( Studi Komparasi Pada Proyek Pembangunan Gedung ...
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of ( Studi Komparasi Pada Proyek Pembangunan Gedung ...
pi—-
f » «^v „ /"v»'i
re-
TUGAS AKHIR
ANALISIS EFISIENSI
SISTEM MANAJEMEN KONSTRUKSI SWAKELOLA
DAN SISTEM MANAJEMEN KONSTRUKSI PROFESIONAL
PADA PEKERJAAN BETON
( Studi Komparasi Pada Proyek Pembangunan Gedung Kampus D-3
Ekonomi UII Yogyakarta dan Gedung Paviliun Rawat Inap RSUD Salatiga )
(Disusun OCeh:
1. Nama INDAH S. LESTARI
No. Mhs 95 310 205
NIRM 950051013114120202
2. Nama ADY NASRI
No. Mhs 97 511313
NIRM 970051013114120251
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2004
fr-r.
J^SJ
TUGAS AKHIR
ANAL1SIS EFISIENSI
SISTEM MANAJEMEN KONSTRl KSl SWAKELOLA
DAN SISTEM MANAJEMEN KONSTRl KSl PROFESIONAL
PADA PEKERJAAN BETON
( Studi Komparasi Pada Proyek Pembangunan Gedung Kampus D-3Ekonomi UII Yogyakarta dan Gedung Paviliun Rawat Inap RSUD Salatiga )
Diajukan kepada Universitas Islam Indonesia
untuk memenuht sebagian persyaratan memperolehderajat Sarjana Teknik Sipil
Disusun Oleh :
1. Nama : IN DAI! S. LESTARI
No. Mhs : 95 310 205
NIRM • 950051013114120202
2. Nama ADY N ASRI
No. Mhs : 97511313
NIRM : 970051013114120251
JlRl SAN TEKNIK SIPILFAKl LTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIAYOGYAKARTA
2004
tfflLAMANtFE'RS'EM-CBjVKAN
JZCAamduRCCaafii <Ra66if 'jlafamiin
(puji dan syu^ur kami panjatkan kehadirat jZttdh SW*T
yang teM mem6erit<an rahmat,taufi^ddn hidayah-'Kya serta memBerikan
kemudahdn fepadd Hami sefiingga dapat menyeksaikan
tugas abhir %ami ini dengan Bai^
(Dengan izin-Jfya puCa,%upersembah^an karyaRu ini untu^:
I6u dan (Bapaf^tercintayang dengan $ei$fitasan dan besaBaran
yang tiada Renti-Hentinya memBeri^an dufewgan dan semangat, serta doa
untu^keBerhasiCan^u,
Mudaft-muddHan ini merupakan suatu Bentu^dari seBagian ^eciCBa^ti dan patuH^u,
Xa&t-iataidan £a£a£j&ta&par£u
Nakan-nakan^u, <Riyo, <Diyo, IdUo, Issa, Jlndre, Jlyu, si centiCViCCa 'n eErryn,
yang menjadi motivasi dan semangat Bagiku untu^BerhasiC
Jtyanftj V are My %ealInspirations
Love V ffl
IV
LEMBAR PENGESAHAN
TUGAS AKHIR
ANALISIS EFISIENSI
SISTEM MANAJEMEN KONSTRUKSI SWAKELOLA
DAN SISTEM MANAJEMEN KONSTRUKSI PROFESIONAL
PADA PEKERJAAN BETON
( Studi Komparasi Pada Proyek Pembangunan Gedung Kampus D-3
Ekonomi UII Yogyakarta dan Gedung Paviliun Rawat Inap RSUD Salatiga )
Disusun Oleh :
1. Nama
No. Mhs
NIRM
2. Nama
No. Mhs
NIRM
1NDAH S. LESTARI
95 310 205
950051013114120202
ADY NASRI
97 511313
970051013114120251
Telah diperiksa dan disetujui oleh
IK. H. HARB1 HADI, MT
>osen Pembimbing 1 Tanggal :
IR. H. KASAM, MT
Dosen Pembimbing II Tanggal: ^ ^. a -
worro
"Sesungguhnya disamping i\esukaran itu ada fiemudahan"
(Qs. M Insyirah: 6)
"jZttafi tidaC^ailan mem6e6ani seseorang meCainlian sesuai dengan
kesanggupannya"
(Qs. M <Baqarod: 286)
.JlCCaft mencap (menutup) matahati orang-orang
yang tiada 6eriCmu"
m
(Qs.Ar.<Rum:59)
"(Barang siapa menoCong dengan pertoConganyang Sail^
adaCah baginya satu 6agian dari kebail\an itu, &
(Rarang siapa menoCong dengan pertoCongan yangjahat
adaCah 6aginya satu Sagian dari fieja/iatan itu...."(Qs. JinWissa': 85)
Terima kasih Sanya^untu^:
My, my Bestpartner. Thanhs guys... for everything aBout, Vare ready anice guy...
Finally, we can proofit together.. .My •'•'•'
Myfiends, Mphiet, tfa, Woefa <H-na, '» de'Mey thanisforyour supports,
...juga Suat teBengankgst-nya,ya...
Mas-mas pengajaran... makasih atas Bantuannya daCam urusan
administrasi, seminar, sidang dan pendadaran TA-
Temen-temen yang tidak\dapat aku seButfa satu per satu
susses Buatsemua
IndaHS. Lestari
HALAMAN PERSEMBAHAN
ALL OF THIS, I DEDICATE FOR
a Allah SWT, yang telah memberikan kesehatan dan hidayahNya
sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir ini
• Abah, Makasih ya sudah bekerja keras agar anak-anaknya dapat
sekolah setinggi-tingginya, dan doa-doa yang selalu dipanjatkan untuk
semua. Semoga Allah selalu memberi kesehatan
• Mama, makasih yang ngga habis-habisnya atas doa, kasih sayang,
dorongan semangat, doain juga supaya dapat kerjaan ya Ma, semoga
Allah memberikan kesehatan selalu, I Love You
a Adikku Beny, kuliah dan belajar yang rajin biar IPKnya tinggi and lulus
cepat
• Adikku Deny, sekolah n' belajar yang rajin, jangan main terus, doain
dapat kerja ya, tar biar bisa jalan-jalan.
• Aim Aji, Mak O, Om dan Tante dari pihak abah maupun mama
makasih atas doa-doanya dan nasehat-nasehatnya
a Kakak sepupuku Zubaidah Salim, makasih untuk tempat yang
nyaman dan semua dorongan dan semangat
• Adik sepupuku Irwan, belajar yang rajin, jangan pacaran terus
sekarang udah tidak ada yang ngawasin lagi, jadi hams bisa mandiri
dan ingat pesan Mak O, Nita dan Saka cepat gede doain biar dapat
kerja ya
TERIMA KASIHBANYAK UNTUK
• Seseorang yang ada dihatiku Engkaulah
inspirasi, semangat, motivasi dan makasih atas
semuanya
• Mbak Ari, makasih sudah menjadi patnerku
yang baik dan sabar, tapi perjuangan belum
berakhir mbak kalo ada kerjaan bilang-
bilang
a My best friend : Pitra ( yang sabar ya ngadapin
Saekhu) makasih udah bantuin ke kampus,
tempat dosen pembimbing dan semuanya
a B. Setya N, makasih udah bantuin ngetik TA ini
dan sorry banget klo sering dimarahi. Sifat
jeleknya dirubah ya Mbak
• Zeldy-Yk : Aan, Joe (ZeNdra), Ega, Yayat,
Tiyo, Om Edo Qualiti, Aidi 'Nescafe, Indra,
Kuntha makasih udah jadi temanku
• Dan semua orang, semua hal yang gak bisa
disebutin semuanya disini, maafin ye....
Vll
KATA PENGANTAR
Assalaamu'alaikum Wr.Wb
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
membenkan limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan Tugas Akhir kami dengan judul Analisis Efisiensi Sistem
Manajemen Konstruksi Swakelola dan Sistem Manajemen Konstruksi Profesional
pada Pekerjaan Beton (Studi Komparasi pada Proyek Pembangunan Gedung
Kampus D-3 Ekonomi UII Yogyakarta dan Gedung Paviliun Rawat Inap RSUD
Salatiga) ini dengan baik.
Penyusunan Tugas Akhir ini merupakan salah satu persyaratan yang
harus ditempuh untuk dapat menyelesaikan program sarjana strata satu (SI) pada
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam
Indonesia, Yogyakarta.
Dalam kesempatan yang baik ini dengan segala kerendahan hati, kami ingin
menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan yang diberikan, baik secara
langsung maupun tidak langsung kepada :
1. Bapak Ir. H. Widodo, MSCE, Ph.D, seiaku Dekan Fakultas Teknik Sipil dan
Perencanaan, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta,
2. Bapak Ir. H. Munadhir, MS, seiaku Ketua Jurusan Teknik Sipil, FTSP,
Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta,
vi 11
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PENGESAHAN "
HALAMAN MOTTO m
HALAMAN PERSEMBAHAN iv
KATA PENGANTAR viii
DAFTAR ISI x
DAFTAR TABEL xiii
DAFTAR GAMBAR xiv
DAFTAR LAMPIRAN xv
ABSTRAKSI xvi
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan Penelitian 2
1.4 Manfaat Penelitian 3
1.5 Batasan Masalah 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4
2.1 Sistem ManajemenKonstruksi 4
2.2 Sistem ManajemenKonstruksi Profesional 5
2.3 Sistem Manajemen Konstruksi Swakelola 5
BAB III LANDASAN TEORI 7
3.1 Definisi Sistem Manajemen Konstruksi 7
3.2 Sistem Manajemen Konstruksi Profesional 11
3.2.1 Umum 11
3.2.2 Pengorganisasian Proyek 12
3.2.3 Organisasi Proyek Profesional 13
3.2.4 Tim Inti Organisasi Sistem Manajemen Profesional .. 15
3.3 Sistem Manajemen Konstruksi Swakelola 26
3.3.1 Umum 26
3.3.2 Organisasi dan Tenaga Kerja Sistem Swakelola 27
3.4 Perbedaan Sistem Manajemen Konstruksi 39
3.5 Efisiensi 42
3.6 Pembiayaan Proyek 44
3.7 Jadwal Pelaksanaan Proyek 44
3.8 Pekerjaan Beton 45
3.8.1 Pengadukan Beton 45
3.8.2 Pengangkutan Adukan Beton 46
3.8.3 Penuangan Adukan Beton 47
3.8.4 Pemadatan Adukan Beton 47
3.8.5 Pekerjaan Perataan 48
3.8.6 Perawatan Beton 49
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 50
4.1 Penentuan Data Yang Dibutuhkan 50
4.2 Penentuan Subyek Peneiitian 50
4.3 Persiapan Survey di Lapangan 51
4.4 Pengumpulan Data di Lapangan 51
4.5 Perhitungan dan Analisis Data 51
4.6 Jalannya Pemecahan Masalah 53
BABV ANALISIS DAN PEMBAHASAN STUDI KASUS 54
5.1 Tinjauan Umum 54
5.2 Data Anggaran dan Pengeluaran Proyek 55
5.3 Data Waktu Rencana dan Pekerjaan Proyek 58
5.4 Perhitungan Efisiensi 61
5.5 Hasil Pembahasan 6g
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 71
6.1 Kesimpulan 7 j
6.2 Saran 72
DAFTAR PUSTAKA xvii
LAMPIRAN xviii
DAFTAR TABEL
label 3.1 Perbedaan Sistem Manajemen Profesional dan Sistem
Manajemen Swakelola 41
Tabel 5.1 RAB proyek pembangunan RSUD Salatiga 56
Tabel 5.2 RAP proyek pembangunan RSUD Salatiga 56
Tabel 5.3 RAB proyek pembangunan Kampus D3 Ekonomi UII 57
Tabel 5.4 RAP proyek pembangunan Kampus D3 Ekonomi UII 57
Tabel 5.5 Rencana waktu pekerjaan proyek RSUD Salatiga 58
Tabel 5.6 Pelaksanaan waktu pekerjaan proyek RSUD Salatiga 58
Tabel 5.7 Rencana waktu pekerjaan proyek Kampus D3 Ekonomi UII 59
Tabel 5.8 Pelaksanaan waktu pekerjaan proyek Kampus D3 Ekonomi UII .... 60
Tabel 5.9 Perhitungan efisiensi biaya proyek RSUD Salatiga 63
Tabel 5.10 Perhitungan efisiensi biaya proyek Kampus D3 Ekonomi UII 64
Tabel 5.11 Perhitungan efisiensi waktu proyek RSUD Salatiga 66
Tabel 5.12 Perhitungan efisiensi waktu proyek Kampus D3 Ekonomi UII 67
XHl
DAFTAR LAMP1RAN
1. Kartu Peserta Tugas Akhir
2. Surat Bimbingan Tugas Akhir
3. Rencana Anggaran Biaya (RAB) proyek pembangunan Gedung Paviliun
Rawat Inap RSUD Salatiga
4. Rencana Anggaran Pelaksana (RAP) proyek pembangunan Gedung Paviliun
Rawat Inap RSUD Salatiga
5. Rencana Anggaran Biaya (RAB) proyek pembangunan Gedung Kampus D-3
Ekonomi Universitas Islam Indonesia Yogyakarta
6. Rencana Anggaran Pelaksana (RAP) proyek pembangunan Gedung Kampus
D-3 Ekonomi Universitas Islam Indonesia Yogyakarta
7. Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) proyek pembangunan Gedung
Kampus D-3 Ekonomi Universitas Islam Indonesia Yogyakarta
8. Time Schedule proyek pembangunan Gedung Paviliun Rawat Inap RSUD
Salatiga
9. Time Schedule proyek pembangunan Gedung Kampus D-3 Ekonomi
Universitas Islam Indonesia Yogyakarta
ABSTRAKS1
Proyek konstruksi pada umumnya merupakan rangkaum mekanismetugas dan kegilan kompleks yang membentak ikatan ketergantungan danmengandung permasalahan-permasalahan. Semakin kompleks mekanisme suatuproyek, maka permasalahannva akan semakin beraneka ragam. Oleh karenu itudibuluhkan suatu manajemen dalam proyek yang mampu mengalur urutanpelaksanaan proyek dari awal lungga akhir, sehingga mampu membenkan hasilyang sesuai dengan perencanaan. Penulihan sis/em manajemen ini terganlungdari pemilik proyek owner dimana pemilik proyek owner dapat memilih sistemmanajemen yang telah ada ya/lu sistem manajemen konstruksi profesional denganmengadakan lelang tender untuk mendapatkan pemenang tender atan memilihsistem manajemen konstruksi swakelola dengan menunjuk sendiri secaralangsung dm pelaksana proyek dengan sural pengangkatan.
Proyek pembangunan (iedung Kampus D-3 Ekonomi Universitas IslamIndonesia menggunakan sistem manajemen konstruksi swakelola, dan sebagaipemhandingnya adalah proyek pembangunan (iedung Paviliun Rawat Inap RSUDSalatiga yang menggunakan sistem manajemen konstruksi profesional. Untukmengelahui besar perbedaan efisiensi kedua sisiem manajemen tersebul makaperlu ditinfau efisiensi dart segi biaya dan waktunya. Langkah-langkah yangdilakukan adalah dengan proses pengumpulan data-data perencanaan (RAB) dandata-data, akiiialisasi proyek (RAP). Kemudian dilanjutkan dengan pengolahandata yaitu penghitungan efisiensi kedua sistem manajemen konstruksi tersebul.
Dari hasil analisis yang dilakukan menggunakan perhitungan efisiensibiaya dan waktu pada kedua proyek tersebut, untuk efisiensi biaya pada proyekpembangunan Gedung Paviliun Rawat Inap RSUD Salatiga yang menggunakansistem manajemen konstruksi profesional dan proyek pembangunan GedungKampus D-3 Ekonomi Universitas Islam Indonesia Yogyakarta vangmenggunakan sistem manajemen konstruksi swakelola, Rencana AnggaranPelaksana (RAP) per satuan m~ item pekerjaan beton pada kedua proyek tersebutternyaia lebih kecil dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) proyek, sehingga tidakada perbedaan yang mencolok. Nilai efisiensi biaya keduanya sama-sama dibawah 100 %. Sedangkan efisiensi waktu pada proyek pembangunan GedungPaviliun Rawat Inap RSUD Salatiga yang menggunakan sistem manajemenkonstruksi profesional tidak terjadi keterlambalan dari waktu yang direncanakandan proyek pembangunan Gedung Kampus D-3 Ekonomi Universitas IslamIndonesia Yogyakarta yang menggunakan sistem manajemen konstruksiswakelola terjadi keterlamhatan dari waktu yang direncanakan.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Proyek konstruksi dengan segala macam ilmu pengetahuan dan
teknologi yang dilibatkan di dalamnya merupakan salah satu upaya manusia
dalam rangka membangun kehidupan sosialnya. Suatu proyek merupakan
kegiatan / upaya dengan mengerahkan sumber daya yang tersedia yang
diorganisasikan dengan baik untuk mencapai tujuan, sasaran dan harapan yang
telah ditentukan.
Pelaksanaan proyek pada umumnya merupakan rangkaian mekanisme
tugas dan kegiatan kompleks yang membentuk ikatan ketergantungan, dan
mengandung permasalahan-permasalahan tersendsri. Semakin kompleks
mekanisme suatu proyek, maka permasalahannya semakin beraneka ragam. Oleh
karena itu dibutuhkan suatu manajemen dalam proyek konstruksi yang mampu
mengatur urutan pelaksanaan proyek dari awal hingga akhir, sehingga dapat
membenkan hasil yang merauaskan sesuai dengan perencanaan.
Sistem manajemen proyek adalah proses merencanakan, mengorganisir.
memimpin dan mengendalikan kegiatan anggota serta sumber daya yang lam
untuk mencapai sasaran proyek yang telah ditentukan ( H. Koontz, 1982 ).
Manajemen proyek terdiri dari pemilik / owner / pemberi tugas. konsultan dan
kontraktor. Sistem manajemen proyek menangani tahap-tahap perencanaan,
desam dan konstruksi proyek ke dalam tugas-tugas yang terpadukan.
Sistem manajemen proyek makin lama makin berkembang. Pada
perkembangannya timbul suatu manajemen baru. dimana owner I pemilik proyek
menunjuk secara langsung suatu tim yang akan menangani suatu proyek. Pada
sistem ini tidak ada proses pelelangan / tender, yang biasanya diadakan sebelum
pelaksanaan struktur provek. Sistem manajemen semacam mi dikenal dengan
istilah sistem manajemen swakelola yaitu sistem manajemen yang dikelola sendiri
oieh pemilik proyek. Contoh proyek yang menggunakan sistem ini antara lain
pembangunan gedung laboratonum, gedung administrasi, dan ruang kuliah
kampus terpadu Universitas islam Indonesia
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah perlunya diketahui seberapa
besar perbedaan efisiensi pekerjaan beton pada proyek yang menggunakan sistem
manajemen swakelola dan membandingkannya dengan sistem manajemen
konstruksi profesional.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar
perbedaan efisiensi sistem manajemen swakelola dalam hal pekerjaan beton yang
digunakan pada proyek konstruksi gedung, serta mengevaluasi dan
membandingkannya dengan sistem manajemen konstruksi profesional.
1.4 Manfaat Penelitian
Dan hasii yang diperoieh, nantinya diharapkan dapat memberikan
manfaat sebagai berikut :
1. Memberikan wawasan dan pengetahuan baru tentang sistem manajemen
swakelola dan sistem manajemen konstruksi profesional dalam hal pekerjaan
beton yang digunakan pada proyek konstruksi gedung.
2. Merangsang penelitian berikutnya tentang sistem manajemen swakelola pada
mahasiswa teknik sipil di Indonesia khususnya bidang Manajemen
Konstruksi
1.5 Batasan Masalah
Dengan pertimbangan banyaknya masalah yang ada, maka batasan daiam
penelitian mi adalah sebagai barikut:
1. Masalah yang ditinjau adalah mengenai efisiensi waktu dan biaya daiam
pekerjaan beton pada sistem manajemen swakelola dan sistem manajemen
profesional.
2. Satuan yang ditinjau adalah tiap m' dan hari per item pekerjaan.
3. Studi kasus pada proyek pembangunan gedung kampus D-3 Ekonomi UII dan
proyek pembangunan gedung rawat man RSUD Saiatiaa.
BAB II
TINJAl AN PUSTAKA
2.1 Sistem Manajemen konstruksi
Sistem manajemen proyek adalah proses merencanakan dan pelaksanaan,
mengorganisir, memimpin dan mengendalikan kegiatan anggota serta sumber
daya yang Iain untuk mencapai sasaran proyek yang telah ditentukan.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Iman Soeharto, 1995, mengemukakan
bahwa sistem manajemen konstruksi adalah penerapan fungsi manajemen yang
terdiri dan perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian secara sistematis pada
suatu proyek dengan menggunakan sumber daya yang ada secara efektif dan
efisien agar tecapai tujuan proyek secara optimal sesuai dengan yang
direncanakan.
Dalam perkembangannya, manajemen konstruksi berkembang secara lebih
luas dengan diterapkan pada seluruh tahapan proyek, mulai dari tahapan
perencanaan, perancangan, pengadaan dan peiaksanaan, sehingga untuk
menerapkannya akan lebih rumit dan komplek karena sumber dava yang ada
berlainan dan bervariasi serta meinpunyai tujuan-tujuan sesuai dengan tahapan
nroveknva.
2.2 Sistem Manajemen Konstruksi Profesionai
Pada Journal of Construction Division, ASCE, September 1976.
mengemukakan Sistem manajemen konstruksi profesionai merupakan suatu
metoda yang efektif untuk memenuhi kebutuhan konstruksi pemilik yang
menangani tahap-tahap perencanaan. desain dan konstruksi proyek secara
sistematis ke dalam tugas-tugas yang terpadukan dimana tugas-tugas tersebut
dibebankan pada suatu tim manajemen proyek yang terdin dan pemilik, manajer
konstruksi profesional dan organisasi perancang. yang bekerja sama sejak awal
desain sampai pada penyeiesaian proyek dengan tujuan bersama yaitu untuk
melayani sebaik-baiknya kepentingan pemilik proyek
2.3 Sistem Manajemen Konstruksi Swakelola
Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Romzi, 2001, merumuskan
bahwa Sistem manajemen konstruksi swakelola adalah sistem manajemen
konstruksi dengan pengelolaan sendiri tanpa melibatkan kontraktor yang melalui
proses pelelangan, melainkan tim pelaksana ditunjuk oleh suatu badan tertentu
ataupun ditunjuk langsung oleh pemilik / owner.
Pada penelitian yang dilakukan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
yang terletak di kawasan Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten
Bantu), Yogyakarta dengan menggunakan sistem manajemen swakelola,
dikemukakan bahwa realisasi total biaya yang dikeluarkan untuk penyeiesaian
pembangunan perpustakaan dan ruang kuliah sebesar Rp. 2.835.373 872.00 dan
terjadi kelambatan penyeiesaian sebesar 14 hari kalender kerja. Biaya
pembanguan dapat ditekan sebesar 2.88 %dari rencana anggaran biaya yang telah
ditetapkan.
Pada sistem mi besarnya miai biaya suatu proyek ditetapkan dengan sistem
kontrak harga tidak tetap. Rencana Anggaran Biaya ( RAB ) telah ditetapkan oleh
pemilik / owner sebelum proyek dnnulai. Rencana anggaran biaya menjadi acuan
utama untuk melakukan pengawasan pada penvusunan Rencana Anggaran
Pelaksanaan ( RAP ), yang dibuat oleh tim swakelola yang telah dibentuk untuk
mengawasi dan menangani penyeiesaian proyek.
