PENGADILAN TINGGI MEDAN - pt-medan.go.id · Telah membaca berkas perkara dan surat-surat yang...

111
PENGADILAN TINGGI MEDAN Halaman 1 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN P U T U S A N NOMOR : 130/PDT/2017/PT MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara gugatan antara: SUHERLY HARAHAP, tempat tanggal lahir Diski, 18 Februari 1970 / umur 46 tahun, Agama Islam, Pekerjaan Wiraswasta, Alamat Jl Medan-Binjai KM 12,9 No 2 Pos Diski 20351 Dusun V Desa Muliorejo Kec. Sunggal Kab Deli Serdang, adalahAhli waris dari (alm) Ishak pemilik sah sebidang tanah garapan terletak di afd./ Pasar 3B Kamp. Mulioredjo Konsessie Sei Semayang B Kebon Rotterdam A/B ( Sekarang Desa Muliorejo Kec Sunggal Kab Deli Serdang Propinsi Sumatera Utara) persil seluas 12.000 M2 ( 1.2 Ha) sebagaimana Kartu Tanda Pendaftaran Pendudukan Tanah (KTPPT) Nomor 413, selanjutnya disebut sebagai PEMBANDING semula PENGGUGAT ; L A W A N : 1. Pemerintah Republik Indonesia cq; Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara cq;Perusahaan Perseroan ( Persero) PT Perkebunan Nusantara II atau disebut dengan nama PT Perkebunan Nusantara II (Persero) dahulu PT Perkebunan IX, dahulu P.N Perkebunan IX, dahulu P.P.N Tembakau Sumatera Timur atau dikenal dengan P.P.N Tembakau Deli atau dahulu NV Deli Maschappy atau Deli Planters Vereniging, beralamat di Tanjung Morawa-Medan , selanjutnya disebut sebagai TERBANDING I semula TERGUGAT I ;

Transcript of PENGADILAN TINGGI MEDAN - pt-medan.go.id · Telah membaca berkas perkara dan surat-surat yang...

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 1 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

P U T U S A N

NOMOR : 130/PDT/2017/PT MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara

perdata pada tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut

dalam perkara gugatan antara: SUHERLY HARAHAP, tempat tanggal lahir Diski, 18 Februari 1970 / umur

46 tahun, Agama Islam, Pekerjaan Wiraswasta,

Alamat Jl Medan-Binjai KM 12,9 No 2 Pos Diski

20351 Dusun V Desa Muliorejo Kec. Sunggal Kab

Deli Serdang, adalahAhli waris dari (alm) Ishak

pemilik sah sebidang tanah garapan terletak di afd./

Pasar 3B Kamp. Mulioredjo Konsessie Sei

Semayang B Kebon Rotterdam A/B ( Sekarang

Desa Muliorejo Kec Sunggal Kab Deli Serdang

Propinsi Sumatera Utara) persil seluas 12.000 M2 (

1.2 Ha) sebagaimana Kartu Tanda Pendaftaran

Pendudukan Tanah (KTPPT) Nomor 413,

selanjutnya disebut sebagai PEMBANDING semula PENGGUGAT ;

L A W A N :

1. Pemerintah Republik Indonesia cq; Menteri Negara Badan Usaha

Milik Negara cq;Perusahaan Perseroan ( Persero)

PT Perkebunan Nusantara II atau disebut dengan

nama PT Perkebunan Nusantara II (Persero) dahulu

PT Perkebunan IX, dahulu P.N Perkebunan IX,

dahulu P.P.N Tembakau Sumatera Timur atau

dikenal dengan P.P.N Tembakau Deli atau dahulu

NV Deli Maschappy atau Deli Planters Vereniging,

beralamat di Tanjung Morawa-Medan , selanjutnya

disebut sebagai TERBANDING I semula

TERGUGAT I ;

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 2 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

2. Pemerintah Republik Indonesia cq; Badan Pertanahan Nasional

dahulu Menteri Negara Agraria /Kepala Badan

Pertanahan Nasional ( dahulu Menteri Dalam Negeri

atau dahulu Menteri Agraria ) cq; Gubernur Propinsi

Sumatera Utara cq; Kantor Wilayah Badan

Pertanahan Nasional Propinsi Sumatera Utara (

dahulu Kantor Direktorat Agraria Propinsi Sumatera

Utara atau dahulu kantor Inspeksi Agraria propinsi

Sumatera Utara) cq; Bupati Kabupaten Deli

Serdang cq Kantor Pertanahan Kabupaten Deli

Serdang (dahulu Kantor Agraria Kabupaten Deli

Serdang ) beralamat di Lubuk Pakam, selanjutnya

disebut sebagai TERBANDING II semula

TERGUGAT II ;

Pengadilan Tinggi tersebut;

Telah membaca Surat Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan

NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN tanggal 28 April 2017 tentang Penunjukan

Majelis Hakim;

Telah membaca berkas perkara dan surat-surat yang bersangkutan

serta turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor

103/Pdt.G/2016/PN.Lbp. tanggal 16 Pebruari 2017;

TENTANG DUDUK PERKARA

Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatan tanggal 15 Juli

2016 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Lubuk

Pakam pada tanggal 15 Juli 2016 dalam Register Nomor 103/Pdt.G/2016/PN-

Lbp, telah mengajukan gugatan dengan dalil-dalil yang pada pokoknya

sebagai berikut :

01. Bahwa Penggugat pada tahun 1950 adalah salah satu warga yang

telah tinggal Kampong Muliorejo dan pada tahun 1953 penduduk

mengarap tanah di pasar 2,3 dan 4B sekarang Desa Muliorejo

Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang secara berkelompok

dan Penggugat dibawah kelompok Zainal Abidin Harahap.

02. Bahwa dalam rangka program Landreform atas tanah garapan di

Pasal 2,3 dan 4B tersebut maka pada tahun 1959 telah dilaksanakan

Pengukuran oleh Agraria ( BPST ) yaitu : Datuk Mustapa, Oka

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 3 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

Kamaluddin, Husin Sihombing dan Saidin sebagaimana Peta tanggal

14-10-1959 ( Di Ukur oleh Saidin ).Dimana bidang tanah Penggugat

adalah satu didalamnya yang diperoleh berdasarkanketentuan

Undang undang Darurat Nomor 8 tahun 1954 Juncto Pasal 5 ayat

Satu(1) Undang-undang Nomor 51 Prp tahun 1960 dengan bukti

diterimanya Kartu Tanda Pendaftaran Pendudukan Tanah ( KTPPT )

Nomer 413 dikeluarkan oleh A.n Kepala Kantor Reorganisasi

Pemakaian Tanah Sumatera Timuratas nama pemilik; Ishak (

alm./Ayah Kandung Penggugat di afd./ Pasar 3B Kamp. Mulioredjo

Konsessie Sei. Semayang B Kebon Rotterdam A/B / Sekarang Desa

Muliorejo Kec Sunggal Kab Deli Serdang Propinsi Sumatera

Utara seluas 12.000 M2 ( 1.2 Ha ) dengan batas-batas sebagai berikut

:

Utara berbatas dengan Jalan / persil Nomer 414

Timur berbatas dengan persil Nomer 426

Selatan berbatas dengan persil Nomer 412

Barat berbatas dengan persil Nomer 393, yang selanjutnya

disebut sebagai Tanah Terperkara.

03. Pada tahun 1967/1968 dari tanah garapan tersebut Penggugat di usir

paksa oleh Tergugat I yang membawa KOREM 023 yang dipimpin

oleh Mayor Hamzah Johan, dan pengusiran ini diketahui berdasarkan

terbitnya dokument Surat Keputusan ( SK ) Pemberian Tanah Guna

Usaha oleh Menteri Agraria nomor 24/HGU/1965 tanggal 10 Djuni

1965kepada P.P.N Tembakau Deli Sumatera Timur, Daerah Tingkat I

Sumatera Utara ( Cq:Tergugat I) sebagai Pemegang Hak

Usaha .

04. Karena sengitnya perlawanan masyarakat demi mempertahankan

tanah garapannya tersebut termasuk Penggugat maka pada tahun

1969/1970 Penggugat bersama Ketua rombongan termasuk yang

diajak Pemerintah untuk Ruislagh bersama Camat : P.Pandia dan

Koramil Letnan Untung Sembiring meninjau rencana tanah untuk

lokasi penggantian. Yang pertama ke Sri Gunting, Kota Rantang

Kecamatan Hamparan Perak. Tetapi Lokasi nya tidak diterima warga

termasuk Penggugat karena berupa rawa-rawa yang kedalamannya

sampai dua (2) meter. Kedua, meninjau ke Laubakri –Kuta Limbaru.

karena lokasinya bergunung-gunung dan berbatu-batu besar kami

tidak bisa menerimanya dan kami tetap mempertahankan lahan

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 4 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

garapan kami di Pasar 2,3 dan 4 B Sei.Semayang B termasuk tanah

Terperkara.

05. Para penggarap terusir dari tanah garapannya termasuk Penggugat

tidak mampu mempertahankan lahannya karena intimidasi dan takut

di tuduh sebagai anggota PKI sehingga tidak berani beruat apa-apa.

Namun upaya-upaya para penggarap termasuk Penggugat dalam

mempertahankan tanah garapan tersebut termasuk Tanah terperkara

tetap terus berlanjut. Lalu pada tahun 1985 usaha tersebut dipimpin

oleh Kasdun Tahun 1990 oleh Sri Ningsih/Mangaraja Perlindungan

Siregar, tahun 2001,2003 oleh Amran Harahap yang terus tiada bosan

terus mencari jalan keadilan dengan meminta dan memohon agar

tanah garapannya dikembalikan. Upaya tersebut tetap gagal.

Kemudian garapan Tanah Terperkara diperjuangkan oleh Suherly

Harahap dengan sejarah catatan sbb :

No. Maksud Permohonan Ditujukan kepadaTanggal Terima

1. Minta Tanah dikembalikan Tergugat I 26

Oktober 2010

2. Minta Tanah dikembalikan Tergugat II 26

Oktober 2010

3. Mohon Penyelesaian Tergugat II 26 Februari

2015

06. Bahwa atas upaya –upaya perjuangan yang dilakukan oleh Suherly

Harahap ( Penggugat) Tergugat I ada memberikan Tanggapannya

dalam surat sbb :

i. Surat dari PTP Nusantara II Nomor II.0X/643/X/2011 intinya

menyebutkan bahwa :

- Tanah Terperkara merupakan areal HGU PTP Nusantara II

( Persero ) Kebun Sei Semayang dengan No Sertifikat

109/Sei Semayang dengan Peta Pendaftaran No 65/1997

yang masa berlaku Hak Guna Usahanya berakhir pada 19

Juni 2028.

- Tanah Terperkara sesuai dengan surat Badan Pertanahan

Nasional Provinsi Sumatera Utara No : 570-528 perihal

Mohon Penjelasan tanggal 21 April 2009 pada point 10

menyatakan bahwa : Dengan demikian Sertifikat-Sertifikat

HGU yang diterbitkan atas nama PTPN II (Persero ) dahulu

PTP-IX berdasarkan Surat Keputusan No SK.24/HGU/1965

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 5 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

tanggal 10 Juni 1965 merupakan hasil Rekomendasi dari

TPTGA-IX, bersih dari garapan yang dilindungi Undang-

undang Darurat sebagaimana dimaksud dalam Undang-

undang Darurat No 8 tahun 1954 Jo Undang-undang No 1

tahun 1956’. Sehingga dengan terbitnya Surat Keputusan

No 24/HGU/1965 tanggal 10 Juni 1965 bahwa areal PTP-

IX sudah bersih dari tuntutan dan garapan yang

mendasarkan kepada UU Darurat No 8 tahun 1954 dan

juga tuntutan yang menggunakan surat KTPPT dan SKPT-

SL, karena sudah diselesaikan oleh pemerintah pada saat

itu.

ii. Surat dari PTP Nusantara II (Persero) Nomor :

II.0/XI/624/2010 tanggal Tanjung Morawa 10 November 2010,

intinya menyatakan bahwa :

- Tanah Terperkara masih merupakan areal hak guna usaha

PTPN-II Kebun Sei Semayang sesuai Sertifikat Nomor

109/Muliorejo.

07. Bahwa atas upaya –upaya perjuangan yang dilakukan oleh Suherly

Harahap ( Penggugat) Tergugat II ada memberikan Tanggapannya

dalam surat sbb :

i. Surat dari An. Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan

Nasional Provinsi Sumatera Utara Kepala Bidang Pengkajian

dan Penanganan Sengketa dan Konflik Pertanahan Nomor :

1343/600.18/X/2011 tanggal 5 Oktober 2011 yang intinya sbb :

a) Bahwa areal tanah Terperkara merupakan bagian dari

areal HGU PTPN-II, terdaftar dengan Sertifikat HGU No

109/Muliorejo tanggal 20 Juni 2003 seluas 1433,28 Ha

berakhir tanggal 8 Juni 2028.

b) Areal Tanah terperkara dikuasai oleh Pihak PTPN II

berdasarkan SK. 24/HGU/1965 tanggal 10-06-1965

ditanami tebu dan tidak ada garapan masyarakat.

c) Bahwa areal tanah terperkara semula terdaftar dengan

HGU No. 1/Paya Bakungyang diterbitkan berdasarkan

Keputusan Menteri Agraria No SK. 24/HGU/1965 tanggal

10 Juni 1965 yang telah berakhir hak nya tanggal 9 Juni

2000.

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 6 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

d) Bahwa kemudian PTPN -II memohon perpanjangan jangka

waktu HGU pada tanggal 9 Januari 1997 dan tanggal 11

Januari 1997, atas permohonan tersebut dilakukan

pengukuran secara Kadastral sebagaimana diuraikan

dalam Peta Pendaftaran No 65/1997 tanggal 24 September

1997 seluas 1.519,18 Ha.

e) Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pertanahan

Nasional Nomor : 58/HGU/BPN/2000 tanggal 6 Desember

2000 diberikan HGU kepada PTPN –II Kebun Sei

Semayang B seluas 572,51 Ha, dan ditangguhkan seluas

946,6700 Ha untuk diteliti kembali.

f) Berdasarkan Risalah Pemeriksaan Tanah B Plus Provinsi

Sumatera Utara tanggal 28 Januari 2002, Nomor

01/PPT/BP/2002 dari Panitia Pemeriksaan tanah B Plus

Provinsi Sumatera Utara telah diadakan Penelitian

menyatakan bahwa dari areal yang ditangguhkan tersebut

diatas seluas 860,7700 Ha diusulkan untuk diberikan

perpanjangan jangka waktu HGU nya.

g) Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pertanahan

Nasional Nomor 42/HGU/BPN/2002 tanggal 29 Desember

2002 diberikan HGU kepada PTPN II Kebun Sei Semayang

seluas 860, 7700 Ha. Dengan demikian untuk Kebun Sei

Semayang B diterbitkan HGU seluas 1433,28 Ha

sebagaimana diuraikan dalam Surat Ukur No 339/Mj/2003

tanggal 20 Juni 2003 atas nama PTPN II berkedudukan di

Tanjung Morawa. Sedangkan seluas 85,9000 Ha

dikeluarkan atau diberikan kepada Penggarap yang sampai

hari ini ternyata tidak juga ada realisasinya ( terkatung-

katung 14 tahun ) kepada yang berhak.

ii. Surat dari Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang

Nomor : 1020/3.12.07/IX/2015 tanggal Lubuk Pakam, 07-09-

2015 yang intinya sbb :

- Bahwa Tanah Terperkara letaknya berada di dalam Peta

Pendaftaran No 65 tahun 1997 tanggal 24 November 1997

sebagai Lampiran HGU No 109/Muliorejo tahun 2003 an.

PT. Persero Nusantara II.

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 7 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

- Bahwa sehubungan tanah Terperkara letaknya berada di

dalam HGU No 109 tahun 2003 an. PT Persero Nusantara

II permohonan Saudara TIDAK DAPAT kami Proses.

08. Bahwa dengan tidak adanya Iktikad baik dari Terugat I dan Tergugat II

guna mengembalikan tanah Terperkara secara kekeluargaan yang

telah Penggugat mohonkan kepada tergugat I dan II rentang waktu

sekian lama sebagaimana diuraikan diatas, maka Penggugat

memohon kepada Bapak Ketua Pengadilan atau Majelis Hakim PN

Kelas I-B Lubuk Pakam mengadili dan memeriksa perkara ini agar

menjadi jalan saluran terciptanya keadilan di Bumi ini. Adapun dalil-

dalil gugatan Penggugat adalah telah dilanggarnya ketentuan

perundang-undangan yang ada sehingga Tanah Terperkara terampas

sampai sekarang ini oleh karena Perbuatan tergugat I dan tergugat II

sehingga dikuasai oleh Tergugat I sbb:

09. Bahwa, Perbuatan tergugat I yang tetap ngotot Memaksakan

memasukkan dalam permohonan nya kepada Tergugat II atas persil

Tanah Terperkara sehingga Terikutmasuk kedalam Sertifikat

Pendaftaran Tanah HGU Nomor 01/Paya Bakung No 01 tgl 14

Januari 1985 berdasarkan SK. No. 24/HGU/1965 tanggal 10 Juni

1965 ( Sebagaimana diuraikan pada angka 7 point i (c) diatas )

adalah suatu perbuatan melawan hukum yaitu : melawan atau

melanggar ketentuan yang ada di dalam SK No 24 /HGU/1965 itu

sendiri khususnya pada bagian MEMUTUSKAN Menetapkan bagian

KEDUA yang bunyinya sbb : Tanah-tanah jang terdapat dalam areal

tersebut dalam diktum ‘PERTAMA’ angka 2 jang telah dipakai oleh

rakjat, soalnya diselesaikan menurut pedoman jang diatur lebih lanjut

oleh Menteri Agraria.

10. Bahwa, Keberadaan tanah Pemohon, sudah ada dan dikerjakan jauh

sebelum lahirnya SK Pemberian Hak Guna Usaha Nomor

24/HGU/1965 tanggal 10 Djuni 1965 Jo SK Pendaftaran Tanah HGU

No. 01/Paya Bakung 1985 Jo SK Pemberian Tanah HGU ( SK

Perpanjangan ) HGU Nomor 42/HGU/BPN/2002 Jo SK Pendaftaran

Tanah HGU Nomor 109/Muliorejo 2003 sehingga saat ketika kelahiran

SK Nomor 24/HGU/1965 itu sendiri, Keberadaan tanah Pemohon

secara istimewa pun disebutkan keberadaannya di SK Nomor

24/HGU/1965 itu sendiri, yaitu pada bagian MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEDUA : Tanah-tanah jang terdapat dalam areal

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 8 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

tersebut dalam diktum ‘PERTAMA’ angka 2 jang telah dipakai oleh

rakjat, soalnya diselesaikan menurut pedoman jang diatur lebih lanjut

oleh Menteri Agraria.

11. Bahwa Keberadaan tanah Terperkara telah melekat Status Hak nya

karena lahir dari adanya ketentuan Undang-undang ( sebagaimana

Pasal 22 UUPA No 5 tahun 1960 Hak Milik terjadi karena a.

Penetapan Pemerintah, menurut cara dan syarat-syarat yang

ditetapkan dengan peraturan Pemerintah b. Ketentuan Undang-

undang ) dalam hal ini Tanah Terperkara lahir berdasarkan Ketentuan

Undang-undang yaitu Undang-undang Darurat Nomor 8 tahun 1954

Jo Pasal 5 ayat (1) UU No 51 Prp Tahun 1960 yang berbunyi sbb :

“ Pemakaian tanah-tanah perkebunan dan hutan yang menurut

Undang-undang Darurat No. 8 tahun 1954 (Lembaran-Negara 1954

No. 65) jo. Undang-undang Darurat No. 1 tahun 1956 (Lembaran-

Negara tahun 195 6 No. 45) harus diselesaikan, dan yang pada

tanggal mulai berlakunya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-

undang ini belum diselesaikan menurut ketentuan-ketentuan dalam

Undang-undang Darurat tersebut, selanjutnya akan diselesaikan

menurut ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh Menteri Agraria,

setelah mendengar Menteri Pertanian”.

Bahwa, dari ketentuan KUHPerdata pada Pasal 1916 ayat dua (2)

dapat dipahami bahwa Tanah terperkara yang lahir dari sebab

ketentuan undang-undang yakni Undang-undang Darurat No. 8 tahun

1954 Juncto Pasal 5 ayat satu (1) Prp No 51 Tahun 1960 dapat

disimpulkan akan adanya ‘Hak Milik’ itu bagi Penggarap (

Penggugat ) yang memiliki Bukti Alas Haknya ( KTPPT / KRPT).

Bahwa bunyi selengkapnya KUHPerdata Pasal 1916 adalah sbb :

Pasal 1916

Persangkaan yang berdasarkan undang-undang ialah persangkaan

yang dihubungkan denganperbuatan tertentu atau peristiwa tertentu

berdasarkan ketentuan undang-undang.Persangkaan semacam itu

antara lain adalah;

1. perbuatan yang dinyatakan batal oleh undang-undang, karena

perbuatan itu semata-mataberdasarkan dari sifat dan wujudnya,

dianggap telah dilakukan untuk menghindari suatuketentuan

undang-undang;

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 9 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

2. pernyataan undang-undang yang menyimpulkan adanya hak

milikatau pembebasanutang dari keadaan tertentu;

3. kekuatan yang diberikan oleh undang-undang kepada suatu

putusan Hakim yang memperoleh kekuatan hukum yang pasti;

Khususnya dari pada ayat dua (2) diatas Bapak Majelis Hakim akan

sangat jelas dapat mengambil sebuah persangkaan dan

mendefinisikan adanya hak milik Penggugat tersebut.

12. Bahwa bunyi Diktum KEDUA SK Nomor 24/HGU/1965 yang

memberikan Tanah HGU kepada Tergugat I tersebut diatas seratus

persen (100% ) sama betul maknanya dengan bunyi Pasal 5 ayat 1

UU No 51 Prp Tahun 1960 juga sebagaimana dijelaskan dalam

Memori Penjelasan Undang-undang No 51 Prp tahun 1960 khususnya

point tujuh (7) yang melindungi secara yuridis atas Tanah terperkara,

yaitu “ tanah jang telah dipakai oleh rakjat, soalnya diselesaikan

menurut pedoman jang diatur lebih lanjut oleh Menteri Agraria. Artinya

tidaklah dapat dibenarkan secara hukum bila Tergugat I

memasukkannya kedalam bagian tanah nya guna dimohonkan untuk

di daftarkan guna mendapatkan Sertifikat Pendafatran Hak Guna

Usaha yakni SK HGU No 01/Payabakung 1985 berdasarakan SK No

24/HGU/1965 Juncto SK No 109/Muliorejo 2003 berdasarkan SK

(Perpanjangan ) No 42/HGU/2002 tanggal 29 Desember 2002 atas

nama Tergugat I.

13. Bahwa, Terikutmasuknya areal tanah terperkara kedalam Dokument

HGU No 01/Paya Bakung 1985 berlanjut hingga sekarang ke dalam

HGU No 109/Muliorejo tahun 2003 adalah sebuah kekhilafan nyata

atau perbuatan SENGAJA MELAWAN HUKUM dalam prosesnya

karena sangat TIDAK SESUAI dengan kenyataan dilapangan. Yaitu

adanya Keberatan dan Perlawanan sengit dari Penggugat bersama

para Penggarap lainnya, dan Tergugat I TIDAK ADAmemberikan

Ganti Rugi dalam bentuk apapun sebagaimana telah diwajibkan

dalam ketentuan yang antara lain yaitu sbb :

“Pedoman Menteri Agraria: Nomer 1 Tahun 1960”

Pedoman Menteri Agraria Nomer 1 Tahun 1960 berbunyi :

” Jika dalam weens areal terdapat tanah yang telah

merupakan satu tempat kediaman menetap dan kompak

dengan bangunan-bangunan kuat maka tanah-tanah itu

dilepaskan ( uitgesloten) dari weens areal, untuk pelepasan

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 10 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

tanah-tanah mana diberikan PENGGANTIAN tanah

ditempat lain agar jumlah weens areal tidak menjadi kurang

karenanya.

14. Bahwa secara Yuridis perbuatan Tergugat I dan tergugat II sehingga

melahirkan SK Pendaftaran Tanah HGU bernomor 01/Payabakung

tertanggal 14 Januari 1985 terhadap Tanah Terperkara adalah sangat

bertentangan dengan hukumyang ada yaitu sbb :

- Ada aturan yang melarang atas areal tanah

Terperkarauntuk di hak-ki dengan HGU ( Hak Guna Usaha

) karena tanah Terperkara adalah termasuk tanah yang

akan diselesaikan oleh Menteri Agraria ( Vide : Pasal 5

ayat 1 UU No 51 Prp Tahun 1960 “ Harus Diselesaikan”

atau Tanah yang terkena Ketentuan Pasal 5 (1) UU No 51

Prp thn 1960 tsb )

- Tanah yang TERLARANG untuk di Hak-ki dengan status

HGU ( Hak Guna Usaha ) oleh peraturan yang berlaku

yaitu Pasal 7 ayat dua (2) Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 3 tahun 1979 yang berbunyi sbb:

“ Pasal 7 ayat (2) :

Pemberian Hak Guna Usaha baru yang dimaksud dalam

ayat (1) pasal initidak meliputi bagian areal tanah yang

diduduki/digarap oleh pihak laindan terkena ketentuan

Pasal 5 Undang-undang Nomor 51/Prp/1960 serta yang

diperlukan untuk pembangunan proyek proyek bagi

penyelenggaraan kepentingan umum”.

15. Bahwa berdasarkan SK HGU No 24/HGU/1965 itu sendiri jelas-jelas

melarang Tergugat I untuk memasukkan atau memohonkan Tanah

terperkara kedalam permohonan nya untuk Mendaftarkan tanahnya

sebagai Hak Guna Usaha atas nama Tergugat I Tanpa ada

Persetujuan , kesepakatan dariPenggugat dan belum ada GANTI

RUGI dalam bentuk apapun kepada Penggugat.Karenanya

Perbuatan Tergugat I haruscccd dinyatakan sebagai perbuatan

melawan hukum sebabperbuatannya telah merugikan Penggugat

sehinggaWajiblah Tergugat Imemberikan Ganti Rugi secara Materil

dan Immateril kepada Pihak Penggugat dan karenanya Keabsahan

SK HGU No 01/Paya Bakung/ 1985 berdasarkan SK No 24/HGU/1965

Juncto SK No 109/Muliorejo tahun 2003 berdasarkan

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 11 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

SK(Perpanjangan ) No. 42/HGU/2002 tanggal 29 Desember 2002/SK

No 58/HGU/BPN/2000 tgl 6 Desember 2000 harus dinyatakan TIDAK

SAH dan tidak berlaku sepanjang atas Tanah Terperkara dan

mewajibkanPihak Tergugat II mengeluarkannya ( enclave ) dari SK No

109/Muliorejo tahun 2003 berdasarkan SK No 42/HGU/2002 tanggal

29 Desember 2002Jo SK No 01/Payabakung 1985 berdasarkan SK

No 24/HGU/1965 dan dari semua Peta, Surat ukur serta Gambar-

gambar yang terkait dengannya.

MOHON SITA JAMINAN

16. Bahwa mengingat saat ini Tanah terperkara yang berada pada

hamparan luas yang sebagiannya saat ini berpotensi digarap secara

liar oleh para Pengarap Liar sehingga akan merambah ke tanah

Terperkara artinya sangat potensi / rawan dialihkan atau

dipindahtangankan baik secara dikuasakan fisik tanahnya kepada

pihak lain, secara Lelang ataupun cara lainnya ke pihak lain oleh

Tergugat I bekerjasama lagi dengan Pihak tergugat II ataupun secara

di gelapkan, maka dengan ini Penggugat memohon kepada Bapak

Majelis Hakim meletakkan sita Jaminan atas tanah terperkara agar

kelak putusan perkara ini menjadi berharga.

17. Bahwa kepada para penggarap liar yang mungkin saat perkara ini

sedang gelar dan belum berkekuatan hukum tetap bisa saja muncul

dan mengerjakan secara melawan hukum atas tanah terperkara maka

Penggugat mohon kepada Majelis Hakim agar kepada para Penggarap

liar atau siapa saja yang datang kemudian mengerjakan atas tanah

Terperkara tanpa hak haruslah diperintahkan meninggalkan dan

menggosongkan atas tanah terperkara tanpa beban dan syarat

apapun.

PERBUATAN MELAWAN HUKUM TERGUGAT II

18. Bahwa Tergugat II sebagai Badan Publik ( Badan Pertanahan yang

mengurusi Administrasi Tanah di Indonesia ) yang telah memproses

permohonan Tergugat I juga telah turut serta melakukan perbuatan

melawan hukum serta melanggar asas –asas umum penyelenggaraan

pemerintahan yang baik yaitu TIDAK CERMAT serta melanggar asas

kepastian Hukum bagi Penggugat. Hak Penggugat atas tanah

terperkara yang sudah nyata-nyata dilindungi oleh Pasal 22 UUPA No

5 Tahun 1960, Pasal 5 ayat satu (1) UU No 51 Prp tahun 1960 &SK

HGU No.24/HGU/1965 tanggal 10-06-1965 diktum kedua wajib

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 12 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

hukumnya untuk tetap dilindungi oleh Tergugat II dengan cara

menjagaterciptanya Kepastian Hukum sebagai tugas Pokok Tergugat

II selaku Lembaga Publik .Namun sangat disayangkan karena

Kelalaian dan Ketidakcermatan Tergugat II sehingga telah

mengakibatkan TERIKUT MASUK nya tanah Terperkarakedalam SK

HGU No 01/Paya Bakung/ 1985 berdasarkan SK No 24/HGU/1965

Juncto SK No 109/Muliorejo tahun 2003 berdasarkan

SK(Perpanjangan ) No. 42/HGU/2002 tanggal 29 Desember 2002

atas nama Tergugat I telah merugikan Penggugat secara Materil dan

Immateril.

19. Bahwa Perbuatan Tergugat II yang mengabaikan atau melanggar

ketentuan Undang-undang yang telah melindungi keberadaan Tanah

Terperkara yaitu dilindungi oleh Pasal- Pasal sbb :

- Pasal 5 ayat 1 UU Prp No 51 Tahun 1960 Jo Undang-undang

Darurat Nomor 8 tahun 1954 ,

- Diktum Kedua SK No 24/HGU/1965 dan

- Pasal 7 Ayat (2) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomer 3 tahun

1979

adalah merupakan Perbuatan Melawan Hukum sehingga Tergugat II

harus dinyatakan telah melakukan Perbuatan melawan Hukum .

20. Adapun Ketentuan undang-undang yang dilanggar oleh Tergugat II

terkait Tanah terperkara dengan telah diterbitkannya SK Pendaftaran

Tanah HGU No. 01/Paya Bakung 1985 Jo SK No 24/HGU/1965 Jo SK

Pemberian Tanah HGU ( SK Perpanjangan ) Nomor

42/HGU/BPN/2002Jo SK Pendaftaran Tanah HGU Nomor

109/Muliorejo 2003 atas Tanah Terperkara untukatas nama Tergugat I

, yaitu sbb :

a. Melawan SK No 24 /HGU/1965 bagian MEMUTUSKAN

Menetapkan bagian KEDUA yang bunyinya sbb : Tanah-tanah

jang terdapat dalam areal tersebut dalam diktum ‘PERTAMA’

angka 2 jang telah dipakai oleh rakjat, soalnya diselesaikan

menurut pedoman jang diatur lebih lanjut oleh Menteri Agraria.

b. Pasal 7 ayat dua (2) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 3

tahun 1979 yang berbunyi sbb:

“ Pasal 7 ayat (2) : Pemberian Hak Guna Usaha baru yang

dimaksud dalam ayat (1) pasal ini tidak meliputi bagian

areal tanah yang diduduki/digarap oleh pihak lain dan

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 13 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

terkena ketentuan Pasal 5 Undang-undang Nomor

51/Prp/1960serta yang diperlukan untuk pembangunan

proyek proyek bagi penyelenggaraan kepentingan umum”

c. “bahwa bidang tanah yang dimohonkan haknya oleh Pemohon

haruslahdiselesaikan terlebih dahulu pelepasan haknya dengan

pihak yang secara defacto ? menguasai tanah terperkara

tersebut (incasu Penggugat’, dan pihak Tergugat II selaku

Pejabat yang berwenang seharusnya menolak permohonan

Pensertifikatan atas tanah a quo sepanjang Tanah Terperkara

akan tetapi Tergugat II karena kelalaiannya telah salah

menerbitkan objek gugatan in litis tanpa mengindahkan

ketentuan Undang-undang terkait.

21. Bahwa karena Tergugat II telah melakukan Perbuatan Melawan

Hukum atas Perbuatannya yang telah memberikan Legitimasi

Yuridis terhadap Perbuatan Melawan Hukum dari Tergugat I

karenanya pula sudah sepantasnya Majelis Hakim Yang Mulia

menghukum Tergugat II untuk mengeluarkan ( enclave ) atas tanah

terperkaradari semua dokument terkait.

