superkapasitor berbahan dasar karbon aktif dari ampas biji ...
penerapan strategi pembelajaran aktif index
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
3 -
download
0
Transcript of penerapan strategi pembelajaran aktif index
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF INDEX
CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI
BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN BIOLOGI
KELAS XI DI SMAS PERINTIS
TANJUNG JABUNG TIMUR
SKRIPSI
ERLIN APRILIANTI
TB161016
PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2021
i
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF INDEX
CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI
BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN BIOLOGI
KELAS XI DI SMAS PERINTIS
TANJUNG JABUNG TIMUR
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Sarjana Pendidikan
ERLIN APRILIANTI
TB161016
PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2021
vi
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah, Puji syukur kepada Allah
Diri ini tiada daya tanpa kekuatan dari Mu
Shalawat dan salamku kepada Nabi Muhammad SAW.
Kuharapkan syafa’at beliau di penghujung hari nanti.
Kupersembahkan karya sederhana ini kepada:
Bapak Dharkim Dharta dan Ibu Rosmawati
Sebagai tanda bakti, hormat, dan rasa terimakasih.
Semoga ini menjadi langkah awal untuk membuat Ibu, Bapak bahagia dan bangga
Kakakku Sri Hendarti dan Adikku Ridwan Gunawan
Yang selalu mendoakan dan memberikan semangat agar kaya tulis ini selesai.
Terimakasih juga ku ucapakan kepada teman dan sahabat yang selalu
memberikan penguatan dan dorongan motivasi.
vii
MOTTO
( ١١الرعد: )... ان الله ل يغي ر ما بقوم حتى يغي روا ما بانف س ...
Artinya: :“Sesungguhnya Allah tidak akan merubah suatu kaum sehingga mereka
merubah keadaan”Q.S Ar-Ra’d ayat 11 (Departemen Agama, 1995:370).
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulllah, segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Alla SWT
karena atas limpahan rahmat dan bimbigan-Nya penulis dapat menyelesaikan
skripsi dengan judul “ PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF
INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI
BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN BIOLOGI KELAS XI DI SMAS
PERINTIS TANJUNG JABUNG TIMUR” . Shalawat dan salam semoga
tetaap senantiasa dilimpahkan kepada junjungan dan uswatun hasanah kita,
Rasulullah Muhammad SAW.
Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat akademik
guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada fakultas Tarbiyah UIN Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyelesaian
skripsi ini tidak banyak melibatkan pihak yang memberikan motivasi baik moril
maupun materil, untuk itu melalui kolom ini Penulis menyampaikan terimakasih
dan penghargaan kepada:
1. Bapak Prof. Dr.H. Su’aidi Asy’ari, MA, Ph.D selaku Rektor UIN Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi.
2. Ibu Dra. Hj. Fadlilah, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Ibu Reny Safita, S.Pt., M.Pd dan Ibu Dwi Gusfarenie, M.Pd selaku Ketua
dan Sekretaris Program Studi Tadris Biologi Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
4. Ibu Try Susanti, S.Si., M.Si. selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu Diandara
Oryza, S.Pd., M.Pd selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan
waktunya dan mencurahkan pemikirannya demi mengarahkan penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Nining Nuraida, S.Pd., M.Pd, Selaku Dosen Validator Instrument Angket
dan RPP yang telah meluangkan waktu dan pemikirannya demi
mengarahkan penulis dalam penyusunan instrument tes.
6. Bapak Mat Taslim, S. Pd.I selaku kepala sekolah SMAS Perintis dan Ibu
Irma Suryani, S.Pd selaku guru mata pelajaran Biologi yang telah memberi
kemudahan kepada penulis dalam memperoleh data lapangan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang penulis miliki. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan saran serta masukan bahkan kritik yang dapat
membangun dari berbagai pihak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca dan semua pihak khususnya dalam bidang Pendidikan Biologi.
Jambi, 1 April 2021
Penulis
Erlin Aprilianti
ix
TB 161016
ABSTRAK
Nama : Erlin Aprilianti
Jurusan : Tadris Biologi
Judul : Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Index Card Match Untuk
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Pelajaran Biologi
Kelas XI Di SMAS Perintis Tanjung Jabung Timur
Skripsi ini membahas tentang meningkatkan motivasi siswa dalam mata pelajaran
Biologi menggunakan strategi pembelajaran aktif Index Card Match di kelas XI
SMAS Perintis Tanjung Jabung Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
seberapa besar motivasi belajar siswa dengan menggunakan strategi pembelajaran
index card match. Sampel dalam penelitian ini diambil dari kelas XI yang
berjumlah 30 orang siswa. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas
(PTK). Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, angket
dan dokumentasi.penelitian ini menggunakan teknik analisis statistic deskriptif,
yaitu mencari nilai rata-rata persentase motivasi dalam mengikuti pembelajaran
dikelas.Pada pelaksanaannya penelitian dilakuakan sebanyak tiga siklus.
Penelitian ini dikatakan berhasil apabila seluruh siswa atau sebagian (65%)
termotivasi pada mata pelajaran biologi. Penerapan strategi pembelajaran Index
card match ini dikatakan berhasil, hal ini dibuktikan adanya peningkatan pada
setiap siklus. Pada prasiklus motivasi belajar siswa sebanyak 60,00%, pada siklus
I banyak siswa yang termotivasi mengalami peningkatan sebanyak 73,33%, pada
siklus II meningkat sebanyak 83,33%, adapun siklus III meningkat menjadi
90,00%. Dari persentase banyak siswa yang termotivasi pada mata pelajaran
biologi pada siklus III dapat ditarik kesimpulan bahwa strategi pembelajara Index
Card Match dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
Kata Kunci: Index Card Match, motivasi belajar, PTK
x
ABSTRACTS
Name : Erlin Aprilianti
Study Program : Tadris Biologi
Thesis Title : The Implementation Of Active Learning Strategy Of Index Card
Match To Improve The Motivation Of Student Learning Grade
XI In SMAS Perintis Tanjung Jabung Timur
This thesis discusses about improving student’s learning motivation in science
subject of biology using active learing strategy index card match in the grade XI
SMAS Perintis Tanjung Jabung Timur. This study aims to determine how much
student motivation to learn by using the index card match strategy. The sample in
this study was taken from the eleventh grade totaling thirty student. The research
is a classroom action research (CAR), while the data collection was done by using
observation, interview, questionnaire, and documentation. This study uses
descriptive statistical analysis techniques, namely looking for the avare percentage
value of learning motivation in participating in class learning In the
implementation this study carried out as many as three cycles.This research is said
to be successful if all students or some (75%) are motivated in Biology subject.
the application of the active lerning strategy of index card match is said to be
successful, this is evidenced by an increase in each cycle. In the pre-cycle the
students who were motivated in is only 60,00%%, in the first cycle many students
who were motivated had an increase of 73.33%, in the second cycle increased by
83.33%, while the third cycle increased to 90.00%. From the percentage of many
students interested in Biology subjects in cycle III, it can be concluded that active
learning strategy index card match can increase student learning motivation.
Keywords: Index card match, learning motivation, CAR
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... . i
PERNYATAAN ORISINAITAS ................................................................. . ii
NOTA DINAS ................................................................................................ . iii
PERSEMBAHAN .......................................................................................... . iv
MOTTO ......................................................................................................... . v
KATA PENGANTAR .................................................................................... . vi
ABSTRAK ..................................................................................................... . vii
ABSTRACT .................................................................................................... . viii
DAFTAR ISI ................................................................................................... . ix
DAFTAR TABEL .......................................................................................... . xi
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... . xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. . xiii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................. . 1
B. Identifikasi Masalah ..................................................................... . 4
C. Pembatasan Masalah .................................................................... . 5
D. Rumusan Masalah ........................................................................ . 5
E. Tujuan dan kegunaan Penelitian .................................................. . 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teoritik ............................................................................ 8
B. Study Relevan ............................................................................. 18
C. Tindakan Hipotesis ..................................................................... 20
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu ...................................................................... 21
B. Prosedur Penelitian ...................................................................... 21
C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel .................................. 26
D. Instrument Penelitian ................................................................... 26
E. Teknik Analisis Data.................................................................... 30
F. Kriteria Keberhasilan Penelitian .................................................. 32
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ............................................................................ 34
B. Pembahasan .................................................................................. 54
BAB V PENUTUP
xii
A. Kesimpulan ................................................................................... 60
B. Saran ............................................................................................. 60
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 62
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data Angket Motivasi Awal Siswa ................................................. . 3
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Lembar Angket Motivasi Belajar Siswa ......................... 29
Tabel 4.1 Analisis Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa Pra Siklus .............. 31
Tabel 4.2 Persentase Indikator Angket Pra Siklus .......................................... 35
Tabel 4.3 Analisis Hasil Angket Motivasi Belajar Siklus I ............................. 39
Tabel 4.4 Persentase Indikator Angket Siklus I ............................................... 39
Tabel 4.5 Analisis Hasil Angket Motivasi Belajar Siklus II ............................ 45
Tabel 4.6 Persentase Indikator Angket Siklus II .............................................. 46
Tabel 4.7 Analisis Hasil Angket Motivasi Belajar Siklus III .......................... 51
Tabel 4.8 Persentase Indikator Angket Siklus II .............................................. 52
Tabel 4.9 Perbandingan Persentase Motivasi Belajar Siswa Per Siklus ......... 55
Tabel 4.10 Perbandingan presentase indikator persiklus ................................ 56
Tabel 4.11 Perbandingan perbaikan setiap siklus ........................................... 57
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1.Diagram Alur Penelitian Tindakan Kelas .................................... … 22
Gambar 4.1. Grafik Persentase Indikator Angket Pra Siklus .......................... … 34
Gambar 4.2.Grafik Persentase Indikator Angket Siklus I ............................... … 40
Gambar 4.3.Grafik Persentase Indikator Angket Siklus II ............................. … 41
Gambar 4.4.Grafik Persentase Indikator Angket Siklus III ............................ ….44
Gambar 4.5. Grafik Perbandingan Persentase Motivasi Belajar Siswa
Persiklus ....................................................................................... ….45
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Lembar validasi RPP ................................................................... . 64
Lampiran 2. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ................................. . 67
Lampiran 3. Lembar validasi angket ............................................................... . 92
Lampiran 4. Angket motivasi Belajar ............................................................. . 94
Lampiran 5. Data angket motivasi Belajar ...................................................... 95
Lampiran 6. Dokumentasi ............................................................................... 114
Lampiran 7. Daftar Riwayat Hidup ................................................................. 117
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia dan
merupakan aspek utama terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas.
Pendidikan dapat memanusiakan manusia menjadi individu yang bermanfaat
bagi kehidupan, baik dalam kehidupan itu sendiri, bangsa maupun Negara.
Oleh karena itu, pendidikan harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya,
sehingga sesuai dengan tujuan. Keberhasilan suatu bangsa terletak pada mutu
pendidikan yang dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusianya.
Tujuan pendidikan seharusnya tertuang dalam pembukaan Undang-Undang
Dasar 1945 yang berbunyi: “ Mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia ”. Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif dapat mengembankan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
ahlak mulia, serta keteramapilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa
dan Negara. Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (
slameto, 2003. ) . Perubahan tersebut dapat terjadi dengan adanya usaha-usaha
yang secara sadar dilakukan oleh individu yang sedang belajar. Kegiaatan
belajar mengajar pada dasarnya merupakan pemberian stimulus-stimulus
kepada siswa, agar terjadinya respon yang positif pada diri siswa. Kesediaan
dan kesiapan siswa dalam mengikuti proses demi proses dalam pembelajaran
akan mampu menimbulkan respon yang baik terhadap stimulus yang siswa
terima dalam proses pembelajaran. Banyak faktor yang mempengaruhi
keberhasilan siswa dalam belajar baik dari dalam diri siswa ( internal ) maupun
2
dari luar diri siswa ( eksternal ). Faktor internal meliputi faktor kesehatan,
faktor psikologis ( perhatian, minat, bakat, motivasi, kematangan, kesiapan )
dan faktor kelelahan. Sedangkan faktor eksternal meliputi faktor keluarga,
faktor sekolah, dan faktor masyarakat ( Ningrum, 2001 ).
Setiap siswa memiliki motivasi yang berbeda-beda, oleh karena itu guru di
tuntut untuk memahami kriteria siswanya agar kegiatan pengajaran yang
dilakukan mencapai tujuan pembelajaran. Guru yang tidak memperhatikan
masalah pada siswa seringkali mengalami kegagalan dalam melaksanakan
tugas mengajarnya di kelas. Maka ada baiknya guru membentuk motivasi
yang tepat guna untuk meningkatkan gairah dan motivasi siswa. Motivasi pada
setiap siswa dapat berbeda, sehingga ada siswa yang sekedar ingin
menghindari nilai yang jelek bahkan menghindari hukuman dari guru, dan
orientasinya hanya untuk memperoleh nilai yang tinggi, namun ada pula siswa
yang benar-benar ingin mengembangkan wawasan dan pengetahuan (
Djamrah, 2002 ).
Motivasi belajar merupakan keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa
yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari
kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan
yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai. ( Sadirman, 1986 ).
Keberadaan motivasi menyebabkan seseorang memiliki keinginan dan
dorongan untuk melakukan sesuatu. Seseorang yang tidak mempunyai
motivasi dalam belajar, tidak dapat melakukan aktivitas belajar yang efektif.
Salah satu faktor dari luar diri siswa adalah strategi pembelajaran. Tinggi
rendahnya aktivitas belajar siswa banyak dipengaruhi oleh strategi atau
pendekatan mengajar yang digunakan. Penerapan strategi pembelajaran yang
tepat dapat memotivasi siswa untuk giat belajar sehingga diperoleh hasil
belajar yang optimal. Tercapainya ketuntasan hasil belajar siswa pada ranah
kognitif, afektif, dan psikomotor merupakan indikator keberhasilan suatu
pembelajaran.
Umumnya guru dalam mengajar dan menyampaikan materi masih
menggunakan metode ceramah dan diskusi saja sehingga proses pembelajran
3
dikelas cendrung monoton dan terpusat pada guru, selain itu juga guru belum
menerapkan strategi-strategi pembelajaran yang menarik dan atraktif yang
mampu mengaktifkan siswa secara langsung dalam proses belajar dikelas.
Beberapa siswa menganggap bahwa biologi merupakan mata pelajaran yang
identik dengan hapalan. Pembelajaran yang demikian dapat menimbulkan
kejenuhan siswa terhadap materi dan kegiatan pembelajaran yang berakibat
pada rendah nya hasil belajar dan motivasi belajar siswa.
Hasil wawancara dengan guru mata pelajaran biologi kelas XI SMAS
PERINTIS Tanjung Jabung Timur pada tanggal 7 maret 2020 yang diperoleh,
bahwa motivasi belajar siswa masih rendah. Hal ini dapat dilihat kegiatan
siswa yang kurang aktif dalam proses pembelajaran dikelas seperti kurang
memperhatikan guru dalam kegiatan belajar, dan tidak mampu menjawab
pertanyaan dari guru tentang materi yang telah dipelajari.
Selain data observasi awal pada proses pembelajaran didapat pula data
angket motivasi awal siswa di kelas XI SMAS Perintis Tanjung Jabung
Timur sebagai berikut:
Tabel 1.1
Data angket motivasi awal Belajar siswa
No Absen
Siswa
Skor Motivasi Belajar
Siswa
Kualifikasi
1 65 Termotivasi
2 50 Kurang Termotivasi
3 62 Kurang Termotivasi
4 60 Kurang Termotivasi
5 52 Kurang Termotivasi
6 64 Kurang Termotivasi
7 55 Kurang Termotivasi
8 68 Termotivasi
9 50 Kurang Termotivasi
10 54 Kurang Termotivasi
4
11 56 Kurang Termotivasi
12 50 Kurang Termotivasi
13 58 Kurang Termotivasi
14 50 Kurang Termotivasi
15 55 Kurang Termotivasi
16 67 Termotivasi
17 68 Termotivasi
18 56 Kurang Termotivasi
19 68 Termotivasi
20 55 Kurang Termotivasi
21 67 Termotivasi
22 56 Kurang Termotivasi
23 54 Kurang Termotivasi
24 50 Kurang Termotivasi
25 65 Termotivasi
26 55 Kurang Termotivasi
27 68 Termotivasi
28 50 Kurang Termotivasi
29 66 Termotivasi
30 55 Kurang Termotivasi
Jumlah 1749
Rata-rata 58,3
Tabel 1.1 Table Motivasi Belajar Siswa
Sumber : Hasil angket motivasi belajar siswa kelas XI SMAS Perintis Tanjung
Jabung Timur
Hasil dari data angket motivasi belajar siswa diatas masih rendah dengan
jumlah 30 siswa hanya 8 orang siswa yang termotivasi dan 22 siswa lainnya
kurang termotivasi. Jumlah motivasi siswa yang cukup baik hanya mencapai
26%. Sehingga dapat disimpulkan motivasi belajar siswa belum masuk
kedalam kategori baik dikarenakan kurangnya kesadaran, kemauan, motivasi
5
belajar dan keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran, maka hasil belajar
kurang maksimal.
Alternatif yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah dalam
pembelajaran biologi diatas salah satunya dengan memberikan inovasi dalam
pembelajaran berupa strategi yang mampu melibatkan siswa secara aktif,
dapat memotivasi siswa, sebagai mediator, menciptakan suasana belajar
mengajar yang baik, komunikatif, dan menyenangkan sehingga mampu
menggali kompetensi yang dimiliki oleh siswa untuk mencapai hasil belajar
yang optimal. Penerapan strategi active learning ( belajar aktif ) pada siswa
dapat membantu ingatan ( memori ) sisa, sehingga siswa dapat dihantarkan
kepada tujuan pembelajaran dengan sukses. Salah satunya adalah dengan
penerapan strategi pembelajaran aktif index card match. Strategi ini
merupakan strategi pengulangan ( peninjauan kembali ) materi, sehingga
siswa dapat mengingat kembali materi yang telah dipelajarinya. Strategi
pembelajaran ini menuntut siswa untuk menguasai dan memahami konsep
melalui pencarian kartu indeks ( Mulyasa, 2004 ).
Strategi pembelajaran aktif index card match (ICM) cocok diterapkan
pada siswa karena strategi ICM mengikut sertakan siswa secara aktif,
mengandung unsur permainan sehingga diharapkan siswa tidak bosan dalam
belajar biologi. Selain itu, strategi ICM mempunyai peran penting memberikan
efek yang menyenangkan yaitu mampu memberi kesan yang mendalam pada
siswa sehingga akan mempermudah dan meningkatkan motivasi belajar untuk
belajar lebih rajin serta memperoleh hasil belajar biologi yang optimal.
Melalui Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) kekurangan yang ada selama
proses pembelajaran berlangsung dapat diidentifikasikan sehingga dapat
menemukan solusi untuk diterapkan pada proses selanjutnya ( Aryuliana,
2009).
Berdasarkan pada latar belakang yang telah diuraikan diatas, peneliti
melakukan penelitian tentang penggunaan strategi pembelajran akif index card
match untuk meningkatkan motivasi siswa dikhususkan pada mata pelajaran
biologi dengan judul penelitian yaitu : Penerapan Strategi Pembelajaran
6
Aktif Index Card Match untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Pada Pelajaran Biologi Kelas XI di SMAS Perintis Tanjung Jabung
Timur.
B. Identifikasi Masalah
Beberapa masalah yang dapat diidentifikasi berdasarkan uraian latar
belakang diatas adalah sebagai berikut:
a. Siswa tidak termotivasi dalam proses pembelajaran biologi hal ini
terlihat dari siswa yang kurang aktif dalam proses pembelajaran di
kelas, siswa kurang memperhatikan penjelasan guru dikelas
disebabkan metode dan strategi pembelajaran kurang menarik,
sehingga motivasi belajar siswa rendah.
b. Guru hanya menggunakan metode ceramah saja sehingga membuat
siswa bosan hanya mendengarkan penjelasan guru.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka dapat berbagai macam
masalah sehingga perlu dibatasi guna memperoleh kedalaman kajian untuk
menghindari perluasan masalah. Adapun pembatasan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai subjek penelitian dibatasi pada semua siswa
kelas XI 2020/2021, pada mata pelajaran Biologi pada materi sistem
peredaran darah dan pengaruh strategi pemebelajaran aktif index card
match.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas serta untuk
memperjelas masalah maka dirumuskan yaitu: apakah strategi
pembelajaran aktif index card match dapat meningkatkan motivasi belajar
siswa kelas XI SMAS Perintis Tanjung Jabung Timur.
7
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan
Sesuai dengan perumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah strategi
pembelajaran ICM dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas XI
di SMAS Perintis Tanjung Jabung Timur
2. Kegunaan
Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Bagi guru, akan dapat mengatasi permasalahan pembelajaran yang
dihadapi dan dapat mendapat wawasan serta keterampilan
pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan mutu
pembelajaran
b. Bagi siswa, akan dapat meningkatkan motivasi siswa dalam
mengikuti proses pembelajaran.
c. Bagi sekolah sebagai alternatif pilihan strategi pembelajaran dalam
proses pembelajaran di sekolah.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teoritik
1. Pengertan Strategi Pembelajaran
Menurut ( Djamarah dan Sain, 2013) secara umum strategi mempunyai
pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha
mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan dengan proses belajar
mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru dan
anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai
tujuan yang telah digariskan.
Menurut (Sukanti dan Santoso, 2008) strategi mempunyai pengertian
suatu garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang
telah ditentukan. Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan
bahwa strategi merupakan suatu cara, teknik, taktik, siasat, kiat, dan ilmu di
dalam memanfaatkan segala sumber yang berisi garis besar haluan yang di
lakukan seseorang untuk bertindak dalam rangka mencapai tujuan dan
sasaran yang telah ditentukan.
2. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif Index Card Match
a. Pengertian Tipe Index Card Match ( ICM )
Model pembelajaran ICM merupakan suatu pembelajaran
berkelompok yang mengajak siswa untuk lebih aktif dan bertujuan
agar siswa mempunyai jiwa tanggung jawab dalam kelompok
belajarnya. Model pembelajaran kooperatif ICM ini berkaitan dengan
cara-cara atau metode pembelajaran yang bertujuan untuk mengingat
kembali materi yang sudah diajarkan sebelumnya. Model pembelajaran
ini akan menguji pengetahuan serta kemampuan siswa dengan teknik
mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban dari suatu soal.
Model pembelajaran ini mengusung prinsip belajar mengenai suatu
9
konsep atau topik dalam suasana pembelajaran yang menyenangkan,
sehingga siswa tidak akan merasa bosan berada di kelas (Zahro, 2015).
Hal–hal yang perlu dipersiapkan pada model pembelajaran ICM
adalah kartu. Kartu–kartu tersebut terdiri dari kartu yang berisi
pertanyaan–pertanyaaan dan kartu–kartu lainnya yang berisi jawaban
dari pertanyaan–pertanyaan tersebut. Hal umum yang terjadi pada
pendidik biasanya pendidik dalam kegiatan belajar mengajar
memberikan banyak informasi kepada siswa agar materi ataupun topik
dalam program pembelajaran dapat terselesaikan dengan tepat waktu,
hal ini menyebabkan pendidik terkadang lupa bahwa tujuan utama
proses pembelajaran ialah sejauh mana materi yang telah disampaikan
dapat diingat kembali oleh siswa, bukan hanya materi yang selesai
tepat waktu. Untuk itu pendidik harus mengetahui sejauh mana materi
pelajaran dapat diterima dengan baik oleh siswa (Zahro, 2015)
Pada proses pembelajaran dalam kelas, perlu diadakan peninjauan
kembali atau review untuk mengetahui sejauh manakah pemahaman
siswa tentang suatu materi. Salah satu cara yang paling meyakinkan
untuk menjadikan belajar tepat adalah memberikan waktu untuk
melakukan peninjauan kembali tentang materi yang sudah dipelajari.
