PENGERTIAN ETIKA DAN PROFESI HUKUM

28
PENGERTIAN ETIKA DAN PROFESI HUKUM Oleh : DRS.H. ADNAN QOHAR, SH (WKPA JOMBANG) A. Pengertian Etika Dan Kode Etik Profesi Istilah Etika berasal dari bahasa Yunani, “ethos” yang artinya cara berpikir, kebiasaan, adat, perasaan, sikap, karakter, watak kesusilaan atau adat. Dalam Kamus Bahasa Indonesia, ada 3 (tiga) arti yang dapat dipakai untuk kata Etika, antara lain Etika sebagai sistem nilai atau sebagai nilai-nilai atau norma-norma moral yang menjadi pedoman bagi seseorang atau kelompok untuk bersikap dan bertindak. Etika juga bisa diartikan sebagai kumpulan azas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak atau moral. Selain itu, Etika bisa juga diartikan sebagai ilmu tentang yang baik dan yang buruk yang diterima dalam suatu masyarakat, menjadi bahan refleksi yang diteliti secara sistematis dan metodis. Beberapa ahli telah merumuskan pengertian kata etika atau lazim juga disebut etik, yang berasal dari kata Yunani ETHOS tersebut sebagai berikut ini : Drs. O.P. SIMORANGKIR : etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.

Transcript of PENGERTIAN ETIKA DAN PROFESI HUKUM

PENGERTIAN ETIKA DAN PROFESI HUKUM

Oleh :

DRS.H. ADNAN QOHAR, SH

(WKPA JOMBANG)

A. Pengertian Etika Dan Kode Etik Profesi

Istilah Etika berasal dari bahasa Yunani, “ethos” yang artinya cara berpikir, kebiasaan,

adat, perasaan, sikap, karakter, watak kesusilaan atau adat. Dalam Kamus Bahasa Indonesia, ada

3 (tiga) arti yang dapat dipakai untuk kata Etika, antara lain Etika sebagai sistem nilai atau

sebagai nilai-nilai atau norma-norma moral yang menjadi pedoman bagi seseorang atau

kelompok untuk bersikap dan bertindak. Etika juga bisa diartikan sebagai kumpulan azas atau

nilai yang berkenaan dengan akhlak atau moral. Selain itu, Etika bisa juga diartikan sebagai ilmu

tentang yang baik dan yang buruk yang diterima dalam suatu masyarakat,menjadi bahan refleksi

yang diteliti secara sistematis dan metodis.

Beberapa ahli telah merumuskan pengertian kata etika atau lazim juga disebut etik, yang

berasal dari kata Yunani ETHOS tersebut sebagai berikut ini :

Drs. O.P. SIMORANGKIR : etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku

menurut ukuran dan nilai yang baik.

Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat : etika adalahteori tentang tingkah laku

perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal.

Drs. H. Burhanudin Salam : etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai

dan norma moral yang menentukan prilaku manusia dalam hidupnya.

Di sisi lain, etika dapat dibagi menjadi etika umum dan etika khusus. Etika khusus

selanjutnya dibedakan lagi menjadi etika individual dan etika sosial. Pembedaan etika menjadi

etika umum dan etika khusus ini dipopulerkan oleh Magnis Suseno denganistilah etika

deskriptif. Lebih lanjut Magnis Suseno menjelaskan bahwa etika umum membahas tentang

prinsip-prinsip dasar dari moral, seperti tentang pengertian etika, fungsi etika, masalah

kebebasan, tanggung jawab, dan peranan suara hati. Di lain pihak, etika khusus menerapkan

prinsip-prinsip dasar dari moral itu pada masing-masing bidang kehidupan manusia. Adapun

etika khusus yang individual memuat kewajiban manusia terhadap diri sendiri sedangkan etika

sosial membicarakan tentang kewajiban manusia sebagai anggota umat manusia. Telah jelas, etika yang berlandaskan pada nilai-nilai moral kehidupan manusia, sangat berbeda dengan

hukum yang bertolak dari salah benar, adil atau tidak adil. Hukum merupakan instrumen

eksternal sementara moral adalah instrumen internal yang menyangkut sikap pribadi, disiplin

pribadi yang oleh karena itu etika disebut juga “disciplinary rules.”

Am Jadi ETIKA DESKRIPTIF, ialah etika yang berusaha meneropong secara kritis dan

rasional sikap dan prilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam hidup ini sebagai

sesuatu yang bernilai. Etika deskriptif memberikan fakta sebagai dasaruntuk mengambil

keputusan tentang prilaku atau sikap yang mau diambil.

Sedang ETIKA NORMATIF, yaitu etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan

pola prilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang

bernilai. Etika normatif memberi penilaian sekaligus memberi norma sebagai dasar dan kerangka

tindakan yang akan diputuskan.

Etika secara uumum dapat dibagi menjadi :

1. ETIKA UMUM, berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar bagaimana manusia bertindak

secara etis,bagaimana manusia mengambil keputusan etis, teori-teori etika dan prinsipprinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolak ukur

dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan. Etika umum dapat di analogkan dengan

ilmu pengetahuan, yang membahas mengenai pengertian umum dan teoriteori.

