PROPOSAL Tugas bhs indonesia
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of PROPOSAL Tugas bhs indonesia
RANCANG SOFTWARE DESAIN RODA GIGI LURUS
MENGGUNAKAN
MICROSOFT VISUAL BASIC 2010 EXPRESS
1. LATAR BELAKANG
Dewasa ini kemajuan teknologi semakin pesat,
terbukti dengan adanya penemuan-penemuan baru dalam
berbagai bidang. Dalam bidang otomotif contohnya
mobil bertenaga penggerak listrik, bidang energi
alternatif contohnya solar sel yang merubah panas
yang dipancarkan matahari menjadi energi listrik,
dalam bidang komputasi contohnya software seperti
anti virus yang melakukan update setiap minggunya.
Sebagai mahasiswa yang masih aktif menuntut
ilmu dibangku perkuliahan, kini tantangannya adalah
bagaimana cara untuk mengikuti perkembangan zaman
yang cepat ini, mahasiswa teknik khususnya sebagai
pemegang peranan penting dalam perkembangan
teknologi yang semakin cepat ini.
Berbeda dalam dunia industri, tantangan dalam
dunia industri adalah bagaimana membuat sebuah
produk dengan efisiensi maksimal serta ekonomis,
sehingga tercapai keuntungan yang besar pula bagi
para pekerja yang berkerja didalamnya. Sebuah produk
yang efisien perlulah dikonsep dengan jelas, mulai
1
dari pemilihan bahan yang akan dipakai, perhitungan
kekuatannya, serta biaya produksinya jika dikerjakan
massal.Dengan melakukan perhitungan yang teliti
diharapkan mampu mengurangi kesalahan dalam proses
produksinya. Tetapi akan menyingkat banyak waktu
jika perhitungan ini dilakukan secara manual.
Sehingga sebagai mahasiswa yang masih aktif perlu
menjawab persoalan yang terjadi dilapangan semacam
ini.
Dalam sebuah kasus konstruksi permesinan
otomotif, pasti terdapat roda gigi didalamnya
sebagai suatu penerus serta mereduksi putaran yang
tinggi dari mesin menuju roda. Roda gigi perlulah
diperhitungkan berapa kekuatan mesin yang akan
diteruskan ke roda, hal ini untuk menentukan berapa
gigi yang akan dipakai serta dimensi dari roda gigi
itu sendiri. Ketika menghitung secara manual akan
memakan banyak waktu mengingat banyaknya hal yang
perlu diperhitungkan, belum lagi faktor human error
yang memang menjadi kekurangan manusia.
Diharapkan dengan bantuan komputasi rancang
software desain roda gigi lurus menggunakan visual
basic 2010 express, akan membantu perancangan roda
gigi lurus khususnya dalam bidang otomotif.
2. PERUMUSAN MASALAH
2
Permasalahan dalam penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1. Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam
merancang sebuah roda gigi lurus?
2. Gaya-gaya apa saja yang bekerja pada sebuah roda
gigi lurus?
3. Apakah ada cara menghitung secara cepat dengan
tingkat ketelitian yang tinggi?
4. Bagaimanakah cara kerja roda gigi lurus?
3. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dari penelitian ini, yaitu :
1. Mengetahui dimensi-dimensi penting dalam merancang
roda gigi lurus.
2. Mengetahui gaya-gaya apa saja yang bekerja didalam
roda gigi lurus.
3. Mengurangi terjadinya kesalahan dalam perhitungan
serta menyingkat waktu dalam mendesain roda gigi
lurus.
4. Untuk mendiskripsikan cara kerja roda gigi lurus.
4. BATASAN MASALAH
Agar pemahaman dalam merancang roda gigi lurus
terarah dan tidak melebar kedalam pembahasan yang
lain, maka perlu adanya pembatasan masalah. Untuk
pembatasan masalah tersebut adalah sebagai berikut :
1. Rancangan hanya untuk roda gigi lurus.
3
2. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah visual
basic 2010.
