Peranan Manajer dalam Manajemen Organisasi
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
1 -
download
0
Transcript of Peranan Manajer dalam Manajemen Organisasi
Manajer Dalam Kegiatan Manajemen dan
Lingkungan Serta Budaya Organisasi
NAMA KELOMPOK :
1. LUH PUTU EKA SURYANINGSIH NIM. 1317041014
2. I GEDE PRADNYANA WICAKSANA NIM. 1317041015
3. I WAYAN YOGANANDA HARIAWAN NIM. 1317041016
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2013
Kata Pengantar
Om Swastiastu,
Puji Syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi
Wasa, karena atas rahmat-Nya, kelompok kami berhasil
menyelesaikan makalah ini, yang berjudul “Manajer Dalam
Kegiatan Manajemen dan Lingkungan Serta Budaya Organisasi”.
Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang kami alami
dalam proses pengerjaannya, tapi kami berhasil
menyelesaikannya dengan baik. Tentunya ada hal-hal yang ingin
kami berikan kepada pembaca dari makalah ini. Karena itu
penulis berharap semoga karya ilmiah ini dapat menjadi sesuatu
yang berguna bagi para pembaca.
Kami menyadari karya tulis ini belum sempurna, maka
dari itu kami berharap kepada pembaca agar memberikan kritik
dan sarannya, akhir kata kami ucapkan terima kasih.
Om Shanti, Shanti, Shanti Om
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Manajemen adalah seni dalam melaksanakan dan mengatur
organisasi dalam rangka mencapai tujuan dengan bekerja bersama
melalui orang-orang dan sumber daya organisasi lainnya.
Adapaun Proses-proses didalam Manajemen antara lain:
A. Perencanaan: Proses yang menyangkut upaya yang dilakukan
untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang
dan penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan
target dan tujuan organisasi.
B. Pengorganisasian: Proses yang menyangkut bagaimana strategi
dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain
dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh,sistem
dan lingkungan organisasi yang kondusif,dan dapat memastikan
bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara
efektif dan efesien guna pencapaian tujuan organisasi.
C. Pengarahan: Proses implementasi program agar dapat
dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses
memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan
tanggung jawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas
yang tinggi.
D. Pengendalian: Proses yang dilakukan untuk memastikan
seluruh rangkaian kegiatan yang telah
direncanakan,diorganisasikan dan diimplementasikan dapat
berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun
berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang
dihadapi.
Jadi, dalam kenyataanya para manajer itu bukan tak berdaya
juga bukan maha kuasa. Kendala internal dan eksternal yang
membatasi pilihan keputusan manajer ada dalam setiap
organisasi. Kendala-kendala internal muncul dari budaya
organisasi dan kendala-kendala eksternal datang dari
lingkungan organisasi.
BAB II
PEMBAHASAN
“Peranan Manajer dalam kegiatan Manajemen”
Manajemen terutama dalam organisasi public berperan dan
berkenaan dengan proses bagaimana kegiatan yang telah di
rancang oleh organisasi public dapat diimplementasikan secara
efektif. Tentu saja, hal ini tidak terlepas dari pemimpin atau
manajer. Dalam konteks ini, manajer berperan mengintegrasikan
organisasi dan variable-variabel manusia ke dalam sebuah
sistem sosioteknik yang efektif dan efisien.
Sistem sosioteknik merupakan suatu kondisi agar para pegawai
bisa bekerja dengan baik, maka selain mematuhi aturan-aturan
yang berlaku, pegawai juga butuh investasi social dan
intelektual/ pengetahuan dalam berorganisasi.
Sementara itu, menurut Hendry Mintzberg dalam buku Manajemen
prilaku Organisasi (Winardi), ada sepuluh macam peranan
manjerial yakni:
A. Peranan Antar Pribadi
1. Peranan sebagai tokoh (melaksanakan kegiatan-kegiatan
seremonial dan social, sebagai wakil organisasi yang
bersangkutan).