22. Penggugat juga memohon kepada Ketua Majelis Hakim agar

memerintahkan Tergugat II mencatat Sita Jaminan tersebut pada

buku tanah dari Sertifikat Hak Guna Usaha yang diterbitkan

berdasarkan surat Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional :

Nomer 58/HGU/BPN/2000 tanggal 6 Desember 2000 / Surat

Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomer :

42/HGU/BPN/2002 tanggal 29 Nopember 2002 Juncto SK No

01/Payabakung 1985 Junc to SK No 109/Muliorejo tahun 2003

berdasarkan SK(Perpanjangan ) No. 42/HGU/2002 tanggal 29

Desember 2002 berdasarkan SK No 24/HGU/1975 tanggal 10 Djuni

1965 sepanjang atas tanah Terperkara.

23. Bahwa perkara ini didukung oleh bukti-bukti yang kuat Oleh karena itu

sesuai dengan Pasal 180 HIR kepada Majelis yang memeriksa atau

mengadili perkara ini agar dapat kiranya memerintahkan putusan ini

dapat dijalankan dengan serta merta (Uit Voerbaar Bij Vorrad)

walaupun ada upaya hukum verzet, banding dan kasasi ;

24. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas maka segala perbuatan

titel hukum tanpa ada kecualinya termasuk pengalihan, kerja sama

Penguasaan Fiisk atau kerja sama dalam bentuk apapun kepada

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 14 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

pihak lain yang dilakukan oleh tergugat I atas tanah Terperkara

adalah batal demi hukum;

25. Bahwa kepada para Tergugat dan siapapun yang mendapat hak

daripadanya atau para penggarap liar diatas tanah Terperkara

diperintahkan untuk tunduk dan patuh pada Putusan Pengadilan

Negeri Lubuk Pakam ini.

26. Bahwa oleh karena gugatan ini timbul akibat tindakan yang dilakukan

oleh Tergugat-tergugat, maka sangatlah patut dan beralasan hukum

segala biaya yang timbul dalam perkara ini dibebankan kepada

tergugat-tergugat ;

Berdasakan dalil-dalil gugatan di atas selanjutnya Penggugat

memohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Negeri Lubuk Pakam untuk

memanggil pihak-pihakterkait dalam suatu persidangan yang khusus

ditetapkan guna memeriksa, mengadili, dan membawa bukti-bukti dan

memutuskan demi hukum sebagai berikut :

MENGADILI

Dalam Provisi

- Mengabulkan Gugatan Provisi para Penggugat seluruhnya

- Meletakkan Sita Jaminan atas tanah terperkara yaitu :

Sebidang tanah sebagaimana Kartu Tanda Pendaftaran

Pendudukan Tanah Nomer 413 dikeluarkan oleh A.n Kepala Kantor

Reorganisasi Pemakaian Tanah Sumatera Timur atas nama

pemilik ; Ishak ( alm./Ayah Kandung Penggugat I di afd./

Pasar 3B Kamp. Mulioredjo Konsessie Sei. Semayang B Kebon

Rotterdam A/B / Sekarang Desa Muliorejo Kec Sunggal Kab Deli

Serdang Propinsi Sumatera Utara seluas 12.000 M2 ( 1.2 Ha )

dengan titik Kordinat: TM 3 N= 03.37.27.28, E= 98 34.24.22 (

319247.388, 1900784.108 ) dengan batas-batas sebagai berikut :

o Utaraberbatas dengan persil Nomer 414

o Timur berbatas dengan persil Nomer 426,

o Selatan berbatas dengan persil Nomer 412

o Barat berbatas dengan persil Nomer 393

- Memerintahkan Tergugat II untuk mencatatkan Sita Jaminan ini

dicatat pada buku tanah dari Sertifikat Hak Guna Usaha Nomer

109/ Muliorejo tahun 2003 berdasarkan SK (Perpanjangan)

mNo.42/HGU/2002 tanggal 29 Desember 2002 / SK No

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 15 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

58/HGU/BPN/2000 tgl 6 Desember 2000 Juncto SK Nomer 1/Paya

Bakung 1985 berdasarkan SK No. 24/HGU/1965.

Dalam pokok Perkara

Primer

1. Mengabulkan Gugatan Penggugat seluruhnya

2. Menyatakan sah dan berharga Sita jaminan yang diletakkan dalam

perkara ini;

3. Menyatakan Penggugat adalah pemilik tanah Terperkara yang sah

atas sebidang tanah sebagaimana dalam : Kartu Tanda Pendaftaran

Pendudukan Tanah Nomer 413 dikeluarkan oleh A.n Kepala Kantor

Reorganisasi Pemakaian Tanah Sumatera Timur atas nama pemilik ;

Ishak ( alm./Ayah Kandung Penggugat di afd./ Pasar 3B Kamp.

Mulioredjo Konsessie Sei. Semayang B Kebon Rotterdam A/B /

Sekarang Desa Muliorejo Kec Sunggal Kab Deli Serdang Propinsi

Sumatera Utara seluas 12.000 M2 ( 1.2 Ha ) titik Kordinat: TM 3 N=

03.37.27.28, E= 98 34.24.22 ( 319247.388, 1900784.108 ) dengan

batas-batas sebagai berikut :

Utaraberbatas dengan persil Nomer 414

Timur berbatas dengan persil Nomer 426,

Selatan berbatas dengan persil Nomer 412

Barat berbatas dengan persil Nomer 393

4. Menyatakan Tergugat I yang mengambil Tanah Terperkara adalah

Perbuatan Melawan Hukum sehingga merugikan Kepentingan

Penggugat.

5. Menyatakan bahwa SK HGU No 01/Paya Bakung/ 1985 berdasarkan

SK No 24/HGU/1965 Juncto SK No 109/Muliorejo tahun 2003

berdasarkan SK(Perpanjangan) No.42/HGU/2002 tanggal 29

Desember 2002 / SK No 58/HGU/BPN/2000 tgl 6 Desember 2000

adalah TIDAK SAH dan tidak berlaku sepanjang atas Tanah

Terperkara.

6. Menyatakan Tergugat II telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum

dalam menerbitkan Sertifikat Hak SK HGU No 01/Paya Bakung/ 1985

berdasarkan SK No 24/HGU/1965 Juncto SK No 109/Muliorejo tahun

2003 berdasarkan SK(Perpanjangan) No.42/HGU/2002 tanggal 29

Desember 2002 / SK No 58/HGU/BPN/2000 tgl 6 Desember 2000

atas Tanah Terperkara kepada atas nama Tergugat I sehingga

merugikan kepentingan Penggugat ;

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 16 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

7. Menyatakan segala perbuatan titel hukum apapun yang dilakukan oleh

Tergugat I tanpa ada kecualinya termasuk pengalihan hak atau bentuk

kerja sama apapun diatas tanah terperkara dengan pihak lain adalah

Batal demi hukum;

8. Menyatakan Tergugat I , II dan siapapun yang mendapat persetujuan

darinya termasuk para penggarap liar yang mengerjakan tanah

Terperkara wajib mengosongkan dan meninggalkan tanah terperkara

selambatnya 14 hari sejak putusan ini ditetapkan dengan tanpa syarat

atau beban-beban apapun kepada Penggugat.

9. Memerintahkan dan Mewajibkan Tergugat II mengeluarkan ( enclave )

Tanah Terperkara dari SK No 109/Muliorejo tahun 2003 berdasarkan

SK No 42/HGU/2002 tanggal 29 Desember 2002/ SK No

58/HGU/BPN/2000 tgl 6 Desember 2000 Jo SK No 01/Payabakung

1985 berdasarkan SK No 24/HGU/1965 dan dari semua Peta , Surat

ukur serta Gambar-gambar yang terkait dengannya.

10. Menghukum Tergugat I membayar Ganti Rugi secara Tunai dan

langsung kepadaPenggugat baik Materi dan Immateril yaitu meliputi :

a. Kerugian Materil yaitu kehilangan kesempatan untuk menikmati

hasil Panen Palawija dari tanah Terperkara berupa mengelola

tanaman Pertanian yang dirinci sebagai berikut : )

1. Luas Tanah ± 1 Ha x hasil panen/dihitung dengan harga sewa

saja atas tanah setiap tahun per hektar selama ± 48 Tahun

dari tahun 1967/1968 s/d sekarang saat gugatan dimajukan

2016.

- Sewa tahun 1967/68 – 1983 ( 10 tahun ) pertahun/Rp. 50.000,-

= Rp. 500.000,-

- Sewa tahun 1984 -1994 ( 11 tahun ) pertahun/ Rp. 100.000,-

= Rp. 1.100.000,-

- Sewa tahun 1995 – 2002 ( 7 tahun ) pertahun/ Rp. 200.000.-

= Rp. 1.400.000,-

- Sewatahun 2003 – 2008 ( 5 tahun ) pertahun/Rp. 250.000,-

= Rp. 1.250.000,-

- Sewa tahun 2009 – 2013 ( 4 tahun ) pertahun / Rp. 1.000.000,-

= Rp. 4.000.000,-

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 17 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

- Sewa tahun 2014 - 2015 ( 2 tahun) pertahun / Rp. 2.000.000,-

= Rp. 4.000.000,-

Total =

Rp.12.250.000

( Dua belas juta Seratus Lima Puluh Ribu Rupiah )

b. Kerugian Immateril yaitu :

1. Kehilangan Aset Ekonomi Tanah untuk dapat dijadikan sebagai

Jaminan mendapatkan Modal kerja / Usaha guna peningkatan

Kualitas Hidup termasuk Kesempatan Mengenyam

PENDIDIKAN Tinggi menjadi HILANG sehingga merugikan

Penggugat khususnyaAhli Warisnya sebanyak 6 orang sebesar

jika dinilai dengan angka selama ± 48 tahun dapat dirincikan

sbb :

Bahwa tiap Orang Jika atas tanah terperkara tidak ‘ dirugikan’

oleh Perbuatan Tergugat I maka dipastikan akan telah

mendapatkan Pendidikan S1 dan akan mendapatkan pekerjaan

yang layak dengan hitungan Gaji/Pendapatan minimalserendah-

rendahnya rata-rata dua juta Rupiahper bulan maka totalnya

sbb.

- Anak Pertama( Ahli Waris 1 ) Suherly Harahap Lahir Tahun `1970

hilang kesempatan mengenyam pendidikan dimaksud dan sejak

tahun 1995 semestinya sudah akan bekerja dengan Pendapatan

Gaji Layak minimal Dua Juta per bulan sbb:

1995 s/d 2015 ( 21 Tahun x Rp. 2.000.000 ) = Rp.

504.000.000.

- Anak Kedua ( Ahli Waris 2 ) Lahir tahun 1972 hilang kesempatan

mengenyam pendidikan dimaksud dan semestinya tahun 1997

sudah akan bekerja dengan Pendapatan Gaji Layak minimal Dua

Juta per bulan sbb:

1997 s/d 2015 ( 19 Tahun x Rp. 2.000.000 ) = Rp.

456.000.000.

- Anak Ketiga ( Ahli Waris 3 ) Lahir 1974 Tahun hilang kesempatan

mengenyam pendidikan dimaksud dan sejak tahun 1999

semestinya sudah akan bekerja dengan Pendapatan Gaji Layak

minimal Dua Juta per bulan sbb:

1999 s/d 2015 ( 17 Tahun x Rp. 2.000.000 ) = Rp. 408.000.000.

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 18 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

- Anak keempat ( ahli Waris ke 4 ) Lahir Tahun `1978 hilang

kesempatan mengenyam pendidikan dan semestinya sejak tahun

2005 semestinya sudah akan bekerja dengan Pendapatan Gaji

Layak minimal Dua Juta per bulan sbb:

2005 s/d 2015 ( 11 Tahun x Rp. 2.000.000 ) = Rp.

264.000.000.

- Anak kelima ( ahli Waris ke 5 ) Lahir Tahun `1980 hilang

kesempatan mengenyam pendidikan dimaksud dan semestinya

sejak tahun 2007 sudah akan bekerja dengan Pendapatan Gaji

Layak minimal Dua Juta per bulan sbb:

2007 s/d 2015 ( 09 Tahun x Rp. 2.000.000 ) = Rp.

18.000.000

TOTAL= Rp. 1.650.000.000

2. Hilangnya Kepercayaan masyarakat karena di asumsikan

negatif sebagai Penyerobot tanah yang dinilai dengan mata

uang ± 300.000.000,-

Maka jumlah Kerugian Materil dan Immateril YANG WAJIB

DIBAYAR OLEH Tergugat I seluruhnya sebesar Rp.Rp. 12.250.000 +

1.650.000.000 + 300.000.000 = Rp. 1.962.250.000 (Satu Milyar

Sembilan Ratus Enam Puluh Juta, Dua Ratus Lima Puluh ribu Rupiah)

11. Menyatakan putusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu, walaupun ada

verzet,banding atau kasasi dari tergugat-tergugat (Uit Voerbaar Bij

Voorraad)

12. Menghukum Para Tergugat untuk membayar secara bersama – sama

atas Biaya Perkara yang diperlukan yang ditimbulkan atas adanya

gugatan ini.

13. Menghukum para Tergugat untuk tunduk dan patuh pada Putusan

Pengadilan Negeri Lubuk Pakam ini ;

SUBSIDAIR :

Apabila Majelis Hakim Pengadilan Negeri Lubuk Pakam berpendapat

lain mohon kiranya putusan yang seadil-adilnya.

Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, Kuasa

Tergugat I telah mengajukan jawaban secara tertulis yang pada pokoknya

sebagai berikut :

I. DALAM EKSEPSI

TENTANG PETITUM GUGATAN PENGGUGAT YANG KONTRADIKSI

DENGAN POSITUM GUGATAN PENGGUGAT;

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 19 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

1. Bahwa Tergugat I membantah dan menolak dengan tegas seluruh

dalil-dalil gugatan Penggugat tertanggal 15 Juli 2016 dan gugatan

(Perubahan) Penggugat tertanggal 23 Agustus 2016 yang telah

dimajukan Penggugat dalam persidangan pada tanggal 20

September 2016, kecuali diakui kebenarannya oleh Tergugat I

secara tegas dalam jawaban ini ;

2. Bahwa dalam petitum gugatan Penggugat tertanggal 15 Juli 2016

pada hal.9 point 10 sub.a dan b yang bersambung ke hal.10 dan

dalam gugatan (Perubahan) Penggugat tertanggal 23 Agustus

2016 yang telah dimajukan Penggugat dalam persidangan pada

tanggal 20 September 2016 pada hal.9 point 10 sub.a dan b yang

bersambung ke hal.10, Penggugat telah menuntut yang dikutip

sebagai berikut :

" Maka jumlah kerugian Materil dan Immateril yang wajib dibayar

oleh

Tergugat I seluruhnya sebesar Rp.Rp.12.250.000 + 1.650.000.000 +

300.0. 000 = Rp.l.962.250.000.- (Satu milyar sembilan ratus enam

puluh juta dua ratus lima puluh ribu rupiah)."

3. Bahwa petitum gugatan Penggugat tersebut diatas jelas adalah

kontradiksi dengan Positum gugatan Penggugat dan gugatan

(perubahan) Penggugat, karena dalam dalil positum gugatan

Penggugat dan dalam dalil positum gugatan (Perubahan)

Penggugat, Penggugat tidak ada mengajukan tuntutan ganti

kerugian Materil dan ganti kerugian Immateril .-

4. Bahwa oleh karena Penggugat dalam dalil positum gugatannya dan

dalam dalil positum gugatan (Perubahan) Penggugat tidak ada

mengajukan tuntutan ganti kerugian Materil dan ganti kerugian

Immateril, maka jelaslah petitum gugatan Penggugat adalah

kontradiksi dengan positum gugatan Penggugat dan gugatan

(Perubahan) Penggugat ;

TENTANG GUGATAN PENGGUGAT YANG KURANG CERMAT

1. Bahwa Penggugat dalam petitum gugatannya tertanggal 15 Juli

2016 pada hal.9 point 10 subTa dan b yang bersambung ke hal.10,

dan dalam petitum gugatan (perubahan) Penggugat tertanggal 23

Agustus 2016 yang dimajukan dalam persidangan pada tanggal 20

September 2016 pada hal.9 point 10 sub.a dan b yang bersambung

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 20 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

ke hal.10 telah menuntut yang dikutip sebagai berikut: Anak kelima

(ahli Waris ke )Lahir hTahun 1980 hilang kesempatan mengenyam

pendidikan dimaksud dan semestinya sejak tahun 2007 sudahakan

bekerja dengan Pendapatan Gaji Layak minimal Dua juta per bulan

sbb;

2007 s/d 2015 (09 Tahun X Rp. 2.000.000, Rp. 18.000.000

= = Rp. 1. 650.000.000,-

2 Hilangnya Kepercayaan masyarakat karena di asumsikan

negatif/sebagai penyerobot tanah yang dinilai dengan mata uang +

300.000.000.-

Maka jumlah kerugian Materil dan Immateril yang wajib dibayar oleh

Tergugat I seluruhnya sebesar Rp.Rp.12.250.000 + 1.650.000.000

+3000 = Rp.l .962.250.000.- (Satu milyar sembilan ratus enam puluh

juta dua ratus lima puluh ribu rupiah)."

2. Bahwa melalui uraian tersebut diatas jelas penjumlahan

tuntutan ganti kerugian Immateril Penggugat untuk anak

kelima (ahli waris ke 5) adalah sebesar 9X12 = 108 X

Rp.2.000.000.- (dua juta rupiah) = Rp.216.000.000.- (dua

ratus enam belas juta rupiah) maka jumlah seluruh ganti

kerugian materil dan immateril yang dituntut Penggugat

dalam perkara aquo adalah sebesar Rp.12.250.000.- (dua

belas juta dua ratus lima puluh ribu rupiah) +

Rp.l.848.000.000.- (satu milyar delapan ratus empat puluh

delapan juta rupiah) + Rp.300.000.000.- (tiga ratus juta

rupiah) = Rp.2.160.250.000.- (dua milyar seratus enam puluh

juta dua ratus lima puluh ribu rupiah) .-

3. Bahwa oleh karena Penggugat dalam perkara aquo telah

salah menjumlah tuntutan ganti kerugian materil dan

immateril tersebut, maka jelaslah gugatan Penggugat adalah

kurang cermat .-

TENTANG INDENTITAS STATUS DAN HIERARCHIE TERGUGAT

TIDAK SEMPURNA;

1. Bahwa Penggugat dalam gugatannya tertanggal 15 Juli 2016

pada hal 1, Penggugat ada menyebutkan indentitas Status

Tergugat I yang dikutip sebagai berikut:

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 21 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

"1. Pemerintah Republik Indonesia cq ; Menteri Negara

Badan Usaha Milik Negara cq; Perusahaan Perseroan

(Persero) PT Perkebunan Nusantara II atau disebut

dengan nama PT.Perkebunan Nusantara II (Persero)

dahulu PT.Perkebunan IX, dahulu P.N Perkebunan IX,

dahulu P.P.N Tembakau Sumatera Timur atau dikenal

dengan P.P.N Tembakau Deli atau dahulu NV Deli

Maschappy atau Deli Planters Vereniging, beralamat di

Tanjung Morawa-Medan, sebagai Tergugat I".

2. Bahwa demikian juga Penggugat dalam gugatan

(perubahan) Penggugat tertanggal 23 Agustus 2016 yang

telah dimajukan pada tanggal 20 September 2016 pada hal 1

Penggugat ada menyebutkan indentitas status Tergugat I

yang dikutip sebagai berikut:

"1. Pemerintah Republik Indonesia cq ; Menteri Negara

Badan Usaha Milik Negara cq: Perusahaan Perseroan

(Persero) PT Perkebunan Nusantara III cq ; PT

Perkebunan Nusantara II dahulu Perusahaan

Perseroan (Persero) PT.Perkebunan Nusantara II atau

disebut dengan nama PT.Perkebunan Nusantara II

(Persero) dahulu PT.Perkebunan IX, dahulu P.N

Perkebunan IX, dahulu P.P.N Tembakau Sumatera

Timur atau dikenal dengan P.P.N Tembakau Deli atau

dahulu NV Deli Maschappy atau Deli Planters

Vereniging, beralamat di Tanjung Morawa-Medan,

sebagai Tergugat I".

3. Bahwa penyebutan Penggugat dalam gugatannya dan dalam

gugatan (Perubahan) Penggugat tersebut diatas adalah tidak

sempurna, karena Tergugat I adalah Baaan Hukum berdasarkan

Peraturan Pemerintah No.7 tahun 1996 tanggal 14 Pebruari

1996, dan sesuai dengan Akta Pendirian Perusahaan Perseroan

(Persero) Perseroan Terbatas. "Perusahaan Perseroan

(Persero) P.T.Perkebunan Nusantara II ("PTPN II (Persero)"

Nomor : 35 tertanggal 11 Maret 1996 dan Keputusan Menteri

Kehakiman RI No.C2-8330.HT.01.01 TH'96 tertanggal 8

Agustus 1996, Perseroan Terbatas Perkebunan IX bergabung

dengan PT.Perkebunan II dengan nama PTP.Nusantara II-

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 22 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

Persero, dan berdasarkan Pasal 3 sub.a dan b dari Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 72 Tahun 2014

tertanggal 17 September 2014 tentang Penambahan

Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke Dalam Modal

Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT.Perkebunan

Nusantara III, telah menentukan bahwa status Perusahaan

Perseroan (Persero) PT.Perkebunan Nusantara II berubah

menjadi Perseroan Terbatas yang tunduk sepenuhnya pada

Undang-Undang No.40 -/ Tahun 2007 Tentang Perseroan

Terbatas, dan Perusahaan Perseroan (PerseroW

PT.Perkebunan Nusantara III, menjadi pemegang saham

PT.Perkebunan Nusantara II dengan demikian jelaslah

penyebutan PT.Perkebunan Nusantara II (Persero) beruban

menjadi PT.Perkebunan Nusantara II, maka seharusnya

Penggugat dalam memajukan gugatannya kepada Tergugat I

adalah dengan penulisan sebagai berikut:

"1.PT.PERKEBUNAN NUSANTARA II

berkantor/berkedudukan di Jalan Raya Medan-Tanjung

Morawa KM.16 Tanjung Morawa Kab.Deli Serdang, Pro

v.Sumatera Utara-20362 Po.Box : 4 Medan, selanjutnya

disebut : Tergugat;

TENTANG HIERARCHIE TERGUGAT II YANG TIDAK SEMPURNA

.-

1. Bahwa Penggugat dalam gugatannya tertanggal 15 Juli 2016

pada hal 1, dan dalam gugatan (Perubahan) Penggugat

tertanggal 23 Agustus 2016 yang telah dimajukan pada

tanggal 20 September 2016 pada hal 1 Penggugat ada

menyebutkan indentitas Status Tergugat II yang dikutip

sebagai berikut:

"2. Pemerintah Republik Indonesia cq ; Badan Pertanahan

Nasional dahulu Menteri Negara Agraria/Kepala Badan

Pertanahan Nasional (dahulu Menteri Dalam Negeri atau

dahulu Menteri Agraria) cq; Gubernur Propinsi Sumatera

Utara cq ; Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional

Propinsi Sumatera Utara (dahulu Kantor Direktorat

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 23 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

Agraria Propinsi Sumatera Utara atau dahulu kantor

Inspeksi Agraria Propinsi Sumatera Utara) cq ; Bupati

Kabupaten Deli Serdang cq Kantor Pertanahan

Kabupaten Deli Serdang (dahulu Kantor Agraria

Kabupaten Deli Serdang) beralamat di Lubuk Pakam,

sebagai Tergugat-II

2. Bahwa Hierarchie Tergugat II dalam gugatan Penggugat dan

dalam gugatan (perubahan) Penggugat tersebut adalah tidak

sempurna karena Gubernur Propinsi Sumatera Utara dan

Bupati Deli Serdang tidak ada kaitannya dengan Kantor

Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi Sumatera

Utara, Kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang, dimana

Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi

Sumatera Utara, Kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang

dengan Gubernur Propinsi Sumatera Utara dan Bupati Deli

Serdang mempunyai Hirarchie yang berbeda dan berdiri

sendiri-sendiri, maka seharusnya Penggugat menujukan

gugatannya kepada Tergugat II dalam perkara ic.incasu

(dalam perkara ini) dengan penulisan sebagai berikut:

“2. Pemerintah Republik Indonesia di Jakarta Cq.Menteri

Agraria Dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan

Nasional Pusat di Jakarta Cq.Kepala Kantor Wilayah

Badan Pertanahan Nasional Propinsi Sumatera Utara di

Medan Cq.Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Deli

Serdang, berkedudukan di Lubuk Pakam Jalan Jati Sari

Komplek Kantor Bupati Deli Serdang yang selanjutnya

di sebut Tergugat-II

3. Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas jelaslah

Hierarchie Tergugat II dalam perkara aquo adalah tidak

sempuma.-

TENTANG GUGATAN PENGGUGAT YANG KABUR (OBSCUUR

LIBEL)

1. Bahwa Penggugat dalam gugatannya tertanggal 15 Juli 2016

pada hal 1 point 2, dan dalam gugatan (Perubahan)

Penggugat tertanggal 23 Agustus 2016 yang telah dimajukan

dalam persidangan pada tanggal 20 September 2016 pada

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 24 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

hal 1 point 2 Penggugat ada mendalilkan yang dikutip

sebagai berikut :

"02.Bahwa dalam rangka program Landreform atas tanah

garapan di pasal 2,3 dan 4B tersebut dst".

2. Bahwa dalil Penggugat tersebut diatas jelas adalah kabur,

karena Penggugat tidak tegas menjelaskan apa maksud

pasal 2,3 dan 4B tersebut apakah yang dimaksud adalah

penulisan kata pasar atau penulisan kata lain.-

Bahwa oleh karena Penggugat tidak tegas menjelaskan apa maksud

pasal 2,3 dan [jf 4B tersebut, maka jelaslah gugatan penggugat adalah

kabur (OBSCUUR LIBEL).- /u Berdasarkan uraian-uraian Tergugat I

tersebut diatas, mohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan

mengadili perkara aquo, agar sudi kiranya menyatakan gugatan

Penggugat dan gugatan (perubahan) Penggugat dinyatakan tidak dapat

diterima (Niet Ontvanklijk Verklaard);

II. DALAM POKOK PERKARA :

Bahwa apa yang telah diuraikan oleh Tergugat I dalam eksepsi

diatas untuk tidak mengulang-ulanginya lagi mohon dianggap

telah turut dimasukkan dalam pokok perkara aquo secara

mutatis-mutandis.-

Bahwa Tergugat I adalah keberatan dan menolak dengan tegas

seluruh dalil gugatan Penggugat tertanggal 15 Juli 2016 dan

gugatan (Perubahan) Penggugat tertanggal 23 Agustus 2016

yang telah dimajukan oleh Penggugat dalam persidangan pada

tanggal 20 September 2016, kecuali diakui kebenarannya

dengan tegas oleh Tergugat I dalam Jawaban ini

- Bahwa positum dan petitum gugatan Penggugat tertanggal 15 Juli

2016 pada hal. 1 s/d 10 dan positum dan petitum gugatan

(Perubahan) Penggugat tertanggal 23 Agustus 2016 yang telah

dimajukan oleh Penggugat dalam persidangan pada tanggal 20

September 2016 pada hal. 1 s/d 10 adalah positum dan petitum

yang keliru dan tidak benar dengan alasan sebagai berikut:

1. Bahwa dalam dalil gugatan Penggugat tertanggal 15 Juli

2016 pada hal.l point 1 dan dalam dalil gugatan (Perubahan)

Penggugat tertanggal 23 Agustus 2016 yang telah dimajukan

oleh Penggugat dalam persidangan pada tanggal 20

September 2016 pada hal.l point 1 telah mendalilkan yang

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 25 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

dikutip sebagai berikut:

"01. Bahwa Penggugat pada tahun 1950 adalah salah

satu warga yang telah tinggal Kampong Muliorejo dan

pada tahun 1953 penduduk menggarap tanah dipasar

2,3 dan 4 B sekarang Desa Muliorejo Kecamatan

Sunggal Kabupaten Deli Serdang secara berkelompok

dan Penggugat dibawah kelompok Zainal Abidin

Harahap."

Bahwa dalil Penggugat tersebut diatas jelas adalah keliru dan

tidak benar dengan alasan sebagai berikut:

A. Bahwa hal ini terbukti melalui sejarah berdirinya Tergugat I

(PTPN.II):

a. Bahwa pada tahun 1869 telah berdiri Perusahaan Deli

Maatschappij (NV.VDM) dan kemudian pada tahun

1877 berdiri perusahaan Tabak Mij Arendsburg (disebut

juga N.V.Tabak Maatschappij Arendburg), selanjutnya

N.V.Tabak Mij Arendsburg bergabung dengan

NV.Verenigde Deli Maatschappijen yang berkedudukan

di Medan .-

b. Bahwa sesuai UU No.86 Tahun 1958 tentang

Nasionalisasi perusahaan Milik Bangsa Belanda di

Indonesia, dan sesuai dengan Surat Menteri Pertanian

No.30/UM/1958 tanggal 13 Maret 1958 tentang

peralihan Perusahaan Milik Asing kepada Perusahaan

Perkebunan Milik Negara, maka NV.VDM

(NV.VERENIGDE DELI MAATSCHAPPIJEN) dan

Senembah Mij digabung dengan nama PPN Baru.;-

c. Bahwa pada tahun 1960 PPN Baru berubah nama

menjadi PPN Baru Cabang Sumut I sesuai dengan PP

No.29 tahun 1960

d. Bahwa pada tahun 1961 PPN Baru Cabang Sumut I

berubah nama menjadi Khusus Tembakau sesuai

dengan PP No.43 tertanggal 26 April Bahwa PPN

Sumut I Khusus Tembakau pada tanggal 22 Mei 1963

dipecah menjadi 3 (tiga) bagian dengan nama baru

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 26 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

yaitu :

1. PPN Tembakau Deli I

2. PPN Tembakau Deli II .-

3. PPN Tembakau Deli III .-

sesuai dengan PP No.30/1963 dan Lembaran Negara

No.15/1963

e. Bahwa berdasarkan PP No.14 tanggal 18 April 1968

dan Lembaran Negara No.23/1968 tanggal 13 April

1968 PPN Tembakau Deli I,II dan III berubah menjadi

Perusahaan Perkebunan Negara IX

f. Bahwa sesuai dengan PP No.44 tahun 1973 tanggal 6

Desember 1973, Perusahaan Perkebunan Negara IX

pada tanggal 1 April 1974 dirubah menjadi Perseroan

Terbatas Perkebunan IX .-

g. Bahwa sesuai Peraturan Pemerintah No.7 tahun 1996

tanggal 14 Pebruari 1996, Akta Pendirian Perusahaan

Perseroan (Persero) Perseroan Terbatas. "Perusahaan

Perseroan (Persero) P.T.Perkebunan Nusantara II

("PTPN II (Persero)" Nomor : 35 tertanggal 11 Maret

1996 dan Keputusan Menteri Kehakiman RI No.C2-

8330.HT.01.01.TH'96 tertanggal 8 Agustus 1996,

Perseroan Terbatas Perkebunan IX bergabung dengan

PT.Perkebunan II dengan nama PTP. Nusantara II-

Persero

h. Bahwa kemudian berdasarkan Pasal 3 sub a dan b dari

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72

Tahun 2014 tertanggal 17 September 2014 Tentang

Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik

Indonesia ke Dalam Modal Saham Perusahaan

Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara III telah

menentukan bahwa Status Perusahaan Perseroan

(Persero) PT.Perkebunan Nusantara II (Tergugat I)

berubah menjadi perseroan terbatas yang tunduk

sepenuhnya pada Undang-Undang Nomor 40 Tahun

2007 tentang Perseoran Terbatas dan Perusahaan

Persero (Persero) PT Perkebunan Nusantara III

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 27 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

menjadi pemegang saham PT.Perkebunan Nusantara

II;

i. Bahwa adapun bunyi Pasal 3 sub a dan b dari

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72

Tahun 2014 tertanggal 17 September 2014 Tentang

Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik

Indonesia ke Dalam Modal Saham Perusahaan

Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara III

adalah dikutip sebagai berikut:

"Pasal 3

Penambahan penyertaan modal Negara sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 1 mengakibatkan:

a. Status Perusahaan Perseroan (Persero) PT

Perkebunan Nusantara I, Perusahaan Perseroan

(Persero) PT.Perkebunan Nusantara II, Peru sahaan

Perseroan (Persero) PT.Perkebunan Nusantara IV,

Perusahaan Perseroan (Persero) PT.Perkebunan

Nusantara V, Perusahaan Perseroan (Persero)

FT.PerkeDunan Nusantara VI, Perusahaan

Perseroan (Persero) PT .Perkebunan Nusantara VII,

Perusahaan Perseroan (Persero) PT.Perke bunan

Nusantara VIII, Perusahaan Perseroan (Persero)

PT.Perkebunan Nusantara IX, Perusahaan

Perseroan (Persero) PT.Perkebunan Nusantara X,

Perusahaan Perseroan (Persero) PT.Perkebunan

Nusantara XI, Perusahaan Perseroan (Persero)

PT.Perkebunan Nusantara XII, Perusa

haan Perseroan (Persero) PT.Perkebunan Nusantara

XIII, dan Perusahaan Perseroan (Persero)

PT.Perkebunan Nusantara XIV, berubah menjadi

perseroan terbatas yang tunduk sepenuhnya pada

Undang- Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang

Perseroan Terbatas;

b. Perusahaan Perseroan (Persero) PT.Perkebunan

Nusantara III menjadi pemegang saham

PT.Perkebunan Nusantara I, PT.Perkebunan Nusan

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 28 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

tara II, PT.Perkebunan Nusantara IV, PT.Perkebunan

Nusantara V, PT. Perkebunan Nusantara VI,

PT.Perkebunan Nusantara VII, PT.Perke bunan

Nusantara VIII, PT.Perkebunan Nusantara IX,

PT.Perkebunan Nusantara X, PT.Perkebunan

Nusantara XI, PT.Perkebunan Nusantara XII, PT.