3. Software hanya dapat menganalisa dimensi dan gaya-
gaya yang bekerja pada roda gigi lurus.
4. Satuan yang digunakan menggunakan standart ISO.
5. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat yang diharapkan dapat diambil dalam
penelitian ini adalah :
1. Bagi teman-teman mahasiswa teknik mesin, dapat
menjadi rujukan dalam tugas perencanaan mesin
khususnya dalam bidang merencanakan roda gigi
lurus.
2. Bagi pengelola pendidikan, hasil penelitian ini
dapat dijadikan landasan teoritis.
3. Bagi lembaga terkait yang menyertakan roda gigi
dalam perancangannya, hasil penelitian ini
diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan untuk
menentukan ukuran atau dimensi roda gigi lurus.
4. Bagi para peneliti yang akan datang, menambah ilmu
dalam hal perancangan roda gigi lurus, guna
meningkatkan hasil perancangan.
5. Bagi kalangan umum, menambah wawasan dalam hal
teknik mesin, khususnya roda gigi lurus. Serta
pemrograman, bahasa visual basic khususnya.
6. TINJAUAN PUSTAKA
4
Manoj Hariharan (2006) melakukan penelitian
dengan judul “SPUR GEAR TOOTH STRESS ANALYSIS AND STRESS
REDUCTION USING STRESS REDUCING GEOMETRICAL FEATURES”
menyimpulkan bahwa penelitian yang optimal mengenai
dimensi dan gaya yang terjadi pada pinion dan roda
gigi bertujuan untuk membantu mengurangi dampak
beban lelah pada roda gigi.
Kiyokatsu Suga dan Sularso (1979) dalam bukunya
“Dasar Perencanaan Dan Pemilihan Elemen Mesin”
menyatakan bahwa pemakaian roda gigi sebagai alat
transmisi telah menduduki tempat terpenting di
segala bidang selama 200 tahun terakhir ini.
Penggunaannya dimulai dari alat pengukur yang kecil
dan teliti seperti jam tangan, sampai roda gigi
reduksi pada turbin besar yang berdaya puluhan
megawatt.
Edy Winarno, Ali Zaki, dan SmitDev Community
(2010) dalam bukunya “Dasar-Dasar Pemrograman Dengan
Visual Basic 2010” menyatakan visual basic adalah
bahasa pemrograman klasik, legendaris, dan tiada
duanya yang paling banyak dipakai oleh programmer di
dunia. Bahasa pemrograman ini dipakai oleh jutaan
programmer, dan tercatat sebagai program yang paling
dikuasai oleh mayoritas orang.
Hendri Budiman dan Muhammad Kamil (2005) dalam
seminar nasional aplikasi teknologi informasi dengan
5
judul “Pemodelan Perencanaan Roda Gigi Lurus”
menyimpulkan dengan metode pemodelan suatu system
kompleks dapat dimodelkan menjadi objek-objek,
dimana masing-masing objek ini dapat dikembangkan
lagi dan disatukan (bersifat modular).
6.1. LANDASAN TEORI
6.1.1. Roda gigi
Jika dari dua buah roda berbentuk silinder
atau kerucut yang saling bersinggungan pada
kelilingnya salah satu diputar maka yang lain
akan ikut berputar pula. Alat yang menggunakan
cara kerja semacam ini untuk mentransmisikan
daya disebut roda gesek.