2. Peranan sebagai pemimpin.
3. Peranan sebagai penghubung (The Liason Role) terutama dengan
pihak luar.
B. Peranan Informasional
1. Peranan sebagai pihak penerima (menerima informasi tentang
pengoprasian sebuah perusahaan).
2. Peranan sebagai penyebar berita atau informasi
(menyampaikan informasi kepada pihak bawahan).
3. Peranan sebagai juru bicara (meneruskan informasi kepada
pihak yang berada di luar organisasi yang bersangkutan).
C. Peranan Keputusan
1. Peranan sebagai wirausahawan.
2. Peranan yang mengatasi gangguan-gangguan.
3. Peranan sebagai pihak yang mengalokasikan sumber-sumber
daya.
4. Peranan sebagai perantara (menghadapi berbagai macam orang
dan kelompok-kelompok orang).
Teori Manajer dalam Manajemen
Ada 3 teori dasar dalam manajemen, pertama adalah model
tradisonal, kedua adalah human relations, dan ketiga adalah
human resources (Milles).
1. Model Tradisional
Dalam pendekatan ini manajer menggunakan pola motivasi
tradisional. Manajer berasumsi bahwa pekerjaan itu tidak
menyenangkan bagi manusia, upah lebih penting dari kerja itu
sendiri, dan hanya sedikit sekali orang yang memiliki
pengendalian dan pengarahan diri. Oleh karena itu, maka jalan
keluar yang dilakukan manajer adalah melakukan supervise yang
ketat merumuskan berbagai cara dan prosedur kerja sesederhana
mungkin, dan memaksa apa yang diinstruksikan kepada bawahan.
Dengan demikian diharapkan bawahan akan patuh dan menghasilkan
apa yang telah ditetapkan.
2. Model Human Relations
Dalam pendekatan ini manajer menggunakan pola human relations,
manajer berasumsi bahwa bawahannya ingin merasa berguna dan
penting, ingin dikenal sebagai seorang individu yang berarti
dan keinginan tersebut mungkin lebih peting daripada uang.
Oleh karena itu, maka tindakan yang dilakukan para manajer
dalam melakukan tugasnya adalah memuji individu dan bawahannya
agar mereka merasa penting/ berguna, selalu mendengar keluhan
dan saran bawahannya, melakukan pengendalian dan pengarahan
diri dalam hal-hal rutin. Dengan demikian diharapkan agar
bawahan menjadi lebih dimanusiakan (dihargai dan senang) dan
termotivasi serta bersedia bekerjasama atas dasar kesadaran
diri (secara sukarela). (Keban)
3. Model Human Resources
Dalam pendekatan ini, seorang manajer menggunakan pola human
resource. Manajer berasumsi bahwa orang bisa saja tertarik
terhadap pekerjaan yang menantang (tidak selalu uang),
memiliki kreativitas dan inisiatif serta tanggungjawab yang
tinggi untuk mengendalikan dan mengarahkan dirinya. Oleh
karenanya, maka yang dilakukan oleh manajer adalah
memanfaatkan kemampuan sumberdaya manusia yang ada pada
bawahannya, memberikan peluang agar mereka dapat berkreasi dan
berinisiatif, serta memberikan dorongan agar mereka dapat
berpartisipasi secara aktif. Oleh karena itu, diharapkan
terjadinya tanggungjawab yang lebih tinggi dikalangan
bawahannya, sekaligus terjadi perbaikan efisiensi dan
peningkatan kepuasan kerja.
Dari ketiga pendekatan tersebut, dapat dilihat variasi pola
kepemimpinan seorang manajer dalam suatu organisasi, termasuk
manajer public. Pola yang dipilih tentu saja tergantung dari
asumsi dasar yang dianut oleh seorang manager tentang hakekat
manusia dalam organisasi, teknologi yang dimiliki, serta
lingkungan dan situasi yang sedang dihadapi. Disamping itu,
model sangat mempengaruhi bentuk struktur organisasi.
