10. Asuhan Gizi Penyakit Jantung

26
ASUHAN GIZI KASUS JANTUNG (Diselesaikan untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah Dietetika Lanjut, Semester V) Oleh: Kelompok VI A KOMANG DWI PRADNYANI LAKSMI NIM. P07131013018

description

j

Transcript of 10. Asuhan Gizi Penyakit Jantung

Page 1: 10. Asuhan Gizi Penyakit Jantung

ASUHAN GIZI KASUS JANTUNG

(Diselesaikan untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah Dietetika Lanjut, Semester V)

Oleh:

Kelompok VI A

KOMANG DWI PRADNYANI LAKSMI

NIM. P07131013018

KEMENTERIAN KESEHATAN RIPOLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

JURUSAN GIZIDENPASAR

2015

Page 2: 10. Asuhan Gizi Penyakit Jantung

KASUS

1. Identitas Klien

Nama Pasien : Tuan P

Tanggal Lahir : 24 Januari 1928

Alamat : Br. Lumintang, Denpasar

Umur : 82 tahun

Tinggi Badan : 172 cm

BB Biasanya : 63 kg

BB MRS : 62 kg

Jenis Kelamin : Laki-laki

Bangsa/Suku : Indonesia/Bali

Agama : Hindu

Status Perkawinan : Sudah Menikah

Pendidikan :Tamat SD

Pekerjaan : Pedagang

Ruang Perawatan : Cempaka

Dr yang merawat : dr. Wisramayasa, Sp.PD

No CM : 102670

MRS : 21 Februari 2015

Diagnose : Suspec penyakit jantung koroner/akut miokard infark

inferior, akut chronic kidney diseases.

2. Data Riwayat

Riwayat Penyakit

Sejak satu tahun yang lalu menderita sakit jantung dan juga memiliki riwayat

stroke lima tahun yang lalu. Dari wawancara juga diperoleh keterangan belum

ada keluarga yang pernah mengalami gejala seperti yang dialami pasien saat

ini.

Pasien masuk rumah sakit dengan keluhan sesak nafas di dada satu minggu

yang lalu, mulanya dirasakan ringan dan semakin menguat dua hari terakhir.

Disamping dada terasa berat, pasien juga mengeluh mual dan muntah.

Page 3: 10. Asuhan Gizi Penyakit Jantung

Riwayat Keluarga

Dari wawancara jga diperoleh keterangan belum ada keluarga yang pernah

mengalami gejala seperti yang dialami pasien saat ini.

Riwayat Gizi

Kebiasaan makan pasien kurang teratur antara 3-4 kali sehari. Susunan

hidangan berupa nasi, lauk, sayur, dan kadang-kadang buah. Makanan

selingan berupa pisang goreng, krupuk babi. Pasien sering makan diluar

rumah dan lebih menyukai makanan berlemak serta makanan yang digoreng.

3. Data Antropometri

Penilaian antropometri meliputi penilaian berat badan, tinggi badan, dan berat

badan ideal.

BB sebelum MRS : 63 kg

BB setelah MRS : 62 kg

BBI : 64,8 kg

TB : 172 cm

4. Data Klinis

Pemeriksaan klinis merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui

perkembangan pasien yang meliputi nadi, tensi, respirasi, dan suhu tubuh. Cara

pengumpulan pemeriksaan klinis/fisik dapat dilihat dari hasil catatan rekam

medis pasien. Pada hasil pemeriksaan awal data klinis pasien yaitu tensi 120/70

mmHg, nadi: 100 x/menit, respirasi: 29x/menit, dan suhu tubuh: 37,8oC.