BAB HI
LANDASAN TEORI
3.1 Definisi Sistem Manajemen konstruksi
Untuk memulai pembahasan tentang masalah sistem manajemen
kosntruksi ini, perlu terlebih dahulu kita ketahui dengan benarapakah sebenarnya
maksud dari kata sistem manajemen konstruksi di atas. untuk memulainya dengan
membahas kata yang pertama yaitu kata sistem, kata sistem ini sebenarnya berasal
dari Bahasa Inggris system definisi kata sistem ini menurut:
a. Buckley (dekade 1920-an)
Sistem ; suatu kebulatan atau totalitas yang berfungsi secara utuh,
disebabkan adanya saling ketergantungan diantara bagian-bagiannya.
b. H. Kerzner(1989)
Sistem ; sekelompok komponen yang terdin dari manusia dan/atau
bukan manusia (non-human) yang diorganisir dan diatur sedemikian
rupa sehingga komponen-komponen tersebut dapat bertindak sebagai
satu kesatuan dalam mencapai tujuan, sasaran bersama atau hasil akhir.
c. B.S. Blanchard(1990)
Engineering system ; aplikasi yang efektif dan usaha-usaha ilmu
pengetahuan dan engineering dalam rangka mewujudkan kebutuhan
operasional menjadi suatu konfigurasi tertentu, melalui proses yang
saling terkait berupa definisi keperluan fungsional. sintesis, optimasi.
desain, tes dan evaluasi (Iman Soeharto, 1995).
Dari uraian diatas, sistem dapat didefinisikan sebagai sehimpunan unsur
yang melakukan kegiatan pemrosesan untuk mencapai sesuatu atau beberapa
tujuan dan hal ini dilakukan dengan cara mengeiola data dan atau energi dan /
barang (benda) di dalam jangka waktu tertentu guna menghasilkan informasi dan /
energi dan atau barang (benda).
Adapun definisi manajemen ini sendiri menurut:
a. Henry Fayol(1920)
Adalah seorang mdustnawan Perancis sebagai orang pertama yang
menjelaskan secara sistematis bermacam aspek pengetahuan manajemen
dengan menghubungkan fungsi-fungsinya. Fungsi-fungsi manajemen yang
dimaksud adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin dan
mengendalikan aliran pemikiran di atas kemudian dikenai sebagai
manajemen klasik atau manajemen fungsional (manajemen dipandang
sebagai fungsi).
b. H. Koontz (1982)
Manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisir, memimpm dan
mengendalikan kegiatan anggota serta sumber daya yang lam untuk
mencapai sasaran organisasi (perusahaan) yang ditentukan.
Dari uraian di atas dapat didefinisikan pengertian manajemen adalah
kegiatan, perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan berbagai
sumber daya yang lain agar tercapai tujuanjangka pendek sebagaimana yang telah
direncanakan dapat dicapai secara menyeluruh sesuai dengan sasaran-sasaran
(Istimawan Dipohusodo, 1996).
Kata konstruksi, yangdimaksudkan dalam bahasa ini adalah wujud sesuatu
bangunan karena konstruksi adalah kata benda, jadi konstruksi disini bukanlah
terjemahan langsung dari Bahasa Inggris yaitu dari kata construction dimana kata
ini menurut tata bahasa Inggris lebih tepat diterjemahkan menjadi sistem
pembangunan, jadi construction system menurut Bahasa Inggris lebih tepat
diterjemahkan menjadi sistem pembangunan yang lebih dekat dengan coniruciion
management. Kata konstruksi menurut Bahasa Indonesia, sebenarnya lebih dekat
dengan kata dari Bahasa Belanda Konstruktie yang berarti bangunan. Jadi yang
dimaksud dengan sistem konstruksi disini adalah sistem bangunan atau lenis-ienis
bangunan. Pengertian sistem konstruksi dalam Bahasa Inggris sebenarnya lebih
tepat disebut dengan structural system.
Pengertian sistem manajemen konstruksi adalah penerapan fungsi
manajemen (perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian) secara sistematis pada
suatu proyek dengan menggunakan sumber daya yang ada secara efektif dan
efisien agartercapai tujuan proyek secara optimal (Iman Soeharto, 1995).
Fungsi manajemen menurut pengertian diatas dapat diuraikan lebih lanjut
sebagai berikut:
1. Merencanakan berarti memilih dan menentukan iangkah-langkah
kegiatan yang akan datang yang diperlukan untuk mencapai sasaran, Ini
berarti langkah pertama adalah menentukan sasaran yang hendak dicapai,
kemudian menyusun urutan langkah kegiatan untuk mencapamya. Pada
10
tahap ini perencanaan harus disusun secara cermat urutan pelaksanaan
kegiatan maupun penggunaan sumber daya bagi kegiatan-kegiatan
tersebut, agar proyek dapat diselesaikan secepatnya dengan penggunaan
sumber daya sehemat mungkin.
2. Mengorganisir dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang berhubungan
dengan cara bagaimana mengatur dan mengaiokasikan kegiatan serta
sumber daya kepada para peserta keiompok (organisasi) agar dapat
mencapai sasaran secara efisien. Hal mi berarti perlunya pengaturan
peranan masing-masing anggota. Peranan ini kemudian dijabarkan menjadi
pembagian tugas, tanggung jawab dan otoritas. Atas dasar pembagian
tersebut selanjutnya disusun struktur organisasi.
3. Memimpin adalah aspek yang penting dalam mengurus suatu usaha, yaitu
mengarahkan dan mempengaruhi sumber daya manusia dalam organisasi
agar mau bekerja dengan sukareia untuk mencapai tujuan yang telah
digariskan. Memimpin tim dalam bentuk koordinasi dan integrasi yang
arus kerjanya vertikal dan honsontai menyilang struktur fungsional yang
telah ada sebelumnya. Mengarahkan dan mempengaruhi ini erat
hubungannya dengan motivasi, pelatihan, penyeliaan, koordinasi dan
konstruksi.
4. Mengendalikan dapat diartikan menuntun, dalam arti memantau,
mengkaji dan biia perlu mengadakan koreksi agar hasil kegiatan sesuai
dengan yang telah ditentukan. Dalam kegiatan proyek, diperlukan adanya
keterpaciuan antara perencanaan dan pengendalian yang relatif lebih erat
11
dibandingkan dalam kegiatan yang relatif rutin. Jadi dalam fungsi ini.
hasil-hasii kegiatan selalu diukur dan dibandingkan dengan rencana. Oleh
karena itu, umumnya telah dibuat tolak ukur, seperti anggaran, standar
mutu, jadwal penyeiesaian pekerjaan dan Iain-lain bila terjadi
penyimpangan, maka segera dilakukan pembetulan.
3.2 Sistem Manajemen Konstruksi Profesionai
3.2.1 Umum
Dalam perkembangannya, sistem manajemen konstruksi/manajemen
konstruksi berkembang secara lebih luas dengan diterapkan pada seluruh tahapan
proyek, muiai dari tahapan perencanaan, perancangan, pengadaan dan
pelaksanaan, sehingga untuk menerapkannya akan lebih rumit dan kompiek
karena sumber daya yang ada berlainan dan bervanasi dan mempunvai tuiuan-
tujuan sesuai dengan tahapan proyeknya.
Pada manajemen konstruksi dalam pengertian diatas, kegiatan-kegiatan
yang dilakukan beraneka ragam, muiai dan perencanaan program, survey,
penelitian studi kelayakan, perancangan. pengadaan lelang sampai pelaksanaan.
Semua kegiatan akan melibatkan berbagai ahli dan pihak yang lebih banyak
(surveyor, perencanaan/'arsitek, ahli geologi, kontruksi, kontraktor dsb) yang
merupakan suatu tim yang saling berkaitan dan berhubungan. Hal ini memerlukan
pengelolaan (manajemen) yang profesional (terpadu) sehingga dengan pendekatan
konsep ini dibutuhkan seorang atau badan usaha profesional dibidang manajemen
yang akan mengelola proyek tersebut, muiai dan perencanaan, perancangan,
lelang/tender sampai pelaksanaannya. Dengan konsep ini dapat dilakukan
12
perencanaan secara bersamaan dengan beberapa perencana. begun juga pada
tahap pelaksanaan dilakukan dengan cara bertahap (Ja.si track). Dengan kata lain
sistem manajemen konstruksi profesional merupakan suatu bentuk manajemen
konstmksi dengan pengelolaan secara profesional dimana terjadi proses
pelelangan yang melibatkan pemilik proyek/Vwner, perencana/perancang dan
kontraktor (pelaksana proyek), untuk menentukan kontraktor pemenang lelang
yang akan melaksanakan kegiatan pekerjaan proyek (Donald S. Bane. 1995).
3.2.2 Pengorganisasian Proyek
Secara umum yang dimaksud dengan mengorganisir adalah mengatur
unsur-unsur sumber daya perusahaan yang terdm dan tenaga kerja, tenaga ahh,
material dana dan lain-lain dalam satu gerak langkah yang sinkron untuk
mencapai tujuan organisasi dengan efektif dan efisien. Untuk maksud tersebut
diperlukan sarana, yaitu organisasi.
Dalam organisasi disusun dan diletakkan dasar-dasar pedoman dan
petunjuk kegiatan, jalur pelaporan, pembagian tugas dan tanggung jawab masing-
masing kelompok dan pimpinan. Karena tujuan suatu proyek berbeda-beda maka
susunan organisasi pun demikian pula halnya, artmya tidak ada satupun struktur
organisasi yang dapat digunakan untuk segala macam kegiatan dan situasi dengan
hasil yang sama.
Proses mengorganisir proyek mengikuti urutan sebagai berikut:
1. Melakukan identifikasi dan klasifikasi pekerjaan
2. Mengelompokkan pekerjaan
3. N4enyiapkan pihak yang akan menangani pekerjaan
4. Mengetahui wewenang. tanggung jawab dan melakukan pekerjaan
5. Menyusun mekanisme koordinasi
Agar proses diatas beriangsung dengan baik, dibutuhkan suatu wadah
daiam bentuk struktur organisasi. Struktur ini akan menggambarkan hubungan
formal, tetapi tidak melukiskan hubungan informal yang umumnya timbul bila
ada interaksi sosiai.
3.2.3 Organisasi Proyek Profesionai
Sistem manajemen profesionai merupakan suatu metode yang efektif
untuk memenuhi kebutuhan konstruksi pemilik. Manajemen konstruksi
profesionai menangani tahap-tahap perencanaan, desain dan konstruksi proyek ke
dalam tugas-tugas yang terpadukan. Tugas-tugas itu dibebankan pada suatu tim
manajemen konstruksi yang terdin dan pemilik, manajer konstruksi profesionai,
dan organisasi perancang, Sebuah kontraktor utama konstruksi dan badan
pendukung dana dapat puia merupakan bagian dari tim tersebut. Tim ini
bekerjasama sejak awal desain sampai pada penyeiesaian proyek, dengan tujuan
bersama yaitu untuk melayani sebaik-baiknya kepentingan pemilik. Hubungan
kontrak antar anggota tim dimaksudkan untuk menekan sekecil mungkin adanya
pertentangan dan menumbuhkan daya tangkap dalam lingkungan tim manajemen
itu sendiri. Interaksi yang bertalian dengan biaya konstruksi, dampak lingkungan,
kualitas dan jadwal penyeiesaian, akan dipenksa dengan teiiti oleh tim, sehingga
dapat diwujudkan sebuah proyek yang bernilai maksimum bagi pemilik dalam
kerangka waktu yang seekonomis mungkin. Hubungan antar anggota tim dapat
digambarkan daiam bagan dibawah ini :
Sistem
ManajemenKonstruksi
KESATUAN
KOORDINASI
DAN
PENGENDALIAN
/
14
TujuanI Fungsional^ Proyek
Gambar.3i. Fungsi-Fungsi Dalam sistem Manajemen Konstruksi(Istiawan D.H, 1996)
Dalam suatu proses konstruksi, lazunnya kegiatan perencanaan dilakukan
oleh konsultan perencana, dapat pula oleh kontraktor, ataupun pihak pemberi
tugas sendiri. Sistem manajemen konstruksi diterapkan untuk mencakup
keseluruhan proses konstruksi sejak dituangkannya prakarsa atau gagasan,
tersusunnya konsep, studi kelayakan, perencanaan dan pelaksanaan konstruksi
proyek. Semuanya tersusun ke dalam kegiatan-kegiatan yang terpadu dan
terintegrasi satu sama iainnya. Fungsi-fungsi di dalam seluruh sistem manajemen
dikoordinasi dan dikendaiikan oleh manajer konstruksi menjadi satu kesatuan
seperti digambarkan gambar 3.1.
Manajemen konstruksi merupakan suatu metoda yang efektif untuk
memenuhi kebutuhan konstruksi pemilik. Sedang manajer konstruksi adalah suatu
15
perusahaan atau organisasi yang mengkhususkan diri dalam mempraktekkan
manajemen konstruksi atau pada suatu proyek tertentu sebagai bagian tim
manajemen proyek
3.2.4 Tim Inti Organisasi pada Sistem Manajemen Profesionai
Tim proyek bila ditinjau secara luas dapat diartikan sebagai semua pihak
atau peserta yang berkepentingan dan teriibat daiam penyelenggaraan dan hasil
proyek. Pihak-pihak ini mempunyai peranan dan kepentingan tertentu atas
keberhasilan proyek. Proyek yang ditinjau yang menggunakan Sistem Manajemen
Konstruksi Profesionai adalah Pembangunan Gedung Paviliun Rawat Inap RSUD
Salatiga
Unsur pokok organisasi pada sistem manajemen profesional adalah :
KonsuJtan Perencana
Manajer KantorAdministrasi
Keuangan
- Personalia,jasa-jasa
- Drafter
- d!l
16
Pemilik/Owner
Pimpinan Proyek
KonsuJtan Pengawas
Manajer Konstruksi
Pengawas Lapangan
Gudang/Logistik
Kontraktor/Peiaksana Proyek
Pelaksana Laoanean
Boss Borong
Gb 3.2 Struktur Organisasi Proyek Gedung paviliun Rawat Inap RSUD. Salatiaa(RSUD Salatiga, 2002)
17
Penjelasan mengenai tugas-tugas dan wewenang struktur organisasi
tersebut adalah :
I. PemilikK)wner
Pemihk/owner adalah badan hukum/instansi atau perseorangan yang
berkeinginan mewujudkan suatu proyek, dan memberikan pekerjaan bangunan
serta membayar biaya pekerjaan bangunan.
Pada proyek ini, bertindak sebagai pemiliklowner adalah RSUD Salatiga
Adapun tugas dan wewenang pemilik7ow«cr antara lain adalah :
a. Mempunyai gagasan/ide sesuai dengan rencana-rencananya.
b. Membentuk panitia lelang apabiia diadakan lelang,
c. Mempunyai wewenang mutiak dalam menentukan dan mengangkat
manajemen konstruksi, perencana dan kontraktor,
d. Berkewajiban dalam menyediakan area, biaya perencanaan, dan
pengawasan pelaksanaan sesuai dengan perjanjian kontrak,
e. Bersama dengan manajemen konstruksi ikut mengawasi pelaksanaan
pekerjaan dan berhak memben instruksi-instriiksi kepada kontraktor secara
langsung maupun tidak langsung (melalui manajemen konstruksi),
f Mempunyai wewenang penuh terhadap proyek sehingga berhak
menerima/menoiak perubahan-perubahan pekerjaan serta pekerjaan kurang
tambah,
g. Berhak menolak pekerjaan-pekerjaan apabiia tidak sesuai dengan gambar
rencana, bilamana perlu mencabut tugas kontraktor tersebut bila dianggap
tidak mampu melaksanakan pekerjaan.
h. Meminta pertanggungjawaban pada semua unsur terkait sebelum masa
pemehharaan habis bila terjadi kerusakan, sebagaimana ditetapkan
bersama.
2. Konsultan Perencana
Konsultan perencana adalah badan hukum/instansi atau perseorangan sebagai
pihak yang menerima tugas dan pemilik proyek untuk merencanakan dan
membenkan penjelasan tentang konstruksi/struktur yang digunakan, dimensi
struktur, bahan yang dipakai, dan total anggaran biaya yang tertuang daiam
bentuk gambar rencana dengan syarat-syarat yang telah ditentukan baik secara
teknis maupun administrasi.
Pada proyek ini, bertindak sebagai konsultan perencana adalah CV. Krida
Karya, Semarang.
Adapun tugas dan wewenang dari konsultan perencana antara lain adalah :
a. Membuat gambar perencanaan proyek secara keseluruhan yang meliputi
gambar struktur, arsitektur, mekanika dan elektikalnya dengan
mempertimbangkan segi kekuatan, kemdahan, serta ekonomi. Semua itu
harus sesuai dengan permmtaan pemilik/ow«er dan peraturan pemerintah
daerah setempat,
b. Membuat estimasi/perhitungan biaya bangunan secara garis besar yang
akan menjadi acuan dalam penentuan biaya peielangan dan selama
pelaksanaan (bila terjadi perubahan rencana),
c. Menentukan spesifikasi bahan material yang akan dipakai sesuai dengan
persyaratan daiam konstruksi. Membenkan penjelasan terhadap pengawas
lapangan (konsultan pengawas) dan pelaksana tentang segala sesuatu yang
dianggap kurang jelas,
d. Bertanggung jawab penuh terhadap hasii perencanaan sehingga
perencanaan tersebut terlaksana,
e. Bertugas daiam hal membenkan penjelasan/konsultasi dalam bidang
arsitektur, taman, strukturdan elektnkal terhadap kontraktor,
f Mempertanggung jawabkan hasil perencanaan kepada pemilik provek,
g. Berperan pula sebagai konsultan pengawas secara berkala sesuai dengan
RKS (Rencana Kerja dan Syarat-Syarat),
3. Konsultan Pengawas
Konsultan Pengawas adalah badan hukum/instansi atau perseorangan yang
ditunjuk pemilik/ownt'r untuk bertmdak sepenuhnya mewakili pemilik/<w«cr
pada batas-batas yang telah ditentukan baik teknis maupun administrasi dalam
memimpin, mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan di lapangan
agar proyek dapat berjalan dengan benar sesuai pada kontrak baik mengenai
waktu, mutu dan kemampuan kerja.
Pada proyek mi, RSUD Salatiga menunjuk CV. Rekayasa Jati Mandin,
Semarang sebagai konsultan pengawasnya.
Adapun tugas dan wewenang konsultan pengawas antara lainadalah :
a. Menjalankan tugas pengawasan dan pengendalian selama pelaksanaan
pembangunan secara keseluruhan, menghasilkan kuantitas dan kualitas
pekerjaan yang diharapkan dalam waktu yang telah ditentukan.
20
b. Mengadakan dan memimpin rapat secara berkala dimana rapat tersebut
wajib dihadiri oiehn konsuitan perencana, dan kontraktor yang diadakan
seminggu sekaii,
c. Menyusun berita acara dan kemajuan pekerjaan. Berita acara kemajuan
pekerjaan adalah laporan penelitian konsultan pengawas atas kemajuan
pekerjaan, dibuat oleh kontraktor berisikan prosentase pekerjaan yang
telah diselesaikan dan besarnya pembayaran yang berhak ditenma,
d. Memberikan persetujuan mengenai laporan harian. bulanan, serta laporan
pekerjaan tambahan maupun pekerjaan kurang dan penyeiesaian keuangan
yang diakibatkannya serta kemajuan pekerjaan fisik saat dibuat laporan
tersebut,
e. Mengontrol kuantitas dan kualitas dan aiat-aiat dan bahan bangunan yang
digunakan, serta mempunyai hak untuk menolak pekerjaan. bahan, dan
aiat bangunan yang disediakan oleh kontraktor apabiia tidak sesuai dengan
RKS atau dokumen kontrak,
f. Bertanggung jawab atas hasii pekerjaan kepada pemilik proyek,
g. Mengoreksi gambar kerja yang dibuat oleh kontraktor sebagai penjelaan
gambar detail di lapangan.
4. Kontraktor/Peiaksana Proyek
Kontraktor adalah badan hukum/instansi atau perseorangan yang ditunjuk oleh
pemilik/Wwcr melalui lelang untuk mewujudkan dan menyelenggarakan
proyek pembangunan menurut biaya yang telah disediakan dan
21
melaksanakannya sesuai dengan peraturan dan syarat-syarat serta gambar-
gambar rencana yang telah ditetapkan.
Pada proyek ini, kontraktor yang mengerjakan pembangunan gedung paviliun
RSUD Salatigaadalah PT. Kuntjup, Salatiga.
Adapun tugas dan wewenang kontraktor antara lain adalah :
a. Melaksanakan tugas yang diberikan dengan mematuhi peraturan dalam
dokumen kontrak yang berkaitan dengan penyelenggaraan bangunan
seperti berita acara penjelasan pekerjaan, RKS, dan gambar rencana,
b. Menyusun rencana kerja proyek,
c. Menyediakan tenaga kerja proyek, barang peralatan dan prasarana kerja
yang memadai,
d. Membuat detail pelaksanaan (shop drawing) dan membuat gambar akhir
pekerjaan (asbuiltdrawing),
e. Menjamin keamanan dan keselamatan kerja,
f. Membuat laporan harian, mingguan, dan buianan,
g. Mengadakan pengujian terhadap hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan,
h. Mengadakan perbaikan, perubahan, rekonstruksi dan pembetulan terhadap
segala kesalahan selama masa pemehharaan.
Kontraktor juga berkewajiban memberikan usulan kepada pemilik apabiia
terjadi beberapa kesulitan dalam pelaksanaan.
??
5. Pimpinan Proyek
Pemimpin proyek adalah badan hukum/instansi atau perseorangan yang
ditunjuk oleh pemilik/mtner untuk memimpin dan bertindak sebagai pemilik
dalam pengelolaan atau penyelenggaraan proyek.
Adapun tugas, tanggung jawab, dan wewenang pimpinan proyek antara lain
adalah :
a. Mengelola berbagai macam kegiatan daiam aspek perencanaan,
pelaksanaan dan pengendalian untuk mencapai sasaran yang telah
ditentukan yaitu jadwal, biaya dan mutu,
b. Memben tugas kepada perencana kemudian menyetujuinya apabiia telah
disepakati,
c. Mengesahkan perubahan dalam pekerjaan apabiia tidak sesuai,
d. Mengesahkan terjadinya pekerjaan,
e. Membuat surat penntah kerja pelaksanaan bangunan kepada peiaksana,
f Menyediakan biaya pelaksanaan proyek,
g. Mengawasi biaya pelaksanaan proyek,
h. Menandatangani berita acara pemeriksaan,
i. Memberikan fasilitas yang kiranya perlu untuk menghindari terjadinya
keterlambatan pekerjaan.
6. Manajer Konstruksi
Adapun tugas, wewenang dan tanggung jawab manajer konstruksi antara lain
adalah :
23
a. Memimpin dan mengkoordinasi semua kegiatan proyek di lapangan
seperti engineering, pembeiian yang dilakukan di lapangan, konstruksi
instalasi permanen dan sementara, pengawasan dan pengendalian mutu,
b. Mengantisipasi dan menyelesaikan semua permasalahan yang timbul pada
seluruh komponen-komponen di bawahnya.
c. Menyediakan jaminan keuangan atas tanggung jawab finansiainya.
d. Menyelenggarakan sekaligus memimpin rapat-rapat secara periodik.
e. Melaksanakan tugas koordinasi untuk menjamin perkembangan dan
kemajuan konstruksi secara teratur,
f. Mendeiegasikan wewenang dan tanggung jawab yang baru di luar
wewenang dan tanggung jawab yang sudah ada, apabiia dalam kontrak
menghendakinya.
7, Pengawas Lapangan
Bertugas mengendalikan jalannya pelaksanaan proyek agar berjalan sesuai
dengan rencana, dengan sasaran biaya, waktu dan mutu bangunan terpenuhi,
yang antara lain :
a. Mengevaluasi dan mengendalikan biaya dan waktu pelaksanaan dengan
msreview pada Rencana Jadwal dan Anggaran Biaya serta melaporkan
kepada manajer konstruksi secara rutin,
b. Menerima laporan kemajuan pekerjaan dari Koordinator Pelaksana dan
memomtornya secara terus menerus kemudian meiaporkannya kepada
Manajer Konstruksi,
c. Mengevaluasi eskalasi harga
d. Memonitor waktu pengantaran material dan peralatan bersama dengan
Logistik,
e. Mengarsip dan mengevaluasi (meng-uf?dute) miai hasil (earned value)
terhadap rencana (terutama material dan tenaga kerja) untuk bahan umpan
balik,
f. Memperkirakan biaya total sampai dengan akhir proyek,
g. Memperkirakan waktu total sampai dengan akhir proyek.
