Laporan Kasus KDK

Post on 11-Feb-2016

84 views 2 download

description

sfs

Transcript of Laporan Kasus KDK

LAPORAN KASUSKejang Demam Kompleks

JOKO HERDIYANTOSMF EMERGENCY RS TNI AU LANUD SUPADIO

Identitas Pasien

• Nama : An. A• Usia : 2 Tahun 8 Bulan• Jenis Kel : Laki - Laki• Agama : Islam• Alamat : Kuala Dua• Anamnesis : Alloanamnesis pada Ibu

Px

AnamnesisKeluhan Utama:Pasien datang dengan keluhan kejang

Riwayat penyakit sekarang:Pasien datang dengan keluhan kejang di sertai demam tinggi sejak ± 1 jam SMRS. Kejang di seluruh tubuh, kedua tangan dan kaki kaku, disertai dengan mulut mengunci. Selama kejang pasien tidak sadarkan diri, sesudah kejang pasien sadar kemudian menangis dan terlihat lemas. Lama kejang >10 menit. 15 jam SMRS pasien mengalami demam tinggi dengan batuk berdahak putih kental dan pilek. Mual (+), muntah (+), nafsu makan ↓, sesak nafas (-), BAB dan BAK normal.

Riwayat Penyakit Dahulu• Riwayat kejang disertai demam tinggi

sebelumnya sudah 3 kali• Riwayat kejang tanpa demam (-)• Riwayat trauma kepala (-)• Riwayat Asma (-)

Riwayat Penyakit Keluarga• Tidak ada keluarga yang mengalami gejala yang

sama dengan pasien

Pemeriksaan Fisik• Kesadaran : Compos Mentis• Keadaan umum : tampak sakit sedang• Frekuensi nadi : 96x/menit• Frekuensi napas : 40x/menit• Suhu : 39,8oC• Berat Badan : 13 Kg

Pemeriksaan Fisik

• Mata: Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik

• THT : Faring hiperemis, Tonsil T1/T1• Leher : JVP (-), KGB (-)• Dada : simetris

Pemeriksaan Fisik• Paru :

– Inspeksi : Statis, dinamis– Palpasi : Femitus taktil kanan = kiri– Perkusi : Sonor seluruh lapang paru– Auskultasi: suara napas dasar : vesikuler,

suara napas tambahan: ronki (-/-), wheezing (-/-)

Pemeriksaan Fisik• Jantung :

– Inspeksi : iktus cordis tidak terlihat– Palpasi : iktus cordis teraba di SIC V linea

midclavicula sinistra– Perkusi : Batas jantung dalam batas

normal– Auskultasi : S1/S2 reguler, gallop(-)

murmur(-)

Pemeriksaan Fisik

• Abdomen― Inspeksi : skar (-), massa (-)― Palpasi : nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak

teraba― Perkusi : timpani pada seluruh regio― Auskultasi : bising usus (+)

• Ekstremitas :- Akral hangat, CRT < 2 detik- Edema ekstremitas atas dan bawah (-)

Pemeriksaan Laboratorium

Hemoglobin : 12,5 gr%Leukosit : 9.200/mm3

Eritrosit : 4,86/jutaTrombosit : 238.000/mm3

HT : 35 Vol%Widal : Titer O-H 1/160

Diagnosis Kerja

• Kejang demam kompleks

Tatalaksana

• IVFD RL 10 TPM makro• Cefotaxime 3x300mg I.V• Ranitidin 2x¼ Amp I.V• Parasetamol 3x100mg I.V• Sanadryl Expectorant Syr. 3x1/2 cth• Diazepam 10mg supp. P.r.n

Edukasi pada orang tua pasien• Tetap tenang dan tidak panik• Kendorkan pakaian yang ketat• Bila tidak sadar, posisikan terlentang dengan kepala

miring. Bersihkan muntahan atau lendir di mulut dan hidung

• Tetap bersama anak selama kejang• Mulai berikan obat antipiretik jika suhu tubuh anak

>37,50

• Berikan diazepam rektal. Hentikan bila kejang berhenti

Prognosis

• Ad Vitam : dubia ad bonam• Ad Functionam : dubia ad bonam• Ad Sanactionam : dubia ad bonam

