PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ...

253
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DENGAN PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMAN 1 PADANG GANTING SKRIPSI Diajukan Kepada Jurusan Tadris Biologi untuk Memenuhi Syarat Penulisan Skripsi dalam Bidang Pendidikan Biologi Oleh: RAHMI TAUFIKA T.BIO. 13 106 058 JURUSAN TADRIS BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BATUSANGKAR 2018M/1439 H

Transcript of PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ...

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DENGAN PETA KONSEP

TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X

SMAN 1 PADANG GANTING

SKRIPSI

Diajukan Kepada Jurusan Tadris Biologi untuk Memenuhi Syarat Penulisan

Skripsi dalam Bidang Pendidikan Biologi

Oleh:

RAHMI TAUFIKA

T.BIO. 13 106 058

JURUSAN TADRIS BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

BATUSANGKAR

2018M/1439 H

BIODATA

Nama : RAHMI TAUFIKA

Nama Panggilan : Rahmi

Tempat/Tanggal Lahir : Koto Baru/ 19 Juni 1995

Alamat : Jl. Lampayo, Jor. Simpang

Sawah Baliak, Nag. Koto

Baru, Kec. Kubung, Kab.

Solok

No HP : 0853 5536 9143

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan

1. Taman Pendidikan Anak-anak Aisyiyah

2. SD Muhammadiyah 1 Koto Baru

3. MTs Muhammadiyah Bukit Kili Koto

Baru

4. SMAN 1 Kubung

: 2000 s/d 2001

: 2001 s/d 2007

: 2007 s/d 2010

: 2010 s/d 2013

Riwayat Organisasi

1. IMS (Ikatan Mahasiswa Solok)

2. KSR (Kops Suka Rela) IAIN Batusangkar

Nama Orang Tua

1. Ayah : Martison

2. Ibu : Nurhasmi, A. Ma

Anak ke- : 2 dari 2 bersaudara

Motto : β€œKatak dalam Tempurung

Tak akan Tau Betapa

Luasnya Dunia”

KATA PERSEMBAHAN

β€œDan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi menjadi pena dan laut (menjadi tinta).

Ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-

habisnya (dituliskan) kalimat Allah SWT, sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha

Bijaksana”. (Q.S Al- Luqman: 27)

Ya Allah....

Terima kasih atas nikmat dan rahmat-Mu yang agung ini, hari ini hamba bahagia. Sebuah

perjuangan yang panjang dan gelap telah engkau berikan secercah cahaya terang.

Meskipun hari esok penuh dengan teka-teki dan tanda tanya yang aku sendiri tidak tau

jawabnnya.

Ditengah malam aku bersujud, kupinta kepada-Mu di saat aku kehilangan arah, memohon

petunjuk-Mu. Aku sering tersandung, terjatuh, terluka dan terkadang harus kutelan antara

keringat dan air mata. Namun, aku tak pernah takut, aku tak akan pernah menyerah karena

aku tak mau kalah, aku akan terus melangkah berusah dan berdo’a tanpa mengenal putus

asa.

Syukur Alhamdulillah....

Kini aku tersenyum dalam iradat-Mu. Kini baru kumengerti arti kesabaran dalam

penantian. Sungguh tak kusangka ya..Allah. Kau menyimpan sejuta makna dan rahasia,

sungguh berarti hikmah yang engkau beri.

Ibunda tersayang...

Kau kirim aku kekuatan lewat untaian kata dan iringan do’a. Tak ada keluh kesah

diwajahmu dalam mengantar anakmu ke gerbang masa depan yang cerah tuk raih

segenggam harapan dan impian menjadi kenyataan. Bunda...kau besarkan aku dalam

dekapan hangatmu. Cintamu hiasin jiwaku dan restumu temani kehidupanku.

Ayahanda tercinta...

Kau begitu kuat dan tegar dalam hadapi hidup ini. Kau jadikan setiap tetes keringatmu

sebagai semangat meraih cita-cita. Hari-harimu penuh tantangan dan pengorbanan. Tak

kau hiraukan terik matahari membakar kulitmu. Tak kau pedulikan hujan deras

mengguyur tubuhmu. Oh...ayahanda dirimu adalah pelita dalam hidupku.

Ibunda dan ayahanda...inilah kata-kata yang mewakili seluruh rasa, sungguh aku tak

mampu menggantikan kasihmu dengan apapun, tiada yang dapat kuberikan agar setara

dengan pengorbananmu, kasih sayangmu yang tiada henti dan tak pernah berujung. Tiada

kasih seindah kasihmu, tiada cinta seindah cintamu, kepadamu ananda persembahkan

salam yang harumnya seharum kasturi, yang sejuknya melebihi embun pagi, hangatnya

seperti mentari di waktu dhuha, salam suci sesuci air telaga kautsar yang jika diteguk akan

menghilangkan dahaga selalu menjadi penghormatan kasih dan cinta yang tidak pernah

pudar dan berubah dalam segala musim dan peristiwa.

Kini... sambutkah aku anakmu di depan pintu tempat dimana dulu anakmu mencium

tanganmu dan terimalah keberhasilan berwujud gelar persembahanku sebagai bukti cinta

dan tanda baktiku.

Dengan ridho Allah SWT.

Kupersembahkan karya kecilku ini kepada...Ayahanda & Ibundaku (Terima kasih atas

Do’a, semangat, motivasi, kasih sayang yang tiada pernah putus). Kakakku (Terima kasih

atas do’a, semangat, tawa & canda yang selalu menguatkan).

kakakku yang memberi

tawa & canda

ABSTRAK

RAHMI TAUFIKA, NIM. 13 106 058 judul skripsi β€œPengaruh

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Two Stay Two Stray

dengan Peta Konsep terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X SMAN

I Padang Ganting” Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan Tadris

Biologi Institut Agama Islam Negeri Batusangkar, 2017, 237 halaman.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh: 1) proses pembelajaran masih

bersifat konvesional yang berpusat pada guru, 2) model pembelajaran cukup

bervariasi karena sudah menggunakan metode diskusi tapi hasil belajar belum

meningkat, 3) minat siswa kurang saat mengikuti pembelajaran, 4) siswa

kurang aktif dalam pembelajaran dikarenakan pembelajaran yang bersifat

monoton, 5) sehingga hasil belajar siswa masih rendah. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui hasil belajar Biologi siswa dengan model pembelajaran

kooperatif tipe Two Stay Two Stray dengan peta konsep.

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen semu

(Quasi Experiment) dengan rancangan penelitian control group post test only

design. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMAN I

Padang Ganting yang terdaftar pada tahun pelajaran 2017/2018 yang berjumlah

123 orang siswa. Sampel dalam penelitian adalah kelas X.2 berjumlah 22 orang

siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas X.5 bejumlah 22 orang siswa sebagai

kelas kontrol. Data hasil belajar siswa diperoleh dari hasil tes akhir pada kedua

kelas sampel, dan tes akhirnya berupa tes objektif sebanyak 20 butir soal.

Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata kelas eksperimen yaitu

78,86 lebih tinggi bila dibandingkan dengan nilai rata-rata siswa kelas kontrol

yaitu 66,81. Sedangkan pada uji t’ didapatkan tHitung = 1,93 dan t tabel = 1,68

maka H0 ditolak karena thitung > ttabel atau 68,193,1 , dengan demikian dapat

dinyatakan bahwa hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Two Stay Two Stray dengan peta konsep lebih baik dari hasil

belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran konvesional pada

siswa kelas X SMAN I Padang Ganting.

Keyword: Pembelajaran Kooperatif, Two Stay Two Stray, Peta Konsep, Hasil

Belajar

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur penulis kehadirat Allah SWT

karena hanya dengan rahmat dan karunia-Nya jualah penulis dapat

menyelesaian skripsi yang berjudul β€œPengaruh Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Peta

Konsep terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X SMAN I Padang

Ganting” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan pada Jurusan Tadris Biologi, IAIN Batusangkar.

Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada kedua orang tua

tercinta yaitu Ayahanda Martison dan Ibunda Nurhasmi, serta saudara laki-

laki tercinta yaitu Rahmat Fadhli yang tiada henti-hentinya mendo’akan dan

memberikan dukungan berupa materil maupun moril sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Selain dari pada itu masih banyak

yang berperan penting dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari bahwa

penulisan skripsi ini tidak akan selesai dengan baik tanpa adanya bantuan

bimbingan dan semangat dari berbagai pihak untuk itu penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dosen pembimbing I Bapak Dr. M. Haviz, M.SI dan pembimbing II ibuk

Rina Delfita, M.SI yang telah meluangkan waktu dan memberikan

bimbingan serta mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Dosen penguji I bapak Dr. Ridwal Trisoni, S.Ag. M. Pd dan ibuk Maya

Sari, M.SI selaku penguji II yang telah memberikan masukan yang

berarti demi selesainya skripsi ini.

3. Ketua Jurusan Tadris Biologi Bapak Aidhya Irhash Putra, S.Si., M.P.

4. Penasehat akademik Ibu Rina Delfita, M.SI yang telah banyak membantu

penulis dalam menyelesaikan perkuliahan.

iv

5. Validator perangkat pembelajaran Najmiatul Fajar, M.Pd, Ibu Diyyan

Masneli, M.Pd dan Ibuk Mulyanis, S.Pd yang telah membimbing penulis

demi kelacaran dalam penelitian.

6. Kepala sekolah SMAN I Padang Ganting Bapak Drs. H. Darisman, MM

dan guru biologi Ibuk Mulyanis, S.Pd yang telah member izin penulis

untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut.

7. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Batusangkar Bapak

Dr. Sirajul Munir, M.Pd

8. Bapak Dr. Kasmuri Selamat, M.A selaku Rektor Institut Agama Islam

Negeri Batusangkar yang telah memberikan segala fasilitas kepada

penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

9. Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan ilmu pengetahuan selama

mengikuti proses perkuliahan di IAIN Batusangkar.

10. Buat teman-teman Biologi angkatan 2013 .

11. Serta kepada semua pihak yang telah ikut membantu penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Akhirnya, kepada Allah jualah penulis berserah diri dan bersyukur

atas semua nikmat yang telah diberikan. Semoga bantuan, motivasi dan

bimbingan serta nasehat dari berbagai pihak menjadi amal ibadah yang

terus mengalir, dan hanya Allah lah yang mampu membalas ini semua

dengan balasan yang berlipat ganda dan sebagai amal jariyah yang tidak

pernah terputus dan sebagai penolong di akhirat kelak.Semoga skripsi ini

dapat member manfaat kepada kita semua terutama bagi adik-adik biologi

yang membutuhkan skripsi ini sebagai panduan dalam penyelesaian

skripsinya. Amiin.

Batusangkar, Februari 2018

Penulis,

RahmiTaufika

NIM. 13 106 058

v

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN

BIODATA PENULIS

HALAMAN PERSEMBAHAN

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBIN ................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN TIM PENGUJI ................................................ ii

ABSTRAK ......................................................................................................... iii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... iv

DAFTAR ISI ...................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ............................................................................................. ix

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang.............................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ..................................................................... 6

C. Batasan Masalah ........................................................................... 7

D. Rumusan Masalah ........................................................................ 7

E. Tujuan Penelitian .......................................................................... 7

F. Manfaat dan Luaran Penelitian ..................................................... 7

G. Defenisi Operasional .................................................................... 9

BAB II KAJIAN TEORI ........................................................................................ 11

A. Hakikat Proses Pembelajaran ...................................................... 11

1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran ................................... 11

2. Tujuan Pembelajaran ............................................................ 13

B. Karakteristik Pembelajaran Biologi ............................................ 13

1. Karakteristik Pembelajaran Biologi ..................................... 13

2. Fungsi dan Manfaat Pembelajaran Biologi .......................... 14

vi

C. Model Pembelajaran Kooperatif.................................................. 15

1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif ......................... 15

2. Tujuan Pembelajaran Kooperatif ........................................... 17

3. Prinsip Pembelajaran Kooperatif ........................................... 18

4. Unsur-unsur Pembelajaran Kooperatif .................................. 19

5. Prosedur Pembelajaran Kooperatif ........................................ 19

D. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray ........ 21

1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay

Two Stray .............................................................................. 21

2. Langkah-langkah Model Tipe Two Stay Two Stray ............. 22

3. Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two

Stray ...................................................................................... 24

4. Kelebihan Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two

Stray ...................................................................................... 24

E. Peta Konsep ................................................................................. 26

F. Pembelajaran Konvesional .......................................................... 28

G. Hasil Belajar ................................................................................ 29

1. Pengertian Hasil Belajar ....................................................... 29

2. Domain Hasil Belajar ........................................................... 30

3. Bentuk-bentuk Evaluasi Hasil Belajar ................................. 33

H. Kajian Penelitian Relevan ........................................................... 34

I. KerangkaBerpikir ........................................................................ 37

BAB III METODE PENELITIAN .......................................................................... 39

A. Jenis Penelitian ............................................................................ 39

B. Rancangan Penelitian .................................................................. 39

C. Populasi dan Sampel.................................................................... 40

1. Populasi ................................................................................. 40

2. Sampel ................................................................................... 40

D. Variabel, Data, dan Sumber Data ................................................ 44

1. Variabel ................................................................................. 44

2. Data........................................................................................ 45

vii

3. Sumber Data .......................................................................... 45

4. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 45

E. Prosedur Penelitian ...................................................................... 45

1. Tahapan Persiapan ................................................................. 45

2. Tahapan Pelaksanaan............................................................. 46

3. Tahapan Penyelesaian ........................................................... 49

F. Instrument Penelitian ................................................................... 50

G. Teknik Analisis Data ................................................................... 56

1. Uji Normalitas ....................................................................... 56

2. Uji Homogenitas .................................................................... 57

3. Uji Hipotesis .......................................................................... 58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 60

A. Deskripsi Data ............................................................................ 60

B. Analisis Data ............................................................................... 64

C. Pembahasan ................................................................................. 66

BAB V PENUTUP .......................................................................................... 74

A. Kesimpulan .................................................................................. 74

B. Saran ............................................................................................ 75

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 76

LAMPIRAN

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Hasil Ulangan Harian Siswa SMAN 1 Padang Ganting

Materi Keanekaragaman Hayati .................................................. 3

Tabel 2.1 Langkah- langkah Model Pembelajaran Kooperatif .................... 20

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian .................................................................. 39

Tabel 3.2 Jumlah Siswa Kelas X SMAN I Padang Ganting

Tahun Ajaran 2017/2018 ............................................................. 40

Tabel 3.3 Hasil Uji Normalitas .................................................................... 42

Tabel 3.4 Uji Kesamaan Rata-rata ............................................................... 44

Tabel 3.5 Pelaksanaan Penelitian ................................................................ 46

Tabel 3.6 Validitas Butir Soal ..................................................................... 52

Tabel 3.7 Klasifikasi Daya Beda Soal ......................................................... 54

Tabel 4.1 Jadwal Pelaksanaan Pembelajaran .............................................. 60

Tabel 4.2 Nilai Rata-Rata Simpangan Baku, dan Variansi

Kelas Sampel .............................................................................. 62

Tabel 4.3 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Biologi

Siswa Kelas Sampel SMAN I Padang Ganting

Kabupaten Tanah Datar Tahun Ajaran 2017/2018 ..................... 63

Tabel 4.4 Data Uji Normalitas Kelas Sampel .............................................. 64

Tabel 4.5 Hasil Uji Homogenitas Kelas Sampel ......................................... 65

Tabel 4.6 Hasil Uji Hipotesis Kela Eksperiment dan

Kelas Kontrol .............................................................................. 66

Tabel 4.7 Hasil Belajar Siswa...................................................................... 66

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan proses Pembelajaran Two Stay Two Stray ............ 22

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir ............................................................ 38

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Nilai Mentah Siswa Kelas VIII SMPN I

Tanjung Emas Tahun Ajaran 2017/2018 ................................ 79

Lampiran 2. Uji Normalitas Populasi .......................................................... 80

Lampiran 3. Uji Homogenitas Populasi ...................................................... 89

Lampiran 4. Uji Kesamaan Rata-Rata ......................................................... 91

Lampiran 5. Silabus ..................................................................................... 94

Lampiran 6. RPP Kelas Eksperimen ........................................................... 96

Lampiran 7. RPP Kelas Kontrol ................................................................ 108

Lampiran 8. Kisi-Kisi Soal Uji Coba ....................................................... 119

Lampiran 9. Soal Uji Coba ....................................................................... 121

Lampiran 10. Kunci Jawaban Soal Uji Coba ............................................. 126

Lampiran 11. Bahan Ajar ............................................................................ 127

Lampiran 12. LembarValidasi RPP Eksperimen ....................................... 137

Lampiran 13. Lembar Validasi RPP Kontrol ............................................. 161

Lampiran 14. Lembar Validasi Tes Tertulis .............................................. 185

Lampiran 15. Proporsi Jawaban Soal Uji Coba .......................................... 194

Lampiran 16. Validitas Soal ........................................................................ 196

Lampiran 17. Indeks Kesukaran Soal Uji Coba .......................................... 203

Lampiran 18. Indeks Pembeda Soal Uji Coba ............................................ 205

Lampiran 19. Reliabilitas Soal Uji Coba .................................................... 207

Lampiran 20. Klasifikasi Soal Uji Coba ..................................................... 209

Lampiran 21. Soal Tes Akhir ...................................................................... 210

Lampiran 22. Kunci Jawaban Soal Tes Akhir ............................................. 213

Lampiran 23. Nilai Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas

Eksperimen dan Kelas Kontrol ............................................. 214

Lampiran 24. Uji Normalitas Kelas Sampel ............................................... 216

Lampiran 25. Uji Homogenitas Kelas Sampel ............................................ 219

Lampiran 26. Uji Hipotesis Kelas Sampel .................................................. 220

Lampiran 27. Persentase Ketuntasan Hasil Belajar

xi

Kelas Sampel .............................................................. 222

Lampiran 28. Variansi dan Standar Deviasi ................................................ 223

Lampiran 29. Nilai Kritik L Untuk Uji Liliefors ......................................... 224

Lampiran 30. Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal...................... 225

Lampiran 31. Tabel Nilai Kritik Sebaran F ................................................. 226

Lampiran 32 Tabel Nilai r Product Moment ............................................. 227

Lampiran 33. Nilai Persentil Untuk Distribusi T ....................................... 228

Lampiran 34. Nilai Kritik Sebaran Khi-Kuadrat ........................................ 229

Lampiran 35. Surat Izin Penelitian (LPPM) ............................................... 230

Lampiran 36. Surat Izin Penelitian (Kesbangpol) ..................................... 231

Lampiran 37. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian .............. 232

Lampiran 38. Dokumentasi ........................................................................ 233

xii

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menurut Dahama & Bhatnagar (dalam Ahmadi, 2014, p.35) pendidikan

merupakan proses membawa perubahan yang diinginkan dalam perilaku

manusia. Pendidikan juga dapat didefenisikan sebagai proses perolehan

pengetahuan dan kebiasaan-kebiasaan melalui pembelajaran. Perubahan

perilaku merupakan merupakan hasil dari proses pendidikan yang diarahkan

pada tujuan yang hendak dicapai oleh masing-masing individu atau

masyarakat. Perubahan-perubahan itu hendaknya diterima dalam lingkungan

sosial, kultural, ekonomis, dan menghasilkan suatu pengetahuan, keterampilan

dan pemahaman.

Pendidikan memiliki peran yang sangat penting untuk meningkatkan

dan mengembangkan sumber daya manusia (SDM) dalam kehidupan sehari-

hari. Seiring dengan perkembangan dunia pendidikan yang ada, menuntut

sekolah sebagai lembaga pendidikan formal untuk dapat menyesuaikan dengan

perkembangan ilmu pengetahuan. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas

pendidikan adalah dengan mengembangkan sistem pembelajaran yang lebih

baik.

Sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan

Nasional Nomor 20 Tahun 2003 bahwa tujuan pendidikan nasional adalah

untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis

serta bertanggung jawab (Fadillah, 2014, p.13).

Banyak faktor yang mempengaruhi ketercapaiannya tujuan pendidikan

nasional, salah satunya strategi dan metode pembelajaran. Metode mengajar

adalah cara yang dipergunakan guru dengan mengadakan hubungan dengan

siswa pada saat berlangsungnya pengajaran, oleh karena itu, peranan metode

1

2

sebagai alat untuk menciptakan proses mengajar dan belajar siswa sehubungan

dengan kegiatan mengajar guru, proses interaksi ini akan berjalan dengan baik

kalau siswa banyak aktif dibandingkan dengan guru, oleh karenanya metode

mengajar yang baik adalah metode yang dapat menumbuhkan kegiatan belajar

siswa (Sudjana, 1987, p.76).

Dalam proses belajar mengajar akan terjadi interaksi antara peserta

didik dan pendidik. Salah satu hal penting yang harus diperhatikan dalam

proses belajar mengajar adalah seorang guru mampu mengkondisikan proses

belajar mengajar berlangsung menyenangkan dan menarik perhatian siswa

(Sanjaya, 2009, p. 99). Untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran yang berkualitas dan menyenangkan dengan mengadakan inovasi

dalam metode pembelajaran. Guru harus mampu memilih metode yang tepat

yang disesuaikan dengan materi pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat

tercapai (Mulyono, 2011, p. 164). Pada kenyataannya penggunaan model

pembelajaran akan mempengaruhi hasil belajar siswa.

Berdasarkan pengamatan penulis selama melakukan pengalaman

praktek lapangan (PPL) di SMAN 1 Padang Ganting sebagian besar guru

dalam menyampaikan atau memberi materi pelajaran hanya menggunakan

metode ceramah atau diskusi saja serta tidak bervariasinya model pembelajaran

sehingga proses pembelajaran masih berpusat pada guru. Hal ini menyebabkan

siswa menjadi jenuh dan bosan serta menganggap pelajaran biologi adalah

pelajaran yang membosankan, pelajaran yang isinya hanya hafalan, tidak

menarik, dan sulit dipahami sehingga hasil belajar siswa masih rendah.

Berdasarkan observasi juga diketahui bahwa guru sudah cukup baik dalam

menguasai materi pelajaran tersebut, akan tetapi dalam pembelajaran, guru

belum menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang telah

dirancang sebelumnya dan penggunakan media pembelajaran yang kurang

menarik hanya menggunakan buku teks, sehingga pembelajaran terlihat

monoton. Dari segi iklim kelas terlihat kurangnya keterlibatan siswa dalam

pembelajaran maupun saat diskusi kelompok, seperti kerjasama siswa dalam

diskusi masih kurang, siswa kurang memperhatikan guru/temannya, siswa

3

sibuk dengan kegiatan lainnya. Akibatnya guru terlalu sering menegur siswa

dalam pembelajaran. Dalam pembelajaran juga terlihat saat guru memberikan

kesempatan untuk bertanya, siswa cenderung kurang berani untuk bertanya

kepada guru. Hal ini berdampak pada hasil belajar siswa yang dapat dilihat

pada tabel dibawah ini.

Tabel 1.1 Hasil Ulangan Hasil Siswa SMAN 1 Padang Ganting Materi

Keanekaragaman Hayati.

No Kelas Jumlah

Siswa

Rata-

rata

Ketuntasan Presentase

Tuntas Tidak

Tuntas Tuntas

Tidak

Tuntas

1 X.1 21 66,81 5 16 24 % 76%

2 X.2 20 79,25 13 7 65 % 35%

3 X.3 20 63,55 6 14 30 % 70%

4 X.4 23 62,48 5 18 24 % 76%

5 X.5 21 66.90 3 18 14% 86%

6 X.6 21 80,05 12 9 57% 43%

7 X.7 21 64,95 6 15 29% 31%

8 X.8 22 69,00 7 15 32% 68%

Sumber: Guru Mata Pelajaran Biologi SMAN 1 Padang Ganting

Berdasarkan tabel di atas, terlihat banyaknya siswa yang belum tuntas

atau banyaknya nilai siswa yang berada dibawah KKM. Dimana KKM yang

ditetapkan oleh sekolah untuk mata pelajaran biologi adalah 78. Hasil ini

membuktikan bahwa tujuan pembelajaran belum tercapai. Saat observasi

kegiatan pembelajaran metode yang digunakan oleh guru kurang cocok dengan

materi. Selain dengan metode ceramah juga dilaksanakan metode diskusi.

Ketika guru menerapkan metode diskusi, diskusi terkesan berlangsung lepas,

guru juga kurang memberikan penguatan atau penjelasan. Dalam diskusi juga

siswa terlihat kurang aktif, kurangnya kerjasama dalam kelompok diskusi dan

pertanyaan yang muncul kurang menggali pokok bahasan diskusi. Kurangnya

penjelasan dari guru dan keaktifan siswa untuk bertanya tentang materi yang

disampaikan menyebabkan hasil belajar siswa rendah.

4

Berdasarkan hasil observasi penulis berpendapat bahwa model yang

digunakan dalam pembelajaran biologi adalah model ceramah dan diskusi

bersifat konvesional, sehingga kurang adanya variasi model pembelajaran.

Pembelajaran konvesional pada umumnya memiliki kekhasan tertentu, yaitu

lebih mengutamakan hasil daripada proses dan pengajaran berpusat pada guru.

Jadi, pembelajaran konvesional merupakan kegiatan belajar yang bersifat

menerima atau menghafal pada umumnya diberikan secara klasikal, pada

waktu yang sama menerima bahan yang sama, dan umumnya kegiatan

pembelajaran diberikan dalam bentuk ceramah (Ibrahim, 2003. P. 40). Untuk

itu, penulis ingin melakukan penelitian dengan melakukan variasi model

pembelajaran yaitu dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif dimana

terdapat banyak variasi pembelajaran yang dapat digunakan.

Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran

dimana siswa belajar dalam kelompok kelompok kecil yang memiliki tingkat

kemampuan berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap anggota

saling kerjasama dan membantu untuk memahami suatu bahan pembelajaran

(Ismawati dan Hindarto, 2011, p.2).

Menurut Slavin (dalam Rulam, 2011), pembelajaran kooperatif

menggalakkan siswa berinteraksi secara aktif dan positif dalam kelompok

menyebabkan adanya pertukaran ide dan pemeriksaan ide sendiri dalam

suasana yang tidak terancam. Dengan demikian, pendidikan hendaknya mampu

mengondisikan dan memberikan dorongan untuk dapat mengoptimalkan dan

membangkitkan potensi siswa. Menumbuhkan aktifitas serta daya cipta

(kreatifitas), sehingga akan menjamin terjadinya dinamika di dalam proses

pembelajaran.

Banyaknya variasi pembelajaran kooperatif, salah satunya yang dapat

dilakukan untuk mendukung keaktifan siswa dalam proses pembelajaran adalah

model kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS). Menurut Lie (dalam

Listiyani, 2014, p.3). Model kooperatif tipe Two Stay Two Stray meningkatkan

kerja sama siswa dalam kelompok berkaitan dengan kehidupan nyata bahwa

manusia sebagai makhluk sosial yang membutuhkan bantuan orang lain.

5

Struktur Two Stay Two Stray memberikan kesempatan kepada kelompok untuk

membagi hasil informasi dengan kelompok lain. Pembelajaran model ini

diawali dengan membentuk kelompok dan mendiskusikan jawaban dari soal

yang diberikan. Kemudian dua dari anggota kelompok bertamu ke kelompok

lain. Kelompok yang didatangi tamu dari kelompok lain bertugas membagi apa

yang mereka pelajari, sementara anggota tamu mendengarkan. Setelah selesai

bertamu, anggota kelompok tamu kembali ke kelompok asal dan bertugas

membagi apa yang mereka dapatkan dan mereka dengar dari bertamu ke

kelompok lain. Model pembelajaran ini bertujuan untuk mendukung

komunikasi antar siswa yang satu dengan siswa lainnya. Dengan model ini,

siswa dapat belajar untuk berbicara ataupun menjelaskan tentang materi yang

sudah didiskusikan bersama teman-teman kelompok dan juga kepada

kelompok yang lainnya. Kelebihan pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two

Stray (TSTS) adalah siswa lebih aktif dalam proses belajar mengajar karena

setiap siswa mempunyai aktifitas dan tanggung jawab masing-masing dalam

kelompok. Pembelajaran menjadi lebih bermakna memberikan kesempatan

kepada siswa untuk membentuk konsep secara mandiri dengan cara-cara

mereka sendiri, sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar (Mahyuni, 2014,

p. 4). Selain itu siswa lebih berani mengungkapkan pendapatnya didalam

kelompok belajar, siswa saling bertukar informasi sekaligus dari kelompok

yang berbeda dan menumbuhkan rasa percaya diri siswa. Penelitian yang

dilakukan oleh Rena, Nurul, dan Enny (2015, p. 2) berdasarkan hasil

penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray lebih baik dari pada model

konvesional, dikarenakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two

Stray membuat siswa lebih aktif, pembelajaran tidak membosankan dan semua

siswa terlibat aktifitas saat pembelajaran (2015, p.3).

Agar memudahkan siswa dalam memahami materi pembelajaran maka

metode Two Stay Two Stray yang digunakan dibantu dengan peta konsep. Peta

konsep adalah salah satu strategi yang digunakan guru untuk mengetahui

konsep siswa dengan memilih satu konsep utama pokok bahasan baru yang

6

akan dibahas, para siswa diminta untuk menyusun peta konsep untuk

memperlihatkan semua konsep yang mereka kaitkan pada konsep utama, serta

hubungan-hubungan antar konsep-konsep yang mereka gambar. Strategi

belajar peta konsep merupakan salah satu strategi untuk membantu siswa

mengorganisasikan konsep pembelajaran yang telah dipelajari berdasarkan arti

dan hubungan antara komponennya (Nia, 2012, p. 698). Penggunaan peta

konsep ini untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe Two

Stay Two Stray sebagai salah satu inovasi dalam pembelajaran biologi dan

diharapkan proses pembelajaran nantinya akan menjadi lebih menarik,

menyenangkan serta dapat meningkatkan sikap, motivasi belajar, dan

partisipasi siswa dalam belajar biologi sehingga kualitas pembelajaran di kelas

menjadi lebih baik.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti melakukan penelitian

tentang pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two

Stray dengan judul penelitian sebagai berikut: β€œPENGARUH PENERAPAN

MODEL KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

DENGAN PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

KELAS X SMAN 1 PADANG GANTING”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah yang

ditemukan peneliti adalah sebagai berikut:

1. Hasil belajar siswa masih rendah.

2. Proses pembelajaran masih bersifat konvesional yang berpusat pada guru.

3. Model pembelajaran cukup bervariasi karena sudah menggunakan metode

diskusi tapi hasil belajar belum meningkat.

4. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran dikarenakan pembelajaran yang

bersifat monoton.

7

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, dapatkah masalah tersebut

dikembangkan untuk diteliti? Agar penelitian ini lebih fokus, maka dibatasi

pada pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two

Stray dengan peta konsep pada materi Virus di Kelas X Tahun Ajaran

2016/2017.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, permasalah yang ada dapat

dirumuskan sebagai berikut β€œApakah hasil belajar dengan penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray menggunakan peta konsep

lebih baik dari hasil belajar pembelajaran konvesional pada kelas X di SMAN

1 Padang Ganting”

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini

adalah sebagai berikut: Untuk mengetahui apakah hasil belajar dengan

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS)

menggunakan peta konsep lebih baik dari hasil belajar pembelajaran

konvesional pada kelas X di SMAN 1 Padang Ganting.

F. Manfaat dan Luaran Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan akan memberi manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber

referensi oleh pihak yang berkepentingan untuk penelitian lebih lanjut

mengenai hasil belajar siswa.

8

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

1) Membentuk siswa untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar

dan tidak monoton.

2) Memberikan hal baru bagi siswa dalam proses belajar mengajar agar

siswa dapat meningkatkan hasil belajarnya dalam mata pelajaran

Biologi

b. Bagi Guru

Model pembelajaran kooperatif TSTS (Two Stay Two Stray)

dengan peta konsep dapat dijadikan salah satu alternatif mengajar

dalam proses pembelajaran serta sebagai sarana untuk meningkatkan

profesionalisme guru dengan segala upaya dan kemandirian untuk

mengembangkan model-model pembelajaran yang sudah ada.

c. Bagi Sekolah:

1) Dapat sebagai masukan dalam upaya mewujudkan keberhasilan

belajar setelah penelitian ini dilakukan.

2) Dapat memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah dalam usaha

perbaikan proses pembelajaran untuk meningkatkan keberhasilan

belajar siswa khususnya pada mata pelajaran biologi.

d. Bagi Peneliti

Memperoleh pengalaman, wawasan dan pengetahuan tentang

penggunaan Model Pembelajaran TSTS (Two Stay Two Stray) dengan

peta konsep dalam pelajran biologi serta dapat kita jadikan sebagai

salah satu tolak ukur, supaya keberhasilan belajar juga dapat meningkat.

Diharapkan peneliti sebagai calon guru siap melaksanakan tugas sesuai

dengan kebutuhan dan perkembangan zaman.

Luaran dari penelitian ini adalah berhubungan dengan target yang ingin

dicapai yakni meningkatkan hasil belajar siswa kelas X di SMAN 1 Padang

Ganting dengan penggunaaan model pembelajaran kooperatif yang akan

membentuk pembelajaran dengan cara belajar siswa dalam berkelompok

9

sehingga siswa mampu mewujudkan pemahaman bersama antara peserta

belajar itu sendiri. Kemudian dalam belajar kelompok tersebut mereka

mamiliki tanggung jawab, yakni belajar untuk dirinya sendiri dan membantu

sesama anggota kelompok lainnya untuk belajar.

G. Defenisi Operasional

Untuk menghindari kesalahpahaman dan memperjelas terhadap

penelitian ini, maka perlulah peneliti memberikan penjelasan tentang:

1. Model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS)

Menurut Suyatno (2009, p. 660) pembelajaran model Two Stay Two

Stray adalah dengan cara siswa berbagi pengetahuan dan pengalaman

dengan kelompok lain. Sintaknya adalah kerja kelompok dua siswa bertamu

kekelompok lain dan dua siswa lainnya tetap dikelompoknya untuk

menerima dua orang dari kelompok lain, kerja kelompok, kembali

kekelompok asal, kerja kelompok dan laporan kelompok.

Model pembelajaran Two Stay Two Stray adalah salah satu model

pembelajaran yang dapat memberikan siswa untuk saling membagi dan

menerima informasi, menerima dan menyikapi pendapat serta dapat

beriteraksi dengan siswa lainnya sehingga siswa diharapkan dapat lebih

aktif dan dapat berpikir kreatif dalam membagi ataupun menerima

informasi.

2. Peta Konsep

Peta konsep merupakan sebagai alat grafis untuk mengorganisir dan

mewakili pengetahuan. Hal ini sependapat dengan Coffey yang menyatakan

bahwa peta konsep adalah garafik representative dari pengetahuan yang

terdiri atas konsep-konsep dan hubungan diantara konsep-konsep tersebut

(Nurkhasanah, 2013, p. 14).

Salah satu pendekatan yang digunakan guru untuk mengetahui

konsep siswa dengan memilih satu konsep utama pokok bahasan baru yang

akan dibahas. Para siswa diminta untuk menyusun peta konsep untuk

memperlihatkan semua konsep yang mereka kaitkan pada konsep utama,

10

serta hubungan–hubungan antar konsep-konsep yang mereka gambar

(Dahar, 2011, p. 106). Dengan hasil peta konsep guru dapat mengetahui

sampai berapa jauh pengetahuan para siswa mengenai pokok bahasan yang

diajarkan dan dijadikan titik tolak pengembangan selanjutnya.

3. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa

setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar merupakan

perwujudan kemampuan akibat perubahan perilaku yang dilakukan oleh

usaha pendidikan. Hasil belajar yang peneliti maksud adalah kemampuan

kognitif siswa.

11

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Hakikat Proses Pembelajaran

1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran

a. Konsep Belajar

Belajar adalah kunci yang paling penting dari setiap usaha

pendidikan, tanpa belajar tidak akan ada namanya pendidikan. Bukti dari

seseorang telah melakukan kegiatan belajar adalah adanya perubahan

tingkah laku pada orang tersebut. Tingkah laku pada manusia terdiri dari

sejumlah aspek yakni pengetahuan, pemahaman, kebiasaan, ket-

erampilan, emosional, apresiasi dan lain-lain. Hasil belajar akan tampak

pada setiap perubahan pada aspek-aspek tersebut.

Perubahan dari aspek-aspek ini jugalah, manusia dapat berkembang

lebih baik dari makhluk-makhluk lainnya, sehingga ia terpilih menjadi

khalifah dimuka bumi ini. Dikarenakan kemampuan berkembang dari

proses belajar itu lah manusia dapat secara bebas mengeksplorasi,

memilih, dan menetapkan keputusan-keputusan yang penting dalam

kehidupannya.

Belajar merupakan tindakan dan perilaku peserta didik yang

kompleks. Sebagai tindakan maka belajar hanya dialami oleh peserta

didik sendiri. Peserta didik adalah penentu terjadinya atau tidaknya

proses belajar. Proses belajar terjadi berkat peserta didik yang

memperoleh sesuatu yang ada di lingkungan sekitar (Dimyati dan

Mudjiono, 2006, p.7). Pendapat lainnya menurut Abu Ahmadi dan

Widodo Supriyono, belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan

individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru

11

12

secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam

interaksi dengan lingkungan (2004, p. 128).

Berdasarkan beberapa definisi belajar tersebut, dapat disimpulkan

bahwa belajar adalah suatu proses perolehan pengetahuan yang dilakukan

oleh peserta didik itu sendiri yang besifat komplek. Peserta didik

merupakan subjek dalam proses belajar tersebut, penentu terjadinya atau

tidaknya proses belajar. Hasil dari proses belajar berupa perubahan

tingkah laku pada peserta didik tersebut.

b. Konsep Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik

dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (UU No. 20 tahun

2003 tentang sisdiknas). Proses belajar mengajar merupakan

implementasi dari serangkaian perencanaan yang telah dilakukan oleh

guru dalam bentuk proses interaksi dengan siswa di dalam maupun di

luar kelas untuk mencapai tujuan. Dalam kondisi ini terdapat serangkaian

perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik dan terpadu

yang berlangsung dalam situasi edukatif. Artinya, dalam proses belajar

mengajar ini tidak sekedar guru menyampaikan pesan berupa materi

pelajaran, melainkan penanaman sikap dan nilai serta keterampilan pada

diri siswa yang sedang belajar.

Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi

unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, prosedur yang

saling, mempengaruhi mencapai tujuan. Pembelajaran merupakan proses

pembelajaran yang terarah pada tujuan yang direncanakan. Pembelajaran

merupakan upaya menyampaikan pengetahuan kepada peserta didik

disekolah (Oemar, 2014, p. 13).

13

2. Tujuan Pembelajaran

Tujuan adalah sangat esensial, baik dalam ranagka perencanana,

pelaksanaan maupun penilaian. Tujuan memberikan petunjuk untuk

memilih isi mata pelajaran, memilih alat bantu belajar, menentukan

prosedur pembelajaran, serta menyediakan penilaian untuk mengukur

prestasi belajar siswa.

Tujuan belajar adalah sejumlah hasil belajar yang menunjukkan

bahwa sisiwa telah melakukan pembelajaran, meliputi pengetahuan,

keterampilan, dan sikap-sikap yang baru, yang diharapkan oleh siswa

(Oemar, 2014, p. 7).

Tujuan penting dalam sistem pembelajaran merupakan suatu

komponen sistem pembelajaran yang menjadi titik tolak dalam merancang

sistem yang efektif. Untuk merancang system pembelajaran. tujuan-tujuan

menjadi dasar dan kriteria dalam upaya guru memilih materi pelajaran,

mnentukan kegiatan pembelajaran, menentukan kegiatan belajar mengajar,

memilih alat dan sumber, serta merancang prosedur penilaian.

Kunci dalam rangka menentukan tujuan pembelajaran adalah

kebutuhan siswa, mata pelajaran, dan guru itu sendiri. Kebutuhan siswa

dapat ditetapkan apa yang hendak dicapai, dikembangkan, dan

diapresiasikan. Berdasarkan mata pelajaran dalam kurikulum dapat

ditentukan hasil-hasil pendidikan yang diinginkan. Sedangkan guru sendiri

adalah sumber utama tujuan bagi para siswa dan dia harus mampu menulis

dan memilih tujuan-tujuan pendidikan yang bermakna dan dapat diukur.

B. Karakteristik Pembelajaran Biologi

1. Karakteristik Pembelajaran Biologi

Berbicara tentang biologi, berarti berkaitan dengan cara mencari tahu

dan memahami alam secara sistematis, sehingga pembelajaran biologi

bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan saja yang berupa fakta,

konsep dan prinsip, namun juga merupakan suatu proses penemuan nyata.

14

Pendidikan biologi menekankan pada pemberian pengalaman secara

langsung. Karena itu, siswa perlu dibantu untuk mengembangkan sejumlah

keterampilan proses supaya mereka mampu mengeksplorasi cara

berinteraksi dengan lingkungan. Keterampilan proses ini meliputi

keterampilan mengamati dengan seluruh indera, mengajukan pertanyaan,

menggolongkan, menafsirkan, dan mengkomunikasikan hasil pembahasan

belajar secara beragam, menggali dan memilah informasi factual yang

relevan untuk menguji gagasan-gagasan atau memecahkan masalah sehari-

hari. Disamping itu kemungkinan untuk mengembangkan teknologi relevan

dari konsep-konsep biologi yang dipelajari sangat dianjurkan dalam

kegiatan pembelajaran. Dengan demikian, siswa dapat merasakan manfaat

pembelajaran biologi itu sendiri (Depdiknas, 2001, p 6-7).

Biologi adalah ilmu alam tentang mahluk hidup atau kajian saintifik

tentang kehidupan (Cambell, 2003, p. 4). Sebagai ilmu biologi mengkaji

berbagai persoalan yang berkaitan dengan berbagai fenomena kehidupan

makhluk hidup pada berbagai tingkat organisasi kehidupan dan tingkat

interaksinya dengan faktor lingkunganya pada dimensi ruang dan waktu.

Biologi merupakan bagian dari sains yang pembelajaranya dilaksanakan

secara inkuiri ilmiah (scientific inquiry) guna untuk menumbuhkan

kemampuan berfikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta

mengkomunikasikanya sebagai aspek penting dalam kecakapan hidup. Oleh

karna itu pembelajaran biologi di SMA/MA/SMK menekankan pada

pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan

pengembangan keterampilam proses dan sikap ilmiah (Kementrian

Pendidikan dan Kebudayaan, 2014, p. 18 ).

2. Fungsi dan Manfaat Pembelajaran Biologi

Fungsi dari pembelajaran biologi adalah untuk menanamkan

kesadaran pada siswa terhadap keindahan dan keteraturan alam semesta

sehingga siswa dapat meningkatkan keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha

Esa sebagai warga negara yang menguasai sains dan teknologi untuk

15

meningkatkan mutu kehidupan dan melanjutkan pendidikan untuk tingkat

selanjutnya.

Biologi merupakan ilmu yang mempelajari benda hidup. Benda hidup

itu mencakup tumbuhan, hewan dan manusia. Memperlajari ilmu biologi

mencakup berbagai ilmu fisika dan kimia. Menurut Campbell biologi adalah

ilmu yang paling sulit dari semua bidang sains, dikarenakan biologi

mengkaji system makhluk hidup, system makhluk hidup itu sangatlah

kompleks (2003).

Dalam kehidupan biologi banyak memberikan manfaat bagi

kehidupan manusia. Dalam bidang kesehatan seperti memperlajari struktur

tubuh manusia baik secara anatomi (bentuk luar), fisiologi (bentuk dan

fungsinya), histologi (jaringan tubuh) dan lainnya. Semua ini merupakan

dasar bagi manusia untuk menjaga kesehatan tubuh manusia. Dalam bidang

lingkungan (Ekologi) yang mempelajari hubungan mahluk hidup dengan

lingkungan dan alam sekitar. Dengan memahami biologi maka manusia

dapat hidup lebih harmonis dan selaras denag lingkungan sekitar. Manfaat

mempelajari biologi dalam bidang lainnya yakni dalam bidang farmasi

(obat-obatan) untu menunjang penerapan obat dan penyembuhan penyakit.

Dalam bidang bioteknologi misalnya dalam hal rekayasa genetika berupa

cloning seperti layaknya mesin foto copy yang memciptakan individu sama

dengan induknya atau hal lainnya kultur jaringan yang bermanfaat untu

melestarikan tumbuhan yang sulit untuk dikembangan dibudidayakan

dengan menggunakan cara konvensional.

C. Model Pembelajaran Kooperatif

1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan bentuk

pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-

kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat

16

sampai enam orang denga struktur kelompok yang bersifat heterogen

(Rusman, 2011).

Menurut Slavin pembelajaran kooperatif merujuk pada berbagai

macam metode pengajaran diamna para siswa bekerja dalam kelompok-

kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam

mempelajari materi pelajaran. Sependapat dengan Arsyad (2011, p. 87)

menyebutkan bahwa pembelajaran koperatif menciptakan tim-tim maupun

kelompok-kelompok yang saling bertanggungjawab untuk saling

mengajarkan pengetahuan atau keterampilan khusus. Pembelajaran

kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi pengajaran yang

melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk mencapai tujuan

bersama (Trianto, 2007, p. 42) Berdasarkan defenisi yang telah dipaparkan

maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan suatu

pembelajaran dalam kelompok kecil dalam rangka mengkonstruksi

pengetahuan bersama-sama denga cara saling membantu dalam penguasaan

suatu materi pelajaran demi tercapainya tujuan belajar bersama.

Pembelajaran kooperatif mewadahi bagaimana siswa dapat bekerja

sama dalam kelompok, tujuan kelompok adalah tujuan bersama. Situasi

kooperatif merupakan bagian dari siswa untuk mencapai tujuan kelompok,

siswa harus merasakan bahwa mereka akan mencapai tujuan, maka siswa

lain dalam kelompoknya memiliki kebersamaan, artinya tiap anggota

kelompo bersikap kooperatif dengan sesame anggota kelompok (Rusman,

2011).

Sanjaya (dalam Rulam, 2011) Pembelajaran kooperatif akan efektif

bila digunakan apabila: (1) guru menekankan pentingnyausaha bersama

disamping usaha secara individual, (2) guru menghendaki pemerataan

perolehan hasil dalam belajar, (3) guru ingin menanamkan tutor sebaya atau

belajar melalui teman sendiri, (4) guru menghendaki adanya pemerataan

partisipasi aktif siswa, (5) guru menghendaki kemampuan siswa dalam

memecahkan berbagai permasalahan.

17

Pembelajaran kooperatif dikenal sebagai strategi pembelajaran yang

efektif dalam meningkatkan prestasi belajar dan keterlibatan siswa secara

aktif dalam pembelajaran. seperti yang dipaparkan Slavin (2008),

pembelajaran kooperatif dinilai sebagai solusi untuk masalah pendidikan

karena dapat meningkatkan prestasi akademik siswa dan kemampuan

berpikir, meningkatkan sikap belajar positif dan motivasi belajar,

meningkatkan tingkat tinggi belajar, berfungsi sebagai alternative untuk

pengelompokan, perbaikan, atau pendidikan khusus, meningkatkan

hubungan interpersonal, dan mempersiapkan siswa untuk pekerjaan

kolaboratif.

2. Tujuan Pembelajaran Kooperatif

Tujuan utama yang ingin dicapai dalam pembelajaran kooperatif

adalah ketika siswa belajar dalam kelompok mereka mampu saling

menghargai pendapat orang lain, member kesempatan kepada orang lain

untuk mengemukakan pendapat dan menyampaikan pendapat mereka secara

berkelompok sehingga melatih siswa untuk mampu berpartisipasi aktif dan

berkomunikasi. Sependapat dengan Isjoni, yang dikutip (dalam Taru, 2015,

p. 24) tujuan penerapan model pembelajaran kooperatif adalah agar peserta

didik dapat belajar secara berkelompok bersam teman-temannya dengan

cara saling menghargai pendapat dan memberikan kesempatan kepada orang

lain untuk mengemukakan gagasannya dengan menyampaikan pendapat

mereka secara berkelompok.

Menurut Rusman (2012) Model Pembelajaran kooperatif

dikembangkan untuk mencapai setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran,

yaitu hasil belajar akademik, penerimaan terhadap perbedaan individu, dan

pengembangan keterampilan sosial. Oslen dan Kagan (dalam Isjoni, 2010)

mengatakan bahwa ada tiga ketentuan yang berhubungan dalam kooperatif,

yaitu:

18

a. Memberi pengayaan struktur interaksi antar siswa

b. Berhubungan dengan ruang lingkup pokok pembelajaran dan

kebutuhan pengembangan bahsa dan kerangka organisasi

c. Meningkatkan kerangka-kerangka bagai individu untuk

menyebutkan saran-saran

Dari uraian diatas tujuan pembelaajran kooperatif merupakan model

pembelajaran yang menciptakan saling kerjasama dalam kelompok dan

pembelajaran kooperatif dinilai sebagai solusi untuk masalah pendidikan

karena dapat meningkatkan prestasi siswa dan kemampuan berpikir,

meningkatkan sikap belajar positif dan motivasi belajar, meningkatkan

hubungan interpersonal, dan mempersiapkan siswa untuk saling

bekerjasama.

3. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Kooperatif

Menurut Roger dan David Johnson (Lie, 2008) ada lima unsur dasar

dalam pembelajaran kooperatif (cooperative learning), yaitu sebagai berikut:

a. Prinsip ketergantungan positif (positive interdependence), yaitu

dalam pembelajaran kooperatif, keberhasilan dalam penyelesaian

tugas tergantung pada usaha yang dilakukan oleh kelompok

tersebut. Keberhasilan kerja kelompok ditentukan oleh kinerja

masing-masing anggota kelompok. Oleh karena itu, semua anggota

dalam kelompok akan merasakan saling ketergantunagan.

b. Tanggung jawab perseorangan (indivvidual accountability), yaitu

keberhasilan kelompok sangat tergantung dari masing-masing

anggota kelompoknya. Oleh karena itu, setiap anggota kelompok

mempunyai tugas dan tanggung jawab yang harus dikerjakan

dalam kelompok tersebut.

c. Interaksi tatap muka (face to face promotion interaction), yaitu

memberikan kesempatan yang luas kepada setiap anggota

kelompok untuk bertatap muka melakukan interaksi dan diskusi

19

untuk saling memberi dan menerima informasi dari anggota

kelompok lain.

d. Partisipasi dan komunikasi (participation communication), yaitu

melatih siswa untuk dapat berpartisipasi aktif dan berkomunikasi

dalam kegiatan pembelajaran.

e. Evaluasi proses kelompok, yaitu menjadwalkan waktu khusus bagi

kelompok untuk mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil

kerja sama mereka, agar selanjutnya bisa bekerja sama dengan

lebih efektif (Rusman, 2011, p. 212).

4. Unsur-Unsur Pembelajaran Kooperatif Learning

Unsur-unsur dalam pembelajaran kooperatif sebagai berikut: 1)

siswa dalam kelompok haruslah beranggapan bahwa mereka sehidup

sepenanggungan bersama, 2) siswa bertanggung jawab atas segala sesutau di

dalam kelompoknya, 3) siswa haruslah melihat bahwa semua anggota di

dalam kelompoknya memiliki tujuan yang sama, 4) siswa haruslah membagi

tugas dan tanggung jawab yang sama di antara anggota kelompoknya, 5)

siswa akan dikenakan evaluasi atau diberikan penghargaan yang juga akan

dikenakan untuk semua anggota kelompok, 6) siswa berbagi kepemimpinan

dan mereka membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama

proses belajarnya, dan 7) siswa akan diminta mempertanggung jawabkan

secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif

(Tukirman, 2011, p. 59).

5. Prosedur Pembelajaran Kooperatif Learning

Terdapat enam langkah utama untuk atau tahapan di dalam pelajaran

yang menggunakan pembelajaran kooperatif, pelajaran dimulai dengan guru

menyampaikan tujuan pelajaran dan memotivasi siswa untuk belajar. Fase

ini diikuti oleh penyajian informsi, sering kali dengan bahan bacaan dari

pada secara verbal. Selanjutnya, siswa dikelompokkan kedalam tim belajar.

Tahapan ini diikuti bimbingan guru pada saat siswa bekerja bersama untuk

20

menyelesaikan tugas bersama mereka. Fase terakhir pembelajaran

kooperatif meliputi presentasi hasil akhir kerja kelompok, atau evaluasi

tentang apa yang telah mereka pelajari dan memberi penghargaan terhadap

usaha-usaha kelompok maupun individu.

Tabel 2.1 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif (dalam

Rusman, 2011, p. 211).

TAHAPAN TINGKAH LAKU GURU

Tahap 1

Menyampaikan tujuan dan

memotivasi siswa

Guru menyampaikan tujuan pelajaran

yang akan dicapai pada kegiatan

pelajaran dan menekankan pentingnya

topik yang akan dipelajari dan

memotivasi siswa belajar.

Tahap 2

Menyajikan informasi

Guru menyajikan informasi atau

materi kepada siswa dengan jalan

demonstrasi atau melalui bahan

bacaan.

Tahap 3

Mengorganisasikan siswa ke

dalam kelompok-kelompok

belajar

Guru menjelaskan kepada siswa

bagaimana caranya membentuk

kelompok belajar dan membimbing

setiap kelompok agar melakukan

transisi secara efektif dan efesien.

Tahap 4

Membimbing kelompok bekerja

dan belajar

Guru membimbing kelompok-

kelompok belajar pada saat mereka

mengerjakan tugas mereka.

Tahap 5

Evaluasi

Guru mengevaluasi hasil belajar

tentang materi yang materi yang telah

dipelajari atau masing-masing

kelompok mempresentasikan hasil

kerjanya.

Tahap 6

Memberikan penghargaan

Guru mencari cara-cara untuk

menghargai baik upaya maupun hasil

belajar individu dan kelompok`

21

D. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray

1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray

Kegiatan belajar mengajar di sekolah didominasi dengan kegiatan

individu. Dalam kondisi ini siswa belajar sendiri dan jarangnya kegiatan

bekerjasama dalam kelompok. Jika dilihat dalam kehidupan nyata, siswa

dituntut untuk berinteraksi dengan orang lain. Oleh karena itu, hal ini dapat

dilatih melalui struktur pembelajaran teknik Two Stay Two Stray. Struktur

Two Stay Two Stray merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif

yang memberikan kesempatan kepada kelompok membagikan hasil dan

informasi kepada kelompok lainnya.

Menurut Lin (dalam Nurkhasanah, 2014, p. 10) pembelajaran

TSTS sebagai teknik pembelajaran yang memberi kesempatan kepada

kelompok untuk membagikan hasil dan informasi dengan kelompok

lainnya. Pembelajaran dilakukan dengan cara saling mengunjungi atau

bertamu antar kelompok untuk berbagi informasi.

Pembagian kelompok dalam pembelajaran kooperatif TSTS

memperhatikan kemampuan akademis siswa. Guru membuata kelompok

yang heterogen dengan alasan member kesempatan siswa untuk saling

mengajarkan dan saling mendukung, meningkatkan relasi dan interaksi antar

siswa seta memudahkan pengelolaan kelas karena masing-masing kelompok

memiliki siswa berkemampuan tinggi untuk dapat membantu teman lainnya

dalam memecahka masalah dalam kelompok tersebut (Isjoni, 2010).

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan model TSTS adalah

siswa bekerja dalam kelompok, kemudian diberikan permasalahan uyang

harus mereka kerjakan dengan cara kerjasama, setelah kerjasama dlam

kelompok, separuh dari kelompok tersebut bertamu/pindah ke kelompok

lainnya. Dimana anggota kelompok yang tidak bertugas untuk pindah,

tetapa berada dalam kelompok untuk menerima tamu dari kelompok lain.

Anggota kelompok yang bertamu wajib datang untuk setiap kelompok.

Setelah bsemua selesai. Mereka kembalai ke kelompok masing-masing

untuk mencoba dan membahas hasil yang diperoleh. Diharapkan dengan

22

aktivitas bertamu dan menerima tamu dapat menambah minat siswa untuk

mengikuti pelajaran IPA sehingga pembelajaran lebih bermakna dan mudah

diingat oleh siswa.

Bagan 2.1: Bagan Proses Pembelajaran TSTS

Sumber: (Adaptasi dari Nurkhasanah, 2014, p.11)

2. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif TipeTwo Stay Two

Stray

Langkah-Langkah model Two Stay Two Stray menurut Lie (dalam

Hanny, 2015, p. 29), yaitu:

a. Persiapan

Pada saat persiapan, hal yang dilakukan adalah membuat

silabus dan system penilaian, desain pembelajaran, menyiapkan

tugas siswa dan membagi siswa menjadi beberapa kelompok

dengan masing-masing anggota 4 siswa dan setiap anggota

kelompok harus heterogen.

b. Presentasi guru

Pada tahap ini, guru menyampaikan indikator pembelajaran,

mengenalkan dan menjelaskan materi sesuai dengan rencana

pembelajaran yang telah dibuat.

C1 Kelompok 1 A1 B1 C1 D1

C2

B3 B1

C3 Kelompok 3 A3 B3 C3 D3

Kelompok 2 A2 B2 C2 D2

B2

23

c. Kegiatan kelompok

Pada kegiatan ini pembelajaran menggunakan lember

kegiatan berisi tugas-tugas yang harus dipelajari oleh tiap-tiap

siswa dalam satu kelompok. Setelah menerima lembar kegiatan

yang berisi indikator yang berkaitan dengan konsep materi, siswa

mempelajarinya dalam kelompok kecil dan mendiskusikan

bersama-sama anggota kelompoknya. Masing-masing kelompok

menyelesaikan atau memecahkan masalah yang diberikan dengan

cara mereka sendiri.

Setelah itu, 2 dari 4 anggota dari masing-masing kelompok

meninggalkan kelompoknya dan bertamu dalam kelompok yang

lain, sementara 2 anggota yang tinggal dalam kelompok bertugas

menyampaikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu. Setelah

memperoleh informasi dari 2 anggota yang tinggal, tamu mohon

diri dan kembali ke kelompok masing-masing dan melaporkan

temuannya derta mencocokkan dan membahas kerja mereka.

d. Formalitas

Setelah belajar dalam kelompok dan menyelesaikan per-

masalahan yang diberikan, salah satu kelompok mempresentasikan

hasil diskusi kelompok untuk dikomunikasikan atau didiskusikan

dengan kelompok lainnya. Kemudian guru membahas dan

mengarahkan siswa ke bentuk formal.

e. Evalusi kelompok dan penghargaan

Tahap evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar

kemampuan siswa dalam memahami materi-materi yang telah

diperoleh dengan menggunakan model pembelajaran Two Stay

Two Stray, yang selanjutnya dengan pemberian penghargaan

kepada kelompok yang mendapatkan skor rata-rata tertinggi.

24

3. Ciri-ciri Model Pembelajaran Kooperatif tipe Two Stay Two Stray

Rusman (dalam Hanny,2015,p.33) menyebutkan bahwa karakteristik

atau cirri-ciri pembelajaran kooperatif dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Pembelajaran secara Tim

Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran dilakukan secara tim.

Tim merupakan tempat untuk mencapai tujuan pembelajaran.

b. Didasarkan pada manajemen kooperatif

Manajemen memiliki tiga fungsi yaitu fungsi manajemen sebagai

perencaan pelaksanaan, fungsi manajemen sebagai organisasi, dan

fungsi manajemen sebagain kontrol.

c. Kemauan untuk bekerja sama

Keberhasilan pembelajaran kooperatif ditentukan oleh keberhasilan

secar kelompok, oleh karenanya prinsip kebersamaan atau kerja sama

perlu ditekankan dalam pembelajaran kooperatif. Tanpa kerja sam yang

baik pembelajaran kooperatif tidak akan mencapainhasil yang optimal.

d. Keterampilan bekerja sama

Kemampuan bekerja sama itu dipraktikkan melalui aktifitas dalam

kegiatan pembelajaran secara berkelompok. Dengan demikian, siswa

perlu didiorong untuk mau dan sanggup berinteraksi dan berkomunikasi

dengan anggota lain dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang

telah ditetapkan.

4. Kelebihan Model Pembelajaran Tipe Two Stay Two Stray

Menurut Lie (2004), kelebihan dari model pembelajaran kooperatif

tipe Two Stay Two Stray adalah sebagai berikut:

1) Dapat diterapkan pada semua kelas/tingkatan

2) Kecenderungan belajar siswa menjadi lebih bermakna

3) Lebih berorientasi pada keaktifan

4) Diharapkan siswa akan berani mengungkapkan pendapatnnya

5) Menambah kekompakan dan rasa percaya diri siswa

25

6) Kemampuan berbicara siswa dapat ditingkatkan

7) Membantu meningkatkan minat dan prestasi belajar

1) Belajar bermakna

Kecenderungan belajar siswa menjadi lebih bermakna

memberikan kesempatan terhadap siswa untuk membentuk konsep

secara mandiri dengan cara-cara mereka sendiri dan melalui metoddee-

metode pemecahan masalah.

2) Siswa aktif

Implementasi model pembelajaran koopreatif dapat membuata

siswa aktif. Bila siswa belum terbiasa, maka pembelajaran akan lebih

lambat, tetapi jika beberapa kali dilaksanakan maka akan lebih mudah,

karena setiap siswa mempunyai aktifitas dan tanggung jawab masing-

masing untuk kelompok.

3) Meningkatkan motivasi belajar

Dengan penggunaan model pembelajaraan kooperatif tipe Two

Stay Two Stray guru dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, karena

setiapa siswa mempunyai tanggung jwab belajar, baik untuk dirinya

sendiri maupun kelompoknya. Hal ini tampak pada saat mereka

bertukar informasi.

4) Bertukar informasi

Saat siswa berpencar, maka setiap anggota kelompok akan

saling betukar informasi sekaligus daru dua kelompok yang berbeda

(karena dua orang ynag berpencar pergi ke kelompok lain yang

berbeda), begitupun bagi siswa yang tinggal, juga akan mendapatkan

informasi dari dua tamu yang datamg dari kelompok yang berbeda.

5) Prestasi belajar dan daya ingat

Karena semua siswa terlibat aktif dalam pembelajaran dan

semua anggota kelompok diharuskan melaporkan hasil-hasil

kunjungannya ke kelompok lain dan hasil yang diperoleh saat

26

kunjungan tamu di kelompok mereka, maka dapat memberikan efek

peningkatan prestasi belajar dan daya ingat.

6) Kreativitas

Siswa yang tinggal di dalam kelompok mempunyai kesempatan

untuk mningkatkan kreativitas, misalnya berkaitan dengan bagaimana

meraka menyajikan hasil kerja kelompok mereka kepada tamu (anggota

kelompok lain) yang berkunjung ke kelompoknya.

7) Melatih berpikir kritis

Dengan membandingkan hasil pekerjaan kelompoknya dengan

kelompok lain, guru telah memberikan kesempatan kepada siswa untuk

meningkatkan kemampuan berpikir kritis, dimana mereka akan

mencoba mencermati pekerjaan orang lain dan pekerjaan kelompoknya.

Model pembelajaran ini baik digunakan dalam rangka meningkatkan:

a. Kerjasama di dalam kelompok maupun diluar kelompok dalam

proses belajar mengajar.

b. Kemampuan siswa dalam memberikan informasi kepada temannya

yang lain diluar kelompok dan begitu juga sebaliknya ketika siswa

balik ke kelompoknya masing-masing.

c. Keberanian siswa dalam menyampaikan materi kepada temannya.

d. Melatih kemandirian siswa dalam belajar (Isjoni, 2012, h. 202).

E. Peta Konsep

Konsep dalam mata pelajaran biologi merupakan suatu hal yang sangat

penting, namun bukan terletak pada konsep itu sendiri tetapi terletak pada

bagaimana konsep itu dipahami oleh siswa. Pentingnya pemahaman konsep

dalam proses belajar mengajar sangat mempengaruhi sikap, keputusan, dan

cara-cara memecahkan masalah.

Lemahnya kemampuan siswa untuk membangun pemahaman mereka

sendiri terhadap materi pelajaran biologi juga berkaitan dengan pendekatan

yang dianut dalam proses belajar. Sutomo (dalam Fathiyah, 2014, p. 692)

27

Berdasarkan teori konstruktivis, terdapat dua pendekatan belajar yaitu belajar

bermakna (meaningful learning) dan belajar hafalan (rote learning). Belajar

bermakna, maka pengetahuan yang baru dikaitkan pada konsep-konsep relevan

yang sudah ada dalam struktur kognitif seseorang. Sebaliknya apabila dalam

struktur kognitif seseorang tidak terdapat konsep-konsep yang relevan, maka

pengetahuan baru tersebut dipelajari secara hafalan (rote learning). Oleh

karena itu sangat diperlukan suatu kondisi belajar bermakna di kelas yang

dapat menjadikan siswa dapat menguasai konsep-konsep pelajaran biologi

dengan baik.

Salah satu cara untuk mengembangkan strategi belajar mengajar

bermakna kepada siswa adalah menggunakan strategi peta konsep. Dahar

(dalam Fathiyah, 2014, p. 693) menyatakan peta konsep diperkenalkan oleh

Novak pada tahun 1985 dalam bukunya Learning How to Learn merupakan

suatu alat yang efektif untuk menghadirkan secara visual hirarki generalisasi-

generalisasi dan untuk mengekspresikan keterkaitan dalam sistem konsep-

konsep yang saling berhubungan.

Model pembelajaran dengan peta konsep yang melibatkan anak didik

berpartisipasi secara aktif dan berpikir secara kritis diduga model/strategi

belajar ini dapat memberdayakan keterampilan berpikir kritis siswa dan

selanjutnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Menurut Coffey (dalam Nurkhasanah, p.15) peran peta konsep dalam

pendidikan antara lain: (1) perancah/ tangga-tangga dari pemahaman; (2)Alat

untuk menggabungkan pengalaman pendidikan; (3) Alat untuk memperbaiki

kondisi afektif dari pembelajaran; (4) Bantuan untuk tugas menulis; (5) Alat

untuk belajar berpikir kritis; (6) Media representasi untuk mendukung interaksi

diantara siswa; dan (7) Bantuan dalam proses pembelajaran. selain itu

keuntungan-keuntungan dari peta konsep antara lain:

a. Peta konsep dapat digunakan sebagai advanced organizer untuk

meningkatkan prestasi siswa.

b. Menyediakan suatu pendekatan praktis dan bermakna yang

terstruktur bagi guru.

28

c. Membantu perkembangan peralihan dari pembelajaran bermakna

yang lebih dalam menuju berpikir kritis.

d. Peta konsep juga memberikan kesempatan siswa untuk merefleksi

kesalahpahaman mereka dan menyimpan pengetahuan yang mereka

miliki.

e. Mengorganisasi pemikiran siswa dan menggambarkan hubungan

diantara kunci konsep dalam cara semantik.

F. Pembelajaran Konvesional

Pembelajaran konvensional merupakan pembelajaran yang sering

dilakukan oleh para guru. Pembelajaran ini pada umumnya memiliki kekhasan

tertentu, misalnya lebih mengutamakan hafalan dari pada pengertian,

menekankan pada keterampilan berhitung, mengutamakan hasil dari pada

proses dan pengajaran berpusat pada guru. β€œpembelajaran konvensional

merupakan kegiatan belajar yang bersifat menerima atau menghafal pada

umunya diberikan secara klasikal, siswa yang berjumlah banyak, pada waktu

yang sama menerima bahan yang sama, umumnya kegiatan ini diberikan dalam

bentuk ceramah”. (Ibrahim, 2003, p. 40).

Ciri-ciri pembelajaran konvensional adalah :

a. Tujuan tidak dirumuskan secara spesifik dalam bentuk kelakuan yang

dapat diamati dan diukur.

b. Bahan pembelajaran disajikan kepada kolompok, kepada kelas

sebagai keseluruhan tanpa memperhatikan murid-murid secara

individual.

c. Pembelajaran diberikan pada jam-jam tertentu menurut jadwal

pelajaran.

d. Bahan pelajaran kebanyakan berbentuk ceramah, kuliah, tugas tertulis

dan media lain menurut pertimbangan guru.

e. Pengalaman belajar berorientasi pada kegiatan guru dan

mengutamakan proses mengajar.

f. Partisipasi kurang, murid-murid bersikap pasif karena harus

mendengarkan uraian guru.

29

g. Penguatan atau (reinforcement). Penguatan biasanya baru diberikan

setelah diadakan ulangan atau ujian

h. Murid semuanya harus belajar menurut kecepatan yang kebanyakan

ditentukan oleh kecepatan guru mengajar.

i. Keberhasilan belajar kebenyakan dinilai oleh guru secara objektif.

j. Hanya sebagian kecil saja yang akan menguasai bahan pelajaran

sepenuhnya, sebagian lagi akan mengasai sebagian saja dan ada lagi

yang akan gagal (Subakti, 2010, p. 8)

G. Hasil Belajar

1. Definisi hasil belajar

Hasil belajar terdiri dari dua kata yaitu: hasil dan belajar. Hasil

berarti sesuatu yang diadakan oleh usaha-usaha, sedangkan pengertian

belajar adalah merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk

memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Menurut

Kamus Besar Bahasa Indonesia, definisi belajar ialah berusaha memperoleh

kepandaian atau ilmu, berlatih: berubah tingkah laku atau tanggapan yang

disebabkan oleh pengalaman. Jadi hasil belajar merupakan kemampuan-

kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah ia menerima pengalaman

belajarnya.

Proses pembelajaran aktivitasnya dalam bentuk interaksi belajar mengajar

dalam suasana interaksi edukatif, yaitu interaksi sadar akan tujuan, artinya

interaksi yang telah dicanangkan untuk suatu tujuan tertentu setidaknya

adalah pencapaian tujuan intruksional atau tujuan pembelajaran yang telah

di rumuskan pada satuan pembelajaran (Isjoni, 2009 h. 62-63).

Hasil belajar merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan-

kecakapan potensi yang dimiliki oleh seseorang. Penguasaan hasil belajar

oleh seseorang dapat dilihat dari perilakunya, baik perilakudalam bentuk

penguasaan, pengetahuan, keterampilan berfikirmaupun keterampilan

motorik. Hampir dari sebagian tersebar dari kegiatan atau perilaku yang

diperlihatkan oleh seseorang merupakan hasil belajar. Disekolah hasil

30

belajar dapat di lihat dari penguasaan siswa akan mata pleajaran yang

ditempuhnya. Tingkat penguasaan pembelajaran atau hasil belajar dalam

mata pelajaran dilambangkan dengan angka atau huruf. Sebenarnya hampir

seluruh perkembangan atau kemajuan hasil belajar karya juga merupakan

hasil belajar, sebab proses belajar tidak hanya berlangsung di sekolah tetapi

di tempat kerja dan di masyarakat.

Yang menjadi petunjuk bahwa suatu proses belajar mengajar

dianggap berhasil adalah sebagai berikut:

a. Daya serap terhadap pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi

tinggi, baik secara individu maupun secara kelompok.

b. Perilaku yang digariskan dengan tujuan pembelajaran telah dicapai oleh

siswa baik secara individu maupun secara kelompok.

2. Domain Hasil Belajar

Pengertian hasil belajar merupakan perwujudan kemampuan akibat

perubahan perilaku yang dilakukan oleh usaha pendidikan. Kemampuan

tersebut menyangkut domain kognitif, afektif, dan psikomotorik

(Purwanto,2009,p. 49).

Sudjana (1989:22) domain hasil belajar dibagi tiga ranah yaitu:

a) Ranah Kognitif

Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri atas enam

aspek yaitu pengetahuan/ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis

dan evaluasi.

b) Ranah afektif

Berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yaitu

penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi dan internalisasi.

c) Ranah psikomotorik

Berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan

bertindak. Ada enam aspek psikomotorik, yaitu gerakan refleks, kete-

rampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonis-

31

an/ketepatan, gerakan keterampilan kompleks dan gerakan ekspresif dan

interpretative (Sudjana, 1989, p.22).

Ketiga ranah tersebut menjadi penilaian hasil belajar. Diantara

ketiga ranah itu, ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh para

guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam

menguasai isi pengajaran. Menurut Bloom (dalam Anam, 2015, p.32)

menjelaskan, ranah kognitif yang telah disempurnakan oleh Anderson

terdiri dari enam aspek/kategori proses kognitif yaitu mengingat,

memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi, dan

mencipta. Masing-masing dari aspek tersebut dapat dijelaskan sebagai

berikut:

a. Mengingat (remembering)

Mengingat merupakan kemampuan paling rendah dalam

ranah kognitif, dikarenakan mengingat yaitu pemanggilan kembali

informasi yang telah berlalu.

b. Memahami (understanding)

Pemahaman selalu berhubungan dengan menjelaskan ide

atau konsep. Pada aspek ini, siswa dapat memahami maksud dari

informasi dengan cara menafsirkan dan mengartikan apa yang telah

dipelajari.

c. Mengaplikasikan/menerapkan (applying)

Penerapan mengacu pada kemampuan menggunakan materi

pelajarn dalam situasi yang baru dan nyata yang meliputi aplikasi

suatu peraturan, metode, konsep, prinsip, hukum, dan teori.

d. Menganalisis (analyzing)

Analisis tergolong kemampuan berpikir kritis. menganalisis

merupakan kemampuan siswa memecahkan informasi menjadi

bagian-bagian untuk mengeksplorasi pemahaman dan

hubungannya.

32

e. Mencipta (creating)

Penciptaan berhubungn dengna kemampuan menciptakan

ide baru atau sudut pandang. Siswa diharapkan mampu untuk

mencipta ide dan informasi baru menggunakan apa yang telah

dipelajari sebelumnya.

Menurut Bloom (Kuswana, 2012, p.32) untuk mendapatkan

hasil belajar kognitif seseorang harus memiliki enam tingkatan kognitif,

yaitu: (1) pengetahuan, yaitu perilaku yang menekankan pada ingatan

atau daya ingat dari ide-ide, materi, atau fakta dan telah dikenali, (2)

pemahaman, yaitu ketika siswa dihadapkan pada komunikasi,

diharapkan mangetahui apa yang sedang dikomunikasikan dan dapat

menggunakan ide yang terkandung di dalamnya, (3) penerapan, yaitu

penerapan yang mengacu pada kemampuan menggunakan pembelajaran

yang telah dipelajari di dalam situasi baru dan konkrit. Hal ini

mencakup penerapan seperti aturan, metode, konsep, prinsip dan teori,

(4) analisis yaitu penggolongan yang tingkatannya lebih tinggi setelah

pemahamn dan penerapan. Penekanan pada pemahaman adalah

memahami maksud dari arti dan tujuan materi. Penerapannya

memusatkan pada ingatan terhadap materi yang berisikan prinsip-

prinsip dan generalisasi yang relevan untuk diterapkan, (5) sintesis,

yaitu kumpulan dari bagian dan unsure kelas, ktegori, dan subkategori

secara bersama-sama menjadi landasan yang membentuk keutuhan. Hal

ini merupakan aktifitas yang mengkombinasikan tingkat berpikir

sebelumnya sedemikian rupa menjadi suatu pola atau struktur, (6)

evaluasi, yaitu digambarkan sebagai pembuatan keputusandan

pertimbangan sekitar nilai untuk beberapa tujuan, dari ide-ide,

pengerjaan, pemecahan masalah, metode, dan bahan-bahan, hal ini

menyangkut criteria ukuran-ukuran sebagai patokan untuk menilai

tingkat pencapaian, seluk-beluk dari proses yang bersifat efektif, hemat

dan memuaskan.

33

3. Bentuk-bentuk Evaluasi Hasil Belajar

Penilaian dalam proses pendidikan merupakan komponen yang tidak

dapat dipisahkan dari komponen lainnya khususnya pembelajaran. Penilaian

hasil Belajar oleh pendidik adalah proses pengumpulan informasi/bukti

tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam kompetensi sikap spiritual

dan sikap sosial, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan

yang dilakukan secara terencana dan sistematis, selama dan setelah proses

pembelajaran (Permen, 2014).

Banyak definisi evaluasi dapat diperoleh dari buku-buku yang ditulis

oleh ahlinya, antara lain definisi yang ditulis oleh Ralph Tyler, yaitu

evaluasi ialah proses yang menentukan sampai sejauh mana tujuan

pendidikan dapat dicapai (Yusuf, 2008, p. 3).

Beberapa evaluasi hasil belajar yang dapat dilakukan adalah:

1) Tes Essay

Tes essay yaitu tes yang jawabannya berupa uraian kalimat yang

relative panjang atau berupa karangan. Ada dua macam tes essay yaitu

extended response (jawaban luas) dan restricted response (jawaban

terbatas) (Yusuf, 2008, p. 3).

