pengaruh penerapan model pembelajaran bbl - Repository ...
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of pengaruh penerapan model pembelajaran bbl - Repository ...
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BBL
(BRAIN BASED LEARNING) TERHADAP KEMAMPUAN
PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DITINJAU
DARI SELF EFFICACY SISWA SMK
OLEH
JENNERI ANNA YARTI
NIM. 11515203853
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
1441 H/2020 M
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BBL
(BRAIN BASED LEARNING) TERHADAP KEMAMPUAN
PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DITINJAU
DARI SELF EFFICACY SISWA SMK
Skripsi
diajukan untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan
(S.Pd.)
Oleh
JENNERI ANNA YARTI
NIM. 11515203853
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
1441 H/2020 M
iii
PENGHARGAAN
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah Subhaanahu wa Ta’ala yang telah
memberi nikmat akan iman, islam dan ihsan serta dengan segala pengalaman yang
telah dilalui oleh penulis sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.
Shalawat dan salam penulis ucapkan kepada nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi
wassallam yang menjadi suri tauladan bagi penulis.
Skripsi dengan judul Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran BBL
(Brain Based Learning) terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematis Ditinjau dari Self Efficacy Siswa SMK, merupakan karya ilmiah yang
ditulis untuk memenuhi salah satu syarat guna mendapatkan gelar Sarjana
Pendidikan (S.Pd.) pada Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
Dukungan berupa moril maupun materil telah penulis dapatkan baik dari
keluarga maupun orang-orang yang turut membantu dalam proses pengerjaan
skripsi ini. Ucapan terima kasih penulis kepada kedua orang tua tercinta Bapak
Andika Amri dan Omak Heliyati serta Kak Elfira Rahmawati dan Adik Gilang
Ramadhan. Penulis turut mengucapkan terima kasih kepada civitas akademika
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau atas pembelajaran yang
diberikan. Selanjutnya, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. KH. Akhmad Mujahiddin S.Ag., M.Ag. selaku Rektor Universitas
Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Dr. Drs. H. Suryan A. Jamrah, MA.
Wakil Rektor I, Drs. H. Promadi, MA. Wakil Rektor III yang telah
mendedikasikan waktunya untuk memajukan universitas mencapai visi dan
misinya.
2. Dr. H. Muhammad Syaifuddin, S.Ag., M.Ag., Dekan Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Dr. Drs.
Alimuddin, M.Ag., Wakil Dekan I, Dr. Dra. Rohani, M.Pd., Wakil Dekan II,
Dr. Drs. Nursalim, M.Pd., Wakil Dekan III dan beserta seluruh staff. Terima
kasih atas kebaikan dan motivasinya.
iv
3. Dr. Granita, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim
Riau, Hasanuddin, S. Si., M.Si. selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan
Matematika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan
Syarif Kasim Riau dan Pembimbing Skripsi.
4. Arnida Sari, S. Pd., M. Mat. selaku Penasehat Akademik.
5. Irham Siregar, M.Si., selaku Kepala SMK Abdurrab Pekanbaru, Isti Fauziah,
S.Pd. selaku guru mata pelajaran matematika di SMK Abdurrab Pekanbaru.
6. Dina Rizqiyah, Mahyu Kartika, Rabi’atul Adawiyah teman-teman PMT F’15
dan teman-teman seperjuangan PMT’15 lainnya yang tidak bisa penulis sebut
satu per satu.
7. Teman-teman Kuliah Kerja Nyata Desa Pulau Komang Sentajo Raya dan
teman-teman PPL SMK Abdurrab Pekanbaru selaku teman dalam berbagi
pengalaman organisasi selama masa perkuliahan.
Selanjutnya, semoga Allah Subhaanahu wa Ta’ala membalas segala doa dan
kebaikkan yang telah diberikan kepada penulis. Demikian penghargaan ini penulis
buat.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh
Pekanbaru, Juli 2020
Jenneri Anna Yarti
v
PERSEMBAHAN
~Yang Utama dari Segalanya~
Segala do’a, sujud, syukur dan harap kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Atas naungan rahmat, nikmat dan Hidayah-Mu kepada hamba, sehingga
dengan bekal ilmu pengetahuan yang telah dirimu anugerahkan kepada
hamba dan atas izin-Mu akhirnya skripsi sederhana ini dapat terselesaikan.
Sholawat dan salam teruntuk baginda Rasulullah Shalallahu’alaihi wa
sallam panutan dari suri tauladan terbaik.
~Omak dan Bapak Tercinta~
Ku persembahkan sebuah karya sederhana ini untuk Omak Heliyati dan
Bapak Andika Amri tercinta, yang tiada hentinya selama ini
memberi do’a, semangat, nasehat, kasih sayang, dan pengorbanan
yang tak tergantikan hingga selalu kuat menjalani
setiap persoalan.
“Ya Allah Ya Rahman Ya Rahim, terimakasih telah Engkau karuniakan
kepada hamba kedua orangtua yang setiap waktu ikhlas menguatkanku,
memberikan yang terbaik untukku, mendidikku, membimbingku dengan
baik, ya Allah berikanlah syurga Firdaus-Mu untuk mereka dan jauhkanlah
mereka nanti dari siksaan api neraka-Mu” Aamiin.
Terima kasih Omak…
Terima kasih Omak…
Terima kasih Omak…
Terima kasih Bapak...
~Seluruh Dosen dan Pegawai Fakultas Tarbiyah dan Keguruan~
Hanya skripsi yang sederhana ini yang dapat Ananda persembahkan sebagai
wujud rasa terima kasih kepada Ibu dan Bapak dosen atas segala ilmu yang
telah diberikan, serta kepada seluruh pegawai Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan yang telah banyak membantu demi kelancaran
berlangsungnya perkuliahan.
~Dosen Pembimbing~
Bapak Hasanuddin, S.Si., M. Si. selaku pembimbing skripsi, Ananda
mengucapkan banyak terimakasih atas sudinya Bapak meluangkan
waktu untuk membaca dan mengoreksi skripsi ini demi terwujudnya skripsi
yang baik. Skripsi yang sederhana inilah sebagai perwujudan dari rasa
terima kasih Ananda kepada Bapak
~Sahabat –Sahabat duniaku~
Terimakasih untuk semangat, canda tawa, tangis, dan perjuangan yang telah
kita lewati bersama dan terimakasih untuk pengalaman yang telah
terukir selama ini. Semoga di akhirat nanti kita tetap bisa bersama dan
berkumpul di surga Allah, Aamiin
vi
-MOTTO-
“Ridho Allah tergantung pada ridho orang tua dan murka Allah tergantung
pada murka orang tua.”
(H.R. At-tirmidzi: 1899)
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya....”
(Q.S. Al Baqarah: 286)
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”
(Q.S Al Insyirah: 6)
vii
ABSTRAK
Jenneri Anna Yarti, (2020) : Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran BBL
(Brain Based Learning) terhadap Kemampuan
Pemecahan Masalah Matematis Ditinjau dari Self
Efficacy Siswa SMK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Ada atau tidaknya perbedaan
kemampuan pemecahan masalah matematis antara siswa yang diajarkan
menggunakan model pembelajaran BBL (Brain Based Learning) dengan siswa
yang diajarkan menggunakan pembelajaran konvensional. 2) Ada atau tidaknya
interaksi antara model pembelajaran BBL (Brain Based Learning) dan self
efficacy terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Penelitian ini
merupakan penelitian Eksperimen dengan desain penelitian Factorial Experiment.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah cluster
random sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas
XTLM semester ganjil SMK Abdurrab Pekanbaru tahun ajaran 2019/2020.
Sampel dalam penelitian ini adalah kelas XTLM1 sebagai kelas eksperimen dan
XTLM2 sebagai kelas kontrol. Teknik analisis data yang digunakan peneliti yaitu
uji-t dan anova dua arah. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan
bahwa: 1) Terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis antara
siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran BBL (Brain Based
Learning) dengan siswa yang diajarkan menggunakan pembelajaran konvensional.
2) Tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran BBL (Brain Based
Learning) dan self efficacy terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis
siswa.
Kata Kunci: Model Pembelajaran BBL (Brain Based Learning), Kemampuan
Pemecahan Masalah Matematis, Self Efficacy.
viii
ABSTRACT
Jenneri Anna Yarti, (2020): The Effect of Implementing BBL (Brain Based
Learning) Learning Model toward Students’
Mathematic Problem-Solving Ability Derived
from Their Self-Efficacy at Vocational High
School
This research aimed at knowing 1) whether there was or not a difference on
mathematic problem-solving ability between students taught by using BBL (Brain
Based Learning) learning model and those who were taught by using conventional
learning, and 2) whether there was or not an interaction between BBL learning
model and self-efficacy toward student mathematic problem-solving ability. It
was an experimental research with factorial experiment design. Cluster random
sampling technique was used in this research. All the tenth-grade students at the
first semester of Vocational High School of Abdurrab Pekanbaru in the Academic
Year of 2019/2020 were the population of this research. The samples were the
tenth-grade students of TLM1 as the experimental group and the students of
TLM2 as the control group. The techniques of analyzing the data were t-test and
two-way ANOVA. Based on the data analysis result, it could be concluded that 1)
there was a difference on mathematic problem-solving ability between students
taught by using BBL learning model and those who were taught by using
conventional learning, and 2) there was no interaction between BBL learning
model and self-efficacy toward student mathematic problem-solving ability.
Keywords: BBL (Brain Based Learning) Learning Model, Mathematic
Problem-Solving Ability, Self-Efficacy
ix
ملخص
في قدرة حل المشكالت م القائم على الدماغيالتعل(: تأثير تطبيق نموذج 0202، )نا يارتيأجينري لدى تالميذ المدرسة الثانوية المهنية الكفاءة الذاتية بناء علىالرياضية
( الفرق يف قدرة حل املشكالت الرياضية بني التالميذ الذين يتعلمون 1يهدف هذا البحث ملعرفة ما يلي: ( التعامل بني2والتالميذ الذين يتعلمون باستخدام التعليم التقليدي و م القائم على الدماغيالتعلباستخدام منوذج
يف قدرة حل املشكالت الرياضية لدى التالميذ. وهذا البحث الكفاءة الذاتيةو م القائم على الدماغيالتعلمنوذج العنقودية. جمتمعه مجيع العشوائية . ألخذ العينة، استخدمت تقنيةجتربة عامليهو البحث شبه التجربة بتصميم
. 2112/2121عبد الرب الثانوية املهنية للعام الدراسي تالميذ الفصل العاشر يف الفصل الدراسي األول مبدرسةكالفصل الضبطي. لتحليل البيانات، XTLM2كالفصل التجرييب والفصل XTLM1وعينته الفصل ( وجود الفرق يف قدرة 1وحتليل التباين لالجتاهني. بناء على نتيجة حتليل البيانات، استنتج أن: t-استخدم اختبار
والتالميذ الذين م القائم على الدماغيالتعلية بني التالميذ الذين يتعلمون باستخدام منوذج حل املشكالت الرياضيف الكفاءة الذاتيةو م القائم على الدماغيالتعل( عدم التعامل بني منوذج 2يتعلمون باستخدام التعليم التقليدي و
قدرة حل املشكالت الرياضية لدى التالميذ.
الكفاءة ، القدرة في حل المشكالت الرياضية، م القائم على الدماغيالتعلنموذج ية: الكلمات األساس الذاتية
x
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN ....................................................................................... i
PENGESAHAN ........................................................................................ ii
PENGHARGAAN .................................................................................... iii
PERSEMBAHAN ...................................................................................... v
MOTTO .................................................................................................. vi
ABSTRAK ................................................................................................ vii
DAFTAR ISI ............................................................................................ x
DAFTAR TABEL .................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xiii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah .......................................................... 8
C. Batasan Masalah ............................................................... 8
D. Rumusan Masalah ............................................................. 9
E. Tujuan Penelitian .............................................................. 9
F. Manfaat Penelitian ............................................................ 9
G. Penegasan Istilah ............................................................... 10
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori ................................................................. 12
1. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis ............ 12
2. Model Pembelajaran BBL (Brain Based Learning) .... 18
3. Self Efficacy ................................................................. 23
4. Pembelajaran Konvensional ........................................ 25
B. Hubungan Model Pembelajaran BBL (Brain Based
Learning) dengan Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematis .......................................................................... 28
C. Penelitian yang Relevan ................................................... 29
D. Konsep Operasional .......................................................... 31
xi
E. Hipotesis Penelitian ........................................................... 36
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ................................................................. 37
B. Desain Penelitian ............................................................... 37
C. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................... 40
D. Populasi dan Sampel ......................................................... 41
E. Variabel Penelitian ............................................................ 43
F. Teknik Pengumpulan Data ................................................ 44
G. Instrumen Penelitian.......................................................... 46
1. Instrumen Pelaksanaan Pembelajaran ........................ 46
2. Instrumen Pengumpulan Data ............................ ........ 47
H. Teknik Analisis Data ......................................................... 60
1. Uji Prasyarat ............................................................... 60
2. Uji Hipotesis .............................................................. 63
I. Prosedur Penelitian............................................................ 68
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian............................................... 70
B. Pelaksanaan Penelitian ...................................................... 76
C. Analisis Data Penelitian .................................................... 82
1. Analisis Lembar Observasi ........................................ 83
2. Analisis Self Efficacy ................................................. 84
3. Analisis Data Posttest Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematis .................................................... 85
4. Uji Hipotesis .............................................................. 87
D. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................... 90
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................... 95
B. Saran .................................................................................. 96
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xii
DAFTAR TABEL
Tabel II.1 Kriteria Pemberian Skor Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematis ......................................................................................... 17
Tabel II.2 Pedoman Penskoran Self Efficacy Matematis .................................. 35
Tabel III.1 Rancangan Penelitian ....................................................................... 38
Tabel III.2 Modifikasi Rancangan Desain Penelitian ........................................ 38
Tabel III.3 Kaitan Antara Model Pembelajaran Dengan Kemampuan
Pemecahan Masalah Matematis Dengan Self Efficacy Siswa 39
Tabel III.4 Jadwal Penelitian ............................................................................. 41
Tabel III.5 Hasil Uji Statistik Untuk memilih Kelas Sampel ............................ 42
Tabel III.6 Kriteria Koefisien Korelasi Validitas Instrumen ............................. 49
Tabel III.7 Hasil Koefisien Korelasi Validitas Instrumen ................................. 50
Tabel III.8 Kriteria Koefisien Korelasi Reliabilitas Instrumen ......................... 52
Tabel III.9 Kriteria Daya Pembeda .................................................................... 53
Tabel III.10 Hasil Daya Pembeda Soal Uji Coba ................................................ 54
Tabel III.11 Kriteria Indeks Kesukaran Soal ....................................................... 55
Tabel III.12 Hasil Tingkat Kesukaran Soal ......................................................... 55
Tabel III.13 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Soal .................................................... 56
Tabel III.14 Hasil Koefisien Korelasi Validitas Instrumen Angket Self Efficacy 57
Tabel III.15 Kriteria Koefisien Korelasi Reliabilitas Instrumen Angket Self
Efficacy ............................................................................................ 59
Tabel IV.1 Jumlah Siswa SMK Abdurrab Pekanbaru ....................................... 75
Tabel IV.2 Data Sarana dan Prasarana SMK Abdurrab Pekanbaru ................... 76
Tabel IV.3 Hasil Perhitungan Lembar Observasi .............................................. 83
Tabel IV.4 Pengelompokan Siswa ..................................................................... 84
Tabel IV.5 Uji Normalitas Soal Posttest ............................................................ 85
Tabel IV.6 Uji Homogenitas Soal Posttest ........................................................ 86
Tabel IV.7 Uji-t Posttest .................................................................................... 88
Tabel IV.8 Uji Anova Dua Arah ........................................................................ 89
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar IV.1 Rekapitulasi Aktivitas Guru ...................................................83
Gambar IV.2 Rekapitulasi Aktivitas Siswa ..................................................84
Gambar IV.3 Rata-rata Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis ........92
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Silabus .......................................................................................... 101
Lampiran A1 RPP-1 Kelas Eksperimen ............................................................. 104
Lampiran A2 RPP-2 Kelas Eksperimen ............................................................. 113
Lampiran A3 RPP-3 Kelas Eksperimen ............................................................. 121
Lampiran A4 RPP-4 Kelas Eksperimen ............................................................. 130
Lampiran A5 RPP-5 Kelas Eksperimen ............................................................. 139
Lampiran B1 RPP-1 Kelas Kontrol .................................................................... 148
Lampiran B2 RPP-2 Kelas Kontrol .................................................................... 154
Lampiran B3 RPP-3 Kelas Kontrol .................................................................... 160
Lampiran B4 RPP-4 Kelas Kontrol .................................................................... 166
Lampiran B5 RPP-5 Kelas Kontrol .................................................................... 173
Lampiran C1 Kisi-Kisi Soal Uji Coba Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematis ..................................................................................... 180
Lampiran C2 Soal Uji Coba Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis ...... 182
Lampiran C3 Kunci Jawaban Soal Uji Coba Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematis ....................................................................... 184
Lampiran C4 Hasil Soal Uji Coba Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematis ..................................................................................... 194
Lampiran C5 Validitas Soal Uji Coba Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematis ..................................................................................... 195
Lampiran C6 Reliabilitas Soal Uji Coba Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematis ....................................................................... 208
Lampiran C7 Daya Pembeda Soal Uji Coba Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematis ....................................................................... 212
Lampiran C8 Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematis ....................................................................... 219
Lampiran D1 Kisi-Kisi Uji Coba Angket Self Efficacy ...................................... 222
Lampiran D2 Uji Coba Angket Self Efficacy ...................................................... 223
Lampiran D3 Hasil Uji Coba Angket Self Efficacy ............................................ 226
xv
Lampiran D4 Validitas Angket Uji Coba Self Efficacy ...................................... 228
Lampiran D5 Reliabilitas Angket Uji Coba Self Efficacy .................................. 236
Lampiran E1 Kisi-Kisi Soal Pretest Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematis ..................................................................................... 240
Lampiran E2 Soal Pretest Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis .......... 241
Lampiran E3 Kunci Jawaban Soal Pretest Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematis ....................................................................... 243
Lampiran E4 Hasil Pretest Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis ........ 250
Lampiran E5 Uji Normalitas Pretest Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematis ..................................................................................... 251
Lampiran E6 Uji Homogenitas Dengan Metode Barlet ..................................... 257
Lampiran E7 Uji Anova Satu Arah Data Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematis Siswa Kelas Calon Sampel .......................... 260
Lampiran F1 Kisi-Kisi Angket Self Efficacy...................................................... 265
Lampiran F2 Angket Self Efficacy ..................................................................... 266
Lampiran F3 Hasil Angket Self Efficacy Siswa ................................................. 268
Lampiran G1 Kisi-Kisi Soal Posttest Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematis ..................................................................................... 271
Lampiran G2 Soal Posttest Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis ........ 273
Lampiran G3 Kunci Jawaban Soal Posttest Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematis ....................................................................... 275
Lampiran G4 Hasil Posttest Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis ....... 284
Lampiran G5 Uji Normalitas Posttest Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematis ..................................................................................... 285
Lampiran G6 Uji Homogenitas Posttest Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematis ..................................................................................... 289
Lampiran G7 Uji-t Hipotesis Rumusan Masalah Pertama .................................. 292
Lampiran H1 Pengelompokan Self Efficacy Siswa ............................................. 295
Lampiran H2 Perhitungan Uji Anova Dua Arah ................................................ 301
Lampiran I1 Lembar Observasi Guru ............................................................... 307
Lampiran I2 Lembar Observasi Siswa .............................................................. 317
xvi
Lampiran I3 Rekapitulasi Lembar Observasi Guru .......................................... 322
Lampiran I4 Rekapitulasi Lembar Observasi Siswa ......................................... 324
Lampiran J Daftar Nama Guru Dan Pegawai .................................................. 325
Lampiran K Dokumentasi ................................................................................. 328
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemampuan pemecahan masalah merupakan suatu aspek yang sangat
penting dalam pembelajaran, karena dengan kemampuan pemecahan masalah
siswa dapat mengembangkan kemampuannya dalam setiap materi pelajaran.
Salah satu pelajaran yang sangat membutuhkan kemampuan pemecahan
masalah siswa dalam proses pembelajaran adalah matematika.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak terlepas dari
peran serta matematika, oleh karena itu kemampuan pemecahan masalah
matematika sangat diperlukan siswa dalam pembelajaran matematika
disekolah.
Pemecahan masalah merupakan salah satu tujuan pembelajaran
matematika. Mempelajari kemampuan pemecahan masalah adalah tujuan
utama dalam mempelajari matematika, karena kemampuan pemecahan
masalah merupakan salah satu aspek dalam kehidupan sehari-hari yang pasti
dihadapi siswa.1 Jadi, pemecahan masalah merupakan bagian penting dan
tidak bisa dipisahkan dari matematika yang wajib dipelajari oleh siswa
disekolah.
Hal ini sejalan dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 21 Tahun 2016 tentang standar isi pendididikan dasar dan menengah
1Effandi Zakaria, dkk, Trend Pengajaran dan Pembelajaran Matematik, (Kuala Lumpur:
Lohprit SDN, BHD, 2007), hlm. 112.
2
point pertama yaitu menunjukkan sikap logis, kritis, analitis, kreatif, cermat
dan teliti, bertanggung jawab, responsif, dan tidak mudah menyerah dalam
memecahkan masalah.2 Terlihat jelas bahwa pemecahan masalah matematis
merupakan salah satu kemampuan penting yang harus dimiliki pada diri
siswa.
Penelitian yang dialakukan N. Adiastuty menjelaskan bahwa proses
pembelajaran di SMK adalah upaya untuk mengembangkan potensi,
kecakapan dan kepribadian siswa. Lulusan dari SMK diharapkan bisa lebih
terampil dan siap dalam dunia kerja, sehingga diharapkan juga mereka
terampil dalam memecahkan permasalahan yang ada di dunia kerja.3
Penelitian Tina sebelumnya, prestasi siswa SMK dalam pembelajaran
matematika masih tergolong rendah terutama dalam hal kemampuan
memecahkan masalah matematis.4 Dari kedua penelitian tersebut penulis
berpendapat bahwa, kemampuan untuk memecahkan masalah matematis
disekolah sangat diperlukan oleh siswa, agar siswa lebih terampil dalam
memecahkan permasalahan yang ada disekolah. Dan juga dalam dunia kerja
nanti juga akan mudah untuk memecahkan masalah. Sebab, bekal untuk
terjun ke dunia kerja salah satu nya didapat dari sekolah.
2Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar
dan Menengah, Jakarta, 2016, hlm. 121. 3N. Adiastuty, Rochmad, Masrukan, “Perangkat Pembelajaran Model BBL Materi
Barisan dan deret untuk meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah”, Junnes Journal of
Mathematics Education Research, Vol. 2 No. 1, 2012, hlm. 88. 4Sumartini, T.S., “Peningkatan Kamampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa
melalui Pembelajaran Berbasis Masalah”, Jurnal “Mosharafa” Pendidikan Matematika STKIP
Garut, Vol.5 No.2, Mei 2016, hlm. 149.
3
Hasil PPL (Program pengalaman Lapangan) penulis ketika praktek di
SMK Abdurrab Pekanbaru pada tanggal 19 September s/d 19 Desember
2018, penulis menemukan beberapa masalah diantaranya, yaitu sebagai
berikut:
1. Masih banyak siswa yang menyontek ketika mengerjakan soal
matematika yang diberikan oleh guru.
2. Siswa masih kurang percaya diri terhadap kemampuan yang dimiliki
dalam menyelesaikan soal matematika.
3. Siswa masih lemah terhadap kemampuan pemecahan masalah yang
dimiliki, hal ini dibuktikan dengan ditemukannya beberapa hal berikut:
a. Masih banyak siswa yang belum mengetahui apa masalah yang
terdapat didalam soal atau apa yang diketahui dan apa yang ditanya
atau ingin dicari/selesaikan.
b. Siswa masih bingung untuk merencanakan penyelesaikan soal
matematika ketika soal tersebut berbeda dari contoh yang telah
diberikan guru sebelumnya.
c. Siswa juga merasa kesulitan dalam melaksanakan penyelesaikan
soal-soal yang diberikan.
d. Banyak siswa yang tidak mau memeriksa kembali jawaban dari soal
yang telah diselesaikan.
Kemampuan pemecahan masalah matematis menjadi sangat penting
ketika siswa melakukan kegiatan pembelajaran matematika, karena mereka
akan berlatih untuk menyelesaikan, menggambarkan sehingga mereka dapat
4
memahami konsep matematika dengan membangun pengetahuan mereka
sendiri dengan bimbingan guru. Sikap siswa dalam proses pembelajaran juga
mengalami kemunduran karena ketidakmampuannya dalam menerima
pembelajaran. Hal ini dapat diamati dengan ketidakjujurannya dalam
menyelesaikan masalah matematika, tidak sabar, mengganggu teman dan
berprilaku tidak ramah.5
Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa perlu ditingkatkan
karena kemampuan ini adalah salah satu tujuan pembelajaran matematika.
Apabila kemampuan pemecahan masalah matematika siswa terus dibiarkan
rendah, maka pencapaian tujuan pembelajaran matematika akan sulit
terlaksana.
Salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan pemecahan
masalah matematis siswa, maka diperlukan adanya pembelajaran yang
menekankan pada belajar siswa aktif dan dapat membangkitkan rasa ingin
tahu. Salah satu pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah matematis dan mengikutsertakan siswa aktif
dalam proses pembelajaran adalah model pembelajaran BBL (Brain Based
Learning).
Melalui pembelajaran ini diharapkan mampu meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah matematis siswa karena Model
pembelajaran BBL (Brain Based Learning) atau pembelajaran berbasis
kemampuan otak adalah model pembelajaran yang diselaraskan dengan cara
5Suhandri dan Arnida Sari, “Pengembangan Modul Berbasis Kontekstual Terintegrasi
Nilai Keislaman untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa”, Suska
Journal of Mathematics Education, Vol. 5 No.2, 2019, hlm. 133.
5
kerja otak yang didesain secara ilmiah untuk belajar, tidak terfokus pada
keterurutan, tetapi lebih mengutamakan pada kesenangan dan kecintaan siwa
akan belajar sehingga siswa dapat dengan mudah menyerap materi yang
dipelajari.6
Model pembelajaran BBL (Brain Based Learning) terdiri dari tujuh
tahap/langkah yang dilakukan yaitu pra-pemaparan, persiapan, inisiasi dan
akuisisi, elaborasi, inkubasi dan memasukkan memori, verifikasi dan
pengecekan keyakinan, perayaan dan integrasi. Berdasarkan penelitian yang
dilakukan Yoni langkah-langkah yang dilaksanakan pada model pembelajaran
BBL (Brain Based Learning) menunjukkan adanya keaktifan siswa selama
proses pembelajaran.7
Ketika siswa terbiasa menggunakan kemampuan pemecahan masalah,
maka nantinya akan sangat berguna bagi siswa dalam menghadapi masa
depannya. Karena siswa sudah merasa mampu atau merasa terbiasa
menyelesaikan soal non rutin yang tingkat kesulitannya lebih tinggi dari soal
rutin, siswa akan merasa yakin terhadap kemampuannya sendiri dalam
menyelesaikan soal atau tugas-tugas yang diberikan sehingga self efficacy
siswa meningkat.
6Karunia Eka Lestari dan Mokhammad Ridwan Yudhanegara, Penelitian Pendidikan
Matematika, (Bandung: PT. Refika Aditama,2015), hlm. 61. 7Yoni Sunaryo dan Ida Nuraida, “Pengaruh Penerapan Model Brain Based Learning
Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Siswa”, Jurnal Penelitian Pendidikan dan
pengajaran Matematika, Vol. 3 No.2, September 2017, hlm. 93.
6
Hal ini sesuai dengan pengertian kemampuan pemecahan masalah
yang diantaranya untuk menyelesaikan soal rutin dan non rutin. Soal non
rutin adalah soal yang prosedur penyelesaiannya memerlukan perencanaan
penyelesaian, sedangkan soal rutin adalah soal yang penyelesaiannya sekedar
mengulang algoritmik.8 Jadi, dapat disimpulkan bahwa soal rutin lebih mudah
dari soal non rutin dalam penyelesaiannya.
Selanjutnya meningkatnya self efficacy siswa terhadap matematik
akan menunjang terhadap keberhasilan siswa dalam belajar matematika.9
Jadi, penelitian tersebut menggambarkan bahwa kesuksesan siswa dalam
belajar antara lain dapat ditentukan dari pandangan dirinya terhadap
kemampuannya.
Satu jenis pandangan terhadap kemampuan dirinya yang dapat
mempengaruhi kesuksesan siswa adalah kemampuan diri (self efficacy).10
Pada permasalahan ini self efficacy yang dimaksud adalah keyakinan seorang
siswa dengan kemampuannya dalam pembelajaran matematika.
Self efficacy merupakan salah satu faktor penting yang berpengaruh
pada pencapaian peserta didik.11
Self efficacy mempengaruhi siswa dalam
memilih kegiatannya. Siswa dengan self efficacy yang rendah mungkin
menghindari pelajaran yang banyak tugasnya, khususnya untuk tugas-tugas
8Ibid, hlm. 84.
9Ibid, hlm. 94.
8Heris Hendriana, Euis Eti Rohaeti, dan Utari Soemarno, Hard Skill dan Soft Skills,
(Bandung: PT. Refika Aditama,2017), hlm. 212. 11
Zubaidah Amir dan Risnawati, Psikologi Pembelajaran Matematiaka, (Yogyakarta:
Aswaja Pressindo, 2015), hlm. 156.
7
yang menantang, sedangkan siswa dengan self efficacy yang tinggi
mempunyai keinginan yang besar untuk mengerjakan tugas-tugasnya.
Penilaian self efficacy mendorong individu menghindari situasi yang
diyakini melampaui kemampuannya atau melakukan kegiatan yang
diperkirakan dapat diatasinya. Dalam memecahkan masalah yang sulit,
individu yang mempunyai keraguan tentang kemampuannya akan
mengurangi usahanya bahkan cenderung akan menyerah.
Individu yang mempunyai efficacy tinggi menganggap kegagalan
sebagai kurangnya usaha, sedangkan individu yang memiliki efficacy rendah
menganggap kegagalan berasal dari kurangnya kemampuan.12
Jadi, self
efficacy memiliki fungsi penting dalam menghadapi pandangan bahwa
matematika dianggap pelajaran yang sukar untuk dipahami dan pelajaran
yang menakutkan bagi siswa yang berkemampuan rendah.
Fungsi penting tersebut adalah dalam hal kualitas strategi belajar dan
mengontrol diri. Siswa dengan self efficacy tinggi memiliki kualitas strategi
belajar yang lebih baik dan memiliki kontrol diri yang lebih terhadap hasil
belajar mereka dari pada siswa dengan self efficacy rendah.13
Maka tinggi
rendah self efficacy siswa akan sangat memepengaruhi kualitas strategi
belajar dan mengontrol diri.
12
Susanti, “Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis dan Self-Efficacy
Siswa MTs Melalui Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik”, Suska Journal of Mathematics
Education, Vol. 3 No.2, 2017, hlm. 93. 13
Zubaidah Amir MZ dan Ramon Muhandaz, “Profil Kesulitan Belajar Matematika dan
Self efficacy Matematis Siswa Sekolah Menengah di Riau”, Suska Journal of Mathematics
Education, Vol. 5 No.2, 2019, hlm. 143.
8
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan diatas, maka dari itu penulis
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Penerapan
Model Pembelajaran BBL (Brain Based Learning) Terhadap
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Ditinjau dari Self Efficacy
Siswa SMK “
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka
penulis dapat mengidentifikasi masalah sebagai berikut:
1. Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa masih rendah, hal ini
menyebabkan siswa kesulitan dalam menyelesaikan masalah matematika.
2. Siswa masih bingung untuk merencanakan penyelesaikan soal matematika
ketika soal tersebut berbeda dari contoh yang telah diberikan guru
sebelumnya.
3. Siswa juga merasa kesulitan dalam melaksanakan penyelesaikan soal-soal
yang diberikan.
4. Banyak siswa yang tidak mau memeriksa kembali jawaban dari soal yang
telah diselesaikan.
C. Batasan Masalah
Agar penulisan penelitian ini terfokus dan tidak terlalu luas
jangkauannya, maka penulis membatasi masalah pada kemampuan
pemecahan masalah matematis ditinjau dari self efficacy siswa yang belajar
menggunakan model pembelajaran BBL (Brain Based Learning).
9
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah, yang telah dikemukakan sebelumnya,
maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis
antara siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran BBL
(Brain Based Learning) dan siswa yang diajarkan menggunakan
pembelajaran konvensional?
2. Apakah terdapat interaksi antara model pembelajaran BBL (Brain Based
Learning) dan self efficacy terhadap kemampuan pemecahan masalah
matematis siswa?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk menyelidiki ada atau tidaknya perbedaan kemampuan pemecahan
masalah matematis antara siswa yang diajarkan menggunakan model
pembelajaran BBL (Brain Based Learning) dan siswa yang diajarkan
menggunakan pembelajaran konvensional.
2. Untuk menyelidiki ada atau tidaknya interaksi antara model pembelajaran
BBL (Brain Based Learning) dan self efficacy terhadap kemampuan
pemecahan masalah matematis siswa.
F. Manfaat penelitian
Adapun manfaat yang dapat diharapkan pada penelitian ini, yaitu:
1. Bagi guru: hasil penelitian ini dapat berguna untuk mengetahui sejauh
mana keberhasilan yang telah dicapai dalam pembelajaran tersebut dan
10
diharapkan guru menjadi termotivasi untuk menggunakan model
pembelajaran BBL (Brain Based Learning) ini untuk meningkatkan hasil
pembelajaran.
2. Bagi siswa: peneilitian ini diharapkan dapat meningkatkan hasil
pembelajaran, yaitu meningkatkan kemampuan pemecahan masalah
matematis dan self efficacy siswa.
3. Bagi penulis: penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu, wawasan
dan pengetahuan penulis. Serta memberikan pengalaman lansung tentang
model pembelajaran BBL (Brain Based Learning).
G. Penegasan Istilah
Menghindari kesalahan dalam memahami judul penelitian ini, maka
penulis menjelaskan beberapa istilah yang digunakan dalam judul penelitian
ini, yaitu:
1. Pembelajaran berbasis otak BBL (Brain Based Learning) adalah
pembelajaran yang disesuaikan dengan cara berpikir otak yang didesain
secara alamiah untuk belajar.14
2. Kemampuan pemecahan masalah matematis adalah kemampuan
memecahkan masalah rutin, non-rutin, rutin terapan, rutin non-terapan,
non-rutin terapan, dan masalah non-rutin non-terapan dalam bidang
matematika.15
14
Eric Jensen, Pemelajaran Berbasis Otak, (Edisi kedua ; Jakarta: PT Indeks, 2011), hlm.
6. 15
Karunia Eka Lestari dan Mokhammad Ridwan Yudhanegara, Op. Cit., hlm. 84.
11
3. Self efficacy merupakan keyakinan seseorang terhadap kemampuannya
dalam mengatur dan melaksanakan serangkaian tindakan untuk mencapai
hasil yang ditetapkan.16
16
Heris Hendriana, Euis Eti Rohaeti, dan Utari Soemarno, Op. Cit., hlm. 211.
12
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Landasan Teori
1. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
a. Pengertian Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Setiap manusia memiliki masalah dan kehidupan manusia
tidak akan terlepas dari masalah. Begitu juga dengan matematika.
Masalah adalah suatu pertanyaan yang harus dijawab. Namun, tidak
semua pertanyaan merupakan suatu masalah. Menurut Effandi Zakaria
dalam kamus Matematika, masalah adalah sesuatu yang memerlukan
penyelesaian, perkara, soal ataupun persoalan yang memerlukan
jawaban.1
Proses pemecahan masalah matematika merupakan salah satu
kemampuan dasar matematik yang harus dikuasai siswa. Pentingnya
memiliki kemampuan tersebut dari pernyataan Branca yang diikuti
oleh Sumarno dalam Heris Hendriana dkk, bahwa pemecahan masalah
matematik merupakan salah satu tujuan penting dalam pembelajaran
matematika bahkan proses pemecahan masalah matematika
merupakan jantungnya matematika.2 Oleh karena itu, pemecahan
masalah merupakan salah satu tujuan utama pendidikan matematika
1Effandi Zakaria, dkk, Trend Pengajaran dan Pembelajaran Matematik, (Kuala Lumpur:
Lohprit SDN, BHD, 2007), hlm. 113. 2Heris Hendriana dan Utari Soemarno, Penilaian Pembelajaran Matematika, (Bandung:
PT. Refika Aditama, 2017), hlm. 23.
13
dan merupakan salah satu bagian utama dalam aktivitas matematika.3
Kemampuan pemecahan masalah matematis adalah
kemampuan memecahkan masalah rutin, non-rutin, rutin terapan, rutin
non-terapan, non-rutin terapan, dan masalah non-rutin non-terapan
dalam bidang matematika.4 Masalah-masalah yang dipecahakan
meliputi semua topik dalam matematika baik dalam bidang geometri,
pengukuran, aljabar, bilangan (aritmatika), maupun statistika.
Disamping itu siswa juga perlu berlatih memecahkan masalah-
masalah yang mengaitkan matematika dengan sains. Kemampuan
pemecahan masalah matematika siswa ditekankan pada berfikir
tentang cara memecahkan masalah dan pemprosesan informasi
matematika.
Kemampuan pemecahan masalah setiap manusia pastilah
berbeda-beda. Untuk dapat memperoleh kemampuan pemecahan
masalah, seseorang harus memiliki banyak pengalaman dalam
memecahkan berbagai masalah. Menurut Aisha dan Norlaila
kemampauan pemecahan masalah dalam matematika adalah
kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah matematika dengan
3Nurul Fitriana, Ramon Muhandaz dan Risnawati “Pengembangan Modul Matematika
Berbasis Learning Cycle 5E Untuk Memfasilitasi Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP)”, JURING, Vol 2 No 1. 2019, hlm. 22. 4Karunia Eka Lestari dan Mokhammad Ridwan Yudhanegara, Penelitian Pendidikan
Matematika, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2015), hlm. 84.
14
mamperhatikan proses menemukan jawaban berdasarkan langkah-
langkah pemecahan masalah.5
Berdasarkan uraian diatas, penulis memahami bahwa
kemampuan pemecahan masalah matematis merupakan suatu
kemampuan dalam menyelesaikan suatu persoalan, masalah disini
adalah masalah yang berhubungan dengan matematika. Jadi,
kemampuan pemecahan masalah adalah kekuatan yang dimiliki oleh
siswa dalam menyelesaikan persoalan matematika.
b. Faktor yang mempengaruhi Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematis
Menurut I Putu Eka ada tiga Faktor yang mempengaruhi Kemampuan
Pemecahan Masalah Matematis, yaitu:6
1. Pengetahuan awal
2. Apresiasi matematis
3. Kecerdasan logis matematis
c. Komponen Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Glass, Holyoak dan Santa mengatakan bahwa semua masalah
mempunyai tiga komponen dasar, yaitu:7
1. Informasi atau deskripsi dari masalah.
5Aisha Juliani dan Norlaila, “Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Dalam
Pembelajaran Matematika Menggunakan Model Cooperative Script”, EDU-MAT Jurnal
Pendidikan Matematika, Vol.2, No.3, Oktober 2014, hlm. 253. 6 I Putu Eka Irawan, “Faktorr-faktor yang mempengaruhi Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematika”, FMIPA Undiksha, hlm. 71. 7Christine L. Borgman, From Gutenberg to the Global Information Infrastructure
(Cambridge: MIT Press, 2000), hlm. 130.
15
2. Operasi atau cara yang bisa digunakan pemecah masalah untuk
mendapatkan jawaban.
3. Tujuan atau deskripsi tentang apa yang menjadi solusi masalah tersebut.
d. Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Salah satu kemampuan matematika yang harus dikuasai dalam
pembelajaran matematika adalah kemampuan pemecahan masalah
matematis. Untuk itu siswa harus mempunyai kemampuan pemecahan
masalah matematis yang baik yang ditandai dengan terpenuhinya
indikator-indikator yang menjadi tolak ukur siswa dalam memecahkan
masalah dengan baik dalam proses pembelajaran matematika.
