penerapan strategi pembelajaran aktif index

143
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN BIOLOGI KELAS XI DI SMAS PERINTIS TANJUNG JABUNG TIMUR SKRIPSI ERLIN APRILIANTI TB161016 PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2021

Transcript of penerapan strategi pembelajaran aktif index

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF INDEX

CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI

BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN BIOLOGI

KELAS XI DI SMAS PERINTIS

TANJUNG JABUNG TIMUR

SKRIPSI

ERLIN APRILIANTI

TB161016

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2021

i

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF INDEX

CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI

BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN BIOLOGI

KELAS XI DI SMAS PERINTIS

TANJUNG JABUNG TIMUR

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Sarjana Pendidikan

ERLIN APRILIANTI

TB161016

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2021

ii

I

iii

iv

v

vi

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah, Puji syukur kepada Allah

Diri ini tiada daya tanpa kekuatan dari Mu

Shalawat dan salamku kepada Nabi Muhammad SAW.

Kuharapkan syafa’at beliau di penghujung hari nanti.

Kupersembahkan karya sederhana ini kepada:

Bapak Dharkim Dharta dan Ibu Rosmawati

Sebagai tanda bakti, hormat, dan rasa terimakasih.

Semoga ini menjadi langkah awal untuk membuat Ibu, Bapak bahagia dan bangga

Kakakku Sri Hendarti dan Adikku Ridwan Gunawan

Yang selalu mendoakan dan memberikan semangat agar kaya tulis ini selesai.

Terimakasih juga ku ucapakan kepada teman dan sahabat yang selalu

memberikan penguatan dan dorongan motivasi.

vii

MOTTO

( ١١الرعد: )... ان الله ل يغي ر ما بقوم حتى يغي روا ما بانف س ...

Artinya: :“Sesungguhnya Allah tidak akan merubah suatu kaum sehingga mereka

merubah keadaan”Q.S Ar-Ra’d ayat 11 (Departemen Agama, 1995:370).

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulllah, segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Alla SWT

karena atas limpahan rahmat dan bimbigan-Nya penulis dapat menyelesaikan

skripsi dengan judul “ PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF

INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI

BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN BIOLOGI KELAS XI DI SMAS

PERINTIS TANJUNG JABUNG TIMUR” . Shalawat dan salam semoga

tetaap senantiasa dilimpahkan kepada junjungan dan uswatun hasanah kita,

Rasulullah Muhammad SAW.

Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat akademik

guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada fakultas Tarbiyah UIN Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyelesaian

skripsi ini tidak banyak melibatkan pihak yang memberikan motivasi baik moril

maupun materil, untuk itu melalui kolom ini Penulis menyampaikan terimakasih

dan penghargaan kepada:

1. Bapak Prof. Dr.H. Su’aidi Asy’ari, MA, Ph.D selaku Rektor UIN Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi.

2. Ibu Dra. Hj. Fadlilah, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

3. Ibu Reny Safita, S.Pt., M.Pd dan Ibu Dwi Gusfarenie, M.Pd selaku Ketua

dan Sekretaris Program Studi Tadris Biologi Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

4. Ibu Try Susanti, S.Si., M.Si. selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu Diandara

Oryza, S.Pd., M.Pd selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan

waktunya dan mencurahkan pemikirannya demi mengarahkan penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Nining Nuraida, S.Pd., M.Pd, Selaku Dosen Validator Instrument Angket

dan RPP yang telah meluangkan waktu dan pemikirannya demi

mengarahkan penulis dalam penyusunan instrument tes.

6. Bapak Mat Taslim, S. Pd.I selaku kepala sekolah SMAS Perintis dan Ibu

Irma Suryani, S.Pd selaku guru mata pelajaran Biologi yang telah memberi

kemudahan kepada penulis dalam memperoleh data lapangan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna

dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang penulis miliki. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan saran serta masukan bahkan kritik yang dapat

membangun dari berbagai pihak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para

pembaca dan semua pihak khususnya dalam bidang Pendidikan Biologi.

Jambi, 1 April 2021

Penulis

Erlin Aprilianti

ix

TB 161016

ABSTRAK

Nama : Erlin Aprilianti

Jurusan : Tadris Biologi

Judul : Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Index Card Match Untuk

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Pelajaran Biologi

Kelas XI Di SMAS Perintis Tanjung Jabung Timur

Skripsi ini membahas tentang meningkatkan motivasi siswa dalam mata pelajaran

Biologi menggunakan strategi pembelajaran aktif Index Card Match di kelas XI

SMAS Perintis Tanjung Jabung Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

seberapa besar motivasi belajar siswa dengan menggunakan strategi pembelajaran

index card match. Sampel dalam penelitian ini diambil dari kelas XI yang

berjumlah 30 orang siswa. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas

(PTK). Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, angket

dan dokumentasi.penelitian ini menggunakan teknik analisis statistic deskriptif,

yaitu mencari nilai rata-rata persentase motivasi dalam mengikuti pembelajaran

dikelas.Pada pelaksanaannya penelitian dilakuakan sebanyak tiga siklus.

Penelitian ini dikatakan berhasil apabila seluruh siswa atau sebagian (65%)

termotivasi pada mata pelajaran biologi. Penerapan strategi pembelajaran Index

card match ini dikatakan berhasil, hal ini dibuktikan adanya peningkatan pada

setiap siklus. Pada prasiklus motivasi belajar siswa sebanyak 60,00%, pada siklus

I banyak siswa yang termotivasi mengalami peningkatan sebanyak 73,33%, pada

siklus II meningkat sebanyak 83,33%, adapun siklus III meningkat menjadi

90,00%. Dari persentase banyak siswa yang termotivasi pada mata pelajaran

biologi pada siklus III dapat ditarik kesimpulan bahwa strategi pembelajara Index

Card Match dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

Kata Kunci: Index Card Match, motivasi belajar, PTK

x

ABSTRACTS

Name : Erlin Aprilianti

Study Program : Tadris Biologi

Thesis Title : The Implementation Of Active Learning Strategy Of Index Card

Match To Improve The Motivation Of Student Learning Grade

XI In SMAS Perintis Tanjung Jabung Timur

This thesis discusses about improving student’s learning motivation in science

subject of biology using active learing strategy index card match in the grade XI

SMAS Perintis Tanjung Jabung Timur. This study aims to determine how much

student motivation to learn by using the index card match strategy. The sample in

this study was taken from the eleventh grade totaling thirty student. The research

is a classroom action research (CAR), while the data collection was done by using

observation, interview, questionnaire, and documentation. This study uses

descriptive statistical analysis techniques, namely looking for the avare percentage

value of learning motivation in participating in class learning In the

implementation this study carried out as many as three cycles.This research is said

to be successful if all students or some (75%) are motivated in Biology subject.

the application of the active lerning strategy of index card match is said to be

successful, this is evidenced by an increase in each cycle. In the pre-cycle the

students who were motivated in is only 60,00%%, in the first cycle many students

who were motivated had an increase of 73.33%, in the second cycle increased by

83.33%, while the third cycle increased to 90.00%. From the percentage of many

students interested in Biology subjects in cycle III, it can be concluded that active

learning strategy index card match can increase student learning motivation.

Keywords: Index card match, learning motivation, CAR

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... . i

PERNYATAAN ORISINAITAS ................................................................. . ii

NOTA DINAS ................................................................................................ . iii

PERSEMBAHAN .......................................................................................... . iv

MOTTO ......................................................................................................... . v

KATA PENGANTAR .................................................................................... . vi

ABSTRAK ..................................................................................................... . vii

ABSTRACT .................................................................................................... . viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... . ix

DAFTAR TABEL .......................................................................................... . xi

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... . xii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. . xiii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................. . 1

B. Identifikasi Masalah ..................................................................... . 4

C. Pembatasan Masalah .................................................................... . 5

D. Rumusan Masalah ........................................................................ . 5

E. Tujuan dan kegunaan Penelitian .................................................. . 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teoritik ............................................................................ 8

B. Study Relevan ............................................................................. 18

C. Tindakan Hipotesis ..................................................................... 20

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu ...................................................................... 21

B. Prosedur Penelitian ...................................................................... 21

C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel .................................. 26

D. Instrument Penelitian ................................................................... 26

E. Teknik Analisis Data.................................................................... 30

F. Kriteria Keberhasilan Penelitian .................................................. 32

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ............................................................................ 34

B. Pembahasan .................................................................................. 54

BAB V PENUTUP

xii

A. Kesimpulan ................................................................................... 60

B. Saran ............................................................................................. 60

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 62

LAMPIRAN

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Angket Motivasi Awal Siswa ................................................. . 3

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Lembar Angket Motivasi Belajar Siswa ......................... 29

Tabel 4.1 Analisis Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa Pra Siklus .............. 31

Tabel 4.2 Persentase Indikator Angket Pra Siklus .......................................... 35

Tabel 4.3 Analisis Hasil Angket Motivasi Belajar Siklus I ............................. 39

Tabel 4.4 Persentase Indikator Angket Siklus I ............................................... 39

Tabel 4.5 Analisis Hasil Angket Motivasi Belajar Siklus II ............................ 45

Tabel 4.6 Persentase Indikator Angket Siklus II .............................................. 46

Tabel 4.7 Analisis Hasil Angket Motivasi Belajar Siklus III .......................... 51

Tabel 4.8 Persentase Indikator Angket Siklus II .............................................. 52

Tabel 4.9 Perbandingan Persentase Motivasi Belajar Siswa Per Siklus ......... 55

Tabel 4.10 Perbandingan presentase indikator persiklus ................................ 56

Tabel 4.11 Perbandingan perbaikan setiap siklus ........................................... 57

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1.Diagram Alur Penelitian Tindakan Kelas .................................... … 22

Gambar 4.1. Grafik Persentase Indikator Angket Pra Siklus .......................... … 34

Gambar 4.2.Grafik Persentase Indikator Angket Siklus I ............................... … 40

Gambar 4.3.Grafik Persentase Indikator Angket Siklus II ............................. … 41

Gambar 4.4.Grafik Persentase Indikator Angket Siklus III ............................ ….44

Gambar 4.5. Grafik Perbandingan Persentase Motivasi Belajar Siswa

Persiklus ....................................................................................... ….45

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar validasi RPP ................................................................... . 64

Lampiran 2. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ................................. . 67

Lampiran 3. Lembar validasi angket ............................................................... . 92

Lampiran 4. Angket motivasi Belajar ............................................................. . 94

Lampiran 5. Data angket motivasi Belajar ...................................................... 95

Lampiran 6. Dokumentasi ............................................................................... 114

Lampiran 7. Daftar Riwayat Hidup ................................................................. 117

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia dan

merupakan aspek utama terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas.

Pendidikan dapat memanusiakan manusia menjadi individu yang bermanfaat

bagi kehidupan, baik dalam kehidupan itu sendiri, bangsa maupun Negara.

Oleh karena itu, pendidikan harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya,

sehingga sesuai dengan tujuan. Keberhasilan suatu bangsa terletak pada mutu

pendidikan yang dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusianya.

Tujuan pendidikan seharusnya tertuang dalam pembukaan Undang-Undang

Dasar 1945 yang berbunyi: “ Mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut

melaksanakan ketertiban dunia ”. Pendidikan adalah usaha sadar dan

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

peserta didik secara aktif dapat mengembankan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

ahlak mulia, serta keteramapilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa

dan Negara. Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional.

Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,

sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (

slameto, 2003. ) . Perubahan tersebut dapat terjadi dengan adanya usaha-usaha

yang secara sadar dilakukan oleh individu yang sedang belajar. Kegiaatan

belajar mengajar pada dasarnya merupakan pemberian stimulus-stimulus

kepada siswa, agar terjadinya respon yang positif pada diri siswa. Kesediaan

dan kesiapan siswa dalam mengikuti proses demi proses dalam pembelajaran

akan mampu menimbulkan respon yang baik terhadap stimulus yang siswa

terima dalam proses pembelajaran. Banyak faktor yang mempengaruhi

keberhasilan siswa dalam belajar baik dari dalam diri siswa ( internal ) maupun

2

dari luar diri siswa ( eksternal ). Faktor internal meliputi faktor kesehatan,

faktor psikologis ( perhatian, minat, bakat, motivasi, kematangan, kesiapan )

dan faktor kelelahan. Sedangkan faktor eksternal meliputi faktor keluarga,

faktor sekolah, dan faktor masyarakat ( Ningrum, 2001 ).

Setiap siswa memiliki motivasi yang berbeda-beda, oleh karena itu guru di

tuntut untuk memahami kriteria siswanya agar kegiatan pengajaran yang

dilakukan mencapai tujuan pembelajaran. Guru yang tidak memperhatikan

masalah pada siswa seringkali mengalami kegagalan dalam melaksanakan

tugas mengajarnya di kelas. Maka ada baiknya guru membentuk motivasi

yang tepat guna untuk meningkatkan gairah dan motivasi siswa. Motivasi pada

setiap siswa dapat berbeda, sehingga ada siswa yang sekedar ingin

menghindari nilai yang jelek bahkan menghindari hukuman dari guru, dan

orientasinya hanya untuk memperoleh nilai yang tinggi, namun ada pula siswa

yang benar-benar ingin mengembangkan wawasan dan pengetahuan (

Djamrah, 2002 ).

Motivasi belajar merupakan keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa

yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari

kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan

yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai. ( Sadirman, 1986 ).

Keberadaan motivasi menyebabkan seseorang memiliki keinginan dan

dorongan untuk melakukan sesuatu. Seseorang yang tidak mempunyai

motivasi dalam belajar, tidak dapat melakukan aktivitas belajar yang efektif.

Salah satu faktor dari luar diri siswa adalah strategi pembelajaran. Tinggi

rendahnya aktivitas belajar siswa banyak dipengaruhi oleh strategi atau

pendekatan mengajar yang digunakan. Penerapan strategi pembelajaran yang

tepat dapat memotivasi siswa untuk giat belajar sehingga diperoleh hasil

belajar yang optimal. Tercapainya ketuntasan hasil belajar siswa pada ranah

kognitif, afektif, dan psikomotor merupakan indikator keberhasilan suatu

pembelajaran.

Umumnya guru dalam mengajar dan menyampaikan materi masih

menggunakan metode ceramah dan diskusi saja sehingga proses pembelajran

3

dikelas cendrung monoton dan terpusat pada guru, selain itu juga guru belum

menerapkan strategi-strategi pembelajaran yang menarik dan atraktif yang

mampu mengaktifkan siswa secara langsung dalam proses belajar dikelas.

Beberapa siswa menganggap bahwa biologi merupakan mata pelajaran yang

identik dengan hapalan. Pembelajaran yang demikian dapat menimbulkan

kejenuhan siswa terhadap materi dan kegiatan pembelajaran yang berakibat

pada rendah nya hasil belajar dan motivasi belajar siswa.

Hasil wawancara dengan guru mata pelajaran biologi kelas XI SMAS

PERINTIS Tanjung Jabung Timur pada tanggal 7 maret 2020 yang diperoleh,

bahwa motivasi belajar siswa masih rendah. Hal ini dapat dilihat kegiatan

siswa yang kurang aktif dalam proses pembelajaran dikelas seperti kurang

memperhatikan guru dalam kegiatan belajar, dan tidak mampu menjawab

pertanyaan dari guru tentang materi yang telah dipelajari.

Selain data observasi awal pada proses pembelajaran didapat pula data

angket motivasi awal siswa di kelas XI SMAS Perintis Tanjung Jabung

Timur sebagai berikut:

Tabel 1.1

Data angket motivasi awal Belajar siswa

No Absen

Siswa

Skor Motivasi Belajar

Siswa

Kualifikasi

1 65 Termotivasi

2 50 Kurang Termotivasi

3 62 Kurang Termotivasi

4 60 Kurang Termotivasi

5 52 Kurang Termotivasi

6 64 Kurang Termotivasi

7 55 Kurang Termotivasi

8 68 Termotivasi

9 50 Kurang Termotivasi

10 54 Kurang Termotivasi

4

11 56 Kurang Termotivasi

12 50 Kurang Termotivasi

13 58 Kurang Termotivasi

14 50 Kurang Termotivasi

15 55 Kurang Termotivasi

16 67 Termotivasi

17 68 Termotivasi

18 56 Kurang Termotivasi

19 68 Termotivasi

20 55 Kurang Termotivasi

21 67 Termotivasi

22 56 Kurang Termotivasi

23 54 Kurang Termotivasi

24 50 Kurang Termotivasi

25 65 Termotivasi

26 55 Kurang Termotivasi

27 68 Termotivasi

28 50 Kurang Termotivasi

29 66 Termotivasi

30 55 Kurang Termotivasi

Jumlah 1749

Rata-rata 58,3

Tabel 1.1 Table Motivasi Belajar Siswa

Sumber : Hasil angket motivasi belajar siswa kelas XI SMAS Perintis Tanjung

Jabung Timur

Hasil dari data angket motivasi belajar siswa diatas masih rendah dengan

jumlah 30 siswa hanya 8 orang siswa yang termotivasi dan 22 siswa lainnya

kurang termotivasi. Jumlah motivasi siswa yang cukup baik hanya mencapai

26%. Sehingga dapat disimpulkan motivasi belajar siswa belum masuk

kedalam kategori baik dikarenakan kurangnya kesadaran, kemauan, motivasi

5

belajar dan keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran, maka hasil belajar

kurang maksimal.

Alternatif yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah dalam

pembelajaran biologi diatas salah satunya dengan memberikan inovasi dalam

pembelajaran berupa strategi yang mampu melibatkan siswa secara aktif,

dapat memotivasi siswa, sebagai mediator, menciptakan suasana belajar

mengajar yang baik, komunikatif, dan menyenangkan sehingga mampu

menggali kompetensi yang dimiliki oleh siswa untuk mencapai hasil belajar

yang optimal. Penerapan strategi active learning ( belajar aktif ) pada siswa

dapat membantu ingatan ( memori ) sisa, sehingga siswa dapat dihantarkan

kepada tujuan pembelajaran dengan sukses. Salah satunya adalah dengan

penerapan strategi pembelajaran aktif index card match. Strategi ini

merupakan strategi pengulangan ( peninjauan kembali ) materi, sehingga

siswa dapat mengingat kembali materi yang telah dipelajarinya. Strategi

pembelajaran ini menuntut siswa untuk menguasai dan memahami konsep

melalui pencarian kartu indeks ( Mulyasa, 2004 ).

Strategi pembelajaran aktif index card match (ICM) cocok diterapkan

pada siswa karena strategi ICM mengikut sertakan siswa secara aktif,

mengandung unsur permainan sehingga diharapkan siswa tidak bosan dalam

belajar biologi. Selain itu, strategi ICM mempunyai peran penting memberikan

efek yang menyenangkan yaitu mampu memberi kesan yang mendalam pada

siswa sehingga akan mempermudah dan meningkatkan motivasi belajar untuk

belajar lebih rajin serta memperoleh hasil belajar biologi yang optimal.

Melalui Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) kekurangan yang ada selama

proses pembelajaran berlangsung dapat diidentifikasikan sehingga dapat

menemukan solusi untuk diterapkan pada proses selanjutnya ( Aryuliana,

2009).

Berdasarkan pada latar belakang yang telah diuraikan diatas, peneliti

melakukan penelitian tentang penggunaan strategi pembelajran akif index card

match untuk meningkatkan motivasi siswa dikhususkan pada mata pelajaran

biologi dengan judul penelitian yaitu : Penerapan Strategi Pembelajaran

6

Aktif Index Card Match untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

Pada Pelajaran Biologi Kelas XI di SMAS Perintis Tanjung Jabung

Timur.

B. Identifikasi Masalah

Beberapa masalah yang dapat diidentifikasi berdasarkan uraian latar

belakang diatas adalah sebagai berikut:

a. Siswa tidak termotivasi dalam proses pembelajaran biologi hal ini

terlihat dari siswa yang kurang aktif dalam proses pembelajaran di

kelas, siswa kurang memperhatikan penjelasan guru dikelas

disebabkan metode dan strategi pembelajaran kurang menarik,

sehingga motivasi belajar siswa rendah.

b. Guru hanya menggunakan metode ceramah saja sehingga membuat

siswa bosan hanya mendengarkan penjelasan guru.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka dapat berbagai macam

masalah sehingga perlu dibatasi guna memperoleh kedalaman kajian untuk

menghindari perluasan masalah. Adapun pembatasan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai subjek penelitian dibatasi pada semua siswa

kelas XI 2020/2021, pada mata pelajaran Biologi pada materi sistem

peredaran darah dan pengaruh strategi pemebelajaran aktif index card

match.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas serta untuk

memperjelas masalah maka dirumuskan yaitu: apakah strategi

pembelajaran aktif index card match dapat meningkatkan motivasi belajar

siswa kelas XI SMAS Perintis Tanjung Jabung Timur.

7

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan

Sesuai dengan perumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai

dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah strategi

pembelajaran ICM dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas XI

di SMAS Perintis Tanjung Jabung Timur

2. Kegunaan

Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bagi guru, akan dapat mengatasi permasalahan pembelajaran yang

dihadapi dan dapat mendapat wawasan serta keterampilan

pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan mutu

pembelajaran

b. Bagi siswa, akan dapat meningkatkan motivasi siswa dalam

mengikuti proses pembelajaran.

c. Bagi sekolah sebagai alternatif pilihan strategi pembelajaran dalam

proses pembelajaran di sekolah.

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teoritik

1. Pengertan Strategi Pembelajaran

Menurut ( Djamarah dan Sain, 2013) secara umum strategi mempunyai

pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha

mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan dengan proses belajar

mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru dan

anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai

tujuan yang telah digariskan.

Menurut (Sukanti dan Santoso, 2008) strategi mempunyai pengertian

suatu garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang

telah ditentukan. Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan

bahwa strategi merupakan suatu cara, teknik, taktik, siasat, kiat, dan ilmu di

dalam memanfaatkan segala sumber yang berisi garis besar haluan yang di

lakukan seseorang untuk bertindak dalam rangka mencapai tujuan dan

sasaran yang telah ditentukan.

2. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif Index Card Match

a. Pengertian Tipe Index Card Match ( ICM )

Model pembelajaran ICM merupakan suatu pembelajaran

berkelompok yang mengajak siswa untuk lebih aktif dan bertujuan

agar siswa mempunyai jiwa tanggung jawab dalam kelompok

belajarnya. Model pembelajaran kooperatif ICM ini berkaitan dengan

cara-cara atau metode pembelajaran yang bertujuan untuk mengingat

kembali materi yang sudah diajarkan sebelumnya. Model pembelajaran

ini akan menguji pengetahuan serta kemampuan siswa dengan teknik

mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban dari suatu soal.

Model pembelajaran ini mengusung prinsip belajar mengenai suatu

9

konsep atau topik dalam suasana pembelajaran yang menyenangkan,

sehingga siswa tidak akan merasa bosan berada di kelas (Zahro, 2015).

Hal–hal yang perlu dipersiapkan pada model pembelajaran ICM

adalah kartu. Kartu–kartu tersebut terdiri dari kartu yang berisi

pertanyaan–pertanyaaan dan kartu–kartu lainnya yang berisi jawaban

dari pertanyaan–pertanyaan tersebut. Hal umum yang terjadi pada

pendidik biasanya pendidik dalam kegiatan belajar mengajar

memberikan banyak informasi kepada siswa agar materi ataupun topik

dalam program pembelajaran dapat terselesaikan dengan tepat waktu,

hal ini menyebabkan pendidik terkadang lupa bahwa tujuan utama

proses pembelajaran ialah sejauh mana materi yang telah disampaikan

dapat diingat kembali oleh siswa, bukan hanya materi yang selesai

tepat waktu. Untuk itu pendidik harus mengetahui sejauh mana materi

pelajaran dapat diterima dengan baik oleh siswa (Zahro, 2015)

Pada proses pembelajaran dalam kelas, perlu diadakan peninjauan

kembali atau review untuk mengetahui sejauh manakah pemahaman

siswa tentang suatu materi. Salah satu cara yang paling meyakinkan

untuk menjadikan belajar tepat adalah memberikan waktu untuk

melakukan peninjauan kembali tentang materi yang sudah dipelajari.

