Post on 08-Dec-2015
description
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjaatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kasih dan
bimbingan-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “ANATOMI DAN
FISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN SERTA PEMENUHAN KEBUTUHAN SEL”
dengan baik dan tepat pada waktunya.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempunaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyususnan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan Yang Maha Esa
senantiasa memberkati segala urusan kita.
Kupang, November 2013
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang11.2 Rumusan Masalah21.3 Tujuan 21.4 Manfaat2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Proses Pencernaan 3
2.2 Saluran Proses Pencernaan dan Pencernaan Makanan 3
A. Mulut (Oris) 3B. Faring 4C. Kerongkongan (Esofagus) 5D. Lambung (Ventrikulus/Gaster) 5E. Usus Halus (Instetunum Tenue) 8F. Hati (Hepar) 11G. Kandung Empedu 13H. Pankreas 14I. Usus Besar (Colon) 15J. Peritonium 17
2.3 Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi Sel 19A. Karbohidrat 19B. Protein 19C. Lipid 20D. Mineral 20E. Air 21F. Vitamin 21
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan 23
3.2 Kesan 23
DAFTRAR PUSTAKA 24
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pencernaan makanan pada saluran pencernaan manusia meliputi dua proses, yaitu
pencernaan mekanik dan pencernaan kimiawi. Pencernaan mekanik adalah pencernaan yang
dilakukan oleh gigi di dalam mulut, sedangkan pencernaan yang melibatkan enzim adalah.
pencernaan kimiawi yang terjadi mulai dari mulut,lambung dan usus.
Proses pencernaan pada manusia melibatkan alat-alat pencernaan. Alat-alat pencernaan
makanan pada manusia terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran
pencernaan manusia terdiri dari mulut (kavum oris), kerongkongan (esofagus), lambung
(ventrikulus), usus halus, usus besar (kolon), dan anus.
Kelenjar pencernaan menghasilkan enzim-enzim yang dibutuhkan dalam proses pencernaan.
Kelenjar pencernaan terdapat di air liur, lambung, pankreas, dan hati.
Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan
penyakit,termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan dan
bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk
aktivitas penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan sisanya.
Secara umum,faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi yaitu:
a. Faktor patofisiologi seperti adanya penyakit tertentu yang mengganggu pencernaan atau
meningkatkan kebutuhan nutrisi
b. Faktor fisiologis untuk kebutuhan metabolisme basal
c. Faktor sosioekonomi seperti adanya kemampuan individu dalam memenuhi kebutuhan
nutrisi.
Nutrisi dapat dikatakan sebagai ilmu tentang makanan zat-zat gizi dan zat lain yang
terkandung, aksi, reaksi, dan keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan
penyakit.Sistem yang berperan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah system
pencernaan yang terdiri atas saluran pencernaan dan saluran asesoris. Saluran pencernaan
dimulai dari mulut sampai usus halus bagian distal, sedangkan organ asesoris terdiri atas
hati, kantong empedu, dan pankreas. Ketiga organ ini membantu terlaksananya sistem
pencernaan makanan secara kimiawi.
1.2 Rumusan Masalah
1. Menjelaskan struktur dan letak alat pencernaan makanan pada manusia
2. Menjelaskan fungsi alat peencernaan pada manusia
3. Mengidentifikasi struktur dan fungsi alat pencernaan makanan
4. Menjelaskan kelenjar kelenjar pencernaan
5. Menjelaskan fisiologi system pencernaan
6. Menjelaskan pemenuhan kebutuhan sel
1.3 Tujuan
Berdasarkan permasalahan diatas, tujuan yang dicapai dalam penulisan makalah ini adalah dapat :
1. Mengetahui struktur dan letak alat – alat pencernaan manusia2. Mengetahui peran dan fungsi alat-alat pencernaan manusia
1.4 Manfaat
Bagi mahasiswa, makalah ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan mahasiswa, tentang alat-alat pencernaan beserta fungsinya serta pemenuhan kebutuhan sel.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Proses Pencernaan
Beberapa pengertian secara umum mengenai proses pencernaan pencernaan adalah sebagai
berikut :
a. Ingesti adalah masuknya makanan kedalam mulut, dsini terjadi proses pemotongan
dan penggilingan makanan yang dilakukan secara mekanik oleh gigi.
b. Peristaltis adalah gelombang kontraksi otot polos involuter yang menggerakkan
makanan tertelan melalui saluran pencernaan
c. Digesti adalah hidrolisis kimia molekul besar menjadi molekul kecil sehingga
absorbsi dapat berlangsung
d. Egesti adalah proses eliminasi zat-zat sisa yang tidak tercerna dalam bentuk feses dari
saluran pencernaan.
e. Absorbsi adalah pergerakan produk akhir pencernaan dari lumen saluran pencernaan
kedalam sirkulasi darah dan limfatik sehingga dapat digunakan oleh sel-sel tubuh.
