penerapan model pembelajaran berbasis proyek
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
1 -
download
0
Transcript of penerapan model pembelajaran berbasis proyek
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK
DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI ARJASA JEMBER
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
SKRIPSI
Oleh:
AUFAA MUHAMMAD IRSYAAD
NIM. T20181077
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JUNI 2022
i
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK
DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI ARJASA JEMBER
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
SKRIPSI
diajukan kepada Universitas Islam Negeri
Kiai Haji Achmad Siddiq Jember
untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Program Studi Pendidikan Agama Islam
Oleh:
AUFAA MUHAMMAD IRSYAAD
NIM. T20181077
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JUNI 2022
ii
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK
DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI ARJASA JEMBER
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
SKRIPSI
diajukan kepada Universitas Islam Negeri
Kiai Haji Achmad Siddiq Jember
untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Program Studi Pendidikan Agama Islam
Oleh:
Aufaa Muhammad Irsyaad
NIM : T20181077
Disetujui Pembimbing:
Dr. Hj. St. Mislikhah, M. Ag.
NIP. 19680613 199402 2 001
iii
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK
DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI ARJASA JEMBER
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
SKRIPSI
Telah diuji dan diterima untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Program Studi Pendidikan Agama Islam
Hari : Senin
Tanggal : 27 Juni 2022
Tim Penguji
Anggota:
1. Sofkhatin Humaida, M.Pd., M.Ed., Ph.D. ( )
2. Dr. Hj. St. Mislikhah, M. Ag. ( )
Menyetujui
Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Prof. Dr. Hj. Mukni’ah, M.Pd.I
NIP. 19640511 199903 2 001
Ketua
Dr. Istifadah S.Pd., M.Pd.I.
NIP. 19680414 199203 2 001
Sekretaris
Asmi Faiqatul Himmah, S.Pd.I., M.Pd.
NUP. 20160358
iv
MOTTO
﴾١١﴿وجعلنا الن هار معاشا Artinya:
“dan Kami menjadikan siang untuk mencari penghidupan,”
(QS. An-Naba: 11)1
1 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahan (Bandung: PT Syaamil
Cipta Media, 1987), 582.
v
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, Puji syukur kuhaturkan kepada Allah SWT
Yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini. Selawat serta salam semoga selalu tercurah-
limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, seiring ucapan syukur dengan rasa tulus
dan kerendahan hati penulis persembahkan skripsi ini kepada:
1. Ibu saya tercinta Siti Nurul Watoni Komarijah, S.Pd, Eyang Putri saya Hj.
Soekarti, serta Bapak saya Alm. Drs. Prasetyo Utomo. Terimakasih atas do’a,
dukungan, motivasi dan wejangan yang telah diberikan selama ini.
2. Keluarga besar saya yang telah memberikan motivasi, semangat dan do’a terbaik
bagi saya.
vi
KATA PENGANTAR
Segenap puji syukur penulis sampaikan kepada Allah karena atas rahmat
dan karunia-Nya, perencanaan, pelaksanaan, dan penyelesaian skripsi sebagai salah
satu syarat menyelesaikan program sarjana, dapat terselesaikan dengan lancar.
Kesuksesan ini dapat penulis peroleh karena dukungan banyak pihak, oleh
karena itu, penulis menyadari dan menyampaikan terima kasih yang sedalam-
dalamnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Babun Suharto, SE., MM. selaku Rektor Universitas Islam
Negeri (UIN) Kiai Haji Achmad Siddiq Jember yang telah menerima penulis
sebagai mahasiswa UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.
2. Ibu Prof. Dr. Hj. Mukni’ah, M.Pd.I. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Kiai Haji Achmad Siddiq Jember
yang telah memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis untuk
menyelesaikan penyusunan skripsi.
3. Bapak Rif’an Humaidi, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Islam
Universitas Islam Negeri (UIN) Kiai Haji Achmad Siddiq Jember yang telah
memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan
penyusunan skripsi.
4. Ibu Dr. Hj. Fathiyaturrahmah, M.Ag. selaku Koordinator Program Studi
Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Kiai Haji Achmad
Siddiq Jember yang telah memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis
untuk menyelesaikan penyusunan skripsi.
5. Ibu Dr. Hj. St. Mislikhah, M.Ag. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
selalu memberikan bimbingan, arahan, motivasi serta doa kepada penulis selama
penyusunan skripsi.
6. Bapak Widiwasito, M.Pd. selaku kepala SMA Negeri Arjasa Jember yang telah
memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian di Instansi yang
dipimpinnya.
7. Bapak Mohammad Ni’am Mulloh, S.Pd.I., M.Pd. selaku Guru Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti kelas X IPS 3 SMA Negeri Arjasa Jember yang
vii
telah memberikan izin, dukungan serta motivasi kepada penulis untuk
melaksanakan penelitian dan penyusunan skripsi.
8. Bapak Mukhtar Fitriawan Bilawal, S.Pd.I., M.Pd.I. selaku Guru Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti kelas XI IPA 4 SMA Negeri Arjasa Jember yang
telah memberikan izin, dukungan serta motivasi kepada penulis untuk
melaksanakan penelitian dan penyusunan skripsi.
9. Segenap civitas akademik Universitas Islam Negeri (UIN) Kiai Haji Achmad
Siddiq Jember, Dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan yang telah
memberikan ilmu pengetahuan selama dalam perkuliahan di Universitas Islam
Negeri (UIN) Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.
10. Seluruh pihak yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu yang telah
memberikan dukungan, baik dalam bentuk doa maupun dalam bentuk lainnya
selama proses penyusunan skripsi ini.
Akhirnya, semoga segala amal baik yang telah Bapak dan Ibu berikan
kepada penulis mendapat balasan yang baik dari Allah. Dan semoga skripsi ini
mampu membawa manfaat bagi para pembacanya. Aamiin.
Jember, 20 Juni 2022
Aufaa Muhammad Irsyaad
NIM. T20181077
viii
ABSTRAK
Aufaa Muhammad Irsyaad, 2022: Penerapan Model Pembelajaran Berbasis
Proyek Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di Sekolah
Menengah Atas Negeri Arjasa Jember Tahun Pelajaran 2021/2022.
Kata kunci: Pembelajaran Berbasis Proyek, Pendidikan Agama Islam.
Dewasa ini pandemi covid-19 tidak hanya menyerang kesehatan manusia
namun juga menyerang seluruh sektor kehidupan. Pada sektor pendidikan,
pemerintah telah mengambil kebijakan untuk membatasi kegiatan belajar mengajar,
akibat dari kebijakan tersebut, menjadikan guru harus mampu berupaya untuk
melaksanakan pembelajaran yang efektif dan bermakna bagi peserta didik. Sesuai
dengan hasil wawancara dan observasi penulis dengan guru Pendidikan Agama
Islam dan Budi Pekerti SMA Negeri Arjasa Jember, penulis menemukan fenomena
terkait dengan inovasi pembelajaran yang dilakukan oleh guru Pendidikan Agama
Islam dan Budi Pekerti SMA Negeri Arjasa Jember yaitu dengan cara menerapkan
model pembelajaran berbasis proyek dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam
dan Budi Pekerti.
Fokus penelitian dalam skripsi ini adalah: (1) Bagaimana tahap perencanaan
model pembelajaran berbasis proyek dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam
dan Budi Pekerti di SMA Negeri Arjasa Jember 2021/2022? (2) Bagaimana tahap
pelaksanaan model pembelajaran berbasis proyek dalam pembelajaran Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA Negeri Arjasa Jember 2021/2022? (3)
Bagaimana tahap evaluasi model pembelajaran berbasis proyek dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA Negeri Arjasa
Jember 2021/2022?
Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mendeskripsikan tahap perencanaan model
pembelajaran berbasis proyek dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti di SMA Negeri Arjasa Jember 2021/2022. (2) Mendeskripsikan tahap
pelaksanaan model pembelajaran berbasis proyek dalam pembelajaran Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA Negeri Arjasa Jember 2021/2022. (3)
Mendeskripsikan tahap evaluasi model pembelajaran berbasis proyek dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA Negeri Arjasa
Jember 2021/2022.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian
fenomenologi dengan tujuan untuk mendeskripsikan fenomena terkait dengan
inovasi pembelajaran yang dilakukan oleh guru Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti di SMA Negeri Arjasa Jember. Teknik pengumpulan data menggunakan
wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data penelitian
menggunakan model Miles dan Huberman dan Saldana yaitu kondensasi data,
penyajian data, memverifikasi kesimpulan. Keabsahan data dengan triangulsi
sumber dan triangulasi teknik.
Penelitian ini sampai pada simpulan bahwa (1) Tahap perencanaan model
pembelajaran berbasis proyek dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan
ix
Budi Pekerti di SMA Negeri Arjasa Jember Tahun Pelajaran 2021/2022 dengan
melakukan beberapa langkah yaitu merumuskan tujuan pembelajaran atau tujuan
proyek, menganalisis karakteristik peserta didik, merumuskan strategi
pembelajaran, membuat lembar kerja proyek, merancang kebutuhan sumber
belajar, merancang alat evaluasi. (2) Tahap pelaksanaan model pembelajaran
berbasis proyek dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di
SMA Negeri Arjasa Jember Tahun Pelajaran 2021/2022 berdasarkan hasil temuan
serta pembahasan ternyata ada dua sintaks yang dapat digunakan dalam
menerapkan model pembelajaran proyek yang pertama yaitu mulai pertanyaan
esensial, membuat desain rencana proyek, membuat jadwal, memantau peserta
didik dan kemajuan proyek, dan menilai hasil sedangkan yang kedua yakni
melakukan langkah persiapan sumber belajar, menjelaskan proyek, pembagian
kelompok, pengerjaan proyek. (3) Tahap evaluasi model pembelajaran berbasis
proyek dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA
Negeri Arjasa Jember Tahun Pelajaran 2021/2022 yaitu mengevaluasi proses
pengerjaan proyek dan mengevaluasi hasil proyek.
x
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN.............................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii
MOTTO ................................................................................................................ iv
PERSEMBAHAN ................................................................................................... v
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi
ABSTRAK .......................................................................................................... viii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... x
DAFTAR TABEL................................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Konteks Penelitian ........................................................................................ 1
B. Fokus Penelitian ........................................................................................... 7
C. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 8
E. Definisi Istilah .............................................................................................. 9
F. Sistematika Pembahasan ............................................................................ 10
BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN .................................................................. 12
A. Penelitian Terdahulu .................................................................................. 12
B. Kajian Teori ................................................................................................ 18
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 36
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ................................................................. 36
B. Lokasi Penelitian ........................................................................................ 36
C. Subjek Penelitian ........................................................................................ 37
D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 38
E. Analisis Data .............................................................................................. 40
F. Keabsahan Data .......................................................................................... 41
G. Tahap-tahap Penelitian ............................................................................... 41
xi
BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS .............................................. 43
A. Gambaran Obyek Penelitian ....................................................................... 43
B. Penyajian dan Analisis Data ....................................................................... 45
C. Pembahasan Hasil Temuan ........................................................................ 84
BAB V PENUTUP ............................................................................................. 102
A. Simpulan ................................................................................................... 102
B. Saran-saran ............................................................................................... 103
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 104
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ........................................................ 108
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................... 109
A. Lampiran 1 Matriks Penelitian ................................................................. 109
B. Lampiran 2 Transkrip Wawancara ........................................................... 111
C. Lampiran 3 Transkrip Observasi .............................................................. 139
D. Lampiran 4 Pedoman Pengumpulan Data ................................................ 146
E. Lampiran 5 RPP Kelas X ......................................................................... 149
F. Lampiran 6 RPP Kelas XI ........................................................................ 155
G. Lampiran 7 Denah Lokasi Penelitian ....................................................... 159
H. Lampiran 8 Surat Izin Penelitian .............................................................. 160
I. Lampiran 9 Jurnal Kegiatan Penelitian .................................................... 161
J. Lampiran 10 Surat Keterangan Selesai Penelitian ................................... 162
xii
DAFTAR TABEL
No Uraian Hal.
2.1 Penelitian Terdahulu ..................................................................................... 16
2.2 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti ........................ 34
4.1 Jumlah Pendidik SMA Negeri Arjasa ......................................................... 45
4.2 Jumlah Tenaga Kependidikan SMA Negeri Arjasa...................................... 45
4.3 Jumlah Peserta Didik SMA Negeri Arjasa ................................................... 45
4.4 Pengumpulan Hasil Proyek Kelas X IPS 3 ................................................... 82
4.5 Pengumpulan Hasil Proyek Kelas XI IPA 4 ................................................. 83
4.6 Hasil Temuan Penelitian ............................................................................... 84
xiii
DAFTAR GAMBAR
No Uraian Hal.
4.1 Peserta Didik Menyampaikan Rencana Proyek ............................................ 68
4.2 Guru Memeriksa Kemajuan Proyek ............................................................. 69
4.3 Persiapan Sumber Belajar ............................................................................. 74
4.4 Menjelaskan Tugas Proyek dilanjutkan dengan Pembagian Kelompok ...... 75
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Konteks Penelitian
Pembelajaran merupakan perpaduan dari dua aktivitas belajar dan
mengajar. Aktivitas belajar secara metodologis cenderung lebih dominan pada
peserta didik, sementara mengajar secara instruksional dilakukan oleh guru, jadi
istilah pembelajaran adalah ringkasan dari kata belajar dan mengajar.2
Suyono & Hariyanto mengatakan bahwa pembelajaran identik dengan
pengajaran, suatu kegiatan dimana guru mengajar atau membimbing anak-anak
menuju proses pendewasaan diri.3
Maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu proses yang
dilakukan oleh individu dengan bantuan guru untuk memperoleh perubahan-
perubahan perilaku menuju pendewasaan diri secara menyeluruh sebagai hasil
dari interaksi individu dengan lingkungannya.
Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar yang terencana dalam
penyampaian peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati,
mengimani, bertakwa berakhlak mulia, mengamalkan ajaran agama Islam dari
sumber utamanya kitab suci Al-Qur’an dan Al-Hadis, melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran latihan, serta penggunaan pengalaman.4 Sedangkan
2 Andi Setiawan, Belajar Dan Pembelajaran (Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia, 2017), 20. 3 Andi, 21. 4 Sulaiman, Metodologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Banda Aceh: Yayasan Pena,
2017), 27.
2
pembelajaran pendidikan agama Islam adalah suatu proses yang bertujuan untuk
membantu peserta didik dalam belajar agama Islam.5
Al-Qur’an menjadi sumber utama dalam pendidikan Islam, berdasarkan
hal tersebut dapat dipahami bahwa dalam Al-Qur’an terdapat dalil-dalil yang
merujuk tentang pentingnya pembelajaran. Perintah pembelajaran disampaikan
oleh Allah dalam QS. Al-Alaq ayat 1-5:
نسان من علق ﴾١﴿اق رأ باسم رب ك الذي خلق ﴾٣﴿ركر ﴾ اق رأ وربك ال ٢﴿خلق النسان ما لم ي علم ٤﴿الذي علم بالقلم ﴾٥﴿﴾ علم ال
Artinya:
1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan,
2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia,
4. Yang mengajar (manusia) dengan pena.
5. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya. Tujuan pembelajaran pendidikan agama Islam di sekolah yaitu agar
peserta didik dapat memahami, terampil melaksanakan ajaran Islam dalam
kehidupan sehari-hari sehingga menjadi orang yang beriman dan bertakwa
kepada Allah SWT, berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, berkeluarga,
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Pendekatan pembelajaran merupakan suatu cara pandang dalam melihat
dan memahami situasi belajar mengajar yang sifatnya masih sangat umum yang
didalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan, serta melatari metode
pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu.6
5 Sulaiman, 18 6 Mohamad Syarif Sumantri, Strategi Pembelajaran (Depok: Rajagrafindo, 2015), 43.
3
Sedangkan strategi pembelajaran menurut Gerlach dan Ely menyatakan
bahwa starategi pembelajaran merupakan cara-cara yang dipilih untuk
menyampaikan materi pelajaran dalam lingkungan pengajaran tertentu, yang
meliputi sifat, lingkup dan urutan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman
belajar kepada siswa. Sementara Dick and Carey berpendapat bahwa strategi
pembelajaran tidak hanya terbatas pada prosedur dan kegiatan, melainkan juga
termasuk di dalamnya materi pengajaran atau Paket pengajarannya.7 Maka dapat
dipahami bahwa strategi pembelajaran terdiri atas semua komponen materi
pengajaran dan prosedur yang akan digunakan untuk membantu peserta didik
mencapai tujuan pembelajaran.
Metode pembelajaran merupakan suatu prosedur, urutan, langkah-
langkah, dan cara yang digunakan guru dalam pencapaian tujuan pembelajaran.
Dapat dikatakan juga bahwa metode pembelajaran merupakan jabaran dari
pendekatan pembelajaran.8
Dari metode, teknik pembelajaran diturunkan secara aplikatif, nyata, dan
praktis di kelas saat pembelajaran berlangsung. Teknik yang digunakan oleh
guru bergantung pada kemampuannya membuat siasat agar proses belajar
mengajar dapat berjalan dengan baik.9 Taktik pembelajaran adalah gaya
seseorang dalam melaksanakan metode atau teknik pembelajaran tertentu yang
sifatnya individual.10 Jadi bisa dipahami bahwa taktik pembelajaran merupakan
gaya seorang guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
7 Syarif, 7. 8 Helmiati, Model Pembelajaran (Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2012), 57. 9 Nurul Kusnah, Teknik Pembelajaran Mutahir (Lamongan: Pustaka Ilalang, 2018), 7. 10 Helmiati, Model Pembelajaran, 22.
4
Apabila antara pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan taktik
pembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka
terbentuklah apa yang disebut dengan model pembelajaran. Jadi, model
pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar
dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain,
model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu
pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.
Implementasi Kurikulum 2013 menurut Permendikbud No. 22 Tahun
2016 tentang Standar Proses menggunakan 3 (tiga) model pembelajaran yang
diharapkan dapat membentuk perilaku saintifik, sosial serta mengembangkan
rasa keingintahuan. Ketiga model tersebut adalah (1) model Pembelajaran
Melalui Penyingkapan/Penemuan (Discovery/Inquiry Learning), (2) model
Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-based Learning/PBL), (3) model
Pembelajaran Berbasis Projek (Project -based Learning/PJBL).11
Model pembelajaran berbasis proyek merupakan salah satu model
pembelajaran yang membuat peserta didik aktif dan mandiri dalam
pembelajaran. Model pembelajaran berbasis proyek adalah model pembelajaran
yang dapat digunakan untuk menerapkan pengetahuan yang sudah dimiliki,
melatih berbagai keterampilan berpikir, sikap, dan keterampilan konkret.
Pada permasalahan kompleks, diperlukan pembelajaran melalui
investigasi, kolaborasi dan eksperimen dalam membuat suatu proyek, serta
11 Yoki Ariyana et al., Buku Pegangan Pembelajaran Berorientasi pada Keterampilan Berpikir
Tingkat Tinggi (Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2018), 29.
5
mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam pembelajaran. Dengan
diterapkannya model pembelajaran berbasis proyek diharapkan dapat melatih
kemandirian, kolaborasi dan eksperimen di dalam diri peserta didik.
Sejak ditetapkanya COVID-19 sebagai bencana nasional pada bulan
Maret 2020 lalu, pemerintah Indonesia melalui Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan menetapkan pembatasan di lingkungan pendidikan, yang termaktub
dalam SE Mendikbud No.04 tahun 2020 tentang penerapan pembelajaran jarak
jauh. Hal ini ditetapkan guna menanggulangi penyebaran wabah virus Corona
di lingkungan sekolah, dan menghindari munculnya cluster baru.12
Akibat dari kebijakan tersebut, menjadikan guru harus mampu berupaya
untuk melaksanakan pembelajaran yang efektif dan bermakna bagi peserta didik
di rumah. Untuk bisa menghasilkan pembelajaran yang bermakna maka guru
harus memilih model pembelajaran yang tepat untuk mencapainya. Maka
diperlukan model pembelajaran yang mengintegrasikan peranan dari guru,
peserta didik dan orang tua. Dari berbagai kebutuhan dan keterbatasan,
pembelajaran yang tepat dalam masa pandemi Covid-19 ini adalah suatu
pembelajaran yang melakukan kolaborasi, inovasi dan eksperimen.
Sesuai dengan hasil wawancara dan observasi yang penulis laksanakan
dengan Mohammad Ni’am Mulloh pada hari Rabu, 03 November 2021 selaku
guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Negeri Arjasa Jember
penulis mendapatkan data berupa fenomena yakni:13
12 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
No. 04 Tahun 2020. 13 Mohammad Ni’am Mulloh, diwawancara oleh Penulis, Jember, 03 November 2021.
6
Mohammad Ni’am Mulloh melakukan inovasi pembelajaran dengan
menerapkan model pembelajaran berbasis proyek dalam pembelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, menurutnya model pembelajaran
berbasis proyek ini mampu memandu peserta didik agar lebih terfokus dengan
pembelajaran dan juga mengasah keterampilan peserta didik.
Hasil wawancara penulis dengan Mohammad Ni’am Mulloh dipertegas
dengan tanya jawab antara peneliti dengan Widiwasito selaku kepala SMA
Negeri Arjasa ia menyatakan bahwa SMA Negeri Arjasa ini ditunjuk sebagai
sekolah penggerak yang artinya sekolah tersebut akan menerapkan kurikulum
merdeka belajar yang saat ini sedang disebut sebagai kurikulum prototype,
secara lebih lanjut ia juga menjelaskan bahwa kurikulum terbaru ini nantinya
memberikan porsi yang lebih banyak mengenai penggunaan model
pembelajaran berbasis proyek.14
Model pembelajaran ini ditujukan agar peserta didik mampu
meningkatkan kemampuannya dalam memecahkan permasalahan yang lebih
kompleks dimana memerlukan skill berpikir tingkat tinggi, sehingga tidak hanya
pengetahuan mereka saja yang bertambah namun juga dengan kemampuan
keterampilan mereka juga ikut bertambah. Dalam model pembelajaran ini
peserta didik juga belajar cara untuk mengelola proyek yang mereka kerjakan.
Dari penjelasan tersebut, untuk mengetahui serta mendeskripsikan
fenomena terkait dengan inovasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti di SMA Negeri Arjasa Jember, maka penulis tertarik melakukan
14 Widiwasito, diwawancara oleh Penulis, Jember, 05 November 2021.
7
penelitian yang berjudul “PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
BERBASIS PROYEK DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM DAN BUDI PEKERTI DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI
ARJASA JEMBER TAHUN PELAJARAN 2021/2022.”
B. Fokus Penelitian
Berdasarkan dari hasil pemaparan konteks penelitian di atas maka
peneliti menetapkan fokus penelitian:
1. Bagaimana tahap perencanaan model pembelajaran berbasis proyek dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA Negeri
Arjasa Jember 2021/2022?
2. Bagaimana tahap pelaksanaan model pembelajaran berbasis proyek dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA Negeri
Arjasa Jember 2021/2022?
3. Bagaimana tahap evaluasi model pembelajaran berbasis proyek dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA Negeri
Arjasa Jember 2021/2022?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan dari hasil pemaparan fokus penelitian di atas maka peneliti
menetapkan tujuan penelitian:
1. Mendeskripsikan tahap perencanaan model pembelajaran berbasis proyek
dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA
Negeri Arjasa Jember 2021/2022.
8
2. Mendeskripsikan tahap pelaksanaan model pembelajaran berbasis proyek
dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA
Negeri Arjasa Jember 2021/2022.
3. Mendeskripsikan tahap evaluasi model pembelajaran berbasis proyek dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA Negeri
Arjasa Jember 2021/2022.
D. Manfaat Penelitian
Hasil dari pelaksanaan penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik
secara teoritis maupun secara praktis:
1. Manfaat Teoritis
Dalam penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
meningkatkan ilmu pengetahuan seiring dengan perkembangan zaman, serta
mampu memberikan kontribusi keilmuan bagi bidang studi Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Pembaca
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi dan
pengetahuan bagi para pembacanya dan membawa manfaat sserta bisa
mengembangkan wawasan bagi para pembaca terkait dengan
pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di masa depan.
b. Bagi Guru
Hasil penelitian ini dapat dijadikan Sebagai bahan hasil evaluasi
dan inovasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti agar
9
pembelajaran dimasa yang akan datang dapat menjadi lebih baik dan
mengantisipasi terjadinya kasus serupa. Untuk menambah variasi model
pembelajaran dalam proses kegiatan belajar mengajar di kelas.
c. Bagi Penulis
Menambah wawasan dan mengembangkan pengetahuan peneliti
sehubungan dengan pemahaman peneliti tentang masalah terkait serta
menjadi bekal untuk menjadi seorang pendidik yang kreatif, inovatif, dan
antisipatif dalam memberikan pengajaran dan pendidikan.
d. Bagi Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember
Hasil penelitian ini dapat berguna bagi Universitas Islam Negeri
Kiai Haji Achmad Siddiq Jember sebagai penambahan literasi
kepustakaan Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember,
khususnya bagi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan pada Prodi
Pendidikan Agama Islam.
e. Bagi SMA Negeri Arjasa Jember
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran
bagi SMA Negeri Arjasa dan lembaga pendidikan lainnya serta dapat
dijadikan sebagai bahan evaluasi sehingga mampu membuat pembelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti menjadi lebih bermutu.
E. Definisi Istilah
1. Model Pembelajaran Berbasis Proyek
Model pembelajaran berbasis proyek adalah strategi/model
pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media dan
10
menggunakan permasalahan sebagai langkah awal dalam mengumpulkan
dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam
beraktivitas secara nyata.
2. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti merupakan upaya sadar
yang terencana dalam penyampaian peserta didik untuk mengenal,
memahami, menghayati, mengimani, bertakwa berakhlak mulia,
mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Al-
Qur’an dan Al-Hadis, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran latihan, serta
penggunaan pengalaman.
3. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Dalam Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA Negeri Arjasa
Jember Tahun Pelajaran 2021/2022
Maksudnya ialah langkah-langkah guru Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi model
pembelajaran berbasis proyek di SMA Negeri Arjasa Jember dengan harapan
agar peserta didik dapat mengembangkan keterampilan, pengetahuan dan
wawasannya serta membentuk sikap yang baik sesuai dengan arahan dan
bimbingan dari guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Negeri
Arjasa Jember.
F. Sistematika Pembahasan
Penyusunan sistematika pembahasan penulisan ini terdiri dari beberapa
bab, yang mana masing-masing bab disusun secara sistematis dan merupakan
11
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan antara satu bab dengan bab yang lainnya.
Pada bagian utama skripsi terdapat halaman judul, pengesahan, motto,
persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan
selanjutnya terdiri dari lima bab yaitu:
Bab pertama merupakan pendahuluan yang berisi konteks penelitian,
fokus penelitian, tujuan serta manfaat penelitian, definisi istilah, dan diakhiri
dengan sistematika pembahasan.
Bab kedua berupa kajian pustaka yang terdiri dari analisis penelitian
terdahulu, kajian teori yang memuat tentang pembahasan model pembelajaran
berbasis proyek dan pembelajaran pendidikan agama Islam.
Bab ketiga yaitu metode penelitian meliputi pendekatan dan jenis
penelitian, lokasi penelitian, subyek penelitian, teknik pengumpulan data,
analisis data, keabsahan data, serta tahap-tahap penelitian.
Bab keempat memuat tentang hasil penelitian dan pembahasan. Pada bab
ini diuraikan hasil penelitian serta pembahasan mengenai penerapan model
pembelajaran berbasis proyek dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti di SMA Negeri Arjasa.
Bab kelima merupakan penutup yang memuat tentang simpulan dan
saran. Pada bagian akhir dilengkapi dengan daftar pustaka, lampiran-lampiran,
dan daftar riwayat hidup.
12
BAB II
KAJIAN KEPUSTAKAAN
A. Penelitian Terdahulu
Di bawah merupakan penjabaran mengenai penelitian yang telah
dilakukan terdahulu, adapun penelitian tersebut yakni:
1. Skripsi Addji Iman Santosso yang berjudul “Penerapan Project Based
Learning dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas VIII di
SMPN2 Godean Sleman 2017.”
Skripsi ini adalah penelitian lapangan yang berlokasi di SMPN 2
Godean Sleman. Jenis penelitiaan ini adalah qualitative dengan deskriptif.
Proses mengumpulkan data dilaksanakan melalui eksplorasi, tanya jawab
juga dokumentasi. Subjek Skripsi ini adalah para pelajar kelas VIII SMPN2
Godean Sleman. Akumulasi data, data reduction, data display, triangulasi
data, juga penarikan kesimpulan merupakan metodologi analisis data yang
dipakai dalam penelitian ini. (1) Pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek:
tahap pertama adalah merancang pembelajaran, menelaah silabuus,
mengidentifikasikan materi pelajaran, memilih tujuan pelajaran, penentuan
model juga metode yang dipakai dalam mengajar, memilih media juga
sumber untuk pembelajaran, serta mempersiapkan instrumen evaluasi ialah
bagian dari proses merancang pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran
adalah tahap kedua, yang didasarkan pada rencana sebelumnya. Prosedur
pembelajaran berbasis proyek, yang meliputi pertanyaan dasar, membuat
rencana tugas proyek, menyusun penjadwalan, memantau, menguji terkait
13
hasil, juga menyimpulkan dengan evaluasi pengalaman kerja, berjalan
dengan mudah. (2) Penerapan Project Based Learning untuk meningkatkan
kegembiraan juga minat para pelajar, melatih mereka untuk menggunakan
critical thinking, active, bertanggung jawab, berani berbagi pemikiran, juga
menghargai masukan masyarakat. Para pelajar diajarkan untuk yakin pada
dirinya sendiri serta menghormati manusia yang lebih sepuh. Para pelajar
juga diajarkan bagaimana menempatkan data mereka ke dalam konteks. (3)
Tantangannya adalah kurangnya keterlibatan para pelajar, karena para
pelajar terus dipermalukan serta kurang percaya pada dirinya sendiri, serta
kurangnya sumber untuk belajar. Karena banyak faktor, seperti daftar
kehadiran para pelajar, kedisiplinan waktu, pembagian tugas, juga
pengucapan bahasa, tidak sesuai dengan rencana yang telah disusun,
pelaksanaan proyek memiliki tantangan paling besar. Last but not least,
laporan proyek patut ditulis juga dibatasi juga waktu pembelajaran untuk
pendidikan agama Islam patut dialokasikan.15
2. Skripsi Mukhamad Haris Amrulloh yang memiliki judul “Implementasi
Pembelajaran PAI dengan Model Project Based Learning di SMA Al Ahmad
Krian Sidoarjo 2019.”
Penelitian ini berjenis field research serta berjenis kualitatif
deskriptif, untuk proses pengumpulan data menggunakan teknik Eksplorasi,
wawancara, juga dokumentasi. Selanjutnya peneliti menggunakan model uji
15 Adji Iman Santoso, “Penerapan Project Based Learning dalam Kegiatan belajar mengajar
Pendidikan Agama Islam Kelas VIII di SMP Negeri 2 Godean 2017” (Skripsi, Universitas Islam
Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2017), 104.
14
kredibilitas untuk mengetahui validitas data. Pereduksi data, penyajian data,
juga pembuatan kesimpulan merupakan bagian dari penganalisis data.