Materi yang dibahas oleh siswa cenderung lebih melekat di dalam

pikiran mereka daripada materi yang tidak dibahas atau tidak

dilakukan peninjauan kembali. (Silberman,2005), berpendapat bahwa

ICM adalah salah satu teknik instruksional dari belajar aktif yang

termasuk dalam berbagai reviewing strategis (strategi pengulangan).

Tipe ICM ini berhubungan dengan cara-cara belajar agar siswa lebih

lama mengingat materi pelajaran yang dipelajari dengan teknik

mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban atau soal sambil

belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana

menyenangkan.

Disetiap tipe pembelajaran pastilah tidak akan lepas dari yang

namanya kekurang. Pada tipe ICM ini akan ditemukan kelebihan dan

10

kekurangan dalam menjalankannya. Berikut adalah kelebihan dan

kekurangan pada tipe ini ( Zahro, 2015 ) :

1) Kelebihan tipe ICM yaitu:

a) Menumbuhkan kegembiraan dalam kegiatan belajar mengajar.

b) Materi pelajaran yang disampaikan lebih menarik perhatian

siswa.

c) Mampu penciptakan suasana belajar yang aktif dan

menyenangkan.

d) Kerjasama antar sesama siswa terwujud dengan dinamis.

e) Munculnya dinamika gotong royong yang merata diseluruh

siswa.

2) Kekurangan tipe ICM yaitu:

a) Membutuhkan waktu yang lama bagi siswa untuk

menyelesaikan tugas

b) Pendidik meluangkan waktu yang lebih untuk membuat

persiapan.

c) Pendidik harus memiliki jiwa demokratis dan keterampilan yang

memadai dalam hal pengelolaan kelas.

d) Menuntut sifat tertentu dari siswa atau kecenderungan untuk

bekerja sama dalam menyelesaikan masalah

e) Suasana kelas menjadi gaduh sehingga dapat menggangu kelas

yang lain.

Berdasarkan paparan diatas, dapat diketahui bahwa model ICM

digunakan sebagai model pembelajaran untuk melakukan peninjauan

kembali materi yang sudah diberikan sebelumnya. Meskipun begitu,

materi baru pun dapat diberikan kepada siswa dengan syarat bahwa siswa

tersebut sudah diberi tugas mempelajari topik yang akan diajarkan

terlebih dahulu, sehingga ketika masuk kelas mereka sudah memiliki

bekal pengetahuan. Model pembelajaran kooperatif tipe ICM menuntut

siswa untuk bekerjasama dan dapat meningkatkan rasa tanggung jawab

siswa atas materi yang dipelajari dengan cara yang menyenangkan. Siswa

11

saling bekerjasama dan saling membantu untuk menyelesaikan

pertanyaan dan melempar pertanyaan kepada pasangan lain. Kegiatan

belajar dengan prinsip kerjasama ini dapat membantu memacu belajar

yang aktif dan kemampuan untuk mengajar kegiatan kerjasama kelompok

kecil yang memungkinkan untuk memperoleh pemahaman dan

penguasaan materi di dalam kelas secara merata. Dengan demikian,

model pembelajaran kooperatif tipe ICM termasuk suatu model

pembelajaran yang digunakan untuk melakukan peninjauan ulang materi

pelajaran dengan teknik mencari pasangan kartu index yang berupa

jawaban atau soal sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam

suasana menyenangkan.

b. Langkah-langkah ICM

Setiap tipe pembelajaran akan memiliki langkah-langkah yang

harus dilakukan. Menurut (Silberman, 2005) untuk menjalankan Tipe

ICM memilik beberapa langkah-langkah yaitu :

1) Pada kartu Index tulis teknik, konsep atau soal yang berkaitan

dengan materi yang akan diajarkan. Buat jumlah kartu setengah

dari jumlah peserta yang ada.

2) Pada kartu yang lain, tulis definisi dari teknik, konsep atau jawaban

dari kartu Index sebelumnya. Bisa juga contoh dari teknik atau

konsep tersebut. Sebagai

3) Satukan kartu index dan jawaban lalu kocoklah kartu beberapa saat

hingga keduanya bercampur.

4) Berikan kartu-kartu tersebut pada murid-murid. Jelaskan bahwa ini

adalah kegiatan mencocokkan. Sebagaian murid memiliki kartu

index dengan teknik, konsep atau soal yang akan dijelaskan pada

pelajaran dan lainnya memiliki kartu penjelasan.

5) Perintahakan siswa untuk mencari pasangan dari masing-masing

kartu yang meraka miliki. Jika seluruh murid telah mendapatkan

pasangan masing-masing, minta mereka untuk duduk bersama.

12

6) Kemudian setiap pasangan membacakan kartu Index dan kartu

jawaban di depan kelas.

Menurut (Silberman,2007) menyatakan bahwa strategi pembelajran ICM

salah satu teknik intruksional dari belajar aktif yang termasuk dalam

berbagai reviewing strategis (strategi pengulangan). Kegiatan pembelajaran

perlu diadakan peninjauan ulang atau review untuk mengetahui apakah

materi yang disampaikan dapat dipahami oleh siswa atau tidak. Salah satu

cara yang dapat membuat pembelajaran tetap melekat dalam pikiran adalah

dengan mengalokasikan waktu untuk meninjau kembali apa yang telah

dipelajari. Materi yang telah dibahas oleh siswa cendrung lebih melekat

didalam pikiran dari pada materi yang tidak pernah diulang dalam

pembelajran. Hal ini berkaitan dengan kuantitas dan kualitas belajar yang

harus tetap diperhatikan, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai

dengan optimal.

3. Pengertian Motivasi Belajar

a. Pengertian motivasi belajar

Menurut (Sardiman, 2001) mengemukakan bahwa kata “ motif ”

diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan

sesuatu. Berawal dari kata motif itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai

daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-

saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat

dirasakan atau mendesak.

Menurut ( Sumiati dkk, 2008 ), motivasi pada dasarnya dorongan

yang muncul dari dalam sendiri untuk bertingkah laku. Dorongan tersebut

diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi memegang peran

cukup besar terhadap pencapaian hasil belajar. Tanpa motivasi seseorang

tidak dapat belajar. Keberadaan motivasi menyebabkan seseorang

memeliki keinginan dan dorongan untuk melakukan sesuatu. Seseorang

yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tidak dapat melakukan

aktivitas belajar yang efektif. Pernyataan ini di perkuat oleh penyataan (

Sadirman, 2001) tentang motivasi, pernnya yang khas adalah dalam hal

13

menumbuhkan gairah, merasa senang, dan semangat untuk belajar. Hasil

belajar akan optimal apabila ada motivasi yang tepat.

Motivasi adalah suatu kekuatan (power) atau tenaga (forces) atau

daya (energi) atau suatu keadaan yang kompleks dan kesiap sediaan dalam

diri individu untuk begerak kearah tujuan tertentu. Motivasi juga

dipengaruhi oleh nilai-nilai penting untuk dipelajari dengan tujuan untuk

memperhalus perasaannya, dengan demikian motivasi untuk mengetahui

dan mempelajari seni pun akan tinggi (Uno dkk, 2014).

Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat diambil kesimpulan

bahwa motivasi adalah suatu pendorong, baik yang ada di dalam diri

seseorang maupun di luar diri seseorang yang menjadi daya penggerak

seeorang untuk melakukan sesuatu.

b. Fungsi Motivasi Belajar

Motivasi akan memberikan semangat yang luar biasa sehingga

seseorang dapat berusaha keras melakukan suatu kegiatan dan mencapai

tujuan yang diinginkan. Maka motivasi harus benar-benar diberikan

supaya siswa memiliki gairah yang besar dalam mencapai keberhasilan

belajarnya (Suprihatin, 2015).

Ada tiga fungsi motivasi itu diantaranya:

a) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau

motor yang melepas energi. Motivasi dalam hal ini merupakan

motor penggerak dari setiap kegiatan yang dikerjakan.

b) Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak

dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan

kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuan.

c) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa

yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan

menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermenfaat bagi

tujuan tersebut. Seseorang peserta didik yang akan menghadapi

ujian dengan harapan lulus, tentu akan melakukan kegiatan belajar

14

dan tidak akan menghabiskan waktunya untuk bermain kartu atau

membaca komik, sebab tidak serasi dengan tujuan.

c. Unsur-unsur Yang Mempengaruhi motivasi

a) Cita-cita atau aspirasi siswa

b) Kemampuan siswa

c) Kondisi siswa

d) Kondisi lingkungan siswa

d. Macam-macam Motivasi Belajar

Motivasi adalah salah satu faktor dalam diri siswa yang

mempengaruhi hasil belajar. Menurut (Yamin, 2008) motivasi

belajar dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :

a) Motivasi ekstrensik (eksternal), merupakan kegiatan belajar yang

tumbuh dari dorongan yang berasal dari luar diri siswa. Sebagai

contoh, prilaku individu yang muncul atau tidak muncul karena

adanya hukuman dan ganjaran. Motif yang menyebabkan prilaku

itu seakan-akan dari luar (hukuman dan ganjaran).

b) Motivasi intrinsik (internal), merupakan kegiatan belajar yang

tumbuh dari dorongan yang berasal dari diri siswa untuk

melakukan aktivitas belajar. Prilaku akibat motif ini muncul tanpa

perlu adanya ganjaran atas perbuatan dan tidak perlu hukuman

untuk tidak melakukannnya.

e. Indikator Motivasi Belajar

Indikator motivasi belajar menurut Hamzah B.Uno dapat

diklasifikasikan sebagai berikut :

a) Adanya hasrat dan keinginan berhasil

b) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar

c) Adanya harapan dan cita-cita masa depan

d) Adanya penghargaan dalam belajar

e) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar

f) Adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga

memungkinkan peserta didik dapat belajar dengan baik

15

f. Upaya meningkatkan motivasi belajar

a) Memperjelas tujuan yang ingin dicapai

b) Membangkitkan minat siswa

c) Menciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar

d) Berilah pujian yang wajar terhadap setiap keberhasilan siswa

e) Berikan penilaian

f) Berilah komentar terhadap hasil pekerjaan siswa

g) Ciptakan persaingan dan kerjasama

g. Pentingnya motivasi dalam belajar

Motivasi belajar penting bagi peserta didik dan guru. Bagi peserta

didik, pentingnya motiasi belajar adalah sebagai berikut:

a) Menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses, dan hasil

akhir

b) Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar yang

dibandingkan dengan teman sebaya

c) Mengarahkan kegiatan belajar

d) Membesarkan semangat belajar

Pengetahuan dan pemahaman tentang motivasi belajar pada

peserta didik bermanfaat bagi guru antara lain: membangkitkan,

meningkatkan, dan memelihara semangat peserta didik untuk belajar

sampai berhasil, mengetahui dan memahami motivasi belajar siswa

dikelas beragam, dan lain-lain.

Sedangkan menurut (Sugiarto, dkk, 2007), mengungkapkan

bahwa motivasi yang tinggi dapat ditentukan dalam sifat prilaku

siswa sebagai berikut:

a) Adanya kualitas keterlibatan siswa dalam belajar yang sangat

tinggi.

b) Adanya peran dan keterlibatan afektif siswa yang tinggi dalam

belajar.

c) Adanya upaya siswa untuk senantiasa memelihara atau menjaga

agar senantiasa memiliki motivasi belajar tinggi.

16

Guru dapat menggunakan berbagai cara untuk menggerakkan

atau membangkitkan motivasi belajar siswanya menurut (Hamalik,

2007) cara menggerakkan motivasi belajar siswa adalah sebagai

berikut:

a) Memberi angka

Umumya setiap siswa ingin mengetaui hasil pekerjaannya,

yakni berupa angka yang diberikan oleh guru. Murid yang

mendapat angka baik akan mendorong motivasi belajarnya

menjadi lebih besar, sebaliknya murid yang mendapatkan angka

kurang, mungkin menimbulkan frustasi atau dapat juga menjadi

pendorong agar belajar lebih baik.

b) Pujian

Pemberian pujian pada siswa atas hal-hal yang telah

dilakukan dengan hasil besar manfaatnya sebagai pendorong

belajar. Pujian menimbulkan rasa puas dan senang.

c) Hadiah

Cara ini dapat juga dilakukan oleh guru dalam batas-batas

tertentu, misalnya pemberian hadiah pada akhir tahun kepada

siswa yang mendapatkan atau menunjukkan hasil belajar yang

baik.

d) Kerja kelompok

Dalam kerja kelompok dimana melakukan kerja sama dalam

belajar, setiap anggota kelompok turutnya kadang-kadang

perasaan untuk mempertahankan nama baik, kelompok menjadi

pendorong yang kuat dalam proses belajar.

e) Persaingan

Baik kerja kelompok ataupun persaingan memberikan motif-

motif sosial kepada murid, hanya saja persaingan individual

dapat menimbulkan pengaruh yang tidak baik, seperti rusaknya

hubungan, persahabatan, perkelahian, pertentangan, persaingan

antar kelompok belajar.

17

f) Sarkasme

Dalam batas-batas tertentu sarkasme dapat mendorong

kegiatan belajar demi nama baiknya, tapi dipihak lain dapat

menimbulkan hal sebaliknya, karena siswa merasa dirinya

rendah, sehingga memungkinkan timbulnya konflik antara siswa

dan guru.

g) Penilaian

Penilaian secara berkelanjutan akan mendorong siswa-siswa

belajar, setiap anak memiliki kecendrungan untuk memperoleh

hasil yang baik. Disamping itu para siswa selalu mendapatkan

tantangan dan masalah yang harus dihadapi dan dipecahkan,

sehingga mendorong belajar lebih teliti dan seksama.

h) Karya wisata dan ekskursi

Cara ini dapat membangkitkan motivasi belajar, oleh karena

itu dalam kegiatan ini siswa akan mendapatkan pengalaman

langsung dan bermakna baginya.

i) Film pendidikan

Setiap siswa merasa senang menonton film. Gambar dan isi

cerita film lebih menarik perhatian dan minat siswa dalam

belajar. Para siswa mendapat pengalaman baru yang merupakan

suatu unit cerita yang bermakna.

j) Belajar melalui radio

Mendengar radio lebih menghasilkan dari pada mendengar

ceramah gur. Radio adalah alat yang penting untuk mendorong

motivasi belajar siswa, walaupun demikian radio tidak dapat

mengantikan kedudukan guru dalam belajar. Masih banyak cara

yang dapat digunakan guru untuk membangkitkan dan

memelihara motivasi belajar siswa.

18

B. Study Relevan

1. Penelitian yang dilakukan oleh Anisa Bili Yanti ( 2015 ) dalam skripsinya “

Penerapan Strategi index card match dalam meningkatkan motivasi dan

pemahaman konsep belajar Matematika PTK pada siswa kelas VIII semester

Ganjil SMP Negeri 2 Galak 2015/2016”, menyatakan bahwa penerpan

model pembelajaran Index Card Match memberikan semngat kepada siswa

dan kemauan mengerjakan soal dengan maksimal, memperhatikan saat guru

menjelaskan, dan aktif dalam mengajukan pertanyaan tentang materi yang

tidak dipahami. Selain itu pemahaman konsep siswa mengalami

peningkatan dan memberikan hasil pembelajaran yang maksimal. Adanya

peninkatan motivasi dan pemahaman konsep belajar Matematika siswa

meningkat setelah dilakukan dua kali tindakan melalui empat kali proses

pembelajaran. Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa

penelitiankelas yang dilakukan kolaboratif antara guru dengan peneliti di

SMP Negri 2 Gatak Sukoharjo dengan menerapkan model pembelajran

index card match data meningkatkan motivasi dan pemahaman konsep

belajar matematika siswa kelas VIII A semester ganjil SMP Negeri 2 Gatak

Sukaharjo. Adapun yang menjadi pembeda dari penelitian ini dengan

penelitian yang dilakukan oleh Anis Bili Yanti yaitu Anisa meneliti tentang

penerapan strategi pemebelajaran index card match terhadap motivasi dan

pemahaman konsep belajar siswa.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Retnowati ( 2013 ) dalam skripsinya “

Penerapan strategi Index card match dalam meningkatkan keaktifan belajar

pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV SD Negeri 3 Kahuman Kuloharjo,

Klaten Tahun ajaran 2012/2013” menyatakan keaktifan siswa belajar siswa

selama penerapan strategi Inde card match pada mata pelajaran IPA di SD

Negeri 3 Kahuman mengalami peningkatan. Hal ini bisa dilihat dari tingkat

keaktifan siswa dalam bertanya sebelum tindakan 41% menjadi 75%,

kemauan siswa dalam mencatat pelajaran juga meningkat 66% menjadi

83%, komitmen dalam mengerjakan tugas dari 58% menjadi 83%, dan

semngat dalam mengikuti pelajaran pada pra siklus 41% menjadi 91%.

19

Keaktifan siswa juga berpengaruh pada hasil belajar. Hal ini dapat dilihat

dari rata-rata hasil belajar siswa yang mengalami peningkatan pada pra

siklus rata-rata siswa 59,8, rata-rata siswa pada siklus I 67,33 dan rata-rata

pada siklus II 74,16. Maka, strategi Index card match dapat meningkatkan

keaktifan belajar siswa khususnya pada materi pelajaran IPA di SDN 3

Kahuman. Adapun perbedaa dari penelitian Retnowati dengan penelitian ini

yaitu penelitian yang dilakukan oleh Retnowati menggunakan penerapan

strategi Index card match terhadap keaktifan belajar siswa dikelas.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Bagus ryan diguna ( 2015 ) “ Peningkatan

aktivitas dan hasil belajar siswa melalui strategi pembelajaran aktif tipe

Index card match pada pembelajaran Tematik kelas IV B SDN 7 Metro

Pusat Tahun Pelajaran 2013/2014”. Bagus ryan diguna menyimpulkan

bahwa penerapan strategi pembelajaran akif tipe Index card match ( ICM )

dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran tematik.

Presentase rata-rata ketuntasan hasil belajar kognitif siswa pada siklus I

sebesar 65,92% dengan kategori cukup , siklus II sebesar 83,91% dengan

kategori baik, peningkatan dari siklus I ke II sebesar 17,99%. Adapun

perbedaan dari penelitian Bagus ryan diguna digunakan dengan penelitian

ini yaitu penelitian dari Bagus Ryan Diguna membahas tentang penerapan

strategi pembelajaran Index card match terhadap hasil belajar siswa,

sedangkan penelitian ini terhadap motivasi belajar siswa.

4. Penelitian dari Zahra Nurda’Ali (NIM. 13803241012) tahun 2017. Dengan

hasil: menunjukan bahwa Implementasi Metode Pembelajaran Index Card

Match dapat meningkatkan Hasil Belajar Pencatatan Jurnal Khusus siswa.

Keberhasilan tindakan tersebut dibuktikan pada siklus I nilai rata-rata

sebelum tindakan ( pretest ) sebesar 62.09 menjadi 79,69 setelah tindakan (

post test ). Pada siklus II, rata-rata nilai siswa sebelum tindakan ( pretest )

sebesar 68,39 menjadi 80,95 setelah tindakan ( posttest ). Selain itu ditinjau

dari aspek ketuntasan belajar, terjadi peningkatan sebesar 11,76% pada

siklus I dan siklus II. Pada siklus I terdapat 13 siswa atau 76,47% telah

mencapai KKM dan pada siklus II terdapat 15 siswa atau 88,23% telah

20

mencapai KKM. Hal ini telah memenuhi indikator keberhasilan tindakan

yaitu ≥85% siswa dalam satu kelas mencapai KKM yang ditetapkan sekolah

yaitu 75.

Dari penelitian terdahulu adapun persamaan dan perbedaan penelitian

yang akan dilakukan yaitu: Penelitian yang dilakukan oleh Anisa Bili Yanti

memiliki persamaan menggunakan penerapan strategi ICM dalam

meningkatkan motivasi dan konsep belajar, dan perbedaannya adalah

penelitian terdahulu meneliti pembelajaran matematika SMP kelas VIII.

Penelitian yang dilakukan oleh Retnowati memiliki persamaan dengan

penelitian ini adalah mengunakan strategi ICM dan perbedaannya degan

penelitian ini adalah peneliti terdahulu menggunakan strategi ICM untuk

meningkatkan kektifan belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Penelitian

yang dialakukan oleh Bagus Ryan Biguna memiliki persamaan dengan

penelitian ini adalah menggunakan strategi ICM dan perbedaan dengan

penelitian ini peneliti terdahulu meneliti tentang peningkatan aktivitas dan

hasil belajar siswa.

C. Hipotesis Tindakan

Sugiyono ( 2014 ) menyatakan bahwa hipotesis merupakan jawaban

sementara terhadap rumusan masalah peneliti, dimana rumusan masalah

peneliti telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan. Dikatakan

sementara, karna jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang

relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui

pengumpulan data.

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir, maka hipotesis penelitian

dapat merumuskan sebagai berikut: penggunaan strategi pembelajaran aktif

ICM dalam pembelajaran biologi dapat meningkatkan motivasi belajar siswa

kelas XI SMAS Perintis Tanjung Jabung Timur .

21

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMAS Perintis Tanjung Jabung Timur.

Alasan pemilihan tempat penelitian karena lokasi sekolah mudah

ditempuh dan di sekolah terdapat masalah untuk penelitian.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada semester ganjil tahun pelajaran

2020/2021.

B. Prosedur Penelitian

1. Desain Tindakan

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas.

Menurut (Arikunto, 2015) mengemukakan bahwa penelitian tindakan

kelas adalah penelitian yang memaparkan terjadinya sebab akibat dari

perlakuan, sekaligus memaparkan apa saja yang terjadi ketika perlakuan

diberikan, dan memaparkan seluruh proses sejak awal pemberian

perlakuan sampai dengan dampak perlakuan tersebut.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) berangkat dari permasalahan faktual

yang terjadi di kelas. Namun tidak semua guru mampu mengenali

permasalahan yang ada dikelasnya. Menurut (Sujati, 2000) dalam kasus

tersebut, guru dapat bekerja sama atau berkolaborasi dengan peneliti,

dengan demikian guru nanti akan dibantu dalam mengidentifikasi

permasalahan dan pemecahannya.

Penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh peneliti untuk

meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran biologi dengan

menggunakan strategil pembelajaran ICM di SMAS Perintis Tanjung

Jabung Timur. Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif antara peneliti

dan guru yang mengampu pembelajaran Biologi. Peneliti dan kolaborator

22

mengamati, mencatat secara cermat dan sistematik tentang beberapa aspek

situasi yang terjadi yaitu keaktifan dan motivasi belajar siswa dalam

proses pembelajaran materi sistem peredaran darah menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe ICM.

2. Prosedur Tindakan

Prosedur penelitian tindakan kelas ini di desain untuk tiga siklus yaitu

siklus I, siklus II dan siklus III. Dalam tiap-tiap siklus penelitian tindakan

kelas ini dibagi dalam empat kegiatan yaitu: perencanaan, pelaksanaan,

observasi dan refleksi.

