pengaruh penerapan model pembelajaran bbl - Repository ...

330
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BBL (BRAIN BASED LEARNING) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DITINJAU DARI SELF EFFICACY SISWA SMK OLEH JENNERI ANNA YARTI NIM. 11515203853 FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU PEKANBARU 1441 H/2020 M

Transcript of pengaruh penerapan model pembelajaran bbl - Repository ...

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BBL

(BRAIN BASED LEARNING) TERHADAP KEMAMPUAN

PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DITINJAU

DARI SELF EFFICACY SISWA SMK

OLEH

JENNERI ANNA YARTI

NIM. 11515203853

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

PEKANBARU

1441 H/2020 M

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BBL

(BRAIN BASED LEARNING) TERHADAP KEMAMPUAN

PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DITINJAU

DARI SELF EFFICACY SISWA SMK

Skripsi

diajukan untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan

(S.Pd.)

Oleh

JENNERI ANNA YARTI

NIM. 11515203853

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

PEKANBARU

1441 H/2020 M

iii

PENGHARGAAN

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah Subhaanahu wa Ta’ala yang telah

memberi nikmat akan iman, islam dan ihsan serta dengan segala pengalaman yang

telah dilalui oleh penulis sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.

Shalawat dan salam penulis ucapkan kepada nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi

wassallam yang menjadi suri tauladan bagi penulis.

Skripsi dengan judul Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran BBL

(Brain Based Learning) terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah

Matematis Ditinjau dari Self Efficacy Siswa SMK, merupakan karya ilmiah yang

ditulis untuk memenuhi salah satu syarat guna mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan (S.Pd.) pada Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

Dukungan berupa moril maupun materil telah penulis dapatkan baik dari

keluarga maupun orang-orang yang turut membantu dalam proses pengerjaan

skripsi ini. Ucapan terima kasih penulis kepada kedua orang tua tercinta Bapak

Andika Amri dan Omak Heliyati serta Kak Elfira Rahmawati dan Adik Gilang

Ramadhan. Penulis turut mengucapkan terima kasih kepada civitas akademika

Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau atas pembelajaran yang

diberikan. Selanjutnya, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. KH. Akhmad Mujahiddin S.Ag., M.Ag. selaku Rektor Universitas

Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Dr. Drs. H. Suryan A. Jamrah, MA.

Wakil Rektor I, Drs. H. Promadi, MA. Wakil Rektor III yang telah

mendedikasikan waktunya untuk memajukan universitas mencapai visi dan

misinya.

2. Dr. H. Muhammad Syaifuddin, S.Ag., M.Ag., Dekan Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Dr. Drs.

Alimuddin, M.Ag., Wakil Dekan I, Dr. Dra. Rohani, M.Pd., Wakil Dekan II,

Dr. Drs. Nursalim, M.Pd., Wakil Dekan III dan beserta seluruh staff. Terima

kasih atas kebaikan dan motivasinya.

iv

3. Dr. Granita, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim

Riau, Hasanuddin, S. Si., M.Si. selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan

Matematika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan

Syarif Kasim Riau dan Pembimbing Skripsi.

4. Arnida Sari, S. Pd., M. Mat. selaku Penasehat Akademik.

5. Irham Siregar, M.Si., selaku Kepala SMK Abdurrab Pekanbaru, Isti Fauziah,

S.Pd. selaku guru mata pelajaran matematika di SMK Abdurrab Pekanbaru.

6. Dina Rizqiyah, Mahyu Kartika, Rabi’atul Adawiyah teman-teman PMT F’15

dan teman-teman seperjuangan PMT’15 lainnya yang tidak bisa penulis sebut

satu per satu.

7. Teman-teman Kuliah Kerja Nyata Desa Pulau Komang Sentajo Raya dan

teman-teman PPL SMK Abdurrab Pekanbaru selaku teman dalam berbagi

pengalaman organisasi selama masa perkuliahan.

Selanjutnya, semoga Allah Subhaanahu wa Ta’ala membalas segala doa dan

kebaikkan yang telah diberikan kepada penulis. Demikian penghargaan ini penulis

buat.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh

Pekanbaru, Juli 2020

Jenneri Anna Yarti

v

PERSEMBAHAN

~Yang Utama dari Segalanya~

Segala do’a, sujud, syukur dan harap kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Atas naungan rahmat, nikmat dan Hidayah-Mu kepada hamba, sehingga

dengan bekal ilmu pengetahuan yang telah dirimu anugerahkan kepada

hamba dan atas izin-Mu akhirnya skripsi sederhana ini dapat terselesaikan.

Sholawat dan salam teruntuk baginda Rasulullah Shalallahu’alaihi wa

sallam panutan dari suri tauladan terbaik.

~Omak dan Bapak Tercinta~

Ku persembahkan sebuah karya sederhana ini untuk Omak Heliyati dan

Bapak Andika Amri tercinta, yang tiada hentinya selama ini

memberi do’a, semangat, nasehat, kasih sayang, dan pengorbanan

yang tak tergantikan hingga selalu kuat menjalani

setiap persoalan.

“Ya Allah Ya Rahman Ya Rahim, terimakasih telah Engkau karuniakan

kepada hamba kedua orangtua yang setiap waktu ikhlas menguatkanku,

memberikan yang terbaik untukku, mendidikku, membimbingku dengan

baik, ya Allah berikanlah syurga Firdaus-Mu untuk mereka dan jauhkanlah

mereka nanti dari siksaan api neraka-Mu” Aamiin.

Terima kasih Omak…

Terima kasih Omak…

Terima kasih Omak…

Terima kasih Bapak...

~Seluruh Dosen dan Pegawai Fakultas Tarbiyah dan Keguruan~

Hanya skripsi yang sederhana ini yang dapat Ananda persembahkan sebagai

wujud rasa terima kasih kepada Ibu dan Bapak dosen atas segala ilmu yang

telah diberikan, serta kepada seluruh pegawai Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan yang telah banyak membantu demi kelancaran

berlangsungnya perkuliahan.

~Dosen Pembimbing~

Bapak Hasanuddin, S.Si., M. Si. selaku pembimbing skripsi, Ananda

mengucapkan banyak terimakasih atas sudinya Bapak meluangkan

waktu untuk membaca dan mengoreksi skripsi ini demi terwujudnya skripsi

yang baik. Skripsi yang sederhana inilah sebagai perwujudan dari rasa

terima kasih Ananda kepada Bapak

~Sahabat –Sahabat duniaku~

Terimakasih untuk semangat, canda tawa, tangis, dan perjuangan yang telah

kita lewati bersama dan terimakasih untuk pengalaman yang telah

terukir selama ini. Semoga di akhirat nanti kita tetap bisa bersama dan

berkumpul di surga Allah, Aamiin

vi

-MOTTO-

“Ridho Allah tergantung pada ridho orang tua dan murka Allah tergantung

pada murka orang tua.”

(H.R. At-tirmidzi: 1899)

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan

kesanggupannya....”

(Q.S. Al Baqarah: 286)

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”

(Q.S Al Insyirah: 6)

vii

ABSTRAK

Jenneri Anna Yarti, (2020) : Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran BBL

(Brain Based Learning) terhadap Kemampuan

Pemecahan Masalah Matematis Ditinjau dari Self

Efficacy Siswa SMK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Ada atau tidaknya perbedaan

kemampuan pemecahan masalah matematis antara siswa yang diajarkan

menggunakan model pembelajaran BBL (Brain Based Learning) dengan siswa

yang diajarkan menggunakan pembelajaran konvensional. 2) Ada atau tidaknya

interaksi antara model pembelajaran BBL (Brain Based Learning) dan self

efficacy terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Penelitian ini

merupakan penelitian Eksperimen dengan desain penelitian Factorial Experiment.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah cluster

random sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas

XTLM semester ganjil SMK Abdurrab Pekanbaru tahun ajaran 2019/2020.

Sampel dalam penelitian ini adalah kelas XTLM1 sebagai kelas eksperimen dan

XTLM2 sebagai kelas kontrol. Teknik analisis data yang digunakan peneliti yaitu

uji-t dan anova dua arah. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan

bahwa: 1) Terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis antara

siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran BBL (Brain Based

Learning) dengan siswa yang diajarkan menggunakan pembelajaran konvensional.

2) Tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran BBL (Brain Based

Learning) dan self efficacy terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis

siswa.

Kata Kunci: Model Pembelajaran BBL (Brain Based Learning), Kemampuan

Pemecahan Masalah Matematis, Self Efficacy.

viii

ABSTRACT

Jenneri Anna Yarti, (2020): The Effect of Implementing BBL (Brain Based

Learning) Learning Model toward Students’

Mathematic Problem-Solving Ability Derived

from Their Self-Efficacy at Vocational High

School

This research aimed at knowing 1) whether there was or not a difference on

mathematic problem-solving ability between students taught by using BBL (Brain

Based Learning) learning model and those who were taught by using conventional

learning, and 2) whether there was or not an interaction between BBL learning

model and self-efficacy toward student mathematic problem-solving ability. It

was an experimental research with factorial experiment design. Cluster random

sampling technique was used in this research. All the tenth-grade students at the

first semester of Vocational High School of Abdurrab Pekanbaru in the Academic

Year of 2019/2020 were the population of this research. The samples were the

tenth-grade students of TLM1 as the experimental group and the students of

TLM2 as the control group. The techniques of analyzing the data were t-test and

two-way ANOVA. Based on the data analysis result, it could be concluded that 1)

there was a difference on mathematic problem-solving ability between students

taught by using BBL learning model and those who were taught by using

conventional learning, and 2) there was no interaction between BBL learning

model and self-efficacy toward student mathematic problem-solving ability.

Keywords: BBL (Brain Based Learning) Learning Model, Mathematic

Problem-Solving Ability, Self-Efficacy

ix

ملخص

في قدرة حل المشكالت م القائم على الدماغيالتعل(: تأثير تطبيق نموذج 0202، )نا يارتيأجينري لدى تالميذ المدرسة الثانوية المهنية الكفاءة الذاتية بناء علىالرياضية

( الفرق يف قدرة حل املشكالت الرياضية بني التالميذ الذين يتعلمون 1يهدف هذا البحث ملعرفة ما يلي: ( التعامل بني2والتالميذ الذين يتعلمون باستخدام التعليم التقليدي و م القائم على الدماغيالتعلباستخدام منوذج

يف قدرة حل املشكالت الرياضية لدى التالميذ. وهذا البحث الكفاءة الذاتيةو م القائم على الدماغيالتعلمنوذج العنقودية. جمتمعه مجيع العشوائية . ألخذ العينة، استخدمت تقنيةجتربة عامليهو البحث شبه التجربة بتصميم

. 2112/2121عبد الرب الثانوية املهنية للعام الدراسي تالميذ الفصل العاشر يف الفصل الدراسي األول مبدرسةكالفصل الضبطي. لتحليل البيانات، XTLM2كالفصل التجرييب والفصل XTLM1وعينته الفصل ( وجود الفرق يف قدرة 1وحتليل التباين لالجتاهني. بناء على نتيجة حتليل البيانات، استنتج أن: t-استخدم اختبار

والتالميذ الذين م القائم على الدماغيالتعلية بني التالميذ الذين يتعلمون باستخدام منوذج حل املشكالت الرياضيف الكفاءة الذاتيةو م القائم على الدماغيالتعل( عدم التعامل بني منوذج 2يتعلمون باستخدام التعليم التقليدي و

قدرة حل املشكالت الرياضية لدى التالميذ.

الكفاءة ، القدرة في حل المشكالت الرياضية، م القائم على الدماغيالتعلنموذج ية: الكلمات األساس الذاتية

x

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN ....................................................................................... i

PENGESAHAN ........................................................................................ ii

PENGHARGAAN .................................................................................... iii

PERSEMBAHAN ...................................................................................... v

MOTTO .................................................................................................. vi

ABSTRAK ................................................................................................ vii

DAFTAR ISI ............................................................................................ x

DAFTAR TABEL .................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xiii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah .......................................................... 8

C. Batasan Masalah ............................................................... 8

D. Rumusan Masalah ............................................................. 9

E. Tujuan Penelitian .............................................................. 9

F. Manfaat Penelitian ............................................................ 9

G. Penegasan Istilah ............................................................... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori ................................................................. 12

1. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis ............ 12

2. Model Pembelajaran BBL (Brain Based Learning) .... 18

3. Self Efficacy ................................................................. 23

4. Pembelajaran Konvensional ........................................ 25

B. Hubungan Model Pembelajaran BBL (Brain Based

Learning) dengan Kemampuan Pemecahan Masalah

Matematis .......................................................................... 28

C. Penelitian yang Relevan ................................................... 29

D. Konsep Operasional .......................................................... 31

xi

E. Hipotesis Penelitian ........................................................... 36

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ................................................................. 37

B. Desain Penelitian ............................................................... 37

C. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................... 40

D. Populasi dan Sampel ......................................................... 41

E. Variabel Penelitian ............................................................ 43

F. Teknik Pengumpulan Data ................................................ 44

G. Instrumen Penelitian.......................................................... 46

1. Instrumen Pelaksanaan Pembelajaran ........................ 46

2. Instrumen Pengumpulan Data ............................ ........ 47

H. Teknik Analisis Data ......................................................... 60

1. Uji Prasyarat ............................................................... 60

2. Uji Hipotesis .............................................................. 63

I. Prosedur Penelitian............................................................ 68

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian............................................... 70

B. Pelaksanaan Penelitian ...................................................... 76

C. Analisis Data Penelitian .................................................... 82

1. Analisis Lembar Observasi ........................................ 83

2. Analisis Self Efficacy ................................................. 84

3. Analisis Data Posttest Kemampuan Pemecahan

Masalah Matematis .................................................... 85

4. Uji Hipotesis .............................................................. 87

D. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................... 90

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................... 95

B. Saran .................................................................................. 96

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

xii

DAFTAR TABEL

Tabel II.1 Kriteria Pemberian Skor Kemampuan Pemecahan Masalah

Matematis ......................................................................................... 17

Tabel II.2 Pedoman Penskoran Self Efficacy Matematis .................................. 35

Tabel III.1 Rancangan Penelitian ....................................................................... 38

Tabel III.2 Modifikasi Rancangan Desain Penelitian ........................................ 38

Tabel III.3 Kaitan Antara Model Pembelajaran Dengan Kemampuan

Pemecahan Masalah Matematis Dengan Self Efficacy Siswa 39

Tabel III.4 Jadwal Penelitian ............................................................................. 41

Tabel III.5 Hasil Uji Statistik Untuk memilih Kelas Sampel ............................ 42

Tabel III.6 Kriteria Koefisien Korelasi Validitas Instrumen ............................. 49

Tabel III.7 Hasil Koefisien Korelasi Validitas Instrumen ................................. 50

Tabel III.8 Kriteria Koefisien Korelasi Reliabilitas Instrumen ......................... 52

Tabel III.9 Kriteria Daya Pembeda .................................................................... 53

Tabel III.10 Hasil Daya Pembeda Soal Uji Coba ................................................ 54

Tabel III.11 Kriteria Indeks Kesukaran Soal ....................................................... 55

Tabel III.12 Hasil Tingkat Kesukaran Soal ......................................................... 55

Tabel III.13 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Soal .................................................... 56

Tabel III.14 Hasil Koefisien Korelasi Validitas Instrumen Angket Self Efficacy 57

Tabel III.15 Kriteria Koefisien Korelasi Reliabilitas Instrumen Angket Self

Efficacy ............................................................................................ 59

Tabel IV.1 Jumlah Siswa SMK Abdurrab Pekanbaru ....................................... 75

Tabel IV.2 Data Sarana dan Prasarana SMK Abdurrab Pekanbaru ................... 76

Tabel IV.3 Hasil Perhitungan Lembar Observasi .............................................. 83

Tabel IV.4 Pengelompokan Siswa ..................................................................... 84

Tabel IV.5 Uji Normalitas Soal Posttest ............................................................ 85

Tabel IV.6 Uji Homogenitas Soal Posttest ........................................................ 86

Tabel IV.7 Uji-t Posttest .................................................................................... 88

Tabel IV.8 Uji Anova Dua Arah ........................................................................ 89

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar IV.1 Rekapitulasi Aktivitas Guru ...................................................83

Gambar IV.2 Rekapitulasi Aktivitas Siswa ..................................................84

Gambar IV.3 Rata-rata Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis ........92

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Silabus .......................................................................................... 101

Lampiran A1 RPP-1 Kelas Eksperimen ............................................................. 104

Lampiran A2 RPP-2 Kelas Eksperimen ............................................................. 113

Lampiran A3 RPP-3 Kelas Eksperimen ............................................................. 121

Lampiran A4 RPP-4 Kelas Eksperimen ............................................................. 130

Lampiran A5 RPP-5 Kelas Eksperimen ............................................................. 139

Lampiran B1 RPP-1 Kelas Kontrol .................................................................... 148

Lampiran B2 RPP-2 Kelas Kontrol .................................................................... 154

Lampiran B3 RPP-3 Kelas Kontrol .................................................................... 160

Lampiran B4 RPP-4 Kelas Kontrol .................................................................... 166

Lampiran B5 RPP-5 Kelas Kontrol .................................................................... 173

Lampiran C1 Kisi-Kisi Soal Uji Coba Kemampuan Pemecahan Masalah

Matematis ..................................................................................... 180

Lampiran C2 Soal Uji Coba Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis ...... 182

Lampiran C3 Kunci Jawaban Soal Uji Coba Kemampuan Pemecahan

Masalah Matematis ....................................................................... 184

Lampiran C4 Hasil Soal Uji Coba Kemampuan Pemecahan Masalah

Matematis ..................................................................................... 194

Lampiran C5 Validitas Soal Uji Coba Kemampuan Pemecahan Masalah

Matematis ..................................................................................... 195

Lampiran C6 Reliabilitas Soal Uji Coba Kemampuan Pemecahan

Masalah Matematis ....................................................................... 208

Lampiran C7 Daya Pembeda Soal Uji Coba Kemampuan Pemecahan

Masalah Matematis ....................................................................... 212

Lampiran C8 Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba Kemampuan Pemecahan

Masalah Matematis ....................................................................... 219

Lampiran D1 Kisi-Kisi Uji Coba Angket Self Efficacy ...................................... 222

Lampiran D2 Uji Coba Angket Self Efficacy ...................................................... 223

Lampiran D3 Hasil Uji Coba Angket Self Efficacy ............................................ 226

xv

Lampiran D4 Validitas Angket Uji Coba Self Efficacy ...................................... 228

Lampiran D5 Reliabilitas Angket Uji Coba Self Efficacy .................................. 236

Lampiran E1 Kisi-Kisi Soal Pretest Kemampuan Pemecahan Masalah

Matematis ..................................................................................... 240

Lampiran E2 Soal Pretest Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis .......... 241

Lampiran E3 Kunci Jawaban Soal Pretest Kemampuan Pemecahan

Masalah Matematis ....................................................................... 243

Lampiran E4 Hasil Pretest Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis ........ 250

Lampiran E5 Uji Normalitas Pretest Kemampuan Pemecahan Masalah

Matematis ..................................................................................... 251

Lampiran E6 Uji Homogenitas Dengan Metode Barlet ..................................... 257

Lampiran E7 Uji Anova Satu Arah Data Kemampuan Pemecahan

Masalah Matematis Siswa Kelas Calon Sampel .......................... 260

Lampiran F1 Kisi-Kisi Angket Self Efficacy...................................................... 265

Lampiran F2 Angket Self Efficacy ..................................................................... 266

Lampiran F3 Hasil Angket Self Efficacy Siswa ................................................. 268

Lampiran G1 Kisi-Kisi Soal Posttest Kemampuan Pemecahan Masalah

Matematis ..................................................................................... 271

Lampiran G2 Soal Posttest Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis ........ 273

Lampiran G3 Kunci Jawaban Soal Posttest Kemampuan Pemecahan

Masalah Matematis ....................................................................... 275

Lampiran G4 Hasil Posttest Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis ....... 284

Lampiran G5 Uji Normalitas Posttest Kemampuan Pemecahan Masalah

Matematis ..................................................................................... 285

Lampiran G6 Uji Homogenitas Posttest Kemampuan Pemecahan Masalah

Matematis ..................................................................................... 289

Lampiran G7 Uji-t Hipotesis Rumusan Masalah Pertama .................................. 292

Lampiran H1 Pengelompokan Self Efficacy Siswa ............................................. 295

Lampiran H2 Perhitungan Uji Anova Dua Arah ................................................ 301

Lampiran I1 Lembar Observasi Guru ............................................................... 307

Lampiran I2 Lembar Observasi Siswa .............................................................. 317

xvi

Lampiran I3 Rekapitulasi Lembar Observasi Guru .......................................... 322

Lampiran I4 Rekapitulasi Lembar Observasi Siswa ......................................... 324

Lampiran J Daftar Nama Guru Dan Pegawai .................................................. 325

Lampiran K Dokumentasi ................................................................................. 328

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemampuan pemecahan masalah merupakan suatu aspek yang sangat

penting dalam pembelajaran, karena dengan kemampuan pemecahan masalah

siswa dapat mengembangkan kemampuannya dalam setiap materi pelajaran.

Salah satu pelajaran yang sangat membutuhkan kemampuan pemecahan

masalah siswa dalam proses pembelajaran adalah matematika.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak terlepas dari

peran serta matematika, oleh karena itu kemampuan pemecahan masalah

matematika sangat diperlukan siswa dalam pembelajaran matematika

disekolah.

Pemecahan masalah merupakan salah satu tujuan pembelajaran

matematika. Mempelajari kemampuan pemecahan masalah adalah tujuan

utama dalam mempelajari matematika, karena kemampuan pemecahan

masalah merupakan salah satu aspek dalam kehidupan sehari-hari yang pasti

dihadapi siswa.1 Jadi, pemecahan masalah merupakan bagian penting dan

tidak bisa dipisahkan dari matematika yang wajib dipelajari oleh siswa

disekolah.

Hal ini sejalan dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Nomor 21 Tahun 2016 tentang standar isi pendididikan dasar dan menengah

1Effandi Zakaria, dkk, Trend Pengajaran dan Pembelajaran Matematik, (Kuala Lumpur:

Lohprit SDN, BHD, 2007), hlm. 112.

2

point pertama yaitu menunjukkan sikap logis, kritis, analitis, kreatif, cermat

dan teliti, bertanggung jawab, responsif, dan tidak mudah menyerah dalam

memecahkan masalah.2 Terlihat jelas bahwa pemecahan masalah matematis

merupakan salah satu kemampuan penting yang harus dimiliki pada diri

siswa.

Penelitian yang dialakukan N. Adiastuty menjelaskan bahwa proses

pembelajaran di SMK adalah upaya untuk mengembangkan potensi,

kecakapan dan kepribadian siswa. Lulusan dari SMK diharapkan bisa lebih

terampil dan siap dalam dunia kerja, sehingga diharapkan juga mereka

terampil dalam memecahkan permasalahan yang ada di dunia kerja.3

Penelitian Tina sebelumnya, prestasi siswa SMK dalam pembelajaran

matematika masih tergolong rendah terutama dalam hal kemampuan

memecahkan masalah matematis.4 Dari kedua penelitian tersebut penulis

berpendapat bahwa, kemampuan untuk memecahkan masalah matematis

disekolah sangat diperlukan oleh siswa, agar siswa lebih terampil dalam

memecahkan permasalahan yang ada disekolah. Dan juga dalam dunia kerja

nanti juga akan mudah untuk memecahkan masalah. Sebab, bekal untuk

terjun ke dunia kerja salah satu nya didapat dari sekolah.

2Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Peraturan Menteri Pendidikan

dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar

dan Menengah, Jakarta, 2016, hlm. 121. 3N. Adiastuty, Rochmad, Masrukan, “Perangkat Pembelajaran Model BBL Materi

Barisan dan deret untuk meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah”, Junnes Journal of

Mathematics Education Research, Vol. 2 No. 1, 2012, hlm. 88. 4Sumartini, T.S., “Peningkatan Kamampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa

melalui Pembelajaran Berbasis Masalah”, Jurnal “Mosharafa” Pendidikan Matematika STKIP

Garut, Vol.5 No.2, Mei 2016, hlm. 149.

3

Hasil PPL (Program pengalaman Lapangan) penulis ketika praktek di

SMK Abdurrab Pekanbaru pada tanggal 19 September s/d 19 Desember

2018, penulis menemukan beberapa masalah diantaranya, yaitu sebagai

berikut:

1. Masih banyak siswa yang menyontek ketika mengerjakan soal

matematika yang diberikan oleh guru.

2. Siswa masih kurang percaya diri terhadap kemampuan yang dimiliki

dalam menyelesaikan soal matematika.

3. Siswa masih lemah terhadap kemampuan pemecahan masalah yang

dimiliki, hal ini dibuktikan dengan ditemukannya beberapa hal berikut:

a. Masih banyak siswa yang belum mengetahui apa masalah yang

terdapat didalam soal atau apa yang diketahui dan apa yang ditanya

atau ingin dicari/selesaikan.

b. Siswa masih bingung untuk merencanakan penyelesaikan soal

matematika ketika soal tersebut berbeda dari contoh yang telah

diberikan guru sebelumnya.

c. Siswa juga merasa kesulitan dalam melaksanakan penyelesaikan

soal-soal yang diberikan.

d. Banyak siswa yang tidak mau memeriksa kembali jawaban dari soal

yang telah diselesaikan.

Kemampuan pemecahan masalah matematis menjadi sangat penting

ketika siswa melakukan kegiatan pembelajaran matematika, karena mereka

akan berlatih untuk menyelesaikan, menggambarkan sehingga mereka dapat

4

memahami konsep matematika dengan membangun pengetahuan mereka

sendiri dengan bimbingan guru. Sikap siswa dalam proses pembelajaran juga

mengalami kemunduran karena ketidakmampuannya dalam menerima

pembelajaran. Hal ini dapat diamati dengan ketidakjujurannya dalam

menyelesaikan masalah matematika, tidak sabar, mengganggu teman dan

berprilaku tidak ramah.5

Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa perlu ditingkatkan

karena kemampuan ini adalah salah satu tujuan pembelajaran matematika.

Apabila kemampuan pemecahan masalah matematika siswa terus dibiarkan

rendah, maka pencapaian tujuan pembelajaran matematika akan sulit

terlaksana.

Salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan pemecahan

masalah matematis siswa, maka diperlukan adanya pembelajaran yang

menekankan pada belajar siswa aktif dan dapat membangkitkan rasa ingin

tahu. Salah satu pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan

kemampuan pemecahan masalah matematis dan mengikutsertakan siswa aktif

dalam proses pembelajaran adalah model pembelajaran BBL (Brain Based

Learning).

Melalui pembelajaran ini diharapkan mampu meningkatkan

kemampuan pemecahan masalah matematis siswa karena Model

pembelajaran BBL (Brain Based Learning) atau pembelajaran berbasis

kemampuan otak adalah model pembelajaran yang diselaraskan dengan cara

5Suhandri dan Arnida Sari, “Pengembangan Modul Berbasis Kontekstual Terintegrasi

Nilai Keislaman untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa”, Suska

Journal of Mathematics Education, Vol. 5 No.2, 2019, hlm. 133.

5

kerja otak yang didesain secara ilmiah untuk belajar, tidak terfokus pada

keterurutan, tetapi lebih mengutamakan pada kesenangan dan kecintaan siwa

akan belajar sehingga siswa dapat dengan mudah menyerap materi yang

dipelajari.6

Model pembelajaran BBL (Brain Based Learning) terdiri dari tujuh

tahap/langkah yang dilakukan yaitu pra-pemaparan, persiapan, inisiasi dan

akuisisi, elaborasi, inkubasi dan memasukkan memori, verifikasi dan

pengecekan keyakinan, perayaan dan integrasi. Berdasarkan penelitian yang

dilakukan Yoni langkah-langkah yang dilaksanakan pada model pembelajaran

BBL (Brain Based Learning) menunjukkan adanya keaktifan siswa selama

proses pembelajaran.7

Ketika siswa terbiasa menggunakan kemampuan pemecahan masalah,

maka nantinya akan sangat berguna bagi siswa dalam menghadapi masa

depannya. Karena siswa sudah merasa mampu atau merasa terbiasa

menyelesaikan soal non rutin yang tingkat kesulitannya lebih tinggi dari soal

rutin, siswa akan merasa yakin terhadap kemampuannya sendiri dalam

menyelesaikan soal atau tugas-tugas yang diberikan sehingga self efficacy

siswa meningkat.

6Karunia Eka Lestari dan Mokhammad Ridwan Yudhanegara, Penelitian Pendidikan

Matematika, (Bandung: PT. Refika Aditama,2015), hlm. 61. 7Yoni Sunaryo dan Ida Nuraida, “Pengaruh Penerapan Model Brain Based Learning

Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Siswa”, Jurnal Penelitian Pendidikan dan

pengajaran Matematika, Vol. 3 No.2, September 2017, hlm. 93.

6

Hal ini sesuai dengan pengertian kemampuan pemecahan masalah

yang diantaranya untuk menyelesaikan soal rutin dan non rutin. Soal non

rutin adalah soal yang prosedur penyelesaiannya memerlukan perencanaan

penyelesaian, sedangkan soal rutin adalah soal yang penyelesaiannya sekedar

mengulang algoritmik.8 Jadi, dapat disimpulkan bahwa soal rutin lebih mudah

dari soal non rutin dalam penyelesaiannya.

Selanjutnya meningkatnya self efficacy siswa terhadap matematik

akan menunjang terhadap keberhasilan siswa dalam belajar matematika.9

Jadi, penelitian tersebut menggambarkan bahwa kesuksesan siswa dalam

belajar antara lain dapat ditentukan dari pandangan dirinya terhadap

kemampuannya.

Satu jenis pandangan terhadap kemampuan dirinya yang dapat

mempengaruhi kesuksesan siswa adalah kemampuan diri (self efficacy).10

Pada permasalahan ini self efficacy yang dimaksud adalah keyakinan seorang

siswa dengan kemampuannya dalam pembelajaran matematika.

Self efficacy merupakan salah satu faktor penting yang berpengaruh

pada pencapaian peserta didik.11

Self efficacy mempengaruhi siswa dalam

memilih kegiatannya. Siswa dengan self efficacy yang rendah mungkin

menghindari pelajaran yang banyak tugasnya, khususnya untuk tugas-tugas

8Ibid, hlm. 84.

9Ibid, hlm. 94.

8Heris Hendriana, Euis Eti Rohaeti, dan Utari Soemarno, Hard Skill dan Soft Skills,

(Bandung: PT. Refika Aditama,2017), hlm. 212. 11

Zubaidah Amir dan Risnawati, Psikologi Pembelajaran Matematiaka, (Yogyakarta:

Aswaja Pressindo, 2015), hlm. 156.

7

yang menantang, sedangkan siswa dengan self efficacy yang tinggi

mempunyai keinginan yang besar untuk mengerjakan tugas-tugasnya.

Penilaian self efficacy mendorong individu menghindari situasi yang

diyakini melampaui kemampuannya atau melakukan kegiatan yang

diperkirakan dapat diatasinya. Dalam memecahkan masalah yang sulit,

individu yang mempunyai keraguan tentang kemampuannya akan

mengurangi usahanya bahkan cenderung akan menyerah.

Individu yang mempunyai efficacy tinggi menganggap kegagalan

sebagai kurangnya usaha, sedangkan individu yang memiliki efficacy rendah

menganggap kegagalan berasal dari kurangnya kemampuan.12

Jadi, self

efficacy memiliki fungsi penting dalam menghadapi pandangan bahwa

matematika dianggap pelajaran yang sukar untuk dipahami dan pelajaran

yang menakutkan bagi siswa yang berkemampuan rendah.

Fungsi penting tersebut adalah dalam hal kualitas strategi belajar dan

mengontrol diri. Siswa dengan self efficacy tinggi memiliki kualitas strategi

belajar yang lebih baik dan memiliki kontrol diri yang lebih terhadap hasil

belajar mereka dari pada siswa dengan self efficacy rendah.13

Maka tinggi

rendah self efficacy siswa akan sangat memepengaruhi kualitas strategi

belajar dan mengontrol diri.

12

Susanti, “Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis dan Self-Efficacy

Siswa MTs Melalui Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik”, Suska Journal of Mathematics

Education, Vol. 3 No.2, 2017, hlm. 93. 13

Zubaidah Amir MZ dan Ramon Muhandaz, “Profil Kesulitan Belajar Matematika dan

Self efficacy Matematis Siswa Sekolah Menengah di Riau”, Suska Journal of Mathematics

Education, Vol. 5 No.2, 2019, hlm. 143.

8

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan diatas, maka dari itu penulis

tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Penerapan

Model Pembelajaran BBL (Brain Based Learning) Terhadap

Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Ditinjau dari Self Efficacy

Siswa SMK “

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka

penulis dapat mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa masih rendah, hal ini

menyebabkan siswa kesulitan dalam menyelesaikan masalah matematika.

2. Siswa masih bingung untuk merencanakan penyelesaikan soal matematika

ketika soal tersebut berbeda dari contoh yang telah diberikan guru

sebelumnya.

3. Siswa juga merasa kesulitan dalam melaksanakan penyelesaikan soal-soal

yang diberikan.

4. Banyak siswa yang tidak mau memeriksa kembali jawaban dari soal yang

telah diselesaikan.

C. Batasan Masalah

Agar penulisan penelitian ini terfokus dan tidak terlalu luas

jangkauannya, maka penulis membatasi masalah pada kemampuan

pemecahan masalah matematis ditinjau dari self efficacy siswa yang belajar

menggunakan model pembelajaran BBL (Brain Based Learning).

9

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah, yang telah dikemukakan sebelumnya,

maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis

antara siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran BBL

(Brain Based Learning) dan siswa yang diajarkan menggunakan

pembelajaran konvensional?

2. Apakah terdapat interaksi antara model pembelajaran BBL (Brain Based

Learning) dan self efficacy terhadap kemampuan pemecahan masalah

matematis siswa?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk menyelidiki ada atau tidaknya perbedaan kemampuan pemecahan

masalah matematis antara siswa yang diajarkan menggunakan model

pembelajaran BBL (Brain Based Learning) dan siswa yang diajarkan

menggunakan pembelajaran konvensional.

2. Untuk menyelidiki ada atau tidaknya interaksi antara model pembelajaran

BBL (Brain Based Learning) dan self efficacy terhadap kemampuan

pemecahan masalah matematis siswa.

F. Manfaat penelitian

Adapun manfaat yang dapat diharapkan pada penelitian ini, yaitu:

1. Bagi guru: hasil penelitian ini dapat berguna untuk mengetahui sejauh

mana keberhasilan yang telah dicapai dalam pembelajaran tersebut dan

10

diharapkan guru menjadi termotivasi untuk menggunakan model

pembelajaran BBL (Brain Based Learning) ini untuk meningkatkan hasil

pembelajaran.

2. Bagi siswa: peneilitian ini diharapkan dapat meningkatkan hasil

pembelajaran, yaitu meningkatkan kemampuan pemecahan masalah

matematis dan self efficacy siswa.

3. Bagi penulis: penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu, wawasan

dan pengetahuan penulis. Serta memberikan pengalaman lansung tentang

model pembelajaran BBL (Brain Based Learning).

G. Penegasan Istilah

Menghindari kesalahan dalam memahami judul penelitian ini, maka

penulis menjelaskan beberapa istilah yang digunakan dalam judul penelitian

ini, yaitu:

1. Pembelajaran berbasis otak BBL (Brain Based Learning) adalah

pembelajaran yang disesuaikan dengan cara berpikir otak yang didesain

secara alamiah untuk belajar.14

2. Kemampuan pemecahan masalah matematis adalah kemampuan

memecahkan masalah rutin, non-rutin, rutin terapan, rutin non-terapan,

non-rutin terapan, dan masalah non-rutin non-terapan dalam bidang

matematika.15

14

Eric Jensen, Pemelajaran Berbasis Otak, (Edisi kedua ; Jakarta: PT Indeks, 2011), hlm.

6. 15

Karunia Eka Lestari dan Mokhammad Ridwan Yudhanegara, Op. Cit., hlm. 84.

11

3. Self efficacy merupakan keyakinan seseorang terhadap kemampuannya

dalam mengatur dan melaksanakan serangkaian tindakan untuk mencapai

hasil yang ditetapkan.16

16

Heris Hendriana, Euis Eti Rohaeti, dan Utari Soemarno, Op. Cit., hlm. 211.

12

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Landasan Teori

1. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

a. Pengertian Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

Setiap manusia memiliki masalah dan kehidupan manusia

tidak akan terlepas dari masalah. Begitu juga dengan matematika.

Masalah adalah suatu pertanyaan yang harus dijawab. Namun, tidak

semua pertanyaan merupakan suatu masalah. Menurut Effandi Zakaria

dalam kamus Matematika, masalah adalah sesuatu yang memerlukan

penyelesaian, perkara, soal ataupun persoalan yang memerlukan

jawaban.1

Proses pemecahan masalah matematika merupakan salah satu

kemampuan dasar matematik yang harus dikuasai siswa. Pentingnya

memiliki kemampuan tersebut dari pernyataan Branca yang diikuti

oleh Sumarno dalam Heris Hendriana dkk, bahwa pemecahan masalah

matematik merupakan salah satu tujuan penting dalam pembelajaran

matematika bahkan proses pemecahan masalah matematika

merupakan jantungnya matematika.2 Oleh karena itu, pemecahan

masalah merupakan salah satu tujuan utama pendidikan matematika

1Effandi Zakaria, dkk, Trend Pengajaran dan Pembelajaran Matematik, (Kuala Lumpur:

Lohprit SDN, BHD, 2007), hlm. 113. 2Heris Hendriana dan Utari Soemarno, Penilaian Pembelajaran Matematika, (Bandung:

PT. Refika Aditama, 2017), hlm. 23.

13

dan merupakan salah satu bagian utama dalam aktivitas matematika.3

Kemampuan pemecahan masalah matematis adalah

kemampuan memecahkan masalah rutin, non-rutin, rutin terapan, rutin

non-terapan, non-rutin terapan, dan masalah non-rutin non-terapan

dalam bidang matematika.4 Masalah-masalah yang dipecahakan

meliputi semua topik dalam matematika baik dalam bidang geometri,

pengukuran, aljabar, bilangan (aritmatika), maupun statistika.

Disamping itu siswa juga perlu berlatih memecahkan masalah-

masalah yang mengaitkan matematika dengan sains. Kemampuan

pemecahan masalah matematika siswa ditekankan pada berfikir

tentang cara memecahkan masalah dan pemprosesan informasi

matematika.

Kemampuan pemecahan masalah setiap manusia pastilah

berbeda-beda. Untuk dapat memperoleh kemampuan pemecahan

masalah, seseorang harus memiliki banyak pengalaman dalam

memecahkan berbagai masalah. Menurut Aisha dan Norlaila

kemampauan pemecahan masalah dalam matematika adalah

kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah matematika dengan

3Nurul Fitriana, Ramon Muhandaz dan Risnawati “Pengembangan Modul Matematika

Berbasis Learning Cycle 5E Untuk Memfasilitasi Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP)”, JURING, Vol 2 No 1. 2019, hlm. 22. 4Karunia Eka Lestari dan Mokhammad Ridwan Yudhanegara, Penelitian Pendidikan

Matematika, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2015), hlm. 84.

14

mamperhatikan proses menemukan jawaban berdasarkan langkah-

langkah pemecahan masalah.5

Berdasarkan uraian diatas, penulis memahami bahwa

kemampuan pemecahan masalah matematis merupakan suatu

kemampuan dalam menyelesaikan suatu persoalan, masalah disini

adalah masalah yang berhubungan dengan matematika. Jadi,

kemampuan pemecahan masalah adalah kekuatan yang dimiliki oleh

siswa dalam menyelesaikan persoalan matematika.

b. Faktor yang mempengaruhi Kemampuan Pemecahan Masalah

Matematis

Menurut I Putu Eka ada tiga Faktor yang mempengaruhi Kemampuan

Pemecahan Masalah Matematis, yaitu:6

1. Pengetahuan awal

2. Apresiasi matematis

3. Kecerdasan logis matematis

c. Komponen Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

Glass, Holyoak dan Santa mengatakan bahwa semua masalah

mempunyai tiga komponen dasar, yaitu:7

1. Informasi atau deskripsi dari masalah.

5Aisha Juliani dan Norlaila, “Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Dalam

Pembelajaran Matematika Menggunakan Model Cooperative Script”, EDU-MAT Jurnal

Pendidikan Matematika, Vol.2, No.3, Oktober 2014, hlm. 253. 6 I Putu Eka Irawan, “Faktorr-faktor yang mempengaruhi Kemampuan Pemecahan

Masalah Matematika”, FMIPA Undiksha, hlm. 71. 7Christine L. Borgman, From Gutenberg to the Global Information Infrastructure

(Cambridge: MIT Press, 2000), hlm. 130.

