penerapan model pembelajaran berbasis proyek

177
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI ARJASA JEMBER TAHUN PELAJARAN 2021/2022 SKRIPSI Oleh: AUFAA MUHAMMAD IRSYAAD NIM. T20181077 UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JUNI 2022

Transcript of penerapan model pembelajaran berbasis proyek

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK

DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI

DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI ARJASA JEMBER

TAHUN PELAJARAN 2021/2022

SKRIPSI

Oleh:

AUFAA MUHAMMAD IRSYAAD

NIM. T20181077

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

JUNI 2022

i

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK

DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI

DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI ARJASA JEMBER

TAHUN PELAJARAN 2021/2022

SKRIPSI

diajukan kepada Universitas Islam Negeri

Kiai Haji Achmad Siddiq Jember

untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Program Studi Pendidikan Agama Islam

Oleh:

AUFAA MUHAMMAD IRSYAAD

NIM. T20181077

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

JUNI 2022

ii

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK

DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI

DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI ARJASA JEMBER

TAHUN PELAJARAN 2021/2022

SKRIPSI

diajukan kepada Universitas Islam Negeri

Kiai Haji Achmad Siddiq Jember

untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Program Studi Pendidikan Agama Islam

Oleh:

Aufaa Muhammad Irsyaad

NIM : T20181077

Disetujui Pembimbing:

Dr. Hj. St. Mislikhah, M. Ag.

NIP. 19680613 199402 2 001

iii

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK

DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI

DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI ARJASA JEMBER

TAHUN PELAJARAN 2021/2022

SKRIPSI

Telah diuji dan diterima untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Program Studi Pendidikan Agama Islam

Hari : Senin

Tanggal : 27 Juni 2022

Tim Penguji

Anggota:

1. Sofkhatin Humaida, M.Pd., M.Ed., Ph.D. ( )

2. Dr. Hj. St. Mislikhah, M. Ag. ( )

Menyetujui

Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Prof. Dr. Hj. Mukni’ah, M.Pd.I

NIP. 19640511 199903 2 001

Ketua

Dr. Istifadah S.Pd., M.Pd.I.

NIP. 19680414 199203 2 001

Sekretaris

Asmi Faiqatul Himmah, S.Pd.I., M.Pd.

NUP. 20160358

iv

MOTTO

﴾١١﴿وجعلنا الن هار معاشا Artinya:

“dan Kami menjadikan siang untuk mencari penghidupan,”

(QS. An-Naba: 11)1

1 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahan (Bandung: PT Syaamil

Cipta Media, 1987), 582.

v

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, Puji syukur kuhaturkan kepada Allah SWT

Yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi ini. Selawat serta salam semoga selalu tercurah-

limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, seiring ucapan syukur dengan rasa tulus

dan kerendahan hati penulis persembahkan skripsi ini kepada:

1. Ibu saya tercinta Siti Nurul Watoni Komarijah, S.Pd, Eyang Putri saya Hj.

Soekarti, serta Bapak saya Alm. Drs. Prasetyo Utomo. Terimakasih atas do’a,

dukungan, motivasi dan wejangan yang telah diberikan selama ini.

2. Keluarga besar saya yang telah memberikan motivasi, semangat dan do’a terbaik

bagi saya.

vi

KATA PENGANTAR

Segenap puji syukur penulis sampaikan kepada Allah karena atas rahmat

dan karunia-Nya, perencanaan, pelaksanaan, dan penyelesaian skripsi sebagai salah

satu syarat menyelesaikan program sarjana, dapat terselesaikan dengan lancar.

Kesuksesan ini dapat penulis peroleh karena dukungan banyak pihak, oleh

karena itu, penulis menyadari dan menyampaikan terima kasih yang sedalam-

dalamnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Babun Suharto, SE., MM. selaku Rektor Universitas Islam

Negeri (UIN) Kiai Haji Achmad Siddiq Jember yang telah menerima penulis

sebagai mahasiswa UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

2. Ibu Prof. Dr. Hj. Mukni’ah, M.Pd.I. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Kiai Haji Achmad Siddiq Jember

yang telah memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis untuk

menyelesaikan penyusunan skripsi.

3. Bapak Rif’an Humaidi, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Islam

Universitas Islam Negeri (UIN) Kiai Haji Achmad Siddiq Jember yang telah

memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan

penyusunan skripsi.

4. Ibu Dr. Hj. Fathiyaturrahmah, M.Ag. selaku Koordinator Program Studi

Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Kiai Haji Achmad

Siddiq Jember yang telah memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis

untuk menyelesaikan penyusunan skripsi.

5. Ibu Dr. Hj. St. Mislikhah, M.Ag. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

selalu memberikan bimbingan, arahan, motivasi serta doa kepada penulis selama

penyusunan skripsi.

6. Bapak Widiwasito, M.Pd. selaku kepala SMA Negeri Arjasa Jember yang telah

memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian di Instansi yang

dipimpinnya.

7. Bapak Mohammad Ni’am Mulloh, S.Pd.I., M.Pd. selaku Guru Pendidikan

Agama Islam dan Budi Pekerti kelas X IPS 3 SMA Negeri Arjasa Jember yang

vii

telah memberikan izin, dukungan serta motivasi kepada penulis untuk

melaksanakan penelitian dan penyusunan skripsi.

8. Bapak Mukhtar Fitriawan Bilawal, S.Pd.I., M.Pd.I. selaku Guru Pendidikan

Agama Islam dan Budi Pekerti kelas XI IPA 4 SMA Negeri Arjasa Jember yang

telah memberikan izin, dukungan serta motivasi kepada penulis untuk

melaksanakan penelitian dan penyusunan skripsi.

9. Segenap civitas akademik Universitas Islam Negeri (UIN) Kiai Haji Achmad

Siddiq Jember, Dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan yang telah

memberikan ilmu pengetahuan selama dalam perkuliahan di Universitas Islam

Negeri (UIN) Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

10. Seluruh pihak yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu yang telah

memberikan dukungan, baik dalam bentuk doa maupun dalam bentuk lainnya

selama proses penyusunan skripsi ini.

Akhirnya, semoga segala amal baik yang telah Bapak dan Ibu berikan

kepada penulis mendapat balasan yang baik dari Allah. Dan semoga skripsi ini

mampu membawa manfaat bagi para pembacanya. Aamiin.

Jember, 20 Juni 2022

Aufaa Muhammad Irsyaad

NIM. T20181077

viii

ABSTRAK

Aufaa Muhammad Irsyaad, 2022: Penerapan Model Pembelajaran Berbasis

Proyek Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di Sekolah

Menengah Atas Negeri Arjasa Jember Tahun Pelajaran 2021/2022.

Kata kunci: Pembelajaran Berbasis Proyek, Pendidikan Agama Islam.

Dewasa ini pandemi covid-19 tidak hanya menyerang kesehatan manusia

namun juga menyerang seluruh sektor kehidupan. Pada sektor pendidikan,

pemerintah telah mengambil kebijakan untuk membatasi kegiatan belajar mengajar,

akibat dari kebijakan tersebut, menjadikan guru harus mampu berupaya untuk

melaksanakan pembelajaran yang efektif dan bermakna bagi peserta didik. Sesuai

dengan hasil wawancara dan observasi penulis dengan guru Pendidikan Agama

Islam dan Budi Pekerti SMA Negeri Arjasa Jember, penulis menemukan fenomena

terkait dengan inovasi pembelajaran yang dilakukan oleh guru Pendidikan Agama

Islam dan Budi Pekerti SMA Negeri Arjasa Jember yaitu dengan cara menerapkan

model pembelajaran berbasis proyek dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam

dan Budi Pekerti.

Fokus penelitian dalam skripsi ini adalah: (1) Bagaimana tahap perencanaan

model pembelajaran berbasis proyek dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam

dan Budi Pekerti di SMA Negeri Arjasa Jember 2021/2022? (2) Bagaimana tahap

pelaksanaan model pembelajaran berbasis proyek dalam pembelajaran Pendidikan

Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA Negeri Arjasa Jember 2021/2022? (3)

Bagaimana tahap evaluasi model pembelajaran berbasis proyek dalam

pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA Negeri Arjasa

Jember 2021/2022?

Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mendeskripsikan tahap perencanaan model

pembelajaran berbasis proyek dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan

Budi Pekerti di SMA Negeri Arjasa Jember 2021/2022. (2) Mendeskripsikan tahap

pelaksanaan model pembelajaran berbasis proyek dalam pembelajaran Pendidikan

Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA Negeri Arjasa Jember 2021/2022. (3)

Mendeskripsikan tahap evaluasi model pembelajaran berbasis proyek dalam

pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA Negeri Arjasa

Jember 2021/2022.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian

fenomenologi dengan tujuan untuk mendeskripsikan fenomena terkait dengan

inovasi pembelajaran yang dilakukan oleh guru Pendidikan Agama Islam dan Budi

Pekerti di SMA Negeri Arjasa Jember. Teknik pengumpulan data menggunakan

wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data penelitian

menggunakan model Miles dan Huberman dan Saldana yaitu kondensasi data,

penyajian data, memverifikasi kesimpulan. Keabsahan data dengan triangulsi

sumber dan triangulasi teknik.

Penelitian ini sampai pada simpulan bahwa (1) Tahap perencanaan model

pembelajaran berbasis proyek dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan

ix

Budi Pekerti di SMA Negeri Arjasa Jember Tahun Pelajaran 2021/2022 dengan

melakukan beberapa langkah yaitu merumuskan tujuan pembelajaran atau tujuan

proyek, menganalisis karakteristik peserta didik, merumuskan strategi

pembelajaran, membuat lembar kerja proyek, merancang kebutuhan sumber

belajar, merancang alat evaluasi. (2) Tahap pelaksanaan model pembelajaran

berbasis proyek dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di

SMA Negeri Arjasa Jember Tahun Pelajaran 2021/2022 berdasarkan hasil temuan

serta pembahasan ternyata ada dua sintaks yang dapat digunakan dalam

menerapkan model pembelajaran proyek yang pertama yaitu mulai pertanyaan

esensial, membuat desain rencana proyek, membuat jadwal, memantau peserta

didik dan kemajuan proyek, dan menilai hasil sedangkan yang kedua yakni

melakukan langkah persiapan sumber belajar, menjelaskan proyek, pembagian

kelompok, pengerjaan proyek. (3) Tahap evaluasi model pembelajaran berbasis

proyek dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA

Negeri Arjasa Jember Tahun Pelajaran 2021/2022 yaitu mengevaluasi proses

pengerjaan proyek dan mengevaluasi hasil proyek.

x

DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN.............................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii

MOTTO ................................................................................................................ iv

PERSEMBAHAN ................................................................................................... v

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi

ABSTRAK .......................................................................................................... viii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... x

DAFTAR TABEL................................................................................................ xii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Konteks Penelitian ........................................................................................ 1

B. Fokus Penelitian ........................................................................................... 7

C. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 7

D. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 8

E. Definisi Istilah .............................................................................................. 9

F. Sistematika Pembahasan ............................................................................ 10

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN .................................................................. 12

A. Penelitian Terdahulu .................................................................................. 12

B. Kajian Teori ................................................................................................ 18

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 36

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ................................................................. 36

B. Lokasi Penelitian ........................................................................................ 36

C. Subjek Penelitian ........................................................................................ 37

D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 38

E. Analisis Data .............................................................................................. 40

F. Keabsahan Data .......................................................................................... 41

G. Tahap-tahap Penelitian ............................................................................... 41

xi

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS .............................................. 43

A. Gambaran Obyek Penelitian ....................................................................... 43

B. Penyajian dan Analisis Data ....................................................................... 45

C. Pembahasan Hasil Temuan ........................................................................ 84

BAB V PENUTUP ............................................................................................. 102

A. Simpulan ................................................................................................... 102

B. Saran-saran ............................................................................................... 103

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 104

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ........................................................ 108

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................... 109

A. Lampiran 1 Matriks Penelitian ................................................................. 109

B. Lampiran 2 Transkrip Wawancara ........................................................... 111

C. Lampiran 3 Transkrip Observasi .............................................................. 139

D. Lampiran 4 Pedoman Pengumpulan Data ................................................ 146

E. Lampiran 5 RPP Kelas X ......................................................................... 149

F. Lampiran 6 RPP Kelas XI ........................................................................ 155

G. Lampiran 7 Denah Lokasi Penelitian ....................................................... 159

H. Lampiran 8 Surat Izin Penelitian .............................................................. 160

I. Lampiran 9 Jurnal Kegiatan Penelitian .................................................... 161

J. Lampiran 10 Surat Keterangan Selesai Penelitian ................................... 162

xii

DAFTAR TABEL

No Uraian Hal.

2.1 Penelitian Terdahulu ..................................................................................... 16

2.2 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti ........................ 34

4.1 Jumlah Pendidik SMA Negeri Arjasa ......................................................... 45

4.2 Jumlah Tenaga Kependidikan SMA Negeri Arjasa...................................... 45

4.3 Jumlah Peserta Didik SMA Negeri Arjasa ................................................... 45

4.4 Pengumpulan Hasil Proyek Kelas X IPS 3 ................................................... 82

4.5 Pengumpulan Hasil Proyek Kelas XI IPA 4 ................................................. 83

4.6 Hasil Temuan Penelitian ............................................................................... 84

xiii

DAFTAR GAMBAR

No Uraian Hal.

4.1 Peserta Didik Menyampaikan Rencana Proyek ............................................ 68

4.2 Guru Memeriksa Kemajuan Proyek ............................................................. 69

4.3 Persiapan Sumber Belajar ............................................................................. 74

4.4 Menjelaskan Tugas Proyek dilanjutkan dengan Pembagian Kelompok ...... 75

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Konteks Penelitian

Pembelajaran merupakan perpaduan dari dua aktivitas belajar dan

mengajar. Aktivitas belajar secara metodologis cenderung lebih dominan pada

peserta didik, sementara mengajar secara instruksional dilakukan oleh guru, jadi

istilah pembelajaran adalah ringkasan dari kata belajar dan mengajar.2

Suyono & Hariyanto mengatakan bahwa pembelajaran identik dengan

pengajaran, suatu kegiatan dimana guru mengajar atau membimbing anak-anak

menuju proses pendewasaan diri.3

Maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu proses yang

dilakukan oleh individu dengan bantuan guru untuk memperoleh perubahan-

perubahan perilaku menuju pendewasaan diri secara menyeluruh sebagai hasil

dari interaksi individu dengan lingkungannya.

Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar yang terencana dalam

penyampaian peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati,

mengimani, bertakwa berakhlak mulia, mengamalkan ajaran agama Islam dari

sumber utamanya kitab suci Al-Qur’an dan Al-Hadis, melalui kegiatan

bimbingan, pengajaran latihan, serta penggunaan pengalaman.4 Sedangkan

2 Andi Setiawan, Belajar Dan Pembelajaran (Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia, 2017), 20. 3 Andi, 21. 4 Sulaiman, Metodologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Banda Aceh: Yayasan Pena,

2017), 27.

2

pembelajaran pendidikan agama Islam adalah suatu proses yang bertujuan untuk

membantu peserta didik dalam belajar agama Islam.5

Al-Qur’an menjadi sumber utama dalam pendidikan Islam, berdasarkan

hal tersebut dapat dipahami bahwa dalam Al-Qur’an terdapat dalil-dalil yang

merujuk tentang pentingnya pembelajaran. Perintah pembelajaran disampaikan

oleh Allah dalam QS. Al-Alaq ayat 1-5:

نسان من علق ﴾١﴿اق رأ باسم رب ك الذي خلق ﴾٣﴿ركر ﴾ اق رأ وربك ال ٢﴿خلق النسان ما لم ي علم ٤﴿الذي علم بالقلم ﴾٥﴿﴾ علم ال

Artinya:

1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan,

2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.

3. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia,

4. Yang mengajar (manusia) dengan pena.

5. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya. Tujuan pembelajaran pendidikan agama Islam di sekolah yaitu agar

peserta didik dapat memahami, terampil melaksanakan ajaran Islam dalam

kehidupan sehari-hari sehingga menjadi orang yang beriman dan bertakwa

kepada Allah SWT, berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, berkeluarga,

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Pendekatan pembelajaran merupakan suatu cara pandang dalam melihat

dan memahami situasi belajar mengajar yang sifatnya masih sangat umum yang

didalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan, serta melatari metode

pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu.6

5 Sulaiman, 18 6 Mohamad Syarif Sumantri, Strategi Pembelajaran (Depok: Rajagrafindo, 2015), 43.

3

Sedangkan strategi pembelajaran menurut Gerlach dan Ely menyatakan

bahwa starategi pembelajaran merupakan cara-cara yang dipilih untuk

menyampaikan materi pelajaran dalam lingkungan pengajaran tertentu, yang

meliputi sifat, lingkup dan urutan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman

belajar kepada siswa. Sementara Dick and Carey berpendapat bahwa strategi

pembelajaran tidak hanya terbatas pada prosedur dan kegiatan, melainkan juga

termasuk di dalamnya materi pengajaran atau Paket pengajarannya.7 Maka dapat

dipahami bahwa strategi pembelajaran terdiri atas semua komponen materi

pengajaran dan prosedur yang akan digunakan untuk membantu peserta didik

mencapai tujuan pembelajaran.

Metode pembelajaran merupakan suatu prosedur, urutan, langkah-

langkah, dan cara yang digunakan guru dalam pencapaian tujuan pembelajaran.

Dapat dikatakan juga bahwa metode pembelajaran merupakan jabaran dari

pendekatan pembelajaran.8

Dari metode, teknik pembelajaran diturunkan secara aplikatif, nyata, dan

praktis di kelas saat pembelajaran berlangsung. Teknik yang digunakan oleh

guru bergantung pada kemampuannya membuat siasat agar proses belajar

mengajar dapat berjalan dengan baik.9 Taktik pembelajaran adalah gaya

seseorang dalam melaksanakan metode atau teknik pembelajaran tertentu yang

sifatnya individual.10 Jadi bisa dipahami bahwa taktik pembelajaran merupakan

gaya seorang guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

7 Syarif, 7. 8 Helmiati, Model Pembelajaran (Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2012), 57. 9 Nurul Kusnah, Teknik Pembelajaran Mutahir (Lamongan: Pustaka Ilalang, 2018), 7. 10 Helmiati, Model Pembelajaran, 22.

4

Apabila antara pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan taktik

pembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka

terbentuklah apa yang disebut dengan model pembelajaran. Jadi, model

pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar

dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain,

model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu

pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.

Implementasi Kurikulum 2013 menurut Permendikbud No. 22 Tahun

2016 tentang Standar Proses menggunakan 3 (tiga) model pembelajaran yang

diharapkan dapat membentuk perilaku saintifik, sosial serta mengembangkan

rasa keingintahuan. Ketiga model tersebut adalah (1) model Pembelajaran

Melalui Penyingkapan/Penemuan (Discovery/Inquiry Learning), (2) model

Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-based Learning/PBL), (3) model

Pembelajaran Berbasis Projek (Project -based Learning/PJBL).11

Model pembelajaran berbasis proyek merupakan salah satu model

pembelajaran yang membuat peserta didik aktif dan mandiri dalam

pembelajaran. Model pembelajaran berbasis proyek adalah model pembelajaran

yang dapat digunakan untuk menerapkan pengetahuan yang sudah dimiliki,

melatih berbagai keterampilan berpikir, sikap, dan keterampilan konkret.

Pada permasalahan kompleks, diperlukan pembelajaran melalui

investigasi, kolaborasi dan eksperimen dalam membuat suatu proyek, serta

11 Yoki Ariyana et al., Buku Pegangan Pembelajaran Berorientasi pada Keterampilan Berpikir

Tingkat Tinggi (Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan: Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan, 2018), 29.

5

mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam pembelajaran. Dengan

diterapkannya model pembelajaran berbasis proyek diharapkan dapat melatih

kemandirian, kolaborasi dan eksperimen di dalam diri peserta didik.

Sejak ditetapkanya COVID-19 sebagai bencana nasional pada bulan

Maret 2020 lalu, pemerintah Indonesia melalui Kementrian Pendidikan dan

Kebudayaan menetapkan pembatasan di lingkungan pendidikan, yang termaktub

dalam SE Mendikbud No.04 tahun 2020 tentang penerapan pembelajaran jarak

jauh. Hal ini ditetapkan guna menanggulangi penyebaran wabah virus Corona

di lingkungan sekolah, dan menghindari munculnya cluster baru.12

Akibat dari kebijakan tersebut, menjadikan guru harus mampu berupaya

untuk melaksanakan pembelajaran yang efektif dan bermakna bagi peserta didik

di rumah. Untuk bisa menghasilkan pembelajaran yang bermakna maka guru

harus memilih model pembelajaran yang tepat untuk mencapainya. Maka

diperlukan model pembelajaran yang mengintegrasikan peranan dari guru,

peserta didik dan orang tua. Dari berbagai kebutuhan dan keterbatasan,

pembelajaran yang tepat dalam masa pandemi Covid-19 ini adalah suatu

pembelajaran yang melakukan kolaborasi, inovasi dan eksperimen.

Sesuai dengan hasil wawancara dan observasi yang penulis laksanakan

dengan Mohammad Ni’am Mulloh pada hari Rabu, 03 November 2021 selaku

guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Negeri Arjasa Jember

penulis mendapatkan data berupa fenomena yakni:13

12 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

No. 04 Tahun 2020. 13 Mohammad Ni’am Mulloh, diwawancara oleh Penulis, Jember, 03 November 2021.

6

Mohammad Ni’am Mulloh melakukan inovasi pembelajaran dengan

menerapkan model pembelajaran berbasis proyek dalam pembelajaran

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, menurutnya model pembelajaran

berbasis proyek ini mampu memandu peserta didik agar lebih terfokus dengan

pembelajaran dan juga mengasah keterampilan peserta didik.

Hasil wawancara penulis dengan Mohammad Ni’am Mulloh dipertegas

dengan tanya jawab antara peneliti dengan Widiwasito selaku kepala SMA

Negeri Arjasa ia menyatakan bahwa SMA Negeri Arjasa ini ditunjuk sebagai

sekolah penggerak yang artinya sekolah tersebut akan menerapkan kurikulum

merdeka belajar yang saat ini sedang disebut sebagai kurikulum prototype,

secara lebih lanjut ia juga menjelaskan bahwa kurikulum terbaru ini nantinya

memberikan porsi yang lebih banyak mengenai penggunaan model

pembelajaran berbasis proyek.14

Model pembelajaran ini ditujukan agar peserta didik mampu

meningkatkan kemampuannya dalam memecahkan permasalahan yang lebih

kompleks dimana memerlukan skill berpikir tingkat tinggi, sehingga tidak hanya

pengetahuan mereka saja yang bertambah namun juga dengan kemampuan

keterampilan mereka juga ikut bertambah. Dalam model pembelajaran ini

peserta didik juga belajar cara untuk mengelola proyek yang mereka kerjakan.

Dari penjelasan tersebut, untuk mengetahui serta mendeskripsikan

fenomena terkait dengan inovasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan

Budi Pekerti di SMA Negeri Arjasa Jember, maka penulis tertarik melakukan

14 Widiwasito, diwawancara oleh Penulis, Jember, 05 November 2021.

7

penelitian yang berjudul “PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

BERBASIS PROYEK DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA

ISLAM DAN BUDI PEKERTI DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI

ARJASA JEMBER TAHUN PELAJARAN 2021/2022.”

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan dari hasil pemaparan konteks penelitian di atas maka

peneliti menetapkan fokus penelitian:

1. Bagaimana tahap perencanaan model pembelajaran berbasis proyek dalam

pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA Negeri

Arjasa Jember 2021/2022?

2. Bagaimana tahap pelaksanaan model pembelajaran berbasis proyek dalam

pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA Negeri

Arjasa Jember 2021/2022?

3. Bagaimana tahap evaluasi model pembelajaran berbasis proyek dalam

pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA Negeri

Arjasa Jember 2021/2022?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan dari hasil pemaparan fokus penelitian di atas maka peneliti

menetapkan tujuan penelitian:

1. Mendeskripsikan tahap perencanaan model pembelajaran berbasis proyek

dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA

Negeri Arjasa Jember 2021/2022.

8

2. Mendeskripsikan tahap pelaksanaan model pembelajaran berbasis proyek

dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA

Negeri Arjasa Jember 2021/2022.

3. Mendeskripsikan tahap evaluasi model pembelajaran berbasis proyek dalam

pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA Negeri

Arjasa Jember 2021/2022.

D. Manfaat Penelitian

Hasil dari pelaksanaan penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik

secara teoritis maupun secara praktis:

1. Manfaat Teoritis

Dalam penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan

meningkatkan ilmu pengetahuan seiring dengan perkembangan zaman, serta

mampu memberikan kontribusi keilmuan bagi bidang studi Pendidikan

Agama Islam dan Budi Pekerti.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Pembaca

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi dan

pengetahuan bagi para pembacanya dan membawa manfaat sserta bisa

mengembangkan wawasan bagi para pembaca terkait dengan

pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di masa depan.

b. Bagi Guru

Hasil penelitian ini dapat dijadikan Sebagai bahan hasil evaluasi

dan inovasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti agar

9

pembelajaran dimasa yang akan datang dapat menjadi lebih baik dan

mengantisipasi terjadinya kasus serupa. Untuk menambah variasi model

pembelajaran dalam proses kegiatan belajar mengajar di kelas.

c. Bagi Penulis

Menambah wawasan dan mengembangkan pengetahuan peneliti

sehubungan dengan pemahaman peneliti tentang masalah terkait serta

menjadi bekal untuk menjadi seorang pendidik yang kreatif, inovatif, dan

antisipatif dalam memberikan pengajaran dan pendidikan.

d. Bagi Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember

Hasil penelitian ini dapat berguna bagi Universitas Islam Negeri

Kiai Haji Achmad Siddiq Jember sebagai penambahan literasi

kepustakaan Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember,

khususnya bagi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan pada Prodi

Pendidikan Agama Islam.

e. Bagi SMA Negeri Arjasa Jember

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran

bagi SMA Negeri Arjasa dan lembaga pendidikan lainnya serta dapat

dijadikan sebagai bahan evaluasi sehingga mampu membuat pembelajaran

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti menjadi lebih bermutu.

E. Definisi Istilah

1. Model Pembelajaran Berbasis Proyek

Model pembelajaran berbasis proyek adalah strategi/model

pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media dan

10

menggunakan permasalahan sebagai langkah awal dalam mengumpulkan

dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam

beraktivitas secara nyata.

2. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti merupakan upaya sadar

yang terencana dalam penyampaian peserta didik untuk mengenal,

memahami, menghayati, mengimani, bertakwa berakhlak mulia,

mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Al-

Qur’an dan Al-Hadis, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran latihan, serta

penggunaan pengalaman.

3. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Dalam Pembelajaran

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA Negeri Arjasa

Jember Tahun Pelajaran 2021/2022

Maksudnya ialah langkah-langkah guru Pendidikan Agama Islam dan

Budi Pekerti dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi model

pembelajaran berbasis proyek di SMA Negeri Arjasa Jember dengan harapan

agar peserta didik dapat mengembangkan keterampilan, pengetahuan dan

wawasannya serta membentuk sikap yang baik sesuai dengan arahan dan

bimbingan dari guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Negeri

Arjasa Jember.

F. Sistematika Pembahasan

Penyusunan sistematika pembahasan penulisan ini terdiri dari beberapa

bab, yang mana masing-masing bab disusun secara sistematis dan merupakan

11

kesatuan yang tidak dapat dipisahkan antara satu bab dengan bab yang lainnya.

Pada bagian utama skripsi terdapat halaman judul, pengesahan, motto,

persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan

selanjutnya terdiri dari lima bab yaitu:

Bab pertama merupakan pendahuluan yang berisi konteks penelitian,

fokus penelitian, tujuan serta manfaat penelitian, definisi istilah, dan diakhiri

dengan sistematika pembahasan.

Bab kedua berupa kajian pustaka yang terdiri dari analisis penelitian

terdahulu, kajian teori yang memuat tentang pembahasan model pembelajaran

berbasis proyek dan pembelajaran pendidikan agama Islam.

Bab ketiga yaitu metode penelitian meliputi pendekatan dan jenis

penelitian, lokasi penelitian, subyek penelitian, teknik pengumpulan data,

analisis data, keabsahan data, serta tahap-tahap penelitian.

Bab keempat memuat tentang hasil penelitian dan pembahasan. Pada bab

ini diuraikan hasil penelitian serta pembahasan mengenai penerapan model

pembelajaran berbasis proyek dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan

Budi Pekerti di SMA Negeri Arjasa.

Bab kelima merupakan penutup yang memuat tentang simpulan dan

saran. Pada bagian akhir dilengkapi dengan daftar pustaka, lampiran-lampiran,

dan daftar riwayat hidup.

12

BAB II

KAJIAN KEPUSTAKAAN

A. Penelitian Terdahulu

Di bawah merupakan penjabaran mengenai penelitian yang telah

dilakukan terdahulu, adapun penelitian tersebut yakni:

1. Skripsi Addji Iman Santosso yang berjudul “Penerapan Project Based

Learning dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas VIII di

SMPN2 Godean Sleman 2017.”

Skripsi ini adalah penelitian lapangan yang berlokasi di SMPN 2

Godean Sleman. Jenis penelitiaan ini adalah qualitative dengan deskriptif.

Proses mengumpulkan data dilaksanakan melalui eksplorasi, tanya jawab

juga dokumentasi. Subjek Skripsi ini adalah para pelajar kelas VIII SMPN2

Godean Sleman. Akumulasi data, data reduction, data display, triangulasi

data, juga penarikan kesimpulan merupakan metodologi analisis data yang

dipakai dalam penelitian ini. (1) Pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek:

tahap pertama adalah merancang pembelajaran, menelaah silabuus,

mengidentifikasikan materi pelajaran, memilih tujuan pelajaran, penentuan

model juga metode yang dipakai dalam mengajar, memilih media juga

sumber untuk pembelajaran, serta mempersiapkan instrumen evaluasi ialah

bagian dari proses merancang pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran

adalah tahap kedua, yang didasarkan pada rencana sebelumnya. Prosedur

pembelajaran berbasis proyek, yang meliputi pertanyaan dasar, membuat

rencana tugas proyek, menyusun penjadwalan, memantau, menguji terkait

13

hasil, juga menyimpulkan dengan evaluasi pengalaman kerja, berjalan

dengan mudah. (2) Penerapan Project Based Learning untuk meningkatkan

kegembiraan juga minat para pelajar, melatih mereka untuk menggunakan

critical thinking, active, bertanggung jawab, berani berbagi pemikiran, juga

menghargai masukan masyarakat. Para pelajar diajarkan untuk yakin pada

dirinya sendiri serta menghormati manusia yang lebih sepuh. Para pelajar

juga diajarkan bagaimana menempatkan data mereka ke dalam konteks. (3)

Tantangannya adalah kurangnya keterlibatan para pelajar, karena para

pelajar terus dipermalukan serta kurang percaya pada dirinya sendiri, serta

kurangnya sumber untuk belajar. Karena banyak faktor, seperti daftar

kehadiran para pelajar, kedisiplinan waktu, pembagian tugas, juga

pengucapan bahasa, tidak sesuai dengan rencana yang telah disusun,

pelaksanaan proyek memiliki tantangan paling besar. Last but not least,

laporan proyek patut ditulis juga dibatasi juga waktu pembelajaran untuk

pendidikan agama Islam patut dialokasikan.15

2. Skripsi Mukhamad Haris Amrulloh yang memiliki judul “Implementasi

Pembelajaran PAI dengan Model Project Based Learning di SMA Al Ahmad

Krian Sidoarjo 2019.”

