PENGENALAN LABORATORIUM KIMIA

54
II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menguraikan mengenai : (1) Gelas kimia, (2) Labu erlemeyer, (3) Gelas ukur, (4) Pipet, (5) Buret, (6) Tabung reaksi, (7) Kaca arloji, (8) Corong, (9) Cawan, (10) Mortar dan pastle, (11) Spatula, batang pengaduk, (12) Kawat kasa, (13) Kaki tiga, (14) Labu ukur, (15) Botol semprot, (16) Pipa U, (17) Pipet volimetrik, (18) Plat tetes, (19) Rak tabung reaksi, (20) Klem, (21) Statif, (22) Tabung sentrifuge. 2.1 Gelas Kimia Berupa gelas tinggi, berdiameter besar dengan skala sepanjang dindingya. Terbuat dari kaca borosilikat yang tahan terhadap panas hingga suhu 200 C. Ukuran alat ada yang 50 mL, 100 mL dan 2 L. Fungsinya untuk mengukur volume larutan yang tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi, menampung zat kimia, memanaskan cairan, media pemanasan cairan. 2.2 Labu Erlemeyer Erlenmeyer terbuat dari Bahan gelas borosilikat.Berupa gelas yang diameternya semakin ke atas semakin kecil dengan skala sepanjang dindingnya, ukurannya mulai dari 10 mL sampai 2 L, bedanya dengan gelas kimia adalah bentuknya yang mempunyai mulut yang sempit. Fungsinya untuk menyimpan dan memanaskan larutan, menampun filtrate hasil penyaringan, menampung titran pada proses titrasi. 2.3 Gelas Ukur Berupa gelas tinggi dengan skala di sepanjang dindingnya.Terbuat dari kaca atau plastic yang tidak tahan panas.Ukurannya mulai dari 10 mL sampai 2 L. Fungsinya untuk mengukur volume larutan tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi dalam jumlha tertentu. 2.4 Pipet Alat untuk mengambil cairan dalam jumlah tertentu maupun takaran bebas. 2.5 Buret Berupa tabung kaca bergaris dan memiliki keran di ujungnya.Ukurannya mulai dari 5 dan 10 ml(mikroburet) dengan sekala 0,01 ml, dan 25 dan50 ml dengan sekala 0,05 ml. fungsinya untuk mengeluarkan larutan dengan volume tertentu, biasanya digunakan untuk titrasi. 2.6 Tabung Reaksi Berupa tabung yang kadang di lengkapi dengan tutup.Terbuat dari kaca borosilikat tahan panas, terdidri dari berbagai ukuran.Fungsinya sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia dan untuk untuk melakukan reaksi kimia dalam skala kecil. 2.7 Kaca Arloji Terbuat dari kaca bening, terdiri dari berbagai ukuran diameter. Fungsinya untuk penutup gelas kimia saat memanaskan sampel, tempat saat menimbang bahan kimia, dan tempat untuk mengeringkan padatan dalam desikator. 2.8 Corong Terbuat dari plastik atau kaca tahan panas dan memiliki bentuk seperti gelas bertangkai, terdiri dari corong dengan tangkai panjang dan pendek. Cara

Transcript of PENGENALAN LABORATORIUM KIMIA

II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menguraikan mengenai : (1) Gelas kimia, (2) Labu erlemeyer, (3) Gelasukur, (4) Pipet, (5) Buret, (6) Tabung reaksi, (7) Kaca arloji, (8) Corong,(9) Cawan, (10) Mortar dan pastle, (11) Spatula, batang pengaduk, (12) Kawatkasa, (13) Kaki tiga, (14) Labu ukur, (15) Botol semprot, (16) Pipa U, (17)Pipet volimetrik, (18) Plat tetes, (19) Rak tabung reaksi, (20) Klem, (21)Statif, (22) Tabung sentrifuge.2.1 Gelas KimiaBerupa gelas tinggi, berdiameter besar dengan skala sepanjang dindingya.Terbuat dari kaca borosilikat yang tahan terhadap panas hingga suhu 200 C.Ukuran alat ada yang 50 mL, 100 mL dan 2 L. Fungsinya untuk mengukur volumelarutan yang tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi, menampung zatkimia, memanaskan cairan, media pemanasan cairan.2.2 Labu ErlemeyerErlenmeyer terbuat dari Bahan gelas borosilikat.Berupa gelas yang diameternyasemakin ke atas semakin kecil dengan skala sepanjang dindingnya, ukurannyamulai dari 10 mL sampai 2 L, bedanya dengan gelas kimia adalah bentuknya yangmempunyai mulut yang sempit. Fungsinya untuk menyimpan dan memanaskan larutan,menampun filtrate hasil penyaringan, menampung titran pada proses titrasi.2.3 Gelas UkurBerupa gelas tinggi dengan skala di sepanjang dindingnya.Terbuat dari kacaatau plastic yang tidak tahan panas.Ukurannya mulai dari 10 mL sampai 2 L.Fungsinya untuk mengukur volume larutan tidak memerlukan tingkat ketelitianyang tinggi dalam jumlha tertentu.2.4 PipetAlat untuk mengambil cairan dalam jumlah tertentu maupun takaran bebas.2.5 BuretBerupa tabung kaca bergaris dan memiliki keran di ujungnya.Ukurannya mulaidari 5 dan 10 ml(mikroburet) dengan sekala 0,01 ml, dan 25 dan50 ml dengansekala 0,05 ml. fungsinya untuk mengeluarkan larutan dengan volume tertentu,biasanya digunakan untuk titrasi.2.6 Tabung ReaksiBerupa tabung yang kadang di lengkapi dengan tutup.Terbuat dari kacaborosilikat tahan panas, terdidri dari berbagai ukuran.Fungsinya sebagaitempat untuk mereaksikan bahan kimia dan untuk untuk melakukan reaksi kimiadalam skala kecil.2.7 Kaca ArlojiTerbuat dari kaca bening, terdiri dari berbagai ukuran diameter. Fungsinyauntuk penutup gelas kimia saat memanaskan sampel, tempat saat menimbang bahankimia, dan tempat untuk mengeringkan padatan dalam desikator.2.8 CorongTerbuat dari plastik atau kaca tahan panas dan memiliki bentuk seperti gelasbertangkai, terdiri dari corong dengan tangkai panjang dan pendek. Cara