15

2. Operasi atau cara yang bisa digunakan pemecah masalah untuk

mendapatkan jawaban.

3. Tujuan atau deskripsi tentang apa yang menjadi solusi masalah tersebut.

d. Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

Salah satu kemampuan matematika yang harus dikuasai dalam

pembelajaran matematika adalah kemampuan pemecahan masalah

matematis. Untuk itu siswa harus mempunyai kemampuan pemecahan

masalah matematis yang baik yang ditandai dengan terpenuhinya

indikator-indikator yang menjadi tolak ukur siswa dalam memecahkan

masalah dengan baik dalam proses pembelajaran matematika.

Menurut Polya dalam Effandi Zakaria kemampuan pemecahan

masalah matematika siswa dapat dilihat dari indikator berikut:8

1) Memahami masalah: menentukan (mengidentifikasi) apa yang

diketahui, apa yang ditanyakan, syarat-syarat apa yang diperlukan,

apa syarat yang bisa dipenuhi, memeriksa apakah syarat-syarat

yang diketahui, dan menyatakan kembali masalah asli dalam

bentuk yang lebih operasional (dapat dipecahkan).

2) Merencanakan penyelesaian: memeriksa apakah sudah pernah

melihat sebelumnya atau melihat masalah yang sama dalam bentuk

yang berbeda, apakah sudah mengetahui soal lain yang terkait,

mengaitkan dengan teorema yang mungkin berguna,

memperhatikan yang tidak diketahui dari soal dan mencoba

memikirkan soal yang sudah dikenal yang mempunyai unsur yang

tidak diketahui yang sama.

3) Melaksanakan penyelesaian: melaksanakan rencana penyelesaian,

mengecek kebenaran setiap langkah dan membuktikan bahwa

langkah benar.

4) Memeriksa kembali: meneliti kembali hasil yang telah dicapai,

mengecek hasilnya, mengecek argumentnya, mencari hasil itu

dengan cara lain, dan menggunakan hasil atau metode yang

ditemukan untuk menyelesaikan masalah lain.

8Effandi Zakaria, Op. Cit., hlm. 115.

16

Adapun indikator kemampuan pemecahan masalah menurut

Karunia Eka dan Mokhammad Ridwan adalah sebagai berikut:9

1) Mengidentifikasi unsur-unsur yang diketahui, ditanyakan,, dan

kecukupan unsur yang diperlukan.

2) Merumuskan masalah matematis atau menyusun model matematis.

3) Menerapkan strategi untuk menyelesaikan masalah.

4) Menjelaskan atau menginterpretasikan hasil penyelesaian masalah.

Noviarni dalam bukunya mengungkapkan bahwa pemecahan

masalah matematika mempunyai dua makna. Pertama sebagai suatu

pendekatan pembelajaran, yang digunakan untuk menemukan kembali

dan memahami konsep matematika. Pembelajaran diawali dengan

penyajian masalah atau situasi yang kontekstual kemudian secara

induksi siswa menemukan konsep/ prinsip matematika. Kedua,

sebagai tujuan atau kemampuan yang harus dicapai dalam

pembelajaran kemampuan pemecahan masalah yang dirinci dalam

indikator berikut:10

1) Mengidentifikasi kecukupan data untuk pemecahan masalah.

2) Membuat model matematik dari situasi atau masalah sehari-hari

dalam menyelesaikannya.

3) Memilih dan menerapkan strategi untuk menyelesaikan masalah

matematika atau diluar mateatika.

4) Menjelaskan atau menginterpretasikan hasil sesuai permasalahan

asal, serta memeriksa kebenaran hasil atau jawaban.

5) Menerapkan matematika secara bermakna.

9Karunia Eka Lestari dan Mokhammad Ridwan Yudhanegara, Op. Cit., hlm. 85.

10Noviarni, Perencanaan Pembelajaran Matematika dan Aplikasinya, (Pekanbaru:

Benteng Media, 2014), hlm. 18.

17

Dari beberapa indikator yang telah dipaparkan diatas, jadi

penulis menggunakan indikator menurut Polya dalam buku Effandi

Zakaria.

Adapun skor kemampuan pemecahan masalah adalah sebagai

berikut:11

TABEL II. 1

KRITERIA PEMBERIAN SKOR KEMAMPUAN

PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA

Skor Memahami

Masalah

Merencanakan

Penyelesaian

Melaksanakan

Penyelesaian

Memeriksa

Kembali

0

Salah

menginterpre

tasi soal/

salah sama

sekali

Tidak ada

rencana

penyelesaian

Tidak ada

penyelesaian

Tidak ada

keterangan

1

Tidak

mengindahk

an kondisi

soal/

interprestasi

soal kurang

tepat

Membuat

rencana strategi

yang tidak

relevan

Melaksanakan

prosedur yang

mengarah pada

jawaban benar

tapi salah dalam

penyelesaian

Pemeriksaan

hanya pada

hasil

perhitungan

2

Memahami

soal

Membuat

rencana strategi

penyelesaian

yang kurang

relevan sehingga

tidak dapat

dilaksanakan

Melaksanakan

prosedur yang

benar dan

mendapatkan

hasil yang benar

Pemeriksaan

kebenaran

prosedur

(keseluruhan)

3

Membuat

rencana strategi

penyelesaian

yang benar tapi

tidak lengkap

4 Membuat

rencana strategi

11

Buang Saryantono, “Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika

Siswa Kelas X SMA Adiguna Bandar Lampung Melalui Model Pembelajaran Investigasi

Kelompok”, Prosiding Semirata FMIFA Universitas Lampung, 2013, hlm. 65.

18

penyelesaian

yang benar

mengarah pada

jawaban

Skor maks =

2

Skor maks = 4 Skor maks = 2 Skor maks =

2

Sumber: Buang Saryantono

2. Model Pembelajaran BBL (Brain Based Learning)

a. Pengertian Model Pembelajaran BBL (Brain Based Learning)

Otak merupakan bagian terpenting dari diri manusia. Otak

menjalankan berbagai fungsi tubuh manusia seperti berpikir, berkata

dan berperilaku. Dalam belajar, tentu saja otak sangat berperan

penting sebab tanpa berpikir, pelajaran tidak akan mampu diterima

oleh manusia. Salah satu model pembelajaran yang sesuai dengan otak

manusia yaitu BBL (Brain Based Learning). Pembelajaran berbasis

otak BBL (Brain Based Learning) adalah pembelajaran yang

disesuaikan dengan cara berpikir otak yang didesain secara alamiah

untuk belajar. Pembelajaran berbasis otak mempertimbangkan

bagaimana otak belajar dengan optimal.12

Artinya, otak tidak belajar

berdasarkan tuntutan jadwal sekolah yang kaku dan tidak fleksibel,

otak tidak dirancang dengan baik untuk instruksi formal dan otak

sama sekali tidak untuk efisiensi atau aturan.

Model pembelajaran berbasis kemampuan otak menawarkan

sebuah konsep untuk menciptakan pembelajaran yang berorientasi

12

Eric Jensen, Pemelajaran Berbasis Otak, (Edisi kedua ; Jakarta: PT Indeks, 2011), hlm.

6.

19

pada upaya pemberdayaan otak manusia. Dimana upaya

pemberdayaan otak manusia dilakukan melalui tiga strategi, yaitu: 13

1) Menciptakan lingkungan belajar yang menantang kemampuan

berpikir siswa.

2) Menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan.

3) Menciptakan situasi pembelajaran yang aktif dan bermakna bagi

siswa.

Memaksimalkan fungsi dari kemampuan otak kiri dan kanan

dalam pembelajaran menjadi sangat penting, artinya tidak hanya

menekankan pada kemampuan otak kiri saja namun juga

mengembangkan kemampuan otak kanan. Memberdayakan otak

kanan dalam proses pembelajaran perlu dilakukan dan ditingkatkan

intensitasnya, sebab sangat penting dalam membangun kecerdasan

siswa. Jadi, model pembelajaran BBL (Brain Based Learning)

menitikberatkan pada pemberdayaan potensi otak sebagai modal

utama siswa dalam belajar secara optimal.

b. Langkah-langkah Model Pembelajaran BBL (Brain Based

Learning)

Menurut Eric Jensen dalam bukunya ada tujuh tahap

perencanaan berbasis otak atau langkah-langkah model pembelajaran

BBL (Brain Based Learning), yaitu sebagai berikut:14

1) Tahap Pra-paparan

13

Karunia Eka Lestari dan Mokhammad Ridwan Yudhanegara, Op. Cit., hlm. 61. 14

Eric Jensen, Op. Cit., hlm. 296-299.

20

Tahap ini memberikan kepada otak satu tinjauan atas pembelajaran

baru sebelum benar-benar digali. Pra-paparan membantu otak

mengembangkan peta konseptual yang lebih baik.

a) Pasanglah sebuah tinjauan tentang topik baru pada papan

buletin. Dalam hal ini peta pikiran berfungsi sangat bagus.

b) Ajarkan keterampilan belajar untuk belajar dan strategi

memori.

c) Doronglah nutrisi otak yang baik, termasuk banyak minum air

minum.

d) Bentuk dan praktikkan keterampilan mengelola, harga diri, dan

keterampilan hidup.

e) Ciptakan lingkungan belajar yang sangat melibatkan. Buatlah

menjadi menarik.

f) Pertimbangkan siklus dan ritme otak berdasarkan waktu

sepanjang hari ketika merencanakan aktivitas pagi dan petang.

g) Temukan minat dan latar belakang siswa, mulailah dimana

mereka berada dalam basis pengetahuan mereka bukan dimana

anda pikir mereka berada.

h) Mintalah para siswa menetapkan tujuan mereka sendiri, dan

diskusikan tujuan pelajaran untuk setiap unit.

i) Pasanglah hiasan sekeliling dengan banyak warna, termasuk

afirmasi positif.

j) Rencanakan untuk membangunkan otak (misalnya, silangkan

sisi kiri dan kanan, lakukan peregangn yang santai) setiap jam.

k) Rencanakan aktivitas disaat mana siswa dapat berjalan keliling

dan memilih dari satu menu penawaran.

l) Tetapkan ekspetasi positif yang kuat, dan biarkan siswa

menyuarakan ekspetasi mereka juga.

m) Susunlah satu laporan positif yang kuat dengan para siswa.

n) Bacalah pernyataan pemelajaran siswa anda, dan buatlah

penyesuaian apa saja ketika anda terus maju dalam pelajaran.

2) Tahap Persiapan

Tahap dimana anda menciptakan keingintahuan atau kegembiraan.

a) Ciptakan satu pengalaman “anda ada disana”, berikan siswa

landasan dunia nyata.

b) Berikan konteks untuk topik pembelajaran.

c) Dapatkan dari para siswa nilai apa yang mungkin dan relevansi

topik itu bagi mereka secara pribadi. Mereka harus merasa

dihubungkan dengan pembelajaran sebelum mereka

menginternalisasikannya.

d) Sediakan sesuatu yang real, fisikal, atau konkrit.

e) Ciptakan ikatan interdisipliner yang kompleks dengan sesi.

f) Berikan sebuah kejutan atau sedikit kebaruan untuk melibatkan

emosi siswa.

21

3) Tahap Inisiasi dan Akuisisi

Tahap ini memberikan pencemplungan, banjirilah dengan konten.

a) Sediakan aktivitas-aktivitas yang memanfaatkan mayoritas

(jika tidak semua) dari multi inteligensi.

b) Tawarkan satu proyek kelompok atau tim yang melintasi

bangunan, temuan, eksplorasi, atau perancangan.

c) Tontonlah teater, pentaskan lakon kecil, produksikan siaran

iklan, atau ciptakan surat kabar kelas/ sekolah.

d) Berikan cukup pilihan sehingga siswa memiliki peluang untuk

mengeksplorasi subjek yang menggunakan modalitas

pembelajaran yang mereka sukai : visual, auditori, kinestetik

dan lain-lain.

e) Sebuah program komputer yang dirancang dengan baik dapat

bermanfaat pada tahap ini.

4) Tahap Elaborasi

Tahap pengolahan, menuntut pemikiran sejati tentang bagian

pemelajar.

a) Berikan satu pelajaran singkat yang terbuka tentang aktivitas

sebelumnya.

b) Ikatkan segala sesuatu bersama sehingga terjadi pembelajaran

lintas disiplin (misalnya, bacalah cerita fiksi ilmiah tentang

ruang angkasa luar sambil mempelajari sistem solar,

diskusikan bagaimana literatur berhubungan dengan ilmu)

c) Mintalah siswa merancang suatu prosedur atau rubrik evaluasi

untuk diri mereka sendiri (misalnya, tuliskan pertanyaan ujian)

d) Mintalah siswa mengeksplorasi topik online atau

diperpustakaan.

e) Nontonlah video.

f) Rangsanglah diskusi kelompok kecil, dan mintalah kelompok

nelaporkan hasilnya kepada keseluruhan kelas.

g) Ciptakan peta pikiran individual atau kelompok yang

merefleksikan materi baru.

h) Selenggarakan satu periode tanya jawab.

i) Mntalah siswa melakukan pengajaran (misalnya, dalam

kelompok kecil, sebagai presenter kelas, dalam pasangan)

5) Tahap Inkubasi dan Memasukkan Memori

Tahap ini menekankan pentingnya waktu tak ada kegiatan dan

waktu tinjauan.

a) Sediakan waktu untuk refleksi yang tidak dipandu.

b) Mintalah siswa berjalan-jalan secara berpasangan untuk

mendiskusikan topik.

c) Sediakan regangan dan latihan relaksasi.

d) Sediakan daerah pendengaran musik.

22

e) Mintalah siswa mendiskusikan pembelajaran baru dengan

keluarga dan teman mereka.

6) Tahap Verifikasi dan Pengecekan Kepercayaan

Tahap ini tidak sekedar untuk kepentingan guru akan tetapi siswa

perlu mengkonfirmasi pembelajaran mereka untuk diri mereka

sendiri.

a) Mintalah siswa mempresentasikn pembelajaran mereka kepada

siswa lain.

b) Mintalah siswa untuk mewawancarai dan mengevaluasi satu

sama lain.

c) Doronglah siswa untuk menulis tentang apa yang sudah

mereka pelajari.

d) Mintalah siswa menunjukkan pembelajaran dengan proyek

(misalnya, model kerja, peta pikiran, video, laporan berkala).

e) Biarkan siswa menyajikan satu permainan peran, lakon pendek

atau pertunjukan teater.

f) Berikan kuis kepada siswa (secara verbal/ tertulis)

7) Tahap Selebrasi dan Integrasi

Pada titik ini, penting untuk melibatkan emosi, buatlah

pembelajaran menjadi menyenangkan, ceria dan menggembirakan.

a) Mintalah kelas melakukan toast (dengan jus).

b) Sediakan waktu sharing (misalnya dengan teman sebaya,

demonstrasi, pengakuan)

c) Mainkan musik.

d) Gabungkan pelajaran baru dalam pelajaran-pelajaran

mendatang.

Adapun langkah-langkah atau tahapan-tahapan dalam model

pembelajaran BBL (Brain Based Learning) yaitu sebagai berikut:15

1) Pra-pemaparan

Tahap ini memberikan sebuah ulasan kepada otak tentang

pembelajaran baru sebelum benar-benar digali lebih jauh. Pra-

pemaparan membantu otak mengembangkan peta konseptual yang

lebih baik dan menyiapkan konsentrasi agar siap untuk belajar.

2) Persiapan

Pada tahap ini guru menciptakan keingintahuan dan kesenangan

pada diri siswa.

3) Inisiasi dan Akuisisi

15

Karunia Eka Lestari dan Mokhammad Ridwan Yudhanegara, Op. Cit., hlm. 61-62.

23

Tahap ini merupakan tahap penciptaan koneksi atau pada saat

neuron-neuron itu saling “berkomunikasi” satu sama lain.

4) Elaborasi

Tahap elaborasi memberikan kesempatan kepada otak untuk

menyortir, menyelidiki, menganalisis, menguji, dan memperdalam

pelajaran.

5) Inkubasi dan Memasukkan Memori

Tahap ini menekankan pentingnya waktu istirahat dan waktu untuk

mengulang kembali. Otak belajar paling efektif dari waktu ke

waktu, bukan berlansung pada suatu saat.

6) Verifikasi dan Pengecekan Keyakinan

Dalam tahap ini, guru mengecek apakah siswa sudah paham

dengan materi yang telah dipelajari atau belum. Hal tersebut

dilakukan bukan hanya untuk kepentingan guru, melainkan untuk

kepentingan siswa. Siswa juga perlu mengetahui apakah dirinya

sudah memahami materi atau belum.

7) Perayaan dan Integrasi

Tahap ini menanamkan semua arti penting dari kecintaan terhadap

belajar. Tahap ini sebaiknya dibuat mengasikkan, ceria, dan

menyenangkan.

Dari langkah-langkah model pembelajaran BBL (Brain Based

Learning) yang telah dipaparkan diatas, jadi penulis menggunakan

langkah-langkah yang dikemukakan oleh Eric Jensen.

3. Self Efficacy

a. Pengertian Self Efficacy

Setiap manusia tentunya mengetahui akan kelebihan dan

kekurangannya masing-masing. Ketika mereka merasa mempunyai

suatu kelebihan, maka mereka akan yakin terhadap dirinya dalam

melakukan suatu tindakan. Menurut Bandura dalam Heris dkk

mendefinisikan self efficacy merupakan keyakinan seseorang terhadap

kemampuannya dalam mengatur dan melaksanakan serangkaian

24

tindakan untuk mencapai hasil yang ditetapkan.16

Dengan kata lain,

self efficacy adalah keyakinan yang dimiliki seseorang mengenai

kemampuannya dalam melakukan suatu bentuk perilaku atau

tindakan.

Berdasarkan pengertian self efficacy yang telah dibahas, dapat

dikatakan, self efficacy merupakan keyakinan atau kepercayaan yang

dimiliki oleh setiap individu dalam melaksanakan dan penyelesaian

tugas-tugas yang dihadapi, dalam situasi dan kondisi tertentu sehingga

mampu mengatasi rintangan dan mencapai tujuan yang telah

ditetapkan.

b. Komponen Self Efficacy

Menurut Bandura dan Hoban, Sersland, Raine yang dikutip

oleh Heris Hendriana, Euis Eti Rohaeti, dan Utari Sumarmo

komponen self-efficacy antara lain:17

1) Mampu mengatasi masalah yang dihadapi

2) Yakin akan keberhasilan dirinya

3) Berani menghadapi tantangan

4) Berani mangambil risiko atas keputusan yang diambilnya

5) Menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya

6) Mampu berinteraksi dengan orang lain

7) Tangguh atau tidak mudah menyerah

c. Indikator Self Efficacy

Adapun indikator self efficacy menurut Bandura dalam Heris

dkk diantaranya yaitu:18

16

Heris Hendriana, Euis Eti Rohaeti, dan Utari Soemarno,Hard Skill dan Soft Skills,

(Bandung: PT. Refika Aditama,2017), hlm. 211. 17

Heris Hendriana,Op.Cit,hlm.213 18

Heris Hendriana, dkk, Op.Cit., hlm. 213.

25

1) Dimensi Magnitude, yaitu bagaimana siswa dapat mengatasi

kesulitan belajarnya yang meliputi:

a) Berpandangan optimis dalam mengerjakan pelajaran dan tugas.

b) Seberapa besar minat terhadap pelajaran dan tugas.

c) Mengembangkan kemampuan dan prestasi.

d) Melihat tugas yang sulit sebagai suatu tantangan.

e) Belajar sesuai dengan jadwal yang diatur.

f) Bertindak selektif dalam mencapai tujuannya.

2) Dimensi Strength, yaitu seberapa tinggi keyakinan siswa dalam

mengatasi kesulitan belajarnya, yang meliputi:

a) Usaha yang dilakukan dapat meningkatkan prestasi dengan

baik.

b) Komitmen dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan.

c) Percaya dan mengetahui keunggulan yang dimiliki.

d) Kegigihan dalam menyelesaikan tugas.

e) Memiliki tujuan yang positif dalam melakukan berbagai hal.

f) Memiliki motivasi yang baik terhadap dirinya sendiri untuk

pengembangan dirinya.

3) Dimensi Generality, yaitu menunjukkan apakah keyakinan

kemampuandiri akan berlansung dalam domain tertentu atau

berlaku dalam berbagai macam aktivitas dan situasi yang

meliputi:

a) Menyikapi situasi yang berbeda dengan baik dan berpikir

positif.

b) Menjadikan pengalaman yang lampau sebagai jalan mencapai

kesuksesan.

c) Suka mencari situasi baru.

d) Dapat mengatasi segala situasi dengan efektif.

e) Mencoba tantangan baru.

Berdasarkan indikator self efficacy yang dikemukan oleh

Bandura, jadi penulis menggunakan indikator- indikator tersebut

dalam penelitian ini.

4. Pembelajaran Konvensional

Pembelajaran konvensional adalah proses pembelajaran

menggunakan pendekatan yang sudah lazim digunakan dalam

pembelajaran di kelas.19

Dengan kata lain, pembelajaran konvensional

19

Ruseffendi, Dasar-Dasar Penelitian, (Bandung: Torsito, 2005), hlm. 17.

26

adalah pembelajaran yang biasa atau paling sering digunakan oleh guru

mata pelajaran di kelas. Berdasarkan observasi terhadap guru mata

pelajaran disekolah, pembelajaran konvensional yang digunakan yaitu

pembelajaran langsung.

Model pembelajaran langsung adalah salah satu pendekatan

mengajar untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan

pengetahuan deklaratif (pengetahuan tentang sesuatu yang dapat berupa

fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi) dan pengetahuan prosedural

(pengetahuan tentang bagaimana melaksanakan sesuatu) yang terstruktur

dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan bertahap,

selangkah demi selangkah. Pembelajaran langsung atau direct instruction

atau dikenal juga dengan active teaching, penyebutan ini mengacu pada

gaya mengajar dimana guru terlibat aktif dalam mengusung isi pelajaran

kepada seluruh kelas.20

Berdasarkan pengertian pembelajaran langsung, dapat

disimpulkan bahwa pembelajaran langsung adalah pengajaran yang

berpusat pada guru, dan harus menjamin terjadinya keterlibatan siswa.

Dalam hal ini, guru menyampaikan materi pembelajaran secara

terstruktur, mengarahkan kegiatan para siswa, dan menguji keterampilan

tahap demi tahap.

20

Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Inovatif dan Konseptual,

(Jakarta: Kencana Prenada, 2013), hlm. 41.

27

Tahapan pelaksanaan model pembelajaran langsung adalah

sebagai berikut :21

a. Guru menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa

Tujuan langkah awal ini untuk menarik dan memusatkan

perhatian siswa, serta memotivasi mereka untuk berperan serta

dalam pembelajaran. Kegiatan ini bertujuan untuk menarik perhatian

siswa, memusatkan perhatian siswa pada pokok pembicaraan, dan

mengingatkan kembali pada hasil belajar yang telah dimilikinya,

yang relevan dengan pokok pembicaraan yang akan dipelajari.

b. Mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan

Guru mendemonstrasikan keterampilan dengan benar atau

menyampaikan informasi tahap demi tahap. Kunci keberhasilan

dalam tahap ini adalah mempresentasikan informasi sejelas mungkin

dan mengikuti langkah-langkah demonstrasi yang efektif. Pada fase

ini guru dapat menyajikan materi pelajaran, baik berupa konsep-

konsep maupun keterampilan. Penyajian keterampilan dapat berupa :

1) Penyajian materi dalam langkah-langkah kecil, sehingga materi

dapat dikuasai siswa dalam waktu relatif pendek;

2) Pemberian contoh-contoh konsep;

3) Pemodelan atau peragaan keterampilan dengan cara demonstrasi

atau penjelasan langkah-langkah kerja terhadap tugas;

4) Menjelaskan ulang hal-hal sulit.

21

Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2014),

hlm.76.

28

c. Membimbing pelatihan

Bimbingan dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-

pertanyaan untuk menilai tingkat pemahaman siswa dan mengoreksi

kesalahan konsep. Pada fase ini guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk berlatih konsep atau keterampilan. Latihan

terbimbing ini baik juga digunakan oleh guru untuk menilai

kemampuan siswa dalam melakukan tugasnya. Pada fase ini peran

guru adalah memonitor dan memberikan bimbingan jika diperlukan.

Agar dapat mendemonstrasikan sesuatu dengan benar, diperlukan

latihan yang intensif dan memerhatikam aspek-aspek penting dari

keterampilan atau konsep yang didemonstrasikan.

d. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik

Guru memeriksa atau mengecek kemampuan siswa seperti

memberi kuis terkini, dan memberi umpan balik seperti membuka

diskusi untuk siswa. Guru memberikan review terhadap hal-hal yang

telah dilakukan siswa, memberikan umpan balik terhadap respons

siswa yang benar, dan mengulang keterampilan jika diperlukan.

e. Memberikan kesempatan untuk latihan lanjutan dan penerapan

konsep

Guru dapat memberikan tugas tugas mandiri kepada siswa

untuk meningkatkan pemahamannya terhadap materi yang telah

mereka pelajari. Guru juga mempersiapkan kesempatan melakukan

29

pelatihan kelanjutan, dengan perhatian khusus terhadap penerapan

pada situasi lebih kompleks dan kehidupan sehari-hari.

B. Hubungan Model Pembelajaran BBL (Brain Based Learning) dengan

Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

BBL (Brain Based Learning) adalah model belajar yang didasarkan

pada bagaimana otak belajar atau bagaimana mekanisme organisasi otak.

Model BBL (Brain Based Learning) dapat digunakan untuk meningkatkan

kemampuan menyelesaikan soal, dapat dengan cara membiasakan siswa

untuk mengerjakan soal dan kebiasaan membuat soal sendiri dapat melatih

anak untuk terbiasa berpikir secara matematis. Siswa dapat mengasah

kemampuan memecahkan masalah dengan model BBL (Brain Based

Learning), sehingga kemampuan otak kanan dan kiri siswa dapat digunakan

secara bersamaaan.22

C. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang dilakukan oleh Yoni Sunaryo dan Ida Nuraida, dengan

judul “Pengaruh Penerapan model pembelajaran brain-based learning

terhadap kemampuan pemecahan masalah matematik siswa” dikelas VII MTs

N 2 Ciamis. Hasil dari penelitian ini diperoleh rerata skor kemampuan

pemecahan masalah dikelas eksperimen 25,59 dan kelas kontrol sebesar

22,20. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan Model BBL (Brain

Based Learning) memberikan kontribusi yang lebih baik terhadap

kemampuan pemecahan masalah siswa dibandingkan dengan model direct

22

N. Adiastuty, Rochmad, Masrukan, “Perangkat Pembelajaran Model BBL Materi

Barisan dan deret untuk meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah”, Junnes Journal of

Mathematics Education Research, Vol. 2 No. 1, 2012, hlm. 88.

30

instruction yang digunakan pada kelas kontrol.23

Dalam penelitian ini terlihat

bahwa ada perbedaan kemampuan pemecahan masalah diantara kedua kelas

eksperimen dan kontrol, jika kelas kontrol tidak digunakan model direct

instruction dan hanya menggunakan pembelajaran konvensional, bisa jadi

perbedaan rerata skor kemampuan pemecahan masalahnya akan jauh berbeda.

Kemudian beberapa temuan yang diperoleh juga menunjukkan bahwa

penerapan model BBL (Brain Based Learning) lebih mendukung terhadap

pengoptimalan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dan lebih

membangkitkan self efficacy siswa. Hal ini dikarenakan pada proses

pembelajarannya terdapat tahapan-tahapan yang memfasilitasi kedua hal

tersebut. Model pembelajaran ini berlandaskan peranan dan fungsi otak.

Selama otak tidak dihalang-halangi melakukan proses normalnya, maka akan

berlansung pula aktivitas pembelajaran yang baik. Jika siswa sudah merasa

mendapatkan makna dari pembelajaran sehingga siswa merasa yakin terhadap

kemampuannya dalam menyelesaikan tugas berupa soal pemecahan masalah

itu artinya self efficacy siswa meningkat.24

Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh N. Adiastuty, Rochmad

dan Masrukan, dengan judul “Perangkat Pembelajaran Model BBL (Brain

Based Learning) Materi Barisan Dan Deret Untuk Meningkatkan

Kemampuan Pemecahan Masalah” di SMK Islamic Centre Cirebon materi

barisan dan deret memperoleh hasil bahwa rata-rata kemampuan pemecahan

23

Yoni Sunaryo dan Ida Nuraida, “Pengaruh Penerapan Model Brain Based Learning

Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Siswa”, Jurnal Penelitian Pendidikan dan

pengajaran Matematika, Vol. 3 No.2, September 2017, hlm. 92. 24

Ibid, hlm. 94.

31

masalah siswa dengan model BBL (Brain Based Learning) lebih tinggi

dibandingkan dengan siswa yang menggunakan pembelajaran ekspositori.25

Jadi, dari kedua penelitian diatas penulis menyimpulkan bahwa, dengan

menggunakan model pembelajaran BBL (Brain Based Learning) dapat

meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.

D. Konsep Operasional

Konsep operasional adalah konsep yang digunakan untuk menentukan

bagaimana mengukur variabel dalam penelitian. Dalam hal ini penerapan

model BBL (Brain Based Learning) sebagai variabel bebas, kemampuan

pemecahan masalah matematis siswa sebagai variabel terikat dan self efficacy

sebagai variabel moderator.

1. Penerapan Model Pembelajaran BBL (Brain Based Learning)

Penerapan model pembelajaran BBL (Brain Based Learning)

dalam pembelajaran matematika akan membantu siswa dalam pemecahan

masalah matematis sehingga mereka dapat menyelesaikan permasalahan

matematika yang mereka hadapi. Untuk mencapai tujuan tersebut

diperlukan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Pra-Pemaparan

Tahap ini membantu otak untuk membangun peta konseptual yang

lebih baik. Hal-hal yang dapat dilakukan diantaranya, yaitu:

1) Mengkondisikan lingkungan belajar yang menarik bagi siswa

25

N. Adiastuty, Rochmad, Masrukan, Op. Cit., hlm. 92.

32

2) Memeperlihatkan peta konsep tentang materi baru yang akan

dipelajari

3) Menyampaikan tujuan pembelajaran

b. Persiapan

Dalam tahap ini, peneliti menciptakan keingintahuan dan

kesenangan siswa. Hal-hal yang dapat dilakukan diantaranya, yaitu:

1) Memberi penjelasan kepada siswa mengenai materi yang akan

dipelajari

2) Mendorong siswa untuk menanggapi sesuai atau tidaknya materi

dengan kehidupan nyata

c. Inisiasi dan Akuisisi

Tahap ini adalah tahap penciptaan pemahaman. Hal yang dapat

dilakukan diantaranya, yaitu menyajikan materi dengan bantuan

audio visual misalnya power point.

d. Elaborasi

Tahap elaborasi memberikan kesempatan kepada otak untuk

menyortir, menyelidiki, menganalisis, menguji, dan memperdalam

pembelajaran. Hal-hal yang dapat dilakukan diantaranya, yaitu:

1) Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok kedepan kelas

2) Melakukan tanya jawab terbuka mengenai hasil diskusi

kelompok atau materi yang sedang dipejari

3) Meminta siswa untuk membuat peta konsep secara individu

ataupun kelompok tentang apa yang mereka pelajari

e. Inkubasi

33

Tahap ini adalah tahap yang menekankan bahwa waktu istirahat dan

waktu untuk mengulang kembali merupakan suatu hal penting. Hal-

hal yang dapat dilakukan diantaranya, yaitu:

1) Mengajak siswa melakukan relaksasi

2) Memberi tontonan berupa video motivasi yang dapat melatih

konsentrasi dan fokus siswa

f. Verifikasi

Tahap ini, peneliti mengecek apakah siswa sudah paham dengan

materi yang telah dipelajari atau belum. Hal yang dapat dilakukan

yaitu mengadakan kuis kepada siswa baik secara verbal maupun

tertulis.

g. Perayaan

Hal-hal yang dapat dilakukan diantaranya, yaitu:

1) Memberikan penghargaan kepada siswa bisa berupa pujian

ataupun hadiah

2) Bersorak dan bertepuk tangan

2. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

Menurut Polya dalam Effandi Zakaria kemampuan pemecahan

masalah matematika siswa dapat dilihat dari indikator berikut:

1) Memahami masalah: menentukan (mengidentifikasi) apa yang

diketahui, apa yang ditanyakan, syarat-syarat apa yang diperlukan,

apa syarat yang bisa dipenuhi, memeriksa apakah syarat-syarat yang

diketahui, dan menyatakan kembali masalah asli dalam bentuk yang

lebih operasional (dapat dipecahkan).

2) Merencanakan penyelesaian: memeriksa apakah sudah pernah

melihat sebelumnya atau melihat masalah yang sama dalam bentuk

34

yang berbeda, apakah sudah mengetahui soal lain yang terkait,

mengaitkan dengan teorema yang mungkin berguna, memperhatikan

yang tidak diketahui dari soal dan mencoba memikirkan soal yang

sudah dikenal yang mempunyai unsur yang tidak diketahui yang

sama.

3) Melaksanakan penyelesaian: melaksanakan rencana penyelesaian,

mengecek kebenaran setiap langkah dan membuktikan bahwa

langkah benar.

4) Memeriksa kembali: meneliti kembali hasil yang telah dicapai,

mengecek hasilnya, mengecek argumentnya, mencari hasil itu

dengan cara lain, dan menggunakan hasil atau metode yang

ditemukan untuk menyelesaikan masalah lain.

3. Self Efficacy

Untuk mengetahui tingkat kepercayaan diri pada siswa, adapun

indikator dari self efficacy yaitu:

a. Dimensi Magnitude, yaitu bagaimana siswa dapat mengatasi

kesulitan belajarnya yang meliputi:

1) Berpandangan optimis dalam mengerjakan pelajaran dan tugas.

2) Seberapa besar minat terhadap pelajaran dan tugas.

3) Mengembangkan kemampuan dan prestasi.

4) Melihat tugas yang sulit sebagai suatu tantangan.

5) Belajar sesuai dengan jadwal yang diatur.

6) Bertindak selektif dalam mencapai tujuannya.

b. Dimensi Strength, yaitu seberapa tinggi keyakinan siswa dalam

mengatasi kesulitan belajarnya, yang meliputi:

1) Usaha yang dilakukan dapat meningkatkan prestasi dengan baik.

2) Komitmen dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan.

3) Percaya dan mengetahui keunggulan yang dimiliki.

4) Kegigihan dalam menyelesaikan tugas.

35

5) Memiliki tujuan yang positif dalam melakukan berbagai hal.

6) Memiliki motivasi yang baik terhadap dirinya sendiri untuk

pengembangan dirinya.

c. Dimensi Generality, yaitu menunjukkan apakah keyakinan

kemampuandiri akan berlansung dalam domain tertentu atau berlaku

dalam berbagai macam aktivitas dan situasi yang meliputi:

1) Menyikapi situasi yang berbeda dengan baik dan berpikir

positif.

2) Menjadikan pengalaman yang lampau sebagai jalan mencapai

kesuksesan.

3) Suka mencari situasi baru.

4) Dapat mengatasi segala situasi dengan efektif.

5) Mencoba tantangan baru.

Sedangkan pedoman penskoran dengan skala likert yang

digunakan penulis seperti yang disajikan dalam tabel. II.2 berikut:

TABEL II. 2

PEDOMAN PENSKORAN SELF EFFICACY MATEMATIS

Pernyataan positif Poin Pernyataan Negatif Poin

Sangat Setuju 5 Sangat Setuju 1

Setuju 4 Setuju 2

Netral 3 Netral 3

Tidak Setuju 2 Tidak Setuju 4

Sangat Tidak Setuju 1 Sangat Tidak Setuju 5

E. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan permasalahan dan kajian teori yang telah diuraikan, maka

hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut:

36

1. Ha : Terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah

matematis siswa yang diajarkan menggunakan model

pembelajaran BBL (Brain Based Learning) dan siswa

yang diajarkan menggunakan pembelajaran

konvensional.

H0 : Tidak terdapat perbedaan kemampuan pemecahan

masalah matematis siswa yang diajarkan

menggunakan model pembelajaran BBL (Brain Based

Learning) dan siswa yang diajarkan menggunakan

pembelajaran konvensional.

2. Ha : Terdapat interaksi antara model pembelajaran BBL

(Brain Based Learning) dan self efficacy terhadap

kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.

H0 : Tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran

BBL (Brain Based Learning) dan self efficacy terhadap

kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.

37

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah Eksperimen. Penelitian eksperimen adalah

penelitian yang dilakukan guna untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu

terhadap sesuatu yang lain dalam kondisi yang tetap terkendali.1 Jadi

penelitian eksperimen ini berguna untuk mengetahui ada atau tidaknya

pengaruh dari variabel-variabel yang telah dipilih untuk dijadikan penelitian.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa penelitian

eksperimen merupakan suatu penelitian yang diteliti untuk mencari ada atau

tidaknya pengaruh dari variabel-variabel yang digunakan.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Factorial

Eksperiment. Dalam desain Factorial Eksperiment memperhatikan

kemungkinan adanya variabel moderator yang mempengaruhi suatu perlakuan

terhadap hasil.2 Peneliti memilih menggunakan desain factorial karena peneliti

tidak hanya ingin melihat efek dari variabel bebas terhadap variabel terikat saja

melainkan juga interaksi dari variabel bebas dan variabel moderator terhadap

variabel terikat.

Pada desain ini semua kelompok dipilih secara random, kemudian

masing-masing diberi pretest. Kelompok dinyatakan dengan baik, bila setiap

1Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,

(Bandung: Alfabeta, 2017), hlm. 107. 2Hartono, Metodologi Penelitian, (Pekanbaru : Zanafa Publishing, 2019), hlm. 70.

38

kelompok nilai pretest nya sama. Rancangan penelitian ini diilustrasikan pada

Tabel III.1 berikut: 3

TABEL III.1

RANCANGAN PENELITIAN

Sampel Pretest Perlakuan Moderator Posttest

Random O1 X Y1 O2

Random O3 - Y1 O4

Random O5 X Y2 O6

Random O7 - Y2 O8

(Sumber : Hartono)

Keterangan:

R = Pengambilan sampel

X = Perlakuan atau treatment yang diberikan

O = Hasil pretest dan posttest

Y1, Y2 = Variabel Moderator

Adapun desain dalam penelitian ini dimodifikasi sebagai berikut:

TABEL III.2

MODIFIKASI RANCANGAN DESAIN PENELITIAN

Sampel Pretest Self Efficacy Perlakuan Posttest

Random O O X O

Random O O - O

Keterangan:

X = Perlakuan dengan model pembelajaran Brain Based Learning

O = Diterapkan (Pretest, Self efficacy, dan Posttest)

Tabel tersebut dimodifikasi karena dalam penelitian ini hanya ada 2

kelas sebagai sampel. Sampel yang pertama sebagai kelas eksperimen dan yang

kedua sebagai kelas kontrol. Kemudian pretest dan angket self efficacy

diberikan diawal pembelajaran. Pretest untuk melihat apakah sampel tidak

memiliki perbedaan, sehingga sampel tersebut dapat digunakan dalam

penelitian ini. Sedangkan angket self efficacy diberikan diawal pembelajaran

3Ibid

39

bertujuan untuk mengelompokkan siswa berdasarkan kategori self efficacy

tinggi, sedang, atau rendah.

Kelompok yang diberi perlakuan disebut kelompok eksperimen dan

kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok kontrol. Kemudian,

kedua kelompok diberi pretest dan posttest serta angket self efficacy. Desain ini

dilakukan untuk melihat pengaruh model pembelajaran BBL (Brain Based

Learning) terhadap hasil skor kemampuan pemecahan masalah matematis

siswa pada kelompok yang diberikan perlakuan, kemudian untuk melihat ada

atau tidaknya interaksi antara model pembelajaran dengan self efficacy

terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.

Rancangan penelitian ini dilakukan di dua kelas yang berbeda yaitu

kelas eksperimen yang menerapkan model pembelajaran BBL (Brain Based

Learning) dan kelas kontrol yang menerapkan pembelajaran konvensional.

Rancangan ini diuraikan dalam bentuk tabel berikut :

TABEL III.3

KAITAN ANTARA MODEL PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN

PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DENGAN SELF EFFICACY

SISWA

Tinggi (B1) Sedang (B2) Rendah (B3)

Pemecahan

masalah

matematis

siswa

Eksperimen (A1) A1 B1 A1 B2 A1B3

Kontrol (A2) A2 B1 A2 B2 A2 B3

Keterangan :

A1 = Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa terhadap

model pembelajaran BBL (Brain Based Learning).

Self Efficacy Siswa Kelas

40

A2 = Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa terhadap

pembelajaran konvensional.

