USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM ANALISIS PENGARUH KOMPOSISI SUBSTRAT JERAMI...
-
Upload
vikybahagia -
Category
Documents
-
view
1 -
download
0
Transcript of USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM ANALISIS PENGARUH KOMPOSISI SUBSTRAT JERAMI...
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM ANALISIS PENGARUH KOMPOSISI SUBSTRAT JERAGON
(JERAMI & BONGGOL JAGUNG)TERHADAP OPTIMALISASI PRODUKSI BIO-ETANOL SEBAGAI
INOVASI ENERGI RAMAH LINGKUNGAN
BIDANG KEGIATAN :
PKM-PENELITIAN
Diusulkan oleh :
Ja’far As Shodiq (2313.100.121) Angkatan2013
Moch. Ilham R. (2313.100.103) Angkatan2013
Muhammad Rifki (2313.100.122) Angkatan2013
(1411.100.046) Angkatan20
(2412.100.097) Angkatan20
i
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
2014
PENGESAHAN USULAN PKM-PENELITIAN
1. Judul kegiatan : Analisis Pengaruh KomposisiSubstrat JeraGon (Jerami &
Bonggol jagung) terhadap OptimalisasiProduksi Etanol Sebagai Inovasi BahanBakar Ramah Lingkungan.
2. Bidang Kegiatan : PKM-P3. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap : Ja’far As Shodiqb. NIM : 2313100121c. Jurusan : Teknik Kimiad. Universitas/Institut/Politeknik : Institut
Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN KULITMUKA ................................................................................. i
HALAMANPENGESAHAN ............................................................................... ii
DAFTAR ISI...........................................ii
DAFTAR GAMBAR.......................................iii
DAFTAR TABEL.........................................iv
RINGKASAN.............................................v
BAB I. PENDAHULUAN....................................1
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH.........................1
iii
1.2 PERUMUSAN MASALAH..............................2
1.3 TUJUAN.........................................2
1.4 LUARAN YANG DIHARAPKAN.........................2
1.5 MANFAAT PROGRAM................................3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA..............................3
2.1. PARTIKEL LiFePO4...............................3
2.2. FLAME SPRAY PYROLYSIS.............................4
2.3. MEKANISME PEMBENTUKAN PARTIKEL.................5
2.4. PENELITIAN SEBELUMNYA..........................6
BAB III. METODE PELAKSANAAN...........................7
3.1 PENDEKATAN EKSPERIMENT..........................8
3.2 VARIABEL PENELITIAN............................10
3.3 ANALISIS.......................................10
BAB IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 ANGGARAN BIAYA...................................11
4.2 JADWAL KEGIATAN..................................11
DAFTAR PUSTAKA.......................................12
K. LAMPIRAN..........................................13
DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Struktur KristalLiFePO4 ................................................................. 3
Gambar 2. Skema Mekanisme Pembentukan Partikel Flame Assisted Spray
Pyrolysis (FASP), Flame Spray Pyrolysis (FSP) danVapour-fed
iv
Aerosol FlameSynthesis .............................................
....................... 5
Gambar 3. Skema Mekanisme Pembentukan Partikel dari Solid – fed Flame
Synthesis .....................................
.......................................................
.. 6 Gambar 4. Diagram Alir Metode
Pelaksanaan ...........................................
....... 7 Gambar 5. Skema Peralatan Flame Spray
Pyrolysis ......................................... 9
Gambar 6. Skema Geometri Reaktor Flame Spray
Pyrolysis ........................ 10
Gambar 7. Skema Interkalasi BateraiLithium ...............................................15
DAFTAR TABEL
Tabel 1. JadwalKegiatan ................................................................................... 11
Tabel 2. RancanganBiaya .................................................................................. 11
Tabel 3 . Proses Aerosol yang Digunakan untuk Pembentukan Powder dam Film ...................................................................................................... 15
v
1
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kebutuhan energi dari bahan bakar minyak bumi (BBM) di
berbagai negara di dunia dalam tahun terakhir ini
mengalami peningkatan tajam. Tidak hanya pada negara -
negara maju, tetapi juga di negara berkembang seperti
Indonesia. Hal tersebut akan menyebabkan krisis energi
dari tahun ke tahun. Kita tahu, krisis energi merupakan
masalah yang sangat mendasar di Indonesia, khususnya
masalah energi fosil. Sejak beberapa tahun terakhir
ini, para ahli mulai merubah pendapatnya tentang
pemanfaatan sumber energi yang ada di Indonesia.
