PROPOSAL Tugas bhs indonesia

35
RANCANG SOFTWARE DESAIN RODA GIGI LURUS MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL BASIC 2010 EXPRESS 1. LATAR BELAKANG Dewasa ini kemajuan teknologi semakin pesat, terbukti dengan adanya penemuan-penemuan baru dalam berbagai bidang. Dalam bidang otomotif contohnya mobil bertenaga penggerak listrik, bidang energi alternatif contohnya solar sel yang merubah panas yang dipancarkan matahari menjadi energi listrik, dalam bidang komputasi contohnya software seperti anti virus yang melakukan update setiap minggunya. Sebagai mahasiswa yang masih aktif menuntut ilmu dibangku perkuliahan, kini tantangannya adalah bagaimana cara untuk mengikuti perkembangan zaman yang cepat ini, mahasiswa teknik khususnya sebagai pemegang peranan penting dalam perkembangan teknologi yang semakin cepat ini. Berbeda dalam dunia industri, tantangan dalam dunia industri adalah bagaimana membuat sebuah produk dengan efisiensi maksimal serta ekonomis, sehingga tercapai keuntungan yang besar pula bagi para pekerja yang berkerja didalamnya. Sebuah produk yang efisien perlulah dikonsep dengan jelas, mulai 1

Transcript of PROPOSAL Tugas bhs indonesia

RANCANG SOFTWARE DESAIN RODA GIGI LURUS

MENGGUNAKAN

MICROSOFT VISUAL BASIC 2010 EXPRESS

1. LATAR BELAKANG

Dewasa ini kemajuan teknologi semakin pesat,

terbukti dengan adanya penemuan-penemuan baru dalam

berbagai bidang. Dalam bidang otomotif contohnya

mobil bertenaga penggerak listrik, bidang energi

alternatif contohnya solar sel yang merubah panas

yang dipancarkan matahari menjadi energi listrik,

dalam bidang komputasi contohnya software seperti

anti virus yang melakukan update setiap minggunya.

Sebagai mahasiswa yang masih aktif menuntut

ilmu dibangku perkuliahan, kini tantangannya adalah

bagaimana cara untuk mengikuti perkembangan zaman

yang cepat ini, mahasiswa teknik khususnya sebagai

pemegang peranan penting dalam perkembangan

teknologi yang semakin cepat ini.

Berbeda dalam dunia industri, tantangan dalam

dunia industri adalah bagaimana membuat sebuah

produk dengan efisiensi maksimal serta ekonomis,

sehingga tercapai keuntungan yang besar pula bagi

para pekerja yang berkerja didalamnya. Sebuah produk

yang efisien perlulah dikonsep dengan jelas, mulai

1

dari pemilihan bahan yang akan dipakai, perhitungan

kekuatannya, serta biaya produksinya jika dikerjakan

massal.Dengan melakukan perhitungan yang teliti

diharapkan mampu mengurangi kesalahan dalam proses

produksinya. Tetapi akan menyingkat banyak waktu

jika perhitungan ini dilakukan secara manual.

Sehingga sebagai mahasiswa yang masih aktif perlu

menjawab persoalan yang terjadi dilapangan semacam

ini.

Dalam sebuah kasus konstruksi permesinan

otomotif, pasti terdapat roda gigi didalamnya

sebagai suatu penerus serta mereduksi putaran yang

tinggi dari mesin menuju roda. Roda gigi perlulah

diperhitungkan berapa kekuatan mesin yang akan

diteruskan ke roda, hal ini untuk menentukan berapa

gigi yang akan dipakai serta dimensi dari roda gigi

itu sendiri. Ketika menghitung secara manual akan

memakan banyak waktu mengingat banyaknya hal yang

perlu diperhitungkan, belum lagi faktor human error

yang memang menjadi kekurangan manusia.

Diharapkan dengan bantuan komputasi rancang

software desain roda gigi lurus menggunakan visual

basic 2010 express, akan membantu perancangan roda

gigi lurus khususnya dalam bidang otomotif.

2. PERUMUSAN MASALAH

2

Permasalahan dalam penelitian ini dapat

dirumuskan sebagai berikut :

1. Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam

merancang sebuah roda gigi lurus?