Berikut adalah temuan dari penelitian ini: (1) Perencanaan pada
pembelajaran terdiri dari 3 tahap, meliputi tahap awalan, tahap inti, juga
tahap akhir, dipakai untuk melaksanakan peningkatan psikomotorik
komunikasi, keaktifan, juga orisinalitas pembelajaran para pelajar dengan
memakai model pembelajaran basis proyek di mapel fiqih. (2)
Profesionalitas seorang pendidik, motivasi positif yang dimiliki para pelajar,
juga fasilitas pendidikan yang memadai merupakan variabel pendukung
penggunaan model pembelajaran berbasis proyek. Tingkat kemampuan yang
dibelajarkan yang bervariasi, serta kurangnya alokasi waktu membentuk
batu sandungan.16
3. Skripsi Nur Anita berjudul “Peningkatan Minat Belajar Para pelajar Melalui
Penerapan Model Project Based Learning Pada Pembelajaran Pendidikan
Agama Islam Kelas VIII.2 SMPN2 Suppa Kabupaten Pinrang 2019.”
Tujuan penelitian tersebut yaitu membuat peningkatan minat belajar
para pelajar di mapel PAI dengan penerapan model Project Based Learning
kelass VIII2, menggunakan PTK sebagai jenis penelitiannya, perihal
pengumpulan data berupa obsevasi dan dokumentasi serta tehnik analissis
16 Mukhamad Haris Amrulloh, “Implementasi Kegiatan belajar mengajar Pendidikan Agama Islam
dengan Model Project Based Learning di SMA Al Ahmad Krian Sidoarjo 2019” (Skripsi,
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, 2019), 121.
15
kuantitatif yaitu deskriptif statistik. Produk penelitian menunjukkkan adanya
peninggkatan minaat belajar murid dari siklus pertama hingga siklus kedua.17
4. Skripsi Susanto judulnya “Pengaruh Model Project Based Learning (PJBL)
Terhadap Hasil Belajar Para pelajar Pada Mata Pelajaran PAI Kelas X Di
SMK PGRI 4 Bandar Lampung 2020.”
Metode yang dipakai adalah kuantitatif yang dipakai. Penelitian
tersebut berjenis eksperimen semu, juga desain kelompok kontrol
nonequivalent. Kelompok eksperimen juga kontrol masing-masing memiliki
pretest juga posttest dalam desain ini. Teknik pedoman pengumpulan data
yang dipakai di penelitian ini adalah tes serta dokumentasi. Maka
kesimpulannya menunjukkan model pembeelajaran basis proyek
berpengaruh terhadap hasil belajar para pelajar dengan materi Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti kelas X SMKPGRI 4 Bandar Lampung
melalui kelas eksperimen.18
5. Skripsi Ilham Ma’ruf Ersanto “Implementasi Model Project Based Learning
Untuk Meningkatkan Pembelajaran Daring Pendidikan Agama Islam di
MAN 2 Tulungagung 2021.”
Bertujuan mendeskripsikan tentang perencanaan dan pelaksanaan
serta evaluasi dan implikasi model Project Based Learning guna
memberikan peningkatan pembelajaran daring pembelajaran PAI MAN 2
17 Nur Anita, “Peningkatan Minat Belajar Peserta Didik Melalui Penerapan Model Project Based
Learning Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas VIII.2 SMP Negeri 2 Suppa
Kabupaten Pinrang,” (Skripsi, IAIN Parepare, 2019), 58. 18 Susanto, “Pengaruh Model Project Based Learning (PJBL) Terhadap Hasil Belajar Peserta didik
Pada Mata Pelajaran PAI Kelas X Di SMK PGRI 4 Bandar Lampung” (Skripsi, UIN Raden Intan
Lampung, 2020), 66.
16
Tulungagung. Berjenis kualitatif deskriptif, tanya jawab, pengamatan dan
dokumen sebagai teknik pengumpulan data. Produk penelitian menujjukan
bahwa (1) tahap perencanaan adalah dengan menyusun silabus, kemudian
RPP, serta menentukan proyek, (2) pelaksanaan terdiri dari enam langkah
yaitu pertanyaan yang mendasar, rencana kerja proyek, menyusun jadwal
kerja, monitoring kerja, menguji hasil proyek dan evaluasi, (3) dengan
penilaian autentik ranah afektif, kognitif dan psikomotorik.19
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Nama, Tahun, Judul Persamaan Perbedaan
1 2 3 4
1
Adji Iman Santoso. 2017.
Penerapan Project Based
Learning dalam
Pembelajaran Pendidikan
Agama Islam Kelas VIII di
SMP Negeri 2 Godean.
1. Pembelajaran berbasis
proyek Menggunakan
ancangan Skripsi
kualitatif
2. Pengumpulan
datadilaksanakan
dengan eksplorasi,
tanya jawab juga
dokumentasi
1. Lokasi Skripsi
2. Fokus Skripsi
3. Subjek Skripsi
2
Mukhamad Haris
Amrulloh. 2019.
Implementasi
Pembelajaran Pendidikan
Agama Islam dengan
Model Project Based
Learning di SMA Al
Ahmad Krian Sidoarjo.
1. Pembelajaran berbasis
proyek
2. Menggunakan
ancangan Skripsi
kualitatif
3. Pengumpulan data
diperoleh melalui
eksplorasi, tanya
jawab, juga
dokumentasi
1. Lokasi Skripsi
2. Fokus Skripsi
3. Jenis Skripsi field
research
4. Subjek Skripsi
19 Ilham Ma’ruf Ersanto, “Implementasi Model Project Based Learning Untuk Meningkatkan
Pembelajaran Daring Pendidikan Agama Islam di MAN 2 Tulungagung” (Skripsi, UIN Maulana
Malik Ibrahim Malang, 2021), 74.
17
1 2 3 4
3
Nur Anita. 2019.
Peningkatan Minat Belajar
Para pelajar Melalui
Penerapan Model Project
Based Learning Pada
Pembelajaran Pendidikan
Agama Islam Kelas VIII.2
SMPN2 Suppa Kabupaten
Pinrang
1. Pembelajaran
berbasis proyek
1. Menggunakan
ancangan Skripsi
tindakan kelas
(PTK)
2. Lokasi Skripsi
3. Fokus Skripsi
4. Subjek Skripsi
5. Pengumpulan
datates/angket juga
dokumentasi
4
Susanto. 2020. Pengaruh
Model Project Based
Learning (Pjbl) Terhadap
Hasil Belajar Para pelajar
Pada Mata Pelajaran PAI
Kelas X Di SMK PGRI 4
Bandar Lampung.
1. Pembelajaran berbasis
proyek
1. Menggunakan
Pendekatan
kuantitaif
2. Jenis Quasi
eksperimen
3. Lokasi Skripsi
4. Fokus Skripsi
5
Ilham Ma’ruf Ersanto.
2021. Implementasi Model
Project Based Learning
Untuk Meningkatkan
Pembelajaran Daring
Pendidikan Agama Islam
di MAN 2 Tulungagung.
1. Pembelajaran
berbasis proyek
2. Kualitatif
1. Jenis penelitian
deskriptif
2. Lokasi Skripsi
3. Subjek Skripsi
Letak originalitas penelitian ini yaitu terdapat pada fokus penelitian yang
mengkaji tentang perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dari penerapan model
pembelajaran berbasis proyek dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti sehubungan dengan persiapan menghadapi kurikulum merdeka belajar
di SMA Negeri Arjasa Jember Tahun Pelajaran 2021/2022, sehingga dapat
membedakan antara penelitian ini dengan penelitian terdahulu.
18
B. Kajian Teori
1. Model Pembelajaran Berbasis Proyek
a. Pengertian model pembelajaran berbasis proyek
Pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran
yang memberikan kesempatan kepada guru untuk mengelola pembelajaran
di kelas dengan melibatkan kerja proyek.20
Model PBP (pembelajaran berbasis proyek) merupakan suatu
model pembelajaran yang dalam pelaksanaannya dapat mengajarkan
peserta didik untuk menguasai keterampilan proses dan penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari sehingga membuat proses pembelajaran
menjadi bermakna.21
Dari penjelasan yang telah dijabarkan di atas maka dapat
disimpulkan bahwa model pembelajaran berbasis proyek adalah suatu
model pembelajaran yang mengedepankan pembuatan proyek agar
pembelajaran menjadi lebih berwarna dan bermakna.
b. Tahapan-Tahapan model pembelajaran berbasis proyek
Dalam model pembelajaran berbasis proyek terdapat tahapan-
tahapan yang harus terpenuhi dan wajib dilakukan agar proyek yang
dihasilkan dapat tercapai dengan baik dan maksimal. Strategi
pembelajaran berbasis proyek terdiri atas tiga tahap utama yaitu:22
20 Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer (Jakarta Timur: Bumi Aksara, 2010),
144. 21 Yanti Rosinda Tinenti, Model Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP) Dan Penerapannya Dalam
Proses Pembelajaran Di Kelas (Yogyakarta: DEEPUBLISH, 2018), 3. 22 Made Wena, Strategi Pembelajaran, 108.
19
1) Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan ini pada dasarnya sama dengan tahap
perencanaan pembelajaran pada umumnya. Namun karena dalam
pembelajaran berbasis proyek ini bertujuan untuk mengerjakan suatu
proyek maka keluasan pembelajarannya akan bersifat lebih kompleks,
harus dibuat serinci mungkin sehingga dapat memberi tuntunan secara
jelas dalam pelaksanaannya.23
Tahap perencanaan pembelajaran ini sangat penting untuk
dilakukan karena akan sangat memengaruhi pelaksanaan pembelajaran
dan kualitas hasil pembelajaran, maka dari itu perencanaan
pembelajaran ini harus disusun secara sistematis sehingga pelaksanaan
pembelajaran dapat berjalan dengan optimal dan hasil
pembelajarannya berkualitas.
Mengingat perencanaan pembelajaran berbasis proyek harus
disusun secara sistematis maka langkah-langkah perencanaannya
sebagai berikut:
a) Merumuskan tujuan pembelajaran atau proyek, mengingat
pembelajaran berbasis proyek lebih bersifat kompleks maka setiap
bagian proyek harus dirumuskan tujuan pembelajarannya secara
jelas.24
23 Made Wena, 109. 24 Made Wena, 110.
20
b) Menganalisis karakteristik peserta didik, analisis karakteristik
peserta didik lebih ditekankan pada usaha pengelompokkan peserta
didik. Untuk mengelompokkan peserta didik kedalam kelompok
jenis pekerjaan yang ada dalam proyek, harus dilihat kemampuan
dan keterampilan peserta didik. Pengelompokan tersebut bertujuan
untuk mengelompokan kesesuaian minat dan keterampilan peserta
didik dengan pekerjaan yang dilakukannya.25
c) Merumuskan strategi pembelajaran, setelah tujuan pembelajaran
dan karakteristik peserta didik dirumuskan, langkah selanjutnya
adalah merumuskan strategi pembelajaran yang akan digunakan.
Hal penting yang harus diperhatikan dalam perumusan ini adalah
menetapkan strategi pembelajaran yang cocok untuk praktik dengan
strategi proyek. Dengan demikian, strategi pengorganisasian,
strategi penyampaian, dan strategi pengelolaan pembelajaran harus
dirancang sedemikian rupa agar sesuai dengan setiap jenis
pekerjaan yang ada dalam proyek yang akan dikerjakan.
d) Membuat lembar kerja, mengingat dalam praktik dengan
menggunakan strategi proyek ini benda kerja yang dikerjakan
sangat kompleks, maka guru harus membuat skema atau rencana
jenis pekerjaan yang harus dilakukan sehingga dapat memudahkan
peserta didik untuk memahami proses kerja yang akan dilakukan.26
25 Made Wena, 111. 26 Made Wena, 112.
21
e) Merancang kebutuhan sumber belajar, biasanya dalam
pembelajaran berbasis proyek peserta didik sering dihadapkan pada
proyek yang sesungguhnya sehingga sumber-sumber belajar harus
disediakan sesuai dengan kebutuhan. Dengan adanya kelengkapan
bahan dan alat, maka kerja proyek peserta didik akan dapat berjalan
dengan baik. Akhirnya peserta didik akan dapat merasakan berbagai
jenis pengalaman kerja secara menyeluruh.
f) Merancang alat evaluasi, dalam merancang alat evaluasi dalam
proses pembelajaran proyek harus dilakukan dengan lengkap.
Dalam arti alat evaluasi itu harus mampu mengukur kemampuan
peserta didik dalam setiap jenis pekerjaan yang ada dalam proyek.
Oleh karena itu, dalam setiap jenis pekerjaan yang akan dilakukan
peserta didik harus disediakan alat evaluasinya. Dengan demikian,
alat evaluasi tersebut akan dapat digunakan untuk mengukur
kemampuan kerja peserta didik secara keseluruhan.27
2) Tahap Pelaksanaan
Setelah tahap perencanaan disusun secara sistematis maka
tahapan selanjutnya adalah tahap pelaksanaan. Agar peserta didik
dapat merasakan pengalaman belajar praktik yang bermanfaat maka
proses pelaksanaan ini harus sesuai dan sejalan dengan tahap
27 Made Wena, 113.
22
perencanaannya. Agar proses pembelajaran berjalan dengan baik maka
ada beberapa kegiatan yang harus dilakukan:28
a) Persiapan sumber belajar, sumber belajar merupakan sesuatu
yang ada dalam setiap tindakan pembelajaran. Terutama dalam
pembelajaran berbasis proyek, ketersediaan sumber belajar yang
memadai sangat memengaruhi proses pelaksanaan praktik. Oleh
karena itu, sebelum kegiatan praktik dilaksanakan, sumber belajar
yang dibutuhkan harus dipersiapkan terlebih dulu. Dikarenakan
pada tahap perencanaan praktik kebutuhan sumber belajar sudah
diidentifikasi, maka pada tahap ini tinggal mengecek Apakah
sumber belajar sudah tersedia.
b) Menjelaskan tugas proyek dan gambar kerja, sebelum peserta
didik praktik mengerjakan proyek yang ditetapkan, guru harus
menjelaskan secara rinci rencana proyek yang akan dikerjakan. Hal
ini penting dilakukan agar pada saat mengerjakan proyek, peserta
didik lebih mengerti prosedur kerja yang harus dilakukan.
Penjelasan terhadap rencana proyek juga penting bagi kelancaran
praktik. Penjelasan terhadap rencana proyek akan lebih baik jika
dimulai dengan penjelasan tujuan proyek secara umum dan secara
khusus. Setelah itu, baru dijelaskan materi proyek yang akan
dikerjakan. Materi proyek harus dijelaskan secara global terlebih
dahulu, sampai semua peserta didik memahami proyek secara
28 Made Wena, 114.
23
menyeluruh. Setelah penjelasan secara global, kemudian dijelaskan
bagian-bagian proyek sampai pada hal-hal yang bersifat detail.
Guna memberikan kejelasan yang lebih rinci, pada tahap ini semua
peserta didik harus diberi gambar atau rencana proyek yang akan
dibuat. Dengan cara ini peserta didik akan dapat memahami proyek
secara mendalam.29
c) Pembagian kelompok, membagi peserta didik ke dalam beberapa
kelompok kerja sesuai dengan jenis pekerjaan yang ada dalam
proyek, sangat memengaruhi kelancaran pengerjaan proyek.
Disamping itu, akan dapat memberi wawasan pengalaman lebih
dalam pada peserta didik saat mengerjakan proyek. Dalam
membagi peserta didik kedalam beberapa kelompok kerja harus
diperhatikan karakteristik masing-masing peserta didik. Hal ini
dilakukan agar ada kesesuaian antara keterampilan yang dimiliki
peserta didik dengan jenis pekerjaan yang ada dalam proyek.
Pengelompokan peserta didik juga harus memperhatikan
kepribadian masing-masing peserta didik. Kerja sama antara
anggota kelompok sangat penting dalam pembelajaran proyek.
Pembelajaran dengan strategi ini pada dasarnya juga bertujuan
untuk memupuk dan menumbuhkan rasa kerja sama pada semua
peserta didik. Sehingga kelak setelah mereka bekerja dilapangan
dapat bekerja sama dalam satu tim untuk menangani suatu masalah.
29 Made Wena, 115.
24
d) Mengerjakan proyek, setelah langkah-langkah di atas selesai
dikerjakan, barulah peserta didik mulai mengerjakan proyek sesuai
dengan tugasnya masing-masing. Selama peserta didik
mengerjakan proyek, guru harus selalu mengawasi dan memberi
bimbingan kepada semua peserta didik. Jika terjadi kesalahan
pengerjaan pada peserta didik, maka guru harus segera
memberitahu kesalahannya sehingga peserta didik dapat
mengerjakan lagi dengan benar. Jadi selama tahap pelaksanaan
proyek guru harus selalu memberi bimbingan secara maksimal.30
3) Tahap Evaluasi
Untuk mengetahui seberapa jauh tujuan pembelajaran proyek
dapat tercapai maka guru harus melakukan evaluasi pembelajaran.
Agar hasil evaluasi dapat mengukur secara tepat maka evaluasi harus
dilakukan sesuai dengan prosedur evaluasi yang benar. Dengan
dilakukannya prosedur evaluasi secara lengkap maka data kemajuan
belajar peserta didik dapat diketahui secara jelas, begitupun kelemahan
dalam proses pelaksanaan pembelajarannya sehingga seorang guru
akan mampu melakukan perbaikan pembelajarannya secara tepat.
Mengingat dalam pembelajaran berbasis proyek itu bersifat
kompleks dan terdiri atas berbagai jenis pekerjaan, maka setiap
30 Made Wena, 116.
25
komponen jenis pekerjaan yang akan dilakukan peserta didik harus
dibuatkan instrumen evaluasinya secara lengkap.31
Sedangkan langkah-langkah pembelajaran berbasis proyek
menurut The George Lucas Educational Foundation:32
1) Mulai dengan pertanyaan esensial
Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu
pertanyaan yang mendorong peserta didik untuk melakukan suatu
aktivitas.
2) Membuat desain rencana proyek
Peserta didik dengan pendampingan dari guru membuat desain
rencana proyek yang akan dilakukan. Rencana proyek ditentukan oleh
peserta didik sendiri mengacu kepada pertanyaan esensial yang telah
dikemukakan sebelumnya.
3) Membuat jadwal
Guru dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal
pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Aktivitas pada tahap ini antara
lain:
a) Membuat timeline untuk menyelesaikan proyek,
b) Membuat deadline penyelesaian proyek,
c) Mengarahkan peserta didik agar merencanakan cara yang baru,
31 Made Wena, 117. 32 Sutirman, Media Dan Model-Model Pembelajaran Inovatif (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), 46.
26
d) Mengarahkan peserta didik ketika mereka membuat cara yang tidak
berhubungan dengan proyek, dan
e) Meminta peserta didik untuk memberi alasan tentang cara yang
dipilih.
4) Memantau peserta didik dan kemajuan proyek
Guru bertanggung jawab memantau kegiatan peserta didik
selama menyelesaikan proyek untuk mengetahui kemajuan
pelaksanaan proyek dan mengantisipasi hambatan yang dihadapi
peserta didik.
5) Menilai hasil
Penilaian dilakukan untuk mengukur ketercapaian standar,
mengevaluasi kemajuan masing-masing peserta didik, memberi
umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai, dan
menjadi bahan pertimbangan dalam menyusun strategi pembelajaran
berikutnya.33
6) Refleksi
Pada akhir pembelajaran, guru dan peserta didik melakukan
refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan.
Proses refleksi dilakukan secara individu maupun kelompok.
c. Karakteristik model pembelajaran berbasis proyek
Karakteristik pembelajaran berbasis proyek meliputi aspek isi,
kegiatan, kondisi, dan hasil. Akan dijelaskan di bawah ini:
33 Sutirman, 46.
27
1) Aspek isi pembelajaran memiliki karakteristik:
a) Masalah disajikan dalam bentuk keutuhan yang kompleks;
b) Peserta didik menemukan hubungan antar ide secara interdisipliner;
c) Peserta didik berjuang mengatasi ambiguitas; dan
d) Menjawab pertanyaan yang nyata dan menarik perhatian peserta
didik.34
2) Aspek kegiatan memiliki karakteristik:
a) Peserta didik melakukan investigasi selama periode tertentu;
b) Peserta didik dihadapkan pada suatu kesulitan, pencarian sumber
dan pemecahan masalah;
c) Peserta didik membuat hubungan antar ide dan memperoleh
keterampilan baru;
d) Peserta didik menggunakan perlengkapan alat sesungguhnya; dan
e) Peserta didik menerima feedback tentang gagasannya dari orang
lain.
3) Aspek kondisi mencakup karakteristik:
a) Peserta didik berperan sebagai masyarakat pencari dan melakukan
latihan kerjanya dalam konteks sosial;
b) Peserta didik mempraktikkan perilaku manajemen waktu dalam
melaksanakan tugas secara individu maupun kelompok;
c) Peserta didik mengarahkan kerjanya sendiri dan melakukan kontrol
belajarnya;
34 Sutirman, 44.
28
d) Peserta didik melakukan simulasi kerja profesional.35
4) Karakteristik aspek hasil meliputi:
a) Peserta didik menghasilkan produk intelektual yang kompleks
sebagai hasil belajarnya;
b) Peserta didik terlibat dalam melakukan penilaian diri;
c) Peserta didik bertanggung jawab terhadap pilihannya dalam
mendemonstrasikan kompetensi mereka; dan Peserta didik
memeragakan kompetensi nyata mereka.36
d. Kelebihan dan Kekurangan model pembelajaran berbasis proyek
Model pembelajaran berbasis proyek mempunyai beberapa
kekurangan dan kelebihan:
1) Kelebihan Model Pembelajaran Berbasis Proyek.37
a) Meningkatkan motivasi
b) Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah
c) Meningkatkan kemampuan mencari dan mendapatkan informasi
d) Meningkatkan kemampuan berkolaborasi
e) Meningkatkan kemampuan mengelola suatu proyek
2) Kelemahan model pembelajaran berbasis proyek.
a) Memerlukan banyak waktu yang harus diselesaikan untuk
menyelesaikan masalah.
35 Sutirman, 44. 36 Sutirman, 44. 37 Made Wena, Strategi Pembelajaran, 146.
29
b) Memerlukan biaya yang cukup banyak. Banyak peralatan yang
harus disediakan.
2. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
a. Pengertian Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam
menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati
hingga mengimani ajaran agama Islam dan menjadikannya sebagai
pandangan hidup.38
Pendidikan Agama Islam bermakna upaya mendidikkan agama
Islam atau ajaran Islam dan nilai-nilainya agar menjadi pandangan dan
sikap hidup seseorang. Dari aktivitas mendidikkan agama Islam itu
bertujuan untuk membantu seseorang atau sekelompok anak didik dalam
menanamkan dan/atau menumbuhkembangkan ajaran Islam dan nilai-
nilainya untuk dijadikan sebagai pandangan hidupnya.39
Dari kedua pengertian di atas dapat dipahami bahwa Pendidikan
Agama Islam merupakan suatu upaya yang terukur dalam menyiapkan
diri peserta didik melalui nilai-nilai ajaran Islam sehingga mampu untuk
menjadi insan kamil. Sedangkan Budi Pekerti memiliki arti tingkah laku,
perangai, akhlak.
Dalam dokumen Kurikulum 2013, PAI mendapatkan tambahan
kalimat “dan Budi Pekerti” sehingga Menjadi Pendidikan Agama Islam
38 Sukarno, Metodologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Surabaya: Elkaf, 2012), 51 39 Sulaiman, Metodologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, 28.
30
dan Budi Pekerti, sehingga dapat diartikan sebagai pendidikan yang
memberikan pengetahuan dan membentuk sikap, kepribadian, dan
keterampilan peserta didik dalam mengamalkan ajaran agama Islam, yang
dilaksanakan sekurang-kurangnya melalui mata pelajaran pada semua
jenjang pendidikan.
b. Tujuan Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Tujuan Pendidikan Agama Islam bertujuan meningkatkan
keimanan, pemahaman, penghayatan dan pengamalan peserta didik
tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman
dan bertakwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan
pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.40
Pendidikan Agama Islam di sekolah bertujuan untuk meningkatkan
keimanan, pemahaman, penghayatan dan pengamalan peserta didik
tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan
bertakwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan
pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta untuk melanjutkan
pendidikan ke jenjang selanjutnya.
c. Fungsi Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Fungsi pendidikan agama Islam bagi anak adalah membentuk
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, mempunyai
akhlak yang luhur, berilmu pengetahuan dan memiliki keterampilan yang
dapat disalurkan. Agama benar-benar berfungsi sebagai pengendali
40 Sulaiman, 34.
31
kepribadian dalam hidupnya di kemudian hari.41 Pendidikan agama Islam
juga berfungsi sebagai media untuk meningkatkan Iman dan Takwa
kepada Allah SWT, serta sebagai wahana pengembangan sikap
keagamaan dengan mengamalkan apa yang telah didapat dari proses
pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Dari fungsi Pendidikan Agama
Islam tersebut, ada beberapa hal tentang fungsi tersebut yaitu:
1) Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta
didik kepada Allah SWT yang ditanamkan dalam lingkup pendidikan
keluarga.
2) Penyaluran, yaitu untuk menyalurkan peserta didik yang memiliki
bakat khusus di bidang agama agar bakat tersebut dapat berkembang
secara optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dan
dapat pula bermanfaat bagi orang lain.
3) Perbaikan, yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan,
kekurangan-kekurangan, dan kelemahan-kelemahan peserta didik
dalam keyakinan, pemahaman dan pengalaman ajaran Islam dalam
kehidupan sehari-hari.
4) Pencegahan, yaitu menangkal hal-hal negatif dari lingkungannya atau
dari budaya lain yang dapat membahayakan dirinya dan menghambat
perkembangannya menuju Indonesia seutuhnya.
41 Zulvia Trinova, “Pembelajaran Berbasis Student-Centered Learning Pada Materi Pendidikan
Agama Islam,” Al-Ta’lim 1, No. 4 (Februari, 2013): 333.
32
5) Penyesuaian, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan, baik
lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dan dapat bersosialisasi
dengan lingkungannya sesuai dengan ajaran Islam.
6) Sumber lain, yaitu memberikan pedoman hidup untuk mencapai
kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
d. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Ruang lingkup pendidikan Agama Islam pada dasarnya sejalan
dengan ruang lingkup agama Islam yang mencakupi tiga aspek: Pertama
hubungan manusia dengan Penciptanya (Allah SWT), sebagaimana
dijelaskan dalam Al-Qur’an surat ke 51 Az-Zariyat ayat 56:
نس ال لي عب د ون ﴾ ٥٥﴿ وما خلقت الجن والArtinya:
Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar
mereka beribadah kepada-Ku.
Kedua hubungan manusia dengan manusia, sebagaimana
dijelaskan dalam al-Qur’an surat ke 5 Al-Maidah ayat 2:
ر الل ه ول الشهر الحرا ول الهدي ﴿ د ياي ها الذين امن وا ل ت حلوا شعاى ى ول القت غ ون فض م ن رب هم ورضوانا و ين الب يت الحرا ي ب م
وا ول ا ول ا ا للت م فا ذا
ا وت عاون و دورك م عن المسجد الحرا ان ت عتد و ا عل البر يجرمنك م شنان ق و ان
ثم والع دوان وات ق وا الل ه ان ا ﴾ ٢ ل ه شديد العقاب لوالت قوى ول ت عاون وا عل الArtinya:
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu
melanggar syiar-syiar kesucian Allah, dan jangan
(melanggar kehormatan) bulan-bulan haram, jangan
(mengganggu) hadyu (hewan-hewan kurban) dan qala'id
(hewan-hewan kurban yang diberi tanda), dan jangan (pula)
mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitulharam;
mereka mencari karunia dan keridaan Tuhannya. Tetapi
33
apabila kamu telah menyelesaikan ihram, maka bolehlah
kamu berburu. Jangan sampai kebencian (mu) kepada suatu
kaum karena mereka menghalang-halangimu dari
Masjidilharam, mendorongmu berbuat melampaui batas
(kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam
(mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-
menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan.
Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat
siksaan-Nya.
Ketiga hubungan manusia dengan makhluk lain/lingkungannya,
sebagaimana dijelaskan dalam al-Qur’an surat ke 14 Ibrahim ayat 19:
لق ان يشأ الم ت ر ان الل ه خلق السموت والرض بالحق ﴿ بك م ويأت ب ي ذ
﴾ ٩١ جديد
Artinya:
Tidakkah kamu memperhatikan, bahwa sesungguhnya
Allah telah menciptakan langit dan bumi dengan hak
(benar)? Jika Dia menghendaki, niscaya Dia membinasakan
kamu dan mendatangkan makhluk yang baru (untuk
menggantikan kamu).
Surat ke 3 Ali Imran ayat 191:
خلق السموت الذين يذرك ر ون الل ه قياما وق ع وا وعل ج ن وبهم وي ت فكر ون في ﴿
س بحنك فقنا ذا باط ﴾ ٩١٩ ار عذاب الن والرض رب نا ما خلقت
Artinya:
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri,
duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka
memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya
berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan
semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami
dari azab neraka.
Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam (PAI) meliputi
keserasian, keselarasan, dan keseimbangan antara:
34
1) Hubungan manusia dengan Allah SWT,
2) Hubungan manusia dengan sesama manusia,
3) Hubungan manusia dengan dirinya sendiri,
4) Hubungan manusia dengan makhluk lain dan lingkungan.
Sedangkan ruang lingkup bahan pelajaran pendidikan Agama
Islam meliputi lima unsur pokok, yaitu:
1) Al-Qur’an,
2) Akidah,
3) Syariah,
4) Akhlak,
5) Tarikh.
Deskripsi lingkup kajian kelima unsur tersebut dapat dilihat
pada tabel berikut:42
Tabel 2.2
Ruang Lingkup Pendidikan Agama Isalm Dan Budi Pekerti
NO
UNSUR MATA
PELAJARAN
PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM
DAN BUDI
PEKERTI
RUANG LINGKUP KAJIAN
1 2 3
1 Al-Qur’an
Lingkup kajiannya tentang membaca al-Qur’an
dan mengerti arti kandungan yang terdapat di
setiap ayat-ayat al-Qur’an. Akan tetapi dalam
praktiknya hanya ayat-ayat tertentu yang di
masukkan dalam materi Pendidikan Agama
Islam yang disesuaikan dengan tingkat
pendidikannya dan beberapa hadis terkait.
42 Sulaiman, 32.
35
1 2 3
2 Akidah
Lingkup kajian tentang aspek kepercayaan
menurut ajaran Islam, dan inti dari pengajaran
ini adalah tentang rukun iman.
3 Akhlak
Lingkup kajian mengarah pada pembentukan
jiwa, cara bersikap individu pada kehidupannya
dalam mencapai akhlak baik.
4 Syariah
(Fikih/Ibadah)
Lingkup kajian tentang segala bentuk ibadah
dan tata cara pelaksanaannya, tujuan dari
pengajaran ini agar peserta didik mampu
melaksanakan ibadah dengan baik dan benar.
Mengerti segala bentuk ibadah dan memahami
arti dan tujuan pelaksanaan ibadah. Juga materi
tentang segala bentuk-bentuk hukum Islam
yang bersumber pada al-Qur’an, sunnah, dan
dalil-dalil syar’i yang lain. Tujuan pengajaran
ini adalah agar peserta didik mengetahui dan
mengerti tentang hukum-hukum Islam dan
melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari.