Manajer harus mengutamakan tugas, tanggungjawab, dan
membina hubungan yang harmonis baik dengan atasan maupun
dengan bawahan. Adapun tugas-tugas manajer adalah:
1. Managerial cycle atau siklus pengambilan keputusan, membuat
rencana, menyusun organisasi, pengarahan organisasi,
pengendalian, penilaian dan pelaporan.
2. Memotivasi, artinya seorang manajer harus dapat mendorong
para bawahannyauntuk bekerja giat dan membina para bawahan
dengan baik dan harmonis.
3. Manajer harus berusaha memenuhi kebutuhan para bawahannya.
4. Manajer harus dapat menciptakan kondisi yang akan membantu
bawahannya mendapatkan kepuasan dalam pekerjaanya.
5. Manajer harus berusaha agar para bawahannya bersedia
memikul tanggung jawab.
6. Manajer harusmembina bawahannya agar dapat bekerja secara
efektif dan efisien.
7. Manajer harus membenahi fungsi-fungsi fundamental manajemen
secara baik.
8. Manajer harus mewakili dan membina hubungan yang harmonis
dengan pihak luar.
Sesungguhnya, manajer bertanggungjawab dalam mengarahkan visi
serta sumber-sumber daya kejurusan yang dapat menghasilkan
hal-hal yang paling efektif.
Budaya Organisasi
Setiap individu mempunyai karakter yang bervariasi dan
mempunyai kepribadian yang berbeda-beda,yang dapat memberikan
respon yang berbeda-beda saat bertindak,berinteraksi,dan
mengambil keputusan. Begitu pula dalam suatu perusahaan atau
organisasi juga mempunyai karakter yang berbeda-beda yang di
sebutBudaya. Sebuah organisasi mempunyai budaya masing-masing.
Ini menjadi salah satu pembeda antara satu organisasi dengan
organisasi lainnya. Budaya sebuah organisasi ada yang sesuai
dengan anggota atau karyawan baru, ada juga yang tidak sesuai
sehingga seorang anggota baru atau karyawan yang tidak sesuai
dengan budaya organisasi tersebut harus dapat menyesuaikan
kalau dia ingin bertahan di organisasi tersebut.
Apakah Budaya Organisasi itu ?
Apakah budaya organisasi itu? Budaya itu adalah sistem makna
dan keyakinan bersama yang dianut oleh para anggota organisasi
yang menentukan ,sebagaian besar cara mereka bertindak satu
terhadap yang lain dan terhadap orang luar. Budaya itu
mewakili persepsi yang di anut bersama oleh organisasi
tersebut yang menentukan anggota-anggotanya harus berperilaku.
Definisi kita mengenai budaya menyiratkan beberapa hal.
Pertama, budaya adalah persepsi. Individu mempersepsikan budaya
organisasi berdasarkan apa yang mereka lihat ,dengar atau
alami dalam organisasi itu. Kedua,meskipun individu mungkin
memiliki latar belakang yang berbeda atau bekerja pada
tingkatan yang berbeda di organisasi tersebut dengan istilah
yang sama,dan itulah yang disebut aspek budaya bersama. Terakhir
,budaya organisasi adalah istilah deskriptif, budaya itu
menyangkut bagaimana anggota mempersepsikan organisasi
tersebut,bukan menyangkut apakah mereka menyukainya .Budaya
itu menggambarkan bukan menilai.
Dimensi Budaya Organisasi
Riset mengemukakan bahwa ada tujuh dimensi yang secara
keseluruhan menangkap hakikat budaya organisasi. Setiap
dimensi tersebut dari rendah sampai tinggi, yang semata-mata
disebut bukan sebagai tipe budaya (rendah) atau tipe budaya
(tinggi). Menilai organisasi dari ketujuh dimensi itu akan
memberikan gambaran mengenai unsur-unsur pembentuk budaya
organisasi tersebut. Dalam banyak organisasi, salah sati
dimensi budaya itu kadang muncul di atas yang lain dan
biasanya membentuk kepribadian organisasi dan cara kerja kerja
anggota organisasi. Sebagai contoh, Sony Corporation yang
berfokus pada inovasi produk. Perusahaan “hidup dan bernafas”
dalam pengembangan produk baru (orientasi hasil), dan
keputusan kerja, sikap, dan tindakan-tindakan karyawan yang
mendukung sasaran. Sebaliknya, Soutwest Airlines membuat para
karyawannya sebagai bagian pusat budaya (orientasi orang).
Dimensi-dimensi budaya organisasi tersebut yaitu :
1. Inovasi dan Pengambilan Resiko
Kadar seberapa karyawan didorong untuk inovatif dan mengambil
risiko.
2. Perhatian Pada Detail
Kadar sebarapa karyawan diharapkan mampu menunjukkan
ketepatan, analisis, dan perhatian pada detail.
3. Orientasi Hasil
Kadar seberapa manajer berfokus pada hasil atau keluaran
bukannya pada cara mencapai hasil itu.
4. Orientasi Orang
Kadar seberapa keputusan manajemen turut mempengaruhi orang-
orang yang ada dalam organisasi.
5. Orientasi Tim
Kadar seberapa pekerjaan disusun berdasar tim bukannya
perorangan.
6. Keagresifan
Kadar seberapa keryawan agresif dan bersaing daripada
bekerjasama.
7. Stabilitas
Kadar seberapa keputusan dan tindakan organisasi menekankan
usaha untuk mempertahankan status.
Sumber Budaya
Adat istiadat,tradisi,dan cara umum melakukan segala sesuatu
di organisasi tertentu saat ini pada umumnya di timbulkan oleh
apa yang telah dilakukan sebelumnya dan tingkat keberhasilan
usaha itu . Sumber asli budaya organisasi lazimnya
mencerminkan visi atau misi para pendiri organisasi tersebut.
Para pendiri menetapkan budaya awal dengan membayangkan citra
seperti apa yang akan menempel pada perusahaan tersebut.
“Bagaimana Suatu Budaya Organisasi Berlanjut”
Sekali suatu budaya di tempatkan, praktik organisasi tertentu
membantu memliharanya. Tindakan dari para eksekutif tingkat
puncak juga mempunyai dampak besar pada budaya organisasi.
Melalui apa yang mereka katakan dan bagaimana mereka bersikap
para manajer tingkat puncak menetapkan norma-norma yang
menyaring melalui organisasi.
Akhirnya , suatu organisasi harus membantu para karyawan
beradaptasi dengan budayanya melalui suatu proses yang di
sebut sosialisasi . melalui proses sosialisasi karyawan baru
mempelajari cara organisasi melakukan sesuatu. Keuntungan lain
dari sosialisasi adalah karena karyawan baru belum mengenal
budaya organisasi,sehingga ada kemungkinan mereka dapat
mengubah keyakinan dan kebiasaan yang telah ada.
“Bagaimana Suatu Budaya Organisasi Diciptakan Dan Dipelihara”
Budaya asli diturunkan dari falsafah pendiri . Hal ini
nantinya berpengaruh kuat pada kriteria yang digunakan dalam
proses pengupahan dan penyeleksian karyawan.tindakan manajer
tingkat puncak sekarang adalah menetapkan pengharapan umum
seperti apa sikap yang dapat diterima dan apa yang tidak.
Proses sosialisasi ,jika berhasil akan menyesuaikan nilai-
nilai karyawan baru pada organisasi selama proses seleksi dan
memberikan dukungan selama saat-saat penting ketika para
karyawan telah bergabung dengan organisasi dan mempelajari
seluk-beluknya.
“Bagaimana Para Karyawan Mempelajari Budaya”
Kebudayaan itu disampaikan kepada para karyawan dengan
berbagai macam cara. Yang paling banyak digunakan adalah
cerita, upacara, simbol dan bahasa.