Guna mentransmisikan daya besar dan putaran
yang tepat tidak dapat dilakukan dengan roda
gesek.Untuk ini, kedua roda tersebut harus
dibuat bergigi pada kelilingnya sehingga
penerusan daya dilakukan oleh gigi-gigi kedua
roda yang saling berkait.Roda bergigi semacam
ini, yang dapat berbentuk silinder atau
kerucut, disebut roda gigi. Roda gigi dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
6
Table 6.1 Klarifikasi roda gigi
Letak Poros Roda gigi Keterangan
Roda gigidengan poros
sejajar
roda gigi lurusklasifikasi atas dasar bentuk alur gigi
roda gigi miringroda gigi miring ganda
roda gigi luar arah putaran berlawanan
roda gigi dalam dan pinyon aarah putaran sama
roda gigi dan pinyon gerakan lurus berputar
Roda gigidengan porosberpotongan
rodaa gigi kerucut lurus
klasifikasi atas dasar bentuk alur gigi
roda gigi kerucut spiralroda gigi kerucut ZEROLroda gigi kerucut miringroda gigi kerucut miring gandaroda gigi permukaan dengan poros berpotongan
roda gigi dengan poros berbentuk istimewa
Roda gigidengan poros
silang
Rod gigi miring silang
kontak titik gerakan lurus dan berputarBatang gigi miring
silang
7
roda gigi cacing silindris roda gigi cacing selubung ganda roda gigi cacing samping roda gigi hiperboloid roda gigi hipoid roda gigi permukaan silang
Gambar 6.1 Macam-macam roda gigi
Roda gigi yang telah disebut di atas
semuanya mempunyai perbandingan kecepatan sudut
tetap antara kedua poros. Tetapi disamping itu
terdapat pula roda gigi yang perbandingan
kecepatan sudutnya dapat bervariasi, seperti
8
misalnya roda gigi eksentris, roda gigi bukan
lingkaran, roda gigi lonjong seperti pada
meteran air, dll
Dalam teori roda gigi pada umumnya dianut
anggapan bahwa roda gigi merupakan benda kaku
yang hampir tidak mengalami perubahan bentuk
untuk jangka waktu lama. Namun pada apa yang
disebut transisi harmonis, dipergunakan
gabungan roda gigi yang bekerja dengan
deformasi elastis dan tanpa deformasi.
6.1.2. Macam-macam Roda Gigi
1. Roda gigi lurus
Gambar 6.2 Roda gigi lurus
Roda gigi lurus adalah roda gigi dengan
poros sejajar pada dua bidang silinder, kedua
bidang bersinggungan dan yang satu
9
menggelinding pada yang lain dengan sumbu
sejajar. Roda gigi lurus ini merupakan roda
gigi yang paling mendasar dengan jalur gigi
yang sejajar poros. Pada umumnya digunakan
untuk daya yang lebih kecil dan kecepatan
rendah, dibuat dari besi cor, roda gigi lebih
murah, mudah diperoleh dan berjalan dengan
baik pada pinion baja. Untuk gaya yang lebih
besar dan kecepatan lebih tinggi digunakan
roda gigi dari baja atau baja cor, sedangkan
untuk gaya yang besar dan kecepatan sangat
tinggi diterapkan roda gigi yang dibuat
dengan baja keras atau baja paduan.
2. Roda gigi miring
Gambar 6.3 Roda gigi miring
Roda gigi miring adalah roda gigi yang
memiliki jalur gigi yang bentuknya seperti
ulir pada silinder jarak bagi.Roda gigi
miring ini jumlah pasangan gigi yang saling
membuat kontak serentak (biasa disebut
perbandingan kontak) adalah lebih besar dari
10
pada roda gigi lurus, sehingga pemindahan
momen atau putaran melalui gigi-gigi tersebut
dapat berlangsung halus.
3. Roda gigi miring ganda
Gambar 6.4 Roda gigi miring ganda
Pada roda gigi miring ganda gaya aksial
yang timbul pada gigi yang mempunyai alur
berbentuk V tersebut akan saling meniadakan.
Dengan roda gigi ini, perbandingan reduksi,
kecepatan keliling, dan daya yang diteruskan
dapat diperbesar akan tetapi rodaa gigi ganda
ini pembuatannya sulit.
4. Roda gigi dalam
Gambar 6.5 Roda gigi dalam
11
Roda gigi jenis ini dipakai jika
diinginkan suatu alat transmisi dengan ukuran
kecil dengan perbandingan reduksi besar,
karena pinyon terletak di dalam roda gigi.