Timbulnya kesadaran akan sumber bahan bakar fosil yang
selama ini merupakan sumber energi andalan, akan
terancam mengalami kelangkaan dalam beberapa tahun
kedepan. Untuk itu, pemanfaatan sumber–sumber energi
alternatif yang baru dan terbarukan harus senantiasa
diupayakan secara intensif untuk menghadapi krisis
energi yang semakin terasa dampaknya saat ini (Kadir,
1995). Untuk mengantisipasi terjadinya krisis bahan
bakar minyak bumi (BBM) pada masa yang akan dating,
saat ini telah dikembangkan pemanfaatan etanol sebagai
sumber energi terbarukan, contohnya untuk pembuatan
bioetanol. Bioetanol merupakan etanol yang berasal dari
sumber hayati, misalnya tebu, nira, sorgum, ubi kayu,
garut, ubi jalar, jagung, jerami, bonggol jagung,dan
2
kayu. Bahan baku pembuatan bioetanol terdiri dari bahan
- bahan yang mengandung karbohidrat, glukosa dan
selulosa
Indonesia merupakan Negara agraris dimana lahan
dari pertanian serta hasil pertaniannya sangat
melimpah. Salah satu lahan pertanian di Indonesia yang
cukup luas adalah lahan pertanian yang menghasilkan
padi dan jagung. Kita tahu bahwa setiap kali panen,
padi ataupun jagung selalu menghasilkan limbah sisa
yaitu jerami pada padi dan bonggol pada jagung. Pada
saat ini, baik jerami padi ataupun bonggol jagung masih
belum mendapatkan penanganan yang cukup berarti. Karena
pada umumnya, mereka dibiarkan begitu saja di sawah
setelah musim panen, bahkan sampai ada yang dibakar.
Padahal mereka banyak mengandung pati, selulosa dan
glukosa yang cukup tinggi.
Bonggol jagung adalah termasuk hidrokarbon.
Hidrokarbon adalah sumber energi yang cukup banyak
digunakan oleh manusia. Di Indonesia, pemanfaatan
bonggol jagung masih terbatas, padahal Indonesia adalah
produsen jagung terbesar ke-8 dunia, yakni sebanyak
12.381.561ton pada tahun 2007. Bonggol jagung sering
dianggap hanya sebagai sampah. Pada tahun2002, limbah
batang dan daun jagung kering adalah sebanyak 3,46
ton/ha; sedangkan padatahun 2006, luas panen jagung
adalah 11,7 juta ton. Sifat tongkol jagung yang
3
memiliki kandungan karbon yang tinggi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa untuk mengeringkan 6 ton jagung dari
kadar air 32.5% sampai 13.7% bb selama 7 jam diperlukan
sekitar 30 kg tongkol jagung kering per jam (Alkuino
2000).
Jerami merupakan limbah pertanian yang merupakan
salah satu bahan baku pembuatan bioetanol yang banyak
mengandung selulosa. Pemanfaatan limbah jerami belum
optimal, biasanya jerami digunakan untuk pakan ternak
dan sisanya dibiarkan membusuk atau dibakar. Dengan
demikian jerami dapat diolah menjadi bioetanol.
Pada Penelitian kali ini di pilih jerami dan
bonggol jagung sebagai bahan alternatif, karena
kandungan Selulosa cukup banyak. Untuk mendapat
alkohol, Selulosa dari jerami maupun bonggol jagung
tersebut di hidrolisis terlebih dahulu sehingga di
dapat glukosa, kemudian difermentasi menjadi alkohol.