1. Cerita
“Cerita-cerita” organisasi lazimnya mengandung
penggambaran peristiwa yang signifikan, atau manusia, yang
mencakup hal-hal seperti para pendiri organisasi itu,
pelanggaran peraturan, tanggapan terhadap kesalahan-kesalahan
masa lalu, dan sebagainya.
2. Ritual
Ritual-ritual perusahaan adalah serangkaian kegiatan berulang
yang mengungkapkan dan meneguhkan nilai-nilai organisasi,
sasaran-sasaran apa yang paling penting dan orang-orang mana
yang penting.
3. Simbol
Ketika anda memasuki bisnis yang berbeda, apakah Anda
memperoleh “perasaan” tentang tempat tersebut-formal, kasual,
gembira, serius, dan sebagainya? Perasaan yang Anda peroleh
itu menunjukkan kekuatan simbol-simbol materi dalam
menciptakan kepribadian organisasi.
Tata letak fasilitas organisasi, cara karyawan berpakaian,
jenis mobil yang disediakan bagi eksekutif puncak, dan
ketersediaan pesawat milik perusahaan merupakan contoh simbol-
simbol materi. Simbol-simbol materi itu mengatakan kepada para
karyawan siapa yang penting, tingkat kesamaan yang dikehendaki
oleh pucuk pimpinan, dan berbagai jenis perilaku (misalnya
menanggung risiko, bersikap konservatif, otoriter,
partisipatif, individualistis, dan sebagainya) yang diharapkan
dan layak.
4. Bahasa
Banyak organisasi dan unit di dalam organisasi menggunakan
bahasa sebagai cara untuk mengidentifikasi para anggota sebuah
budaya. Dengan mempelajari bahasa itu, para anggota menyatakan
penerimaan mereka terhadap budaya dan kesediaan mereka untuk
membantu melestarikannya.
Dari waktu ke waktu,organisasi sering mengembangkan istilah-
istilah unik untuk menggambarkan peralatan, orang-orang
penting, para pemasok, pelanggan, proses, atau produk-produk
yang berkaitan denga bisnis mereka. Karyawan-karyawan baru
sering merasa kewalahan dengan berbagai akronim dan istilah
khusus yang, dalam waktu singkat, menjadi bagian wajar bahasa
mereka. Setelah terasimilasi, bahasa itu berfungsi sebagai
penanda umum yang mempersatukan para anggota budaya tertentu.
Bagaimana Budaya Memengaruhi Manajer?
Karena menjadi kendala atas apa yang dapat dan tak dapat
mereka lakukan, budaya organisasi terutama releva bagi para
manajer. Kendala-kendala itu jarang yang bersifat eksplisit
(terungkap). Kendala-kendala itu tidak tertulis. Kecil
kemungkinan bahwa kendala-kendala itu bahkan akan diucapkan.
Tetapi kendala itu memang ada, dan semua manajer dengan cepat
mengetahui”apa yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan
dalam organisasi mereka.” Budaya suatu organisasi, terutama
budaya yang kuat, membatasi pilihan-pilihan pengambilan
keputusan oleh seorang manajer dalam segala fungsi manajemen.
Wilayah-wilayah penting tugas seorang manajer dipengaruhi oleh
budaya tempat dia beroperasi.
Masalah Budaya Organisasi Terkini yang Dihadapi oleh Manajer
terdapat empat masalah budaya yang harus diperhatikan oleh
manajer, yaitu:
1. Menciptakan etika budaya
Suatu budaya organisasi yang kebanyakan membentuk standar
etika yang tinggi merupakan salah satu yang mempunyai resiko
toleransi tingi, peningkatan tingkat agresif rendah,
danmemfokuskan sama seperti hasil. Manajer dalam budaya
semacam ini didukung untuk mengambil risiko dan berinovasi,
disorong untuk terlibat dalam persaingan yang tak terkendali,
dan akan memberi perhatian pada bagaimana tujuan akan tercapai
sama seperti apa tujuan yang akan dicapai. Sarannya adalah
Jadilah model peran yang terlihat, komunikasikan pengharapan
etis, dan sediakan pelatihan etika.