5. Pinyon dan batang gigi
Gambar 6.6 Pinyon dan batang gigi
Merupakan suatu dasar profil pahat
pembuat gigi, pasangan antara batang gigi dan
pinyon dipergunakan untuk merubah gerakan
putar menjadi lurus atau sebaliknya.
6. Roda gigi kerucut lurus
Gambar 6.7 Roda gigi kerucut lurus
12
Roda gigi kerucut lurus alur giginya
lurus menuju ke puncak kerucut.Roda gigi
kerucut lurus ini paling mudah pembuatannya
dan paling banyak digunakan, tetapi
penggunaannya sangat berisik karena
perbandingan kontaknya kecil.Konstruksinya
juga tidak memungkinkan untuk pemasangan
bantalan pada kedua ujung poros-porosnya.
6.1.3. Tinjauan Teori Roda Gigi
Gambar 6.8 Nama-nama bagian roda gigi
13
Bagian bagian utama roda gigi diberikan
dan dijelaskan dalam gambar 6.8. Tentang
ukurannya dinyatakan dengan diameter lingkaran
jarak bagi.Yaitu lingkaran khayal yang
menggelinding tanpa slip.Ukuran gigi dinyatakan
dengan “jarak bagi lingkar” yaitu jarak
sepanjang lingkaran jarak bagi antara profil
dua roda gigi yang berdekatan.
6.1.4 Perencanaan Roda Gigi Lurus
Dalam merencanakan roda gigi lurus perlu
ditentukan terlebih dahulu Daya yang akan
ditransmisikan (P dalam kW),putaran poros input
dan output (n1dan n2dalam rpm), jumlah gigi pada
pinyon dan roda gigi, sudut tekanan pahat,
modul, bahan dari pinyon dan roda gigi besar,
serta factor koreksi, dilanjutkan menghitung :
i=Z2Z1
……………………….1
Dimana :
i = Perbandingan reduksi
Z1 = Jumlah gigi roda gigi 1
Z2 = Jumlah gigi roda gigi 2
1 Sularso dan Kiyokatsu S. “Dasar Perencanaan dan Pemilihan ElemenMesin” hal 216
14
a=d1+d22
=m(Z1+Z22
) ……………………….2
Dimana :
a = Jarak sumbu poros (mm)
d1 = Diameter jarak bagi 1 (mm)
d2 = Diameter jarak bagi 2 (mm)
m = Modul
i = Perbandingan reduksi
Z1 = Jumlah gigi roda gigi 1
Z2 = Jumlah gigi roda gigi 2
Pd=fc.P ……………………….3
Dimana :
Pd = Daya rencana (kW)
fc = Faktor koreksi
P = Daya yang ditransmisikan (kW)
d1=2.a(1+i)
……………………….4
d2=2.a.i(1+i)
Dimana :
d1 = Diameter jarak bagi 1 (mm)
d2 = Diameter jarak bagi 2 (mm)
a = Jarak sumbu poros (mm)
2
3
4
15
i = Perbandingan reduksi
ck=0,25.m ……………………….5
Dimana :
ck = Faktor kelonggaran puncak (mm)
m = Modul
H=2.m+ck ……………………….6
Dimana :
H = Kedalaman pemotongan gigi (mm)
m = Modul
ck = Faktor kelonggaran puncak (mm)
dk=(Z+2).m ……………………….7
Dimana :
dk = Diameter luar (mm)
Z = Jumlah gigi roda gigi
m = Modul
df=dk−(2.H) ……………………….8
Dimana :
df = Diameter kaki (mm)
dk = Diameter luar (mm)
5
6
7
8
16
H = Kedalaman pemotongan gigi
v=π.d1.n160.1000
……………………….9
Dimana :
v = Kecepatan keliling (m/s)
d1 = Diameter jarak bagi 1 (mm)
n1 = Putaran yang diteruskan (rpm)
Ft=102.Pd
v……………………….10
Dimana :
Ft = Gaya tangensial (kg)
Pd = Daya rencana (kW)
v = Kecepatan keliling (m/s)