2) Tes Objektif

Tes objektif (obyektif test) dibagi menjadi dua macam yaitu:

supply type dan select type.

a) Supply type dibagi menjadi tiga macam yaitu question type,

completion type, dan association type.

b) Select type juga dibagi menjadi tiga macam yaitu true false,

matching, dan multiple choice.

34

H. Kajian Penelitian Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan adalah

penelitian:

1. Penelitian yang dilakukan Hanny Anggita Taru oleh yang berjudul β€œ

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray

(TSTS) dalam Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Siswa Kelas X-

F pada Materi Hewan Invertebrata di SMAN 1 Depok, Sleman”

dengan hasil penelitian menunjukkan bahawa rata-rata hasil belajar

siswa kelas X-F mengalami peningkatan dari rata-rata di siklus 1

yaitu 74,31 dengan ketuntasan klasikal sebesar 62, 5 % menjadi 84,68

denagn ketuntasa klasikal sebesar 87,5 % dengan target ketuntasan 70

%. Afektif siswa yang awalnya 65,62% meningkat menjadi 96,88%

yang masuk dalam kategori tinggi serta minat belajar siswa awalnya

78,12% meningkat menjadi 100% yang masuk dalam kategori tinggi

dengan target ketuntasan sebesar 70%. Perbedaannya dengan

penelitian yang akan dilakukan adalah peneliti melakukan strategi

Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray dipadukan

dengan peta konsep dengan tujuan untuk lebih memahami konsep

materi pelajaran.

2. Penelitian yang dilakukan Anesti Pratiwi dengan judul Penerapan

Strategi Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray dengan Menggunakan

Motode Pemecahan Masalah dalam Pembelajaran Biologi Kelas XI

IPA SMAN 7 Padang Tahun 2012-2013. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa kelas kedua kelas sampel berdistribusi normal

dan mempunyai varians yang homogen. Perbedaan dengan penelitian

yang dilakukan oleh peneliti adalah peneliti menerapkan motode peta

konsep dalam pembelajaran.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Sulastri Eka Putri Sari dengan judul

penelitian β€œPembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams

Achievement Division) yang Dipadukan dengan Peta Konsep dalam

Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa di SMAN 1 Sungai Tarap

35

Kelas X Semester 1 Tahun Pelajaran 2011/2012”. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif

tipe STAD lebih baik dari hasil belajar biologi siswa dengan

menggunakan pembelajaran konvesional. Perbedaan dengan peneliti

adalah peneliti menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe

Tipe Two Stay Two Stray dengan Peta Konsep.

4. Penelitian yang dilakukan oleh K. Darmika, K. Suma, dan I.W.

Suastra dengan judul penelitian β€œModel Pembelajaran Kooperatif

Murder Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan Prestasi Belajar

IPA Siswa SMP”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat

perbedaan motivasi belajar dan prestasi belajar IPA antara siswa

yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif

MURDER dengan siswa yang belajar dengan model pembelajaran

konvesional.

5. Penelitian yang dilakukan oleh Nia R. Fathiyah dengan judul

penelitian β€œImplementasi Model Pembelajaran Berbasis Masalah

dipadu dengan Strategi Belajar Peta Konsep Untuk Meningkatkan

Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Biologi” Hasil

penelitian menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran berdasarkan

masalah dipadu dengan strategi belajar peta konsep dapat

meningkatkan aktivitas, kemampuan berpikir kritis, dan hasil belajar

siswa.

6. Penelitian yang dilakukan oleh N. Ismawati dan N. Hindarto dengan

judul penelitian” Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Dengan

Pendekatan Struktural Two Stay Two Stray Untuk Meningkatkan

Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA”. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Dengan

Pendekatan Struktural Two Stay Two Stray meningkatkan hasil

belajar fisika siswa kelas X-3 SMAN 1 Boja.

7. Penelitian yang dilakukan oleh Yulnita dengan judul penelitian

β€œPengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two

36

Stay Two Stray (TSTS) terhadap Pemahaman Konsep Matematika

Siswa Kelas VII SMPN 1 Tanah Putih Kecamatan Tanah Putih

Kabupaten Rokan Hilir”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

pemahaman konsep kelas eksperimen lebih tinggi daripada

pemahaman konsep kelas kontrol.

8. Penelitian yang dilakukan oleh Lina Nurkhasanah dengan judul

penelitian β€œEfektifitas Pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray

(TSTS) dan Think Pair Square (TPSq) melalui Pemanfaatan Peta

Konsep terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sisten

Koloid Kelas XI SMAN 4 Magelang”. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa pokok bahasan sistem koloid pembelajaran kooperatif

dilengkapi peta konsep tipe TSTS lebih efektif meningkatkan prestasi

belajar siswa dibandingkan dengan tipe TPSq.

9. Penelitian yang dilakukan oleh Ni Komang Astri Mahyuni, I Gede

Meter dan I Made Suara dengan judul penelitian β€œPengaruh Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) terhadap

Prestasi Belajar IPA siswa Kelas V SDN 8 Padangsembilan

Kecamatan Denpasar Barat Tahun Ajaran 2013/2014” Hasil

penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran

kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) berpengaruh terhadap

hasil belajar IPA siswa kelas V SDN 8 Padangsembilan, Kecematan

Denpasar barat tahun ajaran 2013/2014.

10. Penelitian yang dilakukan oleh Irma Yuniar Wardhani, Sajidan dan

Maridi dengan judul penelitian β€œPenerapan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray disertai Media Audio-Visual

untuk Siswa Kelas XI IPA 5 SMAN 7 Surakarta Tahun Pelajaran

2011/2012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray disertai media

audio-visual mampu meningkatkan kualitas pembelajaran biologi

siswa.

37

I. Kerangka Berpikir

Selama ini pembelajaran Biologi yang dilakukan guru masih berfokus

pada model ceramah dan diskusi, metode yang digunakan oleh guru kurang

bervariasi dan pembelajaran masih berpusat pada guru sehingga siswa kurang

aktif dalam pembelajaran dan hasil belajar siswa masih rendah. Oleh karena

itu, perlu tindakan untuk mengatasi masalah tersebut dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe Tipe Two Stay Two Stray dengan Peta

Konsep diharapkan siswa aktif dalam pembelajaran dan pembelajaran jadi

lebih menyenangkan dan mudah dipahami dan nantinya dapat meningkatkan

hasil belajar siswa.

Kerangka berpikir adalah alat berpikir peneliti yang dituangkan secara

ringkas dan jelas berdasarkan kajian teori tentang permasalahan atau variabel

yang digunakan peneliti. Jadi, dalam penelitian ini terdapat dua kelas sampel

yang terbagi atas kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kelas kontrol diberi

perlakuan dengan pembelajaran konvesional sedangkan kelas model

pembelajaran kooperatif tipe Tipe Two Stay Two Stray dengan Peta Konsep

kemudian kedua kelas tersebut akan dilihat hasil belajarnya. Secara singkat

kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat dilihat pada bagan berikut ini:

38

Pembelajaran Biologi

Siswa

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Pembelajaran dengan

konvesional (Diskusi)

Pebelajaran menggunakan

Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Tipe Two

Stay Two Stray dengan Peta

Konsep

Hasil Belajar

Gambar 2.2. Kerangka berpikir

Dibandingkan

Hasil Belajar

39

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi

Experiment (eksperimen semu). Penelitian eksperimen semu bertujuan untuk

memprediksi keadaan yang dapat dicapai melalui eksperimen yang sebenarnya,

tetapi tidak ada pengontrolan atau manipulasi terhadap seluruh variabel yang

releva (Arifin, 2011, p.74).

B. Rancangan Penelitian

Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah control group

post test only design dimana kelompok eksperimen dan kontrol dipilih secara

random (Ghony dan Almanshur, 2009, p.146). Perlakuan yang diberikan pada

kelompok eksperimen adalah model pembelajaran kooperatif tipe two stay two

straydengan peta konsep, sedangkan pada kelompok kontrol menggunakan

metode ceramah atau konvensional. Pada akhir penelitian ini kelas eksperimen

dan kelas kontrol diberikan tes (post test) yang samauntuk melihat hasil

belajar.Menurut Sumadi (2003, p. 104) rancangan dalam penelitian ini dapat

dilihat pada tabel :

Tabel 3.1Rancangan Penelitian

Kelompok Perlakuan Test

Kelompok Eksperimen X T

Kelompok Kontrol O T

Ket :

X : perlakuan dengan penerapan model pembelajaran two stay two

stray

O : perlakuan dengan metode ceramah/ konvesional

T : Tes akhir (Post Test) ( Sumadi, 2003, p. 104)

39

40

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau

subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono,

2007, p. 117). Jadi dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh siswa

kelas X SMAN 1 Padang Ganting, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

tabel dibawah ini :

Tabel 3.2 : Jumlah Siswa Kelas X SMAN 1 Padang Ganting

Tahun Ajaran 2016/2017

No Kelas Jumlah Siswa

1. X 1 21

2. X 2 20

3. X 3 20

4. X 4 23

5 X 5 21

6 X 6 21

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari anggota populasi yang diteliti (Lufri,

2005, p.80). Berdasarkan permasalahan yang akan diteliti dan metode-

metode penelitian yang digunakan, maka dibutuhkan dua kelas sebagai

sampel yaitu untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol. Agar sampel yang

diambil representatif artinya benar-benar mencerminkan populasi, maka

pengambilan sampel dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Mengumpulkan nilai ujian UHkelas X SMAN 1 Padang Ganting

b. Melakukan uji normalitas populasi terhadap nilai UHmateri hakikat

biologi sebagai ilmu di kelas X SMAN 1 Padang Ganting. Uji ini

bertujuan untuk mengetahui apakah populasi tersebut berdistribusi

normal atau tidak. Langkah-langkah dalam menentukan uji normalitas

adalah ini yaitu :

1) Menyususn skor hasil belajar siswa dalam suatu tabel skor,

disusun dari yang terkecil sampai yang terbesar

41

2) Pengamatan x1, x2, x3,.....xn, kemudian dijadikan bilangan baku

Z1,Z2, ....ZN, dengan menggunakan rums sebagai berikut :

Z1𝑋1βˆ’π‘‹

𝑆

Ket :

S = simpangan baku

X = skor rata-rata

X1 = skor dari tiap siswa

3) Untuk tiap bilangan baku ini dengan menggunakan daftar dari

distribusi normal baku dihitung peluang :

F(Z1) = P (Z≀ Z1)

4) Menghitung jumlah proporsi Z1,Z2, ....ZN, yang lebih kecil atau

sama z1, jika proporsi dinyatakan dengan S(z1) dengan

menggunakan rumus maka :

S(Z1)= π‘π‘Žπ‘›π‘¦π‘Žπ‘˜π‘›π‘¦π‘Žπ‘ 1,𝑍2,....𝑍𝑁 π‘¦π‘Žπ‘›π‘” ≀𝑧1

𝑛

5) Menghitung selisih F(Z1) – S(Z1) kemudian tentukan harga

mutlaknya

6) Ambil harga mutlak yang terbesar dan harga mutlak selisih

diberi simbol LO,

LO = Maks F(Z1) – S(Z1)

7) Kemudian bandingkan LO dengan nilai kritis L yang diperoleh

dalam tabel uji Liliefors dan taraf Ξ± yang dipilih :

Kriteria pengujiannya :

a) Jika Lo< Ltabel berarti data populasi berdistrubusi normal

b) Jika Lo> Ltabel berarti data populasi berdistribusi tidak

normal. (Sudjana, 2005, p. 466)

42

Tabel 3.3: Hasil Uji Normalitas Populasi

No Kelas N A LO Ltabel Keterangan

1 X.1 21 0.05 0.044 0.193 Normal

2 X.2 20 0.05 0.128 0.198 Normal

3 X.3 20 0.05 0.112 0.198 Normal

4 X.4 23 0.05 0.056 0.184 Normal

5 X.5 21 0.05 0.065 0.189 Normal

6 X.6 21 0.05 0.146 0.189 Normal

c. Melakukan uji homogenitas variansi dilakukan dengan cara uji

Bartlett. Uji bertujuan untuk melihat apakah populasi mempunyai

variansi yang homogen atau tidak. Uji Bartlett dilakukan dengan

variansi populasi besar sama dua (k β‰₯ 2). Dengan pengujiannya

sebagai berikut :

1. Tulislah hipotesis statistik yang diajukan

2. Hitung k buah ragam contoh S1, S2, ....Sk dari contoh-contoh

berukuran n1, n2, ...nk dengan

N = 𝑛1kπ‘–βˆ’1

3. Gabungkan semua ragam contoh sehingga menghasilkan

dugaan gabungan :

𝑠2 = π‘‘π‘˜. 𝑠𝑖

2π‘˜π‘–=1

𝑁 βˆ’ 1π‘˜π‘–=1

𝑠2 = 264,834

121=2,1887

4. Dari dugaan gabungan tentukan nilai perubah acak yang

mempunyai sebaran Bartlett :

𝐡 = log 𝑠2 𝑛𝑖 βˆ’ 1

𝐡 = log 2,1887 π‘₯ 121 =0,3401 π‘₯ 121 =41,1521

πœ’2 = 𝑙𝑛 10 𝐡 βˆ’ π‘‘π‘˜ . π‘™π‘œπ‘” 𝑠𝑖2

πœ’2 = 2,303 x {41,1521 – 19,937} = 21,2151

43

dengan kriteria pengujian sebagai berikut :

jika bβ‰₯bk (Ξ±;n), H0 diterima berarti data homogen

jika b<bk (Ξ±;n),H0 ditolak berarti data tidak homogen.

Dengan taraf nyata =0,05 dari tabel distribusi chi

kuadrat dengan dk = n–1,diterima jika 𝑋2 > 𝑋 1βˆ’π›Ό (π‘˜βˆ’1)2 .

𝑋2 > πœ’ 0,95 5 2

21,2151>11,070. Maka 𝐻0 terima dan

populasi memiliki variansi yang homogenuntuk lebih rinci

dapat dilihat pada lampiran 3.

d. Melakukan analisis variansi untuk melihat kesamaan rata-rata

populasi. Analisis ini bertujuan untuk melihat apakah populasi

mempunyai kesamaan rata-rata atau tidak. Uji ini menggunakan

teknik ANOVA satu arah dengan langkah sebagai berikut :

Langkah-langkah untuk melihat kesamaan rata-rata populasi yaitu :

1) Tuliskan hipotesis statistik yang diajukan

2) Tentukan taraf nyatanya (Ξ±)

3) Tentukan wilayah kritiknya dengan menggunakan rumus

f >fΞ±[k-1, k(n-1)]

4) Perhitunggannya dengan menggunakan rumus :

Jumlah kuadrat total

(JKT) = π‘₯𝑖𝑗 βˆ’

𝑇2

π‘›π‘˜

2𝑛1𝑗=1

π‘˜π‘–=1

5) Jumlah kuadrat untuk nilai tengah kolom

(JKK) = 𝑇𝑖

2π‘˜π‘–=1

𝑛

𝑇2

π‘›π‘˜

6) Jumlah kuadrat galat

(JKG) = JKT- JKK

7) Keputusannya :

DiterimaHO jika f >fΞ±[k-1, k(n-1)]

Tolak HO jika f >fΞ±[k-1, k(n-1)](Ronald, 1993, p. 383-391).

44

Tabel 3.4 Uji Kesamaan Rata-rata

Sumber variasi Dk JK KT hitungf

Rata-rata 1 639,148 639,148 110,311

9.541,787

=0.011

Antar kelompok 5 551,559 110,311

Dalam kelompok 121 1.154 9.541

Total 127 2.345,263

Berdasarkan tabel diatas keputusan dari uji kesamaan rata-rata

H0 Terima karena ),)(1( 21 vvff atau2.29>0.011. Dapat

disimpulkan bahwasemua rata-rata kelas pada populasi tersebut adalah

sama, untuk lebih rinci dapat dilihat pada lampiran 4.

e. Pada kelas populasi berdistribusi normal, mempunyai variansi yang

homogen serta memiliki kesamaan rata-rata, maka diambil sampel dua

kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan caralotting. Pada kertas

lotting diberi kode kelas, selanjutnya kelas diacak. Kelas yang

terambil pertama, kelas X.2 sebagai Kelas eksperimen, dan kelas

yang terambil kedua kelas X.5 ditetapkan sebagai kelas kontrol.

D. Variabel, Data dan Sumber Data

1. Variabel

Variabel secara sederhana dapat diartikan ciri dari individu, objek,

gejala, peristiwa yang dapat diukur secara kuantitaf ataupun secara

kualitatif. Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah :

a. Variabel bebas adalah proses pembelajaran Biologi dengan model

pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray dengan peta konsep, pada

kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol.

Maksud dari variabel disini adalah variabel yang diberikan perlakuan.

b. Variabel terikat adalah hasil belajar siswa kelas X setelah diberikan

perlakuan melalui pembelajaran kooperatif tipe two stay two straydengan

peta konsep.

45

2. Data

Data adalah hasil pencatatan yang dilakukan peneliti, baik berupa fakta

atau angka-angka. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data

kuantitatif. Menurut Sudjana (2004, p.126) data kuantitatif adalah data yng

bersifat numerikal. Maknanya belum menggambarkan apa adanya sebelum

dilakukan pengolahan data dan analisis lebih lanjut. Data kuantitatif dapat

diperoleh dalam penelitian ini data adalah data siswa yang menjadi populasi dan

sampel serta nilai Ulang Harian siswakelas X SMA N 1 Padang Ganting.

3. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah :

a. Seluruh siswa kelas X SMAN 1 Padang GantingTahun Ajaran 2016-

2017 yang terpilih sebagai sampel untuk memperoleh data primer.

b. Guru bidang studi Biologi untuk memperoleh data siswa kelas X

SMAN 1 Padang GantingTahun Ajaran 2016-2017.

4. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa

setelah kegiatan pembelajaran.Pengumpulan data dilaksanakan dengan

pemberian tes dikelas eksperimen dan kelas kontrol.Alat pengumpulan data

berupa tes hasil belajar soal objektif.

E. Prosedur Penelitian

1. Tahapan persiapan

Adapun beberapa tahap persiapan dalam penelitian ini, yaitu sebagai

berikut :

a) Melakukan observasi awal di SMAN 1 Padang Ganting

b) Menetapkan tempat dan jadwal kegiatan penelitian

c) Mengajukan surat permohonan penelitian

d) Memilih dua kelas sampel serta menentukan kelas eksperimen dan

kelas kontrol

46

e) Menentukan materi yang diajarkan

f) Mempersiapkan silabus, RPPuntuk kedua kelas

g) Menyusun kisi-kisi soal dan soal uji coba

h) Mempersiapkan instrument penelitian berupa soal test akhir yang

diberikan pada akhir materi dalam pembelajaran

i) Mempersiapkan lembar penilaian

j) Mengumpulkan hasil dari evaluasi siswa

2. Tahap pelaksanaan

Pelaksanaan proses pembelajaran dalam penelitian ini pada kedua

sampel adalah sama, namun yang berbeda hanyalah dalam cara

penyampaian materi yaitu pada kelas eksperimen diajar dengan

menggunakanmodel pembelajaran two stay two straydenganstartegi peta

konsep, sedangkan pada kelas kontrol dengan menggunakan pembelajaran

konvensional.

Tabel 3.5 Pelaksanaan Penelitian

No Kelas Kontrol

(Diskusi)

Kelas Eksperimen

(Model TSTS dengan Peta

Konsep)

1. Pendahuluan (10 menit) Pendahuluan (10 menit)

a. Guru membuka pelajaran serta

menyuruh siswa berdo’a yang

dipimpin oleh ketua kelas.

b. Guru mengambil absensi siswa

c. Guru melakukan apersepsi

d. Guru memotivasi agar siswa

lebih aktif dalam proses

pembelajaran.

e. Guru menyampaikan topik

pembelajaran.

f. Guru menyampaikan indikator

dan tujuan pembelajaran yang

akan dicapai setelah

mempelajari materi tersebut.

a. Guru membuka pelajaran serta

menyuruh siswa berdo’a yang

dipimpin oleh ketua kelas.

b. Guru mengambil absensi siswa

c. Guru melakukan apersepsi

d. Guru memotivasi agar siswa

lebih aktif dalam proses

pembelajaran.

e. Guru menyampaikan topik

pembelajaran.

f. Guru menyampaikan indikator

dan tujuan pembelajaran yang

akan dicapai setelah

mempelajari materi tersebut

(tahap presentasi guru).

47

2. Kegiatan Inti (65 menit) Kegiatan Inti (65 menit)

a. Eksplorasi

1) Peserta didik memperoleh

penjelasan tentang materi

yang akan dipelajari

dengan metode tanya

jawab.

2) Peserta didik dengan

bantuan guru memahami

materi yang akan

dipelajari.

3) Peserta didik menemukan

konsep tentang materi

pelajaran tersebut.

4) Siswa duduk dalam

kelompok masing-masing

b. Elaborasi

1) Guru menjelaskan

kegiatan pembelajaran dan

memberikan kesempatan

kepada siswa untuk

membaca dan memahami

materi pembelajaran.

2) Guru mengarahkan siswa

untuk membuat

rangkuman tentang

informasi penting dari

a. Eksplorasi

1) Peserta didik memperoleh

penjelasan tentang materi

yang akan dipelajari dengan

model tanya jawab(tahap

presentasi guru). 2) Peserta didik dengan

bantuan guru memahami

materi yang akan

dipelajari(tahap presentasi

guru). 3) Peserta didik menemukan

konsep tentang materi

pelajaran tersebut (tahap

kegiatan kelompok). 4) Peserta didik dibagi

menjadi beberapa kelompok

yang terdiridari 4 peserta

didik dengan kemampuan

yang heterogen (tahap

persiapan).

5) Peserta didik diberi

penjelasan tentang tugas

yang harus mereka lakukan

dalam kelompok (tahap

kegiatan kelompok). 6) Guru membagikan indikator

yang akan dibahas dalam

kelompok terkait dengan

materi pembelajaran yang

akan didiskusikan(tahap

kegiatan kelompok).

b. Elaborasi

1) Peserta didik mulai

mengerjakan tugas yang

diberikan oleh guru dengan

berdiskusi teman

sekelompok (tahap

kegiatan kelompok). 2) Guru mengamati jalannya

diskusi dan memberikan

bantuan seperlunya.

3) Setelah siswa memahami

48

bahan bacaan yang telah

dibaca mengenai materi

pembelajaran tersebut

3) Guru meminta salah satu

kelompok untuk maju

mempresentasikan hasil

diskusi mereka sedangkan

kelompok lain memberi

tanggapan.

4) Guru menjelaskan materi

pembelajaran didepan

kelas

c. Konfirmasi

1) Guru membimbing siswa

menjelaskan serta

menyimpulkan jawaban

tepat.

2) Guru memberikan

penguatan terhadap

jawaban siswa.

materi, siswa diminta

untuk :

Merangkum materi

tersebut dalam bentuk

peta konsep masing-

masing siswa (tahap

kegiatan kelompok).

Dua orang dari

kelompok awal

bertamu ke kelompok

lainnya untuk berbagi

informasi (tahap

kegiatan kelompok).

Anggota kelompok

tamu kembali ke

kelompok awal dan

membagi informasi

yang didapat dari

bertamu ke kelompok

lain (tahap kegiatan

kelompok).

Guru meminta salah

satu kelompok untuk

maju

mempresentasikan hasil

diskusi mereka

sedangkan kelompok

lain memberi

tanggapan(tahap

formalitas).

Guru menjelaskan

materi pembelajaran

didepan kelas (tahap

formalitas).

c. Konfirmasi

1) Setelah diskusi selesai

guru menunjuk secara

acak salah satu perwakilan

dari kelompok untuk

menjelaskan didepan

kelas(tahap evaluasi dan

penghargaan). 2) Guru memberi reword

bagi kelompok yang telah

mempresentasikan hasil

49

diskusinya kelompoknya

(tahap evaluasi dan

penghargaan). 3) Guru membenarkan jika

ada jawaban yang kurang

tepat.

4) Guru memberikan

kesempatan kepada siswa

untuk bertanya tentang

materi yang belum

dipahami(tahap evaluasi).

5) Guru memberi penguatan,

menanggapi pertanyaan

peserta didik.

3. Kegiatan Penutup (15 menit) Kegiatan Penutup (15 menit)

a. Guru membimbing siswa

untuk menyimpulkan apa yang

telah dipelajari hari ini

b. Memberikan tes akhir (post

test) untuk mengetahui hasil

belajar siswa.

a. Guru meminta siswa untuk

membaca materi yang akan

dipelajari pada pertemuan

selanjutnya.

c. Guru menutup pelajaran

dengan mengucapkan

hamdalah.

a. Guru membimbing siswa

untuk menyimpulkan apa yang

telah dipelajari.

b. Memberikan tes akhir (post

test) untuk mengetahui hasil

belajar siswa(tahap evaluasi).

c. Guru meminta siswa untuk

membaca materi yang akan

dipelajari pada pertemuan

selanjutnya.

d. Guru menutup pelajaran

dengan mengucapkan

hamdalah.

Sumber: (modifikasi dari Amnesti Pratiwi, 2013)

3. Tahap penyelesaian

Untuk mengetahui hasil belajar yang diperoleh siswa pada kedua kelas

sampel, guru memberikan post test pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Setelah itu mengelolah data yang telah didapatkan pada kelas sampel

tersebut lalu mengambil kesimpulan dari yang didapat sesuai dengan

analisis yang digunakan.

50

F. Instrumen Penelitian

1. Test Hasil Belajar

Materi yang diujikan dalam test adalah materi yang berkaitan dengan

penelitian. Bentuk test yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal

objektif. Maka dari itu, agar didapatkan test yang baik, dilakukan langkah

berikut :

a. Menentukan tujuan mengadakan test, yaitu untuk mendapatkan hasil

belajar siswa.

b. Membatasi pokok bahasan yang akan ditestkan

c. Membuat kisi-kisi test

d. Menyusun butir-butir test berdasarkan kisi-kisi tersebut

e. Butir-butir soal yang diujikan dalam objektif

f. Validasi soal test

g. Uji coba test.

Soal uji coba berjumlah 30 butir soal objektif.

h. Analisis butir soal divalidasi oleh validator

Test yang sudah diuji coba dihitung :

a. Validitas Butir Soal

Validitas tes adalah suatu ukuran yang menunjukkak tingkatan-

tingkatan kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Suharsimi, 2003,

p.144). Tes yang valid adalah tes yang benar-benar mengukur apa yang

hendak diukur. Validitas item soal dari suatu tes adalah ketepatan

mengukur yang dililiki oleh sebutir item dalam mengukur apa yang

seharusnya diukur lewat butir item tersebut. untuk mengetahui validitas

ite dari suatu tes dapat menggunakan suatu teknik Product Moment ,

adapun rumusnya sebgai berikut:

rxy =N XY βˆ’ ( X)( Y)

√(N X2 βˆ’ ( X)2)(N XY2 – ( Y)2)

51

Keterangan:

rxy : Koefisien korelasi antara variabel X dan Y, dua variabel yang

dikorelasikan.

X : Skor tiap butir soal

Y : Skor total tiap butir soal

N : Jumlah Siswa

Hasil pengukuran dengan menggunakan rumus tersebut

selanjutnya diuji signifikasi, yaitu harga r hitung dikonsultasikan

dengan r tabel product moment dengan kriteria kelayakan sebagai

berikut: β€œharga r hitung β‰₯ r tabel berarti valid atau sebaliknya”.

R x. y =𝑛. ( XY) βˆ’ ( X) ( Y)

[𝑛. X2 βˆ’ ( X)2] [𝑛. Y2 βˆ’ ( Y)

2]

R x . y =13720 βˆ’ 21 (343)

630 βˆ’ 441 ( 13720 βˆ’ ( 343)2]

R x1 . y =6517

[189][109511)

R x1 . y =6517

√20697579

R x1. y =6517

4549,459 =1,432

Db=N-nr

Db= 21-2

Db=19

Dengan menggunakan Db 19 maka kita perolah rtabel= 0,456 jika

fhitung (1,432) β‰₯ rtabel(0,456) pada taraf signifikan 5% maka valid.

52

Tabel 3.6: Validitas Butir Soal

No

DIAKARKAN

{(Nβˆ‘X2-(βˆ‘X)

2)

(Nβˆ‘Y2-(βˆ‘Y)

2}

Jumlah/bagi r Hitung KET

1 0 0 0,456 Tidak Valid

2 4549,459 1,432 0,456 Valid

3 4919,545 1,123 0,456 Valid

4 4952,823 0,928 0,456 Valid

5 4963,866 0,929 0,456 Valid

6 4549,459 1,484 0,456 Valid

7 4952,823 0,855 0,456 Valid

8 4919,545 0,833 0,456 Valid

9 4549,459 1,432 0,456 Valid

10 4784,119 0,758 0,456 Valid

11 4919,545 0,866 0,456 Valid

12 4863,576 0,806 0,456 Valid

13 2978,320 0,326 0,456 Tidak Valid

14 1782,082 0,076 0,456 Tidak Valid

15 1782,082 0,189 0,456 Tidak Valid

16 4952,823 0,984 0,456 Valid

17 4963,866 0,905 0,456 Valid

18 3971,093 0,458 0,456 Valid

19 4863,576 0,872 0,456 Valid

20 4784,119 1,229 0,456 Valid

21 4952,823 0,975 0,456 Valid

22 4919,545 1,123 0,456 Valid

23 1782,082 0,211 0,456 Tidak Valid

24 4919,545 0,882 0,456 Valid

25 4863,576 1,189 0,456 Valid

26 2978,320 0,326 0,456 Tidak Valid

27 4963,866 0,994 0,456 Valid

28 3971,093 0,509 0,456 Valid

29 3374,780 0 0,456 Tidak Valid

30 4784,119 1,246 0,456 Valid

Berdasarkan tabel 3.5 diatas dari 30 butir soal uji coba diperoleh

23 butir soal yang valid dan 7 butir soal yang tidak valid. Soal yang

valid terdapat pada nomor soal 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.10, 11, 12, 16, 17,

18, 19, 20, 21, 22, 24, 25, 27, 28, dan 30. Sedangkan nomor soal yang

tidak valid terdapat pada nomor soal 1, 13, 4, 15, 23, 26, dan nomor 29

untuk lebih rincinya dapat dilihar pada lampiran 16.

53

b. Indeks kesukaran soal

Indeks kesukaran digunakan untuk melihat apakah soal tersebut

soal yang mudah, sedang atau sukar. Untuk menentukan indeks

kesukaran soal untuk soal objektif digunakan rumus: (Suharsimi, 2006,

h. 207-210)

P= 𝐡

𝐽𝑆

Dimana :

P = indeks kesukaran soal

B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul

JS = jumlah seluruh siswa peserta test

P= JS

B

= 121

21

Berdasarkan hasil di atas, indeks kesukaran antara 0.70 ≀ P ≀ 1,

maka tingkat kesukaran soal tersebut mudah.Dengan demikian dari 30

butir soal yang diuji coba ada soal yang dibuang dan ada soal yang

dipakaiuntuk lebih rincinya dapat dilihar pada lampiran 17.

c. Daya pembeda soal

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk

membedakan siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan yang

lemah (berkemampuan rendah).

Untuk menentukan daya pembeda soal untuk soal objektif, dapat

digunakan rumus :

D= 𝐡𝐴

π½π΄βˆ’

𝐡𝐡

𝐽𝐡= π‘ƒπ΄βˆ’π‘ƒπ΅

Dimana :

D = daya pembeda soal

54

BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu

dengan benar

JA = banyaknya peserta kelompok atas

BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu

dengan benar

JB = banyaknya peserta kelompok bawah

PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

PB = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Berdasarkan hasil uji indeks pembeda soal diperoleh kriteria soal

yang baik, cukup, dan jelek dari 23 butir soal yang valid. Jumlah soal

yang kriteria baik adalah 1 yaitu terdapat pada butir soal 17, maka soal

yang baik akan dipakai. Kriteria soal yang cukup berjumlah 19 butir

soal, maka soal yang cukup dapat dipakai, sedangkan soal yang jelek

berjumlah 3 butir soal, maka kriteria soal jelek akan dibuang untuk lebih

rincinya dapat dilihar pada lampiran 18.

Tabel 3.7: Daya Pembeda Soal

No soal Klasifikasi Kesimpulan

1 Cukup Dipakai

2 Cukup Dipakai

3 Cukup Dipakai

4 Cukup Dipakai

5 Jelek Dibuang

6 Jelek Dibuang

7 Jelek Dibuang

8 Cukup Dipakai

9 Cukup Dipakai

10 Cukup Dipakai

11 Cukup Dipakai

12 Cukup Dipakai

13 Baik Dipakai

14 Cukup Dipakai

15 Cukup Dipakai

55

No soal Klasifikasi Kesimpulan

16 Cukup Dipakai

17 Cukup Dipakai

18 Cukup Dipakai

19 Cukup Dipakai

20 Cukup Dipakai

21 Cukup Dipakai

22 Cukup Dipakai

23 Cukup Dipakai

d. Reliabilitas Test

Reliabilitas adalah ukuran ketetapan (keajegan, konsistensi) alat

penilain dalam mengukur suatu yang diukur (Suharsimi, 2006, h. ) Jadi

dalam reliabilitas terkandung nilai kebenaran, konsistensi dan

ketetapan. Faktor-faktor yang mempengaruhi reliabilitas adalah

banyaknya julah soal, taraf kesukaran soal dan obyektifitas. Untuk

menentukan reliabilitas dipakai rumus Kuder-Richarson yang

dikemukakan oleh Robert-L. Ebel yang dikutip dalam Suharsimi

Arikunto sebagai berikut :

r11 = 𝑛

π‘›βˆ’1(1 βˆ’

𝑆12

𝑆12)

Dimana :

r11 = reliabilitas soal

n = banyak soal

s1 = standar deviasi

St = standar deviasi skor total

Berdasarkan hasil uji reabilitas uji soal diperoleh reliabilitas soal

Tinggi. Hasil perhitungan Product Moment adalah 0,516. Dan hasil

menghitung seluruh soal tes adalah 0,680. Maka dapat disimpulkan

bahwa 0,60 ≀ r11 <0,80 klasifikasinya adalah Tinggi. Karena 0,60≀

0,68<0,80 : Tinggi. r11 = 0.680 maka reliabilitas soal tinggi untuk lebih

rincinya dapat dilihat pada lampiran 19.

56

e. Klasifikasi soal

Setelah dilakukan perhitungan indeks daya beda (IP) dan indeks

kesukaran soal (IK) maka ditentukan soal yang akan digunakan.

Klasifikasi soal peritem adalah :

1) Item tetap dipakai jika IP signifikan 0% <IK < 100%

2) Item diperbaiki jika IP signifikan dan IK = 0% atau IK = 100%

Ip tidak signifikan dan 0% <IK< 100%

3) Item diganti jika Ip tidak signifikan dan IK= 0% atau IK =

100%.

Setelah dilakukan langkah-langkah untuk menguji tes, mulai

dari validasi oleh dosen dan guru biologi sampai pada reliabilitas,

indeks kesukaran dan daya beda, maka diperoleh data klasifikasi soal.

Berdasarkan klasifikasi soal dengan menggunakan rumus di atas, maka

ada soal yang dipakai dan beberapa soal yang dibuang. Soal yang

dipakai sebanyak 20 butir soal untuk lebih rincinya dapat dilihat pada

lampiran 20.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini bertujuan untuk menguji

hipotesis dengan menggunakan uji-t. Sebelum menggunakan uji-t dilakukan

uji normalitas dan uji homogenitas setalah itu dilakukan uji hipotesis.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk menentukan apakah masing-masing

kelas berdistribusi normal atau tidak. Prosedur untuk uji normalitas dapat

dilakukan dengan uji lillifors. Membandingkan nilai Lo dengan nilai kritis

L yang terdapat dalam tabel pada taraf nyata Ξ± = 0.05. Kriteria terima

hipotesis yaitu populasi terdistribusi normal jika Lo lebih kecil dari L

tabel, lain dari itu ditolak.

Hasil perhitungan uji normalitas data hasil belajar biologi pada kelas

eksperimen dengan uji lilliefeors berdasarkan tabel distribusi = 0,05,

57

diperoleh Lhitung= 0,162 dan Ltabel = 0,188 maka data hasil belajar Biologi

untuk kelas eksperimen berdistribusi normal.

Hasil perhitungan uji normalitas data hasil belajar Biologi pada kelas

kontrol dengan uji lilliefeors berdasarkan tabel distribusi = 0,05,

diperoleh Lhitung= 1700, dan Ltabel = 0,188 maka data hasil belajar Biologi

untuk data berdistribusi normal untuk lebih rinci dapat dilihat pada

lampiran 24.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk melihat kedua kelas sampel

mempunyai kesamaan variansi homogen atau tidak. Salah satu teknik

statistik yang digunakan untuk menjelaskan homogenitas kelompok adalah

dengan varians.

2

2

2

11 : ssH maka wilayah kritiknya adalah:

21

21

,vvff

atau 21

2

,vvff

21,212

1,01

ff = 95,0f (21, 21) = )21,21(

1

05,0f=

08.2

1= 0.48

08.221,21, 05.021

2

fvvff

nilai f bagi pengujian 2

2

2

10 : ssH

186.8507 2

1 s dan 201.2987 2

2 s

928.0201.2987

186.85072

2

2

1 s

sf

Kemudian bandingan harga F yang terdapat pada tabel

distribusi dengan derajat kebebasan pembilang (n1-1) dan derajat

kebebasan penyebut (n2-1) kriteria pengjiannya adalah jika Fhitung ≀

Ftabel maka distribusi data memiliki varians yang sama.

58

Setelah dilakukan uji homogenitas maka diterimaH0

karena,

21

21

,vvf

<f< 21

2

,vvf atau 0,48 < 0,928 < 2.08. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa data sampel memiliki variansi yang

Homogen unruk lebih rinci dapat dilihat pada lampiran 25.

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis adalah prosedur untuk menghasilkan suatu keputusan,

yaitu keputusan menerima atau menolak hipotesis yang telah ditentukan.