Sedangkan pada hasil pemeriksaan awal data fisik saat MRS 24 Januari 2008

yaitu:

Kesadaran : Gs En

Rx meningcal : kaku kuduk (-), keming (-)

Thorax : AP

N.Cranialis : parases N VIII

Gerakan Broncho Vase meningkat

Motorik : 555/445555/445

Page 4: 10. Asuhan Gizi Penyakit Jantung

Tabel 1Hasil Pemeriksaan Klinis

Tanggal Tensi (120/80 mmHg)

Nadi (80-100/menit)

Respirasi (20-24 x/ menit)

Suhu (36 – 37 0 C)

21/2/2015 120/70 100 29 36

22/2/2015 110/80 100 20 36

23/2/2015 100/60 74 18 36

Tabel 2

Hasil Pemeriksaan Fisik

Tanggal Hasil pemeriksaan

21/2/2015 KU : Px dalam keadaan lemah

Nyeri dada : +

22/2/2015 KU : tampak lemah

Nyeri dada : -

Batuk : +

Dahak : +

23/2/2015 KU : tampak lemah

Nyeri dada : -

Sesak : -

Data Laboratorium

Penilaian biokimia meliputi hasil dari lab yang terkait dengan diagnose

pasien. Pengumpulan hasil lab dilakukan dengan melihat catatan remak medis

Page 5: 10. Asuhan Gizi Penyakit Jantung

pasien. Adapun hasil lengkapnya dapat dilihat dari lampiran. Berikut ini

ditampilkan hasil pemeriksaan lab pada pertama MRS.

Tabel 3

Hasil Pemeriksaan Laboratorium 21/2/2015

Test Hasil pemeriksaan Nilai normalPemeriksaan darah lengkapBUNCreatinin

190 mg/dl2.6 mg/dl

5,0 – 23,00,5 – 1,20

Pemeriksaan KimiaWBCLymMono

14 K/UL2

0,4

4,10 – 10,91,00 – 4,000,1 – 1,2

Fungsi HatiSGOTSGPT

58 U/L32 U/L

0,0 – 380,0 – 41,0

DiabetesGDS 189 mg/dl 55 – 115LemakCholestTotal

185 mg/dl 110 – 200

5. Anamnese Gizi

Anamneses Gizi dilakukan untuk mengetahui riwayat gizi pasien selama

dirumah. Dari hasil wawancara dengan pasien dan keluarganya diketahui bahwa

pasien tidak pernah menjalani program diet khusus, tidak ada pantangan dan

alergi makanan tertentu. Pasien mempunyai kebiasaan makan 3-4 kali sehari

dengan jadwal waktu yang tidak teratur. Pasien suka mengonsumsi makan diluar

rumah disamping itu sering mengonsumsi makanan yang berlemak dan makanan

digoreng. Pasien juga jarang mengonsumsi buah.

Berdasarkan hasil wawancara diketahui kebiasaan makan pasien dan jumlah

yang dikonsumsi. Hasil anamneses kemudian dikonversikan kedalam berat

mentah untuk mengetahui kandungan zat-zat gizinya. Berdasarkan analisis

Page 6: 10. Asuhan Gizi Penyakit Jantung

konsumsi zat gizi makanan penderita di rumah dalam sehari diketahui konsumsi

zat-zat gizi sebagai berikut :

1. Energi : 2167,4 kkal

2. Protein : 97,18 gram

3. Lemak : 64,41 gram

4. KH : 272, 93 gram

Tabel 4

Hasil Recall Makanan Sehari di Rumah

Waktu Hidangan Bahan makanan Berat (gram)7.00 Nasi

Ikan goreng

Plecing kangkung

BerasIkan segarMinyakKangkung

100100575

12.00 NasiTelur goreng

Tahu bb kuningTumis sayur

BerasTelur ayamMinyakTahuKacang panjangMinyak

10030550505

15.00 Pisang goring Pisang gorengMinyakTepung

10055

18.00 NasiAyam kuah kuningTempe goreng

Tumis sayur

BerasDaging ayamTempeMinyak Tauge

1005050575

Dari hasil recall kemudian dikonversikan kedalam berat mentah untuk

mengetahui kandungan zat-zat gizinya. Berdasarkan analisa konsumsi zat gizi

makanan pasien di rumah dalam sehari diketahui konsumsi zat-zat gizi pasien sebagai

berikut :

Tabel 5

Analisa Konsumsi Makanan Pasien di Rumah

Page 7: 10. Asuhan Gizi Penyakit Jantung

No Nama BMBerat (gr)

Energi Protein Lemak KH

1 Beras 300 1080 20,4 2,1 236,7

2 Ikan segar 100 142 27 3 14

3 Telur ayam 30 243 19,2 17,25 0

4 Ayam 50 151 9,1 12,5 0

5 Tahu 50 34 3,9 2,3 3,2

6 Tempe 50 74,6 9,2 2 0

7 Kacang panjang 50 22 1,35 0,15 3,9

8 Kangkung 75 21,8 2,25 0,23 4,05

9 Minyak kelapa 25 217,5 0,25 24,5 4

10 Tauge 75 17,3 2,18 0,15 3,08

11 Pisang kapok 100 146 2 0,2 0

12 Tepung 5 18,2 0,35 0,03 4,0

Dari tabel diatas didapatkan hasil bahwa konsumsi zat gizi pasiens selama di rumah :

Energi : 2167,4 kkal

Protein : 97,18 gram

Lemak : 64,41 gram

KH : 272,93 gram

Berdasarkan tingkat konsumsi energi pasien di rumah dapat dikategorikan baik.

Namun, tingkat konsumsi protein dan lemak sangat tinggi yaitu 120,56 %, dan 134,83

% sedangkan tingkat konsumsi KH masih kurang yaitu 78,12 %.

Buatlah asuhan gizi dan susun menu sehari untuk pasien tersebut.

Page 8: 10. Asuhan Gizi Penyakit Jantung

LEMBAR KERJA UNTUK ASUHAN GIZI

1. PENGKAJIAN GIZI

DATA TERKAIT GIZI STANDAR PEMBANDUNG ATAU NILAI NORMAL

MASALAH

Antropometri:BB sebelum MRS = 63 kg, BB setelah MRS = 62TB = 172 cm. IMT = 20,96 (Normal)

IMT = 18,5-25,0BBI = 64,8 kg

Biokimia: BUN : 190 mg/dl Creatinin : 2,6 mg/dl WBC : 14 K/UL Lym : 2 Mono : 0,4 SGOT : 58 U/L SGPT : 32 U/L GDS : 189 mg/dl Kolesterol Total: 185

mg/dl

BUN : 5,0-23,0 mg/dl Creatinin : 0,5-1,20 mg/dl WBC : 4,10-10,9 K/UL Lym : 1,00-4,00 Mono : 0,1-1,2 SGOT : 0,0-38 U/L SGPT : 0,0-41,0 U/L GDS : 55-115 mg/dl Kolesterol Total: 110-200

mg/dl

Perubahan nilai lab yang terkait gizi yaitu peningkatan BUN, creatinin, WBC, SGOT, dan GDS.

Fisik/klinis: Kesadaran: tampak lemah Nyeri dada: - Sesak: - Tensi: 100/60 mmHg Nadi: 74/menit Respirasi: 18x/menit Suhu: 36oC

Tensi: 120/80 mmHg Nadi: 80-100/menit Respirasi: 20-24x/menit Suhu: 36-37oC

Pasien lemah, nadi lemah, dan tekanan darah rendah.

Diet/Riwayat Gizi:Pasien tidak pernah menjalani program diet khusus, tidak ada pantangan dan alergi makanan tertentu. Pasien mempunyai kebiasaan makan 3-4 kali sehari dengan jadwal waktu yang tidak teratur. Pasien suka mengonsumsi makan diluar rumah disamping itu sering mengonsumsi makanan yang berlemak dan makanan digoreng.

Tingkat konsumsi protein, lemak, dan karbohidrat: Protein: 120,56% (Sangat

tinggi) Lemak: 134,83% (Sangat

tinggi) Karbohidrat: 78,12

(Kurang)

Page 9: 10. Asuhan Gizi Penyakit Jantung

Pasien juga jarang mengonsumsi buah. Kebiasaan makan pasien kurang teratur antara 3-4 kali sehari. Susunan hidangan berupa nasi, lauk, sayur, dan kadang-kadang buah. Makanan selingan berupa pisang goreng, krupuk babi. Pasien sering makan diluar rumah dan lebih menyukai makanan berlemak serta makanan yang digoreng.

Energi : 2167,4 kkal Protein : 97,18 gram Lemak : 64,41 gram KH : 272, 93 gram

Riwayat Individu:Pasien berumur 82 tahun, dengan pekerjaan sebagai pedagang. Sejak satu tahun yang lalu menderita sakit jantung dan juga memiliki riwayat stroke lima tahun yang lalu. Dari wawancara juga diperoleh keterangan belum ada keluarga yang pernah mengalami gejala seperti yang dialami pasien saat ini.