Penelitian ini berjenis field research serta berjenis kualitatif

deskriptif, untuk proses pengumpulan data menggunakan teknik Eksplorasi,

wawancara, juga dokumentasi. Selanjutnya peneliti menggunakan model uji

15 Adji Iman Santoso, “Penerapan Project Based Learning dalam Kegiatan belajar mengajar

Pendidikan Agama Islam Kelas VIII di SMP Negeri 2 Godean 2017” (Skripsi, Universitas Islam

Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2017), 104.

14

kredibilitas untuk mengetahui validitas data. Pereduksi data, penyajian data,

juga pembuatan kesimpulan merupakan bagian dari penganalisis data.

Berikut adalah temuan dari penelitian ini: (1) Perencanaan pada

pembelajaran terdiri dari 3 tahap, meliputi tahap awalan, tahap inti, juga

tahap akhir, dipakai untuk melaksanakan peningkatan psikomotorik

komunikasi, keaktifan, juga orisinalitas pembelajaran para pelajar dengan

memakai model pembelajaran basis proyek di mapel fiqih. (2)

Profesionalitas seorang pendidik, motivasi positif yang dimiliki para pelajar,

juga fasilitas pendidikan yang memadai merupakan variabel pendukung

penggunaan model pembelajaran berbasis proyek. Tingkat kemampuan yang

dibelajarkan yang bervariasi, serta kurangnya alokasi waktu membentuk

batu sandungan.16

3. Skripsi Nur Anita berjudul “Peningkatan Minat Belajar Para pelajar Melalui

Penerapan Model Project Based Learning Pada Pembelajaran Pendidikan

Agama Islam Kelas VIII.2 SMPN2 Suppa Kabupaten Pinrang 2019.”

Tujuan penelitian tersebut yaitu membuat peningkatan minat belajar

para pelajar di mapel PAI dengan penerapan model Project Based Learning

kelass VIII2, menggunakan PTK sebagai jenis penelitiannya, perihal

pengumpulan data berupa obsevasi dan dokumentasi serta tehnik analissis

16 Mukhamad Haris Amrulloh, “Implementasi Kegiatan belajar mengajar Pendidikan Agama Islam

dengan Model Project Based Learning di SMA Al Ahmad Krian Sidoarjo 2019” (Skripsi,

Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, 2019), 121.

15

kuantitatif yaitu deskriptif statistik. Produk penelitian menunjukkkan adanya

peninggkatan minaat belajar murid dari siklus pertama hingga siklus kedua.17

4. Skripsi Susanto judulnya “Pengaruh Model Project Based Learning (PJBL)

Terhadap Hasil Belajar Para pelajar Pada Mata Pelajaran PAI Kelas X Di

SMK PGRI 4 Bandar Lampung 2020.”

Metode yang dipakai adalah kuantitatif yang dipakai. Penelitian

tersebut berjenis eksperimen semu, juga desain kelompok kontrol

nonequivalent. Kelompok eksperimen juga kontrol masing-masing memiliki

pretest juga posttest dalam desain ini. Teknik pedoman pengumpulan data

yang dipakai di penelitian ini adalah tes serta dokumentasi. Maka

kesimpulannya menunjukkan model pembeelajaran basis proyek

berpengaruh terhadap hasil belajar para pelajar dengan materi Pendidikan

Agama Islam dan Budi Pekerti kelas X SMKPGRI 4 Bandar Lampung

melalui kelas eksperimen.18

5. Skripsi Ilham Ma’ruf Ersanto “Implementasi Model Project Based Learning

Untuk Meningkatkan Pembelajaran Daring Pendidikan Agama Islam di

MAN 2 Tulungagung 2021.”

Bertujuan mendeskripsikan tentang perencanaan dan pelaksanaan

serta evaluasi dan implikasi model Project Based Learning guna

memberikan peningkatan pembelajaran daring pembelajaran PAI MAN 2

17 Nur Anita, “Peningkatan Minat Belajar Peserta Didik Melalui Penerapan Model Project Based

Learning Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas VIII.2 SMP Negeri 2 Suppa

Kabupaten Pinrang,” (Skripsi, IAIN Parepare, 2019), 58. 18 Susanto, “Pengaruh Model Project Based Learning (PJBL) Terhadap Hasil Belajar Peserta didik

Pada Mata Pelajaran PAI Kelas X Di SMK PGRI 4 Bandar Lampung” (Skripsi, UIN Raden Intan

Lampung, 2020), 66.

16

Tulungagung. Berjenis kualitatif deskriptif, tanya jawab, pengamatan dan

dokumen sebagai teknik pengumpulan data. Produk penelitian menujjukan

bahwa (1) tahap perencanaan adalah dengan menyusun silabus, kemudian

RPP, serta menentukan proyek, (2) pelaksanaan terdiri dari enam langkah

yaitu pertanyaan yang mendasar, rencana kerja proyek, menyusun jadwal

kerja, monitoring kerja, menguji hasil proyek dan evaluasi, (3) dengan

penilaian autentik ranah afektif, kognitif dan psikomotorik.19

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No Nama, Tahun, Judul Persamaan Perbedaan

1 2 3 4

1

Adji Iman Santoso. 2017.

Penerapan Project Based

Learning dalam

Pembelajaran Pendidikan

Agama Islam Kelas VIII di

SMP Negeri 2 Godean.

1. Pembelajaran berbasis

proyek Menggunakan

ancangan Skripsi

kualitatif

2. Pengumpulan

datadilaksanakan

dengan eksplorasi,

tanya jawab juga

dokumentasi

1. Lokasi Skripsi

2. Fokus Skripsi

3. Subjek Skripsi

2

Mukhamad Haris

Amrulloh. 2019.

Implementasi

Pembelajaran Pendidikan

Agama Islam dengan

Model Project Based

Learning di SMA Al

Ahmad Krian Sidoarjo.

1. Pembelajaran berbasis

proyek

2. Menggunakan

ancangan Skripsi

kualitatif

3. Pengumpulan data

diperoleh melalui

eksplorasi, tanya

jawab, juga

dokumentasi

1. Lokasi Skripsi

2. Fokus Skripsi

3. Jenis Skripsi field

research

4. Subjek Skripsi

19 Ilham Ma’ruf Ersanto, “Implementasi Model Project Based Learning Untuk Meningkatkan

Pembelajaran Daring Pendidikan Agama Islam di MAN 2 Tulungagung” (Skripsi, UIN Maulana

Malik Ibrahim Malang, 2021), 74.

17

1 2 3 4

3

Nur Anita. 2019.

Peningkatan Minat Belajar

Para pelajar Melalui

Penerapan Model Project

Based Learning Pada

Pembelajaran Pendidikan

Agama Islam Kelas VIII.2

SMPN2 Suppa Kabupaten

Pinrang

1. Pembelajaran

berbasis proyek

1. Menggunakan

ancangan Skripsi

tindakan kelas

(PTK)

2. Lokasi Skripsi

3. Fokus Skripsi

4. Subjek Skripsi

5. Pengumpulan

datates/angket juga

dokumentasi

4

Susanto. 2020. Pengaruh

Model Project Based

Learning (Pjbl) Terhadap

Hasil Belajar Para pelajar

Pada Mata Pelajaran PAI

Kelas X Di SMK PGRI 4

Bandar Lampung.

1. Pembelajaran berbasis

proyek

1. Menggunakan

Pendekatan

kuantitaif

2. Jenis Quasi

eksperimen

3. Lokasi Skripsi

4. Fokus Skripsi

5

Ilham Ma’ruf Ersanto.

2021. Implementasi Model

Project Based Learning

Untuk Meningkatkan

Pembelajaran Daring

Pendidikan Agama Islam

di MAN 2 Tulungagung.

1. Pembelajaran

berbasis proyek

2. Kualitatif

1. Jenis penelitian

deskriptif

2. Lokasi Skripsi

3. Subjek Skripsi

Letak originalitas penelitian ini yaitu terdapat pada fokus penelitian yang

mengkaji tentang perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dari penerapan model

pembelajaran berbasis proyek dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan

Budi Pekerti sehubungan dengan persiapan menghadapi kurikulum merdeka belajar

di SMA Negeri Arjasa Jember Tahun Pelajaran 2021/2022, sehingga dapat

membedakan antara penelitian ini dengan penelitian terdahulu.

18

B. Kajian Teori

1. Model Pembelajaran Berbasis Proyek

a. Pengertian model pembelajaran berbasis proyek

Pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran

yang memberikan kesempatan kepada guru untuk mengelola pembelajaran

di kelas dengan melibatkan kerja proyek.20

Model PBP (pembelajaran berbasis proyek) merupakan suatu

model pembelajaran yang dalam pelaksanaannya dapat mengajarkan

peserta didik untuk menguasai keterampilan proses dan penerapannya

dalam kehidupan sehari-hari sehingga membuat proses pembelajaran

menjadi bermakna.21

Dari penjelasan yang telah dijabarkan di atas maka dapat

disimpulkan bahwa model pembelajaran berbasis proyek adalah suatu

model pembelajaran yang mengedepankan pembuatan proyek agar

pembelajaran menjadi lebih berwarna dan bermakna.

b. Tahapan-Tahapan model pembelajaran berbasis proyek

Dalam model pembelajaran berbasis proyek terdapat tahapan-

tahapan yang harus terpenuhi dan wajib dilakukan agar proyek yang

dihasilkan dapat tercapai dengan baik dan maksimal. Strategi

pembelajaran berbasis proyek terdiri atas tiga tahap utama yaitu:22

20 Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer (Jakarta Timur: Bumi Aksara, 2010),

144. 21 Yanti Rosinda Tinenti, Model Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP) Dan Penerapannya Dalam

Proses Pembelajaran Di Kelas (Yogyakarta: DEEPUBLISH, 2018), 3. 22 Made Wena, Strategi Pembelajaran, 108.

19

1) Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan ini pada dasarnya sama dengan tahap

perencanaan pembelajaran pada umumnya. Namun karena dalam

pembelajaran berbasis proyek ini bertujuan untuk mengerjakan suatu

proyek maka keluasan pembelajarannya akan bersifat lebih kompleks,

harus dibuat serinci mungkin sehingga dapat memberi tuntunan secara

jelas dalam pelaksanaannya.23

Tahap perencanaan pembelajaran ini sangat penting untuk

dilakukan karena akan sangat memengaruhi pelaksanaan pembelajaran

dan kualitas hasil pembelajaran, maka dari itu perencanaan

pembelajaran ini harus disusun secara sistematis sehingga pelaksanaan

pembelajaran dapat berjalan dengan optimal dan hasil

pembelajarannya berkualitas.

Mengingat perencanaan pembelajaran berbasis proyek harus

disusun secara sistematis maka langkah-langkah perencanaannya

sebagai berikut:

a) Merumuskan tujuan pembelajaran atau proyek, mengingat

pembelajaran berbasis proyek lebih bersifat kompleks maka setiap

bagian proyek harus dirumuskan tujuan pembelajarannya secara

jelas.24

23 Made Wena, 109. 24 Made Wena, 110.

20

b) Menganalisis karakteristik peserta didik, analisis karakteristik

peserta didik lebih ditekankan pada usaha pengelompokkan peserta

didik. Untuk mengelompokkan peserta didik kedalam kelompok

jenis pekerjaan yang ada dalam proyek, harus dilihat kemampuan

dan keterampilan peserta didik. Pengelompokan tersebut bertujuan

untuk mengelompokan kesesuaian minat dan keterampilan peserta

didik dengan pekerjaan yang dilakukannya.25

c) Merumuskan strategi pembelajaran, setelah tujuan pembelajaran

dan karakteristik peserta didik dirumuskan, langkah selanjutnya

adalah merumuskan strategi pembelajaran yang akan digunakan.

Hal penting yang harus diperhatikan dalam perumusan ini adalah

menetapkan strategi pembelajaran yang cocok untuk praktik dengan

strategi proyek. Dengan demikian, strategi pengorganisasian,

strategi penyampaian, dan strategi pengelolaan pembelajaran harus

dirancang sedemikian rupa agar sesuai dengan setiap jenis

pekerjaan yang ada dalam proyek yang akan dikerjakan.

d) Membuat lembar kerja, mengingat dalam praktik dengan

menggunakan strategi proyek ini benda kerja yang dikerjakan

sangat kompleks, maka guru harus membuat skema atau rencana

jenis pekerjaan yang harus dilakukan sehingga dapat memudahkan

peserta didik untuk memahami proses kerja yang akan dilakukan.26

25 Made Wena, 111. 26 Made Wena, 112.

21

e) Merancang kebutuhan sumber belajar, biasanya dalam

pembelajaran berbasis proyek peserta didik sering dihadapkan pada

proyek yang sesungguhnya sehingga sumber-sumber belajar harus

disediakan sesuai dengan kebutuhan. Dengan adanya kelengkapan

bahan dan alat, maka kerja proyek peserta didik akan dapat berjalan

dengan baik. Akhirnya peserta didik akan dapat merasakan berbagai

jenis pengalaman kerja secara menyeluruh.

f) Merancang alat evaluasi, dalam merancang alat evaluasi dalam

proses pembelajaran proyek harus dilakukan dengan lengkap.

Dalam arti alat evaluasi itu harus mampu mengukur kemampuan

peserta didik dalam setiap jenis pekerjaan yang ada dalam proyek.

Oleh karena itu, dalam setiap jenis pekerjaan yang akan dilakukan

peserta didik harus disediakan alat evaluasinya. Dengan demikian,

alat evaluasi tersebut akan dapat digunakan untuk mengukur

kemampuan kerja peserta didik secara keseluruhan.27

2) Tahap Pelaksanaan

Setelah tahap perencanaan disusun secara sistematis maka

tahapan selanjutnya adalah tahap pelaksanaan. Agar peserta didik

dapat merasakan pengalaman belajar praktik yang bermanfaat maka

proses pelaksanaan ini harus sesuai dan sejalan dengan tahap

27 Made Wena, 113.

22

perencanaannya. Agar proses pembelajaran berjalan dengan baik maka

ada beberapa kegiatan yang harus dilakukan:28

a) Persiapan sumber belajar, sumber belajar merupakan sesuatu

yang ada dalam setiap tindakan pembelajaran. Terutama dalam

pembelajaran berbasis proyek, ketersediaan sumber belajar yang

memadai sangat memengaruhi proses pelaksanaan praktik. Oleh

karena itu, sebelum kegiatan praktik dilaksanakan, sumber belajar

yang dibutuhkan harus dipersiapkan terlebih dulu. Dikarenakan

pada tahap perencanaan praktik kebutuhan sumber belajar sudah

diidentifikasi, maka pada tahap ini tinggal mengecek Apakah

sumber belajar sudah tersedia.

b) Menjelaskan tugas proyek dan gambar kerja, sebelum peserta

didik praktik mengerjakan proyek yang ditetapkan, guru harus

menjelaskan secara rinci rencana proyek yang akan dikerjakan. Hal

ini penting dilakukan agar pada saat mengerjakan proyek, peserta

didik lebih mengerti prosedur kerja yang harus dilakukan.

Penjelasan terhadap rencana proyek juga penting bagi kelancaran

praktik. Penjelasan terhadap rencana proyek akan lebih baik jika

dimulai dengan penjelasan tujuan proyek secara umum dan secara

khusus. Setelah itu, baru dijelaskan materi proyek yang akan

dikerjakan. Materi proyek harus dijelaskan secara global terlebih

dahulu, sampai semua peserta didik memahami proyek secara

28 Made Wena, 114.

23

menyeluruh. Setelah penjelasan secara global, kemudian dijelaskan

bagian-bagian proyek sampai pada hal-hal yang bersifat detail.

Guna memberikan kejelasan yang lebih rinci, pada tahap ini semua

peserta didik harus diberi gambar atau rencana proyek yang akan

dibuat. Dengan cara ini peserta didik akan dapat memahami proyek

secara mendalam.29

c) Pembagian kelompok, membagi peserta didik ke dalam beberapa

kelompok kerja sesuai dengan jenis pekerjaan yang ada dalam

proyek, sangat memengaruhi kelancaran pengerjaan proyek.

Disamping itu, akan dapat memberi wawasan pengalaman lebih

dalam pada peserta didik saat mengerjakan proyek. Dalam

membagi peserta didik kedalam beberapa kelompok kerja harus

diperhatikan karakteristik masing-masing peserta didik. Hal ini

dilakukan agar ada kesesuaian antara keterampilan yang dimiliki

peserta didik dengan jenis pekerjaan yang ada dalam proyek.

Pengelompokan peserta didik juga harus memperhatikan

kepribadian masing-masing peserta didik. Kerja sama antara

anggota kelompok sangat penting dalam pembelajaran proyek.

Pembelajaran dengan strategi ini pada dasarnya juga bertujuan

untuk memupuk dan menumbuhkan rasa kerja sama pada semua

peserta didik. Sehingga kelak setelah mereka bekerja dilapangan

dapat bekerja sama dalam satu tim untuk menangani suatu masalah.

29 Made Wena, 115.

24

d) Mengerjakan proyek, setelah langkah-langkah di atas selesai

dikerjakan, barulah peserta didik mulai mengerjakan proyek sesuai

dengan tugasnya masing-masing. Selama peserta didik

mengerjakan proyek, guru harus selalu mengawasi dan memberi

bimbingan kepada semua peserta didik. Jika terjadi kesalahan

pengerjaan pada peserta didik, maka guru harus segera

memberitahu kesalahannya sehingga peserta didik dapat

mengerjakan lagi dengan benar. Jadi selama tahap pelaksanaan

proyek guru harus selalu memberi bimbingan secara maksimal.30

3) Tahap Evaluasi

Untuk mengetahui seberapa jauh tujuan pembelajaran proyek

dapat tercapai maka guru harus melakukan evaluasi pembelajaran.

Agar hasil evaluasi dapat mengukur secara tepat maka evaluasi harus

dilakukan sesuai dengan prosedur evaluasi yang benar. Dengan

dilakukannya prosedur evaluasi secara lengkap maka data kemajuan

belajar peserta didik dapat diketahui secara jelas, begitupun kelemahan

dalam proses pelaksanaan pembelajarannya sehingga seorang guru

akan mampu melakukan perbaikan pembelajarannya secara tepat.

Mengingat dalam pembelajaran berbasis proyek itu bersifat

kompleks dan terdiri atas berbagai jenis pekerjaan, maka setiap

30 Made Wena, 116.

25

komponen jenis pekerjaan yang akan dilakukan peserta didik harus

dibuatkan instrumen evaluasinya secara lengkap.31

Sedangkan langkah-langkah pembelajaran berbasis proyek

menurut The George Lucas Educational Foundation:32

1) Mulai dengan pertanyaan esensial

Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu

pertanyaan yang mendorong peserta didik untuk melakukan suatu

aktivitas.

2) Membuat desain rencana proyek

Peserta didik dengan pendampingan dari guru membuat desain

rencana proyek yang akan dilakukan. Rencana proyek ditentukan oleh

peserta didik sendiri mengacu kepada pertanyaan esensial yang telah

dikemukakan sebelumnya.

3) Membuat jadwal

Guru dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal

pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Aktivitas pada tahap ini antara

lain:

a) Membuat timeline untuk menyelesaikan proyek,

b) Membuat deadline penyelesaian proyek,

c) Mengarahkan peserta didik agar merencanakan cara yang baru,

31 Made Wena, 117. 32 Sutirman, Media Dan Model-Model Pembelajaran Inovatif (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), 46.

26

d) Mengarahkan peserta didik ketika mereka membuat cara yang tidak

berhubungan dengan proyek, dan

e) Meminta peserta didik untuk memberi alasan tentang cara yang

dipilih.

4) Memantau peserta didik dan kemajuan proyek

Guru bertanggung jawab memantau kegiatan peserta didik

selama menyelesaikan proyek untuk mengetahui kemajuan

pelaksanaan proyek dan mengantisipasi hambatan yang dihadapi

peserta didik.

5) Menilai hasil

Penilaian dilakukan untuk mengukur ketercapaian standar,

mengevaluasi kemajuan masing-masing peserta didik, memberi

umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai, dan

menjadi bahan pertimbangan dalam menyusun strategi pembelajaran

berikutnya.33

6) Refleksi

Pada akhir pembelajaran, guru dan peserta didik melakukan

refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan.

Proses refleksi dilakukan secara individu maupun kelompok.

c. Karakteristik model pembelajaran berbasis proyek

Karakteristik pembelajaran berbasis proyek meliputi aspek isi,

kegiatan, kondisi, dan hasil. Akan dijelaskan di bawah ini:

33 Sutirman, 46.

27

1) Aspek isi pembelajaran memiliki karakteristik:

a) Masalah disajikan dalam bentuk keutuhan yang kompleks;

b) Peserta didik menemukan hubungan antar ide secara interdisipliner;

c) Peserta didik berjuang mengatasi ambiguitas; dan

d) Menjawab pertanyaan yang nyata dan menarik perhatian peserta

didik.34

2) Aspek kegiatan memiliki karakteristik:

a) Peserta didik melakukan investigasi selama periode tertentu;

b) Peserta didik dihadapkan pada suatu kesulitan, pencarian sumber

dan pemecahan masalah;

c) Peserta didik membuat hubungan antar ide dan memperoleh

keterampilan baru;

d) Peserta didik menggunakan perlengkapan alat sesungguhnya; dan

e) Peserta didik menerima feedback tentang gagasannya dari orang

lain.

3) Aspek kondisi mencakup karakteristik:

a) Peserta didik berperan sebagai masyarakat pencari dan melakukan

latihan kerjanya dalam konteks sosial;

b) Peserta didik mempraktikkan perilaku manajemen waktu dalam

melaksanakan tugas secara individu maupun kelompok;

c) Peserta didik mengarahkan kerjanya sendiri dan melakukan kontrol

belajarnya;

34 Sutirman, 44.

28

d) Peserta didik melakukan simulasi kerja profesional.35

4) Karakteristik aspek hasil meliputi:

a) Peserta didik menghasilkan produk intelektual yang kompleks

sebagai hasil belajarnya;

b) Peserta didik terlibat dalam melakukan penilaian diri;

c) Peserta didik bertanggung jawab terhadap pilihannya dalam

mendemonstrasikan kompetensi mereka; dan Peserta didik

memeragakan kompetensi nyata mereka.36

d. Kelebihan dan Kekurangan model pembelajaran berbasis proyek

Model pembelajaran berbasis proyek mempunyai beberapa

kekurangan dan kelebihan:

1) Kelebihan Model Pembelajaran Berbasis Proyek.37

a) Meningkatkan motivasi

b) Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah

c) Meningkatkan kemampuan mencari dan mendapatkan informasi

d) Meningkatkan kemampuan berkolaborasi

e) Meningkatkan kemampuan mengelola suatu proyek

2) Kelemahan model pembelajaran berbasis proyek.

a) Memerlukan banyak waktu yang harus diselesaikan untuk

menyelesaikan masalah.

35 Sutirman, 44. 36 Sutirman, 44. 37 Made Wena, Strategi Pembelajaran, 146.

29

b) Memerlukan biaya yang cukup banyak. Banyak peralatan yang

harus disediakan.

2. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

a. Pengertian Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam

menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati

hingga mengimani ajaran agama Islam dan menjadikannya sebagai

pandangan hidup.38

Pendidikan Agama Islam bermakna upaya mendidikkan agama

Islam atau ajaran Islam dan nilai-nilainya agar menjadi pandangan dan

sikap hidup seseorang. Dari aktivitas mendidikkan agama Islam itu

bertujuan untuk membantu seseorang atau sekelompok anak didik dalam

menanamkan dan/atau menumbuhkembangkan ajaran Islam dan nilai-

nilainya untuk dijadikan sebagai pandangan hidupnya.39

Dari kedua pengertian di atas dapat dipahami bahwa Pendidikan

Agama Islam merupakan suatu upaya yang terukur dalam menyiapkan

diri peserta didik melalui nilai-nilai ajaran Islam sehingga mampu untuk

menjadi insan kamil. Sedangkan Budi Pekerti memiliki arti tingkah laku,

perangai, akhlak.

Dalam dokumen Kurikulum 2013, PAI mendapatkan tambahan

kalimat “dan Budi Pekerti” sehingga Menjadi Pendidikan Agama Islam

38 Sukarno, Metodologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Surabaya: Elkaf, 2012), 51 39 Sulaiman, Metodologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, 28.

30

dan Budi Pekerti, sehingga dapat diartikan sebagai pendidikan yang

memberikan pengetahuan dan membentuk sikap, kepribadian, dan

keterampilan peserta didik dalam mengamalkan ajaran agama Islam, yang

dilaksanakan sekurang-kurangnya melalui mata pelajaran pada semua

jenjang pendidikan.

b. Tujuan Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

Tujuan Pendidikan Agama Islam bertujuan meningkatkan

keimanan, pemahaman, penghayatan dan pengamalan peserta didik

tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman

dan bertakwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan

pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.40

Pendidikan Agama Islam di sekolah bertujuan untuk meningkatkan

keimanan, pemahaman, penghayatan dan pengamalan peserta didik

tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan

bertakwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan

pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta untuk melanjutkan

pendidikan ke jenjang selanjutnya.

c. Fungsi Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

Fungsi pendidikan agama Islam bagi anak adalah membentuk

manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, mempunyai

akhlak yang luhur, berilmu pengetahuan dan memiliki keterampilan yang

dapat disalurkan. Agama benar-benar berfungsi sebagai pengendali

40 Sulaiman, 34.

31

kepribadian dalam hidupnya di kemudian hari.41 Pendidikan agama Islam

juga berfungsi sebagai media untuk meningkatkan Iman dan Takwa

kepada Allah SWT, serta sebagai wahana pengembangan sikap

keagamaan dengan mengamalkan apa yang telah didapat dari proses

pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Dari fungsi Pendidikan Agama

Islam tersebut, ada beberapa hal tentang fungsi tersebut yaitu:

1) Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta

didik kepada Allah SWT yang ditanamkan dalam lingkup pendidikan

keluarga.

2) Penyaluran, yaitu untuk menyalurkan peserta didik yang memiliki

bakat khusus di bidang agama agar bakat tersebut dapat berkembang

secara optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dan

dapat pula bermanfaat bagi orang lain.

3) Perbaikan, yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan,

kekurangan-kekurangan, dan kelemahan-kelemahan peserta didik

dalam keyakinan, pemahaman dan pengalaman ajaran Islam dalam

kehidupan sehari-hari.

4) Pencegahan, yaitu menangkal hal-hal negatif dari lingkungannya atau

dari budaya lain yang dapat membahayakan dirinya dan menghambat

perkembangannya menuju Indonesia seutuhnya.

41 Zulvia Trinova, “Pembelajaran Berbasis Student-Centered Learning Pada Materi Pendidikan

Agama Islam,” Al-Ta’lim 1, No. 4 (Februari, 2013): 333.

32

5) Penyesuaian, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan, baik

lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dan dapat bersosialisasi

dengan lingkungannya sesuai dengan ajaran Islam.

6) Sumber lain, yaitu memberikan pedoman hidup untuk mencapai

kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

d. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

Ruang lingkup pendidikan Agama Islam pada dasarnya sejalan

dengan ruang lingkup agama Islam yang mencakupi tiga aspek: Pertama

hubungan manusia dengan Penciptanya (Allah SWT), sebagaimana

dijelaskan dalam Al-Qur’an surat ke 51 Az-Zariyat ayat 56:

نس ال لي عب د ون ﴾ ٥٥﴿ وما خلقت الجن والArtinya:

Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar

mereka beribadah kepada-Ku.

Kedua hubungan manusia dengan manusia, sebagaimana

dijelaskan dalam al-Qur’an surat ke 5 Al-Maidah ayat 2:

ر الل ه ول الشهر الحرا ول الهدي ﴿ د ياي ها الذين امن وا ل ت حلوا شعاى ى ول القت غ ون فض م ن رب هم ورضوانا و ين الب يت الحرا ي ب م

وا ول ا ول ا ا للت م فا ذا

ا وت عاون و دورك م عن المسجد الحرا ان ت عتد و ا عل البر يجرمنك م شنان ق و ان

ثم والع دوان وات ق وا الل ه ان ا ﴾ ٢ ل ه شديد العقاب لوالت قوى ول ت عاون وا عل الArtinya:

Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu

melanggar syiar-syiar kesucian Allah, dan jangan

(melanggar kehormatan) bulan-bulan haram, jangan

(mengganggu) hadyu (hewan-hewan kurban) dan qala'id

(hewan-hewan kurban yang diberi tanda), dan jangan (pula)

mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitulharam;

mereka mencari karunia dan keridaan Tuhannya. Tetapi

33

apabila kamu telah menyelesaikan ihram, maka bolehlah

kamu berburu. Jangan sampai kebencian (mu) kepada suatu

kaum karena mereka menghalang-halangimu dari

Masjidilharam, mendorongmu berbuat melampaui batas

(kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam

(mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-

menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan.

Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat

siksaan-Nya.

Ketiga hubungan manusia dengan makhluk lain/lingkungannya,

sebagaimana dijelaskan dalam al-Qur’an surat ke 14 Ibrahim ayat 19:

لق ان يشأ الم ت ر ان الل ه خلق السموت والرض بالحق ﴿ بك م ويأت ب ي ذ

﴾ ٩١ جديد

Artinya:

Tidakkah kamu memperhatikan, bahwa sesungguhnya

Allah telah menciptakan langit dan bumi dengan hak

(benar)? Jika Dia menghendaki, niscaya Dia membinasakan

kamu dan mendatangkan makhluk yang baru (untuk

menggantikan kamu).

Surat ke 3 Ali Imran ayat 191:

خلق السموت الذين يذرك ر ون الل ه قياما وق ع وا وعل ج ن وبهم وي ت فكر ون في ﴿

س بحنك فقنا ذا باط ﴾ ٩١٩ ار عذاب الن والرض رب نا ما خلقت

Artinya:

(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri,

duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka

memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya

berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan

semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami

dari azab neraka.

Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam (PAI) meliputi

keserasian, keselarasan, dan keseimbangan antara:

34

1) Hubungan manusia dengan Allah SWT,

2) Hubungan manusia dengan sesama manusia,

3) Hubungan manusia dengan dirinya sendiri,

4) Hubungan manusia dengan makhluk lain dan lingkungan.

Sedangkan ruang lingkup bahan pelajaran pendidikan Agama

Islam meliputi lima unsur pokok, yaitu:

1) Al-Qur’an,

2) Akidah,

3) Syariah,

4) Akhlak,

5) Tarikh.

Deskripsi lingkup kajian kelima unsur tersebut dapat dilihat

pada tabel berikut:42

Tabel 2.2

Ruang Lingkup Pendidikan Agama Isalm Dan Budi Pekerti

NO

UNSUR MATA

PELAJARAN

PENDIDIKAN

AGAMA ISLAM

DAN BUDI

PEKERTI

RUANG LINGKUP KAJIAN

1 2 3

1 Al-Qur’an

Lingkup kajiannya tentang membaca al-Qur’an

dan mengerti arti kandungan yang terdapat di

setiap ayat-ayat al-Qur’an. Akan tetapi dalam

praktiknya hanya ayat-ayat tertentu yang di

masukkan dalam materi Pendidikan Agama

Islam yang disesuaikan dengan tingkat

pendidikannya dan beberapa hadis terkait.

42 Sulaiman, 32.

35

1 2 3

2 Akidah

Lingkup kajian tentang aspek kepercayaan

menurut ajaran Islam, dan inti dari pengajaran

ini adalah tentang rukun iman.

3 Akhlak

Lingkup kajian mengarah pada pembentukan

jiwa, cara bersikap individu pada kehidupannya

dalam mencapai akhlak baik.