fv=3
3+v Untuk kecepatan rendah (v = 0,5 – 10
m/s) ………….11
fv=6
6+v Untuk kecepatan sedang (v = 5 – 20 m/s)
9
10
11
17
fv=5,5
5,5+√v Untuk kecepatan tinggi (v = 20 – 50
m/s)
Dimana :
fv = Faktor dinamis
v = Kecepatan keliling (m/s)
Fb=σa.m.Y.fv ……………………….12
Dimana :
Fb = Beban lentur (kg/mm)
σa = Tegangan lentur yang diijinkan (kg/mm)
m = Modul
Y = Faktor bentuk gigi
fv = Faktor dinamis
FH'=fvkHd1
2.Z2
Z1+Z2……………………….13
Dimana :
FH' = Beban permukaan yang diijinkan (kg/mm)
fv = Faktor dinamis
kH = Faktor tegangan kontak (kg/mm2)
12
13
18
d1 = Diameter jarak bagi 1 (mm)
Z1 = Jumlah gigi roda gigi 1
Z2 = Jumlah gigi roda gigi 2
b=FtFH
……………………….14
Dimana :
b = Lebar sisi (mm)
FH = Beban permukaan yang diijinkan (kg/mm)
Ft = Gaya tangensial (kg)
14
19
6.1.5. Evolvent
Sebuah lengkungan evolvent adalah sebuah
lengkungan yang dihasilkan oleh sebuah titik
pada benang yang dilepas dari gulungan pada
sebuah lingkaran, atau sebaliknya, dengan
ketentuan bahwa benangnya harus tetap tegang.
Cara menggambarnya dapat dilihat langkah
berikut ini :
1. Gambarlah sebuah lingkaran dengan titik pusat
O, dan tariklah garis singgung AB melalui
titik A pada lingkaran tersebut. Panjang AB
adalah sama dengan panjang keliling lingkaran
(πD).
Gambar 6.10 Awal langkah menggambar evolvent
2. Bagilah keliling lingkaran dan garis singgung
dalam bagian-bagian yang sama dalam jumlah
yang sama. Di sini keduanya dibagi dalam dua
belas bagian yang sama. Berilah tanda bagi
masing-masing titik, warna hijau untuk garis
singgung dan warna merah untuk garis didalam
21
lingkaran. Tariklah dengan sudut 900 pada
titik 1 merah ke titik 1 biru dengan jarak
titik 12 merah ke titik 1 hijau. Tariklah
dengan sudut 900 pada titik 2 merah ke titik 2
biru dengan jarak titik 12 merah ke titik 2
hijau. Begitu pula seterusnya.
Gambar 6.11 Penarikan garis bantu evolvent
3. Hubungkan titik-titik biru yang telah
terbentuk dengan menggunakan mal lengkung,
maka akan dihasilkan garis evolvent.
Gambar 6.12 Garis evolvent dengan bantuan mal lengkung
Untuk memper halus pergerakan dari roda
gigi maka diperlukan garis evolvent. Jika
menggunakan garis lurus biasa dapat terjadi
22
tumbukan yang berlebih.Sehingga memperbesar
gesekan dari gigi-gigi roda gigi.
6.2. BAHASA PEMROGRAMAN UMUM
Komunikasi antara satu piranti dengan piranti
dan antara computer dengan manusia dilakukan dengan
menggunakan suatu bahasa yang disebut dengan bahasa
pemrograman.
Pada dasarnya bahasa computer dibagi menjadi 2
(dua) bahasa, yaitu Bahasa Tingkat Rendah (Low Level
Lenguage) dan Bahasa Tingkat Tinggi (High Level
Lenguage).Antara bahasa tingkat rendah dan bahasa
tingkat tinggi terdapat perbedaan yang cukup
mencolok dalam segi tatabahasanya.