5 Sejarah
Kebudayaan Islam
Lingkup kajiannya tentang pertumbuhan dan
perkembangan agama Islam dari awalnya
sampai zaman sekarang sehingga peserta didik
dapat mengenal dan meneladani tokoh-tokoh
Islam serta mencintai agama Islam
36
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Skripsi ini memiliki judul “Penerapan model pembelajaran berbasis
proyek dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA
Negeri Arjasa Jember Tahun Pelajaran 2021/2022” pendekatan kualitatif
ditetapkan untuk penelitian ini.
Pada skripsi ini menggunakan jenis penelitian Fenomenologi.
Fenomenologi merupakan suatu alat untuk mengkaji mengenai peristiwa atau
objek yang dialami secara sadar.43
Maka penelitian ini menetapkan pendekatan kualitatif berjenis
fenomenologi dengan alasan untuk mengkaji serta mendeskripsikan fenomena
terkait dengan inovasi pembelajaran yang dilakukan oleh guru Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA Negeri Arjasa Jember tersebut maka
jenis penelitian serta pendekatan inilah yang lebih relevan untuk digunakan.
B. Lokasi Penelitian
SMA Negeri Arjasa Jember dipilih sebagai tempat penelitian. Sekolah
ini memiliki alamat di Kabupaten Jember Jl. Sultan Agung No. 64 Kecamatan
Arjasa. Keputusan peneliti untuk melakukan penelitian di SMA Negeri Arjasa
Jember ialah karena terdapat fenomena mengenai inovasi pembelajaran yang
dilakukan oleh guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti pada saat
43Abd Hadi, Asrori, Rusman, Penelitian Kualitatif Studi Fenomenologi, Case Study, Grounded
Theory, Etnografi, Biografi (Banyumas: Pena Persada, 2021), 22.
37
melaksanakan kegiatan belajar mengajar sehingga menarik minat peneliti untuk
melaksanakan sebuah penelitian.
Dan faktor lain yang mendukung peneliti untuk melakukan sebuah
penelitian di lokasi ini adalah karena sekolah ini ditunjuk sebagai sekolah
penggerak dimana sekolah penggerak ini dipersiapkan untuk menggunakan
kurikulum merdeka belajar yang masih prototype (uji coba) sehingga
pembelajarannya menggunakan model pembelajaran berbasis proyek, termasuk
dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti sehingga
peneliti melakukan kegiatan penelitian guna mengkaji secara ilmiah mengenai
tahapan perencanaan, tahapan pelaksanaan dan tahapan evaluasi pembelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dengan menggunakan model
pembelajaran berbasis proyek guna mempersiapkan diri menghadapi kurikulum
merdeka belajar.
C. Subjek Penelitian
Pada hal ini peneliti memilih serta menetapkan pusat data yang dijadikan
pelaku dalam penelitian. Penentuan sumber data dilakukan dengan teknik
purposive, yaitu dipilih dengan pertimbangan dan tujuan tertentu.44
Pada penelitian ini pelaku penelitian yang ikut terlibat untuk
menghasilkan data dan informasi yaitu:
1. Widiwasito, Kepala SMA Negeri Arjasa Jember. Ditetapkan sebagai
informan kunci guna memperoleh data mengenai profil sekolah serta
pengelolaan pembelajaran di SMA Negeri Arjasa Jember
44 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2018), 85.
38
2. Mohammad Ni’am Mulloh, Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas X IPS 3. Ditetapkan sebagai informan utama guna mendapatkan data
mengenai pengelolaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti.
3. Mukhtar Fitriawan Bilawal, Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas XI IPA 4. Ditetapkan sebagai informan utama guna mendapatkan data
mengenai pengelolaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti.
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Observasi atau pengamatan adalah cara agar data dapat dikumpulkan
yang melibatkan pencatatan sistematis dan pengamatan tentang hal-hal yang
dilihat dari objek penelitian.45
Pada Skripsi ini jenis pengamatan atau observasi yang dipakai yaitu
observasi partisipasi lengkap. Artinya adalah peneliti secara langsung terlibat
dengan kegiatan pusat data.46 Situasi dan kondisinya sudah natural, peneliti
tidak nampak seperti halnya melaksanakan suatu pengamatan. Adapun data
yang sudah dikumpulkan pada waktu pengamatan yaitu:
Proses pelaksanaan model pembelajaran berbasis proyek dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA Negeri
Arjasa Jember.
45 S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2014), 118. 46 Sugiyono, Metode Penelitian, 227.
39
2. Wawancara Semi-terstruktur
Wawancara semi-terstuktur termasuk dalam kategori wawancara
mendalam, dan pelaksanaannya kurang terstruktur dibandingkan wawancara
terstruktur. Tujuan menggunakan wawancara berjenis semi-terstruktur yaitu
untuk mencari serta mengetahui masalah secara lebih lebar dan luas, serta
pihak yang diwawancara dapat memberikan ide-ide serta pengalamannya.47
Wawancara semi-terstruktur ini dapat membantu peneliti guna
menggali data lebih dalam namun tetap dalam koridor instrumen pertanyaan
yang telah ditetapkan.
Adapun data yang telah didapatkan melalui wawancara ini yaitu:
a. Perencanaan model pembelajaran berbasis proyek,
b. Pelaksanaan model pembelajaran berbasis proyek
c. evaluasi model pembelajaran berbasis proyek
3. Kajian Dokumen
Hal ini adalah langkah untuk mengumpulkan data dengan
menganalisis dokumen yang tersedia serta menganalisis apakah bahan
tersebut relevan dengan tujuan penelitian atau tidak.48
Pada ulasan ini teknik kajian dokumen yang dilakukan yaitu dengan
bentuk foto atau berkas-berkas yang relevan sehingga dapat dijadikan sebagai
data pendukung.
Adapun data yang telah diperoleh pada teknik dokumentasi yaitu:
47 Sugiyono, 233. 48 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta: Rajawali Pers, 2008), 30.
40
a. Sejarah singkat dan latar belakang berdirinya sekolah.
b. Data guru, karyawan dan peserta didik.
c. RPP model pembelajaran berbasis proyek.
d. Denah lokasi SMA Negeri Arjasa.
E. Analisis Data
Model Miles, Huberman dan Saldana merupakan model analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini, adapun tahapannya yaitu:
a. Kondensasi Data
b. Penyajian Data
c. Menggambar dan Memverifikasi Kesimpulan.49
Tahap kondensasi data, pada langkah kondensasi data, peneliti memilih,
membuat fokus, membuat penyederhanaan, membuat abstraksi, dan/atau
merubah data yang terlihat pada catatan yang ada dilapangan, teks, makalah,
serta bukti lainnya.
Setelah itu, data tersebut harus disajikan. Uraian bersifat naratif, korelasi
antar kategori dapat dipakai untuk menyampaikan data dalam penelitian
kualitatif. Menurut Miles dan Huberman, bahasa naratif merupakan metode
penyajian data yang paling umum dalam penelitian kualitatif.
Setelah penyajian data dilakukan, peneliti mulai menemukan gambaran
dalam memahami masalah, sehingga pada tahap berikutnya dapat mempertajam
data maupun menarik kesimpulan.
49 Matthew B. Miles, A. Michael Huberman, and Johnny Saldana, Qualitative data analysis: a
methods sourcebook (USA: SAGE Publications, 2014), 31-32.
41
Setelah kedua tahap tersebut selesai dilakukan maka selanjutnya yaitu
tahap menggambar dan memverifikasi simpulan. Simpulan awal yang
ditawarkan hanya sementara sifatnya dan segera diubah jika tiada bukti yang
kuat untuk mendukung pengumpulan data pada langkah selanjutnya. Apabila
temuan yang diperoleh di tahap awal divalidasi dengan bukti yang baik saat
penulis turun ke medan lapangan untuk mencari data, maka temuan yang dicapai
merupakan simpulan yang akurat dan dapat dipercaya.
F. Keabsahan Data
Pada skripsi ini, penulis memakai teknik triangulasi. Peneliti
menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik pada skripsi ini. Teknik
membandingkan data dari berbagai sumber dikenal sebagai triangulasi sumber.
Hal ini dilakukan untuk melihat apakah data yang dikumpulkan selama
penelitian memiliki relevansi terhadap subjek penelitian dan dapat dilacak.
Pilihan kedua adalah memeriksa keabsahan data memakai triangulasi teknik,
yang melibatkan evaluasi data dari sumber yang sama menggunakan berbagai
teknik alternatif.
G. Tahap-tahap Penelitian
Tahapan-tahapan penelitian skripsi yang telah dilakukan oleh penulis
antara lain:
1. Tahap Pra-Penelitian
a. penyusunan rancang penelitian
b. Memilih tempat penelitian
c. Perizinan
42
d. Menilai lapangan
e. Memilih dan memanfaatkan informan
f. Menyiapkan instrumen penelitian
2. Tahap Pelaksanaan
a. Pengumpulan Data
b. Pengolahan Data
c. Analisis Data
3. Tahap Pelaporan
Tahap pelaporan merupakan suatu tahapan yang didalamnya berisi
mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan dalam bentuk skripsi sesuai
dengan pedoman yang berlaku pada Universitas Islam Negeri (UIN) Kiai Haji
Achmad Siddiq Jember.
43
BAB IV
PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS
A. Gambaran Obyek Penelitian
1. Sejarah SMA Negeri Arjasa
SMA Negeri Arjasa Jember didirikan pada tanggal 4 Juni 1990
Dengan Luas Tanah 9268 m2, menurut Surat Keputusan Kantor Wilayah
Provinsi Jawa Timur Nomor 376/I04/C/90/TGS. Meskipun usianya masih
belia, namun kiprahnya sama dengan SMA lain yang lebih dulu berdiri. Sejak
pertama didirikan yang dipandegani oleh Ibu Soesetijati, BA., SMA Negeri
Arjasa cuman memiliki tiga (3) ruang kelas X, satu (1) ruang Perpustakaan,
tiga (3) toilet (toilet putra, toilet putri dan toilet guru) 17 orang guru dan
karyawan.
Sejarah berdirinya pertama sekolah itu pasti dibangun di sebuah
tempat yang memang masyarakatnya membutuhkan pendidikan dan di situ
itu tempat pendidikannya itu masih kurang salah satunya di Kecamatan
Arjasa. Nah Kecamatan Arjasa itu kan belum ada sekolah negeri yang
tingkatannya Menengah Atas SMA maupun SMK itu belum ada mulai berdiri
itu tahun 1990. Nah SMA Arjasa itu afiliasi atau anak dari SMAN 2, jadi yang
mengembangkan SMA Arjasa itu adalah kepala sekolah dan guru-guru dari
SMA 2 begitu. Maka SMA Arjasa didirikan sebuah sekolah harapannya
masyarakat di sekitar SMA Arjasa ya tentunya waktu itu ada Arjasa, Jelbuk,
44
Sukowono, mungkin bagian dari Kalisat Biting itu bisa sekolah di SMA
Arjasa.50
Sekarang ini SMA Negeri Arjasa sudah memiliki enam puluh lima
tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, dua puluh empat ruang belajar dan
memiliki jurusan IPA dan IPS, Laboratorium IPA (Biologi, Fisika, Kimia),
dua (2) laboratorium Komputer yang dilengkapi WiFi untuk koneksi internet,
Laboratorium Iman dan Taqwa (Masjid SMAN 1 Arjasa), ruang Multimedia,
ruang OSIS, Aula Kecil, Lapangan olah raga multi fungsi (Basket, bola voli,
futsal, tenis lapangan), Koperasi Siswa, Perpustakaan, Ruang UKS, ruang
Komite Sekolah, 20 toilet (siswa, guru dan Kepala).
2. Struktur Organisasi SMA Negeri Arjasa
Kepala SMA Negeri Arjasa : Widiwasito, S.Pd., M.Pd.
Kepala Tata Usaha SMA Negeri Arjasa : Mamik Romelah, S.Pd.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum : Sulistiowati, S.Pd.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan : Sandi Suwandi, S.Pd.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarpras : Dra. Wahyu Setyowati.
3. Daftar Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMA Negeri Arjasa
Pada tabel di bawah ini peneliti menyajikan total tenaga pendidik dan
tenaga kependidikan di SMA Negeri Arjasa Jember.
50 SMA Negeri Arjasa Jember, “Sejarah Berdirinya SMA Negeri Arjasa Jember,” 18 Januari 2022.
45
Tabel 4.1
Jumlah Pendidik SMA Negeri Arjasa.51
Jumlah Guru PNS Jumlah Guru Honorer Jumlah Guru GTY/PTY
32 11 2
Tabel 4.2
Jumlah Tenaga Kependidikan SMA Negeri Arjasa.52
Jumlah Tenaga
Kependidikan PNS
Jumlah Tenaga Kependidikan
Honorer
1 16
4. Keadaan Peserta Didik SMA Negeri Arjasa
SMA Negeri Arjasa Jember memiliki 845 peserta didik yang terbagi
di 24 kelas, masing-masing jenjang memiliki 5 kelas ipa dan 3 kelas ips. Di
bawah ini merupakan tabel pembagian peserta didik SMA Negeri Arjasa.
Tabel 4.3
Jumlah Peserta Didik SMA Negeri Arjasa.53
KELAS X KELAS XI KELAS XII JUMLAH
285 280 280 845
B. Penyajian dan Analisis Data
Bagian ini berisikan mengenai data yang diuraikan beserta temuan yang
telah diperoleh melalui metode dan prosedur yang sudah diuraikan pada bab III.
Pada penelitian ini memakai tiga macam pengumpulan data diantaranya
observasi, dokumentasi dan wawancara. Data yang diperoleh disesuaikan
dengan fokus penelitian yang telah ditetapkan yaitu: 1. Tahap perencanaan
51 SMA Negeri Arjasa Jember, “Data Guru SMA Negeri Arjasa Jember,” 26 Januari 2022. 52 SMA Negeri Arjasa Jember, “Data Tenaga Kependidikan SMA Negeri Arjasa Jember,” 26
Januari 2022. 53 SMA Negeri Arjasa Jember, “Data Peserta Didik SMA Negeri Arjasa Jember,” 26 Januari 2022.
46
model pembelajaran berbasis proyek dalam pembelajaran Pendidikan Agama
Islam dan Budi Pekerti di SMA Negeri Arjasa Jember 2021/2022; 2. Tahap
pelaksanaan model pembelajaran berbasis proyek dalam pembelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA Negeri Arjasa Jember
2021/2022; 3. Tahap evaluasi model pembelajaran berbasis proyek dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA Negeri Arjasa
Jember 2021/2022. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di SMA Negeri
Arjasa dengan menggunakan teknik observasi partisipasi lengkap, wawancara
semiterstruktur dan dokumentasi. Maka akan dipaparkan beberapa data sebagai
berikut.
1. Tahap perencanaan model pembelajaran berbasis proyek dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA Negeri
Arjasa Jember 2021/2022
Sebelum melaksanakan suatu pembelajaran maka seorang guru harus
melalui beberapa tahapan. Tahapan yang pertama ialah tahap perencanaan,
tahapan ini adalah langkah pertama yang dilaksanakan oleh seorang pendidik
yang ditujukan agar proses kegiatan belajar mengajar berjalan dengan
optimal.
SMA Negeri Arjasa merupakan salah satu sekolah yang diberikan
amanat oleh Dinas Pendidikan untuk menjadi sekolah Penggerak, sekolah
penggerak merupakan sekolah yang menerapkan kurikulum Merdeka Belajar
yang masih bersifat prototype (Uji Coba) yang isinya berupa kurikulum
berbasis kompetensi untuk mendukung pemulihan pembelajaran dengan
47
menerapkan pembelajaran berbasis proyek sehingga dapat menunjang
pengembangan karakter sesuai dengan profil pelajar pancasila, hal tersebut
sebagaimana dijelaskan oleh Widiwasito selaku kepala SMA Negeri Arjasa
yang mengatakan bahwa:
Memang kita kedepan ini pembelajarannya akan berbasis proyek
untuk menghadapi kurikulum prototype, karena SMA Negeri
Arjasa ini sekarang menjadi sekolah penggerak, jadi di Jember ini
cuman ada dua sekolah penggerak yaitu SMA Negeri 2 Tanggul
dan SMA Negeri Arjasa.54
Pada penelitian ini peneliti menggunakan dua orang guru Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti serta dua kelas, dan juga dua materi. Guru
pertama dari kelas X IPS 3 bernama Mohammad Ni’am Mulloh dengan
materi Dakwah Nabi di Madinah, sedangkan guru kedua dari kelas XI IPA 4
bernama Mukhtar Fitriawan Bilawal dengan materi Ekonomi Islam.
Agar pembelajaran berjalan dengan baik maka perlu memiliki
perencanaan yang matang. Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala
SMA Negeri Arjasa Widiwasito, mengatakan bahawa:
Tentunya guru harus membuat perencanaan pembelajaran dengan
baik, secara umum ada silabus, RPP dan lain-lain, namun karena ini
pembelajaran berbasis proyek maka artinya ada langkah-langkah
tertentu yang harus dilalui guru dalam proses penyusunan
perencanaannya, sehingga diharapkan hasil perencanaannya tersebut
dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Setelah tahap
perencanaan ini selesai disusun maka guru yang bersangkutan mulai
untuk menerapkan pembelajaran di kelas.55
Berdasarkan wawancara dengan Widiwasito selaku Kepala SMA
Negeri Arjasa Jember dapat disimpulkan bahwa pada tahap perencanaan
54 Widiwasito, diwawancara oleh Penulis, Jember, 18 Januari 2022. 55 Widiwasito, diwawancara oleh Penulis, Jember, 18 Januari 2022.
48
model pembelajaran berbasis proyek ini memiliki beberapa langkah yang
harus dilalui oleh guru, sehingga nantinya proses pelaksanaan
pembelajarannya dapat diselenggarakan dengan baik, efektif, serta efisien.
Setelah merencanakan pembelajaran guru akan masuk pada tahap
pelaksanaan dari perencanaan yang telah dibuatnya.
Hasil wawancara dengan Kepala SMA Negeri Arjasa di atas sejalan
dengan hasil wawancara dengan guru PAI kelas X IPS 3 Mohammad Ni’am
Mulloh ia mengatakan bahwa:
Agar proses pembelajaran berjalan dengan baik tentunya kita harus
mempersiapkan RPP, didalamnya kita harus merumuskan tujuan
pembelajaran, guru juga harus menganalisis karakteristik peserta
didik, memilih strategi pembelajaran, membuat gambaran tentang
proyek yang akan dikerjakan, menyusun sumber belajar serta
merancang alat evaluasi.56
Berdasarkan wawancara dengan Ni’am, peneliti dapat menyimpulkan
bahwa perencanaan pembelajaran ini merupakan bentuk dari hal-hal yang
akan dikerjakan ketika pelaksanaan pembelajaran, maka dari itu perencanaan
pembelajaran harus disusun sedemikian rupa agar pada saat pelaksanaan
pembelajarannya mampu berjalan dengan baik, adapun hal-hal yang dibahas
di perencanaan adalah merumuskan tujuan pembelajaran, menganalisis
karakteristik peserta didik, memilih strategi pembelajaran, membuat
gambaran proyek, menyusun sumber belajar dan yang terakhir adalah
menentukan alat evaluasi.
56 Mohammad Ni’am Mulloh, diwawancara oleh Penulis, Jember, 02 Februari 2022.
49
Senada dengan apa yang telah dipaparkan oleh Mohammad Ni’am
Mulloh, pada tahap perencanaan ini Mukhtar Fitriawan Bilawal selaku guru
PAI kelas XI IPA 4 mengatakan bahwa:
Terlebih dahulu saya melihat silabus, setelah menganalisis silabus
maka saya membuat RPP dan kemudian saya menentukan tema-tema
dari materi terkait, kemudian menganalisis karakteristik dari peserta
didik, memilih strategi pembelajran yang relevan dengan proyek
kemudian saya juga membuat lembar kerja, setelah itu merancang
sumber belajar dan membuat alat untuk evaluasinya, dikarenakan
materi saya adalah ekonomi Islam maka untuk proyeknya saya
menggunakan beberapa produk bank yang kemudian oleh peserta
didik dijelaskan melalui video dan juga beberapa bukti di berita,
media cetak dan bahan referensi lainnya.57
Dari hasil wawancara tersebut peneliti menyimpulkan bahwa terdapat
enam aspek atau enam langkah utama dalam menyusun perencanaan
pembelajaran berbasis proyek yakni, a) Membuat rumusan tentang tujuan
pembelajaran/proyek, b) Menganalisis karakteristik peserta didik, c)
Merumuskan strategi pembelajaran, d) Membuat lembar kerja, e) Merancang
sumber belajar, f) Merancang alat evaluasi.
a) Merumuskan tujuan pembelajaran atau proyek
Tujuan pembelajaran merupakan rumusan yang jelas sehingga
dapat dioperasionalkan terkait sasaran apa yang akan dicapai dalam suatu
pembelajaran.
Dalam merumuskan tujuan pembelajaran sesuai dengan yang telah
dijelaskan oleh Mohammad Ni’am Mulloh selaku guru pendidikan agama
Islam kelas X IPS 3 SMA Negeri Arjasa yaitu sebagai berikut:
57 Mukhtar Fitriawan Bilawal, diwawancara oleh Penulis, Jember, 11 Maret 2022.
50
Biasanya ketika saya akan membuat RPP maka langkah pertama
yang saya lakukan adalah membaca silabus, kemudian
menganalisisnya, setelah itu saya membuat suatu permasalahan
berupa proyek pada materi tersebut, setelah itu saya membuat
rumusan tujuan pembelajaran atau tujuan proyek tersebut. Karena
proyek kita ini berbentuk konten video dakwah maka tujuan
pembelajarannya yang pertama adalah meyakini kebenaran
dakwah Nabi Muhammad saw di Madinah dan yang kedua adalah
menunjukkan sikap semangat ukhuwah dan kerukunan melalui
dakwah di media sosial sebagai ibrah dari sejarah dakwah Nabi di
Madinah 58
Berdasarkan wawancara peneliti dengan Ni’am di atas dapat
dismpulkan bahwa pada langkah merumuskan tujuan pembelajaran, Ni’am
terlebih dahulu menganalisis silabus, kemudian menentukan proyek yang
akan digunakan, setelah itu Ni’am membuat rumusan tujuan
pembelajarannya.
Hasil wawancara di atas di dukung pula dengan dokumentasi
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk kelas X yang tercantum
pada poin A yakni:
Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran berbasis proyek, peserta didik diharapkan
dapat 1) Meyakini kebenaran dakwah Nabi Muhammad saw di
Madinah.2) Menunjukkan sikap semangat ukhuwah dan kerukunan
melalui dakwah di media sosial sebagai ibrah dari sejarah strategi
dakwah Nabi di Madinah.59
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ni’am dan di dukung dengan
dokumentasi berupa RPP, peneliti menyimpulkan bahwa rumusan tujuan
pembelajaran pada materi Dakwah nabi di Madinah adalah 1) Meyakini
kebenaran dakwah Nabi Muhammad saw di Madinah. 2) Menunjukkan
58 Mohammad Ni’am Mulloh, diwawancara oleh Penulis, Jember, 02 Februari 2022. 59 SMA Negeri Arjasa Jember, “Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Ni’am,” 02 Februari 2022.
51
sikap semangat ukhuwah dan kerukunan melalui dakwah di media sosial
sebagai ibrah dari sejarah strategi dakwah Nabi di Madinah.
Senada dengan yang dijelaskan oleh Mohammad Ni’am Mulloh,
Mukhtar Fitriawan Bilawal juga mengatakan bahwa:
Saya nganalisis silabus dulu mas, terus kemudian saya membuat
RPP, dalam membuat RPP hal pertama yang saya lakukan adalah
membuat tujuan pembelajaran, dimana tujuan pembelajaran ini
adalah sesuatu hal yang sangat penting dalam menjalankan
pembelajaran berbasis proyek jadi kita bisa mengetahui hal apa
yang akan dicapai dalam pembelajaran ini, maka dari itu dalam
membuat tujuan pembelajaran atau tujuan proyek harus jelas
sehingga langkah yang lainnya bisa menyesuaikan. Adapun tujuan
pembelajaran pada pembelajaran ini yang pertama adalah
mempresentasikan prinsip dan praktik ekonomi dalam Islam
melalui tugas proyek video presentasi dan yang kedua adalah
meningkatkan kemampuan peserta didik agar lebih aktif dan kreatif
serta inovatif dalam memecahkan masalah yang terjadi dalam
praktik ekonomi syariah. 60
Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa
Mukhtar terlebih dahulu menganalisis silabus setelah itu Mukhtar mulai
untuk merumuskan tujuan pembelajarannya dan selanjutnya menentukan
tugas proyek yang akan digunakan dalam pembelajarannya.
Hasil wawancara di atas di dukung pula dengan dokumentasi
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kelas XI yang tercantum pada
poin A yakni:
Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan model
pembelajaran berbasis proyek, peserta didik diharapkan dapat 1)
Mempresentasikan prinsip dan praktik ekonomi dalam Islam
melalui tugas proyek video presentasi. 2) Meningkatkan
kemampuan peserta didik agar lebih aktif dan kreatif serta inovatif
60 Mukhtar Fitriawan Bilawal, diwawancara oleh Penulis, Jember, 11 Maret 2022.
52
dalam memecahkan masalah yang terjadi dalam praktik ekonomi
syariah.61
Berdasarkan hasil wawancara dengan Mukhtar dan di dukung
dengan observasi di atas, dapat disimpulkan bahwa Mukhtar terlebih
dahulu menganalisis silabus setelah itu Mukhtar mulai untuk merumuskan
tujuan pembelajarannya, pada materi Ekonomi Islam rumusan tujuan
pembelajarannya adalah 1) Mempresentasikan prinsip dan praktik
ekonomi dalam Islam melalui tugas proyek video presentasi. 2)
Meningkatkan kemampuan peserta didik agar lebih aktif dan kreatif serta
inovatif dalam memecahkan masalah yang terjadi dalam praktik ekonomi
syariah.
Berdasarkan dari hasil wawancara dengan Ni’am dan Mukhtar
serta di dukung juga oleh dokumentasi berupa Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) peneliti menyimpulkan bahwa tujuan pembelajaran
haruslah dibuat berdasarkan dengan apa yang akan dicapai dengan melalui
model pembelajaran berbasis proyek, sehingga pada materi yang berbeda
tujuan pembelajarannya juga pasti akan berbeda.
b) Menganalisis karakteristik peserta didik
Menganalisis karakteristik peserta didik ini dimaksudkan agar
setiap anggota kelompok memiliki rasa tanggung jawab untuk merangkul
temannya yang terlihat malas. Berdasarkan wawancara dengan
Mohammad Ni’am Mulloh ia mengatakan:
61 SMA Negeri Arjasa Jember, “Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mukhtar,” 11 Maret 2022.
53
Menganalisis karakteristik peserta didik ini menurut saya perlu
dilakukan agar dalam pembagian kelompok bisa heterogen yang
artinya dalam satu kelompok ada yang memiliki karakter pendiam,
keras, malas dan sebagainya sehingga saya berharap setiap peserta
didik memiliki rasa tanggung jawab agar bisa saling merangkul
temannya sehingga terjalinlah gotong royong dalam kelompok
tersebut, hal ini perlu dilakukan agar seluruh peserta didik memiliki
pengalaman belajar menyelesaikan proyek yang didalamnya penuh
dengan lika dan liku.62
Berdasarkan wawancara di atas peneliti menyimpulkan bahwa
Ni’am menggunakan langkah ini agar dapat menentukan kelompok yang
heterogen sehingga para peserta didik memiliki kemauan untuk sama-
sama belajar dan juga tanggung jawab untuk merangkul teman
sekelompoknya.
Sedangkan Mukhtar Fitriawan Bilawal memberikan pernyataan
bahwa:
Langkah menganalisis karakteristik peserta didik ini digunakan
agar mudah dalam membagi mereka ke dalam suatu kelompok.
Maksudnya begini mas, agar mereka bisa mengembangkan
kemampuan mereka maka mereka juga harus bisa mengelola
kelompok mereka jadi analisis karakter ini saya lakukan agar dalam
satu kelompok memiliki anggota yang beragam karakternya
sehingga mereka mampu untuk mengeksplor dan mengembangkan
kemampuan serta keterampilan mereka.63
Berdasarkan wawancara dengan Mukhtar dapat disimpulkan
bahwa langakah ini digunakan oleh Mukhtar agar peserta didiknya lebih
mampu untuk mengeksplor sertaa mengembangkan kemampuan dan
keterampilan mereka dan juga melatih rasa tanggung jawab dan juga
solidaritas mereka.
62 Mohammad Ni’am Mulloh, diwawancara oleh Penulis, Jember, 02 Februari 2022. 63 Mukhtar Fitriawan Bilawal, diwawancara oleh Penulis, Jember, 11 Maret 2022.
54
Dari hasil wawancara peneliti dengan Ni’am dan Mukhtar dapat
disimpulkan bahwa langkah menganalisis karakteristik peserta didik ini
dilakukan dalam rangka menunjang pembagian kelompok sehingga
menghasilkan kelompok bervariatif.
c) Merumuskan strategi pembelajaran
Untuk membuat strategi pembelajaran yang ideal seorang guru
juga harus mempertimbangkan tujuan pembelajaran dengan proses
pembelajaran, hal ini dikuatkan oleh pernyataan dari Mohammad Ni’am
Mulloh ia menyatakan bahwa:
Pada materi kali ini yaitu materi Dakwah Nabi di Madinah saya
menggunakan model pembelajaran berbasis proyek dimana model
ini menitik beratkan pada aktivitas peserta didik hingga
menggunakan skill berpikir tingkat tinggi dalam menyelesaikan
sebuah proyeknya, dan pastinya dalam pelaksanaan model ini
memiliki langkah-langkah yang berbeda dengan model
pembelajaran yang lainnya..64
Berdasarkan wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa strategi
yang digunakan adalah model pembelajaran berbasis proyek dimana
model ini menitik beratkan pada aktivitas peserta didik dan juga
menggunakan pola skill berpikir tingkat tinggi.
Hasil wawancara di atas di dukung pula dengan dokumentasi
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kelas X yang tercantum pada
poin C yakni:
Pada bagian metode pembelajaran dalam RPP menggunakan
model pembelajaran berbasis proyek.65
64 Mohammad Ni’am Mulloh, diwawancara oleh Penulis, Jember, 02 Februari 2022. 65 SMA Negeri Arjasa Jember, “Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Ni’am,” 02 Februari 2022.
55
Selaras dengan pernyataan Mohammad Ni’am Mulloh, Mukhtar
Fitriawan Bilawal menyatakan bahwa:
Saya menerapkan model pembelajaran berbasis proyek pada materi
prinsip dan praktik Ekonomi Islam, hal ini saya maksudkan agar
peserta didik mampu untuk menggali informasi lebih dalam
mengenai penerapan produk-produk dari Ekonomi Syariah, yang
nantinya akan mereka presentasikan melalui video presentasi.66
Berdasarkan hasil wawancara dengan Mukhtar dapat disimpulkan
bahwa Mukhtar menerapkan model pembelajaran berbasis proyek agar
peserta didiknya mengetahui produk-produk ekonomi syariah dalam
kehidupan bermasyarakat.
