keefektifan pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing ...

7
CiE 3 (1) (2014) Chemistry in Education http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/chemined © 2013 Universitas Negeri Semarang ISSN NO 2252-6609 Info Artikel Abstrak Abstract KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING BERVISI SETS TERHADAP HASIL BELAJAR KOLOID LD Oviyanti Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Semarang Gedung D6 Kampus Sekaran Gunungpati Telp. 8508112 Semarang 50229 Sejarah Artikel: Diterima 19 Februari 2013 Disetujui 19 April 2013 Dipublikasikan April 2014 Pelajaran kimia sering dianggap sulit dipahami sehingga siswa kurang termotivasi belajar. Siswa diharapkan lebih termotivasi dan aktif melalui pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing bervisi SETS. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing bervisi SETS terhadap hasil belajar koloid siswa kelas XI IPA SMA N 2 Pemalang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling menentukan kelas XI IPA 2 sebagai kelas eksperimen dan XI IPA 3 sebagai kelas kontrol. Metode pengumpulan data yang digunakan metode dokumentasi, tes, observasi, dan angket. Hasil uji ketuntasan belajar klasikal kelompok eksperimen diperoleh sebanyak 37 siswa dari 40 siswa telah mencapai ketuntasan belajar, artinya keberhasilan kelas tercapai karena jumlah siswa yang tuntas belajar lebih dari 34 siswa. Rata-rata hasil post test kelas eksperimen sebesar 89 dengan kriteria sangat efektif dan kelas kontrol sebesar 84 dengan kriteria efektif. Rata-rata nilai afektif kelas eksperimen sebesar 86 dengan kriteria sangat baik dan rata-rata nilai psikomotorik kelas eksperimen sebesar 88 dengan kriteria sangat baik. Simpulan dari penelitian ini pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing bervisi SETS efektif dalam meningkatkan hasil belajar koloid siswa kelas XI SMA N 2 Pemalang. Alamat korespondensi: Email: [email protected] Keywords: colloidal system cooperative learning learning outcomes snowball throwing vision SETS Chemistry is often considered difficult to understand so that students are not motivated to learn. Students are expected to be more motivated and active through cooperative learning SETS visionary snowball throwing. The purpose of this study to investigate the effectiveness of cooperative learning snowball throwing type that feature SETS vision on learning outcomes colloidal system of students in class XI IPA SMA N 2 Pemalang and whether there is a significant increase in learning outcomes. Students expected more motivated and active with cooperative learning snowball throwing type that feature SETS vision. The sampling used purposive sampling that determined class XI IPA 2 as an experimental class and XI IPA 3 as control class. Data collection mode used documentation, test, observation, and questionnaire. The result of completeness classical learning test experimentall class obtainable as much as 37 students from 40 students achieve completeness learning, so successed class reached because number of students which complete learning ≥34. The average post test result experimental class is 89 with very effective criteria. The average affective value experimental class wa 86 with very good criteria. Conclusion of the reasearch was cooperative learning snowball throwing type that feature SETS vision was effective to increased learning outcomes colloidal system XI SMA Negeri 2 Pemalang.

Transcript of keefektifan pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing ...

CiE 3 (1) (2014)

Chemistry in Educationhttp://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/chemined

© 2013 Universitas Negeri Semarang

ISSN NO 2252-6609

Info Artikel Abstrak

Abstract

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALLTHROWING BERVISI SETS TERHADAP HASIL BELAJAR KOLOID

LD Oviyanti

Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Semarang

Gedung D6 Kampus Sekaran Gunungpati Telp. 8508112 Semarang 50229

Sejarah Artikel:Diterima 19 Februari 2013Disetujui 19 April 2013Dipublikasikan April 2014