Bahasa Tingkat Rendah adalah bahasa yang
digunakan dalam computer itu sendiri.Bahasa ini
sering disebut dengan bahasa mesin atau Machine
Lenguage. Komunikasi antara satu piranti dengan
piranti lain dalam computer dilaksanakan dengan
sinyal-sinyal atau kode-kode biner, yakni kode yang
terdiri dari digit 1 dan digit 0. Dengan kombinasi
bit-bit ini computer akan menerima atau mengirimkan
suatu perintah ked an dari piranti-piranti
sekitarnya sesuai dengan instruksi yang dibarikan
oleh program.
Dalam bahasa rendah ini orang awam tidak bisa
tahu bagaimana kode-kode biner tersebut diartikan
23
oleh computer sehingga computer bisa melaksanakan
instruksi seperti yang diperintahkannya, hanya para
ahli computer yang dapat mengikuti prosesnya.
Bahasa Tingkat Tinggi adalah bahasa computer
yang dimengerti oleh orang awam, karena memang
dikembangkan untuk dipakai oleh orang awam.
Instruksi yang akan dilaksanakan oleh computer
memang berasal dari Bahasa Tingkat Tinggi ini yang
oleh penerjemah akan diterjemahkan menjadi bahasa
mesin yang dimengerti computer. Penterjemah ini
juga berupa suatu program yang telah diberikan oleh
pabrik pembuat computer tersebut, dan dinamakan
dengan interpreter.
Ada beberapa macam Bahasa Tingkat Tinggi, yang
masing-masing bahasa tersebut berorientasi pada
suatu permasalahan tertentu (“Problem Oriented”).
Bahasa BASIC, singkatan dari Beginner’s All-purpose
Symbolic Instruktur Code, merupakan bahasa pemrograman
tingkat tinggi yang dirancang untuk pola percakapan
(conversation mode). Bahasa BASIC ini bisa dikatakan
sebagai bahasa yang paling sederhana disbanding
dengan bahasa yang lain. Dan saat sekarang ini
banyak digunakan pada computer-komputer mikro yang
sedang membanjiri pasaran computer.
Bahasa pemrograman COBOL, singkatan dari
Common Bussines Oriented Lenguage, merupakan bahasa
24
pemrograman tingkat tinggi yang berorientasi pada
masalah-masalah bisnis, administrasi, dan keuangan
yang memerlukan data dari sejumlah berkas.Dalam
bahasa COBOL ini digunakan Bahasa Inggris Standart.
Bahasa pemrograman FORTRAN, singkatan dari
FORmula TRANslasion, lebih banyak berorientasi pada
keperluan ilmiah dan matematis.Sebagai bahasa
pemrograman yang berorientasi pada problem
matematis dan ilmiah, bahasa ini dilengkapi dengan
fungsi-fungsi matematik yang lengkap.
6.2.1Flowchart
Masalah pemrograman sangat bervariasi
tergantung dari tingkat kesukarannya. Beberapa
terasa sangat sederhana, sementara yang lain
terasa sangat sulit karena sangat komplek.
Untuk menuliskan program, pertama kali harus
ditentukan langkah apa yang harus diambil
terlebih dahulu. Lalu prosedur urutan langkah-
langkah ditata, dan baru dituliskan
programnya.Prosedur tata urutan langkah tersebut
disebut algoritma.
Untuk lebih memperjelas lagi alogaritma yang
dipakai, biasanya digunakan gambar-gambar yang
akan memperhatikan aliran kegiatan yang harus
dilaksanakan. Gambar aliran inilah yang disebut
25
dengan flowchart.Dalam flowchart ini digunakan
symbol-simbol khusus untuk menyatakan suatu
operasi yang harus dilaksanakan.
Berikut ini simbol-simbol yang digunakan
untuk menunjukkan aliran kegiatan yang
dinyatakan dalam flowchart.Simbol-simbol ini
merupakan standarisasi dari simbol flowchart
yang dikeluarkan oleh IBM.