8. Logistik
Logistik adalah tim yang ditunjuk Pimpinan Proyek (Pimpro) yang mengatur
pengadaan material atau bahan-bahan bangunan yang dibutuhkan. Kebutuhan
akan bahan atau material dalam menunjang proses pelaksanaan perlu diatur
sedemikian rupa sehingga diperoleh efisiensi pekerjaan yang baik.
Logistik bertanggung jawab mengenai pembelian, angkutan dan ekspedisi
semua material dan peralatan pendukung proyek baik di lapangan maupun di
kantor pusat.
Adapun tugas dan wewenangbagian logistik antara lain adalah :
a. Menyelenggarakan pengadaan material.
b. Menerima dan mendaftar (arus masuk keluarnya) material dan peralatan
yang sampai di proyek dan telah disetujui,
c. Mengatur penyimpanan material dan peralatan,
d. Mencatat secara teliti arus masuk-keluar (identitas pengambil, jenis
kualitas, tanggai, jam, tujuan, pekerjaan dan sebagainya).
25
e. Melaporkan tentang siklus masuk keluarnya materia! dan peralatan secara
rutin (mingguan),
f Melaporkan tentang peralatan yang rusak atau yang masih bcrfungsi tetapi
tidak optimal,
g. Mencatat dengan teliti waktu pengantaran material sejak dipesan,
h. Bertanggung jawabterhadap perawatan peralatan.
9. Pelaksana Lapangan
Adapun wewenang dan tanggung jawab pelaksana lapangan antara lain
adalah :
a. Mengawasi dan melaksanakan pekerjaan di lapangan sesuai dengan
gambar bestek dan schedule,
b. Mengawasi dan mengarahkan pekerjaan di lapangan untuk mendapatkan
kualitas hasil akhir sesuai dengan standar yang berlaku, dan segera
mengambil langkah-Iangkah perbaikan pada bagian yang tidak sesuai
dengan standar,
c. Menghentikan pekerjaan di lapangan apabiia pekerjaan ini perlu untuk
dihentikan karena sesuatu hal yang sangat kritis,
d. Menghentikan mandor, tukang atau tenaga-tenaga lain yang dianggap
kurang terampil atautidak sesuai dengan pekerjaan lapangan,
e. Bertanggung jawab sesuai dengan tugas-tugas dan wewenang yang
dipikul,
f. Bertanggung jawab terhadap ketetapan dan ketenangan pekerjaan fisik di
lapangan secara teknis.
26
10. Bagian Administrasi. Personalia dan Keuangan
Bagian ini bertanggung jawab atas administrasi, dokumentasi, perburuhan,
personalia proyek dan jasa-jasa pada proyek tersebut Bagian keuangan
mengurus dan bertanggung jawab atas keuangan dan akuntansi proyek.
seperti gaji tenaga kerja, akuntansi umum, pencatatan penggunaan dana serta
ikatan-ikatan yang diadakan. Juga menyiapkan laporan keuangan untuk
pemberi pinjaman dana proyek.
11. Drafter
Tugas drafter adalah membuat gambar-gambar yang diperiukan dalam
pelaksanaan untuk mempennudah atau menjelaskan detail-detail pelaksanaan
pekerjaan di lapangan secara terperinci yang membutuhkan penjelasan lebih
lanjut.
3.3 Sistem Manajemen Konstruksi Swakelola
3.3.1 Umum
Sistem manajemen konstruksi swakelola adalah sistem manajemen
konstruksi dengan pengelolaan sendiri tanpa melibatkan kontraktor yang melalui
proses peielangan, melainkan tim pelaksanaan ditunjuk oleh suatu badan tertentu
ataupun langsung oleh owner atau pemilik dengan sural pengangkatan. Pada
sistem ini besarnya nilai biaya suatu proyek ditetapkan dengan sistem kontrak
harga tidak tetap. Rencana anggaran biaya (RAB) telah ditetapkan sebelum
proyek dimulai oleh pemilik. Rencana anggaran biaya menjadi acuan utama untuk
melakukan pengawasan pada penyusunan rencana anggaran pelaksanaan (RAP),
27
yang dibuat tim swakelola yang telah dibentuk untuk menangani penyeiesaian
pembangunan proyek.
3.3.2 Organisasi dan Tenaga Kerja pada Sistem Manajemen Swakelola
a. Organisasi proyek swakelola
Organisasi proyek adalah organisasi yang dibentuk untuk menyelesaikan
suatu kegiatan dalam mencapai tujuan, waktu dan kualitas yang telah ditetapkan
sehingga dicapai sasaran yang diinginkan.
Susunan dan besarnya organisasi yang diperlukan untuk mengendalikan
suatu proyek, bisa bervariasi karena tiap proyek mempunyai sasaran dan beban
tugas yang berbeda yang membawa konsekuensi menurut susunan organisasi
proyek yang berbeda pula. Proyek yang ditinjau yang menggunakan Sistem
Manajemen Konstruksi Swakelola adalah Pembangunan Gedung D-3 Ekonomi
Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.
Unsur pokok struktur organisasi proyek yang digunakan adalah :
IPemilik Provek
1Perecana Pengawas
Pimpinan Proyek
Contruction Manager
Office Manager Chief Engineer
Control Engineer
Drafter
Gudang/Loaistik
Pelaksana Lapangan
Surveyor Pekerjaan ME
Boss Borong
Gb 3.3. Struktur Organisasi Proyek Gedung D-3 Ekonomi UII Yogyakarta(D-3 Ekonomi UII. 2002)
28
29
Penjelasan mengenai tugas-tugas dan wewenang struktur organisasi
tersebut adalah :
I. Pemi\\k/Owner
Pcm\hk/owner adalah badan hukum/instansi atau perseorangan yang
memberikan pekerjaan bangunan dan membayar biaya pembangunan proyek
tersebut.
Pada proyek ini, bertindak sebagai pemilik/oHntT adalah D-II1 Ekonomi
Universitas Islam Indonesia atas nama Badan Wakaf Universitas islam
Indonesia, Yogyakarta.
Adapun tugas dan wewenang pemilik /owner antara lam adalah :
a. Menyediakan dana yang diperlukan untuk pelaksanaan proyek, serta
menandatangani surat perjanjian pemborongan dan sural kontrak.
b. Memberi persetujuan tentang perusahaan pekerjaan serta pekerjaan kurang
tambah,
c. Menyetujui atau menolak hasil pekerjaan,
d. Mengangkat wali di proyek yang mempunyai wewenang untuk mengawasi
dan memeriksa pelaksanaan proyek,
e. Menghadiri rapat koordinasi antar pengelola proyek,
f. Mengeluarkan instruksi kepada kontraktor atau perencana untuk konsultan
pengawas,
g. Meminta pertanggungjawaban pada semua unsur terkait sebelum masa
pemehharaan habis apabiia terjadi kerusakan sesuai yang ditetapkan,
h. Menerima pekerjaan yang sudah selesai sepenuhnya dari kontraktor.
30
2. Perencana
Perencana adalah badan hukum/instansi atau perseorangan yang membuat
perencanaan Iengkap dari suatu pekerjaan pembangunan, tennasuk
didalamnya perencanaan struktur, anggaran biaya, serta memberikan saran
yang diperlukan dalam pelaksanaan suatu bangunan.
Pada proyek ini, ditunjuk tim perencana dan dosen-dosen FTSP UII.
Adapun tugas dan wewenang dan tim perencana antara lain adalah :
a. Merancang dan membuat pra-rencana,
b. Member) penjelasan lebih lanjut tentang dokumen perencana kepada pihak
pemilik/owrar atau kontraktor,
c. Menerima biaya perencanaan dari pemilik/owotr,
d. Melaksanakan perubahan-perubahan rencana bila perlu dengan terlebih
dahulu mengadakan pertemuan antara pemilik/owner, konsultan pengawas
dan kontraktor.
3. Pengawas
Pengawas adalah badan hukum/instansi atau perseorangan yang diangkat oleh
pemiiik/owwr untuk bertindak sepenuhnya mewakili pemilik/owntT dalam
memimpin, mengkoordinasi dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan di
lapangan dalam batas-batas yang ditentukan, baik secara teknis maupun secara
admimstratif.
Pada proyek ini, yang bertindak sebagai tim pengawas adalah dari pihak
Badan Wakaf Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.
Adapun tugas dan wewenang dari tim pengawas antara lain adalah :
31
a. Melakukan koordinasi dan arahan terhadap paket pekerjaan yang
dilakukan kontraktor,
b Memproses sertifikat dan berita acara yang diperlukan seiama pekerjaan,
c. Mengendalikan jadwal pelaksanaan berdasarkan waktu yang telah
ditentukan dalam kontrak,
d. Mengendalikan mutu pekerjaan sesuai dengan spesifikasi,
e. Memimpin rapat koordinasi lapangan, baik secara rutin maupun khusus,
f. Memproses pengadaan gambar kerja dan contort material serta alat dari
kontraktor sesuai dengan dokumen proyek.
4. Pelaksana
Pelaksana adalah orang/sekelompok orang yang ditunjuk oleh permUk).owner
untuk menyelenggarakan proyek pembangunan menurut biaya yang telah
disediakan dan melaksanakannya sesuai dengan peraturan dan syarat-syarat
yang telah ditetapkan. Pada proyek sistem manajemen swakelola, karena tidak
ada proses peielangan maka pelaksana ditunjuk secara langsung oleh
pemilik/owner dengan surat pengangkatan.
Pada proyek ini, ditunjuk tim pelaksana proyek dan dosen-dosen FTSP UII
dan dibantu oleh para Alumni UII, Yogyakarta.
Adapun tugas dan wewenang dari tim pelaksana antara lain adalah :
a. Melaksanakan pekerjaan berdasarkan gambar rencana bangunan, rencana
kerja dan syarat, nsalah penjelasan dan syarat-syarat lain yang telah
disepakati bersama.
b. Meminta persetujuan dari konsultan pengawas sebelum mengerjakan
pekerjaan yang konstruktif,
c. Membuat laporan-laporan dan foto-foto lapangan yang menjeiaskan
kemajuan pekerjaan di lapangan,
d. Meneliti dan mempelajari terlebih dahulu shop drawing sebelum
pelaksanaan pekerjaan, dan apabiia ada kekeliruan serta ketidakjelasan
harus memberitahukan kepada konsultan pengawas,
e. Membuat laporan rekapitulasi anggaran sesuai dengan prestasi pekerjaan
hanan, mingguan, dan bulanan.
f Menghadiri rapat berkala dengan semua pihak yang terkait dan mencatat
hal-hal yang penting,
g. Menyerahkan hasil pekerjaan yang telah selesai kepada pemiiik/ovt7?tr.
5. Pimpinan Proyek
Pemimpin proyek adalah badan hukum/instansi atau perseorangan yang
ditunjuk oieh pemilik/miner untuk memimpin dan bertindak sebagai wakil
pemilik dalam pengelolaan atau penyelenggaraan proyek.
Adapun tugas, wewenang dan tanggung jawab pimpinan proyek adalah :
a. Memben tugas kepada perencana kemudian menyetujui apabiia telah
disepakati,
b. Mengesahkan perubahan dalam pekerjaan apabiia tidak sesuai,
c. Mengesahkan terjadinya pekerjaan,
d. Membuat surat penntah kerja pelaksanaan bangunan kepada pelaksana,
e. Menyediakan biayapelaksanaan proyek.
f. Mengawasi biaya pelaksanaan proyek.
g. Menandatangani berita acara pemeriksaan,
h Memberikan fasilitas yang kiranya perlu untuk menghindan terjadinya
keterlambatan pekerjaan,
6, ( 'onsiruction Manager
Adapun tugas, wewenang dan tanggung jawab ('onsiruction Manager antara
lain adalah :
a. Memimpin dan bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan proyek
dengan tepat biaya, waktu dan mutu dengan semaksimal mungkin
membuat sistem hubungan kerja terpadu di antara seluruh komponen-
komponen di bawahnya,
b. Menyediakan jaminan keuangan atas tanggung jawab rinansialnya,
c. Bersama-sama dengan Office Manager melakukan perjanjian-perjanjian
dengan pihak-pihak terkait dalam penentuan spesifikasi serta harga
penawaran pekerjaan pada sub kontraktor,
d. Membuat perencanaan pelaksanaan secara umum yang matang, meiiputi
penghematan yang mungkin dilakukan, ketersediaan berbagai macam
metode kerja, material bangunan, dan tenaga kerja yang bertujuan untuk
mengefisienkan di segala bidang sesuai dengan kondisi lapangan,
e. Mengantisipasi dan menyelesaikan semua permasalahan yang timbul pada
seluruh komponen-komponen di bawahnya,
f Melaksanakan tugas koordinasi untuk menjamin perkembangan dan
kemajuan konstruksi secara teratur.
J-4
g. Memberikan teguran kepada komponen-komponen di bawahnya terhadap
penyimpangan-penyimpangan yang terjadi, baik penyimpangan mutu
produk, volume pekerjaan material maupun biaya.
7. Office Manager
Adapun tugas. wewenang dan tanggung jawab Office Manager antara lam
adalah :
a. Bersama dngan Construction Manager melakukan perjanjian-perjanjian
dengan pihak-pihak terkait yang dituangkan dalam dokumen tertulis dan
penentuan spesifikasi/harga penawaran pekerjaan pada sub kontraktor,
b. Mengurus masalah-masalah perjanjian, peraturan pemerintah daerah
setempat, hubungan masyarakat sekitar, dan lain sebagainya.
c. Membuat rencana anggaran dan cash flow (akuntansi) pembiayaan
proyek,
d. Bersama dengan Construction Manager mengatur penggajian komponen-
komponen organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya,
e. Melakukan transaksi pembelian material sesuai dengan masukan dari
ChiefEngineer dan Control Engineer,
f. Mengarsip semua penenmaan dan pembayaran berdasarkan sistem
pelaporan kemajuan proyek untuk setiap aktifitas proyek,
g. Merawat data-data proyek secara keseluruhan dengan teliti dan baik.
35
8. ('antral Engineer
Bertugas mengendalikan jalannya pelaksanaan proyek agar berjalan sesuai
dengan rencana, dengan sasaran biaya, waktu dan mutu bangunan terpenuhi
yang antara lain adalah :
a. Membuat Kurva S secara bersama-samadengan Koordinator Pelaksana,
b. Mengevaluasi dan mengendalikan biaya dan waktu pelaksanaan dengan
mereview pada Rencana Jadwal dan Anggaran Biaya serta melaporkan
kepada Office Manager dan ('on/ruction Manager secara rutin,
c. Menenma laporan kemajuan pekerjaan dan Koordinator Pelaksana dan
memonitornya secara terus menerus kemudian melaporkannva kepada
('oustruction Manager,
d. Mengevaluasi eskalasi harga bersama dengan Office Manager,
e. Memonitor waktu pengantaran material dan peralatan bersama dengan
Logistik,
f Mengarsip dan mengevaluasi (mmg-updale) nilai hasil (earned value)
terhadap rencana (terutama material dan tenaga kerja) untuk bahan umpan
balik bersama dengan Office Manager,
g. Bersama dengan ('hief Engineer dan Koordinator Pelaksana melakukan
kajian value engineering teknis pelaksanaan,
h. Memperkirakan biaya total sampai dengan akhir proyek bersama dengan
Office Manager,
i. Memperkirakan waktu total sampai dengan akhir proyek bersama dengan
Koordinator Pelaksana.
JO
9, ( "niefEngineer
Adapun wewenang dan tanggung jawab ('hief Engineer antara lain adalah :
a. Membantu Office Manager untuk menentukan spesifikasi dan harga
penawaran pekerjaan pada sub kontraktor,
b. Mert'v/t'it' dan menyetujui shop drawing yang dibuat oleh Koordinator
Pelaksana,
c. Menginspeksi dan menguji kualitas setiap material dan peralatan yang
datang ke proyek sebelum masuk ke gudang sesuai dengan persyaratan
daiam spesifikasi,
d. Memberikan persetujuan hasil mutu kerja sub kontraktor untuk pengajuan
terminnya,
e. Membuat prosedur perubahan desain,
f Mengidentifikasi dan mengevaluasi permasaiahan-permasalahan vang
berkaitan dengan material, tenaga kerja, dan peralatan terutama atas
masukan dari Koordinator Pelaksana,
g. Menetapkan metode-metode kerja yang efektif sekaligus aman bersama
dengan Koordinator Pelaksana.
h. Mengkiasifikasikan spesifikasi-spesifikasi material sesuai dengan
dokumen desain.
10. Logistik
Logistik adalah tim yang ditunjuk pimpinan proyek (Pimpro) yang mengatur
pengadaan material atau bahan-bahan bangunan yang dibutuhkan.
3/
Bertanggung jawab sepenuhnya terhadap arus masuk keluarnva matenal dan
peralatan di gudang, yang meiiputi :
a. Menerima dan mendaftar (arus masuk keluarnva) material dan peralatan
yang sampai di proyek dan telah disetujui oleh ChiefEngineer dan Chief
Manager,
b. Mengatur penyimpanan material dan peralatan,
c. Mencatat secara teliti arus masuk-keluar (identitas pengambii, jenis
kualitas, tanggal, jam,tujuan, pekerjaan dan sebagainya),
d. Melaporkan kepada Control Engineer tentang siklus masuk keluarnva
material dan peralatan secara rutin (mingguan),
e. Melaporkan kepada ( hief Engineer untuk diteruskan kepada Office
Manager tentang peralatan yang rusak atau yang masih berfungsi tetapi
tidak optimal,
f. Mencatat dengan teliti waktu pengantaran material sejak dipesan oieh
Office Manager untuk dilaporkan kepada Control Engineer,
11. Pelaksana Lapangan
Adapun wewenang dan tanggung jawab pelaksana lapangan antara lain
adaiah :
a. Mengawasi dan melaksanakan pekerjaan di lapangan sesuai dengan
gambar bestek dan schedule,
b. Wajib melapor kepada Koordinator Pelaksana tentang keterlibatan-
keterlibatan di iapangan,
38
c. Mengawasi dan mengarahkan di lapangan untuk mendapatkan kualitas
hasil akhir sesuai dengan standar yang berlaku, dan segera mengambil
langkah-iangkah perbaikan.
d. Menghentikan pekerjaan di lapangan apabiia pekerjaan itu perlu untuk
dihentikan karena sesuatu hal yang sangat kritis.
e. Menghentikan mandor, tukang atau tenaga-tenaga lam vang dianggap
kurang terampil atau tidak sesuai dengan pekerjaan lapangan.
12. Surveyor
Di dalam tim pelaksanaan lapangan dikenai istilah pengukur/surveyor. Tugas
juru ukur adalah menentukan ukuran-ukuran di lapangan dan menentukan
titik-titik yang diperlukan untuk kelancaran pekerjaan. Untuk menduduki
posisi ini, dibutuhkan orang yang dapat menggunakan alat-alat ukur seperti
theodolite dengan terampil dan teliti.
13. Pekerjaan ME (Mechanical Electric)
Bertugas dan bertanggung jawab mengenai segala hal yang berhubungan
dengan instalasi kelistrikan. Untuk itu dibutuhkan orang yang benar-benar
ahli dalam bidang kelistrikan,
14. Drafter
Tugas drafter adalah membuat gambar-gambar yang diperlukan dalam
pelaksanaan untuk mempermudah atau menjelaskan detail-detail pelaksanaan
pekerjaan di lapangan secara terperinci yang membutuhkan penjelasan lebih
lanjut.
39
Sistem manajemen swakelola adalah sistem manajemen profesional vang
telah dimodifikasi. Intmya sistem ini sama dengan sistem manajemen profesionai
pada umumnya, yakni adanya pemilik pengawas dan pelaksana. fetapi pada
sistem ini memiiiki struktur organisasi yang berbeda kedudukannya.
b. Tenaga kerja
Tenaga kerja adalah semua orang yang teriibat langsung dalam kegiatan
pelaksanaan pekerjaan dalam suatu proyek. Ienaga kerja yang terampil dan
berpengaiaman dalam bidangnya masmg-masing sangat mempengaruhi
keberhasilan suatu pekerjaan.
3.4 Perbedaan Sistem Manajemen Konstruksi
Dan komponen-komponen yang terkandung daiam sistem manajemen
konstruksi, maka didapat komponen pokok yang harus ada pada sistem
manajemen konstruksi antara lain :
1. Fungsi dasar sistem manajemen konstruksi
Fungsi dasar sistem manajemen konstruksi tersebut meliputi :
a. Fungsi merencanakan
b. Fungsi mengorganisir
c. Fungsi memimpin
d. Fungsi mengendalikan
2. Kegiatan yang ada pada sistem manajemen konstruksi harus
dilaksanakan secara berurutan dan tepat. Kegiatan tersebut adalah :
a. Kegiatan penvusunan konsep
b. Stud? kelayakan proyek (feasibilitys/udv)
40
c. Kegiatan perencanaan konstruksi
d. Kegiatan pelaksanaan konstruksi proyek
3. Pengorganisasian pada sistem manajemen konstruksi yang tepat serta
bagian-bagian yangada didalamnya.
4. Rencana pembiayaan proyek, baik Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan
Rencana Anggaran Pelaksanaan (RAP).
5. Waktu pelaksanaan proyek dan segi perencanaan dan realisasi waktu
pelaksanaan proyek
6. Pengendalian mutu
Dan komponen-komponen yang telah disebutkan diatas, akan dibuat tabei
perbedaan sistem manajemen profesional dan sistem manajemen swakeloia.
Perbedaan tersebut seperti dilihat pada tabei 3.1 dibawah mi
41
Tabel 3.1 Perbedaan Sistem Manajemen Profesional dan Sistem ManajemenSwakelola
No | Sistem Manajemen Profesionai | Sistem Manajemen Swakelola j
1 j Ada proses lelang untuk j Proses lelang proyek tidak ada, tetapi !
| menetapkan kontraktor sebagai j proyek akan dilaksanakan sendin oleh j! i i| pelaksana j owner dengan menunjuk suatu tim |
I ! sebagai pelaksana proyek dengan surat I! ! II j pengangkaian j
2 j Rencana antrgaran pelaksanaan ! Rencana aneearan pelaksanaan (RAP) i
; (RAP) tetap sesuai seperti saat j dapat berubah karena adanya ji I
I lelang yang dimenangkan oleh penambahan dan pengurangan \
\ kontraktor. Apabiia terjadi | pekerjaan pada saat proyek sedang j; I |
| kenaikan biaya proyek maka j berjalan dan kenaikan Penurunan biaya j
j kontraktor yang akan j tidak ditanggung langsung oleh tun I
| menanggungnya j pelaksana tetapi di tanguuny lantisung !i | ~" "' w iI j oleh owner (pemilik) dengan j! i rt , , , , , . !j I pertanggungan olen pelaksana (site
! manajer) dalam data evaluasii
pelaksanaan di rapat i
j Keterlambatan waktu j Keterlambatan waktu penyeiesaian
| penyeiesaian proyek ada sangsi j proyek harus diusahakan semimmai
jyang dikenakan pada kontraktor jmungkin. Tidak ada aspek hukum yangsesuai dengan perjanjian yang j mengikat karena semua yang j
telah disepakati j berhubungan dengan proyek merupakan I
| tanggung jawab pemilik, sehingga I
| dalam pelaksanaan tidak mendapat j
j sanksi bila terjadi keterlambatan j
! penyeiesaian provek. I
Sumber : Muhammad Komzi, 2001. Efisiensi Efektifitas Sistem Manajemen
Swakelola
42
3.5 Efisiensi
Tujuan utama mempelajari manajemen adaiah untuk memperoleh suatu
cara metode, dan teknik yang sebaik-baiknya dilakukan, agar sumber-sumber
yang terbatas misalnya modal, bahan dan sebagainya dapat memberikan hasil
yang sebesar-besarnya. Dengan kata lain untuk mendapatkan efisiensi atau daya
guna.
istilah efisiensi berasal dan bahasa latin yaitu ejficere vang berarti to effect
yaitu menghasilkan, mengadakan, atau menjadikan, tetapi seianjutnya arti tersebut
mengaiami perkembangan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Balai
Pustaka terdapat pengertian tentang kata efisien dan efisiensi. Efisien diartikan
tepat atau sesuai untuk menghasilkan atau mengerjakan sesuatu dengan tidak
membuang-buang waktu, tenaga dan biaya. Sedangkan efisiensi adaiah
kemampuan dalam menjaiankan tugas dengan baik dan tepat tanpa membuang-
buang waktu, tenaga dan biaya.