2.2 Susunan Saluran Pencernaan dan Proses Pencernaan
Sistem Pencernaan terdiri dari Organ Utama dan Organ Pelengkap. Organ Utama terdiri dari : Rongga Mulut, Pharynx, Esophagus, Lambung, Usus Kecil, Usus Besar dan Organ Pelengkap : Kelenjar Saliva, Liver, Kandung Empedu, Pankreas.
A. MULUT (ORIS)
Mulut adalah saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian yaitu : 1) Bagian luar yang
sempit atau vestibula yaitu ruang diantara gusi,gigi, bibir, dan pipi.2) Bagian rongga mulut
bagian dalam, yaitu rongga mulut yang dibatasi sisinya oleh tulang maksilaris, palatum dan
mandibularis. Disebelah belakang bersambung dengan faring.
Mulut juga merupakan tempat awal terjadinya pencernaan, baik secara mekanik oleh gigi
dan secara kimiawi oleh enzim. Bagian-bagian yang berhubungan dengan mulut seperti bibir
dan pipi, gigi, lidah, dan kelenjar ludah.
1. Bibir dan pipi
Di bagian depan ditutup oleh bibir atas dan bibir bawah. Jaringan utama bibir dan pipi
adalah otot rangka. Permukaan luar bibir diliputi kulit dengan folikel rambut, kelenjar
sebasea, dan kelenjar keringat.
Bagian dalam bibir diliputi mukosa. Pada daerah tepian bibir, epidermisnya mengalami
modifikasi, stratum lusiumnya tebal dan lebih transparan. Pada dermis dibawahnya
terdapat papil-papil tinggi dan banyak pleksus pembuluh darah. Semuanya ini
menyebabkan warna merah pada daerah tepian bibir (merah bibir). Pada bagian ini tidak
ada rambut, kelenjar keringat, maupun kelenjar sebasea.
2. Gigi
Gigi terdiri dari tiga bagian yaitu mahkota gigi (korona),leher gigi(korum), dan akar
gigi(radius). Gigi berasal dari dua jaringan embrional yaitu ectoderm dan mesoderm.
Ectoderm membentuk membentuk lapisan gigi luar atau email. Email adalah lapisan keras
yang menutupi permukaan gigi. Mesoderm membentuk dentin (tulang gigi) yang terdapat
di dalam email, sementum (lapisan luar akar gigi), dan pulpa (rongga gigi) yang banyak
mengandung serabut saraf dan pembuluh darah. Berdasarkan bentuknya gigi yang dimiliki
manusia terdiri dari gigi seri (insisivus), gigi taring(kaninus), gigi geraham depan
(premolare) dan gigi geraham belakang (molare). Gigi ada dua macam yaitu :
1. Gigi sulung, mulai tumbuh pada anak-anak umur 6-7 tahun. Lengkap pada umur 2½
tahun jumlahnya 20 buah di sebut juga gigi susu, terdiri dari 8 buah gigi seri (dens
insisivus),4 buah gigi taring (dens kaninus), dan 8 buah gigi geraham (molare).
2. Gigi tetap (permanen) tumbuh pada umur 6-18 tahun jumlahnya 32 buah terdiri dari 8
buah gigi seri, 4 buah gigi taring, 18 buah gigi geraham belakang, dan 12 buah gig
geraham depan.
Gigi seri berfungsi untuk memotong makanan, gigi taring berfungsi untuk merobek
makanan. Gigi geraham berfungsi untuk mengunyah makanan.
3. Lidah ( Lingua)
Lidah terdiri dari otot serat lintang dan dilapisi oleh selaput lendir serta tersusun dari otot
lurik yang dilapisi oleh selaput mukosa. Lidah dibagi atas tiga bagian, radiks lingua
(pangkal lidah), dorsum lingua ( punggung lidah), dan apeks lingua ( ujung lidah). Pada
pangkal lidah bagia belakang terdapat epiglotis yang berfungsi untuk menutup jalan napas
pada waktu kita menelan makanan.
Fungsi lidah adalah membantu mencampur makanan dalam mulut, membantu proses
menelan, membentuk suara, dan berfungsi sebagai indera pengecap.
4. Kelenjar Ludah (Saliva)
Kelenjar ludah merupakan kelenjak majemuk bertandan yang berarti terdiri dari gabungan
kelompok alveoli berbentuk kantung dan membentuk lubang-lubang kecil. Kelenjar ludah
yang utama ialah :
1. Kelenjar Parotis (Glandula Parotis), ialah yang terbesar. Satu disebelah kanan dan satu
disebelah kiri dan terletak di depan agak kebawah telinga. Sekretnya dituangkan
kedalam mulut melalui saluran parotis yang bermuara di pipi sebelah dalam
berhadapan dengan geraham.
2. Kelenjar Submandibularis (Glandula Submandibularis), terletak di bawah kedua sisi
tulang rahang. Sekretnya dituangkan kedalam mulut melalui saluran submandibularis
dan bermuara didasar mulut.
