Peningkatan hasil belajar siswa melalui penerapan pembelajaran kooperatif tipe examples non examples
-
Upload
staingajahputih -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of Peningkatan hasil belajar siswa melalui penerapan pembelajaran kooperatif tipe examples non examples
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI MENULIS SURAT SISWA KELAS XII SMK PENERBANGAN ACEH
TAHUN AJARAN 2012/2013
Laporan Penelitian Tindakan Kelas
Oleh
Hj. Nuriaman, S.Pd NIP. 196609221992032014
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA SMK PENERBANGAN ACEH
2013
LEMBARAN PENGESAHAN
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI MENULIS SURAT
SISWA KELAS XII SMK PENERBANGAN ACEH TAHUN AJARAN 2012/2013
Disusun oleh:
Hj. Nuriaman, S.Pd NIP. 196609221992032014
Guru SMk Penerbangan Aceh
Mengetahui Pengelola Pustaka
SMK Penerbangan Aceh
NIP.
Mengesahkan Kepala SMK Penerbangan Aceh
Ferynaldy, S.Pd, M.Pd
NIP.197108032000121001
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ………………………………………………….... i DAFTAR ISI …………………………………………………………….. ii ABSTRAK ………………………………………………………………. iii DAFTAR TABEL ……………………………………………………….. iv DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………….. v BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah …………………………………..... 1 1.2 Rumusan Masalah ………………………………………...... 3 1.3 Tujuan Penelitian …………………………………………... 3 1.4 Manfaat Penelitian ……………………………………….…. 4
BAB II LANDASAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Landasan Teoritis ................................................................ 5 2.2 Kerangka Berpikir ................................................................. 25 2.3 Hipotesis Tindakan ................................................................ 25
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Setting Penelitian .................................................................. 26 3.2 Subjek Penelitian .................................................................. 26 3.3 Sumber Data …...................................................................... 26 3.4 Teknik dan Alat Pengumpulan Data .................................... 27 3.5 Validasi Data......................................................................... 28 3.6 Analisis Data ........................................................................ 28 3.7 Indikator Ketercapaian ......................................................... 29 3.8 Prosedur Penelitian ............................................................... 30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian …………………………………………… 32 4.2 Pembahasan ……………………………………………….. 42
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ……………………………………………….. 44 5.2 Saran ………………………………………………………. 44
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN ’
i
ABSTRAK
Penelitian tindakan kelas ini beranjak dari rumusan masalah apakah dengan menerapkan model cooperative examples non examples sebagai model pembelajaran dapat ditingkatkan hasil belajr pada materi Menulis Surat dan aktivitas belajar di kelas XII SMK Penerbangan Aceh. Subjek dari penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas di kelas XII SMK Penerbangan Aceh yang berjumlah 29 orang siswa. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini yaitu bulan januari sampai dengan April 2013. Instrumen penelitian adalah tes dan lembaran observasi. Analisis data dengan menggunakan statistik persentase. Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata yang dicapai siswa kelas di kelas XII SMK Penerbangan Aceh siklus pertama adalah 67 dengan ketuntasan belajar 72,33%. Nilai rata-rata yang dicapai siswa kelas di kelas XII SMK Penerbangan Aceh siklus II adalah 70,07 dengan ketuntasan belajar 86,67%. Aktivitas siswa pada siklus 1 kurang aktif, sedangkan pada siklus 2 cukup aktif. Kemampuan guru pada siklus 1 kurang mampu sedangkan pada siklus 2 mengalami peningkatan menjadi mampu. Simpulan hasil penelitian adalah (1) penerapan model pembelajaran kooperatif tipe examples non examples dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas di kelas XII SMK Penerbangan Aceh. (2) penerapan model pembelajaran kooperatif tipe examples non examples dapat meningkatkan aktivitas siswa kelas di kelas XII SMK Penerbangan Aceh. (3) penerapan moodel pembelajaran kooperatif tipe examples non examples dapat meningkatkan kemampuan guru dalam mengelola proses pembelajaran.
Kata kunci : model cooperative examples non example, hasil belajar, menulis surat
ii
DAFTAR TABEL Tabel 4.1 Nilai Tes Siswa kelas XII SMK Penerbangan Aceh Siklus I ...................................................................................... 36 Tabel 4.2 Aktivitas Siswa kelas XII SMK Penerbangan Aceh Dalam Belajar Siklus I .......................................................................... 38 Tabel 4.3 Hasil Observasi Kemampuan Guru Melaksanakan Pembelajaran Pada Siklus I....................................................... 39 Tabel 4.4 Nilai Tes Siswa Kelas XII SMK Penerbangan Aceh Siklus II..................................................................................... ... 40 Tabel 4.5 Aktivitas Siswa Kelas XII SMK Penerbangan Aceh Dalam Belajar Siklus II......................................................................... 41 Tabel 4.6 Hasil Observasi Kemampuan Guru Melaksanakan Pembelajaran Pada Siklus II...................................................... 41
iii
DAFTAR LAMPIRAN 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus 1.............................. 46
2. Rubrik Penilaian Menulis Surat Resmi ............................................... 47
3. Lembaran Kerja Siswa Siklus 1............................................................. 48
4. Lembaran Kerja Siswa Siklus 2............................................................. 49
5. Lembaran Observasi Aktivitas Guru Siklus 1........................................ 50
6. Lembaran Observasi Aktivitas Guru Siklus 2........................................ 51
7. Lembaran Observasi Aktivitas Siswa Siklus 1...................................... 52
8. Lembaran Observasi Aktivitas Siswa Siklus 2...................................... 53
9. Tes Hasil Belajar Siklus 1...................................................................... 54
10.Tes Hasil Belajar Siklus 2..................................................................... 55
11.Hasil Tes Siklus 1................................................................................. 56
12.Hasil Tes Siklus 1................................................................................. 57
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Esa karena
atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, laporan penelitian tindakan kelas ini
dapat kami selesaikan dengan baik. Laporan penelitian tindakan kelas ini
disajikan dengan bahasa sederhana sehingga pembaca dapat mempelajari dan
memahaminya secara mudah. Selain dari pada itu, laporan penelitian tindakan
kelas ini dilengkapi dengan lampiran-lampiran yang mendukung sebuah
laporan.
Kehadiran laporan ini tentu tak lepas dari dukungan berbagai pihak,
khususnya kepala sekolah dan guru-guru SMK Penerbangan Aceh. Terima
kasih kepada guru pengamat yang telah banyak memberikan masukkan kepada
penulis saat melakukan tindakan kelas.
Akhir kata, penulis berharap laporan penelitian tindakan kelas ini dapat
berguna dan memenuhi harapan kita semua, khususnya bagi kenaikan pangkat
penulis. Amin.
Banda Aceh, 25 April 2013
Peneliti, Hj. Nuriaman, S.Pd
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai
edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan siswa. Interaksi yang
bernilai edukatif dikarenakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan diarahkan
untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelum pembelajaran dimulai
melalui rencana pelaksanaan pembelajaran.
Tidak semua pembelajaran yang dilakukan dapat mencapai tujuan yang
ditetapkan. Banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam menguasai materi
pelajaran yang disampaikan oleh guru. Kesulitan ini dikarenakan siswa bukan
hanya sekedar individu, tetapi muridjuga sebagai makhluk sosial dengan latar
belakang yang berlainan.
Salah satu konsep pada pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas XII SMK
penerbangan Aceh yaitu Menulis Surat sering menjadi hambatan sehingga proses
pembelajaran tidak dapat berjalan dengan baik. Hal ini tentu saja berdampak pada
hasil belajar yang dicapai siswa. Melalui evaluasi yang dilakukan diketahui bahwa
ketuntasan belajar siswa kelas XII hanya 50% dengan nilai rata-rata masih di
bawah nilai KKM. Akibatnya guru harus melakukan remedial teaching.
Berdasarkan hasil observasi dan diskusi dengan beberapa guru Bahasa
Indonesia di SMK Penerbangan Aceh, rendahnya hasil belajar siswa selama ini
disebabkan karena ketidaktepatan model pembelajaran yang digunakan. Selama ini
2
proses pembelajaran yang dilakukan dengan menjelaskan materi, memberi tugas,
dan memeriksa hasil tugas siswa. Pembelajaran yang dilakukan tidak mampu
memberikan kesan belajar yang baik. Selain dari pada itu aktivitas siswa dalam
belajar juga masih rendah. Akibatnya suasana kelas terasa pasif. Sardiman
(2005:23) menyatakan bahwa ”suasana kelas sangat ditentukan oleh guru dalam
mengkondisikan pembelajaran”.
Suasana kelas sangat ditentukan oleh model pembelajaran yang digunakan
guru. Jika model pembelajaran yang digunakan guru mampu mengikutsertakan
siswa belajar, maka suasana kelas akan aktif. Di dalam memilih model
pembelajaran, guru harus memperhatikan kondisi siswa, baik itu jumlah siswa,
motivasi belajar siswa, dan sebagainya.
Salah satu model yang akan digunakan dalam pembelajaran Bahasa
indonesia dalam materi Menulis Surat adalah model cooperative examples non
examples. Hasil analisis bahan yang telah dilakukan peneliti, model cooperative
examples non examples memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan model
pembelajaran konvensional, di antaranya adalah memberikan pengetahuan kepada
siswa untuk membedakan contoh yang benar dan contoh yang salah.
Penerepan model cooperative examples non examples diharapkan dapat
membantu siswa untuk lebih memahami serta memperoleh gambaran yang lebih
kongkrit tentang materi Menulis Surat, sehingga meningkatkan pemahaman siswa
terhadap materi pelajaran. Selain itu, model cooperative examples non examples
dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar, dan dapat mengurangi sikap guru
yang cencerung berceramah.
3
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini
sebagai berikut :
1. Apakah dengan menerapkan model cooperative examples non examples sebagai
model pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi
Menulis Surat di kelas XII SMK Penerbangan Aceh?
2. Apakah dengan menerapkan model cooperative examples non examples sebagai
model pembelajaran dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada materi
Menulis Surat di kelas XII SMK Penerbangan Aceh?
3. Bagaimanakah kemampuan guru dalam mengelola proses pembelajaran dengan
model cooperative examples non examples?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan penelitian ini
adalah.
1. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Menulis Surat di kelas XII
SMK Penerbangan Aceh.
2. Untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada materi Menulis Surat di kelas
XII SMK Penerbangan Aceh dengan menerapkan model cooperative examples
non examples.
3. Untuk mengetahui kemampuan guru dalam mengelola proses pembelajaran
dengan model cooperative examples non examples.