Memiliki riwayat sakit jantung dan stroke.

2. DIAGNOSA GIZI

No PROBLEM ETIOLOGI / AKAR MASALAH

TANDA / GEJALA

1 Perubahan nilai lab terkait gizi (NC.2.2)

Adanya gangguan fungsi jantung.

Peningkatan nilai lab terkait gizi, yaitu: BUN : 190 mg/dl Creatinin : 2,6 mg/dl WBC : 14 K/UL SGOT : 58 U/L GDS : 189 mg/dl

2 Kelebihan asupan Konsumsi protein hewani Tingkat konsumsi

Page 10: 10. Asuhan Gizi Penyakit Jantung

protein (NI.5.7.2) dan nabati yang berlebih. protein yaitu 120,56%.3 Kelebihan asupan lemak

(NI.5.6.2)Menyukai makanan berlemak serta makanan yang digoreng.

Tingkat konsumsi lemak yaitu 134,83%.

4 Asupan karbohidrat tidak adekuat (NI.5.8.1)

Konsumsi makanan sumber karbohidrat yang kurang.

Tingkat konsumsi karbohidrat yaitu 78,12%.

3. INTERVENSI GIZI

No DIAGNOSIS GIZI INTERVENSI1 PROBLEM Perubahan nilai lab

terkait gizi. Tujuan : mencapai nilai lab hingga normal.

ETIOLOGI Adanya gangguan fungsi jantung.

Cara : mengatur pola makan sesuai dengan gizi seimbang dan diet yang tepat.

SIGN/SIMPTOM Peningkatan nilai lab terkait gizi, yaitu: BUN : 190 mg/dl Creatinin : 2,6 mg/dl WBC : 14 K/UL SGOT : 58 U/L GDS : 189 mg/dl

Target : nilai lab mencapai normal dalam waktu 2 minggu.

2 PROBLEM Kelebihan asupan protein.

Tujuan: tingkat asupan protein mencapai 100%.

ETIOLOGI Konsumsi protein hewani dan nabati yang berlebih.

Cara: mengatur pola makan dengan mengurangi makanan yang mengandung protein.

SIGN/SIMPTOM Tingkat konsumsi protein yaitu 120,56%.

Target: tingkat asupan protein mencapai 100% dalam waktu 2 minggu.

3 PROBLEM Kelebihan asupan lemak. Tujuan: tingkat asupan lemak menjadi 100%

ETIOLOGI Menyukai makanan berlemak serta makanan yang digoreng.

Cara: mengurangi makanan yang mengandung lemak dan gorengan.

SIGN/SIMPTOM Tingkat konsumsi lemak yaitu 134,83%.

Target: tingkat asupan lemak menjadi 100%

Page 11: 10. Asuhan Gizi Penyakit Jantung

dalam waktu 2 minggu.4 PROBLEM Asupan karbohidrat

tidak adekuat.Tujuan: meningkatkan asupan karbohidrat menjadi 100%

ETIOLOGI Konsumsi makanan sumber karbohidrat yang kurang.

Cara: meningkatkan asupan makanan yang mengandung karbohidrat.

SIGN/SIMPTOM Tingkat konsumsi karbohidrat yaitu 78,12%.

Target: meningkatkan asupan karbohidrat menjadi 100% dalam waktu 2 minggu.

PRESKREPSI DIET

Jenis Diet : Diet Jantung II

Tujuan Diet :

1. Memperbaiki dan mempertahankan status gizi optimal.

2. Mencapai nilai laboratorium hingga normal.

3. Mencapai asupan protein, lemak dan karbohidrat hingga mencapai 100%.

Syarat Diet :

1) Frekuensi pemberian makan yaitu 3 kali makanan utama dan 2 kali selingan.

2) Energi yang diberikan yaitu sebesar 2192,04 kkal.

3) Protein yang diberikan yaitu sebesar 49,6 gram.

4) Karbohidrat yang diberikan yaitu sebesar 328,81 gram.

5) Lemak yang diberikan sebesar 60,89 gram.

6) Vitamin dan mineral cukup sesuai dengan kebutuhan.

7) Makanan mudah cerna dan tidak menimbulkan gas.

8) Serat cukup untuk menghindari konstipasi.