3. Kelenjar Subligualis ( Glandula Subligualis), adalah yang terkecil, letaknya dibawah
lidah dikanan dan kiri frenulum linguae dan menuagkan sekretnya kedalam dasar
mulut.
Fungsi dari saliva adalah mengandung enzim ptyalin yang berfungsi mengubah yang
mengubah amilum menjadi maltose, membasahi makanan, mencegah mulut dari
kekeringan, membunuh mikroorganisme, bertindak sebagai buffer atau penyaggah pH.
B. FARING
Faring merupakan organ yang menghubungkan rongga mulut denagn kerongkongan. Di
dalam lengkung faring terdapat tonsil (amandel) yaitu kumpulan kelenjar limfe yang banyak
mengandung limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi.
Bagian-bagian faring :
a. Nasofaring,
b. Orofaring,
c. Laryngofaring.
C. KERONGKONGAN (ESOFAGUS)
Esofagus merupakan saluran yang menghubungkan tekak dengan lambung, panjangnya ±
25 cm dan diameternya 0,5 cm , mulai dari faring sam;pai pintu masuk kardiak dibawah
lambung. Esophagus terletak dibelakang trakea dan didepan tilang punggung, setelah melalui
toraks menembus diafragma masuk kedalam abdomen menyambung dengan lambung.
Bagian dalam esophagus selalu dibasahi cairan yang dikeluarkan oleh kelenjar mukosa
sehingga makanan menjadi lembab dan licin dan adanya gerakan peristaltic yaitu gerakan
mendorong makanan masuk kedalam lambung.
D. LAMBUNG (VENTRIKULUS/GASTER )
Lambung merupakan bagian dari saluran yang dapat mengembang paling banyak terutama
dibagian epigaster. Lembung terdiri dari bagian atas fundus uteri berhubungan dengan
esophagus melalui orifisum pilorik, terletak dibawah diafragma di depan pancreas dan limpa,
menempel di sebelah kiri fundus uteri.
Sekresi lambung:
a. Mukus melindungi permukaan lambung
b. Pepsinogen diubah menjadi pepsin untuk mencerna protein
c. HCl membantu aktivasi pepsin dan membunuh mikroorganisme
d. Factor Intrinsic diperlukan untuk absorpsi Vitamin b12
Fase-fase dalam sekresi lambung adalah :
a. Fase Sefalik
Fase ini timbul dari melihat, membaui, membayangkan atau mengecap makanan
b. Fase Gastrik
Distensi lambung (makanan berada didalam lambung) menyebabkan terjadinya
sekresi getah lambung
c. Fase Intestinal
Keberadaan makanan di bagian atas usus kecil (duodenum) mengakibatkan sekresi
sejumlah kecil getah lambung
I. Bagian bagian lambung
1. Fundus Ventrikuli, bagian yang menonjol keatas terletak sebelah kiri osteum kardium
dan biasanya penuh berisi gas.
2. Korpus ventrikuli, setinggi osteum kardium, suatu lekukan pada bagian bawah
kurvatura minor.
3. Antrum pylorus, bagian lambung berbentuk tabung mempunyai otot yang tebal
membentuk sfingter pylorus.
4. Kurvatura minor, terdapat di sebelah kanan lambung, terbentang dari osteum kardiak
sampai ke pylorus.
5. Kurvatura mayor, terbentang dari sisi kiri osteum kardiakum melalui fundus ventrikuli
menuju menuju kekanan sampai ke pylorus inferior.
6. Osteum kardiakum merupakan tempat dimana esofagus bagian abdomen masuk ke
lambung.
II. Fungsi Lambung
1. Menampung makanan, menghancurkan makanan dan menghaluskan makanan oleh
peristaltic lambung da getah lambung.
2. Produksi Kimus, aktivitas lambung mengakibatkan terbentuknya kimus dan
mendorongnya ke abdomen.
3. Digesti protein, lambung memulai digesti protein melalui sekresi tripsin dan asam
klorida
4. Produksi mucus, mucus yang dihasilkan dari kelenjar membentuk barier setebal 1
mm untuk melindungi lambung terhadap aksi pencernaan dari sekresinya sendiri.
5. Absorbsi, dilambung hanya terjadi absorbs nutrient sedikit.
6. Didalam lambung terdapat getah cerna lambung yaitu :
a. Pepsin, fungsinya memecah putih telur menjadi asam amino (albumin
dan pepton)
b. Asam garam (HCL), fungsinya mengasamkan makanan, sebagai
antiseptic disinfektan dan membuat suasana asam pada pepsinogen
sehingga menjadi pepsin
c. Renin, fungsinya mengubah kaseinogen menjadi kasein.
d. Lapisan lambung, jumlahnya sedikit yang memecah lemak menjadi asam
lemak yang merangsang getah lambung.
III. Kendali Pada Pengosongan Lambung
Pengosongan lambung dimulai secara reflek pada saat peregangan lambung,
pelepasan gastrin, kekentalan kimus dan jenis makanan. Karbohidrat dapat masuk
lebih cepat, protein lebih lambat dan lemak tetap dalam lambung selama 3-6 jam.