menggunakannya dengan meletakkan kertas saring ke dalam corong tersebut.Fungsinya untuk mnyaring campuran kimia.2.9 CawanTerbuat terbuat dari porselen. Funsinya untuk menguapkan larutan.2.10 Mortar dan PastleTerbuat dari porselen, kaca atau batu granit. Fungsinya untuk menghancurkandan mencampurkan padatan.2.11 SpatulaBerupa sendok panjang dengan ujung atasnya datar, terbuat dari stainlesssteel atau alumunnium. Fungsinya untuk mengambil bahan kimia yang berbentukpadatan dan di pakai untuk mengaduk larutan.2.12 Batang PengadukTerbuat dari kaca tahan panas. Fungsinya di gunakan untuk mengaduk cairan didalam gelas kimia2.13 Kawat KasaKawat yang di lapisi dengan asbes. Funginya sebagai alas dalam penyebaranpanas yang berasal dari suatu pembakar.2.14 Kaki TigaBesi yang menyangga ring.Digunakan untuk menahan kawat kasa dalam pemanasan.2.15 Labu UkurLabu dengan leher yang panjang dan bertutup terbuat dari kaca dan tidak bolehterkena panas karena dapat memuai. Ukurannya mulai dari 1 ml hingga 2 L.Fungsinya untuk membuat larutan dengan konsentrasi tertentu dan mengencerkanlarutan.2.16 Botol PenyemprotanBotol ini digunakan untuk menyimpan aquades dan berwarna putih.Botol inidigunakan untuk menyemprot alat-alat untuk diseterilkan.2.17 Pipet VolumetriUntuk mengukur volume zat atau larutan dengan ketelitan tertentu.2.18 Plat TetesBentuknya persegi panjang dan terdapat 8 lubang kecil.Fungsinya untuk tempatmereaksikan larutan.2.19 Rak Tabung ReaksiReaksi terbuat dari kayu yang berbentuk persegi danterdapat lubang-lubangsebagai tempat meletakan tabung reaksi.2.20 KlemKlem terbuat dari logam berupa besi dan lapisi oleh karet untuk menjaga atauagar buret tidak terlepas pada saat dijepit. Klem buret ini berfungsi supayaburet seimbang dan tidak jatuh pada saat melakukan praktikum titrasi.2.21 StatifStatif terbuat dari logam berupa besi yang biasanya digunakan sebagaitempatatau batang klem.Statis ini berfungsi sebagai tiang penyangga untuk destilasi,titrasi dan penyarinan, hal ini dikarenakan tabung buret yang pajang sehinggatidak mungkin untuk dipegang oleh prakrikan pada saat akan menitrasi ataudestilasi.

2.22 Tabung SentrifugeTabung ini brfungsi untuk memisahkan antara larutan dan endapan dengansendirinya.

III ALAT DAN METODEBab ini akan menguraikan mengenai : (1) Alat-alat yang digunakan dan (2)Metode yang digunakan3.1 Alat – alat yang digunakanCawan Penguap, Labu Takar, Penjepit Tabung Reaksi, Statis, Buret, Klem Buret,Tabung Sentrifuge, Kasa Asbes, Kaki Tiga, Botol Penimbang, Corong, PipaKapiler, Pembakar Bunsen, Erlenmeyer, Tabung Ukur, Pipet Tetes, BotolPenyemprot, Tabung Reaksi, Gelas Kimia, Pipet Filter.3.1 Metode yang digunakanMetode yang digunakan pada pengenalan alat ini adalah memperlihatkanalat-alatyang ada satu persatu dan dijelaskan fungsi dan cara kerjanya sertaaplikasialat-alat tersebut di bidang pangan.3.1.1 Cawan PenguapCawan penguap mengendapkan larutan atau zat yang telahdipanaskan sehinggamembentuk kristal atau mengendap.3.1.2 Labu TakarLabu Takar itu untuk membuat larutan dengan mencampurkan bahan-bahan atau zat-zat yang akan direaksikan dengan zat lain.3.1.3 Penjepit Tabung ReaksiAlat ini digunakan untuk menjepit tabung reaksi yang sedangdipanaskan sehinggatabung reaksi tidak langsung bersentuhan dengantangan praktikan.3.1.4 StatisStatis ini srbagai tiang penyangga untuk destilasi, titrasi danpenyarinan, halini dikarenakan tabung buret yang pajang sehinggatidak mungkin untuk dipengangoleh prakrikan pada saat akan menitrasiatau destilasi.3.1.5 BuretBuret ini untuk tempat menyimapan penitrasi pada saa akanmelakulan titrasi.Buret ini di jepit oleh klem buret biar seimbang dantidak jatuh,dan supayabias melaukan percobaan.3.1.6 Klem BuretKlem buret ini berfungsi supaya buret seimbang dan ditadak jatuhpada saatmelakukan praktikum titrasi.3.1.7 Tabung sentrifugeTabung ini brfungsi untuk memisahkan antara larutan dan endapandengansendirinya.3.1.8 Kawat KassaKawat kassa ini sangt penting untuk proses pembakaran karnakalau tidak adakawat kassa tabung akan mudah pecah, dan kawat aasa juga untuk memudahkanpembakaran berlangsung.3.1.9 Kaki Tiga

Kaki tiga digunakan untuk mejadi penompang untuk kawat kassayang dibawahnyaada pembakar Bunsen.3.1.10 CorongSering digunakan untuk memasukan larutan kedalam tabung yang lubangnya kecil.3.1.11 Pipa KapilerPipa kapiler banyak digunakan untuk menghubungkan gas supayagas tidak bocor.3.1.12 ErlenmeyerErlenmeyer sering digunakan untuk mengyimpan larutan ataumereaksikan larutancontohnya pada proses titrasi, Erlenmeyer dirunakan untuk menyimpan larutanyang akan dititrasi dan digoyang-goyangkan.3.1.13 Gelas UkurDigunakan untuk mengukur larutan yang akan direaksikan dan juga dapat untukmenyimpan larutan atau zat.3.1.14 Tabung ReaksiTabung reaksi biasa digunakan untuk mereaksikan zat atau larutandan juga biasdipanaskan dan digoyang-goyangkan.3.1.15 Pipet VolumetriUntuk mengukur volume zat atau larutan dengan ketelitan tertentu.3.1.16 Tang KusTang kus berguna pada saat cawan penguap sedang dipanaskanlalu dijepit dengantang kru untuk memindahkan cawan penguap.3.1.17 Plat TetesPlat tetes diletakan lalu masukan larutan yang akan direaksikan dantunggubeberpa saat warnanya akan berubah.3.1.18 Rak Tabung ReaksiRak ini tempat menyimpan tabung reaksi dan bisa juga untuk menyimpan tabungyang sudah direaksikan.3.1.19 Botol PenyemprotBotol ini digunakan untuk menyemprot alat-alat untuk diseterilkan.3.1.20 Pipet FillerPipet ini diletakan diatas pipet volumetri untuk memnyedot larutan.3.1.21 Gelas KimiaUntuk mengukur volume larutan yang tidak memerlukan tingkat ketelitian yangtinggi, menampung zat kimia, memanaskan cairan, media pemanasan cairan.3.1.22 Kaca ArlojiUntuk penutup gelas kimia saat memanaskan sampel, tempat saat menimbang bahankimia, dan tempat untuk mengeringkan padatan dalam desikator.3.1.23 Mortar dan PastleUntuk menghancurkan dan mencampurkan padatan.

IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN4.1 Hasil PengamatanTabel 1. Hasil Pengamatan Pengenalan Alat

No Nama dan GambarAlat Metode Alat Fungsi Alat

1.

Masukkan zat kimiayang berupa cairanatau padatan kedalamgelas kimia.