2. Gaya-gaya apa saja yang bekerja pada sebuah roda

gigi lurus?

3. Apakah ada cara menghitung secara cepat dengan

tingkat ketelitian yang tinggi?

4. Bagaimanakah cara kerja roda gigi lurus?

3. TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan dari penelitian ini, yaitu :

1. Mengetahui dimensi-dimensi penting dalam merancang

roda gigi lurus.

2. Mengetahui gaya-gaya apa saja yang bekerja didalam

roda gigi lurus.

3. Mengurangi terjadinya kesalahan dalam perhitungan

serta menyingkat waktu dalam mendesain roda gigi

lurus.

4. Untuk mendiskripsikan cara kerja roda gigi lurus.

4. BATASAN MASALAH

Agar pemahaman dalam merancang roda gigi lurus

terarah dan tidak melebar kedalam pembahasan yang

lain, maka perlu adanya pembatasan masalah. Untuk

pembatasan masalah tersebut adalah sebagai berikut :

1. Rancangan hanya untuk roda gigi lurus.

3

2. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah visual

basic 2010.

3. Software hanya dapat menganalisa dimensi dan gaya-

gaya yang bekerja pada roda gigi lurus.

4. Satuan yang digunakan menggunakan standart ISO.

5. MANFAAT PENELITIAN

Manfaat yang diharapkan dapat diambil dalam

penelitian ini adalah :

1. Bagi teman-teman mahasiswa teknik mesin, dapat

menjadi rujukan dalam tugas perencanaan mesin

khususnya dalam bidang merencanakan roda gigi

lurus.

2. Bagi pengelola pendidikan, hasil penelitian ini

dapat dijadikan landasan teoritis.

3. Bagi lembaga terkait yang menyertakan roda gigi

dalam perancangannya, hasil penelitian ini

diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan untuk

menentukan ukuran atau dimensi roda gigi lurus.

4. Bagi para peneliti yang akan datang, menambah ilmu

dalam hal perancangan roda gigi lurus, guna

meningkatkan hasil perancangan.

5. Bagi kalangan umum, menambah wawasan dalam hal

teknik mesin, khususnya roda gigi lurus. Serta

pemrograman, bahasa visual basic khususnya.

6. TINJAUAN PUSTAKA

4

Manoj Hariharan (2006) melakukan penelitian

dengan judul “SPUR GEAR TOOTH STRESS ANALYSIS AND STRESS

REDUCTION USING STRESS REDUCING GEOMETRICAL FEATURES”

menyimpulkan bahwa penelitian yang optimal mengenai

dimensi dan gaya yang terjadi pada pinion dan roda

gigi bertujuan untuk membantu mengurangi dampak

beban lelah pada roda gigi.

Kiyokatsu Suga dan Sularso (1979) dalam bukunya

“Dasar Perencanaan Dan Pemilihan Elemen Mesin”

menyatakan bahwa pemakaian roda gigi sebagai alat

transmisi telah menduduki tempat terpenting di

segala bidang selama 200 tahun terakhir ini.

Penggunaannya dimulai dari alat pengukur yang kecil

dan teliti seperti jam tangan, sampai roda gigi

reduksi pada turbin besar yang berdaya puluhan

megawatt.

Edy Winarno, Ali Zaki, dan SmitDev Community

(2010) dalam bukunya “Dasar-Dasar Pemrograman Dengan

Visual Basic 2010” menyatakan visual basic adalah

bahasa pemrograman klasik, legendaris, dan tiada

duanya yang paling banyak dipakai oleh programmer di

dunia. Bahasa pemrograman ini dipakai oleh jutaan

programmer, dan tercatat sebagai program yang paling

dikuasai oleh mayoritas orang.

Hendri Budiman dan Muhammad Kamil (2005) dalam

seminar nasional aplikasi teknologi informasi dengan

5

judul “Pemodelan Perencanaan Roda Gigi Lurus”

menyimpulkan dengan metode pemodelan suatu system

kompleks dapat dimodelkan menjadi objek-objek,

dimana masing-masing objek ini dapat dikembangkan

lagi dan disatukan (bersifat modular).

