Proses Asuhan Gizi Terstandar

download Proses Asuhan Gizi Terstandar

of 33

Transcript of Proses Asuhan Gizi Terstandar

PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR-NUTRITION CARE PROSES (NCP) PADA KASUS PENYAKIT DALAM DEWASA DENGAN DM, TB PARU, DAN HHD 3.2.2.1 Judul KasusProses Asuhan Gizi Terstandar Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2, Tb Paru, Hipertensi Heart Desease (HHD), Di Ruang Dewasa Gayatri Rs Dr. Marzoeki Mahdi 2011

3.2.2.2 Gambaran Umum Pasien1. Nama Pasien: Tn. TJ2. Umur: 56 tahun3. Jenis Kelamin: Laki-laki4. Suku Bangsa: Sunda5. Status Perkawinan: menikah6. Tanggal masuk RS: 20 November 20117. Diagnosa Medis : DM 2, HHD, TB Paru8. Terapi diet yang diberikan: Diet DM 17009. Tanggal menjadi kasus : tanggal 25 November 2011

3.2.2.3 Proses Asuhan Gizi3.2.2.3.1 Assesment Gizi1. Riwayat PersonalPasien adalah seorang ayah dari 5 orang anak dan mempunyai 1 orang istri. Pernah bekerja di laboratorium hama tanaman dan terkadang terjun ke lapangan. Saat masih bekerja BB mencapai 80 kg. Setelah pensiun aktifitasnya lebih banyak di rumah dengan mengurus tanaman di rumahnya. Pasien merupakan pensiunan dari sebuah lembaga penelitian hama tanaman bagian laboretorium, Balitro, Bogor. Istri pasien juga bekerja di tempat yang sama dan masih aktif.

2. Riwayat Penyakit DahuluPasien tidak pernah periksa kesehatan sebelumnya, baru pada tahun 2009 Pasien didiagnosa mengidap Diabetes Melitus, Hipertensi, jantung bermasalah, dan Tuberculosis Paru. Pasien pernah dirawat di RS Marzoeki Mahdi sebelumnya sebanyak 3 kali dengan keluhan yang sama, yaitu sesak nafas dan lemas akibat gula darah dan tekanan darah meningkat. Saat masuk RS MM yang ke 2 kali pasien dirujuk untuk melakukan pembedahan ginjal karena terdapat batu endapan sepanjang 6 cm.

3. Riwayat Penyakit SekarangPasien mengalami sesak nafas dan lemas hingga tidak mampu berdiri H-1 MRS

4. Riwayat Penyakit KeluargaPasien tidak memiliki riwayat Hipertensi dan Diabetes Melitus di keluarganya

5. Riwayat Gizi a. Sebelum SakitPasien memiliki kebiasaan makanan yang teratur dan tepat waktu dalam minum obat. Pasien juga memiliki kebiasaan banyak minum air, tidak merokok, dan tidak minum kopi. Sebelum di diagnosa mengidap penyakit, saat masih bekerja, Pasien menyukai makanan manis, masakan yang digoreng atau bersantan dan serta porsi nasi 3 kali porsi makan orang biasa, sekitar 3-4 penukar nasi. Pada tahun 2009, setelah didiagnosa dokter, pasien mulai mengurangi makanan-makanan manis, namun porsi nasi tiap kali makan masih sama seperti biasanya. selain itu, pasien juga masih suka jajan makanan lain yang berat seperti baso atau mie ayam berdekatan dengan makan nasi. Anamnesa asupan sebelum sakit dalam 1 hari yaitu, nasi 9p, lauk hewani 5p, sayur 3p, nabati 2p, buah 2p, minyak 7p, santan 2p, ditambah dengan jajanan berupa mie ayam dan bakso masing-masing 1 porsi. Asupan total per hari ialah Energi 3037 kkal, protein 112g (15%), lemak 66g (20%), dan KH 481 g (63%).

b. Pada Saat SakitProses asuhan gizi pada pasien TJ dilakukan setelah pasien dirawat 5 hari di RS. Awal masuk RS, nafsu makan pasien masih tergolong baik meski sedikit berkurang akibat sesak nafas. Nafsu makan pasien meurun sejak 2 hari lalu atau 3 hari setelah masuk RS. Penurunan nafsu makan ini berawal dari adanya sesak nafas saat akan makan sehingga pasien menjadi malas makan. Lama kelamaan pasien yang kurang asupan menjadi lemas dan nafsu makan menurun. Hasil anamnesa asupan hari ke 6 setelah masuk Rumah Sakit, tanggal 25 November 2011, dibandingkan dengan kebutuhan adalah Energi = 495 kkal (18.5%), Protein 18g (13.5%), Lemak = 22 g (29.7%), Karbohidrat= 54 g (14.7%).