Kriteria pengujian :

210 : H

211 : H

2

tt 68,195,0

2

1,0

2

ttt

68.1t atau 68.1t

1x 78.863 s12 = 56.980

2x 66.81 s22 = 201.2987

Sp= (𝑛1βˆ’1)𝑠1

2 + (𝑛2βˆ’1)𝑠22

𝑛1+ 𝑛2βˆ’ 2 =

22βˆ’1 56,980+ 22βˆ’1 201.2987

22+22βˆ’2

Sp= 1196,58+4227.2727

42=

5423,8527

42 =11.36394

hitungt =

21

21

11

nns

xx

p

=

22

1

22

111.36394

68.8178,863

=

3,011.36394

12.053

= 1.936

Kriteria pengujian adalah tolak Ho jika t hitung> t tabel dengan derajat

kebebasan (dk) = n1+ n2. Dengan tarafnya nyata Ξ± = 0.05.

59

Berdasarkan hasil hipotesis dapat disimpulkan bahwa

tolakdiH0 karenat hitung> ttabel, t hitung = 1,93 ttabel 68,1 atau

( 68,11,93 ). Maka dapat disimpukan bahwa: "Hasil belajar siswa

menggunakan metode pembelajaran Two Stay Two Stray dengan

strategi Peta Konsep lebih baik dari pada hasil belajar siswa dengan

menggunakan metode konvesional” untuk lebih rinci dapat dilihat pada

lampiran 26.

60

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Padang Ganting, Kabupaten Tanah

Datar mulai pada tanggal 7 September 2017 sampai 23 September 2017. Sampel

dalam penelitian ini adalah kelas X.2 sebagai kelas eksperimen dan kelas X.5

sebagai kelas kontrol. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan

pada kelas eksperimen dan tiga kali pertemuan pada kelas kontrol. Sebelum

penelitian ini dilakukan, maka peneliti terlebih dahulu menentukan materi dan

mempersiapkan instrumen penelitian. Materi dalam penelitian ini adalah Virus.

Materi ini diberikan pada kedua kelas sampel. Pada kelas eksperimen dengan

menerapkan model kooperatif tipe two stay two stray dengan peta konsep,

sementara pada kelas kontrol dengan model pembelajaran konvesional (diskusi

biasa). Instrumen yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil

belajar barupa soal objektif yang telah divalidasi oleh validator untuk diberikan

pada kedua kelas sampel.

Adapun jadwal pelaksanaan penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.1

Tabel 4.1 : Jadwal Pelaksanaan Pembelajaran

No Kegiatan Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

1 Pertemuan I 7 September 2017 9 September 2017

2 Pertemuan II 14 September 2017 7 September 2017

4 Tes Akhir 23 September 2017 23 September 2017

60

61

Hasil pengamatan terhadap hasil belajar siswa pada pertemuan I

menunjukkan bahwa motivasi sangat mempengaruhi proses pembelajaran dimana

motivasi yang ditujukan kepada siswa mampu meningkatkan hasil belajar siswa.

Hal ini ditunjukkan dari siswa yang awalnya kurang berminat mengikuti pelajaran,

kurang bersemangat mengikuti pelajaran, kurang tertantang dalam mengerjakan

tugas yang diberikan oleh guru menjadi lebih bersemangat dan lebih aktif dalam

mengikuti pelajaran. Meskipun masih ada beberapa siswa yang kurang berminat

mengikuti proses pembelajaran, kurang fokus dalam memperhatikan instruksi dari

guru, dan kurang tekun dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.

Dengan demikian proses pembelajaran masih kurang efektif, dikarenakan masih

adanya siswa yang kurang memahami skenario pembelajaran dan belum

menguasai konsep dan kurang berperan serta dalam kelompok.

Kemampuan berpikir kritis siswa juga dapat dilihat dari keterampilan

bertanya dan menjawab pada waktu pelaksanaan diskusi kelas. Hal ini bisa dilihat

pada saat diskus kelas. Pertanyaan yang diajukan secara umum ada pada tingkat

kognitif yang rendah demikian juga dengan jawaban yang diberikan masih kurang

dari yang diharapkan. Namun pada diskusi selanjutnya mengalami peningkatan.

Pada pertemuan II motivasi siswa meningkat dibandingkan pada pertemuan I

dan menjapai target yang diinginkan. Hai ini dapat ditunjukkan dengan siswa telah

mampu melakukan diskusi dengan baik dan paham dengan pola atau instruksi

yang diberikan oleh guru sebelumnya sehingga siswa denagan leluasa berpindah

dari kelompok asal ke kelompok lain dan mampu memberikan penjelasan yang

tepat sesuai dengan yang dibahas sebelumnya di kelompok masing-masing. Siswa

juga lebih percaya diri dalam menyelesaikan tugas yang diberikan, sehingga

tampak minat dan motivasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran. Dengan

meningkatnya motivasi dan minat belajar siswa, maka meningkat pula hasil belajar

siswa.

62

Kemampuan berpikir kritis siswa juga dapat dilihat dari keterampilan

bertanya dan menjawab pada waktu pelaksanaan diskusi kelas. Kemampuan

bertanya dan menjawab siswa mengalami peningkatan, siswa menjadi lebih aktif

dalam bertanya. Hal ini bisa ditunjukkan pada saat diskusi kelas, pertanyaan yang

diajukan secara umum ada pada tingkat kognitif yang lebih tinggi dibandingkan

dengan diskusi kelas sebelumnya. Demikian juga dengan jawaban yang diberikan

sesuai dengan pertanyaan yang diajukan.

1. Data Hasil Tes Akhir

Data hasil belajar siswa diperoleh melalui tes akhir belajar siswa kedua

kelas sampel. Tes akhir yang diberikan berupa soal objektif yang terdiri dari 20

butir soal yang dikerjakan selama 40 menit pada pertemuan ketiga. Siswa yang

mengikuti tes akhir adalah sebanyak 22 siswa dari kelas eksperimen dan 22

orang siswa dari kelas kontrol. Dari perhitungan statistik di peroleh nilai rata-

rata (π‘₯ ), simpangan baku (S) dan varians 𝑆2 untuk kedua kelas sampel. Dapat

dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2: Nilai Rata-Rata, Simpangan Baku, dan Variansi Kelas Sampel

No Kelas N 𝒙 S π‘ΊπŸ xmaks xmin

1 Eksperimen 22 78.86 7.54 56.98 90 65

2 Kontrol 22 66.81 14.18 201.29 85 35

Keterangan: N = Banyak sampel

x = Rata-rata

s2 = Variansi

s = Standar deviasi

xmaks= Nilai skor tertinggi

xmin = Nilai skor terendah

63

Berdasarkan tabel 4.2 terlihat bahwa ada perbedaaan nilai rata-rata,

simpangan baku, dan varians antara kelas ekperimen dan kelas kontrol. Nilai

rata-rata yang diperoleh pada kelas eksperimen adalah 78.86 sedangkan pada

kelas kontrol 66.81. Jadi nilai rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dari

kelas kontrol. Sedangkan untuk simpangan baku kelas eksperimen lebih kecil

dibandingkan kelas kontrol yaitu 7.54 untuk kelas eksperimen dan 14.187

untuk kelas kontrol. Begitu juga dengan variansi, kelas eksperimen memiliki

variansi yang lebih kecil dibandingkan dengan kelas kontrol yaitu 56.980

pada kelas eksperimen dan 201.29 pada kelas kontrol. Dan terlihat bahwa skor

kelas eksperimen didapatkan skor tertinggi 90 dan skor terendah 65,

sedangkan pada kelas kontrol skor tetinggi 85 dan skor terendah 35. Dengan

demikian, dapat dikemukakan bahwa hasil belajar biologi kelas eksperimen

lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa pada kelas kontrol. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada lampiran 23.

Tabel 4.3: Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas

Sampel SMAN 1 Padang Ganting Kabupaten Tanah Datar

Tahun Ajaran 2017/2018.

No Kelas KKM

Jumlah

Sisw

a

(orang)

Rata-

Ra

ta

Ke

las

Jumlah siswa /

orang

Persentase

(%)

Tuntas Tidak

Tuntas Tuntas

Tidak

Tuntas

1 Eksperimen 78 22 78.86 17 5 77.27 22.72

2 Kontrol 78 22 66.81 12 10 54.54 45.45

Berdasarkan tabel 4.3 di atas, terlihat dari nilai hasil belajar biologi

siswa kelas X sebagai sampel. Diketahui persentase ketuntasan hasil belajar

siswa pada kelas X.2 sebagai kelas eksperimen adalah jumlah siswa 22 orang

siswa, jumlah siswa yang tuntas 17 orang siswa dan tidak tuntas 5 orang siswa

dengan persentase ketuntasan, tuntas 77.27% dan tidak tuntas 22.72%.

Sedangkan kelas X.5 sebagai kelas kontrol adalah jumlah siswa 22 orang

siswa, jumlah siswa yang tuntas 12 orang siswa dan tidak tuntas 10 orang

64

siswa dengan persentase ketuntasan, tuntas 54.54% dan tidak tuntas 45.45%.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa persentase ketuntasan kelas eksperimen lebih

tinggi dari persentase ketuntasan kelas kontrol dapat dilihat pada lampiran

27.

2. Analisis Data

Analisis data hasil belajar siswa bertujuan untuk menarik kesimpulan

tentang data yang telah yang diperoleh dari tes hasil belajar dilakukan analisis

secara statistik. Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji

normalitas dan uji homogenitas pada kedua sampel. Setelah sampel

berdistribusi normal dan mempunyai varians yang homogen, pada tahap akhir

dilakukan uji hipotesis.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelas sampel

berdistribusi normal atau tidak. Untuk melakukkan uji normalitas digunakan

uji lilifors.

Dari uji normalitas yang dilakukan, maka didapatkan L0 dan Ltabel pada

taraf nyata Ξ± = 0,05 seperti pada Tabel 4.4

Tabel 4.4: Data Uji Normalitas Kelas Sampel

No Kelas N Ξ‘ L0 Ltabel Keterangan

1 Eksperimen 22 0.05 0.189 0.162 Normal

2 Kontrol 22 0.05 0.189 0.170 Normal

Berdasarkan tabel 4.4 terlihat bahwa L0 kelas eksperimen adalah 0,189

dan kelas kontrol 0,189 lebih kecil dari Ltabel kedua kelas yaitu 0,162 dan

0,170. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa hasil belajar kedua kelas

65

sampel berdistribusi normal. Untuk lebih jelasnya cara mencari uji

normalitas dapat dilihat pada lampiran 24.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk melihat kedua kelas sampel apakah

memiliki varians yang homogen atau tidak. Dalam hal ini akan dilakukan uji

F. Hasil uji homogenitas sampel dapat dilihat pada tabel 4.5 dengan taraf

nyata Ξ± = 0,05.

Tabel 4.5: Hasil Uji Homogenitas Kelas Sampel

No Kelas Fhitung Ftabel Keterangan

1 Eksperimen

0,92

2.08

Homogen 2 Kontrol

Dari Tabel 4.5 terlihat bahwa, f yang diperoleh adalah 0,48,

berdasarkan tabel f, diperoleh nilai f hitung adalah 0,92 dan nilai ftabel adalah

2,08 karena 21

21

,vvf

<f< 21

2

,vvf atau 0,48 < 0,92 < 2,08. Dengan

demikian dapat dikemukakan bahwa data sampel memiliki variansi yang

Homogen. Untuk lebih jelasnya proses uji homogenitas sampel dapat dilihat

pada lampiran 25.

d. Uji hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk melihat apakah hasil belajar biologi

siswa dengan penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two

Stray dengan peta konsep lebih baik daripada hasil belajar biologi siswa

dengan pembelajaran konvesional. Berdasarkan uji normalitas dan uji

homogenitas ternyata kedua kelas sampel berdistribusi normal dan

mempunyai variansi yang homogen. Oleh karena itu untuk uji hipotesis

dilakukan uji-t. Hasil uji-t dapat dilihat pada tabel 4.6

66

Tabel 4.6: Hasil Uji Hipotesis Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

No Kelas thitung ttabel Keterangan

1 Eksperimen

1,93

1,68 Hipotesis Diterima 2 Kontrol

Berdasarkan hasil perhitungan dengan uji-t didapat thitung = 1,93

sedangkan ttabel = 1,68 pada taraf nyata Ξ± = 0,05. Berarti thitung > ttabel dimana

1,93 > 1,68 maka hipotesis diterima. Dengan demikian dapat dikemukakan

bahwa β€œhasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe two stay two stray dengan peta konsep lebih baik dari hasil

belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran model pembelajaran

konvesional pada kelas X SMAN I Padang Ganting” dapat dilihat pada

Lampiran 26.

3. Pembahasan

Hasil belajar siswa diukur dengan mengunakan tes hasil belajar kognitif

berbentuk tes objektif. Analisis data mengenai hasil belajar dilakukan baik

untuk tingkat ketuntasan individu dengan menghitung jumlah siswa yang tuntas

pada akhir tes. Siswa dikatakan tuntas secara individu apabila mendapatkan

nilai β‰₯ 78. Batas nilai ketuntasan individu ditentukan sesuai dengan Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah disepakati oleh sekolah SMAN 1

Padang Ganting.

Adapun ringkasan hasil perhitungan kemampuan kognitif siswa pada tes

akhir tampak pada tabel berikut:

Tabel 4.7: Hasil Belajar Siswa

No Kelas Rata-Rata

Kelas

Persentase

(%)Tuntas

1 Eksperimen 78.86 77.27

2 Kontrol 66.81 54.54

67

Berdasarkan tabel diatas tampak bahwa dari nilai hasil belajar biologi

siswa kelas X sebagai sampel. Diketahui persentase ketuntasan hasil belajar

siswa pada kelas X.2 sebagai kelas eksperimen dengan persentase ketuntasan,

77.27% Sedangkan kelas X.5 sebagai kelas kontrol dengan persentase

ketuntasan 54.54%. Jadi, dapat disimpulkan bahwa persentase ketuntasan kelas

eksperimen lebih tinggi dari persentase ketuntasan kelas kontrol.

Peningkatan hasil belajar kognitif disebabkan karena dengan penerapan

model pembelajaran kooperatif tipe two stray two stay denagan Peta Konsep,

maka pembelajaran menjadi lebih bermakna karena siswa belajar bukan hanya

memahami konsep namun mampu mengkaitkan dan mengorganisasikan antara

konsep yang satu dengan yang lainnya. Dengan demikian akan meningkatkan

pemahaman siswa.

Berdasarkan deskripsi data di atas, bahwa pelaksanaan pembelajaran

biologi untuk pokok bahasan β€œVirus” pada siswa kelas X SMAN I Padang

Ganting dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe two stray two

stay, mengajarkan siswa untuk saling bekerja sama dan saling bertukar

informasi dari siswa yang satu dengan siswa yang lainnya dalam kelompok.

Menurut Kagan (dalam Miftachudin, Budiono, dan Riyadi, 2015, p. 235) model

pembelajaran kooperatif tipe two stray two stay (dua tinggal dua tamu) dapat

digunakan dalam semua pelajaran dan untuk semua tingkat usia peserta didik.

Struktur dua tinggal dua tamu memberikan kesempatan untuk membeagikan

hasil dan informasi dengan kelompok lain. Sehingga pembelajaran, siswa dapat

saling membantu, saling berdiskusi, dan berargumentasi untui mengasah

khasanah ilmu pengetahuan yang mereka kuasai dan menutup kesenjangan

dalam pemahaman masing-masing.

Pembelajaran dirancang sedemikian rupa memungkinkan siswa dapat

belajar lebih santai, disamping menumbuhkan tanggung jawab, kerjasama,dan

rasa percaya diri pada siswa. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Miftachudin, Budiono, dan Riyadi, 2015 p. 236) bahwa strategi two stay two

68

stray memfasilitasi siswa untuk mengekspresikan keinginan mereka untuk

menjadi aktif dalam memahami materi. Dalam pembelajaran biologi

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe two stray two stay siswa

dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya dimana siswa saling

bekerjasama dalam mempelajari materi yang dihadapi. Dalam pembelajaran

juga siswa dilatih untuk mempresentasikan kepada teman sekelas apa yang

telah mereka kerjakan. Dari ini siswa memperoleh pengetahuan serta

pengalaman yang berasal dari sesama teman dan guru. Dengan ini terdapat

perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe two stray two stay yaitu mempunyai pengalaman belajar dalam

kelompoknya tanpa rasa canggung dan mampu mempresentasikan pendapatnya.

Sehingga siswa tidak mudah lupa dengan apa yang disampaikan oleh teman

sekelompoknya, dan hasil belajar menjadi lebih baik dibandingkan dengan

siswa yang diberi pembelajaran konvesional.

Model pembelajaran kooperatif tipe two stray two stay dengan adanya

peta konsep siswa lebih memahami materi dalam pembelajaran, serta siswa

lebih mudah mengingat materi untuk disampaikan kepada teman kelompoknya

dan kelompok lainnya. Dan dapat menciptakan peran guru sabagai fasilitator,

memberikan nuansa yang baru dalam pembelajaran biologi, kondusif dan gaya

belajar siswa tidak monoton saja, pemahaman siswa terhadap konsep biologi

menjadi lebih meningkat. Hal ini disebabkan pengaruh perlakukan yang

diberikan pada siswa yang menunjukan bahwa penggunaan pembelajaran

kooperatif tipe two stay two stray berpengaruh tehadap hasil belajar biologi

siswa. Kondisi belajar siswa di kelas eksperimen dengan menerapkan metode

pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray dengan peta konsep siswa

terlihat lebih bersemangat dalam mengikuti pembelajaran khusunya pada materi

pengelompokan mahkluk hidup β€œVirus”. Berdasarkan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Fathiyah (2012, h. 4) bahwa penerapan model pembelajaran

dengan peta konsep menjadikan pembelajaran lebih bermakna karena siswa

69

belajar bukan hanya memahami konsep namun mampu mengkaitkan dan

mengorganisasikan antara konsep yang satu dengan konsep yang lainnya,

dengan demikian akan meningkatkan pemahaman siswa. Untuk lebih jelasnya

lagi, peneliti akan membahas mengenai hasil belajar siswa kelas X SMAN I

Padang Ganting sebagai berikut:

Hasil belajar adalah hasil yang dicapai dari proses belajar mengajar

sesuai dengan tujuan pendidikan. Hasil belajar diukur untuk mengetahui

pencapaian tujuan pendidikan sehingga hasil belajar harus sesuai dengan tujuan

pendidikan (Purwanto, 2009, h. 54) Hasil belajar merupakan indikator

keberhasilan suatu proses pembelajaran, banyak faktor yang mempengaruhi

hasil belajar, diantaranya faktor intern dan faktor ekstern. Salah satu faktor

pendukung keberhasilan belajar yaitu dengan memanfaatkan atau menggunakan

metode belajar dalam proses pembelajaran.

Pembelajaran yang diharapkan adalah pembelajaran yang melibatkan

siswa secara langsung dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat meningkatkan

sikap siswa, keterampilan sosial, dan membantu siswa untuk memahami

konsep-konsep pembelajaran. Menurut Sugiyanto (dalam Ismawati,dkk, 2009,

p. 40 salah satu model model pembelajaran yang bertujuan mengembangkan

aspek keterampilan siswa baik aspek kognitif maupun aspek sikap siswa.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif

dengan pendekatan tipe Two Stay Two Stray.

Berdasarkan hasil perhitungan uji-t terdapat perbedaan yang signifikan

antara hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe Two Stay Two Stray dan siswa yang menggunakan model konvesional. Hal

ini disebabkan karena model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray

dengan peta konsep merupakan model pembelajaran yang melibatkan aktivitas

seluruh siswa atau siswa dituntut untuk aktif dalam pembelajaran.

menempatkan siswa belajar secara berkelompok kecil untuk saling membantu

satu sama lain dalam mempelajari materi pelajaran. Sehingga dalam

70

pembelajaran, siswa dapat saling membantu, saling berdiskusi dan

berargumentasi untuk memecahkan suatu persoalan. Dengan demikian

pembelajaran berlangsung lebih santai, disamping itu juga menumbuhkan rasa

tanggung jawab, kerjasama, dan rasa percaya diri siswa. Hal ini didukung oleh

penelitian Rediarta, I,W, I Komang, I Nyoman (2014, h. 8) yang menyatakan

bahwa dengan adanya tamu, akan terbentuk interaksi dan komunikasi yang

positif antara siswa. Kegiatan bertamu juga menjadikan siswa dalam masing-

masing kelompok mendapat tanggung jawab untuk menyelesaikan tugas

bertamu dan menerima tamu dengan baik sehingga akan dituntut

pertanggungjawaban individu yang mengakibatkan siswa tidak akan melalaikan

dan mengabaikan tugasnya dalam bertamu dan menerima tamu.

Model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray dengan peta

konsep dapat membuat prestasi belajar siswa lebih baik dari pada kelas kontrol.

Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two

Stay Two Stray dengan peta konsep lebih baik daripada model konvesional,

dengan adanya model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray dengan

peta konsep siswa menjadi lebih aktif, pembelajaran tidak membosankan, dan

semua siswa terlibat aktifitas saat pembelajaran, serta dengan adanya peta

konsep siswa lebih mudah memahami konsep materi pembelajaran yang

diajarkan, dan membantu siswa mengingat materi pembelajaran dengan mudah

dan cepat, sehingga saat menerangkan kembali materi kepada teman

sekelompoknya dan teman kelompok lainnya mampu menjelaskan dengan

mudah dan mampu mengorganisasikan konsep pembelajaran yang telah

dipelajari berdasarkan hubungan antar komponennya. Hal ini sesuai dengan

penelitian Fathiyah (2012, h.9) menyatakan bahwa respons siswa positif

terhadap kegiatan pembelajaran peta konsep dan membuat siswa senang. Peta

konsep mempermudah siswa dalam menerima dan memahami materi yang

dipelajari. Dengan demikian akan mempengaruhi hasil belajar kognitif siswa.

71

Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa

penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray dengan

peta konsep dapat mempengaruhi hasil belajar biologi siswa kelas X SMAN 1

Padang Ganting. Dengan demikian pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two

Stray dengan peta konsep memiliki dampak positif bagi siswa yang hasil

belajarnya rendah sehingga mampu memberikan peningkatan hasil belajar yang

signifikan. Hal ini ditunjukkan tingginya nilai siswa kelas eksperimen daripada

kelas kontrol dan model pembelajaran ini cocok diberikan kepada siswa dalam

membantu memperoleh hasil belajar yang maksimal disamping untuk

mengembangkan kemampuan sosial yang dimiliki siswa (Rediarta, I, W. 2014,

h 5).

Secara nyata kondisi pembelajaran kelas kontrol dengan metode

konvesional jarang melibatkan pengaktifan siswa untuk memproses

pengetahuannya. Pembelajaran konvesional masih didasarkan atas asumsi

pembelajaran yang masih bersumber dari guru. Peran guru dalam pembelajaran

konvesional disini adalah sebagai sumber pengetahun dan siswa adalah orang

yang diberi pengetahuan tersebut. Pembelajaran konvesional diawali dengan

penyajian materi pelajaran yang terkait oleh guru kepada siswa. Guru

mengharapkan siswa menguasai teori, konsep, ataupun prinsip-prinsip

pembelajaran terlebih dahulu. Setelah itu, barulah siswa diwajibkan untuk

bekerja dalam kelompok dalam menyelesaikan suatu persoalan yang diberikan

oleh guru sehingga tanggung jawab siswa terhadap pembelajaran dirinya sendiri

menjadi kecil, sebab siswa belajar semata-mata tugas yang diberikan oleh guru.

Hal ini juga mengurangi kemandirian siswa dalam belajar untuk membentuk

pengetahuannya sendiri sehingga berdampak pada kemampuan berpikir siswa

rendah dan hasil belajar siswa juga rendah.

Dengan demikian hasil belajar siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor.

Faktor yang mempengaruhi dan faktor yang menentukan hasil belajar sangat

komplek. Faktor-faktor tersebut menentukan tinggi rendahnya hasil belajar

72

siswa. Menurut Syah (dalam Mahyuni, 2014, h. 6) Adapun faktor-faktor yang

mempengaruhi hasil belajar siswa antara lain: faktor eksternal yakni kondisi

lingkungan di luar siswa; faktor internal yakni keadaan dari siswa, baik jasmani

maupun rohaninya; dan faktor pendekatam belajar yakni jenis upaya belajar

siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk

melakukan mempelajari materi-materi pembelajaran.

Belajar akan lebih berhasil apabila berhubungan dengan minat,

keinginan, dan tujuan siswa. Oleh sebab itu, perlu dikembangkan pembelajaran

yang dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk bertukar pendapat,

bekerjasama dengan teman untuk tujuan yang sama sehingga dapat

menumbuhkan minat dan keinginan siswa untuk belajar. Hal lain yang

membuat pembelajaran dalam kelompok eksperimen lebih berhasil adalah

adanya pembagian tugas yang jelas bagi seluruh siswa. Melalui pembagian

tugas yang jelas, siswa akan belajar dengan susngguh-sungguh dan akan

mampu menimalisirkan kegiatan siswa yang bersifat mengganggu pembelajaran

(Rediarta, I, W. 2014, h 2). Hasil pencapaian siswa setelah melakukan proses

belajar berupa perubahan baik dari segi aspek kognitif amupun aspek afektif,

diukur dengan menggunakan tes prestasi belajar pada akhir pembelajaran yang

hasilnya ditunjukkan dengan skor atau angka (Lina, 2013, h. 17).

4. Kendala Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini peneliti menemukan beberapa kendala,

hal ini terjadi disebabkan karena peneliti belum memiliki pengalaman yang

cukup dalam mengajar, adapun kendala yang ditemukan peneliti sebagai

berikut:

1) Sulitnya mengorganisasikan pola diskusi, karena pola pembelajaran

melibatkan peran penuh siswa dalam proses pembelajaran. hal ini

disebabkan siswa masih asing dengan pola pembelajaran seperti ini.

73

2) Penerapan Model Pembelajaran TSTS membutuhkan banyak waktu, waktu

yang diberikan untuk berdiskusi dan berpindah dari kelompok ahli ke

kelompok lainnya kurang efektif dan efisien. Sehingga banyak siswa yang

mengeluh belum memahami materi lebih dalam dan meminta pertambahan

waktu (Pertemuan I).

74

74

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian di SMAN 1 Padang Ganting tentang Pengaruh

Penggunaan Model Pembelajaran Koopertif Tipe Two Stray Two Stay dengan Peta

Konsep dapat diambil kesimpulan bahwa hasil belajar siswa yang menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe TSTS dengan stategi peta konsep lebih baik

dibandingkan hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran konvesional

pada materi β€œVirus” di SMAN 1 Padang Ganting. Hal ini dapat dilihat dimana

persentase ketuntasan hasil belajar siswa pada kelas X2 sebagai kelas eksperimen

adalah jumlah siswa 22 orang siswa, tuntas 17 orang siswa, tidak tuntas 5 orang

siswa dengan persentase ketuntasan, tuntas 77.27%, tidak tuntas 22.72%,

sedangkan kelas X5 sebagai kelas kontrol adalah jumlah siswa 22 orang siswa,

tuntas 12 orang siswa, tidak tuntas 10 orang siswa dengan persentase ketuntasan,

tuntas 54.54%, tidak tuntas 45.45%.

Nilai rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol dan

persentase ketuntasan hasil belajar biologi siswa kelas eksperimen juga lebih

tinggi dari kelas kontrol. Berdasarkan hasil perhitungan dengan uji-t didapat thitung

= 1,93 sedangkan ttabel = 1,68 pada taraf nyata Ξ± = 0,05. Berarti thitung > ttabel

dimana 1,93 > 1,68, maka dapat dikemukakan hasil belajar siswa yang

menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray dengan

Peta Konsep lebih baik dari hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran

Model Pembelajaran Konvesional pada kelas X SMAN I Padang Ganting.

75

75

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti jelaskan diatas, maka

peneliti mengemukakan beberapa saran antara lain:

1. Penerapan model two stay two sray membutuhkan waktu yang lama, sehingga

perlu mengatur dan mengelola waktu secara lebih efektif dan efisien.

2. Sebelum menerapakan model ini, alangkah baiknya peneliti lebih memahami

tentang penerapan metode ini agar siswa tidak rebut saat mencari kelompok

awal maupun saat mencari kelompok bertamu sehingga kegiatan diskusi

dengan penerapan metode ini dapat terlaksana dengan maksimal.

3. Sebaiknya guru selalu mengontrol siswa selama diskusi berlangsung

sehuingga seluruh siswa sapat bekerja sama dengan baik tanpa membedakan

tingkat kemampuan teman sekelompoknya.

76

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Ahmadi, Abu & Widodo Supriyono. (2004). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Ahmadi, Rulam. (2014). Pengantar Pendidikan Asas & Filsafat Pendidikan,

Yogyakarta: Ar-Ruzz.

Anam, Muhammad Chairil. (2015). Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran TSTS

(Two Stay Two Stray) Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS pada

Materi Sejarah Siswa Kelas X SMK NU 01 Kendal Tahun Ajaran 2014/2015.

Skripsi. Universitas Negeri Semarang.

Arifin, Zainal. (2011). Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi

Aksara.

Cambell, N.A., Reec, J.B., & Mitchel, L.G. (2003). Biologi. Jilid II. Edisi Kelima.

Alih Bahasa: Wasmen. Jakarta: Erlangga.

Dahar, Ratna Wilis. (2011). Teori-teori dan Pembelajaran. Bandung: Erlangga.

Darmika, K. K. Suma, I.W. Suastra. (2014). Model Pembelajaran Kooperatif Murder

untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan Prestasi Belajar IPA Siswa SMP.

Prosiding Seminar Nasional Forum Pimpinan Pascasarjana LPTKN Se-

Indonesia. ISSN 2356-0754. hal 389-398.

Depdiknas. (2001). Kurikulum berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Biologi.

Depdiknas: Badan Penelitian dan Pusat Pengembangan Kurikulum.

Dimyati & Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Fadillah, M. (2014). Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran SD/MI,

SMP/Mts, & SMA/MA. Yogyakarta: Ar-Ruzz.

Fathiyah, Nia. R. (2012). Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Dipadu dengan Strategi Belajar Peta Konsep untuk Meningkatkan

Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Biologi. Prosiding Jilid 2

Seminar Nasional MIPA dan Pembelajaran. ISBN 978-602-97895-6-0. hal.

629-672 diakses tanggal 7 Juni 2017.

77

Fitri, Rena, Nurul Afifah. Enny Afniyanti. (2015). Pengaruh Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa

Kelas XI MIA SMA Negeri 1 Bangun Tahun Pembelajaran 2014/2015. e-

Jurnal Mahasiswa Prodi Biologi 1(1).

Ghony, Djunaidi dan Fauzan Almanshur. (2009). Petunjuk Praktis Penelitian

Pendidikan. Yogyakarta: UIN- Malang Press.

Hamalik, Oemar. (2014). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Ibrahim dan Nana Syodih. (2003). Perencanan Pengajaran. Jakarta: PT. Rineka

Cipta.

Isjoni. (2009). Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi

Antar Peserta Didik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ismawati, N dan Hindaro, N. (2011). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif

dengan Pendekatan Struktural Two Stay Two Stray untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa Kelas X SMA. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia. 7(1): 38-

41 ISSN 1693-1246.

Kuswana, Wowo Sunaryo. (2012). Taksonomi Kognitif Perkembangan Ragam

Berpikir. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Listiyani, Nita. (2014). Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Two Stay Two Stray terhadap Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa Kelas X MA

Ali Maksum Tahun Ajaran 2014/2015. Skripsi. UIN Sunan Kalijaga.

Yogyakarta.

Miftachudin, Budiyono, Riyadi. (2015). Efektifitas Model Pembelajaran Two Stay

Twon Stray Dengan Tutor Sebaya Dalam Pembelajaran Matematika Pada

Materi Bangun Datar Ditinjau Dari Kecerdasan Majemuk Peserta Didik Kelas

VII SMP Negeri Di Kebumen Tahun Pelajaran 2013/2014. Jurnal Elektronik

Pembelajaran Matematika. Universitas sebelas maret Surakarta. 3(3) hal. 233-

241

Mulyono. (2011). Strategi Pembelajaran Menuju Efektifitas Pembelajaran di Abad

Global. Malang: UIN-Maliki Press.

Nurkhasanah, Lina. (2013). Efektifitas Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two

Stray (TSTS) dan Think Pair Squere (TPSq) melalui Pemanfaatan Peta

Konsep terhadap Prestasi Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Sistem

Koloid Kelas XI SMA N 4 Magelang Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi.

Universitas Sebelasa Maret.

Purwanto. (2009). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

78

Rediarta,I.W, I. Komang Sudarma, I Nyoman Murda. (2014). Pengaruh Model

Pembelajaran Two Stay Two Stray Terhadap Hasil Belajar IPA. Jurnal

Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD 2(1) hal. 1-8.

Rusman. (2011). Model-model Pembelajaran, Mengembangkan Profesionalisme

Guru.Jakarta: Rajawali Press.

Sudjana, Nana dan Ibrahim. (2004). Penelitian dan Penelitian Pendidikan. Bandung:

Sinar Baru Algesindo Offset.

Sudjana, Nana. (1989). Penilaian Hasil Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Sukardi. (2007). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Akasara.

Taru, Hanny Anggita. (2015). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two

Stay Two Stray (TSTS) dalam Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Siswa

Kelas X-F pada Materi Hewan Invertebrata di SMA Negeri 1 Depok, Sleman,

Yogyakarta. Skripsi. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Tayibnapis, Farida Yusuf. (2008). Evaluasi Program dan Instrumen Evaluasi untuk

Program Pendidikan dan Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Trianto.(2007). Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.

Jakarta: Prestasi Pustaka.

Wardhani, Irma Yuniar, Sajidan, Maridi. (2012). Penerapan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Disertai Media Audio-Visual Untuk

Meningkatkan Kualitas Pebelajaran Biologi Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri

7 Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan Biologi. 4(1): 40-

55.

YR. Subakti. 2010. Pradigma Pembelajaran Sejarah, (online), tersedia:

http://pradigma pembelajaran sejarah YR Subakti WWW.usd.ac.id...jurnal%20

historia% 20vitae...pradigma%20sejarah%20YR%subakti.pd.pdf. (20 Januari

2017).

Yulnita. (2013). Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two

Stay Two Stray Terhadap Pemahaman Konsep Matematika Siswa Kelas VII

SMPN 1 Tanah Putih Kecamatan Tanah Putih Kabupaten Rokan Hilir.

Skripsi. UIN Sultan Syarif Kasim. Pakanbaru.

79

LAMPIRAN 1

Data Nilai Ulangan Harian siswa kelas X SMA Negeri 1 Padang Ganting

Tahun Ajaran 2016/2017

No X1 X

2 X

3 X

4 X

5 X

6

1 43 39 33 41 47 63

2 47 62 36 45 48 67

3 48 67 38 47 50 70

4 53 67 40 48 57 70

5 58 67 53 49 61 70

6 58 72 58 51 62 73

7 59 74 58 52 62 75

8 60 80 60 53 63 75

9 63 80 62 56 64 76

10 64 85 63 58 65 78

11 69 85 71 60 67 80

12 69 85 72 60 67 83

13 72 87 72 63 68 84

14 73 90 73 65 70 88

15 74 90 75 68 70 88

16 77 90 80 69 71 88

17 80 90 82 71 75 88

18 80 90 85 72 77 90

19 83 90 85 78 81 90

20 85 95 85 81 85 90

21 88 82 95 95

22 43 83

23 85

βˆ‘ 1403 1585 1281 1437 1405 1681

Β΅ 66.81 79.25 64.05 62.50 66.9 80.05

80

LAMPIRAN 2

Uji Normalitas Populasi

1. Uji Normalitas VIIIA

Seperti yang dijelaskan pada BAB III Uji Normalitas yang digunakan

dalam uji Liliefors, adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :

a. Nilai awal siswa kelas VIIIA, yaitu

1x , 2x , 3x ...... nx , kemudian dijadikan

bilangan baku ,1z nzz ........2 , dengan menggunakan rumus sebagai

berikut: s

xxz i

i

1) Menyusun skor hasil belajar siswa dalam suatu tabel skor, disusun

dari yang terkecil sampai yang terbesar.

2) Mencari nilai rata-rata kelas X1 dengan rumus :

π‘₯ = π‘₯𝑖

21𝑖1

𝑛=

43+47+48+β‹―+88

21=66.80

3) Mencari nilai keragaman (variansi) dari kelas VIIIAdengan rumus

sΒ² = (π‘₯π‘–βˆ’x )Β²

nβˆ’1

21

𝑖=1

= 43 βˆ’ 66.80 2 + 47 βˆ’ 66.80 2 + 48 βˆ’ 66.80 2 + β‹― + (88 βˆ’ 66.80)Β²

21 βˆ’ 1

= 162.9708

s = 12.7660

Mencari nilai baku masing-masing nilai siswa:

Ξ§1= z1= x1βˆ’x

s =

43βˆ’66.80

12.7660 =-1.86

Untuk x2, x3,...,x21dapat di lihat pada tabel.

81

b. Setiap bilangan baku masing-masing nilai siswadi hitung peluang

ii zzPzF dengan menggunakan Daftar Distribusi Normal Baku

(Wilayah Luas Di Bawah Kurva Normal).

F(z1) = F(-1.86) =0.0310

Untuk F(z2),F(z3),...,F(z21)dapat di lihat pada tabel.

c. Menghitung nilai proposi masing-masing nilai siswa dengan:

0.047621

1,,.,,)( 1321

1

n

zyangzzzbanyaknyazzS n

Untuk S(z2),S(z3),...,S(z21) dapat di lihat pada tabel.

d. Menghitung selisih nilai ii zSzF , di mana hasil yang diperoleh

dimutlakan.

11 zSzFzSzF ii 0.0310– 0.0476 = -0.0165

Untuk 21213322 ,,, zSzFzSzFzSzF dapat di lihat

pada dalam tabel. Ambil harga )()( ii zSzF yang tertinggi, yaitu 0L

0.0443

82

Tabel

Uji Normalitas kelas X1

No Xi Zi F(Zi) S(Zi) ∣ F(Zi) - S(Zi) ∣

1 43 -1.86 0.0310 0.0476 -0.0165

2 47 -1.55 0.0603 0.0952 -0.0348

3 48 -1.47 0.0703 0.1428 -0.0725

4 53 -1.08 0.1396 0.1904 -0.0507

5 58 -0.69 0.2450 0.2380 0.0069

6 58 -0.69 0.2450 0.2857 -0.0406

7 59 -0.61 0.2703 0.3333 -0.0629

8 60 -0.53 0.2968 0.3809 -0.0840

9 63 -0.29 0.3826 0.4285 -0.0458

10 64 -0.22 0.4129 0.4761 -0.0632

11 69 0.17 0.5681 0.5238 0.0443

12 69 0.17 0.5681 0.5714 -0.0033

13 72 0.40 0.6578 0.6190 0.0387

14 73 0.48 0.6861 0.6667 0.0194

15 74 0.56 0.7133 0.7142 -0.0009

16 77 0.79 0.7876 0.7619 0.0257

17 80 1.03 0.8492 0.8095 0.0397

18 80 1.03 0.8492 0.8571 -0.0078

19 83 1.26 0.8976 0.9047 -0.0071

20 85 1.42 0.9229 0.9523 -0.0294

21 88 1.65 0.9515 1 -0.0484

Berdasarkan tabel Nilai Kritik L Untuk Uji Lilliefeors untuk = 0,05

dengan jumlah siswa 21 orang diperoleh tabelL0.193341

Karena

193341.00.04430 tabelLL , maka dapat disimpulkan bahwa kelas

X1berdistribusi normal.