6.1. LANDASAN TEORI

6.1.1. Roda gigi

Jika dari dua buah roda berbentuk silinder

atau kerucut yang saling bersinggungan pada

kelilingnya salah satu diputar maka yang lain

akan ikut berputar pula. Alat yang menggunakan

cara kerja semacam ini untuk mentransmisikan

daya disebut roda gesek.

Guna mentransmisikan daya besar dan putaran

yang tepat tidak dapat dilakukan dengan roda

gesek.Untuk ini, kedua roda tersebut harus

dibuat bergigi pada kelilingnya sehingga

penerusan daya dilakukan oleh gigi-gigi kedua

roda yang saling berkait.Roda bergigi semacam

ini, yang dapat berbentuk silinder atau

kerucut, disebut roda gigi. Roda gigi dapat

diklasifikasikan sebagai berikut :

6

Table 6.1 Klarifikasi roda gigi

Letak Poros Roda gigi Keterangan

Roda gigidengan poros

sejajar

roda gigi lurusklasifikasi atas dasar bentuk alur gigi

roda gigi miringroda gigi miring ganda

roda gigi luar arah putaran berlawanan

roda gigi dalam dan pinyon aarah putaran sama

roda gigi dan pinyon gerakan lurus berputar

Roda gigidengan porosberpotongan

rodaa gigi kerucut lurus

klasifikasi atas dasar bentuk alur gigi

roda gigi kerucut spiralroda gigi kerucut ZEROLroda gigi kerucut miringroda gigi kerucut miring gandaroda gigi permukaan dengan poros berpotongan

roda gigi dengan poros berbentuk istimewa

Roda gigidengan poros

silang

Rod gigi miring silang

kontak titik gerakan lurus dan berputarBatang gigi miring

silang

7

roda gigi cacing silindris  roda gigi cacing selubung ganda  roda gigi cacing samping  roda gigi hiperboloid  roda gigi hipoid  roda gigi permukaan silang  

Gambar 6.1 Macam-macam roda gigi

Roda gigi yang telah disebut di atas

semuanya mempunyai perbandingan kecepatan sudut

tetap antara kedua poros. Tetapi disamping itu

terdapat pula roda gigi yang perbandingan

kecepatan sudutnya dapat bervariasi, seperti

8

misalnya roda gigi eksentris, roda gigi bukan

lingkaran, roda gigi lonjong seperti pada

meteran air, dll

Dalam teori roda gigi pada umumnya dianut

anggapan bahwa roda gigi merupakan benda kaku

yang hampir tidak mengalami perubahan bentuk

untuk jangka waktu lama. Namun pada apa yang

disebut transisi harmonis, dipergunakan

gabungan roda gigi yang bekerja dengan

deformasi elastis dan tanpa deformasi.

6.1.2. Macam-macam Roda Gigi

1. Roda gigi lurus

Gambar 6.2 Roda gigi lurus

Roda gigi lurus adalah roda gigi dengan

poros sejajar pada dua bidang silinder, kedua

bidang bersinggungan dan yang satu

9

menggelinding pada yang lain dengan sumbu

sejajar. Roda gigi lurus ini merupakan roda

gigi yang paling mendasar dengan jalur gigi

yang sejajar poros. Pada umumnya digunakan

untuk daya yang lebih kecil dan kecepatan

rendah, dibuat dari besi cor, roda gigi lebih

murah, mudah diperoleh dan berjalan dengan

baik pada pinion baja. Untuk gaya yang lebih

besar dan kecepatan lebih tinggi digunakan

roda gigi dari baja atau baja cor, sedangkan

untuk gaya yang besar dan kecepatan sangat

tinggi diterapkan roda gigi yang dibuat

dengan baja keras atau baja paduan.

2. Roda gigi miring

Gambar 6.3 Roda gigi miring

Roda gigi miring adalah roda gigi yang

memiliki jalur gigi yang bentuknya seperti

ulir pada silinder jarak bagi.Roda gigi

miring ini jumlah pasangan gigi yang saling

membuat kontak serentak (biasa disebut

perbandingan kontak) adalah lebih besar dari

10

pada roda gigi lurus, sehingga pemindahan

momen atau putaran melalui gigi-gigi tersebut

dapat berlangsung halus.