9) Cairan cukup ± 2 liter/hari sesuai dengan kebutuhan.

Bentuk : Saring

Jalur Pemberian : Oral

Frekuensi : 3 kali makanan utama dan 2 kali selingan

Nilai Gizi :

BEE : 66 + (13,7 x BBI) + (5 x TB) – (6,8 x U)

Page 12: 10. Asuhan Gizi Penyakit Jantung

: 66 + (13,7 x 62) + (5 x 172) – (6,8 x 82)

: 66 + 849,4 + 860 – 557,6

: 1217,8 kkal

TEE : BEE x AF x SF

: 1217,8 x 1,2 x 1,5

: 2192,04 kkal

Protein : 0,8 gr/kg BB

: 0,8 gr x 62 kg

: 49,6 gr

Lemak=25 % x2192,049

=60,89 gram

Karbohidrat=60 %× 2192,044

=328,81 gram

EDUKASI GIZI

Tujuan : Meningkatkan pengetahuan pasien tentang penyakit jantung

koroner dan jantung II serta perubahan prilaku makan pada

pasien.

Konten Materi

A. Pengertian Penyakit Jantung Koroner

Penyakit jantung koroner (PJK) adalah penyakit dimana pembuluh darah yang

menyuplai makanan dan oksigen untuk otot jantung mengalami sumbatan. Sumbatan

paling sering terjadi diakibatkan karena adanya penumpukan kolesterol di dinding

pembuluh darah koroner.

Penyakit jantung koroner (PJK) adalah suatu kelainan yang disebabkan oleh

penyempitan atau penghambatan pembuluh arteri yang mengalirkan darah ke otot

jantung. Bila mana penyempitan ini menjadi parah, dapat terjadi serangan jantung.

Penyakit jantung koroner (PJK) ialah penyakit jantung yang terutama disebabkan

karena penyempitan arteri koronaria akibat proses aterosklerosis atau spasme atau

kombinasi keduanya.

Page 13: 10. Asuhan Gizi Penyakit Jantung

B. Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner

a. Faktor Risiko yang Dapat Dicegah

1) Merokok

Didalam rokok terkandung 4000 zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan,

seperti nikotin yang bersifat adiktif, tar yang bersifat karsinogenik, dan bahkan juga

formalin. Soeharto (2004) mengatakan bahwa:

Asap rokok mengandung nikotin yang memacu pengeluaran zat-zat seperti

adrenalin. Zat ini merangsang denyut jantung dan tekanan darah.

Asap rokok mengandung karbon monoksida (CO) yang memiliki kemampuan

jauh lebih kuat daripada sel darah merah (haemoglobin) untuk menarik atau

menyerap oksigen, sehingga menurunkan kapasitas darah merah tersebut

untuk membawa oksigen ke jaringan-jaringan termasuk jantung.

Merokok dapat menyembunyikan angina yaitu sakit di dada yang dapat

memberi sinyal adanya sakit jantung. Tanpa adanya sinyal tersebut penderita

tidak sadar bahwa ada penyakit berbahaya yang sedang menyerangnya,

sehingga ia tidak mengambil tindakan yang diperlukan.

Perokok dua atau tiga kali lebih mungkin terkena stroke dibandingkan dengan

mereka yang tidak merokok.

2) Hipertensi

Orang yang mempunyai darah tinggi berisiko mengalami penyakit jantung,

ginjal, bahkan stroke. Hal ini dikarenakan tekanan darah tinggi membuat jantung

bekerja dengan berat sehingga lama kelamaan jantung juga akan kecapaian dan skait.

Bahkan jika ada sumbatan di pembuluh darah koroner jantung maupun pembuluh

darah yang lain, tekanan darah tinggi akan berakibat pada pecahnya pembuluh darah.

3) Kolesterol

Kolesterol sebenarnya merupakan zat yang dibutuhkan oleh tubuh, namun bukan

dalam jumlah yang banyak. Kolesterol sendiri berasal dari makanan yang sehari-hari

kita konsumsi misalnya minyak, makanan yang digoreng, lemak hewan, dan lain-lain.

