Sahabat Nabi Menurut Perspektif Syiah & Ahlussunnah

83
Sahabat Nabi Dalam Pandangan Syiah dan Ahlussunnah Oleh : Muhammad Syaifandi Editor : Daday Hidayat

Transcript of Sahabat Nabi Menurut Perspektif Syiah & Ahlussunnah

Sahabat Nabi DalamPandangan

Syiah dan Ahlussunnah

Oleh : Muhammad Syaifandi

Editor : Daday Hidayat

Sahabat Nabi dalam PandanganSyiah dan Ahlussunnah

Oleh : Muhammad Syaifandi(1)

A. Pendahuluan

1 Peserta Program Kaderisasi Ulama' (PKU) ke-7ISID Gontor, periode 2013, kerja sama denganMUI pusat dan Yayasan Dana Sosisal al-Falah(YDSF) Jawa Timur.

Salah satu perbedaan fundamentalantara Syi'ah(2) dan Ahlussunnah(3) adalahperlakuan terhadap kedudukan sahabat.(4)

Dalam perspektif Syiah, sahabat bisasaja dicela dan dicerca, seperti

2 Istilah Syi'ah berasal dari bahasa Arab ( عة� ي� (ش��"Syīʻah". Lafadz ini merupakan bentuktunggal, sedangkan bentuk pluralnya adalah"Syiya'an". Pengikut Syi'ah disebut "Syī`ī" (

عي� ي� Kata "Syi'ah" menurut etimologi bahasa .(ش������Arab bermakna: Pembela dan pengikutseseorang. Selain itu juga bermakna: Kaumyang berkumpul atas suatu perkara. Muhammadbin Ahmad al-Azhari (w. 370 H), Tahdzīb al-Lughah,Tahqiq Muhammad 'Iwadh Mura'ib,(Beirut: Dār Ihya at-Turats al-'Arabi, 2001M), jilid. 3, hal. 41. Muhammad bin Muhammadal-Zabidi (w. 1205 H), Tājul al-'Arūs min Jawāhir al-Qāmūs, (Dar al-Hidāyah, tt), jilid. 21, hal.301-302.Adapun menurut terminologi Islam,kata ini bermakna: para pendukung Ali secarakhusus. Mereka yang menyatakan bahwa Ali binAbu Thalib adalah yang paling utama di antarapara sahabat dan yang berhak untuk memegangtampuk kepemimpinan atas kaum Muslim,

didalam buku utama mereka Uṣūl al-Kāfìkarangan al-Kulaini. Adapun menurutAhlussunnah, sahabat tidak bolehdicela. Hal ini berdasarkan hadits Nabi : "Janganlah kamu mencela sahabat-sahabatku,

demikian pula anak cucunya. Dalam pandanganmereka, para imam ini telah ditetapkanmelalui nash dan wasiat dari Allah dan Rasul-Nya. Baik secara tersurat maupun tersirat.Selain itu, mereka meyakini bahwa perkarakepemimpinan tersebut adalah perkaran ushul(pokok) agama bukan furu’ (cabang). Syiahterdiri dari berbagai sekte. Induk darisekte-sekte Syiah yaitu, Kisaniyah, Zaidiyah,Imamiyah, Ghulat dan Ismailiyah. Lihat: Abual-Fath Muhammad bin Abdul Karim al-Sahristani (W. 548 H), al-Milal wa an-Nihal,(Beirut: Dār al-Fikr, tt), jilid. 1, hal.146.

3 Ahlussunnah ialah orang yang berpegang teguhdengan Al-Quran dan Sunnah Nabawiyah baikperbuatan dan perkataan. (Ahmad HarisSuhaimi, TausyīqusSunnah baina Imām Isyna 'Asyariyahwa Ahlus Sunnah, (Mesir: Dār as-Salām, 2008),Hal.116.)

4 Yang dimaksud sahabat ialah :" Orang yangpernah melihat atau berjumpa dengan Nabi SAW. dalam

andaikan kalian bersedekah dengan emas sebesargunung Uhud, maka hal demikian tidak dapatmengimbangi sedekah yang dikeluarkan parasahabat satu mud saja atau separuhnya".(5)

Namun demikian, bukan berarti sahabat

keadaan beriman dan wafat dalam keadaan Islam, meskipunpernah murtad" lihat : Al-Baa'itsul Hatsits SyarahIkhtisar 'Ulūmil-Hadits Lil-Hafīzh Ibnu Katsīr olehSyaikh Ahmad Muhammad Syakīr, cet. Dārutturāts, 1399H/1979M, hal. 151. ; Asy-Syahīdats-Tsāni, ar-Ri’āyah fii ‘ilmi ad-Dirāyah, tahqīqAbdul Husai Muhammad ‘Ali Baqal, (Iran:Matba’ah Bihmin, 1408), hal. 339, namalengkapnya Zainuddin Ibnu ‘Ali ibnu Ahmad al-Jab’i al-‘Amili, hidup pada tahun 911-965 H.,Walaupun ada dari kalangna ulama menolakuntuk memasukkan orang yang pernah murtadkemudian kembali ke Islam dalam katagorisahabat, seperti Al-Hafidz al-Iraqi,sebagaimana perkataan Abu Hanifah dan ImamSyafi'I bahwa kemurtadan telah menggugurkanseluruh amal. Lihat: Jalaluddin as-Suyūthi,Tadrībur Rāwi, jld.3 hal. 208-209., Demikianjuga orang munafik tidak termasuk sahabatNabi SAW, meskipun mereka bergaul denganRasulullah SAW. Karena Allah dan Rasul-Nyamencela orang-orang munafik. Lihat: firman

merupakan sosok yang steril darikesalahan dan dosa atau maʻsūm. Namun,hal tersebut juga tidak menjatuhkanreputasinya sebagai orang-orang yangbaik, adil dan jujur, terutama dalammeriwayatkan segala sesuatu yangdisampaikan Rasulullah . Oleh karenaitu, para sahabat tidak mungkinberdusta atas nama Rasulullah ataumenyandarkan sesuatu yang tidak sahdari beliau. (6) Hal ini berangkat dari

Allah (At-Taubah:73), (At-Tahriim:9), (At-Taubah:84), (At-Taubah:80), (Al-Munafiquun:6), (Muhammad:19), (Asy-Syu'araa' :215), dan (Al-Fath:29).; IbnuHajar, Al-Ishabah fil Tanyizis-Shahabah, (Daarul-fikr 1398H), jld.1, hal. 7-8.

5 Muhammad bin Ismaīl al-Bukhāri, Shahih al-Bukhāriy, Kitab al-Syahādāt, bab Lā Yasyhadu'ala Syahadat al-Jur idza Asyhada. Tahqīq:Muhammad Zuhair bin Nashīr al-Nashīr(Madinah: Dar Thuq al-Najh, 1422), jld. 3,hal. 171.:

6 Al-Naisaburi, Muslim bin Hajaj. Shahīh Muslim.Tahqīq: Muhammad Fuād Abdu al-Bāqi. (Beirut:Dār Ihyā’ at-Turāts al-‘Arabi, tt), jld. 1,

hadits bahwa sebaik-baik generasiadalah generasi ketika Rasul masihhidup kemudian generasi setelahnyakemudian setelah-setelahnya.(7) Olehkarenanya, dalam pandangan mainstreamSunni, seluruh sahabat bersifat 'ādil,(8)

hal. 10. Berikut riwayat haditsnya:

وء ب��� ت� لي� م��دا ف�� ب� ع�لي� م�عت� د� م�ن" ك��� م ل ة وس��� �� لي� ي ال�ل��ة ع� ل ي� ص��� ب� ال ال�ت� "ف����

ار عده م�ن" ال�ي� ح م�سلم ج" )"م�ق� .(10 ص1ص�حي�7 Muhammad bin Ismail al-Bukhari, Shahih al-

Bukhariy, Kitab al-Syahadat, bab La Yasyhadu'ala Syahadat al-Jur idza Asyhada. Tahqiq:Muhammad Zuhair bin Nashir al-Nashir(Madinah: Dar Thuq al-Najh, 1422), jld. 3,hal. 171. Demikian riwayat haditsnya:

هم لون�� Iن" ي� �Kي د� م ال� ي� ث�� � Kن �ر اس ق� ر ال�ي� ي� م خ� ل ة وس� لي� ي ال�لة ع� ل ي� ص� ب� ال ال�ت� ف��هم لون�� Iن" ي� �Kي د� م ال� ,...ث��

8 Ibnu Shalah, Ma'rifat Anwa' 'Ulum al-Hadīts.Tahqiq: Nuruddin Athar. (Beirut: Dar al-Fikral-Mu'ashir, 1406 H), hal. 294-295. dinukildari: Fuad Jabali, Sahabat Nabi: Siapa, ke mana, dan

berdasarkan pujian yang diberikan olehAllah Subhānahu wa Ta’āla kepada mereka didalam al-Qur’an (Q.S. al-Fath:29).

Sejatinya, pengetahuan kitaterhadap agama yang diwariskan NabiAllah ini tidak lah bisa dilepaskandari peran para sahabat. Sahabat Nabi sangat berperan penting dalam Islam.Para sahabat generasi yang berjumpaserta belajar agama langsung denganRasulullah ketika beliau masih hidup.Merekalah yang meneruskan risalah Nabisetelah beliau wafat. Dengan demikian,para sahabat menjadi perantara padasaat Islam diwariskan kepada generasiberikutnya.

Berangkat dari analisa singkatdiatas, maka makalah ini akan mencobamemaparkan lebih jauh sahabat Nabidalam perspektif Syiah dan Ahlussunnah,agar bisa menjawab perbedaan sudutpandang antara kedua kelompok tersebut.Sehingga kedudukan tersebut bisa kita

Bagaimana? (Bandung: Mizan,2010), hal.65.

jaga, dan terjaga pula ajaran Islamyang telah sempurna.(9)

B. Sahabat dalam PerspektifSyi'ah

Pada hakikatnya, Syiah menggunakanbuku-buku bahan rujukan mereka tersendiri yang terkenal untuk menegakkan akidah, menjalankan syari'atserta perilaku mereka terhadap Nabi, sahabat dan lainnya. Ada empat rujukanutama Syi’ah untuk membangun madzhabnya: Pertama, al-Kāfi. Pengarangnya Muhammad bin Ya’qub bin Ishaq Al-Kulaini, ulamaSyi’ah terbesar di zamannya. Dalam kitab tersebut terdapat 16199 hadits, buku ini oleh kalangan Syi’ah yang

9 Q.S Al-Maidah, ayat : 3 :م ك ي� م دي�� ك ملت� ل� ك� وم� ا\ �� ب� ال�ا ي� ي^� لام د س� aم الا ك ت� ل� ي� ي� ورض�� عمب� م ن�� ك لي� ممت� ع� ت�� وا\

paling terpercaya dari buku-buku yang lainnya. Kedua, “Man Lā Yahdhuruhul Faqīh”, dikarangoleh Muhammad bin Babawaih Al-Qum, terdapat didalamnya 3913 hadits musnad dan 1050 hadits mursal.Ketiga, “at-Tahdzīb”. Kitab fiqih ini dikarang oleh Muhammad At-Tūsi yang dijuluki Lautan Ilmu. Keempat, “al-Istibshār”, oleh pengarang yang sama, mencakup 5001 hadits,(10) dan ada banyak buku rujukan lainnya yang belum dicantumkan selain buku-buku di atas. Dengan demikian, perlu ada kritikan terhadap mereka sehingga umat Islam tahu perbandingan dan perbedaan serta dapat mengambil inti sari bahkan bisa mengkritik konsep ini dengan dalildan data yang telah ada.

10 Muhammad Shadiq Ash-Shadr, Asy-Syi’ah Al-Imamiyah,(Cairo: Mathba’atun Najah, th. 1402 H/1982M), hal 130-134.

Demikianlah buku-buku Syiah yang mengandung berbagai macam hadits-haditsyang tidak sesuai dengan hadits yang shahih menurut Sunni. Buku Syiah menyangkut akidah dan syari'at yang mereka pegang erat-erat, sehingga mereka buta dengan kebenaran yang nyata. Terdapat banyak buku lainnya selain buku yang telah dicantumkan di atas, dan buku yang ditulis itulah bukupokok mereka yang terkenal dan popular di masyarakat jaman sekarang.

a)Konsep 'Adalah Sahabat menurut Syiah

Menurut kelompok syi'ah, sahabatadalah manusia biasa. Ungkapan tersebutdisampaikan oleh Al-Musawi dalamkitabnya Syī’ah fi tārīkh.(11) At-Tastary Asy-

11 Abdul Rusul Musa al-Musawi, Syi’āh fii Tārikh,(Cairo: Maktabatu Badbuli, 2002), hal. 49,lihat juga, As-Syirazi, Ad-Darajat Ar-Rafi’ah.Menurut As-Syirozi ‘udul lebih kepada keimanan

Syī’i juga membenarkannya danmenyatakannya bahwa Sahabatradhiyallahu'anhum, sama dengan manusiayang lain, tidak ada perbedaan samasekali. Pandangan yang menyatakanSahabat adalah manusia biasa jugamempengaruhi seorang tokoh Syi’ahIndonesia yaitu Jalaluddin Rakhmat yangmengatakan bahwa Sahabat tidak 'ādil dantidak jujur.(12) Masih banyak lagiungkapan-ungakapan ulama' syiah lainnya,yang sesuai dengan penyataan MuhammadJawād Al-Mughni’ah bahwa Sahabat ada yangbaik dan ada yang buruk, ada yang adildan ada yang fasiq,(13) bahkankebanyakan mereka adalah tidak 'ādil.

dan penjagaan terhadap wasiat Nabi SAW.sebagaimana yang dilakukan Salman, Abu Dzardan ‘Ammar.

12 Jalaluddin Rahmat adalah ketua Ijabi,pernyataan tersebut ditulis dalam pengantarbuku Fuad Jabali, Sahabat Nabi, Siapa, ke Mana danBagaimana?, hal. Xviii.

Nasruddin At- Tusi mengutarakan bahwayang memerangi Saidina Ali adalah kafirdan yang menentangnya adalah fasik.(14)

Cara pandang inilah yang menjadi salahsatu penyebab kaum Syi’ah mengingkarikonsep 'adālah Sahabat Ra.

Ulama' syiah tidak saja memandangsahabat dengan pandangan negatif,bahkan memandang sahabat dengankeburukan dan kehinaan. Dalammenafsirkan ayat: 2-3 Surat al-Anfālal-Kulaini menyebutkan dalam bukunyaUṣūl al-Kāfì yang diriwayatkan dari Ja'far,bahwa semua orang pada zaman Rasulullahmurtad (keluar dari islam) sepeninggalRasulullah , kecuali beberapa orangsaja, Ali bin Abi Thālib, al-Miqdād binal-Aswad, Abu Dzār al- Ghifāri, Salmān

13 Muhammad Jawab Al-Mughniyah, Syi‘ah fiil Mizan,(www.alhasanain.com), hal. 82.

14 As Sayyid Ali Khan as-Syirazi, al-Darajat al-Rafi'ah Fi Tabaqat as-Syi'ah, (Beirut: 1973), hlm.33.

al-Fārisi(15) dan seorang yang belumpasti yaitu Ammār(16). Sementara al-Kisysyi menambahkan tiga nama lagidalam daftar nama sahabat yang tidakmurtad pasca meninggalnya Rasulullah ,yaitu: Abu Syāsyan al-Anshari, AbuAmrah, dan Syatirah, sehingga jumlahnyamenjadi 7 orang.(17)

Menurut Syiah, para sahabat bukanhanya murtad, bahkan mereka beranimerubah syari'at agama(18) dan sukamembantah perintah Nabi pada masa15 Al- Kulaini, Rauḍah Al-Kāfi, (Bairūt: Mansyūrātal-Fajr, 2007), jld. 8, hal. 245, lihatjuga ; Artikel dalam Buletin al –TanwirYayasan Muthohhari Edisi Khusus No.298. 10Muharram 1431 H. hal. 3.

16 Muhammad bin Mas'ud Al-Iyasyi, Tafsir al-Iyasyi,(Qum: Maktabah al-I'lamiyah, 1308H), jld. 1,hal. 199.

17 Muhammad bin Umar al-Kisysyi, Rijal al-Kisysyi,(Tehran: Mu'assasah al-I'lami, tt), hal. 11-12.

18 Artikel dalam Buletin al –Tanwir YayasanMuthohhari Edisi Khusus No.298. 10 Muharram1431 H. hal.3.

beliau masih hidup.(19) Tidak hanyasampai disitu, Syiah juga mengkafirkankaum muslimin secara keseluruhan tanpaterkecuali, karena mereka (Ahlussunnah)menolak kepemimpinan imam-imammereka.Padahal, penolakan kepemimpinanimam adalah perbuatan kufur layaknyapenolakan kenabian.(20)Al-Kulaini jugamenukil sebuah riwayat yang menjelaskantentang pahala orang-orang yang mengakuberhak atas imamah padahal mereka tidakberhak atas imamah tersebut (Abu Bkar,Umar dan Utsman), seluruh orang-orangyang mengingkari imamah, dan setiaporang yang mengaku dirinya muslimsementara kenyataannya tidak, haldemikian bukan golongan Syiah, merekatidak akan dilihat oleh Allah, tidak

19 Jalaluddin Rahmat, Sahabat dalam Timbangan Al-Quran, Sunnah dan Ilmu pengetahuan. (Makassar: PPsUIN Alauddin, 2009), hal. 7.

20 Muhammad Baqir al-Majlisi, Al-‘Aqaid, ditahqiqoleh Husain Darkahi, (Bairut: Daru IhyaThuros al-Arabi, 1983), hal. 58.

akan ditazkiyah, dan bagi mereka azabyang sangat pedih.(21) Menurut syiah,para sahabat Nabi adalah orang biasayang dapat berbuat dosa atau maksiatbahkan nifaq dan bisa juga murtad.

Demikian apa yang di utarakanSyiah mengenai sifat 'ādil/kejujuran parasahabat dalam menyampaikan suatuperiwayatan dari Nabi . Merekamengatakan bahwa sahabat manusia biasadan sebahagian mereka tidak bisadipegang perkataannya dalammenyampaikan periwayatan Nabi kecualisahabat yang mereka puji seperti imam-imam mereka. Mereka juga sampaimenjatuhkan martabat dan sifat terpujisahabat sehingga mereka buta akankebenaran. Hal tersebut harus kitaketahui bahwa sahabat Nabi tidakseperti apa yang mereka katakan prihalsahabat Nabi .21 Al-Kulaini, al-Kafi, bab:"Fihi Nuqot wa Nataf min al-

Tanzil fil Wilayah", (Bairūt: Dar At-Taaruf, 1992),jld.12, hal. 323.

b)Tuduhan Syiah Terhadap ParaSahabat

Mayoritas ulama klasik Syiah tidaksaja memandang sahabat dengan pandangannegatif, bahkan lebih dari itu.Sehingga sahabat dihina, dilaknat,serta sepakat dikafirkan,(22) terkhususdengan tiga Khulafa'ur Rasyidin (23)

sebelum Ali bin Abi Thalib, dan secaraumum semua para sahabat sesudahwafatnya Rasulullah , kecuali beberapaorang saja.(24) Kelompok Syiah mengkritikdan memfitnah para sahabat Nabi dengan menggunakan potongan-potonganayat Qur'an dan hadits Nabi untuk22 Al-Kulaini, ar-Raudhah min al-Kafi, jld. 8, hal,245.

23 Al-Kulaini, Al-Furu'ul Kaafi, fatsal Kitabur Raudhah,jld. 3, hal. 115.

24 Abul Hasan Ali Al-Hasani Al-Nadwi, ShurtaniMutadhodataani, Aqaidus Syi'ah fii Miizan, (Qatar:Idarat Ihya' al-Turats al-Islami, tt), hal.85.

kepentingan mereka, dan meninggalkanayat-ayat al-Quran dan hadits Nabi yang shahih yang memuji keadilansahabat.

Khulafaur-Rasyidin(25) dalamPandangan Syiah

Dalam aqidah Syiah terdapatkeyakinan bahwa mereka berlepas diridari orang yang memerangi Amirulmukminin (Ali bin Abi Thalib). Sepertiteks di dalam buku mereka di bawah ini:"Di antara pokok ajaran agama Imamiyah adalahhalalnya nikah mut'ah, haji tamattu', dan berlepasdiri dari tiga, yaitu Mu'awiyah, Yazid bin Mu'awiyah,dan orang yang memerangi Amirul mukminin) ".Tercantum dalam keterangan footnote: yangdimaksud dengan tiga adalah Abu Bakar,Umar, dan Utsman.(26) Dalam keyakinan25 Khulafa' ar-Rasyidin ialah: Abu Bakar as-Siddiq, Umar bin al-Khattab, Utsman bin Affandan Ali bin Abi Thalib.

26 Muhammad Baqir al-Majlisi, Rauḍah Al-Kāfi, (Bairūt: Mansurat al-Fajr, 2007), hal. 58. :

mereka, Abu Bakar dan Umar kafir,keduanya meninggal dalam keadaan kafirdan musyrik kepada Allah yang MahaAgung,(27) demikian juga orang yangmencintai mereka juga kafir.(28)

Barangsiapa mengikuti Ahlussunnah, makamereka adalah makhluk Allah yang palingburuk di muka bumi, dan iman seseorangtidak akan sempurna hingga dia berlepasdiri dari mereka.(29) Menurut syiah,

ع, عة� و ح�ح" ال�ت�مي� حلال ال�مي� oاش�ت , ة� م�ام�ي� aن" الا �Kي اب� د �sروري وم�ما ع�دم�ن" ض�ي� �sن ة� و ك�ل...)ا\ د ي��ن" م�عاوي�� �sي ة� و ي��ز� ة� )و م�عا وي�� �sلاي و الي�راءه�� م�ن" ال�ي�

�.)) ة� �sلاي دل ))ال�ي� ( ي�� كز و ع�مر و ع�ت�مان" ي��27 Muhammad bin al-Hasan As-Shafar, Bashoir ad-

Darojat, (Beirut: Mansyurat al-A'lami, 2010),jld. 8, hal. 245.

28 Muhammad Baqir Al-Majlisi, Bihār al-Anwār al-Jāmi’ah Lidurur Akhbār al-Aimmah al-Athar, (Beirut:Muassasah al-Wafa’, 1983 M), jld. 69, hal.137-138.

29 ibid, hal.519.

sebahagian sahabat layak dilaknat,terkhusus Abu Bakar dan Umar sepertidalam buku do'a mereka :

"Ya Allah laknatilah dua patungQuraisy, dua thoghut dan jibtnya duapendusta dan pembohongnya dan keduaanak perempuannya(Aisyah danHafsah), karena mereka telahmengingkari perintahMu, mendustakanwahyuMu, tidak mensyukuri nikmat-nikmatMu, bermaksiat kepadautusanMu, memutar balik agamaMu,merubah kitabMu, mencintai musuh-musuhMumengingkari nikmat'nikmatMu,meninggalkan hokum-hukumMu,membatalkan dan melalaikankewajiban-kewajibanMu, mengkufuriayat-ayatMu, memusuhi kekasihMu,berwala' dan berloyalitas kepadamusuhMu, memerangi negeri-negeriMu,dan membinasakan hamba-hambaMu….."(30)

Do'a di atas diyakini merekamemiliki derajat yang tinggi danmerupakan zikir yang sangat mulia.Bahkan disebutkan pahalanya, jika30 Demikian teks aslinya :

dibaca saat sujud syukur, seperti parapemanah yang menyertai Nabi padaperang Badar, Uhud dan Hunain sengansatu juta anak panah.(31) Lebih dari itu, Syiah juga mengklaimketiga khalifah yaitu Abu Bakar, Umardan Utsman sebagai orang yang tidak

ري��ش� � ت�مي� ق��� ل ع�لي م�حم��د وع�لي ال م�حم��د, ال�لهم ال�عن" ض��� ال�لهم ص���م�رك�� ا ا\ ال�ف�� ن" خ�� �Kي د� هم�ا ال�� ي� oت ي� هما, واي�� كي� ف�� aهما, و ا ي� وي�� سهما, و ط�اغ� Iي ي� و ج��ك�, ي���� ي^� ا د لي���� ول�ك�, وف�� ك� وع�ص���ا رس���� عام���� ن�� aدا ا���ح ك� و ح�� ك���زا وج�ي���� ي�� و ا\ك�, ح�كام��� ك�, وع�طلا ا\ لائ���\ ح��دا ا\ داءك��, ح�� ع��� ا ا\ ج�ي� ك�, وا\ ائ�� ا ك�ي� وح�رف��ا �K��ي ر ك�, و ح�� دائ�\ ع��� ا ا\ ك�, ووال�ي��� ائ���\ ول�ي� ا ا\ �s��ك�, و ع�ادي �s��ئ ا ي�� ي ا\ ل�ح��دا ف� و ا\

ادك��. سدا ع�ي� ف�� لادك�� و ا\ ....ي��31 Taqiyuddin Ibrahim bin Ali al-'Amiliy al-Kaf'ami, al- Mishbah fi al- Adyiat wa al- Shalawat wa al-Ziroyat, (Beirut: Dar- al-Qari', 2008),hal.658-662.

menonjol secara keilmuan, tidak pernahpunya prestasi dalam jihad, tidakmempunyai akhlak yang lebih baik(moral), tidak konsisten pada prinsip,tidak giat dalam ibadah, tidakprofesional dalam pekerjaan, dan tidakmemiliki keikhlasan dalam perbuatan.(32)

Mereka juga menuduh Abu Bakar dan Umarsebagai Iblis,(33) mereka tidak mematuhiperintah Rasul dan tidak pernah berimankepada Rasulullhah sampai akhirhayatnya.(34) Mereka juga yang menyebutAbu Bakar dan Umar sebagai Thoghut yangsesat.(35)

32 Husein Al- Hurasani, Islam fi dahui at-tasyayyu',t.t. hal. 88.

33 Abbas Rais Kermani, Al-Huda, 2009, hal.155-156. Lihat buku Tim Penulis MUI Pusat,Mengenal dan Mewaspadai Penyimpangan Syiah diIndonesia, (Jakarta: Forum Masjid Ahlussunnah,2013), hal.55.

34 Ni’matullah Al-Jaza’iri, al-Anwār an-Nu'māniyah,Al-Anwar al- Nu'maniyyah, (Bairūt: Dār Al-Kūfah,2008), jld. 1, hal. 53.

Syiah menuduh serta menyifati AbuBakar dengan keburukan. Merekamenjelaskan bahwa Nabi tidak mengajakAbu Bakar untuk berhijrah bersamanyadan bersembunyi di Gua Hira, melainkankarena beliau takut jika Abu Bakarmenunjukkan keberadaannya kepada kaumkafir Quraisy.(36) Abu bakar juga shalatdi belakang Rasulullah sementara diamasih mengalungkan patung di lehernyadan sujud kepadanya.(37) Merekamenyamakan Abu Bakar dengan paulus yangtelah merubah teologi Kristen.(38) Dalamtafsir al-Qummi, ketika menafsirkan

35 Al-Mar'asyi, Ihqaaqul Haq, jld. 1, hal. 337.Lihat buku "Siapa Syiah Itu?", Abdullah binMuhammad, hal.26

36 Hasyim al-Bahrani, al-Burhan fi Tafsir al-Quran,(Beirut : Mu'assasah al-'Alami, 2006), jld.2, hal. 127.

37 Ni'matullah Al-Jaza'iri, Al-Anwar an-Nu'maniyah,jld. 1, hal. 53.

38 Antologi Islam; Risalah Islam Tematis dariKeluarga Nabi SAW., (Al-Huda , 2012), hal.648-649.

firman Allah surat an-Nahl ayat-90: al-Fahsyā' (perbuatan keji) adalah AbuBakar.(39) Abu Bakar salah satu orangyang berada dalam peti-peti api neraka(ujar mereka).(40) Dan banyak lagi isu-isu buruk yang dilontarkan kepadaAmirul Mukminin Abu Bakar. Padahal,Ahlussunnah meyakini bahwa Abu bakaradalah orang yang paling baik setelahNabi , orang yang pertama kali berimandari kalangan laki-laki pada masadakwah Rasulullah , sehingga Abu Bakardiangkat menjadi khalifah pertamasetelah Rasulullah . Demikianlah AbuBakar diberi gelar as-Siddiq (orang yangjujur ).

Begitu juga halnya dengan Umar binKhattab, disamping dikafirkan dandilaknat, Syiah juga menyematkan hal-hal negatif terhadap Umar bin Khattab.

39 Ali Ibnu Ibrahim al-Qummi, Tafsir al-Qummi,(Qum, Iran: Dar al-Kutub, 1387 H), jld. 1,hal. 390.

40 Al-Mjlisi, Biharul Anwar, 30, hal. 236.

Dalam tafsir al-Qummi, saatmendafsirkan firman Allah dalam suratan-Nahl ayat 90: "al-Mungkar"(kemungkaran) adalah Umar.(41) Syiahmengatakan bahwa Umar menderitapenyakit yang tidak dapat disembuhkankecuali dengan air mani lelaki danneneknya yakni anak hasil zina.(42) Pada10 Muharrom mereka membawa anjing yangdiberi nama Umar, kemudian merekaberamai-ramai memukulinya dengantongkat dan melemparinya dengan batusampai mati.(43) Mereka juga merayakanpesta hari kematian Umar (hari Nairūz)dan memberikan penghargaan kepadapembunuhnya : Abu Lu'lu'ah seorangmajusi dengan gelar "Pahlawan Agama".(44)

41 Al-Qummi, Tafsir al-Qummi, jld. 1, hal. 390. 42 Ni'matullah Al-Jaza'iri, Al-Anwar an-Nu'maniyah,jdl. 1, hal. 63.

43 Ibrahom Jabban, Tabdhiduzh Zhalam wa TanbihunNiyaam, hal.27.

44 Abbas al-Qummi, al-Kuna wal Alqob, jld. 2, hal.55. ; Yasin as-Shawwaf, Aqdu ad-Darar fi BathniUmar, hal.120.

Mereka juga meyakini Umar tidak pernahberiman kepada Rasulullha sampaiakhir hayatnya(45) dan mati dalam keadaankafir sampai ia masuk neraka.(46)

Begitu juga dengan Khalifah ketigaUtsman bin Affan. Syiah memandang hal-hal negatif terhadap Utsman. Selainmereka mengkafirkan dan menghinanya(47),mereka juga memberi tuduhan dan fitnahkepadanya. Diantaranya; Utsmandigambarkan sebagai pezina, banci, danpecinta music.(48) Dalam tafsir al-Qummi,saat menafsirkan firman Allah dalamsurat an-Nahl ayat 90: merekamenafsirkan "al-Baghy" (permusuhan)adalah Utsman bin Affan.(49) Begitu juga45 Al- Kulaini, ar-Raudhah min al-Kafi, jld. 8, hal.245.

46 Al-Mjlisi, Biharul Anwar, jld. 30, Hal.236. 47 Syarafuddin al-Musawi, Dialog Sunnah –Syiah,(Bnadung: Mizan, 1983), hal. 357.

48 Zainuddin al-Bayadhi, as-Sirot Mustaqim, jld. 3,hal. 30.

49 Tafsir al-Qummi, jld. 1, hal. 390. Lihat buku"Inilah Kesesatan Aqidah Syiah", Syekh Muhammad

dengan Jalaluddin Rakhmat, iamengatakan bahwa Ruqoyyah dan UmmuKulsum bukan istri Utsman dan bukanjuga putri Nabi Muhammad ,(50) iamembenci julukan Dzu Nuroin (pemilik duacahaya) karena Utsman menikah dengankedua putri Nabi , ia berpendapatjulukan itu harus dimansyukh.(51)

Akan tetapi, Syiah memposisikankedudukan Ali bin Abi Thalib sangattinggi dan lebih mulia dari sahabatlainnya. Mereka menganggap Ali bin AbiThalib sebagai manusia yang palingistimewa dari pada sahabat lainnya.Dalam kepercayaan mereka bahwa Allahberbicara dengan Rasulullah pada malamMi'raj dengan suara dan bahasa Ali binAbi Tholib,(52) Allah juga berbisikdengan Ali di Thāif, dan saat itu ada

Abdullah as-Salafi, hal25.50 Jalaluddin Rahmat, al-Musthafa, ManusiaPilihan yang disucikan, (Bandung: SimbiosaRekatama Media, 2008), hal.164.

51 Ibid, hal.165-166.

Jibril 'alaihissalam(53) telah datang kepadaRasul dan berkata: " Wahai Muhammad,Rabbmu telah memerintahkanku untukmencintai Ali dan menjadikannya sebagaipemimpin".(54) Sampai-sampai Keledai punbersaksi bahwa Ali adalah wali Allahdan penerima wasiat khilafahRasulullah.(55) Dan siapa yangmenyelisihi Ali maka ia kafir dan siapasaja mengutamakan orang lain di atasAli maka ia murtad.(56)

Dalam keyakinan Syiah, sesungguhnyaAllah menghiasi Malaikat dengan Ali binAbi Thalib.(57) Ali adalah rahasiatersembunyi para Nabi. Karena itu Allahberfirman: "Wahai Muhammad aku utus Ali

52 Hasan bin Yusuf bin Al- Muthohhar al-Hulli,Kasyful Yaqin fi Fadhoil Amiril Mukminin, hal. 229.

53 As-Shafar, Bashoir ad-Darojat, jld. 8, hal. 230.54 Ibid, hal.92. 55 Al-Majlisi, Biharul Anwar, jld. 41, hal.247 danjld. 17, hal. 306.

56 Bisyarat al-Musthofa li Syiat al-Murtadha, jld. 2, hal.79.

57 Ibid, jld. 1, hal. 66.

bersama para Nabi secara tersembunyi danbersamamu secara nyata".(58) Ali adalahbukti kenabian Muhammad, karena ituNabi mangajak untuk mengakui danmenetapkan wilayah (kekuasaan) Ali.(59)

Surat wilayah yang dimulai denganayat :

ن" �sوري ال�ب� وا ي�� م�ب� وا ا¦ م�ب� ن" ا¦ �Kي ها ال�د� �sن ا ا\ ي��"Wahai orang yang beriman, berimanlah kepadadua cahaya".

Namun, menurut mereka Utsman binAffan telah menghilangkan ayat ini.(60)

Allah tidak mengutus Nabi kecualitelah memintanya agar menetapkan danmengakui wilayah (kepemimpinan dankekuasaan) Ali baik dengan patuh atau

58 Muhammad al-Mas'ud, Al-Asror al-Wilayah, hal.181.59 As-Sahafar, Bashoir ad-Darajat, hal.91.60 Nuri at-Thabarsi, Fashlul Kitab fi Tahrifi Kitab Rabbiil

'Arbab, hal.18.

terpaksa.(61) Para Nabi dan Rasul diutusuntuk menetapkan wilayah Ali.(62) Agamatidak akan sempurna hingga mengakuiwilayah Ali.(63)

Syiah juga mengatakan bahwa Alimasuk surga sebelum Nabi (64) Dan tidakseorangpun yang masuk surga tanparekomendasi dari Ali.(65) Ali bin AbiTholib penanggung jawab surga danneraka. Dialah yang punya otoritaspenuh untuk memasukkan penduduk surgake dalam neraka dan penduduk neraka kesurga.(66) Sesungguhnya Allah akanmemasukkan siapa saja yang ta'at kepada

61 Muhammad al-Mas'ud, Al-Asror al-Wilayah, hal.190.62 Syekh Hasyim Al-Bahrani, Al- Ma'alim Zulfa,hal.303.

63 At-Thabrasi, Al-Ihtijaj, (Beirut: al-A'lami lial-Matbu'at, 1421 H), jld. 1, hal. 57.

64 Saduq Abu Ja’far Muhammad Bin Ali Bin HusainBin Musa Bin Babawaih al-Qummi, ` ʻIlal Al-Syarāʼi,(Najaf: Al-Maktabah Al-Haidariyah, 1966),hal. 205.

65 Ali bin Al-Maghzali, Manaqib Amirul Mukminin,hal.93.

Ali ke dalam surga, meski ia bermaksiatkepada Allah. Sebaliknya Allah akanmemasukkan siapa saja yang menentangAli ke dalam neraka meski dia ta'atkepada Allah.(67) Ali juga dapatmenghidupkan orang mati, memudahkankesulitan orang susah.(68) Datangnyapetir karena perintah Ali.(69) Ini semua,apa yang telah diutarakan oleh kelompokSyiah terhadap sayyidina Ali bin AbiThalib. Mereka menjunjung tinggi Ali,dan berlebihan dalam memujinya.Sedangkan Ali sendiri berlepas diridari mereka.(70)

66 As-Sahafar, Bashoir ad-Darajat, jld. 8, hal.235.

67 Hasan bin Yusuf al-Muthohhar al-Hulli, KsyfulYaqin di Fadhoil Amiril Mukminin, hal.8.

68 Husain Abdul Wahab, Uyuun al-Mukjizat, hal.150.;Risalah "Hulul Masykil" dan cerita Abdullah al-Khattab yang khurofat.

69 Al-Mufid, Al-ikhtishos, hal.327.70 Al-Hasan bin Musa An-Naukhbati, Firoqus Syiah,(Istanbul: Maktabah al-Daulah, 1931),hal.22.; At-Thausi, Ikhtiyar Makrifat ar-Rijal,

Dari pemaparan di atas, merekamemandang sahabat dengan pandangannegatif, sehingga mereka menghina,melaknat, serta sepakat mengkafirkanseluruh para sahabat sesudah wafatnyaRasulullah , kecuali beberapa orangsaja. Termasuk orang yang dikafirkanmereka ialah ketiga khalifah yaitu AbuBakar, Umar dan Utsman. Akan tetapimereka memandang lain dalam menyikapikhalifah keempat yaitu Ali bin AbiThalib. Mereka memujinya dan menjunjungtinggi kedudukannya sebagai khalifah.Hal ini tidak sesuai dengan kenyataandan realita yang telah disampaikan parasahabat-sahabat lainnya dan paratabi'in mengenai sahnya kekhalifahansetelah Rasulullah .

Pandangan Syiah terhadap UmmahatulMukminin (Istri Nabi SAW.)

hal.107.

Aisyah wanita yang rendah dan hinadalam keyakinan Syiah. Syiah beranimelecehkan dan memfitnah Aisyah denganmengatakan bahwa Aisyah tidak pantasmenjadi Ummul Mukminin.(71) Bahkan,Aisyah diklaim sebagai kafir layaknyaistri Nabi Nuh 'alaihissalam dan istriNabi Luth 'alaihissalam.(72) Aisyah telahmurtad setelah Nabi wafat.(73) Sepertitertulis di dalam buku mereka (Kitab al-Arba'īn fī Imāmatil Aimmah, bab ad-Dalīl al-Arba'ūn (dalil ke empat puluh),hal.615):

"Di antara bukti yang menunjukkankepemimpinan Dua Belas imam kitaialah Aisyah kafir dan berhak masukke dalam neraka. Ini adalahkonsekuensi madzhab kami, dan

71 Antologi Islam; Risalah Islam Tematis dariKeluarga Nabi SAW., (Al-Huda , 2012), hal.59-60, 67-69.

72 Ja'far Murtadha, Al-Kafi, hal.17.73 Yusuf al-Bahrani, Asy-Syihab ats-Ssaqib fi Bayani

Makna An-Nasib , hal.236.

tuntunan Dua Belas imam kami,karena orang-orang yang menganggapsahnya khilafah tiga orang (AbuBkar, Umar dan Utsman) pastimeyakini keimanan Aisyah,mengagungkannya dan memuliakannya".(74)

Aisyah juga membagikan dinarkepada para musuh Ali karenapengkhianatannya.(75) Aisyahmemprovokasikan dengan memerintahkanuntuk membunuh Utsman bin Affan karenaia sudah menjadi kafir.( 76) Al- Khumainiberkata; "bahwa Aisyah , Tholhah, Zubair,Mu'awiyah dan orang-orang sejenisnya meskipun

ة� 74 حق� oره� م�ست� ة� ك�اق� ش� ن" ع�اي�\ ر, ا\ ي� ع�ش� ب� ا ال�ت� ي� oمت ت�\ م�امة� ا\ aدل ع�ليا "م�ما ي��ن" ر, لا\ ي� ع�ش� ب� ا ال�ت� ي� oمت ت�\ ة� ا\ ي� ا و ح�ق� ي� ه�ت� ة� م�د� ي� م ل�حق� لز� ار, و ه�و م�سي� ل�لي�

مها كزت�� مها و ي�� ت� عظ· ها و ن�� مان�� �sد ات ف� ة�� اع�ي� �sلاي ة� ال�ي� لاف� ح� ال ب�� "ك�ل م�ن" ف��75 Rajab al-Barasi, Masyariq Anwar al-Yakin, hal.86.76 Syarafuddin al-Musawi, Dialog Sunnah –Syiah,(Bandung: Mizan 1983), hal.357.

secara lahiriyah tidak najis, tapi mereka lebih burukdan menjijikkan dari pada anjing dan babi”.(77)

Karena mereka bertiga dan sahabatlainnya yang satu aliran dengan merekamemerangi imam Ali. Sebelumnya, merekaberkomplot untuk membunuh Utsman. (78)

Dan Pada 10 Muharrom orang Syiahmendatangkan kambing betina yang diberinama Aisyah, lalu mereka mulaimencabuti bulunya dan memukulinyadengan sepatu sampai mati.(79)

Begitu juga perihalnya denganHafsah. Hafsah sangat buruk dalampandangan Syiah. Hafsah terlaknat(80)

77 Al –Khumaini, Thaharah, jld. Jld. 3, hal.457.

78 Emelia Renita dan Jalaluddin Rakhmat, 40Masalah Syiah, (IJABI, 2009), hal.83.

79 Ibrahim Jabban, Tabdhiduzh Zhalam wa TanbihunNiyaam, hal.27.

80 Syiah mengatakan: "Ya Allah berikan lah salawatkepada Muhammad dan keluarganya. Laknatilah keduapatung Quraisy, kedua jibt (jibt adalah sihir, sebutan yangdigunakan untuk sihir, tukang sihir, tukang ramal, dukun,berhala dan sejenisnya), dan Thoghutnya dan kedua anak

bahkan kafir, karena ayat: "Siapa yangmemberitahukan hal ini kepadamu" dan tentangAisyah, Allah berfirman :"Jika kalianbertaubat kepada Allah, maka sesungguhnya hatikamu berdua telah miring".(81) kalimat Shāghatdalam ayat ini bermakna "Zāghat"(miring), dan miring disini adalahkafir. Dan menurut Syiah bahwa Aisyahdan Hafsah juga bersekutu memberi racunke dalam minuman Nabi (82), tatkalaAllah memberitahukan beliau tentangperbuatan mereka berdua, beliau inginsekali membunuh keduanya, namun merekabersumpah tidak pernah melakukan halitu, hingga Allah menurunkan ayat :

perempuan mereka" (maksud: Abu Bakar, Umar,Aisyah dan Hafsah). Taqiyuddin Ibrahim binAli al-'Amiliy al- Kaf'ami, al- Mishbah fi al- Adyiatwa al- Shalawat wa al- Ziroyat, hal.658-662.

81 (At-Tahrim:4)82 Tafsir al-'Iyasyi, jld.1, hal. 342.; Biharul Anwar,jld. 22, hal. 516, jld. 28, hal. 20.; Hayat Al-Qulub lil Majlisi, bab 2 hal.700.

"Wahai orang-orang kafir janganlah kalianberalasan pada hari ini"(83).(84)

Demikian golongan Syiah memandangkedua isteri Rasulullah . Mereka bukanhanya memberikan kata-kata yang buruk(menghina), bahkan mereka mengkafirkankeduanya. Hal tersebut, secara tidaklangsung, mereka telah mengingkariRasulullah dan menyakitinya.Sesungguhnya Aisyah dan Hafsah adalahsalah satu orang yang dicintai Nabi .

Pandangan Syiah terhadap PutriNabi .

Syiah mendakwakan hal-hal yangtidak benar kepada putri-putri Nabi .Mereka beranggapan bahwa Nabi tidakmemilik anak perempuan kecuali Fatimah,adapun Ruqoyyah dan Ummu Kalsum dan

83 (At-Tahrim:7)84 Zainuddin an-Nabathi al-Bayadi, As-Shirot al-

Mustaqim, (jld. 3, hal. 168)

Zainab hanya anak tiri saja.(85) Ruqoyyahdan Ummu Kulsum juga bukan istri Usmandan bukan juga putri Nabi Muhammad.(86)

Demikian yang dilontarkan oleh merekakepada Ruqoyyah dan Ummu Kulsum. Adajuga tuduhan yang di lontarkan kepadaputri Nabi Fatimah. Mereka mengatakanbahwa Fatimah ma'sum (terjaga darisalah dan dosa).(87) Padahal sifat ma'sumhanya diberlakukan kepada para rasuldan nabi, bukan pada keluarga Nabi.Syiah berkeyakinan bahwa Fatimah adalahtitisan Tuhan yang kuat yangberjasadkan wanita,(88) Fatimah jugasudah mampu berbicara kepada ibunyaketika masih dalam kandungan,(89) dan

85 Dairotul Ma'arif al-Islamiyah, jld. 1, hal. 27.86 Jalaluddin Rahmad, al –Musthofa, hal.16487 Muhammad Ridha Muzhaffar, Aqoid al-Imamiyah,hal. 89 dan 98.

88 Muhammad al-Mas'udi, Al-Asrar al-Fatimiyah,hal.355.

89 Muhammad al-Kuzwaini, Fatimah az-Zahra minalMahdi Ilal Lhadi, hal.38.

kalau bukan karena Fatimah, Muhammaddan Ali tidak tercipta.(90)

Demikian yang di sampaikan olehulama' Syiah terdahulu bahwa Fatimahorang yang maʻsūm dan titisan Tuhan danlain sebagainya yang mengangkat tinggikedudukan Fatimah. Berbeda dengan apayang disampaikan oleh tokoh syiahIndonesia, seperti Jalaluddin Rakhmat,ia menjatuhkan reputasi Fatimah sebagaiorang yang mulia. Jalaluddin Rakhmatmengatakan bahwa Syiah melaknatFatimah, Abu bakar dan Umar.(91) Darisini, ada perbedaan yang rancu antaraucapan ulama Syiah tentang Fatimah. Adayang berkata ulama Syiah melaknatiFatimah dan ada juga yang menjunjungtinggi kedudukan Fatimah. Hal demikianbertentangan dengan apa yang diucapkan

90 Muhammad al-Mas'udi, Al-Asrar al-Fatimiyah,hal.98.

91 Emelia Renita AZ, 40 Masalah Syiah, editorJalaluddin Rahmat, (Bandung; IJABI. 2009),Hal.90.

oleh para ulama mereka sendiri. Hal inimenunjukkan bahwa mereka sudah merubahkandungan agama (Islam), bahkan merubahsejarah keagamaan dengan berbagai macamcara untuk mendapatkan apa yang merekahendaki, bukan karena kebenaran.

C. Sahabat dalam PerspektifAhlussunnah wal Jama'ah(92)

92 Ahlus Sunnah adalah ahlul haqq, sedangkanselain mereka adalah Ahlul Bid’ah. Karenasesungguhnya Ahlus Sunnah itu adalah paraSahabat Radhiyallahu anhum dan setiap orang yangmengikuti manhaj mereka dari para Tabi’in yang

a)Kedudukan Para Sahabat dalamIslamSahabat Nabi menempati posisi

sangat penting dalam Islam. Parasahabat orang yang hidup bersama Nabi,merekalah yang paling tahu setelah Nabitentang Islam. Nabi mengajari merekalangsung secara berhadapan.Sesungguhnya perbuatan dan perkataanNabi merupakan wahyu, dan parasahabatlah yang perperan untuk

terpilih, kemudian Ashhaabul hadits dan yangmengikuti mereka dari Ahli fiqih dari setiapgenerasi sampai pada masa kita ini sertaorang-orang awam yang mengikuti mereka baikdi timur maupun di barat. Mereka yangmenempuh seperti apa yang pernah ditempuholeh Rasulullah SAW. dan para sahabatnyaradhiyallahu anhum. Disebut Ahlus Sunnah,karena kuatnya (mereka) berpegang danberittiba’ (mengikuti) Sunnah Nabi SAW. danpara Sahabatnya Radhiyallahu anhum. (Ibnu Hazmazh-Zhahiri (wafat th. 456 H), Al-Fishal fil Milalwal Ahwaa’ wan Nihal, (Beirut: Daarul Jiil, tt),jld. 2, hal. 271.

meneruskan dalam penyampaiannya. Denganposisi ini mereka menjadi perantaraatau jembatan pada Islam yangdiwariskan pada generasi berikutnya.(93)

Tidak ada seorang muslimpun yang dapatmengungkapkan Islam tanpa bersandarpada sahabat sebagai otoritas utama.Setelah Nabi wafat, para sahabatmenduduki peran lebih besardibandingkan sebelum Nabi wafat. Semuafungsi Nabi kecuali dalam hal menerimawahyu, diambil alih oleh para sahabat.Mereka manjadi figur sangat pentingdalam masyarakat Muslim, menjalankanotoritas politik dan agama. Maka,apapun yang datang dari mereka yangbisa dibuktikan harus bisa dipercayadan dianggap sebagai kebenaran.

Sahabat Nabi memililki sifat'Adālah (keadilan/kejujuran). Secarabahasa, 'Adālah atau 'Adl lawan dari Jaur

93 Al-Baqilani, al-Inshaf ma Yajibu I'tiqaduhu wa laYajuzu al-Jahl bih, ed. Imad al-Din Ahmad Haidar(Beirut:'Alamul Kutub, 1986), hal.107.

artinya kejahatan. Rojulun 'Adlmaksudnya : seseorang dikatakan adilyakni seseorang itu diridhai dan diberikesaksiannya.(94) Menurut istilah ahlihadist, seperti Al-Hafizh Ibnu Hajarberkata : "Yang dimaksud dengan adil ialahorang yang mempunyai sifat ketaqwaan danmuru'ah".(95) Maksud 'Adalatus Shahabah ialahbahwa semua sahabat ialah orang-orangyang bertaqwa dan wara', yakni merekaadalah orang-orang yang selalu menjauhimaksiat dan perkara-perkara yangsyubhat. Keadilan sahabat juga bsiaberarti diterimanya periwayatan merekatanpa perlu bersusah payah mencarisebab-sebab keadilan dan kebersihanmereka.(96) Para sahabat tidak mungkinberdusta atas nama Rasulullah atau94 Kamus Muktarus-Shihah, Darul Fikr, hal. 417. 95 Nuzhatun Nazhar Syarah Nukhbatul-Fikar(Maktabat Thayibah tahun 1404H), hal. 29.

96 Al-Hafiz as-Syakawi, Fathul Mughits bi Syarh Alfiyatal-Hadits, jld.4, hal.40. lihat ; buku panduanMUI, "Mengenal dan Mewaspadai Penyimpangan Syiah diIndonesia", hal. 62.

menyandarkan sesuatu yang tidak sahdari beliau.(97)

Dalam inti permasalahan 'adalahsahabat terbagi beberapa pandangan.Pertama, Semua sahabat Nabi 'adil(jujur), dan mereka adalah paramutjahid. Ini adalah pendapat jumhurAhlul Sunnah. Kedua, Sahabat sepertiorang biasa, ada yang 'adil, dan ada yangfasiq, karena mereka dinilai berdasarkanperbuatan mereka. Oleh karena itu, yangberbuat baik diberi ganjaran keranakebaikannya. Sebaliknya, yang berbuatjahat dibalas dengan kejahatannya. Iniadalah pendapat Syiah.(98) Dari siniperlu adanya pemaparan yang lebih jelasdan serius untuk mengetahui suatu sifatseorang sahabat Rasulullah .

97 Jalaluddin as-Suyuthi, Tadribur-Rawi, jld.2 hal.215.

98 Khalid Kasban, Persfektif Sahabat Dalam Islam,(Malaysia: Pustaka Ikhwan, 1987), hal. 5.

Al-Khatib Al-Baghdadi mengatakanbahwa semua hadits yang bersambungsanadnya dari orang-orang yangmeriwayatkan sampai kepada Nabi tidakboleh diamalkan kecuali kalau sudahdiperiksa keadilan rawi-rawinya sertawajib memeriksa biografi mereka dandikecualikan dari mereka adalah sahabatRasulullah , karena 'Adālah mereka sudahpasti dan sudah diketahui dengan pujianAllah atas mereka. Allah memberitakantentang bersihnya mereka dan Allahmemilih mereka (sebagai penolongRasulNya) berdasarkan nash Al-Qur'an.(99)

Semua sahabat sudah tetap keadilannyadan tidak perlu diragukan sertadiperiksa lagi tentang keadaan mereka.(100) Justru itu, sahabat Nabi mempunyaiperan yang sangat penting dalam

99 Al-Khatib al-Baghdadi, Al-Kifayah fi 'Ilmir-Riwayah,(naskah PDF, Maktabah Waqfea), hal.93.

100 Ibnu Shalah, 'Umul Hadits, hal. 329. Pendapatini senada dengan Imam Syairaji dalam Tabshirahfi Ushulil-Fiqh hal. 329.

perluasan dan penyebaran agama Islam.Mereka generasi pertama setelahRasulullah yang menimba ilmu daribeliau secara tatap muka. Para sahabatjuga mempunyai sifat yang jujur dalammeriwayatkan suatu hadits dari Nabi karena mereka tidak mungkin berdustamengatasnamakan Nabi. Yang telahdinyatakan oleh Nabi bahwasanya orangyang telah berdusta atasnya makadiancam dengan api neraka dan azab yangpedih. Justru dengan demikian sahabatNabi tidak mungkin berbuat dusta atasapa yang Nabi sampaikan.

Dalam meriwayatkan dari Rasulullah sahabat merupakan orang yang 'ādil(jujur) secara keseluruhan tanpaterkecuali menurut ijma ulama.(101) Iniberdasarkan perkataan para ulamaterdahulu yang berdalilkan dari al-Quran dan Hadits Nabi . Tapi, perlu101 Ziyab bin Sa'din Ali Hamdan al-Ghomidi,

Tasdid al-Ishobah Fima Syajara Baina as-shohabah, hal.96.

diketahui bahwa sahabat tidaklah maʻsūmatau terlepas dari kesalahan dan dosa.Sebahagian mereka ada yang berbuatdosa, akan tetapi mereka tidak pernahberdusta atas nama Nabi . Justrukarena itulah para sahabat merupakangenerasi utama setelah Nabi .

Sahabat dalam Al-Qur'an DanSunnah

Di dalam al-Quran banyakketerangan tentang prihal sifat terpujipara sahabat Rasulullah . Diantaranya,sahabat adalah sebaik-baik umatdilahirkan untuk menyeru kepada yangmaʻrūf dan mencegah yang mungkar,(102)

102 Allah berfirman dalam surat Ali-Imran, ayat.110, yang berbunyi :

"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk

manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari

merekalah orang yang adil dan pilihan,(103) Umat yang menjadi saksi adalahmerupakan umat yang adil yang di ridhoi(para Sahabat dari Muhajirin danAnshar) oleh Allah (104) yang berjanjikepada Rasulullah di bawah pohon(105)

untuk mengakui Allah sebagai Tuhan yangEsa dan Rasul sebagai RasulNya(106) sertamentaati perintah yang disampaikan olehNabi Muhammad (107) Allah berfirmandalam surat at-Taubah :

"Orang-orang yang terdahulu lagiyang pertama-tama dari golongan

yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitabberiman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antaramereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalahorang-orang yang fasik."

103 (Al-Baqarah : 143)104 (Al- Taubah: 100) 105 (Al-Fath : 18) "Sesungguhnya Allah telah ridha

terhadap orang-orang mu'min ketika mereka berjanji setiakepadamu (Muhammad) di bawah pohon".

106 (Al-Fath. 18) 107 (Al-Anfal: 64)

muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka denganbaik, Allah ridha kepada mereka danmerekapun ridha kepada Allah danAllah menyediakan bagi merekasurga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya.mereka kekal di dalamnya. Itulahkemenangan yang besar". (at-Taubah:100).(108)

Allahpun ridha kepada mereka,orang-orang yang terdahulu yangpertama-tama masuk Islam dari orang-orang Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka denganbaik, dan merekapun ridha kepada Allah.Sesungguhnya Allah menyediakan bagimereka tempat yang penuh kenikmatan

108

.

yaitu surga-surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai, mereka akankekal di dalamnya selama-lamanya.Itulah kemenangan yang besar bagimereka, yang diberikan oleh Allah karena mereka orang-orang yang benar-benar beriman(109) dan bertakwa kepadaAllah.(110) Orang-orang yang mengikutijalan yang lurus,(111) yaitu jalan yangbenar,(112) jalan bersama Nabi Muhammad, mereka juga orang yang kerasterhadap orang kafir, tetapi berkasihsayang terhadap sesama muslim, merekaruku' dan sujud mencari karunia Allahdan keridhaan-Nya,(113) itulah mereka,orang-orang yang mendapatkankemenangan(surga)(114) dari Allah .

109 (Al-Anfaal : 74)110 (Al-Fath : 26)111 (Al-Hujuraat : 7)112 (At-Taubah : 119)113 (Al-Fath : 29)114 (At-Taubah : 20)

Di dalam hadits Nabi jugamenerangkan sifat-sifat dan pujianterhadap para sahabat. Di antaranyahadits Nabi tentang larangan mencelapara sahabat serta pujian terhadapmereka. Diriwayatkan oleh Imam al-Bukhori, telah disampaikan kepada kamidari Adam Ibnu Abi Iyas, disampaikanjuga kepada kami dari Syu'bah dariA'masy, ia berkata : saya mendengarZakwan menyampaikan dari Abi Sa'id al-Khudri, Nabi bersabda:

ل" ي� ق� م� ق� ن�� م ا\ دك� خ� ن" ا\ لو ا\ ، ف�� ي� �sان ح ص� وا ا\ سب� لا ي��ة ق� ي� ص م، ولا ن�� ده� خ� د ا\ لع� م� Äا ي� ا م� ي� ه� د، د� خ� "ا\

"Jangan kalian mencaci para sahabatku, andaikankalian bersedekah dengan emas sebesar gunungUhud, maka hal demikian tidak dapat mengimbangi

sedekah yang dikeluarkan para sahabat satu mudsaja atau separuhnya." (H.R. Bukhari)(115)

Nabi juga menjelaskan bahwa parasahabat dan umat Islam yang mengikutijejak mereka adalah orang-orang yangWasath (adil) dan orang pilihan agarmenjadi saksi atas perbuatan manusiasetelahnya dan Rasulullah menjadisaksi atas (perbuatan) mereka.(116) Rasuljuga mendeklarasikan bahwa sebaik-baikmanusia ialah generasi pada zamanRasulullah, kemudian orang setelahnya,kemudian setelahnya, dan sumpahnyamendahului persaksian(117) merekalahsahabat Nabi tidak ada satupun diantara mereka yang tercela dan lemah.(118)

115 Isma'il Abu Abdillah Ismail al-Bukhari, Mukhtasar Jami' Musnad Shahih, no. 3673.

116 Hadits Shahih Riwayat Bukhari/Fathul Bari, no.4487, jld. 8, hal. 171-172.

117 Hadits Shahih Riwayat Bukhari 4:189.; Muslim7:184-185.; Ahmad 1:378,417,434,442 dan lain-lain.

Nabi juga melarang untuk mencacimaki atau menghina para sahabatRasulullah . Sesungguhnya kedudukansalah seorang dari kalangan sahabatbersama Rasulullah sesaat (sejam) itulebih baik dari amal seorang dari orangsetelahnya selama 40 (empat puluh)tahun.(119) Tidak akan masuk nerakaseorang pun dari sahabat yang berba'iatdi bawah pohon (di Hudaibiyyah),(120) dantidak akan masuk neraka seseorang yangikut serta dalam perang Badar danPerjanjian Hudaibiyyah.(121) Demikianungakapan yang Rasul sampaikan mengenaikeadilan dan jaminan para sahabatnyadengan dasar yang beliau miliki dari

118 Abi Lubabah Ibnu Hibban, Al-Jarh wat Ta'dil, jld.1, hal. 123.

119 Hadits Riwayat Ibnu Batthah dengan sanadyang shahih

120 Hadits Shahih Riwayat Ahmad, Abu Dawud,Tirmidzi dan Muslim

121 Hadits Shahih Riwayat Ahmad, III:396 dariJabir

sikap dan tingkah laku mereka selamahidup bersamanya.(122)

Ayat-ayat dan hadits-hadits diatas menunjukkan dengan jelas bahwapara sahabat ridwānullāhi 'alaihim ajmaīnadalah orang-orang yang telah mendapatpujian dan sanjungan dari Allah danRasul-Nya, mereka mempunyai jasa yangbesar bagi Islam dan kaum Muslimin.Islam yang diterima oleh kaum Musliminsampai hari Kiamat adalah berkaitandengan pengorbanan para sahabat yangikut serta dalam perang Badar danperang-perang lainnya demi tegaknyaagama Islam. Karena itu, Rasulullah mengingatkan umat Islam bahwa apa yangmereka infaq-kan dan belanjakan fī-sabīlillāh belumlah dapat menyamai derajatpara Sahabat, meskipun umat Islam iniberinfaq sebesar gunung Uhud berupa

122 Ibnu Abi al-'Izz Abu Ja'far al-Thahawi,Syarah Aqidah Thahawiyah , Takhrij Syaikh Al-Albani (Beirut: al-Maktabah al-Islami, 1988),hal. 469.

emas atau barang-barang berhargalainnya. Nabi juga melarang siapa sajamenghina para sahabatnya.

b)Konsep 'Adalah (Sifat Jujur)Sahabat menurut Ijma' Ulama

Para sahabat adalah orang yang 'ādilmenurut Ijma' Ulama. Semua ulama dariTabi'in mengutarakan bahwa sahabatadalah orang yang kuat imannya, bersihaqidahnya dan mereka lebih baik darisemua orang yang 'ādil dan orang yangmengeluarkan zakat yang datang sesudahmereka selama-lamanya.(123) Ulama lainnyayang menegaskan pendapat di atasseperti; Ibnu Abdil Barr (363-463H)berkata : "Para sahabat tidak perlu kita periksa(keadilan) mereka, karena sudah ijma' Ahlul Haq darikaum muslimin yaitu Ahlus Sunnah wal Jama'ah

123 Qurasy bin Umar bin Ahmad, Tanbih DzawinNajabahilla 'Adaalatis Shahabah, hal. 23.; PerkataanAl-Khatib Al-Baghdadi (beliau lahir thn. 392wafat th 463)/ Al-Kifayah fi 'Ilmir-Riwayah hal. 49

bahwa mereka semua 'Adil".(124) Ada juga IbnuHazm (384-456H) berkata : "Semua sahabatadalah 'ādil, utama diridhai, maka wajib atas kitamemuliakan mereka, menghormati mereka,memohonkan ampunan untuk mereka danmencintai mereka".(125) Dikuatkan lagi olehIbnu Katsir (701-774H) berkata :

"Semua sahabat adalah 'ādil menurutAhlus Sunnah wal Jamā'ah, karenaAllah Subhānahu wa Ta'āla telahmemuji mereka di dalam Al-Qur'andan sunnah Nabi -pun memujiprilaku dan ahklak mereka. Merekatelah mengorbankan harta dan jiwamereka di hadapan Rasulullah ,dan mereka mengharap ganjaran yangbaik (dari Allah)".(126)

124 Ibnu Abdil Barr, Al-Iti'ab fi Ma'rifati Ashab, (DaarulFikr, 1398H), jld. I, hal. 9

125 Ibnu Hazm, Ushulul Hadits, Dinukil dari Al-Ihkam filUshulil-Ahkam, hal. 386.

126 Ibnu Katsir, Al-Baitsul-Hatsits fi Ikhtishar Ulumil Hadits,hal.154

Sahabat Nabi tidak sama denganorang biasa. Para sahabat orang yangluar biasa ketakwaannya. Jika Ali binAbi Thalib radhiyallāhu 'anhu ditanyatentang sahabat-sahabat Rasulullah ,maka ia berkata :

"Tidak ada seorangpun darikalian yang dapat menyamai mereka.Mereka siang hari bergelimangpasir dan debu (di medan perang),sedang di malam hari mereka banyakberdiri, ruku' dan sujud(beribadah kepada Allah) silihberganti, tampak kegesitan dariwajah-wajah mereka, seolah-olahmereka berpijak di bara api bilamereka ingat akan hari pembalasan(Akhirat), tampak bekas sujud didahi mereka, bila mereka Dzikrullāhberlinang air mata mereka sampaimembasahi baju mereka, merekacondong laksana condongnya pohondihembus angin yang lembut karenatakut akan siksa Allah, sertamereka mengharapkan pahala dan

ganjaran dari Allah".(127) Kemudianbeliau berkata lagi : "Merekaadalah sahabat-sahabatku yangtelah pergi, pantas kitamerindukan mereka dan bersedihkarena kepergian mereka".(128)

Demikianlah ijma' ulama tentangsifat 'adālah sahabat di utarakan olehIbnu Abdil Barr dalam kitab al-Isti'ab (jld.1, hal. 19), Muqoddimah Ibnu Sholah(hal.294-295), dan lainnya yang telahdipaparkan di atas. Sebenarnya masihbanyak lagi pujian dan sanjungan paraUlama tentang 'adalah (kejujuran)sahabat seperti imam Nawawi dalam kitabTadrīb Ar-Rāwi Syarh Taqrīban-Nawawi (jld. 2,hal.124), tetapi apa yang sudahdisebutkan sebenarnya sudah lebih daricukup bagi orang yang punya bashirah127 Nahjul Balaghah yang di tahqiq oleh Dr. ShubhiShaleh (Beirut :Daarul Kutub Al-Lubnani),hal. 143,177,178. dinukil dari ShurataniMutadhatani, Tarjamah Bey Arifin hal. 16-17.

128 Ibid

bahwa para sahabat Nabi mempunyai sifat'ādil secara keseluruhan.

Para Sahabat Tidak Ma'shumPara sahabat bukan Malaikat dan

juga bukan para Nabi, yang bebas darikesalahan dan dosa. Sesungguhnyapersaksian Allah dan Rasul-Nya terhadappara sahabat tentang hakikat imanmereka dan keridhaan Allah dan Rasul-Nya kepada mereka tidaklah menunjukkanbahwa mereka maʻsūm (terpelihara daridosa dan kesalahan) atau mereka bersihdari ketergelinciran, karena merekabukan Malaikat dan bukan pula paraNabi. Bahkan pernah diantara sahabatyang berbuat kesalahan atau maksiat,lantas mereka segera istighfar dantaubat. Karena setiap anak Adam pastibersalah dan sebaik-baik orang yangbersalah adalah yang bertaubat".(129)

129 (Hadits Hasan Riwayat Ahmad 3: 198,Tirmidzi, Ibnu Majah, Hakim 4:244. Shahih Jami'usShagir 4391, Takhrijul Misykat No. 2431)

Begitu juga dengan kesalahan (yangdilakukan para sahabat) tidaklahmenggugurkan 'adālah (keadilan), apabilasudah ada taubat".(130)

Dengan keyakinan yang kuat bahwapara sahabat yang pernah bersalahsemuanya bertaubat kepada Allah danmereka tidak bisa dikatakan nifaq ataukufur. Semua ulama Ahlus Sunnah wal Jama'ahtelah sepakat bahwa para sahabat yangikut serta dalam persengketaan, ikutdalam perang Jamal dan perang Shiffin,mereka adalah orang-orang yang berimandan 'ādil. Mencintai mereka adalah bagiandari agama, iman dan ihsan. Membencimereka adalah kekafiran, kemunafikandan sikap melampaui batas.(131) Dankesalahan mereka yang bersifat individu130 Perkataan Abu Bakar Ibnul 'Arabi. Dalam

Al-'Awashin minal Qawashim tahqiq Syaikh MuhibudinAl-Khatib (Cairo: Daarul Mathba'ahSalafiyah,tt), hal. 94.

131 Abu Ja'far, at Thohawi, al –Aqidah at-Thohawiyahdan Syarahnya karya Ibnu Abi al 'Izz, hal.467.

dan berjama'ah tidak menggugurkanpujian Allah atas mereka. Demikianlahsahabat Nabi yang tidak terlepas darikesalahan dan dosa. Dengan taubatnyamereka, kedudukan mereka semakin lebihtinggi di sisi Allah .

D. Pendapat Ulama Terhadap Orangyang Menghina Para Sahabat

Haram hukumnya tindakan membenci,menghina, dan mencaci maki parasahabat Rasulullah dalam pandanganIslam.(132) Hal demikian sangat terceladan dapat dikecam sebagai berikut:Pertama, dikecam "Kafir". Perkataan iniyang di sampaikan oleh ulama empatmazhab. Seperti Imam Malik, ia berkata:

"Barang siapa yang menghina Nabi, maka ia layak dibunuh, danbarang siapa yang menghinasahabat-sahabat Nabi, maka ialayak dihukum. Da ia berkatajuga: "Barang siapa yang menghinasalah satu dari sahabat-sahabatNabi seperti Abu Bakar, Umar,Utsman, Mu'awiyah, atau Amru bin

132 Ziyab bin Sa'din Ali Hamdan al-Ghomidi,Tasdid al-Ishobah Fima Syajara Baina as-shohabah,hal.99.

'Ash, bila mereka demikian, makamereka sungguh dalam kesesatandan kekafiran serta layak dihukum mati (dibunuh), dan apabilaia menghina selain sahabat Nabi,menghina manusia lainnya, maka ialayak menerima bencana yangpedih".(133)

133 Al-Qodhi 'Iyadh, as-Syifa bi Ta'rif Huquq al-Musthafa,(naskah PDF, Maktabah Waqfeya), jld. 2, hal.1108.

ة حاي�� ص���� م ا\ ت� ل وم�ن" ش����� ت���� لم ف�� ة و س���� لي ال�ل���ة ع�لي���� ي� ص���� ب� م ال�ت���� ت� "م�ن" ش�����لي ي� ص��� ب� حاب� ال�ت��� ص��� دا م�ن" ا\ خ��� م ا\ ت� ا : م�ن" ش���� ص��� ن�� ال ا\ , و ف���� ب� د ا\

ن" و ع�م���رو ي�� ة� ا\ و م�عاوي����� م���ان" ا\ و ع�ت� و ع�م���ر ا\ ك���ز ا\ ا ي�� ي����� لم ا\ ة و س���� ال�ل���ة ع�لي����ي�ر ع��� ت�مهم ن�� ن" ش���� aل وا ت��� ر ف�� لال و ك�ف��� وا ع�لي ص���� ان�� ال ك��� ن" ف���� aا ال�ع��اص ف����

دا �sدي كالا س�� ل ن�� ك اس ن�� امة� ال�ي� ا م�ن" م�س� "ه�د�

Begitu juga dalam Tafsīr Ibnu Katsīr.(134) Mencintai para sahabat Nabi merupakan bagian dari agama bagiseorang muslim. Justru demikian ,mereka yang tidak mencintai bahkanmenghina orang yang dicintai Rasulserta yang dideklarasikan olehnya,berarti mereka meninggalkan bagian dariagama yaitu iman dan ihsan. Haldemikian sama dengan apa yang dikecamdari ulama Hanafiyah dalam Fatwā al-Hidāyah, oleh Syekh Nizom.(135) Begitu

134 Abu al-Fida' Ibnu Katsir, Tafsir Ibnu Katsir,(Riyadh: Daarus Salam. tt), jld. 5, hal.367-368 atau jld. 4, hal. 216. : "Orang-orangyang membenci para Sahabat Rasulullah adalah orang-orang kafir"

135 Syekh Nizom, Fatwa al-Hidayah, jld. 2, hal.286. Berikut teks aslinya:

�ر اق� ه�و ك�� ال�ل�ة� ف�� اد� ي�� هم�ا و ال�عي�� لعي� Iن" و ي� حي� ت� ا ك�ان" ي��ست� ال�س�� د� aي� ا ض� ال�راف��ي� ال�ل���ة ك���ز رض���� ي� ي�� �sن ه���ة ع�لي ا\ رم ال�ل���ة وج�� ا ك���� ��� ل ع�لي� ص���� ف� ان" ن�� ن" ك���� aو ا

juga dengan ulama Syafi'iyah,(136) danulama Hanabilah.(137)

Kedua, dihukum "Ta'ziir". Bagi orangyang menghina para sahabat Nabi , makaia layak dihukum mati. Ungkapan inidiutarakan oleh Al-Qadhi 'Iyaadh dalam

, ج" ة� دي���� اوى ال�هي� ي��� دع.....)ال�ق� ي��� ة م�ت� ي���� لا ا\ aرا ا� اق� ك��ون" ك��� ة لا ي�� ع��الي ع�ي��� ن��(682. ص.2

136 An-Nawawi, Raudhat at-Thalibin, (Riyadh: Dar al-A'lam al-Kutub, 2002), jld. 7, hal. 290.;al-Khatib al-Syirbini, Mughni al-Muhtaj,(Beirut: Dar al-Ma'rifah, 1997), jld. 4, hal.176. Berikut teks aslinya:

ك���ز ي�� و ا\ ر ا\ لي ال�كف���� aة� ا حاي�� و ال�ص��� لال ا\ لي ال�ص���� aة� ا���م س���ت� الا\ ر م�ن" ي�� كف���� ي��, ج" اج" ي� ال�محت��� ب� ة......)م�ع��� ا م�ي��� ي\ ت� ر س��� ي� و غ��� ن" ا\ ار� ال�ف�را¦ ع�ح� aص.4ا ,

ي�ر�671 كق��� و ي�� م��ة� ا\ ل الا\ لي� ص��� لي ن�� aة ا وص�ل ي���� ب� ولا ي�� ل ق� ائ�\ طع ف�� ف� ا ن�� ( و ك�د�. , ج" يIن" ة� ال�طال�ي� ....)روض� ة� حاي�� (092 ص.7ال�ص

buku Fathul Bāri.(138) Ta'ziir yakni harusdidera atau dihukum menurutkebijaksanaan hakim Islam. Ketika padamasa khalifah Ali bin Abi Thalib, adaseorang Yahudi yang berpura-pura masukIslam yang bernama Abdullah bin Saba'dari Yaman, karena ia dan pengikutnya

137 Ibnu Taimiyah, Mukhtashar as-Sharim al-Muslul'alaSyatimi ar-Rasul, tahqiq 'Ali bin Muhammad al-Umran, (Makkah: Dar 'Alam al-Fawaid, 1422H),hal.128. berikut teks aslinya:

دوا ري����� aع�م ا ن" ر� لي ا\ aح( ا ي� Äب ف���� ى� ال�لعن" و ال�ي� ك� )ا\ ل���� اور� د� ا م�ن" خ����� م���� و ا\لا وا ف�� س���ق� هم ف�� ن�� و ا\ ر ا\ عة� ع�ش���� ض���� ون" ن�� لغ���� ي� Iرا لا ي� ف���� لا ن�� aة ا���ول ال�ل ع���د رس���� ن���ر اق� ه��و ك��� ره ف�� ي ك�ف��� ك� ف� ل م�ن" س���� ك�, ئ���� ل��� ل د� ائ���\ ر ف�� ي ك�ف��� ا ف� ص��� ن�� ي�Kت� ا\ ر

م ال�رس�ول, ص. اث�� صر ال�صارم ال�مسلول ع�لي س�� ت� (821)م�ح�138 Al-Qodhi 'Iyadh, as-Syifa bi Ta'rif Huquq al-Musthafa,jld. 7, hal. 36. : "Jumhur Ulama berpendapatbahwa orang yang menghina/mencaci maki para sahabatRasulullah SAW. harus dihukum ta'ziir (yakni harus dideramenurut kebijaksanaan hakim Islam)"

tahu bahwa Islam tidak mungkin dapatdiperangi secara berhadapan, dengansenjata, dan perang dengan fisik.Justru demikian ia ingin menghancurkanIslam dengan cara menjatuhkan martabatpara sahabat Nabi, terutama ketigakhalifah setelah Nabi. Setelah iaberani menghina mereka, lalu iadipanggil oleh Ali bin Abi Thalib untukdihukum mati. Akan tetapi, ada orangyang tidak setuju yang dengantindakannya untuk menghukum Abdullahbin Saba', lalu Ali pun mengusirnya keal-Madain.(139) Demikian, yang harusditerima bagi orang yang menghinasahabat Nabi yaitu harus dihukum.

Ada pula yang ketiga, pendapatulama bagi siapa yang menghina sahabatNabi, yaitu "Zindiq". Hal ini yangdikeluarkan oleh Imam Abu Zur'ah Ar-Raazi (wafat th 264H) dalam kitab Al-

139 Ihsan Ilahi Dzahir, "Baina Syiah wa Sunnah" terj.Fadhli Bahri, Syiah merajalela di tengah Ahlussunnah,(Bekasi, Darul Falah, 2013) hal. 38-40.

Awāshim minal Qawāshim.(140) Orang yangzindiq dapat dikatakan juga orangkafir. Mereka (orang-orang zindiq) itumencela kesaksian orang muslim agarbisa membatalkan Al-Qur'an dan Sunnah(yakni agar tidak percaya kepada Al-Qur'an dan Sunnah). Merekalah yangpantas mendapat celaan itu. KarenaRasulullah adalah haq(benar/nyata),Al-Qur'an adalah haq dan apa-apa yangdibawa olehnya adalah haq dan yangmenyampaikan semua itu adalah parasahabat Rasulullah . Dan apa yangdisampaikan mereka adalah haq dari

140 Imam Abu Zur'ah Ar-Raazi, Al-Awashim minalQawashim hal. 34. : "Apabila engkau melihatseseorang mencaci maki/menghina seseorang dari sahabatRasulullah SAW. maka ketahuilah bahwa orang itu adalahZindiq (kafir). Yang demikian karena Rasulullah SAW. adalahhaq, Al-Qur'an adalah haq dan apa-apa yang dibawa adalahhaq dan yang menyampaikan semua itu kepada kita adalahpara sahabat Rasulullah SAW.. Mereka (orang-orang zindiq)itu mencela kesaksian kita agar bisa membatalkan Al-Qur'andan Sunnah (yakni agar kita tidak percaya kepada Al-Qur'andan Sunnah). Merekalah yang pantas mendapat celaan"

Allah dan RasulNya. Demikian bagi orangyang mencela sahabat Nabi dikecamzindik atau kafir.

Dan keempat, keluar dari islam dantelah merusak kaum muslimin. Hal iniyang disampaikan oleh Imam Al--HafizhSyamsuddin Muhammad 'Utsman Adz-Dzahabiyang lebih dikenal dengan Imam Adz-Dzahabi (673-747H) dalam bukunya AbuKhalid Al-husain bin Muhammad as-Sa'idl. Merekayang mencaci adalah orang yang dengkidan ingkar kepada pujian Allah yangdisebutkan dalam Al-Qur'an dan jugamengingkari Rasulullah yang memujimereka dengan keutamaan, tingkatan dancinta ... Memaki mereka berarti memakipokok pembawa syari'at (yakniRasulullah). Mencela pembawa Syari'atberarti mencela kepada apa yangdibawanya (yaitu Al-Qur'an danSunnah)".(141) Kalau sudah mencela al-141 Abu Khalid Al-husain bin Muhammad as-Sa'idl,

Al-Khabair Adz-Dahabi, (Daarul Fikr, 1408H), Hal.352-353.

Quran dan Sunnah bahkan mencela Pembawasyari'at, berarti ia keluar dari Islamdan bukan dikatakan orang muslim.

Demikianlah perkataan para ulamaAhlussunnah tentang siapa yang menghinadan membenci para sahabat Rasulullah ,maka ia bukan termasuk seorang muslim.Merekalah orang Syiah yang membenci danmenghina para sahabat, bahkan merekamengkafirkan dan melaknat sahabat.Sesungguhnya apa yang mereka klaimterhadap para sahabat Nabi , haltersebut kembali kepada mereka sendiri.Yang menuduh sahabat kafir, merekalahyang kafir, yang mengatakan sahabathina, merekalah yang hina. Merekalahyang layak mendapatkan hukuman ta'ziir(dari kesimpulan dari kata para ulamadi atas).

E.Penutup

Syi'ah merupakan golongan yangbanyak menuduh para Sahabat Rasulullah dengan beragam keburukan. Diantaratuduhan tersebut: sebahagian parasahabat tidak 'ādil, sebahagian sesatdan menyesatkan, bahkan kafir. Sikapkonfrontatif ini, jika benar, makakonsekuensinya adalah agama Islam yangsampai pada jaman ini dipertanyakankeontetikannya, karena genereasi awalperiwayatan dari agama ini adalah parasahabat yang tidak bebas dari tuduhantersebut. Sedangkan dalam pandanganSunni, asumsi maupun tuduhan Syiahterhadap sahabat sebagaimana di atastidak dibenarkan. Karena terdapat didalam al-Quran yang menyatakan pujianAllah terhadap para sahabat merupakankunci utama bagi agama Islam, dimana ditangan merekalah agama ini tegak, danmelalui mereka agama ini sampai keseluruh penjuru dunia, maka denganmenjatuhkan martabat sahabat dapatmeruntuhkan ajaran Islam yang benar.

Apa yang telah diterangkan dari Al-Qur'an dan Sunnah mengenai para sahabatkiranya sudah jelas, kemudian dikuatkandengan pendapat Jumhur UlamaAhlussunnah wal Jama'ah. Mereka(sahabat Nabi) sebaik-baik umat. UmatIslam diwajibkan mengikuti jejaklangkah mereka dengan baik, tidak bolehmenyimpang dari jalan mereka danberpegang kepada Sunnah Rasul danKhulafaur Rasyidin. Hukummencaci/menghina para sahabat adalahharam dan pelakunya akan dilaknat olehAllah, Malaikat dan seluruh manusia.Sebagaimana sabda Nabi : "Barangsiapamencela sahabatku, maka ia mendapat laknat dariAllah, malaikat dan seluruh manusia".(H.R.Thabrani).

Semua sahabat adalah 'adil dan tetapdikatakan orang-orang yang beriman,meskipun mereka berselisih pendapat.Kita tidak berkeyakinan bahwa paraSahabat maʻsūm, karena tidak seorangpunyang ma'shum selain Rasulullah dan

para nabi sebelumnya. Kita ridha kepadamereka, kita mohonkan untuk merekaampunan dan kita menahan dari apa yangterjadi di antara mereka.

Daftar PustakaAl-Quran al-Karim

Al- Kaf'ami, Taqiyuddin Ibrahim bin Ali

al-'Amiliy, al- Mishbāh fī al- Adyiāt wa al-

Shalawāt wa al- Zirayāt, (Beirut: Dar-

al-Qari', 2008).

Al-Asqalani, Ibnu Hajar, Al-Ishābah fil

Tanyīzis-Shahābah, (Dārul-fikr

1398H).

Al-Azhari, Muhammad bin Ahmad, (w. 370

H), Tahdzīb al-Lughah,Tahqiq Muhammad

'Iwadh Mura'ib, (Beirut: Dār Ihyā

at-Turāts al-'Arabi, 2001 M).

Al-Baghdadi, Al-Khatib, Al-Kifāyah fi 'Ilmir-

Riwāyah, (naskah PDF, Maktabah

Waqfea).

Al-Bahrani, Hasyim, al-Burhān fi Tafsīr al-

Qurān, (Beirut : Mu'assasah

al-'Alāmi, 2006).

Al-Baqilani, al-Inshāf mā Yajibu I'tiqāduhu wa

lā Yajūzu al-Jahl bih, ed. Imad al-Din

Ahmad Haidar (Beirut:'Alāmul

Kutub, 1986).

Al-Bukhari, Muhammad bin Ismail, Shahih

al-Bukhariy, Kitab al-Syahadat, bab

La Yasyhadu 'ala Syahadat al-Jur

idza Asyhada. Tahqiq: Muhammad

Zuhair bin Nashir al-Nashir

(Madinah: Dār Thūq al-Najh, 1422).

Al-Dzahiri, Ibnu Hazm, (wafat th. 456

H), Al-Fishāl fil Milal wal Ahwā’ wan Nihal,

(Beirut: Dārul Jīl, tt).

Al-Jaza’iri, Ni’matullah, al-Anwār an-

Nu'māniyah, (Bairūt: Dār Al-Kūfah,

2008).

Al-Kisysyi, Muhammad bin Umar, Rijāl al-

Kisysyi, (Tehran: Mu'assasah al-

I'lāmi, tt).

Al-Kulaini, Uṣūl al-Kāfì, bab:"Fihi Nuqot wa

Nataf min al-Tanzil fil Wilayah",

(Bairūt: Dar At-Taaruf, 1992).

Al-Majlisi, Muhammad Baqir, Al-‘Aqāid,

ditahqiq oleh Husain Darkahi,

(Bairut: Dāru Ihyā Thurās al-

Arabi, 1983).

Al-Majlisi, Muhammad Baqir, Bihār al-Anwār

al-Jāmi’ah Lidurur Akhbār al-Aimmah al-

Athar, (Beirut: Muassasah al-Wafā’,

1983 M).

Al-Mughniyah, Muhammad Jawab, Syī‘ah fil

Mizān, (www.alhasanain.com).

Al-Musawi, Abdul Rusul Musa, Syī’ah fī

Tārīkh, (Cairo: Maktabatu Badbuli,

2002).

Al-Musawi, Syarafuddin, Dialog Sunnah –

Syiah, (Bnadung: Mizan, 1983).

Al-Nadwi, Abul Hasan Ali Al-Hasani,

Shurtāni Mutadhodatāni, Aqāidus Syī'ah fī

Miīzān, (Qatar: Idārat Ihyā' al-

Turāts al-Islāmi, tt).

Al-Naisaburi, Muslim bin Hajaj. Shahīh

Muslim. Tahqiq: Muhammad Fuad Abdu

al-Baqi. (Beirut: Dār Ihya’ at-

Turāts al-‘Arabi, tt).

Al-Qodhi 'Iyadh, as-Syifā bi Ta'rīf Huqūq al-

Musthafā, (naskah PDF, Maktabah

Waqfeya).

Al-Qummi, Ali Ibnu Ibrahim, Tafsīr al-

Qummi, (Qum, Iran: Dar al-Kutub,

1387 H).

Al-Qummi, Saduq Abu Ja’far Muhammad Bin

Ali Bin Husain Bin Musa Bin

Babawaih, ` ʻIlal Al-Syarāʼi, (Najaf:

Al-Maktabah Al-Haidariyah, 1966).

Al-Sahristani, Abu al-Fath Muhammad bin

Abdul Karim, (W. 548 H), al-Milal wa

an-Nihal, (Beirut: Dār al-Fikr, tt).

Al-Syirbini, Al-Khatib, Mughni al-Muhtaj,

(Beirut: Dar al-Ma'rifah, 1997).

Al-Thahawi, Ibnu Abi al-'Izz Abu

Ja'far, Syarah Aqīdah Thahāwiyah ,

Takhrij Syaikh Al-Albani (Beirut:

al-Maktabah al-Islami, 1988).

Al-Zabidi, Muhammad bin Muhammad (w.

1205 H), Tājul al-'Arūs min Jawāhir al-

Qāmūs, (Dar al-Hidayah, tt).

An-Naukhbati, Al-Hasan bin Musa, Firoqus

Syī’ah, (Istanbul: Maktabah al-

Daulah, 1931).

An-Nawawi, Raudhat at-Thālibin, (Riyadh:

Dār al-A'lām al-Kutub, 2002).

Ash-Shadr, Muhammad Shadiq, Asy-Syī’ah Al-

Imāmiyah, (Cairo: Mathba’atun

Najah, th. 1402 H/1982 M).

As-Sa'idl, Abu Khalid Al-husain bin

Muhammad, Al-Khabāir Al-Zdahabi,

(Daarul Fikr, 1408H).

As-Shafar, Muhammad bin al-Hasan, Bashāir

ad-Darajāt, (Beirut: Mansyurāt al-

A'lāmi, 2010).

Ats-Tsani, Asy-Syahid, ar-Ri’ayah fī ‘ilmi ad-

Dirāyah, tahqiq Abdul Husai

Muhammad ‘Ali Baqal, (Iran:

Matba’ah Bihmin, 1408).

At-Thabrasi, Al-Ihtijāj, (Beirut: al-A'lami

li al-Matbu'at, 1421 H).

Dzahir, Ihsan Ilahi, "Baina Syī’ah wa

Sunnah" terj. Fadhli Bahri, Syiah merajalela di

tengah Ahlussunnah, (Bekasi, Darul

Falah, 2013).

Ibnu Abil Hadid, Syarah Nahj Balāghah,

(Dār ar-Rasyād al-Hadītsah, tt).

Ibnu Katsir, Abu al-Fida', Al-Bā'itsul

Hatsīts Syarah Ikhtisar 'Ulūmil-Hadīts

ditahqiq oleh Syaikh Ahmad

Muhammad Syakir, (Dārut turāts,

1399H/1979M).

Ibnu Katsir, Abu al-Fida', Tafsīr Ibnu

Katsīr, (Riyadh: Dārus Salaām. Tt).

Ibnu Shalah, Ma'rifat Anwā' 'Ulūm al-Hadīts.

Tahqiq: Nuruddin Athar. (Beirut:

Dār al-Fikr al-Mu'āshir, 1406 H).

Ibnu Taimiyah, Mukhtashar as-Sharīm al-

Muslul'ala Syātimi ar-Rasūl, tahqiq 'Ali

bin Muhammad al-Umran, (Makkah:

Dār 'Alam al-Fawaid, 1422H).

Ibnul 'Arabi, Abu Bakar, Al-'Awāshin minal

Qawāshim, ditahqiq Syaikh

Muhibudin Al-Khatib (Cairo: Dārul

Mathba'ah Salafiyah,tt).

Jabali, Fuad, Sahabat Nabi: Siapa, ke mana,

dan Bagaimana? (Bandung:

Mizan,2010).

Kasban, Khalid, Persfektif Sahabat Dalam

Islam, (Malaysia: Pustaka Ikhwan,

1987).

Rakhmat, Jalaluddin, Sahabat dalam

Timbangan Al- Quran, Sunnah dan Ilmu

pengetahuan. (Makassar: PPs UIN

Alauddin, 2009).

Suhaimi, Ahmad Haris, Tausyīqus Sunnah

baina Imām Isyna 'Asyariyah wa Ahlus

Sunnah, (Mesir: Dar as-Salam,

2008).

Tim Penulis MUI Pusat, Mengenal dan

Mewaspadai Penyimpangan Syiah di

Indonesia, (Jakarta: Forum Masjid

Ahlussunnah, 2013).