· Menampung zatkimia· Menampung cairan· Media Pemanasancairan

2.

Letakkan kawat kasa diatas kaki tiga lalupanaskan juga pembakarspirtus.

Diguanakan sebagaialas dalampenyebaran panasyang berasal darisuatu pembakar.

3.

Masukkan larutan yangakan diukur kedalamgelas ukur lalulakukanlah pengukuranlarutan tersebut.

Untuk mengukurvolume larutan tidakmemerlukan tingkatketelitian tinggidalam jumlahtertentu.

4.

Masukan campuran bahankimia kedalam coronglalu saringlah bahankimia tersebut kedalamcorong.

Untuk menyaringcampuran kimia.

5.

Aduklah larutan yangsudah tersedia digelas kimiamenggunakan batangpengaduk.

Digunakan untukmengaduk cairandidalam gelas kimia.

6. Simpen kawat kasadiatas kaki tiga.

Digunakan untukmenahan kawat kasadalam pemanasan.

7.Dalam percobaanletakan sample padacawan petri.

Digunakan untukmenguapkan larutan

8.

Teteskan zat yang akandiuji pada bulatanyang ada di plattetes.

Digunakan untukmenguji suatu zatdalam jumlah kecil.

9.

Masukan zat kedalamtabung sentrifugekocok terlebih dahulu.

Untuk memisahkanendapan dan larutan.

10.Simpan tabung reaksidi lubang rak tabungreaksi.

Untuk menyimpantabung reaksi

11.

Masukan sampel padatabung reaksisambungkan pada pipa Usambungkan lagi tabungreaksi pada pipet.

Digunakan untukmemindahkan zat yangberupa gas.

12. Masukan suatu larutanlalu tutup termostat.

Digunakan untukmenstabilkan suhularutan.

13.

Ambil pipa kapilermasukkan sampel pipakapiler, masukan padaalat untuk pelelehan.

Berfungsi untukpelelehan zat.

14. 100 ml

Masukan larutankedalam labu ukur lalu

Untuk membuatlarutan dengan

encerkan larutantersebut denganmenggunakan labu ukur.

konsentrasi tertentudan mengencerkanlarutan.

15.

Letakkan kaca arlojidiatas gelas kimiasaat memanaskansampel.

Sebagai penutupgelas kimia saatmemanaskan sampel.

16.Semprotkan aquades kealat yang akandibersihkan.

Digunakan untukmenyimpan aquadesdan membersihkanantara cairan danpadatan.

17.

Ambilah larutanmenggunakan spatulalalu masukan kedalamgelas kimia danaduklah larutanmenggunakan spatula.

· Untuk mengambilbahan kimia yangberbentuk padatan· Untuk mengaduklarutan

18.

Masukan zat kedalambotol timbang tutupbotol timbang agartidak menguap, lalutimbang menggunakanneraca.

Digunaan untukmenimbang larutanatau zat yang mudahmenguap atauhidrokopis.

19.

Masukan pipetseukuran, tekan habisfiller sampai kempisdengan menggunakanbulatan A, sesudahpipet dimasukan cairantekan tombol s untukmenyedot.

Digunakan untukmengambil cairanatau memompa cairan.

20.

Ambil tanggrus lalujepitkan pada gelaskimia dalam keadaanpanas.

Digunakan untukmenjepit gelas kimiadan cawan padakeadaan panas.

21.

Jepitkan buret padaklem dan juga jepitkanpada statif agar burettegak lurus.

Digunakan untukmenjepit buret.

22.

Masukan zat yang akandiuji biasanya berupacairan timbangfiknometer padaneraca.

Digunakan untukmenentukan beratjenis.

23.

Jepitkan tabung reaksipada penjepit kayuketika tabung reaksidalam keadaan panas.

Digunakan untukmenjepit tabungreaksi.

24.

Jepitkan buret padaklem buret dan jugajepitkan pada statifburet agar buret tegaklurus.

Digunakan untukmenjepit klem yangmenjepit buretsupaya buret tegaklurus.

25.

Masukkan cawan yangsudah dipanaskankedalam desikatortunggu sampai 15 menitangkat lau timbang.

Untuk menguapkan airdari sampel yangsudah panas.

26.

Simpanlah larutankedalam labuerlenmeyer kemudianpanaskanlah larutantersebut.

Untuk menyimpan danmemanaskan larutan

27.

Masukan bahan kimiayang berupa padatan kedalam mortar laluhancurkan menggunakanpastle dan padatanpunakan tercampur.

Digunakan untukmenghancurkan danmencampurkanpadatan.

28.

Letakkan pembakarspirtus diabawah kakitiga maka lakukannlahpemanasan bahan kimia.

Digunakan untukmemanaskan bahan.

29.

Keluarkan larutan daridalam buret dengancara membuka kran yangterdapat diburet.

Untuk mengeluarkanlarutan denganvolume terentu,biasanya digunakanuntuk titrasi.

30.

Masukan termometerkedalam cairan yangakan diukur suhunya,nanti akan terlihatberapa ukuran suhunya.

Untuk mengukur suhuatau perubahan suhu.

Sumber : (Puspita Yuni Anggorowati,Meja 12, 2012)

IV. Hasil Pengamatan   NO.    Nama Alat dan  Kegunaan1    Labu Ukur

        Menampung dan mencampur larutan kimia.

2    Tabung Reaksi

     Menampung larutan dalam jumlah yang sedikit

3.    Beker Gelas

      Menampung bahan kimia atau larutan dalam jumlah yang banyak4    Gelas Ukur

     Mengukur volume larutan

5    Pipet Ukur

     Mengukur volume larutan

6    Penjepit Tabung Reaksi

     Menjepit tabung reaksi selama melakukan proses pemanasan

7    Pipet Tetes

     Memindahkan beberapa tetes zat cair

8    Mortar dan Alu

     Menggerus dan menghaluskan suatu zat

9    Botol Semprot

      menyimpan aquadest dan digunakan untuk mencuci atau membilas alat-alat dan bahan

10    Cawan Porselin

     Wadah untuk mereaksikan atau mengubah suatu zat pada suhu

tinggi

11    Kawat Nikrom

     Mengidentifikasi suatu zat dengan cara uji nyala

12    Erlenmeyer

     Menyimpan dan memanaskan larutan dan menampung filtratehasil penyaringan.