Gambar : 2.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis Dan MC Taggart

Sumber : Arikunto, 2009

Perencanan

nBerdasarka

n beberapa

pengertian

di atas dapat

diambil

kesimpulan

bahwa

motivasi

adalah suatu

pendorong,

baik yang

ada di

dalam diri

seseorang

maupun di

luar diri

seseorang

yang

menjadi

daya

penggerak

seeorang

untuk

melakukan

sesuatu.an

Perencanan

nBerdasarka

n beberapa

pengertian

di atas dapat

diambil

kesimpulan

bahwa

motivasi

adalah suatu

pendorong,

baik yang

ada di

dalam diri

seseorang

maupun di

luar diri

seseorang

yang

menjadi

daya

Pengamatan

nBerdasarka

n beberapa

pengertian

di atas dapat

diambil

kesimpulan

bahwa

motivasi

adalah suatu

pendorong,

baik yang

ada di

dalam diri

seseorang

maupun di

Pengamatan

nBerdasarka

n beberapa

pengertian

di atas dapat

diambil

kesimpulan

bahwa

motivasi

adalah suatu

pendorong,

baik yang

ada di

dalam diri

seseorang

maupun di

luar diri

seseorang

yang

menjadi

daya

penggerak

seeorang

untuk

melakukan

Pelaksanaan

nBerdasarka

n beberapa

pengertian

di atas dapat

diambil

kesimpulan

bahwa

motivasi

adalah suatu

pendorong,

baik yang

ada di

dalam diri

seseorang

maupun di

luar diri

seseorang

yang

Pelaksanaan

nBerdasarka

n beberapa

pengertian

di atas dapat

diambil

kesimpulan

bahwa

motivasi

adalah suatu

pendorong,

baik yang

ada di

dalam diri

seseorang

maupun di

luar diri

seseorang

yang

menjadi

daya

penggerak

seeorang

untuk

melakukan

sesuatu.an

Refleksi

nBerdas

arkan

beberap

a

pengerti

an di

atas

dapat

diambil

kesimpu

lan

bahwa

motivasi

adalah

suatu

pendoro

ng, baik

yang

Refleksi

nBerdas

arkan

beberap

a

pengerti

an di

atas

dapat

diambil

kesimpu

lan

bahwa

motivasi

adalah

suatu

pendoro

ng, baik

yang

ada di

dalam

diri

seseoran

g

maupun

di luar

diri

Siklus II

nBerdas

arkan

beberap

a

pengerti

an di

atas

dapat

diambil

kesimpu

lan

bahwa

motivasi

adalah

suatu

pendoro

ng, baik

yang

Siklus I

nBerdas

arkan

beberap

a

pengerti

an di

atas

dapat

diambil

kesimpu

lan

bahwa

motivasi

adalah

suatu

pendoro

ng, baik

yang

ada di

dalam

diri

seseoran

g

maupun

di luar

diri

?

nB

erd

asa

rka

n

beb

era

pa

pen

ger

tian

di

23

Adapun fungsi dari masing-masing tahapan pada siklus tersebut adalah

sebagai berilut :

a. Siklus I

1. Menyusun rencana tindakan kelas

Sebelum melakukan tindakan kelas guru terlebih dahulu menyusun

perencanaan yaitu:

a) Melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar

yang akan disampaikan kepada siswa dengan menggunakan strategi

pembelajaran aktif Index card match

b) Menetapkan materi bahan ajar

c) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran ( RPP ) menggunakan

strategi pembelajaran aktif Index card match

d) Merancang strategi pembelajaran aktif Index card match untuk

melaksanakan pembelajaran

2. Pelaksanaan tindakan

Penelitian tindakan kelas adalah pelaksanaan yang merupakan tindakan

implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu menggunakan tindakan

kelas. Berikut rancangan pelaksanaan yang dilakukan oleh peneliti:

a) Guru menyajikan materi pelajaran dengan strategi pembelajaran aktif

Index card match

b) Guru menjelaskan dan memperaktekan penggunaan kartu Index sesuai

dengan isi materi

c) Setiap siswa melakukan permainan kartu index sesuai apa yang guru

sampaikan

d) Guru memberikan kesempatan pada siswa bertanya sesuai dengan

materi pelajaran

e) Guru memberikan penguatan dan kesimpulan kepada siswa

f) Guru memberi evaluasi

24

3. Pengamatan

Pengamatan atau observasi dilakukan pada semua kegiatan yang

ditujukan untuk mengenali, merekam, dan mendokumentasi setiap

aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Pada penelitian ini proses

pengamatan dilakukan oleh peneliti sebagai observer. Pengamatan yang

dilakukan adalah sebagai berikut:

a) Keaktifan siswa mengikuti permainan

b) Kerja sama siswa dalam kelompok

c) Kegiatan siswa mencari dan mencocokkan kartu index

d) Kegiatan siswa menjelaskan, memberi pendapat atau pertanyaan

e) Motivasi siswa mengikuti permainan

4. Refleksi

Dalam tahap refleksi peneliti melakukan analisis data dengan

melakukan katergorisasi dan menyimpulkan data yang telah terkumpul

dalam tahap pengamatan. Dalam tahap refleksi peneliti juga melakukan

evaluasi dari kelemahan dan kekurangan dari hasil temuan catatan

lapangan pada siklus I sebagai bahan pertimbangan untuk memperbaiki

siklus selanjutnya.

b. Siklus II

1. Perencanaan

Peneliti membeuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi

pada siklus I. perencanaan siklus II masih sama dengan siklus I hanya

guru lebih memaksimalkan dalam memotivasi dan membimbing siswa

dalam proses pembelajaran.

2. Pelaksanaan

guru melaksaan pembelajaran dengan menggunakan strategi

pembelajaran aktif Index card match dan tentunya berdasarkan rencana

pembelajaran pada siklus I. Disetiap pembelajaran disampaikan indikator

pembelajaran agar siswa mengetahui sasaran yang dicapai dalam proses

pembelajaran.

25

3. Pengamatan

Peneliti melakukan pengamatan terhadap motivasi dan aktivitas

pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif ICM

disaat proses pembelajaran berlangsung.

4. Refleksi

Peneliti merupakan refleksi terhadap pelaksanaan siklus II dan

memperbaiki kekurangan dan kelemahan dari siklus II. Apabila siklus ini

belum berhasil maka dilanjutkan pada siklus selanjutnya.

c. siklus III

1. Perencanaan

Peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi

pada siklus II. perencanaan siklus III masih sama dengan siklus II hanya

guru lebih memaksimalkan dalam memotivasi dan membimbing siswa

dalam proses pembelajaran.

2. Pelaksanaan

guru melaksaan pembelajaran dengan menggunakan strategi

pembelajaran aktif ICM dan tentunya berdasarkan rencana pembelajaran

pada siklus I. Disetiap pembelajaran disampaikan indikator pembelajaran

agar siswa mengetahui sasaran yang dicapai dalam proses pembelajaran.

3. Pengamatan

Peneliti melakukan pengamatan terhadap motivasi dan aktivitas

pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif ICM

disaat proses pembelajaran berlangsung.

4. Refleksi

Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus III dan

memperbaiki kekurangan dan kelemahan dari siklus II. Apabila siklus ini

belum berhasil maka dilanjutkan pada siklus selanjutnya. Tahapan pada

setiap siklus dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Rencana

Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran mempersiapkan

lembar observasi dan lembar angket.

26

b. Tindakan

Memotivasi siswa dalam melakukan pembelajaran selama

pembelajarn siswa dikelompokan sesuai sesuai dengan metode

pembelajaran

c. Observasi

Observasi dilakukan bersama dengan pelaksanaan tindakan,

observasi dilakukan oleh peneliti dan guru yang melaksanakan

tindakan dengan menggunakan lembar pengamatan

C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

Penelitian ini akan dilakukan pada seluruh siswa kelas XI SMAS

PERINTIS Tanjung Jabung Timur Tahun ajaran 2020/2021. Adapun jumlah

kelas XI berjumlah satu lokal. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan

satu kelas yang terdiri dari siswa kelas XI sebagai kelompok subjek

penelitian yang diterapkan strategi pembelajaran aktif ICM berdasarkan hasil

pada saat observasi pra pengamatan dilokasi dan dari fenomena-fenomena

yang menunjukan bahwa siswa kurang memiliki motivasi belajar yang kuat.

D. Instrumen Penelitian

Instrument yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah

sebagaii berikut:

1. Observasi

Observasi atau pengamatan digunakan dalam rangka mengumpulkan

data-data dalam suatu penelitian, merupakan hasil perbuatan jiwa secara

secara aktif dan penuh dalam suatu penelitian untuk menyadari adanya

suatu rangsangan tertentu yang diinginkan, atau suatustudi yang

disengaja dan sistematis tentang keadaan fenomena sosial dan gejala-

gejala psikis dengan jalan mengamati dan mencatat (Mardalis, 2014).

Observasi adalah melakukan pengamatanlangsung dengan

menggunakan penglihatan, penciuman, perabaan, dan pengecapan. (

Trianto, 2010). Metode observasi atau pengamatan mengoptimalkan

kemampuan peneliti dari segi motif, kepercayaan, perhatian, prilaku,

27

kebiasaan dan sebagainya. Observasi dilakukan dengan mengguanakan

panduan observasi yang disiapkan untuk memudahkan dan membantu

peneliti dalam memperoleh data. Panduan tersebut dikembangkan dan

diperbaharui selama penulis berada di lokasi penelitian. Observasi

partisipan, yang mana peneliti melibatkan diri secara langsung dalam

lingkungan penelitian. Observasi yang penulis gunakan adalah observasi

langsung menggunakan objek yang penulis ambil datanya seperti proses

kegiatan pembelajaran di SMAS Perintis Tanjung Jabung Timur.

2. Wawancara

Wawancara (Interview) adalah pengumpulan data dengan

mengajukan pertanyaan secara langsung oleh pewawancara (pengumpul

data) kepada responden, dan jawaban-jawaban dari responden dicatat

dan direkam dengan alat perekam (Soeharto, 2011). Wawancara

digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin

melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang

harus diteliti, tetapi juga apabila peneiti ingin mengetahui hal-hal dari

responden lebih mendalam.

Wawancara juga merupakan suatu metode atau cara yang digunakan

untuk mendapatkan jawaban dari responden dengan jalan tanya jawab

sepihak. Wawancara dalam peneliti ini digunakan untuk melengkapi

perolehan data berupadokumentasi yakni data yang bersangkutan dengan

sejarah berdirinya sekolah, struktur organisasi sekolah, jumlah tenaga

pengajar, jumlah pegawai dan jumlah siswa.

3. Angket ( Kuesioner )

Angket adalah pernyataan-pernyataan yang lebih tersusun secara

kronologis dari yang umum mengarah ke khusus untuk diberikan kepada

responden atau infirman. (Subagyo, 2011). Sejumlah pertanyaan tertulis

yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti

laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahui.

Angket disusun sedemikian rupa sehingga dapat menjadi alat ukur

yang baik yang mampu menggali seluruh informasi yang berkaitan

28

dengan disiplin belajar. Pernyataan-pernyataan peneliti ajukan baik

pernyataan-pernyataan positif maupun negatif berbentuk skala motivasi

belajar siswa, dan item-item angket yang disebarkan tersebut tersusun

berdasarkan kisi-kisi angket yang telah dirumuskan.

Kuesiner ada dua macam, kuesioner tertutup (bentuk tertutup) dan

kuesioner tidak berstruktur (terbuka). Kuesiner berstruktur berisi

perrnyataan yang disertai jawaban. Sedangkan kuesioner tak berstruktur

pertanyaan yang tidak disertai jawaban (Uno, 2013).

Instrumen ini diberikan kepada peserta didik dengan maksud untuk

memengetahui motivasi belajar peserta didik, instrumen ini diharapkan

dapat diisi dengan baik sesuai dengan kondisi yang diketahui oleh

peserta didik, caranya hanya memilih satu dari lima alternatif jawaban

yang tersedia.

Sangat Setuju SS 5

Setuju S 4

Ragu-ragu R 3

Tidak Setuju TS 2

Sangat Tidak Setuju STS 1

Tabel 2 Kriteria penilaian jawaban angket positif dan negatif

Sumber: statistika pendidikan dan metode penelitian kuatitatif

Dalam penelitian ini peneliti hanya menggunakan lima alternatif

jawaban pada skala likert yang suah dimodifikasi oleh peneliti sendiri

dimana item soal positif dan negatif, sangat setuju (SS) contohnya Materi

pembelajaranini sangat menarik perhatian, Setuju (S) contohnya saya

menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru dengan tuntas,Ragu-ragu

(R) Pada awal pembelajaran, ada sesuatu yang menarik bagi saya tidak

setuju (TS) contohnya saya malas mengerjakan tugas yang diberikan guru,

29

dan Sangat Tidak Setuju (STS) contohnya saya tidak serius mengerjakan

tugas yang diberikan oleh guru.

Tabel 3.1

Kisi- kisi Angket Motivasi Belajar Siswa

variabel No Indikator Sub Indikator Item

Positif Negatif

Motivasi

peserta

didik

1 adanya hasrat

dan keinginan

berhasil

Menyelesaikan tugas

dengan tuntas

1,2 3

Mempelajari pelajaran

yang akan dipelajari

4 5

2 Adanya

dorongan dan

kebutuhan

belajar

Adanya semangat

belajar untuk

mendapatkan nilai

yang bagus

6,7 8

3 Adanya harapan

dan cita-cita

masa depan

Adanya keinginan

untuk belajar agar

menjadi orang sukses

9 10

Belajar dengan giat

untuk mencapai cita-

cita

11 12

4 Adanya

penghargaan

dalam belajar

Belajar dengan rajin

karena ingin

berprestasi

13 14

5 Adanya kegiatan

yang menarik

dalam belajar

Pembelajaran yang

guru berikan membuat

peserta didik menarik

dalam memahami

materi pembelajaran

15 16

Proses pembelajaran

didalam kelas

membuat peserta didik

senang

17,18 19

6 Adanya

lingkungan

belajar yang

kondusif

Lingkungan belajar

yang nyaman

membuat peserta didik

fokus mengikuti

pembelajaran

20,21 22

Lingkungan belajar

yang kondusif

memudahkan peserta

didik memahami

pembelajaran

23 24

Sumber: Uno, 2009

30

4. Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan mempelajari

catatan-catatan mengenai data pribadi responden, seperti yang dilakukan

oleh seorang psikolog dalam meneliti perkembangan kliennya melalui

catatan pribadinya (Fathoni ,2011). Dokumentasi adalah data pendukung

yang dikumpulkan sebagai penguatan data observasi dan wawancara,

karena dokumentasi adalah satu kesatuan dengan data observasi dan

wawancara yang dilakukan sebelumnya.

E. Teknik Analisis Data

Dalam Penelitian Tindakan Kelas ada dua jenis data yang dapat di

kumpulkan oleh peneliti yaitu :

1. Data kuantitatif (nilai motivasi siswa) dapat dianalisis secara

deskriptif. Dalam hal ini peneliti menggunakan analisis statistik

deskriptif. Misalnya, mencari nilai rata-rata, persentase keberhasilan

belajar, dan lain sebagainya.

2. Data kualitatif, yaitu data yang berupa informasi berbentuk kalimat

yang memberi gambaran tentang ekspresi terhadap suatu mata

pelajaran (kognitif), pandangan atau sikap (afektif), aktifitas peserta

didik mengikuti pelajaran, perhatian, antusias dalam belajar

kepercayaan diri, motivasi belajar, dapat dianalisis secara kualitatif

(Iskandar, 2012).

Analisis deskriptif dapat digunakan untuk mengolah karakteristik

data yang berkaitan dengan rata-rata, persentase dan menyajikan data

yang menarik, mudah dibaca ( grafik dan table ) dan dimaknai atau

diinterpensi secara deskripsi. Untuk data kualitatif yang berupa hasil

observasi, pengamatan, studi dokumentasi Penelitian Tindakan Kelas (

PTK ), dapat dilakukan melalui analisis data model Miles dan

Huberman, yaitu analisis reduksi data, display data, penyajian data,

dan verifikasi data atau menarik kesimpulan.

31

Untuk mengetahui peningkatan penggunaan strategi pembelajaran

aktif Index card match untuk meningkatkan motivasi belajar siswa

kelas XI pada mata pelajaran biologi semester I tahun ajaran

2020/2021 di SMAS Perintis Tanjung Jabung Timur, maka peneliti

menggunakan analisis statistik deskriptif yaitu untuk mencari nilai

rata-rata, persentase motivasi dalam mengikuti pembelajaran dikelas

dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

N=𝐹

𝑁𝑥 100%

Keterangan:

N = Nilai persen yang dicari

F = Nilai keseluruhan

N = Jumlah keseluruhan peserta didik

100 = Bilangan tetap

Hasil analisis data selanjutnya ditafsirkan dengan kriteria penafsiran

ditunjukkan pada tabel sebagai berikut:

No Persentase Kualifikasi Tingkat Keberhasilan

1 85-100 Sangat Termotivasi Berhasil

2 65-84 Termotivasi Berhasil

3 55-64 Kurang Termotivasi Tidak Berhasil

4 0-54 Sangat kurang termotivasi Tidak Berhasil

Sumber: Aqib (2011)

F. Kriteria Keberhasilan Penelitian

Pencapaian keberhasilan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini

ditujukan dengan adanya peningkatan motivasi belajar siswa. Jika sekor

rata-rata observasi dalam proses pembelajaan Biologi dan motivasi belajar

siswa mencapai 65-100% maka siswa dinyatakan termotivasi (Aqib,

2011).

32

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Pra Siklus

Kegiatan pra siklus dilaksanakan satu kali pertemuan yaitu pada tanggal

06 November 2020. Beberapa hal yang dilakukan pada kegiatan pra siklus

ini antara lain melakukan tanya jawab dengan Irma Suryani, S.Pd guru

Biologi Sekolah Menengah Atas Swasta Perintis tentang motivasi belajar

siswa dan metode yang digunakan dalam pembelajaran Biologi serta

kesulitan yang dihadapi guru ketika proses pembelajaran berlangsung, dan

konsultasi mengenai materi yang akan menjadi pembelajaran bagi siswa

selama pengambilan data. Selain itu, peneliti juga melakukan konsultasi

mengenai rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang akan dilaksanakan

di kelas kepada guru Biologi. Peneliti melakukan wawancara dengan

beberapa siswa kelas XI untuk menanyakan kesulitan dalam proses

pembelajaran Biologi. Pengambian data awal tentang motivasi, peneliti

memberikan angket kepada siswa yang berisikan 24 butir pernyataan

tentang motivasi untuk mengetahui pengetahuan awal siswa dalam

pelajaran Biologi. Data hasil pengisian angket tentang motivasi siswa

sebelum tindakan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.1

Analisis hasil angket motivasi Belajar

Jumlah

siswa

Termotivasi Kurang

Kermotivasi

Rata-rata

kelas

Persentase

30 18 12 64,30 60,00%

Berdasarkan hasil pengisian angket motivasi belajar siswa, nilai rata-rata

indikator motivasi belajar Biologi siswa pra siklus, dapat dilihat dalam table

berikut ini:

33

Tabel 4.2

Persentase Indikator Motivasi Siswa

Variabel Indikator Jumlah Skor Persentase

Motivasi

Belajar

Adanya hasrat dan

keinginan berhasil

443

73,83%

Adanya dorongan

dan kebuutuhan

belajar

242

40,33%

Adanya harapan dan

cita-cita masa depan

324

54,00%

Adanya penghargaan

dalam belajar

142

23,66%

Adanya kegiatan

menarik dalam

belajar

398

66,33%

Adanya lingkungan

belajar yang

kondusif

391

65,16%

Lebih jelasnya lagi dapat dilihat pada gambar 4.1

Gambar 4.1 Grafik persentase angket motivasi belajar siswa pra siklus

0,00%

10,00%

20,00%

30,00%

40,00%

50,00%

60,00%

70,00%

80,00%

Indikator 1

73,83%

Indikator 2

40,33%

Indikator 3

50,00%

Indikator 4

23,66%

Indikator 5

66,33%

Indikator 6

65,16%

Persentase Indikator Motivasi Belajar Siswa

Persentase

34

Keterangan gambar:

Indikator 1 : Adanya hasrat dan keinginan berhasil

Indikator 2 : Adanya dorongan dan kebuutuhan belajar

Indikator 3 : Adanya harapan dan cita-cita masa depan

Indikator 4 : Adanya penghargaan dalam belajar

Indikator 5 : Adanya kegiatan menarik dalam belajar

Berdasarkan observasi awal penelitian di Sekolah Menengah Atas

Swasta PERINTIS Tanjung Jabung Timur pada mata pelajaran Biologi

pada tanggal 5 November 2020 penulis menemukan motivasi belajar siswa

menunjukkan presentase motivasi belajar siswa yang hanya mencapai

60,00% data diperoleh dari data sebaran angket motivasi, penyebabnya

adalah aktivitas pembelajaran siswa di kelas hanya duduk mendengarkan,

membaca, dan mencatat, pembelajaran di kelas terkesan monoton.

Sehingga guru terkesan bersikap Teacher Center pada saat menjelaskan

materi di depan kelas tanpa adanya penggunaan metode pembelajaran yang

sesuai dengan materi dan karakteristik siswa.Kesulitan belajar siswa juga

dipengaruhi oleh faktor dalam seperti kurang konsentrasi saat pembelajaran

berlangsung. Jika keadaan ini dibiarkan terus menerus siswa menjadi tidak

semangat dalam belajar sehingga akan menyebabkan motivasi belajar siswa

rendah saat proses pembelajaran berlangsung.

2. Siklus 1

a. Perencanaan

Siklus I dilakukan sebanyak dua kali pertemuan yang dilakukan sesuai

jadwal pelajaran Biologi. Pada siklus I ini materi yang akan diajarkan

kepada siswa adalah komponen penyusun darah sub pokok bahasan Satuan

Sistem Peredaran Darah. Pada siklus I ini peneliti sudah mulai menerapkan

strategi pembelajaran ICM.

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah:

1) Menyusun dan menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

yang akan digunakan.

2) Menyiapkan perlengkapan yang digunakan dalam penerapan strategi

35

pembeljaran ICM.

3) Menyiapkan lembar angket yang berisikan beberapa pertanyaan untuk

mengukur seberapa besar motivasi siswa terhadapa mata pelajaran

Biologi.

b. Pelaksanaan

Pelaksaan siklus I, dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan.Pada

kegiatan pembelajaran ini, peneliti bertugas sebagai observer. Kegiatan

pada siklus I ini dapat diuraikan sebagai berikut:

1) Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 10 November 2020

dengan alokasi waktu 1 x 45 menit, yaitu pada jam 09:15 s.d 10:00 WIB.

Pada pertemuan pertama materi yang dibahas Komponen Penyusun

Darah. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a) Kegiatan Awal

(1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

(2) Guru memotivasi siswa dengan memberi contoh dalam kehidupan

sehari-hari.

(3) Guru meminta beberapa orang siswa untuk memberi contoh lain

yang pernah dialami dalam kehidupan sehari-hari yang

berhubungan dengan materi pelajaran.

b) Kegiatan Inti

(1) Guru menjelaskan langkah-langkah strategi pembelajaran ICM

dengan kalimat yang mudah dipahami oleh siswa

(2) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengulang

bacaan tentang materi yang akan dipelajari selama beberapa

menit

(3) Guru melakukan Tanya jawab mengenai materi komponen

penyusun darah

(4) Guru mengocok setiap potongan kartu petanyaan dan kartu

jawaban yang telah disediakan guru

(5) Guru memberikan 1 potongan kartu kepada setiap siswa

36

(6) Setelah selesai guru memberikan aba-aba kepada setiap siswa

untuk mulai mencari pasangan mereka masing-masing

(7) Setelah siswa menemukan pasangannya, guru meminta siswa

untuk duduk berdekatan

(8) Guru meminta setiap pasangan siswa secara bergantian untuk

maju kedepan kelas untuk membacakan pertanyaan dan jawaban

dari pertanyaan tersebut agar di dengar oleh siswa lain

(9) Guru meminta pendapat siswa apakah pertanyaan dan jawaban

yang telah dibacakan pasangan yang tampil cocok atau tidak

(10) Guru memberikan penguatan positif terhadap hasil kerja siswa

b) Kegiatan Akhir

(1) Guru memberi evaluasi kepada siswa untuk mengetahui

pemahaman siswa terhadap materi yang baru didiskusikan yang

dikerjakan secara individu.

(2) Guru membimbing siswa dalam menyimpulkan materi

pelajaran.

