RKA-K/L TAHUN 2022 & USULAN PROGRAM PENDANAAN ...

39
1 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN RKA-K/L TAHUN 2022 & USULAN PROGRAM PENDANAAN DAK DISAMPAIKAN PADA RAPAT DENGAR PENDAPAT DENGAN KOMISI IV DPR RI JAKARTA, 7 SEPTEMBER 2021

Transcript of RKA-K/L TAHUN 2022 & USULAN PROGRAM PENDANAAN ...

1

KEMENTERIAN PERTANIAN

DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

RKA-K/L TAHUN 2022 & USULAN PROGRAM PENDANAAN DAK

DISAMPAIKAN PADA RAPAT DENGAR PENDAPAT DENGAN KOMISI IV DPR RI

JAKARTA, 7 SEPTEMBER 2021

RANCANGAN KEGIATAN DAN ANGGARAN DIREKTORAT PERKEBUNAN TA. 2022

2

RANCANGAN KEGIATAN DAN ANGGARAN DIREKTORAT PERKEBUNAN TA. 2022 (1/2)

3

NO ESELON I / PROGRAM / KEGIATAN SATUAN VOLUME ANGGARAN (Rp000)

V DITJEN JENDERAL PERKEBUNAN 1.309.571.537 A PROGRAM NILAI TAMBAH DAN DAYA SAING INDUSTRI 1.047.181.458 1 Logistik Benih 17.697.500 362.666.111 a Pembangunan & Pemeliharaan Kebun Sumber Benih Tanaman Perkebunan Ha 1.911 31.275.068 b Nursery* Unit 17 85.699.930 c Rekomendasi Benih Tanaman Perkebunan Rekomendasi 157 6.741.699 d Pengawasan Benih Komoditas Perkebunan Batang 61.659.600 3.252.570 e Pengujian Mutu Benih Batang 12.589.740 1.777.594 f Penyediaan Benih Tanaman Perkebunan Unggulan Nasional Batang 17.697.500 233.919.250

a. Benih Kopi Batang 6.700.000 63.650.000 b. Benih Kakao Batang 5.300.000 66.250.000 c. Benih Kelapa Batang 1.140.000 32.262.000 d. Benih Jambu Mete Batang 129.000 1.638.300 e. Benih Karet Batang 562.500 5.343.750 f. Benih Sagu Batang 120.000 1.380.000 g. Benih Aren Batang 12.000 240.000 h. Benih Lada Batang 2.640.000 25.080.000 j. Benih Pala Batang 624.000 9.859.200 j. Benih Cengkeh Batang 120.000 2.016.000 k. Benih Tebu Bagal 96.000.000 19.200.000 l. Benih Vanili Batang 350.000 7.000.000

2 Pengembangan Kawasan Perkebunaan Unggulan Nasional Berbasis Korporasi Petani Ha 48.675 254.310.436 a Kawasan Kopi Ha 6.700 46.598.489 b Kawasan Kakao Ha 5.400 24.762.219 c Kawasan Kelapa Ha 9.800 28.373.852

RANCANGAN KEGIATAN DAN ANGGARAN DIREKTORAT PERKEBUNAN TA. 2022 (2/2)

4

Keterangan:*Nursery tahun 2022 sebayak 1 unit pembiayaannya melalui SBSN dan termasuk produksi benih di BPTP

** Bimtek dialokasikan sebanyak 110 Bimtek

NO ESELON I / PROGRAM / KEGIATAN SATUAN VOLUME ANGGARAN (Rp000)

d Kawasan Jambu Mete Ha 1.075 3.541.700 e Kawasan Karet Ha 4.500 41.771.500 f Kawasan Sagu Ha 1.000 4.270.000 g Kawasan Pinang Ha - - h Kawasan Aren Ha 100 627.500 i Kawasan Lada Ha 3.500 9.123.132 j Kawasan Pala Ha 7.000 11.687.668 k Kawasan Cengkeh Ha 2.000 2.984.000 l Kawasan Tebu Ha 7.500 73.800.376 m Kawasan Vanili Ha 100 6.770.000 n Kawasan Tembakau Ha - -

3 Koordinasi dan Evaluasi Kegiatan Provinsi 33 18.076.450 4 Bimtek, Supervisi, NSPK dan Pelaporan lingkup Ditjen Perkebunan** Provinsi 33 24.200.000

5 Peningkatan Penanganan OPT, Gangguan Usaha Perkebunan dan Dampak Perubahan Iklim Ha 11.325 38.113.218

6 Pengembangan Desa Pertanian Organik Berbasis Komoditas Perkebunan Desa 230 34.935.300 7 Pasca Panen dan Pengolahan (Hilirisasi) serta Pemasaran Hasil Perkebunan Unit 1.853 314.879.943 B PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN 262.390.079 1 Dukungan Manajemen Teknis Lainnya Satker 72 130.696.991 2 Belanja Pegawai Layanan 1 78.000.000 3 Belanja Operasional Rutin Layanan 1 20.371.372 4 Belanja PNBP Satker 4 1.141.916

5 Honor Tenaga Kontrak Pendamping (TKP), Petugas Pendamping Lapang TKP (PLPTKP) dan Mantri Statistik Perkebunan

OB 46.638 32.179.800

RANCANGAN PROGRAM UTAMA KEMENTAN 2022Penyediaan Pangan & Peningkatan Daya Saing dan

Cascading Ke Ditjen. Perkebunan

PERTANIAN MAJU, MANDIRI, MODERN

01

02

03

04

05

06

Menjaga Keberlanjutan Peningkatan Produksi Komoditas Prioritas (Kopi, Kelapa, Jambu Mete,Kakao, Kelapa Sawit, Tebu,Karet, Lada, Pala, Cengkeh)Pengembangan Diversifikasi Pangan Lokal (Sagu)

Penguatan Rantai Pasok dan Logistik Pangan

Penguatan Food Estate dan Korporasi Petani

Pengembangan Smart Farming, DigitalisasiPertanian (E-agriculture): Korporasi Perkebunan 4.0

Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing dan EksporPertanian (Hilirisasi dan Pengolahan Pemasaran HasilPerkebunan)

5

01

02

0304

05

Komoditas: Kopi, Kakao, Kelapa, JambuMete, Karet, Lada, Pala, Cengkeh

Aplikasi : GAP, Organik, Integrated Farming

• FOOD ESTATE• PEMANFAATAN TEKNOLOGI

OLAHAN• KORPORASI & PERTANIAN 4.0

• Menambah Volume dan Mutu Eskpor

• Menambah Keragaman Ekspor(Hilirasi)

• Traceability, Produk Organik dan IG• Pengawalan Penerapan Standard

(GAP, GHP, Food Safety dan Phytosanitary)

• Penyediaan sarana pengolahan sagu• Peningkatan SDM Pengeloah sagu• Peningkatan Olahan Pangan berbasis Sagu

• Rawat Ratoon dan BongkarRatoon Fokus di Pulau Jawa

• Perlusan Tebu di Luar PulauJawa

• Pengembangan Stevia

PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI

PENGEMBANGAN PERTANIAN MODERN

SWASEMBADA GULADIVERSIFIKASI PANGAN LOKAL

GERAKAN TIGA KALI EKSPOR

STRATEGI MEMBANGUN PERTANIAN MAJU, MANDIRI, MODERN MENJAMIN KETERSEDIAAN PANGAN DAN MENINGKATKAN NILAI TAMBAH SERTA DAYA SAING PRODUK PERTANIAN SUB SEKTOR PERKEBUNAN

6

798,45Kopi

771,93Kakao

2.794,74Kelapa

3.162,05Karet

34.994,90Tebu

180,31Jambu Mete

51.921,39Kelapa Sawit

TARGET PRODUKSI 2022(ribu ton)

143,99Cengkeh

91,79Lada

41,16Pala

1,75Vanili

140,65Teh

2,57Nilam

483,85Sagu

7

8

1. PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSIKOPI

PENERAPAN CORPORATE FARMING KONSOLIDASI KELEMBAGAAN ADOPSI INOVASI TEKNOLOGI

PELIBATAN OFF TAKERKEMUDAHAN AKSES PEMBIAYAAN DIGITALISASI/PENERAPAN IT

• Dari lahan kecil menjadikonsolidasi lahan (skalaekonomi yang efisien)

• Dari bisnis budidaya menjadibisnis integrasi hulu–hilir(value chain)

• Dari monoculture farmingmenjadi mixed farming

• Regulasi di tingkat Pusat• Manajemen pengelola (pusat dan

lokal) • Penguatan kelembagaan petani,

nelayan (corporate value/culture, entrepreneur)

• Pendampingan dan kemitraan

• Kebaruan input produksi• Kebaruan praktik budidaya

(GAP)• Kebaruan teknologi pasca panen

(RMU)• Kebaruan packaging (kemasan)

• Pemetaan lahan dan pelakuusaha

• Kegiatan on farm dan off farm• Sistem informasi pertanian

terintegrasi pada petani, nelayan

• Penjamin hasil produksi sekaligussebagai avalis

• Pendampingan ke petani, nelayan(model bisnis, on farm dan off farm)