13    Pembakar Spirtus

     Membakar zat atau memanaskan larutan

14    Batang Pengaduk

     Mengaduk larutan

 Menyaring larutan

19    Rak Tabung Reaksi

Tempat tabung reaksi

20    Bola Hisap

     Menghisap larutan yang akan diukur

21    Corong

Menyaring cairan kimia

22    Kawat kasa

 Sebagai alas penyebaran panas

23    Buret

     Mengeluarkan larutan dengan volume tertentu

24    Pipet gondok

 Dipakai untuk mengambil larutan dengan volume tertentu

25    Plat Tetes

Tempat untuk mereaksikan zat dalam jumlah kecil

26    Lemari Asam

 Menyimpan larutan yang bersifat asam

27    Oven

 Memisahkan dan mengendapkan padatan dari larutan

32    Eksikator

     Mendinginkan zat

33    Corong Pisah

     Memisahkan larutan dan gas

34    Mikropipet

     Memindahkan cairan dengan volume yang sangat kecil

V. Pembahasana. Gelas Ukur digunakan untuk megukur volume larutan dengan caramelihat meniscus secara tepat. Mata harus sejajar dengan gelasukur, kemudian lihat bagian meniscus bawah untuk mentukan volume

larutan.

b. Buret digunakan untuk mentitrasi larutan, buret dipasangkandengan Erlenmeyer. Fungsi dari Erlenmeyer tersebut untukmenampung hasil titrasi. Tangan kanan digunakan untuk memegangdan menggoyangkan Erlenmeyer sedangkan tangan kiri untuk memegangkeran buret.

c.   Labu Ukur digunakan untuk mencampur larutan. Caranyamasukkan larutan ke dalam labu ukur. Simpan labu ukur di lengantangan lalu goyangkan ke arah atas dan bawah agar larutantercampur.

d. Lemari Asam ini cara menggunakannya harus dinyalakan terlebihdahulu tombolnya. Pintunya hanya boleh terbuka setengah badan.Gunakan masker dan sarung tangan ketika membukanya.

e.  Oven digunakan untuk mengeringkan alat-alat yang akandigunakan. Hanya untuk alat-alat yang tahan terhadap panas.

f.  Bunsen digunakan untuk keperluan penggunaan api. Selangbunsen harus dihubungkan dengan kerang yang terhubung gas agardapat mengeluarkan api. Api yang dihasilkan bisa diatur sesuaikebutuhannya.

g. Kertas Indikator cara menggunakannnya perubahan warna yangdihasilkan kertas indikator  dicocokkan dengan table warnaindikator.

h. Centrifuge cara kerjanya dengan memasukkan larutan ke dalamtabung yang berada di dalam centrifuge. Jumlah tabung tersebuttidak boleh hanya 1 karena di khawatirkan larutan yang beradadalam tabung akan menyembur.

i.  Eksikator digunakan untuk mendinginkan zat. Zat yang akandidinginkan terlebih dimasukkan ke dalam krus. Lalu masukkan kruske dalam eksikator.

j.  Corong Pisah cara menggunakannya masukkkan larutan ke dalam

corong dari atas dalam keadaan keran corong tertutup. Goyangkancorong agar larutan tercampur. Balikkan corong dan buka kerannyaagar gas yang dihasilkan larutan tersebut keluar.

k. Mikropipet cara menggunakannya tekan berkali kali thumbknopnya untuk memastikan lancarnya mikropipet. Tekan thumbknopnya dan masukkan mikropipet ke dalam larutan. Tahan pipet danlepaskan tekanan pada thumb knop agar larutan tersebut keluar.

l.  Neraca cara menggunakannnya harus dipastikan bahwa neracatersebut berada dalam keadaan yang stabil. Tekan tombol untukmenyalakan neraca, beri alas seperti perkamen ketika akan mulaimenimbang zat. Harus diperhatikan juga kapasitas minimum danmaksimum bahan yang boleh ditimbang.

Seperti yang telah kita ketahui, bahan-bahan kimia yang

biasa terdapat di laboratorium kimia banyak yang bersifat

berbahaya bagi manusia maupun bagi lingkungan sekitar. Ada yang

bersifat mudah terbakar, beracun, berbau tajam yang berdampak

pada kesehatan, merusak benda-benda di sekitarnya bahkan dapat

mematikan makhluk hidup.

Keselamatan kerja di laboratorium sangatlah penting. Oleh

karena itu, pada wadah atau tempat bahan-bahan atau zat kimia

diberi simbol-simbol yang bertujuan untuk memberi keterangan

mengenai sifat dan bahaya zat tersebut. Diharapkan kita dapat

berhati-hati dalam penggunaan bahan-bahan kimia tersebut demi

keselamatan bersama. Untuk itu, sebelum kita memasuki

laboratorium kimia perlu kita pahami simbol-simbol tanda bahaya

tersebut untuk menghindari kesalahan-kesalahan dan bahaya yang

tidak kita inginkan. Berikut beberapa simbol-simbol tanda bahaya

yang ada beserta keterangannya.

Simbol Keterangan

Nama : Irritant

Lambang : Xi

Arti : Bahan yang dapat menyebabkan iritasi,

gatal-gatal dan dapat menyebabkan luka

bakar pada kulit.

Tindakan : Hindari kontak langsung dengan

kulit.

Contoh : NaOH, C6H5OH, Cl2

Nama : Harmful

Lambang : Xn

Arti : Bahan yang dapat merusak kesehatan

tubuh bila kontak langsung dengan tubuh

atau melalui inhalasi.

Tindakan : Jangan  dihirup, jangan ditelan

dan hindari kontak langsung dengan kulit.

Contoh : Etilen glikol, Diklorometan.

Nama : Toxic

Lambang : T

Arti : Bahan yang bersifat beracun, dapat

menyebabkan sakit serius bahkan kematian

bila tertelan atau terhirup.

Tindakan : Jangan ditelan dan jangan

dihirup, hindari kontak langsung dengan

kulit.

Contoh : Metanol, Benzena.

Nama : Very Toxic

Lambang : T+

Arti : Bahan yang bersifat sangat beracun

dan lebih sangat berbahaya bagi kesehatan

yang juga dapat menyebabkan sakit kronis

bahkan kematian.

Tindakan : Hindari kontak langsung dengan

tubuh dan sistem pernapasan.

Contoh : Kalium sianida, Hydrogen sulfida,

Nitrobenzene dan Atripin.

Nama : Corrosive

Lambang : C

Arti : Bahan yang bersifat korosif, dapat

merusak jaringan hidup, dapat menyebabkan

iritasi pada kulit, gatal-gatal dan dapat

membuat kulit mengelupas.

Tindakan : Hindari kontak langsung dengan

kulit dan hindari dari benda-benda yang

bersifat logam.

Contoh : HCl, H2SO4, NaOH (>2%)

Nama : Flammable

Arti : Bahan kimia yang mempunyai titik

nyala rendah, mudah terbakar dengan api

bunsen, permukaan metal panas atau

loncatan bunga api.

Tindakan : Jauhkan dari benda-benda yang

berpotensi mengeluarkan api.

Contoh : Minyak terpentin.

Nama : Highly Flammable

Lambang : F

Arti : Mudah terbakar di bawah kondisi

atmosferik biasa atau mempunyai titik

nyala rendah (di bawah 21°C) dan mudah

terbakar di bawah pengaruh kelembapan.

Tindakan : Hindari dari sumber api, api

terbuka dan loncatan api, serta hindari

pengaruh pada kelembaban tertentu.

Contoh : Aseton dan Logam natrium.

Nama : Extremely Flammable

Lambang : F+

Arti : Bahan yang amat sangat mudah

terbakar. Berupa gas dan udara yang

membentuk suatu campuran yang bersifat

mudah meledak di bawah kondisi normal.