83

2. Uji Normalitas X2

Untuk melakukan Uji Normalitas pada kelas X2

dilakukan hal yang sama

dengan Uji Normalitas pada kelas VIIIA

Sehingga diperoleh data sebagai

berikut:

x 79.25 2s 177.4875 s 13.322

Tabel

Uji Normalitas kelas X2

No Xi Zi F(Zi) S(Zi) ∣ F(Zi) - S(Zi) ∣

1 39 -3.02 0.001259 0.05 -0.04874

2 62 -1.29 0.097693 0.1 -0.00231

3 67 -0.91 0.178916 0.15 0.02891

4 67 -0.91 0.178916 0.2 -0.02108

5 67 -0.91 0.178916 0.25 -0.07108

6 72 -0.54 0.293153 0.3 -0.00685

7 74 -0.39 0.346764 0.35 -0.00324

8 80 0.05 0.522447 0.4 0.12244

9 80 0.05 0.522447 0.45 0.07244

10 85 0.43 0.666985 0.5 0.16698

11 85 0.43 0.666985 0.55 0.11698

12 85 0.43 0.666985 0.6 0.06698

13 87 0.58 0.719625 0.65 0.06962

14 90 0.80 0.790141 0.7 0.09014

15 90 0.80 0.790141 0.75 0.04014

16 90 0.80 0.790141 0.8 -0.00986

17 90 0.80 0.790141 0.85 -0.05986

18 90 0.80 0.790141 0.9 -0.10986

19 90 0.80 0.790141 0.95 -0.15986

20 95 1.18 0.881441 1 -0.11856

Berdasarkan tabel Nilai Kritik L Untuk Uji Lilliefeors untuk = 0,05

dengan jumlah siswa 20 orang diperoleh tabelL 0.198116. Karena

84

198116.00.12870 tabelLL , maka dapat disimpulkan bahwa kelas

X2berdistribusi normal.

3. Uji Normalitas X3

Untuk melakukan Uji Normalitas pada kelas X3

dilakukan hal yang sama

dengan Uji Normalitas pada kelas X3

Sehingga diperoleh data sebagai berikut:

x 64.05 2s 274.6475 s 16.57

Tabel

UjiNormalitaskelasX3

No Xi Zi F(Zi) S(Zi) ∣ F(Zi) - S(Zi) ∣ 1 33 -1.87 0.030493 0.05 -0.01951

2 36 -1.69 0.045268 0.1 -0.05473

3 38 -1.57 0.057988 0.15 -0.09201

4 40 -1.45 0.073361 0.2 -0.12664

5 53 -0.67 0.252459 0.25 0.00245

6 58 -0.36 0.357532 0.3 0.05753

7 58 -0.36 0.357532 0.35 0.00753

8 60 -0.24 0.403467 0.4 0.00346

9 62 -0.12 0.450777 0.45 0.00077

10 63 -0.06 0.474741 0.5 -0.02526

11 71 0.41 0.662528 0.55 0.11252

12 72 0.47 0.684284 0.6 0.08428

13 72 0.48 0.684284 0.65 0.03424

14 73 0.54 0.70542 0.7 0.00542

15 75 0.66 0.74561 0.75 -0.00439

16 80 0.96 0.832087 0.8 0.03208

17 82 1.08 0.860624 0.85 0.01062

18 85 1.26 0.896912 0.9 -0.00309

19 85 1.26 0.896912 0.95 -0.05309

20 85 1.26 0.896912 1 -0.10309

85

Berdasarkan tabel Nilai Kritik L Untuk Uji Lilliefeors untuk = 0,05

dengan jumlah siswa 20 orang diperoleh tabelL 0.198116. Karena

198116.00.11250 tabelLL , maka dapat disimpulkan bahwa kelas X3

berdistribusi normal.

4. Uji Normalitas X4

Untuk melakukan Uji Normalitas pada kelas X4

dilakukan hal yang sama

dengan Uji Normalitas pada kelas X4

Sehinggadiperoleh data sebagai berikut:

x 62.4 2s 171.293 s 13.08

Tabel

Uji Normalitas kelas X4

No Xi Zi F(Zi) S(Zi) ∣ F(Zi) - S(Zi) ∣ 1 41 -1.64 0.050391 0.0434 0.006912

2 45 -1.33 0.090864 0.0869 0.003908

3 47 -1.18 0.118476 0.1304 -0.01196

4 48 -1.10 0.134313 0.1739 -0.0396

5 49 -1.02 0.151546 0.2173 -0.06585

6 51 -0.87 0.19024 0.2608 -0.07063

7 52 -0.80 0.21168 0.3043 -0.09267

8 53 -0.72 0.234471 0.3478 -0.11335

9 56 -0.50 0.310307 0.3913 -0.081

10 58 -0.34 0.366112 0.4347 -0.06867

11 60 -0.19 0.424907 0.4782 -0.05335

12 60 -0.19 0.424907 0.5217 -0.09683

13 63 0.04 0.515899 0.5652 -0.04932

14 65 0.19 0.576394 0.6086 -0.0323

15 68 0.42 0.66345 0.6521 0.011276

16 69 0.50 0.690865 0.6956 -0.00479

17 71 0.65 0.742514 0.7391 0.003384

18 72 0.72 0.766547 0.7826 -0.01606

86

19 78 1.18 0.882181 0.8260 0.056094

20 81 1.41 0.921492 0.8695 0.051927

21 82 1.50 0.932096 0.9130 0.019053

22 83 1.56 0.941559 0.9565 -0.01496

23 85 1.72 0.957357 1 -0.04264

Berdasarkan tabel Nilai Kritik L Untuk Uji Lilliefeors untuk = 0,05

dengan jumlah siswa 23 orang diperoleh tabelL.0.184744. Karena

0.1847440.0560 tabelLL , maka dapat disimpulkan bahwa kelas

X4berdistribusi normal.

5. Uji Normalitas X5

Untuk melakukan Uji Normalitas pada kelas X5

dilakukan hal yang sama

dengan Uji Normalitas pada kelas X5

Sehinggadiperoleh data sebagai berikut:

x 66.9 2s 131.80 s 11.48

Tabel

Uji Normalitas kelas X5

No Xi Zi F(Zi) S(Zi) ∣ F(Zi) - S(Zi) ∣ 1 47 -1.73 0.041476 0.0476 -0.0061

2 48 -1.64 0.04981 0.0952 -0.0454

3 50 -1.47 0.070444 0.1428 -0.0724

4 57 -0.86 0.194136 0.1904 0.0036

5 61 -0.51 0.303509 0.2380 0.0654

6 62 -0.42 0.334606 0.2857 0.0488

7 62 -0.42 0.334606 0.3333 0.0012

8 63 -0.34 0.366881 0.3809 -0.0140

9 64 -0.25 0.400127 0.4285 -0.0284

10 65 -0.16 0.434112 0.4761 -0.0420

11 67 0.008 0.503309 0.5238 -0.0205

12 67 0.008 0.503309 0.5714 -0.0681

87

13 68 0.095 0.538002 0.6190 -0.0810

14 70 0.27 0.60627 0.6667 -0.0604

15 70 0.27 0.60627 0.7142 -0.1080

16 71 0.35 0.639348 0.7619 -0.1225

17 75 0.70 0.759637 0.8095 -0.0498

18 77 0.87 0.810393 0.8571 -0.0467

19 81 1.22 0.890232 0.9047 -0.0145

20 85 1.57 0.942508 0.9523 -0.0098

21 95 2.44 0.992802 1 -0.0072

Berdasarkan tabel Nilai Kritik L Untuk Uji Lilliefeors untuk = 0,05

dengan jumlah siswa 21 orang diperoleh tabelL.0.188896Karena

0.1888960.0650 tabelLL , maka dapat disimpulkan bahwa kelas

X5berdistribusi normal.

6. Uji Normalitas X6

Untuk melakukan Uji Normalitas pada kelas X6

dilakukan hal yang sama

dengan Uji Normalitas pada kelas X6

Sehingga diperoleh data sebagai berikut:

x 80.04 2s 80.14 s 8.95

Tabel

Uji Normalitas kelas X6

No Xi Zi F(Zi) S(Zi) ∣ F(Zi) - S(Zi) ∣ 1 63 -1.90 0.028435 0.047619 -0.01918

2 67 -1.45 0.07249 0.095238 -0.02275

3 70 -1.12 0.130851 0.142857 -0.01201

4 70 -1.12 0.130851 0.190476 -0.05962

5 70 -1.12 0.130851 0.238095 -0.10724

6 73 -0.78 0.215565 0.285714 -0.07015

7 75 -0.56 0.286429 0.333333 -0.0469

8 75 -0.56 0.286429 0.380952 -0.09452

88

9 76 -0.45 0.325583 0.428571 -0.10299

10 78 -0.22 0.409539 0.47619 -0.06665

11 80 -0.005 0.497878 0.52381 -0.02593

12 83 0.32 0.629224 0.571429 0.057795

13 84 0.44 0.670576 0.619048 0.051528

14 88 0.88 0.812817 0.666667 0.146151

15 88 0.88 0.812817 0.714286 0.098532

16 88 0.88 0.812817 0.761905 0.050912

17 88 0.88 0.812817 0.809524 0.003293

18 90 1.11 0.866874 0.857143 0.009732

19 90 1.11 0.866874 0.904762 -0.03789

20 90 1.11 0.866874 0.952381 -0.08551

21 95 1.67 0.952567 1 -0.04743

Berdasarkan tabel Nilai Kritik L Untuk Uji Lilliefeors untuk = 0,05

dengan jumlah siswa 21 orang diperoleh tabelL.0.188896Karena

0.1888960.1460 tabelLL , maka dapat disimpulkan bahwa kelas

X6berdistribusi normal.

89

Lampiran 3

UJI HOMOGENITAS POPULASI

a. Menghitung variansi masing-masing kelas

Kelas Banyak Siswa (n) 𝑆𝑖2

X1

21 162,9707

X2

20 177,4863

X3

20 274,6444

X4

23 171,2931

X5 21 131,7995

X6 21 80,140

b. Tabel uji bartllet

Sampel dk 1/dk Si2 log(si

2) (dk)log si

2 dk*si

2

1 20 0,05 162,97075 2,212109 3.259,41512 44,24219

2 19 0,052631579 177,48634 2,249164 3.372,240493 42,73413

3 19 0,052631579 274,64444 2,438770 5.218,244393 46,33664

4 22 0,045454545 171,29312 2,233739 3.768,448781 49,14227

5 20 0,05 131,79958 2,119914 2.635,991683 42,39828

6 21 0,047619048 80,140094 1,903849 1.682,941983 39,98084

Jumlah 121 0,298336751 998,33434 13,157549 19.937,28245 264,83437

c. Menghitung variansi gabungan, yaitu 𝑠2 = π‘‘π‘˜ . 𝑠𝑖

2π‘˜π‘–=1

π‘βˆ’1π‘˜π‘–=1

𝑠2 = 264,834

121=2,1887

d. Menghitung harga satuan B dengan rumus : 𝐡 = log 𝑠2 𝑛𝑖 βˆ’ 1

𝐡 = log 2,1887 π‘₯ 121 =0,3401 π‘₯ 121 = 41,1521

e. Untuk uji barttlet digunakan statistik Chi-Kuadrat

πœ’2 = 𝑙𝑛 10 𝐡 βˆ’ π‘‘π‘˜ . π‘™π‘œπ‘” 𝑠𝑖2

πœ’2 = 2,303 x {41,1521 – 19,937} = 21,2151

90

f. Dengan taraf nyata =0,05 dari tabel distribusi chi kuadrat dengan dk = n–1,

diterima jika 𝑋2 > 𝑋 1βˆ’π›Ό (π‘˜βˆ’1)2 . 𝑋2 > πœ’ 0,95 5

2 21,2151 > 11,070. Maka 𝐻0

terima dan populasi memiliki variansi yang homogen.

91

LAMPIRAN 4

UJI KESAMAAN RATA-RATA POPULASI

Langkah-langkah untuk melihat kesamaan rata-rata populasi yaitu:

1. Hipotesis yang diajukan, yaitu:

0H : 2

2

2

1

1H : Sekurang-kurangnya terdapat dua rata-rata kelas yang tidak sama

2. Taraf nyatanya 05,0

3. Wilayah kritiknya dengan menggunakan rumus:

),)(1( 21 vvff

kNkff ,1

f Λƒf 0.05 [6-1, (126-6)]

f Λƒf 0.05 (5.120)

f Λƒ2.29

92

Uji Kesamaan Rata-Rata

Populasi

No X.1

X.2 X.3

X.4

X.5 X.6

1 43 39 33 41 47 63

2 47 62 36 45 48 67

3 48 67 38 47 50 70

4 53 67 40 48 57 70

5 58 67 53 49 61 70

6 58 72 58 51 62 73

7 59 74 58 52 62 75

8 60 80 60 53 63 75

9 63 80 62 56 64 76

10 64 85 63 58 65 78

11 69 85 71 60 67 80

12 69 85 72 60 67 83

13 72 87 72 63 68 84

14 73 90 73 65 70 88

15 74 90 75 68 70 88

16 77 90 80 69 71 88

17 80 90 82 71 75 88

18 80 90 85 72 77 90

19 83 90 85 78 81 90

20 85 95 85 81 85 90

21 88 82 95 95

22 43 83

23 85

Total 1403 1585 1281 1437 1405 1681

Rata-rata 66.81 79.25 64.05 62.50 66.9 80.05

Perhitungan dengan menggunakan rumus:

1. Variasi rata-rata

𝑅𝑦 =𝑇2

𝑛𝑖

=(1403 + 1585 + 1281 + 1437 + 1405 + 1681)2

22 + 20 + 20 + 23 + 21 + 21

=( 8974)2

126=639.148

93

2. Variasi antar kelompok

(𝐴𝑦 ) = 𝑇𝑖

2

𝑛𝑖 βˆ’ 𝑅𝑦 =

1403 2

22+

1585 2

20+

12812

20+

1437 2

23+

1405 2

21+

16812

21 βˆ’ 63.9148

(𝐴𝑦 ) = 615.474 – 63.9148 = 551.559

3. Jumlah kuadrat Total

Y2 = 332 + 392 + 402 … + 952 = 183.966

4. Variasi dalam kelompok

Dy = Y2 βˆ’ Ry βˆ’ Ay = 183.966 βˆ’ 639.148 βˆ’ 551.559

= 1154.556

Hasil perhitungan yang telah didapatkan masukan datanya ke dalam tabel

berikut:

Tabel :

Uji Kesamaan Rata-Rata

Sumber

variasi Dk JK KT hitungf

Rata-rata 1 639.148 639.148

110.311

9541.787 =0.011

Antar

kelompok 5 551.559 110.311

Dalam

kelompok 121 1154.556 9541.787

Total 127 2345.263

4. Keputusannya:

Terima H0 karena ),)(1( 21 vvff atau 2.29 > 0.011. Dapat disimpulkan

bahwa semua rata-rata kelas pada populasi tersebut sama.

94

LAMPIRAN 5

SILABUS

Sekolah : SMAN 1 Padang Ganting

Kelas : X (Sepuluh)

Mata Pelajaran : Biologi

Semester : 1 (Satu)

Standar Kompetensi : 1.Memahami Prinsip-prinsip Pengelompokan Makhluk Hidup

Kompetensi

Dasar

Materi

Pembelajaran

Kegiatan

pembelajaran Indikator

Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar Karakter

Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Instrumen

1.1Mendeskripsikan ciri-

ciri, replikasi, dan

peran virus dalam

kehidupan

Ciri – ciri virus

Replikasi virus

Peranan virus

dalam

kehidupan

sehari – hari

Membaca materi

tentang sejarah

virus.

Mendiskusikan

beda virus dengan

makhluk

hiduplainnya.

Mempelajari materi

tentang cirri-

ciridanstrukturtubu

h virus.

Presentasi tentang

virus beserta

replikasinya

Mengidentifikasi

ciri – ciri virus

Membedakan

struktur virus

dengan makhluk

lainnya

Menggambarkan

struktur tubuh virus

Mendeskripsikan

cara replikasi virus

Mengklasifikasikan

virus yang

menguntungkan

dan yang

Testertulis

Testertulis

Testertulis

Tesuraian

Tesisian

TesTertulis

Tuliskan ciri-ciri

virus dan sifat

virus!

Jelaskan replikasi

virus berdasarkan

daur litik dan

lisogenik!

Jelaskanmanfaatda

nkerugian

virus

dalamkehidup

an?

4 x 45’ BukuKerja

Biologi IA,

Esis

BukuBiolog

i SMA

Kelas X,

Esis, Bab II

dan III

Fotoultrami

kroskopis

virus

Teliti,

cermat,

kerja sama.

95

96

LAMPIRAN 6

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KELAS EKSPERIMEN

Satuan Pendidikan : SMAN 1 Padang Ganting

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/ Semester : X (Sepuluh)/ 1

Alokasi Waktu : 4 x 45 menit (2 x Pertemuan)

Standar Kompetensi : 2. Memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk

hidup

Kompetensi Dasar : 2.1 Mendeskripsikan ciri-ciri, replikasi dan peran virus dalam

kehidupan

Indikator :

Menjelaskan sejarah penemuan virus

Menentukan ciri-ciri dan sifat virus

Menentukan struktur virus berdasarkan gambar

Menentukan bentuk-bentuk virus

Mengemukakan tahapan-tahapan replikasi virus

Mengidentifikasi virus yang berbahaya dan merugikan

I. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah membaca buku dan diskusi, diharapkan Peserta didik mampu untuk:

1. Siswa mampu menjelaskan sejarah penemuan virus

2. Siswa mampu menentukan ciri-ciri dan sifat virus

3. Siswa mampu menentukan struktur virus berdasarkan gambar

4. Siswa mampu menentukan bentuk-bentuk virus

5. Siswa mampu mengemukakan tahapan-tahapan replikasi virus

6. Siswa mampu mengidentifikasi virus yang berbahaya dan merugikan

7. Siswa mampu menjelaskan peran virus yang menguntungkan dan merugikan

97

II. MATERI

A. Fakta

1. Berbagai gambar orang penderita penyakit AIDS, hepatitis, cacar, polio

2. Data penderita AIDS di Indonesia

B. Konsep

1. Ciri-ciri virus

Virus mempunyai ciri aselular , dapat dikristalkan, dan hanya dapat

berkembang biak pada sel-sel hidup.

2. Struktur tubuh virus

a. Kepala, berisi ADN atau ARN dengan bagian luar diselubungi kapsid

(selubung protein).

b. Pada beberapa jenis virus, dibagian luar kapsid masih terdapat

selubung dari lipid dan karbohidrat yang disebut sampul (envelope).

Keberadaan sampul ada kaitannya dengan keganasan virus.

c. Isi tubuh, tersusun atas materi genetik atau molekul pembawa sifat

keturunan yang terdiri dari ADN atau ARN.

d. Ekor, sebagai alat uuntuk menempelkan diri ke sel hospes yang

diserangnya. Ekor virus berupa tabung bersumbat yang dilengkapi

benang/serabut

98

3. Tahapan-tahapan replikasi virus

Virus hanya dapat berkembangbiak pada sel atau jaringan hidup, antara

lain pada bakter,jaringan embrio, hewan, tumbuhan, maupun manusia.

Proses replikasi virus berlangsung pada saat virus menempel pada sel inang

hingga terbentuknya virus baru melalui daur lisis atau lisogenik

a. Infeksi secara Litik

Fase Absorpsi

Fase Penetrasi

Fase Replikasi dan Sintesis

Fase Perakitan

Fase Pembebasan

b. Infeksi secara Lisogenik

Fase Absorpsi dan Infeksi

Fase Penetrasi

Fase Penggabungan

Fase Replikasi

99

C. Prinsip

1. Virus dapat dikatakan sebagai makhluk hidup karena memiliki asam

nukleat dan dapat memperbanyak diri

2. Virus dikatakan bukan makhluk hidup karena dapat dikristalkan dan hanya

dapat hidup dalam sel hidup

3. Berdasarkan jenis asam nukleatnya, virus dibedakan atas virus DNA dan

virus RNA

4. Replikasi virus dapat terjadi melalui dua cara, yaitu litik dan lisogenik

5. Virus bersifat parasit intraseluler obligat sehingga aktivitas virus

menyebabkan penyakit pada sel inang

D. Prosedur

1. Langkah-langkah mencegah penyakit yang disebabkan oleh virus

2. Langkah-langkah menanggulangi penyakit yang disebabkan oleh virus

Peran virus yang menguntungkan :

Virus yang menguntungkan, berfungsi untuk:

1. Membuat antitoksin

2. Melemahkan bakteri

3. Memproduksi vaksin

4. Menyerang pathogen

100

Peran virus yang merugikan, penyakit-penyakit yang disebabkan virus

antara lain:

1. Pada tumbuh-tumbuhan

Mozaik pada daun tembakau Tobacco Mozaic Virus

Mozaik pada kentang Potato Mozaic Virus

Mozaik pada tomat Tomato Aucuba Mozaic Virus

Kerusakan floem pada jeruk Citrus Vein Phloem Degeneration

2. Pada hewan

Tetelo pada Unggas New Castle Disease Virus

Cacar pada sapi Vicinia Virus

Lidah biru pada biri-biri Orbivirus

Tumor kelenjar susu monyet Monkey Mammary Tumor Viru

3. Pada manusia

Influensa Influenzavirus

AIDS Retrovirus

SARS Coronavirus

Flu burung Avianvirus

III. Metode Pembelajaran:

A. Jenis model : Kooperatif

B. Metode : Diskusi dan Two Stay Two Stray

IV. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1 (2 x 45 menit)

NO KEGIATAN WAKTU

1 A. Pendahuluan 15 menit

1. Guru membuka pelajaran serta menyuruh peserta

didik berdo’a yang dipimpin oleh ketua kelas.

2. Guru mengambil absensi peserta didik

3. Guru melakukan apersepsi

101

NO KEGIATAN WAKTU

Apersepsi :

Guru bertanya kepada peserta didik, ”Pernahkah

kalian mengalami flu? Tahukah kalian apa

penyebabnya? ”

4. Guru memotivasi agar peserta didik lebih aktif

dalam proses pembelajaran.

Motivasi :

Guru memberikan gambaran manfaat mempelajari

karakteristik virus. Dengan mempelajarinya kita

akan mengetahui bagaimana bentuk virus yang

menginfeksi tubuh kita.

5. Guru menyampaikan judul pembelajaran (tahap

presentasi guru).

6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran (tahap

presentasi guru).

2 B. Inti 60 menit

1. Eksplorasi

a. Peserta didik memperoleh penjelasan tentang

materi yang akan dipelajari dengan metode

tanya jawab.

b. Peserta didik dengan bantuan guru memahami

materi yang akan dipelajari.

c. Peserta didik menemukan konsep tentang

materi pelajaran tersebut.

d. Guru membagi kelompok peserta didik yang

terdiri dari 4 siswa masing-masing kelompok

(tahap persiapan).

e. Peserta didik diberi penjelasan tentang tugas

yang harus mereka lakukan dalam kelompok.

15 menit

102

NO KEGIATAN WAKTU

f. Guru membagikan indikator yang akan dibahas

dalam kelompok terkait dengan materi

pembelajaran yang akan didiskusikan (tahap

persiapan).

g. Peserta didik duduk dalam kelompok masing-

masing.

2. Elaborasi

a. Peserta didik mulai mengerjakan tugas yang

diberikan oleh guru dengan berdiskusi teman

sekelompok (tahap kegiatan kelompok).

b. Guru mengamati jalannya diskusi dan

memberikan bantuan seperlunya.

c. Setelah peserta didik memahami materi,

peserta didik akan diminta untuk :

Merangkum materi tersebut dalam bentuk

peta konsep masing-masing peserta didik

(tahap kegiatan kelompok).

Dua orang dari kelompok awal akan

bertamu ke kelompok lainnya untuk berbagi

informasi (tahap kegiatan kelompok).

Anggota kelompok tamu kembali ke

kelompok awal dan membagi informasi

yang didapat dari bertamu ke kelompok lain

(tahap kegiatan kelompok).

Guru meminta salah satu kelompok

mempresentasikan kelompok lain memberi

tanggapan (tahap formalitas).

30 menit

3. Konfirmasi

a. Setelah diskusi selesai guru menunjuk secara

15 menit

103

NO KEGIATAN WAKTU

acak salah satu perwakilan dari kelompok

untuk menjelaskan didepan kelas.

b. Guru memberi reword bagi kelompok yang

telah mempresentasikan hasil diskusinya

kelompoknya.

c. Guru membenarkan jika ada jawaban yang

kurang tepat.

d. Guru memberikan kesempatan kepada siswa

untuk bertanya tentang materi yang belum

dipahami (tahap evaluasi Kelompok).

e. Guru memberi penguatan, menanggapi

pertanyaan peserta didik.

3 C. Penutup 15 menit

a. Guru membimbing peserta didik untuk

menyimpulkan apa yang telah dipelajari hari ini.

b. Memberikan tes akhir (post test) untuk

mengetahui hasil belajar peserta didik

c. Guru menyebutkan materi yang akan dipelajari

pada pertemuan selanjutnya.

d. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan

hamdalah.

104

Pertemuan 2 (2 x 45 Menit)

NO KEGIATAN WAKTU

1 A. Pendahuluan 15 menit

1. Guru membuka pelajaran serta menyuruh peserta

didik berdo’a yang dipimpin oleh ketua kelas.

2. Guru mengambil absensi peserta didik

3. Guru melakukan apersepsi

Apersepsi :

Guru bertanya kepada peserta didik, ”Pernahkah

kalian mengalami flu? Tahukah kalian apa

penyebabnya? ”

4. Guru memotivasi agar peserta didik lebih aktif

dalam proses pembelajaran.

Motivasi :

Guru memberikan gambaran manfaat mempelajari

karakteristik virus. Dengan mempelajarinya kita

akan mengetahui bagaimana bentuk virus yang

menginfeksi tubuh kita.

5. Guru menyampaikan judul pembelajaran (tahap

presentasi guru)..

6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran (tahap

presentasi guru).

2 B. Inti 60 menit

1. Eksplorasi

a. Peserta didik memperoleh penjelasan tentang

materi yang akan dipelajari dengan metode

tanya jawab.

b. Peserta didik dengan bantuan guru memahami

materi yang akan dipelajari.

c. Peserta didik menemukan konsep tentang

15 menit

105

NO KEGIATAN WAKTU

materi pelajaran tersebut.

d. Guru membagi kelompok peserta didik yang

terdiri dari 4 siswa masing-masing kelompok

(tahap persiapan).

e. Peserta didik diberi penjelasan tentang tugas

yang harus mereka lakukan dalam kelompok.

f. Guru membagikan indikator yang akan dibahas

dalam kelompok terkait dengan materi

pembelajaran yang akan didiskusikan (tahap

persiapan).

g. Peserta didik duduk dalam kelompok masing-

masing.

2. Elaborasi

a. Peserta didik mulai mengerjakan tugas yang

diberikan oleh guru dengan berdiskusi teman

sekelompok (tahap kegiatan kelompok).

b. Guru mengamati jalannya diskusi dan

memberikan bantuan seperlunya.

c. Setelah peserta didik memahami materi,

peserta didik akan diminta untuk :

Merangkum materi tersebut dalam bentuk

peta konsep masing-masing peserta didik

(tahap kegiatan kelompok).

Dua orang dari kelompok awal akan

bertamu ke kelompok lainnya untuk berbagi

informasi (tahap kegiatan kelompok).

Anggota kelompok tamu kembali ke

kelompok awal dan membagi informasi

yang didapat dari bertamu ke kelompok lain

30 menit

106

NO KEGIATAN WAKTU

(tahap kegiatan kelompok).

Guru meminta salah satu kelompok

mempresentasikan kelompok lain memberi

tanggapan (tahap formalitas).

3. Konfirmasi

a. Setelah diskusi selesai guru menunjuk secara

acak salah satu perwakilan dari kelompok

untuk menjelaskan didepan kelas.

b. Guru memberi reword bagi kelompok yang

telah mempresentasikan hasil diskusinya

kelompoknya.

c. Guru membenarkan jika ada jawaban yang

kurang tepat.

d. Guru memberikan kesempatan kepada siswa

untuk bertanya tentang materi yang belum

dipahami (tahap evaluasi Kelompok).

e. Guru memberi penguatan, menanggapi

pertanyaan peserta didik.

15 menit

3 C. Penutup 15 menit

a. Guru membimbing peserta didik untuk

menyimpulkan apa yang telah dipelajari hari ini.

b. Memberikan tes akhir (post test) untuk

mengetahui hasil belajar peserta didik

107

108

LAMPIRAN 7

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KELAS KONTROL

Satuan Pendidikan : SMAN 1 Padang Ganting

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/ Semester : X (Sepuluh)/ 1

Alokasi Waktu : 4 x 45 menit (2 x Pertemuan)

Standar Kompetensi : 2. Memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk

hidup

Kompetensi Dasar : 2.1 Mendeskripsikan ciri-ciri, replikasi dan peran virus dalam

kehidupan

Indikator :

Menjelaskan sejarah penemuan virus

Menentukan ciri-ciri dan sifat virus

Menentukan struktur virus berdasarkan gambar

Menentukan bentuk-bentuk virus

Mengemukakan tahapan-tahapan replikasi virus

Mengidentifikasi virus yang berbahaya dan merugikan

I. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah membaca buku dan diskusi, diharapkan Peserta didik mampu untuk:

1. Siswa mampu menjelaskan sejarah penemuan virus

2. Siswa mampu menentukan ciri-ciri dan sifat virus

3. Siswa mampu menentukan struktur virus berdasarkan gambar

4. Siswa mampu menentukan bentuk-bentuk virus

5. Siswa mampu mengemukakan tahapan-tahapan replikasi virus

6. Siswa mampu mengidentifikasi virus yang berbahaya dan merugikan

7. Siswa mampu menjelaskan peran virus yang menguntungkan dan merugikan

109

II. MATERI

A. Fakta

1. Berbagai gambar orang penderita penyakit AIDS, hepatitis, cacar, polio

2. Data penderita AIDS di Indonesia

B. Konsep

1. Ciri-ciri virus

Virus mempunyai ciri aselular , dapat dikristalkan, dan hanya dapat

berkembang biak pada sel-sel hidup.

2. Struktur tubuh virus

a. Kepala, berisi ADN atau ARN dengan bagian luar diselubungi kapsid

(selubung protein).

b. Pada beberapa jenis virus, dibagian luar kapsid masih terdapat

selubung dari lipid dan karbohidrat yang disebut sampul (envelope).

Keberadaan sampul ada kaitannya dengan keganasan virus.

c. Isi tubuh, tersusun atas materi genetik atau molekul pembawa sifat

keturunan yang terdiri dari ADN atau ARN.

d. Ekor, sebagai alat uuntuk menempelkan diri ke sel hospes yang

diserangnya. Ekor virus berupa tabung bersumbat yang dilengkapi

benang/serabut

110

3. Tahapan-tahapan replikasi virus

Virus hanya dapat berkembangbiak pada sel atau jaringan hidup, antara

lain pada bakter,jaringan embrio, hewan, tumbuhan, maupun manusia.

Proses replikasi virus berlangsung pada saat virus menempel pada sel inang

hingga terbentuknya virus baru melalui daur lisis atau lisogenik

a. Infeksi secara Litik

Fase Absorpsi

Fase Penetrasi

Fase Replikasi dan Sintesis

Fase Perakitan

Fase Pembebasan

b. Infeksi secara Lisogenik

Fase Absorpsi dan Infeksi

Fase Penetrasi

Fase Penggabungan

Fase Replikasi

111

C. Prinsip

1. Virus dapat dikatakan sebagai makhluk hidup karena memiliki asam

nukleat dan dapat memperbanyak diri

2. Virus dikatakan bukan makhluk hidup karena dapat dikristalkan dan hanya

dapat hidup dalam sel hidup

3. Berdasarkan jenis asam nukleatnya, virus dibedakan atas virus DNA dan

virus RNA

4. Replikasi virus dapat terjadi melalui dua cara, yaitu litik dan lisogenik

5. Virus bersifat parasit intraseluler obligat sehingga aktivitas virus

menyebabkan penyakit pada sel inang

D. Prosedur

1. Langkah-langkah mencegah penyakit yang disebabkan oleh virus

2. Langkah-langkah menanggulangi penyakit yang disebabkan oleh virus

Peran virus yang menguntungkan :

Virus yang menguntungkan, berfungsi untuk:

1. Membuat antitoksin

2. Melemahkan bakteri

3. Memproduksi vaksin

4. Menyerang pathogen

112

Peran virus yang merugikan, penyakit-penyakit yang disebabkan virus

antara lain:

1. Pada tumbuh-tumbuhan

Mozaik pada daun tembakau Tobacco Mozaic Virus

Mozaik pada kentang Potato Mozaic Virus

Mozaik pada tomat Tomato Aucuba Mozaic Virus

Kerusakan floem pada jeruk Citrus Vein Phloem Degeneration

2. Pada hewan

Tetelo pada Unggas New Castle Disease Virus

Cacar pada sapi Vicinia Virus

Lidah biru pada biri-biri Orbivirus

Tumor kelenjar susu monyet Monkey Mammary Tumor Viru

3. Pada manusia

Influensa Influenzavirus

AIDS Retrovirus

SARS Coronavirus

Flu burung Avianvirus

III. Metode Pembelajaran:

C. Jenis model : Diskusi Biasa

D. Metode : Diskusi, Tanya Jawab dan Presentasi

IV. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1 (2 x 45 Menit)

NO KEGIATAN WAKTU

1 A. Pendahuluan 15 menit

1. Guru membuka pelajaran serta menyuruh siswa

berdo’a yang dipimpin oleh ketua kelas.

2. Guru mengambil absensi siswa

3. Guru melakukan apersepsi

113

NO KEGIATAN WAKTU

Apersepsi :

Guru bertanya kepada siswa, ”Pernahkah kalian

mengalami flu? Tahukah kalian apa

penyebabnya? ”

4. Guru memotivasi agar siswa lebih aktif dalam

proses pembelajaran.

Motivasi :

Guru memberikan gambaran manfaat mempelajari

karakteristik virus. Dengan mempelajarinya kita

akan mengetahui bagaimana bentuk virus yang

menginfeksi tubuh kita.

5. Guru menyampaikan judul pembelajaran.

6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

2 B. Inti 60 menit

1. Eksplorasi

a. Peserta didik memperoleh penjelasan penting

tentang materi yang akan dipelajari dengan

metode tanya jawab.

b. Peserta didik dengan bantuan guru memahami

materi yang akan dipelajari.

c. Peserta didik menemukan konsep tentang

materi pelajaran tersebut.

d. Guru membagi kelompok siswa yang terdiri

dari 4 siswa masing-masing kelompok.

e. Peserta didik diberi penjelasan tentang tugas

yang harus mereka lakukan dalam kelompok.

f. Siswa duduk dalam kelompok masing-masing.

15 menit

114

NO KEGIATAN WAKTU

g. Siswa bekerjasama dalam kelompok masing-

masing untuk memperdalam materi yang telah

dijelaskan oleh guru berdasarkan pendapat

mereka miliki.

2. Elaborasi

a. Masing-masing kelompok memahami materi

pembelajaran dan mendiskusikan dengan

kelompoknya.

b. Setelah siswa memahami materi, siswa akan

diminta untuk :

Merangkum materi tersebut.

Guru meminta bebarapa kelompok

mempresentasikan kelompok lain memberi

tanggapan.

Guru memberikan motivasi berupa reward

kepada siswa dan memberikan penghargaan

pada kelompok yang tampil dan yang

memberi tanggapan.

30 menit

3. Konfirmasi

a. Guru memberikan kesempatan kepada siswa

untuk bertanya tentang materi yang belum

dipahami.

b. Guru memberikan umpan balik positif dan

penguatan terhadap diskusi dan pembelajaran

yang sudah dilakukan.

15 menit

115

NO KEGIATAN WAKTU

3 C. Penutup 15 menit

a. Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan

apa yang telah dipelajari hari ini.

b. Memberikan tes akhir (post test) untuk

mengetahui hasil belajar siswa

c. Guru menyebutkan materi yang akan dipelajari

pada pertemuan selanjutnya.

d. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan

hamdalah.

Pertemuan 2 ( 2 x 45 Menit)

NO KEGIATAN WAKTU

1 A. Pendahuluan 15 menit

1. Guru membuka pelajaran serta menyuruh

siswa berdo’a yang dipimpin oleh ketua kelas.

2. Guru mengambil absensi siswa

3. Guru melakukan apersepsi

Apersepsi :

Guru bertanya kepada siswa, ”Pernahkah

kalian mengalami flu? Tahukah kalian apa

penyebabnya? ”

4. Guru memotivasi agar siswa lebih aktif dalam

proses pembelajaran.

Motivasi :

Guru memberikan gambaran manfaat

mempelajari karakteristik virus. Dengan

mempelajarinya kita akan mengetahui

bagaimana bentuk virus yang menginfeksi

tubuh kita.

116

NO KEGIATAN WAKTU

5. Guru menyampaikan judul pembelajaran.

6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

2 B. Inti 60 menit

1. Eksplorasi

1. Peserta didik memperoleh penjelasan penting

tentang materi yang akan dipelajari dengan

metode tanya jawab.

2. Peserta didik dengan bantuan guru memahami

materi yang akan dipelajari.

3. Peserta didik menemukan konsep tentang

materi pelajaran tersebut.

4. Guru membagi kelompok siswa yang terdiri

dari 4 siswa masing-masing kelompok.

5. Peserta didik diberi penjelasan tentang tugas

yang harus mereka lakukan dalam kelompok.

6. Siswa duduk dalam kelompok masing-masing.

7. Siswa bekerjasama dalam kelompok masing-

masing untuk memperdalam materi yang telah

dijelaskan oleh guru berdasarkan pendapat

mereka miliki.

15 menit

2. Elaborasi

a. Masing-masing kelompok memahami materi

pembelajaran dan mendiskusikan dengan

kelompoknya.

b. Setelah siswa memahami materi, siswa akan

diminta untuk :

Merangkum materi tersebut.

Guru meminta bebarapa kelompok

30 menit

117

NO KEGIATAN WAKTU

mempresentasikan kelompok lain memberi

tanggapan.

Guru memberikan motivasi berupa reward

kepada siswa dan memberikan penghargaan

pada kelompok yang tampil dan yang

memberi tanggapan.

3. Konfirmasi

a. Guru memberikan kesempatan kepada siswa

untuk bertanya tentang materi yang belum

dipahami.

b. Guru memberikan umpan balik positif dan

penguatan terhadap diskusi dan pembelajaran

yang sudah dilakukan.

15 menit

3 C. Penutup 15 menit

1. Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan

apa yang telah dipelajari hari ini.

2. Memberikan tes akhir (post test) untuk

mengetahui hasil belajar siswa

3. Guru menyebutkan materi yang akan dipelajari

pada pertemuan selanjutnya.

4. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan

hamdalah.

V. Sumber Belajar : Buku Paket, Bahan Ajar

Alat : OHP/Komputer/LCD, Papan tulis.

Bahan :Bahan Presentasi, Gambar/film virus.

118

119

LAMPIRAN 8

KISI-KISI SOAL TES HASIL BELAJAR

JenisSekolah : SMA

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/ Program : X

Waktu : 90 Menit

No SK/ KD Materi Indikator

pencapaian

Indikator

soal

Ranah

kognitif

Nomor

Soal

1 StandarKompetensi:

1. Memahami Prinsip-

prinsip

pengelompokan

(Klasifikasi) Makhluk

Hidup.

KompetensiDasar:

2.2 Mendeskripsikan cirri-

ciri, replikasi dan

peranan virus dalam

kehidupan

Sejarah

penemuan

virus

Ciri-ciri dan

sifat virus

Menjelaskan

Sejarah

penemuan virus

Menentukan ciri-

ciri dan sifat

virus

Menyebutkan

ahli yang

menemukan virus

Mengemukakan

cabang ilmu

Biologi tentang

virus

Mencirikan

pengelompokan

virus kedalam

organism aseluler

Perbedakan

struktur virus

dengan makhluk

lain

C1

C1

C3

C2

1

2

3,5,7, 8,

29

13

120

No SK/ KD Materi Indikator

pencapaian

Indikator

soal

Ranah

kognitif

Nomor

Soal

2

Struktur

tubuh virus

Menentukan

struktur tubuh

virus berdasarkan

gambar

Penyusun tubuh

virus

Menggambarkan

struktur tubuh

virus berdasarkan

foto

ultramikroskopis

C2

C2

4, 6,

9,10,11,

12, 30

Replikasi

virus

Mengemukakan

tahapan-tahapan

replika virus

Menjelaskan cara

replikasi virus

C2

14, 15, 16,

17, 18, 19

Peranan

virus

Mengidentifikasi

virus yang

berbahaya dan

merugikan

Mengidentifikasi

peran virus bagi

manusia/ hewan

Mengidentifikasi

peran virus bagi

tumbuhan

C1

C1

20, 21, 23,

24, 27, 28

25, 26,

121

LAMPIRAN 9

SOAL UJI COBA

Mata Pelajaran : Biologi

Satuan Pendidikan : SMA

Kelas/program : X

Hari/Tanggal :

Waktu : 90 Menit

PETUNJUK UMUM:

1. Mulailah dengan membaca Bismillah

2. Tulislah terlebih dahulu nama, kelas dan mata ujian Anda pada lembar

jawaban yang disediakan.

3. Periksa dan bacalah soal dengan teliti sebelum Anda menjawabnya.

4. Dahulukan menjawab soal-soal yang Anda anggap mudah.

Petunjuk Khusus

Pilihlah jawaban yang Anda anggap paling benar dengan menyilangi (X) salah

satu huruf a, b, c, d atau e pada lembar jawaban!

1. llmuwan yang mengemukakan

bahwa virus tembakau dapat

dikristalkan adalah …. a. Iwanovski

b. M. Beijerinck

c. Wendell

d. Louis P.

e. Robert Hook

2. Cabang ilmu Biologi yang

mempelajari tentang virus adalah

……

a. Anatomi virus

b. Morfologi virus

c. Virology

d. Struktur hewan

e. Serologi

3. Dasar penggolongan virus ke

dalam kelompok organisme

aseluler karena virus...

a. tubuhnya hanya terdiri dari

asam nukleat yang berselaput

protein.

b. selalu merugikan manusia

c. ukuran tubuhnya

ultramikroskopis.

d. tidak memiliki inti yang

berselaput

e. pola hidupnya parasit obligat

4. Asam nukleat pada virus

diselubungi oleh kapsid yang

disebut …..

a. DNA

b. RNA

c. Selubung membrane

d. Nukleokapsid

e. Kapsomer

5. Berikut ini tidak termasuk struktur

virus adalah ....

a. Tubuh tersusun dari asam

nukleat

122

b. Virus bersifta aseluler

c. Virus hanya memiliki RNA

dan DNA saja

d. Virus berukuran lebih kecil

dari bakteri

e. Bisa di kristalkan

6. Yang termasuk sifat dari virus

yaitu ....

a. Sel berbentuk bola

b. Inti sel eukariotik

c. Sel berbentuk batang

d. Inti sel prokariotik

e. Tidak memilki protoplasma

7. Senyawa yang menyusun kapsid

virus adalah ...

a. Protein

b. Lipoprotein

c. Glikoprotein

d. Kolesterol

e. Lipid

8. Perhatikan ciri jasad renik berikut:

1. Bersifat uniseluler

2. Inti prokarion

3. Reproduksi terjadi dalam sel

hidup

4. Dapat menembus saringan

bakteri

5. Mempunyai selubung dari

protein

6. Bergerak dengan menggunakan

pseupodia

Yang termasuk ciri-ciri dari virus

adalah …

a. 1, 2, dan 3

b. 1, 5, dan 6

c. 2, 3, dan 4

d. 3, 4, dan 5

e. 4, 5, dan 6

Soal no. 9-11

bagian yang ditunjuk oleh anak

panah adalah….

9. Virus pada gambar di atas yang

ditunjuk oleh anak panah pada

bagian a adalah …..

a. Kepala

b. Ekor virus

c. Serabut ekor

d. Leher

e. DNA

10. Virus pada gambar di atas yang

ditunjuk oleh anak panah pada

bagian b adalah …..

a. kepala

b. ekor virus

c. serabut ekor

d. leher

e. DNA

11. Virus pada gambar di atas yang

ditunjuk oleh anak panah pada

bagian c adalah …..

a. kepala

b. ekor virus

c. serabut ekor

d. leher

e. DNA

12. Pada bakteriofag, kaki serabutnya

merupakan perpanjangan ekor

yang berfungsi untuk….

a. Menancapkan diri ke bakteri

b. Menancapkan diri ke

berbagai substrat

c. Bergeraknya bakteri

d. Bergeraknya virus

e. Reproduksi virus

123

13. Sifat virus yang menunjukkan ciri

sebagai makhluk hidup adalah

kemampuannya untuk….

a. Memasuki jaringan

b. Mengikat oksigen

c. Dapat dikristalkan

d. Menduplikasi diri

e. Menularkan penyakit

14. "Virus akan menghancurkan sel

induk setelah melakukan

reproduksi".

Pernyataan diatas termasuk dalam

infeksi secara ….

a. Litik

b. Lisogenik

c. Fase absorpsi dan infeksi

d. Fase penggabungan

e. Replika

15. Fase pembiakan virus yang materi

genetiknya (DNA) menempel

pada bakteri (sel inang), karena

bakteri memiliki daya tahan dan

tidak terbentuk bagian-bagiannya

disebut fase…..

a. Litik

b. Konjugasi

c. Lisogenik

d. Transduksi

e. Trasnformasi

16. Tujuan virus mengambil alih

fungsi DNA bakteri adalah…..

a. membuat virus mengalami

lisis

b. mengadakan sintesis protein

dan membuat struktur tubuh

virus yang baru

c. mengaktifkan inti sel bakteri

agar dapat memproduksi

enzim baru

d. agar DNA bakteri melakukan

replikasi untuk persiapan

dalam pembelahan sel

e. memperbanyak sel bakteri

17. Berdasarkan gambar daur hidup

virus berikut ini: tahap 1, 2, 3, dan

4 menunjukkan fase …..

a. penetrasi, lisis, sintesis,

replikasi

b. penetrasi, adsorpsi, sintesis,

lisis

c. sintesis, replikasi, adsorpsi,

lisis

d. adsorpsi, penetrasi, replikasi,

lisis

e. penetrasi, adsorpsi, sintesis,

lisis

18. Enzim yang di hasilkan oleh virus

yang dapat memecahkan dinding

sel bakteri disebut …..

a. Lismin

b. Neuraminidase

c. Lisogenik

d. Litik

e. Lisozim

19. Saat DNA virus masuk ke dalam

sel bakteri terjadi pada tahap ….

a. sintesis

b. injeksi

c. perakitan

d. adsorpsi

e. melebur

20. Berikut ini jenis penyakit yang

disebabkan oleh virus, yaitu ….

a. Influenza dan flu burung

b. Cacar dan malaria

c. Cacar dan TBC

124

d. Demam berdarah dan malaria

e. Diare dan flu burung

21. Virus yang dapat menyerang

bakteri dinamakan ....

a. bakteri saprofit

b. Bakteriofage

c. virus ARN

d. virus TMV

e. virus ADN

22. Medium yang bisa dipakai untuk

menumbuhkan virus adalah ….

a. selai yang dibuat dari agar-

agar, vitamin, dan mineral

b. agar-agar diberi vitamin dan

mineral

c. air steril yang diberi mineral

dan pupuk

d. embrio telur ayam yang hidup

e. agar-agar yang diberi glukosa,

karbohidrat, dan lemak

23. Virus HIV sangat berbahaya

karena menyerang …..

a. Otak

b. System pertahanan tubuh

manusia

c. Otot

d. Hati

e. Sel darah

24. Flu burung adalah penyakit

menular yang disebabkan oleh

virus yang biasanya menjangkit

unggas. Penyebab penyakit ini

termasuk golongan virus influenza

…..

a. Tipe A

b. Tipe B

c. Tipe C

d. Jawaban A dan B benar

e. Semua jawaban benar

25. Di bawah ini penyakit yang

disebabkan oleh virus:

1. New Castle Diseases

2. Citrus Vein Phloem

Degeneration

3. Foot and Mouth Diseases

4. Tobacco Mozaik Virus

5. Tungro

Penyakit yang menyerang

tumbuhan adalah....

a. 1, 4, dan 5

b. 2, 4, dan 5

c. 2, 3, dan 4

d. 3, 4, dan 5

26. Jenis virus yang mengakibatkan

pertumbuhan tanaman padi

menjadi terhambat sehingga padi

menjadi kerdil yaitu …..

a. Virus yellow

b. Rabdovirus

c. CVPD

d. TMV

e. Tungro

27. Vaksin yang bisa diberikan per

oral adalah vaksin untuk

mencegah wabah penyakit …..

a. Cacar

b. Demam berdarah

c. Rabies

d. Trakom

e. Polio

28. Penularan penyakit yang

disebabkan oleh virus dengan

perantara nyamuk Aedes aegypty

adalah….

a. Malaria

b. Cacar

c. Trakom

d. Demam Berdarah

e. Kaki gajah

125

29. Bagian yang tidak dimiliki oleh

virus adalah ….

a. selubung protein

b. membran sel

c. sitoplasma

d. organel sel

e. inti sel

30. Virus yang menginfeksi bakteri

disebut ….

a. mikrobakteri

b. bakteriofag

c. profag

d. makrobakteri

e. mikroprofag

126

LAMPIRAN 10

KUNCI JAWABAN

SOAL ULANGAN HARIAN MATERI VIRUS

No KUNCI No KUNCI

1. C 16 D

2. C 17 B

3 A 18 E

4 A 19 B

5 D 20 A

6 D 21 B

7 A 22 D

8 D 23 E

9 A 24 A

10 B 25 B

11 C 26 E

12 A 27 E

13 C 28 A

14 A 29 A

15 C 30 B

127

LAMPIRAN 11

Standar Kompetensi :

2. Memahami prinsip-prinsip

pengelompokan makhluk hidup

Kompetensi Dasar :

2.1 Mendeskripsikanciri-ciri,

replikasidanperan virus

dalamkehidupan

Indikator :

Menjelaskansejarahpenemuan virus

Menentukanciri-ciridansifat virus

Menentukanstruktur virus

berdasarkangambar

Menentukanbentuk-bentuk virus

Mengemukakantahapan-

tahapanreplikasi virus

Mengidentifikasi virus yang

berbahayadanmerugikan

128

A. Sejarah Penemuan Virus

Virus adalah kata latin untuk racun. Sebelum berkembangnya ilmu

pengetahuan, segala penyebab penyakit yang misterius pada manusia

disebut virus. Sejarah penemuan virus dimulai pada tahun 1883 oleh

A. Mayer, dari Jerman. Ia melakukan penelitian tentang penyebab

penyakit mosaic pada tembakau.

Penyakit ini menyebabkan pertumbuhan tembakau menjadi

terhambat dan daunnya berwarna belang belang. Mayer menemukan

bahwa penyakit mosaic tersebut menular ketanaman tembakau yang

lain ketika ia menyemprotkan ekstrak daun tembakau yang

berpenyakit ketanaman tembakau yang sehat. Mayer berkesimpulan

bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri yang sangat kecil.

Bakteri ini tidak dapat dilihat meskipun menggunakan mikroskop.

Percobaan A. Mayer padapenelitian virus

Kesimpulan Mayer diuji kembali pada tahun 1892 oleh ilmuan

Rusia bernama Dmitri Ivanowski. Ia menyaring ekstrak daun tembakau

dengan saringan yang dirancang sedemikian rupa agar bakteri tidak

lolos saring dan diperoleh filtrate daun tembakau. Ia mendapatkan

hasil diluar dugaannya. Ekstrak daun tembakau sudah disaring, namun

begitu filtrate disemprotkan ketanaman tembakau yang sehat maka

tanaman tersebut tertular oleh penyakit mosaik. Ivanowski

berkesimpulan bahwa penyebab penyakit mosaic pada tanaman

tembakau adalah bakteri.

129

Percobaan Dmitri Ivanowski pada penelitian virus

Wendell Stanley

Wendell Stanley mengkristalkan partikel mikroskopis yang

menyerang tanaman tembakau yang kemudian diberi namaTobacco Mosaic Virus (TMV)

Perkembangan ilmu pengetahuan selanjutnya member kita pemahaman

bahwa berbagai jenis virus merupakan penyebab penyakit pada tumbuhan,

hewan dan manusia. Istilah virus lolos saring kemudian disingkat menjadi

virus. Iwanowski dan Beijerinck dinobatkan sebagai penemu virus. Ilmu

yang mempelajari virus disebutVIROLOGI.

B. Ciri-ciri Virus

1. Bersifata seluler (tidak mempunyai sel). Berupa

2. Partikel yang disebut virion

3. Berukuran 20-300 milimikron

4. Memiliki salah satu macam asam nukleat

5. (RNA atau DNA)

6. Berupa hablur atau kristal (dianggap sebagai benda mati)

7. Bentuknya beragam, antara lain oval, silinder, polihedral,

dan kompleks

8. Tersusun atas asam nukleat yang diselubungi kapsid

9. Dapat bereproduksi pada benda hidup (parasitobligat)

130

Struktur Tubuh Virus

Virus bukan berupa sel (aseluler). Virus berupa partikel yang

disebut virion. Virus tersusun dari asam nukleat dan selubung protein

(kapsid). Gabungan dari asam nukleat dan selubung protein (kapsid)

disebut nukleokapsid. Kapsid tersusun dari kapsomer-kapsomer.

Kapsomer-kapsomer tersusun dari molekul protein.

Bentuk-bentukSelubung Protein (Kapsid) Virus

C. Virus PemakanBakteri (Bakteriofag)

Bakteriofag (fag) adalah virus pemakan bakteri yang ditemukan

oleh Frederick Twort dan Felix d’Herelle. Bakteriofag menyebabkan

sel bakteri pecah.

131

D. Perkembangbiakan Virus

Virus menunjukkan satu cirri kehidupan, yaitu reproduksi.

Namun reproduksi virus hanya terjadi jika berada dalam organisme

lain. Reproduksi bakteriogafe (fage) dibedakan menjadi siklus litik dan

lisogenik.

Daurlitik:

Ciri-ciri daur litik:

Waktu relative singkat

Menonaktofkan bakteri

Berproduksi dengan bebas tanpa terikat pada kromosom bakteri

Tahap-tahap reproduksi pada virus sebagai berikut:

1. Tahap pelekatan/Adsorpsi

Saat partikel virus melekat pada sel yang diinfeksi.

Tempat pelekatan virus pada selinang terjadi pada reseptor

(protein khusus pada membran plasma selinang yang mengenali

virus.

2. Tahap penetrasi

Tahap virus atau materi genetik virus masuk kedalam

sitoplasma selinang.

3. Tahap replikasi dan sintesis

Tahap terjadinya perbanyakan partikel virus didalam

selinang. Sel inang akan dikendalikan oleh materi genetic virus

sehingga sel dapat membuat komponen virus, yaitu asam nukleat

dan protein untuk kapsid.

4. Tahap pematangan

Tahap penyusunan asam nukleat dan protein virus menjadi

partikel virus yang utuh.

132

5. Tahap perakitan

Bagian-bagian virus yang telah terbentuk, oleh bakteri

akan dirakit menjadi virus sempurna.

6. Tahap pelepasan/ Litik

Tahap partikel virus keluar dari selinang dengan

memecahkan sel tersebut.

Daur lisogenik

Ciri-ciri siklus lisogenik:

Waktu relatif lama

Mengkombinasikan materi genetic bakteri dengan virus

Terikat pada kromosom bakteri

Terjadijika bakteri diserang virus mempunyai ketahanan (imun), tapijika

ketahanan tubuhnya lemah, akan terjadi daur litik. Melalui fase:

1. Fase absorpsi dan infeksi

Virus menempel dan melakukan penetrasi pada bakteri, kemudian

memasukkan DNA nya kedalam tubuh bakteri.

2. Fase penggabungan

DNA virus bersatu dengan DNA bakteri membentuk propage. Dalam

bentuk sebagian besar gen berada dalam keadaan tidak aktif.

3. Fase pembelahan

Jika bakteri membelah diri, tentu propage ikut membelah sebingga

terbentuk 2 sel anak bakteri yang menggandung propage (virus yang

menyerang bakteri).

133

Klasifikasi

Klasifikasi virus tidak mengikuti sistem Linnaeus, melain kansistem

ICTV

(International Committe on Taxonomy of Viruses= Komite internasional

untuk taksonomi virus )

Klasifikasi virus terbagi dalam tiga tingkat takson yaitu familia, genus dan

species.

Contoh :

Familia : Retroviridae

Genus : Lentivirus

Species : Human immunodeficiency virus (HIV)

Peran Virus

Didalamkehidupan, virus memiliki 2 peran, yaituperan virus

sebagaimikroorganismeyang menguntungkan, maupun yang merugikan.

134

Virus yang menguntungkan: Virus berperan penting dalam bidang

rekayasa genetika. Karena dapat digunakan untuk cloning gen (reproduksi

DNA yang secaragenetis identik). Sebagai contoh adalah virus yang

membawa gen untuk mengendalikan pertumbuhan serangga. Virus juga

digunakan untuk terapi gen manusia sehingga diharapkan penyakit genetis,

seperti diabetes dan kanker dapat disembuhkan.

Virus yang merugikan: Virus yang dapat merugikan karena menyebabkan

berbagai

Jenis penyakit pada manusia, hewan dan tumbuhan

Berdasarkan jenis selinangnya, virus diklasifikasikan dalam empat

kelompok yaitu virus bakteri, virus organisme eukariotik, virus tumbuhan

dan virus hewan termasuk manusia.

1. Virus bakteri

Virus yang menyerang bakteri disebut bakteriofage/fage. Virus

bakteri mengandung materi genetic berupa DNA.

Contoh : T4 virus yang menyerang bakteri E. Coli.

2. Virus mikroorganisme eukariotik

Virus yang hidupnya pada protozoa dan jamur. Virus ini mengandung

DNA. Virus yang menyerang jamur disebut Mycovirus.

3. Virus tumbuhan

Virus yang menyerang tumbuhan materi genetinya RNA

Penyakit pada Tumbuhan yang Disebabkan oleh Virus

TMV (Tobacco mozaic virus ) menyerang tanaman tembakau

Citrus leprosis virus (CiLV), penyebab penyakit pada jeruk

Virus tungro pada tanaman padi yang menyebabkan tanaman padi

menjadi kerdil.

4. Virus Hewan

Virus yang menyeranghewandanmanusiamaterigenetiknya DNA

atau RNA.

135

Virus yang menyerang manusia menyebabkan penyakit :

Influenza virus penyebab penyakit influenza

Human immunodeficiency virus (HIV) penyebab AIDS ( Acquired

immuno

deficiency Syndrome ), virus ini menyerang sel darah putih limfosit.

Hepatitis virus penyebab penyakit hepatitis B. Virus ini menyerang

sel hati dengan gejala perut membesar

Dan tubuh penderita berwarna kuning.

Ebola virus, virus ini menyerang pertahanan tubuh. Gejalanya

demam yang disertai pendarahan.

Meales virus penyebab penyakit cacar. Virus ini menyerang sel kulit

dan menimbulkan gejala awal demam,

batuk, pilek , kemudian muncul luka cacar dari mulai wajah kemudian

keseluruh tubuh

Polio virus, penyebab penyakit polio.

Mumps virus, penyebab penyakit gondong

Herpes simplex virus, penyebab penyakit herpes

Human papillomavirus penyebab kutil pada kulit.

Virus yang menyerang hewan menyebabkan penyakit :

Rous sarcoma virus (RSV), penyebab tumor pada ayam.

Virus penyebab mulut dan kaki pada sapi dengan gejala melepuh dan

berlendir disekitar mulut dan kaki sapi.

Virus penyebab tetelo pada ayam (new castle disease) dengan

gejala mencret dan batuk-batuk

Rhabdovirus, penyebab rabies pada anjing, kucing, monyet dan juga

manusia.

136

Daun menggulung akibat Turnip Yellow Mosaic Virus Mosaik pada

daun tanaman tembakau

Pencegahan terhadap virus :

Tindakan pencegahan terhadap penyakit yang disebabkan oleh virus adalah

dengan pemberian vaksin. Vaksin adalah suatu zat yang mengandung

mikroorganisme patogen yang sudah dilemahkan. Pemberian vaksin

memberikan kekebalan secara aktif. Contoh vaksin yang diberikan

contohnya :

OPV (Oral Polio Vaccine) atau vaksin polio

Vaksin rabies

Vaksin hepatitis B

Vaksin influenza

Vaksin cacar

Vaksin MMR (Measles, Mumps, rubella) untuk cacar, gondong dan

campak.

E. Vaksin

Metode konvensional dalam pembuatan vaksin memiliki efek samping

Vaksin dibuat dengan rekayasa genetika dengan cara-cara berikut.

Mengisolasi (memisahkan) gen-gen penyebab sakit dari

virus/patogen.

Menyisipkan gen-gen kedalam sel bakteri atau kultur sel hewan. Sel

bakteri atau sel hewan yang telah disisipi gen itu disebut

rekombinan.

Rekombinan akan menghasilkan antigen. Rekombinan akan dikultur

agar menghasilkan antigen yang banyak.

Antigen diekstraksi untuk digunakan sebagai vaksin.

137

LAMPIRAN 12

KISI-KISI LEMBAR UJI VALIDITAS UNTUK LEMBAR UJI VALIDITAS

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

No. Aspek Indikator Nomor

Pertanyaan

1. Format Angket Memenuhi bentuk baku penulisan

sebuah angket

1

2. Bahasa yang

Digunakan

a. Kebenaran tata bahasa

b. Kesederhanaan struktur kalimat

2

3. Butir Pertanyaan

Aspek

a. Pernyataan aspek mudah dipahami

b. Pernyataan angket mudah diukur

c. Kesesuaian butir pertanyaan angket

terhadap aspek yang dinilai

3

(Modifikasi dari Yanti, 2014)

138

LEMBAR UJI VALIDITAS UNTUK LEMBAR UJI VALIDITAS

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMA Peneliti : Rahmi Taufika

Mata Pelajaran : Biologi NIM : 13 106 058

Kelas/ Semester : X/1

Materi Pokok : Virus

A. Pengantar

Lembar uji validitas untuk lembar uji validitas Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) ini disampaikan kepada Bapak/Ibu sebagai salah satu dosen

berpengalaman dalam pembelajaran Biologi yang dimaksudkan untuk memberikan

pendapat tentang kelayakan angket lembar validitas RPP ini. Data hasil lembar

validitas ini dibutuhkan oleh peneliti sebagai data penelitian skripsi peneliti pada

Jurusan Tadris Biologi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama

Islam Negeri (IAIN) Batusangkar, yang berjudul β€œPengaruh Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Peta

Konsep terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMAN 1 Padang Ganting”.

Peneliti sangat mengharapkan bantuan Bapak/Ibu berupa pendapat, kritik, dan

saran dalam bentuk pengisian lembar validitas yang sesuai dengan keadaan

sebenarnya. Atas bantuan dan kerja sama Bapak/Ibu, peneliti ucapkan terima

kasih.

B. Petunjuk Pengisian

Berikut ini dikemukakan sejumlah pernyataan sehubungan dengan validitas

lembar validitas RPP yang dirancang untuk pembelajaran Biologi siswa kelas X

semester I. Pilihlah alternatif jawaban yang paling sesuai dengan pendapat

Bapak/Ibu pada lembar validitas dengan cara memberi tanda (√) pada kolom yang

tersedia.

Keterangan :

SS = Sangat Setuju (Bobot 4)

S = Setuju (Bobot 3)

TS = Tidak Setuju (Bobot 2)

STS = SangatTidak Setuju (Bobot 1)

139

140

KISI-KISI LEMBAR UJI VALIDITAS

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

No. Kriteria RPP Indikator Nomor

Pertanyaan

1. Syarat

Didaktik

a. RPP yang dikembangkan mengacu pada

KTSP

b. RPP yang dikembangkan ini sesuai

dengan Standar Kompetensi (SK) dan

Kompetensi Dasar (KD) yang ingin

dicapai pada materi Pengelompokan

makhluk hidup.

c. RPP ini dapat menjadi pedoman bagi

guru untuk membangun pemahaman

konsep peserta didik secara terarah.

d. Penerapan RPP ini dapat mengatasi

perbedaan- perbedaan yang terdapat

pada peserta didik.

1

2

3

4

. Syarat

Konstruksi

a. Kesesuaian Format RPP

b. Perumusan Indikator Pembelajaran

c. Perumusan Tujuan Pembelajaran

d. Pengorganisasian Materi Pelajaran

e. Model/Metode Pembelajaran

f. Penilaian sumber belajar/media

pembelajaran

g. Langkah-langkah pembelajaran

h. Penilaian

5

6

7

8

9

10

11

12

3. Syarat

Kebahasaan

a. Menggunakan bahasa Indonesia yang

baik dan benar

b. Menggunakan ejaan yang

disempurnakan (EYD).

c. Menggunakan struktur kalimat yang

sederhana.

13

14

15

4. Syarat Teknis a. Font (Jenis dan ukuran Huruf) yang

digunakan pada RPP sudah sesuai.

b. Dapat menggunakan skenario

pembelajaran dengan jelas dan terarah

16

17

(Modifikasi dari Yanti, 2014)

141

LEMBAR VALIDASI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KELAS EKSPERIMENT

Satuan Pendidikan : SMA Peneliti : Rahmi Taufika

Mata Pelajaran : Biologi NIM : 13 106 058

Kelas/ Semester : X/1

Materi Pokok : Virus

A. Pengantar

Lembar Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disampaikan

kepada Bapak/Ibu sebagai salah satu dosen berpengalaman dalam pembelajaran

Biologi yang dimaksudkan untuk memberikan pendapat tentang kelayakan RPP

ini. Data hasil lembar validitas ini dibutuhkan oleh peneliti sebagai data penelitian

skripsi peneliti pada Jurusan Tadris Biologi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Batusangkar, yang berjudul β€œPengaruh

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS)

dengan Peta Konsep terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMAN 1 Padang

Ganting”.

Peneliti sangat mengharapkan bantuan Bapak/Ibu berupa pendapat, kritik, dan

saran dalam bentuk pengisian lembar validasi yang sesuai dengan keadaan

sebenarnya. Atas bantuan dan kerja sama Bapak/Ibu, peneliti ucapkan terima

kasih.

B. Petunjuk Pengisian

Berikut ini dikemukakan sejumlah pernyataan sehubungan dengan validasi

RPP yang dirancang untuk pembelajaran Biologi siswa kelas X semester I. Pilihlah

alternatif jawaban yang paling sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu pada lembar

validasi dengan cara memberi tanda (√) pada kolom yang tersedia.

Keterangan :

Skala

Penilaian

Kriteria

1 Kurang

2 Cukup

3 Baik

4 Sangat Baik

142

143

144

145

KISI-KISI LEMBAR UJI VALIDITAS UNTUK LEMBAR UJI VALIDITAS

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

No. Aspek Indikator Nomor

Pertanyaan

1. Format Angket Memenuhi bentuk baku penulisan

sebuah angket

1

2. Bahasa yang

Digunakan

a. Kebenaran tata bahasa

b. Kesederhanaan struktur kalimat

2

3. Butir Pertanyaan

Aspek

a. Pernyataan aspek mudah dipahami

b. Pernyataan angket mudah diukur

c. Kesesuaian butir pertanyaan angket

terhadap aspek yang dinilai

3

(Modifikasi dari Yanti, 2014)

146

LEMBAR UJI VALIDITAS UNTUK LEMBAR UJI VALIDITAS

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMA Peneliti : Rahmi Taufika

Mata Pelajaran : Biologi NIM : 13 106 058

Kelas/ Semester : X/1

Materi Pokok : Virus

A. Pengantar

Lembar uji validitas untuk lembar uji validitas Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) ini disampaikan kepada Bapak/Ibu sebagai salah satu dosen

berpengalaman dalam pembelajaran Biologi yang dimaksudkan untuk memberikan

pendapat tentang kelayakan angket lembar validitas RPP ini. Data hasil lembar

validitas ini dibutuhkan oleh peneliti sebagai data penelitian skripsi peneliti pada

Jurusan Tadris Biologi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama

Islam Negeri (IAIN) Batusangkar, yang berjudul β€œPengaruh Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Peta

Konsep terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMAN 1 Padang Ganting”.

Peneliti sangat mengharapkan bantuan Bapak/Ibu berupa pendapat, kritik, dan

saran dalam bentuk pengisian lembar validitas yang sesuai dengan keadaan

sebenarnya. Atas bantuan dan kerja sama Bapak/Ibu, peneliti ucapkan terima

kasih.

B. Petunjuk Pengisian

Berikut ini dikemukakan sejumlah pernyataan sehubungan dengan validitas

lembar validitas RPP yang dirancang untuk pembelajaran Biologi siswa kelas X

semester I. Pilihlah alternatif jawaban yang paling sesuai dengan pendapat

Bapak/Ibu pada lembar validitas dengan cara memberi tanda (√) pada kolom yang

tersedia.

Keterangan :

SS = Sangat Setuju (Bobot 4)

S = Setuju (Bobot 3)

TS = Tidak Setuju (Bobot 2)

STS = SangatTidak Setuju (Bobot 1)

147

148

KISI-KISI LEMBAR UJI VALIDITAS

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

No. Kriteria RPP Indikator Nomor

Pertanyaan

1. Syarat

Didaktik

a. RPP yang dikembangkan mengacu

pada KTSP

b. RPP yang dikembangkan ini sesuai

dengan Standar Kompetensi (SK) dan

Kompetensi Dasar (KD) yang ingin

dicapai pada materi Pengelompokan

makhluk hidup.

c. RPP ini dapat menjadi pedoman bagi

guru untuk membangun pemahaman

konsep peserta didik secara terarah.

d. Penerapan RPP ini dapat mengatasi

perbedaan- perbedaan yang terdapat

pada peserta didik.

1

2

3

4

2. Syarat

Konstruksi

a. Kesesuaian Format RPP

b. Perumusan Indikator Pembelajaran

c. Perumusan Tujuan Pembelajaran

d. Pengorganisasian Materi Pelajaran

e. Model/Metode Pembelajaran

f. Penilaian sumber belajar/media

pembelajaran

g. Langkah-langkah pembelajaran

h. Penilaian

5

6

7

8

9

10

11

12

3. Syarat

Kebahasaan

a. Menggunakan bahasa Indonesia yang

baik dan benar

b. Menggunakan ejaan yang

disempurnakan (EYD).

c. Menggunakan struktur kalimat yang

sederhana.

13

14

15

4. Syarat Teknis a. Font (Jenis dan ukuran Huruf) yang

digunakan pada RPP sudah sesuai.

b. Dapat menggunakan skenario

pembelajaran dengan jelas dan terarah

16

17

(Modifikasi dari Yanti, 2014)

149

LEMBAR VALIDASI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KELAS EKSPERIMENT

Satuan Pendidikan : SMA Peneliti : Rahmi Taufika

Mata Pelajaran : Biologi NIM : 13 106 058

Kelas/ Semester : X/1

Materi Pokok : Virus

A. Pengantar

Lembar Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disampaikan

kepada Bapak/Ibu sebagai salah satu dosen berpengalaman dalam pembelajaran

Biologi yang dimaksudkan untuk memberikan pendapat tentang kelayakan RPP

ini. Data hasil lembar validitas ini dibutuhkan oleh peneliti sebagai data penelitian

skripsi peneliti pada Jurusan Tadris Biologi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Batusangkar, yang berjudul β€œPengaruh

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS)

dengan Peta Konsep terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMAN 1 Padang

Ganting”.

Peneliti sangat mengharapkan bantuan Bapak/Ibu berupa pendapat, kritik, dan

saran dalam bentuk pengisian lembar validasi yang sesuai dengan keadaan

sebenarnya. Atas bantuan dan kerja sama Bapak/Ibu, peneliti ucapkan terima

kasih.

B. Petunjuk Pengisian

Berikut ini dikemukakan sejumlah pernyataan sehubungan dengan validasi

RPP yang dirancang untuk pembelajaran Biologi siswa kelas X semester I. Pilihlah

alternatif jawaban yang paling sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu pada lembar

validasi dengan cara memberi tanda (√) pada kolom yang tersedia.

Keterangan :

Skala

Penilaian

Kriteria

1 Kurang

2 Cukup

3 Baik

4 Sangat Baik

150

151

152

153

KISI-KISI LEMBAR UJI VALIDITAS UNTUK LEMBAR UJI VALIDITAS

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

No. Aspek Indikator Nomor

Pertanyaan

1. Format Angket Memenuhi bentuk baku penulisan

sebuah angket

1

2. Bahasa yang

Digunakan

a. Kebenaran tata bahasa

b. Kesederhanaan struktur kalimat

2

3. Butir Pertanyaan

Aspek

a. Pernyataan aspek mudah dipahami

b. Pernyataan angket mudah diukur

c. Kesesuaian butir pertanyaan angket

terhadap aspek yang dinilai

3

(Modifikasi dari Yanti, 2014)

154

LEMBAR UJI VALIDITAS UNTUK LEMBAR UJI VALIDITAS

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMA Peneliti : Rahmi Taufika

Mata Pelajaran : Biologi NIM : 13 106 058

Kelas/ Semester : X/1

Materi Pokok : Virus

A. Pengantar

Lembar uji validitas untuk lembar uji validitas Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) ini disampaikan kepada Bapak/Ibu sebagai salah satu dosen

berpengalaman dalam pembelajaran Biologi yang dimaksudkan untuk memberikan

pendapat tentang kelayakan angket lembar validitas RPP ini. Data hasil lembar

validitas ini dibutuhkan oleh peneliti sebagai data penelitian skripsi peneliti pada

Jurusan Tadris Biologi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama

Islam Negeri (IAIN) Batusangkar, yang berjudul β€œPengaruh Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Peta

Konsep terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMAN 1 Padang Ganting”.

Peneliti sangat mengharapkan bantuan Bapak/Ibu berupa pendapat, kritik, dan

saran dalam bentuk pengisian lembar validitas yang sesuai dengan keadaan

sebenarnya. Atas bantuan dan kerja sama Bapak/Ibu, peneliti ucapkan terima

kasih.

B. Petunjuk Pengisian

Berikut ini dikemukakan sejumlah pernyataan sehubungan dengan validitas

lembar validitas RPP yang dirancang untuk pembelajaran Biologi siswa kelas X

semester I. Pilihlah alternatif jawaban yang paling sesuai dengan pendapat

Bapak/Ibu pada lembar validitas dengan cara memberi tanda (√) pada kolom yang

tersedia.

Keterangan :

SS = Sangat Setuju (Bobot 4)

S = Setuju (Bobot 3)

TS = Tidak Setuju (Bobot 2)

STS = SangatTidak Setuju (Bobot 1)

155

156

KISI-KISI LEMBAR UJI VALIDITAS

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

No. Kriteria RPP Indikator Nomor

Pertanyaan

1. Syarat

Didaktik

a. RPP yang dikembangkan mengacu

pada KTSP

b. RPP yang dikembangkan ini sesuai

dengan Standar Kompetensi (SK) dan

Kompetensi Dasar (KD) yang ingin

dicapai pada materi Pengelompokan

makhluk hidup.

c. RPP ini dapat menjadi pedoman bagi

guru untuk membangun pemahaman

konsep peserta didik secara terarah.

d. Penerapan RPP ini dapat mengatasi

perbedaan- perbedaan yang terdapat

pada peserta didik.

1

2

3

4

2. Syarat

Konstruksi

a. Kesesuaian Format RPP

b. Perumusan Indikator Pembelajaran

c. Perumusan Tujuan Pembelajaran

d. Pengorganisasian Materi Pelajaran

e. Model/Metode Pembelajaran

f. Penilaian sumber belajar/media

pembelajaran

g. Langkah-langkah pembelajaran

h. Penilaian

5

6

7

8

9

10

11

12

3. Syarat

Kebahasaan

a. Menggunakan bahasa Indonesia yang

baik dan benar

b. Menggunakan ejaan yang

disempurnakan (EYD).

c. Menggunakan struktur kalimat yang

sederhana.

13

14

15

4. Syarat Teknis a. Font (Jenis dan ukuran Huruf) yang

digunakan pada RPP sudah sesuai.

b. Dapat menggunakan skenario

pembelajaran dengan jelas dan terarah

16

17

(Modifikasi dari Yanti, 2014)

157

LEMBAR VALIDASI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KELAS EKSPERIMENT

Satuan Pendidikan : SMA Peneliti : Rahmi Taufika

Mata Pelajaran : Biologi NIM : 13 106 058

Kelas/ Semester : X/1

Materi Pokok : Virus

A. Pengantar

Lembar Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disampaikan

kepada Bapak/Ibu sebagai salah satu dosen berpengalaman dalam pembelajaran

Biologi yang dimaksudkan untuk memberikan pendapat tentang kelayakan RPP

ini. Data hasil lembar validitas ini dibutuhkan oleh peneliti sebagai data penelitian

skripsi peneliti pada Jurusan Tadris Biologi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Batusangkar, yang berjudul β€œPengaruh

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS)

dengan Peta Konsep terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMAN 1 Padang

Ganting”.

Peneliti sangat mengharapkan bantuan Bapak/Ibu berupa pendapat, kritik, dan

saran dalam bentuk pengisian lembar validasi yang sesuai dengan keadaan

sebenarnya. Atas bantuan dan kerja sama Bapak/Ibu, peneliti ucapkan terima

kasih.

B. Petunjuk Pengisian

Berikut ini dikemukakan sejumlah pernyataan sehubungan dengan validasi

RPP yang dirancang untuk pembelajaran Biologi siswa kelas X semester I. Pilihlah

alternatif jawaban yang paling sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu pada lembar

validasi dengan cara memberi tanda (√) pada kolom yang tersedia.

Keterangan :

Skala

Penilaian

Kriteria

1 Kurang

2 Cukup

3 Baik

4 Sangat Baik

158

159

160

161

LAMPIRAN 13

KISI-KISI LEMBAR UJI VALIDITAS UNTUK LEMBAR UJI VALIDITAS

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

No. Aspek Indikator Nomor

Pertanyaan

1. Format Angket Memenuhi bentuk baku penulisan

sebuah angket

1

2. Bahasa yang

Digunakan

c. Kebenaran tata bahasa

d. Kesederhanaan struktur kalimat

2

3. Butir Pertanyaan

Aspek

d. Pernyataan aspek mudah dipahami

e. Pernyataan angket mudah diukur

f. Kesesuaian butir pertanyaan angket

terhadap aspek yang dinilai

3

(Modifikasi dari Yanti, 2014)

162

LEMBAR UJI VALIDITAS UNTUK LEMBAR UJI VALIDITAS

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMA Peneliti : Rahmi Taufika

Mata Pelajaran : Biologi NIM : 13 106 058

Kelas/ Semester : X/1

Materi Pokok : Virus

C. Pengantar

Lembar uji validitas untuk lembar uji validitas Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) ini disampaikan kepada Bapak/Ibu sebagai salah satu dosen

berpengalaman dalam pembelajaran Biologi yang dimaksudkan untuk memberikan

pendapat tentang kelayakan angket lembar validitas RPP ini. Data hasil lembar

validitas ini dibutuhkan oleh peneliti sebagai data penelitian skripsi peneliti pada

Jurusan Tadris Biologi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama

Islam Negeri (IAIN) Batusangkar, yang berjudul β€œPengaruh Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Peta

Konsep terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMAN 1 Padang Ganting”.

Peneliti sangat mengharapkan bantuan Bapak/Ibu berupa pendapat, kritik, dan

saran dalam bentuk pengisian lembar validitas yang sesuai dengan keadaan

sebenarnya. Atas bantuan dan kerja sama Bapak/Ibu, peneliti ucapkan terima

kasih.

D. Petunjuk Pengisian

Berikut ini dikemukakan sejumlah pernyataan sehubungan dengan validitas

lembar validitas RPP yang dirancang untuk pembelajaran Biologi siswa kelas X

semester I. Pilihlah alternatif jawaban yang paling sesuai dengan pendapat

Bapak/Ibu pada lembar validitas dengan cara memberi tanda (√) pada kolom yang

tersedia.

Keterangan :

SS = Sangat Setuju (Bobot 4)

S = Setuju (Bobot 3)

TS = Tidak Setuju (Bobot 2)

STS = SangatTidak Setuju (Bobot 1)

163

164

KISI-KISI LEMBAR UJI VALIDITAS

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

No. Kriteria RPP Indikator Nomor

Pertanyaan

1. Syarat

Didaktik

e. RPP yang dikembangkan mengacu pada

KTSP

f. RPP yang dikembangkan ini sesuai

dengan Standar Kompetensi (SK) dan

Kompetensi Dasar (KD) yang ingin

dicapai pada materi Pengelompokan

makhluk hidup.

g. RPP ini dapat menjadi pedoman bagi

guru untuk membangun pemahaman

konsep peserta didik secara terarah.

h. Penerapan RPP ini dapat mengatasi

perbedaan- perbedaan yang terdapat

pada peserta didik.

1

2

3

4

2. Syarat

Konstruksi

i. Kesesuaian Format RPP

j. Perumusan Indikator Pembelajaran

k. Perumusan Tujuan Pembelajaran

l. Pengorganisasian Materi Pelajaran

m. Model/Metode Pembelajaran

n. Penilaian sumber belajar/media

pembelajaran

o. Langkah-langkah pembelajaran

p. Penilaian

5

6

7

8

9

10

11

12

3. Syarat

Kebahasaan

d. Menggunakan bahasa Indonesia yang

baik dan benar

e. Menggunakan ejaan yang

disempurnakan (EYD).

f. Menggunakan struktur kalimat yang

sederhana.

13

14

15

4. Syarat Teknis c. Font (Jenis dan ukuran Huruf) yang

digunakan pada RPP sudah sesuai.

d. Dapat menggunakan skenario

pembelajaran dengan jelas dan terarah

16

17

(Modifikasi dari Yanti, 2014)

165

LEMBAR VALIDASI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KELAS KONTROL

Satuan Pendidikan : SMA Peneliti : Rahmi Taufika

Mata Pelajaran : Biologi NIM : 13 106 058

Kelas/ Semester : X/1

Materi Pokok : Virus

C. Pengantar

Lembar Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disampaikan

kepada Bapak/Ibu sebagai salah satu dosen berpengalaman dalam pembelajaran

Biologi yang dimaksudkan untuk memberikan pendapat tentang kelayakan RPP

ini. Data hasil lembar validitas ini dibutuhkan oleh peneliti sebagai data penelitian

skripsi peneliti pada Jurusan Tadris Biologi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Batusangkar, yang berjudul β€œPengaruh

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS)

dengan Peta Konsep terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMAN 1 Padang

Ganting”.

Peneliti sangat mengharapkan bantuan Bapak/Ibu berupa pendapat, kritik, dan

saran dalam bentuk pengisian lembar validasi yang sesuai dengan keadaan

sebenarnya. Atas bantuan dan kerja sama Bapak/Ibu, peneliti ucapkan terima

kasih.

D. Petunjuk Pengisian

Berikut ini dikemukakan sejumlah pernyataan sehubungan dengan validasi

RPP yang dirancang untuk pembelajaran Biologi siswa kelas X semester I. Pilihlah

alternatif jawaban yang paling sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu pada lembar

validasi dengan cara memberi tanda (√) pada kolom yang tersedia.

Keterangan :

Skala

Penilaian

Kriteria

1 Kurang

2 Cukup

3 Baik

4 Sangat Baik

166

167

168

169

KISI-KISI LEMBAR UJI VALIDITAS UNTUK LEMBAR UJI VALIDITAS

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

No. Aspek Indikator Nomor

Pertanyaan

1. Format Angket Memenuhi bentuk baku penulisan

sebuah angket

1

2. Bahasa yang

Digunakan

a. Kebenaran tata bahasa

b. Kesederhanaan struktur kalimat

2

3. Butir Pertanyaan

Aspek

a. Pernyataan aspek mudah dipahami

b. Pernyataan angket mudah diukur

c. Kesesuaian butir pertanyaan angket

terhadap aspek yang dinilai

3

(Modifikasi dari Yanti, 2014)

170

LEMBAR UJI VALIDITAS UNTUK LEMBAR UJI VALIDITAS

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMA Peneliti : Rahmi Taufika

Mata Pelajaran : Biologi NIM : 13 106 058

Kelas/ Semester : X/1

Materi Pokok : Virus

A. Pengantar

Lembar uji validitas untuk lembar uji validitas Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) ini disampaikan kepada Bapak/Ibu sebagai salah satu dosen

berpengalaman dalam pembelajaran Biologi yang dimaksudkan untuk memberikan

pendapat tentang kelayakan angket lembar validitas RPP ini. Data hasil lembar

validitas ini dibutuhkan oleh peneliti sebagai data penelitian skripsi peneliti pada

Jurusan Tadris Biologi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama

Islam Negeri (IAIN) Batusangkar, yang berjudul β€œPengaruh Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Peta

Konsep terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMAN 1 Padang Ganting”.

Peneliti sangat mengharapkan bantuan Bapak/Ibu berupa pendapat, kritik, dan

saran dalam bentuk pengisian lembar validitas yang sesuai dengan keadaan

sebenarnya. Atas bantuan dan kerja sama Bapak/Ibu, peneliti ucapkan terima

kasih.

B. Petunjuk Pengisian

Berikut ini dikemukakan sejumlah pernyataan sehubungan dengan validitas

lembar validitas RPP yang dirancang untuk pembelajaran Biologi siswa kelas X

semester I. Pilihlah alternatif jawaban yang paling sesuai dengan pendapat

Bapak/Ibu pada lembar validitas dengan cara memberi tanda (√) pada kolom yang

tersedia.

Keterangan :

SS = Sangat Setuju (Bobot 4)

S = Setuju (Bobot 3)

TS = Tidak Setuju (Bobot 2)

STS = SangatTidak Setuju (Bobot 1)

171

172

KISI-KISI LEMBAR UJI VALIDITAS

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

No. Kriteria RPP Indikator Nomor

Pertanyaan

1. Syarat

Didaktik

a. RPP yang dikembangkan mengacu

pada KTSP

b. RPP yang dikembangkan ini sesuai

dengan Standar Kompetensi (SK) dan

Kompetensi Dasar (KD) yang ingin

dicapai pada materi Pengelompokan

makhluk hidup.

c. RPP ini dapat menjadi pedoman bagi

guru untuk membangun pemahaman

konsep peserta didik secara terarah.

d. Penerapan RPP ini dapat mengatasi

perbedaan- perbedaan yang terdapat

pada peserta didik.

1

2

3

4

2. Syarat

Konstruksi

a. Kesesuaian Format RPP

b. Perumusan Indikator Pembelajaran

c. Perumusan Tujuan Pembelajaran

d. Pengorganisasian Materi Pelajaran

e. Model/Metode Pembelajaran

f. Penilaian sumber belajar/media

pembelajaran

g. Langkah-langkah pembelajaran

h. Penilaian

5

6

7

8

9

10

11

12

3. Syarat

Kebahasaan

a. Menggunakan bahasa Indonesia yang

baik dan benar

b. Menggunakan ejaan yang

disempurnakan (EYD).

c. Menggunakan struktur kalimat yang

sederhana.

13

14

15

4. Syarat Teknis a. Font (Jenis dan ukuran Huruf) yang

digunakan pada RPP sudah sesuai.

b. Dapat menggunakan skenario

pembelajaran dengan jelas dan terarah

16

17

(Modifikasi dari Yanti, 2014)

173

LEMBAR VALIDASI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KELAS KONTROL

Satuan Pendidikan : SMA Peneliti : Rahmi Taufika

Mata Pelajaran : Biologi NIM : 13 106 058

Kelas/ Semester : X/1

Materi Pokok : Virus

A. Pengantar

Lembar Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disampaikan

kepada Bapak/Ibu sebagai salah satu dosen berpengalaman dalam pembelajaran

Biologi yang dimaksudkan untuk memberikan pendapat tentang kelayakan RPP

ini. Data hasil lembar validitas ini dibutuhkan oleh peneliti sebagai data penelitian

skripsi peneliti pada Jurusan Tadris Biologi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Batusangkar, yang berjudul β€œPengaruh

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS)

dengan Peta Konsep terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMAN 1 Padang

Ganting”.

Peneliti sangat mengharapkan bantuan Bapak/Ibu berupa pendapat, kritik, dan

saran dalam bentuk pengisian lembar validasi yang sesuai dengan keadaan

sebenarnya. Atas bantuan dan kerja sama Bapak/Ibu, peneliti ucapkan terima

kasih.

B. Petunjuk Pengisian

Berikut ini dikemukakan sejumlah pernyataan sehubungan dengan validasi

RPP yang dirancang untuk pembelajaran Biologi siswa kelas X semester I. Pilihlah

alternatif jawaban yang paling sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu pada lembar

validasi dengan cara memberi tanda (√) pada kolom yang tersedia.

Keterangan :

Skala

Penilaian

Kriteria

1 Kurang

2 Cukup

3 Baik

4 Sangat Baik

174

175

176

177

KISI-KISI LEMBAR UJI VALIDITAS UNTUK LEMBAR UJI VALIDITAS

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

No. Aspek Indikator Nomor

Pertanyaan

1. Format Angket Memenuhi bentuk baku penulisan

sebuah angket

1

2. Bahasa yang

Digunakan

c. Kebenaran tata bahasa

d. Kesederhanaan struktur kalimat

2

3. Butir Pertanyaan

Aspek

d. Pernyataan aspek mudah dipahami

e. Pernyataan angket mudah diukur

f. Kesesuaian butir pertanyaan angket

terhadap aspek yang dinilai

3

(Modifikasi dari Yanti, 2014)

178

LEMBAR UJI VALIDITAS UNTUK LEMBAR UJI VALIDITAS

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMA Peneliti : Rahmi Taufika

Mata Pelajaran : Biologi NIM : 13 106 058

Kelas/ Semester : X/1

Materi Pokok : Virus

A. Pengantar

Lembar uji validitas untuk lembar uji validitas Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) ini disampaikan kepada Bapak/Ibu sebagai salah satu dosen

berpengalaman dalam pembelajaran Biologi yang dimaksudkan untuk memberikan

pendapat tentang kelayakan angket lembar validitas RPP ini. Data hasil lembar

validitas ini dibutuhkan oleh peneliti sebagai data penelitian skripsi peneliti pada

Jurusan Tadris Biologi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama

Islam Negeri (IAIN) Batusangkar, yang berjudul β€œPengaruh Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Peta

Konsep terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMAN 1 Padang Ganting”.

Peneliti sangat mengharapkan bantuan Bapak/Ibu berupa pendapat, kritik, dan

saran dalam bentuk pengisian lembar validitas yang sesuai dengan keadaan

sebenarnya. Atas bantuan dan kerja sama Bapak/Ibu, peneliti ucapkan terima

kasih.

B. Petunjuk Pengisian

Berikut ini dikemukakan sejumlah pernyataan sehubungan dengan validitas

lembar validitas RPP yang dirancang untuk pembelajaran Biologi siswa kelas X

semester I. Pilihlah alternatif jawaban yang paling sesuai dengan pendapat

Bapak/Ibu pada lembar validitas dengan cara memberi tanda (√) pada kolom yang

tersedia.

Keterangan :

SS = Sangat Setuju (Bobot 4)

S = Setuju (Bobot 3)

TS = Tidak Setuju (Bobot 2)

STS = SangatTidak Setuju (Bobot 1)

179

180

KISI-KISI LEMBAR UJI VALIDITAS

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

No. Kriteria RPP Indikator Nomor

Pertanyaan

1. Syarat

Didaktik

a. RPP yang dikembangkan mengacu

pada KTSP

b. RPP yang dikembangkan ini sesuai

dengan Standar Kompetensi (SK) dan

Kompetensi Dasar (KD) yang ingin

dicapai pada Pertumbuhan dan

Perkembangan pada Makhluk Hidup.

c. RPP ini dapat menjadi pedoman bagi

guru untuk membangun pemahaman

konsep peserta didik secara terarah.

d. Penerapan RPP ini dapat mengatasi

perbedaan- perbedaan yang terdapat

pada peserta didik.

1

2

3

4

2. Syarat

Konstruksi

a. Kesesuaian Format RPP

b. Perumusan Indikator Pembelajaran

c. Perumusan Tujuan Pembelajaran

d. Pengorganisasian Materi Pelajaran

e. Model/Metode Pembelajaran

f. Penilaian sumber belajar/media

pembelajaran

g. Langkah-langkah pembelajaran

h. Penilaian

5

6

7

8

9

10

11

12

3. Syarat

Kebahasaan

a. Menggunakan bahasa Indonesia yang

baik dan benar

b. Menggunakan ejaan yang

disempurnakan (EYD).

c. Menggunakan struktur kalimat yang

sederhana.

13

14

15

4. Syarat Teknis a. Font (Jenis dan ukuran Huruf) yang

digunakan pada RPP sudah sesuai.

b. Dapat menggunakan skenario

pembelajaran dengan jelas dan terarah

16

17

(Modifikasi dari Yanti, 2014)

181

LEMBAR VALIDASI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KELAS KONTROL

Satuan Pendidikan : SMA Peneliti : Rahmi Taufika

Mata Pelajaran : Biologi NIM : 13 106 058

Kelas/ Semester : X/1

Materi Pokok : Virus

A. Pengantar

Lembar Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disampaikan

kepada Bapak/Ibu sebagai salah satu dosen berpengalaman dalam pembelajaran

Biologi yang dimaksudkan untuk memberikan pendapat tentang kelayakan RPP

ini. Data hasil lembar validitas ini dibutuhkan oleh peneliti sebagai data penelitian

skripsi peneliti pada Jurusan Tadris Biologi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Batusangkar, yang berjudul β€œPengaruh

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS)

dengan Peta Konsep terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMAN 1 Padang

Ganting”.

Peneliti sangat mengharapkan bantuan Bapak/Ibu berupa pendapat, kritik, dan

saran dalam bentuk pengisian lembar validasi yang sesuai dengan keadaan

sebenarnya. Atas bantuan dan kerja sama Bapak/Ibu, peneliti ucapkan terima

kasih.

B. Petunjuk Pengisian

Berikut ini dikemukakan sejumlah pernyataan sehubungan dengan validasi

RPP yang dirancang untuk pembelajaran Biologi siswa kelas X semester I. Pilihlah

alternatif jawaban yang paling sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu pada lembar

validasi dengan cara memberi tanda (√) pada kolom yang tersedia.

Keterangan :

Skala

Penilaian

Kriteria

1 Kurang

2 Cukup

3 Baik

4 Sangat Baik

182

183

184

185

LAMPIRAN 14

LEMBAR UJI VALIDITAS SOAL TES TERTULIS

Satuan Pendidikan : SMA Peneliti : Rahmi Taufika

Mata Pelajaran : Biologi NIM : 13 106 058

Kelas/ Semester : X/1

Materi Pokok : Virus

A. Pengantar

Lembar uji validitas soal tes tertulis disampaikan kepada Bapak/Ibu sebagai

salah satu dosen berpengalaman dalam pembelajaran Biologi yang dimaksudkan

untuk memberikan pendapat tentang kelayakan soal tes tertulis ini. Data hasil

lembar validitas ini dibutuhkan oleh peneliti sebagai data penelitian skripsi peneliti

pada Jurusan Tadris Biologi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama

Islam Negeri (IAIN) Batusangkar, yang berjudul β€œPengaruh Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Peta

Konsep terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMAN 1 Padang Ganting”. Peneliti sangat mengharapkan bantuan Bapak/Ibu berupa pendapat, kritik, dan

saran dalam bentuk pengisian lembar validitas yang sesuai dengan keadaan

sebenarnya. Atas bantuan dan kerja sama Bapak/Ibu, peneliti ucapkan terima

kasih.

B. Petunjuk Pengisian

Berikut ini dikemukakan sejumlah pernyataan sehubungan dengan validitas

Soal Tes Tertulis yang dirancang untuk pembelajaran IPA siswa kelas VIII

semester I. Pilihlah alternatif jawaban yang paling sesuai dengan pendapat

Bapak/Ibu pada lembar validitas dengan cara memberi tanda (√) pada kolom yang

tersedia.

Keterangan :

Skala

Penilaian

Kriteria

1 Kurang

2 Cukup

3 Baik

4 Sangat Baik

186

187

188

LEMBAR UJI VALIDITAS SOAL TES TERTULIS

Satuan Pendidikan : SMA Peneliti : Rahmi Taufika

Mata Pelajaran : Biologi NIM : 13 106 058

Kelas/ Semester : X/1

Materi Pokok : Virus

A. Pengantar

Lembar uji validitas soal tes tertulis disampaikan kepada Bapak/Ibu sebagai

salah satu dosen berpengalaman dalam pembelajaran Biologi yang dimaksudkan

untuk memberikan pendapat tentang kelayakan soal tes tertulis ini. Data hasil

lembar validitas ini dibutuhkan oleh peneliti sebagai data penelitian skripsi peneliti

pada Jurusan Tadris Biologi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama

Islam Negeri (IAIN) Batusangkar, yang berjudul β€œPengaruh Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Peta

Konsep terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMAN 1 Padang Ganting”. Peneliti sangat mengharapkan bantuan Bapak/Ibu berupa pendapat, kritik, dan

saran dalam bentuk pengisian lembar validitas yang sesuai dengan keadaan

sebenarnya. Atas bantuan dan kerja sama Bapak/Ibu, peneliti ucapkan terima

kasih.

B. Petunjuk Pengisian

Berikut ini dikemukakan sejumlah pernyataan sehubungan dengan validitas

Soal Tes Tertulis yang dirancang untuk pembelajaran IPA siswa kelas VIII

semester I. Pilihlah alternatif jawaban yang paling sesuai dengan pendapat

Bapak/Ibu pada lembar validitas dengan cara memberi tanda (√) pada kolom yang

tersedia.

Keterangan :

Skala

Penilaian

Kriteria

1 Kurang

2 Cukup

3 Baik

4 Sangat Baik

189

190

191

LEMBAR UJI VALIDITAS SOAL TES TERTULIS

Satuan Pendidikan : SMA Peneliti : Rahmi Taufika

Mata Pelajaran : Biologi NIM : 13 106 058

Kelas/ Semester : X/1

Materi Pokok : Virus

A. Pengantar

Lembar uji validitas soal tes tertulis disampaikan kepada Bapak/Ibu sebagai

salah satu dosen berpengalaman dalam pembelajaran Biologi yang dimaksudkan

untuk memberikan pendapat tentang kelayakan soal tes tertulis ini. Data hasil

lembar validitas ini dibutuhkan oleh peneliti sebagai data penelitian skripsi peneliti

pada Jurusan Tadris Biologi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama

Islam Negeri (IAIN) Batusangkar, yang berjudul β€œPengaruh Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Peta

Konsep terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMAN 1 Padang Ganting”. Peneliti sangat mengharapkan bantuan Bapak/Ibu berupa pendapat, kritik, dan

saran dalam bentuk pengisian lembar validitas yang sesuai dengan keadaan

sebenarnya. Atas bantuan dan kerja sama Bapak/Ibu, peneliti ucapkan terima

kasih.

B. Petunjuk Pengisian

Berikut ini dikemukakan sejumlah pernyataan sehubungan dengan validitas

Soal Tes Tertulis yang dirancang untuk pembelajaran IPA siswa kelas VIII

semester I. Pilihlah alternatif jawaban yang paling sesuai dengan pendapat

Bapak/Ibu pada lembar validitas dengan cara memberi tanda (√) pada kolom yang

tersedia.

Keterangan :

Skala

Penilaian

Kriteria

1 Kurang

2 Cukup

3 Baik

4 Sangat Baik

192

193

194

LAMPIRAN 15

Proporsi Jawaban Test Uji Coba Soal SMAN 1 Padang Ganting

Mata Pelajaran : BIOLOGI Kelas : IX IPA 1

Nama Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Aulia Rahmi 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0

Ana Nurul Falah 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0

Afrinaldo Putra 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0

Aditya Alhaqqi 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0

Citra Vlowrentino 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0

Fitri Ningsih 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0

Chairatunisa 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0

Kevin Faradila 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0

Laura Fitrona 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0

Meilani Sania Putri 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0

Melly Sebtia Dewi 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0

M. Fajri 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0

Putri Bunga Gettalia 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0

Putri Sri Mulia Ningsih 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0

Restu Habibullah 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0

Rizki Mulia Abdilla 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0

Setrio Eka Suandri 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0

Suci Maharani 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0

Synta Yulisma 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1

Tommy Dirgantara 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0

Wahyu Maulana 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0

Ξ£ 0 21 17 9 9 6 12 7 21 1 8 6 3 1 1

195

Nama Siswa 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Skor

Aulia Rahmi 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 13

Ana Nurul Falah 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 12

Afrinaldo Putra 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 15

Aditya Alhaqqi 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 14

Citra Vlowrentino 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 14

Fitri Ningsih 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 9

Chairatunisa 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 12

Kevin Faradila 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 13

Laura Fitrona 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 13

Meilani Sania Putri 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 13

Melly Sebtia Dewi 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 10

M. Fajri 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 13

Putri Bunga Gettalia 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 12

Putri Sri Mulia Ningsih 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 14

Restu Habibullah 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 14

Rizki Mulia Abdilla 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 14

Setrio Eka Suandri 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 14

Suci Maharani 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 12

Synta Yulisma 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 11

Tommy Dirgantara 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 14

Wahyu Maulana 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 10

Ξ£ 11 7 2 6 19 16 17 1 8 18 3 14 3 0 19 266

196

LAMPIRAN 16

VALIDITAS SOAL

No NamaSiswa Item Soal (X)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 AuliaRahmi 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0

2 Ana NurulFalah 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0

3 Afrinaldo Putra 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0

4 AdityaAlhaqqi 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0

5 Citra Vlowrentino 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0

6 FitriNingsih 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0

7 Chairatunisa 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0

8 Kevin Faradila 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0

9 Laura Fitrona 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0

10 MeilaniSaniaPutri 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0

11 MellySebtiaDewi 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0

12 M. Fajri 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0

13 PutriBungaGettalia 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0

14 Putri Sri MuliaNingsih 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0

15 RestuHabibullah 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0

16 RizkiMuliaAbdilla 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0

17 SetrioEkaSuandri 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0

18 Suci Maharani 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0

19 SyntaYulisma 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1

20 Tommy Dirgantara 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0

21 WahyuMaulana 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0

βˆ‘X 0 21 17 14 15 9 14 13 21 11 13 12 3 1 1

(βˆ‘X) kuadrat 0 441 289 196 225 81 196 169 441 121 169 144 9 1 1

197

Item Soal (X) βˆ‘Y (βˆ‘Y) Kuadrat

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 17 289

1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 16 256

1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 18 324

0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 15 225

1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 19 361

0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 13 169

1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 17 289

0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 17 289

1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 18 324

1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 18 324

1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 14 196

1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 17 289

0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 15 225

1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 19 361

1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 18 324

0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 15 225

1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 16 256

0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 14 196

1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 17 289

1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 18 324

0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 12 144

14 15 6 12 19 16 17 1 13 18 3 15 6 4 19 343 117649

196 225 36 144 361 256 289 1 169 324 9 225 36 16 361 117649 13841287201

5679

198

No XY1 XY2 XY3 XY4 XY5 XY6 XY7 XY8 XY9 XY10 XY11 XY12 XY13 XY14 XY15

1 0 17 17 17 17 17 17 0 17 0 17 17 0 0 0

2 0 16 16 16 0 16 16 16 16 0 0 16 0 0 0

3 0 18 18 0 18 0 0 0 18 18 18 18 0 0 0

4 0 15 15 15 0 0 15 15 15 15 0 0 0 0 0

5 0 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 0 0 0

6 0 13 0 0 13 13 0 0 13 0 13 13 0 0 0

7 0 17 17 17 0 17 17 17 17 17 0 0 0 0 0

8 0 17 17 17 17 0 0 0 17 17 17 17 0 0 0

9 0 18 18 18 0 18 18 18 18 18 0 0 0 0 0

10 0 18 18 18 0 18 18 18 18 0 18 0 18 0 0

11 0 14 0 0 14 14 14 0 14 0 14 0 0 0 0

12 0 17 17 17 17 0 0 17 17 17 17 17 0 0 0

13 0 15 0 0 0 0 15 15 15 15 0 0 15 0 0

14 0 19 19 19 19 0 19 19 19 0 19 0 0 0 0

15 0 18 18 18 18 0 0 18 18 18 0 18 0 0 0

16 0 15 15 0 15 0 15 0 15 0 15 15 0 0 0

17 0 16 16 0 16 0 0 16 16 0 16 16 0 0 0

18 0 14 14 14 14 14 14 14 14 14 0 0 0 0 0

19 0 17 0 0 17 0 17 0 17 17 17 17 17 0 17

20 0 18 18 18 18 0 0 0 18 0 18 18 0 0 0

21 0 12 12 12 12 0 12 12 12 0 0 0 0 12 0

Jumlah 0 343 284 235 244 146 226 214 343 185 218 201 50 12 17

No XY16 XY17 XY18 XY19 XY20 XY21 XY22 XY23 XY24 XY25 XY26 XY27 XY28 XY29 XY30

199

1 17 17 0 0 17 0 17 0 17 17 0 17 0 0 17

2 16 16 0 0 0 16 0 0 16 16 0 16 16 0 16

3 18 18 18 18 18 18 18 18 0 0 0 18 0 18 18

4 0 15 0 0 15 15 15 0 15 15 0 15 0 0 15

5 19 0 0 19 19 19 19 0 19 19 0 0 0 0 19

6 0 13 13 0 13 13 13 0 0 13 0 0 0 0 13

7 17 0 17 17 0 17 0 0 17 17 0 17 17 0 17

8 0 17 17 0 17 17 17 0 17 17 0 17 0 0 17

9 18 0 18 18 18 0 18 0 18 18 0 18 18 0 18

10 18 18 0 18 18 0 18 0 0 18 0 18 0 18 18

11 14 14 14 14 14 14 14 0 0 0 0 0 14 0 0

12 17 17 0 17 17 17 17 0 0 17 0 0 0 0 17

13 0 0 0 0 15 15 15 0 15 15 15 15 0 15 15

14 19 19 0 19 19 19 19 0 19 19 0 19 19 0 19

15 18 18 0 18 18 18 18 0 18 18 0 18 0 0 18

16 0 15 0 0 15 15 15 0 15 15 0 15 0 0 15

17 16 0 0 16 16 16 16 0 16 16 0 0 0 16 16

18 0 14 0 0 14 0 0 0 0 14 0 14 0 0 14

19 17 0 0 17 17 17 17 0 0 17 17 17 0 0 0

20 18 18 0 18 18 0 18 0 18 18 18 18 18 0 18

21 0 12 0 0 12 12 0 0 0 0 0 0 0 0 12

Jumlah 242 241 97 209 310 258 284 18 220 299 50 252 102 67 312

200

BUTIR

SOAL βˆ‘XY Nβˆ‘XY βˆ‘X βˆ‘Y Nβˆ‘X2 (βˆ‘X)2 Nβˆ‘Y2 (Ξ£Y)2

1 0 0 0 343 0 0 227160 117649

2 343 13720 21 343 630 441 227160 117649

3 284 11360 17 343 510 289 227160 117649

4 235 9400 14 343 420 196 227160 117649

5 244 9760 15 343 450 225 227160 117649

6 246 9840 9 343 270 81 227160 117649

7 226 9040 14 343 420 196 227160 117649

8 214 8560 13 343 390 169 227160 117649

9 343 13720 21 343 630 441 227160 117649

10 185 7400 11 343 330 121 227160 117649

11 218 8720 13 343 390 169 227160 117649

12 201 8040 12 343 360 144 227160 117649

13 50 2000 3 343 90 9 227160 117649

14 12 480 1 343 30 1 227160 117649

15 17 680 1 343 30 1 227160 117649

16 242 9680 14 343 420 196 227160 117649

17 241 9640 15 343 450 225 227160 117649

18 97 3880 6 343 180 36 227160 117649

19 209 8360 12 343 360 144 227160 117649

20 310 12400 19 343 570 361 227160 117649

21 258 10320 16 343 480 256 227160 117649

22 284 11360 17 343 510 289 227160 117649

23 18 720 1 343 30 1 227160 117649

24 220 8800 13 343 390 169 227160 117649

25 299 11960 18 343 540 324 227160 117649

26 50 2000 3 343 90 9 227160 117649

27 252 10080 15 343 450 225 227160 117649

201

28 102 4080 6 343 180 36 227160 117649

29 67 2680 4 343 120 16 227160 117649

30 312 12480 19 343 570 361 227160 117649

βˆ‘X)(βˆ‘Y) Nβˆ‘XY-

(βˆ‘X)(βˆ‘Y)

{Nβˆ‘X2-

(βˆ‘X)2}

{Nβˆ‘Y2-

(βˆ‘Y)2}

{(Nβˆ‘X2-(βˆ‘X)

2)

(Nβˆ‘Y2-

(βˆ‘Y)2}

DIAKARKAN

{(Nβˆ‘X2-(βˆ‘X)

2) (Nβˆ‘Y

2-

(βˆ‘Y)2}

JUMLAH/DIBAGI r HITUNG KET

0 0 0 109511 0 0 0 0,456 TIDAK VALID

7203 6517 189 109511 20697579 4549,459199 1,432477953 0,456 VALID

5831 5529 221 109511 24201931 4919,545812 1,123884239 0,456 VALID

4802 4598 224 109511 24530464 4952,823841 0,928359285 0,456 VALID

5145 4615 225 109511 24639975 4963,86694 0,929718716 0,456 VALID

3087 6753 189 109511 20697579 4549,459199 1,48435225 0,456 VALID

4802 4238 224 109511 24530464 4952,823841 0,855673478 0,456 VALID

4459 4101 221 109511 24201931 4919,545812 0,83361354 0,456 VALID

7203 6517 189 109511 20697579 4549,459199 1,432477953 0,456 VALID

3773 3627 209 109511 22887799 4784,119459 0,758133243 0,456 VALID

4459 4261 221 109511 24201931 4919,545812 0,866136868 0,456 VALID

4116 3924 216 109511 23654376 4863,576462 0,806813675 0,456 VALID

1029 971 81 109511 8870391 2978,320164 0,326022706 0,456 TIDAK VALID

343 137 29 109511 3175819 1782,08277 0,076876339 0,456 TIDAK VALID

343 337 29 109511 3175819 1782,08277 0,189104572 0,456 TIDAK VALID

4802 4878 224 109511 24530464 4952,823841 0,984892691 0,456 VALID

5145 4495 225 109511 24639975 4963,86694 0,905544015 0,456 VALID

2058 1822 144 109511 15769584 3971,093552 0,458815683 0,456 VALID

4116 4244 216 109511 23654376 4863,576462 0,872608878 0,456 VALID

6517 5883 209 109511 22887799 4784,119459 1,229693374 0,456 VALID

5488 4832 224 109511 24530464 4952,823841 0,97560506 0,456 VALID

5831 5529 221 109511 24201931 4919,545812 1,123884239 0,456 VALID

343 377 29 109511 3175819 1782,08277 0,211550219 0,456 TIDAK VALID

202

4459 4341 221 109511 24201931 4919,545812 0,882398531 0,456 VALID

6174 5786 216 109511 23654376 4863,576462 1,189659512 0,456 VALID

1029 971 81 109511 8870391 2978,320164 0,326022706 0,456 TIDAK VALID

5145 4935 225 109511 24639975 4963,86694 0,994184586 0,456 VALID

2058 2022 144 109511 15769584 3971,093552 0,509179644 0,456 VALID

1372 1308 104 109511 11389144 3374,780585 0 0,456 TIDAK VALID

6517 5963 209 109511 22887799 4784,119459 1,246415365 0,456 VALID

203

LAMPIRAN 17

Perhitungan Indeks

Kesukaran Soal

Untuk Soal Nomor 2:

P= JS

B

= 121

21

Kesimpulan: indeks kesukaran di atas antara 0.70 ≀ P ≀ 1, maka tingkat

kesukaran soal tersebut mudah

Dengan rumus yang sama kita peroleh:

No

Buti

r

Soal

Banyak

Siswa

yang Betul

(B)

Jumlah

Siswa (JS)

Indeks

Kesukaran

(P)

Klasifikasi

Soal

Kesimpulan

Soal

1 0 21 0 Sukar Dibuang

2 21 21 1 Mudah Dibuang

3 17 21 0,809 Mudah Dibuang

4 14 21 0,667 Sedang Dipakai

5 15 21 0,714 Mudah Dipakai

6 9 21 0,428 Sedang Dipakai

7 14 21 0,667 Sedang Dipakai

8 13 21 0,619 Mudah Dipakai

9 21 21 1 Mudah Dibuang

10 11 21 0,523 Sukar Dibuang

11 13 21 0,619 Sedang Dipakai

12 12 21 0,571 Sedang Dipakai

13 3 21 0,142 Sukar Dibuang

14 1 21 0,047 Sukar Dibuang

15 1 21 0,047 Sukar Dibuang

204

16 14 21 0,667 Sedang Dipakai

17 15 21 0,714 Sedang Dipakai

18 6 21 0,285 Sukar Dibuang

19 12 21 0,571 Sedang Dipakai

20 19 21 0,904 Mudah Dibuang

21 16 21 0,761 Sedang Dibuang

22 17 21 0,809 Sedang Dibuang

23 1 21 0,047 Sukar Dibuang

24 13 21 0,619 Sedang Dipakai

25 18 21 0,857 Sedang Dipakai

26 3 21 0,142 Sukar Dibuang

27 15 21 0,714 Sedang Dipakai

28 6 21 0,285 Sukar Dibuang

29 4 21 0,190 Sukar Dibuang

30 19 21 0,904 Sedang Dipakai

205

LAMPIRAN 18

Perhitungan Indeks Pembeda

Soal Uji Coba Tes Akhir

Rumus yang digunakanuntukmenentukan D:

BA

B

B

A

A PPJ

B

J

BD

Dengan Menggunakan rumus diatas dapat kita peroleh;

Butir

Soal

Kelompok

Atas (JA)

Kelompok

Bawah(JB)

Banyaknya

JA

yang Betul

(BA)

Banyaknya

JB

yang Betul

(BB)

Proporsi BA

(PA=BA/JA)

Proporsi BB

(PB=BB/JB)

Daya

Pembeda

(D)

Klasifikasi

Kesimpulan

1 10 10 10 8 1 0,8 0,2 Cukup Dipakai

2 10 10 9 7 0,9 0,7 0,2 Cukup Dipakai

3 10 10 6 4 0,6 0,4 0,2 Cukup Dipakai

4 10 10 5 3 0,5 0,3 0,2 Cukup Dipakai

5 10 10 3 3 0,3 0,3 0 Jelek Dibuang

6 10 10 6 5 0,6 0,5 0,1 Jelek Dibuang

7 10 10 3 3 0,3 0,3 0 Jelek Dibuang

8 10 10 10 8 1 0,8 0,2 Cukup Dipakai

9 10 10 2 0 0,2 0 0,2 Cukup Dipakai

10 10 10 5 3 0,5 0,3 0,2 Cukup Dipakai

11 10 10 4 2 0,4 0,2 0,2 Cukup Dipakai

206

12 10 10 6 4 0,6 0,4 0,2 Cukup Dipakai

13 10 10 6 1 0,6 0,1 0,5 Baik Dipakai

14 10 10 2 0 0,2 0 0,2 Cukup Dipakai

15 10 10 4 2 0,4 0,2 0,2 Cukup Dipakai

16 10 10 10 8 1 0,8 0,2 Cukup Dipakai

17 10 10 8 6 0,8 0,6 0,2 Cukup Dipakai

18 10 10 10 8 1 0,8 0,2 Cukup Dipakai

19 10 10 2 0 0,2 0 0,2 Cukup Dipakai

20 10 10 10 8 1 0,8 0,2 Cukup Dipakai

21 10 10 8 6 0,8 0,6 0,2 Cukup Dipakai

22 10 10 3 1 0,3 0,1 0,2 Cukup Dipakai

23 10 10 10 8 1 0,8 0,2 Cukup Dipakai

207

LAMPIRAN 19

Perhitungan Reliabilitas

Soal Uji Coba Tes Akhir

1. Memilah dan menghitung item awal dan item akhir

NO NAMA

SKOR

TOT

AL

X Y X2 Y

2 XY

1 Aulia Rahmi 32 16 17 256 289 272

2 Ana Nurul Falah 28 15 13 225 169 195

3 Afrinaldo Putra 27 15 12 225 144 180

4 Aditya Alhaqqi 26 15 11 225 121 165

5 Citra Vlowrentino 25 12 13 144 169 156

6 Fitri Ningsih 24 13 11 168 121 143

7 Chairatunisa 24 14 10 196 100 140

8 Kevin Faradila 20 11 9 121 81 99

9 Laura Fitrona 19 9 10 81 100 90

10 Meilani Sania Putri 20 12 8 144 64 96

11 Melly Sebtia Dewi 19 11 8 121 64 88

12 M. Fajri 18 9 9 81 81 81

13 Putri Bunga Gettalia 18 10 8 100 64 80

14 Putri Sri Mulia Ningsih 18 6 12 36 225 72

15 Restu Habibullah 18 9 9 81 81 81

16 Rizki Mulia Abdilla 15 6 10 36 100 66

17 Setrio Eka Suandri 15 7 8 49 64 56

18 Suci Maharani 15 7 8 49 64 56

19 Synta Yulisma 13 8 5 64 25 40

20 Tommy Dirgantara 12 7 5 49 25 35

21 Wahyu Maulana 13 11 8 121 64 88

Ξ£ 273 223 204 2572 2215 2279

2. Menghitung korelasi Product Moment

})(}{)({

))(()(r

22222

12

1

YYNXXN

YXXYN

516,0

204221521223257221

204223227921

222

12

1

r

208

3. Menghitung reabilitas seluruh tes dengan cara:

Kesimpulan:

0,60 ≀ r11 <0,80 klasifikasinya adalah Tinggi.

Karena 0,60≀ 0,68<0,80 : Tinggi

r11 = 0.680 maka reliabilitas soal Tinggi

680,0

516,01

516,02

1

2

21

21

21

21

11

r

rr

209

LAMPIRAN 20

KLASIFIKASI SOAL

Setelah dilakukan langkah-langkah untuk menguji tes, mulai dari validasi oleh

dosen dan guru Biologi sampai pada reliabilitas, indek kesukaran dan daya beda, maka

diperoleh data sebagai berikut:

Tabel Klasifikasi Soal Uji Coba Tes

No

S

o

a

l

Indeks

Kesukaran

(P)

Klasifikasi Daya Pembeda

(D) Klasifikasi Kesimpulan

1 0 Sukar 0 Jelek Dibuang

2 1 Mudah 0,2 Cukup Dipakai

3 0,8 Mudah 0,2 Cukup Dipakai

4 0,4 Sedang 0,2 Cukup Dipakai

5 0,4 Mudah 0,2 Cukup Dipakai

6 0,3 Sedang 0 Jelek Dibuang

7 0,6 Sedang 0,1 Jelek Dibuang

8 0,3 Mudah 0 Jelek Dibuang

9 1 Sedang 0,2 Cukup Dipakai

10 0,04 Sukar 0,2 Cukup Dipakai

11 0,4 Sedang 0,2 Cukup Dipakai

12 0,3 Sedang 0,2 Cukup Dipakai

13 0,2 Sukar 0,1 Jelek Dibuang

14 0,04 Sukar 0 Jelek Dibuang

15 0,04 Sukar 0,1 Jelek Dibuang

16 0,5 Sedang 0,2 Cukup Dipakai

17 0,3 Sedang 0,5 Baik Dipakai

18 0,1 Sukar 0,2 Cukup Dipakai

19 0,3 Sedang 0,2 Cukup Dipakai

20 0,1 Sukar 0,2 Cukup Dipakai

21 0,7 Sedang 0,2 Cukup Dipakai

22 0 Sukar 0,2 Cukup Dipakai

23 1 Mudah 0,2 Cukup Dipakai

24 0,8 Mudah 0,1 Jelek Dibuang

25 0,4 Sedang 0,2 Cukup Dipakai

26 0,4 Mudah 0,1 Jelek Dibuang

27 0,3 Sedang 0,2 Cukup Dipakai

28 0,6 Sedang 0,2 Cukup Dipakai

29 0,3 Mudah 0 Jelek Dibuang

30 1 Sedang 0,2 Cukup Dipakai

Berdasarkan klasifikasi soal di atas, maka ada soal yang dipakai dan beberapa soal

yang dibuang.

210

LAMPIRAN 21

ULANGAN HARIAN BIOLOGI SEMESTER 1

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

LEMBAR SOAL

Mata Pelajaran : Biologi

Satuan Pendidikan : SMA

Kelas/program : X

Hari/Tanggal :

Waktu : 90 Menit

PETUNJUK UMUM:

5. Mulailah dengan membaca Bismillah

6. Tulislah terlebih dahulu nama, kelas dan mata ujian Anda pada lembar jawaban yang

disediakan.

7. Periksa dan bacalah soal dengan teliti sebelum Anda menjawabnya.

8. Dahulukan menjawab soal-soal yang Anda anggap mudah.

Petunjuk Khusus

Pilihlah jawaban yang Anda anggap paling benar dengan menyilangi (X) salah satu huruf

a, b, c, d atau e pada lembar jawaban!

1. Cabang ilmu Biologi yang mempelajari

tentang virus adalah ……

a. Anatomi virus

b. Morfologi virus

c. Virology

d. Struktur hewan

e. Serologi

2. Dasar penggolongan virus ke dalam

kelompok organisme aseluler karena

virus...

f. tubuhnya hanya terdiri dari asam

nukleat yang berselaput protein.

g. selalu merugikan manusia

h. ukuran tubuhnya ultramikroskopis.

i. tidak memiliki inti yang berselaput

j. pola hidupnya parasit obligat

3. Asam nukleat pada virus diselubungi

oleh kapsid yang disebut …..

a. DNA

b. RNA

c. Selubung membrane

d. Nukleokapsid

e. Kapsomer

4. Berikut ini tidak termasuk struktur virus

adalah ....

a. Tubuh tersusun dari asam nukleat

b. Virus bersifta aseluler

c. Virus hanya memiliki RNA dan

DNA saja

d. Virus berukuran lebih kecil dari

bakteri

e. Bisa di kristalkan

Soal no. 5-7

bagian yang ditunjuk oleh anak panah

adalah….

211

5. Virus pada gambar di atas yang ditunjuk

oleh anak panah pada bagian a adalah

…..

a. Kepala

b. Ekor virus

c. Serabut ekor

d. Leher

e. DNA

6. Virus pada gambar di atas yang ditunjuk

oleh anak panah pada bagian b adalah

…..

a. kepala

b. ekor virus

c. serabut ekor

d. leher

e. DNA

7. Virus pada gambar di atas yang ditunjuk

oleh anak panah pada bagian c adalah

…..

a. kepala

b. ekor virus

c. serabut ekor

d. leher

e. DNA

8. Pada bakteriofag, kaki serabutnya

merupakan perpanjangan ekor yang

berfungsi untuk….

a. Menancapkan diri ke bakteri

b. Menancapkan diri ke berbagai

substrat

c. Bergeraknya bakteri

d. Bergeraknya virus

e. Reproduksi virus

9. Tujuan virus mengambil alih fungsi

DNA bakteri adalah…..

f. membuat virus mengalami lisis

g. mengadakan sintesis protein dan

membuat struktur tubuh virus yang

baru

h. mengaktifkan inti sel bakteri agar

dapat memproduksi enzim baru

i. agar DNA bakteri melakukan

replikasi untuk persiapan dalam

pembelahan sel

j. memperbanyak sel bakteri

10. Berdasarkan gambar daur hidup virus

berikut ini: tahap 1, 2, 3, dan 4

menunjukkan fase …..

f. penetrasi, lisis, sintesis, replikasi

g. penetrasi, adsorpsi, sintesis, lisis

h. sintesis, replikasi, adsorpsi, lisis

i. adsorpsi, penetrasi, replikasi, lisis

j. penetrasi, adsorpsi, sintesis, lisis

11. Enzim yang di hasilkan oleh virus yang

dapat memecahkan dinding sel bakteri

disebut …..

a. Lismin

b. Neuraminidase

c. Lisogenik

d. Litik

e. Lisozim

12. Saat DNA virus masuk ke dalam sel

bakteri terjadi pada tahap ….

a. sintesis

b. injeksi

c. perakitan

d. adsorpsi

e. melebur

13. Berikut ini jenis penyakit yang

disebabkan oleh virus, yaitu ….

a. Influenza dan flu burung

b. Cacar dan malaria

c. Cacar dan TBC

212

d. Demam berdarah dan malaria

e. Diare dan flu burung

14. Virus yang dapat menyerang bakteri

dinamakan ....

a. bakteri saprofit

b. Bakteriofage

c. virus ARN

d. virus TMV

e. virus ADN

15. Medium yang bisa dipakai untuk

menumbuhkan virus adalah ….

a. selai yang dibuat dari agar-agar,

vitamin, dan mineral

b. agar-agar diberi vitamin dan

mineral

c. air steril yang diberi mineral dan

pupuk

d. embrio telur ayam yang hidup

e. agar-agar yang diberi glukosa,

karbohidrat, dan lemak

16. Virus HIV sangat berbahaya karena

menyerang …..

a. Otak

b. System pertahanan tubuh manusia

c. Otot

d. Hati

e. Sel darah

17. Di bawah ini penyakit yang disebabkan

oleh virus:

1. New Castle Diseases

2. Citrus Vein Phloem Degeneration

3. Foot and Mouth Diseases

4. Tobacco Mozaik Virus

5. Tungro

Penyakit yang menyerang tumbuhan

adalah....

a. 1, 4, dan 5

b. 2, 4, dan 5

c. 2, 3, dan 4

d. 3, 4, dan 5

e. 1, 2, dan 3

18. Vaksin yang bisa diberikan per oral

adalah vaksin untuk mencegah wabah

penyakit …..

a. Cacar

b. Demam berdarah

c. Rabies

d. Trakom

e. Polio

19. Penularan penyakit yang disebabkan

oleh virus dengan perantara nyamuk

Aedes aegypty adalah….

f. Malaria

g. Cacar

h. Trakom

i. Demam Berdarah

j. Kaki gajah

20. Virus yang menginfeksi bakteri disebut

….

a. mikrobakteri

b. bakteriofag

c. profag

d. makrobakteri

e. mikroprofag

213

LAMPIRAN 22

KUNCI JAWABAN

SOAL ULANGAN HARIAN BIOLOGI

VIRUS

NO KUNCI

JAWABAN

NO KUNCI

JAWABAN

1 C 11 E

2 A 12 B

3 A 13 A

4 D 14 B

5 A 15 D

6 B 16 E

7 C 17 B

8 A 18 E

9 D 19 A

10 B 20 B

214

LAMPIRAN 23

PROPORSI NILAI TES HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA PADA MATERI

PENGELOMPOKAN MAKHLUK HIDUP

β€œVIRUS”

1. Kelas Eksperimen (Kelas X2)

No.

Eksperimen Ketuntasan

Nama Nilai

1 Adil Perdana 70 Tidak Tuntas

2 Ani Afriadi 85 Tuntas

3 Anisa Fitri 70 Tidak Tuntas

4 Ardila Sari 65 Tidak Tuntas

5 Afif Rahman 75 Tuntas

6 Aziza 80 Tuntas

7 Bella Sri Ulandari 80 Tuntas

8 Bukhari 60 Tidak Tuntas

9 Deni Maldini 70 Tidak Tuntas

10 Farik Darul Hikmah 90 Tuntas

11 Husna Anisa 85 Tuntas

12 Nadia Safira 80 Tuntas

13 Nadia Yulianda 85 Tuntas

14 Peggi Delfiani 85 Tuntas

15 Putri Dahlia Sari 80 Tuntas

16 Rahmi Suci Illahi 85 Tuntas

17 Rika Perdana Putri 80 Tuntas

18 Syara Usuma Putri 80 Tuntas

19 Tanto Hiyayah 85 Tuntas

20 Teddy Arifandi 85 Tuntas

21 Vani Okta Saifah 80 Tuntas

22 Yasni Idul Irfan 80 Tuntas

βˆ‘x 1735

𝒙 78,863

S 7,548

π‘ΊπŸ 56,980

X max 90

X min 65

N 22

215

2. Kelas Kontrol (Kelas X.5)

No. Kontrol Ketuntasan

Nama Nilai

1 Abdul Ravi 65 Tuntas

2 Al Hafiz Syarent 75 Tuntas

3 Asrul Ramadhani 35 Tidak Tuntas

4 Desfi Ramadhani 85 Tuntas

5 Diko Alanfchan 50 Tidak Tuntas

6 Dimas Arief Putra Rizki 65 Tidak Tuntas

7 Elsa Yunita 80 Tuntas

8 Ficky Hendra Saputra 65 Tidak Tuntas

9 Gilang Surya Ramadhan 75 Tuntas

10 Hasna Utari 50 Tidak Tuntas

11 Intan Volina 65 Tidak Tuntas

12 Kevin Roza 60 Tidak Tuntas

13 Marlisa Febiola 75 Tuntas

14 Monalisa 80 Tuntas

15 Novia Puspita Sari 75 Tuntas

16 Rizki Ananda 50 Tidak Tuntas

17 Silvina Dwi Gusni 85 Tuntas

18 Sri Putri Ananda 75 Tuntas

19 Tari Zilffitri Septin 80 Tuntas

20 Teguh Akbar 75 Tuntas

21 Vina Okta Dela 45 Tidak Tuntas

22 Yona Oktaviana 55 Tidak Tuntas

βˆ‘x 1470

𝒙 66.81

S 14.187

π‘ΊπŸ 201.2987

X max 85

X min 35

N 22

216

LAMPIRAN 24

UJI NORMALITAS SAMPEL

1. Uji Normalitas Kelas Eksperimen

Untuk melakukan Uji Normalitas pada kelas eksperimen dilakukan hal yang sama

dengan Uji Normalitas pada kelas populasi pada lampiran. Sehingga diperoleh data sebagai

berikut:

x 66.81 2s 201.2987 s 14.187

TABEL

UJI NORMALITAS EKSPERIMEN

No ix iz

izF izS )()( ii zSzF

1 60 -2,49897674 0,00622762 0,04545455 -0,03922692

2 65 -1,83659736 0,03313468 0,09090909 -0,05777441

3 70 -1,17421799 0,12015386 0,13636364 -0,01620977

4 70 -1,17421799 0,12015386 0,18181818 -0,06166432

5 70 -1,17421799 0,12015386 0,22727273 -0,10711887

6 75 -0,51183861 0,30438198 0,27272727 0,031654711

7 80 0,150540767 0,55983101 0,31818182 0,241649187

8 80 0,150540767 0,55983101 0,36363636 0,196194642

9 80 0,150540767 0,55983101 0,40909091 0,150740096

10 80 0,150540767 0,55983101 0,45454545 0,105285551

11 80 0,150540767 0,55983101 0,5 0,059831005

12 80 0,150540767 0,55983101 0,54545455 0,01437646

13 80 0,150540767 0,55983101 0,59090909 -0,03107809

14 80 0,150540767 0,55983101 0,63636364 -0,07653263

15 85 0,812920144 0,79186808 0,68181818 0,110049896

16 85 0,812920144 0,79186808 0,72727273 0,064595351

217

17 85 0,812920144 0,79186808 0,77272727 0,019140805

18 85 0,812920144 0,79186808 0,81818182 -0,02631374

19 85 0,812920144 0,79186808 0,86363636 -0,07176829

20 85 0,812920144 0,79186808 0,90909091 -0,11722283

21 85 0,812920144 0,79186808 0,95454545 -0,16267738

22 90 1,47529952 0,92993398 1 -0,07006602

Berdasarkan tabel Nilai Kritik L Untuk Uji Lilliefeors untuk = 0,05 dengan

jumlah siswa 22 orang diperoleh Ltabel = 0,188896. Jika 0,188896 0,162680 tabelLL ,

maka dapat disimpulkan bahwa kelas eksperimen berdistribusi normal.

2. Uji Normalitas Kelas Kontrol

Untuk melakukan Uji Normalitas pada kelas Kontrol dilakukan hal yang sama

dengan Uji Normalitas pada kelas eksperimen. Sehingga diperoleh data sebagai berikut:

x 66,81 2s 201.2987714 s 14.187

TABEL

UJI NORMALITAS KELAS KONTROL

No ix iz

izF izS )()( ii zSzF

1 35 -2.24 0.0125 0.0454

-0.0329

2 45 -1.53 0.0630 0.0909

-0.0279

3 50 -1.18 0.1190 0.1363

-0.0173

4 50 -1.18 0.1190 0.1818

-0.0628

5 50 -1.18 0.1190 0.2272

-0.1082

6 55 -0.83 0.2033 0.2727

-0.0694

7 60 -0.48 0.3156 0.3181

-0.0025

8 60 -0.48 0.3156 0.3636

-0.048

9 65 -0.12 0.4522 0.4090

0.0432

218

10 65 -0.12 0.4522 0.4545

-0.0023

11 65 0.57 0.4522 0.5

-0.0478

12 75 0.57 0.7157 0.5454

0.1703

13 75 0.57 0.7157 0.5909

0.1248

14 75 0.57 0.7157 0.6363

0.0794

15 75 0.57 0.7157 0.6818

0.0339

16 75 0.57 0.7157 0.7272

-0.0115

17 75 0.57 0.7157 0.7727

-0.057

18 80 0.92 0.8212 0.8181

0.0031

19 80 0.92 0.8212 0.8636

-0.0424

20 80 0.92 0.8212 0.9090

-0.0878

21 85 1.28 0.8997 0.9545

-0.0548

22 85 1.28 0.8997 1

-0.1003

Berdasarkan tabel Nilai Kritik L Untuk Uji Lilliefeors untuk = 0,05 dengan jumlah

siswa 22 orang diperoleh 0,188896tabelL . Jika 0,18889617030,0 tabelLL , maka dapat

disimpulkan bahwa kelas kontrol berdistribusi Normal.

219

LAMPIRAN 25

UJI HOMOGENITAS

KELAS SAMPEL

Uji Homogenitas dilakukan dengan cara Uji f dengan langkah-langkah sebagai

berikut:

1. Hipotesis yang diajukan, yaitu:

2

2

2

10 : ssH

2

2

2

11 : ssH

2. Tentukan nilai sebaran F dengan 111 nv, dan 122 nv

211221 v , dan, 221222 v

3. Tetapkan taraf nyata 1,0

4. Tentukan wilayah kritiknya jika2

2

2

11 : ssH maka wilayah kritiknya adalah:

21

21

,vvff

atau 21

2

,vvff

21,212

1,01

ff = 95,0f (21, 21) = )21,21(

1

05,0f=

08.2

1= 0.48

08.221,21, 05.021

2

fvvff

5. Tentukan nilai f bagi pengujian 2

2

2

10 : ssH

186.8507 2

1 s dan 201.2987 2

2 s

928.0201.2987

186.85072

2

2

1 s

sf

6. Keputusannya:

diterimaH0 karena, 21

21

,vvf

<f< 21

2

,vvf atau 0.48 < 0.928 < 2.08. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa data sampel memiliki variansi yang Homogen.

220

LAMPIRAN 26

UJI HIPOTESIS

KELAS SAMPEL

Uji hipotesis dilakukan dengan cara Uji t dengan langkah-langkah sebagai

berikut:

1. Hipotesis yang diajukan, yaitu:

210 : H

211 : H

2. Tetapkan taraf nyata 1,0

3. Tentukan wilayah kritiknya:

42222222

22

22

21

2

1

nnv

n

n

Wilayah kritik t dari v = 42 dengan 1,0 adalah:

2

tt 68.195,0

2

1,0

2

ttt

68.1t atau 68.1t

4. Tentukan nilai t

1x 78.863 s12 = 56.980

2x 66.81 s22

= 201.2987

Sp= (𝑛1βˆ’1)𝑠1

2 + (𝑛2βˆ’1)𝑠22

𝑛1+ 𝑛2βˆ’ 2 =

22βˆ’1 56,980+ 22βˆ’1 201.2987

22+22βˆ’2

Sp= 1196,58+4227 .2727

42=

5423,8527

42 =11.36394

hitungt =

21

21

11

nns

xx

p

=

22

1

22

111.36394

68.8178,863

=

3,011.36394

12.053

= 1.936

221

5. Keputusannya:

tolakdiH0 karena 68,1t atau ( 68.1936.1 ). Maka dapat disimpukan bahwa:

"Hasil belajar siswa menggunakan metode pembelajaran Two Stay Two Stray dengan

strategi Peta Konsep lebih baik dari pada hasil belajar siswa dengan menggunakan metode

konvesional”.

222

LAMPIRAN 27

PERSENTASE KETUNTASAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS

SAMPEL SMAN 1 PADANG GANTING

TAHUN AJARAN 2017/2018

No Kelas KKM

Jumlah

Sisw

a

(orang)

Rata-

Rat

a

Kel

as

Jumlah siswa /

orang

Persentase

(%)

Tuntas Tidak

Tuntas

Tuntas Tidak

Tuntas

1 Eksperimen 75 22 78.86 17 5 77.27 22.72

2 Kontrol 75 22 66.81 12 10 54.54 45.45

Berdasarkan tabel di atas, terlihat dari nilai hasil belajar biologi siswa kelas X

sebagai sampel. Dimana persentase ketuntasan hasil belajar siswa pada kelas X2 sebagai

kelas eksperimen adalah jumlah siswa 22 orang siswa, tuntas 17 orang siswa, tidak tuntas

5 orang siswa dengan persentase ketuntasan, tuntas 77.27%, tidak tuntas 22.72%,

sedangkan kelas X5 sebagai kelas kontrol adalah jumlah siswa 22 orang siswa, tuntas 12

orang siswa, tidak tuntas 10 orang siswa dengan persentase ketuntasan, tuntas 54.54%,

tidak tuntas 45.45%.

Jadi dapat disimpulkan bahwa, nilai rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dari

kelas kontrol dan persentase ketuntasan hasil belajar biologi siswa kelas eksperimen juga

lebih tinggi dari kelas kontrol.

223

Lampiran 28

HASIL TES AKHIR PADA KELAS SAMPEL

(Varians dan Standar Deviasi)

1. Varians Kelas Sampel

a. Kelas Eksperimen

22

1

2

2

1i

i

n

xxs

S2 =

60βˆ’78.86 2+ 65βˆ’78.86 2+β‹―+ 85βˆ’78.86 2+ 90βˆ’78.86 2

22βˆ’1

S2 =

3246.7204

21

S2 = 56.98

b. Kelas Konrol

22

1

2

2

1i

i

n

xxs

S2

= 35βˆ’66.81 2+ 45βˆ’66,81 2+β‹―+ 85βˆ’66.81 2+ 85βˆ’66.81 2

22βˆ’1

S2 =

4227.2742

21

S2 = 201.2987

2. Standar Deviasi

a. Kelas Eksperimen b. Kelas Kontrol

S = 𝑆² S = βˆšπ‘†2

S = 56,98 S = √201.2987

S = 7.548 S = 14.187

224

LAMPIRAN 29

Nilai Kritis L Untuk Uji Liliefors

Ukuran

Sampel

Taraf Nyata ()

0,01 0,05 0,10 0,15 0,20

n = 4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

25

30

0,417

0,405

0,364

0,348

0,331

0,311

0,294

0,284

0,275

0,268

0,261

0,257

0,250

0,245

0,239

0,235

0,231

0,200

0,187

0,381

0,337

0,319

0,300

0,285

0,271

0,258

0,249

0,242

0,234

0,227

0,220

0,213

0,206

0,200

0,195

0,190

0,173

0,161

0,352

0,315

0,294

0,276

0,261

0,249

0,239

0,230

0,223

0,214

0,207

0,201

0,195

0,189

0,184

0,179

0,174

0,158

0,144

0,319

0,299

0,277

0,258

0,244

0,233

0,224

0,217

0,212

0,202

0,194

0,187

0,182

0,177

0,173

0,169

0,166

0,147

0,136

0,300

0,285

0,265

0,247

0,233

0,223

0,215

0,206

0,199

0,190

0,183

0,177

0,173

0,169

0,166

0,163

0,160

0,142

0,131

n > 30 n

031,1

n

886,0

n

805,0

n

768,0

n

736,0

Sumber : Conover, W.J. Practical nonparametric statistic, John Wiley&sons.Inc.1973

(Dalam sudjana.2005:467)

225

LAMPIRAN 30

KURVA NORMAL

Sumber: Elem

Sumber: Elemetary Statistic, Hoel. P.G.John Wiley & Sons.Inc.New York. 1960 (Dalam

Sudjana. 2005:493-494)

226

LAMPIRAN 31

TABEL NILAI KRITIK SEBARAN F

f0,05 (Ο…1, Ο…2)

Ο…2 Ο…1

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1

2

3

4

16

1,

4

18,51

10,13

7,71

19

9,

5

19,00

9,55

6,94

21

5,

7

19,16

9,28

6,59

22

4,

6

19,25

9,12

6,39

23

0,

2

19,30

9,01

6,26

23

4,

0

19,33

8,94

6,16

23

6,

8

19,35

8,89

6,09

23

8,

9

19,37

8,85

6,04

24

0,

5

19,38

8,81

6,00

5

6

7

8

9

6,61

5,99

5,59

5,32

5,12

5,79

5,14

4,74

4,46

4,26

5,41

4,76

4,35

4,07

3,86

5,19

4,53

4,12

3,84

3,63

5,05

4,39

3,97

3,69

3,48

4,95

4,28

3,87

3,58

3,37

4,88

4,21

3,79

3,50

3,29

4,82

4,15

3,73

3,44

3,23

4,77

4,10

3,68

3,39

3,18

10

11

12

13

14

4,96

4,84

4,75

4,67

4,60

4,10

3.98

3,89

3,81

3,74

3,71

3,59

3,49

3,41

3,34

3,48

3,36

3,26

3,18

3,11

3,33

3,20

3,11

3,03

2,96

3,22

3,09

3,00

2,92

2,85

3,14

3,01

2,91

2,83

2,76

3,07

2,95

2,85

2,77

2,70

3,02

2,90

2,80

2,71

2,65

15

16

17

18

19

4,54

4,49

4,45

4,41

4,38

3,68

3,63

3,59

3,55

3,52

3,29

3,24

3,20

3,16

3,13

3,06

3,01

2,96

2,93

2,90

2,90

2,85

2,81

2,77

2,74

2,79

2,74

2,70

2,66

2,63

2,71

2,66

2,61

2,58

2,54

2,64

2,59

2,55

2,51

2,48

2,59

2,54

2,49

2,46

2,42

20

21

22

23

24

4,35

4,32

4,30

4,28

4,26

3,49

3,47

3,44

3,42

3,40

3,10

3,07

3,05

3,03

3,01

2,87

2,84

2,82

2,80

2,78

2,71

2,68

2,66

2,64

2,62

2,60

2,57

2,55

2,53

2,51

2,51

2,49

2,46

2,44

2,42

2,45

2,42

2,40

2,37

2,36

2,39

2,37

2,34

2,32

2,30

25

26

27

28

29

4,24

4,23

4,21

4,20

4,18

3,39

3,37

3,35

3,34

3,33

2,99

2,98

2,96

2,95

2,93

2,76

2,74

2,73

2,71

2,70

2,60

2,59

2,57

2,56

2,55

2,49

2,47

2,46

2,45

2,43

2,40

2,39

2,37

2,36

2,35

2,34

2,32

2,31

2,29

2,28

2,28

2,27

2,25

2,24

2,22

227

30

40

60

120

4,17

4,08

4,00

3,92

3,84

3,32

3,23

3,15

3,07

3,00

2,92

2,84

2,76

2,68

2,60

2,69

2,61

2,53

2,45

2,37

2,53

2,45

2,37

2,29

2,21

2,42

2,34

2,25

2,17

2,10

2,33

2,25

2,17

2,09

2,01

2,27

2,18

2,10

2,02

1,94

2,21

2,12

2,04

1,96

1,88

f0,05 (Ο…1, Ο…2)

Ο…2

Ο…1

10 12 15 20 24 30 40 60 120

1

2

3

4

241,9

19,40

8,79

5,96

243,9

19,41

8,74

5,91

245,9

19,43

8,70

5,86

248,0

19,45

8,66

5,80

249,1

19,45

8,64

5,77

250,1

19,46

8,62

5,75

251,1

19,47

8,59

5,72

252,2

19,48

8,57

5,69

253,3

19,49

8,55

5,66

254,3

19,50

8,53

5,63

5

6

7

8

9

4,74

4,06

3,64

3,35

3,14

4,68

4,00

3,57

3,28

3,07

4,62

3,94

3,51

3,22

3,01

4,56

3,87

3,44

3,15

2,94

4,52

3,84

3,41

3,12

2,90

4,50

3,81

3,38

3,08

2,86

4,46

3,77

3,34

3,04

2,83

4,43

3,74

3,30

3,01

2,79

4,40

3,70

3,27

2,97

2,75

4,36

3,67

3,23

2,93

2,71

10

11

12

13

14

2,98

2,85

2,75

2,67

2,60

2,91

2,79

2,69

2,60

2,53

2,85

2,72

2,62

2,53

2,46

2,77

2,65

2,54

2,46

2,39

2,74

2,61

2,51

2,42

2,35

2,70

2,57

2,47

2,38

2,31

2,66

2,53

2,43

2,34

2,27

2,62

2,49

2,38

2,30

2,22

2,58

2,45

2,34

2,25

2,18

2,54

2,40

2,30

2,21

2,13

15

16

17

18

19

2,54

2,49

2,45

2,41

2,38

2,48

2,42

2,38

2,34

2,31

2,40

2,35

2,31

2,27

2,23

2,33

2,28

2,23

2,19

2,16

2,29

2,24

2,19

2,15

2,11

2,25

2,19

2,15

2,11

2,07

2,20

2,15

2,10

2,06

2,03

2,16

2,11

2,06

2,02

1,98

2,11

2,06

2,01

1,97

1,93

2,07

2,01

1,96

1,92

1,88

228

20

21

22

23

24

2,35

2,32

2,30

2,27

2,25

2,28

2,25

2,23

2,20

2,18

2,20

2,18

2,15

2,13

2,11

2,12

2,10

2,07

2,05

2,03

2,08

2,05

2,03

2,01

1,98

2,04

2,01

1,98

1,96

1,94

1,99

1,96

1,94

1,91

1,89

1,95

1,92

1,89

1,86

1,84

1,90

1,87

1,84

1,81

1,79

1,84

1,81

1,78

1,76

1,73

25

26

27

28

29

2,24

2,22

2,20

2,19

2,18

2,16

2,15

2,13

2,12

2,10

2,09

2,07

2,06

2,04

2,03

2,01

1,99

1,97

1,96

1,94

1,96

1,95

1,93

1,91

1,90

1,92

1,90

1,88

1,87

1,85

1,87

1,85

1,84

1,82

1,81

1,82

1,80

1,79

1,77

1,75

1,77

1,75

1,73

1,71

1,70

1,71

1,69

1,67

1,65

1,64

30

40

60

120

2,16

2,08

1,99

1,91

1,83

2,09

2,00

1,92

1,83

1,75

2,01

1,92

1,84

1,75

1,67

1,93

1,84

1,75

1,66

1,57

1,89

1,79

1,70

1,61

1,52

1,84

1,74

1,65

1,55

1,46

1,79

1,69

1,59

1,50

1,39

1,74

1,64

1,53

1,43

1,32

1,68

1,58

1,47

1,35

1,22

1,62

1,51

1,39

1,25

1,00

Sumber : Elementary Statistic, Hoel. P.G.John Wiley & Sons.Inc.New York.1960 (Dalam Sudjana.

2005:493-494)

229

Lampiran 32

Sumber : Sugiyono, 2008, Statistik untuk Penelitian, Bandung : Alfabeta, Hal. 373

230

LAMPIRAN 33

NILAI PERSENTIL UNTUK DISTRIBUSI T

Ξ₯ t0,995 t0,99 t0,975 t0,95 t0,90 t0,80 t0,75 t0,70 t0,60 t0,55

1

2

3 4

63,66

9,92

5,84 4,60

31,82

6,96

4,54 3,75

12,71

4,30

3,18 2,78

6,31

2,92

2,35 2,13

3,08

1,89

1,64 1,53

1,376

1,961

0,978 0,941

1,000

0,816

0,765 0,741

0,727

0,617

0,584 0,569

0,325

0,289

0,277 0,271

0,158

0,142

0,137 0,134

5

6

7 8

9

4,03

3,71

3,50 3,36

3,25

3,36

2,14

3,00 2,90

2,82

2,57

2,45

2,36 2,31

2,26

2,02

1,94

1,90 1,86

1,83

1,48

1,44

1,42 1,40

1,38

0,920

0,906

0,896 0,889

0,883

0,727

0,718

0,711 0,706

0,703

0,559

0,553

0,549 0,546

0,543

0,267

0,265

0,263 0,262

0,261

0,132

0,131

0,130 0,130

0,129

10

11

12 13

14

3,17

3,11

3,06 3,01

2,98

2,76

2,72

2,68 2,65

2,62

2,23

2,20

2,18 2,16

2,14

1,81

1,80

1,78 1,77

1,76

1,37

1,36

1,36 1,35

1,34

0,879

0,876

0,873 0,870

0,868

0,700

0,697

0,695 0,694

0,692

0,542

0,540

0,539 0,538

0,537

0,260

0,260

0,259 0,259

0,258

0,129

0,129

0,128 0,128

0,128

15

16

17 18

19

2,95

2,92

2,90 2,88

2,86

2,60

2,58

2,57 2,55

2,54

2,13

2,12

2,11 2,10

2,09

1,75

1,75

1,74 1,73

1,73

1,34

1,34

1,33 1,33

1,33

0,866

0,865

0,864 0,862

0,861

0,691

0,690

0,689 0,688

0,688

0,536

0,535

0,534 0,534

0,533

0,258

0,258

0,257 0,257

0,257

0,128

0,128

0,128 0,127

0,127

20

21

22 23

24

2,84

2,83

2,82 2,81

2,80

2,53

2,52

2,51 2,50

2,49

2,09

2,08

2,07 2,07

2,06

1,72

1,72

1,72 1,71

1,71

1,32

1,32

1,32 1,32

1,32

0,860

0,859

0,858 0,858

0,857

0,687

0,686

0,686 0,685

0,685

0,533

0,532

0,532 0,532

0,531

0,257

0,257

0,256 0,256

0,256

0,127

0,127

0,127 0,127

0,127

25

26

27 28

29

2,79

2,78

2,77 2,76

2,76

2,48

2,48

2,47 2,47

2,46

2,06

2,06

2,05 2,05

2,04

1,71

1,71

1,70 1,70

1,70

1,32

1,32

1,31 1,31

1,31

0,856

0,856

0,855 0,855

0,854

0,684

0,684

0,684 0,683

0,683

0,531

0,531

0,531 0,530

0,530

0,256

0,256

0,256 0,256

0,256

0,127

0,127

0,127 0,127

0,127

30

40

60 120

2,75

2,70

2,66 2,62

2,58

2,46

2,42

2,39 2,36

2,33

2,04

2,02

2,00 1,98

1,96

1,70

1,68

1,67 1,66

1,645

1,31

1,30

1,30 1,29

1,28

0,854

0,853

0,848 0,845

0,842

0,683

0,681

0,679 0,677

0,674

0,530

0,529

0,527 0,526

0,524

0,256

0,255

0,254 0,254

0,253

0,127

0,126

0,126 0,126

0,126

Sumber: Statistical Tables for Biological, Agricultural and Medical Research, Fisher, R. A. dan Yates,

Table III, Oliver & Boyd Ltd, Edinburgh. (Dalam Sudjana.2005: 491)

Nilai Persentil

Untuk Distribusi t

Ο… = dk

(Bilangan Dalam Badan Daftar Menyatakan

tp)

231

LAMPIRAN 34

NILAI KRITIK SEBARAN Khi-Kuadrat

Sumber: Ronald E. Walpole (472)

Sumber: Ronald E. Walpole (472)

232

233

234

235

LAMPIRAN 38

DOKUMENTASI

1. Kelas Eksperiment

Diskusi Kelompok

Presentasi Hasil Diskusi

236

2. Kelas Kontrol

Diskusi Kelompok

Presentasi Hasil Diskusi Evaluasi