• Usaha tani (input produksi, alsintan)

• Pasca panen (dryer, RMU) dangudang

• Pengolahan produk turunan• Asuransi pertanian

• Visi bersama• Implementasi kegiatan secara

terpadu diantara pelaku danpendukung

• Sistem logistik yang efisien• Pemasaran online dan offline

DUKUNGAN LOGISTIK

SINERGI

2. KONSEP FOOD ESTATE DAN KORPORASI PERKEBUNAN UNTUK PENGEMBANGAN PERTANIAN MODERN

transformasi ekonomi pertanian yang melibatkan pengembangan industri dan jasa (pembiayaan, logistik, pemasaran, dll)→ Agribisnissecara utuh dan berkelanjutan

Pendapatan Petani ProduktivitasSkala Ekonomi

TUJUAN

9

3. SWASEMBADA GULA

SWASEMBADA GULA KONSUMSI2020-2023

Bongkar ratoon, rawat ratoon, dan perluasan areal

Intensifikasi Kebun Teburakyat (irigasi, pupuk)

Deregulasi (Permentantentang beli putus) sebagai

insentif petani

Penyiapan benih untukswasembada gula konsumsi

S T R AT E G ITARGET AREAL

SASARAN MITRA

PENINGKATAN PRODUKSI

• Intensifikasi 200 ribu ha• Ekstensifikasi 50 ribu ha

• BUMN 200 ribu ha• Swasta 50 ribu ha

676 Ton

10

01 0203

4. DIVERSIFIKASI PANGAN LOKAL (PROGRAM PENGEMBANGAN SAGU)

Jangka Pendek(2017-2020)

• Ditetapkannya sagu sebagiakomoditas strategis nasional

• Tumbuhnya IKM pengolahanpangan berbasis sagu

• Percontohan pengolahan sagurakyat dan produk turunannya

• Pengembangan SDM berbasissagu

Jangka Menengah(2020-2030)

• Volume ekspor sagu nasioanl mencapai 1,5 juta ton per tahun

• Tumbuh industri turunan sagu: gula cair, mi sagu, pakan ternak dan lain-lain.

• Sagu kembali menjadi pangan utama masyarakat• Pabrik pengolahan sagu menerapkan zero waste

industri• Tersedianya SDM berkualitas dalam pengembnagan

sagu melalui program diklat sagu• Harus ada indikator pencapaian program yang jelas• Skema pembiayaan dapat berasal dari APBN,APBD,

atau swasta• Lembaga terkait lintas sektor untuk pembiayaan dan

pelaksanaanya

• Sagu memberikan kontribusidalam perekonomiannasional

• Supply pangan dunia

Jangka Panjang (2030-2045)

11

12

KOPI

KAKAO KELAPA

LADA

KARET PALA

AREN

TEH

SAGU

SEREH WANGINILAM

5. GERAKAN TIGA KALI EKSPOR

PERMINTAAN PASAR DAN STANDARD SETIAP KOMODITAS(Kopi, Lada, Kakao, Cengkeh, Pala, Kayu Manis, Kelapa)

Gap: Bebas Glyphosate, Kimia Sintetis, Dan Cemaran Mikroba/Mycotoxin, Bebas Quarantine Pest

Ghp: Supply Chain Dengan Terkendali HaccpIssue Lingkungan : Sustainability, Biodiversity, Indigenous, High Conservation

Value, Clean Water, Heavy Metal Contaminant, Forest Degradation, Clean Water Supply.

Regulasi Dan Prosedur : Sovereignity Of Human And Plant Health, Environment/Sdg’s, Biosecurity

POTENSI EXPORT

TANTANGAN EXPORT/DEVISA

KONDISI KRITIS

Pengawasan Penggunaan Pestisida Berbahaya, Lemah Pengetahuan Pekebun, Subsidi Pupuk/Pestisida Tak Terkendali, Monitoring Status Opt Lambat Ter-update, Update Status Hak Lahan, Perizinan Lahan Usaha Tani, Kesimbangan Kawasan Industri/Pertanian, Sistem Traceability Belum Terbangun Dalam Jaminan Farm To Folk, Pendampingan Konsistensi Standard/Persyaratan Negara Import

PENGUATAN DAN DUKUNGAN

Sarana Dan Prasarana, Organic Farming, Integrated Farming/Agroforestry, Regulasi, Kerjasama Nasional/Internasional, Penempatan Posisi Sdm Dalam Pengaturan Kebijakan Global Pada Lembaga Internasioanal, Pengembangan Transfer Knowledge Untuk Dukung Pasar/Bench Marking

PENYEMPURNAAN KEGIATAN

DUKIUNGAN EKSPOR

PRIORITAS KEGIATAN DAN

PROMOSI/ PEMASARAN KOMODITAS

LANGKAH STRATEGIS GERAKAN TIGA KALI EKSPOR PERKEBUNAN

KEGIATAN UTAMA DAN PENDUKUNG PEMBANGUNAN PERKEBUNAN TAHUN 2022

1. Penyedian sarana dan prasarana pasca panen

2. Penyediaan sarana dan prasarana pengolahan

3. Surat Tanda Daftar Budidaya (STDB) Sawit Rakyat

4. Prasarana pasca panendan pengolahan mendu-kung Food Estate

5. Prasarana pasca panendan pengolahan mendu-kung Korporasi

6. Promosi Produk Hasil Perkebunan

1. Kawasan Kopi2. Kawasan Kakao3. Kawasan Kelapa4. Kawasan Jambu Mete5. Kawasan Karet6. Kawasan Sagu7. Kawasan Tanaman

Tahunan dan Penyegarlainnya

8. Kawasan Tahunan dan Penyegar mendukungFood Estate

9. Kawasan Tahunan dan Penyegar mendukungKorporasi

1. Peningkatan penanganOPT, gangguan usahaperkebunan dan DPI.

2. Pengembangan DesaPertanian Organikberbasis perkebunan

3. Penanganan DampakPerubahan Iklim dan Pencegahan KebaranaLahan

4. Penanganan GangguanUsaha Perkebunan

5. Perangkat

6. Teknologi PengendalianOPT

TanamanTahunandan Penyegar

PerlindunganPerkebunan

Pengolahandan PemasaranHasil Perkebunan

TanamanSemusimdan Rempah

KEGIATAN PENDUKUNG

1. Dukungan logistik benihunggul melaluipembangunan kebunsumber benih benihunggul nasional.

2. Nursery3. Pembangunan Nursery

Modern (SBSN)4. Pengujian Mutu Benih5. Sertifikasi dan

Pengawasan Mutu Benih

PerbenihanPerkebunan

1. Kawasan Tebu2. Kawasan Lada3. Kawasan Pala4. Kawasan Cengkeh5. Kawasan Tanaman

Semusim dan Rempah Lainnya

6. Kawasan Semusimdan Rempahmendukung Food Estate

7. Kawasan Semusimdan RempahmendukungKorporasi

Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya

Gaji dan OperasionalSarana InternalKerumahtanggan

Layanan PerencanaanLayanan KerjasamaLayanan Perbendaharaan

Layanan PengelolanBarangMilik Negara Layanan Manajemen SDM

Layanan Data dan InformasiLayanan Pemantauan dan Evaluasi

Layanan HukumLayanan HumasDukungan Manajemen Satker

14

USULAN KEGIATAN YANG DIDANAI DAKTA. 2022

15

16

USULAN LOKASI PENERIMA DAK TA. 2022 (1/3)PROVINSI KABUPATEN KECAMATAN DESA USULAN KEGIATAN USULAN

ANGGARAN RP.

