Post on 30-Dec-2015
Sepsis Neonatus
Disusun Oleh :Aminatun Nakhrowiyah
Winda Ariani
Pembimbing :Dr. Reni Suryanty Sp.A
Dr. Nuchsan Umar Lubis Sp.ADr. Nanda Sp.A
2
Sepsis pada bayi baru lahir adalah infeksi aliran darah yang bersifat, invasive yang di
tandai dengan di temukannya bakteri dalam cairan tubuh, seperti darah, sumsum
tulang dana air kemih.
Sepsis neonatal merupakan syndrome klinis dari npenyakit sistemik akibat infeksi
satu bulan pertama kehidupan. Bakteri,virus,jamur dan protozoa dapat
menyebabkan sepsis bayi baru lahir
NO Faktor Mayor Faktor Minor
1 Ketuban Pecah > 24 jam Ketuban Pecah > 12 jam
2 Ibu demam intrapartum > 38°C Ibu demam intrapartum > 37,5°C.
3 Korioamnionitis Gemelli
4 Fetal takikardi > 160 kali /menit APGAR score yang rendah
1” skor < 5
5” skor < 7
5 Ibu leukositosis (hitung sel
darah putih >20.000)
Ibu leukositosis (hitung sel darah
putih >15.000)
6 - Ketuban hijau kental atau keruh
dengan berbau busuk
7 - BBL sangat rendah (<1500 gram)
8 - Bayi prematur (UG < 37 minggu)
9 - Takipneu > 1 jam
10
11
Keadaan umum Demam, hipotermia, “,tidak mau menyusui, sklerema
Sistem Gastointestinal Perut kembung, muntah, diare, hepatomegali
Sistem Pernapasan Apnea, dispnea, takipnea, retraksi, sianosis
Sistem Saraf Pusat Iritabilitas, lesu, tremor, kejang, hiporefleksia, hipotonia, refleks Moro abnormal, pernapasan tidak teratur, fontanela menonjol, tangisan merintih
Sistem Kardiovaskuler Pucat,dingin,kulitlembab, takikardi, hipotensi, bradikardi
Sistem Hematologi Ikterus, splenomegali, pucat, petekie, purpura, perdarahan
Sistem Ginjal oliguria
Variabel klinisSuhu tidak stabilDenyut Jantung >180 kali/menit, <100 kali/menitFrekuensi napas >60 kali/menit ditambah merintih/retraksi atau desatusariLetargis atau penurunan kesadaranIntoleransi glukosa (glukosa plasma >10 mmol/L)Intoleransi minumVariabel hemodinamikTekanan darah <2 SD di bawah nilai normal (usia 1 hari )Tekanan darah sistolik <50 mmHg (neonatus usia 1 hari)Tekanan darah sistolik <65 mmHg (bayi < 1 bulan)Variabel perfusi jaringan Waktu pengisian kembali kapiler >3 detikLaktat plasma >3 mmol/L
Kriteria Diagnosis Sepsis pada Neonatus(Rohsiswatmo R dr, SpA(K). Tatalaksana Sepsis Neonatorum. Media Aesculapius no.6/Jan-Feb
2007. diunduh dari http://www.freewebs.com/mediaaesculapius/arsip%20skma%202007/SKMA_revisi_jan-
feb07sudah%20terisi_edit4.pdf)
Variabel inflamasiLeukositosis (hitung leukosit >34.000/mL)Leukopenia (hitung leukosit <5.000/mL)Neutrofil imatur >10%Immature : total neutrophil (IT) ratio >0,2Trombositopenia <100.000/mL
Diagnosis sepsis neonatal sulit karena gambaran klinis pasien tidak spesifik
Tanda dan gejala sepsis neonatal tidak berbeda dengan gejala penyakit non infeksi berat lain pada bayi baru lahir
Dalam menentukan diagnosis diperlukan berbagai informasi antara lain :
1. Pemeriksaan mikrobiologi Kultur darah Pewarnaan gram2. Pemeriksaan hematologi3. Pemeriksaan pencitraan
15
Suspek Sepsis (faktor resiko +) AB kombinasi (sensitifitas tinggi thdp gram + & -) memperluas
cakupan mikroorganisme patogen yang mungkin diderita pasien. Diberikan sesegera mungkin sampai didapatkan hasil kultur.
Hasil kultur darah (+) AB sensitif terhadap MO tertentu berdasarkan hasil kultur.
Durasi pemberian antibiotik pada sepsis neonatal(Family Practice Notebook. Neonatal Sepsis. Diunduh dari URL
http://www.fpnotebook.com/Nicu/ID/NntlSps.htm)
Diagnosis DurasiMeningitis 21 hariKultur darah (+), tanda-tanda sepsis (+) 10 – 14 hariKultur darah (-), komponen skrining sepsis (+)
7 – 10 hari
Kultur darah (-), komponen skrining sepsis (-)
5 – 7 hari
Antibiotik Dosis Frekuensi Pemberian
Durasi
< 7 hari < 7 hari
Ampicillinatau
50 mg/kgBB/x 12 jam 8 jam IV, IM 7 – 10 hari
Cloxallin 50 mg/kgBB/x 12 jam 8 jam IV, IM 7 – 10 hari
DanGentamicin atau
2,5 mg/kgBB/x
2 jam 8 jam IV, IM 7 – 10 hari
Amikacin 7,5 mg/kgBB/x
12 jam 8 jam IV, IM 7 – 10 hari
Antibiotik untuk sepsis neonatalFamily Practice Notebook. Neonatal Sepsis. Diunduh dari URL
http://www.fpnotebook.com/Nicu/ID/NntlSps.htm
18
Perawatan pendukung : Syok, hipoksia, dan asidosis metabolik harus dideteksi dan
dikelola dengan pemberian resusitasi cairan, dan ventilasi mekanik, inotropik
Cairan, elektrokit, dan glukosa harus dipantau dengan teliti, disertai dengan perbaikan hipovolemia, hiponatremia, hipokalsemia, dan hipoglikemia
Immunoglobulin Intravena (Intravenous Immunoglobulin IVIG). meningkatkan antibodi tubuh serta memperbaiki fagositosis dan kemotaksis sel darah putih.
Fresh Frozen Plasma (FFP). Pemberian FFP mengatasi gangguan koagulasi yang diderita pasien.
19
Manifestasi fetal inflammatory response syndrome (FIRS)•Takipnea (frekuensi napas > 60/menit) ditambah merintih/retraksi atau desaturasi•Iritabilitas suhu (< 36°C atau > 37,9 ° C)•Waktu pengisian kembali kapiler > 3 detik Hitung leukosit < 4000/μl atau > 34.000/μl•CRP > 10 mg/dl•IL-6 atau IL-8 > 70 pq/ml•16 sRNA gene PRC positif
Satu atau lebih kriteria FIRS bersama dengan gejaladan tanda infeksi (lihat Tabel 2) Sepsis dihubungkan dengan hipotensi atau disfungsi organ tunggal
Sepsis berat dengan hipotensi membutuhkan resusi-tasi cairan dan dukungan inotropik Kegagalan multi organ walau telah diberikan dukungan terapi sepenuhnya
FIRS
SEPSIS
SEPSIS BERAT
Syok septik
SINDROM DISFUNGSI Multiorgan
KOMPLIKASI
Pada masa Antenatal –> Perawatan antenatal meliputi pemeriksaan kesehatan ibu secara berkala, imunisasi, pengobatan terhadap penyakit infeksi yang diderita ibu, asupan gizi yang memadai, penanganan segera terhadap keadaan yang dapat menurunkan kesehatan ibu dan janin. Rujuk ke pusat kesehatan bila diperlukan.
Pada masa Perinatal –> Perawatan ibu selama persalinan dilakukan secara aseptik.
Pada masa Postnatal –> Rawat gabung bila bayi normal, pemberian ASI secepatnya, jaga lingkungan dan peralatan tetap bersih, perawatan luka umbilikus secara steril.
Angka kematian masih cukup tinggi terutama pada keadaan syok septik. Pada keadaan ini angka kematian berkisar antara 40 – 70 %, bila telah disertai dengan gagal organ multipel seperti shock lung, gangguan fungsi hati atau gagal ginjal kematian dapat mencapai 90 – 100 %.
25% bayi meninggal walaupun telah diberikan antibiotik dan perawatan intensif.
IDENTITAS PASIEN
Nama : By. Ny Noviyanti
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal lahir : 29-07-2013
Jam : 13.25 WIB
Anak ke- : 3
Alamat : dusun tanjung neraca kec.payed kab aceh
tamiang
IDENTITAS ORANG TUA
Nama Ibu : Ny. Noviyanti Nama Ayah:RobiSunardi
Usia : 27 tahun Usia : 31 tahun
Pekerjaan : wiraswasta Pekerjaan : PNS
22
Telah lahir seorang bayi laki-laki di RSUD UMI secara sectio secaria. Bayi dilahirkan dalam kondisi tidak segera menangis, pernafasan spontan (+) serta gerakan lemah oleh karena itu os dirujuk ke ruang perawatan anak RSUD LANGSA.
ANAMNESA
Alloanamnesa dengan ibu pasien dilakukan pada hari kamis tanggal 2 agustus 2013 pukul 14.00 wib
Keluhan utama
Bayi tampak lemas dan kesulitan bernapas Keluhan tambahan
Suhu badan abnormal ( kadang hipertemi kadang hipotermi ) tonus otot kurang aktif, menangis sepertimerintih, bayi sianosis, pucat, lemah.
Riwayat penyakit sekarang
bu pasien merakan ketuban pecah pukul 06.00 tanggal 29 juli. Ibu langsung dibawa kerumah bidan dan oleh bidan dilakukan induksi, namun induksi gagal dan pada pukul 13.00 dilakukan operasi caesar atas. Bayi lahir atas kesadaran baik keadaan lemas dan sulit bernapas dan tidak langsung menangis hanya merintih, bayi kadang panas, kadang dingin pucat, pergerakan kurang, tidak bisa minum/ menyusui.
Riwayat penyakit dahulu
Disangkal pasien
23
Riwayat kehamilan dan persalinan
Ibu pasien hamil pada usia 26 tahun ini merupakan kehamilan yang ketiga .riwayat perawatan antenatal selama kehamilan baik dan tidak bermasalah saat kontrol setiap bulan pada bidan dan oleh dr sps di usg pasien tidak ditemukan adanya kelainan. Sebelum kelahiran sc ibu os mengaku terlebih dahulu ibu sempat mengalami kelahiran di rumah bidan akibat pecah ketuban sekitar pukul 06.00 pagi dan bayi sulit lahir smpai jam 12 sehingga ibu dibawa ke rumah sakit UMI Langsa untuk di lakukan kelahiran secara secio secaria oleh dr. Spesialis obgyn. Kemudian bayi lahir pukul 13.25 dan setelah lahir bayi menangis tidak kuat sehingga badan bayi membiru. Kemudian bayi di bawa keruang perawatan anak 1 jam setelah bayi lahir bayi terlihat lemas tidak mau menyusui, menangis dan suhu badan bayi tersebut menjadi tinggi.
Riwayat kehamilan ibu
Gravid : 3
Partus : 3
Abortus: 0
Kehamilan ganda : 0
Umur kehamilan : 38 minggu
Cairan ketuban : hijau lumpur dan berbau
24
STATUS PRESENT
KU : Lemah
HR : 140 x/i
RR : 90 x/i
PB : 50 cm
PEMERIKSAN FISIK
Kepala : normocephali
Fontanela : (+)
Ubun-ubun : (+)
Lingkar Kepala : 35 cm
Lingkar dada : 36cm
Lingkar lengan :10cm
Leher : DBN
Mata : DBN
Telinga : DBN
Hidung : DBN
Mulut : DBN25
ThoraksI : SimetrisP: DBNP: Sulit DinilaiA: Vesikuler (+), suara nafas tambahan (-), Wheezing (-/-), Ronkhi (-/-)
AdomenI : SimetrisP: DBNP: Sulit DinilaiA: peristaltik (+)
26
Anus : (+)
Kelainan kongenital : (-)
Pemeriksaan neurologis
Reflek moro : ada kurang aktif
Reflek sucking : tidak ada
Reflek glabela : DBN
Reflek menggenggam : tidak ada
APGAR SCORE 1’ 5’
Warna Kulit 1 1
Frekuensi Jantung 2 2
Refleks 1 1
Tonus Otot 1 1
Usaha bernafas 1 2
6 7
27
MATURITAS NEUROMUSKULAR Sikap tubuh : 3 Tanda selempang: 3 Pergelangan tangan : 3 Tumit ke
kuping : 3 Recoil lengan : 4 Sudut poplitea : 4
+20 MATURITAS FISIK Kulit : 1 Lanugo : 2 Permukaan plantar : 3 Payudara : 3 Mata / telinga : 2 Genitalia : 1
+12
Total score =32
28
Minggu : 36 – 38 Diagnosa : NCB SMK + Asfiksia berat + Sepsis Terapi Rawat inkubator Oksigen 1/L Ivfd 0,5 % NaCl 0,225 (375cc) + D40 % (Ncc) +Kcl 10cc
( 6 gtt/i Mikro ) Injeksi cefotaxime 100 mg / 12 jam Injeksi gentamicin 20 mg / 12 jam Diet ASI 10 cc / 3 jam / NGT
29
2 agustus 2013 3 agustus 2013 4 agustus 2013
Os tidak mau minum, demam dan tidak menangis, kemudian diberikan terapi sepeti diawal
Os msh tidak mau minum, tetapi sudah mulai menangis dengan merintih, suhu badan abnormal, terapi tetap dilanjutkan
Keluhan os msh tetap sama tidak mau minum dan jarang terbangun disertai dengan sklerema maka terapi selain farmakoterapi seperti biasa diberikan fototerapi
30
5 agustus 2013 6-8 agustus 2013Os msh sama demam masih ada disertai dengan sklerema terapi dilanjutkan
Os mulai membaik sklerema mulai menghilang deman sudah mulai stabil reflek menghisap sudah ada tetapi lemah terapi
31
Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, permasalahan seputar sepsis neonatorum terletak pada permasalahan penegakan diagnosis, penatalaksanaan, dan pencegahan (profilaksis) sepsis neonatorum. Dalam hal penegakan diagnosis sepsis neonatorum mengalami kendala karena gejala dan tanda klinis sepsis tidak spesifik, yaitu dapat menyerupai keadaan lain. Dilain pihak, penegakan diagnosis secara dini berperan sangat penting karena dapat membantu menurunkan tingkat mortalitas.
Pada kasus yang telah dipaparkan terlihat ada beberapa gejala klinis yang menunjukkan penegakan ke diagnosis seperti :
Dari faktor resiko kejadian sepsis yaitu 50% dari faktor si ibu akibat pecah nya ketuban dalam waktu yang lama sekitar 6 jam yang bisa berakibat pencetus infeksi
Dari gejala klinis setelah bayi lahir nampak bayi menangis lemah merintih, suhu badan kadang hipotermi dan kadang hipertermi, tidak mau menyusui, dan disertai sklerema.
Dari pemeriksaan darah rutin tidak didapatkan karena ibu os tidak bersedia untuk diperika, tetapi pada umumnya hasil yg khas terletak pada:
Leukosit <5000 atau > 2200032
Maka dari tatalaksana yang diberikan pasien mendapatkan terapi :
Rawat inkubator
Inkubator bayi dirancang untuk melindungi serta memberikan temperature yang sesuai untuk bayi baru lahir yang rentan terhadap dunia luar.
Oksigen 1/L
Untuk memenuhi kebutuhan O2 pada os dengan klinis os tampak susah bernapas sehingga anoksia bisa terminimalisir.
Ivfd 0,5 % NaCl 0,225 (375cc) + D40 % (Ncc) +Kcl 10cc ( 6 gtt/i Mikro )
Injeksi cefotaxime 100 mg / 12 jam
Cefotaxime merupakan antibiotik golongan sefalosporin. Sefalosporin merupakan antibiotika bakterisid yang mekanisme kerjanya mirip dengan golongan penisilin. Antibiotik-antibiotik -lactam ini menghambat pembentukan dinding sel bakteri pada tahap III dan tahap akhir dengan berikatan pada satu atau lebih protein-protein pengikat penisilin (PBPs) yang terdapat di membran sitoplasma di bawah dinding sel bakteri yang rentan. Cefotaxime memiliki afinitas yang besar terhadap PBPs Enterobacteriaceae.
Injeksi gentamicin 20 mg / 12 jam
Gentamicin adalah jenis obat yang termasuk kelompok aminoglycosides. Gentamicin ini merupakan antibiotik, yang bekerja dengan cara memperlambat pertumbuhan atau membunuh bakteria sensitif dalam tubuh.
33
Diet ASI 10 cc / 3 jam / NGT
Diberikan diet asi dikarenakan os belum ada ransangan menghisap dan tidak mau minum sehingga untuk memenuhi kebutuhan gizi os tetap harus diberi asi 10 cc / 3 jam.
34