4 Syariah

(Fikih/Ibadah)

Lingkup kajian tentang segala bentuk ibadah

dan tata cara pelaksanaannya, tujuan dari

pengajaran ini agar peserta didik mampu

melaksanakan ibadah dengan baik dan benar.

Mengerti segala bentuk ibadah dan memahami

arti dan tujuan pelaksanaan ibadah. Juga materi

tentang segala bentuk-bentuk hukum Islam

yang bersumber pada al-Qur’an, sunnah, dan

dalil-dalil syar’i yang lain. Tujuan pengajaran

ini adalah agar peserta didik mengetahui dan

mengerti tentang hukum-hukum Islam dan

melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari.

5 Sejarah

Kebudayaan Islam

Lingkup kajiannya tentang pertumbuhan dan

perkembangan agama Islam dari awalnya

sampai zaman sekarang sehingga peserta didik

dapat mengenal dan meneladani tokoh-tokoh

Islam serta mencintai agama Islam

36

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Skripsi ini memiliki judul “Penerapan model pembelajaran berbasis

proyek dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA

Negeri Arjasa Jember Tahun Pelajaran 2021/2022” pendekatan kualitatif

ditetapkan untuk penelitian ini.

Pada skripsi ini menggunakan jenis penelitian Fenomenologi.

Fenomenologi merupakan suatu alat untuk mengkaji mengenai peristiwa atau

objek yang dialami secara sadar.43

Maka penelitian ini menetapkan pendekatan kualitatif berjenis

fenomenologi dengan alasan untuk mengkaji serta mendeskripsikan fenomena

terkait dengan inovasi pembelajaran yang dilakukan oleh guru Pendidikan

Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA Negeri Arjasa Jember tersebut maka

jenis penelitian serta pendekatan inilah yang lebih relevan untuk digunakan.

B. Lokasi Penelitian

SMA Negeri Arjasa Jember dipilih sebagai tempat penelitian. Sekolah

ini memiliki alamat di Kabupaten Jember Jl. Sultan Agung No. 64 Kecamatan

Arjasa. Keputusan peneliti untuk melakukan penelitian di SMA Negeri Arjasa

Jember ialah karena terdapat fenomena mengenai inovasi pembelajaran yang

dilakukan oleh guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti pada saat

43Abd Hadi, Asrori, Rusman, Penelitian Kualitatif Studi Fenomenologi, Case Study, Grounded

Theory, Etnografi, Biografi (Banyumas: Pena Persada, 2021), 22.

37

melaksanakan kegiatan belajar mengajar sehingga menarik minat peneliti untuk

melaksanakan sebuah penelitian.

Dan faktor lain yang mendukung peneliti untuk melakukan sebuah

penelitian di lokasi ini adalah karena sekolah ini ditunjuk sebagai sekolah

penggerak dimana sekolah penggerak ini dipersiapkan untuk menggunakan

kurikulum merdeka belajar yang masih prototype (uji coba) sehingga

pembelajarannya menggunakan model pembelajaran berbasis proyek, termasuk

dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti sehingga

peneliti melakukan kegiatan penelitian guna mengkaji secara ilmiah mengenai

tahapan perencanaan, tahapan pelaksanaan dan tahapan evaluasi pembelajaran

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dengan menggunakan model

pembelajaran berbasis proyek guna mempersiapkan diri menghadapi kurikulum

merdeka belajar.

C. Subjek Penelitian

Pada hal ini peneliti memilih serta menetapkan pusat data yang dijadikan

pelaku dalam penelitian. Penentuan sumber data dilakukan dengan teknik

purposive, yaitu dipilih dengan pertimbangan dan tujuan tertentu.44

Pada penelitian ini pelaku penelitian yang ikut terlibat untuk

menghasilkan data dan informasi yaitu:

1. Widiwasito, Kepala SMA Negeri Arjasa Jember. Ditetapkan sebagai

informan kunci guna memperoleh data mengenai profil sekolah serta

pengelolaan pembelajaran di SMA Negeri Arjasa Jember

44 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2018), 85.

38

2. Mohammad Ni’am Mulloh, Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

Kelas X IPS 3. Ditetapkan sebagai informan utama guna mendapatkan data

mengenai pengelolaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi

Pekerti.

3. Mukhtar Fitriawan Bilawal, Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

Kelas XI IPA 4. Ditetapkan sebagai informan utama guna mendapatkan data

mengenai pengelolaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi

Pekerti.

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Observasi atau pengamatan adalah cara agar data dapat dikumpulkan

yang melibatkan pencatatan sistematis dan pengamatan tentang hal-hal yang

dilihat dari objek penelitian.45

Pada Skripsi ini jenis pengamatan atau observasi yang dipakai yaitu

observasi partisipasi lengkap. Artinya adalah peneliti secara langsung terlibat

dengan kegiatan pusat data.46 Situasi dan kondisinya sudah natural, peneliti

tidak nampak seperti halnya melaksanakan suatu pengamatan. Adapun data

yang sudah dikumpulkan pada waktu pengamatan yaitu:

Proses pelaksanaan model pembelajaran berbasis proyek dalam

pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA Negeri

Arjasa Jember.

45 S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2014), 118. 46 Sugiyono, Metode Penelitian, 227.

39

2. Wawancara Semi-terstruktur

Wawancara semi-terstuktur termasuk dalam kategori wawancara

mendalam, dan pelaksanaannya kurang terstruktur dibandingkan wawancara

terstruktur. Tujuan menggunakan wawancara berjenis semi-terstruktur yaitu

untuk mencari serta mengetahui masalah secara lebih lebar dan luas, serta

pihak yang diwawancara dapat memberikan ide-ide serta pengalamannya.47

Wawancara semi-terstruktur ini dapat membantu peneliti guna

menggali data lebih dalam namun tetap dalam koridor instrumen pertanyaan

yang telah ditetapkan.

Adapun data yang telah didapatkan melalui wawancara ini yaitu:

a. Perencanaan model pembelajaran berbasis proyek,

b. Pelaksanaan model pembelajaran berbasis proyek

c. evaluasi model pembelajaran berbasis proyek

3. Kajian Dokumen

Hal ini adalah langkah untuk mengumpulkan data dengan

menganalisis dokumen yang tersedia serta menganalisis apakah bahan

tersebut relevan dengan tujuan penelitian atau tidak.48

Pada ulasan ini teknik kajian dokumen yang dilakukan yaitu dengan

bentuk foto atau berkas-berkas yang relevan sehingga dapat dijadikan sebagai

data pendukung.

Adapun data yang telah diperoleh pada teknik dokumentasi yaitu:

47 Sugiyono, 233. 48 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta: Rajawali Pers, 2008), 30.

40

a. Sejarah singkat dan latar belakang berdirinya sekolah.

b. Data guru, karyawan dan peserta didik.

c. RPP model pembelajaran berbasis proyek.

d. Denah lokasi SMA Negeri Arjasa.

E. Analisis Data

Model Miles, Huberman dan Saldana merupakan model analisis data

yang digunakan dalam penelitian ini, adapun tahapannya yaitu:

a. Kondensasi Data

b. Penyajian Data

c. Menggambar dan Memverifikasi Kesimpulan.49

Tahap kondensasi data, pada langkah kondensasi data, peneliti memilih,

membuat fokus, membuat penyederhanaan, membuat abstraksi, dan/atau

merubah data yang terlihat pada catatan yang ada dilapangan, teks, makalah,

serta bukti lainnya.

Setelah itu, data tersebut harus disajikan. Uraian bersifat naratif, korelasi

antar kategori dapat dipakai untuk menyampaikan data dalam penelitian

kualitatif. Menurut Miles dan Huberman, bahasa naratif merupakan metode

penyajian data yang paling umum dalam penelitian kualitatif.

Setelah penyajian data dilakukan, peneliti mulai menemukan gambaran

dalam memahami masalah, sehingga pada tahap berikutnya dapat mempertajam

data maupun menarik kesimpulan.

49 Matthew B. Miles, A. Michael Huberman, and Johnny Saldana, Qualitative data analysis: a

methods sourcebook (USA: SAGE Publications, 2014), 31-32.

41

Setelah kedua tahap tersebut selesai dilakukan maka selanjutnya yaitu

tahap menggambar dan memverifikasi simpulan. Simpulan awal yang

ditawarkan hanya sementara sifatnya dan segera diubah jika tiada bukti yang

kuat untuk mendukung pengumpulan data pada langkah selanjutnya. Apabila

temuan yang diperoleh di tahap awal divalidasi dengan bukti yang baik saat

penulis turun ke medan lapangan untuk mencari data, maka temuan yang dicapai

merupakan simpulan yang akurat dan dapat dipercaya.

F. Keabsahan Data

Pada skripsi ini, penulis memakai teknik triangulasi. Peneliti

menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik pada skripsi ini. Teknik

membandingkan data dari berbagai sumber dikenal sebagai triangulasi sumber.

Hal ini dilakukan untuk melihat apakah data yang dikumpulkan selama

penelitian memiliki relevansi terhadap subjek penelitian dan dapat dilacak.

Pilihan kedua adalah memeriksa keabsahan data memakai triangulasi teknik,

yang melibatkan evaluasi data dari sumber yang sama menggunakan berbagai

teknik alternatif.

G. Tahap-tahap Penelitian

Tahapan-tahapan penelitian skripsi yang telah dilakukan oleh penulis

antara lain:

1. Tahap Pra-Penelitian

a. penyusunan rancang penelitian

b. Memilih tempat penelitian

c. Perizinan

42

d. Menilai lapangan

e. Memilih dan memanfaatkan informan

f. Menyiapkan instrumen penelitian

2. Tahap Pelaksanaan

a. Pengumpulan Data

b. Pengolahan Data

c. Analisis Data

3. Tahap Pelaporan

Tahap pelaporan merupakan suatu tahapan yang didalamnya berisi

mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan dalam bentuk skripsi sesuai

dengan pedoman yang berlaku pada Universitas Islam Negeri (UIN) Kiai Haji

Achmad Siddiq Jember.

43

BAB IV

PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

A. Gambaran Obyek Penelitian

1. Sejarah SMA Negeri Arjasa

SMA Negeri Arjasa Jember didirikan pada tanggal 4 Juni 1990

Dengan Luas Tanah 9268 m2, menurut Surat Keputusan Kantor Wilayah

Provinsi Jawa Timur Nomor 376/I04/C/90/TGS. Meskipun usianya masih

belia, namun kiprahnya sama dengan SMA lain yang lebih dulu berdiri. Sejak

pertama didirikan yang dipandegani oleh Ibu Soesetijati, BA., SMA Negeri

Arjasa cuman memiliki tiga (3) ruang kelas X, satu (1) ruang Perpustakaan,

tiga (3) toilet (toilet putra, toilet putri dan toilet guru) 17 orang guru dan

karyawan.

Sejarah berdirinya pertama sekolah itu pasti dibangun di sebuah

tempat yang memang masyarakatnya membutuhkan pendidikan dan di situ

itu tempat pendidikannya itu masih kurang salah satunya di Kecamatan

Arjasa. Nah Kecamatan Arjasa itu kan belum ada sekolah negeri yang

tingkatannya Menengah Atas SMA maupun SMK itu belum ada mulai berdiri

itu tahun 1990. Nah SMA Arjasa itu afiliasi atau anak dari SMAN 2, jadi yang

mengembangkan SMA Arjasa itu adalah kepala sekolah dan guru-guru dari

SMA 2 begitu. Maka SMA Arjasa didirikan sebuah sekolah harapannya

masyarakat di sekitar SMA Arjasa ya tentunya waktu itu ada Arjasa, Jelbuk,

44

Sukowono, mungkin bagian dari Kalisat Biting itu bisa sekolah di SMA

Arjasa.50

Sekarang ini SMA Negeri Arjasa sudah memiliki enam puluh lima

tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, dua puluh empat ruang belajar dan

memiliki jurusan IPA dan IPS, Laboratorium IPA (Biologi, Fisika, Kimia),

dua (2) laboratorium Komputer yang dilengkapi WiFi untuk koneksi internet,

Laboratorium Iman dan Taqwa (Masjid SMAN 1 Arjasa), ruang Multimedia,

ruang OSIS, Aula Kecil, Lapangan olah raga multi fungsi (Basket, bola voli,

futsal, tenis lapangan), Koperasi Siswa, Perpustakaan, Ruang UKS, ruang

Komite Sekolah, 20 toilet (siswa, guru dan Kepala).

2. Struktur Organisasi SMA Negeri Arjasa

Kepala SMA Negeri Arjasa : Widiwasito, S.Pd., M.Pd.

Kepala Tata Usaha SMA Negeri Arjasa : Mamik Romelah, S.Pd.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum : Sulistiowati, S.Pd.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan : Sandi Suwandi, S.Pd.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarpras : Dra. Wahyu Setyowati.

3. Daftar Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMA Negeri Arjasa

Pada tabel di bawah ini peneliti menyajikan total tenaga pendidik dan

tenaga kependidikan di SMA Negeri Arjasa Jember.

50 SMA Negeri Arjasa Jember, “Sejarah Berdirinya SMA Negeri Arjasa Jember,” 18 Januari 2022.

45

Tabel 4.1

Jumlah Pendidik SMA Negeri Arjasa.51

Jumlah Guru PNS Jumlah Guru Honorer Jumlah Guru GTY/PTY

32 11 2

Tabel 4.2

Jumlah Tenaga Kependidikan SMA Negeri Arjasa.52

Jumlah Tenaga

Kependidikan PNS

Jumlah Tenaga Kependidikan

Honorer

1 16

4. Keadaan Peserta Didik SMA Negeri Arjasa

SMA Negeri Arjasa Jember memiliki 845 peserta didik yang terbagi

di 24 kelas, masing-masing jenjang memiliki 5 kelas ipa dan 3 kelas ips. Di

bawah ini merupakan tabel pembagian peserta didik SMA Negeri Arjasa.

Tabel 4.3

Jumlah Peserta Didik SMA Negeri Arjasa.53

KELAS X KELAS XI KELAS XII JUMLAH

285 280 280 845

B. Penyajian dan Analisis Data

Bagian ini berisikan mengenai data yang diuraikan beserta temuan yang

telah diperoleh melalui metode dan prosedur yang sudah diuraikan pada bab III.

Pada penelitian ini memakai tiga macam pengumpulan data diantaranya

observasi, dokumentasi dan wawancara. Data yang diperoleh disesuaikan

dengan fokus penelitian yang telah ditetapkan yaitu: 1. Tahap perencanaan

51 SMA Negeri Arjasa Jember, “Data Guru SMA Negeri Arjasa Jember,” 26 Januari 2022. 52 SMA Negeri Arjasa Jember, “Data Tenaga Kependidikan SMA Negeri Arjasa Jember,” 26

Januari 2022. 53 SMA Negeri Arjasa Jember, “Data Peserta Didik SMA Negeri Arjasa Jember,” 26 Januari 2022.

46

model pembelajaran berbasis proyek dalam pembelajaran Pendidikan Agama

Islam dan Budi Pekerti di SMA Negeri Arjasa Jember 2021/2022; 2. Tahap

pelaksanaan model pembelajaran berbasis proyek dalam pembelajaran

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA Negeri Arjasa Jember

2021/2022; 3. Tahap evaluasi model pembelajaran berbasis proyek dalam

pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA Negeri Arjasa

Jember 2021/2022. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di SMA Negeri

Arjasa dengan menggunakan teknik observasi partisipasi lengkap, wawancara

semiterstruktur dan dokumentasi. Maka akan dipaparkan beberapa data sebagai

berikut.

1. Tahap perencanaan model pembelajaran berbasis proyek dalam

pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA Negeri

Arjasa Jember 2021/2022

Sebelum melaksanakan suatu pembelajaran maka seorang guru harus

melalui beberapa tahapan. Tahapan yang pertama ialah tahap perencanaan,

tahapan ini adalah langkah pertama yang dilaksanakan oleh seorang pendidik

yang ditujukan agar proses kegiatan belajar mengajar berjalan dengan

optimal.

SMA Negeri Arjasa merupakan salah satu sekolah yang diberikan

amanat oleh Dinas Pendidikan untuk menjadi sekolah Penggerak, sekolah

penggerak merupakan sekolah yang menerapkan kurikulum Merdeka Belajar

yang masih bersifat prototype (Uji Coba) yang isinya berupa kurikulum

berbasis kompetensi untuk mendukung pemulihan pembelajaran dengan

47

menerapkan pembelajaran berbasis proyek sehingga dapat menunjang

pengembangan karakter sesuai dengan profil pelajar pancasila, hal tersebut

sebagaimana dijelaskan oleh Widiwasito selaku kepala SMA Negeri Arjasa

yang mengatakan bahwa:

Memang kita kedepan ini pembelajarannya akan berbasis proyek

untuk menghadapi kurikulum prototype, karena SMA Negeri

Arjasa ini sekarang menjadi sekolah penggerak, jadi di Jember ini

cuman ada dua sekolah penggerak yaitu SMA Negeri 2 Tanggul

dan SMA Negeri Arjasa.54

Pada penelitian ini peneliti menggunakan dua orang guru Pendidikan

Agama Islam dan Budi Pekerti serta dua kelas, dan juga dua materi. Guru

pertama dari kelas X IPS 3 bernama Mohammad Ni’am Mulloh dengan

materi Dakwah Nabi di Madinah, sedangkan guru kedua dari kelas XI IPA 4

bernama Mukhtar Fitriawan Bilawal dengan materi Ekonomi Islam.

Agar pembelajaran berjalan dengan baik maka perlu memiliki

perencanaan yang matang. Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala

SMA Negeri Arjasa Widiwasito, mengatakan bahawa:

Tentunya guru harus membuat perencanaan pembelajaran dengan

baik, secara umum ada silabus, RPP dan lain-lain, namun karena ini

pembelajaran berbasis proyek maka artinya ada langkah-langkah

tertentu yang harus dilalui guru dalam proses penyusunan

perencanaannya, sehingga diharapkan hasil perencanaannya tersebut

dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Setelah tahap

perencanaan ini selesai disusun maka guru yang bersangkutan mulai

untuk menerapkan pembelajaran di kelas.55

Berdasarkan wawancara dengan Widiwasito selaku Kepala SMA

Negeri Arjasa Jember dapat disimpulkan bahwa pada tahap perencanaan

54 Widiwasito, diwawancara oleh Penulis, Jember, 18 Januari 2022. 55 Widiwasito, diwawancara oleh Penulis, Jember, 18 Januari 2022.

48

model pembelajaran berbasis proyek ini memiliki beberapa langkah yang

harus dilalui oleh guru, sehingga nantinya proses pelaksanaan

pembelajarannya dapat diselenggarakan dengan baik, efektif, serta efisien.

Setelah merencanakan pembelajaran guru akan masuk pada tahap

pelaksanaan dari perencanaan yang telah dibuatnya.

Hasil wawancara dengan Kepala SMA Negeri Arjasa di atas sejalan

dengan hasil wawancara dengan guru PAI kelas X IPS 3 Mohammad Ni’am

Mulloh ia mengatakan bahwa:

Agar proses pembelajaran berjalan dengan baik tentunya kita harus

mempersiapkan RPP, didalamnya kita harus merumuskan tujuan

pembelajaran, guru juga harus menganalisis karakteristik peserta

didik, memilih strategi pembelajaran, membuat gambaran tentang

proyek yang akan dikerjakan, menyusun sumber belajar serta

merancang alat evaluasi.56

Berdasarkan wawancara dengan Ni’am, peneliti dapat menyimpulkan

bahwa perencanaan pembelajaran ini merupakan bentuk dari hal-hal yang

akan dikerjakan ketika pelaksanaan pembelajaran, maka dari itu perencanaan

pembelajaran harus disusun sedemikian rupa agar pada saat pelaksanaan

pembelajarannya mampu berjalan dengan baik, adapun hal-hal yang dibahas

di perencanaan adalah merumuskan tujuan pembelajaran, menganalisis

karakteristik peserta didik, memilih strategi pembelajaran, membuat

gambaran proyek, menyusun sumber belajar dan yang terakhir adalah

menentukan alat evaluasi.

56 Mohammad Ni’am Mulloh, diwawancara oleh Penulis, Jember, 02 Februari 2022.

49

Senada dengan apa yang telah dipaparkan oleh Mohammad Ni’am

Mulloh, pada tahap perencanaan ini Mukhtar Fitriawan Bilawal selaku guru

PAI kelas XI IPA 4 mengatakan bahwa:

Terlebih dahulu saya melihat silabus, setelah menganalisis silabus

maka saya membuat RPP dan kemudian saya menentukan tema-tema

dari materi terkait, kemudian menganalisis karakteristik dari peserta

didik, memilih strategi pembelajran yang relevan dengan proyek

kemudian saya juga membuat lembar kerja, setelah itu merancang

sumber belajar dan membuat alat untuk evaluasinya, dikarenakan

materi saya adalah ekonomi Islam maka untuk proyeknya saya

menggunakan beberapa produk bank yang kemudian oleh peserta

didik dijelaskan melalui video dan juga beberapa bukti di berita,

media cetak dan bahan referensi lainnya.57

Dari hasil wawancara tersebut peneliti menyimpulkan bahwa terdapat

enam aspek atau enam langkah utama dalam menyusun perencanaan

pembelajaran berbasis proyek yakni, a) Membuat rumusan tentang tujuan

pembelajaran/proyek, b) Menganalisis karakteristik peserta didik, c)

Merumuskan strategi pembelajaran, d) Membuat lembar kerja, e) Merancang

sumber belajar, f) Merancang alat evaluasi.

a) Merumuskan tujuan pembelajaran atau proyek

Tujuan pembelajaran merupakan rumusan yang jelas sehingga

dapat dioperasionalkan terkait sasaran apa yang akan dicapai dalam suatu

pembelajaran.

Dalam merumuskan tujuan pembelajaran sesuai dengan yang telah

dijelaskan oleh Mohammad Ni’am Mulloh selaku guru pendidikan agama

Islam kelas X IPS 3 SMA Negeri Arjasa yaitu sebagai berikut:

57 Mukhtar Fitriawan Bilawal, diwawancara oleh Penulis, Jember, 11 Maret 2022.

50

Biasanya ketika saya akan membuat RPP maka langkah pertama

yang saya lakukan adalah membaca silabus, kemudian

menganalisisnya, setelah itu saya membuat suatu permasalahan

berupa proyek pada materi tersebut, setelah itu saya membuat

rumusan tujuan pembelajaran atau tujuan proyek tersebut. Karena

proyek kita ini berbentuk konten video dakwah maka tujuan

pembelajarannya yang pertama adalah meyakini kebenaran

dakwah Nabi Muhammad saw di Madinah dan yang kedua adalah

menunjukkan sikap semangat ukhuwah dan kerukunan melalui

dakwah di media sosial sebagai ibrah dari sejarah dakwah Nabi di

Madinah 58

Berdasarkan wawancara peneliti dengan Ni’am di atas dapat

dismpulkan bahwa pada langkah merumuskan tujuan pembelajaran, Ni’am

terlebih dahulu menganalisis silabus, kemudian menentukan proyek yang

akan digunakan, setelah itu Ni’am membuat rumusan tujuan

pembelajarannya.

Hasil wawancara di atas di dukung pula dengan dokumentasi

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk kelas X yang tercantum

pada poin A yakni:

Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan

model pembelajaran berbasis proyek, peserta didik diharapkan

dapat 1) Meyakini kebenaran dakwah Nabi Muhammad saw di

Madinah.2) Menunjukkan sikap semangat ukhuwah dan kerukunan

melalui dakwah di media sosial sebagai ibrah dari sejarah strategi

dakwah Nabi di Madinah.59

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ni’am dan di dukung dengan

dokumentasi berupa RPP, peneliti menyimpulkan bahwa rumusan tujuan

pembelajaran pada materi Dakwah nabi di Madinah adalah 1) Meyakini

kebenaran dakwah Nabi Muhammad saw di Madinah. 2) Menunjukkan

58 Mohammad Ni’am Mulloh, diwawancara oleh Penulis, Jember, 02 Februari 2022. 59 SMA Negeri Arjasa Jember, “Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Ni’am,” 02 Februari 2022.

51

sikap semangat ukhuwah dan kerukunan melalui dakwah di media sosial

sebagai ibrah dari sejarah strategi dakwah Nabi di Madinah.

Senada dengan yang dijelaskan oleh Mohammad Ni’am Mulloh,

Mukhtar Fitriawan Bilawal juga mengatakan bahwa:

Saya nganalisis silabus dulu mas, terus kemudian saya membuat

RPP, dalam membuat RPP hal pertama yang saya lakukan adalah

membuat tujuan pembelajaran, dimana tujuan pembelajaran ini

adalah sesuatu hal yang sangat penting dalam menjalankan

pembelajaran berbasis proyek jadi kita bisa mengetahui hal apa

yang akan dicapai dalam pembelajaran ini, maka dari itu dalam

membuat tujuan pembelajaran atau tujuan proyek harus jelas

sehingga langkah yang lainnya bisa menyesuaikan. Adapun tujuan

pembelajaran pada pembelajaran ini yang pertama adalah

mempresentasikan prinsip dan praktik ekonomi dalam Islam

melalui tugas proyek video presentasi dan yang kedua adalah

meningkatkan kemampuan peserta didik agar lebih aktif dan kreatif

serta inovatif dalam memecahkan masalah yang terjadi dalam

praktik ekonomi syariah. 60

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa

Mukhtar terlebih dahulu menganalisis silabus setelah itu Mukhtar mulai

untuk merumuskan tujuan pembelajarannya dan selanjutnya menentukan

tugas proyek yang akan digunakan dalam pembelajarannya.

Hasil wawancara di atas di dukung pula dengan dokumentasi

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kelas XI yang tercantum pada

poin A yakni:

Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan model

pembelajaran berbasis proyek, peserta didik diharapkan dapat 1)

Mempresentasikan prinsip dan praktik ekonomi dalam Islam

melalui tugas proyek video presentasi. 2) Meningkatkan

kemampuan peserta didik agar lebih aktif dan kreatif serta inovatif

60 Mukhtar Fitriawan Bilawal, diwawancara oleh Penulis, Jember, 11 Maret 2022.

52

dalam memecahkan masalah yang terjadi dalam praktik ekonomi

syariah.61

Berdasarkan hasil wawancara dengan Mukhtar dan di dukung

dengan observasi di atas, dapat disimpulkan bahwa Mukhtar terlebih

dahulu menganalisis silabus setelah itu Mukhtar mulai untuk merumuskan

tujuan pembelajarannya, pada materi Ekonomi Islam rumusan tujuan

pembelajarannya adalah 1) Mempresentasikan prinsip dan praktik

ekonomi dalam Islam melalui tugas proyek video presentasi. 2)

Meningkatkan kemampuan peserta didik agar lebih aktif dan kreatif serta

inovatif dalam memecahkan masalah yang terjadi dalam praktik ekonomi

syariah.

Berdasarkan dari hasil wawancara dengan Ni’am dan Mukhtar

serta di dukung juga oleh dokumentasi berupa Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) peneliti menyimpulkan bahwa tujuan pembelajaran

haruslah dibuat berdasarkan dengan apa yang akan dicapai dengan melalui

model pembelajaran berbasis proyek, sehingga pada materi yang berbeda

tujuan pembelajarannya juga pasti akan berbeda.

b) Menganalisis karakteristik peserta didik

Menganalisis karakteristik peserta didik ini dimaksudkan agar

setiap anggota kelompok memiliki rasa tanggung jawab untuk merangkul

temannya yang terlihat malas. Berdasarkan wawancara dengan

Mohammad Ni’am Mulloh ia mengatakan:

61 SMA Negeri Arjasa Jember, “Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mukhtar,” 11 Maret 2022.

53

Menganalisis karakteristik peserta didik ini menurut saya perlu

dilakukan agar dalam pembagian kelompok bisa heterogen yang

artinya dalam satu kelompok ada yang memiliki karakter pendiam,

keras, malas dan sebagainya sehingga saya berharap setiap peserta

didik memiliki rasa tanggung jawab agar bisa saling merangkul

temannya sehingga terjalinlah gotong royong dalam kelompok

tersebut, hal ini perlu dilakukan agar seluruh peserta didik memiliki

pengalaman belajar menyelesaikan proyek yang didalamnya penuh

dengan lika dan liku.62

Berdasarkan wawancara di atas peneliti menyimpulkan bahwa

Ni’am menggunakan langkah ini agar dapat menentukan kelompok yang

heterogen sehingga para peserta didik memiliki kemauan untuk sama-

sama belajar dan juga tanggung jawab untuk merangkul teman

sekelompoknya.

Sedangkan Mukhtar Fitriawan Bilawal memberikan pernyataan

bahwa:

Langkah menganalisis karakteristik peserta didik ini digunakan

agar mudah dalam membagi mereka ke dalam suatu kelompok.

Maksudnya begini mas, agar mereka bisa mengembangkan

kemampuan mereka maka mereka juga harus bisa mengelola

kelompok mereka jadi analisis karakter ini saya lakukan agar dalam

satu kelompok memiliki anggota yang beragam karakternya

sehingga mereka mampu untuk mengeksplor dan mengembangkan

kemampuan serta keterampilan mereka.63

Berdasarkan wawancara dengan Mukhtar dapat disimpulkan

bahwa langakah ini digunakan oleh Mukhtar agar peserta didiknya lebih

mampu untuk mengeksplor sertaa mengembangkan kemampuan dan

keterampilan mereka dan juga melatih rasa tanggung jawab dan juga

solidaritas mereka.

62 Mohammad Ni’am Mulloh, diwawancara oleh Penulis, Jember, 02 Februari 2022. 63 Mukhtar Fitriawan Bilawal, diwawancara oleh Penulis, Jember, 11 Maret 2022.

54

Dari hasil wawancara peneliti dengan Ni’am dan Mukhtar dapat

disimpulkan bahwa langkah menganalisis karakteristik peserta didik ini

dilakukan dalam rangka menunjang pembagian kelompok sehingga

menghasilkan kelompok bervariatif.

c) Merumuskan strategi pembelajaran

Untuk membuat strategi pembelajaran yang ideal seorang guru

juga harus mempertimbangkan tujuan pembelajaran dengan proses

pembelajaran, hal ini dikuatkan oleh pernyataan dari Mohammad Ni’am

Mulloh ia menyatakan bahwa:

Pada materi kali ini yaitu materi Dakwah Nabi di Madinah saya

menggunakan model pembelajaran berbasis proyek dimana model

ini menitik beratkan pada aktivitas peserta didik hingga

menggunakan skill berpikir tingkat tinggi dalam menyelesaikan

sebuah proyeknya, dan pastinya dalam pelaksanaan model ini

memiliki langkah-langkah yang berbeda dengan model

pembelajaran yang lainnya..64

Berdasarkan wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa strategi

yang digunakan adalah model pembelajaran berbasis proyek dimana

model ini menitik beratkan pada aktivitas peserta didik dan juga

menggunakan pola skill berpikir tingkat tinggi.

Hasil wawancara di atas di dukung pula dengan dokumentasi

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kelas X yang tercantum pada

poin C yakni:

Pada bagian metode pembelajaran dalam RPP menggunakan

model pembelajaran berbasis proyek.65

64 Mohammad Ni’am Mulloh, diwawancara oleh Penulis, Jember, 02 Februari 2022. 65 SMA Negeri Arjasa Jember, “Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Ni’am,” 02 Februari 2022.