Selain itu, pemanfaatan keduanya untuk bahan bakar
etanol masih jarang dilakukan sehingga akan memberikan
nilai tambah pada jerami dan bonggol jagung itu
sendiri.
1.2 Perumusan Masalah
Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana perbandingan substrat jerami dengan
enceng gondok yang difermentasi agar dihasilkan ethanol
yang lebih banyak?
2. Bagaimana pengaruh dari kadar selulosa apabila
4
Antara jerami dan enceng gondok digabungkan agar dapat
menjadi ethanol?
1.3 Tujuan
Terdapat 3 (tiga) tujuan pokok yang hendak dicapai
dalam penelitian ini, yaitu:
1. Untuk mengetahui perbandingan substrat jerami dan
enceng gondok agar dapat dihasilkan etahanol yang
lebih maksimal
2. Untuk mengetahui pengaruh dari kadar selulosa
apabila antara jerami dan enceng gondok digabungkan
D. Luaran yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dari program kreativitas ini
adalah sebagai berikut.
1. Publikasi ilmiah nasional pada jurnal-jurnal yang
bertemakan “energi terbarukan dan ramah lingkungan”
2. Mendapatkan hak cipta atau hak paten atas metode
sintesa bioetanol dari gabungan substrat jerami dan
enceng gondok
E. Manfaat
Ada beberapa kegunaan yang diharapkan dari
program penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
1. Data hasil penelitian akan sangat bermanfaat dalam
pengembangan bahan bakar bioetanol yang optimal
kedepannya.
5
2. Dapat membantu mengurangi ketergantungan akan
penggunaan sumber energi fosil sebagai pembangkit
listrik yang semakin langka dari waktu kewaktu.
3 Mendapatkan produk etanol maksimal dari proses
pengolahan menggunakan
gabungan antara substrat jerami dan bonggol
jagung.
4. Mengetahui proses pembuatan etanol dari jerami
padi dengan proses hidrolisis
dan fermentasi.
5. Menaikkan nilai tambah jerami padi maupun bonggol
jagung menjadi bahan
kimia yang bernilai ekonomis dan memberikan
alternatif bahan baku untuk
dasar pembuatan bioetanol.
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
2.1 Bioetanol
6
Bioetanol adalah etanol yang berasal dari sumber
hayati. Bioetanol bersumber dari karbohidrat yang
potensial sebagai bahan baku seperti tebu, nira sorgum,
ubi kayu, garut, ubi jalar, sagu, jagung, jerami,
bonggol jagung dan kayu. Setelah melalui proses
fermentasi, dihasilkan etanol (www.energi.lipi.go.id).
Bioetanol adalah senyawa organik yang terdiri dari
karbon, hidrogen dan oksigen, sehingga dapat dilihat
sebagai derivat senyawa hidrokarbon yang mempunyai
gugus hidroksil dengan rumus C2H5OH.
Bioetanol merupakan zat cair, tidak berwarna,
berbau spesifik, mudah terbakar dan menguap, dapat
bercampur dalam air dengan segala perbandingan..