Menurut Wirapati, 1962, efisiensi adalah usaha mencapai prestasi yang
sebesar-besarnya dengan menggunakan kemungkinan-kemungkinan yang tersedia
yaitu matenal, peralatan atau mesm, dan manusia dalam waktu yang sesingkat-
smgkatnya dalam keadaan yang nyata (keadaan tersebut tidak dapat berubah)
tanpa menganggu keseimbangan antara faktor-faktor tujuan, alat, tenaga dan
waktu.
Defisim lamnya menurut The Liang Gie, 1981, efisiensi adalah
perbandingan terbaik antara suatu usaha demran hasilnva.
43
Selanjutnya The Liang Gie menjelaskan bahwa tercapainya suatu efisiensi
dapat diterapkan dan dua segi, yaitu :
1. Dari segi hasil. suatu pekerjaan dapat disebut efisien, apabiia dengan usaha
tertentu memberikan hasil maksima!. baik mengenai mutu atau jumiah satuan
hasil tersebut, dengan biaya yang telah ditetapkan.
2. Dari segi usaha, suatu pekerjaan dapat disebut efisien, apabiia suatu hasii
tertentu dapat dicapai dengan usaha yang minimal.
Manajemen yang baik tersimpul pengertian efisiensi dan efektifitas yang berarti
bahwa segala sesuatu dilaksanakan dengan berdaya guna yakni :
- Tepat, yaitu apa yang dikehendaki tercapai, kena sasaran, dan memenuhi
target seperti yang dicita-citakan,
- Cepat, yaitu pekerjaan tersebut selesai sebelum waktu yang telah ditetapkan,
- Hemat, yaitu dengan dana yang minimal dapat memperoleh hasil yang
diharapkan tanpa terjadi pemborosan dalam berbagai bidang, dan
- Selamai, yaitu segala sesuatu sampai pada tujuan yang dimaksud tanpa
mengalami hambatan-hambatan.
Cara pengukuran efisiensi secara kuantitatif adalah dengan menggunakan
angka-angka indeks tertentu. Angka indeks adalah suatu perbandmgan antara dua
unsur kebahasaan (variabel) tertentu yang mungkin menjadi ukuran cm tertentu
atau perbandmgan harga sekarang dengan harga sebelumnya (Barnes, Ralph M,
1981)
44
3.6 Pembiayaan Proyek
Perkiraan biaya memegang peranan penting daiam penyelenuuaraan
proyek, yaitu dipergunakan untuk mengetahui berapa besar biaya yang diperlukan
untuk membangun proyek. Perkiraan biaya juga memiliki fungsi merencanakan
dan mengendalikan sumber daya seperti material, tenaga kerja. pelayanan maupun
waktu. Suatu perkiraan biaya akan iengkap bila mengandung unsur berikut :
1 Biaya pembelian material dan peralatan
2. Biayapenyewaan atau pembelian peralatan konstruksi
3. Upah tenaga kerja
4. Biaya transportasi
5. Administrasi
6. Eee/laba dan kontigensi
3.7 Jadwal pelaksanaan proyek
Tujuan dan pengendalian jadwal adalah agar pelaksanaan kegiatan sesuai
dengan apa yang telah direncanakan yaitu sesuai dengan jadwal induk yang telah
dibuat. Hal ini antara lam diusahakan dengan jalan menumbuhkan susasana yang
mendukung sebagai syarat tercapainya maksud pengendalian di lingkungan
proyek yaitu dengan mengusahakan penggunaan atau pemilihan waktu (jadwal)
yang paling efektif dan efisien bagi penyeiesaian setiap pekerjaan. Keterlambatan
yang ditimbulkan pada suatu proyek akan berpengaruh langsung terhadap
anggaran biaya yang telah ditentukan. sehingga perlu adanya suatu cara
pengendalian untuk dapat menimimalkan keterlambatan yang terjadi.
45
3.8 Pekerjaan beton
3.8.1 Pengadukan Beton
Proses pencampuran antara bahan-bahan dasar beton, yaitu semen, air.
pasir dan kerikil. dalam perbandingan yang baik disebut prose pengadukan beton.
Pengadukan ini dilakukan sampai warna adukan tanpak rata, keiecakan vane
cukup (tidak cair, tidak padat), dan tanpa campurannya juga homogen. Pemisahan
butir-butir seharusnya tidak boleh terjadi selama proses pengadukan ini Cara
pengadukan dapat dilakukan dengan mesin atau tanuan.
1. Pengadukan dengan tangan
Pengadukan dengan tangan biasanya dilakukan apabiia jumlah beton yang
dibuat hanya sedikit. Cara im juga dilakukan apabiia tidak ada mesin aduk
beton, atau tidak diinginkan suara bensik yang ditimbulkan oleh mesin.
Mula-mula semen dan pasir dicampur secara kermg di atas tempat yang rata,
bersih, keras dan tidak menyerap air. Pencampuran secara kering mi
dilakukan sampai warnanya sama. Campuran yang kering mi kemudian
dicampur dengan kenkil dan diaduk kembali sampai rata. Alat pencampur
dapat berupa cangkul, sekop atau cetok.
Kemudian ditengah adukan tersebut dibuat iubang dan ditambahkan air
sebanyak 75% dan jumiah air yang diperlukan, laiu adukan diutangi dan
ditambahkan sisa air sampai adukan tampak rata.
2. Pengadukan dengan mesin
Untuk pekerjaan-pekerjaan besar yang menggunakan beton daiam jumlah
banyak, pengadukan dengan mesin dapat lebih murah dan memuaskan. Beton
46
yang dibuat dengan mesin lebih homogen dan dapat dilakukan dengan faktor
air semen yang iebih rendah daripada bila diaduk dengan tangan.
3.8.2 Pengangkutan adukan beton
Adukan beton yang dibuat dengan tangan maupun dengan mesin harus
diangkut ke tempat penuangan sebelum semen muiai berhidrasi (bereaksi dengan
air). Selama pengakutan harus selalu dijaga agar tidak ada bahan-bahan yang
tumpah/keiuar atau yang memisahkan dm dan campuran. Cara pengangkutan
adukan beton ini tergantung jumlah adukan yang dibuat dan keadaan tempat
penuangan. Pengakutan adukan beton dapat dilakukan dengan menempatkan di
dalam ember, gerobag dorong, truk-aduk-beton, ban berjalan atau pompa.
Umumnya pada proyek-proyek kecii pengadukan beton dilakukan di dekat
lokasi penuangan, dan pengangkutan dikerjakan dengan ember atau gerobak
dorong.
Bila tempat pengadukan cukup jauh dan tempat penuangannya,
pengakutan dilakukan dengan truk-aduk-beton (truk molen),
Pengakutan dengan pompa dan selang dilakukan bila antara tempat
pengadukan beton dan tempat penuangan "cukup ramaf" sehingga tidak dapat
diangkut dengan ember atau gerobak dorong.
Pengakutan adukan beton dilakukan dengan ban-berjaian sangat baik bila
pengangkutan beriangsung secara terus-menerus dan ditujukan ke tempat yang
lebih tinggi.
3.8.3 Penuangan adukan beton
Di tempat penuangan beton harus segera dipadatkan sebelum semen dan
air mulai bereaksi (Pada umumnya semen mulai bereaksi dengan air satu jam
setelah semen dicampur dengan air).
Hal-hal berikut harus diperhatikan selama penuangan dan pemadatan
beriangsung :
1. Adukan beton harus dituang secara terus-menerus (tidak terputus) agar
diperoleh beton yang seragam dan terjadi gans batas yang tidak tampak.
2. Permukaan cetakan yang berhadapan dengan adukan beton harus diolesi
minyak agar beton yang terjadi tidak melekat dengan cetakannya.
3. Selama penuangan dan pemadatan harus dijaga agar posisi cetakan maupun
tulangan tidak berubah.
4. Adukan beton jangan dijatuhkan dengan tinggi jatuh lebih dan satu meter agar
tidak terjadi pemisahan bahan-bahan campurannva.
5. Pengecoran tidak boleh dilakukan pada waktu turun hujan
6. Sebaiknya tebal lapisan beton untuk setiap kali penuangan tidak lebih dan 45
cm pada beton massa, dan 30 cm pada beton bertulang
7. Harus dijaga agar beton yang masih segar tidak dimiak.
3.8.4 Pemadatan adukan beton
Pada prinsipnya pemadatan adukan beton di sim ialah usaha agar sedikit
mungkin pori/rongga yang terjadi di dalam betonnva. Pemadatan adukan beton
dapat dilakukan secara manual atau dengan mesin.
48
Pemadatan secara manual dilakukan dengan alat berupa tongkat baja atau
tongkat kayu. Adukan beton yang baru saja dituang harus segera dipadatkan
dengan cara ditusuk-tusuk tidak tebal lebih dan 15 cm Penusukan dengan tongkat
itu dilakukan beberapa waktu sampai tampak suatu lapisan moriel di atas
permukaan beton yang dipadatkan itu, Pemadatan yang kurang atau yang
berlebihan mengakibatkan kurang baiknya mutu beton.
Pemadatan dengan bantuan mesin dilakukan dengan alat getar (vibrator).
Alat getar itu mengakibatkan getaran pada beton segar yang baru saja dituang.
sehmgga mengalir dan menjadi padat, Penggetaran yang terlalu lama harus
dicegah untuk menghindan mengumpuinya kenkil di bagian bawah dan hanya
morte! yang ada di bagian atas.
Alat getar yang biasa dipakai ada 2 macam, yaitu :
1. Alat getar intern (intern vibrator)
lalah alat getar yang berupa ^seperti tongkat". Alat getar mi digetarkan
dengan mesm dan dimasukkan ke dalam beton segar yang baru saja dituang.
2. Alat getar cetakan (form vibrator, external vibrator)
lalah alat getar yang ditempelkan di bagian luar cetakan sehingga cetakan
bergetar dan membuat beton segar ikut bergetar pula sehingga menjadi padat.
3.8.5 Pekerjaan Perataan
Pekerjaan perataan di sim yang dimaksud laiah pekerjaan sesudah adukan
beton selesai dipadatkan, yaitu berupa peralatan permukaan dari beton segar yang
telah dipadatkan. Alat yang dipakai ialah cetok dan papan perata.
49
3.8.6 Perawatan Beton
Perawatan beton lalah suatu pekerjaan menjaga agar permukaan beton
segar selalu lembab, sejak adukan beton dipadatkan sampai beton dianggap cukup
keras. Kelembaban permukaan beton itu harus dijaga untuk menjamin proses
hidrasi semen (reaksi semen dan pasir) beriangsung dengan sempurna. Bila hal ini
tidak dilakukan, akan terjadi beton yang kurang kuat, dan juga timbul retak-retak.
Selain itu, kelembaban permukaan tadi juga menambah beton lebih tahan cuaca,
dan lebih kedap air.
Beberapa cara perawatan beton yang biasa dilakukan miah :
1. Menaruh beton segar di dalam ruangan yang lembab
2. Menaruh beton segar di atas genangan air
3. Menaruh beton segar di dalam air
4. Menyelimuti permukaan beton dengan karung basah
5- Menggenangi permukaan beton dengan air
6. Menyirami permukaan beton setiap saat secara terus menerus.
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian merupakan tahap penelitian yang dilakukan daiam
menyelesaikan suatu masalah, sehingga penelitian yang dilakukan menjadi terarah
dan dapat membantu mempercepat proses pemecahan masalah.
Pada penvusunan tugas akhir ini tahap-tahap yang digunakan yaitu
penentuan data yang dibutuhkan dalam penelitian, penentuan subvek penelitian,
persiapan survey di lapangan, pengumpulan data serta perhitungan dan analisis
data yang diperoleh di lapangan.
4.1 Penentuan Data Yang Dibutuhkan
Tahap ini dilakukan sebelum menentukan dan memilih proyek konstruksi
mana yang akan dijadikan sebagai lokasi penelitian. Kegiatan yang dilakukan
adalah menentukan data-data yang dibutuhkan. yaitu Rencana Anggaran Biaya
(RAB) Proyek dan Rencana Anggaran Pelaksana (RAP) Proyek. serta jadwal
pelaksanaan (time schedule) proyek.
4.2 Penentuan Subyek Penelitian
Subvek yang akan diteliti pada tugas akhir mi adaiah efisiensi biaya dan
waktu pekerjaan beton pada proyek pembangunan Gedung D-3 Ekonomi
Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta dan Gedung Rawat inap RSUD Salatiga.
50
51
4.3 Persiapan Survey di Lapangan
Tahap mi dilakukan setelah proyek yang akan dijadikan sebagai lokasi
penelitian ditentukan dan dipilih. Kegiatan yang dilakukan adalah menentukan
data-data yang akan diambil di provek terpilih.
4.4 Pengumpulan Data di Lapangan
Tahap ini dilakukan setelah persiapan survey seiesai dilaksanakan.
Pengumpulan data di lapangan yang dilakukan dalam penulisan tugas akhir ini
adalah dengan cara :
1. Observasi Langsung (Survey Lapangan)
Observasi yaitu melakukan pengamatan langsung ke lapangan pada proyek
yang diamati.
2. Wawancara (interview)
Wawancara adaiah usaha untuk mengumpulkan informasi dengan
mengajukan pertanyaan secara iisan untuk dijawab secara iisan pula.
Pada penilitian ini, penulis melakukan wawancara dengan manajer lapangan
dan manajer teknik proyek. bagian metode pelaksanaan proyek serta dengan
bagian biaya dan administrasi proyek.
Data-data yang diperoieh antara lam Rencana Anggaran Biaya (RAB)
proyek, Rencana Anggaran Pelaksana (RAP) proyek, rencana kerja proyek, surat
perjanjian (kontrak kerja) proyek, dan jadwal pelaksanaan (tune schedule) provek.
4.5 Perhitungan dan Analisis Data
Tahap ini dilakukan setelah kegiatan pengumpulan data selesai
dilaksanakan. Kegiatan yang dilakukan adaiah mengadakan perhitungan dan
52
analisis data yang diperoleh di lapangan, Perhitungan dan analisis data yaitu
sebagai berikut :
1. Analisis Efisien Biaya
Dihitung dengan rumus :
Biaya sat. material vang pasti dipakai selama hari kerjaindeks^ ^— . 1x100%
Biaya sat. material yang ditetapkan dalam pekerjaan
RAP
Atau I = x 100%RAB
2. Analisis Efisiensi Waktu
Dihitung dengan rumus :
Waktu yang pasti dipakai selama hari kerjalndeks = — . _xl00%
Waktu yang telah ditetapkan daiam pekerjaan
4.6 Jalannya Pemecahan Masalah
Studi Pustaka
Mulai j
Identifikasi Masalah i
IPenetapan Tujuan Penelitian
A.Persiapan Survey
Identifikasi Data
IPerhitungan Indeks Efisiensi
Waktu dan Biaya
i_Pembahasan
Kesimpulan dan Saran
Selesai )
Gb. 4.1, Bagan Alir penelitian
A.Pengumpulan Data danfnterllew {tanya jawab)
BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN STUDI KASUS
5.1 Tinjauan I mum
Sistem manajemen konstruksi profesionai adalah sistem manajemen
konstruksi dengan pengelolaan pada suatu proyek dilakukan secara profesionai
dengan melibatkan organisasi perancang proyek dan kontraktor melalui proses
peielangan. Pihak-pihak yang memenangkan tender dalam proses pelelanyan
ltulah nantinya yang ditunjuk oleh Owner sebagai pemilik dan penyandang dana
proyek untuk mewujudkan dan melaksanakan proyek tersebut.
Sistem manajemen konstruksi swakelola adalah sistem manajemen
konstruksi dengan pengelolaan sendiri tanpa melibatkan kontraktor yang melalui
proses peielangan, melainkan tim pelaksana ditunjuk oleh suatu badan tertentu
ataupun langsung oleh pemilik/oHTwr dengan surat pengangkatan.
Pada sistem manajemen swakelola besarnya nilai biaya suatu proyek
ditetapkan dengan sistem kontrak harga tidak tetap. Rencana Anggaran Biaya
(RAB) telah ditetapkan sebelum proyek dimulai oleh pemilik. Rencana anggaran
biaya menjadi acuan utama untuk melakukan pengawasan pada penyusunan
Rencana Anggaran Pelaksana (RAP), yang dibuat oleh tim pelaksana proyek yang
telah dibentuk untuk menangani penyeiesaian pembangunan proyek tersebut.
54
55
Data-data yang disajikan diperoleh dari proyek pembangunan yang
menggunakan sistem manajemen konstruksi profesional dan swakelola yaitu pada
proyek pembangunan Gedung Paviliun Rawat Inap RSUD Salatiga dan provek
pembangunan Gedung Kampus D-3 Ekonomi Universitas Islam Indonesia,
Yogyakarta.
Berikut ini disajikan data-data yang diperoleh dan proyek pembangunan
Gedung Paviliun Rawat Inap RSUD Salatiga dan proyek pembangunan Gedung
Kampus D-3 Ekonomi universitas Islam Indonesia Yogyakarta yang meliputi
data Rencana Anggaran Biaya (RAB), Rencana Anggaran Pelaksana (RAP) dan
rencana waktu pekerjaan (time schedule) dan masing-masing proyek.
5.2 Data Anggaran dan Pengeluaran Proyek
Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang digunakan pada struktur beton
proyek pembangunan Gedung Paviliun Rawat Inap RSUD Salatiga sebesar
Rp.2.889.778.042,12 sedangkan Rencana Anggaran Biaya proyek pembangunan
Gedung Kampus D-3 Ekonomi Universitas islam Indonesia sebesar
Rp.3.423.732.620,20.
Berikut disajikan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan Rencana Anggaran
Pelaksana (RAP) per satuan nr item pekerjaan beton pada kedua proyek tersebut.
label
56
Rencana Anggaran Biaya (RAB) per satuan m' item pekerjaan beton proyekpembangunan Gedung Paviliun Rawat inap RSUD Salatiua
No Jenis Pekerjaan Satuan Anggaran (RAB) 1 m'(Rp)
4
5
6•7/
8
9
10
1 1
12
13
14
15
16
I No
| 2i --*i •>
| 4! 5
j 6I 7
i 8! 9! ioI ii! 12I 13I 14
I 15! 16
Lantai kerja i : 3 :5
Kolam struktur 60/80 K275. U40, U24Balok struktur K275, U40.U24Sloof struktur 30/50
Sloff 15/20
Ring balok 15/15Kolom praktis 15/15Plat lantai tebal 12 cm
TanggaRuang lift/dinding geser t =• 20 cmBeton roof tank
Beton pondasi plat menerusKonsol beton
Balok latel
Balok leufel jendelaPlat dudukan Ac
I nr'
1 m'I in1
I m'l m5I in
I in'
I in
1 m1
1 ms1 m''Im3lm;1 rn
1 nv
i m'Jumlah
2.263
1.654
1.7321 IT. !
285.40
847.38
177.18
.855.00
.579.80
.579.80
.579,80
,490.85
.550,14
.490,85 j,490,85 j434.35 i
1.231
1.231
1.385
1.829
I 385
1.385
2.935
1.385.
1.385
1.385
j.385244 82
490,85 |.490,85 '.490,85490.85
32480
Tabel 5.2 Rencana Anggaran Pelaksana (RAP) per satuan of item pekerjaan betproyek pembangunan Gedung Paviliun Rawat Inap RSUD Salaiiua
Jenis Pekerjaan
Lantai kerja i : 3 :5Kolam struktur 60/80 K275. U40. U24Balok struktur K275, U40.U24Sloof struktur 30/50Sloff! 5/20
Ring balok 15/15Kolom praktis 15/15Plat lantai tebal 12 cmTanggaRuang lift/dinding geser t = 20 cmBeton roof tank
Beton pondasi plat menerusKonsol beton
Balok latel
Balok leufel jendelaPlat dudukan Ac
Anggaran (RAB) 1 m'
(RjAL392.037.00
2.263.847,381.480.350,00
1.732.755,71
1.123.579,801.123.579,801.231.579.801.379,489,83
1.614.540,00
1,379.489.83
1,379,489,83 j2,835,675,00 !1.379.488,83 j1.379.489.83 I1.379.488,83 |1.379.489.83 1
-•>..}/j. jO
M
label 5.3 Rencana Anggaran Biaya (RAB) per satuan m"1 item pekerjaan beton proyekpembangunan Kampus D-3 Universitas Islam Indonesia
iNoj
Jenis Pekerjaan Satuan
i»ll !Anggaran (RAB) 1 m3
(Rp)i I. GEDUNG BLOK A
1
12i *>
1 J
4
5
6
Pondasi beton
Lantai basement (Elen-3,30) jLantai 1 (Elev. 0,00)Lantai 2 (Elev + 4,00)Lantai 3 (Elev + 8,00) jLantai 4 (Elev + 12,00)
1 m" |1 m' |
1 m11 irf
1 nr'1 nr 1
1.128.865,13!.528.347,621.474.692,091.479.553,05
i.519.646,641.5^.0 043 19
II GEDUNG BLOK B ~T1 1
2
->
4
Pondasi beton T
Lantai basement (Flev + -3,30) !Lantai 1 (Elev 0,00)Lantai 2 (Elev + 4,00)Lantai 3 (Elev + 8,00) {Lantai 4 (Elev + 12.00) !
I m-; j1 nU )1 nr |] nr
1ml j1 m1 |
Jumlah i
1.184.690.39
1.491.503,671.337.915,101.313.756,201.490.292,811496 4J7 46 !'. j._
16.965.723.37 |
Tabel 5.4 Rencana Anggaran Pelaksanaan (RAP) per satuan m? item pekerjaan betproyek pembangunan Kampus D-3 Universitas Islam Indonesia
on
No Jenis Pekerjaan
I. CEDING BLOK A
Pondasi beton
Lantai basement (Elen-Lantai 1 (Elev, 0,00)Lantai 2 (Elev + 4,00)Lantai 3 (Elev + 8,00)
JiaiQ^4jEley_+J2_J00}_ _II GE DIWGBLOK B
Pondasi beton
Lantai basement (Elev + -3,30)Lantai 1 (Elev 0,00)Lantai 2 (Elev + 4,00)Lantai 3 (Elev +- 8,00)Lantai 4 (Elev + 12,00)
30)
Satuan
(m3)
nr
m
nr
nr
nC
nr
1 nr
1 m}I m31 nr
1 m'I nr
Jumlah
-4-
Anggaran (RAB) 1 m3(Rp)
1.128.865,131.528.347,621.474,692,091.479.553,05
1.519.646,641.520.043,19
1.184,690,39
1.491.503,671.337.915,101.313.756,20i.490,292,81
1.496.417,4616.965.723 37
58
5.3 Data Waktu Rencana Pekerjaan Proyek
Berikut disajikan waktu rencana pekerjana per item pekerjaan beton pada
kedua proyek tersebut.
label 5.5 Rencana waktu pekerjaan per item pekerjaan beton proyek pembangunanGedung paviliun rawat Inap RSUD Salatiga
No Uraian Pekerjaan Satuan
j (Hari) ]1 Hari Ti Han
{Hari [! Hari1 • t •I I Ian ]j Hari T
Waktu {Rencana
t 1 Lantai kerja 1:3:5 i ~> 12 ; Kolom struktur 60/80 K275. U40, U24 "71 i
^ Balok struktur K275.U40 IP4 66 '4
5"Sloof struktur 30/50
Ring balok 15/1512 !
' 5!" !6_7
r 8f— •,
Kolomjprakris 15/15 63 !Plat lantai tebal 12 cm ! Hari !
- . — 1
76 !Tangga ! Hari V 29 !
19 Ruang lift/dinding aeser t = 20 cm Xl_ Hari ~J~
j_ Han |
18 !i 10 ' Beton roof tank
Beton pondasi plat manerus ~ 18 " ""'!12 Konsal beton _L Hari !
| Hari66" ~!
13 Balok lantai 6.3 !J4 Balok leufel jendela H— 1
j Hari : 79 i15 Plat dudukan AC | Han j 29 1
Tabel. 5.6 Pelaksanaan waktu pekerjaan beton proyek pembangunan Gedung PaviliunRawat inap RSUD Salatiga
j Noj „ .
j Uraian Pekerjaani
j
j Satuan(Hari)
j Waktu 11 oelaksanaan 1
i « Lantai kerja 1:3:5 j HariHari
—F^ t""a"dd"—110 !
1 2 LKolom struktur 60/80 K275. U40 U24 68S J ^Balok struktur K275,U40,Li24 j_ Haii 61 !
4 SIoof.stTuktur 30/50Ring balok j 5/15Kolom praktis 15/15
L. Hari! .... Hari
Hari
^ _ J J._"~"!
""59""! ~
Plat lantai tebal 12 cm1 ;Hari 72 1
j 8 Tangga Hari 28 ' 11 9
—
Ruang lift/dinding geser t ^ 20 cm "~ Hari ~[ 17 " 1i 10 ; Beton roof tank Han ~>~>
Ml !
! 12 !Beton pondasi plat manerusKonsal beton
Han 1
Hari !
]7 1
62 !i 13 ![— f
Balok lantai Hari ~59 114 i
1 (. Balok leufel jendela Hari i 28 Ii 15 Ii j
Plat dudukan AC 1 Hari j- __ _,
59
Tabel 5.7 Rencana waktu pekerjaan per item pekerjaan beton proyek pembangunanGedung kampus D-3 Ekonomi Universitas Islam Indonesia
No
r" T2
Jenis pekerjaan ji
Pondasi beton !
Lantai basement (elev -3,30)
Satuan
(Hari)
Hari
Hari
Waktu rencanaI
j 20,193 Lantai I (elev 0,00) j Han
Hari
Han
| 87,941 66,31! 48,13
4 ' Lantai II (elev 14,00) jLantai III (elev +8,00) |5
b Lantai IV (elev + 12,00) | Hari | 29,387 Pondasi beton (A) Hari i 18.13
| 20,13] 23,60~! 25.38
. 8 ,,9
Pondsi Beton (B)Lantai basement (elev -3,30) A j
Hari
Hari
Han
HanWon1 LUI l
10 Lantai basement (elev - 3,30) B j11 Lantai I - A(elev 6,00) j 87,94
1 " _15912 Lantai I-B(elev 0,00)13 Lantai 2 A (elev + 4,00) Han
I lari
Hari
| 66,31| 148,6
"T~" i"v, Vi14 Lantai 2 B (elev +4,00) |
•~ is " Lantai 2,5-B (elev + 4,00) !16 Lantai 3-A (elev + 8,00) j Hari ! 48,1317 Lantai 3-B (elev + 8,00) Hari
""HariHari
! 103,1318 Lantai 3,5-B (elev+4,00) | | 29,38 j
i 29,38 Hi i no qa
19 Lantai 4-A (e1ev+12,00) |20 Lantai 4-B(elev +12.00) j Han
^21 ,22
.LanteMjS^BXejo • 4,00) [Lantai atap B j
Hari
Hari
J 25,44 ii ~~23^69
60
Tabel. 5.8 Pelaksanaan waktu pekerjaan per item pekerjaan beton proyek pembangumGedung kampus D-3 Ekonomi Universitas Islam Indonesia
an
| No Jenis pekerjaan } Satuan
(Hari)
Hari
Hari
Han
Han
Hari
Waktu |pelaksanaan
! 1 Pondasi beton j
Lantai basement (elev 3,30)Lantai I (elev 0,00)
Lantai II (elev+4,00) jLantai III (elev+8,00) ;
! 15 i: 21
; 4i 5
| 86 |' j 65 " "" '""7" 48" 1
! 6 Lantai IV (elev + 12,00) | Hari
Han
Hari_"Hari
I 27 i! 7! 8
9
Pondasi beton (A) }Pondsi Beton (B) jLantai basement (elev 3,30) A
! 18
! 21 !
i 24 !! 10 Lantai basement (elev - 3.30) B 1 Hari
HariU.ar,i ini i
Hari
~T 26 H! Ti ~ Lantai I- A (elev 0,00) ...j 80 ji >2_ Lantai I-B(elev 0,00) j
Lantai 2 A (elev + 4,00) j
i 152
i 13 ! 65 ~j! 14 Lantai 2 B (elev +4,00) !
Lantai 2,5-B (elev+ 4,00) jHari
Harii !38 1
1 16 Lantai 3-A (elev + 8.00) Hari i 48 !
! 17 Lantai 3-B (elev + 8,00) \ Hari ! 99
I 18 Lantai 3,5-B (elev+4,00) ] Hari ! 27 !! 19
f 20Lantai 4-A (elev+12 00)
hLantai 4-B(elev +12 H(n [Hari
Han
~F 27 ]
-f""" ~9T" "!i 11! 4. i LLantai 4,5 - B (elev - 4.00) ] i tail
Hari
! 24 j1 T7 Lantai atap B j i -"%"> !
5.4 Perhitungan Efisiensi
Untuk menganalisis efisiensi biaya dan waktu pada sistem manajemen
konstruksi profesional dan sistem manajemen konstruksi swakelola digunakan
rumusan sebagai berikut:
1, Analisis Efisiensi Biaya
Dihitung dengan rumus :
Biaya sat. material yang pasti dipakai selama hari kerja
Indeks = x 100%
Biaya sat. material yang ditetapkan dalam pekerjaan
Dalam perhitungan akan dicari nilai efisiensi biaya per satuan nr item
pekerjaan beton. Misal :
a. Perhitungan nilai efisiensi biaya pada proyek pembangunan Gedung Paviliun
Rawat Inap RSUD Salatiga adaiah sebagai berikut:
Pada tabel 5.1 dan 5.2 diketahui untuk pekerjaan beton pada lantai kerja
adalah :
RAB lantai kerja 1:3:5 = Rp 373.285,40
RAP lantai kerja 1:3:5 - Rp 392.037,00
02
Maka,
Indeks - Rp 392.037.00 x 100%Rp 373.285,40
= 105%
b. Perhitungan nilai efisiensi biaya pada proyek pembangunan Gedung D-3
Ekonomi UII Yogyakarta adalah sebagai berikut :
Pada tabel 5.3 dan 5.4 diketahui untuk pondasi beton pada blok A adalah :
RAB pondasi beton = Rp 1. 128.865,13
RAP pondasi beton - Rp 1.096.813,89
Maka,
Indeks = Rp 1.096.813.89 x 100%,
Rp 1.128.865,13
= 97,16%
Pada tabel 5.3 dan 5.4 diketahui untuk pondasi beton pada blok B adalah :
RAB pondasi beton = Rp. 1.138.430,45
RAP pondasi beton = Rp. 1,184,692,67
Maka,
Indeks = Rp 1.184.682,67 x 100%Rp 1.138.430,45
= 104,06%
Nilai Efisiensi Biaya (I) pada kedua proyek dapat dilihat dalam tabel berikut:
label
5.9Pe
rhitu
ngan
nilai
efisie
nsib
iaya
peke
rjaan
beton
per
satua
nit7
item
peke
rjaan
proy
ekpe
mba
ngun
anGe
dung
Pavil
iumRa
wat
Inap
RSU
DSa
latig
a
NO
A.
5 6 7 7 7 7(7
11
IT u7
__
_
UR
AIA
NP
EK
ER
JA
AN
Pek
.Be
ton
Be
rto
lang
Lan
tai
kerj
a1
:3:5
Kol
omst
rukt
ur60
/80
K27
5,U
40,
U24
^^
^y
iiu
L^
^y
^u
24
~S
loo
fst
ruk
tur
30
/50
.Rin
gba
lok
15/1
5K
olom
prak
tis15
/1.5
Pla
tla
nta
ite
bal
12cm
Jan
jjg
aR
uang
liftd
indi
ngge
ser
t=:
Beto
nro
ot
tan
k
ii.^
.n.p
im^?
ilpl
3Lm
aner
usK
on
sol
beto
n
Balo
kla
nta
i
_BaI
qik_
Ieuf
elje
ndIe
laP
lat
du
du
kan
AC
Su
bT
ota
l
!0cm
VO
LU
ME
32
.02
0n
r
20
0.7
35
nr1
294.
870
m1
"l)0
T39(
7mT
_..
__
.__
_T
.
56.3
58nr
;"2
5136
0m'
35.4
82nr
""7
77
30
77
7,08
0lr7
""2
43"8
30"m
'lo
7206
lir"
7l6
47
mT
"29.
277m
T11
500m
T"
SA
TU
AN
_(m
!L m mT
1in
1m
In
r
1m....
1m
1in
1m
1in
111
1
1n
r
1m
1n
r
1n
r
11
,7
RA
B
mm
28
5,4
0
8473
8"_
2,26
3.f.
654.
L732
7—
----
L2
3L
"7,2
37
L3
81
"T.8
29"
7.38
5"1
38
5
29
35
13
85
13
85
13
85
L3
85
.
77
18
l"
85
5.0
0
579T
80"
5797
80"
---------
4967
85"
5504
4"4
%8
5
49
08
S
43-1
35
49
08
5
400
85'
490
85"
490"
§5"
324^
80"
RA
P
39
2.0
37
.00
"126
37
1.7
32
—-•—
1432
"773
217
379
""7
71
11
37
9
1^
79
28
U5
13
79
13
79
11
79
"173
797
2117
3"
84
7.3
8
3507
)7J
557
775
79.8
0"7
77
80
77
78
078
783"
71(7
oo4
89
83
48
98
3
67
50
0
48
98
3
48
98
3
489
83"
4878
3"37
130"
I(%
)
10
5,0
2
iooT
oo"8
9749
"Fo
bToo
""7
797
7797
"91
796
"887
25"
--£
----
77
57
77
60
9975
77
75
7-----
TTTz
o"9
6J
Qs
'&
...
..,.
.•.:
..„,
lolc
-ii
Ind
on
esia
Tab
el5,
10Pe
rrerii
tun
gaii
un
ai
d.•»
-••-
<•
-j
.-
Kamp
usD-
3Eko
nomi
Unive
rsitas
Islam
Indon
esia
No
n 13 |4 5 6
"jen
isP
eker
jaan
TiG
lpu'N
GjiL
OK
AP
on
das
ib
eto
nLa
ntai
base
men
t(El
en-3
,30
en
tail
(Ele
v,0,
00)
Lan
tai
2(E
lev+
4,00
)L
anta
i3(E
lev
+8.
00)
Lan
tai
4(E
lev
+11
00)
77G
ED
UN
GB
LO
KB
__P
on
das
ib
eto
n.a
ntai
base
men
t(E
lev
+L
anta
iK
Ele
v0,
00)
Lan
tai
2(E
lev+
4,00
)L
anta
i3(E
lev
*8,
00}
Lan
tai
4(E
lev
+12
,00)
3,3
0)
Vo
lum
e
A—
"1777
745
nr\
10
4.2
4n
ri
171.
56nr
j15
0.67
m"'!
137.
33n7
;17
7.7n
77
""293
741
nr\
146.
24m
'':
28
7.9
6n
r
254.
7nr
124
1.01
m]25
4.26
nr'
Satu
an
(m3)
_
nr
m nr
mi
irr
Im
1n
r
1IT
I
1n
r
1n
r'1
m
1m
'
Jum
lah
RA
B
JR
eL
_
"T7l
2878
65,T
31.
528.
347,
621.
474.
692,
091
.47
9.5
53
.05
1.51
9.64
6,64
1,52
0.04
3.19
7(84
.690
,39
1.49
1.50
3,67
|1.
337.
915.
10I
1.31
3.75
6,20
1.49
0.29
2.81
1.4
96
.41
7,4
6
1796
5.72
3,37
_
RA
P
sm
1709
6781
3789
"|1.6
99.22
3,37
j1.
395.
178,
05j
1.41
6.49
1,77
!1.
422.
717,
17]
1.42
2.34
0,72
!
'[713
8730
741"
!1.4
46.59
5,88
j1.
404.
787,
71|
1.43
2.04
2,34
j1.4
38.28
7,49
j1.
389.
121,
327
1770
2730
,115
L
I(%
)
97,1
6j
111,
18i
94.6
1j
95.7
4I
93.62
|93
,57
|
"777
7796
,99
I10
4,99
10
9,0
09
6.5
1
92
,83
""98
747
o
65
2 Analisis Efisiensi Waktu
Dihitung dengan rum us .
Waktu yang dipakai selama hari kerjaIndeks = :—— x 100%
Waktu yang telah ditetapkan dalam pekerjaan
Dalam perhitungan akan dican nilai efisiensi waktu per item pekerjaan beton
kedua proyek tersebut. Misal :
a. Perhitungan nilai efisiensi waktu pada proyek pembangunan Gedung
Paviliun Rawat Inap RSUD Salatiga adalah sebagai berikut :
Pada tabel 5.5 dan 5.6 diketahui untuk pondasi beton adalah :
Waktu rencana = 12 hari
Waktu pelaksanaan = 10 hari
Maka , Indeks - ]0 x 100%•n
b. Perhitungan nilai efisiensi waktu pada proyek pembangunan Gedung
Kampus D-3 Ekonomi UII adalah sebagai berikut
Daiam tabel 5.7 dan tabel 5.8 diketahui untuk pondasi beton adalah :
Waktu rencana = 15 hari
Waktu pelaksanaan = 15 hari
Maka. Indeks = \5 x 100%
15
= IUU%
Niiai Efisinsi waktu(1) padakedua proyek dapat dilihat daiam tabel berikut:
label
5.11
Perh
itung
anni
laief
isien
siw
aktu
proy
ekPe
mba
ngun
anG
edun
gPa
viliu
nRa
watI
nap
RSUD
Salat
iga
"no
""U
RA
IAN
PE
KE
RJA
AN
IS
AT
UA
N
Pek
.B
eton
Ber
tula
ng
!
1L
anta
ike
rja
1:3
:5H
ari
•JK
olo
mst
ruk
tur
60/8
0K
275,
U40
,U
24H
ari
3B
alo
kst
ruk
tur
K2
75
.U4
0,U
24
Ifl
ari
4S
loo
fst
ruk
tur
30
/50
IH
ari
5R
ing
balo
k15
/15
|H
ari
6K
olom
prak
tis
15/1
5H
ari
7P
lat
lan
tai
teb
al12
cm
iH
ari
8T
angg
a_
__._
Hari
9R
uang
lift/d
indi
ngge
serJ:
=20
cmi
Har
i
10
Beto
nro
of
tan
k!
Hari
11B
eton
pond
asi
plat
man
erus
1H
ari
12K
on
sal
beto
nH
ari
13
Balo
kla
nta
iH
ari
14
__
_.„_
Bal
okle
ufel
jend
ela
Har
i
]Pla
tdud
ukan
ACi
Hari
WA
KT
U
RE
NC
AN
A
12
"72"
66
JT 76
__
_
18
18
._
™
~63~ 777
29
WA
KT
U
PE
LA
KS
AN
AA
N
10
7)8"
77
48
~59~
._
_
__
IT 22
"IT
62"
__
__
_
"28" 28"
I(%
)
83
,33
9471
4"95
717"
--j—
-—
——
"97
77
"947
/74"
"977
5"7
71
791
7766
9471
7"9
3794
"93
.767
"967
755"
967.
5"
Tabe
l5,12
Perh
itung
anni
laief
isien
siw
aktu
peke
rjaan
beto
npr
oyek
Pem
bang
unan
Ged
ung
Kam
pus
D-3
Ekon
omi
Un
iver
sita
sIs
lam
Ind
on
esia
No
Jen
ispe
kerj
aan
Sa
tua
nW
aktu
Wa
ktu
I(%
)
~T
~P
on
dasi
beto
n
(Har
i)ren
ca
na
pela
ksan
aan
__
__
_
10
0H
ari
\15
2L
anta
ib
asem
ent
(ele
v-3
,30
)H
ari
j20
,19
2110
4,01
2
_.
Lan
tai
I(el
ev0,
00)
Hari
!87
,94
86
97
,79
4
4
~~5 6
~T
~
Lan
tai
11(e
lev
+4
,00
)H
ari
66,31
16
59
8,0
24
Lan
tai
III
(ele
v+
8,0
0)
Hari
48
,13
484
99
,73
A^
^A
AI^
LA
A^
ML
.^P
on
das
iB
eto
n(A
)
Hari
Hari
29
,38
..._
._
__
_
27.
91
,89
9
18'
99
,28
3
8P
on
das
iB
eto
n(B
)H
ari
20
,13
211
04
,32
2
9L
anta
iba
sem
ent
(ele
v--
3,30
)A
Hari
!23
,60
24
L98
,708
10
Lan
tai
bas
emen
t(e
lev
-3
,30
)B
Hari
25
,38
26
10
2,4
43
11L
anta
iI-A
(ele
v0
,00
)H
ari
87
,94
80
90,9
71
12
Lan
tai
I-B
(ele
v0
,00
)H
ari
15
91
52
95,5
97"
13
Lan
tai
2A
(ele
v+
4,0
0)
Hari
66,3
16
598
.024
t1
4L
anta
i2
B(e
lc\
40
0)
Hari
14
8,6
13
89
2.8
92
15
Lan
tai
?.5
.B(e
le\
•1
00
)H
ari
17
13
17
99
.24
1
16
Lan
tai
3-A
(ele
vi
8,0
0)
Han
48
,13
48
99
,73
17
Lan
tai
3-B
(ele
vL
8,0
0)
Hari
10
3,1
3i"
999
5,9
95
18
Lan
tai
3,5-
B(e
lev
+4
,00
)H
ari
29
,38
27
91
.89
9
19
Lan
tai
4-A
(ele
v-1
-12
,00
)H
ari
29
,38
27
19
1,8
99
20
21 22""
"
Lan
tai
4-B
(ele
v-1
2,0
0)
Hari
Hari
Hari
10
0,9
4
121
44"
7~
"216
7"
94 24"
22
93
,12
5
""""
"74,3
40""
""92
7867
"L
anta
i4,
5-
B(e
lev
+4
,00
)L
anta
iat
apB
68
5.5 Pembahasan
Pada hasil pembahasan ini akan melihat analisis efisiensi biaya dan
waktu pada proyek dengan menggunakan sistem manajemen konstruksi
profesional dan sistem manajemen konstruksi swakelola.
Dari hasil perhitungan prakiraan biaya pada proyek pembangunan
Gedung Paviliun Rawat Inap RSUD Salatiga dan proyek pembangunan Gedung
Kampus D-3 Ekonomi UII Yogyakarta menunjukkan bahwa Rencana Anggaran
Pelaksana (RAP) kedua proyek tersebut ternyata lebih kecil dari Rencana
Anggaran Biaya (RAB) proyek (RAP < RAB), maka dapat dikatakan bahwa
kedua proyek tersebut mengalami keuntungan karena biaya yang telah
dikeluarkan untuk realisasi di lapangan lebih kecil dari biaya yang direncanakan
sebelumnya. Perbedaannya difunjukkan pada tabel 5.9 dan 5.10. Pada kedua tabel
tersebut menunjukkan nilai efisiensi biaya kedua proyek yaitu 96,7 % untuk
proyek RSUD Salatiga dan 98,45 % untuk proyek Kampus D-3 UII Yogyakarta.
Terjadi perbedaan selisih nilai efisiensi biaya sebesar 98,45% - 96,7% = 1,75%),
dengan nilai perbandingan96,7% : 98,45%) = 1 : 1,02.
Dari hasil perhitungan prakiraan waktu, tabel 5:11 dan 5,12, pada proyek
pembangunan Gedung Paviliun Rawat Inap RSUD Salatiga tidak terjadi
keterlambatan pekerjaan dan mengalami kemajuan dari waktu yang direncanakan.
Sedangkan pada proyek pembangunan Gedung Kampus D-3 UII Yogyakarta
mengalami keterlambatan pekerjaan, sehingga pekerjaan selesai lebih lama dari
waktu yang direncanakan. Hal ini disebabkan karena RAP pada sistem
69
manajemen swakelola dapat berubah-ubah dan ketepatan waktu penyeiesaian
proyek yang fleksibel.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa kinerja penyelenggaraan proyek
tidak berjalan sebagaimana mestinya. karena terjadi keterlambatan waktu dalam
pelaksanaan proyek sementara pengeluaran lebih kecil dan anggaran yang
direncanakan. Untuk itu perlu dicari faktor-faktor penyebab terjadinya
penyimpangan kinerja proyek baik waktu maupun biaya. Faktor-faktor penyebab
mi penting untuk diketahui secara tepat, karena setiap langkah antisipasi, koreksi
maupun tindakan pembetulan harus mengacu kepada masalah tersebut.
Selanjutnya agar efisiensi dapat dicapai secara maksimaf maka harus diperoleh
kejelasan atas segala hal yang dapat mengakibatkan terjadinya penyimpangan
waktu maupun biaya pada proyek. Faktor-faktor penyebab terjadinya
penyimpangan kinerja pada proyek antara lain adalah :
a, Masalah pengadaan tenaga kerja.
Pada proyek swakelola adanya pengadaan tambahan tenaga kerja harus
mendapat izin dari pemilik proyek/owner terlebih dahulu. Persetujuan
penambahan tenaga kerja ini membutuhkan cukup waktu, sehingga menunda
pelaksanaan pekerjaan yang mengakibatkan keterlambatan dalam penyeiesaian
proyek. Sedangkan pada proyek profesional kontraktor tidak perlu meminta
izin pada pemilik proyek7ovt?._r karena kontraktor telah sepenuhnya
mempunyai wewenang dan pemilik proyek, owner dan bertanggung jawab
untuk menambah atau mengurangi tenaga kerja dalam pelaksanaan proyek
hingga proyek selesai.
70
b. Penundaan pembayaran upah tenaga kerja oleh mandor borong pada proyek
swakelola mengakibatkan tenaga kerja tidak bekerja secara optimal dan terjadi
penumnan dalam kedisiplinan kerja. sehingga penyelesaian proyek mengalami
keterlambatan. Pada proyek profesional pembayaran upah tenaga kerja
dilakukan tepat waktu untuk menghmdan sanksi yang akan dikenakan apabila
terjadi keterlambatan penyelesaian proyek.
c. Adanya perubahan Rencana Anggaran Pelaksana (RAP) sewaktu-waktu pada
proyek swakelola mengakibatkan penundaan dalam pelaksanaan proyek,
sehingga waktu penyelesaian pekerjaan mengalami keterlambatan. Sedangkan
pada proyek profesional, Rencana Anggaran Pelaksana (RAP) tetap seperti saat
lelang proyek sehingga pekerjaan dapat diselesaikan tepat waktu sesuai dengan
waktu rencana.
Dengan adanya keterlambatan pelaksanaan pekerjaan dan pengeluaran
lebih kecil dan anggaran, maka perlu ditmjau ulang master schedule dan
penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan Rencana Anggaran Pelaksana
(RAP) proyek. Hal mi dimaksudkan untuk memperbaiki rencana kerja yang lama
sehingga dapat mengejar keterlambatan yang terdahulu hingga nantinya
diharapkan proyek tersebut dapat terlaksana sesuai dengan jadwal dan biaya yang
direncanakan.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang diuraikan pada bab sebelumnya, maka
diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Rencana Anggaran Pelaksana(RAP) per satuan mJitem pekerjaan beton pada
ke-2 proyek tersebut ternyata lebih kecil dari Rencana Anggaran Biaya
(RAB) proyek, sehingga tidak ada perbedaan yang mencolok. Nilai efisiensi
keduanya sama-sama dibawah 100%>, yaitu 96,7%> untuk proyek
pembangunan Gedung Paviliun Rawat Inap RSUD Salatiga dan 98,45%)
untuk proyek Pembangunan Gedung Kampus D-3 Ekonomi UII. Nilai
efisiensi itulah yang menjadi perbedaan kedua proyek tersebut, dengan
adanya selisih nilai efisiensi sebesar 1,75%) dengan perbandingan 1:1,02
untuk proyek manajemen konstruksi profesional dan proyek manajemen
konstruksi swakelola.
2. Waktu pelaksanaan pekerjaan beton pada proyek Gedung Kampus D-3
Ekonomi Universitas Islam Indonesia Yogyakarta sebagai proyek swakelola
terjadi keterlambatan pekerjaan, sedangkan pada proyek Gedung Paviliun
Rawat Inap RSUD Salatiga sebagai proyek profesional tidak terjadi
keterlambatan pekerjaan.
71
72
6.2 Saran
Dalam penelitian ini ada beberapa saran sebagai sumbangan pemikiran
yang dapat dijadikan pertimbangan bagi pemilik dan pelaksana proyek yang
menggunakan sistem manajemen konstruksi swakelola dalam penyeiesaian proyek
agar menjadi lebih baik, antara lain :
1. Dalam pelaksanaan pekerjaan hendaknya dilakukan sebaik dan secermat
mungkin serta adanya pengawasan yang lebih sehingga penyeiesaian
pekerjaan sesuai dengan rencana.
2. Perlunya peningkatan kesadaran tenaga kerja dalam hal kedisiplinan kerja
sehingga tidak menghambat kelancaran dalam penyeiesaian pekerjaan
proyek.
3. Perlu diteliti lebih jauh lagi tentang seberapa besar pengaruh keakuratan
asumsi yang digunakan untuk mendapatkan kejelasan tentang efisiensi biaya
dan waktusampai dengan akhir proyek dengan angka yang tepat.
Muhammad Romzi, 2001, EFISIENSI EFEKTIFITAS SISTEM
MANAJEMEN SWAKELOLA, Laporan Tugas Akhir, Universitas Islam
Indonesia, Yogyakarta
RAB,RAP, Time Schedulle Proyek Pembangunan Gedung D-3 Ekonomi UII
Yogyakarta
RAB, RAP, Time Schedulle Proyek Pembangunan Gedung Rawat Inap RSUD
Salatiga
Soekanto Reksohadipnyo, 1983, MANAJEMEN PROYEK, BPFE, Yogyakarta
The Liang Gie, 1979, CARA BEKERJA EFISIEN, Karya Kencana Yogyakarta
The Liang Gie, 1981, EFISIENSI KERJA BAGI PEMBANGUNAN NEGARA,
Universitas Gajah Mada Press
Tarsis Tarmuji, 1993, MENGENAL MANAJEMEN PROYEK, Liberty
Yogyakarta
Wirapati, 1962, EFISIENSI APA? MENGAPA? BAGAIMANA?, Majalah
Administrasi N'egara IV
! "*- •?*
KARTU PESERTA TUGAS AKwmFM-UH-AA-FPU-09. /
NO.
»1
NAMA
lndnh '. L
Adv'-N«).i(
NO. MHS.
953J.02US
97511313
BID.STUDI,I'eknikSipiJ
7 teknik Sipi'fc
JUPUL TUGAS AKH'R,. \,A*__ %
"irwt«wrdUfrair«-«imi)r!.-D'3-C^»Towr^.^ '•••••• •""ry*%:£+ak-.•>!;. ;»;v'j*'"*"***~J'*1
7 77 T^ff P^IODE I : SEPTEMBER -PEBRUA_fcfi:,\ Ia%.' "f^^wf^* ''ii-7ARWR " "
StP"**!
No.
1.
3.
S'"47
**_6..7.
J?W"
___S_____r^Kegiatan
Pendaftaran
Penentuan Dosen Pen.MmhingPetnbuatan Proposal"Seminar Proposal'Konsultasi Penvusunai TA.Sidaii^-SidangPendadanui.
DOSt.N PL-MBIMBING IDOSF.N PF.MBIMBING II
!?-. iuriu Hrtih, ;yii.
If. II. I\.<S.i|ii, :\?'J .
\ i"*'*v*4- n,TT7"C"T>
-'*#.
"Seminar "
SidaugPendadaran
• •* **"' &*_____•.•_«_= *'
\4. .'^ • U
. -• 1f '/
*"-£_(&«,
Yogyakarta .#J..kL?$.v,.""<Nm.. Dekan,
b JI. Muha.H«r..MS
CATATAN KONSl I TASl TUGAS AKHIR
NO. TANGGA I. ( ATA I \N KONSUUI ASI TAN'DA TANGAN
(V /•*-/£ 0? - fa,
A4iM)Aii(M ^4yfc.,
%-/l'02f fffalfiUc^ i {-E
0) | (7_ y( -Q 7; 7A^A Cd\ \-.\v .s, . cU-((-^v'_; '̂-.t'ii/
/ '-1 i - 1 •'"'Sl.f_.ii >k/.u.|.i— [<- .1 i s /) . 'A.|
<-< :r I'H tlr<
•- Ct:.-f M--<7 p.rkK^- +Kvtfr-^,,'Y&fnuA,'iv|
. I •;. i /' .. .' ' " '
— L i/• <-A tiL- ^ '•''-
/ , /
[->-> - _•< ,•
i
tK.
i / !.-;>. If""--.
•/> ,>/. i A ,'..
K
rrrrs^
'ipa 7
.ipa 3
;ip3 4
Jipsi6
ROICAfJA ANGGARAN BIAYA
Proyek : Penyusunx . dstai! engineering RSUD Salatiga
Pekerjaan : Pern! mjjiinari Gedung Rawat Snap (Paviliun 4 Lantai)
.j..i;ji : 2002
Lokasi : Jl. 0-.at.._..t«i S;.i...i.ia
::.;!; Uratao FaKefJaan7\- ,i:';:::iy!>iuill6i::: + :3h 3;Hafji^aiuai.:3:3l Wf^^cEEM >3^Utrtl^+3:+::3+3:
P«i\Pisisjapaii: ;•;;":
i l Funibaibiliaii iits
Pfingukuiaii dan p_iii;iI..,;iii
i 1.000 Is Rp 2,3*00,000,00 l_Rp 2,500,000.00
2 +i? 250 m' Rp 0,099 00 Rp 0.092,632.93
4
Biuk Kerja dan direksi keel
Pcnysdiaan w kcja
1 CCO Is
1 000 Is
Rp 4,000,000. CO
rp 5tM.obo'ooRp
Irp4,CCO,COO. OC
500.000.00—
5
Rao .i pioy-k
Mc.ili'jiisi peraiaJaii
1 000 Is Rp 3./30,000 00 Rp 5.750.000 00
5,000,000.001 000 Is Rp 3,000,000 00 Rp
_
Aduiiiiistiasi .•' i/okijiitehldsi
f 3ip,iii .lain- i.'Fi.'y-_:'.
1 000 Is Rp 1,000,000 00 Rp
Rp
1.000.000 0")
500,000.0j 1.000 i_ Rp 500,00000
l__ Rp 25,342.532.93
j: li : !'.CKaii3h» liftt»;i:
I Up I1,300 00 j_£..Rp *
;;.;;:;•':::::';.;'::::.;::.;:;3 •373:1 1 0.:;!'»iMCi!.?!ipw!j:..! I r.'-ii o:.o in' <::• ,421,045 92
: .?69 546 80! 3 1l;i;n.ti l.'dkih ki.i.i_.!i j 'H?f> 400 m' I i.p -j,£•-"•*? 60
_,::'+.i:^i;+Jir.::.ili.+.!i+:i:.,i -jn? /i7rr n^ ! ^n vn^iCjPirifj Rp 1' i flou 703 , ]P.
1 iRp 31,091,184.94
t • f.' . .
1 Hi- <_(•,. .^ ;i:»f..K(<-U u..i. 1 . _.:. .u i".l) i / ::.::3.3,:.3;.:.x.3.:>::>;;::;;3-;:: ,.3:j! i 4H 685 nr' Rp 10.) ,831 00 Rp 5,32(5,139 14 1
*7
1
T i j i _ iiu uti in i i p
1 i I in i il i l|i i
102028 rn3 l.p 230,094.30
Rp 300 ..132. _.0
Rp 23,470,081 55
21 990 i"' Rp 0.617,605 68
1 l mi ii i, l j ii'ly 500 inJ
'•or* 500 "ERp 234.10000
Rp 15,3921.15,Rp 151.865.730 00
,—___.,.„_.,_
iRp 5,8.1,409.89
1 t I III |l L I 11313 100 ni- Rp 12.46,3 70 Rp 141,026,615 72r r . I37/920 E :?p 2mi!.:;4 rRp (-. P. 7A ACif: T-i I
. ! _ . _i _ Rp 339,633,977.28 jfi( r
_ vlf ^ - H 1 (_ ^^^s^ii^^iyii /EE/:EEEMEE:EEE:ii II 1 1 IH 1 :.;•, 030 m Rp 373.283 40 Rp 13 076,187 56
| jl l 1 1 U 1Jt l( 30_; '326 nr Rp 2,263,847 30
Rp 1,654,177 10
Rp 700,724,151.841 .''•''1,f-P.:! m' Rp 532,53-4,222.09
i.p i,"3.m;u,oo R'p li:,.,31l,'.oi,--r
/33B0 f!i" Rp 1,231,373! 310 Rp 9.083,05„.92 I
fI •3 894" iiv' ; Rp 1,231,5791.) Rp 7,012,616 38Ti7 C-'.r [Vi^JU U_'J ' ' ' R. 1,231.679.00 Rp E3,750,521.97
t 1 >',.-. :-;i;0 nv* Rp 1,386,490 85 Rp 359,340,90)3 86
1 3cU45£_34 216 in'
Rp I ,.i'29,53/j i4 Rp 70,154,100,12
, Rp 1,303,4.0 03 Rp 75,114,306 43
1 i ' _ „ ! 7 980 in
2,fueo nv5Rp 1,386.490 85 Rp 11,056.216.98
Rp 2,935,434.33 Rp 818,487,159.81
i 13 306 in" Rp 1,385,490 83, Rp 18,560.035.43j i-,n,., r,.?~ l.p 1,305,490 05 Or-. 17.961,503.36 i1 39 026 iti' Rp 1.385.490 85 Rp 54.901.460.42
i
1
i
i
13,600 mJ Rp 1.385.490.E.5 Rp 18,704.126.43
_ t s (_.wii 7E/ERp 2,889,778,042.12
3346330 I'n' Rp 72,720.00 Rp 257,889,117.60
i i 40 190 rn' Rp 72,720.00 Rp 3.504,376.80r 4.32 882 rn2 Rp 56.10000 Rp 29,513.894.76
. i' .is! 306 m! I-'P 54,640 00 Rp 5,416.094 70
. t_ i a 360 rn*
33 700 rn'
Rp 195,450.00 Rp 1,673.052.00i i Rp 60,900 00 Rp 1,817,130 00
J K til:. .,, „„„ „siu4.sou HI l.p 175,13400 Rp 10,382,064.6*
t1 4- •_ , I- H42 000 Mi ' Rp 7,520.00 Rp 6 587,840.00
3 EiiQ-.ei iendeia j 900 000 bh Rp 6.360 00 jRp 3 105,600.00 (
.7.1
1
:;,... u»:aian3i*eke;fjc>i!ii. +,-•
,Vi".!.iiiii» ..::.. j : : tiargaSaiuao i •:'H.a..UJJ3;: +.77 j,;'.x. jtinjiaii ::
P«*)r_!frW:s»'7'::3.".at l.i'i)Di/K 1143i ,0 !!i2 ii.Ml liiiiiL-h)
r.a !'i-,.m
• i ) ,:,
'. -1 ji*l"! IAj Rp 9.007.00 j RpI Rn '>0 '•'. !333 | Rp
6b 62/ ,421 30
1 080 123 49
__-.._...„,,--————--
A ! I Rp 57,707,544.79
:V''T-.-_-:-_ _...;:.......r.:.. ' 7
__4Pikef|s»trSOP Lanlai 1 1
Rp1 vICCB 6 DA/3 polo 10 K/\ 1 000 oh Ro 777,960 00 777,9-30 00
7 MCB 10 A/ 1 pole /1. KA
vi( B : 16 A/ 1 pole /G ><A
i 1) 000 bh
10 000 bh
Rp /'/ ,30i 00
Rp 77 304 00
F p
Rp
927,6.8 00
3 1,391,472 00
.1 Pllol lamp
.... |_.i 7 out.! I'll I Rp 75,099 00 Rp 75,297.00 1
•', "us.
—
.-: 000 liti Rp 13,622 00 Rp 68,566 00 1
5 Bok ukuian 90 x BO x 25 I 000 unit Rp 1,204,7 10 00 J_L 1.204.740 00
/' Giounding / peitanahnn 1 )U) mill Rp 610,975 00 Rp 610.9/5 00
o Kabul NYY 4 x 50 nun' dan MDP—
13 000 uT Rp i21,015 00 Rp 730,830130
Rt 6,677,538.00
?:5feif)^-ie» SOPtai .itii.2 .1 MCCB : 80 A'3 pot. 10 k.a 1 000 till Rp 777,960 00 Rp 777,960 00
7 MCB : 10 A i "( poie / 6 KA i 2.000 bh
IF1 000 bh
Rp 77,30.00
Rp .•,' ,304 00
Rp
Rp
927.648.00
3 v4CB : 16 A/ 1 pols/6 KA 1,391,472 00
4 Jilol lamp
Fusts".. i.iOO bh
'• M.y'i ....
Rp 33,099 00
__. "jg 5;>5 00Rp
Rp"75,297 00
r- 56,566 00
6 Bok Ukutfjti 93 :; 60 X 25 1 000 unit
0.ooo ERp 1.204, 40 00 J_£ 1,204.740 00
.' _-..h,,i jayy .< y c,Q funi' dari Mi")!1' I;. 'XT' 11 2 Rp 121.816 00 1.p .74,620.00 i
8 Giounding / paitanahau \ 000 unit I.D 3.10 43,0 00 F.D 390,450.00 i
i Rp 5,800,643.00 |pik^iifi^n^lip+anta. 37..
1 MCCB : 80 A 7 3 pol. 10 KA 1 K00 bil l.p 1,102,446 00 Rp 1,1(33446 00
MPR • in A .' 1 r.fln ' R l<A,vl _ w . i .-• • •• • > .. _ i_ . .. - •
MCB : 16 A *' 1 pole in KA
—
\~> r«-<n ki,
1/ 000 bh
3 000 bh
Rn 77 304 00' Or,,,... •j nn^ 052 fi0
'1 Rp 77.304 1X1 Rp 1,314,168 00
A Pilot lamp Rp 25.093 00 Rp 75.297 00
t, Fuse 3 000 bh Rp 1962200 J_p 56.566.00
AA1 Bok uku.au 90 x 130 a 23 1 000 umi Rp 1,204,740 00 Rp 1,204,740 00
7 Kabel NYY A x 50 mm' .an Mi.3J >s 34.JP 1 1 3 15 ijijO in' Rp 121,016 00 I Rp 1,027.226 00
0 Giounding i peuanaiiaii i 000 mill Rp 390,450.00 3e. 390.4331300
Rp 6,977,843.00
f.aki»)aa(t feilP Lantai 4 :..__;:____
1 000 bh1 MCCU: 80 A /3 pole 10 KA Fp 777,950 00 Rp 777,950.00
2 MCB : 10.A/I pole/6 I3A 13 000 bh
17 000 bit
Rp 77,304 00 I Rp 1.004.952 00
3 MCB : 18 A ! 1 p.It; / 0 KAr-, . . ',.. _ f^\ | n_t< . •' / ,_um uu j r^.p 1,314,168,00
4 Pilot lamp
Fuse
3 000 bh
3 000 bh
1 000 am!
Rp 25,03.100 !Rpf<^ 19,622 00 j Rp
75,'297 00
58,566 00
6 i.Dk ukijian 30 a 00 > 75 Rp 1,304,740 00 Rp 1,204.740 00
K'nbel NYV 4 i :30 nun' dan l.il'.'F' kc :.;.iP i i 4 30 000 in' Rp 121,816 00 Rp 2,436,300 00
n Gtoundiiifi / pfiilaiiahan 1 000 unit F.') .390 450.00 Rp 390.450.00
Rp 7,262,423.00
r E(i$n2iSn '7.:p<7;{.i,*.w...'. V .*..". .'..V?' f;'̂ . !•**.}; ; E^E/'::'7 'E]/M./JE-/E^E/:E7.^/E,1 Remasannan pans! A IS >5'\M!: .OOw-ll i 000 unit Rp 55,/ '5,000 00 Rp 65,776.000 00
2 jiviCCi- 600 A/ 3 pole 25 KA 2 000 bh Rp 7,366,595.00 Rp 14,733,190.00
3 itviCCO . 00 A/3 polo 10 KA 4 ijuu Pli Rp tr/8,660 00 Rp 3,614,272.00
4 [MCCB . 130 A/3 puis its KAf, I'yiCC!. 5'JA,' 3 pole 18 KA
b 000 W,\
i. oon bh
Rp tCO.ioyOO | RpRp RQ1 RPS.OO ] Rp
5,4i8,654.00
^ 13-) 1 ,'>08.00__________
™~—- ™~—
i. Il'-ilol lamp
3 000 bh
13 75.099 00 I l.p 75,297 03
7 'F.... i1
i
|-~i
Rp 19,522 00 | Rp 58,566.00
8 [HZ 1 000 bh , Rp 474,080 00
3 000 bh j Rp 629 ,oi53 00iiL. 474,088 00
9 iAlYlp.i- iu.t.i 1 ,Sb'y,56'9 00
10 Volt mat oi 1000 bh I Ro 367 538 00 Rp
Rp
362,538 00
i Bok ukuiari 120 x iOO i; 40 i 000 uiiii
AAAAA
Rp 2,677,200 00 2,677,200 00
12 Gi until.,... 1. i..-.. •
..ii 'n3i. i-n"in i"in Rr.-.
Q3f< riiiri nrii
1
RENCANA ANGGARAN PELAKSANA
Pioytk ' RSUD S3l3ti'1;:
Pekerjaan : Pembangunan Gedung Rawat Inap (Paviliun 4 Lantai)
rahun : 2002
Lokasi : Jl. Osamaliki Salatiga
i A:+ '<it:atan pah©rjaan 77. ; yoiufne: 73: : Ha. ga S|aS«a« : :-7.; +3::-!£irga;37;37.7',-;:. 7.:7j«il1l^lt"7+:7
\--i- Pek. Persiapan; . 1
i P_i'ub_i_iuuii _tiu i 1 000 Ii Rp 1,500,000 00 Rp 1.500.000 00
a Pt.li.iijki.naii dan pr.iiiiiti.. an t 733 250 "3 Pp 6099 00 Rp 4,666,032 93
Biak keiia dan diroky koei I 000 Is Rp 2,000,000 00
Rp 500,000 00
l.p
Rp
2,000,000 00
4 Psnyadiaan fin keija I i»J0 Is 500,000 00. '
Patiai pioyok 1 000 Is
TcOO Ir.Rp !i.OOO,000 00 Rp 3.000,000 00
Rp 1,000,000 60
7 '7diiiini_tiasi .' l')okuin.iitL._i
1 ao.ii liauia pf0. >J^-.
i i 000 l_ Pp 7,000,000 00 pP 2,000 000 00
'•-> i I 000 1. R'p 7.00,000 OG j R'p •50. ,000 00
ii: PekerJBHitTaiiaii -';;•-•;- -:•:—-—-.„,„..
-—-~-~——--~
„Rp_„ 20,088,032.93
i Gallon larmn pondasi 1341 030 rn-1 Rp 9,0/5.00 Rp 13,242,671 25
1liui).tu tanah kHtnbuh '167 346 in-' Hp 4 .y.-iu 30 Pp 2,304,244 52"0"n
Uiuoan oast; bav...h pond_7! 162 470 til"1 Rp 09,39300 RP 11.275,093 06
1 Rp 28,822,003.83
hi.--; p^JK^ piiiS^ll^^tl M«H P.Gik.0f3!l ..::.:
I i Aanstamping batu belah 45 290 in' Rp 106 033 00 Ro 4,602,234 57
/ Pa_. Puhdaii uuiu b_i_.fi 1p_ 6p_ 100 180 nr Rp 257,87500 Rp 25,633,917 510,
:\ Pap. Bain bain ipc Jps 18060 nr' Rp 250.730 00 p£i! 4,519.153 80
•i Pas. Batu bata pc . Ops
Ple^).i~1p. ';<'•5/9 015 in'
;.I.M 7'7lj I'll'Rp 234. i00 00
Rp 17,430 00El 135,693,732 76
4,497.337 5u
i
1 <5 PlBStul _ll IpL 6ps
PiD'.ibf'jr: '.UaUl ij.'i. /p'.>
9/80 200 in Rp 12,465 78
>\\1 _ ,L-I1. "1
Rp 121,917,821 56 ]
'|OV7 rnn n-i->-'P
_. _,7n a or, 7 ;
Pfefc:,i.tft»>.U.SttruilriMP7::
1. : . . ;|, JL~ 302,728,89^.84 \
1•'.,/•!_' Til
1 Lantai keija 1 5.3
Kolom -iiukun CO/00 17,373, ' i4u, U24
Slool slniktut 3'.)/5ij_:_:..
37 370 in''
,-, 290.735 inVEEE7E7E'
Pp '.(97.03/ 00 Rp 12.553.074 74
650, i79.666 u?
438,510,804 50
Rp 2 763,047 3u Rp
Pi.' i ,400,330 03 ' F/o
'1 00 390 ni' Pp 1.7:32/55/! | Kp 104 .1.41 ,117 33i
r, 15:|__f 15/70
Riria balok 16/13
7 287 in3 Rp 1.132.579 80 Rp R "?53 109 00 i
6 6 190 ni7" Rp 1,132,579.80 Rp 5,884,884 34 ;
7
8 Plat lantai tobal 12 rrn
en rap iv.J Rp 1,132,073 80 Rp
252 360 m' Rp 1,379,469 83 RP 346,12ti ,053.50i
3 laiiijga 35 482 nC Rp 1,614,540.00 Rp 57.287.108 28
p'° Runnu lilt / d»i'Jiii"j ii.r..i i-.'_(_i.m 111030 iti' Pp 1,37.1,409.83 Rp 24,872.201 63 Ir.. i
•i i Beton looftank
Belon pondasi plat :ubu..u.
7.Ceo ill
'' 243 830 n?Rp 1,379,489.83 Rp 9,766,783 00 |
12 Rp 7,835,67500 Rp 691,422,635.25 11
13 Konsol baton
OaickTaisT"10 206 in' Rp 1,3/9.489 83 Rp 14.079.073.20 .
14 12.649 n? rj- \ 070 .too m Rp 17,449,166 86 j15 Balok ieulel jendela
—-—
29 282 m3 Rp 1,379,489 83 Rp 40.368,631 41
16 r'lat duui.ikari /\C 13 500 hi' Rp 1,373,489.63 Rp 18,623,112 71 !
-"—'—--
Rp 2.611,845,046.28 i
AAp!eteoa3»;Kuse!i:::;::.i h'us.u alurminiuin ri.i!_>_l uuodi_ed 3465.755 m Rp 83,665 00 Rp 269,962.392.08
UL Ku.fiii lapis yiaiiit III. •It! 190 in' Rp 83,605 00 Rp 1,031,81636
K'ic_ I'ai-'bsn Finn: i ''.^ 4in trP F6'i 87 r}91 '"'() Dr,
Rp"':7 071 586 31
4 j!•• .ic-71 beniiiq 6inui I 82 330 "7 i Rp /y.y2ti 00 6,580,225 25• '
j ..al.a to *L<_n i ^niin
Kar.a buiam ^.u. u 6unn
j 8650 rn'! 34 450 nr'
r\ ^i l / _ ._<1iu uu R'P 1.51''.037.00
0 Rp 49,650 00 Rp 1,706,997 50
•
Oauu piiiiu P'vC
Pliysr.i pinln
i 102300 m2 Rp 175,134.00 Rp 18,021,288.60
] 1041.000 bh Rp 6,70000 Rp 7,057,980.00...
