Asuhan Gizi Penyakit Lambung

21
DIETETIKA DASAR RENCANA ASUHAN GIZI “PENYAKIT SALURAN CERNA” (dalam melengkapi matakuliah Dietetika Dasar Semester IV) Oleh : NI WAYAN RUSTINI P07131013046 KEMENTERIAN KESEHATAN RI POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR JURUSAN GIZI DENPASAR

description

asuhan gizi penyakit lambung

Transcript of Asuhan Gizi Penyakit Lambung

DIETETIKA DASARRENCANA ASUHAN GIZIPENYAKIT SALURAN CERNA(dalam melengkapi matakuliah Dietetika Dasar Semester IV)

Oleh :NI WAYAN RUSTINIP07131013046

KEMENTERIAN KESEHATAN RIPOLITEKNIK KESEHATAN DENPASARJURUSAN GIZIDENPASAR2015

KASUS

Seorang pasien wanita dengan usia 45 tahun, TB 156 cm, dan BB 57 kg MRS dengan keluhan muntah, mual, dan sulit menelan. Pasien juga sering mengeluh nyeri di ulu hati, mual, dan kembung terutama sejak 2 bulan terakhir.Pasien mengaku mempunyai riwayat penyakit maag sejak 4 tahun yang lalu dan mempunyai kebiasaan minum jamu yang diracik (kunyit, kencur) pada saat sebelum keluhan datang hingga sekarang. Pasien merupakan seorang IRT. Diagnose sementara adalah gastritis akut.

Hasil Recall : Makan pagi : nasi (150 gr) telur asin (1 butir) tahu goreng (50 gr) Selingan : pisang goreng (100 gr) jamu beras kencur (150 ml) Makan siang : nasi (100 gr) ikan mas goreng (50 gr) tempe goreng (50) sayur asem (50 gr) Selingan : martabak telur (100 gr) jamu lempuyeng (150 ml) Makan malam : nasi (100 gr) soto babat (150 gr) kerupuk udang (20 gr) tempe goreng (50 gr)

Pemeriksaan Fisik Kesadaran : compos mentis, tekanan darah : 140/80 mmHg, suhu : 36,8oC.

Hasil Laboratorium Leukosit : 10.700/uL (5.000-10.000/uL)

Kaji kasus dengan NCP!

ASUHAN GIZI

1. PENGKAJIAN GIZIData Terkait GiziStandar Pembanding /Nilai NormalMasalah

Antropometri : Umur : 45 tahun BB : 57 kg TB : 156 cm

IMT Normal: 18,5 25 BBI: 50.4 kg

BB Normal (IMT = 23.42)

Biokimia : Leukosit 10700/Ul Leukosit normal 5000 10000/uLTerjadi peningkatan nilai lab terkait gizi, yang ditandai dengan :Leukosit 10700/uL

Diet/Riwayat Gizi : Energi: 1937,6 kkal Protein: 61,2 gr Lemak: 94,0 gr Karbohidrat: 215,8 gr Pasien mempunyai kebiasaan minum jamu yang diracik (kunyit, kencur) pada saat sebelum keluhan datang hingga sekarang.

Energi: 1896.87 kkal Protein: 94,84 gr Lemak: 31,61 gr Karbohidrat: 308,24 gr

Asupan Gizi Lebih Energi: 102,15 % Protein: 64,53 % Lemak: 297,37 % Karbohidrat: 70,01 %

Fisik/Klinis :Kesadaran : compos mentis, tekanan darah : 140/80 mmHg, suhu 36.8oC Tensi 120/80 mmHgAda gangguan fisik dan klinis yaitu tekanan darah tinggi

Riwayat Individu :Pasien juga sering mengeluh nyeri di ulu hati, mual, dan kembung terutama sejak 2 bulan terakhir. Pasien mengaku mempunyai riwayat penyakit maag sejak 4 tahun yang lalu. Pasien merupakan seorang IRT.Mempunyai riwayat penyakit maag

2. DIAGNOSA GIZINoProblemEtiologi/Akar MasalahTanda/Gejala

1.Perubahan nilai lab terkait giziPasien mempunyai kebiasaan minum jamu yang diracik (kunyit, kencur) pada saat sebelum keluhan datang hingga sekarang.Leukosit 10700/uL

2.Gangguan fungsi gastro intestinalKebiasaan mengonsumsi makanan yang spesifik, seperti jamu.Mengalami mual, muntah, sulit menelan, nyeri di ulu hati, dan kembung.

3. INTERVENSI GIZINoDiagnosa GiziIntervensi

1.P (Problem)Perubahan nilai lab terkait gizi.Tujuan: Menurunkan kadar leukosit.

E (Etiologi)Pasien mempunyai kebiasaan minum jamu yang diracik (kunyit, kencur) pada saat sebelum keluhan datang hingga sekarang.Cara: Mengurangi keiasaan minum jamu.

