penerapan model pembelajaran kooperatif

133
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPETEAM GAMES TOURNAMENTDALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWASEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 11 BATANGHARI SKRIPSI Oleh SITI AUZA HIDAYATI NIM: TB.151042 PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN THAHA SAIFUDDINJAMBI 2019

Transcript of penerapan model pembelajaran kooperatif

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPETEAM GAMES TOURNAMENTDALAM MENINGKATKAN

MOTIVASI BELAJAR SISWASEKOLAH MENENGAH ATAS

NEGERI 11 BATANGHARI

SKRIPSI

Oleh

SITI AUZA HIDAYATI

NIM: TB.151042

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTAN THAHA SAIFUDDINJAMBI

2019

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPETEAM GAMES TOURNAMENTDALAM MENINGKATKAN

MOTIVASI BELAJAR SISWASEKOLAH MENENGAH ATAS

NEGERI 11 BATANGHARI

SKRIPSI

Diajukan sebagai satu syarat guna memperoleh gelar sarjana pendidikkan

Oleh

SITI AUZA HIDAYATI

NIM: TB.151042

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTAN THAHA SAIFUDDINJAMBI

2019

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbil ‘alamin

Puji sukur kehadirat Allah SWT yang telah memberi nikmat kesehatan sehingga saya

dapat menyelesaikan skripsi ini guna memperoleh strata 1 (S1) Shalawat beserta salam

tidak lupa pula kukirimkan kepada junjunganku Muhammad Rasulullah SAW

“Pengetahuan yang benar tidak diukur dari sebanyak anda menghafal dan seberapa

banyak yang mampu anda jelaskan, melainkan pengetahuan yang benar adalah

ekspresi keshalehan (melindungi dari pada apa yang Allah SWT larang dan bertindak

atas apa yang Allah SWT amanatkan) R.A. Abu Na’iam”

Kuibaratkan karya kecilku ini bak se

rantai mawar yang wanginya akan tetap teringat sepanjang hayat, meski kelak raganya

akan lekang terlengser waktu, dan kupersembahkan mawar ini untuk:

Ayahku terhebat Syahril, ilmu yang kauberikan danmendidikku dengan titik-titik dan

berubah menjadi kalimat sehingga kupergunakan untuk mencari ridho dijalan Allah

SWT

Ibuku terindah Maryani yang mengasuhku dan memberikan warna pelangi di dalam

hidupku hingga kujelajahi dunia yang begitu luas

Kakakuterbaik Evie Wardhini, SE dan Lian Evisyah yang telah mengisi hari dengan

canda tawa dan senyuman terindah yang pernah kumiliki.

Adikku teriang Malika Arzkia terhebat yang telah menghiburku setiap langkahku

Teruntuk teman-teman Jurusan Biologi angkatan 2015yang telah menginspirasiku

dalam langkah gelap dan terang hidupku.

MOTTO

)

الّنحل(

Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) Berlaku adil dan berbuat kebajikan,

memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji,

kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar

kamu dapat mengambil pelajaran”.Q.S An Nahl ayat 90(DepartemenAgama,

2011, hal. 102).

ABSTRAK

Nama Siti Auza Hidayati

Jurusan/prodi Tadris Biologi

Judul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team

GamesTournament dalam Meningkatkan Motivasi Belajar

Siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Batanghari

Model pembelajaran kooperatif tipeTeam Games Tournament merupakan

model pembelajaran suatu bentuk pembelajaran yang dikemas dengan proses

permainan dan menitikberatkan pada keaktifan siswa. Tujuan penelitian ini untuk

mengetahui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team GamesTournament

dalam meningkatkan motivasi belajar siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 11

Batanghari pada mata pelajaran Biologi. Jenis penelitian ini adalah Penelitian

Tindakan Kelas (Action Research). Desain penelitian menggunakan model Kemmis

dan Mc Taggart. Adapun subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI yang

berjumlah 26 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, tes, catatan

lapangan, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan secara deskriptif

kuantitatif, dan kualitatif.Hasil Penelitian menunjukkan bahwapenerapan model

pembelajaran menggunakan Team Games Tournament dapat meningkatkan motivasi

belajar siswa siswa kelas XI di Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Batanghari pada

materi sistem reproduksi manusia. Pada siklus I motivasi siswa kelas kelas XI ada dua

kategori, yaitu kategori rendah (26,92%) dan tinggi (73,07%). Pada siklus II

mengalami peningkatan pada kategori sangat tinggi menjadi sebesar 88,46% dan

kategori tinggi menjadi sebesar 11,53%. Kategori tinggi dan sangat tinggi termasuk

dalam kategori minimal tinggi yaitu 100% tinggi. Persentase motivasi yang termasuk

ke dalam tinggi ini sudah mencapai target yang ditentukan peneliti yaitu sebesar 70%.

Hasil belajar aspek kognitif siklus I untuk rata-rata 70 meningkat pada siklus II

menjadi 81,92. Sedangkan persentase ketuntasan belajar aspek kognitif siklus I

sebesar 38,46%, dan pada siklus II meningkat menjadi sebesar 88,46% Hasil belajar

siswa aspek afektif pada siklus I terdapat satu kategori, yaitu kategori rendah sebesar

100%. Kemudian mengalami peningkatan pada siklus II pada kategori sangat tinggi

yaitu menjadi 100%.Peneliti selanjutnya diharapkan membuat perencanaan yang

matang terlebih dahulu sebelum melaksanakan penelitian.

Kata Kunci: Team GamesTournament, motivasi belajar

ABSTRACT

Nama Siti Auza Hidayati

Jurusan/prodi Tadris Biologi

Judul The Application of the Team Games Tournament Cooperative

Learning Model in increasing the Learning Motivation of 11

Batanghari State Senior High School

The Team Games Tournament cooperative learning model is a learning model that is a

form of learning that is packaged with the game process and focuses on student

activity. The purpose of this study was to determine the application of cooperative

learning model type Team Games Tournament in increasing the learning motivation of

11 Batanghari State Senior High School students in Biology subjects. This type of

research is Classroom Action Research (Action Research). The study design used the

Kemmis and Mc Taggart models. The subjects in this study were students of class XI

totaling 26 people. The technique of collecting data uses observation, tests, field notes,

and documentation. Data analysis techniques were carried out in quantitative

descriptive, and qualitative. The results of the study show that the application of the

learning model using Team Games Tournament can increase the learning motivation

of students of class XI in the 11th Batanghari State Senior High School in the material

of the human reproductive system. In the first cycle the motivation of class XI students

was two categories, namely the low category (26.92%) and high (73.07%). In the

second cycle there was an increase in the very high category to 88.46% and the high

category to 11.53%. High and very high categories included in the minimum high

category, which is 100% high. The percentage of motivation included in this high has

reached the target set by the researcher at 70%. Cognitive aspects of learning

outcomes in the first cycle for an average of 70 increased in the second cycle to 81.92.

While the percentage of cognitive learning completeness in the first cycle was

38.46%, and in the second cycle increased to 88.46%. The learning outcomes of the

affective aspects in the first cycle contained one category, namely the low category of

100%. Then experienced an increase in the second cycle in the very high category,

that is to be 100%. The next researcher is expected to make careful planning before

carrying out the research.

Keywords: Team Games Tournament, learning motivation

DAFTAR ISI

Isi Judul Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

NOTA DINAS I ............................................................................................ ii

NOTA DINAS II ........................................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... vi

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ........................................ v

PERSEMBAHAN ......................................................................................... vi

MOTTO ......................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................. viii

ABSTRAK ..................................................................................................... x

ABSTRACT .................................................................................................. xi

DAFTAR ISI ................................................................................................. xii

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................................ 3

C. Pembatasan Masalah ....................................................................... 4

D. Rumusan Masalah ........................................................................... 4

E. Tujuan danKegunaanPenelitian ...................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Modelpembelajaran ........................................................................ 7

1. Pengertian ModelPembelajaran ................................................... 7

2. Macam-macam Model Pembelajaran .......................................... 7

3. Pengertian Model PembelajaranKooperatif ................................ 8

4. Tujuan PembelajaranKooperatif.................................................. 9

5. Jenis–jenis PembelajaranKooperatif ........................................... 10

B. Pembelajaran Kooperatif Tipe Team games tournament(TGT) ....

1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif TipeTGT ............... 10

2. Langkah–langkah PembelajaranTGT .......................................... 10

3. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe TGT ..................................................................................... 14

4. Aktivitas Belajar .......................................................................... 15

5. Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Batanghari .......................... 17

C. Motivasi Belajar Siswa ................................................................... 17

1. Pengertian Motivasi Belajar .......................................................... 17

2. Peran dan Fungsi Motivasi Belajar ................................................ 18

3. Ciri-ciri Orang yang Memiliki Motivasi Belajar ............................ 18

4. Prinsip-prinsip Motivasi Belajar.................................................... 19

5. Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Batanghari .......................... 20

D. Studi Relevan ................................................................................. 20

E. Kerangka Berpikir .......................................................................... 22

F. Hipotesis Tindakan ......................................................................... 23

BAB III METODE PENELITIAN

A. DesainPenelitian ............................................................................. 25

B. Setting danSubjekPenenlitian ......................................................... 26

C. Prosedur Umum Penenlitian ........................................................... 27

D. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 33

E. Teknik Analisis Data ...................................................................... 36

F. Indikator Keberhasilan .................................................................... 37

G. Jadwal Penelitiaan ........................................................................... 38

BAB IV HASIL DAN DESKRIPSI DATA

A. Hasil Penelitian ............................................................................... 39

1. Kondisi Awal (PraTindakan) .................................................... 39

2. Pelaksanaan Tindakan Siklus I ..................................................... 40

a. PertemuanPertama .............................................................. 40

b. PertemuanKedua ................................................................. 42

c. Analisis Hasil Belajar AspekKognitif ................................. 46

d. Refleksi(Reflecting) ............................................................ 50

3. Pelaksanaan Tindakan SiklusII ................................................. 52

a. PertemuanPertama .............................................................. 52

b. PertemuanKedua ................................................................. 57

c. Analisis Hasil Belajar AspekKognitif ................................. 59

4. Hasil Analisis Pra-Siklus, Siklus I dan Siklus II ..................... 61

B. Pembahasan .................................................................................... 63

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ..................................................................................... 68

B. Rekomendasi ................................................................................... 69

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Isi Judul Halaman

Tabel II.1. Studi Relevan ................................................................................ 21

Tabel 3. I. Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Guru Mengajar

dengan menggunakan Team Games Tournament terhadap

aktivitas belajar biologi .................................................................................. 34

Tabel 3. II. Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa .............................. 34

Tabel 3. IIIPedoman kriteria untuk keaktifan siswa....................................... 37

Tabel 3. IV Jadwal penelitian ......................................................................... 38

Tabel 4. 1. Hasil Analisis Pretest (Pra-Siklus) Siswa Kelas XI di

Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Batanghari ............................................ 47

Tabel 4. 2. Hasil Analisa Belajar Kognitif Siklus I ................................................ 48

Tabel 4. 3. Hasil Belajar Aspek Kognitif Siklus I .......................................... 49

Tabel 4. 4. Hasil Analisis Motivasi Belajar Awal Siswa Siklus I ............................ 49

Tabel 4.5 Hasil Refleksi Siklus I .................................................................... 50

Tabel 4.6Hasil Analisis Post Test II .............................................................. 59

Tabel 4.7. Hasil analisis post test II ............................................................... 60

Tabel4.8.Hasil Analisis Motivasi belajar Akhir Siswa Siklus II .................... 60

Tabel4.9.Hasil Analisis Pra-Siklus, Siklus I dan Siklus II ............................ 61

Tabel. 4.10. Presentase motivasi belajar Siswa Kelas XI ............................. 63

Tabel 4. 11. Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Siklus I dan II .............................. 64

Tabel 4. 12. Peningkatan Rata-rata Kelas XI .......................................................... 65

Tabel 4. 13. Peningkatan Hasil Belajar Aspek Afektif Siswa Kelas XI .................. 66

DAFTAR GAMBAR

Isi Judul Halaman

Gambar II.I….. Kerangka Berpikir ................................................................ 23

Gambar IV.I Hasil Belajar Aspek Kognitif Pra Siklus,Siklus I dan Siklus II

Siswa Kelas XI ................................................................................................. 62

Gambar IV.I Persentase Peningkatan Hasil Belajar Aspek Kognitif Siklus I dan

siklus II siswa kelas XI ...................................................................................... 64

DAFTAR LAMPIRAN

Isi Judul Halaman

Lampiran I Dokumentasi ................................................................................ 72

Lampiran IIObservasi ...................................................................................... 74

Lampiran IIIRPP ............................................................................................. 83

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Undang-undang No. 20 tahun 2003 Bab 1 Pasal 1 tentang Sistem Pendidikan

Nasional (sisdiknas) menyatakan bahwa, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang

diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (Nasution, 2012, hal.

62).Pendidikan “sains” merupakan salah satu aspek pendidikan dengan menggunakan

“sains” sebagai alatnya untuk mencapai tujuan pendidikan pada umumnya dan

pendidikan “sains”pada khususnya (Afandi, 2013, hal. 41). Itu artinya memiliki

pengetahuan yang fundamental tentang “sains” adalah sangat esensial untuk

membentuk manusia yang literasi “sains”.

Seorang pendidik dalam menerapkan konsep pendidikan “sains”harus memiliki

suatu metode pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan proses belajar siswa,

dikarenakan belajar merupakan suatu proses dalam memahami suatu konsep atau

pengetahuan baru sebagai upaya untuk menambah wawasan atau memecahkan suatu

masalah (Abdurahman, 2009, hal. 34). Kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung

secara formal maupun informal. Dalam meningkatkan pengetahuan siswa terhadap

pengetahuan baru beberapa faktor dalam kegiatan belajar perlu diperhatikan. Menurut

Nazamim (2013, hal. 23)Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan

seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam berinteraksi dengan

lingkungannya. Hal ini menunjukkan bahwa proses belajar yang dilakukan dalam

kegiatan pembelajaran berpengaruh terhadap hasil belajar siswa untuk itu itu

diperlukan model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa.

Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan pada pembelajaran

Biologi adalah model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (Kurnia,

2011, hal. 23). Model pembelajaran kooperatif tipe TGT merupakan model

pembelajaran suatu bentuk pembelajaran yang dikemas dengan proses permainan dan

menitikberatkan pada keaktifan siswa, dengan menerapkan TGT proses pembelajaran

tidak menjadi monoton, siswa lebih aktiv dan bersemangat dalam belajar serta melatih

siswa untuk lebih percaya diri. Rusman (2010, hal. 26) mengemukakan bahwa TGT

merupakan salah satu strategi pembelajaran kooperatif yang dikembangkan oleh

Slavin untuk membantu siswa mereview dan menguasai materi pelajaran. Itu arinya

TGT memberi peluang kepada siswa untuk belajar lebih rileks dan menjadikan

pembelajaran tidak monoton.

Model pembelajaran TGT adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang

menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai

6 siswa yang bekerja dalam kelompok, sehingga siswa dapat saling membantu dan

menyelesaikan permasalahan pembelajaran yang dihadapi (Epriliyati, 2014, hal.

31).Menurut Slavin (2005) dalam Epriliyati (2014, hal. 34) aktivitas pembelajaran

TGT terdiri dari 5 tahapan yaitu penyajian kelas (class presentation); belajar dalam

kelompok (teams); permainan (games); pertandingan (tournament); dan penghargaan

kelompok (team recognition). Berdasarkan beberapa penelitian yang dilakukan,

penerapan model pembelajaran TGT mampu meningkatkan hasil belajar dan motivasi

belajar siswa. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Nazamim (2013)mengemukakan

bahwa penerapan pembelajaran Team Game Tournament (TGT) dengan media

pembelajaran kartu dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pembelajaran TGT juga

lebih diminati siswa.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara terhadap guru kelas XI Sekolah

Menengah Atas Negeri 11 Batangharilebih lanjut peneliti memperoleh informasi

bahwa penyebab dari permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran yaitu (1) guru

dalam mengajar hanya menggunakan metode ceramah serta menggunakan media

papan tulis sehingga peserta didik kurang aktif dalam menyerap materi pembelajaran

yang disampaikan oleh gurunya. Selain itu, guru kurang memperkuat komunikasi

pembelajaran disaat menyampaikan materi pembelajaran. dari kondisi pembelajaran

yang ditemukan, diperlukan proses pembelajaran yang menggunakan media

pembelajaran efektif yang mempermudah komunikasi antara pendidik dengan peserta

didik dan guru juga belum pernah mencerapkan model pembelajaran khususnya model

pembelajaran TGT, (2) siswa juga belum terbiasa bekerjasama dalam kelompok untuk

menyelesaikan suatu permasalahan. Hal ini diindikasikan dengan pembelajaran masih

berpusat pada guru, selama pembelajaran siswa hanya mendengarkan penjelasan guru,

kemudian dilanjutkan dengan pemberian tugas untuk mengerjakan soal-soal yang

adadi buku pelajaran sesuai perintah guru, (3) pada saat pembelajaran berlangsung

sebagian siswa terlihat pasif, hal ini ditunjukan dengan adanya siswa yang masih

malu-malu, takut, dan ragu dalam bertanya dan hanya sedikit siswa yang menjawab

pertanyaan guru, siswa cenderung melaksanakan apa yang diperintahkan guru saja.

Beberapa siswa juga tidak memperhatikan penjelasan guru dan sering membuat

kegaduhan karena bosan dengan pembelajaran, (4) penyampaian materi masih terpaku

pada satu sumber belajar yaitu buku materi ajarsaja.

Berdasarkan hal tersebut TGT dipiih dalam penelitian ini karena dapat melatih

siswa untuk bekerja sama dalam kelompok, saling menghargai perbedaan dan

pemahan yang lebih mendalam mengenai materi yang dipelajari, mejadikan

pembelajaran lebih bermakna dan tidak bersifat monoton, menambah semangat

belajar, menambah rasa percaya diri siswa, serta menjadikan siswa terlibat aktif dalam

proses pembelajaran.Berdasarkan uraian di atas, perlu diadakan perbaikan kualitas

pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe Team GamesTournament dalam meningkatkan motivasi

belajar siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Batanghari.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, beberapa masalah yang dapat diidentifikasi

adalah sebagai berikut:

1. Proses pembelajaran masih menggunakan model dan metode yang belum

sesuai, seperti hanya menggunakan metode ceramah dan tanyajawab.

2. Pembelajaran masih berpusat pada guru.

3. Guru belum menggunakan model pembelajaran yang maksimal, terutama

model pembelajaranTGT.

4. Siswa terlihat pasif dalam prosespembelajaran.

5. Pembelajaran yang dilaksanakan bersifat monoton.

6. Penyampaian materi ajar masih terpaku pada satu sumber belajar yaitu buku

materi ajarsaja.

C. Pembatasan Masalah

Agar permasalahan yang diteliti lebih terarah dan dapat sesuai dengan tujuan

yang diharapkan, maka peneliti memberikan batasan masalah pada penelitian ini

sebagai berikut:

1. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI di Sekolah Menengah Atas Negeri 11

Batanghari

2. Materi yang diajarkan dalam penelitian ini dibatasi pada sub pokok bahasan

tentang sistem reproduksi manusia.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah dalam penelitian ini dapat

dirumuskan sebagai berikut :

Bagaimanakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team

GamesTournament dalam meningkatkan motivasi belajar siswa Sekolah

Menengah Atas Negeri 11 Batanghari?

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Dengan adanya semua perumusan masalah di atas, diharapkan adanya

suatu kejelasan yang dijelaskan dan dijadikan tujuan bagi penulis dalan penelitian

ini. Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:

Untuk mengetahui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team

GamesTournament dalam meningkatkan motivasi belajar siswa Sekolah

Menengah Atas Negeri 11 Batanghari.

2. Kegunaan Penelitian

Penelitian mengenai persepsi siswa dalam upaya meningkatkan proses

pembelajaran biologi penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team

GamesTournament dalam meningkatkan motivasi belajar siswa Sekolah

Menengah Atas Negeri 11 Batanghariini diharapkan dapat memberikan manfaat,

sebagai berikut:

a) Kegunaan Ilmiah

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran

mengenai upaya meningkatkan proses pembelajaran biologi menggunakan Team

Games Tournament dalam meningkatkan motivasi belajar siswa Sekolah

Menengah Atas Negeri 11 Batanghari. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat

menjadi bahan referensi dan dan saran pemikiran bagi kalangan akademisi dan

praktisi masyarakat di dalam menunjang penelitian selanjutnya yang akan

bermamfaat sebagai bahan perbandingan bagi penelitian yang lain.

b) Kegunaan Praktis

Penelitian ini merupakan Sebagai salah satu persyaratan untuk

mendapatkan gelar sarjana Setrata Satu (S1) di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri (UIN) Sulthan Thaha Siafuddin (STS) Jambi dan

penelitian ini dapat menjadi bahan bacaan untuk Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan UIN khususnya jurusan pendidikkan biologi dan dosen-dosen

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan lainnya dan juga dapat diharapkan memberikan

informasi yang edukatif konstruktif untuk dijadikan pertimbangan bagi pihak-

pihak sekolah dalam upaya meningkatkan proses pembelajaran biologi

menggunakanpembelajaran kooperatif tipe Team GamesTournament siswa

Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Batanghari.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

G. Modelpembelajaran

6. Pengertian ModelPembelajaran

Model adalah suatu bentuk penyajian materi ajar yang meliputi segala

aspek sebelum sedang dan sesudah pembelajaran yang dilakukan guru serta segala

fasilitas yang terkait yang digunakan secara langsung atau tidak langsung dalam

proses belajar mengajar(Kurnia, 2011, hal. 28). Model pembelajaran merupakan

rangkaian dari satu kesatuan yang utuh antara pendekatan, strategi, metode, teknik

dan taktik pembelajaran. Istilah model pembelajaran mempunyai makna yang

lebih luas daripada strategi, metode atau prosedur (Hartanto, 2011, hal. 63). Itu

artinya model pembelajaran dapat didefinisikan sebagai kerangka konseptual yang

melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar

untuk mencapai tujuan belajar.

Mulyatiningsih (2010) menyatakan bahwa model pembelajaran mengacu

pada pendekatan yang akan digunakan, termasuk didalamnya tujuan-tujuan

pembelajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran

dan pengelolaan kelas. Itu artinya setiap model pembelajaran mengarahkan kita ke

dalam mendesain pembelajaran untuk membantu siswa sedemikian rupa, sehingga

tujuan pembelajarantercapai.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran adalah suatu pola atau rencana yang sistematis yang mencakup suatu

pendekatan, metode dan strategi dalam rangka untuk mencapai

tujuanpembelajaran.

7. Macam-macam Model Pembelajaran

Model pembelajaran adalah pola atau rencana yang digunakan sebagai

pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas. Ada banyak model

pembelajaran yang dikembangkan oleh para ahli dalam usaha mengoptimalkan

7

hasil belajar siswa. Rianto (2006, hal. 26) menyeleksi enam model pembelajaran

yang sering dan praktis digunakan guru dalam mengajar yaitu presentasi,

pembelajaran langsung, pembelajaran konsep, pembelajaran kooperatif,

pembelajaran berdasarkan masalah, dan diskusi kelas. Suprijono, (2014:73) jenis-

jenis model pembelajaran dapat dibagi menjadi 4 model pembelajaran yaitu:

a) model pembelajaran berbasislangsung.

b) model pembelajarankooperatif.

c) model pembelajaran berbasismasalah.

d) model pembelajarankontekstual.

Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas, dalam penelitian tindakan

kelas yang dilakukan, peneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif yaitu

model pembelajaran yang menekankan pada sistem pembelajaran kelompok.

8. Pengertian Model PembelajaranKooperatif

Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu bentuk pembelajaran

dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara

kolaboratif. Rusman (2010, hal. 44) pembelajaran kooperatif merupakan model

pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokan/tim kecil yaitu empat

sampai enam orang yang mempunyai kemampuan akademik, jenis kelamin, ras

atau suku yang berbeda.

Pembelajaran kooperatif merujuk pada berbagai metode pengajaran dimana

para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu

sama lainnya dalam mempelajari materi pelajaran. Yamin (2008, hal. 83) model

pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai hasil belajar berupa

prestasi akademik, toleransi, menerima keragaman dan pengembangan

keterampilan sosial. Rusman (2010, hal. 47) ada 4 unsur penting dalam

pembelajaran model kooperatifyaitu :

a) adanya peserta dalamkelompok

b) adanya aturan kelompok

c) adanya upayabelajar

d) adanya tujuan yang harusdicapai.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa

model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran berkelompok yang

terdiri dari empat sampai enam orang yang berkolaborasi, bekerjasama secara

heterogen untuk mencapai tujuan pembelajaran.

9. Tujuan PembelajaranKooperatif

Setiap model pembelajaran memiliki tujuan yang akan dicapai, sama

halnya dengan model pembelajaran kooperatif. Isjoni (2007: 06) tujuan utama

dalam penerapan model pembelajaran kooperatif adalah agar peserta didik dapat

belajar secara berkelompok bersama teman- temannya dengan cara saling

menghargai pendapat dan memberikan kesempatan kepada orang lain untuk

mengemukakan gagasannya dengan menyampaikan pendapat mereka secara

berkelompok.

