 M (dua ratus enam
puluh tiga meter) .-
- Sebelah Selatan berbatas dengan Jalan PTPN.II
(TergugatI) dengan ukuran 52 M (lima puluh dua
meter).-
- Sebelah Barat berbatas dengan Jalan PTPN.II
(Tergugat I) yang terkena Jalan Tol Medan-Binjai
dengan ukuran 250 M (dua ratus lima puluh meter).-
Selanjutnya disebut sebagai Tanah Terperkara.-
Bahwa tanah terperkara adalah merupakan bahagian dari
areal HGU Tergugat I, sesuai dengan Sertifikat Hak Guna
Usaha No.l09/Desa Mulio Rejo tertanggal 20 Juni 2003
an.Tergugat I yang diterbitkan oleh Tergugat II yang
tanggal berakhirnya hak tanggal 8 Juni 2028, dimana
diatas tanah terperkara pada saat ini terdapat tanaman
kelapa sawit tahun tanam 1985 yang sampai perkara aquo
berlangsung tanah terperkara dan tanaman kelapa sawit
yang berada diatas tanah terperkara tetap dikuasai oleh
Tergugat I, dengan demikian jelas Tergugat I dalam
perkara aquo telah dapat membuktikan alas hak
kepemilikannya diatas tanah terperkara tersebut.-
b. Bahwa oleh karena tanah terperkara adalah merupakan
bahagian dari areal HGU Tergugat I sesuai dengan Sertifikat
Hak Guna Usaha No.l09/Desa Mulio Rejo tertanggal 20 Juni
2003, maka secara hukum surat-surat yang dijadikan
Penggugat sebagai dasar untuk mengklaim tanah terperkara
tidaklah berkekuatan hukum, hal ini terbukti melalui Surat
Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Propinsi
Sumatera Utara tertanggal 21 April 2009 No.570-528 perihal
mohon penjelasan yang ditujukan kepada Tergugat I, dimana
dalam surat tersebut telah menjelaskan yang dikutip sebagai
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 34 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
berikut: "1. Bahwa areal perkebunan PTPN.II (Persero)
dahulu PTP.IX semula berada dibawa NV.Van Deli
Maatschappij (Deli Planters Vereniging) yang membentang
antara Sei Wampu di Kabupaten Langkat sampai Sei Ular di
Kabupaten Deli Serdang seluas + 250.000 Ha sebagaimana
dituangkan dalam Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor
Agr.12/5/14 tanggal 28 Juni 1951.-
2. Bahwa kemudian atas sebagian tanah seluas +
250.000 Ha tersebut diatas diduduki atau digarap oleh
Masyarakat atas penggarapan tersebut berdasarkan
Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri
No.Agr.12/5/14 tanggal 28 Juni 1951 menetapkan
antara lain penyerahan kembali kepada Negeri
(ic.Pemerintah) seluas + 125.000 Ha yang kemudian
ditindak lanjuti dengan Surat Keputusan Gubernur
Sumatera Utara No.36/K/ Agr tanggal 28 September
1951 yang isinya antara lain menunjuk penggunaan
tanah untuk keperluan perusahaan dan yang
dikembalikan kepada Pemerintah (ic.dikeluarkan).
3. Bahwa tanah yang dikeluarkan seluas + 125.000 Ha
sebagaimana dimaksud dalam Surat Keputusan
Menteri Dalam Negeri No.Agr.12/5/14 tanggal 28 Juni
1951 dan Surat Keputusan Gubernur Sumatera Utara
No.36/K/Agr tanggal 28 September 1951 adalah tanah
yang disebut sebagai tanah suguhan.
4. Bahwa untuk melaksanakan pembagian atas tanah
yang dikembalikan kepada Pemerintah seluas +
125.000 Ha sebagaimana dimaksud dalam Surat
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor Agr.12/5/14
tanggal 28 Juni 1951 Jo. Surat Keputusan Gubernur
Sumatera Utara No.36/K/Agr Tanggal 28 September
1951 tersebut diatas, pemerintah membentuk Kantor
Penyelenggara Pembagian Tanah (KPPT) dan berada
dibawah Pimpinan Residen Sumatera Timur .-
5. Tata cara membagikan tanah-tanah seluas + 125.000
ha yang disebut sebagai tanah suguhan kepada
masyarakat dilaksanakan oleh Gubernur/Kepala
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 35 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
Daerah Provinsi Sumatera Utara Ub. Residen/Kepala
Kantor Penyelenggara Pembagian Tanah Ub. Bupati
kepada Penggarap yang nyata di areal tersebut
dengan membuat peta pembagian tanah. -
Kemudian untuk menyelesaikan masalah tanah
garapan dan pada sisi yang lain penggarapan diatas
tanah areal konsesi terus berkembang sehingga untuk
mengatasi masalah tersebut Pemerintah menerbitkan
Undang-Undang Darurat No.8 tahun 1954 tanggal 8
Juni 1954 tentang penyelesaian soal pemakaian
tanah perkebunan oleh Rakyat Jo UU No.l tahun 1956
tentang perubahan dan tambahan Undang undang
Darurat No.8 tahun 1954 yang di undangkan tanggal
2 Oktober 1956.
6. Bahwa dengan terbitnya Undang-Undang Darurat
No.8 tahun 1954 Jo UU No.l tahun 1956 yang mulai
berlaku pada tanggal 2 Oktober 1956 maka garapan
yang terjadi diatas tanah perkebunan setelah tanggal
tersebut di atas tidak diikutsertakan dalam
penyelesaiannya.
7. Bahwa untuk dapat diketahui keadaan pemakaian
tanah perkebunan maka diadakan inventarisasi
terhadap keadaan kebun dan pemakai- pemakai
tanah perkebunan sesuai dengan Surat menteri
Agraria No.K.U.3/2/12 tanggal 19 Juni 1954 perihal
pelaksanaan Undang-Undang Darurat No.8 tahun
1954 tentang penyelesaian soal pemakaian tanah
perkebunan oleh Rakyat kemudian dengan Surat
menteri Agraria No.K.U.3/3/6 tanggal 24 Juli 1954
antara lain yaitu memerintahkan untuk memberikan
"Kartu Tanda Pendaftaran" kepada petani penggarap
yang telah terdaftar yang dikeluarkan oleh Camat.
8. Selanjutnya pemerintah melalui Menteri Agraria
menerbitkan Surat Keputusan No.SK.102/Ka/1955
dan No.SK.103/Ka/1955 masing-masing tanggal 30
Juni 1955 yang merupakan tindak lanjut dari
keputusan bersama antara Menteri Agraria, Menteri
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 36 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
(KRPT).
Pertanian, Menteri Perekonomian, Menteri Dalam
Negeri dan Menteri kehakiman No.1/1955 tanggal 30
Juni 1955 menetapkan antara lain:
a. Membentuk Kantor Reorganisasi Pemakaian Tanah
Sumatera Timur
b. Menentukan tanah mana yang akan dilangsungkan
menjadi tanah perkebunan dan tanah mana yang
akan dijadikan tanah pemerintah (ic. dikeluarkan).
Bahwa dengan dibentuknya Kantor Reorganisasi
Pemakaian Tanah Sumatera Timur maka tugas-tugas
yang selama ini dilaksanakan KPPT yang bekerja
dibawah Pimpinan Residen Sumatera Timur beralih
menjadi tugas Kantor tersebut diatas.
9. Kemudian berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Agraria No.24/HGU/65 tanggal 10 Juni 1965 kepada
PPN Tembakau Deli (PTPN.II Persero) diberikan
HGU seluas 59.000 Ha namun tidak dapat didaftarkan
berhubung masih terdapat garapan dan batas areal
HGU yang belum definitif, untuk mengatasi hal
tersebut Gubernur KDH TK I Sumatera Utara
membentuk Tim Penyelesaian Tanah Garapan dan
Areal PTP.IX (TPTGA-IX) berdasarkan Surat
Keputusan No.197 tahun 1979 tanggal 4 September
1979 Jo N0.I8/T. Tahun 1980 tanggal 16 April 1980
yang tugasnya antara lain:
- Meneliti dan menentukan garapan yang dilindungi
UU Darurat No.8 tahun 1954 dan Peperti No.2
tahun 1960 yang berada dalam areal PTP.IX
menurut SK Menteri Agraria tanggal 10-6-1965
No.SK- 24/HGU/1965.
- Meneliti dan mengusulkan areal yang difinitif untuk
PTP.IX kepada Gubernur Kepala Daerah TK.I
Sumatera Utara/Menteri Dalam Negeri.
Dengan demikian sertipikat-sertipikat HGU yang
diterbitkan atas nama PTPN.II (Persero) dahulu
PTP.IX berdasarkan Surat keputusan
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 37 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
No.SK.24/HGU/1965 tanggal 10 Juni 1965
merupakan hasil rekomendasi dari TPTGA-IX bersih
dari garapan yang dilindungi Undang-Undang
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
Darurat No.8 tahun 1954 Jo Undang-Undang No.l
tahun 1956.-
10. Pada tahun 1997 PTPN.II mengajukan permohonan
perpanjangan HGU atas tanah yang terletak di
Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Langkat dan
Kota Binjai, karena banyaknya tuntutan/ garapan
Rakyat atas areal perkebunan tersebut Gubernur
Sumatera Utara menerbitkan Keputusan Nomor :
593.4/065/K/Tahun 2000 tanggal 11 Februari 2000
Jo.Nomor : 593.4/2060/K/Tahun 2000 tanggal 17 Mei
2000 yang membentuk Panitia Penyelesaian
Perpanjangan HGU PTPN.II dan penyelesaian
masalah tuntutan/garapan Rakyat atas areal PTPN.II
yang disebut juga Panitia B.Plus. Adapun tugas
Panitia B Plus antara lain:
- Menginventarisasi semua masalah dan atau
tuntutan rakyat terhadap areal PT.Perkebunan
Nusantara II sekaligus menilai/ menganalisis
kebenaran tuntutan rakyat atas tanah tersebut.
- Memberikan pendapat dan pertimbangan atas
permohonan perpanjangan HGU dan penyelesaian
tuntutan rakyat atas areal PTPN.II yang aituangkan
dalam Risalah pemeriksaan Tanah dan atau Berita
Acara lainnya.
Panitia B Plus tersebut merupakan penambahan
tugas dan wewenang Panitia B sebagaimana diatur
dalam Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional
No.12 tahun 1992 yang mengatur tentang Panitia
Pemeriksaan Tanah (Panitia A untuk Hak Milik, HGB,
Hak Pakai dan Panitia B untuk HGU) dalam
melaksanakan tugasnya Panitia B Plus menempuh 2
(dua) tahap kegiatan yaitu tahap pertama, melakukan
proses perpanjangan HGU yang bersin dari
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 38 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
tuntutan/garapan dan telah diterbitkan HGU nya
berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pertanahan
Nasional No.51/HGU/ BPN/2000 tanggal 12 Oktober
2000, No.52/HGU/BPN/2000, tanggal 12 Oktober
2000, No. 53/HGU/BPN/2000 tanggal 24 Oktober
2000, No.57/ HGU/BPN/2000 tanggal 6 Desember
2000, No.58/ HGU/BPN/2000 tang gal 6 Desember
2000, tahap kedua melakukan penelitian atas tuntu
tan/garapan Rakyat hasilnya ditindaklanjuti dengan
terbitnya Keputusan kepala Badan Pertanahan
Nasional No.42/HGU/BPN/2000, No.43/HGU
/BJPN/2000, dan No.44/HGU/ BPN/2000 masing-
masing tanggal 22 Nopember 2002 serta
No.l0/HGU/BPN/2004 tanggal 6 Pebruari 2004.
11. Bahwa untuk penyelesaian tuntutan/garapan
masyarakat atas areal eks HGU diserahkan
pengaturan, penguasaan, pemilikan, pemanfaatan
dan penggunaannya kepada Gubernur Sumatera
Utara setelah memperoleh pelepasan asset dari
Menteri yang berwenang sebagaimana dimaksud
dalam Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional
No.42/HGU/BPN/ 2000, No.43/ HGU/ BPN/2000 dan
No.44/HGU/BPN/2000 masing- masing tanggal 22
Nopember 2002.
12. Berdasarkan uraian tersebut dia tas serta memperhatikan
Surat Kepala
3. Badan Pertanahan Nasional Nomor 540.1-1138 tanggal 10
Mei 2004 yang ditujukan kepada Sekretaris Jenderal
U.p.Kepala Biro Persidangan DPR RI di Jakarta perihal
penjelasan masalah tanah eks Consessie NV.Van Deli
Maatschappij yang diredistribusikan kepada Masyarakat
petani penggarap dan posisi tanah PTPN.II (Persero) bahwa
tuntutan tanah suguhan maupun tuntutan yang
mempergunakan bukti-bukti garapan baik SKPT-SL,KTPPT,
tidak ada lagi diatas tanah HGU PTPN.II karena sudah
diselesaikan oleh Pemerintah pada saat itu Bahwa dalil
gugatan Penggugat tertanggal 15 Juli 2016 pada hal.2 point
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 39 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
3 s/d 5 dan dalil gugatan (perubahan) Penggugat tertanggal
23 Agustus 2016 yang telah dimajukan dalam persidangan
pada tanggal 20 September 2016 pada hal.2 point 3 s/d 5
adalah dalil yang keliru dan tidak benar dengan alasan
sebagai berikut:
a. Bahwa Tergugat I tidak pernah mengusir Penggugat
secara paksa pada tahun 1967/1968 dari atas tanah
terperkara dengan membawa KOREM 023 dan juga
Tergugat I tidak pernah mengusir Para Penggarap dari
tanah garapannya termasuk Penggugat, sebagaimana
dikatakan Penggugat yang dikutip "... karena intimidasi
dan takut dituduh sebagai anggota PKI" sebagaimana
didalilkan oleh Penggugat, akan tetapi benar tanah
terperkara adalah merupakan bahagian dari areal HGU
Tergugat I yang dikuasai, dan diusahai oleh Tergugat I
sejak zaman Belanda sampai menjadi tanah Negara
Tahun 1958 (Undang-Undang Nasionalisasi) hingga
terbitnya Sertifikat Hak Guna Usaha No.l09/Desa Mulio
Rejo tertanggal 20 Juni 2003,-
b. Bahwa dengan terbitnya Sertifikat Hak Guna Usaha
No.l09/Desa Mulio Rejo tertanggal 20 Juni 2003 tersebut
diatas tanah terperkara, maka secara hukum tanah
terperkara telah bersih dan bebas dari garapan
masyarakat termasuk Penggugat, hal ini telah terbukti
melalui Surat Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan
Propinsi Sumatera Utara tertanggal 21 April 2009 No.570-
528 perihal mohon penjelasan yang ditujukan kepada
Tergugat I sebagaimana diuraikan Tergugat I pada point
2 sub.c tersebut diatas.-
c. Bahwa oleh karena tanah terperkara adalah merupakan
bahagian dari areal HGU Tergugat I sesuai dengan
Sertifikat Hak Guna Usaha No.l09/Desa Mulio Rejo
tertanggal 20 Juni 2003 tersebut, maka secara hukum
tindakan Penggugat yang mengklaim tanah terperkara
adalah merupakan perbuatan melawan hukum
(Onrechtmatigedaad).-
4. Bahwa dalam dalil gugatan Penggugat tertanggal 15 Juli
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 40 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
2016 pada hal.2 point 6 yang bersambung ke hal.3 dan
dalam dalil gugatan (Perubahan) Penggugat tertanggal 23
Agustus 2016 yang telah dimajukan dalam persidangan pada
tanggal 20 September 2016 pada hal.2 point 6 yang
bersambung ke hal.3 telah mendalilkan yang dikutip sebagai
berikut:
"06. Bahwa atas upaya-upaya perjuangan yang dilakukan oleh Suherly
Harahap (Penggugat) Tergugat I ada memberikan tanggapannya dalam
surat sbb:
i. Surat dari PTP .Nusantara II Nomor : II.0X/643/X/2011
intinya menyebutkan bahwa:
- Tanah Terperkara merupakan areal HGU PTP
Nusantara II (Persero) Kebun Sei Semayang
dengan No Sertifikat 109/Sei Semayang dengan
Peta Pendaftaran No.65/1997 yang masa berlaku
Hak Guna Usahanya berakhir pada 19 Juni
2028....dst"
"ii. Surat dari PTP.Nusantara II (Persero) Nomor :
II.0/XI/624/2010 tanggal Tanjung Morawa 10 November
2010, intinya menyatakan bahwa :
Tanah Terperkara masih merupakan areal hak guna usaha
PTPN-II Kebun Sei Semayang sesuai Sertifikat Nomor
109/Muliorejo Bahwa surat Tergugat I yang diuraikan oleh
Penggugat tersebut diatas adalah tidak benar karena
Tergugat I tidak pernah membuat surat Nomor :
II.0X/643/X/2011 dan surat Nomor : II.O/XI/624/2010 tanggal
Tanjung Morawa 10 November 2010 tersebut. -
Bahwa benar Tergugat I ada membuat surat kepada Penggugat,
yaitu :
a. Surat Tergugat I tertanggal 10 Nopember 2010 Nomor :
II.0/X/624/XI/2010 hal. Mohon agar tanah kami di
lepaskan dan di kembalikan yang ditujukan kepada
Penggugat (Kuasa Petani), dimana dalam surat tersebut
telah menjelaskan yang dikutip sebagai berikut:
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 41 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
"Sehubungan dengan surat Sdr.No.Istimewa tanggal 6
Oktober 2010 yang tembusan ada pada kami tentang
mohon agar tanah kami dilepaskan dan dikembalikan
dengan ini kami jelaskan kepada Sdr sebagai berikut:
1. Areal/ tanah yang Sdr maksud untuk
dilepas/dikembalikan yang terletak di pasar 2,3 dan 4
B Kebun Sei Semayang Desa Muliorejo Kecamatan
Sunggal Kabupaten Deli Serdang seluas 42 Ha masih
merupakan areal hak guna usaha PTPN-II (Persero)
Kebun Sei Semayang sesuai Sertifikat No.109 /
Muliorejo.
2. Dapat kami informasikan kepada Sdr, sesuai dengan
surat Ka.Kanwil BPN Prov.Sumatera Utara No : 570-
528 tanggal 21 April 2009 perihal Mohon Penjelasan
dinyatakan pada poin 13 " bahwa tuntutan tanah
suguhan maupun tuntutan yang mempergunakan
bukti-bukti garapan baik SKPT- SL, KTPPT, tidak ada
lagi di atas tanah HGU PTPN II karena sudah
diselesaikan oleh pemerintah pada waktu itu".-"
b. Surat Tergugat I tertanggal 25 Oktober 2011 Nomor :
II.0/X/643/X/2011 hal.Mohon Bantuan pengembalian
tanah kami seluas 42 Ha garapan sejak 1952 di kebun
Sei Semayang Kec.Sunggal yang ada perlindungan
KRPT UU Darurat No.8/1954 yang ditujukan kepada
Penggugat Kuasa Petani Kelompok 29 KK, dimana dalam
surat tersebut telah menjelaskan yang dikutip sebagai
berikut:
"Sehubungan dengan surat Sdr. Saudara selaku Kuasa
Petani Kelompok 29 KK No : 006 perihal tersebut diatas
yang ditujukan kepada Direksi PTP Nusantara II (Persero)
dengan ini kami sampaikan hal-hal sebagai berikut:
1. Sesuai dengan data yang ada pada kami bahwa areal
yang Sdr maksud seluas 42 Ha yang terletak di Pasar
2,3 dan 4 B Desa Muliorejo adalah merupakan areal
HGU PTP Nusantara II (Persero) Kebun Sei
Semayang dengan No.Sertifikat 109/Sei Semayang
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 42 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
dengan Peta Pendaftaran No.65/1997 yang masa
berlaku hak guna usahanya berakhir pada 19 Juni
2028.-
2. Bahwa areal PTP Nusantara II (Persero) Kebun Sei
Semayang yang telah mempunyai sertifikat HGU
tersebut terlebih dahulu melalui proses penelitian oleh
pemerintah dengan mengikut sertakan seluruh
instansi yang berwenang memberikan rekomendasi
perpanjangan areal HGU PTPN.II (Persero) sehingga
menurut hemat kami areal tersebut telah bersih dari
tuntutan yang beralasan tanah suguhan maupun
garapan masyarakat yang ada diatasnya.-
3. Perlu kami sampaikan bahwa sesuai dengan surat
Kanwil Badan Pertanahan Nasional Provinsi Sumatera
Utara No : 570-528 perihal Mohon Penjelasan tanggal
21 April 2009, pada point 10 menyatakan bahwa "
Dengan demikian sertipikat-sertipikat HGU yang
diterbitkan atas nama PTPN II (Persero) dahulu PTP
IX berdasarkan surat keputusan No.SK.24/HGU/1965
tanggal 10 Juni 1965 merupakan hasil rekomendasi
dari TPTGA-IX bersih dari garapan yang dilindungi
Undang-Undang sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Darurat No.8 Tahun 1954 J o
Undang-Undang No.l Tahun 1956".-
Sehingga dengan terbitnya Surat Keputusan
No.24/HGU/1965 tanggal 10 Juni 1965 bahwa areal
PTP IX sudah bersih dari tuntutan dan garapan yang
mendasarkan kepada UU Darurat No.8 Tahun 1958,
dan juga tuntutan yang menggunakan surat KTPPT
dan SKPT-SL, karena sudah diselesaikan oleh
pemerintah pada saat itu.-
Bahwa berdasarkan Surat Tergugat I tertanggal 10
Nopember 2010 Nomor : II.0/X/624/XI/2010 dan Surat
Tergugat I tertanggal 25 Oktober 2011 Nomor :
II.0/X/643/X/2011 jelas bahwa :
a. Tanah terperkara adalah merupakan bahagian dari
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 43 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
areal Hak Guna Usaha Tergugat I hal ini sesuai
dengan Sertifikat Hak Guna Usaha No.l09/Desa
Mulio Rejo tertanggal 20 Juni 2003 yang diterbitkan
oleh Tergugat II.-
b. Sertipikat-sertipikat HGU yang diterbitkan atas nama
Tergugat I dahulu PTP IX berdasarkan Surat
Keputusan No.SK.24/HGU/1965 tanggal 10 Djuni
1965 merupakan hasil rekomendasi dari TPTGA-IX
bersih dari garapan yang dilindungi Undang-Undang
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
Darurat No.8 Tahun 1954 Jo Undang-Undang No.l
Tahun 1956, hal ini sesuai dengan point 10 dari surat
Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional
Provinsi Sumatera Utara tertanggal 21 April 2009 No
: 570-528 perihal Mohon Penjelasan yang ditujukan
kepada Tergugat I.-
Maka dalil Penggugat yang mengatakan bahwa tanah
terperkara yang diperoleh Penggugat berdasarkan
ketentuan Undang-Undang Darurat Nomor 8 Tahun 1954
Juncto Pasal 5 ayat satu (1) Undang-Undang Nomor 51 Prp
tahun 1960 dengan bukti diterimanya Kartu Tanda
Pendaftaran Pendudukan Tanah (KTPPT) Nomor 413 yang
dikeluarkan oleh an.Kepala Kantor Reorganisasi Pemakaian
Tanah Sumatera Timur atas nama pemilik Ishak (Alm/ayah
kandung Penggugat) adalah tidaklah berdasar secara
hukum dan haruslah ditolak.-
Bahwa dalam dalil gugatan Penggugat tertanggal 15 Juli 2016
pada hal.3 point 7 yang bersambung ke hal.4, dan dalam dalil
gugatan (Perubahan) Penggugat tertanggal 23 Agustus 2016
yang telah dimajukan dalam persidangan pada tanggal 20
September 2016 pada hal.3 point 7 yang bersambung ke hal.4,
telah mendalilkan yang dikutip sebagai berikut: /f/ "07.Bahwa
atas upaya-upaya perjuangan yang dilakukan oleh Suherly
Harahap
(Penggugat) Tergugat II ada memberikan tanggapannya
dalam surat sbb:
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 44 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
i. Surat dari An.Kepala Kantor Wilayah Badan
Pertanahan Nasional Propinsi Sumatera Utara Kepala
Bidang Pengkajian dan Penanganan Sengketa dan
Konflik Pertanahan Nomor : 1343/600.18/X/2011
tanggal 5 Oktober 2011 yang intinya sbb:
a) Bahwa areal tanah terperkara merupakan bahagian
dari areal HGU PTPN.II terdaftar dengan Sertifikat
No 109/Muliorejo tanggal 20 Juni 2003 seluas
1433,28 Ha berakhir tanggal 8 Juni 2018...."
ii. Surat dari Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Deli
Serdang Nomor : 1020/3.12.07/IX/2015 tanggal Lubuk
Pakam, 07-09-2015 yang intinya sbb:
- Bahwa Tanah Terperkara letaknya berada di
dalam Peta Pendaftaran No.65 tahun 1997
tanggal 24 Nopember 1997 sebagai lampiran
HGU No 109/Muliorejo tahun 2003 an.PT.Persero
Nusantara II.