2. ETIKA KHUSUS, merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalambidang

kehidupan yang khusus. Penerapan ini bisa berwujud : Bagaimana saya mengambil

keputusan dan bertindak dalam bidang kehidupan dan kegiatan khusus yang saya lakukan,

yang didasari oleh cara, teori dan prinsip-prinsip moral dasar. Namun,penerapan itu dapat

juga berwujud : Bagaimana saya menilai perilaku saya dan orang lain dalam bidang kegiatan

dan kehidupan khusus yang dilatarbelakangi oleh kondisi yang memungkinkan manusia

bertindak etis : Cara bagaimana manusia mengambil suatu keputusan atautidakan, dan teori

serta prinsip moral dasar yang ada dibaliknya.

Sedang Etika Khusus dibagi lagi menjadi dua bagian yaitu :

a. Etika individual, yaitu menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri.

b. Etika sosial, yaitu berbicara mengenai kewajiban, sikap dan pola perilaku manusia sebagai

anggota umat manusia. Sebagai suatu subyek, etika akan berkaitan dengann konsep yang dimiliki oleh individu

ataupun kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya itu salah

atau benar, buruk atau baik.

Etika akan memberikan semacam batasan maupun standar yang akan mengatur pergaulan

manusia di dalam kelompok sosialnya. Dalam pengertiannya yang secara khusus dikaitkan

dengan seni pergaulan manusia, etika ini kemudian diwujudkan dalam bentuk aturan (code)

tertulis yang secara sistematik sengaja dibuat berdasarkan prinsip prinsip moral yang ada pada

saat yang dibutuhkan akan bisa difungsikan sebagai alat untuk menghakimi segala macam

tindakan yang secara logika-rasional umum (common sense) dinilai menyimpang dari kode etik.

Dengan demikian etika adalah refleksi dari apa yang disebutdengan “self control”, karena

segala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepentingan kelompok sosial (profesi) itu

sendiri. Oleh karena itu dapatlah disimpulkan bahwa sebuah profesi hanya dapat memperoleh

kepercayaan dari masyarakat, bilamana dalam diri para elit professional tersebut ada kesadaran

kuat untuk mengindahkan etika profesi pada saat mereka ingin memberikan jasa keahlian profesi

kepada masyarakat yang memerlukannya.

Dalam pergaulan hidup bermasyarakat, bernegara hingga pergaulan hidup tingkat

internasional di perlukan suatu system yang mengatur bagaimana seharusnya manusia bergaul.

Sistem pengaturan pergaulan tersebut menjadi saling menghormati dan dikenal dengan sebutan

sopan santun, tata krama, protokoler dan lain-lain. Maksud pedoman pergaulan tidak lain untuk

menjaga kepentingan masing-masing yang terlibat agar mereka senang, tenang, tenteram,

terlindung tanpa merugikan kepentingannya serta terjamin agar perbuatannya yang tengah

dijalankan sesuai dengan adat kebiasaan yang berlaku dan tidak bertentangan dengan hak-hak

asasi umumnya.

Dengan demikian, aturan etik adalah aturan mengenai moral atau atau berkaitan dengan

sikap moral. Filsafat etika adalah filsafat tentang moral. Moral menyangkut nilai mengenai baik

dan buruk, layak dan tidak layak, pantas dan tidak pantas.

Sehubungan teori tentang etika, Darji Darmodiharjo dan Sidharta dalam bukunya berjudul

Pokok-Pokok Filsafat Hukum menulis: “Etika berurusan dengan orthopraxis, yakni tindakan

yang benar (right action). Kapan suatu tindakan itu dipandang benar ditafsirkan secara berbeda

oleh berbagai teori (aliran) etika yang secara global bias dibagi menjadi dua, yaitu aliran

deontologist (etika kewajiban) dan aliran telelogis (etika tujuan ataumanfaat).” Sedang pengertian Kode; yaitu tanda-tanda atau simbol-simbol yang berupa kata-kata,

tulisan atau benda yang disepakati untuk maksud-maksud tertentu, misalnya untuk menjamin

suatu berita, keputusan atau suatu kesepakatan suatu organisasi. Kode juga dapat berarti

kumpulan peraturan yang sistematis.

Dengan demikian Kode etik ; yaitu norma atau azas yang diterima oleh suatu kelompok

tertentu sebagai landasan tingkah laku seharihari di masyarakat maupundi tempat kerja.

Menurut Undang undang tetang pokok poikok kepegawaian, Kodeetik profesi adalah

pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam melaksanakan tugas dandalam kehidupan

sehari-hari. Salah satu contoh tertua adalah ; SUMPAH HIPOKRATES, yangdipandang sebagai

kode etik pertama untuk profesi dokter.

Hipokrates adalah dokter Yunani kuno yang digelari : BAPAK ILMU KEDOKTERAN.

Beliau hidup dalam abad ke- 5 SM. Menurut ahli-ahli sejarah belum tentu sumpah ini merupakan

buah pena Hipokrates sendiri, tetapi setidaknya berasal dari kalangan murid-muridnya dan

meneruskan semangat profesional yang diwariskan oleh dokter Yunani ini.

Dengan demikian etika adalah norma-norma sosial yang mengaturperilaku manusia secara

normatif tentang apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak harus dilakukan, merupakan

pedoman bagi manusia untuk berperilaku dalam masyarakat. Norma-norma sosial tersebut dapat

dikelompokkan dalam hal yaitu norma kesopanan atau etiket, norma hukumdan norma moral

atau etika. Etiket hanya berlaku pada pergaulan antar sesama, sedang etika berlaku kapan saja,

dimana saja, baik terhadap orang lain maupun sedang sendirian.

