Keratitis Pungtata Superfisial

Post on 12-Jan-2016

76 views 0 download

description

Keratitis Pungtata Superfisial

Transcript of Keratitis Pungtata Superfisial

KERATITIS PUNGTATA SUPERFISIALIchlas RahmadiPembimbing :Dr. Safwan Sp.MDr. Zulfrinur Sp.M

PENDAHULUAN

• Kornea adalah bagian anterior mata yang merupakan selaput bening mata yang tembus cahaya dan merupakan jaringan yang menutup bola mata depan.

• Kornea berfungsi sebagai membran pelindung dan jendela yang dilalui berkas cahaya menuju retina.

• Keratitis adalah suatu peradangan kornea yang disebabkan oleh bakteri, virus, dan jamur.

• Pada keratitis sering timbul rasa sakit yang berat oleh karena kornea bergesekan dengan palpebra. Keratitis akan memberikan gejala seperti mata merah, rasa silau, dan merasa kelilipan

• Keterlambatan diagnosis pada keratitis menyebabkan kehilangan penglihatan dan kerusakan kornea

DEFINISI KERATITIS

• Keratitis adalah kelainan akibat terjadinya infiltrasi sel radang pada kornea yang akan mengakibatkan kornea menjadi keruh.

• Bakteri umumnya tidak dapat menyerang kornea yang sehat, namun ada beberapa kondisi yang dapat menyebabkan kornea terinfeksi.

• Keratitis Pungtanta Superfisialis adalah penyakit bilateral recurens menahun yang jarang ditemukan, dapat menyenai laki-laki dan perempuan baik muda ataupun tua.

• Penyakit ini ditandai kekerutan epitel yang meninggi berbentuk lonjong dan jelas, yang menampakkan bintik-bintik pada pemulasan dengan fluresin, terutama didaerah pupil.

ETIOLOGI

• 1. Virus (Herpes simpleks, Herpes zoster, Adenovirus)

• 2.Bakteri (Diplococcus pneumonia, Streptococcus hemoliticus, Pseudomonas)

• 3. Jamur (Candida, Aspergilus)

• 4.Paparan sinar ultraviolet seperti sinar matahari

• 5.Iritasi dari penggunaan berlebihan lensa kontak

• 6.Mata kering

• 7.Adanya benda asing di mata

• 8.Defisiensi vitamin A

• 9.Reaksi terhadap obat seperti neomisin, tobramisin, polusi, atau partikel udara seperti debu

KLASIFIKASI

keratitis

superfisial

epitel

Subepitel

stroma

profunda

Interstisial

Disiformis

sklerotikan

LAPORAN KASUS

• Identitas Pasien

• Nama : Ny. Fadriah

• Umur : 30 tahun

• Jenis kelamin : Perempuan

• Agama : Islam

• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

• Alamat : Blang tidick, mutiara barat, kabupaten pidie

• No. CM : 1 3 7 7 7 6

ANAMESA

• Keluhan Utama : Pasien datang dengan keluhan mata kiri kabur ± 3 hari yang lalu.

• Keluhan Tambahan : Mata merah, seperti ada benda asing di kelopak mata, perih jika terkena angin dan silau jika terkena cahaya.

• Riwayat pennyakit Sekarang :

• Pasien datang ke Poliklinik Mata RSUD Tgk Chik Ditiro Sigli pada hari rabu tanggal 08 Juli 2015 dengan keluhan nyeri mata kiri sejak ± 3 hari yang lalu disertai dengan mata merah, rasa seperti ada yang mengganjal pada kelopak mata dan silau jika terkena cahaya.

• Pasien mengaku 3 hari yang lalu ia mengendarai sepeda motor pulang dari kampung halamannya bersma suami, sesampai di rumah pasien merasakan nyeri pada mata kirinya, kemudian pasien membeli obat tetes mata bermerk ROHTO, nyeri mata yang di rasakan pasien berkurang, namum pasien mengeluh pandangannya menjadi kabur.

• Riwayat Penyakit Dahulu :

• Tidak ada.

• Riwayat Penyakit kluarga :

• Tidak ada.

• Riwayat Pengobatan :

• Pasien pernah menggunakan obat tetes mata rohto yang di beli di apotik.

PEMERIKSAAN FISIK

• Status Generalisata

• Keadaan Umum : Baik

• Kesadaran : Compos Mentis

• Tekanan Darah : 120/80 mmHg

• Heart Rate : 88 x / menit

• Respiratory Rate : 22 x / menit

• Temperatur : 36,2oC

STATUS OFTAMOLOGI

DIAGNOSA

• Keratitis Pungtata Superfisial

PENATALAKSANAAN

• Imatrol 6 x 1 gtt OS

• Berry vision 1 x 1

• Paracetamol 2 x 1

PEMBAHASAN

• Dari anamnesa menunjukkan bahwa pasien mengalami suatu infeksi didaerah mata.

• Dari gejala yang diutarakan pasien tersebut menunjukkan bahwa diagnosis mengarah ke arah keratitis pungtata superfisial.

• Mata berair terjadi karena air mata berfungsi sebagai proteksi imun untuk mukosa permukaan mata.

• Kornea memiliki banyak saraf sensoris yang sangat sensitif yang berasal dari saraf siliar longus

• Ketika terdapat lesi pada kornea, baik lesi akan memicu rasa sakit atau nyeri sebagai mekanisme peringatan awal yang cepat terhadap trauma.

• Silau atau fotofobia pada penyakit kornea adalah akibat kontraksi iris yang meradang.

• Ketika kornea meradang maka iris juga meradang sehingga ketika iris berkontraksi untuk mengatur cahaya yang masuk maka akan menimbulkan rasa sakit sehingga menurunkan fungsi kerja iris mengatur cahaya yang masuk dan timbullah rasa silau.

• Mata merah disebabkan oleh sel-sel pada kornea yang terdapat di stroma yang bekerja sebai makrofag jika ada peradangan dan kemudia baru lah muncul pembuluh darah di limbus yang menyebabkan injeksi siliar

• Pada pemeriksaan visus didapatkan VOD (visus okuli dextra) adalah 5/6 dan VOS (visus okuli sinitra) adalah 5/20.

• Pada pemeriksaan kelopak mata atau palpebra bengkak (+),

• pada konjungtiva ditemukan injeksi siliar (+) dan hiperemis,

• pada kornea ditemukan infiltrate (+), dan terdapat epiforia pada sistem lakrimasi.