SUMATERA UTARA Kab. Humbang Hasundutan DOLOK SANGGUL HUTA GURGUR 01-Sarana Pascapanen Tanaman Perkebunan 200.000.000

02-Sarana Pengolahan Tanaman Perkebunan 300.000.000 SIMANGARONSANG 01-Sarana Pascapanen Tanaman Perkebunan 200.000.000

02-Sarana Pengolahan Tanaman Perkebunan 300.000.000 LINTONG NIHUTA TAPIAN NAULI 01-Sarana Pascapanen Tanaman Perkebunan 200.000.000

02-Sarana Pengolahan Tanaman Perkebunan 300.000.000 PARANGINAN PARANGINAN UTARA 01-Sarana Pascapanen Tanaman Perkebunan 200.000.000

02-Sarana Pengolahan Tanaman Perkebunan 300.000.000 POLLUNG HUTA JULU 01-Sarana Pascapanen Tanaman Perkebunan 200.000.000

02-Sarana Pengolahan Tanaman Perkebunan 300.000.000 PARDOMUAN 01-Sarana Pascapanen Tanaman Perkebunan 200.000.000

02-Sarana Pengolahan Tanaman Perkebunan 300.000.000 PARSINGGURAN I 01-Sarana Pascapanen Tanaman Perkebunan 200.000.000

02-Sarana Pengolahan Tanaman Perkebunan 300.000.000 PARSINGGURAN II 01-Sarana Pascapanen Tanaman Perkebunan 200.000.000

02-Sarana Pengolahan Tanaman Perkebunan 300.000.000 SIPITU HUTA 01-Sarana Pascapanen Tanaman Perkebunan 200.000.000

02-Sarana Pengolahan Tanaman Perkebunan 300.000.000 SIJAMA POLANG BONAN DOLOK I 01-Sarana Pascapanen Tanaman Perkebunan 200.000.000

02-Sarana Pengolahan Tanaman Perkebunan 300.000.000 SIBUNTUON 01-Sarana Pascapanen Tanaman Perkebunan 200.000.000

02-Sarana Pengolahan Tanaman Perkebunan 300.000.000 RIAU Kab. Indragiri Hilir GAUNG ANAK SERKA SUNGAI ILIRAN 02-Sarana Pengolahan Tanaman Perkebunan 440.500.000

KEMPAS KARYA TANI 02-Sarana Pengolahan Tanaman Perkebunan 440.500.000 KERITANG PETALONGAN 02-Sarana Pengolahan Tanaman Perkebunan 440.500.000 RETEH SEBERANG SANGLAR 02-Sarana Pengolahan Tanaman Perkebunan 550.000.000 TEMBILAHAN SEBERANG TEMBILAHAN SELATAN 02-Sarana Pengolahan Tanaman Perkebunan 440.050.000 TEMBILAHAN HULU PEKAN KAMIS 02-Sarana Pengolahan Tanaman Perkebunan 440.500.000

SIALANG PANJANG 02-Sarana Pengolahan Tanaman Perkebunan 440.500.000 LAMPUNG Kab. Tanggamus AIR NANINGAN KARANG SARI 01-Sarana Pascapanen Tanaman Perkebunan 200.000.000

PULAU PANGGUNG WAY ILAHAN 02-Sarana Pengolahan Tanaman Perkebunan 200.000.000 SUMBEREJO DADAPAN 02-Sarana Pengolahan Tanaman Perkebunan 200.000.000 ULUBELU DATARAJAN 02-Sarana Pengolahan Tanaman Perkebunan 200.000.000

NGARIP 01-Sarana Pascapanen Tanaman Perkebunan 200.000.000 BANTEN Kab. Lebak CIHARA CIHARA 02-Sarana Pengolahan Tanaman Perkebunan 200.000.000

SOBANG HARIANG 02-Sarana Pengolahan Tanaman Perkebunan 208.000.000

17

USULAN LOKASI PENERIMA DAK TA. 2022 (2/3]PROVINSI KABUPATEN KECAMATAN DESA USULAN KEGIATAN USULAN

ANGGARAN RP.

JAWA BARAT Kab. Bandung CIMAUNG CAMPAKAMULYA 01-Sarana Pascapanen Tanaman Perkebunan 223.000.000 02-Sarana Pengolahan Tanaman Perkebunan 267.720.000

IBUN LAKSANA 01-Sarana Pascapanen Tanaman Perkebunan 223.000.000 02-Sarana Pengolahan Tanaman Perkebunan 261.770.000

KERTASARI CIKEMBANG 01-Sarana Pascapanen Tanaman Perkebunan 223.000.000 02-Sarana Pengolahan Tanaman Perkebunan 261.770.000

PANGALENGAN MARGAMULYA 01-Sarana Pascapanen Tanaman Perkebunan 223.000.000 02-Sarana Pengolahan Tanaman Perkebunan 261.770.000

Kab. Ciamis BANJARANYAR KALIJAYA 02-Sarana Pengolahan Tanaman Perkebunan 208.690.000 SINDANGKASIH SUKAMANAH 02-Sarana Pengolahan Tanaman Perkebunan 208.690.000

Kab. Garut BAYONGBONG CIELA 01-Sarana Pascapanen Tanaman Perkebunan 200.000.000 02-Sarana Pengolahan Tanaman Perkebunan 200.000.000

SUKAMANAH 01-Sarana Pascapanen Tanaman Perkebunan 200.000.000 02-Sarana Pengolahan Tanaman Perkebunan 200.000.000

CIBALONG MEKARMUKTI 02-Sarana Pengolahan Tanaman Perkebunan 426.750.000 CIGEDUG SUKAHURIP 02-Sarana Pengolahan Tanaman Perkebunan 275.000.000 CIKAJANG CIBODAS 02-Sarana Pengolahan Tanaman Perkebunan 200.000.000

GIRIJAYA 02-Sarana Pengolahan Tanaman Perkebunan 275.000.000 CISURUPAN KARAMATWANGI 02-Sarana Pengolahan Tanaman Perkebunan 200.000.000

SUKATANI 01-Sarana Pascapanen Tanaman Perkebunan 200.000.000 02-Sarana Pengolahan Tanaman Perkebunan 200.000.000

KARANGPAWITAN SINDANGGALIH 01-Sarana Pascapanen Tanaman Perkebunan 200.000.000 02-Sarana Pengolahan Tanaman Perkebunan 200.000.000

LELES DANO 02-Sarana Pengolahan Tanaman Perkebunan 275.000.000 MEKARMUKTI KARANGWANGI 02-Sarana Pengolahan Tanaman Perkebunan 426.750.000 PAMEUNGPEUK BOJONGKIDUL 02-Sarana Pengolahan Tanaman Perkebunan 426.750.000 PAMULIHAN GARUMUKTI 01-Sarana Pascapanen Tanaman Perkebunan 200.000.000

02-Sarana Pengolahan Tanaman Perkebunan 275.000.000 TALEGONG MEKARMULYA 02-Sarana Pengolahan Tanaman Perkebunan 313.500.000

Kab. Sukabumi CIEMAS CIEMAS 02-Sarana Pengolahan Tanaman Perkebunan 325.500.000 CIKAKAK MARGALAKSANA 02-Sarana Pengolahan Tanaman Perkebunan 289.200.000

SIRNARASA 02-Sarana Pengolahan Tanaman Perkebunan 289.200.000 CIRACAP MEKARSARI 02-Sarana Pengolahan Tanaman Perkebunan 298.575.000

PANGUMBAHAN 02-Sarana Pengolahan Tanaman Perkebunan 298.575.000 PURWASEDAR 02-Sarana Pengolahan Tanaman Perkebunan 325.500.000

18

USULAN LOKASI PENERIMA DAK TA. 2022 (3/3)PROVINSI KABUPATEN KECAMATAN DESA USULAN KEGIATAN USULAN

ANGGARAN RP.

JAWA BARAT Kab. Sukabumi CISOLOK GUNUNG KRAMAT 01-Sarana Pascapanen Tanaman Perkebunan 200.000.000 02-Sarana Pengolahan Tanaman Perkebunan 312.500.000

GEGER BITUNG CIENGANG 01-Sarana Pascapanen Tanaman Perkebunan 200.000.000 02-Sarana Pengolahan Tanaman Perkebunan 312.500.000

KALI BUNDER SEKARSARI 02-Sarana Pengolahan Tanaman Perkebunan 298.575.000 PURABAYA MARGALUYU 01-Sarana Pascapanen Tanaman Perkebunan 200.000.000 SURADE KADALEMAN 02-Sarana Pengolahan Tanaman Perkebunan 298.575.000 TEGAL BULEUD SUMBERJAYA 02-Sarana Pengolahan Tanaman Perkebunan 298.575.000

DI YOGYAKARTA Kab. Gunungkidul PLAYEN BANYUSOCO 02-Sarana Pengolahan Tanaman Perkebunan 300.000.000 JAWA TENGAH Kab. Purbalingga BOJONGSARI BUMISARI 02-Sarana Pengolahan Tanaman Perkebunan 200.000.000 KALIMANTAN SELATAN Kab. Banjar KARANG INTAN MANDI KAPAU BARAT 02-Sarana Pengolahan Tanaman Perkebunan 202.500.000

SUNGAI BESAR 02-Sarana Pengolahan Tanaman Perkebunan 202.500.000 SUNGAI LANDAS 02-Sarana Pengolahan Tanaman Perkebunan 202.500.000

MATARAMAN PEMATANG DANAU 02-Sarana Pengolahan Tanaman Perkebunan 202.500.000 Kab. Kotabaru KELUMPANG TENGAH TANAH RATA 02-Sarana Pengolahan Tanaman Perkebunan 550.000.000

PULAU LAUT TIMUR LANGKANG BARU 02-Sarana Pengolahan Tanaman Perkebunan 550.000.000 Kab. Tanah Bumbu KUSAN HULU ANJIR BARU 02-Sarana Pengolahan Tanaman Perkebunan 226.650.000 Kab. Tapin BINUANG TUNGKAP 02-Sarana Pengolahan Tanaman Perkebunan 430.125.000

BUNGUR LINUH 02-Sarana Pengolahan Tanaman Perkebunan 430.125.000 HATUNGUN ASAM RANDAH 02-Sarana Pengolahan Tanaman Perkebunan 422.840.000