2. Menciptakan budaya yang inovatif
Para manajernya menyatakan bahwa budaya organisasi berdasarkan
pada keterlibatan, komunikasi, kreativitas, dan keragaman
(dimana mereka melihatnya sebagai kunci inovasi).
3. Menciptakan budaya yang tanggap terhadap konsumen
Karyawan harus mampu mengambil inisiatif, bahkan jika itu
berada diluar persyaratan pekerjaan mereka, untuk memuaskan
kebutuhan konsumen. Berdasar pada karakteristik ini, apa yang
dapat dilakukan manajer untuk membuat budayanya menjadi lebih
tanggap terhadap konsumen, mensosialisasikan layanan baru-
menghubungi orang-orang pada tujuan dan nilai-nilai
organisasi.
4. Budaya dan spiritualitas organisasi
Apakah spritualitas tempat kerja itu? Spiritualitas tempat
kerja dikenal sebagai orang yag mempunyai kepribadian yang
berkembang dan terus berkembang dengan pekerjaan yang
dilakukan didalam komunitas. Spiritualitas tampaknya menjadi
penting sekarang ini untuk beberapa alasan. Karyawan mencari
cara-cara untuk menyeimbangkan stress dan tekanan arus
kehidupan yang selalu berubah.
“Mendefinisikan Lingkungan Eksternal”
Lingkungan eksternal, mengacu pada lembaga atau kekuatan yang
berada diluar organisasi tertentu yang berpotensi? Kinerja
organisasi itu. Lingkungan eksternal terdiri dari dua
komponen, lingkungan khusus dan lingkungan umum :
A. Lingkungan Khusus
Lingkungan Khusus mencakup kekuatan-kekuatan luar yang
mempunyai dampak langsung dan segera pada keputusan dan
tindakan manajer dan relevan secara langsung terhadap
pencapaian sasaran organisasi adalah unik dan berubah-ubah
mengikutin perubahan kondisi. Unsur yang membentuk lingkungan
khusus? Yang utama adalah konsumen, pemasok, pesaing, dan
kelompok penekan.
1. Konsumen
Seperti yang telah dikatakan berkali-kali, organisasi ada
untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Adalah konsumen atau klien
yang menyerap hasil dari organisasi. Ini benar bahkan untuk
organisasi pemerintahan dan nirbala. Selera para konsumen
dapat berubah atau mereka dapat menjadi tidak puas dengan jasa
atau produk organisasi itu. Tentu saja, beberapa organisasi
mengahadapi ketidakpastian yang jauh lebih besar yang
dakibatkan oleh konsumen mereka dibandng organisasi lain.
2. Pemasok
Ketika Anda berpikir bahwa pemasok bagi organisasi tertentu,
biasanya anda membayangkan perusahaan yang menyediakan bahan
baku dan perlatan. Tetapi, istilah pemasok juga mencakup
penyedia input keuangan dan tenaga kerja. Para manajer
berusaha menjamin keberlangsungan aliran input yang diperlukan
dengan harga serendah mungkin. Karena input tersebut
menunjukan ketidakpastian artinya, ketidaktersediaan atau
penundaannya dapat secara signifikan mengurangi efektivitas
organisasi tersebut biasanya para manajer berusaha keras untuk
menjamin adanya aliran yang handal dan mantap. Penerapan
prinsip dan metode e-bisnis telah mengubah cara organisasi
berurusan dengan pemasok.
3. Pesaing
Semua organisasi mempunyai pesaing satu atau lebih.
Antara lain Nike bersaing melawan reebok. Adidas dan Fila.