Sejalan dengan pendapat di atas, menurut Al- Tabani (2014: 111)

pembelajaran kooperatif memberikan peluang kepada siswa yang berbeda latar

belakang dan kondisi untuk bekerja saling bergantung satu sama lain atas tugas-

tugas bersama, dan melalui penggunaan struktur penghargaan kooperatif, belajar

untuk menghargai satu sama lain. Johnson & Johnson Rusman (2010, hal. 47)

menyatakan bahwa tujuan pokok belajar kooperatif adalah memaksimalkan belajar

siswa untuk peningkatan prestasi akademik dan pemahaman baik secara individu

maupun secara kelompok.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa

tujuan pembelajaran kooperatif adalah agar siswa mampu bekerjasama dalam

kelompok dalam memecahkan masalah, melatih keterampilan dan menerima

keberagaman sosial.

10. Jenis–jenis PembelajaranKooperatif

Pembelajaran kooperatif merupakan modelpembelajaranyang memiliki

banyak tipe atau jenis dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran.

Pembelajarankooperatifterdapat beberapa variasi model yang dapat

diterapkan,diantaranya:Student Team Achivement Diviaion (STAD), Jigsaw,

Group Investigation(GI),setidaknya terdapat empat pendekatan yang seharusnya

merupakan bagian dari kumpulan strategi guru dalam menerapkan model

pembelajaran kooperatif yaitu STAD, jigsaw, investigasi kelompok ( Team Games

Tournament atau TGT), dan pendekatan struktural yang meliputi Think Pair Share

(TPS) dan Numbered Head Together (NHT)

Model pembelajaran kooperatif yang digunakan dalam penelitian tindakan

kelas ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament,

dalam proses pembelajaran siswa dituntun untuk belajar dan bekerja

secaraberkelompok.

H. Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT)

6. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif TipeTGT

Model pembelajaran kooperatif tipeTeams Games Tournament (TGT)

sebagai salah satu tipe model pembelajaran kooperatif yang dapat diterapkan

dalam proses pembelajaran Biologi. Rusman (2010, hal. 47) menyatakan bahwa

TGT merupakan prosedur pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada

kelompok untuk berkompetisi dengan kelompok lain sehingga siswa bergairah

belajar. Penerapan pembelajaran dalam TGT siswa memainkan permainan dengan

anggota tim lain untuk memperoleh tambahan poin untuk skor tim mereka.

Mulyatiningsih (2010, hal. 244) TGT melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa

harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor teman sebaya

dan mengandung unsur permainan danpenguatan.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa

model pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah suatu pembelajaran yang

menempatkan siswa kedalam kelompok belajar yang heterogen dan menerapkan

unsur permainan turnamen dalam pembelajaran untuk memperoleh poin bagi skor

tim.

7. Langkah–langkah PembelajaranTGT

Ada beberapa langkah dalam penggunaan model pembelajaran TGT yang

perlu diperhatikan. Langkah-langkah penggunaan model pembelajaran TGT.

Menurut Slavin (2010: 106-7) dalam terdapat lima komponen dalam TGT, yaitu

presentasi kelas, tim, game, turnamen, dan rekognisitim.

a) Presentasikelas

Presentasi kelas digunakan guru untuk menyampaikan materi pelajaran

melalui pengajaran langsung atau diskusi yang dipimpin oleh guru. Presentasi

kelas juga dimanfaatkan guru untuk menyampaikan teknik pembelajaran yang

akan digunakan, sehingga siswa dapat melaksanakan setiap kegiatan dalam

langkah-langkah TGT dengan baik.

b) Kelompok(team)

Tim atau kelompok dalam TGT dibentuk berdasarkan keragaman

kemampuan akademik siswa, yaitu kemampuan akademik tinggi, sedang, dan

rendah. Fungsi utama dari tim ini yaitu memastikan bahwa semua anggota tim

benar-benar belajar dan mempersiapkan anggotanya untuk dapat menjawab

soal dengan baik pada saat turnamen.Setelah guru menyampaikan materi

pelajaran, siswa berkumpul untuk mempelajari lembar kegiatan. Pembelajaran

dalam tim mencakup pembahasan permasalahan bersama, membandingkan

jawaban, dan mengoreksi tiap pemahaman apabila anggota tim ada yang

membuat kesalahan.

c) Permainan(game)

Game atau permainan terdiri atas pertanyaan-pertanyaan yang

dirancang untuk menguji pengetahuan siswa yang diperoleh dari presentasi

kelas dan pelaksanaan kerja tim. Setiap siswa mewakili masing-masing tim

untuk bermain game di atas meja turnamen. Dalam satu permainan terdiri dari

kelompok pembaca, kelompok penantang I, kelompok penantang II, dan

seterusnya sejumlah kelompok yang ada.

d) Turnamen(tournament)

Turnamen merupakan sebuah kegiatan berlangsungnya game, setelah

guru memberikan presentasi di kelas dan tim telah berdiskusi membahas

lembar kegiatan. Guru menempatkan siswa ke dalam meja turnamen. Siswa

yang memiliki kemampuan akademik yang relatif sama duduk dalam meja

turnamen yang sama untuk melakukan turnamen. Kompetisi yang seimbang ini

memungkinkan siswa berkontribusi secara maksimal terhadap skor tim. Pada

pelaksanaan turnamen, setiap siswa berusaha mendapatkan poin tertinggi di

setiap meja turnamen. Poin yang mereka peroleh kemudian digabungkan

dengan anggota lainnya yang berada pada meja turnamen yang berbeda untuk

dijumlahkan menjadi skor tim. Penentuan tim yang menjadi pemenang dalam

turnamen didasarkan pada banyaknya skor yang merekaperoleh.

e) RekognisiTim

Tim akan mendapatkan sertifikat atau bentuk penghargaan lain apabila

skor mereka mencapai kriteria tertentu. Penghargaan tim sangat penting untuk

memberikan pengertian kepada siswa bahwa keberhasilan tim merupakan

keberhasilan semua anggota tim, bukan semata-mata keberhasilan individu.

Hal ini akan memotivasi siswa untuk membantu teman satu tim dalam belajar

demi keberhasilan timnya.

Mulyatiningsih (2010, hal. 245) langkah-langkah pembelajaran TGT

secara runtut implementasinya terdiri dari 5 komponen, yaitu:

1) PenyajianKelas

Pada awal pembelajaran guru menyampaikan materi dikelas,

biasanya dilakukan dengan pengajaran langsung atau dengan ceramah dan

tanya jawab

2) Pembentukan kelompok(team)

Satu kelompok terdiri dari 4-5 orang siswa yang anggotanya

heterogen. Masing–masing kelompok diberi tugas untuk belajar bersama

supaya semua anggota kelompok dapat memahami materi pelajaran dan

dapat menjawab pertanyaan dengan optimal pada saat game dan tournamen

mingguan.

3) Game

Guru menyiapkan pertanyaan (game) untuk menguji pengetahuan

yang diperoleh siswa dari penyajian kelas dan belajar kelompok. Siswa

memilih nomor game dan mencoba menjawab pertanyaan yang sesuai

dengan nomor itu. Siswa yang dapat menjawab pertanyaan dengan benar

akan mendapat skor, kemudian skor tersebut dikumpulkan untuk turnamen.

4) Turnamen

Turnamen dilakukan seminggu sekali atau setiap satu satuan

materi pelajaran telah selesai dilaksanakan. Siswa melakukan permainan

(game) akademik yaitu dengan cara berkompetisi dengan anggota tim yang

memiliki kesamaan tugas / materi yang dipelajari. Guru menyiapkan

beberapa meja turnamen. Setiap meja diisi tiga siswa yang memiliki

kemampuan setara dari kelompok yangberbeda.

5) Teamrecognize

Team yang menunjukan kinerja paling baik akan mendapat

penghargaan atau sertifikat. Seperti layaknya lomba, tim yang paling

banyak mengumpulkan poin/ skor akan mendapat predikat juara umum,

kemudian juara berikutnya berurutan sesuai dengan jumlah poin / skor

yang berhasil diraihnya.

Dari dua pendapat ahli di atas, peneliti menerapkan langkah-

langkah model pembelajaran kooperatif tipe TGT menurut pendapat

Slavin. Karena langkah-langkah tersebut dijelaskan secara rinci pada

tahapan-tahapan serta kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam

mengimplementasikan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Selain itu,

pembelajaran TGT dapat menambah semangat belajar dan rasa percaya diri

siswa, menjadikan siswa aktif dalam proses pembelajaran, menjadikan

pembelajaran lebih bermakna dan tidak monoton. Langkah-langkah

pembelajaran TGT menurut Slavin (2010: 106-7) yaitu sebagai berikut :

(1) Presentasikelas

(2) Kelompok(team)

(3) Permainan(game)

(4) Turnamen(tournament)

(5) Rekognisitim

8. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT

Penerapan model TGT dalam pembelajaran di kelas, memiliki beberapa

kekurangan dan kelebihan. Berikut ini beberapa kelebihan dan kekurangan

TGT(Mulyatiningsih, 2010, hal. 245).

Kelebihan TGT:

a) Dalam kelas kooperatif siswa memiliki kebebasan untuk berinteraksi dan

menggunakanpendapatnya.

b) Rasa percaya diri siswa menjaditinggi.

c) Perilaku mengganggu terhadap siswa lain menjadi lebih kecil.

d) Motivasi belajar siswabertambah.

e) Pemahaman yang lebih mendalam terhadap materipelajaran.

f) Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan, toleransi antara siswa dengan

siswa dan antara siswa denganguru.

g) Kerjasama antar siswa akan membuat interaksi belajar dalam kelas menjadi

hidup dan tidakmembosankan.

Kekurangan TGT:

1) Sering terjadi dalam kegiatan pembelajaran tidak semua siswa ikut

serta menyumbangkanpendapatnya.

2) Kekurangan waktu untuk proses pembelajaran.

3) Kemungkinan terjadinya kegaduhan kalau guru tidak dapat

mengelolakelas.

Model pembelajaran TGT juga memiliki kelebihan dan kekuranga,

antara lain:

Kelebihan:

(a) Keterlibatan siswa dalam belajartinggi

(b) Siswa menjadi semangat dalambelajar

(c) Pengetahuan yang diperoleh siswa bukan hanya semata-mata dari

guru tetapi juga melalui konstruksi sendiri olehsiswa

(d) Dapat menumbuhkan sikap-sikap positif dalam diri siswa,seperti

kerjasama, toleransi dan tanggung jawab,serta bisa menerima

pendapat oranglain

(e) Melatih siswa mengungkapkan atau menyampaikangagasan

atauidenya

Kelemahan:

(1) Bagi para pengajar pemula, model ini membutuhkanwaktu

yangbanyak

(2) Membutuhkan sarana dan prasarana yangmemadai

(3) Dapat menumbuhkan suasana gaduh dikelas

(4) Siswa terbiasa dengan adanyahadiah

Mulyatiningsih,(2010, hal. 244) menyatakan bahwa TGT

melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaanstatus,

melibatkan siswa sebagai tutor teman sebaya dan mengandung unsur

permainan dan penguatan.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran TGT memiliki beberapa kelebihan seperti menjadikan siswa

lebih terlibat dalam pembelajaran, pemahaman lebih mendalam mengenai

materi, siswa menjadi lebih semangat dalam pembelajaran,disamping itu

pembelajaran TGT juga memiliki beberapa kelemahan yaitu,

membutuhkan waktu yang cukup lama dalam penerapannya,

memungkinkan terjadinya kegaduhan dalam kelas, dan menjadikan siswa

terbiasa dengan adanyahadiah.

9. Aktivitas Belajar

Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang menyediakan

kesempatan belajar sendiri atau melakukan aktivitas sendiri. Proses pembelajaran

yang dilakukan di dalam kelas merupakan aktivitas mentransformasikan

pengetahuan, sikap, dan ketrampilan (Aunurahman, 2014: hal. 25). Aktivitas

merupakan prinsip atau asas yang sangat penting dalam interaksi belajar mengajar.

Saat pembelajaran belangsung siswa mampu memberikan umpan balik terhadap

guru. Hartanto (2011: 192)menyatakan bahwa aktivitas belajar merupakan

aktivitas yang bersifat fisik maupun mental. Dalam kegiatan belajar keduanya

saling berkaitan. Oemar Hamalik (2009: 179) menyatakan bahwa aktivitas belajar

merupakan kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam kegiatan pembelajaran.

Aktivitas belajar dapat terwujud apabila siswa terlibat belajar secara aktif.

Martinis Yamin (2007: 82) mendefinisikan belajar aktif sebagai usaha manusia

untuk membangun pengetahuan dalam dirinya. Pembelajaran akan menghasilkan

suatu perubahan dan peningkatan kemampuan, pengetahuan dan ketrampilan pada

diri siswa. Siswa mampu menggali kemampuannya dengan rasa ingin tahunya

sehingga interaksi yang terjadi akan menjadi pengalaman dan keinginan untuk

mengetahui sesuatu yang baru.

Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar

merupakan kegiatan atau tindakan baik fisik maupun mental yang dilakukan oleh

individu untuk membangun pengetahuan dan ketrampilan dalam diri dalam

kegiatan pembelajaran. Aktivitas belajar akan menjadikan pembelajaran yang

efektif. Guru tidak hanya menyampaikan pengetahuan dan ketrampilan saja.

Namun, guru harus mampu membawa siswa untuk aktif dalam belajar.

Terdapat 9 aspek untuk menumbuhkan aktivitas siswa dalam kegiatan

pembelajaran (Martinis Yamin, 2007: 84) yaitu:

a. Memberikan motivasi pada siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran.

b. Memberikan penjelasan pada siswa mengenai tujuan yang akan dicapai

dalam pembelajaran.

c. Mengingatkan kompetensi prasyarat.

d. Memberikan topik atau permasalahan sebagai stimulus siswa untuk

berpikir terkait dengan materi yang akan dipelajari.

e. Memberikan petunjuk kepada siswa cara mempelajarinya

f. Memunculkan aktivitas dan partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran.

g. Memberikan umpan balik (feed back).

h. Memantau pengetahuan siswa dengan memberikan tes.

i. Menyimpulkan setiap materi yang disampaikan di akhir pelajaran.

Beberapa cara di atas yang dilakukan untuk menumbuhkan aktivitas belajar

siswa. Tentunya, dalam hal ini guru menjadi pendorong bagi siswa dalam belajar.

Guru mampu melaksanakan perannya terhadap siswa dalam belajar, membimbing,

mengarahkan bahkan memberikan tes untuk mengukur seberapa besar kemampuan

siswa dalam pembelajaran

I. Motivasi Belajar

1. Pengertian Motivasi Belajar

Motivasi belajar merupakan salah satu faktor yang turut menentukan

keefektifan dalam pembelajaran. Seorang peserta didik akan belajar dengan baik

apabila ada faktor pendorongnya yaitu motivasi belajar. Peserta didik akan belajar

dengan sungguh-sungguh jika memiliki motivasi belajar yang tinggi.Menurut

Dalyono (2009: 54) motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada

siswa yang sedang belajar untuk mengadakan tingkah laku, pada umumnya dengan

beberapa indikator atau unsur-unsur yang mendukung. Indikator-indikator

tersebut, antara lain: adanya hasrat dan keinginan berhasil, dorongan dan

kebutuhan dalam belajar, harapan dan cita-cita masa depan, penghargaan dalam

belajar, dan lingkungan belajar yang kondusif.

Selain itu, Hartanto (2011: 31). menyebutkan motivasi belajar adalah

keseluruhan daya penggerak psikis didalam siswa yang menimbulkan kegiatan

belajar itu demi mencapai suatu tujuan. Motivasi belajar adalah seluruh daya

penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin

kelangsungan dari kegiatan belajar yang memberikan arah pada kegiatan belajar

sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat dicapai.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar

adalah seluruh daya penggerak psikis yang ada dalam diri individu siswa yang

dapat memberikan dorongan untuk belajar demi mencapai tujuan dari belajar

tersebut.

2. Peran dan Fungsi Motivasi Belajar

Menurut Menurut Dalyono (2009: 58), peran penting motivasi belajar dan

pembelajaran, antara lain:

a. Peran motivasi belajar dalam menentukan penguatan belajar. Motivasi

dapat berperan dalam penguatan belajar apabila seorang anak yang sedang

belajar dihadapkan pada suatu masalah yang menentukan pemecahan dan

hanya dapat dipecahkan berkat bantuan hal-hal yang pernah dilalui.

b. Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar. Peran motivasi dalam

memperjelas tujuan belajar erat kaitannya dengan kemaknaan belajar. Anak

akan tertarik untuk belajar sesuatu, jika yang dipelajari itu sedikitnya sudah

dapat diketahui atau dinikmati manfaatnya oleh anak.

c. Motivasi menentukan ketekunan belajar. Seorang anak yang telah

termotivasi untuk belajar sesuatu berusaha mempelajari dengan baik dan

tekun dengan harapan memperoleh hasil yang lebih baik.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa peran dan fungsi

motivasi belajar adalah sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi

sehingga untuk mencapai prestasi tersebut peserta didik dituntut untuk

menentukan sendiri perbuatan-perbuatan apa yang harus dilakukan untuk

mencapai tujuan belajarnya.

3. Ciri-ciri Orang yang Memiliki Motivasi Belajar

Ciri-ciri orang yang memiliki motivasi dalam belajar menurut Mustaqim

(2011: 92), yaitu:

a. Tekun menghadapi tugas-tugas dan dapat bekerja terus-menerus sampai

pekerjaannya selesai.

b. Ulet dan tidak mudah putus asa dalam menghadapi kesulitan.

c. Memungkinkan memiliki minat terhadap bermacam-macam masalah.

d. Lebih sering bekerja secara mandiri.

e. Cepat bosan dengan tugas-tugas rutin.

f. Jika sudah yakin dapat mempertahankan pendapatnya.

g. Tidak akan melepaskan sesuatu yang telah diyakini.

h. Sering mencari dan memecahkan masalah soal-soal.

4. Prinsip-prinsip Motivasi Belajar

Mustaqim. (2011: 98) menyebutkan bahwa prinsip yang dapat diterapkan

untuk meningkatkan motivasi belajar adalah sebagai berikut:

a. Peserta didik akan lebih giat apabila topik yang akan dipelajari menarik

dan berguna bagi dirinya.

b. Tujuan pembelajaran disusun secara jelas dan diinformasikan kepada

peserta didik agar mereka mengetahui tujuan belajar tersebut.

c. Peserta didik selalu diberi tahu tentang hasil belajarnya.

d. Pemberian pujian dan reward lebih baik daripada hukuman, tapi sewaktu-

waktu hukuman juga diperlukan.

e. Memanfaatkan sikap, cita-cita dan rasa ingin tahu peserta didik.

f. Usahakan untuk memperhatikan perbedaan setiap peserta didik, misalnya

perbedaan kemauan, latarbelakang dan sikap terhadap sekolah atau subjek

tertentu.

g. Usahakan untuk memenuhi kebutuhan peserta didik dengan selalu

memperhatikan mereka dan mengatur pengalaman belajar yang baik agar

siswa memiliki kepuasan dan penghargaan serta mengarahkan pengalaman

belajarnya ke arah keberasilan, sehingga memiliki kepercayaan diri dan

tercapainya prestasi belajar.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa ada beberapa prinsip-

prinsip untuk meningkatkan motivasi belajar siswa yaitu jika topik yang akan

dipelajari menarik dan berguna, tujuan pembelajaran pun disusun secara jelas,

hasil belajar peserta didik harus diberitahukan, pemberian reward bagi yang

berprestasi, memanfaatkan sikap-sikap, cita-cita dan rasa ingin tahu peserta

didik, memperhatikan perbedaan mereka, dan berusaha memenuhi kebutuhan

peserta didik dengan memperhatikannya.

5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Menurut Mustaqim. (2011: 104). motivasi belajar dipengaruhi oleh tiga

komponen, yaitu:

a. Dorongan kognitif, yaitu kebutuhan untuk mengetahuhi, mengerti, dan

memecahkan masalah. Dorongan ini timbul di dalam proses interaksi

antara siswa dengan tugas/ masalah.

b. Harga diri, yaitu ada siswa tertentu yang tekun belajar dan melaksanakan

tugas-tugas bukan terutama untuk memperoleh pengetahuan atau

kecakapan, tetapi untuk memperoleh status dan harga diri.

c. Kebutuhan berafiliasi, yaitu kebutuhan untuk menguasai bahan pelajaran/

belajar dengan niat guna mendapatkan pembenaran dari orang lain/ teman-

teman. Kebutuhan ini sukar dipisahkan dengan harga diri.

10. Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Batanghari

Sekolah Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Batanghari berdiri sejak tahun

1947 dengan nama awal SMA Muara Bulian. Setelah bernama SMA Muara Bulian

nama SMA berganti menjadi Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Batanghari. Pada

Februari 2000 berdasarkan SK Bupati Batang Hari. SDN No.13/I Muara Bulian

berlokasi di pusat kota Muara, yang menepati lahan seluas 8.000 m2. Kondisi

masyarakat di sekitar SMA sangat beragam.

Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Batanghari telah mengalami

perkembangan pembangunan sarana fisik dan hingga tahun 2019 telah memiliki 23

ruang belajar, 1 Ruang Perpustakaan, 1 Labor IPA, 1 Labor Komputer, 1 Ruang

Kepala Sekolah dan 1 Ruang Guru. Atas dasarkebijakan sekolah tentang program

Berinfaq Jum’at yang dilakukan siswa serta bantuan dari wali murid,

maka.Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Batanghari telah membangun sebuah

mushala Sebagai sarana peningkatan kualitas pembelajaran Pendidikan Agama

Islam. Selama berdiri.

J. Studi Relevan

Penelitian yang relevan merupakan tinjauan terhadap sejumlah penelitian atau

kajian yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu guna menghindari kemungkinan

duplikasi terhadap penelitian sejenis dan untuk membedakan antara penelitian sebelum

dan sesudahnya.

Ada beberapa penelitian yang secara tidak langsung isinya berkaitan dengan

tema pembahasan penelitian penulis yang berjudul “penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe Team GamesTournament dalam meningkatkan motivasi belajar siswa

Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Batanghari”.

Tabel II.1. Studi Relevan

No Judul Hasil Persamaa

n

Perbedaan

1 Penerapan

Team Game

Tournament

untuk

Meningkatka

n Aktivitas

dan Hasil

Hasil dari penelitian

mengungkapkan bahwa melalui

kegiatan pembelajaran dengan

menggunakan model Cooperative

Learning tipe Team Game

Tournament menunjukkan aktivitas

dan hasil belajar siswa pada

Di mana

sama-sama

menggunak

an metode

Penelitian

Tindakan

Kelas

Di mana

penelitian

ini

menfokuska

n pada

pembelajara

n Tematik

Belajar

Siswa pada

Pembelajaran

Tematik

Kelas IV B

SD Negeri

01 Metro

Pusat Tahun

Pelajaran

pembelajaran Tematik meningkat

dibandingkan dengan sebelum

menggunakan Model Cooperative

Learning tipe team game

tournament

dengan dua

siklus

sedangkan

penulis pada

pelajaran

biologi

2 Penggunaan

Model

Pembelajaran

Team Game

Tournament

dengan

Media

Biokwartet

terhadap

Hasil Belajar

Siswa pad

Materi

Invertebrata

Hasil penelitian menunjukkan

bahwa siswa dalam penelitian

diperoleh dari nilai akhir siswa

untuk mengetahui ketuntasan

belajar siswa secara individu

maupun secara klasikal, nilai akhir

yang diperoleh pada kelas

eksperimen menunjukkan bahwa

100% siswa tuntas dalam

pembelajaran

Di mana

sama-sama

menggunak

an metode

Penelitian

Tindakan

Kelas

dengan dua

siklus

Di mana

penelitian

ini

menfokuska

n pada

penamnahan

media yaitu

Media

Biokwartet

3 Penerapan

Model

Pembelajaran

Kooperatif

Tipe Teams-

Games-

Tournament

(TGT) Untuk

Meningkatka

n Prestasi

Belajar

Siswa Dalam

Pembelajaran

Matematika

Di MI

Nilai rata-rata kelas (mean) dan

penilaian dengan standard skala 1-

100, diperoleh data pada post test

siklus I nilai yang tuntas KKM

mencapai 13 (87%) dengan nilai

rata-rata kelas 66,4. Pada siklus II

terjadi peningkatan yang sangat

signifikan. Nilai yang tuntas KKM

mencapai 15 (100%) dengan nilai

rata-rata kelas 84,1. Maka peneliti

dapat menyimpulkan bahwa

penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe Teams-Games-

Tournament (TGT) ini dapat

meningkatkan prestasi belajar

Di mana

sama-sama

menggunak

an metode

Penelitian

Tindakan

Kelas

dengan dua

siklus

Di mana

penelitian

ini

menfokuska

n pada

pembelajara

n

Matematika

sedangkan

penulis pada

pelajaran

biologi

Ma’arif

Kediwung

Tahun

Pelajaran

2012/2013

siswa dalam pembelajaran

Matematika kelas V MI Ma’arif

Kediwung Tahun pelajaran

2012/2013. Prestasi meningkat dari

rendah menjadi sangattinggi

4 Penerapan

Model

Pembelajaran

Kooperatif

Tipe Teams

Games

Tournament

(TGT) Untuk

Meningkatka

n Hasil

Belajar IPS

Siswa

Sekolah

dasar

Aktivitas guru mengalami

peningkatan dengan skor rata-rata

dari siklus I 62,5%, siklus II

78,12% dan siklus III 93,75%.

Aktivitas siswa selama proses

pembelajaran dengan skor rata-rata

pada siklus I 70,22%, siklus II

78,19% dan siklus III 92,72%. Data

hasil belajar siswa pada siklus I

47,61%, siklus II 76,19% dan siklus

III 90,47%model pembelajaran

kooperatif tipe Teams Games

Tournament (TGT) dapat

meningkatkan hasil belajar IPS

siswa kelas IV SDN Klantingsari 1

Tarik-Sidoarjo

Di mana

sama-sama

menggunak

an metode

Penelitian

Tindakan

Kelas

dengan dua

siklus

Di mana

penelitian

ini

menfokuska

n pada mata

pelajaran

IPS

K. Kerangka Berpikir

Proses belajar mengajar adalah kegiatan yang dilakukan dalam pendidikan

formal ataupun non formal. Dalam prosesnya tercangkup didalamnya dari mulai guru,

siswa, sekolah dan juga sarana dan prasarana. Model pembelajaran mengacu pada

pendekatan yang akan digunakan, termasuk didalamnya tujuan-tujuan pembelajaran,

tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran dan pengelolaan

kelas. Adapun kerangka berpikit penelitian ini sebagai berikut:

Gambar II.I. Kerangka Berpikir

Keterangan :

Bagian yang diteliti

Ruang lingkup keseluruhan

L. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan tinjauan pustaka di atas maka dapat dirumuskan hipotesis dari

penelitian ini adalah sebagai berikut:

Proses Belajar Mengajar

Guru Siswa Sekolah Sarana

dan

Prasarana

Metod

e

Model Strategi Pendekatan

Kooperatif Discover

learning

Ceramah individual

Team

Game

Tourname

nt (TGT)

Student

Team

Achievem

ent

Division

(STAD)

Jigsaw Group

investigation

(GI)

Hasil Prestasi Motivasi

Tipe dll

dll

dll

Keaktifan dll

Ha : Ada peningkatan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team

GamesTournament dalam meningkatkan motivasi belajar siswa

Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Batanghari Tahun Pelajaran

2019/2019.

Ho : Tidak ada peningkatan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

Team GamesTournament dalam meningkatkan motivasi belajar siswa

Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Batanghari Tahun Pelajaran

2018/2019

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang mempunyai ciri

atau karakteristik utama dalam penelitian tindakan kelas yaitu adanya kesepakatan

yang dilakukan oleh sejumlah siswa dalam suatu kelompok belajar dengan kelompok

lainnya misalnya kelompok belajar diskusi, materi pembelajaran jauh dari kebutuhan

siswa, dan kegiatan belajar berpusat pada guru, sehingga kian membingungkan apa

yang siswa inginkan. dimana menggunakan strategi pemecahan masalah

memanfaatkan tindakan nyata dalam bentuk proses pembelajaran inovatif yang di

coba dalam mendeteksi dan memecahkan masalah.

Desain atau rancangan dalam penelitian ini dibuat dalam beberapa siklus,

dimana setiap pelaksanaan siklus meliputi planning (perencanaan), action (tindakan)

observation (pengamatan), dan reflection (refleksi) (Darmadi, 2015, hal. 113) bentuk

dari desain atau rancangan penelitian adalah sebagai berikut:rancangan atau perencana

awal, sebelum mengadakan penelitian penulis menyusun rumusan masalah, tujuan dan

membuat rencana tindakan, termasuk didalamnya instrumen penelitian dan perangkat

pembelajaran. Dan rancangan atau rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi,

penulis membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya.

Darmadi menjelaskan PTK melalui paparan gabungan definisi dari tiga kata,

Penelitian + Tindakan + Kelas sebagai berikut:

1.Penelitian adalah kegiatan mencrmati suatu objek, menggunakan aturan

metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat

untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting

bagipeneliti.

2.Tindakan adalah sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan

tertentu yang dalam penelitian berbentuk rangkaian sikluskegiatan.

25

SIKLUS PELAKSANAANPTK

3.Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima

pelajaran yang sma dari seorang guru.

Desain penelitian terdapat berbagai macam, antara lain desain penelitian

Kemmis Dan Taggart, Jhon Elliot, Kurt Lewin, Hopkins Dan Mc Kunan. Model yang

digunakan pada penelitian ini adalah model yang dikembangkan oleh Jhon Elliot.

Konsep pokok tindakan model Jhon Elliot terdiri dari empat komponen yaitu:

Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan, Refleksi.

Gambar 3.1 Desain model Jhon Elliot (Darmadi.

2015. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi

Aksara)

B. Setting dan Subjek Penelitian

1. Setting Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Januri sampai bulan Maret

pada semester II (Genap) di kelas XI mata pelajaran Biologi di Sekolah Menengah

Atas Negeri 11 Batanghari.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah siswa kelas XI mata pelajaran Biologi di Sekolah

Menengah Atas Negeri 11 Batanghari. Dengan jumlah siswa sebanyak 26 orang,

yang terdiri dari laki-laki. Berdasarkan pada observasi awal peneliti pada kelas ini

banyak siswa yang pasif pada saat proses pembelajaran berlangsung, bahkan ada

beberapa siswa yang sibuk dengan aktifitasnya sendiri pada saat guru menjelaskan

pelajaran, dan pada akhirnya hasil belajar yang diperoleh siswa di bawah KKM.

C. Prosedur Umum Penelitian

Penelitian didesain dan dilaksanakan dalam tiga siklus, masing-masing siklus

dengan dua kali pertemuan dan tahap di setiap siklus di antaranya tahap: perencanaan,

pelaksanaan, pengamatan, refleksi dan dilaksanakan oleh peneliti dalam upaya

meningkatkan proses belajar siswa menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Team

GamesTournament dalam meningkatkan motivasi belajar siswa Sekolah Menengah

Atas Negeri 11 Batanghari.

1. Perencanaan siklus I.

a) Perencanaan

Setelah melakukan evaluasi tindakan prasiklus, selanjutnya pada tahap ini

peneliti mengembangkan perencanaan tindakan di siklus I dengan upaya tindakan

lebih meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa dalam prosesnya peniliti

menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Team GamesTournament dalam

meningkatkan motivasi belajar siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 11

Batanghari sub pokok sistem reproduksi manusia. Adapun kegiatan yang dilakukan

pada tindakan perencanaan siklus I yaitu dengan langkah-langkah sebagai berikut:

(1) Mengidentifikasi Masalah-masalah khusus yang dialami pada perencanaan

siklus.

cv.al-amin
Typewriter
SKRIPSI

(2) Mengembangkan skenario model pembelajaran dengan membuat RPP

(rancangan pelaksanaan pembelajaran).

(3) Mengunakan media dan alat peraga berupa benda konkret untuk

pembelajaran Biologisub materi sistem reproduksi manusia dengan

pendekatan team games tournament.

(4) Mengunakan lembar observasi siswa (LOS) dan informasi guru selama

pembelajaran Biologisub materi sistem reproduksi manusia dengan

pendekatan team games tournament.

(5) Melaksanakn kuis (tes).

b) Pelasaknaan

Kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahap ini adalah:

(1) Guru menyiapkan rencana pembelajaran.

(2) Guru menggunakankan lembar pengamatan aktifitas siswa dan informasi

guru.

(3) Guru melaksanakan kegiatan awal pembelajaran diantaranya: a)

menyiapkan kesiapan kelas, b) berdoa, c) persepsi, d) menyampaikan

tujuan pembelajaran, e) memberikan motivasi.

(4) Guru menyampaikan materi pokok pengertian sistem reproduksi manusia

di pertemuan 1 pada siswa, kemudian pertemuan 2 guru menyampaikan

materi bagian-bagian ekosistem pada siswa, selanjutnya di pertemuan ke 3

guru menyampaikan macam-macam fungsinya berdasarkan letaknya pada

materi sistem reproduksi manusia pada siswa.

(5) Guru menjelaskan aplikasi ekosistem dalam kehidupan sehari-hari dengan

menggunakan media visual (animasi).

(6) Guru menyuruh siswa untuk menemukan aplikasi-aplikasi lain dari system

pencernaan dalam kehidupan sehari-hari.

(7) Guru meminta kepada beberapa orang siswa untuk menyampaikan atau

mempresentasikan hasil pemikiran mereka.

(8) Guru memberikan bimbingan dan bantuan kapada siswa yang mengalami

kesulitan belajar.

(9) Guru memberikan klarifikasi atas pemikiran-pemikiran yang telah

disampaikan oleh beberapa orang siswa tersebut.

(10) Guru memberikan penghargaan atau reward berupa snack ringan kepada

siswa yang berhasil mempresentasikan hasil pemikiran di depan kelas.

c) Pengamatan

Di dalam kegiatan pengamatan ini guru mencatat semua proses yang

terjadi dalam tindakan model pembelajaran, guru menganalisis tentang tindakan

siklus I yang telah dilakukan serta mencatat kelemahan ataupun ketidaksesuaian

antara skenario pembelajaran dengan respon dari siswa yang tidak diharapkan.

Adapun kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahap ini adalah:

a. Pengamatan terhadap informasi guru, meliputi penguasaan materi dan

penguasaan dalam menerapkan model pembelajaran “sains” teknologi

masyarakat dan pengelolaan kelas dalam membelajarkan Biologisub

materi sistem reproduksi manusia pada manusia.

b. Pengematan terhadap aktivitas minat siswa, meliputi: a) keantusiasan

siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, b) keberanian atau

keaktifan siswa dalam bertanya, c) interkasi yang muncul dari siswa

dengan peserta didik, d) motivasi yang muncul pada siswa dan keberanian

siswa dalam mengemukakan pendapat.

c. Pengamatan terhadap keaktifan dan hasil belajar siswa, meliputi: a) Rata-

rata nilai ketuntasan keaktifan dan hasil belajar siswa kelas XI mata

pelajaran Biologi di Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Batanghari. b)

banyaknya siswa yang tuntas belajar, c) presentase ketuntasan belajar

secara klasikal.

d) Refleksi

Refleksi dilakukan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah

dilakukan pada prasiklus dan siklus I. Dan analisis digunakan untuk mengetahui

kekurangan aspek-aspek yang diamati pada prasiklus dan siklus I. untuk

merencanakan siklus II atau tindakan berikutnya. Pada tahap refleksi, peneliti

melakukan kegiatan sebagai berikut:

a. Menganalisis lembar pengamatan performasi guru selama proses

pembelajaran Biologisub materi sistem reproduksi manusia pada manusia

melalui model pembelajaran “sains” teknologi masyarakat.

b. Menganalisis hasil kerja siswa terhadap kuis dan Los yang diberikan.

c. Menyimpulkan apakah hipotesis tindakan tercapai atau tidak. Jika berhasil,

ditandai dengan perfonmasi guru, bahwa keaktifan dan hasil belajar dan

aktifitas siswa yang sesuai dengan indikator keberhasilan (meningkat).

Maka penerapan model pembelajaran “sains” teknologi masyarakat

dikatakan berhasil. Jika performansi guru, keaktifan dan hasil belajar dan

aktifitas siswa tidak menunjukan ke arah peningkatan, maka akan

ditindakan lanjuti pada siklus seterusnya, sampai mendapatkan ke arah

yang menunjukan adanya peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa

dalam pembelajaran Biologi.

2. Perencanaan siklus II.

1) Perencanaan

Setelah melakukan evaluasi tindakan prasiklus dan siklus, selanjutnya pada

tahap ini peneliti mengembangkan perencanaan tindakan di siklus II dengan upaya

tindakan lebih meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa dalam proses model

pembelajaran “sains” teknologi masyarakat pada mata pelajaran Biologi sub pokok

ekosistem pada manusia. Adapun kegiatan yang dilakukan pada tindakan

perencanaan siklus II yaitu dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Mengidentifikasi Masalah-masalah khusus yang dialami pada perencanaan

prasiklus dan siklus.

b. Mengembangkan skenario model pembelajaran dengan membuat RPP

(rancangan pelaksanaan pembelajaran).

c. Mengunakan media dan alat peraga berupa benda konkret untuk

pembelajaran Biologisub materi sistem reproduksi manusia dengan

pendekatan team games tournament.

d. Mengunakan lembar observasi siswa (LOS) dan informasi guru selama

pembelajaran Biologisub materi sistem reproduksi manusia dengan

pendekatan team games tournament.

e. Melaksanakan kuis (tes).

2) Pelaksanaan

Kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahap ini adalah:

a. Guru menyiapkan rencana pembelajaran.

b. Guru menggunakankan lembar pengamatan aktifitas siswa dan informasi

guru.

c. Guru melaksanakan kegiatan awal pembelajaran diantaranya: a)

menyiapkan kesiapan kelas, b) berdoa, c) persepsi, d) menyampaikan

tujuan pembelajaran, e) memberikan motivasi.

d. Guru menyampaikan materi pokok mekanisme sistem reproduksi

manusiapada manusia di pertemuan 1 pada siswa, kemudian pertemuan 2

guru menyampaikan materi perbedaan sistem reproduksi manusia laki-laki

dan perempuanpada siswa, selanjutnya di pertemuan ke 3 guru

menyampaikan kelainan pada ekosistem pada siswa.

e. Guru menjelaskan aplikasi ekosistem dalam kehidupan sehari-hari dengan

menggunakan media visual (animasi).

f. Guru menyuruh siswa untuk menemukan aplikasi-aplikasi lain dari system

pencernaan dalam kehidupan sehari-hari.

g. Guru meminta kepada beberapa orang siswa untuk menyampaikan atau

mempresentasikan hasil pemikiran mereka.

h. Guru memberikan bimbingan dan bantuan kapada siswa yang mengalami

kesulitan belajar.

i. Guru memberikan klarifikasi atas pemikiran-pemikiran yang telah

disampaikan oleh beberapa orang siswa tersebut.

j. Guru memberikan penghargaan atau reward berupa snack ringan kepada

siswa yang berhasil mempresentasikan hasil pemikiran di depan kelas.

3) Pengamatan

Di dalam kegiatan pengamatan ini guru mencatat semua proses yang

terjadi dalam tindakan model pembelajaran, guru menganalisis tentang tindakan

siklus II yang telah dilakukan serta mencatat kelemahan ataupun ketidaksesuaian

antara skenario pembelajaran dengan respon dari siswa yang tidak diharapkan.

Adapun kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahap ini adalah:

a. Pengamatan terhadap informasi guru, meliputi penguasaan materi dan

penguasaan dalam menerapkan model Team Games Tournament pada sub

materi sistem reproduksi manusia pada manusia.

b. Pengematan terhadap aktivitas minat siswa, meliputi: a) keantusiasan

siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, b) keberanian atau

keaktifan siswa dalam bertanya, c) interkasi yang muncul dari siswa

dengan peserta didik, d) motivasi yang muncul pada siswa dan keberanian

siswa dalam mengemukakan pendapat.

c. Pengamatan terhadap keaktifan dan hasil belajar siswa, meliputi: a) Rata –

rata nilai ketuntasan keaktifan dan hasil belajar siswa kelas XI Biologi di

Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Batanghari. b) banyaknya siswa yang

tuntas belajar, c) presentase ketuntasan belajar secara klasikal.

4) Refleksi

Refleksi dilakukan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah

dilakukan pada prasiklus dan siklus I. Dan analisis digunakan untuk mengetahui

kekurangan aspek-aspek yang diamati pada prasiklus dan siklus I. untuk

merencanakan siklus II atau tindakan berikutnya. Pada tahap refleksi, peneliti

melakukan kegiatan sebagai berikut:

a. Menganalisis lembar pengamatan performasi guru selama proses

pembelajaran Biologisub materi sistem reproduksi manusia pada manusia

melalui model pembelajaran “sains” teknologi masyarakat.

b. Menganalisis hasil kerja siswa terhadap kuis dan Los yang diberikan.

c. Melakukan penyimpulan apakah hipotesis tindakan tercapai atau tidak.

Setelah dilakukan prasiklus, siklus I dan II maka peneliti akan mendapatkan

hasil dari setiap percobaan setiap siklus yang dilakukan Jika berhasil, ditandai dengan

perfonmasi guru, bahwa keaktifan dan hasil belajar dan aktifitas siswa yang sesuai

dengan indikator keberhasilan (meningkat). Maka penerapan model pembelajaran

“sains” teknologi masyarakat dikatakan berhasil. Jika performansi guru, keaktifan dan

hasil belajar dan aktifitas siswa tidak menunjukan ke arah peningkatan, maka akan

ditindakan lanjuti pada siklus seterusnya, sampai mendapatkan ke arah yang

menunjukan adanya peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran

Biologisehingga riset yang dilakukan peneliti lakukan sampai mendapatkan hasil yang

diharapkan.

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Jenis Data

Adapun jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data kualitatif

dan kuantitatif yang terdiri dari :

a) Motivasi siswa

b) Absensi siswa

2. Teknik pengumpulan data

a) Metode observasi

Metode observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses

yang tersusun dari berbagai proses psikologis. Teknik pengumpulan data

dengan observasi digunakan bila penelitian dilakukan berkenaan dengan

perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang

diamati tidak terlalu besar, Metode observasi diartikan sebagai pengamatan

dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek

penelitian.

Metode observasi digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara

mengadakan pengamatan langsung terhadap aktifitas siswa dalam proses

pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran Biologi di kelas XI Biologi di

Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Batangharikelas XI Biologi di Sekolah

Menengah Atas Negeri 11 Batangharisebelum dan sesudah menggunakan

Team Games Tournament dalam meningkatkan motivasi belajar siswa Sekolah

Menengah Atas Negeri 11 Batanghari.

Tabel 3. I.

Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Guru Mengajar dengan menggunakan Team

Games Tournament terhadap aktivitas belajar biologi

Variable Aspek Yang

Diamati

Sub Aspek No

Item

Tally Jumlah

%

Penggunaan

Team

Games

Tournament

Proses

pembelajaran

Biologi

dengan

menggunakan

Team Games

Tournament

terhadap

aktivitas

belajar

biologi

Membuka pembelajaran 1

Memeriksa kesiapan siswa 2

Melakukan apersepsi dan

motivasi 3

Menyampaikan tujuan

pembelajaran 4

Mengkondisikan kelas

menjadi beberapa kelompok

kecil

secara heterogen

5

Membimbing kelompok belajar

6

Menjelaskan materi dan

membantu siswa yang

mengalami kesulitan

7

Melakukan kontak mata

kepada siswa dengan saat

menjelaskan materi

8

Melakukan bahasa tubuh

kepada siswa dalam

pembelajaran

9

Memberi kesempatan untuk

bertanya. 10

Mengorganisasikan siswa

dalam kelompok belajar 11

Membimbing kelompok saat

mengerjakan lembar kerja

siswa

12

Membacakan aturan

Permainan dan

mempersiapkan kartu game

13

Mengkondisikan siswa untuk

bersiap mengikuti

tournament

14

Bersama siswa

menyimpulkan pembelajaran

dan menampilkan ringkasan

materi pembelajaran

15

Memeberikan nilai awal

kepada siswa 16

Memberikan penguatan 17

Mengadakan Pos Tes 18

Memberikan umpak balik

berupa PR dan pesan moral 19

Menutup pembelajaran

20

Tabel 3. II.

Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa

No.

Item

Aspek Yang Diamati Tally Jumlah

%

1 Jumlah siswa yang hadir

2 Antusias belajar siswa

3 Menyimak penjelasan guru

4 Mengamati teks, gambar dan vidio

5 Mengajukan pertanyaan pada guru

6 Keberanian untuk mengemukakan pendapat

7 Menanggapi jawaban temannya

8 Menjawab pertanyaan temannya

9 Menjawab pertanyaan guru

10 Bekerjasama menyelesaikan tugas

11 Melakukan diskusi dengan tanggungjawab

12 Melakukan permainan bersama teamnnya

13 Melakuakan kerjasama bersama temannya

14 Mempresentasikan hasil diskusi bersama

temannya

15 Menulis (mencatat) materi yang penting

16 Melaksanakan kegiatan berdasarkan petunjuk

guru

17 Jumlah siswa yang permisi keluar kelas

18 Membuat kesimpulan

b. Lembar keaktifan siswa

Lembar Observasi aktivitas siswa digunakan sebagai pedoman peneliti

dalam mengamati keaktifan siswa pada penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe Team GamesTournament dalam meningkatkan motivasi belajar

siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Batanghari.

E. Teknik Analisis Data

Kemudian data-data yang diperoleh dari penelitian baik melalui

pengamatan, tes, angket, atau metode lainnya kemudian diolah dengan analisis

deskriptif untuk menggambarkan keadaan peningkatan pencapaian indikator

keberhasilan tiap siklus dan untuk menggambarkan keberhasilan dalam melakukan

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team GamesTournament dalam

meningkatkan motivasi belajar siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Batanghari.

Adapun teknik pengumpulan data yang berbentuk kuantitatif berupa data-

data yang disajikan berdasarkan angka-angka maka menggunakan analisis deskriptif

persentase dengan rumus sebagai berikut :

𝑝 𝑛

x 100 %

(Sugiyono. 2017: 23)

1. Lembar Observasi

Lembar observasi berfungsi untuk mengumpulkan informasi tentang

kegiatan selama proses pembelajaran berlangsung dari tindakan yang telah

dilakukan guru terhadap siswa di dalam kelas. Adapun kisi-kisi yang digunakan

pada lembar observasi ini dapat dilihat pada Lampiran 1.

2. Lembar motivasi siswa

Lembar Observasi motivasi siswa digunakan sebagai pedoman peneliti

dalam mengamati motivasi siswa pada pelaksanaan pembelajaran Biologi dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team GamesTournament. Data

diambil dari lembar observasi motivasi siswa yang berbentuk pemberian skor

dengan mencentang skor 4 SS (Sangat Sering), skor 3 S (Sering), skor 2 J

(Jarang), serta skor 1 TP (Tidak Pernah). Data analisis untuk lembar observasi

motivasi siswa dengan cara deskriptif kuantitatif yang artinya mendeskripsikan

data berupa angka.

Penghitungan capaian keaktifan masing-masing siswa menggunakan rumus

sebagai berikut :

Capaian = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜 𝑦𝑎𝑛𝑔𝑑𝑖𝑝 𝑜𝑙 ℎ 𝑘𝑜 𝑚𝑎𝑘 𝑖𝑚𝑢𝑚 × 100%

Pedoman kriteria keaktifan siswa pada pembelajaran (Umar, 2011, hal. 18)

adalah sebagai berikut:

Tabel 3. III

Pedoman kriteria untuk keaktifan siswa

Capaian Kriteria

75% - 100% Tinggi

50% - 74,99% Sedang

25% - 49,99% Rendah

0% - 24,99% Sangat Rendah

Penskoran dilakukan sesuai dengan rubrik penilaian yang telah dibuat

peneliti. Nilai tes evaluasi akan dibandingkan antara siklus 1 dan siklus 2 apabila

mengalami peningkatan maka dapat diasumsikan bahwa pembelajaran

menggunakan pembelajaran melalui penerapan model pembelajaran kooperatif

tipe Team GamesTournament dalam meningkatkan motivasi belajar siswa

Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Batanghari.

F. Indikator Keberhasilan

Kriteria ketuntasan motivasi belajar Biologi yang berlaku di Sekolah

Menengah Atas Negeri 11 Batanghari70%. Sedangkan untuk mengetahui tingkat

keberhasilan penelitian tindakan ini dengan ketuntasan seperti yang diungkapkan

Arikuntobahwa penguasaan yang dicapai jika menggunakan prinsip belajar tuntas

yaitu dengan mengusai >70%, (Umar 2011, hal. 18). Jadwal Penelitian

Penelitian inipada awalnya dilakukan dengan pembuatan proposal, setelah

pembuatan proposal dilanjutkan dengan seminar proposal dan perbaikan hasil seminar

proposal skripsi. Setelah pengesahan judul dan melakukan izin riset, setelah

memperoleh maka penulis mengadakan pengumpulan data, dilanjutkan mengolah,

menganalisis, melakukan verifikasi data secara sistematis dalam waktu yang

berurutan. Adapun jadwal kegiatan dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3. IV

Jadwal penelitian

Catatan : Jadwal sewaktu-waktu dapat berubah

NO

KEGIATAN

Desember

2018

Januari

2019

Februari

2019

Maret

2019

April

2019

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Penyusunan Proposal √

2 Perbaikan

Hasil proposal

3 Pengumpulan Data di

lapangan

√ √ √ √ √ √

4 Melakukan analisis

data

√ √ √ √ √ √ √ √ √

5 Perbaikan penulisan √ √ √ √ √

6 Perbaikan analisis

data bab I-II

√ √ √ √ √

7 Perbaikan analisis

data bab III-IV

√ √ √ √ √

8 Pengadaan laporan √ √ √ √ √ √ √

9 Jadwal

agenda

√ √ √

BAB IV

HASIL DAN DESKRIPSI DATA

A. Hasil Penelitian

1. Kondisi Awal (PraTindakan)

Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan

observasi. Tujuan pelaksanaan observasi adalah untuk mengetahui bagaimana

aktivitas siswa di dalam kelas pada saat mengikuti kegiatan pembelajaran.Kegiatan

pengamatan pertama dilakukan pada hari Senin tanggal 17Februari 2019. Data

yang diperoleh dari pengamatan pertama adalah guru belum menggunakan

pembelajaran kooperatif tipe Team GamesTournament dalam meningkatkan

motivasi belajar siswa pada saat pembelajaran Biologi berlangsung, selain itu

penggunaan metode ceramah yang dilakukan guru terlalu mendominasi sehingga

membuat siswa menjadi pasif. Kegiatan pengamatan kedua dilakukan pada senin

17Februari 2019. Dari hasil pengamatan bahwa guru menyampaikan materi masih

menggunakan metode ceramah. Kegiatan guru masih mendominasi saat proses

pembelajaran Biologi. Siswa jarang mendapat kesempatan untuk berbicara, alhasil

komunikasi hanya berjalan satu arah. Berdasarkan pengamatan peneliti, siswa

kelas XI di Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Batanghari memiliki siswa yang

mempunyai kemampuan akademik yang beragam ada yang tinggi, sedang dan

rendah.

Sebelum melaksanakan kegiatan belajar mengajar guru melaksanakan

kegiatan dengan membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)pada materi

perkembangan teknologi produksi dengan menggunakan penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe Team GamesTournament yang terdiri dari 2

pertemuan, membuat powerpoint untuk materi, lembar observasi aktivitas guru

dansiswa, mempersiapkan sumber, sarana, dan pra sarana yang digunakan dalam

39

pembelajaran, mempersiapkan lembar kerja siswa (LKS) dan alat evaluasisiswa

dan menyiapkan lembar catatanlapangan.

2. Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Pelaksanaan tindakan kelas pada mata pelajaran Biologi bagi kelas XI di

Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Batanghari dilaksanakan dalam dua siklus.

Siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan

pada hari selasa tanggal 12maret 2019 dengan alokasi waktu 2 x 45 menit menit di

mulai pukul 08.10-09.20 WIB pada jam pembelajaran ke 1-2. Pertemuan kedua

dilaksanakan pada tanggal15Maret 2019alokasiwaktu2 x

45menitdimulaipukul08.10-09.20 WIB pada jam pembelajaran ke 1-2. Pokok

bahasan pada pelaksanaan tindakan siklus I yaitu sistem reproduksi manusia.

a) PertemuanPertama

Dilaksanakan pada hari selasa tanggal 12Maret 2019 dengan alokasi

waktu 2 x 45 menit di mulai pukul 08.10-09.20 WIB pada jam pembelajaran ke

1-2. Pokok bahasan pada pertemuan pertama adalah sistem reproduksi

manusia, di mana Ibu Patona, S. Pdselaku guru yang mengajar. Gambaran

kegiatan tindakan pembelajaran pada pertemuan kedua dideskripsikan

sebagaiberikut:

Pada kegiatanawal, guru mengkondisikan siswa di tempat duduknya

masing-masing. Kemudian melakukan persepsi dengan memberikan

pertanyaan-pertanyaan mengkaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi

yang akan dipelajari. Anak-anak apakah kalian pernah melihat ibu-ibu hamil?

Perutnya membesar bu... apakah kalian pernah melihat ibu menggendong bayi?

Pernah bu. bagaimana ibu memberi makan bayi? Pakai asi. Setelah itu guru

menyampaikan tujuan dan menjelaskan secara singkat materi yang akan

diajarkan dengan kompetensi yang akandicapai.

Pada kegiataninti, guru memulai presentasi materi sistem reproduksi

melalui Team Games Tournament. Kegiatan selanjutnya adalah menampilkan

presentasi materi sistem reproduksi melalui dalam bentuk powerpoint, gambar

dan video. Guru menanyangkan video tentang “sistem reproduksi melalui”

kegiatan penayangan video dilakukan 2 kali. Penayangan video yang pertama

siswa diminta untuk mengamati proses produksi padi pada masa lalu.

Kemudian guru menayangkan video kembali serta menjelaskan proses kerja

alat reproduksi.Setelahgurumenjelaskanmateritentangteknologiproduksi,

dilanjutkan dengan kegiatan tanya jawab. Kemudian guru memberikan

pertanyaan dan meminta siswa mengamati melalui Team Games

Tournamentdan menjawab pertanyaan yang ada. Kegiatan ini bertujuan agar

siswa dapat berinteraksi dengan melalui Team Games Tournamentdan guru.

Setelah guru menjelaskan materi dengan melalui powerpointkegiatan

dilanjutkan dengan diskusi kelompok. Guru membagi kelas menjadi 6

kelompok yang terdiri 4 siswa. Kegiatan diskusi dimulai dengan guru

membagikan LKS dan sebuah amplop yang berisi gambar diberikan kepada

seluruh kelompok. Masing-masing kelompok mengerjakan LKS yang berisi 2

soal. Pada soal pertama, siswa membuka amplop yang berisi gambar-gambar

kemudian mengidentifikasi apakah gambar tersebut termasuk alat reproduksi

atau tidak dan menempelkan gambar ke dalam tabel serta menuliskan

kegunaannya ke dalam LKS. Pada soal yang kedua, siswa mengerjakan soal

yang berisikan gambar di mana siswa diminta menuliskan manfaat, kelebihan

dan kekuranganya. Setelah diskusi selesai, kegiatan dilanjutkan dengan

presentasi. Siswa mempresentasikan hasilnya di depan kelas. Setelah itu, siswa

yang duduk dibelakang diminta mengamati hasil LKS yang telah dikerjakan

bersama kelompoknya. Akan tetapi saat presentasi berjalan beberapa kelompok

masih sibuksendiri.

Pada kegiatanakhir, guru bersama dengan siswa membuat kesimpulan

bahwa Reproduksi merupakan ciri utama makhluk hidup yang bertujuan untuk

mempertahankan kelestarian jenisnya. Sistem reproduksi memiliki perbedaan

antara laki-laki dan perempuan. Sebelum pelajaran Biologi berakhir, guru

memberikan kesempatan kepada siswa terkait hal-hal yang belum jelas tentang

materi yang sudah dipelajari dari awal sampai akhir.

b) PertemuanKedua

Dilaksanakan pada tanggal15Maret 2019 dengan alokasi waktu 2 x 45

menit di mulai pukul 08.10-09.20 WIB pada jam pembelajaran ke 1-2, di mana

Ibu Patona, S. Pd selaku guru yang mengajar. Pokok bahasan pada pertemuan

kedua tentang sistem reproduksi laki-laki dan perempuan.

Pada kegiatanawal, guru melakukan apersepsi dengan memberikan

pertanyaan-pertanyaan mengkaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi

yang akan dipelajari. Anak-anak apakah kalian tahu jenis-jenis kelamin laki-

laki dan perempuan, apakah sama? Beda bu... “Setelah itu guru menyampaikan

tujuan dan menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dengan

kompetensi yang akan dicapai.

Pada kegiataninti, materi yang dibahas pada pertemuan kedua berbeda

dengan pertemuan pertama. Guru memulai presentasi tentang materi jenis-jenis

reproduksi laki-laki dan perempuan dan bahan baku reproduksi tertentu dengan

menggunakan powerpoint.Kegiatan selanjutnya guru menanyangkan video

tentang “jenis-jenis alat reproduksi laki-laki dan perempuan bagian dalam dan

luar” kegiatan menampilkan video dilakukan 2 kali penayangan. Penayangan

video yang pertama, siswa diminta mengamati Alat kelamin luar dan dalam

pada laki-laki dan kemudian menampilkan alat kelamin luar. Kemudian guru

menayangkan video kembali disertai dengan menjelaskan setiap langkah-

langkah tentang proses reproduksi. Kegiatan dilanjutkan dengan kegiatan tanya

jawab. Agar proses pembelajaran semakin menarik.

Setelah guru melakukan proses pembelajaran alat reproduksi manusia

pada powerpointkegiatan dilanjutkan dengan gamediskusi kelompok.

Guru membagi siswa di kelas menjadi dua kelompok dan A dan B,

masing masing siswa akan diminta untuk menjelaskan kata yang ada di dalam

kartu, sehingga teman dari kelompok tersebut akan menebakkata apa yang ada

dibalik kertas tersebut. Siswa sangat antusias dan senang melihat ekspresi

teman-teman mereka yang menjelaskan kata tersebut dengan gayanaya

masing-masing.

Selain itu guru membagi kelas menjadi 6 kelompok yang masing-

masing kelompok terdiri 4 siswa. Pembagian siswa dalam kelompok masih

sama seperti pertemuan pertama. Kegiatan diskusi dimulai dengan guru

membagikan LKS dan sebuah amplop yang berisi 10 gambar kemudian

diberikan kepada seluruh kelompok. Masing-masing kelompok mengerjakan

LKS dengan memperhatikan langkah kerja dan petunjuk dari guru. Siswa

mengidentifikasi jenis-jenis alat reproduksi manusia sesuai bahan baku yang

terdiri dari 10 gambar kemudian menempelkannya pada kolom yang tersedia di

LKS serta menuliskan jenis barang produksinya. Kegiatan selanjutnya yaitu

diskusi kelompok, semua kelompok mepresentasikan hasilnya didepan kelas.

Setelah semua kelompok maju kedepan, guru membahas hasil LKS dan

meminta siswa mengamati hasil yang sudah dikerjakan bersama kelompoknya.

Pada kegiatanakhir, guru bersama dengan siswa membuat kesimpulan

dari materi jenis-jenis alat reproduksi pada manusiai, ada alar reproduksi yang

di dalam dan di luar. Sebelum pelajaran Biologi berakhir, guru memberikan

kesempatan kepada siswa terkait hal-hal yang belum jelas tentang materi yang

sudah dipelajari dari awal sampai akhir. Namun, siswa masih malu untuk

bertanya. Kemudian guru mengadakan post tes untuk mengukur keberhasilan

selama pelaksanaan tindakan siklusI.

c) Hasil Pengamatan(Observing)

Kegiatan pengamatan dilaksanakan bersamaan dengan waktu tindakan

yang sedang berjalan. Peneliti sebagai pengamat artinya, yang melakukan

pengamatan kepada guru saat pemberian tindakan dan siswa dalam

pembelajaran Biologi menggunakan multimedia. Serta mencatat semua hal

yang diperlukan dan terjadi selama tindakan siklus I berlangsung. Berikut ini

adalah hasil dari pengamatan siklus I sebagaiberikut:

Hasil observasi aktivitasguru di mana pada awal pembelajaran guru

belum memeriksa kesiapan siswa karena beberapa siswa yang di belakang

masih berbicara sendiri. Guru sudah melakukan apersepsi dengan melakukan

tanya jawab yang relevan dengan materi yang akan diajarkan dan memotivasi

belajar siswa untuk memberikan semangat. Siswa terdorong untuk

mengemukakan pengetahuan awal tentang konsep yang akan dipelajari.

Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan menjelaskan secara

singkat materi sistem reproduksi manusia yang akan diajarkan dengan

kompetensi yang akan dicapai.

Pada saat kegiatan inti, guru memberikan pengarahan untuk

memperhatikan presentasi yang telah disiapkan. Guru sudah menunjukkan

gambar alat reproduksi manusia dan pertanyaan pada awal. Terlihat siswa

tertarik dan antusias mengamati gambar. Setelah itu, guru menampilkan dan

menjelaskan video pembelajaran tentang sistem kerja alat reproduksi manusia

sampai perbedaat alat dalam dan luar menampilkan video tentang proses

pembuahan pada alat reproduksi. Namun guru belum menjelaskannya secara

rinci hanya menunjukkan prosesnya. Dilanjutkan dengan presentasi dengan

menggunakan powerpointpada saat penyampaian materi tentang sistem

reproduksi manusia sudah komunikatif mengajak siswa berinteraksi tetapi guru

terlihat masih kaku atau kurang luwes dalam membuat kelas menjadi aktif

yang diperuntukkan dalam proses pembelajaran sistem reproduksi pada

manusia. Terlihat guru menghargai siswa dengan melakukan kontak mata saat

menjelaskan materi dan menggunakan bahasa tubuh dengan cara

menganggukkan kepala ketika siswa menjawab pertanyaan dengan benar,

menggelengkan kepala ketika siswa belum menjawab pertanyaan dengan

benar.

Guru sudah melakukan tanya jawab kepada siswa setelah menjelaskan

sub materi atau seluruh materi tentang teknologi produksi yang telah

disampaikan dengan bantuan Team Games Tournamentdan memberikan

kesempatan bertanya. Guru hanya membagi kelompok belajar siswa

berdasarkan tempat duduk yang berdekatan. Dalam pembentukan kelompok,

guru kelas membagi menjadi 6 kelompok. Masing-masing kelompok terdiri

dari 4 siswa tetapi guru dalam pembentukan kelompok belum memperhatikan

kemampuan akademik atau kognitif siswa karena ada satu kelompok yang

dominan terdiri dari siswa yang memiliki akademik tinggi dan satu kelompok

dominan memiliki kemampuan akdemik kurang. Guru belum memberikan

pengarahan yang jelas sehingga siswa masih kebingungan saat mengikuti

proses permainan yang diberikan oleh guru dan juga mengerjakan LKS. Guru

menfasilitasi belajar dalam kegiatan diskusi dengan menyedaikan LKS dan

memberikan bimbingan kepada siswa yang masih bingung dalam mengerjakan

LKS.

Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan kegiatan presentasi. Pada saat

guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil di

depan kelas, terlihat kelompok yang maju ke depan belum didengarkan karena

beberapa kelompok yang dibelakang masih sibuk sendiri. Setelah semua

kelompok sudah mendapat kesempatan untuk presentasi, guru meminta siswa

mengumpulkan hasilnya namun pembahasan LKS belum dilakukan. Kegiatan

dilanjutkann dengan memberikan kesempatan bertanya kepada siswa. Namun,

siswa terlihat pasif dan nampak malu untukbertanya.Pada kegiatan akhir guru

bersama siswa menyimpulkan pembelajaran dan menampilkan ringkasan

materi pada powerpoint. Tetapi beberapa siswa yang dibelakang masih pasif

terlihat hanya siswa yang di depan yang bersuara. Kemudian guru sedikit

memberikan penguatan. Namun, belum memberikan umpan balik. Hal ini

dilihat dari belum diberikan tugas untuk semua siswa karena waktu

sudahhabis.

Hasil observasi aktivitassiswa dalam proses pembelajaran

menggunakan Team Games Tournament. Terlihat sejak awal siswa

bersemangat dan tertarik mengikuti pembelajaran. Saat pemutaran video siswa

kurang antusias karena terjadi kesalahan teknis suara tidak terdengar. Pada saat

guru memberikan pertanyaan beberapa siswa masih takut menjawab, setelah

guru memberikan pancingan berupa pertanyaan baru siswa maumenjawab.

Keberanian siswa untuk menanyakan sendiri tentang materi yang sudah

dipelajari belum tampak.

Terlihat saat guru memberikan kesempatan untuk bertanya siswa hanya

diam atau pasif. Pada saat kegiatan diskusi waktu yang di membutuhkan

sedikit lebih lama karena ada kelompok yang lama dalam mengerjakan LKS

sehingga kelompok yang sudah mengerjakan kelas menjadi ramai sendiri. Saat

siswa melakukan permainan di mana siswa yang telah dibagi kelompok untuk

menjelaskan kata dibalik kartu tersebut kepada teman kelompoknya masih

terlihat malu-malu dan tidak percaya diri. Selain itu juga ketika diskusi terlihat

kurang bersemangat. Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan presentasi hasil

LKS yang telah dikerjakan, terlihat saat siswa melakukan presentasi di depan

kelas beberapa kelompok ada yang tidak mendengarkan dan ada yang

sibuksendiri.

d) Analisa Hasil Belajar AspekKognitif

Pada awal pembelajaran, peneliti membagikan soal pretest kepada 26

siswa kelas XI di Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Batanghari. Pretest

dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa pada

sistem reproduksi manusia. Hasil analisis pretest disajikan dalam tabel 4. 1

Tabel 4. 1.

Hasil Analisis Pretest (Pra-Siklus)Siswa Kelas XI di Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Batanghari

No Nama Siswa Nilai

1 Afriani 70

2 Amalia Salsabila 45

3 Aprilia Utama 40

4 Alin Tursina 40

5 Aprilia Utami 47

6 Apriana Satia Ningrum 30

7 Ana Selamita 70

8 Cahaya Permata Sari 42

9 Dwi Marsyanda 30

10 Dwi Purwaningsih 45

11 Putri Bayyinah 15

12 Dwi Purwaningsih 63

13 Ega Silvi Dwi Yani 42

14 Inda Amelia 40

15 Ilvi Dwi Yani 40

16 Iga Silvia 70

17 Khusnul Khotimah 42

18 Melisa Chandra 80

19 Niati Afdelia 40

20 Nanda Fitriani 43

21 Nurjismi 60

22 Nys. Aisyah R 42

23 Siti Aisyah 30

24 Santika 50

25 Wardatul Azizah 30

26 Windi Wulandari 45

Rata-rata kelas 45,80

Nilai Tertinggi 80

Nilai Terendah 15

Pengukuran keberhasilan belajar aspek kognitif siswa pada

sistemreproduksi manusiadiukur dengan melaksanakan pos test 1. Test

dilaksanakan pada jumat, 15 Maret 2019 diakhir pembelajaran siklus I. Tes ini

diikuti oleh 26 siswa kelas XI di Sekolah Menengah Atas Negeri 11

Batangharidengan materi yang telah dipelajari selama pembelajaran siklus I

dan sesudah dilakukan tindakan. Hasil postets I menunjukan sebanyak 10

siswa yang tuntas mencapai KKM 75. Sedangkan persentase ketuntasan

klasikal yang dicapai adalah sebesar 38,46%. Kemudian nilai tertinggi yang

dapat dicapai siswa adalah 85. Nilai terendah yang diperoleh siswa adalah 50.

Dari hasil postest I diketahui rata-rata kelas adalah 70. Hasil analisa belajar

kognitif siklus I disajikan pada tabel 4. 2.

Tabel 4. 2.

Hasil Analisa Belajar Kognitif Siklus I

No Nama Siswa Nilai

1 Afriani 80

2 Amalia Salsabila 60

3 Aprilia Utama 70

4 Alin Tursina 80

5 Aprilia Utami 70

6 Apriana Satia Ningrum 75

7 Ana Selamita 85

8 Cahaya Permata Sari 70

9 Dwi Marsyanda 70

10 Dwi Purwaningsih 65

11 Putri Bayyinah 50

12 Dwi Purwaningsih 80

13 Ega Silvi Dwi Yani 70

14 Inda Amelia 65

15 Ilvi Dwi Yani 50

16 Iga Silvia 80

17 Khusnul Khotimah 70

18 Melisa Chandra 85

19 Niati Afdelia 70

20 Nanda Fitriani 75

21 Nurjismi 80

22 Nys. Aisyah R 70

23 Siti Aisyah 70

24 Santika 75

25 Wardatul Azizah 50

26 Windi Wulandari 65

Rata-rata kelas 70,19

Nilai Tertinggi 85

Nilai Terendah 50

Tabel 4. 3.

Hasil Belajar Aspek Kognitif Siklus I

No Keterangan Ketercapaian

1 Rata-rata kelas 70

2 Nilai Tertinggi 85

3 Nilai Terendah 50

4 Jumlah siswa yang mencapai KKM 75 10

5 Jumlah siswa yang tidak mencapai

KKM 75

16

6 Ketuntasan klasikal 38,46%

Berdasarkan kuisioner yang diisi oleh siswa diketahui bahwa siswa

yang tergolong dalam kategori sangat rendah adalah 0%. Siswa yang

tergolong dalam kategori rendah adalah 0%. Jumlah siswa yang tergolong

dalam kategori tinggi adalah 19 siswa atau sebesar 26,92%. Jumlah siswa

yang tergolong dalam kategori sangat tinggi adalah 7 siswa atau sebesar

73,07%. Kategori tinggi dan sangat tinggi termasuk dalam kategori minimal

tinggi yaitu 100% tinggi. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa sebagian

besar siswa memiliki motivasi belajar awal yang baik. Dengan persentase

tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar awal siswa cukup baik.

Hasil analisis motivasi belajar awal siswa dapat dilihat pada tabel4. 4.

Tabel 4. 4.

Hasil Analisis Motivasi Belajar Awal Siswa Siklus I

Interval %) Kategori Jumlah

siswa

Prosentase

Motivasi (%)

83-100 Sangat Tinggi 7 26,92

64-82 Tinggi 19 73,07

44-63 Rendah 0 0

25-43 Sangat

Rendah

0 0

e) Refleksi(Reflecting)

Proses pembelajaran pada siklus I berjalan kurang baik, hal ini dapat

dilihat pada hasil observasi yang menunjukkan 100% ranah afektif siswa

dikategorikan rendah. Sedangkan hasil tes evaluasi atau post-test pada siklus I

ini memperoleh nilai rata-rata 70 dan presentase siswa yang tuntas atau

mencapai KKM sebanyak 38,46%. Sehingga dapat dilihat indikator dalam

ranah kognitif belum mencapai target, di mana nilai rata-rata yang ditargetkan

adalah 77. Kemudian persentase siswa yang tuntas atau mencapai KKM belum

mencapai target yang diinginkan, karena persentase siswa yang ditargetkan

adalah 70%. Oleh karena itu, peneliti melaksanakan siklus II yang diharapkan

mampu meningkatkan motivasi belajar siswa:

Tabel 4.5

Hasil Refleksi Siklus I

No Hasil Refleksi

Siklus I

Rekomendasi Siklus II

1.

Persentase

ketuntasan belum

tercapai karena

hasil yang didapat

dari tes motivasi

belajar siswa

belum mencapai

indikator

keberhasilan yaitu

sebesar 70%

siswa kelas XI

mendapat nilai

≥70 dalam

pembelajaran

Biologi.

Melakukan perbaikan pada siklus II yaitu

dengan memodifikasi multimedia dan gaya

mengajar guru.

2. Kualitas gambar

video kurangbagus

Mencari video dengan kualitas bagus atau

melakukan editing kualitas gambar video.

3. Saat pertengahan

materi siswa yang

dibelakang kurang

semangat

Setelah guru menyampaikan sub materi,

dibuat kuis berupa pertanyaan dengan

gambar/animasi supaya lebih menarik yang

ditampilkan dalam Team Games

Tournament.

4 Kartu permainan yang diberikan

tidak sesuai

dengan materi

yang dipelajari

Menyesuaikan kartu yang akan dijadikan permainan dengan materi yang sedang

dipelajari

5. Pembagian

kelompok belum

merata

Pembagian kelompok diratakan seusai

dengan kemampuan akademik masing-

masing individu. Contoh satu kelompok

terdiri dari 4 siswa, terdiri dari 1 siswa

kemampuan akademik tinggi, 2 sedang dan

1 kurang.

6 Siswa kurang

semangat

melakukan diskusi

Memberikan reward kepada kelompok

yang berhasil menyelesaikan LKS paling

cepat dan benar. Dengan kriteria juara 1

mendapat coklat pada masing-anggota

kelompok, juara 2 mendapat dua permen

setiap anggota kelompok dan juara 3

mendapatkan satu permen setiap anggota

kelompok.

7. Terjadikesalahan teknis yaitu spiker mati saat akandigunakan Speaker diperbaiki, speaker berfungsi untuk

memunculkan suara saat

menampilkan video

8. Keberaniansiswa untuk menanyakan sendiri tentang materi yang sudah dipelajari belum nampak Guru lebih memotivasi siswa untuk

bertanya.

9. Guru

lupamembe

rikantugas

berupa PR

Siswa tidak diberikan tugas berupa PR

10. Saat

menyimpulkan

pembelajaran

hanya siswa yang

didepan yang

bersuara

Guru mengajak semua siswa

menyimpulkan pembelajaran dan

memberikanpenguatan

Berdasarkan kesepakatan bersama antara peneliti dan guru kelas bahwa

perlu diadakan tindakan perbaikan lebih lanjut tentang penggunaan multimedia

yang perlu diintensifkan serta untuk memperkuat ketuntasan siswa dalam

pembelajaran Biologi sehingga diambil keputusan untuk melaksanakan

tindakan perbaikan atau berlanjut pada siklus II.

3. Pelaksanaan Tindakan SiklusII

Pelaksanaan tindakan kelas pada siklus II dilaksanakan dalam dua kali

pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 18Maret2019 dengan

alokasi waktu 2 x 45 menit di mulai pukul 08.10-09.20 WIB pada jam

pembelajaran ke 1-2. Sedangkan Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 29

Maret 2019 dengan alokasi waktu 2 x 45 menit di mulai pukul 08.10-09.15 WIB

pada jam pembelajaran ke 1-2. Pokok bahasan pada pelaksanaan tindakan siklus I

yaitu sistem reproduksi manusia, di mana Ibu Patona, S. Pd dan penulis selaku

guru yang mengajar. Pokok bahasannya adalah sistem reproduksi manusia.

Sebelum melaksanakan kegiatan belajar mengajar guru melaksanakan

kegiatan dengan memperhatikan kurikulum dan silabus denganseksama, membuat

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)pada materi perkembangan teknologi

produksi dengan menggunakan Team Games Tournamentyang terdiri dari 2

pertemuan, membuat powerpoint lembar observasi aktivitas guru dan siswa,

mempersiapkan sumber, media, sarana, dan prasarana yang digunakan

dalampembelajaran, mempersiapkan lembar kerja dan alat evaluasisiswa dan

menyiapkan lembar catatanlapangan.

a) PertemuanPertama

Dilaksanakan pada hari selasa tanggal 18Maret 2019 dengan alokasi

waktu 2 x 45 menit di mulai pukul 08.10-09.20 WIB pada jam pembelajaran ke

1-2. Pokok bahasan pada pertemuan pertama adalah reproduksi laki-laki dan

perempuan. Gambaran kegiatan tindakan pembelajaran pada pertemuan kedua

dideskripsikan sebagaiberikut: Dilaksanakan pada tanggal 29 maret 2019

dengan alokasi waktu 2 x 45 menit di mulai pukul 08.10-09.20 WIB pada jam

pembelajaran ke 1-2. Pokok bahasan pada pertemuan pertama adalah

teknologikomunikasi.

Pada kegiatanawal, guru mengkondisikan siswa ditempat duduknya

masing-masing kemudian guru membuka pelajaran dengan salam dan

mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing.

Guru juga memeriksa kehadiran siswa dengan memanggil siswa satu persatu

dan melakukan apersepsi “Anak-anak laki-laki apakah kalian pernah mimpi

basah dan perempuan apakah kalian sudah menstruansi? itu artinya kaliah

terlah mulai remaja dan kalian itu adalah salah satu dari reproduksi manusia.

Guru juga bertanya pada siswa “Berapa lamakah seorang ibu mengandung?”

guru juga menghubungkan apersepsi dengan materi yang akan dipelajari dan

menyampaikan kompetensi inti yang ingin capai dan guru menunjukkan

gambar sistem reproduksi laki-laki dan perempuan melalui powerpointdan

bertanya pada sebagian siswa. Setelah itu guru menyampaikan tujuan dan

menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dengan kompetensi

yang akan dicapai.

Pada kegiataninti, guru memulai presentasi materi perkembangan

teknologi komunikasi melalui powerpoint. Kegiatan selanjutnya adalah

menampilkan presentasi materi perkembangan teknologi komunikasi dalam

bentuk powerpoint, gambar, video. Gurumemutar videoproses sistem

reproduksi laki-laki dan perempuan dan menjelaskan materi sistem reproduksi

laki-laki dan perempuan menggunakan bantuan media teks, gambar dan video

secara jelas melalui powerpoint.Setelah sampai pada sub materi, siswa

diberikan pertanyaan yang ditampilkan melalui layar powerpointmenjelaskan

secara jelas dan memutar video proses bertemunya antara sperma dan ovum

serta memberikan kesempatan siswa untuk bertanya.

Kegiatan penayangan video dilakukan 2 kali. Penayangan video yang

pertama siswa diminta mengamati proses reproduksi antara seltelur dan ovum.

Kemudian guru menayangkan video kembali serta menjelaskan proses tahapan

dari waktu-kewaktu dari sperma bertemu dengan sel telur. Penayangan video

dilanjutkan dengan menampilkan video tentang bagian reproduksi laki-laki dan

perempuan agar siswa dapat membedakan kedua jenis alat reproduksi. Setiap

guru menjelaskan materi tentang sistem reproduksi, siswa diberikan kuis

dengan gambar bergerak ditampilkan melalui powerpointagar penyampaian

materiberlangsung secara interaktif. Hal ini terlihat bahwa siswa lebih antusias

menjawab kuis dengan gambar bergerak dibandingan dengan menampilkan

teks saja.

Setelah guru menjelaskan materi, guru menggunakan Team Games

Tournamentdenganmeminta siswa untuk melakukan permainan tebak kata

sesuai dengan mareri yang barusaja dipelajari guru membagi siswa di kelas

menjadi dua kelompok dan A dan B, masing masing siswa akan diminta untuk

menjelaskan kata yang ada di dalam kartu, sehingga teman dari kelompok

tersebut akan menebakkata apa yang ada dibalik kertas tersebut. Siswa sangat

antusias dan senang melihat ekspresi teman-teman mereka yang menjelaskan

kata tersebut dengan gayanaya masing-masing.

Kegiatan dilanjutkan dengan dari Team Games Tournament

adalahdiskusi kelompok. Guru membagi kelas menjadi 6 kelompok yang

terdiri 4 siswa. Satu kelompok tersebut terdiri dari 4 siswa, terdiri dari 1

akademik tinggi, 2 sedang, dan 1 kurang. Terlihat siswa sangat bersemangat

mengikuti diskusi karena guru menjanjikkan sebuah reward. Kegiatan diskusi

siswa mengerjakan LKS yang teridri dari 5 gambar yang berbeda. Siswa

mengidentifikasi masing-masing gambar, apakah gambar termasuk bentuk-

bentuk reproduksi pada laki-laki dan perempuan baik dalam maupun luar dan

juga penyakit menular seksual pada organ reproduksi, menentukan jenis media

cetak atau elektronik, dan menuliskan manfaat pada tabel yang disediakan.

Setelah kegiatan diskusi selesai, siswa mempresentasikan hasilnya di depan

kelas. Semua kelompok mendapatkan kesempatan untuk mepresentasikan hasil

ke depan kelas. Kemudian guru membahas hasil LKS dan meminta siswa

mengamati hasil yang sudah dikerjakan bersama kelompoknya. Guru

memberikan reward kepada kelompok yang telah menyelesaikan LKS

berdasarkan penilaian kelompok terbaik dan tercepat. Setelah itu, perwakilan

dari masing-masing kelompok menempelkan hasilnya di papan

pengumumankelas.

Pada, kegiatanakhir, guru bersama dengan siswa membuat kesimpulan

dari materi yang sudah dipelajari. Sebelum pelajaran Biologi berakhir, guru

memberikan kesempatan kepada siswa terkait hal-hal yang belum jelas tentang

materi yang sudah dipelajari dari awal sampai akhir. Lalu, guru memberikan

tindakan lanjut berupa 5 butir soal esai.

b) PertemuanKedua

Dilaksanakan pada hari selasa tanggal 31 Oktober 2017 dengan alokasi

waktu 2 x 45 menit di mulai pukul 08.10-09.20 WIB pada jam pembelajaran ke

1-2, di mana Ibu Patona, S. Pd selaku guru yang mengajar. Pokok bahasan

pada pertemuan pertama adalah sistem reproduksi laki-laki dan perempuan.

Pada kegiatanawal, guru melakukan apersepsi dengan memberikan

pertanyaan-pertanyaan mengkaitkan pengetahuan sebelumnya dengan

berapalamakah ibu mengandung? 9 bulan bu. Berapa lamakah seorang ibu

menyusui? 2 tahun bu. Setelah itu guru menyampaikan tujuan dan menjelaskan

secara singkat materi Biologi yang akan diajarkan dengan kompetensi yang

akandicapai.

Pada kegiataninti, guru mencoba sedikit mengulas materi Biologi pada

minggu lalu dengan cara melakukan tanya jawab. Selanjutnya guru mulai

menyampaikan materi menggunakanpowerpoint. Materi yang dibahas pada

pertemuan kedua berbeda dengan pertemuan pertama. Materi yang

disampaikan yaitu tentang cara pencegahan penyakit menular pada organ

reproduksi. Guru menayangkan video tentang “cara kerja sel telur”. Pada

penayangan video pertama, siswa diminta mengamatitahap-tahap bertemunya

sperma dan sel telur. Setelah itu guru menayangan video kembali dan

menjelaskan dari setiap tahap-tahapannya. Kemudian guru melanjutkan materi

tentang internet. Setiap guru menjelaskan sub materi, siswa diberikan kuis

berupa pertanyaan dengan gambar bergerak ditampilkan melalui

powerpointagar penyampaian materi berlangsung secara interaktif. Hal ini

terlihat bahwa siswa lebih antusias menjawab kuis dengan gambar bergerak

dibandingan dengan menampilkan pertanyaan-pertanyaan berupateks.

Setelah guru menjelaskan materi dengan guru meminta siswa untuk

menjawab beberapa pertanyaan terkait materi yang telah dijelaskan guru. Guru

akan memebrikan hadiah bila siswa dapat menjelaskan dengan baik dan benar.

Setelah guru memberikan beberapa pertanyaan terlihat siswa sangat antusis

dan ingin menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Guru memberikan

hadiah coklat pada siswa yang mampiu menjawab dengan baik dan benar.

Kegiatan dilanjutkan dengan diskusi kelompok. Pembagian kelompok

sama seperti pelaksaan siklus II pertemuan pertama yaitu guru membagi kelas

menjadi 6 kelompok yang terdiri 4 siswa. Satu kelompok tersebut terdiri dari 4

siswa, terdiri dari 1 akademik tinggi, 2 sedang, dan 1 kurang. Setelah

berdiskusi guru menggunakan Team Games Tournamentdenganmeminta siswa

untuk melakukan permainan tebak kata sesuai dengan mareri yang barusaja

dipelajari guru membagi siswa di kelas menjadi dua kelompok dan A dan B,

masing masing siswa akan diminta untuk menjelaskan kata yang ada di dalam

kartu, sehingga teman dari kelompok tersebut akan menebakkata apa yang ada

dibalik kertas tersebut. Siswa sangat antusias dan senang melihat ekspresi

teman-teman mereka yang menjelaskan kata tersebut dengan gayanaya

masing-masing.Terlihat siswa sangat bersemangat mengikuti diskusi karena

guru menjanjikkan sebuah reward.

Masing-masing kelompok mengerjakan LKS dengan memperhatikan

bagian-bagian sistem reproduksi manusia dan petunjuk dari guru. Terdapat 5

gambar, siswa diminta untuk menuliskan nama ke 5 gambar dan menuliskan

cara kerjanya pada kolom yang tersedia. Seteleh kegiatan diskusi selesai, siswa

mempresentasikan hasilnya di depan kelas. Setelah semua kelompok maju ke

depan, guru meminta siswa mengamati hasil LKS yang telah dikerjakan

bersama kelompoknya masing-masing. Kemudian guru membahas hasil LKS

dari awal hingga akhir. Lalu guru memberikan reward kepada kelompok yang

telah menyelesaikan LKS berdasarkan penilaiankriteria kelompok terbaik dan

tercepat menyelesaikan LKS. Setelah itu, perwakilan dari masing-masing

kelompok menempelkan hasilnya di papan pengumumankelas.

Pada kegiatanakhir, guru bersama dengan siswa membuat kesimpulan

dari materi yang sudah dipelajari tentang cara kerja sistem reproduksi laki-laki

dan perempuan, selain itu pula penyakit yang memungkinkan ditimbulkan

akibat seksual pada organ reproduksi. Sebelum pelajaran Biologi berakhir,

guru memberikan kesempatan kepada siswa terkait hal-hal yang belum jelas

tentang materi yang sudah dipelajari dari awal sampai akhir. Namun, siswa

masih malu untuk bertanya. Kemudian guru mengadakan post tes untuk

mengukur keberhasilan selama pelaksanaan tindakan siklus II.

c) Hasil Pengamatan(Observing)

Kegiatan pengamatan dilaksanakan bersamaan dengan waktu tindakan

Siklus II yang sedang berjalan. Data yang diperoleh dari pengamatan siklus II

adalah mengenai perubahan terhadap cara dan proses permbelajaran yang telah

diperbaiki dari hasil refleksi pada siklus sebelumnya. Berikut ini adalah hasil

dari pengamatan siklus II yang terjadi perubahan selama proses pembelajaran

Biologi sebagai berikut:

Hasil observasi aktivitasguru di mana pada awal pembelajaran guru

sudah memeriksa kesiapan siswa, terlihat siswa menunjukan kesiapan belajar

dengan duduk tenang. Guru mengubah tempat duduk dan siswa yang

mempunyai kamampuan kognitif yang kurang ditempatkan di depan. Setelah

itu, Guru melakukan apersepsi dengan melakukan tanya jawab relevan dengan

materi yang akan diajarkan dan memotivasi belajar siswa untuk memberikan

semangat. Terlihat siswa terdorong untuk mengemukakan pendapat

pengetahuan awal siswa tentang konsep yang akan dipelajari. Kemudian guru

menyampaikan tujuan pembelajaran dan menjelaskan secara singkat materi

perkembangan teknologi komunikasi yang akan diajarkan dengan kompetensi

yang akan dicapai.

Pada saat kegiatan inti, guru memberikan pengarahan untuk

memperhatikan presentasi yang telah disiapkan. Guru sudah menunjukkan

gambar sistem reproduksi laki-laki dan perempuan dan pertanyaan pada awal.

Terlihat siswa tertarik dan antusias mengamati gambar. Setelah itu, guru

menampilkan dan menjelaskan video pembelajaran tentang cara kerja

reproduksi pada laki-laki dan perempuan, setelah itu diputarkan video tentang

proes bertemunya sperma dan sel telur. Dilanjutkan dengan presentasi materi

dengan menggunakan power point. pada saat penyampaikan materi tentang

perkembangan teknologi komunikasi sudah komunikatif mengajak siswa

berinteraksi guru terlihat sudah luwes saat menyampaikan materi dengan Team

Games Tournament.

Terlihat guru menghargai siswa dengan melakukan kontak mata saat

menjelaskan materi dan menggunakan bahasa tubuh dengan cara

menganggukan kepala dan memberikan tepuk tangan ketika siswa menjawab

pertanyaan dengan benar, menggelengkan kepala ketika siswa belum

menjawab pertanyaan dengan benar. Selanjutnya, adalah kegiatan tanya jawab

guru sudah memberikan kuis dengan gambar bergerak setelah menjelaskan sub

materi atau seluruh materi yang telah disampaikan dan memberikan

kesempatan bertanya. Terlihat siswa mengacungkan tangan dan berlomba

untuk menjawab pertanyaan yang ada. Terjadi peningkatan partisipasi apabila

dibandingan dengan pelaksanaan tindakan siklus I.

Dalam pembentukan kelompok, guru membagi kelas menjadi 6

kelompok. Dimana dalam satu kelompok terdiri dari 4 siswa yang telah

disamaratakan sesuasi dengan kemampuan akademik atau kognitif siswa.

Contoh dalam satu kelompok tersebut terdiri dari 4 siswa, terdiri dari 1

akademik tinggi, 2 sedang, dan 1 kurang. Agar mereka mampu belajar

berkomunikasi, bertanggung jawab dengan tugas dan bekerja sama sebagai

satu kelompok. Kegiatan diskusi berjalan dengan baik tidak ada kelompok

yang membutuhkan waktu lama untuk mengerjakan LKS.

d) Analisa Hasil Belajar AspekKognitif

Hasil post test II siswa kelas XI di Sekolah Menengah Atas Negeri

11 Batanghari menunjukan sebanyak 22 siswa berhasil mencapai KKM.

Persentase ketuntasan klasikal dari kelas XI di Sekolah Menengah Atas

Negeri 11 Batanghari sebesar 88,46%. Sedangkan sebanyak 4 siswa tidak

berhasil mencapai KKM. Dari hasil post tes II diperoleh nilai tertinggi

yang dapat dicapai adalah 95, dan nilai terendah adalah 60. Sedangkan

rata-rata kelas yang diperoleh dari uji tindakan II ini adalah 81,92. Hasil

analisis post test II disajikan dalam tabel 4.6.

Tabel 4.6

Hasil Analisis Post Test II

No Nama Siswa Nilai

1 Afriani 80

2 Amalia Salsabila 85

3 Aprilia Utama 80

4 Alin Tursina 95

5 Aprilia Utami 80

6 Apriana Satia Ningrum 80

7 Ana Selamita 80

8 Cahaya Permata Sari 80

9 Dwi Marsyanda 80

10 Dwi Purwaningsih 80

11 Putri Bayyinah 65

12 Dwi Purwaningsih 80

13 Ega Silvi Dwi Yani 80

14 Inda Amelia 80

15 Ilvi Dwi Yani 65

16 Iga Silvia 80

17 Khusnul Khotimah 80

18 Melisa Chandra 85

19 Niati Afdelia 80

20 Nanda Fitriani 85

21 Nurjismi 80

22 Nys. Aisyah R 80

23 Siti Aisyah 95

24 Santika 95

25 Wardatul Azizah 60

26 Windi Wulandari 80

Rata-rata kelas 80

Nilai Tertinggi 95

Nilai Terendah 60

Tabel 4.7. Hasil analisis post test II

No Keterangan Ketercapaian

1 Rata-rata kelas 80

2 Nilai tertinggi 95

3 Nilai terendah 60

4 Jumlah siswa yang mencapai KKM 23

5 Jumlah siswa yang belum mencapai

KKM

3

6 Ketuntasan Klasikal 88,46%

Berdasarkan kuisioner yang telah diisi oleh siswa kelas XI di

Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Batanghari diketahui bahwa yang

tergolong dalam kategori tinggi adalah 11,53%. Siswa yang tergolong

rendah adalah 0%. Jumlah siswa yang tergolong kategori sangat rendah

adalah 0%. Sedangkan siswa dalam kategori sangat tinggi adalah 88,46%.

Kategori tinggi dan sangat tinggi termasuk dalam kategori minimal tinggi

yaitu 100%.

Berdasarkan hasil analisis motivasi belajar siswa kelas XI di

Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Batanghari, dapat dikatakan bahwa

setelah pelaksanaan pembelajaran kelas XI di Sekolah Menengah Atas

Negeri 11 Batanghari memiliki motivasi belajar yang sangat baik. Hal

tersebut karena sebagian besar siswa tergolong dalam kategori sangat

tinggi. Hasil analisis motivasi belajar akhir siswa kelas XI di Sekolah

Menengah Atas Negeri 11 Batanghari terdapat pada tabel4.8.

Tabel4.8.

Hasil Analisis Motivasi belajar Akhir Siswa Siklus II

Interval (%) Kategori Jumlah

Siswa

Prosentase

keaktifan (%)

83-100 Sangat Tinggi 25 88,46

64-82 Tinggi 1 11,53

44-63 Rendah 0 0

25-43 Sangat Rendah 0 0

e) Refleksi(Reflecting)

Berdasarkan hasil pembelajaran siklus pada siklus II ini peneliti sudah

melaksanakan upaya-upaya untuk memperbaiki proses pembelajaran pada

siklus II. Hasil belajar kognitif siswa pada siklus II ini mengalami peningkatan

melebihi target yang ditentukan yaitu mencapai persentase ketuntasan 88,46%.

Pada ranah afektif dari hasil observasi yang dilakukan oleh observer juga

mengalami peningkatan sebesar 100%. Sedangkan untuk hasil kuisioner yang

diisi oleh siswa kelas XI, motivasi siswa termasuk dalam kategori tinggi

(11,53%) dan sangat tinggi (88,46%).

4. Hasil Analisis Pra-Siklus, Siklus I dan Siklus II

Tabel4.9.

Hasil Analisis Pra-Siklus, Siklus I dan Siklus II

No Nama Siswa Nilai Siklus I Siklus II

1 Afriani 70 80 80

2 Amalia Salsabila 45 60 85

3 Aprilia Utama 40 70 80

4 Alin Tursina 40 80 95

5 Aprilia Utami 47 70 80

6 Apriana Satia Ningrum 30 75 80

7 Ana Selamita 70 85 80

8 Cahaya Permata Sari 42 70 80

9 Dwi Marsyanda 30 70 80

10 Dwi Purwaningsih 45 65 80

11 Putri Bayyinah 15 50 65

12 Dwi Purwaningsih 63 80 80

13 Ega Silvi Dwi Yani 42 70 80

14 Inda Amelia 40 65 80

15 Ilvi Dwi Yani 40 50 65

16 Iga Silvia 70 80 80

17 Khusnul Khotimah 42 70 80

18 Melisa Chandra 80 85 85

19 Niati Afdelia 40 70 80

20 Nanda Fitriani 43 75 85

21 Nurjismi 60 80 80

22 Nys. Aisyah R 42 70 80

23 Siti Aisyah 30 70 95

24 Santika 50 75 95

25 Wardatul Azizah 30 50 60

26 Windi Wulandari 45 65 80

Rata-rata kelas 45,80 70,19 80

Nilai Tertinggi 80 85 95

Nilai Terendah 15 50 60

Diagram 4. 1

Hasil Belajar Aspek Kognitif Pra-Siklus Siklus I dan siklus II siswa kelas

XI.

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Pra-Siklus Siklus I Siklus II

Axis Title

Persentase Ketuntasan Belajar %

Series1

Diagram batang pada gambar 4. 1 di atas menunjukan bahwa persentase

jumlah siswa yang mencapai KKM pada siklus II lebih tinggi dibandingkan

dengan persentase jumlah siswa siklus I. Hasil ini menunjukan terjadinya

peningkatan persentase jumlah siswa yang mencapai KKM yaitu sebesar 50%.

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis pencapaian motivasi belajar awal siswa kelas

XImenunjukan bahwa sebanyak 73,07% siswa kelas XItergolong dalam kategori

tinggi. Sedangkan dalam kategori sangat tinggi sebesar 26,92%. Setelah siswa

mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran Team Games Tournament,

motivasi belajar siswa kelas XImeningkat sebesar 88,46% siswa dalam kategori sangat

tinggi. Sedangkan pada kategori tinggi sebesar 11,53%. Jadi hasil motivasi belajar

siswa pada siklus I dan siklus II 100% kategori minimal tinggi. Telah terjadi

peningkatan keaktifan siswa yang tergolong dalam kategori tinggi menjadi sangat

tinggi.

Tabel. 4.10.

Presentase motivasi belajar Siswa Kelas XI

Skor (%) Kategori

Pra-Siklus

(%)

Siklus 1 (%) Siklus II (%)

83-100 Sangat tinggi 23.07 26,92 88,46

64-82 Tinggi 61.53 73,07 11,53

44-63 Rendah 15.38 0 0

25-43 Sangat rendah 0 0 0

Pencapaian hasil motivasi belajar siswa di atas merupakan dampak dari

penerapan model pembelajaran dengan model pembelajaran Team Games

Tournamentyang merupakan salah satu bentuk keaktifan ekstrinsik yang diberikan

peneliti untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas XIpada materi sistem

reproduksi manusia. Karena Team Games Tournament merupakan pembelajaran yang

berkaitan langsung dengan alam sekitar dan membuat siswa lebih aktif. Selain itu

pujian juga diberikan kepada siswa yang berhasil menjawab pertanyaan yang diajukan

peneliti.Hasil belajar siswa kelas XIpada materi sistem reproduksi manusiadengan

menggunakan metode pembelajaran Team Games Tournamentterdiri atas 2 hasil

belajar yaitu kognitif dan afektif. Hasil kognitif diperoleh dari hasil post test di akhir

siklus I dan siklus II.

1. Hasil Belajar Aspek Kognitif

Dampak yang ditimbulkan dari model pembelajaran metode Team Games

Tournamentpencapaian hasil belajar ditunjukan tabel 4.10 dan di gambarkan

dalam diagram batang seperti pada gambar 4.1 yang menggambarkan terjadi

peningkatan hasil belajar pada siklus I dan pada siklus II. Hasil belajar siklus I

menunjukan 38,46% siswa telah mencapai KKM. Sedangkan jumlah siswa

mencapai KKM pada hasil belajar kognitif pada siklus II adalah88,46%.

Tabel 4. 11.

23 26

88

62 73

11 15

pra-siklus siklus I Siklus II

Presentase motivasi belajar Siswa Kelas XI

sangat tinggi tinggi rendah

Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Siklus I dan II

Keterangan

Persentase Ketuntasan Belajar %

Pra-Siklus I Siklus I Siklus II

Hasil belajar aspek

kognitif

23,07 38,46 88,46

Diagram 4. 2

Persentase Peningkatan Hasil Belajar Aspek Kognitif Pra-Siklus Siklus I

dan siklus II siswa kelas XI.

Diagram batang pada gambar 4. 1 di atas menunjukan bahwa persentase

jumlah siswa yang mencapai KKM pada siklus II lebih tinggi dibandingkan

dengan persentase jumlah siswa siklus I. Hasil ini menunjukan terjadinya

peningkatan persentase jumlah siswa yang mencapai KKM yaitu sebesar 50%.

Pada Siklus II 88,46% siswa tuntas KKM, sedangkan 11,54% siswa

belum mencapai KKM. Peneliti memberikan perbaikan kepada siswa yang belum

mencapai KKM dengan memberikan soalremidi.

Selain peningkatan persentase jumlah siswa yang mencapai KKM, nilai

rata-rata kelas XIjuga mengalami peningkatan pada siklus I dan pada siklus II

seperti yang disajikan pada tabel 4. 10 dan digambarkan pada diagram batang

pada gambar 4. 5. Berdasarkan hasil tersebut, nilai rata-rata kelas XImeningkat

dari 70 siklus I menjadi 81,92 pada siklus II.

0

20

40

60

80

100

Pra-Siklus Siklus I Siklus II

Persentase Ketuntasan Belajar %

Series1

Tabel 4. 12.

Peningkatan Rata-rata Kelas XI

No Keterangan Pra-Siklus Siklus I Siklus II

1 Nilai rata-rata 60 70 81,92

2 Nilai Tertinggi 70 85 95

3 Nilai Terendah 40 50 60

4 Jumlah Siswa Yang

Mencapai KKM

6 10 23

5 Jumlah siswa yang

belum mencapai KKM

20 16 3

6 Ketuntasan Klasikal 23,07% 38,46% 88,46%

Peningkatan hasil belajar aspek kognitif siswa dari siklus I ke siklus II

dikarenakan beberapa faktor. Faktor pertama situasi pembelajaran. Situasi

pembelajaran ini berkaitan dengan penerapan metode pembelajaran Team Games

Tournament. Pada penerapannya, Team Games Tournamentmembuat kegiatan

pembelajaran lebih menyenangkan karena siswa terlibat langsung dengan alam

sekitar. Hal ini ditunjukan oleh respon siswa yang terlihat sangat antusias dan

bersemangat selama mengikuti kegiatan pembelajaran. Siswa merasa

mendapatkan situasi pembelajaran baru yang berbeda dari sebelumnya yang

belum pernah didapatkan dalam kegiatan pembelajaran.

Faktor kedua adalah kerja sama dalam kelompok. Hal ini terutama tampak

pada timbulnya penciptaan hubungan dan kerjasama antar personal siswa dalam

belajar. Spontanitas siswa diskusi dapat berkembang sehingga hambatan

komunikasi antar siswa dapat berkurang. Kekompakan kerja sama dalam

kelompok membantu siswa untuk memahami materi.

Faktor ketiga adalah adanya penghargaan berupa pujian dan hadiah.

Pemberian pujian dan hadiah kepada siswa mencapai nilai kognitif tertingi

mampu meningkatkan keaktifan siswa lainnya untuk berprestasi dalam

pembelajaran. Hal ini ditunjukan dengan usaha siswa untuk memperdalam materi

dengan bertanya kepada peneliti, membaca buku referensi, berdiskusi dengan

teman agar memahami materi ajar dan mendapatkan nilai kognitiftertinggi.

2. Hasil Belajar Aspek Afektif

Hasil Belajar aspek afektif siswa kelas XImengalami peningkatan yang

sangat drastis. Pada siklus I yang termasuk dalam kategori sangat tinggi 0%, pada

siklus II meningkat 100%. Dalam kategori tinggi pada siklus I 0%, pada siklus II

0%. Dalam kategori rendah pada siklus I 100%, pada siklus II 0%.

Tabel 4. 13.

Peningkatan Hasil Belajar Aspek Afektif Siswa Kelas XI

Skor (%) Kategori Pra-Siklus

(%)

Siklus 1

(%)

Siklus II

(%)

79-100 Sangat tinggi 0 0 100

57-78 Tinggi 0 0 0

33-56 Rendah 100 100 0

10-32 Sangat rendah 0 0 0

PadasiklusII,hasilbelajaraspekafektifsiswakelas XImengalami peningkatan

artinya lebih baik dibanding dengan siklus I. Hal ini ditunjukan dengan berbagai

kegiatan yang dilakukan oleh siswa selama prosespembelajaran. Kegiatan siswa

dalam pembelajaran ini menunjukan bahwa siswa telah memiliki beberapa

tingkatan kategori hasil belajar afektif seperti, receiving, responding, valuing, dan

organisasi. Kategori receiving (penerimaan) ditunjukan dengan adanya perhatian

siswa seperti serius dalam mengikuti pembelajaran, dan memperhatikan teman

ketika berdiskusi. Responding (merespon) ditunjukan dengan munculnya sikap

kritis dalam mencari informasi saat kerja kelompok, keberanian saat

mengungkapkan pendapat, memberikan respon/jawaban atas pendapat teman, dan

antusias dalam mengerjakan LKS/ tugas. Valuing (menghargai) ditunjukan dengan

sikap menghargai yang terllihat ketika siswa mendengarkan pendapat teman dan

memberikan kesempatan kepada teman yang lain untuk menyampaikanide.

Peningkatan hasil belajar afektif siswa dari siklus I ke siklus II dikarenakan

siswa telah mampu beradaptasi dengan kelompok, dan siswa juga telah mengerti

dan memahami prosedur pelaksanaan Team Games Tournamentsehingga saat

pembelajaran menggunakanTeam Games Tournamentsiswa belajar dengan tertib

dan tidak terjadi kebisingan yang mengganggu kelas lain.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan melalui indikator-indikator terpilih yang

dilakukan di kelas XI di Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Batanghari dapat dilihat

bahwa penerapan model pembelajaran menggunakan Team Games Tournamentdapat

meningkatkan motivasi belajar siswa siswa kelas XI di Sekolah Menengah Atas

Negeri 11 Batanghari pada materi sistem reproduksi manusia. Pada siklus I motivasi

siswa kelas kelas XI ada dua kategori, yaitu kategori rendah (26,92%) dan tinggi

(73,07%). Pada siklus II mengalami peningkatan pada kategori sangat tinggi menjadi

sebesar 88,46% dan kategori tinggi menjadi sebesar 11,53%. Kategori tinggi dan

sangat tinggi termasuk dalam kategori minimal tinggi yaitu 100% tinggi. Persentase

motivasi yang termasuk ke dalam tinggi ini sudah mencapai target yang ditentukan

peneliti yaitu sebesar 70%. Hasil belajar aspek kognitif siklus I untuk rata-rata 70

meningkat pada siklus II menjadi 81,92. Sedangkan persentase ketuntasan belajar

aspek kognitif siklus I sebesar 38,46%, dan pada siklus II meningkat menjadi sebesar

88,46% Hasil belajar siswa aspek afektif pada siklus I terdapat satu kategori, yaitu

kategori rendah sebesar 100%. Kemudian mengalami peningkatan pada siklus II pada

kategori sangat tinggi yaitu menjadi 100%.

B. Rekomendasi

Selama penelitian yang dilakukan peneliti diperoleh beberapa temuan

yangdapatdijadikansabagaibahanmasukanbagipenyempurnaan dalam upaya

meningkatkan proses pembelajaran biologi menggunakan Team Games Tournament di

Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Batanghari Tahun Pelajaran 2017/2019.

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh, penulis dapat memberikan saran-saran

sebagaiberikut:

1. Hendaknya pihak sekolah menfasilitasi guru untuk menggunakan Audio Visual

69

agar membantu belajar lebih mudah dan menarik. Karena sumber belajar tidak

hanya terpaku pada guru dan buku saja dan memberi pengarahan kepada guru-

guru untuk memanfaatkan multimedia agar digunakan dalam proses

pembelajaran.

2. Guru dapat menggunakan multimedia pembelajaran sebagai salah satu

alternatif dalam kegiatan pembelajaran, menciptakan kegiatan pembelajaran

yang menyenangkan, menjadikan siswa menjadi lebih aktif sehingga dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa. Oleh sebab itu dalam perlunya kesiapan

guru dalam merencanakan dan mempersiapkan multimedia yang dapat

mendukung pembelajaran agar hasil pembelajaran sesuai yang diharapkan.

3. Guru dapat membuat atau mengembangkan alat peraga yang inovatif dan

mengaplikasikanya dalam pembelajaran Biologi yang paling cocok untuk

pokok bahasan lain.

4. Peneliti selanjutnya diharapkan membuat perencanaan yang matang terlebih

dahulu sebelum melaksanakan penelitian. Selain itu, peneliti dapat

mengembangkan hasil penelitian ini sehingga penelitian ini menjadi lebih baik

lagi dan bermanfaat bagi dunia pendidikan kita, khususnya Sekolah Menengah

Kejuruan.

C. Penutup

Alhamdulillah, dengan penuh rasa syukur atas kehadiran Allah SWT, berkat

nikmat kesehatan dan karunia ilmu pengetahuan, yang telah menuntun kehidupan kita

tetap berada pada jalan-Nya, akhirnya karya tulis berupa Skripsi ini selesai. Walaupun

kandungannya sangat sederhana dan isinya masih dangkal dipahami, namun

demikianlah kemampuan penulis yang bisa terjangkau. Penulis sangat menyadari jauh

dari kesempurnaan dan belum pantas dibanggakan. Untuk menuju kesempurnaan

dalam penulisan Skripsi ini, agar dapat memberikan masukan berupa kritik dan saran,

supaya skripsi ini lebih baik dan benar. Atas kritik dan saran yang diberikan, penulis

ucapkan ribuan terima kasih, selanjutnya pada pihak yang telah banyak membantu

dalam proses penulisan Skripsi ini, penulis haturkan terima kasih, semoga Allah SWT

memberikan balasan yang setimpal. Amin, semoga Skripsi ini bermanfaat.

DAFTAR PUSTAKA

Afandi, M. (2013). Model dan Metode Pembelajaran di Sekolah, Semarang: Katalog

Dalam Terbitan (KDT).

Aunurahman, (2014). Belajar dan Pembelajaran, Bandung: Alfabeta.

Abdurahman, M. (2009). Pendidikan Bagi Anak Berkeksulitan Belajar. Jakarta:

Rineka Cipta.

Dewi, R. (2009). Meningkatkan Prestasi Belajar PAI Melalui Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Teams-Games-Tournament (TGT) kelas V SD Muhammadiyah

Sidoarum Godean sleman Yogyakarta, skripsi Yogyakarta: Jurusan

Pendidikan agama Islam Fakultas Tarbiyah dan keguruan Universitas Islam

Negeri Sunan KalijagaYogyakarta.

Djamarah, S.B., dan Zain, S. (2014). Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka

Cipta.

Dalyono. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Hakim, A. R.(2015). Penggunaan Model Pembelajaran Team Game Tournament

dengan Media Biokwartet terhadap Hasil Belajar Siswa pad Materi Invertebrata.

Skripsi, Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang.

Hartanto, (2011). Buku Ajar Media Pembelajaran. Bandung: Putaka Media.

Kurnia, N. R. (2011). Penerapan Strategi Cooperative Learning Tipe Teams- Games-

Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelass V MIN

Tempel Sleman Dalam pembelajaran IPA Tahun Pelajaran 2010/2011. Dalam

skripsi: Program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah FTK UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta.

Lie, A. (2009).Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning Di

Ruang-ruang Kelas, Jakarta: Grasindo.

Merriam, S., B. (1998). Rualitative Research and Case Study Applications in

Education. New York.

Mustaqim. (2011). Pskikologi Pendidikan. Jakarta: Pustaka Pelajar.

Mulyatiningsih, E. (2010). Pembelajaran Aktif, Kreatif, Inovatif, Efektif Dan

Menyenangkan (Paikem). Jawa Barat. Penjaminan Mutu Pendidikan.

Nazamim, (2013). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams-Games-

Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Dalam

Pembelajaran Matematika Di MI Ma’arif Kediwung Tahun Pelajaran

2012/2013. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Sunan Kalijaga.

Nasution, (2012). Teknologi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara.

Nurdiyansyah dan Fahyuni, (2016). Inovasi Model Pembelajaran Sesuai Kurikulum

2013, Sidoarjo: Nizamia Learning Center.

Penulis, T. (2017). Pedoman Penulisan Skripsi. Fakultas Tartbiah dan Keguruan UIN

Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

Rianto, M. (2006) Pendekatan, strategi, metode pembelajaran, Jakarta: Jendral

pengingkatan mutu pendidik dan pendidikan.

Rusman. (2010). Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalitas Guru.

Jakarta: Raja Grasindo Persada.

Rohiat. (2008). Manajemen Sekolah. Bandung: Refika Aditama.

Rusman, (2011). Manajemen Kurikulum. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Rohani, A. (2010). Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Tim Penerjemah dan Penafsir (2008). Al-Qur’an Tafwid dan Tejermahan. Jakarta:

Magfirah Pustaka.

Umar. (2011). Metode Penelitian Untuk Sekripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Yamin, M. (2009). Metodologi Penelitian Pendidikan Dan Sosial Kualitatif Dan

Kuantitatif. Jakarta: Komplek Kejaksaan Agung, Cipaayung.

Yamin. M. (2008). Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan Pendidikan,

Jakarta: Putra Grafika.

Wilujeng, L. (2009). Meningkatkan Prestasi Belajar Fiqih Melalui Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams-Games-Tournament (TGT) Kelas VIII

MTs laboratorium Fakultas Tarbiyah UIN Sunan kalijaga Yogyakarta, Dalam

skripsi, Jurusan Pendidikan agama Islam Fakultas Tarbiyah dan keguruan

Universitas Islam Negeri Sunan KalijagaYogyakarta.

CURRICULUM VITAE

A. Informasi Diri

Nama : Siti Auza Hidayati

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat & Tgl. Lahir : Terusan 21 Januari 1997

NIM : TB. 151042

1. Alamat Asal : KeluarahanTerusan, RT 05 RW 02

2. Alamat Sekarang : Patimura Kota Jambi

No. Telp/HP : 082121222801

Nama Ayah : Syahril

Nama Ibu : Maryani

B. Riwayat Pendidikan

1. Pendidikan Formal

a. SD N 29 Terusan : Tahun 2009

b. SMP N 28 Batanghari : Tahun 2012

c. SMA N 11 Batanghari : Tahun 2015

d. UIN STS Jambi : Tahun 2019

2. Pendidikan Non-Formal

a. Kursus Komputer di Jambi

DOKUMENTASI

Lembar Penilaian Observasi Guru Mengajar

Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas : XI (Sebelas)

Berilah tanda lingkar pada angka yang sesuai dengan aspek yanga diamati !

Kriteria penilaian: 4 =sangat baik, 3=baik, 2=cukup, 1=kurang

No

item

Aspek yang diamati

Skor Jumlah

1 Guru membuka pembelajaran 1 2 3 4 3

2 Guru memeriksa kesiapan siswa 1 2 3 4 3

3 Guru melakukan apersepsi dan motivasi 1 2 3 4 2

4 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 1 2 3 4 3

5 Guru menunjukkan gambar-gambar dan teks

dalam power point

1 2 3 4 3

6 Guru menjelaskan video pembelajaran dalam

Team Games Tournament

1 2 3 4 2

7 Guru menjelaskan materi secara komunikatif

diikuti dengan menggunakan Team Games

Tournament

1 2 3 4 3

8 Guru melakukan kontak mata kepada siswa

dengan saat menjelaskan materi

1 2 3 4 2

9 Guru melakukan bahasa tubuh kepada siswa

dalam pembelajaran

1 2 3 4 3

10 Guru memberi kesempatan untuk bertanya. 1 2 3 4 3

11 Guru mengorganisasikan siswa dalam

kelompok belajar

1 2 3 4 2

12 Guru membimbing kelompok saat

mengerjakan lembar kerja siswa

1 2 3 4 3

13 Guru memberikan kesempatan untuk

melakukan presentasi

1 2 3 4 1

14 Guru bersama siswa menyimpulkan

pembelajaran dan menampilkan ringkasan

materi pembelajaran

1 2 3 4 3

15 Guru memberikan penguatan 1 2 3 4 2

16 Guru mengadakan Pos Tes 1 2 3 4 3

17 Guru memberikan umpak balik berupa PR dan

pesan moral

1 2 3 4 3

18 Guru menutup pembelajaran 1 2 3 4 3

Nilai Total 47

Nilai Rata-Rata 2.61

Komentar dari hasil pengamatan:

.....................................................................................................................................

.....................................................................................................................................

Kesimpulan :

Lembar penilaian observasi ini dinyatakan*) :

1. Layak diuji cobakan di lapangan tanpa revisi

2. Layak diuji cobakan di lapangan dengan revisi

3. Tidak layak diuji cobakan di lapangan

*)lingkari salah satu

Demikianlah lembar penilaian observasi ini saya isi dengan sebenarnya, tanpa

ada pengaruh dari pihak lain.

Jambi,

Validator,

RenySafita, M. Pd

NIP. 198210292009122003

Hasil Penilaian Observasi Guru Mengajar

Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament Siklus II

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas : XI (Sebelas)

Berilah tanda lingkar pada angka yang sesuai dengan aspek yanga diamati !

Kriteria penilaian: 4 =sangat baik, 3=baik, 2=cukup, 1=kurang

No

item

Aspek yang diamati

Skor Pertemuan

I

Pertemuan

II

1 Guru membuka pembelajaran 1 2 3 4 3 4

2 Guru memeriksa kesiapan siswa 1 2 3 4 3 4

3 Guru melakukan apersepsi dan motivasi 1 2 3 4 2 4

4 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 1 2 3 4 3 4

5 Guru menunjukkan gambar-gambar dan

teks dalam power point

1 2 3 4 3 4

6 Guru menjelaskan video pembelajaran

dalam Team Games Tournament

1 2 3 4 2 4

7 Guru menjelaskan materi secara

komunikatif diikuti dengan menggunakan

Team Games Tournament

1 2 3 4 3 4

8 Guru melakukan kontak mata kepada

siswa dengan saat menjelaskan materi

1 2 3 4 2 4

9 Guru melakukan bahasa tubuh kepada

siswa dalam pembelajaran

1 2 3 4 3 4

10 Guru memberi kesempatan untuk bertanya. 1 2 3 4 3 4

11 Guru mengorganisasikan siswa dalam

kelompok belajar

1 2 3 4 2 4

12 Guru membimbing kelompok saat

mengerjakan lembar kerja siswa

1 2 3 4 3 4

13 Guru memberikan kesempatan untuk

melakukan presentasi

1 2 3 4 1 4

14 Guru bersama siswa menyimpulkan

pembelajaran dan menampilkan ringkasan

materi pembelajaran

1 2 3 4 3 4

15 Guru memberikan penguatan 1 2 3 4 2 4

16 Guru mengadakan Pos Tes 1 2 3 4 3 4

17 Guru memberikan umpak balik berupa PR

dan pesan moral

1 2 3 4 3 3

18 Guru menutup pembelajaran 1 2 3 4 3 4

Nilai Total 47 71

Nilai Rata-Rata 2.61 3.94

Komentar dari hasil pengamatan:

.....................................................................................................................................

.....................................................................................................................................

Kesimpulan :

Lembar penilaian observasi ini dinyatakan*) :

1. Layak diujikan cobakan di lapangan tanpa revisi

2. Layak diuji cobakan di lapangan dengan revisi

3. Tidak layak diuji cobakan di lapangan

*)lingkarisalahsatu

Demikianlah lembar penilaian observasi ini saya isi dengan sebenarnya, tanpa

ada pengaruh dari pihak lain.

Jambi,

Validator,

RenySafita, M. Pd

NIP. 198210292009122003

Lembar PenilaianObservasi Motivasi Belajar Siswa

Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas : XI (Sebelas)

Berilah tanda (√) pada pilihan ya atau tidak sesuai dengan aspek yang diamati!

Kriteria penilaian: 4 =sangat baik, 3=baik, 2=cukup, 1=kurang

No

item

Aspek yang diamati

Skor Jumlah

1 Jumlah siswa yang hadir 1 2 3 4

2 Antusias belajar siswa 1 2 3 4

3 Menyimak penjelasan guru 1 2 3 4

4 Mengikuti pembelajaran dengan

memperhatikan teks pada Team Games

Tournament dan gambar

1 2 3 4

5 Mengajukan pertanyaan pada guru 1 2 3 4

6 Keberanian untuk mengemukakan pendapat 1 2 3 4

7 Menanggapi jawaban temannya 1 2 3 4

8 Menjawab pertanyaan temannya 1 2 3 4

9 Menjawab pertanyaan guru 1 2 3 4

10 Bekerjasama menyelesaikan tugas 1 2 3 4

11 Berkonsentrasi saat guru menjelaskan materi di

depan kelas

1 2 3 4

12 Bersemangat memperhatikan guru mengajar 1 2 3 4

13 Saat belajar materi yang sulit saya akan tetap

mengikuti pembelajaran

1 2 3 4

14 Mendapatkan cara pemecahan terbaik terhadap

soal yang saya hadapi

1 2 3 4

15 Mencapai hasil belajar yang tinggi dalam

belajar merupakan target dalam belajar

1 2 3 4

16 Menyimak penjelasan guru dari awal sampai

akhir pelajaran

1 2 3 4

17 Duduk paling depan dalam belajar karena saya

ingin lebih berkonsentrasi lagi

1 2 3 4

18 Senang dalam menyelesaikan tugas karena itu

sebagai alasan saya untuk belajar

1 2 3 4

19 Tidak cepat putus asa ketika mengalami 1 2 3 4

kesulitan dalam belajar

20 Tidak pernah izin keluar selama belajar 1 2 3 4

21 Mengisi jam pelajaran yang kosong dengan

mengulang materi yang sudah dibahas

sebelumnya.

1 2 3 4

22 Merasa rugi jika tidak masuk dalam belajar 1 2 3 4

23 Melakukan diskusi dengan tanggungjawab,

penuh keyakinan dan bersemangat.

1 2 3 4

24 Mempresentasikan hasil diskusi bersama

temannya

1 2 3 4

25 Menulis (mencatat) materi yang penting 1 2 3 4

26 Melaksanakan kegiatan berdasarkan perintah

guru

1 2 3 4

27 Mengikuti pelajaran sampai akhir 1 2 3 4

28 Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru 1 2 3 4

Nilai Total

Nilai Rata-Rata

Komentar dari hasil pengamatan:

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

Kesimpulan :

Lembar penilaian observasi ini dinyatakan*) :

4. Layak diuji cobakan di lapangantanparevisi

5. Layak diuji cobakan di lapangandenganrevisi

6. Tidak layak diuji cobakan di lapangan

*)lingkari salah satu

Demikianlah lembar penilaian observasi ini saya isi dengan sebenarnya, tanpa

ada pengaruh dari pihak lain.

Jambi,

Validator,

Yusmarni, M. Pd

NIP. 196904221995032001

Hasil Penilaian Observasi Motivasi Belajar Siswa

Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas : XI (Sebelas)

Berilah tanda (√) pada pilihan ya atau tidak sesuai dengan aspek yang diamati!

Kriteria penilaian: 4 =sangat baik, 3=baik, 2=cukup, 1=kurang

No

item

Aspek yang diamati

Skor Pertemuan

I

Pertemuan

II

1 Jumlah siswa yang hadir 1 2 3 4

2 Antusias belajar siswa 1 2 3 4

3 Menyimak penjelasan guru 1 2 3 4

4 Mengikuti pembelajaran dengan

memperhatikan teks pada Team

Games Tournament dan gambar

1 2 3 4

5 Mengajukan pertanyaan pada guru 1 2 3 4

6 Keberanian untuk mengemukakan

pendapat

1 2 3 4

7 Menanggapi jawaban temannya 1 2 3 4

8 Menjawab pertanyaan temannya 1 2 3 4

9 Menjawab pertanyaan guru 1 2 3 4

10 Bekerjasama menyelesaikan tugas 1 2 3 4

11 Berkonsentrasi saat guru

menjelaskan materi di depan kelas

1 2 3 4

12 Bersemangat memperhatikan guru

mengajar

1 2 3 4

13 Saat belajar materi yang sulit saya

akan tetap mengikuti pembelajaran

1 2 3 4

14 Mendapatkan cara pemecahan

terbaik terhadap soal yang saya

hadapi

1 2 3 4

15 Mencapai hasil belajar yang tinggi

dalam belajar merupakan target

dalam belajar

1 2 3 4

16 Menyimak penjelasan guru dari

awal sampai akhir pelajaran

1 2 3 4

17 Duduk paling depan dalam belajar

karena saya ingin lebih

berkonsentrasi lagi

1 2 3 4

18 Senang dalam menyelesaikan tugas karena itu sebagai alasan saya

untuk belajar

1 2 3 4

19 Tidak cepat putus asa ketika

mengalami kesulitan dalam belajar

1 2 3 4

20 Tidak pernah izin keluar selama

belajar

1 2 3 4

21 Mengisi jam pelajaran yang kosong

dengan mengulang materi yang

sudah dibahas sebelumnya.

1 2 3 4

22 Merasa rugi jika tidak masuk dalam

belajar

1 2 3 4

23 Melakukan diskusi dengan

tanggungjawab, penuh keyakinan

dan bersemangat.

1 2 3 4

24 Mempresentasikan hasil diskusi

bersama temannya

1 2 3 4

25 Menulis (mencatat) materi yang

penting

1 2 3 4

26 Melaksanakan kegiatan

berdasarkan perintah guru

1 2 3 4

27 Mengikuti pelajaran sampai akhir 1 2 3 4

28 Membuat kesimpulan dengan

bimbingan guru

1 2 3 4

Nilai Total

Nilai Rata-Rata

Komentar dari hasil pengamatan:

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

Kesimpulan :

Lembar penilaian observasi ini dinyatakan*) :

1. Layak diujikancobakan di lapangan tanpa revisi

2. Layak diuji cobakan di lapangan dengan revisi

3. Tidak layak diuji cobakan di lapangan

*)lingkari salah satu

Demikianlah lembar penilaian observasi ini saya isi dengan sebenarnya, tanpa

ada pengaruh dari pihak lain.

Jambi,

Validator,

Yusmarni, M. Pd

NIP. 196904221995032001

Kisi-Kisi Instrumen Hasil Belajar Siswa

Kompetensi Inti Indikator

Pencapaian Materi

Ranah Kognitif Nomer

Soal C1 C2 C3 C4 C5 C6

Mengklasifikasik

an sistem

reproduksi

manusia

berdasarkan

karakteristik yang

dimiliki

1. Menjelaskan

sistem reproduksi

manusia

√ √ √ 1,2,3,4

2. Memberi contoh

sistem reproduksi

manusia baik laki-

laki dan

perempuan

√ √ √ √ 6,7,8,9

,10

3. Menyebutkan ciri-

ciri sistem

reproduksi

manusia baik laki-

laki dan

perempuan

√ √ √ 11,12,

13,14,

4. Menjelaskan ciri-

ciri sistem

reproduksi

manusia baik laki-

laki dan

perempuan

√ √ √ √ 15,16,

17,18,

19,20

Keterangan :

C1 Pengatahuan

C2 Pemahaman

C3 Penerapan

C4 Analisis

C5 Sintesis

C6 Evaluasi

Kesimpulan :

Kisi-kisi instrument ini dinyatakan*) :

4. Layak diuji cobakan di lapangan tanpa revisi

5. Layak diuji cobakan di lapangan dengan revisi

6. Tidakl ayak diuji cobakan di lapangan

*)lingkari salah satu

Demikianlah kisi-kisi instrument ini saya isi dengan sebenarnya, tanpa ada

pengaruh dari pihak lain.

Jambi,

Validator,

RenySafita, M. Pd

NIP. 198210292009122003

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMA Negeri 11 Batanghari

Kelas/ Semester : XI (Sebelas) / 2 (dua)

Tahun Ajaran : 2018/2019

Mata Pelajaran : Biologi

Siklus : 1

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (pertemuan 1)

Hari/tanggal : -

A. Kompetensi Inti

1. MemintasiswaPresentasikelas, membagisiswadalamKelompok(team),

melakukanPermainan(game) di sela-selapelajaranberlangsung,

mengadakanperlombaandalammenimpulkanhasilpembelajaranterkaitsistemrepr

oduksimanusia di dalmakelas, danmemberikanpenghargaanataskelompok yang

berhasilmemenangkanperlombaandalammemahamimaterisistemreproduksiman

usia

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan

percayadiri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru, pro-aktif

sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalamberinteraksi secara

efektif dengan lingkungan social dan alam serta menempatkan diri sebagai

cerminan bagi siswa, mengajak siswa agar lebih giat apabila topik yang akan

dipelajari, pembelajaran disusun secara jelas dan diinformasikan kepada sisw,

siswa diberi tahu tentang hasil belajarnya dan pemberian pujian dan reward lebih

baik daripada hukuman, tapi sewaktu-waktu hukuman juga diperlukan.

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuanfaktual, konseptual,

prosedural berdasarkan rasa ingintahunyatentangilmu pengetahuan, teknologi,

seni, budaya, danhumanioradenganwawasankemanusiaan, kebangsaan,

kenegaraan, danperadabanterkaitpenyebabfenomenadankejadian,

sertamenerapkanpengetahuanprosedural padabidangkajian yang

spesifiksesuaidenganbakatdanminatnyauntukmemecahkanmasalah

4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah

abstrak terkait dengan pengembangan dari sistemreproduksipasamanusiabaik

laki-laki maupun wanita, memiliki empat komponen utama dalam sistem

reproduksinya, yaitu: Organ penghasil sel kelamin, saluran reproduksi, kelenjar

tambahan, dan alat kopulasi (senggama).

B. Kompetensi Dasar

Mendeskripsikan reproduksi pada manusia diawali oleh peleburan sel kelamin

jantan (sperma) dengan sel kelamin betina (ovum) yang menghasilkan zigot.

Berdasarkan kepemilikan alat kelaminnya, manusia dikelompokkan menjadi

organisme yang bersifat gonochoris (satu individu memiliki satu alat kelamin).

C. Indikator Siswa Dapat:

1. Siswa dapat menyebutkan jenis-jenis reproduksi pada manusia

2. Siswa dapat mengidentifikasi jenis reproduksi pada laki-laki dan perempuan

3. Siswa dapat mendiskripsikan reproduksi pada manusia

D. Tujuan

1. Mendiskusikan sistem resproduksi pada manusia

2. Menyimpulkan reproduksi laki-laki dan perempuan

3. Mengklasifikasikan sistem reproduksi laki-laki dan perempuan

E. Materi

Sistem reproduksi manusia

F. Media dan Sumber Belajar

1. Team Games Tournament

2. Gambar

3. Buku BiologiSMA/SMKKelas XI

4. Buku Pendamping Biologi SMA/SMK Kelas XI

G. Metode Pembelajaran

Metode Pembelajaran :Kooperatif tipe Team GamesTournament Presentasi, tanya

jawab, demonstrasi, diskusi, cooperative learning.

Pendekatan pembelajaran : Saintifik

H. Kegiatan Pembelajaran Siswa

Pertemuan I Langkah-langkah pembelajaran

Kegiatan Aktivitas Waktu

Guru Siswa

Pendahuluan Membuka pelajaran dengan

salam

Menjawab salam 15 Menit

Mengajak semua siswa

berdo’a menurut agama dan

keyakinan masing-masing.

Berdo’a menurut agama dan

keyakinan masing-masing.

Memeriksa kehadiran siswa dengan memanggil siswa satu

persatu

Menjawab ketika dipanggil oleh guru

Melakukan apersepi “Anak-

anak apakah kalian pernah

melihat ibu-ibu hamil?

Pernah ibu

Berapa lamakah seorang ibu

mengandung?

Menjawab pertanyaan guru

Menghubungkan apersepsi

dengan materi yang akan

dipelajari

Memperhatikan penjelasan

guru

Menyampaikan tujuan

pembelajaran

Menyimak dan menulis

Kegiatan inti

Menyampaikan materi

pelajaran melalui pengajaran

langsung atau diskusi

Mendengarkan dan Berdiskusi 40 Menit

Menyampaikan materi dengan

cara Tanya jawab

Mendengarkan, menyimak dan

menjawab

Membentuk kelompok diskusi Bekerjasama dengan tim dalam

kelompok

Meminta siswa yang lain

untuk mencoba menjawab

Menjawab berdasarkan

pengetahaunnya

Menjelaskan jawaban yang

tepat

Mendengarkan jawaban yang

tepat

Meminta siswa membentuk

perkelompok dan masing-

masing kelompok terdiri 4/5

orang

Antusias untuk membentuk

kelompok dengan baik.

Meminta masing-masing

kelompok untuk berdiskusi

dalam mengidentifikasi

reproduksi laki-laki dan

perempuan, serta

menceritakan kembali proses

bertemunya sperma dan ovum

Bekerja sama dalam

mengidentifikasi reproduksi

laki-laki dan perempuan, serta

menceritakan kembali proses

bertemunya sperma dan ovum

Memastikan bahwa semua

anggota tim benar-benar

belajar dan mempersiapkan

anggotanya untuk dapat

menjawab soal setelah guru

menyampaikan materi

pelajaran.

Berkumpul untuk mempelajari

lembar kegiatan

Memberikan Game atau permainan terdiri atas

pertanyaan-pertanyaan yang

dirancang untuk menguji

pengetahuan siswa yang

diperoleh dari presentasi kelas

dan pelaksanaan kerja tim

mewakili masing-masing tim untuk bermain game

Meminta siswa pada masing-

masing kelompok untuk

membaca buku LKS sebagai

tambahan

Membaca buku LKS dengan

serius

Meminta perwakilan dari

masing-masing kelompok

untuk menceritakan dan

memprentasikan hasilnya

diskusinya di depan kelas

Membagi tugas agar masing-

masing anggota di kelompok

mendapatkan giliran untuk

menceritakan dan

memprentasikan hasilnya

diskusinya di depan kelas

Memberikan pujian kepada

siswa yang telah berani

memprentasikan hasilnya di

depan kelas

Menjadi semakin percaya diri

dalam proses belajar di dalam

kelas.

Memberikan kesempatan pada

siswa apa bila masih ada hal-

hal yang belum diketahui

Menanyakan hal-hal yang

belum diketahui atau ragu

terhadap pemahamannya.

Meluruskan kesalahan

pemahaman yang dialami

siswa

Mendengarkan dan menjadi

lebih mengerti

Meminta siswa untuk

menyimpulkan pelajaran yang

telah dibahas di dalam buku

catatan siswa masing-masing

Menyimpulkan hasil

pembelajaran yang baru saja

selesai dibahas di dalam buku

catatan mereka masing-masing

Memberikan tindak lanjut

berupa PR pada siswa

Menulis PR yang akan

dikerjakan di rumah di dalam

buku mereka masing-masing

Memberikan motivasi pesan

moral

Mendengarkan dengan antusias

Menutup kelas dengan berdo’a

menurut agama dan keyakinan

masing-masing.

Bersama-sama berdo’a menurut

agama dan keyakinan masing-

masing.

Kegiatan

Penutup

Meninggalkan kelas dengan

salam

Menjawab salam guru 15 Menit

I. Penilaian

1. Prosedur Penilaian : Proses dan tes akhir (post test)

2. Jenis Penilaian : tes tertulis

3. Bentuk Penilaian : Observasi, dan soal pilihan ganda

4. Alat Penilaian : Lembar Observasi dan soal tes

5. Skor maksimal : 100

No. Jumlah Soal

Bobot Soal

Skor

1 25 Butir pilihan ganda 1 Skor perolehan

X 100 = Hasil

Skor maksimal

J. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

Pembelajaran dikatakan berhasil jika prestasi belajar siswa mendapatkan

nilai ≥75 dan rata-rata kelas mencapai ≥75

Mengetahui, Jambi, Maret 2019

Guru Kelas XI

Hartatik, S.Pd Siti Auza Hidayati

NIP:197212182003121002 TB. 151042

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMA Negeri 11 Batanghari

Kelas/ Semester : XI (Sebelas) / 1I (dua)

Tahun Ajaran : 2018/2019

Mata Pelajaran : Biologi

Siklus : 1

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (pertemuan II)

Hari/tanggal : -

A. Kompetensi Inti

1. Meminta siswa Presentasi kelas, membagi siswa dalam Kelompok(team),

melakukan Permainan (game) di sela-sela pelajaran berlangsung, mengadakan

perlombaan dalam menimpulkan hasil pembelajaran terkait sistem reproduksi

manusia di dalam kelas, dan memberikan penghargaan atas kelompok yang

berhasil memenangkan perlombaan dalam memahami materi sistem reproduksi

manusia

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan

percayadiri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru, pro-aktif

sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi

secara efektif dengan lingkungan social dan alam serta menempatkan diri

sebagai cerminan bagi siswa, mengajak siswa agar lebih giat apabila topik yang

akan dipelajari, pembelajaran disusun secara jelas dan diinformasikan kepada

sisw, siswa diberi tahu tentang hasil belajarnya dan pemberian pujian dan reward

lebih baik daripada hukuman, tapi sewaktu-waktu hukuman juga diperlukan.

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuanfaktual, konseptual,

prosedural berdasarkan rasa ingin tahu nya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan

kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang

spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah

abstrak terkait dengan pengembangan dari sistemreproduksipasamanusiabaik

laki-laki maupun wanita, memiliki empat komponen utama dalam sistem

reproduksinya, yaitu: Organ penghasil sel kelamin, saluran reproduksi, kelenjar

tambahan, dan alat kopulasi (senggama).

5. Kompetensi Dasar

Mendeskripsikan reproduksi pada manusia diawali oleh peleburan sel kelamin

jantan (sperma) dengan sel kelamin betina (ovum) yang menghasilkan zigot.

Berdasarkan kepemilikan alat kelaminnya, manusia dikelompokkan menjadi

organisme yang bersifat gonochoris (satu individu memiliki satu alat kelamin).

6. Indikator Siswa Dapat:

1. Siswa dapat definisikan sistem reproduksi manusia

2. Siswa dapat menyebutkan fungsi sistem reproduksi manusia

3. Siswa dapat menyebutkan organ laki-laki dan perempuan

4. Siswa dapat menyebutkan fungsi organ laki-laki dan perempuan

5. Siswa dapat menyebutkan proses organ laki-laki dan perempuan

6. Siswa dapat menyebutkan organ laki-laki dan perempuan

7. Siswa dapat menyebutkan kelainan pada organ laki-laki dan perempuan

8. Siswa dapat mengidentifikasi penyakit yang ada dari reproduksi pada manusia

9. Siswa dapat menyebutkan nama bagian reproduksi pada laki-laki dan

perempuan

7. Tujuan

1. Menjelaskan proses organ laki-laki dan perempuan

2. Menjelaskan kelainan organ pada laki-laki dan perempuan

3. Menjelaskan proses bertemunya sperma dan ovum

4. Menjelaskan perbedaan penyakit yang kerap kali terjadi pada laki-laki dan

perempuan

5. Menjelaskan proses proses bertemunya sperma dan ovum

8. Materi

Sistem reproduksi manusia

9. Media dan Sumber Belajar

1. Powerpoint

2. Video

3. Gambar

4. Buku Biologi SMA/SMK Kelas XI

5. Buku Pendamping Biologi SMA/SMK Kelas XI

10. Metode Pembelajaran

Metode Pembelajaran : Kooperatif tipe Team GamesTournament Presentasi, tanya

jawab, demonstrasi, diskusi, cooperative learning

Pendekatan pembelajaran : Saintifik

Pertemuan II Langkah-langkah pembelajaran

Kegiatan Aktivitas Waktu

Guru Siswa

Pendahuluan Membuka pelajaran dengan

salam

Menjawab salam 15 Menit

Mengajak semua siswa berdo’a

menurut agama dan keyakinan

masing-masing.

Berdo’a menurut agama dan

keyakinan masing-masing.

Memeriksa kehadiran siswa

dengan memanggil siswa satu

persatu

Menjawab dan berdiri ketika

dipanggil oleh guru

Melakukan apersepi “Anak-anak

laki-laki apakah kalian pernah

mimpi basah dan perempuan

apakah kalian sudah

menstruansi? itu artinya kaliah

terlah mulai remaja dan kalian itu

adalah salah satu dari reproduksi

manusia.

Menjawab menjawab

pertanyaan guru

Berapa lamakah seorang ibu

mengandung?

Menjawab delapan/Sembilan

dan lain sebagainya

Menghubungkan apersepsi

dengan materi yang akan

dipelajari

Memperhatikan penjelasan

guru

Menyampaikan kompetensi inti

yang ingin capai

Mendengarkan dan menulis

Menunjukkan gambar sistem

reproduksi laki-laki dan

perempuan bertanya pada

sebagian siswa.

Mengamati gambar sistem

reproduksi laki-laki dan

perempuan dan mejawab

pertanyaan yang diajukan

oleh guru.

Kegiatan inti

Memutar video proses sistem

reproduksi laki-laki dan

Mengamati video tentang

proses sistem reproduksi

40 Menit

perempuan laki-laki dan perempuan

Menjelaskan materi sistem

reproduksi laki-laki dan

perempuan menggunakan

bantuan media teks, gambar dan

video secara jelas melalui

Powerpoint dan gambar

Mendengarkan penjelaskan

materi sistem reproduksi

laki-laki dan perempuan

yang disampaikan oleh guru

dengan melihat ke

Powerpoint dan gambar

Setelah sampai pada sub materi,

siswa diberikan pertanyaan yang

ditampilkan melalui layar

Powerpoint dan gambar

Mendengarkan dan melihat

gambar dengan antusias yang

tinggi

Menjelaskan secara jelas Mendengarkan penjelasan

Memutar video proses

bertemunya antara sperma dan

ovum

Mengamati video proses

proses bertemunya antara

sperma dan ovum

Memberikan kesempatan siswa

untuk bertanya

Menanyakan pertanyaan

Meminta siswa yang lain untuk

mencoba menjawab

Menjawab berdasarkan

pengetahaunnya

Menjelaskan jawaban yang tepat Mendengarkan jawaban

yang tepat

Meminta siswa membentuk

perkelompok dan masing-masing

kelompok terdiri 4/5 orang

Antusias untuk membentuk

kelompok dengan baik.

Meminta masing-masing

kelompok untuk berdiskusi dalam

mengidentifikasi reproduksi laki-

laki dan perempuan, serta

menceritakan kembali proses

bertemunya sperma dan ovum

Bekerja sama dalam

mengidentifikasi reproduksi

laki-laki dan perempuan,

serta menceritakan kembali

proses bertemunya sperma

dan ovum

Meminta siswa pada masing-

masing kelompok untuk membaca

buku LKS sebagai tambahan

Membaca buku LKS dengan

serius

Meminta perwakilan dari

masing-masing kelompok untuk

menceritakan dan

memprentasikan hasilnya

diskusinya di depan kelas

Membagi tugas agar masing-

masing anggota di kelompok

mendapatkan giliran untuk

menceritakan dan

memprentasikan hasilnya

diskusinya di depan kelas

Memberikan pujian kepada siswa

yang telah berani

memprentasikan hasilnya di

Menjadi semakin percaya

diri dalam proses belajar di

dalam kelas.

depan kelas

Memberikan kesempatan pada

siswa apa bila masih ada hal-hal

yang belum diketahui

Menanyakan hal-hal yang

belum diketahui atau ragu

terhadap pemahamannya.

Meluruskan kesalahan

pemahaman yang dialami siswa

Mendengarkan dan menjadi

lebih mengerti

Meminta siswa untuk

menyimpulkan pelajaran yang

telah dibahas di dalam buku

catatan siswa masing-masing

Menyimpulkan hasil

pembelajaran yang baru saja

selesai dibahas di dalam

buku catatan mereka

masing-masing

Kegiatan

Penutup

Memberikan tindak lanjut berupa

PR pada siswa

Menulis PR yang akan

dikerjakan di rumah di

dalam buku mereka masing-

masing

15 Menit

Memberikan motivasi pesan

moral

Mendengarkan dengan

antusias

Menutup kelas dengan berdo’a

menurut agama dan keyakinan

masing-masing.

Bersama-sama berdo’a

menurut agama dan

keyakinan masing-masing.

Meninggalkan kelas dengan

salam

Menjawab salam guru

6. Penilaian

6. Prosedur Penilaian : Proses dan tes akhir (post test)

7. Jenis Penilaian : tes tertulis

8. Bentuk Penilaian : Observasi, dan soal pilihan ganda

9. Alat Penilaian : Lembar Observasi dan soal tes

10. Skor maksimal : 100

No. Jumlah Soal

Bobot Soal

Skor

1 25 Butir pilihan ganda 1 Skor perolehan

X 100 = Hasil

Skor maksimal

7. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

Pembelajaran dikatakan berhasil jika prestasi belajar siswa mendapatkan

nilai ≥75 dan rata-rata kelas mencapai ≥75

Mengetahui, Jambi, Februari 2019

Guru Kelas XI

Hartatik, S.Pd Siti Auza Hidayati

NIP: 197212182003121002 TB. 151042

RINGKASAN MATERI

A. Reproduksi Pada Manusia

1. Pengertian Reproduksi

Reproduksi merupakan ciri utama makhluk hidup yang bertujuan untuk

mempertahankan kelestarian jenisnya. Reproduksi pada manusia diawali oleh

peleburan sel kelamin jantan (sperma) dengan sel kelamin betina (ovum) yang

menghasilkan zigot. Berdasarkan kepemilikan alat kelaminnya, manusia

dikelompokkan menjadi organisme yang bersifat gonochoris (satu individu

memiliki satu alat kelamin). Sistem reproduksi manusia, baik laki-laki maupun

wanita, memiliki empat komponen utama dalam sistem reproduksinya, yaitu:

a. Organ penghasil sel kelamin

b. Saluran reproduksi

c. Kelenjar tambahan, dan

d. Alat kopulasi (senggama)

2. Fungsi Reproduksi

Fungsi sistem reproduksi adalah: Untuk berkembang biak dan

menghasilkan individu yang baru. Pada alat reproduksi wanita, system reproduksi

berfungsi untuk menghasilkan sel gamet untuk pemupukan. Pada alat reproduksi

pria, system reproduksi berfungsi untuk menghasilkan, menyimpan, dan

mengirimkan sperma. Fungsi sistem reproduksi adalah:

a. Untuk berkembang biak dan menghasilkan individu yang baru.

b. Pada alat reproduksi wanita, system reproduksi berfungsi untuk

menghasilkan sel gamet untuk pemupukan.

c. Pada alat reproduksi pria, system reproduksi berfungsi untuk

menghasilkan, menyimpan, dan mengirimkan sperma

B. System-Sistem Reproduksi Laki-Laki dan Perempuan

1. Organ Reproduksi dan Fungsinya

Sistem reproduksi laki-laki dirancang untuk menghasilkan, menyimpan dan

mengirimkan sperma. Sistem reproduksi laki-laki terdiri dari:

a. Organ reproduksi dalam

Organ reproduksi dalam terletak di dalam tubuh, yang terdiri atas

bagianbagian berikut.

1. Testis

Testis memiliki bentuk bulat telur dan berjumlah sepasang, terdapat

pada skrotum (zakar). Testis merupakan tempat pembentukan sel kelamin

jantan (spermatozoa) dan hormon kelamin (testosteron). Pada testis

terdapat pembuluh-pembuluh halus yang disebut tubulus seminiferus. Pada

dinding tubulus seminiferus terdapat calon-calon sperma (spermatogonium

yang diploid. Di antara tubulus seminiferus terdapat sel-sel interstisiil yang

menghasilkan hormon testosteron dan hormon kelamin jantan lainnya.

Selain itu, terdapat pula sel-sel berukuran besar yang berfungsi

menyediakan makanan bagi spermatozoa, sel ini disebut sel sertoli.

2. Saluran Reproduksi

Saluran reproduksi terdiri atas duktus epididimis, yaitu tempat

pematangan sperma lebih lanjut dan tempat penyimpanan sementara

sperma. Selanjutnya, terdapat vas deferens yang merupakan suatu saluran

untuk mengangkut sperma ke vesikula seminalis (kantung sperma). Arah

vas deferens ini ke atas, kemudian melingkar dan salah satu ujungnya

berakhir pada kelenjar prostat dan di belakang kandung kemih, saluran ini

bersatu membentuk duktus ejakulatorius pendek yang berakhir di uretra.

Uretra dari duktus ejakulatorius sama-sama berakhir di ujung penis.

3. Kelenjar Kelamin

Saluran kelamin dilengkapi dengan tiga kelenjar yang dapat

mengeluarkan getah atau semen. Kelenjar-kelenjar ini, antara lain vesikula

seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar bulbouretral (Cowper). Kelenjar

Vesikula seminalis berjumlah sepasang dan terletak di atas dan bawah

kandung kemih. Vesikula seminalis menghasilkan 60% dari volume total

semen. Cairan dari vesikula seminalis berwarna jernih, kental mengandung

lendir, asam amino, dan fruktosa. Cairan ini berfungsi memberi makan

sperma. Selain itu, vesikula seminalis juga mengekskresikan prostaglandin

yang berfungsi membuat otot uterin berkontraksi untuk mendorong sperma

mencapai uterus. Kelenjar Prostat berukuran lebih besar dibandingkan dua

kelenjar lainnya. Cairan yang dihasilkan encer seperti susu dan bersifat

alkalis sehingga dapat menyeimbangkan keasaman residu urin di uretra dan

keasaman vagina. Cairan ini langsung bermuara ke uretra lewat beberapa

saluran kecil. Sedangkan Kelenjar bulbouretral atau kelenjar cowper

berjumlah sepasang, dan terletak di sepanjang uretra. Cairan kelenjar ini

kental dan disekresikan sebelum penis

mengeluarkan sperma dan semen.

4. Utera

Uretra adalah saluran yang

menghubungkan kantung kemih ke

lingkungan luar tubuh. Uretra berfungsi

sebagai saluran pembuangan baik pada

sistem kemih atau ekskresi maupun pada

sistem seksual. Pada pria, uretra berfungsi

juga dalam sistem reproduksi sebagai

saluran pengeluaran air mani.

b. Organ reproduksi dalam

Sebagian besar, alat reproduksi laki-laki berada di bagian luar tubuh

yang terlihat langsung. Organ reproduksi luar pada laki-laki meliputi penis dan

scrotum.

1. Penis

Penis (dari bahasa Latin phallus yang artinya ekor) adalah alat

kelamin jantan dan juga berfungsi sebagai organ eksternal untuk urinasi.

Penis terdiri atas tiga rongga yang berisi jaringan spons. Uretra pada penis

dikelilingi oleh jaringan erektil yang rongga-rongganya banyak

mengandung pembuluh darah dan ujung-ujung saraf perasa. Bila ada suatu

rangsangan, maka rongga tersebut akan terisi penuh oleh darah sehingga

penis menjadi tegang dan mengembang (ereksi).

2. Scrotum (kantung zakar)

Scrotum merupakan kantung yang di dalamnya berisi testis.

Scrotum berjumlah sepasang, yaitu scrotum kanan dan scrotum kiri. Di

antara scrotum kanan dan scrotum kiri dibatasi oleh sekat yang berupa

jaringan ikat dan otot polos

c. Proses Reproduksi Laki-Laki

Berikut adalah penjelasan proses reproduksi pada laki-laki:

1. Prosesnya bermulai dengan spermatogenium yang semakin matang dan

menjadi sel spermatosit primer yang nantinya akan mengalami

pembelahan sel miosis menjadi spermatosit sekunder.

2. Setelah itu kembali mengalami miosis menjadi spermatosit sekunder.

Kemudian berlanjut menjadi spermatid, hingga terjadi diferensiasi

menjadi spermatozoa.

3. Ketika proses spermatogenesis selesai, kelenjar testosterone sudah

tidak di perlukan lagi. Sel sertoli yang ada di dalam tubuh akan

memproduksi hormone inhibin. Fungsinya untuk member umpan balik

atau feedback pada kelenjar hipofisis supaya memberhentikan produksi

dan sekresi dari hormone FSH dan LH.

4. Pada bagian yang di namakan dengan tubulus seminiferus terdapat sel

asal atau sel induk spermatozoa atau spermatogenium. Sel ini harus

selalu di beri makan oleh sel sertoli agar bisa hidup lama di dalam

tubuh. Ialah yang biasanya menghasilkan testosterone dengan bantuan

sel Leydig yang ada di antara tubulus seminiferus.

5. Di dalam kelenjar hipofisis, ia akan menghasilkan hormone perangsang

folikel atau FSH dan hormone lutein atau LH. Kinerja dari hormone

LH bisa merangsang sel Leydig yang berguna untuk menghasilkan

hormone testosteron.

6. Dengan adanya pemicu hormone testosterone inilah yang

memunculkan pertumbuhan sekunder pada sifat kelamin laki laki

seperti tumbuhnya jakun, bulu bulu pada alat kelamin dan ketiak, serta

membidangnya dada.

7. Sedangkan hormone FSH bekerja sebagai perangsang sel Sertoli untuk

menghasilkan ABP (Androgen Binding Protein). Zat ini berguna untuk

merangsang spermatogenium agar segera memulai proses

spermatogenesis.

8. Sel spermatozoa ini akan keluar bersama dengan cairan cairan yang di

hasilkan oleh kelenjar vesikula seminalis, kelenjar prostat, serta

kelenjar cowper melalui saluran uretra.

9. Saluran ini pula yang menampung air kencing. Cairan yang di

keluarkan inilah (spermatozoa dan kelenjar vesikula seminalis, kelenjar

prostat, dan kelenjar cowper) yang di sebut dengan air mani atau air

semen. (baca : fungsi kelenjar prostat dan kelenjar cowper)

10. Ketika laki laki mengalami proses ejakulasi, biasanya kelenjar kelenjar

ini juga bisa keluar dari penis. Bahkan bisa sampai 300 sampai 400 juta

sel spermatozoa.

11. Spermatogenesis merupakan suatu proses yang bertujuan untuk

pemasakan spermatosit menjadi spermatozoa. Peristiwa ini terjadi di

dalam epididimis. Pembentukannya membutuhkan waktu kurang lebih

sekitar 2 hari berturut turut.

2.Sistem Reproduksi Pada Perempuan

Sistem reproduksi wanita meliputi kumpulan organ- organ reproduksi,

proses oogenesis, fertilisasi, kehamilan, dan persalinan. Organ reproduksi

perempuan adalah alat atau bagian tubuh perempuan yang berkaitan erat dengan

kehamilan atau kemampuan beranak. Organ reproduksi wanita terbagi dua yaitu di

dalam dan di bagian luar tubuh. Organ reproduksi dalam tubuh tidak dapat dilihat

secara langsung, sebaliknya alat reproduksi luar dapat dilihat

a. Organ Reproduksi Dalam

Organ reproduksi dalam pada wanita terdiri atas bagian-bagian berikut.

1. Ovarium

Ovarium terdapat dalam rongga

badan di daerah pinggang, yaitu di

sebelah kanan dan kiri. Dalam ovarium

terdapat kelenjar endokrin dan jaringan

tubuh yang membuat sel telur (ovum)

yang disebut folikel. Sel folikel akan

memproduksi sel telur pada ovarium

wanita. Peristiwa pelepasan sel telur

(ovum) dari ovarium setelah folikel

masak disebut ovulasi. Ovulasi pada wanita berlangsung sebulan sekali.

Pada saat folikel telur tumbuh, ovarium menghasilkan hormon estrogen,

dan setelah ovulasi menghasilkan hormon progesteron.

2. Saluran tuba fallopii

Saluran tuba fallopii atau oviduk berjumlah sepasang, di kanan dan

di kiri. Saluran ini menghubungkan ovarium dengan rahim. Bagian

pangkalnya berbentuk corong disebut tuba infundibulum. Tuba

infundibulum ini dilengkapi dengan jumbai-jumbai yang dinamakan

fimbriae. Fimbriae berfungsi menangkap sel telur yang telah masak dan

lepas dari ovarium. Tuba fallopii berfungsi untuk menggerakkan ovum ke

arah rahim dengan gerak peristaltik dan dengan bantuan silia.

3. Rahim (uterus)

Rahim manusia memiliki satu ruangan dan berbentuk buah pir,

pada bagian bawahnya mengecil dan disebut leher rahim atau serviks uteri,

bagian ujung yang besar disebut badan rahim atau corpus uteri. Lapisan

terdalam yang membatasi rongga rahim terdiri atas jaringan epitel yang

disebut endometrium atau selaput rahim. Lapisan ini menghasilkan banyak

lendir dan pembuluh darah. Sebulan sekali, pada saat menstruasi (haid)

lapisan ini dilepaskan diikuti dengan pendarahan.

4. Vagina

Vagina adalah sebuah tabung berlapiskan otot yang membujur ke

arah belakang dan atas. Dinding vagina lebih tipis dari rahim dan banyak

lipatan-Iipatan. Hal ini untuk mempermudah jalan kelahiran bayi. Selain

itu, juga terdapat lendir yang dihasilkan oleh dinding vagina dan suatu

kelenjar, yaitu kelenjar barlholini.

b. Organ Reproduksi Luar

Organ reproduksi luar wanita yaitu vulva. Vulva banyak disusun oleh

jaringan lemak. Daerah ini disebut Mons pubis (mons veneris). Di bagian

bawah dari monspubis terdapat suatu lipatan yang berjumlah sepa-sang yang

disebut dengan labium mayor (bibir besar). Pada bagian lebih dalam dari

labium mayor terdapat pula lipatan yang kedua berjumlah sepasang yang

disebut dengan labium minor (bibir kecil). Kedua lipatan ini berfungsi untuk

melindungi vagina. Di bagian atas dari struktur labium ini terdapat klitoris,

yang merupakan organ erektil pada wanita. Pada bagian ini terdapat klitoris

yang banyak terdapat pembuluh darah dan ujung-ujung saraf perasa. Saluran

yang langsung berhubungan dengan vulva adalah uretra dan vagina.

c. Proses Reproduksi Perempuan

Berikut adalah penjelasan mengenai proses reproduksi pada perempuan

1. Ketika sudah memasuki masa pubertas, terjadilah proses oogenesis. Sel oosit primer akan membelah secara meiosis yang akan menghasilkan 2

sel berlainan ukuran.

2. Satu sel akan berukuran kecil memiliki badan polar yang membelah dengan lambat, kemudian akan membelah lagi menjadi 2 badan polar

lagi.

3. Sedangkan sel yang memiliki ukuran lebih besar di sebut dengan oosit sekunder. Ia akan melakukan pembelahan meiosis yang mana akan

menghasilkan ovum tunggal dan badan polar yang kedua kalinya.

Ovum ini memiliki ukuran yang lebih besar dari badan polarnya.

4. Kelenjar yang membantu pembentukan sel sel reproduksi pada wanita ada;ah FSH, LH, esterogen dan progesterone yang mana di hasilkan

dari kelenjar hipofisis.

5. Dari hormone FSH akan membantu pertumbuhan sel sel folikel yang berada di sekitar ovum. Kematangan ovum akan di selubangi sel sel

folikel yang di sebut dengan folikel graaf, yang mana akan

menghasilkan hormone esterogen. Adanya hormone esterogen inilah

yang akan merangsang kelenjar hipofisis yang bekerja untuk

mensekresikan hormone LH.

6. Dari hormone LH inilah yang akan membantu terjadinya ovulasi. Kemudian LH akan merangsang beberapa folikel kosong untuk

menjadikannya badan kuning atau di kenal dengan corpus luteum.

7. Dari corpus inilah yang akan menghasilkan hormone progesterone. Fungsi dari hormone ini adalah membantu untuk menghambat atau

memperlambat terjadinya sekresi DSH dan LH. Setelah hal ini terjadi,

maka corpus luteum ini akan mengecil yang kemudian menghilang.

8. Setelah badan kuning tadi hilang, maka progestron yang ada di dalam

tubuh juga sudah tidak terbentuk lagi. Karena aktifitas dari

progesterone sudah off, maka FSH kembali terbentuk. Dan mulailah

dengan proses oogenesis.

3.Kelainan Pada Sistem Reproduksi

Kelaina atau penyakit pada sistem reproduksi ada beberapa macam, antara

lain:

a. Kanker Leher Rahim

Kanker leher rahim adalah kanker yang menyerang leher rahim

perempuan melalui tahap-tahap pra-kanker (displasia ringan), displasia berat, kanker yang belum menyebar dan kanker yang akan menyebar. Pada stadium

lanjut, kanker ini memiliki gejala pendarahan setelah senggama, pendarahan

setelah menopouse dan keputihan atau keluar cairan kekuningkuningan, berbau

dan bercampur dengan darah.

b. Kanker Ovarium

Kanker ovarium adalah kanker yang menyerang indung telur kiri atau

kanan, atau kedua-duanya. Kanker indung telur biasanya menyerang

perempuan yang sudah menopouse (berumur 50 tahun ke atas).

c. Endometrosis

Endometrosis adalah penyakit pada sistem reproduksi wanita. Hal ini

disebabkan oleh jaringan endometrium tumbuh di luar rahim, seperti serviks

atau vagina.

d. Hamil Anggur (Mola Hidalidosa)

Hamil anggur merupakan suatu kehamilan yang tidak berisi janin,

tetapi berisi gelembung-gelembung mola dan bekuan darah. Hamil anggur

dapat menyebabkan kesakitan atau kematian karena pendarahan, tembusnya

dinding rahim oleh proses mola dan infeksi.

e. Kanker Prostat

Kanker prostat adalah kanker yang menyerang kelenjar prostat pada

pria. Kanker ini menyebabkan sel-sel dalam kelenjar prostat tumbuh abnormal

dan tidak terkendali. Kanker prostat biasanya menyerang pria usia 60 tahun ke

atas.

f. Kencing Nanah

Penyakit gonorhoe adalah penyakit kelamin yang disebabkan oleh

bakteri Neisseria gonorrhoeae. Penyakit kelamin ini bisa menular melalui seks

bebas. Gejalanya adalah keluar cairan berwarna putih, rasa nyeri pada saat

buang air kecil, pada pria mulut uretra bengkak dan agak merah.

g. Sifilis (Raja singa)

Penyakit sifilis disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Penyakit

ini menular melalui hubungan seksual. Gejala yang timbul adalah luka pada

kemaluan, bintik atau bercak merah di tubuh, kelainan saraf, jantung,

pembuluh saraf, dan kulit.

h. Herpes Genitalis

Penyakit herpes genitalis disebabkan oleh virus herpes simpleks. Gejala

yang timbul adalah bintil-bintil berkelompok pada kemaluan, hilang dan

timbul, akhirnya menetap seumur hidup.

i. Coniloma Accuminata

Penyakit condiloma accuminata disebabkan oleh virus Human papilloma.

Penyakit ini ditandai dengan timbulnya kutil yang dapat membesar dan

akhirnya dapat menimbulkan kanker mulut rahim.

j. Ingertilitas

Infertilitas atau ketidaksuburan dapat terjadi pada pria atau wanita.

Pada pria infertilitas terjadi karena adanya penyakit, seperti impotensi,

ejakulasi dini, adanya sumbatan pada saluran sperma, adanya kelainan gerak

sperma dan kerusakan testis. Sedangkan, pada wanita disebabkan oleh kelainan

lendir leher rahim, adanya tumor, adanya sumbatan pada saluran telur,

menstruasi tidak teratur dan karena obesitas.

4. Pembuahan

Sel sperma dan sel telur memiliki tahap pembentukan yang berbeda dengan

sel tubuh. Sel kelamin terbentuk melalui pembelahan meiosis. Selama

pembelahan, setiap sel membelah dua kali berturut-turut sehingga membentuk

empat sel anakan. Satu spermatosit akan membentuk empat sperma matang.

Sedangkan pada sel telur, satu oosit akan membentuk satu ovum fungsional yang

ukurannya lebih besar dari tiga ovum disfungsional lainnya. Ukuran sel telur jauh

lebih besar dari sel sperma, oleh karena itu saat akan terjadi pembuahan ribuan sel

sperma berebut uuntuk bisa membuahi sebuah sel telur saja

a. roses pembentukan gamet Proses pembentukan sperma disebut spermatogenesis dan pembentukan

sel telur (ovum) disebut oogenesis.

Spermatogenesis

Spermatogonium (sel induk sperma) ? spermatosit

primer (diploid) ? mengalami meiosis I menjadi 2

spermatosit sekunder (haploid)? mengalami meiosis

II menjadi spermatid (haploid) ? 4 spermatozoa (sel

sperma).

Spermatozoa mengalami pematangan di epididimis,

masuk ke vas deferens bercampur dengan produk

kelenjar (dari vesikula seminalis, prostate, cowper)

yang berfungsi menjaga kehidupan sperma dan

memberi suasana basa pada semen. Kemudian

masuk ke uretra dan siap dikeluarkan.

Oogenesis

Oogonium (sel induk telur) ? oosit

primer ? mengalami meiosis I? oosit

sekunder dan sel kutub/polar (polosit primer)

? oosit sekunder mengalami meiosis II

menjadi ootid dan sel polar/polosit primer

membelah menjadi sel polosit sekunder ?

Ootid berkembang menjadi 1 sel telur

(haploid) à hasil akhirnya terbentuk satu sel

telur fungsional dan 3 polosit nonfungsional à

telur yang telah masak disalurkan melalui

tuba fallopi melalui infundibulum. Pembuahan terjadi di sepertiga bagian

permulaan tuba fallopi atau oviduk.

b. Fertilisasi dan Perkembangan Embrio Fertilisasi merupakan peristiwa meleburnya gamet jantan (sperma)

dengan gamet betina (ovum) menghasilkan zigot. Pada peristiwa ini, sel telur

hanya akan dibuahi oleh satu sel sperma. Dengan fertilisasi, bersatu pula

materi genetik pembawa sifat dari dua individu. Sifat induk jantan akan

berpadu dengan sifat induk betina. Zigot yang terbentuk akan berkembang

menjadi embrio.

Berikut ini adalah tahap-tahap perkembangan embrio.

1. Zigot: hasil peleburan sel kelamin jantan dengan betina.

2. Morula: kumpulan sel berbentuk bola yang merupakan hasil

pembelahan sel secara terus menerus dari zigot.

3. Blastula: kumpulan sel berbentuk bola yang berongga. Rongga ini

disebut blastocoel dan semula berisi cadangan makanan.

4. Gastrula: kumpulan sel yang terdiri dari tiga lapisan (ektoderm,

mesoderm dan endoderm). Ketiga lapisan ini terbentuk dari hasil

migrasi (pengkutuban) sel-sel blastula.

5. Morfogenesis dan organogenesis: Tahap pembentukan organ dan

morfologi tubuh.

Ketika embrio menempel (implantasi) ke rahim, akan terbentuk

plasenta dan tiga sistem membran yang terdiri dari :

a. Amnion: membungkus embrio dan menghasilkan cairan amnion

yang berfungsi melindungi embrio dari benturan.

b. Korion: lapisan tempat terjadinya pertukaran unsur makanan,

limbah metabolisme, antibodi antara ibu dan embrio.

c. Alantois: membran yang menghubungkan embrio dengan ibu,

membran inilah yang kemudian akan membentuk plasenta (tali

pusar).

c. Hormon yang berperan dalam tahapan menstruasi 1. Fase menstruasi: hormon yang

berpengaruh adalah estrogen dan progresteron

yang berfungsi menebalkan endometrium. Saat

menstruasi, hormon ini mengalami reduksi dan

dinding endometrium robek dan meluruh.

2. Fase praovulasi: hormon yang

berperan adalah FSH dan LH yang merangsang

sel-sel folikel menghasilkan hormon estrogen

dan progesteron.

3. Fase ovulasi: Hormon yang

berperan adalah LH (LuthenizingHormon).

4. Fase pascaovulasi: FSH (Folikel

Stimulating Hormon).

d. Hormon kehamilan dan persalinan 1. Estrogen dan progesteron sampai bulan ke-4 untuk menjaga penebalan

dinding uterus dan menjaga kebutuhan zigot.

2. HCG, yang dihasilkan plasenta.

3. Hormon relaksin (dihasilkan plasenta) yang mempengaruhi fleksibilitas

simfisis pubis (tulang kelamin) dan organ lainnya untuk mempermudah

kelahiran.

4. Oksitosin memacu kontraksi uterus untuk melepaskan janin.

e. Prinsip kontrasepsi dalam reproduksi 1. KB susuk, suntik dan pil, bekerja dengan menghambat atau

menghentikan secara hormonal terjadinya ovulasi dengan sintetik

progestin dan estrogen.

2. Diafragma atau spiral (IUD) bagi perempuan untuk menghambat

bertemunya spema dengan ovum secara mekanik, bagi laki-laki

menggunakan kondom.

3. Spermatisida, jeli, buih, atau vaginaldoushe untuk mencegah

bertemunya sperma dan sel telur .

4. Sterilisasi, yaitu vasektomi pada laki-laki (pemotongan saluran sperma)

dan tubektomi pada perempuan (pemutusan saluran telur).

5. Kalender, yaitu hubungan kelamin dilakukan pada waktu hari-hari

dimana wanita sedang tidak dalam masa subur.

5.Penyakit Menular Seksual pada Organ Reproduksi a. Penyakit Menular Seksual (PMS) yang diakibatkan oleh virus

1. AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) adalah penyakit berupa

menurunnya kekebalan tubuh pada penderitanya. Hal ini dikarenakan

limfosit (penghasil antibodi) dihancurkan oleh HIV (Human

Immunideficiency Virus).

Cara penularan HIV melalui:

Hubungan seksual dengan penderita HIV/ AIDS.

Ibu yang menginfeksi janin yang dikandungnya atau lewat ASI.

Jarum suntik yang tidak steril dan digunakan secara bergantian

(narkoba).

Transfusi darah yang tercemar virus HIV.

Lembar Penilaian Observasi Motivasi Belajar Siswa

Dengan Model PembelajaranKooperatif Tipe Team Games Tournament

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas : XI (Sebelas)

Berilah tanda (√) pada pilihan ya atau tidak sesuai dengan aspek yang diamati!

Kriteria penilaian: 4 =sangat baik, 3=baik, 2=cukup, 1=kurang

No

item

Aspek yang diamati

Skor Jumlah

1 Jumlah siswa yang hadir 1 2 3 4

2 Antusias belajar siswa 1 2 3 4

3 Menyimak penjelasan guru 1 2 3 4

4 Mengikuti pembelajaran dengan

memperhatikan teks pada Team Games

Tournament dan gambar

1 2 3 4

5 Mengajukan pertanyaan pada guru 1 2 3 4

6 Keberanian untuk mengemukakan pendapat 1 2 3 4

7 Menanggapi jawaban temannya 1 2 3 4

8 Menjawab pertanyaan temannya 1 2 3 4

9 Menjawab pertanyaan guru 1 2 3 4

10 Bekerjasama menyelesaikan tugas 1 2 3 4

11 Berkonsentrasi saat guru menjelaskan materi di

depan kelas

1 2 3 4

12 Bersemangat memperhatikan guru mengajar 1 2 3 4

13 Saat belajar materi yang sulit saya akan tetap

mengikuti pembelajaran

1 2 3 4

14 Mendapatkan cara pemecahan terbaik terhadap

soal yang saya hadapi

1 2 3 4

15 Mencapai hasil belajar yang tinggi dalam

belajar merupakan target dalam belajar

1 2 3 4

16 Menyimak penjelasan guru dari awal sampai

akhir pelajaran

1 2 3 4

17 Duduk paling depan dalam belajar karena saya

ingin lebih berkonsentrasi lagi

1 2 3 4

18 Senang dalam menyelesaikan tugas karena itu

sebagai alasan saya untuk belajar

1 2 3 4

19 Tidak cepat putus asa ketika mengalami 1 2 3 4

kesulitan dalam belajar

20 Tidak pernah izin keluar selama belajar 1 2 3 4

21 Mengisi jam pelajaran yang kosong dengan

mengulang materi yang sudah dibahas

sebelumnya.

1 2 3 4

22 Merasa rugi jika tidak masuk dalam belajar 1 2 3 4

23 Melakukan diskusi dengan tanggungjawab,

penuh keyakinan dan bersemangat.

1 2 3 4

24 Mempresentasikan hasil diskusi bersama

temannya

1 2 3 4

25 Menulis (mencatat) materi yang penting 1 2 3 4

26 Melaksanakan kegiatan berdasarkan perintah

guru

1 2 3 4

27 Mengikuti pelajaran sampai akhir 1 2 3 4

28 Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru 1 2 3 4

Nilai Total

Nilai Rata-Rata

Komentar dari hasil pengamatan:

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

Kesimpulan :

Lembar penilaian observasi ini dinyatakan*) :

7. Layak diuji cobakan di lapangan tanpa revisi

8. Layak diuji cobakan di lapangan dengan revisi

9. Tidaklayakdiuji cobakan di lapangan

*)lingkari salah satu

Demikianlah lembar penilaian observasi ini saya isi dengan sebenarnya, tanpa

ada pengaruh dar pihak lain.

Jambi,

Validator,

Yusmarni, M. Pd

NIP. 196904221995032001

Hasil Penilaian Observasi Motivasi Belajar Siswa

Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas : XI (Sebelas)

Berilah tanda (√) pada pilihan ya atau tidak sesuai dengan aspek yang diamati!

Kriteria penilaian: 4 =sangat baik, 3=baik, 2=cukup, 1=kurang

No

item

Aspek yang diamati

Skor Pertemuan

I

Pertemuan II

1 Jumlah siswa yang hadir 1 2 3 4

2 Antusias belajar siswa 1 2 3 4

3 Menyimak penjelasan guru 1 2 3 4

4 Mengikuti pembelajaran dengan

memperhatikan teks pada Team

Games Tournament dan gambar

1 2 3 4

5 Mengajukan pertanyaan pada guru 1 2 3 4

6 Keberanian untuk mengemukakan

pendapat

1 2 3 4

7 Menanggapi jawaban temannya 1 2 3 4

8 Menjawab pertanyaan temannya 1 2 3 4

9 Menjawab pertanyaan guru 1 2 3 4

10 Bekerjasama menyelesaikan tugas 1 2 3 4

11 Berkonsentrasi saat guru

menjelaskan materi di depan kelas

1 2 3 4

12 Bersemangat memperhatikan guru

mengajar

1 2 3 4

13 Saat belajar materi yang sulit saya

akan tetap mengikuti pembelajaran

1 2 3 4

14 Mendapatkan cara pemecahan

terbaik terhadap soal yang saya

hadapi

1 2 3 4

15 Mencapai hasil belajar yang tinggi dalam belajar merupakan target

dalam belajar

1 2 3 4

16 Menyimak penjelasan guru dari

awal sampai akhir pelajaran

1 2 3 4

17 Duduk paling depan dalam belajar

karena saya ingin lebih

berkonsentrasi lagi

1 2 3 4

18 Senang dalam menyelesaikan tugas karena itu sebagai alasan saya

untuk belajar

1 2 3 4

19 Tidak cepat putus asa ketika

mengalami kesulitan dalam belajar

1 2 3 4

20 Tidak pernah izin keluar selama

belajar

1 2 3 4

21 Mengisi jam pelajaran yang kosong

dengan mengulang materi yang

sudah dibahas sebelumnya.

1 2 3 4

22 Merasa rugi jika tidak masuk dalam

belajar

1 2 3 4

23 Melakukan diskusi dengan

tanggungjawab, penuh keyakinan

dan bersemangat.

1 2 3 4

24 Mempresentasikan hasil diskusi

bersama temannya

1 2 3 4

25 Menulis (mencatat) materi yang

penting

1 2 3 4

26 Melaksanakan kegiatan

berdasarkan perintah guru

1 2 3 4

27 Mengikuti pelajaran sampai akhir 1 2 3 4

28 Membuat kesimpulan dengan

bimbingan guru

1 2 3 4

Nilai Total

Nilai Rata-Rata

Komentar dari hasil pengamatan:

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

Kesimpulan :

Lembar Penilaian observasi ini dinyatakan*) :

4. Layak diuji cobakan di lapangan tanpa revisi

5. Layak diuji cobakan di lapangan dengan revisi

6. Tidak layak diuji cobakan di lapangan

*)lingkari salah satu

Demikianlah lembar penilaian observasi ini saya isi dengan sebenarnya, tanpa

ada pengaruh dari pihak lain.

Jambi,

Validator,

Yusmarni, M. Pd

NIP. 196904221995032001