Pengosongan lambung dihambat oleh hormone duodenum yang juga menghambat
sekresi lambungdan oleh reflek umpan balik entero gastric dari duodenum. Factor
inilah yang menjegah terjadinya pengisian yang berlebih pada usus dan
memberikan waktu yang lebih lama untuk digesti dalam usus halus.
IV. Kendali Rangsangan Makanan
Rasa makanan merangsang sekresi lambung karena kerja saraf sehingga
menimbulkan rangsangan kimiawi yang menyebabkan dinding lambung
melepaskan hormon yang disebut sekresi getah lambung. Getah lambung dihalangi
oleh sistem saraf simpatis yang dapat terjadi pada waktu gangguan emosi seperti
marah dan rasa takut.
E. USUS HALUS (INTESTINUM TENUE)
Usus halus adalah saluran pencernaan diantara lambung dan usus besar, yang merupakan
tuba terlilit yang merentang dari sfingter pilorus sampai katup ileosekal, tempatnya
menyatu dengan usus besar.
1. Susunan Usus Halus
a. Duodenum
Organ ini disebut juga usus 12 jari panjangnya 25-30 cm, berbentuk sepatu kuda
melengkung ke kiri pada lengkungan ini terdapat pankreas yang menghasilkan
amilase yang berfungsi mencerna hidrat arang menjadi disakarida. Duodenum
merupakan bagian terpendek dari usus halus.
b. Jejenum
Jejenum adalah bagian kelanjutan dari duodenum yang panjangnya 1-1,5 m
c. Ileum
Ileum merentang sampai menyatu dengan usus besar dengan 2-2,5 meter. Lekukan
jejenum dan ileum melekat pada dinding abdomen posterior dengan perantaraan
lipatan peritonium yang berbentuk kipas dikenal sebagai mesenterium. Ujung
bawah ileum berhubungan dengan sekum dengan perantaraan lubang yang
bernama Orifisium ileoseikalis, orifisium ini diperkkuat oleh spinter, ileoseikalis
dan pada bagian ini terdapat katup valvula seikalis atau valvula baukini yang
berfungsi untuk menccegah cairan dalam kolon asendes tidak masuk kembali ke
ileum.
2. Sekresi usus halus
a. Mucus, melindungi terhadap enzim-enzim pencernaan dan asam lambungb. Enzim-enzim pencernaan (enterokinase, peptidase, maltase, sukrase, laktase,
lipase)
3. Fungsi Usus Halus
a. Menerima zat-zat makanan yang sudah dicerna untuk diserap malalui kapiler-
kapiler darah dan saluran-saluran limfe dengan proses sebagai berikut :
Menyerap protein dalam bentuk asam amino,
Karbohidrat diserap dalam bentuk monosakarida
b. Secara selektif mengabsorbsi produk digesti dan juga air, garam dan vitamin.
4. Kelenjar yang menghasilkan getah usus
a. Enterokinase, mengaktifkan enzim tripsinogen pancreas menjadi tripsin yang
kemudian mnegurai protein dan peptida yang lebih kecil.
b. Aminopeptidase, tetrapeptidase, dan dipeptidase yang mengurai peptida
menjadi asam amino bebas
c. Amilase usus yang menghidrolisis zat tepung menjadi disakarida ( maltosa,
sukrosa, dan laktosa)
d. Maltase.isomaltase, lactase, dan sukrase yang memecah disakarida
maltosa,laktosa, dan sukrosa menjadi monosakarida.
e. Lipase usus yang memecah monogliserida menjadi asam lemak dan gliserol
f. Erepsin, menyempurnakan pencernaan protein menjadi asam aminnomenjadi
g. Laktase, mengubah laktase menjadi monosakarida
h. Maltosa, mengubah maltosa menjadi monosakarida
i. Sukrosa, mengubah sukrosa menjadi monosakarida
5. Absorbsi Makanan
Makanan yang telah dicerna oleh berbagai getah pencerna yaitu ludah, getah
lambung, getah lambung, getah pancreas, dan sukus enterikus menjadi bentuk yang
sederhana (protein menjadi asam amino, lemak menjadi gliserol dan asam lemak,
karbohidrat menjadi monosakarida). Akhirnya diabsorbsi didalam usus halus melalui
dua saluran yaitu pembulu kapiler darah dan saluran limfe di vili usus halus dan oleh
vena porta di bawah ke hati untuk mengalami beberapa perubahan.
Absorbsi makanan yang sudah dicernakan seluruhnya berlangsung didalam usus halus
melalui dua saluran yaitu pembuluh kapiler dalam darah dan saluran limfe yang
berada disebelah dalam permukaan vili usus. Jalur dalam absorbsi, diusus halus
melalui jalur absorbtif, yaitu produk-produk seperti monosakarida, asam amino, asam
lemak, dan gliserol, juga air, elektrolit, vitamin, dan cairan pencernaan diabsorbsi
menembus membran sel epitel duodenum dan jejunum. Hanya sedikit yang terjadi di
ileum kecuali garam-garam empedu dan vitamin B12
F. HATI (HEPAR)
Organ yang paling besar dalam tubuh kita, warnanya coklat dan beratnya 1500 kg.