Etika dalam sebuah profesi disusun dalam sebuah Kode Etik. Dengan demikian Kode

Etik dalam sebuah profesi berhubungan erat dengan nilai sosial manusiayang dibatasi oleh

norma-norma yang mengatur sikap dan tingkah laku manusia itu sendiri, agar terjadi

keseimbangan kepentingan masing-masing di dalam masyarakat. Jadi normaadalah aturan atau

kaidah yang dipakai untuk menilai sesuatu. Paling sedikit ada tiga macam norma sosial yang

menjadi pedoman bagi manusia untuk berperilaku dalam masyarakat, yaitunorma kesopanan

atau etiket, norma hukum dan norma moral atau etika. Etika atau sopan santun, mengandung

norma yang mengatakan apa yang harus kita lakukan. Selain itu baik etika maupun etiket

mengatur perilaku manusia secara normatif, artinya memberi norma bagiperilaku manusia.

Dengan demikian keduanya menyatakan apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak harus

dilakukan.1) Rumusan konkret dari sistem etika bagi profesional dirumuskan dalam suatu kode etik

profesi yang secara harfiah berarti etika yang dikodifikasi atau, bahasa awamnya, dituliskan.

Bertens menyatakan bahwa kode etik ibarat kompas yang memberikan atau menunjukkan arah

bagi suatu profesi dan sekaligus menjamin mutu moral profesi itu di dalam masyarakat.2)

anggotanya dengan mengadakan larangan-larangan untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang

akan merugikan kesejahteraan materiil para anggotanya.3) Senada denganBertens, Sidharta

berpendapat bahwa kode etik profesi adalah seperangkat kaedah perilakusebagai pedoman yang

harus dipatuhi dalam mengemban suatu profesi.4)

Maksud dan tujuan kode etik ialah untuk mengatur dan memberi kualitas kepada

pelaksanaan profesi serta untuk menjaga kehormatan dan nama baik organisasi profesi serta

untuk melindungi publik yang memerlukan jasa-jasa baik profesional. Kode etik jadinya

merupakan mekanisme pendisiplinan, pembinaan, dan pengontrolan etos kerja anggota-anggota

organisasi profesi.5)

Yang dimaksud dengan profesi adalah pekerjaan tetap sebagai pelaksanaan fungsi

kemasyarakatan berupa karya pelayanan yang pelaksanaannya dijalankan secara mandiri dengan

komitmen dan keahlian berkeilmuan dalam bidang tertentu yang pengembangannya dihayati

sebagai panggilan hidup dan terikat pada etika umum dan etika khusus (etika profesi) yang

bersumber pada semangat pengabdian terhadap sesama demi kepentingan umum, serta berakar

dalam penghormatan terhadap martabat manusia (respect for human dignity). Jadi, profesi itu

berintikan praktis ilmu secara bertanggung jawab untuk menyelesaikan masalah konkret yang

dihadapi seorang warga masyarakat. Pengembanan profesi mencakup bidang-bidang yang

berkaitan dengan salah satu dan nilai-nilai kemanusiaan yang fundamental, seperti keilahian

(imam), keadilan (hukum), kesehatan (dokter), sosialisasi/pendidikan (guru), informasi

(jurnalis).6)

Pengemban profesi hukum memiliki dan menjalankan otoritas profesional yang bertumpu

pada kompetensi teknikal yang lebih superior. Sedangkan masyarakat yang tersandung masalah

hukum dan bersinggungan dengan profesi tersebut tidak memiliki kompetensi teknikal atau

tidak berada dalam posisi untuk menilai secara obyektif pelaksanaan kompetensi tekhnikal

pengemban profesi yang diminta pelayanan profesionalnya. Karena itu, masyarakat yang

tersandung masalah hukum dan bersinggungan dengan profesi tersebut berada dalam posisi

tidak ada pilihan lain kecuali untuk mempercayai pengemban profesi terkait. Mereka harus mempercayai bahwa pengemban profesi akan memberi pelayanan profesionalnya secara bermutu

dan bermartabat serta tidak akan menyalahgunakan situasinya, melainkansecara bermartabat.

Dan, secara bermartabat akan mengarahkan seluruh pengetahuan dan keahlian berkeilmuannya

dalam menjalankan jasa profesionalnya.7) Karena itu, sehubungan dengannilai-nilai dan

kepentingan yang terlibat di dalamnya, maka pengemban profesi itu menuntut bahwa pengemban

profesi dalam melaksanakan pelayanan profesionalnya dijiwai sikap etika tertentu. Pengemban

profesi itu disebut etika profesi.8)

Etika profesi pada hakikatnya adalah kesanggupan untuk secara seksama berupaya

memenuhi kebutuhan pelayanan profesional dengan kesungguhan, kecermatan dan keseksamaan

mengupayakan pengerahan keahlian dan kemahiran berkeilmuan dalam rangka pelaksanaan

kewajiban masyarakat sebagai keseluruhan terhadap para warga masyarakat yang

membutuhkannya, yang bermuatan empat kaidah pokok.

Pertama : profesi harus dipandang dan dihayati sebagai suatu pelayanan dengan tidak mengacu

pamrih.9)

Kedua : selaku mengacu kepada kepentingan atau nilai-nilai luhur sebagai norma kritik yang

memotivasi sikap dan tindakan.