4
1.4 Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian tindakan kelas ini dapat memberikan informasi bahwa untuk
meningkatkan hasil belajar siswa pada pada materi Menulis Surat di kelas XII
SMK Penerbangan Aceh dapat dilakukan dengan menerapkan model
cooperative examples non examples.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
a. Sekolah
Menjadi pemotivasi dalam upaya mengembangkan profesionalisme guru,
terutama dalam menyelenggaran proses pembelajaran yang bermakna,
kreatif dan inovatif.
b. Guru
1) Meningkatkan kualitas pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran yang sesuai.
2) Menciptakan suasana pembelajaran yang menarik dan menyenangkan
bagi siswa.
c. Siswa
1) Meningkatkan hasil belajar siswa
2) Meningkatkan aktivitas siswa
3) Meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pada materi Menulis
Surat di kelas XII SMK Penerbangan Aceh
5
BAB II
LANDASAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN
2.1 Landasan Teoritis
2.1.1 Pengertian Model Kooperatif
Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran di mana
siswabelajar dalam kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan yang
berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap anggota saling bekerjasama
dan membantu untuk memahami suatu bahan pembelajaran, dan belajar dipandang
belum selesai jika ada anggota kelompok belum menguasai bahan pembelajaran.
Slavin (dalam Johar, 2007:218) menyatakan model pembelajaran kooperatif
merupakan pembelajaran dengan penekanan pada aspek sosial dan mengguna-kan
kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 3-4 orang siswa yang sederajat tapi
berkemampuan heterogen. Lundgen (dalam Nur, 2002:23) menyatakan unsur-unsur
dasar model pembelajaran kooperatif adalah:
a. Para siswa harus memiliki persepsi bahwa mereka senasib
sepenanggungan.
b. Para siswa memiliki tanggung jawab terhadap siswalain dalam
kelompoknya, di samping tanggung jawab terhadap diri sendiri.
c. Para siswa harus berpandangan bahwa mereka semua meliki tujuan yang
sama.
d. Para siswa harus membagi tugas dan tanggung jawab sama besarnya di
antara para anggota kelompok.
6
e. Para siswa akan diberi satu evaluasi atau penghargaan yang akan ikut
berpengaruh terhadap evaluasi seluruh anggota kelompok.
f. Para siswa berbagi kepemimpinan sementara mereka memiliki
ketrampilan bekerja sama selama belajar
g. Para siswa akan diminta mempertanggung jawabkan secara individual
materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat dijelaskan bahwa model pembelajaran
kooperatif mengandung arti pembelajaran yang mengaktifkan semua kelompok.
Pada diri siswa harus tertanam prinsip bahwa mereka satu tim yang memiliki
tanggung jawab senasib sepenanggungan, karena menyelesaikan tugas kelompok
bukan merupakan tanggung jawab perorangan tetapi tanggung jawab kelompok
sehingga setiap kelompok mengambil peran dalam kelompoknya. Selain siswa
bertanggung jawab pada dirinya sendiri, juga bertanggung jawab terhadap
kelompoknya dalam membelajarkan temannya. Adapun langkah-langkah
pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut.
Tabel 2.1 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tahap Sintaks Kegiatan Guru
1 Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
Guru menyampaikan semua tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar
2 Menyajikan informasi Guru menyajikan informasi kepada siswa baik dengan peragaan atau teks
3 Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar
Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan perubahan efesien
7
4 Membimbing kelompok bekerja dan belajar
Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas
5 Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya
6 Memberikan penghargaan Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar siswadan kelompok
Sumber: Johar, 2007:222
Berdasarkan tabel di atas jelaslah bahwa model pembelajaran kooperatif ada
enam tahapan yang harus dipenuhi.Tahapan-tahapan tersebut dimulai dari
pendahuluan sampai dengan penutup pembelajaran. Oleh karena itu model
pembelajaran kooperatif ada beberapa unsur yang harus diperhatikan. Johar
(2007:219) menyatakan manfaat model pembelajaran kooperatif adalah:
a. Meningkatkan pencurahan waktu pada tugas b. Meningkatkan rasa harga diri c. Memperbaiki sikap terhadap mata pelajaran, guru dan sekolah d. memperbaiki kehadiran e. Saling memahami adanya perbedaan individu f. Mengurangi konflik antar pribadi g. Mengurangi sikap apatis h. Memperdalam pemahaman i. Meningkatkan motivasi j. Meningkatkan hasil belajar Berdasarkan pendapat di atas model pembelajaran kooperatif membawa
keuntungan bagi siswa. Di antara keuntungan yang dapat diambil dari model
pembelajaran kooperatif siswaaktif membantu dan mendorong semangat untuk
sama-sama berhasil. Aktif berperan sebagai tutor sebaya untuk lebih meningkatkan
keberhasilan kelompok. Interaksi antar siswa seiring dengan peningkatan
kemampuan mereka dalam berpendapat, interaksi ini membantu siswa
8
2.1.2 Model Kooperatif Examples Non Examples
Model pembelajaran kooperatif tipe examples non examples merupakan
model pembelajaran kooperatif. Sebagai salah satu model pembelajaran kooperatif,
model pembelajaran kooperatif tipe examples non examples mempunyai sintaks.
Sintak dari pembelajaran dengan model kooperatif tipe examples non examples
mengikuti sintak pembelajaran kooperatif secara umum.
Adapun sintaks dari model pembelajaran tipe examples non examples
adalah:
a. menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa b. menyajikan informasi c. mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok belajar d. membimbing kelompok bekerja dan belajar e. melakukan evaluasi f. memberikan penghargaan (Wasis, 2004:14)
Berdasarkan pendapat di atas, jelas bahwa pembelajaran dengan model
pembelajaran kooperatif tipe examples non examples dimulai dengan penyampaian
tujuan dan memotivasi siswa. Setelah itu guru menjelaskan materi secara singkat
kepada siswa. Setelah penjelasan, guru membentuk kelompok-kelompok belajar
siswa untuk berdiskusi. Saat siswa bekerja dalam kelompok, guru melakukan
bimbingan pada kelompok-kelompok yang memerlukan bantuan. Kemudian guru
melakukan evaluasi belajar.
Adapun langkah-langkah pembelajaran dengan model pembelajaran
kooperatif tipe examples non examples adalah di awal pembelajaran guru
menyampaikan kompetensi atau tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Kegiatan
inti dari pembelajaran adalah guru menunjukkan gambar gambar-gambar sesuai
9
dengan tujuan pembelajaran, guru menempelkan gambar di papan tulis atau
ditayangkan melalui OHP/infokus, guru memberi petunjuk dan memberi
kesempatan pada siswauntuk memperhatikan/menganalisia gambar, melalui diskusi
kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat pada
kertas, tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya, mulai dari
komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai. Diakhir pembelajaran siswa dibimbing guru
membuat kesimpulan pembelajaran
2.1.3 Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMK
Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) merupakan standar
minimum yang secara nasional harus dicapai oleh peserta didik dan menjadi acuan
dalam pengembangan kurikulum di setiap satuan pendidikan. Pencapaian SK dan
KD didasarkan pada pemberdayaan peserta didik untuk membangun kemampuan,
bekerja ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang difasilitasi oleh guru.
Materi Menulis Surat diajarkan di kelas XII SMK penerbangan Aceh dengan
harapan agar siswa SMK Penerbangan Aceh dapat membuat Surat lamaran
pekerjaan dan surat niaga. Adapun indikator materi Menulis Surat adalah:
(a) Mampu memahami ciri-ciri surat: jenis surat, struktur surat, dan dasar-dasar
komposisi surat-menyurat
(b) Mampu mengidentifikasi menurut ciri-ciri surat
(c) Mampu mengenal surat-surat resmi: surat pemberitahuan, surat edaran, dan
surat undangan
10
(d) Mampu mengidentifikasi surat niaga: surat penawaran, surat pesanan, dan surat
perjanjian
(e) Mampu membuat surat resmi dan surat niaga
(f) Mampu memahami penyusunan surat lamaran
(g) Mampu memahami penulisan riwayat hidup dan surat lamaran via e-mail
(h) Mampu menulis surat lamaran dari iklan
Tujuan pembelajaran materi Menulis Surat di kelas XII SMK Penerbangan Aceh
adalah agar peserta didik dapat :
(a) Mengenal beragam jenis-jenis surat
(b) Memahami ciri-ciri surat resmi dan surat niaga
(c) Menulis beragam surat resmi dan surat niaga berkaitan dengan kewirausahaan
(d) Menulis surat lamaran pekerjaan
Kegiatan pembelajaran pada Materi Menulis Surat yang dilakukan di kelas XII
SMK Penerbangan Aceh adalah :
(a) Siswa diajak memahami jenis-jenis kata surat serta pemakaiannya
(b) Siswa memahami struktur surat dan hal-hal yang harus diperhatikan
dalam surat-menyurat
(c) Siswa berlatih mengidentifikasi ciri-ciri surat
(d) Siswa memahami surat-surat resmi
(e) Siswa memahami surat pemberitahuan, surat edaran, dan surat undangan
(f) Siswa memahami surat-surat niaga
(g) Siswa memahami surat penawaran, surat pesanan, dan surat perjanjian
(h) Siswa memahami penyusunan surat lamaran
(i) Siswa memahami teknik penulisan riwayat hidup
11
2.1.4 Pengertian Hasil Belajar
Perbuatan belajar atau proses belajar yang dilewati siswapada suatu saat
akan mendatangkan prestasi. Hasil belajar biasanya diacukan pada tercapainya
tujuan belajar. Dalam kaitan ini tujuan belajar bertolak dari apa yang ingin diubah
oleh guru setelah melaksanakan proses belajar mengajar. Nurkancana (2002:182)
menyatakan hasil belajar adalah kecakapan aktual yang telah dimiliki oleh
siswasetelah memperoleh kesempatan untuk mempelajari suatu materi tertentu.
Winkel (2001:162) menyatakan hasil belajar adalah sebagai bukti usaha yang telah
dicapai. Hamzah (2008:213) menyatakan hasil belajar adalah perubahan perilaku
yang relatif menetap dalam diri seseorang sebagai akibat dari interaksi seseorang
dengan lingkungannya. Hasil belajar memiliki beberapa ranah atau kategori dan
secara umum merujuk kepada aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan.
Hasil belajar siswayang tampak dalam sejumlah kemampuan atau
kompetensi setelah melewati kegiatan belajar mengajar sering hanya dinilai dari
aspek kognitif saja. Hamzah (2008:220) hasil belajar dapat dilihat dari
ketrampilan intelektual atau intellectual skills, informasi verbal atau verbal
information, strategi kognitif atau cognitive strategies, keterampilan motorik atau
motorik skills, dan sikap atau attitudes.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah
pencapaian siswaterhadap kegiatan belajar yang telah diikutinya. Hasil belajar tidak
hanya sebatas menguasai materi pelajaran, akan tetapi terkandung di dalamnya
keterampilan dan perubahan sikap. Jika hasil belajar yang hanya dipandang dari
12
segi pemahaman materi, maka hasil belajar yang dicapai siswabelum sempurna
sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Adakalanya hasil belajar yang dicapai siswa hanya menguasai materi
pelajaran yang disampaikan. Adakalanya hasil belajar hanya mampu menguasai
keterampilan tertentu, dan adakalanya hasil belajar hanya mempengaruhi perubahan
sikap siswa.
2.1.5 Materi Menulis Surat
Surat adalah salah satu sarana komunikasi tertulis untuk menyampaikan pesan
dari satu pihak ke pihak lain baik itu secara perorangan atau organisasi (kelompok).
Sebagai salah satu bentuk komunikasi tertulis, surat mempunyai unsur yang terlibat di
dalamnya, yaitu:
1. Pengirim, yaitu orang atau organisasi yang menyampaikan pesan.
2. Pesan, yaitu isi surat berupa informasi, instruksi, gagasan, atau perasaan
pengirimnya.
3. Penerima, yaitu orang atau organisasi yang menerima pesan
4. Saluran, yaitu bagaimana pesan tersebut diformulasikan dalam ragam bahasa
tulis dan disajikan dalam format yang sesuai dengan keperluan.
Surat mempunyai banyak fungsi, maka dapat dikelompokkan atau digolongkan
menurut jenisnya, yaitu:
a. Menurut kepentingan dan pengirimnya
13
• Surat pribadi, yaitu dikirimkan sesorang kepada orang lain atau kepada
organisasi/lembaga. Kalau surat ditujukan kepada teman atau keluarga, format
penulisan dan bahasa relatif bebas. Akan tetapi bila ditujukan kepada organisasi
atau lembaga maka bentuk dan bahasa yang digunakan harus resmi, misalkan
surat lamaran keja, pengaduan, pengajuan mutasi, kenaikan pangkat, dsb.
• Surat dinas, yaitu digunakan instansi pemerintah untuk kepentingan administrasi
pemerintahan.
• Surat niaga, yaitu dipergunakan oleh perusahaan atau badan usaha.
• Surat sosial, yaitu digunakan oleh organisasi kemasyarakatan yang bersifat
nonprofit.
b. Menurut isinya
Surat dapat dikelompokkan menjadi pemberitahuan, keputusan, pemerintah,
panggilan, perjanjian, laporan, pengantar, peringatan, penawaran, pesanan, undangan
dan lamaran pekerjaan.
c. Menurut sifatnya
• Biasa yaitu isi dapat diketahui oleh orang lain selain yang dituju.
• Terbatas (konfidensial) yaitu isi hanya boleh diketahui oleh kalangan tertentu
yang terkait saja.
• Rahasia yaitu isinya hanya boleh diketahui oleh orang yang dituju.
d. Berdasarkan banyaknya sasaran
Surat dapat dikelompokkan menjadi biasa, edaran dan pengumuman.
e. Berdasarkan tingkat kepentingan penyelesaiannya
Surat terbagi atas biasa, kilat dan kilat khusus.
14
f. Berdasarkan wujudnya
Surat terbagi atas bersampul, kartu pos, warkat pos, telegram, teleks, faksimile,
memo dan nota.
g. Berdasarkan ruang lingkup sasarannya
Surat terbagi atas intern dan ekstern.
Kemajuan teknologi saat memberi alternatif dalam penyampaian pesan melalui
internet seperti email maupun handpone lewat SMS. Namun surat konvensional tetap
mempunyai arti penting sebagai bukti tertulis untuk berbagai keperluan. Sehingga jika
terjadi sesuatu (misalnya kekeliruan), surat dapat dijadikan acuan. Misalnya pada surat-
surat perjanjian, surat waris dan sebagainya. Segala jenis surat juga dapat diarsipkan
untuk kepentingan lain kelak di kemudian hari.
Bagian-bagian surat secara umum, yakni:
- Kepala surat,
- Tempat, tanggal surat,
- Nomor,
- Lampiran,
- Hal,
- Alamat surat,
- Salam pembuka,
- Isi surat,
- Salam penutup,
- Nama pengirim
- Tembusan dan inisial
15
a. Kepala Surat
Kepala surat sering pula disebut kop surat. Fungsi dari kepala surat adalah
sebagai identitas diri bagi instansi yang bersangkutan, yakni meliputi:
- Nama instansi,
- Lambang atau logo,
- Alamat,
- Kode pos,
- Nomor telepon,
- Nomor faksimile atau email
Contoh kepala surat:
SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) BINA LINGKUNGAN
Jalan Budi Pekerti 52, Kebun Randu, Surabaya Telepon (021) 3537123
Fax (021) 3537124
b. Tempat, tanggal surat
Tempat dan tanggal surat merupakan keterangan yang menjelaskan lokasi dan
waktu ditulisnya surat. Namun, apabila lokasi penulisan sudah dinyatakan dalam kepala
surat, maka hal itu tidak perlu disebutkan lagi. Contoh tempat, dan tanggal surat:
Jakarta, 17 Januari 2011
Bandung, 27 September 2010
10 November 2009
16
26 April 2008
c. Nomor surat
Fungsi dari penomoran surat adalah untuk mempermudah dalam pengarsipan.
- Nomor surat meliputi hal-hal berikut:
- Nomor urut penulisan surat
- Kode surat
- Bulan
- Tahun
Contoh nomor surat:
Nomor : 026/D2/X/2010
Nomor : 121/OSIS/VI/2011
D. Lampiran
Melampirkan berarti menyertakan sesuatu dengan yang lain. Lampiran
merupakan penjelas atas jumlah dokumen yang disertakan dalam surat tersebut.
Contoh lampiran:
Lampiran : satu lembar
Lampiran : tiga lembar
e. Hal
17
Hal surat berarti soal atau perkara yang dibicarakan dalam surat
Penulisan hal dengan perihal atau hal/perihal itu tidak tepat. Contoh hal:
Hal : Penataran guru Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris angkatan 2009/2010
Hal : Undangan rapat OSIS
Hal : Permohonan izin Cerdas Cermat
f. Alamat surat
Ada dua macam alamat, yaitu (a) alamat luar dan (b) alamat dalam.
(a) Alamat luar adalah alamat yang ditulis pada sampul surat. Alamat luar
berfungsi sebagai penunjuk bagi kurir dalam menyampaikan surat itu.
Contoh alamat luar:
Kepada
Yth. Rektor Universitas Negeri Sempurna
Jalan Ketintang 21
Banda Aceh
(b) Alamat dalam adalah alamat yang ditulis langsung pada kertas surat . Fungsi
dari alamat dalam adaah sebagai pengontrol bagi penerima surat, bahwa dirinyalah
yang berhak menerima surat itu. Penulisan alamat dalam surat hampir sama dengan
alamat luar, hnya saja tidak memakai kata kepada.
Contoh alamat dalam:
Yth. Ketua Panitia Lomba Tingkat Nasional
Penulisan Resensi dan Opini Tahun 2010—2011
Jalan Kebun Nanas Selatan 212
Jakarta Timur
18
g. Salam pembuka
Salam pembuka yang lazim digunakan dalam surat pribadi. Penulisan salam
pembuka dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda koma. Contoh salam
pembuka:
Dengan hormat,
Assalamualaikum Wr. Wb.,
Salam sejahtera,
h. Isi Surat
Isi surat merupakan bagian terpenting dari keseluruhan bagian surat. Secara
umum isi surat dinas terbagi atas tiga bagian, yakni :
(a) Alinea pembuka
Alinea pembuka berfungsi sebagai pengantar atas pokok persoalan yang hendak
disampaikan. Walaupun disebut alinea, sesungguhnya bagian ini umumnya terdiri dari
satu kalimat. Bagian pembuka ini ditandai dengan kata-kata seperti dengan ini, bersama
ini, atau berkenaan dengan. Contoh alinea pembuka:
Dengan ini kami beritahukan bahwa …..
Dengan ini kami menyatakan bahwa …..
Dengan ini saya kirimkan kepada Bapak …..
Berdasarkan surat edaran ….., kami minta saudara untuk …..
Berkenaan surat Saudara nomor ……, dengan ini saya beritahukan bahwa ……
19
Namun terkadang penulis mengabaikan bagian ini. Penulis langsung menuju pada
alinea isi. Contoh alinea pembuka
Kami beritahukan kepada Saudara bahwa pada tanggal 16 Juni 2011, semua
kepala bagian harus melakukan rapat anggaran. Oleh karena itu …… Ketua Jurusan
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FPBS, Universitas Pendidikan Indonesia,
memberikan tugas kepada …..
(b) Alinea isi
Alinea ini merupakan tempat menampung maksud-maksud pokok dari penulis
surat. Karena itu bagian isi dapat berupa lebih dari satu alinea bila maksud penulis itu
terdiri atas dua atau lebih. Alinea ini harus berkaitan dengan alinea pembuka. Contoh
alinea isi:
Sehubungan dengan hal di atas ……
Berkenaan dengan hal tersebut di atas …..
Berkaitan dengan hal itu ….
(c) Alinea penutup.
Alinea penutup umumnya berisi ucapan terima kasih atau ungkapan pengharapan.
Contoh alinea penutup:
Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Kami ucapkan terima kasih atas kehadiran Bapak/Ibu dalam acara kami.
Besar harapan kami akan kehadiran Bapak/Ibu pada acara itu.
i. Salam penutup
20
Salam penutup digunakan untuk mengakhiri alinea surat Tata cara penulisan
salam penutup hampir sama dengan salam pembuka, yakni diawali dengan huruf
capital dan diakhiri dengan tanda koma. Contoh salam penutup:
Hormat saya,
Hormat kami,
Wassalamualaikum Wr. Wb.
j. Nama jelas pengirim dan tanda tangan
Pengirim surat adalah pihak yang menulis atau menyampaikan surat. Dalam surat
dinas akan lebih baik apabila nama pengirim dilengkapi identitas diri kedinasan, yaitu
jabatan, nomor induk pegawai, dan cap dinas. Contoh nama jelas pengirim dan tanda
tangan:
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi,
Ttd.
Satryo Soemantri Brodjonegoro
NIP 130889802
k. Tembusan
Penulisan bagian ini berfungsi untuk menjelaskan pihak atau instansi lain yang
mendapat surat tersebut. Contoh tembusan:
Tembusan:
Dirjen Dikti
Karokerslugri Depdiknas
Kasubdit KPT Dit PPTK & KPT
21
l. Inisial
Pada bagian kiri bawah surat dinas sering dijumpai tanda singkatan atau inisial,
misalnya Jk/AJ. Inisial tersebut merupakan singkatan nama pengonsep atau pengetik
surat. Pencantuman inisial tersebut terkadang dianggap penting sebagai tanda pengenal
bisa suatu saat ada pihak-pihak tertentu yang memerlukannya.
Adapun Ciri-ciri Surat Resmi adalah sebagai berikut:
(a) Menggunakan Bahasa Baku
(b) Terdapat Kop Surat
(c) Tanggal Surat alamat tujuan
(d) Memiliki Nomor Pengarsipan
(e) Hal, yaitu pemberitahuan mengenai isi surat
(f) Harus ditandatangani dan dibubuhi stempel instansi/badan.perusahaan
(g) Terdapat Tembusan (Bila Perlu)
Contoh Surat Resmi
#Contoh Dari Instansi/sekolah ke individu
SMK Penerbangan Aceh
Jalan Ir. H. Juanda No. 17 Banda Aceh
No. Telp. (0651) 8321798
______________________________________________________________________
Banda Aceh, 10 April 2012
No : 10/SMK Penerbangan Aceh/04/2012
22
Lampiran : -
Perihal : Undangan
Yth.
Orang tua/Wali siswa-siswi kelas XII
SMK Penerbangan Aceh
Dengan hormat,
Dalam rangka meningkatkan pengetahuan para siswa siswi SMK Penerbangan Aceh
Khususnya kelas XII. Maka pada surat kali ini kami selaku badan pendidikan sekolah
kami tercinta, bermaksud mengadakan studi lapangan bagi siswa siswi di luar sekolah.
Adapun acara tersebut akan kami laksanakan pada :
Hari/Tanggal : Jumat, 18 April 2012
Pukul : 09.00 s.d. 14.00
Tempat : Kebun Raya, Bogor
Acara : Penelitian Tumbuhan Langka
Demikian surat pemberitahuan ini kami sampaikan, atas segala perhatian dan
kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.
Kepala Sekolah
SMK Penerbangan Aceh
Ttd,
Ferynaldy, S.Pd, M.Pd
Struktur Kerangka Contoh Surat Lamaran Kerja
23
Struktur dalam pembuatan surat lamaran ini :
1. Tulisan untuk tempat atau tanggal harus jelas
2. Sebuah perusahaan atau pabrik yang ingin anda tuju untuk lamarannya
3. Pembuka atau salam hormat anda kepada mereka
4. Kalimat pengantar atau awalan
5. Tuliskan biodata pribadi anda
6. Informasi pribadi (lebih dalam tentang diri anda) dan pengalaman (pernah bekerja
dimana dan berapa lama) serta skill (kemampuan/kelebihan anda)
7. Harapan anda apabila diterima di sebuah perusahaan itu
8. Kamimat penutup surat
9. Hormat diri anda
10. Tanda tangan
Contoh Surat Lamaran Kerja:
Banda Aceh , 2 Januari 2012
Kepada yth:
Manajemen PT Untu Koplo
Jl. Perintis Kicot No. 69 Daerah Istimewa Yogyakarta
Perihal : Lamaran kerja
Dengan Hormat,
Dari sebuah pemberitaan dari media sosial dan web yang ada di website resmi tentang
adanya lowongan pekerjaan di pabrik tempat Bapak/Ibu atasan. Maka melalui sebuah
surat lamaran ini saya ingin mengajukan diri saya untuk melamar sebuah pekerjaan
24
yang ada di perusahaan milik Bapak/Ibu pimimpin guna mengisi posisi yang saat ini
sedang dibutuhkan.
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Nurul Inayah
Tempat/Tanggal Lahir : Palembang, 25 Februari 1991
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : S1 Bahasa Inggris Universitas Syiah Kuala
Alamat : Jl. Uhuk Kicot III No. 69 RT/RW 069/069 Banda Aceh
Telepon : 08126 904 69 69 69
Kelengkapan saya cantumkan beberapa data pribadi saya yang sekranya itu perlu
sebagai bahan pertimbangan Bapak/Ibu, saya melampirkan juga beberapa kelengkapan
data diri sebagai berikut :
1. Pas photo terakhir
2. Foto copy KTP
3. Daftar singkat riwayat hidup
4. Foto copy Ijazah terakhir
5. Foto copy SKHUN
6. Foto copy sertifikat PKL
Demikianlah akhir Surat lamaran ini yang saya buat dengan data yang sebenarnya dan
atas perhatian serta kebijaksanaan dari Bapak/Ibu saya mengucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Nurul Inayah
25
Kondisi Awal
Tindakan
Kondisi Akhir
2.2 Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir dari penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut.
2.3 Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah diduga hasil belajar siswa
pada materi Menulis Surat di Kelas XII SMK Penerbangan Aceh dapat meningkat
setelah diajarkan dengan menggunakan model Cooverative Examples non examples.
Hasil belajar dan aktivitas siswa dalam
belajar kurang
Pembelajaran yang dilakukan tidak
melibatkan siswa
Siklus I PBM dengan Model Cooverative Examples non examples
Pembelajaran dengan model cooverative
examples non examples
Diduga hasil belajar dan aktivitas siswa dalam belajar
meningkat
Siklus II PBM dengan Model Cooverative Examples non examples
26
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Setting Penelitian
Lokasi dilaksanakannya penelitian ini adalah di SMK Penerbangan Aceh.
SMK Penerbangan Aceh merupakan salah satu SMK yang terdapat di kota Banda
Aceh. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XII karena peneliti merupakan
guru yang mengajar di kelas tersebut. Waktu penelitian ini dilakukan pada
semester II Tahun 2012/2013. Penelitian ini dilakukan selama 4 bulan terhitung
bulan januari – April 2013.
3.2 Subjek Penelitian
Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII
SMPN 12 Banda Aceh yang berjumlah 29 orang siswa terdiri dari 21 orang siswa
laki-laki dan 8 orang siswa perempuan.
3.3 Sumber Data
Sumber data penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas kelas XII
SMK Penerbangan Aceh dan peneliti sendiri sebagai guru yang mengajar di kelas
tersebut.
3.4 Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian adalah teknik
langsung. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian terbagi
dua yaitu:
1. Lembaran tes/soal
27
Lembaran tes hasil belajar digunakan untuk mengetahui ketuntasan belajar
siswa. Tes meliputi surat niaga, surat lamaran pekerjaan, dan surat elektronik (e-
mail) .
2. Lembaran observasi aktivitas siswa
Lembaran observasi aktivitas murid digunakan untuk mengetahui aktivitas
siswa dalam materi Menulis Surat dengan menggunakan model kooperatif tipe
examples non examples.
3. Lembaran aktivitas guru
Lembaran observasi aktivitas guru digunakan untuk mengamati
kemampuan guru dalam materi Menulis Surat dengan menggunakan model
kooperatf tipe examples non examples.
3.5 Validasi Data
1. Nilai Test (hasil belajar).
Tes disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, digunakan
untuk mengukur hasil belajar siswa materi cirri-ciri mahkluk hidup. Tes ini
diberikan setiap akhir siklus penelitian. Validasi data didapat dari rekaman
hasil test siswa.
2. Proses pembelajaran (observasi aktifitas siswa dan PBM guru)
Validasi data pada proses pembelajaran ini adalah merupakan triangulasi
antara siswa, guru yang melaksanakan PBM dan guru kolaboratif sebagai
observer.
28
3.6 Analisis Data
Analisis data merupakan tahap yang penting dalam suatu penelitian karena
tahap ini penelitian dapat disimpulkan. Setelah semua data terkumpul maka untuk
mendeskripsikan data penelitian dilakukan pengolahan data sebagai berikut.
1. Analisis ketuntasan belajar siswa.
Untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar siswa selama pembelajaran
berlangsung digunakan rumus persentase. Ketuntasan belajar siswa secara
individu dengan rumus:
P = NF x 100% (Anas Sudijono, 2002:45)
Keterangan : P = Persentase hasil ketuntasan belajar individu
F = Jumlah jawaban benar siswa
N = Jumlah siswa
2. Analisis data aktivitas siswa
Analisis aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran dilakukan dengan
menghitung persentase kegiatan siswa. Perhitungan kegiatan siswa dilakukan
dengan menggunakan rumus persentase seperti di atas.
Menafsirkan data perentase dengan menggunakan aturan yang ditetapkan
oleh Sutrisno Hadi (2001:61) yaitu:
100 % disebut seluruhnya
80%-99% disebut pada umumnya
29
60%-79% disebut sebagian besar
50%-59% disebut lebih dari setengah
40%-49% disebut kurang dari setengah
20%-39% disebut sebagian kecil
0% - 19% disebut sedikit sekali.
3. Analisis aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran
Data tentang aktivitas guru mengelola pembelajaran dianalisis dengan
menggunakan statistik deskriptif dengan skor rata-rata seperti yang ditetapkan
oleh Hasratuddin (dalam Mukhlis, 2005:69) sebagai berikut.
1,00 ≤ TKG < 1,50 tidak baik
1,50 ≤ TKG < 2,50 kurang baik
2,50 ≤ TKG < 3,50 cukup
3,50 ≤ TKG < 4,50 baik
4,50 ≤ TKG < 5,00 sangat baik
Aktivitas guru mengelola pembelajaran dikatakan efektif jika skor dari
setiap yang dinilai berada pada ketagori baik atau sangat baik.
3.7 Indikator Ketercapaian
Indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai
berikut.
a. Nilai rata-rata yang dicapai siswa setelah proses pembelajaran di atas KKM
b. Ketuntasan belajar siswa setelah proses pembelajaran secara klasikal 80%
30
c. Siswa aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
3.8 Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian tindakan
kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus. Adapun langkah-langkah dalam setiap
siklus terdiri dari:
1. Planning
Kegiatan yang dilakukan pada kegiatan ini adalah membuat perencanaan
proses pembelajaran. Perencanaan yang dibuat adalah berupa silabus dan RRP
beserta perangkatnya dan membuat lembaran observasi dan tes hasil belajar
siswa.
2. Acting
Kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan seluruh kegiatan yang terdapat
di dalam perencanaan. Melaksanakan kegiatan proses pembelajaran materi
Menulis Surat dengan menggunakan model cooperative examples non
examples
3. Observasi
Melaksanakan observasi atau pengamatan yang dilakukan oleh guru peneliti
terhadap siswa pada saat proses belajar mengajar berlangsung untuk melihat
kegiatan siswa dan observasi yang dilakukan oleh guru kolaborasi terhadap
proses belajar mengajar yang diselenggarakan oleh peneliti.