(3) Guru menginformasikan dan memberikan tugas bacaan

mengenai materi pada pertemuan berikutnya

(4) Guru menutup pembelajaran dengan Doa dan salam

1) Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 13 November 2020

dengan alokasi waktu 1 x 45 menit, yaitu pada jam 08.00 s.d 08:45 WIB.

Pada pertemuan kedua materi yang dibahas proses pembekuan darah dan

macam macam-macam golongan darah. Setelah pemebelajaran berakhir

peneliti akan memberikan angket motivasi belajar kepada setiap siswa.

Kegiatan-kegiatan yang dilakkan adalah sebagai berikut:

a) Kegiatan Awal

(1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

(2) Guru memotivasi siswa dengan memberi contoh dalam kehidupan

sehari-hari.

37

(3) Guru meminta beberapa orang siswa untuk memberi contoh lain

yang pernah dialami dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan

dengan materi pelajaran.

b) Kegiatan Inti

(1) Guru menjelaskan langkah-langkah srategi pembelajaran ICM

dengan kalimat yang mudah dipahami oleh siswa

(2) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengulang

bacaan tentang materi yang akan dipelajari selama beberapa menit

(3) Guru melakukan Tanya jawab mengenai materi komponen

penyusun darah

(4) Guru mengocok setiap potongan kartu petanyaan dan kartu jawaban

yang telah disediakan guru

(5) Guru memberikan 1 potongan kartu kepada setiap siswa

(6) Setelah selesai guru memberikan aba-aba kepada setiap siswa untuk

mulai mencari pasangan mereka masing-masing

(7) Setelah siswa menemukan pasangannya, guru meminta siswa untuk

duduk berdekatan

(8) Guru meminta setiap pasangan siswa secara bergantian untuk maju

kedepan kelas untuk membacakan pertanyaan dan jawaban dari

pertanyaan tersebut agar di dengar oleh siswa lain

(9) Guru meminta pendapat siswa apakah pertanyaan dan jawaban yang

telah dibacakan pasangan yang tampil cocok atau tidak

(10) Guru memberikan penguatan positif terhadap hasil kerja siswa

c) Kegiatan Akhir

(1)Guru memberi evaluasi kepada siswa untuk mengetahui pemahaman

siswa terhadap materi yang baru didiskusikan yang dikerjakan secara

individu.

(2)Guru membimbing siswa dalam menyimpulkan materi pelajaran.

(3)Guru mengakhiri pelajaran dengan memberi tugas rumah (PR) dan

mengucapkan salam.

38

c. Observasi

1) Observasi aktivitas siswa

Adapun pengamatan yang dilakukan untuk mengamati aktivitas siswa

adalah sebagai berikut:

Tabel 4.3

Analisis aktivitas belajar siswa

No Aktivitas siswa Frekuensi %

1 Keaktifan siswa mengikuti permainan 14 46 %

2 Kerja sama siswa dalam kelompok 10 33 %

3 Kegiatan siswa dalam mecari jawaban

pertanyaan dikelas

10 33 %

4 Kegiatan siswa menjelaskan, memberi dan

menyampaikan pendapat atau pertanyaan

10 33 %

5 Motivasi siswa mengikuti permainan 12 40 %

Pada hasil observasi siklus I peneliti menemukan bahwa hanya 14

orang siswa yang aktif mengikuti proses pembelajaran sehingga

diperoleh persentase 46%. Keja sama siswa dalam kelompok hanya 10

orang siswa dengan persentase 33%. Kegiatan siswa dalam mencari dan

mencocokkan kartu hanya10 orang siswa yang berpartisipasi dengan

persentase 33%. Kegiatan siswa menjelaskan, memberi dan

menyampaikan pendapat atau pertanyaan hanya 10 orang siswa dengan

persentase 33% dan motivasi siswa mengikuti permainan 12 orang siswa

dengan persentase 40%. Dari hasil observasi siswa yang telah dilakukan

belum memenuhi kriteria motivasi belajar siswa.

2) Analisis angket motivasi belajar siswa

Untuk melihat seberapa banyak siswa yang termotivasi terhadap mata

pelajaran Biologi, dapat dilihat pad tabel berikut:

39

Tabel 4.4

Analisis hasil angket motivasi Belajar

Jumlah

siswa

Termotivasi Kurang

Kermotivasi

Rata-rata

kelas

Persentase

30 22 8 70,83 73,33%

pada siklus I dilakukan penyebaran angket yang setiap angket berisikan 24

pertanyaan yang sama. Banyak siswa yang termotivasi setelah menggunakan

strategi pembelajaran ICM dapat dilihat pada tabel 4.3 dapat dilihat bahwa rata-

rata kelas 70,83 dan persentase siswa yang termotivasi pada mata pelajaran

Biologi pada siklus I sebanyak 73.33%, hasil ini menunjukkan peningkatan

jumlah persentese siswa dari yang sebelumnya, dimana pada pra siklus siswa

yang termotivasi sebanyak 60,00%. Adapun peningkatan yang terjadi adalah

sebesar 13,33%.

Dari tabel di atas didapat juga persentase dari setiap indikator yang dapat

dilihat pada tabel 4.5

Tabel 4.5

Persentase Indikator Motivasi Siswa

Variabel Indikator Jumlah Skor Persentase

Motivasi

Belajar

Adanya hasrat dan

keinginan berhasil

445

74,16%

Adanya dorongan dan

kebuutuhan belajar

264

44,00%

Adanya harapan dan

cita-cita masa depan

361

60,16%

Adanya penghargaan

dalam belajar

169

28,16%

Adanya kegiatan

menarik dalam belajar

445

74,16%

Adanya lingkungan

belajar yang kondusif

441

73,50%

40

Lebih jelasnya lagi dapat dilihat pada gambar 4.2

d. Refleksi

Berdasarkan hasil observasi dan data analisis hasil angket motivasi siswa

pada tabel 4.3 yang diperoleh dari proses pembelajaran pada siklus I dapat

disimpulkan bahwa pelaksanaan siklus I dinyatakan berhasil karena telah

mencapai indikator keberhasilan yaitu apabila seluruh atau sebagian siswa

(65%) termotivasi terhadap mata pelajaran Biologi. Meskipun pelaksanaan

siklus I berhasil penerapan strategi pembelajaran ICM masih perlu peningkatan

agar hasil yang diperoleh bisa memuaskan,

Gambar 4.2 Grafik persentase indikator motivasi belajar Biologi siswa.

Keterangan Gambar:

Indikator 1 : Adanya hasrat dan keinginan berhasil

Indikator 2 : Adanya dorongan dan kebuutuhan belajar

Indikator 3 : Adanya harapan dan cita-cita masa depan

Indikator 4 : Adanya penghargaan dalam belajar

Indikator 5 : Adanya kegiatan menarik dalam belajar

Indikator 6 : Adanya lingkungan belajar yang kondusif

Berdasarkan hasil observasi pada pertemuan pertama dan pertemuan

kedua guru menggunakan strategi pembelajaran ICM keadaan siswa

mengalami perubahan yang di tandai dengan hasil observasi yang dilakukan

yaitu berkurangnya siswa yang kurang aktif dalam proses pembelajaran

berlangsung. Dalam penerapan strategi pembelajaran ICM guru masih belum

begitu menguasai, hal ini ditandai dengan kebingungan siswa dalam melakukan

tahapan-tahapan pembelajaran dalam strategi pembelajaran tersebut. Untuk itu

diperlukan tindakan lanjutan pada siklus II.

0,00%

10,00%

20,00%

30,00%

40,00%

50,00%

60,00%

70,00%

80,00%

Indikator 1

74,16%

Indikator 2

44,00%

Indikator 3

60,16%

Indikator 4

28,16%

Indikator 5

74,16%

Indikator 6

73,50%

Persentase Indikator Motivasi Belajar Siswa

Persentase

41

d. Refleksi

Berdasarkan hasil observasi dan data analisis hasil angket motivasi siswa

pada tabel 4.3 yang diperoleh dari proses pembelajaran pada siklus I

dinyatakan berhasil karena telah mencapai indikator keberhasilan yaitu apabila

seluruh aau sebagian siswa (65%) termotivasi terhadap mata pelajaran Biologi

Meskipun pelaksanaan siklus I berhasil penerapan strategi ICM masih

perlu peningkatan agar hasil yang diperoleh bisa memuaskan, untuk itu perlu

dilakukan pelaksanaan siklus II untuk memperbaiki beberapa kesalahan dan

kekurangan yang terjadi pada penerapan strategi pembelajaran ICM siklus I ini.

Adapun kesalahan dan kekurangan pada siklus I selama penerapan strategi

pembelajaran ICM ini antara lain:

1. Guru belum menguasai bagaimana penerapan strategi pembelajaran ICM

2. Beberapa siswa masih bingung dengan langkah-langkah dalam

pembelajaran strategi ICM

3. Masih terdapat siswa yang masih malu untuk menjawab soal yang diberikan

oleh guru

4. Alokasi waktu yang belum tepat

Adapun perbaikan-perbaika yang harus dilakukan adalah:

1. Guru harus melakukan kesiapan yang baik

2. Guru harus lebih maksimal menjelaskan langkah-langkah dalam proses

pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajran ICM dengan

bahasa yang lebih baik dan mudah dipahami

3. Guru harus lebih maksimal dalam mengkondisikan kelas

4. Guru harus dapat meyakinkan siswa untuk dapat percaya diri dalam

menjawab soal yang diberikan oleh guru

3. Siklus II

Dalam melakukan penelitian pada siklus II peneliti melakukan empat

tahapan, yaitu a. perencanaan, b. pelaksanaan, c. observasi, dan d. refleksi.

42

a. Perencanaan

Siklus II dilakukan sebanyak dua kali pertemuan yang dilakukan sesuai

jadwal pelajaran Biologi di sekolah. Pada siklus II ini materi yang akan

diajarkan kepada siswa adalah Interaksi Menjelaskan struktur dan cara kerja

jantung. Seperti pada siklus I di siklus II ini peneliti kembali menerapkan

strategi pembelajaran ICM.

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah:

1) Menyusun dan menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

yang akan digunakan

2) Menyiapkan perlengkapan yang digunakan dalam penerapan strategi

pembelajaran ICM

3) Menyiapkan lembar angket yang berisikan beberapa pertanyaan untuk

mengukur seberapa besar minat santri terhadap mata pelajaran Biologi.

b. Pelaksanaan

siklus II, dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan.Pada kegiatan

pembelajaran ini, peneliti bertugas langsung sebagai observer. Kegiatan

pada siklus II ini dapat diuraikan sebagai berikut:

1) Pertemuan pertama

Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 17 November 2020

dengan alokasi waktu 1 x 45 menit, yaitu pada jam 09:15 s.d 10:00 WIB.

Pada pertemuan pertama materi yang dibahas Menjelaskan struktur dan

cara kerja jantung. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah sebagai

berikut:

a) Kegiatan Awal

(1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

(2) Guru memotivasi siswa dengan memberi contoh dalam kehidupan

sehari-hari.

(3) Guru meminta beberapa orang siswa untuk memberi contoh lain

yang pernah dialami dalam kehidupan sehari-hari yang

berhubungan dengan materi pelajaran.

43

b) kegiatan Inti

(1) Guru menjelaskan langkah-langkah srategi pembelajaran ICM

dengan kalimat yang mudah dipahami oleh siswa

(2) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengulang

bacaan tentang materi yang akan dipelajari selama beberapa menit

(3) Guru melakukan tanya jawab mengenai materi struktur dan kerja

jantung

(4) Guru mengocok setiap potongan kartu petanyaan dan kartu jawaban

yang telah disediakan guru

(5) Guru memberikan 1 potongan kartu kepada setiap siswa

(6) Setelah selesai guru memberikan aba-aba kepada setiap siswa untuk

mulai mencari pasangan mereka masing-masing

(7) Setelah siswa menemukan pasangannya, guru meminta siswa untuk

duduk berdekatan

(8) Guru meminta setiap pasangan siswa secara bergantian untuk maju

kedepan kelas untuk membacakan pertanyaan dan jawaban dari

pertanyaan tersebut agar di dengar oleh siswa lain

(9) Guru meminta pendapat siswa apakah pertanyaan dan jawaban yang

telah dibacakan pasangan yang tampil cocok atau tidak.

(10) Guru memberikan penguatan positif terhadap hasil kerja siswa

c) kegiatan akhir

(1) Guru memberi evaluasi kepada siswa untuk mengetahui pemahaman

murid terhadap materi yang baru didiskusikan yang dikerjakan

secara individu.

(2) Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan pembelajaran

(3) Guru mengakhiri pembelajaran dan mengucapkan salam

2) Pertemuan kedua

Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 20 November 2020 dengan

alokasi waktu 1 x 45 menit, yaitu pada jam 08.00 s.d 08:45 WIB. Pada

pertemuan kedua materi yang dibahas menjelaskan mekanisme sistem

44

peredaran darah dan setelah pembelajaran berakhir peneliti akan

memberikan angket motivasi belajar kepada setiap siswa. Kegiatan-kegiatan

yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a) Kegiatan Awal

(1)Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

(2)Guru memotivasi siswa dengan memberi contoh dalam kehidupan

sehari-hari.

(3)Guru meminta beberapa orang siswa untuk memberi contoh lain yang

pernah dialami dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan

dengan materi pelajaran.

b) Kegiatan Inti

(1) Guru menjelaskan langkah-langkah srategi pembelajaran ICM

dengan kalimat yang mudah dipahami oleh siswa

(2) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengulang

bacaan tentang materi yang akan dipelajari selama beberapa menit

(3) Guru melakukan Tanya jawab mengenai materi mekanisme sistem

peredaran darah

(4) Guru mengocok setiap potongan kartu petanyaan dan kartu jawaban

yang telah disediakan guru

(5) Guru memberikan 1 potongan kartu kepada setiap siswa

(6) Setelah selesai guru memberikan aba-aba kepada setiap siswa untuk

mulai mencari pasangan mereka masing-masing

(7) Setelah siswa menemukan pasangannya, guru meminta siswa untuk

duduk berdekatan

(8) Guru meminta setiap pasangan siswa secara bergantian untuk maju

kedepan kelas untuk membacakan pertanyaan dan jawaban dari

pertanyaan tersebut agar di dengar oleh siswa lain

(9) Guru meminta pendapat siswa apakah pertanyaan dan jawaban yang

telah dibacakan pasangan yang tampil cocok atau tidak.

(10) Guru memberikan penguatan positif terhadap hasil kerja siswa

45

c) Kegiatan Akhir

(1) Guru memberi evaluasi kepada siswa untuk mengetahui pemahaman

siswa terhadap materi yang baru didiskusikan yang dikerjakan secara

individu.

(2) Guru membimbing siswa dalam menyimpulkan materi pelajaran.

(3) Guru mengakhiri pelajaran dengan memberi tugas rumah (PR) dan

mengucapkan salam.

c. Observasi

1) Observasi aktivitas siswa

Adapun pengamatan yang dilakukan untuk mengamati aktivitas siswa

adalah sebagai berikut:

Tabel 4.6

Analisis aktivitas belajar siswa

No Aktivitas siswa Frekuensi %

1 Keaktifan siswa mengikuti permainan 22 73 %

2 Kerja sama dalam kelompok 20 66%

3 Kegiatan siswa dalam mecari jawaban

pertanyaan dikelas

21 70 %

4 Kegiatan siswa menjelaskan, memberi dan

menyampaikan pendapat atau pertanyaan

20 66 %

5 Motivasi siswa mengikuti permainan 22 73%

Pada hasil observasi siklus I peneliti menemukan bahwa hanya 22

orang siswa yang aktif mengikuti proses pembelajaran sehingga

diperoleh persentase 73%. Keja sama siswa dalam kelompok hanya 20

orang siswa dengan persentase 66%. Kegiatan siswa dalam mencari dan

mencocokkan kartu hanya 21 orang siswa yang berpartisipasi dengan

persentase 70%. Kegiatan siswa menjelaskan, memberi dan

menyampaikan pendapat atau pertanyaan hanya 20 orang siswa dengan

persentase 66% dan motivasi siswa mengikuti permainan 22 orang siswa

dengan persentase 73%. Dari hasil observasi siswa yang telah dilakukan

sudah memenuhi kriteria motivasi belajar siswa.

46

2) Analisis angket motivasi belajar siswa

Untuk melihat seberapa banyak siswa yang termotivasi terhadap mata

pelajaran Biologi, dapat dilihat pad tabel berikut:

Tabel 4.7

Analisis hasil angket motivasi Belajar

Jumlah

siswa

Termotivasi Kurang

Kermotivasi

Rata-rata

kelas

Persentase

30 25 5 74,90 83,33%

pada siklus II dilakukan penyebaran angket yang setiap angket berisikan

24 pertanyaan yang sama. Banyak siswa yang termotivasi setelah

menggunakan strategi pembelajaran ICM dapat dilihat pada tabel 4.6 dapat

dilihat bahwa rata-rata kelas 74,90 dan persentase siswa yang termotivasi

pada mata pelajaran Biologi pada siklus II sebanyak 83.33%, hasil ini

menunjukkan peningkatan jumlah persentese siswa dari yang sebelumnya,

dimana pada siklus I siswa yang termotivasi sebanyak 73,33%. Adapun

peningkatan yang terjadi adalah sebesar 10%.

Dari tabel di atas didapat juga persentase dari setiap indikator yang dapat

dilihat pada tabel 4.8

Tabel 4.8

Persentase Indikator Motivasi Siswa

Variabel Indikator Jumlah Skor Persentase

Motivasi Belajar Adanya hasrat dan

keinginan berhasil

494

82,33%

Adanya dorongan

dan kebuutuhan

belajar

287

47,83%

Adanya harapan dan

cita-cita masa depan

378

63,00%

47

Adanya

penghargaan dalam

belajar

168

28,50%

Adanya kegiatan

menarik dalam

belajar

472

78,66%

Adanya lingkungan

belajar yang

kondusif

445

74,16%

Lebih jelasnya lagi dapat dilihat pada gambar 4.3

Gambar 4.3 Grafik persentase indikator motivasi belajar Biologi siswa.

Keterangan Gambar:

Indikator 1 : Adanya hasrat dan keinginan berhasil

Indikator 2 : Adanya dorongan dan kebuutuhan belajar

Indikator 3 : Adanya harapan dan cita-cita masa depan

Indikator 4 : Adanya penghargaan dalam belajar

Indikator 5 : Adanya kegiatan menarik dalam belajar

Indikator 6 : Adanya lingkungan belajar yang kondusif

0,00%

10,00%

20,00%

30,00%

40,00%

50,00%

60,00%

70,00%

80,00%

90,00%

Indikator 1

82,33%

Indikator 2

47,83%

Indikator 3

63,00%

Indikator 4

28,50%

Indikator 5

78,66%

Indikator 6

74,16%

Persentase Indikator Motivasi Belajar Siswa

Persentase

48

Berdasarkan hasil observasi pada pertemuan pertama dan kedua pada

siklus II ini guru sudah bisa menguasai penggunaan strategi pembelajaran

ICM, guru juga sudah dapat memanfaatkan waktu dengan baik sehingga

kegiatan pembelajaran berakhir tepat waktu. Siswa yang kurang aktif dalam

proses pembelajaran berkurang sangat pesat. siswa sudah mulai berani untuk

menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru, ini juga bisa dibuktikan

dengan perubahan persentase keterlibatan siswa menjadi lebih baik.

d. Refleksi

Berdasarkan hasil observasi dan data analisis hasil angket motivasi siswa

pada tabel 4.6 yang diperoleh dari proses pembelajaran pada siklus II

terlihat peningkatan persentase banyak siswa yang termotivasi terhadap

mata pelajaran Biologi dibandingkan siklus I, dimana pada siklus II ini

persentase banyak siswa yang termotivasi sebesar 83,33% dan pada siklus I

sebanyak 73,33%, tapi ini masih perlu ditingkatan lagi dengan diadakannya

siklus III.

Pada pelaksanaan siklus II mengalami peningkatan dari siklus I, namun

masih ada beberapa kekurangan dimana beberapa siswa masih ada yang

masih bingung dengan langkah-langkah pembelajaran strategi ICM,

meskipun tidak sebanyak pada pelaksanaan siklus I. Selain masih terdapat

siswa yang tidak mengikuti permainan pada. Hal ini disebabkan oleh:

1. Guru yang kurang tegas dalam menindak lanjuti siswa

2. Guru kurang mengayomi siswa. Untuk menyelesaikan permasalahan di

siklus II ini guru harus bisa menjadi orang tua yang benar-benar tegas

dan disegani di kelas dan juga menjadi orang tua yang penuh simpati dan

empati sehingga semua siswa merasa diayomi.

4. Siklus III

Dalam melakukan penelitian pada siklus III peneliti melakukan empat

tahapan, yaitu a. perencanaan, b. pelaksanaan, c. observasi, dan d. refleksi.

a. Perencanaan

49

Siklus III dilakukan sebanyak dua kali pertemuan yang dilakukan

sesuai jadwal pelajaran Biologi di sekolah. Pada siklus III ini materi yang

akan diajarkan kepada siswa adalah Interaksi Menjelaskan struktur dan cara

kerja jantung. Seperti pada siklus I di siklus II ini peneliti kembali

menerapkan strategi pembelajaran ICM.

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah:

1) Menyusun dan menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

yang akan digunakan

2) Menyiapkan perlengkapan yang digunakan dalam penerapan strategi

pembelajaran ICM

3) Menyiapkan lembar angket yang berisikan beberapa pertanyaan untuk

mengukur seberapa besar minat santri terhadap mata pelajaran Biologi.

b. Pelaksanaan

siklus III, dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan.Pada kegiatan

pembelajaran ini, peneliti bertugas langsung sebagai observer. Kegiatan

pada siklus III ini dapat diuraikan sebagai berikut:

1) Pertemuan pertama

Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 24 November 2020

dengan alokasi waktu 1 x 45 menit, yaitu pada jam 09:15 s.d 10:00 WIB.

Pada pertemuan pertama materi yang dibahas mengetahui macam-macam

pembuluh darah. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a) Kegiatan Awal

(1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

(2) Guru memotivasi siswa dengan memberi contoh dalam kehidupan

sehari-hari.

(3) Guru meminta beberapa orang siswa untuk memberi contoh lain

yang pernah dialami dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan

dengan materi pelajaran.

50

b) kegiatan Inti

(1) Guru menjelaskan langkah-langkah srategi pembelajaran ICM

dengan kalimat yang mudah dipahami oleh siswa

(2) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengulang

bacaan tentang materi yang akan dipelajari selama beberapa menit

(3) Guru melakukan tanya jawab mengenai materi maca-macam

pembuluh darah

(4) Guru mengocok setiap potongan kartu petanyaan dan kartu jawaban

yang telah disediakan guru

(5) Guru memberikan 1 potongan kartu kepada setiap siswa

(6) Setelah selesai guru memberikan aba-aba kepada setiap siswa untuk

mulai mencari pasangan mereka masing-masing

(7) Setelah siswa menemukan pasangannya, guru meminta siswa untuk

duduk berdekatan

(8) Guru meminta setiap pasangan siswa secara bergantian untuk maju

kedepan kelas untuk membacakan pertanyaan dan jawaban dari

pertanyaan tersebut agar di dengar oleh siswa lain

(9) Guru meminta pendapat siswa apakah pertanyaan dan jawaban yang

telah dibacakan pasangan yang tampil cocok atau tidak.

(10) Guru memberikan penguatan positif terhadap hasil kerja siswa

d) kegiatan akhir

(1) Guru memberi evaluasi kepada siswa untuk mengetahui pemahaman

siswa terhadap materi yang baru didiskusikan yang dikerjakan secara

individu.

(2) Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan pembelajaran

(3) Guru mengakhiri pembelajaran dan mengucapkan salam

2) Pertemuan kedua

Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 27 November 2020 dengan

alokasi waktu 1 x 45 menit, yaitu pada jam 08.00 s.d 08:45 WIB. Pada

pertemuan kedua materi yang dibahas mengetahui kelainan pada sistem

peredaran darah dan setelah pembelajaran berakhir peneliti akan

51

memberikan angket motivasi belajar kepada setiap siswa. Kegiatan-kegiatan

yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a) Kegiatan Awal

(1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

(2) Guru memotivasi siswa dengan memberi contoh dalam kehidupan

sehari-hari.

(3) Guru meminta beberapa orang siswa untuk memberi contoh lain

yang pernah dialami dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan

dengan materi pelajaran.

b) Kegiatan Inti

(1) Guru menjelaskan langkah-langkah srategi pembelajaran ICM

dengan kalimat yang mudah dipahami oleh siswa

(2) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengulang

bacaan tentang materi yang akan dipelajari selama beberapa menit

(3) Guru melakukan tanya jawab mengenai materi kelainan pada sistem

peredaran darah

(4) Guru mengocok setiap potongan kartu petanyaan dan kartu jawaban

yang telah disediakan guru

(5) Guru memberikan 1 potongan kartu kepada setiap siswa

(6) Setelah selesai guru memberikan aba-aba kepada setiap siswa untuk

mulai mencari pasangan mereka masing-masing

(7) Setelah siswa menemukan pasangannya, guru meminta siswa untuk

duduk berdekatan

(8) Guru meminta setiap pasangan siswa secara bergantian untuk maju

kedepan kelas untuk membacakan pertanyaan dan jawaban dari

pertanyaan tersebut agar di dengar oleh siswa lain

(9) Guru meminta pendapat siswa apakah pertanyaan dan jawaban yang

telah dibacakan pasangan yang tampil cocok atau tidak.

(10) Guru memberikan penguatan positif terhadap hasil kerja siswa

52

c) Kegiatan Akhir

(1) Guru memberi evaluasi kepada siswa untuk mengetahui pemahaman

siswa terhadap materi yang baru didiskusikan yang dikerjakan secara

individu.

(2) Guru membimbing siswa dalam menyimpulkan materi pelajaran.

(3) Guru mengakhiri pelajaran dengan memberi tugas rumah (PR) dan

mengucapkan salam

c. Observasi

1) Observasi aktivitas belajar siswa

Adapun pengamatan yang dilakukan untuk mengamati aktivitas siswa

adalah sebagai berikut:

Tabel 4.9

Analisi aktivitas belajar siswa

No Aktivitas siswa Frekuensi %

1 Keaktifan siswa mengikuti permainan 24 80 %

2 Kerja sama dalam kelompok 22 73 %

3 Kegiatan siswa dalam mecari jawaban

pertanyaan dikelas

22 73 %

4 Kegiatan siswa menjelaskan, memberi dan

menyampaikan pendapat atau pertanyaan

20 66 %

5 Motivasi siswa mengikuti permainan 22 73 %

Pada hasil observasi siklus I peneliti menemukan bahwa hanya 24

orang siswa yang aktif mengikuti proses pembelajaran sehingga

diperoleh persentase 80%. Keja sama siswa dalam kelompok hanya 22

orang siswa dengan persentase 73%. Kegiatan siswa dalam mencari dan

mencocokkan kartu hanya 22 orang siswa yang berpartisipasi dengan

persentase 73%. Kegiatan siswa menjelaskan, memberi dan

menyampaikan pendapat atau pertanyaan hanya 20 orang siswa dengan

persentase 66% dan motivasi siswa mengikuti permainan 24 orang siswa

dengan persentase 80%. Dari hasil observasi siswa yang telah dilakukan

sudah memenuhi kriteria motivasi belajar siswa.

53

2) Analisis angket motivasi belajar siswa

Untuk melihat seberapa banyak siswa yang termotivasi terhadap mata

pelajaran Biologi, dapat dilihat pad tabel berikut:

Tabel 4.10

Analisis hasil angket motivasi Belajar

Jumlah

siswa

Termotivasi Kurang

Kermotivasi

Rata-rata

kelas

Persentase

30 27 3 78,4 90,00%

Pada siklus III ini guru sudah memperbaiki kekurangan yang ada pada

siklus II sehingga bisa dikatakan apa yang diinginkan pada penelitian ini

telah tercapai, dimana siswa-siswa sudah merasa senang untuk memngikuti

proses pembelajaran Biologi, ketertarikan terhadap mata pelajaran pun telah

meningkat jauh diatas sebelum penerapan strategi pembelajaran ICM

dilakukan. Siswa-siswa pun sudah dapat memperhatikan dengan baik ketika

guru menjelaskan pelajaran. Tidak hanya itu, pada siklus III ini pun siswa

sudah banyak terlibat dalam proses pembelajaran baik itu menjwab

pertanyaan dari guru ataupun disaat mengemukakan pendapat atau opini

yang mereka miliki, dan dengan baik mengikuti proses bembelajaran

strategi ICM.

Uraian ditas juga diperkuat dengan perolehan persentase banyak siswa

yang termotivasi terhadap mata pelajaran Biologi yang dapat dilihat pada

tabel 4.9, dimana persentase banyak siswa yang termotivasi pada mata

pelajaran Biologi sebesar 90.00%.

Dari tabel di atas didapat juga persentase dari setiap indikator yang dapat

dilihat pada tabel 4.11

Tabel 4.1

Persentase Indikator Motivasi Siswa

Variabel Indikator Jumlah Skor Persentase

Motivasi Adanya hasrat dan 504

84,00%

54

Belajar keinginan berhasil

Adanya dorongan

dan kebuutuhan

belajar

293

48,83%

Adanya harapan dan

cita-cita masa depan

404

67,33%

Adanya penghargaan

dalam belajar

187

31,16%

Adanya kegiatan

menarik dalam

belajar

496

82,66%

Adanya lingkungan

belajar yang

kondusif

479

79,83%

Lebih jelasnya lagi dapat dilihat pada gambar 4.4

Gambar 4.4 Grafik persentase indikator motivasi belajar Biologi siswa.

Keterangan Gambar:

Indikator 1 : Adanya hasrat dan keinginan berhasil

Indikator 2 : Adanya dorongan dan kebuutuhan belajar

0,00%

10,00%

20,00%

30,00%

40,00%

50,00%

60,00%

70,00%

80,00%

90,00%

Indikator 1

84,00%

Indikator 2

48,83%

Indikator 3

67,33%

Indikator 4

31,16%

Indikator 5

82,66%

Indikator 6

79,83%

Persentase Indikator Motivasi Belajar Siswa

Persentase

55

Indikator 3 : Adanya harapan dan cita-cita masa depan

Indikator 4 : Adanya penghargaan dalam belajar

Indikator 5 : Adanya kegiatan menarik dalam belajar

Indikator 6 : Adanya lingkungan belajar yang kondusif

d. Refleksi

Berdasarkan hasil evaluasi yang diadakan pada akhir siklus III, motivasi

belajar yang diperoleh siswa mengalami peningkatan sesuai dengan yang

diharapkan. Berdasarkan data pengisian angket motivasi yang dilakukan pada

siklus III diperoleh bahwa tindakan yang dilakukan pada siklus ini berhasil

meningkatkan motivasi belajar siswa dimana sebesar 90,00%% sehingga

pertemuan dan siklus berikutnya tidak dilanjutkan lagi.

B. Pembahasan

Motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa yang

sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku (Uno, 2007).

Indikator motivasi belajar yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Adanya hasrat dan keinginan berhasil

b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar

c. Adanya harapan dan cita-cita masa depan

d. Adanya penghargaan dalam belajar

e. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar

f. Adanya lingkungan belajar yang kondusif

Kegiatan pembelajaran di SMAS PERINTIS Tanjung Jabung Timur

khususnya pada mata pelajaran biologi masih menggunakan metode

konvensional, yaitu metode ceramah yang membuat kegiatan pembelajaran

terkesan satu arah, yakni Teacher Center.cara ini cenderung membuat siswa

menjadi pasaif, siswa hanya duduk, mendengarkan, dan mencatat apa yang

dijelaskan oleh guru, sehingga membuat siswa menjadi bosan dan

memperlihatkan tanda-tanda kurangnya motivasi belajar siswa terhadap mata

pelajaran Biologi. Hal ini diperkuat dengan hasil analisis angket motivasi

belajar pada tabel 4.1, yang disebar peneliti pada saat melakukan proses

kegiatan pembelajaran pada pra siklus dimana angka persentase menunjukkan

56

banyaknya peserta didik yang termotivasi hanya sebesar 60,00%, hasil ini

terbilang rendah, dimana suatu kelas akan dikatakan termotivasi jika seluruh

atau sebagian (65%) memilki motivasi.

Pada hasil observasi aktivitas belajar siswa dari siklus I sampai dengan

siklus III dapat dilihat pada tabel berikut:

Aktivitas Siswa Siklus I Siklus II Sklus III

Keaktifan siswa mengikuti permainan 46% 73% 80%

Kerjasama dalam kelompok 33% 66% 73%

Kegiatan siswa dalam mencari jawaban

petanyaan dalam kelas

33% 70% 73%

Kegiatan siswa menjelaskan, memberi

dan menyampaikan pendapat atau

pertanyaan

33% 66% 73%

Motivasi siswa mengikuti permainan 40% 73% 80%

Hasil dari observasi aktivitas belajar siswa dapat dilihat kegiatan siswa

dalam mengikuti permaina pada siklus I 46% meningkat pada siklus III

menjadi 80%, kerjasama antar kelompok pada siklus I 33% meningkat pada

siklus III menjadi 73%, kegiatan siswa dalam mencari jawaban pertanyaan

dalam kelas pada siklus I 33% meningkat pada siklus III menjadi 73%,

kegiatan siswa menjelaskan, memberi dan menyampaikan pendapat atau

pertanyaan pada siklus I 33% meningkat menjadi pada siklus III menjadi 73%,

motivasi siswa mengikuti permainan pada siklus I 40% meningkat pada siklus

III menjadi 80%. Dari peningkatan observasi kegiatan aktivitas belajar siswa

dapat disimpulkan bahwa siswa termotivasi dengan adanya strategi

pembelajaran ICM.

Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan pada pra siklus, siklus I,

II dan III dalam upaya meningkatkan motivasi belajar siswa yang dilakukan di

Sekolah Menengah Atas Swasta PERINTIS Tanjung Jabung Timur

menunjukkan bahwa penggunaan strategi pembelajaran ICM dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa. Hal ini ditunjukkan oleh data yang

diperoleh dari observasi yang dilakukan di dalam kelas dan hasil angket yang

57

langsung diberikan dan diisikan oleh siswa. Berikut rincian mengenai hasil

motivasi belajar siswa yang diperoleh dalam pembelajaran dengan menerapkan

strategi pembelajran ICM.

Tabel 4.12

Perbandingan Persentase Motivasi Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I, II,

dan III

Siklus Persentase Keterangan

Pra Siklus 60,00% Belum Berhasil

Siklus I 73,33% Berhasil

Siklus II 83,33% Berhasil

Siklus III 90,00% Berhasil

Berdasarkan tabel di atas dapat di dilihat bahwa terjadi peningkatan pada

motivasi siswa, nilai persentase motivasi prasiklus yaitu sebesar 60,00%

meningkat pada siklus I menjadi 73.33%, pada siklus II meningkat menjadi

83.33% dan pada siklus III meningkat menjadi 90,00%, peningkatan motivasi

ini menunjukkan kepada kategori termotivasi yaitu rentan nilai 65-84%. Jadi

dapat di simpulkan bahwa peningkatan motivasi setelah penerapan strategi

pembelajran ICM yang terjadi dari siklus I sampai dengan siklus III adalah

Sebesar 30% yang artinya strategi pembelajaran ICM dapat meningkatkan

motivasi belajar siswa.

Untuk lebih jelasnya lagi dapat dilihat dalam grafik pada gambar berikut ini:

Gambar 4.5 Grafik perbandingan motivasi Belajar siswa per siklus

0,00%

20,00%

40,00%

60,00%

80,00%

100,00%

Pra Siklus Siklus I Siklus II Siklus III

Persentase Motivasi Belajar Siswa

Persentase

58

Berikut rincian mengenai hasil rata-rata indikator motivasi belajar siswa

yang diperoleh dalam pembelajaran dengan menerapkan metode eksperimen.

Tabel 4.13

Perbandingan Persentase Indikator Motivasi Siswa Pra Siklus, Siklus I, II, dan

III

variabel Indikator Persentase

Prasiklus Siklus I Siklus II Siklus III

Motivasi

Belajar

Adanya hasrat dan

keinginan berhasil

73,83% 74,16% 82,33% 84,00%

Adanya dorongan

dan kebutuhan

belajar

40,33% 44, 00% 47,83% 48,83%

Adanya harapan dan

cita-cita masa depan

54,00% 60,16% 63,00% 67,33%

Adanya penghargaan

dalam belajar

23,66% 28,16% 28,50% 31,16%

Adanya kegiatan

menarik dalam

belajar

66,33% 74,16% 78,66% 82,66%

Adanya lingkungan

belajar yang kondusif

65,16% 73,50% 74,16% 79,83%

Rata-rata 53,88% 59,02% 62,41% 65,63%

Untuk lebih jelasnya lagi dapat dilihat dalam grafik pada gambar berikut ini:

Gambar 4.6 Grafik perbandingan persentase indikator motivasi Belajar siswa.

0,00%

10,00%

20,00%

30,00%

40,00%

50,00%

60,00%

70,00%

80,00%

90,00%

Indikator I Indikator II Indikator III Indikator IV Indikator V Indikator VI

Prasiklus Siklus I Siklus II Siklus III

59

Keterangan Gambar:

Indikator 1 : Adanya hasrat dan keinginan berhasil

Indikator 2 : Adanya dorongan dan kebuutuhan belajar

Indikator 3 : Adanya harapan dan cita-cita masa depan

Indikator 4 : Adanya penghargaan dalam belajar

Indikator 5 : Adanya kegiatan menarik dalam belajar

Indikator 6 : Adanya lingkungan belajar yang kondusif

Berdasarkan refleksi pada siklus I, siklus II dan siklus III diketahui

bahwa masih terdapat kelemahan dan kurang sesuai penggunaan strategi

pembelajaran ICM dalam kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.

Kekurangannya yaitu:

Tabel 4.11

Perbandingan perbaikan setiap siklus

Siklus Kekurangan Perbaikan

Siklus I 1. Guru belum menguasai

bagaimana penerapan strategi

pembelajaran ICM

2. Guru belum menguasai

bagaimana penerapan strategi

pembelajaran ICM

3. Beberapa siswa masih

bingung dengan langkah-

langkah dalam pembelajaran

strategi ICM

4. Masih terdapat siswa yang

masih malu untuk menjawab

soal yang diberikan oleh guru

5. Alokasi waktu yang belum

tepat.

1. Guru harus melakukan

kesiapan yang baik

2. Guru harus lebih maksimal

menjelaskan langkah-langkah

dalam proses pembelajaran

dengan menggunakan strategi

pembelajran ICM dengan

bahasa yang lebih baik dan

mudah dipahami

3. Guru harus lebih maksimal

dalam mengkondisikan kelas

4. Guru harus dapat meyakinkan

siswa untuk dapat percaya

diri dalam menjawab soal

yang diberikan oleh guru.

Siklus II 1. beberapa siswa masih ada 1. Guru harus tegas dalam

60

yang masih bingung dengan

langkah-langkah

pembelajaran strategi ICM

2. Masih terdapat siswa yang

tidak mengikuti permainan

menindak lanjuti siswa

2. Guru harus mengayomi

siswa untuk meyelesaikan

permasalahn didalam kelas

1.

Siklus III Berdasarkan data pengisian angket motivasi yang dilakukan pada

siklus III diperoleh bahwa tindakan yang dilakukan pada siklus ini

berhasil meningkat. Motivasi belajar siswa dimana sebesar 90,00%

sehungga pertemuan dan siklus berikutnya tidak dilanjutkan.

Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan bahwa strategi pembelajaran

ICM lebih efektif untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dibandingkan

dengan strategi atau metode pembelajaran yang dilakukan sebelumnya.

Suprijono (2011) menjelaskan strategi pembelajaran aktif ICM adalah

strategi pembelajran yang cukup menyenangkan digunakan untuk

memantapkan pengetahuan siswa terhadap materi yang dipelajari. Strategi

pembelajaran ini menuntun siswa menjadi lebih berperan aktif dalam proses

pembelajaran dikelas. Dengan media kartu indeks guru dapat

memaksimalkan proses penyampaikan materi pembelajaran sesuai dengan

rancangan pembelajaran yang telah direncanakan. Selain itu strategi

pembelajarn ICM juga bertujuan agar siswa lebih cermat dalm proses

pembelajaran, siswa akan lebih mudah dalam memahami suatu materi, siswa

tidak merasa jenuh dalam proses pembelajaran dan siswa akan menjadi lebih

bersemangat dalam menerima pelajaran. Menurut ( Zahro, 2015 ) strategi

pembelajaran ICM memiliki kelebihan sebagai berikut:

1. Menumbuhkan kegembiraan dalam kegiatan belajar mengajar.

2. Materi pelajaran yang disampaikan lebih menarik perhatian siswa.

3. Mampu penciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan.

4. Kerjasama antar sesama siswa terwujud dengan dinamis.

5. Munculnya dinamika gotong royong yang merata diseluruh siswa.

61

Berdasarkan penerapan strategi pembelajaran ICM dapat meningkatkan

motivasi belajar siswa kelas XI di SMAS PERINTIS Tanjung Jabung

Timur.

62

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa strategi

pembelajaran aktif index card match dapat meningkatkan motivasi Belajar siswa

kelas XI di SMAS PERINTIS Tanjung Jabung Timur.

B. Saran

1. Bagi Guru

Hendaknya menjadikan menjadikan strategi pembelajaran aktif index

card match alternatif pilihan yang dapat digunakan dalam kegiatan

pemebelajaran Biologi, selain masih bisa menyesuaikan keadaan sekolah,

strategi pembelajaran index card match juga terbukti dapat meningkatkan

motivasi belajar peserta didik, membuat peserta lebih tertarik untuk belajar,

serta dapat menjadikan peserta didik untuk dapat lebih aktif.

2. Bagi peserta didik

Keberhasilan dalam belajar tergantung pada diri kita masing-masing oleh

karena itu motivasi terhadap suatu pelajaran sangat berpengaruh terhadap

tercapainya tujuan dari pembelajaran yang dilakukan. Diharapkan strategi

pembelajaran aktif index card match dapat meningkat motivasi belajar pesserta

didik.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Diharapkan dapat membuat perencanaan dan persiapan yang baik

sebelum melaksanakan penelitian. Selain itu, peneliti diharapkan dapat

mengembangkan hasil penelitian ini agar penelitian ini dapat menjadi lebih

baik lagi dan bermanfaat bagi dunia pendidikan kita.

63

Daftar Pustaka

Arikunto. (2006). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Arikunto.( 2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara

Aryuliana D.( 2009). Implementation Of 5E Learning Cycleto Increasestudens’

Inquiry Skils And Biology Understanding. Jurnal Kependidikan Triadik 12 (1 ):

45-55

Aqib zaenal. Dkk.(2011). Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru SMP. Bandung:

Yarma Widya

Djamrah. Dkk.(2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Enung Fatimah.( 2006). Psikologi Perkembangan ( Perkembangan Peserta

Didik). Bandun: Pustaka Setia

Fatoni Abdurahman.( 2011 ). Metode Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi.

Jakarta: Rhineka Cipta

Hidayah Nurul (2016). Hubungan Antara Motivasi Belajar Dan Kemampuan

Membaca Pemahaman Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Bandar

Lampung . Terampil Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Dasar, Volume 3

Nomor 2 Desember 2016, h.285

Hisyam Zaini, dkk.(2002). Strategi Pembelajaran di Perguruan Tinggi.

Yogyakarta: CTSD

Iskandar.(2012). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Gaung Persada Grup

Kompri.(2015). Manajemen Pendidikan I. Bandung: Alfa Beta

Mardalis.(2014). Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakrta: Bumi

Martinis Yamin.(2008). Paradigm Pendidikan Konstrutivistik. Jakarta: Gaung

Persada

Marwan.(2012 ). Metode Index Card Match. Jakarta: Wordpres.com

Mulyasa. E.(2004). Kurikulum Berbasis Kompetensi; Konsep Karakteristik, dan

Implementasi. Bandung. Rodya Karya

64

Oemar Hamalik.(2007). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara

Sadirman.(1986). Interaksi Dan Motivasi Belajar dan Mengajar. Jakarta: Raja

Grafindo Persada

Sari Indah. (2018). Motivasi Belajar Mahasiswa Program Studi Manajemen

Dalam Penguasaan Keterampilan Berbicara (SPEAKING) Bahasa Inggris.

Vol. 9 No. 1

Soeharto Irwan.(2011). Metode Penelitian Sosial. Bandung: Remaja Rosda Karya

Subagyo Joko.(2011). Metode Penelitian Dalam Teoro dan Praktik. Jakarta:

Rhineka Cipta

Silberman, Mel.(2007). Active Learning101 Strategi Pembelajaran Aktif.

Yogyakarta: PT Insan Madani

Slameto.(2003). Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rhineka Cipta

Slavin, Robert E.( 2009). Psikologi Pendidikan Teori dan Praktik. Jakarta: PT

Indeks

Sugiharto, dkk.(2007). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press

Sugiyono.(2014). Metode Peneltian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. AlfaBeta:

Bandung

Sukanti dan Joko susanto.(2008). Strategi Belajar Mengajar. Surakarta : FKIP

UMS

Sumiati dan Asra.(2008). Metode Pembelajaran. Bandung : CV Wacana Prima

Tim Penyusun.(2018). Panduan Penulisan Skripsi Program Study Tadris Biologi.

Jambi: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Trianto.(2011). Pengantar Penelitian Pendidikan Bagi Pengembangan Propesi

Pendidikan Dan Tenaga Kependidikan. Jakarta : Prendra Mdia Grup

Uno Hamzah B.(2009). Teori Motivasi dan Penukurannya. Jakarta: Bumi Aksara

Zahro, Ifaul Badi'Atuz. 2015. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

65

Index Card Match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fiqih Siswa Keals V

MIN Pandansari Ngutu Tulungagung Yahun Ajaran 2014/215.Tulungagung:

Skripsi-IAIN.

66

Lampiran 1

LEMBAR VALIDASI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

A. TUJUAN

Tujuan penggunaan instrumen ini adalah untuk mengukur kevalidan RPP dalam

pelaksanaan pembelajaran biologi yang implementasinya menggunakan strategi

pembelajaran Index Card Match ( ICM )

B. PETUNJUK

1. Bapak/Ibu dapat memberikan penilaian dengan memberikan tanda cek (√)

pada kolom yang tersedia.

2. Makna poin validasi adalah 1 (tidak baik); 2 (kurang baik); 3 (cukup baik);

4 (baik); 5 (sangat baik).

C. PENILAIAN

No. Aspek Yang Dinilai Skala Penilaian

1 2 3 4 5

I Perumusan Tujuan Pembelajaran

1. Kompetensi Inti √

2. Kompetensi dasar dan indikator √

3. Tujuan Pembelajaran √

4. Kesesuaian Model pembelajaran √

5. Langkah-langkah Pembelajaran √

II Isi yang Disajikan

1. Sistematika penyusunan RPP √

2. Ketepatan urutan pembelajaran Biologi

yang implementasinya menggunakan

Strategi ICM.

67

3. Ketepatan urutan kegiatan siswa dan guru

untuk setiap tahap pembelajaran dengan

aktivitas pembelajaran biologi yang

implementasinya menggunakan

Strategi ICM .

4. Kesesuaian skenario pembelajaran (tahap-

tahap kegiatan pembelajaran;

pendahuluan; inti; penutup)

III Bahasa

1. Penggunaan bahasa sesuai dengan EYD √

2. Bahasa yang digunakan komunikatif √

3. Kesederhaaan struktur kalimat √

IV Waktu

1. Kejelasan alokasi waktu setiap tahap

kegiatan/fase pembelajaran

2. Rasionalitas alokasi waktu untuk setiap

kegiatan/fase pembelajaran.