Ketiga : berorientasi pada masyarakat sebagai keseluruhan.

Keempat : semangat solidaritas antar sesama rekan seprofesi demi menjaga kualitas dan martabat

profesi.10)

Dalam konteks profesi, kode etik memiliki karakteristik antara lain :

a. Merupakan produk terapan, sebab dihasilkan berdasarkan penerapan etis atas suatu profesi

tertentu.

b. Kode etik dapat berubah dan diubah seiring dengan perkembangan ilmupengetahuan dan

teknologi (Iptek).

c. Kode etik tidak akan berlaku efektif bila keberadaannya di-drop begitu saja dari atas sebab

tidak akan dijiwai oleh cita-cita dan nilai yang hidup dalam kalangan profesi sendiri.

d. Kode etik harus merupakan self-regulation (pengaturan diri) dari profesi itu sendiri yang

prinsipnya tidak dapat dipaksakan dari luar.

e. Tujuan utama dirumuskannya kode etik adalah mencegah perilaku yang tidak etis.11)

Jadi, paling tidak ada tiga maksud yang terkandung dalam pembentukan kode etik, yakni

(i) menjaga dan meningkatkan kualitas moral; (ii) menjaga dan meningkatkan kualitas keterampilan teknis; dan (iii) melindungi kesejahteraan materiil para pengemban profesi.

Kesemua maksud tersebut tergantung pada prasyarat utama, yaitu menimbulkan kepatuhan bagi

yang terikat oleh kode etik tersebut.12)

A. Profesi Hukum :

Dalam sistematika etika sebagaimana yang telah dipaparkan di atas, menurut hemat

penulis, dapatlah diketahui bahwa etika profesi termasuk dalam bidang kajian etika sosial yakni

etika yang mebicarakan tentang kewajiban manusia sebagai anggota umat masyarakat

Lalu apakah yang dikatakan profesi itu sendiri? Dan bagaimana dengan kata bekerja,

apakah berbeda dengan profesi? Profesi berbeda dengan pekerjaan. Sebelum kita mempersoalkan

tentang hakikat profesi, terlebih dahulu perlu diungkapkan bahwa manusia sendiri adalah

makhluq yang senang bekerja. Pengertian berkerja di sini harus ditafsirkan secara luas, tidak

hanya dalam arti fisik, tetapi juga psikis.

Darji Darmodiharjo dan Sidharta menyimpulkan bahwa bekerja merupakan kebutuhan bagi

setiap manusia, khususnya bagi manusia yang memasuki usia produktif. Dengan bekerja manusia

akan memperoleh kepuasan dalam dirinya. Semakin tinggi tingkat kepuasan yang ingin dicapai

oleh manusia atas pekerjaan, semakin keras upaya yang diperlukan, dengan kata lain bahwa

pekerjaan yang mendatangkan kepuasan yang tinggi itu menuntut persyaratan yang tinggi

pula lalu semakin tinggi tuntutan persyaratannya, semakin psikis pula sifat pekerjaannya.

Persyaratan-persyaratan yang dilekatkan kepada pekerjaan itu pula yangmenyebabkan suatu

pekerjaan mempunyai bobot kualitas berbeda dengan pekerjaan lain sehingga dapat dikatakan

bahwa semakin tinggi persyaratan suatu pekerjaan maka semakin berkualitas pekerjaan

tersebut. Nah, nilai kualitas pekerjaan yang tertinggi itulah yang disebut dengan profesi. Beroep,

sebagaimana yang dikutip oleh Bagir Manan, mengemukakan bahwa pengertian profesi atau

profesional adalah suatu pekerjaan yang dilakukan secara bebas dan tetap untuk memberi

pelayanan berdasarkan keahlian tertentu, dan menerima imbalan atas pelayanan tersebut.

Sementara itu Darji Darmodiharjo dan Sidharta mengemukakan bahwa profesi adalah

suatu pekerjaan yang membutuhkan dan memiliki serta memenuhi sedikitnya 5 (lima)

persyaratan sebagai berikut :

a. Memiliki landasan intelektualitas,b. Memiliki standar kualifikasi,

c. Pengabdian pada masyarakat,

d. Mendapat penghargaan di tengah masyarakat,

e. Memiliki organisasi profesi.

Begitu juga halnya dengan profesi hukum. Setiap profesi hukum mempunyai fungsi dan

peranan tersendiri dalam rangka mewujudkan Pengayoman hukum berdasarkan Pancasila dalam

masyarakat, yang harus diterapkan sesuai dengan mekanisme hukum berdasarkan perundangundangan yang berlaku (memenuhi asas legalitas dalam Negara hukum). Setiap profesi hukum

dalam menjalankan tugasnya masing-masing harus senantiasa menyadari, bahwa dalam proses

pemberian Pengayoman hukum, mereka harus saling isi-mengisi demi tegaknya hukum, keadilan

dan kebenaran yang sesuai dengan jiwa Negara kita yang bersifat integralistik dan

kekeluargaan.13)

Profesi hukum adalah profesi untuk mewujudkan ketertiban berkeadilan yang

memungkinkan manusia dapat menjalani kehidupannya secara wajar (tidak perlu tergantung

pada kekuatan fisik maupun finansial). Hal ini dikarenakan Ketertiban berkeadilan adalah

kebutuhan dasar manusia; dan Keadilan merupakan Nilai dan keutamaan yang paling luhur serta

merupakan unsur esensial dan martabat manusia.

