Skenario 2

11
SKENARIO 2

Transcript of Skenario 2

SKENARIO 2

KEY WORD• Laki laki 15 th• Pusing dan muntah• Tinitus telinga kanan• Otore telinga kanan bau busuk• Otalgia • MAE bau busuk• Tes fistula sign +• X foto schuller berongga

KLARIFIKASI ISTILAH• Otalgia : Nyeri telinga (earache atau ear pain) juga dikenal dengan sebutan otalgia, adalah keadaan timbulnya keluhan nyeri pada telinga. Rasa nyeri yang dirasakan tidak selalu disebabkan dari penyakit telinga itu sendiri, tetapi dapat berasal dari tempat atau organ lain yang rasa nyerinya dihantarkan ketelinga (nyeri alih/referred pain).

• Tinitus : Tinitus adalah salah satu bentuk gangguan pendengaran berupa sensasi suara tanpa adanya rangsangan dari luar, dapat berupa sinyal mekanoakustik maupun listrik.Keluhan ini dapat berupa bunyi mendenging, menderu, mendesis atau berbagai macam bunyi yang lain.

• Tes fistula : untuk mengetahui keadaan fistula labirin. Tes fistula ini untuk mengetahui adanya hubungan (fistula) antara telinga tengah dengan telinga dalam. + keadaan masih baik, - kematian fistula karena nekrosis.

• Tes fistula sign :- Penderita otitis media supuratif kronis (OMSK) dengan tuli sensorineural dan vertigo perlu dicurigai terjadi fistula labirin.- Tes fistula positif jika terjadi nistagmus dan vertigo- labirin masih hidup- Apabila fistulanya tertutup jaringan granulasi atau labirinnya sudah mati tes fistula akan negatif• Tes foto schuller : Foto Mastoid (posisi

schuller): Bila sudah ada mastoiditis, X foto mastoid akan tampak sklerotik atau adanya rongga yang berisi kholesteatoma.

RM• Pusing dan muntah : inflamasi bakteri dari telinga tengah menginvasi labirin melalui oval window infeksi kanalis semisirkularis disfungsi nervus fascialis keseimbangan tubuh turun vertigo (pusing dan muntah)

• Otalgia : inflamasi bakteri permeabel kapiler di sel mukosa shift cairan ke intersisial mukosa edema membran timpani bulging ke liang telinga luar nyeri telinga hebat otalgia

• Otore : inflamasi bakteri permeabel kapiler di sel mukosa shift cairan ke intersisial mukosa edema membran timpani bulging ke liang telinga luar tekanan telinga tengah > telinga luar iskemik nekrosis jaringan membran timpani ruptur perforasi membran timpani cairan/nanah keluar ke telinga luar Otore

• Tinitus : bakteri inflamasi shift cairan ke intersisial mukosa ketidakseimbangan cairan telinga tengah pembengkakan rongga endolimfatikus gangguan vestibular tinitus dan vertigo

• Muka menceng : bakteri menginveksi telinga tengah peningkatan produksi cairan serosa hantaran suara/udara turun gangguan pressepsi sensori

• Muka menceng : terbukanya kanal falopi menimbulkan paresis fascial otogenik khususnya bila terdapat kolesteotoma.

• Saraf fascial proses peradangan dan cidera cidera saraf penekanan saraf invaginasi dari nodus Ranvier dan demielinisasi serabut saraf tidak mampu meneruskan impuls (bila penekanan tsb dihilangkan maka akan berangsur kembali normal)

MAE :a. Faktor endogen : DM, dermatitis seboroikb. Faktor eksogen : Terlalu sering membersihkan telinga, mengakibatkanserumen yang berfungsi sebagai pertahanan kulit MAE hilang.Trauma karena tindakan mengorek telinga, kuman masuk lewat lesi yang ada.Suasana yang lembab, panas, atau alkalis di dalam MAE menyebabkanmeningkatnya pertumbuhan kuman dan jamur. Kelembaban kulit terjadiakibat MAE kemasukan air waktu setelah berenang, mandi atau udara yangterlalu panas / berkeringat.Bentuk MAE yang tidak lurus menyulitkan penguapan dan mengakibatkankulit MAE lebih sering dalam keadaan lembab.Keadaan tersebut menimbulkan udem di kulit MAE yang dirasa gatalsehingga mendorong penderita mengorek telinga, trauma yang timbul akanmemperberat infeksi.Korek-korek telinga juga dapat menyebabkan hilangnya protective lipidlayer dan acid mantle. Hal ini menyebabka meningkatnya kelembaban dansuhu di MAE. MAE yang lembab, hangat dan kotor merupakan mediapertumbuhan kuman yang baik. Penetrasi kuman lebih mudah terjadi. Padaawalnya terjadi penyumbatan pada apopilosebaseus unit yang dilanjutkandengan terjadinya radang akut yang disebut furunkel.