3. Roda gigi miring ganda

Gambar 6.4 Roda gigi miring ganda

Pada roda gigi miring ganda gaya aksial

yang timbul pada gigi yang mempunyai alur

berbentuk V tersebut akan saling meniadakan.

Dengan roda gigi ini, perbandingan reduksi,

kecepatan keliling, dan daya yang diteruskan

dapat diperbesar akan tetapi rodaa gigi ganda

ini pembuatannya sulit.

4. Roda gigi dalam

Gambar 6.5 Roda gigi dalam

11

Roda gigi jenis ini dipakai jika

diinginkan suatu alat transmisi dengan ukuran

kecil dengan perbandingan reduksi besar,

karena pinyon terletak di dalam roda gigi.

5. Pinyon dan batang gigi

Gambar 6.6 Pinyon dan batang gigi

Merupakan suatu dasar profil pahat

pembuat gigi, pasangan antara batang gigi dan

pinyon dipergunakan untuk merubah gerakan

putar menjadi lurus atau sebaliknya.

6. Roda gigi kerucut lurus

Gambar 6.7 Roda gigi kerucut lurus

12

Roda gigi kerucut lurus alur giginya

lurus menuju ke puncak kerucut.Roda gigi

kerucut lurus ini paling mudah pembuatannya

dan paling banyak digunakan, tetapi

penggunaannya sangat berisik karena

perbandingan kontaknya kecil.Konstruksinya

juga tidak memungkinkan untuk pemasangan

bantalan pada kedua ujung poros-porosnya.

6.1.3. Tinjauan Teori Roda Gigi

Gambar 6.8 Nama-nama bagian roda gigi

13

Bagian bagian utama roda gigi diberikan

dan dijelaskan dalam gambar 6.8. Tentang

ukurannya dinyatakan dengan diameter lingkaran

jarak bagi.Yaitu lingkaran khayal yang

menggelinding tanpa slip.Ukuran gigi dinyatakan

dengan “jarak bagi lingkar” yaitu jarak

sepanjang lingkaran jarak bagi antara profil

dua roda gigi yang berdekatan.

6.1.4 Perencanaan Roda Gigi Lurus

Dalam merencanakan roda gigi lurus perlu

ditentukan terlebih dahulu Daya yang akan

ditransmisikan (P dalam kW),putaran poros input

dan output (n1dan n2dalam rpm), jumlah gigi pada

pinyon dan roda gigi, sudut tekanan pahat,

modul, bahan dari pinyon dan roda gigi besar,

serta factor koreksi, dilanjutkan menghitung :

i=Z2Z1

……………………….1

Dimana :

i = Perbandingan reduksi

Z1 = Jumlah gigi roda gigi 1

Z2 = Jumlah gigi roda gigi 2

1 Sularso dan Kiyokatsu S. “Dasar Perencanaan dan Pemilihan ElemenMesin” hal 216

14

a=d1+d22

=m(Z1+Z22

) ……………………….2

Dimana :

a = Jarak sumbu poros (mm)

d1 = Diameter jarak bagi 1 (mm)

d2 = Diameter jarak bagi 2 (mm)

m = Modul

i = Perbandingan reduksi

Z1 = Jumlah gigi roda gigi 1

Z2 = Jumlah gigi roda gigi 2

Pd=fc.P ……………………….3

Dimana :

Pd = Daya rencana (kW)

fc = Faktor koreksi

P = Daya yang ditransmisikan (kW)

d1=2.a(1+i)

……………………….4

d2=2.a.i(1+i)

Dimana :

d1 = Diameter jarak bagi 1 (mm)

d2 = Diameter jarak bagi 2 (mm)

a = Jarak sumbu poros (mm)

2

3

4

15

i = Perbandingan reduksi

ck=0,25.m ……………………….5

Dimana :

ck = Faktor kelonggaran puncak (mm)

m = Modul

H=2.m+ck ……………………….6

Dimana :

H = Kedalaman pemotongan gigi (mm)

m = Modul

ck = Faktor kelonggaran puncak (mm)

dk=(Z+2).m ……………………….7

Dimana :

dk = Diameter luar (mm)