S (Sign/Simptom)Leukosit 10700/uLTarget: leukosit menurun menjadi 5000 10000/uL dalam waktu 1 minggu

2.P (Problem)Gangguan fungsi gastro intestinalTujuan: Memulihkan fungsi gastro intestinal

E (Etiologi)Kebiasaan mengonsumsi makanan yang spesifik, seperti jamu.Cara: Mengatur pola makan dari segi jumlah, jenis, dan frekuensi makan, serta mengurangi kebiasaan mengkonsumsi jamu.

S (Sign/Simptom)Mengalami keluahan mual, muntah, sulit menelan, nyeri di ulu hati, dan kembung.Target: Menghilangkan keluhan akibat dari adanya gangguan gastro intestinal dalam waktu 1 minggu.

PRESKREPSI DIET:A. Jenis Diet: Diet lambung IB. Tujuan Diet: Tujuan Diet Penyakit Lambung adalah untuk memberikan makanan dan cairan secukupnya yang tidak memberatkan lambung serta mencegah dan menetralkan sekresi asam lambung yang berlebih. C. Syarat Diet: 1. Mudah cerna, porsi kecil, dan sering diberikan.2. Energy dan protein cukup, sesuai kemampuan pasien untuk menerimanya.3. Lemak rendah, yaitu 10 15 % dari kebutuhan energi totalyang ditingkatkan secara bertahap hingga sesuai dengan kebutuhan.4. Rendah serat, terutama serat tidak larut air yang ditingkatkan secara bertahap.5. Cairan cukup, terutama bila ada muntah.6. Tidak mengandung bahan makanan atau bmbu yang tajam, baik secara termis, mekanis, maupun kimia (disesuaikan degan daya terima perorangan)7. Makan secara perlahan di lingkungan yang tenang.8. Pada fase akut dapat diberikan makanan parenteral saja selama 24-48 jam untuk memberi istirahat pada lambung. D. Bentuk: Makanan saringE. Jalur Pemberian: OralF. Frekuensi: 3 kali makanan utama dan 2 kali makanan selingan.G. Nilai Gizi: BEE= 655 + (9.6 BB) + (1.85 TB) (4.7 U)= 655 + (9.6 50.4) + (1.85 156) (4.7 45)= 655 + 483.84 + 288.6 211.5= 1215.94 kkalTEE= BEE AF (ringan)= 1215.94 1.3= 1580.72 kkal

TEE= BEE SF AF= 1215.94 1.2 1.3= 1896.87 kkal

EDUKASI GIZI: A. TujuanMeningkatkan pemahaman tentang gastritis dan Diet Lambung I yang diberikan serta agar adanya perubahan perilaku makan pada pasien.B. Konten Materi : Gastritis 1. Defenisi GastritisGastritis adalah inflamasi dari mukosa lambung (Kapita Selekta Kedokteran, Edisi Ketiga Hal 492). Gastritis adalah segala radang mukosa lambung (Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi Revisi hal 749)Gastritis merupakan keadaan peradangan atau pendarahan pada mukosa lambung yang dapat bersifat akut, kronis, difusi atau local (Patofisiologi Sylvia A Price hal 422).Gastritis merupakan inflamasi pada dinding gaster terutama pada lapisan mukosa gaster (Sujono Hadi, 1999, hal : 492). Gastritis merupakan peradangan lokal atau penyebaran pada mukosa lambung dan berkembang di penuhi bakteri (Charlene. J, 2001, hal : 138)Gastritis (penyakit maag) adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya asam lambung yang berlebih atau meningkatnya asam lambungsehinggamengakibatkanimflamasi atau peradangan dari mukosa lambung seperti teriris atau nyeri pada ulu hati. Gejala yang terjadi yaitu perut terasa perih dan mulas. Ada dua jenis penyakit gastritis yaitu:a. Gastritis AkutGastritis akut adalah suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang akut. Gatritis Akut paling sering diakibatkan oleh kesalahan diit, mis. makan terlalu banyak, terlalu cepat, makan makanan yang terlalu banyak bumbu atau makanan yang terinfeksi. Penyebab lain termasuk alcohol, aspirin, refluks empedu atau terapi radiasi.b. Gastritis KronisGastritis kronik adalah Suatu peradangan bagian permukaan mukosa lambung yang menahun yang disebabkan oleh ulkus lambung jinak maupun ganas atau bakteriHelicobacter pylori. Bakteri ini berkoloni pada tempat dengan asam lambung yang pekat.