A1B1 = Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan self

efficacy tinggi yang diajarkan dengan model pembelajaran BBL

(Brain Based Learning).

A1B2 = Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan self

efficacy sedang yang diajarkan dengan model pembelajaran

BBL (Brain Based Learning).

A1B3 = Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan self

efficacy rendah yang diajarkan dengan model pembelajaran BBL

(Brain Based Learning).

A2B1 = Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan self

efficacy tinggi yang diajarkan dengan pembelajaran

konvensional.

A2B2 = Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan self

efficacy sedang yang diajarkan dengan pembelajaran

konvensional.

A2B3 = Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan self

efficacy rendah yang diajarkan dengan pembelajaran

konvensional.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Abdurrab Pekanbaru yang

beralamat di Jalan Delima No. 149, Tampan, Kota Pekanbaru, Riau.

2. Waktu

Penelitian dilakukan pada semester ganjil tahun ajaran 2019/2020.

Jadwal penelitian dapat dilihat pada Tabel III.4:

41

TABEL III.4

JADWAL PENELITIAN

Waktu Keterangan

Juli 2019

Membuat perangkat pembelajaran yaitu

silabus, RPP, lembar observasi dan

instrumen penelitian yaitu soal pretest-

posttest, angket self efficacy

Agustus 2019 Bimbingan perangkat pembelajaran dan

instrumen penelitian

22 Agustus 2019

Uji coba soal posttest kemampuan

pemecahan masalah matematis dan angket

self efficacy

23-25 Agustus 2019 Menganalisis soal uji coba dan angket

26 Agustus 2019 Pretest kemampuan pemecahan masalah

matematis pada populasi

9 September 2019

Penyebaran angket pada kelas eksperimen

dan kelas kontrol yang telah terpilih

sebagai sampel

9-30 September 2019 Proses penelitian berlangsung

30 September 2019 Posttest kemampuan pemecahan masalah

matematis

Oktober-November 2019 Pengolahan data dan analisis data serta

penulisan laporan penelitian

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X TLM di

SMK Abdurrab Pekanbaru tahun ajaran 2019/2020. Seluruh kelas tersebut

diberi pretest untuk melihat apakah kelas tersebut homogen dan tidak

memiliki perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis yang di

uji dengan anova satu arah.

2. Sampel

Sampel pada penelitian ini diambil dengan teknik Cluster Random

Sampling. Menurut Margono teknik cluster random sampling digunakan

42

bilamana populasi tidak terdiri dari individu-individu, melainkan terdiri

dari kelompok-kelompok individu atau cluster. Random tidak dilakukan

langsung pada pelajar-pelajar, tetapi pada sekolah/kelas sebagai kelompok

atau cluster.4

Senada dengan Margono, Endang juga menyatakan bahwa teknik

cluster sampling sering diterapkan dalam wilayah sekolah dengan sasaran

akhir sampling penelitiannya adalah sekolah atau kelas.5 Teknik sampel

yang digunakan dalam penelitian ini adalah “cluster random sampling”.

Teknik ini dilakukan setelah ketiga kelas XTLM1, XTLM2 dan XTLM3

melewati tahap uji normalitas (uji Liliefors), uji homogenitas (bartlett) dan

uji anova satu arah. Hasil uji tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

TABEL III.5

HASIL UJI STATISTIK UNTUK MEMILIH KELAS SAMPEL

Kelas Uji

Normalitas Homogenitas Anova Satu Arah

XTLM1 Berdistribusi normal

Homogen Tidak ada

perbedaan XTLM2 Berdistribusi normal

XTLM3 Berdistribusi normal

Sampel diambil dua kelas dari 3 kelas calon sampel yang sudah diuji

normalitas, homogenitas dan perbedaan rata-rata dengan menggunakan uji

anova satu arah. Berdasarkan tabel III.5, dapat diketahui bahwa ketiga kelas

calon sampel tidak memiliki perbedaan kemampuan pemecahan masalah

matematis. Artinya ketiga kelas calon sampel tersebut dapat digunakan

sebagai sampel untuk penelitian. Untuk perhitungan normalitas kelas

4Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), hlm. 127.

5Endang Mulyatiningsih, Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan (Yogyakarta:

Alfabeta, 2019), hlm. 15.

43

XTLM1, XTLM2 dan XTLM3 dapat dilihat pada Lampiran E.5.

Kemudian perhitungan homogenitas menggunakan uji bartlett dapat dilihat

pada Lampiran E.6. Terakhir uji anova satu arah dapat dilihat pada

Lampiran E.7.

Berdasarkan hasil uji tersebut, maka kelas yang digunakan sebagai

sampel pada penelitian ini adalah kelas XTLM1 dan kelas XTLM2. Dimana

kelas XTLM1 sebanyak 30 siswa dijadikan sebagai kelas eksperimen yang

diberi perlakuan dengan menerapkan model pembelajaran BBL (Brain

Based Learning), dan kelas XTLM2 sebanyak 30 siswa dijadikan sebagai

kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional.

E. Variabel Penelitian

Penelitian yang peneliti lakukan menggunakan tiga variabel, yaitu

variabel bebes, variabel terikat dan variabel moderat.

1. Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependent (terikat).

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran

BBL (Brain Based Learning).

2. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam

penelitian ini adalah kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.

44

3. Variabel Moderator

Variabel moderator adalah variabel yang dapat mempengaruhi

hubungan atau memodifikasi hubungan antara variabel independen dan

dependen.6 Variabel moderator dalam penelitian ini adalah self efficacy

siswa.

F. Teknik Pengumpulan Data

Untuk melakukan penelitian diperlukan data, maka penulis

menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Teknik Tes

Tes sebagai teknik pengumpulan data adalah serangakaian

pembelajaran pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur

keterampilan pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang

dimiliki oleh individu atau kelompok.7 Jenis tes yang dilakukan adalah

pretest dan posttest dengan indikator-indikator kemampuan pemecahan

masalah matematis, dengan skoring 0-4 disetiap indikator. Pretest

diberikan diawal pada semua kelas XTLM sebelum adanya perlakuan yang

bertujuan untuk menentukan kelas yang dipilih sebagai sampel dalam

penelitian. Sedangkan posttest diberikan pada kedua kelas sampel di akhir

pembelajaran atau setelah perlakuan.

2. Teknik Angket

Angket merupakan instrumen penelitian berupa daftar pertanyaan

dan pernyataan secara tertulis yang harus dijawab atau diisi oleh responden

6Endang, Op.Cit., hlm. 8.

7Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru Karyawan dan Penelitian Pemula,

(Bandung: Alfabeta, 2011), hlm. 76.

45

sesuai dengan petunjuk pengisiannya.8 Penelitian ini menggunakan daftar

pertanyaan tertutup yang dituangkan dalam instrumen angket berdasarkan

Skala Likert. Skala Likert memiliki dua bentuk pertanyaan yaitu

pertanyaan positif dan pertanyaan negatif.9Pertanyaan positif diberi skor 5,

4, 3, 2, dan 1, sedangkan pertanyaan negatif diberi skor 1, 2, 3, 4, dan 5.

Bentuk jawaban SkalaLikert terdiri dari sangat setuju, setuju, netral, tidak

setuju dan sangat tidak setuju.

Angket yang digunakan pada penelitian ini adalah angket untuk

mengukur self efficacy siswa baik kelas eksperimen dengan model

pembelajaran BBL (Brain Based Learning) maupun kelas kontrol dengan

pembelajaran konvensional. Kegiatan ini dilakukan pada awal

pembelajaran sebelum diterapkannya perlakuan.

3. Teknik Observasi

Pengamatan atau observasi adalah teknik pengumpulan data

dengan cara mengamati baik secara langsung maupun tidak langsung

tentang hal-hal yang diamati dan mencatatnya pada alat observasi.10

Observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas guru dan siswa selama

proses pembelajaran dengan mengisi lembar pengamatan yang telah

disediakan pada setiap kali pertemuan. Lembar observasi aktivitas guru

diisi oleh guru mata pelajaran matematika di sekolah tersebut, kemudian

untuk lembar observasi aktivitas siswa diisi oleh mahasiswa pendidikan

8Wina Sanjaya, Penelitian Pendidikan (Jenis, Metode, dan Prosedur), (Jakarta : Kencana,

2013), hlm. 255. 9Ali Hamzah, Evaluasi Pembelajaran Matematika, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), hlm.

300. 10

Wina Sanjaya, Op.Cit, hlm. 270.

46

matematika. Kedua observer tersebut sekaligus mengamati kegiatan yang

dilakukan peneliti dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

4. Teknik Dokumentasi

Dokumentasi ini dilakukan untuk mengetahui data tentang sekolah

SMK Abdurrab Pekanbaru diantaranya sejarah sekolah, sarana dan

prasarana sekolah, data guru dan data siswa. Selain itu, dokumentasi juga

dilakukan untuk mengumpulkan foto dalam setiap kegiatan pembelajaran

sebagai bukti dokumentasi dalam penelitian.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen

pelaksanaan pembelajaran dan instrumen pengumpulan data.

1. Instrumen Pelaksanaan pembelajaran

a. Silabus

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata

pelajaran tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar,

materi pokok pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian,

alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus bisa dilihat pada

Lampiran A.

b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RPP yang telah disusun divalidasi terlebih dahulu oleh dosen

pembimbing dan guru matematika sebelum dilaksanakan. Validasi

dilakukan untuk mengetahui apakah RPP sesuai dengan kurikulum 2013

dan model pembelajaran yang digunakan. Selain itu, validasi juga

47

dilakukan untuk mendapatkan gambaran apakah RPP dapat

diimplementasikan oleh guru dengan baik. RPP dapat dilihat pada

Lampiran A.1 sampai Lampiran A.5 (RPP Kelas Eksperimen) dan

Lampiran B.1 sampai Lampiran B.5 (RPP Kelas Kontrol).

2. Instrumen Pengumpulan Data

a. Soal pretest kemampuan pemecahan masalah matematis

Soal pretest ini diberikan kepada seluruh populasi untuk

mengetahui apakah populasi tersebut berdistribusi normal dan homogen.

Soal pretest yang diberikan berbentuk uraian dan diberikan pada awal

penelitian.

Soal pretest dibuat berdasarkan indikator kemampuan pemecahan

masalah matematis yang digunakan dalam penelitian ini. Sebelum

dilakukan pretest, peneliti juga membuat kisi-kisi soal terhadap 6 item

soal pretest kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.

b. Soal posttest kemampuan pemecahan masalah

Tes yang diberikan setelah semua materi diajarkan kepada siswa,

untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada

kelas eksperimen dan kelas kontrol. Sebelum soal diberikan pada kelas

sampel terlebih dahulu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Membuat kisi-kisi soal tes. Kisi-kisi soal tes disusun berdasarkan

indikator pemecahan masalah pada materi.

2) Menyusun soal tes yang akan diuji sesuai dengan kisi-kisi yang telah

dibuat.

48

3) Melakukan uji coba soal tes sebelum diberikan kepada kelas

eksperimen dan kelas kontrol.

4) Melakukan analisis butir soal.

Adapun cara dalam menganalisis soal uji coba posttest tersebut

yaitu sebagai berikut:

1) Uji Validitas

Validitas adalah derajat yang menunjukkan sejauh mana

ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur tes dan non tes dalam

melakukan fungsi ukurnya benar-benar mengukur apa yang hendak

diukur.11

Menguji validitas butir tes berguna untuk melihat sejauh

mana setiap butir tes dapat mengukur kemampuan siswa. Validitas

butir ini dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor setiap item

dengan skor total yang telah diperoleh siswa. Hal ini dilakukan

dengan korelasi product moment.12

xy

Keterangan:

xy : Koefisien korelasi

: Jumlah skor item

: Jumlah skor total (seluruh item)

: Jumlah responden

11

Ali Hamzah, Op.Cit., hlm. 216. 12

Riduwan, Op.Cit., hlm. 98.

49

Setelah setiap butir instrumen dihitung besarnya koefisien

korelasi dengan skor totalnya, maka langkah selanjutnya yaitu uji

thitung dengan rumus:

Keterangan:

thitung :Nilai t hitung

r :Koefisien korelasi hasil r hitung

n :Jumlah responden

Distribusi (Tabel t) untuk dan derajat kebebasan

, dengan kaidah keputusan:

Jika , maka butir soal tersebut valid.

Jika , maka butir soal tersebut invalid.

Jika instrumen ini valid maka kriteria yang digunakan untuk

menentukan validitas butir soal pada tabel III.6:

TABEL III. 6

KRITERIA KOEFISIEN KORELASI VALIDITAS

INSTRUMEN

Besarnya r Interpretasi

Sangat Tinggi

Tinggi

Sedang

Rendah

Sangat Rendah

Sumber : Riduwan

Berikut merupakan hasil validitas soal uji coba posttest

kemampuan pemecahan masalah matematis yang disajikan dalam

bentuk tabel dibawah ini:

50

TABEL III.7

HASIL KOEFISIEN KORELASI VALIDITAS INSTRUMEN

No.

Soal r

Harga

thitung

Harga

ttabel Ket. Interpretasi

1 0,88

1,701 Valid Sangat Tinggi

2 0,88

1,701 Valid Sangat Tinggi

3 0,88

1,701 Valid Sangat Tinggi

4 0,93

1,701 Valid Sangat Tinggi

5 0,90

1,701 Valid Sangat Tinggi

6 0,90

1,701 Valid Sangat Tinggi

7 0,30 1,65 1,701 Tidak Valid Rendah

Berdasarkan perhitungan Tabel III.7 dapat disimpulkan

bahwa 6 butir soal dinyatakan valid yaitu soal nomor 1,2,3,4,5 dan 6.

Sementara itu, terdapat 1 butir soal dinyatakan tidak valid yaitu soal

nomor 7, sehingga soal yang tidak valid tidak dapat digunakan

sebagai instrumen penelitian untuk dijadikan soal posttest. Data

lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C.5.

2) Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas dilakukan untuk mengukur ketepatan

instrumen atau ketepatan siswa dalam menjawab atau evaluasi

tersebut. Suatu alat evaluasi (instrumen) dikatakan baik bila

reliabilitasnya tinggi. Proses perhitungan reliabilitas pada penelitian

ini menggunakan metode Alpha Cronbach. 13

13

Karunia Eka dan Mokhammad Ridwan, Op.Cit., hlm. 206.

51

Rumus untuk varians total dan varians itemuntuk subjek n 30

antara lain:

Rumus untuk varians total dan varians item untuk subjek n 30

antara lain:

Keterangan:

: Koefisien reliabilitas

: Jumlah varians skor tiap-tiap soal

: Varians total

: Jumlah kuadrat soal Xi

) : Jumlah soal Xi dikuadratkan

: Jumlah kuadrat X total

) : Jumlah X total dikuadratkan

: Jumlah soal

: Jumlah siswa

Tingkat reliabilitas suatu instrumen menurut Arikunto yang

dikutip oleh Mas’ud Zein dan Darto bisa dilihat pada tabel III.8

berikut:14

14Mas’ud Zein dan Darto, Evaluasi Pembelajaran Matematika, (Pekanbaru : Pusaka Riau,

2012), hlm. 83.

52

TABEL III.8

KRITERIA KOEFISIEN KORELASI RELIABILITAS

INSTRUMEN

Koofisien Korelasi (r) Interpretasi

0,80 < 1,00 Sangat tinggi

0,60 0,80 Tinggi

0,40 0,60 Cukup

0,20 0,40 Rendah

0,20 Sangat rendah

Hasil uji reliabilitas untuk uji coba soal pemecahan masalah

matematis, koefisien reabilitas ( yang diperoleh ialah 0,8220

berada pada interval 0,80 < 1,00, maka instrumen soal uji coba

pemecahan masalah matematis memiliki korelasi yang sangat tinggi

dengan interpretasi reliabilitasnya baik. Secara rinci perhitungan

reliabilitas ini dapat dilihat pada Lampiran C.6.

3) Daya Pembeda

Daya pembeda butir soal adalah kemampuan butir soal tersebut

membedakan siswa yang mempunyai kemampuan tinggi,

kemampuan sedang, dengan siswa yang memiliki kemampuan

rendah.15

Tinggi atau rendahnya tingkat daya pembeda suatu butir

soal dinyatakan dengan indeks daya pembeda (DP).

Berikut langkah-langkah untuk menguji daya pembeda (DP)

soal uraian:

a) Menghitung jumlah skor total tiap peserta didik.

b) Mengurutkan skor total dari yang terbesar ke yang terkecil.

15

Karunia Eka dan Mokhammad Ridwan, Op.Cit., hlm. 217.

53

c) Membagi dua siswa ke dalam kedua kelompok berdasarkan

perolehan skor, yaitu kelompok atas dan kelompok bawah

d) Menghitung rata-rata skor untuk masing-masing kelompok, yaitu

kelompok atas dan kelompok bawah.

e) Menghitung daya pembeda soal dengan rumus:

Keterangan:

= Daya pembeda

= Rata-rata kelompok atas

= Rata-rata kelompok bawah

= Skor maksimum

f) Menginterpretasikan harga daya pembeda dengan kriteria yang

dapat dilihat pada Tabel III.9 berikut.16

TABEL III. 9

KRITERIA DAYA PEMBEDA

Daya Pembeda Interpretasi

Sangat baik

Baik

Cukup

Buruk

DP Sangat buruk

Berdasarkan hasil uji coba dan perhitungan yang telah

dilakukan diperoleh data hasil daya pembeda pada soal uji coba

pemecahan masalah matematis secara rinci dapat dilihat di

Lampiran C.7 atau pada tabel III. 10 berikut.

16

Ibid

54

TABEL III. 10

HASIL DAYA PEMBEDA SOAL UJI COBA

No.

Soal Harga daya Pembeda Keterangan

1 Baik

2 Baik

3 Baik

4 Baik

5 Baik

6 Baik

7 Buruk

4) Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran soal adalah besaran yang digunakan untuk

menyatakan apakah suatu soal termasuk kedalam kategori mudah,

sedang, atau sukar. Soal dapat dinyatakan butir soal yang baik

apanila soal tersebut tidak terlalu sukar dan tidak pula terlalu mudah

dengan kata lain derajat kesukaran soal adalah sedang atau cukup.17

Untuk mengetahui indeks kesukaran dapat digunakan rumus :

Keterangan:

TK = Tingkat kesukaran butir soal

= Rata-rata skor jawaban siswa pada suatu butir soal

SMI = Skor maksimum ideal.

Indeks kesukaran suatu butir soal diinterpretasikan dalam

kriteria sebagai berikut:

17

Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo,2008), hlm.

370.

55

TABEL III. 11

KRITERIA INDEKS KESUKARAN SOAL

Indeks Kesukaran Interpretasi IK

Terlalu sukar

Sukar

Sedang

Mudah

= Terlalu Mudah

Sumber: Karunia Eka dan Mokhammad Ridwan

Berdasarkan hasil uji coba dan perhitungan yang telah

dilakukan diperoleh data hasil tingkat kesukaran pada soal posttest,

secara rinci perhitungan uji tingkat kesukaran ini dapat dilihat pada

tabel III.12 dan terangkum dalam Lampiran C.8.

TABEL III. 12

HASIL TINGKAT KESUKARAN SOAL

No.

soal Indeks Kesukaran Kriteria

Mudah

Sedang

Sedang

Sedang

Sedang

6 Sedang

7 Sukar

Rekapitulasi dari hasil perhitungan uji validitas, reliabilitas,

daya pembeda soal, dan tingkat kesukaran soal dari uji coba soal

kemampuan pemecahan masalah matematis yang digunakan untuk

instrumen penelitian dapat dilihat pada pada Tabel III.13 berikut ini :

56

TABEL III. 13

REKAPITULASI HASIL UJI COBA SOAL

No.

Soal Validitas reliabilitas

Daya

Pembeda

Tingkat

Kesukaran Keterangan

1 Valid Sangat

Tinggi Baik Mudah Digunakan

2 Valid Sangat

Tinggi Baik Sedang Digunakan

3 Valid Sangat

Tinggi Baik Sedang Digunakan

4 Valid Sangat

Tinggi Baik Sedang Digunakan

5 Valid Sangat

Tinggi Baik Sedang Digunakan

6 Valid Sangat

Tinggi Baik Sedang Digunakan

7 Tidak

Valid

Sangat

Tinggi Buruk Sukar

Tidak

Digunakan

c. Angket self efficacy

Sebelum angket self efficacy diberikan kepada kelas ekperimen

dan kelas kontrol, terlebih dahulu diuji cobakan pada kelas uji coba untuk

melihat validitas dan reliabilitas tiap-tiap pernyataannya.

1) Uji Validitas

Uji validitas untuk pernyataan pada instrumen angket self

efficacy sama dengan uji validitas pada instrumen tes. Rumus

korelasi yang digunakan adalah korelasi product moment yang

dikemukakan oleh Karl Pearson sebagai berikut:

xy

Keterangan:

xy : Koefisien korelasi

: Jumlah skor item

: Jumlah skor total (seluruh item)

: Jumlah responden

57

Langkah selanjutnya adalah menentukan thitung dengan

rumus:

Keterangan:

thitung :Nilai t hitung

r :Koefisien korelasi hasil r hitung

n :Jumlah responden

Kriteria menentukan validitas butir pernyataan tersebut

adalah membandingkan nilai dengan dengan taraf

signifikan dan derajat kebebasan kaidah keputusan

yang diambil yaitu jika:

maka butir pernyataan valid.

maka butir pernyataan tidak valid.

TABEL III.14

HASIL KOEFISIEN KORELASI VALIDITAS INSTRUMEN

ANGKET SELF EFFICACY

No.

Butir

Angket

T

hitung

T

tabel Keputusan

1 3,3080 1,701 Valid

2 2,3989 1,701 Valid

3 0,9833 1,701 Tidak Valid

4 6,3979 1,701 Valid

5 5,2547 1,701 Valid

6 5,6628 1,701 Valid

7 4,7217 1,701 Valid

8 5,6469 1,701 Valid

9 6,2058 1,701 Valid

58

10 6,6315 1,701 Valid

11 5,0493 1,701 Valid

12 -0,2626 1,701 Tidak Valid

13 5,9048 1,701 Valid

14 4,9329 1,701 Valid

15 0,8858 1,701 Tidak Valid

16 4,1665 1,701 Valid

17 5,4494 1,701 Valid

18 3,8821 1,701 Valid

19 5,7387 1,701 Valid

20 4,7886 1,701 Valid

Berdasarkan perhitungan Tabel III.14 dapat disimpulkan

bahwa pernyataan yang tidak valid adalah nomor 3, 12 dan 15,

sedangkan selain itu pernyataan valid sehingga dapat digunakan

digunakan sebagai instrumen penelitian. Perhitungan lengkapnya

dapat dilihat pada Lampiran D.4.

2) Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas untuk butir pernyataan angket self

efficacy juga menggunakan rumus Alpha:

Rumus untuk varians total dan varians item untuk subjek n 30

antara lain:

Rumus untuk varians total dan varians item untuk subjek n 30

antara lain:

59

Keterangan:

: Koefisien reliabilitas

: Jumlah varians skor tiap-tiap soal

: Varians total

: Jumlah kuadrat soal Xi

) : Jumlah soal Xidikuadratkan

: Jumlah kuadrat X total

) : Jumlah Xtotaldikuadratkan

: Jumlah siswa

Adapun tolak ukur untuk menginterpretasikan derajat

reliabilitas instrumen ditentukan berdasarkan kriteria berikut.

TABEL III. 15

KRITERIA KOEFISIEN KORELASI RELIABILITAS

INSTRUMEN ANGKET SELF EFFICACY

Koefisien Korelasi Korelasi Interpretasi Reliabilitas

Sangat Tinggi Sangat baik

Tinggi Baik

Sedang Cukup baik

Rendah Buruk

Sangat Rendah Sangat buruk

Sumber : Karunia Eka Lestari dan Mokhammad Ridwan

Dengan menggunakan 30 dan signifikansi 5%

diperoleh dan koefisien reabilitas ( sebesar

dapat dinyatakan bahwa instrumen penelitian bentuk angket self

efficacy sudah memiliki reabilitas tes, sehingga dapat dinyatakan

pula bahwa instrumen penelitian yang digunakan sudah memiliki

kualitas yang Tinggi. Data selengkapnya mengenai perhitungan

reabilitas angket uji coba dapat dilihat pada Lampiran D.5.

60

d. Lembar observasi aktivitas guru dan siswa

Lembar observasi aktivitas guru dan siswa digunakan untuk

mengamati aktivitas siswa dan kinerja guru dalam kegiatan pembelajaran

yang berlansung. Lembar observasi yang penulis gunakan berupa check

list atau daftar cek. Check list atau daftar cek adalah pedoman observasi

yang berisikan daftar dari semua aspek yang diamati. Observer memberi

tanda cek () untuk menentukan “ada atau tidak adanya” sesuatu

berdasarkan hasil pengamatannya. Lembar observasi pada penelitian ini

dapat dilihat pada Lampiran I.1 dan I.2

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas 2

tahapan. Tahapan pertama yaitu uji prasyarat berupa uji normalitas dengan

tujuan untuk melihat apakah data sampel berdistribusi normal atau tidak.

Apabila data yang diperoleh berdistribusi normal, maka dilanjutkan uji

homogenitas.

Tahapan kedua yaitu uji hipotesis berdasarkan rumusan masalah

penelitian. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat, maka analisis data

dalam penelitian ini adalah:

1. Uji Prasyarat

a. Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan langkah awal dalam menganalisis

data secara spesifik. Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah

data sampel berdistribusi normal atau tidak. Statistika yang digunakan

61

dalam uji normalitas ini adalah uji Liliefors langkah-langkahnya

sebagai berikut:18

1) Mencari mean dan simpangan baku dengan rumus

2) Menghitung nilai

3) Mencari F(Zi) dengan melihat tabel Z

4) Menghitung S(Zi)

5) Menghitung nilai mutlak dari F(Zi) S(Zi)

6) Melihat hasil mutlak dari F(Zi) S(Zi) yang paling besar adalah

Lhitung

7) Membandingkan dengan Ltabel dengan kriteria uji:

Jika Lhitung ≤ Ltabel maka data berdistribusi normal.

Jika Lhitung > Ltabel maka data berdistribusi tidak normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas ini diperlukan sebelum kita membandingkan

beberapa kelompok data. Uji ini bertujuan untuk melihat apakah data

mempunyai variansi yang homogen atau tidak. Uji homoenitas yang

digunakan pada penelitian ini adalah uji F dan uji Bartlet.

1) Uji F digunakan untuk melihat apakah data kelas eksperimen dan

kelas kontrol mempunyai varians yang homogen.

18

Purwanto, Statistika Untuk Penelitian , (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2011), hlm. 160

62

Rumus uji F adalah:19

Harga selanjutnya dibandingkan dengan harga

dengan pembilang dan penyebut , yang mana

adalah jumlah anggota sampel yang memiliki varian terbesar

dan adalah jumlah anggota sampel yang memiliki varian

terkecil. Bila lebih kecil dari untuk taraf signifikan

, maka data yang dianalisis homogen, bila lebih besar

dari , maka varian tidak homogen. Kaidah keputusan :

Jika , berarti tidak homogen

Jika , berarti homogen.

2) Uji Bartlet dalam penelitian ini digunakan untuk melihat apakah

kelompok sampel yang terdiri dari tiga kelas mempunyai varians

yang homogen. Rumus uji Bartlet adalah:20

Perhitungan uji Bartlet dalam memilih sampel kelas terdapat pada

Lampiran E.6.

19

Karunia Eka Lestari, M. Ridwan Yudhanegara, Op. Cit., hlm. 249 20

Purwanto, Op.Cit., hlm. 180

63

2. Uji Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah penelitian, maka teknik yang

digunakan dalam menganalisis data untuk menguji hipotesis nomor 1 yaitu

uji-t dan untuk menguji hipotesis nomor 2 yaitu uji anova dua arah.

a. Uji-t

Uji-t digunakan untuk melihat apakah terdapat perbedaan dari

kedua kelas, uji-t digunakan jika data berdistribusi normal dan

homogen, jika tidak homogen maka dengan uji-t’. Sedangkan untuk

data yang tidak berdistribusi normal, menggunakan Mann Whitney U.

Jika data berdistribusi normal dan homogen maka menggunakan uji-t

yaitu:21

t0 =

Keterangan:

t0 : Hasil uji t hitung untuk hipotesis nihil (H0)

: Mean variabel X

: Mean variabel Y

: Standar deviasi X

: Standar deviasi Y

: Jumlah sampel

Langkah yang digunakan untuk memberikan interpretasi

terhadap t0 adalah sebagai berikut:

21

Ibid, hlm. 208.

64

a) Mencari df dengan rumus

b) Membandingkan t hitung (t0) dengan t tabel (tt) pada taraf

signifikan 5 %.

c) Menarik kesimpulan dengan kaidah keputusan:

Jika t0 tt H0 ditolak, yang berarti Ha diterima.

Jika t0 tt H0 diterima, yang berarti Ha ditolak.

Tujuan dari uji ini adalah untuk melihat apakah kelas

eksperimen dan kelas kontrol terdapat perbedaan kemampuan

pemecahan masalah matematis atau tidak terdapat perbedaan.

Perhitungan uji-t dapat dilihat dalam Lampiran G.7.

b. Uji Anova Dua Arah

Sesuai dengan rumusan masalah penelitian, maka teknik yang

digunakan dalam menganalisis data untuk menguji hipotesis nomor 2

menggunakan uji anova dua arah (Two-Way Anova) secara manual

dengan ketentuan asumsi sebagai berikut: distribusi data harus normal

dan setiap kelompok hendaknya berasal dari populasi yang sama

dengan variansi yang sama pula. Uji anova dua arah (Two-Way

Anova) atau two factorial design digunakan bila dalam analisis data

ingin mengetahui apakah ada perbedaan dari dua variabel bebas,

sedangkan masing-masing variabel bebasnya dibagi dalam beberapa

65

kelompok.22

Jika datanya berdistribusi normal maka untuk pengujian

hipotesisnya dengan langkah-langkah sebagai berikut.

1) Membuat tabel perhitungan Anova

2) Menghitung derajat kebebasan ( ), meliputi:

a)

b)

c)

d)

e)

f)

3) Melakukan perhitungan jumlah kuadrat ), meliputi:

a)

b)

c)

d)

e)

f)

Keterangan:

= Jumlah kuadrat penyimpangan total

= Jumlah kuadrat antar-kelompok

22

Hartono, Statistik Untuk Penelitian, (Pekanbaru: Pustaka Belajar, 2008), hlm. 247.

66

= Jumlah kuadrat dalam

= Jumlah kuadrat faktor A

= Jumlah kuadrat faktor B

= Jumlah kuadrat faktor A dan B secara bersama

= Skor individual

= Nilai total pengukuran variabel terikat untuk

seluruh sampel

= Jumlah sampel keseluruhan

= Jumlah skor masing-masing baris pada faktor A

= Jumlah skor masing-masing baris pada faktor B

= Banyaknya kelompok pada faktor A

= Banyaknya kelompok pada faktor B

= Banyaknya sampel masing-masing

4) Menghitung rata-rata kuadrat ( ) dengan rumus:

a)

b)

c)

d)

5) Melakukan perhitungan utuk mencari rasio dengan rumus:

a)

67

b)

c)

6) Membandingkan nilai hitung dengan nilai tabel dengan taraf

signifikan 5%.

7) Menarik kesimpulan dengan kaidah keputusan:

Jika , ditolak, yang berarti diterima.

Jika , diterima, yang berarti ditolak. 23

Jika datanya tidak berdistribusi normal maka untuk pengujian

hipotesisnya menggunakan rumus:24

H

Keterangan:

R1 = Jumlah rangking kelompok 1

R2 = Jumlah rangking kelompok 2

R3 = Jumlah rangking kelompok 3

RK = Jumlah rangking kelompok K

N = Jumlah semua pengamatan

Tabel yang digunakan untuk menguji nilai statistk H yaitu tabel chi-

squares, dengan menggunakan:

Tolak H0, jika H tabel

Terima H0, jika H tabel.

23

Ibid, hlm. 249-258. 24

Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan Penelitian Gabungan,

(Jakarta: Prenadamedia, 2016), hlm. 283.

68

Perhitungan uji anova dua arah dapat dilihat dalam Lampiran H.2.

I. Prosedur Penelitian

Prosedur dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Membuat kisi-kisi instrumen tes kemampuan pemecahan masalah matematis

dan menyusun kisi-kisi angket self efficacy siswa untuk kelas uji coba.

Dapat dilihat pada Lampiran C.1 untuk kisi-kisi soal kemampuan

pemecahan masalah matematis dan Lampiran D.1 untuk kisi-kisi angket uji

coba self efficacy.

2. Melakukan validasi instrumen kepada dosen/ahli.

3. Membagikan instrumen tes kemampuan pemecahan masalah matematis dan

angket self efficacy kepada kelas uji coba.

4. Menelaah hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematis pada kelas

uji coba.

5. Mencari validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran soal-

soal kelas uji coba. Untuk lebih jelasnya, perhitungan tersebut dapat dilihat

pada Lampiran C.5, C.6, C.7, dan C.8.

6. Mencari validitas dan reliabilitas angket self efficacy siswa kelas uji coba.

Untuk lebih jelasnya, perhitungan tersebut dapat dilihat pada Lampiran D.4

dan D.5.

7. Menyusun kembali soal-soal kemampuan pemecahan masalah matematis

dan angket self efficacy matematis peserta didik yang telah diuji coba

menjadi soal posttest.

69

8. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk kelas yang

mengikuti pembelajaran dengan model Brain Based Learning (BBL) dan

kelas yang mengikuti pembelajaran konvensional.

9. Melaksanakan pembelajaran matematika dengan model Brain Based

Learning (BBL) pada kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional

pada kelas kontrol.

10. Mengadakan posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

11. Menganalisis data.

12. Menarik kesimpulan

13. Membuat laporan.

95

95

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan, dapat

disimpulkan bahwa model pembelajaran BBL (Brain Based Learning) sangat

berpengaruh dalam meningkatkan kemampuahan pemecahan masalah matematis

ditinjau dari self efficacy siswa sekolah menengah kejuruan terutama pada materi

Sistem Persamaan Linear Dua Variabel. Selain itu juga dari hasil pengujian

diperoleh temuan bahwa:

1. Terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis antara siswa

yang belajar dengan model pembelajaran BBL (Brain Based Learning) dan

siswa yang diajarkan menggunakan pembelajaran konvensional. Analisis data

dengan menggunakan uji-t menunjukkan nilai yang berarti

diterima dan ditolak. Perbedaan tersebut diperkuat lagi dari mean yang

berbeda antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, dimana mean kelas

eksperimen dan mean kelas kontrol secara berturut-turut adalah dan

. Hal ini menunjukkan bahwa kelas yang menggunakan model

pembelajaran model pembelajaran BBL (Brain Based Learning) lebih efektif

memberikan pengaruh positif terhadap kemampuan pemecahan masalah

matematis dibandingkan kelas yang menggunakan pembelajaran

konvensional.

96

2. Tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran BBL (Brain Based

Learning) dan self efficacy terhadap kemampuan pemecahan masalah

matematis siswa. Hal ini berdasarkan hasil analisis data untuk hipotesis kedua

dengan menggunakan anova dua arah menunjukan nilai

dan pada taraf signifikan 5%. Dengan kesimpulan

yang berarti diterima dan ditolak.

Berdasarkan hasil tersebut dapat menjawab dari judul yang diangkat oleh

penulis yaitu Pengaruh penerapan model pembelajaran BBL (Brain Based

Learning) terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis ditinjau dari self

efficacy siswa SMK.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis memberikan saran sebagai

berikut:

1. Waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan model pembelajaran BBL (Brain

Based Learning) terutama pada bagian diskusi dan presentasi relatif lama,

sehingga penulis menyarakan untuk menggunakan model pembelajaran BBL

(Brain Based Learning) pada satu indikator minimal 3 JP, karena jika hanya 2

JP tidak memungkinkan untuk menyelesaikan satu indikator materi.

2. Penelitian ini dilakukan pada jenjang sekolah menengah kejuruan (SMK),

oleh karena itu penulis menyarankan agar dilakukan pada jenjang sekolah

menengah atas (SMA).

97

3. Model pembelajaran BBL (Brain Based Learning) diharapkan dapat menjadi

referensi guru dalam memilih model pembelajaran yang diterapkan di kelas

untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.

4. Penelitian ini menggunakan posttest kemampuan pemecahan masalah

matematis, dimana langkah- langkah dalam mengerjakan soal nya yang sesuai

dengan kemampuan pemecahan masalah matematis tidak dicantumkan penulis

pada soal, oleh karena itu penulis menyarankan agar pada penelitian

selanjutnya dicantumkan langkah-langkah pengerjaannya pada soal posttest

tersebut sesuai dengan langkah-langkah kemampuan pemecahan masalah

matematis.

98

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid. 2014. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Aisha Juliani dan Norlaila. Oktober 2014. Kemampuan Pemecahan Masalah

Matematika Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Menggunakan Model

Cooperative Script. EDU-MAT Jurnal Pendidikan Matematika, Vol.2 No.3.

Ali Hamzah. 2014. Evaluasi Pembelajaran Matematika. Jakarta: Rajawali Pers.

Anas Sudijono. 2008. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo.

Buang Saryantono. 2013. Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah

Matematika Siswa Kelas X SMA Adiguna Bandar Lampung Melalui

Model Pembelajaran Investigasi Kelompok. Prosiding Semirata FMIFA

Universitas Lampung.

Effandi Zakaria, dkk. 2007. Trend Pengajaran dan Pembelajaran Matematik,

Kuala Lumpur: Lohprit SDN, BHD.

Endang Mulyatiningsih. 2019. Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan.

Yogyakarta: Alfabeta.

Eric Jensen. 2011. Pemelajaran Berbasis Otak. Edisi kedua ; Jakarta: PT Indeks.

Hartono. 2008. Statistik Untuk Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

. 2019. Metodologi Penelitian. Pekanbaru: Zanafa Publishing.

Heris Hendriana, Euis Eti Rohaeti, dan Utari Sumarmo. 2017. Hard Skills dan

Soft Skils Matematik Siswa. Bandung: Refika Aditama.

Heris Hendriana dan Utari Soemarno. 2017. Penilaian Pembelajaran Matematika.

Bandung: PT. Refika Aditama.

99

Karunia Eka Lestari dan Mokhamad Ridwan Yudhanegara. 2015. Penelitian

Pendidikan Matematika. Bandung: Refika Aditama.

Margono. 2004. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2016. Peraturan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 21 Tahun

2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta:

Kemendikbud.

Muhammad Tri Stio Ermawan. 2018. Analisis Kemampuan Berpikir Intuitif

Matematis Siswa dengan Self Efficacy Tinggi. Suska Journal of

Mathematics Education, Vol.4 No.1.

N. Adiastuty, Rochmad, Masrukan. 2012. Perangkat Pembelajaran Model BBL

Materi Barisan dan deret untuk meningkatkan Kemampuan Pemecahan

Masalah. Junnes Journal of Mathematics Education Research, Vol.2 No.1.

Noviarni. 2014. Perencanaan Pembelajaran Matematika dan Aplikasinya.

Pekanbaru: Benteng Media.

Nurul Fitriana, Ramon Muhandaz dan Risnawati. 2019. Pengembangan Modul

Matematika Berbasis Learning Cycle 5E Untuk Memfasilitasi

Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Sekolah Menengah

Pertama (SMP). JURING, Vol.2 No.1.

Purwanto. 2011. Statistika Untuk Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Riduwan. 2011. Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan Dan Penelitian Pemula.

Bandung: Alfabeta.

Ruseffendi. 2005. Dasar-Dasar Penelitian. Bandung: Torsito.

Siti Mawaddah dan Hana Anisah. Oktober 2015. Kemampuan Pemecahan

Masalah Matematis Siswa Pada Pembelajaran Matematika Dengan

100

Menggunakan Model Generative Learning. EDU-MAT Jurnal Pendidikan

Matematika, Vol.3 No.2.

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif.

Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Suhandri dan Arnida Sari. 2019. Pengembangan Modul Berbasis Kontekstual

Terintegrasi Nilai Keislaman untuk Meningkatkan Kemampuan

Pemecahan Masalah Matematis Siswa. Suska Journal of Mathematics

Education, Vol.5 No.2.

Sumartini, T.S. Mei 2016. Peningkatan Kamampuan Pemecahan Masalah

Matematis Siswa melalui Pembelajaran Berbasis Masalah. Jurnal

“Mosharafa” Pendidikan Matematika STKIP Garut, Vol.5 No.2.

Susanti. 2017. Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis dan

Self-Efficacy Siswa MTs Melalui Pendekatan Pendidikan Matematika

Realistik. Suska Journal of Mathematics Education, Vol.3 No.2.