Z = Jumlah gigi roda gigi

m = Modul

df=dk−(2.H) ……………………….8

Dimana :

df = Diameter kaki (mm)

dk = Diameter luar (mm)

5

6

7

8

16

H = Kedalaman pemotongan gigi

v=π.d1.n160.1000

……………………….9

Dimana :

v = Kecepatan keliling (m/s)

d1 = Diameter jarak bagi 1 (mm)

n1 = Putaran yang diteruskan (rpm)

Ft=102.Pd

v……………………….10

Dimana :

Ft = Gaya tangensial (kg)

Pd = Daya rencana (kW)

v = Kecepatan keliling (m/s)

fv=3

3+v Untuk kecepatan rendah (v = 0,5 – 10

m/s) ………….11

fv=6

6+v Untuk kecepatan sedang (v = 5 – 20 m/s)

9

10

11

17

fv=5,5

5,5+√v Untuk kecepatan tinggi (v = 20 – 50

m/s)

Dimana :

fv = Faktor dinamis

v = Kecepatan keliling (m/s)

Fb=σa.m.Y.fv ……………………….12

Dimana :

Fb = Beban lentur (kg/mm)

σa = Tegangan lentur yang diijinkan (kg/mm)

m = Modul

Y = Faktor bentuk gigi

fv = Faktor dinamis

FH'=fvkHd1

2.Z2

Z1+Z2……………………….13

Dimana :

FH' = Beban permukaan yang diijinkan (kg/mm)

fv = Faktor dinamis

kH = Faktor tegangan kontak (kg/mm2)

12

13

18

d1 = Diameter jarak bagi 1 (mm)

Z1 = Jumlah gigi roda gigi 1

Z2 = Jumlah gigi roda gigi 2

b=FtFH

……………………….14

Dimana :

b = Lebar sisi (mm)

FH = Beban permukaan yang diijinkan (kg/mm)

Ft = Gaya tangensial (kg)

14

19

Ga

mbar 6.9 Diagram aliran untuk merencanakan roda gigi lurus standar

20

6.1.5. Evolvent

Sebuah lengkungan evolvent adalah sebuah

lengkungan yang dihasilkan oleh sebuah titik

pada benang yang dilepas dari gulungan pada

sebuah lingkaran, atau sebaliknya, dengan

ketentuan bahwa benangnya harus tetap tegang.

Cara menggambarnya dapat dilihat langkah

berikut ini :

1. Gambarlah sebuah lingkaran dengan titik pusat

O, dan tariklah garis singgung AB melalui

titik A pada lingkaran tersebut. Panjang AB

adalah sama dengan panjang keliling lingkaran

(πD).

Gambar 6.10 Awal langkah menggambar evolvent

2. Bagilah keliling lingkaran dan garis singgung

dalam bagian-bagian yang sama dalam jumlah

yang sama. Di sini keduanya dibagi dalam dua

belas bagian yang sama. Berilah tanda bagi

masing-masing titik, warna hijau untuk garis

singgung dan warna merah untuk garis didalam

21

lingkaran. Tariklah dengan sudut 900 pada

titik 1 merah ke titik 1 biru dengan jarak

titik 12 merah ke titik 1 hijau. Tariklah

dengan sudut 900 pada titik 2 merah ke titik 2

biru dengan jarak titik 12 merah ke titik 2

hijau. Begitu pula seterusnya.

Gambar 6.11 Penarikan garis bantu evolvent

3. Hubungkan titik-titik biru yang telah

terbentuk dengan menggunakan mal lengkung,

maka akan dihasilkan garis evolvent.

Gambar 6.12 Garis evolvent dengan bantuan mal lengkung

Untuk memper halus pergerakan dari roda

gigi maka diperlukan garis evolvent. Jika

menggunakan garis lurus biasa dapat terjadi

22

tumbukan yang berlebih.Sehingga memperbesar

gesekan dari gigi-gigi roda gigi.

6.2. BAHASA PEMROGRAMAN UMUM

Komunikasi antara satu piranti dengan piranti

dan antara computer dengan manusia dilakukan dengan

menggunakan suatu bahasa yang disebut dengan bahasa

pemrograman.