- Bahwa sehubungan tanah Terperkara letaknya
berada di dalam HGU No 109 tahun 2003
an.PT.Persero Nusantara II permohonan saudara
Tidak Dapat kami proses."
Bahwa apabila benar isi maksud surat Kepala Kantor
Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi Sumatera
Utara Kepala Bidang Pengkajian dan Penanganan Sengketa
dan Konflik Pertanahan Nomor : 1343/600.18/X/2011 tanggal
5 Oktober 2011 dan surat Kepala Kantor Pertanahan
Kabupaten Deli Serdang Nomor : 1020/3.12.07/IX/2015
tanggal Lubuk Pakam, 07-09- 2015 sebagaimana didalilkan
Penggugat tersebut diatas, maka telah terbukti bahwa tanah
terperkara adalah merupakan bahagian dari areal HGU
Tergugat I sesuai dengan Sertifikat HGU No.l09/Desa Mulio
Rejo tertanggal 20 Juni 2003, dengan demikian jelaslah
gugatan Penggugat tertanggal 15 Juli 2016 dan gugatan
(perubahan) Penggugat tertanggal 23 Agustus 2016 yang
dimajukan dalam persidangan pada tanggal 20 September
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 45 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
2016 tersebut, haruslah ditolak karena tidak berdasar secara
hukum.-
5. Bahwa dalil gugatan Penggugat tertanggal 15 Juli 2016 pada
hal.4 point 8 dan dalil gugatan (perubahan) Penggugat
tertanggal 23 Agustus 2016 yang telah dimajukan dalam
persidangan pada tanggal 20 September 2016 pada hal.4
point 8 adalah dalil yang keliru dan tidak benar, karena
berdasarkan Sertifikat Hak Guna Usaha No.l09/Desa Mulio
Rejo tertanggal 20 Juni 2003 yang diterbitkan oleh Tergugat
II jelas tanah terperkara adalah merupakan bahagian dari
areal HGU Tergugat I, maka tindakan Tergugat I yang
menguasai, mengusahai tanah terperkara adalah sah secara
secara hukum, dan Tergugat I tidak pernah merampas tanah
terperkara dari Penggugat, maka secara hukum Tergugat I
tidak mempunyai kewajiban untuk mengembalikan tanah
terperkara kepada Penggugat .-
Bahwa dalam dalil gugatan Penggugat tertanggal 15 Juli 2016
pada hal.4 point 9 dan dalam gugatan (perubahan)
Penggugat tertanggal 23 Agustus 2016 yang dimajukan
dalam persidangan pada tanggal 20 September 2016 pada
hal.4 point
9 telah mendalilkan yang dikutip sebagai berikut:
"09.Bahwa, Perbuatan tergugat 1 yang tetap ngotot
Memaksakan memasukkan dalam permohonan nya
kepada Tergugat II atas persil Tanah Terperkara
sehingga Terikutmasuk kedalam Sertifikat Pendaftaran
Tanah HGU Nomor 01/Paya Bakung No 01 tgl 14 Januari
1985 berdasarkan SK. No.24/HGU/1965 tanggal 10 Juni
1965 (Sebagaimana diuraikan pada angka 7 point i (c)
diatas) adalah suatu perbuatan melawan hukum yaitu :
melawan atau melanggar ketentuan yang ada di dalam
SK No 24/ HGU/1965 itu sendiri khususnya pada bagian
MEMUTUSKAN Menetapkan bagian KEDUA yang
bunyinya sbb : tanah-tanah jang terdapat dalam areal
tersebut dalam diktum 'PERTAMA' angka 2 jang telah
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 46 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
dipakai oleh rakjat, soalnya diselesaikan menurut
pedoman jang diatur lebih lanjut oleh Menteri Agraria."
Bahwa dalil Penggugat tersebut diatas adalah dalil yang keliru
dan tidak benar dengan alasan sebagai berikut :
a. Bahwa oleh karena tanah terperkara adalah merupakan
bahagian dari areal HGU Tergugat I, maka perbuatan
Tergugat I yang mengajukan permohonan kepada
Tergugat II untuk menerbitkan Sertifikat HGU No.l/Desa
Payabakung tertanggal 14 Januari 1985 berdasarkan
Surat Keputusan Menteri Agraria No.SK.24/HGU/65
tertanggal 10 Djuni 1965 dan untuk menerbitkan Sertifikat
Hak Guna Usaha No.l09/Desa Mulio Rejo tertanggal 20
Juni 2003 berdasarkan Surat Keputusan Kepala Badan
Pertanahan Nasional No.42/HGU/BPN/2002 tertanggal 29
Nopember 2002 adalah sah secara hukum dan bukanlah
merupakan perbuatan melawan hukum.-
b. Bahwa lagi pula pada bagian Menetapkan dalam diktum
Pertama angka 2 dari Surat Keputusan Menteri Agraria
No.SK.24/HGU/65 tertanggal 10 Djuni 1965, tentang
Pemberian Hak Guna Usaha Kepada P.P.N Tembakau
Deli Sumatera Timur tersebut, jelas telah menentukan
bahwa Menteri Agraria telah memberikan hak guna usaha
kepada Tergugat I dan dalam dictum Kedua dari Surat
Keputusan Menteri Agraria No.SK.24/HGU/65 tertanggal
10 Djuni 1965 tersebut, jelas Menteri Agraria tidak ada
menentukan untuk memberikan tanah kepada Penggugat,
dan juga melalui Surat Kepala Kantor Wilayah Badan
Pertanahan Propinsi Sumatera Utara tertanggal 21 April
2009 No.570-528 perihal mohon penjelasan yang
ditujukan kepada Tergugat I, jelas secara hukum tanah
terperkara telah bersih dan bebas dari garapan
masyarakat termasuk Penggugat, karena telah
diselesaikan Pemerintah pada saat itu, dengan demikian
jelaslah surat-surat yang dijadikan Penggugat sebagai
dasar untuk mengklaim tanah terperkara tidaklah
berkekuatan hukum.-
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 47 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
6. Bahwa dalam dalil gugatan Penggugat tertanggal 15 Juli
2016 pada hal.4 point 10 dan dalam gugatan (perubahan)
Penggugat tertanggal 23 Agustus 2016 yang dimajukan
dalam persidangan pada tanggal 20 September 2016 pada
hal.4 point
10 telah mendalilkan yang dikutip sebagai berikut:
"10. Bahwa, Keberadaan tanah Pemohon, sudah ada
dan dikerjakan jauh sebelum /j lahirnya SK Pemberian
Hak Guna Usaha Nomor 24/HGU/1965 tanggal 10 /L
Djuni 1965 Jo SK Pendaftaran Tanah HGU No.Ol/Paya
Bakung 1985 Jo SK Pemberian Tanah HGU (SK
Perpanjangan) HGU Nomor 42/HGU/ BPN/2002 Jo SK
Pendaftaran Tanah HGU Nomor 109/Muliorejo 2003
sehingga saat ketika kelahiran SK Nomor 24/HGU/1965
itu sendiri, keberadaan tanah Pemohon secara istimewa
pun disebutkan keberadaannya di SK Nomor
24/HGU/1965 itu sendiri, yaitu pada bagian
MEMUTUSKAN Menetapkan : KEDUA : tanah-tanah jang
terdapat dalam areal tersebut dalam diktum 'PERTAMA'
angka 2 jang telah dipakai oleh rakjat, soalnya
diselesaikan menurut pedoman jang diatur lebih lanjut
oleh Menteri Agraria."
Bahwa dalil Penggugat tersebut diatas adalah dalil yang
keliru dan tidak benar, karena dalil Penggugat tersebut telah
terbantah melalui Jawaban Tergugat I pada point 7 diatas,
dan tanah terperkara telah dikuasai dan diusahai oleh
Tergugat I sejak zaman Belanda sampai menjadi tanah
Negara Tahun 1958 (Undang- Undang Nasionalisasi) hingga
terbitnya Sertifikat Hak Guna Usaha No.l09/Desa Mulio Rejo
tertanggal 20 Juni 2003, maka tidak benar dalil Penggugat
yang mendalilkan keberadaan tanah Penggugat sudah ada
dan dikerjakan jauh sebelum lahirnya SK Pemberian Hak
Guna Usaha Nomor 24/HGU/1965 tanggal 10 Djuni 1965 .-
7. Bahwa dalam dalil gugatan Penggugat tertanggal 15 Juli
2016 pada hal.4 point 11 yang bersambung kehal.5 dan
dalam gugatan (perubahan) Penggugat tertanggal 23
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 48 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
Agustus 2016 yang dimajukan dalam persidangan pada
tanggal 20 September 2016 pada hal.4 point 11 yang
bersambung ke hal.5 telah mendalilkan yang dikutip sebagai
berikut:
"11. Bahwa Keberadaan Tanah Terperkara telah melekat
Status Haknya karena lahir dari adanya ketentuan
Undang-undang (sebagaimana Pasal 22 UUPA No.5
tahun 1960 Hak Milik terjadi karena a. Penetapan
Pemerintah, menurut cara dan syarat-syarat yang
ditetapkan dengan peraturan Pemerintah b. Ketentuan
Undang-undang) dalam hal ini Tanah Terperkara lahir
berdasarkan Ketentuan Undang-undang yaitu Undang-
Undang Darurat Nomor.8 tahun 1954 Jo Pasal 5 ayat
(1) UU No 51 Prp Tahun 1960 .... dst"
Bahwa dalil Penggugat tersebut diatas adalah dalil yang
keliru dan tidak benar dengan alasan sebagai berikut:
b. a. Bahwa tidak benar Status Hak Penggugat melekat
diatas tanah terperkara karena tanah terperkara adalah
merupakan bahagian dari areal Hak Guna Usaha
Tergugat I sesuai dengan Sertifikat Hak Guna Usaha
No.l09/Desa Mulio Rejo tertanggal 20 Juni 2003 yang
diterbitkan oleh Tergugat II, dan tidak benar tanah
terperkara yang diklaim Penggugat dilindungi Undang-
Undang Darurat Nomor.8 tahun 1954 Jo Pasal 5 ayat (1)
UU No 51 Prp Tahun 1960 karena berdasarkan Surat
Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Propinsi
Sumatera Utara tertanggal 21 April 2009 No.570-528
perihal mohon penjelasan yang ditujukan kepada
Tergugat I jelas secara hukum tanah terperkara telah
bersih dan bebas dari garapan masyarakat termasuk
Penggugat, karena telah diselesaikan Pemerintah pada
saat itu.- (u) Bahwa berdasarkan Surat Keputusan
Kepala Badan Pertanahan Nasional
No.42/HGU/BPN/2002 tertanggal 29 Nopember 2002
Tergugat II telah menerbitkan Sertifikat Hak Guna Usaha
No.l09/Desa Mulio Rejo tertanggal 20 Juni 2003 diatas
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 49 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
tanah seluas 1.433,28 Ha (Seribu empat ratus tiga puluh
tiga koma dua puluh delapan hektar) termasuk
didalamnya tanah terperkara.-
c. Bahwa tindakan Tergugat I yang menguasai, dan
mengusahai tanah yang tercantum dalam Sertifikat Hak
Guna Usaha No.l09/Desa Mulio Rejo tertanggal 20 Juni
2003 termasuk didalamnya tanah terperkara adalah sah
secara secara hukum, dan telah sesuai dengan
ketentuan Pasal 16 ayat (1) dari UU No.5 Tahun 1960
tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria yang
dikutip sebagai berikut:
"(1) Hak-hak atas tanah sebagai yang dimaksud
dalam pasal 4 ayat (1) ialah: a. hak milik,
b. hak guna-usaha,
c. hak guna-bangunan,
d. hak pakai,
e. hak sewa,
f. hak membuka tanah,
g. hak memungut-hasil hutan,
h. hak-hak lain yang tidak termasuk dalam hak-hak
tersebut diatas yang akan ditetapkan dengan
undang-undang serta hak-hak yang sifatnya
sementara sebagai yang disebutkan dalam pasal
53";
d. Bahwa secara hukum Sertifikat Hak Guna Usaha No.
109/Desa Mulio Rejo tertanggal 20 Juni 2003 tersebut
adalah Surat tanda bukti hak HGU Tergugat I diatas
tanah seluas 1.433,28 Ha (Seribu empat ratus tiga puluh
tiga koma dua puluh delapan hektar) termasuk
didalamnya tanah terperkara, maka keberadaan Sertifikat
Hak Guna Usaha No.l09/Desa Mulio Rejo tertanggal 20
Juni 2003 tersebut jelas telah memenuhi ketentuan Pasal
1 ayat 20 dari Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 24 Tahun 1997 tertanggal 8 Juli 1997 tentang
Pendaftaran Tanah yang dikutip sebagai berikut:
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 50 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
e.
"20. Sertifikat adalah surat tanda bukti hak
sebagaimana dimaksud dalam pasal 19 ayat (2)
huruf c UUPA untuk hak atas tanah, hak
pengelolaan, tanah wakaf, hak milik atas satuan
rumah susun dan hak tanggungan yang masing-
masing sudah dibukukan dalam buku tanah yang
bersangkutan."
Bahwa oleh karena Tergugat I telah memiliki Sertifikat Hak
Guna Usaha No.l09/Desa Mulio Rejo tertanggal 20 Juni
2003 diatas tanah seluas 1.433,28 Ha (Seribu empat ratus
tiga puluh tiga koma dua puluh delapan hektar) termasuk
didalamnya tanah terperkara, dimana Sertifikat tersebut
adalah merupakan Surat Tanda Bukti hak yang berlaku
sebagai alat pembuktian yang kuat mengenai data fisik dan
data yuridis yang termuat didalamnya, maka tindakan
Penggugat yang mengklaim tanah terperkara jelas telah
bertentangan dengan ketentuan Pasal 32 ayat (1) dan (2)
dari Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24
Tahun 1997 tertanggal 8 Juli 1997 tentang Pendaftaran
Tanah yang dikutip sebagai berikut:
" Pasal 32
(1) Sertipikat merupakan surat tanda bukti hak yang
berlaku sebagai alat pembuktian yang kuat mengenai
data fisik dan data yuridis yang termuat didalamnya,
sepanjang data fisik dan data yuridis tersebut sesuai
dengan data yang ada dalam surat ukur dan buku
tanah hak yang bersangkutan.
(2) Dalam hal atas suatu bidang tanah sudah diterbitkan
sertipikat secara sah atas nama orang atau badan
hukum yang memperoleh tanah tersebut dengan
itikad baik dan secara nyata menguasainya, maka
pihak lain yang merasa mempunyai hak atas tanah itu
tidak dapat lagi menuntut pelaksanaan hak tersebut
apabila dalam waktu 5 (lima) tahun sejak
diterbitkannya sertipikat itu tidak mengajukan
keberatan secara tertulis kepada pemegang sertipikat
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 51 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
dan Kepala Kantor Pertanahan yang bersangkutan
ataupun tidak mengajukan gugatan ke Pengadilan
mengenai penguasaan tanah atau penerbitan
sertipikat tersebut."
f. Bahwa Menteri adalah Menteri yang bertanggung jawab
dibidang agraria/ pertanahan, Badan Pertanahan
Nasional adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen
yang bidang tugasnya meliputi bidang pertanahan, dan
Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan
Nasional selaku pihak yang berwenang menetapkan
pemberian hak atas tanah dan juga Menteri Negara
Agraria/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Pusat
berwenang memberikan keputusan mengenai pemberian
dan pembatalan hak atas tanah yang tidak dilimpahkan
kewenangannya kepada Kepala Kantor Wilayah Badan
Pertanahan Nasional Propinsi atau Kepala Kantor
Pertanahan Kabupaten/ Kotamadya, hal ini sesuai
dengan Pasal 1 ayat 21 dan ayat 22 dari Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 1997
tertanggal 8 Juli 1997 tentang Pendaftaran Tanah J o
Pasal 13 dan Pasal 14 ayat (1) dari Peraturan Menteri
Negara Agraria/Kepala Badan pertanahan Nasional
Nomor: 3 tahun 1999 tertanggal 19 Pebruari 1999 tentang
pelimpahan kewenangan pemberian dan pembatalan
keputusan pemberian hak atas tanah Negara yang
bunyinya dikutip sebagai berikut:
Pasal 1 ayat 21 dan ayat 22 dari Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 1997 tertanggal 8 Tuli
1997 tentang Pendaftaran Tanah,-
" Pasal 1
Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan:
21. Menteri adalah Menteri yang bertanggung jawab
dibidang agraria/ pertanahan;
22. Badan Pertanahan Nasional adalah lembaga
Pemerintah Non Departemen yang bidang tugasnya
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 52 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
meliputi bidang pertanahan ."
Pasal 13 dari Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala
Badan pertanahan Nasional Nomor : 3 tahun 1999
tertanggal 19 Pebruari 1999 tentang pelimpahan
kewenangan pemberian dan pembatalan keputusan
pemberian hak atas tanah Negara,-
"Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional
menetapkan pemberian hak atas tanah yang diberikan
secara umum."
Pasal 14 ayat (1) dari Peraturan Menteri Negara
Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor: 3
tahun 1999 tertanggal 19 Pebruari 1999 tentang
pelimpahan kewenangan pemberian dan pembatalan
keputusan pemberian hak atas tanah Negara,-
"(1). Menteri Negara Agraria/Kepala badan Pertanahan
Nasional memberi keputusan mengenai pemberian
dan pembatalan hak atas tanah yang tidak
dilimpahkan kewenangannya kepada Kepala Kantor
Propinsi atau Kepala Kantor Pertanahan
Kabupaten/Kotamadya sebagaimana dimaksud
dalam Bab.II dan bab.III."
g. Bahwa berdasarkan Pasal 1 ayat 21 dan ayat 22 dari
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24
Tahun 1997 tertanggal 8 Juli 1997 tentang Pendaftaran
Tanah Jo Pasal 13 dan Pasal 14 ayat (1) dari Peraturan
Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor : 3 tahun 1999 tertanggal 19 Pebruari
1999 tentang pelimpahan kewenangan pemberian dan
pembatalan keputusan pemberian hak atas tanah Negara
tersebut, jelas tanah terperkara adalah merupakan
bahagian dari areal HGU Tergugat I, dan karena Tergugat
II telah menerbitkan Sertifikat Hak Guna Usaha
No.l09/Desa Mulio Rejo tertanggal 20 Juni 2003
an.Tergugat I diatas tanah seluas 1.433,28 Ha (Seribu
empat ratus tiga puluh tiga koma dua puluh delapan
hektar) termasuk didalamnya tanah terperkara
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 53 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
berdasarkan Surat Keputusan Kepala Badan Pertanahan
Nasional No.42/HGU/BPN/2002 tertanggal 29 Nopember
2002, dengan demikian secara hukum Penggugat tidak
mempunyai hak diatas tanah terperkara.-
8. Bahwa dalil gugatan Penggugat tertanggal 15 Juli 2016
pada hal.5 point 12 dan gugatan (perubahan) Penggugat
tertanggal 23 Agustus 2016 yang telah dimajukan dalam
persidangan tanggal 20 September 2016 pada hal.5 point
12 adalah dalil yang keliru dan tidak benar, dan telah
terbantah melalui jawaban Tergugat I pada point 9 tersebut
diatas, maka dalil Penggugat tersebut haruslah ditolak
karena tidak berdasar secara hukum .-
9. Bahwa dalam dalil gugatan Penggugat tertanggal 15 Juli
2016 pada hal.5 point 13 dan dalam gugatan (perubahan)
Penggugat tertanggal 23 Agustus 2016 yang dimajukan
dalam persidangan pada tanggal 20 September 2016 pada
hal.5 point 13 telah mendalilkan yang dikutip sebagai berikut:
"13. Bahwa Terikut masuknya areal tanah terperkara
kedalam Dokumen HGU No 01/Paya Bakung 1985 berlanjut
hingga sekarang ke dalam HGU No 109/Muliorejo tahun
2003 adalah sebuah kekhilafan nyata atau perbuatan
SENGAJA MELAWAN HUKUM dalam prosesnya karena
sangat tidak sesuai dengan kenyataan dilapangan. Yaitu
adanya Keberatan dan Perlawanan sengit dari Penggugat
bersama para Penggarap lainnya, dan Tergugat 1 TIDAK
ADA memberikan Ganti Rugi dalam bentuk apapun
dst" (u) Bahwa dalil Penggugat tersebut diatas adalah dalil
yang keliru dan tidak benar dan haruslah ditolak karena tidak
berdasar secara hukum dengan alasan sebagai berikut:
a. Bahwa masuknya tanah terperkara kedalam bahagian
areal HGU Tergugat I yang tercantum dalam Sertifikat
Hak Guna Usaha No.l09/Desa Mulio Rejo tertanggal 20
Juni 2003 yang diterbitkan oleh Tergugat TT berdasarkan
Surat Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional
No.42/HGU/BPN/2002 tertanggal 29 Nopember 2002
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 54 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
adalah sah secara hukum karena telah diproses sesuai
dengan ketentuan hukum yang berlaku sebagaimana
yang telah diuraikan Tergugat I diatas dan juga telah
sesuai dengan kenyataan dilapangan dan bukanlah
merupakan sebuah kekhilafan nyata atau perbuatan
sengaja melawan hukum .-
b. Bahwa oleh karena tanah terperkara adalah merupakan
bahagian dari areal HGU Tergugat I sesuai dengan
Sertifikat Hak Guna Usaha No.l09/Desa Mulio Rejo
tertanggal 20 Juni 2003, maka secara hukum Tergugat I
tidak perlu memberikan ganti rugi dalam bentuk apapun
kepada Penggugat. -
10. Bahwa dalil gugatan Penggugat tertanggal 15 Juli 2016
pada hal.5 point 14 yang bersambung ke hal.6 dan gugatan
(perubahan) Penggugat tertanggal 23 Agustus 2016 yang
telah dimajukan dalam persidangan tanggal 20 September
2016 pada hal.5 point 14 yang bersambung ke hal.6, adalah
dalil yang keliru dan tidak benar, dan telah terbantah
melalui jawaban Tergugat I pada point 11 tersebut diatas,
maka dalil Penggugat tersebut haruslah ditolak karena tidak
berdasar secara hukum .-
11. Bahwa dalam dalil gugatan Penggugat tertanggal 15 Juli
2016 pada hal.6 point 15 dan gugatan (perubahan)
Penggugat tertanggal 23 Agustus 2016 yang telah
dimajukan dalam persidangan tanggal 20 September 2016
pada hal.6 point 15 telah mendalilkan yang dikutip sebagai
berikut:
"15. Bahwa berdasarkan SK HGU No.24/HGU/1965
itu sendiri jelas-jelas melarang Tergugat I untuk
memasukkan atau memohonkan Tanah terperkara ke
dalam permohonan nya untuk Mendaftarkan tanahnya
sebagai Hak Guna Usaha atas nama Tergugat I
Tanpa ada Persetujuan, kesepakatan dariPenggugat
dan belum ada GANTI RUGI dalam bentuk apapun
kepada Penggugat. Karenanya Perbuatan Tergugat I
harus dinyatakan sebagai perbuatan melawan hukum
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 55 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
sebab perbuatannya telah merugikan Penggugat
sehingga Wajiblah Tergugat Imemberikan Ganti
Rugi secara Materil dan Immateril kepada Pihak
Penggugat dst"
Bahwa dalil Penggugat tersebut diatas adalah dalil yang
keliru dan tidak benar dan haruslah ditolak karena tidak
berdasar secara hukum dengan alasan sebagai berikut:
a. Bahwa berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agraria
No.SK.24/HGU/65 tertanggal 10 Djuni 1965, tentang
Pemberian Hak Guna Usaha Kepada P.P.N Tembakau
Deli Sumatera Timur tersebut, jelas telah menentukan
bahwa Menteri Agraria telah memberikan hak guna
usaha kepada Tergugat I, dan dalam Surat Keputusan
Menteri Agraria No.SK.24/HGU/65 tertanggal 10 Djuni
1965 tersebut tidak ada melarang Tergugat I untuk
memasukkan atau memohonkan tanah terperkara
kedalam areal Hak Guna Usaha Tergugat I, maka
Tergugat I tidak perlu meminta persetujuan ataupun
kesepakatan dari Penggugat untuk memasukkan, atau
memohonkan tanah terperkara kedalam areal HGU
Tergugat I-
b. Bahwa dengan demikian telah terbukti bahwa dalam
Surat Keputusan Menteri Agraria No.SK.24/HGU/65
tertanggal 10 Djuni 1965, tentang Pemberian Hak Guna
Usaha Kepada P.P.N Tembakau Deli Sumatera Timur
tersebut, jelas Menteri Agraria tidak ada menentukan
untuk memberikan tanah kepada Penggugat, maka
secara hukum Penggugat tidak berhak atas tanah
terperkara, dengan demikian jelaslah Penggugat tidak
berhak untuk menuntut ganti kerugian materil dan ganti
kerugian immaterial kepada Tergugat I atas tanah
terperkara .-
c. Bahwa oleh karena tanah terperkara adalah merupakan
bahagian dari areal HGU Tergugat I sesuai dengan
Sertifikat Hak Guna Usaha No.l09/Desa Mulio Rejo
tertanggal 20 Juni 2003 yang diterbitkan Tergugat II
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 56 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
berdasarkan Surat Keputusan Kepala Badan Pertanahan
Nasional No.42/HGU/BPN/2002 tertanggal 29 Nopember
2002, maka tindakan Tergugat I yang memohonkan
tanah terperkara masuk ke dalam bahagian dari areal
HGU Tergugat I adalah sah secara hukum dan bukanlah
perbuatan melawan hukum .-
12. Bahwa oleh karena tindakan Tergugat I yang menguasai,
mengusahai tanah terperkara adalah sah secara hukum,
karena tanah terperkara adalah merupakan bahagian dari
areal HGU Tergugat I sesuai dengan Sertifikat Hak Guna
Usaha No.l09/Desa Mulio Rejo tertanggal 20 Juni 2003,
maka jelaslah telah terbukti Tergugat I dalam perkara aquo
tidak ada melakukan perbuatan melawan hukum yang
merugikan hak Penggugat, maka secara hukum tuntutan
provisi Penggugat, tuntutan kerugian materil dan kerugian
Immateril sebesar Rp.l.962.250.000,- (Satu milyar sembilan
ratus enam puluh dua juta dua ratus lima puluh ribu rupiah)
yang dituntut Penggugat dalam perkara aquo, serta tuntutan
sita jaminan (Conservatoir Beslag) terhadap tanah
terperkara, adalah keliru dan tidak beralasan sama sekali,
untuk itu haruslah ditolak sebab tidak berdasarkan hukum .-
13. Bahwa lagi pula tuntutan sita jaminan yang dituntut
Penggugat dalam perkara aquo tidaklah beralasan secara
hukum, dan tidak sesuai dengan ketentuan Pasal 50 Bab VIII
Undang-Undang RI No.l tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara yang bunyinya dikutip sebagai
berikut:
“ Pihak manapun dilarang melakukan penyitaan terhadap :
a. uang atau surat berharga milik Negara/ Daerah baik yang
berada pada instansi Pemerintah maupun pada pihak
ketiga;
b. uang yang harus disetor pada pihak ketiga kepada Negara/
Daerah;
c. barang bergerak milik Negara/Daerah baik yang berada
pada instansi Pemerintah maupun pada pihak ketiga;
d. barang tidak bergerak dan hak kebendaan lainnya milik
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 57 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
Negara/Daerah;
e. barang milik pihak ketiga yang dikuasai oleh Negara/Daerah
yang
diperlukan untuk penyelenggaraan tugas pemerintahan”.-
Bahwa oleh karena asset-asset Tergugat I adalah merupakan
asset Negara, karena V Tergugat I adalah Perusahaan BUMN
yang pemegang sahamnya adalah [U Pemerintah RI dan
PT.Perkebunan Nusantara III (Persero), maka jelaslah
tuntutan Sita Jaminan (Conservatoir Beslaag) yang dituntut
oleh Penggugat dalam perkara aquo adalah tidak dibenarkan
---- Berdasarkan uraian-uraian Tergugat I tersebut diatas, mohon
kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara aquo
(No.l03/Pdt.G/2016/PN-LBP) agar sudi kiranya mengambil putusan
hukum dalam perkara aquo yang amarnya berbunyi sebagai berikut:
I. DALAM EKSEPSI
1. Mengabulkan Eksepsi Tergugat I untuk seluruhnya .-
2. Menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet
Ontvanklijk Verklaard).-
3. Menghukum Penggugat untuk membayar segala ongkos yang
timbul dalam perkara aquo.-
II. DALAM POKOK PERKARA
1. Menolak Gugatan Penggugat untuk seluruhnya .-
2. Menghukum Penggugat untuk membayar segala ongkos yang
timbul dalam perkara aquo;
Menimbang, bahwa kemudian atas gugatan Penggugat tersebut,
Kuasa Tergugat II telah mengajukan jawaban secara tertulis yang pada
pokoknya sebagai berikut :
I. Dalam Eksepsi:
1. Tentang Kompetensi Absolut (Pasal 160 R.Bg/134 H.I.R.).
- Bahwa berdasarkan Pasal 160 R.Bg/134 H.I.R. dan di dalam dalil gugatan Penggugat halaman 1 Point 1 dan 2 disebutkan antara lain menyatakan bahwa Penggugat pada pokoknya
adalah penggarap atas obyek tanah yang terletak di Pasar 23 dan
4B sekarang Desa Muliorejo, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 58 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
Serdang secara berkelompok dibawah Kelompok Zainal Abidin
Harahap, dimana pada tahun 1959 dalam rangka program Landreform telah dilaksanakan pengukuran oleh Agraria (BPST) sebagaimjana Peta tanggal 14-10-1959n (diukur oleh Saidin),
dimana menurut dalil Penggugat tanah garapan tersebut diperoleh
berdasarkan ketentuan Undang- Undang Darurat Nomor 8 Tahun
1959 Junto Pasal 5 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 51 Prp Tahun
1960 dengan bukti diterimanya Kartu Tanda Pendaftaran
Pendudukan Tanah (KTPPT) Nomor 413 dikeluarkan oleh An.
Kepala Kantor Reorganisasi Pemakaian Tanah Sumatera Timur atas
nama pemilik Ishak (Almarhum/ Ayah Kandung Penggugat di afd/
Pasar 3B Kamp. Muliorejjo Konsessie Sei Semayang B Kebon
Rotterdam A/B, sekarang Desa Muliorejo, Kecamatan Sunggal,
Kabupaten Deli Serdang, Prvinsi Sumatera Utara seluas 12.000 M2
(1,2 Ha).
- Bahwa masih dalam dalil gugatannya juga disebutkan khususnya
halaman 3 dan 4 point 07 angka i dan ii, bahwa berdasarkan Surat
Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi
Sumatera Utara Nomor. 1343/600.18/X/2011 tanggal 5 Oktober 2011
Junto Surat Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang
Nomor. 1020/3.12.07/IX/2015 tanggaal 07-09-2015 pada pokoknya
tanah obyek perkara a quo adalah merupakan bagian dari Areal Hak
Guna Usaha Nomor. 109/ Desa Mulirejo seluas 1.433,28 Ha.
- Bahwa dari hal ini membuktikan yang menjadi dasar gugatan Penggugat (Fundamentum Petendi) dalam perkara a quo adalah
adanya Hak Guna Usaha Nomor. 109/ Desa Mulirejo seluas
1.433,28 Ha terdaftar atas nama PT. Perkebunan Nusantara II
Perkebunan Sei Semayang B berkedudukan di Tanjung Morawa,
diterbitkan pada tanggal 20-06-2003 dan berakhir haknya pada
tanggal 08-06-2028 yang menyangkut tentang Keputusan Tata
Usaha Negara, dimana hal ini adalah suatu bentuk penetapan
tertulis yang dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang berisi tindakan hukum Tata Usaha Negara yang berdasarkan peraturan perundang - undangan yang berlaku, yang bersifat konkret, individual, dan final, yang menimbulkan
akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata (Vide
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 59 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
Pasal 1 Ayat 3 Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 jo. Undang-
Undang No. 9 Tahun 2004 jo. Undang-Undang No. 51 Tahun 2009
tentang Peradilan Tata Usaha Negara) yang diterbitkan oleh Tergugat II sebagai Pejabat Tata Usaha Negara berupa adanya
Hak Guna Usaha Nomor. 109/ Desa Mulirejo seluas 1.433,28 Ha
terdaftar atas nama PT. Perkebunan Nusantara II Perkebunan Sei
Semayang B berkedudukan di Tanjung Morawa, diterbitkan pada
tanggal 20-06-2003 dan berakhir haknya pada tanggal 08-06-2028,
sehingga adalah tidak tepat objek gugatan untuk diperiksa
Majelis Hakim a quo, karena nyata-nyata telah bertentangan
dengan ketentuan Pasal 47, Pasal 53, Pasal 77 ayat (1) Undang-
Undang No. 5 Tahun 1986 jo. Undang-Undang No. 9 Tahun 2004 jo.
Undang-Undang No. 51 Tahun 2009 tentang Peradilan Tata Usaha
Negara, dimana kewenangan untuk mengadili perkara ini berada pada Peradilan Tata Usaha Negara. Untuk itu beralasan hukum kiranya mohon Majelis Hakim a quo berkenan menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet Onvankelijke
Verklaard); - Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 77 ayat 1 UU No. 5 Tahun
1986 dijelaskan bahwa eksepsi tentang kewenangan absolut Pengadilan
dapat diajukan setiap waktu selama pemeriksaan dan meskipun tidak ada
eksepsi tentang kewenangan absolut Pengadilan apabila Hakim
mengetahui hal itu, ia karena jabatannya wajib menyatakan bahwa
Pangadilan tidak berwenang mengadili sengketa yang bersangkutan. Oleh karena dalam hal ini Tergugat II ada mengajukan eksepsi tentang kewenangan absolut, dengan demikian sudah menjadi kewajiban Hakim
untuk terlebih dahulu memeriksa, memutus dan menyelesaikan apakah
sengketa a quo menjadi kewenangannya, dengan kata lain Majelis Hakim
harus mengambil keputusan terlebih dahulu tentang kewenangan absolut
yang diajukan Tergugat II dengan kata lain Majelis Hakim harus
mengambil keputusan terlebih dahulu tentang kewenangan absolut yang
diajukan Tergugat II Tentang gugatan Penggugat Kabur (Obscuur Libel)
- Bahwa dalam gugatan Penggugat disebutkan atas obyek tanah perkara a
quo memiliki sebidang tanah seluas 12.000 m2 (1,2 Ha) yang terletak di
Desa Muliorejo, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, dengan
batas-batas sebagai berikut:
i) Utara berbatas dengan Jalan/Persil Nomor 414
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 60 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
ii) Timur berbatas dengan Jalan/Persil Nomor 426
iii) Selatan berbatas dengan Jalan/Persil Nomor 412
iv) Barat berbatas dengan Jalan/Persil Nomor 393;
- Bahwa dalam Posita gugatan dimaksud tidak pernah disebutkan oleh
Penggugat secara pasti tentang dimana letak, luas dan batas-batas
terhadap obyek Hak Guna Usaha Nomor. 109/ Desa Mulirejo seluas
1.433,28 Ha terdaftar atas nama PT. Perkebunan Nusantara II
Perkebunan Sei Semayang B berkedudukan di Tanjung Morawa,
diterbitkan pada tanggal 20-06-2003 dan berakhir haknya pada tanggal
08-06-2028, akan tetapi didalam Petitum gugatan halaman 8 dapat
disebutkan koordinat TM 3 N = 03.37.27.28, E = 9834.24.22
(319247.388,1900784.108);
- Bahwa terhadap hal tersebut Penggugat tidak menjelaskan siapa,
bagaimana dan dengan cara apa Penggugat dapat menentukan titik
koordinat tersebut, sehingga tidak dapat dipastikan kejelasan,
origanilitas, dan autentikasi tentang keabasahan yang dapat diverifikasi
dan di validasi secara hukum tentang data koordinat tersebut, serta
terdapat ketidaksesuain antara dalil dalam Posita dan Petitum;
- Bahwa dengan demikian telah jelas gugatan yang disampaikan oleh
Penggugat menjadi tidak jelas terhadap letak, luas dan batas-batas
obyek perkara yang diajukan oleh Penggugat;
1. Bahwa dengan demikian dalil gugatan Penggugat jelas adalah Obscuur Libels dan untuk mendukung argumen Turut Tergugat III ic. Kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang diperkuat berdasarkan
Yurisprudensi tetap hal ini sesuai dengan Putusan Mahkamah Agung R.I. No.
1149 k/Sip/1979, tanggal 17 April 1979, yang menyatkan bahwa “Bila tidak
jelas batas-batas tanah sengketa, maka gugatan tidak dapat diterima”;
2. Tentang Kepentingan Penggugat (Diskualifikasi atau Gemis
Aanhoedanigheid)
Bahwa Tergugat II ic. Kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang didalam
proses penerbitan Hak Guna Usaha Nomor. 109/ Desa Mulirejo seluas
1.433,28 Ha terdaftar atas nama PT. Perkebunan Nusantara II Perkebunan
Sei Semayang B berkedudukan di Tanjung Morawa, diterbitkan pada tanggal
20-06-2003 dan berakhir haknya pada tanggal 08-06-2028 telah sesuai
dengan peraturan hukum yang berlaku sebagaimana ketentuan Pasal 19 ayat
1 dan 2 Undang-Undang No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 61 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
Pokok Agraria jo. Pasal 24 Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 tentang
Pendaftaran Tanah jo. Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan
Pertanahan Nasional No. 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 tenatang Pendaftaran Tanah, oleh
karena itu beralasan hukum mohon kiranya Majelis Hakim menolak gugatan
Penggugat untuk seluruhnya Tentang Dilatoria
- Bahwa dasar yang menjadi gugatan yang disampaikan oleh Penggugat
saat ini status obyeknya adalah Hak Guna Usaha Nomor. 109/ Desa
Mulireio seluas 1.433.28 Ha terdaftar atas nama PT. Perkebunan
Nusantara II Perkebunan Sei Semayang B berkedudukan di Tanjung
Morawa. diterbitkan pada tanggal 20-06-2003 dan berakhir haknya pada
tanggal 08-06-2028, yang merupakan hasil penggabungan dari Hak Guna
Usaha Nomor. 28/ Desa Muliorejo berdasarkan Surat Keputusan Kepala
BPN Nomor. 42/HGU/BPN/2002 tanggal 29-11-2002 seluas 860,7700 Ha
berdasarkan Surat Ukur No. 335/ Mulio Rejo/2003 tanggal 05-06-2003
yang diterbitkan sertipikatnya oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Deli
Serdang pada tanggal 09-06-2000, penunjuk No. 4002/2003 No. Urut 30
dan Hak Guna Usaha Nomor. 81/ Desa Muliorejo berdasarkan Surat
Keputusan Kepala BPN Nomor. 58/HGU/BPN/2000 tanggal 09-05-2003
seluas 572,51 Ha berdasarkan Surat Ukur No. 338/ Mulio Rejo/2003
tanggal 19-06-2003 yang diterbitkan sertipikatnya oleh Kantor Pertanahan
Kabupaten Deli Serdang pada tanggal 20-06-2000, penunjuk No.
4356/2003 No. Urut 2 masing-masing terdaftar atas nama PT.
Perkebunan Nusantara II Perkebunan Sei Semayang B berkedudukan di
Tanjung Morawa;
4. Bahwa penerbitan Hak Guna Usaha Nomor. 109/ Desa Mulirejo seluas
1.433,28 Ha tersebut telah dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan
tahapan yang diatur dalam ketentuan Pasal 19 ayat 1 dan 2 Undang-Undang
No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria jo. Pasal 24
Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah jo.
Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 3
Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 24
Tahun 1997 tenatang Pendaftaran Tanah, dan telah sesuai juga dengan
Asas-asas Umum Pemerintahan yang Baik, yaitu berdasarkan Undang-
Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang
Bersih dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, dimana sebelum
diterbitkan Hak Guna Usaha hasil penggabungan tersebut telah dilaksanakan
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 62 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
proses dan tahapan berupa penelitan data fisik dan data yuridis sesuai
dengan permohonan perpanjangan dari PT. Perkebunan Nuasantara II
tanggal 9 Januari 1997 dan ditindaklanjuti berupa Peninjauan Lapangan oleh
Panitia B Plus untuk memastikan hasil yang direkomendasaikan untuk
diperpanjang haknya merupakan merupakan obyek yang clean dan clear baik
dari sisi fisik (bebas dari tuntutan serta garapan masyarakat) dan yuridis,
karena obyek Hak Guna Usaha tersebut merupakan perpanjangan dari Surat
Keputusan Menteri Agraria No.24/HGU/65 tanggal 10 Juni 1965 tentang
Pemberian Hak Guna Usaha kepada P.P.N Tembakau Deli Sumatera Timur
(sekarang PT.Perkebunan Nusantara II (Persero) dengan luas 59.000 Ha,
sedangkan seluas 191.000 Ha ditegaskan sebagai objek Landreform, dimana
sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 40 Tahun 1996 tentang Hak Guna
Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai Atas Tanah jo. Peraturan
Menteri Negara Agraria/Kepala BPN No. 3 Tahun 1999 tentang Pelimpahan
Kewenangan Pemberian dan Pembatalan Keputusan Pemberian Hak Atas
Tanah Negara jo. Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala BPN No. 9
Tahun 1999 tentang Tata Cara Pemberian Dan Pembatalan Hak Atas Tanah
Negara Dan Hak Pengelolaan, sehingga bisa dipastikan tuntutan dan/atau
garapan masyarakat apabila memang ada seharusnya sudah diselesaikan
saat proses perpanjangan haknya, dan oleh karena itu obyek Hak Guna
Usaha tersebut sudah tidak ada kaitan hukumnya dengan Penggugat, oleh
karena itu beralasan hukum kiranya Majelis Hakim menolak gugatan
Penggugat untuk seluruhnya. Tentang Peremptoria
- Bahwa dasar alas hak dalam dalil gugatan Halaman 1 Point 2 yang disampaikan oleh Penggugat berupa Kartu Tanda Pendaftaran
Pendudukan Tanah (KTPPT) Nomor 143, yang dikeluarkan oleh An.
Kepala Kantor Reorganisasi Pemakian Tanah Sumatera Timur atas nama Ishak sebenarnya penanganan/penyelesaiannya telah dilakukan
oleh Pemerintah dengan membentuk beberapa lembaga atau tim untuk
itu, oleh karenanya garapan/tuntutan atas tanah PTPN II telah
diselesaikan oleh Pemerintah pada saat itu, sehingga penerbitan
sertipikat Hak Guna Usaha atas nama PT.Perkebunan IX (yang
kemudian berubah menjadi atas nama PT. PN II ) berdasarkan SK
Menteri Agraria tgl. 10 Juni 1965 No.Sk.24/HGU/65, sesuai dengan
rekomendasi Tim Penyelesaian Tanah Garapan dan Areal PTP IX,
(TPTGA - IX) sudah bersih dari garapan/tuntutan rakyat;
- Bahwa dengan perkataan lain alas hak dan/atau klaim Penggugat atas
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 63 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
obyek perkara a auo sudah tidak ada lagi atau dihapuskan (set aside)
karena tuntutan/garapan rakyat yang mempergunakan bukti-bukti garapan baik Surat Keterangan Tentang Pembagian Dan Penerimaan Tanah Sawah/Ladang, Kartu Tanda Pendaftaran Pendudukan Tanah di atas tanah HGU PTPN II, karena sudah
diselesaikan oleh pemerintah pada saat itu, sebagaimana dijelaskan
dalam surat Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional
Provinsi Sumatera Utara Nomor : 570-528 tanggal 1 April 2009 yang
ditujukan kepada Direksi PT.PN II (Persero) dan memperhatikan surat
Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 540.1-1138 tanggal 10 Mei
2004 yang ditujukan kepada Sekretaris Jenderal U.p. Kepala Biro Persidangan DPR RI di Jakarta perihal penjelasan masalah tanah eks Consessie NV. Van deli Maatschappij yang diredistribusikan
kepada masyarakat petani penggarap dan posisi tanah PT.PN II (Persero).
5. Tentang Temporis (Daluarsa)
- Bahwa Hak Guna Usaha Nomor. 109/ Desa Mulireio seluas 1.433.28
Ha terdaftar atas nama PT. Perkebunan Nusantara II Perkebunan Sei
Semayang B berkedudukan di Taniung Morawa. diterbitkan pada
tanggal 20-06-2003 dan berakhir haknya pada tanggal 08-06-2028,
yang merupakan hasil penggabungan dari Hak Guna Usaha Nomor. 28
dan 81/ Desa Muliorejo masing-masing terdaftar atas nama PT.
Perkebunan Nusantara II Perkebunan Sei Semayang B berkedudukan di Tanjung Morawa adalah merupakan perpanjangan
dari Surat Keputusan Menteri Agraria No.24/HGU/65 tanggal 10 Juni
1965 tentang Pemberian Hak Guna Usaha kepada P.P.N Tembakau
Deli Sumatera Timur (sekarang PT.Perkebunan Nusantara II (Persero)
dengan luas 59.000 Ha;
- Bahwa oleh karena hal tersebut Tergugat I Ic. PT. Perkebunan Nusantara II Perkebunan Sei Semayang B berkedudukan di Tanjung Morawa telah menguasi dan mengusahai obyek perkara
selama bertahun-tahun dengan itikad baik sesuai dengan ketentuan
hukum yang berlaku, sehingga sudah selayaknya Tergugat I secara
hukum adalah merupakan pemilik yang sah atas obyek perkara a quo.
Bahwa dengan untuk mendukung argumen Tergugat II ic. Kantor
Pertanahan Kabupaten Deli Serdang diperkuat berdasarkan
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 64 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
Yurisprudensi tetap hal ini sesuai dengan Putusan Mahkamah Agung
R.I. No. 695 K/Sip/1969, tanggal 12 Agustus 1970, yang menyatkan bahwa “Bila seseorang yang bertahun-tahun lamanya menguasai
dan tinggal dengan tidak ada gangguan apa-apa dapat dianggap
sebagai pemilik tanah itu”;
II. Dalam Pokok Perkara :
1. Bahwa Tergugat menolak dengan tegas seluruh dalil - dalil gugatan
Penggugat terkecuali terhadap hal-hak yang secara tegas diakui oleh
Tergugat dalam perkara ini.
2. Bahwa keseluruhan yang tercantum dalam eksepsi diatas sacara
mutatis-mutandis mohon dianggap telah termuat dalam pokok perkara
ini, oleh karenanya tidak perlu diulangi lagi.
3. Bahwa benar Tergugat II Ic. Kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang telah menerbitkan Sertipikat Hak Guna Usaha Nomor. 109/
Desa Mulireio seluas 1.433,28 Ha terdaftar atas nama PT. Perkebunan
Nusantara II Perkebunan Sei Semayang B berkedudukan di Tanjung
Morawa. diterbitkan pada tanggal 20-06-2003 dan berakhir haknya pada
tanggal 08-06-2028.
4. Bahwa obyek perkara a quo adalah merupakan hasil dari
penggabungan dari Hak Guna Usaha Nomor. 28/ Desa Muliorejo
berdasarkan Surat Keputusan Kepala BPN Nomor. 42/HGU/BPN/2002
tanggal 29-11-2002 seluas 860,7700 Ha berdasarkan Surat Ukur No.
335/ Mulio Rejo/2003 tanggal 05-06-2003 yang diterbitkan sertipikatnya
oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang pada tanggal 09-06-
2000, penunjuk No. 4002/2003 No. Urut 30 dan Hak Guna Usaha
Nomor. 81/ Desa Muliorejo berdasarkan Surat Keputusan Kepala BPN
Nomor. 58/HGU/BPN/2000 tanggal 09-05-2003 seluas 572,51 Ha
berdasarkan Surat Ukur No. 338/ Mulio Rejo/2003 tanggal 19-06-2003
yang diterbitkan sertipikatnya oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Deli
Serdang pada tanggal 20-06-2000, penunjuk No. 4356/2003 No. Urut 2
masing-masing terdaftar atas nama PT. Perkebunan Nusantara II
Perkebunan Sei Semayang B berkedudukan di Tanjung Morawa.
5. Bahwa pada awal mula sejarahnya obyek perkara a quo adalah
merupakan areal perkebunan PT. Perkebunan Nusantara II (Persero),
selanjutnya disebut PTPN II, dahulu PT. Perkebunan IX berasal dari
bekas perkebunan yang diusahakan oleh maskapai:
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 65 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
N.V. Deli Batavia My,
N.V. Deli My,
N.V. Serdang Cultuur My,
N.V. Senembah My,
N.V. Deli Cultuur My,
N.V. Tabak My Arendsburg,
N.V. Amsterdam Langkat Coy,
N.V. Tabaklbow actien Gesselschaft ’’Tjinta Radja”
6. Bahwa kemudian bergabung dibawah N. V. Van/Verenigde Deli
Maatschappij (Deli Planter Vereniging) yang membentang antara Sei
Wampu di Kabupaten Langkat sampai Sei Ular di Kabupaten Deli
serdang, seluas lebih kurang 250.000 Ha.
7. Bahwa maskapai-maskapai tersebut diatas memperoleh tanah dari
Sultan (Sultan Deli, Sultan Langkat dan Sultan Serdang), yang
pemberiannya berupa hak-hak konsesi atas tanah yang ditetapkan
dalam akta konsesi yang ditandatangani oleh Sultan dan mendapat
legalisasi dari Residen Sumatera Timur {Hoofd van Gewestelijk Bestuur
der Oostkust van Sumaterd).
8. Bahwa setelah Indonesia Merdeka, pada tahun 1958, perkebunan-
perkebunan tersebut diatas di Nasionalisasi berdasarkan Undang-
Undang No.86 Tahun 1958 tentang Nasionalisasi Perusahaan-
Perusahaan Milik Belanda jo. Peraturan Pemerintah No.23 Tahun 1958
tentang Penempatan Perusahaan-Perusahaan Perkebunan Pertanian
Milik Belanda Dibawah Penguasaan Pemerintah, jo. Peraturan
Pemerintah No.2 Tahun 1959 tentang Pokok-Pokok Pelaksanaan
Undang-Undang Nasionalisasi Perusahaan Belanda.
Bahwa kemudian atas kebun-kebun yang di Nasionalisasi tersebut
pengusahaannya diserahkan oleh Pemerintah kepada PT.
Perkebunan Nusantara II, dahulu PT. Perkebunan IX, sebelumnya
Perusahaan Perkebunan Negara Tembakau Deli I, II dan III,
sebelumnya PPN Sumut I Khusus Tembakau, sebelumnya PPN
Baru Cabang I Sumut dan sebelumnya PPN Baru;
9. Bahwa atas sebagian tanah seluas lebih kurang 250.000 Ha tersebut
diatas diduduki atau digarap oleh masyarakat, atas penggarapan tersebut
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri No. Agr. 12/5/14
tanggal 28 Juni 1951 menetapkan antara lain penyerahan kembali kepada
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 66 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
Negeri (ic. Pemerintah) seluas lebih kurang 125.000 Ha yang kemudian
ditindak lanjuti dengan surat keputusan Gubernur Sumatera Utara No.
36/K/Agr Tanggal 28 September 1951 yang isinya antara lain menunjuk
penggunaan tanah untuk keperluan perusahaan dan pemerintah (ic.
Dikeluarkan).
10. Bahwa untuk melaksanakan pembagian tanah yang dikembalikan kepada
Pemerintah seluas lebih kurang 125.000 Ha sebagaimana dimaksud
dalam surat keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor Agr. 12/5/14 tanggal
28 Juni 1951 jo. Surat Keputusan Gubernur Sumatera Utara No. 36/K/Agr
Tanggal 28 September 1951 tersebut diatas, Pemerintah membentuk
Kantor Penyelenggara Pembagian Tanah (KPPT) dan berada dibawah
pimpinan Residen Sumatera Timur.
11. Bahwa Tata cara membagikan tanah-tanah seluas lebih kurang 125.000
Ha sebagaimana dimaksud dalam surat keputusan Menteri Dalam Negeri
Nomor Agr. 12/5/14 tanggal 28 Juni 1951 jo. Surat Keputusan Gubernur
Sumatera Utara No. 36/K/Agr Tanggal 28 September 1951 tersebut
diatas, dilaksanakan oleh Gubemur/Kepala Daerah Provinsi Sumatera
Utara Ub. Residen/Kepala Kantor Penyelenggara Pembagian Tanah Ub.
Bupati kepada penggarap yang nyata diareal tersebut dengan membuat
peta pembagian tanah.
12. Bahwa kemudian untuk menyelesaikan masalah tanah garapan dan pada
sisi yang lain penggarapan di atas tanah areal tanah perkebunan terus
berkembang sehingga untuk mengatasi masalah penggarapan tersebut
pemerintah menerbitkan Undang Undang Darurat No. 8 Tahun 1954
Tanggal 8 Juni 1954 yang diundangkan pada tanggal 12 Juni 1954,
Tentang Penyelesaian Soal Pemakaian Tanah Perkebunan Oleh Rakyat,
jo. Undang-Undang No. 1 Tahun 1956 tanggal 1 Oktober 1956 tentang
perubahan dan tambahan Undang Undang Darurat No. 8 Tahun 1954
yang di Undangkan Tanggal 2 Oktober 1956.
13. Dalam Pasal 3 Undang-Undang Darurat No. 8 Tahun 1954 menetapkan :
’’Pemakaian tanah perkebunan dengan tidak seidzin pengusaha yang
teijadi sesudah Undang-Undang Darurat ini mulai berlaku tidak akan
disertakan dalam penyelesaiannya”.
14. Bahwa dengan terbitnya Undang Undang Darurat No. 8 Tahun 1954 jo.
Undang-Undang No. 1 Tahun 1956 yang mulai berlaku pada tanggal 2
Oktober 1956 maka garapan yang terjadi diatas tanah perkebunan
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 67 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
setelah tanggal tersebut diatas tidak diikutsertakan dalam
penyelesaiannya.
15. Bahwa untuk dapat diketahui keadaan pemakaian tanah perkebunan
maka diadakan inventarisasi terhadap keadaan kebun dan pemakai-
pemakai tanah perkebunan sesuai dengan Surat Menteri Agraria No.
K.U.3/2/12 Tanggal 19 Juni 1954, No.K.M.3/5/3 tanggal 17 September
1954, perihal pelaksanaan Undang Undang Darurat No. 8 Tahun 1954
Tentang Penyelesaian Soal Pemakaian Tanah Perkebunan Oleh Rakyat,
kemudian dengan Surat Menteri Agraria No. K.U 3/3/6 Tanggal 24 Juli
1954, perihal : Pendaftaran para pemakai tanah perkebunan, antara lain
yaitu memerintahkan untuk memberikan ’’Kartu Tanda Pendaftaran”
kepada petani penggarap yang telah terdaftar yang dikeluarkan oleh
Camat.
16. Bahwa selanjutnya Pemerintah melalui Menteri Agraria menerbitkan
Surat Keputusan No. SK. 102/Ka/1955 dan No. SK.103/Ka/1955 masing-
masing tanggal 30 Juni 1955 yang merupakan tindak lanjut dari
Keputusan Bersama antara Menteri Agraria, Menteri Pertanian, Menteri
Perekonomian, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kehakiman No. 1/1955
tanggal 30 Juni 1955 menetapkan antara lain :
- Membentuk Kantor Reorganisasi Pemakaian Tanah Sumatera Timur
(KRPT).
- Menentukan tanah mana yang akan dilangsungkan menjadi tanah
perkebunan dan tanah mana yang akan menjadi tanah pemerintah, (ic.
Dikeluarkan).
17. Bahwa dibentuknya Kantor Reorganisasi Pemakaian Tanah Sumatera
Timur maka tugas- tugas yang selama ini dilaksanakan KPPT yang
bekeija dibawah kepemimpinan Residen Sumatera Timur menjadi tugas
KRPT tersebut diatas Bahwa Keputusan Keputusan Bersama antara
Menteri Agraria, Menteri Pertanian, Menteri Perekonomian, Menteri
Dalam Negeri dan Menteri Kehakiman No. 1/1955 tanggal 30 Juni 1955
merupakan penetapan "Garis-garis pokok dari penyelesaian soal
pembagian tanah perkebunan oleh rakyat di Daerah Sumatera Timur”,
menetapkan antara lain :
a. Menetapkan tanah mana yang akan dilangsungkan menjadi
tanah perkebunan dan tanah yang akan dijadikan tanah
pemerintah (vide Pasal 2 ayat (1)),
b. Menentukan batas-batas baru antara tanah perkebunan dan
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 68 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
tanah pemerintah (vide pasal 2 ayat (2)),
c. Tanah-tanah yang sudah pasti kembali menjadi tanah
pemerintah, kecuali dalam hal tersebut ayat 6, ialah (1). jalur
kanan kiri dijalan besar yang pemeliharaanya menjadi
tanggungan pemerintah, selebar 250 meter ke kanan dan ke
kiri terhitung dari garis tengah jalan itu. (2). Tanah-tanah yang
nyata-nyata sudah merupakan perkampungan kuat pada tahun
1950. (3). Tanah-tanah yang nyata-nyata sudah merupakan
persawahan pada tahun 1950.
18. Bahwa terkait dengan penyelesaian pembagian tanah perkebunan di
Sumatera Timur tersebut, kemudian rakyat yang ada didaftar dan dibagi
menjadi tiga golongan :
(1) . Mereka yang ingin bertani,
(2) . Mereka yang ingin pindah ke tepi jalan,
(3) . Mereka yang ingin pindah ke kota-kota.
19. Bahwa pada tahun 1958, pemerintah membentuk Badan Pelaksana
Penyelesaian Penyelesaian Sengketa Tanah Perkebunan, selanjutnya
disebut BPPST, berdasarkan Keputusan Menteri Agraria No. SK. 224/Ka.
Tahun 1958 tanggal 16 Agustus 1958. Adapun tugas BPPST lain adalah :
(a) . Membuat rencana penetapan areal baru bagi perusahaan-
perusahaan kebun diSumatera Timur, yakni penetapan luas dan
batas-batasnya yang baru bagi perusahaan kebun masing-masing di
Sumatera Timur, sesuai dengan keperluan yang nyata bagi
berlangsungnya perusahaan menurut syarat-syarat ekonomi
perusahaan yang dapat dipertanggung jawabkan dan mengingat
keperluan rakyat sendiri untuk memperkembangkan penghidupannya
dalam lapangan pertanian, didalam batas jumlah luas yang telah
mendapat persetujuan pemerintah, berdasarkan usul Panitia
Interdepartemental,
(b) . Membuat rencana persiapan tanah-tanah untuk pertanian rakyat
dan menyusun anggaran biaya untuk keperluan itu dalam batas-
batas kemampuan Keuangan Negara,.
(c) . Membuat rencana penyelesaian masalah-masalah dalam bidang
perburuhan dan masalah-masalah pendudukan tanah perkebunan
oleh rakyat, yang akan ditimbulkan sebagai akibat pelaksanaan
rencana termaksud dalam ayat a dan b, (d). Mengawasi pelaksanaan
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 69 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
rencana-rencana termasuk dalam ayat a, b dan c setelah mendapat
pengesahan dari Pemerintah (vide diktum memutuskan, menetapkan
Kedua). Dengan terbentuknya BPPST maka KRPT diserahi tugas
sekretariat (vide diktum memutuskan, menetapkan Ketiga, angka 1
huruf b).
Bahwa tidak lama berselang, terbit Undang-Undang No. 86
tahun 1958 tanggal 27 Desember 1958 tentang Nasionalisasi
Perusahaan-perusahaan Milik Belanda.
20. Bahwa kemudian Pemerintah menerbitkan Keputusan Penguasa Perang
Tertinggi No. 2 Tahun 1960 tanggal 13 Juli 1960 tentang Merubah
susunan Badan Pelaksana Penyelesaian Sengketa Tanah Perkebunan
Sumatera Timur dan menentukan kedudukan dari BPPST sebagai
Lembaga dari pada Penguasa Perang Daerah Sumatera Utara, serta
sejalan dengan surat keputusan tersebut maka Menteri Agraria
menetapkan menerbitkan Pedoman Menteri Agraria No. 1 Tahun 1960
tanggal 15 Juli 1960 yang merupakan pedoman keija BPPST dalam
rangka penyelesaian sengketa pemakaian tanah perkebunan Sumatera
Timur.
21. Bahwa kemudian BPPST mengambil langkah-langkah sebagai berikut:
- Tanah-tanah garapan yang teijadi setelah tanggal 13 Juli 1960 yaitu
pada tanggal keluarnya Peperti No. 2 Tahun 1960 adalah tanah
garapan yang tidak turut diselesaikan menurut ketentuan Pedoman
Menteri Agraria Nomor 1 Tahun 1960, oleh karena itu harus ditindak
secara tegas dan harus dikosongkan dari garapan rakyat;
- Tanah-tanah garapan yang teijadi pada saat sebelum keluarnya
Undang-Undang Darurat No.8 Tahun 1954 jo. Undang-Undang No.l
Tahun 1956 yaitu tanggal 1 Oktober 1956, maka pengosongannya
harus diselesaikan menurut Pedoman Menteri Agraria No.l Tahun
1960 tanggal 15 Juli 1960,
- Tanah-tanah garapan yang teijadi setelah tanggal 1 Oktober 1956
akan tetapi sebelum keluarnya keputusan Penguasa Perang Tertinggi
(Peperti) No.2 Tahun I960 tanggal 13 Juli 1960, maka dalam rangka
pengosongan hanya disediakan areal penampungan tanpa fasilitas
lainnya seperti huruf (b),
22. Bahwa pada tahun 1960, terbit Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang No.51 Prp. Tahun 1960 tanggal 14 Desember 1960 tentang
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 70 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
Larangan Pemakaian Tanah Tanpa Izin Yang Berhak atau Kuasanya.
Undang-Undang No. 51 Prp Tahun 1960, tanggal 14 Desember 1960,
mencabut : (a). Ordonansi ”Onrechtmatige occupatie van gronden (S.
1948 - 110) ; (b). Undang-Undang Darurat No.8/1954 (L.N. 1954 - 65),
(c). Undang-Undang Darurat No.1/1956 (L.N. 1956 - 45). Dengan
keluarnya Undang- Undang No. 51 Prp Tahun 1960 maka kegiatan
pendudukan/penggarapan atas tanah perkebunan tidak diperkenankan.
23. Bahwa dengan bubarnya BPPST yang dibentuk berdasarkan Keputusan
Menteri Agraria No.Sk.224/Ka Tahun 1958 dan Peperti No.2 Tahun 1960,
maka tugas BPPST dilanjutkan oleh Panitia Landreform Daerah Tingkat I
Sumatera Utara berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian dan Agraria
selaku Ketua Badan Pekerja Landreform No.4 Tahun 1963 tanggal 14
Mei 1963 tentang Penyelesaian Sengketa Tanah Perkebunan Sumatera
Timur.
24. Bahwa kemudian Menteri Agraria menerbitkan Surat Keputusan Menteri
Agraria No.24/HGU/65 tanggal 10 Juni 1965 tentang Pemberian Hak
Guna Usaha kepada P.P.N Tembakau Deli Sumatera Timur (sekarang
PT.Perkebunan Nusantara II (Persero), dengan luas 59.000 Ha,
sedangkan seluas 191.000 Ha ditegaskan sebagai objek Landreform.
Walaupun telah diberikan HGU seluas 59.000 Ha, namun tidak dapat
didaftarkan berhubung masih terdapat garapan dan batas Areal HGU
yang belum defenitif walaupun KRPT dan BPPST telah ditugaskan
menentukan tanah untuk perkebunan dan yang dikembalikan kepada
pemerintah serta ketentuan sebagaimana Pedoman Menteri Agraria No.l
Tahun 1960 mengenai pemetaan, pengukuran, pemancangan tanda
batas dan pembuatan surat ukur untuk wens areal-areal itu, yang harus
dilaksanakan oleh Kepala Kantor Pendaftaran Tanah yang bersangkutan
bersama-sama BPPST, harus selesai akhir tahun 1960.
25. Bahwa untuk mengamankan areal perkebunan, dimana ditegaskan
bahwa penggarap- penggarap sesudah tanggal 13 Juli 1960 harus segera
meninggalkan tanah garapan masing- masing, kemudian dilakukan
pembersihan berdasarkan Keputusan Penguasa Pepelrada
No.Kep.0022/Pepelrada/3/1967, yang dikenal dengan operasi Korem
tahun 1966/1967.
26. Kemudian berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agraria No.
24/HGU/1965 tanggal 10 Juni 1965 Tentang Pemberian Hak Guna Usaha
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 71 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
Kepada P.P.N. Tembakau Deli Sumatera Timur, telah diberikan Hak
Guna usaha kepada P.P.N. Tembakau deli Sumatera Timur, Daerah
Tingkat I Sumatera Utara (selanjutnya disebut pemegang Hak Guna
Usaha) atas areal tanah seluas ± 59.000 Ha untuk keperluan tembakau
Deli dan menegaskan sisa tanah seluas ± 191.000 Ha sebagai objek
Landreform, dengan tidak mengurangi kepentingan P.P.N. Tembakau
Deli untuk merawat dan mengganti parit-parit yang diperlukan oleh P.P.N.
Tembakau Deli.
27. Bahwa dalam rangka penerbitan sertipikat Hak Guna Usaha berdasarkan
Surat Keputusan Menteri Agraria No. 24/HGU/1965 tanggal 10 Juni 1965
telah dibentuk beberapa tim sebagai berikut:
a. Tim pemasangan pilar dan Tim peneliti pilar :
- Bahwa Tim pemasangan pilar dibentuk berdasarkan Instruksi
Gubernur Sumatera Utara No. 18787/9 tanggal 15-8-1969, yang
anggotanya terdiri dari : Kepala Inspeksi Agraria Propinsi Sumatera
Utara (sekarang Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Sumatera
Utara), Kepala Kantor Pengawasan dan Pendaftaran Tanah, Kepala
Agraria Daerah (sekarang Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten),
Camat dan Kepolisian setempat Bahwa adapun tugas Tim adalah
untuk pemasangan pilar tanda batas pada areal kebun sebagaimana
dalam Surat Keputusan Menteri Agraria No.24/HGU/1965 tanggal 10
Juni 1965.
- Bahwa kemudian pada tanggal 6 Maret 1973 oleh Gubernur
Sumatera Utara membentuk Tim penelitian Pilar tanda batas areal
PTPN II (dahulu PTP IX), yang terdiri dari Kepala Direktorat Agraria
Provinsi Sumatera (sekarang Kakanwil BPN Provinsi Sumatera),
Kepala Inspeksi Perkebunan Daerah II, PTP IX, Kasubdit Agraria
Kabupaten/Kotamadya setempat (sekarang Kepala Kantor
Pertanahan Kabupaten/Kota), Camat dan Kepala Desa setempat.
- Bahwa tim bertugas melaksanakan penelitian terhadap pilar tanda
batas yang telah dipasang oleh Tim Pemasangan Tanda Batas.
Dalam melaksanakan tugas berpedoman pada:
1. Peta-peta BPPST
2. Peta sementara lampiran surat keputusan No.24/HGU/1965
tanggal 10 Juni 1965
3. Peta tanda batas PTP IX
4. Kenyataan dilapangan,
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 72 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
b. Tim Inventarisasi Tanah Garapan :
- Bahwa tim inventarisasi dibentuk oleh Gubernur Sumatera Utara
berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri sesuai dengan surat
No.BTU.5/77/5-78 tanggal 6 Mei 1978, agar meneliti kembali
terhadap areal yang benar-benar dikuasai oleh PTP IX dan bertugas
untuk menyelesaikan masalah tanah garapan pada areal PTP IX,
serta menentukan luas pasti masing-masing kebun dengan
melakukan pengukuran dan melaksanakan inventarisasi, apakah
garapan dilindungi Undang-Undang Darurat No.8 Tahun 1954 dan
Peperti No.2 Tahun 1960.
- Bahwa pengukuran untuk memperoleh areal HGU yang pasti
dilaksanakan pengukuran melalui protret Udara (Fotogrametri), hasil
pengukuran potret udara ditindaklanjuti dengan orientasi lapangan
dan hasil pengukuran dan inventarisasi, maka dapat diketahui bahwa
terdapat garapan seluas lebih kurang 9.085 Ha. Tanah garapan
seluas lebih kurang 9.085 Ha tersebut dikeluarkan dari areal seluas
59.000 Ha sebagaimana dimaksud dalam Surat Keputusan Menteri
Agraria No.24/HGU/1965 tanggal 10 Juni 1965 dan selanjutnya
ditegaskan menjadi tanah objek Landreform berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Dalam Negeri No.Sk.44/DJA/1981 tanggal 16
April 1981.
Bahwa pada saat pemerintah hendak berusaha dengan sungguh-
sungguh melaksanakan penyelesaian tanah garapan, teijadilah
penggarapan baru yang sulit diatasi dengan cara biasa, sehingga
terpaksa Gubernur Sumatera Utara meminta bantuan pengamanan
dari Kodam II/Bukit Barisan untuk mencegah masuknya penggarap-
penggarap baru ke areal PTP IX. Atas dasar permintaan Gubernur
Sumatera Utara yang kemudian dibentuk Tim Operasi Sadar dpp
Korem 023/Dataran Tinggi, untuk melaksanakan pembersihan
(pentraktoran) dan pengosongan tanah garapan tersebut.
c. Tim Penyelesaian Tanah Garapan dan Areal PTP IX, (TPTGA - IX):
Bahwa pada saat melaksanakan pembersihan/pentraktoran atas
areal tanah garapan tersebut, Operasi Sadar juga telah menampung
pengaduan dan permohonan yang merasa berhak atas tanah
garapan., yang selanjutnya oleh Komandan Operasi Sadar,
penerimaan pengaduan dan permohonan dari penggarap tersebut
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 73 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
diteruskan kepada Gubernur Sumatera Utara dan selanjutnya
Gubernur Sumatera Utara membentuk Tim Penyelesaian Tanah
Garapan dan Areal PTP IX berdasarkan Surat Keputusan No. 197
Tahun 1979 tanggal 4 September 1979 jo. No. 18 Tahun 1980
tanggal 16 April 1980, yang mempunyai tugas sebagai berikut:
1. Meneliti dan menentukan garapan yang dilindungi Undang-
Undang Darurat No.8 Tahun 1954 dan Peperti No.2 Tahun 1960
yang berada dalam areal PTP IX menurut SK Menteri Agraria tgl.
10 Juni 1965 No.Sk.24/HGU/65;
2. Meneliti dan menentukan status tanah garapan yang tidak
termasuk kategori dilindungi Undang-Undang Darurat No.8
Tahun 1954 dan Peperti No.2 Tahun 1960
3. Meneliti dan mengusulkan kepada Gubernur Kepala Daerah
Tingkat I Sumatera Utara/Menteri Dalam Negeri areal tanah yang
akan dikeluarkan dari Hak Guna Usaha PT. Perkebunan IX
4. Meneliti dan mengusulkan kepada Gubernur Kepala Daerah
Tingkat I Sumatera Utara/Menteri Dalam Negeri areal Hak Guna
Usaha PT. Perkebunan IX yang definitif.
5. Melakukan pengukuran, pengkaplingan dan memberikan Surat
Idzin Mengeijakan Tanah (S.I.M) kepada petani penggarap yang
berhak atas tanah yang menurut keputusan dikeluarkan dari areal
perkebunan PTP. IX
Hasil kerja TPTGA IX dituangkan dalam Surat keputusan dan
ditindak lanjuti oleh Gubernur Provinsi Sumatera dengan surat
keputusan.
28. Bahwa penanganan/penyelesaian atas garapan/tuntutan atas tanah
PTPN II telah dilakukan oleh Pemerintah dengan membentuk beberapa
lembaga atau tim untuk itu,
oleh karenanya garapan/tuntutan atas tanah PTPN II telah
diselesaikan oleh Pemerintah pada saat itu, sehingga penerbitan
sertipikat Hak Guna Usaha atas nama PT.Perkebunan IX (yang
kemudian berubah menjadi atas nama PT. PN II ) berdasarkan SK
Menteri Agraria tgl. 10 Juni 1965 No.Sk.24/HGU/65, sesuai dengan
rekomendasi Tim Penyelesaian Tanah Garapan dan Areal PTP IX,
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 74 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
(TPTGA - IX) sudah bersih dari garapan/tuntutan rakyat, dengan
perkataan lain tidak ada lagi tuntutan/garapan rakyat yang mempergunakan bukti-bukti garapan baik Surat Keterangan Tentang Pembagian Dan Penerimaan Tanah Sawah/Ladang, Kartu Tanda Pendaftaran Pendudukan Tanah di atas tanah HGU PTPN II,
karena sudah diselesaikan oleh pemerintah pada saat itu, sebagaimana
dijelaskan dalam surat Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan
Nasional Provinsi Sumatera Utara Nomor : 570-528 tanggal 1 April 2009
yang ditujukan kepada Direksi PT.PN II (Persero) dan memperhatikan
surat Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 540.1-1138 tanggal 10
Mei 2004 yang ditujukan kepada Sekretaris Jenderal U.p. Kepala Biro Persidangan DPR RI di Jakarta perihal penjelasan masalah tanah eks Consessie NV Van deli Maatschappij yang
diredistribusikan kepada masyarakat petani penggarap dan posisi tanah PT.PN II (Persero).
29. Bahwa permintaan Penggugat dalam Posita dan/ataupun Petitum dalam dalil gugatannya terkait dengan Sita Jaminan atau Conservaotir Beslaag atas obyek perkara Hak Guna Usaha Nomor. 109/ Desa
Mulirejo seluas 1.433,28 Ha terdaftar atas nama PT. Perkebunan Nusantara II Perkebunan Sei Semayang B berkedudukan di
Tanjung Morawa, diterbitkan pada tanggal 20-06-2003 dan berakhir haknya pada tanggal 08-06-2028, yang merupakan hasil
penggabungan dari Hak Guna Usaha Nomor. 28 dan 81/ Desa
Muliorejo masing-masing terdaftar atas nama PT. Perkebunan
Nusantara II Perkebunan Sei Semayang B berkedudukan di Tanjung Morawa, secara hukum berdasarkan ketentuan Pasal 50
Undang-Undang Nomor. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara adalah sangat irrasional dan sangat berlebihan karena subyek
hukum pemilik Hak Guna Usaha Tergugat I Ic. PT. Perkebunan
Nusantara II Perkebunan Sei Semayang B berkedudukan di Tanjung
Morawa adalah merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang
pemegang sahamnya adalah Pemerintah Republik Indonesia (RI), dan
juga modal awalnya berasal dari uang Negara atau Anggaran
Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Maka berdasarkan hal-hal tersebut diatas, Tergugat II ic. Kantor
Pertanahan Kabupaten Deli Serdang mohon kepada Majelis Hakim yang
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 75 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
memeriksa dan mengadili perkara ini berkenan memutuskan yang amarnya
sebagai berikut :
Dalam Eksepsi:
- Menerima eksepsi dari Tergugat II ic. Kantor Pertanahan Kabupaten
Deli Serdang untuk seluruhnya;
Menyatakan Pengadilan Negeri Kls. I-B Lubuk Pakam tidak berwenang
mengadili perkara ini dan yang berwenang adalah Pengadilan Tata
Usaha Negara Medan;
Menyatakan gugatan Penggugat ditolak untuk seluruhnya atau setidak-
tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima.
Dalam Pokok Perkara:
1. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya
menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima;
2. Menghukum Penggugat untuk membayar seluruh biaya yang timbul dalam
perkara ini.
Apabila Majelis Hakim Yang Terhomat kiranya berpendapat lain, maka
TERGUGAT II memohon untuk memutus perkara ini dengan seadil-adilnya
(et aequo et bono);
Menimbang, bahwa atas jawaban Tergugat I dan Tergugat II tersebut,
Penggugat telah mengajukan Replik pada persidangan tanggal 13 Desember
2016, dan selanjutnya Kuasa Tergugat I mengajukan duplik tertanggal 20
Desember 2016 yang selengkapnya telah termuat dalam berita acara sidang
dan dianggap telah termuat dalam putusan ini;
Menimbang bahwa atas gugatan Penggugat tersebut Pengadilan
Negeri Lubuk Pakam telah menjatuhkan Putusan Nomor
103/Pdt.G/2016/PN.Lbp. tanggal 16 Pebruari 2017 yang amarnya sebagai
berikut:
1. Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijke
Verklaard);
2. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar
Rp. 3.641.000,- ( Tiga juta enam ratus empat puluh satu ribu rupiah );
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 76 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
Membaca Relaas Pemberitahuan Putusan Pengadilan Negeri Lubuk
Pakam Nomor : 103/dt.G/2016/PN Lbp, yang diperbuat oleh Jurusita
Pengganti pada Pengadilan Negeri Lubuk Pakam yang menerangkan bahwa
bunyi isi putusan Pengadilan Negeri tersebut telah diberitahukan dengan
sempurna kepada Tergugat II pada tanggal 28 Pebruari 2017;
Membaca Akta Pernyataan Permohonan Banding Nomor
103/Pdt.G/2016/PN Lbp yang diperbuat dan ditanda tangani oleh Billiater
Sitepu, SH.MH. Panitera Pengadilan Negeri Lubuk Pakam yang
menerangkan bahwa Penggugat telah menyatakan banding terhadap
putusan tersebut pada tanggal 27 Pebruari 2017, dan pernyataan banding
tersebut telah diberitahukan dengan sempurna oleh Jurusita Pengganti
Pengadilan Negeri Lubuk Pakam kepada Terbanding-I semula Tergugat I
pada tanggal 15 Maret 2017 dan kepada Terbanding-II semula Tergugat II
pada tanggal 16 Maret 2017;
Menimbang, bahwa Pembanding semula Penggugat telah
mengajukan memori banding sebagaimana tersebut dalam memori
bandingnya diterima oleh Kepaniteraan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam
pada tanggal 06 Maret 2017, dan Memori Banding tersebut telah diserahkan
oleh Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Lubuk Pakam kepada
Terbanding-I semula Tergugat I dan kepada Terbanding-II semula Tergugat
II masing-masing pada tanggal 15 Maret 2017;
Menimbang, bahwa atas memori banding Pembanding semula
Penggugat tersebut, Terbanding I semula Tergugat I telah mengajukan
kontra memori bandingnya yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Lubuk Pakam pada tanggal 29 Maret 2017, dan kontra memori banding
tersebut telah diserahkan oleh Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Lubuk
Pakam kepada Terbanding II semula Tergugat II pada tanggal 31 Maret 2017
dan kepada Pembanding semula Penggugat pada tanggal 3 April 2017;
Menimbang, bahwa Pengadilan Negeri Lubuk Pakam telah
memberikan kesempatan kepada para pihak untuk mempelajari berkas
perkara dalam tenggang waktu 14 hari terhitung sejak hari berikutnya sejak
diterimanya pemberitahuan tersebut sebagaimana telah diberitahukan oleh
Pengadilan Negeri Lubuk Pakam, masing-masing kepada Pembanding
semula Penggugat pada tanggal 20 Maret 2017, kepada Terbanding I semula
Tergugat I pada tanggal 15 Maret 2017 dan kepada Terbanding II semula
Tergugat II pada tanggal 16 Maret 2017;
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 77 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
Menimbang, bahwa permohonan banding Pembanding semula
Penggugat telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut tata cara serta
persyaratan yang ditentukan oleh Undang-Undang, oleh karena itu
permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima;
Menimbang, bahwa Pembanding semula Penggugat menolak
putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Nomor 103/Pdt.G/2016/PN.Lbp.
tanggal 16 Pebruari 2017 tersebut, dengan alasan yang selengkapnya
seperti tersebut dalam memori bandingnya yang diterima di Kepaniteraan
Pengadilan Negeri Lubuk Pakam tanggal 06 Maret 2017, yang pada pokoknya
sebagai berikut:
Bahwa Pembanding/ Penggugat keberatan terhadappertimbangan hukum majelis Hakim Pengadilan Negeri Lubuk Pakamdalam Putusan Perkara
Perdata Nomor : 103/ Pdt.G/ 2016/ PN-Lbp, tertanggal 16 Februari 2017 ini
yang dituangkan dalam Memori Banding yaitu sebagai berikut ; ——————
1. Bahwa Pembanding/ Penggugat Keberatan terhadap Putusan Judex
facti/ Pengadilan Negeri kelas I-B Lubuk Pakam dalam Pertimbangan
Hukumnyakarena TIDAK TEPAT DAN TIDAK LENGKAP atau Kurang
Cukup dipertimbangkan dalam menyimpulkan sesuatu yang tidak ada
sema sekali penilaian terhadap adanya Bukti Penggugat ( P-13) yaitu
yang selengkapnya sbb :
Pertimbangan Majelis Hakim dalam Putusan dimaksud adalah sbb ;
“ Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat yang
pada pokoknya adalah sebagaimana dimaksud dalam surat gugatan.
Menimbang bahwa, sebelum Mejelis Hakim mempertimbangkan
tentang pokok perkara , terlebih dahulu akan dipertimbangkan apakah
gugatan Penggugat telah memenuhi formalitas gugatan;
Menimbang bahwa, dalam gugatan Penggugat Penggugat disebutkan
bahwa objek perkara dalam perkara ini berupa : sebidang tanah yang
terletak di Afdeling I Kebun Bulu Cina Desa Muliorejo/Pasar 3B Kamp.
Muliorejo Konsessie Sei.Semayang B Kebon Rotterdam A/B/ sekarang
Desa Muliorejo Kec. Sunggal Kab Deli Serdang provinsi Sumatera
Utara seluas 12.000 Meter2 ( 1,2 Ha) dengan batas-batas sebagai
berikut :
Utara berbatas dengan Jalan/Persil 414
Timur berbatas dengan persil 426
Selatan berbatas dengan persil 412
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 78 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
Barat berbatas dengan persil 393
Menimbang bahwa, ketika Majelis Hakim melakukan pemeriksaan
setempat telah terjadi perbedaan pendapat antara Penggugat dengan
Tergugat I, yang mana Penggugat menyatakan bahwa objek perkara
adalah sesuai dengan yang tercantum dalam gugatan dengan batas-
batasnya dimana diatas tanah tersebut ada ditanami Jagung
sedangkan menurut Tergugat –I objek perkaradi Afdeling I Kebun Bulu
Cina Desa Muliorejo dengan batas-batas : Utara berbatasan dengan
jalan PTPN,Selatan berbatasan dengan Jalan PTPN, Timur
berbatasan dengan tanah PTPN, Barat berbatasan dengan Jalan
PTPN II yang terkena Jalan TOL Medan-Binjai dan ditanami dengan
Sawit sebagaimana tercantum dalam Berita Acara Pemeriksaan
Persidangan tertanggal 31 Januari 2017.
Menimbang terkait objek perkara yang diajukan oleh Penggugat.,
ternyata adalah sebidang tanah yang ditanami jagung, sedang
Penggugat bukanlah orang yang menguasai maupun mengusahai
objek perkara, lebih lanjut setelah Majelis Hakim meneliti keterangan
saksi-saksi yang diajukan Tergugat yang menerangkan bahwa di objek
Terperkara pernah dibangun Musholla dan Sumur, namun
keberadaan tentang Mushola dan Sumur air tersebut bukanlah pada objek yang ditujukkan Penggugat. Oleh karena itu, Majelis
memandang bahwa objek gugatan Penggugat tidak jelas sehingga
Penggugat dipandang telah salah /keliru menunjuk objek perkara di lapangan maka telah terjadi ketidaksamaan antara fisik di lapangan
dengan objek perkara dalam gugatan;
Menimbang bahwa, oleh karena adanya ketidaksamaan antara fisik di lapangan dengan objek perkara dalam gugatan, mengakibatkan
objek perkara dalam perkara ini kabur ( obscuur libeli ) dan haruslah
dinyatakan gugatan tidak dapat diterima,………dst.
2. Keberatan.
Bahwa Dasar Pertimbangan Utama Majelis Hakim dalam putusan
perkara Perdata Nomor : 103/Pdt.G/2016/PN-Lbp, tertanggal 16
Februari 2017 sebagaimana halaman 78 -79 yang menyimpulkan
bahwa Objek dalam perkara ini adalah kabur ( obscuur libeli ) dan
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 79 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
haruslah dinyatakan gugatan tidak dapat diterima di dasarkan pada
pointnya sbb :
a. Perbedaan Pendapat tentang Letak batas bidang tanah yang
di Gugat oleh Pembanding /semula Penggugat dengan yang di
maksud oleh Tergugat-I.
b. Penggugat bukanlah orang yang menguasai maupun mengusahai objek perkara.
c. Keterangan saksi Tergugat-I yang menerangkan bahwa di objek
Terperkara pernah dibangun Musholla dan Sumur, namun
keberadaan tentang Mushola dan Sumur air tersebut bukanlah pada objek yang ditujukkan Penggugat.
d. Penggugat dipandang telah salah /keliru menunjuk objek perkara di lapangan.
a. Perbedaan Pendapat tentang Letak batas bidang tanah yang di Gugat
Pembanding / semula Penggugat dengan yang di maksud oleh Tergugat-
I.
Alasan –Alasan Keberatan Pembanding sbb :
Bahwa, Penggugat mengajukan gugatan perkara nomor
:103/Pdt.G/2016/PN-Lbp ini adalah didasarkan karena telah adanya
Kepastian status Hukum dan letak batas-batas terhadap Objek
Perkara yaitu sejak adanya Bukti P-13 berupa Berita Acara
Peninjauan Lapang pada Objek Perkara. Yaitu dengan adanya Bukti P-13dan Berbekal Bukti P-13 ini lah Penggugat mempersiapkan surat
gugatan yang melengkapi Surat /Bukti-Bukti lainnya yang turut
Pembanding/semula Penggugat lampirkan sebagai alat bukti dalam
perkara ini. Penggugat telah merasa cukup yakin dan pasti memajukan
gugatan karena Objek perkara sudah secara jelas dan pasti di ketahui
bahkan pula dalam bentuk Otentik (P-13) produk sebuah pemeriksaan
terencana dalam rangka pelaksanaan mediasi yang dimediatori oleh
Badan Pertanahan Nasional ( BPN ) Kabupaten Deli Serdang .
Dalam Berita Acara Peninjauan Lapang ( Bukti P-13 ) tersebut telah
secara jelas dan pasti diketahui, dilihat, diukur dan bahkan secara
tertulis ( Otentik ) dibuat dan dikeluarkan oleh BPN ( Badan
Pertanahan nasional ) Kab. Deli Serdang. Karena keotentikannya
sangat menjamin kepastian dan kejelasannya sehingga sampai
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 80 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
tingkatan mustahil jika dikatakan ‘objek tanah yang kabur”. Objek
Bidang tanah yang telah diketahui PASTI, DILIHAT yakni oleh : Kepala Desa Letak tanah Objek Perkara, beserta BPN Kab Deli
Serdang, Pembanding/semula Penggugat serta Di Ukur pula
bersama dan langsung oleh pejabat BPN ( Badan Pertanahan
Nasional ) Kabupaten Deli Serdang Ka Subsi Pengukuran dan
Pemetaan Ir. Irwan Muslimdengan telah didapat kejelasan dan
kepastian tentang Lokasi alamatnya, letak dan ukurannya dan
bentuknya yang disebut ( empat persegi panjang ) dengan ukuran ±
100 x 120 Meter disertai pula dengan perolehan hasil Pengukuran
berupa titik Kordinat ( Bukti P-13 ) . yaitu :titik Kordinat: TM 3 N=
03.37.27.28, E= 98 34.24.22 ( 319247.388, 1900784.108 ).
Hasil Pengukuran metode titik kordinat Hasilnya adalah sangat sesuai
dengan metode pengambilan pengukuran data berakurasi tinggi TM 3
yang memang sangat lazim dan diakui oleh BPN ( Badan Pertanahan )
sebagaimana pemahaman yang diakui dan berkembang di BPN
sendiri sesuai undang-undang yang menetapkan penggunaan sistem
koordinat yang dianggap akurat yaitu Transverse Mercator 3 yang
lebih dikenal sebagai sistem koordinat TM3.DAN Lokasi inilah yang telah Pembanding/semula Penggugat tunjukkan kepada Majelis
Hakim ketika acara Persidangan Setempat ( PS ) pada hari Jum’at
tanggal 27 Januari 2017 ba’da Sholat Jum’at. Pemeriksaan Setempat
sesuai surat undangan dari PN Pakam dimaksud berlangsung pada
dua (2) titik pemeriksaan. Yang pertama diperiksa adalah Objek yang
Pembanding/semula Penggugat tunjukkan yang letaknya sesuai
dengan Bukti P-13. Setelahnya selang ± 10 menit barulah Majelis
Mengajak para pihak ke lokasi berjarak ± 300 meter dari objek PS
pertama ke objek Lokasi yang di tunjukan oleh Tergugat-I ( PS di
objek titik ke 2 ).Pada pemeriksaan objek di titik kedua ( bidang tanah
yang ditunjukkan oleh Tergugat –I) Pembanding/semula Penggugat
jelas-jelas menyangkal bahwa objek yang di tunjukkan Tergugat-I
bukanlah objek yang dimaksudkan dalam gugatan
Penggugat/sekaang Pembanding ( tidak ada kaitannya dengan Objek
Pemeriksaan di titikrpertama, inilah jawaban Pembanding/semula
Penggugat menjwab pertanyaan Majelis saat PS itu ), Lalu dengan
fakta ini dimana telah terjadinya ‘ kekeliruan ‘ dari Tergugat-I dalam
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 81 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
mengidentifikasi objek Gugatan Penggugat lalu Majelis Hakim
menyimpulkan dalam pertimbangan hukumnya bahwa Objek Gugatan
yang Pembanding/semula Penggugat tunjukkan adalah Kabur (??? ).
Dimana pada saat Pemeriksaan Setempat di objek titik pertama
Pembanding/semula Penggugat sudahpun menjelaskan tentang batas-
batas dan ukuranya secara pasti ketika ditanyakan oleh Majelis Hakim
Yang Mulia Bapak Salomo Ginting, SH. MH, yang langsung di catat
dalam Sketsa yang dibuat oleh Panitera yaitu sbb :
Utara berbatas dengan persil Jalan/ Nomer 414( Timur ke Barat
sepanjang 100 Meter )
Timur berbatas dengan persil Nomer 426, ( Utara ke Selatan
sepanjang 120 Meter )
Selatan berbatas dengan persil Nomer 412 ( Timur ke Barat
sepanjang 100 Meter )
Barat berbatas dengan persil Nomer 393 ( Utara ke Selatan
sepanjang 120 Meter)
Pertimbangan Majelis Hakim sangat tidak tepat dan kurang pertimbangnnya.
Tidak Tepat karena Majelis Hakim mengambil kedalam
pertimbangannya fakta kekeliruan dari Tergugat-I yang sejak awal
telah salah /keliru mengidentifikasi objek gugatan Pembanding/semula
Penggugat. Juga Majelis Hakim telah mengadopsi secara mentah
tanpa memeriksa lebih jauh kualitas dan kebenaran keterangan saksi
tentang keberadaan Sumur dan Musholla, apakah bukti saksi
Tergugat-I menyebutkanbahwa Sumur dan Musholla itu adalah tanah
yang semestinya di jadikan objek gugatan oleh Pembanding/semula
Penggugat ?, darimana saksi tau ? dan apakah karena hanya saksi
kebetulan pernah dahulu ada melihat selintas saja bahwa
Pembanding / sekarang Penggugat pernah berada (duduk-duduk) di
sekitar Musholla dan Sumur Air pada Objek Tanah Terperkara versi
Tergugat –I lalu kemudian menjadi dalil kuat bagi Majelis Hakim guna
menyimpulkan bahwa Objek Gugatan Versi Penggugat/sekarang
pembanding menjadi keliru karenanya ??? dandalil buktiapa yang
dijadikan dasar Keyakinan Majelis Hakim sehingga keterangan saksi
yang mengklaim bahwa objek tanah yang Pembanding/semula
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 82 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
Penggugat Gugat adalah yang ada Sumur dan Musholla nya ? Majelis
Hakim sangat yakin hanya sekedarberbekal pernyataan keterangan
saksi-saksi Tergugat-I bahwa bidang tanah yang Penggugat/sekarang
Pembanding perkarakan adalah bidang tanahyang di dalilkan oleh
Tergugat-I ( Versi Tergugat-I) beserta keterangan saksi-saksinya tanpa
menilai dan menimbang Bukti P-13.
Pertimbangan Majelis Hakim yang TIDAK TEPATtersebut , dapat
Pembanding /semula Pengugat ilustrasikan lebih jauh sbb .
Jika Penggugat/sekarang Pembanding mengajukan gugatan dengan
objek bidang tanahnya sebagaimana yang Tergugat-I dan saksi-
saksinya maksudkan ( Tanah Terperkara versi Tergugat-I) Justru
itulah yang akan menjadikan fakta terjadinya kesalahan
/ketidaksamaan antara fisik di lapangan ( Objek yang Pembanding
tunjukkan saat PS tanggal 27 Januari 2017 ) dengan objek perkara
dalam gugatan karena tentu akan sangat bertolak belakang dengan
Bukti P-13, dimana akan terjadiperberbedan TITIK KORDINAT nya.
Titik Kordinat: TM 3 N= 03.37.27.28, E= 98 34.24.22 ( 319247.388,
1900784.108 ) adalah TITIK BATAS –BATAS TANAH yang SANGAT PASTI. Dengan Titik Kordinat dapat diketahui secara tepat dan pasti (
tidak mungkin keliru ) dimana bidang tanah tersebut terletak.
Jadi, tidaklah TEPAT kesimpulan pertimbangan Majelis Hakim PN
Pakam dalam perkara ini yang menyimpulkan telah terjadi kekeliruan
Objek yang Pembanding/semula Penggugat ajukan sebagai objek
perkara dalam gugatan semata hanya didasarkanberdasarkan
keterangan saksi Tergugat-I yang mengklaim bahwa Objek Tanah
yang di gugat oleh Pembanding/semula Penggugat adalah yang ada
Musholla / Sumur airnya.
Kurang Lengkapdikarenakan dalam Pertimbangan Hukumnya
jelas jelas Majelis Hakim TIDAK MEMPERTIMBANGKAN bukti P-13yang lebih kuat dan otentik sesuai yang
Pembanding/semula Penggugat tunjukkan pada saat
persidangan setempat objek pertama (PS ke 1 yang Penggugat
tunjukan ),sayang Majelis lebih preference mempertimbangkan
alat bukti berupa keterangan saksi tentang adanya Sumur dan
Musholla yang tidak ada kaitannya dengan Objek gugatan a
quo. Apakah saksi Tergugat-I mengetahui mengetahui bahwa
pada hamparan areal seluas 544 ha ini dimana Objek Tanah
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 83 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
Terperkara termasuk di dalamnya terdiri dari banyak penggarap
yang dari dulu mulai tahun 1967/68, tahun 1981, 1984
,1985,1999, 2001-2003, 2011, 2013 , 2014 dan 2015 bahkan
saat ini 2016-17 banyak orangorang ( Penggarap Awal ) yang
berusaha merebut kembali tanah garapannya dari ‘rampasan’
Tergugat-I dengan berbagai cara salah satunya membangun
gubuk-gubuk , sumur dll.
Lagi pula atas dasar pertimbangan bukti menguatkan apayang
Majelis Hakim miliki sehingga meyakini bahwa keterangan dari
Tergugat-I yang mengatakan bahwa Objek Bidang tanah yang
Penggugat/sekarang Pembanding sebutkan terletak pada lokasi
yang Tergugat-I tunjukkan kepada Majelis Hakim saat PS di
objek kedua pada tanggal 27 Januari 2017 itu ? Karena
sesungguhnya sesuai dengan Bukti P-13 pihak Tergugat-I
sendiri hakekatnya telah mengetahui / diberi tahu saat
melakukan peninjauan lapang tanggal 19-03-2015 ( Bukti P-13)
atas tanah yang sekarang menjadi objek perkara dalam perkara
ini yang Penggugat/sekarang Pembanding ajukan. Ada bukti
Undangan bahwa Pihak Tergugat-I telah diundang oleh Pihak
Tergugat-II ( BPN Kab Deli Serdang ) dengan Surat Undangan
tertanggal Lubuk Pakam, 09-03-2015 perihal : Undangan ke V
ditujukan kepada Sdr. Direksi PTP Nusantara II di Tanjung
Morawa ( Tergugat-I) surat undangan yang di tanda tangan oleh
Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang : Ir. Kalvyn
S. Sembiring NIP: 19670105 199203 1 003 sebagaimana photo kopinya Pembanding lampirkan dalam Memori Banding ini.
Sehingga sangatlah ironis dan tidak beralasan jika dalam
Perkara ini dalil yang keliru dari Tergugat-I terkait Objek tanah
yang digugat dijadikan dasar pertimbangan Majelis Hakim guna
menyimpulkan Objek Tanah gugatan Penggugat/sekarang
Pembanding dikatakan ‘Kabur”. Karenanya Pembanding sangat
memohon Majelis Hakim Tinggi Sumatera Utara yang
memeriksa Permohonan Banding ini meninjau kembali Putusan
dimaksud, demi kebenaran sejati.
Lagi pula “ pertimbangan Majelis Hakim dalam Putusannya :
berat sebelah’ dikarenakan telah hanya mengambil sisi
keterangan saksi saja dimanaMajelis tidak mempertimbangkan
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 84 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
kedalam pertimbangannya Keterangan Bukti Tertulis Otentik (P-
13) dari sisi Penggugat yaitu bukti P-13. Apalagidalam
pengadilan keterangan saksi berstatus lebih rendah daripada
bukti tertulis( P-13 ) , sebagaimana sesuai dalam Pasal 164Het Herzien Inlandsch Reglement(“HIR”) jo. Pasal
1866KUHPerdata, alat bukti dalam peradilan perdata adalah:
a. bukti tertulis;
b. bukti saksi;
c. persangkaan;
d. pengakuan;
e. sumpah.
Bahwa, sesungguhnya Perbedaan tentang objek Perkara telah terjadi
pada bulan Desember 2016 yaitu dari sejak Tergugat-I melalui
jawabannya tertanggal 5 Desember 2016 halaman delapan (8)
menyangkal letak dan batas-batas objek tanah yang
Pembanding/Penggugat ajukan. Pembanding/semula Penggugat
telahpun menjawabnya dalam Replik Penggugat tertanggal 7
Desember 2016 yaitu pada halaman enam (6)sampai tujuh (7) dengan
menyatakan bahwa Tergugat-I telah keliru mengidentifikasi letak
dan batas-batas tanah yang Penggugat/pembanding ajukan dalam
gugatan, yang bunyi lengkapnya dikutif sbb :
Jawaban/Replik
- Bahwa Tergugat-I SALAH memahami dimana
sesungguhnya Letak Tanah yang Penggugat maksudkan
yang batas-batasnya sudah tepat dan cermat sesuai yang
tertulis pada Kartu Tanda Pendaftaran Pendudukan Tanah
( KTPPT) Nomor 413 dan bersesuaian dengan Letak Peta
Kapling nya tertanggal 14-10-1959 Pasar 3B ( Dulu
disebut) Paja Bakong Kec. Hamparan Perak Kab. Deli
Serdang ( Sekarang masuk bagian dari Desa Muliorejo
Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang yaitu di sbb :
- Letak di afd./ Pasar 3B Kamp. Mulioredjo Konsessie Sei.
Semayang B Kebon Rotterdam A/B /Sekarang Desa
Muliorejo Kec Sunggal Kab Deli Serdang
PropinsiSumatera Utara seluas 12.000 M2 ( 1.2 Ha )
dengan batas-batas sebagai berikut :
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 85 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
Utara berbatas dengan Jalan / persil Nomer 414
Timur berbatas dengan persil Nomer 426
Selatan berbatas dengan persil Nomer 412
Barat berbatas dengan persil
Nomer 393, yang selanjutnya disebut sebagai Tanah
Terperkara.
- Bahwa Kebenaran Letak Tanah Penggugat ( Tanah
Terperkara versi Penggugat ) diatas kalimat ini yang
bercetak Hitam Tebal sudahpun diketahui dan dibenarkan
letaknya oleh Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Deli
Serdang sebagaimana Berita Acara Peninjauan Lapang
tertanggal 19-03-2015 yang di ukur oleh Ir. Irwan Muslim (
Bagian Pengukuran dan Pemetaan BPN kab Deli Serdang ) yang dihadiri juga Kepala Desa Muliorejo Kec.
Sunggal Kab. Deli Serdang. Dalam Berita Acara dimaksud
pun telah diambil Titik Kordinatnya dengan alat GPS yang
hasilnya adalah N= 03.37.27.28, E= 98 34.24.22 (
319247.388, 1900784.108 )dimana TIDAK ADA salah
satu batasnya yang berbatasan dengan Jalan TOL Medan-Binjai. Bahwa Tanah Perkara versi Penggugat dan
bahkan puluhan hektar areal sehamparan nya saat ini (
yang di klaim Tergugat-I merupakan areal HGU 109 nya )
sudah di tanami Palawija ( Jagung ) oleh Warga
Masyarakat biasa.
- Dengan demikian bahwa Keberatan atau Sangkalan
Tergugat-I tentang Letak Tanah Penggugat yang
dinyatakannya Keliru Letak dan Batas-Batasnya adalah
TIDAK TERBUKTI, sehingga HARUS
DIKESAMPINGKAN.
b. “Penggugat bukanlah orang yang menguasai maupun mengusahai
objek perkara”.
Alasan –Alasan Keberatan Pembandingsbb :
Bahwa, Pembanding /semula Penggugat sengaja datang ke Raja/Pemerintah cq : Pengadilan / qq : Pengadilan Negeri Lubuk
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 86 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
Pakam sebagai jalan terakhir ingin mendapatkan keadilan sejati yang
sudah sejak tahun 1967/68 hingga kini 2016 BELUM datang keadilan
itu, karena sudah tidak mampu lagi bertahan di objek perkara ketika
akan menguasai dan mengusahainya disebabkan adanya intimidasi
dan kriminilasasi dari Tergugat-I ( Hal mana sebagaimana telah
diuraikan dalam gugatan Penggugat/sekarang Pembanding tertanggal
23 Agustus 2016 pada halaman 2 ).
Berdasarkan kondisi itu Pembanding/semula Penggugat kini lebih
memilih mencari keadilan lewat pengadilan sehingga karenanya
bukanlah orang yang menguasai maupun mengusahai objek perkara
adalah disebabkan adanya LARANGAN BERTINDAKSENDIRI sesuai
Yurisprudensi MA tgl. 11-6-1958 No. 279 K/Sip/1957.Dalam Perkara:
Djahot Damanik lawan Bodja alias Djamintara Saragih.
Pembanding /semula penggugatpun pernah di kriminalisasitahun
2014 ketika akan berusaha menguasai maupun mengusahai objek
perkara sebagaimana Bukti P-17 ( yaitu Panggilan RESKRIM
POLRTABES Medan ). Itulah sebabnya, karena
Pembanding/Penggugat berusaha mematuhi Hukum maka
Pembanding/semula Penggugat saat ini BELUM berniat menguasai
fisik dan mengusahai objek perkara.
c. Keterangan saksi Tergugat-I yang menerangkan bahwa di objek
Terperkara pernah dibangun Musholla dan Sumur, namun keberadaan
tentang Mushola dan Sumur air tersebut bukanlah pada objek yang ditujukkan Penggugat.
dan
d. Penggugat dipandang telah salah /keliru menunjuk objek perkara di
lapangan. Alasan –Alasan Keberatan Pembandingsbb :
Bahwa jika mengikuti alur pemahaman / tafsir dari Majelis Hakim yang
berkesimpulan bahwa semestinya objek yang ditujukan
Pembanding/semula Penggugat ( yang seharusnya digugat oleh
Penggugat/sekarang pembanding dalam gugatan adalah bidang tanah
sebagaimana yang ditunjukkan oleh Tergugat-I ( Objek perkara versi
Tergugat –I/ yang di tunjukkan Tergugat-I saat Pemeriksaan Setempat
tanggal 27 Januari 2017 ) yang ada diatasnya Musholla dan Sumur
Air, atau dengan kalimat lain bahwa, objek tanah versi
Penggugat/sekarang Pembanding ajukan sebagai Objek Tanah
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 87 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
Perkara adalah KELIRU ( KABUR ), DANMajelis Hakim
berkesimpulan Penggugat/sekarang pembanding dinilai telah keliru
menunjuk objek perkara di lapangan. Jika Penggugat/sekarang
Pembanding mengajukan gugatan dengan objek bidang tanahnya
sebagaimana yang Tergugat-I dan saksi-saksinya maksudkan ( Tanah
Terperkara versi Tergugat-I) Justru itulah yang akan menjadikan fakta
terjadinya kesalahan / ketidaksamaan antara fisik di lapangan dengan
objek perkara dalam gugatan karena tentu akan sangat bertolak
belakang dengan Bukti P-13, dimana akan terjadi perberbedan TITIK
KORDINAT nya. Titik Kordinat: TM 3 N= 03.37.27.28, E= 98 34.24.22
( 319247.388, 1900784.108 ) adalah TITIK BATAS –BATAS TANAH
yang SANGAT PASTI.
Dengan Titik Kordinat dapat diketahui secara tepat dan pasti ( tidak
mungkin keliru ) dimana bidang tanah tersebut terletak.
Pembanding/semula Penggugat telah menunjukkan kepada Majelis
Hakim saat Pemeriksaan setempat (PS) tanggal 27 Janauri 2017
lokasi tanah yang bertitik Kordinat TM 3 N= 03.37.27.28, E= 98
34.24.22 ( 319247.388, 1900784.108 ) tersebut yang lokasinya
sebagaimana dalam Bukti P-13, karena bila Pembanding/semula
Penggugat menunjukkan lokasi lain tentu akan terjadi Ketidaksesuaian
Titik Kordinatnya.
ITULAH SEBABNYA, Pembanding/semula Penggugat, pada
pelaksanaan PS tanggal 27 Januari 2017 itu tidaklahmenunjukkan
objek Tanah sebagaimana yang dimaksud Tergugat-I beserta saksi-
saksinya sebagai Objek Tanah yang Pembanding/semula Penggugat
ajukan sebagai Objek Gugatan, namun Pembanding/semula
Penggugat TETAP YAKIN SEPENUHNYA menunjukkan Objek Tanah
sebagaimana yang diperiksa kali pertama saat PS tanggal 27 Januari
2017 YANG sesuai dengan Objek tanah yang telah diperiksa oleh
Kepala Desa, BPN Kab Deli Serdang dll sebagaimana Bukti P-13 dan
sesuai dengan yang ada dalam Surat Gugatan.
Dengan demikian Pertimbangan Majelis Hakim terbukti Tidak Lengkap dan tidak tepat karenanya demi keadilan dan kebenaran harus di batalkan oleh Majelis Hakim Tinggi Sumatera juga guna mendapatkan keadilan dan
kebenaran SEJATI .
Lagi pula, Sudah sepatutnyalah pula di dalam merumuskan
pertimbangannya juga dijadikan dasar pertimbangan tentang adanyatemuan
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 88 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
mengejutkanyang dinyatakan dalam Kesimpulan Penggugat/sekarang
Pembandingtertanggal Muliorejo, 02 Februari 2017 bahwa didapatinya
Temuan Fakta Hukum selama persidangan bahwaBukti T1-5a ( SK HGU No
109 /Muliorejo 2003 ) yang ternyata Cacat Materilnya dan TIDAK memenuhi
Syarat sebagai sebuah Dokumen OTENTIK dan T1-5b( Peta Lampirannya
nya yang nyata-nyata DINYATAKAN TIDAK BERLAKU LAGI oleh Undang-
undang tetapi Ironisnya tetap digunakan sampai sekarang ± 20 tahun ) atau
dengan kata lain, Penguasaan Tanah Objek Perkara selama ini adalah
Melawan Hukum karena SK HGU ( T1-5a) dan Peta Tanahnya ( T1-5b)
ternyata TIDAK MENGIKAT HUKUM TERHADAP Objek Perkara (
sebagaimana Pembanding/semula Penggugat telah nyatakan dalam Surat
Kesimpulan Penggugat tertanggal Muliorejo, 02 Februari 2017.
Berdasarkan seluruh uraian tersebut diatas, maka Pembanding mohon
kepada Ketua Pengadilan Tinggi Sumatera Utara melalui Majelis Hakim
Tinggi Yang Mulia yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk
memutuskan :
1. Menerima Permohonan Banding Pembanding/ semula Penggugat tersebut
diatas ;
2. Membatalkan Putusan Pengadilan Negeri kelas I-B Lubuk Pakam Nomor :
103 / Pdt.G /2016 / PN-Lbp, tertanggal 16 Februari 2017.
——————————————— MENGADILI ————————————
DALAM PROVISI
- Mengabulkan Gugatan Provisi para Penggugat seluruhnya.
- Meletakkan Sita Jaminan atas Tanah Terperkara yaitu :
Sebidang tanah sebagaimana Kartu Tanda Pendaftaran
Pendudukan Tanah Nomer 413 dikeluarkan oleh A.n Kepala Kantor Reorganisasi Pemakaian Tanah Sumatera Timur atas
nama pemilik ; Ishak ( alm./Ayah Kandung Penggugat I di afd./
Pasar 3B Kamp. Mulioredjo Konsessie Sei. Semayang B Kebon
Rotterdam A/B / Sekarang Desa Muliorejo Kec Sunggal Kab Deli
Serdang Propinsi Sumatera Utara seluas 12.000 M2 ( 1.2 Ha )
dengan titik Kordinat: TM 3 N= 03.37.27.28, E= 98 34.24.22 (
319247.388, 1900784.108 ) dengan batas-batas sebagai berikut :
Utara berbatas dengan persil Jalan/ Nomer 414( Timur ke
Barat sepanjang 100 Meter )
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 89 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
Timur berbatas dengan persil Nomer 426, ( Utara ke Selatan
sepanjang 120 Meter )
Selatan berbatas dengan persil Nomer 412 ( Timur ke Barat
sepanjang 100 Meter )
Barat berbatas dengan persil Nomer 393 ( Utara ke Selatan
sepanjang 120 Meter)
- Memerintahkan Tergugat II untuk mencatatkan Sita Jaminan ini
dicatat pada buku tanah dari Sertifikat Hak Guna Usaha Nomer
109/ Muliorejo tahun 2003 berdasarkan SK
(Perpanjangan)No.42/HGU/2002 tanggal 29 Desember 2002 / SK
No 58/HGU/BPN/2000 tgl 6 Desember 2000 Juncto SK Nomer
1/Paya Bakung 1985 berdasarkan SK No. 24/HGU/1965.
DALAM EKSEPSI
1. Menolak semua Kebaratan –Keberatan Tergugat I dan Tergugat –II.
2. Menyatakan Menerima Keberatan-Keberatan Pembanding/semula
Pengugat.
DALAM POKOK PERKARA
1. Mengabulkan Keberatan Pembanding/semula Penggugat.
2. Menyatakan Mengabulkan Gugatan Penggugat seluruhnya.
3. Menyatakan sah dan berharga Sita jaminan yang diletakkan dalam
perkara ini ;
4. Menyatakan Penggugat adalah pemilik tanah Terperkara yang sah atas
sebidang tanah sebagaimana dalam : Kartu Tanda Pendaftaran Pendudukan Tanah Nomer 413 dikeluarkan oleh A.n Kepala Kantor Reorganisasi Pemakaian Tanah Sumatera Timur atas nama pemilik ;
Ishak ( alm./Ayah Kandung Penggugat di afd./ Pasar 3B Kamp.
Mulioredjo Konsessie Sei. Semayang B Kebon Rotterdam A/B /
Sekarang Desa Muliorejo Kec Sunggal Kab Deli Serdang Propinsi
Sumatera Utara seluas 12.000 M2 ( 1.2 Ha ) titik Kordinat: TM 3 N=
03.37.27.28, E= 98 34.24.22 ( 319247.388, 1900784.108 ) dengan
batas-batas sebagai berikut :
Utara berbatas dengan persil Jalan/ Nomer 414 ( Timur ke Barat
=100 Meter )
Timur berbatas dengan persil Nomer 426, ( Utara ke Selatan
=120 Meter )
Selatan berbatas dengan persil Nomer 412 ( Timur ke Barat
=100 Meter )
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 90 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
Barat berbatas dengan persil Nomer 393 ( Utara ke Selatan
=120 Meter)
5. Menyatakan Tergugat I yang mengambil Tanah Terperkara adalah
Perbuatan Melawan Hukum sehingga merugikan Kepentingan
Penggugat.
6. Menyatakan bahwa SK HGU No 01/Paya Bakung/ 1985 berdasarkan SK
No 24/HGU/1965 Juncto SK No 109/Muliorejo tahun 2003 berdasarkan
SK(Perpanjangan) No.42/HGU/2002 tanggal 29 Desember 2002 / SK
No 58/HGU/BPN/2000 tgl 6 Desember 2000 adalah TIDAK SAH dan tidak berlaku sepanjang atas Tanah Terperkara.
7. Menyatakan Tergugat II telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum
dalam menerbitkan Sertifikat Hak SK HGU No 01/Paya Bakung/ 1985
berdasarkan SK No 24/HGU/1965 Juncto SK No 109/Muliorejo tahun
2003 berdasarkan SK(Perpanjangan) No.42/HGU/2002 tanggal 29
Desember 2002 / SK No 58/HGU/BPN/2000 tgl 6 Desember 2000 atas
Tanah Terperkara kepada atas nama Tergugat I sehingga merugikan
kepentingan Penggugat ;
8. Menyatakan segala perbuatan titel hukum apapun yang dilakukan oleh
Tergugat I tanpa ada kecualinya termasuk pengalihan hak atau bentuk
kerja sama apapun diatas tanah terperkara dengan pihak lain adalah
Batal demi hukum;
9. Menyatakan Tergugat I , II dan siapapun yang mendapat persetujuan
darinya termasuk para penggarap liar yang mengerjakan tanah
Terperkara wajib mengosongkan dan meninggalkan tanah terperkara
selambatnya 14 hari sejak putusan ini ditetapkan dengan tanpa syarat
atau beban-beban apapun kepada Penggugat.
10. Memerintahkan dan Mewajibkan Tergugat II mengeluarkan ( enclave )
Tanah Terperkara dari SK No 109/Muliorejo tahun 2003 berdasarkan SK
No 42/HGU/2002 tanggal 29 Desember 2002/ SK No 58/HGU/BPN/2000
tgl 6 Desember 2000 Jo SK No 01/Payabakung 1985 berdasarkan SK
No 24/HGU/1965 dan dari semua Peta , Surat ukur serta Gambar-
gambar yang terkait dengannya.
11. Menghukum Tergugat I membayar Ganti Rugi secara Tunai dan
langsung kepadaPenggugat baik Materi dan Immateril yaitu meliputi :
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 91 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
c. Kerugian Materil yaitu kehilangan kesempatan untuk menikmati
hasil Panen Palawija dari tanah Terperkara berupa mengelola
tanaman Pertanian yang dirinci sebagai berikut : )
2. Luas Tanah ± 1 Ha x hasil panen/dihitung dengan harga sewa saja atas tanah setiap tahun per hektar selama ± 48 Tahun
dari tahun 1967/1968 s/d sekarang saat gugatan dimajukan
2016.
- Sewa tahun 1967/68 – 1983 ( 10 tahun ) pertahun/Rp. 50.000,- = Rp.
500.000,-
- Sewa tahun 1984 -1994 ( 11 tahun ) pertahun/ Rp. 100.000,- = Rp.
1.100.000,-
- Sewa tahun 1995 – 2002 ( 7 tahun ) pertahun/ Rp. 200.000.- = Rp.
1.400.000,-
- Sewatahun 2003 – 2008 ( 5 tahun ) pertahun/Rp. 250.000,- = Rp.
1.250.000,-
- Sewa tahun 2009 – 2013 ( 4 tahun ) pertahun / Rp. 1.000.000,- = Rp.
4.000.000,-
- Sewa tahun 2014 - 2015 ( 2 tahun) pertahun / Rp. 2.000.000,- = Rp.
4.000.000,-
Total =
Rp.12.250.000
( Dua belas juta dua ratus Lima Puluh Ribu Rupiah )
d. Kerugian Immateril yaitu :
3. Kehilangan Aset Ekonomi Tanah untuk dapat dijadikan sebagai
Jaminan mendapatkan Modal kerja / Usaha guna peningkatan
Kualitas Hidup termasuk Kesempatan Mengenyam
PENDIDIKAN Tinggi menjadi HILANG sehingga merugikan
Penggugat khususnya Ahli Warisnya sebanyak 6 orang sebesar
jika dinilai dengan angka selama ± 48 tahun dapat dirincikan
sbb :
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 92 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
Bahwa tiap Orang Jika atas tanah terperkara tidak ‘ dirugikan’
oleh Perbuatan Tergugat I maka dipastikan akan telah
mendapatkan Pendidikan S1 dan akan mendapatkan pekerjaan
yang layak dengan hitungan Gaji/Pendapatan minimalserendah-
rendahnya rata-rata dua juta Rupiahper bulan maka totalnya
sbb.
- Anak Pertama( Ahli Waris 1 ) Suherly Harahap Lahir Tahun `1970
hilang kesempatan mengenyam pendidikan dimaksud dan sejak
tahun 1995 semestinya sudah akan bekerja dengan Pendapatan
Gaji Layak minimal Dua Juta per bulan sbb:
1995 s/d 2015 ( 21 Tahun x Rp. 2.000.000/bln )
= Rp. 504.000.000.
- Anak Kedua ( Ahli Waris 2 ) Lahir tahun 1972 hilang kesempatan
mengenyam pendidikan dimaksud dan semestinya tahun 1997
sudah akan bekerja dengan Pendapatan Gaji Layak minimal Dua
Juta per bulan sbb:
1997 s/d 2015 ( 19 Tahun x Rp. 2.000.000/bln )
= Rp. 456.000.000.
- Anak Ketiga ( Ahli Waris 3 ) Lahir 1974 Tahun hilang kesempatan
mengenyam pendidikan dimaksud dan sejak tahun 1999
semestinya sudah akan bekerja dengan Pendapatan Gaji Layak
minimal Dua Juta per bulan sbb:
1999 s/d 2015 ( 17 Tahun x Rp. 2.000.000/bln )
= Rp. 408.000.000.
- Anak keempat ( ahli Waris ke 4 ) Lahir Tahun `1978 hilang
kesempatan mengenyam pendidikan dan semestinya sejak tahun
2005 semestinya sudah akan bekerja dengan Pendapatan Gaji
Layak minimal Dua Juta per bulan sbb:
2005 s/d 2015 ( 11 Tahun x Rp. 2.000.000/bln )
= Rp. 264.000.000.
- nak kelima ( ahli Waris ke 5 ) Lahir Tahun `1980 hilang kesempatan
mengenyam pendidikan dimaksud dan semestinya sejak tahun
2007 sudah akan bekerja dengan Pendapatan Gaji Layak minimal
Dua Juta per bulan sbb:
2007 s/d 2015 ( 09 Tahun x Rp. 2.000.000/bln )
= Rp. 216.000.000
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 93 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
-----------------------------------------------------------------------------------------
TOTAL =
Rp. 1.848.000.000
4. Hilangnya Kepercayaan masyarakat karena di asumsikan
negatif sebagai Penyerobot tanah yang dinilai dengan mata
uang ± 300.000.000,-
Maka jumlah Kerugian Materil dan Immateril YANG WAJIB DIBAYAR
OLEH Tergugat I seluruhnya sebesar Rp.Rp. 12.250.000 + 1.848.000.000 +
300.000.000 = Rp.2.160.250.000 ( Dua Milyar Sembilan Ratus Enam Puluh Juta,
Dua Ratus Lima Puluh ribu Rupiah )
12. Menyatakan putusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu, walaupun ada
verzet,banding atau kasasi dari tergugat-tergugat .
13. Menghukum Para Tergugat untuk membayar secara bersama – sama
atas Biaya Perkara yang diperlukan yang ditimbulkan atas adanya
gugatan ini.
14. Menghukum para Tergugat untuk tunduk dan patuh pada Putusan
Pengadilan Negeri Lubuk Pakam ini
SUBSIDAIR :
Apabila Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Sumatera utarayang
memeriksa, mengadili, memberikan pertimbangan hukum dan
memberikan putusan atas perkara ini berpendapat lain, berdasarkan
ketentuan hukum yang berlaku, Mohon putusan yang seadil-adilnya
(Ex aequo et bono) berdasarkan nilai-nilai keadilan, kelayakan dan
kepatutan yang berlaku dalam masyarakat.
Menimbang bahwa TERBANDING I semula Tergugat I telah
mengajukan kotra memori banding yang selengkapnya sebagaimana
tersebut dalam kontra memori bandingnya tanggal 20 Maret 2017, yang pada
pokoknya sebagai berikut:
- Bahwa Terbanding I/Tergugat I membantah dan menolak dengan tegas
seluruh dalil-dalil memori banding dari Pembanding, karena apa yang
telah diuraikan Pembanding dalam memori bandingnya tersebut telah
dipertimbangkan oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Kelas I-B Lubuk
Pakam dalam Putusannya No.103/Pdt.G/2016/PN-LBP tertanggal 16
Februari 2017 secara tepat dan telah sesuai dengan ketentuan hukum
yang berlaku, dan juga telah mencerminkan rasa keadilan hukum, oleh
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 94 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
karenanya adalah beralasan apabila Memori Banding dari
Pembanding/Penggugat tersebut ditolak seluruhnya .-
- Bahwa setelah Terbanding I membaca dan meneliti seluruh dalil-dalil
memori banding dari Pembanding, ternyata Pembanding tidak ada
mengemukakan suatu dalil baru yang dapat melemahkan Putusan
Pengadilan Negeri Kelas I-B Lubuk Pakam No.103/Pdt.G/2016/PN-LBP
tertanggal 16 Februari 2017 tersebut, oleh karenanya adalah beralasan
apabila pertimbangan hukum (judex factie) dan amar Putusan Pengadilan
Negeri Kelas I-B Lubuk Pakam No.103/Pdt.G/2016/PN-LBP tertanggal 16
Februari 2017 tersebut dikuatkan .-
- Bahwa dalil memori banding dari Para Pembanding pada hal.2 s/d 11
adalah dalil yang keliru dan tidak benar dengan alasan sebagai berikut :
1. Bahwa dalam
Memori Banding dari Pembanding pada hal.4 huruf a alinea 3 ada
mengatakan yang dikutip sebagai berikut :
“... Pemeriksaan Setempat sesuai surat undangan dari PN Pakam
dimaksud berlangsung pada dua (2) titik pemeriksaan. Yang
pertama diperiksa adalah Objek yang Pembanding/semula
Penggugat tunjukkan yang letaknya sesuai dengan Bukti P-13.
Setelahnya selang + 10 menit barulah Majelis mengajak para pihak
ke lokasi berjarak + 300 meter dari objek PS pertama ke objek
lokasi yang ditunjukan oleh Tergugat-I (PS di objek titik ke 2). Pada
pemeriksaan objek di titik kedua (bidang tanah yang ditunjukkan
oleh Tergugat-I) Pembanding/semula Penggugat jelas-jelas
menyangkal bahwa objek yang di tunjukkan Tergugat-I bukanlah
objek yang dimaksudkan dalam gugatan Penggugat/sekaang
Pembanding (tidak ada kaitannya dengan Objek Pemeriksaan di
titikr pertama, inilah jawaban Pembanding/semula Penggugat
mennjwab pertanyaan Majelis saat PS itu), lalu dengan fakta ini
dimana telah terjadinya ‘kekeliruan’ dari Tergugat-I dalam
mengidentifikasi objek Gugatan Penggugat lalu Majelis Hakim
menyimpulkan dalam pertimbangan hukumnya bahwa Objek
Gugatan yang Pembanding/semula Penggugat tunjukkan adalah
Kabur (???)...dst”.-
Bahwa dalil tersebut diatas adalah dalil yang keliru dan tidak benar
dengan alasan-alasan sebagai berikut :
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 95 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
a. Bahwa benar pada saat sidang lapangan/pemeriksaan setempat
(Plaats Onderzoek) tersebut ada perbedaan objek tanah
terperkara yang dihunjuk Pembanding dengan tanah terperkara
yang diklaim Pembanding versi Terbanding I.-
b. Bahwa pada saat pelaksanaan sidang lapangan/pemeriksaan
setempat (Plaats Onderzoek) tersebut telah terbukti bahwa tanah
terperkara yang dihunjuk Pembanding terletak di Afdeling I Kebun
Bulu Cina (Rayon Sei Semayang) PTPN.II (dahulu disebut Kebun
Sei Semayang PTPN.II) dahulu disebut Desa Paya Bakung,
Kec.Hamparan Perak, sekarang disebut Desa Mulio Rejo,
Kec.Sunggal, Kab.Deli Serdang, Prop.Sumatera Utara.-
c. Bahwa pada saat pelaksanaan sidang lapangan/pemeriksaan
setempat (Plaats Onderzoek), tidak ada dilakukan pengukuran
secara kadestral dengan melibatkan BPN Deli Serdang, dan juga
Majelis Hakim, jurusita atau Panitera Pengganti dalam perkara
aquo tidak ada melakukan pengukuran secara manual/meteran
hanya mencocokkan letak dan batas-batas tanah terperkara yang
dihunjuk Pembanding, dengan batas-batas sebagai berikut :
- Sebelah Utara berbatas dengan Jalan PTPN.II.-
- Sebelah Timur berbatas dengan Tanah PTPN.II.-
- Sebelah Barat berbatas dengan Tanah PTPN.II.-
- Sebelah Selatan berbatas dengan Tanah PTPN.II .-
d. Bahwa di atas tanah terperkara yang dihunjuk Pembanding di
sebelah barat dan timur terdapat tanaman jagung milik penggarap
dan di sebelah selatan terdapat tanaman kelapa sawit tahun tanam
2016 milik Terbanding I.-
e. Bahwa pada saat pelaksanaan sidang lapangan/pemeriksaan
setempat (Plaats Onderzoek) tersebut telah terbukti bahwa tanah
terperkara yang dihunjuk Pembanding menurut Syafrudin sebagai
Krani Agraria Kebun Bulu Cina (Rayon Sei Semayang) PTPN II
adalah merupakan bahagian dari areal HGU Terbanding I yang
tercantum dalam Sertifikat Hak Guna Usaha No.109/Desa Mulio
Rejo tertanggal 20 Juni 2003 an.Terbanding I yang dikeluarkan
oleh Terbanding II (vide Bukti T.I-5a), Peta Pendaftaran
No.65/1997 tertanggal 24 Nopember 1997 yang dikeluarkan oleh
Kepala Bidang Pengukuran Dan Pendaftaran Tanah Kantor
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 96 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
Wilayah Badan Pertanahan Propinsi Sumatera Utara (vide Bukti
T.I-5b) .-
f. Bahwa pada saat pelaksanaan sidang lapangan/pemeriksaan
setempat (Plaats Onderzoek) tersebut telah terbukti bahwa tanah
terperkara yang diklaim Pembanding versi Terbanding I adalah
seluas 13.081,5 M2 (tiga belas ribu delapan puluh satu koma lima
meter persegi) yang terletak di Afdeling I Kebun Bulu Cina (Rayon
Sei Semayang) PTPN.II (dahulu disebut Kebun Sei Semayang
PTPN.II) dahulu disebut Desa Paya Bakung, Kec.Hamparan
Perak, sekarang disebut Desa Mulio Rejo, Kec.Sunggal, Kab.Deli
Serdang, Prop.Sumatera Utara.-
g. Bahwa jarak objek tanah terperkara versi Pembanding dengan
objek tanah terperkara versi Terbanding I adalah sekitar + 1 Km
(lebih kurang satu kilometer) .-
h. Bahwa pada saat pelaksanaan sidang lapangan/pemeriksaan
setempat (Plaats Onderzoek), tidak ada dilakukan pengukuran
secara kadestral dengan melibatkan BPN Deli Serdang, dan juga
Majelis Hakim, jurusita atau Panitera Pengganti dalam perkara
aquo tidak ada melakukan pengukuran secara manual/meteran
hanya mencocokkan letak dan batas-batas tanah terperkara yang
diklaim Pembanding versi Terbanding I, dengan batas-batas
sebagai berikut :
- Sebelah Utara berbatas dengan Jalan PTPN.II.-
- Sebelah Timur berbatas dengan Jalan PTPN.II.-
- Sebelah Barat berbatas dengan Jalan PTPN.II yang terkena
jalan tol Medan-Binjai.-
- Sebelah Selatan berbatas dengan Jalan PTPN.II .-
i. Bahwa di atas tanah terperkara yang diklaim Pembanding versi
Terbanding I terdapat tanaman kelapa sawit tahun tanam 1985
milik Terbanding I.-
j. Bahwa adapun dasar Terbanding I menghunjuk tanah terperkara
yang diklaim Pembanding versi Terbanding I adalah berdasarkan
Bukti T.I-6 (Kondisi Areal Yang Digugat Oleh Sdr.Suherli Harahap
tertanggal 5 Nopember 2016 yang dikeluarkan oleh Manejer
PTPN.II Kebun Bulu Cina beserta lampirannya Sket Gambar yang
dibuat dan ditandatangani oleh Yulizar Nur (Staf SDM Umum
Kebun Bulu Cina PTPN II).-
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 97 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
k. Bahwa pada saat pelaksanaan sidang lapangan/pemeriksaan
setempat (Plaats Onderzoek) tersebut telah terbukti bahwa tanah
terperkara yang diklaim Pembanding versi Terbanding I seluas
13.081,5 M2 (tiga belas ribu delapan puluh satu koma lima meter
persegi) adalah merupakan bahagian dari areal HGU Terbanding I
yang tercantum dalam Sertifikat Hak Guna Usaha No.109/Desa
Mulio Rejo tertanggal 20 Juni 2003 an.Terbanding I yang
dikeluarkan oleh Terbanding II (vide Bukti T.I-5a), Peta
Pendaftaran No.65/1997 tertanggal 24 Nopember 1997 yang
dikeluarkan oleh Kepala Bidang Pengukuran Dan Pendaftaran
Tanah Kantor Wilayah Badan Pertanahan Propinsi Sumatera Utara
(vide Bukti T.I-5b) .-
l. Bahwa oleh karena pada saat pelaksanaan sidang
lapangan/pemeriksaan setempat (Plaats Onderzoek) tersebut,
tidak ada dilakukan pengukuran secara kadestral dengan
melibatkan BPN Deli Serdang dan juga Majelis Hakim, jurusita
atau Panitera Pengganti dalam perkara aquo tidak ada melakukan
pengukuran secara manual/meteran hanya mencocokkan letak
dan batas-batas tanah terperkara yang dihunjuk Pembanding dan
tanah terperkara yang diklaim Pembanding versi Terbanding I,
maka secara hukum proses pemeriksaan setempat tersebut tidak
memenuhi ketentuan Pasal 180 RBG Jo Surat Edaran Mahkamah
Agung RI No.7 tahun 2001 Jo Surat Edaran Mahkamah Agung RI
No.5 tahun 1999 tentang pemeriksaan setempat.-
m.- Bahwa dalam Bukti P-13 (Berita Acara Peninjauan Lapang tanggal
19-03-2015) yang dimajukan oleh Penggugat/Pembanding dimana
dalam Memori Banding Pembanding tertanggal 28 Februari 2017,
Pembanding kembali melampirkan fotocopy Bukti P-13 tersebut
tanpa direkat materai secukupnya, dan adapun hasil dari Bukti P-
13 tersebut adalah dikutip sebagai berikut :
“... Dengan hasil sebagai berikut :
1. Bidang tanah yang ditunjuk terletak di Jln.Pabrik Gula desa
Mulio Rejo Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang
Propinsi Sumatera Utara dengan ukurannya + 100 x 120 Meter
(empat persegi panjang) yang diatas ditanami tebu milik
PTPN.II.
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 98 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
2. Bidang tanah telah diambil koordinat TM3 disalah satu titik
batas dengan menggunakan alat GPS yang hasilnya adalah N
= 03.37.27.28,E = 98 34.24.22 (319247.388, 1900784.108)
3. Hasil Koordinat lapangan di masukkan ke Peta Pendaftaran,
Bidang Tanah yang ditunjuk Saudara Suherly terletak di Peta
Pendaftaran No.65/1997 tgl.24-11-1997 yang kepemilikan
Kepunyaan PTPN II (HGU 109)”
- Bahwa Peserta Peninjau Lapang dalam Bukti P-13 (Berita Acara
Peninjauan Lapang tanggal 19-03-2015) tersebut yaitu :
1. Ir.Irwan Muslim
2. Suherly Harahap,dkk
3. Muhammad Harmain, S.Ag (Kades Desa Mulio Rejo).-
- Bahwa berdasarkan hasil Bukti P-13 (Berita Acara Peninjauan
Lapang tanggal 19-03-2015) tersebut telah terbukti bahwa bidang
tanah yang ditunjuk terletak di Jln.Pabrik Gula desa Mulio Rejo
Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang Propinsi Sumatera
Utara dengan ukurannya + 100 x 120 Meter (empat persegi
panjang) yang diatas ditanami tanaman tebu milik PTPN.II dan
hasil Koordinat lapangan di masukkan ke Peta Pendaftaran,
Bidang Tanah yang ditunjuk Penggugat/Pembanding (Saudara
Suherly) terletak di Peta Pendaftaran No.65/1997 tgl.24-11-1997
yang kepemilikan Kepunyaan PTPN II (HGU 109).-
- Bahwa berdasarkan uraian-uraian tersebut diatas telah terbukti
bidang tanah yang ditunjuk oleh Pembanding dalam Bukti P-13
tersebut adalah milik PTPN II sesuai dengan Sertifikat Hak Guna
Usaha No.109/Desa Mulio Rejo tertanggal 20 Juni 2003
an.Terbanding I yang dikeluarkan oleh Terbanding II (vide Bukti
T.I-5a), Peta Pendaftaran No.65/1997 tertanggal 24 Nopember
1997 yang dikeluarkan oleh Kepala Bidang Pengukuran Dan
Pendaftaran Tanah Kantor Wilayah Badan Pertanahan Propinsi
Sumatera Utara (vide Bukti T.I-5b).-
n. Bahwa berdasarkan uraian-uraian pada sub a s/d m tersebut
diatas telah terbukti bahwa tanah terperkara yang dihunjuk
Pembanding dan tanah terperkara yang diklaim Pembanding versi
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 99 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
Terbanding I adalah sama-sama terletak di Afdeling I Kebun Bulu
Cina (Rayon Sei Semayang) PTPN.II (dahulu disebut Kebun Sei
Semayang PTPN.II) dahulu disebut Desa Paya Bakung,
Kec.Hamparan Perak, sekarang disebut Desa Mulio Rejo,
Kec.Sunggal, Kab.Deli Serdang, Prop.Sumatera Utara yang
merupakan bahagian dari areal HGU Terbanding I yang tercantum
dalam Sertifikat Hak Guna Usaha No.109/Desa Mulio Rejo
tertanggal 20 Juni 2003 an.Terbanding I yang dikeluarkan oleh
Terbanding II (vide Bukti T.I-5a), Peta Pendaftaran No.65/1997
tertanggal 24 Nopember 1997 yang dikeluarkan oleh Kepala
Bidang Pengukuran Dan Pendaftaran Tanah Kantor Wilayah
Badan Pertanahan Propinsi Sumatera Utara (vide Bukti T.I-5b),
dengan demikian judex facti dan amar Putusan Pengadilan Negeri
Kelas I-B Lubuk Pakam No.103/Pdt.G/2016/PN-LBP tertanggal 16
Februari 2017 yang menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat
diterima (Niet ontvankelijk verklaard) telah tepat dan telah sesuai
dengan ketentuan hukum yang berlaku, serta telah mencerminkan
rasa keadilan hukum.-
2. Bahwa dalam Memori Banding dari Pembanding pada hal.5 alinea 1
dan 2 ada mengatakan yang dikutip sebagai berikut :
“Pertimbangan Majelis Hakim sangat tidak tepat dan kurang pertimbangnnya.
Tidak Tepat karena Majelis Hakim mengambil ke dalam
pertimbangannya fakta kekeliruan dari Tergugat-I yang sejak awal
telah salah/keliru mengidentifikasi objek gugatan Pembanding/semula
Penggugat. Juga Majelis Hakim telah mengadopsi secara mentah
tanpa memeriksa lebih jauh kualitas dan kebenaran keterangan saksi
tentang keberadaan Sumur dan Musholla, apakah bukti saksi
Tergugat-I menyebutkan bahwa Sumur dan Musholla itu adalah
tanah yang semestinya di jadikan objek gugatan oleh
Pembanding/semula Penggugat ?, dari mana saksi tau? Dan apakah
karena hanya saksi kebetulan pernah dahulu ada melihat selintas
saja bahwa Pembanding/sekarang Penggugat pernah berada (duduk-
duduk) di sekitar Musholla dan Sumur Air pada Objek Tanah
Terperkara versi Tergugat-I lalu kemudian menjadi dalil kuat bagi
Majelis Hakim guna menyimpulkan bahwa Objek Gugatan Versi
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 100 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
Penggugat/sekarang pembanding menjadi keliru karenanya??? Dan
dalil bukti apa yang dijadikan dasar Keyakinan Majelis Hakim
sehingga keterangan saksi yang mengklaim bahwa objek tanah yang
Pembanding/semula Penggugat Gugat adalah yang ada Sumur dan
Musholla nya? Majelis Hakim sangat yakin hanya sekedar berbekal
pernyataan keterangan saksi-saksi Tergugat-I bahwa bidang tanah
yang Penggugat/sekarang Pembanding perkarakan adalah bidang
tanah yang di dalilkan oleh Tergugat-I (versi Tergugat-I) beserta
keterangan saksi-saksinya tanpa menilai dan menimbang Bukti P-
13.”
Bahwa dalil tersebut diatas adalah dalil yang keliru dan tidak benar
karena pertimbangan hukum (judex facti) Majelis Hakim dalam
Putusannya No.103/Pdt.G/2016/PN-LBP tertanggal 16 Februari 2017
telah tepat dan telah sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku,
serta telah mencerminkan rasa keadilan hukum, dimana benar tanah
terperkara yang dihunjuk Pembanding pada saat pelaksanaan sidang
lapangan/pemeriksaan setempat (Plaats Onderzoek) yang terletak di
Afdeling I Kebun Bulu Cina (Rayon Sei Semayang) PTPN.II (dahulu
disebut Kebun Sei Semayang PTPN.II) dahulu disebut Desa Paya
Bakung, Kec.Hamparan Perak, sekarang disebut Desa Mulio Rejo,
Kec.Sunggal, Kab.Deli Serdang, Prop.Sumatera Utara tidak pernah
diklaim oleh Pembanding, tanah terperkara yang diklaim Pembanding
adalah tanah terperkara versi Terbanding I seluas 13.081,5 M2 (tiga
belas ribu delapan puluh satu koma lima meter persegi) yang terletak
di Afdeling I Kebun Bulu Cina (Rayon Sei Semayang) PTPN.II
(dahulu disebut Kebun Sei Semayang PTPN.II) dahulu disebut Desa
Paya Bakung, Kec.Hamparan Perak, sekarang disebut Desa Mulio
Rejo, Kec.Sunggal, Kab.Deli Serdang, Prop.Sumatera Utara, karena
sekitar tahun 2013-1014 Pembanding ada membangun gubuk, sumur
dan musholla diatas tanah terperkara yang diklaim Pembanding versi
Terbanding I yang kemudian gubuk, sumur dan musholla tersebut
dibongkar oleh Terbanding I, dimana hal ini telah didukung oleh
keterangan saksi-saksi yang dimajukan oleh Terbanding I yaitu saksi
Suratman yang memberikan keterangan dibawah sumpah, dan saksi
Yulizar Nur,SH yang memberikan keterangan tidak dibawah sumpah,
yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 101 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
1. Saksi SURATMAN
“- Bahwa saksi menerangkan, saksi pernah ketemu dengan
Penggugat di objek terperkara tahun 2013 karena Penggugat
mencoba-coba membuat gubuk dan sumur.-
- Bahwa saksi menerangkan, pada saat itu yang saksi lakukan
karena sudah pensiun saksi lihatin saja.-
- Bahwa saksi menerangkan, ada tindakan dari pihak PTPN II,
diokupasi, dibongkar semua gubuk.-“
2. Saksi YULIZAR NUR,SH
“- Bahwa saksi menerangkan, saksi kenal Penggugat sekitar
tahun 2013-2014, Penggugat datang ke Kantor Saya dan
tujuan Penggugat datang ke kantor saksi untuk mengklaim
tanah terperkara versi Tergugat I .-
- Bahwa saksi menerangkan, ada bangunan yang dibangun
Penggugat diatas tanah terperkara versi Tergugat I gubuk,
Sumur dan Musholla .-
- Bahwa saksi menerangkan, sekarang tidak ada gubuk, sumur
dan Musholla diatas tanah terperkara versi Tergugat I, sudah
dibersihkan oleh Pihak PTPN.II.-
- Bahwa saksi menerangkan, tidak pernah ada Penggugat
mengklaim tanah terperkara versi Penggugat.-
- Bahwa saksi menerangkan, tidak pernah ada Penggugat
mendirikan bangunan atau menanami tanaman diatas tanah
terperkara versi Penggugat.-
- Bahwa saksi menerangkan, pada waktu sidang lapangan
saksi dan penunjuk batas menunjuk letak tanah terperkara
versi Tergugat I yang merupakan objek gugatan Penggugat
karena disitu selama ini Penggugat melakukan aktifitas
membuat gubuk, sumur dan musholla di objek terperkara
versi Tergugat I dan saksi lihat aktifitas Penggugat tersebut
sekitar tahun 2013-2014.-
- Bahwa saksi menerangkan, gubuk yang dibangun diatas
tanah terperkara versi Tergugat I bambu atapnya nipah,
musholla di semen batu setinggi 1,5 meter lalu dibersihkan
oleh PTPN II tahun 2014.-“
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 102 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
3. Bahwa dalam Memori Banding dari Pembanding pada hal.5 alinea 6
ada mengatakan yang dikutip sebagai berikut :
“... Apakah saksi Tergugat-I mengetahui mengetahui bahwa pada
hamparan areal seluas 544 ha ini dimana Objek Tanah Terperkara
termasuk di dalamnya terdiri dari banyak penggarap yang dari dulu
mulai tahun 1967/68, tahun 1981,1984, 1985, 1999, 2001, 2003,
2011, 2013, 2014 dan 2015 bahkan saat ini 2016-17 banyak orang
orang (Penggarap awal) yang berusaha merebut kembali tanah
garapannya dari ‘rampasan’ Tergugat-I dengan berbagai cara salah
satunya membangun gubuk-gubuk, sumur dll.-“
Bahwa dalil tersebut diatas adalah dalil yang keliru dan tidak benar,
dengan alasan-alasan sebagai berikut :
a. Bahwa Terbanding I tidak pernah merampas tanah-tanah
termasuk objek tanah terperkara yang dihunjuk Pembanding pada
saat pelaksanaan sidang lapangan/pemeriksaan setempat (Plaats
Onderzoek) dan tanah terperkara yang diklaim Pembanding versi
Terbanding I dari para Penggarap pada tahun 1967/68, tahun
1981,1984, 1985, 1999, 2001, 2003, 2011, 2013, 2014 dan 2015,
2016-17 sebagaimana yang didalilkan oleh Pembanding tersebut
diatas.-
b. Bahwa objek tanah terperkara yang dihunjuk Pembanding pada
saat pelaksanaan sidang lapangan/pemeriksaan setempat (Plaats
Onderzoek) dan objek tanah terperkara yang diklaim Pembanding
versi Terbanding I adalah sama-sama merupakan bahagian dari
areal HGU Terbanding I yang dikuasai, dan diusahai oleh
Terbanding I sejak zaman Belanda sampai menjadi tanah Negara
Tahun 1958 (Undang-Undang Nasionalisasi) hingga terbitnya
Sertifikat Hak Guna Usaha No.109/Desa Mulio Rejo tertanggal 20
Juni 2003 an.Terbanding I yang dikeluarkan oleh Terbanding II
(vide Bukti T.I-5a), Peta Pendaftaran No.65/1997 tertanggal 24
Nopember 1997 yang dikeluarkan oleh Kepala Bidang
Pengukuran Dan Pendaftaran Tanah Kantor Wilayah Badan
Pertanahan Propinsi Sumatera Utara (vide Bukti T.I-5b), dimana
hal ini telah didukung oleh keterangan saksi-saksi yang dimajukan
oleh Terbanding I yaitu saksi Rianto dan saksi Suratman yang
memberikan keterangan dibawah sumpah, serta saksi Yulizar
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 103 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
Nur,SH yang memberikan keterangan tidak dibawah sumpah, dan
juga telah didukung oleh keterangan saksi Pembanding yaitu
saksi Nalem.
c. Bahwa dengan terbitnya Sertifikat Hak Guna Usaha No.109/Desa
Mulio Rejo tertanggal 20 Juni 2003 an.Terbanding I yang
dikeluarkan oleh Terbanding II (vide Bukti T.I-5a), Peta
Pendaftaran No.65/1997 tertanggal 24 Nopember 1997 yang
dikeluarkan oleh Kepala Bidang Pengukuran Dan Pendaftaran
Tanah Kantor Wilayah Badan Pertanahan Propinsi Sumatera
Utara (vide Bukti T.I-5b) tersebut diatas tanah terperkara yang
dihunjuk Pembanding pada saat pelaksanaan sidang
lapangan/pemeriksaan setempat (Plaats Onderzoek) dan objek
tanah terperkara yang diklaim Pembanding versi Terbanding I,
maka secara hukum tanah terperkara yang dihunjuk Pembanding
pada saat pelaksanaan sidang lapangan/pemeriksaan setempat
(Plaats Onderzoek) dan objek tanah terperkara yang diklaim
Pembanding versi Terbanding I telah bersih dan bebas dari
garapan masyarakat termasuk Pembanding, hal ini telah terbukti
melalui Surat Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Propinsi
Sumatera Utara tertanggal 21 April 2009 No.570-528 perihal
mohon penjelasan yang ditujukan kepada Terbanding I (vide Bukti
T.I-7).-
d. Bahwa tindakan Terbanding I yang menguasai, dan mengusahai
tanah yang tercantum dalam Sertifikat Hak Guna Usaha
No.109/Desa Mulio Rejo tertanggal 20 Juni 2003 (vide Bukti T.I-
5a) termasuk didalamnya tanah terperkara yang dihunjuk
Pembanding pada saat pelaksanaan sidang
lapangan/pemeriksaan setempat (Plaats Onderzoek) dan objek
tanah terperkara yang diklaim Pembanding versi Terbanding I
adalah sah secara secara hukum, dan telah sesuai dengan
ketentuan Pasal 16 ayat (1) dari UU No.5 Tahun 1960 tentang
Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (vide Bukti T.I-8) yang
dikutip sebagai berikut :
“(1) Hak-hak atas tanah sebagai yang dimaksud dalam pasal 4
ayat (1) ialah:
a. hak milik,
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 104 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
b. hak guna-usaha,
c. hak guna-bangunan,
d. hak pakai,
e. hak sewa,
f. hak membuka tanah,
g. hak memungut-hasil hutan,
h. hak-hak lain yang tidak termasuk dalam hak-hak
tersebut diatas yang akan ditetapkan dengan undang-
undang serta hak-hak yang sifatnya sementara sebagai
yang disebutkan dalam pasal 53”;
e. Bahwa secara hukum Sertifikat Hak Guna Usaha No.109/Desa
Mulio Rejo tertanggal 20 Juni 2003 (vide Bukti T.I-5a) tersebut
adalah Surat tanda bukti hak HGU Terbanding I diatas tanah
seluas 1.433,28 Ha (Seribu empat ratus tiga puluh tiga koma dua
puluh delapan hektar) termasuk didalamnya tanah terperkara
yang dihunjuk Pembanding pada saat pelaksanaan sidang
lapangan/pemeriksaan setempat (Plaats Onderzoek) dan objek
tanah terperkara yang diklaim Pembanding versi Terbanding I,
maka keberadaan Sertifikat Hak Guna Usaha No.109/Desa Mulio
Rejo tertanggal 20 Juni 2003 (vide Bukti T.I-5a) tersebut jelas
telah memenuhi ketentuan Pasal 1 ayat 20 dari Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 1997
tertanggal 8 Juli 1997 tentang Pendaftaran Tanah (vide Bukti T.I-
9) yang dikutip sebagai berikut:
“20. Sertifikat adalah surat tanda bukti hak sebagaimana
dimaksud dalam pasal 19 ayat (2) huruf c UUPA untuk hak
atas tanah, hak pengelolaan, tanah wakaf, hak milik atas
satuan rumah susun dan hak tanggungan yang masing-
masing sudah dibukukan dalam buku tanah yang
bersangkutan.”
f. Bahwa oleh karena Terbanding I telah memiliki Sertifikat Hak
Guna Usaha No.109/Desa Mulio Rejo tertanggal 20 Juni 2003
(vide Bukti T.I-5a) diatas tanah seluas 1.433,28 Ha (Seribu empat
ratus tiga puluh tiga koma dua puluh delapan hektar) termasuk
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 105 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
didalamnya tanah terperkara yang dihunjuk Pembanding pada
saat pelaksanaan sidang lapangan/ pemeriksaan setempat
(Plaats Onderzoek) dan objek tanah terperkara yang diklaim
Pembanding versi Terbanding I, dimana Sertifikat tersebut adalah
merupakan Surat Tanda Bukti hak yang berlaku sebagai alat
pembuktian yang kuat mengenai data fisik dan data yuridis yang
termuat didalamnya, maka tindakan Pembanding yang
mengklaim tanah terperkara jelas telah bertentangan dengan
ketentuan Pasal 32 ayat (1) dan (2) dari Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 1997 tertanggal 8 Juli 1997
tentang Pendaftaran Tanah (vide Bukti T.I-9) yang dikutip
sebagai berikut :
“ Pasal 32
(1) Sertipikat merupakan surat tanda bukti hak yang berlaku
sebagai alat pembuktian yang kuat mengenai data fisik dan
data yuridis yang termuat didalamnya, sepanjang data fisik dan
data yuridis tersebut sesuai dengan data yang ada dalam surat
ukur dan buku tanah hak yang bersangkutan.
(2) Dalam hal atas suatu bidang tanah sudah diterbitkan sertipikat
secara sah atas nama orang atau badan hukum yang
memperoleh tanah tersebut dengan itikad baik dan secara
nyata menguasainya, maka pihak lain yang merasa mempunyai
hak atas tanah itu tidak dapat lagi menuntut pelaksanaan hak
tersebut apabila dalam waktu 5 (lima) tahun sejak
diterbitkannya sertipikat itu tidak mengajukan keberatan secara
tertulis kepada pemegang sertipikat dan Kepala Kantor
Pertanahan yang bersangkutan ataupun tidak mengajukan
gugatan ke Pengadilan mengenai penguasaan tanah atau
penerbitan sertipikat tersebut.”
g. Bahwa berdasarkan Pasal 1 ayat 21 dan ayat 22 dari Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 1997 tertanggal
8 Juli 1997 tentang Pendaftaran Tanah (Vide Bukti T.I-9) Jo
Pasal 13 dan Pasal 14 ayat (1) dari Peraturan Menteri Negara
Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor : 3 tahun
1999 tertanggal 19 Pebruari 1999 tentang pelimpahan
kewenangan pemberian dan pembatalan keputusan pemberian
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 106 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
hak atas tanah Negara (vide Bukti T.I-10) tersebut, jelas tanah
terperkara yang dihunjuk Pembanding pada saat pelaksanaan
sidang lapangan/ pemeriksaan setempat (Plaats Onderzoek) dan
objek tanah terperkara yang diklaim Pembanding versi
Terbanding I adalah merupakan bahagian dari areal HGU
Terbanding I, dan karena Terbanding II telah menerbitkan
Sertifikat Hak Guna Usaha No.109/Desa Mulio Rejo tertanggal 20
Juni 2003 an.Terbanding I (Vide Bukti T.I-5a) diatas tanah seluas
1.433,28 Ha (Seribu empat ratus tiga puluh tiga koma dua puluh
delapan hektar) termasuk didalamnya tanah terperkara yang
dihunjuk Pembanding pada saat pelaksanaan sidang
lapangan/pemeriksaan setempat (Plaats Onderzoek) dan objek
tanah terperkara yang diklaim Pembanding versi Terbanding I
berdasarkan Surat Keputusan Kepala Badan Pertanahan
Nasional No.42/HGU/BPN/2002 tertanggal 29 Nopember 2002
(vide Bukti T.I-4), dengan demikian secara hukum Pembanding
tidak mempunyai hak diatas tanah terperkara yang dihunjuk
Pembanding pada saat pelaksanaan sidang
lapangan/pemeriksaan setempat (Plaats Onderzoek) dan objek
tanah terperkara yang diklaim Pembanding versi Terbanding I.-
----- Berdasarkan uraian-uraian Terbanding I tersebut diatas, mohon kepada
Bapak Ketua Pengadilan Tinggi Medan untuk sudikiranya mengambil putusan
hukum dalam perkara ini yang amarnya berbunyi sebagai berikut :
1. Menerima dan mengabulkan Contra Memori Banding dari Terbanding I
untuk seluruhnya .-
2. Menolak Akte Permohonan Banding dan Memori Banding dari
Pembanding untuk seluruhnya.-
3. Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Kelas I-B Lubuk Pakam
No.103/PDT.G/2016/ PN-LBP tertanggal 16 Februari 2017 untuk
seluruhnya .-
4. Menghukum Pembanding untuk membayar segala ongkos yang timbul
dalam perkara ini .-
Menimbang, bahwa keberatan Pembanding dalam memori banding
diatas adalah tentang :
I. Tentang Putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Lubuk Pakam
Register No.103/Pdt.G/2016/PN-Lbp.dalam pertimbangan hukumnya
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 107 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
tidak tepat dan tidak lengkap atau kurang cukup dipertimbangkan
terhadap adanya bukti Penggugat (P-13) ;
II. Tentang Putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Lubuk Pakam keliru
dalam menilai objek perkara dilapangan dimana dalam pemeriksaan
setempat telah terjadi perbedaan pendapat;
Menimbang, bahwa sebelum Majelis Hakim tingkat Banding
mempertimbangkan keberatan Pembanding sebagaimana diuraikan dalam
memori banding tersebut, Majelis Hakim tingkat banding terlebih dahulu
mempertimbangkan Eksepsi Tergugat II/Terbanding II tentang Kompetensi
Absolut;
Menimbang, bahwa Tergugat dalam jawabannya juga mengajukan
Eksepsi tentang kompetensi Absolut (Pasal 160 Rbg/134 HIR) yang pada
pokoknya mengatakan bahwa dasar gugatan Penggugat (Fundamentum
Petendi) dalam perkara aquo adalah adanya Hak Guna Usaha Nomor
109/Desa Muliorejo seluas 1.433,28 Ha terdaftar atas nama PT. Perkebunan
Nusantara II Perkebunan Sei Semayang B berkedudukan di Tanjung
Morawa, diterbitkan pada tanggal 20 Juni 2003 dan berakhir haknya pada
tanggal 8 Juni 2028; Yang menyangkut tentang keputusan Tata Usaha
Negara, dimana hal ini adalah suatu bentuk Penetapan tertulis yang
dikeluarkan oleh badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang berisi tindakan
hokum Tata Usaha Negara yang berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku, yang bersifat konkrit, Individual dan Final yang
menimbulkan akibat hokum bagi seseorang atau Badan Hukum Perdata,
yang diterbitkan oleh Tergugat II sebagai Pejabat Tata Usaha Negara,
sehingga tidak tepat objek gugatan untuk diperiksa Hakim aquo (Peradilan
Umum), dan yang berwenang mengadili perkara ini adalah Peradilan tata
Usaha Negara;
Menimbang, bahwa setelah Majelis Pengadilan Tinggi membaca
gugatan Penggugat dan jawaban para Tergugat serta putusan Pengadilan
Tingkat pertama bahwa ternyata tentang Eksepsi kewenangan absolute
belum dipertimbangkan, oleh karenanya Pengadilan Tinggi akan
mempertimbangkan sebagai berikut :
- Bahwa yang menjadi masalah hukum antara Penggugat dengan para
Tergugat adalah tanah garapan di pasar 2, 3 dan 4B sekarang Desa
Muliorejo Kecamatan Medan Sunggal Kabupaten Deli Serdang
Propinsi Sumatera Utara, seluas 12.000 M2 (1,2 Ha) dengan batas-
batas sebagai berikut :
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 108 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
Utara berbatas dengan jalan/persil Nomor 414
Timur berbatas dengan persil Nomor 426
Selatan berbatas dengan persil Nomor 412
Barat berbatas dengan persil Nomor 393
- Bahwa yang digugat Penggugat adalah yang menyangkut Hak Milik
sebagaimana diuraikan dalam persil tersebut diatas, bukan pembatal
Hak Guna Usaha Nomor : 109/Desa Muliorejo seluas 1.433,28 Ha
terdaftar atas nama PT. Perkebunan Nusantara II perkebunan Sei
Semayang B berkedudukan di Tanjung Morawa, maka sudah tepat
dan beralasan hokum Pengadilan Negeri Lubuk Pakam (Peradilan
Umum) berwenang memeriksa dan mengadili perkara a quo;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut maka
eksepsi kewenangan mengadili secara absolut haruslah ditolak dan
menyatakan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam (Peradilan Umum) berwenang
mengadili perkara a quo, sebagaimana akan disebutkan dalam amar
putusan;
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim Tingkat banding akan
mempertimbangkan keberatan Pembanding sebagaimana dalam memori
banding tersebut;
Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim tingkat banding membaca
dan mempelajari dengan seksama berkas perkara beserta surat-surat yang
terlampir, salinan resmi putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Nomor
103/Pdt.G/2016/PN Lbp tanggal 16 Pebruari 2017 dan memori banding serta
kontra memori banding, Majelis Hakim tingkat banding berpendapat,
keberatan-keberatan dari Penggugat/Pembanding dalam memori banding
tersebut telah dipertimbangkan oleh Majelis Hakim Tingkat Pertama dalam
putusannya halaman 77-78 dan kontra memori banding pada pokoknya
memohon putusan dikuatkan, oleh karenanya tidak perlu dipertimbangkan
lagi ditingkat banding, dan Pengadilan Tinggi Medan dapat menyetujui
pertimbangan dan putusan majelis hakim tingkat pertama dalam perkara
aquo karena pertimbangan sudah tepat dan benar, oleh karena itu
pertimbangan tersebut diambil alih dan dijadikan pertimbangan sendiri dalam
memutus perkara ini ditingkat banding;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan
tersebut diatas maka amar putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Nomor
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 109 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
103 /Pdt.G/ 2016/ PN-Lbp, tanggal 16 Pebruari 2017 tentang eksepsi
kewenangan absolute perlu diperbaiki sebagaimana disebut dalam amar
putusan;
Menimbang, bahwa Penggugat /Pembanding tetap dipihak yang
kalah, maka harus dihukum pula untuk membayar biaya perkara dalam kedua
tingkat peradilan;
Mengingat ketentuan-ketentuan dalam KUH Perdata dan ketentuan-
ketentuan dalam RBg serta peraturan Perundang-Undangan lain yang
bersangkutan :
M E N G A D I L I :
1. Menerima permohonan banding dari PEMBANDING semula
PENGGUGAT ;
2. Memperbaiki putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Nomor
103/Pdt/G/2016/PN.Lbp. tanggal 16 Pebruari 2017, sekedar mengenai
Eksepsi tentang kompetensi Absolut, sehingga amar selengkapnya
berbunyi sebagai berikut :
DALAM EKSEPSI :
- Menolak Eksepsi kewenangan mengadili secara Absolut dari
- Terbanding II semula Tergugat II;
- Menyatakan Peradilan Umum berwenang mengadili perkara tersebut;
DALAM POKOK PERKARA :
- Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet Ont
vankelijke verklaard);
- Menghukum PEMBANDING semula PENGGUGAT untuk membayar
biaya perkara dalam kedua tingkat pengadilan, yang dalam tingkat
banding ditetapkan sejumlah Rp150.000,00 (seratus lima puluh ribu
rupiah) ;
Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim
Pengadilan Tinggi Medan pada hari KAMIS, tanggal 22 JUNI 2017 oleh kami:
SABUNGAN PARHUSIP, S.H., M.H. sebagai Hakim Ketua Majelis, H.
ALINAFIAH DALIMUNTHE, S.H.,M.M., M.H. dan LINTON SIRAIT, S.H, M.H.
masing-masing sebagai Hakim Anggota Majelis, dan diucapkan pada hari ini
RABU tanggal 5 JULI 2017 di dalam sidang yang terbuka untuk umum oleh
Hakim Ketua tersebut didampingi oleh kedua Hakim Anggota tersebut,
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 110 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN
dibantu oleh Hj. YUDI AGUSTINI, S.H., M.H. sebagai Panitera Pengganti,
tanpa dihadiri oleh para pihak yang berperkara.
HAKIM ANGGOTA MAJELIS, HAKIM KETUA MAJELIS
H.A.N. DALIMUNTHE, S.H.,MM.,M.H. SABUNGAN PARHUSIP, S.H, M.H.
LINTON SIRAIT, S.H, M.H.
PANITERA PENGGANTI
Hj. YUDI AGUSTINI, S.H., M.H.
Perincian Biaya perkara:
Meterai ----------------: Rp 6.000,-
Redaks ----------------: Rp 5.000,-
Pemberkasan --------: Rp 139.000.-
Jumlah------------------: Rp.150.000,-
(Seratus lima puluh ribu rupiah).
Untuk salinan sesuai dengan aslinya PANITERA,
H. BASTARIAL NIP.195608211986031003