55

Selaras dengan pernyataan Mohammad Ni’am Mulloh, Mukhtar

Fitriawan Bilawal menyatakan bahwa:

Saya menerapkan model pembelajaran berbasis proyek pada materi

prinsip dan praktik Ekonomi Islam, hal ini saya maksudkan agar

peserta didik mampu untuk menggali informasi lebih dalam

mengenai penerapan produk-produk dari Ekonomi Syariah, yang

nantinya akan mereka presentasikan melalui video presentasi.66

Berdasarkan hasil wawancara dengan Mukhtar dapat disimpulkan

bahwa Mukhtar menerapkan model pembelajaran berbasis proyek agar

peserta didiknya mengetahui produk-produk ekonomi syariah dalam

kehidupan bermasyarakat.

Hasil wawancara di atas di dukung pula dengan dokumentasi

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kelas XI yang tercantum pada

poin B yakni:

Metode pembelajaran pada RPP ini menggunakan model

pembelajaran berbasis proyek.67

Berdasarkan hasil wawancara bersama dengan Ni’am dan Mukhtar

serta di dukung juga dengan dokumentasi berupa RPP maka peneliti dapat

menyimpulkan bahwa strategi pembelajaran yang digunakan adalah model

pembelajaran berbasis proyek dimana dalam model pembelajaran ini

mengutamakan aktivitas peserta didik dalam memecahkan suatu

permasalahan yang kompleks sesuai dengan materi yang diberikan dan

mengaplikasikan pengetahuan mereka untuk mengerjakan suatu proyek

tertentu.

66 Mukhtar Fitriawan Bilawal, diwawancara oleh Penulis, Jember, 11 Maret 2022. 67 SMA Negeri Arjasa Jember, “Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mukhtar,” 11 Maret 2022.

56

d) Membuat lembar kerja

Perihal membuat lembar kerja, Mohammad Ni’am Mulloh,

menjelaskan bahwa:

Lembar kerja proyek saya biasanya menyebutnya dengan jurnal

kegiatan ini sangat dibutuhkan dalam pembelajaran berbasis

proyek karena didalamnya berisi tentang skema rencana kerja

proyek sehingga dapat membantu dan memudahkan peserta didik

untuk memahami proses kerja yang akan dilakukannya.68

Berdasarkan hasil wawancara bersama Ni’am dapat disimpulkan

bahwa Ni’am membuat lembar jurnal kegiatan yang berisikan tentang

rencana pengelolaan tugas proyek peserta didik.

Selaku guru PAI kelas XI IPA 4, Mukhtar Fitriawan Bilawal

menjelaskan bahwa:

Biasanya saya merancang kegiatan apa saja yang perlu untuk

dilakukan dalam melaksanakan tugas proyek, sehingga tugas

proyek tersebut dapat mencapai tujuan pembelajaran. Pada materi

ini kegiatan yang saya tetapkan yaitu diskusi, pengambilan video,

editing video, dan pengunggahan video ke You Tube69

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa

Mukhtar pada langkah ini membuat rancangan tentang kegiatan yang akan

dilakukan dalam melaksanakan pembelajaran berbasis proyek sehingga

pelaksanaan proyek dapat mencapai tujuannya.

68 Mohammad Ni’am Mulloh, diwawancara oleh Penulis, Jember, 02 Februari 2022. 69 Mukhtar Fitriawan Bilawal, diwawancara oleh Penulis, Jember, 11 Maret 2022.

57

Berdasarkan wawancara dengan Ni’am dan Mukhtar terkait

dengan membuat lembar kerja maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa

langkah ini dikerjakan agar guru dan peserta didik dapat mengetahui dan

menjadikannya sebagai acuan terkait dengan hal-hal apa saja yang akan

mereka lakukan selama dalam tahapan pelaksanaan atau proses pengerjaan

tugas proyek mereka.

e) Merancang kebutuhan sumber belajar

Sumber belajar merupakan sarana pendukung keberhasilan

pelaksanaan pembelajaran, mengenai langkah merancang kebutuhan

sumber belajar, Mohammad Ni’am Mulloh menjelaskan bahwa:

Untuk sumber belajar kita siapkan buku utama berupa buku LKS

dan buku Paket peserta didik, buku-buku yang ada dipersputakaan

juga bisa mereka akses untuk memenuhi sumber referensi mereka,

namun saya juga memberikan kebebasan kepada mereka agar

mereka mampu untuk mencari sumber lain yang berbeda dengan

sumber yang telah disiapkan.70

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ni’am dapat disimpulkan

bahwa Ni’am untuk referensi utama menggunakan Buku LKS dan Buku

Paket dan untuk referensi pendukung menggunakan buku yang ada di

Perpus dan referensi yang ada di Internet.

Hasil wawancara di atas di dukung pula dengan dokumentasi

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kelas X yang tercantum pada

poin B yakni:

70 Mohammad Ni’am Mulloh, diwawancara oleh Penulis, Jember, 02 Februari 2022.

58

Media pembelajaran menggunakan Worksheet, GCR/WA, You

Tube, google meet, internet, lembar penilaian, dan untuk sumber

belajarnya menggunakan buku LKS, buku Paket dan Al-Qur’an.71

Berbeda dengan penjelasan Mohammad Ni’am Mulloh, Mukhtar

Fitriawan Bilawal menjelaskan bahwa:

Saya membebaskan peserta didik dalam memilih kebutuhan

sumber belajar mereka, hal ini saya lakukan untuk mengetahui

sejauh mana mereka memanfaatkan fasilitas yang telah tersedia di

sekitar mereka.72

Berdasarkan hasil wawancara dengan Mukhtar di atas dapat

dismpulkan bahwa Mukhtar memberikan kebebasan kepada peserta

didiknya untuk mencari referensi agar dapat dijadikan bahan proyeknya.

Hasil wawancara di atas di dukung pula dengan dokumentasi

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kelas XI yang tercantum pada

poin C yakni:

Sumber belajar yang digunakan adalah Buku LKS PAI Kelas XI,

Buku Paket PAI Kelas XI dan referensi lain yang relevan.73

Berdasarkan wawancara dengan Ni’am dan Mukhtar serta di

dukung oleh dokumentasi berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) terkait dengan merancang kebutuhan sumber belajar maka peneliti

dapat menyimpulkan bahwa buku utama yang digunakan oleh kedua guru

tersebut adalah buku LKS dan buku Paket, sedangan untuk referensi

pendukung lainnya disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing

kelompok.

71 SMA Negeri Arjasa Jember, “Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Ni’am,” 02 Februari 2022. 72 Mukhtar Fitriawan Bilawal, diwawancara oleh Penulis, Jember, 11 Maret 2022. 73 SMA Negeri Arjasa Jember, “Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mukhtar,” 11 Maret 2022.

59

f) Merancang alat evaluasi

Pada langkah ini guru harus jeli melihat berbagai macam jenis

pekerjaan yang akan di gunakan dalam menyelesaikan proyeknya, hal ini

sesuai dengan yang dijelaskan oleh Mohammad Ni’am Mulloh yang

mengatakan bahwa:

Untuk langkah merancang alat evaluasi ini saya harus

mengidentifikasi terlebih dahulu jenis pekerjaan proyeknya, jadi

setiap jenis pekerjaan itu dibuatkan alat evaluasinya sehingga dapat

digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik secara

menyeluruh.74

Berdasarkan wawancara dengan Ni’am di atas dapat disimpulkan

bahwa untuk membuat alat evaluasi yang diperlukan adalah identifikasi

jenis pekerjaan proyek, dan setiap jenis proyek perlu dibuatkan alat

evaluasinya.

Berbeda dengan pendapat dari Mohammad Ni’am Mulloh, Guru

PAI kelas XI IPA 4 Mukhtar Fitriawan Bilawal mengatakan bahwa:

Untuk merancang alat evaluasinya kita harus melihat beberapa hal,

seperti halnya kreativitas mereka, kemampuan berpikir kritis

mereka dan keunikan dari video presentasinya.75

Berdasarkan wawancara dengan Mukhtar dapat disimpulkan

bahwa untuk menentukan alat evaluasinya harus melihat kreativitas

peserta didik, kemampuan berpikir kritis mereka, keunikan dari video

presentasinya.

74 Mohammad Ni’am Mulloh, diwawancara oleh Penulis, Jember, 02 Februari 2022. 75 Mukhtar Fitriawan Bilawal, diwawancara oleh Penulis, Jember, 11 Maret 2022.

60

Berdasarkan temuan penelitian pada tahap perencanaan model

pembelajaran berbasis proyek dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam

dan Budi Pekerti Di SMA Negeri Arjasa Jember Tahun pelajaran 2021/2022

yang telah dipaparkan di atas dapat disimpulkan bahwa guru melaksanakan

beberapa hal, yang pertama ialah merumuskan tujuan pembelajaran, yang

kedua adalah menganalisis karakteristik peserta didik, merumuskan strategi

pembelajaran, membuat lembar kerja proyek, merancang kebutuhan sumber

belajar merancang alat evaluasi.

2. Tahap pelaksanaan model pembelajaran berbasis proyek dalam

pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA Negeri

Arjasa Jember 2021/2022

Pelaksanaan pembelajaran merupakan suatu tahapan yang

dilaksanakan setelah tahap perencanaan selesai dilakukan. Pada tahap

pelaksanaan ini, guru menerapkan rencana pembelajaran yang telah disusun.

Berdasarkan wawancara dengan Widiwasito selaku Kepala SMA

Negeri Arjasa Jember menyatakan bahwa:

Nah itu, bagus, saya sangat mengapresiasi pelaksanaan pembelajaran

agama berbasis proyek, jadi sebenarnya proyek itu kan aplikasi dari

teori yang sudah diberikan, terus terang pak Widi agak kurang

sependapat dengan pembelajaran konvensional yang kemarin, agama

itu hanya diberikan teori-teori saja, padahal kalau pendapat pak Widi

agama itu seharusnya aplikasi, yang utama itu adalah aplikasi, nah

aplikasi itu kan proyek yaitu pelaksanaan dilapangan. Teorinya kan

gampang oh orang beramal? Bagus karena beramal diajarkan dalam

agama Islam ayatnya ini, ini dan seterusnya, nah itu teori nah tapi

prakteknya bagaimana? Nah inilah yang harus dikedepankan praktek

berbuat baik, berbuat baik itu koyok opo seh? Teorinya berbagi

contohnya jumat berkah, nah ketika anak-anak diberi teori di dalam

kelas bahwa kita itu harus banyak beramal baik nah itu diaplikasikan,

dipraktekkan dalam jumat berkah, nah kita punya lalu kita taruh siapa

61

yang membutuhkan silakan diambil, nah inikan luar biasa sekali.

Misalkan ada temennya yang kurang mampu nah kita punya apa yang

sekiranya bisa membantunya nah itu aplikasi mungkin dibuat dalam

bentuk tulisan, jadi tulisan bukan hanya teori namun juga langsung

dipraktekkan difoto kemudian dibuat dalam bentuk laporan itu luar

biasa, dan itu memang seharusnya Pendidikan Agama dan itu

termasuk pendidikan budi pekerti ya nah itu yang dikedepankan yaitu

penanaman karakter atau pendidikan karakter dan endingnya yaitu

pembentukan manusia yang berakhlak mulia.76

Berdasarkan hasil wawancara dengan Widiwasito di atas dapat

diambil kesimpulan bahwa pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek ini

membawa banyak manfaat yang tentunya dapat menjadi bekal bagi peserta

didik serta untuk mewujudkan visi SMA Negeri Arjasa.

Dalam tahap pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan

Budi Pekerti dengan menggunakan model pembelajaran berbasis proyek ada

beberapa kegiatan yang dilaksanakan yang pertama ialah Kegiatan

Pendahuluan, yang kedua ialah Kegiatan Inti dan yang ketiga ialah kegiatan

penutup.

a) Kegiatan Pendahuluan

Pada Kegiatan Pendahuluan ini berdasarkan hasil wawancara

dengan Mohammad Ni’am Mulloh, ia menyatakan bahwa:

Untuk Kegiatan Pendahuluan saya biasanya membuka

pembelajaran dengan diawali salam dan dilanjutkan berdoa setelah

itu saya cek kondisi peserta didik saya kemudian menanyakan

tentang materi yang telah dibahas di pertemuan sebelumnya dan

mengaitkan dengan materi yang akan dipelajari, setelah itu barulah

saya menuju Kegiatan Inti.77

76 Widiwasito, diwawancarai oleh penulis, Jember, 18 Januari 2022. 77 Mohammad Ni’am Mulloh, diwawancara oleh Penulis, Jember, 02 Februari 2022.

62

Peneliti menyimpulkan berdasarkan dari hasil wawancara dengan

Ni’am di atas bahwa pada Kegiatan Pendahuluan Ni’am membuka

pelajaran dengan salam, diteruskan dengan berdoa, setelah itu cek kondisi

peserta didik, mengaitkan materi terdahulu dengan yang sekarang

kemudian menuju Kegiatan Inti.

Hasil wawancara tersebut di dukung juga oleh dokumentasi berupa

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kelas X pada poin Kegiatan

Pendahuluan:

Pada Kegiatan Pendahuluan dalam RPP berisi tentang 1)

Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, 2) Memanjatkan

syukur kepada Tuhan YME dan berdoa untuk memulai

pembelajaran, 3) Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap

disiplin, 4) Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang

akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan

materi/tema/kegiatan sebelumnya, 5) Memberikan gambaran

tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam

kehidupan sehari-hari, 6) Menyampaikan tujuan pembelajaran

pada pertemuan yang berlangsung.78

Berdasarkan hasil observasi peneliti di kelas dalam Kegiatan

Pendahuluan ini Ni’am memberikan salam kepada peserta didik dan

dilanjutkan dengan doa awal belajar, kemudian Ni’am mulai mengecek

kondisi peserta didik diantaranya yaitu menanyakan yang tidak hadir entah

itu tanpa keterangan (Alfa) maupun peserta didik yang sedang sakit dan

kemudian ia berdoa bersama dengan peserta didik yang lain untuk

kesembuhan bagi peserta didik yang sedang tidak hadir, setelah itu Ni’am

menanyakan tentang materi yang pekan lalu sudah diajarkan kepada

78 SMA Negeri Arjasa Jember, “Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Ni’am,” 02 Februari 2022.

63

peserta didik dan mengaitkannya pada pertemuan kali ini dan juga

dikaitkan dengan pengalaman peserta didik di lingkungannya, setelah itu

Ni’am mulai masuk di Kegiatan Inti.79

Peneliti dapat menyimpulkan dari hasil wawancara yang kemudian

di perkuat oleh hasil dokumentasi dan juga hasil observasi bahwa Ni’am

pada Kegiatan Pendahuluan memulai pelajaran dengan salam, berdoa,

memeriksa kehadiran, mengaitkan materi terdahulu dengan materi

sekarang, kemudian masuk Kegiatan Inti.

Sedangkan hasil wawancara dengan Mukhtar Fitriawan Bilawal, ia

menjelaskan bahwa:

Setelah saya masuk kelas maka kemudian saya memberikan salam

kepada peserta didik setelah itu saya mengajak mereka membaca

asmaul husna bersama dan dilanjutkan dengan berSelawat dan

berdoa awal pelajaran, kemudian saya cek fisik dan psikis dari

peserta didik ini dengan cara memberikan sedikit guyonan agar

mereka lebih tenang dan lebih rileks sehingga mereka siap untuk

menerima materi, setelah itu saya tanya ke mereka tentang materi

yang pekan lalu dipelajari dan mengaitkannya dengan materi pada

hari ini dan tak lupa saya juga mengaitkannya pada pengalaman

para peserta didik di lingkungannya, kemudian saya mulai masuk

pada Kegiatan Inti.80

Berdasarkan hasil wawancara dengan Mukhtar di atas, peneliti

dapat menyimpulkan bahwa pada saat akan memulai pelajaran Mukhtar

memberikan salam, membaca asmaul husna, berSelawat, dilanjutkan

dengan berdoa, setelah itu memeriksa kehadiran sembari cek fisik dan

psikis dari peserta didik dan juga disertai dengan bercanda, membahas

79 Observasi di X IPS 3 SMA Negeri Arjasa, Kegiatan Pendahuluan Mohammad Ni’am Mulloh,

24 Januari 2022. 80 Mukhtar Fitriawan Bilawal, diwawancara oleh Penulis, Jember, 11 Maret 2022.

64

materi yang lalu dan mengaitkan dengan materi yang sekarang setelah itu

masuk Kegiatan Inti.

Hasil wawancara tersebut di dukung juga oleh dokumentasi berupa

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kelas XI pada poin Kegiatan

Pendahuluan:

Pada Kegiatan Pendahuluan di RPP berisi: 1) Melakukan

pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada

Tuhan YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran. 2)

Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali

kegiatan pembelajaran. 3) Guru memberikan motivasi. 4)

Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan

dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan

materi/tema/kegiatan sebelumnya. 5) Memberikan gambaran

tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam

kehidupan sehari-hari.81

Berdasarkan hasil observasi peneliti di kelas dalam Kegiatan

Pendahuluan ini Mukhtar memulai pembelajaran dengan memberikan

salam kepada peserta didik dan dilanjutkan dengan membaca asmaul

husna bersama (menurut informas dari Mukhtar kegiatan membaca asmaul

husna secara bersama ini merupakan kegiatan wajib yang dilaksanakan

oleh seluruh siswa dan guru pada saat jam pertama dimulai) setelah

pembacaan asmaul husna selesai maka selanjutnya Mukhtar memimpin

untuk membaca Selawat dimana pada saat itu Selawat yang dilantunkan

adalah Selawat asghil setelah pembacaan Selawat selesai kemudian

dilanjutkan dengan membaca doa awal belajar secara bersama, setelah

selesai selanjutnya Mukhtar mulai mengabsen para peserta didik kelas XI

81 SMA Negeri Arjasa Jember, “Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mukhtar,” 11 Maret 2022.

65

IPA 4, kemudian Mukhtar memberikan sedikit guyonan agar peserta didik

menjadi rileks dan siap untuk menerima materi pada hari itu, kemudian

Mukhtar mulai bertanya kepada peserta didik mengenai materi yang

minggu kemarin sudah dipelajari dan menyambungkannya dengan materi

yang akan dipelajari serta mengintegrasikannya dengan pengalaman para

peserta didiknya.82

Peneliti dapat menyimpulkan dari hasil wawancara dengan

Mukhtar yang kemudian diperkuat dengan hasil dokumentasi dan hasil

observasi menunjukkan bahwa Mukhtar dalam membuka pelajaran yaitu

dengan cara memberikan salam, membaca asmaul husna, berSelawat,

dilanjutkan dengan berdoa, setelah itu memeriksa kehadiran sembari cek

fisik dan psikis dari peserta didik dan juga disertai dengan bercanda,

membahas materi yang lalu dan mengaitkan dengan materi yang sekarang

setelah itu masuk Kegiatan Inti.

Berdasarkan hasil wawancara dan diperkuat oleh dokumentasi dan

observasi peneliti pada Kegiatan Pendahuluan ini dapat disimpulkan

bahwa pada Kegiatan Pendahuluan Ni’am dan Mukhtar secara garis besar

melaksanakan pembelajaran yang dimulai dari salam, berdoa, cek kondisi

peserta didik, mengaitkan materi lalu dengan yang akan dipelajari, serta

dilanjutkan dengan Kegiatan Inti.

82 Observasi di XI IPA 4 SMA Negeri Arjasa, Kegiatan Pendahuluan Mukhtar Fitriawan Bilawal,

10 Maret 2022.

66

b) Kegiatan Inti

Kegiatan Inti merupakan kegiatan pelaksanaan dari sintaks model

pembelajaran berbasis proyek dalam pembelajaran Pendidikan Agama

Islam dan Budi Pekerti. Berdasarkan hasil wawancara dengan Ni’am

selaku guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas X IPS 3

menyatakan bahwa:

Setelah itu masuk pada Kegiatan Inti, karena saya menggunakan

model proyek maka langkah pertama yang saya lakukan adalah

menjelaskan materi yaitu tentang Dakwah Nabi di Madinah,

setelah itu saya memancing peserta didik agar mereka mempunyai

gambaran mengenai substansi dakwah nabi di Madinah, setelah itu

saya kaitkan dengan fenomena yang sekarang tengah terjadi di

lingkungan mereka dimana banyak sekali media sosial yang

disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab

seperti halnya berjoget-joget dengan pakaian yang ketat,

mengunggah video pembulian secara terang-terangan, dan lain

sebagainya, dari fenomena-fenomena yang telah terjadi itu mereka

saya ajak untuk berpikir bagaimana caranya untuk mengurangi

tindakan-tindakan tersebut dan memanfaatkan media sosial dengan

lebih bijak dan memberikan manfaat bagi orang lain, setelah itu

saya menyampaikan agar peserta didik membuat proyek berupa

konten dakwah yang divideokan bisa dengan parodi, drama,

animasi dan lain sebagainya serta video tersebut diunggah di akun

You Tube mereka.83

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa

Ni’am pada Kegiatan Inti ini melaksanakan beberapa hal yakni

menjelaskan mengenai materi Dakwah Nabi di Madinah, yang kedua ialah

mengaitkan substansi dakwah Nabi dengan fenomena yang sedang terjadi

dewasa ini, kemudian menjelaskan tugas proyek terkait video dakwah di

media sosial.

83 Mohammad Ni’am Mulloh, diwawancara oleh Penulis, Jember, 02 Februari 2022.

67

Kemudian saya membagi mereka menjadi empat kelompok dimana

kelompok pertama bertema politik, kelompok yang kedua bertema

fiqih, kelompok ketiga bertema isi piagam Madinah, dan kelompok

yang keempat bertema akhlak. Setelah membagi kelompok saya

mulai memberi arahan dan memberikan satu lembar kertas yang

berisi tentang jurnal kegiatan kelompok yang menjelaskan tentang

kegiatan apa saja yang telah dilakukan dan yang belum dilakukan

oleh mereka, sehingga mereka memiliki suatu acuan agar

proyeknya dapat selesai dengan tepat waktu. Setelah itu saya

memberikan waktu kepada mereka untuk bersikusi tentang konsep

proyek mereka, kemudian menentukan naskah yang akan

digunakan dalam proyek mereka, sekitar lima belas menit

kemudian saya menjelaskan tentang timeline yang akan ditempuh

serta waktu pengumpulan proyek, setelah itu secara bergantian

masing-masing kelompok menyampaikan mengenai rencana yang

akan mereka kerjakan.84

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa

Ni’am pada langkah selanjutnya membagi peserta didik menjadi empat

kelompok setelah itu guru memberikan arahan serta membagikan lembar

jurnal kegiatan proyek kepada peserta didik, peserta didik melanjutkan

merencanakan proyek sesuai dengan kelompoknya, guru menjelaskan

agenda pada pertemuan berikutnya serta batas waktu pengumpulan hasil

proyek.

Setelah semua kelompok selesai menyampaikannya maka kegiatan

selanjutnya adalah penutup, pada kegiatan penutup ini saya

mengingatkan kepada para peserta didik agar selalu berkonsultasi

dengan saya apabila mengalami masalah yang mereka tidak bisa

menemukan jalan keluarnya meskipun melalui media sosial,

setelah itu saya memberikan doa agar mereka semua menjadi anak-

anak yang berguna bagi agama, keluarga, bangsa dan negara, dan

saya akhiri dengan salam.85

84 Mohammad Ni’am Mulloh, diwawancara oleh Penulis, Jember, 02 Februari 2022. 85 Mohammad Ni’am Mulloh, diwawancara oleh Penulis, Jember, 02 Februari 2022.

68

Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa

Ni’am pada kegiatan selanjutnya menutup pembelajaran, dilakukan

dengan memberikan nasehat, berdoa dan diakhiri dengan salam penutup.

Gambar 4.1

Peserta Didik Menyampaikan Rencana Proyek.86

Pada pertemuan kedua:

Untuk Kegiatan Pendahuluan sama seperti pertemuan pertama.

Pada Kegiatan Inti saya membahas tentang materi faktor

keberhasilan dakwah nabi di Madinah, setelah saya menjelaskan

materi tersebut saya mulai bertanya mengenai pekerjaan proyek

mereka, dan kembali meminta mereka untuk menunjukkan apa saja

yang telah mereka kerjakan, kelompok pertama ini mereka sudah

pada tahap editing jadi saya minta untuk segera menyelesaikannya,

untuk kelompok dua masih dalam tahap pengambilan video,

sedangkan kelompok tiga dan empat masih dalam tahap menyusun

naskah dramanya. Setelah itu adalah kegiatan penutup, pada

kegiatan penutup ini saya mengingatkan kepada para peserta didik

agar segera menyelesaikan pekerjaan proyeknya sehingga pada

pertemuan selanjutnya proyek mereka sudah terunggah di You

Tube, setelah itu saya memberikan doa agar mereka semua menjadi

anak-anak yang berguna bagi agama, keluarga, bangsa dan negara,

dan saya akhiri dengan salam.87

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat diambil simpulan

bahwa Ni’am pada pertemuan kedua menjelaskan materi faktor

86 SMA Negeri Arjasa Jember, “Dokumentasi Pelaksanaan Model Pembelajaran Berbasis Proyek

X IPS 3,” 24 Januari 2022. 87 Mohammad Ni’am Mulloh, diwawancara oleh Penulis, Jember, 02 Februari 2022.

69

keberhasilan dakwah Nabi di Madinah, setelah itu memantau peserta didik

serta kemajuan proyek mereka, dan dilanjutkan dengan kegiatan penutup.

Gambar 4.2

Guru Memeriksa Kemajuan Proyek.88

Pada pertemuan ketiga:

Pada pertemuan ketiga ini dikarenakan dalam situasi full dalam

jaringan maka peserta didik saya arahkan untuk mengumpulkan

link konten proyek video dakwah mereka melalui google classrom

dan dilanjutkan untuk mengerjakan soal-soal yang telah saya buat

di google classrom.89

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat diambil simpulan

bahwa pada pertemuan ketiga karena situasi full dalam jaringan (online)

maka peserta didik hanya mengirimkan hasil proyeknya ke YouTube dan

linknya diserahkan di google classrom.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ni’am peneliti dapat

menyimpulkan bahwa pada Kegiatan Inti pelaksanaan pembelajaran

pendidikan agama Islam berbasis proyek ini langkah pertama yang

88 SMA Negeri Arjasa Jember, “Dokumentasi Pelaksanaan Model Pembelajaran Berbasis Proyek

X IPS 3,” 31 Januari 2022. 89 Mohammad Ni’am Mulloh, diwawancara oleh Penulis, Jember, 02 Februari 2022.

70

dilakukan oleh Ni’am adalah memulai dengan pertanyaan-pertanyaan

yang mendorong peserta didik untuk melakukan suatu aktivitas, kemudian

merencanakan proyek, setelah itu membagi kelompok, kemudian

membuat jadwal proyek, setelah itu memantau kemajuan atau progres

pengerjaan proyek dan terakhir yaitu menilai hasil proyek.

Berdasarkan hasil observasi peneliti di kelas dalam Kegiatan Inti

yang dilaksanakan oleh Ni’am setelah menyelesaikan Kegiatan

Pendahuluan yaitu Ni’am mulai menjelaskan materi pelajaran yaitu

Dakwah Nabi di Madinah, peserta didik menyimak penjelasan Ni’am,

setelah itu Ni’am memberikan gambaran mengenai substansi Dakwah

Nabi di Madinah, peserta didik diminta untuk mengeluarkan pendapatnya,

kemudian hasil pendapat para peserta didik dikaitkan dengan fenomena-

fenomena yang sedang terjadi di tengah-tengah masyarakat, kemudian

Ni’am mulai menyinggung tentang kegunaan media sosial, para peserta

didik banyak berpendapat bahwa aplikasi-aplikasi yang berada di

Handphone-nya rata-rata pasti ada aplikasi Tik-Tok, You Tube, Instagram,

facebook.

Ni’am kembali menyinggung tentang konten-konten apa saja yang

muncul di layar mereka, ada yang berpendapat bahwa konten yang muncul

yaitu tentang kajian-kajian, orang mengaji, berselawat, dan ada juga yang

berpendapat bahwa konten-konten yang muncul berkenaan dengan

pembullyan yang dilakukan secara terang-terangan, banyak juga konten

yang menjurus kepada kemaksiatan seperti halnya ada seorang perempuan

71

muslimah yang berjoget dengan pakaian yang ketat dan sebagainya.

Setelah itu Ni’am mengajak para peserta didiknya untuk berpikir

bagaimana cara mencegah dan meminimalisir konten-konten yang negatif

tersebut, ada peserta didiknya yang mengungkapkan bahwa kita harus

membuat konten-konten yang bersifat positif, ada juga yang mengatakan

bahwa harus membuat video-video dakwah, dan lain sebagainya. Dari

hasil diskusi tersebut maka Ni’am menyampaikan kepada para peserta

didik untuk membuat proyek mengenai video dakwah di media sosial, hal

tersebut disambut baik oleh para peserta didik.

Selanjutnya Ni’am membagi para peserta didik menjadi empat

kelompok dan masing-masing kelompok memiliki tema yang berbeda

dengan kelompok lainnya. Setelah itu peneliti melihat bahwa Ni’am

memberikan sebuah lembaran yang ternyata adalah jurnal kegiatan proyek

dan Ni’am menjelaskan bahwa jurnal kegiatan tersebut memuat tentang

rencana pengerjaan proyek jadi hal apa yang sudah dilakukan dan hal apa

yang belum dilakukan ditulis dalam lembar jurnal kegiatan tersebut.

Setelah itu Ni’am mulai memberikan instruksi agar pra peserta

didik memulai tugas proyek mereka, peneliti melihat bahwa mereka

memulainya dengan berdiskusi bersama kelompoknya masing-masing

untuk menentukan konsep konten video dakwah mereka, dan mereka juga

menentukan teks dakwahnya, kemudian peneliti melihat Ni’am

menjelaskan tentang alokasi waktu pengerjaan proyek, dan juga batas

pengumpulan link video dakwah mereka, setelah itu setiap kelompok

72

menyampaikan rencana pembuatan proyek video dakwah mereka masing-

masing di depan kelas, setelah itu Ni’am menutup pembelajaran.90

Pada pertemuan kedua, Ni’am seperti biasa melaksanakan

Kegiatan Pendahuluan dilanjutkan dengan Kegiatan Inti, pada pertemuan

kedua ini Ni’am menjelaskan materi tentang faktor keberhasilan dakwah

Nabi di Madinah, kemudian setelah menjelaskan materi tersebut Ni’am

mulai meninjau kemajuan proyek masing-masing kelompok, dari

pengamatan peneliti ada kelompok yang sudah pada tahap editing, ada

juga kelompok yang sudah pada tahap pengambilan video, ada juga yang

masih pada tahap penyusunan teks dakwahnya, kemudian Ni’am

memberikan himbauan agar mereka segera menyelesaikan tugas

proyeknya dan segera mengunggahnya di You Tube. Kemudian Ni’am

menutup pembelajaran.91

Berbeda dengan sintaks yang dilakukan oleh Ni’am. Dalam

wawancara bersama dengan Mukhtar menyatakan bahwa:

Untuk langkah-langkah pelaksanaannya tentunya ada Kegiatan

Pendahuluan seperti biasa setelah Kegiatan Pendahuluan selesai

saya menyiapkan sumber belajar, setelah itu saya mulai sedikit

menjelaskan mengenai materi Ekonomi Islam dilanjutkan dengan

menjelaskan tugas proyek kepada peserta didik, kemudian saya

membagi kelompok menjadi delapan kelompok, setelah itu mereka

mulai mengerjakan proyeknya.92

90 Observasi di X IPS 3 SMA Negeri Arjasa, Kegiatan Inti Mohammad Ni’am Mulloh, 24 Januari

2022 91 Observasi di X IPS 3 SMA Negeri Arjasa, Kegiatan Inti Mohammad Ni’am Mulloh, 31 Januari

2022 92 Mukhtar Fitriawan Bilawal, diwawancara oleh Penulis, Jember, 11 Maret 2022

73

Berdasarkan wawancara dengan Mukhtar, peneliti dapat

menyimpulkan bahwa dalam tahap pelaksanaan pembelajaran berbasis

proyek ini Mukhtar menempuh beberapa langkah, yang pertama adalah

persiapan sumber belajar, menjelaskan tugas proyek, membagi kelompok,

dan mengerjakan proyek. Secara lebih lanjut peneliti mewawancarai

Mukhtar mengenai langkah-langkah dalam tahap pelaksanaan

pembelajaran berbasis proyek seperti berikut.