3 Enij.ei ieud.la 860 000 bh j Rp 0 780 00 Rp 5,630,600 00
7+ 7 ;;://.;: 'urtsisn;p«kftrjaait 7 Vdhrmr + ;;; itartia Stjti(»»i7; :••L7:.+ ':.Hi!^«.+:;;:: •!;.;• Juriiloh; 3733
10 H?.k ariQiu \ 1006000 bh I'v 3,960 00 Rp 4.003,880 00
!1 Daun pinlu dobsl loakwuod (_al t_ij'_c> 773 73l"l 111' RP 245,475 00 Rp 57,870,731 25
12 Daun pinlu kaca langka alumuniiim 9 460 m' Rp 260,000.00 Rp 2.267,50000
13 Daun jendela dan bo.enlight alumumum 119260 E Rp 250.000 00 RP 2D,B15,000 00
14 Floor liinQB 2 000 bh Rp 1,160,760.00 Rp 2.301.500.00
15 Wall protection 352.860 Hi' Rp 64,145.00 Rp 22,830,356.00
16 Door closor 192 000 bh Rp 175,000 00 Rp 33,600,000 00
17 Kunci pinlu 192 000 bh Rp 59.350 00 Rp 11,305,200.0'.
18 Rolling door lotnpal . ainpah 1.000 will Rp 1.000,000.00 Rp 1,0(»,0CX)00
;..i7$<iWr}i&&0&;(. .n:f>Ia. (mcF: :.7-:-:-"-^"~' ••r-.'-r -rrr™~~~~~-'-.-:- -Tir^-^r^^rr^-
Rp 53i,684,290.34
| I Goiding (. 160 B:i 7.3 4486 800 kij
11 13.6.696 kg
Rp
ivp
6,696 00
5,676 0030,425.00
i.B_n,-.
j. ' F
30.039,126 00
' 73~268,439.35I •-,i -1
t/,.a-. h">" i 7|> 7n . .•<...., t r>o i>/. r: t>, -[7l \i-l\tu lt'.,[u ... < U :\f.r _t.M l. i/'..'.,_v i-.' l-'J .'<
1 3 Pasang u.;uk 37/ dan ifrmi 3/4 1269 380 ni* Rp Ti.p 38.620.886 50
i '! f-!ubally puiiUlUp aiap yOitiiiiy b.iuii 1_.6y.380 hi Rp 18.600.00 f<:p 23,483,530.00
1 5 Papan lautei 2/20 kayu benokirai 33HO0 in' Rp 74 613 28 Ro 2,621,928 86
Is Bubungan 169 100 ni |Rp 23,577 20 Rp 3,986.904 52 i
1 71 _:
Lisplauk kayu jali IRJ700 ni1 RP 150,976 96 Rp 29,188,748 67
! Rp 201 169,563.91
\w. £$&&• oia j;;;d3!i-&inWa:/';.;E •.;;;:; ;•:E. 73! i Lantai keiamik LI 1 720 930 UP Rp 43,906.58 Rp 31,652.835 37
j. Lama. ..uuinii. .1 - u. _ ._. iL» '< i r.,. 43.906.58 Rp 29,570,333 72
3 Lantai koramik It 3 1542 120 m' IPo 43,905 56 Rp 28/iy'2,636 19
4 Lunitii k-l-H'i'nk' Li.4 623.720 in' RP 43,905.56 RP 27,384,775.88
5 Keiamik Km/Wr l.ll 50 260 m" Rp 60,469 30 Rp 2,637.093 60
6 Keiamik Km/Vv'c Li.2 62 540 ni1,82 640 n?
Rp
Rp""50,459.30
50,469 3031Rp
.... 4.I64,910.624,1134,910.62
..._.„ , __„__.,
8
Kcianiik Km/Wi: 11 3
Keramik Kni/V.'. 114 82 540 in' Rp 5i),46S 30 Rp 4,164.91062n Dinding KnVvVc 750 900 rif R. 50,458.30
6H
Rp
Rp
37,689,866.37
10
11
Ketarnik tauqqa
Li. (.ayU pfoiil raib <./.
121 //0 1(7 Rn 13.905 58
8,500.00
5.346,380 04
538 100 ri? R-j 4,")05j850.00
12 Bodei plaint 1844 100 in' R.. 76.472 30 Rp 46,F73,46B43
Rp 226,548,495.47
W. gWyjJijfe?!!;r;S4».;.-. ti^1. .7.7,777ijiSiii^;Mtjifeflmiii 7:3
1 Pengadaan & pornasanijai: pipa 2" 121 160 m1 Rp 65.000.00 Rp 7.871,500 00
J. Pengadaan 8, peinasanqan pipa 1,5" 33 tOO n? Rp 50.000.00 Rp 1,656,000 00
Jn ... ..-,.:-. - -,..-. ,, _-....-.„,,.. _;..~ •( "." _ny_uciui I tit y_iiiu__i lycii I |.'J|,'_ i
,.nn ,iR'P 43.500.00 Rp 23,046,300.00
4 Pengadaan K peinasangan pipa 3/4" 646 4(X) ll?~ Rp 30,000 00 Rp 19,392,000 00
D KlOSui duduk /0.000 bh Rp 235,000.00 Rp 16,450,000,00
6 Waslalel 65 600 bh Rp 216,000.00 Rp 13,976.000.00
7 Floor drain
Kran bak inandi
/OuuO bh
70.000 "bhi_£.Rp
i i.500.00
"^ ,500. do"Rp_Rp '
805,000.00
675,000,00
9 K.ian .vaslalel 65 TOO bh Rp 12,945 00 Rp 841,425 00
10 Kran partlry 2.000 bh Rp 12,945.00 Rp 25,090.00
11
V2
(.".und leseivoii 46 m1 1.000 unit RP 33.750.000.00 Rp 33,750.000 00
ShOWb'T 70 000 bh Rp 24,500.00 Rp 1,715,000.00
iijiSw{«i»::'A»{:;K'6tl. !;•':.;•::••:'~*-™7-r7-™r-rwr- rrr---r-~rr----rirr^T-- -r-r-
Rp 120,402,115 00
1 Pengadaan ii peuia_aiiL!_n pipa 2" 264 600 ni' Rp 65,000.00 Rp 18,4_a3.000 00
2 :1etiaadaan & pom _saui)au pipa 3' 24.3 000 in' Rp 42,66)0 at Rp 10,327,500 00
3 Psiipadaan & pemasanijan pipa 4" 403.000 m' Rp 57,000..0 Rp 22,971,00000
4 rj6rigadaan (<. peiuasHiigaii pipa 6" 6/ 000 ii? Rp 97,MOCK) Rp 5,557,500.00Ci_J
6
7
-ongadaan 5. pen.asangan pipa 6" 105.000 ri'i' Rp 1_jj. ^^.kj.ijO Rp 16,012,500 00
Septit tank & poiasapan 1 000 unit Rp 2,500,000 00 Rp 2,500,000 00 I3ak koui.oi 3 000 unit Rp 1,150,000 00 Rp 3,450,000.00]
0 Salman keliling U''0 168.700 in' Rp 18,876.00 Rp 2,995.462.60
g
i
Rabat beton kelili; ,j i6 6/0 ni'
i
3.. 353,285 40 5L. 5,606.639 30
t
.„_. ...„.„_„_..__
\m\w-uiaisn. r«K.orjaiin
tPer.Qfrcftt-ifl:::
i [Cat lembok I i431,8 m2 (ia] ton look)3a! kayo
5() 17- 900 n't
ilauja aaruan
Pp y 3i07 00 I Rpp'-' !3 ''•'".) 45 I '7';
Harga
34,645021 30
•i r : •' ir."'. p
jumlah
w\ cr.--_.^v .-j^j^r-.-j ?
_l_ 1 .,I.
1
i
66/ ,700 06 j R-'p
63.300 00 i Pp
66.300 00 1 Rn
•: - ---:••Rp 56,673 0.8.42
-ill!Pfel'Hasil SOP Lantai 1
MCCB . 0 DA73 polo 10 1-777 1 806 bh
17 1.100 bh
io 000 i'F
R'P
Rp
Rp
--
... _
...
697,400 00
2 I..CB 10 A 7 1 puis f'O KA
ViC8 . 16 A / i poio / 6 K7\
831.600 00
i ,247,400 00—— -•—•-™
,t thiol laiMp 1 .' 000 bh
7i.7i Hi bh
; 003 mill
1 000 ni ill
Rp
Rp
...L?i'. _.Pp
}•> niVi I'Vl
Rp
67,300 001 i
,', *Fiisa 1,•• ,5,00 FH'l 37,500 00
R BoktikiJian90 x 50 i 25 1,080,006. Oi
460,000 00
17 n7._6Ro
1,660.000 00
C.ioimdinq / petlanahau 460 000.00
Kaba! NYY 4 x 50 mm' dan I.II3P .—_2_ic_.:.' _4~-? - 100 700 00 R'P_ 655.200 00
"«p"l- 6,081,600.00
P«k^i)-t4irSuP:taiiiai 2.66CO 60 A /;. pi'i'r. 10 ./> 1 OuFi Wi Pp
'.' '•' 7:77
RpI.._
Oil/,400 00 6117,400 (XI
~rMCB : 10 A/' i poi- '6 KA
MCB 16 A/ 1 poio .'6 KA
12 003 oh
16 000 bh
.?(-'. ... 69.300.00 I Wp
69,300 00] Rp631,600 00
1 -747 400 CO
4 Pilot lamp 3 ' l0(. bh
'• r.r*r> in.
i UU3 null__._5_?„
Rpn.'•.'
:.!•
Kp
77,600 00 j Fp•1 v r.f\n nr1] 7^,
1,030,000 00 I Rp
1(73 '360 O'O i '6'
6/ .300 00
f.--i rtfi r.nr. r.,...-
6 |6ok ukma'-i . 0 ." 6;) !, 26 1.1)1.-10,060 00
673,600 05
0 Cioundtuo. .' pi.ilan.ilmi i Oi.iO unit Rp 7 ,0,0(iO 00 1Rp
__.__ ___L-_-._-.-_
33.0 66.) 00
i:p 6,200,000.00
p^kiijsatv RriP^ai.titi 3
MCCB 86 A i'.i pole io I- .•"••-
— .
: I i /iitO bti ; Rp
..__.:_:—:2___-_4-_+-,.._i/ 000 bh | Rp
'767,400 00 Rp 967 ,400 00
' 3
MCE 10 A/ 1 poio 76 KA
MCB . 16 A/ 1 pole 76 F »
•: 9 31)0 7€'
69,300 00
p.,
Rp
900,3)00 00
1.178.100 00
; 4 Pilot lamp 3000 bh j Rp j.2 ,__tL"-.'.Ou Rp 87,600 00
I A Fu.G 3 000 bh Rp 1/ 5(0 00 iRp 52,500 00
[ 6 ouk uktiian 90 x 60 x 70 ' .000 unit Rp 1,080,006 00 Rp 1.080,000 00
': ) K.abcl NV Y 4 x 50 mm'' dan Ivinp ko SPP Ft :. 15 000 m1 Rp 109,200 00 Rp 1,638.000 00
'JL Giounding / peilanaiian- -•-•-- ~
i 000 unii JcH..... 350.000 00 ..ii.._.. 3.60,000 CO-_._
6,264,400.00
! if..S|_ir^a:a;!;.;SpP:.tai(tai:4 3.MCCO ~eD~A/3 pole 10 ICC
__•___.- _.:_._.,:—
.__...
"rT~ 697,400 00"r i aaa \-.hI UwJ i/ii
2 IviCfci : 10 .A; 1 pole 10 KA
MCD : 16 A / 1 puis /6 10'.---
13 000 bh l_Rp 69,300 00 iRp 900,900.00
i -j 17 000 bh Rp 69.300 00 Rp 1.178.100.00
i 4 Pilot lamo 3 003 bh
3 000 oilJiP.„Rp
72,5(X)00
17,500.00
Rp
l.p""67,500 00
5 (Fuse 32.500 00
6 Ook uk.)l.i!) HO >: 60 .< 37.___.
1 000 Lull Rp 1 680,000 00 Rp 1,080,000 00
Kabel IFt'Y 4 >: 50 mm'' dan CUSP kp. 636)1' 26 006 in' Rp 109,200 00 Rp 7,184,000 00
?. ...lii^^aiHi-TTii-c^'F _ 1 000 an:! Dr. ~:c.n nnn nr. .-. f) 350 000 00
j Rp 6,510,400.00
p_k_7J-F_(»7«*1pr {mSt.1 _h£u»b-i_:i r7*3i.£t :3,': ;:,':•:•::':•: '..':;4 :'.•••;,.._
P.masanuan panel AIS ' 7.311- 4U0walt i 000 null Rp 56.000,000 00 Pp 50,000,000 00
i J. MCCB 500 A / 3 poio 2C KA
FiCCU t.iO A ; 7 polo 18 K.A
i 3 000 bh Rp 6,603,630 00 Rjj 13,207,700 GO
\ :. 4 mo bh Rp 707,6500 06 Rp 3,150,40000
j„L MCCB . iuo .A73 poie 18 K.A
iviCCL. 50 A+i polo It! he- -- -•
6 000 bh
6 000 bh
El....'f?p ' '
009.600 00
639,660 00JE 4 ,857,600 CO
"' TJ373O0I.0"-•-.--•-
! F, Pilot lamp
Fust117 _ _ _ _/si.ij.yit; ili.i.i
3 000 bh
7 000 bh'_fl.__Rp
22,500 00---~)C)00
F.p
Rp
67.500 00___
52.5*0.00
—
1 000 bh
3 000 bh
_-+..-R'p
425,000 00
"~~4 76,006 00J;_L._.Rp
425.000 00
i 9 1,425,000 00
: 10 Volt n.otoi
Bok ukiiian 120 « 100 >: 40
1 000 bh
i 000 uuii Rp
325.000 00
2,575.200 00
Rp
Rp
325,000 00~-
._ .__
: i i 2,6) 5,200 00
! 17 Gioundiny" --
1 :)00 unit Rp 850.000 00 RP 660,000 iX.
i" __J
RE
NC
AN
AA
NG
GA
RA
NB
iAY
A
PE
MB
AN
GU
NA
NG
ED
UN
GK
AM
PU
SD
3-F
AK
UL
TA
SE
KO
NO
MI
UN
iVE
RS
ITA
SIS
LA
MIN
DO
NE
SIA
r,
A,-f
t
NO
JE
NIS
PE
KH
-JA
AN
SA
TU
AN
VO
LU
ME
HA
RG
AS
AT
UA
N
(Rp
.)
JUM
LA
HH
AR
GA
(R
p.)
JUM
LA
HT
OT
AL
(Rp
.)
1.
GE
DU
NG
BL
OK
A1
I.P
EK
.P
EN
GU
KU
RA
Nd
an
BO
UW
PL
AN
K1
Peng
ukur
ande
ngan
pesa
wat
To
dan
wat
erpa
ssL
s1
.00
1,5
00
,00
0.0
01
,50
0.0
00
00
/P
embu
atan
titik
/pat
okB
ench
mar
k(
BM)
bh
2.0
07
5,0
00
.00
15
0,0
00
00
3P
asan
gbo
uwpl
ank
m2
48
0.0
05
,00
0.0
02
,40
0,0
00
.00
Su
bJu
mla
h4
05
00
00
00
!i.
PE
KE
RJA
AN
GA
LIA
N/U
RU
GA
NT
AN
AH
1G
alia
nta
nah
po
nd
asi
bet
on
men
eru
sm
38
01
.00
13
,20
0.0
01
0,5
73
20
00
02
Gal
ian
tana
hpo
ndas
ibe
ton
sete
mpa
tm
32
20
.00
13
,20
0.0
02
,90
40
00
00
oG
ali
an
icn
ah
Base
men
tm
39
40
.00
13
.20
0.0
01
2,4
08
,00
0.0
0
III.
PE
KE
RJA
AN
UR
UG
AN
PA
SIR
Su
bJu
mla
h2
5,8
85
,20
0.0
0
I
1U
ruga
npa
sir
bwh
pond
asi
beto
nm
ener
ust=
10cm
m3
27
.00
39
,20
0.0
01
05
84
00
00
._
Liru
gan
pasi
rbw
hpo
nd-is
ibe
td\s
etem
pai{
=iO
cn.
m3
8.8
53
9.2
00
.00
34
69
20
00
3'J
ruga
npa
sir
bwh
tura
pda
npo
ndas
iba
tuka
li10
cmm
39
.40
39
,20
0.0
03
68
48
00
04
Uru
nan
pasi
rbw
hla
ntai
Bas
emen
tt=
15cm
m3
37
.50
39
,20
0.0
01
,47
0,0
00
.00
1
IV.P
EK
ER
JAA
NP
ASA
NG
AN
BA
TU
KA
LI
Pas
Din
ding
Batu
kali
scla
sarlu
ar,s
iard
aiam
1ps4
psm
27
4.0
05
5,0
00
.00
ou
uju
mian
40
70
00
00
0
3,2
43
80
0.0
0
2Pa
s.Ba
tuka
lipo
ndas
itu
rap
sela
sarl
uar
1ps4
psm
34
3.8
01
57
,12
0.0
06
88
18
56
00
3Pa
s.B
atu
kaii
dind
iny
bata
1ps:
4ps
m3
6.0
01
57
,12
0.0
09
42
72
00
04
Pas.
Bat
uka
litu
rap
Sela
sard
alam
1ps:
4ps
m3
14
.50
15
7,1
20
.00
2,2
78
,24
0.0
0
V.
PE
KE
RJA
AN
BE
TO
N
VA
.P
ON
DA
SI
BE
TO
N
ou
dju
mian
14
,17
2,8
16
.00
1P
on
dao
iB
eio
nm
en
eru
sPM
Ai
m3
88
.5C
1,2
80
,30
0.0
01
13
35
08
00
00
2P
on
das
iB
eto
nm
en
eru
sPM
A2
m3
13
.19
1,2
80
,80
0.0
01
68
93
75
20
03
po
nd
asi
Beto
nm
en
eru
sP
MA
3m
31
1.2
01
,28
0,8
00
.00
14
34
49
60
00
4P
on
das
iB
eto
nm
en
eru
sPM
A4
m3
3.4
01
,28
0,8
00
.00
43
54
72
00
05
Po
nd
asi
Bet
on
men
eru
sPM
A5
m3
4.4
11
,28
0,8
00
.00
5,6
48
,32
80
0
RA
BD
»!!
FE
BL
OK
A
11
iKo
lom
40
/40
m3
7.68
ji,
626,
100.
00|
12
,48
8,4
48
.00
18
Ko
lom
Sk
ele
t1
5/1
5m
31
.08
1,0
24
,30
0.0
01
,10
6,2
44
.00
19
Ko
nsu
lb
eto
nm
31
.46
1,2
29
.50
0.0
01
,78
5,0
70
,00
20
Bal
okta
ng
ga
30
/45
m3
0.6
51
,57
4,8
00
.00
1,0
23
,62
0.0
02
1T
ang
ga
m3
5.3
51
,40
2,3
00
.00
7,5
02
,30
5.0
0
Su
bJu
mla
h2
54
.87
10
34
00
VD
.LA
NTA
I2
(E
lev.
+4.
00)
1P
ela
tL
an
tai
t=1
2cm
m3
49
.62
1,4
02
,30
0.0
06
9,5
82
,12
60
0£
.P
ela
tle
ufe
lt=
10
cm
m3
5.3
61
,40
2,3
00
.00
7,5
16
32
80
03
Lis
pla
nk
leu
vel
10
/35
m3
2.0
61
,40
2,3
00
.00
2,8
88
73
80
04
Balo
kla
nta
i3
5/7
0m
31
7.6
41
,63
5,4
00
.00
28
,84
8,4
56
00
5B
alo
kla
nta
i3
0/4
5m
39
.45
1,5
74
,80
0.0
01
4,8
81
,86
00
06
Balo
kL
an
tai
25
/40
m3
14
.50
1,5
74
,80
0.0
02
2.8
34
,60
00
07
Balo
kle
uv
ei
15
/30
m3
2.2
41
,02
4,3
00
.00
2,2
94
,43
20
08
Balo
kla
tei
15
/20
m3
1.3
51
,02
4,3
00
.00
1.3
82
80
50
09
Ko
lom
45
/60
m3
17
.28
1,7
89
,30
0.0
03
0,9
19
10
40
01
0K
olo
m4
5/4
5m
34
.48
1.6
26
,10
0.0
07
,28
49
28
00
11
Ko
lom
40
/40
m3
7.6
81
,62
6,1
00
.00
12
,48
8,4
48
00
I12
Ko
iom
25
/35
m3
1.0
51
,78
9,3
00
.00
1,8
78
,76
5.0
01
3K
olo
m2
0/5
0m
.32
.10
1,5
43
,70
0.0
03
,24
1,7
70
00
14
Ko
lom
15
/30
m3
0.9
01
,02
4,3
00
.00
92
18
70
.00
15
Ko
tom
15
/60
m3
12
,96
1,0
24
,30
0.0
01
3,2
74
,92
80
01
6P
elat
tum
pang
s=ri
'dud
ukan
kose
nm
34
.05
1,4
02
,30
0.0
01
7K
on
sul
beto
nm
32
.13
1,2
29
,50
0.0
02
,61
8,8
35
00
18
Bal
okta
ng
ga
30
/45
m3
0.6
51
,57
4,8
00
.00
1,0
23
52
00
01
9T
ang
ga
m3
5.3
51
,57
4,8
00
.00
8,4
25
,18
0.0
0
Su
bJu
mla
h2
37
98
61
08
00
VE
.LA
NTA
I3
(E
lev.
+8.
00)
1P
ela
tL
anta
it=
12
cm
m3
48
.94
1,4
02
,30
0.0
06
6,6
28
56
20
02
Pela
tle
ufe
lt=
10
cm
m3
5.3
61
,40
2,3
00
.00
7,5
16
32
80
03
Iis
pla
nk
leu
vel
10
/35
m3
2.0
61
,40
2,3
00
.00
2,8
88
73
80
04
Balo
kla
nta
i3
5/7
0m
31
7.6
41
,63
5,4
00
.00
28
,84
8,4
56
.00
56
alo
kla
nta
i3
0/4
5m
39
45
1,5
74
,80
0.0
01
4,8
81
86
00
06
Balo
kL
an
tai
25
/40
FFi3
14
.50
1,5
43
,70
0.0
02
2,3
33
,65
00
07
Bal
ok
leu
vel
15
/30
m3
2.2
41
,02
4,3
00
.00
2,2
94
,43
20
08
Bal
okla
tei/r
ing
15/2
0m
31
.35
1,0
24
,30
0.0
01
,38
2,8
05
00
9K
olo
m4
5/6
0m
31
7.2
81
,78
9,3
00
.00
30
,91
9,1
04
00
10
Ko
lom
45
/45
m3
4.4
81
,62
6,1
00
.00
7,2
84
,92
8.0
0
RA
BD
III-
FE
BL
OK
A
RE
NC
AN
AA
NG
GA
RA
NB
IAY
A
PE
MB
AN
GU
NA
NG
ED
UN
GK
AM
PU
SD
3-F
AK
UL
TA
SE
KO
NO
MI
UN
IVE
RS
ITA
SIS
LA
MIN
DO
NE
SIA
NO
JE
NIS
PE
KE
RJA
AN
"SA
TU
AN
VO
LU
ME
HA
RG
AS
AT
UA
N
(Rp
.)
JUM
LA
HH
AR
GA
(Rp
.)
JUM
LA
HT
OT
AL
(R
p.,
1.
GE
DU
NG
BL
OK
Bi.
PE
K.
PE
NG
UK
UR
AN
da
nB
OU
WP
LA
NK
1P
engu
kura
nde
ngan
pesa
wat
To
dan
wat
erpa
ssL
s1
.00
1.5
00
.00
0,0
01
.50
0.0
00
,00
2P
embu
atan
titik
/pat
okB
ench
mar
k(
BM)
bh
2.0
07
5.0
00
,00
15
0.0
00
.00
3P
asan
gb
ou
wp
ian
km
28
50
.00
5.0
00
,00
4.2
50
.00
0.0
0
Su
bJu
rnia
h5
.90
0.0
00
.00
1!.