Perkebunan Nusantara XIII, dan PT.Perkebunan

Nusantara XIV; dan "

j. Bahwa berdasarkan ketentuan dari Pasal 3 sub a dan b

dari Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor

72 Tahun 2014 tertanggal 17 September 2014 Tentang

Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik

Indonesia ke Dalam Modal Saham Perusahaan

Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara III

sebagaimana dikutip diatas jelaslah bahwa

PT.Perkebunan Nusantara II (Tergugat I) adalah

sebagai anak Perusahaan dari Perusahaan Perseroan

(Persero) PT.Perkebunan Nusantara III, sehingga

penyebutan PT.Perkebunan Nusantara II (Persero)

berubah menjadi PT.Perkebunan Nusantara II

(Tergugat I).-

B. Bahwa tanah seluas 1.472,0646 Ha (Seribu empat ratus

tujuh puluh dua koma enam ratus empat puluh enam

hektar) yang terletak di Atdeling I Kebun Bulu Cina (Rayon

Sei Semayang) PTPN.II (dahulu disebut Kebun Sei

Semayang PTPN.II) dahulu disebut Desa Paya Bakung,

Kec.Hamparan Perak, sekarang disebut Desa Muliorejo,

Kec.Sunggal, Kab.Deli Serdang, Prop.Sumatera Utara

yang merupakan areal Hak Guna Usaha Tergugat I sesuai

dengan Sertifikat Hak Guna Usaha No.l/Desa Payabakung

tertanggal 14 Januari 1985 atas nama PT.Perkebunan IX

Perkebunan Sei Semayang B (sekarang disebut Kebun

Bulu Cina PTPN.II) telah menjadi tanah Negara dengan

keluarnya UU No.86 Tahun 1958 tentang Nasionalisasi

Perusahaan-Perusahaan milik Belanda yang ada di

Indonesia, maka seluruh asset (harta kekayaan) tanah

yang dikuasai oleh Tergugat I yang semula adalah milik

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 29 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

NV.Verenigde Deli Maatshappijen (NV.VDM) yang

berkedudukan di Amsterdam beralih menjadi milik Negara

dengan kata lain dikuasai oleh Negara .-

C. Bahwa tanah seluas 1.472,0646 Ha (Seribu empat ratus

tujuh puluh dua koma enam ratus empat puluh enam

hektar) yang terletak di Atdeling I Kebun Bulu Cina (Rayon

Sei Semayang) PTPN.II (dahulu disebut Kebun Sei

Semayang PTPN.II) dahulu disebut Desa Paya Bakung,

Kec.Hamparan Perak, sekarang disebut Desa Muliorejo,

Kec.Sunggal, Kab.Deli Serdang, Prop.Sumatera Utara,

sejak zaman Belanda sampai menjadi tanah Negara

Tahun 1958 (Undang- Undang Nasionalisasi) hingga

terbitnya Sertifikat Hak Guna Usaha No.l/Desa

Payabakung tertanggal 14 Januari 1985 yang dikeluarkan

oleh Tergugat II, hanya Tergugat I yang menguasai dan

mengusahainya .-

D. Bahwa Sertifikat Hak Guna Usaha No.l/Desa Payabakung

tertanggal 14 Januari 1985 diperoleh Tergugat I adalah

berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agraria

No.SK.24/HGU/65 tertanggal 10 Djuni 1965, tentang

Pemberian Hak Guna Usaha Kepada P.P.N Tembakau

Deli Sumatera Timur, dan karena masa berlaku Sertifikat

Hak Guna Usaha No.l/Desa Payabakung tertanggal 14

Januari 1985 tersebut telah berakhir pada tanggal 9 Juni

2000, maka pada tanggal 9 Januari 1997 Tergugat I telah

mengajukan Surat permohonan perpanjangan jangka

waktu Hak Guna Usaha atas Sertifikat Hak Guna Usaha

No.l/Desa Payabakung tertanggal 14 Januari 1985

tersebut .-

E. Bahwa atas permohonan perpanjangan jangka waktu hak

guna usaha yang dimajukan Tergugat I tersebut, maka

Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi

Sumatera Utara telah melakukan pengukuran kembali

diatas tanah seluas 1.472,0646 Ha (Seribu empat ratus

tujuh puluh dua koma enam ratus empat puluh enam

hektar) yang tercantum dalam Sertifikat Hak

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 30 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

Guna Usaha No.l/Desa Payabakung tertanggal 14 Januari

1985 tersebut, sesuai dengan peta pendaftaran

No.65/1997 tertanggal 24 Nopember 1997 dengan hasil

pengukuran kembali adalah tanah seluas 1.519,1800 Ha

(Seribu lima ratus sembilan belas koma seribu delapan

ratus hektar) .-

F. Bahwa melalui hasil pengukuran kembali sebagaimana

diuraikan pada point E tersebut diatas yaitu atas tanah

seluas 1.519,1800 Ha (Seribu lima ratus sembilan belas

koma seribu delapan ratus hektar) tersebut, Kepala Badan

Pertanahan Nasional Pusat telah menerbitkan Surat

Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional

No.58/HGU/BPN/2000 tertanggal 6 Desember 2000

dimana dalam Surat Keputusan Kepala Badan

Pertanahan Nasional No.58/HGU/BPN/2000 tertanggal 6

Desember 2000 tersebut, Kepala Badan Pertanahan

Nasional Pusat telah memberikan Hak Guna Usaha

kepada Tergugat I atas tanah seluas 572,5100 Ha (Lima

ratus tujuh puluh dua koma lima ribu seratus hektar).-

G. Bahwa kemudian setelah Panitia B Plus Propinsi

Sumatera Utara mengadakan penelitian kembali diatas

tanah seluas 1.519,1800 Ha (Seribu lima ratus sembilan

belas koma seribu delapan ratus hektar) tersebut, Kepala

Badan Pertanahan Nasional Pusat telah memberikan

penambahan areal Hak Guna Usaha kepada Tergugat I

dengan luas 860,7700 Ha (Delapan ratus enam puluh

koma tujuh ribu tujuh ratus nektar), hal ini sesuai dengan

Surat Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional

No.42/HGU/BPN/2002 tertanggal 29 Nopember 2002

tentang Pemberian Perpanjangan Jangka Waktu Hak

Guna Usaha Atas Tanah Terletak Di Kabupaten Deli

Serdang, Propinsi Sumatera Utara.-

H. Bahwa dalam point 30 dari lampiran Surat Keputusan

Kepala Badan Pertanahan Nasional

No.42/HGU/BPN/2002 tertanggal 29 Nopember 2002

tentang Pemberian Perpanjangan Jangka Waktu Hak

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 31 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

Guna Usaha Atas Tanah Terletak Di Kabupaten Deli

Serdang, Propinsi Sumatera Utara telah menentukan yang

dikutip sebagai berikut:

" No.30; Nama Kebun Sei Semayang B; Tanggal dan

Nomor Sertifikat serta Tanggal Berakhirnya HGU 14

Januari 1985 1/Payabakung 9 Juni 2000; Luas Dalam

Sertifikat (ha) 1.472,0646; Terletak di Kecamatan

Hamparan Perak (sekarang Sunggal); Luas Hasil

Pengukuran Kembali (ha) Tanggal dan Nomor Peta

Pendaftaran 1.519,1800 24 Nopember 1997 65/1997

Tanah yang telah diberikan HGU - Luas (ha) - Tanggal

SK - No.SK 572,5100 6 Desember 2000

58/HGU/BPN/2000; Luas yang diberikan Hak Guna

Usaha (ha) 860,7700; Luas tanah yang Dikeluarkan

85,9000 ; Tercatat Atas Nama PT.Perkebunan IX

Perkebunan Sei Semayang B."

I. Bahwa berdasarkan Surat Keputusan Kepala Badan

Pertanahan Nasional No.58/HGU/BPN/2000 tertanggal 6

Desember 2000 sebagaimana diuraikan pada point F

tersebut diatas dan Surat Keputusan Kepala Badan

Pertanahan Nasional No.42/ HGU/ BPN/2002 tertanggal

29 Nopember 2002 sebagaimana diuraikan pada point G

tersebut diatas, Tergugat II telah menerbitkan Sertifikat

Hak Guna Usaha No.l09/Desa Mulio Rejo tertanggal 20

Juni 2003 dengan luas 1.433,28 Ha (Seribu empat ratus

tiga puluh tiga koma dua puluh delapan hektar) dengan

tanda-tanda batas telah terpasang sesuai PMNA/Ka. BPN

No.3/1997 (termasuk didalamnya tanah terperkara) . -

J. Bahwa dengan demikian jelaslah penerbitan Sertifikat

Hak Guna Usaha No.l09/Desa Mulio Rejo tertanggal 20

Juni 2003 tersebut telah diproses sesuai dengan

ketentuan hukum yang berlaku, maka secara hukum

Sertifikat Hak Guna Usaha No.l09/Desa Mulio Rejo

tertanggal 20 Juni 2003 tersebut adalah sah secara

hukum.-

2. Bahwa dalam dalil gugatan Penggugat tertanggal 15 Juli 2016

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 32 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

pada hal.l point 2

yang bersambung ke hal. 2 dan dalam dalil gugatan (Perubahan)

Penggugat J tertanggal 23 Agustus 2016 yang telah dimajukan

dalam persidangan pada 'l tanggal 20 September 2016 pada hall

point 2 yang bersambung ke hal.2 telah mendalilkan yang dikutip

sebagai berikut:

" ......Dimana bidang tanah Penggugat adalah satu didalamnya

yang diperoleh berdasarkanketentuan Undang Undang Darurat

Nomor 8 tahun 1954 Juncto Pasal 5 ayat Satu (1) Undang-

Undang Nomor 51 Prp tahun 1960dengan bukti diterimanya

Kartu Tanda Pendaftaran Pendudukan Tanah (KTPPT1 Nomer

413 dikeluarkan oleh An.Kepala Kantor Reorganisasi

Pemakaian Tanah Sumatera Timuratas nama pemilik; Ishak

(Aim./ Ayah Kandung Penggugat di afd./Pasar 3B

Kamp.Mulioredjo Konsessie Sei. Semayang B Kebon Rotterdam

A/B/ sekarang Desa Muliorejo, Kec.Sunggal, Kab.Deli Serdang,

PropinsiSumatera Utara seluas 12.000 M2 (1,2 Ha) dengan

batas-batas sebagai berikut:

Utara berbatas dengan

Timur berbatas dengan persil

Selatan berbatas dengan persil

Barat berbatas dengan persil disebut sebagai Tanah

Terperkara".

Bahwa dalil Penggugat tersebut diatas jelas adalah keliru dan

tidak benar dengan alasan sebagai berikut:

a. Bahwa letak dan batas-batas tanah terperkara yang

didalilkan Penggugat tersebut diatas adalah keliru dan

tidak benar, seharusnya letak dan batas- batas tanah

terperkara adalah terletak di Afdeling I Kebun Bulu Cina

(Rayon Sei Semayang) PTPN.II (dahulu disebut Kebun

Sei Semayang PTPN.II) dahulu disebut Desa Paya

Bakung, Kec.Hamparan Perak, sekarang disebut Desa

Muliorejo, Kec.Sunggal, Kab.Deli Serdang,

Prop.Sumatera Utara seluas 13.081,5 M2 (tiga belas ribu

delapan puluh satu koma lima meter persegi) dengan

batas-batas sebagai berikut:

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 33 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

- Sebelah Utara berbatas dengan Jalan PTPN.II

(Tergugat I) dengan ukuran 25 M (dua puluh lima

meter), dan Jalan PTPN.II (Tergugat I) dengan ukuran

25 M (dua puluh lima meter) .-

- Sebelah Timur berbatas dengan Jalan PTPN.II

(Tergugat I) dengan ukuran 263 M (dua ratus enam

puluh tiga meter) .-

- Sebelah Selatan berbatas dengan Jalan PTPN.II

(TergugatI) dengan ukuran 52 M (lima puluh dua

meter).-

- Sebelah Barat berbatas dengan Jalan PTPN.II

(Tergugat I) yang terkena Jalan Tol Medan-Binjai

dengan ukuran 250 M (dua ratus lima puluh meter).-

Selanjutnya disebut sebagai Tanah Terperkara.-

Bahwa tanah terperkara adalah merupakan bahagian dari

areal HGU Tergugat I, sesuai dengan Sertifikat Hak Guna

Usaha No.l09/Desa Mulio Rejo tertanggal 20 Juni 2003

an.Tergugat I yang diterbitkan oleh Tergugat II yang

tanggal berakhirnya hak tanggal 8 Juni 2028, dimana

diatas tanah terperkara pada saat ini terdapat tanaman

kelapa sawit tahun tanam 1985 yang sampai perkara aquo

berlangsung tanah terperkara dan tanaman kelapa sawit

yang berada diatas tanah terperkara tetap dikuasai oleh

Tergugat I, dengan demikian jelas Tergugat I dalam

perkara aquo telah dapat membuktikan alas hak

kepemilikannya diatas tanah terperkara tersebut.-

b. Bahwa oleh karena tanah terperkara adalah merupakan

bahagian dari areal HGU Tergugat I sesuai dengan Sertifikat

Hak Guna Usaha No.l09/Desa Mulio Rejo tertanggal 20 Juni

2003, maka secara hukum surat-surat yang dijadikan

Penggugat sebagai dasar untuk mengklaim tanah terperkara

tidaklah berkekuatan hukum, hal ini terbukti melalui Surat

Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Propinsi

Sumatera Utara tertanggal 21 April 2009 No.570-528 perihal

mohon penjelasan yang ditujukan kepada Tergugat I, dimana

dalam surat tersebut telah menjelaskan yang dikutip sebagai

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 34 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

berikut: "1. Bahwa areal perkebunan PTPN.II (Persero)

dahulu PTP.IX semula berada dibawa NV.Van Deli

Maatschappij (Deli Planters Vereniging) yang membentang

antara Sei Wampu di Kabupaten Langkat sampai Sei Ular di

Kabupaten Deli Serdang seluas + 250.000 Ha sebagaimana

dituangkan dalam Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor

Agr.12/5/14 tanggal 28 Juni 1951.-

2. Bahwa kemudian atas sebagian tanah seluas +

250.000 Ha tersebut diatas diduduki atau digarap oleh

Masyarakat atas penggarapan tersebut berdasarkan

Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri

No.Agr.12/5/14 tanggal 28 Juni 1951 menetapkan

antara lain penyerahan kembali kepada Negeri

(ic.Pemerintah) seluas + 125.000 Ha yang kemudian

ditindak lanjuti dengan Surat Keputusan Gubernur

Sumatera Utara No.36/K/ Agr tanggal 28 September

1951 yang isinya antara lain menunjuk penggunaan

tanah untuk keperluan perusahaan dan yang

dikembalikan kepada Pemerintah (ic.dikeluarkan).

3. Bahwa tanah yang dikeluarkan seluas + 125.000 Ha

sebagaimana dimaksud dalam Surat Keputusan

Menteri Dalam Negeri No.Agr.12/5/14 tanggal 28 Juni

1951 dan Surat Keputusan Gubernur Sumatera Utara

No.36/K/Agr tanggal 28 September 1951 adalah tanah

yang disebut sebagai tanah suguhan.

4. Bahwa untuk melaksanakan pembagian atas tanah

yang dikembalikan kepada Pemerintah seluas +

125.000 Ha sebagaimana dimaksud dalam Surat

Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor Agr.12/5/14

tanggal 28 Juni 1951 Jo. Surat Keputusan Gubernur

Sumatera Utara No.36/K/Agr Tanggal 28 September

1951 tersebut diatas, pemerintah membentuk Kantor

Penyelenggara Pembagian Tanah (KPPT) dan berada

dibawah Pimpinan Residen Sumatera Timur .-

5. Tata cara membagikan tanah-tanah seluas + 125.000

ha yang disebut sebagai tanah suguhan kepada

masyarakat dilaksanakan oleh Gubernur/Kepala

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 35 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

Daerah Provinsi Sumatera Utara Ub. Residen/Kepala

Kantor Penyelenggara Pembagian Tanah Ub. Bupati

kepada Penggarap yang nyata di areal tersebut

dengan membuat peta pembagian tanah. -

Kemudian untuk menyelesaikan masalah tanah

garapan dan pada sisi yang lain penggarapan diatas

tanah areal konsesi terus berkembang sehingga untuk

mengatasi masalah tersebut Pemerintah menerbitkan

Undang-Undang Darurat No.8 tahun 1954 tanggal 8

Juni 1954 tentang penyelesaian soal pemakaian

tanah perkebunan oleh Rakyat Jo UU No.l tahun 1956

tentang perubahan dan tambahan Undang undang

Darurat No.8 tahun 1954 yang di undangkan tanggal

2 Oktober 1956.

6. Bahwa dengan terbitnya Undang-Undang Darurat

No.8 tahun 1954 Jo UU No.l tahun 1956 yang mulai

berlaku pada tanggal 2 Oktober 1956 maka garapan

yang terjadi diatas tanah perkebunan setelah tanggal

tersebut di atas tidak diikutsertakan dalam

penyelesaiannya.

7. Bahwa untuk dapat diketahui keadaan pemakaian

tanah perkebunan maka diadakan inventarisasi

terhadap keadaan kebun dan pemakai- pemakai

tanah perkebunan sesuai dengan Surat menteri

Agraria No.K.U.3/2/12 tanggal 19 Juni 1954 perihal

pelaksanaan Undang-Undang Darurat No.8 tahun

1954 tentang penyelesaian soal pemakaian tanah

perkebunan oleh Rakyat kemudian dengan Surat

menteri Agraria No.K.U.3/3/6 tanggal 24 Juli 1954

antara lain yaitu memerintahkan untuk memberikan

"Kartu Tanda Pendaftaran" kepada petani penggarap

yang telah terdaftar yang dikeluarkan oleh Camat.

8. Selanjutnya pemerintah melalui Menteri Agraria

menerbitkan Surat Keputusan No.SK.102/Ka/1955

dan No.SK.103/Ka/1955 masing-masing tanggal 30

Juni 1955 yang merupakan tindak lanjut dari

keputusan bersama antara Menteri Agraria, Menteri

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 36 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

(KRPT).

Pertanian, Menteri Perekonomian, Menteri Dalam

Negeri dan Menteri kehakiman No.1/1955 tanggal 30

Juni 1955 menetapkan antara lain:

a. Membentuk Kantor Reorganisasi Pemakaian Tanah

Sumatera Timur

b. Menentukan tanah mana yang akan dilangsungkan

menjadi tanah perkebunan dan tanah mana yang

akan dijadikan tanah pemerintah (ic. dikeluarkan).

Bahwa dengan dibentuknya Kantor Reorganisasi

Pemakaian Tanah Sumatera Timur maka tugas-tugas

yang selama ini dilaksanakan KPPT yang bekerja

dibawah Pimpinan Residen Sumatera Timur beralih

menjadi tugas Kantor tersebut diatas.

9. Kemudian berdasarkan Surat Keputusan Menteri

Agraria No.24/HGU/65 tanggal 10 Juni 1965 kepada

PPN Tembakau Deli (PTPN.II Persero) diberikan

HGU seluas 59.000 Ha namun tidak dapat didaftarkan

berhubung masih terdapat garapan dan batas areal

HGU yang belum definitif, untuk mengatasi hal

tersebut Gubernur KDH TK I Sumatera Utara

membentuk Tim Penyelesaian Tanah Garapan dan

Areal PTP.IX (TPTGA-IX) berdasarkan Surat

Keputusan No.197 tahun 1979 tanggal 4 September

1979 Jo N0.I8/T. Tahun 1980 tanggal 16 April 1980

yang tugasnya antara lain:

- Meneliti dan menentukan garapan yang dilindungi

UU Darurat No.8 tahun 1954 dan Peperti No.2

tahun 1960 yang berada dalam areal PTP.IX

menurut SK Menteri Agraria tanggal 10-6-1965

No.SK- 24/HGU/1965.

- Meneliti dan mengusulkan areal yang difinitif untuk

PTP.IX kepada Gubernur Kepala Daerah TK.I

Sumatera Utara/Menteri Dalam Negeri.

Dengan demikian sertipikat-sertipikat HGU yang

diterbitkan atas nama PTPN.II (Persero) dahulu

PTP.IX berdasarkan Surat keputusan

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 37 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

No.SK.24/HGU/1965 tanggal 10 Juni 1965

merupakan hasil rekomendasi dari TPTGA-IX bersih

dari garapan yang dilindungi Undang-Undang

sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang

Darurat No.8 tahun 1954 Jo Undang-Undang No.l

tahun 1956.-

10. Pada tahun 1997 PTPN.II mengajukan permohonan

perpanjangan HGU atas tanah yang terletak di

Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Langkat dan

Kota Binjai, karena banyaknya tuntutan/ garapan

Rakyat atas areal perkebunan tersebut Gubernur

Sumatera Utara menerbitkan Keputusan Nomor :

593.4/065/K/Tahun 2000 tanggal 11 Februari 2000

Jo.Nomor : 593.4/2060/K/Tahun 2000 tanggal 17 Mei

2000 yang membentuk Panitia Penyelesaian

Perpanjangan HGU PTPN.II dan penyelesaian

masalah tuntutan/garapan Rakyat atas areal PTPN.II

yang disebut juga Panitia B.Plus. Adapun tugas

Panitia B Plus antara lain:

- Menginventarisasi semua masalah dan atau

tuntutan rakyat terhadap areal PT.Perkebunan

Nusantara II sekaligus menilai/ menganalisis

kebenaran tuntutan rakyat atas tanah tersebut.

- Memberikan pendapat dan pertimbangan atas

permohonan perpanjangan HGU dan penyelesaian

tuntutan rakyat atas areal PTPN.II yang aituangkan

dalam Risalah pemeriksaan Tanah dan atau Berita

Acara lainnya.

Panitia B Plus tersebut merupakan penambahan

tugas dan wewenang Panitia B sebagaimana diatur

dalam Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional

No.12 tahun 1992 yang mengatur tentang Panitia

Pemeriksaan Tanah (Panitia A untuk Hak Milik, HGB,

Hak Pakai dan Panitia B untuk HGU) dalam

melaksanakan tugasnya Panitia B Plus menempuh 2

(dua) tahap kegiatan yaitu tahap pertama, melakukan

proses perpanjangan HGU yang bersin dari

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 38 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

tuntutan/garapan dan telah diterbitkan HGU nya

berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pertanahan

Nasional No.51/HGU/ BPN/2000 tanggal 12 Oktober

2000, No.52/HGU/BPN/2000, tanggal 12 Oktober

2000, No. 53/HGU/BPN/2000 tanggal 24 Oktober

2000, No.57/ HGU/BPN/2000 tanggal 6 Desember

2000, No.58/ HGU/BPN/2000 tang gal 6 Desember

2000, tahap kedua melakukan penelitian atas tuntu

tan/garapan Rakyat hasilnya ditindaklanjuti dengan

terbitnya Keputusan kepala Badan Pertanahan

Nasional No.42/HGU/BPN/2000, No.43/HGU

/BJPN/2000, dan No.44/HGU/ BPN/2000 masing-

masing tanggal 22 Nopember 2002 serta

No.l0/HGU/BPN/2004 tanggal 6 Pebruari 2004.

11. Bahwa untuk penyelesaian tuntutan/garapan

masyarakat atas areal eks HGU diserahkan

pengaturan, penguasaan, pemilikan, pemanfaatan

dan penggunaannya kepada Gubernur Sumatera

Utara setelah memperoleh pelepasan asset dari

Menteri yang berwenang sebagaimana dimaksud

dalam Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional

No.42/HGU/BPN/ 2000, No.43/ HGU/ BPN/2000 dan

No.44/HGU/BPN/2000 masing- masing tanggal 22

Nopember 2002.

12. Berdasarkan uraian tersebut dia tas serta memperhatikan

Surat Kepala

3. Badan Pertanahan Nasional Nomor 540.1-1138 tanggal 10

Mei 2004 yang ditujukan kepada Sekretaris Jenderal

U.p.Kepala Biro Persidangan DPR RI di Jakarta perihal

penjelasan masalah tanah eks Consessie NV.Van Deli

Maatschappij yang diredistribusikan kepada Masyarakat

petani penggarap dan posisi tanah PTPN.II (Persero) bahwa

tuntutan tanah suguhan maupun tuntutan yang

mempergunakan bukti-bukti garapan baik SKPT-SL,KTPPT,

tidak ada lagi diatas tanah HGU PTPN.II karena sudah

diselesaikan oleh Pemerintah pada saat itu Bahwa dalil

gugatan Penggugat tertanggal 15 Juli 2016 pada hal.2 point

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 39 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

3 s/d 5 dan dalil gugatan (perubahan) Penggugat tertanggal

23 Agustus 2016 yang telah dimajukan dalam persidangan

pada tanggal 20 September 2016 pada hal.2 point 3 s/d 5

adalah dalil yang keliru dan tidak benar dengan alasan

sebagai berikut:

a. Bahwa Tergugat I tidak pernah mengusir Penggugat

secara paksa pada tahun 1967/1968 dari atas tanah

terperkara dengan membawa KOREM 023 dan juga

Tergugat I tidak pernah mengusir Para Penggarap dari

tanah garapannya termasuk Penggugat, sebagaimana

dikatakan Penggugat yang dikutip "... karena intimidasi

dan takut dituduh sebagai anggota PKI" sebagaimana

didalilkan oleh Penggugat, akan tetapi benar tanah

terperkara adalah merupakan bahagian dari areal HGU

Tergugat I yang dikuasai, dan diusahai oleh Tergugat I

sejak zaman Belanda sampai menjadi tanah Negara

Tahun 1958 (Undang-Undang Nasionalisasi) hingga

terbitnya Sertifikat Hak Guna Usaha No.l09/Desa Mulio

Rejo tertanggal 20 Juni 2003,-

b. Bahwa dengan terbitnya Sertifikat Hak Guna Usaha

No.l09/Desa Mulio Rejo tertanggal 20 Juni 2003 tersebut

diatas tanah terperkara, maka secara hukum tanah

terperkara telah bersih dan bebas dari garapan

masyarakat termasuk Penggugat, hal ini telah terbukti

melalui Surat Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan

Propinsi Sumatera Utara tertanggal 21 April 2009 No.570-

528 perihal mohon penjelasan yang ditujukan kepada

Tergugat I sebagaimana diuraikan Tergugat I pada point

2 sub.c tersebut diatas.-

c. Bahwa oleh karena tanah terperkara adalah merupakan

bahagian dari areal HGU Tergugat I sesuai dengan

Sertifikat Hak Guna Usaha No.l09/Desa Mulio Rejo

tertanggal 20 Juni 2003 tersebut, maka secara hukum

tindakan Penggugat yang mengklaim tanah terperkara

adalah merupakan perbuatan melawan hukum

(Onrechtmatigedaad).-

4. Bahwa dalam dalil gugatan Penggugat tertanggal 15 Juli

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 40 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

2016 pada hal.2 point 6 yang bersambung ke hal.3 dan

dalam dalil gugatan (Perubahan) Penggugat tertanggal 23

Agustus 2016 yang telah dimajukan dalam persidangan pada

tanggal 20 September 2016 pada hal.2 point 6 yang

bersambung ke hal.3 telah mendalilkan yang dikutip sebagai

berikut:

"06. Bahwa atas upaya-upaya perjuangan yang dilakukan oleh Suherly

Harahap (Penggugat) Tergugat I ada memberikan tanggapannya dalam

surat sbb:

i. Surat dari PTP .Nusantara II Nomor : II.0X/643/X/2011

intinya menyebutkan bahwa:

- Tanah Terperkara merupakan areal HGU PTP

Nusantara II (Persero) Kebun Sei Semayang

dengan No Sertifikat 109/Sei Semayang dengan

Peta Pendaftaran No.65/1997 yang masa berlaku

Hak Guna Usahanya berakhir pada 19 Juni

2028....dst"

"ii. Surat dari PTP.Nusantara II (Persero) Nomor :

II.0/XI/624/2010 tanggal Tanjung Morawa 10 November

2010, intinya menyatakan bahwa :

Tanah Terperkara masih merupakan areal hak guna usaha

PTPN-II Kebun Sei Semayang sesuai Sertifikat Nomor

109/Muliorejo Bahwa surat Tergugat I yang diuraikan oleh

Penggugat tersebut diatas adalah tidak benar karena

Tergugat I tidak pernah membuat surat Nomor :

II.0X/643/X/2011 dan surat Nomor : II.O/XI/624/2010 tanggal

Tanjung Morawa 10 November 2010 tersebut. -

Bahwa benar Tergugat I ada membuat surat kepada Penggugat,

yaitu :

a. Surat Tergugat I tertanggal 10 Nopember 2010 Nomor :

II.0/X/624/XI/2010 hal. Mohon agar tanah kami di

lepaskan dan di kembalikan yang ditujukan kepada

Penggugat (Kuasa Petani), dimana dalam surat tersebut

telah menjelaskan yang dikutip sebagai berikut:

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 41 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

"Sehubungan dengan surat Sdr.No.Istimewa tanggal 6

Oktober 2010 yang tembusan ada pada kami tentang

mohon agar tanah kami dilepaskan dan dikembalikan

dengan ini kami jelaskan kepada Sdr sebagai berikut:

1. Areal/ tanah yang Sdr maksud untuk

dilepas/dikembalikan yang terletak di pasar 2,3 dan 4

B Kebun Sei Semayang Desa Muliorejo Kecamatan

Sunggal Kabupaten Deli Serdang seluas 42 Ha masih

merupakan areal hak guna usaha PTPN-II (Persero)

Kebun Sei Semayang sesuai Sertifikat No.109 /

Muliorejo.

