Peningkatan hasil belajar siswa melalui penerapan pembelajaran kooperatif tipe examples non examples

68
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI MENULIS SURAT SISWA KELAS XII SMK PENERBANGAN ACEH TAHUN AJARAN 2012/2013 Laporan Penelitian Tindakan Kelas Oleh Hj. Nuriaman, S.Pd NIP. 196609221992032014 DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA SMK PENERBANGAN ACEH 2013

Transcript of Peningkatan hasil belajar siswa melalui penerapan pembelajaran kooperatif tipe examples non examples

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI MENULIS SURAT SISWA KELAS XII SMK PENERBANGAN ACEH

TAHUN AJARAN 2012/2013

Laporan Penelitian Tindakan Kelas

Oleh

Hj. Nuriaman, S.Pd NIP. 196609221992032014

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA SMK PENERBANGAN ACEH

2013

LEMBARAN PENGESAHAN

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI MENULIS SURAT

SISWA KELAS XII SMK PENERBANGAN ACEH TAHUN AJARAN 2012/2013

Disusun oleh:

Hj. Nuriaman, S.Pd NIP. 196609221992032014

Guru SMk Penerbangan Aceh

Mengetahui Pengelola Pustaka

SMK Penerbangan Aceh

NIP.

Mengesahkan Kepala SMK Penerbangan Aceh

Ferynaldy, S.Pd, M.Pd

NIP.197108032000121001

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ………………………………………………….... i DAFTAR ISI …………………………………………………………….. ii ABSTRAK ………………………………………………………………. iii DAFTAR TABEL ……………………………………………………….. iv DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………….. v BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah …………………………………..... 1 1.2 Rumusan Masalah ………………………………………...... 3 1.3 Tujuan Penelitian …………………………………………... 3 1.4 Manfaat Penelitian ……………………………………….…. 4

BAB II LANDASAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Landasan Teoritis ................................................................ 5 2.2 Kerangka Berpikir ................................................................. 25 2.3 Hipotesis Tindakan ................................................................ 25

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Setting Penelitian .................................................................. 26 3.2 Subjek Penelitian .................................................................. 26 3.3 Sumber Data …...................................................................... 26 3.4 Teknik dan Alat Pengumpulan Data .................................... 27 3.5 Validasi Data......................................................................... 28 3.6 Analisis Data ........................................................................ 28 3.7 Indikator Ketercapaian ......................................................... 29 3.8 Prosedur Penelitian ............................................................... 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian …………………………………………… 32 4.2 Pembahasan ……………………………………………….. 42

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ……………………………………………….. 44 5.2 Saran ………………………………………………………. 44

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN ’

i

ABSTRAK

Penelitian tindakan kelas ini beranjak dari rumusan masalah apakah dengan menerapkan model cooperative examples non examples sebagai model pembelajaran dapat ditingkatkan hasil belajr pada materi Menulis Surat dan aktivitas belajar di kelas XII SMK Penerbangan Aceh. Subjek dari penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas di kelas XII SMK Penerbangan Aceh yang berjumlah 29 orang siswa. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini yaitu bulan januari sampai dengan April 2013. Instrumen penelitian adalah tes dan lembaran observasi. Analisis data dengan menggunakan statistik persentase. Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata yang dicapai siswa kelas di kelas XII SMK Penerbangan Aceh siklus pertama adalah 67 dengan ketuntasan belajar 72,33%. Nilai rata-rata yang dicapai siswa kelas di kelas XII SMK Penerbangan Aceh siklus II adalah 70,07 dengan ketuntasan belajar 86,67%. Aktivitas siswa pada siklus 1 kurang aktif, sedangkan pada siklus 2 cukup aktif. Kemampuan guru pada siklus 1 kurang mampu sedangkan pada siklus 2 mengalami peningkatan menjadi mampu. Simpulan hasil penelitian adalah (1) penerapan model pembelajaran kooperatif tipe examples non examples dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas di kelas XII SMK Penerbangan Aceh. (2) penerapan model pembelajaran kooperatif tipe examples non examples dapat meningkatkan aktivitas siswa kelas di kelas XII SMK Penerbangan Aceh. (3) penerapan moodel pembelajaran kooperatif tipe examples non examples dapat meningkatkan kemampuan guru dalam mengelola proses pembelajaran.

Kata kunci : model cooperative examples non example, hasil belajar, menulis surat

ii

DAFTAR TABEL Tabel 4.1 Nilai Tes Siswa kelas XII SMK Penerbangan Aceh Siklus I ...................................................................................... 36 Tabel 4.2 Aktivitas Siswa kelas XII SMK Penerbangan Aceh Dalam Belajar Siklus I .......................................................................... 38 Tabel 4.3 Hasil Observasi Kemampuan Guru Melaksanakan Pembelajaran Pada Siklus I....................................................... 39 Tabel 4.4 Nilai Tes Siswa Kelas XII SMK Penerbangan Aceh Siklus II..................................................................................... ... 40 Tabel 4.5 Aktivitas Siswa Kelas XII SMK Penerbangan Aceh Dalam Belajar Siklus II......................................................................... 41 Tabel 4.6 Hasil Observasi Kemampuan Guru Melaksanakan Pembelajaran Pada Siklus II...................................................... 41

iii

DAFTAR LAMPIRAN 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus 1.............................. 46

2. Rubrik Penilaian Menulis Surat Resmi ............................................... 47

3. Lembaran Kerja Siswa Siklus 1............................................................. 48

4. Lembaran Kerja Siswa Siklus 2............................................................. 49

5. Lembaran Observasi Aktivitas Guru Siklus 1........................................ 50

6. Lembaran Observasi Aktivitas Guru Siklus 2........................................ 51

7. Lembaran Observasi Aktivitas Siswa Siklus 1...................................... 52

8. Lembaran Observasi Aktivitas Siswa Siklus 2...................................... 53

9. Tes Hasil Belajar Siklus 1...................................................................... 54

10.Tes Hasil Belajar Siklus 2..................................................................... 55

11.Hasil Tes Siklus 1................................................................................. 56

12.Hasil Tes Siklus 1................................................................................. 57

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Esa karena

atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, laporan penelitian tindakan kelas ini

dapat kami selesaikan dengan baik. Laporan penelitian tindakan kelas ini

disajikan dengan bahasa sederhana sehingga pembaca dapat mempelajari dan

memahaminya secara mudah. Selain dari pada itu, laporan penelitian tindakan

kelas ini dilengkapi dengan lampiran-lampiran yang mendukung sebuah

laporan.

Kehadiran laporan ini tentu tak lepas dari dukungan berbagai pihak,

khususnya kepala sekolah dan guru-guru SMK Penerbangan Aceh. Terima

kasih kepada guru pengamat yang telah banyak memberikan masukkan kepada

penulis saat melakukan tindakan kelas.

Akhir kata, penulis berharap laporan penelitian tindakan kelas ini dapat

berguna dan memenuhi harapan kita semua, khususnya bagi kenaikan pangkat

penulis. Amin.

Banda Aceh, 25 April 2013

Peneliti, Hj. Nuriaman, S.Pd

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai

edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan siswa. Interaksi yang

bernilai edukatif dikarenakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan diarahkan

untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelum pembelajaran dimulai

melalui rencana pelaksanaan pembelajaran.

Tidak semua pembelajaran yang dilakukan dapat mencapai tujuan yang

ditetapkan. Banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam menguasai materi

pelajaran yang disampaikan oleh guru. Kesulitan ini dikarenakan siswa bukan

hanya sekedar individu, tetapi muridjuga sebagai makhluk sosial dengan latar

belakang yang berlainan.

Salah satu konsep pada pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas XII SMK

penerbangan Aceh yaitu Menulis Surat sering menjadi hambatan sehingga proses

pembelajaran tidak dapat berjalan dengan baik. Hal ini tentu saja berdampak pada

hasil belajar yang dicapai siswa. Melalui evaluasi yang dilakukan diketahui bahwa

ketuntasan belajar siswa kelas XII hanya 50% dengan nilai rata-rata masih di

bawah nilai KKM. Akibatnya guru harus melakukan remedial teaching.

Berdasarkan hasil observasi dan diskusi dengan beberapa guru Bahasa

Indonesia di SMK Penerbangan Aceh, rendahnya hasil belajar siswa selama ini

disebabkan karena ketidaktepatan model pembelajaran yang digunakan. Selama ini

2

proses pembelajaran yang dilakukan dengan menjelaskan materi, memberi tugas,

dan memeriksa hasil tugas siswa. Pembelajaran yang dilakukan tidak mampu

memberikan kesan belajar yang baik. Selain dari pada itu aktivitas siswa dalam

belajar juga masih rendah. Akibatnya suasana kelas terasa pasif. Sardiman

(2005:23) menyatakan bahwa ”suasana kelas sangat ditentukan oleh guru dalam

mengkondisikan pembelajaran”.

Suasana kelas sangat ditentukan oleh model pembelajaran yang digunakan

guru. Jika model pembelajaran yang digunakan guru mampu mengikutsertakan

siswa belajar, maka suasana kelas akan aktif. Di dalam memilih model

pembelajaran, guru harus memperhatikan kondisi siswa, baik itu jumlah siswa,

motivasi belajar siswa, dan sebagainya.

Salah satu model yang akan digunakan dalam pembelajaran Bahasa

indonesia dalam materi Menulis Surat adalah model cooperative examples non

examples. Hasil analisis bahan yang telah dilakukan peneliti, model cooperative

examples non examples memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan model

pembelajaran konvensional, di antaranya adalah memberikan pengetahuan kepada

siswa untuk membedakan contoh yang benar dan contoh yang salah.

Penerepan model cooperative examples non examples diharapkan dapat

membantu siswa untuk lebih memahami serta memperoleh gambaran yang lebih

kongkrit tentang materi Menulis Surat, sehingga meningkatkan pemahaman siswa

terhadap materi pelajaran. Selain itu, model cooperative examples non examples

dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar, dan dapat mengurangi sikap guru

yang cencerung berceramah.

3

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini

sebagai berikut :

1. Apakah dengan menerapkan model cooperative examples non examples sebagai

model pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi

Menulis Surat di kelas XII SMK Penerbangan Aceh?

2. Apakah dengan menerapkan model cooperative examples non examples sebagai

model pembelajaran dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada materi

Menulis Surat di kelas XII SMK Penerbangan Aceh?

3. Bagaimanakah kemampuan guru dalam mengelola proses pembelajaran dengan

model cooperative examples non examples?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan penelitian ini

adalah.

1. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Menulis Surat di kelas XII

SMK Penerbangan Aceh.

2. Untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada materi Menulis Surat di kelas

XII SMK Penerbangan Aceh dengan menerapkan model cooperative examples

non examples.