a. Sifat - sifat fisik etanol
Rumus molekul : C2H5OH
BM : 46,07 gram/mol
Titik didih pada 760 mmHg : 78,4°C
Titik beku : - 112°C
Densitas : 0, 789 gr/ml pada
20°C
Kelarutan dalam 100 bagian
air : sangat larut
eter : sangat larut
(Perry, 1984)
b. Sifat kimia
-Dihasilkan dari fermentasi glukosa C6H12O6 → 2 C2H5OH
+ 2 CO2
7
Glukosa etanol
karbondioksida
-Untuk minuman diperoleh dari peragian karbohidrat,
ada dua tipe yaitu tipe pertama mengubah
karbohidratnya raenjadi glukosa kemudian
menjadi etanol, tipe yang lain menghasilkan cuka
(asam asetat)
- Pembentukan etanol
C6H12O6 ENZIM
2CH3CH2OH + 2CO2
glukosa etanol
karbondioksida
- Pembakaran etanol
CH3CH2OH + 3O2 2CO2 + 3H2O
+ energi
(Fessenden,1982)
Karakteristik bioetanol sebagai biofuel adalah sebagaiberikut (Nurfiana et al., 2009):
a. Memiliki angka oktan yang tinggi b. Mampu menurunkan tingkat emisi partikulat yang
membahayakan kesehatan dan CO serta CO2. c. Mirip dengan bensin sehingga penggunaannya tidak
memerlukan modifikasi mesin d. Tidak mengandung senyawa timbal. Salah satu metode
pembuatan bioetanol yang sering dijumpai adalahfermentasi dengan ragi. Dalam ragi terkandung khamiryang dapat digunakan dalam proses fermentasi
8
bioetanolsalah satunya adalah Saccaromyces cerivisiae.Bahan baku untuk proses fermentasi berupa: a. Mono/disakarida seperti gula, tetes tebu, gula
tebu b. Bahan berpati seperti beras, kentang, jagung dan
lain-lain c. Bahan yang mengandung selulosa seperti limbah
pertanian, kayu dan lain-lain. Proses fermentasi ini menghasilkan bioetanol yang cukuprendah sehingga kadar bioetanol dapat ditingkatkandengan cara destilasi agar kadar bioetanol yangdihasilkan dapat mencapai 96,5% dan H2O akan membentuksuatu larutan azeotrop (campuran dua atau lebihkomponen yang sulit dipisahkan (Riawan, 1990).
Pada proses hidrolisis ini terjadi pemecahani ikatanɑ-D-glukosa dari molekul pati serta terjadi pelemahanstruktur granula pati sehingga akan mengubahkeketalannya. Pati yang dimodofikasi dengan metode inimempunyai kekentalan dalam keadaan panas yang rendahdan daya lekatnya tinggi (Smith dan Bell, 1996).Mekanisme kerja katalis asam dalam proses hidrolisismolekul pati bersifat acak (Judoamidjojo, 1989).Menurut Putrid an Sukandar, 2008 hasil konversi sulitdiprediksikan. Selama proses hidrolisis, kedua ikatan1,4-glikosidik dan 1,6-glikosodik meregang, sehinggamengkonversi molekul pati menjadi lebih banyak produkmolekul yang ringan. Pengolahan dengan asam encer dapatmengurangi berat molekul pada pati yang tidak pecah(BeMiller dan Whister, 2009).
11
BAB IIIMETODE PELAKSANAAN
Penelitian ini dilakukan dengan pendekataneksperiment. Pendekatan eksperiment dilakukan untukmempelajari pengaruh komposisi substrat antara jeramidan enceng gondok terhadap optimalisasi produksietanol.
Adapun metode pelaksanaan yang digunakan, secaragaris besar digambarkan pada diagram alir berikut:
Gambar 4. Diagram Alir Metode Pelaksanaan
Persiapan
Pengkajian Masalah
Studi Literatur
Perancangan Eksperimen
Sintesa
C2H5OH
Analisa Hasil
Penarikan Kesimpulan
Pembuatan Laporan
Publikasi (seminar)
12
G.1 PENDEKATAN EKSPERIMENT Bahan yang digunakan:
Peralatan eksperimen:
Adapun cara yang dapat dilakukan adalah......
1. Pengambilan sampel
Pengambilan sampel enceng gondok di lakukan dengan caramemotong bagian bawah enceng gondok yang terdapat dirawa-rawa rawamakmur.