Menurut Polya dalam Effandi Zakaria kemampuan pemecahan
masalah matematika siswa dapat dilihat dari indikator berikut:8
1) Memahami masalah: menentukan (mengidentifikasi) apa yang
diketahui, apa yang ditanyakan, syarat-syarat apa yang diperlukan,
apa syarat yang bisa dipenuhi, memeriksa apakah syarat-syarat
yang diketahui, dan menyatakan kembali masalah asli dalam
bentuk yang lebih operasional (dapat dipecahkan).
2) Merencanakan penyelesaian: memeriksa apakah sudah pernah
melihat sebelumnya atau melihat masalah yang sama dalam bentuk
yang berbeda, apakah sudah mengetahui soal lain yang terkait,
mengaitkan dengan teorema yang mungkin berguna,
memperhatikan yang tidak diketahui dari soal dan mencoba
memikirkan soal yang sudah dikenal yang mempunyai unsur yang
tidak diketahui yang sama.
3) Melaksanakan penyelesaian: melaksanakan rencana penyelesaian,
mengecek kebenaran setiap langkah dan membuktikan bahwa
langkah benar.
4) Memeriksa kembali: meneliti kembali hasil yang telah dicapai,
mengecek hasilnya, mengecek argumentnya, mencari hasil itu
dengan cara lain, dan menggunakan hasil atau metode yang
ditemukan untuk menyelesaikan masalah lain.
8Effandi Zakaria, Op. Cit., hlm. 115.
16
Adapun indikator kemampuan pemecahan masalah menurut
Karunia Eka dan Mokhammad Ridwan adalah sebagai berikut:9
1) Mengidentifikasi unsur-unsur yang diketahui, ditanyakan,, dan
kecukupan unsur yang diperlukan.
2) Merumuskan masalah matematis atau menyusun model matematis.
3) Menerapkan strategi untuk menyelesaikan masalah.
4) Menjelaskan atau menginterpretasikan hasil penyelesaian masalah.
Noviarni dalam bukunya mengungkapkan bahwa pemecahan
masalah matematika mempunyai dua makna. Pertama sebagai suatu
pendekatan pembelajaran, yang digunakan untuk menemukan kembali
dan memahami konsep matematika. Pembelajaran diawali dengan
penyajian masalah atau situasi yang kontekstual kemudian secara
induksi siswa menemukan konsep/ prinsip matematika. Kedua,
sebagai tujuan atau kemampuan yang harus dicapai dalam
pembelajaran kemampuan pemecahan masalah yang dirinci dalam
indikator berikut:10
1) Mengidentifikasi kecukupan data untuk pemecahan masalah.
2) Membuat model matematik dari situasi atau masalah sehari-hari
dalam menyelesaikannya.
3) Memilih dan menerapkan strategi untuk menyelesaikan masalah
matematika atau diluar mateatika.
4) Menjelaskan atau menginterpretasikan hasil sesuai permasalahan
asal, serta memeriksa kebenaran hasil atau jawaban.
5) Menerapkan matematika secara bermakna.
9Karunia Eka Lestari dan Mokhammad Ridwan Yudhanegara, Op. Cit., hlm. 85.
10Noviarni, Perencanaan Pembelajaran Matematika dan Aplikasinya, (Pekanbaru:
Benteng Media, 2014), hlm. 18.
17
Dari beberapa indikator yang telah dipaparkan diatas, jadi
penulis menggunakan indikator menurut Polya dalam buku Effandi
Zakaria.
Adapun skor kemampuan pemecahan masalah adalah sebagai
berikut:11
TABEL II. 1
KRITERIA PEMBERIAN SKOR KEMAMPUAN
PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA
Skor Memahami
Masalah
Merencanakan
Penyelesaian
Melaksanakan
Penyelesaian
Memeriksa
Kembali
0
Salah
menginterpre
tasi soal/
salah sama
sekali
Tidak ada
rencana
penyelesaian
Tidak ada
penyelesaian
Tidak ada
keterangan
1
Tidak
mengindahk
an kondisi
soal/
interprestasi
soal kurang
tepat
Membuat
rencana strategi
yang tidak
relevan
Melaksanakan
prosedur yang
mengarah pada
jawaban benar
tapi salah dalam
penyelesaian
Pemeriksaan
hanya pada
hasil
perhitungan
2
Memahami
soal
Membuat
rencana strategi
penyelesaian
yang kurang
relevan sehingga
tidak dapat
dilaksanakan
Melaksanakan
prosedur yang
benar dan
mendapatkan
hasil yang benar
Pemeriksaan
kebenaran
prosedur
(keseluruhan)
3
Membuat
rencana strategi
penyelesaian
yang benar tapi
tidak lengkap
4 Membuat
rencana strategi
11
Buang Saryantono, “Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
Siswa Kelas X SMA Adiguna Bandar Lampung Melalui Model Pembelajaran Investigasi
Kelompok”, Prosiding Semirata FMIFA Universitas Lampung, 2013, hlm. 65.
18
penyelesaian
yang benar
mengarah pada
jawaban
Skor maks =
2
Skor maks = 4 Skor maks = 2 Skor maks =
2
Sumber: Buang Saryantono
2. Model Pembelajaran BBL (Brain Based Learning)
a. Pengertian Model Pembelajaran BBL (Brain Based Learning)
Otak merupakan bagian terpenting dari diri manusia. Otak
menjalankan berbagai fungsi tubuh manusia seperti berpikir, berkata
dan berperilaku. Dalam belajar, tentu saja otak sangat berperan
penting sebab tanpa berpikir, pelajaran tidak akan mampu diterima
oleh manusia. Salah satu model pembelajaran yang sesuai dengan otak
manusia yaitu BBL (Brain Based Learning). Pembelajaran berbasis
otak BBL (Brain Based Learning) adalah pembelajaran yang
disesuaikan dengan cara berpikir otak yang didesain secara alamiah
untuk belajar. Pembelajaran berbasis otak mempertimbangkan
bagaimana otak belajar dengan optimal.12
Artinya, otak tidak belajar
berdasarkan tuntutan jadwal sekolah yang kaku dan tidak fleksibel,
otak tidak dirancang dengan baik untuk instruksi formal dan otak
sama sekali tidak untuk efisiensi atau aturan.
Model pembelajaran berbasis kemampuan otak menawarkan
sebuah konsep untuk menciptakan pembelajaran yang berorientasi
12
Eric Jensen, Pemelajaran Berbasis Otak, (Edisi kedua ; Jakarta: PT Indeks, 2011), hlm.
6.
19
pada upaya pemberdayaan otak manusia. Dimana upaya
pemberdayaan otak manusia dilakukan melalui tiga strategi, yaitu: 13
1) Menciptakan lingkungan belajar yang menantang kemampuan
berpikir siswa.
2) Menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan.
3) Menciptakan situasi pembelajaran yang aktif dan bermakna bagi
siswa.
Memaksimalkan fungsi dari kemampuan otak kiri dan kanan
dalam pembelajaran menjadi sangat penting, artinya tidak hanya
menekankan pada kemampuan otak kiri saja namun juga
mengembangkan kemampuan otak kanan. Memberdayakan otak
kanan dalam proses pembelajaran perlu dilakukan dan ditingkatkan
intensitasnya, sebab sangat penting dalam membangun kecerdasan
siswa. Jadi, model pembelajaran BBL (Brain Based Learning)
menitikberatkan pada pemberdayaan potensi otak sebagai modal
utama siswa dalam belajar secara optimal.
b. Langkah-langkah Model Pembelajaran BBL (Brain Based
Learning)
Menurut Eric Jensen dalam bukunya ada tujuh tahap
perencanaan berbasis otak atau langkah-langkah model pembelajaran
BBL (Brain Based Learning), yaitu sebagai berikut:14
1) Tahap Pra-paparan
13
Karunia Eka Lestari dan Mokhammad Ridwan Yudhanegara, Op. Cit., hlm. 61. 14
Eric Jensen, Op. Cit., hlm. 296-299.
20
Tahap ini memberikan kepada otak satu tinjauan atas pembelajaran
baru sebelum benar-benar digali. Pra-paparan membantu otak
mengembangkan peta konseptual yang lebih baik.
a) Pasanglah sebuah tinjauan tentang topik baru pada papan
buletin. Dalam hal ini peta pikiran berfungsi sangat bagus.
b) Ajarkan keterampilan belajar untuk belajar dan strategi
memori.
c) Doronglah nutrisi otak yang baik, termasuk banyak minum air
minum.
d) Bentuk dan praktikkan keterampilan mengelola, harga diri, dan
keterampilan hidup.
e) Ciptakan lingkungan belajar yang sangat melibatkan. Buatlah
menjadi menarik.
f) Pertimbangkan siklus dan ritme otak berdasarkan waktu
sepanjang hari ketika merencanakan aktivitas pagi dan petang.
g) Temukan minat dan latar belakang siswa, mulailah dimana
mereka berada dalam basis pengetahuan mereka bukan dimana
anda pikir mereka berada.
h) Mintalah para siswa menetapkan tujuan mereka sendiri, dan
diskusikan tujuan pelajaran untuk setiap unit.
i) Pasanglah hiasan sekeliling dengan banyak warna, termasuk
afirmasi positif.
j) Rencanakan untuk membangunkan otak (misalnya, silangkan
sisi kiri dan kanan, lakukan peregangn yang santai) setiap jam.
k) Rencanakan aktivitas disaat mana siswa dapat berjalan keliling
dan memilih dari satu menu penawaran.
l) Tetapkan ekspetasi positif yang kuat, dan biarkan siswa
menyuarakan ekspetasi mereka juga.
m) Susunlah satu laporan positif yang kuat dengan para siswa.
n) Bacalah pernyataan pemelajaran siswa anda, dan buatlah
penyesuaian apa saja ketika anda terus maju dalam pelajaran.
2) Tahap Persiapan
Tahap dimana anda menciptakan keingintahuan atau kegembiraan.
a) Ciptakan satu pengalaman “anda ada disana”, berikan siswa
landasan dunia nyata.
b) Berikan konteks untuk topik pembelajaran.
c) Dapatkan dari para siswa nilai apa yang mungkin dan relevansi
topik itu bagi mereka secara pribadi. Mereka harus merasa
dihubungkan dengan pembelajaran sebelum mereka
menginternalisasikannya.
d) Sediakan sesuatu yang real, fisikal, atau konkrit.
e) Ciptakan ikatan interdisipliner yang kompleks dengan sesi.
f) Berikan sebuah kejutan atau sedikit kebaruan untuk melibatkan
emosi siswa.
21
3) Tahap Inisiasi dan Akuisisi
Tahap ini memberikan pencemplungan, banjirilah dengan konten.
a) Sediakan aktivitas-aktivitas yang memanfaatkan mayoritas
(jika tidak semua) dari multi inteligensi.
b) Tawarkan satu proyek kelompok atau tim yang melintasi
bangunan, temuan, eksplorasi, atau perancangan.
c) Tontonlah teater, pentaskan lakon kecil, produksikan siaran
iklan, atau ciptakan surat kabar kelas/ sekolah.
d) Berikan cukup pilihan sehingga siswa memiliki peluang untuk
mengeksplorasi subjek yang menggunakan modalitas
pembelajaran yang mereka sukai : visual, auditori, kinestetik
dan lain-lain.
e) Sebuah program komputer yang dirancang dengan baik dapat
bermanfaat pada tahap ini.
4) Tahap Elaborasi
Tahap pengolahan, menuntut pemikiran sejati tentang bagian
pemelajar.
a) Berikan satu pelajaran singkat yang terbuka tentang aktivitas
sebelumnya.
b) Ikatkan segala sesuatu bersama sehingga terjadi pembelajaran
lintas disiplin (misalnya, bacalah cerita fiksi ilmiah tentang
ruang angkasa luar sambil mempelajari sistem solar,
diskusikan bagaimana literatur berhubungan dengan ilmu)
c) Mintalah siswa merancang suatu prosedur atau rubrik evaluasi
untuk diri mereka sendiri (misalnya, tuliskan pertanyaan ujian)
d) Mintalah siswa mengeksplorasi topik online atau
diperpustakaan.
e) Nontonlah video.
f) Rangsanglah diskusi kelompok kecil, dan mintalah kelompok
nelaporkan hasilnya kepada keseluruhan kelas.
g) Ciptakan peta pikiran individual atau kelompok yang
merefleksikan materi baru.
h) Selenggarakan satu periode tanya jawab.
i) Mntalah siswa melakukan pengajaran (misalnya, dalam
kelompok kecil, sebagai presenter kelas, dalam pasangan)
5) Tahap Inkubasi dan Memasukkan Memori
Tahap ini menekankan pentingnya waktu tak ada kegiatan dan
waktu tinjauan.
a) Sediakan waktu untuk refleksi yang tidak dipandu.
b) Mintalah siswa berjalan-jalan secara berpasangan untuk
mendiskusikan topik.
c) Sediakan regangan dan latihan relaksasi.
d) Sediakan daerah pendengaran musik.
22
e) Mintalah siswa mendiskusikan pembelajaran baru dengan
keluarga dan teman mereka.
6) Tahap Verifikasi dan Pengecekan Kepercayaan
Tahap ini tidak sekedar untuk kepentingan guru akan tetapi siswa
perlu mengkonfirmasi pembelajaran mereka untuk diri mereka
sendiri.
a) Mintalah siswa mempresentasikn pembelajaran mereka kepada
siswa lain.
b) Mintalah siswa untuk mewawancarai dan mengevaluasi satu
sama lain.
c) Doronglah siswa untuk menulis tentang apa yang sudah
mereka pelajari.
d) Mintalah siswa menunjukkan pembelajaran dengan proyek
(misalnya, model kerja, peta pikiran, video, laporan berkala).
e) Biarkan siswa menyajikan satu permainan peran, lakon pendek
atau pertunjukan teater.
f) Berikan kuis kepada siswa (secara verbal/ tertulis)
7) Tahap Selebrasi dan Integrasi
Pada titik ini, penting untuk melibatkan emosi, buatlah
pembelajaran menjadi menyenangkan, ceria dan menggembirakan.
a) Mintalah kelas melakukan toast (dengan jus).
b) Sediakan waktu sharing (misalnya dengan teman sebaya,
demonstrasi, pengakuan)
c) Mainkan musik.
d) Gabungkan pelajaran baru dalam pelajaran-pelajaran
mendatang.
Adapun langkah-langkah atau tahapan-tahapan dalam model
pembelajaran BBL (Brain Based Learning) yaitu sebagai berikut:15
1) Pra-pemaparan
Tahap ini memberikan sebuah ulasan kepada otak tentang
pembelajaran baru sebelum benar-benar digali lebih jauh. Pra-
pemaparan membantu otak mengembangkan peta konseptual yang
lebih baik dan menyiapkan konsentrasi agar siap untuk belajar.
2) Persiapan
Pada tahap ini guru menciptakan keingintahuan dan kesenangan
pada diri siswa.
3) Inisiasi dan Akuisisi
15
Karunia Eka Lestari dan Mokhammad Ridwan Yudhanegara, Op. Cit., hlm. 61-62.
23
Tahap ini merupakan tahap penciptaan koneksi atau pada saat
neuron-neuron itu saling “berkomunikasi” satu sama lain.
4) Elaborasi
Tahap elaborasi memberikan kesempatan kepada otak untuk
menyortir, menyelidiki, menganalisis, menguji, dan memperdalam
pelajaran.
5) Inkubasi dan Memasukkan Memori
Tahap ini menekankan pentingnya waktu istirahat dan waktu untuk
mengulang kembali. Otak belajar paling efektif dari waktu ke
waktu, bukan berlansung pada suatu saat.
6) Verifikasi dan Pengecekan Keyakinan
Dalam tahap ini, guru mengecek apakah siswa sudah paham
dengan materi yang telah dipelajari atau belum. Hal tersebut
dilakukan bukan hanya untuk kepentingan guru, melainkan untuk
kepentingan siswa. Siswa juga perlu mengetahui apakah dirinya
sudah memahami materi atau belum.
7) Perayaan dan Integrasi
Tahap ini menanamkan semua arti penting dari kecintaan terhadap
belajar. Tahap ini sebaiknya dibuat mengasikkan, ceria, dan
menyenangkan.
Dari langkah-langkah model pembelajaran BBL (Brain Based
Learning) yang telah dipaparkan diatas, jadi penulis menggunakan
langkah-langkah yang dikemukakan oleh Eric Jensen.
3. Self Efficacy
a. Pengertian Self Efficacy
Setiap manusia tentunya mengetahui akan kelebihan dan
kekurangannya masing-masing. Ketika mereka merasa mempunyai
suatu kelebihan, maka mereka akan yakin terhadap dirinya dalam
melakukan suatu tindakan. Menurut Bandura dalam Heris dkk
mendefinisikan self efficacy merupakan keyakinan seseorang terhadap
kemampuannya dalam mengatur dan melaksanakan serangkaian
24
tindakan untuk mencapai hasil yang ditetapkan.16
Dengan kata lain,
self efficacy adalah keyakinan yang dimiliki seseorang mengenai
kemampuannya dalam melakukan suatu bentuk perilaku atau
tindakan.
Berdasarkan pengertian self efficacy yang telah dibahas, dapat
dikatakan, self efficacy merupakan keyakinan atau kepercayaan yang
dimiliki oleh setiap individu dalam melaksanakan dan penyelesaian
tugas-tugas yang dihadapi, dalam situasi dan kondisi tertentu sehingga
mampu mengatasi rintangan dan mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
b. Komponen Self Efficacy
Menurut Bandura dan Hoban, Sersland, Raine yang dikutip
oleh Heris Hendriana, Euis Eti Rohaeti, dan Utari Sumarmo
komponen self-efficacy antara lain:17
1) Mampu mengatasi masalah yang dihadapi
2) Yakin akan keberhasilan dirinya
3) Berani menghadapi tantangan
4) Berani mangambil risiko atas keputusan yang diambilnya
5) Menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya
6) Mampu berinteraksi dengan orang lain
7) Tangguh atau tidak mudah menyerah
c. Indikator Self Efficacy
Adapun indikator self efficacy menurut Bandura dalam Heris
dkk diantaranya yaitu:18
16
Heris Hendriana, Euis Eti Rohaeti, dan Utari Soemarno,Hard Skill dan Soft Skills,
(Bandung: PT. Refika Aditama,2017), hlm. 211. 17
Heris Hendriana,Op.Cit,hlm.213 18
Heris Hendriana, dkk, Op.Cit., hlm. 213.
25
1) Dimensi Magnitude, yaitu bagaimana siswa dapat mengatasi
kesulitan belajarnya yang meliputi:
a) Berpandangan optimis dalam mengerjakan pelajaran dan tugas.
b) Seberapa besar minat terhadap pelajaran dan tugas.
c) Mengembangkan kemampuan dan prestasi.
d) Melihat tugas yang sulit sebagai suatu tantangan.
e) Belajar sesuai dengan jadwal yang diatur.
f) Bertindak selektif dalam mencapai tujuannya.
2) Dimensi Strength, yaitu seberapa tinggi keyakinan siswa dalam
mengatasi kesulitan belajarnya, yang meliputi:
a) Usaha yang dilakukan dapat meningkatkan prestasi dengan
baik.
b) Komitmen dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan.
c) Percaya dan mengetahui keunggulan yang dimiliki.
d) Kegigihan dalam menyelesaikan tugas.
e) Memiliki tujuan yang positif dalam melakukan berbagai hal.
f) Memiliki motivasi yang baik terhadap dirinya sendiri untuk
pengembangan dirinya.
3) Dimensi Generality, yaitu menunjukkan apakah keyakinan
kemampuandiri akan berlansung dalam domain tertentu atau
berlaku dalam berbagai macam aktivitas dan situasi yang
meliputi:
a) Menyikapi situasi yang berbeda dengan baik dan berpikir
positif.
b) Menjadikan pengalaman yang lampau sebagai jalan mencapai
kesuksesan.
c) Suka mencari situasi baru.
d) Dapat mengatasi segala situasi dengan efektif.
e) Mencoba tantangan baru.
Berdasarkan indikator self efficacy yang dikemukan oleh
Bandura, jadi penulis menggunakan indikator- indikator tersebut
dalam penelitian ini.
4. Pembelajaran Konvensional
Pembelajaran konvensional adalah proses pembelajaran
menggunakan pendekatan yang sudah lazim digunakan dalam
pembelajaran di kelas.19
Dengan kata lain, pembelajaran konvensional
19
Ruseffendi, Dasar-Dasar Penelitian, (Bandung: Torsito, 2005), hlm. 17.
26
adalah pembelajaran yang biasa atau paling sering digunakan oleh guru
mata pelajaran di kelas. Berdasarkan observasi terhadap guru mata
pelajaran disekolah, pembelajaran konvensional yang digunakan yaitu
pembelajaran langsung.
Model pembelajaran langsung adalah salah satu pendekatan
mengajar untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan
pengetahuan deklaratif (pengetahuan tentang sesuatu yang dapat berupa
fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi) dan pengetahuan prosedural
(pengetahuan tentang bagaimana melaksanakan sesuatu) yang terstruktur
dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan bertahap,
selangkah demi selangkah. Pembelajaran langsung atau direct instruction
atau dikenal juga dengan active teaching, penyebutan ini mengacu pada
gaya mengajar dimana guru terlibat aktif dalam mengusung isi pelajaran
kepada seluruh kelas.20
Berdasarkan pengertian pembelajaran langsung, dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran langsung adalah pengajaran yang
berpusat pada guru, dan harus menjamin terjadinya keterlibatan siswa.
Dalam hal ini, guru menyampaikan materi pembelajaran secara
terstruktur, mengarahkan kegiatan para siswa, dan menguji keterampilan
tahap demi tahap.
20
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Inovatif dan Konseptual,
(Jakarta: Kencana Prenada, 2013), hlm. 41.
27
Tahapan pelaksanaan model pembelajaran langsung adalah
sebagai berikut :21
a. Guru menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa
Tujuan langkah awal ini untuk menarik dan memusatkan
perhatian siswa, serta memotivasi mereka untuk berperan serta
dalam pembelajaran. Kegiatan ini bertujuan untuk menarik perhatian
siswa, memusatkan perhatian siswa pada pokok pembicaraan, dan
mengingatkan kembali pada hasil belajar yang telah dimilikinya,
yang relevan dengan pokok pembicaraan yang akan dipelajari.
b. Mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan
Guru mendemonstrasikan keterampilan dengan benar atau
menyampaikan informasi tahap demi tahap. Kunci keberhasilan
dalam tahap ini adalah mempresentasikan informasi sejelas mungkin
dan mengikuti langkah-langkah demonstrasi yang efektif. Pada fase
ini guru dapat menyajikan materi pelajaran, baik berupa konsep-
konsep maupun keterampilan. Penyajian keterampilan dapat berupa :
1) Penyajian materi dalam langkah-langkah kecil, sehingga materi
dapat dikuasai siswa dalam waktu relatif pendek;
2) Pemberian contoh-contoh konsep;
3) Pemodelan atau peragaan keterampilan dengan cara demonstrasi
atau penjelasan langkah-langkah kerja terhadap tugas;
4) Menjelaskan ulang hal-hal sulit.
21
Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2014),
hlm.76.
28
c. Membimbing pelatihan
Bimbingan dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-
pertanyaan untuk menilai tingkat pemahaman siswa dan mengoreksi
kesalahan konsep. Pada fase ini guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk berlatih konsep atau keterampilan. Latihan
terbimbing ini baik juga digunakan oleh guru untuk menilai
kemampuan siswa dalam melakukan tugasnya. Pada fase ini peran
guru adalah memonitor dan memberikan bimbingan jika diperlukan.
Agar dapat mendemonstrasikan sesuatu dengan benar, diperlukan
latihan yang intensif dan memerhatikam aspek-aspek penting dari
keterampilan atau konsep yang didemonstrasikan.
d. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
Guru memeriksa atau mengecek kemampuan siswa seperti
memberi kuis terkini, dan memberi umpan balik seperti membuka
diskusi untuk siswa. Guru memberikan review terhadap hal-hal yang
telah dilakukan siswa, memberikan umpan balik terhadap respons
siswa yang benar, dan mengulang keterampilan jika diperlukan.
e. Memberikan kesempatan untuk latihan lanjutan dan penerapan
konsep
Guru dapat memberikan tugas tugas mandiri kepada siswa
untuk meningkatkan pemahamannya terhadap materi yang telah
mereka pelajari. Guru juga mempersiapkan kesempatan melakukan
29
pelatihan kelanjutan, dengan perhatian khusus terhadap penerapan
pada situasi lebih kompleks dan kehidupan sehari-hari.
B. Hubungan Model Pembelajaran BBL (Brain Based Learning) dengan
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
BBL (Brain Based Learning) adalah model belajar yang didasarkan
pada bagaimana otak belajar atau bagaimana mekanisme organisasi otak.
Model BBL (Brain Based Learning) dapat digunakan untuk meningkatkan
kemampuan menyelesaikan soal, dapat dengan cara membiasakan siswa
untuk mengerjakan soal dan kebiasaan membuat soal sendiri dapat melatih
anak untuk terbiasa berpikir secara matematis. Siswa dapat mengasah
kemampuan memecahkan masalah dengan model BBL (Brain Based
Learning), sehingga kemampuan otak kanan dan kiri siswa dapat digunakan
secara bersamaaan.22
C. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang dilakukan oleh Yoni Sunaryo dan Ida Nuraida, dengan
judul “Pengaruh Penerapan model pembelajaran brain-based learning
terhadap kemampuan pemecahan masalah matematik siswa” dikelas VII MTs
N 2 Ciamis. Hasil dari penelitian ini diperoleh rerata skor kemampuan
pemecahan masalah dikelas eksperimen 25,59 dan kelas kontrol sebesar
22,20. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan Model BBL (Brain
Based Learning) memberikan kontribusi yang lebih baik terhadap
kemampuan pemecahan masalah siswa dibandingkan dengan model direct
22
N. Adiastuty, Rochmad, Masrukan, “Perangkat Pembelajaran Model BBL Materi
Barisan dan deret untuk meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah”, Junnes Journal of
Mathematics Education Research, Vol. 2 No. 1, 2012, hlm. 88.
30
instruction yang digunakan pada kelas kontrol.23
Dalam penelitian ini terlihat
bahwa ada perbedaan kemampuan pemecahan masalah diantara kedua kelas
eksperimen dan kontrol, jika kelas kontrol tidak digunakan model direct
instruction dan hanya menggunakan pembelajaran konvensional, bisa jadi
perbedaan rerata skor kemampuan pemecahan masalahnya akan jauh berbeda.
Kemudian beberapa temuan yang diperoleh juga menunjukkan bahwa
penerapan model BBL (Brain Based Learning) lebih mendukung terhadap
pengoptimalan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dan lebih
membangkitkan self efficacy siswa. Hal ini dikarenakan pada proses
pembelajarannya terdapat tahapan-tahapan yang memfasilitasi kedua hal
tersebut. Model pembelajaran ini berlandaskan peranan dan fungsi otak.
Selama otak tidak dihalang-halangi melakukan proses normalnya, maka akan
berlansung pula aktivitas pembelajaran yang baik. Jika siswa sudah merasa
mendapatkan makna dari pembelajaran sehingga siswa merasa yakin terhadap
kemampuannya dalam menyelesaikan tugas berupa soal pemecahan masalah
itu artinya self efficacy siswa meningkat.24
Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh N. Adiastuty, Rochmad
dan Masrukan, dengan judul “Perangkat Pembelajaran Model BBL (Brain
Based Learning) Materi Barisan Dan Deret Untuk Meningkatkan
Kemampuan Pemecahan Masalah” di SMK Islamic Centre Cirebon materi
barisan dan deret memperoleh hasil bahwa rata-rata kemampuan pemecahan
23
Yoni Sunaryo dan Ida Nuraida, “Pengaruh Penerapan Model Brain Based Learning
Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Siswa”, Jurnal Penelitian Pendidikan dan
pengajaran Matematika, Vol. 3 No.2, September 2017, hlm. 92. 24
Ibid, hlm. 94.
31
masalah siswa dengan model BBL (Brain Based Learning) lebih tinggi
dibandingkan dengan siswa yang menggunakan pembelajaran ekspositori.25
Jadi, dari kedua penelitian diatas penulis menyimpulkan bahwa, dengan
menggunakan model pembelajaran BBL (Brain Based Learning) dapat
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.
D. Konsep Operasional
Konsep operasional adalah konsep yang digunakan untuk menentukan
bagaimana mengukur variabel dalam penelitian. Dalam hal ini penerapan
model BBL (Brain Based Learning) sebagai variabel bebas, kemampuan
pemecahan masalah matematis siswa sebagai variabel terikat dan self efficacy
sebagai variabel moderator.
1. Penerapan Model Pembelajaran BBL (Brain Based Learning)
Penerapan model pembelajaran BBL (Brain Based Learning)
dalam pembelajaran matematika akan membantu siswa dalam pemecahan
masalah matematis sehingga mereka dapat menyelesaikan permasalahan
matematika yang mereka hadapi. Untuk mencapai tujuan tersebut
diperlukan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Pra-Pemaparan
Tahap ini membantu otak untuk membangun peta konseptual yang
lebih baik. Hal-hal yang dapat dilakukan diantaranya, yaitu:
1) Mengkondisikan lingkungan belajar yang menarik bagi siswa
25
N. Adiastuty, Rochmad, Masrukan, Op. Cit., hlm. 92.
32
2) Memeperlihatkan peta konsep tentang materi baru yang akan
dipelajari
3) Menyampaikan tujuan pembelajaran
b. Persiapan
Dalam tahap ini, peneliti menciptakan keingintahuan dan
kesenangan siswa. Hal-hal yang dapat dilakukan diantaranya, yaitu:
1) Memberi penjelasan kepada siswa mengenai materi yang akan
dipelajari
2) Mendorong siswa untuk menanggapi sesuai atau tidaknya materi
dengan kehidupan nyata
c. Inisiasi dan Akuisisi
Tahap ini adalah tahap penciptaan pemahaman. Hal yang dapat
dilakukan diantaranya, yaitu menyajikan materi dengan bantuan
audio visual misalnya power point.
d. Elaborasi
Tahap elaborasi memberikan kesempatan kepada otak untuk
menyortir, menyelidiki, menganalisis, menguji, dan memperdalam
pembelajaran. Hal-hal yang dapat dilakukan diantaranya, yaitu:
1) Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok kedepan kelas
2) Melakukan tanya jawab terbuka mengenai hasil diskusi
kelompok atau materi yang sedang dipejari
3) Meminta siswa untuk membuat peta konsep secara individu
ataupun kelompok tentang apa yang mereka pelajari
e. Inkubasi
33
Tahap ini adalah tahap yang menekankan bahwa waktu istirahat dan
waktu untuk mengulang kembali merupakan suatu hal penting. Hal-
hal yang dapat dilakukan diantaranya, yaitu:
1) Mengajak siswa melakukan relaksasi
2) Memberi tontonan berupa video motivasi yang dapat melatih
konsentrasi dan fokus siswa
f. Verifikasi
Tahap ini, peneliti mengecek apakah siswa sudah paham dengan
materi yang telah dipelajari atau belum. Hal yang dapat dilakukan
yaitu mengadakan kuis kepada siswa baik secara verbal maupun
tertulis.
g. Perayaan
Hal-hal yang dapat dilakukan diantaranya, yaitu:
1) Memberikan penghargaan kepada siswa bisa berupa pujian
ataupun hadiah
2) Bersorak dan bertepuk tangan
2. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Menurut Polya dalam Effandi Zakaria kemampuan pemecahan
masalah matematika siswa dapat dilihat dari indikator berikut:
1) Memahami masalah: menentukan (mengidentifikasi) apa yang
diketahui, apa yang ditanyakan, syarat-syarat apa yang diperlukan,
apa syarat yang bisa dipenuhi, memeriksa apakah syarat-syarat yang
diketahui, dan menyatakan kembali masalah asli dalam bentuk yang
lebih operasional (dapat dipecahkan).
2) Merencanakan penyelesaian: memeriksa apakah sudah pernah
melihat sebelumnya atau melihat masalah yang sama dalam bentuk
34
yang berbeda, apakah sudah mengetahui soal lain yang terkait,
mengaitkan dengan teorema yang mungkin berguna, memperhatikan
yang tidak diketahui dari soal dan mencoba memikirkan soal yang
sudah dikenal yang mempunyai unsur yang tidak diketahui yang
sama.
3) Melaksanakan penyelesaian: melaksanakan rencana penyelesaian,
mengecek kebenaran setiap langkah dan membuktikan bahwa
langkah benar.
4) Memeriksa kembali: meneliti kembali hasil yang telah dicapai,
mengecek hasilnya, mengecek argumentnya, mencari hasil itu
dengan cara lain, dan menggunakan hasil atau metode yang
ditemukan untuk menyelesaikan masalah lain.
3. Self Efficacy
Untuk mengetahui tingkat kepercayaan diri pada siswa, adapun
indikator dari self efficacy yaitu:
a. Dimensi Magnitude, yaitu bagaimana siswa dapat mengatasi
kesulitan belajarnya yang meliputi:
1) Berpandangan optimis dalam mengerjakan pelajaran dan tugas.
2) Seberapa besar minat terhadap pelajaran dan tugas.
3) Mengembangkan kemampuan dan prestasi.
4) Melihat tugas yang sulit sebagai suatu tantangan.
5) Belajar sesuai dengan jadwal yang diatur.
6) Bertindak selektif dalam mencapai tujuannya.
b. Dimensi Strength, yaitu seberapa tinggi keyakinan siswa dalam
mengatasi kesulitan belajarnya, yang meliputi:
1) Usaha yang dilakukan dapat meningkatkan prestasi dengan baik.
2) Komitmen dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan.
3) Percaya dan mengetahui keunggulan yang dimiliki.
4) Kegigihan dalam menyelesaikan tugas.
35
5) Memiliki tujuan yang positif dalam melakukan berbagai hal.
6) Memiliki motivasi yang baik terhadap dirinya sendiri untuk
pengembangan dirinya.
c. Dimensi Generality, yaitu menunjukkan apakah keyakinan
kemampuandiri akan berlansung dalam domain tertentu atau berlaku
dalam berbagai macam aktivitas dan situasi yang meliputi:
1) Menyikapi situasi yang berbeda dengan baik dan berpikir
positif.
2) Menjadikan pengalaman yang lampau sebagai jalan mencapai
kesuksesan.
3) Suka mencari situasi baru.
4) Dapat mengatasi segala situasi dengan efektif.
5) Mencoba tantangan baru.
Sedangkan pedoman penskoran dengan skala likert yang
digunakan penulis seperti yang disajikan dalam tabel. II.2 berikut:
TABEL II. 2
PEDOMAN PENSKORAN SELF EFFICACY MATEMATIS
Pernyataan positif Poin Pernyataan Negatif Poin
Sangat Setuju 5 Sangat Setuju 1
Setuju 4 Setuju 2
Netral 3 Netral 3
Tidak Setuju 2 Tidak Setuju 4
Sangat Tidak Setuju 1 Sangat Tidak Setuju 5
E. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan permasalahan dan kajian teori yang telah diuraikan, maka
hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut:
36
1. Ha : Terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah
matematis siswa yang diajarkan menggunakan model
pembelajaran BBL (Brain Based Learning) dan siswa
yang diajarkan menggunakan pembelajaran
konvensional.
H0 : Tidak terdapat perbedaan kemampuan pemecahan
masalah matematis siswa yang diajarkan
menggunakan model pembelajaran BBL (Brain Based
Learning) dan siswa yang diajarkan menggunakan
pembelajaran konvensional.
2. Ha : Terdapat interaksi antara model pembelajaran BBL
(Brain Based Learning) dan self efficacy terhadap
kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.
H0 : Tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran
BBL (Brain Based Learning) dan self efficacy terhadap
kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.
37
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah Eksperimen. Penelitian eksperimen adalah
penelitian yang dilakukan guna untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu
terhadap sesuatu yang lain dalam kondisi yang tetap terkendali.1 Jadi
penelitian eksperimen ini berguna untuk mengetahui ada atau tidaknya
pengaruh dari variabel-variabel yang telah dipilih untuk dijadikan penelitian.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa penelitian
eksperimen merupakan suatu penelitian yang diteliti untuk mencari ada atau
tidaknya pengaruh dari variabel-variabel yang digunakan.
B. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Factorial
Eksperiment. Dalam desain Factorial Eksperiment memperhatikan
kemungkinan adanya variabel moderator yang mempengaruhi suatu perlakuan
terhadap hasil.2 Peneliti memilih menggunakan desain factorial karena peneliti
tidak hanya ingin melihat efek dari variabel bebas terhadap variabel terikat saja
melainkan juga interaksi dari variabel bebas dan variabel moderator terhadap
variabel terikat.
Pada desain ini semua kelompok dipilih secara random, kemudian
masing-masing diberi pretest. Kelompok dinyatakan dengan baik, bila setiap
1Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2017), hlm. 107. 2Hartono, Metodologi Penelitian, (Pekanbaru : Zanafa Publishing, 2019), hlm. 70.
38
kelompok nilai pretest nya sama. Rancangan penelitian ini diilustrasikan pada
Tabel III.1 berikut: 3
TABEL III.1
RANCANGAN PENELITIAN
Sampel Pretest Perlakuan Moderator Posttest
Random O1 X Y1 O2
Random O3 - Y1 O4
Random O5 X Y2 O6
Random O7 - Y2 O8
(Sumber : Hartono)
Keterangan:
R = Pengambilan sampel
X = Perlakuan atau treatment yang diberikan
O = Hasil pretest dan posttest
Y1, Y2 = Variabel Moderator
Adapun desain dalam penelitian ini dimodifikasi sebagai berikut:
TABEL III.2
MODIFIKASI RANCANGAN DESAIN PENELITIAN
Sampel Pretest Self Efficacy Perlakuan Posttest
Random O O X O
Random O O - O
Keterangan:
X = Perlakuan dengan model pembelajaran Brain Based Learning
O = Diterapkan (Pretest, Self efficacy, dan Posttest)
Tabel tersebut dimodifikasi karena dalam penelitian ini hanya ada 2
kelas sebagai sampel. Sampel yang pertama sebagai kelas eksperimen dan yang
kedua sebagai kelas kontrol. Kemudian pretest dan angket self efficacy
diberikan diawal pembelajaran. Pretest untuk melihat apakah sampel tidak
memiliki perbedaan, sehingga sampel tersebut dapat digunakan dalam
penelitian ini. Sedangkan angket self efficacy diberikan diawal pembelajaran
3Ibid
39
bertujuan untuk mengelompokkan siswa berdasarkan kategori self efficacy
tinggi, sedang, atau rendah.
Kelompok yang diberi perlakuan disebut kelompok eksperimen dan
kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok kontrol. Kemudian,
kedua kelompok diberi pretest dan posttest serta angket self efficacy. Desain ini
dilakukan untuk melihat pengaruh model pembelajaran BBL (Brain Based
Learning) terhadap hasil skor kemampuan pemecahan masalah matematis
siswa pada kelompok yang diberikan perlakuan, kemudian untuk melihat ada
atau tidaknya interaksi antara model pembelajaran dengan self efficacy
terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.
Rancangan penelitian ini dilakukan di dua kelas yang berbeda yaitu
kelas eksperimen yang menerapkan model pembelajaran BBL (Brain Based
Learning) dan kelas kontrol yang menerapkan pembelajaran konvensional.
Rancangan ini diuraikan dalam bentuk tabel berikut :
TABEL III.3
KAITAN ANTARA MODEL PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN
PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DENGAN SELF EFFICACY
SISWA
Tinggi (B1) Sedang (B2) Rendah (B3)
Pemecahan
masalah
matematis
siswa
Eksperimen (A1) A1 B1 A1 B2 A1B3
Kontrol (A2) A2 B1 A2 B2 A2 B3
Keterangan :
A1 = Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa terhadap
model pembelajaran BBL (Brain Based Learning).
Self Efficacy Siswa Kelas
40
A2 = Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa terhadap
pembelajaran konvensional.
A1B1 = Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan self
efficacy tinggi yang diajarkan dengan model pembelajaran BBL
(Brain Based Learning).
A1B2 = Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan self
efficacy sedang yang diajarkan dengan model pembelajaran
BBL (Brain Based Learning).
A1B3 = Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan self
efficacy rendah yang diajarkan dengan model pembelajaran BBL
(Brain Based Learning).
A2B1 = Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan self
efficacy tinggi yang diajarkan dengan pembelajaran
konvensional.
A2B2 = Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan self
efficacy sedang yang diajarkan dengan pembelajaran
konvensional.
A2B3 = Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan self
efficacy rendah yang diajarkan dengan pembelajaran
konvensional.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Abdurrab Pekanbaru yang
beralamat di Jalan Delima No. 149, Tampan, Kota Pekanbaru, Riau.
2. Waktu
Penelitian dilakukan pada semester ganjil tahun ajaran 2019/2020.
Jadwal penelitian dapat dilihat pada Tabel III.4:
41
TABEL III.4
JADWAL PENELITIAN
Waktu Keterangan
Juli 2019
Membuat perangkat pembelajaran yaitu
silabus, RPP, lembar observasi dan
instrumen penelitian yaitu soal pretest-
posttest, angket self efficacy
Agustus 2019 Bimbingan perangkat pembelajaran dan
instrumen penelitian
22 Agustus 2019
Uji coba soal posttest kemampuan
pemecahan masalah matematis dan angket
self efficacy
23-25 Agustus 2019 Menganalisis soal uji coba dan angket
26 Agustus 2019 Pretest kemampuan pemecahan masalah
matematis pada populasi
9 September 2019
Penyebaran angket pada kelas eksperimen
dan kelas kontrol yang telah terpilih
sebagai sampel
9-30 September 2019 Proses penelitian berlangsung
30 September 2019 Posttest kemampuan pemecahan masalah
matematis
Oktober-November 2019 Pengolahan data dan analisis data serta
penulisan laporan penelitian
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X TLM di
SMK Abdurrab Pekanbaru tahun ajaran 2019/2020. Seluruh kelas tersebut
diberi pretest untuk melihat apakah kelas tersebut homogen dan tidak
memiliki perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis yang di
uji dengan anova satu arah.
2. Sampel
Sampel pada penelitian ini diambil dengan teknik Cluster Random
Sampling. Menurut Margono teknik cluster random sampling digunakan
42
bilamana populasi tidak terdiri dari individu-individu, melainkan terdiri
dari kelompok-kelompok individu atau cluster. Random tidak dilakukan
langsung pada pelajar-pelajar, tetapi pada sekolah/kelas sebagai kelompok
atau cluster.4
Senada dengan Margono, Endang juga menyatakan bahwa teknik
cluster sampling sering diterapkan dalam wilayah sekolah dengan sasaran
akhir sampling penelitiannya adalah sekolah atau kelas.5 Teknik sampel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah “cluster random sampling”.
Teknik ini dilakukan setelah ketiga kelas XTLM1, XTLM2 dan XTLM3
melewati tahap uji normalitas (uji Liliefors), uji homogenitas (bartlett) dan
uji anova satu arah. Hasil uji tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
TABEL III.5
HASIL UJI STATISTIK UNTUK MEMILIH KELAS SAMPEL
Kelas Uji
Normalitas Homogenitas Anova Satu Arah
XTLM1 Berdistribusi normal
Homogen Tidak ada
perbedaan XTLM2 Berdistribusi normal
XTLM3 Berdistribusi normal
Sampel diambil dua kelas dari 3 kelas calon sampel yang sudah diuji
normalitas, homogenitas dan perbedaan rata-rata dengan menggunakan uji
anova satu arah. Berdasarkan tabel III.5, dapat diketahui bahwa ketiga kelas
calon sampel tidak memiliki perbedaan kemampuan pemecahan masalah
matematis. Artinya ketiga kelas calon sampel tersebut dapat digunakan
sebagai sampel untuk penelitian. Untuk perhitungan normalitas kelas
4Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), hlm. 127.
5Endang Mulyatiningsih, Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan (Yogyakarta:
Alfabeta, 2019), hlm. 15.
43
XTLM1, XTLM2 dan XTLM3 dapat dilihat pada Lampiran E.5.
Kemudian perhitungan homogenitas menggunakan uji bartlett dapat dilihat
pada Lampiran E.6. Terakhir uji anova satu arah dapat dilihat pada
Lampiran E.7.
Berdasarkan hasil uji tersebut, maka kelas yang digunakan sebagai
sampel pada penelitian ini adalah kelas XTLM1 dan kelas XTLM2. Dimana
kelas XTLM1 sebanyak 30 siswa dijadikan sebagai kelas eksperimen yang
diberi perlakuan dengan menerapkan model pembelajaran BBL (Brain
Based Learning), dan kelas XTLM2 sebanyak 30 siswa dijadikan sebagai
kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional.
E. Variabel Penelitian
Penelitian yang peneliti lakukan menggunakan tiga variabel, yaitu
variabel bebes, variabel terikat dan variabel moderat.
1. Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependent (terikat).
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran
BBL (Brain Based Learning).
2. Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam
penelitian ini adalah kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.
44
3. Variabel Moderator
Variabel moderator adalah variabel yang dapat mempengaruhi
hubungan atau memodifikasi hubungan antara variabel independen dan
dependen.6 Variabel moderator dalam penelitian ini adalah self efficacy
siswa.
F. Teknik Pengumpulan Data
Untuk melakukan penelitian diperlukan data, maka penulis
menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
1. Teknik Tes
Tes sebagai teknik pengumpulan data adalah serangakaian
pembelajaran pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur
keterampilan pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang
dimiliki oleh individu atau kelompok.7 Jenis tes yang dilakukan adalah
pretest dan posttest dengan indikator-indikator kemampuan pemecahan
masalah matematis, dengan skoring 0-4 disetiap indikator. Pretest
diberikan diawal pada semua kelas XTLM sebelum adanya perlakuan yang
bertujuan untuk menentukan kelas yang dipilih sebagai sampel dalam
penelitian. Sedangkan posttest diberikan pada kedua kelas sampel di akhir
pembelajaran atau setelah perlakuan.
2. Teknik Angket
Angket merupakan instrumen penelitian berupa daftar pertanyaan
dan pernyataan secara tertulis yang harus dijawab atau diisi oleh responden
6Endang, Op.Cit., hlm. 8.
7Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru Karyawan dan Penelitian Pemula,
(Bandung: Alfabeta, 2011), hlm. 76.
45
sesuai dengan petunjuk pengisiannya.8 Penelitian ini menggunakan daftar
pertanyaan tertutup yang dituangkan dalam instrumen angket berdasarkan
Skala Likert. Skala Likert memiliki dua bentuk pertanyaan yaitu
pertanyaan positif dan pertanyaan negatif.9Pertanyaan positif diberi skor 5,
4, 3, 2, dan 1, sedangkan pertanyaan negatif diberi skor 1, 2, 3, 4, dan 5.
Bentuk jawaban SkalaLikert terdiri dari sangat setuju, setuju, netral, tidak
setuju dan sangat tidak setuju.
Angket yang digunakan pada penelitian ini adalah angket untuk
mengukur self efficacy siswa baik kelas eksperimen dengan model
pembelajaran BBL (Brain Based Learning) maupun kelas kontrol dengan
pembelajaran konvensional. Kegiatan ini dilakukan pada awal
pembelajaran sebelum diterapkannya perlakuan.
3. Teknik Observasi
Pengamatan atau observasi adalah teknik pengumpulan data
dengan cara mengamati baik secara langsung maupun tidak langsung
tentang hal-hal yang diamati dan mencatatnya pada alat observasi.10
Observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas guru dan siswa selama
proses pembelajaran dengan mengisi lembar pengamatan yang telah
disediakan pada setiap kali pertemuan. Lembar observasi aktivitas guru
diisi oleh guru mata pelajaran matematika di sekolah tersebut, kemudian
untuk lembar observasi aktivitas siswa diisi oleh mahasiswa pendidikan
8Wina Sanjaya, Penelitian Pendidikan (Jenis, Metode, dan Prosedur), (Jakarta : Kencana,
2013), hlm. 255. 9Ali Hamzah, Evaluasi Pembelajaran Matematika, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), hlm.
300. 10
Wina Sanjaya, Op.Cit, hlm. 270.
46
matematika. Kedua observer tersebut sekaligus mengamati kegiatan yang
dilakukan peneliti dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
4. Teknik Dokumentasi
Dokumentasi ini dilakukan untuk mengetahui data tentang sekolah
SMK Abdurrab Pekanbaru diantaranya sejarah sekolah, sarana dan
prasarana sekolah, data guru dan data siswa. Selain itu, dokumentasi juga
dilakukan untuk mengumpulkan foto dalam setiap kegiatan pembelajaran
sebagai bukti dokumentasi dalam penelitian.
G. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen
pelaksanaan pembelajaran dan instrumen pengumpulan data.
1. Instrumen Pelaksanaan pembelajaran
a. Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata
pelajaran tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar,
materi pokok pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian,
alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus bisa dilihat pada
Lampiran A.
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RPP yang telah disusun divalidasi terlebih dahulu oleh dosen
pembimbing dan guru matematika sebelum dilaksanakan. Validasi
dilakukan untuk mengetahui apakah RPP sesuai dengan kurikulum 2013
dan model pembelajaran yang digunakan. Selain itu, validasi juga
47
dilakukan untuk mendapatkan gambaran apakah RPP dapat
diimplementasikan oleh guru dengan baik. RPP dapat dilihat pada
Lampiran A.1 sampai Lampiran A.5 (RPP Kelas Eksperimen) dan
Lampiran B.1 sampai Lampiran B.5 (RPP Kelas Kontrol).
2. Instrumen Pengumpulan Data
a. Soal pretest kemampuan pemecahan masalah matematis
Soal pretest ini diberikan kepada seluruh populasi untuk
mengetahui apakah populasi tersebut berdistribusi normal dan homogen.
Soal pretest yang diberikan berbentuk uraian dan diberikan pada awal
penelitian.
Soal pretest dibuat berdasarkan indikator kemampuan pemecahan
masalah matematis yang digunakan dalam penelitian ini. Sebelum
dilakukan pretest, peneliti juga membuat kisi-kisi soal terhadap 6 item
soal pretest kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.
b. Soal posttest kemampuan pemecahan masalah
Tes yang diberikan setelah semua materi diajarkan kepada siswa,
untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada
kelas eksperimen dan kelas kontrol. Sebelum soal diberikan pada kelas
sampel terlebih dahulu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Membuat kisi-kisi soal tes. Kisi-kisi soal tes disusun berdasarkan
indikator pemecahan masalah pada materi.
2) Menyusun soal tes yang akan diuji sesuai dengan kisi-kisi yang telah
dibuat.
48
3) Melakukan uji coba soal tes sebelum diberikan kepada kelas
eksperimen dan kelas kontrol.
4) Melakukan analisis butir soal.
Adapun cara dalam menganalisis soal uji coba posttest tersebut
yaitu sebagai berikut:
1) Uji Validitas
Validitas adalah derajat yang menunjukkan sejauh mana
ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur tes dan non tes dalam
melakukan fungsi ukurnya benar-benar mengukur apa yang hendak
diukur.11
Menguji validitas butir tes berguna untuk melihat sejauh
mana setiap butir tes dapat mengukur kemampuan siswa. Validitas
butir ini dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor setiap item
dengan skor total yang telah diperoleh siswa. Hal ini dilakukan
dengan korelasi product moment.12
xy
Keterangan:
xy : Koefisien korelasi
: Jumlah skor item
: Jumlah skor total (seluruh item)
: Jumlah responden
11
Ali Hamzah, Op.Cit., hlm. 216. 12
Riduwan, Op.Cit., hlm. 98.
49
Setelah setiap butir instrumen dihitung besarnya koefisien
korelasi dengan skor totalnya, maka langkah selanjutnya yaitu uji
thitung dengan rumus:
Keterangan:
thitung :Nilai t hitung
r :Koefisien korelasi hasil r hitung
n :Jumlah responden
Distribusi (Tabel t) untuk dan derajat kebebasan
, dengan kaidah keputusan:
Jika , maka butir soal tersebut valid.
Jika , maka butir soal tersebut invalid.
Jika instrumen ini valid maka kriteria yang digunakan untuk
menentukan validitas butir soal pada tabel III.6:
TABEL III. 6
KRITERIA KOEFISIEN KORELASI VALIDITAS
INSTRUMEN
Besarnya r Interpretasi
Sangat Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat Rendah
Sumber : Riduwan
Berikut merupakan hasil validitas soal uji coba posttest
kemampuan pemecahan masalah matematis yang disajikan dalam
bentuk tabel dibawah ini:
50
TABEL III.7
HASIL KOEFISIEN KORELASI VALIDITAS INSTRUMEN
No.
Soal r
Harga
thitung
Harga
ttabel Ket. Interpretasi
1 0,88
1,701 Valid Sangat Tinggi
2 0,88
1,701 Valid Sangat Tinggi
3 0,88
1,701 Valid Sangat Tinggi
4 0,93
1,701 Valid Sangat Tinggi
5 0,90
1,701 Valid Sangat Tinggi
6 0,90
1,701 Valid Sangat Tinggi
7 0,30 1,65 1,701 Tidak Valid Rendah
Berdasarkan perhitungan Tabel III.7 dapat disimpulkan
bahwa 6 butir soal dinyatakan valid yaitu soal nomor 1,2,3,4,5 dan 6.
Sementara itu, terdapat 1 butir soal dinyatakan tidak valid yaitu soal
nomor 7, sehingga soal yang tidak valid tidak dapat digunakan
sebagai instrumen penelitian untuk dijadikan soal posttest. Data
lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C.5.
2) Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas dilakukan untuk mengukur ketepatan
instrumen atau ketepatan siswa dalam menjawab atau evaluasi
tersebut. Suatu alat evaluasi (instrumen) dikatakan baik bila
reliabilitasnya tinggi. Proses perhitungan reliabilitas pada penelitian
ini menggunakan metode Alpha Cronbach. 13
13
Karunia Eka dan Mokhammad Ridwan, Op.Cit., hlm. 206.
51
Rumus untuk varians total dan varians itemuntuk subjek n 30
antara lain:
Rumus untuk varians total dan varians item untuk subjek n 30
antara lain:
Keterangan:
: Koefisien reliabilitas
: Jumlah varians skor tiap-tiap soal
: Varians total
: Jumlah kuadrat soal Xi
) : Jumlah soal Xi dikuadratkan
: Jumlah kuadrat X total
) : Jumlah X total dikuadratkan
: Jumlah soal
: Jumlah siswa
Tingkat reliabilitas suatu instrumen menurut Arikunto yang
dikutip oleh Mas’ud Zein dan Darto bisa dilihat pada tabel III.8
berikut:14
14Mas’ud Zein dan Darto, Evaluasi Pembelajaran Matematika, (Pekanbaru : Pusaka Riau,
2012), hlm. 83.
52
TABEL III.8
KRITERIA KOEFISIEN KORELASI RELIABILITAS
INSTRUMEN
Koofisien Korelasi (r) Interpretasi
0,80 < 1,00 Sangat tinggi
0,60 0,80 Tinggi
0,40 0,60 Cukup
0,20 0,40 Rendah
0,20 Sangat rendah
Hasil uji reliabilitas untuk uji coba soal pemecahan masalah
matematis, koefisien reabilitas ( yang diperoleh ialah 0,8220
berada pada interval 0,80 < 1,00, maka instrumen soal uji coba
pemecahan masalah matematis memiliki korelasi yang sangat tinggi
dengan interpretasi reliabilitasnya baik. Secara rinci perhitungan
reliabilitas ini dapat dilihat pada Lampiran C.6.
3) Daya Pembeda
Daya pembeda butir soal adalah kemampuan butir soal tersebut
membedakan siswa yang mempunyai kemampuan tinggi,
kemampuan sedang, dengan siswa yang memiliki kemampuan
rendah.15
Tinggi atau rendahnya tingkat daya pembeda suatu butir
soal dinyatakan dengan indeks daya pembeda (DP).
Berikut langkah-langkah untuk menguji daya pembeda (DP)
soal uraian:
a) Menghitung jumlah skor total tiap peserta didik.
b) Mengurutkan skor total dari yang terbesar ke yang terkecil.
15
Karunia Eka dan Mokhammad Ridwan, Op.Cit., hlm. 217.
53
c) Membagi dua siswa ke dalam kedua kelompok berdasarkan
perolehan skor, yaitu kelompok atas dan kelompok bawah
d) Menghitung rata-rata skor untuk masing-masing kelompok, yaitu
kelompok atas dan kelompok bawah.
e) Menghitung daya pembeda soal dengan rumus:
Keterangan:
= Daya pembeda
= Rata-rata kelompok atas
= Rata-rata kelompok bawah
= Skor maksimum
f) Menginterpretasikan harga daya pembeda dengan kriteria yang
dapat dilihat pada Tabel III.9 berikut.16
TABEL III. 9
KRITERIA DAYA PEMBEDA
Daya Pembeda Interpretasi
Sangat baik
Baik
Cukup
Buruk
DP Sangat buruk
Berdasarkan hasil uji coba dan perhitungan yang telah
dilakukan diperoleh data hasil daya pembeda pada soal uji coba
pemecahan masalah matematis secara rinci dapat dilihat di
Lampiran C.7 atau pada tabel III. 10 berikut.
16
Ibid
54
TABEL III. 10
HASIL DAYA PEMBEDA SOAL UJI COBA
No.
Soal Harga daya Pembeda Keterangan
1 Baik
2 Baik
3 Baik
4 Baik
5 Baik
6 Baik
7 Buruk
4) Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran soal adalah besaran yang digunakan untuk
menyatakan apakah suatu soal termasuk kedalam kategori mudah,
sedang, atau sukar. Soal dapat dinyatakan butir soal yang baik
apanila soal tersebut tidak terlalu sukar dan tidak pula terlalu mudah
dengan kata lain derajat kesukaran soal adalah sedang atau cukup.17
Untuk mengetahui indeks kesukaran dapat digunakan rumus :
Keterangan:
TK = Tingkat kesukaran butir soal
= Rata-rata skor jawaban siswa pada suatu butir soal
SMI = Skor maksimum ideal.
Indeks kesukaran suatu butir soal diinterpretasikan dalam
kriteria sebagai berikut:
17
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo,2008), hlm.
370.
55
TABEL III. 11
KRITERIA INDEKS KESUKARAN SOAL
Indeks Kesukaran Interpretasi IK
Terlalu sukar
Sukar
Sedang
Mudah
= Terlalu Mudah
Sumber: Karunia Eka dan Mokhammad Ridwan
Berdasarkan hasil uji coba dan perhitungan yang telah
dilakukan diperoleh data hasil tingkat kesukaran pada soal posttest,
secara rinci perhitungan uji tingkat kesukaran ini dapat dilihat pada
tabel III.12 dan terangkum dalam Lampiran C.8.
TABEL III. 12
HASIL TINGKAT KESUKARAN SOAL
No.
soal Indeks Kesukaran Kriteria
Mudah
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
6 Sedang
7 Sukar
Rekapitulasi dari hasil perhitungan uji validitas, reliabilitas,
daya pembeda soal, dan tingkat kesukaran soal dari uji coba soal
kemampuan pemecahan masalah matematis yang digunakan untuk
instrumen penelitian dapat dilihat pada pada Tabel III.13 berikut ini :
56
TABEL III. 13
REKAPITULASI HASIL UJI COBA SOAL
No.
Soal Validitas reliabilitas
Daya
Pembeda
Tingkat
Kesukaran Keterangan
1 Valid Sangat
Tinggi Baik Mudah Digunakan
2 Valid Sangat
Tinggi Baik Sedang Digunakan
3 Valid Sangat
Tinggi Baik Sedang Digunakan
4 Valid Sangat
Tinggi Baik Sedang Digunakan
5 Valid Sangat
Tinggi Baik Sedang Digunakan
6 Valid Sangat
Tinggi Baik Sedang Digunakan
7 Tidak
Valid
Sangat
Tinggi Buruk Sukar
Tidak
Digunakan
c. Angket self efficacy
Sebelum angket self efficacy diberikan kepada kelas ekperimen
dan kelas kontrol, terlebih dahulu diuji cobakan pada kelas uji coba untuk
melihat validitas dan reliabilitas tiap-tiap pernyataannya.
1) Uji Validitas
Uji validitas untuk pernyataan pada instrumen angket self
efficacy sama dengan uji validitas pada instrumen tes. Rumus
korelasi yang digunakan adalah korelasi product moment yang
dikemukakan oleh Karl Pearson sebagai berikut:
xy
Keterangan:
xy : Koefisien korelasi
: Jumlah skor item
: Jumlah skor total (seluruh item)
: Jumlah responden
57
Langkah selanjutnya adalah menentukan thitung dengan
rumus:
Keterangan:
thitung :Nilai t hitung
r :Koefisien korelasi hasil r hitung
n :Jumlah responden
Kriteria menentukan validitas butir pernyataan tersebut
adalah membandingkan nilai dengan dengan taraf
signifikan dan derajat kebebasan kaidah keputusan
yang diambil yaitu jika:
maka butir pernyataan valid.
maka butir pernyataan tidak valid.
TABEL III.14
HASIL KOEFISIEN KORELASI VALIDITAS INSTRUMEN
ANGKET SELF EFFICACY
No.
Butir
Angket
T
hitung
T
tabel Keputusan
1 3,3080 1,701 Valid
2 2,3989 1,701 Valid
3 0,9833 1,701 Tidak Valid
4 6,3979 1,701 Valid
5 5,2547 1,701 Valid
6 5,6628 1,701 Valid
7 4,7217 1,701 Valid
8 5,6469 1,701 Valid
9 6,2058 1,701 Valid
58
10 6,6315 1,701 Valid
11 5,0493 1,701 Valid
12 -0,2626 1,701 Tidak Valid
13 5,9048 1,701 Valid
14 4,9329 1,701 Valid
15 0,8858 1,701 Tidak Valid
16 4,1665 1,701 Valid
17 5,4494 1,701 Valid
18 3,8821 1,701 Valid
19 5,7387 1,701 Valid
20 4,7886 1,701 Valid
Berdasarkan perhitungan Tabel III.14 dapat disimpulkan
bahwa pernyataan yang tidak valid adalah nomor 3, 12 dan 15,
sedangkan selain itu pernyataan valid sehingga dapat digunakan
digunakan sebagai instrumen penelitian. Perhitungan lengkapnya
dapat dilihat pada Lampiran D.4.
2) Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas untuk butir pernyataan angket self
efficacy juga menggunakan rumus Alpha:
Rumus untuk varians total dan varians item untuk subjek n 30
antara lain:
Rumus untuk varians total dan varians item untuk subjek n 30
antara lain:
59
Keterangan:
: Koefisien reliabilitas
: Jumlah varians skor tiap-tiap soal
: Varians total
: Jumlah kuadrat soal Xi
) : Jumlah soal Xidikuadratkan
: Jumlah kuadrat X total
) : Jumlah Xtotaldikuadratkan
: Jumlah siswa
Adapun tolak ukur untuk menginterpretasikan derajat
reliabilitas instrumen ditentukan berdasarkan kriteria berikut.
TABEL III. 15
KRITERIA KOEFISIEN KORELASI RELIABILITAS
INSTRUMEN ANGKET SELF EFFICACY
Koefisien Korelasi Korelasi Interpretasi Reliabilitas
Sangat Tinggi Sangat baik
Tinggi Baik
Sedang Cukup baik
Rendah Buruk
Sangat Rendah Sangat buruk
Sumber : Karunia Eka Lestari dan Mokhammad Ridwan
Dengan menggunakan 30 dan signifikansi 5%
diperoleh dan koefisien reabilitas ( sebesar
dapat dinyatakan bahwa instrumen penelitian bentuk angket self
efficacy sudah memiliki reabilitas tes, sehingga dapat dinyatakan
pula bahwa instrumen penelitian yang digunakan sudah memiliki
kualitas yang Tinggi. Data selengkapnya mengenai perhitungan
reabilitas angket uji coba dapat dilihat pada Lampiran D.5.
60
d. Lembar observasi aktivitas guru dan siswa
Lembar observasi aktivitas guru dan siswa digunakan untuk
mengamati aktivitas siswa dan kinerja guru dalam kegiatan pembelajaran
yang berlansung. Lembar observasi yang penulis gunakan berupa check
list atau daftar cek. Check list atau daftar cek adalah pedoman observasi
yang berisikan daftar dari semua aspek yang diamati. Observer memberi
tanda cek () untuk menentukan “ada atau tidak adanya” sesuatu
berdasarkan hasil pengamatannya. Lembar observasi pada penelitian ini
dapat dilihat pada Lampiran I.1 dan I.2
H. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas 2
tahapan. Tahapan pertama yaitu uji prasyarat berupa uji normalitas dengan
tujuan untuk melihat apakah data sampel berdistribusi normal atau tidak.
Apabila data yang diperoleh berdistribusi normal, maka dilanjutkan uji
homogenitas.
Tahapan kedua yaitu uji hipotesis berdasarkan rumusan masalah
penelitian. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat, maka analisis data
dalam penelitian ini adalah:
1. Uji Prasyarat
a. Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan langkah awal dalam menganalisis
data secara spesifik. Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah
data sampel berdistribusi normal atau tidak. Statistika yang digunakan
61
dalam uji normalitas ini adalah uji Liliefors langkah-langkahnya
sebagai berikut:18
1) Mencari mean dan simpangan baku dengan rumus
2) Menghitung nilai
3) Mencari F(Zi) dengan melihat tabel Z
4) Menghitung S(Zi)
5) Menghitung nilai mutlak dari F(Zi) S(Zi)
6) Melihat hasil mutlak dari F(Zi) S(Zi) yang paling besar adalah
Lhitung
7) Membandingkan dengan Ltabel dengan kriteria uji:
Jika Lhitung ≤ Ltabel maka data berdistribusi normal.
Jika Lhitung > Ltabel maka data berdistribusi tidak normal.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas ini diperlukan sebelum kita membandingkan
beberapa kelompok data. Uji ini bertujuan untuk melihat apakah data
mempunyai variansi yang homogen atau tidak. Uji homoenitas yang
digunakan pada penelitian ini adalah uji F dan uji Bartlet.
1) Uji F digunakan untuk melihat apakah data kelas eksperimen dan
kelas kontrol mempunyai varians yang homogen.
18
Purwanto, Statistika Untuk Penelitian , (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2011), hlm. 160
62
Rumus uji F adalah:19
Harga selanjutnya dibandingkan dengan harga
dengan pembilang dan penyebut , yang mana
adalah jumlah anggota sampel yang memiliki varian terbesar
dan adalah jumlah anggota sampel yang memiliki varian
terkecil. Bila lebih kecil dari untuk taraf signifikan
, maka data yang dianalisis homogen, bila lebih besar
dari , maka varian tidak homogen. Kaidah keputusan :
Jika , berarti tidak homogen
Jika , berarti homogen.
2) Uji Bartlet dalam penelitian ini digunakan untuk melihat apakah
kelompok sampel yang terdiri dari tiga kelas mempunyai varians
yang homogen. Rumus uji Bartlet adalah:20
Perhitungan uji Bartlet dalam memilih sampel kelas terdapat pada
Lampiran E.6.
19
Karunia Eka Lestari, M. Ridwan Yudhanegara, Op. Cit., hlm. 249 20
Purwanto, Op.Cit., hlm. 180
63
2. Uji Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah penelitian, maka teknik yang
digunakan dalam menganalisis data untuk menguji hipotesis nomor 1 yaitu
uji-t dan untuk menguji hipotesis nomor 2 yaitu uji anova dua arah.
a. Uji-t
Uji-t digunakan untuk melihat apakah terdapat perbedaan dari
kedua kelas, uji-t digunakan jika data berdistribusi normal dan
homogen, jika tidak homogen maka dengan uji-t’. Sedangkan untuk
data yang tidak berdistribusi normal, menggunakan Mann Whitney U.
Jika data berdistribusi normal dan homogen maka menggunakan uji-t
yaitu:21
t0 =
Keterangan:
t0 : Hasil uji t hitung untuk hipotesis nihil (H0)
: Mean variabel X
: Mean variabel Y
: Standar deviasi X
: Standar deviasi Y
: Jumlah sampel
Langkah yang digunakan untuk memberikan interpretasi
terhadap t0 adalah sebagai berikut:
21
Ibid, hlm. 208.
64
a) Mencari df dengan rumus
b) Membandingkan t hitung (t0) dengan t tabel (tt) pada taraf
signifikan 5 %.
c) Menarik kesimpulan dengan kaidah keputusan:
Jika t0 tt H0 ditolak, yang berarti Ha diterima.
Jika t0 tt H0 diterima, yang berarti Ha ditolak.
Tujuan dari uji ini adalah untuk melihat apakah kelas
eksperimen dan kelas kontrol terdapat perbedaan kemampuan
pemecahan masalah matematis atau tidak terdapat perbedaan.
Perhitungan uji-t dapat dilihat dalam Lampiran G.7.
b. Uji Anova Dua Arah
Sesuai dengan rumusan masalah penelitian, maka teknik yang
digunakan dalam menganalisis data untuk menguji hipotesis nomor 2
menggunakan uji anova dua arah (Two-Way Anova) secara manual
dengan ketentuan asumsi sebagai berikut: distribusi data harus normal
dan setiap kelompok hendaknya berasal dari populasi yang sama
dengan variansi yang sama pula. Uji anova dua arah (Two-Way
Anova) atau two factorial design digunakan bila dalam analisis data
ingin mengetahui apakah ada perbedaan dari dua variabel bebas,
sedangkan masing-masing variabel bebasnya dibagi dalam beberapa
65
kelompok.22
Jika datanya berdistribusi normal maka untuk pengujian
hipotesisnya dengan langkah-langkah sebagai berikut.
1) Membuat tabel perhitungan Anova
2) Menghitung derajat kebebasan ( ), meliputi:
a)
b)
c)
d)
e)
f)
3) Melakukan perhitungan jumlah kuadrat ), meliputi:
a)
b)
c)
d)
e)
f)
Keterangan:
= Jumlah kuadrat penyimpangan total
= Jumlah kuadrat antar-kelompok
22
Hartono, Statistik Untuk Penelitian, (Pekanbaru: Pustaka Belajar, 2008), hlm. 247.
66
= Jumlah kuadrat dalam
= Jumlah kuadrat faktor A
= Jumlah kuadrat faktor B
= Jumlah kuadrat faktor A dan B secara bersama
= Skor individual
= Nilai total pengukuran variabel terikat untuk
seluruh sampel
= Jumlah sampel keseluruhan
= Jumlah skor masing-masing baris pada faktor A
= Jumlah skor masing-masing baris pada faktor B
= Banyaknya kelompok pada faktor A
= Banyaknya kelompok pada faktor B
= Banyaknya sampel masing-masing
4) Menghitung rata-rata kuadrat ( ) dengan rumus:
a)
b)
c)
d)
5) Melakukan perhitungan utuk mencari rasio dengan rumus:
a)
67
b)
c)
6) Membandingkan nilai hitung dengan nilai tabel dengan taraf
signifikan 5%.
7) Menarik kesimpulan dengan kaidah keputusan:
Jika , ditolak, yang berarti diterima.
Jika , diterima, yang berarti ditolak. 23
Jika datanya tidak berdistribusi normal maka untuk pengujian
hipotesisnya menggunakan rumus:24
H
Keterangan:
R1 = Jumlah rangking kelompok 1
R2 = Jumlah rangking kelompok 2
R3 = Jumlah rangking kelompok 3
RK = Jumlah rangking kelompok K
N = Jumlah semua pengamatan
Tabel yang digunakan untuk menguji nilai statistk H yaitu tabel chi-
squares, dengan menggunakan:
Tolak H0, jika H tabel
Terima H0, jika H tabel.
23
Ibid, hlm. 249-258. 24
Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan Penelitian Gabungan,
(Jakarta: Prenadamedia, 2016), hlm. 283.
68
Perhitungan uji anova dua arah dapat dilihat dalam Lampiran H.2.
I. Prosedur Penelitian
Prosedur dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Membuat kisi-kisi instrumen tes kemampuan pemecahan masalah matematis
dan menyusun kisi-kisi angket self efficacy siswa untuk kelas uji coba.
Dapat dilihat pada Lampiran C.1 untuk kisi-kisi soal kemampuan
pemecahan masalah matematis dan Lampiran D.1 untuk kisi-kisi angket uji
coba self efficacy.
2. Melakukan validasi instrumen kepada dosen/ahli.
3. Membagikan instrumen tes kemampuan pemecahan masalah matematis dan
angket self efficacy kepada kelas uji coba.
4. Menelaah hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematis pada kelas
uji coba.
5. Mencari validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran soal-
soal kelas uji coba. Untuk lebih jelasnya, perhitungan tersebut dapat dilihat
pada Lampiran C.5, C.6, C.7, dan C.8.
6. Mencari validitas dan reliabilitas angket self efficacy siswa kelas uji coba.
Untuk lebih jelasnya, perhitungan tersebut dapat dilihat pada Lampiran D.4
dan D.5.
7. Menyusun kembali soal-soal kemampuan pemecahan masalah matematis
dan angket self efficacy matematis peserta didik yang telah diuji coba
menjadi soal posttest.
69
8. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk kelas yang
mengikuti pembelajaran dengan model Brain Based Learning (BBL) dan
kelas yang mengikuti pembelajaran konvensional.
9. Melaksanakan pembelajaran matematika dengan model Brain Based
Learning (BBL) pada kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional
pada kelas kontrol.
10. Mengadakan posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
11. Menganalisis data.
12. Menarik kesimpulan
13. Membuat laporan.
95
95
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan, dapat
disimpulkan bahwa model pembelajaran BBL (Brain Based Learning) sangat
berpengaruh dalam meningkatkan kemampuahan pemecahan masalah matematis
ditinjau dari self efficacy siswa sekolah menengah kejuruan terutama pada materi
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel. Selain itu juga dari hasil pengujian
diperoleh temuan bahwa:
1. Terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis antara siswa
yang belajar dengan model pembelajaran BBL (Brain Based Learning) dan
siswa yang diajarkan menggunakan pembelajaran konvensional. Analisis data
dengan menggunakan uji-t menunjukkan nilai yang berarti
diterima dan ditolak. Perbedaan tersebut diperkuat lagi dari mean yang
berbeda antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, dimana mean kelas
eksperimen dan mean kelas kontrol secara berturut-turut adalah dan
. Hal ini menunjukkan bahwa kelas yang menggunakan model
pembelajaran model pembelajaran BBL (Brain Based Learning) lebih efektif
memberikan pengaruh positif terhadap kemampuan pemecahan masalah
matematis dibandingkan kelas yang menggunakan pembelajaran
konvensional.
96
2. Tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran BBL (Brain Based
Learning) dan self efficacy terhadap kemampuan pemecahan masalah
matematis siswa. Hal ini berdasarkan hasil analisis data untuk hipotesis kedua
dengan menggunakan anova dua arah menunjukan nilai
dan pada taraf signifikan 5%. Dengan kesimpulan
yang berarti diterima dan ditolak.
Berdasarkan hasil tersebut dapat menjawab dari judul yang diangkat oleh
penulis yaitu Pengaruh penerapan model pembelajaran BBL (Brain Based
Learning) terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis ditinjau dari self
efficacy siswa SMK.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis memberikan saran sebagai
berikut:
1. Waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan model pembelajaran BBL (Brain
Based Learning) terutama pada bagian diskusi dan presentasi relatif lama,
sehingga penulis menyarakan untuk menggunakan model pembelajaran BBL
(Brain Based Learning) pada satu indikator minimal 3 JP, karena jika hanya 2
JP tidak memungkinkan untuk menyelesaikan satu indikator materi.
2. Penelitian ini dilakukan pada jenjang sekolah menengah kejuruan (SMK),
oleh karena itu penulis menyarankan agar dilakukan pada jenjang sekolah
menengah atas (SMA).
97
3. Model pembelajaran BBL (Brain Based Learning) diharapkan dapat menjadi
referensi guru dalam memilih model pembelajaran yang diterapkan di kelas
untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.
4. Penelitian ini menggunakan posttest kemampuan pemecahan masalah
matematis, dimana langkah- langkah dalam mengerjakan soal nya yang sesuai
dengan kemampuan pemecahan masalah matematis tidak dicantumkan penulis
pada soal, oleh karena itu penulis menyarankan agar pada penelitian
selanjutnya dicantumkan langkah-langkah pengerjaannya pada soal posttest
tersebut sesuai dengan langkah-langkah kemampuan pemecahan masalah
matematis.
98
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Majid. 2014. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Aisha Juliani dan Norlaila. Oktober 2014. Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematika Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Menggunakan Model
Cooperative Script. EDU-MAT Jurnal Pendidikan Matematika, Vol.2 No.3.
Ali Hamzah. 2014. Evaluasi Pembelajaran Matematika. Jakarta: Rajawali Pers.
Anas Sudijono. 2008. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo.
Buang Saryantono. 2013. Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematika Siswa Kelas X SMA Adiguna Bandar Lampung Melalui
Model Pembelajaran Investigasi Kelompok. Prosiding Semirata FMIFA
Universitas Lampung.
Effandi Zakaria, dkk. 2007. Trend Pengajaran dan Pembelajaran Matematik,
Kuala Lumpur: Lohprit SDN, BHD.
Endang Mulyatiningsih. 2019. Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan.
Yogyakarta: Alfabeta.
Eric Jensen. 2011. Pemelajaran Berbasis Otak. Edisi kedua ; Jakarta: PT Indeks.
Hartono. 2008. Statistik Untuk Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
. 2019. Metodologi Penelitian. Pekanbaru: Zanafa Publishing.
Heris Hendriana, Euis Eti Rohaeti, dan Utari Sumarmo. 2017. Hard Skills dan
Soft Skils Matematik Siswa. Bandung: Refika Aditama.
Heris Hendriana dan Utari Soemarno. 2017. Penilaian Pembelajaran Matematika.
Bandung: PT. Refika Aditama.
99
Karunia Eka Lestari dan Mokhamad Ridwan Yudhanegara. 2015. Penelitian
Pendidikan Matematika. Bandung: Refika Aditama.
Margono. 2004. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2016. Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 21 Tahun
2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta:
Kemendikbud.
Muhammad Tri Stio Ermawan. 2018. Analisis Kemampuan Berpikir Intuitif
Matematis Siswa dengan Self Efficacy Tinggi. Suska Journal of
Mathematics Education, Vol.4 No.1.
N. Adiastuty, Rochmad, Masrukan. 2012. Perangkat Pembelajaran Model BBL
Materi Barisan dan deret untuk meningkatkan Kemampuan Pemecahan
Masalah. Junnes Journal of Mathematics Education Research, Vol.2 No.1.
Noviarni. 2014. Perencanaan Pembelajaran Matematika dan Aplikasinya.
Pekanbaru: Benteng Media.
Nurul Fitriana, Ramon Muhandaz dan Risnawati. 2019. Pengembangan Modul
Matematika Berbasis Learning Cycle 5E Untuk Memfasilitasi
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Sekolah Menengah
Pertama (SMP). JURING, Vol.2 No.1.
Purwanto. 2011. Statistika Untuk Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Riduwan. 2011. Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan Dan Penelitian Pemula.
Bandung: Alfabeta.
Ruseffendi. 2005. Dasar-Dasar Penelitian. Bandung: Torsito.
Siti Mawaddah dan Hana Anisah. Oktober 2015. Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematis Siswa Pada Pembelajaran Matematika Dengan
100
Menggunakan Model Generative Learning. EDU-MAT Jurnal Pendidikan
Matematika, Vol.3 No.2.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif.
Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Suhandri dan Arnida Sari. 2019. Pengembangan Modul Berbasis Kontekstual
Terintegrasi Nilai Keislaman untuk Meningkatkan Kemampuan
Pemecahan Masalah Matematis Siswa. Suska Journal of Mathematics
Education, Vol.5 No.2.
Sumartini, T.S. Mei 2016. Peningkatan Kamampuan Pemecahan Masalah
Matematis Siswa melalui Pembelajaran Berbasis Masalah. Jurnal
“Mosharafa” Pendidikan Matematika STKIP Garut, Vol.5 No.2.
Susanti. 2017. Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis dan
Self-Efficacy Siswa MTs Melalui Pendekatan Pendidikan Matematika
Realistik. Suska Journal of Mathematics Education, Vol.3 No.2.
Trianto. 2013. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Inovatif dan
Konseptual. Jakarta: Kencana Prenada.
Wina Sanjaya. 2013. Penelitian Pendidikan: Jenis, Metode, dan Prosedur.
Jakarta: Kencana.
Yoni Sunaryo dan Ida Nuraida. September 2017. Pengaruh Penerapan Model
Brain Based Learning Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematik Siswa. Jurnal Penelitian Pendidikan dan pengajaran
Matematika, Vol.3 No.2.
Zubaidah Amir MZ dan Ramon Muhandaz. 2019. Profil Kesulitan Belajar
Matematika dan Self efficacy Matematis Siswa Sekolah Menengah di Riau.
Suska Journal of Mathematics Education, Vol.5 No.2.
Zubaidah Amir dan Risnawati. 2015. Psikologi Pembelajaran Matematiaka.
Yogyakarta: Aswaja Pressindo.
101
SILABUS
Nama Sekolah : SMK Abdurrab Pekanbaru
Kelas/Semester : X/1
Kompetensi Keahlian : Teknologi Laboratorium Medik/ TLM
Mata Pelajaran : Matematika
Kompetensi Inti
Deskripsi KI-3 : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan factual, konseptual,
opersional,dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kajian matematika tingkat teknis, spesifik,
detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks
pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasionall
regional, dan internasional.
Deskripsi KI-4 : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta
memecahkan masalah sesuai dengan bidang kajian matematika
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian
Kompetensi
Materi
Pembalajaran
Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber Belajar
3.2 Menentukan
nilai variable
pada sistem
persamaan linear
dua variable
dalam masalah
konstektual
3.3.1 Menjelaskan
defenisi persamaan
linear dua variabel
3.3.2 Menentukan nilai
variabel SPLDV
dengan
menggunakan
metode eliminasi
3.3.3 Menentukan nilai
variabel SPLDV
dengan
Nilai variabel pada
sistem persamaan
linear dua variable
dalam masalah
konstektual
Sistem
pertidaksa
maan linear
Aplikasi
sistem
persamaan
Mengamati
Melihat dan
memperhatikan
power point untuk
memeperoleh
informasi tentang
nilai variabel pada
sistem persamaan
linear dua variable
Tugas
Membaca uraian
tentang
SPLDV dan
SPLTV dan
metode
eliminasi dan
substitusi
12 JP Buku Guru
Mata
Pelajaran
Matematika
(wajib) kelas
X,
Kementrian
pendidikan
dan
kebudayaan,
Jakarta.
LAMPIRAN A
102
4.2 Menyelesaikan
masalah system
persamaan linear
dua variabel
menggunakan
metode substitusi
3.3.4 Menentukan nilai
variabel SPLDV
dengan
menggunakan
metode gabungan
3.3.5 Menentukan nilai
variabel SPLTV
dengan
menggunakan
metode eliminasi,
substitusi atau
gabungan
4.2.1 Menyelesaikan
masalah
konstektual yang
berkaitan dengan
SPLDV dengan
menggunakan
metode eliminasi,
substitusi atau
gabungan
4.2.2 Menyelesaikan
masalah
konstektual yang
berkaitan dengan
SPLTV dengan
menggunakan
metode eliminasi,
substitusi dan
gabungan
linear
dalam masalah
konstektual
Menanya
Mendiskusikan konsep
yang digunakan
untuk menyelesaikan
nilai variabel pada
sistem persamaan
linear dua variable
dalam masalah
konstektual
Mengeksplorasikan
Mengidentifikasi konsep
yang digunakan
untuk menyelesaikan
nilai variabel pada
sistem persamaan
linear dua variable
dalam masalah
konstektual
Mengasosiasikan
Menganalisis konsep
yang digunakan
untuk menyelesaikan
nilai variabel pada
sistem persamaan
Observasi
Mengamati
prosedur
dalam
menyelesaika
n
permasalahan
yang terkait
dalam
SPLDV dan
SPLTV
dengan
metode
eliminasi,
substitusi atau
gabungan
Fortofolio
Merangkum dan
menerapakan
prosedur
dalam
menyelesaika
n masalah
konstektual
yang
berkaitan
dengan
Buku Siswa
Mata
Pelajaran
Matematika
(wajib) kelas
X,
Kementrian
pendidikan
dan
kebudayaan,
Jakarta.
Buku
matematika 1
SMK/ MAK
kelas x
penerbit
erlangga
Internet
Lingkungan
sekitar
103
linear dua variable
dalam masalah
konstektual
Mengomunikasikan
Mempresentasikan
konsep yang
digunakan untuk
menyelesaikan Nilai
variabel pada sistem
persamaan linear dua
variable dalam
masalah konstektual
SPLDV dan
SPLTV
dengan mtode
eliminasi dan
substitusi
Tes
Membuat tes lisan
dan tulisan
dalam bentuk
uraian
Pekanbaru, September 2019
Guru Mata Pelajaran Peneliti
ISTI FAUZIAH, S. Pd JENNERI ANNA YARTI
NIK: NIM: 11515203853
Mengetahui
Kepala Sekolah SMK Abdurrab Pekanbaru
IRHAM SIREGAR, S. Pd., M. Si
NIK. 115010697001
104
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SMK Abdurrab Pekanbaru
Kompetensi Keahlian : Teknologi Laboratorium Medik
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : X/ Ganjil
Materi Pokok : Sistem Persamaan Linear
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Kelas : Eksperimen
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab,
responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan,
pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif sesuai
dengan bidang dan lingkup kajian Matematika pada tingkat teknis,
spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan
potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga
masyarakat nasional, regional, dan internasional.
4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai
dengan bidang kajian Matematika`
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas
yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara
efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan
LAMPIRAN A.1
105
solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.3. Menentukan nilai variabel pada
sistem persamaan linear dua
variabel dalam masalah
kontekstual.
Menentukan nilai variabel sistem
persamaan linear dua variabel
(SPLDV) dengan menggunakan
metode eliminasi.
4.3. Menyelesaiakan masalah sistem
persamaan linear dua variabel.
Menyelesaikan masalah sistem
persamaan linear dua variabel
(SPLDV) dengan menggunakan
metode eliminasi.
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui diskusi peserta didik mampu: menentukan nilai variabel pada sistem
persamaan linear dua variabel dengan metode eliminasi dengan teliti.
D. Materi Pembelajaran
Sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV)
Bentuk umum sistem persamaan linear dua variabel :
....(1)
....(2)
Dengan , , , , , dan .
Metode eliminasi
Metode eliminasi yaitu mencari nilai variabel dengan cara menghilangkan
variabel yang lain.
E. Pendekatan Pembelajaran
1. Pendekatan pembelajaran : Scientific
2. Model pembelajaran : Brain Based Learning
106
3. Metode Pembelajaran : Diskusi, Tanya Jawab, dan Penugasan.
F. Media danAlat Pembelajaran
Media : Powerpoint
Alat : Laptop, Proyektor, Spidol.
G. Sumber Belajar
Buku : Kasmina dan Toali. 2018, Matematika untuk SMK/ MAK kelas X,
Penerbit Erlangga, Jakarta.
H. Langkah-langkah Pembelajaran
No Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan
Pra-pemaparan
a. Guru masuk kedalam kelas dan
mengucapkan salam
b. Guru meminta peserta didik untuk
menyiapkan dan meminta informasi
tentang kehadiran peserta didik
c. Guru melakukan apersepsi
“Sebelumnya anak-anak ibu sudah
belajar tentang persamaan dan
pertidaksamaan linear satu variabel. Lalu
apa perbedaan persamaan linear dan
pertidaksamaan linear? Jadi, persamaan
linear itu kalimat terbuka yang memuat
tanda sama dengan sedangkan
pertidaksamaan linear adalah kalimat
terbuka yang memuat tanda selain tanda
sama dengan ”.
d. Guru memperlihatkan peta konsep
tentang materi baru yang akan dipelajari
e. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
f. Guru memberikesempatan kepada peserta
10 menit
107
didik untuk membawa dan boleh
meminum air putih selama proses
pembelajaran berlansung.
Persiapan
a. Guru menyampaikan pembelajaran yang
akan dilakukan dengan menggunakan
model Brain Based Learning
b. Guru memberikan informasi tentang
kegiatan pembelajaran yang akan
dilaksanakan oleh peserta didik. “Pada
hari ini kita akan belajar secara
berdiskusi. Dimana nanti kalian akan
mengerjakan soal secara mandiri,
kemudian hasil kegiatan tersebut akan
kalian diskusikan secara berkelompok,
dan hasil diskusi tersebut akan kalian
presentasikan didepan kelas.”
c. Guru meminta peserta didik untuk
menanggapi materi dan kegiatan
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
2. Kegiatan inti
Inisiasi dan Akuisisi
a. Peserta didik mengamati power point
tentang metode eliminasi yang
ditampilkan dan dijelaskan oleh guru.
(Mengamati)
b. Guru meminta peserta didik bertanya
tentang power point yang ditampilkan.
(Menanya)
c. Guru meminta peserta didik mempelajari
materi dan menjawab soal pada buku
cetak masing-masing.
60 menit
108
d. Setiap peserta didik diberi waktu
membaca, memahami dan memikirkan
kemungkinan jawaban. (Mengamati)
e. Guru meminta setiap peserta didik untuk
berkelompok secara berpasangan dengan
peserta didik lain.
Elaborasi
a. Setiap pasangan kelompok peserta didik
berdiskusi tentang jawaban yang telah
dipikirkan sebelumnya. (Mengeksplorasi)
b. Guru meminta peserta didik saling
bertukar pikiran atas hasil kerja masing-
masing.(Mengkomunikasikan)
c. Guru meminta perwakilan dari beberapa
kelompok untuk mempresentasikan hasil
diskusi kedepan kelas.
d. Guru memberikan kesempatan bagi
kelompok lain untuk memberikan
tanggapan terhadap penyampaian hasil
diskusi. (Konfirmasi)
e. Meminta peserta didik membuat peta
konsep tentang apa yang telah mereka
pelajari.
Inkubasi dan Memasukkan Memori
a. Mengajak peserta didik melakukan
relaksasi dengan diiringi musik/
permainaan untuk mengistirahatkan
pikiran.
b. Memberi siswa tontonan video motivasi.
3. Penutup
Verifikasi dan Pengecekan Keyakinan
a. Guru dan peserta didik menyimpulkan
20 menit
109
pelajaran.
b. Guru memberikan sebuah soal untuk
mengecek pemahaman peserta didik
terhadap materi sistem persamaan linear
dua variabel (SPLDV) dengan
menggunakan metode eliminasi.
Perayaan dan Integrasi
a. Memberikan penghargaan kepada peserta
didik.
b. Peserta didik diberikan motivasi tentang
pentingnya belajar.
c. Guru meminta peserta didik mengulang
kembali dirumah apa yang telah
dipelajari.
d. Guru mengajak peserta didik bersorak dan
bertepuk tangan.
e. Guru mengajak peserta didik mengakhiri
pembelajaran dengan membaca
hamdalah.
f. Guru mengucapkan salam.
I. Penilaian Hasil Belajar
Sikap : observasi
Pengetahuan : tes tertulis (observasi)
110
Pekanbaru, September 2019
Guru Mata Pelajaran Peneliti
ISTI FAUZIAH, S. Pd JENNERI ANNA YARTI
NIK: NIM: 11515203853
Mengetahui
Kepala Sekolah SMK Abdurrab Pekanbaru
IRHAM SIREGAR, S. Pd., M. Si
NIK. 115010697001
111
Soal :
Tentukan himpunan penyelesaian berikut dengan metode eliminasi!
Jawaban :
Memahami Masalah
Diketahui:
...(1)
...(2)
Ditanya:
Berapa nilai x dan y ?
Merencanakan Penyelesaian Masalah
Untuk mencari nilai dan maka dibutuhkan dua langkah yaitu:
1. Mengeliminasi peubah untuk mencari nilai peubah
2. Mengeliminasi peubah untuk mencari nilai peubah
Melaksanakan Penyelesaian Masalah
Langkah 1 : Mengeliminasi peubah untuk mencari nilai peubah
Langkah 2 : Mengeliminasi peubah untuk mencari nilai peubah
x1
x3
Jadi, himpunan penyelesaian sistem persamaan linear tersebut adalah
*( )+.
Memeriksa Kembali
Substitusikan nilai x=18 dan y=6 kesalah satu persamaan untuk
113
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SMK Abdurrab Pekanbaru
Kompetensi Keahlian : Teknologi Laboratorium Medik
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : X/ Ganjil
Materi Pokok : Sistem Persamaan Linear
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Kelas : Eksperimen
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab,
responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan,
pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif sesuai
dengan bidang dan lingkup kajian Matematika pada tingkat teknis,
spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan
potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga
masyarakat nasional, regional, dan internasional.
4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai
dengan bidang kajian Matematika`
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas
yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara
efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan
LAMPIRAN A.2
114
solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.3. Menentukan nilai variabel pada
sistem persamaan linear dua
variabel dalam masalah
kontekstual.
Menentukan nilai variabel sistem
persamaan linear dua variabel
(SPLDV) dengan menggunakan
metode substitusi.
4.3. Menyelesaiakan masalah sistem
persamaan linear dua variabel.
Menyelesaikan masalah sistem
persamaan linear dua variabel
(SPLDV) dengan menggunakan
metode substitusi.
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui diskusi peserta didik mampu: menentukan nilai variabel pada sistem
persamaan linear dua variabel dengan metode eliminasi dengan teliti.
D. Materi Pembelajaran
Sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV)
Bentuk umum sistem persamaan linear dua variabel :
....(1)
....(2)
Dengan , , , , , dan .
Metode substitusi
Metode substitusi yaitu mencari nilai variabel dengan cara mngganti atau
menyatakan salah satu variabel dengan variabel yang lain.
E. Pendekatan Pembelajaran
1. Pendekatan pembelajaran : Scientific
2. Model pembelajaran : Brain Based Learning
115
3. Metode Pembelajaran : Diskusi, Tanya Jawab, dan Penugasan.
F. Media danAlat Pembelajaran
Media : Powerpoint
Alat : Laptop, Proyektor, Spidol.
G. Sumber Belajar
Buku : Kasmina dan Toali. 2018, Matematika untuk SMK/ MAK kelas X,
Penerbit Erlangga, Jakarta.
H. Langkah-langkah Pembelajaran
No Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan
Pra-pemaparan
a. Guru masuk kedalam kelas dan
mengucapkan salam
b. Guru meminta peserta didik untuk
menyiapkan dan meminta informasi
tentang kehadiran peserta didik
c. Guru melakukan apersepsi
“Sebelumnya anak-anak ibu sudah
belajar tentang metode eliminasi. Jadi
apa itu metode eliminasi? Metode
eliminasi adalah mencari nilai variabel
dengan menghilangkan variabel lain.
d. Guru memperlihatkan peta konsep
tentang materi baru yang akan dipelajari
e. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
f. Guru memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk membawa dan boleh
meminum air putih selama proses
pembelajaran berlansung.
Persiapan
a. Guru menyampaikan pembelajaran yang
10 menit
116
akan dilakukan dengan menggunakan
model Brain Based Learning
b. Guru memberikan informasi tentang
kegiatan pembelajaran yang akan
dilaksanakan oleh peserta didik. “Pada
hari ini kita akan belajar secara
berdiskusi. Dimana nanti kalian akan
mengerjakan soal secara mandiri,
kemudian hasil kegiatan tersebut akan
kalian diskusikan secara berkelompok,
dan hasil diskusi tersebut akan kalian
presentasikan didepan kelas.”
c. Guru meminta peserta didik untuk
menanggapi materi dan kegiatan
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
2. Kegiatan inti
Inisiasi dan Akuisisi
a. Peserta didik mengamati power point
tentang metode substitusi yang
ditampilkan oleh guru. (Mengamati)
b. Guru meminta peserta didik bertanya
tentang power point yang ditampilkan.
(Menanya)
c. Guru meminta peserta didik mempelajari
materi dan menjawab soal pada buku
cetak masing-masing.
d. Setiap peserta didik diberi waktu
membaca, memahami dan memikirkan
kemungkinan jawaban. (Mengamati)
e. Guru meminta setiap peserta didik untuk
berkelompok secara berpasangan dengan
peserta didik lain.
60 menit
117
Elaborasi
a. Setiap pasangan kelompok peserta didik
berdiskusi tentang jawaban yang telah
dipikirkan sebelumnya. (Mengeksplorasi)
b. Peserta didik saling bertukar pikiran atas
hasil kerja masing-masing.
(Mengkomunikasikan)
c. Guru meminta perwakilan dari beberapa
kelompok untuk mempresentasikan hasil
diskusi kedepan kelas.
d. Guru memberikan kesempatan bagi
kelompok lain untuk memberikan
tanggapan terhadap penyampaian hasil
diskusi. (Konfirmasi)
e. Meminta peserta didik membuat peta
konsep tentang apa yang telah mereka
pelajari.
Inkubasi dan Memasukkan Memori
a. Mengajak peserta didik melakukan
relaksasi dengan diiringi musik/
permainaan untuk mengistirahatkan
pikiran.
b. Memberi siswa tontonan video motivasi.
3. Penutup
Verifikasi dan Pengecekan Keyakinan
a. Guru dan peserta didik menyimpulkan
pelajaran.
b. Guru memberikan sebuah soal untuk
mengecek pemahaman peserta didik
terhadap materi sistem persamaan linear
dua variabel (SPLDV) dengan
menggunakan metode substitusi.
20 menit
118
Perayaan dan Integrasi
a. Memberikan penghargaan kepada peserta
didik.
b. Peserta didik diberikan motivasi tentang
pentingnya belajar.
c. Guru meminta peserta didik mengulang
kembali dirumah apa yang telah
dipelajari.
d. Guru mengajak peserta didik bersorak dan
bertepuk tangan.
e. Guru mengajak peserta didik mengakhiri
pembelajaran dengan membaca
hamdalah.
f. Guru mengucapkan salam.
I. Penilaian Hasil Belajar
Sikap : observasi
Pengetahuan : tes tertulis (observasi)
Pekanbaru, September 2019
Guru Mata Pelajaran Peneliti
ISTI FAUZIAH, S. Pd JENNERI ANNA YARTI
NIK: NIM: 11515203853
Mengetahui
Kepala Sekolah SMK Abdurrab Pekanbaru
IRHAM SIREGAR, S. Pd., M. Si
NIK. 115010697001
119
Soal :
Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear berikut
dengan metode substitusi!
Jawaban :
Memahami Masalah
Diketahui:
...(1)
...(2)
Ditanya:
Berapa nilai x dan y ?
Merencanakan Penyelesaian Masalah
Untuk mencari nilai dan maka dibutuhkan dua langkah yaitu:
1. Mensubstitusikannilai untuk mencari nilai peubah
2. Mensubstitusikannilai kesalah satu persamaan ...(1) dan ...(2)
untuk mencari nilai peubah
Melaksanakan Penyelesaian Masalah
Langkah 1: Substitusikan nilai ke persamaan (1), kemudian
jabarkan sehingga didapat nilai .
Langkah 2: Substitusikan nilai ke salah satu persamaan (1) atau
(2), sehingga didapat nilai .
120
Jadi, himpunan penyelesaian sistem persamaan linear tersebut adalah
{ }
Memeriksa Kembali
Bisa dilakukan dengan memasukkan nilai x dan y kesalah satu
persamaan.
Misalnya:
Nilai dan masukkan ke persamaan ...(1)
Jadi dapat disimpulkan bahwa jawaban benar.
121
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SMK Abdurrab Pekanbaru
Kompetensi Keahlian : Teknologi Laboratorium Medik
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : X/ Ganjil
Materi Pokok : Sistem Persamaan Linear
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Kelas : Eksperimen
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab,
responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan,
pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif sesuai
dengan bidang dan lingkup kajian Matematika pada tingkat teknis,
spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan
potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga
masyarakat nasional, regional, dan internasional.
4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai
dengan bidang kajian Matematika`
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas
yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara
efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan
LAMPIRAN A.3
122
solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.3. Menentukan nilai variabel pada
sistem persamaan linear dua
variabel dalam masalah
kontekstual.
Menentukan nilai variabel sistem
persamaan linear dua variabel
(SPLDV) dengan menggunakan
metode gabungan.
4.3. Menyelesaiakan masalah sistem
persamaan linear dua variabel.
Menyelesaikan masalah sistem
persamaan linear dua variabel
(SPLDV) dengan menggunakan
metode gabungan.
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui diskusi peserta didik mampu: menentukan nilai variabel pada sistem
persamaan linear dua variabel dengan metode eliminasi dengan teliti.
D. Materi Pembelajaran
Sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV)
Bentuk umum sistem persamaan linear dua variabel :
....(1)
....(2)
Dengan , , , , , dan .
Metode gabungan
Metode gabungan yaitu gabungan dari metode eliminasi dan metode
substitusi.
E. Pendekatan Pembelajaran
1. Pendekatan pembelajaran : Scientific
2. Model pembelajaran : Brain Based Learning
123
3. Metode Pembelajaran : Diskusi, Tanya Jawab, dan Penugasan.
F. Media dan Alat Pembelajaran
Media : Powerpoint
Alat : Laptop, Proyektor, Spidol.
G. Sumber Belajar
Buku : Kasmina dan Toali. 2018, Matematika untuk SMK/ MAK kelas X,
Penerbit Erlangga, Jakarta.
H. Langkah-langkah Pembelajaran
No Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan
Pra-pemaparan
a. Guru masuk kedalam kelas dan
mengucapkan salam
b. Guru meminta peserta didik untuk
menyiapkan dan meminta informasi
tentang kehadiran peserta didik
c. Guru melakukan apersepsi “Sebelumnya
anak-anak ibu sudah belajar tentang
metode eliminasi dan metode substitusi.
Jadi apa perbedaan metode eliminasi
dan metode substitusi? Metode eliminasi
adalah mencari nilai variabel dengan
menghilangkan variabel lain. Sedangkan
metode substitusi yaitu mencari nilai
variabel dengan cara mngganti atau
menyatakan salah satu variabel dengan
variabel yang lain.
d. Guru memperlihatkan peta konsep
tentang materi baru yang akan dipelajari
e. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
f. Guru memberi kesempatan kepada
10 menit
124
peserta didik untuk membawa dan boleh
meminum air putih selama proses
pembelajaran berlansung.
Persiapan
a. Guru menyampaikan pembelajaran yang
akan dilakukan dengan menggunakan
model Brain Based Learning
b. Guru memberikan informasi tentang
kegiatan pembelajaran yang akan
dilaksanakan oleh peserta didik. “Pada
hari ini kita akan belajar secara
berdiskusi. Dimana nanti kalian akan
mengerjakan soal secara mandiri,
kemudian hasil kegiatan tersebut akan
kalian diskusikan secara berkelompok,
dan hasil diskusi tersebut akan kalian
presentasikan didepan kelas.”
c. Guru meminta peserta didik untuk
menanggapi materi dan kegiatan
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
2. Kegiatan inti
Inisiasi dan Akuisisi
a. Peserta didik mengamati power point
tentang metode substitusi yang
ditampilkan oleh guru. (Mengamati)
b. Guru meminta peserta didik bertanya
tentang power point yang ditampilkan.
(Menanya)
c. Guru meminta peserta didik mempelajari
materi dan menjawab soal pada buku
cetak masing-masing.
d. Setiap peserta didik diberi waktu
60 menit
125
membaca, memahami dan memikirkan
kemungkinan jawaban. (Mengamati)
e. Guru meminta setiap peserta didik untuk
berkelompok secara berpasangan dengan
peserta didik lain.
Elaborasi
a. Setiap pasangan kelompok peserta didik
berdiskusi tentang jawaban yang telah
dipikirkan sebelumnya. (Mengeksplorasi)
b. Peserta didik saling bertukar pikiran atas
hasil kerja masing-masing.
(Mengkomunikasikan)
c. Guru meminta perwakilan dari beberapa
kelompok untuk mempresentasikan hasil
diskusi kedepan kelas.
d. Guru memberikan kesempatan bagi
kelompok lain untuk memberikan
tanggapan terhadap penyampaian hasil
diskusi. (Konfirmasi)
e. Meminta peserta didik membuat peta
konsep tentang apa yang telah mereka
pelajari.
Inkubasi dan Memasukkan Memori
a. Mengajak peserta didik melakukan
relaksasi dengan diiringi musik/
permainaan untuk mengistirahatkan
pikiran.
b. Memberi siswa tontonan video motivasi.
3. Penutup
Verifikasi dan Pengecekan Keyakinan
a. Guru dan peserta didik menyimpulkan
pelajaran.
20 menit
126
b. Guru memberikan sebuah soal untuk
mengecek pemahaman peserta didik
terhadap materi sistem persamaan linear
dua variabel (SPLDV) dengan
menggunakan metode gabungan.
Perayaan dan Integrasi
a. Memberikan penghargaan kepada peserta
didik.
b. Peserta didik diberikan motivasi tentang
pentingnya belajar.
c. Guru meminta peserta didik mengulang
kembali dirumah apa yang telah
dipelajari.
d. Guru mengajak peserta didik bersorak dan
bertepuk tangan.
e. Guru mengajak peserta didik mengakhiri
pembelajaran dengan membaca
hamdalah.
f. Guru mengucapkan salam.
I. Penilaian Hasil Belajar
Sikap : observasi
Pengetahuan : tes tertulis (observasi)
127
Pekanbaru, September 2019
Guru Mata Pelajaran Peneliti
ISTI FAUZIAH, S. Pd JENNERI ANNA YARTI
NIK: NIM: 11515203853
Mengetahui
Kepala Sekolah SMK Abdurrab Pekanbaru
IRHAM SIREGAR, S. Pd., M. Si
NIK. 115010697001
128
Soal :
Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan berikut dengan
metode gabungan!
Jawaban :
Memahami Masalah
Diketahui:
...(1)
...(2)
Ditanya:
Berapa nilai x dan y ?
Merencanakan Penyelesaian Masalah
Untuk mencari nilai dan maka dibutuhkan dua langkah yaitu:
1. Mengeliminasi peubah untuk mencari nilai peubah
2. Mensubstitusikan nilai kesalah satu persamaan ...(1) dan
...(2) untuk mencari nilai peubah
Melaksanakan Penyelesaian Masalah
Langkah 1 : Mengeliminasi peubah untuk mencari nilai peubah
Langkah 2 : Substitusikan nilai ke salah satu persamaan (1) atau
(2), sehingga didapat nilai .
Jadi, himpunan penyelesaian sistem persamaan linear tersebut adalah
129
{ }.
Memeriksa Kembali
Bisa dilakukan dengan memasukkan nilai x dan y kesalah satu
persamaan.
Misalnya:
Nilai dan masukkan ke persamaan ...(1)
Jadi dapat disimpulkan bahwa jawaban benar.
130
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SMK Abdurrab Pekanbaru
Kompetensi Keahlian : Teknologi Laboratorium Medik
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : X/ Ganjil
Materi Pokok : Sistem Persamaan Linear
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Kelas : Eksperimen
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab,
responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan,
pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif sesuai
dengan bidang dan lingkup kajian Matematika pada tingkat teknis,
spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan
potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga
masyarakat nasional, regional, dan internasional.
4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai
dengan bidang kajian Matematika`
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas
yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara
efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan
LAMPIRAN A.4
131
solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.3. Menentukan nilai variabel pada
sistem persamaan linear dua
variabel dalam masalah
kontekstual.
Menentukan nilai variabel sistem
persamaan linear tiga variabel
(SPLTV) dengan menggunakan
metode gabungan.
4.3. Menyelesaiakan masalah sistem
persamaan linear dua variabel.
Menyelesaikan masalah sistem
persamaan linear tiga variabel
(SPLTV) dengan menggunakan
metode gabungan.
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui diskusi peserta didik mampu: menentukan nilai variabel pada sistem
persamaan linear dua variabel dengan metode eliminasi dengan teliti.
D. Materi Pembelajaran
Sistem persamaan linear dua variabel (SPLTV)
Bentuk umum sistem persamaan linear dua variabel :
....(1)
....(2)
....(3)
Dengan , , , , , , , , .
Metode eliminasi
Metode eliminasi yaitu mencari nilai variabel dengan cara menghilangkan
variabel yang lain.
132
Metode substitusi
Metode substitusi yaitu mencari nilai variabel dengan cara mngganti atau
menyatakan salah satu variabel dengan variabel yang lain.
Metode gabungan
Metode gabungan yaitu gabungan dari metode eliminasi dan metode
substitusi.
E. Pendekatan Pembelajaran
1. Pendekatan pembelajaran : Scientific
2. Model pembelajaran : Brain Based Learning
3. Metode Pembelajaran : Diskusi, Tanya Jawab, dan Penugasan.
F. Media dan Alat Pembelajaran
Media : Powerpoint
Alat : Laptop, Proyektor, Spidol.
G. Sumber Belajar
Buku : Kasmina dan Toali. 2018, Matematika untuk SMK/ MAK kelas X,
Penerbit Erlangga, Jakarta.
H. Langkah-langkah Pembelajaran
No Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan
Pra-pemaparan
a. Guru masuk kedalam kelas dan
mengucapkan salam
b. Guru meminta peserta didik untuk
menyiapkan dan meminta informasi
tentang kehadiran peserta didik
c. Guru melakukan apersepsi
“Sebelumnya anak-anak ibu sudah
belajar tentang sistem persamaan linear
dua variabel.. Sistem persamaan linear
dua variabel yaitu persamaan linear yang
memiliki 2 variabel. Untuk menentukan
nilai variabelnya kita dapat
10 menit
133
menggunakan metode eliminasi, metode
substitusi dan metode gabungan
d. Guru memperlihatkan peta konsep
tentang materi baru yang akan dipelajari
e. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
f. Guru memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk membawa dan boleh
meminum air putih selama proses
pembelajaran berlansung.
Persiapan
a. Guru menyampaikan pembelajaran yang
akan dilakukan dengan menggunakan
model Brain Based Learning
b. Guru memberikan informasi tentang
kegiatan pembelajaran yang akan
dilaksanakan oleh peserta didik. “Pada
hari ini kita akan belajar secara
berdiskusi. Dimana nanti kalian akan
mengerjakan soal secara mandiri,
kemudian hasil kegiatan tersebut akan
kalian diskusikan secara berkelompok,
dan hasil diskusi tersebut akan kalian
presentasikan didepan kelas.”
c. Guru meminta peserta didik untuk
menanggapi materi dan kegiatan
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
2. Kegiatan inti
Inisiasi dan Akuisisi
a. Peserta didik mengamati power point
tentang metode gabungan yang
ditampilkan oleh guru. (Mengamati)
60 menit
134
b. Guru meminta peserta didik bertanya
tentang power point yang ditampilkan.
(Menanya)
c. Guru meminta peserta didik mempelajari
materi dan menjawab soal pada buku
cetak masing-masing.
d. Setiap peserta didik diberi waktu
membaca, memahami dan memikirkan
kemungkinan jawaban. (Mengamati)
e. Guru meminta setiap peserta didik untuk
berkelompok secara berpasangan dengan
peserta didik lain.
Elaborasi
a. Setiap pasangan kelompok peserta didik
berdiskusi tentang jawaban yang telah
dipikirkan sebelumnya. (Mengeksplorasi)
b. Peserta didik saling bertukar pikiran atas
hasil kerja masing-masing.
(Mengkomunikasikan)
c. Guru meminta perwakilan dari beberapa
kelompok untuk mempresentasikan hasil
diskusi kedepan kelas.
d. Guru memberikan kesempatan bagi
kelompok lain untuk memberikan
tanggapan terhadap penyampaian hasil
diskusi. (Konfirmasi)
e. Meminta peserta didik membuat peta
konsep tentang apa yang telah mereka
pelajari.
Inkubasi dan Memasukkan Memori
a. Mengajak peserta didik melakukan
relaksasi dengan diiringi musik/
135
permainaan untuk mengistirahatkan
pikiran.
b. Memberi siswa tontonan video motivasi
3. Penutup
Verifikasi dan Pengecekan Keyakinan
a. Guru dan peserta didik menyimpulkan
pelajaran.
b. Guru memberikan sebuah soal untuk
mengecek pemahaman peserta didik
terhadap materi sistem persamaan linear
dua variabel (SPLTV) dengan
menggunakan metode gabungan.
Perayaan dan Integrasi
a. Memberikan penghargaan kepada peserta
didik.
b. Peserta didik diberikan motivasi tentang
pentingnya belajar.
c. Guru meminta peserta didik mengulang
kembali dirumah apa yang telah
dipelajari.
d. Guru mengajak peserta didik bersorak dan
bertepuk tangan.
e. Guru mengajak peserta didik mengakhiri
pembelajaran dengan membaca
hamdalah.
f. Guru mengucapkan salam.
20 menit
I. Penilaian Hasil Belajar
Sikap : observasi
Pengetahuan : tes tertulis (observasi)
136
Pekanbaru, September 2019
Guru Mata Pelajaran Peneliti
ISTI FAUZIAH, S. Pd JENNERI ANNA YARTI
NIK: NIM: 11515203853
Mengetahui
Kepala Sekolah SMK Abdurrab Pekanbaru
IRHAM SIREGAR, S. Pd., M. Si
NIK. 115010697001
137
Soal :
Tentukan himpunan penyelesaian berikut dengan metode gabungan!
Jawaban :
Memahami Masalah
Diketahui:
.....(1)
.....(2)
.....(3)
Ditanya:
Berapa nilai x, y dan z ?
Merencanakan Penyelesaian Masalah
Untuk mencari nilai , y dan maka dibutuhkan beberapa langkah
yaitu:
1. Eliminasi variabel dari persamaan (1) dan (2).
2. Eliminasi variabel dari persamaan (2) dan (3).
3. Eliminasi variabel dari persamaan (4) dan (5).
4. Substitusi nilai ke persamaan (5).
5. Substitusi nilai dan ke persamaan (1).
Melaksanakan Penyelesaian Masalah
Langkah 1 : Eliminasi variabel dari persamaan (1) dan (2).
x2
x1
.....(4)
Langkah 2: Eliminasi variabel dari persamaan (2) dan (3).
x1
x2
.....(5)
138
Langkah 3: Eliminasi variabel dari persamaan (4) dan (5).
Langkah 4: Substitusi nilai ke persamaan (5).
Langkah 5: Substitusi nilai dan ke persamaan (1).
Jadi, himpunan penyelesaian sistem persamaan linear tersebut adalah
{ }.
Memeriksa Kembali
Substitusikan nilai x=7, y=1 dan z=3 kesalah satu persamaan untuk
membuktikan.
.....(3)
20=20
Jadi terbukti bahwa soal diatas memiliki Hp : { }.
139
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SMK Abdurrab Pekanbaru
Kompetensi Keahlian : Teknologi Laboratorium Medik
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : X/ Ganjil
Materi Pokok : Sistem Persamaan Linear
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Kelas : Eksperimen
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab,
responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan,
pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif sesuai
dengan bidang dan lingkup kajian Matematika pada tingkat teknis,
spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan
potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga
masyarakat nasional, regional, dan internasional.
4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai
dengan bidang kajian Matematika`
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas
yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara
efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan
LAMPIRAN A.5
140
solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.3. Menentukan nilai variabel pada
sistem persamaan linear dua
variabel dalam masalah
kontekstual.
Menentukan permasalahan sistem
persamaan linier dua variabel
dalam masalah kontekstual.
4.3. Menyelesaiakan masalah sistem
persamaan linear dua variabel.
Menyelesaiakan permasalahan
sistem persamaan linier dua
variabel dalam masalah
kontekstual.
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui diskusi peserta didik mampu: menentukan nilai variabel pada sistem
persamaan linear dua variabel dengan metode eliminasi dengan teliti.
D. Materi Pembelajaran
Sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV)
Bentuk umum sistem persamaan linear dua variabel :
....(1)
....(2)
Dengan , , , , , dan .
Sistem persamaan linear dua variabel (SPLTV)
Bentuk umum sistem persamaan linear dua variabel :
....(1)
....(2)
....(3)
Dengan , , , , , , , dan .
141
Metode eliminasi
Metode eliminasi yaitu mencari nilai variabel dengan cara menghilangkan
variabel yang lain.
Metode substitusi
Metode substitusi yaitu mencari nilai variabel dengan cara mngganti atau
menyatakan salah satu variabel dengan variabel yang lain.
Metode gabungan
Metode gabungan yaitu gabungan dari metode eliminasi dan metode
substitusi.
E. Pendekatan Pembelajaran
1. Pendekatan pembelajaran : Scientific
2. Model pembelajaran : Brain Based Learning
3. Metode Pembelajaran : Diskusi, Tanya Jawab, dan Penugasan.
F. Media dan Alat Pembelajaran
Media : Powerpoint
Alat : Laptop, Proyektor, Spidol.
G. Sumber Belajar
Buku : Kasmina dan Toali. 2018, Matematika untuk SMK/ MAK kelas X,
Penerbit Erlangga, Jakarta.
H. Langkah-langkah Pembelajaran
No Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan
Pra-pemaparan
a. Guru masuk kedalam kelas dan
mengucapkan salam
b. Guru meminta peserta didik untuk
menyiapkan dan meminta informasi
tentang kehadiran peserta didik
c. Guru melakukan apersepsi
“Sebelumnya anak-anak ibu sudah
belajar tentang sistem persamaan linear
tiga variabel. Apa berbedaan SPLTV dan
10 menit
142
SPLDV? Jadi, perbedaan nya adalah
SPLDV itu setiap persamaannya memiliki
2 variabel misalkan x, y, sedangkan
SPLTV itu setiap persamaannya memiliki
3 variabel misalkan x, y, z.
d. Guru memperlihatkan peta konsep
tentang materi baru yang akan dipelajari
e. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
f. Guru memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk membawa dan boleh
meminum air putih selama proses
pembelajaran berlansung.
Persiapan
a. Guru menyampaikan pembelajaran yang
akan dilakukan dengan menggunakan
model Brain Based Learning
b. Guru memberikan informasi tentang
kegiatan pembelajaran yang akan
dilaksanakan oleh peserta didik. “Pada
hari ini kita akan belajar secara
berdiskusi. Dimana nanti kalian akan
mengerjakan soal secara mandiri,
kemudian hasil kegiatan tersebut akan
kalian diskusikan secara berkelompok,
dan hasil diskusi tersebut akan kalian
presentasikan didepan kelas.”
c. Guru meminta peserta didik untuk
menanggapi materi dan kegiatan
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
2. Kegiatan inti
Inisiasi dan Akuisisi
60 menit
143
a. Peserta didik mengamati power point
tentang aplikasi sistem persamaan linear
dua variabel (SPLDV). (Mengamati)
b. Guru meminta peserta didik bertanya
tentang power point yang ditampilkan.
(Menanya)
c. Guru meminta peserta didik mempelajari
materi dan menjawab soal pada buku
cetak masing-masing.
d. Setiap peserta didik diberi waktu
membaca, memahami dan memikirkan
kemungkinan jawaban. (Mengamati)
e. Guru meminta setiap peserta didik untuk
berkelompok secara berpasangan dengan
peserta didik lain.
Elaborasi
a. Setiap pasangan kelompok peserta didik
berdiskusi tentang jawaban yang telah
dipikirkan sebelumnya. (Mengeksplorasi)
b. Peserta didik saling bertukar pikiran atas
hasil kerja masing-masing.
(Mengkomunikasikan)
c. Guru meminta perwakilan dari beberapa
kelompok untuk mempresentasikan hasil
diskusi kedepan kelas.
d. Guru memberikan kesempatan bagi
kelompok lain untuk memberikan
tanggapan terhadap penyampaian hasil
diskusi. (Konfirmasi)
e. Meminta peserta didik membuat peta
konsep tentang apa yang telah mereka
pelajari.
144
Inkubasi dan Memasukkan Memori
a. Mengajak peserta didik melakukan
relaksasi dengan diiringi musik/
permainaan untuk mengistirahatkan
pikiran.
b. Memberi siswa tontonan video motivasi.
3. Penutup
Verifikasi dan Pengecekan Keyakinan
a. Guru dan peserta didik menyimpulkan
pelajaran.
b. Guru memberikan sebuah soal untuk
mengecek pemahaman peserta didik
terhadap materi aplikasi sistem persamaan
linear dua variabel (SPLDV).
Perayaan dan Integrasi
a. Memberikan penghargaan kepada peserta
didik.
b. Peserta didik diberikan motivasi tentang
pentingnya belajar.
c. Guru meminta peserta didik mengulang
kembali dirumah apa yang telah
dipelajari.
d. Guru mengajak peserta didik bersorak dan
bertepuk tangan.
e. Guru mengajak peserta didik mengakhiri
pembelajaran dengan membaca
hamdalah.
f. Guru mengucapkan salam.
20 menit
I. Penilaian Hasil Belajar
Sikap : observasi
Pengetahuan : tes tertulis (observasi)
145
Pekanbaru, September 2019
Guru Mata Pelajaran Peneliti
ISTI FAUZIAH, S. Pd JENNERI ANNA YARTI
NIK: NIM: 11515203853
Mengetahui
Kepala Sekolah SMK Abdurrab Pekanbaru
IRHAM SIREGAR, S. Pd., M. Si
NIK. 115010697001
146
Soal :
Harga 4 buah permen A dan 3 buah permen B adalah Rp. 2.500,00,
sedangkan harga 2 buah permen A dan 7 buah permen B adalah 2.900,00.
Berapakah harga 2 lusin permen A dan 4 lusin permen B? (gunakan metode
gabungan)
Jawaban :
Memahami Masalah
Diketahui:
Misalkan harga 1 buah permen A= x dan harga 1 buah permen B = y.
.....(1)
.....(2)
Ditanya:
Berapakah harga 2 lusin permen A dan 4 lusin permen B?
Merencanakan Penyelesaian Masalah
Untuk mencari nilai dan maka dibutuhkan dua langkah yaitu:
1. Mengeliminasi peubah untuk mencari nilai peubah
2. Mensubstitusikan nilai kesalah satu persamaan ...(1) dan
...(2) untuk mencari nilai peubah
Melaksanakan Penyelesaian Masalah
Langkah 1: Dengan menggunakan metode Eliminasi, maka
penyelesaian SPLDV tersebut adalah sebagai berikut.
x1
x2
Langkah 2: Substitusikan nilai ke salah satu persamaan (1) atau
(2), sehingga didapat nilai .
147
4
Diperoleh:
Harga sebuah permen A = Rp. 400,00
Harga sebuah permen B =Rp. 300,00
1 lusin = 12 buah
Harga 2 lusin permen A =
Harga 4 lusin permen B =
Jadi, harga 2 lusin permen A adalah Rp. 9.600,00 dan harga 4 lusin
permen B adalah Rp. 14.400,00.
Memeriksa Kembali
Bisa dilakukan dengan memasukkan nilai x dan y kesalah satu
persamaan.
Misalnya:
Nilai dan masukkan ke persamaan ...(1)
Jadi dapat disimpulkan bahwa jawaban benar.
148
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SMK Abdurrab Pekanbaru
Kompetensi Keahlian : Teknologi Laboratorium Medik
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : X/ Ganjil
Materi Pokok : Sistem Persamaan Linear
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Kelas : Kontrol
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab,
responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan,
pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif sesuai
dengan bidang dan lingkup kajian Matematika pada tingkat teknis,
spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan
potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga
masyarakat nasional, regional, dan internasional.
4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai
dengan bidang kajian Matematika`
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas
yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara
efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan
LAMPIRAN B.1
149
solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.3. Menentukan nilai variabel pada
sistem persamaan linear dua
variabel dalam masalah
kontekstual.
Menentukan nilai variabel sistem
persamaan linear dua variabel
(SPLDV) dengan menggunakan
metode eliminasi.
4.3. Menyelesaiakan masalah sistem
persamaan linear dua variabel.
Menyelesaikan masalah sistem
persamaan linear dua variabel
(SPLDV) dengan menggunakan
metode eliminasi.
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui diskusi peserta didik mampu: menentukan nilai variabel pada sistem
persamaan linear dua variabel dengan metode eliminasi dengan teliti.
D. Materi Pembelajaran
Sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV)
Bentuk umum sistem persamaan linear dua variabel :
....(1)
....(2)
Dengan , , , , , dan .
Metode eliminasi
Metode eliminasi yaitu mencari nilai variabel dengan cara menghilangkan
variabel yang lain.
E. Pendekatan Pembelajaran
1. Pendekatan pembelajaran : Scientific
2. Metode Pembelajaran : Diskusi, Tanya Jawab, dan Penugasan.
150
F. Media dan Alat Pembelajaran
1. Papan tulis
2. Spidol
3. Penghapus
G. Sumber Belajar
Buku : Kasmina dan Toali. 2018, Matematika untuk SMK/ MAK kelas X,
Penerbit Erlangga, Jakarta.
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Langkah
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru menyiapkan kondisi peserta didik
untuk mengikuti pembelajaran, seperti
berdoa, menanyakan kabar dan mengecek
kehadiran siswa.
2. Guru menyampaikan tujuan dan cakupan
materi pembelajaran.
3. Guru melakukan apersepsi berupa
gambaran proses pembelajaran, dan
motivasi untuk mendorong rasa ingin tahu
dengan cara mengajukan pertanyaan bagi
siswa yang berkaitan dengan Sistem
Persamaan Linear Dua Variabel (Metode
Eliminasi).
10 Menit
Inti Mengamati
1. Siswa mendengarkan penjelasan guru
mengenai pengertian Metode
Eliminasi dari SPLDV
Menanya
1. Guru bertanya kepada siswa mengenai
penjelasan yang diberikan oleh guru
2. Siswa bertanya tentang materi yang
dijelaskan oleh guru
60 Menit
151
Mengeksplorasi
1. Siswa menyimak dan mencerna
penjelasan dari guru mengenai
pengertian Metode Eliminasi dari
SPLDV
2. Siswa bersama kelompoknya
mengidentifikasi contoh Metode
Eliminasi dari SPLDV dan
menyelesaikan soal yang diberikan
oleh guru.
Asosiasi
1. Siswa dan guru menyimpulkan
tentang Metode Eliminasi dari SPLDV
Mengkomunikasikan
1. Siswa menyampaikan hasil diskusinya
di depan kelas.
2. Guru mengarahkan siswa dari
kelompok lain untuk menanggapi hasil
presentasi.
3. Siswa diarahkan guru untuk
memperoleh jawaban yang benar.
4. Guru mengulang penjelasan materi
pembelajaran secara singkat untuk
menguatkan pemahaman siswa.
Penutup 1. Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya tentang materi yang
belum dimengerti.
2. Guru dan siswa menyimpulkan mengenai
materi yang telah dipelajari.
3. Guru menyampaikan pesan agar siswa
membaca dan mempelajari materi
selanjutya.
20 Menit
152
4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dan
mengucapkan salam.
I. Penilaian Hasil Belajar
1. Pengetahuan : Tes tertulis (Terlampir)
2. Bentuk Instrumen : Essay (uraian)
Pekanbaru, September 2019
Guru Mata Pelajaran Peneliti
ISTI FAUZIAH, S. Pd JENNERI ANNA YARTI
NIK: NIM: 11515203853
Mengetahui
Kepala Sekolah SMK Abdurrab Pekanbaru
IRHAM SIREGAR, S. Pd., M. Si
NIK. 115010697001
153
Soal :
Tentukan himpunan penyelesaian berikut dengan metode eliminasi!
Jawaban :
Langkah 1 : Mengeliminasi peubah untuk mencari nilai peubah
Langkah 2 : Mengeliminasi peubah untuk mencari nilai peubah
x1
x3
Jadi, himpunan penyelesaian sistem persamaan linear tersebut adalah
*( )+.
154
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SMK Abdurrab Pekanbaru
Kompetensi Keahlian : Teknologi Laboratorium Medik
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : X/ Ganjil
Materi Pokok : Sistem Persamaan Linear
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Kelas : Kontrol
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab,
responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan,
pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif sesuai
dengan bidang dan lingkup kajian Matematika pada tingkat teknis,
spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan
potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga
masyarakat nasional, regional, dan internasional.
4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai
dengan bidang kajian Matematika`
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas
yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara
efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan
LAMPIRAN B.2
155
solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.3. Menentukan nilai variabel pada
sistem persamaan linear dua
variabel dalam masalah
kontekstual.
Menentukan nilai variabel sistem
persamaan linear dua variabel
(SPLDV) dengan menggunakan
metode substitusi.
4.3. Menyelesaiakan masalah sistem
persamaan linear dua variabel.
Menyelesaikan masalah sistem
persamaan linear dua variabel
(SPLDV) dengan menggunakan
metode substitusi.
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui diskusi peserta didik mampu: menentukan nilai variabel pada sistem
persamaan linear dua variabel dengan metode eliminasi dengan teliti.
D. Materi Pembelajaran
Sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV)
Bentuk umum sistem persamaan linear dua variabel :
....(1)
....(2)
Dengan , , , , , dan .
Metode substitusi
Metode substitusi yaitu mencari nilai variabel dengan cara mngganti atau
menyatakan salah satu variabel dengan variabel yang lain.
E. Pendekatan Pembelajaran
1. Pendekatan pembelajaran : Scientific
2. Metode Pembelajaran : Diskusi, Tanya Jawab, dan Penugasan.
156
F. Media dan Alat Pembelajaran
1. Papan tulis
2. Spidol
3. Penghapus
G. Sumber Belajar
Buku : Kasmina dan Toali. 2018, Matematika untuk SMK/ MAK kelas X,
Penerbit Erlangga, Jakarta.
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Langkah
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru menyiapkan kondisi peserta didik
untuk mengikuti pembelajaran, seperti
berdoa, menanyakan kabar dan mengecek
kehadiran siswa.
2. Guru menyampaikan tujuan dan cakupan
materi pembelajaran.
3. Guru melakukan apersepsi berupa
gambaran proses pembelajaran, dan
motivasi untuk mendorong rasa ingin tahu
dengan cara mengajukan pertanyaan bagi
siswa yang berkaitan dengan Sistem
Persamaan Linear Dua Variabel (Metode
Substitusi).
10 Menit
Inti Mengamati
1. Siswa mendengarkan penjelasan guru
mengenai pengertian Metode
Substitusi dari SPLDV
Menanya
1. Guru bertanya kepada siswa mengenai
penjelasan yang diberikan oleh guru
2. Siswa bertanya tentang materi yang
dijelaskan oleh guru
60 Menit
157
Mengeksplorasi
1. Siswa menyimak dan mencerna
penjelasan dari guru mengenai
pengertian Metode Substitusi dari
SPLDV
2. Siswa bersama kelompoknya
mengidentifikasi contoh Metode
Substitusi dari SPLDV dan
menyelesaikan soal yang diberikan
oleh guru.
Asosiasi
1. Siswa dan guru menyimpulkan
tentang Metode Substitusi dari
SPLDV
Mengkomunikasikan
1. Siswa menyampaikan hasil diskusinya
di depan kelas.
2. Guru mengarahkan siswa dari
kelompok lain untuk menanggapi hasil
presentasi.
3. Siswa diarahkan guru untuk
memperoleh jawaban yang benar.
4. Guru mengulang penjelasan materi
pembelajaran secara singkat untuk
menguatkan pemahaman siswa.
Penutup 1. Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya tentang materi yang
belum dimengerti.
2. Guru dan siswa menyimpulkan mengenai
materi yang telah dipelajari.
3. Guru menyampaikan pesan agar siswa
membaca dan mempelajari materi
20 Menit
158
selanjutya.
4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dan
mengucapkan salam.
I. Penilaian Hasil Belajar
1. Pengetahuan : Tes tertulis (Terlampir)
2. Bentuk Instrumen : Essay (uraian)
Pekanbaru, September 2019
Guru Mata Pelajaran Peneliti
ISTI FAUZIAH, S. Pd JENNERI ANNA YARTI
NIK: NIM: 11515203853
Mengetahui
Kepala Sekolah SMK Abdurrab Pekanbaru
IRHAM SIREGAR, S. Pd., M. Si
NIK. 115010697001
159
Soal :
Tentukan himpunan penyelesaian berikut dengan metode substitusi!
Jawaban :
.....(1)
.....(2)
Penyelesaian:
.....(3)
Substitusikan nilai ke persamaan (1), kemudian jabarkan sehingga
didapat nilai .
Substitusikan nilai ke salah satu persamaan (1) atau (2), sehingga
didapat nilai .
Jadi, himpunan penyelesaian sistem persamaan linear tersebut adalah
{ }.
160
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SMK Abdurrab Pekanbaru
Kompetensi Keahlian : Teknologi Laboratorium Medik
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : X/ Ganjil
Materi Pokok : Sistem Persamaan Linear
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Kelas : Kontrol
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab,
responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan,
pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif sesuai
dengan bidang dan lingkup kajian Matematika pada tingkat teknis,
spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan
potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga
masyarakat nasional, regional, dan internasional.
4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai
dengan bidang kajian Matematika`
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas
yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara
efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan
LAMPIRAN B.3
161
solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.3. Menentukan nilai variabel pada
sistem persamaan linear dua
variabel dalam masalah
kontekstual.
Menentukan nilai variabel sistem
persamaan linear dua variabel
(SPLDV) dengan menggunakan
metode gabungan.
4.3. Menyelesaiakan masalah sistem
persamaan linear dua variabel.
Menyelesaikan masalah sistem
persamaan linear dua variabel
(SPLDV) dengan menggunakan
metode gabungan.
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui diskusi peserta didik mampu: menentukan nilai variabel pada sistem
persamaan linear dua variabel dengan metode eliminasi dengan teliti.
D. Materi Pembelajaran
Sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV)
Bentuk umum sistem persamaan linear dua variabel :
....(1)
....(2)
Dengan , , , , , dan .
Metode gabungan
Metode gabungan yaitu gabungan dari metode eliminasi dan metode
substitusi.
E. Pendekatan Pembelajaran
1. Pendekatan pembelajaran : Scientific
2. Metode Pembelajaran : Diskusi, Tanya Jawab, dan Penugasan.
162
F. Media dan Alat Pembelajaran
1. Papan tulis
2. Spidol
3. Penghapus
G. Sumber Belajar
Buku : Kasmina dan Toali. 2018, Matematika untuk SMK/ MAK kelas X,
Penerbit Erlangga, Jakarta.
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Langkah
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru menyiapkan kondisi peserta didik
untuk mengikuti pembelajaran, seperti
berdoa, menanyakan kabar dan mengecek
kehadiran siswa.
2. Guru menyampaikan tujuan dan cakupan
materi pembelajaran.
3. Guru melakukan apersepsi berupa
gambaran proses pembelajaran, dan
motivasi untuk mendorong rasa ingin tahu
dengan cara mengajukan pertanyaan bagi
siswa yang berkaitan dengan Sistem
Persamaan Linear Dua Variabel (Metode
Gabungan).
10 Menit
Inti Mengamati
1. Siswa mendengarkan penjelasan guru
mengenai pengertian Metode
Gabungan dari SPLDV
Menanya
1. Guru bertanya kepada siswa mengenai
penjelasan yang diberikan oleh guru
2. Siswa bertanya tentang materi yang
dijelaskan oleh guru
60 Menit
163
Mengeksplorasi
1. Siswa menyimak dan mencerna
penjelasan dari guru mengenai
pengertian Metode Gabungan dari
SPLDV
2. Siswa bersama kelompoknya
mengidentifikasi contoh Metode
Gabungan dari SPLDV dan
menyelesaikan soal yang diberikan
oleh guru.
Asosiasi
1. Siswa dan guru menyimpulkan
tentang Metode Gabungan dari
SPLDV
Mengkomunikasikan
1. Siswa menyampaikan hasil diskusinya
di depan kelas.
2. Guru mengarahkan siswa dari
kelompok lain untuk menanggapi hasil
presentasi.
3. Siswa diarahkan guru untuk
memperoleh jawaban yang benar.
4. Guru mengulang penjelasan materi
pembelajaran secara singkat untuk
menguatkan pemahaman siswa.
Penutup 1. Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya tentang materi yang
belum dimengerti.
2. Guru dan siswa menyimpulkan mengenai
materi yang telah dipelajari.
3. Guru menyampaikan pesan agar siswa
membaca dan mempelajari materi
20 Menit
164
selanjutya.
4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dan
mengucapkan salam.
I. Penilaian Hasil Belajar
1. Pengetahuan : Tes tertulis (Terlampir)
2. Bentuk Instrumen : Essay (uraian)
Pekanbaru, September 2019
Guru Mata Pelajaran Peneliti
ISTI FAUZIAH, S. Pd JENNERI ANNA YARTI
NIK: NIM: 11515203853
Mengetahui
Kepala Sekolah SMK Abdurrab Pekanbaru
IRHAM SIREGAR, S. Pd., M. Si
NIK. 115010697001
165
Soal :
Tentukan himpunan penyelesaian berikut dengan metode gabungan!
Jawaban :
.....(1)
.....(2)
Penyelesaian:
Langkah 1 : Eliminasi salah satu variabel.
x2
x1
Langkah 2: Substitusikan nilai ke salah satu persamaan (1) atau (2),
sehingga didapat nilai .
Jadi, himpunan penyelesaian sistem persamaan linear tersebut adalah
{ }.
166
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SMK Abdurrab Pekanbaru
Kompetensi Keahlian : Teknologi Laboratorium Medik
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : X/ Ganjil
Materi Pokok : Sistem Persamaan Linear
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Kelas : Kontrol
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab,
responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan,
pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif sesuai
dengan bidang dan lingkup kajian Matematika pada tingkat teknis,
spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan
potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga
masyarakat nasional, regional, dan internasional.
4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai
dengan bidang kajian Matematika`
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas
yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara
efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan
LAMPIRAN B.4
167
solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.3. Menentukan nilai variabel pada
sistem persamaan linear dua
variabel dalam masalah
kontekstual.
Menentukan nilai variabel sistem
persamaan linear tiga variabel
(SPLTV) dengan menggunakan
metode gabungan.
4.3. Menyelesaiakan masalah sistem
persamaan linear dua variabel.
Menyelesaikan masalah sistem
persamaan linear tiga variabel
(SPLTV) dengan menggunakan
metode gabungan.
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui diskusi peserta didik mampu: menentukan nilai variabel pada sistem
persamaan linear dua variabel dengan metode eliminasi dengan teliti.
D. Materi Pembelajaran
Sistem persamaan linear dua variabel (SPLTV)
Bentuk umum sistem persamaan linear dua variabel :
....(1)
....(2)
....(3)
Dengan , , , , , , , dan .
Metode eliminasi
Metode eliminasi yaitu mencari nilai variabel dengan cara menghilangkan
variabel yang lain.
168
Metode substitusi
Metode substitusi yaitu mencari nilai variabel dengan cara mngganti atau
menyatakan salah satu variabel dengan variabel yang lain.
Metode gabungan
Metode gabungan yaitu gabungan dari metode eliminasi dan metode
substitusi.
E. Pendekatan Pembelajaran
1. Pendekatan pembelajaran : Scientific
2. Metode Pembelajaran : Diskusi, Tanya Jawab, dan Penugasan.
F. Media dan Alat Pembelajaran
1. Papan tulis
2. Spidol
3. Penghapus.
G. Sumber Belajar
Buku : Kasmina dan Toali. 2018, Matematika untuk SMK/ MAK kelas X,
Penerbit Erlangga, Jakarta.
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Langkah
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru menyiapkan kondisi peserta didik
untuk mengikuti pembelajaran, seperti
berdoa, menanyakan kabar dan mengecek
kehadiran siswa.
2. Guru menyampaikan tujuan dan cakupan
materi pembelajaran.
3. Guru melakukan apersepsi berupa
gambaran proses pembelajaran, dan
motivasi untuk mendorong rasa ingin tahu
dengan cara mengajukan pertanyaan bagi
siswa yang berkaitan dengan Sistem
Persamaan Linear Tiga Variabel (Metode
Gabungan).
10 Menit
169
Inti Mengamati
1. Siswa mendengarkan penjelasan guru
mengenai pengertian Metode
Gabungan dari SPLTV
Menanya
1. Guru bertanya kepada siswa mengenai
penjelasan yang diberikan oleh guru
2. Siswa bertanya tentang materi yang
dijelaskan oleh guru
Mengeksplorasi
1. Siswa menyimak dan mencerna
penjelasan dari guru mengenai
pengertian Metode Gabungan dari
SPLTV
2. Siswa bersama kelompoknya
mengidentifikasi contoh Metode
Gabungan dari SPLTV dan
menyelesaikan soal yang diberikan
oleh guru.
Asosiasi
1. Siswa dan guru menyimpulkan
tentang Metode Gabungan dari
SPLTV
Mengkomunikasikan
1. Siswa menyampaikan hasil diskusinya
di depan kelas.
2. Guru mengarahkan siswa dari
kelompok lain untuk menanggapi hasil
presentasi.
3. Siswa diarahkan guru untuk
memperoleh jawaban yang benar.
4. Guru mengulang penjelasan materi
60 Menit
170
pembelajaran secara singkat untuk
menguatkan pemahaman siswa.
Penutup 1. Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya tentang materi yang
belum dimengerti.
2. Guru dan siswa menyimpulkan mengenai
materi yang telah dipelajari.
3. Guru menyampaikan pesan agar siswa
membaca dan mempelajari materi
selanjutya.
4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dan
mengucapkan salam.
20 Menit
I. Penilaian Hasil Belajar
1. Pengetahuan : Tes tertulis (Terlampir)
2. Bentuk Instrumen : Essay (uraian)
Pekanbaru, September 2019
Guru Mata Pelajaran Peneliti
ISTI FAUZIAH, S. Pd JENNERI ANNA YARTI
NIK: NIM: 11515203853
Mengetahui
Kepala Sekolah SMK Abdurrab Pekanbaru
IRHAM SIREGAR, S. Pd., M. Si
NIK. 115010697001
171
Soal :
Tentukan himpunan penyelesaian berikut dengan metode gabungan!
Jawaban :
.....(1)
.....(2)
.....(3)
Langkah 1 : Eliminasi variabel dari persamaan (1) dan (2).
x2
x1
.....(4)
Langkah 2: Eliminasi variabel dari persamaan (2) dan (3).
x1
x2
.....(5)
Langkah 3: Eliminasi variabel dari persamaan (4) dan (5).
Langkah 4: Substitusi nilai ke persamaan (5).
Langkah 5: Substitusi nilai dan ke persamaan (1).
173
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SMK Abdurrab Pekanbaru
Kompetensi Keahlian : Teknologi Laboratorium Medik
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : X/ Ganjil
Materi Pokok : Sistem Persamaan Linear
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Kelas : Kontrol
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab,
responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan,
pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif sesuai
dengan bidang dan lingkup kajian Matematika pada tingkat teknis,
spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan
potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga
masyarakat nasional, regional, dan internasional.
4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai
dengan bidang kajian Matematika`
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas
yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara
efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan
LAMPIRAN B.5
174
solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.3. Menentukan nilai variabel pada
sistem persamaan linear dua
variabel dalam masalah
kontekstual.
Menentukan permasalahan sistem
persamaan linier dua variabel
dalam masalah kontekstual.
4.3. Menyelesaiakan masalah sistem
persamaan linear dua variabel.
Menyelesaiakan permasalahan
sistem persamaan linier dua
variabel dalam masalah
kontekstual.
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui diskusi peserta didik mampu: menentukan nilai variabel pada sistem
persamaan linear dua variabel dengan metode eliminasi dengan teliti.
D. Materi Pembelajaran
Sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV)
Bentuk umum sistem persamaan linear dua variabel :
....(1)
....(2)
Dengan , , , , , dan .
Sistem persamaan linear dua variabel (SPLTV)
Bentuk umum sistem persamaan linear dua variabel :
....(1)
....(2)
....(3)
Dengan , , , , , , , dan .
175
Metode eliminasi
Metode eliminasi yaitu mencari nilai variabel dengan cara menghilangkan
variabel yang lain.
Metode substitusi
Metode substitusi yaitu mencari nilai variabel dengan cara mngganti atau
menyatakan salah satu variabel dengan variabel yang lain.
Metode gabungan
Metode gabungan yaitu gabungan dari metode eliminasi dan metode
substitusi.
E. Pendekatan Pembelajaran
1. Pendekatan pembelajaran : Scientific
2. Metode Pembelajaran : Diskusi, Tanya Jawab, dan Penugasan.
F. Media dan Alat Pembelajaran
1. Papan tulis
2. Spidol
3. Penghapus
G. Sumber Belajar
Buku : Kasmina dan Toali. 2018, Matematika untuk SMK/ MAK kelas X,
Penerbit Erlangga, Jakarta.
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Langkah
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru menyiapkan kondisi peserta didik
untuk mengikuti pembelajaran, seperti
berdoa, menanyakan kabar dan mengecek
kehadiran siswa.
2. Guru menyampaikan tujuan dan cakupan
materi pembelajaran.
3. Guru melakukan apersepsi berupa
gambaran proses pembelajaran, dan
motivasi untuk mendorong rasa ingin tahu
dengan cara mengajukan pertanyaan bagi
10 Menit
176
siswa yang berkaitan dengan aplikasi
sistem persamaan linear dua variabel
(SPLDV).
Inti Mengamati
1. Siswa mendengarkan penjelasan guru
mengenai materi aplikasi sistem
persamaan linear dua variabel
(SPLDV).
Menanya
1. Guru bertanya kepada siswa mengenai
penjelasan yang diberikan oleh guru
2. Siswa bertanya tentang materi yang
dijelaskan oleh guru
Mengeksplorasi
1. Siswa menyimak dan mencerna
penjelasan dari guru mengenai materi
aplikasi sistem persamaan linear dua
variabel (SPLDV).
2. Siswa bersama kelompoknya
mengidentifikasi contoh aplikasi
sistem persamaan linear dua variabel
(SPLDV).dan menyelesaikan soal
yang diberikan oleh guru.
Asosiasi
1. Siswa dan guru menyimpulkan
tentang aplikasi sistem persamaan
linear dua variabel (SPLDV).
Mengkomunikasikan
1. Siswa menyampaikan hasil diskusinya
di depan kelas.
2. Guru mengarahkan siswa dari
kelompok lain untuk menanggapi hasil
60 Menit
177
presentasi.
3. Siswa diarahkan guru untuk
memperoleh jawaban yang benar.
4. Guru mengulang penjelasan materi
pembelajaran secara singkat untuk
menguatkan pemahaman siswa.
Penutup 1. Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya tentang materi yang
belum dimengerti.
2. Guru dan siswa menyimpulkan mengenai
materi yang telah dipelajari.
3. Guru menyampaikan pesan agar siswa
membaca dan mempelajari materi
selanjutya.
4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dan
mengucapkan salam.
20 Menit
I. Penilaian Hasil Belajar
1. Pengetahuan : Tes tertulis (Terlampir)
2. Bentuk Instrumen : Essay (uraian)
Pekanbaru, September 2019
Guru Mata Pelajaran Peneliti
ISTI FAUZIAH, S. Pd JENNERI ANNA YARTI
NIK: NIM: 11515203853
179
Soal :
Seseorang membeli 4 buku tulis dan 3 pensil, ia membayar Rp. 19.500,00.
Jika ia membeli 2 buku tulis dan 2 pensil, ia harus membayar Rp.
16.000,00. Tentukan harga sebuah buku tulis dan sebuah pensil.
Jawaban :
Misalkan harga buku tulis dan harga pensil
.....(1)
.....(2)
Langkah 1: Dengan menggunakan metode Eliminasi, maka penyelesaian
SPLDV tersebut adalah sebagai berikut.
x1
x2
Langkah 2: Substitusikan nilai ke salah satu persamaan (1) atau (2),
sehingga didapat nilai .
Jadi, harga sebuah buku adalah Rp.3.000,00. Dan harga sebuah pensil
adalah Rp.2.500,00.
180
KISI KISI SOAL UJI COBA
KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS
Nama Sekolah : SMK Abdurrab Pekanbaru
Kelas/ Semester : X/ Ganjil
Mata Pelajaran : Matematika
Materi Pokok : Sistem Persamaan Linear
Indikator Soal
Nomor
Soal
Indikator Kemampuan
Pemecahan Masalah Matematis
Menentukan nilai variabel
dengan metode eliminasi
1, 4
1. Memahami Masalah
2. Merencanakan Penyelesaian
Masalah
3. Melaksanakan Penyelesaian
Masalah
4. Memeriksa Kembali
Menentukan nilai variabel
dengan metode substitusi
2, 5
1. Memahami Masalah
2. Merencanakan Penyelesaian
Masalah
3. Melaksanakan Penyelesaian
Masalah
4. Memeriksa Kembali
Menentukan nilai variabel
dengan metode gabungan
3, 6
1. Memahami Masalah
2. Merencanakan Penyelesaian
LAMPIRAN C.1
181
Masalah
3. Melaksanakan Penyelesaian
Masalah
4. Memeriksa Kembali
Aplikasi sistem persamaan
linear tiga variabel
7
1. Memahami Masalah
2. Merencanakan Penyelesaian
Masalah
3. Melaksanakan Penyelesaian
Masalah
4. Memeriksa Kembali
182
SOAL UJI COBA
KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS
Nama : ...................................................................
Kelas : ...................................................................
Hari/tanggal : ...................................................................
Petunjuk:
1. Bacalah do’a sebelum mengerjakan soal.
2. Isilah terlebih dahulu nama dan kelas pada lembar jawaban yang telah
disediakan.
3. Bacalah dengan cermat setiap soal yang disajikan dan jawablah pada lembar
jawaban yang telah disediakan.
4. Jawablah soal beserta langkah-langkah pengerjaan.
5. Jika ada soal yang tidak jelas, silahkan bertanya pada guru/pengawas.
6. Periksa kembali soal yang telah dijawab.
Soal:
1. Tentukan nilai x dan y dari sistem persamaan linear berikut dengan metode
eliminasi!
2. Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear berikut dengan
metode substitusi!
3. Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan berikut dengan
metode gabungan!
LAMPIRAN C.2
183
4. Bagas membeli 4 buku tulis dan 3 pensil, ia membayar Rp.19.500,00 Jika ia
membeli 2 buku tulis dan 4 pensil, ia harus membayar Rp. 16.000,00. Tentukan
harga sebuah buku tulis dan sebuah pensil! (gunakan metode eliminasi)
5. Harga 6 CD tipe A dan 4 CD tipe B adalah Rp. 71.000,00. Diketahui harga
sebuah CD tipe B lebih mahal Rp. 1.500,00 dari harga sebuah CD tipe A.
Tentukan biaya yang harus dikeluarkan oleh Ayu jika ia membeli 10 CD tipe A
dan 15 CD tipe B. (gunakan metode substitusi)
6. Harga 4 buah permen A dan 3 buah permen B adalah Rp. 2.500,00, sedangkan
harga 2 buah permen A dan 7 buah permen B adalah 2.900,00. Berapakah
harga 2 lusin permen A dan 4 lusin permen B? (gunakan metode gabungan)
7. Anna, Rudi dan Jay berbelanja disebuah toko buku. Anna membeli dua buku
satu pensil dan satu penghapus. Anna harus membayar Rp. 4.700. Rudi
membeli satu buku, dua pensil dan satu penghapus. Rudi harus membayar Rp.
4.300. Sedangkan Jay membeli tiga buku, dua pensil dan satu penghapus. Dan
Jay harus membayar Rp.7.100. Berapa harga untuk satu penghapus?
184
KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA
KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS
No Kunci Jawaban Skor
1 Memahami Masalah
Diketahui:
...(1)
...(2)
Ditanya:
Berapa nilai x dan y ?
2
Merencanakan Penyelesaian Masalah
Untuk mencari nilai dan maka dibutuhkan dua langkah yaitu:
1. Mengeliminasi peubah untuk mencari nilai peubah
2. Mengeliminasi peubah untuk mencari nilai peubah
2
Melaksanakan Penyelesaian Masalah
Langkah 1 : Mengeliminasi peubah untuk mencari nilai peubah
Langkah 2 : Mengeliminasi peubah untuk mencari nilai peubah
x1
x3
Jadi, himpunan penyelesaian sistem persamaan linear tersebut adalah
*( )+.
4
LAMPIRAN C.3
185
Memeriksa Kembali
Bisa dilakukan dengan memasukkan nilai x dan y kesalah satu
persamaan.
Misalnya:
Nilai dan masukkan ke persamaan ...(1)
( )
Jadi dapat disimpulkan bahwa jawaban benar.
2
2 Memahami Masalah
Diketahui:
...(1)
...(2)
Ditanya:
Berapa nilai x dan y ?
2
Merencanakan Penyelesaian Masalah
Untuk mencari nilai dan maka dibutuhkan dua langkah yaitu:
1. Mensubstitusikan nilai untuk mencari nilai peubah
2. Mensubstitusikan nilai kesalah satu persamaan ...(1) dan
...(2) untuk mencari nilai peubah
2
Melaksanakan Penyelesaian Masalah
Langkah 1: Substitusikan nilai ke persamaan (1), kemudian
jabarkan sehingga didapat nilai .
( )
4
186
Langkah 2: Substitusikan nilai ke salah satu persamaan (1) atau
(2), sehingga didapat nilai .
( )
Jadi, himpunan penyelesaian sistem persamaan linear tersebut adalah
*( )+
Memeriksa Kembali
Bisa dilakukan dengan memasukkan nilai x dan y kesalah satu
persamaan.
Misalnya:
Nilai dan masukkan ke persamaan ...(1)
( ) ( )
Jadi dapat disimpulkan bahwa jawaban benar.
2
3 Memahami Masalah
Diketahui:
...(1)
...(2)
Ditanya:
Berapa nilai x dan y ?
2
Merencanakan Penyelesaian Masalah
Untuk mencari nilai dan maka dibutuhkan dua langkah yaitu:
2
187
1. Mengeliminasi peubah untuk mencari nilai peubah
2. Mensubstitusikan nilai kesalah satu persamaan ...(1) dan
...(2) untuk mencari nilai peubah
Melaksanakan Penyelesaian Masalah
Langkah 1 : Mengeliminasi peubah untuk mencari nilai peubah
Langkah 2 : Substitusikan nilai ke salah satu persamaan (1) atau
(2), sehingga didapat nilai .
( )
Jadi, himpunan penyelesaian sistem persamaan linear tersebut adalah
*( )+.
4
Memeriksa Kembali
Bisa dilakukan dengan memasukkan nilai x dan y kesalah satu
persamaan.
Misalnya:
Nilai dan masukkan ke persamaan ...(1)
( )
Jadi dapat disimpulkan bahwa jawaban benar.
2
188
4 Memahami Masalah
Diketahui:
Misalkan x buku tulis dan y pensil
...(1)
...(2)
Ditanya:
Berapa nilai x dan y ?
2
Merencanakan Penyelesaian Masalah
Untuk mencari nilai dan maka dibutuhkan dua langkah yaitu:
1. Mengeliminasi peubah untuk mencari nilai peubah
2. Mengeliminasi peubah untuk mencari nilai peubah
2
Melaksanakan Penyelesaian Masalah
Langkah 1 : Mengeliminasi peubah untuk mencari nilai peubah
x1
x2
Langkah 2 : Mengeliminasi peubah untuk mencari nilai peubah
x4
x3
Jadi, himpunan penyelesaian sistem persamaan linear tersebut adalah
*( )+.
4
189
Memeriksa Kembali
Bisa dilakukan dengan memasukkan nilai x dan y kesalah satu
persamaan.
Misalnya:
Nilai dan masukkan ke persamaan ...(1)
( ) ( )
Jadi dapat disimpulkan bahwa jawaban benar.
2
5 Memahami Masalah
Diketahui:
Misalkan CD tipe A adalah dan CD tipe B adalah
.....(1)
.....(2)
Ditanya:
Berapa harga 10 CD tipe A dan 15 CD tipe B.
.....?
2
Merencanakan Penyelesaian Masalah
Untuk mencari nilai dan maka dibutuhkan dua langkah yaitu:
1. Mensubstitusikan nilai untuk mencari nilai peubah
2. Mensubstitusikan nilai kesalah satu persamaan ...(1) dan
...(2) untuk mencari nilai peubah
2
Melaksanakan Penyelesaian Masalah
Langkah 1: Substitusikan nilai ke persamaan (1), kemudian
jabarkan sehingga didapat nilai .
( )
4
190
Langkah 2: Substitusikan nilai ke salah satu persamaan (1) atau
(2), sehingga didapat nilai .
Jadi, harga harga 10 CD tipe A dan 15 CD tipe B adalah
( ) ( )
Maka Ayu harus membayar sebesar Rp. 185.000,00
Memeriksa Kembali
Bisa dilakukan dengan memasukkan nilai x dan y kesalah satu
persamaan.
Misalnya:
Nilai dan masukkan ke persamaan ...(1)
( ) ( )
Jadi dapat disimpulkan bahwa jawaban benar.
2
6 Memahami Masalah
Diketahui:
Misalkan harga 1 buah permen A= x dan harga 1 buah permen B = y.
.....(1)
.....(2)
Ditanya:
Berapakah harga 2 lusin permen A dan 4 lusin permen B?
2
Merencanakan Penyelesaian Masalah
Untuk mencari nilai dan maka dibutuhkan dua langkah yaitu:
1. Mengeliminasi peubah untuk mencari nilai peubah
2
191
2. Mensubstitusikan nilai kesalah satu persamaan ...(1) dan
...(2) untuk mencari nilai peubah
Melaksanakan Penyelesaian Masalah
Langkah 1: Dengan menggunakan metode Eliminasi, maka
penyelesaian SPLDV tersebut adalah sebagai berikut.
x1
x2
Langkah 2: Substitusikan nilai ke salah satu persamaan (1) atau
(2), sehingga didapat nilai .
( )
4
Diperoleh:
Harga sebuah permen A = Rp. 400,00
Harga sebuah permen B =Rp. 300,00
1 lusin = 12 buah
Harga 2 lusin permen A =
Harga 4 lusin permen B =
Jadi, harga 2 lusin permen A adalah Rp. 9.600,00 dan harga 4 lusin
permen B adalah Rp. 14.400,00.
4
Memeriksa Kembali
Bisa dilakukan dengan memasukkan nilai x dan y kesalah satu
2
192
persamaan.
Misalnya:
Nilai dan masukkan ke persamaan ...(1)
( ) ( )
Jadi dapat disimpulkan bahwa jawaban benar.
7 Memahami Masalah
Diketahui:
Misalkan harga sebuah buku x, harga sebuah pensil y, harga sebuah
penghapus z.
.....(1)
.....(2)
.....(3)
Ditanya:
Berapa harga untuk satu penghapus?
2
Merencanakan Penyelesaian Masalah
Untuk mencari nilai maka dibutuhkan 3 langkah yaitu:
1. Eliminasi variabel dari persamaan (1) dan (2).
2. Eliminasi variabel dari persamaan (2) dan (3).
3. Substitusikan nilail ke persamaan (4)
4. Substitusikan nilail dan ke salah satu persamaan (1), (2)
dan (3).
2
Melaksanakan Penyelesaian Masalah
Langkah 1 : Eliminasi variabel dari persamaan (1) dan (2).
.....(4)
4
193
Langkah 2: Eliminasi variabel dari persamaan (2) dan (3).
Langkah 3: substitusikan nilail ke persamaan (4)
Langkah 4: substitusikan nilail dan ke salah satu persamaan (1),
(2) dan (3).
( )
Jadi harga untuk satu penghapus adalah Rp. 900,00.
Memeriksa Kembali
Substitusikan nilai variabel , , dan kesalah satu persamaan (1),
(2) dan (3).
( )
Jadi dapat disimpulkan bahwa jawaban benar.
2
194
HASIL SOAL UJI COBA KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
MATEMATIS
No Kode
Peserta Didik
Butir Soal/ Skor Maksimal Total Skor
1 2 3 4 5 6 7
10 10 10 10 10 10 10 70
1 S-01 10 10 7 8 8 8 0 51
2 S-02 6 5 4 3 3 5 2 28
3 S-03 8 10 7 7 8 9 2 51
4 S-04 7 5 4 4 0 4 2 26
5 S-05 10 9 10 8 6 9 1 53
6 S-06 10 8 10 8 7 9 1 53
7 S-07 7 3 3 4 3 5 0 25
8 S-08 6 8 7 2 4 5 2 34
9 S-09 9 10 8 8 8 8 2 53
10 S-10 4 8 4 5 2 4 0 27
11 S-11 8 5 3 5 3 4 0 28
12 S-12 10 8 7 8 6 8 1 48
13 S-13 10 10 9 8 6 9 0 52
14 S-14 10 10 10 8 7 8 1 54
15 S-15 10 10 10 8 8 10 2 58
16 S-16 6 3 1 4 5 7 0 26
17 S-17 4 5 5 4 4 2 0 24
18 S-18 9 10 10 8 8 8 2 55
19 S-19 5 6 4 4 3 2 0 24
20 S-20 9 8 10 8 6 6 2 49
21 S-21 8 8 8 8 7 10 0 49
22 S-22 10 8 7 8 7 8 1 49
23 S-23 2 6 5 4 3 4 1 25
24 S-24 10 9 10 8 7 8 1 53
25 S-25 4 3 2 3 2 3 2 19
26 S-26 4 6 4 2 2 6 1 25
27 S-27 5 2 6 3 2 1 0 19
28 S-28 3 3 6 5 4 4 0 25
29 S-29 6 2 2 2 4 3 1 20
30 S-30 10 6 8 8 7 8 1 48
LAMPIRAN C.4
195
VALIDITAS SOAL UJI COBA
KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS
Soal No.1
No Kode X Y X² Y² XY
1 S-01 10 51 100 2601 510
2 S-02 6 28 36 784 168
3 S-03 8 51 64 2601 408
4 S-04 7 26 49 676 182
5 S-05 10 53 100 2809 530
6 S-06 10 53 100 2809 530
7 S-07 7 25 49 625 175
8 S-08 6 34 36 1156 204
9 S-09 9 53 81 2809 477
10 S-10 4 27 16 729 108
11 S-11 8 28 64 784 224
12 S-12 10 48 100 2304 480
13 S-13 10 52 100 2704 520
14 S-14 10 54 100 2916 540
15 S-15 10 58 100 3364 580
16 S-16 6 26 36 676 156
17 S-17 4 24 16 576 96
18 S-18 9 55 81 3025 495
19 S-19 5 24 25 576 120
20 S-20 9 49 81 2401 441
21 S-21 8 49 64 2401 392
22 S-22 10 49 100 2401 490
23 S-23 2 25 4 625 50
24 S-24 10 53 100 2809 530
25 S-25 4 19 16 361 76
26 S-26 4 25 16 625 100
27 S-27 5 19 25 361 95
28 S-28 3 25 9 625 75
29 S-29 6 20 36 400 120
30 S-30 10 48 100 2304 480
Jumlah 220 1151 1804 49837 9352
LAMPIRAN C.5
196
( )( )
√[ ( ) ][ ( ) ]
= ( )( ) ( )( )
√[( )( ) ( ) ][( )( ) ( ) ]
=
√( )( )
=
√
√
√
√
Jadi, butir instrumen No. 1 adalah Valid.
Soal No. 2
No Kode X Y X² Y² XY
1 S-01 10 51 100 2601 510
2 S-02 5 28 25 784 140
3 S-03 10 51 100 2601 510
4 S-04 5 26 25 676 130
5 S-05 9 53 81 2809 477
6 S-06 8 53 64 2809 424
197
7 S-07 3 25 9 625 75
8 S-08 8 34 64 1156 272
9 S-09 10 53 100 2809 530
10 S-10 8 27 64 729 216
11 S-11 5 28 25 784 140
12 S-12 8 48 64 2304 384
13 S-13 10 52 100 2704 520
14 S-14 10 54 100 2916 540
15 S-15 10 58 100 3364 580
16 S-16 3 26 9 676 78
17 S-17 5 24 25 576 120
18 S-18 10 55 100 3025 550
19 S-19 6 24 36 576 144
20 S-20 8 49 64 2401 392
21 S-21 8 49 64 2401 392
22 S-22 8 49 64 2401 392
23 S-23 6 25 36 625 150
24 S-24 9 53 81 2809 477
25 S-25 3 19 9 361 57
26 S-26 6 25 36 625 150
27 S-27 2 19 4 361 38
28 S-28 3 25 9 625 75
29 S-29 2 20 4 400 40
30 S-30 6 48 36 2304 288
Jumlah 204 1151 1598 49837 8791
( )( )
√[ ( ) ][ ( ) ]
= ( )( ) ( )( )
√[( )( ) ( ) ][( )( ) ( ) ]
=
√( )( )
=
198
√
√
√
√
Jadi, butir instrumen No. 2 adalah Valid.
Soal No. 3
No Kode X Y X² Y² XY
1 S-01 7 51 49 2601 357
2 S-02 4 28 16 784 112
3 S-03 7 51 49 2601 357
4 S-04 4 26 16 676 104
5 S-05 10 53 100 2809 530
6 S-06 10 53 100 2809 530
7 S-07 3 25 9 625 75
8 S-08 7 34 49 1156 238
9 S-09 8 53 64 2809 424
10 S-10 4 27 16 729 108
11 S-11 3 28 9 784 84
12 S-12 7 48 49 2304 336
13 S-13 9 52 81 2704 468
14 S-14 10 54 100 2916 540
15 S-15 10 58 100 3364 580
16 S-16 1 26 1 676 26
17 S-17 5 24 25 576 120
199
18 S-18 10 55 100 3025 550
19 S-19 4 24 16 576 96
20 S-20 10 49 100 2401 490
21 S-21 8 49 64 2401 392
22 S-22 7 49 49 2401 343
23 S-23 5 25 25 625 125
24 S-24 10 53 100 2809 530
25 S-25 2 19 4 361 38
26 S-26 4 25 16 625 100
27 S-27 6 19 36 361 114
28 S-28 6 25 36 625 150
29 S-29 2 20 4 400 40
30 S-30 8 48 64 2304 384
Jumlah 191 1151 1447 49837 8341
( )( )
√[ ( ) ][ ( ) ]
= ( )( ) ( )( )
√[( )( ) ( ) ][( )( ) ( ) ]
=
√( )( )
=
√
√
√
√
200
Jadi, butir instrumen No. 3 adalah Valid.
Soal No. 4
No Kode X Y X² Y² XY
1 S-01 8 51 64 2601 408
2 S-02 3 28 9 784 84
3 S-03 7 51 49 2601 357
4 S-04 4 26 16 676 104
5 S-05 8 53 64 2809 424
6 S-06 8 53 64 2809 424
7 S-07 4 25 16 625 100
8 S-08 2 34 4 1156 68
9 S-09 8 53 64 2809 424
10 S-10 5 27 25 729 135
11 S-11 5 28 25 784 140
12 S-12 8 48 64 2304 384
13 S-13 8 52 64 2704 416
14 S-14 8 54 64 2916 432
15 S-15 8 58 64 3364 464
16 S-16 4 26 16 676 104
17 S-17 4 24 16 576 96
18 S-18 8 55 64 3025 440
19 S-19 4 24 16 576 96
20 S-20 8 49 64 2401 392
21 S-21 8 49 64 2401 392
22 S-22 8 49 64 2401 392
23 S-23 4 25 16 625 100
24 S-24 8 53 64 2809 424
25 S-25 3 19 9 361 57
26 S-26 2 25 4 625 50
27 S-27 3 19 9 361 57
28 S-28 5 25 25 625 125
29 S-29 2 20 4 400 40
201
30 S-30 8 48 64 2304 384
Jumlah 173 1151 1155 49837 7513
( )( )
√[ ( ) ][ ( ) ]
= ( )( ) ( )( )
√[( )( ) ( ) ][( )( ) ( ) ]
=
√( )( )
=
√
√
√
√
Jadi, butir instrumen No. 4 adalah Valid.
Soal No. 5
No Kode X Y X² Y² XY
1 S-01 8 51 64 2601 408
2 S-02 3 28 9 784 84
3 S-03 8 51 64 2601 408
4 S-04 0 26 0 676 0
5 S-05 6 53 36 2809 318
202
6 S-06 7 53 49 2809 371
7 S-07 3 25 9 625 75
8 S-08 4 34 16 1156 136
9 S-09 8 53 64 2809 424
10 S-10 2 27 4 729 54
11 S-11 3 28 9 784 84
12 S-12 6 48 36 2304 288
13 S-13 6 52 36 2704 312
14 S-14 7 54 49 2916 378
15 S-15 8 58 64 3364 464
16 S-16 5 26 25 676 130
17 S-17 4 24 16 576 96
18 S-18 8 55 64 3025 440
19 S-19 3 24 9 576 72
20 S-20 6 49 36 2401 294
21 S-21 7 49 49 2401 343
22 S-22 7 49 49 2401 343
23 S-23 3 25 9 625 75
24 S-24 7 53 49 2809 371
25 S-25 2 19 4 361 38
26 S-26 2 25 4 625 50
27 S-27 2 19 4 361 38
28 S-28 4 25 16 625 100
29 S-29 4 20 16 400 80
30 S-30 7 48 49 2304 336
Jumlah 150 1151 908 49837 6610
( )( )
√[ ( ) ][ ( ) ]
= ( )( ) ( )( )
√[( )( ) ( ) ][( )( ) ( ) ]
=
√( )( )
203
=
√
√
√
√
Jadi, butir instrumen No. 5 adalah Valid.
Soal No. 6
No Kode X Y X² Y² XY
1 S-01 8 51 64 2601 408
2 S-02 5 28 25 784 140
3 S-03 9 51 81 2601 459
4 S-04 4 26 16 676 104
5 S-05 9 53 81 2809 477
6 S-06 9 53 81 2809 477
7 S-07 5 25 25 625 125
8 S-08 5 34 25 1156 170
9 S-09 8 53 64 2809 424
10 S-10 4 27 16 729 108
11 S-11 4 28 16 784 112
12 S-12 8 48 64 2304 384
13 S-13 9 52 81 2704 468
14 S-14 8 54 64 2916 432
15 S-15 10 58 100 3364 580
204
16 S-16 7 26 49 676 182
17 S-17 2 24 4 576 48
18 S-18 8 55 64 3025 440
19 S-19 2 24 4 576 48
20 S-20 6 49 36 2401 294
21 S-21 10 49 100 2401 490
22 S-22 8 49 64 2401 392
23 S-23 4 25 16 625 100
24 S-24 8 53 64 2809 424
25 S-25 3 19 9 361 57
26 S-26 6 25 36 625 150
27 S-27 1 19 1 361 19
28 S-28 4 25 16 625 100
29 S-29 3 20 9 400 60
30 S-30 8 48 64 2304 384
Jumlah 185 1151 1339 49837 8056
( )( )
√[ ( ) ][ ( ) ]
= ( )( ) ( )( )
√[( )( ) ( ) ][( )( ) ( ) ]
=
√( )( )
=
√
√
√
√
205
Jadi, butir instrumen No. 6 adalah Valid.
Soal No. 7
No Kode X Y X² Y² XY
1 S-01 0 51 0 2601 0
2 S-02 2 28 4 784 56
3 S-03 2 51 4 2601 102
4 S-04 2 26 4 676 52
5 S-05 1 53 1 2809 53
6 S-06 1 53 1 2809 53
7 S-07 0 25 0 625 0
8 S-08 2 34 4 1156 68
9 S-09 2 53 4 2809 106
10 S-10 0 27 0 729 0
11 S-11 0 28 0 784 0
12 S-12 1 48 1 2304 48
13 S-13 0 52 0 2704 0
14 S-14 1 54 1 2916 54
15 S-15 2 58 4 3364 116
16 S-16 0 26 0 676 0
17 S-17 0 24 0 576 0
18 S-18 2 55 4 3025 110
19 S-19 0 24 0 576 0
20 S-20 2 49 4 2401 98
21 S-21 0 49 0 2401 0
22 S-22 1 49 1 2401 49
23 S-23 1 25 1 625 25
24 S-24 1 53 1 2809 53
25 S-25 2 19 4 361 38
26 S-26 1 25 1 625 25
206
27 S-27 0 19 0 361 0
28 S-28 0 25 0 625 0
29 S-29 1 20 1 400 20
30 S-30 1 48 1 2304 48
Jumlah 28 1151 46 49837 1174
( )( )
√[ ( ) ][ ( ) ]
= ( )( ) ( )( )
√[( )( ) ( ) ][( )( ) ( ) ]
=
√( )( )
=
√
√
√
√
Jadi, butir instrumen No. 5 adalah Tidak Valid.
Mencari apabila diketahui signifikansi untuk dan –
dengan uji satu pihak, maka diperoleh =
207
Membuat keputusan dengan membandingkan thitung dengan Adapun kaidah
keputusan yang digunakan adalah sebagai berikut:
a. Jika > , berarti valid.
b. Jika < berarti tidak valid.
No. Butir
Soal
Harga
thitung
Harga
ttabel Keputusan
1 1,701 Valid
2 1,701 Valid
3 1,701 Valid
4 1,701 Valid
5 1,701 Valid
6 1,701 Valid
7 1,65 1,701 Tidak
Valid
208
RELIABILITAS SOAL UJI COBA KEMAMPUAN PEMECAHAN
MASALAH MATEMATIS
No Kode BUTIR SOAL
Y Y² 1 2 3 4 5 6 7
1 S-01 10 10 7 8 8 8 0 51 2601
2 S-02 6 5 4 3 3 5 2 28 784
3 S-03 8 10 7 7 8 9 2 51 2601
4 S-04 7 5 4 4 0 4 2 26 676
5 S-05 10 9 10 8 6 9 1 53 2809
6 S-06 10 8 10 8 7 9 1 53 2809
7 S-07 7 3 3 4 3 5 0 25 625
8 S-08 6 8 7 2 4 5 2 34 1156
9 S-09 9 10 8 8 8 8 2 53 2809
10 S-10 4 8 4 5 2 4 0 27 729
11 S-11 8 5 3 5 3 4 0 28 784
12 S-12 10 8 7 8 6 8 1 48 2304
13 S-13 10 10 9 8 6 9 0 52 2704
14 S-14 10 10 10 8 7 8 1 54 2916
15 S-15 10 10 10 8 8 10 2 58 3364
16 S-16 6 3 1 4 5 7 0 26 676
17 S-17 4 5 5 4 4 2 0 24 576
18 S-18 9 10 10 8 8 8 2 55 3025
19 S-19 5 6 4 4 3 2 0 24 576
20 S-20 9 8 10 8 6 6 2 49 2401
21 S-21 8 8 8 8 7 10 0 49 2401
22 S-22 10 8 7 8 7 8 1 49 2401
23 S-23 2 6 5 4 3 4 1 25 625
24 S-24 10 9 10 8 7 8 1 53 2809
25 S-25 4 3 2 3 2 3 2 19 361
26 S-26 4 6 4 2 2 6 1 25 625
27 S-27 5 2 6 3 2 1 0 19 361
28 S-28 3 3 6 5 4 4 0 25 625
29 S-29 6 2 2 2 4 3 1 20 400
30 S-30 10 6 8 8 7 8 1 48 2304
Jumlah 1151 49837
∑( ) 220 204 191 173 150 185 28
∑ 1804 1598 1447 1155 908 1339 46
LAMPIRAN C.6
209
Adapun langkah-langkah dalam menghitung reliabilitas butir soal adalah
sebagai berikut:
1. Menghitung varians skor setiap butir soal dengan menggunkanan rumus
sebagai berikut:
∑
∑
Varians soal nomor 1
∑
∑
( )
Varians soal nomor 2
∑
∑
( )
Varians soal nomor 3
∑
∑
( )
Varians soal nomor 4
∑
∑
( )
210
Varians soal nomor 5
∑
∑
( )
Varians soal nomor 6
∑
∑
( )
Varians soal nomor 7
∑
∑
( )
2. Menjumlahkan varians semua butir soal dengan rumus sebagai berikut
∑
∑
3. Menjumlahkan varians total dengan rumus
∑ ∑
211
4. Substitusikan ∑ dan
ke rumus alpha cronbach
(
)(
∑
)
(
) (
)
(
)
Dengan koefisien reabilitas ( sebesar berada pada
interval maka penelitian bentuk soal pemecahan
masalah matematis dengan menyajikan 7 soal berbentuk uraian diikuti
oleh 30 tester memiliki kualitas interpretasi reliabilitas yang tinggi.
212
DAYA PEMBEDA SOAL UJI COBA
KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS
Langkah-langkah menentukan kriteria daya pembeda soal adalah sebagai berikut:
1. Menghitung jumlah skor total tiap peserta didik.
No Kode BUTIR SOAL
Skor 1 2 3 4 5 6 7
1 S-01 10 10 7 8 8 8 0 51
2 S-02 6 5 4 3 3 5 2 28
3 S-03 8 10 7 7 8 9 2 51
4 S-04 7 5 4 4 0 4 2 26
5 S-05 10 9 10 8 6 9 1 53
6 S-06 10 8 10 8 7 9 1 53
7 S-07 7 3 3 4 3 5 0 25
8 S-08 6 8 7 2 4 5 2 34
9 S-09 9 10 8 8 8 8 2 53
10 S-10 4 8 4 5 2 4 0 27
11 S-11 8 5 3 5 3 4 0 28
12 S-12 10 8 7 8 6 8 1 48
13 S-13 10 10 9 8 6 9 0 52
14 S-14 10 10 10 8 7 8 1 54
15 S-15 10 10 10 8 8 10 2 58
16 S-16 6 3 1 4 5 7 0 26
17 S-17 4 5 5 4 4 2 0 24
18 S-18 9 10 10 8 8 8 2 55
19 S-19 5 6 4 4 3 2 0 24
20 S-20 9 8 10 8 6 6 2 49
21 S-21 8 8 8 8 7 10 0 49
22 S-22 10 8 7 8 7 8 1 49
23 S-23 2 6 5 4 3 4 1 25
24 S-24 10 9 10 8 7 8 1 53
25 S-25 4 3 2 3 2 3 2 19
26 S-26 4 6 4 2 2 6 1 25
27 S-27 5 2 6 3 2 1 0 19
28 S-28 3 3 6 5 4 4 0 25
29 S-29 6 2 2 2 4 3 1 20
30 S-30 10 6 8 8 7 8 1 48
LAMPIRAN C.7
213
2. Mengurutkan skor total dari yang terbesar ke yang terkecil.
No Kode
BUTIR SOAL Skor
1 2 3 4 5 6 7
1 S-15 10 10 10 8 8 10 2 58
2 S-18 9 10 10 8 8 8 2 55
3 S-14 10 10 10 8 7 8 1 54
4 S-05 10 9 10 8 6 9 1 53
5 S-06 10 8 10 8 7 9 1 53
6 S-09 9 10 8 8 8 8 2 53
7 S-24 10 9 10 8 7 8 1 53
8 S-13 10 10 9 8 6 9 0 52
9 S-01 10 10 7 8 8 8 0 51
10 S-03 8 10 7 7 8 9 2 51
11 S-20 9 8 10 8 6 6 2 49
12 S-21 8 8 8 8 7 10 0 49
13 S-22 10 8 7 8 7 8 1 49
14 S-12 10 8 7 8 6 8 1 48
15 S-30 10 6 8 8 7 8 1 48
16 S-8 6 8 7 2 4 5 2 34
17 S-02 6 5 4 3 3 5 2 28
18 S-11 8 5 3 5 3 4 0 28
19 S-10 4 8 4 5 2 4 0 27
20 S-04 7 5 4 4 0 4 2 26
21 S-16 6 3 1 4 5 7 0 26
22 S-07 7 3 3 4 3 5 0 25
23 S-23 2 6 5 4 3 4 1 25
24 S-26 4 6 4 2 2 6 1 25
25 S-28 3 3 6 5 4 4 0 25
26 S-17 4 5 5 4 4 2 0 24
27 S-19 5 6 4 4 3 2 0 24
28 S-29 6 2 2 2 4 3 1 20
29 S-25 4 3 2 3 2 3 2 19
30 S-27 5 2 6 3 2 1 0 19
3. Menetapkan kelompok atas dan kelompok bawah
214
DATA KELOMPOK ATAS
No Kode BUTIR SOAL
Skor 1 2 3 4 5 6 7
1 S-15 10 10 10 8 8 10 2 58
2 S-18 9 10 10 8 8 8 2 55
3 S-14 10 10 10 8 7 8 1 54
4 S-05 10 9 10 8 6 9 1 53
5 S-06 10 8 10 8 7 9 1 53
6 S-09 9 10 8 8 8 8 2 53
7 S-24 10 9 10 8 7 8 1 53
8 S-13 10 10 9 8 6 9 0 52
9 S-01 10 10 7 8 8 8 0 51
10 S-03 8 10 7 7 8 9 2 51
11 S-20 9 8 10 8 6 6 2 49
12 S-21 8 8 8 8 7 10 0 49
13 S-22 10 8 7 8 7 8 1 49
14 S-12 10 8 7 8 6 8 1 48
15 S-30 10 6 8 8 7 8 1 48
DATA KELOMPOK BAWAH
No Kode BUTIR SOAL
Skor 1 2 3 4 5 6 7
1 S-8 6 8 7 2 4 5 2 34
2 S-02 6 5 4 3 3 5 2 28
3 S-11 8 5 3 5 3 4 0 28
4 S-10 4 8 4 5 2 4 0 27
5 S-04 7 5 4 4 0 4 2 26
6 S-16 6 3 1 4 5 7 0 26
7 S-07 7 3 3 4 3 5 0 25
8 S-23 2 6 5 4 3 4 1 25
9 S-26 4 6 4 2 2 6 1 25
10 S-28 3 3 6 5 4 4 0 25
11 S-17 4 5 5 4 4 2 0 24
12 S-19 5 6 4 4 3 2 0 24
13 S-29 6 2 2 2 4 3 1 20
215
14 S-25 4 3 2 3 2 3 2 19
15 S-27 5 2 6 3 2 1 0 19
4. Menghitung rata-rata skor untuk masing-masing kelompok, yaitu
kelompok atas dan kelompok bawah.
a. Rata-rata kelompok atas
Soal No 1
∑
Soal No 2
∑
Soal No 3
∑
Soal No 4
∑
Soal No 5
∑
Soal No 6
∑
Soal No 7
∑
216
b. Rata-rata kelompok bawah
Soal No 1
∑
Soal No 2
∑
Soal No 3
∑
Soal No 4
∑
Soal No 5
∑
Soal No 6
∑
Soal No 7
∑
5. Menghitung daya pembeda soal dengan rumus:
218
6. Menginterpretasikan harga daya pembeda dengan kriteria sebagai berikut
Nomor Soal Harga daya Pembeda Keterangan
1 Baik
2 Baik
3 Baik
4 Baik
5 Baik
6 Baik
7 Buruk
219
TINGKAT KESUKARAN SOAL UJI COBA
KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS
No Kode BUTIR SOAL
1 2 3 4 5 6 7
1 S-01 10 10 7 8 8 8 0
2 S-02 6 5 4 3 3 5 2
3 S-03 8 10 7 7 8 9 2
4 S-04 7 5 4 4 0 4 2
5 S-05 10 9 10 8 6 9 1
6 S-06 10 8 10 8 7 9 1
7 S-07 7 3 3 4 3 5 0
8 S-08 6 8 7 2 4 5 2
9 S-09 9 10 8 8 8 8 2
10 S-10 4 8 4 5 2 4 0
11 S-11 8 5 3 5 3 4 0
12 S-12 10 8 7 8 6 8 1
13 S-13 10 10 9 8 6 9 0
14 S-14 10 10 10 8 7 8 1
15 S-15 10 10 10 8 8 10 2
16 S-16 6 3 1 4 5 7 0
17 S-17 4 5 5 4 4 2 0
18 S-18 9 10 10 8 8 8 2
19 S-19 5 6 4 4 3 2 0
20 S-20 9 8 10 8 6 6 2
21 S-21 8 8 8 8 7 10 0
22 S-22 10 8 7 8 7 8 1
23 S-23 2 6 5 4 3 4 1
24 S-24 10 9 10 8 7 8 1
25 S-25 4 3 2 3 2 3 2
26 S-26 4 6 4 2 2 6 1
27 S-27 5 2 6 3 2 1 0
28 S-28 3 3 6 5 4 4 0
29 S-29 6 2 2 2 4 3 1
30 S-30 10 6 8 8 7 8 1
Jumlah 220 204 191 173 150 185 28
LAMPIRAN C.8
220
Adapun langkah-langkah untuk menghitung tingkat kesukaran soal adalah
sebagai berikut
1. Menghitung rata-rata skor untuk tiap butir soal dengan rumus:
2. Menghitung tingkat kesukaran dengan rumus:
221
Menentukan tingkat kesukaran soal dengan melihat proposisi tingkat
kesukaran soal pada tabel.
No.
soal Indeks Kesukaran Kriteria
Mudah
Sedang
Sedang
6 Sedang
7 Sukar
222
KISI-KISI UJI COBA
ANGKET SELF EFFICACY
No Indikator Nomor
Item
Bentuk Item
+ -
1
Dimensi Magnitude
1
2 3
3 5
4 6
5 14
6 16
7 20
8
Dimensi Strength
2
9 4
10 9
11 10
12 11
13 17
14 19
15
Dimensi Generality
7
16 8
17 12
18 13
19 15
20 18
LAMPIRAN D.1
223
UJI COBA ANGKET SELF EFFICACY
Nama Siswa
Nama Sekolah SMK Abdurrab Pekanbaru
Kelas/ Semester X/ Ganjil
Keterangan :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
N : Netral
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
Berikan tanda () mengenai pendapatmu terhadap pernyataan Self Efficacy pada
kolom dibawah ini!
No Pernyataan Respons
SS S N TS STS
1 Saya mampu mengerjakan tugas matematika
dengan baik
2 Saya membiasakan diri untuk belajar
matematika secara rutin
3 Saya mampu menyelesaikan soal matematika
yang sulit
4 Saya mencoba berdiskusi dengan teman untuk
menyelesaikan soal matematika yang sulit
5 Saya tidak bersemangat ketika mendapat
tugas matematika yang sulit
LAMPIRAN D.2
224
6 Saya tidak senang apabila guru memberikan
tugas matematika
7
Nilai matematika saya yang jelek menjadi
motivasi saya untuk lebih giat belajar
matematika
8 Saya dapat menggunakan cara suatu soal
untuk mengerjakan soal lain yang mirip
9 Saya tidak sanggup menyelesaikan tugas
matematika dengan baik
10 Ketika saya sudah paham, saya membantu
teman yang kesulitan belajar matematika
11 Saya selalu berusaha mengerjakan soal
matematika meskipun sulit
12 Saya mampu mencari solusi lain ketika soal
yang saya kerjakan tidak memperoleh hasil
13
Saya malas mencari referensi-referensi lain
untuk menambah wawasan saya mengenai
matematika
14 Saya selalu memikirkan dengan matang
sebelum menyelesaikan soal matematika
15
Saya berani mencoba cara baru untuk
mengerjakan soal matematika meskipun ada
kemungkinan untuk gagal
16 Saya hanya menghafal rumus yang ada untuk
diingat
17
Saya mendiskusikan dengan guru secara baik
ketika hasil yang saya dapat berbeda dengan
yang guru dapatkan
18 Saya gagal memikirkan cara lain untuk
menjawab soal matematika
225
19 Saya merasa putus asa dalam mengerjakan
soal matematika
20 Saya kesulitan belajar matematika tepat waktu
226
HASIL UJI COBA ANGKET SELF EFFICACY
No Kode Butir Pernyataan
Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 S-01 3 4 2 3 2 5 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 69
2 S-02 2 4 3 4 2 4 3 4 2 4 4 4 3 4 3 2 4 2 3 3 64
3 S-03 3 3 3 4 3 3 3 2 4 3 4 3 4 3 4 3 3 2 4 3 64
4 S-04 5 3 4 3 4 3 4 2 3 2 3 3 4 2 3 3 3 2 3 2 61
5 S-05 2 3 5 3 4 3 3 4 2 2 5 2 2 2 3 3 4 1 4 2 59
6 S-06 3 3 5 2 5 5 5 3 5 3 4 3 5 1 5 3 3 1 3 2 69
7 S-07 3 3 2 3 4 3 2 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 65
8 S-08 3 2 4 2 4 2 2 5 4 4 5 4 4 4 3 5 2 3 2 4 68
9 S-09 3 3 3 5 3 3 3 3 4 5 5 3 5 3 3 4 3 3 4 2 70
10 S-10 2 4 2 2 2 4 5 4 2 3 3 4 4 2 2 3 4 1 4 1 58
11 S-11 3 3 5 4 4 3 2 4 4 3 4 3 5 2 2 2 3 3 4 3 66
12 S-12 3 4 4 2 2 4 2 2 2 3 3 4 5 2 2 3 4 4 2 2 59
13 S-13 4 4 5 3 1 3 2 3 4 3 2 4 3 4 4 3 4 2 2 3 63
14 S-14 3 5 3 4 3 4 2 3 2 5 1 4 5 4 3 3 3 4 2 3 66
15 S-15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16 S-16 4 4 5 3 1 3 2 3 4 3 2 4 3 4 4 3 4 2 2 3 63
17 S-17 3 3 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10
18 S-18 3 3 3 3 2 5 2 5 2 3 5 2 3 3 3 3 3 1 3 3 60
19 S-19 3 3 4 5 2 3 5 3 3 3 2 4 4 4 3 3 3 4 2 2 65
LAMPIRAN D.3
227
20 S-20 2 4 2 2 2 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 4 4 4 4 59
21 S-21 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 3 3 4 3 3 5 4 4 4 81
22 S-22 3 4 4 2 2 4 2 2 2 3 3 4 5 2 2 3 4 2 2 2 57
23 S-23 3 3 3 3 2 5 2 5 3 3 5 3 5 3 3 1 3 1 3 3 62
24 S-24 3 3 4 4 3 4 3 5 2 5 2 4 3 4 2 4 4 2 2 3 66
25 S-25 4 2 3 5 5 3 4 3 4 4 5 3 5 2 2 4 2 1 5 1 67
26 S-26 3 3 5 3 4 3 3 3 3 4 2 4 4 2 3 3 4 3 2 2 63
27 S-27 2 3 4 3 2 3 3 3 3 3 4 4 4 3 2 4 3 2 3 3 61
28 S-28 4 2 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 65
29 S-29 4 3 4 3 4 4 5 4 4 3 4 3 4 4 3 2 5 3 4 3 73
30 S-30 4 3 3 4 4 3 4 3 5 2 4 3 4 5 2 1 4 3 4 2 67
228
VALIDITAS UJI COBA ANGKET SELF EFFICACY
Butir angket nomor 1
No Kode X Y X² Y² XY
1 S-01 3 67 9 4489 201
2 S-02 2 61 4 3721 122
3 S-03 3 63 9 3969 189
4 S-04 5 58 25 3364 290
5 S-05 2 58 4 3364 116
6 S-06 3 65 9 4225 195
7 S-07 3 66 9 4356 198
8 S-08 3 68 9 4624 204
9 S-09 3 71 9 5041 213
10 S-10 2 59 4 3481 118
11 S-11 3 67 9 4489 201
12 S-12 3 57 9 3249 171
13 S-13 4 57 16 3249 228
14 S-14 3 65 9 4225 195
15 S-15 0 9 0 81 0
16 S-16 4 57 16 3249 228
17 S-17 3 15 9 225 45
18 S-18 3 62 9 3844 186
19 S-19 3 65 9 4225 195
20 S-20 2 57 4 3249 114
21 S-21 4 80 16 6400 320
22 S-22 3 57 9 3249 171
23 S-23 3 63 9 3969 189
24 S-24 3 63 9 3969 189
25 S-25 4 68 16 4624 272
26 S-26 3 60 9 3600 180
27 S-27 2 59 4 3481 118
28 S-28 4 63 16 3969 252
29 S-29 4 75 16 5625 300
30 S-30 4 68 16 4624 272
Jumlah 91 1803 301 114229 5672
LAMPIRAN D.4
229
Butir angket nomor 2
No Kode X Y X² Y² XY
1 S-01 4 67 16 4489 268
2 S-02 4 61 16 3721 244
3 S-03 3 63 9 3969 189
4 S-04 3 58 9 3364 174
5 S-05 3 58 9 3364 174
6 S-06 3 65 9 4225 195
7 S-07 3 66 9 4356 198
8 S-08 2 68 4 4624 136
9 S-09 3 71 9 5041 213
10 S-10 4 59 16 3481 236
11 S-11 3 67 9 4489 201
12 S-12 4 57 16 3249 228
13 S-13 4 57 16 3249 228
14 S-14 5 65 25 4225 325
15 S-15 0 9 0 81 0
16 S-16 4 57 16 3249 228
17 S-17 3 15 9 225 45
18 S-18 3 62 9 3844 186
19 S-19 3 65 9 4225 195
20 S-20 4 57 16 3249 228
21 S-21 4 80 16 6400 320
22 S-22 4 57 16 3249 228
23 S-23 3 63 9 3969 189
24 S-24 3 63 9 3969 189
25 S-25 2 68 4 4624 136
26 S-26 3 60 9 3600 180
27 S-27 3 59 9 3481 177
28 S-28 2 63 4 3969 126
29 S-29 3 75 9 5625 225
30 S-30 3 68 9 4624 204
Jumlah 95 1803 325 114229 5865
230
Butir angket nomor 3
No Kode X Y X² Y² XY
1 S-01 2 67 4 4489 134
2 S-02 1 61 1 3721 61
3 S-03 4 63 16 3969 252
4 S-04 2 58 4 3364 116
5 S-05 2 58 4 3364 116
6 S-06 2 65 4 4225 130
7 S-07 3 66 9 4356 198
8 S-08 3 68 9 4624 204
9 S-09 2 71 4 5041 142
10 S-10 2 59 4 3481 118
11 S-11 2 67 4 4489 134
12 S-12 4 57 16 3249 228
13 S-13 2 57 4 3249 114
14 S-14 4 65 16 4225 260
15 S-15 2 9 4 81 18
16 S-16 2 57 4 3249 114
17 S-17 2 15 4 225 30
18 S-18 4 62 16 3844 248
19 S-19 5 65 25 4225 325
20 S-20 1 57 1 3249 57
21 S-21 2 80 4 6400 160
22 S-22 4 57 16 3249 228
23 S-23 4 63 16 3969 252
24 S-24 1 63 1 3969 63
25 S-25 2 68 4 4624 136
26 S-26 3 60 9 3600 180
27 S-27 3 59 9 3481 177
28 S-28 3 63 9 3969 189
29 S-29 4 75 16 5625 300
30 S-30 3 68 9 4624 204
Jumlah 80 1803 246 114229 4888
231
Dari tabel diatas, maka akan dicari validitas angket tersebut sebagai berikut:
Butir angket nomor 1
( )
√[
][
]
( )( )
√[ ][ ( )
]
√( )( )
√
Butir angket nomor 2
( )
√[ ][
]
( )( )
√[ ][ ( )
]
√( )( )
√
Butir angket nomor 3
( )
√[ ][
]
232
( )( )
√[ ][ ( )
]
√( )( )
√
Dengan menggunakan cara yang sama untuk butir angket nomor 4-20 diperoleh:
Butir angket nomor 4
Butir angket nomor 5
Butir angket nomor 6
Butir angket nomor 7
Butir angket nomor 8
Butir angket nomor 9
Butir angket nomor 10
Butir angket nomor 11
Butir angket nomor 12
Butir angket nomor 13
233
Butir angket nomor 14
Butir angket nomor 15
Butir angket nomor 16
Butir angket nomor 17
Butir angket nomor 18
Butir angket nomor 19
Butir angket nomor 20
Adapun langkah langkah dalam menghitung validitas butir angket adalah sebagai
berikut:
1. Menghitung harga korelasi setiap butir angket dengan rumus pearson product
moment yaitu:
( )
√[ ][
]
2. Menghitung harga dengan rumus sebagai berikut:
√
√
1) Butir angket nomor 1
√
√
√
√
2) Butir angket nomor 2
√
√
√
√
234
3) Butir angket nomor 3
√
√
√
√
Dengan cara yang sama untuk butir angket nomor 4-20 maka diperoleh:
4) Butir angket nomor 4
5) Butir angket nomor 5
6) Butir angket nomor 6
7) Butir angket nomor 7
8) Butir angket nomor 8
9) Butir angket nomor 9
10) Butir angket nomor 10
11) Butir angket nomor 11
12) Butir angket nomor 12
13) Butir angket nomor 13
14) Butir angket nomor 14
15) Butir angket nomor 15
16) Butir angket nomor 16
17) Butir angket nomor 17
18) Butir angket nomor 18
19) Butir angket nomor 19
20) Butir angket nomor 20
235
3. Mencari apabila diketahui signifikansi untuk α =0,05 dan
dengan uji satu pihak, maka diperoleh
4. Membuat keputusan dengan membandingkan dengan Adapun
kaidah keputusan yang digunakan adalah sebagai berikut
a. Jika , berarti valid
b. Jika , berarti tidak valid
No.
Butir
Angket
T
hitung
T
tabel Keputusan
1 3,3080 1,701 Valid
2 2,3989 1,701 Valid
3 0,9833 1,701 Tidak Valid
4 6,3979 1,701 Valid
5 5,2547 1,701 Valid
6 5,6628 1,701 Valid
7 4,7217 1,701 Valid
8 5,6469 1,701 Valid
9 6,2058 1,701 Valid
10 6,6315 1,701 Valid
11 5,0493 1,701 Valid
12 -0,2626 1,701 Tidak Valid
13 5,9048 1,701 Valid
14 4,9329 1,701 Valid
15 0,8858 1,701 Tidak Valid
16 4,1665 1,701 Valid
17 5,4494 1,701 Valid
18 3,8821 1,701 Valid
19 5,7387 1,701 Valid
20 4,7886 1,701 Valid
236
RELIABILITAS UJI COBA ANGKET SELF EFFICACY
Langkah 1: menghitung varians skor setiap butir soal dengan menggunkanan
rumus sebagai berikut:
∑
∑
Varians pernyataan nomor 1
∑
∑
Varians pernyataan nomor 2
∑
∑
Varians pernyataan nomor 3
∑
∑
Varians pernyataan nomor 4
∑
∑
Varians pernyataan nomor 5
∑
∑
Varians pernyataan nomor 6
∑
∑
Varians pernyataan nomor 7
LAMPIRAN D.5
237
∑
∑
Varians pernyataan nomor 8
∑
∑
Varians pernyataan nomor 9
∑
∑
Varians pernyataan nomor 10
∑
∑
Varians pernyataan nomor 11
∑
∑
Varians pernyataan nomor 12
∑
∑
Varians pernyataan nomor 13
∑
∑
Varians pernyataan nomor 14
∑
∑
Varians pernyataan nomor 15
238
∑
∑
Varians pernyataan nomor 16
∑
∑
Varians pernyataan nomor 17
∑
∑
Varians pernyataan nomor 18
∑
∑
Varians pernyataan nomor 19
∑
∑
Varians pernyataan nomor 20
∑
∑
Langkah 2: menjumlahkan varians semua butir soal dengan rumus sebagai berikut
∑
∑
239
Langkah 3: menjumlahkan varians total dengan rumus
∑ ∑
Langkah 4: substitusikan ∑ dan
ke rumus alpha cronbach
(
)(
∑
)
(
) (
)
(
)
Dengan menggunakan 30 dan signifikansi 5% diperoleh
dan koefisien reabilitas ( sebesar dapat dinyatakan
bahwa instrumen penelitian bentuk angket self efficacy dengan menyajikan
dua puluh butir item pernyataan dan diikuti oleh 30 tester tersebut sudah
memiliki reabilitas tes, sehingga dapat dinyatakan pula bahwa instrumen
penelitian yang digunakan sudah memiliki kualitas yang Tinggi.
240
KISI KISI SOAL PRETEST
KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS
Nama Sekolah : SMK Abdurrab Pekanbaru
Kelas/ Semester : X/ Ganjil
Mata Pelajaran : Matematika
Materi Pokok : Persamaan Linear Satu Variabel
Indikator Soal
Nomor
Soal
Indikator Kemampuan
Pemecahan Masalah Matematis
Menentukan nilai variabel
1, 2, 3, 4
1. Memahami Masalah
2. Merencanakan Penyelesaian
Masalah
3. Melaksanakan Penyelesaian
Masalah
4. Memeriksa Kembali
Menentukan nilai variabel
dari soal cerita
5, 6
1. Memahami Masalah
2. Merencanakan Penyelesaian
Masalah
3. Melaksanakan Penyelesaian
Masalah
4. Memeriksa Kembali
LAMPIRAN E.1
241
SOAL PRETEST
KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS
Nama : ...................................................................
Kelas : ...................................................................
Hari/tanggal : ...................................................................
Petunjuk:
1. Bacalah do’a sebelum mengerjakan soal.
2. Isilah terlebih dahulu nama dan kelas pada lembar jawaban yang telah
disediakan.
3. Bacalah dengan cermat setiap soal yang disajikan dan jawablah pada lembar
jawaban yang telah disediakan.
4. Jawablah soal beserta langkah-langkah pengerjaan.
5. Jika ada soal yang tidak jelas, silahkan bertanya pada guru/pengawas.
6. Periksa kembali soal yang telah dijawab.
Soal:
1. Tentukan nilai variabel dari persamaan linear beserta langkah-
langkahnya!
2. Tentukan nilai variabel dari persamaan linear beserta
langkah-langkahnya!
3. Tentukan nilai variabel dari persamaan linear ( ) ( )
beserta langkah-langkahnya!
4. Tentukan nilai variabel dari persamaan linear ( ) beserta
langkah-langkahnya!
5. Ahli kesehatan mengatakan bahwa akibat menghisap satu batang rokok,
waktu hidup seseorang akan berkurang 5,5 menit. Berapa rokok yang
dihisap fahri jika ia merokok selama 20 tahun dan waktu hidupnya
berkurang selama 275 hari (1 tahun=360 hari) ?
6. Upah seorang teknisi untuk memperbaiki suatu mesin adalah Rp.
250.000,00 ditambah biaya Rp. 75.000,00 setiap jamnya. Pekerjaan teknisi
LAMPIRAN E.2
242
tersebut kurang rapi sehingga pembayaran dipotong sebesar 10% dari upah
total yang harus diterima. Jika teknisi itu mendapat upah sebesar Rp.
765.000,00 berapa jam mesin diperbaiki?
243
KUNCI JAWABAN SOAL PRETEST
KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS
No Kunci Jawaban Skor
1 Memahami Masalah
Diketahui:
Ditanya:
Berapa nilai x ?
2
Merencanakan Penyelesaian Masalah
Untuk mencari nilai maka dibutuhkan dua langkah yaitu:
1. Dekatkan angka yang memiliki variabel dan yang tidak
memiliki variabel
2. Lakukan operasi penjumlahan/pengurangan
2
Melaksanakan Penyelesaian Masalah
Langkah 1 : Dekatkan angka yang memiliki variabel dan yang tidak
memiliki variabel
Langkah 2 : Lakukan operasi penjumlahan/pengurangan
Jadi, himpunan penyelesaian persamaan linear tersebut adalah 3.
4
LAMPIRAN E.3
244
Memeriksa Kembali
Bisa dilakukan dengan memasukkan nilai x kepersamaan.
Misalnya:
Nilai
Jadi dapat disimpulkan bahwa jawaban benar
2
2 Memahami Masalah
Diketahui:
Ditanya:
Berapa nilai x ?
2
Merencanakan Penyelesaian Masalah
Untuk mencari nilai maka dibutuhkan dua langkah yaitu:
1. Dekatkan angka yang memiliki variabel dan yang tidak
memiliki variabel
2. Lakukan operasi penjumlahan/pengurangan
2
Melaksanakan Penyelesaian Masalah
Langkah 1: Dekatkan angka yang memiliki variabel dan yang
tidak memiliki variabel
Langkah 2: Lakukan operasi penjumlahan/pengurangan
Jadi, himpunan penyelesaian sistem persamaan linear tersebut adalah
4
245
Memeriksa Kembali
Bisa dilakukan dengan memasukkan nilai x kepersamaan.
Misalnya:
Nilai
Jadi dapat disimpulkan bahwa jawaban benar.
2
3 Memahami Masalah
Diketahui:
Ditanya:
Berapa nilai ?
2
Merencanakan Penyelesaian Masalah
Untuk mencari nilai maka dibutuhkan dua langkah yaitu:
1. Dekatkan angka yang memiliki variabel dan yang tidak
memiliki variabel
2. Lakukan operasi penjumlahan/pengurangan
2
Melaksanakan Penyelesaian Masalah
Langkah 1 : Dekatkan angka yang memiliki variabel dan yang
tidak memiliki variabel
Langkah 2 : Lakukan operasi penjumlahan/pengurangan
4
246
Jadi, himpunan penyelesaian sistem persamaan linear tersebut adalah
Memeriksa Kembali
Bisa dilakukan dengan memasukkan nilai kepersamaan.
persamaan.
Misalnya:
Nilai
(
) (
)
(
) (
)
(
) (
) (
) (
)
(
) (
)
Jadi dapat disimpulkan bahwa jawaban benar.
2
4 Memahami Masalah
Diketahui:
Ditanya:
Berapa nilai a ?
2
Merencanakan Penyelesaian Masalah
Untuk mencari nilai a maka dibutuhkan dua langkah yaitu:
1. Dekatkan angka yang memiliki variabel dan yang tidak
memiliki variabel
2. Lakukan operasi penjumlahan/pengurangan
2
247
Melaksanakan Penyelesaian Masalah
Langkah 1 : Dekatkan angka yang memiliki variabel dan yang tidak
memiliki variabel
Langkah 2 : Lakukan operasi penjumlahan/pengurangan
Jadi, himpunan penyelesaian sistem persamaan linear tersebut adalah
4
Memeriksa Kembali
Bisa dilakukan dengan memasukkan nilai a persamaan.
Misalnya:
Nilai
Jadi dapat disimpulkan bahwa jawaban benar.
2
5 Memahami Masalah
Diketahui:
Misalkan banyak rokok yang dihisap setiap hari adalah
Dalam setahun waktu hidup fahri akan berkurang 5,5 menit. Maka
(5,5 .360) menit.
Dalam 20 tahun waktu hidup fahri akan berkurang (5,5 . 360 . 20)
menit. Dan waktu hidupnya berkurang selama 275 hari (1 tahun=360
hari)
Maka dapat dibentuk persamaan 5,5 . 360 . 20 = 275 . 24 . 60
2
248
Ditanya:
Berapa nilai x ?
Merencanakan Penyelesaian Masalah
Untuk mencari nilai maka dibutuhkan dua langkah yaitu:
1. Dekatkan angka yang memiliki variabel dan yang tidak
memiliki variabel
2. Lakukan operasi perkalian/pembagian
2
Melaksanakan Penyelesaian Masalah
Langkah 1: Dekatkan angka yang memiliki variabel dan yang
tidak memiliki variabel
Langkah 2: Lakukan operasi perkalian/pembagian
39600
Jadi, harga nilai x adalah
4
Memeriksa Kembali
Bisa dilakukan dengan memasukkan nilai x persamaan.
Misalnya:
Nilai
Jadi dapat disimpulkan bahwa jawaban benar.
2
6 Memahami Masalah
Diketahui:
Misalkan teknisi tersebut bekerja selama x jam dan diketahui upah yn
diterima (100-10)% = 90%, Maka dapat dibentuk persamaan sebagai
berikut
2
249
Ditanya:
Berapa nilai x ?
Merencanakan Penyelesaian Masalah
Untuk mencari nilai maka dibutuhkan dua langkah yaitu:
1. Dekatkan angka yang memiliki variabel dan yang tidak
memiliki variabel
2. Lakukan operasi perkalian/ pembagian, penjumlahan/
pengurangan
2
Melaksanakan Penyelesaian Masalah
Langkah 1: Dekatkan angka yang memiliki variabel dan yang
tidak memiliki variabel
Langkah 2: Lakukan operasi perkalian/pembagian,
penjumlahan/pengurangan
0
Jadi, lama mesin tersebut diperbiki adalah 8,5 jam.
4
Memeriksa Kembali
Bisa dilakukan dengan memasukkan nilai x persamaan.
Misalnya:
Nilai
Jadi dapat disimpulkan bahwa jawaban benar.
2
250
HASIL PRETEST KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
MATEMATIS
N0
KELAS / SKOR
MAKSIMAL
XTLM1 XTLM2 XTLM3
60 60 60
1 52 48 47
2 50 52 53
3 55 55 47
4 47 55 52
5 47 48 55
6 50 50 50
7 53 52 48
8 48 48 47
9 55 47 50
10 53 47 48
11 52 52 47
12 47 50 54
13 53 53 48
14 54 54 53
15 48 55 47
16 55 48 50
17 54 50 53
18 48 53 52
19 54 53 57
20 50 50 47
21 50 55 52
22 57 57 50
23 54 53 54
24 57 57 55
25 48 54 57
26 47 47 57
27 47 47 57
28 50 50 55
29 52 54 55
30 57 47 57
LAMPIRAN E.4
251
U JI NORMALITAS PRETEST
KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS
Uji normalitas yang digunakan adalah uji lieliefors. Langkah-langkah uji
lieliefors:
KELAS XTLM1
NO X X X2 X
2 kom
1 47 5 235 2209 11045 5
2 48 4 192 2304 9216 9
3 50 5 250 2500 12500 14
4 52 3 156 2704 8112 17
5 53 3 159 2809 8427 20
6 54 4 216 2916 11664 24
7 55 3 165 3025 9075 27
8 57 3 171 3249 9747 30
JUMLAH 416 30 1544 21716 79786 146
Langkah 1 : Menghitung mean dan standar deviasi kelas eksperimen dengan
rumus:
∑
√∑
(
∑
)
√
(
)
Langkah 2: Menghitung
LAMPIRAN E.5
252
Langkah 3: Mencari F(Zi) dengan melihat tabel Z
F(Z1) = 0,0899
F(Z2) = 0,1489
F(Z3) = 0,3298
F(Z4) = 0,5636
F(Z5) = 0,6774
F(Z6) = 0,7766
F(Z7) = 0,8557
F(Z8) = 09517
Langkah 3: Menghitung S(Zi)
Langkah 4: Menghitung nilai mutlak dari F(Zi) S(Zi)
F(Z1) S(Z1) = 0,0768
F(Z2) S(Z2) = 0,1511
F(Z3) S(Z3) = 0,1369
F(Z4) S(Z4) = 0,0030
F(Z5) S(Z5) = 0,0108
F(Z6) S(Z6) = 0,0234
F(Z7) S(Z7) = 0,0443
F(Z8) S(Z8) = 0,0483
Sehingga dari nilai diatas yang paling besar adalah nilai Lhitung .
Pada taraf signifikan diperoleh Ltabel . Karena Lhitung Ltabel
atau Sehingga dapat disimpulkan kelas XTLM1 berdistribusi
normal
253
KELAS XTLM2
NO X X X2 X
2 kom
1 47 5 235 2209 11045 5
2 48 4 192 2304 9216 9
3 50 5 250 2500 12500 14
4 52 3 156 2704 8112 17
5 53 4 212 2809 11236 21
6 54 3 162 2916 8748 24
7 55 4 220 3025 12100 28
8 57 2 114 3249 6498 30
JUMLAH 416 30 1541 21716 79455 118
Langkah 1 : Menghitung mean dan standar deviasi kelas eksperimen dengan
rumus:
∑
√∑
(
∑
)
√
(
)
Langkah 2: Menghitung
254
Langkah 3: Mencari F(Zi) dengan melihat tabel Z
F(Z1) = 0,0869
F(Z2) = 0,1472
F(Z3) = 0,3352
F(Z4) = 0,5782
F(Z5) = 0,6945
F(Z6) = 0,7939
F(Z7) = 0,8711
F(Z8) = 09603
Langkah 3: Menghitung S(Zi)
Langkah 4: Menghitung nilai mutlak dari F(Zi) S(Zi)
F(Z1) S(Z1) = 0,0798
F(Z2) S(Z2) = 0,1528
F(Z3) S(Z3) = 0,1315
F(Z4) S(Z4) = 0,0115
F(Z5) S(Z5) = 0,0055
F(Z6) S(Z6) = 0,0061
F(Z7) S(Z7) = 0,0622
F(Z8) S(Z8) = 0,0397
Sehingga dari nilai diatas yang paling besar adalah nilai Lhitung .
Pada taraf signifikan diperoleh Ltabel . Karena Lhitung Ltabel
atau Sehingga dapat disimpulkan kelas XTLM2 berdistribusi
normal
255
KELAS XTM3
NO X X X2 X
2 kom
1 47 6 282 2209 13254 6
2 48 3 144 2304 6912 9
3 50 4 200 2500 10000 13
4 52 3 156 2704 8112 16
5 53 3 159 2809 8427 19
6 54 2 108 2916 5832 21
7 55 4 220 3025 12100 25
8 57 5 285 3249 16245 30
JUMLAH 359 30 1554 21716 80882 139
Langkah 1 : Menghitung mean dan standar deviasi kelas eksperimen dengan
rumus:
∑
√∑
(
∑
)
√
(
)
Langkah 2: Menghitung
Langkah 3: Mencari F(Zi) dengan melihat tabel Z
F(Z1) = 0,0938 F(Z2) = 0,1484 F(Z3) = 0,3106
256
F(Z4) = 0,5219
F(Z5) = 0,6291
F(Z6) = 0,7271
F(Z7) = 0,8102
F(Z8) = 0,9233
Langkah 3: Menghitung S(Zi)
Langkah 4: Menghitung nilai mutlak dari F(Zi) S(Zi)
F(Z1) S(Z1) = 0,1062
F(Z2) S(Z2) = 0,1516
F(Z3) S(Z3) = 0,1227
F(Z4) S(Z4) = 0,0114
F(Z5) S(Z5) = 0,0042
F(Z6) S(Z6) = 0,0271
F(Z7) S(Z7) = 0,0232
F(Z8) S(Z8) = 0,0767
Sehingga dari nilai diatas yang paling besar adalah nilai Lhitung .
Pada taraf signifikan diperoleh Ltabel . Karena Lhitung Ltabel
atau Sehingga dapat disimpulkan kelas XTM3 berdistribusi
normal
257
UJI HOMOGENITAS DENGAN METODE BARLET
Uji homogenitas yang akan dipaparkan adalah Uji Barlet untuk
menentukan 2 kelas dari 3 kelas yang akan dijadikan sampel. Langkah-
langkahnya yaitu:
1. Mencari nilai varians-varians masing-masing kelas. Berikut adalah contoh
perhitungan mencari varians pada kelas XTLM1.
No X ( ) (
1 52 0,533333 0,28
2 50 -1,46667 2,15
3 55 3,533333 12,48
4 47 -4,46667 19,95
5 47 -4,46667 19,95
6 50 -1,46667 2,15
7 53 1,533333 2,35
8 48 -3,46667 12,02
9 55 3,533333 12,48
10 53 1,533333 2,35
11 52 0,533333 0,28
12 47 -4,46667 19,95
13 53 1,533333 2,35
14 54 2,533333 6,42
15 48 -3,46667 12,02
16 55 3,533333 12,48
17 54 2,533333 6,42
18 48 -3,46667 12,02
19 54 2,533333 6,42
20 50 -1,46667 2,15
21 50 -1,46667 2,15
22 57 5,533333 30,62
23 54 2,533333 6,42
24 57 5,533333 30,62
25 48 -3,46667 12,02
26 47 -4,46667 19,95
27 47 -4,46667 19,95
28 50 -1,46667 2,15
29 52 0,533333 0,28
LAMPIRAN E.6
258
30 57 5,533333 30,62
1544
321,47
Menghitung nilai ∑
Mencari nilai varians sampel (S2)
∑
Masukkan nilai varians masing-masing kelas ke tabel
Dari data diatas didapat rincian sebagai berikut:
Nilai
Varians
Sampel
XTLM1 XTLM2 XTLM3
51,47 51,52 51,80
S2 9,629 13,269
n 30 30 30
2. Masukan angka-angka statistik untuk pengujian homogenitas disusun pada
tabel Uji Barlet berikut:
No Sampel Dk=(n-1) Si2 Log Si
2 (dk) Log Si
2
1 X TLM 1 29 1,045 30,30 321,47
2 X TLM 2 29 9,629 0,984 28,52 279,24
3 X TLM 3 29 13,269 1,123 32,56 384,80
JUMLAH 87 33,983
91,838 985,51
3. Menghitung varians total dari ketiga sampel
4. Menghitung Log = Log
5. Menghitung nilai B
259
(∑ )
6. Menghitung nilai [ ∑
]
7. Bandingkan dengan
dengan kriteria pengujian:
Jika
Tidak Homogen
Jika
, Homogen
Untuk dan derajat kebebasan , maka
diperoleh nilai .
, maka varians-varians adalah
Homogen
Kesimpulan:
Karena varians-varians homogen, maka dapat disimpulkan bahwa ketiga
kelas tersebut homogen, dengan menggunakan pengambilan sampel secara
Cluster Random Sampling diperoleh kelas XTLM1 sebagai kelas
Eksperimen dan XTLM2 sebagai kelas Kontrol.
260
UJI ANOVA SATU ARAH DATA KEMAMPUAN PEMECAHAN
MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS CALON SAMPEL
1. Data diketahui berdistribusi normal sehingga tidak perlu dilakukan pengujian
kembali
2. Variansi data diketahui homogen sehingga tidak perlu dilakukan pengujian
kembali.
3. Hipotesis
Tidak terdapat perbedaan kemampuan awal siswa pada ketiga kelas calon
sampel
H1 : minimal terdapat satu tanda sama dengan yang tidak terpenuhi
Terdapat perbedaan kemampuan awal siswa pada ketiga kelas calon sampel
Keterangan:
µ1 = kelas XTLM1
µ2 = kelas XTLM2
µ3 = kelas XTLM3
4. Menentukan Nilai Uji Statistik
Nilai uji statistik ditentukan dengan langkah-langkah berikut:
a. Membuat Tabel Kuadrat
N0
KELAS
XTLM1 XTLM2 XTLM3
X X2 X X
2 X X
2
1 52 2704 48 2304 47 2209
2 50 2500 52 2704 53 2809
LAMPIRAN E.7
261
3 55 3025 55 3025 47 2209
4 47 2209 55 3025 52 2704
5 47 2209 48 2304 55 3025
6 50 2500 50 2500 50 2500
7 53 2809 52 2704 48 2304
8 48 2304 48 2304 47 2209
9 55 3025 47 2209 50 2500
10 53 2809 47 2209 48 2304
11 52 2704 52 2704 47 2209
12 47 2209 50 2500 54 2916
13 53 2809 53 2809 48 2304
14 54 2916 54 2916 53 2809
15 48 2304 55 3025 47 2209
16 55 3025 48 2304 50 2500
17 54 2916 50 2500 53 2809
18 48 2304 53 2809 52 2704
19 54 2916 53 2809 57 3249
20 50 2500 50 2500 47 2209
21 50 2500 55 3025 52 2704
22 57 3249 57 3249 50 2500
23 54 2916 53 2809 54 2916
24 57 3249 57 3249 55 3025
25 48 2304 54 2916 57 3249
26 47 2209 47 2209 57 3249
262
27 47 2209 47 2209 57 3249
28 50 2500 50 2500 55 3025
29 52 2704 54 2916 55 3025
30 57 3249 47 2209 57 3249
JUMLAH 1544 79786 1541 79455 1554 80882
b. Menentukan jumlah Kuadrat Antar Kelompok (JKA), Jumlah Kuadrat
Dalam Kelompok (JKD), dan Jumlah Kuadrat Total (JKT)
JKA = (∑ ∑
)
∑
, dengan k = banyaknya kelompok
JKD = ∑ (∑
∑
)
, dengan k = banyaknya kelompok
JKT = ∑
∑
Untuk mempermudah perhitungan, dapat dibuat tabel persiapan seperti
berikut:
Statistik XTLM1 XTLM2 XTLM3 Total (T)
N 30 30 30 90
∑ 1544 1541 1554 4639
∑ 79786 79455 80882 242932
s∑
∑
321,46667 298,9667 384,8 1005,233
Sehingga diperoleh:
JKA = (∑ ∑
)
∑
(
)
263
JKD = ∑ (∑
∑
)
JKT = ∑
∑
c. Menentukan Derajat Kebebasan (dk)
dkA = k -1
dkD = nT – k
dkT = nT – 1
dengan k = banyaknya kelompok
berdasarkan data tersebut, maka
dkA = 3 -1 = 2
dkD = 90 – 3= 87
dkT = 90 – 1 = 89
d. Menentukan Rata-rata Jumlah Kuadrat
RJKA =
RJKD =
e. Menentukan Fhitung
Fhitung =
Diperoleh:
Fhitung =
5. Menentukan Nillai Kritis
Ftabel = F(α)(dkA,dkD)
Nillai untuk uji dua pihak pada taraf signifikan 5% adalah:
Ftabel = F(α)(dkA,dkD) = F(0,05;2;87) = 3,10130
Langkah 4 dan 5 dapat disusun dalam tabel ANOVA satu arah sebagai
berikut:
264
Sumber
Varians JK dk RJK Fhitung Ftabel
Antar 3,089 2 1,5444 3,10130
Dalam 1005,233 87 11,5544
Total 3817,322 89 -
6. Menentukan Kriteria Pengujian
Jika Fhitung ≥ Ftabel, maka H0 ditolak
Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima.
Diketahui bahwa nilai Fhitung = . Karena Fhitung < Ftabel, maka H0
diterima.
Dari uji Anova Satu Arah tersebut memperlihatkan bahwa Fhitung < Ftabel,
maka H0 diterima, yaitu < 3,10130, sehingga dapat disimpulkan
bahwa pada taraf kepercayaan 95% tidak terdapat perbedaan kemampuan
awal pada calon sampel.
265
KISI-KISI ANGKET
SELF EFFICACY
No Indikator Nomor
Item
Bentuk Item
+ -
1 Dimensi Magnitude
1
5
6
14
16
20
2
Dimensi Strength
2
4
9
10
11
17
19
3 Dimensi Generality
7
8
13
18
LAMPIRAN F.1
266
ANGKET SELF EFFICACY
Nama Siswa
Nama Sekolah SMK Abdurrab Pekanbaru
Kelas/ Semester X/ Ganjil
Keterangan :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
N : Netral
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
Berikan tanda () mengenai pendapatmu terhadap pernyataan Self Efficacy pada
kolom dibawah ini!
No Pernyataan Respons
SS S N TS STS
1 Saya mampu mengerjakan tugas matematika
dengan baik
2 Saya membiasakan diri untuk belajar
matematika secara rutin
3 Saya mencoba berdiskusi dengan teman untuk
menyelesaikan soal matematika yang sulit
4 Saya tidak bersemangat ketika mendapat
tugas matematika yang sulit
5 Saya tidak senang apabila guru memberikan
tugas matematika
LAMPIRAN F.2
267
6
Nilai matematika saya yang jelek menjadi
motivasi saya untuk lebih giat belajar
matematika
7 Saya dapat menggunakan cara suatu soal
untuk mengerjakan soal lain yang mirip
8 Saya tidak sanggup menyelesaikan tugas
matematika dengan baik
9 Ketika saya sudah paham, saya membantu
teman yang kesulitan belajar matematika
10 Saya selalu berusaha mengerjakan soal
matematika meskipun sulit
11
Saya malas mencari referensi-referensi lain
untuk menambah wawasan saya mengenai
matematika
12 Saya selalu memikirkan dengan matang
sebelum menyelesaikan soal matematika
13 Saya hanya menghafal rumus yang ada untuk
diingat
14
Saya mendiskusikan dengan guru secara baik
ketika hasil yang saya dapat berbeda dengan
yang guru dapatkan
15 Saya gagal memikirkan cara lain untuk
menjawab soal matematika
16 Saya merasa putus asa dalam mengerjakan
soal matematika
17 Saya kesulitan belajar matematika tepat waktu
268
HASIL ANGKET SELF EFFICACY SISWA
KELAS EKSPERIMEN
NO KODE SISWA SKOR
1 KE-01 68
2 KE-02 55
3 KE-03 61
4 KE-04 57
5 KE-05 56
6 KE-06 56
7 KE-07 74
8 KE-08 56
9 KE-09 63
10 KE-10 81
11 KE-11 62
12 KE-12 63
13 KE-13 64
14 KE-14 58
15 KE-15 54
16 KE-16 61
17 KE-17 72
18 KE-18 63
19 KE-19 61
20 KE-20 56
21 KE-21 67
22 KE-22 73
23 KE-23 77
24 KE-24 62
LAMPIRAN F.3
269
25 KE-25 57
26 KE-26 44
27 KE-27 54
28 KE-28 60
29 KE-29 68
30 KE-30 58
KELAS KONTROL
NO KODE SISWA SKOR
1 KK-01 63
2 KK-02 52
3 KK-03 61
4 KK-04 57
5 KK-05 57
6 KK-06 56
7 KK-07 65
8 KK-08 56
9 KK-09 60
10 KK-10 75
11 KK-11 55
12 KK-12 60
13 KK-13 68
14 KK-14 44
15 KK-15 60
16 KK-16 58
17 KK-17 48
270
18 KK-18 53
19 KK-19 61
20 KK-20 54
21 KK-21 52
22 KK-22 64
23 KK-23 63
24 KK-24 62
25 KK-25 57
26 KK-26 56
27 KK-27 48
28 KK-28 58
29 KK-29 63
30 KK-30 67
271
KISI KISI SOAL POSTTEST
KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS
Nama Sekolah : SMK Abdurrab Pekanbaru
Kelas/ Semester : X/ Ganjil
Mata Pelajaran : Matematika
Materi Pokok : Sistem Persamaan Linear
Indikator Soal
Nomor
Soal
Indikator Kemampuan
Pemecahan Masalah Matematis
Menentukan nilai variabel
dengan metode eliminasi
1, 4
1. Memahami Masalah
2. Merencanakan Penyelesaian
Masalah
3. Melaksanakan Penyelesaian
Masalah
4. Memeriksa Kembali
Menentukan nilai variabel
dengan metode substitusi
2, 5
1. Memahami Masalah
2. Merencanakan Penyelesaian
Masalah
3. Melaksanakan Penyelesaian
Masalah
4. Memeriksa Kembali
Menentukan nilai variabel
dengan metode gabungan
3, 6
1. Memahami Masalah
2. Merencanakan Penyelesaian
LAMPIRAN G.1
273
SOAL POSTTEST
KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS
Nama : ...................................................................
Kelas : ...................................................................
Hari/tanggal : ...................................................................
Petunjuk:
1. Bacalah do’a sebelum mengerjakan soal.
2. Isilah terlebih dahulu nama dan kelas pada lembar jawaban yang telah
disediakan.
3. Bacalah dengan cermat setiap soal yang disajikan dan jawablah pada lembar
jawaban yang telah disediakan.
4. Jawablah soal beserta langkah-langkah pengerjaan.
5. Jika ada soal yang tidak jelas, silahkan bertanya pada guru/pengawas.
6. Periksa kembali soal yang telah dijawab.
Soal:
1. Tentukan nilai x dan y dari sistem persamaan linear berikut dengan metode
eliminasi!
2. Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear berikut dengan
metode substitusi!
3. Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan berikut dengan
metode gabungan!
LAMPIRAN G.2
274
4. Bagas membeli 4 buku tulis dan 3 pensil, ia membayar Rp.19.500,00 Jika ia
membeli 2 buku tulis dan 4 pensil, ia harus membayar Rp. 16.000,00. Tentukan
harga sebuah buku tulis dan sebuah pensil! (gunakan metode eliminasi)
5. Harga 6 CD tipe A dan 4 CD tipe B adalah Rp. 71.000,00. Diketahui harga
sebuah CD tipe B lebih mahal Rp. 1.500,00 dari harga sebuah CD tipe A.
Tentukan biaya yang harus dikeluarkan oleh Ayu jika ia membeli 10 CD tipe A
dan 15 CD tipe B. (gunakan metode substitusi)
6. Harga 4 buah permen A dan 3 buah permen B adalah Rp. 2.500,00, sedangkan
harga 2 buah permen A dan 7 buah permen B adalah 2.900,00. Berapakah
harga 2 lusin permen A dan 4 lusin permen B? (gunakan metode gabungan)
275
KUNCI JAWABAN SOAL POSTTEST
KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS
No Kunci Jawaban Skor
1 Memahami Masalah
Diketahui:
...(1)
...(2)
Ditanya:
Berapa nilai x dan y ?
2
Merencanakan Penyelesaian Masalah
Untuk mencari nilai dan maka dibutuhkan dua langkah yaitu:
1. Mengeliminasi peubah untuk mencari nilai peubah
2. Mengeliminasi peubah untuk mencari nilai peubah
2
Melaksanakan Penyelesaian Masalah
Langkah 1 : Mengeliminasi peubah untuk mencari nilai peubah
Langkah 2 : Mengeliminasi peubah untuk mencari nilai peubah
x1
x3
Jadi, himpunan penyelesaian sistem persamaan linear tersebut adalah
*( )+.
4
LAMPIRAN G.3
276
Memeriksa Kembali
Bisa dilakukan dengan memasukkan nilai x dan y kesalah satu
persamaan.
Misalnya:
Nilai dan masukkan ke persamaan ...(1)
( )
Jadi dapat disimpulkan bahwa jawaban benar.
2
2 Memahami Masalah
Diketahui:
...(1)
...(2)
Ditanya:
Berapa nilai x dan y ?
2
Merencanakan Penyelesaian Masalah
Untuk mencari nilai dan maka dibutuhkan dua langkah yaitu:
1. Mensubstitusikannilai untuk mencari nilai peubah
2. Mensubstitusikannilai kesalah satu persamaan ...(1) dan ...(2)
untuk mencari nilai peubah
2
Melaksanakan Penyelesaian Masalah
Langkah 1: Substitusikan nilai ke persamaan (1), kemudian
jabarkan sehingga didapat nilai .
( )
4
277
Langkah 2: Substitusikan nilai ke salah satu persamaan (1) atau
(2), sehingga didapat nilai .
( )
Jadi, himpunan penyelesaian sistem persamaan linear tersebut adalah
*( )+
Memeriksa Kembali
Bisa dilakukan dengan memasukkan nilai x dan y kesalah satu
persamaan.
Misalnya:
Nilai dan masukkan ke persamaan ...(1)
( ) ( )
Jadi dapat disimpulkan bahwa jawaban benar.
2
3 Memahami Masalah
Diketahui:
...(1)
...(2)
Ditanya:
Berapa nilai x dan y ?
2
Merencanakan Penyelesaian Masalah
Untuk mencari nilai dan maka dibutuhkan dua langkah yaitu:
2
278
1. Mengeliminasi peubah untuk mencari nilai peubah
2. Mensubstitusikan nilai kesalah satu persamaan ...(1) dan
...(2) untuk mencari nilai peubah
Melaksanakan Penyelesaian Masalah
Langkah 1 : Mengeliminasi peubah untuk mencari nilai peubah
Langkah 2 : Substitusikan nilai ke salah satu persamaan (1) atau
(2), sehingga didapat nilai .
( )
Jadi, himpunan penyelesaian sistem persamaan linear tersebut adalah
*( )+.
4
Memeriksa Kembali
Bisa dilakukan dengan memasukkan nilai x dan y kesalah satu
persamaan.
Misalnya:
Nilai dan masukkan ke persamaan ...(1)
( )
Jadi dapat disimpulkan bahwa jawaban benar.
2
279
4 Memahami Masalah
Diketahui:
Misalkan x buku tulis dan y pensil
...(1)
...(2)
Ditanya:
Berapa nilai x dan y ?
2
Merencanakan Penyelesaian Masalah
Untuk mencari nilai dan maka dibutuhkan dua langkah yaitu:
1. Mengeliminasi peubah untuk mencari nilai peubah
2. Mengeliminasi peubah untuk mencari nilai peubah
2
Melaksanakan Penyelesaian Masalah
Langkah 1 : Mengeliminasi peubah untuk mencari nilai peubah
x1
x2
Langkah 2 : Mengeliminasi peubah untuk mencari nilai peubah
x4
x3
Jadi, himpunan penyelesaian sistem persamaan linear tersebut adalah
*( )+.
4
280
Memeriksa Kembali
Bisa dilakukan dengan memasukkan nilai x dan y kesalah satu
persamaan.
Misalnya:
Nilai dan masukkan ke persamaan ...(1)
( ) ( )
Jadi dapat disimpulkan bahwa jawaban benar.
2
5 Memahami Masalah
Diketahui:
Misalkan CD tipe A adalah dan CD tipe B adalah
.....(1)
.....(2)
Ditanya:
Berapa harga 10 CD tipe A dan 15 CD tipe B.
.....?
2
Merencanakan Penyelesaian Masalah
Untuk mencari nilai dan maka dibutuhkan dua langkah yaitu:
1. Mensubstitusikannilai untuk mencari nilai peubah
2. Mensubstitusikan nilai kesalah satu persamaan ...(1) dan
...(2) untuk mencari nilai peubah
2
Melaksanakan Penyelesaian Masalah
Langkah 1: Substitusikan nilai ke persamaan (1), kemudian
jabarkan sehingga didapat nilai .
( )
4
281
Langkah 2: Substitusikan nilai ke salah satu persamaan (1) atau
(2), sehingga didapat nilai .
Jadi, harga harga 10 CD tipe A dan 15 CD tipe B adalah
( ) ( )
Maka Ayu harus membayar sebesar Rp. 185.000,00
Memeriksa Kembali
Bisa dilakukan dengan memasukkan nilai x dan y kesalah satu
persamaan.
Misalnya:
Nilai dan masukkan ke persamaan ...(1)
( ) ( )
Jadi dapat disimpulkan bahwa jawaban benar.
2
6 Memahami Masalah
Diketahui:
Misalkan harga 1 buah permen A= x dan harga 1 buah permen B = y.
.....(1)
.....(2)
Ditanya:
Berapakah harga 2 lusin permen A dan 4 lusin permen B?
2
Merencanakan Penyelesaian Masalah
Untuk mencari nilai dan maka dibutuhkan dua langkah yaitu:
1. Mengeliminasi peubah untuk mencari nilai peubah
2
282
2. Mensubstitusikan nilai kesalah satu persamaan ...(1) dan
...(2) untuk mencari nilai peubah
Melaksanakan Penyelesaian Masalah
Langkah 1: Dengan menggunakan metode Eliminasi, maka
penyelesaian SPLDV tersebut adalah sebagai berikut.
x1
x2
Langkah 2: Substitusikan nilai ke salah satu persamaan (1) atau
(2), sehingga didapat nilai .
( )
4
Diperoleh:
Harga sebuah permen A = Rp. 400,00
Harga sebuah permen B =Rp. 300,00
1 lusin = 12 buah
Harga 2 lusin permen A =
Harga 4 lusin permen B =
Jadi, harga 2 lusin permen A adalah Rp. 9.600,00 dan harga 4 lusin
permen B adalah Rp. 14.400,00.
4
Memeriksa Kembali
Bisa dilakukan dengan memasukkan nilai x dan y kesalah satu
2
283
persamaan.
Misalnya:
Nilai dan masukkan ke persamaan ...(1)
( ) ( )
Jadi dapat disimpulkan bahwa jawaban benar.
284
HASIL POSTTEST KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
MATEMATIS
Kode Eksperimen Kode Kontrol
E-01 60 K-01 58
E-02 57 K-02 55
E-03 58 K-03 55
E-04 57 K-04 57
E-05 58 K-05 58
E-06 60 K-06 59
E-07 56 K-07 55
E-08 59 K-08 59
E-09 57 K-09 55
E-10 56 K-10 56
E-11 59 K-11 59
E-12 59 K-12 57
E-13 59 K-13 59
E-14 58 K-14 58
E-15 59 K-15 54
E-16 57 K-16 55
E-17 59 K-17 54
E-18 58 K-18 58
E-19 60 K-19 57
E-20 60 K-20 56
E-21 59 K-21 59
E-22 60 K-22 60
E-23 60 K-23 60
E-24 56 K-24 56
E-25 60 K-25 58
E-26 59 K-26 59
E-27 57 K-27 57
E-28 58 K-28 58
E-29 60 K-29 56
E-30 56 K-30 54
LAMPIRAN G.4
285
UJI NORMALITAS POSTTEST KEMAMPUAN PEMECAHAN
MASALAH MATEMATIS
KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL
Uji normalitas yang digunakan adalah uji lieliefors. Langkah-langkah uji
lieliefors:
KELAS EKSPERIMEN
NO X X X2 X
2 kom
1 56 4 224 3136 12544 4
2 57 5 285 3249 16245 9
3 58 5 290 3364 16820 14
4 59 8 472 3481 27848 22
5 60 8 480 3600 28800 30
JUMLAH 177 30 1751 16830 102257
Langkah 1 : Menghitung mean dan standar deviasi kelas eksperimen dengan
rumus:
∑
√∑
(
∑
)
√
(
)
Langkah 2: Menghitung
LAMPIRAN G.5
286
Langkah 3: Mencari F(Zi) dengan melihat tabel Z
F(Z1) = 0,0429
F(Z2) = 0,1607
F(Z3) = 0,3951
F(Z4) = 0,6771
F(Z5) = 0,8820
Langkah 3: Menghitung S(Zi)
Langkah 4: Menghitung nilai mutlak dari F(Zi) S(Zi)
F(Z1) S(Z1) = 0,0904
F(Z2) S(Z2) = 0,1393
F(Z3) S(Z3) = 0,0716
F(Z4) S(Z4) = 0,0562
F(Z5) S(Z5) = 0,1180
Sehingga dari nilai diatas yang paling besar adalah nilai Lhitung .
Pada taraf signifikan diperoleh Ltabel . Karena Lhitung Ltabel atau
Sehingga dapat disimpulkan kelas eksperimen berdistribusi
normal.
287
KELAS KONTROL
NO X X X2 X
2 kom
1 54 3 162 2916 8748 3
2 55 5 275 3025 15125 8
3 56 4 224 3136 12544 12
4 57 4 228 3249 12996 16
5 58 6 348 3364 20184 22
6 59 6 354 3481 20886 28
7 60 2 120 3600 7200 30
JUMLAH 345 30 1711 22771 97683
Langkah 1 : Menghitung mean dan standar deviasi kelas kontrol dengan rumus:
∑
√∑
(
∑
)
√
(
)
Langkah 2: Menghitung
Langkah 3: Mencari F(Zi) dengan melihat tabel Z
F(Z1) = 0,0475
F(Z2) = 0,1315
F(Z3) = 0,2847
F(Z4) = 0,4927
F(Z5) = 0,7027
F(Z6) = 0,8606
288
F(Z7) = 0,9488
Langkah 3: Menghitung S(Zi)
Langkah 4: Menghitung nilai mutlak dari F(Zi) S(Zi)
F(Z1) S(Z1) = 0,0525
F(Z2) S(Z2) = 0,1352
F(Z3) S(Z3) = 0,1153
F(Z4) S(Z4) = 0,0407
F(Z5) S(Z5) = 0,0306
F(Z6) S(Z6) = 0,0728
F(Z7) S(Z7) = 0,0512
Sehingga dari nilai diatas yang paling besar adalah nilai Lhitung .
Pada taraf signifikan diperoleh Ltabel . Karena Lhitung Ltabel atau
. Sehingga dapat disimpulkan kelas kontrol berdistribusi normal.
289
UJI HOMOGENITAS POSTTEST KEMAMPUAN PEMECAHAN
MASALAH MATEMATIS
Uji homogenitas yang digunakan adalah uji F. Langkah-langkah uji F:
Langkah 1 : Menghitung varians masing-masing kelas dengan rumus:
√∑
(
∑
)
Varians =
DISTRIBUSI FREKUENSI SKOR SISWA KELAS EKSPERIMEN
NO X X X2 X
2
1 56 4 224 3136 12544
2 57 5 285 3249 16245
3 58 5 290 3364 16820
4 59 8 472 3481 27848
5 60 8 480 3600 28800
JUMLAH 177 30 1751 16830 102257
Berdasarkan pada uji normalitas yang terdapat pada Lampiran J5didapat nilai
dan .
Varians kelas Eksperimen
DISTRIBUSI FREKUENSI SKORSISWA KELAS KONTROL
NO X X X2 X
2
1 54 3 162 2916 8748
2 55 5 275 3025 15125
3 56 4 224 3136 12544
4 57 4 228 3249 12996
5 58 6 348 3364 20184
6 59 6 354 3481 20886
7 60 2 120 3600 7200
JUMLAH 345 30 1711 22771 97683
LAMPIRAN G.6
290
Berdasarkan pada uji normalitas yang terdapat pada Lampiran J5didapat nilai
dan .
Varians kelas Kontrol
Langkah 2 :Menghitung perbandingan varians kedua kelas dengan rumus:
Fhitung =
Tabel Nilai Varians
NILAI VARIANS
SAMPEL
KELAS
EKS KON
S2 1,90 3,30
N 30 30
Fhitung=
Langkah 3 : Membandingkan Fhitung dengan Ftabel
Kriteria pengujian:
Jika : Fhitung Ftabel, maka tidak homogen
Jika : Fhitung Ftabel, maka homogen
dkpembilang = n – 1 (untuk varians terbesar)
dkpenyebut = n – 1 (untuk varians terkecil)
Varians terbesar adalah kelas kontrol, maka dkpembilang – –
Dan varians terkecil adalah kelas eksperimen, maka dkpenyebut –
– .
291
Pada taraf signifikan (α) = 0,05, diperoleh Ftabel = 1,86. Karena Fhitung= dan
Ftabel = , maka Fhitung Ftabel atau . sehingga dapat disimpulkan
varians-varians adalah homogen.
292
UJI HIPOTESIS
RUMUSAN MASALAH PERTAMA
Hipotesis 1
Ha : Terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis antara siswa
yang diajarkan menggunakan model pembelajaran BBL (Brain Based Learning)
dan siswa yang diajarkan menggunakan pembelajaran konvensional.
Ho : Tidak terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis antara
siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran BBL (Brain Based
Learning) dan siswa yang diajarkan menggunakan pembelajaran konvensional.
Kriteria yang digunakan jika Ha diterima adalah Buat
tabel distribusi frekuensi skor posstest kemampuan pemecahan masalah
matematis.
DISTRIBUSI FREKUENSI SKOR KELAS EKSPERIMEN
NO X X X2 X
2
1 56 4 224 3136 12544
2 57 5 285 3249 16245
3 58 5 290 3364 16820
4 59 8 472 3481 27848
5 60 8 480 3600 28800
JUMLAH 177 30 1751 16830 102257
1. Mencari nilai variansi dari kelas eksperimen
Berdasarkan perhitungan uji homogenitas pada Lampiran G.5 didapatlah
nilai mean dan standar deviasi adalah
DISTRIBUSI FREKUENSI SKOR KELAS KONTROL
NO X X X2 X
2
1 54 3 162 2916 8748
2 55 5 275 3025 15125
3 56 4 224 3136 12544
LAMPIRAN G.7
293
4 57 4 228 3249 12996
5 58 6 348 3364 20184
6 59 6 354 3481 20886
7 60 2 120 3600 7200
JUMLAH 345 30 1711 22771 97683
2. Mencari nilai variansi dari kelas kontrol
Berdasarkan perhitungan uji homogenitas pada Lampiran G.5 didapatlah
nilai standar deviasi
3. Menentukan nilai hitung dengan rumus:
√(
√ )
(
√ )
√(
√ )
(
√ )
√( ) ( )
4. Menentukan nilai kritis
a. Mencari
b. Konsultasi pada tabel nilai
Dengan dengan taraf signifikan diperoleh sebesar
c. Perbandingan dengan
Dengan = dan pada taraf signifikan
maka atau .
5. Menarik Kesimpulan
Kaidah keputusan
294
Jika hitung tabel, diterima dan ditolak
Jika hitung tabel, diterima dan ditolak
Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan maka diperoleh
. Maka diterima dan ditolak dan dapat disimpulkan bahwa
Terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis antara
siswa yang menggunakan model pembelajaran BBL (Brain Based Learning)
dengan siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional.
295
PENGELOMPOKAN SELF EFFICACY SISWA
Langkah-langkah menentukan siswa self efficacy tinggi, sedang dan rendah.
1. Menghitung skor angket siswa
No Kode X No Kode Y
1 E-01 68 4624 1 K-01 63 3969
2 E-02 55 3025 2 K-02 52 2704
3 E-03 61 3721 3 K-03 61 3721
4 E-04 57 3249 4 K-04 57 3249
5 E-05 56 3136 5 K-05 57 3249
6 E-06 56 3136 6 K-06 56 3136
7 E-07 74 5476 7 K-07 65 4225
8 E-08 56 3136 8 K-08 56 3136
9 E-09 63 3969 9 K-09 60 3600
10 E-10 81 6561 10 K-10 75 5625
11 E-11 62 3844 11 K-11 55 3025
12 E-12 63 3969 12 K-12 60 3600
13 E-13 64 4096 13 K-13 68 4624
14 E-14 58 3364 14 K-14 44 1936
15 E-15 54 2916 15 K-15 60 3600
16 E-16 61 3721 16 K-16 58 3364
17 E-17 72 5184 17 K-17 48 2304
18 E-18 63 3969 18 K-18 53 2809
19 E-19 61 3721 19 K-19 61 3721
20 E-20 56 3136 20 K-20 54 2916
21 E-21 67 4489 21 K-21 52 2704
22 E-22 73 5329 22 K-22 64 4096
23 E-23 77 5929 23 K-23 63 3969
24 E-24 62 3844 24 K-24 62 3844
25 E-25 57 3249 25 K-25 57 3249
26 E-26 44 1936 26 K-26 56 3136
27 E-27 54 2916 27 K-27 48 2304
28 E-28 60 3600 28 K-28 58 3364
29 E-29 68 4624 29 K-29 63 3969
30 E-30 58 3364 30 K-30 67 4489
Jumlah 1861 117233 Jumlah 1753 103637
LAMPIRAN H.1
296
Menghitung rata-rata gabungan kedua kelas
∑
Mencari Standar Deviasi dengan menggunakan rumus:
√ ∑
√
√
2. Menentukan kriteria self efficacy siswa
KRITERIA PENGELOMPOKAN SELF EFFICACY SISWA
Syarat Penilaian Kategori
Rendah
Sedang
Tinggi
297
PENGELOMPOKAN KELAS EKSPERIMEN
Kode Skor Penilaian Kategori
E-10 81 Tinggi
E-23 77 Tinggi
E-07 74 Tinggi
E-22 73 Tinggi
E-17 72 Tinggi
E-01 68 Tinggi
E-29 68 Tinggi
E-21 67 Sedang
E-13 64 Sedang
E-09 63 Sedang
E-12 63 Sedang
E-18 63 Sedang
E-11 62 Sedang
E-24 62 Sedang
E-03 61 Sedang
E-16 61 Sedang
E-19 61 Sedang
E-28 60 Sedang
E-14 58 Sedang
E-30 58 Sedang
E-04 57 Sedang
E-25 57 Sedang
E-05 56 Sedang
E-06 56 Sedang
E-08 56 Sedang
E-20 56 Sedang
E-02 55 Sedang
E-15 54 Sedang
E-27 54 Sedang
E-26 44 Rendah
298
PENGELOMPOKAN KELAS KONTROL
Kode Skor Penilaian Kategori
K-10 75 Tinggi
K-13 68 Tinggi
K-30 67 Sedang
K-07 65 Sedang
K-22 64 Sedang
K-01 63 Sedang
K-23 63 Sedang
K-29 63 Sedang
K-24 62 Sedang
K-03 61 Sedang
K-19 61 Sedang
K-09 60 Sedang
K-12 60 Sedang
K-15 60 Sedang
K-16 58 Sedang
K-28 58 Sedang
K-04 57 Sedang
K-05 57 Sedang
K-25 57 Sedang
K-06 56 Sedang
K-08 56 Sedang
K-26 56 Sedang
K-11 55 Sedang
K-20 54 Sedang
K-18 53 Sedang
K-02 52 Rendah
K-21 52 Rendah
K-17 48 Rendah
K-27 48 Rendah
K-14 44 Rendah
299
KELOMPOK TINGGI, KELOMPOK SEDANG DAN KELOMPOK RENDAH
No. Kelas Tinggi Skor Sedang Skor Rendah Skor
1
EK
SP
ER
IME
N
E-10 81 E-21 67 E-26 44
2 E-23 77 E-13 64
3 E-07 74 E-09 63
4 E-22 73 E-12 63
5 E-17 72 E-18 63
6 E-01 68 E-11 62
7 E-29 68 E-24 62
8
E-03 61
9
E-16 61
10
E-19 61
11
E-28 60
12
E-14 58
13
E-30 58
14
E-04 57
15
E-25 57
16
E-05 56
17
E-06 56
18
E-08 56
19
E-20 56
20
E-02 55
21
E-15 54
22
E-27 54
300
1
KO
NT
RO
L
K-10 75 K-30 67 K-02 52
2 K-13 68 K-07 65 K-21 52
3 K-22 64 K-17 48
4 K-01 63 K-27 48
5 K-23 63 K-14 44
6 K-29 63
7 K-24 62
8
K-03 61
9
K-19 61
10
K-09 60
11
K-12 60
12
K-15 60
13
K-16 58
14
K-28 58
15
K-04 57
16
K-05 57
17
K-25 57
18
K-06 56
19
K-08 56
20
K-26 56
21
K-11 55
22
K-20 54
23
K-18 53
301
PERHITUNGAN UJI ANOVA DUA ARAH
MODEL
PEMBELAJARAN
SELF EFFICACY SISWA
T S R TOTAL T^2 S^2 R^2 TOTAL
BR
AIN
BA
SE
D L
EA
RN
ING
(A
1)
81 67 44
6561 4489 1936
77 64
5929 4096
74 63 5476 3969
73 63 5329 3969
72 63 5184 3969
68 62 4624 3844
68 62 4624 3844
61
3721
61 3721
61 3721
60 3600
58 3364
58 3364
57 3249
57 3249
56 3136
56 3136
56 3136
56 3136
55 3025
54 2916
54 Total A1 2916 Total
JUMLAH 513 1304 44 1861 37727 77570 1936 117233
MODEL
PEMBELAJARAN
SELF EFFICACY SISWA
T S R TOTAL T^2 S^2 R^2 TOTAL
PE
MB
EL
AJA
RA
N
KO
NV
EN
SIO
NA
L (
A2)
75 67 52
5625 4489 2704
68 65 52 4624 4225 2704
64 48
4096 2304
63 48 3969 2304
63 44 3969 1936
63
3969
62 3844
61 3721
61 3721
LAMPIRAN H.2
302
60 3600
60 3600
60 3600
58 3364
58 3364
57 3249
57 3249
57 3249
56 3136
56 3136
56 3136
55 3025
54 2916
53 Total A2 2809 Total
JUMLAH 143 1366 244 1753 10249 81436 11952 103637
656 2670 288 47976 159006 13888
a. Dari tabel dapat diketahui:
∑
2
305
e. Perhitungan F Ratio
Sumber
Variansi Dk JK RK Fh Fk Kesimpulan
Antar baris
(Model)
A
1
Terdapat pengaruh
faktor model
pembelajaran
terhadap
Kemampuan
pemecahan
masalah Matematis
Siswa
Antar kolom
(Self Efficacy
matematis)
B
2
Terdapat pengaruh
faktor Self Efficacy
matematis terhadap
Kemampuan
pemecahan
masalah Matematis
Siswa
Interaksi Self
Efficacy*Model
(A×B)
2
Tidak terdapat
pengaruh interaksi
antara model
pembelajaran
dengan Self
Efficacy terhadap
Kemampuan
pemecahan
masalah Matematis
Siswa
Dalam 54
306
f. Membandingkan F tabel
Hipotesis 2
Interaksi harga , yaitu . Dengan demikian
ditolak dan diterima. Hal ini berarti bahwa tidak terdapat pengaruh
interaksi antara model pembelajaran dengan self efficacy siswa dalam
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis.
307
LEMBAR OVSERVASI GURU DENGAN MENGGUNAKAN MODEL
PEMBELAJARAN BBL (BRAIN BASED LEARNING) DI SMK
ABDURRAB PEKANBARU
Nama Sekolah SMK ABDURRAB PEKANBARU
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kelas/ Semester X/ Ganjil
Materi Pokok Sistem Persamaan Linear
Pertemuan 1
Berikan tanda ceklis () pada kolom hasil pengamatan sesuai dengan penilaian
observer!
No Aktivitas Guru yang Diamati Kriteria Penilaian
1 2 3 4
1 Memberikan apersepsi dan mengingatkan materi yang telah
dipelajari sebelumnya (Pra Pemaparan)
2 Menunjukkan peta konsep tentang materi yang akan dipelajari
(Pra Pemaparan)
3 Menyampaikan tujuan pembelajaran (Pra Pemaparan)
4 Memberikan penjelasan kepada siswa mengenai materi yang
akan dipelajari (Persiapan)
5 Mendorong siswa untuk menanggapi sesuai tidaknya materi
dengan kehidupan nyata (Persiapan)
6 Menyajikan materi dengan bantuan audio visual/ power point
(Inisiasi dan Akuisisi)
7 Mengkondisikan siswa kedalam kelompok Inisiasi dan Akuisisi
8 Meminta siswa menyajikan hasil diskusi kelompok kedepan
kelas (Elaborasi)
9 Membimbing siswa supaya aktif bertanya dan memberikan
komentar serta pendapat (Elaborasi)
10 Meminta siswa untuk membuat peta konsep individu/
kelompok (Elaborasi)
11 Mengajak siswa melakukan relaksasi (Inkubasi/ Memasukkan
memori)
12 Memberi tontonan berupa video motivasi (Inkubasi/
Memasukkan memori)
13 Mengecek apakah siswa sudah paham dengan materi yang telah
dipelajari (Verifikasi)
14 Memberi penghargaan kepada siswa (Perayaan/ Integrasi)
LAMPIRAN I.1
308
Keterangan : 1= Kurang
2= Cukup
3= Baik
4= Sangat Baik
Pekanbaru,11 September 2019
Observer
Isti Fauziah, S.Pd
NIK :
309
LEMBAR OVSERVASI GURU DENGAN MENGGUNAKAN MODEL
PEMBELAJARAN BBL (BRAIN BASED LEARNING) DI SMK
ABDURRAB PEKANBARU
Nama Sekolah SMK ABDURRAB PEKANBARU
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kelas/ Semester X/ Ganjil
Materi Pokok Sistem Persamaan Linear
Pertemuan 2
Berikan tanda ceklis () pada kolom hasil pengamatan sesuai dengan penilaian
observer!
No Aktivitas Guru yang Diamati Kriteria Penilaian
1 2 3 4
1 Memberikan apersepsi dan mengingatkan materi yang telah
dipelajari sebelumnya (Pra Pemaparan)
2 Menunjukkan peta konsep tentang materi yang akan dipelajari
(Pra Pemaparan)
3 Menyampaikan tujuan pembelajaran (Pra Pemaparan)
4 Memberikan penjelasan kepada siswa mengenai materi yang
akan dipelajari (Persiapan)
5 Mendorong siswa untuk menanggapi sesuai tidaknya materi
dengan kehidupan nyata (Persiapan)
6 Menyajikan materi dengan bantuan audio visual/ power point
(Inisiasi dan Akuisisi)
7 Mengkondisikan siswa kedalam kelompok Inisiasi dan Akuisisi
8 Meminta siswa menyajikan hasil diskusi kelompok kedepan
kelas (Elaborasi)
9 Membimbing siswa supaya aktif bertanya dan memberikan
komentar serta pendapat (Elaborasi)
10 Meminta siswa untuk membuat peta konsep individu/
kelompok (Elaborasi)
11 Mengajak siswa melakukan relaksasi (Inkubasi/ Memasukkan
memori)
12 Memberi tontonan berupa video motivasi (Inkubasi/
Memasukkan memori)
13 Mengecek apakah siswa sudah paham dengan materi yang telah
dipelajari (Verifikasi)
14 Memberi penghargaan kepada siswa (Perayaan/ Integrasi)
310
Keterangan : 1= Kurang
2= Cukup
3= Baik
4= Sangat Baik
Pekanbaru,16 September 2019
Observer
Isti Fauziah, S.Pd
NIK :
311
LEMBAR OVSERVASI GURU DENGAN MENGGUNAKAN MODEL
PEMBELAJARAN BBL (BRAIN BASED LEARNING) DI SMK
ABDURRAB PEKANBARU
Nama Sekolah SMK ABDURRAB PEKANBARU
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kelas/ Semester X/ Ganjil
Materi Pokok Sistem Persamaan Linear
Pertemuan 3
Berikan tanda ceklis () pada kolom hasil pengamatan sesuai dengan penilaian
observer!
No Aktivitas Guru yang Diamati Kriteria Penilaian
1 2 3 4
1 Memberikan apersepsi dan mengingatkan materi yang telah
dipelajari sebelumnya (Pra Pemaparan)
2 Menunjukkan peta konsep tentang materi yang akan dipelajari
(Pra Pemaparan)
3 Menyampaikan tujuan pembelajaran (Pra Pemaparan)
4 Memberikan penjelasan kepada siswa mengenai materi yang
akan dipelajari (Persiapan)
5 Mendorong siswa untuk menanggapi sesuai tidaknya materi
dengan kehidupan nyata (Persiapan)
6 Menyajikan materi dengan bantuan audio visual/ power point
(Inisiasi dan Akuisisi)
7 Mengkondisikan siswa kedalam kelompok Inisiasi dan Akuisisi
8 Meminta siswa menyajikan hasil diskusi kelompok kedepan
kelas (Elaborasi)
9 Membimbing siswa supaya aktif bertanya dan memberikan
komentar serta pendapat (Elaborasi)
10 Meminta siswa untuk membuat peta konsep individu/
kelompok (Elaborasi)
11 Mengajak siswa melakukan relaksasi (Inkubasi/ Memasukkan
memori)
12 Memberi tontonan berupa video motivasi (Inkubasi/
Memasukkan memori)
13 Mengecek apakah siswa sudah paham dengan materi yang telah
dipelajari (Verifikasi)
14 Memberi penghargaan kepada siswa (Perayaan/ Integrasi)
312
Keterangan : 1= Kurang
2= Cukup
3= Baik
4= Sangat Baik
Pekanbaru,18 September 2019
Observer
Isti Fauziah, S.Pd
NIK :
313
LEMBAR OVSERVASI GURU DENGAN MENGGUNAKAN MODEL
PEMBELAJARAN BBL (BRAIN BASED LEARNING) DI SMK
ABDURRAB PEKANBARU
Nama Sekolah SMK ABDURRAB PEKANBARU
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kelas/ Semester X/ Ganjil
Materi Pokok Sistem Persamaan Linear
Pertemuan 4
Berikan tanda ceklis () pada kolom hasil pengamatan sesuai dengan penilaian
observer!
No Aktivitas Guru yang Diamati Kriteria Penilaian
1 2 3 4
1 Memberikan apersepsi dan mengingatkan materi yang telah
dipelajari sebelumnya (Pra Pemaparan)
2 Menunjukkan peta konsep tentang materi yang akan dipelajari
(Pra Pemaparan)
3 Menyampaikan tujuan pembelajaran (Pra Pemaparan)
4 Memberikan penjelasan kepada siswa mengenai materi yang
akan dipelajari (Persiapan)
5 Mendorong siswa untuk menanggapi sesuai tidaknya materi
dengan kehidupan nyata (Persiapan)
6 Menyajikan materi dengan bantuan audio visual/ power point
(Inisiasi dan Akuisisi)
7 Mengkondisikan siswa kedalam kelompok Inisiasi dan Akuisisi
8 Meminta siswa menyajikan hasil diskusi kelompok kedepan
kelas (Elaborasi)
9 Membimbing siswa supaya aktif bertanya dan memberikan
komentar serta pendapat (Elaborasi)
10 Meminta siswa untuk membuat peta konsep individu/
kelompok (Elaborasi)
11 Mengajak siswa melakukan relaksasi (Inkubasi/ Memasukkan
memori)
12 Memberi tontonan berupa video motivasi (Inkubasi/
Memasukkan memori)
13 Mengecek apakah siswa sudah paham dengan materi yang telah
dipelajari (Verifikasi)
14 Memberi penghargaan kepada siswa (Perayaan/ Integrasi)
314
Keterangan : 1= Kurang
2= Cukup
3= Baik
4= Sangat Baik
Pekanbaru, 23 September 2019
Observer
Isti Fauziah, S.Pd
NIK :
315
LEMBAR OVSERVASI GURU DENGAN MENGGUNAKAN MODEL
PEMBELAJARAN BBL (BRAIN BASED LEARNING) DI SMK
ABDURRAB PEKANBARU
Nama Sekolah SMK ABDURRAB PEKANBARU
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kelas/ Semester X/ Ganjil
Materi Pokok Sistem Persamaan Linear
Pertemuan 5
Berikan tanda ceklis () pada kolom hasil pengamatan sesuai dengan penilaian
observer!
No Aktivitas Guru yang Diamati Kriteria Penilaian
1 2 3 4
1 Memberikan apersepsi dan mengingatkan materi yang telah
dipelajari sebelumnya (Pra Pemaparan)
2 Menunjukkan peta konsep tentang materi yang akan dipelajari
(Pra Pemaparan)
3 Menyampaikan tujuan pembelajaran (Pra Pemaparan)
4 Memberikan penjelasan kepada siswa mengenai materi yang
akan dipelajari (Persiapan)
5 Mendorong siswa untuk menanggapi sesuai tidaknya materi
dengan kehidupan nyata (Persiapan)
6 Menyajikan materi dengan bantuan audio visual/ power point
(Inisiasi dan Akuisisi)
7 Mengkondisikan siswa kedalam kelompok Inisiasi dan Akuisisi
8 Meminta siswa menyajikan hasil diskusi kelompok kedepan
kelas (Elaborasi)
9 Membimbing siswa supaya aktif bertanya dan memberikan
komentar serta pendapat (Elaborasi)
10 Meminta siswa untuk membuat peta konsep individu/
kelompok (Elaborasi)
11 Mengajak siswa melakukan relaksasi (Inkubasi/ Memasukkan
memori)
12 Memberi tontonan berupa video motivasi (Inkubasi/
Memasukkan memori)
13 Mengecek apakah siswa sudah paham dengan materi yang telah
dipelajari (Verifikasi)
14 Memberi penghargaan kepada siswa (Perayaan/ Integrasi)
316
Keterangan : 1= Kurang
2= Cukup
3= Baik
4= Sangat Baik
Pekanbaru, 25 September 2019
Observer
Isti Fauziah, S.Pd
NIK :
317
LEMBAR OVSERVASI SISWA SMK ABDURRAB PEKANBARU
DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BBL (BRAIN
BASED LEARNING)
Nama Sekolah SMK ABDURRAB PEKANBARU
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kelas/ Semester X/ Ganjil
Materi Pokok Sistem Persamaan Linear
Pertemuan 1
Berikan tanda () pada kolom hasil pengamatan sesuai dengan penilaian
observer!
No Aktivitas Siswa yang Diamati Kriteria Penilaian
1 2 3 4
1 Perhatian siswa terhadap materi pelajaran dan pertanyaan yang
diajukan guru
2 Tanya jawab antara siswa dan guru terhadap materi pelajaran,
dan masalah matematika yang diajukan guru
3 Bekerjasama dalam kelompoknya dalam melakukan kegiatan
dan menyelesaiakan permasalahan yang disajikan oleh guru
4 Mempresentasikan hasil diskusi didepan kelas
5 Memberikan tanggapan, pertanyaan, saran, atau kritikan
terhadap hasil presentasi kelompok lain
6 Membuat kesimpulan diakhir pembelajaran
7 Menghargai dan menghormati guru
Keterangan : 1= Kurang
2= Cukup
3= Baik
4= Sangat Baik
Pekanbaru, 11 September 2019
Observer
Rabi’atul Adawiyah
NIM : 11515203718
LAMPIRAN I.2
318
LEMBAR OVSERVASI SISWA SMK ABDURRAB PEKANBARU
DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BBL (BRAIN
BASED LEARNING)
Nama Sekolah SMK ABDURRAB PEKANBARU
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kelas/ Semester X/ Ganjil
Materi Pokok Sistem Persamaan Linear
Pertemuan 2
Berikan tanda () pada kolom hasil pengamatan sesuai dengan penilaian
observer!
No Aktivitas Siswa yang Diamati Kriteria Penilaian
1 2 3 4
1 Perhatian siswa terhadap materi pelajaran dan pertanyaan yang
diajukan guru
2 Tanya jawab antara siswa dan guru terhadap materi pelajaran,
dan masalah matematika yang diajukan guru
3 Bekerjasama dalam kelompoknya dalam melakukan kegiatan
dan menyelesaiakan permasalahan yang disajikan oleh guru
4 Mempresentasikan hasil diskusi didepan kelas
5 Memberikan tanggapan, pertanyaan, saran, atau kritikan
terhadap hasil presentasi kelompok lain
6 Membuat kesimpulan diakhir pembelajaran
7 Menghargai dan menghormati guru
Keterangan : 1= Kurang
2= Cukup
3= Baik
4= Sangat Baik
Pekanbaru, 16 September 2019
Observer
Rabi’atul Adawiyah
NIM : 11515203718
319
LEMBAR OVSERVASI SISWA SMK ABDURRAB PEKANBARU
DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BBL (BRAIN
BASED LEARNING)
Nama Sekolah SMK ABDURRAB PEKANBARU
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kelas/ Semester X/ Ganjil
Materi Pokok Sistem Persamaan Linear
Pertemuan 3
Berikan tanda () pada kolom hasil pengamatan sesuai dengan penilaian
observer!
No Aktivitas Siswa yang Diamati Kriteria Penilaian
1 2 3 4
1 Perhatian siswa terhadap materi pelajaran dan pertanyaan yang
diajukan guru
2 Tanya jawab antara siswa dan guru terhadap materi pelajaran,
dan masalah matematika yang diajukan guru
3 Bekerjasama dalam kelompoknya dalam melakukan kegiatan
dan menyelesaiakan permasalahan yang disajikan oleh guru
4 Mempresentasikan hasil diskusi didepan kelas
5 Memberikan tanggapan, pertanyaan, saran, atau kritikan
terhadap hasil presentasi kelompok lain
6 Membuat kesimpulan diakhir pembelajaran
7 Menghargai dan menghormati guru
Keterangan : 1= Kurang
2= Cukup
3= Baik
4= Sangat Baik
Pekanbaru, 18 September 2019
Observer
Rabi’atul Adawiyah
NIM : 11515203718
320
LEMBAR OVSERVASI SISWA SMK ABDURRAB PEKANBARU
DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BBL (BRAIN
BASED LEARNING)
Nama Sekolah SMK ABDURRAB PEKANBARU
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kelas/ Semester X/ Ganjil
Materi Pokok Sistem Persamaan Linear
Pertemuan 4
Berikan tanda () pada kolom hasil pengamatan sesuai dengan penilaian
observer!
No Aktivitas Siswa yang Diamati Kriteria Penilaian
1 2 3 4
1 Perhatian siswa terhadap materi pelajaran dan pertanyaan yang
diajukan guru
2 Tanya jawab antara siswa dan guru terhadap materi pelajaran,
dan masalah matematika yang diajukan guru
3 Bekerjasama dalam kelompoknya dalam melakukan kegiatan
dan menyelesaiakan permasalahan yang disajikan oleh guru
4 Mempresentasikan hasil diskusi didepan kelas
5 Memberikan tanggapan, pertanyaan, saran, atau kritikan
terhadap hasil presentasi kelompok lain
6 Membuat kesimpulan diakhir pembelajaran
7 Menghargai dan menghormati guru
Keterangan : 1= Kurang
2= Cukup
3= Baik
4= Sangat Baik
Pekanbaru, 23 September 2019
Observer
Rabi’atul Adawiyah
NIM : 11515203718
321
LEMBAR OVSERVASI SISWA SMK ABDURRAB PEKANBARU
DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BBL (BRAIN
BASED LEARNING)
Nama Sekolah SMK ABDURRAB PEKANBARU
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kelas/ Semester X/ Ganjil
Materi Pokok Sistem Persamaan Linear
Pertemuan 5
Berikan tanda () pada kolom hasil pengamatan sesuai dengan penilaian
observer!
No Aktivitas Siswa yang Diamati Kriteria Penilaian
1 2 3 4
1 Perhatian siswa terhadap materi pelajaran dan pertanyaan yang
diajukan guru
2 Tanya jawab antara siswa dan guru terhadap materi pelajaran,
dan masalah matematika yang diajukan guru
3 Bekerjasama dalam kelompoknya dalam melakukan kegiatan
dan menyelesaiakan permasalahan yang disajikan oleh guru
4 Mempresentasikan hasil diskusi didepan kelas
5 Memberikan tanggapan, pertanyaan, saran, atau kritikan
terhadap hasil presentasi kelompok lain
6 Membuat kesimpulan diakhir pembelajaran
7 Menghargai dan menghormati guru
Keterangan : 1= Kurang
2= Cukup
3= Baik
4= Sangat Baik
Pekanbaru, 25 September 2019
Observer
Rabi’atul Adawiyah
NIM : 11515203718
322
REKAPITULASI LEMBAR OBSERVASI GURU
DI KELAS EKSPERIMEN
Nama Sekolah SMK ABDURRAB PEKANBARU
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kelas/ Semester XTLM1/ Ganjil
No Aktivitas Guru yang Diamati Pertemuan
1 2 3 4 5
1 Mengkondisikan lingkungan
belajar (Pra Pemaparan) 4 4 4 4 4
2 Memberikan apersepsi dan
mengingatkan materi yang telah
dipelajari sebelumnya (Pra
Pemaparan)
3 3 4 4 4
3 Menunjukkan peta konsep tentang
materi yang akan dipelajari (Pra
Pemaparan)
3 3 4 4 4
4 Menyampaikan tujuan
pembelajaran (Pra Pemaparan) 2 3 3 4 4
5 Memberikan penjelasan kepada
siswa mengenai materi yang akan
dipelajari (Persiapan)
3 3 4 4 4
6 Mendorong siswa untuk
menanggapi sesuai tidaknya
materi dengan kehidupan nyata
(Persiapan)
4 4 4 4 4
7 Menyajikan materi dengan
bantuan audio visual/ power point
(Inisiasi dan Akuisisi)
3 4 4 4 4
8 Mengkondisikan siswa kedalam
kelompok (Inisiasi dan Akuisisi) 3 3 3 4 4
9 Meminta siswa menyajikan hasil
diskusi kelompok kedepan kelas
(Elaborasi)
4 4 4 4 4
10 Membimbing siswa supaya aktif
bertanya dan memberikan
komentar serta pendapat
(Elaborasi)
3 3 3 3 4
11 Meminta siswa untuk membuat
peta konsep individu/ kelompok
(Elaborasi)
3 4 4 4 4
12 Mengajak siswa melakukan
relaksasi (Inkubasi/ Memasukkan 2 2 3 3 4
LAMPIRAN I.3
323
memori)
13 Memberi tontonan berupa video
motivasi (Inkubasi/ Memasukkan
memori)
2 3 3 3 4
14 Mengecek apakah siswa sudah
paham dengan materi yang telah
dipelajari (Verifikasi)
3 4 4 4 4
15 Memberi penghargaan kepada
siswa (Perayaan/ Integrasi) 2 3 3 4 4
Total 44 50 54 57 60
Skor Maksimum 60 60 60 60 60
Presentase 73.3% 83.3% 90% 95% 100%
Rata-rata Aktivitas Peneliti 88,34%
Berdasarkan hasil rekapitulasi aktivitas guru diatas, rata-rata aktivitas peneliti
dalam melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran
Brain Based Learning (BBL) adalah sebesar , yang berarti dapat
disimpulkan bahwa aktivitas yang dilakukan oleh peneliti terlaksana dengan baik.
324
REKAPITULASI LEMBAR OBSERVASI SISWA
DI KELAS EKSPERIMEN
Nama Sekolah SMK ABDURRAB PEKANBARU
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kelas/ Semester XTLM1/ Ganjil
No Aktivitas Siswa yang Diamati Pertemuan
1 2 3 4 5
1 Siswa mempersiapkan diri untuk
mengikuti pelajaran 2 3 3 3 4
2 Siswa mengingat kembali pelajaran
yang telah lalu 3 3 3 4 4
3 Siswa memperhatikan penjelasan
guru 3 4 4 4 4
4 Siswa bekerja secara individu 3 3 3 4 4
5 Siswa bergabung dengan anggota
kelompoknya 3 3 4 4 4
6 Siswa dalam kelompok belajarnya
membandingkan hasil pekerjaan
individu untuk menemukan solusi
3 3 3 4 4
7 Masing-masing perwakilan
kelompok mempresentasikan hasil
diskusinya secara bergantian
4 4 4 4 4
Total 21 23 24 27 28
Skor Maksimum 28 28 28 28 28
Presentase 75% 82,1% 85,7% 96,4% 100%
Rata-rata Aktivitas Siswa 87,84%
Berdasarkan hasil rekapitulasi aktivitas siswa diatas, rata-rata aktivitas siswa
dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran Brain
Based Learning (BBL) adalah sebesar 87,84%, yang berarti dapat disimpulkan
bahwa banyak aktivitas yang diikuti oleh siswa atau aktivitas siswa terlaksana
dengan baik.
LAMPIRAN I.4
325
DAFTAR NAMA GURU DAN PEGAWAI
SMK ABDURRAB PEKANBARU
No Nama Jenis
Kelamin
Klasifikasi
Guru Pegawai
1 Ade Wahyuni, SKM P Guru
2 Ahmad Muhazir, S.Psi. L Guru
3 Armaini, S.Pd. P Guru
4 Asma Karbela, S.K.M., M.Si. P Guru
5 Asraini Rangkuti, S.Pd. P Guru
6 Asvia P Guru
7 Azhariah, Lc., MA P Guru
8 Bayu Irwandi, S.Pd. L Guru
9 Busri Mustofa, S.Ud L Guru
10 Cici Nurjanah, SKM P Guru
11 Deci Sukanty, S.Si. P Guru
12 Dedi Agustriyantoni, S.Farm, Apt. L Guru
13 Deefa Fitri Maharani P Guru
14 Denia Pratiwi, M.Farm., Apt. P Guru
15 Desi Masita Tampubolon, SKM, M.Kes. P Guru
16 Desy Suryani, S.Si., Apt. P Guru
17 Dimas Ashari Septa Aden, S.Psi., M.Pd. L Guru
18 Dina Fadhila, S.Pd P Guru
19 dr. Lukman Hakim L Guru
20 Drs. Bambang Prasetya L Guru
21 Drs. Palimin L Guru
22 Efendi, S.Sos. L Guru
23 Efry Guswandi, S.Si. L Guru
24 Erika Saragih P Guru
25 Eva Riyanti, S.Farm., Apt. P Guru
26 Faisal Khazali Harahap, A.Md.A.K. L Guru
27 Febrina Indah Kesuma, S.Farm., Apt. P Guru
LAMPIRAN J
326
28 Fira Rosita, A.Md.A.K. P Guru
29 Harnita Herlinda P Guru
30 Helmawati, S.Pd. P Guru
31 Heru Wibowo, S.T. L Guru
32 Hikmah, A.Md.A.K. P Guru
33 Ika Fathatun Najihah, A.Md.A.K. P Guru
34 Irham Siregar, S.Pd., M.Si L Guru
35 Ismayani, A.Md.A.K. P Guru
36 Itje Kumala Sari, S.Pd. P Guru
37 Juni Nauli, S.ST P Guru
38 Kartika Lona, S.Pd. P Guru
39 Kasni Murnizar, S.Pd. P Guru
40 M. Al-Ulumiddin, A.Md.A.K. L Guru
41 M. Rosyidi, S.Pd. L Guru
42 Matori Hadinata, S.Farm., Apt. L Guru
43 Nahrika Yanti, S.Pd. P Guru
44 Neslikher Razen, S.Si., Apt. P Guru
45 Ngatini, S.Pd. P Guru
46 Ningsih Kesuma Dewi, A.Md.A.K. P Guru
47 Novia Jumaidah, S.Farm. P Guru
48 Novita Andriani, S.Pd.I P Guru
49 Nur Muslimah, S.Pd. P Guru
50 Nurayu Sudirman, S.Pd. P Guru
51 Nurma Almira, S.Farm, Apt. P Guru
52 Rafiqi Ulfa Ali, SKM, M.Si. P Guru
53 Rama Saputra, A.Md.A.K P Guru
54 Restu Aditya, S.Farm., Apt. L Guru
55 Rhama Andika, S.Pd. L Guru
56 Rosmaida, S.Pd. P Guru
57 Rumiza, S. Pd.I P Guru
58 Santoso Aguswan, S.Pd. L Guru
59 Suci Febria, S.Farm., Apt. P Guru
327
60 Sumartini, S.Farm., Apt. P Guru
61 Sundari, A.Md.A.K., SKM L Guru
62 Susanti, S.Pd. P Guru
63 Tin Andarini, A.Md.A.K. P Guru
64 Tri Mulyati, AMAK P Guru
65 Trio Nanda Putra, S.Pd. L Guru
66 Usda Yenni, S.Pd. P Guru
67 Wahyu Margi Sidoretno, S.Farm.Apt.,M.Farm. P Guru
68 Yesi Fahnida Ariani, A.Md.AK P Guru
69 Yuni Nabilla Utami, A.Md.AK P Guru
70 Jarot Supratomo, S.Kom L Pegawai TU
71 Puji Taliasih, S. IP P Pegawai TU
72 Afrizul Rahmad, S.S L Pegawai TU
73 Yusi Wahyuni P Pegawai TU
74 Resti Walijah, S.Kom P Pegawai TU
75 Cyntia Puspa Dewi P Pegawai TU
76 Wani Andika, S.Ip P Pegawai TU
77 Nurlina, S.T. P Pegawai Labor
78 Sovia Rabiyanti P Pegawai Labor
79 Ovi Rahmayanti P Pegawai Labor
80 Agus Budirulia Sari, S.Farm. P Pegawai Labor
81 Rani Rianti, A.Md.A.K. P Pegawai Labor
82 Resty Widya Hersa, A.Md.Kes. P Pegawai Labor
83 Felya Rofiqotunnisa Hidayat P Pegawai Labor
RIWAYAT HIDUP PENULIS
JENNERI ANNA YARTI, lahir di Banjar Benai pada
tanggal 06 Januari 1996. Anak kedua dari 3 bersaudara,
dari pasangan Bapak Andika Amri dan Ibu Heliyati.
Pendidikan formal yang ditempuh oleh penulis adalah
SDN 025 Talontam Benai, lulus pada tahun 2008.
Kemudian melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 9 Benai, lulus pada tahun
2011. Penulis melanjutkan pendidikan ke SMA Negeri 1 Benai dan lulus pada tahun
2014. Pada tahun 2015 penulis melanjutkan studi ke Program Studi Pendidikan
Matematika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan
Syarif Kasim Riau (UIN SUSKA Riau). Penulis melaksanakan penelitian pada
bulan September tahun 2019 di SMK Abdurrab Pekanbaru dengan judul “Pengaruh
Penerapan Model Pembelajaran BBL (Brain Based Learning) terhadap
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Ditinjau dari Self Efficacy Siswa
SMK”. Alhamdulillah, penulis dapat menyelesaikan studi selama 4 tahun 6 bulan
dengan predikat sangat memuaskan dan nilai kelulusan (IPK) 3,40 serta berhak
menyandang gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.).