Observasi Pasien

• Selasa, 27 Januari 2015S: Demam (+), nafsu makan masih kurang, kejang (-), batuk dahak dan pilek (+), mual-muntah(-).O: Keadaan umum tampak sakit ringan, Kesadaran kompos mentis.Nadi 100x/menit, RR 28x/menit, suhu 38,80 CPemeriksaan Laboratorium : Tidak adaA: Kejang Demam Kompleks

P:IVFD RL 10 TPM makroCefotaxime 3x300mg I.VRanitidin 2x¼ Amp I.VParasetamol 3x100mg I.VSanadryl Expectorant Syr. 3x1/2 cthDiazepam 10mg supp. P.r.n

Rabu, 28 Januari 2015 ( Boleh Pulang siang pukul 13.00 Wib )

S: Demam (+), nafsu makan mulai ada, kejang (-), batuk dahak dan pilek mulai berkurang, mual-muntah(-)O: Keadaan umum : baik, Kesadaran kompos mentisNadi 89x/menit, RR 29x/menit, suhu 37,50 CPemeriksaan Laboratorium : Tidak adaA: Kejang Demam Kompleks.

P:IVFD RL 10 TPM makroCefotaxime 3x300mg I.VRanitidin 2x¼ Amp I.VParasetamol 3x100mg I.VSanadryl Expectorant Syr. 3x1/2 cthDiazepam 10mg supp. P.r.n

PembahasanPenegakan diagnosis kejang demam kompleks dilakukan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.

Pembahasan

Dari anamnesis didapatkan, pasien mengalami kejang saat demam sebanyak 1 x dalam waktu 24 jam, dengan lama kejang >10 menit. Kejang bersifat umum yang didahului kejang parsial. Selama kejang pasien tidak sadar dan pasien sadar disaat kejang selesai dan menangis. Hal ini sesuai dengan kriteria diagnosis kejang demam kompleks. Pasien juga tidak mempunyai riwayat kejang pada saat tidak demam, untuk menyingkirkan diagnosis epilepsi.

Pembahasan • Selain demam, pasien juga mengalami mual

dan muntah, di mana muntah terjadi dari 1 kali dalam sehari, isi muntahan berupa air bercampur apa yang dimakan, dan sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit nafsu makan pasien menurun.

Pembahasan • Pemeriksaan fisik didapatkan adanya

hiperemis pada faring. Pada pasien tidak didapatkan adanya kaku kuduk, rangsang meningeal, refleks patologis menunjukkan penyebab kejang demam pada pasien tidak disebabkan oleh proses intrakranial walaupun hal ini harus dipastikan lebih lanjut dengan pemeriksaan pungsi lumbal. Pada pasien juga didapatkan suhu badan meningkat dengan suhu badan 39,80C.

Pembahasan • Pemeriksaan penunjang Hemoglobin : 12,5 gr%Leukosit : 9.200/mm3

Eritrosit: 4,86/jutaTrombosit : 238.000/mm3

HT : 35 Vol%Widal : Titer O-H 1/160

Darah rutin masih dalam batas normal , dan pada test widal belum menunjukkan adanya infeksi salmonella typhi

Pembahasan• Terapi yang diberikan pada pasien ini meliputi

pemasangan infus cairan intravena berupa ringer laktat (RL) 10 ttm

• Terapi simptomatik1. Sanmol 3 x 300 mg i.v digunakan untuk

demam pasien2. Ranitidin 2x ¼ amp i.v digunakan untuk

mual-muntah pasien

3. Antibiotik cefotaxime 3x300 mg i.v mencegah terjadinya infeksi oleh salmonella typhi

4. Sanadryl expectorant syr. 3x1/2 c.t.h -> untuk mengobati batuk pilek pasien

Kesimpulan• Telah dirawat pasien an. A, 2 tahun 8 bulan

masuk dengan keluhan utama kejang disertai demam tinggi ±1 jam SMRS dan didiagnosa sebagai kejang demam komplek berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan penunjang.

• Tatalaksananya Pengobatan kejang dengan fase akutTerapi simptomatik

KesimpulanPasien pulang dalam kondisi kesehatan yang membaik.

Terima kasih