Tindakan : Jauhkan dari campuran udara dan

sumber api.

Contoh : Dietil eter (cairan) dan Propane

(gas).

Nama : Explosive

Lambang : E

Arti : Bahan kimia yang mudah meledak dengan

adanya panas atau percikan bunga api,

gesekan atau benturan.

Tindakan : Hindari pukulan/benturan,

gesekan, pemanasan, api dan sumber nyala

lain bahkan tanpa oksigen atmosferik.

Contoh : KClO3, NH4NO3, Trinitro Toluena

(TNT).

Nama : Oxidizing

Lambang : O

Arti : Bahan kimia bersifat pengoksidasi,

dapat menyebabkan kebakaran dengan

menghasilkan panas saat kontak dengan

bahan organik dan bahan pereduksi.

Tindakan : Hindarkan dari panas dan

reduktor.

Contoh : Hidrogen peroksida, Kalium

perklorat.Nama : Dengerous For the Environment

Lambang : N

Arti : Bahan kimia yang berbahaya bagi satu

atau beberapa komponen lingkungan. Dapat

menyebabkan kerusakan ekosistem.

Tindakan : Hindari kontak atau bercampur

dengan lingkungan yang dapat membahayakan

makhluk hidup.

Contoh : Tributil timah klorida,

Tetraklorometan, Petroleum bensin.

Nama : Flammable Solid

Arti : Padatan yang mudah terbakar.

Tindakan : Hindari panas atau bahan mudah

terbakar dan reduktor, serta hindari

kontak dengan air apabila bereaksi dengan

air dan menimbulkan panas serta api.

Contoh : Sulfur, Picric acid, Magnesium.

Nama : Flammable Liquid

Arti : Cairan yang mudah terbakar.

Tindakan : Hindari kontak dengan benda yang

berpotensi mengeluarkan panas atau api.

Contoh : Petrol, Acetone, Benzene.

Nama : Flammable Gas

Arti : Simbol pengaman yang digunakan pada

tempat penyimpanan material gas yang

mudah terbakar.

Tindakan : Jauhkan dari panas atau percikan

api.

Contoh : Acetelyne, LPG, Hydrogen.

Nama : Spontaneously Combustible

Substances

Arti : Material yang dapat secara spontan

mudah terbakar.

Tindakan : Simpan di tempat yang jauh dari

sumber panas atau sumber api.

Contoh : Carbon, Charcoal-non-activated,

Carbon black.

Nama : Dengerous When Wet

Arti : Material yang bereaksi cukup keras

dengan air.

Tindakan : Jauhkan dari air dan simpan di

tempat yang kering/tidak lembab.

Contoh : Calcium carbide, Potassium

phosphide, Maneb.

Nama : Oxidizer

Arti : Material yang mudah menimbulkan api

ketika kontak dengan material lain yang

mudah terbakar dan dapat menimbulkan

ledakan.

Contoh : Calcium hypochlorite, Sodium

peroxide, Ammonium dichromate.

Nama : Organic Peroxide

Arti : Merupakan simbol keamanan bahan kimia

yang digunakan dalam transportasi dan

penyimpanan peroksida organik.

Contoh : Benzol peroxide, Methyl ethyl

ketone peroxide, Dicetyl perdicarbonate.

Nama : Non Flammable Gas

Arti : Simbol pengaman yang digunakan pada

transportasi dan penyimpanan material gas

yang tidak mudah terbakar.

Contoh : Oksigen, Nitrogen, Helium.

Nama : Poison

Arti : Simbol yang digunakan pada

transportasi dan penyimpanan bahan-bahan

yang beracun (belum tentu gas).

Contoh : Cyanohydrin, Calcium cyanide,

Carbon tetrachloride.

Nama : Poison Gas

Arti : Simbol yang digunakan pada

transportasi dan penyimpanan material gas

yang beracun.

Tindakan : Jauhkan dari pernapasan kita.

Contoh : Chlorine, Methil bromide, Nitric

oxide.

Nama : Harmful

Arti : Bahan-bahan yang berbahaya bagi

tubuh.

Tindakan : Jauhkan dari makanan atau

minuman.

Contoh : Acrylamide, Amonium

fluorosilicate, Chloroanisidines.

Nama : Inhalation Hazard

Arti : Bahan-bahan yang dapat merusak sistem

inhalasi atau pernapasan.

Tindakan : Jangan dihirup.

Nama : Infection Substance

Arti : Bahan yang mengandung organism

penyebab penyakit.

Contoh : Tisue dari pasien, tempat

pengembangbiakan virus, bakteri, tumbuhan

atau hewan.

Nama : Radioactive

Arti : Bahan yang mengandung material atau

kombinasi dari material lain yang dapat

memancarkan radiasi secara spontan.

Contoh : Uranium, 90Co, Tritium.

Nama : Marine Pollutant

Arti : Polutan laut.

Tindakan : Tidak membuang limbah ke saluran

air atau sungai yang mengalir ke laut.

No

Symbol dan Nama

Huruf kode

Keterangan

Contoh

Keamanan

1. Explosive (bersifat mudah meledak)

Sifatnya dapat meledak dengan adanya panas, percikan bunga api, guncangan atau gesekan.)

 

 

 

 

E

Ledakan akan dipicu oleh suatu reaksi keras dari bahan. Energi tinggi dilepaskan dengan  propagasi gelombang udara yang bergeraksangat cepat. Resiko ledakan dapat ditentukan dengan metode yang diberikan dalam Law for Explosive Substances.

Di laboratorium, campuran senyawa pengoksidasi kuat dengan bahan mudah terbakar atau bahan pereduksi dapat meledak.

Sebagai Produksi atau bekerja dengan bahan mudah meledak memerlukan pengetahuan  dan pengalaman praktis maupunkeselamatan khusus. Apabila bekerja dengan bahan-bahan tersebut kuantitas harus dijaga sekecil/sedikit mungkin baik untuk penanganan maupun persediaan/cadangan

Frase-R untuk bahan mudah meledak : R1, R2 dan R3

Sebagai contoh untuk bahan yang dijelaskan di atas adalah 2,4,6-trinitro toluena (TNT)

Asam nitrat  dapat menimbulkan ledakan jika bereaksi dengan beberapa solven seperti aseton, dietil eter, etanol, dll. Contoh yang lain KClO3, NH4NO3,

C6H2(N O 2)3C H 3

Hindari pukulan/ benturan, gesekan, pemanasan, api dan sumber nyala lain  bahkan tanpa

2. Oxidizing 

(pengoksidasi)

Bersifat pengoksidasi, dapat menyebabkan kebakaran dengan menghasilkan panas saat kontak dengan bahan organik, bahan pereduksi, dll.

 

 

 

     O

Bahan-bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya OXIDIZING biasanya tidak mudah terbakar. Tetapi bila kontak dengan bahan mudah terbakar atau bahan sangat mudah terbakar mereka dapat meningkatkan resiko kebakaran secara signifikan.