1) Persiapan sumber belajar

Berdasarkan hasil wawancara lebih lanjut bersama dengan

Mukhtar Fitriawan Bilawal menyatakan bahwa:

Untuk langkah ini saya menyiapkan buku paket, namun saya

menjelaskan kepada peserta didik agar mencari referensi lain

yang mendukung untuk menjadi bahan referensi mereka.93

Berdasarkan hasil wawancara dengan Mukhtar di atas peneliti

dapat menyimpulkan bahwa pada langkah persiapan sumber belajar,

Mukhtar menggunakan buku paket Pendidikan Agama Islam dan Budi

Pekerti kelas XI dan juga referensi lain yang mendukung untuk

pengerjaan proyeknya.

93 Mukhtar Fitriawan Bilawal, diwawancara oleh Penulis, Jember, 11 Maret 2022.

74

Gambar 4.3

Persiapan Sumber Belajar.94

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti,

peneliti mengamati bahwa Mukhtar Fitriawan Bilawal setelah Kegiatan

Pendahuluan selesai dilaksanakan, kemudian peserta didik

diinstruksikan agar membuka buku LKS ataupun buku paket dan

memanfaat internet yang ada di HP para peserta didik, kemudian

Mukhtar mulai menjelaskan sekilas tentang materi tersebut.95

Berdasarkan hasil wawancara dengan Mukhtar serta di dukung

oleh hasil observasi atau pengamatan yang dilakukan oleh peneliti dapat

disimpulkan bahwa pada langkah ini Mukhtar menyiapkan buku paket

PAI Kelas XI, kemudian menjelaskan materi Ekonomi Islam sembari

peserta didik diperintahkan untuk membuka internet untuk mencari

referensi yang terkait dengan materi pembelajaran.

94 SMA Negeri Arjasa Jember, “Persiapan Sumber Belajar,” 10 Maret 2022. 95 Observasi di XI IPA 4 SMA Negeri Arjasa, Persiapan Sumber Belajar Mukhtar Fitriawan Bilawal,

10 Maret 2022.

75

2) Menjelaskan proyek

Pada langkah ini guru pendidikan agama Islam berupaya untuk

menjelaskan tugas proyek yang akan dikerjakan oleh peserta didik, hal

ini sebagaimana pernyataan dari Mukhtar Fitriawan Bilawal selaku

guru pendidikan agama Islam kelas XI IPA 4 juga memberikan

pernyataan bahwa:

Pada langkah ini saya menjelaskan tugas proyek kepada peserta

didik, tidak hanya itu saya juga menjelaskan timeline dalam

mengerjakan proyek tersebut sehingga mereka dapat

memanfaatkan waktu yang telah diberikan dengan sebaik

mungkin.96

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, peneliti

mengamati bahwa Mukhtar Fitriawan Bilawal setelah menjelaskan

materi ekonomi Islam, ia mulai untuk menjelaskan tugas proyeknya, ia

memberikan gambaran mengenai tugas video presentasi kemudian

menjelaskan tema-tema yang sudah dibuat.97

Gambar 4.4

Menjelaskan Tugas Proyek dilanjutkan dengan Pembagian Kelompok.98

96 Mukhtar Fitriawan Bilawal, diwawancara oleh Penulis, Jember, 11 Maret 2022. 97 Observasi di XI IPA 4 SMA Negeri Arjasa, Menjelaskan proyek Mukhtar Fitriawan Bilawal, 10

Maret 2022. 98 SMA Negeri Arjasa Jember, “Menjelaskan Tugas Proyek dilanjutkan dengan Pembagian

Kelompok,” 10 Maret 2022

76

Dari hasil wawancara dan juga di dukung dengan hasil observasi

peneliti menyimpulkan bahwa pada langkah ini Mukhtar memberikan

penjelasan mengenai proyek yang dikerjakan, dan memberitahu

timeline tugas proyeknya.

3) Pembagian kelompok

Berdasarkan hasil wawancara dengan Mukhtar Fitriawan

Bilawal menjelaskan bahwa:

Untuk pembagian kelompok ini sudah saya atur dan saya

sesuaikan dengan hasil analisis karakteristik peserta didik,

dalam satu kelas saya bagi menjadi 8 (delapan) kelompok dan

masing-masing kelompok memiliki tema tersendiri yang

berbeda dengan kelompok lainnya.99

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, peneliti

mengamati bahwa Mukhtar membagi peserta didiknya menjadi 9

(sembilan) kelompok dan itu sudah ada dalam catatan yang Mukhtar

bawa, kemudian setelah itu Mukhtar memberikan beberapa tema dari

kelompok pertama hingga terakhir dan semuanya itu berbeda dengan

kelompok lainnya.100

Dari hasil wawancara dan juga diperkuat oleh hasil observasi di

atas maka peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa Mukhtar

membagi peserta didiknya menjadi delapan kelompok dan masing-

masing kelompok memiliki tema terkait dengan produk ekonomi

syariah.

99 Mukhtar Fitriawan Bilawal, diwawancara oleh Penulis, Jember, 11 Maret 2022. 100 Observasi di XI IPA 4 SMA Negeri Arjasa, Pembagian Kelompok Mukhtar Fitriawan Bilawal,

10 Maret 2022.

77

4) Pengerjaan proyek

Pada langkah ini peserta didik diperkenankan untuk memulai

pengerjaan proyeknya, Mukhtar Fitriawan Bilawal selaku guru

pendidikan agama Islam kelas XI IPA 4 menyatakan bahwa:

Setelah pembagian kelompok selesai dilakukan, langkah

selanjutnya ialah mulai untuk mengerjakan proyeknya, mereka

mulai berdiskusi dengan rekan setimnya untuk menentukan

konsep dan mencari referensi yang akan digunakan untuk bahan

presentasi mereka, kemudian mereka mulai menyusun naskah

yang akan mereka presentasikan, setelah itu mereka

melanjutkan untuk pengambilan video presentasinya dan

kemudian dilanjutkan dengan editing dan penguploadan ke You

Tube.101

Peneliti dapat menyimpulkan dari hasil wawancara di atas

bahwa Mukhtar setelah membagi peserta didik kemudian dilanjutkan

dengan mengerjakan proyeknya, dimulai dari diskusi, dilanjutkan

dengan pengambilan video, editing dan yang terakhir mengunggah

video ke You Tube dan menyetorkan linknya kepada ketua kelas.

Menurut pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, peneliti

mengamati bahwa Mukhtar Fitriawan Bilawal menginstruksikan

kepada peserta didiknya agar berkumpul sesuai dengan kelompoknya,

setelah itu mereka semua diperkenankan untuk mulai mengerjakan

tugas proyeknya, dimuali dari mendiskusikan bahan referensi yang

akan mereka gunakan, kemudian penentuan point-point yang akan

disampaikan dalam video presentasinya, serta konsep video

101 Mukhtar Fitriawan Bilawal, diwawancara oleh Penulis, Jember, 11 Maret 2022.

78

presentasinya, setelah itu mereka mulai untuk pengambilan video

presentasinya.102

Berdasarkan hasil wawancara dengan Mukhtar serta di dukung

juga dengan hasil observasi maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa

pada langkah ini Mukhtar mulai memberikan perintah agar peserta

didiknya mulai mengerjakan proyeknya dimulai dari diskusi, kemudian

pengambilan video, dilanjutkan editing dan terakhir yaitu mengunggah

video ke You Tube dan mengumpulkan link You Tube kepada ketua

kelas.

Berdasarkan hasil dari wawancara, hasil dari dokumentasi, dan

hasil dari observasi dengan Ni’am pada Kegiatan Inti ini ternyata ada

perbedaan dengan hasil wawancara, hasil dokumentasi, dan hasil observasi

dengan Mukhtar. Keduanya memiliki sintaks pelaksanaan model

pembelajaran berbasis proyek yang berbeda, sintaks yang digunakan oleh

Ni’am yaitu mulai dengan pertanyaan esensial, membuat desain rencana

proyek, membuat jadwal, memantau peserta didik dan kemajuan

proyeknya serta menilai hasil, sedangkan sintaks yang digunakan oleh

Mukhtar adalah persiapan sumber belajar, menjelaskan proyek, membagi

kelompok, serte mengerjakan proyek. Hal ini dipengaruhi oleh sumber-

sumber yang dijadikan referensi oleh masing-masing guru, setiap referensi

102 Observasi di XI IPA 4 SMA Negeri Arjasa, Pengerjaan Proyek Mukhtar Fitriawan Bilawal, 10

Maret 2022.

79

satu dengan yang lainnya pasti berbeda maka dari itu dapat menghasilkan

berbagai macam sudut pandang dalam memahami suatu hal.

c) Kegiatan Penutup

Berdasarkan wawancara dengan Mohammad Ni’am Mulloh pada

kegiatan penutup ini menyatakan bahwa:

Setelah Kegiatan Inti selesai dilaksanakan mas, biasanya saya

menutup pelajaran dengan mendoakan agar para peserta didik

menjadi manusia yang bermanfaat untuk agama, keluarga, bangsa

dan negara, setelah itu saya mengingatkan juga agar selalu rajin

belajar dan kemudian diakhiri dengan salam penutup.103

Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa

Ni’am setelah selesai melaksanakan Kegiatan Inti lalu memberikan doa

kepada peserta didiknya dan kemudian dilanjutkan dengan nasehat dan

diakhiri dengan salam penutup.

Hasil pengamatan yang peneliti lakukan menunjukkan bahwa

Ni’am setelah selesai melaksanakan Kegiatan Inti dalam pembelajaran, ia

kemudian memberikan doa kepada peserta didiknya agar para peserta

didik menjadi manusia yang bermanfaat untuk agama, keluarga, bangsa

dan negara, setelah itu saya mengingatkan juga agar selalu rajin belajar,

kemudian diakhiri dengan salam penutup.

Sedangkan menurut Mukhtar Fitriawan Bilawal pada kegiatan

penutup ini ia menyatakan bahwa:

Apabila semua Kegiatan Inti sudah terlaksana saya biasanya

membaca surat Al-Fatihah secara bersama kemudian ditutup

dengan salam.104

103 Mohammad Ni’am Mulloh, diwawancara oleh Penulis, Jember, 02 Februari 2022 104 Mukhtar Fitriawan Bilawal, diwawancara oleh Penulis, Jember, 11 Maret 2022

80

Peneliti menyimpulkan berdasarkan hasil wawancara dengan

Mukhtar bahwa ketika Kegiatan Inti sudah terlaksana maka Mukhtar

membaca surat Al-Fatihah bersama dan ditutup dengan salam.

Hasil observasi yang peneliti lakukan menunjukkan bahwa

Mukhtar setelah melaksanakan Kegiatan Inti pembelajaran, ia membaca

surat Al-Fatihah secara bersama-sama dengan para peserta didiknya dan

kemudian ditutup dengan salam.

Berdasarkan dari hasil wawancara dengan Ni’am dan Mukhtar

serta didukung juga dengan hasil pengamatan atau observasi dapat

disimpulkan bahwa ketika Kegiatan Inti pembelajaran selesai

dilaksanakan maka selanjutnya guru menutup pembelajaran dengan ciri

khasnya masing-masing dan diakhiri dengan salam penutup.

Berdasarkan paparan data mengenai hasil temuan pada tahap

pelaksanaan model pembelajaran berbasis proyek dalam pembelajaran

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA Negeri Arjasa Jember

Tahun pelajaran 2021/2022 dapat diambil simpulan bahwa ada perbedaan

mengenai sintaks yang digunakan oleh masing-masing guru yang

bersangkutan adapun perbedaan tersebut antara lain Ni’am menggunakan

sintaks memulai dengan pertanyaan esensial, membuat desain rencana

proyek, membuat jadwal, memantau peserta didik dan kemajuan proyek dan

menilai hasil. Sedangkan Mukhtar menggunakan sintaks persiapan sumber

belajar, menjelaskan proyek, membagi kelompok, mengerjakan proyek.

81

3. Tahap evaluasi model pembelajaran berbasis proyek dalam

pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA Negeri

Arjasa Jember 2021/2022.

Model pembelajaran berbasis proyek ini merupakan suatu model

pembelajaran yang sangat kompleks, untuk itu dibutuhkan evaluasi yang

sesuai dengan proyeknya.

Widiwasito selaku Kepala SMA Negeri Arjasa dalam wawancara

bersama peneliti menyatakan bahwa:

Evaluasi yang baik adalah evaluasi yang mampu digunakan untuk

mengukur kemampuan peserta didik, untuk bentuknya seperti apa itu

dikkembalikan kepada masing-masing guru, jadi saya memberikan

kebebasan kepada guru agar beliau-beliau mampu untuk

mengembangkan alat evaluasinya sehingga dapat mengukur

kemampuan peserta didik secara menyuluruh dan hasilnya

maksimal.105

Peneliti dapat menyimpulkan berdasarkan hasil wawancara dengan

Widiwasito bahwa alat evaluasi yang digunakan dalam model pembelajaran

berbasis proyek dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi

Pekerti di SMA Negeri Arjasa ini disesuaikan dengan masing-masing guru,

sehingga guru memiliki kebebasan untuk mengembangkan alat evaluasi agar

dapat mengukur kemampuan peserta didik berdasarkan dengan tujuan

pembelajaran yang telah ditetapkan.

Berdasarkan wawancara dengan guru PAI kelas X IPS 3, Mohammad

Ni’am Mulloh mengatakan bahwa:

Saya menggunakan dua macam jenis evaluasi, yang pertama adalah

evaluasi pada saat proses pengerjaan proyek, tidak hanya di hasil akhir

105 Widiwasito, diwawancara oleh penulis, Jember, 18 Januari 2022.

82

saja, misalnya dari bagaimana mereka bekerja sama, kemudian dalam

hal mencari bahan untuk referensi, dan untuk outputnya dilihat dari

substansi dari dakwah yang mereka sajikan kemudian dilihat dari

editing videonya serta jumlah penonton yang melihat konten

mereka.106

Peneliti dapat menyimpulkan dengan didasari dari hasil wawancara

dengan Ni’am bahwa untuk evaluasinya Ni’am menggunakan dua jenis

evaluasi yang pertama ialah evaluasi proses dan yang kedua ialah evaluasi

hasil proyeknya.

Tabel 4.4

Pengumpulan Hasil Proyek Kelas X IPS 3.107

KELOMPOK LINK YOU TUBE

Kelompok 1 https://youtu.be/4wS1Yl0ibLk

Kelompok 2 https://youtu.be/3NKbEGsxlG4

Kelompok 3 https://youtu.be/JjGNWjME3t8

Kelompok 4 https://youtu.be/2kDlcJpUBpQ

Berbeda dengan pendapat dari Mohammad Ni’am Mulloh, Guru PAI

kelas XI IPA 4 Mukhtar Fitriawan Bilawal mengatakan bahwa:

Untuk evaluasinya yaitu saya melihat dari bagaimana kedalaman

materinya, kemenarikan dari presentasi, ketepatan pengumpulan hasil

proyeknya.108

Wawancara dengan Mukhtar menjadi dasar peneliti untuk

menyimpulkan bahwa Mukhtar menggunakan evaluasi dari hasil pengerjaan

proyeknya.

106 Mohammad Ni’am Mulloh, diwawancara oleh Penulis, Jember, 02 Februari 2022. 107 SMA Negeri Arjasa Jember, “Pengumpulan Hasil Proyek X IPS 3,” 02 Februari 2022 108 Mukhtar Fitriawan Bilawal, diwawancara oleh Penulis, Jember, 11 Maret 2022.

83

Tabel 4.5

Pengumpulan Hasil Proyek Kelas XI IPA 4. 109

KELOMPOK LINK YOU TUBE

Kelompok 1 -

Kelompok 2 https://youtu.be/wcegqVsr6Jo

Kelompok 3 https://youtu.be/R_NgFGa0-kM

Kelompok 4 https://youtu.be/PlO_cTtr-Uw

Kelompok 5 https://youtu.be/bZ5IdFzebvs

Kelompok 6 -

Kelompok 7 https://youtu.be/h3tR8mefCXY

Kelompok 8 -

Berdasarkan paparan data mengenai temuan penelitian antara kedua

tersebut pada tahap evaluasi pembelajaran berbasis proyek dalam

pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA Negeri

Arjasa Jember tahun pelajaran 2021/2022 dapat disimpulkan antara pendapat

Ni’am dan juga Pendapat Mukhtar. Ni’am menggunakan jenis evaluasi proses

dan jenis evaluasi hasil sedangkan Mukhtar menggunakan jenis evaluasi hasil

proyek saja.

109 SMA Negeri Arjasa Jember, “Pengumpulan Hasil Proyek Kelas XI IPA 4,” 18 Maret 2022

84

C. Pembahasan Hasil Temuan

Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan dokumentasi yang telah

peneliti paparkan di atas terdapat beberapa temuan peneliti di SMA Negeri

Arjasa Jember tahun pelajaran 2021/2022, temuan penelitian tersebut peneliti

sajikan berdasarkan fokus penelitian yang telah ditetapkan.

Tabel 4.6

Hasil Temuan Penelitian

No. Fokus Hasil temuan

1 2 3

1 Perencanaan

A. Merumuskan tujuan pembelajaran atau proyek

Tujuan pembelajaran yang ditetapkan oleh Ni’am ada

dua yaitu 1) Meyakini kebenaran dakwah Nabi

Muhammad saw di Madinah. 2) Menunjukkan sikap

semangat ukhuwah dan kerukunan melalui dakwah di

media sosial sebagai ibrah dari sejarah strategi dakwah

Nabi di Madinah.

B. Menganalisis karakteristik peserta didik

Menciptakan kelompok yang heterogen

C. Merumuskan strategi pembelajaran

Strategi pembelajaran yang ditetapkan adalah model

pembelajaran berbasis proyek

D. Membuat lembar kerja

Lembar kerja diberikan kepada peserta didik dan

direncanakan juga oleh peserta didik

E. Merancang sumber belajar

Sumber belajar yang digunakan adalah berupa buku

LKS dan buku Paket peserta didik dan ditunjang oelh

buku yang ada di perpus maupun internet

F. Merancang alat evaluasi

Evaluasi proses dan evaluasi hasil proyek

2 Pelaksanaan

Niam:

A. Kegiatan Pendahuluan

Ni’am membuka kegiatan pembelajaran dengan

diawal memberi salam, berdoa, memeriksa kehadiran,

mengaitkan materi dulu dengan yang sekarang, masuk

Kegiatan Inti

B. Kegiatan Inti

1. Mulai dengan pertanyaan esensial

Guru menerangkan materi terkait dakwah Nabi di

Madinah, kemudian memancing peserta didik

85

untuk mengungkapkan pendapatnya terkait dengan

substansi dakwah Nabi dengan fenomena yang

terjadi di zaman sekarang

2. Membuat desain rencana proyek

Guru dan peserta didik merencanakan proyek

pembuatan konten video dakwah, serta membagi

peserta didik menjadi empat kelompok

3. Membuat jadwal

Guru menjelaskan mengenai waktu pengerjaan dan

batas waktu pengumpulan proyek serta pembahasan

mengenai pertemuan selanjutnya, peserta didik

menyampaikan rencana pengerjaan proyeknya.

4. Memantau peserta didik dan kemajuan proyek

Guru memantau perkembangan pengerjaan proyek

video dakwah peserta didik

5. Menilai hasil

Pada pertemuan ketiga dikarenakan full online

maka kegiatannya berupa pengumpulan link video

dakwah dan tugas yang ada di google classroom

C. Kegiatan Penutup

Guru menutup dengan memberikan doa kepada peserta

didik dan diakhiri salam penutup

Mukhtar:

A. Kegiatan Pendahuluan

Mukhtar membuka pelajaran diawali dengan salam,

membaca asmaul husna, berSelawat, berdoa,

memeriksa kehadiran, mengaitkan materi pekan lalu

dengan yang sekarang, masuk Kegiatan Inti.

B. Kegiatan Inti

1. Persiapan sumber belajar

Guru menyiapkan sumber belajar dengan

memerintahkan peserta didik membuka buku dan

mengakses internet

2. Menjelaskan proyek

Guru menjelaskan proyek berupa video presentasi

yang membahas mengenai produk ekonomi syariah

3. Membagi kelompok

1Guru membagi peserta didik menjadi delapan

kelompok dengan tema yang sudah diberikan oleh

guru

4. Mengerjakan proyek

Peserta didik mulai mengerjakan proyek yang

diawali dengan diskusi, pengambilan video, editing

dan pengunggahan ke You Tube.

C. Kegiatan Penutup

1 2 3

86

Guru menutup pelajaran dengan bacaan fatihah

bersama dan diakhiri dengan salam penutup.

3 Evaluasi Ni’am: Evalusi proses dan evaluasi hasil proyek

Mukhtar: Evaluasi hasil proyek

1. Tahap perencanaan model pembelajaran berbasis proyek dalam

pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA Negeri

Arjasa Jember 2021/2022

Pada tahap perencanaan, guru mempersiapkan perangkat

pembelajaran yang digunakan pada waktu proses pelaksanaan pembelajaran,

yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Terdapat enam aspek utama

dalam perencanaan pembelajaran berbasis proyek yakni, 1) Perumusan tujuan

pembelajaran, 2) Analisis karakteristik peserta didik, 3) Perumusan strategi

pembelajaran, 4) Pembuatan lembar kerja, 5) Merancang kebutuhan sumber

belajar, 6) Menyusun alat evaluasi.

a) Perumusan tujuan pembelajaran

Berdasarkan hasil temuan peneliti melalui wawancara serta

dokumentasi dengan Ni’am menyatakan bahwa tujuan pembelajaran yang

ditetapkan ada dua tujuan yaitu 1) Meyakini kebenaran dakwah Nabi

Muhammad saw di Madinah. 2) Menunjukkan sikap semangat ukhuwah

dan kerukunan melalui dakwah di media sosial sebagai ibrah dari sejarah

strategi dakwah Nabi di Madinah.

Hasil temuan peneliti melalui wawancara dan dokumentasi dengan

Mukhtar menunjukkan bahwa Tujuan pembelajaran yang ditetapkan oleh

Mukhtar ada dua yaitu 1) Mempresentasikan prinsip dan praktik ekonomi

dalam Islam melalui tugas proyek video presentasi. 2) Meningkatkan

1 2 3

87

kemampuan peserta didik agar lebih aktif dan kreatif serta inovatif dalam

memecahkan masalah yang terjadi dalam praktik ekonomi syariah.

Made Wena dalam bukunya menjelaskan bahwa dalam

merumuskan tujuan pembelajaran harus dirumuskan secara jelas setiap

pekerjaannya, baik tujuan secara umum maupun tujuan secara khusus,

dengan demikian tujuan pembelajarannya menjadi jelas.110

b) Analisis karakteristik peserta didik

Berdasarkan hasil temuan peneliti melalui wawancara dan

dokumentasi dengan Ni’am menunjukkan bahwa analisis karakteristik ini

ditujukan agar dapat menciptakan kelompok yang heterogen, sehingga

masing-masing kelompok memiliki rasa tanggung jawab untuk

bekerjasama dan mengembangkan kemampuan serta ketermpilan mereka.

Senada dengan hasil temuan peneliti kepada Mukhtar

menunjukkan bahwa analisis karakteristik ini penting dilakukan agar

masing-masing peserta didik memiliki rasa solidaritas dan juga dapat

mengelola tugas proyek serta mengembangkan kemampuan dan

keterampilan mereka.

Sebagaimana dijelaskan oleh Made Wena dalam bukunya bahwa

pembelajaran dengan menggunakan strategi berbasis proyek, analisis

karakteristik peserta didiknya lebih ditekankan pada usaha

pengelompokan peserta didik.111

110 Made Wena, Strategi Pembelajaran, 111. 111 Made Wena, 111.

88

Maka terlihat adanya kesesuaian antara hasil temuan dengan teori

bahwa analisis karakteristik peserta didik dilakukan guna menciptakan

kelompok yang heterogen.

c) Perumusan strategi pembelajaran

Sesuai dengan hasil temuan peneliti dengan wawancara dan

dokumentasi dengan Ni’am bahwa strategi pembelajaran yang digunakan

pada materi Dakwah Nabi di Madinah adalah model pembelajaran berbasis

proyek.

Sejalan dengan temuan peneliti terhadap Mukhtar bahwa strategi

pembelajaran yang digunakan pada materi Prinsip dan Praktik Ekonomi

Islam adalah model pembelajaran berbasis proyek.

Hal ini tidak sesuai dengan pendapat Made Wena dalam

bukunyayang menerangkan bahwa dalam menyusun strategi pembelajaran

dalam model pembelajaran berbasis proyek harus disesuaikan dengan

setiap jenis pekerjaannya, hal ini dilakukan agar peserta didik dapat

memahami secara jelas langkah-langkah yang dibutuhkan untuk

menyelesaikan tugas proyeknya.112

d) Pembuatan lembar kerja

Berdasarkan hasil temuan peneliti terhadap Ni’am bahwa lembar

kerja ini disebut juga dengan jurnal kegiatan proyek dimana jurnal ini di

isi oleh peserta didik untuk menjadi acuan pengerjaan proyeknya.

112 Made Wena, 112.

89

Sedangkan hasil temuan terhadap Mukhtar adalah kegiatan yang

akan dilakukan selama proses pengerjaan proyek meliputi diskusi,

pengambilan video, editing dan pengunggahan ke You Tube.

Made Wena dalam bukunya menyatakan bahwa lembar kerja ini

disebut juga sebagai skema rencana pekerjaan yang akan dilakukan untuk

menyelesaikan tugas proyek, jadi guru harus membuat skema rencana

kegiataan proyek sehingga memudahkan peserta didiknya untuk

memahami proses kerja yang akan dilakukan dalam menyelesaikan

proyeknya.

Temuan peneliti terhadap Mukhtar memiliki kesesuaian dengan

teori sedangkan temuan peneliti terhadap Ni’am kurang sesuai dengan

teori.

e) Merancang kebutuhan sumber belajar

Didasari dari hasil temuan peneliti melalui wawancara dengan

Ni’am bahwa Ni’am menggunakan buku LKS dan buku Paket Pendidikan

Agama Islam dan Budi Pekerti kelas X serta ditunjang oleh buku yang ada

di perpustakaan maupun referensi dari internet.

Sedangkan hasil temuan peneliti melalui wawancara dengan

Mukhtar menujukkan bahwa Mukhtar tidak menyiapkan secara khusus

mengenai sumber belajar, nemun Mukhtar memberikan kebebasan kepada

peserta didiknya untuk mencari sumber belajarnya.

Hal ini sesuai dengan pendapat Made Wena dalam bukunya bahwa

agar peserta didik dapat merasakan pengalaman belajar secara menyeluruh

90

maka kebutuhan sumber belajar harus terpenuhi, dari pendapat tersebut

dapat diketahui bahwa Ni’am menyediakan sumber utama berupa buku

LKS dan buku Paket agar peserta didik dapat mencari informasi utama dari

dua buku tersebut serta ditunjang dengan referensi lainnya, dan temuan

dari Mukhtar juga sesuai dengan teori dimana peserta didik mencari

referensi sendiri untuk dijadikan sebagai sumber belajar sehingga mereka

dapat mengetahui dan dapat mencukupi kebutuhan sumber belajar yang

mereka butuhkan dalam menyelesaikan proyek.

f) Menyusun alat evaluasi

Berdasarkan temuan peneliti dengan wawancara kepada Ni’am

menunjukkan bahwa Ni’am menggunakan dua jenis evaluasi yang pertama

adalah jenis evaluasi proses, dan jenis evaluasi hasil proyek.

Sedangkan temuan peneliti dengan wawancara kepada Mukhtar

menunjukkan bahwa Mukhtar menggunakan jenis evaluasi hasil.

Hal ini kurang sesuai dengan pendapat Made Wena yang

menyatakan bahwa alat evaluasi harus dirancang secara lengkap, setiap

jenis pekerjaan perlu dibuatkan alat evaluasinya, dengan demikian alat

evaluasi tersebut dapat digunakan untuk mengukur kemampuan kerja

peserta didik secara keseluruhan. Ketidaksesuaian ini mucul karena Ni’am

dan Mukhtar tidak merinci secara jelas terkait alat evaluasi apa dan jenis

pekerjaan apa yang akan digunakan untuk mengukur kemampuan peserta

didiknya.

91

2. Tahap pelaksanaan model pembelajaran berbasis proyek dalam

pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA Negeri

Arjasa Jember 2021/2022

Pada tahap pelaksanaan pembelajaran ini guru melakukan interaksi

kepada peserta didik yang berpedoman pada persiapan dan perencanaan yang

dirumuskan sebelumnya. Pada tahap pelaksanaan ini terbagi menjadi tiga

kegiatan yaitu Kegiatan Pendahuluan, Kegiatan Inti dan kegiatan penutup.

Pada Kegiatan Inti inilah proses pelaksanaan sintaks model pembelajaran

berbasis proyek.

a) Kegiatan Pendahuluan

Pada Kegiatan Pendahuluan ini berdasarkan hasil temuan peneliti

melalui wawancara, dan observasi menunjukkan bahwa Ni’am membuka

pelajaran dengan salam, berdoa, memeriksa kehadiran, mengaitkan materi

terdahulu dengan materi yang akan dipelajari dan setelah itu baru masuk

Kegiatan Inti.

Sedangkan hasil temuan peneliti melalui wawancara, dan observasi

dengan Mukhtar menunjukkan bahwa dalam membuka pelajaran Mukhtar

mengawalinya dengan salam, dilanjutkan dengan membaca asmaul husna,

membaca Selawat, berdoa, memeriksa kehadiran, mengaitkan materi

pekan lalu dengan materi yang akan dipelajari baru kemudian masuk

Kegiatan Inti.

Menurut Buna’i dalam bukunya menyatakan bahwa membuka

pelajaran merupakan usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh pendidik

92

dalam proses pembelajaran untuk menciptakan pra-kondisi agar mental

maupun perhatiannya terpusat pada apa yang akan dipelajarinya dengan

cara mengemukakan tujuan yang akan dicapai, mengemukakan masalah-

maslah pokok yang akan dipelajari, menentukan langkah-langkah kegiatan

pembelajaran, menentukan batas-batas tugas yang harus dikerjakan untuk

menguasai pelajaran.113

Berdasarkan pendapat dari Mukni’ah dalam bukunya menyatakan

bahwa langkah-langkah pembelajaran dilakukan dengan menempuh

tahapan pendahuluan, inti dan penutup. Pendahuluan merupakan kegiatan

awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan untuk

membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik agar

dapat berpartisipasi secara aktif dalam proses pembelajaran.114

Berdasarkan hasil temuan peneliti dan pemaparan kedua teori

daiatas dapat disimpulkan bahwa ada kesesuaian antara hasil temuan

dengan teori-teori yang telah dipaparkan.

b) Kegiatan Inti

Berdasarkan temuan peneliti melalui wawancara, dokumentasi dan

observasi terhadap Ni’am menunjukkan bahwa pada Kegiatan Inti Ni’am

menggunakan sintaks yaitu:

1) Memulai dengan pertanyaan esensial dalam hal ini Ni’am memancing

peserta didik untuk berpendapat mengenai kaitan antara substansi

113 Buna’i, Perencanaan dan Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Surabaya: CV

Jakad Media Publishing, 2021), 64 114 Mukni’ah, Perencanaan Pembelajaran (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2016), 86.

93

dakwah Nabi di Madinah dengan fenomena yang sedang terjadi di

lingkungan sekitar,

2) Membuat desain proyek dalam hal ini Ni’am bersama dengan peserta

didik merencanakan proyek untuk membuat konten video dakwah dan

membagi peserta didik menjadi empat kelompok,

3) Membuat jadwal dalam hal ini Ni’am menjelaskan mengenai waktu

pengerjaan dan batas waktu pengumpulan proyek serta pembahasan

mengenai pertemuan selanjutnya, peserta didik menyampaikan rencana

pengerjaan proyeknya.

4) Memantau peserta didik dan kemajuan proyek dalam hal ini Ni’am

dimulai dari pertemuan pertama hingga akhir memantau perkembangan

pengerjaan proyek video dakwah peserta didik.

5) Menilai hasil dalam hal ini dilaksanakan pada pertemuan ketiga

dikarenakan full online maka kegiatannya berupa pengumpulan link

video dakwah dan tugas yang ada di google classroom.

Sedangkan temuan peneliti melalui wawancara, dokumentasi dan

observasi dengan Mukhtar menunjukkan bahwa pada Kegiatan Inti ini

Mukhtar menyiapkan sumber belajar, menjelaskan proyek kemudian

membagi kelompok dan mengerjakan proyek. Kegiatan tersebut akan

dipaparkan sebagai berikut:

1) Persiapan sumber belajar dalam hal ini Mukhtar menyiapkan sumber

belajar dengan memerintahkan peserta didik membuka buku dan

mengakses internet.

94

2) Menjelaskan proyek dalam hal ini Mukhtar menjelaskan proyek berupa

video presentasi yang membahas mengenai produk-produk ekonomi

syariah.

3) Membagi kelompok dalam hal ini Mukhtar membagi peserta didik

menjadi delapan kelompok dengan tema yang sudah diberikan oleh

guru.

4) Mengerjakan proyek dalam hal ini Mukhtar memberikan instruksi

kepada peserta didik untuk mulai mengerjakan proyek yang diawali

dengan diskusi, pengambilan video, editing dan pengunggahan ke You

Tube.

Made Wena menjelaskan dalam bukunya terkait dengan sintaks

pelaksanaan model pembelajaran berbasis proyek yakni:115

1) Persiapan sumber belajar, sumber belajar merupakan sesuatu yang ada

dalam setiap tindakan pembelajaran. Terutama dalam pembelajaran

berbasis proyek, ketersediaan sumber belajar yang memadai sangat

memengaruhi proses pelaksanaan praktik. Oleh karena itu, sebelum

kegiatan praktik dilaksanakan, sumber belajar yang dibutuhkan harus

dipersiapkan terlebih dulu.

2) Menjelaskan tugas proyek dan gambar kerja, sebelum peserta didik

praktik mengerjakan proyek yang ditetapkan, guru harus menjelaskan

secara rinci rencana proyek yang akan dikerjakan. Hal ini penting

dilakukan agar pada saat mengerjakan proyek, peserta didik lebih

115 Made Wena. Strategi Pembelajaran, 114.

95

mengerti prosedur kerja yang harus dilakukan. Penjelasan terhadap

rencana proyek juga penting bagi kelancaran praktik. Penjelasan

terhadap rencana proyek akan lebih baik jika dimulai dengan

penjelasan tujuan proyek secara umum dan secara khusus. Setelah itu,

baru dijelaskan materi proyek yang akan dikerjakan. Materi proyek

harus dijelaskan secara global terlebih dahulu, sampai semua peserta

didik memahami proyek secara menyeluruh. Setelah penjelasan secara

global, kemudian dijelaskan bagian-bagian proyek sampai pada hal-

hal yang bersifat detail. Guna memberikan kejelasan yang lebih rinci,

pada tahap ini semua peserta didik harus diberi gambar atau rencana

proyek yang akan dibuat. Dengan cara ini peserta didik akan dapat

memahami proyek secara mendalam.

3) Pembagian kelompok, membagi peserta didik ke dalam beberapa

kelompok kerja sesuai dengan jenis pekerjaan yang ada dalam proyek,

sangat memengaruhi kelancaran pengerjaan proyek. Disamping itu,

akan dapat memberi wawasan pengalaman lebih dalam pada peserta

didik saat mengerjakan proyek. Dalam membagi peserta didik kedalam

beberapa kelompok kerja harus diperhatikan karakteristik masing-

masing peserta didik. Hal ini dilakukan agar ada kesesuaian antara

keterampilan yang dimiliki peserta didik dengan jenis pekerjaan yang

ada dalam proyek. Pengelompokan peserta didik juga harus

memperhatikan kepribadian masing-masing peserta didik. Kerja sama

antara anggota kelompok sangat penting dalam pembelajaran proyek.

96

Pembelajaran dengan strategi ini pada dasarnya juga bertujuan untuk

memupuk dan menumbuhkan rasa kerja sama pada semua peserta

didik. Sehingga kelak setelah mereka bekerja dilapangan dapat bekerja

sama dalam satu tim untuk menangani suatu masalah.

4) Mengerjakan proyek, setelah langkah-langkah di atas selesai

dikerjakan, barulah peserta didik mulai mengerjakan proyek sesuai

dengan tugasnya masing-masing. Selama peserta didik mengerjakan

proyek, guru harus selalu mengawasi dan memberi bimbingan kepada

semua peserta didik. Jika terjadi kesalahan pengerjaan pada peserta

didik, maka guru harus segera memberitahu kesalahannya sehingga

peserta didik dapat mengerjakan lagi dengan benar. Jadi selama tahap

pelaksanaan proyek guru harus selalu memberi bimbingan secara

maksimal.

Sedangkan langkah-langkah pembelajaran berbasis proyek

menurut The George Lucas Educational Foundation:116

1) Mulai dengan pertanyaan esensial, Pembelajaran dimulai dengan

pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan yang mendorong peserta

didik untuk melakukan suatu aktivitas.

2) Membuat desain rencana proyek, Peserta didik dengan

pendampingan dari guru membuat desain rencana proyek yang akan

dilakukan. Rencana proyek ditentukan oleh peserta didik sendiri

116 Sutirman, Media Dan Model-Model Pembelajaran Inovatif, 46.

97

mengacu kepada pertanyaan esensial yang telah dikemukakan

sebelumnya.

3) Membuat jadwal, Guru dan peserta didik secara kolaboratif

menyusun jadwal pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Aktivitas

pada tahap ini antara lain:

(a) Membuat timeline untuk menyelesaikan proyek,

(b) Membuat deadline penyelesaian proyek,

(c) Mengarahkan peserta didik agar merencanakan cara yang baru,

(d) Mengarahkan peserta didik ketika mereka membuat cara yang

tidak berhubungan dengan proyek, dan

(e) Meminta peserta didik untuk memberi alasan tentang cara yang

dipilih.

4) Memantau peserta didik dan kemajuan proyek, Guru bertanggung

jawab memantau kegiatan peserta didik selama menyelesaikan

proyek untuk mengetahui kemajuan pelaksanaan proyek dan

mengantisipasi hambatan yang dihadapi peserta didik.

5) Menilai hasil, Penilaian dilakukan untuk mengukur ketercapaian

standar, mengevaluasi kemajuan masing-masing peserta didik,

memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah

dicapai, dan menjadi bahan pertimbangan dalam menyusun strategi

pembelajaran berikutnya.

6) Refleksi, Pada akhir pembelajaran, guru dan peserta didik

melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah

98

dijalankan. Proses refleksi dilakukan secara individu maupun

kelompok.

Berdasarkan hasil temuan peneliti dengan Ni’am dan teori yang

telah dipaparkan maka dapat disimpulkan bahwa sintaks yang digunakan

oleh Ni’am sesuai dengan sintaks yang dikemukakan oleh The George

Lucas Educational Foundation dalam buku yang ditulis oleh Sutirman.

Sedangkan hasil temuan peneliti dengan Mukhtar dan teori yang

telah dipaparkan maka dapat disimpulkan bahwa sintaks yang digunakan

oleh Mukhtar sesuai dengan teori yang dipaparkan oleh Made Wena

dalam bukunya.

c) Kegiatan Penutup

Berdasarkan hasil temuan peneliti melalui wawancara dengan

Ni’am menunjukkan bahwa pada kegiatan penutup pembelajaran Ni’am

terlebih dahulu memberikan doa kepada peserta didik dan diakhiri dengan

salam.

Sedangkan hasil temuan peneliti melalui wawancara dengan

Mukhtar menunjukkan bahwa pada kegiatan penutup pembelajaran

Mukhtar membaca surat al-Fatihah bersama dengan peserta didiknya dan

diakhiri dengan salam.

Menurut Mukni’ah dalam bukunya menyatakan bahwa kegiatan

penutup merupakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan guna

99

mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dengan cara

rangkuman, penilaian, refleksi, umpan balik maupun tindak lanjut.117

Buna’i menjelaskan dalam bukunya mengenai kegiatan penutup ini

bahwa dalam kegiatan penutup, seorang pendiodik menutup materi untuk

mengakhiri proses pembelajaran, kegiatan penutup pembelajaran terdiri

dari merangkum atau membuat garis besar tentang materi yang telah

dibahas, mengonsolidasikan perhatian peserta didik terhadap hal-hal yang

diperoleh dalam pembelajaran serta mengorganisasi semua kegiatan

pelajaran yang telah diplajari sehingga merupakan suatu kesatuan yang

berarti dalam memahami materi.118

Sulaiman juga menjelaskan bahwa aktivitas menutup pembelajaran

bertujuan untuk memusatkan perhatian peserta didik pada akhir aktivitas

pembelajaran.119

Berdasarkan hasil temuan-temuan yang kemudian sesuaikan

dengan teori yang dipaparkan maka peneliti menyimpulkan bahwa

kegiatan penutup yang dilaksanakan oleh Ni’am dan Mukhtar memiliki

tujuan yang sama seperti halnya yang dijelaskan oleh Sulaiman yaitu untuk

memusatkan perhatian peserta didik pada akhir aktivitas pembelajaran,

namun cara-cara dalam melaksanakan kegiatan penutupnya berbeda

dengan teori yang telah dipaparkan.

117 Mukni’ah, 87. 118 Buna’i, Perencanaan dan Strategi Pembelajaran, 68. 119 Sulaiman, Metodologi Pembelajaran, 128.

100

3. Tahap evaluasi model pembelajaran berbasis proyek dalam

pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA Negeri

Arjasa Jember 2021/2022.

Evaluasi pembelajaran adalah kegiatan untuk mengukur seberapa jauh

hasil belajar peserta didik setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran yang

berpedoman pada tujuan pembelajaran yang ada di RPP.

Hasil temuan peneliti melalui wawancara dengan Ni’am menunjukkan

bahwa evaluasi yang dilakukan oleh Ni’am menggunakan dua jenis evaluasi

yang pertama ialah evaluasi proses pengerjaan proyek, dan yang kedua ialah

evaluasi hasil proyek, adapun evaluasi proses meliputi keaktifan peserta didik

dalam diskusi, kerjasama kelompok, dan sikap. Adapun evaluasi hasil proyek

meliputi penilaian teks dakwah dan penilaian video dakwah.

Sedangkan hasil temuan peneliti melalui wawancara dengan Mukhtar

menunjukkan bahwa evaluasi yang dilakukan oleh Mukhtar menggunakan

bentuk evaluasi hasil proyek saja.

Menurut Mukni’ah dalam bukunya menjelaskan bahwa prosedur dan

instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan dengan indikator

pencapaian kompetensi dan mengacu pada standar penilaian.120

Made Wena dalam bukunya menerangkan bahwa agar hasil evaluasi

mampu untuk mengukur pencapaian tujuan pembelajaran maka evaluasi

harus disesuaikan dengan prosedur evaluasi yang benar, dengan dilakukan

evaluasi secara lengkap kemajuan belajar peserta didik dapat diketahui secara

120 Mukni’ah, 87.

101

jelas begitupula dengan kelemahan proses pembelajarannya sehingga

perbaikan pembelajaran dapat dilakukan secara tepat.121

Berdasarkan temuan peneliti dan teori yang telah dipaparkan dapat

diketahui bahwa temuan pertama dengan Ni’am sesuai dengan teori yang

dipaparkan, sedangkan temuan kedua dengan Mukhtar kurang sesuai dengan

teori yang telah dipaparkan.

121 Made Wena, Strategi Pembelajaran, 117.

102

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah peneliti

laksanakan mengenai penerapan model pembelajaran berbasis proyek pada

pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA Negeri Arjasa

Jember tahun pelajaran 2021/2022 maka dapat diambil kesimpulan:

1. Tahap perencanaan model pembelajaran berbasis proyek dalam

pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA Negeri

Arjasa Jember Tahun Pelajaran 2021/2022 dengan melakukan beberapa

langkah yaitu merumuskan tujuan pembelajaran atau tujuan proyek,

menganalisis karakteristik peserta didik, merumuskan strategi

pembelajaran, membuat lembar kerja proyek, merancang kebutuhan sumber

belajar, merancang alat evaluasi.

2. Tahap pelaksanaan model pembelajaran berbasis proyek dalam

pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA Negeri

Arjasa Jember Tahun Pelajaran 2021/2022 berdasarkan hasil temuan serta

pembahasan ternyata ada dua sintaks yang dapat digunakan dalam

menerapkan model pembelajaran proyek yang pertama yaitu mulai

pertanyaan esensial, membuat desain rencana proyek, membuat jadwal,

memantau peserta didik dan kemajuan proyek, dan menilai hasil sedangkan

yang kedua yakni melakukan langkah persiapan sumber belajar,

menjelaskan proyek, pembagian kelompok, pengerjaan proyek.

103

3. Tahap evaluasi model pembelajaran berbasis proyek dalam pembelajaran

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA Negeri Arjasa Jember

Tahun Pelajaran 2021/2022 yaitu mengevaluasi proses pengerjaan proyek

dan mengevaluasi hasil proyek.

B. Saran-saran

Berdasarkan hasil penelitian dan dari kesimpulan di atas mengenai

penerapan model pembelajaran berbasis proyek pada pembelajaran pendidikan

gama Islam dan budi pekerti di SMA Negeri Arjasa Jember tahun pelajaran

2021/2022, maka ada beberapa saran yang peneliti berikan kepada pihak-pihak

sebagai berikut:

1. Kepala SMA Negeri Arjasa

Kepala SMA Negeri Arjasa diharapkan untuk selalu memberikan

dukungan dan arahannya kepada para dewan guru sehingga mereka mampu

untuk menerapkan pembelajaran berbasis proyek secara tepat dan juga

menyukseskan kurikulum merdeka belajar yang akan digunakan di SMA

Negeri Arjasa.

2. Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Negeri Arjasa

Diharapkan guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti selalu

memberikan bimbingan, motivasi, dan juga pengajaran terutama dalam

menerapkan model pembelajaran berbasis proyek.

104

DAFTAR PUSTAKA

Amrulloh, Mukhamad Haris. “Implementasi Kegiatan belajar mengajar Pendidikan

Agama Islam dengan Model Project Based Learning di SMA Al Ahmad

Krian Sidoarjo 2019.” Skripsi, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel

Surabaya, 2019.

Anita, Nur. “Peningkatan Minat Belajar Peserta Didik Melalui Penerapan Model

Project Based Learning Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas

VIII.2 SMP Negeri 2 Suppa Kabupaten Pinrang.” Skripsi, IAIN

PAREPARE, 2019.

Ariyana, Yoki. et al., Buku Pegangan Pembelajaran Berorientasi pada

Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi. Direktorat Jenderal Guru dan

Tenaga Kependidikan: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018.

Buna’i. Perencanaan dan Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

Surabaya: CV Jakad Media Publishing, 2021.

Departemen Agama Republik Indonesia. Al-Qur’an dan Terjemahan. Bandung: PT

Syaamil Cipta Media, 1987.

Ersanto, Ilham Ma’ruf. “Implementasi Model Project Based Learning Untuk

Meningkatkan Pembelajaran Daring Pendidikan Agama Islam di MAN 2

Tulungagung.” Skripsi, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, 2021.

Hadi, Abd., Asrori, Rusman. Penelitian Kualitatif Studi Fenomenologi, Case Study,

Grounded Theory, Etnografi, Biografi. Banyumas: Pena Persada, 2021.

Helmiati. Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2012.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan No. 04 Tahun 2020.

Kusnah, Nurul. Teknik Pembelajaran Mutahir. Lamongan: Pustaka Ilalang, 2018.

Margono, S. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta, 2014.

Miles, Matthew B., A. Michael Huberman, and Johnny Saldana. Qualitative data

analysis: a methods sourcebook. USA: SAGE Publications, 2014.

Mohammad Ni’am Mulloh. Diwawancara oleh penulis. Jember, 02 Februari 2022.

Mohammad Ni’am Mulloh. Diwawancara oleh penulis. Jember, 03 November

2021.

Mukhtar Fitriawan Bilawal. Diwawancara oleh penulis. Jember, 11 Maret 2022.

105

Mukni’ah. Perencanaan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2016.

Observasi di X IPS 3 SMA Negeri Arjasa. Kegiatan Inti Mohammad Ni’am Mulloh.

24 Januari 2022.

Observasi di X IPS 3 SMA Negeri Arjasa. Kegiatan Inti Mohammad Ni’am Mulloh.

31 Januari 2022.

Observasi di X IPS 3 SMA Negeri Arjasa. Kegiatan Pendahuluan Mohammad

Ni’am Mulloh. 24 Januari 2022.

Observasi di XI IPA 4 SMA Negeri Arjasa. Kegiatan Pendahuluan Mukhtar

Fitriawan Bilawal. 10 Maret 2022.

Observasi di XI IPA 4 SMA Negeri Arjasa. Menjelaskan proyek Mukhtar Fitriawan

Bilawal. 10 Maret 2022.

Observasi di XI IPA 4 SMA Negeri Arjasa. Pembagian Kelompok Mukhtar

Fitriawan Bilawal. 10 Maret 2022.

Observasi di XI IPA 4 SMA Negeri Arjasa. Pengerjaan Proyek Mukhtar Fitriawan

Bilawal. 10 Maret 2022.

Observasi di XI IPA 4 SMA Negeri Arjasa. Persiapan Sumber Belajar Mukhtar

Fitriawan Bilawal. 10 Maret 2022.

Santoso, Adji Iman. “Penerapan Project Based Learning dalam Kegiatan belajar

mengajar Pendidikan Agama Islam Kelas VIII di SMP Negeri 2 Godean

2017.” Skripsi, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2017.

Setiawan, Andi. Belajar Dan Pembelajaran. Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia,

2017.

SMA Negeri Arjasa Jember. “Data Guru SMA Negeri Arjasa Jember.” 26 Januari

2022.

SMA Negeri Arjasa Jember. “Data Peserta Didik SMA Negeri Arjasa Jember.” 26

Januari 2022.

SMA Negeri Arjasa Jember. “Data Tenaga Kependidikan SMA Negeri Arjasa

Jember.” 26 Januari 2022.

SMA Negeri Arjasa Jember. “Dokumentasi Pelaksanaan Model Pembelajaran

Berbasis Proyek X IPS 3.” 24 Januari 2022.

SMA Negeri Arjasa Jember. “Dokumentasi Pelaksanaan Model Pembelajaran

Berbasis Proyek X IPS 3.” 31 Januari 2022.

106

SMA Negeri Arjasa Jember. “Menjelaskan Tugas Proyek dilanjutkan dengan

Pembagian Kelompok.” 10 Maret 2022.

SMA Negeri Arjasa Jember. “Pengumpulan Hasil Proyek Kelas XI IPA 4.” 18

Maret 2022.

SMA Negeri Arjasa Jember. “Pengumpulan Hasil Proyek X IPS 3.” 02 Februari

2022

SMA Negeri Arjasa Jember. “Persiapan Sumber Belajar.” 10 Maret 2022.

SMA Negeri Arjasa Jember. “Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mukhtar.” 11

Maret 2022.

SMA Negeri Arjasa Jember. “Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Ni’am.” 02

Februari 2022.

SMA Negeri Arjasa Jember. “Sejarah Berdirinya SMA Negeri Arjasa Jember.” 18

Januari 2022.

Sudijono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers, 2008.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta,

2018.

Sukarno. Metodologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Surabaya: Elkaf,

2012.

Sulaiman. Metodologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Banda Aceh:

Yayasan Pena, 2017.

Sumantri, Mohamad Syarif. Strategi Pembelajaran. Depok: Rajagrafindo, 2015.

Susanto. “Pengaruh Model Project Based Learning (PJBL) Terhadap Hasil Belajar

Peserta didik Pada Mata Pelajaran PAI Kelas X Di SMK PGRI 4 Bandar

Lampung.” Skripsi, UIN Raden Intan Lampung, 2020.

Sutirman. Media Dan Model-Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Graha

Ilmu, 2013.

Tinenti, Yanti Rosinda. Model Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP) Dan

Penerapannya Dalam Proses Pembelajaran Di Kelas. Yogyakarta:

DEEPUBLISH, 2018.

Trinova, Zulvia. “Pembelajaran Berbasis Student-Centered Learning Pada Materi

Pendidikan Agama Islam,” Al-Ta’lim 1, No. 4 (Februari, 2013): 324-335.

107

Wena, Made. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta Timur: Bumi

Aksara, 2010.

Widiwasito. Diwawancara oleh penulis. Jember, 05 November 2021.

Widiwasito. Diwawancara oleh penulis. Jember, 18 Januari 2022.

108

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Aufaa Muhammad Irsyaad

NIM : T20181077

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Institusi : UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember

menyatakan dengan sebenarnya bahwa dalam hasil penelitian ini tidak terdapat

unsur-unsur penjiplakan karya penelitian atau karya ilmiah yang pernah dilakukan

atau dibuat orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan

disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.

Apabila di kemudian hari ternyata hasil penelitian ini terbukti terdapat unsur-unsur

penjiplakan dan ada klaim dari pihak lain, maka saya bersedia untuk diproses sesuai

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan tanpa paksaan dari

siapapun.

Jember, 20 Juni 2022

Saya yang menyatakan

Aufaa Muhammad Irsyaad

NIM. T20181077

109

LAMPIRAN-LAMPIRAN

A. Lampiran 1 Matriks Penelitian

MATRIKS PENELITIAN

JUDUL VARIABEL SUB

VARIABEL INDIKATOR

SUMBER

DATA

METODE

PENELITIAN FOKUS PENELITIAN

Penerapan

Model

Pembelajaran

Berbasis

Proyek Dalam

Pembelajaran

Pendidikan

Agama Islam

dan Budi

Pekerti Di

SMA Negeri

Arjasa Jember

Tahun

Penerapan

Model

Pembelajaran

Berbasis

Proyek

1. Tahap

Perencanaan

2. Tahap

Pelaksanaan

1. Merumuskan tujuan pembelajaran

2. Menganalisis karakteristik siswa

3. Merumuskan strategi pembelajaran

4. Membuat lembar kerja

5. Merancang kebutuhan sumber

belajar

6. Merancang alat evaluasi

1. Mempersiapkan sumber belajar

yang diperlukan

2. Menjelaskan tugas proyek

3. Pembagian kelompok

4. Pengerjaan proyek

Data primer:

Wawancara

Informan:

1. Kepala

Sekolah

SMAN

Arjasa

Jember

2. Guru mata

pelajaran

Pendidikan

Agama Islam

SMAN

Pendekatan penelitian :

Kualitatif

Jenis

penelitian:

Fenomenologi

Teknik pengumpulan

data:

- Observasi

- Wawancara

- Dokumentasi

1. Bagaimana tahap

perencanaan model

pembelajaran berbasis

proyek dalam

pembelajaran Pendidikan

Agama Islam dan Budi

Pekerti di SMA Negeri

Arjasa Jember

2021/2022?

2. Bagaimana tahap

pelaksanaan model

pembelajaran berbasis

proyek dalam

pembelajaran Pendidikan

110

Pelajaran

2021/2022

3. Tahap

Evaluasi

1. Menilai kompetensi siswa

2. Menilai keaktifan siswa

3. Menilai hasil kerja/proyek siswa

Arjasa

Jember

Data

Skunder:

1. Observasi

2. Dokumenta

si

Analisis data:

- Kondensasi data

- Penyajian data

- Verifikasi Kesimpulan

Keabsahan data:

- Triangulasi sumber

- Triangulasi teknik

Tahap

penelitian :

- Persiapan

- Pelaksanaan

- Evaluasi dan tindak

lanjut

Agama Islam dan Budi

Pekerti di SMA Negeri

Arjasa Jember

2021/2022?

3. Bagaimana tahap

evaluasi model

pembelajaran berbasis

proyek dalam

pembelajaran Pendidikan

Agama Islam dan Budi

Pekerti di SMA Negeri

Arjasa Jember

2021/2022?

111

B. Lampiran 2 Transkrip Wawancara

TRANSKRIP WAWANCARA

1. Transkrip wawancara peneliti dengan kepala sekolah SMA Negeri Arjasa

Jember

Nama : Widiwasito, S.Pd., M.Pd

Jabatan : Kepala Sekolah SMA Negeri Arjasa

Hari, Tanggal : Selasa, 18 Januari 2022

Lokasi Penelitian : SMA Negeri Arjasa

Peneliti : Aufaa Muhammad Irsyaad

Peneliti

Assalamualaikum pak Widi, saya Aufa mau

menyerahkan surat izin penelitian.

Widiwasito, S.Pd., M.Pd Wa’alaikumsalam, penelitianmu tentang apa mas?

Peneliti Tentang pembelajaran berbasis proyek pak.

Widiwasito, S.Pd., M.Pd

Oh ya memang kita kedepan ini pembelajarannya

akan berbasis proyek untuk menghadapi kurikulum

prototype, karena SMA Negeri Arjasa ini sekarang

menjadi sekolah penggerak, jadi di Jember ini cuman

ada dua sekolah penggerak yaitu SMA Negeri 2

Tanggul dan SMA Negeri Arjasa.

Peneliti

Saya izin bertanya terkait sejarah berdirinya SMA

Negeri Arjasa ini bagaimana?

Widiwasito, S.Pd., M.Pd

Sejarah berdirinya pertama sekolah itu pasti

dibangun di sebuah tempat yang memang

112

masyarakatnya membutuhkan pendidikan dan di situ

itu tempat pendidikannya itu masih kurang salah

satunya di Kecamatan Arjasa. Nah Kecamatan

Arjasa itu kan belum ada sekolah negeri yang

tingkatannya Menengah Atas SMA maupun SMK

itu belum ada mulai berdiri itu tahun 1990. Nah SMA

Arjasa itu afiliasi atau anak dari SMA 2, jadi yang

mengembangkan SMA Arjasa itu adalah kepala

sekolah dan guru-guru dari SMA 2 begitu. Maka

SMA Arjasa didirikan sebuah sekolah harapannya

masyarakat di sekitar SMA Arjasa ya tentunya waktu

itu ada Arjasa, Jelbuk, Sukowono, mungkin bagian

dari Kalisat Biting itu bisa sekolah di SMA Arjasa.

Peneliti

Menurut bapak pembelajaran yang ideal itu seperti

apa?

Widiwasito, S.Pd., M.Pd

Kalau kita mengacu pada kurikulum 2013,

pembelajaran yang ideal itu adalah pembelajaran

yang inovatif yang menarik, terus tidak cuman

teoritis-teoritis, disini masih ada beberapa guru yang

karena keterbatasan-keterbatasan kemampuan IT

jadi pembelajarannya masih konvensional jadi guyru

menerangkan nulis di papan anak mencatat itu

konvensional sekali itu sudah kurang menarik tapi

113

kalau pembelajaran yang inovatif itu banyak

didukung oleh IT, nah sekarang ini kan guru mencari

bahan ajar sangat mudah sekali, di google di internet,

pembelajarannya itu macam-macam ada yang dalam

bentuk gambar, video, audiovisual, nah itu kan

menarik sekali buat anak-anak, nah ini adalah

pembelajaran-pembelajaran yang harusnya

diterapkan pada anak-anak zaman sekarang nah

cuman itu dikembalikan pada kemampuan guru dan

kemampuan daya dukung alat, nah tentunya disini

daya dukung alat itu sekolah memiliki LCD, sekolah

juga didukung Internet, nah sekarang kembali ke

gurunya mampu atau tidak menggunakan

mengaplikasikan itu semua, beberapa guru mampu

dan menyenangkan nah jadi seperti itu pembelajaran

yang ideal.

Peneliti

Apa yang bapak ketahui mengenai model

pembelajaran berbasis proyek?

Widiwasito, S.Pd., M.Pd

Jadi model pembelajaran berbasis proyek ini

merupakan suatu inovasi pembelajaran untuk

menggantikan pembelajaran konvensional, proyek

itu kan merupakan suatu pengaplikasian dari teori

yang sudah didapatkan di kelas, jadi kalau model

114

pembelajaran berbasis proyek itu merupakan bentuk

pengaplikasian teori-teori yang telah dijelaskan oleh

guru. Nah model pembelajaran ini tentunya

mengedepankan keaktifan siswa dalam membuat

suatu proyeknya.

Peneliti

Menurut bapak apa modalnya untuk menerapkan

pembelajaran berbasis proyek?

Widiwasito, S.Pd., M.Pd

Modalnya yang jelas itu adalah kemampuan guru

didalam menjelaskan dan memberikan semacam

pemahaman serta bimbingan, itu modal utamanya,

namun ada juga modal yang kedua yaitu dari sisi

siswa, nah mampu atau tidak siswa itu

menterjemahkan ide-ide atau gagasan dari gurunya

untuk membuat proyek, nah padahal pembelajaran

berbasis proyek ini memang yang sekarang

dikedepankan termasuk calon kurikulum baru ini

yang kurikulum prototype ini adalah pembelajaran

berbasis proyek, jadi anak-anak itu tidak hanya teori-

teori saja, teori itu mudah sekali dalam mencarinya,

tapi yang utama adalah anak itu bisa

mengaplikasikan dari teori itu dalam bentuk nyata,

proyek, kerja, nah itu sehingga tidak hanya teori,

contohnya yang paling gampang begini: matematika

115

kalau cuman kali-kalian dua kali tiga sama dengan

enam, terus empat kali enam sama dengan dua puluh

empat nah itu kan teori, tapi kalau sudah proyek,

anak itu harus dibawa ke lapangan, coba mereka

disuruh mengukur lapangan itu nah tentunya mereka

akan mengukur, kemudian digambar nah itu kan

sudah proyek jadinya, tidak hanya teoritis saja, nah

kalau hanya teoritis saja tanpa mengaplikasikan ya

buat apa? Inilah kelemahan pembelajaran yang

dahulu dan sekarang akan diperbaiki dan dimulai

dengan proyek-proyek itu.

Peneliti

Dalam rangka mempersiapkan diri untuk

menjalankan kurikulum prototype yang

menggunakan pembelajaran berbasis proyek, apakah

bapak memberikan pengarahan kepada guru-guru

utamanya guru Pendidikan Agama Islam dan Budi

Pekerti?