2. Proses pretreatment enceng gondok
Secara umum enceng gondok dan bahan lignoselulosa lainnya tersusun dari selulosa, hemiselulosa, dan lignin. Selulosa dan hemiselulosa tersusun dari monomer-monomer gula sama seperti gula yang menyusun pati (glukosa). Selulosa ini berbentuk serat-serat yangterpilin dan diikat oleh hemiselulosa, kemudian dilindungi oleh lignin yang sangat kuat. Akibat dari perlindungan lignin dan hemiselulosa ini, selulosa menjadi sulit untuk dipotong-potong menjadi gula (proses hidrolisis). Salah satu langkah penting untuk biokonversi enceng gondok menjadi ethanol adalah memecah perlindungan lignin ini.Enceng gondok yang baru saja diambil dikumpulkan di suatu tempat. Enceng gondok ini kemudian di cacah-cacahdengan pisau kemudian diblender agar ukurannya menjadi kecil-kecil dan siap untuk dilakukan pretreatment. Banyak cara untuk melakukan pretreatment, misalnya
13
dengan cara ditekan dan dipanaskan secara cepat dengan uap panas (Steam Exploaded). Bisa juga dengan cara direndam dengan kapur selama waktu tertentu. Ada juga yang merendamnya dengan bahan-bahan kimia yang bisa membuka perlindungan lignin. Setelah pelindung lignin ini menjadi ‘lunak’, maka enceng gondok siap untuk dihidrolisis.3. Proses hidrolisis enceng gondokAda dua cara umum untuk hidrolisis, yaitu: hidrolisis dengan asam dan hidrolisis dengan enzyme. Hidrolisis asam biasanya menggunakan asam sulfat encer. Enceng gondok dimasak dengan asam dalam kondisi suhu dan tekanan tinggi. Dalam kondisi ini waktu hidrolisisnya singkat. Hidrolisis bisa juga dilakukan dalam suhu dan tekanan rendah, tetapi waktunya menjadi lebih lama. Hidrolisis dilakukan dalam dua tahap. Pada tahap pertama sebagian besar hemiselulosa dan sedikit selulosa akan terpecah-pecah menjadi gula penyusunnya. Hidrolisis tahap kedua bertujuan untuk memecah sisa selulosa yang belum terhidrolisis. Dengan dua tahap hidrolisis ini diharapkan akan diperoleh gula dalam jumlah yang banyak.Pada percobaan ini proses hidrolisis dilakukan dengan menggunakan asam sulfat ( H2SO4) encer dengan konsentrasi 1 %. Asam sulfat (H2SO4) ini digunakan untukmerendam bubur enceng gondok sebanyak 79 gr dan H2SO4 yang digunakan 1 liter sehingga semua bubur enceng gondok terrendam semuanya. Selanjutnya proses rendaman tersebut di biarkan selama semalam. Setelah direndam semalaman selanjutnyaa disaring dan hidrosilatnya ditampung.Cairan hidrolisat (hasil hidrolisis) asam memiliki pH yang sangat rendah ( pH = 1 ) dan kemungkinan ada juga senyawa-senyawa yang beracun untuk mikroba. Hidrolisat ini harus dinetralkan dan didetoksifikasi sebelum difermentasi menjadi ethanol. Tujuan dari netralisasi dan detoksifikasi adalah untuk menetralkan pH dan menghilangkan senyawa racun tersebut. Hidrolisat yang sudah netral tersebut siap untuk difermentasi menjadi ethanol.Penetralan digunakan dengan menambahkan larutan buffer berupa campuran 100 ml CH3COOH 0,5 M dan 100 ml NaOH
14