3. Untuk mengetahui kemampuan guru dalam mengelola proses pembelajaran

dengan model cooperative examples non examples.

4

1.4 Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian tindakan kelas ini dapat memberikan informasi bahwa untuk

meningkatkan hasil belajar siswa pada pada materi Menulis Surat di kelas XII

SMK Penerbangan Aceh dapat dilakukan dengan menerapkan model

cooperative examples non examples.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

a. Sekolah

Menjadi pemotivasi dalam upaya mengembangkan profesionalisme guru,

terutama dalam menyelenggaran proses pembelajaran yang bermakna,

kreatif dan inovatif.

b. Guru

1) Meningkatkan kualitas pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran yang sesuai.

2) Menciptakan suasana pembelajaran yang menarik dan menyenangkan

bagi siswa.

c. Siswa

1) Meningkatkan hasil belajar siswa

2) Meningkatkan aktivitas siswa

3) Meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pada materi Menulis

Surat di kelas XII SMK Penerbangan Aceh

5

BAB II

LANDASAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

2.1 Landasan Teoritis

2.1.1 Pengertian Model Kooperatif

Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran di mana

siswabelajar dalam kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan yang

berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap anggota saling bekerjasama

dan membantu untuk memahami suatu bahan pembelajaran, dan belajar dipandang

belum selesai jika ada anggota kelompok belum menguasai bahan pembelajaran.

Slavin (dalam Johar, 2007:218) menyatakan model pembelajaran kooperatif

merupakan pembelajaran dengan penekanan pada aspek sosial dan mengguna-kan

kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 3-4 orang siswa yang sederajat tapi

berkemampuan heterogen. Lundgen (dalam Nur, 2002:23) menyatakan unsur-unsur

dasar model pembelajaran kooperatif adalah:

a. Para siswa harus memiliki persepsi bahwa mereka senasib

sepenanggungan.

b. Para siswa memiliki tanggung jawab terhadap siswalain dalam

kelompoknya, di samping tanggung jawab terhadap diri sendiri.

c. Para siswa harus berpandangan bahwa mereka semua meliki tujuan yang

sama.

d. Para siswa harus membagi tugas dan tanggung jawab sama besarnya di

antara para anggota kelompok.

6

e. Para siswa akan diberi satu evaluasi atau penghargaan yang akan ikut

berpengaruh terhadap evaluasi seluruh anggota kelompok.

f. Para siswa berbagi kepemimpinan sementara mereka memiliki

ketrampilan bekerja sama selama belajar

g. Para siswa akan diminta mempertanggung jawabkan secara individual

materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat dijelaskan bahwa model pembelajaran

kooperatif mengandung arti pembelajaran yang mengaktifkan semua kelompok.

Pada diri siswa harus tertanam prinsip bahwa mereka satu tim yang memiliki

tanggung jawab senasib sepenanggungan, karena menyelesaikan tugas kelompok

bukan merupakan tanggung jawab perorangan tetapi tanggung jawab kelompok

sehingga setiap kelompok mengambil peran dalam kelompoknya. Selain siswa

bertanggung jawab pada dirinya sendiri, juga bertanggung jawab terhadap

kelompoknya dalam membelajarkan temannya. Adapun langkah-langkah

pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut.

Tabel 2.1 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tahap Sintaks Kegiatan Guru

1 Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa

Guru menyampaikan semua tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar

2 Menyajikan informasi Guru menyajikan informasi kepada siswa baik dengan peragaan atau teks

3 Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar

Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan perubahan efesien

7

4 Membimbing kelompok bekerja dan belajar

Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas

5 Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya

6 Memberikan penghargaan Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar siswadan kelompok

Sumber: Johar, 2007:222

Berdasarkan tabel di atas jelaslah bahwa model pembelajaran kooperatif ada

enam tahapan yang harus dipenuhi.Tahapan-tahapan tersebut dimulai dari

pendahuluan sampai dengan penutup pembelajaran. Oleh karena itu model

pembelajaran kooperatif ada beberapa unsur yang harus diperhatikan. Johar

(2007:219) menyatakan manfaat model pembelajaran kooperatif adalah:

a. Meningkatkan pencurahan waktu pada tugas b. Meningkatkan rasa harga diri c. Memperbaiki sikap terhadap mata pelajaran, guru dan sekolah d. memperbaiki kehadiran e. Saling memahami adanya perbedaan individu f. Mengurangi konflik antar pribadi g. Mengurangi sikap apatis h. Memperdalam pemahaman i. Meningkatkan motivasi j. Meningkatkan hasil belajar Berdasarkan pendapat di atas model pembelajaran kooperatif membawa

keuntungan bagi siswa. Di antara keuntungan yang dapat diambil dari model

pembelajaran kooperatif siswaaktif membantu dan mendorong semangat untuk

sama-sama berhasil. Aktif berperan sebagai tutor sebaya untuk lebih meningkatkan

keberhasilan kelompok. Interaksi antar siswa seiring dengan peningkatan

kemampuan mereka dalam berpendapat, interaksi ini membantu siswa

8

2.1.2 Model Kooperatif Examples Non Examples

Model pembelajaran kooperatif tipe examples non examples merupakan

model pembelajaran kooperatif. Sebagai salah satu model pembelajaran kooperatif,

model pembelajaran kooperatif tipe examples non examples mempunyai sintaks.

Sintak dari pembelajaran dengan model kooperatif tipe examples non examples

mengikuti sintak pembelajaran kooperatif secara umum.

Adapun sintaks dari model pembelajaran tipe examples non examples

adalah:

a. menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa b. menyajikan informasi c. mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok belajar d. membimbing kelompok bekerja dan belajar e. melakukan evaluasi f. memberikan penghargaan (Wasis, 2004:14)

Berdasarkan pendapat di atas, jelas bahwa pembelajaran dengan model

pembelajaran kooperatif tipe examples non examples dimulai dengan penyampaian

tujuan dan memotivasi siswa. Setelah itu guru menjelaskan materi secara singkat

kepada siswa. Setelah penjelasan, guru membentuk kelompok-kelompok belajar

siswa untuk berdiskusi. Saat siswa bekerja dalam kelompok, guru melakukan

bimbingan pada kelompok-kelompok yang memerlukan bantuan. Kemudian guru

melakukan evaluasi belajar.

Adapun langkah-langkah pembelajaran dengan model pembelajaran

kooperatif tipe examples non examples adalah di awal pembelajaran guru

menyampaikan kompetensi atau tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Kegiatan

inti dari pembelajaran adalah guru menunjukkan gambar gambar-gambar sesuai

9

dengan tujuan pembelajaran, guru menempelkan gambar di papan tulis atau

ditayangkan melalui OHP/infokus, guru memberi petunjuk dan memberi

kesempatan pada siswauntuk memperhatikan/menganalisia gambar, melalui diskusi

kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat pada

kertas, tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya, mulai dari

komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai dengan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai. Diakhir pembelajaran siswa dibimbing guru

membuat kesimpulan pembelajaran

2.1.3 Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMK

Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) merupakan standar

minimum yang secara nasional harus dicapai oleh peserta didik dan menjadi acuan

dalam pengembangan kurikulum di setiap satuan pendidikan. Pencapaian SK dan

KD didasarkan pada pemberdayaan peserta didik untuk membangun kemampuan,

bekerja ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang difasilitasi oleh guru.

Materi Menulis Surat diajarkan di kelas XII SMK penerbangan Aceh dengan

harapan agar siswa SMK Penerbangan Aceh dapat membuat Surat lamaran

pekerjaan dan surat niaga. Adapun indikator materi Menulis Surat adalah:

(a) Mampu memahami ciri-ciri surat: jenis surat, struktur surat, dan dasar-dasar

komposisi surat-menyurat

(b) Mampu mengidentifikasi menurut ciri-ciri surat

(c) Mampu mengenal surat-surat resmi: surat pemberitahuan, surat edaran, dan

surat undangan

10

(d) Mampu mengidentifikasi surat niaga: surat penawaran, surat pesanan, dan surat

perjanjian

(e) Mampu membuat surat resmi dan surat niaga

(f) Mampu memahami penyusunan surat lamaran

(g) Mampu memahami penulisan riwayat hidup dan surat lamaran via e-mail

(h) Mampu menulis surat lamaran dari iklan

Tujuan pembelajaran materi Menulis Surat di kelas XII SMK Penerbangan Aceh

adalah agar peserta didik dapat :

(a) Mengenal beragam jenis-jenis surat

(b) Memahami ciri-ciri surat resmi dan surat niaga

(c) Menulis beragam surat resmi dan surat niaga berkaitan dengan kewirausahaan

(d) Menulis surat lamaran pekerjaan

Kegiatan pembelajaran pada Materi Menulis Surat yang dilakukan di kelas XII

SMK Penerbangan Aceh adalah :

(a) Siswa diajak memahami jenis-jenis kata surat serta pemakaiannya

(b) Siswa memahami struktur surat dan hal-hal yang harus diperhatikan

dalam surat-menyurat

(c) Siswa berlatih mengidentifikasi ciri-ciri surat

(d) Siswa memahami surat-surat resmi

(e) Siswa memahami surat pemberitahuan, surat edaran, dan surat undangan

(f) Siswa memahami surat-surat niaga

(g) Siswa memahami surat penawaran, surat pesanan, dan surat perjanjian

(h) Siswa memahami penyusunan surat lamaran

(i) Siswa memahami teknik penulisan riwayat hidup

11

2.1.4 Pengertian Hasil Belajar

Perbuatan belajar atau proses belajar yang dilewati siswapada suatu saat

akan mendatangkan prestasi. Hasil belajar biasanya diacukan pada tercapainya

tujuan belajar. Dalam kaitan ini tujuan belajar bertolak dari apa yang ingin diubah

oleh guru setelah melaksanakan proses belajar mengajar. Nurkancana (2002:182)

menyatakan hasil belajar adalah kecakapan aktual yang telah dimiliki oleh

siswasetelah memperoleh kesempatan untuk mempelajari suatu materi tertentu.

Winkel (2001:162) menyatakan hasil belajar adalah sebagai bukti usaha yang telah

dicapai. Hamzah (2008:213) menyatakan hasil belajar adalah perubahan perilaku

yang relatif menetap dalam diri seseorang sebagai akibat dari interaksi seseorang

dengan lingkungannya. Hasil belajar memiliki beberapa ranah atau kategori dan

secara umum merujuk kepada aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan.

Hasil belajar siswayang tampak dalam sejumlah kemampuan atau

kompetensi setelah melewati kegiatan belajar mengajar sering hanya dinilai dari

aspek kognitif saja. Hamzah (2008:220) hasil belajar dapat dilihat dari

ketrampilan intelektual atau intellectual skills, informasi verbal atau verbal

information, strategi kognitif atau cognitive strategies, keterampilan motorik atau

motorik skills, dan sikap atau attitudes.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah

pencapaian siswaterhadap kegiatan belajar yang telah diikutinya. Hasil belajar tidak

hanya sebatas menguasai materi pelajaran, akan tetapi terkandung di dalamnya

keterampilan dan perubahan sikap. Jika hasil belajar yang hanya dipandang dari

12

segi pemahaman materi, maka hasil belajar yang dicapai siswabelum sempurna

sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Adakalanya hasil belajar yang dicapai siswa hanya menguasai materi

pelajaran yang disampaikan. Adakalanya hasil belajar hanya mampu menguasai

keterampilan tertentu, dan adakalanya hasil belajar hanya mempengaruhi perubahan

sikap siswa.

2.1.5 Materi Menulis Surat

Surat adalah salah satu sarana komunikasi tertulis untuk menyampaikan pesan

dari satu pihak ke pihak lain baik itu secara perorangan atau organisasi (kelompok).

Sebagai salah satu bentuk komunikasi tertulis, surat mempunyai unsur yang terlibat di

dalamnya, yaitu:

1. Pengirim, yaitu orang atau organisasi yang menyampaikan pesan.

2. Pesan, yaitu isi surat berupa informasi, instruksi, gagasan, atau perasaan

pengirimnya.

3. Penerima, yaitu orang atau organisasi yang menerima pesan

4. Saluran, yaitu bagaimana pesan tersebut diformulasikan dalam ragam bahasa

tulis dan disajikan dalam format yang sesuai dengan keperluan.

Surat mempunyai banyak fungsi, maka dapat dikelompokkan atau digolongkan

menurut jenisnya, yaitu:

a. Menurut kepentingan dan pengirimnya

13

• Surat pribadi, yaitu dikirimkan sesorang kepada orang lain atau kepada

organisasi/lembaga. Kalau surat ditujukan kepada teman atau keluarga, format

penulisan dan bahasa relatif bebas. Akan tetapi bila ditujukan kepada organisasi

atau lembaga maka bentuk dan bahasa yang digunakan harus resmi, misalkan

surat lamaran keja, pengaduan, pengajuan mutasi, kenaikan pangkat, dsb.

• Surat dinas, yaitu digunakan instansi pemerintah untuk kepentingan administrasi

pemerintahan.

• Surat niaga, yaitu dipergunakan oleh perusahaan atau badan usaha.

• Surat sosial, yaitu digunakan oleh organisasi kemasyarakatan yang bersifat

nonprofit.

b. Menurut isinya

Surat dapat dikelompokkan menjadi pemberitahuan, keputusan, pemerintah,

panggilan, perjanjian, laporan, pengantar, peringatan, penawaran, pesanan, undangan

dan lamaran pekerjaan.

c. Menurut sifatnya

• Biasa yaitu isi dapat diketahui oleh orang lain selain yang dituju.

• Terbatas (konfidensial) yaitu isi hanya boleh diketahui oleh kalangan tertentu

yang terkait saja.

• Rahasia yaitu isinya hanya boleh diketahui oleh orang yang dituju.

d. Berdasarkan banyaknya sasaran

Surat dapat dikelompokkan menjadi biasa, edaran dan pengumuman.

e. Berdasarkan tingkat kepentingan penyelesaiannya

Surat terbagi atas biasa, kilat dan kilat khusus.

14

f. Berdasarkan wujudnya

Surat terbagi atas bersampul, kartu pos, warkat pos, telegram, teleks, faksimile,

memo dan nota.

g. Berdasarkan ruang lingkup sasarannya

Surat terbagi atas intern dan ekstern.

Kemajuan teknologi saat memberi alternatif dalam penyampaian pesan melalui

internet seperti email maupun handpone lewat SMS. Namun surat konvensional tetap

mempunyai arti penting sebagai bukti tertulis untuk berbagai keperluan. Sehingga jika

terjadi sesuatu (misalnya kekeliruan), surat dapat dijadikan acuan. Misalnya pada surat-

surat perjanjian, surat waris dan sebagainya. Segala jenis surat juga dapat diarsipkan

untuk kepentingan lain kelak di kemudian hari.

Bagian-bagian surat secara umum, yakni:

- Kepala surat,

- Tempat, tanggal surat,

- Nomor,

- Lampiran,

- Hal,

- Alamat surat,

- Salam pembuka,

- Isi surat,

- Salam penutup,

- Nama pengirim

- Tembusan dan inisial

15

a. Kepala Surat

Kepala surat sering pula disebut kop surat. Fungsi dari kepala surat adalah

sebagai identitas diri bagi instansi yang bersangkutan, yakni meliputi:

- Nama instansi,

- Lambang atau logo,

- Alamat,

- Kode pos,

- Nomor telepon,

- Nomor faksimile atau email

Contoh kepala surat:

SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) BINA LINGKUNGAN

Jalan Budi Pekerti 52, Kebun Randu, Surabaya Telepon (021) 3537123

Fax (021) 3537124

b. Tempat, tanggal surat

Tempat dan tanggal surat merupakan keterangan yang menjelaskan lokasi dan

waktu ditulisnya surat. Namun, apabila lokasi penulisan sudah dinyatakan dalam kepala

surat, maka hal itu tidak perlu disebutkan lagi. Contoh tempat, dan tanggal surat:

Jakarta, 17 Januari 2011

Bandung, 27 September 2010

10 November 2009

16

26 April 2008

c. Nomor surat

Fungsi dari penomoran surat adalah untuk mempermudah dalam pengarsipan.

- Nomor surat meliputi hal-hal berikut:

- Nomor urut penulisan surat

- Kode surat

- Bulan

- Tahun

Contoh nomor surat:

Nomor : 026/D2/X/2010

Nomor : 121/OSIS/VI/2011

D. Lampiran

Melampirkan berarti menyertakan sesuatu dengan yang lain. Lampiran

merupakan penjelas atas jumlah dokumen yang disertakan dalam surat tersebut.

Contoh lampiran:

Lampiran : satu lembar

Lampiran : tiga lembar

e. Hal

17

Hal surat berarti soal atau perkara yang dibicarakan dalam surat

Penulisan hal dengan perihal atau hal/perihal itu tidak tepat. Contoh hal:

Hal : Penataran guru Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris angkatan 2009/2010

Hal : Undangan rapat OSIS

Hal : Permohonan izin Cerdas Cermat

f. Alamat surat

Ada dua macam alamat, yaitu (a) alamat luar dan (b) alamat dalam.

(a) Alamat luar adalah alamat yang ditulis pada sampul surat. Alamat luar

berfungsi sebagai penunjuk bagi kurir dalam menyampaikan surat itu.

Contoh alamat luar:

Kepada

Yth. Rektor Universitas Negeri Sempurna

Jalan Ketintang 21

Banda Aceh

(b) Alamat dalam adalah alamat yang ditulis langsung pada kertas surat . Fungsi

dari alamat dalam adaah sebagai pengontrol bagi penerima surat, bahwa dirinyalah

yang berhak menerima surat itu. Penulisan alamat dalam surat hampir sama dengan

alamat luar, hnya saja tidak memakai kata kepada.

Contoh alamat dalam:

Yth. Ketua Panitia Lomba Tingkat Nasional

Penulisan Resensi dan Opini Tahun 2010—2011

Jalan Kebun Nanas Selatan 212

Jakarta Timur

18

g. Salam pembuka

Salam pembuka yang lazim digunakan dalam surat pribadi. Penulisan salam

pembuka dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda koma. Contoh salam

pembuka:

Dengan hormat,

Assalamualaikum Wr. Wb.,

Salam sejahtera,

h. Isi Surat

Isi surat merupakan bagian terpenting dari keseluruhan bagian surat. Secara

umum isi surat dinas terbagi atas tiga bagian, yakni :

(a) Alinea pembuka

Alinea pembuka berfungsi sebagai pengantar atas pokok persoalan yang hendak

disampaikan. Walaupun disebut alinea, sesungguhnya bagian ini umumnya terdiri dari

satu kalimat. Bagian pembuka ini ditandai dengan kata-kata seperti dengan ini, bersama

ini, atau berkenaan dengan. Contoh alinea pembuka:

Dengan ini kami beritahukan bahwa …..

Dengan ini kami menyatakan bahwa …..

Dengan ini saya kirimkan kepada Bapak …..

Berdasarkan surat edaran ….., kami minta saudara untuk …..

Berkenaan surat Saudara nomor ……, dengan ini saya beritahukan bahwa ……

19

Namun terkadang penulis mengabaikan bagian ini. Penulis langsung menuju pada

alinea isi. Contoh alinea pembuka

Kami beritahukan kepada Saudara bahwa pada tanggal 16 Juni 2011, semua

kepala bagian harus melakukan rapat anggaran. Oleh karena itu …… Ketua Jurusan

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FPBS, Universitas Pendidikan Indonesia,

memberikan tugas kepada …..

(b) Alinea isi

Alinea ini merupakan tempat menampung maksud-maksud pokok dari penulis

surat. Karena itu bagian isi dapat berupa lebih dari satu alinea bila maksud penulis itu

terdiri atas dua atau lebih. Alinea ini harus berkaitan dengan alinea pembuka. Contoh

alinea isi:

Sehubungan dengan hal di atas ……

Berkenaan dengan hal tersebut di atas …..

Berkaitan dengan hal itu ….

(c) Alinea penutup.

Alinea penutup umumnya berisi ucapan terima kasih atau ungkapan pengharapan.

Contoh alinea penutup:

Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Kami ucapkan terima kasih atas kehadiran Bapak/Ibu dalam acara kami.

Besar harapan kami akan kehadiran Bapak/Ibu pada acara itu.

i. Salam penutup

20

Salam penutup digunakan untuk mengakhiri alinea surat Tata cara penulisan

salam penutup hampir sama dengan salam pembuka, yakni diawali dengan huruf

capital dan diakhiri dengan tanda koma. Contoh salam penutup:

Hormat saya,

Hormat kami,

Wassalamualaikum Wr. Wb.

j. Nama jelas pengirim dan tanda tangan

Pengirim surat adalah pihak yang menulis atau menyampaikan surat. Dalam surat

dinas akan lebih baik apabila nama pengirim dilengkapi identitas diri kedinasan, yaitu

jabatan, nomor induk pegawai, dan cap dinas. Contoh nama jelas pengirim dan tanda

tangan:

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi,

Ttd.

Satryo Soemantri Brodjonegoro

NIP 130889802

k. Tembusan

Penulisan bagian ini berfungsi untuk menjelaskan pihak atau instansi lain yang

mendapat surat tersebut. Contoh tembusan:

Tembusan:

Dirjen Dikti

Karokerslugri Depdiknas

Kasubdit KPT Dit PPTK & KPT

21

l. Inisial

Pada bagian kiri bawah surat dinas sering dijumpai tanda singkatan atau inisial,

misalnya Jk/AJ. Inisial tersebut merupakan singkatan nama pengonsep atau pengetik

surat. Pencantuman inisial tersebut terkadang dianggap penting sebagai tanda pengenal

bisa suatu saat ada pihak-pihak tertentu yang memerlukannya.

Adapun Ciri-ciri Surat Resmi adalah sebagai berikut:

(a) Menggunakan Bahasa Baku

(b) Terdapat Kop Surat

(c) Tanggal Surat alamat tujuan

(d) Memiliki Nomor Pengarsipan

(e) Hal, yaitu pemberitahuan mengenai isi surat

(f) Harus ditandatangani dan dibubuhi stempel instansi/badan.perusahaan

(g) Terdapat Tembusan (Bila Perlu)

Contoh Surat Resmi

#Contoh Dari Instansi/sekolah ke individu

SMK Penerbangan Aceh

Jalan Ir. H. Juanda No. 17 Banda Aceh

No. Telp. (0651) 8321798

______________________________________________________________________

Banda Aceh, 10 April 2012

No : 10/SMK Penerbangan Aceh/04/2012

22

Lampiran : -

Perihal : Undangan

Yth.

Orang tua/Wali siswa-siswi kelas XII

SMK Penerbangan Aceh

Dengan hormat,

Dalam rangka meningkatkan pengetahuan para siswa siswi SMK Penerbangan Aceh

Khususnya kelas XII. Maka pada surat kali ini kami selaku badan pendidikan sekolah

kami tercinta, bermaksud mengadakan studi lapangan bagi siswa siswi di luar sekolah.

Adapun acara tersebut akan kami laksanakan pada :

Hari/Tanggal : Jumat, 18 April 2012

Pukul : 09.00 s.d. 14.00

Tempat : Kebun Raya, Bogor

Acara : Penelitian Tumbuhan Langka

Demikian surat pemberitahuan ini kami sampaikan, atas segala perhatian dan

kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.

Kepala Sekolah

SMK Penerbangan Aceh

Ttd,

Ferynaldy, S.Pd, M.Pd

Struktur Kerangka Contoh Surat Lamaran Kerja

23

Struktur dalam pembuatan surat lamaran ini :

1. Tulisan untuk tempat atau tanggal harus jelas

2. Sebuah perusahaan atau pabrik yang ingin anda tuju untuk lamarannya

3. Pembuka atau salam hormat anda kepada mereka

4. Kalimat pengantar atau awalan

5. Tuliskan biodata pribadi anda

6. Informasi pribadi (lebih dalam tentang diri anda) dan pengalaman (pernah bekerja

dimana dan berapa lama) serta skill (kemampuan/kelebihan anda)

7. Harapan anda apabila diterima di sebuah perusahaan itu

8. Kamimat penutup surat

9. Hormat diri anda

10. Tanda tangan

Contoh Surat Lamaran Kerja:

Banda Aceh , 2 Januari 2012

Kepada yth:

Manajemen PT Untu Koplo

Jl. Perintis Kicot No. 69 Daerah Istimewa Yogyakarta

Perihal : Lamaran kerja

Dengan Hormat,

Dari sebuah pemberitaan dari media sosial dan web yang ada di website resmi tentang

adanya lowongan pekerjaan di pabrik tempat Bapak/Ibu atasan. Maka melalui sebuah

surat lamaran ini saya ingin mengajukan diri saya untuk melamar sebuah pekerjaan

24

yang ada di perusahaan milik Bapak/Ibu pimimpin guna mengisi posisi yang saat ini

sedang dibutuhkan.

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Nurul Inayah

Tempat/Tanggal Lahir : Palembang, 25 Februari 1991

Jenis Kelamin : Perempuan

Pendidikan : S1 Bahasa Inggris Universitas Syiah Kuala

Alamat : Jl. Uhuk Kicot III No. 69 RT/RW 069/069 Banda Aceh

Telepon : 08126 904 69 69 69

Kelengkapan saya cantumkan beberapa data pribadi saya yang sekranya itu perlu

sebagai bahan pertimbangan Bapak/Ibu, saya melampirkan juga beberapa kelengkapan

data diri sebagai berikut :

1. Pas photo terakhir

2. Foto copy KTP

3. Daftar singkat riwayat hidup

4. Foto copy Ijazah terakhir

5. Foto copy SKHUN

6. Foto copy sertifikat PKL

Demikianlah akhir Surat lamaran ini yang saya buat dengan data yang sebenarnya dan

atas perhatian serta kebijaksanaan dari Bapak/Ibu saya mengucapkan terima kasih.

Hormat saya,

Nurul Inayah

25

Kondisi Awal

Tindakan

Kondisi Akhir

2.2 Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir dari penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut.

2.3 Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah diduga hasil belajar siswa

pada materi Menulis Surat di Kelas XII SMK Penerbangan Aceh dapat meningkat

setelah diajarkan dengan menggunakan model Cooverative Examples non examples.

Hasil belajar dan aktivitas siswa dalam

belajar kurang

Pembelajaran yang dilakukan tidak

melibatkan siswa

Siklus I PBM dengan Model Cooverative Examples non examples

Pembelajaran dengan model cooverative

examples non examples

Diduga hasil belajar dan aktivitas siswa dalam belajar

meningkat

Siklus II PBM dengan Model Cooverative Examples non examples

26

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Setting Penelitian

Lokasi dilaksanakannya penelitian ini adalah di SMK Penerbangan Aceh.

SMK Penerbangan Aceh merupakan salah satu SMK yang terdapat di kota Banda

Aceh. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XII karena peneliti merupakan

guru yang mengajar di kelas tersebut. Waktu penelitian ini dilakukan pada

semester II Tahun 2012/2013. Penelitian ini dilakukan selama 4 bulan terhitung

bulan januari – April 2013.

3.2 Subjek Penelitian

Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII

SMPN 12 Banda Aceh yang berjumlah 29 orang siswa terdiri dari 21 orang siswa

laki-laki dan 8 orang siswa perempuan.

3.3 Sumber Data

Sumber data penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas kelas XII

SMK Penerbangan Aceh dan peneliti sendiri sebagai guru yang mengajar di kelas

tersebut.

3.4 Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian adalah teknik

langsung. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian terbagi

dua yaitu:

1. Lembaran tes/soal

27

Lembaran tes hasil belajar digunakan untuk mengetahui ketuntasan belajar

siswa. Tes meliputi surat niaga, surat lamaran pekerjaan, dan surat elektronik (e-

mail) .

2. Lembaran observasi aktivitas siswa

Lembaran observasi aktivitas murid digunakan untuk mengetahui aktivitas

siswa dalam materi Menulis Surat dengan menggunakan model kooperatif tipe

examples non examples.

3. Lembaran aktivitas guru

Lembaran observasi aktivitas guru digunakan untuk mengamati

kemampuan guru dalam materi Menulis Surat dengan menggunakan model

kooperatf tipe examples non examples.

3.5 Validasi Data

1. Nilai Test (hasil belajar).

Tes disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, digunakan

untuk mengukur hasil belajar siswa materi cirri-ciri mahkluk hidup. Tes ini

diberikan setiap akhir siklus penelitian. Validasi data didapat dari rekaman

hasil test siswa.

2. Proses pembelajaran (observasi aktifitas siswa dan PBM guru)

Validasi data pada proses pembelajaran ini adalah merupakan triangulasi

antara siswa, guru yang melaksanakan PBM dan guru kolaboratif sebagai

observer.

28

3.6 Analisis Data

Analisis data merupakan tahap yang penting dalam suatu penelitian karena

tahap ini penelitian dapat disimpulkan. Setelah semua data terkumpul maka untuk

mendeskripsikan data penelitian dilakukan pengolahan data sebagai berikut.

1. Analisis ketuntasan belajar siswa.

Untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar siswa selama pembelajaran

berlangsung digunakan rumus persentase. Ketuntasan belajar siswa secara

individu dengan rumus:

P = NF x 100% (Anas Sudijono, 2002:45)

Keterangan : P = Persentase hasil ketuntasan belajar individu

F = Jumlah jawaban benar siswa

N = Jumlah siswa

2. Analisis data aktivitas siswa

Analisis aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran dilakukan dengan

menghitung persentase kegiatan siswa. Perhitungan kegiatan siswa dilakukan

dengan menggunakan rumus persentase seperti di atas.

Menafsirkan data perentase dengan menggunakan aturan yang ditetapkan

oleh Sutrisno Hadi (2001:61) yaitu:

100 % disebut seluruhnya

80%-99% disebut pada umumnya

29

60%-79% disebut sebagian besar

50%-59% disebut lebih dari setengah

40%-49% disebut kurang dari setengah

20%-39% disebut sebagian kecil

0% - 19% disebut sedikit sekali.

3. Analisis aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran

Data tentang aktivitas guru mengelola pembelajaran dianalisis dengan

menggunakan statistik deskriptif dengan skor rata-rata seperti yang ditetapkan

oleh Hasratuddin (dalam Mukhlis, 2005:69) sebagai berikut.

1,00 ≤ TKG < 1,50 tidak baik

1,50 ≤ TKG < 2,50 kurang baik

2,50 ≤ TKG < 3,50 cukup

3,50 ≤ TKG < 4,50 baik

4,50 ≤ TKG < 5,00 sangat baik

Aktivitas guru mengelola pembelajaran dikatakan efektif jika skor dari

setiap yang dinilai berada pada ketagori baik atau sangat baik.

3.7 Indikator Ketercapaian

Indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai

berikut.

a. Nilai rata-rata yang dicapai siswa setelah proses pembelajaran di atas KKM

b. Ketuntasan belajar siswa setelah proses pembelajaran secara klasikal 80%

30

c. Siswa aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran

3.8 Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian tindakan

kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus. Adapun langkah-langkah dalam setiap

siklus terdiri dari:

1. Planning

Kegiatan yang dilakukan pada kegiatan ini adalah membuat perencanaan

proses pembelajaran. Perencanaan yang dibuat adalah berupa silabus dan RRP

beserta perangkatnya dan membuat lembaran observasi dan tes hasil belajar

siswa.

2. Acting

Kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan seluruh kegiatan yang terdapat

di dalam perencanaan. Melaksanakan kegiatan proses pembelajaran materi

Menulis Surat dengan menggunakan model cooperative examples non

examples

3. Observasi

Melaksanakan observasi atau pengamatan yang dilakukan oleh guru peneliti

terhadap siswa pada saat proses belajar mengajar berlangsung untuk melihat

kegiatan siswa dan observasi yang dilakukan oleh guru kolaborasi terhadap

proses belajar mengajar yang diselenggarakan oleh peneliti.

4. Refleting

31

Refleksi dilakukan pada akhir proses belajar mengajar untuk melihat hasil

dari kegiatan proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan. Kemudian

hasil dari refleksi pada siklus pertama merupakan acuan bagi peneliti untuk

melakukan tindakan pada siklus kedua. Selanjutnya pada siklus kedua

melakukan perubahan tindakan pada proses belajar mengajar terhadap

kekurangan yang terjadi pada siklus pertama sehingga hasil proses belajar

mengajar akan menjadi lebih baik sesuai dengan harapan dan tujuan yang

ingin dicapai.

32

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Siklus I

a. Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan pada siklus pertama adalah

menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menyusun soal, menyusun

lembaran observasi guru, dan siswa.

b. Pelaksanaan

Pada siklus pertama tindakan yang dilakukan adalah melaksanakan

pembelajaran. Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran pada siklus pertama

adalah sebagai berikut.

1) Tindakan pada kegiatan pendahuluan adalah memberi salam, berdoa,

mengabsen, apersepsi, dan memotivasi

2) Tindakan pada kegiatan inti menampilkan surat, memberi petunjuk tentang surat

membentuk kelompok, mempersentasikan, dan guru menjelaskan materi.

3) Tindakan pada kegiatan penutup yaitu menyimpulkan, melakukan evaluasi, dan

memberi pesan belajar.

Setelah dilaksanakan proses pembelajaran, kemudian dilakukan ujian

terhadap siswa. Hasil ujian terhadap siswa kelas XII SMK Penerbangan Aceh

diperoleh data sebagai berikut.

33

Tabel 4.1 Nilai Tes Siswa Kelas XII SMK Penerbangan Aceh Siklus I

No Nama Nilai Ketuntasan 1 Akhri Dian Suci Maulida 70 Tuntas 2 Ariansyah 80 Tuntas 3 Aris Munandar 70 Tuntas 4 Danu Prasetyo 75 Tuntas 5 David Nataniel Rajagukguk 70 Tuntas 6 Deni Fadhilah 70 Tuntas 7 Dhiaurrahman 75 Tuntas 8 Faris Abid 70 Tuntas 9 Fathir Fath Zukhruf 75 Tuntas 10 Haris Munandar 70 Tuntas 11 Hefrinda A Pratama 65 Tidak Tuntas 12 Ivan Putra Oktavia 50 Tidak Tuntas 13 Lumanur Akbari 70 Tuntas 14 Luthfi 50 Tidak Tuntas 15 M Rezha Maulana 50 Tidak Tuntas 16 M romi Supriyatna 70 Tuntas 17 Mahda Rizaldi 70 Tuntas 18 Maulana Fajri 70 Tuntas 19 Mufizar 75 Tuntas 20 M Babul Ikhsan 65 Tidak Tuntas 21 M. Razif 50 Tidak Tuntas 22 Nasrulllah 50 Tidak Tuntas 23 Nico Uli Andreas Siahaan 75 Tuntas 24 Rekha Diansyah 75 Tuntas 25 Rizki Muliani 80 Tuntas 26 Silvianita Sabtiana 75 Tuntas 27 T Fajar 50 Tidak Tuntas 28 T Wahyu 75 Tuntas 29 M. Tanzil 75 Tuntas

Rata Rata 67,75862

Berdasarkan hasil perhitungan diketahui nilai rata-rata yang dicapai siswa

kelas XII SMK Penerbangan Aceh pada siklus I adalah 67, dengan nilai tertinggi 80

dan nilai terendah 50. Ketuntasan belajar yang dicapai oleh siswa kelas XII SMK

Penerbangan Aceh adalah 72% Secara klasikal siswa belum dikatakan tuntas,

34

karena ketuntasan yang ditetapkan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah 85%

sedangkan yang dicapai baru 72% Oleh karena itu perlu dilanjutkan siklus kedua

dan dilakukan perbaikan pembelajaran.

c. Observasi

Sebagaimana dijelaskan pada teknik pengumpulan data penelitian, bahwa

saat dilaksanakan proses pembelajaran dilakukan observasi terhadap aktivitas siswa

dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

aktivitas siswa kurang aktif. Keaktifan siswa yang masih kurang menyangkut

tentang sikap menunjukkan antusias dalam mengikuti pembelajaran, aktivitas dalam

mengikuti kegiatan diskusi. Hal ini disebabkan karena guru kurang memotivasi

siswa untuk aktif dalam berdiskusi. Guru kurang mampu membangkitkan

kemampuan siswa untuk mengeluarkan pendapat saat diskusi. Lebih jelasnya

tentang gambaran aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dapat

dilihat tabel 4.2.

Tabel 4.2 Aktivitas Belajar Siswa XII SMK Penerbangan Aceh Pada Siklus I

No Aspek Yang Diamati Skor Jumlah Skor

5 4 3 2 1 1 Menunjukkan antusiasan mengikuti

pembelajaran √ 2

2 Menjawab pertanyaan guru pada kegiatan apersepsi

√ 2

3 Mendengarkan penjelasan guru tentang kegiatan pembelajaran

√ 2

4 Mendengarkan dan memperhatikan petunjuk guru tentang surat

√ 2

5 Membentuk kelompok dengan beranggotakan 4 orang

√ 3

6 Tiap-tiap kelompok menerima LKS yang √ 3

35

dibagikan oleh guru 7 Mendiskusikan serta mencatat hasil

pengamatan/analisa gambar √ 2

8 Mempersentasikan hasil kerja √ 2 9 Mendengarkan penegasan dari guru tentang

materi pelajaran √ 3

10 Mendengarkan penjelasan dan kesimpulan guru

√ 3

11 Mengerjakan tes akhir √ 3 Jumlah 27

Rata-rata 2,45 Keterangan : 5 = sangat aktif, 4 = aktif, 3 = cukup aktif, 2 = kurang aktif, 1 = tidak aktif

Selain mengamati kegiatan siswa dalam pembelajaran, guru pengamat juga

mengamati aktivitas guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Hasil

pengamatan tentang aktivitas guru dalam melaksanakan proses pembelajaran

menunjukkan kurang mampu dalam mengaktifkan siswa dalam belajar. Guru

kurang mampu memotivasi siswa untuk belajar. Akibatnya saat diskusi siswa

kurang aktif. Adapun hasil pengamatan kemampuan guru sebagai berikut.

Tabel 4.3 Hasil Observasi Kemampuan Guru Melaksnakan Pembelajaran Pada Siklus I

No Aspek Yang Diamati Skor Jumlah

Skor 5 4 3 2 1

1 Memotivasi siswa untuk belajar √ 2 2 Menyampaikan tujuan pembelajaran √ 3 3 Menginformasikan langkah-langkah

pembelajaran dengan model kooperatif tipe Examples non exsamples

√ 2

4 Menyampaikan petunjuk tentang surat yang ditampilkan di depan kelas

√ 2

5 Mengarahkan siswa dalam membagikan kelompok yang terdiri dari 4 siswa

√ 3

6 Membagikan LKS √ 3

36

7 Memanggil masing-masing kelompok untuk mempersentasikan LKS

√ 3

8 Memberi penguatan terhadap kesimpulan dari tiap-tiap kelompok

√ 2

9 Mengevaluasi siswa dengan mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan tujuan yang ingin dicapai

√ 2

10 Kemampuan mengelola waktu √ 2 Jumlah 24

Rata-rata 2,4 Keterangan : 5 = sangat baik, 4 = baik, 3 = cukup baik, 2 = kurang baik, 1= tidak baik

Berdasarkan Tabel 4.3 dikatehui nilai rata-rata kemampuan guru dalam

melaksanakan pembelajaran adalah 2,6 pada intervasl nilai (1,5 ≤ TKG < 2,5)

kurang mampu. Pada siklus pertama kemampuan guru dalam mengelola proses

pembelajaran masih kurang mampu.

d. Refleksi

Berdasarkan hasil tindakan yang dilakukan pada siklus pertama diketahui

nilai rata-rata yang dicapai siswa kelas XII SMK Penerbangan Aceh adalah 67 dan

ketuntasan belajar 72,33%. Semenetara indikator yang ditetapkan yaitu nilai rata-

rata 70 dengan ketuntasan belajar 85%.

Hasil tindakan menunjukkan bahwa siklus I indikator yang ditetapkan belum

tercapai. Belum tercapainya indikator yang diterapkan disebabkan guru kurang

mampu memotivasi siswa untuk belajar, guru kurang mampu menyampaikan

gambar secara jelas yang ditampilkan di papan tulis, guru kurang jelas

mengimpormasikan langkah-langkah pembelajaran dengan model kooperatif tipe

examples non exsamples. Hal ini berdampak pada kurang aktifnya siswa saat

diskusi kelompok dan kelas. Pada siklus II, kondisi ini harus diperbaiki agar tujuan

37

dapat tercapai.

4.1.2 Siklus II

a. Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan pada siklus kedua adalah

menyusun kembali rencanaka pelaksanaan pembelajara dengan mengacu pada

kelemahan-kelemahan pada siklus pertama yang perlu diperbaiki.

b. Pelaksanaan

Kegiatan yang dilakukan dalam pelaksanaan pembelajaran adalah sebagai

berikut.

1) Kegiatan awal tindakan yang dilakukan guru adalah memberi salam, berdoa,

mengabsen siswa, mengelola kelas, apersepsi, memotivasi siswa dengan

melakukan tanya jawab dan menyampaikan tujuan pembelajaran.

2) Kegiatan inti tindakan yang dilakukan adalah menampilkan surat, memberi

petunjuk, membentuk kelompok, membagikan LKS, siswa mempersentasikan

hasil diskusi, dan guru menjelaskan materi pelajaran yang akan dipelajari

kepada siswa.

3) Kegiatan penutup tindakan yang dilakukan oleh guru adalah menyimpulkan,

melakukan evaluasi, memajang hasil diskusi, dan memberi pesan belajar.

Setelah dilaksanakan proses pembelajaran, kemudian dilakukan ujian

terhadap siswa. Hasil ujian terhadap siswa kelas XII SMK Penerbangan Aceh

diperoleh data sebagai berikut.

38

Tabel 4.4 Nilai Tes Siswa Kelas XII SMK Penerbangan Aceh Siklus II

No Nama Nilai Ketuntasan 1 Akhri Dian Suci Maulida 70 Tuntas 2 Ariansyah 85 Tuntas 3 Aris Munandar 70 Tuntas 4 Danu Prasetyo 75 Tuntas 5 David Nataniel Rajagukguk 70 Tuntas 6 Deni Fadhilah 75 Tuntas 7 Dhiaurrahman 70 Tuntas 8 Faris Abid 70 Tuntas 9 Fathir Fath Zukhruf 70 Tuntas 10 Haris Munandar 70 Tuntas 11 Hefrinda A Pratama 70 Tuntas 12 Ivan Putra Oktavia 60 Tidak Tuntas 13 Lumanur Akbari 70 Tuntas 14 Luthfi 70 Tuntas 15 M Rezha Maulana 70 Tuntas 16 M romi Supriyatna 75 Tuntas 17 Mahda Rizaldi 70 Tuntas 18 Maulana Fajri 75 Tuntas 19 Mufizar 70 Tuntas 20 M Babul Ikhsan 60 Tidak Tuntas 21 M. Razif 60 Tidak Tuntas 22 Nasrulllah 70 Tuntas 23 Nico Uli Andreas Siahaan 75 Tuntas 24 Rekha Diansyah 70 Tuntas 25 Rizki Muliani 70 Tuntas 26 Silvianita Sabtiana 70 Tuntas 27 T Fajar 60 Tidak Tuntas 28 T Wahyu 70 Tuntas 29 M. Tanzil 70 Tuntas

Rata Rata 70

Berdasarkan hasil perhitungan diketahui nilai rata-rata yang dicapai siswa

kelas XII SMK Penerbangan Aceh pada siklus II adalah 70 , dengan nilai tertinggi

85 dan nilai terendah 60. Ketuntasan belajar yang dicapai oleh siswa kelas XII SMK

Penerbangan Aceh adalah 86,67%. Secara klasikal siswa dikatakan sudah tuntas,

39

karena ketuntasan belajar yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah 85%, ternyata

ketuntasan belajar yang dicapai siswa secara klasikal sudah 86,67%.

c. Observasi

Seperti juga halnya siklus I, pada siklus II juga dilakukan pengamatan

terhadap aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Secara umum

aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran sudah cukup baik.

Gambaran aktivitas siswa megikuti kegiatan pembelajaran sebagai berikut.

Tabel 4.5 Aktivitas Belajar Siswa Kelas XII SMK Penerbangan Aceh Siklus I I

No Aspek Yang Diamati Skor Jumlah Skor

5 4 3 2 1 1 Menunjukkan antusiasan mengikuti

pembelajaran √ 3

2 Menjawab pertanyaan guru pada kegiatan apersepsi

√ 3

3 Mendengarkan penjelasan guru tentang kegiatan pembelajaran

√ 3

4 Mendengarkan dan memperhatikan petunjuk guru tentang gambar

√ 3

5 Membentuk kelompok dengan beranggotakan 3 orang

√ 3

6 Tiap-tiap kelompok menerima LKS yang dibagikan oleh guru

√ 3

7 Mendiskusikan serta mencatat hasil pengamatan/analisa gambar

√ 3

8 Mempersentasikan hasil kerja √ 3 9 Mendengarkan penegasan dari guru tentang

materi pelajaran √ 3

10 Mendengarkan penjelasan dan kesimpulan guru

√ 3

11 Mengerjakan tes akhir √ 3 Jumlah 33

Rata-rata 3,00 Keterangan : 5 = sangat aktif, 4 = aktif, 3 = cukup aktif, 2 = kurang aktif, 1 = tidak aktif

40

Saat dilaksanakan proses pembelajaran pada siklus II, pengamat juga

melakukan pengamatan terhadap guru. Hasil pengamatan terhadap guru dalam

melaksanakan proses pembelajaran menunjukkan peningkatan dari siklus I. Kalau

pada siklus I guru kurang mampu memotivasi siswa belajar, pada siklus II sudah

lebih baik. Gambaran kemampuan guru dalam mengelola proses pembelajaran pada

siklus II adalah:

Tabel 4.6 Hasil Observasi Kemampuan Guru Melaksanakan Pembelajaran Pada Siklus II

No Aspek Yang Diamati Skor Jumlah

Skor 5 4 3 2 1

1 Memotivasi siswa untuk belajar √ 3 2 Menyampaikan tujuan pembelajaran √ 3 3 Menginformasikan langkah-langkah

pembelajaran dengan model kooperatif tipe Examples non exsamples

√ 3

4 Menyampaikan petunjuk tentang gambar-gambar yang ditampilkan di depan kelas

√ 3

5 Mengarahkan siswa dalam membagikan kelompok yang terdiri dari 4 siswa

√ 3

6 Membagikan LKS √ 3 7 Memanggil masing-masing kelompok untuk

mempersentasikan LKS √ 3

8 Memberi penguatan terhadap kesimpulan dari tiap-tiap kelompok

√ 3

9 Mengevaluasi siswa dengan mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan tujuan yang ingin dicapai

√ 3

10 Kemampuan mengelola waktu √ 3 Jumlah 30

Rata-rata 3,0 Keterangan : 5 = sangat baik, 4 = baik, 3 = cukup baik, 2 = kurang baik, 1= tidak baik

41

Berdasarkan Tabel 4.6 dikatehui nilai rata-rata kemampuan guru dalam

melaksanakan pembelajaran adalah 3,0 pada intervasl nilai (2,50 ≤ TKG < 3,50)

cukup. Pada siklus kedua kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran

mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus I. Kalau pada siklus I

kemampuan guru kurang, pada siklus II meningkat menjadi cukup. Peningkatan

terjadi pada kemampuan memotivasi siswa belajar, memberikan penjelasan tentang

gambar dan lain sebagainya.

d. Refleksi

Berdasarkan hasil tindakan yang dilakukan pada siklus pertama diketahui

nilai rata-rata yang dicapai siswa adalah 67 dengan ketuntasan belajar 73,33%. Pada

siklus II nilai rata-rata yang dicapai siswa 70,07 dengan ketuntasan belajar 86,67%.

Pada siklus I indikator yang ditetapkan dalam penelitian tindakan kelas ini tidak

tercapai. Indikator dapat tercapai pada tindakan siklus II.

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan, ternyata

dengan menggunakan model kooperatif tipe examples non exsamples dapat

meningkatkan hasil belajar siswa kelas XII SMK Penerbangan Aceh. Penulis

merekomendasikan agar dalam melaksanakan pembelajaran Bahasa Indonesia

khususnya materi Menulis Surat, guru dapat menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe examples non exsamples. Penggunaan model kooperatif tipe

examples non exsamples bukan saja meningkatkan kemampuan siswa, tetapi juga

meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar. Selain dari pada itu, model kooperatif

tipe examples non exsamples juga membuat guru melakukan perubahan-perubahan

dalam mengajar, sehingga terjadi perbaikan pembelajaran.

42

4.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diketahui nilai rata-rata

yang dicapai siswa pada siklus pertama 67 mengalami peningkatan pada siklus

kedua menjadi 70,07. Ketuntasan belajar siswa pada siklus pertama hanya 72,33%

sedangkan pada siklus kedua mengalami peningkatan menjadi 86,67%. Ini artinya

model kooperatif tipe examples non exsamples dapat meningkatkan nilai rata-rata

dan ketuntasan belajar yang dicapai. Bila hasil penelitian ini dikaitkan dengan

fungsi model pembelajaran, maka model kooperatif tipe examples non exsamples

dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Sanjaya

(2005:112) menyatakan tentang pentingnya pentingnnya model kooperatif tipe

examples non exsamples adalah sebagai berikut.

a. Materi pelajaran tidak terlepas dari pengetahuan yang sudah dipalajari,

dengan demikian pengetahuan yang akan diperoleh siswa adalah

pengetahuan yang utuh yang memiliki keterkaitan satu sama lain.

b. Pembelajaran dalam rangka memperoleh dan menambah pengetahuan

baru. Pengetahuan baru itu diperoleh dengan cara deduktif, artinya

pembelajaran dimulai dengan mempelajari secara keseluruhan, kemudian

memerhatikan detailnya.

c. Pengetahuan yang diperoleh bukan untuk dihafal tapi untuk dipahami dan

diyakini.

Berdasarkan pendapat di atas, jelas bahwa pembelajaran dengan

menggunakan model kooperatif tipe examples non exsamples, materi pelajaran tidak

terlepas dari pengetahuan siswa telah dimiliki. Pada dasarnya siswa telah memiliki

43

pengetahuan tentang materi yang akan diajarkan, hanya saja materi tersebut masih

kabur sehingga perlu diperjelas melalui suatu kegiatan pembelajaran yang sesuai.

Melalui model kooperatif tipe examples non exsamples siswa akan menambah

pengetahuan yang ada. Bahkan pengetahuan yang diperoleh melalui pembelajaran

dengan model kooperatif tipe examples non exsamples merupakan pengetahuan

yang dapat dilihat melalui media gambar.

Pembelajaran yang demikian merupakan pembelajaran yang diharapkan.

Siswa harus mampu membangun pengetahuannya sendiri, sementara guru hanya

berfungsi sebagai fasilisator. Pembelajaran yang demikian dinamakan pembelajaran

kontruktivisme dengan model kooperatif. Whiterington (2002:62) pembelajaran

kontruktivisme adalah siswa disuruh mengalami, berbuat sendiri, mengolah,

merenungkan apa yang dikerjakan serta mengekspresikannya dalam bahasa atau

lambang-lambang lain experinence is the test teacher hanya benar apabila kita

merenungkan dan melalui setiap pengalaman.

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan diketahui bahwa

aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran mengalami peningkatan setiap

siklusnya. Ini menunjukkan bahwa penggunaan model kooperatif tipe examples non

exsamples dapat meningkatkan hasil belajar yang dicapai dan aktivitas siswa dalam

mengikuti pembelajaran. Aktivitas siswa mengikuti pembelajaran meningkat karena

siswa termotivasi dalam belajar. Siswa merasa senang mengikuti pembelajaran.

Kondisi yang demikian tidak dijumpai pada pembelajaran sehari-hari yang

dilakukan oleh guru. Biasanya siswa belajar hanya mendengarkan penjelasan guru

dan terjadi dalam ruang kelas, sehingga suasana belajar terasa membosankan.

44

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut.

1. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe examples non examples dapat

meningkatkan hasil belajar siswa kelas XII SMK Penerbangan Aceh pada

Materi Menulis Surat.

2. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe examples non examples dapat

meningkatkan aktivitas murid kelas XII SMK Penerbangan Aceh pada Materi

Menulis Surat.

3. Penerapan moodel pembelajaran kooperatif tipe examples non examples dapat

meningkatkan kemampuan guru dalam mengelola proses pembelajaran di kelas

XII SMK Penerbangan Aceh pada Materi Menulis Surat.

5.2 Saran-saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis menyarankan

sebagai berikut.

1. Diharapkan kepada para guru dapat menggunakan model kooperatif tipe

examples non examples guna memberikan suasana pembelajaran yang berbeda

agar siswa termotivasi dalam belajar.

45

2. Diharapkan kepada guru perlu melakukan inovasi-inovasi pembelajaran agar

pembelajaran tidak monoton dan membosankan, selain dari pada itu inovasi

membuat guru lebih profesional dalam mengajar.

.

45

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. 2006. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia

SMK. Jakarta: Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah.

Hamzah. 2008. Model-model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar

Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.

Johar, Rahmah, dkk. 2007. Pembelajaran Matematika di SD. Banda Aceh:

Unsyiah-IAIN Ar Raniry.

Nur, Muhammad. 2002. Teori Pembelajaran Sosial. Surabaya: PPS IKIP.

Sudijono, Anas. 2002. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Andi Offset.

Sanjaya, Wina. 2005. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group.

Sardiman. 2005. Interaksi dan Motivasi Belajar. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Suparno. Moh Yunus. 2007. Materi pokok ketrampilan menulis. Jakarta, UT

Wasis. 2004. Model-model Pengajaran dalam Pembelajaran Sains. Jakarta:

Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah.

Whiterington. 2002. Teknik-teknik Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

45

46

Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMA 4 KEWIRAUSAHAAN Nama Sekolah :SMK Penerbangan Aceh Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : XII (dua belas)/2 (dua) Program : Semua program keahlian Aspek Pembelajaran : Membaca, Menulis Standar Kompetensi : Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat Unggul Kompetensi Dasar : 3.4 Menulis surat dengan memperhatikan jenis surat Indikator :

• Mampu memahami ciri-ciri surat: jenis surat, struktur surat, dan dasar-dasar komposisi surat-menyurat

• Mampu mengidentifikasi menurut ciri-ciri surat • Mampu mengenal surat-surat resmi: surat pemberitahuan, surat edaran, dan surat

undangan • Mampu mengidentifikasi surat niaga: surat penawaran, surat pesanan, dan surat

perjanjian • Mampu membuat surat resmi dan surat niaga • Mampu memahami penyusunan surat lamaran • Mampu memahami penulisan riwayat hidup dan surat lamaran via e-mail • Mampu menulis surat lamaran dari iklan

Alokasi Waktu : 8 x 45 menit (4 x pertemuan) A. Tujuan Pembelajaran Peserta didik dapat:

• Mengenal beragam jenis-jenis surat • Memahami ciri-ciri surat resmi dan surat niaga • Menulis beragam surat resmi dan surat niaga berkaitan dengan kewirausahaan • Menulis surat lamaran pekerjaan

B. Materi Pokok Pembelajaran

• Jenis-jenis surat • Struktur surat • Pedoman penulisan surat • Surat-surat resmi • Surat-surat niaga • Penyusunan surat lamaran pekerjaan dan penulisan riwayat hidup

C. Metode Pembelajaran

• Diskusi kelompok • Inquari • Tanya jawab

47

• Penugasan • Demonstrasi/pemeragaan model

D. Kegiatan Pembelajaran

TAHAP KEGIATAN PEMBELAJARAN

PEMBUKA (Apersepsi)

Guru menanyakan kepada siswa mengenai jenis-jenis surat yang diketahui Guru mengajak siswa memahami komponen yang harus diperhatikan dalam surat dan mengidentifikasinya

INTI

Pertemuan ke-1 ( 90’)

Siswa diajak memahami jenis-jenis kata surat serta pemakaiannya Siswa memahami struktur surat dan hal-hal yang harus diperhatikan dalam surat-menyurat Siswa berlatih mengidentifikasi ciri-ciri surat dengan mengerjakan Uji Mandiri hal 99 (buku Bahasa Indonesia Tataran Unggul, Erlangga) Pertemuan ke-2 (90’)

Siswa memahami surat-surat resmi Siswa memahami surat pemberitahuan, surat edaran, dan surat undangan

Pertemuan ke-3 (90’)

Siswa memahami surat-surat niaga Siswa memahami surat penawaran, surat pesanan, dan surat perjanjian Siswa berlatih mengerjakan Uji Mandiri hal 112 (buku Bahasa Indonesia Tataran Unggul, Erlangga) berkaitan dengan surat resmi dan surat niaga

Pertemuan ke-4 (90’

48

Siswa memahami penyusunan surat lamaran Siswa memahami teknik penulisan riwayat hidup Siswa mengetahui penulisan surat lamaran kerja melalui e-mail Siswa berlatih membuat surat lamaran kerja dengan mengerjakan Uji Mandiri hal 120 (buku Bahasa Indonesia Tataran Unggul, Erlangga)

PENUTUP (Internalisasi dan refleksi)

Siswa mengerjakan Uji Keterampilan Berbahasa hal 120 (buku Bahasa Indonesia Tataran Unggul, Erlangga) untuk lebih mendalami materi yang tersaji berkenaan dengan surat-menyurat

E. Sumber Belajar

- Pustaka rujukan: ∙ Bahasa Indonesia Tataran Unggul untuk SMK dan MAK Kelas XII karya

Ahmad Iskak dan Yustinah terbitan Erlangga 2008 halaman 91—122 ∙ Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka 2003 ∙ Pedoman Umum Ejaan yang Disempurnakan dan Pedoman Umum

Pembentukan Istilah terbitan Yrama Widya Bandung 1991 ∙ Tatabahasa Baku Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka 2003

- Media cetak dan elektronik - Contoh-contoh surat (surat resmi dan surat niaga) - Website internet - Lingkungan siswa

F. Penilaian

TEKNIK DAN BENTUK

V Tes Lisan

V Tes Tertulis

Observasi Kinerja/Demontrasi

V Tagihan Hasil Karya/Produk: tugas, proyek, portofolio

V Pengukuran Sikap

Penilaian Diri

49

INSTRUMEN/SOAL

Sejumlah soal Uji Mandiri dan Uji kelompok untuk lebih memahami materi Serangkaian tugas/perintah kepada siswa untuk menganalisis surat-surat resmi dan niaga Sejumlah daftar pertanyaan untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai jenis-jenis surat Daftar pertanyaan dalam Uji Keterampilan Berbahasa untuk memperkaya kemampuan siswa terhadap penyerapan materi ajar

RUBRIK/KRITERIA PENILAIAN/BLANGKO OBSERVASI

Rubrik penilaian tugas menulis surat (terlampir di bawah))

Mengetahui, Banda Aceh, 10 April 2013

Kepala Sekolah, Guru Bidang Studi,

Ferynaldy, S.Pd, M.Pd Hj. Nuriaman, S.Pd

NIP. 1971108032000121001 NIP. 196609221992032014

50

Lampiran 2 RUBRIK PENILAIAN PRESENTASI TUGAS

NAMA : KELAS/NO. ABS : TANGGAL PENILAIAN : KOMPETENSI DASAR : Menulis surat dengan memperhatikan jenis surat

ASPEK RINCIAN

NILAI

KURANG CUKUP BAIK AMAT BAIK

D (3) C (5) B (7) A (9)

ISI Selaras dengan tema Sesuai dengan jenisnya Utuh dan tuntas

SIFAT

TULISAN

Orisinal dan kreatif Mencerminkan wawasan lingkungan kerja

Tidak terlepas dari isi

DIKSI DAN GAYA

BAHASA

Mencerminkan perbendaharaan kata yang kaya

Sesuai konteks Menggunakan kata lugas dan proporsional Bergaya bahasa sesuai dengan jenis surat

STRUKTUR SURAT

Terpola secara teratur

Unsur lengkap Penyampaian runtut

KOMENTAR Kekurangan Kelebihan

JUMLAH SKOR

51

Lampiran 3

LEMBARAN KERJA SISWA SIKLUS 1

1. Berdasarkan bahasan yang telah kalian pelajari, temukanlah kesalahan yang

ada pada penulisan surat pribadi berikut.

2. Ubahlah surat pribadi di atas menjadi surat resmi dengan tetap

memperhatikan tema penulisannya.

Bandung, 1 Juni 2007 Menjumpai Kakakku Wisnu Di Jakarta Assalamu’alaikum wr.wb.

Apa kabar, Kak? Sehat-sehat saja, kan? Maaf ya, Kak baru kali ini Rina baru bisa kirim kabar. Harap maklum, karena Rina sibuk belajar untuk menghadapi ujian akhir semester. Oh iya, bagaimana keadaan Kakak sekarang, mudah-mudahan selalu sehat juga baik-baik saja dan pekerjaan Kakak berjalan dengan lancar.

Ibu dan Bapak alhamdulillah kabarnya baik-baik saja. Mereka kirim salam buat Kakak dan mereka pesan supaya Kakak jaga kondisi tubuh dengan baik dan jangan lupa beribadah yang paling utama. Kak, Bapak dan Ibu sekarang aktif lho berolahraga. Mereka setiap pagi rajin jalan pagi, malah sekarang mereka ikut senam jantung sehat yang diadakan di lapangan RW kita. Kak, sebentar lagi, kan bulan Ramadhan. Kakak pulang ke Bandung atau tidak? Supaya kita bisa berkumpul kembali sama-sama berpuasa dan buka puasa bareng-bareng. Oh iya, Kak, kalau Kakak memang nggak bisa datang di bulan Ramadhan nanti, Rina harap kakak usahakan datang sebelum hari raya Idul Fitri, ya.

Kalau Kakak mau pulang ke Bandung, tolong sebelumnya kasih kabar dulu, ya. Supaya kita bisa jemput di stasiun. Kak, udahan dulu, ya. Kita di sini selalu berdoa kepada Allah supaya Kakak selalu diberikan kesehatan, kemudahan dalam pekerjaan, dan sukses selalu. Cukup sekian dulu, Kak, lain waktu disambung lagi. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Adikmu, Ttd. Rina Wati

52

Lampiran 4

LEMBARAN KERJA SISWA SIKLUS 2

1. Perhatikan surat lamaran pekerjaan berikut ini. 2. Buatlah surat lamaran pekerjaan menurut diri mu sendiri dengan memperhatikan contoh diatas.

Jakarta, 20 Mei 2007 Yth. Pimpinan PT Wahana Karya Jalan Pemuda I no. 10 Jakarta Dengan hormat, Berdasarkan pengumuman yang dimuat pada harian umum Merdeka, tanggal 16 Mei 2007, dengan ini saya berminat untuk mengajukan diri menjadi staf bagian Marketing di PT Wahana Karya yang Bapak/Ibu pimpin. Data diri saya sebagai berikut. Nama : Sinta Nur Ramadhani Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 8 September 1982 Pendidikan terakhir : Sarjana Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta Alamat : Jalan Lembah Griya Indah No. 10, Depok Sebagai bahan pertimbangan, bersama ini saya lampirkan :

satu lembar daftar riwayat hidup satu lembar fotokopi ijazah terakhir satu lembar transkrip nilai tiga lembar fotokopi sertifikat pendidikan komputer dan bahasa Inggris satu lembar fotokopi KTP dua lembar pasfoto ukuran 4 x 6 cm satu lembar surat pengalaman kerja.

Demikian surat lamaran ini saya sampaikan dengan harapan mendapat perhatian dari Bapak/Ibu. Atas perhatian Bapak/Ibu, saya mengucapkan terima kasih.

Hormat saya, Ttd. Sinta Nur Ramadhani

53

Lampiran 5

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MODEL COOPERATIVE

EXAMPLES NON EXAMPLES OLEH GURU SIKLUS I

Petunjuk Daftar pengelolaan pembelajaran berikut ini berdasarkan prinsip pembelajaran kooperatif tipe examples non exsamples yang dilakukan guru di kelas. Berikan penilaian dengan menggunakan tanda cek lis (√) pada kolom yang tersedia

No Aspek Yang Diamati Skor Jumlah Skor

5 4 3 2 1 1 Memotivasi siswa untuk belajar √ 2 2 Menyampaikan tujuan pembelajaran √ 3 3 Menginformasikan langkah-langkah

pembelajaran dengan model kooperatif tipe Examples non exsamples

√ 2

4 Menyampaikan petunjuk tentang surat -surat yang ditampilkan di depan kelas

√ 2

5 Mengarahkan siswa dalam membagikan kelompok yang terdiri dari 4 siswa

√ 3

6 Membagikan LKS √ 3 7 Memanggil masing-masing kelompok untuk

mempersentasikan LKS √ 3

8 Memberi penguatan terhadap kesimpulan dari tiap-tiap kelompok

√ 2

9 Mengevaluasi siswa dengan mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan tujuan yang ingin dicapai

√ 2

10 Kemampuan mengelola waktu √ 2

Pengamat Elfia, S.Pd.I NIP. 197411142009042001

54

Lampiran 6

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MODEL COOPERATIVE

EXAMPLES NON EXAMPLES OLEH GURU SIKLUS 2 Petunjuk Daftar pengelolaan pembelajaran berikut ini berdasarkan prinsip pembelajaran kooperatif tipe examples non exsamples yang dilakukan guru di kelas. Berikan penilaian dengan menggunakan tanda cek lis (√) pada kolom yang tersedia

No Aspek Yang Diamati Skor Jumlah Skor

5 4 3 2 1 1 Memotivasi siswa untuk belajar √ 3 2 Menyampaikan tujuan pembelajaran √ 3 3 Menginformasikan langkah-langkah

pembelajaran dengan model kooperatif tipe Examples non exsamples

√ 3

4 Menyampaikan petunjuk tentang surat -surat yang ditampilkan di depan kelas

√ 3

5 Mengarahkan siswa dalam membagikan kelompok yang terdiri dari 4 siswa

√ 3

6 Membagikan LKS √ 3 7 Memanggil masing-masing kelompok untuk

mempersentasikan LKS √ 3

8 Memberi penguatan terhadap kesimpulan dari tiap-tiap kelompok

√ 3

9 Mengevaluasi siswa dengan mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan tujuan yang ingin dicapai

√ 3

10 Kemampuan mengelola waktu √ 3

Pengamat Elfia, S.Pd.I NIP. 197411142009042001

55

Lampiran 7

AKTIVITAS SISWA MENGIKUTI PEMBELAJARAN DENGAN MODEL COOPERATIVE EXAMPLES NON EXAMPLES

SIKLUS 1 Petunjuk Daftar aktivitas siswa mengikuti kegiatan pembelajaran dengan model cooperative examples non exsamples. Berikan penilaian dengan menggunakan tanda cek lis (√) pada kolom yang tersedia

No Aspek Yang Diamati Skor Jumlah Skor

5 4 3 2 1 1 Menunjukkan antusiasan mengikuti

pembelajaran √ 2

2 Menjawab pertanyaan guru pada kegiatan apersepsi

√ 2

3 Mendengarkan penjelasan guru tentang kegiatan pembelajaran

√ 2

4 Mendengarkan dan memperhatikan petunjuk guru tentang surat

√ 2

5 Membentuk kelompok dengan beranggotakan 3 orang

√ 3

6 Tiap-tiap kelompok menerima LKS yang dibagikan oleh guru

√ 3

7 Mendiskusikan serta mencatat hasil pengamatan/analisa surat

√ 2

8 Mempersentasikan hasil kerja √ 2 9 Mendengarkan penegasan dari guru tentang

materi pelajaran √ 3

10 Mendengarkan penjelasan dan kesimpulan guru

√ 3

11 Mengerjakan tes akhir √ 2

Pengamat Elfia, S.Pd.I NIP. 197411142009042001

56

Lampiran 8

AKTIVITAS SISWA MENGIKUTI PEMBELAJARAN DENGAN MODEL COOPERATIVE EXAMPLES NON EXAMPLES

SIKLUS 2 Petunjuk Daftar aktivitas siswa mengikuti kegiatan pembelajaran dengan model cooperative examples non exsamples. Berikan penilaian dengan menggunakan tanda cek lis (√) pada kolom yang tersedia

No Aspek Yang Diamati Skor Jumlah Skor 5 4 3 2 1

1 Menunjukkan antusiasan mengikuti pembelajaran

√ 3

2 Menjawab pertanyaan guru pada kegiatan apersepsi

√ 3

3 Mendengarkan penjelasan guru tentang kegiatan pembelajaran

√ 3

4 Mendengarkan dan memperhatikan petunjuk guru tentang surat

√ 3

5 Membentuk kelompok dengan beranggotakan 3 orang

√ 3

6 Tiap-tiap kelompok menerima LKS yang dibagikan oleh guru

√ 3

7 Mendiskusikan serta mencatat hasil pengamatan/analisa surat

√ 3

8 Mempersentasikan hasil kerja √ 3 9 Mendengarkan penegasan dari guru tentang

materi pelajaran √ 3

10 Mendengarkan penjelasan dan kesimpulan guru

√ 3

11 Mengerjakan tes akhir √ 3

Pengamat Elfia, S.Pd.I NIP. 197411142009042001

57

Lampiran 9

Tes Siklus 1

1. Buatlah surat lamaran kerja sesuai dengan iklan berikut ini

2. Buatlah surat penawaran barang dari perusahaan Air Mancur ke Mall Atrium.

3. Buatlah sebuah surat resmi dari sekolah yang berisikan pengumuman studi

banding ke SMA 1 Bandung, Jawa Barat.

Dibutuhkan : Guru les privat, untuk Mata pelajaran

- Matematika - Bahasa Inggris.

Syarat : - lulusan SMA / Sederajat - Memiliki prestasi yang baik.

Lamaran dikirimkan ke Lembaga Les Privat Mentari Jalan Belajar Lorong Mandiri Banda Aceh – 0651 234162

58

Lampiran 10

Tes Hasil Belajar Siklus 2

1. Buatlah surat lamaran kerja sesuai dengan iklan berikut ini

2. Buatlah surat penawaran barang dari perusahaan Air Mancur ke Mall Atrium.

3. Buatlah sebuah surat resmi dari sekolah yang berisikan pengumuman studi

banding ke SMA 1 Bandung, Jawa Barat.

Dibutuhkan : Guru les privat, untuk Mata pelajaran

- Matematika - Bahasa Inggris.

Syarat : - lulusan SMA / Sederajat - Memiliki prestasi yang baik.

Lamaran dikirimkan ke Lembaga Les Privat Mentari Jalan Belajar Lorong Mandiri Banda Aceh – 0651 234162

59

Lampiran 11 Hasil Belajar siswa pada Siklus I

No Nama Nilai Ketuntasan 1 Akhri Dian Suci Maulida 70 Tuntas 2 Ariansyah 80 Tuntas 3 Aris Munandar 70 Tuntas 4 Danu Prasetyo 75 Tuntas 5 David Nataniel Rajagukguk 70 Tuntas 6 Deni Fadhilah 70 Tuntas 7 Dhiaurrahman 75 Tuntas 8 Faris Abid 70 Tuntas 9 Fathir Fath Zukhruf 75 Tuntas 10 Haris Munandar 70 Tuntas 11 Hefrinda A Pratama 65 Tidak Tuntas 12 Ivan Putra Oktavia 50 Tidak Tuntas 13 Lumanur Akbari 70 Tuntas 14 Luthfi 50 Tidak Tuntas 15 M Rezha Maulana 50 Tidak Tuntas 16 M romi Supriyatna 70 Tuntas 17 Mahda Rizaldi 70 Tuntas 18 Maulana Fajri 70 Tuntas 19 Mufizar 75 Tuntas 20 M Babul Ikhsan 65 Tidak Tuntas 21 M. Razif 50 Tidak Tuntas 22 Nasrulllah 50 Tidak Tuntas 23 Nico Uli Andreas Siahaan 75 Tuntas 24 Rekha Diansyah 75 Tuntas 25 Rizki Muliani 80 Tuntas 26 Silvianita Sabtiana 75 Tuntas 27 T Fajar 50 Tidak Tuntas 28 T Wahyu 75 Tuntas 29 M. Tanzil 75 Tuntas

Rata Rata 67,75862 Mengetahui, Banda Aceh, 10 April 2013 Kepala Sekolah, Guru Bidang Studi,

Ferynaldy, S.Pd, M.Pd Hj. Nuriaman, S.Pd NIP. 1971108032000121001 NIP. 196609221992032014

60

Lampiran 12 Hasil Belajar siswa Pada Siklus II

No Nama Nilai Ketuntasan 1 Akhri Dian Suci Maulida 70 Tuntas 2 Ariansyah 85 Tuntas 3 Aris Munandar 70 Tuntas 4 Danu Prasetyo 75 Tuntas 5 David Nataniel Rajagukguk 70 Tuntas 6 Deni Fadhilah 75 Tuntas 7 Dhiaurrahman 70 Tuntas 8 Faris Abid 70 Tuntas 9 Fathir Fath Zukhruf 70 Tuntas 10 Haris Munandar 70 Tuntas 11 Hefrinda A Pratama 70 Tuntas 12 Ivan Putra Oktavia 60 Tidak Tuntas 13 Lumanur Akbari 70 Tuntas 14 Luthfi 70 Tuntas 15 M Rezha Maulana 70 Tuntas 16 M romi Supriyatna 75 Tuntas 17 Mahda Rizaldi 70 Tuntas 18 Maulana Fajri 75 Tuntas 19 Mufizar 70 Tuntas 20 M Babul Ikhsan 60 Tidak Tuntas 21 M. Razif 60 Tidak Tuntas 22 Nasrulllah 70 Tuntas 23 Nico Uli Andreas Siahaan 75 Tuntas 24 Rekha Diansyah 70 Tuntas 25 Rizki Muliani 70 Tuntas 26 Silvianita Sabtiana 70 Tuntas 27 T Fajar 60 Tidak Tuntas 28 T Wahyu 70 Tuntas 29 M. Tanzil 70 Tuntas

Rata Rata 70 Mengetahui, Banda Aceh, 20 April 2013 Kepala Sekolah, Guru Bidang Studi,

Ferynaldy, S.Pd, M.Pd Hj. Nuriaman, S.Pd NIP. 1971108032000121001 NIP. 196609221992032014