Widiwasito, S.Pd., M.Pd

Tentunya ada, beberapa hari yang lalu ada

pengarahan dari dinas terkait dengan kurikulum

baru, setelah itu pak Widi juga memberikan

pengarahan pada saat rapat dewan guru, dimana

seluruh guru saya anjurkan untuk mulai menerapkan

pembelajaran berbasis proyek, utamanya guru

116

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti saya

sangat menganjurkan untuk menerapkan model

tersebut sehingga anak-anak dan para guru tidak

kaget ketika kurikulum baru mulai dilaksanakan.

Peneliti

Bagaimana pendapat bapak mengenai perencanaan

pembelajaran berbasis proyek dalam pembelajaran

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti?

Widiwasito, S.Pd., M.Pd

Tentunya guru harus membuat perencanaan

pembelajaran dengan baik, secara umum ada silabus,

RPP dan lain-lain, namun karena ini pembelajaran

berbasis proyek maka artinya ada langkah-langkah

tertentu yang harus dilalui guru dalam proses

penyusunan perencanaannya, sehingga diharapkan

hasil perencanaannya tersebut dapat dilaksanakan

secara efektif dan efisien. Setelah tahap perencanaan

ini selesai disusun maka guru yang bersangkutan

mulai untuk menerapkan pembelajaran di kelas

Peneliti

Bagaimana pendapat bapak tentang pelaksanaan

pembelajaran berbasis proyek dalam pembelajaran

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti?

Widiwasito, S.Pd., M.Pd

Nah itu, bagus, saya sangat mengapresiasi

pembelajaran agama berbasis proyek, jadi

sebenarnya proyek itu kan aplikasi dari teori yang

117

sudah diberikan, terus terang pak Widi agak kurang

sependapat dengan pembelajaran konvensional yang

kemarin, agama itu hanya diberikan teori-teori saja,

padahal kalau pendapat pak Widi agama itu

seharusnya aplikasi, yang utama itu adalah aplikasi,

nah aplikasi itu kan proyek yaitu pelaksanaan

dilapangan. Teorinya kan gampang oh orang

beramal? Bagus karena beramal diajarkan dalam

agama Islam ayatnya ini, ini dan seterusnya, nah itu

teori nah tapi prakteknya bagaimana? Nah inilah

yang harus dikedepankan praktek berbuat baik,

berbuat baik itu koyok opo seh? Teorinya berbagi

contohnya jumat berkah, nah ketika anak-anak diberi

teori di dalam kelas bahwa kita itu harus banyak

beramal baik nah itu diaplikasikan, dipraktekkan

dalam jumat berkah, nah kita punya lalu kita taruh

siapa yang membutuhkan silakan diambil, nah inikan

luar biasa sekali. Misalkan ada temennya yang

kurang mampu nah kita punya apa yang sekiranya

bisa membantunya nah itu aplikasi mungkin dibuat

dalam bentuk tulisan, jadi tulisan bukan hanya teori

namun juga langsung dipraktekkan difoto kemudian

dibuat dalam bentuk laporan itu luar biasa, dan itu

118

memang seharusnya Pendidikan Agama dan itu

termasuk pendidikan budi pekerti ya nah itu yang

dikedepankan yaitu penanaman karakter atau

pendidikan karakter dan endingnya yaitu

pembentukan manusia yang berakhlak mulia

Peneliti

Bagaimana pendapat bapak mengenai evaluasi

pembelajaran berbasis proyek dalam pembelajaran

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti?

Widiwasito, S.Pd., M.Pd

Evaluasi yang baik adalah evaluasi yang mampu

digunakan untuk mengukur kemampuan peserta

didik, untuk bentuknya seperti apa itu dikkembalikan

kepada masing-masing guru, jadi saya memberikan

kebebasan kepada guru agar beliau-beliau mampu

untuk mengembangkan alat evaluasinya sehingga

dapat mengukur kemampuan peserta didik secara

menyuluruh dan hasilnya maksimal.

Peneliti

Apa yang bapak harapkan untuk pembelajaran

berbasis proyek di masa yang akan datang?

Widiwasito, S.Pd., M.Pd

Jadi intinya itu anak-anak ini tidak hanya diajarkan

teori-teori saja, tapi harus praktek membuat proyek

mengaplikasikan dari teori-teori yang didapat dalam

kelasnya. Dalam sebuah artikel yang pernah saya

baca contohnya saja: anak Indonesia itu di lomba

119

olimpiade hebat di dunia, tapi ketika pelaksanaan

praktek atau untuk membuat proyek, anak Indonesia

itu masih jauh kalah dengan pelajar luar negeri waktu

itu yang saya baca adalah dibandingkan dengan

Australia, jadi anak Australia ini kalau di dalam

praktek hebat, sejauh pemahaman saya anak

australia ini dalam satu kelas ini di bimbing oleh

empat orang guru, jadi satu guru itu membawahi

sekitar lima-enam orang anak jadi anak disana itu

dilatih untuk berani berpendapat, berani

mempertahankan pendapat, berani bertanya dan itu

yang dikedepankan bukan teori-teori kamu harus

begini kamu harus ini, jadi langsung praktek berani

berpendapat berani mempertahankan pendapatnya

namun yang terpenting juga menghormati dan

menghargai pendapat orang lain. Makanya di luar

negeri ketika masih TK pembelajaran yang paling

dasar yaitu belajar mengantri, jadi mengantri itu

adalah menghormati orang lain meskipun kita butuh

cepet tapi kita tetap harus tau dilingkungan kita itu

ada orang lain yang sama-sama butuh.

120

2. Transkrip wawancara peneliti dengan Guru Pendidikan Agama Islam dan

Budi Pekerti kelas X IPS 3 SMA Negeri Arjasa Jember

Nama : Mohammad Ni’am Mulloh, S.Pd., M.Pd

Jabatan : Guru PAIBP kelas X IPS 3 SMA Negeri Arjasa

Hari, Tanggal : Selasa, 02 Februari 2022

Lokasi Penelitian : SMA Negeri Arjasa

Peneliti : Aufaa Muhammad Irsyaad

Peneliti

Apa yang bapak ketahui tentang model pembelajaran

berbasis proyek?

Mohammad Ni’am

Mulloh, S.Pd., M.Pd

Model pembelajaran berbasis proyek itu merupakan

pembelajaran dimana peserta didik itu lebih aktif

mereka belajar secara mandiri dan tentunya berbasis

proyek sehingga diharapkan nantinya mereka bisa

lebih mengeksplorasi materi dengan mencari banyak

referensi sehingga mereka bisa mensintesiskan

informasi-informasi yang mereka dapatkan terkait

dengan proyek yang mereka kerjakan.

Peneliti

Materi apa saja yang digunakan dalam pembelajaran

berbasis proyek?

Mohammad Ni’am

Mulloh, S.Pd., M.Pd

Setiap materi sebetulnya bisa hanya saja ada

signifikansi mana materi yang lebih cocok untuk

menerapkan model pembelajaran berbasis proyek.

Contohnya dalam hal ini materi yang digunakan

121

adalah Dakwah Nabi di Madinah, alasan materi ini

dipilih karena peserta didik bisa mengoptimalkan

dakwah melalui media sosial mereka bisa membuat

video ataupun konten-konten yang terkait dengan

dakwah.

Peneliti

Apa saja yang harus dipersiapkan oleh guru dalam

rangka mempersiapkan pembelajaran Pendidikan

Agama Islam dan Budi Pekerti berbasis proyek?

Mohammad Ni’am

Mulloh, S.Pd., M.Pd

Agar proses pembelajaran berjalan dengan baik

tentunya kita harus mempersiapkan RPP, yang

meliputi merumuskan tujuan pembelajaran, guru

juga harus menganalisis karakteristik peserta didik,

memilih strategi pembelajaran, membuat gambaran

tentang proyek yang akan dikerjakan, menyusun

sumber belajar serta merancang alat evaluasi.

Peneliti

Pada tahap merumuskan tujuan pembelajaran apa

saja yang bapak lakukan?

Mohammad Ni’am

Mulloh, S.Pd., M.Pd

Biasanya ketika saya akan membuat RPP maka

langkah pertama yang saya lakukan adalah membaca

silabus, kemudian menganalisisnya, setelah itu saya

membuat suatu permasalahan berupa proyek pada

materi tersebut, setelah itu saya membuat rumusan

tujuan pembelajaran atau tujuan proyek tersebut.

122

Karena proyek kita ini berbentuk konten video

dakwah maka tujuan pembelajarannya yang pertama

adalah meyakini kebenaran dakwah Nabi

Muhammad saw di Madinah dan yang kedua adalah

menunjukkan sikap semangat ukhuwah dan

kerukunan melalui dakwah di media sosial sebagai

ibrah dari sejarah dakwah Nabi di Madinah

Peneliti

Pada tahap menganalisis karakteristik peserta didik

apa saja yang bapak lakukan?

Mohammad Ni’am

Mulloh, S.Pd., M.Pd

Menganalisis karakteristik peserta didik ini menurut

saya perlu dilakukan agar dalam pembagian

kelompok bisa heterogen yang artinya dalam satu

kelompok ada yang memiliki karakter pendiam,

keras, malas dan sebagainya sehingga saya berharap

setiap peserta didik memiliki rasa tanggung jawab

agar bisa saling merangkul temannya sehingga

terjalinlah gotong royong dalam kelompok tersebut,

hal ini perlu dilakukan agar seluruh peserta didik

memiliki pengalaman belajar menyelesaikan proyek

yang didalamnya penuh dengan lika dan liku.

Peneliti

Pada tahap memilih strategi pembelajaran apa saja

yang bapak lakukan?

123

Mohammad Ni’am

Mulloh, S.Pd., M.Pd

Pada materi kali ini yaitu materi Dakwah Nabi di

Madinah saya menggunakan Model Pembelajaran

Berbasis Proyek dimana model ini menitik beratkan

pada aktivitas peserta didik hingga menggunakan

skill berpikir tingkat tinggi dalam menyelesaikan

sebuah proyeknya, dan pastinya dalam pelaksanaan

model ini memiliki langkah-langkah yang berbeda

dengan model pembelajaran yang lainnya.

Peneliti

Pada tahap membuat gambar proyek/lembar kerja

apa yang bapak lakukan?

Mohammad Ni’am

Mulloh, S.Pd., M.Pd

Lembar kerja proyek saya biasanya menyebutnya

dengan jurnal kegiatan ini sangat dibutuhkan dalam

pembelajaran berbasis proyek karena didalamnya

berisi tentang skema rencana kerja proyek sehingga

dapat membantu dan memudahkan peserta didik

untuk memahami proses kerja yang akan

dilakukannya.

Peneliti

Apa saja yang bapak lakukan pada tahap menyusun

sumber belajar?

Mohammad Ni’am

Mulloh, S.Pd., M.Pd

Untuk sumber belajar kita siapkan buku utama

berupa buku LKS dan buku Paket peserta didik,

buku-buku yang ada dipersputakaan juga bisa

mereka akses untuk memenuhi sumber referensi

124

mereka, namun saya juga memberikan kebebasan

kepada mereka agar mereka mampu untuk mencari

sumber lain yang berbeda dengan sumber yang telah

disiapkan.

Peneliti

Apa yang bapak lakukan saat langkah merancang

alat evaluasi?

Mohammad Ni’am

Mulloh, S.Pd., M.Pd

Untuk langkah merancang alat evaluasi ini saya

harus mengidentifikasi terlebih dahulu jenis

pekerjaan proyeknya, jadi setiap jenis pekerjaan itu

dibuatkan alat evaluasinya sehingga dapat digunakan

untuk mengukur kemampuan peserta didik secara

menyeluruh.

Peneliti

Bagaimana langkah-langkah pelaksanaan model

pembelajaran berbasis proyek?

Mohammad Ni’am

Mulloh, S.Pd., M.Pd

Tentunya dalam melaksanakan pembelajaran di

dalam kelas ada tiga kegiatan, yang pertama adalah

Kegiatan Pendahuluan, yang kedua adalah Kegiatan

Inti dan yang ketiga adalah kegiatan penutup.

Kegiatan Pendahuluan:

Untuk Kegiatan Pendahuluan saya biasanya

membuka pembelajaran dengan diawali salam dan

dilanjutkan berdoa setelah itu saya cek kondisi

peserta didik saya kemudian menanyakan tentang

125

materi yang telah dibahas di pertemuan sebelumnya

dan mengaitkan dengan materi yang akan dipelajari.

Kegiatan Inti Pada Pertemuan Pertama:

Setelah itu masuk pada Kegiatan Inti, karena saya

menggunakan model proyek maka langkah pertama

yang saya lakukan adalah menjelaskan materi yaitu

tentang Dakwah Nabi di Madinah, setelah itu saya

memancing peserta didik agar mereka mempunyai

gambaran mengenai substansi dakwah nabi di

Madinah, setelah itu saya kaitkan dengan fenomena

yang sekarang tengah terjadi di lingkungan mereka

dimana banyak sekali media sosial yang

disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak

bertanggung jawab seperti halnya berjoget-joget

dengan pakaian yang ketat, mengunggah video

pembullyan secara terang-terangan, dan lain

sebagainya, dari fenomena-fenomena yang telah

terjadi itu mereka saya ajak untuk berpikir

bagaimana caranya untuk mengurangi tindakan-

tindakan tersebut dan memanfaatkan media sosial

dengan lebih bijak dan memberikan manfaat bagi

orang lain, setelah itu saya menyampaikan agar

126

peserta didik membuat proyek berupa konten

dakwah yang divideokan bisa dengan parodi, drama,

animasi dan lain sebagainya serta video tersebut

diunggah di akun You Tube mereka. Kemudian saya

membagi mereka menjadi empat kelompok dimana

kelompok pertama bertema politik, kelompok yang

kedua bertema fiqih, kelompok ketiga bertema isi

piagam Madinah, dan kelompok yang keempat

bertema akhlak. Setelah membagi kelompok saya

mulai memberi arahan dan memberikan satu lembar

kertas yang berisi tentang jurnal kegiatan kelompok

yang menjelaskan tentang kegiatan apa saja yang

telah dilakukan dan yang belum dilakukan oleh

mereka, sehingga mereka memiliki suatu acuan agar

proyeknya dapat selesai dengan tepat waktu. Setelah

itu saya memberikan waktu kepada mereka untuk

bersikusi tentang konsep proyek mereka, kemudian

menentukan naskah yang akan digunakan dalam

proyek mereka, sekitar lima belis menit kemudian

saya menjelaskan tentang timeline yang akan

ditempuh serta waktu pengumpulan proyek, setelah

itu secara bergantian masing-masing kelompok

menyampaikan mengenai rencana yang akan mereka

127

kerjakan. Setelah semua kelompok selesai

menyampaikannya maka kegiatan selanjutnya

adalah penutup, pada kegiatan penutup ini saya

mengingatkan kepada para peserta didik agar selalu

berkonsultasi dengan saya apabila mengalami

masalah yang mereka tidak bisa menemukan jalan

keluarnya meskipun melalui media sosial, setelah itu

saya memberikan doa agar mereka semua menjadi

anak-anak yang berguna bagi agama, keluarga,

bangsa dan negara, dan saya akhiri dengan salam.

Kegiatan Inti Pada Pertemuan Kedua:

Untuk Kegiatan Pendahuluan saya biasanya

membuka pembelajaran dengan diawali salam dan

dilanjutkan berdoa setelah itu saya cek kondisi

peserta didik saya kemudian menanyakan tentang

materi yang telah dibahas di pertemuan sebelumnya

dan mengaitkan dengan materi yang akan dipelajari.

Pada Kegiatan Inti saya membahas tentang materi

faktor keberhasilan dakwah nabi di Madinah, setelah

saya menjelaskan materi tersebut saya mulai

bertanya mengenai pekerjaan proyek mereka, dan

kembali meminta mereka untuk menunjukkan apa

128

saja yang telah mereka kerjakan, kelompok pertama

ini mereka sudah pada tahap editing jadi saya minta

untuk segera menyelesaikannya, untuk kelompok

dua masih dalam tahap pengambilan video,

sedangkan kelompok tiga dan empat masih dalam

tahap menyusun naskah dramanya. Setelah itu

adalah kegiatan penutup, pada kegiatan penutup ini

saya mengingatkan kepada para peserta didik agar

segera menyelesaikan pekerjaan proyeknya sehingga

pada pertemuan selanjutnya proyek mereka sudah

terunggah di You Tube, setelah itu saya memberikan

doa agar mereka semua menjadi anak-anak yang

berguna bagi agama, keluarga, bangsa dan negara,

dan saya akhiri dengan salam.

Pada pertemuan ketiga:

Pada pertemuan ketiga ini dikarenakan dalam situasi

full dalam jaringan maka peserta didik saya arahkan

untuk mengumpulkan link konten proyek video

dakwah mereka melalui google classrom dan

dilanjutkan untuk mengerjakan soal-soal yang telah

saya buat di google classrom.

129

Kegiatan Penutup:

Setelah Kegiatan Inti selesai dilaksanakan mas,

biasanya saya menutup pelajaran dengan mendoakan

agar para peserta didik menjadi manusia yang

bermanfaat untuk agama, keluarga, bangsa dan

negara, setelah itu saya mengingatkan juga agar

selalu rajin belajar dan kemudian diakhiri dengan

salam penutup.

Peneliti

Bagaimana bentuk evaluasi model pembelajaran

berbasis proyek?

Mohammad Ni’am

Mulloh, S.Pd., M.Pd

Saya menggunakan dua macam jenis evaluasi, yaitu

evaluasi pada saat proses pengerjaan proyek, dan

evaluasi hasil proyek jadi tidak hanya di hasil akhir

saja, misalnya dari bagaimana mereka bekerja sama,

kemudian dalam hal mencari bahan untuk referensi,

dan untuk outputnya dilihat dari substansi dari

dakwah yang mereka sajikan kemudian dilihat dari

editing videonya serta jumlah penonton yang melihat

konten mereka.

Peneliti

Apakah sarana dan prasarana yang ada sudah

memadai untuk kepentingan belajar?

Mohammad Ni’am

Mulloh, S.Pd., M.Pd

Untuk sarana dan prasarana yang ada di sekolah

menurut saya sudah memenuhi standar utamanya

130

dalam menerapkan pembelajaran berbasis proyek ini

membutuhkan akses jaringan internet, di sekolah ini

sudah terpasang wifi di berbagai tempat untuk

mendukung proses pembelajaran.

Peneliti

Apa saja kendala yang di hadapi bapak dalam

mewujudkan pembelajaran Pendidikan Agama Islam

dan Budi Pekerti berbasis proyek?

Mohammad Ni’am

Mulloh, S.Pd., M.Pd

Ada dua faktor yang menjadi kendala selama proses

penerapan pembelajaran Pendidikan Agama Islam

dan Budi Pekerti berbasis proyek ini, faktor-faktor

dari kendala tersebut adalah:

1.Faktor internal: Kurangnya kedisiplinan dari

peserta didik, kurangnya gagasan atau ide dari

peserta didik, kreativitas mereka juga masih

kurang, karena dalam pembelajaran berbasis

proyek memang sangat membutuhkan gagasan

yang bagus kreativitas yang tinggi serta jangka

waktu yang relatif lebih lama.

2.Faktor eksternal: keterbatasan alat untuk membuat

konten, pengumpulan referensi yang kurang valid,

dan sebagainya.

131

3. Transkrip wawancara peneliti dengan Guru Pendidikan Agama Islam dan

Budi Pekerti kelas XI IPA 4 SMA Negeri Arjasa Jember

Nama : Mukhtar Fitriawan Bilawal, S.Pd.I., M.Pd.I.

Jabatan : Guru PAIBP kelas XI IPA 4 SMA Negeri Arjasa

Hari, Tanggal : Rabu, 02 Maret 2022

Lokasi Penelitian : SMA Negeri Arjasa

Peneliti : Aufaa Muhammad Irsyaad

Peneliti

Apa yang bapak ketahui tentang model pembelajaran

berbasis proyek?

Mukhtar Fitriawan

Bilawal, S.Pd.I., M.Pd.I.

Pembelajaran yang menitik beratkan kepada

kemampuan siswa dalam membuat suatu proyek

pembelajaran yang sesuai dengan tema, guru disini

hanya sebagai fasilitator, dimana guru hanya

memberikan tema-tema tertentu yang kemudian

diolah sendiri oleh siswa serta dianalisis oleh siswa

sehingga bisa menghasilkan suatu karya.

Peneliti

Materi apa saja yang digunakan dalam pembelajaran

berbasis proyek?

Mukhtar Fitriawan

Bilawal, S.Pd.I., M.Pd.I.

Sebenarnya banyak materi yang bisa digunakan

namun kali ini saya menggunakan materi ekonomi

Islam, dengan proyeknya yaitu berupa presentasi

yang divideokan.

132

Peneliti

Apa saja yang harus dipersiapkan oleh guru dalam

rangka mempersiapkan pembelajaran Pendidikan

Agama Islam dan Budi Pekerti berbasis proyek?

Mukhtar Fitriawan

Bilawal, S.Pd.I., M.Pd.I.

Terlebih dahulu saya melihat silabus, setelah

menganalisis silabus maka saya membuat RPP dan

kemudian saya menentukan tema-tema dari materi

terkait, kemudian menganalisis karakteristik dari

peserta didik, memilih strategi pembelajran yang

relevan dengan proyek kemudian saya juga membuat

lembar kerja, setelah itu merancang sumber belajar

dan membuat alat untuk evaluasinya, dikarenakan

materi saya adalah ekonomi Islam maka untuk

proyeknya saya menggunakan beberapa produk bank

yang kemudian oleh peserta didik dijelaskan melalui

video dan juga beberapa bukti di berita, media cetak

dan bahan referensi lainnya.

Peneliti

Pada tahap merumuskan tujuan pembelajaran apa

saja yang bapak lakukan?

Mukhtar Fitriawan

Bilawal, S.Pd.I., M.Pd.I.

Saya nganalisis silabus dulu mas, terus kemudian

saya membuat RPP, dalam membuat RPP hal

pertama yang saya lakukan adalah membuat tujuan

pembelajaran, dimana tujuan pembelajaran ini

adalah sesuatu hal yang sangat penting dalam

133

menjalankan pembelajaran berbasis proyek jadi kita

bisa mengetahui hal apa yang akan dicapai dalam

pembelajaran ini, maka dari itu dalam membuat

tujuan pembelajaran atau tujuan proyek harus jelas

sehingga langkah yang lainnya bisa menyesuaikan.

Adapun tujuan pembelajaran pada pembelajaran ini

yang pertama adalah mempresentasikan prinsip dan

praktik ekonomi dalam Islam melalui tugas proyek

video presentasi dan yang kedua adalah

meningkatkan kemampuan peserta didik agar lebih

aktif dan kreatif serta inovatif dalam memecahkan

masalah yang terjadi dalam praktik ekonomi syariah.

Peneliti

Pada tahap menganalisis karakteristik peserta didik

apa saja yang bapak lakukan?

Mukhtar Fitriawan

Bilawal, S.Pd.I., M.Pd.I.

Langkah menganalisis karakteristik peserta didik ini

digunakan agar mudah dalam membagi mereka ke

dalam suatu kelompok. Maksudnya begini mas, agar

mereka bisa mengembangkan kemampuan mereka

maka mereka juga harus bisa mengelola kelompok

mereka jadi analisis karakter ini saya lakukan agar

dalam satu kelompok memiliki anggota yang

beragam karakternya sehingga mereka mampu untuk

134

mengeksplor dan mengembangkan kemampuan

serta keterampilan mereka

Peneliti

Pada tahap memilih strategi pembelajaran apa saja

yang bapak lakukan?

Mukhtar Fitriawan

Bilawal, S.Pd.I., M.Pd.I.

Saya menerapkan model pembelajaran berbasis

proyek pada materi prinsip dan praktik Ekonomi

Islam, hal ini saya maksudkan agar peserta didik

mampu untuk menggali informasi lebih dalam

mengenai penerapan produk-produk dari Ekonomi

Syariah, yang nantinya akan mereka presentasikan

melalui video presentasi.

Peneliti

Pada tahap membuat gambar proyek/lembar kerja

apa yang bapak lakukan?

Mukhtar Fitriawan

Bilawal, S.Pd.I., M.Pd.I.

Biasanya saya merancang kegiatan apa saja yang

perlu untuk dilakukan dalam melaksanakan tugas

proyek, sehingga tugas proyek tersebut dapat

mencapai tujuan pembelajaran.

Peneliti

Apa saja yang bapak lakukan pada tahap menyusun

sumber belajar?

Mukhtar Fitriawan

Bilawal, S.Pd.I., M.Pd.I.

Saya membebaskan peserta didik dalam memilih

kebutuhan sumber belajar mereka, hal ini saya

lakukan untuk mengetahui sejauh mana mereka

135

memanfaatkan fasilitas yang telah tersedia di sekitar

mereka.

Peneliti

Apa yang bapak lakukan saat langkah merancang

alat evaluasi?

Mukhtar Fitriawan

Bilawal, S.Pd.I., M.Pd.I.

Untuk merancang alat evaluasinya kita harus melihat

beberapa hal, seperti halnya kreativitas mereka,

kemampuan berpikir kritis mereka dan keunikan dari

video presentasinya.

Peneliti

Bagaimana langkah-langkah pelaksanaan model

pembelajaran berbasis proyek?

Mukhtar Fitriawan

Bilawal, S.Pd.I., M.Pd.I.

Untuk langkah-langkah pelaksanaannya tentunya

ada Kegiatan Pendahuluan seperti biasa yaitu:

A. Kegiatan Pendahuluan

Setelah saya masuk kelas maka kemudian saya

memberikan salam kepada peserta didik setelah itu

saya mengajak mereka membaca asmaul husna

bersama dan dilanjutkan dengan berSelawat dan

berdoa awal pelajaran, kemudian saya cek fisik dan

psikis dari peserta didik ini dengan cara memberikan

sedikit guyonan agar mereka lebih tenang dan lebih

rileks sehingga mereka siap untuk menerima materi,

setelah itu saya tanya ke mereka tentang materi yang

pekan lalu dipelajari dan mengaitkannya dengan

136

materi pada hari ini dan tak lupa saya juga

mengaitkannya pada pengalaman para peserta didik

di lingkungannya, kemudian saya mulai masuk pada

Kegiatan Inti.

B. Pada Kegiatan Inti:

Untuk langkah-langkah pelaksanaannya tentunya

ada Kegiatan Pendahuluan seperti biasa setelah

Kegiatan Pendahuluan selesai saya menyiapkan

sumber belajar, setelah itu saya mulai sedikit

menjelaskan mengenai materi Ekonomi Islam

dilanjutkan dengan menjelaskan tugas proyek

kepada peserta didik, kemudian saya membagi

kelompok menjadi delapan kelompok, setelah itu

mereka mulai mengerjakan proyeknya.

1. Persiapan sumber belajar

Untuk langkah ini saya menyiapkan buku paket,

namun saya menjelaskan kepada peserta didik

agar mencari referensi lain yang mendukung

untuk menjadi bahan referensi mereka

2. Menjelaskan proyek

Pada langkah ini saya menjelaskan tugas proyek

kepada peserta didik, tidak hanya itu saya juga

menjelaskan timeline dalam mengerjakan proyek

137

tersebut sehingga mereka dapat memanfaatkan

waktu yang telah diberikan dengan sebaik

mungkin.

3. Membagi kelompok

Untuk pembagian kelompok ini sudah saya atur

dan saya sesuaikan dengan hasil analisis

karakteristik peserta didik, dalam satu kelas saya

bagi menjadi 8 (delapan) kelompok dan masing-

masing kelompok memiliki tema tersendiri yang

berbeda dengan kelompok lainnya

4. Mengerjakan proyek

Setelah pembagian kelompok selesai dilakukan,

langkah selanjutnya ialah mulai untuk

mengerjakan proyeknya, mereka mulai

berdiskusi dengan rekan setimnya untuk

menentukan konsep dan mencari referensi yang

akan digunakan untuk bahan presentasi mereka,

kemudian mereka mulai menyusun naskah yang

akan mereka presentasikan, setelah itu mereka

melanjutkan untuk pengambilan video

presentasinya dan kemudian dilanjutkan dengan

editing dan penguploadan ke You Tube.

138

C. Pada Kegiatan Penutup:

Apabila semua Kegiatan Inti sudah terlaksana

saya biasanya membaca surat Al-Fatihah secara

bersama kemudian ditutup dengan salam

Peneliti

Bagaimana bentuk evaluasi model pembelajaran

berbasis proyek?

Mukhtar Fitriawan

Bilawal, S.Pd.I., M.Pd.I.

Untuk evaluasinya yaitu saya melihat dari

bagaimana kedalaman materinya, kemenarikan dari

presentasi, ketepatan pengumpulan hasil proyeknya.

Peneliti

Apakah sarana dan prasarana yang ada sudah

memadai untuk kepentingan belajar?

Mukhtar Fitriawan

Bilawal, S.Pd.I., M.Pd.I.

Sarana yang ada di sekolah sudah memadai untuk

menunjang proses pembelajaran tinggal bagaimana

para peserta didik ini memanfaatkannya dengan

baik.

Peneliti

Apa saja kendala yang di hadapi bapak dalam

mewujudkan pembelajaran Pendidikan Agama Islam

dan Budi Pekerti berbasis proyek?

Mukhtar Fitriawan

Bilawal, S.Pd.I., M.Pd.I.

Ada beberapa kelompok yang tidak mengumpulkan

video.

139

C. Lampiran 3 Transkrip Observasi

LAMPIRAN OBSERVASI

1. Obersvasi Pelaksanaan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Kelas X

a. Pertemuan pertama

Peneliti : Aufaa Muhammad Irsyaad

Hari, tanggal : Senin, 24 Januari 2022

Lokasi penelitian : SMA Negeri Arjasa

Kelas : X IPS 3

Materi : Dakwah Nabi di Madinah

Guru pamong : Mohammad Ni’am Mulloh, S.Pd., M.Pd

Keterangan:

1) Kegiatan Pendahuluan

a) Sebelum memulai kegiatan pembelajaran di kelas X IPS 3

Mohammad Ni’am Mulloh terlebih dahulu memulai dengan

mengucapkan salam, dilanjutkan dengan berdoa bersama peserta

didik, kemudian Mohammad Ni’am Mulloh mengecek kondisi

peserta didik, baik yang hadir maupun yang tidak hadir.

b) Mohammad Ni’am Mulloh membahas sekilas tentang materi pekan

lalu dan mengaitkan dengan materi baru, setelah itu masuk Kegiatan

Inti.

2) Kegiatan Inti

a) Ni’am menjelaskan materi Dakwah Nabi di Madinah, peserta didik

menyimak penjelasan Ni’am, setelah itu Ni’am memberikan

140

gambaran mengenai substansi Dakwah Nabi di Madinah, peserta

didik diminta untuk mengeluarkan pendapatnya, kemudian hasil

pendapat para peserta didik dikaitkan dengan fenomena-fenomena

yang sedang terjadi di tengah-tengah masyarakat, kemudian Ni’am

mulai menyinggung tentang kegunaan media sosial, para peserta

didik banyak berpendapat bahwa aplikasi-aplikasi yang berada di

Handphone-nya rata-rata pasti ada aplikasi Tik-Tok, You Tube,

Instagram, facebook.

b) Ni’am kembali menyinggung tentang konten-konten apa saja yang

muncul di layar mereka, ada yang berpendapat bahwa konten yang

muncul yaitu tentang kajian-kajian, orang mengaji, berSelawat, dan

ada juga yang berpendapat bahwa konten-konten yang muncul

berkenaan dengan pembullyan yang dilakukan secara terang-

terangan, banyak juga konten yang menjurus kepada kemaksiatan

seperti halnya ada seorang perempuan muslimah yang berjoget

dengan pakaian yang ketat dan sebagainya.

c) Ni’am mengajak para peserta didiknya uituk berpikir bagaimana

cara mencegah dan meminimalisir konten-konten yang negatif

tersebut, ada peserta didiknya yang mengungkapkan bahwa kita

harus membuat konten-konten yang bersifat positif, ada juga yang

mengatakan bahwa harus membuat video-video dakwah, dan lain

sebagainya.