Hasil wawancara di atas di dukung pula dengan dokumentasi
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kelas XI yang tercantum pada
poin B yakni:
Metode pembelajaran pada RPP ini menggunakan model
pembelajaran berbasis proyek.67
Berdasarkan hasil wawancara bersama dengan Ni’am dan Mukhtar
serta di dukung juga dengan dokumentasi berupa RPP maka peneliti dapat
menyimpulkan bahwa strategi pembelajaran yang digunakan adalah model
pembelajaran berbasis proyek dimana dalam model pembelajaran ini
mengutamakan aktivitas peserta didik dalam memecahkan suatu
permasalahan yang kompleks sesuai dengan materi yang diberikan dan
mengaplikasikan pengetahuan mereka untuk mengerjakan suatu proyek
tertentu.
66 Mukhtar Fitriawan Bilawal, diwawancara oleh Penulis, Jember, 11 Maret 2022. 67 SMA Negeri Arjasa Jember, “Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mukhtar,” 11 Maret 2022.
56
d) Membuat lembar kerja
Perihal membuat lembar kerja, Mohammad Ni’am Mulloh,
menjelaskan bahwa:
Lembar kerja proyek saya biasanya menyebutnya dengan jurnal
kegiatan ini sangat dibutuhkan dalam pembelajaran berbasis
proyek karena didalamnya berisi tentang skema rencana kerja
proyek sehingga dapat membantu dan memudahkan peserta didik
untuk memahami proses kerja yang akan dilakukannya.68
Berdasarkan hasil wawancara bersama Ni’am dapat disimpulkan
bahwa Ni’am membuat lembar jurnal kegiatan yang berisikan tentang
rencana pengelolaan tugas proyek peserta didik.
Selaku guru PAI kelas XI IPA 4, Mukhtar Fitriawan Bilawal
menjelaskan bahwa:
Biasanya saya merancang kegiatan apa saja yang perlu untuk
dilakukan dalam melaksanakan tugas proyek, sehingga tugas
proyek tersebut dapat mencapai tujuan pembelajaran. Pada materi
ini kegiatan yang saya tetapkan yaitu diskusi, pengambilan video,
editing video, dan pengunggahan video ke You Tube69
Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa
Mukhtar pada langkah ini membuat rancangan tentang kegiatan yang akan
dilakukan dalam melaksanakan pembelajaran berbasis proyek sehingga
pelaksanaan proyek dapat mencapai tujuannya.
68 Mohammad Ni’am Mulloh, diwawancara oleh Penulis, Jember, 02 Februari 2022. 69 Mukhtar Fitriawan Bilawal, diwawancara oleh Penulis, Jember, 11 Maret 2022.
57
Berdasarkan wawancara dengan Ni’am dan Mukhtar terkait
dengan membuat lembar kerja maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa
langkah ini dikerjakan agar guru dan peserta didik dapat mengetahui dan
menjadikannya sebagai acuan terkait dengan hal-hal apa saja yang akan
mereka lakukan selama dalam tahapan pelaksanaan atau proses pengerjaan
tugas proyek mereka.
e) Merancang kebutuhan sumber belajar
Sumber belajar merupakan sarana pendukung keberhasilan
pelaksanaan pembelajaran, mengenai langkah merancang kebutuhan
sumber belajar, Mohammad Ni’am Mulloh menjelaskan bahwa:
Untuk sumber belajar kita siapkan buku utama berupa buku LKS
dan buku Paket peserta didik, buku-buku yang ada dipersputakaan
juga bisa mereka akses untuk memenuhi sumber referensi mereka,
namun saya juga memberikan kebebasan kepada mereka agar
mereka mampu untuk mencari sumber lain yang berbeda dengan
sumber yang telah disiapkan.70
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ni’am dapat disimpulkan
bahwa Ni’am untuk referensi utama menggunakan Buku LKS dan Buku
Paket dan untuk referensi pendukung menggunakan buku yang ada di
Perpus dan referensi yang ada di Internet.
Hasil wawancara di atas di dukung pula dengan dokumentasi
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kelas X yang tercantum pada
poin B yakni:
70 Mohammad Ni’am Mulloh, diwawancara oleh Penulis, Jember, 02 Februari 2022.
58
Media pembelajaran menggunakan Worksheet, GCR/WA, You
Tube, google meet, internet, lembar penilaian, dan untuk sumber
belajarnya menggunakan buku LKS, buku Paket dan Al-Qur’an.71
Berbeda dengan penjelasan Mohammad Ni’am Mulloh, Mukhtar
Fitriawan Bilawal menjelaskan bahwa:
Saya membebaskan peserta didik dalam memilih kebutuhan
sumber belajar mereka, hal ini saya lakukan untuk mengetahui
sejauh mana mereka memanfaatkan fasilitas yang telah tersedia di
sekitar mereka.72
Berdasarkan hasil wawancara dengan Mukhtar di atas dapat
dismpulkan bahwa Mukhtar memberikan kebebasan kepada peserta
didiknya untuk mencari referensi agar dapat dijadikan bahan proyeknya.
Hasil wawancara di atas di dukung pula dengan dokumentasi
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kelas XI yang tercantum pada
poin C yakni:
Sumber belajar yang digunakan adalah Buku LKS PAI Kelas XI,
Buku Paket PAI Kelas XI dan referensi lain yang relevan.73
Berdasarkan wawancara dengan Ni’am dan Mukhtar serta di
dukung oleh dokumentasi berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) terkait dengan merancang kebutuhan sumber belajar maka peneliti
dapat menyimpulkan bahwa buku utama yang digunakan oleh kedua guru
tersebut adalah buku LKS dan buku Paket, sedangan untuk referensi
pendukung lainnya disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing
kelompok.
71 SMA Negeri Arjasa Jember, “Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Ni’am,” 02 Februari 2022. 72 Mukhtar Fitriawan Bilawal, diwawancara oleh Penulis, Jember, 11 Maret 2022. 73 SMA Negeri Arjasa Jember, “Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mukhtar,” 11 Maret 2022.
59
f) Merancang alat evaluasi
Pada langkah ini guru harus jeli melihat berbagai macam jenis
pekerjaan yang akan di gunakan dalam menyelesaikan proyeknya, hal ini
sesuai dengan yang dijelaskan oleh Mohammad Ni’am Mulloh yang
mengatakan bahwa:
Untuk langkah merancang alat evaluasi ini saya harus
mengidentifikasi terlebih dahulu jenis pekerjaan proyeknya, jadi
setiap jenis pekerjaan itu dibuatkan alat evaluasinya sehingga dapat
digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik secara
menyeluruh.74
Berdasarkan wawancara dengan Ni’am di atas dapat disimpulkan
bahwa untuk membuat alat evaluasi yang diperlukan adalah identifikasi
jenis pekerjaan proyek, dan setiap jenis proyek perlu dibuatkan alat
evaluasinya.
Berbeda dengan pendapat dari Mohammad Ni’am Mulloh, Guru
PAI kelas XI IPA 4 Mukhtar Fitriawan Bilawal mengatakan bahwa:
Untuk merancang alat evaluasinya kita harus melihat beberapa hal,
seperti halnya kreativitas mereka, kemampuan berpikir kritis
mereka dan keunikan dari video presentasinya.75
Berdasarkan wawancara dengan Mukhtar dapat disimpulkan
bahwa untuk menentukan alat evaluasinya harus melihat kreativitas
peserta didik, kemampuan berpikir kritis mereka, keunikan dari video
presentasinya.
74 Mohammad Ni’am Mulloh, diwawancara oleh Penulis, Jember, 02 Februari 2022. 75 Mukhtar Fitriawan Bilawal, diwawancara oleh Penulis, Jember, 11 Maret 2022.
60
Berdasarkan temuan penelitian pada tahap perencanaan model
pembelajaran berbasis proyek dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam
dan Budi Pekerti Di SMA Negeri Arjasa Jember Tahun pelajaran 2021/2022
yang telah dipaparkan di atas dapat disimpulkan bahwa guru melaksanakan
beberapa hal, yang pertama ialah merumuskan tujuan pembelajaran, yang
kedua adalah menganalisis karakteristik peserta didik, merumuskan strategi
pembelajaran, membuat lembar kerja proyek, merancang kebutuhan sumber
belajar merancang alat evaluasi.
2. Tahap pelaksanaan model pembelajaran berbasis proyek dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA Negeri
Arjasa Jember 2021/2022
Pelaksanaan pembelajaran merupakan suatu tahapan yang
dilaksanakan setelah tahap perencanaan selesai dilakukan. Pada tahap
pelaksanaan ini, guru menerapkan rencana pembelajaran yang telah disusun.
Berdasarkan wawancara dengan Widiwasito selaku Kepala SMA
Negeri Arjasa Jember menyatakan bahwa:
Nah itu, bagus, saya sangat mengapresiasi pelaksanaan pembelajaran
agama berbasis proyek, jadi sebenarnya proyek itu kan aplikasi dari
teori yang sudah diberikan, terus terang pak Widi agak kurang
sependapat dengan pembelajaran konvensional yang kemarin, agama
itu hanya diberikan teori-teori saja, padahal kalau pendapat pak Widi
agama itu seharusnya aplikasi, yang utama itu adalah aplikasi, nah
aplikasi itu kan proyek yaitu pelaksanaan dilapangan. Teorinya kan
gampang oh orang beramal? Bagus karena beramal diajarkan dalam
agama Islam ayatnya ini, ini dan seterusnya, nah itu teori nah tapi
prakteknya bagaimana? Nah inilah yang harus dikedepankan praktek
berbuat baik, berbuat baik itu koyok opo seh? Teorinya berbagi
contohnya jumat berkah, nah ketika anak-anak diberi teori di dalam
kelas bahwa kita itu harus banyak beramal baik nah itu diaplikasikan,
dipraktekkan dalam jumat berkah, nah kita punya lalu kita taruh siapa
61
yang membutuhkan silakan diambil, nah inikan luar biasa sekali.
Misalkan ada temennya yang kurang mampu nah kita punya apa yang
sekiranya bisa membantunya nah itu aplikasi mungkin dibuat dalam
bentuk tulisan, jadi tulisan bukan hanya teori namun juga langsung
dipraktekkan difoto kemudian dibuat dalam bentuk laporan itu luar
biasa, dan itu memang seharusnya Pendidikan Agama dan itu
termasuk pendidikan budi pekerti ya nah itu yang dikedepankan yaitu
penanaman karakter atau pendidikan karakter dan endingnya yaitu
pembentukan manusia yang berakhlak mulia.76
Berdasarkan hasil wawancara dengan Widiwasito di atas dapat
diambil kesimpulan bahwa pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek ini
membawa banyak manfaat yang tentunya dapat menjadi bekal bagi peserta
didik serta untuk mewujudkan visi SMA Negeri Arjasa.
Dalam tahap pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti dengan menggunakan model pembelajaran berbasis proyek ada
beberapa kegiatan yang dilaksanakan yang pertama ialah Kegiatan
Pendahuluan, yang kedua ialah Kegiatan Inti dan yang ketiga ialah kegiatan
penutup.
a) Kegiatan Pendahuluan
Pada Kegiatan Pendahuluan ini berdasarkan hasil wawancara
dengan Mohammad Ni’am Mulloh, ia menyatakan bahwa:
Untuk Kegiatan Pendahuluan saya biasanya membuka
pembelajaran dengan diawali salam dan dilanjutkan berdoa setelah
itu saya cek kondisi peserta didik saya kemudian menanyakan
tentang materi yang telah dibahas di pertemuan sebelumnya dan
mengaitkan dengan materi yang akan dipelajari, setelah itu barulah
saya menuju Kegiatan Inti.77
76 Widiwasito, diwawancarai oleh penulis, Jember, 18 Januari 2022. 77 Mohammad Ni’am Mulloh, diwawancara oleh Penulis, Jember, 02 Februari 2022.
62
Peneliti menyimpulkan berdasarkan dari hasil wawancara dengan
Ni’am di atas bahwa pada Kegiatan Pendahuluan Ni’am membuka
pelajaran dengan salam, diteruskan dengan berdoa, setelah itu cek kondisi
peserta didik, mengaitkan materi terdahulu dengan yang sekarang
kemudian menuju Kegiatan Inti.
Hasil wawancara tersebut di dukung juga oleh dokumentasi berupa
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kelas X pada poin Kegiatan
Pendahuluan:
Pada Kegiatan Pendahuluan dalam RPP berisi tentang 1)
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, 2) Memanjatkan
syukur kepada Tuhan YME dan berdoa untuk memulai
pembelajaran, 3) Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap
disiplin, 4) Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang
akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan
materi/tema/kegiatan sebelumnya, 5) Memberikan gambaran
tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam
kehidupan sehari-hari, 6) Menyampaikan tujuan pembelajaran
pada pertemuan yang berlangsung.78
Berdasarkan hasil observasi peneliti di kelas dalam Kegiatan
Pendahuluan ini Ni’am memberikan salam kepada peserta didik dan
dilanjutkan dengan doa awal belajar, kemudian Ni’am mulai mengecek
kondisi peserta didik diantaranya yaitu menanyakan yang tidak hadir entah
itu tanpa keterangan (Alfa) maupun peserta didik yang sedang sakit dan
kemudian ia berdoa bersama dengan peserta didik yang lain untuk
kesembuhan bagi peserta didik yang sedang tidak hadir, setelah itu Ni’am
menanyakan tentang materi yang pekan lalu sudah diajarkan kepada
78 SMA Negeri Arjasa Jember, “Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Ni’am,” 02 Februari 2022.
63
peserta didik dan mengaitkannya pada pertemuan kali ini dan juga
dikaitkan dengan pengalaman peserta didik di lingkungannya, setelah itu
Ni’am mulai masuk di Kegiatan Inti.79
Peneliti dapat menyimpulkan dari hasil wawancara yang kemudian
di perkuat oleh hasil dokumentasi dan juga hasil observasi bahwa Ni’am
pada Kegiatan Pendahuluan memulai pelajaran dengan salam, berdoa,
memeriksa kehadiran, mengaitkan materi terdahulu dengan materi
sekarang, kemudian masuk Kegiatan Inti.
Sedangkan hasil wawancara dengan Mukhtar Fitriawan Bilawal, ia
menjelaskan bahwa:
Setelah saya masuk kelas maka kemudian saya memberikan salam
kepada peserta didik setelah itu saya mengajak mereka membaca
asmaul husna bersama dan dilanjutkan dengan berSelawat dan
berdoa awal pelajaran, kemudian saya cek fisik dan psikis dari
peserta didik ini dengan cara memberikan sedikit guyonan agar
mereka lebih tenang dan lebih rileks sehingga mereka siap untuk
menerima materi, setelah itu saya tanya ke mereka tentang materi
yang pekan lalu dipelajari dan mengaitkannya dengan materi pada
hari ini dan tak lupa saya juga mengaitkannya pada pengalaman
para peserta didik di lingkungannya, kemudian saya mulai masuk
pada Kegiatan Inti.80
Berdasarkan hasil wawancara dengan Mukhtar di atas, peneliti
dapat menyimpulkan bahwa pada saat akan memulai pelajaran Mukhtar
memberikan salam, membaca asmaul husna, berSelawat, dilanjutkan
dengan berdoa, setelah itu memeriksa kehadiran sembari cek fisik dan
psikis dari peserta didik dan juga disertai dengan bercanda, membahas
79 Observasi di X IPS 3 SMA Negeri Arjasa, Kegiatan Pendahuluan Mohammad Ni’am Mulloh,
24 Januari 2022. 80 Mukhtar Fitriawan Bilawal, diwawancara oleh Penulis, Jember, 11 Maret 2022.
64
materi yang lalu dan mengaitkan dengan materi yang sekarang setelah itu
masuk Kegiatan Inti.
Hasil wawancara tersebut di dukung juga oleh dokumentasi berupa
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kelas XI pada poin Kegiatan
Pendahuluan:
Pada Kegiatan Pendahuluan di RPP berisi: 1) Melakukan
pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada
Tuhan YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran. 2)
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali
kegiatan pembelajaran. 3) Guru memberikan motivasi. 4)
Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan
materi/tema/kegiatan sebelumnya. 5) Memberikan gambaran
tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam
kehidupan sehari-hari.81
Berdasarkan hasil observasi peneliti di kelas dalam Kegiatan
Pendahuluan ini Mukhtar memulai pembelajaran dengan memberikan
salam kepada peserta didik dan dilanjutkan dengan membaca asmaul
husna bersama (menurut informas dari Mukhtar kegiatan membaca asmaul
husna secara bersama ini merupakan kegiatan wajib yang dilaksanakan
oleh seluruh siswa dan guru pada saat jam pertama dimulai) setelah
pembacaan asmaul husna selesai maka selanjutnya Mukhtar memimpin
untuk membaca Selawat dimana pada saat itu Selawat yang dilantunkan
adalah Selawat asghil setelah pembacaan Selawat selesai kemudian
dilanjutkan dengan membaca doa awal belajar secara bersama, setelah
selesai selanjutnya Mukhtar mulai mengabsen para peserta didik kelas XI
81 SMA Negeri Arjasa Jember, “Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mukhtar,” 11 Maret 2022.
65
IPA 4, kemudian Mukhtar memberikan sedikit guyonan agar peserta didik
menjadi rileks dan siap untuk menerima materi pada hari itu, kemudian
Mukhtar mulai bertanya kepada peserta didik mengenai materi yang
minggu kemarin sudah dipelajari dan menyambungkannya dengan materi
yang akan dipelajari serta mengintegrasikannya dengan pengalaman para
peserta didiknya.82
Peneliti dapat menyimpulkan dari hasil wawancara dengan
Mukhtar yang kemudian diperkuat dengan hasil dokumentasi dan hasil
observasi menunjukkan bahwa Mukhtar dalam membuka pelajaran yaitu
dengan cara memberikan salam, membaca asmaul husna, berSelawat,
dilanjutkan dengan berdoa, setelah itu memeriksa kehadiran sembari cek
fisik dan psikis dari peserta didik dan juga disertai dengan bercanda,
membahas materi yang lalu dan mengaitkan dengan materi yang sekarang
setelah itu masuk Kegiatan Inti.
Berdasarkan hasil wawancara dan diperkuat oleh dokumentasi dan
observasi peneliti pada Kegiatan Pendahuluan ini dapat disimpulkan
bahwa pada Kegiatan Pendahuluan Ni’am dan Mukhtar secara garis besar
melaksanakan pembelajaran yang dimulai dari salam, berdoa, cek kondisi
peserta didik, mengaitkan materi lalu dengan yang akan dipelajari, serta
dilanjutkan dengan Kegiatan Inti.
82 Observasi di XI IPA 4 SMA Negeri Arjasa, Kegiatan Pendahuluan Mukhtar Fitriawan Bilawal,
10 Maret 2022.
66
b) Kegiatan Inti
Kegiatan Inti merupakan kegiatan pelaksanaan dari sintaks model
pembelajaran berbasis proyek dalam pembelajaran Pendidikan Agama
Islam dan Budi Pekerti. Berdasarkan hasil wawancara dengan Ni’am
selaku guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas X IPS 3
menyatakan bahwa:
Setelah itu masuk pada Kegiatan Inti, karena saya menggunakan
model proyek maka langkah pertama yang saya lakukan adalah
menjelaskan materi yaitu tentang Dakwah Nabi di Madinah,
setelah itu saya memancing peserta didik agar mereka mempunyai
gambaran mengenai substansi dakwah nabi di Madinah, setelah itu
saya kaitkan dengan fenomena yang sekarang tengah terjadi di
lingkungan mereka dimana banyak sekali media sosial yang
disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab
seperti halnya berjoget-joget dengan pakaian yang ketat,
mengunggah video pembulian secara terang-terangan, dan lain
sebagainya, dari fenomena-fenomena yang telah terjadi itu mereka
saya ajak untuk berpikir bagaimana caranya untuk mengurangi
tindakan-tindakan tersebut dan memanfaatkan media sosial dengan
lebih bijak dan memberikan manfaat bagi orang lain, setelah itu
saya menyampaikan agar peserta didik membuat proyek berupa
konten dakwah yang divideokan bisa dengan parodi, drama,
animasi dan lain sebagainya serta video tersebut diunggah di akun
You Tube mereka.83
Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa
Ni’am pada Kegiatan Inti ini melaksanakan beberapa hal yakni
menjelaskan mengenai materi Dakwah Nabi di Madinah, yang kedua ialah
mengaitkan substansi dakwah Nabi dengan fenomena yang sedang terjadi
dewasa ini, kemudian menjelaskan tugas proyek terkait video dakwah di
media sosial.
83 Mohammad Ni’am Mulloh, diwawancara oleh Penulis, Jember, 02 Februari 2022.
67
Kemudian saya membagi mereka menjadi empat kelompok dimana
kelompok pertama bertema politik, kelompok yang kedua bertema
fiqih, kelompok ketiga bertema isi piagam Madinah, dan kelompok
yang keempat bertema akhlak. Setelah membagi kelompok saya
mulai memberi arahan dan memberikan satu lembar kertas yang
berisi tentang jurnal kegiatan kelompok yang menjelaskan tentang
kegiatan apa saja yang telah dilakukan dan yang belum dilakukan
oleh mereka, sehingga mereka memiliki suatu acuan agar
proyeknya dapat selesai dengan tepat waktu. Setelah itu saya
memberikan waktu kepada mereka untuk bersikusi tentang konsep
proyek mereka, kemudian menentukan naskah yang akan
digunakan dalam proyek mereka, sekitar lima belas menit
kemudian saya menjelaskan tentang timeline yang akan ditempuh
serta waktu pengumpulan proyek, setelah itu secara bergantian
masing-masing kelompok menyampaikan mengenai rencana yang
akan mereka kerjakan.84
Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa
Ni’am pada langkah selanjutnya membagi peserta didik menjadi empat
kelompok setelah itu guru memberikan arahan serta membagikan lembar
jurnal kegiatan proyek kepada peserta didik, peserta didik melanjutkan
merencanakan proyek sesuai dengan kelompoknya, guru menjelaskan
agenda pada pertemuan berikutnya serta batas waktu pengumpulan hasil
proyek.
Setelah semua kelompok selesai menyampaikannya maka kegiatan
selanjutnya adalah penutup, pada kegiatan penutup ini saya
mengingatkan kepada para peserta didik agar selalu berkonsultasi
dengan saya apabila mengalami masalah yang mereka tidak bisa
menemukan jalan keluarnya meskipun melalui media sosial,
setelah itu saya memberikan doa agar mereka semua menjadi anak-
anak yang berguna bagi agama, keluarga, bangsa dan negara, dan
saya akhiri dengan salam.85
84 Mohammad Ni’am Mulloh, diwawancara oleh Penulis, Jember, 02 Februari 2022. 85 Mohammad Ni’am Mulloh, diwawancara oleh Penulis, Jember, 02 Februari 2022.
68
Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa
Ni’am pada kegiatan selanjutnya menutup pembelajaran, dilakukan
dengan memberikan nasehat, berdoa dan diakhiri dengan salam penutup.
Gambar 4.1
Peserta Didik Menyampaikan Rencana Proyek.86
Pada pertemuan kedua:
Untuk Kegiatan Pendahuluan sama seperti pertemuan pertama.
Pada Kegiatan Inti saya membahas tentang materi faktor
keberhasilan dakwah nabi di Madinah, setelah saya menjelaskan
materi tersebut saya mulai bertanya mengenai pekerjaan proyek
mereka, dan kembali meminta mereka untuk menunjukkan apa saja
yang telah mereka kerjakan, kelompok pertama ini mereka sudah
pada tahap editing jadi saya minta untuk segera menyelesaikannya,
untuk kelompok dua masih dalam tahap pengambilan video,
sedangkan kelompok tiga dan empat masih dalam tahap menyusun
naskah dramanya. Setelah itu adalah kegiatan penutup, pada
kegiatan penutup ini saya mengingatkan kepada para peserta didik
agar segera menyelesaikan pekerjaan proyeknya sehingga pada
pertemuan selanjutnya proyek mereka sudah terunggah di You
Tube, setelah itu saya memberikan doa agar mereka semua menjadi
anak-anak yang berguna bagi agama, keluarga, bangsa dan negara,
dan saya akhiri dengan salam.87
Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat diambil simpulan
bahwa Ni’am pada pertemuan kedua menjelaskan materi faktor
86 SMA Negeri Arjasa Jember, “Dokumentasi Pelaksanaan Model Pembelajaran Berbasis Proyek
X IPS 3,” 24 Januari 2022. 87 Mohammad Ni’am Mulloh, diwawancara oleh Penulis, Jember, 02 Februari 2022.
69
keberhasilan dakwah Nabi di Madinah, setelah itu memantau peserta didik
serta kemajuan proyek mereka, dan dilanjutkan dengan kegiatan penutup.
Gambar 4.2
Guru Memeriksa Kemajuan Proyek.88
Pada pertemuan ketiga:
Pada pertemuan ketiga ini dikarenakan dalam situasi full dalam
jaringan maka peserta didik saya arahkan untuk mengumpulkan
link konten proyek video dakwah mereka melalui google classrom
dan dilanjutkan untuk mengerjakan soal-soal yang telah saya buat
di google classrom.89
Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat diambil simpulan
bahwa pada pertemuan ketiga karena situasi full dalam jaringan (online)
maka peserta didik hanya mengirimkan hasil proyeknya ke YouTube dan
linknya diserahkan di google classrom.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ni’am peneliti dapat
menyimpulkan bahwa pada Kegiatan Inti pelaksanaan pembelajaran
pendidikan agama Islam berbasis proyek ini langkah pertama yang
88 SMA Negeri Arjasa Jember, “Dokumentasi Pelaksanaan Model Pembelajaran Berbasis Proyek
X IPS 3,” 31 Januari 2022. 89 Mohammad Ni’am Mulloh, diwawancara oleh Penulis, Jember, 02 Februari 2022.
70
dilakukan oleh Ni’am adalah memulai dengan pertanyaan-pertanyaan
yang mendorong peserta didik untuk melakukan suatu aktivitas, kemudian
merencanakan proyek, setelah itu membagi kelompok, kemudian
membuat jadwal proyek, setelah itu memantau kemajuan atau progres
pengerjaan proyek dan terakhir yaitu menilai hasil proyek.
Berdasarkan hasil observasi peneliti di kelas dalam Kegiatan Inti
yang dilaksanakan oleh Ni’am setelah menyelesaikan Kegiatan
Pendahuluan yaitu Ni’am mulai menjelaskan materi pelajaran yaitu
Dakwah Nabi di Madinah, peserta didik menyimak penjelasan Ni’am,
setelah itu Ni’am memberikan gambaran mengenai substansi Dakwah
Nabi di Madinah, peserta didik diminta untuk mengeluarkan pendapatnya,
kemudian hasil pendapat para peserta didik dikaitkan dengan fenomena-
fenomena yang sedang terjadi di tengah-tengah masyarakat, kemudian
Ni’am mulai menyinggung tentang kegunaan media sosial, para peserta
didik banyak berpendapat bahwa aplikasi-aplikasi yang berada di
Handphone-nya rata-rata pasti ada aplikasi Tik-Tok, You Tube, Instagram,
facebook.
Ni’am kembali menyinggung tentang konten-konten apa saja yang
muncul di layar mereka, ada yang berpendapat bahwa konten yang muncul
yaitu tentang kajian-kajian, orang mengaji, berselawat, dan ada juga yang
berpendapat bahwa konten-konten yang muncul berkenaan dengan
pembullyan yang dilakukan secara terang-terangan, banyak juga konten
yang menjurus kepada kemaksiatan seperti halnya ada seorang perempuan
71
muslimah yang berjoget dengan pakaian yang ketat dan sebagainya.
Setelah itu Ni’am mengajak para peserta didiknya untuk berpikir
bagaimana cara mencegah dan meminimalisir konten-konten yang negatif
tersebut, ada peserta didiknya yang mengungkapkan bahwa kita harus
membuat konten-konten yang bersifat positif, ada juga yang mengatakan
bahwa harus membuat video-video dakwah, dan lain sebagainya. Dari
hasil diskusi tersebut maka Ni’am menyampaikan kepada para peserta
didik untuk membuat proyek mengenai video dakwah di media sosial, hal
tersebut disambut baik oleh para peserta didik.
Selanjutnya Ni’am membagi para peserta didik menjadi empat
kelompok dan masing-masing kelompok memiliki tema yang berbeda
dengan kelompok lainnya. Setelah itu peneliti melihat bahwa Ni’am
memberikan sebuah lembaran yang ternyata adalah jurnal kegiatan proyek
dan Ni’am menjelaskan bahwa jurnal kegiatan tersebut memuat tentang
rencana pengerjaan proyek jadi hal apa yang sudah dilakukan dan hal apa
yang belum dilakukan ditulis dalam lembar jurnal kegiatan tersebut.
Setelah itu Ni’am mulai memberikan instruksi agar pra peserta
didik memulai tugas proyek mereka, peneliti melihat bahwa mereka
memulainya dengan berdiskusi bersama kelompoknya masing-masing
untuk menentukan konsep konten video dakwah mereka, dan mereka juga
menentukan teks dakwahnya, kemudian peneliti melihat Ni’am
menjelaskan tentang alokasi waktu pengerjaan proyek, dan juga batas
pengumpulan link video dakwah mereka, setelah itu setiap kelompok
72
menyampaikan rencana pembuatan proyek video dakwah mereka masing-
masing di depan kelas, setelah itu Ni’am menutup pembelajaran.90
Pada pertemuan kedua, Ni’am seperti biasa melaksanakan
Kegiatan Pendahuluan dilanjutkan dengan Kegiatan Inti, pada pertemuan
kedua ini Ni’am menjelaskan materi tentang faktor keberhasilan dakwah
Nabi di Madinah, kemudian setelah menjelaskan materi tersebut Ni’am
mulai meninjau kemajuan proyek masing-masing kelompok, dari
pengamatan peneliti ada kelompok yang sudah pada tahap editing, ada
juga kelompok yang sudah pada tahap pengambilan video, ada juga yang
masih pada tahap penyusunan teks dakwahnya, kemudian Ni’am
memberikan himbauan agar mereka segera menyelesaikan tugas
proyeknya dan segera mengunggahnya di You Tube. Kemudian Ni’am
menutup pembelajaran.91
Berbeda dengan sintaks yang dilakukan oleh Ni’am. Dalam
wawancara bersama dengan Mukhtar menyatakan bahwa:
Untuk langkah-langkah pelaksanaannya tentunya ada Kegiatan
Pendahuluan seperti biasa setelah Kegiatan Pendahuluan selesai
saya menyiapkan sumber belajar, setelah itu saya mulai sedikit
menjelaskan mengenai materi Ekonomi Islam dilanjutkan dengan
menjelaskan tugas proyek kepada peserta didik, kemudian saya
membagi kelompok menjadi delapan kelompok, setelah itu mereka
mulai mengerjakan proyeknya.92
90 Observasi di X IPS 3 SMA Negeri Arjasa, Kegiatan Inti Mohammad Ni’am Mulloh, 24 Januari
2022 91 Observasi di X IPS 3 SMA Negeri Arjasa, Kegiatan Inti Mohammad Ni’am Mulloh, 31 Januari
2022 92 Mukhtar Fitriawan Bilawal, diwawancara oleh Penulis, Jember, 11 Maret 2022
73
Berdasarkan wawancara dengan Mukhtar, peneliti dapat
menyimpulkan bahwa dalam tahap pelaksanaan pembelajaran berbasis
proyek ini Mukhtar menempuh beberapa langkah, yang pertama adalah
persiapan sumber belajar, menjelaskan tugas proyek, membagi kelompok,
dan mengerjakan proyek. Secara lebih lanjut peneliti mewawancarai
Mukhtar mengenai langkah-langkah dalam tahap pelaksanaan
pembelajaran berbasis proyek seperti berikut.