Coca-cola bersaing melawan Pepsi dan perusahaan minuman ringan
lainnya. Organisasi-organisasi nirbala, seperti The
Metropolotan Museum of Art and Girl Scout USA berasaing pula
merebutkan dana, relawan dan pelanggan. Para manajer tidak
boleh mengabaikan persaingan. Apabila mereka mengbaikannya
mereka akan mebayar mahal. Pesaing dalam bentuk penetapan
harga, pengembangan produk-produk baru, jasa yang ditawarkan,
dan semacamnya merupakan kekuatan penting lingkungan ang harus
dipantau oleh para manajer dan yang harus siap ditanggapi.
4. Kelompok penekanan
Para manajer harus mengenali kelompok-kelompok
kepentingan khusu yang berusaha untuk memengaruhi tindakan
berorganisasi. Contohnya, PETA (People for the Ethical
Treatment of Animals) menekan McDonald’s Corporation atas
penanganannya pada hewan sewaktu proses penyembelihan membuat
McDonald’s memenuhi standar McDonald’s dalam memprosesnya
B. Lingkungan Umum
Lingkungan Umum mencakup kondisi umum ekonomi, politik/hukum.
Social budaya, demografi, teknologi, dan kondisi umum yang
mungkin memengaruhi organisasi. Perubahan dalam sejumlah
bidang itu biasanya tidak berdampak sebesar dampak yang
ditimbulkan oleh lingkungan khusus, tetapi manajer harus
mempertimbangkan bidang-bidang itu ketika mereka merencanakan,
mengorganisasikan, memimpin dan mengendalikan.
1. Kondisi Ekonomi
Tingkat suku bunga, laju inflasi, perubahan pendapatan yang
dapat dibelanjakan, indeks pasar saham, dan tahap siklus
bisnis umum merupakan beberapa faktor ekonomi dalam lingkungan
umum yang dapat memengaruhi praktik manajemen dalam organisasi
tertentu. Bahkan organisasi amal seperti the United Way atau
Muscular Dystrophy Association, merasakan dampak faktor-faktor
ekonomi. Selama kemunduran ekonomi, permintaan masyarakat akan
jasa organisasi itu meningkat, sementara sumbangan amal kepada
organisasi itu biasanya menurun.
2. Kondisi Politik/Hukum
Pemerintah federal, negara bagian dan lokal memengaruhi apa
yang dapat atau tidak dapat dilakukan organisasi. Beberapa
peraturan federal mempunyai dampak yang signifikan. Sebagai
contoh, American with Disabilities Act of 1990 (ADA) dirancang
dalam rangka membuat pekerjaan dan fasilitas lebih dapat
diakses oleh orang-orang yang cacat baik sebagai konsumen
ataupun karyawan. Aspek lain daro sector politik/hukum adalah
kondisi dan stabilitas umum suatu Negara tempat organisasi
beroperasi dan sikap pejabata pemerintah terpilih terhadap
bisnis.
3. Kondisi Sosial Budaya
Direktur riset dan pengembangan di Frito Lay, sebuah unit
makanan ringan diPepsiCo Inc, sedang mencari suatu langkah
untuk dan membuat makanan camilannya menjadi lebih sehat.
Salah satu uji produknya adalah keripik kentang brokoli.
Mengapa Frito Lay mencari produk yang berbeda semacam itu?
Karena kementrian kesehatan dan konsumen semakin cemas tentang
bahaya dari kegemukan dan diet yang buruk. Para manajer harus
menyesuaikan praktik mereka dengan harapan masyarakat yang
berubah-ubah ditempat mereka bekerja. Karena nilai, kebiasaan,
dan selera berubah, para manajer harus pula berubah. Jika
organisasi melakukan bisnis dinegara lain, manajer perlu
mengenal nilai dan budaya Negara tersebut dan mengelola
organisasi dengan cara mengakui dan menerapkan aspek social
budaya tertentu itu.