2. Dapat kami informasikan kepada Sdr, sesuai dengan

surat Ka.Kanwil BPN Prov.Sumatera Utara No : 570-

528 tanggal 21 April 2009 perihal Mohon Penjelasan

dinyatakan pada poin 13 " bahwa tuntutan tanah

suguhan maupun tuntutan yang mempergunakan

bukti-bukti garapan baik SKPT- SL, KTPPT, tidak ada

lagi di atas tanah HGU PTPN II karena sudah

diselesaikan oleh pemerintah pada waktu itu".-"

b. Surat Tergugat I tertanggal 25 Oktober 2011 Nomor :

II.0/X/643/X/2011 hal.Mohon Bantuan pengembalian

tanah kami seluas 42 Ha garapan sejak 1952 di kebun

Sei Semayang Kec.Sunggal yang ada perlindungan

KRPT UU Darurat No.8/1954 yang ditujukan kepada

Penggugat Kuasa Petani Kelompok 29 KK, dimana dalam

surat tersebut telah menjelaskan yang dikutip sebagai

berikut:

"Sehubungan dengan surat Sdr. Saudara selaku Kuasa

Petani Kelompok 29 KK No : 006 perihal tersebut diatas

yang ditujukan kepada Direksi PTP Nusantara II (Persero)

dengan ini kami sampaikan hal-hal sebagai berikut:

1. Sesuai dengan data yang ada pada kami bahwa areal

yang Sdr maksud seluas 42 Ha yang terletak di Pasar

2,3 dan 4 B Desa Muliorejo adalah merupakan areal

HGU PTP Nusantara II (Persero) Kebun Sei

Semayang dengan No.Sertifikat 109/Sei Semayang

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 42 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

dengan Peta Pendaftaran No.65/1997 yang masa

berlaku hak guna usahanya berakhir pada 19 Juni

2028.-

2. Bahwa areal PTP Nusantara II (Persero) Kebun Sei

Semayang yang telah mempunyai sertifikat HGU

tersebut terlebih dahulu melalui proses penelitian oleh

pemerintah dengan mengikut sertakan seluruh

instansi yang berwenang memberikan rekomendasi

perpanjangan areal HGU PTPN.II (Persero) sehingga

menurut hemat kami areal tersebut telah bersih dari

tuntutan yang beralasan tanah suguhan maupun

garapan masyarakat yang ada diatasnya.-

3. Perlu kami sampaikan bahwa sesuai dengan surat

Kanwil Badan Pertanahan Nasional Provinsi Sumatera

Utara No : 570-528 perihal Mohon Penjelasan tanggal

21 April 2009, pada point 10 menyatakan bahwa "

Dengan demikian sertipikat-sertipikat HGU yang

diterbitkan atas nama PTPN II (Persero) dahulu PTP

IX berdasarkan surat keputusan No.SK.24/HGU/1965

tanggal 10 Juni 1965 merupakan hasil rekomendasi

dari TPTGA-IX bersih dari garapan yang dilindungi

Undang-Undang sebagaimana dimaksud dalam

Undang-Undang Darurat No.8 Tahun 1954 J o

Undang-Undang No.l Tahun 1956".-

Sehingga dengan terbitnya Surat Keputusan

No.24/HGU/1965 tanggal 10 Juni 1965 bahwa areal

PTP IX sudah bersih dari tuntutan dan garapan yang

mendasarkan kepada UU Darurat No.8 Tahun 1958,

dan juga tuntutan yang menggunakan surat KTPPT

dan SKPT-SL, karena sudah diselesaikan oleh

pemerintah pada saat itu.-

Bahwa berdasarkan Surat Tergugat I tertanggal 10

Nopember 2010 Nomor : II.0/X/624/XI/2010 dan Surat

Tergugat I tertanggal 25 Oktober 2011 Nomor :

II.0/X/643/X/2011 jelas bahwa :

a. Tanah terperkara adalah merupakan bahagian dari

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 43 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

areal Hak Guna Usaha Tergugat I hal ini sesuai

dengan Sertifikat Hak Guna Usaha No.l09/Desa

Mulio Rejo tertanggal 20 Juni 2003 yang diterbitkan

oleh Tergugat II.-

b. Sertipikat-sertipikat HGU yang diterbitkan atas nama

Tergugat I dahulu PTP IX berdasarkan Surat

Keputusan No.SK.24/HGU/1965 tanggal 10 Djuni

1965 merupakan hasil rekomendasi dari TPTGA-IX

bersih dari garapan yang dilindungi Undang-Undang

sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang

Darurat No.8 Tahun 1954 Jo Undang-Undang No.l

Tahun 1956, hal ini sesuai dengan point 10 dari surat

Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional

Provinsi Sumatera Utara tertanggal 21 April 2009 No

: 570-528 perihal Mohon Penjelasan yang ditujukan

kepada Tergugat I.-

Maka dalil Penggugat yang mengatakan bahwa tanah

terperkara yang diperoleh Penggugat berdasarkan

ketentuan Undang-Undang Darurat Nomor 8 Tahun 1954

Juncto Pasal 5 ayat satu (1) Undang-Undang Nomor 51 Prp

tahun 1960 dengan bukti diterimanya Kartu Tanda

Pendaftaran Pendudukan Tanah (KTPPT) Nomor 413 yang

dikeluarkan oleh an.Kepala Kantor Reorganisasi Pemakaian

Tanah Sumatera Timur atas nama pemilik Ishak (Alm/ayah

kandung Penggugat) adalah tidaklah berdasar secara

hukum dan haruslah ditolak.-

Bahwa dalam dalil gugatan Penggugat tertanggal 15 Juli 2016

pada hal.3 point 7 yang bersambung ke hal.4, dan dalam dalil

gugatan (Perubahan) Penggugat tertanggal 23 Agustus 2016

yang telah dimajukan dalam persidangan pada tanggal 20

September 2016 pada hal.3 point 7 yang bersambung ke hal.4,

telah mendalilkan yang dikutip sebagai berikut: /f/ "07.Bahwa

atas upaya-upaya perjuangan yang dilakukan oleh Suherly

Harahap

(Penggugat) Tergugat II ada memberikan tanggapannya

dalam surat sbb:

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 44 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

i. Surat dari An.Kepala Kantor Wilayah Badan

Pertanahan Nasional Propinsi Sumatera Utara Kepala

Bidang Pengkajian dan Penanganan Sengketa dan

Konflik Pertanahan Nomor : 1343/600.18/X/2011

tanggal 5 Oktober 2011 yang intinya sbb:

a) Bahwa areal tanah terperkara merupakan bahagian

dari areal HGU PTPN.II terdaftar dengan Sertifikat

No 109/Muliorejo tanggal 20 Juni 2003 seluas

1433,28 Ha berakhir tanggal 8 Juni 2018...."

ii. Surat dari Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Deli

Serdang Nomor : 1020/3.12.07/IX/2015 tanggal Lubuk

Pakam, 07-09-2015 yang intinya sbb:

- Bahwa Tanah Terperkara letaknya berada di

dalam Peta Pendaftaran No.65 tahun 1997

tanggal 24 Nopember 1997 sebagai lampiran

HGU No 109/Muliorejo tahun 2003 an.PT.Persero

Nusantara II.

- Bahwa sehubungan tanah Terperkara letaknya

berada di dalam HGU No 109 tahun 2003

an.PT.Persero Nusantara II permohonan saudara

Tidak Dapat kami proses."

Bahwa apabila benar isi maksud surat Kepala Kantor

Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi Sumatera

Utara Kepala Bidang Pengkajian dan Penanganan Sengketa

dan Konflik Pertanahan Nomor : 1343/600.18/X/2011 tanggal

5 Oktober 2011 dan surat Kepala Kantor Pertanahan

Kabupaten Deli Serdang Nomor : 1020/3.12.07/IX/2015

tanggal Lubuk Pakam, 07-09- 2015 sebagaimana didalilkan

Penggugat tersebut diatas, maka telah terbukti bahwa tanah

terperkara adalah merupakan bahagian dari areal HGU

Tergugat I sesuai dengan Sertifikat HGU No.l09/Desa Mulio

Rejo tertanggal 20 Juni 2003, dengan demikian jelaslah

gugatan Penggugat tertanggal 15 Juli 2016 dan gugatan

(perubahan) Penggugat tertanggal 23 Agustus 2016 yang

dimajukan dalam persidangan pada tanggal 20 September

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 45 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

2016 tersebut, haruslah ditolak karena tidak berdasar secara

hukum.-

5. Bahwa dalil gugatan Penggugat tertanggal 15 Juli 2016 pada

hal.4 point 8 dan dalil gugatan (perubahan) Penggugat

tertanggal 23 Agustus 2016 yang telah dimajukan dalam

persidangan pada tanggal 20 September 2016 pada hal.4

point 8 adalah dalil yang keliru dan tidak benar, karena

berdasarkan Sertifikat Hak Guna Usaha No.l09/Desa Mulio

Rejo tertanggal 20 Juni 2003 yang diterbitkan oleh Tergugat

II jelas tanah terperkara adalah merupakan bahagian dari

areal HGU Tergugat I, maka tindakan Tergugat I yang

menguasai, mengusahai tanah terperkara adalah sah secara

secara hukum, dan Tergugat I tidak pernah merampas tanah

terperkara dari Penggugat, maka secara hukum Tergugat I

tidak mempunyai kewajiban untuk mengembalikan tanah

terperkara kepada Penggugat .-

Bahwa dalam dalil gugatan Penggugat tertanggal 15 Juli 2016

pada hal.4 point 9 dan dalam gugatan (perubahan)

Penggugat tertanggal 23 Agustus 2016 yang dimajukan

dalam persidangan pada tanggal 20 September 2016 pada

hal.4 point

9 telah mendalilkan yang dikutip sebagai berikut:

"09.Bahwa, Perbuatan tergugat 1 yang tetap ngotot

Memaksakan memasukkan dalam permohonan nya

kepada Tergugat II atas persil Tanah Terperkara

sehingga Terikutmasuk kedalam Sertifikat Pendaftaran

Tanah HGU Nomor 01/Paya Bakung No 01 tgl 14 Januari

1985 berdasarkan SK. No.24/HGU/1965 tanggal 10 Juni

1965 (Sebagaimana diuraikan pada angka 7 point i (c)

diatas) adalah suatu perbuatan melawan hukum yaitu :

melawan atau melanggar ketentuan yang ada di dalam

SK No 24/ HGU/1965 itu sendiri khususnya pada bagian

MEMUTUSKAN Menetapkan bagian KEDUA yang

bunyinya sbb : tanah-tanah jang terdapat dalam areal

tersebut dalam diktum 'PERTAMA' angka 2 jang telah

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 46 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

dipakai oleh rakjat, soalnya diselesaikan menurut

pedoman jang diatur lebih lanjut oleh Menteri Agraria."

Bahwa dalil Penggugat tersebut diatas adalah dalil yang keliru

dan tidak benar dengan alasan sebagai berikut :

a. Bahwa oleh karena tanah terperkara adalah merupakan

bahagian dari areal HGU Tergugat I, maka perbuatan

Tergugat I yang mengajukan permohonan kepada

Tergugat II untuk menerbitkan Sertifikat HGU No.l/Desa

Payabakung tertanggal 14 Januari 1985 berdasarkan

Surat Keputusan Menteri Agraria No.SK.24/HGU/65

tertanggal 10 Djuni 1965 dan untuk menerbitkan Sertifikat

Hak Guna Usaha No.l09/Desa Mulio Rejo tertanggal 20

Juni 2003 berdasarkan Surat Keputusan Kepala Badan

Pertanahan Nasional No.42/HGU/BPN/2002 tertanggal 29

Nopember 2002 adalah sah secara hukum dan bukanlah

merupakan perbuatan melawan hukum.-

b. Bahwa lagi pula pada bagian Menetapkan dalam diktum

Pertama angka 2 dari Surat Keputusan Menteri Agraria

No.SK.24/HGU/65 tertanggal 10 Djuni 1965, tentang

Pemberian Hak Guna Usaha Kepada P.P.N Tembakau

Deli Sumatera Timur tersebut, jelas telah menentukan

bahwa Menteri Agraria telah memberikan hak guna usaha

kepada Tergugat I dan dalam dictum Kedua dari Surat

Keputusan Menteri Agraria No.SK.24/HGU/65 tertanggal

10 Djuni 1965 tersebut, jelas Menteri Agraria tidak ada

menentukan untuk memberikan tanah kepada Penggugat,

dan juga melalui Surat Kepala Kantor Wilayah Badan

Pertanahan Propinsi Sumatera Utara tertanggal 21 April

2009 No.570-528 perihal mohon penjelasan yang

ditujukan kepada Tergugat I, jelas secara hukum tanah

terperkara telah bersih dan bebas dari garapan

masyarakat termasuk Penggugat, karena telah

diselesaikan Pemerintah pada saat itu, dengan demikian

jelaslah surat-surat yang dijadikan Penggugat sebagai

dasar untuk mengklaim tanah terperkara tidaklah

berkekuatan hukum.-

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 47 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

6. Bahwa dalam dalil gugatan Penggugat tertanggal 15 Juli

2016 pada hal.4 point 10 dan dalam gugatan (perubahan)

Penggugat tertanggal 23 Agustus 2016 yang dimajukan

dalam persidangan pada tanggal 20 September 2016 pada

hal.4 point

10 telah mendalilkan yang dikutip sebagai berikut:

"10. Bahwa, Keberadaan tanah Pemohon, sudah ada

dan dikerjakan jauh sebelum /j lahirnya SK Pemberian

Hak Guna Usaha Nomor 24/HGU/1965 tanggal 10 /L

Djuni 1965 Jo SK Pendaftaran Tanah HGU No.Ol/Paya

Bakung 1985 Jo SK Pemberian Tanah HGU (SK

Perpanjangan) HGU Nomor 42/HGU/ BPN/2002 Jo SK

Pendaftaran Tanah HGU Nomor 109/Muliorejo 2003

sehingga saat ketika kelahiran SK Nomor 24/HGU/1965

itu sendiri, keberadaan tanah Pemohon secara istimewa

pun disebutkan keberadaannya di SK Nomor

24/HGU/1965 itu sendiri, yaitu pada bagian

MEMUTUSKAN Menetapkan : KEDUA : tanah-tanah jang

terdapat dalam areal tersebut dalam diktum 'PERTAMA'

angka 2 jang telah dipakai oleh rakjat, soalnya

diselesaikan menurut pedoman jang diatur lebih lanjut

oleh Menteri Agraria."

Bahwa dalil Penggugat tersebut diatas adalah dalil yang

keliru dan tidak benar, karena dalil Penggugat tersebut telah

terbantah melalui Jawaban Tergugat I pada point 7 diatas,

dan tanah terperkara telah dikuasai dan diusahai oleh

Tergugat I sejak zaman Belanda sampai menjadi tanah

Negara Tahun 1958 (Undang- Undang Nasionalisasi) hingga

terbitnya Sertifikat Hak Guna Usaha No.l09/Desa Mulio Rejo

tertanggal 20 Juni 2003, maka tidak benar dalil Penggugat

yang mendalilkan keberadaan tanah Penggugat sudah ada

dan dikerjakan jauh sebelum lahirnya SK Pemberian Hak

Guna Usaha Nomor 24/HGU/1965 tanggal 10 Djuni 1965 .-

7. Bahwa dalam dalil gugatan Penggugat tertanggal 15 Juli

2016 pada hal.4 point 11 yang bersambung kehal.5 dan

dalam gugatan (perubahan) Penggugat tertanggal 23

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 48 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

Agustus 2016 yang dimajukan dalam persidangan pada

tanggal 20 September 2016 pada hal.4 point 11 yang

bersambung ke hal.5 telah mendalilkan yang dikutip sebagai

berikut:

"11. Bahwa Keberadaan Tanah Terperkara telah melekat

Status Haknya karena lahir dari adanya ketentuan

Undang-undang (sebagaimana Pasal 22 UUPA No.5

tahun 1960 Hak Milik terjadi karena a. Penetapan

Pemerintah, menurut cara dan syarat-syarat yang

ditetapkan dengan peraturan Pemerintah b. Ketentuan

Undang-undang) dalam hal ini Tanah Terperkara lahir

berdasarkan Ketentuan Undang-undang yaitu Undang-

Undang Darurat Nomor.8 tahun 1954 Jo Pasal 5 ayat

(1) UU No 51 Prp Tahun 1960 .... dst"

Bahwa dalil Penggugat tersebut diatas adalah dalil yang

keliru dan tidak benar dengan alasan sebagai berikut:

b. a. Bahwa tidak benar Status Hak Penggugat melekat

diatas tanah terperkara karena tanah terperkara adalah

merupakan bahagian dari areal Hak Guna Usaha

Tergugat I sesuai dengan Sertifikat Hak Guna Usaha

No.l09/Desa Mulio Rejo tertanggal 20 Juni 2003 yang

diterbitkan oleh Tergugat II, dan tidak benar tanah

terperkara yang diklaim Penggugat dilindungi Undang-

Undang Darurat Nomor.8 tahun 1954 Jo Pasal 5 ayat (1)

UU No 51 Prp Tahun 1960 karena berdasarkan Surat

Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Propinsi

Sumatera Utara tertanggal 21 April 2009 No.570-528

perihal mohon penjelasan yang ditujukan kepada

Tergugat I jelas secara hukum tanah terperkara telah

bersih dan bebas dari garapan masyarakat termasuk

Penggugat, karena telah diselesaikan Pemerintah pada

saat itu.- (u) Bahwa berdasarkan Surat Keputusan

Kepala Badan Pertanahan Nasional

No.42/HGU/BPN/2002 tertanggal 29 Nopember 2002

Tergugat II telah menerbitkan Sertifikat Hak Guna Usaha

No.l09/Desa Mulio Rejo tertanggal 20 Juni 2003 diatas

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 49 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

tanah seluas 1.433,28 Ha (Seribu empat ratus tiga puluh

tiga koma dua puluh delapan hektar) termasuk

didalamnya tanah terperkara.-

c. Bahwa tindakan Tergugat I yang menguasai, dan

mengusahai tanah yang tercantum dalam Sertifikat Hak

Guna Usaha No.l09/Desa Mulio Rejo tertanggal 20 Juni

2003 termasuk didalamnya tanah terperkara adalah sah

secara secara hukum, dan telah sesuai dengan

ketentuan Pasal 16 ayat (1) dari UU No.5 Tahun 1960

tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria yang

dikutip sebagai berikut:

"(1) Hak-hak atas tanah sebagai yang dimaksud

dalam pasal 4 ayat (1) ialah: a. hak milik,

b. hak guna-usaha,

c. hak guna-bangunan,

d. hak pakai,

e. hak sewa,

f. hak membuka tanah,

g. hak memungut-hasil hutan,

h. hak-hak lain yang tidak termasuk dalam hak-hak

tersebut diatas yang akan ditetapkan dengan

undang-undang serta hak-hak yang sifatnya

sementara sebagai yang disebutkan dalam pasal

53";

d. Bahwa secara hukum Sertifikat Hak Guna Usaha No.

109/Desa Mulio Rejo tertanggal 20 Juni 2003 tersebut

adalah Surat tanda bukti hak HGU Tergugat I diatas

tanah seluas 1.433,28 Ha (Seribu empat ratus tiga puluh

tiga koma dua puluh delapan hektar) termasuk

didalamnya tanah terperkara, maka keberadaan Sertifikat

Hak Guna Usaha No.l09/Desa Mulio Rejo tertanggal 20

Juni 2003 tersebut jelas telah memenuhi ketentuan Pasal

1 ayat 20 dari Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 24 Tahun 1997 tertanggal 8 Juli 1997 tentang

Pendaftaran Tanah yang dikutip sebagai berikut:

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 50 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

e.

"20. Sertifikat adalah surat tanda bukti hak

sebagaimana dimaksud dalam pasal 19 ayat (2)

huruf c UUPA untuk hak atas tanah, hak

pengelolaan, tanah wakaf, hak milik atas satuan

rumah susun dan hak tanggungan yang masing-

masing sudah dibukukan dalam buku tanah yang

bersangkutan."

Bahwa oleh karena Tergugat I telah memiliki Sertifikat Hak

Guna Usaha No.l09/Desa Mulio Rejo tertanggal 20 Juni

2003 diatas tanah seluas 1.433,28 Ha (Seribu empat ratus

tiga puluh tiga koma dua puluh delapan hektar) termasuk

didalamnya tanah terperkara, dimana Sertifikat tersebut

adalah merupakan Surat Tanda Bukti hak yang berlaku

sebagai alat pembuktian yang kuat mengenai data fisik dan

data yuridis yang termuat didalamnya, maka tindakan

Penggugat yang mengklaim tanah terperkara jelas telah

bertentangan dengan ketentuan Pasal 32 ayat (1) dan (2)

dari Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24

Tahun 1997 tertanggal 8 Juli 1997 tentang Pendaftaran

Tanah yang dikutip sebagai berikut:

" Pasal 32

(1) Sertipikat merupakan surat tanda bukti hak yang

berlaku sebagai alat pembuktian yang kuat mengenai

data fisik dan data yuridis yang termuat didalamnya,

sepanjang data fisik dan data yuridis tersebut sesuai

dengan data yang ada dalam surat ukur dan buku

tanah hak yang bersangkutan.

(2) Dalam hal atas suatu bidang tanah sudah diterbitkan

sertipikat secara sah atas nama orang atau badan

hukum yang memperoleh tanah tersebut dengan

itikad baik dan secara nyata menguasainya, maka

pihak lain yang merasa mempunyai hak atas tanah itu

tidak dapat lagi menuntut pelaksanaan hak tersebut

apabila dalam waktu 5 (lima) tahun sejak

diterbitkannya sertipikat itu tidak mengajukan

keberatan secara tertulis kepada pemegang sertipikat

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 51 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

dan Kepala Kantor Pertanahan yang bersangkutan

ataupun tidak mengajukan gugatan ke Pengadilan

mengenai penguasaan tanah atau penerbitan

sertipikat tersebut."

f. Bahwa Menteri adalah Menteri yang bertanggung jawab

dibidang agraria/ pertanahan, Badan Pertanahan

Nasional adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen

yang bidang tugasnya meliputi bidang pertanahan, dan

Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan

Nasional selaku pihak yang berwenang menetapkan

pemberian hak atas tanah dan juga Menteri Negara

Agraria/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Pusat

berwenang memberikan keputusan mengenai pemberian

dan pembatalan hak atas tanah yang tidak dilimpahkan

kewenangannya kepada Kepala Kantor Wilayah Badan

Pertanahan Nasional Propinsi atau Kepala Kantor

Pertanahan Kabupaten/ Kotamadya, hal ini sesuai

dengan Pasal 1 ayat 21 dan ayat 22 dari Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 1997

tertanggal 8 Juli 1997 tentang Pendaftaran Tanah J o

Pasal 13 dan Pasal 14 ayat (1) dari Peraturan Menteri

Negara Agraria/Kepala Badan pertanahan Nasional

Nomor: 3 tahun 1999 tertanggal 19 Pebruari 1999 tentang

pelimpahan kewenangan pemberian dan pembatalan

keputusan pemberian hak atas tanah Negara yang

bunyinya dikutip sebagai berikut:

Pasal 1 ayat 21 dan ayat 22 dari Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 1997 tertanggal 8 Tuli

1997 tentang Pendaftaran Tanah,-

" Pasal 1

Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan:

21. Menteri adalah Menteri yang bertanggung jawab

dibidang agraria/ pertanahan;

22. Badan Pertanahan Nasional adalah lembaga

Pemerintah Non Departemen yang bidang tugasnya

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 52 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

meliputi bidang pertanahan ."

Pasal 13 dari Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala

Badan pertanahan Nasional Nomor : 3 tahun 1999

tertanggal 19 Pebruari 1999 tentang pelimpahan

kewenangan pemberian dan pembatalan keputusan

pemberian hak atas tanah Negara,-

"Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional

menetapkan pemberian hak atas tanah yang diberikan

secara umum."

Pasal 14 ayat (1) dari Peraturan Menteri Negara

Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor: 3

tahun 1999 tertanggal 19 Pebruari 1999 tentang

pelimpahan kewenangan pemberian dan pembatalan

keputusan pemberian hak atas tanah Negara,-

"(1). Menteri Negara Agraria/Kepala badan Pertanahan

Nasional memberi keputusan mengenai pemberian

dan pembatalan hak atas tanah yang tidak

dilimpahkan kewenangannya kepada Kepala Kantor

Propinsi atau Kepala Kantor Pertanahan

Kabupaten/Kotamadya sebagaimana dimaksud

dalam Bab.II dan bab.III."

g. Bahwa berdasarkan Pasal 1 ayat 21 dan ayat 22 dari

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24

Tahun 1997 tertanggal 8 Juli 1997 tentang Pendaftaran

Tanah Jo Pasal 13 dan Pasal 14 ayat (1) dari Peraturan

Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan

Nasional Nomor : 3 tahun 1999 tertanggal 19 Pebruari

1999 tentang pelimpahan kewenangan pemberian dan

pembatalan keputusan pemberian hak atas tanah Negara

tersebut, jelas tanah terperkara adalah merupakan

bahagian dari areal HGU Tergugat I, dan karena Tergugat

II telah menerbitkan Sertifikat Hak Guna Usaha

No.l09/Desa Mulio Rejo tertanggal 20 Juni 2003

an.Tergugat I diatas tanah seluas 1.433,28 Ha (Seribu

empat ratus tiga puluh tiga koma dua puluh delapan

hektar) termasuk didalamnya tanah terperkara

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 53 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

berdasarkan Surat Keputusan Kepala Badan Pertanahan

Nasional No.42/HGU/BPN/2002 tertanggal 29 Nopember

2002, dengan demikian secara hukum Penggugat tidak

mempunyai hak diatas tanah terperkara.-

8. Bahwa dalil gugatan Penggugat tertanggal 15 Juli 2016

pada hal.5 point 12 dan gugatan (perubahan) Penggugat

tertanggal 23 Agustus 2016 yang telah dimajukan dalam

persidangan tanggal 20 September 2016 pada hal.5 point

12 adalah dalil yang keliru dan tidak benar, dan telah

terbantah melalui jawaban Tergugat I pada point 9 tersebut

diatas, maka dalil Penggugat tersebut haruslah ditolak

karena tidak berdasar secara hukum .-

9. Bahwa dalam dalil gugatan Penggugat tertanggal 15 Juli

2016 pada hal.5 point 13 dan dalam gugatan (perubahan)

Penggugat tertanggal 23 Agustus 2016 yang dimajukan

dalam persidangan pada tanggal 20 September 2016 pada

hal.5 point 13 telah mendalilkan yang dikutip sebagai berikut:

"13. Bahwa Terikut masuknya areal tanah terperkara

kedalam Dokumen HGU No 01/Paya Bakung 1985 berlanjut

hingga sekarang ke dalam HGU No 109/Muliorejo tahun

2003 adalah sebuah kekhilafan nyata atau perbuatan

SENGAJA MELAWAN HUKUM dalam prosesnya karena

sangat tidak sesuai dengan kenyataan dilapangan. Yaitu

adanya Keberatan dan Perlawanan sengit dari Penggugat

bersama para Penggarap lainnya, dan Tergugat 1 TIDAK

ADA memberikan Ganti Rugi dalam bentuk apapun

dst" (u) Bahwa dalil Penggugat tersebut diatas adalah dalil

yang keliru dan tidak benar dan haruslah ditolak karena tidak

berdasar secara hukum dengan alasan sebagai berikut:

a. Bahwa masuknya tanah terperkara kedalam bahagian

areal HGU Tergugat I yang tercantum dalam Sertifikat

Hak Guna Usaha No.l09/Desa Mulio Rejo tertanggal 20

Juni 2003 yang diterbitkan oleh Tergugat TT berdasarkan

Surat Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional

No.42/HGU/BPN/2002 tertanggal 29 Nopember 2002

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 54 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

adalah sah secara hukum karena telah diproses sesuai

dengan ketentuan hukum yang berlaku sebagaimana

yang telah diuraikan Tergugat I diatas dan juga telah

sesuai dengan kenyataan dilapangan dan bukanlah

merupakan sebuah kekhilafan nyata atau perbuatan

sengaja melawan hukum .-

b. Bahwa oleh karena tanah terperkara adalah merupakan

bahagian dari areal HGU Tergugat I sesuai dengan

Sertifikat Hak Guna Usaha No.l09/Desa Mulio Rejo

tertanggal 20 Juni 2003, maka secara hukum Tergugat I

tidak perlu memberikan ganti rugi dalam bentuk apapun

kepada Penggugat. -

10. Bahwa dalil gugatan Penggugat tertanggal 15 Juli 2016

pada hal.5 point 14 yang bersambung ke hal.6 dan gugatan

(perubahan) Penggugat tertanggal 23 Agustus 2016 yang

telah dimajukan dalam persidangan tanggal 20 September

2016 pada hal.5 point 14 yang bersambung ke hal.6, adalah

dalil yang keliru dan tidak benar, dan telah terbantah

melalui jawaban Tergugat I pada point 11 tersebut diatas,

maka dalil Penggugat tersebut haruslah ditolak karena tidak

berdasar secara hukum .-

11. Bahwa dalam dalil gugatan Penggugat tertanggal 15 Juli

2016 pada hal.6 point 15 dan gugatan (perubahan)

Penggugat tertanggal 23 Agustus 2016 yang telah

dimajukan dalam persidangan tanggal 20 September 2016

pada hal.6 point 15 telah mendalilkan yang dikutip sebagai

berikut:

"15. Bahwa berdasarkan SK HGU No.24/HGU/1965

itu sendiri jelas-jelas melarang Tergugat I untuk

memasukkan atau memohonkan Tanah terperkara ke

dalam permohonan nya untuk Mendaftarkan tanahnya

sebagai Hak Guna Usaha atas nama Tergugat I

Tanpa ada Persetujuan, kesepakatan dariPenggugat

dan belum ada GANTI RUGI dalam bentuk apapun

kepada Penggugat. Karenanya Perbuatan Tergugat I

harus dinyatakan sebagai perbuatan melawan hukum

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 55 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

sebab perbuatannya telah merugikan Penggugat

sehingga Wajiblah Tergugat Imemberikan Ganti

Rugi secara Materil dan Immateril kepada Pihak

Penggugat dst"

Bahwa dalil Penggugat tersebut diatas adalah dalil yang

keliru dan tidak benar dan haruslah ditolak karena tidak

berdasar secara hukum dengan alasan sebagai berikut:

a. Bahwa berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agraria

No.SK.24/HGU/65 tertanggal 10 Djuni 1965, tentang

Pemberian Hak Guna Usaha Kepada P.P.N Tembakau

Deli Sumatera Timur tersebut, jelas telah menentukan

bahwa Menteri Agraria telah memberikan hak guna

usaha kepada Tergugat I, dan dalam Surat Keputusan

Menteri Agraria No.SK.24/HGU/65 tertanggal 10 Djuni

1965 tersebut tidak ada melarang Tergugat I untuk

memasukkan atau memohonkan tanah terperkara

kedalam areal Hak Guna Usaha Tergugat I, maka

Tergugat I tidak perlu meminta persetujuan ataupun

kesepakatan dari Penggugat untuk memasukkan, atau

memohonkan tanah terperkara kedalam areal HGU

Tergugat I-

b. Bahwa dengan demikian telah terbukti bahwa dalam

Surat Keputusan Menteri Agraria No.SK.24/HGU/65

tertanggal 10 Djuni 1965, tentang Pemberian Hak Guna

Usaha Kepada P.P.N Tembakau Deli Sumatera Timur

tersebut, jelas Menteri Agraria tidak ada menentukan

untuk memberikan tanah kepada Penggugat, maka

secara hukum Penggugat tidak berhak atas tanah

terperkara, dengan demikian jelaslah Penggugat tidak

berhak untuk menuntut ganti kerugian materil dan ganti

kerugian immaterial kepada Tergugat I atas tanah

terperkara .-

c. Bahwa oleh karena tanah terperkara adalah merupakan

bahagian dari areal HGU Tergugat I sesuai dengan

Sertifikat Hak Guna Usaha No.l09/Desa Mulio Rejo

tertanggal 20 Juni 2003 yang diterbitkan Tergugat II

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 56 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

berdasarkan Surat Keputusan Kepala Badan Pertanahan

Nasional No.42/HGU/BPN/2002 tertanggal 29 Nopember

2002, maka tindakan Tergugat I yang memohonkan

tanah terperkara masuk ke dalam bahagian dari areal

HGU Tergugat I adalah sah secara hukum dan bukanlah

perbuatan melawan hukum .-

12. Bahwa oleh karena tindakan Tergugat I yang menguasai,

mengusahai tanah terperkara adalah sah secara hukum,

karena tanah terperkara adalah merupakan bahagian dari

areal HGU Tergugat I sesuai dengan Sertifikat Hak Guna

Usaha No.l09/Desa Mulio Rejo tertanggal 20 Juni 2003,

maka jelaslah telah terbukti Tergugat I dalam perkara aquo

tidak ada melakukan perbuatan melawan hukum yang

merugikan hak Penggugat, maka secara hukum tuntutan

provisi Penggugat, tuntutan kerugian materil dan kerugian

Immateril sebesar Rp.l.962.250.000,- (Satu milyar sembilan

ratus enam puluh dua juta dua ratus lima puluh ribu rupiah)

yang dituntut Penggugat dalam perkara aquo, serta tuntutan

sita jaminan (Conservatoir Beslag) terhadap tanah

terperkara, adalah keliru dan tidak beralasan sama sekali,

untuk itu haruslah ditolak sebab tidak berdasarkan hukum .-

13. Bahwa lagi pula tuntutan sita jaminan yang dituntut

Penggugat dalam perkara aquo tidaklah beralasan secara

hukum, dan tidak sesuai dengan ketentuan Pasal 50 Bab VIII

Undang-Undang RI No.l tahun 2004 tentang

Perbendaharaan Negara yang bunyinya dikutip sebagai

berikut:

“ Pihak manapun dilarang melakukan penyitaan terhadap :

a. uang atau surat berharga milik Negara/ Daerah baik yang

berada pada instansi Pemerintah maupun pada pihak

ketiga;

b. uang yang harus disetor pada pihak ketiga kepada Negara/

Daerah;

c. barang bergerak milik Negara/Daerah baik yang berada

pada instansi Pemerintah maupun pada pihak ketiga;

d. barang tidak bergerak dan hak kebendaan lainnya milik

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 57 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

Negara/Daerah;

e. barang milik pihak ketiga yang dikuasai oleh Negara/Daerah

yang

diperlukan untuk penyelenggaraan tugas pemerintahan”.-

Bahwa oleh karena asset-asset Tergugat I adalah merupakan

asset Negara, karena V Tergugat I adalah Perusahaan BUMN

yang pemegang sahamnya adalah [U Pemerintah RI dan

PT.Perkebunan Nusantara III (Persero), maka jelaslah

tuntutan Sita Jaminan (Conservatoir Beslaag) yang dituntut

oleh Penggugat dalam perkara aquo adalah tidak dibenarkan

---- Berdasarkan uraian-uraian Tergugat I tersebut diatas, mohon

kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara aquo

(No.l03/Pdt.G/2016/PN-LBP) agar sudi kiranya mengambil putusan

hukum dalam perkara aquo yang amarnya berbunyi sebagai berikut:

I. DALAM EKSEPSI

1. Mengabulkan Eksepsi Tergugat I untuk seluruhnya .-

2. Menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet

Ontvanklijk Verklaard).-

3. Menghukum Penggugat untuk membayar segala ongkos yang

timbul dalam perkara aquo.-

II. DALAM POKOK PERKARA

1. Menolak Gugatan Penggugat untuk seluruhnya .-

2. Menghukum Penggugat untuk membayar segala ongkos yang

timbul dalam perkara aquo;

Menimbang, bahwa kemudian atas gugatan Penggugat tersebut,

Kuasa Tergugat II telah mengajukan jawaban secara tertulis yang pada

pokoknya sebagai berikut :

I. Dalam Eksepsi:

1. Tentang Kompetensi Absolut (Pasal 160 R.Bg/134 H.I.R.).

- Bahwa berdasarkan Pasal 160 R.Bg/134 H.I.R. dan di dalam dalil gugatan Penggugat halaman 1 Point 1 dan 2 disebutkan antara lain menyatakan bahwa Penggugat pada pokoknya

adalah penggarap atas obyek tanah yang terletak di Pasar 23 dan

4B sekarang Desa Muliorejo, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 58 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

Serdang secara berkelompok dibawah Kelompok Zainal Abidin

Harahap, dimana pada tahun 1959 dalam rangka program Landreform telah dilaksanakan pengukuran oleh Agraria (BPST) sebagaimjana Peta tanggal 14-10-1959n (diukur oleh Saidin),

dimana menurut dalil Penggugat tanah garapan tersebut diperoleh

berdasarkan ketentuan Undang- Undang Darurat Nomor 8 Tahun

1959 Junto Pasal 5 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 51 Prp Tahun

1960 dengan bukti diterimanya Kartu Tanda Pendaftaran

Pendudukan Tanah (KTPPT) Nomor 413 dikeluarkan oleh An.