1) Persiapan sumber belajar
Berdasarkan hasil wawancara lebih lanjut bersama dengan
Mukhtar Fitriawan Bilawal menyatakan bahwa:
Untuk langkah ini saya menyiapkan buku paket, namun saya
menjelaskan kepada peserta didik agar mencari referensi lain
yang mendukung untuk menjadi bahan referensi mereka.93
Berdasarkan hasil wawancara dengan Mukhtar di atas peneliti
dapat menyimpulkan bahwa pada langkah persiapan sumber belajar,
Mukhtar menggunakan buku paket Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti kelas XI dan juga referensi lain yang mendukung untuk
pengerjaan proyeknya.
93 Mukhtar Fitriawan Bilawal, diwawancara oleh Penulis, Jember, 11 Maret 2022.
74
Gambar 4.3
Persiapan Sumber Belajar.94
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti,
peneliti mengamati bahwa Mukhtar Fitriawan Bilawal setelah Kegiatan
Pendahuluan selesai dilaksanakan, kemudian peserta didik
diinstruksikan agar membuka buku LKS ataupun buku paket dan
memanfaat internet yang ada di HP para peserta didik, kemudian
Mukhtar mulai menjelaskan sekilas tentang materi tersebut.95
Berdasarkan hasil wawancara dengan Mukhtar serta di dukung
oleh hasil observasi atau pengamatan yang dilakukan oleh peneliti dapat
disimpulkan bahwa pada langkah ini Mukhtar menyiapkan buku paket
PAI Kelas XI, kemudian menjelaskan materi Ekonomi Islam sembari
peserta didik diperintahkan untuk membuka internet untuk mencari
referensi yang terkait dengan materi pembelajaran.
94 SMA Negeri Arjasa Jember, “Persiapan Sumber Belajar,” 10 Maret 2022. 95 Observasi di XI IPA 4 SMA Negeri Arjasa, Persiapan Sumber Belajar Mukhtar Fitriawan Bilawal,
10 Maret 2022.
75
2) Menjelaskan proyek
Pada langkah ini guru pendidikan agama Islam berupaya untuk
menjelaskan tugas proyek yang akan dikerjakan oleh peserta didik, hal
ini sebagaimana pernyataan dari Mukhtar Fitriawan Bilawal selaku
guru pendidikan agama Islam kelas XI IPA 4 juga memberikan
pernyataan bahwa:
Pada langkah ini saya menjelaskan tugas proyek kepada peserta
didik, tidak hanya itu saya juga menjelaskan timeline dalam
mengerjakan proyek tersebut sehingga mereka dapat
memanfaatkan waktu yang telah diberikan dengan sebaik
mungkin.96
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, peneliti
mengamati bahwa Mukhtar Fitriawan Bilawal setelah menjelaskan
materi ekonomi Islam, ia mulai untuk menjelaskan tugas proyeknya, ia
memberikan gambaran mengenai tugas video presentasi kemudian
menjelaskan tema-tema yang sudah dibuat.97
Gambar 4.4
Menjelaskan Tugas Proyek dilanjutkan dengan Pembagian Kelompok.98
96 Mukhtar Fitriawan Bilawal, diwawancara oleh Penulis, Jember, 11 Maret 2022. 97 Observasi di XI IPA 4 SMA Negeri Arjasa, Menjelaskan proyek Mukhtar Fitriawan Bilawal, 10
Maret 2022. 98 SMA Negeri Arjasa Jember, “Menjelaskan Tugas Proyek dilanjutkan dengan Pembagian
Kelompok,” 10 Maret 2022
76
Dari hasil wawancara dan juga di dukung dengan hasil observasi
peneliti menyimpulkan bahwa pada langkah ini Mukhtar memberikan
penjelasan mengenai proyek yang dikerjakan, dan memberitahu
timeline tugas proyeknya.
3) Pembagian kelompok
Berdasarkan hasil wawancara dengan Mukhtar Fitriawan
Bilawal menjelaskan bahwa:
Untuk pembagian kelompok ini sudah saya atur dan saya
sesuaikan dengan hasil analisis karakteristik peserta didik,
dalam satu kelas saya bagi menjadi 8 (delapan) kelompok dan
masing-masing kelompok memiliki tema tersendiri yang
berbeda dengan kelompok lainnya.99
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, peneliti
mengamati bahwa Mukhtar membagi peserta didiknya menjadi 9
(sembilan) kelompok dan itu sudah ada dalam catatan yang Mukhtar
bawa, kemudian setelah itu Mukhtar memberikan beberapa tema dari
kelompok pertama hingga terakhir dan semuanya itu berbeda dengan
kelompok lainnya.100
Dari hasil wawancara dan juga diperkuat oleh hasil observasi di
atas maka peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa Mukhtar
membagi peserta didiknya menjadi delapan kelompok dan masing-
masing kelompok memiliki tema terkait dengan produk ekonomi
syariah.
99 Mukhtar Fitriawan Bilawal, diwawancara oleh Penulis, Jember, 11 Maret 2022. 100 Observasi di XI IPA 4 SMA Negeri Arjasa, Pembagian Kelompok Mukhtar Fitriawan Bilawal,
10 Maret 2022.
77
4) Pengerjaan proyek
Pada langkah ini peserta didik diperkenankan untuk memulai
pengerjaan proyeknya, Mukhtar Fitriawan Bilawal selaku guru
pendidikan agama Islam kelas XI IPA 4 menyatakan bahwa:
Setelah pembagian kelompok selesai dilakukan, langkah
selanjutnya ialah mulai untuk mengerjakan proyeknya, mereka
mulai berdiskusi dengan rekan setimnya untuk menentukan
konsep dan mencari referensi yang akan digunakan untuk bahan
presentasi mereka, kemudian mereka mulai menyusun naskah
yang akan mereka presentasikan, setelah itu mereka
melanjutkan untuk pengambilan video presentasinya dan
kemudian dilanjutkan dengan editing dan penguploadan ke You
Tube.101
Peneliti dapat menyimpulkan dari hasil wawancara di atas
bahwa Mukhtar setelah membagi peserta didik kemudian dilanjutkan
dengan mengerjakan proyeknya, dimulai dari diskusi, dilanjutkan
dengan pengambilan video, editing dan yang terakhir mengunggah
video ke You Tube dan menyetorkan linknya kepada ketua kelas.
Menurut pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, peneliti
mengamati bahwa Mukhtar Fitriawan Bilawal menginstruksikan
kepada peserta didiknya agar berkumpul sesuai dengan kelompoknya,
setelah itu mereka semua diperkenankan untuk mulai mengerjakan
tugas proyeknya, dimuali dari mendiskusikan bahan referensi yang
akan mereka gunakan, kemudian penentuan point-point yang akan
disampaikan dalam video presentasinya, serta konsep video
101 Mukhtar Fitriawan Bilawal, diwawancara oleh Penulis, Jember, 11 Maret 2022.
78
presentasinya, setelah itu mereka mulai untuk pengambilan video
presentasinya.102
Berdasarkan hasil wawancara dengan Mukhtar serta di dukung
juga dengan hasil observasi maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa
pada langkah ini Mukhtar mulai memberikan perintah agar peserta
didiknya mulai mengerjakan proyeknya dimulai dari diskusi, kemudian
pengambilan video, dilanjutkan editing dan terakhir yaitu mengunggah
video ke You Tube dan mengumpulkan link You Tube kepada ketua
kelas.
Berdasarkan hasil dari wawancara, hasil dari dokumentasi, dan
hasil dari observasi dengan Ni’am pada Kegiatan Inti ini ternyata ada
perbedaan dengan hasil wawancara, hasil dokumentasi, dan hasil observasi
dengan Mukhtar. Keduanya memiliki sintaks pelaksanaan model
pembelajaran berbasis proyek yang berbeda, sintaks yang digunakan oleh
Ni’am yaitu mulai dengan pertanyaan esensial, membuat desain rencana
proyek, membuat jadwal, memantau peserta didik dan kemajuan
proyeknya serta menilai hasil, sedangkan sintaks yang digunakan oleh
Mukhtar adalah persiapan sumber belajar, menjelaskan proyek, membagi
kelompok, serte mengerjakan proyek. Hal ini dipengaruhi oleh sumber-
sumber yang dijadikan referensi oleh masing-masing guru, setiap referensi
102 Observasi di XI IPA 4 SMA Negeri Arjasa, Pengerjaan Proyek Mukhtar Fitriawan Bilawal, 10
Maret 2022.
79
satu dengan yang lainnya pasti berbeda maka dari itu dapat menghasilkan
berbagai macam sudut pandang dalam memahami suatu hal.
c) Kegiatan Penutup
Berdasarkan wawancara dengan Mohammad Ni’am Mulloh pada
kegiatan penutup ini menyatakan bahwa:
Setelah Kegiatan Inti selesai dilaksanakan mas, biasanya saya
menutup pelajaran dengan mendoakan agar para peserta didik
menjadi manusia yang bermanfaat untuk agama, keluarga, bangsa
dan negara, setelah itu saya mengingatkan juga agar selalu rajin
belajar dan kemudian diakhiri dengan salam penutup.103
Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa
Ni’am setelah selesai melaksanakan Kegiatan Inti lalu memberikan doa
kepada peserta didiknya dan kemudian dilanjutkan dengan nasehat dan
diakhiri dengan salam penutup.
Hasil pengamatan yang peneliti lakukan menunjukkan bahwa
Ni’am setelah selesai melaksanakan Kegiatan Inti dalam pembelajaran, ia
kemudian memberikan doa kepada peserta didiknya agar para peserta
didik menjadi manusia yang bermanfaat untuk agama, keluarga, bangsa
dan negara, setelah itu saya mengingatkan juga agar selalu rajin belajar,
kemudian diakhiri dengan salam penutup.
Sedangkan menurut Mukhtar Fitriawan Bilawal pada kegiatan
penutup ini ia menyatakan bahwa:
Apabila semua Kegiatan Inti sudah terlaksana saya biasanya
membaca surat Al-Fatihah secara bersama kemudian ditutup
dengan salam.104
103 Mohammad Ni’am Mulloh, diwawancara oleh Penulis, Jember, 02 Februari 2022 104 Mukhtar Fitriawan Bilawal, diwawancara oleh Penulis, Jember, 11 Maret 2022
80
Peneliti menyimpulkan berdasarkan hasil wawancara dengan
Mukhtar bahwa ketika Kegiatan Inti sudah terlaksana maka Mukhtar
membaca surat Al-Fatihah bersama dan ditutup dengan salam.
Hasil observasi yang peneliti lakukan menunjukkan bahwa
Mukhtar setelah melaksanakan Kegiatan Inti pembelajaran, ia membaca
surat Al-Fatihah secara bersama-sama dengan para peserta didiknya dan
kemudian ditutup dengan salam.
Berdasarkan dari hasil wawancara dengan Ni’am dan Mukhtar
serta didukung juga dengan hasil pengamatan atau observasi dapat
disimpulkan bahwa ketika Kegiatan Inti pembelajaran selesai
dilaksanakan maka selanjutnya guru menutup pembelajaran dengan ciri
khasnya masing-masing dan diakhiri dengan salam penutup.
Berdasarkan paparan data mengenai hasil temuan pada tahap
pelaksanaan model pembelajaran berbasis proyek dalam pembelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA Negeri Arjasa Jember
Tahun pelajaran 2021/2022 dapat diambil simpulan bahwa ada perbedaan
mengenai sintaks yang digunakan oleh masing-masing guru yang
bersangkutan adapun perbedaan tersebut antara lain Ni’am menggunakan
sintaks memulai dengan pertanyaan esensial, membuat desain rencana
proyek, membuat jadwal, memantau peserta didik dan kemajuan proyek dan
menilai hasil. Sedangkan Mukhtar menggunakan sintaks persiapan sumber
belajar, menjelaskan proyek, membagi kelompok, mengerjakan proyek.
81
3. Tahap evaluasi model pembelajaran berbasis proyek dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA Negeri
Arjasa Jember 2021/2022.
Model pembelajaran berbasis proyek ini merupakan suatu model
pembelajaran yang sangat kompleks, untuk itu dibutuhkan evaluasi yang
sesuai dengan proyeknya.
Widiwasito selaku Kepala SMA Negeri Arjasa dalam wawancara
bersama peneliti menyatakan bahwa:
Evaluasi yang baik adalah evaluasi yang mampu digunakan untuk
mengukur kemampuan peserta didik, untuk bentuknya seperti apa itu
dikkembalikan kepada masing-masing guru, jadi saya memberikan
kebebasan kepada guru agar beliau-beliau mampu untuk
mengembangkan alat evaluasinya sehingga dapat mengukur
kemampuan peserta didik secara menyuluruh dan hasilnya
maksimal.105
Peneliti dapat menyimpulkan berdasarkan hasil wawancara dengan
Widiwasito bahwa alat evaluasi yang digunakan dalam model pembelajaran
berbasis proyek dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti di SMA Negeri Arjasa ini disesuaikan dengan masing-masing guru,
sehingga guru memiliki kebebasan untuk mengembangkan alat evaluasi agar
dapat mengukur kemampuan peserta didik berdasarkan dengan tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan.
Berdasarkan wawancara dengan guru PAI kelas X IPS 3, Mohammad
Ni’am Mulloh mengatakan bahwa:
Saya menggunakan dua macam jenis evaluasi, yang pertama adalah
evaluasi pada saat proses pengerjaan proyek, tidak hanya di hasil akhir
105 Widiwasito, diwawancara oleh penulis, Jember, 18 Januari 2022.
82
saja, misalnya dari bagaimana mereka bekerja sama, kemudian dalam
hal mencari bahan untuk referensi, dan untuk outputnya dilihat dari
substansi dari dakwah yang mereka sajikan kemudian dilihat dari
editing videonya serta jumlah penonton yang melihat konten
mereka.106
Peneliti dapat menyimpulkan dengan didasari dari hasil wawancara
dengan Ni’am bahwa untuk evaluasinya Ni’am menggunakan dua jenis
evaluasi yang pertama ialah evaluasi proses dan yang kedua ialah evaluasi
hasil proyeknya.
Tabel 4.4
Pengumpulan Hasil Proyek Kelas X IPS 3.107
KELOMPOK LINK YOU TUBE
Kelompok 1 https://youtu.be/4wS1Yl0ibLk
Kelompok 2 https://youtu.be/3NKbEGsxlG4
Kelompok 3 https://youtu.be/JjGNWjME3t8
Kelompok 4 https://youtu.be/2kDlcJpUBpQ
Berbeda dengan pendapat dari Mohammad Ni’am Mulloh, Guru PAI
kelas XI IPA 4 Mukhtar Fitriawan Bilawal mengatakan bahwa:
Untuk evaluasinya yaitu saya melihat dari bagaimana kedalaman
materinya, kemenarikan dari presentasi, ketepatan pengumpulan hasil
proyeknya.108
Wawancara dengan Mukhtar menjadi dasar peneliti untuk
menyimpulkan bahwa Mukhtar menggunakan evaluasi dari hasil pengerjaan
proyeknya.
106 Mohammad Ni’am Mulloh, diwawancara oleh Penulis, Jember, 02 Februari 2022. 107 SMA Negeri Arjasa Jember, “Pengumpulan Hasil Proyek X IPS 3,” 02 Februari 2022 108 Mukhtar Fitriawan Bilawal, diwawancara oleh Penulis, Jember, 11 Maret 2022.
83
Tabel 4.5
Pengumpulan Hasil Proyek Kelas XI IPA 4. 109
KELOMPOK LINK YOU TUBE
Kelompok 1 -
Kelompok 2 https://youtu.be/wcegqVsr6Jo
Kelompok 3 https://youtu.be/R_NgFGa0-kM
Kelompok 4 https://youtu.be/PlO_cTtr-Uw
Kelompok 5 https://youtu.be/bZ5IdFzebvs
Kelompok 6 -
Kelompok 7 https://youtu.be/h3tR8mefCXY
Kelompok 8 -
Berdasarkan paparan data mengenai temuan penelitian antara kedua
tersebut pada tahap evaluasi pembelajaran berbasis proyek dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA Negeri
Arjasa Jember tahun pelajaran 2021/2022 dapat disimpulkan antara pendapat
Ni’am dan juga Pendapat Mukhtar. Ni’am menggunakan jenis evaluasi proses
dan jenis evaluasi hasil sedangkan Mukhtar menggunakan jenis evaluasi hasil
proyek saja.
109 SMA Negeri Arjasa Jember, “Pengumpulan Hasil Proyek Kelas XI IPA 4,” 18 Maret 2022
84
C. Pembahasan Hasil Temuan
Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan dokumentasi yang telah
peneliti paparkan di atas terdapat beberapa temuan peneliti di SMA Negeri
Arjasa Jember tahun pelajaran 2021/2022, temuan penelitian tersebut peneliti
sajikan berdasarkan fokus penelitian yang telah ditetapkan.
Tabel 4.6
Hasil Temuan Penelitian
No. Fokus Hasil temuan
1 2 3
1 Perencanaan
A. Merumuskan tujuan pembelajaran atau proyek
Tujuan pembelajaran yang ditetapkan oleh Ni’am ada
dua yaitu 1) Meyakini kebenaran dakwah Nabi
Muhammad saw di Madinah. 2) Menunjukkan sikap
semangat ukhuwah dan kerukunan melalui dakwah di
media sosial sebagai ibrah dari sejarah strategi dakwah
Nabi di Madinah.
B. Menganalisis karakteristik peserta didik
Menciptakan kelompok yang heterogen
C. Merumuskan strategi pembelajaran
Strategi pembelajaran yang ditetapkan adalah model
pembelajaran berbasis proyek
D. Membuat lembar kerja
Lembar kerja diberikan kepada peserta didik dan
direncanakan juga oleh peserta didik
E. Merancang sumber belajar
Sumber belajar yang digunakan adalah berupa buku
LKS dan buku Paket peserta didik dan ditunjang oelh
buku yang ada di perpus maupun internet
F. Merancang alat evaluasi
Evaluasi proses dan evaluasi hasil proyek
2 Pelaksanaan
Niam:
A. Kegiatan Pendahuluan
Ni’am membuka kegiatan pembelajaran dengan
diawal memberi salam, berdoa, memeriksa kehadiran,
mengaitkan materi dulu dengan yang sekarang, masuk
Kegiatan Inti
B. Kegiatan Inti
1. Mulai dengan pertanyaan esensial
Guru menerangkan materi terkait dakwah Nabi di
Madinah, kemudian memancing peserta didik
85
untuk mengungkapkan pendapatnya terkait dengan
substansi dakwah Nabi dengan fenomena yang
terjadi di zaman sekarang
2. Membuat desain rencana proyek
Guru dan peserta didik merencanakan proyek
pembuatan konten video dakwah, serta membagi
peserta didik menjadi empat kelompok
3. Membuat jadwal
Guru menjelaskan mengenai waktu pengerjaan dan
batas waktu pengumpulan proyek serta pembahasan
mengenai pertemuan selanjutnya, peserta didik
menyampaikan rencana pengerjaan proyeknya.
4. Memantau peserta didik dan kemajuan proyek
Guru memantau perkembangan pengerjaan proyek
video dakwah peserta didik
5. Menilai hasil
Pada pertemuan ketiga dikarenakan full online
maka kegiatannya berupa pengumpulan link video
dakwah dan tugas yang ada di google classroom
C. Kegiatan Penutup
Guru menutup dengan memberikan doa kepada peserta
didik dan diakhiri salam penutup
Mukhtar:
A. Kegiatan Pendahuluan
Mukhtar membuka pelajaran diawali dengan salam,
membaca asmaul husna, berSelawat, berdoa,
memeriksa kehadiran, mengaitkan materi pekan lalu
dengan yang sekarang, masuk Kegiatan Inti.
B. Kegiatan Inti
1. Persiapan sumber belajar
Guru menyiapkan sumber belajar dengan
memerintahkan peserta didik membuka buku dan
mengakses internet
2. Menjelaskan proyek
Guru menjelaskan proyek berupa video presentasi
yang membahas mengenai produk ekonomi syariah
3. Membagi kelompok
1Guru membagi peserta didik menjadi delapan
kelompok dengan tema yang sudah diberikan oleh
guru
4. Mengerjakan proyek
Peserta didik mulai mengerjakan proyek yang
diawali dengan diskusi, pengambilan video, editing
dan pengunggahan ke You Tube.
C. Kegiatan Penutup
1 2 3
86
Guru menutup pelajaran dengan bacaan fatihah
bersama dan diakhiri dengan salam penutup.
3 Evaluasi Ni’am: Evalusi proses dan evaluasi hasil proyek
Mukhtar: Evaluasi hasil proyek
1. Tahap perencanaan model pembelajaran berbasis proyek dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA Negeri
Arjasa Jember 2021/2022
Pada tahap perencanaan, guru mempersiapkan perangkat
pembelajaran yang digunakan pada waktu proses pelaksanaan pembelajaran,
yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Terdapat enam aspek utama
dalam perencanaan pembelajaran berbasis proyek yakni, 1) Perumusan tujuan
pembelajaran, 2) Analisis karakteristik peserta didik, 3) Perumusan strategi
pembelajaran, 4) Pembuatan lembar kerja, 5) Merancang kebutuhan sumber
belajar, 6) Menyusun alat evaluasi.
a) Perumusan tujuan pembelajaran
Berdasarkan hasil temuan peneliti melalui wawancara serta
dokumentasi dengan Ni’am menyatakan bahwa tujuan pembelajaran yang
ditetapkan ada dua tujuan yaitu 1) Meyakini kebenaran dakwah Nabi
Muhammad saw di Madinah. 2) Menunjukkan sikap semangat ukhuwah
dan kerukunan melalui dakwah di media sosial sebagai ibrah dari sejarah
strategi dakwah Nabi di Madinah.
Hasil temuan peneliti melalui wawancara dan dokumentasi dengan
Mukhtar menunjukkan bahwa Tujuan pembelajaran yang ditetapkan oleh
Mukhtar ada dua yaitu 1) Mempresentasikan prinsip dan praktik ekonomi
dalam Islam melalui tugas proyek video presentasi. 2) Meningkatkan
1 2 3
87
kemampuan peserta didik agar lebih aktif dan kreatif serta inovatif dalam
memecahkan masalah yang terjadi dalam praktik ekonomi syariah.
Made Wena dalam bukunya menjelaskan bahwa dalam
merumuskan tujuan pembelajaran harus dirumuskan secara jelas setiap
pekerjaannya, baik tujuan secara umum maupun tujuan secara khusus,
dengan demikian tujuan pembelajarannya menjadi jelas.110
b) Analisis karakteristik peserta didik
Berdasarkan hasil temuan peneliti melalui wawancara dan
dokumentasi dengan Ni’am menunjukkan bahwa analisis karakteristik ini
ditujukan agar dapat menciptakan kelompok yang heterogen, sehingga
masing-masing kelompok memiliki rasa tanggung jawab untuk
bekerjasama dan mengembangkan kemampuan serta ketermpilan mereka.
Senada dengan hasil temuan peneliti kepada Mukhtar
menunjukkan bahwa analisis karakteristik ini penting dilakukan agar
masing-masing peserta didik memiliki rasa solidaritas dan juga dapat
mengelola tugas proyek serta mengembangkan kemampuan dan
keterampilan mereka.
Sebagaimana dijelaskan oleh Made Wena dalam bukunya bahwa
pembelajaran dengan menggunakan strategi berbasis proyek, analisis
karakteristik peserta didiknya lebih ditekankan pada usaha
pengelompokan peserta didik.111
110 Made Wena, Strategi Pembelajaran, 111. 111 Made Wena, 111.
88
Maka terlihat adanya kesesuaian antara hasil temuan dengan teori
bahwa analisis karakteristik peserta didik dilakukan guna menciptakan
kelompok yang heterogen.
c) Perumusan strategi pembelajaran
Sesuai dengan hasil temuan peneliti dengan wawancara dan
dokumentasi dengan Ni’am bahwa strategi pembelajaran yang digunakan
pada materi Dakwah Nabi di Madinah adalah model pembelajaran berbasis
proyek.
Sejalan dengan temuan peneliti terhadap Mukhtar bahwa strategi
pembelajaran yang digunakan pada materi Prinsip dan Praktik Ekonomi
Islam adalah model pembelajaran berbasis proyek.
Hal ini tidak sesuai dengan pendapat Made Wena dalam
bukunyayang menerangkan bahwa dalam menyusun strategi pembelajaran
dalam model pembelajaran berbasis proyek harus disesuaikan dengan
setiap jenis pekerjaannya, hal ini dilakukan agar peserta didik dapat
memahami secara jelas langkah-langkah yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan tugas proyeknya.112
d) Pembuatan lembar kerja
Berdasarkan hasil temuan peneliti terhadap Ni’am bahwa lembar
kerja ini disebut juga dengan jurnal kegiatan proyek dimana jurnal ini di
isi oleh peserta didik untuk menjadi acuan pengerjaan proyeknya.
112 Made Wena, 112.
89
Sedangkan hasil temuan terhadap Mukhtar adalah kegiatan yang
akan dilakukan selama proses pengerjaan proyek meliputi diskusi,
pengambilan video, editing dan pengunggahan ke You Tube.
Made Wena dalam bukunya menyatakan bahwa lembar kerja ini
disebut juga sebagai skema rencana pekerjaan yang akan dilakukan untuk
menyelesaikan tugas proyek, jadi guru harus membuat skema rencana
kegiataan proyek sehingga memudahkan peserta didiknya untuk
memahami proses kerja yang akan dilakukan dalam menyelesaikan
proyeknya.
Temuan peneliti terhadap Mukhtar memiliki kesesuaian dengan
teori sedangkan temuan peneliti terhadap Ni’am kurang sesuai dengan
teori.
e) Merancang kebutuhan sumber belajar
Didasari dari hasil temuan peneliti melalui wawancara dengan
Ni’am bahwa Ni’am menggunakan buku LKS dan buku Paket Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti kelas X serta ditunjang oleh buku yang ada
di perpustakaan maupun referensi dari internet.
Sedangkan hasil temuan peneliti melalui wawancara dengan
Mukhtar menujukkan bahwa Mukhtar tidak menyiapkan secara khusus
mengenai sumber belajar, nemun Mukhtar memberikan kebebasan kepada
peserta didiknya untuk mencari sumber belajarnya.
Hal ini sesuai dengan pendapat Made Wena dalam bukunya bahwa
agar peserta didik dapat merasakan pengalaman belajar secara menyeluruh
90
maka kebutuhan sumber belajar harus terpenuhi, dari pendapat tersebut
dapat diketahui bahwa Ni’am menyediakan sumber utama berupa buku
LKS dan buku Paket agar peserta didik dapat mencari informasi utama dari
dua buku tersebut serta ditunjang dengan referensi lainnya, dan temuan
dari Mukhtar juga sesuai dengan teori dimana peserta didik mencari
referensi sendiri untuk dijadikan sebagai sumber belajar sehingga mereka
dapat mengetahui dan dapat mencukupi kebutuhan sumber belajar yang
mereka butuhkan dalam menyelesaikan proyek.
f) Menyusun alat evaluasi
Berdasarkan temuan peneliti dengan wawancara kepada Ni’am
menunjukkan bahwa Ni’am menggunakan dua jenis evaluasi yang pertama
adalah jenis evaluasi proses, dan jenis evaluasi hasil proyek.
Sedangkan temuan peneliti dengan wawancara kepada Mukhtar
menunjukkan bahwa Mukhtar menggunakan jenis evaluasi hasil.
Hal ini kurang sesuai dengan pendapat Made Wena yang
menyatakan bahwa alat evaluasi harus dirancang secara lengkap, setiap
jenis pekerjaan perlu dibuatkan alat evaluasinya, dengan demikian alat
evaluasi tersebut dapat digunakan untuk mengukur kemampuan kerja
peserta didik secara keseluruhan. Ketidaksesuaian ini mucul karena Ni’am
dan Mukhtar tidak merinci secara jelas terkait alat evaluasi apa dan jenis
pekerjaan apa yang akan digunakan untuk mengukur kemampuan peserta
didiknya.
91
2. Tahap pelaksanaan model pembelajaran berbasis proyek dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA Negeri
Arjasa Jember 2021/2022
Pada tahap pelaksanaan pembelajaran ini guru melakukan interaksi
kepada peserta didik yang berpedoman pada persiapan dan perencanaan yang
dirumuskan sebelumnya. Pada tahap pelaksanaan ini terbagi menjadi tiga
kegiatan yaitu Kegiatan Pendahuluan, Kegiatan Inti dan kegiatan penutup.
Pada Kegiatan Inti inilah proses pelaksanaan sintaks model pembelajaran
berbasis proyek.
a) Kegiatan Pendahuluan
Pada Kegiatan Pendahuluan ini berdasarkan hasil temuan peneliti
melalui wawancara, dan observasi menunjukkan bahwa Ni’am membuka
pelajaran dengan salam, berdoa, memeriksa kehadiran, mengaitkan materi
terdahulu dengan materi yang akan dipelajari dan setelah itu baru masuk
Kegiatan Inti.
Sedangkan hasil temuan peneliti melalui wawancara, dan observasi
dengan Mukhtar menunjukkan bahwa dalam membuka pelajaran Mukhtar
mengawalinya dengan salam, dilanjutkan dengan membaca asmaul husna,
membaca Selawat, berdoa, memeriksa kehadiran, mengaitkan materi
pekan lalu dengan materi yang akan dipelajari baru kemudian masuk
Kegiatan Inti.
Menurut Buna’i dalam bukunya menyatakan bahwa membuka
pelajaran merupakan usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh pendidik
92
dalam proses pembelajaran untuk menciptakan pra-kondisi agar mental
maupun perhatiannya terpusat pada apa yang akan dipelajarinya dengan
cara mengemukakan tujuan yang akan dicapai, mengemukakan masalah-
maslah pokok yang akan dipelajari, menentukan langkah-langkah kegiatan
pembelajaran, menentukan batas-batas tugas yang harus dikerjakan untuk
menguasai pelajaran.113
Berdasarkan pendapat dari Mukni’ah dalam bukunya menyatakan
bahwa langkah-langkah pembelajaran dilakukan dengan menempuh
tahapan pendahuluan, inti dan penutup. Pendahuluan merupakan kegiatan
awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan untuk
membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik agar
dapat berpartisipasi secara aktif dalam proses pembelajaran.114
Berdasarkan hasil temuan peneliti dan pemaparan kedua teori
daiatas dapat disimpulkan bahwa ada kesesuaian antara hasil temuan
dengan teori-teori yang telah dipaparkan.
b) Kegiatan Inti
Berdasarkan temuan peneliti melalui wawancara, dokumentasi dan
observasi terhadap Ni’am menunjukkan bahwa pada Kegiatan Inti Ni’am
menggunakan sintaks yaitu:
1) Memulai dengan pertanyaan esensial dalam hal ini Ni’am memancing
peserta didik untuk berpendapat mengenai kaitan antara substansi
113 Buna’i, Perencanaan dan Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Surabaya: CV
Jakad Media Publishing, 2021), 64 114 Mukni’ah, Perencanaan Pembelajaran (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2016), 86.