0,4 M. Larutan buffer ini memiliki pH sekitar 4-5, sehingga dapat menstabilkan pH cairan hidrolisat sehingga pH cairan hdrolisat tidak terlalu asam yaitu sekitar 4-5. Tujuan dari netralisasi dan detoksifikasi adalah untuk menetralkan pH dan menghilangkan senyawa racun dalam campuran. Hidrolisat yang sudah netral tersebut siap untuk difermentasi menjadi etanol.4. Proses fermentasiProses fermentasi hidrolisat selulosa sama seperti proses fermentasi etanol pada umumnya. Mikroba yang umum digunakan adalah ragi roti (yeast) yaitu varnifan.Pada tahap ini, enceng gondok telah sampai pada titik telah berubah menjadi gula sederhana (glukosa dan sebagian fruktosa) dimana proses selanjutnya melibatkanpenambahan enzim yang diletakkan pada ragi (yeast) agardapat bekerja pada suhu optimum. Proses fermentasi ini akan menghasilkan etanol dan CO2. Pada proses fermantasi ragi yang digunakan sebenyak 10 % (b/v) darihidrosilat enceng gondok yang telah di netralkan.5. Proses distilasi dan dehidrasiDistilasi dilakukan untuk memisahkan etanol dari beer (sebagian besar adalah air dan etanol). Titik didih etanol murni adalah 78 C sedangkan air adalah 100 C (Kondisi standar). Dengan memanaskan larutan pada suhu rentang 78 - 100 C akan mengakibatkan sebagian besar etanol menguap, dan melalui unit kondensasi akan bisa dihasilkan etanol dengan konsentrasi 95 % volumePemurnian bioetanol dilakukan dengan zeolit sintetis. Proses pemurnian itu menggunakan prinsip penyerapan permukaan. Zeolit adalah mineral yang memiliki pori-pori berukuran sangat kecil. Sampai saat ini ada lebih dari 150 jenis zeolit sintetis. Di alam, zeolit terbentuk dari abu lahar dan materi letusan gunung berapi. Zeolit juga bisa terbentuk dari materi dasar laut yang terkumpul selama ribuan tahun.Zeolit sintetis berbeda dengan zeolit alam. Zeolit sintetis terbentuk setelah melalui rangkaian proses kimia. Namun, baik zeolit sintetis maupun zeolit alam berbahan dasar kelompok alumunium silikat yang terhidrasi logam alkali dan alkali tanah (terutama Na dan Ca). Struktur zeolit berbentuk seperti sarang lebahdan bersifat negatif. Sifat pori-porinya yang negatif
15
bisa dinetralkan dengan penambahan ion positif seperti sodium.
6. Penentuan Kadar EtanolEtanol p.a sebanyak 1,0: 2,0: 3,0: dan 4,0 mL diambil dengan mikropipet dan dimasukkan ke dalam labu ukur 100mL, kemudian ditambahkan akuades hingga volume 100 mL. Replikasi dilakukan sebanyak 3 kali. Piknometer dibersihkan secara hati-hati menggunakan aseton, kemudian dikeringkan dan ditimbang. Akuades didinginkansampai dibawah suhu percobaan (±15oC). Piknometer diisidengan akuades secara hati-hati hingga penuh dan termometer dimasukkan. Suhu dalam piknometer ditunggu hingga mencapai suhu percobaan (20oC), kelebihan akuades pada puncak pipa kapilerdibersihkan. Piknometeryang berisi akuades segeraditimbang dan beratnya dicatat. Cara yang sama dilakukanuntuk larutan baku etanol. Kadar etanol dihitungmenggunakan tabel konversiBerat Jenis-Etanol Penentuankadar etanol dalam sampel dilakukan sama sebagaimanapada pengukuran larutan baku etanol dengan piknometermenggunakan larutan sampel.
G.2 VARIABEL PENELITIAN
G.3 ANALISIS
H. JADWAL KEGIATAN Adapun Jadwal kegiatan yang akan dilaksanakan adalah
sebagai berikut : Tabel 1. JadwalKegiatan
No
Kegiatan
Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3
Bulan 4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 41. Pengkajian
Masalah
2. Studi
16
Literatur 3. Penentuan
Metode Penelitian
4. Perancangan Eksperimen
5. PembelianAlat danBahan
6. Sintesa LiFePO4
7 Analisa Hasil
8. Penarikan Kesimpulan
9. Pembuatan Laporan
10.
PembimbinganDosen
I. RANCANGAN BIAYA Berdasarkan deskripsi singkat mengenai Ultrasonic SecuritySystem, maka dibutuhkan biaya sebesar :
Tabel 2. Rancangan Biaya No Uraian Kuantit
as Satuan (Rp.)
Jumlah (Rp.)