Kelebihan makanan yang mengandung kolesterol dapat menyebabkan kolesterol

Page 14: 10. Asuhan Gizi Penyakit Jantung

dalam darah kita menjadi tinggi, dan ini tidak baik bagi jantung kita. Kolesterol yang

tinggi sering tidak dirasakan gejalanya. Apabila kadar kolesterol LDL pada angka

diatas 160 mg/dl, maka dapat dikatakan bahwa kadar koesterol LDL berada pada

level tinggi. LDL yang tinggi inilah yang lama kelamaan akan menyebabkan

terbentuknya plak atau penyumbatan pada pembuluh darah. Apabila penyumbatan

yang parah sudah terjadi, maka jantung kita akan merasakan nyeri dada.

Kadar LDL dikatakan normal adalah jika berada dibawah 100 mg/dl. Sedangkan

kadar kolesterol HDL dikatakan normal jika diatas 60 mg/dl. Hal ini dikarenakan

HDL merupakan kolesterol baik sehingga dapat melindungi jantung kita. Adapun

untuk kolesterol total sendiri harus dijaga kadarnya dibawah angka 200 mg/dl.

4) Kelebihan Berat Badan

Kelebihan berat badan merupakan potensi untuk gangguan kesehatan.

Berdasarkan penelitian, orang dengan kelebihan berat badan berisiko mengalami

serangan jantung. Selain itu kelebihan berat badan berisiko untuk terjadinya kadar

kolesterol ayng tinggi dan penyakit diabetes mellitus. Kelebihan berat badan juga

mengakibatkan sensitivitas insulin menurun sehingga kadar gula darah yang tidak

terkendali sering terjadi pada orang yang terlalu gemuk. Diabetes mellitus merupakan

salah satu penyakit yang banyak menimbulkan komplikasi, salah satunya

menimbulkan komplikasi penyakit jantung.

5) Kurang Olahraga

Olahraga dapat membakar lemak-lemak yang berlebihan didalam tubuh. Bila

lemak-lemak banyak yang dibakar, maka pembuluh darah kita akan terbebas dari

lemak jahat sehingga keelastisannya menjadi terjaga. Pembuluh darah yang sehat

pada gilirannya juga akan membuat jantung kita menjadi sehat.

6) Diabetes Mellitus

Penyakit diabetes merupakan penyakit yang berpotensi menjadi kronis dan

menjadi penyakit jangka panjang. Penyakit yang diderita jangka panjang memiliki

potensi untuk mengalami komplikasi atau penyakit lanjutan. Komplikasi penyakit

diabetes sangatlah banyak dan kompleks. Ia diantaranya berpotensi menimbulkan

komplikasi pada penyakit jantung, ginjal, pembuluh darah, dan saraf.

Page 15: 10. Asuhan Gizi Penyakit Jantung

b. Faktor Risiko yang Tidak Dapat Dicegah

1) Penuaan merupakan faktor risiko yang tidak bisa kita hindari. Semakin tua

seseorang, semakin ia berisiko terkena penyakit jantung.

2) Pada perempuan, menopause merupakan salah satu faktor risiko yang tidak bisa

dihindari pada perempuan. Karena perubahan hormon pada usia menopause

menambah risiko penyakit jantung koroner.

3) Riwayat keluarga. Keluarga yang memiliki riwayat serangan penyakit jantung,

akan menambah risiko terserang penyakit yang sama.

C. Gejala Penyakit Jantung Koroner

Seseorang kemungkinan mengalami serangan jantung, karena terjadi iskemia

miokard atau kekurangan oksigen pada otot jantung, yaitu jika mengeluhkan adanya

nyeri dada atau nyeri hebat di ulu hati (epigastrium) yang bukan disebabkan oleh

trauma, terjadi pada laki-laki berusia 35 tahun atau perempuan berusia di atas 40

tahun. Sindrom koroner akut ini biasanya berupa nyeri seperti tertekan benda berat,

rasa tercekik, ditinju, ditikam, diremas, atau rasa seperti terbakar pada dada.

Umumnya rasa nyeri dirasakan dibelakang tulang dada (sternum) disebelah kiri yang

menyebar ke seluruh dada. Rasa nyeri dapat menjalar ke tengkuk, rahang, bahu,

punggung dan lengan kiri. Keluhan lain dapat berupa rasa nyeri atau tidak nyaman di

ulu hati yang penyebabnya tidak dapat dijelaskan. Sebagian kasus disertai mual dan

muntah, disertai sesak nafas, banyak berkeringat, bahkan kesadaran menurun.