V. Sarana dan Alat Bantu Pembelajaran

1. Kesesuaian alat bantu dengan materi

pembelajaran

68

D. Kategori Penunjukan Kevalidan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

VII Penilaian (Validasi Umum) Skala Penilaian

A B C D

1. Penilaian √

Keterangan:

a. Valid

b. Valid dengan revisi kecil

c. Valid dengan revisi besar

d. Tidak valid

Jambi, 18 Januari 2021

Validator

Nining Nuraida, S. Pd., M. Pd.

69

Lampiran 2

SIKLUS I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama sekolah : SMAS PERINTIS

Kelas/ semester : XI/1

Mata pelajaran : Biologi

Materi Pokok : Sistem Peredaran Darah

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. Kompetensi Inti

KI I : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutkan

KI II : Menghargai dan menghayati prilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri,

Toleran (toleransi, gotong royong) dan bertanggung jawab dalam

berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak

dilingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam

sekitar, bangsa, Negara kawasan regional.

KI III :Memahami dan memnerapkan pengetahuan factual, konseptual,

prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana

berdasarkam rasa inin tahunya tentang Ilmu pengetahuan, teknologi,

seni budahya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, dan

kenegaraan terkait fenomena dan kejadian yang tampak mata.

KI IV : menunjukan keterampilan menalar, mengolah, dan menyajikan secara

kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif dalam

ranah konkret dan ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari

disekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut panang teori.

B. Kompetensi Dasar

3.6 Menganalisis hubungan

antara struktur jaringan

penyusun organ pada sistem

sirkulasi dalam kaitannya

dengan bioproses dan

gangguan fungsi yang dapat

terjadi pada sistem sirkulasi

manusia

3.6.1 Menjelaskan bagian-bagian darah: sel-

sel darah dan plasma darah

3.6.2 Menjelaskan beberapa golongan darah

3.6.3 Menjelaskan tentang pembekuan darah

3.6.4 Menjelaskan struktur jaringan dan

fungsi serta ruang dan katup jantung

3.6.5 Menganalisis proses peredaran darah

3.6.6 Mengidentifikasi kelainan dan

gangguan pada sistem peredaran darah

3.6.7 Menjelaskan teknologi yang berkaitan

dengan kesehatan jantung

3.6.8 Menganalisis hubungan antara struktur

jaringan penyusun organ pada sistem

70

C. Tujuan Pembelajaran

1. Menjelaskan pengertian sisteem peredaran darah dan fungsinya

2. Menjelaskan fungsi dan komponen sel darah

3. Menjelaskan proses pembekuan darah

4. Mengetahui macam-macam golongan darah dan transfusi darah

5. Menjelaskan struktur dan cara kerja jantung

6. Menjelaskan mekanisme system perdaran darah

7. Mengetahui macam-macam pembeuluh darah

8. Memahai berbagai kelainan dan penyakit pada sistem peredaran darah

manusia

D. Materi Pembelajaran

a. Darah

Medium transpor dari sistem sirkulasi adalah darah. Darah tidak

hanya mengangkut oksigen dan karbondioksida ke dan dari jaringan-

jaringan dan paru-paru. Tetapi juga mengangkut bahan lainnya ke seluruh

tubuh. Hal ini meliputi molekul-molekul makanan (seperti gula, asam

amino) limbah metabolisme (seperti urea), ion-ion dari macam-macam

garam (seperti Na+, Ca++, Cl–, HCO3–), dan hormon-hormon. Darah juga

berfungsi mengedarkan panas dalam tubuh. Selain itu, darah memainkan

peranan aktif dalam memerangi bibit penyakit. Darah yang terdapat di

dalam tubuh kira-kira 8% bobot tubuh. Jadi, seorang laki-laki dengan

bobot badan 70 kg mempunyai volume darah kira-kira 5,4 liter. Darah

manusia terdiri atas dua komponen, yaitu sel-sel darah yang berbentuk

padatan dan plasma darah yang berbentuk cairan. Jika darah disentrifugasi,

maka darah akan terbagi menjadi beberapa bagian. Bagian paling bawah

adalah sel-sel darah merah, lapisan di atasnya adalah lapisan berwarna

sirkulasi dalam kaitannya dengan

bioproses dan gangguan fungsi yang

dapat terjadi pada sistem sirkulasi

manusia

4.6 Menyajikan karya tulis

tentang kelainan pada

struktur dan fungsi darah,

jantung, pembuluh darah

yang menyebabkan

gangguan sistem sirkulasi

manusia serta kaitannya

dengan teknologi melalui

studi literatur

4.6.1 Menyajikan karya tulis tentang

kelainan pada struktur dan fungsi

darah, jantung, pembuluh darah yang

menyebabkan gangguan sistem

sirkulasi manusia serta kaitannya

dengan teknologi melalui studi

literatur

71

kuning yang berisi sel-sel darah putih. Sedangkan, lapisan paling atas

adalah plasma darah.

a) Sel sel Darah

Sel-sel darah dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu sel darah

merah, sel darah putih, dan keping-keping darah. Sel sel darah ini cukup

besar sehingga dapat diamati dengan mikroskop biasa.

1) Sel darah merah (eritrosit)

Dari ketiga macam sel darah, sel darah merah mempunyai

jumlah terbanyak. Pada wanita normal mempunyai kira-kira 4,5 juta

sel darah merah dalam setiap mm³ darah. Sedangkan, pada laki-laki

normal sekitar 5 juta sel darah merah setiap mm³. Selain itu, jumlah

sel darah merah juga dipengaruhi oleh ketinggian tempat seseorang

hidup dan kesehatan seseorang.

Sel-sel darah merah mempunyai bentuk cakram bikonkaf

dengan diameter 7,5 μm, ketebalan 2 μm, dan tidak berinti sel.

Bentuk bikonkaf ini mempercepat pertukaran gas-gas antara sel-sel

dan plasma darah. Sel darah merah dibentuk dalam tulang-tulang

rusuk, tulang dada, dan tulang belakang. Eritrosit memiliki pigmen

respirasi, yaitu hemoglobin yang berperan mengikat oksigen

sehingga membentuk oksihemoglobin (HbO2). Jangka hidup sel-sel

darah merah kira-kira 120 hari. Sel-sel darah merah yang telah tua

akan ditelan oleh sel-sel fagostik dalam hati. Sebagian besar besi dari

hemoglobin digunakan kembali. Sedangkan, sisa dari molekul

hemoglobin yang dipecah menjadi pigmen empedu yang

diekskresikan oleh hati ke dalam empedu.

2) Sel darah putih (leukosit)

Sel darah putih mempunyai satu inti sel dan berbentuk tidak

tetap. Fungsi umum dari sel darah putih adalah melindungi tubuh

dari infeksi. Umur leukosit dalam sistem peredaran darah adalah 12 -

13 hari. Berdasarkan granula yang dikandung sitoplasma, sel darah

putih dapat dibedakan menjadi sel darah putih bergranula

(granulosit) dan sel darah putih yang tidak bergranula (agranulosit).

Leukosit yang bergranula, contohnya eusinofil (2 - 4 %), basofil (0,5

72

- 1 %), dan neutrofil (60 - 70 %). Sedangkan, leukosit yang tidak

bergranula, contohnya limfosit (20 - 25 %) dan monosit (3 - 8 %).

Neutrofil dan monosit melindungi tubuh dengan cara melakukan

endositosis terhadap partikel asing yang masuk ke dalam tubuh.

Jumlah eusinofil akan meningkat jika tubuh mengidap cacing-cacing

parasit. Basofil berperan dalam reaksi alergi dengan membentuk sel

mast. Sedangkan, limfosit berperan dalam pembentukan antibodi.

Semua sel-sel darah putih dibuat dalam sumsum tulang dan

kelenjar limfa. Jumlah sel darah putih di dalam tubuh kirakira 5.000

- 10.000 sel setiap mm³ darah. Jika terjadi infeksi, jumlah leukosit di

dalam tubuh bisa meningkat mencapai 30.000. Jumlah leukosit yang

melebihi jumlah normal ini disebut leukopeni. Sedangkan,jumlah

leukosit yang kurang dari jumlah normal disebut leukositosis.

Contoh keadaan jumlah leukosit menjadi lebih besar dari normal

adalah leukimia atau kanker darah. Leukosit yang sangat banyak ini

mengakibatkan fagositosis terhadap sel darah merah oleh sel darah

putih.

3) Keping-keping darah (trombosit)

Keping-keping darah adalah fragmen sel-sel yang dihasilkan

oleh sel-sel besar (megakariosit) dalam sumsum tulang. Trombosit

berbentuk seperti cakera atau lonjong dan berukuran 2 μm. Keping-

keping darah mempunyai umur hanya 8 - 10 hari. Secara normal

dalam setiap mm³ darah terdapat 150.000 - 400.000 keping-keping

darah. Trombosit memiliki peranan dalam pembekuan darah.

a. Plasma darah

Plasma darah ialah cairan berwarna kekuning-kuningan dan

terdapat sel-sel darah. Komponen terbesar dari plasma darah adalah air.

Dalam plasma darah terlarut molekul-molekul dan ion-ion yang

beraneka ragam. Molekul-molekul ini meliputi glukosa yang bekerja

sebagai sumber utama energi untuk selsel dan asam amino. Selain

molekul makanan, juga terdapat sisa metabolisme sel. Vitamin-vitamin

dan hormon juga terdapat dalam plasma darah. Sejumlah ion, misalnya

Na+ dan Cl– terdapat dalam plasma darah. Kira-kira 7 % plasma terdiri

73

atas molekul-molekul protein, seperti fibrinogen yang esensial untuk

proses pembekuan darah.

E. MODEL/METODE/ STRATEGI PEMBELAJARAN

1. Model pembelajaran : Discovery learning

2. Metode pembelajaran : Diskusi dan Tanya jawab

3. Strategi Pembelajaran : Index Card Match

4. Pendekatan : Saintific

F. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER BELAJAR

1. Media : Powerpoint, video

2. Alat : Papan tulis, spidol

3. Bahan Belajar : Buku Biologi Kelas XI dan Internet

G. SUMBER BELAJAR 1. Buku Paket Dep Dik Bud 2. Sains Biologi

H. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi

Waktu

Pendahuluan Orientasi

Melakukan pembukaan

dengan salam dan

meminta ketua kelas

memimpin doa untuk

memulai pembelajaran

Memeriksa kehadiran

peserta didik

Apersepsi

Guru menampilkan

gambar struktur

penyusun sistem

peredaran darah pada

tubuh manusia

Guru memberikan

pertanyaan “apa saja

struktur penyusun

sistem peredaran

Orientasi

Siswa menjawab

salam dan berdoa

serta bersikap

rapi.

Siswa merespon

pertanyaan dari

guru berhubungan

dengan kondisi dan

absensi siswa

Apersepsi

Siswa

memperhatikan

gambar struktur

penyusun sistem

peredaran darah

pada tubuh

manusia

Jawaban yang

diharapkan dari

74

darah?”.

Motivasi

Guru menyampaikan

“Dengan mempelajari

sistem peredaran darah

memiliki banyak

manfaat diantaranya,

mengetahui peran dan

fungsi jantung,

permbuluh darah dan

darah dalam tubuh.

Guru menyampaikan

tujuan pembelajaran

dan

materi yang akan di

bahas

siswa: “ struktur

yang menyusun

sistem peredaran

darah terdiri dari

organ jantung dan

terdapat berbagai

macam pembuluh

darah yang

berfungsi

mengedarkan

darah”.

Motivasi

Siswa menyimak

motivasi yang

diberikan oleh

guru

Kegiatan

Inti Guru meminta siswa

menyusun posisi tempat

duduk sesuai dengan

perintah guru

Guru melakukan Tanya

jawab mengenai materi

komponen penyusun

darah

Guru menjelaskan tata

cara metode belajar

yang akan dilakuka oleh

siswa

Guru memberikan

Siswa meyusun

posisi tempat

duduk yang

diperintahkan

guru

Siswa menjawab

pertanyaan yang

diberikan oleh

guru

Siswa

memperhatikan

penjelasan dari

guru

Siswa membaca

75

kesempatan kepada

siswa untuk mengulang

bacaan tentang materi

yang akan dipelajari

selama beberapa menit

Guru mengocok setiap

potongan kartu

petanyaan dan kartu

jawaban yang telah

disediakan guru

Guru memberikan 1

potongan kartu kepada

setiap siswa

Setelah selesai guru

memberikan aba-aba

kepada setiap siswa

untuk mulai mencari

pasangan mereka

masing-masing

Setelah siswa

menemukan

pasangannya, guru

meminta siswa untuk

duduk berdekatan

Guru meminta setiap

pasangan siswa secara

bergantian untuk maju

kedepan kelas untuk

membacakan pertanyaan

dan jawaban dari

pertanyaan tersebut agar

materi

pembelajaran

yang akan di

pelajari

Siswa menerima

potongan kartu

yang berisi

pertanyaan atau

jawaban yang

diberikan guru

Siswa

mendengarkan

aba-aba yang

diberikan oleh

guru dan mulai

mencari pasangan

kartu

Siswa

menemukan

pasangan kartu

dan duduk

berdekatan

Siswa secara

bergantian maju

kedepan kelas

untuk

membacakan

kartu yang telah

dicocokkan

76

di dengar oleh siswa lain

Guru meminta pendapat

siswa apakah pertanyaan

dan jawaban yang telah

dibacakan pasangan

yang tampil cocok atau

tidak

Guru memberikan

penguatan positif

terhadap hasil kerja

siswa

Siswa

mengoreksi

pertanyaan dan

jawaban yang

telah dibacakan

oleh siswa

lainnya

Kegiatan

Penutup Guru memberikan

apresiasi kepada hasil

diskusi siswa

Guru meriview kembali

materi yang baru

dipelajari siswa

Guru menginformasikan

dan memberikan tugas

bacaan mengenai materi

pada pertemuan

berikutnya

Guru menutup

pembelajaran dengan Doa

dan salam

Siswa bertepuk

tangan sebagai

apresiasi untuk

hasil diskusi

mereka

Siswa menjawab

pertanyaan guru

mengenai sistem

peredaran darah

pada manusia

Siswa berdoa dan

menjawab salam

I. Penilaian

1. Angket

77

SIKLUS II

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama sekolah : SMAS PERINTIS

Kelas/ semester : XI/1

Mata pelajaran : Biologi

Materi Pokok : Sistem Peredaran Darah

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. Kompetensi Inti

KI I : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutkan

KI II : Menghargai dan menghayati prilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri,

Toleran (toleransi, gotong royong) dan bertanggung jawab dalam

berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak

dilingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam

sekitar, bangsa, Negara kawasan regional.

KI III :Memahami dan memnerapkan pengetahuan factual, konseptual,

prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana

berdasarkam rasa inin tahunya tentang Ilmu pengetahuan, teknologi,

seni budahya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, dan

kenegaraan terkait fenomena dan kejadian yang tampak mata.

KI IV : menunjukan keterampilan menalar, mengolah, dan menyajikan secara

kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif dalam

ranah konkret dan ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari

disekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut panang teori.

B. Kompetensi Dasar

3.7 Menganalisis hubungan

antara struktur jaringan

penyusun organ pada sistem

sirkulasi dalam kaitannya

dengan bioproses dan

gangguan fungsi yang dapat

terjadi pada sistem sirkulasi

manusia

3.7.1 Menjelaskan bagian-bagian darah: sel-

sel darah dan plasma darah

3.7.2 Menjelaskan beberapa golongan darah

3.7.3 Menjelaskan tentang pembekuan darah

3.7.4 Menjelaskan struktur jaringan dan

fungsi serta ruang dan katup jantung

3.7.5 Menganalisis proses peredaran darah

3.7.6 Mengidentifikasi kelainan dan

gangguan pada sistem peredaran darah

3.7.7 Menjelaskan teknologi yang berkaitan

dengan kesehatan jantung

3.7.8 Menganalisis hubungan antara struktur

jaringan penyusun organ pada sistem

sirkulasi dalam kaitannya dengan

bioproses dan gangguan fungsi yang

78

C. Tujuan Pembelajaran

1. Menjelaskan pengertian sisteem peredaran darah dan fungsinya

2. Menjelaskan fungsi dan komponen sel darah

3. Menjelaskan proses pembekuan darah

4. Mengetahui macam-macam golongan darah dan transfusi darah

5. Menjelaskan struktur dan cara kerja jantung

6. Menjelaskan mekanisme system perdaran darah

7. Mengetahui macam-macam pembeuluh darah

8. Memahai berbagai kelainan dan penyakit pada sistem peredaran darah

manusia

D. Materi Pembelajaran

Golongan darah dan Tranfusi

Darah manusia dapat digolongkan berdasarkan komposisi aglutinogen dan

aglutininnya. Antigen adalah suatu jenis protein yang mampu merangsang

pembentukan antibodi. Penggolongan ini sangat bermanfaat untuk transfusi

darah. Untuk lebih memahami, mari ikuti uraian tentang golongan

darah dan transfusi darah berikut ini.

a. Golongan darah

Golongan darah pada manusia dapat dibedakan menjadi empat

golongan berdasarkan ada atau tidak adanya antigen (aglutinogen) dan

antibodi (aglutinin). Orang yang bergolongan darah A, pada membran sel

darah merah mengandung antigen atau aglutinogen A. Sementara, plasma

darahnya mengandung aglutinin (antibodi ). Orang yang bergolongan

darah B, pada membran sel darah merah mengandung aglutinogen B,

sementara plasma darahnya mengandung aglutinin (antibodi ).

Orang yang bergolongan darah AB, pada membran sel darah merah

mengandung aglutinogen A dan B, sementara plasma darahnya tidak

mengandung antibodi a dan b. Sedangkan, orang yang bergolongan darah

dapat terjadi pada sistem sirkulasi

manusia

4.6 Menyajikan karya tulis

tentang kelainan pada

struktur dan fungsi darah,

jantung, pembuluh darah

yang menyebabkan

gangguan sistem sirkulasi

manusia serta kaitannya

dengan teknologi melalui

studi literatur

4.6.1 Menyajikan karya tulis tentang

kelainan pada struktur dan fungsi

darah, jantung, pembuluh darah yang

menyebabkan gangguan sistem

sirkulasi manusia serta kaitannya

dengan teknologi melalui studi

literatur

79

O, pada membran sel darah merah tidak memiliki aglutinogen A dan B,

sementara plasma darahnya mengandung aglutinin a dan b. Untuk lebih

memahami, mari perhatikan Tabel 5.3 di bawah ini.

Golongan

Darah

Aglutinnogen Aglutinin

A A

B B

AB AB -

O - dan

b. Transfusi darah

Transfusi darah adalah pemberian darah dari seseorang kepada orang

yang memerlukan. Orang yang memberi darah disebut donor, sedangkan

orang yang menerima darah disebut resipien. Dalam transfusi darah, donor

harus memperhatikan jenis aglutinogen (antigen) yang dimilikinya.

Sedangkan, pada resipien yang perlu diperhatikan adalah aglutininnya

(antibodi).

Jika antigen A (aglutinogen A) bertemu dengan antibodi (aglutinin

, maka darah akan menggumpal atau membeku. Begitu pula sebaliknya,

jika antigen B (aglutinogen B) bertemu dengan antibodi (aglutinin ),

maka darah juga akan menggumpal atau membeku.

Golongan darah O dapat menjadi donor bagi semua golongan darah,

karena golongan darah ini tidak memiliki aglutinogen A maupun B

sehingga tidak menyebabkan aglutinasi atau penggumpalan darah. Oleh

karena itu, golongan darah O disebut donor universal. Golongan darah O

hanya dapat menerima darah dari orang yang bergolongan darah O juga,

dan tidak dapat menerima darah dari golongan darah yang lainnya karena

golongan darah O memiliki antibodi dan .

c. Jantung

Jantung terletak di rongga dada, diselaputi oleh suatu membran pelindung

yang disebut perikardium. Dinding jantung terdiri atas jaringan ikat padat

yang membentuk suatu kerangka fibrosa dan otot jantung. Serabut otot

jantung bercabang-cabang dan beranastomosis secara erat.

a) Struktur dan cara kerja jantung

Jantung manusia dan mamalia lainnya mempunyai empat ruangan,

yaitu atrium kiri dan kanan, serta ventrikel kiri dan kanan. Dinding

ventrikel lebih tebal daripada dinding atrium, karena ventrikel harus

bekerja lebih kuat untuk memompa darah ke organ-organ tubuh yang

lainnya. Selain itu, dinding ventrikel kiri lebih tebal daripada ventrikel

kanan, karena ventrikel kiri bekerja lebih kuat memompa darah ke

seluruh tubuh. Sedangkan, ventrikel kanan hanya memompa darah ke

paru-paru. Atrium kiri dan kanan dipisahkan oleh sekat yang disebut

80

septum atriorum. Sedangkan, sekat yang memisahkan ventrikel kiri

dan kanan dinamakan septum interventrakularis.

Darah kotor dari tubuh masuk ke atrium kanan, kemudian melalui

katup yang disebut katup trikuspid mengalir ke ventrikelkanan. Nama

trikuspid berhubungan dengan adanya tiga daun jaringan yang

terdapat pada lubang antara atrium kanan dan ventrikel kanan.

Kontraksi ventrikel akan menutup katup trikuspid, tetapi membuka

katup pulmoner yang terletak pada lubang masuk arteri pulmoner.

Darah masuk ke dalam arteri pulmoner yang langsung bercabang-

cabang menjadi cabang kanan dan kiri yang masing-masing menuju

paruparu kanan dan kiri. Arteri-arteri ini bercabang pula sampai

membentuk arteriol. Arteriol-arteriol memberi darah ke pembuluh

kapiler dalam paru-paru. Di sinilah darah melepaskan karbondioksida

dan mengambil oksigen. Selanjutnya, darah diangkut oleh pembuluh

darah yang disebut venul, yang berfungsi sebagai saluran anak dari

vena pulmoner. Empat vena pulmoner (dua dari setiap paru-paru)

membawa darah kaya oksigen ke atrium kiri jantung. Hal ini

merupakan bagian sistem sirkulasi yang dikenal sebagai sistem

pulmoner atau peredaran darah kecil.

b) Denyut jantung dan tekanan darah Otot jantung mempunyai kemampuan untuk berdenyut sendiri

secara terus menerus. Suatu sistem integrasi di dalam jantung memulai

denyutan dan merangsang ruang-ruang di dalam jantung secara

berurutan. Pada mamalia, setiap kontraksi dimulai dari simpul

sinoatrium. Simpul sinoatrium atau pemacu terdiri atas serabut

purkinje yang terletak antara atrium dan sinus venosus. Impuls

menyebar ke seluruh bagian atrium dan ke simpul atrioventrikel.

Selanjutnya, impuls akan diteruskan ke otot ventrikel melalui serabut

purkinje. Hal ini berlangsung cepat sehingga kontraksi ventrikel mulai

pada apeks jantung dan menyebar dengan cepat ke arah pangkal arteri

besar yang meninggalkan jantung.

Kecepatan denyut jantung dalam keadaan sehat berbedabeda,

dipengaruhi oleh pekerjaan, makanan, umur dan emosi. Irama dan

denyut jantung sesuai dengan siklus jantung. Jika jumlah denyut ada

70 maka berarti siklus jantung 70 kali semenit. Kecepatan normal

81

denyut nadi pada waktu bayi sekitar 140 kali permenit, denyut jantung

ini makin menurun dengan bertambahnya umur, pada orang dewasa

jumlah denyut jantung sekitar 60 - 80 per menit.