Pelajaran kimia sering dianggap sulit dipahami sehingga siswa kurang termotivasibelajar. Siswa diharapkan lebih termotivasi dan aktif melalui pembelajarankooperatif tipe snowball throwing bervisi SETS. Tujuan penelitian ini untukmengetahui efektivitas pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing bervisiSETS terhadap hasil belajar koloid siswa kelas XI IPA SMA N 2 Pemalang.Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling menentukankelas XI IPA 2 sebagai kelas eksperimen dan XI IPA 3 sebagai kelas kontrol.Metode pengumpulan data yang digunakan metode dokumentasi, tes, observasi,dan angket. Hasil uji ketuntasan belajar klasikal kelompok eksperimen diperolehsebanyak 37 siswa dari 40 siswa telah mencapai ketuntasan belajar, artinyakeberhasilan kelas tercapai karena jumlah siswa yang tuntas belajar lebih dari 34siswa. Rata-rata hasil post test kelas eksperimen sebesar 89 dengan kriteria sangatefektif dan kelas kontrol sebesar 84 dengan kriteria efektif. Rata-rata nilai afektifkelas eksperimen sebesar 86 dengan kriteria sangat baik dan rata-rata nilaipsikomotorik kelas eksperimen sebesar 88 dengan kriteria sangat baik. Simpulandari penelitian ini pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing bervisi SETSefektif dalam meningkatkan hasil belajar koloid siswa kelas XI SMA N 2Pemalang.

Alamat korespondensi:Email: [email protected]

Keywords:colloidal systemcooperative learninglearning outcomessnowball throwingvision SETS

Chemistry is often considered difficult to understand so that students are not motivated tolearn. Students are expected to be more motivated and active through cooperative learningSETS visionary snowball throwing. The purpose of this study to investigate theeffectiveness of cooperative learning snowball throwing type that feature SETS vision onlearning outcomes colloidal system of students in class XI IPA SMA N 2 Pemalang andwhether there is a significant increase in learning outcomes. Students expected moremotivated and active with cooperative learning snowball throwing type that feature SETSvision. The sampling used purposive sampling that determined class XI IPA 2 as anexperimental class and XI IPA 3 as control class. Data collection mode useddocumentation, test, observation, and questionnaire. The result of completeness classicallearning test experimentall class obtainable as much as 37 students from 40 students achievecompleteness learning, so successed class reached because number of students whichcomplete learning ≥34. The average post test result experimental class is 89 with veryeffective criteria. The average affective value experimental class wa 86 with very goodcriteria. Conclusion of the reasearch was cooperative learning snowball throwing type thatfeature SETS vision was effective to increased learning outcomes colloidal system XI SMANegeri 2 Pemalang.

96

LD Oviyanti/Chemistry in Education 3 (1) (2014)

PendahuluanPendidikan yang bermutu ditentukan

oleh banyak faktor. Faktor yang sangatmenentukan yaitu guru. Guru yang kreatifsenantiasa menggunakan metode pembelajaranyang bervariasi sehingga meningkatkan minatsiswa untuk mengikuti proses pembelajaran.Dalam pembelajaran, guru harus berusahamemahami makna motivasi belajar itu sendiridan mengembangkan serta menggerakkanmotivasi pembelajaran siswa ke tahap yangmaksimal (Agustina, 2013).

Kegiatan pembelajaran dirancang agardapat memberikan pengalaman belajar yangmelibatkan proses mental dan fisik melaluiinteraksi siswa dengan siswa, guru, lingkungan,dan sumber belajar lain dalam rangkapencapaian kompetensi dasar. Pengalamanbelajar yang dimaksud dapat terwujud melaluipenggunaan model pembelajaran yangbervariasi dan berpusat pada siswa (Nugroho,2012).

Menurut Isjoni (2010), metodepembelajaran kooperatif adalah suatu metodeuntuk mewujudkan kegiatan belajar mengajaryang berpusat pada siswa (student oriented). Guruberperan sebagai fasilitator dalam melakukandemonstrasi dan mengecek pemaham siswadengan memberikan penguatan terhadap responyang benar dan mengoreksi respon siswa yangsalah (Alfieri et al., 2011). Ada perbedaan antarapeserta didik belajar dalam kelompok danmetode pembelajaran kooperatif. Dalam kerjakelompok, peserta didik dapat duduk bersamasaat belajar, tetapi mereka tidak berkomunikasisatu sama lain saat belajar bersama sehinggamereka tidak bisa saling mempengaruhi secarapositif (Bolukbas et al., 2011). MenurutAkinbobola (2006) model pembelajarankooperatif adalah pembelajaran dimana siswadengan tingkat kemampuan yang berbedabekerjasama dalam kelompok-kelompok keciluntuk mencapai tujuan bersama. Pembelajarankooperatif bertujuan melatih siswamemanajemen waktu dan saling ketergantunganpositif antarkelompok (Lori et al., 2012).

Di SMA Negeri 2 Pemalangpembelajaran yang terjadi di kelas cenderungpasif dan guru belum menggunakan variasipembelajaran. Menurut Hung et al., (2003)siswa mengalami kebosanan dan kesulitanbelajar dengan pembelajaran tradisional seperticeramah yang berpusat pada guru. Melalui

pembelajaran yang menyenangkan diharapkansiswa lebih aktif dan termotivasi. Salah satu tipepembelajaran kooperatif yaitu snowball throwingyang menurut asal katanya berarti “bola saljubergulir” yang dapat diartikan sebagaipembelajaran dengan menggunakan bolapertanyaan dari kertas yang digulung bulatberbentuk seperti bola kemudian dilemparkansecara bergiliran di antara sesama siswa (Isjoni,2010). Pembelajaran snowball throwingmeru¬pakan metode pembelajaran yang dalampelak-sanaannya dengan pantauan guru siswabelajar dalam kelompok dan saling bekerjasama untuk menguasai materi pelajaran.

Kimia merupakan bidang ilmu yangmenyelidiki sifat dan perilaku dari semua zat dialam semesta dan menggunakan informasi iniuntuk memenuhi kebutuhan manusia sertamembangun lingkungan yang damai dankesejahteraan (Nuray et al., 2010). Prosespembelajaran sains perlu menghubungkandengan unsur lain yaitu teknologi,lingkungan maupun masyarakat yangtergabung dalam SETS. Atas dasar itulahpembelajaran sains bervisi SETS memberipenekanan penting pada kesalingterkaitanantar elemen-elemen SETS (Nuryanto &Binadja, 2010). Adapun elemen-elemen SETSadalah Science (ilmu alam), Environtment(lingkungan sekitar), Technology (teknologi), danSociety (masyarakat). SETS dapat membimbingsiswa berfikir aktif dan bertindak memecahkanmasalah lingkungan atau segala sesuatu yangberhubungan dengan masyarakat (Binadja,1999).

Pada kompetensi koloid banyak teori-teori yang hanya dihafalkan oleh siswa dandianggap kurang aplikatif. Selama inikompetensi sistem koloid hanya diajarkanmelalui cermah. Oleh karena itu perlu upayauntuk mendesain strategi pembelajaran yangmemberi kemudahan kepada siswa mempelajarikompetensi sistem koloid dan membimbingsiswa untuk mengkaitkan sains dalamkehidupan nyata secara kreatif pada kompetensikoloid. pembelajaran yang lebihmenyenangkan, mengkaitkan dengan dunianyata, diharapkan akan dapat meningkatkanmotivasi siswa yang akan mempengaruhi hasilbelajar.

Rumusan masalah dari penelitian iniyaitu efektifkah pembelajaran kooperatif tipesnowball throwing bervisi SETS terhadap hasil

LD Oviyanti/Chemistry in Education 3 (1) (2014)

97

belajar koloid siswa kelas XI SMA N 2Pemalang?. Tujuan penelitian ini untukmengetahui kefektifan pembelajaran kooperatiftipe snowball throwing bervisi SETS terhadaphasil belajar koloid siswa kelas XI SMA N 2Pemalang.

Metode PenelitianPenelitian ini dilakukan di SMA Negeri

2 Pemalang pada kompetensi Sistem Koloid.Desain penelitian yang digunakan yaitu thenonequivalent control group design. Populasi dalampenelitian seluruh siswa kelas XI IPA SMANegeri 2 Pemalang. Teknik pengambilan sampeldengan cara purposive sampling, yaitupengambilan kelas sebagai sampel denganpertimbangan tertentu. Dalam penelitian inidigunakan dua kelas yang mempunyai rata-ratakelas yang tidak jauh berbeda. Kelas XI IPA 2sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA 3sebagai kelas kontrol. Instrumen yangdigunakan pada penelitian ini soal pre test danpost test, sedangkan untuk lembar observasidigunakan untuk mengukur hasil belajarpsikomotorik dan afektif.

Variabel bebas dalam penelitian iniyaitu model pembelajaran yang diterapkan padakelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelaseksperimen menggunakan model pembelajarankooperatif tipe snowball throwing bervisi SETS.Sedangkan pada kelas kontrol menggunakanmodel pembelajaran ceramah dan diskusibervisi SETS. Variabel terikat yaitu hasil belajarsiswa kompetensi sistem koloid siswa kelas XISMA Negeri 2 Pemalang yang terlihat dariselisih nilai post test­pre tes, sedangkan variabelkontrol yaitu guru, materi pelajaran, jumlah jampelajaran, dan kurikulum. Metodepengumpulan data yang digunakan padapenelitian ini yaitu metode dokumentasi,metode tes, metode observasi, dan metodeangket. Instrumen yang digunakan dalampenelitian ini adalah soal pretest dan post testhasil belajar kognitif, lembar observasi danangket tanggapan siswa. Data penelitian hasilbelajar kognitif dianalisis secara statistikparametrik dihitung dengan uji perbedaan rata-rata satu pihak kanan, uji ketuntasan belajar, ujit, dan uji peningkatan hasil belajar digunakanuntuk mengetahui peningkatan belajar setelahdiberi perlakuan yang berbeda. Hasil belajarafektif, psikomotorik, dan angket tanggapan

siswa dianalisis secara deskriptif. Kelaseksperimen diterapkan pembelajaran kooperatiftipe snowball throwing bervisi SETS dan kelaskontrol diterapkan pembelajaran ceramah dandiskusi bervisi SETS.

Hasil dan PembahasanHasil rata-rata post test kelas eksperimen

dan kelas kontrol berturut-turut 89 dan 84.Hasil uji perbedaan rata-rata satu pihak kananmenunjukkan rata-rata kelas eksperimen lebihbaik dari kelas kontrol. Hasil uji ketuntasankelas eksperimen dan kelas kontrol didapatkanthitung sebesar 12,97 dan 8,10 lebih dari ttabeldengan taraf signifikan 5% dan dk sebesar 39.Hal ini berarti kedua kelas sampel telahmencapai ketuntasan. Pada kelas eksperimensiswa yang tuntas sebesar 37 dari 40 siswa, danpada kelas kontrol sebesar 33 dari 40 siswa.Berdasarkan nilai rata-rata post test kelaseksperimen termasuk dalam kategori sangatefektif/sangat baik. Sedangkan pada kelaskontrol termasuk dalam kategori baik. Hasil ujipeningkatan hasil belajar dari kelas eksperimen0,80 dalam kategori tinggi dan kelas kontrol0,71 yang dikategorikan tinggi. Meskipun keduakelas dalam kategori yang sama, tetapi nilaipeningkatan kelas eksperimen lebih besardibandingkan kelas kontrol. Dapat disimpulkanbahwa pembelajaran kooperatif tipe snowballthrowing efektif terhadap hasil belajarkompetensi sistem koloid siswa. Penyebab hasilbelajar kelas eksperimen lebih tinggi daripadakelas kontrol karena siswa pada kelaseksperimen lebih tertarik mengikuti prosespembelajaran jika dibandingkan dengan kelaskontrol. Proses pembelajaran kooperatif tipesnowball throwing berlangsung lebih menarik danmenyenangkan sehingga siswa tidak cepatbosan dan jenuh dalam mempelajari kimia.Pembelajaran yang menyenangkan dapatmembuat siswa memusatkan perhatian secarapenuh terhadap materi yang diberikan.Pembelajaran kooperatif tipe snowball throwingmemadukan pendekatan komunikatif, integratif,dan ketrampilan proses. Kegiatan melemparbola pertanyaan ini akan membuat kelompokmenjadi dinamis, karena kegiatan siswa tidakhanya berpikir, menulis, bertanya, atauberbicara. Tetapi mereka juga melakukanaktivitas fisik yaitu menggulung kertas danmelemparkan kepada kelompok lain. Dengandemikian, tiap anggota kelompok akan

98

LD Oviyanti/Chemistry in Education 3 (1) (2014)

mempersiapkan diri karena pada gilirannyamereka harus menjawab pertanyaan dari siswalain yang terdapat dalam bola kertas (Isjoni,2010). Pembelajaran yang memberikankesempatan pada siswa untuk terlibat secaralangsung dalam proses pembelajaran akanmemberikan hasil yang lebih baik dibandingkandengan pembelajaran yang tidak memberikankesempatan tersebut kepada siswa sehinggameningkatkan hasil belajar siswa (Rusmiyati &Yulianto, 2009). Hal ini karena siswa akan lebihmudah menemukan dan memahami konsepmelalui pemikiran aktif dan pemecahanmasalah yakni tidak sekedar mengingatmelainkan membangun pengetahuan sehinggapembelajaran menjadi bermakna danmeningkatkan hasil belajar (Indiarti, 2011). Halini menunjukkan pembelajaran snowball throwingmampu mengantarkan siswa untuk mencapaiketuntasan mi¬nimal (Purbowo et al., 2012).Pada pembelajaran SETS siswa diajak untukmengkaitkan materi koloid dengan kehidupannyata. Hal ini membuat siswa lebih mudahuntuk memahami kompetensi koloid karenaberhubungan langsung dengan kehidupansehari-hari. Pembelajaran bervisi SETSmenekankan keterkaitan antara sains, teknologi,lingkungan, dan masyarakat (salingtemas),memanfaatkan lingkungan sebagai sumberbelajar. Pembelajaran bervisi SETS efektifmeningkatkan pemahaman konsep peserta didik(Setyati, 2012). Pembelajaran SETS adalahpembelajaran yang berusaha membawa pesertadidik agar memiliki kemampuan memandang

sesuatu secara terintegratif dengan mengkaitkankeempat unsur SETS sehingga dapat diperolehpemahaman yang lebih mendalam. Denganpemahaman yang lebih mendalam tersebut,hasil belajar siswa juga akan meningkat.Pembelajaran SETS merupakan pembelajarankonstekstual, yaitu penerapan situasi nyatakehidupan sehari-hari dalam pembelajaran.Kimia merupakan pelajaran dengan banyaksekali materi yang abstrak, denganpembelajaran konstekstual, materi yang masihsulit dimengerti tersebut dijadikan konkret.Dengan pembelajaran konstekstual siswa akantertarik mempelajari materi dan outputnyasiswa lebih memahami materi yang diberikan(Nugraheni et al., 2013).

Pada analisis deskriptif nilaipsikomotorik diperoleh skor rata-rata aspekpsikomotorik kelas dan rata-rata skor untuk tiapaspek. Kelas eksperimen memperoleh skor 17,8dengan nilai 88 yang termasuk kategori sangatbaik. Sedangkan pada kelas kontrolmemperoleh skor 16,1 dengan nilai 80 yangtermasuk kategori baik. Perbedaan mencolokterlihat pada aspek ke dua dan lima. Pada aspekkedua, kelas ekperimen setiap siswa dituntutuntuk mempresentasikan hasil soal yangdidapat dan jawaban yang telah dibuat. Padaaspek ke lima, yaitu kemampuan bertukarinformasi, kelas eksperimen lebih seringbertukar informasi yang didapat dari literatur.Hasil rata-rata nilai psikomotorik tiap aspekkelas eksperimen dan kelas kontrol terdapatpada Gambar 1.

Gambar 1. Grafik Skor Rata-rata Hasil Belajar Psikomotorik

LD Oviyanti/Chemistry in Education 3 (1) (2014)

99

Dari informasi diatas diketahui bahwapembelajaran kooperatif tipe snowball throwingbervisi SETS pada kelas eksperimen, dapatmemotivasi siswa untuk aktif dalampembelajaran. Melalui pembelajaran snowballthrowing yang menyenangkan siswa lebihtermotivasi dalam belajar. Pembelajaransnowball throwing membantu meningkatkankeaktifan siswa dalam proses pembelajaran(Sukertiasih, 2010). Keaktifan siswa dalambelajar sangat membantu dalam mencapaikeberhasilan belajar di kelas. Dengan tingkatkeaktifan yang demikian sangat mendukungbagi tercapainya hasil belajar yang optimal(Hakim & Pramukantoro, 2013). Prosespembelajaran kooperatif tipe snowball throwingsiswa lebih komunikatif. Siswa melakukankegiatan sharing dengan teman sekelompoknyauntuk mendiskusikan seluruh pertanyaan-pertanyan yang mereka anggap sulit. Ketikamelakukan diskusi, siswa yang belum mengertiakan dibantu oleh teman sekelompoknya.Sehingga terjadi saling ketergantungan positifantar siswa, yaitu setiap siswa mempunyaikontribusi dalam mencapai tujuan bersamadalam mencapai tujuan bersama dalam satukelompok (Husna, 2010). Dalam pembelajaransnowball throwing bervisi SETS siswa dituntutuntuk mengkaitkan antar unsur-unsur SETS.Hal ini membuat siswa lebih aktif dalammencari informasi dari literatur dan berbagiinformasi dengan siswa lain untuk membuatanalisis keterhubungkaitan antar unsur-unsurSETS. Siswa lebih aktif pada saat prosespembelajaran bervisi SETS berlangsung(Nuryanto & Binadja, 2010). Padapembelajaran kooperatif tipe snowball throwingbervisi SETS siswa dengan mudahmendapatkan bahan pembicaraan karena

adanya pertanyaan-pertanyaan yang tertulispada kertas berbentuk bola. Selain itumenghindari pendominasian pembicaraan dansiswa yang diam sama sekali, karena masing-masing siswa mendapatkan satu buahpertanyaan. Pembelajaran kooperatif tipesnowball throwing membuat siswa lebih aktif danmenjadi kreatif karena masing-masing siswadituntut membuat satu pertanyaan. Pada prosespembelajaran juga dikaitkan dengan konsepSETS. Siswa lebih terbawa dalam situasi nyata,karena pembelajaran mengangkat fenomenadisekitar siswa. SETS memberi peluang padasiswa untuk memperoleh pengetahuan sekaliguskemampuan berfikir dan bertindak berdasakanhasil analisis dan sintesis yang bersifatkomprehensif antar unsur SETS (Binadja,2005).

Pada analisis deskriptif nilai afektif,diperoleh skor rata-rata aspek afektif kelas danrata-rata skor untuk tiap aspek afektif. Kelaseksperimen memperoleh skor rata-rata 35dengan rata-rata nilai 86 yang termasuk kategorisangat baik, dan pada kelas kontrol sebesar 34dengan 85 yang termasuk kategori baik.Perbedaan yang cukup mencolok terlihat padaaspek kelima dan sembilan, karena padapembelajaran snowball throwing setiap siswadituntut untuk membuat pertanyaan yang logissehingga bisa dengan mudah dipahami olehsiswa yang lain. Pada aspek kesembilan yaituaspek kerja keras, karena siswa kelaseksperimen dengan pembelajaran kooperatiftipe snowball throwing bervisi SETS siswa lebihsering dituntut untuk membuat pertanyaansendiri kemudian menjawab pertanyaan darisiswa lain. Hasil rata-rata nilai afektif tiap aspekkelas eksperimen dan kelas kontrol terdapatpada Gambar 2.

Gambar 2. Grafik Skor Rata-rata Hasil Belajar Afektif

100

LD Oviyanti/Chemistry in Education 3 (1) (2014)

Tanggapan siswa terhadappembelajaran yang telah dilakukan di kelaseksperimen diukur dengan angket. Angketmemiliki tingkatan respon mulai dari sangatsetuju, setuju, kurang setuju, dan tidak setuju.Angket ini digunakan untuk mengetahuipendapat siswa terhadap pembelajarankooperatif berbasis kasus bervisi SETS. Angketini diberikan kepada siswa setelah mengerjakanpost test. Hal ini dilakukan supaya pendapatsiswa yang diberikan apa adanya sesuaikenyataan selama proses pembelajaran. Responsiswa terhadap pembelajaran kooperatif tipesnowball throwing bervisi SETS juga cukuptinggi. Pada analisis angket tanggapan siswa

yang diberikan pada kelas eksperimen yangterdiri dari 10 item pernyataan didapatkanbahwa rata-rata nilai tanggapan siswa dalamkelas eksperimen sebesar 81 dengan kategoritinggi. Hal ini menunjukkan bahwa sebagianbesar siswa setuju, senang dan termotivasidengan pembelajarn kooperatif tipe snowballthrowing bervisi SETS. Pembelajaran kooperatiftipe snowball throwing membuat siswa tertarikdan senang dalam mengikuti prosespembelajaran (Hakim & Pramukantoro, 2013).Pembelajaran snowball throwing membuatsuasana kelas menjadi menyenangkan danmembuat siswa lebih mudah dalam memahamimateri yang diajarkan (Agustina, 2013).

Tabel 1. Hasil Angket Tanggapan Siswa terhadap Pembelajaran

LD Oviyanti/Chemistry in Education 3 (1) (2014)

101

SIMPULANHasil analisis data menunjukkan, nilai

rata-rata kelas eksperimen berbeda dengan kelaskontrol dan memiliki rata-rata yang lebih baik.Ketuntasan belajar klasikal pada kelaseksperimen sebanyak 37 dari 40 siswa dan kelaskontrol sebanyak 33 dari 40 siswa. Hasil analisisdata menunjukkan bahwa pembelajarankooperatif tipe snowball throwing bervisi SETSefektif terhadap hasil belajar koloid siswa kelasXI SMA N 2 Pemalang.

DAFTAR PUSTAKAAgustina, E. 2013. Implementasi model pembelajaran

snowball throwing untuk meningkatkan hasilbelajar siswa dalam membuat produk kria kayudengan peralatan manual. INVOTEC. XI(1):17-28.

Akinbobola, A.O. 2006. Effects of cooperative andcompetitive learning strategies on academicperformance of students in Physics. JournalResult in Eduation. 3(1): 1-5.

Alfieri, L., Brooks, P.J., & Aldrich, N.J. 2011. Doesdiscovery-based instruction enhancelearning?. Journal of Educational Psycology.103 (1): 1-18.

Binadja, A. 1999. Hakekat dan Tujuan PendidikanSETS (Science, Environment, Technology andSociey) Dalam Konteks dan Pendidikan yangAda. Semarang: Laboratorium SETSUNNES.

Binadja, A. 2005. Pedoman Praktis Pembelajaran SainsBerdasarkan Kurikulum 2004 Bervisi danBerpendekatan SETS (Science, Environment,Technology, and Society), Bahan PelatihanPembelajaran Inovatif untuk Guru SMA/MA.Semarang: Laboratorium SETS UNNES.

Bolukbas, F., Funda, K., & Polat, M. 2011. Theeffectiveness of cooperative learning on thereading comprehension skills in Turkish as aforeign language. The Turkish Online Journalof Educational Technology. 10(1): 330-335.

Hakim, A.H.R. & Pramukantoro, J.A. 2013.Pengaruh perpaduan metode pembelajaransnowball throwing dengan talking stickterhadap hasil belajar siswa pada standarkompetensi menerapkan dasar-dasarelektronika. Jurnal Penelitian PendidikanTeknik Elektro. 1(1): 11-20.

Hung,W., Bailey, J. H. & Jonassen, D. H. 2003.Exploring the tensions of problem­based learning:insights from research. New Directions for

Teaching & Learning. 2(95): 13–23.

Husna, R. 2010. Pengaruh model cooperative learningtipe snowball throwing terhadap hasil belajarmatematika siswa. Skripsi. Jakarta: JurusanPendidikan Matematika Fakultas IlmuTarbiyah dan Keguruan UIN SyarifHidayatullah.

Indiarti. 2011. Penerapan model pembelajranberdasarkan masalah pada pelajaran IPAmateri zat aditif makanan dan kaitannyadengan kesehatan di kelas VII SMP Negeri 2Malang. PENSA E­Jurnal. 1(2): 2-5.

Isjoni. 2010. Pembelajaran kooperatif : Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

Lori, K., Marie A.M, Jaya G, & Vanessa M. 2012.Cooperative learning in distance learning amixed methods study. International Journal ofInstruction. 5(2): 81-90.

Nugraheni, D., Mulyani, S., Ariani, S.R.D. 2013.Pengaruh pembelajaran bervisi danberpendekatan SETS terhadap prestasibelajar ditinjau dari kemampuan berpikirkritis siswa kelas X SMAN 2 Sukoharjopada materi minyak bumi tahun pelajaran2011/2012. Jurnal Pendidikan Kimia. 2(3):34-41.

Nuray, Y., Inci, M., & Nilgun, S. 2010. The effects ofscience, technology, society, environment (STSE)interactions on teaching chemistry. NaturalScience. 2(12) : 1417-1424.

Nuryanto & Binadja, A. 2010. Efektivitaspembelajaran kimia dengan pendekatanSALINGTEMAS ditinjau dari minat danhasil belajar siswa. Jurnal Inovasi PendidikanKimia. 4(1): 552-556.

Purbowo, G.A., Mashuri & Hendikawati, P. 2012.Kefektifan pembelajaran snowball throwingberbantuan lembar kegiatan siswa. UnnesJournal of Mathematics Education. I (1): 1-24.

Rusmiyati, A. & Yulianto, A. 2009. Peningkatanketerampilan proses sains denganmenerapkan model problem based-instruction. Jurnal Pendidikan FisikaIndonesia. 1(5): 75-78.

Setyati, R. 2012. Pengembangan perangkatpembelajaran IPA berpendekatan SETSberkarakter. Journal of Primary Education.1(2): 103-111.

Sukertiasih, N. K. 2010. Implementasi pembelajarankooperatif dengan metode snowball throwingpada pokok bahasan limit fungsi untukmeningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswakelas XI IPA SMA Saraswati Mataram tahunajaran 2007/2008. GaneC Swara. 4 (1): 69-78.