BATU HAPU 02-Sarana Pengolahan Tanaman Perkebunan 437.410.000 MATANG BATAS 01-Sarana Pascapanen Tanaman Perkebunan 229.320.000

02-Sarana Pengolahan Tanaman Perkebunan 393.000.000 TARUNGIN 02-Sarana Pengolahan Tanaman Perkebunan 451.980.000

LOKPAIKAT AYUNAN PAPAN 02-Sarana Pengolahan Tanaman Perkebunan 430.125.000 PIANI MIAWA 02-Sarana Pengolahan Tanaman Perkebunan 430.125.000 TAPIN SELATAN SUATO TATAKAN 02-Sarana Pengolahan Tanaman Perkebunan 430.125.000

KALIMANTAN TENGAH Kab. Pulang Pisau MALIKU GANDANG 01-Sarana Pascapanen Tanaman Perkebunan 200.000.000 Provinsi Sulawesi Barat Kab. Polewali Mandar LIMBORO TANDASURA 02-Sarana Pengolahan Tanaman Perkebunan 338.415.500

MATAKALI BARUMBUNG 02-Sarana Pengolahan Tanaman Perkebunan 525.000.000 NUSA TENGGARA BARAT Kab. Dompu PEKAT BERINGIN JAYA 02-Sarana Pengolahan Tanaman Perkebunan 200.000.000

DOROPETI 02-Sarana Pengolahan Tanaman Perkebunan 200.000.000 NUSA TENGGARA TIMUR Kab. Belu LAMAKNEN SELATAN LAKMARAS 02-Sarana Pengolahan Tanaman Perkebunan 250.000.000

Kab. Sumba Tengah KATIKUTANA SELATAN WAI MANU 01-Sarana Pascapanen Tanaman Perkebunan 550.000.000 02-Sarana Pengolahan Tanaman Perkebunan 550.000.000

30.839.225.500 Grand Total

19

RINCIAN MENU KEGIATAN DAK FISIK BIDANG PERTANIAN TA 2022 LINGKUP DITJEN PERKEBUNANMENU KEGIATAN KEWENANGAN RINCIAN MENU KEGIATAN KOMPONEN READINESS KRITERIA

Sarana dan Prasarana Pascapanendan Pengolahan Perkebunan

Kabupaten Sarana Pascapanen TanamanPerkebunan

a. Mesin pemroses teh 1. Apakah Rencana Usulan Kegiatan Kelompok(RUKK) Tersedia ?2. Apakah SK Penetapan lokasi/kelompok tanisudah tersedia?

b. Mesin sealerc. Kotak fermentasid. Timbangan duduke. Mesin perontok ladaf. Solar dryer

Sarana Pengolahan TanamanPerkebunan

KOPIa. Hullerb. Pulperc. Roastingd. Pembubuke. Pengemas

KARETGerobak Dorong, Gancu, Bak Plastik, Mangkok sadap, Cincin mangkok, Talang sadap, Pisau sadap, Timbangan duduk, Pembeku Lateks

KENDARAAN RODA TIGAGULA SEMUTa. Penampung nirab. Pongkorc. Wajand. Pengaduk/solete. Pengayak gula kristal stainlessf. Oven pengering gula kristalg. Mesin pengemas

MESIN PENYULING ATSIRIKELAPAa. Mesin parutb. Mesin press santanc. Cooking oil pland. Mesin Pencungkil Kelapae. Continuous band sealerf. Mesin Fillingg. Peralatan pendukung Mesin DME (Pengolah VCO)

BANGUNAN UPH

Terima Kasih

KEMENTERIAN PERTANIAN

DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

Perkebunan Indonesia Maju, Mandiri dan Modern

PERLUASAN :

Kopi Arabika 2600 Ha (11 provinsi, 24 kabupaten) 2.600.000 batang1. SUMATERA UTARA (Kab. Dairi, Kab. Samosir, Kab. Toba, Kab. Humbang Hasundutan)2. SUMATERA BARAT (Kab. Solok, Kab. Solok Selatan)3. JAMBI (Kab. Kerinci, Kab. Sungai Penuh)4. DIY (Kab. Kulon Progo)5. JAWA BARAT (Kab. Bandung Barat, Kab. Cianjur, Kab. Subang, Kab. Tasikmalaya, Kab. Bandung)6. JAWA TENGAH (Kab. Jepara, Kab. Temanggung)7. JAWA TIMUR (Kab. Bondowoso, Kab. Malang)8. SULAWESI BARAT (Kab. Mamasa)9. SULAWESI TENGGARA (Kab. Kolaka Utara)10. NTT (Kab. Manggarai, Kab. Manggarai Timur)11. PAPUA (Kab. Jayawijaya, Kab. Tolikara)

Kopi Robusta 750 Ha (6 provinsi, 8 kabupaten)750.000 batang1. BANTEN (Kab. Pandeglang)2. DIY (Kab. Sleman)3. KALIMANTAN TENGAH (Kab. Lamandau, Kab. Murung Raya)4. SULAWESI TENGAH (Kab. Sigi)5. NTB (Kab. Bima, Kab. Dompu)6. NTT (Kab. Bima, Kab. Dompu, Kab. Alor)

Kopi Libtukom 200 Ha (1 provinsi, 2 kabupaten) 200.000 batangJAMBI (Kab. Tanjung Jabung Barat, Kab. Tanjung Jabung Timur)

PEREMAJAAN :

Kopi Arabika 2.100 Ha (4 provinsi, 13 kabupaten) 2.100.000 batang1. ACEH (Kab. Aceh Tengah, Kab. Bener Meriah, Kab. Gayo Lues)2. BALI (Kab. Badung, Kab. Bangli, Kab. Buleleng)3. JAWA BARAT (Kab. Bandung, Kab. Garut04. SULAWESI SELATAN (Kab. Bantaeng, Kab. Enrekang, Kab. Jeneponto, Kab.

Tanatoraja, Kab. Toraja Utara)

Kopi Robusta 1.050 Ha (4 provinsi, 8 kabupaten)1.050.000 batang1. BALI (Kab. Tabanan)2. JAWA BARAT (Kab. Bogor, Kab. Ciamis)3. LAMPUNG (Kab. Lampung Barat, Kab. Tanggamus, Kab. Way Kanan)4. SULAWESI UTARA (Kab. Bolaang Mongondow Utara, Kota Kotamobago)

SARANA PRASARANA PASCA PANEN DAN PENGOLAHAN:

Kopi Robusta 100 Ha (1 provinsi, 1 kabupaten)1) ACEH (Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Lues)2) SUMATERA UTARA (Dairi, Humbang Hasundutan, Karo, Tapanuli

Selatan, Tapanuli Utara, Toba)3) RIAU (Kepulauan Meranti)4) JAMBI (Kerinci, Merangin)5) SUMATERA BARAT (Solok, Solok Selatan, Tanah Datar)6) BENGKULU (Kepahiang, Rejang Lebong)7) SUMATERA SELATAN (Empat Lawang, Lahat, Pagar Alam)8) LAMPUNG (Lampung Barat, Lampung Utara, Pesisir Barat,

Tanggamus, Way Kanan)9) BANTEN (Lebak, Pandeglang)10) JAWA BARAT (Bandung, Bandung Barat, Ciamis, Cianjur, Garut,

Kuningan, Subang, Sukabumi, Sumedang, Tasikmalaya)11) JAWA TENGAH (Banjarnegara, Batang, Boyolali, Jepara, Kendal,

Magelang, Pati, Semarang, Temanggung, Wonosobo)12) DIY (Kulon Progo)13) JAWA TIMUR (Bondowoso, Malang, Situbondo)14) BALI (Badung, Bangli, Buleleng, Karangasem, Tabanan)15) KALIMANTAN SELATAN (Banjar, Hulu Sungai Tengah, Tabalong,

Tanah Laut, Tapin)16) KALIMANTAN TENGAH (Kotawaringin Barat)17) KALIMANTAN UTARA (Bulungan, Malinau)18) SULAWESI UTARA (Bolaang Mongondow Timur, Minahasa,

Kotamobago)19) SULAWESI BARAT (Majene, Mamasa)20) SULAWESI SELATAN (Bantaeng, Enrekang, Sinjai, Tanatoraja)21) SULAWESI TENGAH (Poso, Sigi)22) NTB (Bima, Dompu, Lombok Timur, Lombok Utara)23) NTT (Ende, Manggarai, Manggarai Barat, Manggarai Timur, Ngada)24) PAPUA (Jayawijaya)

KEGIATAN DAN LOKASI PENGEMBANGAN KAWASAN KOPI (6.700 HA, 6.700.000 BATANG)

21

`

PERLUASAN :

Kakao 500 Ha (2 provinsi, 3 kabupaten) 500.000 batang1.KALIMANTAN TIMUR (Berau, Kutai Timur)2.PAPUA BARAT (Manokwari Selatan)

INTENSIFIKASI :Kakao 100 Ha (1 provinsi, 1 kabupaten)1. SUMATERA BARAT (Tanah Datar)

SARANA DAN PRASARANA PASCAPANEN DAN PENGOLAHAN:

Kakao 140 Unit (14 Provinsi, 18 kabupaten)1) ACEH (Aceh Besar, Pidie)2) SUMATERA BARAT (Pasaman)3) LAMPUNG (Lampung Timur)4) JAWA TIMUR (Pacitan)5) DI Yogyakarta (Gunung Kidul)6) BALI (Jembrana)7) NTT (Ende)8) KALIMANTAN TENGAH (Barito Utara)9) KALIMANTAN TIMUR (Kutai Timur)10) SULAWESI UTARA (Bolaang Mongondow Utara)11) SULAWESI BARAT (Polewali Mandar)12) SULAWESI SELATAN (Luwu)13) SULAWESI TENGGARA (Kolaka Timur, Kolaka Utara, Konawe Selatan)14) PAPUA BARAT (Manokwari Selatan, Sorong)

PENGEMBANGAN KAWASAN KAKAO (5.400 Ha, 5.300.000 Batang)

PEREMAJAAN :

Kakao 4800 Ha (11 provinsi, 26 kabupaten) 4.800.000 batang1. ACEH (Pidie Jaya)2. LAMPUNG (Pesawaran)3. DI YOGYAKARTA (Gunung Kidul)4. BALI (Jembrana)5. NTB (Lombok Utara)6. SULAWESI BARAT (Majene, Polewali Mandar)7. SULAWESI SELATAN (Bone, Bulukumba, Luwu, Luwu Timur, Luwu Utara,

Soppeng, Wajo)8. SULAWESI TENGAH (Parigi Moutong, Poso, Sigi, Toli-toli)9. SULAWESI TENGGARA (Bombana, Kolaka, Kolaka Timur, Konawe,

Konawe Selatan, Kolaka Utara)10.SULAWESI UTARA (Bolaang Mongondow)11.Papua (Keerom)

PERLUASAN :

Kelapa 2.100 Ha (8 provinsi, 18 kabupaten) 252.000 batang1.RIAU (Indragiri Hilir, Kepulauan Meranti)2.SUMATERA SELATAN (Banyuasin)3.NTT (Sumba Tengah)4.GORONTALO (Boalemo, Gorontalo Utara, Pohuwato)5.SULAWESI TENGGARA (Kolaka, Kolaka Utara)6.MALUKU (Kepulauan Tanimbar, Maluku Barat Daya, Maluku Tenggara,

Kepulauan Aru)7.PAPUA (Mimika, Nabire)8.PAPUA BARAT (Manokwari, Tambrauw, Teluk Wondama)

INTENSIFIKASI :Kelapa 300 Ha (1 provinsi, 3 kabupaten)1. JAWA BARAT (Pangandaran, Sukabumi, Tasikmalaya)

SARANA DAN PRASARANA PASCAPANEN DAN PENGOLAHAN:

Kelapa 282 Unit (18 Provinsi, 54 kabupaten)1) ACEH (Aceh Utara, Bireun)2) SUMATERA BARAT (Agam, Padang Pariaman, Pesisir Selatan)3) RIAU (Indragiri Hilir)4) JAMBI (Tanjung Jabung Barat, Tanjung Jabung Timur)5) LAMPUNG (Lampung Selatan)6) BANTEN (Lebak, Pandeglang, Serang)7) JAWA BARAT (Pangandaran, Sukabumi, Tasikmalaya)8) JAWA TENGAH (Banjarnegara, Banyumas, Cilacap, Kebumen,

Purbalingga, Purworejo, nsi Jawa Tengah)9) DIY (Bantul, Kulon Progo)10) NTT (Kupang, Sumba Tengah, nsi Nusa Tenggara Timur)11) KALIMANTAN TENGAH (Kapuas, Pulang Pisau)12) GORONTALO (Bone Bolango, Gorontalo, Gorontalo Utara,

Pohuwato)13) SULAWESI TENGAH (Banggai Kepulauan, Buol, Donggala, Tojo Una-

una)14) SULAWESI TENGGARA (Bombana, Konawe Selatan)15) SULAWESI UTARA (Bolaang Mongondow, Minahasa, Minahasa

Selatan, Minahasa Tenggara, Minahasa Utara)16) MALUKU (Kepulauan Aru, Maluku Tenggara, Tual)17) MALUKU UTARA (Halmahera Barat, Halmahera Utara, Pulau

Morotai)18) PAPUA (Biak Numfor, Mimika)

PENGEMBANGAN KAWASAN KELAPA (9.800 Ha, 1.140.000 Batang)

PEREMAJAAN :

Kelapa 7.400 Ha (14 provinsi, 37 kabupaten) 888.000 batang1. RIAU (Rokan Hilir)2. JAWA BARAT (Ciamis, Sumedang)3. JAWA TENGAH (Purbalingga)4. BALI (Jembrana, Karangasem)5. NTB (Lombok Tengah, Lombok Timur, Sumbawa)6. NTT (Ende, Lembata, Sumba Timur)7. GORONTALO (Boalemo, Gorontalo)8. SULAWESI SELATAN (Jeneponto, Pinrang)9. SULAWESI TENGAH (Banggai Kepulauan, Donggala, Poso, Sigi, Toli-toli)10.SULAWESI TENGGARA (Kolaka Utara)11.SULAWESI UTARA (Bolaang Mongondow Selatan, Minahasa Selatan,

Minahasa Tenggara, Minahasa Utara, Bitung, Minahasa Utara)12.SULAWESI BARAT (Mamuju Tengah, Polewali Mandar)13.MALUKU (Kepulauan Aru, Kepulauan Tanimbar, Maluku Tenggara)14.MALUKU UTARA (Halmahera Barat, Kepulauan Sula, Pulau Morotai,

Pulau Taliabu, Halmahera Utara)

PERLUASAN :

Jambu Mete 200 Ha (1 provinsi, 2 kabupaten) 24.000 batang1.JAWA TIMUR (Bangkalan, Sumenep)

SARANA DAN PRASARANA PASCAPANEN DAN PENGOLAHAN:

Jambu Mete 20 Unit (5 Provinsi)1) JAWA TIMUR2) NTB3) NTT4) SULAWESI TENGGARA5) SULAWESI SELATAN

PENGEMBANGAN KAWASAN JAMBU METE (1.075 Ha, 129.000 Batang)

PEREMAJAAN :

Jambu Mete 8750 Ha (5 provinsi, 8 kabupaten) 105.000 batang1. BALI (Karangasem)2. NTB (Bima, Lombok Utara)3. NTT (Rote Ndao, Sumba Barat)4. SULAWESI TENGGARA (Muna, Muna Barat)5. MALUKU UTARA (Pulau Taliabu)

INTENSIFIKASI :

Karet 3.375 Ha (6 provinsi, 16 kabupaten)1. RIAU (Kepulauan Meranti)2. JAMBI (Bungo, Sarolangun, Tebo)3. SUMATERA SELATAN (Musi Banyuasin, Ogan Komering Ulu, Ogan Ilir,

Penungkal Abab Lematang Ilir, Musi Rawas, Ogan Komering Ilir)4. KALIMANTAN SELATAN (Banjar, Tanah Laut, Tanah Bumbu)5. KALIMANTAN TIMUR (Kutai Barat, Paser)6. KALIMANTAN BARAT (Kapuas Hulu)

SARANA DAN PRASARANA PASCAPANEN DAN PENGOLAHAN:

Karet 448 Unit (11 provinsi, 56 kabupaten)1) ACEH (Aceh Barat, Aceh Tamiang, Aceh Timur)2) SUMATERA BARAT (Dharmas Raya, Pasaman, Sijunjung, Solok

Selatan)3) RIAU (Bengkalis, Indragiri Hulu, Kampar, Kuantan Singingi, Rokan

Hilir, Rokan Hulu, Siak)4) JAMBI (Batanghari, Bungo, Merangin, Muaro Jambi, Sarolangun,

Tebo)5) BENGKULU (Bengkulu Selatan, Bengkulu Tengah, Bengkulu Utara,

Muko-muko)6) SUMATERA SELATAN (Banyuasin, Muara Enim, Musi Banyuasin,

Musi Rawas, Musi Rawas Utara, Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, OganKomering Ulu, Oku Timur, Penukal Abab Lematang Ilir, Prabumulih)

7) LAMPUNG (Lampung Tengah, Mesuji, Tulang Bawang, TulangBawang Barat)

8) KALIMANTAN BARAT (Bengkayang, Mempawah)9) KALIMANTAN SELATAN (Balangan, Banjar, Hulu Sungai Selatan,

Hulu Sungai Tengah, Tabalong, Tapin)10) KALIMANTAN TENGAH (Barito Timur, Katingan, Pulang Pisau,

Sukamara)11) KALIMANTAN TIMUR (Kutai Barat, Kutai Kertanegara, Kutai Timur,

Penajam Paser Utara, Samarinda)