2. EtiologiPenyebab dari Gastritis dapat dibedakan sesuai dengan klasifikasinya sebagaiberikut :a. Gastritis AkutBanyak faktor yang menyebabkan gastritis akut seperti : Obat-obatan seperti obat anti inflamasi nonsteroid, silfonamide merupakan obat yang bersifat mengiritasi mukosa lambung. Minuman beralkohol Infeksi bakteri seperti H. pylori, H. heilmanii, streptococci Infeksi virus oleh sitomegalovirus Infeksi jamur seperti candidiasis, histoplosmosis, phycomycosis Stress fisik yang disebabkan oleh luka bakar, trauma, pembedahan. Makanan dan minuman yang bersifat iritan. Makanan berbumbu dan minuman dengan kandungan kafein dan alkohol merupakan salah satu penyebab iritasi mukosa lambung.

b. Gastritis KronikPenyebab pasti dari gastritis kronik belum diketahui, tapi ada dua predisposisi penting yang bisa meningkatkan kejadian gastritis kronik, yaitu infeksi dan non-infeksi (Wehbi, 2008). Gastritis infeksi : Beberapa agen infeksi bisa masuk ke mukosa lambung dan memberikan manifestasi peradangan kronik. Beberapa agen yang diidentifikasi meliputi hal-hal berikut :1) H. Pylori. Beberapa peneliti menyebutkan bakteri itu merupakan penyebab utama dari gastritis kronik (Anderson, 2007).2) Helicobacter heilmanii, Mycobacteriosis,danSyphilis(Quentin, 2006)3) Infeksi parasit (Wehbi, 2008).4) Infeksi virus (Wehbi, 2008). - Gastritis non-infeksi 1) Gastropati akbiat kimia, dihubungkan dengan kondisi refluks garam empedu kronis dan kontak dengan OAINS atau aspirin (Mukherjee, 2009). 2) Gastropati uremik, terjadi pada gagal ginjal kronik yang menyebabkan ureum terlalu banyak beredar pada mukosa lambung (Wehbi, 2008).

3. Patofisiologia. Gastritis AkutZat iritasi yang masuk ke dalam lambung akan mengiitasi mukosa lambung. Jika mukosa lambung teriritasi ada 2 hal yang akan terjadi : Karena terjadi iritasi mukosa lambung sebagai kompensasi lambung. Lambung akan meningkat sekresi mukosa yang berupa HCO3, di lambung HCO3 akan berikatan dengan NaCL sehingga menghasilkan HCI dan NaCO3.Hasil dari penyawaan tersebut akan meningkatkanasam lambung. Jika asam lambung meningkat maka akan meningkatkan mual muntah, maka akan terjadi gangguan nutrisi cairan & elektrolit. Iritasi mukosa lambung akan menyebabkan mukosa inflamasi, jika mukus yang dihasilkan dapat melindungi mukosa lambung dari kerusakan HCL maka akan terjadi hemostatis dan akhirnya akan terjadi penyembuhan tetapi jika mukus gagal melindungi mukosa lambung maka akan terjadi erosi pada mukosa lambung. Jika erosi ini terjadi dan sampai pada lapisan pembuluh darah maka akan terjadi perdarahan yang akan menyebabkan nyeri dan hypovolemik.b. Gastritis KronikGastritis kronik disebabkan oleh gastritis akut yang berulang sehingga terjadi iritasi mukosa lambung yang berulang-ulang dan terjadi penyembuhan yang tidak sempurna akibatnya akan terjadi atrhopi kelenjar epitel dan hilangnya sel pariental dan sel chief. Karena sel pariental dan sel chief hilang maka produksi HCL. Pepsin dan fungsi intinsik lainnya akan menurun dan dinding lambung juga menjadi tipis serta mukosanya rata, Gastritis itu bisa sembuh dan juga bisa terjadi perdarahan serta formasi ulser.

4. Manifestasi Klinika. Gastritis Akutyaitu Anorexia, mual, muntah, nyeri epigastrium, perdarahan saluran cerna pada hematemesis melena, tanda lebih lanjut yaitu anemia.b. Gastritis KronikKebanyakan klien tidak mempunyai keluhan, hanya sebagian kecil mengeluhnyeri ulu hati, anorexia, nausea, dan keluhan anemia dan pemeriksaan fisik tidak di jumpai kelainan.

5. Komplikasia. Komplikasi yang timbul pada Gastritis Akut: Perdarahan saluran cerna bagian atas, yang merupakan kedaruratan medis, terkadang perdarahan yang terjadi cukup banyak sehingga dapat menyebabkan kematian. Ulkus, jika prosesnya hebat Gangguan cairan dan elektrolit pada kondisi muntah hebat.b. Komplikasi yang timbul Gastritis Kronik, yaitu gangguan penyerapan vitamin B 12, akibat kurang pencerapan, B 12 menyebabkan anemia pernesiosa, penyerapan besi terganggu dan penyempitan daerah antrum pylorus.

6. PenatalaksanaanGastritis bisa disembuhkan tetapi tidak bisa sembuh total. Gastritis adalah penyakit yang dapat kambuh apabila si penderita tidak makan teratur, terlalu banyak makan, atau sebab lain. Biasanya untuk meredakan atau menyembuhkannya penderita harus meminum obat jika diperlukan. Tetapi gastritis dapat di cegah, yaitu dengan cara makan teratur, makan secukupnya, cuci tangan sebelum makan dan jangan jajan sembarangan.Obat-obatan untuk penyakit gastritis umumnya dimakan dua jam sebelum makan dan dua jam sesudah makan. Adapun dengan tujuan obat diminum dua jam sebelum makan yaitu untuk menetralisir asam lambung, karena pada saat tersebut penumpukkan asam lambung sudah sangat banyak dan didalam lambung penderita pasti telah terjadi luka-luka kecil yang apabila terkena asam akan terasa perih. Kemudian obat yang diminum dua jam sesudah makan bertujuan untuk melindungi dinding lambung dari asam yang terus diproduksi. Akhirnya dua jam setelah makan, asam yang di lambung akan terpakai untuk mencerna makanan sehingga sudah ternetralisir dan tidak akan melukai dinding lambung. Obat-obatan yang biasanya digunakan:a. Antasida (Menetralisir asam lambung dan menghilangkan rasa nyeri)b. Proton pump inhibitor (Menghentikan produksi asam lambung dan menghambat infeksi bakteri helicobacter pylori)c. Cytoprotective Agent (Melindungi jaringan mukosa lambung dan usus halus)d. Obat anti sekretorik (Mampu menekan sekresi asam)e. Pankreatin (Membantu pencernaan lemak, karbohidrat, protein dan mengatasi gangguan sakit pencernaan seperti perut kembung, mual, dan sering mengeluarkan gas)f. Ranitidin (Mengobati tukak lambung)g. Simetidin (Mengobati dispepsia)Selain itu penyakit ini dipercaya memiliki beberapa jenis minuman dan makanan yang kurang baik untuk dikonsumsi yaitu:a. Minuman yang merangsang pengeluaran asam lambung antara lain:kopi,anggur putih, saribuahsitrus, dansusu.b. Makanan yang sangat asam atau pedas seperticuka,cabai, danmerica(makanan yang merangsang perut dan dapat merusak dinding lambung).c. Makanan yang sulit dicerna dan dapat memperlambat pengosongan lambung. Karena hal ini dapat menyebabkan peningkatan peregangan di lambung yang akhirnya dapat meningkatkan asam lambung antara lain makanan berlemak,kuetar,coklat, dankeju.d. Makanan yang melemahkan klep kerongkongan bawah sehingga menyebabkan cairan lambung dapat naik ke kerongkongan sepertialkohol, coklat, makanan tinggilemak, dan gorengan.e. Makanan dan minuman yang banyak mengandung gas dan juga yang terlalu banyak serat, antara lain: Sayur-sayurantertentu sepertisawidankol Buah-buahantertentu sepertinangkadanpisang ambon Makanan berserat tinggi tertentu sepertikedondongdan buah yang dikeringkan Minuman yang mengandung banyakgas(sepertiminuman bersoda).Selain itu, kegiatan yang dapat meningkatkan gas didalam lambung juga harus dihindari, antara lain makanpermenkhususnyapermen karetsertamerokok.

4. MONITORING DAN EVALUASIParameterTarget/TujuanCapaian /Hasil MonitorEvaluasiTindak Lanjut

Tgl:23/4/15Tgl:26/4/15Tgl:29/4/15

Hasil LabKadar leukosit menurun menjadi 500010000/uL dalam waktu 1 minggu10700/Ul10300/uL10000/uLPenurunan leukosit sudah mencapai targetMempertahankan kadar leukosit agar tetap normal dan tetap melakukan konseling gizi

Fungsi gastro intestinalMemulihkan fungsi gastro intestinalMual, muntah, sulit menelan, nyeri di ulu hati, dan kembung.Mual dan muntahMualFungsi gastro intestinal sudah mulai mengalami pemulihan, tetapi masih mengalami mual.Apabila belum mencapai target harus dilakukan konseling gizi.

LAMPIRAN

Perbandingan Kebutuhan Energi:1. Harris Bennedicta. Energi: 1896,87 kkalb. Protein: 94,84 gramc. Lemak: 31,61 gramd. Karbohidrat: 308,24 gram

2. De Boisa. Energi: 1499,1 kkalb. Protein: 56,22 gramc. Lemak: 41,64 gramd. Karbohidrat: 224,87 gram

3. Food Recalla. Energi: 1937,6 kkalb. Protein: 61,2 gramc. Lemak: 94,0 gramd. Karbohidrat: 215,8 gram