Makalah Sistem Pencernaan

40
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjaatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kasih dan bimbingan-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN SERTA PEMENUHAN KEBUTUHAN SEL” dengan baik dan tepat pada waktunya. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempunaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyususnan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberkati segala urusan kita. Kupang, November 2013 Penulis

description

anatomi fisiologi sistem pencernaan

Transcript of Makalah Sistem Pencernaan

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjaatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kasih dan

bimbingan-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “ANATOMI DAN

FISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN SERTA PEMENUHAN KEBUTUHAN SEL”

dengan baik dan tepat pada waktunya.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik

dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi

kesempunaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta

dalam penyususnan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan Yang Maha Esa

senantiasa memberkati segala urusan kita.

Kupang, November 2013

Penulis

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ii

Daftar Isi iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang11.2 Rumusan Masalah21.3 Tujuan 21.4 Manfaat2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Proses Pencernaan 3

2.2 Saluran Proses Pencernaan dan Pencernaan Makanan 3

A. Mulut (Oris) 3B. Faring 4C. Kerongkongan (Esofagus) 5D. Lambung (Ventrikulus/Gaster) 5E. Usus Halus (Instetunum Tenue) 8F. Hati (Hepar) 11G. Kandung Empedu 13H. Pankreas 14I. Usus Besar (Colon) 15J. Peritonium 17

2.3 Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi Sel 19A. Karbohidrat 19B. Protein 19C. Lipid 20D. Mineral 20E. Air 21F. Vitamin 21

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan 23

3.2 Kesan 23

DAFTRAR PUSTAKA 24

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pencernaan makanan pada saluran pencernaan manusia meliputi dua proses, yaitu

pencernaan mekanik dan pencernaan kimiawi. Pencernaan mekanik adalah pencernaan yang

dilakukan oleh gigi di dalam mulut, sedangkan pencernaan yang melibatkan enzim adalah.

pencernaan kimiawi yang terjadi mulai dari mulut,lambung dan usus.

Proses pencernaan pada manusia melibatkan alat-alat pencernaan. Alat-alat pencernaan

makanan pada manusia terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran

pencernaan manusia terdiri dari mulut (kavum oris), kerongkongan (esofagus), lambung

(ventrikulus), usus halus, usus besar (kolon), dan anus.

Kelenjar pencernaan menghasilkan enzim-enzim yang dibutuhkan dalam proses pencernaan.

Kelenjar pencernaan terdapat di air liur, lambung, pankreas, dan hati.

Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan

penyakit,termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan dan

bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk

aktivitas penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan sisanya.

Secara umum,faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi yaitu:

a. Faktor patofisiologi seperti adanya penyakit tertentu yang mengganggu pencernaan atau

meningkatkan kebutuhan nutrisi

b. Faktor fisiologis untuk kebutuhan metabolisme basal

c. Faktor sosioekonomi seperti adanya kemampuan individu dalam memenuhi kebutuhan

nutrisi.

Nutrisi dapat dikatakan sebagai ilmu tentang makanan zat-zat gizi dan zat lain yang

terkandung, aksi, reaksi, dan keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan

penyakit.Sistem yang berperan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah system

pencernaan yang terdiri atas saluran pencernaan dan saluran asesoris. Saluran pencernaan

dimulai dari mulut sampai usus halus bagian distal, sedangkan organ asesoris terdiri atas

hati, kantong empedu, dan pankreas. Ketiga organ ini membantu terlaksananya sistem

pencernaan makanan secara kimiawi.

1.2 Rumusan Masalah

1. Menjelaskan struktur dan letak alat pencernaan makanan pada manusia

2. Menjelaskan fungsi alat peencernaan pada manusia

3. Mengidentifikasi struktur dan fungsi alat pencernaan makanan

4. Menjelaskan kelenjar kelenjar pencernaan

5. Menjelaskan fisiologi system pencernaan

6. Menjelaskan pemenuhan kebutuhan sel

1.3 Tujuan

Berdasarkan permasalahan diatas, tujuan yang dicapai dalam penulisan makalah ini adalah dapat :

1. Mengetahui struktur dan letak alat – alat pencernaan manusia2. Mengetahui peran dan fungsi alat-alat pencernaan manusia

1.4 Manfaat

Bagi mahasiswa, makalah ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan mahasiswa, tentang alat-alat pencernaan beserta fungsinya serta pemenuhan kebutuhan sel.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Proses Pencernaan

Beberapa pengertian secara umum mengenai proses pencernaan pencernaan adalah sebagai

berikut :

a. Ingesti adalah masuknya makanan kedalam mulut, dsini terjadi proses pemotongan

dan penggilingan makanan yang dilakukan secara mekanik oleh gigi.

b. Peristaltis adalah gelombang kontraksi otot polos involuter yang menggerakkan

makanan tertelan melalui saluran pencernaan

c. Digesti adalah hidrolisis kimia molekul besar menjadi molekul kecil sehingga

absorbsi dapat berlangsung

d. Egesti adalah proses eliminasi zat-zat sisa yang tidak tercerna dalam bentuk feses dari

saluran pencernaan.

e. Absorbsi adalah pergerakan produk akhir pencernaan dari lumen saluran pencernaan

kedalam sirkulasi darah dan limfatik sehingga dapat digunakan oleh sel-sel tubuh.