Pada orang yang beristirahat jantungnya berdetak sekitar 70 kali

per menit dan memompa darah 70 ml setiap denyut (volume denyutan

adalah 70 ml). Jadi, jumlah darah yang dipompa setiap menit adalah 70

× 70 ml atau sekitar 5 liter. Sewaktu banyak bergerak, seperti olahraga,

kecepatan jantung dapat menjadi 150 setiap menit dan volume denyut

lebih dari 150 ml. Hal ini, membuat daya pompa jantung 20 - 25 liter

per menit.

Darah mengalir, karena kekuatan yang disebabkan oleh kontraksi

ventrikel kiri. Sentakan darah yang terjadi pada setiap kontraksi

dipindahkan melalui dinding otot yang elastis dari seluruh sistem

arteri. Peristiwa ketika jantung mengendur atau sewaktu darah

memasuki jantung disebut diastol. Sedangkan, ketika jantung

berkontraksi atau pada saat darah meninggalkan jantung disebut sistol.

Tekanan darah manusia yang sehat dan normal sekitar 120 atau 80 mm

Hg. 120 merupakan tekanan sistol, dan 80 adalah tekanan diastole.

E. MODEL/METODE/ STRATEGI PEMBELAJARAN

1. Model pembelajaran : Discovery learning

2. Metode pembelajaran : Diskusi dan Tanya Jawab

3. Strategi Pembelajaran : Index Card Match

4. Pendekatan : Saintific

F. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER BELAJAR

1. Media : Powerpoint, video

2. Alat : Papan tulis, spidol

3. Bahan Belajar : Buku Biologi Kelas XI dan Internet

G. SUMBER BELAJAR 1. Buku Paket Dep Dik Bud 2. Sains Biologi

H. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi Waktu

Pendahuluan Orientasi

Melakukan pembukaan

dengan salam dan

meminta ketua kelas

memimpin doa untuk

memulai pembelajaran Memeriksa kehadiran peserta didik

Orientasi

Siswa

menjawab

salam dan

berdoa serta

bersikap rapi. Siswa merespon pertanyaan dari guru

82

Apersepsi

Guru memberikan

pertanyaan “ada yang

sudah tau golongan

darah masing-masing.,

ada bepa golongan

darah?”.

Motivasi

Guru menyampaikan

“Dengan mempelajari

sistem peredaran darah

memiliki banyak

manfaat diantaranya,

mengetahui peran dan

fungsi jantung,

permbuluh darah dan

darah dalam tubuh. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan materi yang akan di bahas

berhubungan dengan kondisi dan absensi siswa

Apersepsi

Siswa menjawab

pertanyaan dari

guru

Motivasi

Siswa

menyimak

motivasi yang

diberikan oleh

guru

Kegiatan

Inti Guru meminta siswa

menyusun posisi tempat

duduk sesuai dengan

perintah guru

Guru melakukan Tanya

jawab mengenai materi

golongan darah,

transfuse darah dan

sistem kerja jantung

Guru menjelaskan tata

Siswa meyusun posisi tempat duduk yang diperintahkan guru

Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru

83

cara metode belajar yang

akan dilakuka oleh siswa

Guru memberikan

kesempatan kepada

siswa untuk mengulang

bacaan tentang materi

yang akan dipelajari

selama beberapa menit

Guru mengocok setiap

potongan kartu

petanyaan dan kartu

jawaban yang telah

disediakan guru

Guru memberikan 1

potongan kartu kepada

setiap siswa

Setelah selesai guru

memberikan aba-aba

kepada setiap siswa

untuk mulai mencari

pasangan mereka

masing-masing

Setelah siswa

menemukan

pasangannya, guru

meminta siswa untuk

duduk berdekatan

Siswa memperhatikan penjelasan dari guru

Siswa membaca materi pembelajaran yang akan di pelajari

Siswa menerima potongan kartu yang berisi pertanyaan atau jawaban yang diberikan guru

Siswa mendengarkan aba-aba yang diberikan oleh guru dan mulai mencari pasangan kartu

Siswa menemukan pasangan kartu dan duduk berdekatan

84

Guru meminta setiap

pasangan siswa secara

bergantian untuk maju

kedepan kelas untuk

membacakan pertanyaan

dan jawaban dari

pertanyaan tersebut agar

di dengar oleh siswa lain

Guru meminta pendapat

siswa apakah pertanyaan

dan jawaban yang telah

dibacakan pasangan

yang tampil cocok atau

tidak

Guru memberikan

penguatan positif

terhadap hasil kerja

siswa

Siswa secara bergantian maju kedepan kelas untuk membacakan kartu yang telah dicocokkan

Siswa mengoreksi pertanyaan dan jawaban yang telah dibacakan oleh siswa lainnya

Kegiatan

Penutup Guru memberikan

apresiasi kepada hasil

diskusi siswa

Guru meriview kembali

materi yang baru

dipelajari siswa

Guru menginformasikan

dan memberikan tugas

bacaan mengenai materi

pada pertemuan

berikutnya Guru menutup pembelajaran dengan Doa dan salam

Siswa bertepuk

tangan sebagai

apresiasi untuk

hasil diskusi

mereka

Siswa

menjawab

pertanyaan

guru mengenai

sistem

peredaran

darah pada

manusia

Siswa berdoa

dan menjawab

salam

I. Penilaian

1. Angket

85

SIKLUS III

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama sekolah : SMAS PERINTIS

Kelas/ semester : XI/1

Mata pelajaran : Biologi

Materi Pokok : Sistem Peredaran Darah

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. Kompetensi Inti

KI I : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutkan

KI II : Menghargai dan menghayati prilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri,

Toleran (toleransi, gotong royong) dan bertanggung jawab dalam

berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak

dilingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam

sekitar, bangsa, Negara kawasan regional.

KI III :Memahami dan memnerapkan pengetahuan factual, konseptual,

prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana

berdasarkam rasa inin tahunya tentang Ilmu pengetahuan, teknologi,

seni budahya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, dan

kenegaraan terkait fenomena dan kejadian yang tampak mata.

KI IV : menunjukan keterampilan menalar, mengolah, dan menyajikan secara

kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif dalam

ranah konkret dan ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari

disekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut panang teori.

B. Kompetensi Dasar

3.8 Menganalisis hubungan

antara struktur jaringan

penyusun organ pada sistem

sirkulasi dalam kaitannya

dengan bioproses dan

gangguan fungsi yang dapat

terjadi pada sistem sirkulasi

manusia

3.8.1 Menjelaskan bagian-bagian darah: sel-

sel darah dan plasma darah

3.8.2 Menjelaskan beberapa golongan darah

3.8.3 Menjelaskan tentang pembekuan darah

3.8.4 Menjelaskan struktur jaringan dan

fungsi serta ruang dan katup jantung

3.8.5 Menganalisis proses peredaran darah

3.8.6 Mengidentifikasi kelainan dan

gangguan pada sistem peredaran darah

3.8.7 Menjelaskan teknologi yang berkaitan

dengan kesehatan jantung

3.8.8 Menganalisis hubungan antara struktur

jaringan penyusun organ pada sistem

sirkulasi dalam kaitannya dengan

bioproses dan gangguan fungsi yang

86

C. Tujuan Pembelajaran

1. Menjelaskan pengertian sisteem peredaran darah dan fungsinya

2. Menjelaskan fungsi dan komponen sel darah

3. Menjelaskan proses pembekuan darah

4. Mengetahui macam-macam golongan darah dan transfusi darah

5. Menjelaskan struktur dan cara kerja jantung

6. Menjelaskan mekanisme system perdaran darah

7. Mengetahui macam-macam pembeuluh darah

8. Memahai berbagai kelainan dan penyakit pada sistem peredaran darah

manusia

D. Materi Pembelajaran

1. Pembuluh Darah

Pembuluh darah merupakan jalan bagi darah yang mengalir dari

jantung menuju ke jaringan tubuh, atau sebaliknya. Pembuluh darah dapat

dibagi menjadi tiga macam, yaitu pembuluh nadi, pembuluh vena, dan

pembuluh kapiler.

a. Pembuluh nadi

Pembuluh nadi atau pembuluh arteri ialah pembuluh darah yang

membawa darah dari jantung menuju kapiler. Arteri vertebrata dilapisi

endotel dan mempunyai dinding yang relatif tebal yang mengandung

jaringan ikat elastis dan otot polos. Arteri cenderung terletak agak

lebih dalam di jaringan badan.

Dinding arteri besar (aorta) yang keluar dari jantung banyak

mengandung jaringan ikat. Kekuatan tiap sistol ventrikel mendorong

darah ke dalam arteri dan melebarkannya agar dapat menampung darah

tersebut. Pada waktu diastol, kelenturan dinding bagian pertama arteri

tersebut membantu mendorong darah ke bagian arteri yang menjadi

lebar. Elastisitas arteri yang besar itu mengubah arus darah menjadi

dapat terjadi pada sistem sirkulasi

manusia

4.6 Menyajikan karya tulis

tentang kelainan pada

struktur dan fungsi darah,

jantung, pembuluh darah

yang menyebabkan

gangguan sistem sirkulasi

manusia serta kaitannya

dengan teknologi melalui

studi literatur

4.6.1 Menyajikan karya tulis tentang

kelainan pada struktur dan fungsi

darah, jantung, pembuluh darah yang

menyebabkan gangguan sistem

sirkulasi manusia serta kaitannya

dengan teknologi melalui studi

literatur

87

mantap dan tenang. Peregangan dan kontraksi arteri yang terjadi

bergantian dengan sangat cepat menuju perifer (7,5 m per detik) yang

dapat dirasakan sebagai denyut nadi.

Setelah arteri mencapai jaringan, arteri akan bercabangcabang.

Pada tiap cabang rongga saluran menjadi makin sempit, tetapi jumlah

luas penampang makin besar sehinggankecepatan arus darah berkurang

dan tekanannya menurun.

b. Pembuluh Vena

Pembuluh vena atau pembuluh balik ialah pembuluh darah yang

membawa darah ke arah jantung. Pembuluh vena terdiri atas tiga

lapisan, seperti pembuluh arteri. Dari lapisan dalam ke arah luar adalah

endotel, jaringan elastik dan otot polos, serta jaringan ikat fibrosa.

Pada sepanjang pembuluh vena, terdapat katup-katup yang mencegah

darah kembali ke jaringan tubuh. Pembuluh vena terletak lebih ke

permukaan pada jaringan tubuh daripada pembuluh arteri.

c. Pembuluh Kapiler

Pembuluh kapiler ialah pembuluh darah kecil yang mempunyai

diameter kira-kira sebesar sel darah merah, yaitu 7,5 μm. Meskipun

diameter sebuah kapiler sangat kecil, jumlah kapiler yang timbul dari

sebuah arteriol cukup besar sehingga total daerah sayatan melintang

yang tersedia untuk aliran darah meningkat. Pada orang dewasa kira-

kira ada 90.000 km kapiler.

Dinding kapiler terdiri atas satu lapis sel epitel yang permiabel

daripada membran plasma sel. Oksigen, glukosa, asam amino,

berbagai ion dan zat lain yang diperlukan secara mudah dapat berdifusi

melalui dinding kapiler ke dalam cairan interstitium mengikuti gradien

konsentrasinya. Sebaliknya, karbondioksida, limbah nitrogen, dan hasil

sampingan metabolisme lain dapat dengan mudah berdifusi ke dalam

darah.

d. Peredaran Limfa

Pada mamalia dan manusia, selain peredaran darah, terdapat pula

peredaran limfa atau getah bening. Cairan limfa tidak mengandung

eritrosit dan trombosit, tetapi banyak mengandung sel darah putih, yaitu

limfosit. Limfa berperan dalam mengangkut sisa metabolisme, lemak dari

usus, dan menghancurkan kuman. Peredaran limfa tidak selalu melalui

pembuluh sehingga disebut peredaran terbuka.

88

Peredaran limfa dimulai dari jaringan dan berakhir pada pembuluh

balik di bawah selangka. Cairan limfa berasal dari plasma darah dalam

kapiler darah yang keluar menuju jaringan tubuh. Kemudian, cairan limfa

ini masuk ke dalam dua macam pembuluh getah bening, yaitu duktus

limfatikus dekster dan duktus toraksikus sinister. Duktus limfatikus

dekster ialah pembuluh yang mengalirkan cairan limfa dari kepala, leher,

dada, paru-paru, jantung, dan tangan sebelah kanan masuk ke pembuluh

balik bawah tulang selangka kanan. Sedangkan, duktus toraksikus sinister

ialah pembuluh yang mengalirkan cairan limfa dari kepala, leher, dada,

paru-paru, jantung, dan tangan sebelah kiri masuk ke pembuluh balik di

bawah tulang selangka kiri.

e. Gangguan dan Kelainan Sistem Peredaran Darah

Gangguan pada darah dan sistem peredaran darah dapat terjadi karena

kerusakan, faktor keturunan, dan lainnya. Gangguan tersebut, antara lain:

1. Anemia Anemia adalah penyakit kekurangan darah. Hal ini disebabkan

karena kekurangan zat hemoglobin dan zat besi.

2. Leukimia (Kanker Darah) Leukimia merupakan kelainan sistem peredaran darah yang

disebabkan oleh pertumbuhan sel darah putih atau leukosit yang tidak

terkendali. Sehingga, sel darah putih berlebih dan memakan sel darah

merah.

3. Hipertensi Hipertensi adalah tekanan darah tinggi, yang disebabkan karena

penyempitan pembuluh darah. Tekanan sistolnya sekitar 140 - 200

mmHg dan tekanan diastolnya sekitar 90 -110 mmHg. Tekanan darah

yang terlalu tinggi dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah atau

tersumbatnya arteri di otak. Hal ini dapat mengakibatkan penderita

meninggal dunia karena stroke.

4. Hipotensi Hipotensi adalah tekanan darah rendah, tekanan sistolnya di bawah

100 mmHg. Penderita hipotensi biasanya mengalami pusing-pusing dan

jantung berdetak lebih cepat.

89

5. Hemofili Hemofili adalah penyakit keturunan berupa darah sukar membeku

jika terjadi luka. Darah akan terus mengalir lewat luka sekecil apapun

sehingga penderita meninggal karena kehabisan darah

6. Penyakit Kuning pada Bayi (Eritroblastosis Fetalis Penyakit eritroblastosis fetalis disebabkan karena agglutinin atau

anti rh darah ibu masuk ke dalam darah anaknya yang memiliki rh+.

Hal ini menyebabkan sel-sel darah anak rusak atau menggumpal.

7. Varises Varises adalah pelebaran pembuluh balik (vena). Umumnya terjadi

pada wanita hamil, orang yang terlalu lama berdiri atau jongkok

8. Trombus (embolus) Trombus adalah kelainan pada jantung karena adanya gumpalan di

dalam nadi tajuk. Gumpalan ini menyebabkan penyumbatan di dalam

nadi sehingga otot jantung kekurangan makanan dan oksigen. Hal ini,

menyebabkan sebagian otot jantung mati sehingga terjadi serangan

jantung.

9. Miokarditis Miokarditis adalah kelainan pada otot jantung karena radang.

Peradangan ini menyebabkan kerja otot jantung terganggu.

10. Sklerosis Sklerosis adalah kelainan pembuluh nadi yang mengeras. Hal ini

menyebabkan elastisitas pembuluh darah menurun sehingga tekanan

darah meningkat. Jika sklerosis terjadi pada arteriol di otak, maka akan

menyebabkan stroke.

E. MODEL/METODE/ STRSTEGI PEMBELAJARAN

1. Model pembelajaran : discovery learning

2. Metode pembelajaran : Diskusi dan Tanya Jawab

3. Strategi Pembelajaran : Index Card Match

4. Pendekatan : Saintific

F. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER BELAJAR

1. Media : Powerpoint, video

2. Alat : laptop, papan tulis, spidol,

3. Bahan Belajar : Buku Biologi Kelas XI dan Internet

G. SUMBER BELAJAR 1. Buku Paket 2. LKS

3. Sains Biologi

90

H. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi Waktu

Pendahuluan Orientasi

Melakukan pembukaan

dengan salam dan

meminta ketua kelas

memimpin doa untuk

memulai pembelajaran Memeriksa kehadiran peserta didik

Apersepsi

Guru menampilkan

gambar macam2

pembuluh darah

Guru memberikan

pertanyaan “ada berapa

jenis pembuluh

darah?”.

Motivasi

Guru menyampaikan

“Dengan mempelajari

sistem peredaran darah

memiliki banyak

manfaat diantaranya,

mengetahui peran dan

fungsi jantung,

permbuluh darah dan

darah dalam tubuh. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan materi

Orientasi

Siswa

menjawab

salam dan

berdoa serta

bersikap rapi. Siswa merespon pertanyaan dari guru berhubungan dengan kondisi dan absensi siswa

Apersepsi

Siswa

memperhatikan

gambar

pembuluh

darah Jawaban yang diharapkan dari siswa: “ ada tiga pembuluh darah yaitu: pembuluh vena, pembuluh kapiler dan pembuluhnadi

Motivasi

Siswa

menyimak

motivasi yang

diberikan oleh

guru

91

yang akan di bahas

Kegiatan

Inti Guru meminta siswa

menyusun posisi tempat

duduk sesuai dengan

perintah guru

Guru melakukan Tanya

jawab mengenai materi

komponen penyusun

darah

Guru menjelaskan tata

cara metode belajar

yang akan dilakuka oleh

siswa

Guru memberikan

kesempatan kepada

siswa untuk mengulang

bacaan tentang materi

yang akan dipelajari

selama beberapa menit

Guru mengocok setiap

potongan kartu

petanyaan dan kartu

jawaban yang telah

disediakan guru

Guru memberikan 1

potongan kartu kepada

setiap siswa

Setelah selesai guru

memberikan aba-aba

kepada setiap siswa

untuk mulai mencari

pasangan mereka

Siswa meyusun posisi tempat duduk yang diperintahkan guru

Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru

Siswa memperhatikan penjelasan dari guru

Siswa membaca materi pembelajaran yang akan di pelajari

Siswa menerima potongan kartu yang berisi pertanyaan atau jawaban yang diberikan guru

Siswa mendengarkan aba-aba yang diberikan oleh guru dan mulai

92

masing-masing

Setelah siswa

menemukan

pasangannya, guru

meminta siswa untuk

duduk berdekatan

Guru meminta setiap

pasangan siswa secara

bergantian untuk maju

kedepan kelas untuk

membacakan pertanyaan

dan jawaban dari

pertanyaan tersebut agar

di dengar oleh siswa lain

Guru meminta pendapat

siswa apakah pertanyaan

dan jawaban yang telah

dibacakan pasangan

yang tampil cocok atau

tidak

Guru memberikan

penguatan positif

terhadap hasil kerja

siswa

mencari pasangan kartu

Siswa menemukan pasangan kartu dan duduk berdekatan

Siswa secara bergantian maju kedepan kelas untuk membacakan kartu yang telah dicocokkan

Siswa mengoreksi pertanyaan dan jawaban yang telah dibacakan oleh siswa lainnya

Kegiatan

Penutup Guru memberikan

apresiasi kepada hasil

diskusi siswa

Guru meriview kembali

materi yang baru

dipelajari siswa

Guru menginformasikan

dan memberikan tugas

bacaan mengenai materi

pada pertemuan

berikutnya Guru menutup

Siswa bertepuk

tangan sebagai

apresiasi untuk

hasil diskusi

mereka

Siswa

menjawab

pertanyaan

guru mengenai

sistem

peredaran

darah pada

93

pembelajaran dengan Doa dan salam

manusia

Siswa berdoa

dan menjawab

salam

I. Penilaian

1. angket

94

Lmpiran 3

LEMBAR VALIDASI ANGKET MOTIVASI BELAJAR SISWA

Satuan Pendidikan : SMA

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas : XI IPA

Petunjuk :

1. Berdasarkan pendapat dari ibu tersebut berilah tanda Ceklist (√) pada

kolom yang telah tersedia.

2. Jika ada yang perlu dikomentari, tulislah pada lembar komentar/saran pada

angket tersebut.

No Elemen yang divalidasi 1 2 3 4 5

1. Konsep

1. Format angket sesuai

dengan indikator

motivasi belajar siswa

2. Sub indikator sesuai

dengan indikator

motivasi belajar siswa

1. Bahasa

1. Menggunakan bahasa

yang baik dan benar

2. Istilah yang digunakan

tepat dan mudah

dipahami

3. Kejelasan huruf

95

Kesimpulan:

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

Saran :

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

LD : Layak digunakan

LDP : Layak digunakan dengan perubahan (√)

TLD : Tidaak layak digunakan

Kategori :

1. Buruk Sekali

2. Buruk

3. Sedang

4. Baik (√)

5. Sangat Baik

Jambi, 18 Januari 2021

Validator Angket

Nining Nuraida, S. Pd., M. Pd

96

Lampiran 4

Data aktivitas belajar siswa siklus I

Nomor absen

siswa

Kegiatan yang diamati

1 2 3 4 5

1 √ √ √

2 √ √ √

3 √

4 √ √ √

5 √ √

6 √ √

7 √

8 √

9 √

10 √ √ √

11 √

12 √ √ √

13 √ √

14 √

15 √ √

16

17 √ √

18 √ √ √ √

19

20 √ √

21 √ √ √

22 √

23 √

24 √

25 √ √ √ √

26

97

27 √

28 √

29 √ √ √ √

30 √

Jumlah 14 10 10 8 12

98

Data aktivitas belajar siswa siklus II

Nomor absen

siswa

Kegiatan yang diamati

1 2 3 4 5

1 √ √ √

2 √ √ √

3 √ √

4 √ √ √

5 √ √

6 √ √ √

7 √ √ √

8 √ √

9 √ √ √

10 √ √ √ √

11 √

12 √ √ √

13 √ √

14 √ √ √

15 √ √

16 √ √

17 √ √ √

18 √ √ √ √

19 √ √ √

20 √ √

21 √ √ √ √

22 √ √

23 √ √ √ √ √

24 √

25 √ √ √ √

26 √

27 √

99

28 √

29 √ √ √ √

30 √ √

Jumlah 18 16 18 14 12

100

Data aktivitas belajar siswa siklus III

Nomor absen

siswa

Kegiatan yang diamati

1 2 3 4 5

1 √ √ √

2 √ √ √ √

3 √ √ √

4 √ √ √

5 √ √

6 √ √ √ √ √

7 √ √ √

8 √ √ √ √ √

9 √ √ √ √

10 √ √ √ √

11 √ √ √ √

12 √ √ √ √

13 √ √

14 √ √ √ √

15 √ √ √ √

16 √ √ √ √

17 √ √ √

18 √ √ √ √

19 √ √ √ √ √

20 √ √ √ √

21 √ √ √ √

22 √ √

23 √ √ √ √ √

24 √ √ √ √ √

25 √ √ √ √

26 √ √

27 √ √ √

101

28 √ √ √

29 √ √ √ √

30 √ √ √ √

Jumlah 24 22 20 22 22

102

Lampiran 5

Petunjuk pengisian angket:

1. Angket ini berisi 24 pertanyaan. Berilah jawaban yang benar-benar cocok

dengan pilihan Saudara dengan memberi tanda centang (√).

2. Jawablah tiap pertanyaan sesuai dengan pilihan Saudara sendiri dan jangan

terpengaruh oleh jawaban teman Saudara.