Dalam berbagai hal mereka adalah bahan anorganik seperti garam (salt-like) dengan sifat pengoksidasi kuat dan peroksida-peroksida organik.

Frase-R  untuk bahan pengoksidasi : R7, R8 dan R9

Kalium klorat ( KCLO3), Kalium permanganat (KMnO4), Hidrogen peroksida (H2O2), Asam nitrat (HNO3) pekat, dan K2Cr2O7. Hindari panas serta bahan mudah terbakar dan reduktor. 3. Extremely flammable (amat sangat mudah terbakar)

 

 

 

 

F

Bahan-bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya. EXTREMELY FLAMMABLE  merupakan likuid yang memiliki titik nyala sangat rendah (di bawah 0o C) dan titik didih rendah dengan titikdidih awal (di bawah +35oC).

Bahan amat sangat mudah terbakar berupa gas  dengan udara dapat membentuk  suatu campuran bersifat mudah meledak di bawah kondisinormal.

Frase-R untuk bahan amat sangat  mudah terbakar : R12

Contoh bahan dengan sifat  tersebut adalah dietil eter (cairan) dan propane (gas) Hindari campuran dengan udara dan hindari sumber api. 4. Highly flammable 

(sangat mudah terbakar)

 

 

 

F+

.

Bahan dan formulasi ditandai dengan notasi bahaya HIGHLY FLAMMABLE adalah subyek untuk self-heating dan penyalaan di bawahkondisi atmosferik biasa, atau mereka mempunyai titik nyala rendah (di bawah +21oC).

Beberapa bahan sangat mudah terbakar menghasilkan gas yang amat sangat mudah terbakar di bawah pengaruh kelembaban.

Bahan-bahan yang dapat menjadi panas di udara pada temperatur kamar tanpa tambahan pasokan energi dan akhirnya terbakar, juga diberi label sebagai highly flammable.

Frase-R untuk bahan sangat mudah terbakar : R11

Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya aseton dan logam natrium, yang sering digunakan di laboratorium sebagai solven danagen pengering.

Hindari dari sumber api, api terbuka dan loncatan api, serTahindari pengaruh pada kelembaban tertentu.

5. Flammable 

(mudah terbakar)

 

tidak ada Bahan kimia memiliki titik nyala rendah dan mudah menyala/terbakar dengan api bunsen, permukaan metal panas atau loncatan bunga api

Tidak ada simbol bahaya diperlukan untuk melabeli bahan dan formulasi dengan notasi bahaya FLAMMABLE. Bahan dan formulasi likuid yang memiliki titik nyala antara +21oC dan +55oC dikategorikan sebagai bahan mudah terbakar (Flammable)

Frase-R untuk bahan mudah terbakar : R10

Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya minyak terpentin, dietil eter  (C2H5OC2H5), karbon disulfide (CS2), asetilena (C2H2). Hindari atau jauhkan dari api terbuka, sumber api dan loncatan api. 6. Flammable Solid 

( padatan mudah terbakar)

 

Padatan yang mudah terbakar didefinisikan sebagai padatan yang memenuhi salah satu syarat dibawah ini:

Merupakan bahan peledak basah, Merupakan zat yang dapat bereaksi sendiri, karena tidak stabil terhadap panas dan terdekomposisi menghasilkan panas (walaupun tanpa oksigen dari udara), Padatan yang mudah sekali terbakar.

Bahan yang bereaksi dengan air dan menimbulkan panas serta api (pyrophoric material) adalah suatu cairan atau padatan (banyak atau sedikit jumlahnya) yang dalam 5 (lima) menit berada di udarabebas tanpa disulut api dapat terbakar (menimbulkan api) dengan sendirinya. Hindari panas atau bahan mudah terbakar dan reduktor serta hindari kontak dengan air apabila bereaksi dengan air dan menimbulkan panas serta api.

 

7. Very toxic   (sangat beracun)

 

 

 

 

 

 

T+

Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya VERY TOXICdapat menyebabkan kerusakan kesehatan akut atau  kronis dan bahkan kematian pada konsentrasi sangat rendah jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion),atau kontak dengan kulit.

Suatu bahan dikategorikan sangat beracun jika memenuhi kriteria berikut:

LD50 dermal (tikus atau kelinci)         ≤ 50 mg/kg berat badan

LC50 pulmonary (tikus) untuk aerosol /debu      ≤ 0,25 mg/L

Frase-R  untuk bahan sangat beracun : R26, R27 dan R28

Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya kalium sianida, hydrogen sulfida, nitrobenzene dan atripin.

-

8. Toxic (beracun)

 

 

T

Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya TOXIC dapat menyebabkan kerusakan kesehatan akut atau  kronis dan bahkan kematian pada konsentrasi sangat rendah jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion),atau kontak dengan kulit.

Suatu bahan dikategorikan beracun jika memenuhi kriteria berikut:

LD50 dermal (tikus atau kelinci)          50 – 400 mg/kg berat badan

Frase-R untuk bahan beracun : R23, R24 dan R25

Bahan dan formulasi yang memiliki sifat :

Karsinogenik                         (Frase-R :R45 dan R40)  Mutagenik                             (Frase-R :R47) Toksik untuk reproduksi     (Frase-R :R46 dan R40) atau

Sifat-sifat merusak secara kronis yang lain (Frase-R :R48) ditandai dengan simbol bahaya TOXIC SUBSTANCES dan kode huruf T.

Bahan karsinogenik dapat menyebabkan kanker atau meningkatkan timbulnya kanker jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut dan kontak dengan kulit.

Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya solven-solven sepertimetanol (toksik) dan benzene (toksik, karsinogenik). karbon tetraklorida (CCl4), Hidrogen sulfida (H2S), Benzena (C6H6)

Hindari Kontak atau masuk kedalam tubuh, segera berobat kedokter bila kemungkinan keracunan. 9. Harmful (berbahaya) 

Bahan kimia dapat menyebabkan iritasi, luka bakar pada kulit, berlendir, mengganggu sistem pernafasan bila kontak dengan kulit,dihirup atau ditelan

 

 

 

 

 

Xn

Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya HARMFUL memiliki resiko merusak kesehatan sedang  jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion), atau kontak dengan kulit.

Suatu bahan dikategorikan berbahaya  jika memenuhi kriteria berikut:

LD50 dermal (tikus atau kelinci)   400-2000 mg/kg berat badan

LC50 pulmonary (tikus) untuk aerosol /debu       1 – 5 mg/L

Frase-R untuk bahan berbahaya : R20, R21 dan R22

Sifat-sifat merusak secara kronis yang lain (Frase-R:R48) yang tidak diberi notasi toxic, akan ditandai dengan simbol bahaya  HARMFUL SUBSTANCES dan kode huruf Xn.

Bahan-bahan yang dicurigai memiliki sifat karsinogenik, juga akanditandai dengan simbol bahaya HARMFUL SUBSTANCES dan kode huruf Xn, bahan pemeka (sensitizing substances) (Frase-R :R42 dan R43) diberi label menurut spektrum efek apakah dengan simbol bahaya untuk ‘harmful substances’ dan kode huruf Xn atau dengan simbol bahaya ‘irritant substances’ dan kode huruf Xi.

