Post on 27-Nov-2015
Pembersihan kalkulus.Skeling dan rootplanning
Skeling Suatu proses membuang plak dan kalkulus dari permukaan gigi baik supragingiva
maupun subgingiva.Rootplanning Suatu proses membuang sisa-
sisa kalkulus yg terpendam dan jaringan nekrotik pd sementum untuk menghasilkan
permukaan akar gigi yang licin dan keras.
• Tujuan Skeling dan rootplanning
Untuk mengembalikan kesehatan gusi dgn cara membuang semua elemen yg menyebabkan radang gusi (plak dan kalkulus, endotoksin)
Beberapa hal yg perlu diketahui spy teknik skeling dan rootplanning memberikan hasil yng baik adalah :
1. Melakukan pemeriksaaan secara teliti pd kalkulus baik letaknya, banyaknya maupun sifatnya
2. Melihat keadaan jaringan gusi di sekeliling kalkulyus, misaklnya dlmnya saku gusi, warna gusi dan bentuk gusi
3. Menanyakan keluhan sakit pada pasien, karen adari keluhan sakit pasien dpt ditentukan apakah pasien menderita penyakit periodontal yg ringan atau berat
lanjutan4. Mengatur posisi pasien –oprator, visibilitas ke daerah
kerja dgn mengatur pencahayaaan, melakukan retraksi bibir, pipi maupun lidah pasien, memegang alat dgn benar, melakukan tumpuan dan melakukan gerakan skeling dengan tepat
5. Melakukan skeling dalam sistem bertahap setiap kunjungan dilakukan skeling pd ¼ bagian lengkung gigi atau ada sekelompok gigi tertentu, misalnya pd region kanan atas, region kanan bawah atau bawah kiri, maksud dilakukan skeling secara bertahap agar dpt membandingkan antara daerah yg belum dibersihkan dgn daerah yg sudah dibersihkan, hal ini penting untuk menyadarkan/memberi pengertian pd pasien akan pentingnya dilakukan skeling.
Perinsip umum instrumentasi dalm skeling1. Pencapaian daerah kerja dgn mengatur posisi pasien
dan oprator
Oprator hrs duduk dgn nyaman di kursi perawatan sehingga telapak kaki rata dgn lantai dan paha sejajar dgn lantai, oprator hrs dpt melihat daerah kerja sementara ia meluruskan punggungnya dan menarik kepalanya. Pasien ditidurkan terlentang dan diatur sedemikan rupa sehingga mulutnya dekat denga siku oprator yg tidak dipakai kerja
lanjutan untuk instrumentasi RA, pasien diminta untuk
menaikkan dagunya sedikit untuk mencapai pandangan dan masuknya alat secara optimal, untuk instrumentasi RB, sandaran kursi dapat sedikt dinaikkan dan dagu pasien sedikit direndahkan sehingga mandibulla sejajar dengan lantai, hal tsb trutama pada skelingbgn lingual gigi-gigi RB.
2. Visibilitas, pencahayaan dan retraksi bibir, pipi atau lidah
Jika memungkinkan pandangan langsung dan pencahayaan lsg dr lampu dental unit adalah kondisi yg paling diinginkan, namun jika hal tsb mungkin, pandangan tidak langsung dapat dicapai dgn kaca mulut, untuk merefleksikan cahaya yg diperlukan, retraksi memungkinkan visibilitas, jari-jari oprator dan atau kaca mulut dpt digunakan untuk meretraksi pipi atau lidah.
3. Kondisi atau ketajaman instrumen Seluruh alat dipastikan dalam keadaan bersih, steril
dlm kondisi baik, sisi kerja alat baik, instrumen yg tajam meningkatkan sensitifitas taktil (raba) dan memungkinkan oprator untuk bekerja lebih presisi dan efisien.
4. Mempertahankan daerah kerja supaya tetap bersih
Visibilitas yang baik, pencahayaan dan retraksi instrumentasi dapat terganggu bila daerah kerja tertutup oleh saliv, darah dan kotoran, hal tersebut dpt mengurangi kontrol karena tumpuan jari tdk cukup kuat pd gigi yg basah dan licin.
Cara memegang alatAda 3 cara memegang scaler dlm penggunaannya1. Standar Pen Graps Yg paling byk digunakan, yt seperti memegang
alat tulis, Handle dari alat berkontak dgn ibu jari, posisi jari tengah sangat penting ut menjaga dorongan dr tgn dan mjg agar alat tdk meleset selama manipulasi.
2. Modifikasi Pen graps ibu jari telunjuk dan jari tengah digunakan
untuk memegang alat, tapi jari tengah diletakkan sedemikian rupapa sehingga sisi bantalannya yg dekat dgn kuku menyandar pada leher instrumen, jari telunjuk dibengkokkan pd ruas sendi yg kedua dari ujung jari dan letaknya akan diatas jari tgh pd instrmn tsb, bantalan ibu jari akan terletak diantara jari tengah dan jari telunjuk pada sisi pegangan alat yang berlawanan..
3. Palm and Thumb graps digunakan untuk stbilisasi instrumen selama
mengasah alat, tapi tidak dianjurkan untuk instrumentasi periodontal
Tumpuan Tp jari sngat penting , tp mencegah kecelakaan
jg membantu kestabilan dlm pengaktifan instrm, jari manis plg sering digunakan walaupunjari tgh memungkinkan, tp diharapkan jari manis dan jr tgh dipakai bersamaan.
Tumpuan
Tumpuan secara umum dibedakan menjadi tumpuan Intra Oral dan ekstra oral.