1 LiOH 100 gram 7.580/gram 758.000
2 FeCl2.4H2O 250 gram 3.384/gram 846.000
3 (NH4)2HPO4 500 gram 1.714/gram 857.000
4 Reaktor 1 unit 1.500.000/unit
1.500.000
5 Ultrasonic Nebulizer 1 unit 600.000/unit
600.000
6 Analisa XRD 10 kali 200.000 2.000.000
7 Analisa SEM 10 kali 200.0000 2.000.000
8 Analisa Potensiostat 10 kali 100.000 1.000.000
9 LPG 1 tabung 60.000/unit 60.000
17
10 Glukosa 250 gram 400/gram 100.000
11 Flowmeter 3 unit 100.000/unit
300.000
12 Analisa TGDTA 10 kali 150.000 1.500.000
13 Cyclone 1 unit 200.000/unit
200.000
14 Electrostatic presipitation
1 unit 500.000/unit
500.000
Water Trap 1 unit 50.000/unit 50.000
Sewa Kompresor 10 kali 50.000 500.000
Pompa Vakum 1 unit 500.000 500.000
TOTAL BIAYA 13.271.000
SUMBER DIKTI 12.500.000
DANA PRIBADI 771.000
J. DAFTAR PUSTAKA
K. LAMPIRAN BIODATA ANGGOTA KELOMPOK Ketua Pelaksana 1. Nama : Nur Abdillah Siddiq
NRP : 2411100081 Jurusan/Fakultas : Teknik Fisika/Fakultas Teknologi
Industri Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Sepuluh
Nopember HP : 087 750 118 140 Alamat : Jl. Keputih Tegal Timur No. 42-44
Bidang Keahlian : Nanoteknologi Waktu untuk kegiatan PKM : 6 Jam/Minggu
Surabaya, 25 Oktober 2012
Nur Abdillah Siddiq2411100081
Anggota Pelaksana 2. Nama : Ahmad Fauzan ‘Adziimaa
18
NRP : 2409100028 Jurusan/Fakultas : Teknik Fisika/ Fakultas Teknologi
Industri Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Sepuluh
Nopember HP : 085 649 124 984 Alamat : Jl. Keputih Tegal Timur No. 42-44
Bidang Keahlian : Korosi Waktu untuk kegiatan PKM : 5 Jam/Minggu
Surabaya, 25 Oktober 2012
Ahmad Fauzan ‘Adziimaa2409100028
3. Nama : Firqi Abdillah K. NRP : 2311100195
Jurusan/Fakultas : Teknik Kimia/ Fakultas Teknologi Industri
Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Sepuluh Nopember
HP : 085733040095 Alamat : Jl. Keputih Tegal Timur No. 42-44
Bidang Keahlian : Reaktor Plant Waktu untuk kegiatan PKM : 6 Jam/Minggu
Surabaya, 25 Oktober 2012
Firqi Abdillah K.2311100195
4. Nama : Miratul Alifah NRP : 1411100046
Jurusan/Fakultas : Kimia/ FMIPA Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Sepuluh
Nopember HP : 085645810352 Alamat : Keputih Gg. Makam Blok D No.19
Bidang Keahlian : Sintesis Bahan Kimia Waktu untuk kegiatan PKM : 6 Jam/Minggu
Surabaya, 25 Oktober 2012
19
Miratul Alifah1411100046
5. Nama : Nur Fadhilah NRP : 2412100097
Jurusan/Fakultas : Teknik Fisika/ Fakultas TeknologiIndustri
Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Sepuluh Nopember
HP : 087850206120 Alamat : Keputih Iic/22 Bidang Keahlian : KimiaAnorganik Waktu untuk kegiatan PKM :6 Jam/Minggu
BIODATA DOSEN PEMBIMBING Nama Lengkap : Dyah Sawitri, ST, MT. Tempat, Tanggal lahir : Surabaya, 1 Januari 1970 NIDN : 0001017026 Jabatan Fungsional : Lektor Jurusan/Fakultas : Teknik Fisika/Fakultas Teknologi Industri Perguruan Tinggi : ITS Bidang Keahlian : Rekayasa Bahan Alamat Rumah/No. Hp : Jl. Sedayu 4-28A Surabaya 60178/08123277935 Alamat Email : [email protected] Waktu untuk kegiatan PKM : 6 jam/Minggu
Surabaya, 25 Oktober 2012
Nur Fadhilah
2412100097