Materi yang dibahas oleh siswa cenderung lebih melekat di dalam
pikiran mereka daripada materi yang tidak dibahas atau tidak
dilakukan peninjauan kembali. (Silberman,2005), berpendapat bahwa
ICM adalah salah satu teknik instruksional dari belajar aktif yang
termasuk dalam berbagai reviewing strategis (strategi pengulangan).
Tipe ICM ini berhubungan dengan cara-cara belajar agar siswa lebih
lama mengingat materi pelajaran yang dipelajari dengan teknik
mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban atau soal sambil
belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana
menyenangkan.
Disetiap tipe pembelajaran pastilah tidak akan lepas dari yang
namanya kekurang. Pada tipe ICM ini akan ditemukan kelebihan dan
10
kekurangan dalam menjalankannya. Berikut adalah kelebihan dan
kekurangan pada tipe ini ( Zahro, 2015 ) :
1) Kelebihan tipe ICM yaitu:
a) Menumbuhkan kegembiraan dalam kegiatan belajar mengajar.
b) Materi pelajaran yang disampaikan lebih menarik perhatian
siswa.
c) Mampu penciptakan suasana belajar yang aktif dan
menyenangkan.
d) Kerjasama antar sesama siswa terwujud dengan dinamis.
e) Munculnya dinamika gotong royong yang merata diseluruh
siswa.
2) Kekurangan tipe ICM yaitu:
a) Membutuhkan waktu yang lama bagi siswa untuk
menyelesaikan tugas
b) Pendidik meluangkan waktu yang lebih untuk membuat
persiapan.
c) Pendidik harus memiliki jiwa demokratis dan keterampilan yang
memadai dalam hal pengelolaan kelas.
d) Menuntut sifat tertentu dari siswa atau kecenderungan untuk
bekerja sama dalam menyelesaikan masalah
e) Suasana kelas menjadi gaduh sehingga dapat menggangu kelas
yang lain.
Berdasarkan paparan diatas, dapat diketahui bahwa model ICM
digunakan sebagai model pembelajaran untuk melakukan peninjauan
kembali materi yang sudah diberikan sebelumnya. Meskipun begitu,
materi baru pun dapat diberikan kepada siswa dengan syarat bahwa siswa
tersebut sudah diberi tugas mempelajari topik yang akan diajarkan
terlebih dahulu, sehingga ketika masuk kelas mereka sudah memiliki
bekal pengetahuan. Model pembelajaran kooperatif tipe ICM menuntut
siswa untuk bekerjasama dan dapat meningkatkan rasa tanggung jawab
siswa atas materi yang dipelajari dengan cara yang menyenangkan. Siswa
11
saling bekerjasama dan saling membantu untuk menyelesaikan
pertanyaan dan melempar pertanyaan kepada pasangan lain. Kegiatan
belajar dengan prinsip kerjasama ini dapat membantu memacu belajar
yang aktif dan kemampuan untuk mengajar kegiatan kerjasama kelompok
kecil yang memungkinkan untuk memperoleh pemahaman dan
penguasaan materi di dalam kelas secara merata. Dengan demikian,
model pembelajaran kooperatif tipe ICM termasuk suatu model
pembelajaran yang digunakan untuk melakukan peninjauan ulang materi
pelajaran dengan teknik mencari pasangan kartu index yang berupa
jawaban atau soal sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam
suasana menyenangkan.
b. Langkah-langkah ICM
Setiap tipe pembelajaran akan memiliki langkah-langkah yang
harus dilakukan. Menurut (Silberman, 2005) untuk menjalankan Tipe
ICM memilik beberapa langkah-langkah yaitu :
1) Pada kartu Index tulis teknik, konsep atau soal yang berkaitan
dengan materi yang akan diajarkan. Buat jumlah kartu setengah
dari jumlah peserta yang ada.
2) Pada kartu yang lain, tulis definisi dari teknik, konsep atau jawaban
dari kartu Index sebelumnya. Bisa juga contoh dari teknik atau
konsep tersebut. Sebagai
3) Satukan kartu index dan jawaban lalu kocoklah kartu beberapa saat
hingga keduanya bercampur.
4) Berikan kartu-kartu tersebut pada murid-murid. Jelaskan bahwa ini
adalah kegiatan mencocokkan. Sebagaian murid memiliki kartu
index dengan teknik, konsep atau soal yang akan dijelaskan pada
pelajaran dan lainnya memiliki kartu penjelasan.
5) Perintahakan siswa untuk mencari pasangan dari masing-masing
kartu yang meraka miliki. Jika seluruh murid telah mendapatkan
pasangan masing-masing, minta mereka untuk duduk bersama.
12
6) Kemudian setiap pasangan membacakan kartu Index dan kartu
jawaban di depan kelas.
Menurut (Silberman,2007) menyatakan bahwa strategi pembelajran ICM
salah satu teknik intruksional dari belajar aktif yang termasuk dalam
berbagai reviewing strategis (strategi pengulangan). Kegiatan pembelajaran
perlu diadakan peninjauan ulang atau review untuk mengetahui apakah
materi yang disampaikan dapat dipahami oleh siswa atau tidak. Salah satu
cara yang dapat membuat pembelajaran tetap melekat dalam pikiran adalah
dengan mengalokasikan waktu untuk meninjau kembali apa yang telah
dipelajari. Materi yang telah dibahas oleh siswa cendrung lebih melekat
didalam pikiran dari pada materi yang tidak pernah diulang dalam
pembelajran. Hal ini berkaitan dengan kuantitas dan kualitas belajar yang
harus tetap diperhatikan, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai
dengan optimal.
3. Pengertian Motivasi Belajar
a. Pengertian motivasi belajar
Menurut (Sardiman, 2001) mengemukakan bahwa kata “ motif ”
diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu. Berawal dari kata motif itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai
daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-
saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat
dirasakan atau mendesak.
Menurut ( Sumiati dkk, 2008 ), motivasi pada dasarnya dorongan
yang muncul dari dalam sendiri untuk bertingkah laku. Dorongan tersebut
diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi memegang peran
cukup besar terhadap pencapaian hasil belajar. Tanpa motivasi seseorang
tidak dapat belajar. Keberadaan motivasi menyebabkan seseorang
memeliki keinginan dan dorongan untuk melakukan sesuatu. Seseorang
yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tidak dapat melakukan
aktivitas belajar yang efektif. Pernyataan ini di perkuat oleh penyataan (
Sadirman, 2001) tentang motivasi, pernnya yang khas adalah dalam hal
13
menumbuhkan gairah, merasa senang, dan semangat untuk belajar. Hasil
belajar akan optimal apabila ada motivasi yang tepat.
Motivasi adalah suatu kekuatan (power) atau tenaga (forces) atau
daya (energi) atau suatu keadaan yang kompleks dan kesiap sediaan dalam
diri individu untuk begerak kearah tujuan tertentu. Motivasi juga
dipengaruhi oleh nilai-nilai penting untuk dipelajari dengan tujuan untuk
memperhalus perasaannya, dengan demikian motivasi untuk mengetahui
dan mempelajari seni pun akan tinggi (Uno dkk, 2014).
Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat diambil kesimpulan
bahwa motivasi adalah suatu pendorong, baik yang ada di dalam diri
seseorang maupun di luar diri seseorang yang menjadi daya penggerak
seeorang untuk melakukan sesuatu.
b. Fungsi Motivasi Belajar
Motivasi akan memberikan semangat yang luar biasa sehingga
seseorang dapat berusaha keras melakukan suatu kegiatan dan mencapai
tujuan yang diinginkan. Maka motivasi harus benar-benar diberikan
supaya siswa memiliki gairah yang besar dalam mencapai keberhasilan
belajarnya (Suprihatin, 2015).
Ada tiga fungsi motivasi itu diantaranya:
a) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau
motor yang melepas energi. Motivasi dalam hal ini merupakan
motor penggerak dari setiap kegiatan yang dikerjakan.
b) Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak
dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan
kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuan.
c) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa
yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan
menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermenfaat bagi
tujuan tersebut. Seseorang peserta didik yang akan menghadapi
ujian dengan harapan lulus, tentu akan melakukan kegiatan belajar
14
dan tidak akan menghabiskan waktunya untuk bermain kartu atau
membaca komik, sebab tidak serasi dengan tujuan.
c. Unsur-unsur Yang Mempengaruhi motivasi
a) Cita-cita atau aspirasi siswa
b) Kemampuan siswa
c) Kondisi siswa
d) Kondisi lingkungan siswa
d. Macam-macam Motivasi Belajar
Motivasi adalah salah satu faktor dalam diri siswa yang
mempengaruhi hasil belajar. Menurut (Yamin, 2008) motivasi
belajar dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
a) Motivasi ekstrensik (eksternal), merupakan kegiatan belajar yang
tumbuh dari dorongan yang berasal dari luar diri siswa. Sebagai
contoh, prilaku individu yang muncul atau tidak muncul karena
adanya hukuman dan ganjaran. Motif yang menyebabkan prilaku
itu seakan-akan dari luar (hukuman dan ganjaran).
b) Motivasi intrinsik (internal), merupakan kegiatan belajar yang
tumbuh dari dorongan yang berasal dari diri siswa untuk
melakukan aktivitas belajar. Prilaku akibat motif ini muncul tanpa
perlu adanya ganjaran atas perbuatan dan tidak perlu hukuman
untuk tidak melakukannnya.
e. Indikator Motivasi Belajar
Indikator motivasi belajar menurut Hamzah B.Uno dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
a) Adanya hasrat dan keinginan berhasil
b) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar
c) Adanya harapan dan cita-cita masa depan
d) Adanya penghargaan dalam belajar
e) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar
f) Adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga
memungkinkan peserta didik dapat belajar dengan baik
15
f. Upaya meningkatkan motivasi belajar
a) Memperjelas tujuan yang ingin dicapai
b) Membangkitkan minat siswa
c) Menciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar
d) Berilah pujian yang wajar terhadap setiap keberhasilan siswa
e) Berikan penilaian
f) Berilah komentar terhadap hasil pekerjaan siswa
g) Ciptakan persaingan dan kerjasama
g. Pentingnya motivasi dalam belajar
Motivasi belajar penting bagi peserta didik dan guru. Bagi peserta
didik, pentingnya motiasi belajar adalah sebagai berikut:
a) Menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses, dan hasil
akhir
b) Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar yang
dibandingkan dengan teman sebaya
c) Mengarahkan kegiatan belajar
d) Membesarkan semangat belajar
Pengetahuan dan pemahaman tentang motivasi belajar pada
peserta didik bermanfaat bagi guru antara lain: membangkitkan,
meningkatkan, dan memelihara semangat peserta didik untuk belajar
sampai berhasil, mengetahui dan memahami motivasi belajar siswa
dikelas beragam, dan lain-lain.
Sedangkan menurut (Sugiarto, dkk, 2007), mengungkapkan
bahwa motivasi yang tinggi dapat ditentukan dalam sifat prilaku
siswa sebagai berikut:
a) Adanya kualitas keterlibatan siswa dalam belajar yang sangat
tinggi.
b) Adanya peran dan keterlibatan afektif siswa yang tinggi dalam
belajar.
c) Adanya upaya siswa untuk senantiasa memelihara atau menjaga
agar senantiasa memiliki motivasi belajar tinggi.
16
Guru dapat menggunakan berbagai cara untuk menggerakkan
atau membangkitkan motivasi belajar siswanya menurut (Hamalik,
2007) cara menggerakkan motivasi belajar siswa adalah sebagai
berikut:
a) Memberi angka
Umumya setiap siswa ingin mengetaui hasil pekerjaannya,
yakni berupa angka yang diberikan oleh guru. Murid yang
mendapat angka baik akan mendorong motivasi belajarnya
menjadi lebih besar, sebaliknya murid yang mendapatkan angka
kurang, mungkin menimbulkan frustasi atau dapat juga menjadi
pendorong agar belajar lebih baik.
b) Pujian
Pemberian pujian pada siswa atas hal-hal yang telah
dilakukan dengan hasil besar manfaatnya sebagai pendorong
belajar. Pujian menimbulkan rasa puas dan senang.
c) Hadiah
Cara ini dapat juga dilakukan oleh guru dalam batas-batas
tertentu, misalnya pemberian hadiah pada akhir tahun kepada
siswa yang mendapatkan atau menunjukkan hasil belajar yang
baik.
d) Kerja kelompok
Dalam kerja kelompok dimana melakukan kerja sama dalam
belajar, setiap anggota kelompok turutnya kadang-kadang
perasaan untuk mempertahankan nama baik, kelompok menjadi
pendorong yang kuat dalam proses belajar.
e) Persaingan
Baik kerja kelompok ataupun persaingan memberikan motif-
motif sosial kepada murid, hanya saja persaingan individual
dapat menimbulkan pengaruh yang tidak baik, seperti rusaknya
hubungan, persahabatan, perkelahian, pertentangan, persaingan
antar kelompok belajar.
17
f) Sarkasme
Dalam batas-batas tertentu sarkasme dapat mendorong
kegiatan belajar demi nama baiknya, tapi dipihak lain dapat
menimbulkan hal sebaliknya, karena siswa merasa dirinya
rendah, sehingga memungkinkan timbulnya konflik antara siswa
dan guru.
g) Penilaian
Penilaian secara berkelanjutan akan mendorong siswa-siswa
belajar, setiap anak memiliki kecendrungan untuk memperoleh
hasil yang baik. Disamping itu para siswa selalu mendapatkan
tantangan dan masalah yang harus dihadapi dan dipecahkan,
sehingga mendorong belajar lebih teliti dan seksama.
h) Karya wisata dan ekskursi
Cara ini dapat membangkitkan motivasi belajar, oleh karena
itu dalam kegiatan ini siswa akan mendapatkan pengalaman
langsung dan bermakna baginya.
i) Film pendidikan
Setiap siswa merasa senang menonton film. Gambar dan isi
cerita film lebih menarik perhatian dan minat siswa dalam
belajar. Para siswa mendapat pengalaman baru yang merupakan
suatu unit cerita yang bermakna.
j) Belajar melalui radio
Mendengar radio lebih menghasilkan dari pada mendengar
ceramah gur. Radio adalah alat yang penting untuk mendorong
motivasi belajar siswa, walaupun demikian radio tidak dapat
mengantikan kedudukan guru dalam belajar. Masih banyak cara
yang dapat digunakan guru untuk membangkitkan dan
memelihara motivasi belajar siswa.
18
B. Study Relevan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Anisa Bili Yanti ( 2015 ) dalam skripsinya “
Penerapan Strategi index card match dalam meningkatkan motivasi dan
pemahaman konsep belajar Matematika PTK pada siswa kelas VIII semester
Ganjil SMP Negeri 2 Galak 2015/2016”, menyatakan bahwa penerpan
model pembelajaran Index Card Match memberikan semngat kepada siswa
dan kemauan mengerjakan soal dengan maksimal, memperhatikan saat guru
menjelaskan, dan aktif dalam mengajukan pertanyaan tentang materi yang
tidak dipahami. Selain itu pemahaman konsep siswa mengalami
peningkatan dan memberikan hasil pembelajaran yang maksimal. Adanya
peninkatan motivasi dan pemahaman konsep belajar Matematika siswa
meningkat setelah dilakukan dua kali tindakan melalui empat kali proses
pembelajaran. Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa
penelitiankelas yang dilakukan kolaboratif antara guru dengan peneliti di
SMP Negri 2 Gatak Sukoharjo dengan menerapkan model pembelajran
index card match data meningkatkan motivasi dan pemahaman konsep
belajar matematika siswa kelas VIII A semester ganjil SMP Negeri 2 Gatak
Sukaharjo. Adapun yang menjadi pembeda dari penelitian ini dengan
penelitian yang dilakukan oleh Anis Bili Yanti yaitu Anisa meneliti tentang
penerapan strategi pemebelajaran index card match terhadap motivasi dan
pemahaman konsep belajar siswa.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Retnowati ( 2013 ) dalam skripsinya “
Penerapan strategi Index card match dalam meningkatkan keaktifan belajar
pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV SD Negeri 3 Kahuman Kuloharjo,
Klaten Tahun ajaran 2012/2013” menyatakan keaktifan siswa belajar siswa
selama penerapan strategi Inde card match pada mata pelajaran IPA di SD
Negeri 3 Kahuman mengalami peningkatan. Hal ini bisa dilihat dari tingkat
keaktifan siswa dalam bertanya sebelum tindakan 41% menjadi 75%,
kemauan siswa dalam mencatat pelajaran juga meningkat 66% menjadi
83%, komitmen dalam mengerjakan tugas dari 58% menjadi 83%, dan
semngat dalam mengikuti pelajaran pada pra siklus 41% menjadi 91%.
19
Keaktifan siswa juga berpengaruh pada hasil belajar. Hal ini dapat dilihat
dari rata-rata hasil belajar siswa yang mengalami peningkatan pada pra
siklus rata-rata siswa 59,8, rata-rata siswa pada siklus I 67,33 dan rata-rata
pada siklus II 74,16. Maka, strategi Index card match dapat meningkatkan
keaktifan belajar siswa khususnya pada materi pelajaran IPA di SDN 3
Kahuman. Adapun perbedaa dari penelitian Retnowati dengan penelitian ini
yaitu penelitian yang dilakukan oleh Retnowati menggunakan penerapan
strategi Index card match terhadap keaktifan belajar siswa dikelas.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Bagus ryan diguna ( 2015 ) “ Peningkatan
aktivitas dan hasil belajar siswa melalui strategi pembelajaran aktif tipe
Index card match pada pembelajaran Tematik kelas IV B SDN 7 Metro
Pusat Tahun Pelajaran 2013/2014”. Bagus ryan diguna menyimpulkan
bahwa penerapan strategi pembelajaran akif tipe Index card match ( ICM )
dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran tematik.
Presentase rata-rata ketuntasan hasil belajar kognitif siswa pada siklus I
sebesar 65,92% dengan kategori cukup , siklus II sebesar 83,91% dengan
kategori baik, peningkatan dari siklus I ke II sebesar 17,99%. Adapun
perbedaan dari penelitian Bagus ryan diguna digunakan dengan penelitian
ini yaitu penelitian dari Bagus Ryan Diguna membahas tentang penerapan
strategi pembelajaran Index card match terhadap hasil belajar siswa,
sedangkan penelitian ini terhadap motivasi belajar siswa.
4. Penelitian dari Zahra Nurda’Ali (NIM. 13803241012) tahun 2017. Dengan
hasil: menunjukan bahwa Implementasi Metode Pembelajaran Index Card
Match dapat meningkatkan Hasil Belajar Pencatatan Jurnal Khusus siswa.
Keberhasilan tindakan tersebut dibuktikan pada siklus I nilai rata-rata
sebelum tindakan ( pretest ) sebesar 62.09 menjadi 79,69 setelah tindakan (
post test ). Pada siklus II, rata-rata nilai siswa sebelum tindakan ( pretest )
sebesar 68,39 menjadi 80,95 setelah tindakan ( posttest ). Selain itu ditinjau
dari aspek ketuntasan belajar, terjadi peningkatan sebesar 11,76% pada
siklus I dan siklus II. Pada siklus I terdapat 13 siswa atau 76,47% telah
mencapai KKM dan pada siklus II terdapat 15 siswa atau 88,23% telah
20
mencapai KKM. Hal ini telah memenuhi indikator keberhasilan tindakan
yaitu ≥85% siswa dalam satu kelas mencapai KKM yang ditetapkan sekolah
yaitu 75.
Dari penelitian terdahulu adapun persamaan dan perbedaan penelitian
yang akan dilakukan yaitu: Penelitian yang dilakukan oleh Anisa Bili Yanti
memiliki persamaan menggunakan penerapan strategi ICM dalam
meningkatkan motivasi dan konsep belajar, dan perbedaannya adalah
penelitian terdahulu meneliti pembelajaran matematika SMP kelas VIII.
Penelitian yang dilakukan oleh Retnowati memiliki persamaan dengan
penelitian ini adalah mengunakan strategi ICM dan perbedaannya degan
penelitian ini adalah peneliti terdahulu menggunakan strategi ICM untuk
meningkatkan kektifan belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Penelitian
yang dialakukan oleh Bagus Ryan Biguna memiliki persamaan dengan
penelitian ini adalah menggunakan strategi ICM dan perbedaan dengan
penelitian ini peneliti terdahulu meneliti tentang peningkatan aktivitas dan
hasil belajar siswa.
C. Hipotesis Tindakan
Sugiyono ( 2014 ) menyatakan bahwa hipotesis merupakan jawaban
sementara terhadap rumusan masalah peneliti, dimana rumusan masalah
peneliti telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan. Dikatakan
sementara, karna jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang
relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui
pengumpulan data.
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir, maka hipotesis penelitian
dapat merumuskan sebagai berikut: penggunaan strategi pembelajaran aktif
ICM dalam pembelajaran biologi dapat meningkatkan motivasi belajar siswa
kelas XI SMAS Perintis Tanjung Jabung Timur .
21
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMAS Perintis Tanjung Jabung Timur.
Alasan pemilihan tempat penelitian karena lokasi sekolah mudah
ditempuh dan di sekolah terdapat masalah untuk penelitian.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada semester ganjil tahun pelajaran
2020/2021.
B. Prosedur Penelitian
1. Desain Tindakan
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas.
Menurut (Arikunto, 2015) mengemukakan bahwa penelitian tindakan
kelas adalah penelitian yang memaparkan terjadinya sebab akibat dari
perlakuan, sekaligus memaparkan apa saja yang terjadi ketika perlakuan
diberikan, dan memaparkan seluruh proses sejak awal pemberian
perlakuan sampai dengan dampak perlakuan tersebut.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) berangkat dari permasalahan faktual
yang terjadi di kelas. Namun tidak semua guru mampu mengenali
permasalahan yang ada dikelasnya. Menurut (Sujati, 2000) dalam kasus
tersebut, guru dapat bekerja sama atau berkolaborasi dengan peneliti,
dengan demikian guru nanti akan dibantu dalam mengidentifikasi
permasalahan dan pemecahannya.
Penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh peneliti untuk
meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran biologi dengan
menggunakan strategil pembelajaran ICM di SMAS Perintis Tanjung
Jabung Timur. Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif antara peneliti
dan guru yang mengampu pembelajaran Biologi. Peneliti dan kolaborator
22
mengamati, mencatat secara cermat dan sistematik tentang beberapa aspek
situasi yang terjadi yaitu keaktifan dan motivasi belajar siswa dalam
proses pembelajaran materi sistem peredaran darah menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe ICM.
2. Prosedur Tindakan
Prosedur penelitian tindakan kelas ini di desain untuk tiga siklus yaitu
siklus I, siklus II dan siklus III. Dalam tiap-tiap siklus penelitian tindakan
kelas ini dibagi dalam empat kegiatan yaitu: perencanaan, pelaksanaan,
observasi dan refleksi.