Pada dasarnya bahasa computer dibagi menjadi 2

(dua) bahasa, yaitu Bahasa Tingkat Rendah (Low Level

Lenguage) dan Bahasa Tingkat Tinggi (High Level

Lenguage).Antara bahasa tingkat rendah dan bahasa

tingkat tinggi terdapat perbedaan yang cukup

mencolok dalam segi tatabahasanya.

Bahasa Tingkat Rendah adalah bahasa yang

digunakan dalam computer itu sendiri.Bahasa ini

sering disebut dengan bahasa mesin atau Machine

Lenguage. Komunikasi antara satu piranti dengan

piranti lain dalam computer dilaksanakan dengan

sinyal-sinyal atau kode-kode biner, yakni kode yang

terdiri dari digit 1 dan digit 0. Dengan kombinasi

bit-bit ini computer akan menerima atau mengirimkan

suatu perintah ked an dari piranti-piranti

sekitarnya sesuai dengan instruksi yang dibarikan

oleh program.

Dalam bahasa rendah ini orang awam tidak bisa

tahu bagaimana kode-kode biner tersebut diartikan

23

oleh computer sehingga computer bisa melaksanakan

instruksi seperti yang diperintahkannya, hanya para

ahli computer yang dapat mengikuti prosesnya.

Bahasa Tingkat Tinggi adalah bahasa computer

yang dimengerti oleh orang awam, karena memang

dikembangkan untuk dipakai oleh orang awam.

Instruksi yang akan dilaksanakan oleh computer

memang berasal dari Bahasa Tingkat Tinggi ini yang

oleh penerjemah akan diterjemahkan menjadi bahasa

mesin yang dimengerti computer. Penterjemah ini

juga berupa suatu program yang telah diberikan oleh

pabrik pembuat computer tersebut, dan dinamakan

dengan interpreter.

Ada beberapa macam Bahasa Tingkat Tinggi, yang

masing-masing bahasa tersebut berorientasi pada

suatu permasalahan tertentu (“Problem Oriented”).

Bahasa BASIC, singkatan dari Beginner’s All-purpose

Symbolic Instruktur Code, merupakan bahasa pemrograman

tingkat tinggi yang dirancang untuk pola percakapan

(conversation mode). Bahasa BASIC ini bisa dikatakan

sebagai bahasa yang paling sederhana disbanding

dengan bahasa yang lain. Dan saat sekarang ini

banyak digunakan pada computer-komputer mikro yang

sedang membanjiri pasaran computer.

Bahasa pemrograman COBOL, singkatan dari

Common Bussines Oriented Lenguage, merupakan bahasa

24

pemrograman tingkat tinggi yang berorientasi pada

masalah-masalah bisnis, administrasi, dan keuangan

yang memerlukan data dari sejumlah berkas.Dalam

bahasa COBOL ini digunakan Bahasa Inggris Standart.

Bahasa pemrograman FORTRAN, singkatan dari

FORmula TRANslasion, lebih banyak berorientasi pada

keperluan ilmiah dan matematis.Sebagai bahasa

pemrograman yang berorientasi pada problem

matematis dan ilmiah, bahasa ini dilengkapi dengan

fungsi-fungsi matematik yang lengkap.

6.2.1Flowchart

Masalah pemrograman sangat bervariasi

tergantung dari tingkat kesukarannya. Beberapa

terasa sangat sederhana, sementara yang lain

terasa sangat sulit karena sangat komplek.

Untuk menuliskan program, pertama kali harus

ditentukan langkah apa yang harus diambil

terlebih dahulu. Lalu prosedur urutan langkah-

langkah ditata, dan baru dituliskan

programnya.Prosedur tata urutan langkah tersebut

disebut algoritma.

Untuk lebih memperjelas lagi alogaritma yang

dipakai, biasanya digunakan gambar-gambar yang

akan memperhatikan aliran kegiatan yang harus

dilaksanakan. Gambar aliran inilah yang disebut

25

dengan flowchart.Dalam flowchart ini digunakan

symbol-simbol khusus untuk menyatakan suatu

operasi yang harus dilaksanakan.

Berikut ini simbol-simbol yang digunakan

untuk menunjukkan aliran kegiatan yang

dinyatakan dalam flowchart.Simbol-simbol ini

merupakan standarisasi dari simbol flowchart

yang dikeluarkan oleh IBM.