• Tumpuan intra oral1. Konvensional : Tumpuan jari diletakkan pada
permukaan gigi yg berdekatan dgn daerah yg diskeling2. Cross arch : Tumpuan jari diletakkan pd permukaan gigi
pd sisi yg berlawanan tapi pd rahang yg sama3. Oppsite arch : Tumpuan jari diletakkan pd permukaan
gigi pd rahang yg berlawanan ( mis : tumpuan jari pada gigi rahang bawah untuk instrumentasi gigi rahang atas
4. Finger on finger : Tumpuan jari diletakkan pada jari telunjuk atau ibu jari tangan yg tidak mengerjakan skeling.
Tumpuan ektra oral (2 macam paling sering digunakan)
1.Palm Up : dilakukan dgn cara menyandarkan punggung jari tengah dan jari manis pada kulit wajah di sisi lateral mandibulla pada sisi kanan wajah
2.Palm down : dilakukan dgn cara meletakkan ujung jari tengah dan jari manis pd kulit wajah di sisi lateral mandibulla pd sisi kiri wajah
Alat yang digunakan : Scalerbentuknya bermacam-macam sesuai dengan
kegunaannya. Resiko Pemakaian: kritis.
Hoe Scaleruntuk meratakan/menghaluskan permukaan akar sehingga bebas dari karang gigi.
Chisel Scaler : PahatUntuk membersihkan karang gigi pada permukaan proximal gigi anterior dengan cara memasukkan dari permk labial lalu alat diaktifkan dengan cara mendorong
Sikle Scaler : bulan sabit untuk mengambil supra/sub gingival calculus pada ruang interdental.
Curet Scaler : sendok. untuk mengambil sub gingival calculus, jaringan cementum dan jaringan lunak dari dinding pocket (saku gusi).
Wing Shape Scaler Untuk membersihkan karang gigi pada permukaan lingual gigi-gigi posterior bawah
File Scaler : kikir.Untuk menghancurkan kalkulus yang besaruntuk menghilangkan tepi tambalan yang overhang jarang dipakai karena bisa menyebabkan permukaan gigi menjadi kasar.
AKTIVASI INSTRUMENAdaptasi• Adalah cara bgm sisi potong skeler ditempatkan
pd permukaan gigi, agar dpt menyentuh dgn maksimal pd kontur gigi, untuk memnghindari trauma pada jaringan lunak maupun permukaan akar, sedapat mungkin ujung alat dpt mencapai kecekungan permukaan gigi dan mengitari kecembungan gigi.
Angulasi Adalah sudut antara permukaan sisi potong
alat dgn dengan permukaan gigi. Hal ini penting untuk membuang kalkulus, untuk alat-alat yang masuk ke dalam sub gingival mis kuret, angulasi seharusnya mencapai 0 derajat, ujung alat dapat masuk ke dalam dasar saku lebih mudah dengan angulasi demikian, angulasi optimal selama skeling adalah antara 45 – 90 derajat, angulasi sisi potong skaler tergantung pada jumlah dan sifat kalkulus.
Tarikan/ tekananAda 3 jenis tarikan atau tekanan1.Tarikan eksplorasi : tekanan ringan pada pemakaian probe
maupun ekplorer untuk meniali kedalaman poket maupun untuk mendeteksi kalkulus, intrumen dpengan dgn ringan dan diadaptasikan dengan tekanan ringan untuk mendapat sensitivitas taktil perabaan yg maksimal.
2. Tarikan skeling : Tarikan yang pendek dengan menggunakan
alat tajam untuk menghilangkan kalkulus dan melepaskannya dengan gerakan yang kuat mengarah ke koronal, gerakan skeling seharusnya diawali dgn bawah dan diteruskan dari pergelangan tangan pada telapak tangan dsa menggerakan dengan lentur jari-jari tangan.
3. Tarikan rootplaning : tekanan maupun tarikan dgn kekuatan
ringan hingga sedang untuk menghaluskan dan meratan permukaan akar gigi, kuret merupakan alat yg efektif dan tepat untuk prosedur rootplaning, krn desain alat yg efektif dan tepat untuk prosedur rotplaning,
Teknik skeling Supragingiva dan Subgingiva1.Teknik skeling Supragingiva
a. Alat dipegang dgn modifikasi memegang pena
b. Sandaran jari dilakukan pada gigi tetangga atau tempat tumpuan lainnya
c. Sisi pemotong mata ditempatkan pada tepi apikal dari kalkulus mata skaler diadaptasikan ke permukaan gigi membentuk 45 sd 90 derajat
d. Dengan tekanan lateral yg kuat dilakukan serangkaian tarikan skaler yg p[endek bertumpang tindih ke koronal dalam arah vertikal dan obligue
e. Tekanan lateral berangsur –angsur dikurangi hingga diperoleh permukaan gigi yg terbebas dr kalkulus
2. Teknik skeling Subgingivaa. Alat dipegang dgn modifikasi memegang
penab. Sandaran jari dilakukan pada gigi tetangga
atau tempat tumpuan lainnyac. Pilih sisi pemotong yg sesuaid. Sisi pemotong diadaptasi ke permukaan
gigi dgn angulasi 0 derajat diselipkan dgn hati-hati ke epitel penyatu
e. Setelah sisi pemotong dasar saku dibentuk angulasi 45-90 derajat
f. Dengan tekanan lateral yg kuat dilakukan serangkaian sapuan penskeleran yg pendek secara terkontrol bertumpang tindih dalam arah vertical dan obligue
g. Instrumen dianjurkan dengan srangkaian sapuan penyerutan akar yg panjang bertumpang tindih dimulai dengan tekanan lateral sedang dan diakhiri dengan tekanan lateral ringan
h. Instrumen pada permukaan proksimal di bawah daerah kontak harus tercapai dgn cara mengatur bagian bawah tangkai kuret sejajar dengan sumbu panjang gigi