Pengemban profesi hukum itu mencakup 4 (empat) bidang karya hukum, yaitu:

1) Penyelesaian konflik secara formal (peradilan yang melibatkan profesi hakim, Advokat, dan

Jaksa);

2) Pencegahan konflik (perancangan hukum);

3) Penyelesaian konflik secara informal (mediasi, negoisasi); dan

4) Penerapan hukum di luar konflik.14)

Profesi hukum di Indonesia meliputi semua fungsionaris utama hukum seperti hakim,

jaksa, polisi, advokat/pengacara, notaris, konsultan hukum dan ahli hukum diperusahaan.

Selanjutnya, mari kita lihat bagaimana dengan kode etik profesi hukum di Indonesia

sebagaimana akan dipaparkan dalam pembahasan berikut ini :

---------------

1. Wiradharma Dannya, Penuntun Kuliah Hukum Kedokteran, Bina Rupa Aksara, 1996, hlm. 7

2. Biniziad Kadafi, et al., Op. Cit., hal. 252-253, mengutip K. Bertens, Etika, cet. V, Gramedia Pustaka Utama,

Jakarta, 2000, hlm.280-281.3.Biniziad Kadafi, et al., Op. Cit, mengutip Badan Pembinaan Hukum Nasional RI, Analisis dan Evaluasi Tentang

Kode Etik Advokat danKonsultan Hukum, Badan Pembinaan Hukum Nasional R.I, Jakarta 1997, hlm. 11

4. Binziad Kadafi, et al., Op. Cit., hal. 252-253.

5. Susanti Bivitri, “Kata Pengantar Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia”, Rekaman Proses Workshop Kode

Etik Advokat Indonesia Langkah Menuju Penegakan, Pusat Studi Hukum danKebijakan Indonesia, Jakarta, 2004,

hal. viii, mengutip Yap Thiam Hien, Masalah Pelanggarang Kode Etik Profesi dalam Penegakan Keadilan dan

Hukum, Dalam Negara, HAM, dan Demokrasi, ed. Daniel Hutagalung, YLBHI, Jakarta, 1998.

6. Sidharta Arief. B, Pelaksanaan Kode Etik Profesi Hukum di Indonesia: Rekaman Proses Workshop Kode Etik

Advokat Indonesia, Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia, Jakarta,2004, hlm. 41)

7. Ibid.

8. Ibid. hlm. 18

9.

.

Ibid.

I0. Ibid.

11. Binziad Kadafi, et. Al., Advokat Indonesia Mencari Legitimas; SudiTentang Tanggung Jawab Profesi Hukum di

Indonesia, Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia (PSHK), Jakarta, 2001, hlm. 253

12. Ibid

13. Purwoto S. Gandasubrata, Renungan Hukum, Ikatan Hakim Indonesia (IKAHI) Cabang Mahkamah Agung RI, 1998,

hlm. 33

14. Sidharta Arief. B, Op. Cit., hlm. 18

KAMIS, 01 DESEMBER 2011

pengertian ETIKA PROFESI HUKUM

Etika dalam berprofesi  dalam bidang hukum harus sangat diperhatikan bagi merekayang berprofesi sepeti demikian. Karena ini berhubungan dengan suatu akhlak  yangdimiliki oleh seorang yang berprofesi sebagai ahli hukum di bidangnya masing-masing.

Bertens (1994) menjelaskan pengertian etika , Etika berasal dari bahasa Yunanikuno ethos dalam bentuk tunggal yang berarti adat kebiasaan, adat istiadat, akhlakyang baik. Bentuk jamak dari ethos adalah ta etha artinya adat kebiasaan. Dari bentukjamak ini terbentuklah istilah Etika yang oleh filsuf Yunani.

Dengan demikian, menurut Bertens tiga arti Etika dapat dirumuskan sebagaiberikut :(1) Etika dipakai dalam arti : nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi peganganbagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Arti ini disebutjuga sebagai “sistem nilai” dalam hidup manusia perseorangan atau hidup bermasyarakat.Misalnya Etika orang Jawa. Etika agama Budha.(2)Etika dipakai dalam arti : kumpulan asas atau nilai moral. Yang dimaksud di siniadalah kode etik, misalnya Kode Etik Advokat Indonesia, Kode Etik Notaris Indonesia.(3)Etika dipakai dalam arti : ilmu tentang yang baik atau yang buruk. Arti Etika disini sama dengan filsafat moral.

Pengertian Bertens yang demikian (pada nomor 1 dan 2) apabila dihubungkan denganprofesi hukum maka lebih relevan dengan perilaku seseorang yang berprofesi hukum,karena kedua arti tersebut berkenaan dengan perilaku seseorang atau kelompok profesihukum. Misalnya advokat tidak bermoral, artinya perbuatan advokat itu melanggar nilai-nilai dan norma-norma moral yang berlaku dalam kelompok profesi advokat. Dihubungkandengan arti yang kedua, Etika Profesi Hukum berarti Kode Etik Profesi Hukum.

Jadi dapat disimpulkan bahwa etika profesi hukum dapat diartikan sebagaisekelompok orang atau orang yang bermoral baik dalam menjalankan profesinya dibidanghukum. Di bidang hukum ada trdapat beberapa profesi yang mempunyai kode etik yangberbeda-beda pula seperti Advokat, Notaris, Jaksa, Polisi, Hakim dan lain-lain.

Pengertian Etika, Profesi, Etika Profesi dan Kode Etik ProfesiEtika berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu “Ethikos” yangberati timbul dari kebiasaan, adalah cabang utama darifilsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadistudi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakupanalisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik,buruk dan tanggung jawab.

Berikut ini merupakan dua sifat etika, yaitu :

Ø      Non-empirisFilsafat digolongkan sebagai ilmu nonempiris. Ilmu empiris adalah ilmu yang didasarkan pada faktaatau yang kongkret. Namun filsafat tidaklah demikian, filsafatberusaha melampaui yang kongkret dengan seolah-olah menanyakanapa di balik gejala-gejala kongkret. Demikian pula denganetika. Etika tidak hanya berhenti pada apa yang kongkret yangsecara faktual dilakukan, tetapi bertanya tentang apa yangseharusnya dilakukan atau tidak boleh dilakukan.

Ø      Praktis Cabang-cabang filsafat berbicara mengenaisesuatu “yang ada”. Misalnya filsafat hukum mempelajari apaitu hukum. Akan tetapi etika tidak terbatas pada itu,melainkan bertanya tentang “apa yang harus dilakukan”. Dengandemikian etika sebagai cabang filsafat bersifat praktis karenalangsung berhubungan dengan apa yang boleh dan tidak bolehdilakukan manusia. Tetapi ingat bahwa etika bukan praktisdalam arti menyajikan resep-resep siap pakai. Etika tidakbersifat teknis melainkan reflektif. Maksudnya etika hanyamenganalisis tema-tema pokok seperti hati nurani, kebebasan,hak dan kewajiban, dan sebagainya, sambil melihat teori-teorietika masa lalu untuk menyelidiki kekuatan dan kelemahannya.Diharapakan kita mampu menyusun sendiri argumentasi yang tahanuji.

            Perbedaan antara Etika dengan Etiket yaitu, Etikamenyangkut cara dilakukannya suatu perbuatan sekaligus memberinorma dari perbuatan itu sendiri. Contohnya : Dilarangmengambil barang milik orang lain tanpa izin karena mengambilbarang milik orang lain tanpa izin sama artinya denganmencuri. “Jangan mencuri” merupakan suatu norma etika. Di sinitidak dipersoalkan apakah pencuri tersebut mencuri dengantangan kanan atau tangan kiri. Sedangkan Etiket hanya berlakudalam situasi dimana kita tidak seorang diri (ada orang laindi sekitar kita). Bila tidak ada orang lain di sekitar kitaatau tidak ada saksi mata, maka etiket tidak berlaku.Contohnya : Saya sedang makan bersama bersama teman sambilmeletakkan kaki saya di atas meja makan, maka saya dianggapmelanggat etiket. Tetapi kalau saya sedang makan sendirian

(tidak ada orang lain), maka saya tidak melanggar etiket jikasaya makan dengan cara demikian.

Pengertian Profesi

            Profesi adalah suatu pekerjaan yang melaksanakantugasnya memerlukan atau menuntut keahlian (expertise),menggunakan teknik-teknik ilmiah, serta dedikasi yang tinggi.Keahlian yang diperoleh dari lembaga pendidikan khususdiperuntukkan untuk itu dengan kurikulum yang dapatdipertanggung jawabkan. Seseorang yang menekuni suatu profesitertentu disebut professional, sedangkan professional sendirimempunyai makna yang mengacu kepada sebutan orang yangmenyandang suatu profesi dan sebutan tentang penampilanseseorang dalam mewujudkan unjuk kerja sesuai dengnprofesinya.

Berikut ini merupakan ciri-ciri dari profesi, yaitu :

Keterampilan yang berdasar pada pengetahuan teoretis

Seorang professional harus memiliki pengetahuan teoretis  danketerampilan mengenai bidang teknik yang ditekuni dan bisaditerapkan dalam pelaksanaanya atau prakteknya dalam kehidupansehari-hari.

  Asosiasi Profesional

Merupakan suatu badan organisasi yang biasanya diorganisasikanoleh anggota profesi yang bertujuan untuk meningkatkan statuspara anggotanya.

Pendidikan yang Ekstensi

Profesi yang prestisius biasanya memerlukan pendidikan yanglama dalam jenjang pendidikan tinggi. Seorang professionaldalam bidang teknik mempunyai latar belakang pendidikan yangtinggi baik itu dalam suatu pendidikan formal ataupun nonformal.

     Ujian Kompetisi

Sebelum memasuki organisasi profesional, biasanya adapersyaratan untuk lulus dari suatu tes yang menguji terutamapengetahuan teoretis.

    Pelatihan institutional

Selain ujian, juga biasanya dipersyaratkan untuk mengikutipelatihan istitusional dimana calon profesional mendapatkanpengalaman praktis sebelum menjadi anggota penuh organisasi.Peningkatan keterampilan melalui pengembangan profesional jugadipersyaratkan.

    Lisensi

Profesi menetapkan syarat pendaftaran dan proses sertifikasisehingga hanya mereka yang memiliki lisensi bisa dianggap bisadipercaya.

   Otonomi kerja

Profesional cenderung mengendalikan kerja dan pengetahuanteoretis mereka agar terhindar adanya intervensi dari luar.

 Kode etik

Organisasi profesi biasanya memiliki kode etik bagi paraanggotanya dan prosedur pendisiplinan bagi mereka yangmelanggar aturan.

 Mengatur diri

Organisasi profesi harus bisa mengatur organisasinya sendiritanpa campur tangan pemerintah. Profesional diatur oleh merekayang lebih senior, praktisi yang dihormati, atau mereka yangberkualifikasi paling tinggi.

Layanan publik dan altruism

Diperolehnya penghasilan dari kerja profesinya dapatdipertahankan selama berkaitan dengan kebutuhan publik,

seperti layanan dokter berkontribusi terhadap kesehatanmasyarakat.

Status dan imbalan yang tinggi

Profesi yang paling sukses akan meraih status yang tinggi,prestise, dan imbalan yang layak bagi para anggotanya. Haltersebut bisa dianggap sebagai pengakuan terhadap layanan yangmereka berikan bagi masyarakat.

Pengertian Etika Profesi

         Etika profesi menurut keiser dalam ( SuhrawardiLubis, 1994:6-7 ) adalah sikap hidup berupa keadilan untukmemberikan pelayanan professional terhadap masyarakat denganpenuh ketertiban dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangkamelaksanakan tugas berupa kewajiban terhadap masyarakat.

Kode etik profesi adalah system norma, nilai dan aturanprofessional tertulis yang secara tegas menyatakan apa yangbenar dan baik, dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagiprofessional. Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benaratau salah, perbuatan apa yang harus dilakukan dan apa yangharus dihindari. Tujuan kode etik yaitu agar professionalmemberikan  jasa sebaik-baiknya kepada pemakai ataunasabahnya. Dengan adanya kode etik akan melindungi perbuatanyang tidak professional.

Tiga Fungsi dari Kode Etik Profesi

1. Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi  tentangprinsip profesionalitas yang digariskan

2. Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat  atas profesiyang bersangkutan

3. Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak diluar organisasi  profesitentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi

4. Sumber :

5. http://www.scribd.com/doc/53705586/39/Pengertian-Profesi- dan-ciri-cirinya

6. http://id.wikipedia.org/wiki/Etika

7. http://felix3utama.wordpress.com/2008/12/01/pengertian- dalam-etika-profesi/

Arsip Tag: pengertian etika profesi menurut paraahli

Februari 23, 2012

etika#2By ardiyo47

lanjut nih masih tentang mata kuliah etika profesi, kalo postingan sebelumnya tentang pengertian etika. Nah sekarang, mengenai hubungan etika,hhmm…  apa normal-normal ajah atau lagi galau.. (*walah ngaco   )… Ada tiga yang dibahas,,  Hubungan antara ETIKA dan ADAT-ISTIADAT, Hubunganantara ETIKA dan AGAMA, dan Hubungan antara ETIKA dan KEHIDUPAN KAMPUS,,,,(waoooww,, player juga nih etika HaaH *walah ngaco lagih   )…

langsung aja deh..

1. Hubungan antara ETIKA dan ADAT-ISTIADATAdat istiadat adalah kumpulan tata kelakuan yang paling tinggi kedudukannya karena bersifat kekal dan terintegrasi sangat kuat terhadap masyarakat yang memilikinya.Adat istiadat dapat dimaksudkan dengan Etika perangai yang diartikan sebagai kebiasaan yang menggambarkan perangai manusia dalam kehidupan bermasyarakat di daerah-daerah tertentu, pada waktu tertentu pula. Etika perangai tersebut diakui dan berlaku karena disepakati masyarakat berdasarkan hasil penilaian perilaku. (Sumaryono (1995))

2. Hubungan antara ETIKA dan AGAMAEtika tidak dapat menggantikan agama. Agama merupakan hal yang tepat untukmemberikan orientasi moral. Pemeluk agama menemukan orientasi dasar kehidupan dalam agamanya. Akan tetapi agama itu memerlukan ketrampilan etika agar dapat memberikan orientasi, bukan sekadar indoktrinasi.Etika mendasarkan diri pada argumentasi rasional semata-mata sedangkan agama pada wahyunya sendiri. Oleh karena itu ajaran agama hanya terbuka pada mereka yang mengakuinya sedangkan etika terbuka bagi setiap orang dari semua agama dan pandangan dunia.( Etika Profesi, 2006).

3. Hubungan antara ETIKA dan KEHIDUPAN KAMPUSEtika adalah aturan mengenai nilai dan prinsip moral yang merupakan pedoman bagi seseorang atau suatu kelompok dalam melaksanakan kegiatannya.Kehidupan Kampus adalah kehidupan yang berkaitan dengan kegiatan yang dilaksanakan di dalam kampus.Etika kehidupan kampus adalah nilai atau aturan yang berkaitan dengan integritas warga kampus dalam hubungan satu sama lain sebagai komunitas intelektual. (kalo yang ini ane lupa sumbernya, kata-katanya juga udah di obok-obok, toooeeeeeeeeeenngg..)

.

.

.

.

.

ada bonus tambahan…..  (yyeeeeeeeee….)

4. Perbedaan antara ETIKA dan HUKUM• Etika berlaku untuk lingkungan profesi, hokum(ini otomatis yah, bukan kesalahan nulis) berlaku untuk umum.• Etika disusun berdasarkan kesepakatan anggota profesi, hukum (kalo yang ini emang niat ngedit) disusun oleh badan pemerintahan.• Sanksi terhadap pelanggaran etika berupa tuntunan, sedangkan pada hokum(ini juag otomatis yah, bukan kesalahan nulis) berupa tuntutan.

Tinggalkan Komentar   |  tags: Hubungan antara ETIKA dan ADAT-ISTIADAT,Hubungan antaraETIKA dan AGAMA, Hubungan antara ETIKA dan KEHIDUPAN KAMPUS, pengertian etika profesi

menurut para ahli, Perbedaan antara ETIKA dan HUKUM | posted in tugas

Februari 23, 2012

pengertian etika dan etika   profesi By ardiyo47

Berbagai ~pengertian etika dan etika profesi~ menurut beberapa ahli yang disadur dari beberapa weblog dan website.

Etika profesi adalah sebagai sikap hidup untuk memenuhi kebutuhan pelayanan profesional dari klien dengan keterlibatan dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka kewajiban masyarakat sebagai keseluruhan terhadap para anggota masyarakat yang membutuhkannya dengan disertai refleksi yang seksama

APA SIH ETIKA ITU ??ETIKA

Etika adalah ajaran (normatif) dan pengetahuan (positif) tentang yang baik dan yang buruk, menjadi tuntutan untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik. (menurut Rosita noer).

Etika (Yunani Kuno: “ethikos”, berarti “timbul dari kebiasaan”) adalah cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika

mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab.(wikipedia)

Etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berperilaku menurut ukuran dan nilai yang baik. (menurut Drs. O.P. Simorangkir)

Etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal. (menurut Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat)

Etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai norma danmoral yang menentukan perilaku manusia dalam hidupnya. (menurut Drs.H. Burhanudin Salam)

Referensi :a) http://www.scribd.com/doc/8365104/PENGERTIAN-ETIKAb) http://id.wikipedia.org/wiki/Etikac) Noer, Rosita.1998. Menggugah Etika Bisnis Orde Baru. Pustaka Sinar Harapan: Jakarta.

etika udah,

sekarang mengenai profesiPROFESI

Pengertian profesi menurut Osnstien dan Live 1984: Melayani masyarakat, merupakan karir yang dilakukan sepanjang hayat. Melakukan bidang dan ilmu dan kerampilan tertentu. Memerlukan latihan khusus dalam jangka waktu yang lama. Melakukan status socialdan ekonomi yang tinggi.

Pengertian profesional menurut Sanusi et all (1991) mengatakan bahwaprofesi adalah: Suatu jabatan yang memiliki fungsi dan signifikan yang menentukan (erusial)

Profesi adalah dapat dirumuskan sebagai pekerjaan tetap berupa pelayanan (service occupation).

menurut De George Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkansuatu keahlian.

profesi adalah suatu hal yang berkaitan dengan bidang tertentu atau jenis pekerjaan (occupation) yang sangat dipengaruhi oleh pendidikandan keahlian, sehingga banyak orang yang bekerja tetapi belum tentu dikatakan memiliki profesi yang sesuai.

Referensi :a) http://beautifulindonesiaandpeace.blogspot.com/2009/01/makalah-profesi-keguruan.htmlb) http://bahasa.kompasiana.com/2011/04/29/politisikus-pekerjaan-atau-profesi/http://blog.uin-malang.ac.id/ilyasbima/2011/06/17/pengertian-profesi/c) http://choeycahpemalang.blogspot.com/2008/04/etika-profesi.html

~pengertian  etika profesi menurut beberapa ahli~

Etika Profesi adalah..ETIKA PROFESI

Etika profesi adalah sikap etis sebagai bagian integral dari sikap hidup dalam menjalankan kehidupan sebagai pengemban profesi.

Sumber : http://bahasa.kompasiana.com/2011/04/29/politisikus-pekerjaan-atau-profesi/

Etika profesi adalah cabang filsafat yang mempelajari penerapan prinsip-prinsip moral dasar atau norma-norma etis umum pada bidang-bidang khusus (profesi) kehidupan manusia.

Sumber : http://choeycahpemalang.blogspot.com/2008/04/etika-profesi.html

Etika Profesi adalah konsep etika yang ditetapkan atau disepakati pada tatanan profesi atau lingkup kerja tertentu, contoh : pers dan jurnalistik, engineering (rekayasa), science, medis/dokter, dan sebagainya.

Sumber : http://siskominfo.blogspot.com/2009/04/etika-profesi-pertemuan-3.html

Etika profesi Berkaitan dengan bidang pekerjaan yang telah dilakukanseseorang sehingga sangatlah perlu untuk menjaga profesi dikalangan masyarakat atau terhadap konsumen (klien atau objek).

Sumber : http://terorblade.blogspot.com/2011/09/pengertian-profesi-etika-profesi.html

Etika profesi adalah sebagai sikap hidup untuk memenuhi kebutuhan pelayanan profesional dari klien dengan keterlibatan dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka kewajiban masyarakat sebagai keseluruhan terhadap para anggota masyarakat yang membutuhkannya dengan disertai refleksi yang seksama, (Anang Usman, SH., MSi.)

Sumber : http://www.lodaya.web.id/?p=522

 

 

~pengertian etika dan etika profesi menurut beberapa ahli~

Tinggalkan Komentar   |  tags: etika menurut para ahli, etika profesi adalah,pengertianetika, pengertian etika profesi, pengertian etika profesi menurut para ahli, pengertian

profesi, profesi adalah | posted in tugas