2.2 Susunan Saluran Pencernaan dan Proses Pencernaan

Sistem Pencernaan terdiri dari Organ Utama dan Organ Pelengkap. Organ Utama terdiri dari : Rongga Mulut, Pharynx, Esophagus, Lambung, Usus Kecil, Usus Besar dan Organ Pelengkap : Kelenjar Saliva, Liver, Kandung Empedu, Pankreas.

A. MULUT (ORIS)

Mulut adalah saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian yaitu : 1) Bagian luar yang

sempit atau vestibula yaitu ruang diantara gusi,gigi, bibir, dan pipi.2) Bagian rongga mulut

bagian dalam, yaitu rongga mulut yang dibatasi sisinya oleh tulang maksilaris, palatum dan

mandibularis. Disebelah belakang bersambung dengan faring.

Mulut juga merupakan tempat awal terjadinya pencernaan, baik secara mekanik oleh gigi

dan secara kimiawi oleh enzim. Bagian-bagian yang berhubungan dengan mulut seperti bibir

dan pipi, gigi, lidah, dan kelenjar ludah.

1. Bibir dan pipi

Di bagian depan ditutup oleh bibir atas dan bibir bawah. Jaringan utama bibir dan pipi

adalah otot rangka. Permukaan luar bibir diliputi kulit dengan folikel rambut, kelenjar

sebasea, dan kelenjar keringat.

Bagian dalam bibir diliputi mukosa. Pada daerah tepian bibir, epidermisnya mengalami

modifikasi, stratum lusiumnya tebal dan lebih transparan. Pada dermis dibawahnya

terdapat papil-papil tinggi dan banyak pleksus pembuluh darah. Semuanya ini

menyebabkan warna merah pada daerah tepian bibir (merah bibir). Pada bagian ini tidak

ada rambut, kelenjar keringat, maupun kelenjar sebasea.

2. Gigi

Gigi terdiri dari tiga bagian yaitu mahkota gigi (korona),leher gigi(korum), dan akar

gigi(radius). Gigi berasal dari dua jaringan embrional yaitu ectoderm dan mesoderm.

Ectoderm membentuk membentuk lapisan gigi luar atau email. Email adalah lapisan keras

yang menutupi permukaan gigi. Mesoderm membentuk dentin (tulang gigi) yang terdapat

di dalam email, sementum (lapisan luar akar gigi), dan pulpa (rongga gigi) yang banyak

mengandung serabut saraf dan pembuluh darah. Berdasarkan bentuknya gigi yang dimiliki

manusia terdiri dari gigi seri (insisivus), gigi taring(kaninus), gigi geraham depan

(premolare) dan gigi geraham belakang (molare). Gigi ada dua macam yaitu :

1. Gigi sulung, mulai tumbuh pada anak-anak umur 6-7 tahun. Lengkap pada umur 2½

tahun jumlahnya 20 buah di sebut juga gigi susu, terdiri dari 8 buah gigi seri (dens

insisivus),4 buah gigi taring (dens kaninus), dan 8 buah gigi geraham (molare).

2. Gigi tetap (permanen) tumbuh pada umur 6-18 tahun jumlahnya 32 buah terdiri dari 8

buah gigi seri, 4 buah gigi taring, 18 buah gigi geraham belakang, dan 12 buah gig

geraham depan.

Gigi seri berfungsi untuk memotong makanan, gigi taring berfungsi untuk merobek

makanan. Gigi geraham berfungsi untuk mengunyah makanan.

3. Lidah ( Lingua)

Lidah terdiri dari otot serat lintang dan dilapisi oleh selaput lendir serta tersusun dari otot

lurik yang dilapisi oleh selaput mukosa. Lidah dibagi atas tiga bagian, radiks lingua

(pangkal lidah), dorsum lingua ( punggung lidah), dan apeks lingua ( ujung lidah). Pada

pangkal lidah bagia belakang terdapat epiglotis yang berfungsi untuk menutup jalan napas

pada waktu kita menelan makanan.

Fungsi lidah adalah membantu mencampur makanan dalam mulut, membantu proses

menelan, membentuk suara, dan berfungsi sebagai indera pengecap.

4. Kelenjar Ludah (Saliva)

Kelenjar ludah merupakan kelenjak majemuk bertandan yang berarti terdiri dari gabungan

kelompok alveoli berbentuk kantung dan membentuk lubang-lubang kecil. Kelenjar ludah

yang utama ialah :

1. Kelenjar Parotis (Glandula Parotis), ialah yang terbesar. Satu disebelah kanan dan satu

disebelah kiri dan terletak di depan agak kebawah telinga. Sekretnya dituangkan

kedalam mulut melalui saluran parotis yang bermuara di pipi sebelah dalam

berhadapan dengan geraham.