Letaknya dibagian atas dalam rongga abdomen disebelah kanan bawah diafragma
dan terlindungi oleh tulang rusuk. Hati menerima darah teroksigenasi dari arteri
hepaticnm dan darah tidak teroksigenasi tetapi kaya akan nutrien yaitu vena porta
hepatika.
1. Pembagian Hati
Hati dibagi atas 2 lapisan utama yaitu :
a. Permukaan atas berbentuk cembung, terletak di bawah diafragma.
b. Permukaan atas berbentuk cembung, terletak di bawah diafragma.
c. Permukaan bawah tidak rata dan memperlihatkan lekukkan fisura transfersus
dan fisura longitudinal yang memisahkan belahan kanan dan kiri dibagian
atas hati.selanjutnya hati dibagi atas 4 belahan yaitu, lobus kanan,lobus kiri,
lobus kaudata, dan lobus quadratus.
2. Pembuluh darah pada Hati
Hati mempunyai 2 jenis peredaran darah yaitu :
a. Arteri hepatica, yang keluar dari aorta dan memberi 80% darah pada hati,
darah ini mempunyai kejenuhan 95-100% masuk ke hati akan membentuk
jaringan kapiler setelah bertemu dengan kapiler vena, akhinya keluar sebagai
vena hepatica.
b. Vena porta, yang berbentuk dari lienalis dan vena mesentrika superior
menghantarkan 20% darahnya ke hati, darah ini mempunyai kejenuhan 70%
sebab beberapa O2 telah diambil oleh limfe dan usus, guna darah ini
membawa zat makananan ke hati yang telah diabsorbsi oleh mukosa dan usus
halus.
3. Fungsi Hati
a. Sekresi
- Hati memproduksi empedu dibentuk dalam sistem retikulo endotelium
yang dialirkan ke empedu yang berperan dalam emulsifikasi dan sbsorbsi
lemak.
- Menghasilkan enzim glikogenik yang mengubah glukosa menjadi
glikogen
b. Metabolisme
- Hati berperan serta dalam mempertahankan homeostatik gula darah
- Hati menyimpan glukosa dalam bentuk glikogen dan mengubahnya
kembali menjadi glukosa jika diperlukan tubuh
- Hati mengurai protein dari sel-sel tubuh dan sel darah merah yang rusak
dan hasil penguraian protein menghasilkan urea dari asam amino dan sisa
nitrogen. Hati menerima asam amino diubah menjadi ureum dikeluarkan
dari darah oleh ginjal dalam bentuk urin.
- Hati mensintesis lemak dari karbohidrat dan protein.
c. Penyimpanan
- Hati menyimpan glikogen, lemak, vitamin A,D,E,K, dan zat besi yang
disimpan sebagai feritin, yaitu suatu protein yang mengandung zat besi.
- Mengubah zat makanan yang diabsorbsi dari usus dan disimpan di suatu
tempat dalam tubuh, dikeluarkannya sesuai dengan pemakaiannya dalam
jaringan.
d. Detoksifikasi
- Hati melakukan inaktivikasi hormon dan detoksifikasi toksin dan obat
dan detoksifikasi toksin dan obat dan memfagositosis eritrosit dan zat
asing yang terdisintegrasi dalam darah.
- Mengubah zat buangan dan bahan racun untuk diekresi dalam empedu
dan urin.
e. Membentuk dan menghancurkan sel-sel darah merah selama 6 bulan masa
kehidupan fetus yang kemudian diambil alih oleh sumsum tulang belakang.
G. KANDUNG EMPEDU
1. Pengertian
Sebuah kantong berbentuk terang dan merupakan membran berotot, letaknya
dalam sebuah lobus disebelah permukaan bawah hati sampai pinggir depannya,
panjangnya 8-12 cm berisi 60 cm3.
2. Anatomi sekresi empedu
Empedu yang diproduksi oleh sel-sel hati memasuki kanalikuli empedu yang
kemudian menjadi duktus hepatika kanan dan kiri. Duktus hepatika menyatu
untuk membentuk duktus hepatik komunis yang kemudian menyatu dengan
duktus sisticus dari kandung empedu dan keluar dari hati sebagai duktus empedu
komunis. Duktus empedu komunis bersama dengan duktus pancreas bermuara di
duodenum atau dialihkan untuk penyimpanan dikandung empedu.
3. Fungsi kandung empedu
a. Sebagai persediaan getah empedu dan membuat getah empedu menjadi
kental.
b. Getah empedu adalah cairan yang dihasilkan oleh sel-sel hati yang digunakan
untuk mencerna lemak.
4. Komposisi getah empedu
Getah empedu adalah suatu cairan yang disekresi setiap hari oleh sel hati,
sekresinya berjalan terus menerus, jumlah produksi meningkat sewaktu mencerna
lemak. Empedu berwarna kuning kehijauan yang terdiri dari air, pigmen empedu
dan garam-garam empedu.
a. Pigmen empedu, terdiri dari biliverdin. Pigmen ini merupakan hasil
penguraian hemoglobin yang dilepas dari sel darah merah. Pigmen utamanya
adalah bilirubin yang memberikan warna kuning pada urin dan feses.
b. Garam-garam empedu, yang terbentuk dari asam empedu yang berikatan
dengan kolesterol dan asam amino.
Fungsi dari garam empedu ini adalah :
- Emulsifikasi lemak, garam empedu mengemulsi globules lemak besar
dalam usus halus yang kemudian dijadikan globules lemak lebih kecil.
- Absorbsi lemak, garam empedu juga membantu mengabsorbsi zat terlarut
lemak dengan cara jalurnya menembus membran sel.
- Pengeluaran kolesterol dari tubuh, garam empedu berikatan dengan
kolesterol dan lesitin untuk membentuk agregasi kecil yang akan dibuang
melalui feses.
H. PANKREAS
1. Pengertian
Pankreas adalah kelenjar berwarna keputihan, terbentuk dari usus dua belas jari
dan terletak dipermukaan bawah lambung.
2. Fungsi pankreas
a. Fungsi eksokrin, yang membentuk getah pankreas yang berisi enzim-enzim
pencernaan dan larutan berair yang mengandung ion bikarbonat dalam
konsentrasi tinggi dan berfungsi menetralkan keasaman isi usus.
b. Fungsi endokrin, membentuk organ endokrin yang mensekresikan insulin dan
glukagon yang langsung dialirkan kedalam peredaran darah dibawa
kejaringan untuk membantu metabolisme karbohidrat.
3. Hasil sekresi dan komposisi cairan pankreas
Cairan pankreas mengandung enzim-enzim untuk mencerna protein, karbohidrat,
dan lemak.
a. Tripsinogen, kimotripsin yang berfungsi memecah molekul protein
b. Karboksipeptidase, aminopeptidase, dipeptidase, berfungsi mengubah peptida
menjadi asam amino
c. Lipase, berfungsi menghidrolisis lemak menjadi asam lemak dan gliserol
d. Amilase pankreas, menghidolisis tepung yang tidak dicerna oleh amilase
saliva menjadi disakarida (maltosa, sukrosa, dan laktosa)
e. Rribonuklease dan deoksiribonuklease, yang menghidrolisis RNA dan DNA
menjadi komponen nukleotida.
I. USUS BESAR (KOLON)
1. Pengertian
Usus besar merupakan bagian akhir dari proses pencernaan, karena sebagai
tempat pembuangan, maka diusus besar sebagian nutrien telah dicerna dan
diabsorbsi dan hanya menyisahkan zat-zat yang tidak tercerna.
2. Anatomi
Panjangnya ±1,5 m , lebarnya 5-6 cm. lapisan lapisan usus besar dari dalam ke
luar adalah selaput lendir, lapisan otot melingkar, lapisan otot memanjang, dan
jaringan ikat. Pada pertemuan antara usus halus dan usus besar terdapat suatu
penyempitan yang disebut klep ileosekum klep ini berfungsi untuk menjaga
makanan yang sudah masuk ke dalam usus besar tidak dapat kembali ke usus
halus. Usus besar terdiri dari :
a. Caecum, adalah kantong lebar, terletak pada fossa iliaca dextra. Ileum
memasuki sisi kirinya pada lubang ileosekal, celah oval yang dikontrol oleh
sfingter otot. Apendiks membuka ke dalam caecum di bawah lubang
ileosekal. Caecum berlanjut ke atas sebagai colon ascendens.
b. Appendiks, adalah tonjolan seperti cacing dengan panjang sampai 18 cm dan
membuka pada caecum dibawah katup ileosekal. Apendiks memiliki lumen
yang sempit. Lapisan submukosanya mengandung banyak jaringan limfe.
c. Colon ascendens, membentang dari caecum pada fossa iliaca dextra ke sisi
kanan abdomen sampai flexura colica dextra di bawah lobus hepatis dexter.
d. Colon transversum , pada flexura colica dextra colon membelok ke kiri
dengan tajam dan menyilangi abdomen sebagai colon transversum dalam
lengkungan yang dapat menggantung lebih rendah daripada umbilikus, dan
naik pada sisi kiri berakhir pada flexura colica sinistra.
e. Colon descendens, pada flekxura colica sinistra, colon membelok kembali
berjalan ke bawah pada sisi abdomen sampai tepi pelvis, tempat colon
berlanjut sebagai colon sigmoid.
f. Colon sigmoid, memiliki beberapa lengkungan di dalam pelvis dan berakhir
pada sisi yang berlawanan dengan pertengahan sacrum tempatnya
berhubungan dengan rektum.
g. Rectum, rektum memiliki panjang sekitar 12 cm dan mendapat namanya
karena berbentuk lurus atau hampir lurus. Rectum dimulai pada pertengahan
sacrum dan berakhir pada canalis analis.
h. Anus, adalah bagian dari saluran pencernaan yang menghubungkan rektum
dengan dunia luar.
3. Fungsi usus besar
Fungsi usus besar antara lain :
a. Menyerap air dan elektrolit 80%-90% dari makanan dan mengubah dari
cairan menjadi massa
b. Tempat tinggal sejumlah bakteri koli,yang mampu mencerna sejumlah kecil
selulosa dan memproduksi sedikit kalori nutrien bagi tubuh dalam setiap hari
c. Memproduksi vitamin antara lain vitamin K, ribovlafin, dan tismin serta
berbagai gas
d. Penyiapan selulosa yang berupa hidrat arang dalam tumbuh-tumbuhan, buah
buahan dan sayuran hijau.
4. Defekasi
Defekasi yaitu proses pengeluaran zat-zat sisa hasil pencernaan melalui
anusdefekasi didahuli oleh transpor feses kedalam rektum yang menagkibatkan
ketegangan dinding rektum mengakibatkan rangsangan untuk refleks defekasi
sedangkan otot usus lainnya berkontraksi levator ani relaksasi secara volunter
dan tekanan ditumbulkan oleh otot-otot abdomen.
Susunan feses normalnya hanya seperempat dari feses yang berbentuk bahan-
bahan padat dan tiga perempat adalah cair. Bahan-bahan padat tersebut terdiri
dari:
Bakteri yang umumnya sudah mati : 30%
Bahan-bahan yang tidak dapat dicerna mis;selulosa : 30%
Bahan-bahan anorganik, mis; garam-garam kalsium : 10-20%
Sel-sel mati : 10-100 g/hari
Ekosit, pigmen empedu
J. PERITONIUM
1. Pengertian
Peritonium merupakan membran tipis, halus dan lembab pada rongga abdomen
dan menutupi organ-organ abdomen serta terdiri dari membran serosa rangkap.
2. Bagian peritonium
a. Peritonium parietalis, yang melapisi dinding rongga abdomen
b. Peritonium visceralis, yang melapisi semua organ yang berada dalam rongga
abdomen.
3. Fungsi Peritonium
a. Menutupi sebagian dari organ abdomen dan pelvis
b. Membentuk pembatas yang halus sehingga organ yang ada dalam rongga
peritonium tidak saling bergesekkan
c. Menjaga kedudukan dan mempertahankan hubungan organ terhadap dinding
pasterior abdomen
d. Tempat kelenjar limfe dan pembuluh darah yang membantu melindungi
terhadap infeksi.
e. Tempat pelekatan organ-organ kedinding abdomen posterior dan satu sama
lainnya.
2.3 Proses Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi Sel
Nutrisi dibedakan menjadi dua yaitu, Makronutrien merupakan sebagian besar dari
makanan yang menyediakan energi dan nutrisi penting untuk pertumbuhan, pemeliharaan dan
aktivitas. Terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, makromineral dan air. Mikronutrien
dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang sangat kecil, mencakup vitamin dan mineral.
Proses pemenuhan kebutuhan nutrisi sel di jelaskan dalam tabel berikut.
A. KARBOHIDRAT
Merupakan sumber energi utama dalam diet/makanan. Tiap gr menghasilkan 4 kkal
Diperoleh terutama dari tumbuhan, kecuali laktosa (gula susu). Diklasifikasikan
menurut unit gula/sakarida : monosakarida (glukosa, fruktosa), disakarida (sukrosa,
laktosa & maltosa), polisakarida (glikogen) Tanaman menyimpan karbohidrat sebagai
zat tepung. Zat tepung dibuat dari biji yang tertutup oleh dinding sel. Rentang asupan
karbohidrat dalam diet yang direkomendasikan adalah 50-60% dari total kalori.
Karbohidrat merupakan sumber utama energi (bahan bakar) untuk otak, otot rangka
selama latihan, eritrosit, leukosit dan medula renal.
B. PROTEIN
Diperlukan dalam mensintesis (membangun) jaringan tubuh dalam pertumbuhan,
pemeliharaan dan perbaikan. Dapat juga sebagai sumber energi (4 kkal/g).
Bentuk protein yang paling sederhana adalah asam amino. Asam amino esensial yaitu
asam amino yang tidak dapat disintesis oleh tubuh tapi harus diberikan dalam
diet.Asam amino non esensial dapat disintesis oleh tubuh. Asam amino
dianabolisasikan (dikombinasi & diubah) menjadi jaringan, hormon dan enzim. Asam
amino juga dapat diubah menjadi lemak dan disimpan sebagai jaringan adiposa atau
dikatabolisasikan (dipecahkan) menjadi energi.