4. Kondisi Demografi
Kondisi demografi meliputi kecendrungan karakteristik fisik
populasi, seperti jenis kelamin umur, tingkat pendidikan,
lokasi geografis, pendapatan, komposisi keluarga, dan
sebagainya. Perubahan karakteristik ini memungkinkan bagaimana
para manajer merencanakan, mengelola, memimpin, dan
mengendalikan.
5. Teknologi
Dalam kaitannya dengan lingkungan umum, perubahan yang paling
pesat selama seperempat abad terakhir terjadi pada bidang
teknologi. Kita hidup ketika teknologi terus-menerus berubah.
Contohnya seperti Prime Trucking Inc, dan Amazon.com,
menggunakan informasi sebagai keunggulan berasaing dan telah
menganut sistem e-bisnis yang berteknologi maju untuk tetap
berada didepan pesaingnya. Keseluruhan bidang teknologi secara
radikal mengubah cara mendasar penyusunan organisasi dan cara
manajer meneglola.
6. Global
Pada akhir dekade ini Nigeria akan mempunyai populasi yang
lebih besar dari Rusia. Ethiopia akan memiliki banyak penduduk
daripada Jerman dan Maroko akan lebih padat daripada Kanada.
Globalisasi merupakan salah satu faktor penting yang
memengaruhi para manajer dan organisasi. Para pesaing global
dan pasar konsumen.
Bagaimana Lingkungan Memengaruhi Para Manajer??
Mengetahui apa saja komponen lingkungan itu penting bagi
manajer. Walau begitu, memahami bagaimana lingkungan memahami
manajer sama pentingnya. Lingkungan memengaruhi manajer
melalui derajat ketidakpastian lingkungan yang ada sekarang
dan melalui berbagai hubungan pemegang saham (stockholders)
yang terjadi antara organisasi dan kelompok pendukung
eksternal.
1. Menilai Ketidakpastian Lingkungan
Tidak semua lingkungan itu sama Lingkungan itu berbeda-beda
menurut apa yang kita sebut derajat ketidakpastian lingkungan,
yang ditentukan oleh dua dimensi: derajat perubahan dan
derajat kerumitan lingkungan organisasi. Yang pertama dari
dimensi itu adalah derajat perubahan, jika komponen dalam
lingkungan organisasi sering berubah kita menyebutnya
lingkungan yang dinamis, jika prubahan minimum kita
meneybutnya lingkungan yang stabil. Lingkungan yang stabil
mungkin adalah lingkungan yang tidak memiliki pesaing baru.
Kebanyakan industri sekarang ini menghadapi perubahan yang
lebih dinamis, sehingga membuat lingkungan mereka makin tidak
pasti.
2. Mengelola Hubungan Stakeholder
Sifat dasar hubungan stakeholder hubungan eksternal merupakan
cara lain lingkungan memengaruhi manajer, semakin jelas dan
aman hubungan itu semakin besar pengaruh manajer terhadap
hasil organisasinya. Siapakah stakeholder itu? Pemercaya
adalah semua pihak dalam lingkungan eksternal organisasi yang
terpengaruh oleh keputusan dan tindakan organisasi. Mengapa
pengelolaan dengan stakeholder itu penting? Mengapa para
manajer harus peduli terhadap pengelolaan hubungan dengan
stakeholder? Salah satu alasanna adalah pengelolaan tersebut
dapat berakibat pada hasil organisasi lainnya seperti
membaiknya prediksi terhadap perubahan lingkungan , inovasi
yang lebih sukses dan lain-lain. Makin menentukan stakeholder
itu dan makin tidak pasti lingkungannya, makin perlu para
manajer membangun kemitraan yang eksplisit dengan stakeholder
itu daripada hanya mengetahui keberadaannya.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
A. Jadi, Manajer
DAFTAR PUSTAKA
Robbins, Stephen P, Coulter Marry. 2009. Manajemen Edisi
Kedelapan / Jilid 1. Jakarta : Indeks.