4. Refleting
31
Refleksi dilakukan pada akhir proses belajar mengajar untuk melihat hasil
dari kegiatan proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan. Kemudian
hasil dari refleksi pada siklus pertama merupakan acuan bagi peneliti untuk
melakukan tindakan pada siklus kedua. Selanjutnya pada siklus kedua
melakukan perubahan tindakan pada proses belajar mengajar terhadap
kekurangan yang terjadi pada siklus pertama sehingga hasil proses belajar
mengajar akan menjadi lebih baik sesuai dengan harapan dan tujuan yang
ingin dicapai.
32
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Siklus I
a. Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan pada siklus pertama adalah
menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menyusun soal, menyusun
lembaran observasi guru, dan siswa.
b. Pelaksanaan
Pada siklus pertama tindakan yang dilakukan adalah melaksanakan
pembelajaran. Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran pada siklus pertama
adalah sebagai berikut.
1) Tindakan pada kegiatan pendahuluan adalah memberi salam, berdoa,
mengabsen, apersepsi, dan memotivasi
2) Tindakan pada kegiatan inti menampilkan surat, memberi petunjuk tentang surat
membentuk kelompok, mempersentasikan, dan guru menjelaskan materi.
3) Tindakan pada kegiatan penutup yaitu menyimpulkan, melakukan evaluasi, dan
memberi pesan belajar.
Setelah dilaksanakan proses pembelajaran, kemudian dilakukan ujian
terhadap siswa. Hasil ujian terhadap siswa kelas XII SMK Penerbangan Aceh
diperoleh data sebagai berikut.
33
Tabel 4.1 Nilai Tes Siswa Kelas XII SMK Penerbangan Aceh Siklus I
No Nama Nilai Ketuntasan 1 Akhri Dian Suci Maulida 70 Tuntas 2 Ariansyah 80 Tuntas 3 Aris Munandar 70 Tuntas 4 Danu Prasetyo 75 Tuntas 5 David Nataniel Rajagukguk 70 Tuntas 6 Deni Fadhilah 70 Tuntas 7 Dhiaurrahman 75 Tuntas 8 Faris Abid 70 Tuntas 9 Fathir Fath Zukhruf 75 Tuntas 10 Haris Munandar 70 Tuntas 11 Hefrinda A Pratama 65 Tidak Tuntas 12 Ivan Putra Oktavia 50 Tidak Tuntas 13 Lumanur Akbari 70 Tuntas 14 Luthfi 50 Tidak Tuntas 15 M Rezha Maulana 50 Tidak Tuntas 16 M romi Supriyatna 70 Tuntas 17 Mahda Rizaldi 70 Tuntas 18 Maulana Fajri 70 Tuntas 19 Mufizar 75 Tuntas 20 M Babul Ikhsan 65 Tidak Tuntas 21 M. Razif 50 Tidak Tuntas 22 Nasrulllah 50 Tidak Tuntas 23 Nico Uli Andreas Siahaan 75 Tuntas 24 Rekha Diansyah 75 Tuntas 25 Rizki Muliani 80 Tuntas 26 Silvianita Sabtiana 75 Tuntas 27 T Fajar 50 Tidak Tuntas 28 T Wahyu 75 Tuntas 29 M. Tanzil 75 Tuntas
Rata Rata 67,75862
Berdasarkan hasil perhitungan diketahui nilai rata-rata yang dicapai siswa
kelas XII SMK Penerbangan Aceh pada siklus I adalah 67, dengan nilai tertinggi 80
dan nilai terendah 50. Ketuntasan belajar yang dicapai oleh siswa kelas XII SMK
Penerbangan Aceh adalah 72% Secara klasikal siswa belum dikatakan tuntas,
34
karena ketuntasan yang ditetapkan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah 85%
sedangkan yang dicapai baru 72% Oleh karena itu perlu dilanjutkan siklus kedua
dan dilakukan perbaikan pembelajaran.
c. Observasi
Sebagaimana dijelaskan pada teknik pengumpulan data penelitian, bahwa
saat dilaksanakan proses pembelajaran dilakukan observasi terhadap aktivitas siswa
dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa
aktivitas siswa kurang aktif. Keaktifan siswa yang masih kurang menyangkut
tentang sikap menunjukkan antusias dalam mengikuti pembelajaran, aktivitas dalam
mengikuti kegiatan diskusi. Hal ini disebabkan karena guru kurang memotivasi
siswa untuk aktif dalam berdiskusi. Guru kurang mampu membangkitkan
kemampuan siswa untuk mengeluarkan pendapat saat diskusi. Lebih jelasnya
tentang gambaran aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dapat
dilihat tabel 4.2.
Tabel 4.2 Aktivitas Belajar Siswa XII SMK Penerbangan Aceh Pada Siklus I
No Aspek Yang Diamati Skor Jumlah Skor
5 4 3 2 1 1 Menunjukkan antusiasan mengikuti
pembelajaran √ 2
2 Menjawab pertanyaan guru pada kegiatan apersepsi
√ 2
3 Mendengarkan penjelasan guru tentang kegiatan pembelajaran
√ 2
4 Mendengarkan dan memperhatikan petunjuk guru tentang surat
√ 2
5 Membentuk kelompok dengan beranggotakan 4 orang
√ 3
6 Tiap-tiap kelompok menerima LKS yang √ 3
35
dibagikan oleh guru 7 Mendiskusikan serta mencatat hasil
pengamatan/analisa gambar √ 2
8 Mempersentasikan hasil kerja √ 2 9 Mendengarkan penegasan dari guru tentang
materi pelajaran √ 3
10 Mendengarkan penjelasan dan kesimpulan guru
√ 3
11 Mengerjakan tes akhir √ 3 Jumlah 27
Rata-rata 2,45 Keterangan : 5 = sangat aktif, 4 = aktif, 3 = cukup aktif, 2 = kurang aktif, 1 = tidak aktif
Selain mengamati kegiatan siswa dalam pembelajaran, guru pengamat juga
mengamati aktivitas guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Hasil
pengamatan tentang aktivitas guru dalam melaksanakan proses pembelajaran
menunjukkan kurang mampu dalam mengaktifkan siswa dalam belajar. Guru
kurang mampu memotivasi siswa untuk belajar. Akibatnya saat diskusi siswa
kurang aktif. Adapun hasil pengamatan kemampuan guru sebagai berikut.
Tabel 4.3 Hasil Observasi Kemampuan Guru Melaksnakan Pembelajaran Pada Siklus I
No Aspek Yang Diamati Skor Jumlah
Skor 5 4 3 2 1
1 Memotivasi siswa untuk belajar √ 2 2 Menyampaikan tujuan pembelajaran √ 3 3 Menginformasikan langkah-langkah
pembelajaran dengan model kooperatif tipe Examples non exsamples
√ 2
4 Menyampaikan petunjuk tentang surat yang ditampilkan di depan kelas
√ 2
5 Mengarahkan siswa dalam membagikan kelompok yang terdiri dari 4 siswa
√ 3
6 Membagikan LKS √ 3
36
7 Memanggil masing-masing kelompok untuk mempersentasikan LKS
√ 3
8 Memberi penguatan terhadap kesimpulan dari tiap-tiap kelompok
√ 2
9 Mengevaluasi siswa dengan mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan tujuan yang ingin dicapai
√ 2
10 Kemampuan mengelola waktu √ 2 Jumlah 24
Rata-rata 2,4 Keterangan : 5 = sangat baik, 4 = baik, 3 = cukup baik, 2 = kurang baik, 1= tidak baik
Berdasarkan Tabel 4.3 dikatehui nilai rata-rata kemampuan guru dalam
melaksanakan pembelajaran adalah 2,6 pada intervasl nilai (1,5 ≤ TKG < 2,5)
kurang mampu. Pada siklus pertama kemampuan guru dalam mengelola proses
pembelajaran masih kurang mampu.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil tindakan yang dilakukan pada siklus pertama diketahui
nilai rata-rata yang dicapai siswa kelas XII SMK Penerbangan Aceh adalah 67 dan
ketuntasan belajar 72,33%. Semenetara indikator yang ditetapkan yaitu nilai rata-
rata 70 dengan ketuntasan belajar 85%.
Hasil tindakan menunjukkan bahwa siklus I indikator yang ditetapkan belum
tercapai. Belum tercapainya indikator yang diterapkan disebabkan guru kurang
mampu memotivasi siswa untuk belajar, guru kurang mampu menyampaikan
gambar secara jelas yang ditampilkan di papan tulis, guru kurang jelas
mengimpormasikan langkah-langkah pembelajaran dengan model kooperatif tipe
examples non exsamples. Hal ini berdampak pada kurang aktifnya siswa saat
diskusi kelompok dan kelas. Pada siklus II, kondisi ini harus diperbaiki agar tujuan
37
dapat tercapai.
4.1.2 Siklus II
a. Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan pada siklus kedua adalah
menyusun kembali rencanaka pelaksanaan pembelajara dengan mengacu pada
kelemahan-kelemahan pada siklus pertama yang perlu diperbaiki.
b. Pelaksanaan
Kegiatan yang dilakukan dalam pelaksanaan pembelajaran adalah sebagai
berikut.
1) Kegiatan awal tindakan yang dilakukan guru adalah memberi salam, berdoa,
mengabsen siswa, mengelola kelas, apersepsi, memotivasi siswa dengan
melakukan tanya jawab dan menyampaikan tujuan pembelajaran.
2) Kegiatan inti tindakan yang dilakukan adalah menampilkan surat, memberi
petunjuk, membentuk kelompok, membagikan LKS, siswa mempersentasikan
hasil diskusi, dan guru menjelaskan materi pelajaran yang akan dipelajari
kepada siswa.
3) Kegiatan penutup tindakan yang dilakukan oleh guru adalah menyimpulkan,
melakukan evaluasi, memajang hasil diskusi, dan memberi pesan belajar.
Setelah dilaksanakan proses pembelajaran, kemudian dilakukan ujian
terhadap siswa. Hasil ujian terhadap siswa kelas XII SMK Penerbangan Aceh
diperoleh data sebagai berikut.
38
Tabel 4.4 Nilai Tes Siswa Kelas XII SMK Penerbangan Aceh Siklus II
No Nama Nilai Ketuntasan 1 Akhri Dian Suci Maulida 70 Tuntas 2 Ariansyah 85 Tuntas 3 Aris Munandar 70 Tuntas 4 Danu Prasetyo 75 Tuntas 5 David Nataniel Rajagukguk 70 Tuntas 6 Deni Fadhilah 75 Tuntas 7 Dhiaurrahman 70 Tuntas 8 Faris Abid 70 Tuntas 9 Fathir Fath Zukhruf 70 Tuntas 10 Haris Munandar 70 Tuntas 11 Hefrinda A Pratama 70 Tuntas 12 Ivan Putra Oktavia 60 Tidak Tuntas 13 Lumanur Akbari 70 Tuntas 14 Luthfi 70 Tuntas 15 M Rezha Maulana 70 Tuntas 16 M romi Supriyatna 75 Tuntas 17 Mahda Rizaldi 70 Tuntas 18 Maulana Fajri 75 Tuntas 19 Mufizar 70 Tuntas 20 M Babul Ikhsan 60 Tidak Tuntas 21 M. Razif 60 Tidak Tuntas 22 Nasrulllah 70 Tuntas 23 Nico Uli Andreas Siahaan 75 Tuntas 24 Rekha Diansyah 70 Tuntas 25 Rizki Muliani 70 Tuntas 26 Silvianita Sabtiana 70 Tuntas 27 T Fajar 60 Tidak Tuntas 28 T Wahyu 70 Tuntas 29 M. Tanzil 70 Tuntas
Rata Rata 70
Berdasarkan hasil perhitungan diketahui nilai rata-rata yang dicapai siswa
kelas XII SMK Penerbangan Aceh pada siklus II adalah 70 , dengan nilai tertinggi
85 dan nilai terendah 60. Ketuntasan belajar yang dicapai oleh siswa kelas XII SMK
Penerbangan Aceh adalah 86,67%. Secara klasikal siswa dikatakan sudah tuntas,
39
karena ketuntasan belajar yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah 85%, ternyata
ketuntasan belajar yang dicapai siswa secara klasikal sudah 86,67%.
c. Observasi
Seperti juga halnya siklus I, pada siklus II juga dilakukan pengamatan
terhadap aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Secara umum
aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran sudah cukup baik.
Gambaran aktivitas siswa megikuti kegiatan pembelajaran sebagai berikut.
Tabel 4.5 Aktivitas Belajar Siswa Kelas XII SMK Penerbangan Aceh Siklus I I
No Aspek Yang Diamati Skor Jumlah Skor
5 4 3 2 1 1 Menunjukkan antusiasan mengikuti
pembelajaran √ 3
2 Menjawab pertanyaan guru pada kegiatan apersepsi
√ 3
3 Mendengarkan penjelasan guru tentang kegiatan pembelajaran
√ 3
4 Mendengarkan dan memperhatikan petunjuk guru tentang gambar
√ 3
5 Membentuk kelompok dengan beranggotakan 3 orang
√ 3
6 Tiap-tiap kelompok menerima LKS yang dibagikan oleh guru
√ 3
7 Mendiskusikan serta mencatat hasil pengamatan/analisa gambar
√ 3
8 Mempersentasikan hasil kerja √ 3 9 Mendengarkan penegasan dari guru tentang
materi pelajaran √ 3
10 Mendengarkan penjelasan dan kesimpulan guru
√ 3
11 Mengerjakan tes akhir √ 3 Jumlah 33
Rata-rata 3,00 Keterangan : 5 = sangat aktif, 4 = aktif, 3 = cukup aktif, 2 = kurang aktif, 1 = tidak aktif
40
Saat dilaksanakan proses pembelajaran pada siklus II, pengamat juga
melakukan pengamatan terhadap guru. Hasil pengamatan terhadap guru dalam
melaksanakan proses pembelajaran menunjukkan peningkatan dari siklus I. Kalau
pada siklus I guru kurang mampu memotivasi siswa belajar, pada siklus II sudah
lebih baik. Gambaran kemampuan guru dalam mengelola proses pembelajaran pada
siklus II adalah:
Tabel 4.6 Hasil Observasi Kemampuan Guru Melaksanakan Pembelajaran Pada Siklus II
No Aspek Yang Diamati Skor Jumlah
Skor 5 4 3 2 1
1 Memotivasi siswa untuk belajar √ 3 2 Menyampaikan tujuan pembelajaran √ 3 3 Menginformasikan langkah-langkah
pembelajaran dengan model kooperatif tipe Examples non exsamples
√ 3
4 Menyampaikan petunjuk tentang gambar-gambar yang ditampilkan di depan kelas
√ 3
5 Mengarahkan siswa dalam membagikan kelompok yang terdiri dari 4 siswa
√ 3
6 Membagikan LKS √ 3 7 Memanggil masing-masing kelompok untuk
mempersentasikan LKS √ 3
8 Memberi penguatan terhadap kesimpulan dari tiap-tiap kelompok
√ 3
9 Mengevaluasi siswa dengan mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan tujuan yang ingin dicapai
√ 3
10 Kemampuan mengelola waktu √ 3 Jumlah 30
Rata-rata 3,0 Keterangan : 5 = sangat baik, 4 = baik, 3 = cukup baik, 2 = kurang baik, 1= tidak baik
41
Berdasarkan Tabel 4.6 dikatehui nilai rata-rata kemampuan guru dalam
melaksanakan pembelajaran adalah 3,0 pada intervasl nilai (2,50 ≤ TKG < 3,50)
cukup. Pada siklus kedua kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran
mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus I. Kalau pada siklus I
kemampuan guru kurang, pada siklus II meningkat menjadi cukup. Peningkatan
terjadi pada kemampuan memotivasi siswa belajar, memberikan penjelasan tentang
gambar dan lain sebagainya.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil tindakan yang dilakukan pada siklus pertama diketahui
nilai rata-rata yang dicapai siswa adalah 67 dengan ketuntasan belajar 73,33%. Pada
siklus II nilai rata-rata yang dicapai siswa 70,07 dengan ketuntasan belajar 86,67%.
Pada siklus I indikator yang ditetapkan dalam penelitian tindakan kelas ini tidak
tercapai. Indikator dapat tercapai pada tindakan siklus II.
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan, ternyata
dengan menggunakan model kooperatif tipe examples non exsamples dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas XII SMK Penerbangan Aceh. Penulis
merekomendasikan agar dalam melaksanakan pembelajaran Bahasa Indonesia
khususnya materi Menulis Surat, guru dapat menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe examples non exsamples. Penggunaan model kooperatif tipe
examples non exsamples bukan saja meningkatkan kemampuan siswa, tetapi juga
meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar. Selain dari pada itu, model kooperatif
tipe examples non exsamples juga membuat guru melakukan perubahan-perubahan
dalam mengajar, sehingga terjadi perbaikan pembelajaran.
42
4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diketahui nilai rata-rata
yang dicapai siswa pada siklus pertama 67 mengalami peningkatan pada siklus
kedua menjadi 70,07. Ketuntasan belajar siswa pada siklus pertama hanya 72,33%
sedangkan pada siklus kedua mengalami peningkatan menjadi 86,67%. Ini artinya
model kooperatif tipe examples non exsamples dapat meningkatkan nilai rata-rata
dan ketuntasan belajar yang dicapai. Bila hasil penelitian ini dikaitkan dengan
fungsi model pembelajaran, maka model kooperatif tipe examples non exsamples
dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Sanjaya
(2005:112) menyatakan tentang pentingnya pentingnnya model kooperatif tipe
examples non exsamples adalah sebagai berikut.
a. Materi pelajaran tidak terlepas dari pengetahuan yang sudah dipalajari,
dengan demikian pengetahuan yang akan diperoleh siswa adalah
pengetahuan yang utuh yang memiliki keterkaitan satu sama lain.
b. Pembelajaran dalam rangka memperoleh dan menambah pengetahuan
baru. Pengetahuan baru itu diperoleh dengan cara deduktif, artinya
pembelajaran dimulai dengan mempelajari secara keseluruhan, kemudian
memerhatikan detailnya.
c. Pengetahuan yang diperoleh bukan untuk dihafal tapi untuk dipahami dan
diyakini.
Berdasarkan pendapat di atas, jelas bahwa pembelajaran dengan
menggunakan model kooperatif tipe examples non exsamples, materi pelajaran tidak
terlepas dari pengetahuan siswa telah dimiliki. Pada dasarnya siswa telah memiliki
43
pengetahuan tentang materi yang akan diajarkan, hanya saja materi tersebut masih
kabur sehingga perlu diperjelas melalui suatu kegiatan pembelajaran yang sesuai.
Melalui model kooperatif tipe examples non exsamples siswa akan menambah
pengetahuan yang ada. Bahkan pengetahuan yang diperoleh melalui pembelajaran
dengan model kooperatif tipe examples non exsamples merupakan pengetahuan
yang dapat dilihat melalui media gambar.
Pembelajaran yang demikian merupakan pembelajaran yang diharapkan.
Siswa harus mampu membangun pengetahuannya sendiri, sementara guru hanya
berfungsi sebagai fasilisator. Pembelajaran yang demikian dinamakan pembelajaran
kontruktivisme dengan model kooperatif. Whiterington (2002:62) pembelajaran
kontruktivisme adalah siswa disuruh mengalami, berbuat sendiri, mengolah,
merenungkan apa yang dikerjakan serta mengekspresikannya dalam bahasa atau
lambang-lambang lain experinence is the test teacher hanya benar apabila kita
merenungkan dan melalui setiap pengalaman.
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan diketahui bahwa
aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran mengalami peningkatan setiap
siklusnya. Ini menunjukkan bahwa penggunaan model kooperatif tipe examples non
exsamples dapat meningkatkan hasil belajar yang dicapai dan aktivitas siswa dalam
mengikuti pembelajaran. Aktivitas siswa mengikuti pembelajaran meningkat karena
siswa termotivasi dalam belajar. Siswa merasa senang mengikuti pembelajaran.
Kondisi yang demikian tidak dijumpai pada pembelajaran sehari-hari yang
dilakukan oleh guru. Biasanya siswa belajar hanya mendengarkan penjelasan guru
dan terjadi dalam ruang kelas, sehingga suasana belajar terasa membosankan.
44
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut.
1. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe examples non examples dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas XII SMK Penerbangan Aceh pada
Materi Menulis Surat.
2. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe examples non examples dapat
meningkatkan aktivitas murid kelas XII SMK Penerbangan Aceh pada Materi
Menulis Surat.
3. Penerapan moodel pembelajaran kooperatif tipe examples non examples dapat
meningkatkan kemampuan guru dalam mengelola proses pembelajaran di kelas
XII SMK Penerbangan Aceh pada Materi Menulis Surat.
5.2 Saran-saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis menyarankan
sebagai berikut.
1. Diharapkan kepada para guru dapat menggunakan model kooperatif tipe
examples non examples guna memberikan suasana pembelajaran yang berbeda
agar siswa termotivasi dalam belajar.
45
2. Diharapkan kepada guru perlu melakukan inovasi-inovasi pembelajaran agar
pembelajaran tidak monoton dan membosankan, selain dari pada itu inovasi
membuat guru lebih profesional dalam mengajar.
.
45
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. 2006. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia
SMK. Jakarta: Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah.
Hamzah. 2008. Model-model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar
Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.
Johar, Rahmah, dkk. 2007. Pembelajaran Matematika di SD. Banda Aceh:
Unsyiah-IAIN Ar Raniry.
Nur, Muhammad. 2002. Teori Pembelajaran Sosial. Surabaya: PPS IKIP.
Sudijono, Anas. 2002. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Andi Offset.
Sanjaya, Wina. 2005. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Sardiman. 2005. Interaksi dan Motivasi Belajar. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Suparno. Moh Yunus. 2007. Materi pokok ketrampilan menulis. Jakarta, UT
Wasis. 2004. Model-model Pengajaran dalam Pembelajaran Sains. Jakarta:
Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah.
Whiterington. 2002. Teknik-teknik Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
45
46
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMA 4 KEWIRAUSAHAAN Nama Sekolah :SMK Penerbangan Aceh Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : XII (dua belas)/2 (dua) Program : Semua program keahlian Aspek Pembelajaran : Membaca, Menulis Standar Kompetensi : Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat Unggul Kompetensi Dasar : 3.4 Menulis surat dengan memperhatikan jenis surat Indikator :
• Mampu memahami ciri-ciri surat: jenis surat, struktur surat, dan dasar-dasar komposisi surat-menyurat
• Mampu mengidentifikasi menurut ciri-ciri surat • Mampu mengenal surat-surat resmi: surat pemberitahuan, surat edaran, dan surat
undangan • Mampu mengidentifikasi surat niaga: surat penawaran, surat pesanan, dan surat
perjanjian • Mampu membuat surat resmi dan surat niaga • Mampu memahami penyusunan surat lamaran • Mampu memahami penulisan riwayat hidup dan surat lamaran via e-mail • Mampu menulis surat lamaran dari iklan
Alokasi Waktu : 8 x 45 menit (4 x pertemuan) A. Tujuan Pembelajaran Peserta didik dapat:
• Mengenal beragam jenis-jenis surat • Memahami ciri-ciri surat resmi dan surat niaga • Menulis beragam surat resmi dan surat niaga berkaitan dengan kewirausahaan • Menulis surat lamaran pekerjaan
B. Materi Pokok Pembelajaran
• Jenis-jenis surat • Struktur surat • Pedoman penulisan surat • Surat-surat resmi • Surat-surat niaga • Penyusunan surat lamaran pekerjaan dan penulisan riwayat hidup
C. Metode Pembelajaran
• Diskusi kelompok • Inquari • Tanya jawab
47
• Penugasan • Demonstrasi/pemeragaan model
D. Kegiatan Pembelajaran
TAHAP KEGIATAN PEMBELAJARAN
PEMBUKA (Apersepsi)
Guru menanyakan kepada siswa mengenai jenis-jenis surat yang diketahui Guru mengajak siswa memahami komponen yang harus diperhatikan dalam surat dan mengidentifikasinya
INTI
Pertemuan ke-1 ( 90’)
Siswa diajak memahami jenis-jenis kata surat serta pemakaiannya Siswa memahami struktur surat dan hal-hal yang harus diperhatikan dalam surat-menyurat Siswa berlatih mengidentifikasi ciri-ciri surat dengan mengerjakan Uji Mandiri hal 99 (buku Bahasa Indonesia Tataran Unggul, Erlangga) Pertemuan ke-2 (90’)
Siswa memahami surat-surat resmi Siswa memahami surat pemberitahuan, surat edaran, dan surat undangan
Pertemuan ke-3 (90’)
Siswa memahami surat-surat niaga Siswa memahami surat penawaran, surat pesanan, dan surat perjanjian Siswa berlatih mengerjakan Uji Mandiri hal 112 (buku Bahasa Indonesia Tataran Unggul, Erlangga) berkaitan dengan surat resmi dan surat niaga
Pertemuan ke-4 (90’
48
Siswa memahami penyusunan surat lamaran Siswa memahami teknik penulisan riwayat hidup Siswa mengetahui penulisan surat lamaran kerja melalui e-mail Siswa berlatih membuat surat lamaran kerja dengan mengerjakan Uji Mandiri hal 120 (buku Bahasa Indonesia Tataran Unggul, Erlangga)
PENUTUP (Internalisasi dan refleksi)
Siswa mengerjakan Uji Keterampilan Berbahasa hal 120 (buku Bahasa Indonesia Tataran Unggul, Erlangga) untuk lebih mendalami materi yang tersaji berkenaan dengan surat-menyurat
E. Sumber Belajar
- Pustaka rujukan: ∙ Bahasa Indonesia Tataran Unggul untuk SMK dan MAK Kelas XII karya
Ahmad Iskak dan Yustinah terbitan Erlangga 2008 halaman 91—122 ∙ Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka 2003 ∙ Pedoman Umum Ejaan yang Disempurnakan dan Pedoman Umum
Pembentukan Istilah terbitan Yrama Widya Bandung 1991 ∙ Tatabahasa Baku Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka 2003
- Media cetak dan elektronik - Contoh-contoh surat (surat resmi dan surat niaga) - Website internet - Lingkungan siswa
F. Penilaian
TEKNIK DAN BENTUK
V Tes Lisan
V Tes Tertulis
Observasi Kinerja/Demontrasi
V Tagihan Hasil Karya/Produk: tugas, proyek, portofolio
V Pengukuran Sikap
Penilaian Diri
49
INSTRUMEN/SOAL
Sejumlah soal Uji Mandiri dan Uji kelompok untuk lebih memahami materi Serangkaian tugas/perintah kepada siswa untuk menganalisis surat-surat resmi dan niaga Sejumlah daftar pertanyaan untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai jenis-jenis surat Daftar pertanyaan dalam Uji Keterampilan Berbahasa untuk memperkaya kemampuan siswa terhadap penyerapan materi ajar
RUBRIK/KRITERIA PENILAIAN/BLANGKO OBSERVASI
Rubrik penilaian tugas menulis surat (terlampir di bawah))
Mengetahui, Banda Aceh, 10 April 2013
Kepala Sekolah, Guru Bidang Studi,
Ferynaldy, S.Pd, M.Pd Hj. Nuriaman, S.Pd
NIP. 1971108032000121001 NIP. 196609221992032014
50
Lampiran 2 RUBRIK PENILAIAN PRESENTASI TUGAS
NAMA : KELAS/NO. ABS : TANGGAL PENILAIAN : KOMPETENSI DASAR : Menulis surat dengan memperhatikan jenis surat
ASPEK RINCIAN
NILAI
KURANG CUKUP BAIK AMAT BAIK
D (3) C (5) B (7) A (9)
ISI Selaras dengan tema Sesuai dengan jenisnya Utuh dan tuntas
SIFAT
TULISAN
Orisinal dan kreatif Mencerminkan wawasan lingkungan kerja
Tidak terlepas dari isi
DIKSI DAN GAYA
BAHASA
Mencerminkan perbendaharaan kata yang kaya
Sesuai konteks Menggunakan kata lugas dan proporsional Bergaya bahasa sesuai dengan jenis surat
STRUKTUR SURAT
Terpola secara teratur
Unsur lengkap Penyampaian runtut
KOMENTAR Kekurangan Kelebihan
JUMLAH SKOR
51
Lampiran 3
LEMBARAN KERJA SISWA SIKLUS 1
1. Berdasarkan bahasan yang telah kalian pelajari, temukanlah kesalahan yang
ada pada penulisan surat pribadi berikut.
2. Ubahlah surat pribadi di atas menjadi surat resmi dengan tetap
memperhatikan tema penulisannya.
Bandung, 1 Juni 2007 Menjumpai Kakakku Wisnu Di Jakarta Assalamu’alaikum wr.wb.
Apa kabar, Kak? Sehat-sehat saja, kan? Maaf ya, Kak baru kali ini Rina baru bisa kirim kabar. Harap maklum, karena Rina sibuk belajar untuk menghadapi ujian akhir semester. Oh iya, bagaimana keadaan Kakak sekarang, mudah-mudahan selalu sehat juga baik-baik saja dan pekerjaan Kakak berjalan dengan lancar.
Ibu dan Bapak alhamdulillah kabarnya baik-baik saja. Mereka kirim salam buat Kakak dan mereka pesan supaya Kakak jaga kondisi tubuh dengan baik dan jangan lupa beribadah yang paling utama. Kak, Bapak dan Ibu sekarang aktif lho berolahraga. Mereka setiap pagi rajin jalan pagi, malah sekarang mereka ikut senam jantung sehat yang diadakan di lapangan RW kita. Kak, sebentar lagi, kan bulan Ramadhan. Kakak pulang ke Bandung atau tidak? Supaya kita bisa berkumpul kembali sama-sama berpuasa dan buka puasa bareng-bareng. Oh iya, Kak, kalau Kakak memang nggak bisa datang di bulan Ramadhan nanti, Rina harap kakak usahakan datang sebelum hari raya Idul Fitri, ya.
Kalau Kakak mau pulang ke Bandung, tolong sebelumnya kasih kabar dulu, ya. Supaya kita bisa jemput di stasiun. Kak, udahan dulu, ya. Kita di sini selalu berdoa kepada Allah supaya Kakak selalu diberikan kesehatan, kemudahan dalam pekerjaan, dan sukses selalu. Cukup sekian dulu, Kak, lain waktu disambung lagi. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Adikmu, Ttd. Rina Wati
52
Lampiran 4
LEMBARAN KERJA SISWA SIKLUS 2
1. Perhatikan surat lamaran pekerjaan berikut ini. 2. Buatlah surat lamaran pekerjaan menurut diri mu sendiri dengan memperhatikan contoh diatas.
Jakarta, 20 Mei 2007 Yth. Pimpinan PT Wahana Karya Jalan Pemuda I no. 10 Jakarta Dengan hormat, Berdasarkan pengumuman yang dimuat pada harian umum Merdeka, tanggal 16 Mei 2007, dengan ini saya berminat untuk mengajukan diri menjadi staf bagian Marketing di PT Wahana Karya yang Bapak/Ibu pimpin. Data diri saya sebagai berikut. Nama : Sinta Nur Ramadhani Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 8 September 1982 Pendidikan terakhir : Sarjana Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta Alamat : Jalan Lembah Griya Indah No. 10, Depok Sebagai bahan pertimbangan, bersama ini saya lampirkan :
satu lembar daftar riwayat hidup satu lembar fotokopi ijazah terakhir satu lembar transkrip nilai tiga lembar fotokopi sertifikat pendidikan komputer dan bahasa Inggris satu lembar fotokopi KTP dua lembar pasfoto ukuran 4 x 6 cm satu lembar surat pengalaman kerja.
Demikian surat lamaran ini saya sampaikan dengan harapan mendapat perhatian dari Bapak/Ibu. Atas perhatian Bapak/Ibu, saya mengucapkan terima kasih.
Hormat saya, Ttd. Sinta Nur Ramadhani
53
Lampiran 5
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MODEL COOPERATIVE
EXAMPLES NON EXAMPLES OLEH GURU SIKLUS I
Petunjuk Daftar pengelolaan pembelajaran berikut ini berdasarkan prinsip pembelajaran kooperatif tipe examples non exsamples yang dilakukan guru di kelas. Berikan penilaian dengan menggunakan tanda cek lis (√) pada kolom yang tersedia
No Aspek Yang Diamati Skor Jumlah Skor
5 4 3 2 1 1 Memotivasi siswa untuk belajar √ 2 2 Menyampaikan tujuan pembelajaran √ 3 3 Menginformasikan langkah-langkah
pembelajaran dengan model kooperatif tipe Examples non exsamples
√ 2
4 Menyampaikan petunjuk tentang surat -surat yang ditampilkan di depan kelas
√ 2
5 Mengarahkan siswa dalam membagikan kelompok yang terdiri dari 4 siswa
√ 3
6 Membagikan LKS √ 3 7 Memanggil masing-masing kelompok untuk
mempersentasikan LKS √ 3
8 Memberi penguatan terhadap kesimpulan dari tiap-tiap kelompok
√ 2
9 Mengevaluasi siswa dengan mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan tujuan yang ingin dicapai
√ 2
10 Kemampuan mengelola waktu √ 2
Pengamat Elfia, S.Pd.I NIP. 197411142009042001
54
Lampiran 6
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MODEL COOPERATIVE
EXAMPLES NON EXAMPLES OLEH GURU SIKLUS 2 Petunjuk Daftar pengelolaan pembelajaran berikut ini berdasarkan prinsip pembelajaran kooperatif tipe examples non exsamples yang dilakukan guru di kelas. Berikan penilaian dengan menggunakan tanda cek lis (√) pada kolom yang tersedia
No Aspek Yang Diamati Skor Jumlah Skor
5 4 3 2 1 1 Memotivasi siswa untuk belajar √ 3 2 Menyampaikan tujuan pembelajaran √ 3 3 Menginformasikan langkah-langkah
pembelajaran dengan model kooperatif tipe Examples non exsamples
√ 3
4 Menyampaikan petunjuk tentang surat -surat yang ditampilkan di depan kelas
√ 3
5 Mengarahkan siswa dalam membagikan kelompok yang terdiri dari 4 siswa
√ 3
6 Membagikan LKS √ 3 7 Memanggil masing-masing kelompok untuk
mempersentasikan LKS √ 3
8 Memberi penguatan terhadap kesimpulan dari tiap-tiap kelompok
√ 3
9 Mengevaluasi siswa dengan mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan tujuan yang ingin dicapai
√ 3
10 Kemampuan mengelola waktu √ 3
Pengamat Elfia, S.Pd.I NIP. 197411142009042001
55
Lampiran 7
AKTIVITAS SISWA MENGIKUTI PEMBELAJARAN DENGAN MODEL COOPERATIVE EXAMPLES NON EXAMPLES
SIKLUS 1 Petunjuk Daftar aktivitas siswa mengikuti kegiatan pembelajaran dengan model cooperative examples non exsamples. Berikan penilaian dengan menggunakan tanda cek lis (√) pada kolom yang tersedia
No Aspek Yang Diamati Skor Jumlah Skor
5 4 3 2 1 1 Menunjukkan antusiasan mengikuti
pembelajaran √ 2
2 Menjawab pertanyaan guru pada kegiatan apersepsi
√ 2
3 Mendengarkan penjelasan guru tentang kegiatan pembelajaran
√ 2
4 Mendengarkan dan memperhatikan petunjuk guru tentang surat
√ 2
5 Membentuk kelompok dengan beranggotakan 3 orang
√ 3
6 Tiap-tiap kelompok menerima LKS yang dibagikan oleh guru
√ 3
7 Mendiskusikan serta mencatat hasil pengamatan/analisa surat
√ 2
8 Mempersentasikan hasil kerja √ 2 9 Mendengarkan penegasan dari guru tentang
materi pelajaran √ 3
10 Mendengarkan penjelasan dan kesimpulan guru
√ 3
11 Mengerjakan tes akhir √ 2
Pengamat Elfia, S.Pd.I NIP. 197411142009042001
56
Lampiran 8
AKTIVITAS SISWA MENGIKUTI PEMBELAJARAN DENGAN MODEL COOPERATIVE EXAMPLES NON EXAMPLES
SIKLUS 2 Petunjuk Daftar aktivitas siswa mengikuti kegiatan pembelajaran dengan model cooperative examples non exsamples. Berikan penilaian dengan menggunakan tanda cek lis (√) pada kolom yang tersedia
No Aspek Yang Diamati Skor Jumlah Skor 5 4 3 2 1
1 Menunjukkan antusiasan mengikuti pembelajaran
√ 3
2 Menjawab pertanyaan guru pada kegiatan apersepsi
√ 3
3 Mendengarkan penjelasan guru tentang kegiatan pembelajaran
√ 3
4 Mendengarkan dan memperhatikan petunjuk guru tentang surat
√ 3
5 Membentuk kelompok dengan beranggotakan 3 orang
√ 3
6 Tiap-tiap kelompok menerima LKS yang dibagikan oleh guru
√ 3
7 Mendiskusikan serta mencatat hasil pengamatan/analisa surat
√ 3
8 Mempersentasikan hasil kerja √ 3 9 Mendengarkan penegasan dari guru tentang
materi pelajaran √ 3
10 Mendengarkan penjelasan dan kesimpulan guru
√ 3
11 Mengerjakan tes akhir √ 3
Pengamat Elfia, S.Pd.I NIP. 197411142009042001
57
Lampiran 9
Tes Siklus 1
1. Buatlah surat lamaran kerja sesuai dengan iklan berikut ini
2. Buatlah surat penawaran barang dari perusahaan Air Mancur ke Mall Atrium.
3. Buatlah sebuah surat resmi dari sekolah yang berisikan pengumuman studi
banding ke SMA 1 Bandung, Jawa Barat.
Dibutuhkan : Guru les privat, untuk Mata pelajaran
- Matematika - Bahasa Inggris.
Syarat : - lulusan SMA / Sederajat - Memiliki prestasi yang baik.
Lamaran dikirimkan ke Lembaga Les Privat Mentari Jalan Belajar Lorong Mandiri Banda Aceh – 0651 234162
58
Lampiran 10
Tes Hasil Belajar Siklus 2
1. Buatlah surat lamaran kerja sesuai dengan iklan berikut ini
2. Buatlah surat penawaran barang dari perusahaan Air Mancur ke Mall Atrium.
3. Buatlah sebuah surat resmi dari sekolah yang berisikan pengumuman studi
banding ke SMA 1 Bandung, Jawa Barat.
Dibutuhkan : Guru les privat, untuk Mata pelajaran
- Matematika - Bahasa Inggris.
Syarat : - lulusan SMA / Sederajat - Memiliki prestasi yang baik.
Lamaran dikirimkan ke Lembaga Les Privat Mentari Jalan Belajar Lorong Mandiri Banda Aceh – 0651 234162
59
Lampiran 11 Hasil Belajar siswa pada Siklus I
No Nama Nilai Ketuntasan 1 Akhri Dian Suci Maulida 70 Tuntas 2 Ariansyah 80 Tuntas 3 Aris Munandar 70 Tuntas 4 Danu Prasetyo 75 Tuntas 5 David Nataniel Rajagukguk 70 Tuntas 6 Deni Fadhilah 70 Tuntas 7 Dhiaurrahman 75 Tuntas 8 Faris Abid 70 Tuntas 9 Fathir Fath Zukhruf 75 Tuntas 10 Haris Munandar 70 Tuntas 11 Hefrinda A Pratama 65 Tidak Tuntas 12 Ivan Putra Oktavia 50 Tidak Tuntas 13 Lumanur Akbari 70 Tuntas 14 Luthfi 50 Tidak Tuntas 15 M Rezha Maulana 50 Tidak Tuntas 16 M romi Supriyatna 70 Tuntas 17 Mahda Rizaldi 70 Tuntas 18 Maulana Fajri 70 Tuntas 19 Mufizar 75 Tuntas 20 M Babul Ikhsan 65 Tidak Tuntas 21 M. Razif 50 Tidak Tuntas 22 Nasrulllah 50 Tidak Tuntas 23 Nico Uli Andreas Siahaan 75 Tuntas 24 Rekha Diansyah 75 Tuntas 25 Rizki Muliani 80 Tuntas 26 Silvianita Sabtiana 75 Tuntas 27 T Fajar 50 Tidak Tuntas 28 T Wahyu 75 Tuntas 29 M. Tanzil 75 Tuntas
Rata Rata 67,75862 Mengetahui, Banda Aceh, 10 April 2013 Kepala Sekolah, Guru Bidang Studi,
Ferynaldy, S.Pd, M.Pd Hj. Nuriaman, S.Pd NIP. 1971108032000121001 NIP. 196609221992032014
60
Lampiran 12 Hasil Belajar siswa Pada Siklus II
No Nama Nilai Ketuntasan 1 Akhri Dian Suci Maulida 70 Tuntas 2 Ariansyah 85 Tuntas 3 Aris Munandar 70 Tuntas 4 Danu Prasetyo 75 Tuntas 5 David Nataniel Rajagukguk 70 Tuntas 6 Deni Fadhilah 75 Tuntas 7 Dhiaurrahman 70 Tuntas 8 Faris Abid 70 Tuntas 9 Fathir Fath Zukhruf 70 Tuntas 10 Haris Munandar 70 Tuntas 11 Hefrinda A Pratama 70 Tuntas 12 Ivan Putra Oktavia 60 Tidak Tuntas 13 Lumanur Akbari 70 Tuntas 14 Luthfi 70 Tuntas 15 M Rezha Maulana 70 Tuntas 16 M romi Supriyatna 75 Tuntas 17 Mahda Rizaldi 70 Tuntas 18 Maulana Fajri 75 Tuntas 19 Mufizar 70 Tuntas 20 M Babul Ikhsan 60 Tidak Tuntas 21 M. Razif 60 Tidak Tuntas 22 Nasrulllah 70 Tuntas 23 Nico Uli Andreas Siahaan 75 Tuntas 24 Rekha Diansyah 70 Tuntas 25 Rizki Muliani 70 Tuntas 26 Silvianita Sabtiana 70 Tuntas 27 T Fajar 60 Tidak Tuntas 28 T Wahyu 70 Tuntas 29 M. Tanzil 70 Tuntas
Rata Rata 70 Mengetahui, Banda Aceh, 20 April 2013 Kepala Sekolah, Guru Bidang Studi,
Ferynaldy, S.Pd, M.Pd Hj. Nuriaman, S.Pd NIP. 1971108032000121001 NIP. 196609221992032014