Trianto. 2013. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Inovatif dan

Konseptual. Jakarta: Kencana Prenada.

Wina Sanjaya. 2013. Penelitian Pendidikan: Jenis, Metode, dan Prosedur.

Jakarta: Kencana.

Yoni Sunaryo dan Ida Nuraida. September 2017. Pengaruh Penerapan Model

Brain Based Learning Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah

Matematik Siswa. Jurnal Penelitian Pendidikan dan pengajaran

Matematika, Vol.3 No.2.

Zubaidah Amir MZ dan Ramon Muhandaz. 2019. Profil Kesulitan Belajar

Matematika dan Self efficacy Matematis Siswa Sekolah Menengah di Riau.

Suska Journal of Mathematics Education, Vol.5 No.2.

Zubaidah Amir dan Risnawati. 2015. Psikologi Pembelajaran Matematiaka.

Yogyakarta: Aswaja Pressindo.

101

SILABUS

Nama Sekolah : SMK Abdurrab Pekanbaru

Kelas/Semester : X/1

Kompetensi Keahlian : Teknologi Laboratorium Medik/ TLM

Mata Pelajaran : Matematika

Kompetensi Inti

Deskripsi KI-3 : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan factual, konseptual,

opersional,dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kajian matematika tingkat teknis, spesifik,

detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks

pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasionall

regional, dan internasional.

Deskripsi KI-4 : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta

memecahkan masalah sesuai dengan bidang kajian matematika

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian

Kompetensi

Materi

Pembalajaran

Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber Belajar

3.2 Menentukan

nilai variable

pada sistem

persamaan linear

dua variable

dalam masalah

konstektual

3.3.1 Menjelaskan

defenisi persamaan

linear dua variabel

3.3.2 Menentukan nilai

variabel SPLDV

dengan

menggunakan

metode eliminasi

3.3.3 Menentukan nilai

variabel SPLDV

dengan

Nilai variabel pada

sistem persamaan

linear dua variable

dalam masalah

konstektual

Sistem

pertidaksa

maan linear

Aplikasi

sistem

persamaan

Mengamati

Melihat dan

memperhatikan

power point untuk

memeperoleh

informasi tentang

nilai variabel pada

sistem persamaan

linear dua variable

Tugas

Membaca uraian

tentang

SPLDV dan

SPLTV dan

metode

eliminasi dan

substitusi

12 JP Buku Guru

Mata

Pelajaran

Matematika

(wajib) kelas

X,

Kementrian

pendidikan

dan

kebudayaan,

Jakarta.

LAMPIRAN A

102

4.2 Menyelesaikan

masalah system

persamaan linear

dua variabel

menggunakan

metode substitusi

3.3.4 Menentukan nilai

variabel SPLDV

dengan

menggunakan

metode gabungan

3.3.5 Menentukan nilai

variabel SPLTV

dengan

menggunakan

metode eliminasi,

substitusi atau

gabungan

4.2.1 Menyelesaikan

masalah

konstektual yang

berkaitan dengan

SPLDV dengan

menggunakan

metode eliminasi,

substitusi atau

gabungan

4.2.2 Menyelesaikan

masalah

konstektual yang

berkaitan dengan

SPLTV dengan

menggunakan

metode eliminasi,

substitusi dan

gabungan

linear

dalam masalah

konstektual

Menanya

Mendiskusikan konsep

yang digunakan

untuk menyelesaikan

nilai variabel pada

sistem persamaan

linear dua variable

dalam masalah

konstektual

Mengeksplorasikan

Mengidentifikasi konsep

yang digunakan

untuk menyelesaikan

nilai variabel pada

sistem persamaan

linear dua variable

dalam masalah

konstektual

Mengasosiasikan

Menganalisis konsep

yang digunakan

untuk menyelesaikan

nilai variabel pada

sistem persamaan

Observasi

Mengamati

prosedur

dalam

menyelesaika

n

permasalahan

yang terkait

dalam

SPLDV dan

SPLTV

dengan

metode

eliminasi,

substitusi atau

gabungan

Fortofolio

Merangkum dan

menerapakan

prosedur

dalam

menyelesaika

n masalah

konstektual

yang

berkaitan

dengan

Buku Siswa

Mata

Pelajaran

Matematika

(wajib) kelas

X,

Kementrian

pendidikan

dan

kebudayaan,

Jakarta.

Buku

matematika 1

SMK/ MAK

kelas x

penerbit

erlangga

Internet

Lingkungan

sekitar

103

linear dua variable

dalam masalah

konstektual

Mengomunikasikan

Mempresentasikan

konsep yang

digunakan untuk

menyelesaikan Nilai

variabel pada sistem

persamaan linear dua

variable dalam

masalah konstektual

SPLDV dan

SPLTV

dengan mtode

eliminasi dan

substitusi

Tes

Membuat tes lisan

dan tulisan

dalam bentuk

uraian

Pekanbaru, September 2019

Guru Mata Pelajaran Peneliti

ISTI FAUZIAH, S. Pd JENNERI ANNA YARTI

NIK: NIM: 11515203853

Mengetahui

Kepala Sekolah SMK Abdurrab Pekanbaru

IRHAM SIREGAR, S. Pd., M. Si

NIK. 115010697001

104

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMK Abdurrab Pekanbaru

Kompetensi Keahlian : Teknologi Laboratorium Medik

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/ Semester : X/ Ganjil

Materi Pokok : Sistem Persamaan Linear

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Kelas : Eksperimen

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,

peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab,

responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan,

pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta

menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan

dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta

dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang

pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif sesuai

dengan bidang dan lingkup kajian Matematika pada tingkat teknis,

spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan

potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga

masyarakat nasional, regional, dan internasional.

4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan

prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai

dengan bidang kajian Matematika`

Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas

yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.

Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara

efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan

LAMPIRAN A.1

105

solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di

bawah pengawasan langsung.

Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,

membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta

mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.3. Menentukan nilai variabel pada

sistem persamaan linear dua

variabel dalam masalah

kontekstual.

Menentukan nilai variabel sistem

persamaan linear dua variabel

(SPLDV) dengan menggunakan

metode eliminasi.

4.3. Menyelesaiakan masalah sistem

persamaan linear dua variabel.

Menyelesaikan masalah sistem

persamaan linear dua variabel

(SPLDV) dengan menggunakan

metode eliminasi.

C. Tujuan Pembelajaran

Melalui diskusi peserta didik mampu: menentukan nilai variabel pada sistem

persamaan linear dua variabel dengan metode eliminasi dengan teliti.

D. Materi Pembelajaran

Sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV)

Bentuk umum sistem persamaan linear dua variabel :

....(1)

....(2)

Dengan , , , , , dan .

Metode eliminasi

Metode eliminasi yaitu mencari nilai variabel dengan cara menghilangkan

variabel yang lain.

E. Pendekatan Pembelajaran

1. Pendekatan pembelajaran : Scientific

2. Model pembelajaran : Brain Based Learning

106

3. Metode Pembelajaran : Diskusi, Tanya Jawab, dan Penugasan.

F. Media danAlat Pembelajaran

Media : Powerpoint

Alat : Laptop, Proyektor, Spidol.

G. Sumber Belajar

Buku : Kasmina dan Toali. 2018, Matematika untuk SMK/ MAK kelas X,

Penerbit Erlangga, Jakarta.

H. Langkah-langkah Pembelajaran

No Kegiatan Waktu

1. Pendahuluan

Pra-pemaparan

a. Guru masuk kedalam kelas dan

mengucapkan salam

b. Guru meminta peserta didik untuk

menyiapkan dan meminta informasi

tentang kehadiran peserta didik

c. Guru melakukan apersepsi

“Sebelumnya anak-anak ibu sudah

belajar tentang persamaan dan

pertidaksamaan linear satu variabel. Lalu

apa perbedaan persamaan linear dan

pertidaksamaan linear? Jadi, persamaan

linear itu kalimat terbuka yang memuat

tanda sama dengan sedangkan

pertidaksamaan linear adalah kalimat

terbuka yang memuat tanda selain tanda

sama dengan ”.

d. Guru memperlihatkan peta konsep

tentang materi baru yang akan dipelajari

e. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran.

f. Guru memberikesempatan kepada peserta

10 menit

107

didik untuk membawa dan boleh

meminum air putih selama proses

pembelajaran berlansung.

Persiapan

a. Guru menyampaikan pembelajaran yang

akan dilakukan dengan menggunakan

model Brain Based Learning

b. Guru memberikan informasi tentang

kegiatan pembelajaran yang akan

dilaksanakan oleh peserta didik. “Pada

hari ini kita akan belajar secara

berdiskusi. Dimana nanti kalian akan

mengerjakan soal secara mandiri,

kemudian hasil kegiatan tersebut akan

kalian diskusikan secara berkelompok,

dan hasil diskusi tersebut akan kalian

presentasikan didepan kelas.”

c. Guru meminta peserta didik untuk

menanggapi materi dan kegiatan

pembelajaran yang akan dilaksanakan.

2. Kegiatan inti

Inisiasi dan Akuisisi

a. Peserta didik mengamati power point

tentang metode eliminasi yang

ditampilkan dan dijelaskan oleh guru.

(Mengamati)

b. Guru meminta peserta didik bertanya

tentang power point yang ditampilkan.

(Menanya)

c. Guru meminta peserta didik mempelajari

materi dan menjawab soal pada buku

cetak masing-masing.

60 menit

108

d. Setiap peserta didik diberi waktu

membaca, memahami dan memikirkan

kemungkinan jawaban. (Mengamati)

e. Guru meminta setiap peserta didik untuk

berkelompok secara berpasangan dengan

peserta didik lain.

Elaborasi

a. Setiap pasangan kelompok peserta didik

berdiskusi tentang jawaban yang telah

dipikirkan sebelumnya. (Mengeksplorasi)

b. Guru meminta peserta didik saling

bertukar pikiran atas hasil kerja masing-

masing.(Mengkomunikasikan)

c. Guru meminta perwakilan dari beberapa

kelompok untuk mempresentasikan hasil

diskusi kedepan kelas.

d. Guru memberikan kesempatan bagi

kelompok lain untuk memberikan

tanggapan terhadap penyampaian hasil

diskusi. (Konfirmasi)

e. Meminta peserta didik membuat peta

konsep tentang apa yang telah mereka

pelajari.

Inkubasi dan Memasukkan Memori

a. Mengajak peserta didik melakukan

relaksasi dengan diiringi musik/

permainaan untuk mengistirahatkan

pikiran.

b. Memberi siswa tontonan video motivasi.

3. Penutup

Verifikasi dan Pengecekan Keyakinan

a. Guru dan peserta didik menyimpulkan

20 menit

109

pelajaran.

b. Guru memberikan sebuah soal untuk

mengecek pemahaman peserta didik

terhadap materi sistem persamaan linear

dua variabel (SPLDV) dengan

menggunakan metode eliminasi.

Perayaan dan Integrasi

a. Memberikan penghargaan kepada peserta

didik.

b. Peserta didik diberikan motivasi tentang

pentingnya belajar.

c. Guru meminta peserta didik mengulang

kembali dirumah apa yang telah

dipelajari.

d. Guru mengajak peserta didik bersorak dan

bertepuk tangan.

e. Guru mengajak peserta didik mengakhiri

pembelajaran dengan membaca

hamdalah.

f. Guru mengucapkan salam.

I. Penilaian Hasil Belajar

Sikap : observasi

Pengetahuan : tes tertulis (observasi)

110

Pekanbaru, September 2019

Guru Mata Pelajaran Peneliti

ISTI FAUZIAH, S. Pd JENNERI ANNA YARTI

NIK: NIM: 11515203853

Mengetahui

Kepala Sekolah SMK Abdurrab Pekanbaru

IRHAM SIREGAR, S. Pd., M. Si

NIK. 115010697001

111

Soal :

Tentukan himpunan penyelesaian berikut dengan metode eliminasi!

Jawaban :

Memahami Masalah

Diketahui:

...(1)

...(2)

Ditanya:

Berapa nilai x dan y ?

Merencanakan Penyelesaian Masalah

Untuk mencari nilai dan maka dibutuhkan dua langkah yaitu:

1. Mengeliminasi peubah untuk mencari nilai peubah

2. Mengeliminasi peubah untuk mencari nilai peubah

Melaksanakan Penyelesaian Masalah

Langkah 1 : Mengeliminasi peubah untuk mencari nilai peubah

Langkah 2 : Mengeliminasi peubah untuk mencari nilai peubah

x1

x3

Jadi, himpunan penyelesaian sistem persamaan linear tersebut adalah

*( )+.

Memeriksa Kembali

Substitusikan nilai x=18 dan y=6 kesalah satu persamaan untuk

112

membuktikan.

...(2)

24=24

Jadi terbukti bahwa soal diatas memiliki Hp :{18,6}.

113

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMK Abdurrab Pekanbaru

Kompetensi Keahlian : Teknologi Laboratorium Medik

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/ Semester : X/ Ganjil

Materi Pokok : Sistem Persamaan Linear

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Kelas : Eksperimen

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,

peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab,

responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan,

pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta

menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan

dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta

dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang

pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif sesuai

dengan bidang dan lingkup kajian Matematika pada tingkat teknis,

spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan

potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga

masyarakat nasional, regional, dan internasional.

4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan

prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai

dengan bidang kajian Matematika`

Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas

yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.

Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara

efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan

LAMPIRAN A.2

114

solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di

bawah pengawasan langsung.

Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,

membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta

mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.3. Menentukan nilai variabel pada

sistem persamaan linear dua

variabel dalam masalah

kontekstual.

Menentukan nilai variabel sistem

persamaan linear dua variabel

(SPLDV) dengan menggunakan

metode substitusi.

4.3. Menyelesaiakan masalah sistem

persamaan linear dua variabel.

Menyelesaikan masalah sistem

persamaan linear dua variabel

(SPLDV) dengan menggunakan

metode substitusi.

C. Tujuan Pembelajaran

Melalui diskusi peserta didik mampu: menentukan nilai variabel pada sistem

persamaan linear dua variabel dengan metode eliminasi dengan teliti.

D. Materi Pembelajaran

Sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV)

Bentuk umum sistem persamaan linear dua variabel :

....(1)

....(2)

Dengan , , , , , dan .

Metode substitusi

Metode substitusi yaitu mencari nilai variabel dengan cara mngganti atau

menyatakan salah satu variabel dengan variabel yang lain.

E. Pendekatan Pembelajaran

1. Pendekatan pembelajaran : Scientific

2. Model pembelajaran : Brain Based Learning

115

3. Metode Pembelajaran : Diskusi, Tanya Jawab, dan Penugasan.

F. Media danAlat Pembelajaran

Media : Powerpoint

Alat : Laptop, Proyektor, Spidol.

G. Sumber Belajar

Buku : Kasmina dan Toali. 2018, Matematika untuk SMK/ MAK kelas X,

Penerbit Erlangga, Jakarta.

H. Langkah-langkah Pembelajaran

No Kegiatan Waktu

1. Pendahuluan

Pra-pemaparan

a. Guru masuk kedalam kelas dan

mengucapkan salam

b. Guru meminta peserta didik untuk

menyiapkan dan meminta informasi

tentang kehadiran peserta didik

c. Guru melakukan apersepsi

“Sebelumnya anak-anak ibu sudah

belajar tentang metode eliminasi. Jadi

apa itu metode eliminasi? Metode

eliminasi adalah mencari nilai variabel

dengan menghilangkan variabel lain.

d. Guru memperlihatkan peta konsep

tentang materi baru yang akan dipelajari

e. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran.

f. Guru memberi kesempatan kepada

peserta didik untuk membawa dan boleh

meminum air putih selama proses

pembelajaran berlansung.

Persiapan

a. Guru menyampaikan pembelajaran yang

10 menit

116

akan dilakukan dengan menggunakan

model Brain Based Learning

b. Guru memberikan informasi tentang

kegiatan pembelajaran yang akan

dilaksanakan oleh peserta didik. “Pada

hari ini kita akan belajar secara

berdiskusi. Dimana nanti kalian akan

mengerjakan soal secara mandiri,

kemudian hasil kegiatan tersebut akan

kalian diskusikan secara berkelompok,

dan hasil diskusi tersebut akan kalian

presentasikan didepan kelas.”

c. Guru meminta peserta didik untuk

menanggapi materi dan kegiatan

pembelajaran yang akan dilaksanakan.

2. Kegiatan inti

Inisiasi dan Akuisisi

a. Peserta didik mengamati power point

tentang metode substitusi yang

ditampilkan oleh guru. (Mengamati)

b. Guru meminta peserta didik bertanya

tentang power point yang ditampilkan.

(Menanya)

c. Guru meminta peserta didik mempelajari

materi dan menjawab soal pada buku

cetak masing-masing.

d. Setiap peserta didik diberi waktu

membaca, memahami dan memikirkan

kemungkinan jawaban. (Mengamati)

e. Guru meminta setiap peserta didik untuk

berkelompok secara berpasangan dengan

peserta didik lain.

60 menit

117

Elaborasi

a. Setiap pasangan kelompok peserta didik

berdiskusi tentang jawaban yang telah

dipikirkan sebelumnya. (Mengeksplorasi)

b. Peserta didik saling bertukar pikiran atas

hasil kerja masing-masing.

(Mengkomunikasikan)

c. Guru meminta perwakilan dari beberapa

kelompok untuk mempresentasikan hasil

diskusi kedepan kelas.

d. Guru memberikan kesempatan bagi

kelompok lain untuk memberikan

tanggapan terhadap penyampaian hasil

diskusi. (Konfirmasi)

e. Meminta peserta didik membuat peta

konsep tentang apa yang telah mereka

pelajari.

Inkubasi dan Memasukkan Memori

a. Mengajak peserta didik melakukan

relaksasi dengan diiringi musik/

permainaan untuk mengistirahatkan

pikiran.

b. Memberi siswa tontonan video motivasi.

3. Penutup

Verifikasi dan Pengecekan Keyakinan

a. Guru dan peserta didik menyimpulkan

pelajaran.

b. Guru memberikan sebuah soal untuk

mengecek pemahaman peserta didik

terhadap materi sistem persamaan linear

dua variabel (SPLDV) dengan

menggunakan metode substitusi.

20 menit

118

Perayaan dan Integrasi

a. Memberikan penghargaan kepada peserta

didik.

b. Peserta didik diberikan motivasi tentang

pentingnya belajar.

c. Guru meminta peserta didik mengulang

kembali dirumah apa yang telah

dipelajari.

d. Guru mengajak peserta didik bersorak dan

bertepuk tangan.

e. Guru mengajak peserta didik mengakhiri

pembelajaran dengan membaca

hamdalah.

f. Guru mengucapkan salam.

I. Penilaian Hasil Belajar

Sikap : observasi

Pengetahuan : tes tertulis (observasi)

Pekanbaru, September 2019

Guru Mata Pelajaran Peneliti

ISTI FAUZIAH, S. Pd JENNERI ANNA YARTI

NIK: NIM: 11515203853

Mengetahui

Kepala Sekolah SMK Abdurrab Pekanbaru

IRHAM SIREGAR, S. Pd., M. Si

NIK. 115010697001

119

Soal :

Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear berikut

dengan metode substitusi!

Jawaban :

Memahami Masalah

Diketahui:

...(1)

...(2)

Ditanya:

Berapa nilai x dan y ?

Merencanakan Penyelesaian Masalah

Untuk mencari nilai dan maka dibutuhkan dua langkah yaitu:

1. Mensubstitusikannilai untuk mencari nilai peubah

2. Mensubstitusikannilai kesalah satu persamaan ...(1) dan ...(2)

untuk mencari nilai peubah

Melaksanakan Penyelesaian Masalah

Langkah 1: Substitusikan nilai ke persamaan (1), kemudian

jabarkan sehingga didapat nilai .

Langkah 2: Substitusikan nilai ke salah satu persamaan (1) atau

(2), sehingga didapat nilai .

120

Jadi, himpunan penyelesaian sistem persamaan linear tersebut adalah

{ }

Memeriksa Kembali

Bisa dilakukan dengan memasukkan nilai x dan y kesalah satu

persamaan.

Misalnya:

Nilai dan masukkan ke persamaan ...(1)

Jadi dapat disimpulkan bahwa jawaban benar.

121

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMK Abdurrab Pekanbaru

Kompetensi Keahlian : Teknologi Laboratorium Medik

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/ Semester : X/ Ganjil

Materi Pokok : Sistem Persamaan Linear

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Kelas : Eksperimen

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,

peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab,

responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan,

pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta

menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan

dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta

dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang

pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif sesuai

dengan bidang dan lingkup kajian Matematika pada tingkat teknis,

spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan

potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga

masyarakat nasional, regional, dan internasional.

4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan

prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai

dengan bidang kajian Matematika`

Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas

yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.

Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara

efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan

LAMPIRAN A.3

122

solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di

bawah pengawasan langsung.

Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,

membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta

mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.3. Menentukan nilai variabel pada

sistem persamaan linear dua

variabel dalam masalah

kontekstual.

Menentukan nilai variabel sistem

persamaan linear dua variabel

(SPLDV) dengan menggunakan

metode gabungan.

4.3. Menyelesaiakan masalah sistem

persamaan linear dua variabel.

Menyelesaikan masalah sistem

persamaan linear dua variabel

(SPLDV) dengan menggunakan

metode gabungan.

C. Tujuan Pembelajaran

Melalui diskusi peserta didik mampu: menentukan nilai variabel pada sistem

persamaan linear dua variabel dengan metode eliminasi dengan teliti.

D. Materi Pembelajaran

Sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV)

Bentuk umum sistem persamaan linear dua variabel :

....(1)

....(2)

Dengan , , , , , dan .

Metode gabungan

Metode gabungan yaitu gabungan dari metode eliminasi dan metode

substitusi.

E. Pendekatan Pembelajaran

1. Pendekatan pembelajaran : Scientific

2. Model pembelajaran : Brain Based Learning

123

3. Metode Pembelajaran : Diskusi, Tanya Jawab, dan Penugasan.

F. Media dan Alat Pembelajaran

Media : Powerpoint

Alat : Laptop, Proyektor, Spidol.

G. Sumber Belajar

Buku : Kasmina dan Toali. 2018, Matematika untuk SMK/ MAK kelas X,

Penerbit Erlangga, Jakarta.

H. Langkah-langkah Pembelajaran

No Kegiatan Waktu

1. Pendahuluan

Pra-pemaparan

a. Guru masuk kedalam kelas dan

mengucapkan salam

b. Guru meminta peserta didik untuk

menyiapkan dan meminta informasi

tentang kehadiran peserta didik

c. Guru melakukan apersepsi “Sebelumnya

anak-anak ibu sudah belajar tentang

metode eliminasi dan metode substitusi.

Jadi apa perbedaan metode eliminasi

dan metode substitusi? Metode eliminasi

adalah mencari nilai variabel dengan

menghilangkan variabel lain. Sedangkan

metode substitusi yaitu mencari nilai

variabel dengan cara mngganti atau

menyatakan salah satu variabel dengan

variabel yang lain.

d. Guru memperlihatkan peta konsep

tentang materi baru yang akan dipelajari

e. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran.

f. Guru memberi kesempatan kepada

10 menit

124

peserta didik untuk membawa dan boleh

meminum air putih selama proses

pembelajaran berlansung.

Persiapan

a. Guru menyampaikan pembelajaran yang

akan dilakukan dengan menggunakan

model Brain Based Learning

b. Guru memberikan informasi tentang

kegiatan pembelajaran yang akan

dilaksanakan oleh peserta didik. “Pada

hari ini kita akan belajar secara

berdiskusi. Dimana nanti kalian akan

mengerjakan soal secara mandiri,

kemudian hasil kegiatan tersebut akan

kalian diskusikan secara berkelompok,

dan hasil diskusi tersebut akan kalian

presentasikan didepan kelas.”

c. Guru meminta peserta didik untuk

menanggapi materi dan kegiatan

pembelajaran yang akan dilaksanakan.

2. Kegiatan inti

Inisiasi dan Akuisisi

a. Peserta didik mengamati power point

tentang metode substitusi yang

ditampilkan oleh guru. (Mengamati)

b. Guru meminta peserta didik bertanya

tentang power point yang ditampilkan.

(Menanya)

c. Guru meminta peserta didik mempelajari

materi dan menjawab soal pada buku

cetak masing-masing.

d. Setiap peserta didik diberi waktu

60 menit

125

membaca, memahami dan memikirkan

kemungkinan jawaban. (Mengamati)

e. Guru meminta setiap peserta didik untuk

berkelompok secara berpasangan dengan

peserta didik lain.

Elaborasi

a. Setiap pasangan kelompok peserta didik

berdiskusi tentang jawaban yang telah

dipikirkan sebelumnya. (Mengeksplorasi)

b. Peserta didik saling bertukar pikiran atas

hasil kerja masing-masing.

(Mengkomunikasikan)

c. Guru meminta perwakilan dari beberapa

kelompok untuk mempresentasikan hasil

diskusi kedepan kelas.

d. Guru memberikan kesempatan bagi

kelompok lain untuk memberikan

tanggapan terhadap penyampaian hasil

diskusi. (Konfirmasi)

e. Meminta peserta didik membuat peta

konsep tentang apa yang telah mereka

pelajari.

Inkubasi dan Memasukkan Memori

a. Mengajak peserta didik melakukan

relaksasi dengan diiringi musik/

permainaan untuk mengistirahatkan

pikiran.

b. Memberi siswa tontonan video motivasi.

3. Penutup

Verifikasi dan Pengecekan Keyakinan

a. Guru dan peserta didik menyimpulkan

pelajaran.

20 menit

126

b. Guru memberikan sebuah soal untuk

mengecek pemahaman peserta didik

terhadap materi sistem persamaan linear

dua variabel (SPLDV) dengan

menggunakan metode gabungan.

Perayaan dan Integrasi

a. Memberikan penghargaan kepada peserta

didik.

b. Peserta didik diberikan motivasi tentang

pentingnya belajar.

c. Guru meminta peserta didik mengulang

kembali dirumah apa yang telah

dipelajari.

d. Guru mengajak peserta didik bersorak dan

bertepuk tangan.

e. Guru mengajak peserta didik mengakhiri

pembelajaran dengan membaca

hamdalah.

f. Guru mengucapkan salam.

I. Penilaian Hasil Belajar

Sikap : observasi

Pengetahuan : tes tertulis (observasi)

127

Pekanbaru, September 2019

Guru Mata Pelajaran Peneliti

ISTI FAUZIAH, S. Pd JENNERI ANNA YARTI

NIK: NIM: 11515203853

Mengetahui

Kepala Sekolah SMK Abdurrab Pekanbaru

IRHAM SIREGAR, S. Pd., M. Si

NIK. 115010697001

128

Soal :

Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan berikut dengan

metode gabungan!

Jawaban :

Memahami Masalah

Diketahui:

...(1)

...(2)

Ditanya:

Berapa nilai x dan y ?

Merencanakan Penyelesaian Masalah

Untuk mencari nilai dan maka dibutuhkan dua langkah yaitu:

1. Mengeliminasi peubah untuk mencari nilai peubah

2. Mensubstitusikan nilai kesalah satu persamaan ...(1) dan

...(2) untuk mencari nilai peubah

Melaksanakan Penyelesaian Masalah

Langkah 1 : Mengeliminasi peubah untuk mencari nilai peubah

Langkah 2 : Substitusikan nilai ke salah satu persamaan (1) atau

(2), sehingga didapat nilai .

Jadi, himpunan penyelesaian sistem persamaan linear tersebut adalah

129

{ }.

Memeriksa Kembali

Bisa dilakukan dengan memasukkan nilai x dan y kesalah satu

persamaan.

Misalnya:

Nilai dan masukkan ke persamaan ...(1)

Jadi dapat disimpulkan bahwa jawaban benar.

130

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMK Abdurrab Pekanbaru

Kompetensi Keahlian : Teknologi Laboratorium Medik

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/ Semester : X/ Ganjil

Materi Pokok : Sistem Persamaan Linear

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Kelas : Eksperimen

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,

peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab,

responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan,

pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta

menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan

dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta

dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang

pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif sesuai

dengan bidang dan lingkup kajian Matematika pada tingkat teknis,

spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan

potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga

masyarakat nasional, regional, dan internasional.

4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan

prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai

dengan bidang kajian Matematika`

Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas

yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.

Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara

efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan

LAMPIRAN A.4

131

solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di

bawah pengawasan langsung.

Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,

membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta

mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.3. Menentukan nilai variabel pada

sistem persamaan linear dua

variabel dalam masalah

kontekstual.

Menentukan nilai variabel sistem

persamaan linear tiga variabel

(SPLTV) dengan menggunakan

metode gabungan.

4.3. Menyelesaiakan masalah sistem

persamaan linear dua variabel.

Menyelesaikan masalah sistem

persamaan linear tiga variabel

(SPLTV) dengan menggunakan

metode gabungan.

C. Tujuan Pembelajaran

Melalui diskusi peserta didik mampu: menentukan nilai variabel pada sistem

persamaan linear dua variabel dengan metode eliminasi dengan teliti.

D. Materi Pembelajaran

Sistem persamaan linear dua variabel (SPLTV)

Bentuk umum sistem persamaan linear dua variabel :

....(1)

....(2)

....(3)

Dengan , , , , , , , , .

Metode eliminasi

Metode eliminasi yaitu mencari nilai variabel dengan cara menghilangkan

variabel yang lain.

132

Metode substitusi

Metode substitusi yaitu mencari nilai variabel dengan cara mngganti atau

menyatakan salah satu variabel dengan variabel yang lain.

Metode gabungan

Metode gabungan yaitu gabungan dari metode eliminasi dan metode

substitusi.

E. Pendekatan Pembelajaran

1. Pendekatan pembelajaran : Scientific

2. Model pembelajaran : Brain Based Learning

3. Metode Pembelajaran : Diskusi, Tanya Jawab, dan Penugasan.

F. Media dan Alat Pembelajaran

Media : Powerpoint

Alat : Laptop, Proyektor, Spidol.

G. Sumber Belajar

Buku : Kasmina dan Toali. 2018, Matematika untuk SMK/ MAK kelas X,

Penerbit Erlangga, Jakarta.

H. Langkah-langkah Pembelajaran

No Kegiatan Waktu

1. Pendahuluan

Pra-pemaparan

a. Guru masuk kedalam kelas dan

mengucapkan salam

b. Guru meminta peserta didik untuk

menyiapkan dan meminta informasi

tentang kehadiran peserta didik

c. Guru melakukan apersepsi

“Sebelumnya anak-anak ibu sudah

belajar tentang sistem persamaan linear

dua variabel.. Sistem persamaan linear

dua variabel yaitu persamaan linear yang

memiliki 2 variabel. Untuk menentukan

nilai variabelnya kita dapat

10 menit

133

menggunakan metode eliminasi, metode

substitusi dan metode gabungan

d. Guru memperlihatkan peta konsep

tentang materi baru yang akan dipelajari

e. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran.

f. Guru memberi kesempatan kepada

peserta didik untuk membawa dan boleh

meminum air putih selama proses

pembelajaran berlansung.

Persiapan

a. Guru menyampaikan pembelajaran yang

akan dilakukan dengan menggunakan

model Brain Based Learning

b. Guru memberikan informasi tentang

kegiatan pembelajaran yang akan

dilaksanakan oleh peserta didik. “Pada

hari ini kita akan belajar secara

berdiskusi. Dimana nanti kalian akan

mengerjakan soal secara mandiri,

kemudian hasil kegiatan tersebut akan

kalian diskusikan secara berkelompok,

dan hasil diskusi tersebut akan kalian

presentasikan didepan kelas.”

c. Guru meminta peserta didik untuk

menanggapi materi dan kegiatan

pembelajaran yang akan dilaksanakan.

2. Kegiatan inti

Inisiasi dan Akuisisi

a. Peserta didik mengamati power point

tentang metode gabungan yang

ditampilkan oleh guru. (Mengamati)

60 menit

134

b. Guru meminta peserta didik bertanya

tentang power point yang ditampilkan.

(Menanya)

c. Guru meminta peserta didik mempelajari

materi dan menjawab soal pada buku

cetak masing-masing.

d. Setiap peserta didik diberi waktu

membaca, memahami dan memikirkan

kemungkinan jawaban. (Mengamati)

e. Guru meminta setiap peserta didik untuk

berkelompok secara berpasangan dengan

peserta didik lain.

Elaborasi

a. Setiap pasangan kelompok peserta didik

berdiskusi tentang jawaban yang telah

dipikirkan sebelumnya. (Mengeksplorasi)

b. Peserta didik saling bertukar pikiran atas

hasil kerja masing-masing.

(Mengkomunikasikan)

c. Guru meminta perwakilan dari beberapa

kelompok untuk mempresentasikan hasil

diskusi kedepan kelas.

d. Guru memberikan kesempatan bagi

kelompok lain untuk memberikan

tanggapan terhadap penyampaian hasil

diskusi. (Konfirmasi)

e. Meminta peserta didik membuat peta

konsep tentang apa yang telah mereka

pelajari.

Inkubasi dan Memasukkan Memori

a. Mengajak peserta didik melakukan

relaksasi dengan diiringi musik/

135

permainaan untuk mengistirahatkan

pikiran.

b. Memberi siswa tontonan video motivasi

3. Penutup

Verifikasi dan Pengecekan Keyakinan

a. Guru dan peserta didik menyimpulkan

pelajaran.

b. Guru memberikan sebuah soal untuk

mengecek pemahaman peserta didik

terhadap materi sistem persamaan linear

dua variabel (SPLTV) dengan

menggunakan metode gabungan.

Perayaan dan Integrasi

a. Memberikan penghargaan kepada peserta

didik.

b. Peserta didik diberikan motivasi tentang

pentingnya belajar.

c. Guru meminta peserta didik mengulang

kembali dirumah apa yang telah

dipelajari.

d. Guru mengajak peserta didik bersorak dan

bertepuk tangan.

e. Guru mengajak peserta didik mengakhiri

pembelajaran dengan membaca

hamdalah.

f. Guru mengucapkan salam.

20 menit

I. Penilaian Hasil Belajar

Sikap : observasi

Pengetahuan : tes tertulis (observasi)

136

Pekanbaru, September 2019

Guru Mata Pelajaran Peneliti

ISTI FAUZIAH, S. Pd JENNERI ANNA YARTI

NIK: NIM: 11515203853

Mengetahui

Kepala Sekolah SMK Abdurrab Pekanbaru

IRHAM SIREGAR, S. Pd., M. Si

NIK. 115010697001

137

Soal :

Tentukan himpunan penyelesaian berikut dengan metode gabungan!

Jawaban :

Memahami Masalah

Diketahui:

.....(1)

.....(2)

.....(3)

Ditanya:

Berapa nilai x, y dan z ?

Merencanakan Penyelesaian Masalah

Untuk mencari nilai , y dan maka dibutuhkan beberapa langkah

yaitu:

1. Eliminasi variabel dari persamaan (1) dan (2).

2. Eliminasi variabel dari persamaan (2) dan (3).

3. Eliminasi variabel dari persamaan (4) dan (5).

4. Substitusi nilai ke persamaan (5).

5. Substitusi nilai dan ke persamaan (1).

Melaksanakan Penyelesaian Masalah

Langkah 1 : Eliminasi variabel dari persamaan (1) dan (2).

x2

x1

.....(4)

Langkah 2: Eliminasi variabel dari persamaan (2) dan (3).

x1

x2

.....(5)

138

Langkah 3: Eliminasi variabel dari persamaan (4) dan (5).

Langkah 4: Substitusi nilai ke persamaan (5).

Langkah 5: Substitusi nilai dan ke persamaan (1).

Jadi, himpunan penyelesaian sistem persamaan linear tersebut adalah

{ }.

Memeriksa Kembali

Substitusikan nilai x=7, y=1 dan z=3 kesalah satu persamaan untuk

membuktikan.

.....(3)

20=20

Jadi terbukti bahwa soal diatas memiliki Hp : { }.

139

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMK Abdurrab Pekanbaru

Kompetensi Keahlian : Teknologi Laboratorium Medik

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/ Semester : X/ Ganjil

Materi Pokok : Sistem Persamaan Linear

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Kelas : Eksperimen

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,

peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab,

responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan,

pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta

menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan

dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta

dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang

pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif sesuai

dengan bidang dan lingkup kajian Matematika pada tingkat teknis,

spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan

potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga

masyarakat nasional, regional, dan internasional.

4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan

prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai

dengan bidang kajian Matematika`

Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas

yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.

Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara

efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan

LAMPIRAN A.5

140

solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di

bawah pengawasan langsung.

Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,

membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta

mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.3. Menentukan nilai variabel pada

sistem persamaan linear dua

variabel dalam masalah

kontekstual.

Menentukan permasalahan sistem

persamaan linier dua variabel

dalam masalah kontekstual.

4.3. Menyelesaiakan masalah sistem

persamaan linear dua variabel.

Menyelesaiakan permasalahan

sistem persamaan linier dua

variabel dalam masalah

kontekstual.

C. Tujuan Pembelajaran

Melalui diskusi peserta didik mampu: menentukan nilai variabel pada sistem

persamaan linear dua variabel dengan metode eliminasi dengan teliti.

D. Materi Pembelajaran

Sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV)

Bentuk umum sistem persamaan linear dua variabel :

....(1)

....(2)

Dengan , , , , , dan .

Sistem persamaan linear dua variabel (SPLTV)

Bentuk umum sistem persamaan linear dua variabel :

....(1)

....(2)

....(3)

Dengan , , , , , , , dan .

141

Metode eliminasi

Metode eliminasi yaitu mencari nilai variabel dengan cara menghilangkan

variabel yang lain.

Metode substitusi

Metode substitusi yaitu mencari nilai variabel dengan cara mngganti atau

menyatakan salah satu variabel dengan variabel yang lain.

Metode gabungan

Metode gabungan yaitu gabungan dari metode eliminasi dan metode

substitusi.

E. Pendekatan Pembelajaran

1. Pendekatan pembelajaran : Scientific

2. Model pembelajaran : Brain Based Learning

3. Metode Pembelajaran : Diskusi, Tanya Jawab, dan Penugasan.

F. Media dan Alat Pembelajaran

Media : Powerpoint

Alat : Laptop, Proyektor, Spidol.

G. Sumber Belajar

Buku : Kasmina dan Toali. 2018, Matematika untuk SMK/ MAK kelas X,

Penerbit Erlangga, Jakarta.

H. Langkah-langkah Pembelajaran

No Kegiatan Waktu

1. Pendahuluan

Pra-pemaparan

a. Guru masuk kedalam kelas dan

mengucapkan salam

b. Guru meminta peserta didik untuk

menyiapkan dan meminta informasi

tentang kehadiran peserta didik

c. Guru melakukan apersepsi

“Sebelumnya anak-anak ibu sudah

belajar tentang sistem persamaan linear

tiga variabel. Apa berbedaan SPLTV dan

10 menit

142

SPLDV? Jadi, perbedaan nya adalah

SPLDV itu setiap persamaannya memiliki

2 variabel misalkan x, y, sedangkan

SPLTV itu setiap persamaannya memiliki

3 variabel misalkan x, y, z.

d. Guru memperlihatkan peta konsep

tentang materi baru yang akan dipelajari

e. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran.

f. Guru memberi kesempatan kepada

peserta didik untuk membawa dan boleh

meminum air putih selama proses

pembelajaran berlansung.

Persiapan

a. Guru menyampaikan pembelajaran yang

akan dilakukan dengan menggunakan

model Brain Based Learning

b. Guru memberikan informasi tentang

kegiatan pembelajaran yang akan

dilaksanakan oleh peserta didik. “Pada

hari ini kita akan belajar secara

berdiskusi. Dimana nanti kalian akan

mengerjakan soal secara mandiri,

kemudian hasil kegiatan tersebut akan

kalian diskusikan secara berkelompok,

dan hasil diskusi tersebut akan kalian

presentasikan didepan kelas.”

c. Guru meminta peserta didik untuk

menanggapi materi dan kegiatan

pembelajaran yang akan dilaksanakan.

2. Kegiatan inti

Inisiasi dan Akuisisi

60 menit

143

a. Peserta didik mengamati power point

tentang aplikasi sistem persamaan linear

dua variabel (SPLDV). (Mengamati)

b. Guru meminta peserta didik bertanya

tentang power point yang ditampilkan.

(Menanya)

c. Guru meminta peserta didik mempelajari

materi dan menjawab soal pada buku

cetak masing-masing.

d. Setiap peserta didik diberi waktu

membaca, memahami dan memikirkan

kemungkinan jawaban. (Mengamati)

e. Guru meminta setiap peserta didik untuk

berkelompok secara berpasangan dengan

peserta didik lain.

Elaborasi

a. Setiap pasangan kelompok peserta didik

berdiskusi tentang jawaban yang telah

dipikirkan sebelumnya. (Mengeksplorasi)

b. Peserta didik saling bertukar pikiran atas

hasil kerja masing-masing.

(Mengkomunikasikan)

c. Guru meminta perwakilan dari beberapa

kelompok untuk mempresentasikan hasil

diskusi kedepan kelas.

d. Guru memberikan kesempatan bagi

kelompok lain untuk memberikan

tanggapan terhadap penyampaian hasil

diskusi. (Konfirmasi)

e. Meminta peserta didik membuat peta

konsep tentang apa yang telah mereka

pelajari.

144

Inkubasi dan Memasukkan Memori

a. Mengajak peserta didik melakukan

relaksasi dengan diiringi musik/

permainaan untuk mengistirahatkan

pikiran.

b. Memberi siswa tontonan video motivasi.

3. Penutup

Verifikasi dan Pengecekan Keyakinan

a. Guru dan peserta didik menyimpulkan

pelajaran.

b. Guru memberikan sebuah soal untuk

mengecek pemahaman peserta didik

terhadap materi aplikasi sistem persamaan

linear dua variabel (SPLDV).

Perayaan dan Integrasi

a. Memberikan penghargaan kepada peserta

didik.

b. Peserta didik diberikan motivasi tentang

pentingnya belajar.

c. Guru meminta peserta didik mengulang

kembali dirumah apa yang telah

dipelajari.

d. Guru mengajak peserta didik bersorak dan

bertepuk tangan.

e. Guru mengajak peserta didik mengakhiri

pembelajaran dengan membaca

hamdalah.

f. Guru mengucapkan salam.

20 menit

I. Penilaian Hasil Belajar

Sikap : observasi

Pengetahuan : tes tertulis (observasi)

145

Pekanbaru, September 2019

Guru Mata Pelajaran Peneliti

ISTI FAUZIAH, S. Pd JENNERI ANNA YARTI

NIK: NIM: 11515203853

Mengetahui

Kepala Sekolah SMK Abdurrab Pekanbaru

IRHAM SIREGAR, S. Pd., M. Si

NIK. 115010697001

146

Soal :

Harga 4 buah permen A dan 3 buah permen B adalah Rp. 2.500,00,

sedangkan harga 2 buah permen A dan 7 buah permen B adalah 2.900,00.

Berapakah harga 2 lusin permen A dan 4 lusin permen B? (gunakan metode

gabungan)

Jawaban :

Memahami Masalah

Diketahui:

Misalkan harga 1 buah permen A= x dan harga 1 buah permen B = y.

.....(1)

.....(2)

Ditanya:

Berapakah harga 2 lusin permen A dan 4 lusin permen B?

Merencanakan Penyelesaian Masalah

Untuk mencari nilai dan maka dibutuhkan dua langkah yaitu:

1. Mengeliminasi peubah untuk mencari nilai peubah

2. Mensubstitusikan nilai kesalah satu persamaan ...(1) dan

...(2) untuk mencari nilai peubah

Melaksanakan Penyelesaian Masalah

Langkah 1: Dengan menggunakan metode Eliminasi, maka

penyelesaian SPLDV tersebut adalah sebagai berikut.

x1

x2

Langkah 2: Substitusikan nilai ke salah satu persamaan (1) atau

(2), sehingga didapat nilai .

147

4

Diperoleh:

Harga sebuah permen A = Rp. 400,00

Harga sebuah permen B =Rp. 300,00

1 lusin = 12 buah

Harga 2 lusin permen A =

Harga 4 lusin permen B =

Jadi, harga 2 lusin permen A adalah Rp. 9.600,00 dan harga 4 lusin

permen B adalah Rp. 14.400,00.

Memeriksa Kembali

Bisa dilakukan dengan memasukkan nilai x dan y kesalah satu

persamaan.

Misalnya:

Nilai dan masukkan ke persamaan ...(1)

Jadi dapat disimpulkan bahwa jawaban benar.

148

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMK Abdurrab Pekanbaru

Kompetensi Keahlian : Teknologi Laboratorium Medik

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/ Semester : X/ Ganjil

Materi Pokok : Sistem Persamaan Linear

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Kelas : Kontrol

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,

peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab,

responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan,

pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta

menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan

dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta

dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang

pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif sesuai

dengan bidang dan lingkup kajian Matematika pada tingkat teknis,

spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan

potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga

masyarakat nasional, regional, dan internasional.

4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan

prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai

dengan bidang kajian Matematika`

Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas

yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.

Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara

efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan

LAMPIRAN B.1

149

solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di

bawah pengawasan langsung.

Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,

membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta

mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.3. Menentukan nilai variabel pada

sistem persamaan linear dua

variabel dalam masalah

kontekstual.

Menentukan nilai variabel sistem

persamaan linear dua variabel

(SPLDV) dengan menggunakan

metode eliminasi.

4.3. Menyelesaiakan masalah sistem

persamaan linear dua variabel.

Menyelesaikan masalah sistem

persamaan linear dua variabel

(SPLDV) dengan menggunakan

metode eliminasi.

C. Tujuan Pembelajaran

Melalui diskusi peserta didik mampu: menentukan nilai variabel pada sistem

persamaan linear dua variabel dengan metode eliminasi dengan teliti.

D. Materi Pembelajaran

Sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV)

Bentuk umum sistem persamaan linear dua variabel :

....(1)

....(2)

Dengan , , , , , dan .

Metode eliminasi

Metode eliminasi yaitu mencari nilai variabel dengan cara menghilangkan

variabel yang lain.

E. Pendekatan Pembelajaran

1. Pendekatan pembelajaran : Scientific

2. Metode Pembelajaran : Diskusi, Tanya Jawab, dan Penugasan.

150

F. Media dan Alat Pembelajaran

1. Papan tulis

2. Spidol

3. Penghapus

G. Sumber Belajar

Buku : Kasmina dan Toali. 2018, Matematika untuk SMK/ MAK kelas X,

Penerbit Erlangga, Jakarta.

H. Langkah-langkah Pembelajaran

Langkah

Kegiatan Deskripsi Kegiatan

Alokasi

Waktu

Pendahuluan 1. Guru menyiapkan kondisi peserta didik

untuk mengikuti pembelajaran, seperti

berdoa, menanyakan kabar dan mengecek

kehadiran siswa.

2. Guru menyampaikan tujuan dan cakupan

materi pembelajaran.

3. Guru melakukan apersepsi berupa

gambaran proses pembelajaran, dan

motivasi untuk mendorong rasa ingin tahu

dengan cara mengajukan pertanyaan bagi

siswa yang berkaitan dengan Sistem

Persamaan Linear Dua Variabel (Metode

Eliminasi).

10 Menit

Inti Mengamati

1. Siswa mendengarkan penjelasan guru

mengenai pengertian Metode

Eliminasi dari SPLDV

Menanya

1. Guru bertanya kepada siswa mengenai

penjelasan yang diberikan oleh guru

2. Siswa bertanya tentang materi yang

dijelaskan oleh guru

60 Menit

151

Mengeksplorasi

1. Siswa menyimak dan mencerna

penjelasan dari guru mengenai

pengertian Metode Eliminasi dari

SPLDV

2. Siswa bersama kelompoknya

mengidentifikasi contoh Metode

Eliminasi dari SPLDV dan

menyelesaikan soal yang diberikan

oleh guru.

Asosiasi

1. Siswa dan guru menyimpulkan

tentang Metode Eliminasi dari SPLDV

Mengkomunikasikan

1. Siswa menyampaikan hasil diskusinya

di depan kelas.

2. Guru mengarahkan siswa dari

kelompok lain untuk menanggapi hasil

presentasi.

3. Siswa diarahkan guru untuk

memperoleh jawaban yang benar.

4. Guru mengulang penjelasan materi

pembelajaran secara singkat untuk

menguatkan pemahaman siswa.

Penutup 1. Guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk bertanya tentang materi yang

belum dimengerti.

2. Guru dan siswa menyimpulkan mengenai

materi yang telah dipelajari.

3. Guru menyampaikan pesan agar siswa

membaca dan mempelajari materi

selanjutya.

20 Menit

152

4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dan

mengucapkan salam.

I. Penilaian Hasil Belajar

1. Pengetahuan : Tes tertulis (Terlampir)

2. Bentuk Instrumen : Essay (uraian)

Pekanbaru, September 2019

Guru Mata Pelajaran Peneliti

ISTI FAUZIAH, S. Pd JENNERI ANNA YARTI

NIK: NIM: 11515203853

Mengetahui

Kepala Sekolah SMK Abdurrab Pekanbaru

IRHAM SIREGAR, S. Pd., M. Si

NIK. 115010697001

153

Soal :

Tentukan himpunan penyelesaian berikut dengan metode eliminasi!

Jawaban :

Langkah 1 : Mengeliminasi peubah untuk mencari nilai peubah

Langkah 2 : Mengeliminasi peubah untuk mencari nilai peubah

x1

x3

Jadi, himpunan penyelesaian sistem persamaan linear tersebut adalah

*( )+.

154

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMK Abdurrab Pekanbaru

Kompetensi Keahlian : Teknologi Laboratorium Medik

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/ Semester : X/ Ganjil

Materi Pokok : Sistem Persamaan Linear

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Kelas : Kontrol

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,

peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab,

responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan,

pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta

menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan

dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta

dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang

pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif sesuai

dengan bidang dan lingkup kajian Matematika pada tingkat teknis,

spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan

potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga

masyarakat nasional, regional, dan internasional.

4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan

prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai

dengan bidang kajian Matematika`

Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas

yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.

Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara

efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan

LAMPIRAN B.2

155

solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di

bawah pengawasan langsung.

Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,

membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta

mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.3. Menentukan nilai variabel pada

sistem persamaan linear dua

variabel dalam masalah

kontekstual.

Menentukan nilai variabel sistem

persamaan linear dua variabel

(SPLDV) dengan menggunakan

metode substitusi.

4.3. Menyelesaiakan masalah sistem

persamaan linear dua variabel.

Menyelesaikan masalah sistem

persamaan linear dua variabel

(SPLDV) dengan menggunakan

metode substitusi.

C. Tujuan Pembelajaran

Melalui diskusi peserta didik mampu: menentukan nilai variabel pada sistem

persamaan linear dua variabel dengan metode eliminasi dengan teliti.

D. Materi Pembelajaran

Sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV)

Bentuk umum sistem persamaan linear dua variabel :

....(1)

....(2)

Dengan , , , , , dan .

Metode substitusi

Metode substitusi yaitu mencari nilai variabel dengan cara mngganti atau

menyatakan salah satu variabel dengan variabel yang lain.

E. Pendekatan Pembelajaran

1. Pendekatan pembelajaran : Scientific

2. Metode Pembelajaran : Diskusi, Tanya Jawab, dan Penugasan.

156

F. Media dan Alat Pembelajaran

1. Papan tulis

2. Spidol

3. Penghapus

G. Sumber Belajar

Buku : Kasmina dan Toali. 2018, Matematika untuk SMK/ MAK kelas X,

Penerbit Erlangga, Jakarta.

H. Langkah-langkah Pembelajaran

Langkah

Kegiatan Deskripsi Kegiatan

Alokasi

Waktu

Pendahuluan 1. Guru menyiapkan kondisi peserta didik

untuk mengikuti pembelajaran, seperti

berdoa, menanyakan kabar dan mengecek

kehadiran siswa.

2. Guru menyampaikan tujuan dan cakupan

materi pembelajaran.

3. Guru melakukan apersepsi berupa

gambaran proses pembelajaran, dan

motivasi untuk mendorong rasa ingin tahu

dengan cara mengajukan pertanyaan bagi

siswa yang berkaitan dengan Sistem

Persamaan Linear Dua Variabel (Metode

Substitusi).

10 Menit

Inti Mengamati

1. Siswa mendengarkan penjelasan guru

mengenai pengertian Metode

Substitusi dari SPLDV

Menanya

1. Guru bertanya kepada siswa mengenai

penjelasan yang diberikan oleh guru

2. Siswa bertanya tentang materi yang

dijelaskan oleh guru

60 Menit

157

Mengeksplorasi

1. Siswa menyimak dan mencerna

penjelasan dari guru mengenai

pengertian Metode Substitusi dari

SPLDV

2. Siswa bersama kelompoknya

mengidentifikasi contoh Metode

Substitusi dari SPLDV dan

menyelesaikan soal yang diberikan

oleh guru.

Asosiasi

1. Siswa dan guru menyimpulkan

tentang Metode Substitusi dari

SPLDV

Mengkomunikasikan

1. Siswa menyampaikan hasil diskusinya

di depan kelas.

2. Guru mengarahkan siswa dari

kelompok lain untuk menanggapi hasil

presentasi.

3. Siswa diarahkan guru untuk

memperoleh jawaban yang benar.

4. Guru mengulang penjelasan materi

pembelajaran secara singkat untuk

menguatkan pemahaman siswa.

Penutup 1. Guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk bertanya tentang materi yang

belum dimengerti.

2. Guru dan siswa menyimpulkan mengenai

materi yang telah dipelajari.

3. Guru menyampaikan pesan agar siswa

membaca dan mempelajari materi

20 Menit

158

selanjutya.

4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dan

mengucapkan salam.

I. Penilaian Hasil Belajar

1. Pengetahuan : Tes tertulis (Terlampir)

2. Bentuk Instrumen : Essay (uraian)

Pekanbaru, September 2019

Guru Mata Pelajaran Peneliti

ISTI FAUZIAH, S. Pd JENNERI ANNA YARTI

NIK: NIM: 11515203853

Mengetahui

Kepala Sekolah SMK Abdurrab Pekanbaru

IRHAM SIREGAR, S. Pd., M. Si

NIK. 115010697001

159

Soal :

Tentukan himpunan penyelesaian berikut dengan metode substitusi!

Jawaban :

.....(1)

.....(2)

Penyelesaian:

.....(3)

Substitusikan nilai ke persamaan (1), kemudian jabarkan sehingga

didapat nilai .

Substitusikan nilai ke salah satu persamaan (1) atau (2), sehingga

didapat nilai .

Jadi, himpunan penyelesaian sistem persamaan linear tersebut adalah

{ }.

160

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMK Abdurrab Pekanbaru

Kompetensi Keahlian : Teknologi Laboratorium Medik

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/ Semester : X/ Ganjil

Materi Pokok : Sistem Persamaan Linear

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Kelas : Kontrol

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,

peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab,

responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan,

pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta

menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan

dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta

dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang

pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif sesuai

dengan bidang dan lingkup kajian Matematika pada tingkat teknis,

spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan

potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga

masyarakat nasional, regional, dan internasional.

4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan

prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai

dengan bidang kajian Matematika`

Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas

yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.

Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara

efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan

LAMPIRAN B.3

161

solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di

bawah pengawasan langsung.

Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,

membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta

mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.3. Menentukan nilai variabel pada

sistem persamaan linear dua

variabel dalam masalah

kontekstual.

Menentukan nilai variabel sistem

persamaan linear dua variabel

(SPLDV) dengan menggunakan

metode gabungan.

4.3. Menyelesaiakan masalah sistem

persamaan linear dua variabel.

Menyelesaikan masalah sistem

persamaan linear dua variabel

(SPLDV) dengan menggunakan

metode gabungan.

C. Tujuan Pembelajaran

Melalui diskusi peserta didik mampu: menentukan nilai variabel pada sistem

persamaan linear dua variabel dengan metode eliminasi dengan teliti.

D. Materi Pembelajaran

Sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV)

Bentuk umum sistem persamaan linear dua variabel :

....(1)

....(2)

Dengan , , , , , dan .

Metode gabungan

Metode gabungan yaitu gabungan dari metode eliminasi dan metode

substitusi.

E. Pendekatan Pembelajaran

1. Pendekatan pembelajaran : Scientific

2. Metode Pembelajaran : Diskusi, Tanya Jawab, dan Penugasan.

162

F. Media dan Alat Pembelajaran

1. Papan tulis

2. Spidol

3. Penghapus

G. Sumber Belajar

Buku : Kasmina dan Toali. 2018, Matematika untuk SMK/ MAK kelas X,

Penerbit Erlangga, Jakarta.

H. Langkah-langkah Pembelajaran

Langkah

Kegiatan Deskripsi Kegiatan

Alokasi

Waktu

Pendahuluan 1. Guru menyiapkan kondisi peserta didik

untuk mengikuti pembelajaran, seperti

berdoa, menanyakan kabar dan mengecek

kehadiran siswa.

2. Guru menyampaikan tujuan dan cakupan

materi pembelajaran.

3. Guru melakukan apersepsi berupa

gambaran proses pembelajaran, dan

motivasi untuk mendorong rasa ingin tahu

dengan cara mengajukan pertanyaan bagi

siswa yang berkaitan dengan Sistem

Persamaan Linear Dua Variabel (Metode

Gabungan).

10 Menit

Inti Mengamati

1. Siswa mendengarkan penjelasan guru

mengenai pengertian Metode

Gabungan dari SPLDV

Menanya

1. Guru bertanya kepada siswa mengenai

penjelasan yang diberikan oleh guru

2. Siswa bertanya tentang materi yang

dijelaskan oleh guru

60 Menit

163

Mengeksplorasi

1. Siswa menyimak dan mencerna

penjelasan dari guru mengenai

pengertian Metode Gabungan dari

SPLDV

2. Siswa bersama kelompoknya

mengidentifikasi contoh Metode

Gabungan dari SPLDV dan

menyelesaikan soal yang diberikan

oleh guru.

Asosiasi

1. Siswa dan guru menyimpulkan

tentang Metode Gabungan dari

SPLDV

Mengkomunikasikan

1. Siswa menyampaikan hasil diskusinya

di depan kelas.

2. Guru mengarahkan siswa dari

kelompok lain untuk menanggapi hasil

presentasi.

3. Siswa diarahkan guru untuk

memperoleh jawaban yang benar.

4. Guru mengulang penjelasan materi

pembelajaran secara singkat untuk

menguatkan pemahaman siswa.

Penutup 1. Guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk bertanya tentang materi yang

belum dimengerti.

2. Guru dan siswa menyimpulkan mengenai

materi yang telah dipelajari.

3. Guru menyampaikan pesan agar siswa

membaca dan mempelajari materi

20 Menit

164

selanjutya.

4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dan

mengucapkan salam.

I. Penilaian Hasil Belajar

1. Pengetahuan : Tes tertulis (Terlampir)

2. Bentuk Instrumen : Essay (uraian)

Pekanbaru, September 2019

Guru Mata Pelajaran Peneliti

ISTI FAUZIAH, S. Pd JENNERI ANNA YARTI

NIK: NIM: 11515203853

Mengetahui

Kepala Sekolah SMK Abdurrab Pekanbaru

IRHAM SIREGAR, S. Pd., M. Si

NIK. 115010697001

165

Soal :

Tentukan himpunan penyelesaian berikut dengan metode gabungan!

Jawaban :

.....(1)

.....(2)

Penyelesaian:

Langkah 1 : Eliminasi salah satu variabel.

x2

x1

Langkah 2: Substitusikan nilai ke salah satu persamaan (1) atau (2),

sehingga didapat nilai .

Jadi, himpunan penyelesaian sistem persamaan linear tersebut adalah

{ }.

166

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMK Abdurrab Pekanbaru

Kompetensi Keahlian : Teknologi Laboratorium Medik

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/ Semester : X/ Ganjil

Materi Pokok : Sistem Persamaan Linear

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Kelas : Kontrol

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,

peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab,

responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan,

pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta

menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan

dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta

dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang

pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif sesuai

dengan bidang dan lingkup kajian Matematika pada tingkat teknis,

spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan

potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga

masyarakat nasional, regional, dan internasional.

4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan

prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai

dengan bidang kajian Matematika`

Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas

yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.

Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara

efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan

LAMPIRAN B.4

167

solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di

bawah pengawasan langsung.

Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,

membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta

mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.3. Menentukan nilai variabel pada

sistem persamaan linear dua

variabel dalam masalah

kontekstual.

Menentukan nilai variabel sistem

persamaan linear tiga variabel

(SPLTV) dengan menggunakan

metode gabungan.

4.3. Menyelesaiakan masalah sistem

persamaan linear dua variabel.

Menyelesaikan masalah sistem

persamaan linear tiga variabel

(SPLTV) dengan menggunakan

metode gabungan.

C. Tujuan Pembelajaran

Melalui diskusi peserta didik mampu: menentukan nilai variabel pada sistem

persamaan linear dua variabel dengan metode eliminasi dengan teliti.

D. Materi Pembelajaran

Sistem persamaan linear dua variabel (SPLTV)

Bentuk umum sistem persamaan linear dua variabel :

....(1)

....(2)

....(3)

Dengan , , , , , , , dan .

Metode eliminasi

Metode eliminasi yaitu mencari nilai variabel dengan cara menghilangkan

variabel yang lain.

168

Metode substitusi

Metode substitusi yaitu mencari nilai variabel dengan cara mngganti atau

menyatakan salah satu variabel dengan variabel yang lain.

Metode gabungan

Metode gabungan yaitu gabungan dari metode eliminasi dan metode

substitusi.

E. Pendekatan Pembelajaran

1. Pendekatan pembelajaran : Scientific

2. Metode Pembelajaran : Diskusi, Tanya Jawab, dan Penugasan.

F. Media dan Alat Pembelajaran

1. Papan tulis

2. Spidol

3. Penghapus.

G. Sumber Belajar

Buku : Kasmina dan Toali. 2018, Matematika untuk SMK/ MAK kelas X,

Penerbit Erlangga, Jakarta.

H. Langkah-langkah Pembelajaran

Langkah

Kegiatan Deskripsi Kegiatan

Alokasi

Waktu

Pendahuluan 1. Guru menyiapkan kondisi peserta didik

untuk mengikuti pembelajaran, seperti

berdoa, menanyakan kabar dan mengecek

kehadiran siswa.

2. Guru menyampaikan tujuan dan cakupan

materi pembelajaran.

3. Guru melakukan apersepsi berupa

gambaran proses pembelajaran, dan

motivasi untuk mendorong rasa ingin tahu

dengan cara mengajukan pertanyaan bagi

siswa yang berkaitan dengan Sistem

Persamaan Linear Tiga Variabel (Metode

Gabungan).

10 Menit

169

Inti Mengamati

1. Siswa mendengarkan penjelasan guru

mengenai pengertian Metode

Gabungan dari SPLTV

Menanya

1. Guru bertanya kepada siswa mengenai

penjelasan yang diberikan oleh guru

2. Siswa bertanya tentang materi yang

dijelaskan oleh guru

Mengeksplorasi

1. Siswa menyimak dan mencerna

penjelasan dari guru mengenai

pengertian Metode Gabungan dari

SPLTV

2. Siswa bersama kelompoknya

mengidentifikasi contoh Metode

Gabungan dari SPLTV dan

menyelesaikan soal yang diberikan

oleh guru.

Asosiasi

1. Siswa dan guru menyimpulkan

tentang Metode Gabungan dari

SPLTV

Mengkomunikasikan

1. Siswa menyampaikan hasil diskusinya

di depan kelas.

2. Guru mengarahkan siswa dari

kelompok lain untuk menanggapi hasil

presentasi.

3. Siswa diarahkan guru untuk

memperoleh jawaban yang benar.

4. Guru mengulang penjelasan materi

60 Menit

170

pembelajaran secara singkat untuk

menguatkan pemahaman siswa.

Penutup 1. Guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk bertanya tentang materi yang

belum dimengerti.

2. Guru dan siswa menyimpulkan mengenai

materi yang telah dipelajari.

3. Guru menyampaikan pesan agar siswa

membaca dan mempelajari materi

selanjutya.

4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dan

mengucapkan salam.

20 Menit

I. Penilaian Hasil Belajar

1. Pengetahuan : Tes tertulis (Terlampir)

2. Bentuk Instrumen : Essay (uraian)

Pekanbaru, September 2019

Guru Mata Pelajaran Peneliti

ISTI FAUZIAH, S. Pd JENNERI ANNA YARTI

NIK: NIM: 11515203853

Mengetahui

Kepala Sekolah SMK Abdurrab Pekanbaru

IRHAM SIREGAR, S. Pd., M. Si

NIK. 115010697001

171

Soal :

Tentukan himpunan penyelesaian berikut dengan metode gabungan!

Jawaban :

.....(1)

.....(2)

.....(3)

Langkah 1 : Eliminasi variabel dari persamaan (1) dan (2).

x2

x1

.....(4)

Langkah 2: Eliminasi variabel dari persamaan (2) dan (3).

x1

x2

.....(5)

Langkah 3: Eliminasi variabel dari persamaan (4) dan (5).

Langkah 4: Substitusi nilai ke persamaan (5).

Langkah 5: Substitusi nilai dan ke persamaan (1).

172

Jadi, himpunan penyelesaian sistem persamaan linear tersebut adalah { }.

173

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMK Abdurrab Pekanbaru

Kompetensi Keahlian : Teknologi Laboratorium Medik

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/ Semester : X/ Ganjil

Materi Pokok : Sistem Persamaan Linear

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Kelas : Kontrol

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,

peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab,

responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan,

pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta

menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan

dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta

dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang

pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif sesuai

dengan bidang dan lingkup kajian Matematika pada tingkat teknis,

spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan

potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga

masyarakat nasional, regional, dan internasional.

4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan

prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai

dengan bidang kajian Matematika`

Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas

yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.

Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara

efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan

LAMPIRAN B.5

174

solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di

bawah pengawasan langsung.

Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,

membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta

mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.3. Menentukan nilai variabel pada

sistem persamaan linear dua

variabel dalam masalah

kontekstual.

Menentukan permasalahan sistem

persamaan linier dua variabel

dalam masalah kontekstual.

4.3. Menyelesaiakan masalah sistem

persamaan linear dua variabel.

Menyelesaiakan permasalahan

sistem persamaan linier dua

variabel dalam masalah

kontekstual.

C. Tujuan Pembelajaran

Melalui diskusi peserta didik mampu: menentukan nilai variabel pada sistem

persamaan linear dua variabel dengan metode eliminasi dengan teliti.

D. Materi Pembelajaran

Sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV)

Bentuk umum sistem persamaan linear dua variabel :

....(1)

....(2)

Dengan , , , , , dan .

Sistem persamaan linear dua variabel (SPLTV)

Bentuk umum sistem persamaan linear dua variabel :

....(1)

....(2)

....(3)

Dengan , , , , , , , dan .

175

Metode eliminasi

Metode eliminasi yaitu mencari nilai variabel dengan cara menghilangkan

variabel yang lain.

Metode substitusi

Metode substitusi yaitu mencari nilai variabel dengan cara mngganti atau

menyatakan salah satu variabel dengan variabel yang lain.

Metode gabungan

Metode gabungan yaitu gabungan dari metode eliminasi dan metode

substitusi.

E. Pendekatan Pembelajaran

1. Pendekatan pembelajaran : Scientific

2. Metode Pembelajaran : Diskusi, Tanya Jawab, dan Penugasan.

F. Media dan Alat Pembelajaran

1. Papan tulis

2. Spidol

3. Penghapus

G. Sumber Belajar

Buku : Kasmina dan Toali. 2018, Matematika untuk SMK/ MAK kelas X,

Penerbit Erlangga, Jakarta.

H. Langkah-langkah Pembelajaran

Langkah

Kegiatan Deskripsi Kegiatan

Alokasi

Waktu

Pendahuluan 1. Guru menyiapkan kondisi peserta didik

untuk mengikuti pembelajaran, seperti

berdoa, menanyakan kabar dan mengecek

kehadiran siswa.

2. Guru menyampaikan tujuan dan cakupan

materi pembelajaran.

3. Guru melakukan apersepsi berupa

gambaran proses pembelajaran, dan

motivasi untuk mendorong rasa ingin tahu

dengan cara mengajukan pertanyaan bagi

10 Menit

176

siswa yang berkaitan dengan aplikasi

sistem persamaan linear dua variabel

(SPLDV).

Inti Mengamati

1. Siswa mendengarkan penjelasan guru

mengenai materi aplikasi sistem

persamaan linear dua variabel

(SPLDV).

Menanya

1. Guru bertanya kepada siswa mengenai

penjelasan yang diberikan oleh guru

2. Siswa bertanya tentang materi yang

dijelaskan oleh guru

Mengeksplorasi

1. Siswa menyimak dan mencerna

penjelasan dari guru mengenai materi

aplikasi sistem persamaan linear dua

variabel (SPLDV).

2. Siswa bersama kelompoknya

mengidentifikasi contoh aplikasi

sistem persamaan linear dua variabel

(SPLDV).dan menyelesaikan soal

yang diberikan oleh guru.

Asosiasi

1. Siswa dan guru menyimpulkan

tentang aplikasi sistem persamaan

linear dua variabel (SPLDV).

Mengkomunikasikan

1. Siswa menyampaikan hasil diskusinya

di depan kelas.

2. Guru mengarahkan siswa dari

kelompok lain untuk menanggapi hasil

60 Menit

177

presentasi.

3. Siswa diarahkan guru untuk

memperoleh jawaban yang benar.

4. Guru mengulang penjelasan materi

pembelajaran secara singkat untuk

menguatkan pemahaman siswa.

Penutup 1. Guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk bertanya tentang materi yang

belum dimengerti.

2. Guru dan siswa menyimpulkan mengenai

materi yang telah dipelajari.

3. Guru menyampaikan pesan agar siswa

membaca dan mempelajari materi

selanjutya.

4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dan

mengucapkan salam.

20 Menit

I. Penilaian Hasil Belajar

1. Pengetahuan : Tes tertulis (Terlampir)

2. Bentuk Instrumen : Essay (uraian)

Pekanbaru, September 2019

Guru Mata Pelajaran Peneliti

ISTI FAUZIAH, S. Pd JENNERI ANNA YARTI

NIK: NIM: 11515203853

178

Mengetahui

Kepala Sekolah SMK Abdurrab Pekanbaru

IRHAM SIREGAR, S. Pd., M. Si

NIK. 115010697001

179

Soal :

Seseorang membeli 4 buku tulis dan 3 pensil, ia membayar Rp. 19.500,00.

Jika ia membeli 2 buku tulis dan 2 pensil, ia harus membayar Rp.

16.000,00. Tentukan harga sebuah buku tulis dan sebuah pensil.

Jawaban :

Misalkan harga buku tulis dan harga pensil

.....(1)

.....(2)

Langkah 1: Dengan menggunakan metode Eliminasi, maka penyelesaian

SPLDV tersebut adalah sebagai berikut.

x1

x2

Langkah 2: Substitusikan nilai ke salah satu persamaan (1) atau (2),

sehingga didapat nilai .

Jadi, harga sebuah buku adalah Rp.3.000,00. Dan harga sebuah pensil

adalah Rp.2.500,00.

180

KISI KISI SOAL UJI COBA

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS

Nama Sekolah : SMK Abdurrab Pekanbaru

Kelas/ Semester : X/ Ganjil

Mata Pelajaran : Matematika

Materi Pokok : Sistem Persamaan Linear

Indikator Soal

Nomor

Soal

Indikator Kemampuan

Pemecahan Masalah Matematis

Menentukan nilai variabel

dengan metode eliminasi

1, 4

1. Memahami Masalah

2. Merencanakan Penyelesaian

Masalah

3. Melaksanakan Penyelesaian

Masalah

4. Memeriksa Kembali

Menentukan nilai variabel

dengan metode substitusi

2, 5

1. Memahami Masalah

2. Merencanakan Penyelesaian

Masalah

3. Melaksanakan Penyelesaian

Masalah

4. Memeriksa Kembali

Menentukan nilai variabel

dengan metode gabungan

3, 6

1. Memahami Masalah

2. Merencanakan Penyelesaian

LAMPIRAN C.1

181

Masalah

3. Melaksanakan Penyelesaian

Masalah

4. Memeriksa Kembali

Aplikasi sistem persamaan

linear tiga variabel

7

1. Memahami Masalah

2. Merencanakan Penyelesaian

Masalah

3. Melaksanakan Penyelesaian

Masalah

4. Memeriksa Kembali

182

SOAL UJI COBA

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS

Nama : ...................................................................

Kelas : ...................................................................

Hari/tanggal : ...................................................................

Petunjuk:

1. Bacalah do’a sebelum mengerjakan soal.

2. Isilah terlebih dahulu nama dan kelas pada lembar jawaban yang telah

disediakan.

3. Bacalah dengan cermat setiap soal yang disajikan dan jawablah pada lembar

jawaban yang telah disediakan.

4. Jawablah soal beserta langkah-langkah pengerjaan.

5. Jika ada soal yang tidak jelas, silahkan bertanya pada guru/pengawas.

6. Periksa kembali soal yang telah dijawab.

Soal:

1. Tentukan nilai x dan y dari sistem persamaan linear berikut dengan metode

eliminasi!

2. Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear berikut dengan

metode substitusi!

3. Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan berikut dengan

metode gabungan!

LAMPIRAN C.2

183

4. Bagas membeli 4 buku tulis dan 3 pensil, ia membayar Rp.19.500,00 Jika ia

membeli 2 buku tulis dan 4 pensil, ia harus membayar Rp. 16.000,00. Tentukan

harga sebuah buku tulis dan sebuah pensil! (gunakan metode eliminasi)

5. Harga 6 CD tipe A dan 4 CD tipe B adalah Rp. 71.000,00. Diketahui harga

sebuah CD tipe B lebih mahal Rp. 1.500,00 dari harga sebuah CD tipe A.

Tentukan biaya yang harus dikeluarkan oleh Ayu jika ia membeli 10 CD tipe A

dan 15 CD tipe B. (gunakan metode substitusi)

6. Harga 4 buah permen A dan 3 buah permen B adalah Rp. 2.500,00, sedangkan

harga 2 buah permen A dan 7 buah permen B adalah 2.900,00. Berapakah

harga 2 lusin permen A dan 4 lusin permen B? (gunakan metode gabungan)

7. Anna, Rudi dan Jay berbelanja disebuah toko buku. Anna membeli dua buku

satu pensil dan satu penghapus. Anna harus membayar Rp. 4.700. Rudi

membeli satu buku, dua pensil dan satu penghapus. Rudi harus membayar Rp.

4.300. Sedangkan Jay membeli tiga buku, dua pensil dan satu penghapus. Dan

Jay harus membayar Rp.7.100. Berapa harga untuk satu penghapus?

184

KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS

No Kunci Jawaban Skor

1 Memahami Masalah

Diketahui:

...(1)

...(2)

Ditanya:

Berapa nilai x dan y ?

2

Merencanakan Penyelesaian Masalah

Untuk mencari nilai dan maka dibutuhkan dua langkah yaitu:

1. Mengeliminasi peubah untuk mencari nilai peubah

2. Mengeliminasi peubah untuk mencari nilai peubah

2

Melaksanakan Penyelesaian Masalah

Langkah 1 : Mengeliminasi peubah untuk mencari nilai peubah

Langkah 2 : Mengeliminasi peubah untuk mencari nilai peubah

x1

x3

Jadi, himpunan penyelesaian sistem persamaan linear tersebut adalah

*( )+.

4

LAMPIRAN C.3

185

Memeriksa Kembali

Bisa dilakukan dengan memasukkan nilai x dan y kesalah satu

persamaan.

Misalnya:

Nilai dan masukkan ke persamaan ...(1)

( )

Jadi dapat disimpulkan bahwa jawaban benar.

2

2 Memahami Masalah

Diketahui:

...(1)

...(2)

Ditanya:

Berapa nilai x dan y ?

2

Merencanakan Penyelesaian Masalah

Untuk mencari nilai dan maka dibutuhkan dua langkah yaitu:

1. Mensubstitusikan nilai untuk mencari nilai peubah

2. Mensubstitusikan nilai kesalah satu persamaan ...(1) dan

...(2) untuk mencari nilai peubah

2

Melaksanakan Penyelesaian Masalah

Langkah 1: Substitusikan nilai ke persamaan (1), kemudian

jabarkan sehingga didapat nilai .

( )

4

186

Langkah 2: Substitusikan nilai ke salah satu persamaan (1) atau

(2), sehingga didapat nilai .

( )

Jadi, himpunan penyelesaian sistem persamaan linear tersebut adalah

*( )+

Memeriksa Kembali

Bisa dilakukan dengan memasukkan nilai x dan y kesalah satu

persamaan.

Misalnya:

Nilai dan masukkan ke persamaan ...(1)

( ) ( )

Jadi dapat disimpulkan bahwa jawaban benar.

2

3 Memahami Masalah

Diketahui:

...(1)

...(2)

Ditanya:

Berapa nilai x dan y ?

2

Merencanakan Penyelesaian Masalah

Untuk mencari nilai dan maka dibutuhkan dua langkah yaitu:

2

187

1. Mengeliminasi peubah untuk mencari nilai peubah

2. Mensubstitusikan nilai kesalah satu persamaan ...(1) dan

...(2) untuk mencari nilai peubah

Melaksanakan Penyelesaian Masalah

Langkah 1 : Mengeliminasi peubah untuk mencari nilai peubah

Langkah 2 : Substitusikan nilai ke salah satu persamaan (1) atau

(2), sehingga didapat nilai .

( )

Jadi, himpunan penyelesaian sistem persamaan linear tersebut adalah

*( )+.

4

Memeriksa Kembali

Bisa dilakukan dengan memasukkan nilai x dan y kesalah satu

persamaan.

Misalnya:

Nilai dan masukkan ke persamaan ...(1)

( )

Jadi dapat disimpulkan bahwa jawaban benar.

2

188

4 Memahami Masalah

Diketahui:

Misalkan x buku tulis dan y pensil

...(1)

...(2)

Ditanya:

Berapa nilai x dan y ?

2

Merencanakan Penyelesaian Masalah

Untuk mencari nilai dan maka dibutuhkan dua langkah yaitu:

1. Mengeliminasi peubah untuk mencari nilai peubah

2. Mengeliminasi peubah untuk mencari nilai peubah

2

Melaksanakan Penyelesaian Masalah

Langkah 1 : Mengeliminasi peubah untuk mencari nilai peubah

x1

x2

Langkah 2 : Mengeliminasi peubah untuk mencari nilai peubah

x4

x3

Jadi, himpunan penyelesaian sistem persamaan linear tersebut adalah

*( )+.

4

189

Memeriksa Kembali

Bisa dilakukan dengan memasukkan nilai x dan y kesalah satu

persamaan.

Misalnya:

Nilai dan masukkan ke persamaan ...(1)

( ) ( )

Jadi dapat disimpulkan bahwa jawaban benar.

2

5 Memahami Masalah

Diketahui:

Misalkan CD tipe A adalah dan CD tipe B adalah

.....(1)

.....(2)

Ditanya:

Berapa harga 10 CD tipe A dan 15 CD tipe B.

.....?

2

Merencanakan Penyelesaian Masalah

Untuk mencari nilai dan maka dibutuhkan dua langkah yaitu:

1. Mensubstitusikan nilai untuk mencari nilai peubah

2. Mensubstitusikan nilai kesalah satu persamaan ...(1) dan

...(2) untuk mencari nilai peubah

2

Melaksanakan Penyelesaian Masalah

Langkah 1: Substitusikan nilai ke persamaan (1), kemudian

jabarkan sehingga didapat nilai .

( )

4

190

Langkah 2: Substitusikan nilai ke salah satu persamaan (1) atau

(2), sehingga didapat nilai .

Jadi, harga harga 10 CD tipe A dan 15 CD tipe B adalah

( ) ( )

Maka Ayu harus membayar sebesar Rp. 185.000,00

Memeriksa Kembali

Bisa dilakukan dengan memasukkan nilai x dan y kesalah satu

persamaan.

Misalnya:

Nilai dan masukkan ke persamaan ...(1)

( ) ( )

Jadi dapat disimpulkan bahwa jawaban benar.

2

6 Memahami Masalah

Diketahui:

Misalkan harga 1 buah permen A= x dan harga 1 buah permen B = y.

.....(1)

.....(2)

Ditanya:

Berapakah harga 2 lusin permen A dan 4 lusin permen B?

2

Merencanakan Penyelesaian Masalah

Untuk mencari nilai dan maka dibutuhkan dua langkah yaitu:

1. Mengeliminasi peubah untuk mencari nilai peubah

2

191

2. Mensubstitusikan nilai kesalah satu persamaan ...(1) dan

...(2) untuk mencari nilai peubah

Melaksanakan Penyelesaian Masalah

Langkah 1: Dengan menggunakan metode Eliminasi, maka

penyelesaian SPLDV tersebut adalah sebagai berikut.

x1

x2

Langkah 2: Substitusikan nilai ke salah satu persamaan (1) atau

(2), sehingga didapat nilai .

( )

4

Diperoleh:

Harga sebuah permen A = Rp. 400,00

Harga sebuah permen B =Rp. 300,00

1 lusin = 12 buah

Harga 2 lusin permen A =

Harga 4 lusin permen B =

Jadi, harga 2 lusin permen A adalah Rp. 9.600,00 dan harga 4 lusin

permen B adalah Rp. 14.400,00.

4

Memeriksa Kembali

Bisa dilakukan dengan memasukkan nilai x dan y kesalah satu

2

192

persamaan.

Misalnya:

Nilai dan masukkan ke persamaan ...(1)

( ) ( )

Jadi dapat disimpulkan bahwa jawaban benar.

7 Memahami Masalah

Diketahui:

Misalkan harga sebuah buku x, harga sebuah pensil y, harga sebuah

penghapus z.

.....(1)

.....(2)

.....(3)

Ditanya:

Berapa harga untuk satu penghapus?

2

Merencanakan Penyelesaian Masalah

Untuk mencari nilai maka dibutuhkan 3 langkah yaitu:

1. Eliminasi variabel dari persamaan (1) dan (2).

2. Eliminasi variabel dari persamaan (2) dan (3).

3. Substitusikan nilail ke persamaan (4)

4. Substitusikan nilail dan ke salah satu persamaan (1), (2)

dan (3).

2

Melaksanakan Penyelesaian Masalah

Langkah 1 : Eliminasi variabel dari persamaan (1) dan (2).

.....(4)

4

193

Langkah 2: Eliminasi variabel dari persamaan (2) dan (3).

Langkah 3: substitusikan nilail ke persamaan (4)

Langkah 4: substitusikan nilail dan ke salah satu persamaan (1),

(2) dan (3).

( )

Jadi harga untuk satu penghapus adalah Rp. 900,00.

Memeriksa Kembali

Substitusikan nilai variabel , , dan kesalah satu persamaan (1),

(2) dan (3).

( )

Jadi dapat disimpulkan bahwa jawaban benar.

2

194

HASIL SOAL UJI COBA KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH

MATEMATIS

No Kode

Peserta Didik

Butir Soal/ Skor Maksimal Total Skor

1 2 3 4 5 6 7

10 10 10 10 10 10 10 70

1 S-01 10 10 7 8 8 8 0 51

2 S-02 6 5 4 3 3 5 2 28

3 S-03 8 10 7 7 8 9 2 51

4 S-04 7 5 4 4 0 4 2 26

5 S-05 10 9 10 8 6 9 1 53

6 S-06 10 8 10 8 7 9 1 53

7 S-07 7 3 3 4 3 5 0 25

8 S-08 6 8 7 2 4 5 2 34

9 S-09 9 10 8 8 8 8 2 53

10 S-10 4 8 4 5 2 4 0 27

11 S-11 8 5 3 5 3 4 0 28

12 S-12 10 8 7 8 6 8 1 48

13 S-13 10 10 9 8 6 9 0 52

14 S-14 10 10 10 8 7 8 1 54

15 S-15 10 10 10 8 8 10 2 58

16 S-16 6 3 1 4 5 7 0 26

17 S-17 4 5 5 4 4 2 0 24

18 S-18 9 10 10 8 8 8 2 55

19 S-19 5 6 4 4 3 2 0 24

20 S-20 9 8 10 8 6 6 2 49

21 S-21 8 8 8 8 7 10 0 49

22 S-22 10 8 7 8 7 8 1 49

23 S-23 2 6 5 4 3 4 1 25

24 S-24 10 9 10 8 7 8 1 53

25 S-25 4 3 2 3 2 3 2 19

26 S-26 4 6 4 2 2 6 1 25

27 S-27 5 2 6 3 2 1 0 19

28 S-28 3 3 6 5 4 4 0 25

29 S-29 6 2 2 2 4 3 1 20

30 S-30 10 6 8 8 7 8 1 48

LAMPIRAN C.4

195

VALIDITAS SOAL UJI COBA

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS

Soal No.1

No Kode X Y X² Y² XY

1 S-01 10 51 100 2601 510

2 S-02 6 28 36 784 168

3 S-03 8 51 64 2601 408

4 S-04 7 26 49 676 182

5 S-05 10 53 100 2809 530

6 S-06 10 53 100 2809 530

7 S-07 7 25 49 625 175

8 S-08 6 34 36 1156 204

9 S-09 9 53 81 2809 477

10 S-10 4 27 16 729 108

11 S-11 8 28 64 784 224

12 S-12 10 48 100 2304 480

13 S-13 10 52 100 2704 520

14 S-14 10 54 100 2916 540

15 S-15 10 58 100 3364 580

16 S-16 6 26 36 676 156

17 S-17 4 24 16 576 96

18 S-18 9 55 81 3025 495

19 S-19 5 24 25 576 120

20 S-20 9 49 81 2401 441

21 S-21 8 49 64 2401 392

22 S-22 10 49 100 2401 490

23 S-23 2 25 4 625 50

24 S-24 10 53 100 2809 530

25 S-25 4 19 16 361 76

26 S-26 4 25 16 625 100

27 S-27 5 19 25 361 95

28 S-28 3 25 9 625 75

29 S-29 6 20 36 400 120

30 S-30 10 48 100 2304 480

Jumlah 220 1151 1804 49837 9352

LAMPIRAN C.5

196

( )( )

√[ ( ) ][ ( ) ]

= ( )( ) ( )( )

√[( )( ) ( ) ][( )( ) ( ) ]

=

√( )( )

=

Jadi, butir instrumen No. 1 adalah Valid.

Soal No. 2

No Kode X Y X² Y² XY

1 S-01 10 51 100 2601 510

2 S-02 5 28 25 784 140

3 S-03 10 51 100 2601 510

4 S-04 5 26 25 676 130

5 S-05 9 53 81 2809 477

6 S-06 8 53 64 2809 424

197

7 S-07 3 25 9 625 75

8 S-08 8 34 64 1156 272

9 S-09 10 53 100 2809 530

10 S-10 8 27 64 729 216

11 S-11 5 28 25 784 140

12 S-12 8 48 64 2304 384

13 S-13 10 52 100 2704 520

14 S-14 10 54 100 2916 540

15 S-15 10 58 100 3364 580

16 S-16 3 26 9 676 78

17 S-17 5 24 25 576 120

18 S-18 10 55 100 3025 550

19 S-19 6 24 36 576 144

20 S-20 8 49 64 2401 392

21 S-21 8 49 64 2401 392

22 S-22 8 49 64 2401 392

23 S-23 6 25 36 625 150

24 S-24 9 53 81 2809 477

25 S-25 3 19 9 361 57

26 S-26 6 25 36 625 150

27 S-27 2 19 4 361 38

28 S-28 3 25 9 625 75

29 S-29 2 20 4 400 40

30 S-30 6 48 36 2304 288

Jumlah 204 1151 1598 49837 8791

( )( )

√[ ( ) ][ ( ) ]

= ( )( ) ( )( )

√[( )( ) ( ) ][( )( ) ( ) ]

=

√( )( )

=

198

Jadi, butir instrumen No. 2 adalah Valid.

Soal No. 3

No Kode X Y X² Y² XY

1 S-01 7 51 49 2601 357

2 S-02 4 28 16 784 112

3 S-03 7 51 49 2601 357

4 S-04 4 26 16 676 104

5 S-05 10 53 100 2809 530

6 S-06 10 53 100 2809 530

7 S-07 3 25 9 625 75

8 S-08 7 34 49 1156 238

9 S-09 8 53 64 2809 424

10 S-10 4 27 16 729 108

11 S-11 3 28 9 784 84

12 S-12 7 48 49 2304 336

13 S-13 9 52 81 2704 468

14 S-14 10 54 100 2916 540

15 S-15 10 58 100 3364 580

16 S-16 1 26 1 676 26

17 S-17 5 24 25 576 120

199

18 S-18 10 55 100 3025 550

19 S-19 4 24 16 576 96

20 S-20 10 49 100 2401 490

21 S-21 8 49 64 2401 392

22 S-22 7 49 49 2401 343

23 S-23 5 25 25 625 125

24 S-24 10 53 100 2809 530

25 S-25 2 19 4 361 38

26 S-26 4 25 16 625 100

27 S-27 6 19 36 361 114

28 S-28 6 25 36 625 150

29 S-29 2 20 4 400 40

30 S-30 8 48 64 2304 384

Jumlah 191 1151 1447 49837 8341

( )( )

√[ ( ) ][ ( ) ]

= ( )( ) ( )( )

√[( )( ) ( ) ][( )( ) ( ) ]

=

√( )( )

=

200

Jadi, butir instrumen No. 3 adalah Valid.

Soal No. 4

No Kode X Y X² Y² XY

1 S-01 8 51 64 2601 408

2 S-02 3 28 9 784 84

3 S-03 7 51 49 2601 357

4 S-04 4 26 16 676 104

5 S-05 8 53 64 2809 424

6 S-06 8 53 64 2809 424

7 S-07 4 25 16 625 100

8 S-08 2 34 4 1156 68

9 S-09 8 53 64 2809 424

10 S-10 5 27 25 729 135

11 S-11 5 28 25 784 140

12 S-12 8 48 64 2304 384

13 S-13 8 52 64 2704 416

14 S-14 8 54 64 2916 432

15 S-15 8 58 64 3364 464

16 S-16 4 26 16 676 104

17 S-17 4 24 16 576 96

18 S-18 8 55 64 3025 440

19 S-19 4 24 16 576 96

20 S-20 8 49 64 2401 392

21 S-21 8 49 64 2401 392

22 S-22 8 49 64 2401 392

23 S-23 4 25 16 625 100

24 S-24 8 53 64 2809 424

25 S-25 3 19 9 361 57

26 S-26 2 25 4 625 50

27 S-27 3 19 9 361 57

28 S-28 5 25 25 625 125

29 S-29 2 20 4 400 40

201

30 S-30 8 48 64 2304 384

Jumlah 173 1151 1155 49837 7513

( )( )

√[ ( ) ][ ( ) ]

= ( )( ) ( )( )

√[( )( ) ( ) ][( )( ) ( ) ]

=

√( )( )

=

Jadi, butir instrumen No. 4 adalah Valid.

Soal No. 5

No Kode X Y X² Y² XY

1 S-01 8 51 64 2601 408

2 S-02 3 28 9 784 84

3 S-03 8 51 64 2601 408

4 S-04 0 26 0 676 0

5 S-05 6 53 36 2809 318

202

6 S-06 7 53 49 2809 371

7 S-07 3 25 9 625 75

8 S-08 4 34 16 1156 136

9 S-09 8 53 64 2809 424

10 S-10 2 27 4 729 54

11 S-11 3 28 9 784 84

12 S-12 6 48 36 2304 288

13 S-13 6 52 36 2704 312

14 S-14 7 54 49 2916 378

15 S-15 8 58 64 3364 464

16 S-16 5 26 25 676 130

17 S-17 4 24 16 576 96

18 S-18 8 55 64 3025 440

19 S-19 3 24 9 576 72

20 S-20 6 49 36 2401 294

21 S-21 7 49 49 2401 343

22 S-22 7 49 49 2401 343

23 S-23 3 25 9 625 75

24 S-24 7 53 49 2809 371

25 S-25 2 19 4 361 38

26 S-26 2 25 4 625 50

27 S-27 2 19 4 361 38

28 S-28 4 25 16 625 100

29 S-29 4 20 16 400 80

30 S-30 7 48 49 2304 336

Jumlah 150 1151 908 49837 6610

( )( )

√[ ( ) ][ ( ) ]

= ( )( ) ( )( )

√[( )( ) ( ) ][( )( ) ( ) ]

=

√( )( )

203

=

Jadi, butir instrumen No. 5 adalah Valid.

Soal No. 6

No Kode X Y X² Y² XY

1 S-01 8 51 64 2601 408

2 S-02 5 28 25 784 140

3 S-03 9 51 81 2601 459

4 S-04 4 26 16 676 104

5 S-05 9 53 81 2809 477

6 S-06 9 53 81 2809 477

7 S-07 5 25 25 625 125

8 S-08 5 34 25 1156 170

9 S-09 8 53 64 2809 424

10 S-10 4 27 16 729 108

11 S-11 4 28 16 784 112

12 S-12 8 48 64 2304 384

13 S-13 9 52 81 2704 468

14 S-14 8 54 64 2916 432

15 S-15 10 58 100 3364 580

204

16 S-16 7 26 49 676 182

17 S-17 2 24 4 576 48

18 S-18 8 55 64 3025 440

19 S-19 2 24 4 576 48

20 S-20 6 49 36 2401 294

21 S-21 10 49 100 2401 490

22 S-22 8 49 64 2401 392

23 S-23 4 25 16 625 100

24 S-24 8 53 64 2809 424

25 S-25 3 19 9 361 57

26 S-26 6 25 36 625 150

27 S-27 1 19 1 361 19

28 S-28 4 25 16 625 100

29 S-29 3 20 9 400 60

30 S-30 8 48 64 2304 384

Jumlah 185 1151 1339 49837 8056

( )( )

√[ ( ) ][ ( ) ]

= ( )( ) ( )( )

√[( )( ) ( ) ][( )( ) ( ) ]

=

√( )( )

=

205

Jadi, butir instrumen No. 6 adalah Valid.

Soal No. 7

No Kode X Y X² Y² XY

1 S-01 0 51 0 2601 0

2 S-02 2 28 4 784 56

3 S-03 2 51 4 2601 102

4 S-04 2 26 4 676 52

5 S-05 1 53 1 2809 53

6 S-06 1 53 1 2809 53

7 S-07 0 25 0 625 0

8 S-08 2 34 4 1156 68

9 S-09 2 53 4 2809 106

10 S-10 0 27 0 729 0

11 S-11 0 28 0 784 0

12 S-12 1 48 1 2304 48

13 S-13 0 52 0 2704 0

14 S-14 1 54 1 2916 54

15 S-15 2 58 4 3364 116

16 S-16 0 26 0 676 0

17 S-17 0 24 0 576 0

18 S-18 2 55 4 3025 110

19 S-19 0 24 0 576 0

20 S-20 2 49 4 2401 98

21 S-21 0 49 0 2401 0

22 S-22 1 49 1 2401 49

23 S-23 1 25 1 625 25

24 S-24 1 53 1 2809 53

25 S-25 2 19 4 361 38

26 S-26 1 25 1 625 25

206

27 S-27 0 19 0 361 0

28 S-28 0 25 0 625 0

29 S-29 1 20 1 400 20

30 S-30 1 48 1 2304 48

Jumlah 28 1151 46 49837 1174

( )( )

√[ ( ) ][ ( ) ]

= ( )( ) ( )( )

√[( )( ) ( ) ][( )( ) ( ) ]

=

√( )( )

=

Jadi, butir instrumen No. 5 adalah Tidak Valid.

Mencari apabila diketahui signifikansi untuk dan –

dengan uji satu pihak, maka diperoleh =

207

Membuat keputusan dengan membandingkan thitung dengan Adapun kaidah

keputusan yang digunakan adalah sebagai berikut:

a. Jika > , berarti valid.

b. Jika < berarti tidak valid.

No. Butir

Soal

Harga

thitung

Harga

ttabel Keputusan

1 1,701 Valid

2 1,701 Valid

3 1,701 Valid

4 1,701 Valid

5 1,701 Valid

6 1,701 Valid

7 1,65 1,701 Tidak

Valid

208

RELIABILITAS SOAL UJI COBA KEMAMPUAN PEMECAHAN

MASALAH MATEMATIS

No Kode BUTIR SOAL

Y Y² 1 2 3 4 5 6 7

1 S-01 10 10 7 8 8 8 0 51 2601

2 S-02 6 5 4 3 3 5 2 28 784

3 S-03 8 10 7 7 8 9 2 51 2601

4 S-04 7 5 4 4 0 4 2 26 676

5 S-05 10 9 10 8 6 9 1 53 2809

6 S-06 10 8 10 8 7 9 1 53 2809

7 S-07 7 3 3 4 3 5 0 25 625

8 S-08 6 8 7 2 4 5 2 34 1156

9 S-09 9 10 8 8 8 8 2 53 2809

10 S-10 4 8 4 5 2 4 0 27 729

11 S-11 8 5 3 5 3 4 0 28 784

12 S-12 10 8 7 8 6 8 1 48 2304

13 S-13 10 10 9 8 6 9 0 52 2704

14 S-14 10 10 10 8 7 8 1 54 2916

15 S-15 10 10 10 8 8 10 2 58 3364

16 S-16 6 3 1 4 5 7 0 26 676

17 S-17 4 5 5 4 4 2 0 24 576

18 S-18 9 10 10 8 8 8 2 55 3025

19 S-19 5 6 4 4 3 2 0 24 576

20 S-20 9 8 10 8 6 6 2 49 2401

21 S-21 8 8 8 8 7 10 0 49 2401

22 S-22 10 8 7 8 7 8 1 49 2401

23 S-23 2 6 5 4 3 4 1 25 625

24 S-24 10 9 10 8 7 8 1 53 2809

25 S-25 4 3 2 3 2 3 2 19 361

26 S-26 4 6 4 2 2 6 1 25 625

27 S-27 5 2 6 3 2 1 0 19 361

28 S-28 3 3 6 5 4 4 0 25 625

29 S-29 6 2 2 2 4 3 1 20 400

30 S-30 10 6 8 8 7 8 1 48 2304

Jumlah 1151 49837

∑( ) 220 204 191 173 150 185 28

∑ 1804 1598 1447 1155 908 1339 46

LAMPIRAN C.6

209

Adapun langkah-langkah dalam menghitung reliabilitas butir soal adalah

sebagai berikut:

1. Menghitung varians skor setiap butir soal dengan menggunkanan rumus

sebagai berikut:

Varians soal nomor 1

( )

Varians soal nomor 2

( )

Varians soal nomor 3

( )

Varians soal nomor 4

( )

210

Varians soal nomor 5

( )

Varians soal nomor 6

( )

Varians soal nomor 7

( )

2. Menjumlahkan varians semua butir soal dengan rumus sebagai berikut

3. Menjumlahkan varians total dengan rumus

∑ ∑

211

4. Substitusikan ∑ dan

ke rumus alpha cronbach

(

)(

)

(

) (

)

(

)

Dengan koefisien reabilitas ( sebesar berada pada

interval maka penelitian bentuk soal pemecahan

masalah matematis dengan menyajikan 7 soal berbentuk uraian diikuti

oleh 30 tester memiliki kualitas interpretasi reliabilitas yang tinggi.

212

DAYA PEMBEDA SOAL UJI COBA

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS

Langkah-langkah menentukan kriteria daya pembeda soal adalah sebagai berikut:

1. Menghitung jumlah skor total tiap peserta didik.

No Kode BUTIR SOAL

Skor 1 2 3 4 5 6 7

1 S-01 10 10 7 8 8 8 0 51

2 S-02 6 5 4 3 3 5 2 28

3 S-03 8 10 7 7 8 9 2 51

4 S-04 7 5 4 4 0 4 2 26

5 S-05 10 9 10 8 6 9 1 53

6 S-06 10 8 10 8 7 9 1 53

7 S-07 7 3 3 4 3 5 0 25

8 S-08 6 8 7 2 4 5 2 34

9 S-09 9 10 8 8 8 8 2 53

10 S-10 4 8 4 5 2 4 0 27

11 S-11 8 5 3 5 3 4 0 28

12 S-12 10 8 7 8 6 8 1 48

13 S-13 10 10 9 8 6 9 0 52

14 S-14 10 10 10 8 7 8 1 54

15 S-15 10 10 10 8 8 10 2 58

16 S-16 6 3 1 4 5 7 0 26

17 S-17 4 5 5 4 4 2 0 24

18 S-18 9 10 10 8 8 8 2 55

19 S-19 5 6 4 4 3 2 0 24

20 S-20 9 8 10 8 6 6 2 49

21 S-21 8 8 8 8 7 10 0 49

22 S-22 10 8 7 8 7 8 1 49

23 S-23 2 6 5 4 3 4 1 25

24 S-24 10 9 10 8 7 8 1 53

25 S-25 4 3 2 3 2 3 2 19

26 S-26 4 6 4 2 2 6 1 25

27 S-27 5 2 6 3 2 1 0 19

28 S-28 3 3 6 5 4 4 0 25

29 S-29 6 2 2 2 4 3 1 20

30 S-30 10 6 8 8 7 8 1 48

LAMPIRAN C.7

213

2. Mengurutkan skor total dari yang terbesar ke yang terkecil.

No Kode

BUTIR SOAL Skor

1 2 3 4 5 6 7

1 S-15 10 10 10 8 8 10 2 58

2 S-18 9 10 10 8 8 8 2 55

3 S-14 10 10 10 8 7 8 1 54

4 S-05 10 9 10 8 6 9 1 53

5 S-06 10 8 10 8 7 9 1 53

6 S-09 9 10 8 8 8 8 2 53

7 S-24 10 9 10 8 7 8 1 53

8 S-13 10 10 9 8 6 9 0 52

9 S-01 10 10 7 8 8 8 0 51

10 S-03 8 10 7 7 8 9 2 51

11 S-20 9 8 10 8 6 6 2 49

12 S-21 8 8 8 8 7 10 0 49

13 S-22 10 8 7 8 7 8 1 49

14 S-12 10 8 7 8 6 8 1 48

15 S-30 10 6 8 8 7 8 1 48

16 S-8 6 8 7 2 4 5 2 34

17 S-02 6 5 4 3 3 5 2 28

18 S-11 8 5 3 5 3 4 0 28

19 S-10 4 8 4 5 2 4 0 27

20 S-04 7 5 4 4 0 4 2 26

21 S-16 6 3 1 4 5 7 0 26

22 S-07 7 3 3 4 3 5 0 25

23 S-23 2 6 5 4 3 4 1 25

24 S-26 4 6 4 2 2 6 1 25

25 S-28 3 3 6 5 4 4 0 25

26 S-17 4 5 5 4 4 2 0 24

27 S-19 5 6 4 4 3 2 0 24

28 S-29 6 2 2 2 4 3 1 20

29 S-25 4 3 2 3 2 3 2 19

30 S-27 5 2 6 3 2 1 0 19

3. Menetapkan kelompok atas dan kelompok bawah

214

DATA KELOMPOK ATAS

No Kode BUTIR SOAL

Skor 1 2 3 4 5 6 7

1 S-15 10 10 10 8 8 10 2 58

2 S-18 9 10 10 8 8 8 2 55

3 S-14 10 10 10 8 7 8 1 54

4 S-05 10 9 10 8 6 9 1 53

5 S-06 10 8 10 8 7 9 1 53

6 S-09 9 10 8 8 8 8 2 53

7 S-24 10 9 10 8 7 8 1 53

8 S-13 10 10 9 8 6 9 0 52

9 S-01 10 10 7 8 8 8 0 51

10 S-03 8 10 7 7 8 9 2 51

11 S-20 9 8 10 8 6 6 2 49

12 S-21 8 8 8 8 7 10 0 49

13 S-22 10 8 7 8 7 8 1 49

14 S-12 10 8 7 8 6 8 1 48

15 S-30 10 6 8 8 7 8 1 48

DATA KELOMPOK BAWAH

No Kode BUTIR SOAL

Skor 1 2 3 4 5 6 7

1 S-8 6 8 7 2 4 5 2 34

2 S-02 6 5 4 3 3 5 2 28

3 S-11 8 5 3 5 3 4 0 28

4 S-10 4 8 4 5 2 4 0 27

5 S-04 7 5 4 4 0 4 2 26

6 S-16 6 3 1 4 5 7 0 26

7 S-07 7 3 3 4 3 5 0 25

8 S-23 2 6 5 4 3 4 1 25

9 S-26 4 6 4 2 2 6 1 25

10 S-28 3 3 6 5 4 4 0 25

11 S-17 4 5 5 4 4 2 0 24

12 S-19 5 6 4 4 3 2 0 24

13 S-29 6 2 2 2 4 3 1 20

215

14 S-25 4 3 2 3 2 3 2 19

15 S-27 5 2 6 3 2 1 0 19

4. Menghitung rata-rata skor untuk masing-masing kelompok, yaitu

kelompok atas dan kelompok bawah.

a. Rata-rata kelompok atas

Soal No 1

Soal No 2

Soal No 3

Soal No 4

Soal No 5

Soal No 6

Soal No 7

216

b. Rata-rata kelompok bawah

Soal No 1

Soal No 2

Soal No 3

Soal No 4

Soal No 5

Soal No 6

Soal No 7

5. Menghitung daya pembeda soal dengan rumus:

217

Soal No 1

Soal No 2

Soal No 3

Soal No 4

Soal No 5

Soal No 6

Soal No 7

218

6. Menginterpretasikan harga daya pembeda dengan kriteria sebagai berikut

Nomor Soal Harga daya Pembeda Keterangan

1 Baik

2 Baik

3 Baik

4 Baik

5 Baik

6 Baik

7 Buruk

219

TINGKAT KESUKARAN SOAL UJI COBA

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS

No Kode BUTIR SOAL

1 2 3 4 5 6 7

1 S-01 10 10 7 8 8 8 0

2 S-02 6 5 4 3 3 5 2

3 S-03 8 10 7 7 8 9 2

4 S-04 7 5 4 4 0 4 2

5 S-05 10 9 10 8 6 9 1

6 S-06 10 8 10 8 7 9 1

7 S-07 7 3 3 4 3 5 0

8 S-08 6 8 7 2 4 5 2

9 S-09 9 10 8 8 8 8 2

10 S-10 4 8 4 5 2 4 0

11 S-11 8 5 3 5 3 4 0

12 S-12 10 8 7 8 6 8 1

13 S-13 10 10 9 8 6 9 0

14 S-14 10 10 10 8 7 8 1

15 S-15 10 10 10 8 8 10 2

16 S-16 6 3 1 4 5 7 0

17 S-17 4 5 5 4 4 2 0

18 S-18 9 10 10 8 8 8 2

19 S-19 5 6 4 4 3 2 0

20 S-20 9 8 10 8 6 6 2

21 S-21 8 8 8 8 7 10 0

22 S-22 10 8 7 8 7 8 1

23 S-23 2 6 5 4 3 4 1

24 S-24 10 9 10 8 7 8 1

25 S-25 4 3 2 3 2 3 2

26 S-26 4 6 4 2 2 6 1

27 S-27 5 2 6 3 2 1 0

28 S-28 3 3 6 5 4 4 0

29 S-29 6 2 2 2 4 3 1

30 S-30 10 6 8 8 7 8 1

Jumlah 220 204 191 173 150 185 28

LAMPIRAN C.8

220

Adapun langkah-langkah untuk menghitung tingkat kesukaran soal adalah

sebagai berikut

1. Menghitung rata-rata skor untuk tiap butir soal dengan rumus:

2. Menghitung tingkat kesukaran dengan rumus:

221

Menentukan tingkat kesukaran soal dengan melihat proposisi tingkat

kesukaran soal pada tabel.

No.

soal Indeks Kesukaran Kriteria

Mudah

Sedang

Sedang

6 Sedang

7 Sukar

222

222

KISI-KISI UJI COBA

ANGKET SELF EFFICACY

No Indikator Nomor

Item

Bentuk Item

+ -

1

Dimensi Magnitude

1

2 3

3 5

4 6

5 14

6 16

7 20

8

Dimensi Strength

2

9 4

10 9

11 10

12 11

13 17

14 19

15

Dimensi Generality

7

16 8

17 12

18 13

19 15

20 18

LAMPIRAN D.1

223

UJI COBA ANGKET SELF EFFICACY

Nama Siswa

Nama Sekolah SMK Abdurrab Pekanbaru

Kelas/ Semester X/ Ganjil

Keterangan :

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

N : Netral

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

Berikan tanda () mengenai pendapatmu terhadap pernyataan Self Efficacy pada

kolom dibawah ini!

No Pernyataan Respons

SS S N TS STS

1 Saya mampu mengerjakan tugas matematika

dengan baik

2 Saya membiasakan diri untuk belajar

matematika secara rutin

3 Saya mampu menyelesaikan soal matematika

yang sulit

4 Saya mencoba berdiskusi dengan teman untuk

menyelesaikan soal matematika yang sulit

5 Saya tidak bersemangat ketika mendapat

tugas matematika yang sulit

LAMPIRAN D.2

224

6 Saya tidak senang apabila guru memberikan

tugas matematika

7

Nilai matematika saya yang jelek menjadi

motivasi saya untuk lebih giat belajar

matematika

8 Saya dapat menggunakan cara suatu soal

untuk mengerjakan soal lain yang mirip

9 Saya tidak sanggup menyelesaikan tugas

matematika dengan baik

10 Ketika saya sudah paham, saya membantu

teman yang kesulitan belajar matematika

11 Saya selalu berusaha mengerjakan soal

matematika meskipun sulit

12 Saya mampu mencari solusi lain ketika soal

yang saya kerjakan tidak memperoleh hasil

13

Saya malas mencari referensi-referensi lain

untuk menambah wawasan saya mengenai

matematika

14 Saya selalu memikirkan dengan matang

sebelum menyelesaikan soal matematika

15

Saya berani mencoba cara baru untuk

mengerjakan soal matematika meskipun ada

kemungkinan untuk gagal

16 Saya hanya menghafal rumus yang ada untuk

diingat

17

Saya mendiskusikan dengan guru secara baik

ketika hasil yang saya dapat berbeda dengan

yang guru dapatkan

18 Saya gagal memikirkan cara lain untuk

menjawab soal matematika

225

19 Saya merasa putus asa dalam mengerjakan

soal matematika

20 Saya kesulitan belajar matematika tepat waktu

226

HASIL UJI COBA ANGKET SELF EFFICACY

No Kode Butir Pernyataan

Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 S-01 3 4 2 3 2 5 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 69

2 S-02 2 4 3 4 2 4 3 4 2 4 4 4 3 4 3 2 4 2 3 3 64

3 S-03 3 3 3 4 3 3 3 2 4 3 4 3 4 3 4 3 3 2 4 3 64

4 S-04 5 3 4 3 4 3 4 2 3 2 3 3 4 2 3 3 3 2 3 2 61

5 S-05 2 3 5 3 4 3 3 4 2 2 5 2 2 2 3 3 4 1 4 2 59

6 S-06 3 3 5 2 5 5 5 3 5 3 4 3 5 1 5 3 3 1 3 2 69

7 S-07 3 3 2 3 4 3 2 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 65

8 S-08 3 2 4 2 4 2 2 5 4 4 5 4 4 4 3 5 2 3 2 4 68

9 S-09 3 3 3 5 3 3 3 3 4 5 5 3 5 3 3 4 3 3 4 2 70

10 S-10 2 4 2 2 2 4 5 4 2 3 3 4 4 2 2 3 4 1 4 1 58

11 S-11 3 3 5 4 4 3 2 4 4 3 4 3 5 2 2 2 3 3 4 3 66

12 S-12 3 4 4 2 2 4 2 2 2 3 3 4 5 2 2 3 4 4 2 2 59

13 S-13 4 4 5 3 1 3 2 3 4 3 2 4 3 4 4 3 4 2 2 3 63

14 S-14 3 5 3 4 3 4 2 3 2 5 1 4 5 4 3 3 3 4 2 3 66

15 S-15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

16 S-16 4 4 5 3 1 3 2 3 4 3 2 4 3 4 4 3 4 2 2 3 63

17 S-17 3 3 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10

18 S-18 3 3 3 3 2 5 2 5 2 3 5 2 3 3 3 3 3 1 3 3 60

19 S-19 3 3 4 5 2 3 5 3 3 3 2 4 4 4 3 3 3 4 2 2 65

LAMPIRAN D.3

227

20 S-20 2 4 2 2 2 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 4 4 4 4 59

21 S-21 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 3 3 4 3 3 5 4 4 4 81

22 S-22 3 4 4 2 2 4 2 2 2 3 3 4 5 2 2 3 4 2 2 2 57

23 S-23 3 3 3 3 2 5 2 5 3 3 5 3 5 3 3 1 3 1 3 3 62

24 S-24 3 3 4 4 3 4 3 5 2 5 2 4 3 4 2 4 4 2 2 3 66

25 S-25 4 2 3 5 5 3 4 3 4 4 5 3 5 2 2 4 2 1 5 1 67

26 S-26 3 3 5 3 4 3 3 3 3 4 2 4 4 2 3 3 4 3 2 2 63

27 S-27 2 3 4 3 2 3 3 3 3 3 4 4 4 3 2 4 3 2 3 3 61

28 S-28 4 2 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 65

29 S-29 4 3 4 3 4 4 5 4 4 3 4 3 4 4 3 2 5 3 4 3 73

30 S-30 4 3 3 4 4 3 4 3 5 2 4 3 4 5 2 1 4 3 4 2 67

228

VALIDITAS UJI COBA ANGKET SELF EFFICACY

Butir angket nomor 1

No Kode X Y X² Y² XY

1 S-01 3 67 9 4489 201

2 S-02 2 61 4 3721 122

3 S-03 3 63 9 3969 189

4 S-04 5 58 25 3364 290

5 S-05 2 58 4 3364 116

6 S-06 3 65 9 4225 195

7 S-07 3 66 9 4356 198

8 S-08 3 68 9 4624 204

9 S-09 3 71 9 5041 213

10 S-10 2 59 4 3481 118

11 S-11 3 67 9 4489 201

12 S-12 3 57 9 3249 171

13 S-13 4 57 16 3249 228

14 S-14 3 65 9 4225 195

15 S-15 0 9 0 81 0

16 S-16 4 57 16 3249 228

17 S-17 3 15 9 225 45

18 S-18 3 62 9 3844 186

19 S-19 3 65 9 4225 195

20 S-20 2 57 4 3249 114

21 S-21 4 80 16 6400 320

22 S-22 3 57 9 3249 171

23 S-23 3 63 9 3969 189

24 S-24 3 63 9 3969 189

25 S-25 4 68 16 4624 272

26 S-26 3 60 9 3600 180

27 S-27 2 59 4 3481 118

28 S-28 4 63 16 3969 252

29 S-29 4 75 16 5625 300

30 S-30 4 68 16 4624 272

Jumlah 91 1803 301 114229 5672

LAMPIRAN D.4

229

Butir angket nomor 2

No Kode X Y X² Y² XY

1 S-01 4 67 16 4489 268

2 S-02 4 61 16 3721 244

3 S-03 3 63 9 3969 189

4 S-04 3 58 9 3364 174

5 S-05 3 58 9 3364 174

6 S-06 3 65 9 4225 195

7 S-07 3 66 9 4356 198

8 S-08 2 68 4 4624 136

9 S-09 3 71 9 5041 213

10 S-10 4 59 16 3481 236

11 S-11 3 67 9 4489 201

12 S-12 4 57 16 3249 228

13 S-13 4 57 16 3249 228

14 S-14 5 65 25 4225 325

15 S-15 0 9 0 81 0

16 S-16 4 57 16 3249 228

17 S-17 3 15 9 225 45

18 S-18 3 62 9 3844 186

19 S-19 3 65 9 4225 195

20 S-20 4 57 16 3249 228

21 S-21 4 80 16 6400 320

22 S-22 4 57 16 3249 228

23 S-23 3 63 9 3969 189

24 S-24 3 63 9 3969 189

25 S-25 2 68 4 4624 136

26 S-26 3 60 9 3600 180

27 S-27 3 59 9 3481 177

28 S-28 2 63 4 3969 126

29 S-29 3 75 9 5625 225

30 S-30 3 68 9 4624 204

Jumlah 95 1803 325 114229 5865

230

Butir angket nomor 3

No Kode X Y X² Y² XY

1 S-01 2 67 4 4489 134

2 S-02 1 61 1 3721 61

3 S-03 4 63 16 3969 252

4 S-04 2 58 4 3364 116

5 S-05 2 58 4 3364 116

6 S-06 2 65 4 4225 130

7 S-07 3 66 9 4356 198

8 S-08 3 68 9 4624 204

9 S-09 2 71 4 5041 142

10 S-10 2 59 4 3481 118

11 S-11 2 67 4 4489 134

12 S-12 4 57 16 3249 228

13 S-13 2 57 4 3249 114

14 S-14 4 65 16 4225 260

15 S-15 2 9 4 81 18

16 S-16 2 57 4 3249 114

17 S-17 2 15 4 225 30

18 S-18 4 62 16 3844 248

19 S-19 5 65 25 4225 325

20 S-20 1 57 1 3249 57

21 S-21 2 80 4 6400 160

22 S-22 4 57 16 3249 228

23 S-23 4 63 16 3969 252

24 S-24 1 63 1 3969 63

25 S-25 2 68 4 4624 136

26 S-26 3 60 9 3600 180

27 S-27 3 59 9 3481 177

28 S-28 3 63 9 3969 189

29 S-29 4 75 16 5625 300

30 S-30 3 68 9 4624 204

Jumlah 80 1803 246 114229 4888

231

Dari tabel diatas, maka akan dicari validitas angket tersebut sebagai berikut:

Butir angket nomor 1

( )

√[

][

]

( )( )

√[ ][ ( )

]

√( )( )

Butir angket nomor 2

( )

√[ ][

]

( )( )

√[ ][ ( )

]

√( )( )

Butir angket nomor 3

( )

√[ ][

]

232

( )( )

√[ ][ ( )

]

√( )( )

Dengan menggunakan cara yang sama untuk butir angket nomor 4-20 diperoleh:

Butir angket nomor 4

Butir angket nomor 5

Butir angket nomor 6

Butir angket nomor 7

Butir angket nomor 8

Butir angket nomor 9

Butir angket nomor 10

Butir angket nomor 11

Butir angket nomor 12

Butir angket nomor 13

233

Butir angket nomor 14

Butir angket nomor 15

Butir angket nomor 16

Butir angket nomor 17

Butir angket nomor 18

Butir angket nomor 19

Butir angket nomor 20

Adapun langkah langkah dalam menghitung validitas butir angket adalah sebagai

berikut:

1. Menghitung harga korelasi setiap butir angket dengan rumus pearson product

moment yaitu:

( )

√[ ][

]

2. Menghitung harga dengan rumus sebagai berikut:

1) Butir angket nomor 1

2) Butir angket nomor 2

234

3) Butir angket nomor 3

Dengan cara yang sama untuk butir angket nomor 4-20 maka diperoleh:

4) Butir angket nomor 4

5) Butir angket nomor 5

6) Butir angket nomor 6

7) Butir angket nomor 7

8) Butir angket nomor 8

9) Butir angket nomor 9

10) Butir angket nomor 10

11) Butir angket nomor 11

12) Butir angket nomor 12

13) Butir angket nomor 13

14) Butir angket nomor 14

15) Butir angket nomor 15

16) Butir angket nomor 16

17) Butir angket nomor 17

18) Butir angket nomor 18

19) Butir angket nomor 19

20) Butir angket nomor 20

235

3. Mencari apabila diketahui signifikansi untuk α =0,05 dan

dengan uji satu pihak, maka diperoleh

4. Membuat keputusan dengan membandingkan dengan Adapun

kaidah keputusan yang digunakan adalah sebagai berikut

a. Jika , berarti valid

b. Jika , berarti tidak valid

No.

Butir

Angket

T

hitung

T

tabel Keputusan

1 3,3080 1,701 Valid

2 2,3989 1,701 Valid

3 0,9833 1,701 Tidak Valid

4 6,3979 1,701 Valid

5 5,2547 1,701 Valid

6 5,6628 1,701 Valid

7 4,7217 1,701 Valid

8 5,6469 1,701 Valid

9 6,2058 1,701 Valid

10 6,6315 1,701 Valid

11 5,0493 1,701 Valid

12 -0,2626 1,701 Tidak Valid

13 5,9048 1,701 Valid

14 4,9329 1,701 Valid

15 0,8858 1,701 Tidak Valid

16 4,1665 1,701 Valid

17 5,4494 1,701 Valid

18 3,8821 1,701 Valid

19 5,7387 1,701 Valid

20 4,7886 1,701 Valid

236

RELIABILITAS UJI COBA ANGKET SELF EFFICACY

Langkah 1: menghitung varians skor setiap butir soal dengan menggunkanan

rumus sebagai berikut:

Varians pernyataan nomor 1

Varians pernyataan nomor 2

Varians pernyataan nomor 3

Varians pernyataan nomor 4

Varians pernyataan nomor 5

Varians pernyataan nomor 6

Varians pernyataan nomor 7

LAMPIRAN D.5

237

Varians pernyataan nomor 8

Varians pernyataan nomor 9

Varians pernyataan nomor 10

Varians pernyataan nomor 11

Varians pernyataan nomor 12

Varians pernyataan nomor 13

Varians pernyataan nomor 14

Varians pernyataan nomor 15

238

Varians pernyataan nomor 16

Varians pernyataan nomor 17

Varians pernyataan nomor 18

Varians pernyataan nomor 19

Varians pernyataan nomor 20

Langkah 2: menjumlahkan varians semua butir soal dengan rumus sebagai berikut

239

Langkah 3: menjumlahkan varians total dengan rumus

∑ ∑

Langkah 4: substitusikan ∑ dan

ke rumus alpha cronbach

(

)(

)

(

) (

)

(

)

Dengan menggunakan 30 dan signifikansi 5% diperoleh

dan koefisien reabilitas ( sebesar dapat dinyatakan

bahwa instrumen penelitian bentuk angket self efficacy dengan menyajikan

dua puluh butir item pernyataan dan diikuti oleh 30 tester tersebut sudah

memiliki reabilitas tes, sehingga dapat dinyatakan pula bahwa instrumen

penelitian yang digunakan sudah memiliki kualitas yang Tinggi.

240

KISI KISI SOAL PRETEST

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS

Nama Sekolah : SMK Abdurrab Pekanbaru

Kelas/ Semester : X/ Ganjil

Mata Pelajaran : Matematika

Materi Pokok : Persamaan Linear Satu Variabel

Indikator Soal

Nomor

Soal

Indikator Kemampuan

Pemecahan Masalah Matematis

Menentukan nilai variabel

1, 2, 3, 4

1. Memahami Masalah

2. Merencanakan Penyelesaian

Masalah

3. Melaksanakan Penyelesaian

Masalah

4. Memeriksa Kembali

Menentukan nilai variabel

dari soal cerita

5, 6

1. Memahami Masalah

2. Merencanakan Penyelesaian

Masalah

3. Melaksanakan Penyelesaian

Masalah

4. Memeriksa Kembali

LAMPIRAN E.1

241

SOAL PRETEST

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS

Nama : ...................................................................

Kelas : ...................................................................

Hari/tanggal : ...................................................................

Petunjuk:

1. Bacalah do’a sebelum mengerjakan soal.

2. Isilah terlebih dahulu nama dan kelas pada lembar jawaban yang telah

disediakan.

3. Bacalah dengan cermat setiap soal yang disajikan dan jawablah pada lembar

jawaban yang telah disediakan.

4. Jawablah soal beserta langkah-langkah pengerjaan.

5. Jika ada soal yang tidak jelas, silahkan bertanya pada guru/pengawas.

6. Periksa kembali soal yang telah dijawab.

Soal:

1. Tentukan nilai variabel dari persamaan linear beserta langkah-

langkahnya!

2. Tentukan nilai variabel dari persamaan linear beserta

langkah-langkahnya!

3. Tentukan nilai variabel dari persamaan linear ( ) ( )

beserta langkah-langkahnya!

4. Tentukan nilai variabel dari persamaan linear ( ) beserta

langkah-langkahnya!

5. Ahli kesehatan mengatakan bahwa akibat menghisap satu batang rokok,

waktu hidup seseorang akan berkurang 5,5 menit. Berapa rokok yang

dihisap fahri jika ia merokok selama 20 tahun dan waktu hidupnya

berkurang selama 275 hari (1 tahun=360 hari) ?

6. Upah seorang teknisi untuk memperbaiki suatu mesin adalah Rp.

250.000,00 ditambah biaya Rp. 75.000,00 setiap jamnya. Pekerjaan teknisi

LAMPIRAN E.2

242

tersebut kurang rapi sehingga pembayaran dipotong sebesar 10% dari upah

total yang harus diterima. Jika teknisi itu mendapat upah sebesar Rp.

765.000,00 berapa jam mesin diperbaiki?

243

KUNCI JAWABAN SOAL PRETEST

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS

No Kunci Jawaban Skor

1 Memahami Masalah

Diketahui:

Ditanya:

Berapa nilai x ?

2

Merencanakan Penyelesaian Masalah

Untuk mencari nilai maka dibutuhkan dua langkah yaitu:

1. Dekatkan angka yang memiliki variabel dan yang tidak

memiliki variabel

2. Lakukan operasi penjumlahan/pengurangan

2

Melaksanakan Penyelesaian Masalah

Langkah 1 : Dekatkan angka yang memiliki variabel dan yang tidak

memiliki variabel

Langkah 2 : Lakukan operasi penjumlahan/pengurangan

Jadi, himpunan penyelesaian persamaan linear tersebut adalah 3.

4

LAMPIRAN E.3

244

Memeriksa Kembali

Bisa dilakukan dengan memasukkan nilai x kepersamaan.

Misalnya:

Nilai

Jadi dapat disimpulkan bahwa jawaban benar

2

2 Memahami Masalah

Diketahui:

Ditanya:

Berapa nilai x ?

2

Merencanakan Penyelesaian Masalah

Untuk mencari nilai maka dibutuhkan dua langkah yaitu:

1. Dekatkan angka yang memiliki variabel dan yang tidak

memiliki variabel

2. Lakukan operasi penjumlahan/pengurangan

2

Melaksanakan Penyelesaian Masalah

Langkah 1: Dekatkan angka yang memiliki variabel dan yang

tidak memiliki variabel

Langkah 2: Lakukan operasi penjumlahan/pengurangan

Jadi, himpunan penyelesaian sistem persamaan linear tersebut adalah

4

245

Memeriksa Kembali

Bisa dilakukan dengan memasukkan nilai x kepersamaan.

Misalnya:

Nilai

Jadi dapat disimpulkan bahwa jawaban benar.

2

3 Memahami Masalah

Diketahui:

Ditanya:

Berapa nilai ?

2

Merencanakan Penyelesaian Masalah

Untuk mencari nilai maka dibutuhkan dua langkah yaitu:

1. Dekatkan angka yang memiliki variabel dan yang tidak

memiliki variabel

2. Lakukan operasi penjumlahan/pengurangan

2

Melaksanakan Penyelesaian Masalah

Langkah 1 : Dekatkan angka yang memiliki variabel dan yang

tidak memiliki variabel

Langkah 2 : Lakukan operasi penjumlahan/pengurangan

4

246

Jadi, himpunan penyelesaian sistem persamaan linear tersebut adalah

Memeriksa Kembali

Bisa dilakukan dengan memasukkan nilai kepersamaan.

persamaan.

Misalnya:

Nilai

(

) (

)

(

) (

)

(

) (

) (

) (

)

(

) (

)

Jadi dapat disimpulkan bahwa jawaban benar.

2

4 Memahami Masalah

Diketahui:

Ditanya:

Berapa nilai a ?

2

Merencanakan Penyelesaian Masalah

Untuk mencari nilai a maka dibutuhkan dua langkah yaitu:

1. Dekatkan angka yang memiliki variabel dan yang tidak

memiliki variabel

2. Lakukan operasi penjumlahan/pengurangan

2

247

Melaksanakan Penyelesaian Masalah

Langkah 1 : Dekatkan angka yang memiliki variabel dan yang tidak

memiliki variabel

Langkah 2 : Lakukan operasi penjumlahan/pengurangan

Jadi, himpunan penyelesaian sistem persamaan linear tersebut adalah

4

Memeriksa Kembali

Bisa dilakukan dengan memasukkan nilai a persamaan.

Misalnya:

Nilai

Jadi dapat disimpulkan bahwa jawaban benar.

2

5 Memahami Masalah

Diketahui:

Misalkan banyak rokok yang dihisap setiap hari adalah

Dalam setahun waktu hidup fahri akan berkurang 5,5 menit. Maka

(5,5 .360) menit.

Dalam 20 tahun waktu hidup fahri akan berkurang (5,5 . 360 . 20)

menit. Dan waktu hidupnya berkurang selama 275 hari (1 tahun=360

hari)

Maka dapat dibentuk persamaan 5,5 . 360 . 20 = 275 . 24 . 60

2

248

Ditanya:

Berapa nilai x ?

Merencanakan Penyelesaian Masalah

Untuk mencari nilai maka dibutuhkan dua langkah yaitu:

1. Dekatkan angka yang memiliki variabel dan yang tidak

memiliki variabel

2. Lakukan operasi perkalian/pembagian

2

Melaksanakan Penyelesaian Masalah

Langkah 1: Dekatkan angka yang memiliki variabel dan yang

tidak memiliki variabel

Langkah 2: Lakukan operasi perkalian/pembagian

39600

Jadi, harga nilai x adalah

4

Memeriksa Kembali

Bisa dilakukan dengan memasukkan nilai x persamaan.

Misalnya:

Nilai

Jadi dapat disimpulkan bahwa jawaban benar.

2

6 Memahami Masalah

Diketahui:

Misalkan teknisi tersebut bekerja selama x jam dan diketahui upah yn

diterima (100-10)% = 90%, Maka dapat dibentuk persamaan sebagai

berikut

2

249

Ditanya:

Berapa nilai x ?

Merencanakan Penyelesaian Masalah

Untuk mencari nilai maka dibutuhkan dua langkah yaitu:

1. Dekatkan angka yang memiliki variabel dan yang tidak

memiliki variabel

2. Lakukan operasi perkalian/ pembagian, penjumlahan/

pengurangan

2

Melaksanakan Penyelesaian Masalah

Langkah 1: Dekatkan angka yang memiliki variabel dan yang

tidak memiliki variabel

Langkah 2: Lakukan operasi perkalian/pembagian,

penjumlahan/pengurangan

0

Jadi, lama mesin tersebut diperbiki adalah 8,5 jam.

4

Memeriksa Kembali

Bisa dilakukan dengan memasukkan nilai x persamaan.

Misalnya:

Nilai

Jadi dapat disimpulkan bahwa jawaban benar.

2

250

HASIL PRETEST KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH

MATEMATIS

N0

KELAS / SKOR

MAKSIMAL

XTLM1 XTLM2 XTLM3

60 60 60

1 52 48 47

2 50 52 53

3 55 55 47

4 47 55 52

5 47 48 55

6 50 50 50

7 53 52 48

8 48 48 47

9 55 47 50

10 53 47 48

11 52 52 47

12 47 50 54

13 53 53 48

14 54 54 53

15 48 55 47

16 55 48 50

17 54 50 53

18 48 53 52

19 54 53 57

20 50 50 47

21 50 55 52

22 57 57 50

23 54 53 54

24 57 57 55

25 48 54 57

26 47 47 57

27 47 47 57

28 50 50 55

29 52 54 55

30 57 47 57

LAMPIRAN E.4

251

U JI NORMALITAS PRETEST

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS

Uji normalitas yang digunakan adalah uji lieliefors. Langkah-langkah uji

lieliefors:

KELAS XTLM1

NO X X X2 X

2 kom

1 47 5 235 2209 11045 5

2 48 4 192 2304 9216 9

3 50 5 250 2500 12500 14

4 52 3 156 2704 8112 17

5 53 3 159 2809 8427 20

6 54 4 216 2916 11664 24

7 55 3 165 3025 9075 27

8 57 3 171 3249 9747 30

JUMLAH 416 30 1544 21716 79786 146

Langkah 1 : Menghitung mean dan standar deviasi kelas eksperimen dengan

rumus:

√∑

(

)

(

)

Langkah 2: Menghitung

LAMPIRAN E.5

252

Langkah 3: Mencari F(Zi) dengan melihat tabel Z

F(Z1) = 0,0899

F(Z2) = 0,1489

F(Z3) = 0,3298

F(Z4) = 0,5636

F(Z5) = 0,6774

F(Z6) = 0,7766

F(Z7) = 0,8557

F(Z8) = 09517

Langkah 3: Menghitung S(Zi)

Langkah 4: Menghitung nilai mutlak dari F(Zi) S(Zi)

F(Z1) S(Z1) = 0,0768

F(Z2) S(Z2) = 0,1511

F(Z3) S(Z3) = 0,1369

F(Z4) S(Z4) = 0,0030

F(Z5) S(Z5) = 0,0108

F(Z6) S(Z6) = 0,0234

F(Z7) S(Z7) = 0,0443

F(Z8) S(Z8) = 0,0483

Sehingga dari nilai diatas yang paling besar adalah nilai Lhitung .

Pada taraf signifikan diperoleh Ltabel . Karena Lhitung Ltabel

atau Sehingga dapat disimpulkan kelas XTLM1 berdistribusi

normal

253

KELAS XTLM2

NO X X X2 X

2 kom

1 47 5 235 2209 11045 5

2 48 4 192 2304 9216 9

3 50 5 250 2500 12500 14

4 52 3 156 2704 8112 17

5 53 4 212 2809 11236 21

6 54 3 162 2916 8748 24

7 55 4 220 3025 12100 28

8 57 2 114 3249 6498 30

JUMLAH 416 30 1541 21716 79455 118

Langkah 1 : Menghitung mean dan standar deviasi kelas eksperimen dengan

rumus:

√∑

(

)

(

)

Langkah 2: Menghitung

254

Langkah 3: Mencari F(Zi) dengan melihat tabel Z

F(Z1) = 0,0869

F(Z2) = 0,1472

F(Z3) = 0,3352

F(Z4) = 0,5782

F(Z5) = 0,6945

F(Z6) = 0,7939

F(Z7) = 0,8711

F(Z8) = 09603

Langkah 3: Menghitung S(Zi)

Langkah 4: Menghitung nilai mutlak dari F(Zi) S(Zi)

F(Z1) S(Z1) = 0,0798

F(Z2) S(Z2) = 0,1528

F(Z3) S(Z3) = 0,1315

F(Z4) S(Z4) = 0,0115

F(Z5) S(Z5) = 0,0055

F(Z6) S(Z6) = 0,0061

F(Z7) S(Z7) = 0,0622

F(Z8) S(Z8) = 0,0397

Sehingga dari nilai diatas yang paling besar adalah nilai Lhitung .

Pada taraf signifikan diperoleh Ltabel . Karena Lhitung Ltabel

atau Sehingga dapat disimpulkan kelas XTLM2 berdistribusi

normal

255

KELAS XTM3

NO X X X2 X

2 kom

1 47 6 282 2209 13254 6

2 48 3 144 2304 6912 9

3 50 4 200 2500 10000 13

4 52 3 156 2704 8112 16

5 53 3 159 2809 8427 19

6 54 2 108 2916 5832 21

7 55 4 220 3025 12100 25

8 57 5 285 3249 16245 30

JUMLAH 359 30 1554 21716 80882 139

Langkah 1 : Menghitung mean dan standar deviasi kelas eksperimen dengan

rumus:

√∑

(

)

(

)

Langkah 2: Menghitung

Langkah 3: Mencari F(Zi) dengan melihat tabel Z

F(Z1) = 0,0938 F(Z2) = 0,1484 F(Z3) = 0,3106

256

F(Z4) = 0,5219

F(Z5) = 0,6291

F(Z6) = 0,7271

F(Z7) = 0,8102

F(Z8) = 0,9233

Langkah 3: Menghitung S(Zi)

Langkah 4: Menghitung nilai mutlak dari F(Zi) S(Zi)

F(Z1) S(Z1) = 0,1062

F(Z2) S(Z2) = 0,1516

F(Z3) S(Z3) = 0,1227

F(Z4) S(Z4) = 0,0114

F(Z5) S(Z5) = 0,0042

F(Z6) S(Z6) = 0,0271

F(Z7) S(Z7) = 0,0232

F(Z8) S(Z8) = 0,0767

Sehingga dari nilai diatas yang paling besar adalah nilai Lhitung .

Pada taraf signifikan diperoleh Ltabel . Karena Lhitung Ltabel

atau Sehingga dapat disimpulkan kelas XTM3 berdistribusi

normal

257

UJI HOMOGENITAS DENGAN METODE BARLET

Uji homogenitas yang akan dipaparkan adalah Uji Barlet untuk

menentukan 2 kelas dari 3 kelas yang akan dijadikan sampel. Langkah-

langkahnya yaitu:

1. Mencari nilai varians-varians masing-masing kelas. Berikut adalah contoh

perhitungan mencari varians pada kelas XTLM1.

No X ( ) (

1 52 0,533333 0,28

2 50 -1,46667 2,15

3 55 3,533333 12,48

4 47 -4,46667 19,95

5 47 -4,46667 19,95

6 50 -1,46667 2,15

7 53 1,533333 2,35

8 48 -3,46667 12,02

9 55 3,533333 12,48

10 53 1,533333 2,35

11 52 0,533333 0,28

12 47 -4,46667 19,95

13 53 1,533333 2,35

14 54 2,533333 6,42

15 48 -3,46667 12,02

16 55 3,533333 12,48

17 54 2,533333 6,42

18 48 -3,46667 12,02

19 54 2,533333 6,42

20 50 -1,46667 2,15

21 50 -1,46667 2,15

22 57 5,533333 30,62

23 54 2,533333 6,42

24 57 5,533333 30,62

25 48 -3,46667 12,02

26 47 -4,46667 19,95

27 47 -4,46667 19,95

28 50 -1,46667 2,15

29 52 0,533333 0,28

LAMPIRAN E.6

258

30 57 5,533333 30,62

1544

321,47

Menghitung nilai ∑

Mencari nilai varians sampel (S2)

Masukkan nilai varians masing-masing kelas ke tabel

Dari data diatas didapat rincian sebagai berikut:

Nilai

Varians

Sampel

XTLM1 XTLM2 XTLM3

51,47 51,52 51,80

S2 9,629 13,269

n 30 30 30

2. Masukan angka-angka statistik untuk pengujian homogenitas disusun pada

tabel Uji Barlet berikut:

No Sampel Dk=(n-1) Si2 Log Si

2 (dk) Log Si

2

1 X TLM 1 29 1,045 30,30 321,47

2 X TLM 2 29 9,629 0,984 28,52 279,24

3 X TLM 3 29 13,269 1,123 32,56 384,80

JUMLAH 87 33,983

91,838 985,51

3. Menghitung varians total dari ketiga sampel

4. Menghitung Log = Log

5. Menghitung nilai B

259

(∑ )

6. Menghitung nilai [ ∑

]

7. Bandingkan dengan

dengan kriteria pengujian:

Jika

Tidak Homogen

Jika

, Homogen

Untuk dan derajat kebebasan , maka

diperoleh nilai .

, maka varians-varians adalah

Homogen

Kesimpulan:

Karena varians-varians homogen, maka dapat disimpulkan bahwa ketiga

kelas tersebut homogen, dengan menggunakan pengambilan sampel secara

Cluster Random Sampling diperoleh kelas XTLM1 sebagai kelas

Eksperimen dan XTLM2 sebagai kelas Kontrol.

260

UJI ANOVA SATU ARAH DATA KEMAMPUAN PEMECAHAN

MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS CALON SAMPEL

1. Data diketahui berdistribusi normal sehingga tidak perlu dilakukan pengujian

kembali

2. Variansi data diketahui homogen sehingga tidak perlu dilakukan pengujian

kembali.

3. Hipotesis

Tidak terdapat perbedaan kemampuan awal siswa pada ketiga kelas calon

sampel

H1 : minimal terdapat satu tanda sama dengan yang tidak terpenuhi

Terdapat perbedaan kemampuan awal siswa pada ketiga kelas calon sampel

Keterangan:

µ1 = kelas XTLM1

µ2 = kelas XTLM2

µ3 = kelas XTLM3

4. Menentukan Nilai Uji Statistik

Nilai uji statistik ditentukan dengan langkah-langkah berikut:

a. Membuat Tabel Kuadrat

N0

KELAS

XTLM1 XTLM2 XTLM3

X X2 X X

2 X X

2

1 52 2704 48 2304 47 2209

2 50 2500 52 2704 53 2809

LAMPIRAN E.7

261

3 55 3025 55 3025 47 2209

4 47 2209 55 3025 52 2704

5 47 2209 48 2304 55 3025

6 50 2500 50 2500 50 2500

7 53 2809 52 2704 48 2304

8 48 2304 48 2304 47 2209

9 55 3025 47 2209 50 2500

10 53 2809 47 2209 48 2304

11 52 2704 52 2704 47 2209

12 47 2209 50 2500 54 2916

13 53 2809 53 2809 48 2304

14 54 2916 54 2916 53 2809

15 48 2304 55 3025 47 2209

16 55 3025 48 2304 50 2500

17 54 2916 50 2500 53 2809

18 48 2304 53 2809 52 2704

19 54 2916 53 2809 57 3249

20 50 2500 50 2500 47 2209

21 50 2500 55 3025 52 2704

22 57 3249 57 3249 50 2500

23 54 2916 53 2809 54 2916

24 57 3249 57 3249 55 3025

25 48 2304 54 2916 57 3249

26 47 2209 47 2209 57 3249

262

27 47 2209 47 2209 57 3249

28 50 2500 50 2500 55 3025

29 52 2704 54 2916 55 3025

30 57 3249 47 2209 57 3249

JUMLAH 1544 79786 1541 79455 1554 80882

b. Menentukan jumlah Kuadrat Antar Kelompok (JKA), Jumlah Kuadrat

Dalam Kelompok (JKD), dan Jumlah Kuadrat Total (JKT)

JKA = (∑ ∑

)

, dengan k = banyaknya kelompok

JKD = ∑ (∑

)

, dengan k = banyaknya kelompok

JKT = ∑

Untuk mempermudah perhitungan, dapat dibuat tabel persiapan seperti

berikut:

Statistik XTLM1 XTLM2 XTLM3 Total (T)

N 30 30 30 90

∑ 1544 1541 1554 4639

∑ 79786 79455 80882 242932

s∑

321,46667 298,9667 384,8 1005,233

Sehingga diperoleh:

JKA = (∑ ∑

)

(

)

263

JKD = ∑ (∑

)

JKT = ∑

c. Menentukan Derajat Kebebasan (dk)

dkA = k -1

dkD = nT – k

dkT = nT – 1

dengan k = banyaknya kelompok

berdasarkan data tersebut, maka

dkA = 3 -1 = 2

dkD = 90 – 3= 87

dkT = 90 – 1 = 89

d. Menentukan Rata-rata Jumlah Kuadrat

RJKA =

RJKD =

e. Menentukan Fhitung

Fhitung =

Diperoleh:

Fhitung =

5. Menentukan Nillai Kritis

Ftabel = F(α)(dkA,dkD)

Nillai untuk uji dua pihak pada taraf signifikan 5% adalah:

Ftabel = F(α)(dkA,dkD) = F(0,05;2;87) = 3,10130

Langkah 4 dan 5 dapat disusun dalam tabel ANOVA satu arah sebagai

berikut:

264

Sumber

Varians JK dk RJK Fhitung Ftabel

Antar 3,089 2 1,5444 3,10130

Dalam 1005,233 87 11,5544

Total 3817,322 89 -

6. Menentukan Kriteria Pengujian

Jika Fhitung ≥ Ftabel, maka H0 ditolak

Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima.

Diketahui bahwa nilai Fhitung = . Karena Fhitung < Ftabel, maka H0

diterima.

Dari uji Anova Satu Arah tersebut memperlihatkan bahwa Fhitung < Ftabel,

maka H0 diterima, yaitu < 3,10130, sehingga dapat disimpulkan

bahwa pada taraf kepercayaan 95% tidak terdapat perbedaan kemampuan

awal pada calon sampel.

265

KISI-KISI ANGKET

SELF EFFICACY

No Indikator Nomor

Item

Bentuk Item

+ -

1 Dimensi Magnitude

1

5

6

14

16

20

2

Dimensi Strength

2

4

9

10

11

17

19

3 Dimensi Generality

7

8

13

18

LAMPIRAN F.1

266

ANGKET SELF EFFICACY

Nama Siswa

Nama Sekolah SMK Abdurrab Pekanbaru

Kelas/ Semester X/ Ganjil

Keterangan :

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

N : Netral

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

Berikan tanda () mengenai pendapatmu terhadap pernyataan Self Efficacy pada

kolom dibawah ini!

No Pernyataan Respons

SS S N TS STS

1 Saya mampu mengerjakan tugas matematika

dengan baik

2 Saya membiasakan diri untuk belajar

matematika secara rutin

3 Saya mencoba berdiskusi dengan teman untuk

menyelesaikan soal matematika yang sulit

4 Saya tidak bersemangat ketika mendapat

tugas matematika yang sulit

5 Saya tidak senang apabila guru memberikan

tugas matematika

LAMPIRAN F.2

267

6

Nilai matematika saya yang jelek menjadi

motivasi saya untuk lebih giat belajar

matematika

7 Saya dapat menggunakan cara suatu soal

untuk mengerjakan soal lain yang mirip

8 Saya tidak sanggup menyelesaikan tugas

matematika dengan baik

9 Ketika saya sudah paham, saya membantu

teman yang kesulitan belajar matematika

10 Saya selalu berusaha mengerjakan soal

matematika meskipun sulit

11

Saya malas mencari referensi-referensi lain

untuk menambah wawasan saya mengenai

matematika

12 Saya selalu memikirkan dengan matang

sebelum menyelesaikan soal matematika

13 Saya hanya menghafal rumus yang ada untuk

diingat

14

Saya mendiskusikan dengan guru secara baik

ketika hasil yang saya dapat berbeda dengan

yang guru dapatkan

15 Saya gagal memikirkan cara lain untuk

menjawab soal matematika

16 Saya merasa putus asa dalam mengerjakan

soal matematika

17 Saya kesulitan belajar matematika tepat waktu

268

HASIL ANGKET SELF EFFICACY SISWA

KELAS EKSPERIMEN

NO KODE SISWA SKOR

1 KE-01 68

2 KE-02 55

3 KE-03 61

4 KE-04 57

5 KE-05 56

6 KE-06 56

7 KE-07 74

8 KE-08 56

9 KE-09 63

10 KE-10 81

11 KE-11 62

12 KE-12 63

13 KE-13 64

14 KE-14 58

15 KE-15 54

16 KE-16 61

17 KE-17 72

18 KE-18 63

19 KE-19 61

20 KE-20 56

21 KE-21 67

22 KE-22 73

23 KE-23 77

24 KE-24 62

LAMPIRAN F.3

269

25 KE-25 57

26 KE-26 44

27 KE-27 54

28 KE-28 60

29 KE-29 68

30 KE-30 58

KELAS KONTROL

NO KODE SISWA SKOR

1 KK-01 63

2 KK-02 52

3 KK-03 61

4 KK-04 57

5 KK-05 57

6 KK-06 56

7 KK-07 65

8 KK-08 56

9 KK-09 60

10 KK-10 75

11 KK-11 55

12 KK-12 60

13 KK-13 68

14 KK-14 44

15 KK-15 60

16 KK-16 58

17 KK-17 48

270

18 KK-18 53

19 KK-19 61

20 KK-20 54

21 KK-21 52

22 KK-22 64

23 KK-23 63

24 KK-24 62

25 KK-25 57

26 KK-26 56

27 KK-27 48

28 KK-28 58

29 KK-29 63

30 KK-30 67

271

KISI KISI SOAL POSTTEST

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS

Nama Sekolah : SMK Abdurrab Pekanbaru

Kelas/ Semester : X/ Ganjil

Mata Pelajaran : Matematika

Materi Pokok : Sistem Persamaan Linear

Indikator Soal

Nomor

Soal

Indikator Kemampuan

Pemecahan Masalah Matematis

Menentukan nilai variabel

dengan metode eliminasi

1, 4

1. Memahami Masalah

2. Merencanakan Penyelesaian

Masalah

3. Melaksanakan Penyelesaian

Masalah

4. Memeriksa Kembali

Menentukan nilai variabel

dengan metode substitusi

2, 5

1. Memahami Masalah

2. Merencanakan Penyelesaian

Masalah

3. Melaksanakan Penyelesaian

Masalah

4. Memeriksa Kembali

Menentukan nilai variabel

dengan metode gabungan

3, 6

1. Memahami Masalah

2. Merencanakan Penyelesaian

LAMPIRAN G.1

272

Masalah

3. Melaksanakan Penyelesaian

Masalah

4. Memeriksa Kembali

273

SOAL POSTTEST

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS

Nama : ...................................................................

Kelas : ...................................................................

Hari/tanggal : ...................................................................

Petunjuk:

1. Bacalah do’a sebelum mengerjakan soal.

2. Isilah terlebih dahulu nama dan kelas pada lembar jawaban yang telah

disediakan.

3. Bacalah dengan cermat setiap soal yang disajikan dan jawablah pada lembar

jawaban yang telah disediakan.

4. Jawablah soal beserta langkah-langkah pengerjaan.

5. Jika ada soal yang tidak jelas, silahkan bertanya pada guru/pengawas.

6. Periksa kembali soal yang telah dijawab.

Soal:

1. Tentukan nilai x dan y dari sistem persamaan linear berikut dengan metode

eliminasi!

2. Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear berikut dengan

metode substitusi!

3. Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan berikut dengan

metode gabungan!

LAMPIRAN G.2

274

4. Bagas membeli 4 buku tulis dan 3 pensil, ia membayar Rp.19.500,00 Jika ia

membeli 2 buku tulis dan 4 pensil, ia harus membayar Rp. 16.000,00. Tentukan

harga sebuah buku tulis dan sebuah pensil! (gunakan metode eliminasi)

5. Harga 6 CD tipe A dan 4 CD tipe B adalah Rp. 71.000,00. Diketahui harga

sebuah CD tipe B lebih mahal Rp. 1.500,00 dari harga sebuah CD tipe A.

Tentukan biaya yang harus dikeluarkan oleh Ayu jika ia membeli 10 CD tipe A

dan 15 CD tipe B. (gunakan metode substitusi)

6. Harga 4 buah permen A dan 3 buah permen B adalah Rp. 2.500,00, sedangkan

harga 2 buah permen A dan 7 buah permen B adalah 2.900,00. Berapakah

harga 2 lusin permen A dan 4 lusin permen B? (gunakan metode gabungan)

275

KUNCI JAWABAN SOAL POSTTEST

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS

No Kunci Jawaban Skor

1 Memahami Masalah

Diketahui:

...(1)

...(2)

Ditanya:

Berapa nilai x dan y ?

2

Merencanakan Penyelesaian Masalah

Untuk mencari nilai dan maka dibutuhkan dua langkah yaitu:

1. Mengeliminasi peubah untuk mencari nilai peubah

2. Mengeliminasi peubah untuk mencari nilai peubah

2

Melaksanakan Penyelesaian Masalah

Langkah 1 : Mengeliminasi peubah untuk mencari nilai peubah

Langkah 2 : Mengeliminasi peubah untuk mencari nilai peubah

x1

x3

Jadi, himpunan penyelesaian sistem persamaan linear tersebut adalah

*( )+.

4

LAMPIRAN G.3

276

Memeriksa Kembali

Bisa dilakukan dengan memasukkan nilai x dan y kesalah satu

persamaan.

Misalnya:

Nilai dan masukkan ke persamaan ...(1)

( )

Jadi dapat disimpulkan bahwa jawaban benar.

2

2 Memahami Masalah

Diketahui:

...(1)

...(2)

Ditanya:

Berapa nilai x dan y ?

2

Merencanakan Penyelesaian Masalah

Untuk mencari nilai dan maka dibutuhkan dua langkah yaitu:

1. Mensubstitusikannilai untuk mencari nilai peubah

2. Mensubstitusikannilai kesalah satu persamaan ...(1) dan ...(2)

untuk mencari nilai peubah

2

Melaksanakan Penyelesaian Masalah

Langkah 1: Substitusikan nilai ke persamaan (1), kemudian

jabarkan sehingga didapat nilai .

( )

4

277

Langkah 2: Substitusikan nilai ke salah satu persamaan (1) atau

(2), sehingga didapat nilai .

( )

Jadi, himpunan penyelesaian sistem persamaan linear tersebut adalah

*( )+

Memeriksa Kembali

Bisa dilakukan dengan memasukkan nilai x dan y kesalah satu

persamaan.

Misalnya:

Nilai dan masukkan ke persamaan ...(1)

( ) ( )

Jadi dapat disimpulkan bahwa jawaban benar.

2

3 Memahami Masalah

Diketahui:

...(1)

...(2)

Ditanya:

Berapa nilai x dan y ?

2

Merencanakan Penyelesaian Masalah

Untuk mencari nilai dan maka dibutuhkan dua langkah yaitu:

2

278

1. Mengeliminasi peubah untuk mencari nilai peubah

2. Mensubstitusikan nilai kesalah satu persamaan ...(1) dan

...(2) untuk mencari nilai peubah

Melaksanakan Penyelesaian Masalah

Langkah 1 : Mengeliminasi peubah untuk mencari nilai peubah

Langkah 2 : Substitusikan nilai ke salah satu persamaan (1) atau

(2), sehingga didapat nilai .

( )

Jadi, himpunan penyelesaian sistem persamaan linear tersebut adalah

*( )+.

4

Memeriksa Kembali

Bisa dilakukan dengan memasukkan nilai x dan y kesalah satu

persamaan.

Misalnya:

Nilai dan masukkan ke persamaan ...(1)

( )

Jadi dapat disimpulkan bahwa jawaban benar.

2

279

4 Memahami Masalah

Diketahui:

Misalkan x buku tulis dan y pensil

...(1)

...(2)

Ditanya:

Berapa nilai x dan y ?

2

Merencanakan Penyelesaian Masalah

Untuk mencari nilai dan maka dibutuhkan dua langkah yaitu:

1. Mengeliminasi peubah untuk mencari nilai peubah

2. Mengeliminasi peubah untuk mencari nilai peubah

2

Melaksanakan Penyelesaian Masalah

Langkah 1 : Mengeliminasi peubah untuk mencari nilai peubah

x1

x2

Langkah 2 : Mengeliminasi peubah untuk mencari nilai peubah

x4

x3

Jadi, himpunan penyelesaian sistem persamaan linear tersebut adalah

*( )+.

4

280

Memeriksa Kembali

Bisa dilakukan dengan memasukkan nilai x dan y kesalah satu

persamaan.

Misalnya:

Nilai dan masukkan ke persamaan ...(1)

( ) ( )

Jadi dapat disimpulkan bahwa jawaban benar.

2

5 Memahami Masalah

Diketahui:

Misalkan CD tipe A adalah dan CD tipe B adalah

.....(1)

.....(2)

Ditanya:

Berapa harga 10 CD tipe A dan 15 CD tipe B.

.....?

2

Merencanakan Penyelesaian Masalah

Untuk mencari nilai dan maka dibutuhkan dua langkah yaitu:

1. Mensubstitusikannilai untuk mencari nilai peubah

2. Mensubstitusikan nilai kesalah satu persamaan ...(1) dan

...(2) untuk mencari nilai peubah

2

Melaksanakan Penyelesaian Masalah

Langkah 1: Substitusikan nilai ke persamaan (1), kemudian

jabarkan sehingga didapat nilai .

( )

4

281

Langkah 2: Substitusikan nilai ke salah satu persamaan (1) atau

(2), sehingga didapat nilai .

Jadi, harga harga 10 CD tipe A dan 15 CD tipe B adalah

( ) ( )

Maka Ayu harus membayar sebesar Rp. 185.000,00

Memeriksa Kembali

Bisa dilakukan dengan memasukkan nilai x dan y kesalah satu

persamaan.

Misalnya:

Nilai dan masukkan ke persamaan ...(1)

( ) ( )

Jadi dapat disimpulkan bahwa jawaban benar.

2

6 Memahami Masalah

Diketahui:

Misalkan harga 1 buah permen A= x dan harga 1 buah permen B = y.

.....(1)

.....(2)

Ditanya:

Berapakah harga 2 lusin permen A dan 4 lusin permen B?

2

Merencanakan Penyelesaian Masalah

Untuk mencari nilai dan maka dibutuhkan dua langkah yaitu:

1. Mengeliminasi peubah untuk mencari nilai peubah

2

282

2. Mensubstitusikan nilai kesalah satu persamaan ...(1) dan

...(2) untuk mencari nilai peubah

Melaksanakan Penyelesaian Masalah

Langkah 1: Dengan menggunakan metode Eliminasi, maka

penyelesaian SPLDV tersebut adalah sebagai berikut.

x1

x2

Langkah 2: Substitusikan nilai ke salah satu persamaan (1) atau

(2), sehingga didapat nilai .

( )

4

Diperoleh:

Harga sebuah permen A = Rp. 400,00

Harga sebuah permen B =Rp. 300,00

1 lusin = 12 buah

Harga 2 lusin permen A =

Harga 4 lusin permen B =

Jadi, harga 2 lusin permen A adalah Rp. 9.600,00 dan harga 4 lusin

permen B adalah Rp. 14.400,00.

4

Memeriksa Kembali

Bisa dilakukan dengan memasukkan nilai x dan y kesalah satu

2

283

persamaan.

Misalnya:

Nilai dan masukkan ke persamaan ...(1)

( ) ( )

Jadi dapat disimpulkan bahwa jawaban benar.

284

HASIL POSTTEST KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH

MATEMATIS

Kode Eksperimen Kode Kontrol

E-01 60 K-01 58

E-02 57 K-02 55

E-03 58 K-03 55

E-04 57 K-04 57

E-05 58 K-05 58

E-06 60 K-06 59

E-07 56 K-07 55

E-08 59 K-08 59

E-09 57 K-09 55

E-10 56 K-10 56

E-11 59 K-11 59

E-12 59 K-12 57

E-13 59 K-13 59

E-14 58 K-14 58

E-15 59 K-15 54

E-16 57 K-16 55

E-17 59 K-17 54

E-18 58 K-18 58

E-19 60 K-19 57

E-20 60 K-20 56

E-21 59 K-21 59

E-22 60 K-22 60

E-23 60 K-23 60

E-24 56 K-24 56

E-25 60 K-25 58

E-26 59 K-26 59

E-27 57 K-27 57

E-28 58 K-28 58

E-29 60 K-29 56

E-30 56 K-30 54

LAMPIRAN G.4

285

UJI NORMALITAS POSTTEST KEMAMPUAN PEMECAHAN

MASALAH MATEMATIS

KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL

Uji normalitas yang digunakan adalah uji lieliefors. Langkah-langkah uji

lieliefors:

KELAS EKSPERIMEN

NO X X X2 X

2 kom

1 56 4 224 3136 12544 4

2 57 5 285 3249 16245 9

3 58 5 290 3364 16820 14

4 59 8 472 3481 27848 22

5 60 8 480 3600 28800 30

JUMLAH 177 30 1751 16830 102257

Langkah 1 : Menghitung mean dan standar deviasi kelas eksperimen dengan

rumus:

√∑

(

)

(

)

Langkah 2: Menghitung

LAMPIRAN G.5

286

Langkah 3: Mencari F(Zi) dengan melihat tabel Z

F(Z1) = 0,0429

F(Z2) = 0,1607

F(Z3) = 0,3951

F(Z4) = 0,6771

F(Z5) = 0,8820

Langkah 3: Menghitung S(Zi)

Langkah 4: Menghitung nilai mutlak dari F(Zi) S(Zi)

F(Z1) S(Z1) = 0,0904

F(Z2) S(Z2) = 0,1393

F(Z3) S(Z3) = 0,0716

F(Z4) S(Z4) = 0,0562

F(Z5) S(Z5) = 0,1180

Sehingga dari nilai diatas yang paling besar adalah nilai Lhitung .

Pada taraf signifikan diperoleh Ltabel . Karena Lhitung Ltabel atau

Sehingga dapat disimpulkan kelas eksperimen berdistribusi

normal.

287

KELAS KONTROL

NO X X X2 X

2 kom

1 54 3 162 2916 8748 3

2 55 5 275 3025 15125 8

3 56 4 224 3136 12544 12

4 57 4 228 3249 12996 16

5 58 6 348 3364 20184 22

6 59 6 354 3481 20886 28

7 60 2 120 3600 7200 30

JUMLAH 345 30 1711 22771 97683

Langkah 1 : Menghitung mean dan standar deviasi kelas kontrol dengan rumus:

√∑

(

)

(

)

Langkah 2: Menghitung

Langkah 3: Mencari F(Zi) dengan melihat tabel Z

F(Z1) = 0,0475

F(Z2) = 0,1315

F(Z3) = 0,2847

F(Z4) = 0,4927

F(Z5) = 0,7027

F(Z6) = 0,8606

288

F(Z7) = 0,9488

Langkah 3: Menghitung S(Zi)

Langkah 4: Menghitung nilai mutlak dari F(Zi) S(Zi)

F(Z1) S(Z1) = 0,0525

F(Z2) S(Z2) = 0,1352

F(Z3) S(Z3) = 0,1153

F(Z4) S(Z4) = 0,0407

F(Z5) S(Z5) = 0,0306

F(Z6) S(Z6) = 0,0728

F(Z7) S(Z7) = 0,0512

Sehingga dari nilai diatas yang paling besar adalah nilai Lhitung .

Pada taraf signifikan diperoleh Ltabel . Karena Lhitung Ltabel atau

. Sehingga dapat disimpulkan kelas kontrol berdistribusi normal.

289

UJI HOMOGENITAS POSTTEST KEMAMPUAN PEMECAHAN

MASALAH MATEMATIS

Uji homogenitas yang digunakan adalah uji F. Langkah-langkah uji F:

Langkah 1 : Menghitung varians masing-masing kelas dengan rumus:

√∑

(

)

Varians =

DISTRIBUSI FREKUENSI SKOR SISWA KELAS EKSPERIMEN

NO X X X2 X

2

1 56 4 224 3136 12544

2 57 5 285 3249 16245

3 58 5 290 3364 16820

4 59 8 472 3481 27848

5 60 8 480 3600 28800

JUMLAH 177 30 1751 16830 102257

Berdasarkan pada uji normalitas yang terdapat pada Lampiran J5didapat nilai

dan .

Varians kelas Eksperimen

DISTRIBUSI FREKUENSI SKORSISWA KELAS KONTROL

NO X X X2 X

2

1 54 3 162 2916 8748

2 55 5 275 3025 15125

3 56 4 224 3136 12544

4 57 4 228 3249 12996

5 58 6 348 3364 20184

6 59 6 354 3481 20886

7 60 2 120 3600 7200

JUMLAH 345 30 1711 22771 97683

LAMPIRAN G.6

290

Berdasarkan pada uji normalitas yang terdapat pada Lampiran J5didapat nilai

dan .

Varians kelas Kontrol

Langkah 2 :Menghitung perbandingan varians kedua kelas dengan rumus:

Fhitung =

Tabel Nilai Varians

NILAI VARIANS

SAMPEL

KELAS

EKS KON

S2 1,90 3,30

N 30 30

Fhitung=

Langkah 3 : Membandingkan Fhitung dengan Ftabel

Kriteria pengujian:

Jika : Fhitung Ftabel, maka tidak homogen

Jika : Fhitung Ftabel, maka homogen

dkpembilang = n – 1 (untuk varians terbesar)

dkpenyebut = n – 1 (untuk varians terkecil)

Varians terbesar adalah kelas kontrol, maka dkpembilang – –

Dan varians terkecil adalah kelas eksperimen, maka dkpenyebut –

– .

291

Pada taraf signifikan (α) = 0,05, diperoleh Ftabel = 1,86. Karena Fhitung= dan

Ftabel = , maka Fhitung Ftabel atau . sehingga dapat disimpulkan

varians-varians adalah homogen.

292

UJI HIPOTESIS

RUMUSAN MASALAH PERTAMA

Hipotesis 1

Ha : Terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis antara siswa

yang diajarkan menggunakan model pembelajaran BBL (Brain Based Learning)

dan siswa yang diajarkan menggunakan pembelajaran konvensional.

Ho : Tidak terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis antara

siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran BBL (Brain Based

Learning) dan siswa yang diajarkan menggunakan pembelajaran konvensional.

Kriteria yang digunakan jika Ha diterima adalah Buat

tabel distribusi frekuensi skor posstest kemampuan pemecahan masalah

matematis.

DISTRIBUSI FREKUENSI SKOR KELAS EKSPERIMEN

NO X X X2 X

2

1 56 4 224 3136 12544

2 57 5 285 3249 16245

3 58 5 290 3364 16820

4 59 8 472 3481 27848

5 60 8 480 3600 28800

JUMLAH 177 30 1751 16830 102257

1. Mencari nilai variansi dari kelas eksperimen

Berdasarkan perhitungan uji homogenitas pada Lampiran G.5 didapatlah

nilai mean dan standar deviasi adalah

DISTRIBUSI FREKUENSI SKOR KELAS KONTROL

NO X X X2 X

2

1 54 3 162 2916 8748

2 55 5 275 3025 15125

3 56 4 224 3136 12544

LAMPIRAN G.7

293

4 57 4 228 3249 12996

5 58 6 348 3364 20184

6 59 6 354 3481 20886

7 60 2 120 3600 7200

JUMLAH 345 30 1711 22771 97683

2. Mencari nilai variansi dari kelas kontrol

Berdasarkan perhitungan uji homogenitas pada Lampiran G.5 didapatlah

nilai standar deviasi

3. Menentukan nilai hitung dengan rumus:

√(

√ )

(

√ )

√(

√ )

(

√ )

√( ) ( )

4. Menentukan nilai kritis

a. Mencari

b. Konsultasi pada tabel nilai

Dengan dengan taraf signifikan diperoleh sebesar

c. Perbandingan dengan

Dengan = dan pada taraf signifikan

maka atau .

5. Menarik Kesimpulan

Kaidah keputusan

294

Jika hitung tabel, diterima dan ditolak

Jika hitung tabel, diterima dan ditolak

Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan maka diperoleh

. Maka diterima dan ditolak dan dapat disimpulkan bahwa

Terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis antara

siswa yang menggunakan model pembelajaran BBL (Brain Based Learning)

dengan siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional.

295

PENGELOMPOKAN SELF EFFICACY SISWA

Langkah-langkah menentukan siswa self efficacy tinggi, sedang dan rendah.

1. Menghitung skor angket siswa

No Kode X No Kode Y

1 E-01 68 4624 1 K-01 63 3969

2 E-02 55 3025 2 K-02 52 2704

3 E-03 61 3721 3 K-03 61 3721

4 E-04 57 3249 4 K-04 57 3249

5 E-05 56 3136 5 K-05 57 3249

6 E-06 56 3136 6 K-06 56 3136

7 E-07 74 5476 7 K-07 65 4225

8 E-08 56 3136 8 K-08 56 3136

9 E-09 63 3969 9 K-09 60 3600

10 E-10 81 6561 10 K-10 75 5625

11 E-11 62 3844 11 K-11 55 3025

12 E-12 63 3969 12 K-12 60 3600

13 E-13 64 4096 13 K-13 68 4624

14 E-14 58 3364 14 K-14 44 1936

15 E-15 54 2916 15 K-15 60 3600

16 E-16 61 3721 16 K-16 58 3364

17 E-17 72 5184 17 K-17 48 2304

18 E-18 63 3969 18 K-18 53 2809

19 E-19 61 3721 19 K-19 61 3721

20 E-20 56 3136 20 K-20 54 2916

21 E-21 67 4489 21 K-21 52 2704

22 E-22 73 5329 22 K-22 64 4096

23 E-23 77 5929 23 K-23 63 3969

24 E-24 62 3844 24 K-24 62 3844

25 E-25 57 3249 25 K-25 57 3249

26 E-26 44 1936 26 K-26 56 3136

27 E-27 54 2916 27 K-27 48 2304

28 E-28 60 3600 28 K-28 58 3364

29 E-29 68 4624 29 K-29 63 3969

30 E-30 58 3364 30 K-30 67 4489

Jumlah 1861 117233 Jumlah 1753 103637

LAMPIRAN H.1

296

Menghitung rata-rata gabungan kedua kelas

Mencari Standar Deviasi dengan menggunakan rumus:

√ ∑

2. Menentukan kriteria self efficacy siswa

KRITERIA PENGELOMPOKAN SELF EFFICACY SISWA

Syarat Penilaian Kategori

Rendah

Sedang

Tinggi

297

PENGELOMPOKAN KELAS EKSPERIMEN

Kode Skor Penilaian Kategori

E-10 81 Tinggi

E-23 77 Tinggi

E-07 74 Tinggi

E-22 73 Tinggi

E-17 72 Tinggi

E-01 68 Tinggi

E-29 68 Tinggi

E-21 67 Sedang

E-13 64 Sedang

E-09 63 Sedang

E-12 63 Sedang

E-18 63 Sedang

E-11 62 Sedang

E-24 62 Sedang

E-03 61 Sedang

E-16 61 Sedang

E-19 61 Sedang

E-28 60 Sedang

E-14 58 Sedang

E-30 58 Sedang

E-04 57 Sedang

E-25 57 Sedang

E-05 56 Sedang

E-06 56 Sedang

E-08 56 Sedang

E-20 56 Sedang

E-02 55 Sedang

E-15 54 Sedang

E-27 54 Sedang

E-26 44 Rendah

298

PENGELOMPOKAN KELAS KONTROL

Kode Skor Penilaian Kategori

K-10 75 Tinggi

K-13 68 Tinggi

K-30 67 Sedang

K-07 65 Sedang

K-22 64 Sedang

K-01 63 Sedang

K-23 63 Sedang

K-29 63 Sedang

K-24 62 Sedang

K-03 61 Sedang

K-19 61 Sedang

K-09 60 Sedang

K-12 60 Sedang

K-15 60 Sedang

K-16 58 Sedang

K-28 58 Sedang

K-04 57 Sedang

K-05 57 Sedang

K-25 57 Sedang

K-06 56 Sedang

K-08 56 Sedang

K-26 56 Sedang

K-11 55 Sedang

K-20 54 Sedang

K-18 53 Sedang

K-02 52 Rendah

K-21 52 Rendah

K-17 48 Rendah

K-27 48 Rendah

K-14 44 Rendah

299

KELOMPOK TINGGI, KELOMPOK SEDANG DAN KELOMPOK RENDAH

No. Kelas Tinggi Skor Sedang Skor Rendah Skor

1

EK

SP

ER

IME

N

E-10 81 E-21 67 E-26 44

2 E-23 77 E-13 64

3 E-07 74 E-09 63

4 E-22 73 E-12 63

5 E-17 72 E-18 63

6 E-01 68 E-11 62

7 E-29 68 E-24 62

8

E-03 61

9

E-16 61

10

E-19 61

11

E-28 60

12

E-14 58

13

E-30 58

14

E-04 57

15

E-25 57

16

E-05 56

17

E-06 56

18

E-08 56

19

E-20 56

20

E-02 55

21

E-15 54

22

E-27 54

300

1

KO

NT

RO

L

K-10 75 K-30 67 K-02 52

2 K-13 68 K-07 65 K-21 52

3 K-22 64 K-17 48

4 K-01 63 K-27 48

5 K-23 63 K-14 44

6 K-29 63

7 K-24 62

8

K-03 61

9

K-19 61

10

K-09 60

11

K-12 60

12

K-15 60

13

K-16 58

14

K-28 58

15

K-04 57

16

K-05 57

17

K-25 57

18

K-06 56

19

K-08 56

20

K-26 56

21

K-11 55

22

K-20 54

23

K-18 53

301

PERHITUNGAN UJI ANOVA DUA ARAH

MODEL

PEMBELAJARAN

SELF EFFICACY SISWA

T S R TOTAL T^2 S^2 R^2 TOTAL

BR

AIN

BA

SE

D L

EA

RN

ING

(A

1)

81 67 44

6561 4489 1936

77 64

5929 4096

74 63 5476 3969

73 63 5329 3969

72 63 5184 3969

68 62 4624 3844

68 62 4624 3844

61

3721

61 3721

61 3721

60 3600

58 3364

58 3364

57 3249

57 3249

56 3136

56 3136

56 3136

56 3136

55 3025

54 2916

54 Total A1 2916 Total

JUMLAH 513 1304 44 1861 37727 77570 1936 117233

MODEL

PEMBELAJARAN

SELF EFFICACY SISWA

T S R TOTAL T^2 S^2 R^2 TOTAL

PE

MB

EL

AJA

RA

N

KO

NV

EN

SIO

NA

L (

A2)

75 67 52

5625 4489 2704

68 65 52 4624 4225 2704

64 48

4096 2304

63 48 3969 2304

63 44 3969 1936

63

3969

62 3844

61 3721

61 3721

LAMPIRAN H.2

302

60 3600

60 3600

60 3600

58 3364

58 3364

57 3249

57 3249

57 3249

56 3136

56 3136

56 3136

55 3025

54 2916

53 Total A2 2809 Total

JUMLAH 143 1366 244 1753 10249 81436 11952 103637

656 2670 288 47976 159006 13888

a. Dari tabel dapat diketahui:

2

303

b. Perhitungan derajat kebebasan

– –

– –

c. Perhitungan jumlah kuadrat (JK):

1. ∑

2. ∑

3.

304

4. ∑

5. ∑

6.

d. Perhitungan Rataan Kuadrat

1.

2.

3.

4.

305

e. Perhitungan F Ratio

Sumber

Variansi Dk JK RK Fh Fk Kesimpulan

Antar baris

(Model)

A

1

Terdapat pengaruh

faktor model

pembelajaran

terhadap

Kemampuan

pemecahan

masalah Matematis

Siswa

Antar kolom

(Self Efficacy

matematis)

B

2

Terdapat pengaruh

faktor Self Efficacy

matematis terhadap

Kemampuan

pemecahan

masalah Matematis

Siswa

Interaksi Self

Efficacy*Model

(A×B)

2

Tidak terdapat

pengaruh interaksi

antara model

pembelajaran

dengan Self

Efficacy terhadap

Kemampuan

pemecahan

masalah Matematis

Siswa

Dalam 54

306

f. Membandingkan F tabel

Hipotesis 2

Interaksi harga , yaitu . Dengan demikian

ditolak dan diterima. Hal ini berarti bahwa tidak terdapat pengaruh

interaksi antara model pembelajaran dengan self efficacy siswa dalam

meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis.

307

LEMBAR OVSERVASI GURU DENGAN MENGGUNAKAN MODEL

PEMBELAJARAN BBL (BRAIN BASED LEARNING) DI SMK

ABDURRAB PEKANBARU

Nama Sekolah SMK ABDURRAB PEKANBARU

Tahun Pelajaran 2019/2020

Kelas/ Semester X/ Ganjil

Materi Pokok Sistem Persamaan Linear

Pertemuan 1

Berikan tanda ceklis () pada kolom hasil pengamatan sesuai dengan penilaian

observer!

No Aktivitas Guru yang Diamati Kriteria Penilaian

1 2 3 4

1 Memberikan apersepsi dan mengingatkan materi yang telah

dipelajari sebelumnya (Pra Pemaparan)

2 Menunjukkan peta konsep tentang materi yang akan dipelajari

(Pra Pemaparan)

3 Menyampaikan tujuan pembelajaran (Pra Pemaparan)

4 Memberikan penjelasan kepada siswa mengenai materi yang

akan dipelajari (Persiapan)

5 Mendorong siswa untuk menanggapi sesuai tidaknya materi

dengan kehidupan nyata (Persiapan)

6 Menyajikan materi dengan bantuan audio visual/ power point

(Inisiasi dan Akuisisi)

7 Mengkondisikan siswa kedalam kelompok Inisiasi dan Akuisisi

8 Meminta siswa menyajikan hasil diskusi kelompok kedepan

kelas (Elaborasi)

9 Membimbing siswa supaya aktif bertanya dan memberikan

komentar serta pendapat (Elaborasi)

10 Meminta siswa untuk membuat peta konsep individu/

kelompok (Elaborasi)

11 Mengajak siswa melakukan relaksasi (Inkubasi/ Memasukkan

memori)

12 Memberi tontonan berupa video motivasi (Inkubasi/

Memasukkan memori)

13 Mengecek apakah siswa sudah paham dengan materi yang telah

dipelajari (Verifikasi)

14 Memberi penghargaan kepada siswa (Perayaan/ Integrasi)

LAMPIRAN I.1

308

Keterangan : 1= Kurang

2= Cukup

3= Baik

4= Sangat Baik

Pekanbaru,11 September 2019

Observer

Isti Fauziah, S.Pd

NIK :

309

LEMBAR OVSERVASI GURU DENGAN MENGGUNAKAN MODEL

PEMBELAJARAN BBL (BRAIN BASED LEARNING) DI SMK

ABDURRAB PEKANBARU

Nama Sekolah SMK ABDURRAB PEKANBARU

Tahun Pelajaran 2019/2020

Kelas/ Semester X/ Ganjil

Materi Pokok Sistem Persamaan Linear

Pertemuan 2

Berikan tanda ceklis () pada kolom hasil pengamatan sesuai dengan penilaian

observer!

No Aktivitas Guru yang Diamati Kriteria Penilaian

1 2 3 4

1 Memberikan apersepsi dan mengingatkan materi yang telah

dipelajari sebelumnya (Pra Pemaparan)

2 Menunjukkan peta konsep tentang materi yang akan dipelajari

(Pra Pemaparan)

3 Menyampaikan tujuan pembelajaran (Pra Pemaparan)

4 Memberikan penjelasan kepada siswa mengenai materi yang

akan dipelajari (Persiapan)

5 Mendorong siswa untuk menanggapi sesuai tidaknya materi

dengan kehidupan nyata (Persiapan)

6 Menyajikan materi dengan bantuan audio visual/ power point

(Inisiasi dan Akuisisi)

7 Mengkondisikan siswa kedalam kelompok Inisiasi dan Akuisisi

8 Meminta siswa menyajikan hasil diskusi kelompok kedepan

kelas (Elaborasi)

9 Membimbing siswa supaya aktif bertanya dan memberikan

komentar serta pendapat (Elaborasi)

10 Meminta siswa untuk membuat peta konsep individu/

kelompok (Elaborasi)

11 Mengajak siswa melakukan relaksasi (Inkubasi/ Memasukkan

memori)

12 Memberi tontonan berupa video motivasi (Inkubasi/

Memasukkan memori)

13 Mengecek apakah siswa sudah paham dengan materi yang telah

dipelajari (Verifikasi)

14 Memberi penghargaan kepada siswa (Perayaan/ Integrasi)

310

Keterangan : 1= Kurang

2= Cukup

3= Baik

4= Sangat Baik

Pekanbaru,16 September 2019

Observer

Isti Fauziah, S.Pd

NIK :

311

LEMBAR OVSERVASI GURU DENGAN MENGGUNAKAN MODEL

PEMBELAJARAN BBL (BRAIN BASED LEARNING) DI SMK

ABDURRAB PEKANBARU

Nama Sekolah SMK ABDURRAB PEKANBARU

Tahun Pelajaran 2019/2020

Kelas/ Semester X/ Ganjil

Materi Pokok Sistem Persamaan Linear

Pertemuan 3

Berikan tanda ceklis () pada kolom hasil pengamatan sesuai dengan penilaian

observer!

No Aktivitas Guru yang Diamati Kriteria Penilaian

1 2 3 4

1 Memberikan apersepsi dan mengingatkan materi yang telah

dipelajari sebelumnya (Pra Pemaparan)

2 Menunjukkan peta konsep tentang materi yang akan dipelajari

(Pra Pemaparan)

3 Menyampaikan tujuan pembelajaran (Pra Pemaparan)

4 Memberikan penjelasan kepada siswa mengenai materi yang

akan dipelajari (Persiapan)

5 Mendorong siswa untuk menanggapi sesuai tidaknya materi

dengan kehidupan nyata (Persiapan)

6 Menyajikan materi dengan bantuan audio visual/ power point

(Inisiasi dan Akuisisi)

7 Mengkondisikan siswa kedalam kelompok Inisiasi dan Akuisisi

8 Meminta siswa menyajikan hasil diskusi kelompok kedepan

kelas (Elaborasi)

9 Membimbing siswa supaya aktif bertanya dan memberikan

komentar serta pendapat (Elaborasi)

10 Meminta siswa untuk membuat peta konsep individu/

kelompok (Elaborasi)

11 Mengajak siswa melakukan relaksasi (Inkubasi/ Memasukkan

memori)

12 Memberi tontonan berupa video motivasi (Inkubasi/

Memasukkan memori)

13 Mengecek apakah siswa sudah paham dengan materi yang telah

dipelajari (Verifikasi)

14 Memberi penghargaan kepada siswa (Perayaan/ Integrasi)

312

Keterangan : 1= Kurang

2= Cukup

3= Baik

4= Sangat Baik

Pekanbaru,18 September 2019

Observer

Isti Fauziah, S.Pd

NIK :

313

LEMBAR OVSERVASI GURU DENGAN MENGGUNAKAN MODEL

PEMBELAJARAN BBL (BRAIN BASED LEARNING) DI SMK

ABDURRAB PEKANBARU

Nama Sekolah SMK ABDURRAB PEKANBARU

Tahun Pelajaran 2019/2020

Kelas/ Semester X/ Ganjil

Materi Pokok Sistem Persamaan Linear

Pertemuan 4

Berikan tanda ceklis () pada kolom hasil pengamatan sesuai dengan penilaian

observer!

No Aktivitas Guru yang Diamati Kriteria Penilaian

1 2 3 4

1 Memberikan apersepsi dan mengingatkan materi yang telah

dipelajari sebelumnya (Pra Pemaparan)

2 Menunjukkan peta konsep tentang materi yang akan dipelajari

(Pra Pemaparan)

3 Menyampaikan tujuan pembelajaran (Pra Pemaparan)

4 Memberikan penjelasan kepada siswa mengenai materi yang

akan dipelajari (Persiapan)

5 Mendorong siswa untuk menanggapi sesuai tidaknya materi

dengan kehidupan nyata (Persiapan)

6 Menyajikan materi dengan bantuan audio visual/ power point

(Inisiasi dan Akuisisi)

7 Mengkondisikan siswa kedalam kelompok Inisiasi dan Akuisisi

8 Meminta siswa menyajikan hasil diskusi kelompok kedepan

kelas (Elaborasi)

9 Membimbing siswa supaya aktif bertanya dan memberikan

komentar serta pendapat (Elaborasi)

10 Meminta siswa untuk membuat peta konsep individu/

kelompok (Elaborasi)

11 Mengajak siswa melakukan relaksasi (Inkubasi/ Memasukkan

memori)

12 Memberi tontonan berupa video motivasi (Inkubasi/

Memasukkan memori)

13 Mengecek apakah siswa sudah paham dengan materi yang telah

dipelajari (Verifikasi)

14 Memberi penghargaan kepada siswa (Perayaan/ Integrasi)

314

Keterangan : 1= Kurang

2= Cukup

3= Baik

4= Sangat Baik

Pekanbaru, 23 September 2019

Observer

Isti Fauziah, S.Pd

NIK :

315

LEMBAR OVSERVASI GURU DENGAN MENGGUNAKAN MODEL

PEMBELAJARAN BBL (BRAIN BASED LEARNING) DI SMK

ABDURRAB PEKANBARU

Nama Sekolah SMK ABDURRAB PEKANBARU

Tahun Pelajaran 2019/2020

Kelas/ Semester X/ Ganjil

Materi Pokok Sistem Persamaan Linear

Pertemuan 5

Berikan tanda ceklis () pada kolom hasil pengamatan sesuai dengan penilaian

observer!

No Aktivitas Guru yang Diamati Kriteria Penilaian

1 2 3 4

1 Memberikan apersepsi dan mengingatkan materi yang telah

dipelajari sebelumnya (Pra Pemaparan)

2 Menunjukkan peta konsep tentang materi yang akan dipelajari

(Pra Pemaparan)

3 Menyampaikan tujuan pembelajaran (Pra Pemaparan)

4 Memberikan penjelasan kepada siswa mengenai materi yang

akan dipelajari (Persiapan)

5 Mendorong siswa untuk menanggapi sesuai tidaknya materi

dengan kehidupan nyata (Persiapan)

6 Menyajikan materi dengan bantuan audio visual/ power point

(Inisiasi dan Akuisisi)

7 Mengkondisikan siswa kedalam kelompok Inisiasi dan Akuisisi

8 Meminta siswa menyajikan hasil diskusi kelompok kedepan

kelas (Elaborasi)

9 Membimbing siswa supaya aktif bertanya dan memberikan

komentar serta pendapat (Elaborasi)

10 Meminta siswa untuk membuat peta konsep individu/

kelompok (Elaborasi)

11 Mengajak siswa melakukan relaksasi (Inkubasi/ Memasukkan

memori)

12 Memberi tontonan berupa video motivasi (Inkubasi/

Memasukkan memori)

13 Mengecek apakah siswa sudah paham dengan materi yang telah

dipelajari (Verifikasi)

14 Memberi penghargaan kepada siswa (Perayaan/ Integrasi)

316

Keterangan : 1= Kurang

2= Cukup

3= Baik

4= Sangat Baik

Pekanbaru, 25 September 2019

Observer

Isti Fauziah, S.Pd

NIK :

317

LEMBAR OVSERVASI SISWA SMK ABDURRAB PEKANBARU

DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BBL (BRAIN

BASED LEARNING)

Nama Sekolah SMK ABDURRAB PEKANBARU

Tahun Pelajaran 2019/2020

Kelas/ Semester X/ Ganjil

Materi Pokok Sistem Persamaan Linear

Pertemuan 1

Berikan tanda () pada kolom hasil pengamatan sesuai dengan penilaian

observer!

No Aktivitas Siswa yang Diamati Kriteria Penilaian

1 2 3 4

1 Perhatian siswa terhadap materi pelajaran dan pertanyaan yang

diajukan guru

2 Tanya jawab antara siswa dan guru terhadap materi pelajaran,

dan masalah matematika yang diajukan guru

3 Bekerjasama dalam kelompoknya dalam melakukan kegiatan

dan menyelesaiakan permasalahan yang disajikan oleh guru

4 Mempresentasikan hasil diskusi didepan kelas

5 Memberikan tanggapan, pertanyaan, saran, atau kritikan

terhadap hasil presentasi kelompok lain

6 Membuat kesimpulan diakhir pembelajaran

7 Menghargai dan menghormati guru

Keterangan : 1= Kurang

2= Cukup

3= Baik

4= Sangat Baik

Pekanbaru, 11 September 2019

Observer

Rabi’atul Adawiyah

NIM : 11515203718

LAMPIRAN I.2

318

LEMBAR OVSERVASI SISWA SMK ABDURRAB PEKANBARU

DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BBL (BRAIN

BASED LEARNING)

Nama Sekolah SMK ABDURRAB PEKANBARU

Tahun Pelajaran 2019/2020

Kelas/ Semester X/ Ganjil

Materi Pokok Sistem Persamaan Linear

Pertemuan 2

Berikan tanda () pada kolom hasil pengamatan sesuai dengan penilaian

observer!

No Aktivitas Siswa yang Diamati Kriteria Penilaian

1 2 3 4

1 Perhatian siswa terhadap materi pelajaran dan pertanyaan yang

diajukan guru

2 Tanya jawab antara siswa dan guru terhadap materi pelajaran,

dan masalah matematika yang diajukan guru

3 Bekerjasama dalam kelompoknya dalam melakukan kegiatan

dan menyelesaiakan permasalahan yang disajikan oleh guru

4 Mempresentasikan hasil diskusi didepan kelas

5 Memberikan tanggapan, pertanyaan, saran, atau kritikan

terhadap hasil presentasi kelompok lain

6 Membuat kesimpulan diakhir pembelajaran

7 Menghargai dan menghormati guru

Keterangan : 1= Kurang

2= Cukup

3= Baik

4= Sangat Baik

Pekanbaru, 16 September 2019

Observer

Rabi’atul Adawiyah

NIM : 11515203718

319

LEMBAR OVSERVASI SISWA SMK ABDURRAB PEKANBARU

DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BBL (BRAIN

BASED LEARNING)

Nama Sekolah SMK ABDURRAB PEKANBARU

Tahun Pelajaran 2019/2020

Kelas/ Semester X/ Ganjil

Materi Pokok Sistem Persamaan Linear

Pertemuan 3

Berikan tanda () pada kolom hasil pengamatan sesuai dengan penilaian

observer!

No Aktivitas Siswa yang Diamati Kriteria Penilaian

1 2 3 4

1 Perhatian siswa terhadap materi pelajaran dan pertanyaan yang

diajukan guru

2 Tanya jawab antara siswa dan guru terhadap materi pelajaran,

dan masalah matematika yang diajukan guru

3 Bekerjasama dalam kelompoknya dalam melakukan kegiatan

dan menyelesaiakan permasalahan yang disajikan oleh guru

4 Mempresentasikan hasil diskusi didepan kelas

5 Memberikan tanggapan, pertanyaan, saran, atau kritikan

terhadap hasil presentasi kelompok lain

6 Membuat kesimpulan diakhir pembelajaran

7 Menghargai dan menghormati guru

Keterangan : 1= Kurang

2= Cukup

3= Baik

4= Sangat Baik

Pekanbaru, 18 September 2019

Observer

Rabi’atul Adawiyah

NIM : 11515203718

320

LEMBAR OVSERVASI SISWA SMK ABDURRAB PEKANBARU

DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BBL (BRAIN

BASED LEARNING)

Nama Sekolah SMK ABDURRAB PEKANBARU

Tahun Pelajaran 2019/2020

Kelas/ Semester X/ Ganjil

Materi Pokok Sistem Persamaan Linear

Pertemuan 4

Berikan tanda () pada kolom hasil pengamatan sesuai dengan penilaian

observer!

No Aktivitas Siswa yang Diamati Kriteria Penilaian

1 2 3 4

1 Perhatian siswa terhadap materi pelajaran dan pertanyaan yang

diajukan guru

2 Tanya jawab antara siswa dan guru terhadap materi pelajaran,

dan masalah matematika yang diajukan guru

3 Bekerjasama dalam kelompoknya dalam melakukan kegiatan

dan menyelesaiakan permasalahan yang disajikan oleh guru

4 Mempresentasikan hasil diskusi didepan kelas

5 Memberikan tanggapan, pertanyaan, saran, atau kritikan

terhadap hasil presentasi kelompok lain

6 Membuat kesimpulan diakhir pembelajaran

7 Menghargai dan menghormati guru

Keterangan : 1= Kurang

2= Cukup

3= Baik

4= Sangat Baik

Pekanbaru, 23 September 2019

Observer

Rabi’atul Adawiyah

NIM : 11515203718

321

LEMBAR OVSERVASI SISWA SMK ABDURRAB PEKANBARU

DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BBL (BRAIN

BASED LEARNING)

Nama Sekolah SMK ABDURRAB PEKANBARU

Tahun Pelajaran 2019/2020

Kelas/ Semester X/ Ganjil

Materi Pokok Sistem Persamaan Linear

Pertemuan 5

Berikan tanda () pada kolom hasil pengamatan sesuai dengan penilaian

observer!

No Aktivitas Siswa yang Diamati Kriteria Penilaian

1 2 3 4

1 Perhatian siswa terhadap materi pelajaran dan pertanyaan yang

diajukan guru

2 Tanya jawab antara siswa dan guru terhadap materi pelajaran,

dan masalah matematika yang diajukan guru

3 Bekerjasama dalam kelompoknya dalam melakukan kegiatan

dan menyelesaiakan permasalahan yang disajikan oleh guru

4 Mempresentasikan hasil diskusi didepan kelas

5 Memberikan tanggapan, pertanyaan, saran, atau kritikan

terhadap hasil presentasi kelompok lain

6 Membuat kesimpulan diakhir pembelajaran

7 Menghargai dan menghormati guru

Keterangan : 1= Kurang

2= Cukup

3= Baik

4= Sangat Baik

Pekanbaru, 25 September 2019

Observer

Rabi’atul Adawiyah

NIM : 11515203718

322

REKAPITULASI LEMBAR OBSERVASI GURU

DI KELAS EKSPERIMEN

Nama Sekolah SMK ABDURRAB PEKANBARU

Tahun Pelajaran 2019/2020

Kelas/ Semester XTLM1/ Ganjil

No Aktivitas Guru yang Diamati Pertemuan

1 2 3 4 5

1 Mengkondisikan lingkungan

belajar (Pra Pemaparan) 4 4 4 4 4

2 Memberikan apersepsi dan

mengingatkan materi yang telah

dipelajari sebelumnya (Pra

Pemaparan)

3 3 4 4 4

3 Menunjukkan peta konsep tentang

materi yang akan dipelajari (Pra

Pemaparan)

3 3 4 4 4

4 Menyampaikan tujuan

pembelajaran (Pra Pemaparan) 2 3 3 4 4

5 Memberikan penjelasan kepada

siswa mengenai materi yang akan

dipelajari (Persiapan)

3 3 4 4 4

6 Mendorong siswa untuk

menanggapi sesuai tidaknya

materi dengan kehidupan nyata

(Persiapan)

4 4 4 4 4

7 Menyajikan materi dengan

bantuan audio visual/ power point

(Inisiasi dan Akuisisi)

3 4 4 4 4

8 Mengkondisikan siswa kedalam

kelompok (Inisiasi dan Akuisisi) 3 3 3 4 4

9 Meminta siswa menyajikan hasil

diskusi kelompok kedepan kelas

(Elaborasi)

4 4 4 4 4

10 Membimbing siswa supaya aktif

bertanya dan memberikan

komentar serta pendapat

(Elaborasi)

3 3 3 3 4

11 Meminta siswa untuk membuat

peta konsep individu/ kelompok

(Elaborasi)

3 4 4 4 4

12 Mengajak siswa melakukan

relaksasi (Inkubasi/ Memasukkan 2 2 3 3 4

LAMPIRAN I.3

323

memori)

13 Memberi tontonan berupa video

motivasi (Inkubasi/ Memasukkan

memori)

2 3 3 3 4

14 Mengecek apakah siswa sudah

paham dengan materi yang telah

dipelajari (Verifikasi)

3 4 4 4 4

15 Memberi penghargaan kepada

siswa (Perayaan/ Integrasi) 2 3 3 4 4

Total 44 50 54 57 60

Skor Maksimum 60 60 60 60 60

Presentase 73.3% 83.3% 90% 95% 100%

Rata-rata Aktivitas Peneliti 88,34%

Berdasarkan hasil rekapitulasi aktivitas guru diatas, rata-rata aktivitas peneliti

dalam melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran

Brain Based Learning (BBL) adalah sebesar , yang berarti dapat

disimpulkan bahwa aktivitas yang dilakukan oleh peneliti terlaksana dengan baik.

324

REKAPITULASI LEMBAR OBSERVASI SISWA

DI KELAS EKSPERIMEN

Nama Sekolah SMK ABDURRAB PEKANBARU

Tahun Pelajaran 2019/2020

Kelas/ Semester XTLM1/ Ganjil

No Aktivitas Siswa yang Diamati Pertemuan

1 2 3 4 5

1 Siswa mempersiapkan diri untuk

mengikuti pelajaran 2 3 3 3 4

2 Siswa mengingat kembali pelajaran

yang telah lalu 3 3 3 4 4

3 Siswa memperhatikan penjelasan

guru 3 4 4 4 4

4 Siswa bekerja secara individu 3 3 3 4 4

5 Siswa bergabung dengan anggota

kelompoknya 3 3 4 4 4

6 Siswa dalam kelompok belajarnya

membandingkan hasil pekerjaan

individu untuk menemukan solusi

3 3 3 4 4

7 Masing-masing perwakilan

kelompok mempresentasikan hasil

diskusinya secara bergantian

4 4 4 4 4

Total 21 23 24 27 28

Skor Maksimum 28 28 28 28 28

Presentase 75% 82,1% 85,7% 96,4% 100%

Rata-rata Aktivitas Siswa 87,84%

Berdasarkan hasil rekapitulasi aktivitas siswa diatas, rata-rata aktivitas siswa

dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran Brain

Based Learning (BBL) adalah sebesar 87,84%, yang berarti dapat disimpulkan

bahwa banyak aktivitas yang diikuti oleh siswa atau aktivitas siswa terlaksana

dengan baik.

LAMPIRAN I.4

325

DAFTAR NAMA GURU DAN PEGAWAI

SMK ABDURRAB PEKANBARU

No Nama Jenis

Kelamin

Klasifikasi

Guru Pegawai

1 Ade Wahyuni, SKM P Guru

2 Ahmad Muhazir, S.Psi. L Guru

3 Armaini, S.Pd. P Guru

4 Asma Karbela, S.K.M., M.Si. P Guru

5 Asraini Rangkuti, S.Pd. P Guru

6 Asvia P Guru

7 Azhariah, Lc., MA P Guru

8 Bayu Irwandi, S.Pd. L Guru

9 Busri Mustofa, S.Ud L Guru

10 Cici Nurjanah, SKM P Guru

11 Deci Sukanty, S.Si. P Guru

12 Dedi Agustriyantoni, S.Farm, Apt. L Guru

13 Deefa Fitri Maharani P Guru

14 Denia Pratiwi, M.Farm., Apt. P Guru

15 Desi Masita Tampubolon, SKM, M.Kes. P Guru

16 Desy Suryani, S.Si., Apt. P Guru

17 Dimas Ashari Septa Aden, S.Psi., M.Pd. L Guru

18 Dina Fadhila, S.Pd P Guru

19 dr. Lukman Hakim L Guru

20 Drs. Bambang Prasetya L Guru

21 Drs. Palimin L Guru

22 Efendi, S.Sos. L Guru

23 Efry Guswandi, S.Si. L Guru

24 Erika Saragih P Guru

25 Eva Riyanti, S.Farm., Apt. P Guru

26 Faisal Khazali Harahap, A.Md.A.K. L Guru

27 Febrina Indah Kesuma, S.Farm., Apt. P Guru

LAMPIRAN J

326

28 Fira Rosita, A.Md.A.K. P Guru

29 Harnita Herlinda P Guru

30 Helmawati, S.Pd. P Guru

31 Heru Wibowo, S.T. L Guru

32 Hikmah, A.Md.A.K. P Guru

33 Ika Fathatun Najihah, A.Md.A.K. P Guru

34 Irham Siregar, S.Pd., M.Si L Guru

35 Ismayani, A.Md.A.K. P Guru

36 Itje Kumala Sari, S.Pd. P Guru

37 Juni Nauli, S.ST P Guru

38 Kartika Lona, S.Pd. P Guru

39 Kasni Murnizar, S.Pd. P Guru

40 M. Al-Ulumiddin, A.Md.A.K. L Guru

41 M. Rosyidi, S.Pd. L Guru

42 Matori Hadinata, S.Farm., Apt. L Guru

43 Nahrika Yanti, S.Pd. P Guru

44 Neslikher Razen, S.Si., Apt. P Guru

45 Ngatini, S.Pd. P Guru

46 Ningsih Kesuma Dewi, A.Md.A.K. P Guru

47 Novia Jumaidah, S.Farm. P Guru

48 Novita Andriani, S.Pd.I P Guru

49 Nur Muslimah, S.Pd. P Guru

50 Nurayu Sudirman, S.Pd. P Guru

51 Nurma Almira, S.Farm, Apt. P Guru

52 Rafiqi Ulfa Ali, SKM, M.Si. P Guru

53 Rama Saputra, A.Md.A.K P Guru

54 Restu Aditya, S.Farm., Apt. L Guru

55 Rhama Andika, S.Pd. L Guru

56 Rosmaida, S.Pd. P Guru

57 Rumiza, S. Pd.I P Guru

58 Santoso Aguswan, S.Pd. L Guru

59 Suci Febria, S.Farm., Apt. P Guru

327

60 Sumartini, S.Farm., Apt. P Guru

61 Sundari, A.Md.A.K., SKM L Guru

62 Susanti, S.Pd. P Guru

63 Tin Andarini, A.Md.A.K. P Guru

64 Tri Mulyati, AMAK P Guru

65 Trio Nanda Putra, S.Pd. L Guru

66 Usda Yenni, S.Pd. P Guru

67 Wahyu Margi Sidoretno, S.Farm.Apt.,M.Farm. P Guru

68 Yesi Fahnida Ariani, A.Md.AK P Guru

69 Yuni Nabilla Utami, A.Md.AK P Guru

70 Jarot Supratomo, S.Kom L Pegawai TU

71 Puji Taliasih, S. IP P Pegawai TU

72 Afrizul Rahmad, S.S L Pegawai TU

73 Yusi Wahyuni P Pegawai TU

74 Resti Walijah, S.Kom P Pegawai TU

75 Cyntia Puspa Dewi P Pegawai TU

76 Wani Andika, S.Ip P Pegawai TU

77 Nurlina, S.T. P Pegawai Labor

78 Sovia Rabiyanti P Pegawai Labor

79 Ovi Rahmayanti P Pegawai Labor

80 Agus Budirulia Sari, S.Farm. P Pegawai Labor

81 Rani Rianti, A.Md.A.K. P Pegawai Labor

82 Resty Widya Hersa, A.Md.Kes. P Pegawai Labor

83 Felya Rofiqotunnisa Hidayat P Pegawai Labor

328

DOKUMENTASI

LAMPIRAN K

329

330

RIWAYAT HIDUP PENULIS

JENNERI ANNA YARTI, lahir di Banjar Benai pada

tanggal 06 Januari 1996. Anak kedua dari 3 bersaudara,

dari pasangan Bapak Andika Amri dan Ibu Heliyati.

Pendidikan formal yang ditempuh oleh penulis adalah

SDN 025 Talontam Benai, lulus pada tahun 2008.

Kemudian melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 9 Benai, lulus pada tahun

2011. Penulis melanjutkan pendidikan ke SMA Negeri 1 Benai dan lulus pada tahun

2014. Pada tahun 2015 penulis melanjutkan studi ke Program Studi Pendidikan

Matematika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan

Syarif Kasim Riau (UIN SUSKA Riau). Penulis melaksanakan penelitian pada

bulan September tahun 2019 di SMK Abdurrab Pekanbaru dengan judul “Pengaruh

Penerapan Model Pembelajaran BBL (Brain Based Learning) terhadap

Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Ditinjau dari Self Efficacy Siswa

SMK”. Alhamdulillah, penulis dapat menyelesaikan studi selama 4 tahun 6 bulan

dengan predikat sangat memuaskan dan nilai kelulusan (IPK) 3,40 serta berhak

menyandang gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.).