26
Simbol ArtiInput Output
Simbol ini digunakan untuk
menunjukkan operasi yang dilakukan
untuk membawa data atau mengirim
data dari dank e piranti input atau
piranti output.Proses
Simbol ini digunakan untuk
menggambarkan instruksi atau proses
pengolahan data. Disini tidak ada
perpindahan data antara piranti
yang satu dengan piranti yang lain.Testing
Dalam blok testing ini diperhatikan
kondisi yang harus dites. Langkah
selanjutnya didasarkan pada hasil
tes ini, dan mengambil salah satu
dari dua atau tiga alternative yang
ditujukan.Terminal
Simbol ini digunakan untuk
menunjukkan awal, akhir atau titik
interupsi pada sebuah program.Preparasi
Instruksi atau sekumpulan instruksi
27
yang akan mengubah program.Predefine process
Untuk menunjukkan global operasi
yang dilaksanakan. Disini tidak
dijelaskan detail dari operasi
tersebut.Sambungan pada satu halaman
Simbol ini digunakan untuk
menunjukkan sambungan dari bagian
flowchart dimana bagian tersebut
ada pada halaman yang sama. Di
dalam lingkaran ini bisa
ditambahakan suatu symbol lain
untuk menunjukkan sambungan yang
tepat.Sambungan pada halaman lain
Simbol ini digunakan untuk
menunjukkan sambungan dimana
sambungannya pada halaman yang
berbeda.Arah aliran
Simbol ini digunakan untuk
menunjukkan arah aliran kegiatan.Tampilan
Simbol ini digunakan untuk
menunjukkan informasi yang akan
28
ditampilkan melalui layar tampilan
atau plotter.
6.2.2. Bahasa Visual Basic
Dalam membuat program yang baik
menggunakan visual basic, perlu memahami
terlebih dahulu tata bahasa atau sintaks visual
basic.Setelah itu barulah dapat dibuat sebuah
program yang sederhana sampai yang rumit tanpa
ada kesalahan.
Dasar pemrograman adalah bagian sintaks
yang dipakai oleh visual basic, yang dibagi
dalam beberapa hal :
a. Variabel
Variabel ibarat tempat untuk menyimpan
data dalam format tertentu.Nilai dalam
variable bisa diganti-ganti sesuai
kebutuhan.Cara penulisan variable di visual
basic harus dipahami mengingat pentingnya
peran variable dalam sebuah program.Hampir
tidak mungkin membuat program yang tidak
melibatkan variable didalamnya.
Untuk menulis nama variable, usahakan
menggunakan kata yang sependek mungkin, namun
mudah diingat. Berikut ini beberapa aturan
penulisan variable dalam visual basic :
29
- Variable bisa dimulai dengan huruf atau
underscore. Menurut visual basic, nama
variable hanya berupa huruf, underscore
dan angka. Tidak boleh karakter-karakter
lainnya.
- Walaupun panjang variable bebas, tapi
usahakan sependek mungkin agar lebih mudah
dibaca.
- Usahakan membuat variable yang deskriptif,
misalnya menggabungkan dua kata yang mudah
diingat, sehingga lebih mudah dipahami.
- Bisa juga kombinasi huruf besar dan huruf
kecil
- Nama variable tidak boleh memakai keyword,
objek, property atau nama variable visual
basic. Jika tetap dipakai, nanti ada
peringatan error ketika program
dijalankan.
Variable-variable di visual basic punya
tipe data.Visual basic menyediakan banyak
tipe data yang memungkinkan manajemen memori
computer yang efisien. Berikut ini beberapa
tipe data fundamental pada visual basic :
Table 6.2 Tipe data fundamental pada visual
basic.