Gambar : 2.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis Dan MC Taggart
Sumber : Arikunto, 2009
Perencanan
nBerdasarka
n beberapa
pengertian
di atas dapat
diambil
kesimpulan
bahwa
motivasi
adalah suatu
pendorong,
baik yang
ada di
dalam diri
seseorang
maupun di
luar diri
seseorang
yang
menjadi
daya
penggerak
seeorang
untuk
melakukan
sesuatu.an
Perencanan
nBerdasarka
n beberapa
pengertian
di atas dapat
diambil
kesimpulan
bahwa
motivasi
adalah suatu
pendorong,
baik yang
ada di
dalam diri
seseorang
maupun di
luar diri
seseorang
yang
menjadi
daya
Pengamatan
nBerdasarka
n beberapa
pengertian
di atas dapat
diambil
kesimpulan
bahwa
motivasi
adalah suatu
pendorong,
baik yang
ada di
dalam diri
seseorang
maupun di
Pengamatan
nBerdasarka
n beberapa
pengertian
di atas dapat
diambil
kesimpulan
bahwa
motivasi
adalah suatu
pendorong,
baik yang
ada di
dalam diri
seseorang
maupun di
luar diri
seseorang
yang
menjadi
daya
penggerak
seeorang
untuk
melakukan
Pelaksanaan
nBerdasarka
n beberapa
pengertian
di atas dapat
diambil
kesimpulan
bahwa
motivasi
adalah suatu
pendorong,
baik yang
ada di
dalam diri
seseorang
maupun di
luar diri
seseorang
yang
Pelaksanaan
nBerdasarka
n beberapa
pengertian
di atas dapat
diambil
kesimpulan
bahwa
motivasi
adalah suatu
pendorong,
baik yang
ada di
dalam diri
seseorang
maupun di
luar diri
seseorang
yang
menjadi
daya
penggerak
seeorang
untuk
melakukan
sesuatu.an
Refleksi
nBerdas
arkan
beberap
a
pengerti
an di
atas
dapat
diambil
kesimpu
lan
bahwa
motivasi
adalah
suatu
pendoro
ng, baik
yang
Refleksi
nBerdas
arkan
beberap
a
pengerti
an di
atas
dapat
diambil
kesimpu
lan
bahwa
motivasi
adalah
suatu
pendoro
ng, baik
yang
ada di
dalam
diri
seseoran
g
maupun
di luar
diri
Siklus II
nBerdas
arkan
beberap
a
pengerti
an di
atas
dapat
diambil
kesimpu
lan
bahwa
motivasi
adalah
suatu
pendoro
ng, baik
yang
Siklus I
nBerdas
arkan
beberap
a
pengerti
an di
atas
dapat
diambil
kesimpu
lan
bahwa
motivasi
adalah
suatu
pendoro
ng, baik
yang
ada di
dalam
diri
seseoran
g
maupun
di luar
diri
?
nB
erd
asa
rka
n
beb
era
pa
pen
ger
tian
di
23
Adapun fungsi dari masing-masing tahapan pada siklus tersebut adalah
sebagai berilut :
a. Siklus I
1. Menyusun rencana tindakan kelas
Sebelum melakukan tindakan kelas guru terlebih dahulu menyusun
perencanaan yaitu:
a) Melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar
yang akan disampaikan kepada siswa dengan menggunakan strategi
pembelajaran aktif Index card match
b) Menetapkan materi bahan ajar
c) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran ( RPP ) menggunakan
strategi pembelajaran aktif Index card match
d) Merancang strategi pembelajaran aktif Index card match untuk
melaksanakan pembelajaran
2. Pelaksanaan tindakan
Penelitian tindakan kelas adalah pelaksanaan yang merupakan tindakan
implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu menggunakan tindakan
kelas. Berikut rancangan pelaksanaan yang dilakukan oleh peneliti:
a) Guru menyajikan materi pelajaran dengan strategi pembelajaran aktif
Index card match
b) Guru menjelaskan dan memperaktekan penggunaan kartu Index sesuai
dengan isi materi
c) Setiap siswa melakukan permainan kartu index sesuai apa yang guru
sampaikan
d) Guru memberikan kesempatan pada siswa bertanya sesuai dengan
materi pelajaran
e) Guru memberikan penguatan dan kesimpulan kepada siswa
f) Guru memberi evaluasi
24
3. Pengamatan
Pengamatan atau observasi dilakukan pada semua kegiatan yang
ditujukan untuk mengenali, merekam, dan mendokumentasi setiap
aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Pada penelitian ini proses
pengamatan dilakukan oleh peneliti sebagai observer. Pengamatan yang
dilakukan adalah sebagai berikut:
a) Keaktifan siswa mengikuti permainan
b) Kerja sama siswa dalam kelompok
c) Kegiatan siswa mencari dan mencocokkan kartu index
d) Kegiatan siswa menjelaskan, memberi pendapat atau pertanyaan
e) Motivasi siswa mengikuti permainan
4. Refleksi
Dalam tahap refleksi peneliti melakukan analisis data dengan
melakukan katergorisasi dan menyimpulkan data yang telah terkumpul
dalam tahap pengamatan. Dalam tahap refleksi peneliti juga melakukan
evaluasi dari kelemahan dan kekurangan dari hasil temuan catatan
lapangan pada siklus I sebagai bahan pertimbangan untuk memperbaiki
siklus selanjutnya.
b. Siklus II
1. Perencanaan
Peneliti membeuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi
pada siklus I. perencanaan siklus II masih sama dengan siklus I hanya
guru lebih memaksimalkan dalam memotivasi dan membimbing siswa
dalam proses pembelajaran.
2. Pelaksanaan
guru melaksaan pembelajaran dengan menggunakan strategi
pembelajaran aktif Index card match dan tentunya berdasarkan rencana
pembelajaran pada siklus I. Disetiap pembelajaran disampaikan indikator
pembelajaran agar siswa mengetahui sasaran yang dicapai dalam proses
pembelajaran.
25
3. Pengamatan
Peneliti melakukan pengamatan terhadap motivasi dan aktivitas
pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif ICM
disaat proses pembelajaran berlangsung.
4. Refleksi
Peneliti merupakan refleksi terhadap pelaksanaan siklus II dan
memperbaiki kekurangan dan kelemahan dari siklus II. Apabila siklus ini
belum berhasil maka dilanjutkan pada siklus selanjutnya.
c. siklus III
1. Perencanaan
Peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi
pada siklus II. perencanaan siklus III masih sama dengan siklus II hanya
guru lebih memaksimalkan dalam memotivasi dan membimbing siswa
dalam proses pembelajaran.
2. Pelaksanaan
guru melaksaan pembelajaran dengan menggunakan strategi
pembelajaran aktif ICM dan tentunya berdasarkan rencana pembelajaran
pada siklus I. Disetiap pembelajaran disampaikan indikator pembelajaran
agar siswa mengetahui sasaran yang dicapai dalam proses pembelajaran.
3. Pengamatan
Peneliti melakukan pengamatan terhadap motivasi dan aktivitas
pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif ICM
disaat proses pembelajaran berlangsung.
4. Refleksi
Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus III dan
memperbaiki kekurangan dan kelemahan dari siklus II. Apabila siklus ini
belum berhasil maka dilanjutkan pada siklus selanjutnya. Tahapan pada
setiap siklus dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Rencana
Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran mempersiapkan
lembar observasi dan lembar angket.
26
b. Tindakan
Memotivasi siswa dalam melakukan pembelajaran selama
pembelajarn siswa dikelompokan sesuai sesuai dengan metode
pembelajaran
c. Observasi
Observasi dilakukan bersama dengan pelaksanaan tindakan,
observasi dilakukan oleh peneliti dan guru yang melaksanakan
tindakan dengan menggunakan lembar pengamatan
C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel
Penelitian ini akan dilakukan pada seluruh siswa kelas XI SMAS
PERINTIS Tanjung Jabung Timur Tahun ajaran 2020/2021. Adapun jumlah
kelas XI berjumlah satu lokal. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
satu kelas yang terdiri dari siswa kelas XI sebagai kelompok subjek
penelitian yang diterapkan strategi pembelajaran aktif ICM berdasarkan hasil
pada saat observasi pra pengamatan dilokasi dan dari fenomena-fenomena
yang menunjukan bahwa siswa kurang memiliki motivasi belajar yang kuat.
D. Instrumen Penelitian
Instrument yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah
sebagaii berikut:
1. Observasi
Observasi atau pengamatan digunakan dalam rangka mengumpulkan
data-data dalam suatu penelitian, merupakan hasil perbuatan jiwa secara
secara aktif dan penuh dalam suatu penelitian untuk menyadari adanya
suatu rangsangan tertentu yang diinginkan, atau suatustudi yang
disengaja dan sistematis tentang keadaan fenomena sosial dan gejala-
gejala psikis dengan jalan mengamati dan mencatat (Mardalis, 2014).
Observasi adalah melakukan pengamatanlangsung dengan
menggunakan penglihatan, penciuman, perabaan, dan pengecapan. (
Trianto, 2010). Metode observasi atau pengamatan mengoptimalkan
kemampuan peneliti dari segi motif, kepercayaan, perhatian, prilaku,
27
kebiasaan dan sebagainya. Observasi dilakukan dengan mengguanakan
panduan observasi yang disiapkan untuk memudahkan dan membantu
peneliti dalam memperoleh data. Panduan tersebut dikembangkan dan
diperbaharui selama penulis berada di lokasi penelitian. Observasi
partisipan, yang mana peneliti melibatkan diri secara langsung dalam
lingkungan penelitian. Observasi yang penulis gunakan adalah observasi
langsung menggunakan objek yang penulis ambil datanya seperti proses
kegiatan pembelajaran di SMAS Perintis Tanjung Jabung Timur.
2. Wawancara
Wawancara (Interview) adalah pengumpulan data dengan
mengajukan pertanyaan secara langsung oleh pewawancara (pengumpul
data) kepada responden, dan jawaban-jawaban dari responden dicatat
dan direkam dengan alat perekam (Soeharto, 2011). Wawancara
digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin
melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang
harus diteliti, tetapi juga apabila peneiti ingin mengetahui hal-hal dari
responden lebih mendalam.
Wawancara juga merupakan suatu metode atau cara yang digunakan
untuk mendapatkan jawaban dari responden dengan jalan tanya jawab
sepihak. Wawancara dalam peneliti ini digunakan untuk melengkapi
perolehan data berupadokumentasi yakni data yang bersangkutan dengan
sejarah berdirinya sekolah, struktur organisasi sekolah, jumlah tenaga
pengajar, jumlah pegawai dan jumlah siswa.
3. Angket ( Kuesioner )
Angket adalah pernyataan-pernyataan yang lebih tersusun secara
kronologis dari yang umum mengarah ke khusus untuk diberikan kepada
responden atau infirman. (Subagyo, 2011). Sejumlah pertanyaan tertulis
yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti
laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahui.
Angket disusun sedemikian rupa sehingga dapat menjadi alat ukur
yang baik yang mampu menggali seluruh informasi yang berkaitan
28
dengan disiplin belajar. Pernyataan-pernyataan peneliti ajukan baik
pernyataan-pernyataan positif maupun negatif berbentuk skala motivasi
belajar siswa, dan item-item angket yang disebarkan tersebut tersusun
berdasarkan kisi-kisi angket yang telah dirumuskan.
Kuesiner ada dua macam, kuesioner tertutup (bentuk tertutup) dan
kuesioner tidak berstruktur (terbuka). Kuesiner berstruktur berisi
perrnyataan yang disertai jawaban. Sedangkan kuesioner tak berstruktur
pertanyaan yang tidak disertai jawaban (Uno, 2013).
Instrumen ini diberikan kepada peserta didik dengan maksud untuk
memengetahui motivasi belajar peserta didik, instrumen ini diharapkan
dapat diisi dengan baik sesuai dengan kondisi yang diketahui oleh
peserta didik, caranya hanya memilih satu dari lima alternatif jawaban
yang tersedia.
Sangat Setuju SS 5
Setuju S 4
Ragu-ragu R 3
Tidak Setuju TS 2
Sangat Tidak Setuju STS 1
Tabel 2 Kriteria penilaian jawaban angket positif dan negatif
Sumber: statistika pendidikan dan metode penelitian kuatitatif
Dalam penelitian ini peneliti hanya menggunakan lima alternatif
jawaban pada skala likert yang suah dimodifikasi oleh peneliti sendiri
dimana item soal positif dan negatif, sangat setuju (SS) contohnya Materi
pembelajaranini sangat menarik perhatian, Setuju (S) contohnya saya
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru dengan tuntas,Ragu-ragu
(R) Pada awal pembelajaran, ada sesuatu yang menarik bagi saya tidak
setuju (TS) contohnya saya malas mengerjakan tugas yang diberikan guru,
29
dan Sangat Tidak Setuju (STS) contohnya saya tidak serius mengerjakan
tugas yang diberikan oleh guru.
Tabel 3.1
Kisi- kisi Angket Motivasi Belajar Siswa
variabel No Indikator Sub Indikator Item
Positif Negatif
Motivasi
peserta
didik
1 adanya hasrat
dan keinginan
berhasil
Menyelesaikan tugas
dengan tuntas
1,2 3
Mempelajari pelajaran
yang akan dipelajari
4 5
2 Adanya
dorongan dan
kebutuhan
belajar
Adanya semangat
belajar untuk
mendapatkan nilai
yang bagus
6,7 8
3 Adanya harapan
dan cita-cita
masa depan
Adanya keinginan
untuk belajar agar
menjadi orang sukses
9 10
Belajar dengan giat
untuk mencapai cita-
cita
11 12
4 Adanya
penghargaan
dalam belajar
Belajar dengan rajin
karena ingin
berprestasi
13 14
5 Adanya kegiatan
yang menarik
dalam belajar
Pembelajaran yang
guru berikan membuat
peserta didik menarik
dalam memahami
materi pembelajaran
15 16
Proses pembelajaran
didalam kelas
membuat peserta didik
senang
17,18 19
6 Adanya
lingkungan
belajar yang
kondusif
Lingkungan belajar
yang nyaman
membuat peserta didik
fokus mengikuti
pembelajaran
20,21 22
Lingkungan belajar
yang kondusif
memudahkan peserta
didik memahami
pembelajaran
23 24
Sumber: Uno, 2009
30
4. Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan mempelajari
catatan-catatan mengenai data pribadi responden, seperti yang dilakukan
oleh seorang psikolog dalam meneliti perkembangan kliennya melalui
catatan pribadinya (Fathoni ,2011). Dokumentasi adalah data pendukung
yang dikumpulkan sebagai penguatan data observasi dan wawancara,
karena dokumentasi adalah satu kesatuan dengan data observasi dan
wawancara yang dilakukan sebelumnya.
E. Teknik Analisis Data
Dalam Penelitian Tindakan Kelas ada dua jenis data yang dapat di
kumpulkan oleh peneliti yaitu :
1. Data kuantitatif (nilai motivasi siswa) dapat dianalisis secara
deskriptif. Dalam hal ini peneliti menggunakan analisis statistik
deskriptif. Misalnya, mencari nilai rata-rata, persentase keberhasilan
belajar, dan lain sebagainya.
2. Data kualitatif, yaitu data yang berupa informasi berbentuk kalimat
yang memberi gambaran tentang ekspresi terhadap suatu mata
pelajaran (kognitif), pandangan atau sikap (afektif), aktifitas peserta
didik mengikuti pelajaran, perhatian, antusias dalam belajar
kepercayaan diri, motivasi belajar, dapat dianalisis secara kualitatif
(Iskandar, 2012).
Analisis deskriptif dapat digunakan untuk mengolah karakteristik
data yang berkaitan dengan rata-rata, persentase dan menyajikan data
yang menarik, mudah dibaca ( grafik dan table ) dan dimaknai atau
diinterpensi secara deskripsi. Untuk data kualitatif yang berupa hasil
observasi, pengamatan, studi dokumentasi Penelitian Tindakan Kelas (
PTK ), dapat dilakukan melalui analisis data model Miles dan
Huberman, yaitu analisis reduksi data, display data, penyajian data,
dan verifikasi data atau menarik kesimpulan.
31
Untuk mengetahui peningkatan penggunaan strategi pembelajaran
aktif Index card match untuk meningkatkan motivasi belajar siswa
kelas XI pada mata pelajaran biologi semester I tahun ajaran
2020/2021 di SMAS Perintis Tanjung Jabung Timur, maka peneliti
menggunakan analisis statistik deskriptif yaitu untuk mencari nilai
rata-rata, persentase motivasi dalam mengikuti pembelajaran dikelas
dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
N=𝐹
𝑁𝑥 100%
Keterangan:
N = Nilai persen yang dicari
F = Nilai keseluruhan
N = Jumlah keseluruhan peserta didik
100 = Bilangan tetap
Hasil analisis data selanjutnya ditafsirkan dengan kriteria penafsiran
ditunjukkan pada tabel sebagai berikut:
No Persentase Kualifikasi Tingkat Keberhasilan
1 85-100 Sangat Termotivasi Berhasil
2 65-84 Termotivasi Berhasil
3 55-64 Kurang Termotivasi Tidak Berhasil
4 0-54 Sangat kurang termotivasi Tidak Berhasil
Sumber: Aqib (2011)
F. Kriteria Keberhasilan Penelitian
Pencapaian keberhasilan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini
ditujukan dengan adanya peningkatan motivasi belajar siswa. Jika sekor
rata-rata observasi dalam proses pembelajaan Biologi dan motivasi belajar
siswa mencapai 65-100% maka siswa dinyatakan termotivasi (Aqib,
2011).
32
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Pra Siklus
Kegiatan pra siklus dilaksanakan satu kali pertemuan yaitu pada tanggal
06 November 2020. Beberapa hal yang dilakukan pada kegiatan pra siklus
ini antara lain melakukan tanya jawab dengan Irma Suryani, S.Pd guru
Biologi Sekolah Menengah Atas Swasta Perintis tentang motivasi belajar
siswa dan metode yang digunakan dalam pembelajaran Biologi serta
kesulitan yang dihadapi guru ketika proses pembelajaran berlangsung, dan
konsultasi mengenai materi yang akan menjadi pembelajaran bagi siswa
selama pengambilan data. Selain itu, peneliti juga melakukan konsultasi
mengenai rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang akan dilaksanakan
di kelas kepada guru Biologi. Peneliti melakukan wawancara dengan
beberapa siswa kelas XI untuk menanyakan kesulitan dalam proses
pembelajaran Biologi. Pengambian data awal tentang motivasi, peneliti
memberikan angket kepada siswa yang berisikan 24 butir pernyataan
tentang motivasi untuk mengetahui pengetahuan awal siswa dalam
pelajaran Biologi. Data hasil pengisian angket tentang motivasi siswa
sebelum tindakan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.1
Analisis hasil angket motivasi Belajar
Jumlah
siswa
Termotivasi Kurang
Kermotivasi
Rata-rata
kelas
Persentase
30 18 12 64,30 60,00%
Berdasarkan hasil pengisian angket motivasi belajar siswa, nilai rata-rata
indikator motivasi belajar Biologi siswa pra siklus, dapat dilihat dalam table
berikut ini:
33
Tabel 4.2
Persentase Indikator Motivasi Siswa
Variabel Indikator Jumlah Skor Persentase
Motivasi
Belajar
Adanya hasrat dan
keinginan berhasil
443
73,83%
Adanya dorongan
dan kebuutuhan
belajar
242
40,33%
Adanya harapan dan
cita-cita masa depan
324
54,00%
Adanya penghargaan
dalam belajar
142
23,66%
Adanya kegiatan
menarik dalam
belajar
398
66,33%
Adanya lingkungan
belajar yang
kondusif
391
65,16%
Lebih jelasnya lagi dapat dilihat pada gambar 4.1
Gambar 4.1 Grafik persentase angket motivasi belajar siswa pra siklus
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
60,00%
70,00%
80,00%
Indikator 1
73,83%
Indikator 2
40,33%
Indikator 3
50,00%
Indikator 4
23,66%
Indikator 5
66,33%
Indikator 6
65,16%
Persentase Indikator Motivasi Belajar Siswa
Persentase
34
Keterangan gambar:
Indikator 1 : Adanya hasrat dan keinginan berhasil
Indikator 2 : Adanya dorongan dan kebuutuhan belajar
Indikator 3 : Adanya harapan dan cita-cita masa depan
Indikator 4 : Adanya penghargaan dalam belajar
Indikator 5 : Adanya kegiatan menarik dalam belajar
Berdasarkan observasi awal penelitian di Sekolah Menengah Atas
Swasta PERINTIS Tanjung Jabung Timur pada mata pelajaran Biologi
pada tanggal 5 November 2020 penulis menemukan motivasi belajar siswa
menunjukkan presentase motivasi belajar siswa yang hanya mencapai
60,00% data diperoleh dari data sebaran angket motivasi, penyebabnya
adalah aktivitas pembelajaran siswa di kelas hanya duduk mendengarkan,
membaca, dan mencatat, pembelajaran di kelas terkesan monoton.
Sehingga guru terkesan bersikap Teacher Center pada saat menjelaskan
materi di depan kelas tanpa adanya penggunaan metode pembelajaran yang
sesuai dengan materi dan karakteristik siswa.Kesulitan belajar siswa juga
dipengaruhi oleh faktor dalam seperti kurang konsentrasi saat pembelajaran
berlangsung. Jika keadaan ini dibiarkan terus menerus siswa menjadi tidak
semangat dalam belajar sehingga akan menyebabkan motivasi belajar siswa
rendah saat proses pembelajaran berlangsung.
2. Siklus 1
a. Perencanaan
Siklus I dilakukan sebanyak dua kali pertemuan yang dilakukan sesuai
jadwal pelajaran Biologi. Pada siklus I ini materi yang akan diajarkan
kepada siswa adalah komponen penyusun darah sub pokok bahasan Satuan
Sistem Peredaran Darah. Pada siklus I ini peneliti sudah mulai menerapkan
strategi pembelajaran ICM.
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah:
1) Menyusun dan menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
yang akan digunakan.
2) Menyiapkan perlengkapan yang digunakan dalam penerapan strategi
35
pembeljaran ICM.
3) Menyiapkan lembar angket yang berisikan beberapa pertanyaan untuk
mengukur seberapa besar motivasi siswa terhadapa mata pelajaran
Biologi.
b. Pelaksanaan
Pelaksaan siklus I, dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan.Pada
kegiatan pembelajaran ini, peneliti bertugas sebagai observer. Kegiatan
pada siklus I ini dapat diuraikan sebagai berikut:
1) Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 10 November 2020
dengan alokasi waktu 1 x 45 menit, yaitu pada jam 09:15 s.d 10:00 WIB.
Pada pertemuan pertama materi yang dibahas Komponen Penyusun
Darah. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a) Kegiatan Awal
(1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
(2) Guru memotivasi siswa dengan memberi contoh dalam kehidupan
sehari-hari.
(3) Guru meminta beberapa orang siswa untuk memberi contoh lain
yang pernah dialami dalam kehidupan sehari-hari yang
berhubungan dengan materi pelajaran.
b) Kegiatan Inti
(1) Guru menjelaskan langkah-langkah strategi pembelajaran ICM
dengan kalimat yang mudah dipahami oleh siswa
(2) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengulang
bacaan tentang materi yang akan dipelajari selama beberapa
menit
(3) Guru melakukan Tanya jawab mengenai materi komponen
penyusun darah
(4) Guru mengocok setiap potongan kartu petanyaan dan kartu
jawaban yang telah disediakan guru
(5) Guru memberikan 1 potongan kartu kepada setiap siswa
36
(6) Setelah selesai guru memberikan aba-aba kepada setiap siswa
untuk mulai mencari pasangan mereka masing-masing
(7) Setelah siswa menemukan pasangannya, guru meminta siswa
untuk duduk berdekatan
(8) Guru meminta setiap pasangan siswa secara bergantian untuk
maju kedepan kelas untuk membacakan pertanyaan dan jawaban
dari pertanyaan tersebut agar di dengar oleh siswa lain
(9) Guru meminta pendapat siswa apakah pertanyaan dan jawaban
yang telah dibacakan pasangan yang tampil cocok atau tidak
(10) Guru memberikan penguatan positif terhadap hasil kerja siswa
b) Kegiatan Akhir
(1) Guru memberi evaluasi kepada siswa untuk mengetahui
pemahaman siswa terhadap materi yang baru didiskusikan yang
dikerjakan secara individu.