26

Simbol ArtiInput Output

Simbol ini digunakan untuk

menunjukkan operasi yang dilakukan

untuk membawa data atau mengirim

data dari dank e piranti input atau

piranti output.Proses

Simbol ini digunakan untuk

menggambarkan instruksi atau proses

pengolahan data. Disini tidak ada

perpindahan data antara piranti

yang satu dengan piranti yang lain.Testing

Dalam blok testing ini diperhatikan

kondisi yang harus dites. Langkah

selanjutnya didasarkan pada hasil

tes ini, dan mengambil salah satu

dari dua atau tiga alternative yang

ditujukan.Terminal

Simbol ini digunakan untuk

menunjukkan awal, akhir atau titik

interupsi pada sebuah program.Preparasi

Instruksi atau sekumpulan instruksi

27

yang akan mengubah program.Predefine process

Untuk menunjukkan global operasi

yang dilaksanakan. Disini tidak

dijelaskan detail dari operasi

tersebut.Sambungan pada satu halaman

Simbol ini digunakan untuk

menunjukkan sambungan dari bagian

flowchart dimana bagian tersebut

ada pada halaman yang sama. Di

dalam lingkaran ini bisa

ditambahakan suatu symbol lain

untuk menunjukkan sambungan yang

tepat.Sambungan pada halaman lain

Simbol ini digunakan untuk

menunjukkan sambungan dimana

sambungannya pada halaman yang

berbeda.Arah aliran

Simbol ini digunakan untuk

menunjukkan arah aliran kegiatan.Tampilan

Simbol ini digunakan untuk

menunjukkan informasi yang akan

28

ditampilkan melalui layar tampilan

atau plotter.

6.2.2. Bahasa Visual Basic

Dalam membuat program yang baik

menggunakan visual basic, perlu memahami

terlebih dahulu tata bahasa atau sintaks visual

basic.Setelah itu barulah dapat dibuat sebuah

program yang sederhana sampai yang rumit tanpa

ada kesalahan.

Dasar pemrograman adalah bagian sintaks

yang dipakai oleh visual basic, yang dibagi

dalam beberapa hal :

a. Variabel

Variabel ibarat tempat untuk menyimpan

data dalam format tertentu.Nilai dalam

variable bisa diganti-ganti sesuai

kebutuhan.Cara penulisan variable di visual

basic harus dipahami mengingat pentingnya

peran variable dalam sebuah program.Hampir

tidak mungkin membuat program yang tidak

melibatkan variable didalamnya.

Untuk menulis nama variable, usahakan

menggunakan kata yang sependek mungkin, namun

mudah diingat. Berikut ini beberapa aturan

penulisan variable dalam visual basic :

29

- Variable bisa dimulai dengan huruf atau

underscore. Menurut visual basic, nama

variable hanya berupa huruf, underscore

dan angka. Tidak boleh karakter-karakter

lainnya.

- Walaupun panjang variable bebas, tapi

usahakan sependek mungkin agar lebih mudah

dibaca.

- Usahakan membuat variable yang deskriptif,

misalnya menggabungkan dua kata yang mudah

diingat, sehingga lebih mudah dipahami.

- Bisa juga kombinasi huruf besar dan huruf

kecil

- Nama variable tidak boleh memakai keyword,

objek, property atau nama variable visual

basic. Jika tetap dipakai, nanti ada

peringatan error ketika program

dijalankan.

Variable-variable di visual basic punya

tipe data.Visual basic menyediakan banyak

tipe data yang memungkinkan manajemen memori

computer yang efisien. Berikut ini beberapa

tipe data fundamental pada visual basic :

Table 6.2 Tipe data fundamental pada visual

basic.