Tipe Data Ukuran Range Contohpenggunaan
30
Short 16 bit -32.786 sampai 32.767 Dim nomor As Shortnomor = 5
Ushort 16 bit 0 sampai 65.535 Dim jumlah AsUshortjumlah = 100
Integer 32 bit -2.147.483.648 sampai 2.147.483.648
Dim Nom As IntegerNom = 451111
Long 64 bit -9.223.372.036.854.775.808 sampai 9.223.372.036.854.775.808
Dim ukuran AsLongukuran = 111253232
Single 32 bitpecahan
-3,4028235E38 sampai 3,4028235E38
Dim pecahan As Singlepecahan = 90,5
String 16 bitper karakter
0 – 2 juta karakter Dim tulisan As Stringtulisan = “VB”
Boolean 16 bit True atau False Dim status AsBooleanstatus = False
b. Formula
Formula yaitu statement yang terdiri
dari angka, variable, operator dan keyword
yang bisa dipakai untuk membuat value
baru.Salah satu elemen yang digunakan untuk
membuat formula adalah operator.Operator ini
fungsinya mengoprasikan operand-operand yang
ada, seperti variable atau konstanta.
Operator sendiri banyak jenisnya.Pertama
adalah operator aritmatika berfungsi
melakukan operasi aritmatika terhadap
31
operand-operand yanhg ada. Daftar operator
aritmatika bisa dilihat pada table berikut
ini :
Tabel 6.3 Daftar operator aritmatikaOperator Deskripsi
+ Penambahan- Pengurangan/ Pembagian* Perkalian\ Pembagi integerMod Sisa pembagian/modulus^ Pemangkatan/eksponensial
& Penyambungan/menggabungakan string
7. METODE PENELITIAN
Gambar 7.1 Diagram aliran untuk Metode Penelitian
7.1. WAKTU DAN TEMPAT
32
Dalam penelitian ini dibutuhkan waktu
pelaksanaan dan tempat pelaksanaan sebagai
berikut :
Tanggal :
Tempat :
Yang dapat diestimasikan dalam table waktu
penelitian dibawah ini :
7.1 Tabel Waktu Penelitian
Tahapan Pengerjaan
Februari Maret April3 4 1 2 3 4 1 2 3
I Studi Literatur II Tahap Persiapan
III Proses PembuatanSoftware
IV Uji Coba / Trial V Analisa VI Kesimpulan VII Pelaporan
Penjelasan :
Study Literatur =Kegiatan mencari referensi yang
dapat mendukung dalam pengerjaan
penelitian dan study lapangan.
Tahap Persiapan =Kegiatan menyiapkan bahan-bahan
dan alat-alat yang dapat membantu
pengerjaan penelitian.
Pembuatan Software= Kegiatan membuat software
penelitian.
33
Uji Coba / Trial =Kegiatan pengujian software dari
kesalahan.
Analisa =Kegiatan mendesain yang dilakukan
dengan dua cara, yaitu analisa
manual dan analisa komputasi.
Kesimpulan =Kegiatan membandingkan hasil dari
dua cara pembanding.
Pelaporan =Melaporkan hasil kegiatan
penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Budiman Hendri dan Kamil Muhammad, 2005, “Pemodelan
Perencanaan Roda Gigi Lurus”, Seminar nasional aplikasi
teknologi informasi, Yogyakarta.
Hariharan Manoj, 2006, “SPUR GEAR TOOTH STRESS ANALYSIS AND
STRESS REDUCTION USING STRESS REDUCING GEOMETRICAL FEATURES”,
Department of Mechanical Engineering Thapar Institute
Of Engineering And Technology (Deemed University)
Patiala, Punjab.
Soesianto, Nugroho Eko dan Santosa P Insap, 1988,
“Pemrograman Basic Edisi Kedua” ANDI OFFSET,
Yogyakarta.
34
Suga Kiyokatsu dan Sularso, 1979, “Dasar Perencanaan
Dan Pemilihan Elemen Mesin” P.T. Pradnya Paramita,
Jakarta.
Winarno Edy, Zaki Ali, dan SmitDev Community, 2010,
“Dasar-Dasar Pemrograman Dengan Visual Basic 2010” P.T.
Elex Media Komputindo, Jakarta.
http:www.cartertools.com/involute.html diakses tanggal
5 Januari 2014 pukul 23.00 WIB.
http://www.microsoft.com/visualstudio/en-us/products/
2010-editions/visual-basic-express diakses tanggal 8
Januari 2014 pukul 20.33 WIB.
35