D. Makanan Yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan

Bahan Makanan

Dianjurkan Tidak dianjurkan

Sumber KH

Sumber protein hewani

Sumber protein

Beras ditim atau disaring, roti, mie, kentang, macaroni, biskuit, tepung berat, terigu, sagu, gula pasir, gula merah, madu dan sirupDaging sapi, ayam dengan lemak rendah, ikan, telur, susu rendah lemak dalam jumlah yang ditetapkan

Kacang-kacangan kering, seperti

Makanan yang mengandung gas dan alcohol, seperti ubi singkong, tape singkong, dan tape ketan

Daging sapid dan ayam yang berlemak, gajih, sosis, ham, hati, limpa, babat, otak, kepiting, kerang-kerangan, keju dan susu penuhKacang-kacangan kering yang

Page 16: 10. Asuhan Gizi Penyakit Jantung

nabati

Sumber sayuran

Sumber buah

Sumber lemak

Sumber minuman

Bumbu

kacang kedelai dan hasil olahannya, seperti tahu, tempe

Sayuran yang tidak mengandung gas seperti bayam, kangkung, kacang buncis, kacang panjang, wortel, tomat, labu siam dan taugeSemua buah segar seperti pisang, pepaya, jeruk, melon, apel, semangka dan sawoMinyak jagung, minyak kedelai, margarin, mentega dalam jumlah terbatas dan tidak untuk digoreng tetapi menumis, kelapa atau santan encer dalam jumlah terbatasTeh encer, coklat dan sirup

Semua bumbu selain bumbu tajam dalam jumlah terbatas

mengandung lemak cukup tinggi seperti kacang tanah, kacang mete dan kacang bogorSemua sayuran bergas seperti kol, kembang kol, lobak, sawi, dan nangka muda

Buah-buahan segar yang mengandung gas atau alcohol seperti durian dan nangka matangMinyak kelapa dan minyak kelapa sawit, santan kental

Teh atau kopi kental, minuman yang mengandung soda dan alcohol seperti birLombok, cabe rawit, dan bumbu berbau tajam lainnya

Metode : Dengan melakukan konseling gizi serta wawancara kepada pasien.

4. MONITORING DAN EVALUASI

Parameter Target / Tujuan

Capaian / Hasil Monitor Evaluasi Tindak Lanjut

20-11-2015 23-11-2015 26-11-2015

Page 17: 10. Asuhan Gizi Penyakit Jantung

Nilai lab Nilai laboratorium mencapai normal dalam waktu 2 minggu.

BUN: 190 mg/dl

Creatinin: 2,6 mg/dl

WBC: 14 K/UL

SGOT: 58 U/L

GDS: 189 mg/dl

BUN: 170 mg/dl

Creatinin: 2,0 mg/dl

WBC: 13 K/UL

SGOT: 53 U/L

GDS: 179 mg/dl

BUN: 150 mg/dl

Creatinin: 1,9 mg/dl

WBC: 12 K/UL

SGOT: 50 U/L

GDS: 169 mg/dl

Nilai laboratorium normal belum mencapai target.

Apabila belum mencapai target, dapat dilakukan modifikasi diet serta konsultasi pada ahli gizi senior.

Asupan Protein

Asupan protein mencapai 100% dalam waktu 2 minggu.

120,56% 110% 105% Asupan protein menjadi 100% belum mencapai target.

Apabila belum mencapai target, dapat dilakukan modifikasi diet serta konsultasi pada ahli gizi senior.

Asupan Lemak

Asupan lemak mencapai 100% dalam waktu 2 minggu.

134,83% 120% 110% Asupan lemak menjadi 100% belum mencapai target.

Apabila belum mencapai target, dapat dilakukan modifikasi diet serta konsultasi pada ahli gizi senior.

Asupan karbohidrat

Asupan karbohidrat mencapai 100% dalam waktu 2 minggu.

78,12% 85% 95% Asupan karbohidrat menjadi 100% belum mencapai target.

Apabila belum mencapai target, dapat dilakukan modifikasi diet serta konsultasi pada ahli gizi senior.