Tipe Data Ukuran Range Contohpenggunaan

30

Short 16 bit -32.786 sampai 32.767 Dim nomor As Shortnomor = 5

Ushort 16 bit 0 sampai 65.535 Dim jumlah AsUshortjumlah = 100

Integer 32 bit -2.147.483.648 sampai 2.147.483.648

Dim Nom As IntegerNom = 451111

Long 64 bit -9.223.372.036.854.775.808 sampai 9.223.372.036.854.775.808

Dim ukuran AsLongukuran = 111253232

Single 32 bitpecahan

-3,4028235E38 sampai 3,4028235E38

Dim pecahan As Singlepecahan = 90,5

String 16 bitper karakter

0 – 2 juta karakter Dim tulisan As Stringtulisan = “VB”

Boolean 16 bit True atau False Dim status AsBooleanstatus = False

b. Formula

Formula yaitu statement yang terdiri

dari angka, variable, operator dan keyword

yang bisa dipakai untuk membuat value

baru.Salah satu elemen yang digunakan untuk

membuat formula adalah operator.Operator ini

fungsinya mengoprasikan operand-operand yang

ada, seperti variable atau konstanta.

Operator sendiri banyak jenisnya.Pertama

adalah operator aritmatika berfungsi

melakukan operasi aritmatika terhadap

31

operand-operand yanhg ada. Daftar operator

aritmatika bisa dilihat pada table berikut

ini :

Tabel 6.3 Daftar operator aritmatikaOperator Deskripsi

+ Penambahan- Pengurangan/ Pembagian* Perkalian\ Pembagi integerMod Sisa pembagian/modulus^ Pemangkatan/eksponensial

& Penyambungan/menggabungakan string

7. METODE PENELITIAN

Gambar 7.1 Diagram aliran untuk Metode Penelitian

7.1. WAKTU DAN TEMPAT

32

Dalam penelitian ini dibutuhkan waktu

pelaksanaan dan tempat pelaksanaan sebagai

berikut :

Tanggal :

Tempat :

Yang dapat diestimasikan dalam table waktu

penelitian dibawah ini :

7.1 Tabel Waktu Penelitian

Tahapan Pengerjaan

Februari Maret April3 4 1 2 3 4 1 2 3

I Studi Literatur                  II Tahap Persiapan                  

III Proses PembuatanSoftware                  

IV Uji Coba / Trial                  V Analisa                  VI Kesimpulan                  VII Pelaporan                  

Penjelasan :

Study Literatur =Kegiatan mencari referensi yang

dapat mendukung dalam pengerjaan

penelitian dan study lapangan.

Tahap Persiapan =Kegiatan menyiapkan bahan-bahan

dan alat-alat yang dapat membantu

pengerjaan penelitian.

Pembuatan Software= Kegiatan membuat software

penelitian.

33

Uji Coba / Trial =Kegiatan pengujian software dari

kesalahan.

Analisa =Kegiatan mendesain yang dilakukan

dengan dua cara, yaitu analisa

manual dan analisa komputasi.

Kesimpulan =Kegiatan membandingkan hasil dari

dua cara pembanding.

Pelaporan =Melaporkan hasil kegiatan

penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Budiman Hendri dan Kamil Muhammad, 2005, “Pemodelan

Perencanaan Roda Gigi Lurus”, Seminar nasional aplikasi

teknologi informasi, Yogyakarta.

Hariharan Manoj, 2006, “SPUR GEAR TOOTH STRESS ANALYSIS AND

STRESS REDUCTION USING STRESS REDUCING GEOMETRICAL FEATURES”,

Department of Mechanical Engineering Thapar Institute

Of Engineering And Technology (Deemed University)

Patiala, Punjab.

Soesianto, Nugroho Eko dan Santosa P Insap, 1988,

“Pemrograman Basic Edisi Kedua” ANDI OFFSET,

Yogyakarta.

34

Suga Kiyokatsu dan Sularso, 1979, “Dasar Perencanaan

Dan Pemilihan Elemen Mesin” P.T. Pradnya Paramita,

Jakarta.

Winarno Edy, Zaki Ali, dan SmitDev Community, 2010,

“Dasar-Dasar Pemrograman Dengan Visual Basic 2010” P.T.

Elex Media Komputindo, Jakarta.

http:www.cartertools.com/involute.html diakses tanggal

5 Januari 2014 pukul 23.00 WIB.

http://www.microsoft.com/visualstudio/en-us/products/

2010-editions/visual-basic-express diakses tanggal 8

Januari 2014 pukul 20.33 WIB.

35