(2) Guru membimbing siswa dalam menyimpulkan materi
pelajaran.
(3) Guru menginformasikan dan memberikan tugas bacaan
mengenai materi pada pertemuan berikutnya
(4) Guru menutup pembelajaran dengan Doa dan salam
1) Pertemuan Kedua
Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 13 November 2020
dengan alokasi waktu 1 x 45 menit, yaitu pada jam 08.00 s.d 08:45 WIB.
Pada pertemuan kedua materi yang dibahas proses pembekuan darah dan
macam macam-macam golongan darah. Setelah pemebelajaran berakhir
peneliti akan memberikan angket motivasi belajar kepada setiap siswa.
Kegiatan-kegiatan yang dilakkan adalah sebagai berikut:
a) Kegiatan Awal
(1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
(2) Guru memotivasi siswa dengan memberi contoh dalam kehidupan
sehari-hari.
37
(3) Guru meminta beberapa orang siswa untuk memberi contoh lain
yang pernah dialami dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan
dengan materi pelajaran.
b) Kegiatan Inti
(1) Guru menjelaskan langkah-langkah srategi pembelajaran ICM
dengan kalimat yang mudah dipahami oleh siswa
(2) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengulang
bacaan tentang materi yang akan dipelajari selama beberapa menit
(3) Guru melakukan Tanya jawab mengenai materi komponen
penyusun darah
(4) Guru mengocok setiap potongan kartu petanyaan dan kartu jawaban
yang telah disediakan guru
(5) Guru memberikan 1 potongan kartu kepada setiap siswa
(6) Setelah selesai guru memberikan aba-aba kepada setiap siswa untuk
mulai mencari pasangan mereka masing-masing
(7) Setelah siswa menemukan pasangannya, guru meminta siswa untuk
duduk berdekatan
(8) Guru meminta setiap pasangan siswa secara bergantian untuk maju
kedepan kelas untuk membacakan pertanyaan dan jawaban dari
pertanyaan tersebut agar di dengar oleh siswa lain
(9) Guru meminta pendapat siswa apakah pertanyaan dan jawaban yang
telah dibacakan pasangan yang tampil cocok atau tidak
(10) Guru memberikan penguatan positif terhadap hasil kerja siswa
c) Kegiatan Akhir
(1)Guru memberi evaluasi kepada siswa untuk mengetahui pemahaman
siswa terhadap materi yang baru didiskusikan yang dikerjakan secara
individu.
(2)Guru membimbing siswa dalam menyimpulkan materi pelajaran.
(3)Guru mengakhiri pelajaran dengan memberi tugas rumah (PR) dan
mengucapkan salam.
38
c. Observasi
1) Observasi aktivitas siswa
Adapun pengamatan yang dilakukan untuk mengamati aktivitas siswa
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.3
Analisis aktivitas belajar siswa
No Aktivitas siswa Frekuensi %
1 Keaktifan siswa mengikuti permainan 14 46 %
2 Kerja sama siswa dalam kelompok 10 33 %
3 Kegiatan siswa dalam mecari jawaban
pertanyaan dikelas
10 33 %
4 Kegiatan siswa menjelaskan, memberi dan
menyampaikan pendapat atau pertanyaan
10 33 %
5 Motivasi siswa mengikuti permainan 12 40 %
Pada hasil observasi siklus I peneliti menemukan bahwa hanya 14
orang siswa yang aktif mengikuti proses pembelajaran sehingga
diperoleh persentase 46%. Keja sama siswa dalam kelompok hanya 10
orang siswa dengan persentase 33%. Kegiatan siswa dalam mencari dan
mencocokkan kartu hanya10 orang siswa yang berpartisipasi dengan
persentase 33%. Kegiatan siswa menjelaskan, memberi dan
menyampaikan pendapat atau pertanyaan hanya 10 orang siswa dengan
persentase 33% dan motivasi siswa mengikuti permainan 12 orang siswa
dengan persentase 40%. Dari hasil observasi siswa yang telah dilakukan
belum memenuhi kriteria motivasi belajar siswa.
2) Analisis angket motivasi belajar siswa
Untuk melihat seberapa banyak siswa yang termotivasi terhadap mata
pelajaran Biologi, dapat dilihat pad tabel berikut:
39
Tabel 4.4
Analisis hasil angket motivasi Belajar
Jumlah
siswa
Termotivasi Kurang
Kermotivasi
Rata-rata
kelas
Persentase
30 22 8 70,83 73,33%
pada siklus I dilakukan penyebaran angket yang setiap angket berisikan 24
pertanyaan yang sama. Banyak siswa yang termotivasi setelah menggunakan
strategi pembelajaran ICM dapat dilihat pada tabel 4.3 dapat dilihat bahwa rata-
rata kelas 70,83 dan persentase siswa yang termotivasi pada mata pelajaran
Biologi pada siklus I sebanyak 73.33%, hasil ini menunjukkan peningkatan
jumlah persentese siswa dari yang sebelumnya, dimana pada pra siklus siswa
yang termotivasi sebanyak 60,00%. Adapun peningkatan yang terjadi adalah
sebesar 13,33%.
Dari tabel di atas didapat juga persentase dari setiap indikator yang dapat
dilihat pada tabel 4.5
Tabel 4.5
Persentase Indikator Motivasi Siswa
Variabel Indikator Jumlah Skor Persentase
Motivasi
Belajar
Adanya hasrat dan
keinginan berhasil
445
74,16%
Adanya dorongan dan
kebuutuhan belajar
264
44,00%
Adanya harapan dan
cita-cita masa depan
361
60,16%
Adanya penghargaan
dalam belajar
169
28,16%
Adanya kegiatan
menarik dalam belajar
445
74,16%
Adanya lingkungan
belajar yang kondusif
441
73,50%
40
Lebih jelasnya lagi dapat dilihat pada gambar 4.2
d. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi dan data analisis hasil angket motivasi siswa
pada tabel 4.3 yang diperoleh dari proses pembelajaran pada siklus I dapat
disimpulkan bahwa pelaksanaan siklus I dinyatakan berhasil karena telah
mencapai indikator keberhasilan yaitu apabila seluruh atau sebagian siswa
(65%) termotivasi terhadap mata pelajaran Biologi. Meskipun pelaksanaan
siklus I berhasil penerapan strategi pembelajaran ICM masih perlu peningkatan
agar hasil yang diperoleh bisa memuaskan,
Gambar 4.2 Grafik persentase indikator motivasi belajar Biologi siswa.
Keterangan Gambar:
Indikator 1 : Adanya hasrat dan keinginan berhasil
Indikator 2 : Adanya dorongan dan kebuutuhan belajar
Indikator 3 : Adanya harapan dan cita-cita masa depan
Indikator 4 : Adanya penghargaan dalam belajar
Indikator 5 : Adanya kegiatan menarik dalam belajar
Indikator 6 : Adanya lingkungan belajar yang kondusif
Berdasarkan hasil observasi pada pertemuan pertama dan pertemuan
kedua guru menggunakan strategi pembelajaran ICM keadaan siswa
mengalami perubahan yang di tandai dengan hasil observasi yang dilakukan
yaitu berkurangnya siswa yang kurang aktif dalam proses pembelajaran
berlangsung. Dalam penerapan strategi pembelajaran ICM guru masih belum
begitu menguasai, hal ini ditandai dengan kebingungan siswa dalam melakukan
tahapan-tahapan pembelajaran dalam strategi pembelajaran tersebut. Untuk itu
diperlukan tindakan lanjutan pada siklus II.
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
60,00%
70,00%
80,00%
Indikator 1
74,16%
Indikator 2
44,00%
Indikator 3
60,16%
Indikator 4
28,16%
Indikator 5
74,16%
Indikator 6
73,50%
Persentase Indikator Motivasi Belajar Siswa
Persentase
41
d. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi dan data analisis hasil angket motivasi siswa
pada tabel 4.3 yang diperoleh dari proses pembelajaran pada siklus I
dinyatakan berhasil karena telah mencapai indikator keberhasilan yaitu apabila
seluruh aau sebagian siswa (65%) termotivasi terhadap mata pelajaran Biologi
Meskipun pelaksanaan siklus I berhasil penerapan strategi ICM masih
perlu peningkatan agar hasil yang diperoleh bisa memuaskan, untuk itu perlu
dilakukan pelaksanaan siklus II untuk memperbaiki beberapa kesalahan dan
kekurangan yang terjadi pada penerapan strategi pembelajaran ICM siklus I ini.
Adapun kesalahan dan kekurangan pada siklus I selama penerapan strategi
pembelajaran ICM ini antara lain:
1. Guru belum menguasai bagaimana penerapan strategi pembelajaran ICM
2. Beberapa siswa masih bingung dengan langkah-langkah dalam
pembelajaran strategi ICM
3. Masih terdapat siswa yang masih malu untuk menjawab soal yang diberikan
oleh guru
4. Alokasi waktu yang belum tepat
Adapun perbaikan-perbaika yang harus dilakukan adalah:
1. Guru harus melakukan kesiapan yang baik
2. Guru harus lebih maksimal menjelaskan langkah-langkah dalam proses
pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajran ICM dengan
bahasa yang lebih baik dan mudah dipahami
3. Guru harus lebih maksimal dalam mengkondisikan kelas
4. Guru harus dapat meyakinkan siswa untuk dapat percaya diri dalam
menjawab soal yang diberikan oleh guru
3. Siklus II
Dalam melakukan penelitian pada siklus II peneliti melakukan empat
tahapan, yaitu a. perencanaan, b. pelaksanaan, c. observasi, dan d. refleksi.
42
a. Perencanaan
Siklus II dilakukan sebanyak dua kali pertemuan yang dilakukan sesuai
jadwal pelajaran Biologi di sekolah. Pada siklus II ini materi yang akan
diajarkan kepada siswa adalah Interaksi Menjelaskan struktur dan cara kerja
jantung. Seperti pada siklus I di siklus II ini peneliti kembali menerapkan
strategi pembelajaran ICM.
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah:
1) Menyusun dan menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
yang akan digunakan
2) Menyiapkan perlengkapan yang digunakan dalam penerapan strategi
pembelajaran ICM
3) Menyiapkan lembar angket yang berisikan beberapa pertanyaan untuk
mengukur seberapa besar minat santri terhadap mata pelajaran Biologi.
b. Pelaksanaan
siklus II, dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan.Pada kegiatan
pembelajaran ini, peneliti bertugas langsung sebagai observer. Kegiatan
pada siklus II ini dapat diuraikan sebagai berikut:
1) Pertemuan pertama
Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 17 November 2020
dengan alokasi waktu 1 x 45 menit, yaitu pada jam 09:15 s.d 10:00 WIB.
Pada pertemuan pertama materi yang dibahas Menjelaskan struktur dan
cara kerja jantung. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah sebagai
berikut:
a) Kegiatan Awal
(1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
(2) Guru memotivasi siswa dengan memberi contoh dalam kehidupan
sehari-hari.
(3) Guru meminta beberapa orang siswa untuk memberi contoh lain
yang pernah dialami dalam kehidupan sehari-hari yang
berhubungan dengan materi pelajaran.
43
b) kegiatan Inti
(1) Guru menjelaskan langkah-langkah srategi pembelajaran ICM
dengan kalimat yang mudah dipahami oleh siswa
(2) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengulang
bacaan tentang materi yang akan dipelajari selama beberapa menit
(3) Guru melakukan tanya jawab mengenai materi struktur dan kerja
jantung
(4) Guru mengocok setiap potongan kartu petanyaan dan kartu jawaban
yang telah disediakan guru
(5) Guru memberikan 1 potongan kartu kepada setiap siswa
(6) Setelah selesai guru memberikan aba-aba kepada setiap siswa untuk
mulai mencari pasangan mereka masing-masing
(7) Setelah siswa menemukan pasangannya, guru meminta siswa untuk
duduk berdekatan
(8) Guru meminta setiap pasangan siswa secara bergantian untuk maju
kedepan kelas untuk membacakan pertanyaan dan jawaban dari
pertanyaan tersebut agar di dengar oleh siswa lain
(9) Guru meminta pendapat siswa apakah pertanyaan dan jawaban yang
telah dibacakan pasangan yang tampil cocok atau tidak.
(10) Guru memberikan penguatan positif terhadap hasil kerja siswa
c) kegiatan akhir
(1) Guru memberi evaluasi kepada siswa untuk mengetahui pemahaman
murid terhadap materi yang baru didiskusikan yang dikerjakan
secara individu.
(2) Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan pembelajaran
(3) Guru mengakhiri pembelajaran dan mengucapkan salam
2) Pertemuan kedua
Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 20 November 2020 dengan
alokasi waktu 1 x 45 menit, yaitu pada jam 08.00 s.d 08:45 WIB. Pada
pertemuan kedua materi yang dibahas menjelaskan mekanisme sistem
44
peredaran darah dan setelah pembelajaran berakhir peneliti akan
memberikan angket motivasi belajar kepada setiap siswa. Kegiatan-kegiatan
yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a) Kegiatan Awal
(1)Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
(2)Guru memotivasi siswa dengan memberi contoh dalam kehidupan
sehari-hari.
(3)Guru meminta beberapa orang siswa untuk memberi contoh lain yang
pernah dialami dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan
dengan materi pelajaran.
b) Kegiatan Inti
(1) Guru menjelaskan langkah-langkah srategi pembelajaran ICM
dengan kalimat yang mudah dipahami oleh siswa
(2) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengulang
bacaan tentang materi yang akan dipelajari selama beberapa menit
(3) Guru melakukan Tanya jawab mengenai materi mekanisme sistem
peredaran darah
(4) Guru mengocok setiap potongan kartu petanyaan dan kartu jawaban
yang telah disediakan guru
(5) Guru memberikan 1 potongan kartu kepada setiap siswa
(6) Setelah selesai guru memberikan aba-aba kepada setiap siswa untuk
mulai mencari pasangan mereka masing-masing
(7) Setelah siswa menemukan pasangannya, guru meminta siswa untuk
duduk berdekatan
(8) Guru meminta setiap pasangan siswa secara bergantian untuk maju
kedepan kelas untuk membacakan pertanyaan dan jawaban dari
pertanyaan tersebut agar di dengar oleh siswa lain
(9) Guru meminta pendapat siswa apakah pertanyaan dan jawaban yang
telah dibacakan pasangan yang tampil cocok atau tidak.
(10) Guru memberikan penguatan positif terhadap hasil kerja siswa
45
c) Kegiatan Akhir
(1) Guru memberi evaluasi kepada siswa untuk mengetahui pemahaman
siswa terhadap materi yang baru didiskusikan yang dikerjakan secara
individu.
(2) Guru membimbing siswa dalam menyimpulkan materi pelajaran.
(3) Guru mengakhiri pelajaran dengan memberi tugas rumah (PR) dan
mengucapkan salam.
c. Observasi
1) Observasi aktivitas siswa
Adapun pengamatan yang dilakukan untuk mengamati aktivitas siswa
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.6
Analisis aktivitas belajar siswa
No Aktivitas siswa Frekuensi %
1 Keaktifan siswa mengikuti permainan 22 73 %
2 Kerja sama dalam kelompok 20 66%
3 Kegiatan siswa dalam mecari jawaban
pertanyaan dikelas
21 70 %
4 Kegiatan siswa menjelaskan, memberi dan
menyampaikan pendapat atau pertanyaan
20 66 %
5 Motivasi siswa mengikuti permainan 22 73%
Pada hasil observasi siklus I peneliti menemukan bahwa hanya 22
orang siswa yang aktif mengikuti proses pembelajaran sehingga
diperoleh persentase 73%. Keja sama siswa dalam kelompok hanya 20
orang siswa dengan persentase 66%. Kegiatan siswa dalam mencari dan
mencocokkan kartu hanya 21 orang siswa yang berpartisipasi dengan
persentase 70%. Kegiatan siswa menjelaskan, memberi dan
menyampaikan pendapat atau pertanyaan hanya 20 orang siswa dengan
persentase 66% dan motivasi siswa mengikuti permainan 22 orang siswa
dengan persentase 73%. Dari hasil observasi siswa yang telah dilakukan
sudah memenuhi kriteria motivasi belajar siswa.
46
2) Analisis angket motivasi belajar siswa
Untuk melihat seberapa banyak siswa yang termotivasi terhadap mata
pelajaran Biologi, dapat dilihat pad tabel berikut:
Tabel 4.7
Analisis hasil angket motivasi Belajar
Jumlah
siswa
Termotivasi Kurang
Kermotivasi
Rata-rata
kelas
Persentase
30 25 5 74,90 83,33%
pada siklus II dilakukan penyebaran angket yang setiap angket berisikan
24 pertanyaan yang sama. Banyak siswa yang termotivasi setelah
menggunakan strategi pembelajaran ICM dapat dilihat pada tabel 4.6 dapat
dilihat bahwa rata-rata kelas 74,90 dan persentase siswa yang termotivasi
pada mata pelajaran Biologi pada siklus II sebanyak 83.33%, hasil ini
menunjukkan peningkatan jumlah persentese siswa dari yang sebelumnya,
dimana pada siklus I siswa yang termotivasi sebanyak 73,33%. Adapun
peningkatan yang terjadi adalah sebesar 10%.
Dari tabel di atas didapat juga persentase dari setiap indikator yang dapat
dilihat pada tabel 4.8
Tabel 4.8
Persentase Indikator Motivasi Siswa
Variabel Indikator Jumlah Skor Persentase
Motivasi Belajar Adanya hasrat dan
keinginan berhasil
494
82,33%
Adanya dorongan
dan kebuutuhan
belajar
287
47,83%
Adanya harapan dan
cita-cita masa depan
378
63,00%
47
Adanya
penghargaan dalam
belajar
168
28,50%
Adanya kegiatan
menarik dalam
belajar
472
78,66%
Adanya lingkungan
belajar yang
kondusif
445
74,16%
Lebih jelasnya lagi dapat dilihat pada gambar 4.3
Gambar 4.3 Grafik persentase indikator motivasi belajar Biologi siswa.
Keterangan Gambar:
Indikator 1 : Adanya hasrat dan keinginan berhasil
Indikator 2 : Adanya dorongan dan kebuutuhan belajar
Indikator 3 : Adanya harapan dan cita-cita masa depan
Indikator 4 : Adanya penghargaan dalam belajar
Indikator 5 : Adanya kegiatan menarik dalam belajar
Indikator 6 : Adanya lingkungan belajar yang kondusif
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
60,00%
70,00%
80,00%
90,00%
Indikator 1
82,33%
Indikator 2
47,83%
Indikator 3
63,00%
Indikator 4
28,50%
Indikator 5
78,66%
Indikator 6
74,16%
Persentase Indikator Motivasi Belajar Siswa
Persentase
48
Berdasarkan hasil observasi pada pertemuan pertama dan kedua pada
siklus II ini guru sudah bisa menguasai penggunaan strategi pembelajaran
ICM, guru juga sudah dapat memanfaatkan waktu dengan baik sehingga
kegiatan pembelajaran berakhir tepat waktu. Siswa yang kurang aktif dalam
proses pembelajaran berkurang sangat pesat. siswa sudah mulai berani untuk
menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru, ini juga bisa dibuktikan
dengan perubahan persentase keterlibatan siswa menjadi lebih baik.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi dan data analisis hasil angket motivasi siswa
pada tabel 4.6 yang diperoleh dari proses pembelajaran pada siklus II
terlihat peningkatan persentase banyak siswa yang termotivasi terhadap
mata pelajaran Biologi dibandingkan siklus I, dimana pada siklus II ini
persentase banyak siswa yang termotivasi sebesar 83,33% dan pada siklus I
sebanyak 73,33%, tapi ini masih perlu ditingkatan lagi dengan diadakannya
siklus III.
Pada pelaksanaan siklus II mengalami peningkatan dari siklus I, namun
masih ada beberapa kekurangan dimana beberapa siswa masih ada yang
masih bingung dengan langkah-langkah pembelajaran strategi ICM,
meskipun tidak sebanyak pada pelaksanaan siklus I. Selain masih terdapat
siswa yang tidak mengikuti permainan pada. Hal ini disebabkan oleh:
1. Guru yang kurang tegas dalam menindak lanjuti siswa
2. Guru kurang mengayomi siswa. Untuk menyelesaikan permasalahan di
siklus II ini guru harus bisa menjadi orang tua yang benar-benar tegas
dan disegani di kelas dan juga menjadi orang tua yang penuh simpati dan
empati sehingga semua siswa merasa diayomi.
4. Siklus III
Dalam melakukan penelitian pada siklus III peneliti melakukan empat
tahapan, yaitu a. perencanaan, b. pelaksanaan, c. observasi, dan d. refleksi.
a. Perencanaan
49
Siklus III dilakukan sebanyak dua kali pertemuan yang dilakukan
sesuai jadwal pelajaran Biologi di sekolah. Pada siklus III ini materi yang
akan diajarkan kepada siswa adalah Interaksi Menjelaskan struktur dan cara
kerja jantung. Seperti pada siklus I di siklus II ini peneliti kembali
menerapkan strategi pembelajaran ICM.
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah:
1) Menyusun dan menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
yang akan digunakan
2) Menyiapkan perlengkapan yang digunakan dalam penerapan strategi
pembelajaran ICM
3) Menyiapkan lembar angket yang berisikan beberapa pertanyaan untuk
mengukur seberapa besar minat santri terhadap mata pelajaran Biologi.
b. Pelaksanaan
siklus III, dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan.Pada kegiatan
pembelajaran ini, peneliti bertugas langsung sebagai observer. Kegiatan
pada siklus III ini dapat diuraikan sebagai berikut:
1) Pertemuan pertama
Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 24 November 2020
dengan alokasi waktu 1 x 45 menit, yaitu pada jam 09:15 s.d 10:00 WIB.
Pada pertemuan pertama materi yang dibahas mengetahui macam-macam
pembuluh darah. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a) Kegiatan Awal
(1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
(2) Guru memotivasi siswa dengan memberi contoh dalam kehidupan
sehari-hari.
(3) Guru meminta beberapa orang siswa untuk memberi contoh lain
yang pernah dialami dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan
dengan materi pelajaran.
50
b) kegiatan Inti
(1) Guru menjelaskan langkah-langkah srategi pembelajaran ICM
dengan kalimat yang mudah dipahami oleh siswa
(2) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengulang
bacaan tentang materi yang akan dipelajari selama beberapa menit
(3) Guru melakukan tanya jawab mengenai materi maca-macam
pembuluh darah
(4) Guru mengocok setiap potongan kartu petanyaan dan kartu jawaban
yang telah disediakan guru
(5) Guru memberikan 1 potongan kartu kepada setiap siswa
(6) Setelah selesai guru memberikan aba-aba kepada setiap siswa untuk
mulai mencari pasangan mereka masing-masing
(7) Setelah siswa menemukan pasangannya, guru meminta siswa untuk
duduk berdekatan
(8) Guru meminta setiap pasangan siswa secara bergantian untuk maju
kedepan kelas untuk membacakan pertanyaan dan jawaban dari
pertanyaan tersebut agar di dengar oleh siswa lain
(9) Guru meminta pendapat siswa apakah pertanyaan dan jawaban yang
telah dibacakan pasangan yang tampil cocok atau tidak.
(10) Guru memberikan penguatan positif terhadap hasil kerja siswa
d) kegiatan akhir
(1) Guru memberi evaluasi kepada siswa untuk mengetahui pemahaman
siswa terhadap materi yang baru didiskusikan yang dikerjakan secara
individu.