3. Pengisian angket ini tidak mempengaruhi nilai Saudara.

Keterangan Pilihan Jawaban:

SS = Sangat Setuju

S = Setuju

R = Ragu-Ragu

TS = tidak setuju

STS = sangat tidak setuju

No Pertanyaan SS S R TS STS

1 Saya menyelesaikan tugas yang diberikan

oleh guru dengan tuntas

2 Saya mengerjakan tugas yang diberikan oleh

guru dengan penuh tanggung jawab

3 Saya malas mengerjakan tugas yang

diberikan oleh guru

4 Saya ingin mempelajari pelajaran yang

diberikan oleh guru

5 Saya malas memperlajari pelajaran yang

akan dipelajari

6 Saya rajin berlatih mengerjakan soal biologi

agar terlatih mengerjakan soal

7 Saya harus terus berlatih agar mendapatkan

nilai yang bagus

8 Saya sering mengabaikan pembelajaran yang

diberikan oleh guru

9 Saya belajar dengan rajin agar menjadi orang

yang sukses

10 Saya rajin belajar untuk ,masuk Perguruan

103

Tinggi Negeri

11 Saya selalu sungguh-sungguh dalam belajar

karena ingin mencapai cita-cita

12 Saya tidak sungguh-sungguh dalam belajar

untuk mencapai cita-cita

13 Saya belajar dengan tekun agar berprestasi

14 Saya tidak mendapat prestasi karena malas

belajar

15 Saya sangat tertarik mengikuti pembelajaran

BIOLOGI yang diberikan guru

16 Saya tidak tertarik mengikuti pembelajran

biologi yang diberikan oleh guru

17 Saya sangat senang mengikuti pembelajaran

biologi yang diberikan guru

18 Saya aktif dalam kegiatan belajar karena

menyenangkan

19 Saya tidak aktif mengikuti pembelajaran

karena tidak menyenangkan

20 Saya mengikuti pembelajaran dengan baik

kerena lingkungan kelas yang nyaman

21 Saya merasa nyaman ketika belajar biologi

dan fokus dengan materi yang diberikan guru

22 Saya tidak mengikuti pembelajaran dengan

baik karena lingkungan kelas yang tidak

nyaman

23 Saya mampu memahami pelajaran biologi

dalam suasana kelas yang kondusif

24 Saya tidak mengikuti pembelajaran yang

kondusif

104

105

106

106

Lampiran5 Nilai Angket

Data Angket Siswa Pra Siklus

No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 Jumlah

1 ARS 4 3 2 4 2 4 3 2 3 4 4 2 4 2 3 2 3 4 1 3 4 2 3 2 70

2 AS 3 3 1 3 2 2 3 2 3 2 3 1 3 1 3 1 3 3 1 3 3 1 3 2 55

3 AP 4 3 2 4 2 3 3 1 3 3 3 2 3 2 3 2 4 4 1 4 4 2 3 1 66

4 AM 3 4 2 4 2 3 3 2 3 3 3 1 3 1 3 1 3 2 1 3 3 1 3 2 59

5 AS 4 3 2 4 2 3 3 1 3 2 3 1 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 62

6 DP 3 3 2 4 2 3 3 2 3 2 3 2 3 1 2 1 3 3 1 3 3 2 3 2 59

7 DS 3 3 2 3 2 3 3 1 3 2 3 1 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 60

8 DRS 3 4 2 4 2 4 3 2 4 3 3 2 4 1 4 1 4 4 1 4 4 2 3 2 70

9 DSN 4 3 2 4 2 4 4 1 2 3 4 1 3 1 4 2 3 3 2 4 3 2 3 2 66

10 DEL 4 4 3 4 2 4 3 2 4 3 3 1 3 1 3 1 3 3 1 3 3 2 3 2 65

11 EW 4 4 2 3 2 3 3 1 3 2 3 1 3 1 3 1 3 3 2 3 3 2 3 2 60

12 EN 4 4 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 1 3 2 4 4 1 4 4 1 4 1 66

13 ES 4 3 2 3 2 3 3 1 3 3 3 1 3 2 4 2 4 3 2 3 3 1 3 1 62

14 FN 4 3 2 4 2 3 3 2 3 3 4 2 3 2 3 1 3 4 2 3 4 2 3 2 67

15 IR 4 3 2 4 2 3 4 2 3 3 3 2 4 2 4 2 4 3 1 3 3 2 3 2 68

16 IA 4 3 2 4 2 3 4 2 3 4 3 2 3 1 4 1 3 4 2 3 3 2 3 1 66

17 JMA 4 4 2 4 2 3 4 1 4 4 4 1 4 2 3 1 3 3 1 4 4 2 3 2 69

18 JL 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 1 3 1 3 1 3 3 2 3 3 2 3 2 59

19 JMH 4 4 2 4 2 4 4 2 3 3 4 1 3 1 4 2 4 3 1 3 3 2 4 2 69

20 LS 3 4 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 1 3 1 3 3 2 3 3 2 3 1 60

21 LI 4 3 2 4 2 3 4 1 3 4 4 1 4 2 4 2 4 4 1 3 3 2 3 2 69

107

22 NA 4 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 1 4 1 3 3 2 3 3 2 3 2 62

23 RS 4 3 2 3 2 3 4 1 3 4 2 1 3 2 4 2 4 4 1 3 3 2 4 2 66

24 RV 4 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 1 3 2 4 4 3 3 3 2 3 1 65

25 SH 3 3 2 4 2 3 3 1 4 4 4 1 4 2 4 1 3 4 2 3 3 2 3 2 67

26 VR 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 63

27 WN 4 4 2 3 2 4 4 1 3 4 3 1 4 1 4 1 4 4 2 4 3 2 3 1 68

28 YA 4 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 1 3 2 4 2 4 3 2 3 3 2 3 2 65

29 IL 4 3 2 3 2 4 4 1 4 4 3 2 4 1 4 1 4 4 2 3 3 1 3 1 67

30 IS 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 1 3 2 4 1 3 3 2 3 2 2 3 2 60

Jumlah 1930

Rata-rata 64,3

108

108

Analisis Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa Prasiklus

No Nama Skor Motivasi Belajar

Siswa

Kualifikasi

1 Abdul Rahman Sidik 70 Termotivasi

2 Angga Setiawan 55 Kurang Termotivasi

3 Ari Prabowo 66 Termotivasi

4 Ali MAkmur 59 Kurang Termotivasi

5 Ali Saputra 62 Kurang Termotivasi

6 David Permadi 59 Kurang Termotivasi

7 Dimas Sapurta 60 Kurang Termotivasi

8 Desi Ratna Sari 70 Termotivasi

9 Ditia Setia Ningrum 66 Termotivasi

10 Dwi Endang Lestari 65 Termotivasi

11 Eko Wahyuanto 60 Kurang Termotivasi

12 Eka Nurjanah 66 Termotivasi

13 Eka Sulistiana 62 Kurang Termotivasi

14 Fatan Nasron 67 Termotivasi

15 Isma Rahmawati 68 Termotivasi

16 Ibni Abdillah 66 Termotivasi

17 Julian Mus Alfi 69 Termotivasi

18 Juleha 59 Kurang Termotivasi

19 Jevi Mufit Hidayani 69 Termotivasi

20 Lilis Suryani 60 Kurang Termotivasi

21 Linda Safitri 69 Termotivasi

22 Nadi Aryanto 62 Kurang Termotivasi

23 Restina 66 Termotivasi

24 Riski Vinanta 65 Termotivasi

25 Solihul Hadi 67 Termotivasi

26 Vina Erianita 63 Kurang Termotivasi

27 Wani 68 Termotivasi

109

28 Yunita Aryani 65 Termotivasi

29 Ilham 67 Termotivasi

30 Ilham Saputra 60 Kurang Termotivasi

Jumlah 1930

Rata-rata kelas 64,30

Persentase 60,00%

110

110

Data Angket Siswa Siklus I

No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 Jumlah

1 ARS 3 3 2 3 2 4 3 2 5 3 4 2 4 2 4 3 4 4 3 4 4 2 4 2 76

2 AS 3 3 2 3 2 3 3 1 3 3 3 2 3 1 3 2 3 3 2 3 3 1 3 2 60

3 AP 3 4 3 3 3 3 3 2 4 4 4 2 3 3 4 2 4 4 3 4 4 2 4 1 76

4 AM 4 3 2 3 2 4 3 2 3 3 4 1 3 1 3 1 3 3 2 3 3 1 3 2 62

5 AS 3 3 3 3 3 3 4 2 4 4 3 2 4 3 3 3 4 3 2 4 4 2 3 2 74

6 DP 4 3 1 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 63

7 DS 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 2 4 2 4 4 3 4 3 3 3 3 73

8 DRS 4 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 1 3 3 2 3 2 63

9 DSN 4 3 2 4 3 3 3 2 4 3 3 2 4 1 4 3 3 4 3 3 4 2 3 3 73

10 DEL 3 3 3 4 3 3 3 2 4 4 4 1 4 2 3 1 4 4 2 4 3 3 4 3 74

11 EW 3 3 2 4 3 4 4 3 3 3 4 2 4 3 3 2 3 4 3 4 4 3 3 2 76

12 EN 4 4 2 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 2 4 2 4 4 3 3 3 2 4 1 75

13 ES 3 3 2 3 2 4 3 2 3 3 4 2 4 3 3 3 3 4 3 4 3 2 3 3 72

14 FN 4 4 2 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 2 3 2 4 4 3 4 4 3 4 2 81

15 IR 4 4 2 3 2 3 3 2 3 3 3 1 3 2 3 1 3 3 2 3 3 2 3 2 63

16 IA 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 2 3 2 4 4 3 4 3 2 4 1 72

17 JMA 3 3 2 3 2 4 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 2 4 4 2 4 2 72

18 JL 4 3 3 4 3 3 4 2 4 3 4 1 3 2 3 1 3 4 2 4 3 3 4 2 72

19 JMH 3 3 2 3 3 4 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 4 3 73

20 LS 4 4 2 3 3 4 4 2 3 3 3 2 4 3 4 3 3 4 2 4 3 2 4 1 74

21 LI 3 3 2 3 3 3 4 2 3 3 4 3 3 2 3 2 4 4 2 4 4 2 4 2 72

22 NA 3 3 2 4 2 3 3 1 3 3 3 1 3 2 3 3 3 3 1 3 3 2 2 3 62

111

23 RS 4 3 2 3 3 3 4 3 3 4 4 2 3 3 3 3 4 3 2 4 5 2 4 2 76

24 RV 3 3 2 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 2 4 2 4 4 3 4 4 2 4 1 73

25 SH 4 3 2 3 2 3 3 1 3 3 3 1 3 2 3 1 3 3 2 3 3 2 3 2 61

26 VR 3 4 2 4 2 4 3 2 3 4 3 2 3 3 4 3 4 4 2 4 4 2 4 2 75

27 WN 4 4 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 2 3 2 3 4 3 4 3 2 3 1 73

28 YA 4 4 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 2 3 4 3 3 4 3 3 2 74

29 IL 4 4 2 4 2 3 4 2 3 4 3 2 4 3 3 3 3 4 2 4 4 2 4 2 75

30 IS 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 1 3 2 3 1 3 3 1 3 3 2 3 2 60

Jumlah 2125

Rata-rata 70,83

112

112

Analisis Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa Siklus I

No Nama Skor Motivasi

Belajar Siswa

Kualifikasi

1 Abdul Rahman Sidik 76 Termotivasi

2 Angga Setiawan 60 Kurang Termotivasi

3 Ari Prabowo 76 Termotivasi

4 Ali MAkmur 62 Kurang Termotivasi

5 Ali Saputra 74 Termotivasi

6 David Permadi 63 Kurang Termotivasi

7 Dimas Sapurta 73 Termotivasi

8 Desi Ratna Sari 63 Kurang Termotivasi

9 Ditia Setia Ningrum 73 Termotivasi

10 Dwi Endang Lestari 74 Termotivasi

11 Eko Wahyuanto 76 Termotivasi

12 Eka Nurjanah 75 Termotivasi

13 Eka Sulistiana 72 Termotivasi

14 Fatan Nasron 81 Termotivasi

15 Isma Rahmawati 63 Kurang Termotivasi

16 Ibni Abdillah 72 Termotivasi

17 Julian Mus Alfi 72 Termotivasi

18 Juleha 72 Termotivasi

19 Jevi Mufit Hidayani 73 Termotivasi

20 Lilis Suryani 74 Termotivasi

21 Linda Safitri 72 Termotivasi

22 Nadi Aryanto 62 Kurang Termotivasi

23 Restina 76 Termotivasi

24 Riski Vinanta 73 Termotivasi

25 Solihul Hadi 61 Kurang Termotivasi

26 Vina Erianita 75 Termotivasi

27 Wani 73 Termotivasi

113

28 Yunita Aryani 74 Termotivasi

29 Ilham 75 Termotivasi

30 Ilham Saputra 60 Kurang Termotivasi

Jumlah 2125

Rata-rata kelas 70,83

Persentase 73,33%

114

114

Data Angket Siswa Siklus II

No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 Jumlah

1 ARS 4 4 3 4 3 4 3 2 4 3 4 2 3 1 3 3 4 4 3 4 4 2 4 3 78

2 AS 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 1 3 2 3 1 3 4 3 3 4 1 3 2 63

3 AP 4 3 2 3 1 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 1 3 1 61

4 AM 3 4 3 4 3 4 3 2 4 3 4 1 3 2 3 3 3 4 3 3 3 1 3 2 71

5 AS 3 3 2 3 3 2 3 2 3 4 3 2 4 3 4 3 4 3 2 4 4 2 2 2 70

6 DP 4 3 2 3 2 3 2 1 3 3 3 2 3 1 3 1 3 3 2 3 3 1 3 2 59

7 DS 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 2 4 2 4 4 2 4 4 3 4 3 80

8 DRS 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 2 4 2 4 3 2 4 3 3 4 2 78

9 DSN 4 4 3 4 3 4 3 2 4 3 4 2 3 1 3 3 3 4 3 4 4 2 4 3 77

10 DEL 4 4 3 3 3 3 3 2 4 3 4 1 3 2 3 3 3 4 2 4 3 3 4 3 74

11 EW 4 4 3 4 3 4 4 2 3 4 4 2 4 3 4 2 4 4 3 4 3 3 4 2 81

12 EN 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 2 4 2 4 3 3 4 3 2 3 1 77

13 ES 4 4 2 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 2 4 3 82

14 FN 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 2 4 2 4 4 2 4 3 3 4 2 79

15 IR 3 4 3 4 2 4 3 2 4 4 3 1 3 2 3 3 3 4 2 4 4 2 4 2 73

16 IA 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 2 4 2 4 3 2 3 4 2 3 1 74

17 JMA 4 4 2 4 3 4 4 3 3 4 4 2 4 3 4 3 4 4 2 4 4 3 4 2 82

18 JL 4 4 3 3 3 3 3 2 4 3 4 1 4 2 4 3 3 4 2 4 3 3 4 3 76

19 JMH 4 4 2 4 3 4 4 3 3 4 4 2 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 2 82

20 LS 4 4 2 4 3 4 4 3 3 4 4 2 4 3 4 3 4 3 2 4 3 2 4 1 78

21 LI 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 2 4 2 4 3 2 4 4 3 4 2 78

22 NA 4 4 2 4 3 4 4 3 3 4 4 2 4 3 4 3 4 3 2 4 3 2 3 2 78

115

23 RS 4 4 2 4 3 4 4 3 3 4 4 2 4 3 4 3 4 3 2 4 4 2 4 2 80

24 RV 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 2 4 2 4 4 3 3 3 2 3 1 76

25 SH 3 3 2 3 2 4 3 1 3 3 3 1 3 1 3 3 3 3 2 3 3 1 3 2 61

26 VR 4 4 2 4 3 4 4 3 3 4 4 2 4 3 4 3 4 4 2 4 4 2 3 2 80

27 WN 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 2 4 2 4 3 3 4 3 2 4 1 77

28 YA 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 2 4 2 4 4 3 4 4 3 4 2 81

29 IL 4 4 2 4 3 4 4 3 3 4 4 2 4 3 4 3 4 3 2 4 3 2 3 2 78

30 IS 3 3 2 3 2 4 3 2 3 3 3 1 4 1 3 3 3 3 2 3 3 1 3 2 63

Jumlah 2247

Rata-rata 74,9

116

116

Analisis Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa Siklus II

No Nama Skor Motivasi

Belajar Siswa

Kualifikasi

1 Abdul Rahman Sidik 78 Termotivasi

2 Angga Setiawan 63 Kurang Termotivasi

3 Ari Prabowo 61 Kurang Termotivasi

4 Ali MAkmur 71 Termotivasi

5 Ali Saputra 70 Termotivasi

6 David Permadi 59 Kurang Termotivasi

7 Dimas Sapurta 80 Termotivasi

8 Desi Ratna Sari 78 Termotivasi

9 Ditia Setia Ningrum 77 Termotivasi

10 Dwi Endang Lestari 74 Termotivasi

11 Eko Wahyuanto 81 Termotivasi

12 Eka Nurjanah 77 Termotivasi

13 Eka Sulistiana 82 Termotivasi

14 Fatan Nasron 79 Termotivasi

15 Isma Rahmawati 73 Termotivasi

16 Ibni Abdillah 74 Termotivasi

17 Julian Mus Alfi 82 Termotivasi

18 Juleha 76 Termotivasi

19 Jevi Mufit Hidayani 82 Termotivasi

20 Lilis Suryani 78 Termotivasi

21 Linda Safitri 78 Termotivasi

22 Nadi Aryanto 78 Termotivasi

23 Restina 80 Termotivasi

24 Riski Vinanta 76 Termotivasi

25 Solihul Hadi 61 Kurang Termotivasi

26 Vina Erianita 80 Termotivasi

27 Wani 77 Termotivasi

117

28 Yunita Aryani 81 Termotivasi

29 Ilham 78 Termotivasi

30 Ilham Saputra 63 Kurang Termotivasi

Jumlah 2247

Rata-rata kelas 74,9

Persentase 83,33%

118

118

Data Angket Siswa Siklus III

No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 Jumlah

1 ARS 4 4 3 4 2 4 4 2 4 4 4 2 4 1 4 3 4 4 3 4 4 2 4 2 80

2 AS 4 4 2 3 1 3 3 2 3 3 3 1 3 2 3 2 3 3 2 3 3 1 3 2 62

3 AP 4 4 3 4 2 4 4 2 4 3 4 2 4 2 4 2 4 4 3 4 4 2 4 2 79

4 AM 4 4 3 4 3 4 3 2 4 4 4 1 4 2 4 2 4 4 2 4 4 1 4 2 77

5 AS 4 4 3 4 2 4 4 2 4 4 4 2 4 3 4 3 4 3 2 4 4 2 4 2 80

6 DP 4 4 2 4 3 4 4 2 4 4 3 2 4 3 4 2 4 4 3 4 4 3 4 2 81

7 DS 4 4 3 4 2 4 4 3 4 4 4 3 4 2 4 2 4 4 3 4 4 3 4 3 84

8 DRS 4 4 3 4 2 4 4 3 4 3 4 3 4 2 4 2 4 4 3 4 3 2 4 2 80

9 DSN 4 4 3 4 2 4 4 2 4 4 4 2 4 1 4 3 3 4 3 4 4 2 4 3 80

10 DEL 4 4 3 4 3 4 3 2 4 3 4 1 4 2 4 2 4 4 3 4 4 3 4 3 80

11 EW 4 4 3 4 3 4 4 2 4 4 4 2 4 3 4 2 4 4 3 4 3 3 4 2 82

12 EN 4 4 2 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 2 4 2 4 4 3 4 4 2 3 2 80

13 ES 4 4 2 4 2 4 4 2 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 2 4 3 83

14 FN 4 4 2 4 2 4 4 3 4 4 4 3 4 2 4 2 4 4 3 4 4 3 4 2 82

15 IR 4 4 3 4 2 4 3 2 4 4 4 1 4 2 4 2 3 4 2 4 4 2 4 2 76

16 IA 4 4 3 4 3 4 4 2 4 4 3 3 4 2 4 2 4 4 3 3 4 2 4 2 80

17 JMA 4 4 2 5 2 4 4 2 3 4 4 2 5 3 4 3 4 4 1 4 4 2 4 2 80

18 JL 4 4 3 5 2 4 3 2 4 3 4 1 4 2 4 2 3 4 1 4 4 3 4 3 77

19 JMH 4 5 2 5 2 4 4 2 3 4 4 2 4 3 4 3 4 4 1 4 4 3 4 2 81

20 LS 4 4 3 4 3 4 4 2 4 4 4 2 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 2 84

21 LI 4 4 3 4 2 4 4 2 4 4 4 3 4 2 4 2 4 4 2 4 4 3 4 2 81

22 NA 4 4 2 4 2 4 4 2 4 4 4 2 4 3 4 3 4 3 2 4 4 3 3 2 79

119

23 RS 4 4 2 4 2 4 4 2 3 4 4 2 4 3 4 3 4 4 2 4 4 3 4 2 80

24 RV 4 4 2 4 2 4 3 2 4 4 4 3 4 2 4 2 4 3 3 4 4 2 3 1 76

25 SH 3 4 3 3 2 3 3 2 3 2 3 1 3 2 3 1 3 3 2 3 3 2 3 2 62

26 VR 4 4 2 4 3 4 4 2 4 4 4 2 4 3 4 3 4 3 2 4 4 3 3 2 80

27 WN 4 4 2 4 3 4 4 3 4 4 4 2 4 2 4 2 4 4 3 4 4 2 4 1 80

28 YA 4 4 2 4 2 3 4 3 4 4 4 3 4 2 4 2 4 4 3 4 4 3 4 2 81

29 IL 4 4 2 4 3 4 4 2 4 4 4 2 4 3 4 3 4 4 2 4 4 3 4 2 82

30 IS 4 4 2 3 2 3 3 1 3 3 3 1 3 2 3 2 3 3 2 4 4 1 3 1 63

Jumlah 2352

Rata-rata 79

120

120

Analisis Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa Siklus II

No Nama Skor Motivasi

Belajar Siswa

Kualifikasi

1 Abdul Rahman Sidik 80 Termotivasi

2 Angga Setiawan 62 Kurang Termotivasi

3 Ari Prabowo 79 Termotivasi

4 Ali MAkmur 77 Termotivasi

5 Ali Saputra 80 Termotivasi

6 David Permadi 81 Termotivasi

7 Dimas Sapurta 84 Termotivasi

8 Desi Ratna Sari 80 Termotivasi

9 Ditia Setia Ningrum 80 Termotivasi

10 Dwi Endang Lestari 80 Termotivasi

11 Eko Wahyuanto 82 Termotivasi

12 Eka Nurjanah 80 Termotivasi

13 Eka Sulistiana 83 Termotivasi

14 Fatan Nasron 82 Termotivasi

15 Isma Rahmawati 76 Termotivasi

16 Ibni Abdillah 80 Termotivasi

17 Julian Mus Alfi 80 Termotivasi

18 Juleha 77 Termotivasi

19 Jevi Mufit Hidayani 81 Termotivasi

20 Lilis Suryani 84 Termotivasi

21 Linda Safitri 81 Termotivasi

22 Nadi Aryanto 79 Termotivasi

23 Restina 80 Termotivasi

24 Riski Vinanta 76 Termotivasi

25 Solihul Hadi 62 Kurang Termotivasi

26 Vina Erianita 80 Termotivasi

27 Wani 80 Termotivasi

121

28 Yunita Aryani 81 Termotivasi

29 Ilham 82 Termotivasi

30 Ilham Saputra 63 Kurang Termotivasi

Jumlah 2352

Rata-rata kelas 78,4

Persentase 90,00

122

123

J

PTK Instrumen Pengamatan

VI Pengesahan

0

,

124

124

Lampiran 6

DOKUMENTASI

Guru menjelaskan materi

Guru memberi penejelasan strategi pembelajaran ICM

125

siswa memahami materi yng akan dipelajari

Siswa mencari pasangan kartu index

126

Siswa mencocokkan index card match

Siswa mengisi angket motivasi Belajar

127

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(CURICULUM VITAE)

Nama : Erlin Aprilianti

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/ Tanggal Lahir : Bandar Jaya, 20 April 1998

Alamat : Bandar Jaya, Tanjabtim

Alamat Email : [email protected]

Nomor Kontak : 0831 7165 3015

Pengalaman Pendidikan Formal :

a. SDN 210/X Bandar jaya, Tamat pada tahun 2010

b. SMPN 2 Tanjung Jabung Timur, Tamat pada tahun 2013

c. MAN 1 Tanjung Jabung Timur , Tamat pada tahun 2016

d. S1 Program Studi Tadris Biologi Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi, Tamat pada tahun…..