Protein yang lengkap terdiri dari semua asam amino esensial dalam jumlah yang
cukup untuk mendukung pertumbuhan dan mempertahankan keseimbangan
nitrogen.Protein terdiri atas 16% Nitrogen dan merupakan sumber nitrogen satu-
satunya. Nitrogen disimpan oleh tubuh digunakan untuk pembangunan, perbaikan
dan penggantian jaringan tubuh. Keseimbangan nitrogen positif : Intake/masukan
nitrogen melebihi output/pengeluaran : dibutuhkan untuk pertumbuhan, hamil,
penyembuhan luka
Keseimbangan nitrogen negatif : tubuh kehilangan banyak nitrogen dibanding dari
yang diperoleh, terjadi akibat : infeksi, luka bakar, demam, kelaparan dan cedera
C. LIPID
Merupakan nutrien yang paling berkalori = 9 kkal/gram.Penghasil energi tubuh yang
utama. Lipid tersusun atas karbon, hidrogen dan oksigen. Lipid dasar disusun dari
trigliserida dan asam lemak. Trigliserida bersirkulasi dalam darah dan dibentuk oleh 3
asam lemak yang melekat pada gliserol. Asam lemak disusun dari rantai atom karbon
dan atom hidrogen.
1. Asam lemak jenuh : tiap atom karbon memiliki 2 atom hidrogen yang melekat
2. Asam lemak tidak jenuh : sejumlah atom hidrogen yang tidak sama dilekatkan dan
atom karbon melekat dengan yang lain dengan ikatan ganda.
Asam linoleat (asam lemak tidak jenuh) merupakan satu-satunya asam lemak esensial
pada manusia. Kebanyakan lemak hewan memiliki proporsi asam lemak jenuh yang
tinggi. Diet lemak dianjurkan tidak lebih dari 30% total kalori. Semua sel tubuh
kecuali sel darah merah dan neuron dapat mengoksidasi asam lemak menjadi energi.
D. MINERAL
Mineral merupakan elemen esensial non organik pada tubuh sebagai katalis dalam
reaksi biokimia.
Mineral dibutuhkan oleh tubuh untuk berbagai fungsi sebagai keseimbangan asam
basa dan pembentukan. Struktur tubuh. Unsur-unsur mineral dibagi menjadi dua
golongan, yaitu unsur makroelemen yaitu unsur-unsur yang dibutuhkan tubuh dalam
jumlah banyak, misalnya natrium, kalium, kalsium, fosfor, magnesium, klor dan
belerang. Unsur mikroelemen yaitu unsur-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah
sedikit misalnya mangan, seng, tembaga, kobalt, kromium dan molibdenum.
E. AIR
Air menyusun 60-70% dari seluruh berat badan. Komponen kritis dalam tubuh karena
fungsi sel bergantung pada lingkungan cair. Kebutuhhan cairan dipenuhi oleh
konsumsi cairan dan makanan padat yang tinggi kadar air seperti buah-buahan segar
dan sayuran dan hasil oksidasi. Pada individu yang sehat, intake cairan = output
melalui eliminasi, respirasi dan keringat. Air dalam tubuh memiliki fungsi sebagai
berikut :
a. pelarut beberapa jenis bahan makanan dan vitamin
b. menjaga tekanan osmotik dalam sel
c. mengangkut makanan ke jaringan tubuh
d. menjaga keseimbangan suhu tubuh
F. VITAMIN
Merupakan substansi organik dalam jumlah kecil pada makanan yang esensial untuk
metabolisme normal.Berfungsi sebagai katalis dalam reaksi biokimia. Tubuh tidak
mampu mensintesis vitamin dalam jumlah yang dibutuhkan dan bergantung pada
asupan diet.Vitamin diklasifikasikan sebagai yang larut lemak dan air.
Ketika jumlah vitamin yang ada di dalam tubuh lebih dari yang dibutuhkan, maka
vitamin akan menjadi zat kimia bebas dan menjadi toksik untuk tubuh
(hipervitaminosis).
1. Vitamin larut air
Vitamin C dan B kompleks
Jarang terjadi toksisitas pada vitamin larut air karena kelebihannya dieksresikan
keluar tubuh
2. Vitamin larut lemak
Vitamin larut lemak adalah : A, D, E dan K – disimpan di dalam tubuh
Toksisitas dapat disebabkan oleh adanya dosis besar dari vitamin sintetik, jumlah
berlebihan pada makanan yang diperkaya dan diet yang banyak mengandung
minyak hati ikan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pemahaman tentang anatomi fisiologi manusia sangat membantu untuk menjelaskan
mekanisme timbulnya keadaan pathologis. Selain untuk di pelajari mahasiswa, materi ini juga
dapat menjadi bahan ajar untuk dosen yang terlibat dalam perkuliahan anatomi fisiologi
sehingga mempunyai pandangan yang sama dalam membantu pemahaman mahasiswa
tentang anatomi fisiologi.
3.2 Saran
Sebagai seorang perawat hendaknya mengetahui dengan jelas anatomi fisiologi manusia dan
pemenuhan kebutuhan nutrisi sel agar dapat menjadi dasar dalam proses pelayanan kesehatan
yang diberikan.