2. Kelenjar Submandibularis (Glandula Submandibularis), terletak di bawah kedua sisi

tulang rahang. Sekretnya dituangkan kedalam mulut melalui saluran submandibularis

dan bermuara didasar mulut.

3. Kelenjar Subligualis ( Glandula Subligualis), adalah yang terkecil, letaknya dibawah

lidah dikanan dan kiri frenulum linguae dan menuagkan sekretnya kedalam dasar

mulut.

Fungsi dari saliva adalah mengandung enzim ptyalin yang berfungsi mengubah yang

mengubah amilum menjadi maltose, membasahi makanan, mencegah mulut dari

kekeringan, membunuh mikroorganisme, bertindak sebagai buffer atau penyaggah pH.

B. FARING

Faring merupakan organ yang menghubungkan rongga mulut denagn kerongkongan. Di

dalam lengkung faring terdapat tonsil (amandel) yaitu kumpulan kelenjar limfe yang banyak

mengandung limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi.

Bagian-bagian faring :

a. Nasofaring,

b. Orofaring,

c. Laryngofaring.

C. KERONGKONGAN (ESOFAGUS)

Esofagus merupakan saluran yang menghubungkan tekak dengan lambung, panjangnya ±

25 cm dan diameternya 0,5 cm , mulai dari faring sam;pai pintu masuk kardiak dibawah

lambung. Esophagus terletak dibelakang trakea dan didepan tilang punggung, setelah melalui

toraks menembus diafragma masuk kedalam abdomen menyambung dengan lambung.

Bagian dalam esophagus selalu dibasahi cairan yang dikeluarkan oleh kelenjar mukosa

sehingga makanan menjadi lembab dan licin dan adanya gerakan peristaltic yaitu gerakan

mendorong makanan masuk kedalam lambung.

D. LAMBUNG (VENTRIKULUS/GASTER )

Lambung merupakan bagian dari saluran yang dapat mengembang paling banyak terutama

dibagian epigaster. Lembung terdiri dari bagian atas fundus uteri berhubungan dengan

esophagus melalui orifisum pilorik, terletak dibawah diafragma di depan pancreas dan limpa,

menempel di sebelah kiri fundus uteri.

Sekresi lambung:

a. Mukus melindungi permukaan lambung

b. Pepsinogen diubah menjadi pepsin untuk mencerna protein

c. HCl membantu aktivasi pepsin dan membunuh mikroorganisme

d. Factor Intrinsic diperlukan untuk absorpsi Vitamin b12

Fase-fase dalam sekresi lambung adalah :

a. Fase Sefalik

Fase ini timbul dari melihat, membaui, membayangkan atau mengecap makanan

b. Fase Gastrik

Distensi lambung (makanan berada didalam lambung) menyebabkan terjadinya

sekresi getah lambung

c. Fase Intestinal

Keberadaan makanan di bagian atas usus kecil (duodenum) mengakibatkan sekresi

sejumlah kecil getah lambung

I. Bagian bagian lambung

1. Fundus Ventrikuli, bagian yang menonjol keatas terletak sebelah kiri osteum kardium

dan biasanya penuh berisi gas.

2. Korpus ventrikuli, setinggi osteum kardium, suatu lekukan pada bagian bawah

kurvatura minor.

3. Antrum pylorus, bagian lambung berbentuk tabung mempunyai otot yang tebal

membentuk sfingter pylorus.

4. Kurvatura minor, terdapat di sebelah kanan lambung, terbentang dari osteum kardiak

sampai ke pylorus.

5. Kurvatura mayor, terbentang dari sisi kiri osteum kardiakum melalui fundus ventrikuli

menuju menuju kekanan sampai ke pylorus inferior.

6. Osteum kardiakum merupakan tempat dimana esofagus bagian abdomen masuk ke

lambung.

II. Fungsi Lambung

1. Menampung makanan, menghancurkan makanan dan menghaluskan makanan oleh

peristaltic lambung da getah lambung.

2. Produksi Kimus, aktivitas lambung mengakibatkan terbentuknya kimus dan

mendorongnya ke abdomen.

3. Digesti protein, lambung memulai digesti protein melalui sekresi tripsin dan asam

klorida

4. Produksi mucus, mucus yang dihasilkan dari kelenjar membentuk barier setebal 1

mm untuk melindungi lambung terhadap aksi pencernaan dari sekresinya sendiri.

5. Absorbsi, dilambung hanya terjadi absorbs nutrient sedikit.

6. Didalam lambung terdapat getah cerna lambung yaitu :

a. Pepsin, fungsinya memecah putih telur menjadi asam amino (albumin

dan pepton)

b. Asam garam (HCL), fungsinya mengasamkan makanan, sebagai

antiseptic disinfektan dan membuat suasana asam pada pepsinogen

sehingga menjadi pepsin

c. Renin, fungsinya mengubah kaseinogen menjadi kasein.

d. Lapisan lambung, jumlahnya sedikit yang memecah lemak menjadi asam

lemak yang merangsang getah lambung.

III. Kendali Pada Pengosongan Lambung

Pengosongan lambung dimulai secara reflek pada saat peregangan lambung,

pelepasan gastrin, kekentalan kimus dan jenis makanan. Karbohidrat dapat masuk

lebih cepat, protein lebih lambat dan lemak tetap dalam lambung selama 3-6 jam.

Pengosongan lambung dihambat oleh hormone duodenum yang juga menghambat

sekresi lambungdan oleh reflek umpan balik entero gastric dari duodenum. Factor

inilah yang menjegah terjadinya pengisian yang berlebih pada usus dan

memberikan waktu yang lebih lama untuk digesti dalam usus halus.

IV. Kendali Rangsangan Makanan

Rasa makanan merangsang sekresi lambung karena kerja saraf sehingga

menimbulkan rangsangan kimiawi yang menyebabkan dinding lambung

melepaskan hormon yang disebut sekresi getah lambung. Getah lambung dihalangi

oleh sistem saraf simpatis yang dapat terjadi pada waktu gangguan emosi seperti

marah dan rasa takut.

E. USUS HALUS (INTESTINUM TENUE)

Usus halus adalah saluran pencernaan diantara lambung dan usus besar, yang merupakan

tuba terlilit yang merentang dari sfingter pilorus sampai katup ileosekal, tempatnya

menyatu dengan usus besar.

1. Susunan Usus Halus

a. Duodenum

Organ ini disebut juga usus 12 jari panjangnya 25-30 cm, berbentuk sepatu kuda

melengkung ke kiri pada lengkungan ini terdapat pankreas yang menghasilkan

amilase yang berfungsi mencerna hidrat arang menjadi disakarida. Duodenum

merupakan bagian terpendek dari usus halus.

b. Jejenum

Jejenum adalah bagian kelanjutan dari duodenum yang panjangnya 1-1,5 m

c. Ileum

Ileum merentang sampai menyatu dengan usus besar dengan 2-2,5 meter. Lekukan

jejenum dan ileum melekat pada dinding abdomen posterior dengan perantaraan

lipatan peritonium yang berbentuk kipas dikenal sebagai mesenterium. Ujung

bawah ileum berhubungan dengan sekum dengan perantaraan lubang yang

bernama Orifisium ileoseikalis, orifisium ini diperkkuat oleh spinter, ileoseikalis

dan pada bagian ini terdapat katup valvula seikalis atau valvula baukini yang

berfungsi untuk menccegah cairan dalam kolon asendes tidak masuk kembali ke

ileum.

2. Sekresi usus halus

a. Mucus, melindungi terhadap enzim-enzim pencernaan dan asam lambungb. Enzim-enzim pencernaan (enterokinase, peptidase, maltase, sukrase, laktase,

lipase)

3. Fungsi Usus Halus

a. Menerima zat-zat makanan yang sudah dicerna untuk diserap malalui kapiler-

kapiler darah dan saluran-saluran limfe dengan proses sebagai berikut :

Menyerap protein dalam bentuk asam amino,

Karbohidrat diserap dalam bentuk monosakarida

b. Secara selektif mengabsorbsi produk digesti dan juga air, garam dan vitamin.

4. Kelenjar yang menghasilkan getah usus

a. Enterokinase, mengaktifkan enzim tripsinogen pancreas menjadi tripsin yang

kemudian mnegurai protein dan peptida yang lebih kecil.

b. Aminopeptidase, tetrapeptidase, dan dipeptidase yang mengurai peptida

menjadi asam amino bebas

c. Amilase usus yang menghidrolisis zat tepung menjadi disakarida ( maltosa,

sukrosa, dan laktosa)

d. Maltase.isomaltase, lactase, dan sukrase yang memecah disakarida

maltosa,laktosa, dan sukrosa menjadi monosakarida.

e. Lipase usus yang memecah monogliserida menjadi asam lemak dan gliserol

f. Erepsin, menyempurnakan pencernaan protein menjadi asam aminnomenjadi

g. Laktase, mengubah laktase menjadi monosakarida

h. Maltosa, mengubah maltosa menjadi monosakarida

i. Sukrosa, mengubah sukrosa menjadi monosakarida

5. Absorbsi Makanan

Makanan yang telah dicerna oleh berbagai getah pencerna yaitu ludah, getah

lambung, getah lambung, getah pancreas, dan sukus enterikus menjadi bentuk yang

sederhana (protein menjadi asam amino, lemak menjadi gliserol dan asam lemak,

karbohidrat menjadi monosakarida). Akhirnya diabsorbsi didalam usus halus melalui

dua saluran yaitu pembulu kapiler darah dan saluran limfe di vili usus halus dan oleh

vena porta di bawah ke hati untuk mengalami beberapa perubahan.

Absorbsi makanan yang sudah dicernakan seluruhnya berlangsung didalam usus halus

melalui dua saluran yaitu pembuluh kapiler dalam darah dan saluran limfe yang

berada disebelah dalam permukaan vili usus. Jalur dalam absorbsi, diusus halus

melalui jalur absorbtif, yaitu produk-produk seperti monosakarida, asam amino, asam

lemak, dan gliserol, juga air, elektrolit, vitamin, dan cairan pencernaan diabsorbsi

menembus membran sel epitel duodenum dan jejunum. Hanya sedikit yang terjadi di

ileum kecuali garam-garam empedu dan vitamin B12

F. HATI (HEPAR)

Organ yang paling besar dalam tubuh kita, warnanya coklat dan beratnya 1500 kg.

Letaknya dibagian atas dalam rongga abdomen disebelah kanan bawah diafragma

dan terlindungi oleh tulang rusuk. Hati menerima darah teroksigenasi dari arteri

hepaticnm dan darah tidak teroksigenasi tetapi kaya akan nutrien yaitu vena porta

hepatika.

1. Pembagian Hati

Hati dibagi atas 2 lapisan utama yaitu :

a. Permukaan atas berbentuk cembung, terletak di bawah diafragma.

b. Permukaan atas berbentuk cembung, terletak di bawah diafragma.

c. Permukaan bawah tidak rata dan memperlihatkan lekukkan fisura transfersus

dan fisura longitudinal yang memisahkan belahan kanan dan kiri dibagian

atas hati.selanjutnya hati dibagi atas 4 belahan yaitu, lobus kanan,lobus kiri,

lobus kaudata, dan lobus quadratus.

2. Pembuluh darah pada Hati

Hati mempunyai 2 jenis peredaran darah yaitu :

a. Arteri hepatica, yang keluar dari aorta dan memberi 80% darah pada hati,

darah ini mempunyai kejenuhan 95-100% masuk ke hati akan membentuk

jaringan kapiler setelah bertemu dengan kapiler vena, akhinya keluar sebagai

vena hepatica.

b. Vena porta, yang berbentuk dari lienalis dan vena mesentrika superior

menghantarkan 20% darahnya ke hati, darah ini mempunyai kejenuhan 70%

sebab beberapa O2 telah diambil oleh limfe dan usus, guna darah ini

membawa zat makananan ke hati yang telah diabsorbsi oleh mukosa dan usus

halus.

3. Fungsi Hati

a. Sekresi

- Hati memproduksi empedu dibentuk dalam sistem retikulo endotelium

yang dialirkan ke empedu yang berperan dalam emulsifikasi dan sbsorbsi

lemak.

- Menghasilkan enzim glikogenik yang mengubah glukosa menjadi

glikogen

b. Metabolisme

- Hati berperan serta dalam mempertahankan homeostatik gula darah

- Hati menyimpan glukosa dalam bentuk glikogen dan mengubahnya

kembali menjadi glukosa jika diperlukan tubuh

- Hati mengurai protein dari sel-sel tubuh dan sel darah merah yang rusak

dan hasil penguraian protein menghasilkan urea dari asam amino dan sisa

nitrogen. Hati menerima asam amino diubah menjadi ureum dikeluarkan

dari darah oleh ginjal dalam bentuk urin.

- Hati mensintesis lemak dari karbohidrat dan protein.

c. Penyimpanan

- Hati menyimpan glikogen, lemak, vitamin A,D,E,K, dan zat besi yang

disimpan sebagai feritin, yaitu suatu protein yang mengandung zat besi.

- Mengubah zat makanan yang diabsorbsi dari usus dan disimpan di suatu

tempat dalam tubuh, dikeluarkannya sesuai dengan pemakaiannya dalam

jaringan.

d. Detoksifikasi

- Hati melakukan inaktivikasi hormon dan detoksifikasi toksin dan obat

dan detoksifikasi toksin dan obat dan memfagositosis eritrosit dan zat

asing yang terdisintegrasi dalam darah.

- Mengubah zat buangan dan bahan racun untuk diekresi dalam empedu

dan urin.

e. Membentuk dan menghancurkan sel-sel darah merah selama 6 bulan masa

kehidupan fetus yang kemudian diambil alih oleh sumsum tulang belakang.

G. KANDUNG EMPEDU

1. Pengertian

Sebuah kantong berbentuk terang dan merupakan membran berotot, letaknya

dalam sebuah lobus disebelah permukaan bawah hati sampai pinggir depannya,

panjangnya 8-12 cm berisi 60 cm3.

2. Anatomi sekresi empedu

Empedu yang diproduksi oleh sel-sel hati memasuki kanalikuli empedu yang

kemudian menjadi duktus hepatika kanan dan kiri. Duktus hepatika menyatu

untuk membentuk duktus hepatik komunis yang kemudian menyatu dengan

duktus sisticus dari kandung empedu dan keluar dari hati sebagai duktus empedu

komunis. Duktus empedu komunis bersama dengan duktus pancreas bermuara di

duodenum atau dialihkan untuk penyimpanan dikandung empedu.

3. Fungsi kandung empedu

a. Sebagai persediaan getah empedu dan membuat getah empedu menjadi

kental.

b. Getah empedu adalah cairan yang dihasilkan oleh sel-sel hati yang digunakan

untuk mencerna lemak.

4. Komposisi getah empedu

Getah empedu adalah suatu cairan yang disekresi setiap hari oleh sel hati,

sekresinya berjalan terus menerus, jumlah produksi meningkat sewaktu mencerna

lemak. Empedu berwarna kuning kehijauan yang terdiri dari air, pigmen empedu

dan garam-garam empedu.

a. Pigmen empedu, terdiri dari biliverdin. Pigmen ini merupakan hasil

penguraian hemoglobin yang dilepas dari sel darah merah. Pigmen utamanya

adalah bilirubin yang memberikan warna kuning pada urin dan feses.

b. Garam-garam empedu, yang terbentuk dari asam empedu yang berikatan

dengan kolesterol dan asam amino.

Fungsi dari garam empedu ini adalah :

- Emulsifikasi lemak, garam empedu mengemulsi globules lemak besar

dalam usus halus yang kemudian dijadikan globules lemak lebih kecil.

- Absorbsi lemak, garam empedu juga membantu mengabsorbsi zat terlarut

lemak dengan cara jalurnya menembus membran sel.

- Pengeluaran kolesterol dari tubuh, garam empedu berikatan dengan

kolesterol dan lesitin untuk membentuk agregasi kecil yang akan dibuang

melalui feses.

H. PANKREAS

1. Pengertian

Pankreas adalah kelenjar berwarna keputihan, terbentuk dari usus dua belas jari

dan terletak dipermukaan bawah lambung.

2. Fungsi pankreas

a. Fungsi eksokrin, yang membentuk getah pankreas yang berisi enzim-enzim

pencernaan dan larutan berair yang mengandung ion bikarbonat dalam

konsentrasi tinggi dan berfungsi menetralkan keasaman isi usus.

b. Fungsi endokrin, membentuk organ endokrin yang mensekresikan insulin dan

glukagon yang langsung dialirkan kedalam peredaran darah dibawa

kejaringan untuk membantu metabolisme karbohidrat.

3. Hasil sekresi dan komposisi cairan pankreas

Cairan pankreas mengandung enzim-enzim untuk mencerna protein, karbohidrat,

dan lemak.

a. Tripsinogen, kimotripsin yang berfungsi memecah molekul protein

b. Karboksipeptidase, aminopeptidase, dipeptidase, berfungsi mengubah peptida

menjadi asam amino

c. Lipase, berfungsi menghidrolisis lemak menjadi asam lemak dan gliserol

d. Amilase pankreas, menghidolisis tepung yang tidak dicerna oleh amilase

saliva menjadi disakarida (maltosa, sukrosa, dan laktosa)

e. Rribonuklease dan deoksiribonuklease, yang menghidrolisis RNA dan DNA

menjadi komponen nukleotida.

I. USUS BESAR (KOLON)

1. Pengertian

Usus besar merupakan bagian akhir dari proses pencernaan, karena sebagai

tempat pembuangan, maka diusus besar sebagian nutrien telah dicerna dan

diabsorbsi dan hanya menyisahkan zat-zat yang tidak tercerna.

2. Anatomi

Panjangnya ±1,5 m , lebarnya 5-6 cm. lapisan lapisan usus besar dari dalam ke

luar adalah selaput lendir, lapisan otot melingkar, lapisan otot memanjang, dan

jaringan ikat. Pada pertemuan antara usus halus dan usus besar terdapat suatu

penyempitan yang disebut klep ileosekum klep ini berfungsi untuk menjaga

makanan yang sudah masuk ke dalam usus besar tidak dapat kembali ke usus

halus. Usus besar terdiri dari :

a. Caecum, adalah kantong lebar, terletak pada fossa iliaca dextra. Ileum

memasuki sisi kirinya pada lubang ileosekal, celah oval yang dikontrol oleh

sfingter otot. Apendiks membuka ke dalam caecum di bawah lubang

ileosekal. Caecum berlanjut ke atas sebagai colon ascendens.

b. Appendiks, adalah tonjolan seperti cacing dengan panjang sampai 18 cm dan

membuka pada caecum dibawah katup ileosekal. Apendiks memiliki lumen

yang sempit. Lapisan submukosanya mengandung banyak jaringan limfe.

c. Colon ascendens, membentang dari caecum pada fossa iliaca dextra ke sisi

kanan abdomen sampai flexura colica dextra di bawah lobus hepatis dexter.

d. Colon transversum , pada flexura colica dextra colon membelok ke kiri

dengan tajam dan menyilangi abdomen sebagai colon transversum dalam

lengkungan yang dapat menggantung lebih rendah daripada umbilikus, dan

naik pada sisi kiri berakhir pada flexura colica sinistra.

e. Colon descendens, pada flekxura colica sinistra, colon membelok kembali

berjalan ke bawah pada sisi abdomen sampai tepi pelvis, tempat colon

berlanjut sebagai colon sigmoid.

f. Colon sigmoid, memiliki beberapa lengkungan di dalam pelvis dan berakhir

pada sisi yang berlawanan dengan pertengahan sacrum tempatnya

berhubungan dengan rektum.

g. Rectum, rektum memiliki panjang sekitar 12 cm dan mendapat namanya

karena berbentuk lurus atau hampir lurus. Rectum dimulai pada pertengahan

sacrum dan berakhir pada canalis analis.

h. Anus, adalah bagian dari saluran pencernaan yang menghubungkan rektum

dengan dunia luar.

3. Fungsi usus besar

Fungsi usus besar antara lain :

a. Menyerap air dan elektrolit 80%-90% dari makanan dan mengubah dari

cairan menjadi massa

b. Tempat tinggal sejumlah bakteri koli,yang mampu mencerna sejumlah kecil

selulosa dan memproduksi sedikit kalori nutrien bagi tubuh dalam setiap hari

c. Memproduksi vitamin antara lain vitamin K, ribovlafin, dan tismin serta

berbagai gas

d. Penyiapan selulosa yang berupa hidrat arang dalam tumbuh-tumbuhan, buah

buahan dan sayuran hijau.

4. Defekasi

Defekasi yaitu proses pengeluaran zat-zat sisa hasil pencernaan melalui

anusdefekasi didahuli oleh transpor feses kedalam rektum yang menagkibatkan

ketegangan dinding rektum mengakibatkan rangsangan untuk refleks defekasi

sedangkan otot usus lainnya berkontraksi levator ani relaksasi secara volunter

dan tekanan ditumbulkan oleh otot-otot abdomen.

Susunan feses normalnya hanya seperempat dari feses yang berbentuk bahan-

bahan padat dan tiga perempat adalah cair. Bahan-bahan padat tersebut terdiri

dari:

Bakteri yang umumnya sudah mati : 30%

Bahan-bahan yang tidak dapat dicerna mis;selulosa : 30%

Bahan-bahan anorganik, mis; garam-garam kalsium : 10-20%

Sel-sel mati : 10-100 g/hari

Ekosit, pigmen empedu

 

J. PERITONIUM

1. Pengertian

Peritonium merupakan membran tipis, halus dan lembab pada rongga abdomen

dan menutupi organ-organ abdomen serta terdiri dari membran serosa rangkap.

2. Bagian peritonium

a. Peritonium parietalis, yang melapisi dinding rongga abdomen

b. Peritonium visceralis, yang melapisi semua organ yang berada dalam rongga

abdomen.

3. Fungsi Peritonium

a. Menutupi sebagian dari organ abdomen dan pelvis

b. Membentuk pembatas yang halus sehingga organ yang ada dalam rongga

peritonium tidak saling bergesekkan

c. Menjaga kedudukan dan mempertahankan hubungan organ terhadap dinding

pasterior abdomen

d. Tempat kelenjar limfe dan pembuluh darah yang membantu melindungi

terhadap infeksi.

e. Tempat pelekatan organ-organ kedinding abdomen posterior dan satu sama

lainnya.

2.3 Proses Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi Sel

Nutrisi dibedakan menjadi dua yaitu, Makronutrien merupakan sebagian besar dari

makanan yang menyediakan energi dan nutrisi penting untuk pertumbuhan, pemeliharaan dan

aktivitas. Terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, makromineral dan air. Mikronutrien

dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang sangat kecil, mencakup vitamin dan mineral.

Proses pemenuhan kebutuhan nutrisi sel di jelaskan dalam tabel berikut.

A. KARBOHIDRAT

Merupakan sumber energi utama dalam diet/makanan. Tiap gr menghasilkan 4 kkal

Diperoleh terutama dari tumbuhan, kecuali laktosa (gula susu). Diklasifikasikan

menurut unit gula/sakarida : monosakarida (glukosa, fruktosa), disakarida (sukrosa,

laktosa & maltosa), polisakarida (glikogen) Tanaman menyimpan karbohidrat sebagai

zat tepung. Zat tepung dibuat dari biji yang tertutup oleh dinding sel. Rentang asupan

karbohidrat dalam diet yang direkomendasikan adalah 50-60% dari total kalori.

Karbohidrat merupakan sumber utama energi (bahan bakar) untuk otak, otot rangka

selama latihan, eritrosit, leukosit dan medula renal.

B. PROTEIN

Diperlukan dalam mensintesis (membangun) jaringan tubuh dalam pertumbuhan,

pemeliharaan dan perbaikan. Dapat juga sebagai sumber energi (4 kkal/g).

Bentuk protein yang paling sederhana adalah asam amino. Asam amino esensial yaitu

asam amino yang tidak dapat disintesis oleh tubuh tapi harus diberikan dalam

diet.Asam amino non esensial dapat disintesis oleh tubuh. Asam amino

dianabolisasikan (dikombinasi & diubah) menjadi jaringan, hormon dan enzim. Asam

amino juga dapat diubah menjadi lemak dan disimpan sebagai jaringan adiposa atau

dikatabolisasikan (dipecahkan) menjadi energi.

Protein yang lengkap terdiri dari semua asam amino esensial dalam jumlah yang

cukup untuk mendukung pertumbuhan dan mempertahankan keseimbangan

nitrogen.Protein terdiri atas 16% Nitrogen dan merupakan sumber nitrogen satu-

satunya. Nitrogen disimpan oleh tubuh digunakan untuk pembangunan, perbaikan

dan penggantian jaringan tubuh. Keseimbangan nitrogen positif : Intake/masukan

nitrogen melebihi output/pengeluaran : dibutuhkan untuk pertumbuhan, hamil,

penyembuhan luka

Keseimbangan nitrogen negatif : tubuh kehilangan banyak nitrogen dibanding dari

yang diperoleh, terjadi akibat : infeksi, luka bakar, demam, kelaparan dan cedera

C. LIPID

Merupakan nutrien yang paling berkalori = 9 kkal/gram.Penghasil energi tubuh yang

utama. Lipid tersusun atas karbon, hidrogen dan oksigen. Lipid dasar disusun dari

trigliserida dan asam lemak. Trigliserida bersirkulasi dalam darah dan dibentuk oleh 3

asam lemak yang melekat pada gliserol. Asam lemak disusun dari rantai atom karbon

dan atom hidrogen.

1. Asam lemak jenuh : tiap atom karbon memiliki 2 atom hidrogen yang melekat

2. Asam lemak tidak jenuh : sejumlah atom hidrogen yang tidak sama dilekatkan dan

atom karbon melekat dengan yang lain dengan ikatan ganda.

Asam linoleat (asam lemak tidak jenuh) merupakan satu-satunya asam lemak esensial

pada manusia. Kebanyakan lemak hewan memiliki proporsi asam lemak jenuh yang

tinggi. Diet lemak dianjurkan tidak lebih dari 30% total kalori. Semua sel tubuh

kecuali sel darah merah dan neuron dapat mengoksidasi asam lemak menjadi energi.

D. MINERAL

Mineral merupakan elemen esensial non organik pada tubuh sebagai katalis dalam

reaksi biokimia.

Mineral dibutuhkan oleh tubuh untuk berbagai fungsi sebagai keseimbangan asam

basa dan pembentukan. Struktur tubuh. Unsur-unsur mineral dibagi menjadi dua

golongan, yaitu unsur makroelemen yaitu unsur-unsur yang dibutuhkan tubuh dalam

jumlah banyak, misalnya natrium, kalium, kalsium, fosfor, magnesium, klor dan

belerang. Unsur mikroelemen yaitu unsur-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah

sedikit misalnya mangan, seng, tembaga, kobalt, kromium dan molibdenum.

E. AIR

Air menyusun 60-70% dari seluruh berat badan. Komponen kritis dalam tubuh karena

fungsi sel bergantung pada lingkungan cair. Kebutuhhan cairan dipenuhi oleh

konsumsi cairan dan makanan padat yang tinggi kadar air seperti buah-buahan segar

dan sayuran dan hasil oksidasi. Pada individu yang sehat, intake cairan = output

melalui eliminasi, respirasi dan keringat. Air dalam tubuh memiliki fungsi sebagai

berikut :

a. pelarut beberapa jenis bahan makanan dan vitamin

b. menjaga tekanan osmotik dalam sel

c. mengangkut makanan ke jaringan tubuh

d. menjaga keseimbangan suhu tubuh

 

F. VITAMIN

Merupakan substansi organik dalam jumlah kecil pada makanan yang esensial untuk

metabolisme normal.Berfungsi sebagai katalis dalam reaksi biokimia. Tubuh tidak

mampu mensintesis vitamin dalam jumlah yang dibutuhkan dan bergantung pada

asupan diet.Vitamin diklasifikasikan sebagai yang larut lemak dan air.

Ketika jumlah vitamin yang ada di dalam tubuh lebih dari yang dibutuhkan, maka

vitamin akan menjadi zat kimia bebas dan menjadi toksik untuk tubuh

(hipervitaminosis).

1. Vitamin larut air

Vitamin C dan B kompleks

Jarang terjadi toksisitas pada vitamin larut air karena kelebihannya dieksresikan

keluar tubuh

 

2. Vitamin larut lemak

Vitamin larut lemak adalah : A, D, E dan K – disimpan di dalam tubuh

Toksisitas dapat disebabkan oleh adanya dosis besar dari vitamin sintetik, jumlah

berlebihan pada makanan yang diperkaya dan diet yang banyak mengandung

minyak hati ikan.

 

 

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pemahaman tentang anatomi fisiologi manusia sangat membantu untuk menjelaskan

mekanisme timbulnya keadaan pathologis. Selain untuk di pelajari mahasiswa, materi ini juga

dapat menjadi bahan ajar untuk dosen yang terlibat dalam perkuliahan anatomi fisiologi

sehingga mempunyai pandangan yang sama dalam membantu pemahaman mahasiswa

tentang anatomi fisiologi.

3.2 Saran

Sebagai seorang perawat hendaknya mengetahui dengan jelas anatomi fisiologi manusia dan

pemenuhan kebutuhan nutrisi sel agar dapat menjadi dasar dalam proses pelayanan kesehatan

yang diberikan. 

DAFTAR PUSTAKA

Setiadi. Anatomi Fisiologi Manusia. Graha Ilmu.

Gibson J .1995. Anatomi dan Fisiologi modern untuk perawat, edisi 2, EGC

Tambayong J. Anatomi dan Fisiologi untuk keperawatan, EGC

Aryulina Diah, Ph.D.dkk. Biologi SMA dan MA untuk kelas XI. Penerbit esis.