93
dakwah Nabi di Madinah dengan fenomena yang sedang terjadi di
lingkungan sekitar,
2) Membuat desain proyek dalam hal ini Ni’am bersama dengan peserta
didik merencanakan proyek untuk membuat konten video dakwah dan
membagi peserta didik menjadi empat kelompok,
3) Membuat jadwal dalam hal ini Ni’am menjelaskan mengenai waktu
pengerjaan dan batas waktu pengumpulan proyek serta pembahasan
mengenai pertemuan selanjutnya, peserta didik menyampaikan rencana
pengerjaan proyeknya.
4) Memantau peserta didik dan kemajuan proyek dalam hal ini Ni’am
dimulai dari pertemuan pertama hingga akhir memantau perkembangan
pengerjaan proyek video dakwah peserta didik.
5) Menilai hasil dalam hal ini dilaksanakan pada pertemuan ketiga
dikarenakan full online maka kegiatannya berupa pengumpulan link
video dakwah dan tugas yang ada di google classroom.
Sedangkan temuan peneliti melalui wawancara, dokumentasi dan
observasi dengan Mukhtar menunjukkan bahwa pada Kegiatan Inti ini
Mukhtar menyiapkan sumber belajar, menjelaskan proyek kemudian
membagi kelompok dan mengerjakan proyek. Kegiatan tersebut akan
dipaparkan sebagai berikut:
1) Persiapan sumber belajar dalam hal ini Mukhtar menyiapkan sumber
belajar dengan memerintahkan peserta didik membuka buku dan
mengakses internet.
94
2) Menjelaskan proyek dalam hal ini Mukhtar menjelaskan proyek berupa
video presentasi yang membahas mengenai produk-produk ekonomi
syariah.
3) Membagi kelompok dalam hal ini Mukhtar membagi peserta didik
menjadi delapan kelompok dengan tema yang sudah diberikan oleh
guru.
4) Mengerjakan proyek dalam hal ini Mukhtar memberikan instruksi
kepada peserta didik untuk mulai mengerjakan proyek yang diawali
dengan diskusi, pengambilan video, editing dan pengunggahan ke You
Tube.
Made Wena menjelaskan dalam bukunya terkait dengan sintaks
pelaksanaan model pembelajaran berbasis proyek yakni:115
1) Persiapan sumber belajar, sumber belajar merupakan sesuatu yang ada
dalam setiap tindakan pembelajaran. Terutama dalam pembelajaran
berbasis proyek, ketersediaan sumber belajar yang memadai sangat
memengaruhi proses pelaksanaan praktik. Oleh karena itu, sebelum
kegiatan praktik dilaksanakan, sumber belajar yang dibutuhkan harus
dipersiapkan terlebih dulu.
2) Menjelaskan tugas proyek dan gambar kerja, sebelum peserta didik
praktik mengerjakan proyek yang ditetapkan, guru harus menjelaskan
secara rinci rencana proyek yang akan dikerjakan. Hal ini penting
dilakukan agar pada saat mengerjakan proyek, peserta didik lebih
115 Made Wena. Strategi Pembelajaran, 114.
95
mengerti prosedur kerja yang harus dilakukan. Penjelasan terhadap
rencana proyek juga penting bagi kelancaran praktik. Penjelasan
terhadap rencana proyek akan lebih baik jika dimulai dengan
penjelasan tujuan proyek secara umum dan secara khusus. Setelah itu,
baru dijelaskan materi proyek yang akan dikerjakan. Materi proyek
harus dijelaskan secara global terlebih dahulu, sampai semua peserta
didik memahami proyek secara menyeluruh. Setelah penjelasan secara
global, kemudian dijelaskan bagian-bagian proyek sampai pada hal-
hal yang bersifat detail. Guna memberikan kejelasan yang lebih rinci,
pada tahap ini semua peserta didik harus diberi gambar atau rencana
proyek yang akan dibuat. Dengan cara ini peserta didik akan dapat
memahami proyek secara mendalam.
3) Pembagian kelompok, membagi peserta didik ke dalam beberapa
kelompok kerja sesuai dengan jenis pekerjaan yang ada dalam proyek,
sangat memengaruhi kelancaran pengerjaan proyek. Disamping itu,
akan dapat memberi wawasan pengalaman lebih dalam pada peserta
didik saat mengerjakan proyek. Dalam membagi peserta didik kedalam
beberapa kelompok kerja harus diperhatikan karakteristik masing-
masing peserta didik. Hal ini dilakukan agar ada kesesuaian antara
keterampilan yang dimiliki peserta didik dengan jenis pekerjaan yang
ada dalam proyek. Pengelompokan peserta didik juga harus
memperhatikan kepribadian masing-masing peserta didik. Kerja sama
antara anggota kelompok sangat penting dalam pembelajaran proyek.
96
Pembelajaran dengan strategi ini pada dasarnya juga bertujuan untuk
memupuk dan menumbuhkan rasa kerja sama pada semua peserta
didik. Sehingga kelak setelah mereka bekerja dilapangan dapat bekerja
sama dalam satu tim untuk menangani suatu masalah.
4) Mengerjakan proyek, setelah langkah-langkah di atas selesai
dikerjakan, barulah peserta didik mulai mengerjakan proyek sesuai
dengan tugasnya masing-masing. Selama peserta didik mengerjakan
proyek, guru harus selalu mengawasi dan memberi bimbingan kepada
semua peserta didik. Jika terjadi kesalahan pengerjaan pada peserta
didik, maka guru harus segera memberitahu kesalahannya sehingga
peserta didik dapat mengerjakan lagi dengan benar. Jadi selama tahap
pelaksanaan proyek guru harus selalu memberi bimbingan secara
maksimal.
Sedangkan langkah-langkah pembelajaran berbasis proyek
menurut The George Lucas Educational Foundation:116
1) Mulai dengan pertanyaan esensial, Pembelajaran dimulai dengan
pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan yang mendorong peserta
didik untuk melakukan suatu aktivitas.
2) Membuat desain rencana proyek, Peserta didik dengan
pendampingan dari guru membuat desain rencana proyek yang akan
dilakukan. Rencana proyek ditentukan oleh peserta didik sendiri
116 Sutirman, Media Dan Model-Model Pembelajaran Inovatif, 46.
97
mengacu kepada pertanyaan esensial yang telah dikemukakan
sebelumnya.
3) Membuat jadwal, Guru dan peserta didik secara kolaboratif
menyusun jadwal pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Aktivitas
pada tahap ini antara lain:
(a) Membuat timeline untuk menyelesaikan proyek,
(b) Membuat deadline penyelesaian proyek,
(c) Mengarahkan peserta didik agar merencanakan cara yang baru,
(d) Mengarahkan peserta didik ketika mereka membuat cara yang
tidak berhubungan dengan proyek, dan
(e) Meminta peserta didik untuk memberi alasan tentang cara yang
dipilih.
4) Memantau peserta didik dan kemajuan proyek, Guru bertanggung
jawab memantau kegiatan peserta didik selama menyelesaikan
proyek untuk mengetahui kemajuan pelaksanaan proyek dan
mengantisipasi hambatan yang dihadapi peserta didik.
5) Menilai hasil, Penilaian dilakukan untuk mengukur ketercapaian
standar, mengevaluasi kemajuan masing-masing peserta didik,
memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah
dicapai, dan menjadi bahan pertimbangan dalam menyusun strategi
pembelajaran berikutnya.
6) Refleksi, Pada akhir pembelajaran, guru dan peserta didik
melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah
98
dijalankan. Proses refleksi dilakukan secara individu maupun
kelompok.
Berdasarkan hasil temuan peneliti dengan Ni’am dan teori yang
telah dipaparkan maka dapat disimpulkan bahwa sintaks yang digunakan
oleh Ni’am sesuai dengan sintaks yang dikemukakan oleh The George
Lucas Educational Foundation dalam buku yang ditulis oleh Sutirman.
Sedangkan hasil temuan peneliti dengan Mukhtar dan teori yang
telah dipaparkan maka dapat disimpulkan bahwa sintaks yang digunakan
oleh Mukhtar sesuai dengan teori yang dipaparkan oleh Made Wena
dalam bukunya.
c) Kegiatan Penutup
Berdasarkan hasil temuan peneliti melalui wawancara dengan
Ni’am menunjukkan bahwa pada kegiatan penutup pembelajaran Ni’am
terlebih dahulu memberikan doa kepada peserta didik dan diakhiri dengan
salam.
Sedangkan hasil temuan peneliti melalui wawancara dengan
Mukhtar menunjukkan bahwa pada kegiatan penutup pembelajaran
Mukhtar membaca surat al-Fatihah bersama dengan peserta didiknya dan
diakhiri dengan salam.
Menurut Mukni’ah dalam bukunya menyatakan bahwa kegiatan
penutup merupakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan guna
99
mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dengan cara
rangkuman, penilaian, refleksi, umpan balik maupun tindak lanjut.117
Buna’i menjelaskan dalam bukunya mengenai kegiatan penutup ini
bahwa dalam kegiatan penutup, seorang pendiodik menutup materi untuk
mengakhiri proses pembelajaran, kegiatan penutup pembelajaran terdiri
dari merangkum atau membuat garis besar tentang materi yang telah
dibahas, mengonsolidasikan perhatian peserta didik terhadap hal-hal yang
diperoleh dalam pembelajaran serta mengorganisasi semua kegiatan
pelajaran yang telah diplajari sehingga merupakan suatu kesatuan yang
berarti dalam memahami materi.118
Sulaiman juga menjelaskan bahwa aktivitas menutup pembelajaran
bertujuan untuk memusatkan perhatian peserta didik pada akhir aktivitas
pembelajaran.119
Berdasarkan hasil temuan-temuan yang kemudian sesuaikan
dengan teori yang dipaparkan maka peneliti menyimpulkan bahwa
kegiatan penutup yang dilaksanakan oleh Ni’am dan Mukhtar memiliki
tujuan yang sama seperti halnya yang dijelaskan oleh Sulaiman yaitu untuk
memusatkan perhatian peserta didik pada akhir aktivitas pembelajaran,
namun cara-cara dalam melaksanakan kegiatan penutupnya berbeda
dengan teori yang telah dipaparkan.
117 Mukni’ah, 87. 118 Buna’i, Perencanaan dan Strategi Pembelajaran, 68. 119 Sulaiman, Metodologi Pembelajaran, 128.
100
3. Tahap evaluasi model pembelajaran berbasis proyek dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA Negeri
Arjasa Jember 2021/2022.
Evaluasi pembelajaran adalah kegiatan untuk mengukur seberapa jauh
hasil belajar peserta didik setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran yang
berpedoman pada tujuan pembelajaran yang ada di RPP.
Hasil temuan peneliti melalui wawancara dengan Ni’am menunjukkan
bahwa evaluasi yang dilakukan oleh Ni’am menggunakan dua jenis evaluasi
yang pertama ialah evaluasi proses pengerjaan proyek, dan yang kedua ialah
evaluasi hasil proyek, adapun evaluasi proses meliputi keaktifan peserta didik
dalam diskusi, kerjasama kelompok, dan sikap. Adapun evaluasi hasil proyek
meliputi penilaian teks dakwah dan penilaian video dakwah.
Sedangkan hasil temuan peneliti melalui wawancara dengan Mukhtar
menunjukkan bahwa evaluasi yang dilakukan oleh Mukhtar menggunakan
bentuk evaluasi hasil proyek saja.
Menurut Mukni’ah dalam bukunya menjelaskan bahwa prosedur dan
instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan dengan indikator
pencapaian kompetensi dan mengacu pada standar penilaian.120
Made Wena dalam bukunya menerangkan bahwa agar hasil evaluasi
mampu untuk mengukur pencapaian tujuan pembelajaran maka evaluasi
harus disesuaikan dengan prosedur evaluasi yang benar, dengan dilakukan
evaluasi secara lengkap kemajuan belajar peserta didik dapat diketahui secara
120 Mukni’ah, 87.
101
jelas begitupula dengan kelemahan proses pembelajarannya sehingga
perbaikan pembelajaran dapat dilakukan secara tepat.121
Berdasarkan temuan peneliti dan teori yang telah dipaparkan dapat
diketahui bahwa temuan pertama dengan Ni’am sesuai dengan teori yang
dipaparkan, sedangkan temuan kedua dengan Mukhtar kurang sesuai dengan
teori yang telah dipaparkan.
121 Made Wena, Strategi Pembelajaran, 117.
102
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah peneliti
laksanakan mengenai penerapan model pembelajaran berbasis proyek pada
pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA Negeri Arjasa
Jember tahun pelajaran 2021/2022 maka dapat diambil kesimpulan:
1. Tahap perencanaan model pembelajaran berbasis proyek dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA Negeri
Arjasa Jember Tahun Pelajaran 2021/2022 dengan melakukan beberapa
langkah yaitu merumuskan tujuan pembelajaran atau tujuan proyek,
menganalisis karakteristik peserta didik, merumuskan strategi
pembelajaran, membuat lembar kerja proyek, merancang kebutuhan sumber
belajar, merancang alat evaluasi.
2. Tahap pelaksanaan model pembelajaran berbasis proyek dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA Negeri
Arjasa Jember Tahun Pelajaran 2021/2022 berdasarkan hasil temuan serta
pembahasan ternyata ada dua sintaks yang dapat digunakan dalam
menerapkan model pembelajaran proyek yang pertama yaitu mulai
pertanyaan esensial, membuat desain rencana proyek, membuat jadwal,
memantau peserta didik dan kemajuan proyek, dan menilai hasil sedangkan
yang kedua yakni melakukan langkah persiapan sumber belajar,
menjelaskan proyek, pembagian kelompok, pengerjaan proyek.
103
3. Tahap evaluasi model pembelajaran berbasis proyek dalam pembelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA Negeri Arjasa Jember
Tahun Pelajaran 2021/2022 yaitu mengevaluasi proses pengerjaan proyek
dan mengevaluasi hasil proyek.
B. Saran-saran
Berdasarkan hasil penelitian dan dari kesimpulan di atas mengenai
penerapan model pembelajaran berbasis proyek pada pembelajaran pendidikan
gama Islam dan budi pekerti di SMA Negeri Arjasa Jember tahun pelajaran
2021/2022, maka ada beberapa saran yang peneliti berikan kepada pihak-pihak
sebagai berikut:
1. Kepala SMA Negeri Arjasa
Kepala SMA Negeri Arjasa diharapkan untuk selalu memberikan
dukungan dan arahannya kepada para dewan guru sehingga mereka mampu
untuk menerapkan pembelajaran berbasis proyek secara tepat dan juga
menyukseskan kurikulum merdeka belajar yang akan digunakan di SMA
Negeri Arjasa.
2. Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Negeri Arjasa
Diharapkan guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti selalu
memberikan bimbingan, motivasi, dan juga pengajaran terutama dalam
menerapkan model pembelajaran berbasis proyek.
104
DAFTAR PUSTAKA
Amrulloh, Mukhamad Haris. “Implementasi Kegiatan belajar mengajar Pendidikan
Agama Islam dengan Model Project Based Learning di SMA Al Ahmad
Krian Sidoarjo 2019.” Skripsi, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel
Surabaya, 2019.
Anita, Nur. “Peningkatan Minat Belajar Peserta Didik Melalui Penerapan Model
Project Based Learning Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas
VIII.2 SMP Negeri 2 Suppa Kabupaten Pinrang.” Skripsi, IAIN
PAREPARE, 2019.
Ariyana, Yoki. et al., Buku Pegangan Pembelajaran Berorientasi pada
Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi. Direktorat Jenderal Guru dan
Tenaga Kependidikan: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018.
Buna’i. Perencanaan dan Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
Surabaya: CV Jakad Media Publishing, 2021.
Departemen Agama Republik Indonesia. Al-Qur’an dan Terjemahan. Bandung: PT
Syaamil Cipta Media, 1987.
Ersanto, Ilham Ma’ruf. “Implementasi Model Project Based Learning Untuk
Meningkatkan Pembelajaran Daring Pendidikan Agama Islam di MAN 2
Tulungagung.” Skripsi, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, 2021.
Hadi, Abd., Asrori, Rusman. Penelitian Kualitatif Studi Fenomenologi, Case Study,
Grounded Theory, Etnografi, Biografi. Banyumas: Pena Persada, 2021.
Helmiati. Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2012.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan No. 04 Tahun 2020.
Kusnah, Nurul. Teknik Pembelajaran Mutahir. Lamongan: Pustaka Ilalang, 2018.
Margono, S. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta, 2014.
Miles, Matthew B., A. Michael Huberman, and Johnny Saldana. Qualitative data
analysis: a methods sourcebook. USA: SAGE Publications, 2014.
Mohammad Ni’am Mulloh. Diwawancara oleh penulis. Jember, 02 Februari 2022.
Mohammad Ni’am Mulloh. Diwawancara oleh penulis. Jember, 03 November
2021.
Mukhtar Fitriawan Bilawal. Diwawancara oleh penulis. Jember, 11 Maret 2022.
105
Mukni’ah. Perencanaan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2016.
Observasi di X IPS 3 SMA Negeri Arjasa. Kegiatan Inti Mohammad Ni’am Mulloh.
24 Januari 2022.
Observasi di X IPS 3 SMA Negeri Arjasa. Kegiatan Inti Mohammad Ni’am Mulloh.
31 Januari 2022.
Observasi di X IPS 3 SMA Negeri Arjasa. Kegiatan Pendahuluan Mohammad
Ni’am Mulloh. 24 Januari 2022.
Observasi di XI IPA 4 SMA Negeri Arjasa. Kegiatan Pendahuluan Mukhtar
Fitriawan Bilawal. 10 Maret 2022.
Observasi di XI IPA 4 SMA Negeri Arjasa. Menjelaskan proyek Mukhtar Fitriawan
Bilawal. 10 Maret 2022.
Observasi di XI IPA 4 SMA Negeri Arjasa. Pembagian Kelompok Mukhtar
Fitriawan Bilawal. 10 Maret 2022.
Observasi di XI IPA 4 SMA Negeri Arjasa. Pengerjaan Proyek Mukhtar Fitriawan
Bilawal. 10 Maret 2022.
Observasi di XI IPA 4 SMA Negeri Arjasa. Persiapan Sumber Belajar Mukhtar
Fitriawan Bilawal. 10 Maret 2022.
Santoso, Adji Iman. “Penerapan Project Based Learning dalam Kegiatan belajar
mengajar Pendidikan Agama Islam Kelas VIII di SMP Negeri 2 Godean
2017.” Skripsi, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2017.
Setiawan, Andi. Belajar Dan Pembelajaran. Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia,
2017.
SMA Negeri Arjasa Jember. “Data Guru SMA Negeri Arjasa Jember.” 26 Januari
2022.
SMA Negeri Arjasa Jember. “Data Peserta Didik SMA Negeri Arjasa Jember.” 26
Januari 2022.
SMA Negeri Arjasa Jember. “Data Tenaga Kependidikan SMA Negeri Arjasa
Jember.” 26 Januari 2022.
SMA Negeri Arjasa Jember. “Dokumentasi Pelaksanaan Model Pembelajaran
Berbasis Proyek X IPS 3.” 24 Januari 2022.
SMA Negeri Arjasa Jember. “Dokumentasi Pelaksanaan Model Pembelajaran
Berbasis Proyek X IPS 3.” 31 Januari 2022.
106
SMA Negeri Arjasa Jember. “Menjelaskan Tugas Proyek dilanjutkan dengan
Pembagian Kelompok.” 10 Maret 2022.
SMA Negeri Arjasa Jember. “Pengumpulan Hasil Proyek Kelas XI IPA 4.” 18
Maret 2022.
SMA Negeri Arjasa Jember. “Pengumpulan Hasil Proyek X IPS 3.” 02 Februari
2022
SMA Negeri Arjasa Jember. “Persiapan Sumber Belajar.” 10 Maret 2022.
SMA Negeri Arjasa Jember. “Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mukhtar.” 11
Maret 2022.
SMA Negeri Arjasa Jember. “Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Ni’am.” 02
Februari 2022.
SMA Negeri Arjasa Jember. “Sejarah Berdirinya SMA Negeri Arjasa Jember.” 18
Januari 2022.
Sudijono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers, 2008.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta,
2018.
Sukarno. Metodologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Surabaya: Elkaf,
2012.
Sulaiman. Metodologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Banda Aceh:
Yayasan Pena, 2017.
Sumantri, Mohamad Syarif. Strategi Pembelajaran. Depok: Rajagrafindo, 2015.
Susanto. “Pengaruh Model Project Based Learning (PJBL) Terhadap Hasil Belajar
Peserta didik Pada Mata Pelajaran PAI Kelas X Di SMK PGRI 4 Bandar
Lampung.” Skripsi, UIN Raden Intan Lampung, 2020.
Sutirman. Media Dan Model-Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2013.
Tinenti, Yanti Rosinda. Model Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP) Dan
Penerapannya Dalam Proses Pembelajaran Di Kelas. Yogyakarta:
DEEPUBLISH, 2018.
Trinova, Zulvia. “Pembelajaran Berbasis Student-Centered Learning Pada Materi
Pendidikan Agama Islam,” Al-Ta’lim 1, No. 4 (Februari, 2013): 324-335.
107
Wena, Made. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta Timur: Bumi
Aksara, 2010.
Widiwasito. Diwawancara oleh penulis. Jember, 05 November 2021.
Widiwasito. Diwawancara oleh penulis. Jember, 18 Januari 2022.
108
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Aufaa Muhammad Irsyaad
NIM : T20181077
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Institusi : UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember
menyatakan dengan sebenarnya bahwa dalam hasil penelitian ini tidak terdapat
unsur-unsur penjiplakan karya penelitian atau karya ilmiah yang pernah dilakukan
atau dibuat orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan
disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.
Apabila di kemudian hari ternyata hasil penelitian ini terbukti terdapat unsur-unsur
penjiplakan dan ada klaim dari pihak lain, maka saya bersedia untuk diproses sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan tanpa paksaan dari
siapapun.
Jember, 20 Juni 2022
Saya yang menyatakan
Aufaa Muhammad Irsyaad
NIM. T20181077
109
LAMPIRAN-LAMPIRAN
A. Lampiran 1 Matriks Penelitian
MATRIKS PENELITIAN
JUDUL VARIABEL SUB
VARIABEL INDIKATOR
SUMBER
DATA
METODE
PENELITIAN FOKUS PENELITIAN
Penerapan
Model
Pembelajaran
Berbasis
Proyek Dalam
Pembelajaran
Pendidikan
Agama Islam
dan Budi
Pekerti Di
SMA Negeri
Arjasa Jember
Tahun
Penerapan
Model
Pembelajaran
Berbasis
Proyek
1. Tahap
Perencanaan
2. Tahap
Pelaksanaan
1. Merumuskan tujuan pembelajaran
2. Menganalisis karakteristik siswa
3. Merumuskan strategi pembelajaran
4. Membuat lembar kerja
5. Merancang kebutuhan sumber
belajar
6. Merancang alat evaluasi
1. Mempersiapkan sumber belajar
yang diperlukan
2. Menjelaskan tugas proyek
3. Pembagian kelompok
4. Pengerjaan proyek
Data primer:
Wawancara
Informan:
1. Kepala
Sekolah
SMAN
Arjasa
Jember
2. Guru mata
pelajaran
Pendidikan
Agama Islam
SMAN
Pendekatan penelitian :
Kualitatif
Jenis
penelitian:
Fenomenologi
Teknik pengumpulan
data:
- Observasi
- Wawancara
- Dokumentasi
1. Bagaimana tahap
perencanaan model
pembelajaran berbasis
proyek dalam
pembelajaran Pendidikan
Agama Islam dan Budi
Pekerti di SMA Negeri
Arjasa Jember
2021/2022?
2. Bagaimana tahap
pelaksanaan model
pembelajaran berbasis
proyek dalam
pembelajaran Pendidikan
110
Pelajaran
2021/2022
3. Tahap
Evaluasi
1. Menilai kompetensi siswa
2. Menilai keaktifan siswa
3. Menilai hasil kerja/proyek siswa
Arjasa
Jember
Data
Skunder:
1. Observasi
2. Dokumenta
si
Analisis data:
- Kondensasi data
- Penyajian data
- Verifikasi Kesimpulan
Keabsahan data:
- Triangulasi sumber
- Triangulasi teknik
Tahap
penelitian :
- Persiapan
- Pelaksanaan
- Evaluasi dan tindak
lanjut
Agama Islam dan Budi
Pekerti di SMA Negeri
Arjasa Jember
2021/2022?
3. Bagaimana tahap
evaluasi model
pembelajaran berbasis
proyek dalam
pembelajaran Pendidikan
Agama Islam dan Budi
Pekerti di SMA Negeri
Arjasa Jember
2021/2022?
111
B. Lampiran 2 Transkrip Wawancara
TRANSKRIP WAWANCARA
1. Transkrip wawancara peneliti dengan kepala sekolah SMA Negeri Arjasa
Jember
Nama : Widiwasito, S.Pd., M.Pd
Jabatan : Kepala Sekolah SMA Negeri Arjasa
Hari, Tanggal : Selasa, 18 Januari 2022
Lokasi Penelitian : SMA Negeri Arjasa
Peneliti : Aufaa Muhammad Irsyaad
Peneliti
Assalamualaikum pak Widi, saya Aufa mau
menyerahkan surat izin penelitian.
Widiwasito, S.Pd., M.Pd Wa’alaikumsalam, penelitianmu tentang apa mas?
Peneliti Tentang pembelajaran berbasis proyek pak.
Widiwasito, S.Pd., M.Pd
Oh ya memang kita kedepan ini pembelajarannya
akan berbasis proyek untuk menghadapi kurikulum
prototype, karena SMA Negeri Arjasa ini sekarang
menjadi sekolah penggerak, jadi di Jember ini cuman
ada dua sekolah penggerak yaitu SMA Negeri 2
Tanggul dan SMA Negeri Arjasa.
Peneliti
Saya izin bertanya terkait sejarah berdirinya SMA
Negeri Arjasa ini bagaimana?
Widiwasito, S.Pd., M.Pd
Sejarah berdirinya pertama sekolah itu pasti
dibangun di sebuah tempat yang memang
112
masyarakatnya membutuhkan pendidikan dan di situ
itu tempat pendidikannya itu masih kurang salah
satunya di Kecamatan Arjasa. Nah Kecamatan
Arjasa itu kan belum ada sekolah negeri yang
tingkatannya Menengah Atas SMA maupun SMK
itu belum ada mulai berdiri itu tahun 1990. Nah SMA
Arjasa itu afiliasi atau anak dari SMA 2, jadi yang
mengembangkan SMA Arjasa itu adalah kepala
sekolah dan guru-guru dari SMA 2 begitu. Maka
SMA Arjasa didirikan sebuah sekolah harapannya
masyarakat di sekitar SMA Arjasa ya tentunya waktu
itu ada Arjasa, Jelbuk, Sukowono, mungkin bagian
dari Kalisat Biting itu bisa sekolah di SMA Arjasa.
Peneliti
Menurut bapak pembelajaran yang ideal itu seperti
apa?
Widiwasito, S.Pd., M.Pd
Kalau kita mengacu pada kurikulum 2013,
pembelajaran yang ideal itu adalah pembelajaran
yang inovatif yang menarik, terus tidak cuman
teoritis-teoritis, disini masih ada beberapa guru yang
karena keterbatasan-keterbatasan kemampuan IT
jadi pembelajarannya masih konvensional jadi guyru
menerangkan nulis di papan anak mencatat itu
konvensional sekali itu sudah kurang menarik tapi
113
kalau pembelajaran yang inovatif itu banyak
didukung oleh IT, nah sekarang ini kan guru mencari
bahan ajar sangat mudah sekali, di google di internet,
pembelajarannya itu macam-macam ada yang dalam
bentuk gambar, video, audiovisual, nah itu kan
menarik sekali buat anak-anak, nah ini adalah
pembelajaran-pembelajaran yang harusnya
diterapkan pada anak-anak zaman sekarang nah
cuman itu dikembalikan pada kemampuan guru dan
kemampuan daya dukung alat, nah tentunya disini
daya dukung alat itu sekolah memiliki LCD, sekolah
juga didukung Internet, nah sekarang kembali ke
gurunya mampu atau tidak menggunakan
mengaplikasikan itu semua, beberapa guru mampu
dan menyenangkan nah jadi seperti itu pembelajaran
yang ideal.
Peneliti
Apa yang bapak ketahui mengenai model
pembelajaran berbasis proyek?
Widiwasito, S.Pd., M.Pd
Jadi model pembelajaran berbasis proyek ini
merupakan suatu inovasi pembelajaran untuk
menggantikan pembelajaran konvensional, proyek
itu kan merupakan suatu pengaplikasian dari teori
yang sudah didapatkan di kelas, jadi kalau model
114
pembelajaran berbasis proyek itu merupakan bentuk
pengaplikasian teori-teori yang telah dijelaskan oleh
guru. Nah model pembelajaran ini tentunya
mengedepankan keaktifan siswa dalam membuat
suatu proyeknya.
Peneliti
Menurut bapak apa modalnya untuk menerapkan
pembelajaran berbasis proyek?
Widiwasito, S.Pd., M.Pd
Modalnya yang jelas itu adalah kemampuan guru
didalam menjelaskan dan memberikan semacam
pemahaman serta bimbingan, itu modal utamanya,
namun ada juga modal yang kedua yaitu dari sisi
siswa, nah mampu atau tidak siswa itu
menterjemahkan ide-ide atau gagasan dari gurunya
untuk membuat proyek, nah padahal pembelajaran
berbasis proyek ini memang yang sekarang
dikedepankan termasuk calon kurikulum baru ini
yang kurikulum prototype ini adalah pembelajaran
berbasis proyek, jadi anak-anak itu tidak hanya teori-
teori saja, teori itu mudah sekali dalam mencarinya,
tapi yang utama adalah anak itu bisa
mengaplikasikan dari teori itu dalam bentuk nyata,
proyek, kerja, nah itu sehingga tidak hanya teori,
contohnya yang paling gampang begini: matematika
115
kalau cuman kali-kalian dua kali tiga sama dengan
enam, terus empat kali enam sama dengan dua puluh
empat nah itu kan teori, tapi kalau sudah proyek,
anak itu harus dibawa ke lapangan, coba mereka
disuruh mengukur lapangan itu nah tentunya mereka
akan mengukur, kemudian digambar nah itu kan
sudah proyek jadinya, tidak hanya teoritis saja, nah
kalau hanya teoritis saja tanpa mengaplikasikan ya
buat apa? Inilah kelemahan pembelajaran yang
dahulu dan sekarang akan diperbaiki dan dimulai
dengan proyek-proyek itu.
Peneliti
Dalam rangka mempersiapkan diri untuk
menjalankan kurikulum prototype yang
menggunakan pembelajaran berbasis proyek, apakah
bapak memberikan pengarahan kepada guru-guru
utamanya guru Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti?