Bahan yang dicurigai memiliki sifat karsinogenik dapat menyebabkan kanker dengan probabilitas tinggi melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion) atau kontak dengan kulit.

Contoh bahan yang memiliki sifat tersebut misalnya solven 1,2-etane-1,2-diol atau etilen glikol (berbahaya), diklorometan (berbahaya, dicurigai karsinogenik).NaOH, C6H5OH, Cl2 Hindari kontak dengan tubuh atau hindari penghirupan, segera berobat jikaterkena bahan. 10  Irritant 

(menyebabkan iritasi)

Xi            Bahan dan formulasi dengan notasi ‘irritant’ adalahtidak korosif tetapi dapat menyebabkan inflamasi jika kontak dengan kulit atau selaput lendir.

Frase-R untuk bahan irritant : R36, R37, R38 dan R41

Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya isopropilamina, kalsium klorida dan asam dan basa encer. Hindari kontaminasi pernafasan, kontak dengan kulit dan mata. 11. Corrosive (korosif)

C Bahan dan formulasi dengan notasi CORROSIVE adalah merusak jaringan hidup. Jika suatu bahan merusak kesehatan dan kulit hewan uji atau sifat ini dapat diprediksi karena karakteristik kimia bahan uji, seperti asam (pH <2) dan basa (pH>11,5), ditandai sebagai bahan korosif.

Frase-R untuk bahan korosif : R34 dan R35.

Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya asam mineral seperti HCl dan H2SO4maupun basa seperti larutan NaOH (>2%). Hindari kontaminasi pernafasan, kontak dengan kulit dan mata 12. NATURE POLLUTING

Bahan berbahaya bagi lingkungan

bersifat berbahaya bagi satu atau beberapa komponen dalam lingkungan kehidupan.

N Bahan dan formulasi dengan notasi DANGEROUS FOR ENVIRONMENT adalah dapat menyebabkan efek tiba-tiba atau dalam sela waktu tertentu pada satu kompartemen lingkungan atau lebih (air, tanah,udara, tanaman, mikroorganisme) dan menyebabkan gangguan ekologi.

Frase-R untuk bahan berbahaya bagi lingkungan : R50, R51, R52 danR53.

Contoh bahan yang memiliki sifat tersebut misalnya tributil timahkloroda, tetraklorometan, dan petroleum hidrokarbon seperti pentana dan petroleum bensin, serta AgNO3, Hg2Cl2, HgCl2 Hindari kontak atau bercambur dengan lingkungan yang dapat membahayakan makhluk hidup, limbah dijauhkan dari lingkungan. 13 Flammable Liquid  (Mudah terbakar Cair)

 

 

Digunakan dalam transportasi cairan yang mudah terbakar.

Alcohol, aseton, xylene, toluene, ethanol, methanol, hexane,acetonitrile,

 

 

 

-

14.  

Flammable Gas(Gas mudah terbakar )

 

 

 

 

 

 

 

Simbol pengaman yang digunakan untuk transportasi atau penyimpanan gas yang mudah terbakar.

 

 

 

 

Hydrogen acetylene

 

 

 

 

-

15. Non flammable gas  (Non mudah terbakar gas  )

 

Simbol pengaman yang digunakan dalam transportasi gas non mudah terbakar (dan karenanya sering tidak berbahaya, setidaknya di tempat terbuka).  

 

 

 

Carbon dioxide, nitrogen, air

 

 

 

-

16. Spontaneously Combustible 

(Secara spontan mudah terbakar )

 

 

Secara spontan terbakar material (mengobati dengan hati-hati! …).

 

 

 

-

 

 

-

17. Miscellaneous danger

(Miscellaneous bahaya)

 

 

 

Catch-semua simbol untuk semua bahaya lainnya (biasanya ditentukan dalam ruang).  

 

-

 

-

18. Marine Pollutant  Polutan Kelautan

 

 

Polutan laut – tidak membuang dalam sistem saluran pembuangan.

 

-

 

-

19. Poisonous Gas  (Gas Beracun )

 

 

Digunakan untuk transportasi gas beracun – pada tabung gas, atau kadang-kadang sebagai indikator pada kendaraan.

 

-

 

-

20. Organic Peroxide 

(Peroksida organic) 

 

 

Simbol keamanan bahan kimia yang digunakan dalam transportasi danpenyimpanan peroksida organik.

 

 

Asam peroksiasetat

 

 

-

21. Spontaneously Combustible 

(Secara spontan mudah terbakar )

 

 

Secara spontan terbakar material (mengobati dengan hati-hati! …).

 

-

 

-

22. Dangerous when wet(Berbahaya saat basah )

Ini umumnya berarti bahwa ia akan bereaksi cukup keras dengan air.                -                - 23. Stow away from foodstuffs

(Menyelundup jauh dari bahan makanan)

TATA TERTIB LABORATORIUM

Tata tertib menjadikan suatu keharusan adanya karena laboratoriummerupakan tempat yang berisi alat dan bahan yang mungkin bisa berbahaya jika digunakan. Ketertiban harus dilaksanakan oleh setiap pengguna laboratorium, baik itu guru maupun peserta didik.Berikut tata tertib standar yang ada di laboratorium kimia.

BAGI GURU

1. Gunakan perlatan kerja seperti kacamata pengaman  untuk melindungi mata, jas laboratorium untuk  melindungi pakaian dan sepatu tertutup untuk  melindungi kaki.

2. Dilarang memakai perhiasan yang dapat rusak karena bahan Kimia.

3. Dilarang memakai sandal atau sepatu terbuka atau sepatu berhak tinggi.

4. Wanita yang berambut panjang harus diikat.5. Berilah penjelasan kepada peserta didik sehingga peserta

didik mau menghayati tata tertib laboratorium bagi peserta didik .

6. Awasilah peserta didik yang sedang melaksanakan kegiatan Laboratorium.

7. Berusahakah agar peserta didik penuh disiplin.8. Siapkanlah alat dan bahan yang akan dipakai untuk kegiatan.9. Berikanlah penjelasan setiap alat yang masih asing, mudah

rusak, dan bahan berbahaya bagi peserta didik.10. Beritahukanlah pada peserta didik pengunaan alat

listrik.11. Usahakanlah agar laboratorium tetap bersih, tertib,

rapih dan nyaman untuk kegiatan.12. Etiket pada botol harus benar dan jelas.13. Berilah peringatan, petunjuk, dan larangan agar

kegiatan berhasil sesuai tujuan.14. Alat pemadam kebakaran harus selalu siap pakai.

15. Kotak P3 K selalu tersedia dan terawat, dan guru harus mampu menggunakan isi kotak P3K itu.

16. Matikanlah semua lampu yang tidak digunakan, apabila akan meninggalkan Laboratorium.

17. Guru harus mengatur suasana kegiatan dalam laboratoriumoratoraium IPA dinamis, tidak gaduh, dan tertib.

18. Usahakan agar laboratorium digunakan sesuai dengan jadwal, dan seefisien mungkin.

19. Guru bertanggung jawab atas keberesan dan kebersihan, tidak merugikan pemakai yang lain.

20. Menuliskan catatan penting tentang kegiatan yang sudah dilaksanakan pada buku kegiatan harian laboratorium yang tersedia.

BAGI PESERTA DIDIK

1. Gunakan perlatan kerja seperti kacamata pengaman  untuk melindungi mata, jas laboratorium untuk  melindungi pakaian dan sepatu tertutup untuk  melindungi kaki.

2. Dilarang memakai perhiasan yang dapat rusak karena bahan Kimia.

3. Dilarang memakai sandal atau sepatu terbuka atau sepatu berhak tinggi.

4. Wanita yang berambut panjang harus diikat.5. Memasuki laboratorium kimia harus seijin dan dibawah

pengawasan guru.6. Hanya melalukan percobaan atau kegiatan yang disetujui guru.7. Alat dan bahan hanya digunakan di Laboratorium dan mengikuti

petunjuk-petunjuk yang ada.8. Periksa sebelum bekerja apakah alat dan bahan telah

tersedia.9. Laporkan segera bila ada alat yang rusak atau hilang, bahan

yang habis, dan kecelakaan dan atau hal yang dapat menimbulkan kecelakaan.

10. Bacalah etiket pada botol bahan sebelum mengambilnya.11. Etiket yang hilang atau rusak harus segera dilaporkan

agar segera diganti.12. Jangan maencoba mencicipi bahan kimia, Anggaplah itu

semua beracun bagi mata, kulit, mulut, atau tubuh kita.

13. Muntahkanlah segera bila ada zat yang yang masuk dalam mulut, lalu berkumur dengan air yang banyak.

14. Cuci dengan air sebanyak-banyaknya bila bagian tubuh atau baju kita terkena asam atau basa.

15. Tutup botol jangan sampai tertukar dengan tutup botol yang lain.

16. Kembalikan alat alat ketempat semula dalam keadaan bersih.

17. Buanglah sampah ditempat pembuangan sampah.18. Jangan membawa alat atau bahan keluar laboratorium.19. Pembakar hanya dinyalakan bila diperlukan saja.20. Hati-hati dengan api, matikan gas dan listrik bila

meninggalkan laboratorium.21. Bacalah pengumuman –pengumuman yang ada dan taati

peraturan.22. Setiap kegiatan, baik percobaan maupun yang lain selalu

diakhiri dengan : 1. Membersihkan tempat, alat-alat yang digunakan, mengecek

dan mengembalikan, ketempat semestinya.2. Mengembalikan botol zat ketempatnya.3. Mematikan kran air,gas dan listrik.4. Mengelap dan mengeringkan meja serta bangku.5. Menyerahkan hasil kegiatan atau laporan kepada guru

pembimbing

Tata tertib menjadikan suatu keharusan adanya karena laboratoriummerupakan tempat yang berisi alat dan bahan yang mungkin bisa berbahaya jika digunakan. Ketertiban harus dilaksanakan oleh setiap pengguna lab baik itu guru maupun siswa. Berikut tata tertib standar yang ada di laboratorium IPA (Biologi, Fisika, danKimia). Anda dapat menambahkan lebih detail lagi sesuai dengan kebutuhan.

( BAGI GURU )

1. Berilah penjelasan kepada siswa sehingga siswa mau menghayati tata tertib laboratorium bagi siswa .2. Awasilah siswa yang sedang melaksanakan kegiatan Lab.3. Berusahakah agar siswa penuh disiplin.4. Siapkanlah alat dan bahan yang akan dipakai untuk kegiatan. 5. Berikanlah penjelasan setiap alat yang masih asing, mudah rusak, dan bahan berbahaya bagi siswa. 6. Beritahukanlah pada siswa pengunaan alat listrik.7. Usahakanlah agar laboratorium tetap bersih, tertib, rapih dan nyaman untuk kegiatan.8. Etiket pada botol harus benar dan jelas.9. Berilah peringatan, petunjuk, dan larangan agar kegiatan berhasil sesuai tujuan.10. Alat pemadam kebakaran harus selalu siap pakai.11. Kotak P3 K selalu tersedia dan terawat, dan guru harus mampu menggunakan isi kotak P3K itu.12. Matikanlah semua lampu yang tidak digunakan, apabila akan meninggalkan Laboratorium.

13. Guru harus mengatur suasana kegiatan dalam laboratoraium IPA dinamis, tidak gaduh, dan tertib.14. Usahakan agar laboratorium digunakan sesuai dengan jadwal, dan seefisien mungkin.15. Guru bertanggung jawab atas keberesan dan kebersihan, tidak merugikan pemakai yang lain.16. Menuliskan catatan penting tentang kegiatan yang sudah dilaksanakan pada buku kegiatan harian lab yang tersedia.

( BAGI SISWA )

1. Memasuki laboratorium IPA harus seijin dan dibawah pengawasan guru.2. Hanya melalukan percobaan atau kegiatan yang disetujui guru.3. Alat dan bahan hanya digunakan di Laboratorium, dan mengikuti petunjuk-petunjuk yang ada.4. Periksa sebelum bekerja apakah alat dan bahan telah tersedia.

5. Laporkan segera bila ada alat yang rusak atau hilang, bahan yang habis, dan kecelakaan dan atau hal yang dapat menimbulkan kecelakaan.6. Bacalah etiket pada botol bahan sebelum mengambilnya. 7. Etiket yang hilang atau rusak harus segera dilaporkan agar segera diganti.8. Jangan maencoba mencicipi bahan kimia, Anggaplah itu semua beracun bagi mata, kulit, mulut, atau tubuh kita.9. Muntahkanlah segera bila ada zat yang yang masuk dalam mulut, lalu berkumur dengan air yang banyak.10. Cuci dengan air sebanyak-banyaknya bila bagian tubuh atau baju kita terkena asam atau basa.11. Tutup botol jangan sampai tertukar dengan tutup botol yang lain.12. Kembalikan alat alat ketempat semula dalam keadaan bersih. 13. Buanglah sampah ditempat pembuangan sampah.14. Jangan membawa alat atau bahan keluar laboratorium.15. Pembakar hanya dinyalakan bila diperlukan saja.16. Hati-hati dengan api, matikan gas dan listrik bila meninggalkan laboratorium.17. Bacalah pengumuman –pengumuman yang ada dan taati peraturan.18. Setiap kegiatan, baik percobaan maupun yang lain selalu diakhiri dengan :a. Membersihkan tempat, alat-alat yang digunakan, mengecek dan mengembalikan, ketempat semestinya.b. Mengembalikan botol zat ketempatnya.c. Mematikan kran air,gas dan listrik.d. Mengelap dan mengeringkan meja serta bangku.e. Menyerahkan hasil kegiatan atau laporan kepada guru pembimbing.