Kepala Kantor Reorganisasi Pemakaian Tanah Sumatera Timur atas

nama pemilik Ishak (Almarhum/ Ayah Kandung Penggugat di afd/

Pasar 3B Kamp. Muliorejjo Konsessie Sei Semayang B Kebon

Rotterdam A/B, sekarang Desa Muliorejo, Kecamatan Sunggal,

Kabupaten Deli Serdang, Prvinsi Sumatera Utara seluas 12.000 M2

(1,2 Ha).

- Bahwa masih dalam dalil gugatannya juga disebutkan khususnya

halaman 3 dan 4 point 07 angka i dan ii, bahwa berdasarkan Surat

Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi

Sumatera Utara Nomor. 1343/600.18/X/2011 tanggal 5 Oktober 2011

Junto Surat Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang

Nomor. 1020/3.12.07/IX/2015 tanggaal 07-09-2015 pada pokoknya

tanah obyek perkara a quo adalah merupakan bagian dari Areal Hak

Guna Usaha Nomor. 109/ Desa Mulirejo seluas 1.433,28 Ha.

- Bahwa dari hal ini membuktikan yang menjadi dasar gugatan Penggugat (Fundamentum Petendi) dalam perkara a quo adalah

adanya Hak Guna Usaha Nomor. 109/ Desa Mulirejo seluas

1.433,28 Ha terdaftar atas nama PT. Perkebunan Nusantara II

Perkebunan Sei Semayang B berkedudukan di Tanjung Morawa,

diterbitkan pada tanggal 20-06-2003 dan berakhir haknya pada

tanggal 08-06-2028 yang menyangkut tentang Keputusan Tata

Usaha Negara, dimana hal ini adalah suatu bentuk penetapan

tertulis yang dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang berisi tindakan hukum Tata Usaha Negara yang berdasarkan peraturan perundang - undangan yang berlaku, yang bersifat konkret, individual, dan final, yang menimbulkan

akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata (Vide

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 59 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

Pasal 1 Ayat 3 Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 jo. Undang-

Undang No. 9 Tahun 2004 jo. Undang-Undang No. 51 Tahun 2009

tentang Peradilan Tata Usaha Negara) yang diterbitkan oleh Tergugat II sebagai Pejabat Tata Usaha Negara berupa adanya

Hak Guna Usaha Nomor. 109/ Desa Mulirejo seluas 1.433,28 Ha

terdaftar atas nama PT. Perkebunan Nusantara II Perkebunan Sei

Semayang B berkedudukan di Tanjung Morawa, diterbitkan pada

tanggal 20-06-2003 dan berakhir haknya pada tanggal 08-06-2028,

sehingga adalah tidak tepat objek gugatan untuk diperiksa

Majelis Hakim a quo, karena nyata-nyata telah bertentangan

dengan ketentuan Pasal 47, Pasal 53, Pasal 77 ayat (1) Undang-

Undang No. 5 Tahun 1986 jo. Undang-Undang No. 9 Tahun 2004 jo.

Undang-Undang No. 51 Tahun 2009 tentang Peradilan Tata Usaha

Negara, dimana kewenangan untuk mengadili perkara ini berada pada Peradilan Tata Usaha Negara. Untuk itu beralasan hukum kiranya mohon Majelis Hakim a quo berkenan menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet Onvankelijke

Verklaard); - Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 77 ayat 1 UU No. 5 Tahun

1986 dijelaskan bahwa eksepsi tentang kewenangan absolut Pengadilan

dapat diajukan setiap waktu selama pemeriksaan dan meskipun tidak ada

eksepsi tentang kewenangan absolut Pengadilan apabila Hakim

mengetahui hal itu, ia karena jabatannya wajib menyatakan bahwa

Pangadilan tidak berwenang mengadili sengketa yang bersangkutan. Oleh karena dalam hal ini Tergugat II ada mengajukan eksepsi tentang kewenangan absolut, dengan demikian sudah menjadi kewajiban Hakim

untuk terlebih dahulu memeriksa, memutus dan menyelesaikan apakah

sengketa a quo menjadi kewenangannya, dengan kata lain Majelis Hakim

harus mengambil keputusan terlebih dahulu tentang kewenangan absolut

yang diajukan Tergugat II dengan kata lain Majelis Hakim harus

mengambil keputusan terlebih dahulu tentang kewenangan absolut yang

diajukan Tergugat II Tentang gugatan Penggugat Kabur (Obscuur Libel)

- Bahwa dalam gugatan Penggugat disebutkan atas obyek tanah perkara a

quo memiliki sebidang tanah seluas 12.000 m2 (1,2 Ha) yang terletak di

Desa Muliorejo, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, dengan

batas-batas sebagai berikut:

i) Utara berbatas dengan Jalan/Persil Nomor 414

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 60 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

ii) Timur berbatas dengan Jalan/Persil Nomor 426

iii) Selatan berbatas dengan Jalan/Persil Nomor 412

iv) Barat berbatas dengan Jalan/Persil Nomor 393;

- Bahwa dalam Posita gugatan dimaksud tidak pernah disebutkan oleh

Penggugat secara pasti tentang dimana letak, luas dan batas-batas

terhadap obyek Hak Guna Usaha Nomor. 109/ Desa Mulirejo seluas

1.433,28 Ha terdaftar atas nama PT. Perkebunan Nusantara II

Perkebunan Sei Semayang B berkedudukan di Tanjung Morawa,

diterbitkan pada tanggal 20-06-2003 dan berakhir haknya pada tanggal

08-06-2028, akan tetapi didalam Petitum gugatan halaman 8 dapat

disebutkan koordinat TM 3 N = 03.37.27.28, E = 9834.24.22

(319247.388,1900784.108);

- Bahwa terhadap hal tersebut Penggugat tidak menjelaskan siapa,

bagaimana dan dengan cara apa Penggugat dapat menentukan titik

koordinat tersebut, sehingga tidak dapat dipastikan kejelasan,

origanilitas, dan autentikasi tentang keabasahan yang dapat diverifikasi

dan di validasi secara hukum tentang data koordinat tersebut, serta

terdapat ketidaksesuain antara dalil dalam Posita dan Petitum;

- Bahwa dengan demikian telah jelas gugatan yang disampaikan oleh

Penggugat menjadi tidak jelas terhadap letak, luas dan batas-batas

obyek perkara yang diajukan oleh Penggugat;

1. Bahwa dengan demikian dalil gugatan Penggugat jelas adalah Obscuur Libels dan untuk mendukung argumen Turut Tergugat III ic. Kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang diperkuat berdasarkan

Yurisprudensi tetap hal ini sesuai dengan Putusan Mahkamah Agung R.I. No.

1149 k/Sip/1979, tanggal 17 April 1979, yang menyatkan bahwa “Bila tidak

jelas batas-batas tanah sengketa, maka gugatan tidak dapat diterima”;

2. Tentang Kepentingan Penggugat (Diskualifikasi atau Gemis

Aanhoedanigheid)

Bahwa Tergugat II ic. Kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang didalam

proses penerbitan Hak Guna Usaha Nomor. 109/ Desa Mulirejo seluas

1.433,28 Ha terdaftar atas nama PT. Perkebunan Nusantara II Perkebunan

Sei Semayang B berkedudukan di Tanjung Morawa, diterbitkan pada tanggal

20-06-2003 dan berakhir haknya pada tanggal 08-06-2028 telah sesuai

dengan peraturan hukum yang berlaku sebagaimana ketentuan Pasal 19 ayat

1 dan 2 Undang-Undang No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 61 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

Pokok Agraria jo. Pasal 24 Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 tentang

Pendaftaran Tanah jo. Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan

Pertanahan Nasional No. 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan

Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 tenatang Pendaftaran Tanah, oleh

karena itu beralasan hukum mohon kiranya Majelis Hakim menolak gugatan

Penggugat untuk seluruhnya Tentang Dilatoria

- Bahwa dasar yang menjadi gugatan yang disampaikan oleh Penggugat

saat ini status obyeknya adalah Hak Guna Usaha Nomor. 109/ Desa

Mulireio seluas 1.433.28 Ha terdaftar atas nama PT. Perkebunan

Nusantara II Perkebunan Sei Semayang B berkedudukan di Tanjung

Morawa. diterbitkan pada tanggal 20-06-2003 dan berakhir haknya pada

tanggal 08-06-2028, yang merupakan hasil penggabungan dari Hak Guna

Usaha Nomor. 28/ Desa Muliorejo berdasarkan Surat Keputusan Kepala

BPN Nomor. 42/HGU/BPN/2002 tanggal 29-11-2002 seluas 860,7700 Ha

berdasarkan Surat Ukur No. 335/ Mulio Rejo/2003 tanggal 05-06-2003

yang diterbitkan sertipikatnya oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Deli

Serdang pada tanggal 09-06-2000, penunjuk No. 4002/2003 No. Urut 30

dan Hak Guna Usaha Nomor. 81/ Desa Muliorejo berdasarkan Surat

Keputusan Kepala BPN Nomor. 58/HGU/BPN/2000 tanggal 09-05-2003

seluas 572,51 Ha berdasarkan Surat Ukur No. 338/ Mulio Rejo/2003

tanggal 19-06-2003 yang diterbitkan sertipikatnya oleh Kantor Pertanahan

Kabupaten Deli Serdang pada tanggal 20-06-2000, penunjuk No.

4356/2003 No. Urut 2 masing-masing terdaftar atas nama PT.

Perkebunan Nusantara II Perkebunan Sei Semayang B berkedudukan di

Tanjung Morawa;

4. Bahwa penerbitan Hak Guna Usaha Nomor. 109/ Desa Mulirejo seluas

1.433,28 Ha tersebut telah dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan

tahapan yang diatur dalam ketentuan Pasal 19 ayat 1 dan 2 Undang-Undang

No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria jo. Pasal 24

Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah jo.

Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 3

Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 24

Tahun 1997 tenatang Pendaftaran Tanah, dan telah sesuai juga dengan

Asas-asas Umum Pemerintahan yang Baik, yaitu berdasarkan Undang-

Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang

Bersih dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, dimana sebelum

diterbitkan Hak Guna Usaha hasil penggabungan tersebut telah dilaksanakan

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 62 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

proses dan tahapan berupa penelitan data fisik dan data yuridis sesuai

dengan permohonan perpanjangan dari PT. Perkebunan Nuasantara II

tanggal 9 Januari 1997 dan ditindaklanjuti berupa Peninjauan Lapangan oleh

Panitia B Plus untuk memastikan hasil yang direkomendasaikan untuk

diperpanjang haknya merupakan merupakan obyek yang clean dan clear baik

dari sisi fisik (bebas dari tuntutan serta garapan masyarakat) dan yuridis,

karena obyek Hak Guna Usaha tersebut merupakan perpanjangan dari Surat

Keputusan Menteri Agraria No.24/HGU/65 tanggal 10 Juni 1965 tentang

Pemberian Hak Guna Usaha kepada P.P.N Tembakau Deli Sumatera Timur

(sekarang PT.Perkebunan Nusantara II (Persero) dengan luas 59.000 Ha,

sedangkan seluas 191.000 Ha ditegaskan sebagai objek Landreform, dimana

sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 40 Tahun 1996 tentang Hak Guna

Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai Atas Tanah jo. Peraturan

Menteri Negara Agraria/Kepala BPN No. 3 Tahun 1999 tentang Pelimpahan

Kewenangan Pemberian dan Pembatalan Keputusan Pemberian Hak Atas

Tanah Negara jo. Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala BPN No. 9

Tahun 1999 tentang Tata Cara Pemberian Dan Pembatalan Hak Atas Tanah

Negara Dan Hak Pengelolaan, sehingga bisa dipastikan tuntutan dan/atau

garapan masyarakat apabila memang ada seharusnya sudah diselesaikan

saat proses perpanjangan haknya, dan oleh karena itu obyek Hak Guna

Usaha tersebut sudah tidak ada kaitan hukumnya dengan Penggugat, oleh

karena itu beralasan hukum kiranya Majelis Hakim menolak gugatan

Penggugat untuk seluruhnya. Tentang Peremptoria

- Bahwa dasar alas hak dalam dalil gugatan Halaman 1 Point 2 yang disampaikan oleh Penggugat berupa Kartu Tanda Pendaftaran

Pendudukan Tanah (KTPPT) Nomor 143, yang dikeluarkan oleh An.

Kepala Kantor Reorganisasi Pemakian Tanah Sumatera Timur atas nama Ishak sebenarnya penanganan/penyelesaiannya telah dilakukan

oleh Pemerintah dengan membentuk beberapa lembaga atau tim untuk

itu, oleh karenanya garapan/tuntutan atas tanah PTPN II telah

diselesaikan oleh Pemerintah pada saat itu, sehingga penerbitan

sertipikat Hak Guna Usaha atas nama PT.Perkebunan IX (yang

kemudian berubah menjadi atas nama PT. PN II ) berdasarkan SK

Menteri Agraria tgl. 10 Juni 1965 No.Sk.24/HGU/65, sesuai dengan

rekomendasi Tim Penyelesaian Tanah Garapan dan Areal PTP IX,

(TPTGA - IX) sudah bersih dari garapan/tuntutan rakyat;

- Bahwa dengan perkataan lain alas hak dan/atau klaim Penggugat atas

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 63 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

obyek perkara a auo sudah tidak ada lagi atau dihapuskan (set aside)

karena tuntutan/garapan rakyat yang mempergunakan bukti-bukti garapan baik Surat Keterangan Tentang Pembagian Dan Penerimaan Tanah Sawah/Ladang, Kartu Tanda Pendaftaran Pendudukan Tanah di atas tanah HGU PTPN II, karena sudah

diselesaikan oleh pemerintah pada saat itu, sebagaimana dijelaskan

dalam surat Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional

Provinsi Sumatera Utara Nomor : 570-528 tanggal 1 April 2009 yang

ditujukan kepada Direksi PT.PN II (Persero) dan memperhatikan surat

Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 540.1-1138 tanggal 10 Mei

2004 yang ditujukan kepada Sekretaris Jenderal U.p. Kepala Biro Persidangan DPR RI di Jakarta perihal penjelasan masalah tanah eks Consessie NV. Van deli Maatschappij yang diredistribusikan

kepada masyarakat petani penggarap dan posisi tanah PT.PN II (Persero).

5. Tentang Temporis (Daluarsa)

- Bahwa Hak Guna Usaha Nomor. 109/ Desa Mulireio seluas 1.433.28

Ha terdaftar atas nama PT. Perkebunan Nusantara II Perkebunan Sei

Semayang B berkedudukan di Taniung Morawa. diterbitkan pada

tanggal 20-06-2003 dan berakhir haknya pada tanggal 08-06-2028,

yang merupakan hasil penggabungan dari Hak Guna Usaha Nomor. 28

dan 81/ Desa Muliorejo masing-masing terdaftar atas nama PT.

Perkebunan Nusantara II Perkebunan Sei Semayang B berkedudukan di Tanjung Morawa adalah merupakan perpanjangan

dari Surat Keputusan Menteri Agraria No.24/HGU/65 tanggal 10 Juni

1965 tentang Pemberian Hak Guna Usaha kepada P.P.N Tembakau

Deli Sumatera Timur (sekarang PT.Perkebunan Nusantara II (Persero)

dengan luas 59.000 Ha;

- Bahwa oleh karena hal tersebut Tergugat I Ic. PT. Perkebunan Nusantara II Perkebunan Sei Semayang B berkedudukan di Tanjung Morawa telah menguasi dan mengusahai obyek perkara

selama bertahun-tahun dengan itikad baik sesuai dengan ketentuan

hukum yang berlaku, sehingga sudah selayaknya Tergugat I secara

hukum adalah merupakan pemilik yang sah atas obyek perkara a quo.

Bahwa dengan untuk mendukung argumen Tergugat II ic. Kantor

Pertanahan Kabupaten Deli Serdang diperkuat berdasarkan

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 64 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

Yurisprudensi tetap hal ini sesuai dengan Putusan Mahkamah Agung

R.I. No. 695 K/Sip/1969, tanggal 12 Agustus 1970, yang menyatkan bahwa “Bila seseorang yang bertahun-tahun lamanya menguasai

dan tinggal dengan tidak ada gangguan apa-apa dapat dianggap

sebagai pemilik tanah itu”;

II. Dalam Pokok Perkara :

1. Bahwa Tergugat menolak dengan tegas seluruh dalil - dalil gugatan

Penggugat terkecuali terhadap hal-hak yang secara tegas diakui oleh

Tergugat dalam perkara ini.

2. Bahwa keseluruhan yang tercantum dalam eksepsi diatas sacara

mutatis-mutandis mohon dianggap telah termuat dalam pokok perkara

ini, oleh karenanya tidak perlu diulangi lagi.

3. Bahwa benar Tergugat II Ic. Kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang telah menerbitkan Sertipikat Hak Guna Usaha Nomor. 109/

Desa Mulireio seluas 1.433,28 Ha terdaftar atas nama PT. Perkebunan

Nusantara II Perkebunan Sei Semayang B berkedudukan di Tanjung

Morawa. diterbitkan pada tanggal 20-06-2003 dan berakhir haknya pada

tanggal 08-06-2028.

4. Bahwa obyek perkara a quo adalah merupakan hasil dari

penggabungan dari Hak Guna Usaha Nomor. 28/ Desa Muliorejo

berdasarkan Surat Keputusan Kepala BPN Nomor. 42/HGU/BPN/2002

tanggal 29-11-2002 seluas 860,7700 Ha berdasarkan Surat Ukur No.

335/ Mulio Rejo/2003 tanggal 05-06-2003 yang diterbitkan sertipikatnya

oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang pada tanggal 09-06-

2000, penunjuk No. 4002/2003 No. Urut 30 dan Hak Guna Usaha

Nomor. 81/ Desa Muliorejo berdasarkan Surat Keputusan Kepala BPN

Nomor. 58/HGU/BPN/2000 tanggal 09-05-2003 seluas 572,51 Ha

berdasarkan Surat Ukur No. 338/ Mulio Rejo/2003 tanggal 19-06-2003

yang diterbitkan sertipikatnya oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Deli

Serdang pada tanggal 20-06-2000, penunjuk No. 4356/2003 No. Urut 2

masing-masing terdaftar atas nama PT. Perkebunan Nusantara II

Perkebunan Sei Semayang B berkedudukan di Tanjung Morawa.

5. Bahwa pada awal mula sejarahnya obyek perkara a quo adalah

merupakan areal perkebunan PT. Perkebunan Nusantara II (Persero),

selanjutnya disebut PTPN II, dahulu PT. Perkebunan IX berasal dari

bekas perkebunan yang diusahakan oleh maskapai:

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 65 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

N.V. Deli Batavia My,

N.V. Deli My,

N.V. Serdang Cultuur My,

N.V. Senembah My,

N.V. Deli Cultuur My,

N.V. Tabak My Arendsburg,

N.V. Amsterdam Langkat Coy,

N.V. Tabaklbow actien Gesselschaft ’’Tjinta Radja”

6. Bahwa kemudian bergabung dibawah N. V. Van/Verenigde Deli

Maatschappij (Deli Planter Vereniging) yang membentang antara Sei

Wampu di Kabupaten Langkat sampai Sei Ular di Kabupaten Deli

serdang, seluas lebih kurang 250.000 Ha.

7. Bahwa maskapai-maskapai tersebut diatas memperoleh tanah dari

Sultan (Sultan Deli, Sultan Langkat dan Sultan Serdang), yang

pemberiannya berupa hak-hak konsesi atas tanah yang ditetapkan

dalam akta konsesi yang ditandatangani oleh Sultan dan mendapat

legalisasi dari Residen Sumatera Timur {Hoofd van Gewestelijk Bestuur

der Oostkust van Sumaterd).

8. Bahwa setelah Indonesia Merdeka, pada tahun 1958, perkebunan-

perkebunan tersebut diatas di Nasionalisasi berdasarkan Undang-

Undang No.86 Tahun 1958 tentang Nasionalisasi Perusahaan-

Perusahaan Milik Belanda jo. Peraturan Pemerintah No.23 Tahun 1958

tentang Penempatan Perusahaan-Perusahaan Perkebunan Pertanian

Milik Belanda Dibawah Penguasaan Pemerintah, jo. Peraturan

Pemerintah No.2 Tahun 1959 tentang Pokok-Pokok Pelaksanaan

Undang-Undang Nasionalisasi Perusahaan Belanda.

Bahwa kemudian atas kebun-kebun yang di Nasionalisasi tersebut

pengusahaannya diserahkan oleh Pemerintah kepada PT.

Perkebunan Nusantara II, dahulu PT. Perkebunan IX, sebelumnya

Perusahaan Perkebunan Negara Tembakau Deli I, II dan III,

sebelumnya PPN Sumut I Khusus Tembakau, sebelumnya PPN

Baru Cabang I Sumut dan sebelumnya PPN Baru;

9. Bahwa atas sebagian tanah seluas lebih kurang 250.000 Ha tersebut

diatas diduduki atau digarap oleh masyarakat, atas penggarapan tersebut

berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri No. Agr. 12/5/14

tanggal 28 Juni 1951 menetapkan antara lain penyerahan kembali kepada

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 66 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

Negeri (ic. Pemerintah) seluas lebih kurang 125.000 Ha yang kemudian

ditindak lanjuti dengan surat keputusan Gubernur Sumatera Utara No.

36/K/Agr Tanggal 28 September 1951 yang isinya antara lain menunjuk

penggunaan tanah untuk keperluan perusahaan dan pemerintah (ic.

Dikeluarkan).

10. Bahwa untuk melaksanakan pembagian tanah yang dikembalikan kepada

Pemerintah seluas lebih kurang 125.000 Ha sebagaimana dimaksud

dalam surat keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor Agr. 12/5/14 tanggal

28 Juni 1951 jo. Surat Keputusan Gubernur Sumatera Utara No. 36/K/Agr

Tanggal 28 September 1951 tersebut diatas, Pemerintah membentuk

Kantor Penyelenggara Pembagian Tanah (KPPT) dan berada dibawah

pimpinan Residen Sumatera Timur.

11. Bahwa Tata cara membagikan tanah-tanah seluas lebih kurang 125.000

Ha sebagaimana dimaksud dalam surat keputusan Menteri Dalam Negeri

Nomor Agr. 12/5/14 tanggal 28 Juni 1951 jo. Surat Keputusan Gubernur

Sumatera Utara No. 36/K/Agr Tanggal 28 September 1951 tersebut

diatas, dilaksanakan oleh Gubemur/Kepala Daerah Provinsi Sumatera

Utara Ub. Residen/Kepala Kantor Penyelenggara Pembagian Tanah Ub.

Bupati kepada penggarap yang nyata diareal tersebut dengan membuat

peta pembagian tanah.

12. Bahwa kemudian untuk menyelesaikan masalah tanah garapan dan pada

sisi yang lain penggarapan di atas tanah areal tanah perkebunan terus

berkembang sehingga untuk mengatasi masalah penggarapan tersebut

pemerintah menerbitkan Undang Undang Darurat No. 8 Tahun 1954

Tanggal 8 Juni 1954 yang diundangkan pada tanggal 12 Juni 1954,

Tentang Penyelesaian Soal Pemakaian Tanah Perkebunan Oleh Rakyat,

jo. Undang-Undang No. 1 Tahun 1956 tanggal 1 Oktober 1956 tentang

perubahan dan tambahan Undang Undang Darurat No. 8 Tahun 1954

yang di Undangkan Tanggal 2 Oktober 1956.

13. Dalam Pasal 3 Undang-Undang Darurat No. 8 Tahun 1954 menetapkan :

’’Pemakaian tanah perkebunan dengan tidak seidzin pengusaha yang

teijadi sesudah Undang-Undang Darurat ini mulai berlaku tidak akan

disertakan dalam penyelesaiannya”.

14. Bahwa dengan terbitnya Undang Undang Darurat No. 8 Tahun 1954 jo.

Undang-Undang No. 1 Tahun 1956 yang mulai berlaku pada tanggal 2

Oktober 1956 maka garapan yang terjadi diatas tanah perkebunan

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 67 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

setelah tanggal tersebut diatas tidak diikutsertakan dalam

penyelesaiannya.

15. Bahwa untuk dapat diketahui keadaan pemakaian tanah perkebunan

maka diadakan inventarisasi terhadap keadaan kebun dan pemakai-

pemakai tanah perkebunan sesuai dengan Surat Menteri Agraria No.

K.U.3/2/12 Tanggal 19 Juni 1954, No.K.M.3/5/3 tanggal 17 September

1954, perihal pelaksanaan Undang Undang Darurat No. 8 Tahun 1954

Tentang Penyelesaian Soal Pemakaian Tanah Perkebunan Oleh Rakyat,

kemudian dengan Surat Menteri Agraria No. K.U 3/3/6 Tanggal 24 Juli

1954, perihal : Pendaftaran para pemakai tanah perkebunan, antara lain

yaitu memerintahkan untuk memberikan ’’Kartu Tanda Pendaftaran”

kepada petani penggarap yang telah terdaftar yang dikeluarkan oleh

Camat.

16. Bahwa selanjutnya Pemerintah melalui Menteri Agraria menerbitkan

Surat Keputusan No. SK. 102/Ka/1955 dan No. SK.103/Ka/1955 masing-

masing tanggal 30 Juni 1955 yang merupakan tindak lanjut dari

Keputusan Bersama antara Menteri Agraria, Menteri Pertanian, Menteri

Perekonomian, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kehakiman No. 1/1955

tanggal 30 Juni 1955 menetapkan antara lain :

- Membentuk Kantor Reorganisasi Pemakaian Tanah Sumatera Timur

(KRPT).

- Menentukan tanah mana yang akan dilangsungkan menjadi tanah

perkebunan dan tanah mana yang akan menjadi tanah pemerintah, (ic.

Dikeluarkan).

17. Bahwa dibentuknya Kantor Reorganisasi Pemakaian Tanah Sumatera

Timur maka tugas- tugas yang selama ini dilaksanakan KPPT yang

bekeija dibawah kepemimpinan Residen Sumatera Timur menjadi tugas

KRPT tersebut diatas Bahwa Keputusan Keputusan Bersama antara

Menteri Agraria, Menteri Pertanian, Menteri Perekonomian, Menteri

Dalam Negeri dan Menteri Kehakiman No. 1/1955 tanggal 30 Juni 1955

merupakan penetapan "Garis-garis pokok dari penyelesaian soal

pembagian tanah perkebunan oleh rakyat di Daerah Sumatera Timur”,

menetapkan antara lain :

a. Menetapkan tanah mana yang akan dilangsungkan menjadi

tanah perkebunan dan tanah yang akan dijadikan tanah

pemerintah (vide Pasal 2 ayat (1)),

b. Menentukan batas-batas baru antara tanah perkebunan dan

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 68 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

tanah pemerintah (vide pasal 2 ayat (2)),

c. Tanah-tanah yang sudah pasti kembali menjadi tanah

pemerintah, kecuali dalam hal tersebut ayat 6, ialah (1). jalur

kanan kiri dijalan besar yang pemeliharaanya menjadi

tanggungan pemerintah, selebar 250 meter ke kanan dan ke

kiri terhitung dari garis tengah jalan itu. (2). Tanah-tanah yang

nyata-nyata sudah merupakan perkampungan kuat pada tahun

1950. (3). Tanah-tanah yang nyata-nyata sudah merupakan

persawahan pada tahun 1950.

18. Bahwa terkait dengan penyelesaian pembagian tanah perkebunan di

Sumatera Timur tersebut, kemudian rakyat yang ada didaftar dan dibagi

menjadi tiga golongan :

(1) . Mereka yang ingin bertani,

(2) . Mereka yang ingin pindah ke tepi jalan,

(3) . Mereka yang ingin pindah ke kota-kota.

19. Bahwa pada tahun 1958, pemerintah membentuk Badan Pelaksana

Penyelesaian Penyelesaian Sengketa Tanah Perkebunan, selanjutnya

disebut BPPST, berdasarkan Keputusan Menteri Agraria No. SK. 224/Ka.

Tahun 1958 tanggal 16 Agustus 1958. Adapun tugas BPPST lain adalah :

(a) . Membuat rencana penetapan areal baru bagi perusahaan-

perusahaan kebun diSumatera Timur, yakni penetapan luas dan

batas-batasnya yang baru bagi perusahaan kebun masing-masing di

Sumatera Timur, sesuai dengan keperluan yang nyata bagi

berlangsungnya perusahaan menurut syarat-syarat ekonomi

perusahaan yang dapat dipertanggung jawabkan dan mengingat

keperluan rakyat sendiri untuk memperkembangkan penghidupannya

dalam lapangan pertanian, didalam batas jumlah luas yang telah

mendapat persetujuan pemerintah, berdasarkan usul Panitia

Interdepartemental,

(b) . Membuat rencana persiapan tanah-tanah untuk pertanian rakyat

dan menyusun anggaran biaya untuk keperluan itu dalam batas-

batas kemampuan Keuangan Negara,.

(c) . Membuat rencana penyelesaian masalah-masalah dalam bidang

perburuhan dan masalah-masalah pendudukan tanah perkebunan

oleh rakyat, yang akan ditimbulkan sebagai akibat pelaksanaan

rencana termaksud dalam ayat a dan b, (d). Mengawasi pelaksanaan

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 69 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

rencana-rencana termasuk dalam ayat a, b dan c setelah mendapat

pengesahan dari Pemerintah (vide diktum memutuskan, menetapkan

Kedua). Dengan terbentuknya BPPST maka KRPT diserahi tugas

sekretariat (vide diktum memutuskan, menetapkan Ketiga, angka 1

huruf b).

Bahwa tidak lama berselang, terbit Undang-Undang No. 86

tahun 1958 tanggal 27 Desember 1958 tentang Nasionalisasi

Perusahaan-perusahaan Milik Belanda.

20. Bahwa kemudian Pemerintah menerbitkan Keputusan Penguasa Perang

Tertinggi No. 2 Tahun 1960 tanggal 13 Juli 1960 tentang Merubah

susunan Badan Pelaksana Penyelesaian Sengketa Tanah Perkebunan

Sumatera Timur dan menentukan kedudukan dari BPPST sebagai

Lembaga dari pada Penguasa Perang Daerah Sumatera Utara, serta

sejalan dengan surat keputusan tersebut maka Menteri Agraria

menetapkan menerbitkan Pedoman Menteri Agraria No. 1 Tahun 1960

tanggal 15 Juli 1960 yang merupakan pedoman keija BPPST dalam

rangka penyelesaian sengketa pemakaian tanah perkebunan Sumatera

Timur.

21. Bahwa kemudian BPPST mengambil langkah-langkah sebagai berikut:

- Tanah-tanah garapan yang teijadi setelah tanggal 13 Juli 1960 yaitu

pada tanggal keluarnya Peperti No. 2 Tahun 1960 adalah tanah

garapan yang tidak turut diselesaikan menurut ketentuan Pedoman

Menteri Agraria Nomor 1 Tahun 1960, oleh karena itu harus ditindak

secara tegas dan harus dikosongkan dari garapan rakyat;

- Tanah-tanah garapan yang teijadi pada saat sebelum keluarnya

Undang-Undang Darurat No.8 Tahun 1954 jo. Undang-Undang No.l

Tahun 1956 yaitu tanggal 1 Oktober 1956, maka pengosongannya

harus diselesaikan menurut Pedoman Menteri Agraria No.l Tahun

1960 tanggal 15 Juli 1960,

- Tanah-tanah garapan yang teijadi setelah tanggal 1 Oktober 1956

akan tetapi sebelum keluarnya keputusan Penguasa Perang Tertinggi

(Peperti) No.2 Tahun I960 tanggal 13 Juli 1960, maka dalam rangka

pengosongan hanya disediakan areal penampungan tanpa fasilitas

lainnya seperti huruf (b),

22. Bahwa pada tahun 1960, terbit Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-

Undang No.51 Prp. Tahun 1960 tanggal 14 Desember 1960 tentang

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 70 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

Larangan Pemakaian Tanah Tanpa Izin Yang Berhak atau Kuasanya.

Undang-Undang No. 51 Prp Tahun 1960, tanggal 14 Desember 1960,

mencabut : (a). Ordonansi ”Onrechtmatige occupatie van gronden (S.

1948 - 110) ; (b). Undang-Undang Darurat No.8/1954 (L.N. 1954 - 65),

(c). Undang-Undang Darurat No.1/1956 (L.N. 1956 - 45). Dengan

keluarnya Undang- Undang No. 51 Prp Tahun 1960 maka kegiatan

pendudukan/penggarapan atas tanah perkebunan tidak diperkenankan.

23. Bahwa dengan bubarnya BPPST yang dibentuk berdasarkan Keputusan

Menteri Agraria No.Sk.224/Ka Tahun 1958 dan Peperti No.2 Tahun 1960,

maka tugas BPPST dilanjutkan oleh Panitia Landreform Daerah Tingkat I

Sumatera Utara berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian dan Agraria

selaku Ketua Badan Pekerja Landreform No.4 Tahun 1963 tanggal 14

Mei 1963 tentang Penyelesaian Sengketa Tanah Perkebunan Sumatera

Timur.

24. Bahwa kemudian Menteri Agraria menerbitkan Surat Keputusan Menteri

Agraria No.24/HGU/65 tanggal 10 Juni 1965 tentang Pemberian Hak

Guna Usaha kepada P.P.N Tembakau Deli Sumatera Timur (sekarang

PT.Perkebunan Nusantara II (Persero), dengan luas 59.000 Ha,

sedangkan seluas 191.000 Ha ditegaskan sebagai objek Landreform.

Walaupun telah diberikan HGU seluas 59.000 Ha, namun tidak dapat

didaftarkan berhubung masih terdapat garapan dan batas Areal HGU

yang belum defenitif walaupun KRPT dan BPPST telah ditugaskan

menentukan tanah untuk perkebunan dan yang dikembalikan kepada

pemerintah serta ketentuan sebagaimana Pedoman Menteri Agraria No.l

Tahun 1960 mengenai pemetaan, pengukuran, pemancangan tanda

batas dan pembuatan surat ukur untuk wens areal-areal itu, yang harus

dilaksanakan oleh Kepala Kantor Pendaftaran Tanah yang bersangkutan

bersama-sama BPPST, harus selesai akhir tahun 1960.

25. Bahwa untuk mengamankan areal perkebunan, dimana ditegaskan

bahwa penggarap- penggarap sesudah tanggal 13 Juli 1960 harus segera

meninggalkan tanah garapan masing- masing, kemudian dilakukan

pembersihan berdasarkan Keputusan Penguasa Pepelrada

No.Kep.0022/Pepelrada/3/1967, yang dikenal dengan operasi Korem

tahun 1966/1967.

26. Kemudian berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agraria No.

24/HGU/1965 tanggal 10 Juni 1965 Tentang Pemberian Hak Guna Usaha

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 71 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

Kepada P.P.N. Tembakau Deli Sumatera Timur, telah diberikan Hak

Guna usaha kepada P.P.N. Tembakau deli Sumatera Timur, Daerah

Tingkat I Sumatera Utara (selanjutnya disebut pemegang Hak Guna

Usaha) atas areal tanah seluas ± 59.000 Ha untuk keperluan tembakau

Deli dan menegaskan sisa tanah seluas ± 191.000 Ha sebagai objek

Landreform, dengan tidak mengurangi kepentingan P.P.N. Tembakau

Deli untuk merawat dan mengganti parit-parit yang diperlukan oleh P.P.N.

Tembakau Deli.

27. Bahwa dalam rangka penerbitan sertipikat Hak Guna Usaha berdasarkan

Surat Keputusan Menteri Agraria No. 24/HGU/1965 tanggal 10 Juni 1965

telah dibentuk beberapa tim sebagai berikut:

a. Tim pemasangan pilar dan Tim peneliti pilar :

- Bahwa Tim pemasangan pilar dibentuk berdasarkan Instruksi

Gubernur Sumatera Utara No. 18787/9 tanggal 15-8-1969, yang

anggotanya terdiri dari : Kepala Inspeksi Agraria Propinsi Sumatera

Utara (sekarang Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Sumatera

Utara), Kepala Kantor Pengawasan dan Pendaftaran Tanah, Kepala

Agraria Daerah (sekarang Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten),

Camat dan Kepolisian setempat Bahwa adapun tugas Tim adalah

untuk pemasangan pilar tanda batas pada areal kebun sebagaimana

dalam Surat Keputusan Menteri Agraria No.24/HGU/1965 tanggal 10

Juni 1965.

- Bahwa kemudian pada tanggal 6 Maret 1973 oleh Gubernur

Sumatera Utara membentuk Tim penelitian Pilar tanda batas areal

PTPN II (dahulu PTP IX), yang terdiri dari Kepala Direktorat Agraria

Provinsi Sumatera (sekarang Kakanwil BPN Provinsi Sumatera),

Kepala Inspeksi Perkebunan Daerah II, PTP IX, Kasubdit Agraria

Kabupaten/Kotamadya setempat (sekarang Kepala Kantor

Pertanahan Kabupaten/Kota), Camat dan Kepala Desa setempat.

- Bahwa tim bertugas melaksanakan penelitian terhadap pilar tanda

batas yang telah dipasang oleh Tim Pemasangan Tanda Batas.

Dalam melaksanakan tugas berpedoman pada:

1. Peta-peta BPPST

2. Peta sementara lampiran surat keputusan No.24/HGU/1965

tanggal 10 Juni 1965

3. Peta tanda batas PTP IX

4. Kenyataan dilapangan,

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 72 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

b. Tim Inventarisasi Tanah Garapan :

- Bahwa tim inventarisasi dibentuk oleh Gubernur Sumatera Utara

berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri sesuai dengan surat

No.BTU.5/77/5-78 tanggal 6 Mei 1978, agar meneliti kembali

terhadap areal yang benar-benar dikuasai oleh PTP IX dan bertugas

untuk menyelesaikan masalah tanah garapan pada areal PTP IX,

serta menentukan luas pasti masing-masing kebun dengan

melakukan pengukuran dan melaksanakan inventarisasi, apakah

garapan dilindungi Undang-Undang Darurat No.8 Tahun 1954 dan

Peperti No.2 Tahun 1960.

- Bahwa pengukuran untuk memperoleh areal HGU yang pasti

dilaksanakan pengukuran melalui protret Udara (Fotogrametri), hasil

pengukuran potret udara ditindaklanjuti dengan orientasi lapangan

dan hasil pengukuran dan inventarisasi, maka dapat diketahui bahwa

terdapat garapan seluas lebih kurang 9.085 Ha. Tanah garapan

seluas lebih kurang 9.085 Ha tersebut dikeluarkan dari areal seluas

59.000 Ha sebagaimana dimaksud dalam Surat Keputusan Menteri

Agraria No.24/HGU/1965 tanggal 10 Juni 1965 dan selanjutnya

ditegaskan menjadi tanah objek Landreform berdasarkan Surat

Keputusan Menteri Dalam Negeri No.Sk.44/DJA/1981 tanggal 16

April 1981.

Bahwa pada saat pemerintah hendak berusaha dengan sungguh-

sungguh melaksanakan penyelesaian tanah garapan, teijadilah

penggarapan baru yang sulit diatasi dengan cara biasa, sehingga

terpaksa Gubernur Sumatera Utara meminta bantuan pengamanan

dari Kodam II/Bukit Barisan untuk mencegah masuknya penggarap-

penggarap baru ke areal PTP IX. Atas dasar permintaan Gubernur

Sumatera Utara yang kemudian dibentuk Tim Operasi Sadar dpp

Korem 023/Dataran Tinggi, untuk melaksanakan pembersihan

(pentraktoran) dan pengosongan tanah garapan tersebut.

c. Tim Penyelesaian Tanah Garapan dan Areal PTP IX, (TPTGA - IX):

Bahwa pada saat melaksanakan pembersihan/pentraktoran atas

areal tanah garapan tersebut, Operasi Sadar juga telah menampung

pengaduan dan permohonan yang merasa berhak atas tanah

garapan., yang selanjutnya oleh Komandan Operasi Sadar,

penerimaan pengaduan dan permohonan dari penggarap tersebut

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 73 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

diteruskan kepada Gubernur Sumatera Utara dan selanjutnya

Gubernur Sumatera Utara membentuk Tim Penyelesaian Tanah

Garapan dan Areal PTP IX berdasarkan Surat Keputusan No. 197

Tahun 1979 tanggal 4 September 1979 jo. No. 18 Tahun 1980

tanggal 16 April 1980, yang mempunyai tugas sebagai berikut:

1. Meneliti dan menentukan garapan yang dilindungi Undang-

Undang Darurat No.8 Tahun 1954 dan Peperti No.2 Tahun 1960

yang berada dalam areal PTP IX menurut SK Menteri Agraria tgl.

10 Juni 1965 No.Sk.24/HGU/65;

2. Meneliti dan menentukan status tanah garapan yang tidak

termasuk kategori dilindungi Undang-Undang Darurat No.8

Tahun 1954 dan Peperti No.2 Tahun 1960

3. Meneliti dan mengusulkan kepada Gubernur Kepala Daerah

Tingkat I Sumatera Utara/Menteri Dalam Negeri areal tanah yang

akan dikeluarkan dari Hak Guna Usaha PT. Perkebunan IX

4. Meneliti dan mengusulkan kepada Gubernur Kepala Daerah

Tingkat I Sumatera Utara/Menteri Dalam Negeri areal Hak Guna

Usaha PT. Perkebunan IX yang definitif.

5. Melakukan pengukuran, pengkaplingan dan memberikan Surat

Idzin Mengeijakan Tanah (S.I.M) kepada petani penggarap yang

berhak atas tanah yang menurut keputusan dikeluarkan dari areal

perkebunan PTP. IX

Hasil kerja TPTGA IX dituangkan dalam Surat keputusan dan

ditindak lanjuti oleh Gubernur Provinsi Sumatera dengan surat

keputusan.

28. Bahwa penanganan/penyelesaian atas garapan/tuntutan atas tanah

PTPN II telah dilakukan oleh Pemerintah dengan membentuk beberapa

lembaga atau tim untuk itu,

oleh karenanya garapan/tuntutan atas tanah PTPN II telah

diselesaikan oleh Pemerintah pada saat itu, sehingga penerbitan

sertipikat Hak Guna Usaha atas nama PT.Perkebunan IX (yang

kemudian berubah menjadi atas nama PT. PN II ) berdasarkan SK

Menteri Agraria tgl. 10 Juni 1965 No.Sk.24/HGU/65, sesuai dengan

rekomendasi Tim Penyelesaian Tanah Garapan dan Areal PTP IX,

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 74 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

(TPTGA - IX) sudah bersih dari garapan/tuntutan rakyat, dengan

perkataan lain tidak ada lagi tuntutan/garapan rakyat yang mempergunakan bukti-bukti garapan baik Surat Keterangan Tentang Pembagian Dan Penerimaan Tanah Sawah/Ladang, Kartu Tanda Pendaftaran Pendudukan Tanah di atas tanah HGU PTPN II,

karena sudah diselesaikan oleh pemerintah pada saat itu, sebagaimana

dijelaskan dalam surat Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan

Nasional Provinsi Sumatera Utara Nomor : 570-528 tanggal 1 April 2009

yang ditujukan kepada Direksi PT.PN II (Persero) dan memperhatikan

surat Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 540.1-1138 tanggal 10

Mei 2004 yang ditujukan kepada Sekretaris Jenderal U.p. Kepala Biro Persidangan DPR RI di Jakarta perihal penjelasan masalah tanah eks Consessie NV Van deli Maatschappij yang

diredistribusikan kepada masyarakat petani penggarap dan posisi tanah PT.PN II (Persero).

29. Bahwa permintaan Penggugat dalam Posita dan/ataupun Petitum dalam dalil gugatannya terkait dengan Sita Jaminan atau Conservaotir Beslaag atas obyek perkara Hak Guna Usaha Nomor. 109/ Desa

Mulirejo seluas 1.433,28 Ha terdaftar atas nama PT. Perkebunan Nusantara II Perkebunan Sei Semayang B berkedudukan di

Tanjung Morawa, diterbitkan pada tanggal 20-06-2003 dan berakhir haknya pada tanggal 08-06-2028, yang merupakan hasil

penggabungan dari Hak Guna Usaha Nomor. 28 dan 81/ Desa

Muliorejo masing-masing terdaftar atas nama PT. Perkebunan

Nusantara II Perkebunan Sei Semayang B berkedudukan di Tanjung Morawa, secara hukum berdasarkan ketentuan Pasal 50

Undang-Undang Nomor. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Negara adalah sangat irrasional dan sangat berlebihan karena subyek

hukum pemilik Hak Guna Usaha Tergugat I Ic. PT. Perkebunan

Nusantara II Perkebunan Sei Semayang B berkedudukan di Tanjung

Morawa adalah merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang

pemegang sahamnya adalah Pemerintah Republik Indonesia (RI), dan

juga modal awalnya berasal dari uang Negara atau Anggaran

Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Maka berdasarkan hal-hal tersebut diatas, Tergugat II ic. Kantor

Pertanahan Kabupaten Deli Serdang mohon kepada Majelis Hakim yang

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 75 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

memeriksa dan mengadili perkara ini berkenan memutuskan yang amarnya

sebagai berikut :

Dalam Eksepsi:

- Menerima eksepsi dari Tergugat II ic. Kantor Pertanahan Kabupaten

Deli Serdang untuk seluruhnya;

Menyatakan Pengadilan Negeri Kls. I-B Lubuk Pakam tidak berwenang

mengadili perkara ini dan yang berwenang adalah Pengadilan Tata

Usaha Negara Medan;

Menyatakan gugatan Penggugat ditolak untuk seluruhnya atau setidak-

tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima.

Dalam Pokok Perkara:

1. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya

menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima;

2. Menghukum Penggugat untuk membayar seluruh biaya yang timbul dalam

perkara ini.

Apabila Majelis Hakim Yang Terhomat kiranya berpendapat lain, maka

TERGUGAT II memohon untuk memutus perkara ini dengan seadil-adilnya

(et aequo et bono);

Menimbang, bahwa atas jawaban Tergugat I dan Tergugat II tersebut,

Penggugat telah mengajukan Replik pada persidangan tanggal 13 Desember

2016, dan selanjutnya Kuasa Tergugat I mengajukan duplik tertanggal 20

Desember 2016 yang selengkapnya telah termuat dalam berita acara sidang

dan dianggap telah termuat dalam putusan ini;

Menimbang bahwa atas gugatan Penggugat tersebut Pengadilan

Negeri Lubuk Pakam telah menjatuhkan Putusan Nomor

103/Pdt.G/2016/PN.Lbp. tanggal 16 Pebruari 2017 yang amarnya sebagai

berikut:

1. Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijke

Verklaard);

2. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar

Rp. 3.641.000,- ( Tiga juta enam ratus empat puluh satu ribu rupiah );

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 76 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

Membaca Relaas Pemberitahuan Putusan Pengadilan Negeri Lubuk

Pakam Nomor : 103/dt.G/2016/PN Lbp, yang diperbuat oleh Jurusita

Pengganti pada Pengadilan Negeri Lubuk Pakam yang menerangkan bahwa

bunyi isi putusan Pengadilan Negeri tersebut telah diberitahukan dengan

sempurna kepada Tergugat II pada tanggal 28 Pebruari 2017;

Membaca Akta Pernyataan Permohonan Banding Nomor

103/Pdt.G/2016/PN Lbp yang diperbuat dan ditanda tangani oleh Billiater

Sitepu, SH.MH. Panitera Pengadilan Negeri Lubuk Pakam yang

menerangkan bahwa Penggugat telah menyatakan banding terhadap

putusan tersebut pada tanggal 27 Pebruari 2017, dan pernyataan banding

tersebut telah diberitahukan dengan sempurna oleh Jurusita Pengganti

Pengadilan Negeri Lubuk Pakam kepada Terbanding-I semula Tergugat I

pada tanggal 15 Maret 2017 dan kepada Terbanding-II semula Tergugat II

pada tanggal 16 Maret 2017;

Menimbang, bahwa Pembanding semula Penggugat telah

mengajukan memori banding sebagaimana tersebut dalam memori

bandingnya diterima oleh Kepaniteraan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam

pada tanggal 06 Maret 2017, dan Memori Banding tersebut telah diserahkan

oleh Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Lubuk Pakam kepada

Terbanding-I semula Tergugat I dan kepada Terbanding-II semula Tergugat

II masing-masing pada tanggal 15 Maret 2017;

Menimbang, bahwa atas memori banding Pembanding semula

Penggugat tersebut, Terbanding I semula Tergugat I telah mengajukan

kontra memori bandingnya yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri

Lubuk Pakam pada tanggal 29 Maret 2017, dan kontra memori banding

tersebut telah diserahkan oleh Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Lubuk

Pakam kepada Terbanding II semula Tergugat II pada tanggal 31 Maret 2017

dan kepada Pembanding semula Penggugat pada tanggal 3 April 2017;

Menimbang, bahwa Pengadilan Negeri Lubuk Pakam telah

memberikan kesempatan kepada para pihak untuk mempelajari berkas

perkara dalam tenggang waktu 14 hari terhitung sejak hari berikutnya sejak

diterimanya pemberitahuan tersebut sebagaimana telah diberitahukan oleh

Pengadilan Negeri Lubuk Pakam, masing-masing kepada Pembanding

semula Penggugat pada tanggal 20 Maret 2017, kepada Terbanding I semula

Tergugat I pada tanggal 15 Maret 2017 dan kepada Terbanding II semula

Tergugat II pada tanggal 16 Maret 2017;

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 77 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

Menimbang, bahwa permohonan banding Pembanding semula

Penggugat telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut tata cara serta

persyaratan yang ditentukan oleh Undang-Undang, oleh karena itu

permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima;

Menimbang, bahwa Pembanding semula Penggugat menolak

putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Nomor 103/Pdt.G/2016/PN.Lbp.

tanggal 16 Pebruari 2017 tersebut, dengan alasan yang selengkapnya

seperti tersebut dalam memori bandingnya yang diterima di Kepaniteraan

Pengadilan Negeri Lubuk Pakam tanggal 06 Maret 2017, yang pada pokoknya

sebagai berikut:

Bahwa Pembanding/ Penggugat keberatan terhadappertimbangan hukum majelis Hakim Pengadilan Negeri Lubuk Pakamdalam Putusan Perkara

Perdata Nomor : 103/ Pdt.G/ 2016/ PN-Lbp, tertanggal 16 Februari 2017 ini

yang dituangkan dalam Memori Banding yaitu sebagai berikut ; ——————

1. Bahwa Pembanding/ Penggugat Keberatan terhadap Putusan Judex

facti/ Pengadilan Negeri kelas I-B Lubuk Pakam dalam Pertimbangan

Hukumnyakarena TIDAK TEPAT DAN TIDAK LENGKAP atau Kurang

Cukup dipertimbangkan dalam menyimpulkan sesuatu yang tidak ada

sema sekali penilaian terhadap adanya Bukti Penggugat ( P-13) yaitu

yang selengkapnya sbb :

Pertimbangan Majelis Hakim dalam Putusan dimaksud adalah sbb ;

“ Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat yang

pada pokoknya adalah sebagaimana dimaksud dalam surat gugatan.

Menimbang bahwa, sebelum Mejelis Hakim mempertimbangkan

tentang pokok perkara , terlebih dahulu akan dipertimbangkan apakah

gugatan Penggugat telah memenuhi formalitas gugatan;

Menimbang bahwa, dalam gugatan Penggugat Penggugat disebutkan

bahwa objek perkara dalam perkara ini berupa : sebidang tanah yang

terletak di Afdeling I Kebun Bulu Cina Desa Muliorejo/Pasar 3B Kamp.

Muliorejo Konsessie Sei.Semayang B Kebon Rotterdam A/B/ sekarang

Desa Muliorejo Kec. Sunggal Kab Deli Serdang provinsi Sumatera

Utara seluas 12.000 Meter2 ( 1,2 Ha) dengan batas-batas sebagai

berikut :

Utara berbatas dengan Jalan/Persil 414

Timur berbatas dengan persil 426

Selatan berbatas dengan persil 412

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 78 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

Barat berbatas dengan persil 393

Menimbang bahwa, ketika Majelis Hakim melakukan pemeriksaan

setempat telah terjadi perbedaan pendapat antara Penggugat dengan

Tergugat I, yang mana Penggugat menyatakan bahwa objek perkara

adalah sesuai dengan yang tercantum dalam gugatan dengan batas-

batasnya dimana diatas tanah tersebut ada ditanami Jagung

sedangkan menurut Tergugat –I objek perkaradi Afdeling I Kebun Bulu

Cina Desa Muliorejo dengan batas-batas : Utara berbatasan dengan

jalan PTPN,Selatan berbatasan dengan Jalan PTPN, Timur

berbatasan dengan tanah PTPN, Barat berbatasan dengan Jalan

PTPN II yang terkena Jalan TOL Medan-Binjai dan ditanami dengan

Sawit sebagaimana tercantum dalam Berita Acara Pemeriksaan

Persidangan tertanggal 31 Januari 2017.

Menimbang terkait objek perkara yang diajukan oleh Penggugat.,

ternyata adalah sebidang tanah yang ditanami jagung, sedang

Penggugat bukanlah orang yang menguasai maupun mengusahai

objek perkara, lebih lanjut setelah Majelis Hakim meneliti keterangan

saksi-saksi yang diajukan Tergugat yang menerangkan bahwa di objek

Terperkara pernah dibangun Musholla dan Sumur, namun

keberadaan tentang Mushola dan Sumur air tersebut bukanlah pada objek yang ditujukkan Penggugat. Oleh karena itu, Majelis

memandang bahwa objek gugatan Penggugat tidak jelas sehingga

Penggugat dipandang telah salah /keliru menunjuk objek perkara di lapangan maka telah terjadi ketidaksamaan antara fisik di lapangan

dengan objek perkara dalam gugatan;

Menimbang bahwa, oleh karena adanya ketidaksamaan antara fisik di lapangan dengan objek perkara dalam gugatan, mengakibatkan

objek perkara dalam perkara ini kabur ( obscuur libeli ) dan haruslah

dinyatakan gugatan tidak dapat diterima,………dst.

2. Keberatan.

Bahwa Dasar Pertimbangan Utama Majelis Hakim dalam putusan

perkara Perdata Nomor : 103/Pdt.G/2016/PN-Lbp, tertanggal 16

Februari 2017 sebagaimana halaman 78 -79 yang menyimpulkan

bahwa Objek dalam perkara ini adalah kabur ( obscuur libeli ) dan

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 79 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

haruslah dinyatakan gugatan tidak dapat diterima di dasarkan pada

pointnya sbb :

a. Perbedaan Pendapat tentang Letak batas bidang tanah yang

di Gugat oleh Pembanding /semula Penggugat dengan yang di

maksud oleh Tergugat-I.

b. Penggugat bukanlah orang yang menguasai maupun mengusahai objek perkara.

c. Keterangan saksi Tergugat-I yang menerangkan bahwa di objek

Terperkara pernah dibangun Musholla dan Sumur, namun

keberadaan tentang Mushola dan Sumur air tersebut bukanlah pada objek yang ditujukkan Penggugat.

d. Penggugat dipandang telah salah /keliru menunjuk objek perkara di lapangan.

a. Perbedaan Pendapat tentang Letak batas bidang tanah yang di Gugat

Pembanding / semula Penggugat dengan yang di maksud oleh Tergugat-

I.

Alasan –Alasan Keberatan Pembanding sbb :

Bahwa, Penggugat mengajukan gugatan perkara nomor

:103/Pdt.G/2016/PN-Lbp ini adalah didasarkan karena telah adanya

Kepastian status Hukum dan letak batas-batas terhadap Objek

Perkara yaitu sejak adanya Bukti P-13 berupa Berita Acara

Peninjauan Lapang pada Objek Perkara. Yaitu dengan adanya Bukti P-13dan Berbekal Bukti P-13 ini lah Penggugat mempersiapkan surat

gugatan yang melengkapi Surat /Bukti-Bukti lainnya yang turut

Pembanding/semula Penggugat lampirkan sebagai alat bukti dalam

perkara ini. Penggugat telah merasa cukup yakin dan pasti memajukan

gugatan karena Objek perkara sudah secara jelas dan pasti di ketahui

bahkan pula dalam bentuk Otentik (P-13) produk sebuah pemeriksaan

terencana dalam rangka pelaksanaan mediasi yang dimediatori oleh

Badan Pertanahan Nasional ( BPN ) Kabupaten Deli Serdang .

Dalam Berita Acara Peninjauan Lapang ( Bukti P-13 ) tersebut telah

secara jelas dan pasti diketahui, dilihat, diukur dan bahkan secara

tertulis ( Otentik ) dibuat dan dikeluarkan oleh BPN ( Badan

Pertanahan nasional ) Kab. Deli Serdang. Karena keotentikannya

sangat menjamin kepastian dan kejelasannya sehingga sampai

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 80 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

tingkatan mustahil jika dikatakan ‘objek tanah yang kabur”. Objek

Bidang tanah yang telah diketahui PASTI, DILIHAT yakni oleh : Kepala Desa Letak tanah Objek Perkara, beserta BPN Kab Deli

Serdang, Pembanding/semula Penggugat serta Di Ukur pula

bersama dan langsung oleh pejabat BPN ( Badan Pertanahan

Nasional ) Kabupaten Deli Serdang Ka Subsi Pengukuran dan

Pemetaan Ir. Irwan Muslimdengan telah didapat kejelasan dan

kepastian tentang Lokasi alamatnya, letak dan ukurannya dan

bentuknya yang disebut ( empat persegi panjang ) dengan ukuran ±

100 x 120 Meter disertai pula dengan perolehan hasil Pengukuran

berupa titik Kordinat ( Bukti P-13 ) . yaitu :titik Kordinat: TM 3 N=

03.37.27.28, E= 98 34.24.22 ( 319247.388, 1900784.108 ).

Hasil Pengukuran metode titik kordinat Hasilnya adalah sangat sesuai

dengan metode pengambilan pengukuran data berakurasi tinggi TM 3

yang memang sangat lazim dan diakui oleh BPN ( Badan Pertanahan )

sebagaimana pemahaman yang diakui dan berkembang di BPN

sendiri sesuai undang-undang yang menetapkan penggunaan sistem

koordinat yang dianggap akurat yaitu Transverse Mercator 3 yang

lebih dikenal sebagai sistem koordinat TM3.DAN Lokasi inilah yang telah Pembanding/semula Penggugat tunjukkan kepada Majelis

Hakim ketika acara Persidangan Setempat ( PS ) pada hari Jum’at

tanggal 27 Januari 2017 ba’da Sholat Jum’at. Pemeriksaan Setempat

sesuai surat undangan dari PN Pakam dimaksud berlangsung pada

dua (2) titik pemeriksaan. Yang pertama diperiksa adalah Objek yang

Pembanding/semula Penggugat tunjukkan yang letaknya sesuai

dengan Bukti P-13. Setelahnya selang ± 10 menit barulah Majelis

Mengajak para pihak ke lokasi berjarak ± 300 meter dari objek PS

pertama ke objek Lokasi yang di tunjukan oleh Tergugat-I ( PS di

objek titik ke 2 ).Pada pemeriksaan objek di titik kedua ( bidang tanah

yang ditunjukkan oleh Tergugat –I) Pembanding/semula Penggugat

jelas-jelas menyangkal bahwa objek yang di tunjukkan Tergugat-I

bukanlah objek yang dimaksudkan dalam gugatan

Penggugat/sekaang Pembanding ( tidak ada kaitannya dengan Objek

Pemeriksaan di titikrpertama, inilah jawaban Pembanding/semula

Penggugat menjwab pertanyaan Majelis saat PS itu ), Lalu dengan

fakta ini dimana telah terjadinya ‘ kekeliruan ‘ dari Tergugat-I dalam

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 81 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

mengidentifikasi objek Gugatan Penggugat lalu Majelis Hakim

menyimpulkan dalam pertimbangan hukumnya bahwa Objek Gugatan

yang Pembanding/semula Penggugat tunjukkan adalah Kabur (??? ).

Dimana pada saat Pemeriksaan Setempat di objek titik pertama

Pembanding/semula Penggugat sudahpun menjelaskan tentang batas-

batas dan ukuranya secara pasti ketika ditanyakan oleh Majelis Hakim

Yang Mulia Bapak Salomo Ginting, SH. MH, yang langsung di catat

dalam Sketsa yang dibuat oleh Panitera yaitu sbb :

Utara berbatas dengan persil Jalan/ Nomer 414( Timur ke Barat

sepanjang 100 Meter )

Timur berbatas dengan persil Nomer 426, ( Utara ke Selatan

sepanjang 120 Meter )

Selatan berbatas dengan persil Nomer 412 ( Timur ke Barat

sepanjang 100 Meter )

Barat berbatas dengan persil Nomer 393 ( Utara ke Selatan

sepanjang 120 Meter)

Pertimbangan Majelis Hakim sangat tidak tepat dan kurang pertimbangnnya.

Tidak Tepat karena Majelis Hakim mengambil kedalam

pertimbangannya fakta kekeliruan dari Tergugat-I yang sejak awal

telah salah /keliru mengidentifikasi objek gugatan Pembanding/semula

Penggugat. Juga Majelis Hakim telah mengadopsi secara mentah

tanpa memeriksa lebih jauh kualitas dan kebenaran keterangan saksi

tentang keberadaan Sumur dan Musholla, apakah bukti saksi

Tergugat-I menyebutkanbahwa Sumur dan Musholla itu adalah tanah

yang semestinya di jadikan objek gugatan oleh Pembanding/semula

Penggugat ?, darimana saksi tau ? dan apakah karena hanya saksi

kebetulan pernah dahulu ada melihat selintas saja bahwa

Pembanding / sekarang Penggugat pernah berada (duduk-duduk) di

sekitar Musholla dan Sumur Air pada Objek Tanah Terperkara versi

Tergugat –I lalu kemudian menjadi dalil kuat bagi Majelis Hakim guna

menyimpulkan bahwa Objek Gugatan Versi Penggugat/sekarang

pembanding menjadi keliru karenanya ??? dandalil buktiapa yang

dijadikan dasar Keyakinan Majelis Hakim sehingga keterangan saksi

yang mengklaim bahwa objek tanah yang Pembanding/semula

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 82 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

Penggugat Gugat adalah yang ada Sumur dan Musholla nya ? Majelis

Hakim sangat yakin hanya sekedarberbekal pernyataan keterangan

saksi-saksi Tergugat-I bahwa bidang tanah yang Penggugat/sekarang

Pembanding perkarakan adalah bidang tanahyang di dalilkan oleh

Tergugat-I ( Versi Tergugat-I) beserta keterangan saksi-saksinya tanpa

menilai dan menimbang Bukti P-13.

Pertimbangan Majelis Hakim yang TIDAK TEPATtersebut , dapat

Pembanding /semula Pengugat ilustrasikan lebih jauh sbb .

Jika Penggugat/sekarang Pembanding mengajukan gugatan dengan

objek bidang tanahnya sebagaimana yang Tergugat-I dan saksi-

saksinya maksudkan ( Tanah Terperkara versi Tergugat-I) Justru

itulah yang akan menjadikan fakta terjadinya kesalahan

/ketidaksamaan antara fisik di lapangan ( Objek yang Pembanding

tunjukkan saat PS tanggal 27 Januari 2017 ) dengan objek perkara

dalam gugatan karena tentu akan sangat bertolak belakang dengan

Bukti P-13, dimana akan terjadiperberbedan TITIK KORDINAT nya.

Titik Kordinat: TM 3 N= 03.37.27.28, E= 98 34.24.22 ( 319247.388,

1900784.108 ) adalah TITIK BATAS –BATAS TANAH yang SANGAT PASTI. Dengan Titik Kordinat dapat diketahui secara tepat dan pasti (

tidak mungkin keliru ) dimana bidang tanah tersebut terletak.

Jadi, tidaklah TEPAT kesimpulan pertimbangan Majelis Hakim PN

Pakam dalam perkara ini yang menyimpulkan telah terjadi kekeliruan

Objek yang Pembanding/semula Penggugat ajukan sebagai objek

perkara dalam gugatan semata hanya didasarkanberdasarkan

keterangan saksi Tergugat-I yang mengklaim bahwa Objek Tanah

yang di gugat oleh Pembanding/semula Penggugat adalah yang ada

Musholla / Sumur airnya.

Kurang Lengkapdikarenakan dalam Pertimbangan Hukumnya

jelas jelas Majelis Hakim TIDAK MEMPERTIMBANGKAN bukti P-13yang lebih kuat dan otentik sesuai yang

Pembanding/semula Penggugat tunjukkan pada saat

persidangan setempat objek pertama (PS ke 1 yang Penggugat

tunjukan ),sayang Majelis lebih preference mempertimbangkan

alat bukti berupa keterangan saksi tentang adanya Sumur dan

Musholla yang tidak ada kaitannya dengan Objek gugatan a

quo. Apakah saksi Tergugat-I mengetahui mengetahui bahwa

pada hamparan areal seluas 544 ha ini dimana Objek Tanah

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 83 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

Terperkara termasuk di dalamnya terdiri dari banyak penggarap

yang dari dulu mulai tahun 1967/68, tahun 1981, 1984

,1985,1999, 2001-2003, 2011, 2013 , 2014 dan 2015 bahkan

saat ini 2016-17 banyak orangorang ( Penggarap Awal ) yang

berusaha merebut kembali tanah garapannya dari ‘rampasan’

Tergugat-I dengan berbagai cara salah satunya membangun

gubuk-gubuk , sumur dll.

Lagi pula atas dasar pertimbangan bukti menguatkan apayang

Majelis Hakim miliki sehingga meyakini bahwa keterangan dari

Tergugat-I yang mengatakan bahwa Objek Bidang tanah yang

Penggugat/sekarang Pembanding sebutkan terletak pada lokasi

yang Tergugat-I tunjukkan kepada Majelis Hakim saat PS di

objek kedua pada tanggal 27 Januari 2017 itu ? Karena

sesungguhnya sesuai dengan Bukti P-13 pihak Tergugat-I

sendiri hakekatnya telah mengetahui / diberi tahu saat

melakukan peninjauan lapang tanggal 19-03-2015 ( Bukti P-13)

atas tanah yang sekarang menjadi objek perkara dalam perkara

ini yang Penggugat/sekarang Pembanding ajukan. Ada bukti

Undangan bahwa Pihak Tergugat-I telah diundang oleh Pihak

Tergugat-II ( BPN Kab Deli Serdang ) dengan Surat Undangan

tertanggal Lubuk Pakam, 09-03-2015 perihal : Undangan ke V

ditujukan kepada Sdr. Direksi PTP Nusantara II di Tanjung

Morawa ( Tergugat-I) surat undangan yang di tanda tangan oleh

Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang : Ir. Kalvyn

S. Sembiring NIP: 19670105 199203 1 003 sebagaimana photo kopinya Pembanding lampirkan dalam Memori Banding ini.

Sehingga sangatlah ironis dan tidak beralasan jika dalam

Perkara ini dalil yang keliru dari Tergugat-I terkait Objek tanah

yang digugat dijadikan dasar pertimbangan Majelis Hakim guna

menyimpulkan Objek Tanah gugatan Penggugat/sekarang

Pembanding dikatakan ‘Kabur”. Karenanya Pembanding sangat

memohon Majelis Hakim Tinggi Sumatera Utara yang

memeriksa Permohonan Banding ini meninjau kembali Putusan

dimaksud, demi kebenaran sejati.

Lagi pula “ pertimbangan Majelis Hakim dalam Putusannya :

berat sebelah’ dikarenakan telah hanya mengambil sisi

keterangan saksi saja dimanaMajelis tidak mempertimbangkan

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 84 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

kedalam pertimbangannya Keterangan Bukti Tertulis Otentik (P-

13) dari sisi Penggugat yaitu bukti P-13. Apalagidalam

pengadilan keterangan saksi berstatus lebih rendah daripada

bukti tertulis( P-13 ) , sebagaimana sesuai dalam Pasal 164Het Herzien Inlandsch Reglement(“HIR”) jo. Pasal

1866KUHPerdata, alat bukti dalam peradilan perdata adalah:

a. bukti tertulis;

b. bukti saksi;

c. persangkaan;

d. pengakuan;

e. sumpah.

Bahwa, sesungguhnya Perbedaan tentang objek Perkara telah terjadi

pada bulan Desember 2016 yaitu dari sejak Tergugat-I melalui

jawabannya tertanggal 5 Desember 2016 halaman delapan (8)

menyangkal letak dan batas-batas objek tanah yang

Pembanding/Penggugat ajukan. Pembanding/semula Penggugat

telahpun menjawabnya dalam Replik Penggugat tertanggal 7

Desember 2016 yaitu pada halaman enam (6)sampai tujuh (7) dengan

menyatakan bahwa Tergugat-I telah keliru mengidentifikasi letak

dan batas-batas tanah yang Penggugat/pembanding ajukan dalam

gugatan, yang bunyi lengkapnya dikutif sbb :

Jawaban/Replik

- Bahwa Tergugat-I SALAH memahami dimana

sesungguhnya Letak Tanah yang Penggugat maksudkan

yang batas-batasnya sudah tepat dan cermat sesuai yang

tertulis pada Kartu Tanda Pendaftaran Pendudukan Tanah

( KTPPT) Nomor 413 dan bersesuaian dengan Letak Peta

Kapling nya tertanggal 14-10-1959 Pasar 3B ( Dulu

disebut) Paja Bakong Kec. Hamparan Perak Kab. Deli

Serdang ( Sekarang masuk bagian dari Desa Muliorejo

Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang yaitu di sbb :

- Letak di afd./ Pasar 3B Kamp. Mulioredjo Konsessie Sei.

Semayang B Kebon Rotterdam A/B /Sekarang Desa

Muliorejo Kec Sunggal Kab Deli Serdang

PropinsiSumatera Utara seluas 12.000 M2 ( 1.2 Ha )

dengan batas-batas sebagai berikut :

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 85 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

Utara berbatas dengan Jalan / persil Nomer 414

Timur berbatas dengan persil Nomer 426

Selatan berbatas dengan persil Nomer 412

Barat berbatas dengan persil

Nomer 393, yang selanjutnya disebut sebagai Tanah

Terperkara.

- Bahwa Kebenaran Letak Tanah Penggugat ( Tanah

Terperkara versi Penggugat ) diatas kalimat ini yang

bercetak Hitam Tebal sudahpun diketahui dan dibenarkan

letaknya oleh Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Deli

Serdang sebagaimana Berita Acara Peninjauan Lapang

tertanggal 19-03-2015 yang di ukur oleh Ir. Irwan Muslim (

Bagian Pengukuran dan Pemetaan BPN kab Deli Serdang ) yang dihadiri juga Kepala Desa Muliorejo Kec.

Sunggal Kab. Deli Serdang. Dalam Berita Acara dimaksud

pun telah diambil Titik Kordinatnya dengan alat GPS yang

hasilnya adalah N= 03.37.27.28, E= 98 34.24.22 (

319247.388, 1900784.108 )dimana TIDAK ADA salah

satu batasnya yang berbatasan dengan Jalan TOL Medan-Binjai. Bahwa Tanah Perkara versi Penggugat dan

bahkan puluhan hektar areal sehamparan nya saat ini (

yang di klaim Tergugat-I merupakan areal HGU 109 nya )

sudah di tanami Palawija ( Jagung ) oleh Warga

Masyarakat biasa.

- Dengan demikian bahwa Keberatan atau Sangkalan

Tergugat-I tentang Letak Tanah Penggugat yang

dinyatakannya Keliru Letak dan Batas-Batasnya adalah

TIDAK TERBUKTI, sehingga HARUS

DIKESAMPINGKAN.

b. “Penggugat bukanlah orang yang menguasai maupun mengusahai

objek perkara”.

Alasan –Alasan Keberatan Pembandingsbb :

Bahwa, Pembanding /semula Penggugat sengaja datang ke Raja/Pemerintah cq : Pengadilan / qq : Pengadilan Negeri Lubuk

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 86 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

Pakam sebagai jalan terakhir ingin mendapatkan keadilan sejati yang

sudah sejak tahun 1967/68 hingga kini 2016 BELUM datang keadilan

itu, karena sudah tidak mampu lagi bertahan di objek perkara ketika

akan menguasai dan mengusahainya disebabkan adanya intimidasi

dan kriminilasasi dari Tergugat-I ( Hal mana sebagaimana telah

diuraikan dalam gugatan Penggugat/sekarang Pembanding tertanggal

23 Agustus 2016 pada halaman 2 ).

Berdasarkan kondisi itu Pembanding/semula Penggugat kini lebih

memilih mencari keadilan lewat pengadilan sehingga karenanya

bukanlah orang yang menguasai maupun mengusahai objek perkara

adalah disebabkan adanya LARANGAN BERTINDAKSENDIRI sesuai

Yurisprudensi MA tgl. 11-6-1958 No. 279 K/Sip/1957.Dalam Perkara:

Djahot Damanik lawan Bodja alias Djamintara Saragih.

Pembanding /semula penggugatpun pernah di kriminalisasitahun

2014 ketika akan berusaha menguasai maupun mengusahai objek

perkara sebagaimana Bukti P-17 ( yaitu Panggilan RESKRIM

POLRTABES Medan ). Itulah sebabnya, karena

Pembanding/Penggugat berusaha mematuhi Hukum maka

Pembanding/semula Penggugat saat ini BELUM berniat menguasai

fisik dan mengusahai objek perkara.

c. Keterangan saksi Tergugat-I yang menerangkan bahwa di objek

Terperkara pernah dibangun Musholla dan Sumur, namun keberadaan

tentang Mushola dan Sumur air tersebut bukanlah pada objek yang ditujukkan Penggugat.

dan

d. Penggugat dipandang telah salah /keliru menunjuk objek perkara di

lapangan. Alasan –Alasan Keberatan Pembandingsbb :

Bahwa jika mengikuti alur pemahaman / tafsir dari Majelis Hakim yang

berkesimpulan bahwa semestinya objek yang ditujukan

Pembanding/semula Penggugat ( yang seharusnya digugat oleh

Penggugat/sekarang pembanding dalam gugatan adalah bidang tanah

sebagaimana yang ditunjukkan oleh Tergugat-I ( Objek perkara versi

Tergugat –I/ yang di tunjukkan Tergugat-I saat Pemeriksaan Setempat

tanggal 27 Januari 2017 ) yang ada diatasnya Musholla dan Sumur

Air, atau dengan kalimat lain bahwa, objek tanah versi

Penggugat/sekarang Pembanding ajukan sebagai Objek Tanah

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 87 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

Perkara adalah KELIRU ( KABUR ), DANMajelis Hakim

berkesimpulan Penggugat/sekarang pembanding dinilai telah keliru

menunjuk objek perkara di lapangan. Jika Penggugat/sekarang

Pembanding mengajukan gugatan dengan objek bidang tanahnya

sebagaimana yang Tergugat-I dan saksi-saksinya maksudkan ( Tanah

Terperkara versi Tergugat-I) Justru itulah yang akan menjadikan fakta

terjadinya kesalahan / ketidaksamaan antara fisik di lapangan dengan

objek perkara dalam gugatan karena tentu akan sangat bertolak

belakang dengan Bukti P-13, dimana akan terjadi perberbedan TITIK

KORDINAT nya. Titik Kordinat: TM 3 N= 03.37.27.28, E= 98 34.24.22

( 319247.388, 1900784.108 ) adalah TITIK BATAS –BATAS TANAH

yang SANGAT PASTI.

Dengan Titik Kordinat dapat diketahui secara tepat dan pasti ( tidak

mungkin keliru ) dimana bidang tanah tersebut terletak.

Pembanding/semula Penggugat telah menunjukkan kepada Majelis

Hakim saat Pemeriksaan setempat (PS) tanggal 27 Janauri 2017

lokasi tanah yang bertitik Kordinat TM 3 N= 03.37.27.28, E= 98

34.24.22 ( 319247.388, 1900784.108 ) tersebut yang lokasinya

sebagaimana dalam Bukti P-13, karena bila Pembanding/semula

Penggugat menunjukkan lokasi lain tentu akan terjadi Ketidaksesuaian

Titik Kordinatnya.

ITULAH SEBABNYA, Pembanding/semula Penggugat, pada

pelaksanaan PS tanggal 27 Januari 2017 itu tidaklahmenunjukkan

objek Tanah sebagaimana yang dimaksud Tergugat-I beserta saksi-

saksinya sebagai Objek Tanah yang Pembanding/semula Penggugat

ajukan sebagai Objek Gugatan, namun Pembanding/semula

Penggugat TETAP YAKIN SEPENUHNYA menunjukkan Objek Tanah

sebagaimana yang diperiksa kali pertama saat PS tanggal 27 Januari

2017 YANG sesuai dengan Objek tanah yang telah diperiksa oleh

Kepala Desa, BPN Kab Deli Serdang dll sebagaimana Bukti P-13 dan

sesuai dengan yang ada dalam Surat Gugatan.

Dengan demikian Pertimbangan Majelis Hakim terbukti Tidak Lengkap dan tidak tepat karenanya demi keadilan dan kebenaran harus di batalkan oleh Majelis Hakim Tinggi Sumatera juga guna mendapatkan keadilan dan

kebenaran SEJATI .

Lagi pula, Sudah sepatutnyalah pula di dalam merumuskan

pertimbangannya juga dijadikan dasar pertimbangan tentang adanyatemuan

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 88 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

mengejutkanyang dinyatakan dalam Kesimpulan Penggugat/sekarang

Pembandingtertanggal Muliorejo, 02 Februari 2017 bahwa didapatinya

Temuan Fakta Hukum selama persidangan bahwaBukti T1-5a ( SK HGU No

109 /Muliorejo 2003 ) yang ternyata Cacat Materilnya dan TIDAK memenuhi

Syarat sebagai sebuah Dokumen OTENTIK dan T1-5b( Peta Lampirannya

nya yang nyata-nyata DINYATAKAN TIDAK BERLAKU LAGI oleh Undang-

undang tetapi Ironisnya tetap digunakan sampai sekarang ± 20 tahun ) atau

dengan kata lain, Penguasaan Tanah Objek Perkara selama ini adalah

Melawan Hukum karena SK HGU ( T1-5a) dan Peta Tanahnya ( T1-5b)

ternyata TIDAK MENGIKAT HUKUM TERHADAP Objek Perkara (

sebagaimana Pembanding/semula Penggugat telah nyatakan dalam Surat

Kesimpulan Penggugat tertanggal Muliorejo, 02 Februari 2017.

Berdasarkan seluruh uraian tersebut diatas, maka Pembanding mohon

kepada Ketua Pengadilan Tinggi Sumatera Utara melalui Majelis Hakim

Tinggi Yang Mulia yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk

memutuskan :

1. Menerima Permohonan Banding Pembanding/ semula Penggugat tersebut

diatas ;

2. Membatalkan Putusan Pengadilan Negeri kelas I-B Lubuk Pakam Nomor :

103 / Pdt.G /2016 / PN-Lbp, tertanggal 16 Februari 2017.

——————————————— MENGADILI ————————————

DALAM PROVISI

- Mengabulkan Gugatan Provisi para Penggugat seluruhnya.

- Meletakkan Sita Jaminan atas Tanah Terperkara yaitu :

Sebidang tanah sebagaimana Kartu Tanda Pendaftaran

Pendudukan Tanah Nomer 413 dikeluarkan oleh A.n Kepala Kantor Reorganisasi Pemakaian Tanah Sumatera Timur atas

nama pemilik ; Ishak ( alm./Ayah Kandung Penggugat I di afd./

Pasar 3B Kamp. Mulioredjo Konsessie Sei. Semayang B Kebon

Rotterdam A/B / Sekarang Desa Muliorejo Kec Sunggal Kab Deli

Serdang Propinsi Sumatera Utara seluas 12.000 M2 ( 1.2 Ha )

dengan titik Kordinat: TM 3 N= 03.37.27.28, E= 98 34.24.22 (

319247.388, 1900784.108 ) dengan batas-batas sebagai berikut :

Utara berbatas dengan persil Jalan/ Nomer 414( Timur ke

Barat sepanjang 100 Meter )

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 89 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

Timur berbatas dengan persil Nomer 426, ( Utara ke Selatan

sepanjang 120 Meter )

Selatan berbatas dengan persil Nomer 412 ( Timur ke Barat

sepanjang 100 Meter )

Barat berbatas dengan persil Nomer 393 ( Utara ke Selatan

sepanjang 120 Meter)

- Memerintahkan Tergugat II untuk mencatatkan Sita Jaminan ini

dicatat pada buku tanah dari Sertifikat Hak Guna Usaha Nomer

109/ Muliorejo tahun 2003 berdasarkan SK

(Perpanjangan)No.42/HGU/2002 tanggal 29 Desember 2002 / SK

No 58/HGU/BPN/2000 tgl 6 Desember 2000 Juncto SK Nomer

1/Paya Bakung 1985 berdasarkan SK No. 24/HGU/1965.

DALAM EKSEPSI

1. Menolak semua Kebaratan –Keberatan Tergugat I dan Tergugat –II.

2. Menyatakan Menerima Keberatan-Keberatan Pembanding/semula

Pengugat.

DALAM POKOK PERKARA

1. Mengabulkan Keberatan Pembanding/semula Penggugat.

2. Menyatakan Mengabulkan Gugatan Penggugat seluruhnya.

3. Menyatakan sah dan berharga Sita jaminan yang diletakkan dalam

perkara ini ;

4. Menyatakan Penggugat adalah pemilik tanah Terperkara yang sah atas

sebidang tanah sebagaimana dalam : Kartu Tanda Pendaftaran Pendudukan Tanah Nomer 413 dikeluarkan oleh A.n Kepala Kantor Reorganisasi Pemakaian Tanah Sumatera Timur atas nama pemilik ;

Ishak ( alm./Ayah Kandung Penggugat di afd./ Pasar 3B Kamp.

Mulioredjo Konsessie Sei. Semayang B Kebon Rotterdam A/B /

Sekarang Desa Muliorejo Kec Sunggal Kab Deli Serdang Propinsi

Sumatera Utara seluas 12.000 M2 ( 1.2 Ha ) titik Kordinat: TM 3 N=

03.37.27.28, E= 98 34.24.22 ( 319247.388, 1900784.108 ) dengan

batas-batas sebagai berikut :

Utara berbatas dengan persil Jalan/ Nomer 414 ( Timur ke Barat

=100 Meter )

Timur berbatas dengan persil Nomer 426, ( Utara ke Selatan

=120 Meter )

Selatan berbatas dengan persil Nomer 412 ( Timur ke Barat

=100 Meter )

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 90 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

Barat berbatas dengan persil Nomer 393 ( Utara ke Selatan

=120 Meter)

5. Menyatakan Tergugat I yang mengambil Tanah Terperkara adalah

Perbuatan Melawan Hukum sehingga merugikan Kepentingan

Penggugat.

6. Menyatakan bahwa SK HGU No 01/Paya Bakung/ 1985 berdasarkan SK

No 24/HGU/1965 Juncto SK No 109/Muliorejo tahun 2003 berdasarkan

SK(Perpanjangan) No.42/HGU/2002 tanggal 29 Desember 2002 / SK

No 58/HGU/BPN/2000 tgl 6 Desember 2000 adalah TIDAK SAH dan tidak berlaku sepanjang atas Tanah Terperkara.

7. Menyatakan Tergugat II telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum

dalam menerbitkan Sertifikat Hak SK HGU No 01/Paya Bakung/ 1985

berdasarkan SK No 24/HGU/1965 Juncto SK No 109/Muliorejo tahun

2003 berdasarkan SK(Perpanjangan) No.42/HGU/2002 tanggal 29

Desember 2002 / SK No 58/HGU/BPN/2000 tgl 6 Desember 2000 atas

Tanah Terperkara kepada atas nama Tergugat I sehingga merugikan

kepentingan Penggugat ;

8. Menyatakan segala perbuatan titel hukum apapun yang dilakukan oleh

Tergugat I tanpa ada kecualinya termasuk pengalihan hak atau bentuk

kerja sama apapun diatas tanah terperkara dengan pihak lain adalah

Batal demi hukum;

9. Menyatakan Tergugat I , II dan siapapun yang mendapat persetujuan

darinya termasuk para penggarap liar yang mengerjakan tanah

Terperkara wajib mengosongkan dan meninggalkan tanah terperkara

selambatnya 14 hari sejak putusan ini ditetapkan dengan tanpa syarat

atau beban-beban apapun kepada Penggugat.

10. Memerintahkan dan Mewajibkan Tergugat II mengeluarkan ( enclave )

Tanah Terperkara dari SK No 109/Muliorejo tahun 2003 berdasarkan SK

No 42/HGU/2002 tanggal 29 Desember 2002/ SK No 58/HGU/BPN/2000

tgl 6 Desember 2000 Jo SK No 01/Payabakung 1985 berdasarkan SK

No 24/HGU/1965 dan dari semua Peta , Surat ukur serta Gambar-

gambar yang terkait dengannya.

11. Menghukum Tergugat I membayar Ganti Rugi secara Tunai dan

langsung kepadaPenggugat baik Materi dan Immateril yaitu meliputi :

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 91 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

c. Kerugian Materil yaitu kehilangan kesempatan untuk menikmati

hasil Panen Palawija dari tanah Terperkara berupa mengelola

tanaman Pertanian yang dirinci sebagai berikut : )

2. Luas Tanah ± 1 Ha x hasil panen/dihitung dengan harga sewa saja atas tanah setiap tahun per hektar selama ± 48 Tahun

dari tahun 1967/1968 s/d sekarang saat gugatan dimajukan

2016.

- Sewa tahun 1967/68 – 1983 ( 10 tahun ) pertahun/Rp. 50.000,- = Rp.

500.000,-

- Sewa tahun 1984 -1994 ( 11 tahun ) pertahun/ Rp. 100.000,- = Rp.

1.100.000,-

- Sewa tahun 1995 – 2002 ( 7 tahun ) pertahun/ Rp. 200.000.- = Rp.

1.400.000,-

- Sewatahun 2003 – 2008 ( 5 tahun ) pertahun/Rp. 250.000,- = Rp.

1.250.000,-

- Sewa tahun 2009 – 2013 ( 4 tahun ) pertahun / Rp. 1.000.000,- = Rp.

4.000.000,-

- Sewa tahun 2014 - 2015 ( 2 tahun) pertahun / Rp. 2.000.000,- = Rp.

4.000.000,-

Total =

Rp.12.250.000

( Dua belas juta dua ratus Lima Puluh Ribu Rupiah )

d. Kerugian Immateril yaitu :

3. Kehilangan Aset Ekonomi Tanah untuk dapat dijadikan sebagai

Jaminan mendapatkan Modal kerja / Usaha guna peningkatan

Kualitas Hidup termasuk Kesempatan Mengenyam

PENDIDIKAN Tinggi menjadi HILANG sehingga merugikan

Penggugat khususnya Ahli Warisnya sebanyak 6 orang sebesar

jika dinilai dengan angka selama ± 48 tahun dapat dirincikan

sbb :

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 92 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

Bahwa tiap Orang Jika atas tanah terperkara tidak ‘ dirugikan’

oleh Perbuatan Tergugat I maka dipastikan akan telah

mendapatkan Pendidikan S1 dan akan mendapatkan pekerjaan

yang layak dengan hitungan Gaji/Pendapatan minimalserendah-

rendahnya rata-rata dua juta Rupiahper bulan maka totalnya

sbb.

- Anak Pertama( Ahli Waris 1 ) Suherly Harahap Lahir Tahun `1970

hilang kesempatan mengenyam pendidikan dimaksud dan sejak

tahun 1995 semestinya sudah akan bekerja dengan Pendapatan

Gaji Layak minimal Dua Juta per bulan sbb:

1995 s/d 2015 ( 21 Tahun x Rp. 2.000.000/bln )

= Rp. 504.000.000.

- Anak Kedua ( Ahli Waris 2 ) Lahir tahun 1972 hilang kesempatan

mengenyam pendidikan dimaksud dan semestinya tahun 1997

sudah akan bekerja dengan Pendapatan Gaji Layak minimal Dua

Juta per bulan sbb:

1997 s/d 2015 ( 19 Tahun x Rp. 2.000.000/bln )

= Rp. 456.000.000.

- Anak Ketiga ( Ahli Waris 3 ) Lahir 1974 Tahun hilang kesempatan

mengenyam pendidikan dimaksud dan sejak tahun 1999

semestinya sudah akan bekerja dengan Pendapatan Gaji Layak

minimal Dua Juta per bulan sbb:

1999 s/d 2015 ( 17 Tahun x Rp. 2.000.000/bln )

= Rp. 408.000.000.

- Anak keempat ( ahli Waris ke 4 ) Lahir Tahun `1978 hilang

kesempatan mengenyam pendidikan dan semestinya sejak tahun

2005 semestinya sudah akan bekerja dengan Pendapatan Gaji

Layak minimal Dua Juta per bulan sbb:

2005 s/d 2015 ( 11 Tahun x Rp. 2.000.000/bln )

= Rp. 264.000.000.

- nak kelima ( ahli Waris ke 5 ) Lahir Tahun `1980 hilang kesempatan

mengenyam pendidikan dimaksud dan semestinya sejak tahun

2007 sudah akan bekerja dengan Pendapatan Gaji Layak minimal

Dua Juta per bulan sbb:

2007 s/d 2015 ( 09 Tahun x Rp. 2.000.000/bln )

= Rp. 216.000.000

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 93 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

-----------------------------------------------------------------------------------------

TOTAL =

Rp. 1.848.000.000

4. Hilangnya Kepercayaan masyarakat karena di asumsikan

negatif sebagai Penyerobot tanah yang dinilai dengan mata

uang ± 300.000.000,-

Maka jumlah Kerugian Materil dan Immateril YANG WAJIB DIBAYAR

OLEH Tergugat I seluruhnya sebesar Rp.Rp. 12.250.000 + 1.848.000.000 +

300.000.000 = Rp.2.160.250.000 ( Dua Milyar Sembilan Ratus Enam Puluh Juta,

Dua Ratus Lima Puluh ribu Rupiah )

12. Menyatakan putusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu, walaupun ada

verzet,banding atau kasasi dari tergugat-tergugat .

13. Menghukum Para Tergugat untuk membayar secara bersama – sama

atas Biaya Perkara yang diperlukan yang ditimbulkan atas adanya

gugatan ini.

14. Menghukum para Tergugat untuk tunduk dan patuh pada Putusan

Pengadilan Negeri Lubuk Pakam ini

SUBSIDAIR :

Apabila Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Sumatera utarayang

memeriksa, mengadili, memberikan pertimbangan hukum dan

memberikan putusan atas perkara ini berpendapat lain, berdasarkan

ketentuan hukum yang berlaku, Mohon putusan yang seadil-adilnya

(Ex aequo et bono) berdasarkan nilai-nilai keadilan, kelayakan dan

kepatutan yang berlaku dalam masyarakat.

Menimbang bahwa TERBANDING I semula Tergugat I telah

mengajukan kotra memori banding yang selengkapnya sebagaimana

tersebut dalam kontra memori bandingnya tanggal 20 Maret 2017, yang pada

pokoknya sebagai berikut:

- Bahwa Terbanding I/Tergugat I membantah dan menolak dengan tegas

seluruh dalil-dalil memori banding dari Pembanding, karena apa yang

telah diuraikan Pembanding dalam memori bandingnya tersebut telah

dipertimbangkan oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Kelas I-B Lubuk

Pakam dalam Putusannya No.103/Pdt.G/2016/PN-LBP tertanggal 16

Februari 2017 secara tepat dan telah sesuai dengan ketentuan hukum

yang berlaku, dan juga telah mencerminkan rasa keadilan hukum, oleh

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 94 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

karenanya adalah beralasan apabila Memori Banding dari

Pembanding/Penggugat tersebut ditolak seluruhnya .-

- Bahwa setelah Terbanding I membaca dan meneliti seluruh dalil-dalil

memori banding dari Pembanding, ternyata Pembanding tidak ada

mengemukakan suatu dalil baru yang dapat melemahkan Putusan

Pengadilan Negeri Kelas I-B Lubuk Pakam No.103/Pdt.G/2016/PN-LBP

tertanggal 16 Februari 2017 tersebut, oleh karenanya adalah beralasan

apabila pertimbangan hukum (judex factie) dan amar Putusan Pengadilan

Negeri Kelas I-B Lubuk Pakam No.103/Pdt.G/2016/PN-LBP tertanggal 16

Februari 2017 tersebut dikuatkan .-

- Bahwa dalil memori banding dari Para Pembanding pada hal.2 s/d 11

adalah dalil yang keliru dan tidak benar dengan alasan sebagai berikut :

1. Bahwa dalam

Memori Banding dari Pembanding pada hal.4 huruf a alinea 3 ada

mengatakan yang dikutip sebagai berikut :

“... Pemeriksaan Setempat sesuai surat undangan dari PN Pakam

dimaksud berlangsung pada dua (2) titik pemeriksaan. Yang

pertama diperiksa adalah Objek yang Pembanding/semula

Penggugat tunjukkan yang letaknya sesuai dengan Bukti P-13.

Setelahnya selang + 10 menit barulah Majelis mengajak para pihak

ke lokasi berjarak + 300 meter dari objek PS pertama ke objek

lokasi yang ditunjukan oleh Tergugat-I (PS di objek titik ke 2). Pada

pemeriksaan objek di titik kedua (bidang tanah yang ditunjukkan

oleh Tergugat-I) Pembanding/semula Penggugat jelas-jelas

menyangkal bahwa objek yang di tunjukkan Tergugat-I bukanlah

objek yang dimaksudkan dalam gugatan Penggugat/sekaang

Pembanding (tidak ada kaitannya dengan Objek Pemeriksaan di

titikr pertama, inilah jawaban Pembanding/semula Penggugat

mennjwab pertanyaan Majelis saat PS itu), lalu dengan fakta ini

dimana telah terjadinya ‘kekeliruan’ dari Tergugat-I dalam

mengidentifikasi objek Gugatan Penggugat lalu Majelis Hakim

menyimpulkan dalam pertimbangan hukumnya bahwa Objek

Gugatan yang Pembanding/semula Penggugat tunjukkan adalah

Kabur (???)...dst”.-

Bahwa dalil tersebut diatas adalah dalil yang keliru dan tidak benar

dengan alasan-alasan sebagai berikut :

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 95 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

a. Bahwa benar pada saat sidang lapangan/pemeriksaan setempat

(Plaats Onderzoek) tersebut ada perbedaan objek tanah

terperkara yang dihunjuk Pembanding dengan tanah terperkara

yang diklaim Pembanding versi Terbanding I.-

b. Bahwa pada saat pelaksanaan sidang lapangan/pemeriksaan

setempat (Plaats Onderzoek) tersebut telah terbukti bahwa tanah

terperkara yang dihunjuk Pembanding terletak di Afdeling I Kebun

Bulu Cina (Rayon Sei Semayang) PTPN.II (dahulu disebut Kebun

Sei Semayang PTPN.II) dahulu disebut Desa Paya Bakung,

Kec.Hamparan Perak, sekarang disebut Desa Mulio Rejo,

Kec.Sunggal, Kab.Deli Serdang, Prop.Sumatera Utara.-

c. Bahwa pada saat pelaksanaan sidang lapangan/pemeriksaan

setempat (Plaats Onderzoek), tidak ada dilakukan pengukuran

secara kadestral dengan melibatkan BPN Deli Serdang, dan juga

Majelis Hakim, jurusita atau Panitera Pengganti dalam perkara

aquo tidak ada melakukan pengukuran secara manual/meteran

hanya mencocokkan letak dan batas-batas tanah terperkara yang

dihunjuk Pembanding, dengan batas-batas sebagai berikut :

- Sebelah Utara berbatas dengan Jalan PTPN.II.-

- Sebelah Timur berbatas dengan Tanah PTPN.II.-

- Sebelah Barat berbatas dengan Tanah PTPN.II.-

- Sebelah Selatan berbatas dengan Tanah PTPN.II .-

d. Bahwa di atas tanah terperkara yang dihunjuk Pembanding di

sebelah barat dan timur terdapat tanaman jagung milik penggarap

dan di sebelah selatan terdapat tanaman kelapa sawit tahun tanam

2016 milik Terbanding I.-

e. Bahwa pada saat pelaksanaan sidang lapangan/pemeriksaan

setempat (Plaats Onderzoek) tersebut telah terbukti bahwa tanah

terperkara yang dihunjuk Pembanding menurut Syafrudin sebagai

Krani Agraria Kebun Bulu Cina (Rayon Sei Semayang) PTPN II

adalah merupakan bahagian dari areal HGU Terbanding I yang

tercantum dalam Sertifikat Hak Guna Usaha No.109/Desa Mulio

Rejo tertanggal 20 Juni 2003 an.Terbanding I yang dikeluarkan

oleh Terbanding II (vide Bukti T.I-5a), Peta Pendaftaran

No.65/1997 tertanggal 24 Nopember 1997 yang dikeluarkan oleh

Kepala Bidang Pengukuran Dan Pendaftaran Tanah Kantor

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 96 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

Wilayah Badan Pertanahan Propinsi Sumatera Utara (vide Bukti

T.I-5b) .-

f. Bahwa pada saat pelaksanaan sidang lapangan/pemeriksaan

setempat (Plaats Onderzoek) tersebut telah terbukti bahwa tanah

terperkara yang diklaim Pembanding versi Terbanding I adalah

seluas 13.081,5 M2 (tiga belas ribu delapan puluh satu koma lima

meter persegi) yang terletak di Afdeling I Kebun Bulu Cina (Rayon

Sei Semayang) PTPN.II (dahulu disebut Kebun Sei Semayang

PTPN.II) dahulu disebut Desa Paya Bakung, Kec.Hamparan

Perak, sekarang disebut Desa Mulio Rejo, Kec.Sunggal, Kab.Deli

Serdang, Prop.Sumatera Utara.-

g. Bahwa jarak objek tanah terperkara versi Pembanding dengan

objek tanah terperkara versi Terbanding I adalah sekitar + 1 Km

(lebih kurang satu kilometer) .-

h. Bahwa pada saat pelaksanaan sidang lapangan/pemeriksaan

setempat (Plaats Onderzoek), tidak ada dilakukan pengukuran

secara kadestral dengan melibatkan BPN Deli Serdang, dan juga

Majelis Hakim, jurusita atau Panitera Pengganti dalam perkara

aquo tidak ada melakukan pengukuran secara manual/meteran

hanya mencocokkan letak dan batas-batas tanah terperkara yang

diklaim Pembanding versi Terbanding I, dengan batas-batas

sebagai berikut :

- Sebelah Utara berbatas dengan Jalan PTPN.II.-

- Sebelah Timur berbatas dengan Jalan PTPN.II.-

- Sebelah Barat berbatas dengan Jalan PTPN.II yang terkena

jalan tol Medan-Binjai.-

- Sebelah Selatan berbatas dengan Jalan PTPN.II .-

i. Bahwa di atas tanah terperkara yang diklaim Pembanding versi

Terbanding I terdapat tanaman kelapa sawit tahun tanam 1985

milik Terbanding I.-

j. Bahwa adapun dasar Terbanding I menghunjuk tanah terperkara

yang diklaim Pembanding versi Terbanding I adalah berdasarkan

Bukti T.I-6 (Kondisi Areal Yang Digugat Oleh Sdr.Suherli Harahap

tertanggal 5 Nopember 2016 yang dikeluarkan oleh Manejer

PTPN.II Kebun Bulu Cina beserta lampirannya Sket Gambar yang

dibuat dan ditandatangani oleh Yulizar Nur (Staf SDM Umum

Kebun Bulu Cina PTPN II).-

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 97 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

k. Bahwa pada saat pelaksanaan sidang lapangan/pemeriksaan

setempat (Plaats Onderzoek) tersebut telah terbukti bahwa tanah

terperkara yang diklaim Pembanding versi Terbanding I seluas

13.081,5 M2 (tiga belas ribu delapan puluh satu koma lima meter

persegi) adalah merupakan bahagian dari areal HGU Terbanding I

yang tercantum dalam Sertifikat Hak Guna Usaha No.109/Desa

Mulio Rejo tertanggal 20 Juni 2003 an.Terbanding I yang

dikeluarkan oleh Terbanding II (vide Bukti T.I-5a), Peta

Pendaftaran No.65/1997 tertanggal 24 Nopember 1997 yang

dikeluarkan oleh Kepala Bidang Pengukuran Dan Pendaftaran

Tanah Kantor Wilayah Badan Pertanahan Propinsi Sumatera Utara

(vide Bukti T.I-5b) .-

l. Bahwa oleh karena pada saat pelaksanaan sidang

lapangan/pemeriksaan setempat (Plaats Onderzoek) tersebut,

tidak ada dilakukan pengukuran secara kadestral dengan

melibatkan BPN Deli Serdang dan juga Majelis Hakim, jurusita

atau Panitera Pengganti dalam perkara aquo tidak ada melakukan

pengukuran secara manual/meteran hanya mencocokkan letak

dan batas-batas tanah terperkara yang dihunjuk Pembanding dan

tanah terperkara yang diklaim Pembanding versi Terbanding I,

maka secara hukum proses pemeriksaan setempat tersebut tidak

memenuhi ketentuan Pasal 180 RBG Jo Surat Edaran Mahkamah

Agung RI No.7 tahun 2001 Jo Surat Edaran Mahkamah Agung RI

No.5 tahun 1999 tentang pemeriksaan setempat.-

m.- Bahwa dalam Bukti P-13 (Berita Acara Peninjauan Lapang tanggal

19-03-2015) yang dimajukan oleh Penggugat/Pembanding dimana

dalam Memori Banding Pembanding tertanggal 28 Februari 2017,

Pembanding kembali melampirkan fotocopy Bukti P-13 tersebut

tanpa direkat materai secukupnya, dan adapun hasil dari Bukti P-

13 tersebut adalah dikutip sebagai berikut :

“... Dengan hasil sebagai berikut :

1. Bidang tanah yang ditunjuk terletak di Jln.Pabrik Gula desa

Mulio Rejo Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang

Propinsi Sumatera Utara dengan ukurannya + 100 x 120 Meter

(empat persegi panjang) yang diatas ditanami tebu milik

PTPN.II.

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 98 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

2. Bidang tanah telah diambil koordinat TM3 disalah satu titik

batas dengan menggunakan alat GPS yang hasilnya adalah N

= 03.37.27.28,E = 98 34.24.22 (319247.388, 1900784.108)

3. Hasil Koordinat lapangan di masukkan ke Peta Pendaftaran,

Bidang Tanah yang ditunjuk Saudara Suherly terletak di Peta

Pendaftaran No.65/1997 tgl.24-11-1997 yang kepemilikan

Kepunyaan PTPN II (HGU 109)”

- Bahwa Peserta Peninjau Lapang dalam Bukti P-13 (Berita Acara

Peninjauan Lapang tanggal 19-03-2015) tersebut yaitu :

1. Ir.Irwan Muslim

2. Suherly Harahap,dkk

3. Muhammad Harmain, S.Ag (Kades Desa Mulio Rejo).-

- Bahwa berdasarkan hasil Bukti P-13 (Berita Acara Peninjauan

Lapang tanggal 19-03-2015) tersebut telah terbukti bahwa bidang

tanah yang ditunjuk terletak di Jln.Pabrik Gula desa Mulio Rejo

Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang Propinsi Sumatera

Utara dengan ukurannya + 100 x 120 Meter (empat persegi

panjang) yang diatas ditanami tanaman tebu milik PTPN.II dan

hasil Koordinat lapangan di masukkan ke Peta Pendaftaran,

Bidang Tanah yang ditunjuk Penggugat/Pembanding (Saudara

Suherly) terletak di Peta Pendaftaran No.65/1997 tgl.24-11-1997

yang kepemilikan Kepunyaan PTPN II (HGU 109).-

- Bahwa berdasarkan uraian-uraian tersebut diatas telah terbukti

bidang tanah yang ditunjuk oleh Pembanding dalam Bukti P-13

tersebut adalah milik PTPN II sesuai dengan Sertifikat Hak Guna

Usaha No.109/Desa Mulio Rejo tertanggal 20 Juni 2003

an.Terbanding I yang dikeluarkan oleh Terbanding II (vide Bukti

T.I-5a), Peta Pendaftaran No.65/1997 tertanggal 24 Nopember

1997 yang dikeluarkan oleh Kepala Bidang Pengukuran Dan

Pendaftaran Tanah Kantor Wilayah Badan Pertanahan Propinsi

Sumatera Utara (vide Bukti T.I-5b).-

n. Bahwa berdasarkan uraian-uraian pada sub a s/d m tersebut

diatas telah terbukti bahwa tanah terperkara yang dihunjuk

Pembanding dan tanah terperkara yang diklaim Pembanding versi

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 99 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

Terbanding I adalah sama-sama terletak di Afdeling I Kebun Bulu

Cina (Rayon Sei Semayang) PTPN.II (dahulu disebut Kebun Sei

Semayang PTPN.II) dahulu disebut Desa Paya Bakung,

Kec.Hamparan Perak, sekarang disebut Desa Mulio Rejo,

Kec.Sunggal, Kab.Deli Serdang, Prop.Sumatera Utara yang

merupakan bahagian dari areal HGU Terbanding I yang tercantum

dalam Sertifikat Hak Guna Usaha No.109/Desa Mulio Rejo

tertanggal 20 Juni 2003 an.Terbanding I yang dikeluarkan oleh

Terbanding II (vide Bukti T.I-5a), Peta Pendaftaran No.65/1997

tertanggal 24 Nopember 1997 yang dikeluarkan oleh Kepala

Bidang Pengukuran Dan Pendaftaran Tanah Kantor Wilayah

Badan Pertanahan Propinsi Sumatera Utara (vide Bukti T.I-5b),

dengan demikian judex facti dan amar Putusan Pengadilan Negeri

Kelas I-B Lubuk Pakam No.103/Pdt.G/2016/PN-LBP tertanggal 16

Februari 2017 yang menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat

diterima (Niet ontvankelijk verklaard) telah tepat dan telah sesuai

dengan ketentuan hukum yang berlaku, serta telah mencerminkan

rasa keadilan hukum.-

2. Bahwa dalam Memori Banding dari Pembanding pada hal.5 alinea 1

dan 2 ada mengatakan yang dikutip sebagai berikut :

“Pertimbangan Majelis Hakim sangat tidak tepat dan kurang pertimbangnnya.

Tidak Tepat karena Majelis Hakim mengambil ke dalam

pertimbangannya fakta kekeliruan dari Tergugat-I yang sejak awal

telah salah/keliru mengidentifikasi objek gugatan Pembanding/semula

Penggugat. Juga Majelis Hakim telah mengadopsi secara mentah

tanpa memeriksa lebih jauh kualitas dan kebenaran keterangan saksi

tentang keberadaan Sumur dan Musholla, apakah bukti saksi

Tergugat-I menyebutkan bahwa Sumur dan Musholla itu adalah

tanah yang semestinya di jadikan objek gugatan oleh

Pembanding/semula Penggugat ?, dari mana saksi tau? Dan apakah

karena hanya saksi kebetulan pernah dahulu ada melihat selintas

saja bahwa Pembanding/sekarang Penggugat pernah berada (duduk-

duduk) di sekitar Musholla dan Sumur Air pada Objek Tanah

Terperkara versi Tergugat-I lalu kemudian menjadi dalil kuat bagi

Majelis Hakim guna menyimpulkan bahwa Objek Gugatan Versi

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 100 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

Penggugat/sekarang pembanding menjadi keliru karenanya??? Dan

dalil bukti apa yang dijadikan dasar Keyakinan Majelis Hakim

sehingga keterangan saksi yang mengklaim bahwa objek tanah yang

Pembanding/semula Penggugat Gugat adalah yang ada Sumur dan

Musholla nya? Majelis Hakim sangat yakin hanya sekedar berbekal

pernyataan keterangan saksi-saksi Tergugat-I bahwa bidang tanah

yang Penggugat/sekarang Pembanding perkarakan adalah bidang

tanah yang di dalilkan oleh Tergugat-I (versi Tergugat-I) beserta

keterangan saksi-saksinya tanpa menilai dan menimbang Bukti P-

13.”

Bahwa dalil tersebut diatas adalah dalil yang keliru dan tidak benar

karena pertimbangan hukum (judex facti) Majelis Hakim dalam

Putusannya No.103/Pdt.G/2016/PN-LBP tertanggal 16 Februari 2017

telah tepat dan telah sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku,

serta telah mencerminkan rasa keadilan hukum, dimana benar tanah

terperkara yang dihunjuk Pembanding pada saat pelaksanaan sidang

lapangan/pemeriksaan setempat (Plaats Onderzoek) yang terletak di

Afdeling I Kebun Bulu Cina (Rayon Sei Semayang) PTPN.II (dahulu

disebut Kebun Sei Semayang PTPN.II) dahulu disebut Desa Paya

Bakung, Kec.Hamparan Perak, sekarang disebut Desa Mulio Rejo,

Kec.Sunggal, Kab.Deli Serdang, Prop.Sumatera Utara tidak pernah

diklaim oleh Pembanding, tanah terperkara yang diklaim Pembanding

adalah tanah terperkara versi Terbanding I seluas 13.081,5 M2 (tiga

belas ribu delapan puluh satu koma lima meter persegi) yang terletak

di Afdeling I Kebun Bulu Cina (Rayon Sei Semayang) PTPN.II

(dahulu disebut Kebun Sei Semayang PTPN.II) dahulu disebut Desa

Paya Bakung, Kec.Hamparan Perak, sekarang disebut Desa Mulio

Rejo, Kec.Sunggal, Kab.Deli Serdang, Prop.Sumatera Utara, karena

sekitar tahun 2013-1014 Pembanding ada membangun gubuk, sumur

dan musholla diatas tanah terperkara yang diklaim Pembanding versi

Terbanding I yang kemudian gubuk, sumur dan musholla tersebut

dibongkar oleh Terbanding I, dimana hal ini telah didukung oleh

keterangan saksi-saksi yang dimajukan oleh Terbanding I yaitu saksi

Suratman yang memberikan keterangan dibawah sumpah, dan saksi

Yulizar Nur,SH yang memberikan keterangan tidak dibawah sumpah,

yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 101 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

1. Saksi SURATMAN

“- Bahwa saksi menerangkan, saksi pernah ketemu dengan

Penggugat di objek terperkara tahun 2013 karena Penggugat

mencoba-coba membuat gubuk dan sumur.-

- Bahwa saksi menerangkan, pada saat itu yang saksi lakukan

karena sudah pensiun saksi lihatin saja.-

- Bahwa saksi menerangkan, ada tindakan dari pihak PTPN II,

diokupasi, dibongkar semua gubuk.-“

2. Saksi YULIZAR NUR,SH

“- Bahwa saksi menerangkan, saksi kenal Penggugat sekitar

tahun 2013-2014, Penggugat datang ke Kantor Saya dan

tujuan Penggugat datang ke kantor saksi untuk mengklaim

tanah terperkara versi Tergugat I .-

- Bahwa saksi menerangkan, ada bangunan yang dibangun

Penggugat diatas tanah terperkara versi Tergugat I gubuk,

Sumur dan Musholla .-

- Bahwa saksi menerangkan, sekarang tidak ada gubuk, sumur

dan Musholla diatas tanah terperkara versi Tergugat I, sudah

dibersihkan oleh Pihak PTPN.II.-

- Bahwa saksi menerangkan, tidak pernah ada Penggugat

mengklaim tanah terperkara versi Penggugat.-

- Bahwa saksi menerangkan, tidak pernah ada Penggugat

mendirikan bangunan atau menanami tanaman diatas tanah

terperkara versi Penggugat.-

- Bahwa saksi menerangkan, pada waktu sidang lapangan

saksi dan penunjuk batas menunjuk letak tanah terperkara

versi Tergugat I yang merupakan objek gugatan Penggugat

karena disitu selama ini Penggugat melakukan aktifitas

membuat gubuk, sumur dan musholla di objek terperkara

versi Tergugat I dan saksi lihat aktifitas Penggugat tersebut

sekitar tahun 2013-2014.-

- Bahwa saksi menerangkan, gubuk yang dibangun diatas

tanah terperkara versi Tergugat I bambu atapnya nipah,

musholla di semen batu setinggi 1,5 meter lalu dibersihkan

oleh PTPN II tahun 2014.-“

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 102 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

3. Bahwa dalam Memori Banding dari Pembanding pada hal.5 alinea 6

ada mengatakan yang dikutip sebagai berikut :

“... Apakah saksi Tergugat-I mengetahui mengetahui bahwa pada

hamparan areal seluas 544 ha ini dimana Objek Tanah Terperkara

termasuk di dalamnya terdiri dari banyak penggarap yang dari dulu

mulai tahun 1967/68, tahun 1981,1984, 1985, 1999, 2001, 2003,

2011, 2013, 2014 dan 2015 bahkan saat ini 2016-17 banyak orang

orang (Penggarap awal) yang berusaha merebut kembali tanah

garapannya dari ‘rampasan’ Tergugat-I dengan berbagai cara salah

satunya membangun gubuk-gubuk, sumur dll.-“

Bahwa dalil tersebut diatas adalah dalil yang keliru dan tidak benar,

dengan alasan-alasan sebagai berikut :

a. Bahwa Terbanding I tidak pernah merampas tanah-tanah

termasuk objek tanah terperkara yang dihunjuk Pembanding pada

saat pelaksanaan sidang lapangan/pemeriksaan setempat (Plaats

Onderzoek) dan tanah terperkara yang diklaim Pembanding versi

Terbanding I dari para Penggarap pada tahun 1967/68, tahun

1981,1984, 1985, 1999, 2001, 2003, 2011, 2013, 2014 dan 2015,

2016-17 sebagaimana yang didalilkan oleh Pembanding tersebut

diatas.-

b. Bahwa objek tanah terperkara yang dihunjuk Pembanding pada

saat pelaksanaan sidang lapangan/pemeriksaan setempat (Plaats

Onderzoek) dan objek tanah terperkara yang diklaim Pembanding

versi Terbanding I adalah sama-sama merupakan bahagian dari

areal HGU Terbanding I yang dikuasai, dan diusahai oleh

Terbanding I sejak zaman Belanda sampai menjadi tanah Negara

Tahun 1958 (Undang-Undang Nasionalisasi) hingga terbitnya

Sertifikat Hak Guna Usaha No.109/Desa Mulio Rejo tertanggal 20

Juni 2003 an.Terbanding I yang dikeluarkan oleh Terbanding II

(vide Bukti T.I-5a), Peta Pendaftaran No.65/1997 tertanggal 24

Nopember 1997 yang dikeluarkan oleh Kepala Bidang

Pengukuran Dan Pendaftaran Tanah Kantor Wilayah Badan

Pertanahan Propinsi Sumatera Utara (vide Bukti T.I-5b), dimana

hal ini telah didukung oleh keterangan saksi-saksi yang dimajukan

oleh Terbanding I yaitu saksi Rianto dan saksi Suratman yang

memberikan keterangan dibawah sumpah, serta saksi Yulizar

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 103 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

Nur,SH yang memberikan keterangan tidak dibawah sumpah, dan

juga telah didukung oleh keterangan saksi Pembanding yaitu

saksi Nalem.

c. Bahwa dengan terbitnya Sertifikat Hak Guna Usaha No.109/Desa

Mulio Rejo tertanggal 20 Juni 2003 an.Terbanding I yang

dikeluarkan oleh Terbanding II (vide Bukti T.I-5a), Peta

Pendaftaran No.65/1997 tertanggal 24 Nopember 1997 yang

dikeluarkan oleh Kepala Bidang Pengukuran Dan Pendaftaran

Tanah Kantor Wilayah Badan Pertanahan Propinsi Sumatera

Utara (vide Bukti T.I-5b) tersebut diatas tanah terperkara yang

dihunjuk Pembanding pada saat pelaksanaan sidang

lapangan/pemeriksaan setempat (Plaats Onderzoek) dan objek

tanah terperkara yang diklaim Pembanding versi Terbanding I,

maka secara hukum tanah terperkara yang dihunjuk Pembanding

pada saat pelaksanaan sidang lapangan/pemeriksaan setempat

(Plaats Onderzoek) dan objek tanah terperkara yang diklaim

Pembanding versi Terbanding I telah bersih dan bebas dari

garapan masyarakat termasuk Pembanding, hal ini telah terbukti

melalui Surat Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Propinsi

Sumatera Utara tertanggal 21 April 2009 No.570-528 perihal

mohon penjelasan yang ditujukan kepada Terbanding I (vide Bukti

T.I-7).-

d. Bahwa tindakan Terbanding I yang menguasai, dan mengusahai

tanah yang tercantum dalam Sertifikat Hak Guna Usaha

No.109/Desa Mulio Rejo tertanggal 20 Juni 2003 (vide Bukti T.I-

5a) termasuk didalamnya tanah terperkara yang dihunjuk

Pembanding pada saat pelaksanaan sidang

lapangan/pemeriksaan setempat (Plaats Onderzoek) dan objek

tanah terperkara yang diklaim Pembanding versi Terbanding I

adalah sah secara secara hukum, dan telah sesuai dengan

ketentuan Pasal 16 ayat (1) dari UU No.5 Tahun 1960 tentang

Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (vide Bukti T.I-8) yang

dikutip sebagai berikut :

“(1) Hak-hak atas tanah sebagai yang dimaksud dalam pasal 4

ayat (1) ialah:

a. hak milik,

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 104 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

b. hak guna-usaha,

c. hak guna-bangunan,

d. hak pakai,

e. hak sewa,

f. hak membuka tanah,

g. hak memungut-hasil hutan,

h. hak-hak lain yang tidak termasuk dalam hak-hak

tersebut diatas yang akan ditetapkan dengan undang-

undang serta hak-hak yang sifatnya sementara sebagai

yang disebutkan dalam pasal 53”;

e. Bahwa secara hukum Sertifikat Hak Guna Usaha No.109/Desa

Mulio Rejo tertanggal 20 Juni 2003 (vide Bukti T.I-5a) tersebut

adalah Surat tanda bukti hak HGU Terbanding I diatas tanah

seluas 1.433,28 Ha (Seribu empat ratus tiga puluh tiga koma dua

puluh delapan hektar) termasuk didalamnya tanah terperkara

yang dihunjuk Pembanding pada saat pelaksanaan sidang

lapangan/pemeriksaan setempat (Plaats Onderzoek) dan objek

tanah terperkara yang diklaim Pembanding versi Terbanding I,

maka keberadaan Sertifikat Hak Guna Usaha No.109/Desa Mulio

Rejo tertanggal 20 Juni 2003 (vide Bukti T.I-5a) tersebut jelas

telah memenuhi ketentuan Pasal 1 ayat 20 dari Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 1997

tertanggal 8 Juli 1997 tentang Pendaftaran Tanah (vide Bukti T.I-

9) yang dikutip sebagai berikut:

“20. Sertifikat adalah surat tanda bukti hak sebagaimana

dimaksud dalam pasal 19 ayat (2) huruf c UUPA untuk hak

atas tanah, hak pengelolaan, tanah wakaf, hak milik atas

satuan rumah susun dan hak tanggungan yang masing-

masing sudah dibukukan dalam buku tanah yang

bersangkutan.”

f. Bahwa oleh karena Terbanding I telah memiliki Sertifikat Hak

Guna Usaha No.109/Desa Mulio Rejo tertanggal 20 Juni 2003

(vide Bukti T.I-5a) diatas tanah seluas 1.433,28 Ha (Seribu empat

ratus tiga puluh tiga koma dua puluh delapan hektar) termasuk

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 105 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

didalamnya tanah terperkara yang dihunjuk Pembanding pada

saat pelaksanaan sidang lapangan/ pemeriksaan setempat

(Plaats Onderzoek) dan objek tanah terperkara yang diklaim

Pembanding versi Terbanding I, dimana Sertifikat tersebut adalah

merupakan Surat Tanda Bukti hak yang berlaku sebagai alat

pembuktian yang kuat mengenai data fisik dan data yuridis yang

termuat didalamnya, maka tindakan Pembanding yang

mengklaim tanah terperkara jelas telah bertentangan dengan

ketentuan Pasal 32 ayat (1) dan (2) dari Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 1997 tertanggal 8 Juli 1997

tentang Pendaftaran Tanah (vide Bukti T.I-9) yang dikutip

sebagai berikut :

“ Pasal 32

(1) Sertipikat merupakan surat tanda bukti hak yang berlaku

sebagai alat pembuktian yang kuat mengenai data fisik dan

data yuridis yang termuat didalamnya, sepanjang data fisik dan

data yuridis tersebut sesuai dengan data yang ada dalam surat

ukur dan buku tanah hak yang bersangkutan.

(2) Dalam hal atas suatu bidang tanah sudah diterbitkan sertipikat

secara sah atas nama orang atau badan hukum yang

memperoleh tanah tersebut dengan itikad baik dan secara

nyata menguasainya, maka pihak lain yang merasa mempunyai

hak atas tanah itu tidak dapat lagi menuntut pelaksanaan hak

tersebut apabila dalam waktu 5 (lima) tahun sejak

diterbitkannya sertipikat itu tidak mengajukan keberatan secara

tertulis kepada pemegang sertipikat dan Kepala Kantor

Pertanahan yang bersangkutan ataupun tidak mengajukan

gugatan ke Pengadilan mengenai penguasaan tanah atau

penerbitan sertipikat tersebut.”

g. Bahwa berdasarkan Pasal 1 ayat 21 dan ayat 22 dari Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 1997 tertanggal

8 Juli 1997 tentang Pendaftaran Tanah (Vide Bukti T.I-9) Jo

Pasal 13 dan Pasal 14 ayat (1) dari Peraturan Menteri Negara

Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor : 3 tahun

1999 tertanggal 19 Pebruari 1999 tentang pelimpahan

kewenangan pemberian dan pembatalan keputusan pemberian

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 106 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

hak atas tanah Negara (vide Bukti T.I-10) tersebut, jelas tanah

terperkara yang dihunjuk Pembanding pada saat pelaksanaan

sidang lapangan/ pemeriksaan setempat (Plaats Onderzoek) dan

objek tanah terperkara yang diklaim Pembanding versi

Terbanding I adalah merupakan bahagian dari areal HGU

Terbanding I, dan karena Terbanding II telah menerbitkan

Sertifikat Hak Guna Usaha No.109/Desa Mulio Rejo tertanggal 20

Juni 2003 an.Terbanding I (Vide Bukti T.I-5a) diatas tanah seluas

1.433,28 Ha (Seribu empat ratus tiga puluh tiga koma dua puluh

delapan hektar) termasuk didalamnya tanah terperkara yang

dihunjuk Pembanding pada saat pelaksanaan sidang

lapangan/pemeriksaan setempat (Plaats Onderzoek) dan objek

tanah terperkara yang diklaim Pembanding versi Terbanding I

berdasarkan Surat Keputusan Kepala Badan Pertanahan

Nasional No.42/HGU/BPN/2002 tertanggal 29 Nopember 2002

(vide Bukti T.I-4), dengan demikian secara hukum Pembanding

tidak mempunyai hak diatas tanah terperkara yang dihunjuk

Pembanding pada saat pelaksanaan sidang

lapangan/pemeriksaan setempat (Plaats Onderzoek) dan objek

tanah terperkara yang diklaim Pembanding versi Terbanding I.-

----- Berdasarkan uraian-uraian Terbanding I tersebut diatas, mohon kepada

Bapak Ketua Pengadilan Tinggi Medan untuk sudikiranya mengambil putusan

hukum dalam perkara ini yang amarnya berbunyi sebagai berikut :

1. Menerima dan mengabulkan Contra Memori Banding dari Terbanding I

untuk seluruhnya .-

2. Menolak Akte Permohonan Banding dan Memori Banding dari

Pembanding untuk seluruhnya.-

3. Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Kelas I-B Lubuk Pakam

No.103/PDT.G/2016/ PN-LBP tertanggal 16 Februari 2017 untuk

seluruhnya .-

4. Menghukum Pembanding untuk membayar segala ongkos yang timbul

dalam perkara ini .-

Menimbang, bahwa keberatan Pembanding dalam memori banding

diatas adalah tentang :

I. Tentang Putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Lubuk Pakam

Register No.103/Pdt.G/2016/PN-Lbp.dalam pertimbangan hukumnya

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 107 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

tidak tepat dan tidak lengkap atau kurang cukup dipertimbangkan

terhadap adanya bukti Penggugat (P-13) ;

II. Tentang Putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Lubuk Pakam keliru

dalam menilai objek perkara dilapangan dimana dalam pemeriksaan

setempat telah terjadi perbedaan pendapat;

Menimbang, bahwa sebelum Majelis Hakim tingkat Banding

mempertimbangkan keberatan Pembanding sebagaimana diuraikan dalam

memori banding tersebut, Majelis Hakim tingkat banding terlebih dahulu

mempertimbangkan Eksepsi Tergugat II/Terbanding II tentang Kompetensi

Absolut;

Menimbang, bahwa Tergugat dalam jawabannya juga mengajukan

Eksepsi tentang kompetensi Absolut (Pasal 160 Rbg/134 HIR) yang pada

pokoknya mengatakan bahwa dasar gugatan Penggugat (Fundamentum

Petendi) dalam perkara aquo adalah adanya Hak Guna Usaha Nomor

109/Desa Muliorejo seluas 1.433,28 Ha terdaftar atas nama PT. Perkebunan

Nusantara II Perkebunan Sei Semayang B berkedudukan di Tanjung

Morawa, diterbitkan pada tanggal 20 Juni 2003 dan berakhir haknya pada

tanggal 8 Juni 2028; Yang menyangkut tentang keputusan Tata Usaha

Negara, dimana hal ini adalah suatu bentuk Penetapan tertulis yang

dikeluarkan oleh badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang berisi tindakan

hokum Tata Usaha Negara yang berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang berlaku, yang bersifat konkrit, Individual dan Final yang

menimbulkan akibat hokum bagi seseorang atau Badan Hukum Perdata,

yang diterbitkan oleh Tergugat II sebagai Pejabat Tata Usaha Negara,

sehingga tidak tepat objek gugatan untuk diperiksa Hakim aquo (Peradilan

Umum), dan yang berwenang mengadili perkara ini adalah Peradilan tata

Usaha Negara;

Menimbang, bahwa setelah Majelis Pengadilan Tinggi membaca

gugatan Penggugat dan jawaban para Tergugat serta putusan Pengadilan

Tingkat pertama bahwa ternyata tentang Eksepsi kewenangan absolute

belum dipertimbangkan, oleh karenanya Pengadilan Tinggi akan

mempertimbangkan sebagai berikut :

- Bahwa yang menjadi masalah hukum antara Penggugat dengan para

Tergugat adalah tanah garapan di pasar 2, 3 dan 4B sekarang Desa

Muliorejo Kecamatan Medan Sunggal Kabupaten Deli Serdang

Propinsi Sumatera Utara, seluas 12.000 M2 (1,2 Ha) dengan batas-

batas sebagai berikut :

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 108 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

Utara berbatas dengan jalan/persil Nomor 414

Timur berbatas dengan persil Nomor 426

Selatan berbatas dengan persil Nomor 412

Barat berbatas dengan persil Nomor 393

- Bahwa yang digugat Penggugat adalah yang menyangkut Hak Milik

sebagaimana diuraikan dalam persil tersebut diatas, bukan pembatal

Hak Guna Usaha Nomor : 109/Desa Muliorejo seluas 1.433,28 Ha

terdaftar atas nama PT. Perkebunan Nusantara II perkebunan Sei

Semayang B berkedudukan di Tanjung Morawa, maka sudah tepat

dan beralasan hokum Pengadilan Negeri Lubuk Pakam (Peradilan

Umum) berwenang memeriksa dan mengadili perkara a quo;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut maka

eksepsi kewenangan mengadili secara absolut haruslah ditolak dan

menyatakan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam (Peradilan Umum) berwenang

mengadili perkara a quo, sebagaimana akan disebutkan dalam amar

putusan;

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim Tingkat banding akan

mempertimbangkan keberatan Pembanding sebagaimana dalam memori

banding tersebut;

Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim tingkat banding membaca

dan mempelajari dengan seksama berkas perkara beserta surat-surat yang

terlampir, salinan resmi putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Nomor

103/Pdt.G/2016/PN Lbp tanggal 16 Pebruari 2017 dan memori banding serta

kontra memori banding, Majelis Hakim tingkat banding berpendapat,

keberatan-keberatan dari Penggugat/Pembanding dalam memori banding

tersebut telah dipertimbangkan oleh Majelis Hakim Tingkat Pertama dalam

putusannya halaman 77-78 dan kontra memori banding pada pokoknya

memohon putusan dikuatkan, oleh karenanya tidak perlu dipertimbangkan

lagi ditingkat banding, dan Pengadilan Tinggi Medan dapat menyetujui

pertimbangan dan putusan majelis hakim tingkat pertama dalam perkara

aquo karena pertimbangan sudah tepat dan benar, oleh karena itu

pertimbangan tersebut diambil alih dan dijadikan pertimbangan sendiri dalam

memutus perkara ini ditingkat banding;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan

tersebut diatas maka amar putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Nomor

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 109 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

103 /Pdt.G/ 2016/ PN-Lbp, tanggal 16 Pebruari 2017 tentang eksepsi

kewenangan absolute perlu diperbaiki sebagaimana disebut dalam amar

putusan;

Menimbang, bahwa Penggugat /Pembanding tetap dipihak yang

kalah, maka harus dihukum pula untuk membayar biaya perkara dalam kedua

tingkat peradilan;

Mengingat ketentuan-ketentuan dalam KUH Perdata dan ketentuan-

ketentuan dalam RBg serta peraturan Perundang-Undangan lain yang

bersangkutan :

M E N G A D I L I :

1. Menerima permohonan banding dari PEMBANDING semula

PENGGUGAT ;

2. Memperbaiki putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Nomor

103/Pdt/G/2016/PN.Lbp. tanggal 16 Pebruari 2017, sekedar mengenai

Eksepsi tentang kompetensi Absolut, sehingga amar selengkapnya

berbunyi sebagai berikut :

DALAM EKSEPSI :

- Menolak Eksepsi kewenangan mengadili secara Absolut dari

- Terbanding II semula Tergugat II;

- Menyatakan Peradilan Umum berwenang mengadili perkara tersebut;

DALAM POKOK PERKARA :

- Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet Ont

vankelijke verklaard);

- Menghukum PEMBANDING semula PENGGUGAT untuk membayar

biaya perkara dalam kedua tingkat pengadilan, yang dalam tingkat

banding ditetapkan sejumlah Rp150.000,00 (seratus lima puluh ribu

rupiah) ;

Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim

Pengadilan Tinggi Medan pada hari KAMIS, tanggal 22 JUNI 2017 oleh kami:

SABUNGAN PARHUSIP, S.H., M.H. sebagai Hakim Ketua Majelis, H.

ALINAFIAH DALIMUNTHE, S.H.,M.M., M.H. dan LINTON SIRAIT, S.H, M.H.

masing-masing sebagai Hakim Anggota Majelis, dan diucapkan pada hari ini

RABU tanggal 5 JULI 2017 di dalam sidang yang terbuka untuk umum oleh

Hakim Ketua tersebut didampingi oleh kedua Hakim Anggota tersebut,

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 110 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN

dibantu oleh Hj. YUDI AGUSTINI, S.H., M.H. sebagai Panitera Pengganti,

tanpa dihadiri oleh para pihak yang berperkara.

HAKIM ANGGOTA MAJELIS, HAKIM KETUA MAJELIS

H.A.N. DALIMUNTHE, S.H.,MM.,M.H. SABUNGAN PARHUSIP, S.H, M.H.

LINTON SIRAIT, S.H, M.H.

PANITERA PENGGANTI

Hj. YUDI AGUSTINI, S.H., M.H.

Perincian Biaya perkara:

Meterai ----------------: Rp 6.000,-

Redaks ----------------: Rp 5.000,-

Pemberkasan --------: Rp 139.000.-

Jumlah------------------: Rp.150.000,-

(Seratus lima puluh ribu rupiah).

Untuk salinan sesuai dengan aslinya PANITERA,

H. BASTARIAL NIP.195608211986031003

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 111 dari 110 Halaman Putusan NOMOR 130/PDT/2017/PT MDN