(2) Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan pembelajaran
(3) Guru mengakhiri pembelajaran dan mengucapkan salam
2) Pertemuan kedua
Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 27 November 2020 dengan
alokasi waktu 1 x 45 menit, yaitu pada jam 08.00 s.d 08:45 WIB. Pada
pertemuan kedua materi yang dibahas mengetahui kelainan pada sistem
peredaran darah dan setelah pembelajaran berakhir peneliti akan
51
memberikan angket motivasi belajar kepada setiap siswa. Kegiatan-kegiatan
yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a) Kegiatan Awal
(1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
(2) Guru memotivasi siswa dengan memberi contoh dalam kehidupan
sehari-hari.
(3) Guru meminta beberapa orang siswa untuk memberi contoh lain
yang pernah dialami dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan
dengan materi pelajaran.
b) Kegiatan Inti
(1) Guru menjelaskan langkah-langkah srategi pembelajaran ICM
dengan kalimat yang mudah dipahami oleh siswa
(2) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengulang
bacaan tentang materi yang akan dipelajari selama beberapa menit
(3) Guru melakukan tanya jawab mengenai materi kelainan pada sistem
peredaran darah
(4) Guru mengocok setiap potongan kartu petanyaan dan kartu jawaban
yang telah disediakan guru
(5) Guru memberikan 1 potongan kartu kepada setiap siswa
(6) Setelah selesai guru memberikan aba-aba kepada setiap siswa untuk
mulai mencari pasangan mereka masing-masing
(7) Setelah siswa menemukan pasangannya, guru meminta siswa untuk
duduk berdekatan
(8) Guru meminta setiap pasangan siswa secara bergantian untuk maju
kedepan kelas untuk membacakan pertanyaan dan jawaban dari
pertanyaan tersebut agar di dengar oleh siswa lain
(9) Guru meminta pendapat siswa apakah pertanyaan dan jawaban yang
telah dibacakan pasangan yang tampil cocok atau tidak.
(10) Guru memberikan penguatan positif terhadap hasil kerja siswa
52
c) Kegiatan Akhir
(1) Guru memberi evaluasi kepada siswa untuk mengetahui pemahaman
siswa terhadap materi yang baru didiskusikan yang dikerjakan secara
individu.
(2) Guru membimbing siswa dalam menyimpulkan materi pelajaran.
(3) Guru mengakhiri pelajaran dengan memberi tugas rumah (PR) dan
mengucapkan salam
c. Observasi
1) Observasi aktivitas belajar siswa
Adapun pengamatan yang dilakukan untuk mengamati aktivitas siswa
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.9
Analisi aktivitas belajar siswa
No Aktivitas siswa Frekuensi %
1 Keaktifan siswa mengikuti permainan 24 80 %
2 Kerja sama dalam kelompok 22 73 %
3 Kegiatan siswa dalam mecari jawaban
pertanyaan dikelas
22 73 %
4 Kegiatan siswa menjelaskan, memberi dan
menyampaikan pendapat atau pertanyaan
20 66 %
5 Motivasi siswa mengikuti permainan 22 73 %
Pada hasil observasi siklus I peneliti menemukan bahwa hanya 24
orang siswa yang aktif mengikuti proses pembelajaran sehingga
diperoleh persentase 80%. Keja sama siswa dalam kelompok hanya 22
orang siswa dengan persentase 73%. Kegiatan siswa dalam mencari dan
mencocokkan kartu hanya 22 orang siswa yang berpartisipasi dengan
persentase 73%. Kegiatan siswa menjelaskan, memberi dan
menyampaikan pendapat atau pertanyaan hanya 20 orang siswa dengan
persentase 66% dan motivasi siswa mengikuti permainan 24 orang siswa
dengan persentase 80%. Dari hasil observasi siswa yang telah dilakukan
sudah memenuhi kriteria motivasi belajar siswa.
53
2) Analisis angket motivasi belajar siswa
Untuk melihat seberapa banyak siswa yang termotivasi terhadap mata
pelajaran Biologi, dapat dilihat pad tabel berikut:
Tabel 4.10
Analisis hasil angket motivasi Belajar
Jumlah
siswa
Termotivasi Kurang
Kermotivasi
Rata-rata
kelas
Persentase
30 27 3 78,4 90,00%
Pada siklus III ini guru sudah memperbaiki kekurangan yang ada pada
siklus II sehingga bisa dikatakan apa yang diinginkan pada penelitian ini
telah tercapai, dimana siswa-siswa sudah merasa senang untuk memngikuti
proses pembelajaran Biologi, ketertarikan terhadap mata pelajaran pun telah
meningkat jauh diatas sebelum penerapan strategi pembelajaran ICM
dilakukan. Siswa-siswa pun sudah dapat memperhatikan dengan baik ketika
guru menjelaskan pelajaran. Tidak hanya itu, pada siklus III ini pun siswa
sudah banyak terlibat dalam proses pembelajaran baik itu menjwab
pertanyaan dari guru ataupun disaat mengemukakan pendapat atau opini
yang mereka miliki, dan dengan baik mengikuti proses bembelajaran
strategi ICM.
Uraian ditas juga diperkuat dengan perolehan persentase banyak siswa
yang termotivasi terhadap mata pelajaran Biologi yang dapat dilihat pada
tabel 4.9, dimana persentase banyak siswa yang termotivasi pada mata
pelajaran Biologi sebesar 90.00%.
Dari tabel di atas didapat juga persentase dari setiap indikator yang dapat
dilihat pada tabel 4.11
Tabel 4.1
Persentase Indikator Motivasi Siswa
Variabel Indikator Jumlah Skor Persentase
Motivasi Adanya hasrat dan 504
84,00%
54
Belajar keinginan berhasil
Adanya dorongan
dan kebuutuhan
belajar
293
48,83%
Adanya harapan dan
cita-cita masa depan
404
67,33%
Adanya penghargaan
dalam belajar
187
31,16%
Adanya kegiatan
menarik dalam
belajar
496
82,66%
Adanya lingkungan
belajar yang
kondusif
479
79,83%
Lebih jelasnya lagi dapat dilihat pada gambar 4.4
Gambar 4.4 Grafik persentase indikator motivasi belajar Biologi siswa.
Keterangan Gambar:
Indikator 1 : Adanya hasrat dan keinginan berhasil
Indikator 2 : Adanya dorongan dan kebuutuhan belajar
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
60,00%
70,00%
80,00%
90,00%
Indikator 1
84,00%
Indikator 2
48,83%
Indikator 3
67,33%
Indikator 4
31,16%
Indikator 5
82,66%
Indikator 6
79,83%
Persentase Indikator Motivasi Belajar Siswa
Persentase
55
Indikator 3 : Adanya harapan dan cita-cita masa depan
Indikator 4 : Adanya penghargaan dalam belajar
Indikator 5 : Adanya kegiatan menarik dalam belajar
Indikator 6 : Adanya lingkungan belajar yang kondusif
d. Refleksi
Berdasarkan hasil evaluasi yang diadakan pada akhir siklus III, motivasi
belajar yang diperoleh siswa mengalami peningkatan sesuai dengan yang
diharapkan. Berdasarkan data pengisian angket motivasi yang dilakukan pada
siklus III diperoleh bahwa tindakan yang dilakukan pada siklus ini berhasil
meningkatkan motivasi belajar siswa dimana sebesar 90,00%% sehingga
pertemuan dan siklus berikutnya tidak dilanjutkan lagi.
B. Pembahasan
Motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa yang
sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku (Uno, 2007).
Indikator motivasi belajar yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Adanya hasrat dan keinginan berhasil
b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar
c. Adanya harapan dan cita-cita masa depan
d. Adanya penghargaan dalam belajar
e. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar
f. Adanya lingkungan belajar yang kondusif
Kegiatan pembelajaran di SMAS PERINTIS Tanjung Jabung Timur
khususnya pada mata pelajaran biologi masih menggunakan metode
konvensional, yaitu metode ceramah yang membuat kegiatan pembelajaran
terkesan satu arah, yakni Teacher Center.cara ini cenderung membuat siswa
menjadi pasaif, siswa hanya duduk, mendengarkan, dan mencatat apa yang
dijelaskan oleh guru, sehingga membuat siswa menjadi bosan dan
memperlihatkan tanda-tanda kurangnya motivasi belajar siswa terhadap mata
pelajaran Biologi. Hal ini diperkuat dengan hasil analisis angket motivasi
belajar pada tabel 4.1, yang disebar peneliti pada saat melakukan proses
kegiatan pembelajaran pada pra siklus dimana angka persentase menunjukkan
56
banyaknya peserta didik yang termotivasi hanya sebesar 60,00%, hasil ini
terbilang rendah, dimana suatu kelas akan dikatakan termotivasi jika seluruh
atau sebagian (65%) memilki motivasi.
Pada hasil observasi aktivitas belajar siswa dari siklus I sampai dengan
siklus III dapat dilihat pada tabel berikut:
Aktivitas Siswa Siklus I Siklus II Sklus III
Keaktifan siswa mengikuti permainan 46% 73% 80%
Kerjasama dalam kelompok 33% 66% 73%
Kegiatan siswa dalam mencari jawaban
petanyaan dalam kelas
33% 70% 73%
Kegiatan siswa menjelaskan, memberi
dan menyampaikan pendapat atau
pertanyaan
33% 66% 73%
Motivasi siswa mengikuti permainan 40% 73% 80%
Hasil dari observasi aktivitas belajar siswa dapat dilihat kegiatan siswa
dalam mengikuti permaina pada siklus I 46% meningkat pada siklus III
menjadi 80%, kerjasama antar kelompok pada siklus I 33% meningkat pada
siklus III menjadi 73%, kegiatan siswa dalam mencari jawaban pertanyaan
dalam kelas pada siklus I 33% meningkat pada siklus III menjadi 73%,
kegiatan siswa menjelaskan, memberi dan menyampaikan pendapat atau
pertanyaan pada siklus I 33% meningkat menjadi pada siklus III menjadi 73%,
motivasi siswa mengikuti permainan pada siklus I 40% meningkat pada siklus
III menjadi 80%. Dari peningkatan observasi kegiatan aktivitas belajar siswa
dapat disimpulkan bahwa siswa termotivasi dengan adanya strategi
pembelajaran ICM.
Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan pada pra siklus, siklus I,
II dan III dalam upaya meningkatkan motivasi belajar siswa yang dilakukan di
Sekolah Menengah Atas Swasta PERINTIS Tanjung Jabung Timur
menunjukkan bahwa penggunaan strategi pembelajaran ICM dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa. Hal ini ditunjukkan oleh data yang
diperoleh dari observasi yang dilakukan di dalam kelas dan hasil angket yang
57
langsung diberikan dan diisikan oleh siswa. Berikut rincian mengenai hasil
motivasi belajar siswa yang diperoleh dalam pembelajaran dengan menerapkan
strategi pembelajran ICM.
Tabel 4.12
Perbandingan Persentase Motivasi Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I, II,
dan III
Siklus Persentase Keterangan
Pra Siklus 60,00% Belum Berhasil
Siklus I 73,33% Berhasil
Siklus II 83,33% Berhasil
Siklus III 90,00% Berhasil
Berdasarkan tabel di atas dapat di dilihat bahwa terjadi peningkatan pada
motivasi siswa, nilai persentase motivasi prasiklus yaitu sebesar 60,00%
meningkat pada siklus I menjadi 73.33%, pada siklus II meningkat menjadi
83.33% dan pada siklus III meningkat menjadi 90,00%, peningkatan motivasi
ini menunjukkan kepada kategori termotivasi yaitu rentan nilai 65-84%. Jadi
dapat di simpulkan bahwa peningkatan motivasi setelah penerapan strategi
pembelajran ICM yang terjadi dari siklus I sampai dengan siklus III adalah
Sebesar 30% yang artinya strategi pembelajaran ICM dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa.
Untuk lebih jelasnya lagi dapat dilihat dalam grafik pada gambar berikut ini:
Gambar 4.5 Grafik perbandingan motivasi Belajar siswa per siklus
0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
80,00%
100,00%
Pra Siklus Siklus I Siklus II Siklus III
Persentase Motivasi Belajar Siswa
Persentase
58
Berikut rincian mengenai hasil rata-rata indikator motivasi belajar siswa
yang diperoleh dalam pembelajaran dengan menerapkan metode eksperimen.
Tabel 4.13
Perbandingan Persentase Indikator Motivasi Siswa Pra Siklus, Siklus I, II, dan
III
variabel Indikator Persentase
Prasiklus Siklus I Siklus II Siklus III
Motivasi
Belajar
Adanya hasrat dan
keinginan berhasil
73,83% 74,16% 82,33% 84,00%
Adanya dorongan
dan kebutuhan
belajar
40,33% 44, 00% 47,83% 48,83%
Adanya harapan dan
cita-cita masa depan
54,00% 60,16% 63,00% 67,33%
Adanya penghargaan
dalam belajar
23,66% 28,16% 28,50% 31,16%
Adanya kegiatan
menarik dalam
belajar
66,33% 74,16% 78,66% 82,66%
Adanya lingkungan
belajar yang kondusif
65,16% 73,50% 74,16% 79,83%
Rata-rata 53,88% 59,02% 62,41% 65,63%
Untuk lebih jelasnya lagi dapat dilihat dalam grafik pada gambar berikut ini:
Gambar 4.6 Grafik perbandingan persentase indikator motivasi Belajar siswa.
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
60,00%
70,00%
80,00%
90,00%
Indikator I Indikator II Indikator III Indikator IV Indikator V Indikator VI
Prasiklus Siklus I Siklus II Siklus III
59
Keterangan Gambar:
Indikator 1 : Adanya hasrat dan keinginan berhasil
Indikator 2 : Adanya dorongan dan kebuutuhan belajar
Indikator 3 : Adanya harapan dan cita-cita masa depan
Indikator 4 : Adanya penghargaan dalam belajar
Indikator 5 : Adanya kegiatan menarik dalam belajar
Indikator 6 : Adanya lingkungan belajar yang kondusif
Berdasarkan refleksi pada siklus I, siklus II dan siklus III diketahui
bahwa masih terdapat kelemahan dan kurang sesuai penggunaan strategi
pembelajaran ICM dalam kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.
Kekurangannya yaitu:
Tabel 4.11
Perbandingan perbaikan setiap siklus
Siklus Kekurangan Perbaikan
Siklus I 1. Guru belum menguasai
bagaimana penerapan strategi
pembelajaran ICM
2. Guru belum menguasai
bagaimana penerapan strategi
pembelajaran ICM
3. Beberapa siswa masih
bingung dengan langkah-
langkah dalam pembelajaran
strategi ICM
4. Masih terdapat siswa yang
masih malu untuk menjawab
soal yang diberikan oleh guru
5. Alokasi waktu yang belum
tepat.
1. Guru harus melakukan
kesiapan yang baik
2. Guru harus lebih maksimal
menjelaskan langkah-langkah
dalam proses pembelajaran
dengan menggunakan strategi
pembelajran ICM dengan
bahasa yang lebih baik dan
mudah dipahami
3. Guru harus lebih maksimal
dalam mengkondisikan kelas
4. Guru harus dapat meyakinkan
siswa untuk dapat percaya
diri dalam menjawab soal
yang diberikan oleh guru.
Siklus II 1. beberapa siswa masih ada 1. Guru harus tegas dalam
60
yang masih bingung dengan
langkah-langkah
pembelajaran strategi ICM
2. Masih terdapat siswa yang
tidak mengikuti permainan
menindak lanjuti siswa
2. Guru harus mengayomi
siswa untuk meyelesaikan
permasalahn didalam kelas
1.
Siklus III Berdasarkan data pengisian angket motivasi yang dilakukan pada
siklus III diperoleh bahwa tindakan yang dilakukan pada siklus ini
berhasil meningkat. Motivasi belajar siswa dimana sebesar 90,00%
sehungga pertemuan dan siklus berikutnya tidak dilanjutkan.
Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan bahwa strategi pembelajaran
ICM lebih efektif untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dibandingkan
dengan strategi atau metode pembelajaran yang dilakukan sebelumnya.
Suprijono (2011) menjelaskan strategi pembelajaran aktif ICM adalah
strategi pembelajran yang cukup menyenangkan digunakan untuk
memantapkan pengetahuan siswa terhadap materi yang dipelajari. Strategi
pembelajaran ini menuntun siswa menjadi lebih berperan aktif dalam proses
pembelajaran dikelas. Dengan media kartu indeks guru dapat
memaksimalkan proses penyampaikan materi pembelajaran sesuai dengan
rancangan pembelajaran yang telah direncanakan. Selain itu strategi
pembelajarn ICM juga bertujuan agar siswa lebih cermat dalm proses
pembelajaran, siswa akan lebih mudah dalam memahami suatu materi, siswa
tidak merasa jenuh dalam proses pembelajaran dan siswa akan menjadi lebih
bersemangat dalam menerima pelajaran. Menurut ( Zahro, 2015 ) strategi
pembelajaran ICM memiliki kelebihan sebagai berikut:
1. Menumbuhkan kegembiraan dalam kegiatan belajar mengajar.
2. Materi pelajaran yang disampaikan lebih menarik perhatian siswa.
3. Mampu penciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan.
4. Kerjasama antar sesama siswa terwujud dengan dinamis.
5. Munculnya dinamika gotong royong yang merata diseluruh siswa.
61
Berdasarkan penerapan strategi pembelajaran ICM dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa kelas XI di SMAS PERINTIS Tanjung Jabung
Timur.
62
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa strategi
pembelajaran aktif index card match dapat meningkatkan motivasi Belajar siswa
kelas XI di SMAS PERINTIS Tanjung Jabung Timur.
B. Saran
1. Bagi Guru
Hendaknya menjadikan menjadikan strategi pembelajaran aktif index
card match alternatif pilihan yang dapat digunakan dalam kegiatan
pemebelajaran Biologi, selain masih bisa menyesuaikan keadaan sekolah,
strategi pembelajaran index card match juga terbukti dapat meningkatkan
motivasi belajar peserta didik, membuat peserta lebih tertarik untuk belajar,
serta dapat menjadikan peserta didik untuk dapat lebih aktif.
2. Bagi peserta didik
Keberhasilan dalam belajar tergantung pada diri kita masing-masing oleh
karena itu motivasi terhadap suatu pelajaran sangat berpengaruh terhadap
tercapainya tujuan dari pembelajaran yang dilakukan. Diharapkan strategi
pembelajaran aktif index card match dapat meningkat motivasi belajar pesserta
didik.
3. Bagi peneliti selanjutnya
Diharapkan dapat membuat perencanaan dan persiapan yang baik
sebelum melaksanakan penelitian. Selain itu, peneliti diharapkan dapat
mengembangkan hasil penelitian ini agar penelitian ini dapat menjadi lebih
baik lagi dan bermanfaat bagi dunia pendidikan kita.
63
Daftar Pustaka
Arikunto. (2006). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Arikunto.( 2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara
Aryuliana D.( 2009). Implementation Of 5E Learning Cycleto Increasestudens’
Inquiry Skils And Biology Understanding. Jurnal Kependidikan Triadik 12 (1 ):
45-55
Aqib zaenal. Dkk.(2011). Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru SMP. Bandung:
Yarma Widya
Djamrah. Dkk.(2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Enung Fatimah.( 2006). Psikologi Perkembangan ( Perkembangan Peserta
Didik). Bandun: Pustaka Setia
Fatoni Abdurahman.( 2011 ). Metode Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi.
Jakarta: Rhineka Cipta
Hidayah Nurul (2016). Hubungan Antara Motivasi Belajar Dan Kemampuan
Membaca Pemahaman Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Bandar
Lampung . Terampil Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Dasar, Volume 3
Nomor 2 Desember 2016, h.285
Hisyam Zaini, dkk.(2002). Strategi Pembelajaran di Perguruan Tinggi.
Yogyakarta: CTSD
Iskandar.(2012). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Gaung Persada Grup
Kompri.(2015). Manajemen Pendidikan I. Bandung: Alfa Beta
Mardalis.(2014). Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakrta: Bumi
Martinis Yamin.(2008). Paradigm Pendidikan Konstrutivistik. Jakarta: Gaung
Persada
Marwan.(2012 ). Metode Index Card Match. Jakarta: Wordpres.com
Mulyasa. E.(2004). Kurikulum Berbasis Kompetensi; Konsep Karakteristik, dan
Implementasi. Bandung. Rodya Karya
64
Oemar Hamalik.(2007). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara
Sadirman.(1986). Interaksi Dan Motivasi Belajar dan Mengajar. Jakarta: Raja
Grafindo Persada
Sari Indah. (2018). Motivasi Belajar Mahasiswa Program Studi Manajemen
Dalam Penguasaan Keterampilan Berbicara (SPEAKING) Bahasa Inggris.
Vol. 9 No. 1
Soeharto Irwan.(2011). Metode Penelitian Sosial. Bandung: Remaja Rosda Karya
Subagyo Joko.(2011). Metode Penelitian Dalam Teoro dan Praktik. Jakarta:
Rhineka Cipta
Silberman, Mel.(2007). Active Learning101 Strategi Pembelajaran Aktif.
Yogyakarta: PT Insan Madani
Slameto.(2003). Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rhineka Cipta
Slavin, Robert E.( 2009). Psikologi Pendidikan Teori dan Praktik. Jakarta: PT
Indeks
Sugiharto, dkk.(2007). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press
Sugiyono.(2014). Metode Peneltian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. AlfaBeta:
Bandung
Sukanti dan Joko susanto.(2008). Strategi Belajar Mengajar. Surakarta : FKIP
UMS
Sumiati dan Asra.(2008). Metode Pembelajaran. Bandung : CV Wacana Prima
Tim Penyusun.(2018). Panduan Penulisan Skripsi Program Study Tadris Biologi.
Jambi: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Trianto.(2011). Pengantar Penelitian Pendidikan Bagi Pengembangan Propesi
Pendidikan Dan Tenaga Kependidikan. Jakarta : Prendra Mdia Grup
Uno Hamzah B.(2009). Teori Motivasi dan Penukurannya. Jakarta: Bumi Aksara
Zahro, Ifaul Badi'Atuz. 2015. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
65
Index Card Match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fiqih Siswa Keals V
MIN Pandansari Ngutu Tulungagung Yahun Ajaran 2014/215.Tulungagung:
Skripsi-IAIN.
66
Lampiran 1
LEMBAR VALIDASI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. TUJUAN
Tujuan penggunaan instrumen ini adalah untuk mengukur kevalidan RPP dalam
pelaksanaan pembelajaran biologi yang implementasinya menggunakan strategi
pembelajaran Index Card Match ( ICM )
B. PETUNJUK
1. Bapak/Ibu dapat memberikan penilaian dengan memberikan tanda cek (√)
pada kolom yang tersedia.
2. Makna poin validasi adalah 1 (tidak baik); 2 (kurang baik); 3 (cukup baik);
4 (baik); 5 (sangat baik).
C. PENILAIAN
No. Aspek Yang Dinilai Skala Penilaian
1 2 3 4 5
I Perumusan Tujuan Pembelajaran
1. Kompetensi Inti √
2. Kompetensi dasar dan indikator √
3. Tujuan Pembelajaran √
4. Kesesuaian Model pembelajaran √
5. Langkah-langkah Pembelajaran √
II Isi yang Disajikan
1. Sistematika penyusunan RPP √
2. Ketepatan urutan pembelajaran Biologi
yang implementasinya menggunakan
Strategi ICM.
√
67
3. Ketepatan urutan kegiatan siswa dan guru
untuk setiap tahap pembelajaran dengan
aktivitas pembelajaran biologi yang
implementasinya menggunakan
Strategi ICM .
√
4. Kesesuaian skenario pembelajaran (tahap-
tahap kegiatan pembelajaran;
pendahuluan; inti; penutup)
√
III Bahasa
1. Penggunaan bahasa sesuai dengan EYD √
2. Bahasa yang digunakan komunikatif √
3. Kesederhaaan struktur kalimat √
IV Waktu
1. Kejelasan alokasi waktu setiap tahap
kegiatan/fase pembelajaran
√
2. Rasionalitas alokasi waktu untuk setiap
kegiatan/fase pembelajaran.
√
V. Sarana dan Alat Bantu Pembelajaran
1. Kesesuaian alat bantu dengan materi
pembelajaran
√
68
D. Kategori Penunjukan Kevalidan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
VII Penilaian (Validasi Umum) Skala Penilaian
A B C D
1. Penilaian √
Keterangan:
a. Valid
b. Valid dengan revisi kecil
c. Valid dengan revisi besar
d. Tidak valid
Jambi, 18 Januari 2021
Validator
Nining Nuraida, S. Pd., M. Pd.
69
Lampiran 2
SIKLUS I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama sekolah : SMAS PERINTIS
Kelas/ semester : XI/1
Mata pelajaran : Biologi
Materi Pokok : Sistem Peredaran Darah
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
A. Kompetensi Inti
KI I : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutkan
KI II : Menghargai dan menghayati prilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri,
Toleran (toleransi, gotong royong) dan bertanggung jawab dalam
berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak
dilingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam
sekitar, bangsa, Negara kawasan regional.
KI III :Memahami dan memnerapkan pengetahuan factual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana
berdasarkam rasa inin tahunya tentang Ilmu pengetahuan, teknologi,
seni budahya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, dan
kenegaraan terkait fenomena dan kejadian yang tampak mata.
KI IV : menunjukan keterampilan menalar, mengolah, dan menyajikan secara
kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif dalam
ranah konkret dan ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari
disekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut panang teori.
B. Kompetensi Dasar
3.6 Menganalisis hubungan
antara struktur jaringan
penyusun organ pada sistem
sirkulasi dalam kaitannya
dengan bioproses dan
gangguan fungsi yang dapat
terjadi pada sistem sirkulasi
manusia
3.6.1 Menjelaskan bagian-bagian darah: sel-
sel darah dan plasma darah
3.6.2 Menjelaskan beberapa golongan darah
3.6.3 Menjelaskan tentang pembekuan darah
3.6.4 Menjelaskan struktur jaringan dan
fungsi serta ruang dan katup jantung
3.6.5 Menganalisis proses peredaran darah
3.6.6 Mengidentifikasi kelainan dan
gangguan pada sistem peredaran darah
3.6.7 Menjelaskan teknologi yang berkaitan
dengan kesehatan jantung
3.6.8 Menganalisis hubungan antara struktur
jaringan penyusun organ pada sistem
70
C. Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan pengertian sisteem peredaran darah dan fungsinya
2. Menjelaskan fungsi dan komponen sel darah
3. Menjelaskan proses pembekuan darah
4. Mengetahui macam-macam golongan darah dan transfusi darah
5. Menjelaskan struktur dan cara kerja jantung
6. Menjelaskan mekanisme system perdaran darah
7. Mengetahui macam-macam pembeuluh darah
8. Memahai berbagai kelainan dan penyakit pada sistem peredaran darah
manusia
D. Materi Pembelajaran
a. Darah
Medium transpor dari sistem sirkulasi adalah darah. Darah tidak
hanya mengangkut oksigen dan karbondioksida ke dan dari jaringan-
jaringan dan paru-paru. Tetapi juga mengangkut bahan lainnya ke seluruh
tubuh. Hal ini meliputi molekul-molekul makanan (seperti gula, asam
amino) limbah metabolisme (seperti urea), ion-ion dari macam-macam
garam (seperti Na+, Ca++, Cl–, HCO3–), dan hormon-hormon. Darah juga
berfungsi mengedarkan panas dalam tubuh. Selain itu, darah memainkan
peranan aktif dalam memerangi bibit penyakit. Darah yang terdapat di
dalam tubuh kira-kira 8% bobot tubuh. Jadi, seorang laki-laki dengan
bobot badan 70 kg mempunyai volume darah kira-kira 5,4 liter. Darah
manusia terdiri atas dua komponen, yaitu sel-sel darah yang berbentuk
padatan dan plasma darah yang berbentuk cairan. Jika darah disentrifugasi,
maka darah akan terbagi menjadi beberapa bagian. Bagian paling bawah
adalah sel-sel darah merah, lapisan di atasnya adalah lapisan berwarna
sirkulasi dalam kaitannya dengan
bioproses dan gangguan fungsi yang
dapat terjadi pada sistem sirkulasi
manusia
4.6 Menyajikan karya tulis
tentang kelainan pada
struktur dan fungsi darah,
jantung, pembuluh darah
yang menyebabkan
gangguan sistem sirkulasi
manusia serta kaitannya
dengan teknologi melalui
studi literatur
4.6.1 Menyajikan karya tulis tentang
kelainan pada struktur dan fungsi
darah, jantung, pembuluh darah yang
menyebabkan gangguan sistem
sirkulasi manusia serta kaitannya
dengan teknologi melalui studi
literatur
71
kuning yang berisi sel-sel darah putih. Sedangkan, lapisan paling atas
adalah plasma darah.
a) Sel sel Darah
Sel-sel darah dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu sel darah
merah, sel darah putih, dan keping-keping darah. Sel sel darah ini cukup
besar sehingga dapat diamati dengan mikroskop biasa.
1) Sel darah merah (eritrosit)
Dari ketiga macam sel darah, sel darah merah mempunyai
jumlah terbanyak. Pada wanita normal mempunyai kira-kira 4,5 juta
sel darah merah dalam setiap mm³ darah. Sedangkan, pada laki-laki
normal sekitar 5 juta sel darah merah setiap mm³. Selain itu, jumlah
sel darah merah juga dipengaruhi oleh ketinggian tempat seseorang
hidup dan kesehatan seseorang.
Sel-sel darah merah mempunyai bentuk cakram bikonkaf
dengan diameter 7,5 μm, ketebalan 2 μm, dan tidak berinti sel.
Bentuk bikonkaf ini mempercepat pertukaran gas-gas antara sel-sel
dan plasma darah. Sel darah merah dibentuk dalam tulang-tulang
rusuk, tulang dada, dan tulang belakang. Eritrosit memiliki pigmen
respirasi, yaitu hemoglobin yang berperan mengikat oksigen
sehingga membentuk oksihemoglobin (HbO2). Jangka hidup sel-sel
darah merah kira-kira 120 hari. Sel-sel darah merah yang telah tua
akan ditelan oleh sel-sel fagostik dalam hati. Sebagian besar besi dari
hemoglobin digunakan kembali. Sedangkan, sisa dari molekul
hemoglobin yang dipecah menjadi pigmen empedu yang
diekskresikan oleh hati ke dalam empedu.
2) Sel darah putih (leukosit)
Sel darah putih mempunyai satu inti sel dan berbentuk tidak
tetap. Fungsi umum dari sel darah putih adalah melindungi tubuh
dari infeksi. Umur leukosit dalam sistem peredaran darah adalah 12 -
13 hari. Berdasarkan granula yang dikandung sitoplasma, sel darah
putih dapat dibedakan menjadi sel darah putih bergranula
(granulosit) dan sel darah putih yang tidak bergranula (agranulosit).
Leukosit yang bergranula, contohnya eusinofil (2 - 4 %), basofil (0,5
72
- 1 %), dan neutrofil (60 - 70 %). Sedangkan, leukosit yang tidak
bergranula, contohnya limfosit (20 - 25 %) dan monosit (3 - 8 %).
Neutrofil dan monosit melindungi tubuh dengan cara melakukan
endositosis terhadap partikel asing yang masuk ke dalam tubuh.
Jumlah eusinofil akan meningkat jika tubuh mengidap cacing-cacing
parasit. Basofil berperan dalam reaksi alergi dengan membentuk sel
mast. Sedangkan, limfosit berperan dalam pembentukan antibodi.
Semua sel-sel darah putih dibuat dalam sumsum tulang dan
kelenjar limfa. Jumlah sel darah putih di dalam tubuh kirakira 5.000
- 10.000 sel setiap mm³ darah. Jika terjadi infeksi, jumlah leukosit di
dalam tubuh bisa meningkat mencapai 30.000. Jumlah leukosit yang
melebihi jumlah normal ini disebut leukopeni. Sedangkan,jumlah
leukosit yang kurang dari jumlah normal disebut leukositosis.
Contoh keadaan jumlah leukosit menjadi lebih besar dari normal
adalah leukimia atau kanker darah. Leukosit yang sangat banyak ini
mengakibatkan fagositosis terhadap sel darah merah oleh sel darah
putih.
3) Keping-keping darah (trombosit)
Keping-keping darah adalah fragmen sel-sel yang dihasilkan
oleh sel-sel besar (megakariosit) dalam sumsum tulang. Trombosit
berbentuk seperti cakera atau lonjong dan berukuran 2 μm. Keping-
keping darah mempunyai umur hanya 8 - 10 hari. Secara normal
dalam setiap mm³ darah terdapat 150.000 - 400.000 keping-keping
darah. Trombosit memiliki peranan dalam pembekuan darah.
a. Plasma darah
Plasma darah ialah cairan berwarna kekuning-kuningan dan
terdapat sel-sel darah. Komponen terbesar dari plasma darah adalah air.
Dalam plasma darah terlarut molekul-molekul dan ion-ion yang
beraneka ragam. Molekul-molekul ini meliputi glukosa yang bekerja
sebagai sumber utama energi untuk selsel dan asam amino. Selain
molekul makanan, juga terdapat sisa metabolisme sel. Vitamin-vitamin
dan hormon juga terdapat dalam plasma darah. Sejumlah ion, misalnya
Na+ dan Cl– terdapat dalam plasma darah. Kira-kira 7 % plasma terdiri
73
atas molekul-molekul protein, seperti fibrinogen yang esensial untuk
proses pembekuan darah.
E. MODEL/METODE/ STRATEGI PEMBELAJARAN
1. Model pembelajaran : Discovery learning
2. Metode pembelajaran : Diskusi dan Tanya jawab
3. Strategi Pembelajaran : Index Card Match
4. Pendekatan : Saintific
F. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER BELAJAR
1. Media : Powerpoint, video
2. Alat : Papan tulis, spidol
3. Bahan Belajar : Buku Biologi Kelas XI dan Internet
G. SUMBER BELAJAR 1. Buku Paket Dep Dik Bud 2. Sains Biologi
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi
Waktu
Pendahuluan Orientasi
Melakukan pembukaan
dengan salam dan
meminta ketua kelas
memimpin doa untuk
memulai pembelajaran
Memeriksa kehadiran
peserta didik
Apersepsi
Guru menampilkan
gambar struktur
penyusun sistem
peredaran darah pada
tubuh manusia
Guru memberikan
pertanyaan “apa saja
struktur penyusun
sistem peredaran
Orientasi
Siswa menjawab
salam dan berdoa
serta bersikap
rapi.
Siswa merespon
pertanyaan dari
guru berhubungan
dengan kondisi dan
absensi siswa
Apersepsi
Siswa
memperhatikan
gambar struktur
penyusun sistem
peredaran darah
pada tubuh
manusia
Jawaban yang
diharapkan dari
74
darah?”.
Motivasi
Guru menyampaikan
“Dengan mempelajari
sistem peredaran darah
memiliki banyak
manfaat diantaranya,
mengetahui peran dan
fungsi jantung,
permbuluh darah dan
darah dalam tubuh.
Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran
dan
materi yang akan di
bahas
siswa: “ struktur
yang menyusun
sistem peredaran
darah terdiri dari
organ jantung dan
terdapat berbagai
macam pembuluh
darah yang
berfungsi
mengedarkan
darah”.
Motivasi
Siswa menyimak
motivasi yang
diberikan oleh
guru
Kegiatan
Inti Guru meminta siswa
menyusun posisi tempat
duduk sesuai dengan
perintah guru
Guru melakukan Tanya
jawab mengenai materi
komponen penyusun
darah
Guru menjelaskan tata
cara metode belajar
yang akan dilakuka oleh
siswa
Guru memberikan
Siswa meyusun
posisi tempat
duduk yang
diperintahkan
guru
Siswa menjawab
pertanyaan yang
diberikan oleh
guru
Siswa
memperhatikan
penjelasan dari
guru
Siswa membaca
75
kesempatan kepada
siswa untuk mengulang
bacaan tentang materi
yang akan dipelajari
selama beberapa menit
Guru mengocok setiap
potongan kartu
petanyaan dan kartu
jawaban yang telah
disediakan guru
Guru memberikan 1
potongan kartu kepada
setiap siswa
Setelah selesai guru
memberikan aba-aba
kepada setiap siswa
untuk mulai mencari
pasangan mereka
masing-masing
Setelah siswa
menemukan
pasangannya, guru
meminta siswa untuk
duduk berdekatan
Guru meminta setiap
pasangan siswa secara
bergantian untuk maju
kedepan kelas untuk
membacakan pertanyaan
dan jawaban dari
pertanyaan tersebut agar
materi
pembelajaran
yang akan di
pelajari
Siswa menerima
potongan kartu
yang berisi
pertanyaan atau
jawaban yang
diberikan guru
Siswa
mendengarkan
aba-aba yang
diberikan oleh
guru dan mulai
mencari pasangan
kartu
Siswa
menemukan
pasangan kartu
dan duduk
berdekatan
Siswa secara
bergantian maju
kedepan kelas
untuk
membacakan
kartu yang telah
dicocokkan
76
di dengar oleh siswa lain
Guru meminta pendapat
siswa apakah pertanyaan
dan jawaban yang telah
dibacakan pasangan
yang tampil cocok atau
tidak
Guru memberikan
penguatan positif
terhadap hasil kerja
siswa
Siswa
mengoreksi
pertanyaan dan
jawaban yang
telah dibacakan
oleh siswa
lainnya
Kegiatan
Penutup Guru memberikan
apresiasi kepada hasil
diskusi siswa
Guru meriview kembali
materi yang baru
dipelajari siswa
Guru menginformasikan
dan memberikan tugas
bacaan mengenai materi
pada pertemuan
berikutnya
Guru menutup
pembelajaran dengan Doa
dan salam
Siswa bertepuk
tangan sebagai
apresiasi untuk
hasil diskusi
mereka
Siswa menjawab
pertanyaan guru
mengenai sistem
peredaran darah
pada manusia
Siswa berdoa dan
menjawab salam
I. Penilaian
1. Angket
77
SIKLUS II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama sekolah : SMAS PERINTIS
Kelas/ semester : XI/1
Mata pelajaran : Biologi
Materi Pokok : Sistem Peredaran Darah
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
A. Kompetensi Inti
KI I : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutkan
KI II : Menghargai dan menghayati prilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri,
Toleran (toleransi, gotong royong) dan bertanggung jawab dalam
berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak
dilingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam
sekitar, bangsa, Negara kawasan regional.
KI III :Memahami dan memnerapkan pengetahuan factual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana
berdasarkam rasa inin tahunya tentang Ilmu pengetahuan, teknologi,
seni budahya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, dan
kenegaraan terkait fenomena dan kejadian yang tampak mata.
KI IV : menunjukan keterampilan menalar, mengolah, dan menyajikan secara
kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif dalam
ranah konkret dan ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari
disekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut panang teori.
B. Kompetensi Dasar
3.7 Menganalisis hubungan
antara struktur jaringan
penyusun organ pada sistem
sirkulasi dalam kaitannya
dengan bioproses dan
gangguan fungsi yang dapat
terjadi pada sistem sirkulasi
manusia
3.7.1 Menjelaskan bagian-bagian darah: sel-
sel darah dan plasma darah
3.7.2 Menjelaskan beberapa golongan darah
3.7.3 Menjelaskan tentang pembekuan darah
3.7.4 Menjelaskan struktur jaringan dan
fungsi serta ruang dan katup jantung
3.7.5 Menganalisis proses peredaran darah
3.7.6 Mengidentifikasi kelainan dan
gangguan pada sistem peredaran darah
3.7.7 Menjelaskan teknologi yang berkaitan
dengan kesehatan jantung
3.7.8 Menganalisis hubungan antara struktur
jaringan penyusun organ pada sistem
sirkulasi dalam kaitannya dengan
bioproses dan gangguan fungsi yang
78
C. Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan pengertian sisteem peredaran darah dan fungsinya
2. Menjelaskan fungsi dan komponen sel darah
3. Menjelaskan proses pembekuan darah
4. Mengetahui macam-macam golongan darah dan transfusi darah
5. Menjelaskan struktur dan cara kerja jantung
6. Menjelaskan mekanisme system perdaran darah
7. Mengetahui macam-macam pembeuluh darah
8. Memahai berbagai kelainan dan penyakit pada sistem peredaran darah
manusia
D. Materi Pembelajaran
Golongan darah dan Tranfusi
Darah manusia dapat digolongkan berdasarkan komposisi aglutinogen dan
aglutininnya. Antigen adalah suatu jenis protein yang mampu merangsang
pembentukan antibodi. Penggolongan ini sangat bermanfaat untuk transfusi
darah. Untuk lebih memahami, mari ikuti uraian tentang golongan
darah dan transfusi darah berikut ini.
a. Golongan darah
Golongan darah pada manusia dapat dibedakan menjadi empat
golongan berdasarkan ada atau tidak adanya antigen (aglutinogen) dan
antibodi (aglutinin). Orang yang bergolongan darah A, pada membran sel
darah merah mengandung antigen atau aglutinogen A. Sementara, plasma
darahnya mengandung aglutinin (antibodi ). Orang yang bergolongan
darah B, pada membran sel darah merah mengandung aglutinogen B,
sementara plasma darahnya mengandung aglutinin (antibodi ).
Orang yang bergolongan darah AB, pada membran sel darah merah
mengandung aglutinogen A dan B, sementara plasma darahnya tidak
mengandung antibodi a dan b. Sedangkan, orang yang bergolongan darah
dapat terjadi pada sistem sirkulasi
manusia
4.6 Menyajikan karya tulis
tentang kelainan pada
struktur dan fungsi darah,
jantung, pembuluh darah
yang menyebabkan
gangguan sistem sirkulasi
manusia serta kaitannya
dengan teknologi melalui
studi literatur
4.6.1 Menyajikan karya tulis tentang
kelainan pada struktur dan fungsi
darah, jantung, pembuluh darah yang
menyebabkan gangguan sistem
sirkulasi manusia serta kaitannya
dengan teknologi melalui studi
literatur
79
O, pada membran sel darah merah tidak memiliki aglutinogen A dan B,
sementara plasma darahnya mengandung aglutinin a dan b. Untuk lebih
memahami, mari perhatikan Tabel 5.3 di bawah ini.
Golongan
Darah
Aglutinnogen Aglutinin
A A
B B
AB AB -
O - dan
b. Transfusi darah
Transfusi darah adalah pemberian darah dari seseorang kepada orang
yang memerlukan. Orang yang memberi darah disebut donor, sedangkan
orang yang menerima darah disebut resipien. Dalam transfusi darah, donor
harus memperhatikan jenis aglutinogen (antigen) yang dimilikinya.
Sedangkan, pada resipien yang perlu diperhatikan adalah aglutininnya
(antibodi).
Jika antigen A (aglutinogen A) bertemu dengan antibodi (aglutinin
, maka darah akan menggumpal atau membeku. Begitu pula sebaliknya,
jika antigen B (aglutinogen B) bertemu dengan antibodi (aglutinin ),
maka darah juga akan menggumpal atau membeku.
Golongan darah O dapat menjadi donor bagi semua golongan darah,
karena golongan darah ini tidak memiliki aglutinogen A maupun B
sehingga tidak menyebabkan aglutinasi atau penggumpalan darah. Oleh
karena itu, golongan darah O disebut donor universal. Golongan darah O
hanya dapat menerima darah dari orang yang bergolongan darah O juga,
dan tidak dapat menerima darah dari golongan darah yang lainnya karena
golongan darah O memiliki antibodi dan .
c. Jantung
Jantung terletak di rongga dada, diselaputi oleh suatu membran pelindung
yang disebut perikardium. Dinding jantung terdiri atas jaringan ikat padat
yang membentuk suatu kerangka fibrosa dan otot jantung. Serabut otot
jantung bercabang-cabang dan beranastomosis secara erat.
a) Struktur dan cara kerja jantung
Jantung manusia dan mamalia lainnya mempunyai empat ruangan,
yaitu atrium kiri dan kanan, serta ventrikel kiri dan kanan. Dinding
ventrikel lebih tebal daripada dinding atrium, karena ventrikel harus
bekerja lebih kuat untuk memompa darah ke organ-organ tubuh yang
lainnya. Selain itu, dinding ventrikel kiri lebih tebal daripada ventrikel
kanan, karena ventrikel kiri bekerja lebih kuat memompa darah ke
seluruh tubuh. Sedangkan, ventrikel kanan hanya memompa darah ke
paru-paru. Atrium kiri dan kanan dipisahkan oleh sekat yang disebut
80
septum atriorum. Sedangkan, sekat yang memisahkan ventrikel kiri
dan kanan dinamakan septum interventrakularis.
Darah kotor dari tubuh masuk ke atrium kanan, kemudian melalui
katup yang disebut katup trikuspid mengalir ke ventrikelkanan. Nama
trikuspid berhubungan dengan adanya tiga daun jaringan yang
terdapat pada lubang antara atrium kanan dan ventrikel kanan.
Kontraksi ventrikel akan menutup katup trikuspid, tetapi membuka
katup pulmoner yang terletak pada lubang masuk arteri pulmoner.
Darah masuk ke dalam arteri pulmoner yang langsung bercabang-
cabang menjadi cabang kanan dan kiri yang masing-masing menuju
paruparu kanan dan kiri. Arteri-arteri ini bercabang pula sampai
membentuk arteriol. Arteriol-arteriol memberi darah ke pembuluh
kapiler dalam paru-paru. Di sinilah darah melepaskan karbondioksida
dan mengambil oksigen. Selanjutnya, darah diangkut oleh pembuluh
darah yang disebut venul, yang berfungsi sebagai saluran anak dari
vena pulmoner. Empat vena pulmoner (dua dari setiap paru-paru)
membawa darah kaya oksigen ke atrium kiri jantung. Hal ini
merupakan bagian sistem sirkulasi yang dikenal sebagai sistem
pulmoner atau peredaran darah kecil.
b) Denyut jantung dan tekanan darah Otot jantung mempunyai kemampuan untuk berdenyut sendiri
secara terus menerus. Suatu sistem integrasi di dalam jantung memulai
denyutan dan merangsang ruang-ruang di dalam jantung secara
berurutan. Pada mamalia, setiap kontraksi dimulai dari simpul
sinoatrium. Simpul sinoatrium atau pemacu terdiri atas serabut
purkinje yang terletak antara atrium dan sinus venosus. Impuls
menyebar ke seluruh bagian atrium dan ke simpul atrioventrikel.
Selanjutnya, impuls akan diteruskan ke otot ventrikel melalui serabut
purkinje. Hal ini berlangsung cepat sehingga kontraksi ventrikel mulai
pada apeks jantung dan menyebar dengan cepat ke arah pangkal arteri
besar yang meninggalkan jantung.
Kecepatan denyut jantung dalam keadaan sehat berbedabeda,
dipengaruhi oleh pekerjaan, makanan, umur dan emosi. Irama dan
denyut jantung sesuai dengan siklus jantung. Jika jumlah denyut ada
70 maka berarti siklus jantung 70 kali semenit. Kecepatan normal
81
denyut nadi pada waktu bayi sekitar 140 kali permenit, denyut jantung
ini makin menurun dengan bertambahnya umur, pada orang dewasa
jumlah denyut jantung sekitar 60 - 80 per menit.
Pada orang yang beristirahat jantungnya berdetak sekitar 70 kali
per menit dan memompa darah 70 ml setiap denyut (volume denyutan
adalah 70 ml). Jadi, jumlah darah yang dipompa setiap menit adalah 70
× 70 ml atau sekitar 5 liter. Sewaktu banyak bergerak, seperti olahraga,
kecepatan jantung dapat menjadi 150 setiap menit dan volume denyut
lebih dari 150 ml. Hal ini, membuat daya pompa jantung 20 - 25 liter
per menit.
Darah mengalir, karena kekuatan yang disebabkan oleh kontraksi
ventrikel kiri. Sentakan darah yang terjadi pada setiap kontraksi
dipindahkan melalui dinding otot yang elastis dari seluruh sistem
arteri. Peristiwa ketika jantung mengendur atau sewaktu darah
memasuki jantung disebut diastol. Sedangkan, ketika jantung
berkontraksi atau pada saat darah meninggalkan jantung disebut sistol.
Tekanan darah manusia yang sehat dan normal sekitar 120 atau 80 mm
Hg. 120 merupakan tekanan sistol, dan 80 adalah tekanan diastole.
E. MODEL/METODE/ STRATEGI PEMBELAJARAN
1. Model pembelajaran : Discovery learning
2. Metode pembelajaran : Diskusi dan Tanya Jawab
3. Strategi Pembelajaran : Index Card Match
4. Pendekatan : Saintific
F. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER BELAJAR
1. Media : Powerpoint, video
2. Alat : Papan tulis, spidol
3. Bahan Belajar : Buku Biologi Kelas XI dan Internet
G. SUMBER BELAJAR 1. Buku Paket Dep Dik Bud 2. Sains Biologi
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi Waktu
Pendahuluan Orientasi
Melakukan pembukaan
dengan salam dan
meminta ketua kelas
memimpin doa untuk
memulai pembelajaran Memeriksa kehadiran peserta didik
Orientasi
Siswa
menjawab
salam dan
berdoa serta
bersikap rapi. Siswa merespon pertanyaan dari guru
82
Apersepsi
Guru memberikan
pertanyaan “ada yang
sudah tau golongan
darah masing-masing.,
ada bepa golongan
darah?”.
Motivasi
Guru menyampaikan
“Dengan mempelajari
sistem peredaran darah
memiliki banyak
manfaat diantaranya,
mengetahui peran dan
fungsi jantung,
permbuluh darah dan
darah dalam tubuh. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan materi yang akan di bahas
berhubungan dengan kondisi dan absensi siswa
Apersepsi
Siswa menjawab
pertanyaan dari
guru
Motivasi
Siswa
menyimak
motivasi yang
diberikan oleh
guru
Kegiatan
Inti Guru meminta siswa
menyusun posisi tempat
duduk sesuai dengan
perintah guru
Guru melakukan Tanya
jawab mengenai materi
golongan darah,
transfuse darah dan
sistem kerja jantung
Guru menjelaskan tata
Siswa meyusun posisi tempat duduk yang diperintahkan guru
Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru
83
cara metode belajar yang
akan dilakuka oleh siswa
Guru memberikan
kesempatan kepada
siswa untuk mengulang
bacaan tentang materi
yang akan dipelajari
selama beberapa menit
Guru mengocok setiap
potongan kartu
petanyaan dan kartu
jawaban yang telah
disediakan guru
Guru memberikan 1
potongan kartu kepada
setiap siswa
Setelah selesai guru
memberikan aba-aba
kepada setiap siswa
untuk mulai mencari
pasangan mereka
masing-masing
Setelah siswa
menemukan
pasangannya, guru
meminta siswa untuk
duduk berdekatan
Siswa memperhatikan penjelasan dari guru
Siswa membaca materi pembelajaran yang akan di pelajari
Siswa menerima potongan kartu yang berisi pertanyaan atau jawaban yang diberikan guru
Siswa mendengarkan aba-aba yang diberikan oleh guru dan mulai mencari pasangan kartu
Siswa menemukan pasangan kartu dan duduk berdekatan
84
Guru meminta setiap
pasangan siswa secara
bergantian untuk maju
kedepan kelas untuk
membacakan pertanyaan
dan jawaban dari
pertanyaan tersebut agar
di dengar oleh siswa lain
Guru meminta pendapat
siswa apakah pertanyaan
dan jawaban yang telah
dibacakan pasangan
yang tampil cocok atau
tidak
Guru memberikan
penguatan positif
terhadap hasil kerja
siswa
Siswa secara bergantian maju kedepan kelas untuk membacakan kartu yang telah dicocokkan
Siswa mengoreksi pertanyaan dan jawaban yang telah dibacakan oleh siswa lainnya
Kegiatan
Penutup Guru memberikan
apresiasi kepada hasil
diskusi siswa
Guru meriview kembali
materi yang baru
dipelajari siswa
Guru menginformasikan
dan memberikan tugas
bacaan mengenai materi
pada pertemuan
berikutnya Guru menutup pembelajaran dengan Doa dan salam
Siswa bertepuk
tangan sebagai
apresiasi untuk
hasil diskusi
mereka
Siswa
menjawab
pertanyaan
guru mengenai
sistem
peredaran
darah pada
manusia
Siswa berdoa
dan menjawab
salam
I. Penilaian
1. Angket
85
SIKLUS III
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama sekolah : SMAS PERINTIS
Kelas/ semester : XI/1
Mata pelajaran : Biologi
Materi Pokok : Sistem Peredaran Darah
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
A. Kompetensi Inti
KI I : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutkan
KI II : Menghargai dan menghayati prilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri,
Toleran (toleransi, gotong royong) dan bertanggung jawab dalam
berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak
dilingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam
sekitar, bangsa, Negara kawasan regional.
KI III :Memahami dan memnerapkan pengetahuan factual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana
berdasarkam rasa inin tahunya tentang Ilmu pengetahuan, teknologi,
seni budahya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, dan
kenegaraan terkait fenomena dan kejadian yang tampak mata.
KI IV : menunjukan keterampilan menalar, mengolah, dan menyajikan secara
kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif dalam
ranah konkret dan ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari
disekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut panang teori.
B. Kompetensi Dasar
3.8 Menganalisis hubungan
antara struktur jaringan
penyusun organ pada sistem
sirkulasi dalam kaitannya
dengan bioproses dan
gangguan fungsi yang dapat
terjadi pada sistem sirkulasi
manusia
3.8.1 Menjelaskan bagian-bagian darah: sel-
sel darah dan plasma darah
3.8.2 Menjelaskan beberapa golongan darah
3.8.3 Menjelaskan tentang pembekuan darah
3.8.4 Menjelaskan struktur jaringan dan
fungsi serta ruang dan katup jantung
3.8.5 Menganalisis proses peredaran darah
3.8.6 Mengidentifikasi kelainan dan
gangguan pada sistem peredaran darah
3.8.7 Menjelaskan teknologi yang berkaitan
dengan kesehatan jantung
3.8.8 Menganalisis hubungan antara struktur
jaringan penyusun organ pada sistem
sirkulasi dalam kaitannya dengan
bioproses dan gangguan fungsi yang
86
C. Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan pengertian sisteem peredaran darah dan fungsinya
2. Menjelaskan fungsi dan komponen sel darah
3. Menjelaskan proses pembekuan darah
4. Mengetahui macam-macam golongan darah dan transfusi darah
5. Menjelaskan struktur dan cara kerja jantung
6. Menjelaskan mekanisme system perdaran darah
7. Mengetahui macam-macam pembeuluh darah
8. Memahai berbagai kelainan dan penyakit pada sistem peredaran darah
manusia
D. Materi Pembelajaran
1. Pembuluh Darah
Pembuluh darah merupakan jalan bagi darah yang mengalir dari
jantung menuju ke jaringan tubuh, atau sebaliknya. Pembuluh darah dapat
dibagi menjadi tiga macam, yaitu pembuluh nadi, pembuluh vena, dan
pembuluh kapiler.
a. Pembuluh nadi
Pembuluh nadi atau pembuluh arteri ialah pembuluh darah yang
membawa darah dari jantung menuju kapiler. Arteri vertebrata dilapisi
endotel dan mempunyai dinding yang relatif tebal yang mengandung
jaringan ikat elastis dan otot polos. Arteri cenderung terletak agak
lebih dalam di jaringan badan.
Dinding arteri besar (aorta) yang keluar dari jantung banyak
mengandung jaringan ikat. Kekuatan tiap sistol ventrikel mendorong
darah ke dalam arteri dan melebarkannya agar dapat menampung darah
tersebut. Pada waktu diastol, kelenturan dinding bagian pertama arteri
tersebut membantu mendorong darah ke bagian arteri yang menjadi
lebar. Elastisitas arteri yang besar itu mengubah arus darah menjadi
dapat terjadi pada sistem sirkulasi
manusia
4.6 Menyajikan karya tulis
tentang kelainan pada
struktur dan fungsi darah,
jantung, pembuluh darah
yang menyebabkan
gangguan sistem sirkulasi
manusia serta kaitannya
dengan teknologi melalui
studi literatur
4.6.1 Menyajikan karya tulis tentang
kelainan pada struktur dan fungsi
darah, jantung, pembuluh darah yang
menyebabkan gangguan sistem
sirkulasi manusia serta kaitannya
dengan teknologi melalui studi
literatur
87
mantap dan tenang. Peregangan dan kontraksi arteri yang terjadi
bergantian dengan sangat cepat menuju perifer (7,5 m per detik) yang
dapat dirasakan sebagai denyut nadi.
Setelah arteri mencapai jaringan, arteri akan bercabangcabang.
Pada tiap cabang rongga saluran menjadi makin sempit, tetapi jumlah
luas penampang makin besar sehinggankecepatan arus darah berkurang
dan tekanannya menurun.
b. Pembuluh Vena
Pembuluh vena atau pembuluh balik ialah pembuluh darah yang
membawa darah ke arah jantung. Pembuluh vena terdiri atas tiga
lapisan, seperti pembuluh arteri. Dari lapisan dalam ke arah luar adalah
endotel, jaringan elastik dan otot polos, serta jaringan ikat fibrosa.
Pada sepanjang pembuluh vena, terdapat katup-katup yang mencegah
darah kembali ke jaringan tubuh. Pembuluh vena terletak lebih ke
permukaan pada jaringan tubuh daripada pembuluh arteri.
c. Pembuluh Kapiler
Pembuluh kapiler ialah pembuluh darah kecil yang mempunyai
diameter kira-kira sebesar sel darah merah, yaitu 7,5 μm. Meskipun
diameter sebuah kapiler sangat kecil, jumlah kapiler yang timbul dari
sebuah arteriol cukup besar sehingga total daerah sayatan melintang
yang tersedia untuk aliran darah meningkat. Pada orang dewasa kira-
kira ada 90.000 km kapiler.
Dinding kapiler terdiri atas satu lapis sel epitel yang permiabel
daripada membran plasma sel. Oksigen, glukosa, asam amino,
berbagai ion dan zat lain yang diperlukan secara mudah dapat berdifusi
melalui dinding kapiler ke dalam cairan interstitium mengikuti gradien
konsentrasinya. Sebaliknya, karbondioksida, limbah nitrogen, dan hasil
sampingan metabolisme lain dapat dengan mudah berdifusi ke dalam
darah.
d. Peredaran Limfa
Pada mamalia dan manusia, selain peredaran darah, terdapat pula
peredaran limfa atau getah bening. Cairan limfa tidak mengandung
eritrosit dan trombosit, tetapi banyak mengandung sel darah putih, yaitu
limfosit. Limfa berperan dalam mengangkut sisa metabolisme, lemak dari
usus, dan menghancurkan kuman. Peredaran limfa tidak selalu melalui
pembuluh sehingga disebut peredaran terbuka.
88
Peredaran limfa dimulai dari jaringan dan berakhir pada pembuluh
balik di bawah selangka. Cairan limfa berasal dari plasma darah dalam
kapiler darah yang keluar menuju jaringan tubuh. Kemudian, cairan limfa
ini masuk ke dalam dua macam pembuluh getah bening, yaitu duktus
limfatikus dekster dan duktus toraksikus sinister. Duktus limfatikus
dekster ialah pembuluh yang mengalirkan cairan limfa dari kepala, leher,
dada, paru-paru, jantung, dan tangan sebelah kanan masuk ke pembuluh
balik bawah tulang selangka kanan. Sedangkan, duktus toraksikus sinister
ialah pembuluh yang mengalirkan cairan limfa dari kepala, leher, dada,
paru-paru, jantung, dan tangan sebelah kiri masuk ke pembuluh balik di
bawah tulang selangka kiri.
e. Gangguan dan Kelainan Sistem Peredaran Darah
Gangguan pada darah dan sistem peredaran darah dapat terjadi karena
kerusakan, faktor keturunan, dan lainnya. Gangguan tersebut, antara lain:
1. Anemia Anemia adalah penyakit kekurangan darah. Hal ini disebabkan
karena kekurangan zat hemoglobin dan zat besi.
2. Leukimia (Kanker Darah) Leukimia merupakan kelainan sistem peredaran darah yang
disebabkan oleh pertumbuhan sel darah putih atau leukosit yang tidak
terkendali. Sehingga, sel darah putih berlebih dan memakan sel darah
merah.
3. Hipertensi Hipertensi adalah tekanan darah tinggi, yang disebabkan karena
penyempitan pembuluh darah. Tekanan sistolnya sekitar 140 - 200
mmHg dan tekanan diastolnya sekitar 90 -110 mmHg. Tekanan darah
yang terlalu tinggi dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah atau
tersumbatnya arteri di otak. Hal ini dapat mengakibatkan penderita
meninggal dunia karena stroke.
4. Hipotensi Hipotensi adalah tekanan darah rendah, tekanan sistolnya di bawah
100 mmHg. Penderita hipotensi biasanya mengalami pusing-pusing dan
jantung berdetak lebih cepat.
89
5. Hemofili Hemofili adalah penyakit keturunan berupa darah sukar membeku
jika terjadi luka. Darah akan terus mengalir lewat luka sekecil apapun
sehingga penderita meninggal karena kehabisan darah
6. Penyakit Kuning pada Bayi (Eritroblastosis Fetalis Penyakit eritroblastosis fetalis disebabkan karena agglutinin atau
anti rh darah ibu masuk ke dalam darah anaknya yang memiliki rh+.
Hal ini menyebabkan sel-sel darah anak rusak atau menggumpal.
7. Varises Varises adalah pelebaran pembuluh balik (vena). Umumnya terjadi
pada wanita hamil, orang yang terlalu lama berdiri atau jongkok
8. Trombus (embolus) Trombus adalah kelainan pada jantung karena adanya gumpalan di
dalam nadi tajuk. Gumpalan ini menyebabkan penyumbatan di dalam
nadi sehingga otot jantung kekurangan makanan dan oksigen. Hal ini,
menyebabkan sebagian otot jantung mati sehingga terjadi serangan
jantung.
9. Miokarditis Miokarditis adalah kelainan pada otot jantung karena radang.
Peradangan ini menyebabkan kerja otot jantung terganggu.
10. Sklerosis Sklerosis adalah kelainan pembuluh nadi yang mengeras. Hal ini
menyebabkan elastisitas pembuluh darah menurun sehingga tekanan
darah meningkat. Jika sklerosis terjadi pada arteriol di otak, maka akan
menyebabkan stroke.
E. MODEL/METODE/ STRSTEGI PEMBELAJARAN
1. Model pembelajaran : discovery learning
2. Metode pembelajaran : Diskusi dan Tanya Jawab
3. Strategi Pembelajaran : Index Card Match
4. Pendekatan : Saintific
F. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER BELAJAR
1. Media : Powerpoint, video
2. Alat : laptop, papan tulis, spidol,
3. Bahan Belajar : Buku Biologi Kelas XI dan Internet
G. SUMBER BELAJAR 1. Buku Paket 2. LKS
3. Sains Biologi
90
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi Waktu
Pendahuluan Orientasi
Melakukan pembukaan
dengan salam dan
meminta ketua kelas
memimpin doa untuk
memulai pembelajaran Memeriksa kehadiran peserta didik
Apersepsi
Guru menampilkan
gambar macam2
pembuluh darah
Guru memberikan
pertanyaan “ada berapa
jenis pembuluh
darah?”.
Motivasi
Guru menyampaikan
“Dengan mempelajari
sistem peredaran darah
memiliki banyak
manfaat diantaranya,
mengetahui peran dan
fungsi jantung,
permbuluh darah dan
darah dalam tubuh. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan materi
Orientasi
Siswa
menjawab
salam dan
berdoa serta
bersikap rapi. Siswa merespon pertanyaan dari guru berhubungan dengan kondisi dan absensi siswa
Apersepsi
Siswa
memperhatikan
gambar
pembuluh
darah Jawaban yang diharapkan dari siswa: “ ada tiga pembuluh darah yaitu: pembuluh vena, pembuluh kapiler dan pembuluhnadi
Motivasi
Siswa
menyimak
motivasi yang
diberikan oleh
guru
91
yang akan di bahas
Kegiatan
Inti Guru meminta siswa
menyusun posisi tempat
duduk sesuai dengan
perintah guru
Guru melakukan Tanya
jawab mengenai materi
komponen penyusun
darah
Guru menjelaskan tata
cara metode belajar
yang akan dilakuka oleh
siswa
Guru memberikan
kesempatan kepada
siswa untuk mengulang
bacaan tentang materi
yang akan dipelajari
selama beberapa menit
Guru mengocok setiap
potongan kartu
petanyaan dan kartu
jawaban yang telah
disediakan guru
Guru memberikan 1
potongan kartu kepada
setiap siswa
Setelah selesai guru
memberikan aba-aba
kepada setiap siswa
untuk mulai mencari
pasangan mereka
Siswa meyusun posisi tempat duduk yang diperintahkan guru
Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru
Siswa memperhatikan penjelasan dari guru
Siswa membaca materi pembelajaran yang akan di pelajari
Siswa menerima potongan kartu yang berisi pertanyaan atau jawaban yang diberikan guru
Siswa mendengarkan aba-aba yang diberikan oleh guru dan mulai
92
masing-masing
Setelah siswa
menemukan
pasangannya, guru
meminta siswa untuk
duduk berdekatan
Guru meminta setiap
pasangan siswa secara
bergantian untuk maju
kedepan kelas untuk
membacakan pertanyaan
dan jawaban dari
pertanyaan tersebut agar
di dengar oleh siswa lain
Guru meminta pendapat
siswa apakah pertanyaan
dan jawaban yang telah
dibacakan pasangan
yang tampil cocok atau
tidak
Guru memberikan
penguatan positif
terhadap hasil kerja
siswa
mencari pasangan kartu
Siswa menemukan pasangan kartu dan duduk berdekatan
Siswa secara bergantian maju kedepan kelas untuk membacakan kartu yang telah dicocokkan
Siswa mengoreksi pertanyaan dan jawaban yang telah dibacakan oleh siswa lainnya
Kegiatan
Penutup Guru memberikan
apresiasi kepada hasil
diskusi siswa
Guru meriview kembali
materi yang baru
dipelajari siswa
Guru menginformasikan
dan memberikan tugas
bacaan mengenai materi
pada pertemuan
berikutnya Guru menutup
Siswa bertepuk
tangan sebagai
apresiasi untuk
hasil diskusi
mereka
Siswa
menjawab
pertanyaan
guru mengenai
sistem
peredaran
darah pada
94
Lmpiran 3
LEMBAR VALIDASI ANGKET MOTIVASI BELAJAR SISWA
Satuan Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas : XI IPA
Petunjuk :
1. Berdasarkan pendapat dari ibu tersebut berilah tanda Ceklist (√) pada
kolom yang telah tersedia.
2. Jika ada yang perlu dikomentari, tulislah pada lembar komentar/saran pada
angket tersebut.
No Elemen yang divalidasi 1 2 3 4 5
1. Konsep
1. Format angket sesuai
dengan indikator
motivasi belajar siswa
2. Sub indikator sesuai
dengan indikator
motivasi belajar siswa
√
√
1. Bahasa
1. Menggunakan bahasa
yang baik dan benar
2. Istilah yang digunakan
tepat dan mudah
dipahami
3. Kejelasan huruf
√
√
√
95
Kesimpulan:
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
Saran :
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
LD : Layak digunakan
LDP : Layak digunakan dengan perubahan (√)
TLD : Tidaak layak digunakan
Kategori :
1. Buruk Sekali
2. Buruk
3. Sedang
4. Baik (√)
5. Sangat Baik
Jambi, 18 Januari 2021
Validator Angket
Nining Nuraida, S. Pd., M. Pd
96
Lampiran 4
Data aktivitas belajar siswa siklus I
Nomor absen
siswa
Kegiatan yang diamati
1 2 3 4 5
1 √ √ √
2 √ √ √
3 √
4 √ √ √
5 √ √
6 √ √
7 √
8 √
9 √
10 √ √ √
11 √
12 √ √ √
13 √ √
14 √
15 √ √
16
17 √ √
18 √ √ √ √
19
20 √ √
21 √ √ √
22 √
23 √
24 √
25 √ √ √ √
26
98
Data aktivitas belajar siswa siklus II
Nomor absen
siswa
Kegiatan yang diamati
1 2 3 4 5
1 √ √ √
2 √ √ √
3 √ √
4 √ √ √
5 √ √
6 √ √ √
7 √ √ √
8 √ √
9 √ √ √
10 √ √ √ √
11 √
12 √ √ √
13 √ √
14 √ √ √
15 √ √
16 √ √
17 √ √ √
18 √ √ √ √
19 √ √ √
20 √ √
21 √ √ √ √
22 √ √
23 √ √ √ √ √
24 √
25 √ √ √ √
26 √
27 √
100
Data aktivitas belajar siswa siklus III
Nomor absen
siswa
Kegiatan yang diamati
1 2 3 4 5
1 √ √ √
2 √ √ √ √
3 √ √ √
4 √ √ √
5 √ √
6 √ √ √ √ √
7 √ √ √
8 √ √ √ √ √
9 √ √ √ √
10 √ √ √ √
11 √ √ √ √
12 √ √ √ √
13 √ √
14 √ √ √ √
15 √ √ √ √
16 √ √ √ √
17 √ √ √
18 √ √ √ √
19 √ √ √ √ √
20 √ √ √ √
21 √ √ √ √
22 √ √
23 √ √ √ √ √
24 √ √ √ √ √
25 √ √ √ √
26 √ √
27 √ √ √
102
Lampiran 5
Petunjuk pengisian angket:
1. Angket ini berisi 24 pertanyaan. Berilah jawaban yang benar-benar cocok
dengan pilihan Saudara dengan memberi tanda centang (√).
2. Jawablah tiap pertanyaan sesuai dengan pilihan Saudara sendiri dan jangan
terpengaruh oleh jawaban teman Saudara.
3. Pengisian angket ini tidak mempengaruhi nilai Saudara.
Keterangan Pilihan Jawaban:
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
R = Ragu-Ragu
TS = tidak setuju
STS = sangat tidak setuju
No Pertanyaan SS S R TS STS
1 Saya menyelesaikan tugas yang diberikan
oleh guru dengan tuntas
2 Saya mengerjakan tugas yang diberikan oleh
guru dengan penuh tanggung jawab
3 Saya malas mengerjakan tugas yang
diberikan oleh guru
4 Saya ingin mempelajari pelajaran yang
diberikan oleh guru
5 Saya malas memperlajari pelajaran yang
akan dipelajari
6 Saya rajin berlatih mengerjakan soal biologi
agar terlatih mengerjakan soal
7 Saya harus terus berlatih agar mendapatkan
nilai yang bagus
8 Saya sering mengabaikan pembelajaran yang
diberikan oleh guru
9 Saya belajar dengan rajin agar menjadi orang
yang sukses
10 Saya rajin belajar untuk ,masuk Perguruan
103
Tinggi Negeri
11 Saya selalu sungguh-sungguh dalam belajar
karena ingin mencapai cita-cita
12 Saya tidak sungguh-sungguh dalam belajar
untuk mencapai cita-cita
13 Saya belajar dengan tekun agar berprestasi
14 Saya tidak mendapat prestasi karena malas
belajar
15 Saya sangat tertarik mengikuti pembelajaran
BIOLOGI yang diberikan guru
16 Saya tidak tertarik mengikuti pembelajran
biologi yang diberikan oleh guru
17 Saya sangat senang mengikuti pembelajaran
biologi yang diberikan guru
18 Saya aktif dalam kegiatan belajar karena
menyenangkan
19 Saya tidak aktif mengikuti pembelajaran
karena tidak menyenangkan
20 Saya mengikuti pembelajaran dengan baik
kerena lingkungan kelas yang nyaman
21 Saya merasa nyaman ketika belajar biologi
dan fokus dengan materi yang diberikan guru
22 Saya tidak mengikuti pembelajaran dengan
baik karena lingkungan kelas yang tidak
nyaman
23 Saya mampu memahami pelajaran biologi
dalam suasana kelas yang kondusif
24 Saya tidak mengikuti pembelajaran yang
kondusif
106
106
Lampiran5 Nilai Angket
Data Angket Siswa Pra Siklus
No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 Jumlah
1 ARS 4 3 2 4 2 4 3 2 3 4 4 2 4 2 3 2 3 4 1 3 4 2 3 2 70
2 AS 3 3 1 3 2 2 3 2 3 2 3 1 3 1 3 1 3 3 1 3 3 1 3 2 55
3 AP 4 3 2 4 2 3 3 1 3 3 3 2 3 2 3 2 4 4 1 4 4 2 3 1 66
4 AM 3 4 2 4 2 3 3 2 3 3 3 1 3 1 3 1 3 2 1 3 3 1 3 2 59
5 AS 4 3 2 4 2 3 3 1 3 2 3 1 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 62
6 DP 3 3 2 4 2 3 3 2 3 2 3 2 3 1 2 1 3 3 1 3 3 2 3 2 59
7 DS 3 3 2 3 2 3 3 1 3 2 3 1 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 60
8 DRS 3 4 2 4 2 4 3 2 4 3 3 2 4 1 4 1 4 4 1 4 4 2 3 2 70
9 DSN 4 3 2 4 2 4 4 1 2 3 4 1 3 1 4 2 3 3 2 4 3 2 3 2 66
10 DEL 4 4 3 4 2 4 3 2 4 3 3 1 3 1 3 1 3 3 1 3 3 2 3 2 65
11 EW 4 4 2 3 2 3 3 1 3 2 3 1 3 1 3 1 3 3 2 3 3 2 3 2 60
12 EN 4 4 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 1 3 2 4 4 1 4 4 1 4 1 66
13 ES 4 3 2 3 2 3 3 1 3 3 3 1 3 2 4 2 4 3 2 3 3 1 3 1 62
14 FN 4 3 2 4 2 3 3 2 3 3 4 2 3 2 3 1 3 4 2 3 4 2 3 2 67
15 IR 4 3 2 4 2 3 4 2 3 3 3 2 4 2 4 2 4 3 1 3 3 2 3 2 68
16 IA 4 3 2 4 2 3 4 2 3 4 3 2 3 1 4 1 3 4 2 3 3 2 3 1 66
17 JMA 4 4 2 4 2 3 4 1 4 4 4 1 4 2 3 1 3 3 1 4 4 2 3 2 69
18 JL 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 1 3 1 3 1 3 3 2 3 3 2 3 2 59
19 JMH 4 4 2 4 2 4 4 2 3 3 4 1 3 1 4 2 4 3 1 3 3 2 4 2 69
20 LS 3 4 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 1 3 1 3 3 2 3 3 2 3 1 60
21 LI 4 3 2 4 2 3 4 1 3 4 4 1 4 2 4 2 4 4 1 3 3 2 3 2 69
107
22 NA 4 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 1 4 1 3 3 2 3 3 2 3 2 62
23 RS 4 3 2 3 2 3 4 1 3 4 2 1 3 2 4 2 4 4 1 3 3 2 4 2 66
24 RV 4 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 1 3 2 4 4 3 3 3 2 3 1 65
25 SH 3 3 2 4 2 3 3 1 4 4 4 1 4 2 4 1 3 4 2 3 3 2 3 2 67
26 VR 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 63
27 WN 4 4 2 3 2 4 4 1 3 4 3 1 4 1 4 1 4 4 2 4 3 2 3 1 68
28 YA 4 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 1 3 2 4 2 4 3 2 3 3 2 3 2 65
29 IL 4 3 2 3 2 4 4 1 4 4 3 2 4 1 4 1 4 4 2 3 3 1 3 1 67
30 IS 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 1 3 2 4 1 3 3 2 3 2 2 3 2 60
Jumlah 1930
Rata-rata 64,3
108
108
Analisis Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa Prasiklus
No Nama Skor Motivasi Belajar
Siswa
Kualifikasi
1 Abdul Rahman Sidik 70 Termotivasi
2 Angga Setiawan 55 Kurang Termotivasi
3 Ari Prabowo 66 Termotivasi
4 Ali MAkmur 59 Kurang Termotivasi
5 Ali Saputra 62 Kurang Termotivasi
6 David Permadi 59 Kurang Termotivasi
7 Dimas Sapurta 60 Kurang Termotivasi
8 Desi Ratna Sari 70 Termotivasi
9 Ditia Setia Ningrum 66 Termotivasi
10 Dwi Endang Lestari 65 Termotivasi
11 Eko Wahyuanto 60 Kurang Termotivasi
12 Eka Nurjanah 66 Termotivasi
13 Eka Sulistiana 62 Kurang Termotivasi
14 Fatan Nasron 67 Termotivasi
15 Isma Rahmawati 68 Termotivasi
16 Ibni Abdillah 66 Termotivasi
17 Julian Mus Alfi 69 Termotivasi
18 Juleha 59 Kurang Termotivasi
19 Jevi Mufit Hidayani 69 Termotivasi
20 Lilis Suryani 60 Kurang Termotivasi
21 Linda Safitri 69 Termotivasi
22 Nadi Aryanto 62 Kurang Termotivasi
23 Restina 66 Termotivasi
24 Riski Vinanta 65 Termotivasi
25 Solihul Hadi 67 Termotivasi
26 Vina Erianita 63 Kurang Termotivasi
27 Wani 68 Termotivasi
109
28 Yunita Aryani 65 Termotivasi
29 Ilham 67 Termotivasi
30 Ilham Saputra 60 Kurang Termotivasi
Jumlah 1930
Rata-rata kelas 64,30
Persentase 60,00%
110
110
Data Angket Siswa Siklus I
No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 Jumlah
1 ARS 3 3 2 3 2 4 3 2 5 3 4 2 4 2 4 3 4 4 3 4 4 2 4 2 76
2 AS 3 3 2 3 2 3 3 1 3 3 3 2 3 1 3 2 3 3 2 3 3 1 3 2 60
3 AP 3 4 3 3 3 3 3 2 4 4 4 2 3 3 4 2 4 4 3 4 4 2 4 1 76
4 AM 4 3 2 3 2 4 3 2 3 3 4 1 3 1 3 1 3 3 2 3 3 1 3 2 62
5 AS 3 3 3 3 3 3 4 2 4 4 3 2 4 3 3 3 4 3 2 4 4 2 3 2 74
6 DP 4 3 1 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 63
7 DS 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 2 4 2 4 4 3 4 3 3 3 3 73
8 DRS 4 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 1 3 3 2 3 2 63
9 DSN 4 3 2 4 3 3 3 2 4 3 3 2 4 1 4 3 3 4 3 3 4 2 3 3 73
10 DEL 3 3 3 4 3 3 3 2 4 4 4 1 4 2 3 1 4 4 2 4 3 3 4 3 74
11 EW 3 3 2 4 3 4 4 3 3 3 4 2 4 3 3 2 3 4 3 4 4 3 3 2 76
12 EN 4 4 2 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 2 4 2 4 4 3 3 3 2 4 1 75
13 ES 3 3 2 3 2 4 3 2 3 3 4 2 4 3 3 3 3 4 3 4 3 2 3 3 72
14 FN 4 4 2 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 2 3 2 4 4 3 4 4 3 4 2 81
15 IR 4 4 2 3 2 3 3 2 3 3 3 1 3 2 3 1 3 3 2 3 3 2 3 2 63
16 IA 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 2 3 2 4 4 3 4 3 2 4 1 72
17 JMA 3 3 2 3 2 4 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 2 4 4 2 4 2 72
18 JL 4 3 3 4 3 3 4 2 4 3 4 1 3 2 3 1 3 4 2 4 3 3 4 2 72
19 JMH 3 3 2 3 3 4 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 4 3 73
20 LS 4 4 2 3 3 4 4 2 3 3 3 2 4 3 4 3 3 4 2 4 3 2 4 1 74
21 LI 3 3 2 3 3 3 4 2 3 3 4 3 3 2 3 2 4 4 2 4 4 2 4 2 72
22 NA 3 3 2 4 2 3 3 1 3 3 3 1 3 2 3 3 3 3 1 3 3 2 2 3 62
111
23 RS 4 3 2 3 3 3 4 3 3 4 4 2 3 3 3 3 4 3 2 4 5 2 4 2 76
24 RV 3 3 2 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 2 4 2 4 4 3 4 4 2 4 1 73
25 SH 4 3 2 3 2 3 3 1 3 3 3 1 3 2 3 1 3 3 2 3 3 2 3 2 61
26 VR 3 4 2 4 2 4 3 2 3 4 3 2 3 3 4 3 4 4 2 4 4 2 4 2 75
27 WN 4 4 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 2 3 2 3 4 3 4 3 2 3 1 73
28 YA 4 4 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 2 3 4 3 3 4 3 3 2 74
29 IL 4 4 2 4 2 3 4 2 3 4 3 2 4 3 3 3 3 4 2 4 4 2 4 2 75
30 IS 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 1 3 2 3 1 3 3 1 3 3 2 3 2 60
Jumlah 2125
Rata-rata 70,83
112
112
Analisis Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa Siklus I
No Nama Skor Motivasi
Belajar Siswa
Kualifikasi
1 Abdul Rahman Sidik 76 Termotivasi
2 Angga Setiawan 60 Kurang Termotivasi
3 Ari Prabowo 76 Termotivasi
4 Ali MAkmur 62 Kurang Termotivasi
5 Ali Saputra 74 Termotivasi
6 David Permadi 63 Kurang Termotivasi
7 Dimas Sapurta 73 Termotivasi
8 Desi Ratna Sari 63 Kurang Termotivasi
9 Ditia Setia Ningrum 73 Termotivasi
10 Dwi Endang Lestari 74 Termotivasi
11 Eko Wahyuanto 76 Termotivasi
12 Eka Nurjanah 75 Termotivasi
13 Eka Sulistiana 72 Termotivasi
14 Fatan Nasron 81 Termotivasi
15 Isma Rahmawati 63 Kurang Termotivasi
16 Ibni Abdillah 72 Termotivasi
17 Julian Mus Alfi 72 Termotivasi
18 Juleha 72 Termotivasi
19 Jevi Mufit Hidayani 73 Termotivasi
20 Lilis Suryani 74 Termotivasi
21 Linda Safitri 72 Termotivasi
22 Nadi Aryanto 62 Kurang Termotivasi
23 Restina 76 Termotivasi
24 Riski Vinanta 73 Termotivasi
25 Solihul Hadi 61 Kurang Termotivasi
26 Vina Erianita 75 Termotivasi
27 Wani 73 Termotivasi
113
28 Yunita Aryani 74 Termotivasi
29 Ilham 75 Termotivasi
30 Ilham Saputra 60 Kurang Termotivasi
Jumlah 2125
Rata-rata kelas 70,83
Persentase 73,33%
114
114
Data Angket Siswa Siklus II
No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 Jumlah
1 ARS 4 4 3 4 3 4 3 2 4 3 4 2 3 1 3 3 4 4 3 4 4 2 4 3 78
2 AS 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 1 3 2 3 1 3 4 3 3 4 1 3 2 63
3 AP 4 3 2 3 1 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 1 3 1 61
4 AM 3 4 3 4 3 4 3 2 4 3 4 1 3 2 3 3 3 4 3 3 3 1 3 2 71
5 AS 3 3 2 3 3 2 3 2 3 4 3 2 4 3 4 3 4 3 2 4 4 2 2 2 70
6 DP 4 3 2 3 2 3 2 1 3 3 3 2 3 1 3 1 3 3 2 3 3 1 3 2 59
7 DS 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 2 4 2 4 4 2 4 4 3 4 3 80
8 DRS 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 2 4 2 4 3 2 4 3 3 4 2 78
9 DSN 4 4 3 4 3 4 3 2 4 3 4 2 3 1 3 3 3 4 3 4 4 2 4 3 77
10 DEL 4 4 3 3 3 3 3 2 4 3 4 1 3 2 3 3 3 4 2 4 3 3 4 3 74
11 EW 4 4 3 4 3 4 4 2 3 4 4 2 4 3 4 2 4 4 3 4 3 3 4 2 81
12 EN 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 2 4 2 4 3 3 4 3 2 3 1 77
13 ES 4 4 2 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 2 4 3 82
14 FN 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 2 4 2 4 4 2 4 3 3 4 2 79
15 IR 3 4 3 4 2 4 3 2 4 4 3 1 3 2 3 3 3 4 2 4 4 2 4 2 73
16 IA 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 2 4 2 4 3 2 3 4 2 3 1 74
17 JMA 4 4 2 4 3 4 4 3 3 4 4 2 4 3 4 3 4 4 2 4 4 3 4 2 82
18 JL 4 4 3 3 3 3 3 2 4 3 4 1 4 2 4 3 3 4 2 4 3 3 4 3 76
19 JMH 4 4 2 4 3 4 4 3 3 4 4 2 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 2 82
20 LS 4 4 2 4 3 4 4 3 3 4 4 2 4 3 4 3 4 3 2 4 3 2 4 1 78
21 LI 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 2 4 2 4 3 2 4 4 3 4 2 78
22 NA 4 4 2 4 3 4 4 3 3 4 4 2 4 3 4 3 4 3 2 4 3 2 3 2 78
115
23 RS 4 4 2 4 3 4 4 3 3 4 4 2 4 3 4 3 4 3 2 4 4 2 4 2 80
24 RV 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 2 4 2 4 4 3 3 3 2 3 1 76
25 SH 3 3 2 3 2 4 3 1 3 3 3 1 3 1 3 3 3 3 2 3 3 1 3 2 61
26 VR 4 4 2 4 3 4 4 3 3 4 4 2 4 3 4 3 4 4 2 4 4 2 3 2 80
27 WN 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 2 4 2 4 3 3 4 3 2 4 1 77
28 YA 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 2 4 2 4 4 3 4 4 3 4 2 81
29 IL 4 4 2 4 3 4 4 3 3 4 4 2 4 3 4 3 4 3 2 4 3 2 3 2 78
30 IS 3 3 2 3 2 4 3 2 3 3 3 1 4 1 3 3 3 3 2 3 3 1 3 2 63
Jumlah 2247
Rata-rata 74,9
116
116
Analisis Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa Siklus II
No Nama Skor Motivasi
Belajar Siswa
Kualifikasi
1 Abdul Rahman Sidik 78 Termotivasi
2 Angga Setiawan 63 Kurang Termotivasi
3 Ari Prabowo 61 Kurang Termotivasi
4 Ali MAkmur 71 Termotivasi
5 Ali Saputra 70 Termotivasi
6 David Permadi 59 Kurang Termotivasi
7 Dimas Sapurta 80 Termotivasi
8 Desi Ratna Sari 78 Termotivasi
9 Ditia Setia Ningrum 77 Termotivasi
10 Dwi Endang Lestari 74 Termotivasi
11 Eko Wahyuanto 81 Termotivasi
12 Eka Nurjanah 77 Termotivasi
13 Eka Sulistiana 82 Termotivasi
14 Fatan Nasron 79 Termotivasi
15 Isma Rahmawati 73 Termotivasi
16 Ibni Abdillah 74 Termotivasi
17 Julian Mus Alfi 82 Termotivasi
18 Juleha 76 Termotivasi
19 Jevi Mufit Hidayani 82 Termotivasi
20 Lilis Suryani 78 Termotivasi
21 Linda Safitri 78 Termotivasi
22 Nadi Aryanto 78 Termotivasi
23 Restina 80 Termotivasi
24 Riski Vinanta 76 Termotivasi
25 Solihul Hadi 61 Kurang Termotivasi
26 Vina Erianita 80 Termotivasi
27 Wani 77 Termotivasi
117
28 Yunita Aryani 81 Termotivasi
29 Ilham 78 Termotivasi
30 Ilham Saputra 63 Kurang Termotivasi
Jumlah 2247
Rata-rata kelas 74,9
Persentase 83,33%
118
118
Data Angket Siswa Siklus III
No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 Jumlah
1 ARS 4 4 3 4 2 4 4 2 4 4 4 2 4 1 4 3 4 4 3 4 4 2 4 2 80
2 AS 4 4 2 3 1 3 3 2 3 3 3 1 3 2 3 2 3 3 2 3 3 1 3 2 62
3 AP 4 4 3 4 2 4 4 2 4 3 4 2 4 2 4 2 4 4 3 4 4 2 4 2 79
4 AM 4 4 3 4 3 4 3 2 4 4 4 1 4 2 4 2 4 4 2 4 4 1 4 2 77
5 AS 4 4 3 4 2 4 4 2 4 4 4 2 4 3 4 3 4 3 2 4 4 2 4 2 80
6 DP 4 4 2 4 3 4 4 2 4 4 3 2 4 3 4 2 4 4 3 4 4 3 4 2 81
7 DS 4 4 3 4 2 4 4 3 4 4 4 3 4 2 4 2 4 4 3 4 4 3 4 3 84
8 DRS 4 4 3 4 2 4 4 3 4 3 4 3 4 2 4 2 4 4 3 4 3 2 4 2 80
9 DSN 4 4 3 4 2 4 4 2 4 4 4 2 4 1 4 3 3 4 3 4 4 2 4 3 80
10 DEL 4 4 3 4 3 4 3 2 4 3 4 1 4 2 4 2 4 4 3 4 4 3 4 3 80
11 EW 4 4 3 4 3 4 4 2 4 4 4 2 4 3 4 2 4 4 3 4 3 3 4 2 82
12 EN 4 4 2 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 2 4 2 4 4 3 4 4 2 3 2 80
13 ES 4 4 2 4 2 4 4 2 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 2 4 3 83
14 FN 4 4 2 4 2 4 4 3 4 4 4 3 4 2 4 2 4 4 3 4 4 3 4 2 82
15 IR 4 4 3 4 2 4 3 2 4 4 4 1 4 2 4 2 3 4 2 4 4 2 4 2 76
16 IA 4 4 3 4 3 4 4 2 4 4 3 3 4 2 4 2 4 4 3 3 4 2 4 2 80
17 JMA 4 4 2 5 2 4 4 2 3 4 4 2 5 3 4 3 4 4 1 4 4 2 4 2 80
18 JL 4 4 3 5 2 4 3 2 4 3 4 1 4 2 4 2 3 4 1 4 4 3 4 3 77
19 JMH 4 5 2 5 2 4 4 2 3 4 4 2 4 3 4 3 4 4 1 4 4 3 4 2 81
20 LS 4 4 3 4 3 4 4 2 4 4 4 2 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 2 84
21 LI 4 4 3 4 2 4 4 2 4 4 4 3 4 2 4 2 4 4 2 4 4 3 4 2 81
22 NA 4 4 2 4 2 4 4 2 4 4 4 2 4 3 4 3 4 3 2 4 4 3 3 2 79
119
23 RS 4 4 2 4 2 4 4 2 3 4 4 2 4 3 4 3 4 4 2 4 4 3 4 2 80
24 RV 4 4 2 4 2 4 3 2 4 4 4 3 4 2 4 2 4 3 3 4 4 2 3 1 76
25 SH 3 4 3 3 2 3 3 2 3 2 3 1 3 2 3 1 3 3 2 3 3 2 3 2 62
26 VR 4 4 2 4 3 4 4 2 4 4 4 2 4 3 4 3 4 3 2 4 4 3 3 2 80
27 WN 4 4 2 4 3 4 4 3 4 4 4 2 4 2 4 2 4 4 3 4 4 2 4 1 80
28 YA 4 4 2 4 2 3 4 3 4 4 4 3 4 2 4 2 4 4 3 4 4 3 4 2 81
29 IL 4 4 2 4 3 4 4 2 4 4 4 2 4 3 4 3 4 4 2 4 4 3 4 2 82
30 IS 4 4 2 3 2 3 3 1 3 3 3 1 3 2 3 2 3 3 2 4 4 1 3 1 63
Jumlah 2352
Rata-rata 79
120
120
Analisis Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa Siklus II
No Nama Skor Motivasi
Belajar Siswa
Kualifikasi
1 Abdul Rahman Sidik 80 Termotivasi
2 Angga Setiawan 62 Kurang Termotivasi
3 Ari Prabowo 79 Termotivasi
4 Ali MAkmur 77 Termotivasi
5 Ali Saputra 80 Termotivasi
6 David Permadi 81 Termotivasi
7 Dimas Sapurta 84 Termotivasi
8 Desi Ratna Sari 80 Termotivasi
9 Ditia Setia Ningrum 80 Termotivasi
10 Dwi Endang Lestari 80 Termotivasi
11 Eko Wahyuanto 82 Termotivasi
12 Eka Nurjanah 80 Termotivasi
13 Eka Sulistiana 83 Termotivasi
14 Fatan Nasron 82 Termotivasi
15 Isma Rahmawati 76 Termotivasi
16 Ibni Abdillah 80 Termotivasi
17 Julian Mus Alfi 80 Termotivasi
18 Juleha 77 Termotivasi
19 Jevi Mufit Hidayani 81 Termotivasi
20 Lilis Suryani 84 Termotivasi
21 Linda Safitri 81 Termotivasi
22 Nadi Aryanto 79 Termotivasi
23 Restina 80 Termotivasi
24 Riski Vinanta 76 Termotivasi
25 Solihul Hadi 62 Kurang Termotivasi
26 Vina Erianita 80 Termotivasi
27 Wani 80 Termotivasi
121
28 Yunita Aryani 81 Termotivasi
29 Ilham 82 Termotivasi
30 Ilham Saputra 63 Kurang Termotivasi
Jumlah 2352
Rata-rata kelas 78,4
Persentase 90,00
124
124
Lampiran 6
DOKUMENTASI
Guru menjelaskan materi
Guru memberi penejelasan strategi pembelajaran ICM
127
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(CURICULUM VITAE)
Nama : Erlin Aprilianti
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/ Tanggal Lahir : Bandar Jaya, 20 April 1998
Alamat : Bandar Jaya, Tanjabtim
Alamat Email : [email protected]
Nomor Kontak : 0831 7165 3015
Pengalaman Pendidikan Formal :
a. SDN 210/X Bandar jaya, Tamat pada tahun 2010
b. SMPN 2 Tanjung Jabung Timur, Tamat pada tahun 2013
c. MAN 1 Tanjung Jabung Timur , Tamat pada tahun 2016
d. S1 Program Studi Tadris Biologi Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi, Tamat pada tahun…..