6. Pengkajian Data Antropometri :a. BB saat masuk RS= 70 kgb. BB aktual = 69 kgc. BBI= 56 kgd. BB nyaman = 62 kge. TB= 156 cmf. LLA= 32 cmg. TL= 47 cmh. Status Gizi : IMT : 27.9 kg/m2 (overweight)Penilaian: Status Gizi pasien adalah kelebihan berat badan

7. Pengkajian Data Biokimia :No201111211111221111231111241111251111

06.00-165166123160123

11.00-121117119119113

16.00187127160159114136

Penilaian: Gula darah tinggi

8. Pengkajian Data Pemeriksaan Klinis Fisik:a. Hasil Pemeriksaan klinik adalah sebagai berikut :adalah sebagai berikut :Tabel 2.Hasil Pemeriksaan Klinik (29-11-2011)Jenis PemeriksaanHasilNilai RujukanInterprestasi

1.Tekanan darah2. Nadi3. Suhu4. Respirasi140/100 mmHg84 x/menit36.90C28 x/menit120/80 mmHg80-100x/menit36-37,2 0C19-36 x/menitTinggiNormalNormalCepat

Penilaian : Hipertensi, respirasi cepat

b. Pemeriksaan FisikKeadaan Umum: Compos Mentis, lemas, sesak nafas, kehilangan lemak subkutan, badan masih gemuk.Penilaian : lemas, sesak nafas, terjadi penurunan BB

3.2.2.3.2 Diagnosa Gizi1. Domain Asupan:Inadequate oral intake berhubungan dengan penurunan nafsu makan ditandai dengan asupan energi 18.5% dari kebutuhan aktualnya.

2. Domain Klinis: a. Penurunan berat badan tidak diharapkan berhubungan dengan kurangnya asupan ditandai dengan penurunan 1 kg BB setelah 2 hari menolak makanan RS.b. Peningkatan kadar gula darah berhubungan dengan penyakit Diabetes Melitus ditandai dengan gula darah sewaktu mencapai 160 g/dl.

3. Domain Behaviour:Kekeliruan pola makan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan mengenai gizi dan penyakitnya ditandai dengan makan 3p nasi tiap kali makan.

3.2.2.3.3 Intervensi Gizi1. Tujuan Dieta. Memberikan makanan yang adequate sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasien untuk menjaga BB klien agar tidak terjadi penurunan secara cepat dan menjaga kondisi pasien agar tidak lemas.b. Memberikan edukasi dan konseling gizi sesuai dengan diet yang diberikan.c. Menjaga kadar gula darah pasien.d. Mengembalikan kemauan pasien untuk makan makanan yang diberikan RS.

2. Preskripsi Dieta. Jenis Diet : Diet DM 1700 kkalb. Bentuk makanan : Lunak c. Frekuensi Pemberian: 3 kali makanan utama dan 2 kali makanan selingan.d. Rute makanan : oral

3. Prinsip dan Syarata. Energi cukup untuk mencapai dan mempertahankan BB normal. Kebutuhan basal psien 30 kkal/kgBB nyaman, yaitu 30kkal/kg x 56kg= 1680 kkal FU= 1680 kkal 5%= 1680-84= 1596 kkal, kemudian dikalikan FA dan FS menjadi 2490 kkal.b. Makanan dibagi dalam 3 porsi besar, yaitu makan pagi 498 kkal (20%), siang 747 kkal (30%), dan sore 623 kkal (25%), serta porsi kecil untuk selingan (masing-masing 10%, 249 kkal)c. Protein diberikan tinggi terkait infeksi TB paru, yaitu 20% dari Energi Total, 124 gramd. Lemak diberikan sedang, yaitu 25% dari Energi Total, 69 gram, dalam bentuk