Widiwasito, S.Pd., M.Pd
Tentunya ada, beberapa hari yang lalu ada
pengarahan dari dinas terkait dengan kurikulum
baru, setelah itu pak Widi juga memberikan
pengarahan pada saat rapat dewan guru, dimana
seluruh guru saya anjurkan untuk mulai menerapkan
pembelajaran berbasis proyek, utamanya guru
116
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti saya
sangat menganjurkan untuk menerapkan model
tersebut sehingga anak-anak dan para guru tidak
kaget ketika kurikulum baru mulai dilaksanakan.
Peneliti
Bagaimana pendapat bapak mengenai perencanaan
pembelajaran berbasis proyek dalam pembelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti?
Widiwasito, S.Pd., M.Pd
Tentunya guru harus membuat perencanaan
pembelajaran dengan baik, secara umum ada silabus,
RPP dan lain-lain, namun karena ini pembelajaran
berbasis proyek maka artinya ada langkah-langkah
tertentu yang harus dilalui guru dalam proses
penyusunan perencanaannya, sehingga diharapkan
hasil perencanaannya tersebut dapat dilaksanakan
secara efektif dan efisien. Setelah tahap perencanaan
ini selesai disusun maka guru yang bersangkutan
mulai untuk menerapkan pembelajaran di kelas
Peneliti
Bagaimana pendapat bapak tentang pelaksanaan
pembelajaran berbasis proyek dalam pembelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti?
Widiwasito, S.Pd., M.Pd
Nah itu, bagus, saya sangat mengapresiasi
pembelajaran agama berbasis proyek, jadi
sebenarnya proyek itu kan aplikasi dari teori yang
117
sudah diberikan, terus terang pak Widi agak kurang
sependapat dengan pembelajaran konvensional yang
kemarin, agama itu hanya diberikan teori-teori saja,
padahal kalau pendapat pak Widi agama itu
seharusnya aplikasi, yang utama itu adalah aplikasi,
nah aplikasi itu kan proyek yaitu pelaksanaan
dilapangan. Teorinya kan gampang oh orang
beramal? Bagus karena beramal diajarkan dalam
agama Islam ayatnya ini, ini dan seterusnya, nah itu
teori nah tapi prakteknya bagaimana? Nah inilah
yang harus dikedepankan praktek berbuat baik,
berbuat baik itu koyok opo seh? Teorinya berbagi
contohnya jumat berkah, nah ketika anak-anak diberi
teori di dalam kelas bahwa kita itu harus banyak
beramal baik nah itu diaplikasikan, dipraktekkan
dalam jumat berkah, nah kita punya lalu kita taruh
siapa yang membutuhkan silakan diambil, nah inikan
luar biasa sekali. Misalkan ada temennya yang
kurang mampu nah kita punya apa yang sekiranya
bisa membantunya nah itu aplikasi mungkin dibuat
dalam bentuk tulisan, jadi tulisan bukan hanya teori
namun juga langsung dipraktekkan difoto kemudian
dibuat dalam bentuk laporan itu luar biasa, dan itu
118
memang seharusnya Pendidikan Agama dan itu
termasuk pendidikan budi pekerti ya nah itu yang
dikedepankan yaitu penanaman karakter atau
pendidikan karakter dan endingnya yaitu
pembentukan manusia yang berakhlak mulia
Peneliti
Bagaimana pendapat bapak mengenai evaluasi
pembelajaran berbasis proyek dalam pembelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti?
Widiwasito, S.Pd., M.Pd
Evaluasi yang baik adalah evaluasi yang mampu
digunakan untuk mengukur kemampuan peserta
didik, untuk bentuknya seperti apa itu dikkembalikan
kepada masing-masing guru, jadi saya memberikan
kebebasan kepada guru agar beliau-beliau mampu
untuk mengembangkan alat evaluasinya sehingga
dapat mengukur kemampuan peserta didik secara
menyuluruh dan hasilnya maksimal.
Peneliti
Apa yang bapak harapkan untuk pembelajaran
berbasis proyek di masa yang akan datang?
Widiwasito, S.Pd., M.Pd
Jadi intinya itu anak-anak ini tidak hanya diajarkan
teori-teori saja, tapi harus praktek membuat proyek
mengaplikasikan dari teori-teori yang didapat dalam
kelasnya. Dalam sebuah artikel yang pernah saya
baca contohnya saja: anak Indonesia itu di lomba
119
olimpiade hebat di dunia, tapi ketika pelaksanaan
praktek atau untuk membuat proyek, anak Indonesia
itu masih jauh kalah dengan pelajar luar negeri waktu
itu yang saya baca adalah dibandingkan dengan
Australia, jadi anak Australia ini kalau di dalam
praktek hebat, sejauh pemahaman saya anak
australia ini dalam satu kelas ini di bimbing oleh
empat orang guru, jadi satu guru itu membawahi
sekitar lima-enam orang anak jadi anak disana itu
dilatih untuk berani berpendapat, berani
mempertahankan pendapat, berani bertanya dan itu
yang dikedepankan bukan teori-teori kamu harus
begini kamu harus ini, jadi langsung praktek berani
berpendapat berani mempertahankan pendapatnya
namun yang terpenting juga menghormati dan
menghargai pendapat orang lain. Makanya di luar
negeri ketika masih TK pembelajaran yang paling
dasar yaitu belajar mengantri, jadi mengantri itu
adalah menghormati orang lain meskipun kita butuh
cepet tapi kita tetap harus tau dilingkungan kita itu
ada orang lain yang sama-sama butuh.
120
2. Transkrip wawancara peneliti dengan Guru Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti kelas X IPS 3 SMA Negeri Arjasa Jember
Nama : Mohammad Ni’am Mulloh, S.Pd., M.Pd
Jabatan : Guru PAIBP kelas X IPS 3 SMA Negeri Arjasa
Hari, Tanggal : Selasa, 02 Februari 2022
Lokasi Penelitian : SMA Negeri Arjasa
Peneliti : Aufaa Muhammad Irsyaad
Peneliti
Apa yang bapak ketahui tentang model pembelajaran
berbasis proyek?
Mohammad Ni’am
Mulloh, S.Pd., M.Pd
Model pembelajaran berbasis proyek itu merupakan
pembelajaran dimana peserta didik itu lebih aktif
mereka belajar secara mandiri dan tentunya berbasis
proyek sehingga diharapkan nantinya mereka bisa
lebih mengeksplorasi materi dengan mencari banyak
referensi sehingga mereka bisa mensintesiskan
informasi-informasi yang mereka dapatkan terkait
dengan proyek yang mereka kerjakan.
Peneliti
Materi apa saja yang digunakan dalam pembelajaran
berbasis proyek?
Mohammad Ni’am
Mulloh, S.Pd., M.Pd
Setiap materi sebetulnya bisa hanya saja ada
signifikansi mana materi yang lebih cocok untuk
menerapkan model pembelajaran berbasis proyek.
Contohnya dalam hal ini materi yang digunakan
121
adalah Dakwah Nabi di Madinah, alasan materi ini
dipilih karena peserta didik bisa mengoptimalkan
dakwah melalui media sosial mereka bisa membuat
video ataupun konten-konten yang terkait dengan
dakwah.
Peneliti
Apa saja yang harus dipersiapkan oleh guru dalam
rangka mempersiapkan pembelajaran Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti berbasis proyek?
Mohammad Ni’am
Mulloh, S.Pd., M.Pd
Agar proses pembelajaran berjalan dengan baik
tentunya kita harus mempersiapkan RPP, yang
meliputi merumuskan tujuan pembelajaran, guru
juga harus menganalisis karakteristik peserta didik,
memilih strategi pembelajaran, membuat gambaran
tentang proyek yang akan dikerjakan, menyusun
sumber belajar serta merancang alat evaluasi.
Peneliti
Pada tahap merumuskan tujuan pembelajaran apa
saja yang bapak lakukan?
Mohammad Ni’am
Mulloh, S.Pd., M.Pd
Biasanya ketika saya akan membuat RPP maka
langkah pertama yang saya lakukan adalah membaca
silabus, kemudian menganalisisnya, setelah itu saya
membuat suatu permasalahan berupa proyek pada
materi tersebut, setelah itu saya membuat rumusan
tujuan pembelajaran atau tujuan proyek tersebut.
122
Karena proyek kita ini berbentuk konten video
dakwah maka tujuan pembelajarannya yang pertama
adalah meyakini kebenaran dakwah Nabi
Muhammad saw di Madinah dan yang kedua adalah
menunjukkan sikap semangat ukhuwah dan
kerukunan melalui dakwah di media sosial sebagai
ibrah dari sejarah dakwah Nabi di Madinah
Peneliti
Pada tahap menganalisis karakteristik peserta didik
apa saja yang bapak lakukan?
Mohammad Ni’am
Mulloh, S.Pd., M.Pd
Menganalisis karakteristik peserta didik ini menurut
saya perlu dilakukan agar dalam pembagian
kelompok bisa heterogen yang artinya dalam satu
kelompok ada yang memiliki karakter pendiam,
keras, malas dan sebagainya sehingga saya berharap
setiap peserta didik memiliki rasa tanggung jawab
agar bisa saling merangkul temannya sehingga
terjalinlah gotong royong dalam kelompok tersebut,
hal ini perlu dilakukan agar seluruh peserta didik
memiliki pengalaman belajar menyelesaikan proyek
yang didalamnya penuh dengan lika dan liku.
Peneliti
Pada tahap memilih strategi pembelajaran apa saja
yang bapak lakukan?
123
Mohammad Ni’am
Mulloh, S.Pd., M.Pd
Pada materi kali ini yaitu materi Dakwah Nabi di
Madinah saya menggunakan Model Pembelajaran
Berbasis Proyek dimana model ini menitik beratkan
pada aktivitas peserta didik hingga menggunakan
skill berpikir tingkat tinggi dalam menyelesaikan
sebuah proyeknya, dan pastinya dalam pelaksanaan
model ini memiliki langkah-langkah yang berbeda
dengan model pembelajaran yang lainnya.
Peneliti
Pada tahap membuat gambar proyek/lembar kerja
apa yang bapak lakukan?
Mohammad Ni’am
Mulloh, S.Pd., M.Pd
Lembar kerja proyek saya biasanya menyebutnya
dengan jurnal kegiatan ini sangat dibutuhkan dalam
pembelajaran berbasis proyek karena didalamnya
berisi tentang skema rencana kerja proyek sehingga
dapat membantu dan memudahkan peserta didik
untuk memahami proses kerja yang akan
dilakukannya.
Peneliti
Apa saja yang bapak lakukan pada tahap menyusun
sumber belajar?
Mohammad Ni’am
Mulloh, S.Pd., M.Pd
Untuk sumber belajar kita siapkan buku utama
berupa buku LKS dan buku Paket peserta didik,
buku-buku yang ada dipersputakaan juga bisa
mereka akses untuk memenuhi sumber referensi
124
mereka, namun saya juga memberikan kebebasan
kepada mereka agar mereka mampu untuk mencari
sumber lain yang berbeda dengan sumber yang telah
disiapkan.
Peneliti
Apa yang bapak lakukan saat langkah merancang
alat evaluasi?
Mohammad Ni’am
Mulloh, S.Pd., M.Pd
Untuk langkah merancang alat evaluasi ini saya
harus mengidentifikasi terlebih dahulu jenis
pekerjaan proyeknya, jadi setiap jenis pekerjaan itu
dibuatkan alat evaluasinya sehingga dapat digunakan
untuk mengukur kemampuan peserta didik secara
menyeluruh.
Peneliti
Bagaimana langkah-langkah pelaksanaan model
pembelajaran berbasis proyek?
Mohammad Ni’am
Mulloh, S.Pd., M.Pd
Tentunya dalam melaksanakan pembelajaran di
dalam kelas ada tiga kegiatan, yang pertama adalah
Kegiatan Pendahuluan, yang kedua adalah Kegiatan
Inti dan yang ketiga adalah kegiatan penutup.
Kegiatan Pendahuluan:
Untuk Kegiatan Pendahuluan saya biasanya
membuka pembelajaran dengan diawali salam dan
dilanjutkan berdoa setelah itu saya cek kondisi
peserta didik saya kemudian menanyakan tentang
125
materi yang telah dibahas di pertemuan sebelumnya
dan mengaitkan dengan materi yang akan dipelajari.
Kegiatan Inti Pada Pertemuan Pertama:
Setelah itu masuk pada Kegiatan Inti, karena saya
menggunakan model proyek maka langkah pertama
yang saya lakukan adalah menjelaskan materi yaitu
tentang Dakwah Nabi di Madinah, setelah itu saya
memancing peserta didik agar mereka mempunyai
gambaran mengenai substansi dakwah nabi di
Madinah, setelah itu saya kaitkan dengan fenomena
yang sekarang tengah terjadi di lingkungan mereka
dimana banyak sekali media sosial yang
disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak
bertanggung jawab seperti halnya berjoget-joget
dengan pakaian yang ketat, mengunggah video
pembullyan secara terang-terangan, dan lain
sebagainya, dari fenomena-fenomena yang telah
terjadi itu mereka saya ajak untuk berpikir
bagaimana caranya untuk mengurangi tindakan-
tindakan tersebut dan memanfaatkan media sosial
dengan lebih bijak dan memberikan manfaat bagi
orang lain, setelah itu saya menyampaikan agar
126
peserta didik membuat proyek berupa konten
dakwah yang divideokan bisa dengan parodi, drama,
animasi dan lain sebagainya serta video tersebut
diunggah di akun You Tube mereka. Kemudian saya
membagi mereka menjadi empat kelompok dimana
kelompok pertama bertema politik, kelompok yang
kedua bertema fiqih, kelompok ketiga bertema isi
piagam Madinah, dan kelompok yang keempat
bertema akhlak. Setelah membagi kelompok saya
mulai memberi arahan dan memberikan satu lembar
kertas yang berisi tentang jurnal kegiatan kelompok
yang menjelaskan tentang kegiatan apa saja yang
telah dilakukan dan yang belum dilakukan oleh
mereka, sehingga mereka memiliki suatu acuan agar
proyeknya dapat selesai dengan tepat waktu. Setelah
itu saya memberikan waktu kepada mereka untuk
bersikusi tentang konsep proyek mereka, kemudian
menentukan naskah yang akan digunakan dalam
proyek mereka, sekitar lima belis menit kemudian
saya menjelaskan tentang timeline yang akan
ditempuh serta waktu pengumpulan proyek, setelah
itu secara bergantian masing-masing kelompok
menyampaikan mengenai rencana yang akan mereka
127
kerjakan. Setelah semua kelompok selesai
menyampaikannya maka kegiatan selanjutnya
adalah penutup, pada kegiatan penutup ini saya
mengingatkan kepada para peserta didik agar selalu
berkonsultasi dengan saya apabila mengalami
masalah yang mereka tidak bisa menemukan jalan
keluarnya meskipun melalui media sosial, setelah itu
saya memberikan doa agar mereka semua menjadi
anak-anak yang berguna bagi agama, keluarga,
bangsa dan negara, dan saya akhiri dengan salam.
Kegiatan Inti Pada Pertemuan Kedua:
Untuk Kegiatan Pendahuluan saya biasanya
membuka pembelajaran dengan diawali salam dan
dilanjutkan berdoa setelah itu saya cek kondisi
peserta didik saya kemudian menanyakan tentang
materi yang telah dibahas di pertemuan sebelumnya
dan mengaitkan dengan materi yang akan dipelajari.
Pada Kegiatan Inti saya membahas tentang materi
faktor keberhasilan dakwah nabi di Madinah, setelah
saya menjelaskan materi tersebut saya mulai
bertanya mengenai pekerjaan proyek mereka, dan
kembali meminta mereka untuk menunjukkan apa
128
saja yang telah mereka kerjakan, kelompok pertama
ini mereka sudah pada tahap editing jadi saya minta
untuk segera menyelesaikannya, untuk kelompok
dua masih dalam tahap pengambilan video,
sedangkan kelompok tiga dan empat masih dalam
tahap menyusun naskah dramanya. Setelah itu
adalah kegiatan penutup, pada kegiatan penutup ini
saya mengingatkan kepada para peserta didik agar
segera menyelesaikan pekerjaan proyeknya sehingga
pada pertemuan selanjutnya proyek mereka sudah
terunggah di You Tube, setelah itu saya memberikan
doa agar mereka semua menjadi anak-anak yang
berguna bagi agama, keluarga, bangsa dan negara,
dan saya akhiri dengan salam.
Pada pertemuan ketiga:
Pada pertemuan ketiga ini dikarenakan dalam situasi
full dalam jaringan maka peserta didik saya arahkan
untuk mengumpulkan link konten proyek video
dakwah mereka melalui google classrom dan
dilanjutkan untuk mengerjakan soal-soal yang telah
saya buat di google classrom.
129
Kegiatan Penutup:
Setelah Kegiatan Inti selesai dilaksanakan mas,
biasanya saya menutup pelajaran dengan mendoakan
agar para peserta didik menjadi manusia yang
bermanfaat untuk agama, keluarga, bangsa dan
negara, setelah itu saya mengingatkan juga agar
selalu rajin belajar dan kemudian diakhiri dengan
salam penutup.
Peneliti
Bagaimana bentuk evaluasi model pembelajaran
berbasis proyek?
Mohammad Ni’am
Mulloh, S.Pd., M.Pd
Saya menggunakan dua macam jenis evaluasi, yaitu
evaluasi pada saat proses pengerjaan proyek, dan
evaluasi hasil proyek jadi tidak hanya di hasil akhir
saja, misalnya dari bagaimana mereka bekerja sama,
kemudian dalam hal mencari bahan untuk referensi,
dan untuk outputnya dilihat dari substansi dari
dakwah yang mereka sajikan kemudian dilihat dari
editing videonya serta jumlah penonton yang melihat
konten mereka.
Peneliti
Apakah sarana dan prasarana yang ada sudah
memadai untuk kepentingan belajar?
Mohammad Ni’am
Mulloh, S.Pd., M.Pd
Untuk sarana dan prasarana yang ada di sekolah
menurut saya sudah memenuhi standar utamanya
130
dalam menerapkan pembelajaran berbasis proyek ini
membutuhkan akses jaringan internet, di sekolah ini
sudah terpasang wifi di berbagai tempat untuk
mendukung proses pembelajaran.
Peneliti
Apa saja kendala yang di hadapi bapak dalam
mewujudkan pembelajaran Pendidikan Agama Islam
dan Budi Pekerti berbasis proyek?
Mohammad Ni’am
Mulloh, S.Pd., M.Pd
Ada dua faktor yang menjadi kendala selama proses
penerapan pembelajaran Pendidikan Agama Islam
dan Budi Pekerti berbasis proyek ini, faktor-faktor
dari kendala tersebut adalah:
1.Faktor internal: Kurangnya kedisiplinan dari
peserta didik, kurangnya gagasan atau ide dari
peserta didik, kreativitas mereka juga masih
kurang, karena dalam pembelajaran berbasis
proyek memang sangat membutuhkan gagasan
yang bagus kreativitas yang tinggi serta jangka
waktu yang relatif lebih lama.
2.Faktor eksternal: keterbatasan alat untuk membuat
konten, pengumpulan referensi yang kurang valid,
dan sebagainya.
131
3. Transkrip wawancara peneliti dengan Guru Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti kelas XI IPA 4 SMA Negeri Arjasa Jember
Nama : Mukhtar Fitriawan Bilawal, S.Pd.I., M.Pd.I.
Jabatan : Guru PAIBP kelas XI IPA 4 SMA Negeri Arjasa
Hari, Tanggal : Rabu, 02 Maret 2022
Lokasi Penelitian : SMA Negeri Arjasa
Peneliti : Aufaa Muhammad Irsyaad
Peneliti
Apa yang bapak ketahui tentang model pembelajaran
berbasis proyek?
Mukhtar Fitriawan
Bilawal, S.Pd.I., M.Pd.I.
Pembelajaran yang menitik beratkan kepada
kemampuan siswa dalam membuat suatu proyek
pembelajaran yang sesuai dengan tema, guru disini
hanya sebagai fasilitator, dimana guru hanya
memberikan tema-tema tertentu yang kemudian
diolah sendiri oleh siswa serta dianalisis oleh siswa
sehingga bisa menghasilkan suatu karya.
Peneliti
Materi apa saja yang digunakan dalam pembelajaran
berbasis proyek?
Mukhtar Fitriawan
Bilawal, S.Pd.I., M.Pd.I.
Sebenarnya banyak materi yang bisa digunakan
namun kali ini saya menggunakan materi ekonomi
Islam, dengan proyeknya yaitu berupa presentasi
yang divideokan.
132
Peneliti
Apa saja yang harus dipersiapkan oleh guru dalam
rangka mempersiapkan pembelajaran Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti berbasis proyek?
Mukhtar Fitriawan
Bilawal, S.Pd.I., M.Pd.I.
Terlebih dahulu saya melihat silabus, setelah
menganalisis silabus maka saya membuat RPP dan
kemudian saya menentukan tema-tema dari materi
terkait, kemudian menganalisis karakteristik dari
peserta didik, memilih strategi pembelajran yang
relevan dengan proyek kemudian saya juga membuat
lembar kerja, setelah itu merancang sumber belajar
dan membuat alat untuk evaluasinya, dikarenakan
materi saya adalah ekonomi Islam maka untuk
proyeknya saya menggunakan beberapa produk bank
yang kemudian oleh peserta didik dijelaskan melalui
video dan juga beberapa bukti di berita, media cetak
dan bahan referensi lainnya.
Peneliti
Pada tahap merumuskan tujuan pembelajaran apa
saja yang bapak lakukan?
Mukhtar Fitriawan
Bilawal, S.Pd.I., M.Pd.I.
Saya nganalisis silabus dulu mas, terus kemudian
saya membuat RPP, dalam membuat RPP hal
pertama yang saya lakukan adalah membuat tujuan
pembelajaran, dimana tujuan pembelajaran ini
adalah sesuatu hal yang sangat penting dalam
133
menjalankan pembelajaran berbasis proyek jadi kita
bisa mengetahui hal apa yang akan dicapai dalam
pembelajaran ini, maka dari itu dalam membuat
tujuan pembelajaran atau tujuan proyek harus jelas
sehingga langkah yang lainnya bisa menyesuaikan.
Adapun tujuan pembelajaran pada pembelajaran ini
yang pertama adalah mempresentasikan prinsip dan
praktik ekonomi dalam Islam melalui tugas proyek
video presentasi dan yang kedua adalah
meningkatkan kemampuan peserta didik agar lebih
aktif dan kreatif serta inovatif dalam memecahkan
masalah yang terjadi dalam praktik ekonomi syariah.
Peneliti
Pada tahap menganalisis karakteristik peserta didik
apa saja yang bapak lakukan?
Mukhtar Fitriawan
Bilawal, S.Pd.I., M.Pd.I.
Langkah menganalisis karakteristik peserta didik ini
digunakan agar mudah dalam membagi mereka ke
dalam suatu kelompok. Maksudnya begini mas, agar
mereka bisa mengembangkan kemampuan mereka
maka mereka juga harus bisa mengelola kelompok
mereka jadi analisis karakter ini saya lakukan agar
dalam satu kelompok memiliki anggota yang
beragam karakternya sehingga mereka mampu untuk
134
mengeksplor dan mengembangkan kemampuan
serta keterampilan mereka
Peneliti
Pada tahap memilih strategi pembelajaran apa saja
yang bapak lakukan?
Mukhtar Fitriawan
Bilawal, S.Pd.I., M.Pd.I.
Saya menerapkan model pembelajaran berbasis
proyek pada materi prinsip dan praktik Ekonomi
Islam, hal ini saya maksudkan agar peserta didik
mampu untuk menggali informasi lebih dalam
mengenai penerapan produk-produk dari Ekonomi
Syariah, yang nantinya akan mereka presentasikan
melalui video presentasi.
Peneliti
Pada tahap membuat gambar proyek/lembar kerja
apa yang bapak lakukan?
Mukhtar Fitriawan
Bilawal, S.Pd.I., M.Pd.I.
Biasanya saya merancang kegiatan apa saja yang
perlu untuk dilakukan dalam melaksanakan tugas
proyek, sehingga tugas proyek tersebut dapat
mencapai tujuan pembelajaran.
Peneliti
Apa saja yang bapak lakukan pada tahap menyusun
sumber belajar?
Mukhtar Fitriawan
Bilawal, S.Pd.I., M.Pd.I.
Saya membebaskan peserta didik dalam memilih
kebutuhan sumber belajar mereka, hal ini saya
lakukan untuk mengetahui sejauh mana mereka
135
memanfaatkan fasilitas yang telah tersedia di sekitar
mereka.
Peneliti
Apa yang bapak lakukan saat langkah merancang
alat evaluasi?
Mukhtar Fitriawan
Bilawal, S.Pd.I., M.Pd.I.
Untuk merancang alat evaluasinya kita harus melihat
beberapa hal, seperti halnya kreativitas mereka,
kemampuan berpikir kritis mereka dan keunikan dari
video presentasinya.
Peneliti
Bagaimana langkah-langkah pelaksanaan model
pembelajaran berbasis proyek?
Mukhtar Fitriawan
Bilawal, S.Pd.I., M.Pd.I.
Untuk langkah-langkah pelaksanaannya tentunya
ada Kegiatan Pendahuluan seperti biasa yaitu:
A. Kegiatan Pendahuluan
Setelah saya masuk kelas maka kemudian saya
memberikan salam kepada peserta didik setelah itu
saya mengajak mereka membaca asmaul husna
bersama dan dilanjutkan dengan berSelawat dan
berdoa awal pelajaran, kemudian saya cek fisik dan
psikis dari peserta didik ini dengan cara memberikan
sedikit guyonan agar mereka lebih tenang dan lebih
rileks sehingga mereka siap untuk menerima materi,
setelah itu saya tanya ke mereka tentang materi yang
pekan lalu dipelajari dan mengaitkannya dengan
136
materi pada hari ini dan tak lupa saya juga
mengaitkannya pada pengalaman para peserta didik
di lingkungannya, kemudian saya mulai masuk pada
Kegiatan Inti.
B. Pada Kegiatan Inti:
Untuk langkah-langkah pelaksanaannya tentunya
ada Kegiatan Pendahuluan seperti biasa setelah
Kegiatan Pendahuluan selesai saya menyiapkan
sumber belajar, setelah itu saya mulai sedikit
menjelaskan mengenai materi Ekonomi Islam
dilanjutkan dengan menjelaskan tugas proyek
kepada peserta didik, kemudian saya membagi
kelompok menjadi delapan kelompok, setelah itu
mereka mulai mengerjakan proyeknya.
1. Persiapan sumber belajar
Untuk langkah ini saya menyiapkan buku paket,
namun saya menjelaskan kepada peserta didik
agar mencari referensi lain yang mendukung
untuk menjadi bahan referensi mereka
2. Menjelaskan proyek
Pada langkah ini saya menjelaskan tugas proyek
kepada peserta didik, tidak hanya itu saya juga
menjelaskan timeline dalam mengerjakan proyek
137
tersebut sehingga mereka dapat memanfaatkan
waktu yang telah diberikan dengan sebaik
mungkin.
3. Membagi kelompok
Untuk pembagian kelompok ini sudah saya atur
dan saya sesuaikan dengan hasil analisis
karakteristik peserta didik, dalam satu kelas saya
bagi menjadi 8 (delapan) kelompok dan masing-
masing kelompok memiliki tema tersendiri yang
berbeda dengan kelompok lainnya
4. Mengerjakan proyek
Setelah pembagian kelompok selesai dilakukan,
langkah selanjutnya ialah mulai untuk
mengerjakan proyeknya, mereka mulai
berdiskusi dengan rekan setimnya untuk
menentukan konsep dan mencari referensi yang
akan digunakan untuk bahan presentasi mereka,
kemudian mereka mulai menyusun naskah yang
akan mereka presentasikan, setelah itu mereka
melanjutkan untuk pengambilan video
presentasinya dan kemudian dilanjutkan dengan
editing dan penguploadan ke You Tube.
138
C. Pada Kegiatan Penutup:
Apabila semua Kegiatan Inti sudah terlaksana
saya biasanya membaca surat Al-Fatihah secara
bersama kemudian ditutup dengan salam
Peneliti
Bagaimana bentuk evaluasi model pembelajaran
berbasis proyek?
Mukhtar Fitriawan
Bilawal, S.Pd.I., M.Pd.I.
Untuk evaluasinya yaitu saya melihat dari
bagaimana kedalaman materinya, kemenarikan dari
presentasi, ketepatan pengumpulan hasil proyeknya.
Peneliti
Apakah sarana dan prasarana yang ada sudah
memadai untuk kepentingan belajar?
Mukhtar Fitriawan
Bilawal, S.Pd.I., M.Pd.I.
Sarana yang ada di sekolah sudah memadai untuk
menunjang proses pembelajaran tinggal bagaimana
para peserta didik ini memanfaatkannya dengan
baik.
Peneliti
Apa saja kendala yang di hadapi bapak dalam
mewujudkan pembelajaran Pendidikan Agama Islam
dan Budi Pekerti berbasis proyek?
Mukhtar Fitriawan
Bilawal, S.Pd.I., M.Pd.I.
Ada beberapa kelompok yang tidak mengumpulkan
video.
139
C. Lampiran 3 Transkrip Observasi
LAMPIRAN OBSERVASI
1. Obersvasi Pelaksanaan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Kelas X
a. Pertemuan pertama
Peneliti : Aufaa Muhammad Irsyaad
Hari, tanggal : Senin, 24 Januari 2022
Lokasi penelitian : SMA Negeri Arjasa
Kelas : X IPS 3
Materi : Dakwah Nabi di Madinah
Guru pamong : Mohammad Ni’am Mulloh, S.Pd., M.Pd
Keterangan:
1) Kegiatan Pendahuluan
a) Sebelum memulai kegiatan pembelajaran di kelas X IPS 3
Mohammad Ni’am Mulloh terlebih dahulu memulai dengan
mengucapkan salam, dilanjutkan dengan berdoa bersama peserta
didik, kemudian Mohammad Ni’am Mulloh mengecek kondisi
peserta didik, baik yang hadir maupun yang tidak hadir.
b) Mohammad Ni’am Mulloh membahas sekilas tentang materi pekan
lalu dan mengaitkan dengan materi baru, setelah itu masuk Kegiatan
Inti.
2) Kegiatan Inti
a) Ni’am menjelaskan materi Dakwah Nabi di Madinah, peserta didik
menyimak penjelasan Ni’am, setelah itu Ni’am memberikan
140
gambaran mengenai substansi Dakwah Nabi di Madinah, peserta
didik diminta untuk mengeluarkan pendapatnya, kemudian hasil
pendapat para peserta didik dikaitkan dengan fenomena-fenomena
yang sedang terjadi di tengah-tengah masyarakat, kemudian Ni’am
mulai menyinggung tentang kegunaan media sosial, para peserta
didik banyak berpendapat bahwa aplikasi-aplikasi yang berada di
Handphone-nya rata-rata pasti ada aplikasi Tik-Tok, You Tube,
Instagram, facebook.
b) Ni’am kembali menyinggung tentang konten-konten apa saja yang
muncul di layar mereka, ada yang berpendapat bahwa konten yang
muncul yaitu tentang kajian-kajian, orang mengaji, berSelawat, dan
ada juga yang berpendapat bahwa konten-konten yang muncul
berkenaan dengan pembullyan yang dilakukan secara terang-
terangan, banyak juga konten yang menjurus kepada kemaksiatan
seperti halnya ada seorang perempuan muslimah yang berjoget
dengan pakaian yang ketat dan sebagainya.
c) Ni’am mengajak para peserta didiknya uituk berpikir bagaimana
cara mencegah dan meminimalisir konten-konten yang negatif
tersebut, ada peserta didiknya yang mengungkapkan bahwa kita
harus membuat konten-konten yang bersifat positif, ada juga yang
mengatakan bahwa harus membuat video-video dakwah, dan lain
sebagainya.
141
d) Dari hasil diskusi tersebut maka Ni’am menyampaikan kepada para
peserta didik untuk membuat proyek mengenai video dakwah di
media sosial, hal tersebut disambut baik oleh para peserta didik,
selanjutnya Ni’am membagi para peserta didik menjadi empat
kelompok dan masing-masing kelompok memiliki tema yang
berbeda dengan kelompok lainnya.
e) Setelah itu peneliti melihat bahwa Ni’am memberikan sebuah
lembaran yang ternyata adalah jurnal kegiatan proyek dan Ni’am
menjelaskan bahwa jurnal kegiatan tersebut memuat tentang rencana
pengerjaan proyek jadi hal apa yang sudah dilakukan dan hal apa
yang belum dilakukan ditulis dalam lembar jurnal kegiatan tersebut.
f) Setelah itu Ni’am mulai memberikan instruksi agar pra peserta didik
memulai tugas proyek mereka, peneliti melihat bahwa mereka
memulainya dengan berdiskusi bersama kelompoknya masing-
masing untuk menentukan konsep konten video dakwah mereka, dan
mereka juga menentukan teks dakwahnya, kemudian peneliti
melihat Ni’am menjelaskan tentang alokasi waktu pengerjaan
proyek, dan juga batas pengumpulan link video dakwah mereka,
setelah itu setiap kelompok menyampaikan rencana pembuatan
proyek video dakwah mereka masing-masing di depan kelas, setelah
itu Ni’am menutup pembelajaran.
142
3) Kegiatan Penutup
a) Mohammad Ni’am Mulloh mendoakan agar para peserta didik
menjadi manusia yang bermanfaat untuk agama, keluarga, bangsa
dan negara, setelah itu saya mengingatkan juga agar selalu rajin
belajar
b) Kemudian diakhiri dengan salam penutup
b. Pertemuan kedua
Peneliti : Aufaa Muhammad Irsyaad
Hari, tanggal : Senin, 31 Januari 2022
Lokasi penelitian : SMA Negeri Arjasa
Kelas : X IPS 3
Materi : Dakwah Nabi di Madinah
Guru pamong : Mohammad Ni’am Mulloh, S.Pd., M.Pd
Keterangan:
1) Kegiatan Pendahuluan
a) Sebelum memulai kegiatan pembelajaran di kelas X IPS 3,
Mohammad Ni’am Mulloh terlebih dahulu memulai dengan
mengucapkan salam, dilanjutkan dengan berdoa bersama peserta
didik, kemudian Mohammad Ni’am Mulloh mengecek kondisi
peserta didik, baik yang hadir maupun yang tidak hadir.
b) Mohammad Ni’am Mulloh membahas sekilas tentang materi pekan
lalu dan mengaitkan dengan materi baru, setelah itu masuk Kegiatan
Inti.
143
2) Kegiatan Inti
Ni’am menjelaskan materi tentang faktor keberhasilan dakwah
Nabi di Madinah, kemudian setelah menjelaskan materi tersebut Ni’am
mulai meninjau kemajuan proyek masing-masing kelompok, dari
pengamatan peneliti ada kelompok yang sudah pada tahap editing, ada
juga kelompok yang sudah pada tahap pengambilan video, ada juga
yang masih pada tahap penyusunan teks dakwahnya, kemudian Ni’am
memberikan himbauan agar mereka segera menyelesaikan tugas
proyeknya dan segera mengunggahnya di You Tube. Kemudian Ni’am
menutup pembelajaran.
3) Kegiatan Penutup
a) Mohammad Ni’am Mulloh mendoakan agar para peserta didik
menjadi manusia yang bermanfaat untuk agama, keluarga, bangsa
dan negara, setelah itu saya mengingatkan juga agar selalu rajin
belajar
b) Kemudian diakhiri dengan salam penutup
144
2. Obersvasi Pelaksanaan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Kelas XI
Peneliti : Aufaa Muhammad Irsyaad
Hari, tanggal : Kamis, 10 Maret 2022
Lokasi penelitian : SMA Negeri Arjasa
Kelas : XI IPA 4
Materi : Dakwah Nabi di Madinah
Guru pamong : Mukhtar Fitriawan Bilawal, S.Pd.I., M.Pd.I,
Keterangan:
a. Kegiatan Pendahuluan
1) Sebelum memulai kegiatan pembelajaran di kelas XI IPA 4, Mukhtar
Fitriawan Bilawal memulai dengan mengucapkan salam, membaca
asmaul husna dan membaca Selawat dilanjutkan dengan berdoa
bersama.
2) Mukhtar Fitriawan Bilawal, mengecek keadaan peserta didik, serta
mengecek kondisi fisik dan psikis peserta didik.
3) Membahas materi pekan lalu dan dikaitkan dengan materi baru,
dilanjutkan masuk Kegiatan Inti.
b. Kegiatan Inti
1) Mukhtar Fitriawan Bilawal setelah Kegiatan Pendahuluan selesai
dilaksanakan, kemudian peserta didik diinstruksikan agar membuka
buku LKS ataupun buku paket dan memanfaat internet yang ada di HP
para peserta didik, kemudian Mukhtar mulai menjelaskan sekilas
tentang materi tersebut.
145
2) Mukhtar Fitriawan Bilawal setelah menjelaskan materi ekonomi Islam,
ia mulai untuk menjelaskan tugas proyeknya, ia memberikan gambaran
mengenai tugas video presentasi kemudian menjelaskan tema-tema
yang sudah dibuat.
3) Mukhtar membagi peserta didiknya menjadi 9 (sembilan) kelompok
dan itu sudah ada dalam catatan yang Mukhtar bawa, kemudian setelah
itu Mukhtar memberikan beberapa tema dari kelompok pertama
hingga terakhir dan semuanya itu berbeda dengan kelompok lainnya.
4) Mukhtar Fitriawan Bilawal menginstruksikan kepada peserta didiknya
agar berkumpul sesuai dengan kelompoknya, setelah itu mereka semua
diperkenankan untuk mulai mengerjakan tugas proyeknya, dimuali
dari mendiskusikan bahan referensi yang akan mereka gunakan,
kemudian penentuan point-point yang akan disampaikan dalam video
presentasinya, serta konsep video presentasinya, setelah itu mereka
mulai untuk pengambilan video presentasinya.
c. Kegiatan Penutup
1) Mukhtar Fitriawan Bilawal membaca surat Al-Fatihah bersama-sama
2) Ditutup dengan salam
146
D. Lampiran 4 Pedoman Pengumpulan Data
PEDOMAN PENGUMPULAN DATA
A. Pedoman Observasi
1. Kegiatan Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dalam
pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek
B. Pedoman Wawancara
1. Kepala Sekolah SMA Negeri Arjasa
a. Identitas Kepala Sekolah
1) Nama : Widiwasito, S.Pd., M.Pd
2) Jabatan : Kepala Sekolah SMA Negeri Arjasa
3) Pendidikan Terakhir : S2
b. Pertanyaan penelitian
1) Bagaimana sejarah berdirinya SMA Negeri Arjasa?
2) Menurut bapak pembelajaran yang ideal itu seperti apa?
3) Apa bapak yang ketahui mengenai model pembelajaran berbasis
proyek?
4) Menurut bapak apa modalnya untuk menerapkan pembelajaran
berbasis proyek?
5) Bagaimana pendapat bapak mengenai perencanaan pembelajaran
berbasis proyek dalam pembelajaran PAI?
6) Bagaimana pendapat bapak tentang pelaksanaan pembelajaran
berbasis proyek dalam pembelajaran PAI?
7) Bagaimana pendapat bapak mengenai evaluasi pembelajaran
berbasis proyek dalam pembelajaran PAI?
147
8) Apa yang bapak harapkan untuk pembelajaran berbasis proyek di
masa yang akan datang?
2. Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Negeri Arjasa
Jember
a. Identitas Diri Guru I
1) Nama : Mohammad Ni’am Mulloh, S.Pd.I., M.Pd.
2) Jabatan : Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas X
3) Pendidikan Terahir : S2
b. Pertanyaan penelitian
1) Apa yang bapak ketahui tentang model pembelajaran berbasis
proyek?
2) Materi apa saja yang digunakan dalam pembelajaran berbasis
proyek?
3) Apa saja yang harus dipersiapkan oleh guru dalam rangka
mempersiapkan pembelajaran PAI berbasis proyek?
4) Bagaimana langkah-langkah pelaksanaan model pembelajaran
berbasis proyek?
5) Bagaimana bentuk evaluasi model pembelajaran berbasis proyek?
6) Apakah sarana dan prasarana yang ada sudah memadai untuk
kepentingan belajar?
7) Apa saja kendala yang di hadapi bapak dalam mewujudkan
pembelajaran PAI berbasis proyek?
148
c. Identitas Diri Guru II
1) Nama : Mukhtar Fitriawan Bilawal, S.Pd.I., M.Pd.I.
2) Jabatan : Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas XI
3) Pendidikan Terahir : S2
d. Pertanyaan penelitian
1) Apa yang bapak ketahui tentang model pembelajaran berbasis
proyek?
2) Materi apa saja yang digunakan dalam pembelajaran berbasis
proyek?
3) Apa saja yang harus dipersiapkan oleh guru dalam rangka
mempersiapkan pembelajaran PAI berbasis proyek?
4) Bagaimana langkah-langkah pelaksanaan model pembelajaran
berbasis proyek?
5) Bagaimana bentuk evaluasi model pembelajaran berbasis proyek?
6) Apakah sarana dan prasarana yang ada sudah memadai untuk
kepentingan belajar?
7) Apa saja kendala yang di hadapi bapak dalam mewujudkan
pembelajaran PAI berbasis proyek?
C. Pedoman Dokumentasi
1. Sejarah singkat dan latar belakang berdirinya sekolah
2. Data guru, karyawan dan peserta didik.
3. RPP Model Pembelajaran Berbasis Proyek
4. Denah lokasi SMAN Arjasa
149
Sekolah : SMA Negeri Arjasa
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Materi Pokok : Meneladani Perjuangan Dakwah Rasululah SAW. di Madinah
Alokasi Waktu : 3 Minggu x 3 Jam Pelajaran @45 Menit
Kelas/Semester : X / Genap
E. Lampiran 5 RPP Kelas X
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
berbasis proyek, peserta didik diharapkan dapat:
1. Meyakini kebenaran dakwah Nabi Muhammad saw di Madinah.
2. Menunjukkan sikap semangat ukhuwah dan kerukunan melalui dakwah di media
sosial sebagai ibrah dari sejarah strategi dakwah Nabi di Madinah.
B. Media Pembelajaran
Media: Worksheet, GCR/WA, You Tube, google meet, internet, lembar penilaian,
buku LKS, buku Paket dan Al-Qur’an.
Alat/Bahan: Laptop & Hp
C. Metode Pembelajaran: Model pembelajaran berbasis proyek
D. Langkah-Langkah Pembelajaran
1 . Pertemuan Pertama (3 x 45 Menit)
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan
berdoa untuk memulai pembelajaran. Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman
peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya.
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam
kehidupan sehari-hari.
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung.
Kegiatan Inti ( 105 Menit )
Kegiatan
Stimulasi
Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan agar lebih semangat berdakwah di
media sosial pada topik materi sikap semangat ukhuwah dan kerukunan sebagai
ibrah dari sejarah strategi dakwah Nabi di Madinah.
Critical
Thinking
Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak
mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan berdakwah di media sosial sebagai
implementasi sikap semangat ukhuwah dan kerukunan sebagai ibrah dari sejarah
strategi dakwah Nabi di Madinah.
Kegiatan
Literasi
Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan, menyusun daftar pertanyaan
dan mengajukan pertanyaan berkaitan dengan sikap semangat ukhuwah dan
kerukunan sebagai ibrah dari sejarah strategi dakwah Nabi di Madinah.
Collaboration
(Kerjasama)
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membagi kelompok untuk membuat
suatu karya/produk media dakwah mlalui media sosial.
Communicat
ion)
Peserta didik berdiskusi bersama guru untuk membuat jadwal job description
proyek video mengenai sikap semangat ukhuwah dan kerukunan sebagai ibrah dari
sejarah strategi dakwah Nabi di Madinah. untuk mengembangkan sikap jujur, teliti,
toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan
sopan.
Creativity
(Kreativitas)
Menyimpulkan tentang point-point penting, bertanya tentang hal yang belum
dipahami dan menjawab pertanyaan berkaitan dengan dakwah di media sosial.
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Membuat resume (Creativity) dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran tentang sikap semangat ukhuwah dan kerukunan sebagai ibrah dari
150
1 . Pertemuan Pertama (3 x 45 Menit)
sejarah strategi dakwah Nabi di Madinah. Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung
diperiksa untuk materi pelajaran. Menutup kegiatan belajar dengan do’a.
2 . Pertemuan Kedua (3 x 45 Menit)
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan
berdoa untuk memulai pembelajaran. Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman
peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya.
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam
kehidupan sehari-hari.
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung.
Kegiatan Inti ( 105 Menit )
Kegiatan
Stimulasi
Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan rangsangan agar lebih semangat
berdakwah di media sosial pada topik dakwah Nabi Muhammad saw. di Madinah.
Critical
Thinking
Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak
mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan analisis substansi, teks dakwah yang
telah dibuat.
Kegiatan
Literasi
Guru memberikan informasi yang relevan terkait dakwah di mdia sosial, Peserta
didik menyusun daftar pertanyaan dan mengajukan pertanyaan berkaitan dengan
analisis substansi, strategi, dan keberhasilan dakwah Nabi Muhammad saw. di
Madinah.
Collaborat
ion
(Kerjasama
)
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas analisis substansi, strategi,
dan keberhasilan dakwah Nabi Muhammad saw. di Madinah.
Communic
ation
(Berkomun
ikasi)
Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan analisis substansi, strategi, dan
keberhasilan dakwah Nabi Muhammad saw. di Madinah. untuk mengembangkan
sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan
pendapat dengan sopan.
Creativity
(Kreativita
s)
Menyimpulkan tentang point-point penting, bertanya tentang hal yang belum
dipahami dan menjawab pertanyaan berkaitan dengan analisis substansi, strategi, dan
keberhasilan dakwah di media sosial dan relevansinya dengan dakwah Nabi
Muhammad saw. di Madinah.
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Membuat resume (Creativity) dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran tentang analisis substansi, strategi, dan keberhasilan dakwah Nabi
Muhammad saw. di Madinah. Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk
materi pelajaran. Menutup kegiatan belajar dengan do’a.
3. Pertemuan Ketiga (3 x 45 Menit)
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan
berdoa untuk memulai pembelajaran. Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap
disiplin
Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman
peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya.
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam
kehidupan sehari-hari.
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung.
Kegiatan Inti ( 105 Menit )
151
3. Pertemuan Ketiga (3 x 45 Menit)
Kegiatan
Stimulasi
Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan agar lebih semangat berdakwah di
media sosial pada topik materi keterkaitan antara substansi dan strategi dengan
keberhasilan dakwah Nabi Muhammad saw di Madinah.
Critical
Thinking
Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi dan
menilai produk dakwah di media sosial.
Kegiatan
Literasi
Peserta didik menonton video dakwah di media sosial serta menyusun daftar
pertanyaan dan mengajukan pertanyaan berkaitan dengan keterkaitan antara
substansi dan strategi dengan keberhasilan dakwah Nabi Muhammad saw di
Madinah.
Collaborati
on
(Kerjasama)
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas keterkaitan antara substansi
dan strategi dengan keberhasilan dakwah di media sosial dan kaitannya dengan
dakwah Nabi Muhammad saw di Madinah. Peserta didik mengkomunikasikan secara
lisan atau mempresentasikan materi.
Communicat
ion
(Berkomuni
kasi)
Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan keterkaitan antara substansi dan
strategi dengan keberhasilan dakwah di media sosial dan kaitannya dengan dakwah
Nabi Muhammad saw di Madinah. untuk mengembangkan sikap jujur, teliti,
toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan.
Creativity
(Kreativitas)
Menyimpulkan tentang point-point penting, bertanya tentang hal yang belum
dipahami dan menjawab pertanyaan berkaitan dengan keterkaitan antara substansi
dan strategi dengan keberhasilan dakwah di media sosial dan kaitannya dengan
dakwah Nabi Muhammad saw di Madinah.
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Membuat resume (Creativity) dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran tentang keterkaitan antara substansi dan strategi dengan keberhasilan
dakwah Nabi Muhammad saw di Madinah. Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung
diperiksa untuk materi pelajaran. Menutup kegiatan belajar dengan do’a.
E. Penilaian
Penilaian Sikap: Observasi hasil tugas atau memerisa link kunjungan siswa Apakah terlihat pada
saat proses belajar, adanya kerjasama dalam mempelajari materi dan mengerjakan quiz.
Penilaian Pengetahuan: Tes Tulis/Penugasan mealui google clasroom
Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja Proyek dan Kegiatan diskusi / presentasi (terlihat pada saat
proses menjawab soal, kemampuan untuk menggunakan media internet dan penggunaan HP/Laptop
dalam mengerjakan tugas)
Mengetahui
Kepala SMA Negri Arjasa
WIDIWASITO, S.Pd., M.Pd
Nip. 19690415 199703 1 010
Jember, 12 Desember 2021
Guru Mata Pelajaran
MOHAMMAD NI’AM MULLOH, S.Pd.I., M.Pd.
Nip. 19921122 202012 1 012
152
Lampiran Penilaian Hasil Pembelajaran
1. Uji Pemahaman
Fasilitasi peserta didik dengan menguji pemahamannya tentang:
a. Menyebutkan isi perjanjian Hudaibiyah.
b. Menuliskan lafaz adzan.
c. Menjelaskan isi khutbah wada.
d. Menjelaskan dasar-dasar kehidupan bermasyarakat yang dibangun Nabi di Madinah.
e. Menjelaskan latar belakang terjadinya Perang Tabuk.
2. Penilaian Skala Sikap
Berilah tanda “centang” (√) yang sesuai dengan kebiasaan kamu terhadap pernyataan-
pernyataan yang tersedia!
No Pernyataan
Kebiasaan
Selalu Sering Jarang Tidak
Pernah
Skor 4 Skor 3 Skor 2 Skor 1
1 Saat ada orang tua, saudara, atau teman yang sakit,
saya segera membesuk.
2 Saat ada teman yang mendapat musibah, saya
memberikan nasihat untuk bersabar.
3 Saat ada teman yang mendapat musibah, saya
memberikan sumbangan.
4 Saya aktif dalam setiap kegiatan kerja bakti di
sekolah.
5 Saya berusaha mengucapkan salam dan bertegur
sapa ketika berpapasan dan bertemu teman.
6 Saya berusaha untuk memaafkan teman yang
mengejek dan berlaku kasar kepada saya.
7 Saya bertutur kata lemah lembut kepada teman.
8 Saya berusaha membantu kesulitan teman.
9 Saya menghormati perbedaan pendapat.
10 Saya menjaga persaudaraan dengan sesama
mukmin.
Nilai akhir = Jumlah skor yang diperoleh peserta didik× 100
skor tertinggi 4
3. Penilaian Diskusi
Peserta didik berdiskusi tentang memahami makna al-Asmā’u al-¦usnā: al- Kar³m, al-
Mu’m³n, al-Wak³l, al-Mat³n, al-Jāmi’, al-‘Adl, dan al-Akh³r berdasarkan isi, Q.S. al-
A’rāf/7:180, Q.S. al-Infi¯ār:6, Q.S. al-An’ām/6:82, Q.S. aż-Żariyat/5:58, Q.S. Āli
‘Imrān/3:9, Q.S. al-An’ām/6:115, dan Q.S. al-¦ad³d/57:3.
Aspek dan rubrik penilaian:
a. Kejelasan dan ke dalaman informasi
1) Jika kelompok tersebut dapat memberikan kejelasan dan ke dalaman informasi
lengkap dan sempurna, skor 100.
2) Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan ke dalaman informasi
lengkap dan kurang sempurna, skor 75.
3) Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan ke dalaman informasi
kurang lengkap, skor 50.
4) Jika kelompok tersebut tidak dapat memberikan penjelasan dan ke dalaman
informasi, skor 25.
153
Contoh Tabel:
No.
Nama
Peserta
didik
Aspek yang
Dinilai Jumlah
Skor Nilai
Ketuntasan Tindak
Lanjut
Kejelasan dan
Kedalaman
Informasi
T TT R R
1
Dst.
b. Keaktifan dalam diskusi
1) Jika kelompok tersebut berperan sangat aktif dalam diskusi, skor 100.
2) Jika kelompok tersebut berperan aktif dalam diskusi, skor 75.
3) Jika kelompok tersebut kurang aktif dalam diskusi, skor 50.
4) Jika kelompok tersebut tidak aktif dalam diskusi, skor 25.
Contoh Tabel:
No.
Nama
Peserta
didik
Aspek yang
Dinilai Jumlah
Skor Nilai
Ketuntasan Tindak
Lanjut
Kejelasan dan
Kedalaman
Informasi
T TT R R
1
Dst.
c. Kejelasan dan kerapian presentasi/ resume
(a) Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan/resume dengan sangat jelas dan
rapi, skor 100.
(b) Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan/resume dengan jelas dan rapi,
skor 75.
(c) Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan/resume dengan sangat jelas dan
kurang rapi, skor 50.
(d) Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan/resume dengan kurang jelas dan
tidak rapi, skor 25.
Contoh Tabel:
No.
Nama
Peserta
didik
Aspek yang
Dinilai Jumlah
Skor Nilai
Ketuntasan Tindak
Lanjut
Kejelasan dan
Kedalaman
Informasi
T TT R R
1
Dst.
154
LAMPIRAN PENILAIAN KETERAMPILAN
A. Instrumen unjuk kerja Teks Dakwah
No Nama
Peserta Didik
Aspek yang Dinilai Skor
Tema Bahasa Keunikan
1 KELOMPOK 1 4 4 3 11
2 KELOMPOK 2 4 3 2 9
3 KELOMPOK 3 4 4 3 11
4 KELOMPOK 4 4 4 3 11
Penskoran:
Skor 4 jika tema, bahasa, keunikan SANGAT BAIK
Skor 3 jika tema, bahasa, keunikan BAIK
Skor 2 jika tema, bahasa, keunikan CUKUP BAIK
Skor 1 jika tema, bahasa, keunikan KURANG BAIK
B. Instrumen Hasil Proyek Video:
No Nama
Peserta Didik
Aspek yang Dinilai
Skor Editing
Video Keberanian Viewer Kelancaran
1 KELOMPOK 1 4 4 4 4 16
2 KELOMPOK 2 2 4 2 3 11
3 KELOMPOK 3 4 4 2 4 14
4 KELOMPOK 4 4 4 3 4 15
Penskoran:
Skor 4 jika editing video, keberanian, bahasa, kelancaran SANGAT BAIK
Skor 3 jika editing video, keberanian, bahasa, kelancaran BAIK
Skor 2 jika editing video, keberanian, bahasa, kelancaran CUKUP BAIK
Skor 1 jika editing video, keberanian, bahasa, kelancaran KURANG BAIK
C. Penilaian Penugasan:
Skor penilaian sebagai berikut.
a. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya tepat pada waktu yang ditentukan dan
perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai 100.
b. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang ditentukan dan
perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai 90.
c. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang ditentukan dan
perilaku yang diamati serta alasannya sedikit ada kekurangan, nilai 80
155
F. Lampiran 6 RPP Kelas XI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMA Negeri Arjasa
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas/Semester : XI / Genap
Materi Pokok : Ekonomi Islam
Alokasi Waktu : 3 Minggu x 3 Jam Pelajaran @45 Menit
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis
proyek, peserta didik diharapkan dapat:
1. Mempresentasikan prinsip dan praktik ekonomi dalam Islam melalui tugas
proyek video presentasi.
2. Meningkatkan kemampuan peserta didik agar lebih aktif dan kreatif serta
inovatif dalam memecahkan masalah yang terjadi dalam praktik ekonomi
syariah
B. Metode Pembelajaran
Model pembelajaran berbasis proyek
C. Sumber Belajar
Buku LKS PAI Kelas XI, Buku Paket PAI Kelas XI dan referensi lain yang
relevan.
D. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur
kepada Tuhan YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran.
b. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.
c. Guru memberikan motivasi.
d. Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan
sebelumnya.
e. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang
akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
2. Kegiatan Inti
a. Kegiatan Literasi
Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan
perhatian pada topik materi tentang pruduk-produk ekonomi syari’ah
dalam Ekonomi Islam dengan cara Melihat, Mengamati, Membaca,
Menulis, Mendengar dan Menyimak.
156
b. Critical Thinking (Berpikir Kritis)
Guru menjelaskan tugas proyek kepada peserta didik kemudian guru
memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi
sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan yang disajikan dan
akan dijawab melalui kegiatan belajar tentang pruduk-produk ekonomi
syari’ah dalam Ekonomi Islam.
c. Collaboration (Kerjasama)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk Mendiskusikan,
Mengumpulkan informasi tentang materi pruduk-produk ekonomi
syari’ah dalam Ekonomi Islam untuk membuat video presentasi.
d. Communication (Berkomunikasi)
Peserta didik mulai untuk mengerjakan proyek yang telah diberikan oleh
guru.
e. Creativity (Kreativitas)
Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan
pembelajaran yang baru dilakukan, membuat video presentasi dan
mengunggahnya di You Tube.
3. Kegiatan Penutup
a. Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting
yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi pruduk-produk
ekonomi syari’ah dalam Ekonomi Islam yang baru dilakukan.
b. Mengingatkan kembali mengenai materi atau tugas proyek atau unjuk
kerja yang harus diselesaikan pada pertemuan berikutnya di luar jam
sekolah atau dirumah.
c. Menutup kegiatan belajar dengan do’a.
E. Penilaian
1. Penilaian Sikap : observasi selama proses pembelajaran berlangsung
2. Penilaian Pengetahuan : Tes Tulis/Penugasan mealui google clasroom/
Isi materi yang disampaikan pada video presentasi
3. Penilaian Keterampilan : hasil video presentasi
Mengetahui
Kepala SMA Negri Arjasa
Widiwasito, S.Pd., M.Pd
Nip. 19690415 199703 1 010
Jember, 03 Januari 2022
Guru Mata Pelajaran
Mukhtar Fitriawan Bilawal, S.Pd.I., M.Pd.I.
Nip.-
157
A. Penilaian Hasil Pembelajaran
1. Penilaian Skala Sikap
Berilah tanda “centang” (√) yang sesuai dengan kebiasaan kamu terhadap pernyataan-pernyataan yang
tersedia!
No Pernyataan
Kebiasaan
Selalu Sering Jarang Tidak Pernah
Skor 4 Skor 3 Skor 2 Skor 1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Nilai akhir = Jumlah skor yang diperoleh peserta didik × 100
skor tertinggi 4
2. Penilaian “Membaca dengan Tartil”
Rubrik Pengamatannya sebagai berikut:
No. Nama Peserta Didik Aspek yang dinilai Jumlah
Skor Nilai
Ketuntasan Tindak Lanjut
1 2 3 4 T TT R P
1
2
Dst
Aspek yang dinilai : 1. Kelancaran Skor 25 → 100
2. Artinya Skor 25 → 100
3. Isi Skor 25 → 100
4. Dan lain-lain Skor dikembangkan
Skor maksimal…. 100
Rubrik penilaiannya adalah:
1) Kelancaran
a) Jika peserta didik dapat membaca sangat lancar, skor 100.
b) Jika peserta didik dapat membaca lancar, skor 75.
c) Jika peserta didik dapat membaca tidak lancar dan kurang sempurna, skor 50.
d) Jika peserta didik tidak dapat membaca , skor 25
2) Arti
a) Jika peserta didik dapat mengartikan dengan benar, skor 100.
b) Jika peserta didik dapat mengartikan dengan benar dan kurang sempurna, skor 75.
c) Jika peserta didik tidak benar mengartikan, skor 50.
d) Jika peserta didik tidak dapat mengartikan, skor 25.
3) Isi
a) Jika peserta didik dapat menjelaskan dengan benar, skor 100.
b) Jika peserta didik dapat menjelaskan dengan mendekati benar, skor 75.
c) Jika peserta didik dapat menjelaskan dengan tidak benar, skor 50.
d) Jika peserta didik tidak dapat menjelaskan, skor 25.
4) Dan Lain-lain
Guru dapat mengembangkan skor tersebut jika ditemui kriteria penilaian lain berdasarkan bentuk
perilaku peserta didik pada situasi dan kondisi yang berkembang
158
3. Kejelasan dan kerapian video presentasi
(a) Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan/resume dengan sangat jelas dan
rapi, skor 100.
(b) Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan/resume dengan jelas dan rapi, skor
75.
(c) Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan/resume dengan sangat jelas dan
kurang rapi, skor 50.
(d) Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan/resume dengan kurang jelas dan
tidak rapi, skor 25.
No. Kelompok
Aspek yang Dinilai
Jumlah
Nilai
Ketuntasan
Kejelasan
dan
Kerapian
Presentasi
Editing T TT
1 Kelompok 1 - - 0
2 Kelompok 2 75 75 150
3 Kelompok 3 75 75 150
4 Kelompok 4 100 100 200
5 Kelompok 5 100 100 200
6 Kelompok 6 - - 0
7 Kelompok 7 100 100 200
8 Kelompok 8 - - 0
159
G. Lampiran 7 Denah Lokasi Penelitian
DENAH LOKASI
SMA NEGERI ARJASA JEMBER
SKALA = 1:100
LAB
BIOLOGI
PERPUS KAN
TIN
RUANG
GURU
MASJID
INSAN
KAMIL KELAS X R. AULA
KELAS X
KELAS
XII
KELAS
XII
KELAS XI
KELAS XI KELAS XI R. BK
UKS
R. KEPALA
SEKOLAH
R. TU
R. LOBBY
KELAS XI
LAB
BIOLOGI
KELAS
XII KOPRASI
SISWA
T O I L E T
PARKIR
GURU
PARKIR SISWA
PARKIR SISWA
LAPANGAN
SERBAGUNA
T O I L E T
T O I L E T
T O I L E T
DARI
B O N D O W O S O
DARI JEMBER
163
BIODATA PENULIS
1. Nama : Aufaa Muhammad Irsyaad
2. Nim : T20181077
3. Tempat, tanggal lahir : Banyuwangi, 28 April 2000
4. Alamat : Dsn. Lateng RT 002 RW 003 Ds. Gladag
Kec. Rogojampi Kab. Banyuwangi
5. No HP : 0852-3444-4165
6. Email : [email protected]
7. Riwayat Pendidikan : TK Pertiwi Rogojampi
SD Negeri 3 Rogojampi
SMP Negeri 2 Rogojampi
SMA Negeri 1 Rogojampi
UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember