penerapan model pembelajaran kooperatif
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
2 -
download
0
Transcript of penerapan model pembelajaran kooperatif
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPETEAM GAMES TOURNAMENTDALAM MENINGKATKAN
MOTIVASI BELAJAR SISWASEKOLAH MENENGAH ATAS
NEGERI 11 BATANGHARI
SKRIPSI
Oleh
SITI AUZA HIDAYATI
NIM: TB.151042
PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN THAHA SAIFUDDINJAMBI
2019
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPETEAM GAMES TOURNAMENTDALAM MENINGKATKAN
MOTIVASI BELAJAR SISWASEKOLAH MENENGAH ATAS
NEGERI 11 BATANGHARI
SKRIPSI
Diajukan sebagai satu syarat guna memperoleh gelar sarjana pendidikkan
Oleh
SITI AUZA HIDAYATI
NIM: TB.151042
PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN THAHA SAIFUDDINJAMBI
2019
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirobbil ‘alamin
Puji sukur kehadirat Allah SWT yang telah memberi nikmat kesehatan sehingga saya
dapat menyelesaikan skripsi ini guna memperoleh strata 1 (S1) Shalawat beserta salam
tidak lupa pula kukirimkan kepada junjunganku Muhammad Rasulullah SAW
“Pengetahuan yang benar tidak diukur dari sebanyak anda menghafal dan seberapa
banyak yang mampu anda jelaskan, melainkan pengetahuan yang benar adalah
ekspresi keshalehan (melindungi dari pada apa yang Allah SWT larang dan bertindak
atas apa yang Allah SWT amanatkan) R.A. Abu Na’iam”
Kuibaratkan karya kecilku ini bak se
rantai mawar yang wanginya akan tetap teringat sepanjang hayat, meski kelak raganya
akan lekang terlengser waktu, dan kupersembahkan mawar ini untuk:
Ayahku terhebat Syahril, ilmu yang kauberikan danmendidikku dengan titik-titik dan
berubah menjadi kalimat sehingga kupergunakan untuk mencari ridho dijalan Allah
SWT
Ibuku terindah Maryani yang mengasuhku dan memberikan warna pelangi di dalam
hidupku hingga kujelajahi dunia yang begitu luas
Kakakuterbaik Evie Wardhini, SE dan Lian Evisyah yang telah mengisi hari dengan
canda tawa dan senyuman terindah yang pernah kumiliki.
Adikku teriang Malika Arzkia terhebat yang telah menghiburku setiap langkahku
Teruntuk teman-teman Jurusan Biologi angkatan 2015yang telah menginspirasiku
dalam langkah gelap dan terang hidupku.
MOTTO
)
الّنحل(
Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) Berlaku adil dan berbuat kebajikan,
memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji,
kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar
kamu dapat mengambil pelajaran”.Q.S An Nahl ayat 90(DepartemenAgama,
2011, hal. 102).
ABSTRAK
Nama Siti Auza Hidayati
Jurusan/prodi Tadris Biologi
Judul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team
GamesTournament dalam Meningkatkan Motivasi Belajar
Siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Batanghari
Model pembelajaran kooperatif tipeTeam Games Tournament merupakan
model pembelajaran suatu bentuk pembelajaran yang dikemas dengan proses
permainan dan menitikberatkan pada keaktifan siswa. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team GamesTournament
dalam meningkatkan motivasi belajar siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 11
Batanghari pada mata pelajaran Biologi. Jenis penelitian ini adalah Penelitian
Tindakan Kelas (Action Research). Desain penelitian menggunakan model Kemmis
dan Mc Taggart. Adapun subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI yang
berjumlah 26 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, tes, catatan
lapangan, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan secara deskriptif
kuantitatif, dan kualitatif.Hasil Penelitian menunjukkan bahwapenerapan model
pembelajaran menggunakan Team Games Tournament dapat meningkatkan motivasi
belajar siswa siswa kelas XI di Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Batanghari pada
materi sistem reproduksi manusia. Pada siklus I motivasi siswa kelas kelas XI ada dua
kategori, yaitu kategori rendah (26,92%) dan tinggi (73,07%). Pada siklus II
mengalami peningkatan pada kategori sangat tinggi menjadi sebesar 88,46% dan
kategori tinggi menjadi sebesar 11,53%. Kategori tinggi dan sangat tinggi termasuk
dalam kategori minimal tinggi yaitu 100% tinggi. Persentase motivasi yang termasuk
ke dalam tinggi ini sudah mencapai target yang ditentukan peneliti yaitu sebesar 70%.
Hasil belajar aspek kognitif siklus I untuk rata-rata 70 meningkat pada siklus II
menjadi 81,92. Sedangkan persentase ketuntasan belajar aspek kognitif siklus I
sebesar 38,46%, dan pada siklus II meningkat menjadi sebesar 88,46% Hasil belajar
siswa aspek afektif pada siklus I terdapat satu kategori, yaitu kategori rendah sebesar
100%. Kemudian mengalami peningkatan pada siklus II pada kategori sangat tinggi
yaitu menjadi 100%.Peneliti selanjutnya diharapkan membuat perencanaan yang
matang terlebih dahulu sebelum melaksanakan penelitian.
Kata Kunci: Team GamesTournament, motivasi belajar
ABSTRACT
Nama Siti Auza Hidayati
Jurusan/prodi Tadris Biologi
Judul The Application of the Team Games Tournament Cooperative
Learning Model in increasing the Learning Motivation of 11
Batanghari State Senior High School
The Team Games Tournament cooperative learning model is a learning model that is a
form of learning that is packaged with the game process and focuses on student
activity. The purpose of this study was to determine the application of cooperative
learning model type Team Games Tournament in increasing the learning motivation of
11 Batanghari State Senior High School students in Biology subjects. This type of
research is Classroom Action Research (Action Research). The study design used the
Kemmis and Mc Taggart models. The subjects in this study were students of class XI
totaling 26 people. The technique of collecting data uses observation, tests, field notes,
and documentation. Data analysis techniques were carried out in quantitative
descriptive, and qualitative. The results of the study show that the application of the
learning model using Team Games Tournament can increase the learning motivation
of students of class XI in the 11th Batanghari State Senior High School in the material
of the human reproductive system. In the first cycle the motivation of class XI students
was two categories, namely the low category (26.92%) and high (73.07%). In the
second cycle there was an increase in the very high category to 88.46% and the high
category to 11.53%. High and very high categories included in the minimum high
category, which is 100% high. The percentage of motivation included in this high has
reached the target set by the researcher at 70%. Cognitive aspects of learning
outcomes in the first cycle for an average of 70 increased in the second cycle to 81.92.
While the percentage of cognitive learning completeness in the first cycle was
38.46%, and in the second cycle increased to 88.46%. The learning outcomes of the
affective aspects in the first cycle contained one category, namely the low category of
100%. Then experienced an increase in the second cycle in the very high category,
that is to be 100%. The next researcher is expected to make careful planning before
carrying out the research.
Keywords: Team Games Tournament, learning motivation
DAFTAR ISI
Isi Judul Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
NOTA DINAS I ............................................................................................ ii
NOTA DINAS II ........................................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... vi
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ........................................ v
PERSEMBAHAN ......................................................................................... vi
MOTTO ......................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................. viii
ABSTRAK ..................................................................................................... x
ABSTRACT .................................................................................................. xi
DAFTAR ISI ................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................................ 3
C. Pembatasan Masalah ....................................................................... 4
D. Rumusan Masalah ........................................................................... 4
E. Tujuan danKegunaanPenelitian ...................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Modelpembelajaran ........................................................................ 7
1. Pengertian ModelPembelajaran ................................................... 7
2. Macam-macam Model Pembelajaran .......................................... 7
3. Pengertian Model PembelajaranKooperatif ................................ 8
4. Tujuan PembelajaranKooperatif.................................................. 9
5. Jenis–jenis PembelajaranKooperatif ........................................... 10
B. Pembelajaran Kooperatif Tipe Team games tournament(TGT) ....
1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif TipeTGT ............... 10
2. Langkah–langkah PembelajaranTGT .......................................... 10
3. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe TGT ..................................................................................... 14
4. Aktivitas Belajar .......................................................................... 15
5. Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Batanghari .......................... 17
C. Motivasi Belajar Siswa ................................................................... 17
1. Pengertian Motivasi Belajar .......................................................... 17
2. Peran dan Fungsi Motivasi Belajar ................................................ 18
3. Ciri-ciri Orang yang Memiliki Motivasi Belajar ............................ 18
4. Prinsip-prinsip Motivasi Belajar.................................................... 19
5. Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Batanghari .......................... 20
D. Studi Relevan ................................................................................. 20
E. Kerangka Berpikir .......................................................................... 22
F. Hipotesis Tindakan ......................................................................... 23
BAB III METODE PENELITIAN
A. DesainPenelitian ............................................................................. 25
B. Setting danSubjekPenenlitian ......................................................... 26
C. Prosedur Umum Penenlitian ........................................................... 27
D. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 33
E. Teknik Analisis Data ...................................................................... 36
F. Indikator Keberhasilan .................................................................... 37
G. Jadwal Penelitiaan ........................................................................... 38
BAB IV HASIL DAN DESKRIPSI DATA
A. Hasil Penelitian ............................................................................... 39
1. Kondisi Awal (PraTindakan) .................................................... 39
2. Pelaksanaan Tindakan Siklus I ..................................................... 40
a. PertemuanPertama .............................................................. 40
b. PertemuanKedua ................................................................. 42
c. Analisis Hasil Belajar AspekKognitif ................................. 46
d. Refleksi(Reflecting) ............................................................ 50
3. Pelaksanaan Tindakan SiklusII ................................................. 52
a. PertemuanPertama .............................................................. 52
b. PertemuanKedua ................................................................. 57
c. Analisis Hasil Belajar AspekKognitif ................................. 59
4. Hasil Analisis Pra-Siklus, Siklus I dan Siklus II ..................... 61
B. Pembahasan .................................................................................... 63
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................... 68
B. Rekomendasi ................................................................................... 69
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Isi Judul Halaman
Tabel II.1. Studi Relevan ................................................................................ 21
Tabel 3. I. Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Guru Mengajar
dengan menggunakan Team Games Tournament terhadap
aktivitas belajar biologi .................................................................................. 34
Tabel 3. II. Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa .............................. 34
Tabel 3. IIIPedoman kriteria untuk keaktifan siswa....................................... 37
Tabel 3. IV Jadwal penelitian ......................................................................... 38
Tabel 4. 1. Hasil Analisis Pretest (Pra-Siklus) Siswa Kelas XI di
Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Batanghari ............................................ 47
Tabel 4. 2. Hasil Analisa Belajar Kognitif Siklus I ................................................ 48
Tabel 4. 3. Hasil Belajar Aspek Kognitif Siklus I .......................................... 49
Tabel 4. 4. Hasil Analisis Motivasi Belajar Awal Siswa Siklus I ............................ 49
Tabel 4.5 Hasil Refleksi Siklus I .................................................................... 50
Tabel 4.6Hasil Analisis Post Test II .............................................................. 59
Tabel 4.7. Hasil analisis post test II ............................................................... 60
Tabel4.8.Hasil Analisis Motivasi belajar Akhir Siswa Siklus II .................... 60
Tabel4.9.Hasil Analisis Pra-Siklus, Siklus I dan Siklus II ............................ 61
Tabel. 4.10. Presentase motivasi belajar Siswa Kelas XI ............................. 63
Tabel 4. 11. Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Siklus I dan II .............................. 64
Tabel 4. 12. Peningkatan Rata-rata Kelas XI .......................................................... 65
Tabel 4. 13. Peningkatan Hasil Belajar Aspek Afektif Siswa Kelas XI .................. 66
DAFTAR GAMBAR
Isi Judul Halaman
Gambar II.I….. Kerangka Berpikir ................................................................ 23
Gambar IV.I Hasil Belajar Aspek Kognitif Pra Siklus,Siklus I dan Siklus II
Siswa Kelas XI ................................................................................................. 62
Gambar IV.I Persentase Peningkatan Hasil Belajar Aspek Kognitif Siklus I dan
siklus II siswa kelas XI ...................................................................................... 64
DAFTAR LAMPIRAN
Isi Judul Halaman
Lampiran I Dokumentasi ................................................................................ 72
Lampiran IIObservasi ...................................................................................... 74
Lampiran IIIRPP ............................................................................................. 83
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Undang-undang No. 20 tahun 2003 Bab 1 Pasal 1 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (sisdiknas) menyatakan bahwa, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (Nasution, 2012, hal.
62).Pendidikan “sains” merupakan salah satu aspek pendidikan dengan menggunakan
“sains” sebagai alatnya untuk mencapai tujuan pendidikan pada umumnya dan
pendidikan “sains”pada khususnya (Afandi, 2013, hal. 41). Itu artinya memiliki
pengetahuan yang fundamental tentang “sains” adalah sangat esensial untuk
membentuk manusia yang literasi “sains”.
Seorang pendidik dalam menerapkan konsep pendidikan “sains”harus memiliki
suatu metode pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan proses belajar siswa,
dikarenakan belajar merupakan suatu proses dalam memahami suatu konsep atau
pengetahuan baru sebagai upaya untuk menambah wawasan atau memecahkan suatu
masalah (Abdurahman, 2009, hal. 34). Kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung
secara formal maupun informal. Dalam meningkatkan pengetahuan siswa terhadap
pengetahuan baru beberapa faktor dalam kegiatan belajar perlu diperhatikan. Menurut
Nazamim (2013, hal. 23)Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam berinteraksi dengan
lingkungannya. Hal ini menunjukkan bahwa proses belajar yang dilakukan dalam
kegiatan pembelajaran berpengaruh terhadap hasil belajar siswa untuk itu itu
diperlukan model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan pada pembelajaran
Biologi adalah model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (Kurnia,
2011, hal. 23). Model pembelajaran kooperatif tipe TGT merupakan model
pembelajaran suatu bentuk pembelajaran yang dikemas dengan proses permainan dan
menitikberatkan pada keaktifan siswa, dengan menerapkan TGT proses pembelajaran
tidak menjadi monoton, siswa lebih aktiv dan bersemangat dalam belajar serta melatih
siswa untuk lebih percaya diri. Rusman (2010, hal. 26) mengemukakan bahwa TGT
merupakan salah satu strategi pembelajaran kooperatif yang dikembangkan oleh
Slavin untuk membantu siswa mereview dan menguasai materi pelajaran. Itu arinya
TGT memberi peluang kepada siswa untuk belajar lebih rileks dan menjadikan
pembelajaran tidak monoton.
Model pembelajaran TGT adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang
menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai
6 siswa yang bekerja dalam kelompok, sehingga siswa dapat saling membantu dan
menyelesaikan permasalahan pembelajaran yang dihadapi (Epriliyati, 2014, hal.
31).Menurut Slavin (2005) dalam Epriliyati (2014, hal. 34) aktivitas pembelajaran
TGT terdiri dari 5 tahapan yaitu penyajian kelas (class presentation); belajar dalam
kelompok (teams); permainan (games); pertandingan (tournament); dan penghargaan
kelompok (team recognition). Berdasarkan beberapa penelitian yang dilakukan,
penerapan model pembelajaran TGT mampu meningkatkan hasil belajar dan motivasi
belajar siswa. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Nazamim (2013)mengemukakan
bahwa penerapan pembelajaran Team Game Tournament (TGT) dengan media
pembelajaran kartu dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pembelajaran TGT juga
lebih diminati siswa.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara terhadap guru kelas XI Sekolah
Menengah Atas Negeri 11 Batangharilebih lanjut peneliti memperoleh informasi
bahwa penyebab dari permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran yaitu (1) guru
dalam mengajar hanya menggunakan metode ceramah serta menggunakan media
papan tulis sehingga peserta didik kurang aktif dalam menyerap materi pembelajaran
yang disampaikan oleh gurunya. Selain itu, guru kurang memperkuat komunikasi
pembelajaran disaat menyampaikan materi pembelajaran. dari kondisi pembelajaran
yang ditemukan, diperlukan proses pembelajaran yang menggunakan media
pembelajaran efektif yang mempermudah komunikasi antara pendidik dengan peserta
didik dan guru juga belum pernah mencerapkan model pembelajaran khususnya model
pembelajaran TGT, (2) siswa juga belum terbiasa bekerjasama dalam kelompok untuk
menyelesaikan suatu permasalahan. Hal ini diindikasikan dengan pembelajaran masih
berpusat pada guru, selama pembelajaran siswa hanya mendengarkan penjelasan guru,
kemudian dilanjutkan dengan pemberian tugas untuk mengerjakan soal-soal yang
adadi buku pelajaran sesuai perintah guru, (3) pada saat pembelajaran berlangsung
sebagian siswa terlihat pasif, hal ini ditunjukan dengan adanya siswa yang masih
malu-malu, takut, dan ragu dalam bertanya dan hanya sedikit siswa yang menjawab
pertanyaan guru, siswa cenderung melaksanakan apa yang diperintahkan guru saja.
Beberapa siswa juga tidak memperhatikan penjelasan guru dan sering membuat
kegaduhan karena bosan dengan pembelajaran, (4) penyampaian materi masih terpaku
pada satu sumber belajar yaitu buku materi ajarsaja.
Berdasarkan hal tersebut TGT dipiih dalam penelitian ini karena dapat melatih
siswa untuk bekerja sama dalam kelompok, saling menghargai perbedaan dan
pemahan yang lebih mendalam mengenai materi yang dipelajari, mejadikan
pembelajaran lebih bermakna dan tidak bersifat monoton, menambah semangat
belajar, menambah rasa percaya diri siswa, serta menjadikan siswa terlibat aktif dalam
proses pembelajaran.Berdasarkan uraian di atas, perlu diadakan perbaikan kualitas
pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe Team GamesTournament dalam meningkatkan motivasi
belajar siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Batanghari.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, beberapa masalah yang dapat diidentifikasi
adalah sebagai berikut:
1. Proses pembelajaran masih menggunakan model dan metode yang belum
sesuai, seperti hanya menggunakan metode ceramah dan tanyajawab.
2. Pembelajaran masih berpusat pada guru.
3. Guru belum menggunakan model pembelajaran yang maksimal, terutama
model pembelajaranTGT.
4. Siswa terlihat pasif dalam prosespembelajaran.
5. Pembelajaran yang dilaksanakan bersifat monoton.
6. Penyampaian materi ajar masih terpaku pada satu sumber belajar yaitu buku
materi ajarsaja.
C. Pembatasan Masalah
Agar permasalahan yang diteliti lebih terarah dan dapat sesuai dengan tujuan
yang diharapkan, maka peneliti memberikan batasan masalah pada penelitian ini
sebagai berikut:
1. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI di Sekolah Menengah Atas Negeri 11
Batanghari
2. Materi yang diajarkan dalam penelitian ini dibatasi pada sub pokok bahasan
tentang sistem reproduksi manusia.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah dalam penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut :
Bagaimanakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team
GamesTournament dalam meningkatkan motivasi belajar siswa Sekolah
Menengah Atas Negeri 11 Batanghari?
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Dengan adanya semua perumusan masalah di atas, diharapkan adanya
suatu kejelasan yang dijelaskan dan dijadikan tujuan bagi penulis dalan penelitian
ini. Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:
Untuk mengetahui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team
GamesTournament dalam meningkatkan motivasi belajar siswa Sekolah
Menengah Atas Negeri 11 Batanghari.
2. Kegunaan Penelitian
Penelitian mengenai persepsi siswa dalam upaya meningkatkan proses
pembelajaran biologi penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team
GamesTournament dalam meningkatkan motivasi belajar siswa Sekolah
Menengah Atas Negeri 11 Batanghariini diharapkan dapat memberikan manfaat,
sebagai berikut:
a) Kegunaan Ilmiah
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran
mengenai upaya meningkatkan proses pembelajaran biologi menggunakan Team
Games Tournament dalam meningkatkan motivasi belajar siswa Sekolah
Menengah Atas Negeri 11 Batanghari. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat
menjadi bahan referensi dan dan saran pemikiran bagi kalangan akademisi dan
praktisi masyarakat di dalam menunjang penelitian selanjutnya yang akan
bermamfaat sebagai bahan perbandingan bagi penelitian yang lain.
b) Kegunaan Praktis
Penelitian ini merupakan Sebagai salah satu persyaratan untuk
mendapatkan gelar sarjana Setrata Satu (S1) di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri (UIN) Sulthan Thaha Siafuddin (STS) Jambi dan
penelitian ini dapat menjadi bahan bacaan untuk Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN khususnya jurusan pendidikkan biologi dan dosen-dosen
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan lainnya dan juga dapat diharapkan memberikan
informasi yang edukatif konstruktif untuk dijadikan pertimbangan bagi pihak-
pihak sekolah dalam upaya meningkatkan proses pembelajaran biologi
menggunakanpembelajaran kooperatif tipe Team GamesTournament siswa
Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Batanghari.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
G. Modelpembelajaran
6. Pengertian ModelPembelajaran
Model adalah suatu bentuk penyajian materi ajar yang meliputi segala
aspek sebelum sedang dan sesudah pembelajaran yang dilakukan guru serta segala
fasilitas yang terkait yang digunakan secara langsung atau tidak langsung dalam
proses belajar mengajar(Kurnia, 2011, hal. 28). Model pembelajaran merupakan
rangkaian dari satu kesatuan yang utuh antara pendekatan, strategi, metode, teknik
dan taktik pembelajaran. Istilah model pembelajaran mempunyai makna yang
lebih luas daripada strategi, metode atau prosedur (Hartanto, 2011, hal. 63). Itu
artinya model pembelajaran dapat didefinisikan sebagai kerangka konseptual yang
melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar
untuk mencapai tujuan belajar.
Mulyatiningsih (2010) menyatakan bahwa model pembelajaran mengacu
pada pendekatan yang akan digunakan, termasuk didalamnya tujuan-tujuan
pembelajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran
dan pengelolaan kelas. Itu artinya setiap model pembelajaran mengarahkan kita ke
dalam mendesain pembelajaran untuk membantu siswa sedemikian rupa, sehingga
tujuan pembelajarantercapai.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran adalah suatu pola atau rencana yang sistematis yang mencakup suatu
pendekatan, metode dan strategi dalam rangka untuk mencapai
tujuanpembelajaran.
7. Macam-macam Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah pola atau rencana yang digunakan sebagai
pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas. Ada banyak model
pembelajaran yang dikembangkan oleh para ahli dalam usaha mengoptimalkan
7
hasil belajar siswa. Rianto (2006, hal. 26) menyeleksi enam model pembelajaran
yang sering dan praktis digunakan guru dalam mengajar yaitu presentasi,
pembelajaran langsung, pembelajaran konsep, pembelajaran kooperatif,
pembelajaran berdasarkan masalah, dan diskusi kelas. Suprijono, (2014:73) jenis-
jenis model pembelajaran dapat dibagi menjadi 4 model pembelajaran yaitu:
a) model pembelajaran berbasislangsung.
b) model pembelajarankooperatif.
c) model pembelajaran berbasismasalah.
d) model pembelajarankontekstual.
Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas, dalam penelitian tindakan
kelas yang dilakukan, peneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif yaitu
model pembelajaran yang menekankan pada sistem pembelajaran kelompok.
8. Pengertian Model PembelajaranKooperatif
Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu bentuk pembelajaran
dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara
kolaboratif. Rusman (2010, hal. 44) pembelajaran kooperatif merupakan model
pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokan/tim kecil yaitu empat
sampai enam orang yang mempunyai kemampuan akademik, jenis kelamin, ras
atau suku yang berbeda.
Pembelajaran kooperatif merujuk pada berbagai metode pengajaran dimana
para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu
sama lainnya dalam mempelajari materi pelajaran. Yamin (2008, hal. 83) model
pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai hasil belajar berupa
prestasi akademik, toleransi, menerima keragaman dan pengembangan
keterampilan sosial. Rusman (2010, hal. 47) ada 4 unsur penting dalam
pembelajaran model kooperatifyaitu :
a) adanya peserta dalamkelompok
b) adanya aturan kelompok
c) adanya upayabelajar
d) adanya tujuan yang harusdicapai.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran berkelompok yang
terdiri dari empat sampai enam orang yang berkolaborasi, bekerjasama secara
heterogen untuk mencapai tujuan pembelajaran.
9. Tujuan PembelajaranKooperatif
Setiap model pembelajaran memiliki tujuan yang akan dicapai, sama
halnya dengan model pembelajaran kooperatif. Isjoni (2007: 06) tujuan utama
dalam penerapan model pembelajaran kooperatif adalah agar peserta didik dapat
belajar secara berkelompok bersama teman- temannya dengan cara saling
menghargai pendapat dan memberikan kesempatan kepada orang lain untuk
mengemukakan gagasannya dengan menyampaikan pendapat mereka secara
berkelompok.
Sejalan dengan pendapat di atas, menurut Al- Tabani (2014: 111)
pembelajaran kooperatif memberikan peluang kepada siswa yang berbeda latar
belakang dan kondisi untuk bekerja saling bergantung satu sama lain atas tugas-
tugas bersama, dan melalui penggunaan struktur penghargaan kooperatif, belajar
untuk menghargai satu sama lain. Johnson & Johnson Rusman (2010, hal. 47)
menyatakan bahwa tujuan pokok belajar kooperatif adalah memaksimalkan belajar
siswa untuk peningkatan prestasi akademik dan pemahaman baik secara individu
maupun secara kelompok.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa
tujuan pembelajaran kooperatif adalah agar siswa mampu bekerjasama dalam
kelompok dalam memecahkan masalah, melatih keterampilan dan menerima
keberagaman sosial.
10. Jenis–jenis PembelajaranKooperatif
Pembelajaran kooperatif merupakan modelpembelajaranyang memiliki
banyak tipe atau jenis dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
Pembelajarankooperatifterdapat beberapa variasi model yang dapat
diterapkan,diantaranya:Student Team Achivement Diviaion (STAD), Jigsaw,
Group Investigation(GI),setidaknya terdapat empat pendekatan yang seharusnya
merupakan bagian dari kumpulan strategi guru dalam menerapkan model
pembelajaran kooperatif yaitu STAD, jigsaw, investigasi kelompok ( Team Games
Tournament atau TGT), dan pendekatan struktural yang meliputi Think Pair Share
(TPS) dan Numbered Head Together (NHT)
Model pembelajaran kooperatif yang digunakan dalam penelitian tindakan
kelas ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament,
dalam proses pembelajaran siswa dituntun untuk belajar dan bekerja
secaraberkelompok.
H. Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT)
6. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif TipeTGT
Model pembelajaran kooperatif tipeTeams Games Tournament (TGT)
sebagai salah satu tipe model pembelajaran kooperatif yang dapat diterapkan
dalam proses pembelajaran Biologi. Rusman (2010, hal. 47) menyatakan bahwa
TGT merupakan prosedur pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada
kelompok untuk berkompetisi dengan kelompok lain sehingga siswa bergairah
belajar. Penerapan pembelajaran dalam TGT siswa memainkan permainan dengan
anggota tim lain untuk memperoleh tambahan poin untuk skor tim mereka.
Mulyatiningsih (2010, hal. 244) TGT melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa
harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor teman sebaya
dan mengandung unsur permainan danpenguatan.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa
model pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah suatu pembelajaran yang
menempatkan siswa kedalam kelompok belajar yang heterogen dan menerapkan
unsur permainan turnamen dalam pembelajaran untuk memperoleh poin bagi skor
tim.
7. Langkah–langkah PembelajaranTGT
Ada beberapa langkah dalam penggunaan model pembelajaran TGT yang
perlu diperhatikan. Langkah-langkah penggunaan model pembelajaran TGT.
Menurut Slavin (2010: 106-7) dalam terdapat lima komponen dalam TGT, yaitu
presentasi kelas, tim, game, turnamen, dan rekognisitim.
a) Presentasikelas
Presentasi kelas digunakan guru untuk menyampaikan materi pelajaran
melalui pengajaran langsung atau diskusi yang dipimpin oleh guru. Presentasi
kelas juga dimanfaatkan guru untuk menyampaikan teknik pembelajaran yang
akan digunakan, sehingga siswa dapat melaksanakan setiap kegiatan dalam
langkah-langkah TGT dengan baik.
b) Kelompok(team)
Tim atau kelompok dalam TGT dibentuk berdasarkan keragaman
kemampuan akademik siswa, yaitu kemampuan akademik tinggi, sedang, dan
rendah. Fungsi utama dari tim ini yaitu memastikan bahwa semua anggota tim
benar-benar belajar dan mempersiapkan anggotanya untuk dapat menjawab
soal dengan baik pada saat turnamen.Setelah guru menyampaikan materi
pelajaran, siswa berkumpul untuk mempelajari lembar kegiatan. Pembelajaran
dalam tim mencakup pembahasan permasalahan bersama, membandingkan
jawaban, dan mengoreksi tiap pemahaman apabila anggota tim ada yang
membuat kesalahan.
c) Permainan(game)
Game atau permainan terdiri atas pertanyaan-pertanyaan yang
dirancang untuk menguji pengetahuan siswa yang diperoleh dari presentasi
kelas dan pelaksanaan kerja tim. Setiap siswa mewakili masing-masing tim
untuk bermain game di atas meja turnamen. Dalam satu permainan terdiri dari
kelompok pembaca, kelompok penantang I, kelompok penantang II, dan
seterusnya sejumlah kelompok yang ada.
d) Turnamen(tournament)
Turnamen merupakan sebuah kegiatan berlangsungnya game, setelah
guru memberikan presentasi di kelas dan tim telah berdiskusi membahas
lembar kegiatan. Guru menempatkan siswa ke dalam meja turnamen. Siswa
yang memiliki kemampuan akademik yang relatif sama duduk dalam meja
turnamen yang sama untuk melakukan turnamen. Kompetisi yang seimbang ini
memungkinkan siswa berkontribusi secara maksimal terhadap skor tim. Pada
pelaksanaan turnamen, setiap siswa berusaha mendapatkan poin tertinggi di
setiap meja turnamen. Poin yang mereka peroleh kemudian digabungkan
dengan anggota lainnya yang berada pada meja turnamen yang berbeda untuk
dijumlahkan menjadi skor tim. Penentuan tim yang menjadi pemenang dalam
turnamen didasarkan pada banyaknya skor yang merekaperoleh.
e) RekognisiTim
Tim akan mendapatkan sertifikat atau bentuk penghargaan lain apabila
skor mereka mencapai kriteria tertentu. Penghargaan tim sangat penting untuk
memberikan pengertian kepada siswa bahwa keberhasilan tim merupakan
keberhasilan semua anggota tim, bukan semata-mata keberhasilan individu.
Hal ini akan memotivasi siswa untuk membantu teman satu tim dalam belajar
demi keberhasilan timnya.
Mulyatiningsih (2010, hal. 245) langkah-langkah pembelajaran TGT
secara runtut implementasinya terdiri dari 5 komponen, yaitu:
1) PenyajianKelas
Pada awal pembelajaran guru menyampaikan materi dikelas,
biasanya dilakukan dengan pengajaran langsung atau dengan ceramah dan
tanya jawab
2) Pembentukan kelompok(team)
Satu kelompok terdiri dari 4-5 orang siswa yang anggotanya
heterogen. Masing–masing kelompok diberi tugas untuk belajar bersama
supaya semua anggota kelompok dapat memahami materi pelajaran dan
dapat menjawab pertanyaan dengan optimal pada saat game dan tournamen
mingguan.
3) Game
Guru menyiapkan pertanyaan (game) untuk menguji pengetahuan
yang diperoleh siswa dari penyajian kelas dan belajar kelompok. Siswa
memilih nomor game dan mencoba menjawab pertanyaan yang sesuai
dengan nomor itu. Siswa yang dapat menjawab pertanyaan dengan benar
akan mendapat skor, kemudian skor tersebut dikumpulkan untuk turnamen.
4) Turnamen
Turnamen dilakukan seminggu sekali atau setiap satu satuan
materi pelajaran telah selesai dilaksanakan. Siswa melakukan permainan
(game) akademik yaitu dengan cara berkompetisi dengan anggota tim yang
memiliki kesamaan tugas / materi yang dipelajari. Guru menyiapkan
beberapa meja turnamen. Setiap meja diisi tiga siswa yang memiliki
kemampuan setara dari kelompok yangberbeda.
5) Teamrecognize
Team yang menunjukan kinerja paling baik akan mendapat
penghargaan atau sertifikat. Seperti layaknya lomba, tim yang paling
banyak mengumpulkan poin/ skor akan mendapat predikat juara umum,
kemudian juara berikutnya berurutan sesuai dengan jumlah poin / skor
yang berhasil diraihnya.
Dari dua pendapat ahli di atas, peneliti menerapkan langkah-
langkah model pembelajaran kooperatif tipe TGT menurut pendapat
Slavin. Karena langkah-langkah tersebut dijelaskan secara rinci pada
tahapan-tahapan serta kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam
mengimplementasikan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Selain itu,
pembelajaran TGT dapat menambah semangat belajar dan rasa percaya diri
siswa, menjadikan siswa aktif dalam proses pembelajaran, menjadikan
pembelajaran lebih bermakna dan tidak monoton. Langkah-langkah
pembelajaran TGT menurut Slavin (2010: 106-7) yaitu sebagai berikut :
(1) Presentasikelas
(2) Kelompok(team)
(3) Permainan(game)
(4) Turnamen(tournament)
(5) Rekognisitim
8. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT
Penerapan model TGT dalam pembelajaran di kelas, memiliki beberapa
kekurangan dan kelebihan. Berikut ini beberapa kelebihan dan kekurangan
TGT(Mulyatiningsih, 2010, hal. 245).
Kelebihan TGT:
a) Dalam kelas kooperatif siswa memiliki kebebasan untuk berinteraksi dan
menggunakanpendapatnya.
b) Rasa percaya diri siswa menjaditinggi.
c) Perilaku mengganggu terhadap siswa lain menjadi lebih kecil.
d) Motivasi belajar siswabertambah.
e) Pemahaman yang lebih mendalam terhadap materipelajaran.
f) Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan, toleransi antara siswa dengan
siswa dan antara siswa denganguru.
g) Kerjasama antar siswa akan membuat interaksi belajar dalam kelas menjadi
hidup dan tidakmembosankan.
Kekurangan TGT:
1) Sering terjadi dalam kegiatan pembelajaran tidak semua siswa ikut
serta menyumbangkanpendapatnya.
2) Kekurangan waktu untuk proses pembelajaran.
3) Kemungkinan terjadinya kegaduhan kalau guru tidak dapat
mengelolakelas.
Model pembelajaran TGT juga memiliki kelebihan dan kekuranga,
antara lain:
Kelebihan:
(a) Keterlibatan siswa dalam belajartinggi
(b) Siswa menjadi semangat dalambelajar
(c) Pengetahuan yang diperoleh siswa bukan hanya semata-mata dari
guru tetapi juga melalui konstruksi sendiri olehsiswa
(d) Dapat menumbuhkan sikap-sikap positif dalam diri siswa,seperti
kerjasama, toleransi dan tanggung jawab,serta bisa menerima
pendapat oranglain
(e) Melatih siswa mengungkapkan atau menyampaikangagasan
atauidenya
Kelemahan:
(1) Bagi para pengajar pemula, model ini membutuhkanwaktu
yangbanyak
(2) Membutuhkan sarana dan prasarana yangmemadai
(3) Dapat menumbuhkan suasana gaduh dikelas
(4) Siswa terbiasa dengan adanyahadiah
Mulyatiningsih,(2010, hal. 244) menyatakan bahwa TGT
melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaanstatus,
melibatkan siswa sebagai tutor teman sebaya dan mengandung unsur
permainan dan penguatan.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran TGT memiliki beberapa kelebihan seperti menjadikan siswa
lebih terlibat dalam pembelajaran, pemahaman lebih mendalam mengenai
materi, siswa menjadi lebih semangat dalam pembelajaran,disamping itu
pembelajaran TGT juga memiliki beberapa kelemahan yaitu,
membutuhkan waktu yang cukup lama dalam penerapannya,
memungkinkan terjadinya kegaduhan dalam kelas, dan menjadikan siswa
terbiasa dengan adanyahadiah.
9. Aktivitas Belajar
Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang menyediakan
kesempatan belajar sendiri atau melakukan aktivitas sendiri. Proses pembelajaran
yang dilakukan di dalam kelas merupakan aktivitas mentransformasikan
pengetahuan, sikap, dan ketrampilan (Aunurahman, 2014: hal. 25). Aktivitas
merupakan prinsip atau asas yang sangat penting dalam interaksi belajar mengajar.
Saat pembelajaran belangsung siswa mampu memberikan umpan balik terhadap
guru. Hartanto (2011: 192)menyatakan bahwa aktivitas belajar merupakan
aktivitas yang bersifat fisik maupun mental. Dalam kegiatan belajar keduanya
saling berkaitan. Oemar Hamalik (2009: 179) menyatakan bahwa aktivitas belajar
merupakan kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Aktivitas belajar dapat terwujud apabila siswa terlibat belajar secara aktif.
Martinis Yamin (2007: 82) mendefinisikan belajar aktif sebagai usaha manusia
untuk membangun pengetahuan dalam dirinya. Pembelajaran akan menghasilkan
suatu perubahan dan peningkatan kemampuan, pengetahuan dan ketrampilan pada
diri siswa. Siswa mampu menggali kemampuannya dengan rasa ingin tahunya
sehingga interaksi yang terjadi akan menjadi pengalaman dan keinginan untuk
mengetahui sesuatu yang baru.
Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar
merupakan kegiatan atau tindakan baik fisik maupun mental yang dilakukan oleh
individu untuk membangun pengetahuan dan ketrampilan dalam diri dalam
kegiatan pembelajaran. Aktivitas belajar akan menjadikan pembelajaran yang
efektif. Guru tidak hanya menyampaikan pengetahuan dan ketrampilan saja.
Namun, guru harus mampu membawa siswa untuk aktif dalam belajar.
Terdapat 9 aspek untuk menumbuhkan aktivitas siswa dalam kegiatan
pembelajaran (Martinis Yamin, 2007: 84) yaitu:
a. Memberikan motivasi pada siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran.
b. Memberikan penjelasan pada siswa mengenai tujuan yang akan dicapai
dalam pembelajaran.
c. Mengingatkan kompetensi prasyarat.
d. Memberikan topik atau permasalahan sebagai stimulus siswa untuk
berpikir terkait dengan materi yang akan dipelajari.
e. Memberikan petunjuk kepada siswa cara mempelajarinya
f. Memunculkan aktivitas dan partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran.
g. Memberikan umpan balik (feed back).
h. Memantau pengetahuan siswa dengan memberikan tes.
i. Menyimpulkan setiap materi yang disampaikan di akhir pelajaran.
Beberapa cara di atas yang dilakukan untuk menumbuhkan aktivitas belajar
siswa. Tentunya, dalam hal ini guru menjadi pendorong bagi siswa dalam belajar.
Guru mampu melaksanakan perannya terhadap siswa dalam belajar, membimbing,
mengarahkan bahkan memberikan tes untuk mengukur seberapa besar kemampuan
siswa dalam pembelajaran
I. Motivasi Belajar
1. Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi belajar merupakan salah satu faktor yang turut menentukan
keefektifan dalam pembelajaran. Seorang peserta didik akan belajar dengan baik
apabila ada faktor pendorongnya yaitu motivasi belajar. Peserta didik akan belajar
dengan sungguh-sungguh jika memiliki motivasi belajar yang tinggi.Menurut
Dalyono (2009: 54) motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada
siswa yang sedang belajar untuk mengadakan tingkah laku, pada umumnya dengan
beberapa indikator atau unsur-unsur yang mendukung. Indikator-indikator
tersebut, antara lain: adanya hasrat dan keinginan berhasil, dorongan dan
kebutuhan dalam belajar, harapan dan cita-cita masa depan, penghargaan dalam
belajar, dan lingkungan belajar yang kondusif.
Selain itu, Hartanto (2011: 31). menyebutkan motivasi belajar adalah
keseluruhan daya penggerak psikis didalam siswa yang menimbulkan kegiatan
belajar itu demi mencapai suatu tujuan. Motivasi belajar adalah seluruh daya
penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin
kelangsungan dari kegiatan belajar yang memberikan arah pada kegiatan belajar
sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat dicapai.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar
adalah seluruh daya penggerak psikis yang ada dalam diri individu siswa yang
dapat memberikan dorongan untuk belajar demi mencapai tujuan dari belajar
tersebut.
2. Peran dan Fungsi Motivasi Belajar
Menurut Menurut Dalyono (2009: 58), peran penting motivasi belajar dan
pembelajaran, antara lain:
a. Peran motivasi belajar dalam menentukan penguatan belajar. Motivasi
dapat berperan dalam penguatan belajar apabila seorang anak yang sedang
belajar dihadapkan pada suatu masalah yang menentukan pemecahan dan
hanya dapat dipecahkan berkat bantuan hal-hal yang pernah dilalui.
b. Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar. Peran motivasi dalam
memperjelas tujuan belajar erat kaitannya dengan kemaknaan belajar. Anak
akan tertarik untuk belajar sesuatu, jika yang dipelajari itu sedikitnya sudah
dapat diketahui atau dinikmati manfaatnya oleh anak.
c. Motivasi menentukan ketekunan belajar. Seorang anak yang telah
termotivasi untuk belajar sesuatu berusaha mempelajari dengan baik dan
tekun dengan harapan memperoleh hasil yang lebih baik.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa peran dan fungsi
motivasi belajar adalah sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi
sehingga untuk mencapai prestasi tersebut peserta didik dituntut untuk
menentukan sendiri perbuatan-perbuatan apa yang harus dilakukan untuk
mencapai tujuan belajarnya.
3. Ciri-ciri Orang yang Memiliki Motivasi Belajar
Ciri-ciri orang yang memiliki motivasi dalam belajar menurut Mustaqim
(2011: 92), yaitu:
a. Tekun menghadapi tugas-tugas dan dapat bekerja terus-menerus sampai
pekerjaannya selesai.
b. Ulet dan tidak mudah putus asa dalam menghadapi kesulitan.
c. Memungkinkan memiliki minat terhadap bermacam-macam masalah.
d. Lebih sering bekerja secara mandiri.
e. Cepat bosan dengan tugas-tugas rutin.
f. Jika sudah yakin dapat mempertahankan pendapatnya.
g. Tidak akan melepaskan sesuatu yang telah diyakini.
h. Sering mencari dan memecahkan masalah soal-soal.
4. Prinsip-prinsip Motivasi Belajar
Mustaqim. (2011: 98) menyebutkan bahwa prinsip yang dapat diterapkan
untuk meningkatkan motivasi belajar adalah sebagai berikut:
a. Peserta didik akan lebih giat apabila topik yang akan dipelajari menarik
dan berguna bagi dirinya.
b. Tujuan pembelajaran disusun secara jelas dan diinformasikan kepada
peserta didik agar mereka mengetahui tujuan belajar tersebut.
c. Peserta didik selalu diberi tahu tentang hasil belajarnya.
d. Pemberian pujian dan reward lebih baik daripada hukuman, tapi sewaktu-
waktu hukuman juga diperlukan.
e. Memanfaatkan sikap, cita-cita dan rasa ingin tahu peserta didik.
f. Usahakan untuk memperhatikan perbedaan setiap peserta didik, misalnya
perbedaan kemauan, latarbelakang dan sikap terhadap sekolah atau subjek
tertentu.
g. Usahakan untuk memenuhi kebutuhan peserta didik dengan selalu
memperhatikan mereka dan mengatur pengalaman belajar yang baik agar
siswa memiliki kepuasan dan penghargaan serta mengarahkan pengalaman
belajarnya ke arah keberasilan, sehingga memiliki kepercayaan diri dan
tercapainya prestasi belajar.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa ada beberapa prinsip-
prinsip untuk meningkatkan motivasi belajar siswa yaitu jika topik yang akan
dipelajari menarik dan berguna, tujuan pembelajaran pun disusun secara jelas,
hasil belajar peserta didik harus diberitahukan, pemberian reward bagi yang
berprestasi, memanfaatkan sikap-sikap, cita-cita dan rasa ingin tahu peserta
didik, memperhatikan perbedaan mereka, dan berusaha memenuhi kebutuhan
peserta didik dengan memperhatikannya.
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Menurut Mustaqim. (2011: 104). motivasi belajar dipengaruhi oleh tiga
komponen, yaitu:
a. Dorongan kognitif, yaitu kebutuhan untuk mengetahuhi, mengerti, dan
memecahkan masalah. Dorongan ini timbul di dalam proses interaksi
antara siswa dengan tugas/ masalah.
b. Harga diri, yaitu ada siswa tertentu yang tekun belajar dan melaksanakan
tugas-tugas bukan terutama untuk memperoleh pengetahuan atau
kecakapan, tetapi untuk memperoleh status dan harga diri.
c. Kebutuhan berafiliasi, yaitu kebutuhan untuk menguasai bahan pelajaran/
belajar dengan niat guna mendapatkan pembenaran dari orang lain/ teman-
teman. Kebutuhan ini sukar dipisahkan dengan harga diri.
10. Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Batanghari
Sekolah Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Batanghari berdiri sejak tahun
1947 dengan nama awal SMA Muara Bulian. Setelah bernama SMA Muara Bulian
nama SMA berganti menjadi Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Batanghari. Pada
Februari 2000 berdasarkan SK Bupati Batang Hari. SDN No.13/I Muara Bulian
berlokasi di pusat kota Muara, yang menepati lahan seluas 8.000 m2. Kondisi
masyarakat di sekitar SMA sangat beragam.
Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Batanghari telah mengalami
perkembangan pembangunan sarana fisik dan hingga tahun 2019 telah memiliki 23
ruang belajar, 1 Ruang Perpustakaan, 1 Labor IPA, 1 Labor Komputer, 1 Ruang
Kepala Sekolah dan 1 Ruang Guru. Atas dasarkebijakan sekolah tentang program
Berinfaq Jum’at yang dilakukan siswa serta bantuan dari wali murid,
maka.Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Batanghari telah membangun sebuah
mushala Sebagai sarana peningkatan kualitas pembelajaran Pendidikan Agama
Islam. Selama berdiri.
J. Studi Relevan
Penelitian yang relevan merupakan tinjauan terhadap sejumlah penelitian atau
kajian yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu guna menghindari kemungkinan
duplikasi terhadap penelitian sejenis dan untuk membedakan antara penelitian sebelum
dan sesudahnya.
Ada beberapa penelitian yang secara tidak langsung isinya berkaitan dengan
tema pembahasan penelitian penulis yang berjudul “penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe Team GamesTournament dalam meningkatkan motivasi belajar siswa
Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Batanghari”.
Tabel II.1. Studi Relevan
No Judul Hasil Persamaa
n
Perbedaan
1 Penerapan
Team Game
Tournament
untuk
Meningkatka
n Aktivitas
dan Hasil
Hasil dari penelitian
mengungkapkan bahwa melalui
kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan model Cooperative
Learning tipe Team Game
Tournament menunjukkan aktivitas
dan hasil belajar siswa pada
Di mana
sama-sama
menggunak
an metode
Penelitian
Tindakan
Kelas
Di mana
penelitian
ini
menfokuska
n pada
pembelajara
n Tematik
Belajar
Siswa pada
Pembelajaran
Tematik
Kelas IV B
SD Negeri
01 Metro
Pusat Tahun
Pelajaran
pembelajaran Tematik meningkat
dibandingkan dengan sebelum
menggunakan Model Cooperative
Learning tipe team game
tournament
dengan dua
siklus
sedangkan
penulis pada
pelajaran
biologi
2 Penggunaan
Model
Pembelajaran
Team Game
Tournament
dengan
Media
Biokwartet
terhadap
Hasil Belajar
Siswa pad
Materi
Invertebrata
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa siswa dalam penelitian
diperoleh dari nilai akhir siswa
untuk mengetahui ketuntasan
belajar siswa secara individu
maupun secara klasikal, nilai akhir
yang diperoleh pada kelas
eksperimen menunjukkan bahwa
100% siswa tuntas dalam
pembelajaran
Di mana
sama-sama
menggunak
an metode
Penelitian
Tindakan
Kelas
dengan dua
siklus
Di mana
penelitian
ini
menfokuska
n pada
penamnahan
media yaitu
Media
Biokwartet
3 Penerapan
Model
Pembelajaran
Kooperatif
Tipe Teams-
Games-
Tournament
(TGT) Untuk
Meningkatka
n Prestasi
Belajar
Siswa Dalam
Pembelajaran
Matematika
Di MI
Nilai rata-rata kelas (mean) dan
penilaian dengan standard skala 1-
100, diperoleh data pada post test
siklus I nilai yang tuntas KKM
mencapai 13 (87%) dengan nilai
rata-rata kelas 66,4. Pada siklus II
terjadi peningkatan yang sangat
signifikan. Nilai yang tuntas KKM
mencapai 15 (100%) dengan nilai
rata-rata kelas 84,1. Maka peneliti
dapat menyimpulkan bahwa
penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe Teams-Games-
Tournament (TGT) ini dapat
meningkatkan prestasi belajar
Di mana
sama-sama
menggunak
an metode
Penelitian
Tindakan
Kelas
dengan dua
siklus
Di mana
penelitian
ini
menfokuska
n pada
pembelajara
n
Matematika
sedangkan
penulis pada
pelajaran
biologi
Ma’arif
Kediwung
Tahun
Pelajaran
2012/2013
siswa dalam pembelajaran
Matematika kelas V MI Ma’arif
Kediwung Tahun pelajaran
2012/2013. Prestasi meningkat dari
rendah menjadi sangattinggi
4 Penerapan
Model
Pembelajaran
Kooperatif
Tipe Teams
Games
Tournament
(TGT) Untuk
Meningkatka
n Hasil
Belajar IPS
Siswa
Sekolah
dasar
Aktivitas guru mengalami
peningkatan dengan skor rata-rata
dari siklus I 62,5%, siklus II
78,12% dan siklus III 93,75%.
Aktivitas siswa selama proses
pembelajaran dengan skor rata-rata
pada siklus I 70,22%, siklus II
78,19% dan siklus III 92,72%. Data
hasil belajar siswa pada siklus I
47,61%, siklus II 76,19% dan siklus
III 90,47%model pembelajaran
kooperatif tipe Teams Games
Tournament (TGT) dapat
meningkatkan hasil belajar IPS
siswa kelas IV SDN Klantingsari 1
Tarik-Sidoarjo
Di mana
sama-sama
menggunak
an metode
Penelitian
Tindakan
Kelas
dengan dua
siklus
Di mana
penelitian
ini
menfokuska
n pada mata
pelajaran
IPS
K. Kerangka Berpikir
Proses belajar mengajar adalah kegiatan yang dilakukan dalam pendidikan
formal ataupun non formal. Dalam prosesnya tercangkup didalamnya dari mulai guru,
siswa, sekolah dan juga sarana dan prasarana. Model pembelajaran mengacu pada
pendekatan yang akan digunakan, termasuk didalamnya tujuan-tujuan pembelajaran,
tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran dan pengelolaan
kelas. Adapun kerangka berpikit penelitian ini sebagai berikut:
Gambar II.I. Kerangka Berpikir
Keterangan :
Bagian yang diteliti
Ruang lingkup keseluruhan
L. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan tinjauan pustaka di atas maka dapat dirumuskan hipotesis dari
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Proses Belajar Mengajar
Guru Siswa Sekolah Sarana
dan
Prasarana
Metod
e
Model Strategi Pendekatan
Kooperatif Discover
learning
Ceramah individual
Team
Game
Tourname
nt (TGT)
Student
Team
Achievem
ent
Division
(STAD)
Jigsaw Group
investigation
(GI)
Hasil Prestasi Motivasi
Tipe dll
dll
dll
Keaktifan dll
Ha : Ada peningkatan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team
GamesTournament dalam meningkatkan motivasi belajar siswa
Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Batanghari Tahun Pelajaran
2019/2019.
Ho : Tidak ada peningkatan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
Team GamesTournament dalam meningkatkan motivasi belajar siswa
Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Batanghari Tahun Pelajaran
2018/2019
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang mempunyai ciri
atau karakteristik utama dalam penelitian tindakan kelas yaitu adanya kesepakatan
yang dilakukan oleh sejumlah siswa dalam suatu kelompok belajar dengan kelompok
lainnya misalnya kelompok belajar diskusi, materi pembelajaran jauh dari kebutuhan
siswa, dan kegiatan belajar berpusat pada guru, sehingga kian membingungkan apa
yang siswa inginkan. dimana menggunakan strategi pemecahan masalah
memanfaatkan tindakan nyata dalam bentuk proses pembelajaran inovatif yang di
coba dalam mendeteksi dan memecahkan masalah.
Desain atau rancangan dalam penelitian ini dibuat dalam beberapa siklus,
dimana setiap pelaksanaan siklus meliputi planning (perencanaan), action (tindakan)
observation (pengamatan), dan reflection (refleksi) (Darmadi, 2015, hal. 113) bentuk
dari desain atau rancangan penelitian adalah sebagai berikut:rancangan atau perencana
awal, sebelum mengadakan penelitian penulis menyusun rumusan masalah, tujuan dan
membuat rencana tindakan, termasuk didalamnya instrumen penelitian dan perangkat
pembelajaran. Dan rancangan atau rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi,
penulis membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya.
Darmadi menjelaskan PTK melalui paparan gabungan definisi dari tiga kata,
Penelitian + Tindakan + Kelas sebagai berikut:
1.Penelitian adalah kegiatan mencrmati suatu objek, menggunakan aturan
metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat
untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting
bagipeneliti.
2.Tindakan adalah sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan
tertentu yang dalam penelitian berbentuk rangkaian sikluskegiatan.
25
SIKLUS PELAKSANAANPTK
3.Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima
pelajaran yang sma dari seorang guru.
Desain penelitian terdapat berbagai macam, antara lain desain penelitian
Kemmis Dan Taggart, Jhon Elliot, Kurt Lewin, Hopkins Dan Mc Kunan. Model yang
digunakan pada penelitian ini adalah model yang dikembangkan oleh Jhon Elliot.
Konsep pokok tindakan model Jhon Elliot terdiri dari empat komponen yaitu:
Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan, Refleksi.
Gambar 3.1 Desain model Jhon Elliot (Darmadi.
2015. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi
Aksara)
B. Setting dan Subjek Penelitian
1. Setting Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Januri sampai bulan Maret
pada semester II (Genap) di kelas XI mata pelajaran Biologi di Sekolah Menengah
Atas Negeri 11 Batanghari.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa kelas XI mata pelajaran Biologi di Sekolah
Menengah Atas Negeri 11 Batanghari. Dengan jumlah siswa sebanyak 26 orang,
yang terdiri dari laki-laki. Berdasarkan pada observasi awal peneliti pada kelas ini
banyak siswa yang pasif pada saat proses pembelajaran berlangsung, bahkan ada
beberapa siswa yang sibuk dengan aktifitasnya sendiri pada saat guru menjelaskan
pelajaran, dan pada akhirnya hasil belajar yang diperoleh siswa di bawah KKM.
C. Prosedur Umum Penelitian
Penelitian didesain dan dilaksanakan dalam tiga siklus, masing-masing siklus
dengan dua kali pertemuan dan tahap di setiap siklus di antaranya tahap: perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, refleksi dan dilaksanakan oleh peneliti dalam upaya
meningkatkan proses belajar siswa menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Team
GamesTournament dalam meningkatkan motivasi belajar siswa Sekolah Menengah
Atas Negeri 11 Batanghari.
1. Perencanaan siklus I.
a) Perencanaan
Setelah melakukan evaluasi tindakan prasiklus, selanjutnya pada tahap ini
peneliti mengembangkan perencanaan tindakan di siklus I dengan upaya tindakan
lebih meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa dalam prosesnya peniliti
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Team GamesTournament dalam
meningkatkan motivasi belajar siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 11
Batanghari sub pokok sistem reproduksi manusia. Adapun kegiatan yang dilakukan
pada tindakan perencanaan siklus I yaitu dengan langkah-langkah sebagai berikut:
(1) Mengidentifikasi Masalah-masalah khusus yang dialami pada perencanaan
siklus.
(2) Mengembangkan skenario model pembelajaran dengan membuat RPP
(rancangan pelaksanaan pembelajaran).
(3) Mengunakan media dan alat peraga berupa benda konkret untuk
pembelajaran Biologisub materi sistem reproduksi manusia dengan
pendekatan team games tournament.
(4) Mengunakan lembar observasi siswa (LOS) dan informasi guru selama
pembelajaran Biologisub materi sistem reproduksi manusia dengan
pendekatan team games tournament.
(5) Melaksanakn kuis (tes).
b) Pelasaknaan
Kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahap ini adalah:
(1) Guru menyiapkan rencana pembelajaran.
(2) Guru menggunakankan lembar pengamatan aktifitas siswa dan informasi
guru.
(3) Guru melaksanakan kegiatan awal pembelajaran diantaranya: a)
menyiapkan kesiapan kelas, b) berdoa, c) persepsi, d) menyampaikan
tujuan pembelajaran, e) memberikan motivasi.
(4) Guru menyampaikan materi pokok pengertian sistem reproduksi manusia
di pertemuan 1 pada siswa, kemudian pertemuan 2 guru menyampaikan
materi bagian-bagian ekosistem pada siswa, selanjutnya di pertemuan ke 3
guru menyampaikan macam-macam fungsinya berdasarkan letaknya pada
materi sistem reproduksi manusia pada siswa.
(5) Guru menjelaskan aplikasi ekosistem dalam kehidupan sehari-hari dengan
menggunakan media visual (animasi).
(6) Guru menyuruh siswa untuk menemukan aplikasi-aplikasi lain dari system
pencernaan dalam kehidupan sehari-hari.
(7) Guru meminta kepada beberapa orang siswa untuk menyampaikan atau
mempresentasikan hasil pemikiran mereka.
(8) Guru memberikan bimbingan dan bantuan kapada siswa yang mengalami
kesulitan belajar.
(9) Guru memberikan klarifikasi atas pemikiran-pemikiran yang telah
disampaikan oleh beberapa orang siswa tersebut.
(10) Guru memberikan penghargaan atau reward berupa snack ringan kepada
siswa yang berhasil mempresentasikan hasil pemikiran di depan kelas.
c) Pengamatan
Di dalam kegiatan pengamatan ini guru mencatat semua proses yang
terjadi dalam tindakan model pembelajaran, guru menganalisis tentang tindakan
siklus I yang telah dilakukan serta mencatat kelemahan ataupun ketidaksesuaian
antara skenario pembelajaran dengan respon dari siswa yang tidak diharapkan.
Adapun kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahap ini adalah:
a. Pengamatan terhadap informasi guru, meliputi penguasaan materi dan
penguasaan dalam menerapkan model pembelajaran “sains” teknologi
masyarakat dan pengelolaan kelas dalam membelajarkan Biologisub
materi sistem reproduksi manusia pada manusia.
b. Pengematan terhadap aktivitas minat siswa, meliputi: a) keantusiasan
siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, b) keberanian atau
keaktifan siswa dalam bertanya, c) interkasi yang muncul dari siswa
dengan peserta didik, d) motivasi yang muncul pada siswa dan keberanian
siswa dalam mengemukakan pendapat.
c. Pengamatan terhadap keaktifan dan hasil belajar siswa, meliputi: a) Rata-
rata nilai ketuntasan keaktifan dan hasil belajar siswa kelas XI mata
pelajaran Biologi di Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Batanghari. b)
banyaknya siswa yang tuntas belajar, c) presentase ketuntasan belajar
secara klasikal.
d) Refleksi
Refleksi dilakukan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah
dilakukan pada prasiklus dan siklus I. Dan analisis digunakan untuk mengetahui
kekurangan aspek-aspek yang diamati pada prasiklus dan siklus I. untuk
merencanakan siklus II atau tindakan berikutnya. Pada tahap refleksi, peneliti
melakukan kegiatan sebagai berikut:
a. Menganalisis lembar pengamatan performasi guru selama proses
pembelajaran Biologisub materi sistem reproduksi manusia pada manusia
melalui model pembelajaran “sains” teknologi masyarakat.
b. Menganalisis hasil kerja siswa terhadap kuis dan Los yang diberikan.
c. Menyimpulkan apakah hipotesis tindakan tercapai atau tidak. Jika berhasil,
ditandai dengan perfonmasi guru, bahwa keaktifan dan hasil belajar dan
aktifitas siswa yang sesuai dengan indikator keberhasilan (meningkat).
Maka penerapan model pembelajaran “sains” teknologi masyarakat
dikatakan berhasil. Jika performansi guru, keaktifan dan hasil belajar dan
aktifitas siswa tidak menunjukan ke arah peningkatan, maka akan
ditindakan lanjuti pada siklus seterusnya, sampai mendapatkan ke arah
yang menunjukan adanya peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa
dalam pembelajaran Biologi.
2. Perencanaan siklus II.
1) Perencanaan
Setelah melakukan evaluasi tindakan prasiklus dan siklus, selanjutnya pada
tahap ini peneliti mengembangkan perencanaan tindakan di siklus II dengan upaya
tindakan lebih meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa dalam proses model
pembelajaran “sains” teknologi masyarakat pada mata pelajaran Biologi sub pokok
ekosistem pada manusia. Adapun kegiatan yang dilakukan pada tindakan
perencanaan siklus II yaitu dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi Masalah-masalah khusus yang dialami pada perencanaan
prasiklus dan siklus.
b. Mengembangkan skenario model pembelajaran dengan membuat RPP
(rancangan pelaksanaan pembelajaran).
c. Mengunakan media dan alat peraga berupa benda konkret untuk
pembelajaran Biologisub materi sistem reproduksi manusia dengan
pendekatan team games tournament.
d. Mengunakan lembar observasi siswa (LOS) dan informasi guru selama
pembelajaran Biologisub materi sistem reproduksi manusia dengan
pendekatan team games tournament.
e. Melaksanakan kuis (tes).
2) Pelaksanaan
Kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahap ini adalah:
a. Guru menyiapkan rencana pembelajaran.
b. Guru menggunakankan lembar pengamatan aktifitas siswa dan informasi
guru.
c. Guru melaksanakan kegiatan awal pembelajaran diantaranya: a)
menyiapkan kesiapan kelas, b) berdoa, c) persepsi, d) menyampaikan
tujuan pembelajaran, e) memberikan motivasi.
d. Guru menyampaikan materi pokok mekanisme sistem reproduksi
manusiapada manusia di pertemuan 1 pada siswa, kemudian pertemuan 2
guru menyampaikan materi perbedaan sistem reproduksi manusia laki-laki
dan perempuanpada siswa, selanjutnya di pertemuan ke 3 guru
menyampaikan kelainan pada ekosistem pada siswa.
e. Guru menjelaskan aplikasi ekosistem dalam kehidupan sehari-hari dengan
menggunakan media visual (animasi).
f. Guru menyuruh siswa untuk menemukan aplikasi-aplikasi lain dari system
pencernaan dalam kehidupan sehari-hari.
g. Guru meminta kepada beberapa orang siswa untuk menyampaikan atau
mempresentasikan hasil pemikiran mereka.
h. Guru memberikan bimbingan dan bantuan kapada siswa yang mengalami
kesulitan belajar.
i. Guru memberikan klarifikasi atas pemikiran-pemikiran yang telah
disampaikan oleh beberapa orang siswa tersebut.
j. Guru memberikan penghargaan atau reward berupa snack ringan kepada
siswa yang berhasil mempresentasikan hasil pemikiran di depan kelas.
3) Pengamatan
Di dalam kegiatan pengamatan ini guru mencatat semua proses yang
terjadi dalam tindakan model pembelajaran, guru menganalisis tentang tindakan
siklus II yang telah dilakukan serta mencatat kelemahan ataupun ketidaksesuaian
antara skenario pembelajaran dengan respon dari siswa yang tidak diharapkan.
Adapun kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahap ini adalah:
a. Pengamatan terhadap informasi guru, meliputi penguasaan materi dan
penguasaan dalam menerapkan model Team Games Tournament pada sub
materi sistem reproduksi manusia pada manusia.
b. Pengematan terhadap aktivitas minat siswa, meliputi: a) keantusiasan
siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, b) keberanian atau
keaktifan siswa dalam bertanya, c) interkasi yang muncul dari siswa
dengan peserta didik, d) motivasi yang muncul pada siswa dan keberanian
siswa dalam mengemukakan pendapat.
c. Pengamatan terhadap keaktifan dan hasil belajar siswa, meliputi: a) Rata –
rata nilai ketuntasan keaktifan dan hasil belajar siswa kelas XI Biologi di
Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Batanghari. b) banyaknya siswa yang
tuntas belajar, c) presentase ketuntasan belajar secara klasikal.
4) Refleksi
Refleksi dilakukan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah
dilakukan pada prasiklus dan siklus I. Dan analisis digunakan untuk mengetahui
kekurangan aspek-aspek yang diamati pada prasiklus dan siklus I. untuk
merencanakan siklus II atau tindakan berikutnya. Pada tahap refleksi, peneliti
melakukan kegiatan sebagai berikut:
a. Menganalisis lembar pengamatan performasi guru selama proses
pembelajaran Biologisub materi sistem reproduksi manusia pada manusia
melalui model pembelajaran “sains” teknologi masyarakat.
b. Menganalisis hasil kerja siswa terhadap kuis dan Los yang diberikan.
c. Melakukan penyimpulan apakah hipotesis tindakan tercapai atau tidak.
Setelah dilakukan prasiklus, siklus I dan II maka peneliti akan mendapatkan
hasil dari setiap percobaan setiap siklus yang dilakukan Jika berhasil, ditandai dengan
perfonmasi guru, bahwa keaktifan dan hasil belajar dan aktifitas siswa yang sesuai
dengan indikator keberhasilan (meningkat). Maka penerapan model pembelajaran
“sains” teknologi masyarakat dikatakan berhasil. Jika performansi guru, keaktifan dan
hasil belajar dan aktifitas siswa tidak menunjukan ke arah peningkatan, maka akan
ditindakan lanjuti pada siklus seterusnya, sampai mendapatkan ke arah yang
menunjukan adanya peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran
Biologisehingga riset yang dilakukan peneliti lakukan sampai mendapatkan hasil yang
diharapkan.
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Jenis Data
Adapun jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data kualitatif
dan kuantitatif yang terdiri dari :
a) Motivasi siswa
b) Absensi siswa
2. Teknik pengumpulan data
a) Metode observasi
Metode observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses
yang tersusun dari berbagai proses psikologis. Teknik pengumpulan data
dengan observasi digunakan bila penelitian dilakukan berkenaan dengan
perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang
diamati tidak terlalu besar, Metode observasi diartikan sebagai pengamatan
dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek
penelitian.
Metode observasi digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara
mengadakan pengamatan langsung terhadap aktifitas siswa dalam proses
pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran Biologi di kelas XI Biologi di
Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Batangharikelas XI Biologi di Sekolah
Menengah Atas Negeri 11 Batangharisebelum dan sesudah menggunakan
Team Games Tournament dalam meningkatkan motivasi belajar siswa Sekolah
Menengah Atas Negeri 11 Batanghari.
Tabel 3. I.
Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Guru Mengajar dengan menggunakan Team
Games Tournament terhadap aktivitas belajar biologi
Variable Aspek Yang
Diamati
Sub Aspek No
Item
Tally Jumlah
%
Penggunaan
Team
Games
Tournament
Proses
pembelajaran
Biologi
dengan
menggunakan
Team Games
Tournament
terhadap
aktivitas
belajar
biologi
Membuka pembelajaran 1
Memeriksa kesiapan siswa 2
Melakukan apersepsi dan
motivasi 3
Menyampaikan tujuan
pembelajaran 4
Mengkondisikan kelas
menjadi beberapa kelompok
kecil
secara heterogen
5
Membimbing kelompok belajar
6
Menjelaskan materi dan
membantu siswa yang
mengalami kesulitan
7
Melakukan kontak mata
kepada siswa dengan saat
menjelaskan materi
8
Melakukan bahasa tubuh
kepada siswa dalam
pembelajaran
9
Memberi kesempatan untuk
bertanya. 10
Mengorganisasikan siswa
dalam kelompok belajar 11
Membimbing kelompok saat
mengerjakan lembar kerja
siswa
12
Membacakan aturan
Permainan dan
mempersiapkan kartu game
13
Mengkondisikan siswa untuk
bersiap mengikuti
tournament
14
Bersama siswa
menyimpulkan pembelajaran
dan menampilkan ringkasan
materi pembelajaran
15
Memeberikan nilai awal
kepada siswa 16
Memberikan penguatan 17
Mengadakan Pos Tes 18
Memberikan umpak balik
berupa PR dan pesan moral 19
Menutup pembelajaran
20
Tabel 3. II.
Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa
No.
Item
Aspek Yang Diamati Tally Jumlah
%
1 Jumlah siswa yang hadir
2 Antusias belajar siswa
3 Menyimak penjelasan guru
4 Mengamati teks, gambar dan vidio
5 Mengajukan pertanyaan pada guru
6 Keberanian untuk mengemukakan pendapat
7 Menanggapi jawaban temannya
8 Menjawab pertanyaan temannya
9 Menjawab pertanyaan guru
10 Bekerjasama menyelesaikan tugas
11 Melakukan diskusi dengan tanggungjawab
12 Melakukan permainan bersama teamnnya
13 Melakuakan kerjasama bersama temannya
14 Mempresentasikan hasil diskusi bersama
temannya
15 Menulis (mencatat) materi yang penting
16 Melaksanakan kegiatan berdasarkan petunjuk
guru
17 Jumlah siswa yang permisi keluar kelas
18 Membuat kesimpulan
b. Lembar keaktifan siswa
Lembar Observasi aktivitas siswa digunakan sebagai pedoman peneliti
dalam mengamati keaktifan siswa pada penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe Team GamesTournament dalam meningkatkan motivasi belajar
siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Batanghari.
E. Teknik Analisis Data
Kemudian data-data yang diperoleh dari penelitian baik melalui
pengamatan, tes, angket, atau metode lainnya kemudian diolah dengan analisis
deskriptif untuk menggambarkan keadaan peningkatan pencapaian indikator
keberhasilan tiap siklus dan untuk menggambarkan keberhasilan dalam melakukan
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team GamesTournament dalam
meningkatkan motivasi belajar siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Batanghari.
Adapun teknik pengumpulan data yang berbentuk kuantitatif berupa data-
data yang disajikan berdasarkan angka-angka maka menggunakan analisis deskriptif
persentase dengan rumus sebagai berikut :
𝑝 𝑛
x 100 %
(Sugiyono. 2017: 23)
1. Lembar Observasi
Lembar observasi berfungsi untuk mengumpulkan informasi tentang
kegiatan selama proses pembelajaran berlangsung dari tindakan yang telah
dilakukan guru terhadap siswa di dalam kelas. Adapun kisi-kisi yang digunakan
pada lembar observasi ini dapat dilihat pada Lampiran 1.
2. Lembar motivasi siswa
Lembar Observasi motivasi siswa digunakan sebagai pedoman peneliti
dalam mengamati motivasi siswa pada pelaksanaan pembelajaran Biologi dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team GamesTournament. Data
diambil dari lembar observasi motivasi siswa yang berbentuk pemberian skor
dengan mencentang skor 4 SS (Sangat Sering), skor 3 S (Sering), skor 2 J
(Jarang), serta skor 1 TP (Tidak Pernah). Data analisis untuk lembar observasi
motivasi siswa dengan cara deskriptif kuantitatif yang artinya mendeskripsikan
data berupa angka.
Penghitungan capaian keaktifan masing-masing siswa menggunakan rumus
sebagai berikut :
Capaian = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜 𝑦𝑎𝑛𝑔𝑑𝑖𝑝 𝑜𝑙 ℎ 𝑘𝑜 𝑚𝑎𝑘 𝑖𝑚𝑢𝑚 × 100%
Pedoman kriteria keaktifan siswa pada pembelajaran (Umar, 2011, hal. 18)
adalah sebagai berikut:
Tabel 3. III
Pedoman kriteria untuk keaktifan siswa
Capaian Kriteria
75% - 100% Tinggi
50% - 74,99% Sedang
25% - 49,99% Rendah
0% - 24,99% Sangat Rendah
Penskoran dilakukan sesuai dengan rubrik penilaian yang telah dibuat
peneliti. Nilai tes evaluasi akan dibandingkan antara siklus 1 dan siklus 2 apabila
mengalami peningkatan maka dapat diasumsikan bahwa pembelajaran
menggunakan pembelajaran melalui penerapan model pembelajaran kooperatif
tipe Team GamesTournament dalam meningkatkan motivasi belajar siswa
Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Batanghari.
F. Indikator Keberhasilan
Kriteria ketuntasan motivasi belajar Biologi yang berlaku di Sekolah
Menengah Atas Negeri 11 Batanghari70%. Sedangkan untuk mengetahui tingkat
keberhasilan penelitian tindakan ini dengan ketuntasan seperti yang diungkapkan
Arikuntobahwa penguasaan yang dicapai jika menggunakan prinsip belajar tuntas
yaitu dengan mengusai >70%, (Umar 2011, hal. 18). Jadwal Penelitian
Penelitian inipada awalnya dilakukan dengan pembuatan proposal, setelah
pembuatan proposal dilanjutkan dengan seminar proposal dan perbaikan hasil seminar
proposal skripsi. Setelah pengesahan judul dan melakukan izin riset, setelah
memperoleh maka penulis mengadakan pengumpulan data, dilanjutkan mengolah,
menganalisis, melakukan verifikasi data secara sistematis dalam waktu yang
berurutan. Adapun jadwal kegiatan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 3. IV
Jadwal penelitian
Catatan : Jadwal sewaktu-waktu dapat berubah
NO
KEGIATAN
Desember
2018
Januari
2019
Februari
2019
Maret
2019
April
2019
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penyusunan Proposal √
2 Perbaikan
Hasil proposal
√
3 Pengumpulan Data di
lapangan
√ √ √ √ √ √
4 Melakukan analisis
data
√ √ √ √ √ √ √ √ √
5 Perbaikan penulisan √ √ √ √ √
6 Perbaikan analisis
data bab I-II
√ √ √ √ √
7 Perbaikan analisis
data bab III-IV
√ √ √ √ √
8 Pengadaan laporan √ √ √ √ √ √ √
9 Jadwal
agenda
√ √ √
BAB IV
HASIL DAN DESKRIPSI DATA
A. Hasil Penelitian
1. Kondisi Awal (PraTindakan)
Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan
observasi. Tujuan pelaksanaan observasi adalah untuk mengetahui bagaimana
aktivitas siswa di dalam kelas pada saat mengikuti kegiatan pembelajaran.Kegiatan
pengamatan pertama dilakukan pada hari Senin tanggal 17Februari 2019. Data
yang diperoleh dari pengamatan pertama adalah guru belum menggunakan
pembelajaran kooperatif tipe Team GamesTournament dalam meningkatkan
motivasi belajar siswa pada saat pembelajaran Biologi berlangsung, selain itu
penggunaan metode ceramah yang dilakukan guru terlalu mendominasi sehingga
membuat siswa menjadi pasif. Kegiatan pengamatan kedua dilakukan pada senin
17Februari 2019. Dari hasil pengamatan bahwa guru menyampaikan materi masih
menggunakan metode ceramah. Kegiatan guru masih mendominasi saat proses
pembelajaran Biologi. Siswa jarang mendapat kesempatan untuk berbicara, alhasil
komunikasi hanya berjalan satu arah. Berdasarkan pengamatan peneliti, siswa
kelas XI di Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Batanghari memiliki siswa yang
mempunyai kemampuan akademik yang beragam ada yang tinggi, sedang dan
rendah.
Sebelum melaksanakan kegiatan belajar mengajar guru melaksanakan
kegiatan dengan membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)pada materi
perkembangan teknologi produksi dengan menggunakan penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Team GamesTournament yang terdiri dari 2
pertemuan, membuat powerpoint untuk materi, lembar observasi aktivitas guru
dansiswa, mempersiapkan sumber, sarana, dan pra sarana yang digunakan dalam
39
pembelajaran, mempersiapkan lembar kerja siswa (LKS) dan alat evaluasisiswa
dan menyiapkan lembar catatanlapangan.
2. Pelaksanaan Tindakan Siklus I
Pelaksanaan tindakan kelas pada mata pelajaran Biologi bagi kelas XI di
Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Batanghari dilaksanakan dalam dua siklus.
Siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan
pada hari selasa tanggal 12maret 2019 dengan alokasi waktu 2 x 45 menit menit di
mulai pukul 08.10-09.20 WIB pada jam pembelajaran ke 1-2. Pertemuan kedua
dilaksanakan pada tanggal15Maret 2019alokasiwaktu2 x
45menitdimulaipukul08.10-09.20 WIB pada jam pembelajaran ke 1-2. Pokok
bahasan pada pelaksanaan tindakan siklus I yaitu sistem reproduksi manusia.
a) PertemuanPertama
Dilaksanakan pada hari selasa tanggal 12Maret 2019 dengan alokasi
waktu 2 x 45 menit di mulai pukul 08.10-09.20 WIB pada jam pembelajaran ke
1-2. Pokok bahasan pada pertemuan pertama adalah sistem reproduksi
manusia, di mana Ibu Patona, S. Pdselaku guru yang mengajar. Gambaran
kegiatan tindakan pembelajaran pada pertemuan kedua dideskripsikan
sebagaiberikut:
Pada kegiatanawal, guru mengkondisikan siswa di tempat duduknya
masing-masing. Kemudian melakukan persepsi dengan memberikan
pertanyaan-pertanyaan mengkaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi
yang akan dipelajari. Anak-anak apakah kalian pernah melihat ibu-ibu hamil?
Perutnya membesar bu... apakah kalian pernah melihat ibu menggendong bayi?
Pernah bu. bagaimana ibu memberi makan bayi? Pakai asi. Setelah itu guru
menyampaikan tujuan dan menjelaskan secara singkat materi yang akan
diajarkan dengan kompetensi yang akandicapai.
Pada kegiataninti, guru memulai presentasi materi sistem reproduksi
melalui Team Games Tournament. Kegiatan selanjutnya adalah menampilkan
presentasi materi sistem reproduksi melalui dalam bentuk powerpoint, gambar
dan video. Guru menanyangkan video tentang “sistem reproduksi melalui”
kegiatan penayangan video dilakukan 2 kali. Penayangan video yang pertama
siswa diminta untuk mengamati proses produksi padi pada masa lalu.
Kemudian guru menayangkan video kembali serta menjelaskan proses kerja
alat reproduksi.Setelahgurumenjelaskanmateritentangteknologiproduksi,
dilanjutkan dengan kegiatan tanya jawab. Kemudian guru memberikan
pertanyaan dan meminta siswa mengamati melalui Team Games
Tournamentdan menjawab pertanyaan yang ada. Kegiatan ini bertujuan agar
siswa dapat berinteraksi dengan melalui Team Games Tournamentdan guru.
Setelah guru menjelaskan materi dengan melalui powerpointkegiatan
dilanjutkan dengan diskusi kelompok. Guru membagi kelas menjadi 6
kelompok yang terdiri 4 siswa. Kegiatan diskusi dimulai dengan guru
membagikan LKS dan sebuah amplop yang berisi gambar diberikan kepada
seluruh kelompok. Masing-masing kelompok mengerjakan LKS yang berisi 2
soal. Pada soal pertama, siswa membuka amplop yang berisi gambar-gambar
kemudian mengidentifikasi apakah gambar tersebut termasuk alat reproduksi
atau tidak dan menempelkan gambar ke dalam tabel serta menuliskan
kegunaannya ke dalam LKS. Pada soal yang kedua, siswa mengerjakan soal
yang berisikan gambar di mana siswa diminta menuliskan manfaat, kelebihan
dan kekuranganya. Setelah diskusi selesai, kegiatan dilanjutkan dengan
presentasi. Siswa mempresentasikan hasilnya di depan kelas. Setelah itu, siswa
yang duduk dibelakang diminta mengamati hasil LKS yang telah dikerjakan
bersama kelompoknya. Akan tetapi saat presentasi berjalan beberapa kelompok
masih sibuksendiri.
Pada kegiatanakhir, guru bersama dengan siswa membuat kesimpulan
bahwa Reproduksi merupakan ciri utama makhluk hidup yang bertujuan untuk
mempertahankan kelestarian jenisnya. Sistem reproduksi memiliki perbedaan
antara laki-laki dan perempuan. Sebelum pelajaran Biologi berakhir, guru
memberikan kesempatan kepada siswa terkait hal-hal yang belum jelas tentang
materi yang sudah dipelajari dari awal sampai akhir.
b) PertemuanKedua
Dilaksanakan pada tanggal15Maret 2019 dengan alokasi waktu 2 x 45
menit di mulai pukul 08.10-09.20 WIB pada jam pembelajaran ke 1-2, di mana
Ibu Patona, S. Pd selaku guru yang mengajar. Pokok bahasan pada pertemuan
kedua tentang sistem reproduksi laki-laki dan perempuan.
Pada kegiatanawal, guru melakukan apersepsi dengan memberikan
pertanyaan-pertanyaan mengkaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi
yang akan dipelajari. Anak-anak apakah kalian tahu jenis-jenis kelamin laki-
laki dan perempuan, apakah sama? Beda bu... “Setelah itu guru menyampaikan
tujuan dan menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dengan
kompetensi yang akan dicapai.
Pada kegiataninti, materi yang dibahas pada pertemuan kedua berbeda
dengan pertemuan pertama. Guru memulai presentasi tentang materi jenis-jenis
reproduksi laki-laki dan perempuan dan bahan baku reproduksi tertentu dengan
menggunakan powerpoint.Kegiatan selanjutnya guru menanyangkan video
tentang “jenis-jenis alat reproduksi laki-laki dan perempuan bagian dalam dan
luar” kegiatan menampilkan video dilakukan 2 kali penayangan. Penayangan
video yang pertama, siswa diminta mengamati Alat kelamin luar dan dalam
pada laki-laki dan kemudian menampilkan alat kelamin luar. Kemudian guru
menayangkan video kembali disertai dengan menjelaskan setiap langkah-
langkah tentang proses reproduksi. Kegiatan dilanjutkan dengan kegiatan tanya
jawab. Agar proses pembelajaran semakin menarik.
Setelah guru melakukan proses pembelajaran alat reproduksi manusia
pada powerpointkegiatan dilanjutkan dengan gamediskusi kelompok.
Guru membagi siswa di kelas menjadi dua kelompok dan A dan B,
masing masing siswa akan diminta untuk menjelaskan kata yang ada di dalam
kartu, sehingga teman dari kelompok tersebut akan menebakkata apa yang ada
dibalik kertas tersebut. Siswa sangat antusias dan senang melihat ekspresi
teman-teman mereka yang menjelaskan kata tersebut dengan gayanaya
masing-masing.
Selain itu guru membagi kelas menjadi 6 kelompok yang masing-
masing kelompok terdiri 4 siswa. Pembagian siswa dalam kelompok masih
sama seperti pertemuan pertama. Kegiatan diskusi dimulai dengan guru
membagikan LKS dan sebuah amplop yang berisi 10 gambar kemudian
diberikan kepada seluruh kelompok. Masing-masing kelompok mengerjakan
LKS dengan memperhatikan langkah kerja dan petunjuk dari guru. Siswa
mengidentifikasi jenis-jenis alat reproduksi manusia sesuai bahan baku yang
terdiri dari 10 gambar kemudian menempelkannya pada kolom yang tersedia di
LKS serta menuliskan jenis barang produksinya. Kegiatan selanjutnya yaitu
diskusi kelompok, semua kelompok mepresentasikan hasilnya didepan kelas.
Setelah semua kelompok maju kedepan, guru membahas hasil LKS dan
meminta siswa mengamati hasil yang sudah dikerjakan bersama kelompoknya.
Pada kegiatanakhir, guru bersama dengan siswa membuat kesimpulan
dari materi jenis-jenis alat reproduksi pada manusiai, ada alar reproduksi yang
di dalam dan di luar. Sebelum pelajaran Biologi berakhir, guru memberikan
kesempatan kepada siswa terkait hal-hal yang belum jelas tentang materi yang
sudah dipelajari dari awal sampai akhir. Namun, siswa masih malu untuk
bertanya. Kemudian guru mengadakan post tes untuk mengukur keberhasilan
selama pelaksanaan tindakan siklusI.
c) Hasil Pengamatan(Observing)
Kegiatan pengamatan dilaksanakan bersamaan dengan waktu tindakan
yang sedang berjalan. Peneliti sebagai pengamat artinya, yang melakukan
pengamatan kepada guru saat pemberian tindakan dan siswa dalam
pembelajaran Biologi menggunakan multimedia. Serta mencatat semua hal
yang diperlukan dan terjadi selama tindakan siklus I berlangsung. Berikut ini
adalah hasil dari pengamatan siklus I sebagaiberikut:
Hasil observasi aktivitasguru di mana pada awal pembelajaran guru
belum memeriksa kesiapan siswa karena beberapa siswa yang di belakang
masih berbicara sendiri. Guru sudah melakukan apersepsi dengan melakukan
tanya jawab yang relevan dengan materi yang akan diajarkan dan memotivasi
belajar siswa untuk memberikan semangat. Siswa terdorong untuk
mengemukakan pengetahuan awal tentang konsep yang akan dipelajari.
Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan menjelaskan secara
singkat materi sistem reproduksi manusia yang akan diajarkan dengan
kompetensi yang akan dicapai.
Pada saat kegiatan inti, guru memberikan pengarahan untuk
memperhatikan presentasi yang telah disiapkan. Guru sudah menunjukkan
gambar alat reproduksi manusia dan pertanyaan pada awal. Terlihat siswa
tertarik dan antusias mengamati gambar. Setelah itu, guru menampilkan dan
menjelaskan video pembelajaran tentang sistem kerja alat reproduksi manusia
sampai perbedaat alat dalam dan luar menampilkan video tentang proses
pembuahan pada alat reproduksi. Namun guru belum menjelaskannya secara
rinci hanya menunjukkan prosesnya. Dilanjutkan dengan presentasi dengan
menggunakan powerpointpada saat penyampaian materi tentang sistem
reproduksi manusia sudah komunikatif mengajak siswa berinteraksi tetapi guru
terlihat masih kaku atau kurang luwes dalam membuat kelas menjadi aktif
yang diperuntukkan dalam proses pembelajaran sistem reproduksi pada
manusia. Terlihat guru menghargai siswa dengan melakukan kontak mata saat
menjelaskan materi dan menggunakan bahasa tubuh dengan cara
menganggukkan kepala ketika siswa menjawab pertanyaan dengan benar,
menggelengkan kepala ketika siswa belum menjawab pertanyaan dengan
benar.
Guru sudah melakukan tanya jawab kepada siswa setelah menjelaskan
sub materi atau seluruh materi tentang teknologi produksi yang telah
disampaikan dengan bantuan Team Games Tournamentdan memberikan
kesempatan bertanya. Guru hanya membagi kelompok belajar siswa
berdasarkan tempat duduk yang berdekatan. Dalam pembentukan kelompok,
guru kelas membagi menjadi 6 kelompok. Masing-masing kelompok terdiri
dari 4 siswa tetapi guru dalam pembentukan kelompok belum memperhatikan
kemampuan akademik atau kognitif siswa karena ada satu kelompok yang
dominan terdiri dari siswa yang memiliki akademik tinggi dan satu kelompok
dominan memiliki kemampuan akdemik kurang. Guru belum memberikan
pengarahan yang jelas sehingga siswa masih kebingungan saat mengikuti
proses permainan yang diberikan oleh guru dan juga mengerjakan LKS. Guru
menfasilitasi belajar dalam kegiatan diskusi dengan menyedaikan LKS dan
memberikan bimbingan kepada siswa yang masih bingung dalam mengerjakan
LKS.
Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan kegiatan presentasi. Pada saat
guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil di
depan kelas, terlihat kelompok yang maju ke depan belum didengarkan karena
beberapa kelompok yang dibelakang masih sibuk sendiri. Setelah semua
kelompok sudah mendapat kesempatan untuk presentasi, guru meminta siswa
mengumpulkan hasilnya namun pembahasan LKS belum dilakukan. Kegiatan
dilanjutkann dengan memberikan kesempatan bertanya kepada siswa. Namun,
siswa terlihat pasif dan nampak malu untukbertanya.Pada kegiatan akhir guru
bersama siswa menyimpulkan pembelajaran dan menampilkan ringkasan
materi pada powerpoint. Tetapi beberapa siswa yang dibelakang masih pasif
terlihat hanya siswa yang di depan yang bersuara. Kemudian guru sedikit
memberikan penguatan. Namun, belum memberikan umpan balik. Hal ini
dilihat dari belum diberikan tugas untuk semua siswa karena waktu
sudahhabis.
Hasil observasi aktivitassiswa dalam proses pembelajaran
menggunakan Team Games Tournament. Terlihat sejak awal siswa
bersemangat dan tertarik mengikuti pembelajaran. Saat pemutaran video siswa
kurang antusias karena terjadi kesalahan teknis suara tidak terdengar. Pada saat
guru memberikan pertanyaan beberapa siswa masih takut menjawab, setelah
guru memberikan pancingan berupa pertanyaan baru siswa maumenjawab.
Keberanian siswa untuk menanyakan sendiri tentang materi yang sudah
dipelajari belum tampak.
Terlihat saat guru memberikan kesempatan untuk bertanya siswa hanya
diam atau pasif. Pada saat kegiatan diskusi waktu yang di membutuhkan
sedikit lebih lama karena ada kelompok yang lama dalam mengerjakan LKS
sehingga kelompok yang sudah mengerjakan kelas menjadi ramai sendiri. Saat
siswa melakukan permainan di mana siswa yang telah dibagi kelompok untuk
menjelaskan kata dibalik kartu tersebut kepada teman kelompoknya masih
terlihat malu-malu dan tidak percaya diri. Selain itu juga ketika diskusi terlihat
kurang bersemangat. Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan presentasi hasil
LKS yang telah dikerjakan, terlihat saat siswa melakukan presentasi di depan
kelas beberapa kelompok ada yang tidak mendengarkan dan ada yang
sibuksendiri.
d) Analisa Hasil Belajar AspekKognitif
Pada awal pembelajaran, peneliti membagikan soal pretest kepada 26
siswa kelas XI di Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Batanghari. Pretest
dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa pada
sistem reproduksi manusia. Hasil analisis pretest disajikan dalam tabel 4. 1
Tabel 4. 1.
Hasil Analisis Pretest (Pra-Siklus)Siswa Kelas XI di Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Batanghari
No Nama Siswa Nilai
1 Afriani 70
2 Amalia Salsabila 45
3 Aprilia Utama 40
4 Alin Tursina 40
5 Aprilia Utami 47
6 Apriana Satia Ningrum 30
7 Ana Selamita 70
8 Cahaya Permata Sari 42
9 Dwi Marsyanda 30
10 Dwi Purwaningsih 45
11 Putri Bayyinah 15
12 Dwi Purwaningsih 63
13 Ega Silvi Dwi Yani 42
14 Inda Amelia 40
15 Ilvi Dwi Yani 40
16 Iga Silvia 70
17 Khusnul Khotimah 42
18 Melisa Chandra 80
19 Niati Afdelia 40
20 Nanda Fitriani 43
21 Nurjismi 60
22 Nys. Aisyah R 42
23 Siti Aisyah 30
24 Santika 50
25 Wardatul Azizah 30
26 Windi Wulandari 45
Rata-rata kelas 45,80
Nilai Tertinggi 80
Nilai Terendah 15
Pengukuran keberhasilan belajar aspek kognitif siswa pada
sistemreproduksi manusiadiukur dengan melaksanakan pos test 1. Test
dilaksanakan pada jumat, 15 Maret 2019 diakhir pembelajaran siklus I. Tes ini
diikuti oleh 26 siswa kelas XI di Sekolah Menengah Atas Negeri 11
Batangharidengan materi yang telah dipelajari selama pembelajaran siklus I
dan sesudah dilakukan tindakan. Hasil postets I menunjukan sebanyak 10
siswa yang tuntas mencapai KKM 75. Sedangkan persentase ketuntasan
klasikal yang dicapai adalah sebesar 38,46%. Kemudian nilai tertinggi yang
dapat dicapai siswa adalah 85. Nilai terendah yang diperoleh siswa adalah 50.
Dari hasil postest I diketahui rata-rata kelas adalah 70. Hasil analisa belajar
kognitif siklus I disajikan pada tabel 4. 2.
Tabel 4. 2.
Hasil Analisa Belajar Kognitif Siklus I
No Nama Siswa Nilai
1 Afriani 80
2 Amalia Salsabila 60
3 Aprilia Utama 70
4 Alin Tursina 80
5 Aprilia Utami 70
6 Apriana Satia Ningrum 75
7 Ana Selamita 85
8 Cahaya Permata Sari 70
9 Dwi Marsyanda 70
10 Dwi Purwaningsih 65
11 Putri Bayyinah 50
12 Dwi Purwaningsih 80
13 Ega Silvi Dwi Yani 70
14 Inda Amelia 65
15 Ilvi Dwi Yani 50
16 Iga Silvia 80
17 Khusnul Khotimah 70
18 Melisa Chandra 85
19 Niati Afdelia 70
20 Nanda Fitriani 75
21 Nurjismi 80
22 Nys. Aisyah R 70
23 Siti Aisyah 70
24 Santika 75
25 Wardatul Azizah 50
26 Windi Wulandari 65
Rata-rata kelas 70,19
Nilai Tertinggi 85
Nilai Terendah 50
Tabel 4. 3.
Hasil Belajar Aspek Kognitif Siklus I
No Keterangan Ketercapaian
1 Rata-rata kelas 70
2 Nilai Tertinggi 85
3 Nilai Terendah 50
4 Jumlah siswa yang mencapai KKM 75 10
5 Jumlah siswa yang tidak mencapai
KKM 75
16
6 Ketuntasan klasikal 38,46%
Berdasarkan kuisioner yang diisi oleh siswa diketahui bahwa siswa
yang tergolong dalam kategori sangat rendah adalah 0%. Siswa yang
tergolong dalam kategori rendah adalah 0%. Jumlah siswa yang tergolong
dalam kategori tinggi adalah 19 siswa atau sebesar 26,92%. Jumlah siswa
yang tergolong dalam kategori sangat tinggi adalah 7 siswa atau sebesar
73,07%. Kategori tinggi dan sangat tinggi termasuk dalam kategori minimal
tinggi yaitu 100% tinggi. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa sebagian
besar siswa memiliki motivasi belajar awal yang baik. Dengan persentase
tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar awal siswa cukup baik.
Hasil analisis motivasi belajar awal siswa dapat dilihat pada tabel4. 4.
Tabel 4. 4.
Hasil Analisis Motivasi Belajar Awal Siswa Siklus I
Interval %) Kategori Jumlah
siswa
Prosentase
Motivasi (%)
83-100 Sangat Tinggi 7 26,92
64-82 Tinggi 19 73,07
44-63 Rendah 0 0
25-43 Sangat
Rendah
0 0
e) Refleksi(Reflecting)
Proses pembelajaran pada siklus I berjalan kurang baik, hal ini dapat
dilihat pada hasil observasi yang menunjukkan 100% ranah afektif siswa
dikategorikan rendah. Sedangkan hasil tes evaluasi atau post-test pada siklus I
ini memperoleh nilai rata-rata 70 dan presentase siswa yang tuntas atau
mencapai KKM sebanyak 38,46%. Sehingga dapat dilihat indikator dalam
ranah kognitif belum mencapai target, di mana nilai rata-rata yang ditargetkan
adalah 77. Kemudian persentase siswa yang tuntas atau mencapai KKM belum
mencapai target yang diinginkan, karena persentase siswa yang ditargetkan
adalah 70%. Oleh karena itu, peneliti melaksanakan siklus II yang diharapkan
mampu meningkatkan motivasi belajar siswa:
Tabel 4.5
Hasil Refleksi Siklus I
No Hasil Refleksi
Siklus I
Rekomendasi Siklus II
1.
Persentase
ketuntasan belum
tercapai karena
hasil yang didapat
dari tes motivasi
belajar siswa
belum mencapai
indikator
keberhasilan yaitu
sebesar 70%
siswa kelas XI
mendapat nilai
≥70 dalam
pembelajaran
Biologi.
Melakukan perbaikan pada siklus II yaitu
dengan memodifikasi multimedia dan gaya
mengajar guru.
2. Kualitas gambar
video kurangbagus
Mencari video dengan kualitas bagus atau
melakukan editing kualitas gambar video.
3. Saat pertengahan
materi siswa yang
dibelakang kurang
semangat
Setelah guru menyampaikan sub materi,
dibuat kuis berupa pertanyaan dengan
gambar/animasi supaya lebih menarik yang
ditampilkan dalam Team Games
Tournament.
4 Kartu permainan yang diberikan
tidak sesuai
dengan materi
yang dipelajari
Menyesuaikan kartu yang akan dijadikan permainan dengan materi yang sedang
dipelajari
5. Pembagian
kelompok belum
merata
Pembagian kelompok diratakan seusai
dengan kemampuan akademik masing-
masing individu. Contoh satu kelompok
terdiri dari 4 siswa, terdiri dari 1 siswa
kemampuan akademik tinggi, 2 sedang dan
1 kurang.
6 Siswa kurang
semangat
melakukan diskusi
Memberikan reward kepada kelompok
yang berhasil menyelesaikan LKS paling
cepat dan benar. Dengan kriteria juara 1
mendapat coklat pada masing-anggota
kelompok, juara 2 mendapat dua permen
setiap anggota kelompok dan juara 3
mendapatkan satu permen setiap anggota
kelompok.
7. Terjadikesalahan teknis yaitu spiker mati saat akandigunakan Speaker diperbaiki, speaker berfungsi untuk
memunculkan suara saat
menampilkan video
8. Keberaniansiswa untuk menanyakan sendiri tentang materi yang sudah dipelajari belum nampak Guru lebih memotivasi siswa untuk
bertanya.
9. Guru
lupamembe
rikantugas
berupa PR
Siswa tidak diberikan tugas berupa PR
10. Saat
menyimpulkan
pembelajaran
hanya siswa yang
didepan yang
bersuara
Guru mengajak semua siswa
menyimpulkan pembelajaran dan
memberikanpenguatan
Berdasarkan kesepakatan bersama antara peneliti dan guru kelas bahwa
perlu diadakan tindakan perbaikan lebih lanjut tentang penggunaan multimedia
yang perlu diintensifkan serta untuk memperkuat ketuntasan siswa dalam
pembelajaran Biologi sehingga diambil keputusan untuk melaksanakan
tindakan perbaikan atau berlanjut pada siklus II.
3. Pelaksanaan Tindakan SiklusII
Pelaksanaan tindakan kelas pada siklus II dilaksanakan dalam dua kali
pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 18Maret2019 dengan
alokasi waktu 2 x 45 menit di mulai pukul 08.10-09.20 WIB pada jam
pembelajaran ke 1-2. Sedangkan Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 29
Maret 2019 dengan alokasi waktu 2 x 45 menit di mulai pukul 08.10-09.15 WIB
pada jam pembelajaran ke 1-2. Pokok bahasan pada pelaksanaan tindakan siklus I
yaitu sistem reproduksi manusia, di mana Ibu Patona, S. Pd dan penulis selaku
guru yang mengajar. Pokok bahasannya adalah sistem reproduksi manusia.
Sebelum melaksanakan kegiatan belajar mengajar guru melaksanakan
kegiatan dengan memperhatikan kurikulum dan silabus denganseksama, membuat
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)pada materi perkembangan teknologi
produksi dengan menggunakan Team Games Tournamentyang terdiri dari 2
pertemuan, membuat powerpoint lembar observasi aktivitas guru dan siswa,
mempersiapkan sumber, media, sarana, dan prasarana yang digunakan
dalampembelajaran, mempersiapkan lembar kerja dan alat evaluasisiswa dan
menyiapkan lembar catatanlapangan.
a) PertemuanPertama
Dilaksanakan pada hari selasa tanggal 18Maret 2019 dengan alokasi
waktu 2 x 45 menit di mulai pukul 08.10-09.20 WIB pada jam pembelajaran ke
1-2. Pokok bahasan pada pertemuan pertama adalah reproduksi laki-laki dan
perempuan. Gambaran kegiatan tindakan pembelajaran pada pertemuan kedua
dideskripsikan sebagaiberikut: Dilaksanakan pada tanggal 29 maret 2019
dengan alokasi waktu 2 x 45 menit di mulai pukul 08.10-09.20 WIB pada jam
pembelajaran ke 1-2. Pokok bahasan pada pertemuan pertama adalah
teknologikomunikasi.
Pada kegiatanawal, guru mengkondisikan siswa ditempat duduknya
masing-masing kemudian guru membuka pelajaran dengan salam dan
mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing.
Guru juga memeriksa kehadiran siswa dengan memanggil siswa satu persatu
dan melakukan apersepsi “Anak-anak laki-laki apakah kalian pernah mimpi
basah dan perempuan apakah kalian sudah menstruansi? itu artinya kaliah
terlah mulai remaja dan kalian itu adalah salah satu dari reproduksi manusia.
Guru juga bertanya pada siswa “Berapa lamakah seorang ibu mengandung?”
guru juga menghubungkan apersepsi dengan materi yang akan dipelajari dan
menyampaikan kompetensi inti yang ingin capai dan guru menunjukkan
gambar sistem reproduksi laki-laki dan perempuan melalui powerpointdan
bertanya pada sebagian siswa. Setelah itu guru menyampaikan tujuan dan
menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dengan kompetensi
yang akan dicapai.
Pada kegiataninti, guru memulai presentasi materi perkembangan
teknologi komunikasi melalui powerpoint. Kegiatan selanjutnya adalah
menampilkan presentasi materi perkembangan teknologi komunikasi dalam
bentuk powerpoint, gambar, video. Gurumemutar videoproses sistem
reproduksi laki-laki dan perempuan dan menjelaskan materi sistem reproduksi
laki-laki dan perempuan menggunakan bantuan media teks, gambar dan video
secara jelas melalui powerpoint.Setelah sampai pada sub materi, siswa
diberikan pertanyaan yang ditampilkan melalui layar powerpointmenjelaskan
secara jelas dan memutar video proses bertemunya antara sperma dan ovum
serta memberikan kesempatan siswa untuk bertanya.
Kegiatan penayangan video dilakukan 2 kali. Penayangan video yang
pertama siswa diminta mengamati proses reproduksi antara seltelur dan ovum.
Kemudian guru menayangkan video kembali serta menjelaskan proses tahapan
dari waktu-kewaktu dari sperma bertemu dengan sel telur. Penayangan video
dilanjutkan dengan menampilkan video tentang bagian reproduksi laki-laki dan
perempuan agar siswa dapat membedakan kedua jenis alat reproduksi. Setiap
guru menjelaskan materi tentang sistem reproduksi, siswa diberikan kuis
dengan gambar bergerak ditampilkan melalui powerpointagar penyampaian
materiberlangsung secara interaktif. Hal ini terlihat bahwa siswa lebih antusias
menjawab kuis dengan gambar bergerak dibandingan dengan menampilkan
teks saja.
Setelah guru menjelaskan materi, guru menggunakan Team Games
Tournamentdenganmeminta siswa untuk melakukan permainan tebak kata
sesuai dengan mareri yang barusaja dipelajari guru membagi siswa di kelas
menjadi dua kelompok dan A dan B, masing masing siswa akan diminta untuk
menjelaskan kata yang ada di dalam kartu, sehingga teman dari kelompok
tersebut akan menebakkata apa yang ada dibalik kertas tersebut. Siswa sangat
antusias dan senang melihat ekspresi teman-teman mereka yang menjelaskan
kata tersebut dengan gayanaya masing-masing.
Kegiatan dilanjutkan dengan dari Team Games Tournament
adalahdiskusi kelompok. Guru membagi kelas menjadi 6 kelompok yang
terdiri 4 siswa. Satu kelompok tersebut terdiri dari 4 siswa, terdiri dari 1
akademik tinggi, 2 sedang, dan 1 kurang. Terlihat siswa sangat bersemangat
mengikuti diskusi karena guru menjanjikkan sebuah reward. Kegiatan diskusi
siswa mengerjakan LKS yang teridri dari 5 gambar yang berbeda. Siswa
mengidentifikasi masing-masing gambar, apakah gambar termasuk bentuk-
bentuk reproduksi pada laki-laki dan perempuan baik dalam maupun luar dan
juga penyakit menular seksual pada organ reproduksi, menentukan jenis media
cetak atau elektronik, dan menuliskan manfaat pada tabel yang disediakan.
Setelah kegiatan diskusi selesai, siswa mempresentasikan hasilnya di depan
kelas. Semua kelompok mendapatkan kesempatan untuk mepresentasikan hasil
ke depan kelas. Kemudian guru membahas hasil LKS dan meminta siswa
mengamati hasil yang sudah dikerjakan bersama kelompoknya. Guru
memberikan reward kepada kelompok yang telah menyelesaikan LKS
berdasarkan penilaian kelompok terbaik dan tercepat. Setelah itu, perwakilan
dari masing-masing kelompok menempelkan hasilnya di papan
pengumumankelas.
Pada, kegiatanakhir, guru bersama dengan siswa membuat kesimpulan
dari materi yang sudah dipelajari. Sebelum pelajaran Biologi berakhir, guru
memberikan kesempatan kepada siswa terkait hal-hal yang belum jelas tentang
materi yang sudah dipelajari dari awal sampai akhir. Lalu, guru memberikan
tindakan lanjut berupa 5 butir soal esai.
b) PertemuanKedua
Dilaksanakan pada hari selasa tanggal 31 Oktober 2017 dengan alokasi
waktu 2 x 45 menit di mulai pukul 08.10-09.20 WIB pada jam pembelajaran ke
1-2, di mana Ibu Patona, S. Pd selaku guru yang mengajar. Pokok bahasan
pada pertemuan pertama adalah sistem reproduksi laki-laki dan perempuan.
Pada kegiatanawal, guru melakukan apersepsi dengan memberikan
pertanyaan-pertanyaan mengkaitkan pengetahuan sebelumnya dengan
berapalamakah ibu mengandung? 9 bulan bu. Berapa lamakah seorang ibu
menyusui? 2 tahun bu. Setelah itu guru menyampaikan tujuan dan menjelaskan
secara singkat materi Biologi yang akan diajarkan dengan kompetensi yang
akandicapai.
Pada kegiataninti, guru mencoba sedikit mengulas materi Biologi pada
minggu lalu dengan cara melakukan tanya jawab. Selanjutnya guru mulai
menyampaikan materi menggunakanpowerpoint. Materi yang dibahas pada
pertemuan kedua berbeda dengan pertemuan pertama. Materi yang
disampaikan yaitu tentang cara pencegahan penyakit menular pada organ
reproduksi. Guru menayangkan video tentang “cara kerja sel telur”. Pada
penayangan video pertama, siswa diminta mengamatitahap-tahap bertemunya
sperma dan sel telur. Setelah itu guru menayangan video kembali dan
menjelaskan dari setiap tahap-tahapannya. Kemudian guru melanjutkan materi
tentang internet. Setiap guru menjelaskan sub materi, siswa diberikan kuis
berupa pertanyaan dengan gambar bergerak ditampilkan melalui
powerpointagar penyampaian materi berlangsung secara interaktif. Hal ini
terlihat bahwa siswa lebih antusias menjawab kuis dengan gambar bergerak
dibandingan dengan menampilkan pertanyaan-pertanyaan berupateks.
Setelah guru menjelaskan materi dengan guru meminta siswa untuk
menjawab beberapa pertanyaan terkait materi yang telah dijelaskan guru. Guru
akan memebrikan hadiah bila siswa dapat menjelaskan dengan baik dan benar.
Setelah guru memberikan beberapa pertanyaan terlihat siswa sangat antusis
dan ingin menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Guru memberikan
hadiah coklat pada siswa yang mampiu menjawab dengan baik dan benar.
Kegiatan dilanjutkan dengan diskusi kelompok. Pembagian kelompok
sama seperti pelaksaan siklus II pertemuan pertama yaitu guru membagi kelas
menjadi 6 kelompok yang terdiri 4 siswa. Satu kelompok tersebut terdiri dari 4
siswa, terdiri dari 1 akademik tinggi, 2 sedang, dan 1 kurang. Setelah
berdiskusi guru menggunakan Team Games Tournamentdenganmeminta siswa
untuk melakukan permainan tebak kata sesuai dengan mareri yang barusaja
dipelajari guru membagi siswa di kelas menjadi dua kelompok dan A dan B,
masing masing siswa akan diminta untuk menjelaskan kata yang ada di dalam
kartu, sehingga teman dari kelompok tersebut akan menebakkata apa yang ada
dibalik kertas tersebut. Siswa sangat antusias dan senang melihat ekspresi
teman-teman mereka yang menjelaskan kata tersebut dengan gayanaya
masing-masing.Terlihat siswa sangat bersemangat mengikuti diskusi karena
guru menjanjikkan sebuah reward.
Masing-masing kelompok mengerjakan LKS dengan memperhatikan
bagian-bagian sistem reproduksi manusia dan petunjuk dari guru. Terdapat 5
gambar, siswa diminta untuk menuliskan nama ke 5 gambar dan menuliskan
cara kerjanya pada kolom yang tersedia. Seteleh kegiatan diskusi selesai, siswa
mempresentasikan hasilnya di depan kelas. Setelah semua kelompok maju ke
depan, guru meminta siswa mengamati hasil LKS yang telah dikerjakan
bersama kelompoknya masing-masing. Kemudian guru membahas hasil LKS
dari awal hingga akhir. Lalu guru memberikan reward kepada kelompok yang
telah menyelesaikan LKS berdasarkan penilaiankriteria kelompok terbaik dan
tercepat menyelesaikan LKS. Setelah itu, perwakilan dari masing-masing
kelompok menempelkan hasilnya di papan pengumumankelas.
Pada kegiatanakhir, guru bersama dengan siswa membuat kesimpulan
dari materi yang sudah dipelajari tentang cara kerja sistem reproduksi laki-laki
dan perempuan, selain itu pula penyakit yang memungkinkan ditimbulkan
akibat seksual pada organ reproduksi. Sebelum pelajaran Biologi berakhir,
guru memberikan kesempatan kepada siswa terkait hal-hal yang belum jelas
tentang materi yang sudah dipelajari dari awal sampai akhir. Namun, siswa
masih malu untuk bertanya. Kemudian guru mengadakan post tes untuk
mengukur keberhasilan selama pelaksanaan tindakan siklus II.
c) Hasil Pengamatan(Observing)
Kegiatan pengamatan dilaksanakan bersamaan dengan waktu tindakan
Siklus II yang sedang berjalan. Data yang diperoleh dari pengamatan siklus II
adalah mengenai perubahan terhadap cara dan proses permbelajaran yang telah
diperbaiki dari hasil refleksi pada siklus sebelumnya. Berikut ini adalah hasil
dari pengamatan siklus II yang terjadi perubahan selama proses pembelajaran
Biologi sebagai berikut:
Hasil observasi aktivitasguru di mana pada awal pembelajaran guru
sudah memeriksa kesiapan siswa, terlihat siswa menunjukan kesiapan belajar
dengan duduk tenang. Guru mengubah tempat duduk dan siswa yang
mempunyai kamampuan kognitif yang kurang ditempatkan di depan. Setelah
itu, Guru melakukan apersepsi dengan melakukan tanya jawab relevan dengan
materi yang akan diajarkan dan memotivasi belajar siswa untuk memberikan
semangat. Terlihat siswa terdorong untuk mengemukakan pendapat
pengetahuan awal siswa tentang konsep yang akan dipelajari. Kemudian guru
menyampaikan tujuan pembelajaran dan menjelaskan secara singkat materi
perkembangan teknologi komunikasi yang akan diajarkan dengan kompetensi
yang akan dicapai.
Pada saat kegiatan inti, guru memberikan pengarahan untuk
memperhatikan presentasi yang telah disiapkan. Guru sudah menunjukkan
gambar sistem reproduksi laki-laki dan perempuan dan pertanyaan pada awal.
Terlihat siswa tertarik dan antusias mengamati gambar. Setelah itu, guru
menampilkan dan menjelaskan video pembelajaran tentang cara kerja
reproduksi pada laki-laki dan perempuan, setelah itu diputarkan video tentang
proes bertemunya sperma dan sel telur. Dilanjutkan dengan presentasi materi
dengan menggunakan power point. pada saat penyampaikan materi tentang
perkembangan teknologi komunikasi sudah komunikatif mengajak siswa
berinteraksi guru terlihat sudah luwes saat menyampaikan materi dengan Team
Games Tournament.
Terlihat guru menghargai siswa dengan melakukan kontak mata saat
menjelaskan materi dan menggunakan bahasa tubuh dengan cara
menganggukan kepala dan memberikan tepuk tangan ketika siswa menjawab
pertanyaan dengan benar, menggelengkan kepala ketika siswa belum
menjawab pertanyaan dengan benar. Selanjutnya, adalah kegiatan tanya jawab
guru sudah memberikan kuis dengan gambar bergerak setelah menjelaskan sub
materi atau seluruh materi yang telah disampaikan dan memberikan
kesempatan bertanya. Terlihat siswa mengacungkan tangan dan berlomba
untuk menjawab pertanyaan yang ada. Terjadi peningkatan partisipasi apabila
dibandingan dengan pelaksanaan tindakan siklus I.
Dalam pembentukan kelompok, guru membagi kelas menjadi 6
kelompok. Dimana dalam satu kelompok terdiri dari 4 siswa yang telah
disamaratakan sesuasi dengan kemampuan akademik atau kognitif siswa.
Contoh dalam satu kelompok tersebut terdiri dari 4 siswa, terdiri dari 1
akademik tinggi, 2 sedang, dan 1 kurang. Agar mereka mampu belajar
berkomunikasi, bertanggung jawab dengan tugas dan bekerja sama sebagai
satu kelompok. Kegiatan diskusi berjalan dengan baik tidak ada kelompok
yang membutuhkan waktu lama untuk mengerjakan LKS.
d) Analisa Hasil Belajar AspekKognitif
Hasil post test II siswa kelas XI di Sekolah Menengah Atas Negeri
11 Batanghari menunjukan sebanyak 22 siswa berhasil mencapai KKM.
Persentase ketuntasan klasikal dari kelas XI di Sekolah Menengah Atas
Negeri 11 Batanghari sebesar 88,46%. Sedangkan sebanyak 4 siswa tidak
berhasil mencapai KKM. Dari hasil post tes II diperoleh nilai tertinggi
yang dapat dicapai adalah 95, dan nilai terendah adalah 60. Sedangkan
rata-rata kelas yang diperoleh dari uji tindakan II ini adalah 81,92. Hasil
analisis post test II disajikan dalam tabel 4.6.
Tabel 4.6
Hasil Analisis Post Test II
No Nama Siswa Nilai
1 Afriani 80
2 Amalia Salsabila 85
3 Aprilia Utama 80
4 Alin Tursina 95
5 Aprilia Utami 80
6 Apriana Satia Ningrum 80
7 Ana Selamita 80
8 Cahaya Permata Sari 80
9 Dwi Marsyanda 80
10 Dwi Purwaningsih 80
11 Putri Bayyinah 65
12 Dwi Purwaningsih 80
13 Ega Silvi Dwi Yani 80
14 Inda Amelia 80
15 Ilvi Dwi Yani 65
16 Iga Silvia 80
17 Khusnul Khotimah 80
18 Melisa Chandra 85
19 Niati Afdelia 80
20 Nanda Fitriani 85
21 Nurjismi 80
22 Nys. Aisyah R 80
23 Siti Aisyah 95
24 Santika 95
25 Wardatul Azizah 60
26 Windi Wulandari 80
Rata-rata kelas 80
Nilai Tertinggi 95
Nilai Terendah 60
Tabel 4.7. Hasil analisis post test II
No Keterangan Ketercapaian
1 Rata-rata kelas 80
2 Nilai tertinggi 95
3 Nilai terendah 60
4 Jumlah siswa yang mencapai KKM 23
5 Jumlah siswa yang belum mencapai
KKM
3
6 Ketuntasan Klasikal 88,46%
Berdasarkan kuisioner yang telah diisi oleh siswa kelas XI di
Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Batanghari diketahui bahwa yang
tergolong dalam kategori tinggi adalah 11,53%. Siswa yang tergolong
rendah adalah 0%. Jumlah siswa yang tergolong kategori sangat rendah
adalah 0%. Sedangkan siswa dalam kategori sangat tinggi adalah 88,46%.
Kategori tinggi dan sangat tinggi termasuk dalam kategori minimal tinggi
yaitu 100%.
Berdasarkan hasil analisis motivasi belajar siswa kelas XI di
Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Batanghari, dapat dikatakan bahwa
setelah pelaksanaan pembelajaran kelas XI di Sekolah Menengah Atas
Negeri 11 Batanghari memiliki motivasi belajar yang sangat baik. Hal
tersebut karena sebagian besar siswa tergolong dalam kategori sangat
tinggi. Hasil analisis motivasi belajar akhir siswa kelas XI di Sekolah
Menengah Atas Negeri 11 Batanghari terdapat pada tabel4.8.
Tabel4.8.
Hasil Analisis Motivasi belajar Akhir Siswa Siklus II
Interval (%) Kategori Jumlah
Siswa
Prosentase
keaktifan (%)
83-100 Sangat Tinggi 25 88,46
64-82 Tinggi 1 11,53
44-63 Rendah 0 0
25-43 Sangat Rendah 0 0
e) Refleksi(Reflecting)
Berdasarkan hasil pembelajaran siklus pada siklus II ini peneliti sudah
melaksanakan upaya-upaya untuk memperbaiki proses pembelajaran pada
siklus II. Hasil belajar kognitif siswa pada siklus II ini mengalami peningkatan
melebihi target yang ditentukan yaitu mencapai persentase ketuntasan 88,46%.
Pada ranah afektif dari hasil observasi yang dilakukan oleh observer juga
mengalami peningkatan sebesar 100%. Sedangkan untuk hasil kuisioner yang
diisi oleh siswa kelas XI, motivasi siswa termasuk dalam kategori tinggi
(11,53%) dan sangat tinggi (88,46%).
4. Hasil Analisis Pra-Siklus, Siklus I dan Siklus II
Tabel4.9.
Hasil Analisis Pra-Siklus, Siklus I dan Siklus II
No Nama Siswa Nilai Siklus I Siklus II
1 Afriani 70 80 80
2 Amalia Salsabila 45 60 85
3 Aprilia Utama 40 70 80
4 Alin Tursina 40 80 95
5 Aprilia Utami 47 70 80
6 Apriana Satia Ningrum 30 75 80
7 Ana Selamita 70 85 80
8 Cahaya Permata Sari 42 70 80
9 Dwi Marsyanda 30 70 80
10 Dwi Purwaningsih 45 65 80
11 Putri Bayyinah 15 50 65
12 Dwi Purwaningsih 63 80 80
13 Ega Silvi Dwi Yani 42 70 80
14 Inda Amelia 40 65 80
15 Ilvi Dwi Yani 40 50 65
16 Iga Silvia 70 80 80
17 Khusnul Khotimah 42 70 80
18 Melisa Chandra 80 85 85
19 Niati Afdelia 40 70 80
20 Nanda Fitriani 43 75 85
21 Nurjismi 60 80 80
22 Nys. Aisyah R 42 70 80
23 Siti Aisyah 30 70 95
24 Santika 50 75 95
25 Wardatul Azizah 30 50 60
26 Windi Wulandari 45 65 80
Rata-rata kelas 45,80 70,19 80
Nilai Tertinggi 80 85 95
Nilai Terendah 15 50 60
Diagram 4. 1
Hasil Belajar Aspek Kognitif Pra-Siklus Siklus I dan siklus II siswa kelas
XI.
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Pra-Siklus Siklus I Siklus II
Axis Title
Persentase Ketuntasan Belajar %
Series1
Diagram batang pada gambar 4. 1 di atas menunjukan bahwa persentase
jumlah siswa yang mencapai KKM pada siklus II lebih tinggi dibandingkan
dengan persentase jumlah siswa siklus I. Hasil ini menunjukan terjadinya
peningkatan persentase jumlah siswa yang mencapai KKM yaitu sebesar 50%.
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis pencapaian motivasi belajar awal siswa kelas
XImenunjukan bahwa sebanyak 73,07% siswa kelas XItergolong dalam kategori
tinggi. Sedangkan dalam kategori sangat tinggi sebesar 26,92%. Setelah siswa
mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran Team Games Tournament,
motivasi belajar siswa kelas XImeningkat sebesar 88,46% siswa dalam kategori sangat
tinggi. Sedangkan pada kategori tinggi sebesar 11,53%. Jadi hasil motivasi belajar
siswa pada siklus I dan siklus II 100% kategori minimal tinggi. Telah terjadi
peningkatan keaktifan siswa yang tergolong dalam kategori tinggi menjadi sangat
tinggi.
Tabel. 4.10.
Presentase motivasi belajar Siswa Kelas XI
Skor (%) Kategori
Pra-Siklus
(%)
Siklus 1 (%) Siklus II (%)
83-100 Sangat tinggi 23.07 26,92 88,46
64-82 Tinggi 61.53 73,07 11,53
44-63 Rendah 15.38 0 0
25-43 Sangat rendah 0 0 0
Pencapaian hasil motivasi belajar siswa di atas merupakan dampak dari
penerapan model pembelajaran dengan model pembelajaran Team Games
Tournamentyang merupakan salah satu bentuk keaktifan ekstrinsik yang diberikan
peneliti untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas XIpada materi sistem
reproduksi manusia. Karena Team Games Tournament merupakan pembelajaran yang
berkaitan langsung dengan alam sekitar dan membuat siswa lebih aktif. Selain itu
pujian juga diberikan kepada siswa yang berhasil menjawab pertanyaan yang diajukan
peneliti.Hasil belajar siswa kelas XIpada materi sistem reproduksi manusiadengan
menggunakan metode pembelajaran Team Games Tournamentterdiri atas 2 hasil
belajar yaitu kognitif dan afektif. Hasil kognitif diperoleh dari hasil post test di akhir
siklus I dan siklus II.
1. Hasil Belajar Aspek Kognitif
Dampak yang ditimbulkan dari model pembelajaran metode Team Games
Tournamentpencapaian hasil belajar ditunjukan tabel 4.10 dan di gambarkan
dalam diagram batang seperti pada gambar 4.1 yang menggambarkan terjadi
peningkatan hasil belajar pada siklus I dan pada siklus II. Hasil belajar siklus I
menunjukan 38,46% siswa telah mencapai KKM. Sedangkan jumlah siswa
mencapai KKM pada hasil belajar kognitif pada siklus II adalah88,46%.
Tabel 4. 11.
23 26
88
62 73
11 15
pra-siklus siklus I Siklus II
Presentase motivasi belajar Siswa Kelas XI
sangat tinggi tinggi rendah
Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Siklus I dan II
Keterangan
Persentase Ketuntasan Belajar %
Pra-Siklus I Siklus I Siklus II
Hasil belajar aspek
kognitif
23,07 38,46 88,46
Diagram 4. 2
Persentase Peningkatan Hasil Belajar Aspek Kognitif Pra-Siklus Siklus I
dan siklus II siswa kelas XI.
Diagram batang pada gambar 4. 1 di atas menunjukan bahwa persentase
jumlah siswa yang mencapai KKM pada siklus II lebih tinggi dibandingkan
dengan persentase jumlah siswa siklus I. Hasil ini menunjukan terjadinya
peningkatan persentase jumlah siswa yang mencapai KKM yaitu sebesar 50%.
Pada Siklus II 88,46% siswa tuntas KKM, sedangkan 11,54% siswa
belum mencapai KKM. Peneliti memberikan perbaikan kepada siswa yang belum
mencapai KKM dengan memberikan soalremidi.
Selain peningkatan persentase jumlah siswa yang mencapai KKM, nilai
rata-rata kelas XIjuga mengalami peningkatan pada siklus I dan pada siklus II
seperti yang disajikan pada tabel 4. 10 dan digambarkan pada diagram batang
pada gambar 4. 5. Berdasarkan hasil tersebut, nilai rata-rata kelas XImeningkat
dari 70 siklus I menjadi 81,92 pada siklus II.
0
20
40
60
80
100
Pra-Siklus Siklus I Siklus II
Persentase Ketuntasan Belajar %
Series1
Tabel 4. 12.
Peningkatan Rata-rata Kelas XI
No Keterangan Pra-Siklus Siklus I Siklus II
1 Nilai rata-rata 60 70 81,92
2 Nilai Tertinggi 70 85 95
3 Nilai Terendah 40 50 60
4 Jumlah Siswa Yang
Mencapai KKM
6 10 23
5 Jumlah siswa yang
belum mencapai KKM
20 16 3
6 Ketuntasan Klasikal 23,07% 38,46% 88,46%
Peningkatan hasil belajar aspek kognitif siswa dari siklus I ke siklus II
dikarenakan beberapa faktor. Faktor pertama situasi pembelajaran. Situasi
pembelajaran ini berkaitan dengan penerapan metode pembelajaran Team Games
Tournament. Pada penerapannya, Team Games Tournamentmembuat kegiatan
pembelajaran lebih menyenangkan karena siswa terlibat langsung dengan alam
sekitar. Hal ini ditunjukan oleh respon siswa yang terlihat sangat antusias dan
bersemangat selama mengikuti kegiatan pembelajaran. Siswa merasa
mendapatkan situasi pembelajaran baru yang berbeda dari sebelumnya yang
belum pernah didapatkan dalam kegiatan pembelajaran.
Faktor kedua adalah kerja sama dalam kelompok. Hal ini terutama tampak
pada timbulnya penciptaan hubungan dan kerjasama antar personal siswa dalam
belajar. Spontanitas siswa diskusi dapat berkembang sehingga hambatan
komunikasi antar siswa dapat berkurang. Kekompakan kerja sama dalam
kelompok membantu siswa untuk memahami materi.
Faktor ketiga adalah adanya penghargaan berupa pujian dan hadiah.
Pemberian pujian dan hadiah kepada siswa mencapai nilai kognitif tertingi
mampu meningkatkan keaktifan siswa lainnya untuk berprestasi dalam
pembelajaran. Hal ini ditunjukan dengan usaha siswa untuk memperdalam materi
dengan bertanya kepada peneliti, membaca buku referensi, berdiskusi dengan
teman agar memahami materi ajar dan mendapatkan nilai kognitiftertinggi.
2. Hasil Belajar Aspek Afektif
Hasil Belajar aspek afektif siswa kelas XImengalami peningkatan yang
sangat drastis. Pada siklus I yang termasuk dalam kategori sangat tinggi 0%, pada
siklus II meningkat 100%. Dalam kategori tinggi pada siklus I 0%, pada siklus II
0%. Dalam kategori rendah pada siklus I 100%, pada siklus II 0%.
Tabel 4. 13.
Peningkatan Hasil Belajar Aspek Afektif Siswa Kelas XI
Skor (%) Kategori Pra-Siklus
(%)
Siklus 1
(%)
Siklus II
(%)
79-100 Sangat tinggi 0 0 100
57-78 Tinggi 0 0 0
33-56 Rendah 100 100 0
10-32 Sangat rendah 0 0 0
PadasiklusII,hasilbelajaraspekafektifsiswakelas XImengalami peningkatan
artinya lebih baik dibanding dengan siklus I. Hal ini ditunjukan dengan berbagai
kegiatan yang dilakukan oleh siswa selama prosespembelajaran. Kegiatan siswa
dalam pembelajaran ini menunjukan bahwa siswa telah memiliki beberapa
tingkatan kategori hasil belajar afektif seperti, receiving, responding, valuing, dan
organisasi. Kategori receiving (penerimaan) ditunjukan dengan adanya perhatian
siswa seperti serius dalam mengikuti pembelajaran, dan memperhatikan teman
ketika berdiskusi. Responding (merespon) ditunjukan dengan munculnya sikap
kritis dalam mencari informasi saat kerja kelompok, keberanian saat
mengungkapkan pendapat, memberikan respon/jawaban atas pendapat teman, dan
antusias dalam mengerjakan LKS/ tugas. Valuing (menghargai) ditunjukan dengan
sikap menghargai yang terllihat ketika siswa mendengarkan pendapat teman dan
memberikan kesempatan kepada teman yang lain untuk menyampaikanide.
Peningkatan hasil belajar afektif siswa dari siklus I ke siklus II dikarenakan
siswa telah mampu beradaptasi dengan kelompok, dan siswa juga telah mengerti
dan memahami prosedur pelaksanaan Team Games Tournamentsehingga saat
pembelajaran menggunakanTeam Games Tournamentsiswa belajar dengan tertib
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan melalui indikator-indikator terpilih yang
dilakukan di kelas XI di Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Batanghari dapat dilihat
bahwa penerapan model pembelajaran menggunakan Team Games Tournamentdapat
meningkatkan motivasi belajar siswa siswa kelas XI di Sekolah Menengah Atas
Negeri 11 Batanghari pada materi sistem reproduksi manusia. Pada siklus I motivasi
siswa kelas kelas XI ada dua kategori, yaitu kategori rendah (26,92%) dan tinggi
(73,07%). Pada siklus II mengalami peningkatan pada kategori sangat tinggi menjadi
sebesar 88,46% dan kategori tinggi menjadi sebesar 11,53%. Kategori tinggi dan
sangat tinggi termasuk dalam kategori minimal tinggi yaitu 100% tinggi. Persentase
motivasi yang termasuk ke dalam tinggi ini sudah mencapai target yang ditentukan
peneliti yaitu sebesar 70%. Hasil belajar aspek kognitif siklus I untuk rata-rata 70
meningkat pada siklus II menjadi 81,92. Sedangkan persentase ketuntasan belajar
aspek kognitif siklus I sebesar 38,46%, dan pada siklus II meningkat menjadi sebesar
88,46% Hasil belajar siswa aspek afektif pada siklus I terdapat satu kategori, yaitu
kategori rendah sebesar 100%. Kemudian mengalami peningkatan pada siklus II pada
kategori sangat tinggi yaitu menjadi 100%.
B. Rekomendasi
Selama penelitian yang dilakukan peneliti diperoleh beberapa temuan
yangdapatdijadikansabagaibahanmasukanbagipenyempurnaan dalam upaya
meningkatkan proses pembelajaran biologi menggunakan Team Games Tournament di
Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Batanghari Tahun Pelajaran 2017/2019.
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh, penulis dapat memberikan saran-saran
sebagaiberikut:
1. Hendaknya pihak sekolah menfasilitasi guru untuk menggunakan Audio Visual
69
agar membantu belajar lebih mudah dan menarik. Karena sumber belajar tidak
hanya terpaku pada guru dan buku saja dan memberi pengarahan kepada guru-
guru untuk memanfaatkan multimedia agar digunakan dalam proses
pembelajaran.
2. Guru dapat menggunakan multimedia pembelajaran sebagai salah satu
alternatif dalam kegiatan pembelajaran, menciptakan kegiatan pembelajaran
yang menyenangkan, menjadikan siswa menjadi lebih aktif sehingga dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa. Oleh sebab itu dalam perlunya kesiapan
guru dalam merencanakan dan mempersiapkan multimedia yang dapat
mendukung pembelajaran agar hasil pembelajaran sesuai yang diharapkan.
3. Guru dapat membuat atau mengembangkan alat peraga yang inovatif dan
mengaplikasikanya dalam pembelajaran Biologi yang paling cocok untuk
pokok bahasan lain.
4. Peneliti selanjutnya diharapkan membuat perencanaan yang matang terlebih
dahulu sebelum melaksanakan penelitian. Selain itu, peneliti dapat
mengembangkan hasil penelitian ini sehingga penelitian ini menjadi lebih baik
lagi dan bermanfaat bagi dunia pendidikan kita, khususnya Sekolah Menengah
Kejuruan.
C. Penutup
Alhamdulillah, dengan penuh rasa syukur atas kehadiran Allah SWT, berkat
nikmat kesehatan dan karunia ilmu pengetahuan, yang telah menuntun kehidupan kita
tetap berada pada jalan-Nya, akhirnya karya tulis berupa Skripsi ini selesai. Walaupun
kandungannya sangat sederhana dan isinya masih dangkal dipahami, namun
demikianlah kemampuan penulis yang bisa terjangkau. Penulis sangat menyadari jauh
dari kesempurnaan dan belum pantas dibanggakan. Untuk menuju kesempurnaan
dalam penulisan Skripsi ini, agar dapat memberikan masukan berupa kritik dan saran,
supaya skripsi ini lebih baik dan benar. Atas kritik dan saran yang diberikan, penulis
ucapkan ribuan terima kasih, selanjutnya pada pihak yang telah banyak membantu
dalam proses penulisan Skripsi ini, penulis haturkan terima kasih, semoga Allah SWT
memberikan balasan yang setimpal. Amin, semoga Skripsi ini bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA
Afandi, M. (2013). Model dan Metode Pembelajaran di Sekolah, Semarang: Katalog
Dalam Terbitan (KDT).
Aunurahman, (2014). Belajar dan Pembelajaran, Bandung: Alfabeta.
Abdurahman, M. (2009). Pendidikan Bagi Anak Berkeksulitan Belajar. Jakarta:
Rineka Cipta.
Dewi, R. (2009). Meningkatkan Prestasi Belajar PAI Melalui Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Teams-Games-Tournament (TGT) kelas V SD Muhammadiyah
Sidoarum Godean sleman Yogyakarta, skripsi Yogyakarta: Jurusan
Pendidikan agama Islam Fakultas Tarbiyah dan keguruan Universitas Islam
Negeri Sunan KalijagaYogyakarta.
Djamarah, S.B., dan Zain, S. (2014). Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka
Cipta.
Dalyono. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Hakim, A. R.(2015). Penggunaan Model Pembelajaran Team Game Tournament
dengan Media Biokwartet terhadap Hasil Belajar Siswa pad Materi Invertebrata.
Skripsi, Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang.
Hartanto, (2011). Buku Ajar Media Pembelajaran. Bandung: Putaka Media.
Kurnia, N. R. (2011). Penerapan Strategi Cooperative Learning Tipe Teams- Games-
Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelass V MIN
Tempel Sleman Dalam pembelajaran IPA Tahun Pelajaran 2010/2011. Dalam
skripsi: Program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah FTK UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta.
Lie, A. (2009).Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning Di
Ruang-ruang Kelas, Jakarta: Grasindo.
Merriam, S., B. (1998). Rualitative Research and Case Study Applications in
Education. New York.
Mustaqim. (2011). Pskikologi Pendidikan. Jakarta: Pustaka Pelajar.
Mulyatiningsih, E. (2010). Pembelajaran Aktif, Kreatif, Inovatif, Efektif Dan
Menyenangkan (Paikem). Jawa Barat. Penjaminan Mutu Pendidikan.
Nazamim, (2013). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams-Games-
Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Dalam
Pembelajaran Matematika Di MI Ma’arif Kediwung Tahun Pelajaran
2012/2013. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Sunan Kalijaga.
Nasution, (2012). Teknologi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara.
Nurdiyansyah dan Fahyuni, (2016). Inovasi Model Pembelajaran Sesuai Kurikulum
2013, Sidoarjo: Nizamia Learning Center.
Penulis, T. (2017). Pedoman Penulisan Skripsi. Fakultas Tartbiah dan Keguruan UIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Rianto, M. (2006) Pendekatan, strategi, metode pembelajaran, Jakarta: Jendral
pengingkatan mutu pendidik dan pendidikan.
Rusman. (2010). Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalitas Guru.
Jakarta: Raja Grasindo Persada.
Rohiat. (2008). Manajemen Sekolah. Bandung: Refika Aditama.
Rusman, (2011). Manajemen Kurikulum. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Rohani, A. (2010). Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Tim Penerjemah dan Penafsir (2008). Al-Qur’an Tafwid dan Tejermahan. Jakarta:
Magfirah Pustaka.
Umar. (2011). Metode Penelitian Untuk Sekripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Yamin, M. (2009). Metodologi Penelitian Pendidikan Dan Sosial Kualitatif Dan
Kuantitatif. Jakarta: Komplek Kejaksaan Agung, Cipaayung.
Yamin. M. (2008). Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan Pendidikan,
Jakarta: Putra Grafika.
Wilujeng, L. (2009). Meningkatkan Prestasi Belajar Fiqih Melalui Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams-Games-Tournament (TGT) Kelas VIII
MTs laboratorium Fakultas Tarbiyah UIN Sunan kalijaga Yogyakarta, Dalam
skripsi, Jurusan Pendidikan agama Islam Fakultas Tarbiyah dan keguruan
Universitas Islam Negeri Sunan KalijagaYogyakarta.
CURRICULUM VITAE
A. Informasi Diri
Nama : Siti Auza Hidayati
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat & Tgl. Lahir : Terusan 21 Januari 1997
NIM : TB. 151042
1. Alamat Asal : KeluarahanTerusan, RT 05 RW 02
2. Alamat Sekarang : Patimura Kota Jambi
No. Telp/HP : 082121222801
Nama Ayah : Syahril
Nama Ibu : Maryani
B. Riwayat Pendidikan
1. Pendidikan Formal
a. SD N 29 Terusan : Tahun 2009
b. SMP N 28 Batanghari : Tahun 2012
c. SMA N 11 Batanghari : Tahun 2015
d. UIN STS Jambi : Tahun 2019
2. Pendidikan Non-Formal
a. Kursus Komputer di Jambi
Lembar Penilaian Observasi Guru Mengajar
Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas : XI (Sebelas)
Berilah tanda lingkar pada angka yang sesuai dengan aspek yanga diamati !
Kriteria penilaian: 4 =sangat baik, 3=baik, 2=cukup, 1=kurang
No
item
Aspek yang diamati
Skor Jumlah
1 Guru membuka pembelajaran 1 2 3 4 3
2 Guru memeriksa kesiapan siswa 1 2 3 4 3
3 Guru melakukan apersepsi dan motivasi 1 2 3 4 2
4 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 1 2 3 4 3
5 Guru menunjukkan gambar-gambar dan teks
dalam power point
1 2 3 4 3
6 Guru menjelaskan video pembelajaran dalam
Team Games Tournament
1 2 3 4 2
7 Guru menjelaskan materi secara komunikatif
diikuti dengan menggunakan Team Games
Tournament
1 2 3 4 3
8 Guru melakukan kontak mata kepada siswa
dengan saat menjelaskan materi
1 2 3 4 2
9 Guru melakukan bahasa tubuh kepada siswa
dalam pembelajaran
1 2 3 4 3
10 Guru memberi kesempatan untuk bertanya. 1 2 3 4 3
11 Guru mengorganisasikan siswa dalam
kelompok belajar
1 2 3 4 2
12 Guru membimbing kelompok saat
mengerjakan lembar kerja siswa
1 2 3 4 3
13 Guru memberikan kesempatan untuk
melakukan presentasi
1 2 3 4 1
14 Guru bersama siswa menyimpulkan
pembelajaran dan menampilkan ringkasan
materi pembelajaran
1 2 3 4 3
15 Guru memberikan penguatan 1 2 3 4 2
16 Guru mengadakan Pos Tes 1 2 3 4 3
17 Guru memberikan umpak balik berupa PR dan
pesan moral
1 2 3 4 3
18 Guru menutup pembelajaran 1 2 3 4 3
Nilai Total 47
Nilai Rata-Rata 2.61
Komentar dari hasil pengamatan:
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
Kesimpulan :
Lembar penilaian observasi ini dinyatakan*) :
1. Layak diuji cobakan di lapangan tanpa revisi
2. Layak diuji cobakan di lapangan dengan revisi
3. Tidak layak diuji cobakan di lapangan
*)lingkari salah satu
Demikianlah lembar penilaian observasi ini saya isi dengan sebenarnya, tanpa
ada pengaruh dari pihak lain.
Jambi,
Validator,
RenySafita, M. Pd
NIP. 198210292009122003
Hasil Penilaian Observasi Guru Mengajar
Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament Siklus II
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas : XI (Sebelas)
Berilah tanda lingkar pada angka yang sesuai dengan aspek yanga diamati !
Kriteria penilaian: 4 =sangat baik, 3=baik, 2=cukup, 1=kurang
No
item
Aspek yang diamati
Skor Pertemuan
I
Pertemuan
II
1 Guru membuka pembelajaran 1 2 3 4 3 4
2 Guru memeriksa kesiapan siswa 1 2 3 4 3 4
3 Guru melakukan apersepsi dan motivasi 1 2 3 4 2 4
4 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 1 2 3 4 3 4
5 Guru menunjukkan gambar-gambar dan
teks dalam power point
1 2 3 4 3 4
6 Guru menjelaskan video pembelajaran
dalam Team Games Tournament
1 2 3 4 2 4
7 Guru menjelaskan materi secara
komunikatif diikuti dengan menggunakan
Team Games Tournament
1 2 3 4 3 4
8 Guru melakukan kontak mata kepada
siswa dengan saat menjelaskan materi
1 2 3 4 2 4
9 Guru melakukan bahasa tubuh kepada
siswa dalam pembelajaran
1 2 3 4 3 4
10 Guru memberi kesempatan untuk bertanya. 1 2 3 4 3 4
11 Guru mengorganisasikan siswa dalam
kelompok belajar
1 2 3 4 2 4
12 Guru membimbing kelompok saat
mengerjakan lembar kerja siswa
1 2 3 4 3 4
13 Guru memberikan kesempatan untuk
melakukan presentasi
1 2 3 4 1 4
14 Guru bersama siswa menyimpulkan
pembelajaran dan menampilkan ringkasan
materi pembelajaran
1 2 3 4 3 4
15 Guru memberikan penguatan 1 2 3 4 2 4
16 Guru mengadakan Pos Tes 1 2 3 4 3 4
17 Guru memberikan umpak balik berupa PR
dan pesan moral
1 2 3 4 3 3
18 Guru menutup pembelajaran 1 2 3 4 3 4
Nilai Total 47 71
Nilai Rata-Rata 2.61 3.94
Komentar dari hasil pengamatan:
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
Kesimpulan :
Lembar penilaian observasi ini dinyatakan*) :
1. Layak diujikan cobakan di lapangan tanpa revisi
2. Layak diuji cobakan di lapangan dengan revisi
3. Tidak layak diuji cobakan di lapangan
*)lingkarisalahsatu
Demikianlah lembar penilaian observasi ini saya isi dengan sebenarnya, tanpa
ada pengaruh dari pihak lain.
Jambi,
Validator,
RenySafita, M. Pd
NIP. 198210292009122003
Lembar PenilaianObservasi Motivasi Belajar Siswa
Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas : XI (Sebelas)
Berilah tanda (√) pada pilihan ya atau tidak sesuai dengan aspek yang diamati!
Kriteria penilaian: 4 =sangat baik, 3=baik, 2=cukup, 1=kurang
No
item
Aspek yang diamati
Skor Jumlah
1 Jumlah siswa yang hadir 1 2 3 4
2 Antusias belajar siswa 1 2 3 4
3 Menyimak penjelasan guru 1 2 3 4
4 Mengikuti pembelajaran dengan
memperhatikan teks pada Team Games
Tournament dan gambar
1 2 3 4
5 Mengajukan pertanyaan pada guru 1 2 3 4
6 Keberanian untuk mengemukakan pendapat 1 2 3 4
7 Menanggapi jawaban temannya 1 2 3 4
8 Menjawab pertanyaan temannya 1 2 3 4
9 Menjawab pertanyaan guru 1 2 3 4
10 Bekerjasama menyelesaikan tugas 1 2 3 4
11 Berkonsentrasi saat guru menjelaskan materi di
depan kelas
1 2 3 4
12 Bersemangat memperhatikan guru mengajar 1 2 3 4
13 Saat belajar materi yang sulit saya akan tetap
mengikuti pembelajaran
1 2 3 4
14 Mendapatkan cara pemecahan terbaik terhadap
soal yang saya hadapi
1 2 3 4
15 Mencapai hasil belajar yang tinggi dalam
belajar merupakan target dalam belajar
1 2 3 4
16 Menyimak penjelasan guru dari awal sampai
akhir pelajaran
1 2 3 4
17 Duduk paling depan dalam belajar karena saya
ingin lebih berkonsentrasi lagi
1 2 3 4
18 Senang dalam menyelesaikan tugas karena itu
sebagai alasan saya untuk belajar
1 2 3 4
19 Tidak cepat putus asa ketika mengalami 1 2 3 4
kesulitan dalam belajar
20 Tidak pernah izin keluar selama belajar 1 2 3 4
21 Mengisi jam pelajaran yang kosong dengan
mengulang materi yang sudah dibahas
sebelumnya.
1 2 3 4
22 Merasa rugi jika tidak masuk dalam belajar 1 2 3 4
23 Melakukan diskusi dengan tanggungjawab,
penuh keyakinan dan bersemangat.
1 2 3 4
24 Mempresentasikan hasil diskusi bersama
temannya
1 2 3 4
25 Menulis (mencatat) materi yang penting 1 2 3 4
26 Melaksanakan kegiatan berdasarkan perintah
guru
1 2 3 4
27 Mengikuti pelajaran sampai akhir 1 2 3 4
28 Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru 1 2 3 4
Nilai Total
Nilai Rata-Rata
Komentar dari hasil pengamatan:
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
Kesimpulan :
Lembar penilaian observasi ini dinyatakan*) :
4. Layak diuji cobakan di lapangantanparevisi
5. Layak diuji cobakan di lapangandenganrevisi
6. Tidak layak diuji cobakan di lapangan
*)lingkari salah satu
Demikianlah lembar penilaian observasi ini saya isi dengan sebenarnya, tanpa
ada pengaruh dari pihak lain.
Jambi,
Validator,
Yusmarni, M. Pd
NIP. 196904221995032001
Hasil Penilaian Observasi Motivasi Belajar Siswa
Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas : XI (Sebelas)
Berilah tanda (√) pada pilihan ya atau tidak sesuai dengan aspek yang diamati!
Kriteria penilaian: 4 =sangat baik, 3=baik, 2=cukup, 1=kurang
No
item
Aspek yang diamati
Skor Pertemuan
I
Pertemuan
II
1 Jumlah siswa yang hadir 1 2 3 4
2 Antusias belajar siswa 1 2 3 4
3 Menyimak penjelasan guru 1 2 3 4
4 Mengikuti pembelajaran dengan
memperhatikan teks pada Team
Games Tournament dan gambar
1 2 3 4
5 Mengajukan pertanyaan pada guru 1 2 3 4
6 Keberanian untuk mengemukakan
pendapat
1 2 3 4
7 Menanggapi jawaban temannya 1 2 3 4
8 Menjawab pertanyaan temannya 1 2 3 4
9 Menjawab pertanyaan guru 1 2 3 4
10 Bekerjasama menyelesaikan tugas 1 2 3 4
11 Berkonsentrasi saat guru
menjelaskan materi di depan kelas
1 2 3 4
12 Bersemangat memperhatikan guru
mengajar
1 2 3 4
13 Saat belajar materi yang sulit saya
akan tetap mengikuti pembelajaran
1 2 3 4
14 Mendapatkan cara pemecahan
terbaik terhadap soal yang saya
hadapi
1 2 3 4
15 Mencapai hasil belajar yang tinggi
dalam belajar merupakan target
dalam belajar
1 2 3 4
16 Menyimak penjelasan guru dari
awal sampai akhir pelajaran
1 2 3 4
17 Duduk paling depan dalam belajar
karena saya ingin lebih
berkonsentrasi lagi
1 2 3 4
18 Senang dalam menyelesaikan tugas karena itu sebagai alasan saya
untuk belajar
1 2 3 4
19 Tidak cepat putus asa ketika
mengalami kesulitan dalam belajar
1 2 3 4
20 Tidak pernah izin keluar selama
belajar
1 2 3 4
21 Mengisi jam pelajaran yang kosong
dengan mengulang materi yang
sudah dibahas sebelumnya.
1 2 3 4
22 Merasa rugi jika tidak masuk dalam
belajar
1 2 3 4
23 Melakukan diskusi dengan
tanggungjawab, penuh keyakinan
dan bersemangat.
1 2 3 4
24 Mempresentasikan hasil diskusi
bersama temannya
1 2 3 4
25 Menulis (mencatat) materi yang
penting
1 2 3 4
26 Melaksanakan kegiatan
berdasarkan perintah guru
1 2 3 4
27 Mengikuti pelajaran sampai akhir 1 2 3 4
28 Membuat kesimpulan dengan
bimbingan guru
1 2 3 4
Nilai Total
Nilai Rata-Rata
Komentar dari hasil pengamatan:
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
Kesimpulan :
Lembar penilaian observasi ini dinyatakan*) :
1. Layak diujikancobakan di lapangan tanpa revisi
2. Layak diuji cobakan di lapangan dengan revisi
3. Tidak layak diuji cobakan di lapangan
*)lingkari salah satu
Demikianlah lembar penilaian observasi ini saya isi dengan sebenarnya, tanpa
ada pengaruh dari pihak lain.
Jambi,
Validator,
Yusmarni, M. Pd
NIP. 196904221995032001
Kisi-Kisi Instrumen Hasil Belajar Siswa
Kompetensi Inti Indikator
Pencapaian Materi
Ranah Kognitif Nomer
Soal C1 C2 C3 C4 C5 C6
Mengklasifikasik
an sistem
reproduksi
manusia
berdasarkan
karakteristik yang
dimiliki
1. Menjelaskan
sistem reproduksi
manusia
√ √ √ 1,2,3,4
2. Memberi contoh
sistem reproduksi
manusia baik laki-
laki dan
perempuan
√ √ √ √ 6,7,8,9
,10
3. Menyebutkan ciri-
ciri sistem
reproduksi
manusia baik laki-
laki dan
perempuan
√ √ √ 11,12,
13,14,
4. Menjelaskan ciri-
ciri sistem
reproduksi
manusia baik laki-
laki dan
perempuan
√ √ √ √ 15,16,
17,18,
19,20
Keterangan :
C1 Pengatahuan
C2 Pemahaman
C3 Penerapan
C4 Analisis
C5 Sintesis
C6 Evaluasi
Kesimpulan :
Kisi-kisi instrument ini dinyatakan*) :
4. Layak diuji cobakan di lapangan tanpa revisi
5. Layak diuji cobakan di lapangan dengan revisi
6. Tidakl ayak diuji cobakan di lapangan
*)lingkari salah satu
Demikianlah kisi-kisi instrument ini saya isi dengan sebenarnya, tanpa ada
pengaruh dari pihak lain.
Jambi,
Validator,
RenySafita, M. Pd
NIP. 198210292009122003
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMA Negeri 11 Batanghari
Kelas/ Semester : XI (Sebelas) / 2 (dua)
Tahun Ajaran : 2018/2019
Mata Pelajaran : Biologi
Siklus : 1
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (pertemuan 1)
Hari/tanggal : -
A. Kompetensi Inti
1. MemintasiswaPresentasikelas, membagisiswadalamKelompok(team),
melakukanPermainan(game) di sela-selapelajaranberlangsung,
mengadakanperlombaandalammenimpulkanhasilpembelajaranterkaitsistemrepr
oduksimanusia di dalmakelas, danmemberikanpenghargaanataskelompok yang
berhasilmemenangkanperlombaandalammemahamimaterisistemreproduksiman
usia
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percayadiri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru, pro-aktif
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalamberinteraksi secara
efektif dengan lingkungan social dan alam serta menempatkan diri sebagai
cerminan bagi siswa, mengajak siswa agar lebih giat apabila topik yang akan
dipelajari, pembelajaran disusun secara jelas dan diinformasikan kepada sisw,
siswa diberi tahu tentang hasil belajarnya dan pemberian pujian dan reward lebih
baik daripada hukuman, tapi sewaktu-waktu hukuman juga diperlukan.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuanfaktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunyatentangilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, danhumanioradenganwawasankemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, danperadabanterkaitpenyebabfenomenadankejadian,
sertamenerapkanpengetahuanprosedural padabidangkajian yang
spesifiksesuaidenganbakatdanminatnyauntukmemecahkanmasalah
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari sistemreproduksipasamanusiabaik
laki-laki maupun wanita, memiliki empat komponen utama dalam sistem
reproduksinya, yaitu: Organ penghasil sel kelamin, saluran reproduksi, kelenjar
tambahan, dan alat kopulasi (senggama).
B. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan reproduksi pada manusia diawali oleh peleburan sel kelamin
jantan (sperma) dengan sel kelamin betina (ovum) yang menghasilkan zigot.
Berdasarkan kepemilikan alat kelaminnya, manusia dikelompokkan menjadi
organisme yang bersifat gonochoris (satu individu memiliki satu alat kelamin).
C. Indikator Siswa Dapat:
1. Siswa dapat menyebutkan jenis-jenis reproduksi pada manusia
2. Siswa dapat mengidentifikasi jenis reproduksi pada laki-laki dan perempuan
3. Siswa dapat mendiskripsikan reproduksi pada manusia
D. Tujuan
1. Mendiskusikan sistem resproduksi pada manusia
2. Menyimpulkan reproduksi laki-laki dan perempuan
3. Mengklasifikasikan sistem reproduksi laki-laki dan perempuan
E. Materi
Sistem reproduksi manusia
F. Media dan Sumber Belajar
1. Team Games Tournament
2. Gambar
3. Buku BiologiSMA/SMKKelas XI
4. Buku Pendamping Biologi SMA/SMK Kelas XI
G. Metode Pembelajaran
Metode Pembelajaran :Kooperatif tipe Team GamesTournament Presentasi, tanya
jawab, demonstrasi, diskusi, cooperative learning.
Pendekatan pembelajaran : Saintifik
H. Kegiatan Pembelajaran Siswa
Pertemuan I Langkah-langkah pembelajaran
Kegiatan Aktivitas Waktu
Guru Siswa
Pendahuluan Membuka pelajaran dengan
salam
Menjawab salam 15 Menit
Mengajak semua siswa
berdo’a menurut agama dan
keyakinan masing-masing.
Berdo’a menurut agama dan
keyakinan masing-masing.
Memeriksa kehadiran siswa dengan memanggil siswa satu
persatu
Menjawab ketika dipanggil oleh guru
Melakukan apersepi “Anak-
anak apakah kalian pernah
melihat ibu-ibu hamil?
Pernah ibu
Berapa lamakah seorang ibu
mengandung?
Menjawab pertanyaan guru
Menghubungkan apersepsi
dengan materi yang akan
dipelajari
Memperhatikan penjelasan
guru
Menyampaikan tujuan
pembelajaran
Menyimak dan menulis
Kegiatan inti
Menyampaikan materi
pelajaran melalui pengajaran
langsung atau diskusi
Mendengarkan dan Berdiskusi 40 Menit
Menyampaikan materi dengan
cara Tanya jawab
Mendengarkan, menyimak dan
menjawab
Membentuk kelompok diskusi Bekerjasama dengan tim dalam
kelompok
Meminta siswa yang lain
untuk mencoba menjawab
Menjawab berdasarkan
pengetahaunnya
Menjelaskan jawaban yang
tepat
Mendengarkan jawaban yang
tepat
Meminta siswa membentuk
perkelompok dan masing-
masing kelompok terdiri 4/5
orang
Antusias untuk membentuk
kelompok dengan baik.
Meminta masing-masing
kelompok untuk berdiskusi
dalam mengidentifikasi
reproduksi laki-laki dan
perempuan, serta
menceritakan kembali proses
bertemunya sperma dan ovum
Bekerja sama dalam
mengidentifikasi reproduksi
laki-laki dan perempuan, serta
menceritakan kembali proses
bertemunya sperma dan ovum
Memastikan bahwa semua
anggota tim benar-benar
belajar dan mempersiapkan
anggotanya untuk dapat
menjawab soal setelah guru
menyampaikan materi
pelajaran.
Berkumpul untuk mempelajari
lembar kegiatan
Memberikan Game atau permainan terdiri atas
pertanyaan-pertanyaan yang
dirancang untuk menguji
pengetahuan siswa yang
diperoleh dari presentasi kelas
dan pelaksanaan kerja tim
mewakili masing-masing tim untuk bermain game
Meminta siswa pada masing-
masing kelompok untuk
membaca buku LKS sebagai
tambahan
Membaca buku LKS dengan
serius
Meminta perwakilan dari
masing-masing kelompok
untuk menceritakan dan
memprentasikan hasilnya
diskusinya di depan kelas
Membagi tugas agar masing-
masing anggota di kelompok
mendapatkan giliran untuk
menceritakan dan
memprentasikan hasilnya
diskusinya di depan kelas
Memberikan pujian kepada
siswa yang telah berani
memprentasikan hasilnya di
depan kelas
Menjadi semakin percaya diri
dalam proses belajar di dalam
kelas.
Memberikan kesempatan pada
siswa apa bila masih ada hal-
hal yang belum diketahui
Menanyakan hal-hal yang
belum diketahui atau ragu
terhadap pemahamannya.
Meluruskan kesalahan
pemahaman yang dialami
siswa
Mendengarkan dan menjadi
lebih mengerti
Meminta siswa untuk
menyimpulkan pelajaran yang
telah dibahas di dalam buku
catatan siswa masing-masing
Menyimpulkan hasil
pembelajaran yang baru saja
selesai dibahas di dalam buku
catatan mereka masing-masing
Memberikan tindak lanjut
berupa PR pada siswa
Menulis PR yang akan
dikerjakan di rumah di dalam
buku mereka masing-masing
Memberikan motivasi pesan
moral
Mendengarkan dengan antusias
Menutup kelas dengan berdo’a
menurut agama dan keyakinan
masing-masing.
Bersama-sama berdo’a menurut
agama dan keyakinan masing-
masing.
Kegiatan
Penutup
Meninggalkan kelas dengan
salam
Menjawab salam guru 15 Menit
I. Penilaian
1. Prosedur Penilaian : Proses dan tes akhir (post test)
2. Jenis Penilaian : tes tertulis
3. Bentuk Penilaian : Observasi, dan soal pilihan ganda
4. Alat Penilaian : Lembar Observasi dan soal tes
5. Skor maksimal : 100
No. Jumlah Soal
Bobot Soal
Skor
1 25 Butir pilihan ganda 1 Skor perolehan
X 100 = Hasil
Skor maksimal
J. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Pembelajaran dikatakan berhasil jika prestasi belajar siswa mendapatkan
nilai ≥75 dan rata-rata kelas mencapai ≥75
Mengetahui, Jambi, Maret 2019
Guru Kelas XI
Hartatik, S.Pd Siti Auza Hidayati
NIP:197212182003121002 TB. 151042
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMA Negeri 11 Batanghari
Kelas/ Semester : XI (Sebelas) / 1I (dua)
Tahun Ajaran : 2018/2019
Mata Pelajaran : Biologi
Siklus : 1
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (pertemuan II)
Hari/tanggal : -
A. Kompetensi Inti
1. Meminta siswa Presentasi kelas, membagi siswa dalam Kelompok(team),
melakukan Permainan (game) di sela-sela pelajaran berlangsung, mengadakan
perlombaan dalam menimpulkan hasil pembelajaran terkait sistem reproduksi
manusia di dalam kelas, dan memberikan penghargaan atas kelompok yang
berhasil memenangkan perlombaan dalam memahami materi sistem reproduksi
manusia
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percayadiri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru, pro-aktif
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan social dan alam serta menempatkan diri
sebagai cerminan bagi siswa, mengajak siswa agar lebih giat apabila topik yang
akan dipelajari, pembelajaran disusun secara jelas dan diinformasikan kepada
sisw, siswa diberi tahu tentang hasil belajarnya dan pemberian pujian dan reward
lebih baik daripada hukuman, tapi sewaktu-waktu hukuman juga diperlukan.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuanfaktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahu nya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari sistemreproduksipasamanusiabaik
laki-laki maupun wanita, memiliki empat komponen utama dalam sistem
reproduksinya, yaitu: Organ penghasil sel kelamin, saluran reproduksi, kelenjar
tambahan, dan alat kopulasi (senggama).
5. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan reproduksi pada manusia diawali oleh peleburan sel kelamin
jantan (sperma) dengan sel kelamin betina (ovum) yang menghasilkan zigot.
Berdasarkan kepemilikan alat kelaminnya, manusia dikelompokkan menjadi
organisme yang bersifat gonochoris (satu individu memiliki satu alat kelamin).
6. Indikator Siswa Dapat:
1. Siswa dapat definisikan sistem reproduksi manusia
2. Siswa dapat menyebutkan fungsi sistem reproduksi manusia
3. Siswa dapat menyebutkan organ laki-laki dan perempuan
4. Siswa dapat menyebutkan fungsi organ laki-laki dan perempuan
5. Siswa dapat menyebutkan proses organ laki-laki dan perempuan
6. Siswa dapat menyebutkan organ laki-laki dan perempuan
7. Siswa dapat menyebutkan kelainan pada organ laki-laki dan perempuan
8. Siswa dapat mengidentifikasi penyakit yang ada dari reproduksi pada manusia
9. Siswa dapat menyebutkan nama bagian reproduksi pada laki-laki dan
perempuan
7. Tujuan
1. Menjelaskan proses organ laki-laki dan perempuan
2. Menjelaskan kelainan organ pada laki-laki dan perempuan
3. Menjelaskan proses bertemunya sperma dan ovum
4. Menjelaskan perbedaan penyakit yang kerap kali terjadi pada laki-laki dan
perempuan
5. Menjelaskan proses proses bertemunya sperma dan ovum
8. Materi
Sistem reproduksi manusia
9. Media dan Sumber Belajar
1. Powerpoint
2. Video
3. Gambar
4. Buku Biologi SMA/SMK Kelas XI
5. Buku Pendamping Biologi SMA/SMK Kelas XI
10. Metode Pembelajaran
Metode Pembelajaran : Kooperatif tipe Team GamesTournament Presentasi, tanya
jawab, demonstrasi, diskusi, cooperative learning
Pendekatan pembelajaran : Saintifik
Pertemuan II Langkah-langkah pembelajaran
Kegiatan Aktivitas Waktu
Guru Siswa
Pendahuluan Membuka pelajaran dengan
salam
Menjawab salam 15 Menit
Mengajak semua siswa berdo’a
menurut agama dan keyakinan
masing-masing.
Berdo’a menurut agama dan
keyakinan masing-masing.
Memeriksa kehadiran siswa
dengan memanggil siswa satu
persatu
Menjawab dan berdiri ketika
dipanggil oleh guru
Melakukan apersepi “Anak-anak
laki-laki apakah kalian pernah
mimpi basah dan perempuan
apakah kalian sudah
menstruansi? itu artinya kaliah
terlah mulai remaja dan kalian itu
adalah salah satu dari reproduksi
manusia.
Menjawab menjawab
pertanyaan guru
Berapa lamakah seorang ibu
mengandung?
Menjawab delapan/Sembilan
dan lain sebagainya
Menghubungkan apersepsi
dengan materi yang akan
dipelajari
Memperhatikan penjelasan
guru
Menyampaikan kompetensi inti
yang ingin capai
Mendengarkan dan menulis
Menunjukkan gambar sistem
reproduksi laki-laki dan
perempuan bertanya pada
sebagian siswa.
Mengamati gambar sistem
reproduksi laki-laki dan
perempuan dan mejawab
pertanyaan yang diajukan
oleh guru.
Kegiatan inti
Memutar video proses sistem
reproduksi laki-laki dan
Mengamati video tentang
proses sistem reproduksi
40 Menit
perempuan laki-laki dan perempuan
Menjelaskan materi sistem
reproduksi laki-laki dan
perempuan menggunakan
bantuan media teks, gambar dan
video secara jelas melalui
Powerpoint dan gambar
Mendengarkan penjelaskan
materi sistem reproduksi
laki-laki dan perempuan
yang disampaikan oleh guru
dengan melihat ke
Powerpoint dan gambar
Setelah sampai pada sub materi,
siswa diberikan pertanyaan yang
ditampilkan melalui layar
Powerpoint dan gambar
Mendengarkan dan melihat
gambar dengan antusias yang
tinggi
Menjelaskan secara jelas Mendengarkan penjelasan
Memutar video proses
bertemunya antara sperma dan
ovum
Mengamati video proses
proses bertemunya antara
sperma dan ovum
Memberikan kesempatan siswa
untuk bertanya
Menanyakan pertanyaan
Meminta siswa yang lain untuk
mencoba menjawab
Menjawab berdasarkan
pengetahaunnya
Menjelaskan jawaban yang tepat Mendengarkan jawaban
yang tepat
Meminta siswa membentuk
perkelompok dan masing-masing
kelompok terdiri 4/5 orang
Antusias untuk membentuk
kelompok dengan baik.
Meminta masing-masing
kelompok untuk berdiskusi dalam
mengidentifikasi reproduksi laki-
laki dan perempuan, serta
menceritakan kembali proses
bertemunya sperma dan ovum
Bekerja sama dalam
mengidentifikasi reproduksi
laki-laki dan perempuan,
serta menceritakan kembali
proses bertemunya sperma
dan ovum
Meminta siswa pada masing-
masing kelompok untuk membaca
buku LKS sebagai tambahan
Membaca buku LKS dengan
serius
Meminta perwakilan dari
masing-masing kelompok untuk
menceritakan dan
memprentasikan hasilnya
diskusinya di depan kelas
Membagi tugas agar masing-
masing anggota di kelompok
mendapatkan giliran untuk
menceritakan dan
memprentasikan hasilnya
diskusinya di depan kelas
Memberikan pujian kepada siswa
yang telah berani
memprentasikan hasilnya di
Menjadi semakin percaya
diri dalam proses belajar di
dalam kelas.
depan kelas
Memberikan kesempatan pada
siswa apa bila masih ada hal-hal
yang belum diketahui
Menanyakan hal-hal yang
belum diketahui atau ragu
terhadap pemahamannya.
Meluruskan kesalahan
pemahaman yang dialami siswa
Mendengarkan dan menjadi
lebih mengerti
Meminta siswa untuk
menyimpulkan pelajaran yang
telah dibahas di dalam buku
catatan siswa masing-masing
Menyimpulkan hasil
pembelajaran yang baru saja
selesai dibahas di dalam
buku catatan mereka
masing-masing
Kegiatan
Penutup
Memberikan tindak lanjut berupa
PR pada siswa
Menulis PR yang akan
dikerjakan di rumah di
dalam buku mereka masing-
masing
15 Menit
Memberikan motivasi pesan
moral
Mendengarkan dengan
antusias
Menutup kelas dengan berdo’a
menurut agama dan keyakinan
masing-masing.
Bersama-sama berdo’a
menurut agama dan
keyakinan masing-masing.
Meninggalkan kelas dengan
salam
Menjawab salam guru
6. Penilaian
6. Prosedur Penilaian : Proses dan tes akhir (post test)
7. Jenis Penilaian : tes tertulis
8. Bentuk Penilaian : Observasi, dan soal pilihan ganda
9. Alat Penilaian : Lembar Observasi dan soal tes
10. Skor maksimal : 100
No. Jumlah Soal
Bobot Soal
Skor
1 25 Butir pilihan ganda 1 Skor perolehan
X 100 = Hasil
Skor maksimal
7. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Pembelajaran dikatakan berhasil jika prestasi belajar siswa mendapatkan
nilai ≥75 dan rata-rata kelas mencapai ≥75
Mengetahui, Jambi, Februari 2019
Guru Kelas XI
Hartatik, S.Pd Siti Auza Hidayati
NIP: 197212182003121002 TB. 151042
RINGKASAN MATERI
A. Reproduksi Pada Manusia
1. Pengertian Reproduksi
Reproduksi merupakan ciri utama makhluk hidup yang bertujuan untuk
mempertahankan kelestarian jenisnya. Reproduksi pada manusia diawali oleh
peleburan sel kelamin jantan (sperma) dengan sel kelamin betina (ovum) yang
menghasilkan zigot. Berdasarkan kepemilikan alat kelaminnya, manusia
dikelompokkan menjadi organisme yang bersifat gonochoris (satu individu
memiliki satu alat kelamin). Sistem reproduksi manusia, baik laki-laki maupun
wanita, memiliki empat komponen utama dalam sistem reproduksinya, yaitu:
a. Organ penghasil sel kelamin
b. Saluran reproduksi
c. Kelenjar tambahan, dan
d. Alat kopulasi (senggama)
2. Fungsi Reproduksi
Fungsi sistem reproduksi adalah: Untuk berkembang biak dan
menghasilkan individu yang baru. Pada alat reproduksi wanita, system reproduksi
berfungsi untuk menghasilkan sel gamet untuk pemupukan. Pada alat reproduksi
pria, system reproduksi berfungsi untuk menghasilkan, menyimpan, dan
mengirimkan sperma. Fungsi sistem reproduksi adalah:
a. Untuk berkembang biak dan menghasilkan individu yang baru.
b. Pada alat reproduksi wanita, system reproduksi berfungsi untuk
menghasilkan sel gamet untuk pemupukan.
c. Pada alat reproduksi pria, system reproduksi berfungsi untuk
menghasilkan, menyimpan, dan mengirimkan sperma
B. System-Sistem Reproduksi Laki-Laki dan Perempuan
1. Organ Reproduksi dan Fungsinya
Sistem reproduksi laki-laki dirancang untuk menghasilkan, menyimpan dan
mengirimkan sperma. Sistem reproduksi laki-laki terdiri dari:
a. Organ reproduksi dalam
Organ reproduksi dalam terletak di dalam tubuh, yang terdiri atas
bagianbagian berikut.
1. Testis
Testis memiliki bentuk bulat telur dan berjumlah sepasang, terdapat
pada skrotum (zakar). Testis merupakan tempat pembentukan sel kelamin
jantan (spermatozoa) dan hormon kelamin (testosteron). Pada testis
terdapat pembuluh-pembuluh halus yang disebut tubulus seminiferus. Pada
dinding tubulus seminiferus terdapat calon-calon sperma (spermatogonium
yang diploid. Di antara tubulus seminiferus terdapat sel-sel interstisiil yang
menghasilkan hormon testosteron dan hormon kelamin jantan lainnya.
Selain itu, terdapat pula sel-sel berukuran besar yang berfungsi
menyediakan makanan bagi spermatozoa, sel ini disebut sel sertoli.
2. Saluran Reproduksi
Saluran reproduksi terdiri atas duktus epididimis, yaitu tempat
pematangan sperma lebih lanjut dan tempat penyimpanan sementara
sperma. Selanjutnya, terdapat vas deferens yang merupakan suatu saluran
untuk mengangkut sperma ke vesikula seminalis (kantung sperma). Arah
vas deferens ini ke atas, kemudian melingkar dan salah satu ujungnya
berakhir pada kelenjar prostat dan di belakang kandung kemih, saluran ini
bersatu membentuk duktus ejakulatorius pendek yang berakhir di uretra.
Uretra dari duktus ejakulatorius sama-sama berakhir di ujung penis.
3. Kelenjar Kelamin
Saluran kelamin dilengkapi dengan tiga kelenjar yang dapat
mengeluarkan getah atau semen. Kelenjar-kelenjar ini, antara lain vesikula
seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar bulbouretral (Cowper). Kelenjar
Vesikula seminalis berjumlah sepasang dan terletak di atas dan bawah
kandung kemih. Vesikula seminalis menghasilkan 60% dari volume total
semen. Cairan dari vesikula seminalis berwarna jernih, kental mengandung
lendir, asam amino, dan fruktosa. Cairan ini berfungsi memberi makan
sperma. Selain itu, vesikula seminalis juga mengekskresikan prostaglandin
yang berfungsi membuat otot uterin berkontraksi untuk mendorong sperma
mencapai uterus. Kelenjar Prostat berukuran lebih besar dibandingkan dua
kelenjar lainnya. Cairan yang dihasilkan encer seperti susu dan bersifat
alkalis sehingga dapat menyeimbangkan keasaman residu urin di uretra dan
keasaman vagina. Cairan ini langsung bermuara ke uretra lewat beberapa
saluran kecil. Sedangkan Kelenjar bulbouretral atau kelenjar cowper
berjumlah sepasang, dan terletak di sepanjang uretra. Cairan kelenjar ini
kental dan disekresikan sebelum penis
mengeluarkan sperma dan semen.
4. Utera
Uretra adalah saluran yang
menghubungkan kantung kemih ke
lingkungan luar tubuh. Uretra berfungsi
sebagai saluran pembuangan baik pada
sistem kemih atau ekskresi maupun pada
sistem seksual. Pada pria, uretra berfungsi
juga dalam sistem reproduksi sebagai
saluran pengeluaran air mani.
b. Organ reproduksi dalam
Sebagian besar, alat reproduksi laki-laki berada di bagian luar tubuh
yang terlihat langsung. Organ reproduksi luar pada laki-laki meliputi penis dan
scrotum.
1. Penis
Penis (dari bahasa Latin phallus yang artinya ekor) adalah alat
kelamin jantan dan juga berfungsi sebagai organ eksternal untuk urinasi.
Penis terdiri atas tiga rongga yang berisi jaringan spons. Uretra pada penis
dikelilingi oleh jaringan erektil yang rongga-rongganya banyak
mengandung pembuluh darah dan ujung-ujung saraf perasa. Bila ada suatu
rangsangan, maka rongga tersebut akan terisi penuh oleh darah sehingga
penis menjadi tegang dan mengembang (ereksi).
2. Scrotum (kantung zakar)
Scrotum merupakan kantung yang di dalamnya berisi testis.
Scrotum berjumlah sepasang, yaitu scrotum kanan dan scrotum kiri. Di
antara scrotum kanan dan scrotum kiri dibatasi oleh sekat yang berupa
jaringan ikat dan otot polos
c. Proses Reproduksi Laki-Laki
Berikut adalah penjelasan proses reproduksi pada laki-laki:
1. Prosesnya bermulai dengan spermatogenium yang semakin matang dan
menjadi sel spermatosit primer yang nantinya akan mengalami
pembelahan sel miosis menjadi spermatosit sekunder.
2. Setelah itu kembali mengalami miosis menjadi spermatosit sekunder.
Kemudian berlanjut menjadi spermatid, hingga terjadi diferensiasi
menjadi spermatozoa.
3. Ketika proses spermatogenesis selesai, kelenjar testosterone sudah
tidak di perlukan lagi. Sel sertoli yang ada di dalam tubuh akan
memproduksi hormone inhibin. Fungsinya untuk member umpan balik
atau feedback pada kelenjar hipofisis supaya memberhentikan produksi
dan sekresi dari hormone FSH dan LH.
4. Pada bagian yang di namakan dengan tubulus seminiferus terdapat sel
asal atau sel induk spermatozoa atau spermatogenium. Sel ini harus
selalu di beri makan oleh sel sertoli agar bisa hidup lama di dalam
tubuh. Ialah yang biasanya menghasilkan testosterone dengan bantuan
sel Leydig yang ada di antara tubulus seminiferus.
5. Di dalam kelenjar hipofisis, ia akan menghasilkan hormone perangsang
folikel atau FSH dan hormone lutein atau LH. Kinerja dari hormone
LH bisa merangsang sel Leydig yang berguna untuk menghasilkan
hormone testosteron.
6. Dengan adanya pemicu hormone testosterone inilah yang
memunculkan pertumbuhan sekunder pada sifat kelamin laki laki
seperti tumbuhnya jakun, bulu bulu pada alat kelamin dan ketiak, serta
membidangnya dada.
7. Sedangkan hormone FSH bekerja sebagai perangsang sel Sertoli untuk
menghasilkan ABP (Androgen Binding Protein). Zat ini berguna untuk
merangsang spermatogenium agar segera memulai proses
spermatogenesis.
8. Sel spermatozoa ini akan keluar bersama dengan cairan cairan yang di
hasilkan oleh kelenjar vesikula seminalis, kelenjar prostat, serta
kelenjar cowper melalui saluran uretra.
9. Saluran ini pula yang menampung air kencing. Cairan yang di
keluarkan inilah (spermatozoa dan kelenjar vesikula seminalis, kelenjar
prostat, dan kelenjar cowper) yang di sebut dengan air mani atau air
semen. (baca : fungsi kelenjar prostat dan kelenjar cowper)
10. Ketika laki laki mengalami proses ejakulasi, biasanya kelenjar kelenjar
ini juga bisa keluar dari penis. Bahkan bisa sampai 300 sampai 400 juta
sel spermatozoa.
11. Spermatogenesis merupakan suatu proses yang bertujuan untuk
pemasakan spermatosit menjadi spermatozoa. Peristiwa ini terjadi di
dalam epididimis. Pembentukannya membutuhkan waktu kurang lebih
sekitar 2 hari berturut turut.
2.Sistem Reproduksi Pada Perempuan
Sistem reproduksi wanita meliputi kumpulan organ- organ reproduksi,
proses oogenesis, fertilisasi, kehamilan, dan persalinan. Organ reproduksi
perempuan adalah alat atau bagian tubuh perempuan yang berkaitan erat dengan
kehamilan atau kemampuan beranak. Organ reproduksi wanita terbagi dua yaitu di
dalam dan di bagian luar tubuh. Organ reproduksi dalam tubuh tidak dapat dilihat
secara langsung, sebaliknya alat reproduksi luar dapat dilihat
a. Organ Reproduksi Dalam
Organ reproduksi dalam pada wanita terdiri atas bagian-bagian berikut.
1. Ovarium
Ovarium terdapat dalam rongga
badan di daerah pinggang, yaitu di
sebelah kanan dan kiri. Dalam ovarium
terdapat kelenjar endokrin dan jaringan
tubuh yang membuat sel telur (ovum)
yang disebut folikel. Sel folikel akan
memproduksi sel telur pada ovarium
wanita. Peristiwa pelepasan sel telur
(ovum) dari ovarium setelah folikel
masak disebut ovulasi. Ovulasi pada wanita berlangsung sebulan sekali.
Pada saat folikel telur tumbuh, ovarium menghasilkan hormon estrogen,
dan setelah ovulasi menghasilkan hormon progesteron.
2. Saluran tuba fallopii
Saluran tuba fallopii atau oviduk berjumlah sepasang, di kanan dan
di kiri. Saluran ini menghubungkan ovarium dengan rahim. Bagian
pangkalnya berbentuk corong disebut tuba infundibulum. Tuba
infundibulum ini dilengkapi dengan jumbai-jumbai yang dinamakan
fimbriae. Fimbriae berfungsi menangkap sel telur yang telah masak dan
lepas dari ovarium. Tuba fallopii berfungsi untuk menggerakkan ovum ke
arah rahim dengan gerak peristaltik dan dengan bantuan silia.
3. Rahim (uterus)
Rahim manusia memiliki satu ruangan dan berbentuk buah pir,
pada bagian bawahnya mengecil dan disebut leher rahim atau serviks uteri,
bagian ujung yang besar disebut badan rahim atau corpus uteri. Lapisan
terdalam yang membatasi rongga rahim terdiri atas jaringan epitel yang
disebut endometrium atau selaput rahim. Lapisan ini menghasilkan banyak
lendir dan pembuluh darah. Sebulan sekali, pada saat menstruasi (haid)
lapisan ini dilepaskan diikuti dengan pendarahan.
4. Vagina
Vagina adalah sebuah tabung berlapiskan otot yang membujur ke
arah belakang dan atas. Dinding vagina lebih tipis dari rahim dan banyak
lipatan-Iipatan. Hal ini untuk mempermudah jalan kelahiran bayi. Selain
itu, juga terdapat lendir yang dihasilkan oleh dinding vagina dan suatu
kelenjar, yaitu kelenjar barlholini.
b. Organ Reproduksi Luar
Organ reproduksi luar wanita yaitu vulva. Vulva banyak disusun oleh
jaringan lemak. Daerah ini disebut Mons pubis (mons veneris). Di bagian
bawah dari monspubis terdapat suatu lipatan yang berjumlah sepa-sang yang
disebut dengan labium mayor (bibir besar). Pada bagian lebih dalam dari
labium mayor terdapat pula lipatan yang kedua berjumlah sepasang yang
disebut dengan labium minor (bibir kecil). Kedua lipatan ini berfungsi untuk
melindungi vagina. Di bagian atas dari struktur labium ini terdapat klitoris,
yang merupakan organ erektil pada wanita. Pada bagian ini terdapat klitoris
yang banyak terdapat pembuluh darah dan ujung-ujung saraf perasa. Saluran
yang langsung berhubungan dengan vulva adalah uretra dan vagina.
c. Proses Reproduksi Perempuan
Berikut adalah penjelasan mengenai proses reproduksi pada perempuan
1. Ketika sudah memasuki masa pubertas, terjadilah proses oogenesis. Sel oosit primer akan membelah secara meiosis yang akan menghasilkan 2
sel berlainan ukuran.
2. Satu sel akan berukuran kecil memiliki badan polar yang membelah dengan lambat, kemudian akan membelah lagi menjadi 2 badan polar
lagi.
3. Sedangkan sel yang memiliki ukuran lebih besar di sebut dengan oosit sekunder. Ia akan melakukan pembelahan meiosis yang mana akan
menghasilkan ovum tunggal dan badan polar yang kedua kalinya.
Ovum ini memiliki ukuran yang lebih besar dari badan polarnya.
4. Kelenjar yang membantu pembentukan sel sel reproduksi pada wanita ada;ah FSH, LH, esterogen dan progesterone yang mana di hasilkan
dari kelenjar hipofisis.
5. Dari hormone FSH akan membantu pertumbuhan sel sel folikel yang berada di sekitar ovum. Kematangan ovum akan di selubangi sel sel
folikel yang di sebut dengan folikel graaf, yang mana akan
menghasilkan hormone esterogen. Adanya hormone esterogen inilah
yang akan merangsang kelenjar hipofisis yang bekerja untuk
mensekresikan hormone LH.
6. Dari hormone LH inilah yang akan membantu terjadinya ovulasi. Kemudian LH akan merangsang beberapa folikel kosong untuk
menjadikannya badan kuning atau di kenal dengan corpus luteum.
7. Dari corpus inilah yang akan menghasilkan hormone progesterone. Fungsi dari hormone ini adalah membantu untuk menghambat atau
memperlambat terjadinya sekresi DSH dan LH. Setelah hal ini terjadi,
maka corpus luteum ini akan mengecil yang kemudian menghilang.
8. Setelah badan kuning tadi hilang, maka progestron yang ada di dalam
tubuh juga sudah tidak terbentuk lagi. Karena aktifitas dari
progesterone sudah off, maka FSH kembali terbentuk. Dan mulailah
dengan proses oogenesis.
3.Kelainan Pada Sistem Reproduksi
Kelaina atau penyakit pada sistem reproduksi ada beberapa macam, antara
lain:
a. Kanker Leher Rahim
Kanker leher rahim adalah kanker yang menyerang leher rahim
perempuan melalui tahap-tahap pra-kanker (displasia ringan), displasia berat, kanker yang belum menyebar dan kanker yang akan menyebar. Pada stadium
lanjut, kanker ini memiliki gejala pendarahan setelah senggama, pendarahan
setelah menopouse dan keputihan atau keluar cairan kekuningkuningan, berbau
dan bercampur dengan darah.
b. Kanker Ovarium
Kanker ovarium adalah kanker yang menyerang indung telur kiri atau
kanan, atau kedua-duanya. Kanker indung telur biasanya menyerang
perempuan yang sudah menopouse (berumur 50 tahun ke atas).
c. Endometrosis
Endometrosis adalah penyakit pada sistem reproduksi wanita. Hal ini
disebabkan oleh jaringan endometrium tumbuh di luar rahim, seperti serviks
atau vagina.
d. Hamil Anggur (Mola Hidalidosa)
Hamil anggur merupakan suatu kehamilan yang tidak berisi janin,
tetapi berisi gelembung-gelembung mola dan bekuan darah. Hamil anggur
dapat menyebabkan kesakitan atau kematian karena pendarahan, tembusnya
dinding rahim oleh proses mola dan infeksi.
e. Kanker Prostat
Kanker prostat adalah kanker yang menyerang kelenjar prostat pada
pria. Kanker ini menyebabkan sel-sel dalam kelenjar prostat tumbuh abnormal
dan tidak terkendali. Kanker prostat biasanya menyerang pria usia 60 tahun ke
atas.
f. Kencing Nanah
Penyakit gonorhoe adalah penyakit kelamin yang disebabkan oleh
bakteri Neisseria gonorrhoeae. Penyakit kelamin ini bisa menular melalui seks
bebas. Gejalanya adalah keluar cairan berwarna putih, rasa nyeri pada saat
buang air kecil, pada pria mulut uretra bengkak dan agak merah.
g. Sifilis (Raja singa)
Penyakit sifilis disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Penyakit
ini menular melalui hubungan seksual. Gejala yang timbul adalah luka pada
kemaluan, bintik atau bercak merah di tubuh, kelainan saraf, jantung,
pembuluh saraf, dan kulit.
h. Herpes Genitalis
Penyakit herpes genitalis disebabkan oleh virus herpes simpleks. Gejala
yang timbul adalah bintil-bintil berkelompok pada kemaluan, hilang dan
timbul, akhirnya menetap seumur hidup.
i. Coniloma Accuminata
Penyakit condiloma accuminata disebabkan oleh virus Human papilloma.
Penyakit ini ditandai dengan timbulnya kutil yang dapat membesar dan
akhirnya dapat menimbulkan kanker mulut rahim.
j. Ingertilitas
Infertilitas atau ketidaksuburan dapat terjadi pada pria atau wanita.
Pada pria infertilitas terjadi karena adanya penyakit, seperti impotensi,
ejakulasi dini, adanya sumbatan pada saluran sperma, adanya kelainan gerak
sperma dan kerusakan testis. Sedangkan, pada wanita disebabkan oleh kelainan
lendir leher rahim, adanya tumor, adanya sumbatan pada saluran telur,
menstruasi tidak teratur dan karena obesitas.
4. Pembuahan
Sel sperma dan sel telur memiliki tahap pembentukan yang berbeda dengan
sel tubuh. Sel kelamin terbentuk melalui pembelahan meiosis. Selama
pembelahan, setiap sel membelah dua kali berturut-turut sehingga membentuk
empat sel anakan. Satu spermatosit akan membentuk empat sperma matang.
Sedangkan pada sel telur, satu oosit akan membentuk satu ovum fungsional yang
ukurannya lebih besar dari tiga ovum disfungsional lainnya. Ukuran sel telur jauh
lebih besar dari sel sperma, oleh karena itu saat akan terjadi pembuahan ribuan sel
sperma berebut uuntuk bisa membuahi sebuah sel telur saja
a. roses pembentukan gamet Proses pembentukan sperma disebut spermatogenesis dan pembentukan
sel telur (ovum) disebut oogenesis.
Spermatogenesis
Spermatogonium (sel induk sperma) ? spermatosit
primer (diploid) ? mengalami meiosis I menjadi 2
spermatosit sekunder (haploid)? mengalami meiosis
II menjadi spermatid (haploid) ? 4 spermatozoa (sel
sperma).
Spermatozoa mengalami pematangan di epididimis,
masuk ke vas deferens bercampur dengan produk
kelenjar (dari vesikula seminalis, prostate, cowper)
yang berfungsi menjaga kehidupan sperma dan
memberi suasana basa pada semen. Kemudian
masuk ke uretra dan siap dikeluarkan.
Oogenesis
Oogonium (sel induk telur) ? oosit
primer ? mengalami meiosis I? oosit
sekunder dan sel kutub/polar (polosit primer)
? oosit sekunder mengalami meiosis II
menjadi ootid dan sel polar/polosit primer
membelah menjadi sel polosit sekunder ?
Ootid berkembang menjadi 1 sel telur
(haploid) à hasil akhirnya terbentuk satu sel
telur fungsional dan 3 polosit nonfungsional à
telur yang telah masak disalurkan melalui
tuba fallopi melalui infundibulum. Pembuahan terjadi di sepertiga bagian
permulaan tuba fallopi atau oviduk.
b. Fertilisasi dan Perkembangan Embrio Fertilisasi merupakan peristiwa meleburnya gamet jantan (sperma)
dengan gamet betina (ovum) menghasilkan zigot. Pada peristiwa ini, sel telur
hanya akan dibuahi oleh satu sel sperma. Dengan fertilisasi, bersatu pula
materi genetik pembawa sifat dari dua individu. Sifat induk jantan akan
berpadu dengan sifat induk betina. Zigot yang terbentuk akan berkembang
menjadi embrio.
Berikut ini adalah tahap-tahap perkembangan embrio.
1. Zigot: hasil peleburan sel kelamin jantan dengan betina.
2. Morula: kumpulan sel berbentuk bola yang merupakan hasil
pembelahan sel secara terus menerus dari zigot.
3. Blastula: kumpulan sel berbentuk bola yang berongga. Rongga ini
disebut blastocoel dan semula berisi cadangan makanan.
4. Gastrula: kumpulan sel yang terdiri dari tiga lapisan (ektoderm,
mesoderm dan endoderm). Ketiga lapisan ini terbentuk dari hasil
migrasi (pengkutuban) sel-sel blastula.
5. Morfogenesis dan organogenesis: Tahap pembentukan organ dan
morfologi tubuh.
Ketika embrio menempel (implantasi) ke rahim, akan terbentuk
plasenta dan tiga sistem membran yang terdiri dari :
a. Amnion: membungkus embrio dan menghasilkan cairan amnion
yang berfungsi melindungi embrio dari benturan.
b. Korion: lapisan tempat terjadinya pertukaran unsur makanan,
limbah metabolisme, antibodi antara ibu dan embrio.
c. Alantois: membran yang menghubungkan embrio dengan ibu,
membran inilah yang kemudian akan membentuk plasenta (tali
pusar).
c. Hormon yang berperan dalam tahapan menstruasi 1. Fase menstruasi: hormon yang
berpengaruh adalah estrogen dan progresteron
yang berfungsi menebalkan endometrium. Saat
menstruasi, hormon ini mengalami reduksi dan
dinding endometrium robek dan meluruh.
2. Fase praovulasi: hormon yang
berperan adalah FSH dan LH yang merangsang
sel-sel folikel menghasilkan hormon estrogen
dan progesteron.
3. Fase ovulasi: Hormon yang
berperan adalah LH (LuthenizingHormon).
4. Fase pascaovulasi: FSH (Folikel
Stimulating Hormon).
d. Hormon kehamilan dan persalinan 1. Estrogen dan progesteron sampai bulan ke-4 untuk menjaga penebalan
dinding uterus dan menjaga kebutuhan zigot.
2. HCG, yang dihasilkan plasenta.
3. Hormon relaksin (dihasilkan plasenta) yang mempengaruhi fleksibilitas
simfisis pubis (tulang kelamin) dan organ lainnya untuk mempermudah
kelahiran.
4. Oksitosin memacu kontraksi uterus untuk melepaskan janin.
e. Prinsip kontrasepsi dalam reproduksi 1. KB susuk, suntik dan pil, bekerja dengan menghambat atau
menghentikan secara hormonal terjadinya ovulasi dengan sintetik
progestin dan estrogen.
2. Diafragma atau spiral (IUD) bagi perempuan untuk menghambat
bertemunya spema dengan ovum secara mekanik, bagi laki-laki
menggunakan kondom.
3. Spermatisida, jeli, buih, atau vaginaldoushe untuk mencegah
bertemunya sperma dan sel telur .
4. Sterilisasi, yaitu vasektomi pada laki-laki (pemotongan saluran sperma)
dan tubektomi pada perempuan (pemutusan saluran telur).
5. Kalender, yaitu hubungan kelamin dilakukan pada waktu hari-hari
dimana wanita sedang tidak dalam masa subur.
5.Penyakit Menular Seksual pada Organ Reproduksi a. Penyakit Menular Seksual (PMS) yang diakibatkan oleh virus
1. AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) adalah penyakit berupa
menurunnya kekebalan tubuh pada penderitanya. Hal ini dikarenakan
limfosit (penghasil antibodi) dihancurkan oleh HIV (Human
Immunideficiency Virus).
Cara penularan HIV melalui:
Hubungan seksual dengan penderita HIV/ AIDS.
Ibu yang menginfeksi janin yang dikandungnya atau lewat ASI.
Jarum suntik yang tidak steril dan digunakan secara bergantian
(narkoba).
Transfusi darah yang tercemar virus HIV.
Lembar Penilaian Observasi Motivasi Belajar Siswa
Dengan Model PembelajaranKooperatif Tipe Team Games Tournament
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas : XI (Sebelas)
Berilah tanda (√) pada pilihan ya atau tidak sesuai dengan aspek yang diamati!
Kriteria penilaian: 4 =sangat baik, 3=baik, 2=cukup, 1=kurang
No
item
Aspek yang diamati
Skor Jumlah
1 Jumlah siswa yang hadir 1 2 3 4
2 Antusias belajar siswa 1 2 3 4
3 Menyimak penjelasan guru 1 2 3 4
4 Mengikuti pembelajaran dengan
memperhatikan teks pada Team Games
Tournament dan gambar
1 2 3 4
5 Mengajukan pertanyaan pada guru 1 2 3 4
6 Keberanian untuk mengemukakan pendapat 1 2 3 4
7 Menanggapi jawaban temannya 1 2 3 4
8 Menjawab pertanyaan temannya 1 2 3 4
9 Menjawab pertanyaan guru 1 2 3 4
10 Bekerjasama menyelesaikan tugas 1 2 3 4
11 Berkonsentrasi saat guru menjelaskan materi di
depan kelas
1 2 3 4
12 Bersemangat memperhatikan guru mengajar 1 2 3 4
13 Saat belajar materi yang sulit saya akan tetap
mengikuti pembelajaran
1 2 3 4
14 Mendapatkan cara pemecahan terbaik terhadap
soal yang saya hadapi
1 2 3 4
15 Mencapai hasil belajar yang tinggi dalam
belajar merupakan target dalam belajar
1 2 3 4
16 Menyimak penjelasan guru dari awal sampai
akhir pelajaran
1 2 3 4
17 Duduk paling depan dalam belajar karena saya
ingin lebih berkonsentrasi lagi
1 2 3 4
18 Senang dalam menyelesaikan tugas karena itu
sebagai alasan saya untuk belajar
1 2 3 4
19 Tidak cepat putus asa ketika mengalami 1 2 3 4
kesulitan dalam belajar
20 Tidak pernah izin keluar selama belajar 1 2 3 4
21 Mengisi jam pelajaran yang kosong dengan
mengulang materi yang sudah dibahas
sebelumnya.
1 2 3 4
22 Merasa rugi jika tidak masuk dalam belajar 1 2 3 4
23 Melakukan diskusi dengan tanggungjawab,
penuh keyakinan dan bersemangat.
1 2 3 4
24 Mempresentasikan hasil diskusi bersama
temannya
1 2 3 4
25 Menulis (mencatat) materi yang penting 1 2 3 4
26 Melaksanakan kegiatan berdasarkan perintah
guru
1 2 3 4
27 Mengikuti pelajaran sampai akhir 1 2 3 4
28 Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru 1 2 3 4
Nilai Total
Nilai Rata-Rata
Komentar dari hasil pengamatan:
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
Kesimpulan :
Lembar penilaian observasi ini dinyatakan*) :
7. Layak diuji cobakan di lapangan tanpa revisi
8. Layak diuji cobakan di lapangan dengan revisi
9. Tidaklayakdiuji cobakan di lapangan
*)lingkari salah satu
Demikianlah lembar penilaian observasi ini saya isi dengan sebenarnya, tanpa
ada pengaruh dar pihak lain.
Jambi,
Validator,
Yusmarni, M. Pd
NIP. 196904221995032001
Hasil Penilaian Observasi Motivasi Belajar Siswa
Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas : XI (Sebelas)
Berilah tanda (√) pada pilihan ya atau tidak sesuai dengan aspek yang diamati!
Kriteria penilaian: 4 =sangat baik, 3=baik, 2=cukup, 1=kurang
No
item
Aspek yang diamati
Skor Pertemuan
I
Pertemuan II
1 Jumlah siswa yang hadir 1 2 3 4
2 Antusias belajar siswa 1 2 3 4
3 Menyimak penjelasan guru 1 2 3 4
4 Mengikuti pembelajaran dengan
memperhatikan teks pada Team
Games Tournament dan gambar
1 2 3 4
5 Mengajukan pertanyaan pada guru 1 2 3 4
6 Keberanian untuk mengemukakan
pendapat
1 2 3 4
7 Menanggapi jawaban temannya 1 2 3 4
8 Menjawab pertanyaan temannya 1 2 3 4
9 Menjawab pertanyaan guru 1 2 3 4
10 Bekerjasama menyelesaikan tugas 1 2 3 4
11 Berkonsentrasi saat guru
menjelaskan materi di depan kelas
1 2 3 4
12 Bersemangat memperhatikan guru
mengajar
1 2 3 4
13 Saat belajar materi yang sulit saya
akan tetap mengikuti pembelajaran
1 2 3 4
14 Mendapatkan cara pemecahan
terbaik terhadap soal yang saya
hadapi
1 2 3 4
15 Mencapai hasil belajar yang tinggi dalam belajar merupakan target
dalam belajar
1 2 3 4
16 Menyimak penjelasan guru dari
awal sampai akhir pelajaran
1 2 3 4
17 Duduk paling depan dalam belajar
karena saya ingin lebih
berkonsentrasi lagi
1 2 3 4
18 Senang dalam menyelesaikan tugas karena itu sebagai alasan saya
untuk belajar
1 2 3 4
19 Tidak cepat putus asa ketika
mengalami kesulitan dalam belajar
1 2 3 4
20 Tidak pernah izin keluar selama
belajar
1 2 3 4
21 Mengisi jam pelajaran yang kosong
dengan mengulang materi yang
sudah dibahas sebelumnya.
1 2 3 4
22 Merasa rugi jika tidak masuk dalam
belajar
1 2 3 4
23 Melakukan diskusi dengan
tanggungjawab, penuh keyakinan
dan bersemangat.
1 2 3 4
24 Mempresentasikan hasil diskusi
bersama temannya
1 2 3 4
25 Menulis (mencatat) materi yang
penting
1 2 3 4
26 Melaksanakan kegiatan
berdasarkan perintah guru
1 2 3 4
27 Mengikuti pelajaran sampai akhir 1 2 3 4
28 Membuat kesimpulan dengan
bimbingan guru
1 2 3 4
Nilai Total
Nilai Rata-Rata
Komentar dari hasil pengamatan:
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
Kesimpulan :
Lembar Penilaian observasi ini dinyatakan*) :
4. Layak diuji cobakan di lapangan tanpa revisi
5. Layak diuji cobakan di lapangan dengan revisi
6. Tidak layak diuji cobakan di lapangan
*)lingkari salah satu
Demikianlah lembar penilaian observasi ini saya isi dengan sebenarnya, tanpa
ada pengaruh dari pihak lain.
Jambi,
Validator,
Yusmarni, M. Pd
NIP. 196904221995032001