PENGEMBANGAN KAWASAN KARET (4.500 Ha, 562.500 Batang)

PEREMAJAAN :

Karet 1.125 Ha (4 provinsi, 10 kabupaten) 562.500 batang1. JAMBI (Batanghari, Muaro Jambi)2. SUMATERA SELATAN (Banyuasin, Muara Enim, Musi Rawas, Oku Timur,

Musi Rawas, Ogan Komering Ilir)3. KALIMANTAN SELATAN (Balangan)4. KALIMANTAN TIMUR (Kutai Barat)

PENATAAN :

Sagu 800 Ha (3 provinsi, 6 kabupaten) 96.000 batang1. MALUKU UTARA (Halmahera Barat)2. PAPUA (Jayapura, Mappi, Mimika)3. PAPUA BARAT (Sorong, Sorong Selatan)

SARANA DAN PRASARANA PASCAPANEN DAN PENGOLAHAN:

Sagu 52 Unit (9 provinsi, 26 kabupaten)1) RIAU (Bengkalis, Kepulauan Meranti)2) KEPULAUAN RIAU (Lingga)3) SULAWESI SELATAN (Luwu, Luwu Utara)4) SULAWESI TENGGARA (Konawe)5) SUMATERA BARAT (Kepulauan Mentawai)6) MALUKU (Maluku Tengah, Maluku Tenggara, Seram Bagian Barat,

Seram Bagian Timur)7) MALUKU UTARA (Halmahera Barat, Halmahera Selatan, Halmahera

Tengah, Kepulauan Sula, Tidore Kepulauan)8) PAPUA (Jayapura, Kepulauan Yapen, Mappi, Merauke, Mimika)9) PAPUA BARAT (Raja Ampat, Sorong, Sorong Selatan, Teluk Bintuni,

Teluk Wondama)

PENGEMBANGAN KAWASAN SAGU (1.000 Ha, 120.000 Batang)

PERLUASAN :

Sagu 200 Ha (1 provinsi, 1 kabupaten) 24.000 batang1.RIAU (Kepulauan Meranti)

PERLUASAN :

Aren 100 Ha (2 provinsi, 2 kabupaten) 12.000 batang1.BANTEN (Kab. Lebak)2.JAWA TENGAH (Kab. Kebumen)

SARANA DAN PRASARANA PASCAPANEN DAN PENGOLAHAN:

Aren 23 Unit (5 provinsi, 8 kabupaten)1) ACEH (Aceh Tenggara)2) BANTEN (Lebak, Pandeglang)3) JAWA BARAT (Sukabumi, Sumedang, Tasikmalaya)4) JAWA TENGAH (Kebumen)5) NTB (Lombok Barat)

PENGEMBANGAN KAWASAN AREN (100 Ha, 12.000 Batang)

PERLUASAN :

Lada 700 Ha (5 provinsi, 6 kabupaten) 1.120,.000 batang1.KEP BANGKA BELITUNG (Bangka Barat, Bangka Selatan)2.KALIMANTAN BARAT (Sambas)3.KALIMANTAN TIMUR (Kutai Barat)4.KALIMANTAN UTARA (Bulungan)5.SULAWESI TENGGARA (Kolaka Timur)

INTENSIFIKASI :Lada 900 Ha (1 provinsi, 2 kabupaten)1. KEP BANGKA BELITUNG (Bangka Barat, Bangka Selatan)

SARANA DAN PRASARANA PASCAPANEN DAN PENGOLAHAN:

Lada 51 Unit (6 provinsi, 14 kabupaten)1) KEP RIAU (Lingga)2) KEP BANGKA BELITUNG (Bangka Barat, Bangka Selatan, Belitung)3) LAMPUNG (Lampung Timur, Lampung Utara, Tanggamus)4) KALIMANTAN BARAT (Bengkayang, Sambas, Sanggau)5) KALIMANTAN TIMUR (Berau, Penajam Paser Utara)6) KALIMANTAN UTARA (Bulungan, Tana Tidung)

PENGEMBANGAN KAWASAN LADA (3.500 Ha, 2.640.000 Batang)

REHABILITASI :

Lada 1.900 Ha (6 provinsi, 13 kabupaten) 1.520.000 batang1. KEP BANGKA BELITUNG (Bangka, Bangka Tengah, Belitung, Bangka

Barat, Bangka Selatan)2. LAMPUNG (Lampung Timur, Lampung Utara)3. KALIMANTAN BARAT (Bengkayang)4. KALIMANTAN TIMUR (Kutai Kertanegara)5. SULAWESI SELATAN (Luwu Utara)6. SULAWESI TENGGARA (Kolaka Utara, Konawe, Konawe Selatan)

PERLUASAN :

Pala 3.900 Ha (8 provinsi, 22 kabupaten) 468.000 batang1.JAWA BARAT (Pangandaran, Purwakarta, Sukabumi, Tasikmalaya)2.JAWA TENGAH (Cilacap)3.GORONTALO (Gorontalo)4.SULAWESI SELATAN (Soppeng, Wajo)5.SULAWESI UTARA (Bolaang Mongondow Utara, Kepulauan Talaud, Minahasa,

Minahasa Selatan, Minahasa Tenggara, Bitung)6.MALUKU (Seram Bagian Barat, Seram Bagian Timur)7.MALUKU UTARA (Halmahera Selatan, Halmahera Tengah, Kepulauan Sula,

Tidore Kepulauan, Halmahera Utara)8.PAPUA BARAT (Kaimana)

INTENSIFIKASI :Pala 500 Ha (1 provinsi, 1 kabupaten)1. MALUKU UTARA (Halmahera Utara)

SARANA DAN PRASARANA PASCAPANEN DAN PENGOLAHAN:

Pala 80 Unit (5 provinsi, 14 kabupaten)1) JAWA BARAT (Sukabumi)2) SULAWESI UTARA (Kep. Siau Tagulandang Biaro, Kepulauan

Sangihe, Kepulauan Talaud, Minahasa Utara, Bitung)3) MALUKU (Buru Selatan, Maluku Tengah, Pulau Buru)4) MALUKU UTARA (Halmahera Selatan, Halmahera Tengah,

Halmahera Utara)5) PAPUA BARAT (Fak Fak, Kaimana)

PENGEMBANGAN KAWASAN PALA (7.000 Ha, 624 000 Batang)

REHABILITASI :

Pala 2.600 Ha (8 provinsi, 14 kabupaten) 156.000 batang1. ACEH (Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Simeulue)2. JAWA BARAT (Bogor)3. SULAWESI SELATAN (Bone, Luwu Utara)4. SULAWESI UTARA (Bolaang Mongondow Timur, Kep. Siau Tagulandang

Biaro)5. SUMATERA BARAT (Pesisir Selatan)6. MALUKU (Maluku Tengah, Seram Bagian Timur, Buru Selatan)7. MALUKU UTARA (Halmahera Utara)8. PAPUA BARAT (Fak Fak)

SARANA DAN PRASARANA PASCAPANEN DAN PENGOLAHAN:

Cengkeh 53 Unit (8 provinsi, 19 kabupaten)1) KEP RIAU (Natuna)2) BANTEN (Pandeglang)3) GORONTALO (Gorontalo Utara)4) SULAWESI TENGAH (Banggai Kepulauan, Donggala, Toli-toli)5) SULAWESI TENGGARA (Kolaka, Kolaka Timur, Kolaka Utara)6) SULAWESI UTARA (Bolaang Mongondow, Bolaang Mongondow

Timur, Minahasa, Minahasa Selatan, Minahasa Tenggara)7) MALUKU (Maluku Tengah, Seram Bagian Barat)8) MALUKU UTARA (Halmahera Barat, Halmahera Utara, Pulau

Taliabu)

PENGEMBANGAN KAWASAN CENGKEH (2.000 Ha, 120.000 Batang)

REHABILITASI :

Cengkeh 2.000 Ha (6 provinsi, 12 kabupaten) 120.000 batang1. JAWA BARAT (Pangandaran, Sumedang)2. GORONTALO (Gorontalo)3. SULAWESI TENGAH (Toli-toli)4. SULAWESI UTARA (Minahasa, Minahasa Selatan, Minahasa Tenggara)5. MALUKU (Maluku Tengah, Pulau Buru, Seram Bagian Timur, Ambon)6. MALUKU UTARA (Halmahera Barat, Halmahera Timur, Halmahera

Utara)

PENANAMAN :

Tebu 850 Ha (4 provinsi, 5 kabupaten) 25.500.000 Bagal1.LAMPUNG (Way Kanan)2.NTB (Dompu)3.SULAWESI TENGGARA (Bombana)4.SUMATERA SELATAN (Ogan Komering Ilir, Oku Timur)

BONGKAR RATOON :2.350 Ha (3 provinsi, 7 kabupaten) 70.500.000 Bagal1. JAWA BARAT (Subang)2. JAWA TENGAH (Rembang)3. JAWA TIMUR (Blitar, Kediri, Lumajang, Madiun, Malang)

SARANA DAN PRASARANA PASCAPANEN DAN PENGOLAHAN:

Tebu 6 Unit (3 provinsi, 3 kabupaten)1) JAMBI (Kab Kerinci)2) NTB (Kab. Sumbawa)3) SULAWESI TENGGARA (Kab. Bombana)

PENGEMBANGAN KAWASAN TEBU (7.500 Ha, 96.000.000 Bagal)

31

RAWAT RATOON :

4.300 Ha (4 provinsi, 25 kabupaten)1. DIY (Bantul, Gunung Kidul, Kulon Progo, Sleman)2. JAWA BARAT (Indramayu, Majalengka, Subang)3. JAWA TENGAH (Jepara, Karanganyar, Kudus, Pati, Rembang, Sragen)4. JAWA TIMUR (Blitar, Bondowoso, Jember, Jombang, Kediri, Lamongan,

Lumajang, Madiun, Malang, Mojokerto, Sidoarjo, Situbondo)

PENANAMAN VANILI (100 Ha, 350.000 Batang) :

Vanili 100 Ha (6 provinsi, 12 kabupaten) 350.000 Batang1.BANTEN (Pandeglang, Serang)2.JAWA BARAT (Pangandaran, Sukabumi, Tasikmalaya)3.JAWA TENGAH (Temanggung)4.MALUKU UTARA (Pulau Morotai)5.NTT (Nagekeo)6.SULAWESI UTARA (Minahasa, Minahasa Selatan, Minahasa Tenggara, Dairi)

PENGEMBANGAN KAWASAN PERKEBUNAN LAINNYA

SARANA DAN PRASARANA PASCAPANEN DAN PENGOLAHAN VANILI:

Atsiri Kayu Manis 2 Unit (1 provinsi, 1 kabupaten)1) JAMBI (Kerinci)

SARANA DAN PRASARANA PASCAPANEN DAN PENGOLAHAN NILAM:

Nilam 30 Unit (5 provinsi, 10 kabupaten)1) ACEH (Aceh Jaya, Aceh Selatan, Aceh Utara)2) JAWA BARAT (Garut)3) GORONTALO (Gorontalo Utara, Pohuwato)4) SULAWESI BARAT (Mamuju)5) SULAWESI TENGGARA (Kolaka Utara, Konawe, Konawe Selatan)

SARANA DAN PRASARANA PASCAPANEN DAN PENGOLAHAN TEH:

Teh 2 Unit (1 provinsi, 1 kabupaten)1) JAWA BARAT (Cianjur)

SARANA DAN PRASARANA PASCAPANEN DAN PENGOLAHAN SEREH WANGI:

Sereh Wangi 14 Unit (3provinsi, 4 kabupaten)1) JAWA BARAT (Subang, Sukabumi)2) SULAWESI TENGGARA (Kolaka)3) SUMATERA SELATAN (Musi Rawas)

LAMPIRAN:DETAIL RANCANGAN KEGIATAN DAN ANGGARAN DIREKTORAT PERKEBUNAN TA. 2022

33

Kode Program/Kegiatan/KRO/ROINPUT KRISNA Penyesuaian Pasca Musren

Volume Satuan Anggaran Volume Satuan Anggaran

018.05.EC Program Nilai Tambah dan Daya Saing Industri 1.047.181.458.000 1.047.181.458.000

1777 Pengembangan Kawasan Tanaman Tahunan dan Penyegar 334.932.060.000 334.932.060.000

1777.AEA Koordinasi - 1.222.750.000

1777.AEA.001 Koordinasi, Bimtek, Monev dan Pelaporan Tanaman Tahunan dan Penyegar 3 1.222.750.000

1777.AFA Norma, Standard, Prosedur dan Kriteria 13.000.000.000 13.000.000.000

1777.AFA.001 Peraturan/Norma/Pedoman Tanaman Tahunan dan Penyegar 9 NSPK 13.000.000.000 9 NSPK 13.000.000.000

1777.RAI Sarana Pengembangan Kawasan 321.932.060.000 320.709.310.000

1777.RAI.001 Kawasan Kopi 6.000 Ha 102.000.739.000 6.000 Ha 100.777.989.000

1777.RAI.002 Kawasan Kakao 4.400 Ha 77.000.969.000 4.400 Ha 77.000.969.000

1777.RAI.004 Kawasan Karet 3.100 Ha 35.100.000.000 3.100 Ha 35.100.000.000

1777.RAI.005 Kawasan Kelapa 7.000 Ha 44.000.352.000 7.000 Ha 44.000.352.000

1777.RAI.006 Kawasan Sagu 1.000 Ha 5.650.000.000 1.000 Ha 5.650.000.000

1777.RAI.007 Kawasan Jambu Mete 1.075 Ha 5.180.000.000 1.075 Ha 5.180.000.000

1777.RAI.012 Kawasan Tanaman Tahunan dan Penyegar mendukung Korporasi Petani 4.000 Ha 40.000.000.000 4.000 Ha 40.000.000.000

1777.RAI.013 Kawasan Tanaman Tahunan dan Penyegar mendukung Food Estate 2.000 Ha 13.000.000.000 2.000 Ha 13.000.000.000

PROGRAM NILAI TAMBAH DAN DAYA SAING INDUSTRI TA. 2022 (1/5)

PROGRAM NILAI TAMBAH DAN DAYA SAING INDUSTRI TA. 2022 (2/5)Kode Program/Kegiatan/KRO/RO

INPUT KRISNA Penyesuaian PascaMusren Volume Satuan Anggaran Volume Satuan Anggaran

1779 Penguatan Perlindungan Perkebunan 73.048.518.000 73.048.518.000

1779.ABR Kebijakan Bidang Pertanian dan Perikanan 826.496.000 826.496.000

1779.ABR.001 Rekomendasi Teknologi Pengendalian OPT Perkebunan 14 Rekomendasi Kebijakan 826.496.000 14 Rekomendasi

Kebijakan 826.496.000

1779.AFA Norma, Standard, Prosedur dan Kriteria 7.105.800.000 7.105.800.000

1779.AFA.001 Peraturan/Norma/Pedoman Perlindungan Perkebunan 7 NSPK 7.105.800.000 7 NSPK 7.105.800.000

1779.CAG Sarana Bidang Pertanian, Kehutanan dan Lingkungan Hidup 7.345.190.000 7.345.190.000

1779.CAG.001 Perangkat Perlindungan Perkebunan 61 Unit 5.336.090.000 61 Unit 5.336.090.000

1779.CAG.002 Teknologi Pengendalian OPT Perkebunan 15 PaketTeknologi 2.009.100.000 15 Paket

Teknologi 2.009.100.000

1779.PDC Sertifikasi Produk 31.382.400.000 31.382.400.000

1779.PDC.001 Desa Pertanian Organik Berbasis Komoditi Perkebunan 230 Desa 31.382.400.000 230 Desa 31.382.400.000

1779.QDD Fasilitasi dan Pembinaan Kelompok Masyarakat 200.000.000 200.000.000

1779.QDD.001 Penanganan Gangguan dan Konflik Usaha Perkebunan 3 Kasus 200.000.000 3 Kasus 200.000.000

1779.RAI Sarana Pengembangan Kawasan 26.188.632.000 26.188.632.000

1779.RAI.001 Area Penanganan Dampak Perubahan Iklim dan Pencegahan Kebakaran Lahan dan Kebun 700 Ha 5.973.000.000 700 Ha 5.973.000.000 1779.RAI.002 Area Penanganan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) Tanaman Perkebunan 8.000 Ha 20.215.632.000 800 Ha 20.215.632.000

PROGRAM NILAI TAMBAH DAN DAYA SAING INDUSTRI TA. 2022 (3/5)

Kode Program/Kegiatan/KRO/ROINPUT KRISNA Penyesuaian PascaMusren

Volume Satuan Anggaran Volume Satuan Anggaran

5888 Pengembangan Kawasan Tanaman Semusim dan Rempah 181.598.976.000 181.598.976.000

5888.AEA Koordinasi 4.078.600.000 4.078.600.000

5888.AEA.001 Koordinasi, Bimtek, Monev dan Pelaporan Tanaman Semusim dan Rempah 25 Kegiatan 4.078.600.000 37 Kegiatan 4.078.600.000

5888.AFA Norma, Standard, Prosedur dan Kriteria 10.000.000.000 10.000.000.000

5888.AFA.001 Peraturan/Norma/Pedoman Tanaman Semusim dan Rempah 6 NSPK 10.000.000.000 1 NSPK 10.000.000.000

5888.RAI Sarana Pengembangan Kawasan 167.520.376.000 167.520.376.000

5888.RAI.001 Kawasan Lada 1.500 Ha 18.750.000.000 1.500 Ha 18.750.000.000

5888.RAI.002 Kawasan Pala 4.000 Ha 12.000.000.000 4.000 Ha 12.000.000.000

5888.RAI.003 Kawasan Cengkeh 2.000 Ha 5.000.000.000 2.000 Ha 5.000.000.000

5888.RAI.004 Kawasan Tebu 7.500 Ha 93.000.376.000 7.500 Ha 93.000.376.000

5888.RAI.005 Kawasan Vanili 100 Ha 13.770.000.000 100 Ha 13.770.000.000

5888.RAI.009 Kawasan Tanaman Semusim dan Rempah mendukung Korporasi PetanI 5.000 Unit 25.000.000.000 5.000 Unit 25.000.000.000

Kode Program/Kegiatan/KRO/ROINPUT KRISNA Penyesuaian PascaMusren

Volume Satuan Anggaran Volume Satuan Anggaran

5889 Pascapanen, Pengolahan (Hilirisasi) dan Pemasaran Hasil Perkebunan 318.855.043.000 318.855.043.000

5889.ADA Standarisasi Produk 2.062.700.000 2.062.700.000

5889.ADA.001 Standarisasi Mutu Hasil Perkebunan 671 Surat 2.062.700.000 671 Surat 2.062.700.000

5889.AEA Koordinasi 3.975.100.000 3.975.100.000

5889.AEA.001 Koordinasi, Bimtek, Monev dan Pelaporan Pascapanen, Pengolahan (Hilirisasi) dan Pemasaran Hasil Perkebunan 52 Kegiatan 3.975.100.000 52 Kegiatan 3.975.100.000

5889.AEH Promosi 2.058.137.000 2.058.137.000

5889.AEH.001 Promosi Produk Hasil Perkebunan 16 Promosi 2.058.137.000 16 Promosi 2.058.137.000

5889.AFA Norma, Standard, Prosedur dan Kriteria 13.000.000.000 13.000.000.000

5889.AFA.001 Peraturan/Norma/Pedoman Pascapanen, Pengolahan (Hilirisasi) dan Pemasaran Hasil Perkebunan 8 NSPK 13.000.000.000 8 NSPK 13.000.000.000

5889.PDA Standarisasi Produk 14.000.000.000 14.000.000.000

5889.PDA.001 Surat Tanda Daftar Budidaya (STDB) Sawit Rakyat 20.000 STDB 14.000.000.000 20.000 STDB 14.000.000.000

5889.RAG Sarana Bidang Pertanian, Kehutanan dan Lingkungan Hidup 115.420.043.000 115.420.043.000

5889.RAG.001 Sarana Pascapanen Tanaman Perkebunan 300 Unit 29.866.000.000 300 Unit 29.866.000.000

5889.RAG.002 Sarana Pengolahan Tanaman Perkebunan 802 Unit 78.554.043.000 802 Unit 78.554.043.000

5889.RAG.005 Sarana Pascapanen dan Pengolahan Tanaman Perkebunan mendukung Korporasi Petani 34 Unit 5.000.000.000 34 Unit 5.000.000.000

5889.RAG.006 Sarana Pascapanen dan Pengolahan Tanaman Perkebunan mendukung Food Estate 6 Unit 2.000.000.000 6 Unit 2.000.000.000

5889.RBK Prasarana Bidang Pertanian, Kehutanan dan Lingkungan Hidup 168.339.063.000 168.339.063.000

5889.RBK.001 Prasarana Pascapanen Tanaman Perkebunan 151 Unit 37.919.000.000 151 Unit 37.919.000.000

5889.RBK.002 Prasarana Pengolahan Tanaman Perkebunan 500 Unit 90.420.063.000 500 Unit 90.420.063.000

5889.RBK.004 Prasarana Pascapanen dan Pengolahan mendukung Korporasi Petani 32 Unit 32.000.000.000 32 Unit 32.000.000.000

5889.RBK.005 Prasarana Pascapanen dan Pengolahan mendukung Food Estate 28 Unit 8.000.000.000 28 Unit 8.000.000.000

PROGRAM NILAI TAMBAH DAN DAYA SAING INDUSTRI TA. 2022 (4/5)

PROGRAM NILAI TAMBAH DAN DAYA SAING INDUSTRI TA. 2022 (5/5)Kode Program/Kegiatan/KRO/RO

INPUT KRISNA Penyesuaian PascaMusren Volume Satuan Anggaran Volume Satuan Anggaran

5890 Penguatan Perbenihan Perkebunan 138.746.861.000 138.746.861.000

5890.ABR Kebijakan Bidang Pertanian dan Perikanan 6.706.697.000 6.741.699.000

5890.ABR.001 Rekomendasi Benih Tanaman Perkebunan 166 Rekomendasi Kebijakan 6.706.697.000 157 Rekomendasi

Kebijakan 6.741.699.000

5890.AFA Norma, Standard, Prosedur dan Kriteria 10.000.000.000 10.000.000.000

5890.AFA.001 Peraturan/Norma/Pedoman Perbenihan Perkebunan 6 NSPK 10.000.000.000 6 NSPK 10.000.000.000

5890.BJA Penyidikan dan Pengujian Produk 5.030.164.000 5.030.164.000

5890.BJA.001 Pengawasan Benih Komoditas Perkebunan 61.659.600 Batang 3.252.570.000 61.659.600 Batang 3.252.570.000

5890.BJA.002 Pengujian Mutu Benih 12.589.740 Batang 1.777.594.000 12.589.740 Batang 1.777.594.000

5890.RAI Sarana Pengembangan Kawasan 32.410.189.000 31.275.068.000

5890.RAI.001 Kebun Sumber Benih Bahan Tanam komoditi Perkebunan 2.028 Ha 32.410.189.000 1.911 Ha 31.275.068.000

5890.RBK Prasarana Bidang Pertanian, Kehutanan dan Lingkungan Hidup 84.599.811.000 85.699.930.000

5890.RBK.001 Nursery 25 Unit 37.199.811.000 16 Unit 38.299.930.000

5890.RBK.003 Nursery Modern - SBSN 1 Unit 47.400.000.000 1 Unit 47.400.000.000

PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN TA. 2022 Kode Program/Kegiatan/KRO/RO

INPUT KRISNA Penyesuaian PascaMusren

Volume Satuan Anggaran Volume Satuan Anggaran

018.05.WA Program Dukungan Manajemen 262.390.079.000 262.390.079.000

1780 Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen. Perkebunan 262.390.079.000 262.390.079.000

1780.ABR Kebijakan Bidang Pertanian dan Perikanan 1.560.000.000 1.560.000.000

1780.ABR.001 Rekomendasi Kebijakan Teknis Direktorat Jenderal Perkebunan 1 Rekomendasi Kebijakan 1.560.000.000 1 Rekomendasi

Kebijakan 1.560.000.000

1780.AEC Kerja sama 3.696.000.000 3.696.000.000

1780.AEC.001 Kerjasama Luar Negeri Direktorat Jenderal Perkebunan 1 Kesepakatan 3.696.000.000 1 Kesepakatan 3.696.000.000

1780.EBA Layanan Dukungan Manajemen Internal 140.951.703.000 140.951.703.000

1780.EBA.956 Layanan BMN 5 Layanan 4.517.700.000 5 Layanan 4.517.700.000

1780.EBA.957 Layanan Hukum 1 Layanan 2.500.000.000 1 Layanan 2.500.000.000

1780.EBA.958 Layanan Hubungan Masyarakat 1 Layanan 5.598.164.000 1 Layanan 5.598.164.000

1780.EBA.962 Layanan Umum 5 Layanan 25.210.913.000 5 Layanan 25.210.913.000

1780.EBA.963 Layanan Data dan Informasi 1 Layanan 4.753.554.000 1 Layanan 4.753.554.000

1780.EBA.994 Layanan Perkantoran 10 Layanan 98.371.372.000 10 Layanan 98.371.372.000

1780.EBB Layanan Sarana dan Prasarana Internal 9.974.689.000 9.974.689.000

1780.EBB.951 Layanan Sarana Internal 7 Unit 8.070.289.000 7 Unit 8.070.289.000

1780.EBB.971 Layanan Prasarana Internal 1 Unit 1.904.400.000 1 Unit 1.904.400.000

1780.EBC Layanan Manajemen SDM Internal 5.527.815.000 5.527.815.000

1780.EBC.954 Layanan Manajemen SDM 884 Orang 5.527.815.000 884 Orang 5.527.815.000

1789.EBD Layanan Manajemen Kinerja Internal 42.486.984.000 42.486.984.000

1789.EBD.952 Layanan Perencanaan dan Penganggaran 5 Dokumen 29.218.602.000 5 Dokumen 29.218.602.000

1789.EBD.953 Layanan Pemantauan dan Evaluasi 5 Dokumen 5.181.530.000 5 Dokumen 5.181.530.000

1789.EBD.955 Layanan Manajemen Keuangan 5 Dokumen 8.086.852.000 5 Dokumen 8.086.852.000

1780.FAD Perencanaan dan Penganggaran 58.192.888.000 58.192.888.000

1780.FAD.001 FAD/001-Layanan Dukungan Manajemen Satker 43 Layanan 58.192.888.000 43 Layanan 58.192.888.000