141

d) Dari hasil diskusi tersebut maka Ni’am menyampaikan kepada para

peserta didik untuk membuat proyek mengenai video dakwah di

media sosial, hal tersebut disambut baik oleh para peserta didik,

selanjutnya Ni’am membagi para peserta didik menjadi empat

kelompok dan masing-masing kelompok memiliki tema yang

berbeda dengan kelompok lainnya.

e) Setelah itu peneliti melihat bahwa Ni’am memberikan sebuah

lembaran yang ternyata adalah jurnal kegiatan proyek dan Ni’am

menjelaskan bahwa jurnal kegiatan tersebut memuat tentang rencana

pengerjaan proyek jadi hal apa yang sudah dilakukan dan hal apa

yang belum dilakukan ditulis dalam lembar jurnal kegiatan tersebut.

f) Setelah itu Ni’am mulai memberikan instruksi agar pra peserta didik

memulai tugas proyek mereka, peneliti melihat bahwa mereka

memulainya dengan berdiskusi bersama kelompoknya masing-

masing untuk menentukan konsep konten video dakwah mereka, dan

mereka juga menentukan teks dakwahnya, kemudian peneliti

melihat Ni’am menjelaskan tentang alokasi waktu pengerjaan

proyek, dan juga batas pengumpulan link video dakwah mereka,

setelah itu setiap kelompok menyampaikan rencana pembuatan

proyek video dakwah mereka masing-masing di depan kelas, setelah

itu Ni’am menutup pembelajaran.

142

3) Kegiatan Penutup

a) Mohammad Ni’am Mulloh mendoakan agar para peserta didik

menjadi manusia yang bermanfaat untuk agama, keluarga, bangsa

dan negara, setelah itu saya mengingatkan juga agar selalu rajin

belajar

b) Kemudian diakhiri dengan salam penutup

b. Pertemuan kedua

Peneliti : Aufaa Muhammad Irsyaad

Hari, tanggal : Senin, 31 Januari 2022

Lokasi penelitian : SMA Negeri Arjasa

Kelas : X IPS 3

Materi : Dakwah Nabi di Madinah

Guru pamong : Mohammad Ni’am Mulloh, S.Pd., M.Pd

Keterangan:

1) Kegiatan Pendahuluan

a) Sebelum memulai kegiatan pembelajaran di kelas X IPS 3,

Mohammad Ni’am Mulloh terlebih dahulu memulai dengan

mengucapkan salam, dilanjutkan dengan berdoa bersama peserta

didik, kemudian Mohammad Ni’am Mulloh mengecek kondisi

peserta didik, baik yang hadir maupun yang tidak hadir.

b) Mohammad Ni’am Mulloh membahas sekilas tentang materi pekan

lalu dan mengaitkan dengan materi baru, setelah itu masuk Kegiatan

Inti.

143

2) Kegiatan Inti

Ni’am menjelaskan materi tentang faktor keberhasilan dakwah

Nabi di Madinah, kemudian setelah menjelaskan materi tersebut Ni’am

mulai meninjau kemajuan proyek masing-masing kelompok, dari

pengamatan peneliti ada kelompok yang sudah pada tahap editing, ada

juga kelompok yang sudah pada tahap pengambilan video, ada juga

yang masih pada tahap penyusunan teks dakwahnya, kemudian Ni’am

memberikan himbauan agar mereka segera menyelesaikan tugas

proyeknya dan segera mengunggahnya di You Tube. Kemudian Ni’am

menutup pembelajaran.

3) Kegiatan Penutup

a) Mohammad Ni’am Mulloh mendoakan agar para peserta didik

menjadi manusia yang bermanfaat untuk agama, keluarga, bangsa

dan negara, setelah itu saya mengingatkan juga agar selalu rajin

belajar

b) Kemudian diakhiri dengan salam penutup

144

2. Obersvasi Pelaksanaan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Kelas XI

Peneliti : Aufaa Muhammad Irsyaad

Hari, tanggal : Kamis, 10 Maret 2022

Lokasi penelitian : SMA Negeri Arjasa

Kelas : XI IPA 4

Materi : Dakwah Nabi di Madinah

Guru pamong : Mukhtar Fitriawan Bilawal, S.Pd.I., M.Pd.I,

Keterangan:

a. Kegiatan Pendahuluan

1) Sebelum memulai kegiatan pembelajaran di kelas XI IPA 4, Mukhtar

Fitriawan Bilawal memulai dengan mengucapkan salam, membaca

asmaul husna dan membaca Selawat dilanjutkan dengan berdoa

bersama.

2) Mukhtar Fitriawan Bilawal, mengecek keadaan peserta didik, serta

mengecek kondisi fisik dan psikis peserta didik.

3) Membahas materi pekan lalu dan dikaitkan dengan materi baru,

dilanjutkan masuk Kegiatan Inti.

b. Kegiatan Inti

1) Mukhtar Fitriawan Bilawal setelah Kegiatan Pendahuluan selesai

dilaksanakan, kemudian peserta didik diinstruksikan agar membuka

buku LKS ataupun buku paket dan memanfaat internet yang ada di HP

para peserta didik, kemudian Mukhtar mulai menjelaskan sekilas

tentang materi tersebut.

145

2) Mukhtar Fitriawan Bilawal setelah menjelaskan materi ekonomi Islam,

ia mulai untuk menjelaskan tugas proyeknya, ia memberikan gambaran

mengenai tugas video presentasi kemudian menjelaskan tema-tema

yang sudah dibuat.

3) Mukhtar membagi peserta didiknya menjadi 9 (sembilan) kelompok

dan itu sudah ada dalam catatan yang Mukhtar bawa, kemudian setelah

itu Mukhtar memberikan beberapa tema dari kelompok pertama

hingga terakhir dan semuanya itu berbeda dengan kelompok lainnya.

4) Mukhtar Fitriawan Bilawal menginstruksikan kepada peserta didiknya

agar berkumpul sesuai dengan kelompoknya, setelah itu mereka semua

diperkenankan untuk mulai mengerjakan tugas proyeknya, dimuali

dari mendiskusikan bahan referensi yang akan mereka gunakan,

kemudian penentuan point-point yang akan disampaikan dalam video

presentasinya, serta konsep video presentasinya, setelah itu mereka

mulai untuk pengambilan video presentasinya.

c. Kegiatan Penutup

1) Mukhtar Fitriawan Bilawal membaca surat Al-Fatihah bersama-sama

2) Ditutup dengan salam

146

D. Lampiran 4 Pedoman Pengumpulan Data

PEDOMAN PENGUMPULAN DATA

A. Pedoman Observasi

1. Kegiatan Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dalam

pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek

B. Pedoman Wawancara

1. Kepala Sekolah SMA Negeri Arjasa

a. Identitas Kepala Sekolah

1) Nama : Widiwasito, S.Pd., M.Pd

2) Jabatan : Kepala Sekolah SMA Negeri Arjasa

3) Pendidikan Terakhir : S2

b. Pertanyaan penelitian

1) Bagaimana sejarah berdirinya SMA Negeri Arjasa?

2) Menurut bapak pembelajaran yang ideal itu seperti apa?

3) Apa bapak yang ketahui mengenai model pembelajaran berbasis

proyek?

4) Menurut bapak apa modalnya untuk menerapkan pembelajaran

berbasis proyek?

5) Bagaimana pendapat bapak mengenai perencanaan pembelajaran

berbasis proyek dalam pembelajaran PAI?

6) Bagaimana pendapat bapak tentang pelaksanaan pembelajaran

berbasis proyek dalam pembelajaran PAI?

7) Bagaimana pendapat bapak mengenai evaluasi pembelajaran

berbasis proyek dalam pembelajaran PAI?

147

8) Apa yang bapak harapkan untuk pembelajaran berbasis proyek di

masa yang akan datang?

2. Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Negeri Arjasa

Jember

a. Identitas Diri Guru I

1) Nama : Mohammad Ni’am Mulloh, S.Pd.I., M.Pd.

2) Jabatan : Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas X

3) Pendidikan Terahir : S2

b. Pertanyaan penelitian

1) Apa yang bapak ketahui tentang model pembelajaran berbasis

proyek?

2) Materi apa saja yang digunakan dalam pembelajaran berbasis

proyek?

3) Apa saja yang harus dipersiapkan oleh guru dalam rangka

mempersiapkan pembelajaran PAI berbasis proyek?

4) Bagaimana langkah-langkah pelaksanaan model pembelajaran

berbasis proyek?

5) Bagaimana bentuk evaluasi model pembelajaran berbasis proyek?

6) Apakah sarana dan prasarana yang ada sudah memadai untuk

kepentingan belajar?

7) Apa saja kendala yang di hadapi bapak dalam mewujudkan

pembelajaran PAI berbasis proyek?

148

c. Identitas Diri Guru II

1) Nama : Mukhtar Fitriawan Bilawal, S.Pd.I., M.Pd.I.

2) Jabatan : Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas XI

3) Pendidikan Terahir : S2

d. Pertanyaan penelitian

1) Apa yang bapak ketahui tentang model pembelajaran berbasis

proyek?

2) Materi apa saja yang digunakan dalam pembelajaran berbasis

proyek?

3) Apa saja yang harus dipersiapkan oleh guru dalam rangka

mempersiapkan pembelajaran PAI berbasis proyek?

4) Bagaimana langkah-langkah pelaksanaan model pembelajaran

berbasis proyek?

5) Bagaimana bentuk evaluasi model pembelajaran berbasis proyek?

6) Apakah sarana dan prasarana yang ada sudah memadai untuk

kepentingan belajar?

7) Apa saja kendala yang di hadapi bapak dalam mewujudkan

pembelajaran PAI berbasis proyek?

C. Pedoman Dokumentasi

1. Sejarah singkat dan latar belakang berdirinya sekolah

2. Data guru, karyawan dan peserta didik.

3. RPP Model Pembelajaran Berbasis Proyek

4. Denah lokasi SMAN Arjasa

149

Sekolah : SMA Negeri Arjasa

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam

Materi Pokok : Meneladani Perjuangan Dakwah Rasululah SAW. di Madinah

Alokasi Waktu : 3 Minggu x 3 Jam Pelajaran @45 Menit

Kelas/Semester : X / Genap

E. Lampiran 5 RPP Kelas X

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

berbasis proyek, peserta didik diharapkan dapat:

1. Meyakini kebenaran dakwah Nabi Muhammad saw di Madinah.

2. Menunjukkan sikap semangat ukhuwah dan kerukunan melalui dakwah di media

sosial sebagai ibrah dari sejarah strategi dakwah Nabi di Madinah.

B. Media Pembelajaran

Media: Worksheet, GCR/WA, You Tube, google meet, internet, lembar penilaian,

buku LKS, buku Paket dan Al-Qur’an.

Alat/Bahan: Laptop & Hp

C. Metode Pembelajaran: Model pembelajaran berbasis proyek

D. Langkah-Langkah Pembelajaran

1 . Pertemuan Pertama (3 x 45 Menit)

Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)

Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan

berdoa untuk memulai pembelajaran. Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin

Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman

peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya.

Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam

kehidupan sehari-hari.

Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung.

Kegiatan Inti ( 105 Menit )

Kegiatan

Stimulasi

Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan agar lebih semangat berdakwah di

media sosial pada topik materi sikap semangat ukhuwah dan kerukunan sebagai

ibrah dari sejarah strategi dakwah Nabi di Madinah.

Critical

Thinking

Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak

mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan berdakwah di media sosial sebagai

implementasi sikap semangat ukhuwah dan kerukunan sebagai ibrah dari sejarah

strategi dakwah Nabi di Madinah.

Kegiatan

Literasi

Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan, menyusun daftar pertanyaan

dan mengajukan pertanyaan berkaitan dengan sikap semangat ukhuwah dan

kerukunan sebagai ibrah dari sejarah strategi dakwah Nabi di Madinah.

Collaboration

(Kerjasama)

Peserta didik dan guru secara bersama-sama membagi kelompok untuk membuat

suatu karya/produk media dakwah mlalui media sosial.

Communicat

ion)

Peserta didik berdiskusi bersama guru untuk membuat jadwal job description

proyek video mengenai sikap semangat ukhuwah dan kerukunan sebagai ibrah dari

sejarah strategi dakwah Nabi di Madinah. untuk mengembangkan sikap jujur, teliti,

toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan

sopan.

Creativity

(Kreativitas)

Menyimpulkan tentang point-point penting, bertanya tentang hal yang belum

dipahami dan menjawab pertanyaan berkaitan dengan dakwah di media sosial.

Kegiatan Penutup (15 Menit)

Membuat resume (Creativity) dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul

dalam kegiatan pembelajaran tentang sikap semangat ukhuwah dan kerukunan sebagai ibrah dari

150

1 . Pertemuan Pertama (3 x 45 Menit)

sejarah strategi dakwah Nabi di Madinah. Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung

diperiksa untuk materi pelajaran. Menutup kegiatan belajar dengan do’a.

2 . Pertemuan Kedua (3 x 45 Menit)

Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)

Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan

berdoa untuk memulai pembelajaran. Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin

Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman

peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya.

Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam

kehidupan sehari-hari.

Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung.

Kegiatan Inti ( 105 Menit )

Kegiatan

Stimulasi

Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan rangsangan agar lebih semangat

berdakwah di media sosial pada topik dakwah Nabi Muhammad saw. di Madinah.

Critical

Thinking

Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak

mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan analisis substansi, teks dakwah yang

telah dibuat.

Kegiatan

Literasi

Guru memberikan informasi yang relevan terkait dakwah di mdia sosial, Peserta

didik menyusun daftar pertanyaan dan mengajukan pertanyaan berkaitan dengan

analisis substansi, strategi, dan keberhasilan dakwah Nabi Muhammad saw. di

Madinah.

Collaborat

ion

(Kerjasama

)

Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas analisis substansi, strategi,

dan keberhasilan dakwah Nabi Muhammad saw. di Madinah.

Communic

ation

(Berkomun

ikasi)

Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan analisis substansi, strategi, dan

keberhasilan dakwah Nabi Muhammad saw. di Madinah. untuk mengembangkan

sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan

pendapat dengan sopan.

Creativity

(Kreativita

s)

Menyimpulkan tentang point-point penting, bertanya tentang hal yang belum

dipahami dan menjawab pertanyaan berkaitan dengan analisis substansi, strategi, dan

keberhasilan dakwah di media sosial dan relevansinya dengan dakwah Nabi

Muhammad saw. di Madinah.

Kegiatan Penutup (15 Menit)

Membuat resume (Creativity) dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul

dalam kegiatan pembelajaran tentang analisis substansi, strategi, dan keberhasilan dakwah Nabi

Muhammad saw. di Madinah. Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk

materi pelajaran. Menutup kegiatan belajar dengan do’a.

3. Pertemuan Ketiga (3 x 45 Menit)

Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)

Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan

berdoa untuk memulai pembelajaran. Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap

disiplin

Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman

peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya.

Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam

kehidupan sehari-hari.

Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung.

Kegiatan Inti ( 105 Menit )

151

3. Pertemuan Ketiga (3 x 45 Menit)

Kegiatan

Stimulasi

Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan agar lebih semangat berdakwah di

media sosial pada topik materi keterkaitan antara substansi dan strategi dengan

keberhasilan dakwah Nabi Muhammad saw di Madinah.

Critical

Thinking

Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi dan

menilai produk dakwah di media sosial.

Kegiatan

Literasi

Peserta didik menonton video dakwah di media sosial serta menyusun daftar

pertanyaan dan mengajukan pertanyaan berkaitan dengan keterkaitan antara

substansi dan strategi dengan keberhasilan dakwah Nabi Muhammad saw di

Madinah.

Collaborati

on

(Kerjasama)

Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas keterkaitan antara substansi

dan strategi dengan keberhasilan dakwah di media sosial dan kaitannya dengan

dakwah Nabi Muhammad saw di Madinah. Peserta didik mengkomunikasikan secara

lisan atau mempresentasikan materi.

Communicat

ion

(Berkomuni

kasi)

Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan keterkaitan antara substansi dan

strategi dengan keberhasilan dakwah di media sosial dan kaitannya dengan dakwah

Nabi Muhammad saw di Madinah. untuk mengembangkan sikap jujur, teliti,

toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan.

Creativity

(Kreativitas)

Menyimpulkan tentang point-point penting, bertanya tentang hal yang belum

dipahami dan menjawab pertanyaan berkaitan dengan keterkaitan antara substansi

dan strategi dengan keberhasilan dakwah di media sosial dan kaitannya dengan

dakwah Nabi Muhammad saw di Madinah.

Kegiatan Penutup (15 Menit)

Membuat resume (Creativity) dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul

dalam kegiatan pembelajaran tentang keterkaitan antara substansi dan strategi dengan keberhasilan

dakwah Nabi Muhammad saw di Madinah. Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung

diperiksa untuk materi pelajaran. Menutup kegiatan belajar dengan do’a.

E. Penilaian

Penilaian Sikap: Observasi hasil tugas atau memerisa link kunjungan siswa Apakah terlihat pada

saat proses belajar, adanya kerjasama dalam mempelajari materi dan mengerjakan quiz.

Penilaian Pengetahuan: Tes Tulis/Penugasan mealui google clasroom

Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja Proyek dan Kegiatan diskusi / presentasi (terlihat pada saat

proses menjawab soal, kemampuan untuk menggunakan media internet dan penggunaan HP/Laptop

dalam mengerjakan tugas)

Mengetahui

Kepala SMA Negri Arjasa

WIDIWASITO, S.Pd., M.Pd

Nip. 19690415 199703 1 010

Jember, 12 Desember 2021

Guru Mata Pelajaran

MOHAMMAD NI’AM MULLOH, S.Pd.I., M.Pd.

Nip. 19921122 202012 1 012

152

Lampiran Penilaian Hasil Pembelajaran

1. Uji Pemahaman

Fasilitasi peserta didik dengan menguji pemahamannya tentang:

a. Menyebutkan isi perjanjian Hudaibiyah.

b. Menuliskan lafaz adzan.

c. Menjelaskan isi khutbah wada.

d. Menjelaskan dasar-dasar kehidupan bermasyarakat yang dibangun Nabi di Madinah.

e. Menjelaskan latar belakang terjadinya Perang Tabuk.

2. Penilaian Skala Sikap

Berilah tanda “centang” (√) yang sesuai dengan kebiasaan kamu terhadap pernyataan-

pernyataan yang tersedia!

No Pernyataan

Kebiasaan

Selalu Sering Jarang Tidak

Pernah

Skor 4 Skor 3 Skor 2 Skor 1

1 Saat ada orang tua, saudara, atau teman yang sakit,

saya segera membesuk.

2 Saat ada teman yang mendapat musibah, saya

memberikan nasihat untuk bersabar.

3 Saat ada teman yang mendapat musibah, saya

memberikan sumbangan.

4 Saya aktif dalam setiap kegiatan kerja bakti di

sekolah.

5 Saya berusaha mengucapkan salam dan bertegur

sapa ketika berpapasan dan bertemu teman.

6 Saya berusaha untuk memaafkan teman yang

mengejek dan berlaku kasar kepada saya.

7 Saya bertutur kata lemah lembut kepada teman.

8 Saya berusaha membantu kesulitan teman.

9 Saya menghormati perbedaan pendapat.

10 Saya menjaga persaudaraan dengan sesama

mukmin.

Nilai akhir = Jumlah skor yang diperoleh peserta didik× 100

skor tertinggi 4

3. Penilaian Diskusi

Peserta didik berdiskusi tentang memahami makna al-Asmā’u al-¦usnā: al- Kar³m, al-

Mu’m³n, al-Wak³l, al-Mat³n, al-Jāmi’, al-‘Adl, dan al-Akh³r berdasarkan isi, Q.S. al-

A’rāf/7:180, Q.S. al-Infi¯ār:6, Q.S. al-An’ām/6:82, Q.S. aż-Żariyat/5:58, Q.S. Āli

‘Imrān/3:9, Q.S. al-An’ām/6:115, dan Q.S. al-¦ad³d/57:3.

Aspek dan rubrik penilaian:

a. Kejelasan dan ke dalaman informasi

1) Jika kelompok tersebut dapat memberikan kejelasan dan ke dalaman informasi

lengkap dan sempurna, skor 100.

2) Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan ke dalaman informasi

lengkap dan kurang sempurna, skor 75.

3) Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan ke dalaman informasi

kurang lengkap, skor 50.

4) Jika kelompok tersebut tidak dapat memberikan penjelasan dan ke dalaman

informasi, skor 25.

153

Contoh Tabel:

No.

Nama

Peserta

didik

Aspek yang

Dinilai Jumlah

Skor Nilai

Ketuntasan Tindak

Lanjut

Kejelasan dan

Kedalaman

Informasi

T TT R R

1

Dst.

b. Keaktifan dalam diskusi

1) Jika kelompok tersebut berperan sangat aktif dalam diskusi, skor 100.

2) Jika kelompok tersebut berperan aktif dalam diskusi, skor 75.

3) Jika kelompok tersebut kurang aktif dalam diskusi, skor 50.

4) Jika kelompok tersebut tidak aktif dalam diskusi, skor 25.

Contoh Tabel:

No.

Nama

Peserta

didik

Aspek yang

Dinilai Jumlah

Skor Nilai

Ketuntasan Tindak

Lanjut

Kejelasan dan

Kedalaman

Informasi

T TT R R

1

Dst.

c. Kejelasan dan kerapian presentasi/ resume

(a) Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan/resume dengan sangat jelas dan

rapi, skor 100.

(b) Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan/resume dengan jelas dan rapi,

skor 75.

(c) Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan/resume dengan sangat jelas dan

kurang rapi, skor 50.

(d) Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan/resume dengan kurang jelas dan

tidak rapi, skor 25.

Contoh Tabel:

No.

Nama

Peserta

didik

Aspek yang

Dinilai Jumlah

Skor Nilai

Ketuntasan Tindak

Lanjut

Kejelasan dan

Kedalaman

Informasi

T TT R R

1

Dst.

154

LAMPIRAN PENILAIAN KETERAMPILAN

A. Instrumen unjuk kerja Teks Dakwah

No Nama

Peserta Didik

Aspek yang Dinilai Skor

Tema Bahasa Keunikan

1 KELOMPOK 1 4 4 3 11

2 KELOMPOK 2 4 3 2 9

3 KELOMPOK 3 4 4 3 11

4 KELOMPOK 4 4 4 3 11

Penskoran:

Skor 4 jika tema, bahasa, keunikan SANGAT BAIK

Skor 3 jika tema, bahasa, keunikan BAIK

Skor 2 jika tema, bahasa, keunikan CUKUP BAIK

Skor 1 jika tema, bahasa, keunikan KURANG BAIK

B. Instrumen Hasil Proyek Video:

No Nama

Peserta Didik

Aspek yang Dinilai

Skor Editing

Video Keberanian Viewer Kelancaran

1 KELOMPOK 1 4 4 4 4 16

2 KELOMPOK 2 2 4 2 3 11

3 KELOMPOK 3 4 4 2 4 14

4 KELOMPOK 4 4 4 3 4 15

Penskoran:

Skor 4 jika editing video, keberanian, bahasa, kelancaran SANGAT BAIK

Skor 3 jika editing video, keberanian, bahasa, kelancaran BAIK

Skor 2 jika editing video, keberanian, bahasa, kelancaran CUKUP BAIK

Skor 1 jika editing video, keberanian, bahasa, kelancaran KURANG BAIK

C. Penilaian Penugasan:

Skor penilaian sebagai berikut.

a. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya tepat pada waktu yang ditentukan dan

perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai 100.

b. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang ditentukan dan

perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai 90.

c. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang ditentukan dan

perilaku yang diamati serta alasannya sedikit ada kekurangan, nilai 80

155

F. Lampiran 6 RPP Kelas XI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA Negeri Arjasa

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam

Kelas/Semester : XI / Genap

Materi Pokok : Ekonomi Islam

Alokasi Waktu : 3 Minggu x 3 Jam Pelajaran @45 Menit

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis

proyek, peserta didik diharapkan dapat:

1. Mempresentasikan prinsip dan praktik ekonomi dalam Islam melalui tugas

proyek video presentasi.

2. Meningkatkan kemampuan peserta didik agar lebih aktif dan kreatif serta

inovatif dalam memecahkan masalah yang terjadi dalam praktik ekonomi

syariah

B. Metode Pembelajaran

Model pembelajaran berbasis proyek

C. Sumber Belajar

Buku LKS PAI Kelas XI, Buku Paket PAI Kelas XI dan referensi lain yang

relevan.

D. Langkah-langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Pendahuluan

a. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur

kepada Tuhan YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran.

b. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan

pembelajaran.

c. Guru memberikan motivasi.

d. Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan

dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan

sebelumnya.

e. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang

akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.

2. Kegiatan Inti

a. Kegiatan Literasi

Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan

perhatian pada topik materi tentang pruduk-produk ekonomi syari’ah

dalam Ekonomi Islam dengan cara Melihat, Mengamati, Membaca,

Menulis, Mendengar dan Menyimak.

156

b. Critical Thinking (Berpikir Kritis)

Guru menjelaskan tugas proyek kepada peserta didik kemudian guru

memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi

sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan yang disajikan dan

akan dijawab melalui kegiatan belajar tentang pruduk-produk ekonomi

syari’ah dalam Ekonomi Islam.

c. Collaboration (Kerjasama)

Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk Mendiskusikan,

Mengumpulkan informasi tentang materi pruduk-produk ekonomi

syari’ah dalam Ekonomi Islam untuk membuat video presentasi.

d. Communication (Berkomunikasi)

Peserta didik mulai untuk mengerjakan proyek yang telah diberikan oleh

guru.

e. Creativity (Kreativitas)

Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan

pembelajaran yang baru dilakukan, membuat video presentasi dan

mengunggahnya di You Tube.

3. Kegiatan Penutup

a. Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting

yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi pruduk-produk

ekonomi syari’ah dalam Ekonomi Islam yang baru dilakukan.

b. Mengingatkan kembali mengenai materi atau tugas proyek atau unjuk

kerja yang harus diselesaikan pada pertemuan berikutnya di luar jam

sekolah atau dirumah.

c. Menutup kegiatan belajar dengan do’a.

E. Penilaian

1. Penilaian Sikap : observasi selama proses pembelajaran berlangsung

2. Penilaian Pengetahuan : Tes Tulis/Penugasan mealui google clasroom/

Isi materi yang disampaikan pada video presentasi

3. Penilaian Keterampilan : hasil video presentasi

Mengetahui

Kepala SMA Negri Arjasa

Widiwasito, S.Pd., M.Pd

Nip. 19690415 199703 1 010

Jember, 03 Januari 2022

Guru Mata Pelajaran

Mukhtar Fitriawan Bilawal, S.Pd.I., M.Pd.I.

Nip.-

157

A. Penilaian Hasil Pembelajaran

1. Penilaian Skala Sikap

Berilah tanda “centang” (√) yang sesuai dengan kebiasaan kamu terhadap pernyataan-pernyataan yang

tersedia!

No Pernyataan

Kebiasaan

Selalu Sering Jarang Tidak Pernah

Skor 4 Skor 3 Skor 2 Skor 1

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Nilai akhir = Jumlah skor yang diperoleh peserta didik × 100

skor tertinggi 4

2. Penilaian “Membaca dengan Tartil”

Rubrik Pengamatannya sebagai berikut:

No. Nama Peserta Didik Aspek yang dinilai Jumlah

Skor Nilai

Ketuntasan Tindak Lanjut

1 2 3 4 T TT R P

1

2

Dst

Aspek yang dinilai : 1. Kelancaran Skor 25 → 100

2. Artinya Skor 25 → 100

3. Isi Skor 25 → 100

4. Dan lain-lain Skor dikembangkan

Skor maksimal…. 100

Rubrik penilaiannya adalah:

1) Kelancaran

a) Jika peserta didik dapat membaca sangat lancar, skor 100.

b) Jika peserta didik dapat membaca lancar, skor 75.

c) Jika peserta didik dapat membaca tidak lancar dan kurang sempurna, skor 50.

d) Jika peserta didik tidak dapat membaca , skor 25

2) Arti

a) Jika peserta didik dapat mengartikan dengan benar, skor 100.

b) Jika peserta didik dapat mengartikan dengan benar dan kurang sempurna, skor 75.

c) Jika peserta didik tidak benar mengartikan, skor 50.

d) Jika peserta didik tidak dapat mengartikan, skor 25.

3) Isi

a) Jika peserta didik dapat menjelaskan dengan benar, skor 100.

b) Jika peserta didik dapat menjelaskan dengan mendekati benar, skor 75.

c) Jika peserta didik dapat menjelaskan dengan tidak benar, skor 50.

d) Jika peserta didik tidak dapat menjelaskan, skor 25.

4) Dan Lain-lain

Guru dapat mengembangkan skor tersebut jika ditemui kriteria penilaian lain berdasarkan bentuk

perilaku peserta didik pada situasi dan kondisi yang berkembang

158

3. Kejelasan dan kerapian video presentasi

(a) Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan/resume dengan sangat jelas dan

rapi, skor 100.

(b) Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan/resume dengan jelas dan rapi, skor

75.

(c) Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan/resume dengan sangat jelas dan

kurang rapi, skor 50.

(d) Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan/resume dengan kurang jelas dan

tidak rapi, skor 25.

No. Kelompok

Aspek yang Dinilai

Jumlah

Nilai

Ketuntasan

Kejelasan

dan

Kerapian

Presentasi

Editing T TT

1 Kelompok 1 - - 0

2 Kelompok 2 75 75 150

3 Kelompok 3 75 75 150

4 Kelompok 4 100 100 200

5 Kelompok 5 100 100 200

6 Kelompok 6 - - 0

7 Kelompok 7 100 100 200

8 Kelompok 8 - - 0

159

G. Lampiran 7 Denah Lokasi Penelitian

DENAH LOKASI

SMA NEGERI ARJASA JEMBER

SKALA = 1:100

LAB

BIOLOGI

PERPUS KAN

TIN

RUANG

GURU

MASJID

INSAN

KAMIL KELAS X R. AULA

KELAS X

KELAS

XII

KELAS

XII

KELAS XI

KELAS XI KELAS XI R. BK

UKS

R. KEPALA

SEKOLAH

R. TU

R. LOBBY

KELAS XI

LAB

BIOLOGI

KELAS

XII KOPRASI

SISWA

T O I L E T

PARKIR

GURU

PARKIR SISWA

PARKIR SISWA

LAPANGAN

SERBAGUNA

T O I L E T

T O I L E T

T O I L E T

DARI

B O N D O W O S O

DARI JEMBER

160

H. Lampiran 8 Surat Izin Penelitian

161

I. Lampiran 9 Jurnal Kegiatan Penelitian

162

J. Lampiran 10 Surat Keterangan Selesai Penelitian

163

BIODATA PENULIS

1. Nama : Aufaa Muhammad Irsyaad

2. Nim : T20181077

3. Tempat, tanggal lahir : Banyuwangi, 28 April 2000

4. Alamat : Dsn. Lateng RT 002 RW 003 Ds. Gladag

Kec. Rogojampi Kab. Banyuwangi

5. No HP : 0852-3444-4165

6. Email : [email protected]

7. Riwayat Pendidikan : TK Pertiwi Rogojampi

SD Negeri 3 Rogojampi

SMP Negeri 2 Rogojampi

SMA Negeri 1 Rogojampi

UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember