Post on 25-Oct-2015
description
GIZI PADA PENYAKIT GASTROINTESTINAL
Budiyanti Wiboworini
1
Kuliah Penunjang Blok Gastrointestinal, 29 Maret 2012
Learning Objective yang Terkait
2
Menjelaskan macam-macam terapi, follow up, prognosis dan rehabilitasi penyakit Sistem Pencernaan
Menjelaskan tindakan preventif penyakit Sistem Pencernaan dengan mempertimbangkan faktor risiko dan pencetus
Tk kompetensi 4
• Candidiasis mulut• Mouth ulcers (aphthous,
herpes) • Gastritis • Gastroenteritis • Enteritis • Anak: Worms ; Gastro-
enteritis; Gastro-esophageal reflux ; Peritonitis tuberculosis ; Food allergy
• Fatty liver • Hepatitis A /
Uncomplicated Hepatitis B
• Amoebic liver abscess
3
Jenis Penyakit KKI-Kompt 4
Keluhan terkait 4
Sariawan Sakit menelan; Sulit menelan Muntah Nyeri ulu hati; Nyeri sesudah makan Perut kembung Diare Sulit buang air besar atau sembelit
Pendahuluan 5
Kemampuan untuk makan indikator risiko malnutrisi digunakan untuk skrining malnutrisi Katagori:
* Bebas: risiko rendah* Membutuhkan bantuan: risiko
sedang* Bergantung orang lain: risiko
berat
6
Gangguan GIT menurunnya status gizi,
Akibat yang ditimbulkan terhadap status gizi dipengaruhi oleh cara, tempat, asal dan luasnya penyakit.
Sebaliknya, status gizi dan substansi makanan tertentu dapat secara signifikan mempengaruhi kesehatan, baik secara langsung pada saluran cerna ataupun melalui mekanisme sistemik.
Asupan gizi kurang
•Nafsu makan (-)•Kehilangan zat gizi•Malabsorbsi•Perubahan metabolisme
• Penurunan BB• Perlambatan
pertumbuhan• Penurunan
kekebalan• Kerusakan
mukosa
Penyakit : kejadian, beratnya, lamanya
SIKLUS MALNUTRISI INFEKSI
7
Ggn GIT yg perlu modifikasi dietGgn GIT yg perlu modifikasi diet
KonstipasiGastroenteritisCholelithiasisGastroesophegeal reflux ds
Small bowel syndr
Irritable bowel syndrome
Lactose intolerance
Inflammatory bowel syndrome
Penyakit heparDispepsia, ulkus peptikum
Food allergy
8
Prinsip Dasar Terapi Diet 9
Tujuan terapi: - Mengistirahatkan organ- Mencegah komplikasi /
progresivitas penyakit- Mencegah kekambuhan
Modifikasi Diet
Jenis penyakitJenis zat gizi Jumlah/ porsiFrekuensiKomposisiCara
pemberian
GEJALA
Lokasi fungsi organ Patogenesis penyakit
Derajad beratnya penyakit
Jenis zat gizi
Bentuk
Pencernaan Metabolisme
10
11
Fungsi organ
Patogenesis penyakit
Derajad penyakit
12
Berkaitan dengan kejadian kanker kolon, divertikulitis dan appendicitis
Prinsip pencegahan dan terapi diet: meningkatkan asupan serat tidak larut dan cukup air
Sumber makanan: biji-bijian, cereal, buah dan sayuran
Serat dalam bentuk suplemen tidak dianjurkan risiko obstruksi dan mengganggu absorbsi mineral
13
Rec GI Discomfort Rec GI Discomfort
Low fat: Fats are hard to digest and can increase diarrhea. Low fiber: Certain fibers can increase diarrhea or gas (insoluble fibers such as whole wheat products)
Low lactose: lactose - hard to digest during GI illness.
Low acid and irritants: Foods that are high in acid or spicy can irritate the mouth, stomach or GI tract.
14
Carbohydrate and protein-rich foods are easier for your body to digest than high fat foods. Limit fatty foods to 3 servings each day to start with.
Limit meal size. Smaller, more frequent meals are easier to digest.
Try one new food at a time. Wait at least three hours before trying a new food.
15
Ulkus peptikumKelainan: adanya ulkus di duodenum dan
lambung,Diet:
- porsi kecil, sering- hindari lemak tinggi low fat, high protein- hindari makanan yang menurunkan tekanan sfincter esofagus: coklat, kopi, mints, bawang (individual)- hindari makanan yang merangsang- vitamin C perlu untuk penyembuhan luka
16
Hindari minum kopi dan minuman bersoda
Gunakan makanan dengan konsistensi lunak
Hindari minum saat makanTidak berbaring sesudah makanNaikkan posisi kepalaGunakan antasid/ obat untuk
menurunkan asam lambung Hindari alkohol dan rokok
17
Irritable bowel syndromeIrritable bowel syndromeTanda: kram perut, kembung, diare
atau sebaliknya konstipasiTx: hilangkan stress, perubahan life
style, simptomatikTx diet:
- konsistensi lunak- hindari: alkohol, kopi, makanan yang
merangsang dan membentuk gas- hindari laktose (jika ada intolerance)- low –fat- cukup air dan serat- suplemen vitamin: B com, Ca, D
18
Hepatitis Merupakan penyakit peradangan dengan
berbagai causa Syarat Diet:
- Energi adekuat (30-35 Kal/ kg BB)
- Tinggi protein (1-1,2 g/ kgBB)
- Karbohidrat cukup (50-55% total energi)
- Suplemen vit B com, vit C, Zn
- Cukup cairan
- Porsi kecil, sering
19
PENYAKIT SAL. EMPEDU
Timbulnya penyakit saluran empedu dapat dipengaruhi hal-hal di bawah ini: Obesitas Konsumsi lemak yang tinggi Dislipidemia Penurunan berat badan yang cepat
PENCEGAHAN PENYAKIT SALURAN EMPEDUPencegahan penyakit saluran empedu dapat dilakukan dengan cara di bawah ini: Pengendalian berat badan Pembatasan asupan lemak hingga < 30% dari total kebutuhan kalori (atau s.d 30 g/hari) Membatasi konsumsi gula murni Menghindari penurunan berat badan dalam waktu singkat
PRINSIP DIET pd PENYAKIT SALURAN EMPEDUPembatasan konsumsi lemak: Sarapan dengan makanan yang komposisi lemaknya rendah Cemilan yang dikonsumsi berupa snack rendah lemak → buah-buahan, roti gandum, havermout Hindari gorengan dan camilan berminyak Gunakan susu rendah lemak Gunakan pengganti gula murni (gula rendah kalori)
PRINSIP DIET pd PENYAKIT SALURAN EMPEDU
Selain makanan tinggi lemak, penderita juga perlu mengurangi makanan: Merangsang → makanan pedas, terlalu asam, mengandung kafein Sayuran yang menimbulkan gas → kol, buncis, nangka, brokoli, bawang, kembang kol, durian.
24