PE
KE
RJA
AN
GA
LIA
N/U
RU
GA
NT
AN
AH
1G
alia
nta
nah
po
nd
asi
bet
on
men
eru
sm
33
86
.0C
13
.20
0,0
05
.09
5.2
00
.00
IG
alia
nta
nah
pond
asi
beto
nse
tem
pat
m3
14
8.0
01
3.2
00
,00
1.9
53
.60
0.0
03
Gali
an
tan
ah
Basem
en
trr
.31
.55
4,0
01
3.2
00
,00
20
.51
2.3
00
.00
4G
alia
nta
nah
Tu
rap
pas
.B
atu
kali
m3
17
5.0
01
3.2
00
,00
2.3
10
.00
0.0
05
Uru
gan
tan
ahk
emb
ali
m3
20
5,0
01
3.2
00
,00
27
05
.00
0.0
0
Su
bJu
mla
h3
2.5
77
60
0.0
0H
i.P
EK
ER
JA
AN
UR
UG
AN
PA
SIR
1U
ruga
np
asir
bwh
po
nd
asi
bet
on
men
eru
sr=
lOcm
m3
38
.50
39
.20
00
01
.50
9.2
00
.00
2U
ruga
npa
sir
bwh
pond
asi
beto
nse
tem
pat
t=10
cmm
35
,20
39
.20
0,0
02
03
.84
0.0
03
Uru
gan
pasi
rbw
htu
rap
dan
pond
asi
batu
kali
10cm
m3
6.4
039
.200
,00
'2
50
.88
0.0
04
Uru
gan
pas
irb
wh
lan
tai
Base
men
tt=
15
cmm
39
3.0
03
9.2
00
,00
3.6
45
.60
0.0
0
Su
bJu
mla
h5
.60
9.5
20
.00
IV.
PE
KE
RJA
AN
PA
SA
NG
AN
EA
TU
KA
LI
V
1P
as.
Bat
uka
lise
tem
pat
1p
s:4
ps
m3
7.6
81
57
.12
0,0
01
20
6.6
81
.60
__
_
Pas.
Bat
uka
lipo
ndas
itr
apta
ngga
/din
ding
1ps:
4ps
m3
10
.90
15
7.1
20
,00
1.7
12
.60
8.0
03
Pas
.B
atu
kali
tura
pB
asem
ent
1ps:
4ps
m3
87
.54
15
7.1
20
,00
13
.75
4.2
84
.80
4P
as.
Bat
uka
lisi
arda
lam
tura
pS
elas
arm
21
08
.00
15
.00
0,0
01
62
0.0
00
,00
Su
bJu
mla
h1
82
93
5?4
40
V.
PE
KE
RJA
AN
BE
TO
N
VA
.P
ON
DA
SI
BE
TO
N
1P
on
dasi
beto
nm
en
eru
sm
32
81
.50
1.2
80
.80
0,0
03
60
.54
5.2
00
,00
2P
onda
siB
eton
sete
mp
at3.
00x3
00m
36
.50
1.2
80
.80
0,0
08
.32
5.2
00
,00
RA
BD
III-
FE
BL
OK
B
3L
anta
ike
rja
po
nd
,m
en
eru
s1
pc:
3p
s:5
kr
t=7
cmm
32
6,9
02
39
.35
0,0
06
.43
8.5
15
,00
4L
anta
ik
erja
po
nd
,se
tem
pat
1p
c:3
ps:
5k
rt=
7cm
m3
2,3
82
39
.35
0,0
05
69
.65
3,0
0
!S
ub
Ju
mla
h3
75
.87
8.5
68
.00
VB
.L
AN
TA
IB
AS
EM
EN
T(
Ele
v.
-3
.30
)-t
Balo
kslo
of
30
/40
m3
13
,20
1.2
29
.50
0.0
01
6.2
29
.40
0,0
02
Balo
kslo
of
20
/30
m3
|9,
541
.17
8.2
00
,0"
112
40
.02
8,0
03
Balo
kslo
of
15
/25
m3
|2,
811
.02
4.3
00
,00
2.8
78
.28
3,0
04
Ko
lom
70
/70
m3
6,3
71
.78
9.3
00
.00
11
.39
7.8
41
.00
5K
olo
mb
ula
to
70
m3
4,9
91
.78
9.3
00
.00
8.9
28
,60
7,0
06
Ko
lom
45
/60
m3
54
,90
1.7
89
.30
0,0
09
8.2
32
.57
0,0
07
Ko
lom
45
/45
m3
5,2
7•1
.62
6.1
00
.00
8.5
69
.54
7,0
08
Ko
lom
40
/40
m3
7,2
81
.62
6.1
00
,00
11
.83
8.0
08
,00
9K
olo
m2
5/4
0m
36
,50
1.5
74
.80
0,0
01
0.2
36
.20
0,0
01
0D
indi
ngb
eto
np
enah
anta
nah
teb
al12
cmm
329
,45^
1.3
06
.50
0.0
03
8.4
76
.42
5,0
01
1B
alok
dind
ing
bet
on
pen
ehan
tan
ah2
5/3
0m
35
,56
1.1
78
.20
0,0
06
.55
0.7
92
,00
12
Lan
tai
kerj
aba
lok
sloo
f1p
c:3p
s:5k
rt=
7cm
m3
5,6
02
39
.35
0.0
01
.34
0.3
60
,00
Su
bJu
mla
h2
25
91
80
61
00
VC
.L
AN
TA
I1
(E
lev.
0.0
0)
1P
ela
tL
an
tai
t=1
2cm
m3
76
,90
1.4
02
.30
0,0
01
07
.83
6.8
70
,00
2P
ela
tie
ufe
lt=
10
cm
m3
1,2
01
.40
2.3
00
,00
1.6
82
.76
0,0
03
Pel
atat
apt=
10cm
rm3
8.1
01
.40
2.3
00
,00
11
.35
8.6
30
.00
4L
ispl
ank
leuv
el1
0/3
5m
30
,77
1.4
02
.30
0,0
01
.07
9.7
71
,00
5L
isp
lan
kle
uv
el
10
/75
m3
2,1
01
.40
2.3
00
.00
?9
44
.83
0.0
06
Ko
lom
bu
lat
67
0m
36
,14
1.7
89
.30
0,0
01
0.9
86
.30
2,0
07
Ko
lom
45
/60
m3
32
,40
1.7
89
.30
0,0
05
7.9
73
.32
0,0
08
Ko
lom
45
/45
m3
3.2
41
.62
6.1
00
,00
5.2
68
.56
4,0
09
Ko
lom
40
/40
m3
4,4
81
.(.2
6.1
00
.00
7,2
84
.92
8.0
01
0K
olo
m2
5/4
0m
33
.30
1.5
74
.80
0,0
05
.19
6.8
40
,00
11
Ko
lom
15
/40
m3
0.4
81
.22
9.5
00
.00
59
0.1
60
,00
12
Ko
lom
15
/30
m3
0,2
41
.02
4.3
00
,00
24
5.8
32
,00
13
Ko
lom
T1
5/3
0-1
5/4
0m
3C
72
1.2
29
.50
0.0
08
85
.24
0,0
01
4K
olo
mS
kele
t1
5/1
5m
31
,35
1.0
24
.30
0,0
0'
1.3
82
.80
5,0
01
5K
on
sul
beto
nm
30
,68
1.2
29
.50
0,0
08
29
.91
2,5
01
6B
alo
kla
nta
i3
5/7
5n
iO2
3,6
01
.63
b.4
00
,uO
38
.59
5.4
"0,0
01
7B
alo
kla
nta
i3
0/5
0m
32
7,6
01
.57
4.8
00
,00
43
.46
4.4
80
,00
18
Balo
kL
an
tai
25
/4U
m3
17
,30
1.5
74
.80
0,0
02
7.2
44
.04
0,0
01
9B
alo
kL
an
tai
15
/40
m3
0,8
41
.22
9.5
00
,00
1.0
32
.78
0,0
0
RA
BD
III-
FE
BL
OK
B
20
Balo
kL
eu
vel
15
/30
m3
0,7
21
.22
9.5
00
.00
88
5.2
40
,00
1
21
Bal
ok
atap
15
/25
m3
1,9
11
.22
9.E
CO
,00
2.3
48
.34
5,0
0
22
Bal
okla
tai/
ring
15
/20
m3
2,2
01
.02
4.3
00
,00
2.2
53
.46
0.0
0
23
Pel
atle
ufel
kano
pid
epan
t=10
cmm
34
,87
1.4
02
.30
0,0
06
.82
9.2
01
.00
21
Bal
ok
leu
vel
kan
op
id
ep
an
30
/60
m3
3,9
61
.63
5.4
00
.00
6.4
76
.i8
4.0
0
25
Bal
ok
leuv
eik
ano
pi
dep
an
25
/40
rn?-
2,9
01
.57
4.8
00
.00
4.5
66
.92
0,0
02
6B
alok
grid
kano
pid
epan
12
/40
m3
2,6
21
.40
2.3
00
.00
3.6
74
.02
5,0
02
7T
ang
ga
m3
7,3
61
.40
2.3
00
.00
10
.32
0.9
28
,00
28
Fra
me
BV
gla
asb
lok
cb
eto
nce
tak
60x6
0c
bh
30
,00
12
0.0
00
.00
3.5
00
.00
0.0
0
29
Fra
me
ross
ter
seia
sar,
beto
nceta
kb
h8
,00
30
0.0
00
.00
2.4
00
.00
0,0
0a-
Su
bJu
mla
h3
69
.23
7.8
08
.50
VD
.L
AN
TA
I2
(E
lev.
+4
.00
)1
Pela
tL
an
tai
t=1
2cm
m3
70
,50
1.0
24
.30
0,0
07
2.2
13
.15
0.0
0
2P
ela
tle
ufe
lt=
10
cm
m3
4.9
21
.02
4.3
00
,00
5.0
39
.55
6,0
03
Lis
pla
nk
leuv
el1
0/3
5m
31
,98
1.0
24
.30
0,0
02
.02
8.1
14
,00
4K
olo
mb
uia
to
70
m3
3,0
71
.78
9,3
00
,00
5.4
93
.15
10
0
5K
olo
m4
5/6
0m
33
3,5
61
.78
9.3
00
,00
60
.04
8.9
08
.00
6K
olo
m4
5/4
5m
33
,24
1.6
26
.10
0.0
05
.26
8.5
64
.00
7K
olo
m4
0/4
0m
34
,48
1.6
26
.10
0.0
07
.28
4.9
28
,00
8K
olo
m1
5/6
0m
31
4,4
01
.22
9.5
00
,00
17
.70
4.8
00
.00
9K
olo
m1
5/3
0m
30
.24
1.0
24
.30
0.0
02
45
.83
2,0
01
0K
olo
mT
15
/30
-15
/40
m3
0.7
21
.22
9.5
00
,00
88
5.2
40
.00
11
Ko
lom
Rk
ele
t1
5/1
5m
31
.35
1.0
24
.30
0,0
01
.38
2.8
05
,00
12
Ko
nsu
lb
eto
nm
30
,68
1,2
29
.50
0.0
08
29
.91
2,5
01
3B
alo
kla
nta
i3
5/7
5m
32
5,7
21
.63
5.4
00
.00
42
.06
2.4
88
,00
14
Baio
kla
nta
i3
0/6
0m
32
.88
1.6
35
.40
0.0
04
.70
9.9
52
.00
15
Balo
kla
nta
i3
0/5
0m
33
3,7
51
.57
4.8
00
,00
53
.14
9.5
00
.00
16
Balo
kL
an
tai
25
/40
m3
14
,60
1.5
74
.80
0,0
02
2.9
92
.08
0,0
01
7B
alo
kL
an
tai
15
/40
m3
0.8
41
.22
9.5
00
,00
1.0
32
.78
0,0
01
8B
alo
kL
eu
vel
15
/30
m3
1,7
61
.22
9.5
00
,00
2.1
63
.92
0,0
01
9B
alo
kL
an
tai
20
/30
m3
2.2
11
.22
9.5
00
.00
2.7
17
.19
5,0
02
0B
alok
late
i/ri
ng1
5/2
0m
32
.52
1.0
24
.30
0.0
02
.58
1.2
36
,00
21
Pel
attu
mp
ang
sari
/du
du
kan
ko
sen
m3
6.5
21
.40
2.3
00
.00
9.1
42
.99
6,0
02
2F
ram
ev
en
tila
si.
beto
n1
0/5
0-
80
X1
00
bh
10
,00
30
0.0
00
.00
3.0
00
.00
0,0
02
3F
ram
e/si
rip-
siri
pk
ose
nb
ato
n1
0/5
5m
32
,75
1.4
02
.30
0.0
03
.85
6.3
25
,00
24
Fra
me
Ro
ost
erse
lasa
r.b
eto
nceta
kb
h8
,00
30
0.0
00
.00
2.4
00
.00
0,0
0_
:5S
irip
-sin
pb
eto
n1
0/7
5m
32
,70
1.4
02
.30
0.0
03
.78
6.2
10
,00
RA
BD
III-
FE
3L
OK
B
26
Tan
gga
jm
39
,86
1.4
02
.30
0,0
01
3.8
26
.67
8,0
0
iS
ub
Ju
mia
h3
45
.84
6,3
20
,50
VE
.L
AN
TA
I3
(E
lev
.+
8.0
0)
1P
ela
tL
an
tai
t=1
2cm
m3
69
,70
1.4
02
.30
0,0
09
7.7
40
.31
0,0
02
Peia
tle
ufe
lt=
10
cm
m3
6.1
01
.40
2.3
^0
,00
8.5
54
.03
0,0
03
Lis
pla
nk
leuv
el1
0/3
5m
32
74
1.4
02
.30
0,0
03
.84
2.3
02
,00
4L
ispl
ank
10
/12
5m
34
.30
1.4
02
.30
0.0
06
.02
9.8
90
,00
5T
aian
gp
elat
bet
on
t=
10
cmm
34
,92
1.4
02
.30
0.0
06
.89
9.3
16
,00
6K
olom
oula
t<j>
70m
34
.23
1.7
89
.30
0,0
07
.56
8.7
39
,00
7K
olo
m4
5/6
0m
33
3.5
61
.78
9.3
00
,00
60
.04
8.9
08
,00
8K
olo
m4
5/4
5m
33
.24
1.6
26
.10
0.0
05
.26
8.5
64
,00
gK
olo
m4
0/4
0m
34
,46
1.6
26
.10
0,0
07
.25
2.4
06
,00
10
Ko
lom
15
/40
m3
0,4
31
.22
9.5
00
,00
59
0.1
60
,00
11K
olo
mT
15
/30
-15
/40
m3
0,7
21
.22
9.5
00
,00
88
5.2
40
,00
12
Ko
lom
Sk
ele
t1
5/1
5m
32,1
6~1
1.0
24
.30
0,0
02
.21
2.4
88
,00
-f1
1O
Ko
nsu
lb
eto
nm
30
,79
1.2
29
.50
0.0
09
71
.30
5,0
01
4B
alo
kla
nta
i3
5/7
5m
32
8.6
11
.63
5.4
00
.00
46
.78
8.7
94
,00
15
Balo
kla
nta
i3
0/6
0m
32
.88
1.6
35
.40
0,0
04
.70
9.9
52
.00
16
Balo
kla
nta
i3
0/5
0m
32
5,3
51
.57
4.8
00
,00
39
.92
1.1
80
,00
17
Balo
kL
an
tai
25
/40
m3
12
,48
15
74
.80
0.0
01
9.6
53
.50
4,0
01
8B
alo
kL
an
tai
15
/40
m3
0,4
21
.22
9.5
00
,00
51
6.3
90
,00
19
Balo
kL
eu
vel
15
/30
m3
2.2
41
.22
95
00
,00
2.7
54
.08
0,0
02
0B
alo
kla
tei/
rin
g1
5/2
0m
32
,52
1.0
24
.30
0,0
02
.58
1.2
36
,00
21
Fra
me
Ro
ost
erse
laia
r,b
eto
nce
tak
bh
8.0
03
00
.00
0,0
02
.40
0.0
00
,00
11
__
__
_T
ang
ga
m3
[9,
861
.54
37
00
,00
15
.22
0.8
82
,00
Su
bJu
mla
h3
42
.40
9.6
76
,00
VF
.L
AN
TA
I4
(E
lev.
+12
.00
)1
Pela
tL
an
tai
t=1
2cm
m3
69
,10
1.4
02
.30
0,0
09
6.8
98
.93
0,0
02
Pela
tle
ufe
lt=
10
cm
m3
6,1
01
.40
2.3
00
,00
8.5
54
.03
0,0
03
Pel
atata
pt
=1
0cm
m3
31
,30
1.4
02
.30
0,0
04
3.8
91
.99
0,0
04
Pel
atdi
ndin
gb
akai
rte
bal
15cm
m3
2,1
61
.40
2.3
00
,00
3.0
28
.96
8,0
05
Lis
pla
nk
10
/35
m3
2,7
41
.40
2.3
00
,00
3.8
42
.30
2,0
06
Lis
plan
k1
0/1
25
m3
4,3
01
.40
2.3
00
,00
6.0
29
.89
0,0
07
Tai
ang
pel
atb
eto
nt
=lO
cmm
32
.6u
1.4
U2
.30
0.0
03
.64
5.9
80
,00
8K
olo
m4
5/6
0m
33
5,1
01
.78
9.3
00
,00
62
.80
4.4
30
,00
9K
olo
m4
0/4
0m
34
.46
1.6
26
.10
0,0
07
.25
2.4
06
,00
10
Kol
omra
ngka
atap
25/2
5m
31
,25
1.2
29
.50
0,0
01
.53
6.8
75
,00
RA
BD
III-
FE
BL
OK
B
RENCANA ANGGARAN BIAYA REKAP (BLOK A&BLOK B)PEMBANGUNAN GEDUNG KAMPUS D3 EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
NO JENIS PEKERJAAN
I PEK. PENGUKURAN dan BOUWPLANK
II PEKERJAAN GALIAN/URUGAN TANAH
III PEKERJAAN URUGAN PASIR
IV PEKERJAAN PASANGAN BATU KALI
PEKERJAAN BETON
A. PONDASI BETON
LANTAI BASEMENT ( Elev. - 3.30 )
C. LANTAI 1 ( Elev. 0.00 )
D.J.ANTAI 2 ( Eiev.+ 4.00)
E.LANTAI 3 ( Elev. + 8.00)
F. LANTAI 4 ( Elev. + 12.00 1
PEKERJAAN PASANGAN
DAN PLESTERAN
A. LANTAI BASEMENT ( Elev. - 3.30 )
B. LANTAI I (Elev. 0.00)
C. LANTAI 2 ( Elev. + 4.00 )
D. LANTAI 3 ( Elev. + 8.00 )
E.LANTAI 4 ( Elev. + 12.00)
VII. PEK. LANTAI dan PELAPIS DINDING
A. LANTAI BASEMENT
B. LANTAI 1
C. LANTAI 2
D. LANTAI 3
E. LANTAI 4
PEKERJAAN RANGKA ATAP
A. LANTAI 1
LANTAI 2
C. LANTAI 3
D. LANTAI 4
PEKERJAAN PENUTUPATAP
A. LANTAI 1
B. LANTAI 2
C. LANTAI 3
D. LANTAI 4
PEK. PLAFOND.PARTISI, PINTU1 JENDELA
A. LANTAI 1
B. LANTAI 2
C. LANTAI 3
D. LANTA! 4
PEK. ALUMUNIUM. STAINlEESTIt «. KACA
A. LANTAI BASEMENT
B. LANTAI 1
JUMLAH (Rp)
BLOK
A
8864000.00
14.987.4. 0,00
2.974.825.00
18.906.383.40
190.242.368.69
156.192.612.25
239.356.745,52
213.422.814,40'
195.381.748.54
249.336.328.74
24.867.886.75
26.348.545,93
26.637368.51 ,
26.557.645,86
25.725.544,10
19.475.595,65
26.587.075,74
23.139.792.78
21.860.866,00
18.834.284,60
14.100.224,40
10.538.395,00
19.670.016.90
50.987.420,00
9.589.286.50
10.267.952,00
17.116.323.20
37.136.940.75
4.954.500.00
3.996.000,00
1.634.000,00
8.824.500,00
38.300.504,00
42.742.711,55
BLOK
B
14.450.000.0
29.084.040,0
5.669.944,8
28.096.977,6
334.026.878,5
211.550.181,1
354.710.507,6
341.058.599,0
335.935.368,0
342.746.104,2
21.608.550.7
42.542.929.7
47.202.689.8
45.650.392,3
56.913.669,0
15.043.694,5
54.596.411,5
53.561.916,8
53.102.. 77,4
40.735.888,7
157396.997,7
7.262.162,2
27.108.079,9
91.173.298.2
5.657.107.0
5.974.922,0
24.183.398,0
56.835.745,0
56.794.263,0
6.563.900,0
12.206.300,0
20.320.000,0
16.272.034,7
102.798.348,2
JUMLAH
KESELURUHAN
(Rp)
23.314.000.00
44.071.530,00
8.644.769,80
47.003.361,00
99.719.660,80
524.269.247.19
367.742.793,35 '
594.067.253.12
554.481.413,40
531.317.116,54
592.082.432.94
46.476.437,45
68.891.475.63
73.840.058.31
72.208.038.16
82.639.213.10
34.519.290,35 ;
81.183.487,24
76.701.709,58
74.963.843,40 ]
59.570.173,30 •
29.497.222.10
17.800.557.20 '
46.778.096.80
142.160.718.20
15.246.393.50
16.242.874,00
41.299.721.20
93.972.685,75
61.748.763.00
10.559.900,00
13.840.300,00
29.144.500,00
54.572.538,70
145.541.059,75
TOTAL
(Rp)
123.033.660,1
3.1 63.9607256,5
344.055.222,7
326.938.503.9
236.236.594,3
166.761.674,5
1 I.V_V3.4A3,0
JC. LANTAI 2 51.989.851,90
47.6)4.223,44
51.498.098,26
82.660.049,6
83.204.206,7
65.109^16.5
134.649.901,50
130.818.4303 4
1 16.607.914.76
582.189.844,9
-----
XII
D. LANTAI 3
E. LANTAI 4
PEK.CETAKAN FRAME.PRO.il.
ASSESORIES TEMPEl Dll
A. LANTAI BASEMENT 6.962.400,00
17.458.400,00
i
3.436.400.0
47.885.200,0
28.776.600,0
32.525.440,0
33.415.000,0
18.312.467.9
41.497.086,0
10.398.800,00
65.343.600,00
52.832.600,00
B. LANTAI 1
B. LANTAI 2
B. LANTAI 3
B. LANTAI 4
24.056.000.00
20.557.200,00
23.417.920,00
26.332.087.50
26.888.421,15
53.082.640,00
56.832.920,00
44.644.555,40
68.385.507,15
238.490.560,0
XIII PEKERJAAN CAT-CATAN
A. LANTAI BASEMENT
B. LANTAI 1
C. LANTAI 2
D. LANTAI 3
E. LANTAI 4
24.449.567,09
23.476.910.38
25.681.917.00
36.299.828,5
32.543.788,0
34.910.721,5
L 17.890.310,0
60.749.395,59
56.020.698,38
60.592.638,50
17.890.310,00
290.392.795,0
PEKERJAAN SANITAIRXIV
A. LANTAI 1
B. LANTAI 2
C. LANTAI 3
D. LANTAI 4
45.105.000,00
54.895.714,29
7.735.200,00
12.147.290,0
12.147290,0
12.147.290,0
13.794.000,0
8.090.400,0
12.147.290.00
12.147.290,00
12.147.290,00
54.332.180,0
XV
A
1
PEKERJAAN MEKAN1KAL
DAN ELEKTRIKAl
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
PANEL-PANEL DAN KABELTOEVOER
PEKERJAAN TEGANGAN MENENGAH
58.899.000.00
54.8957714,29
15.825.600.00
2 FIXTURE DAN INSTALASI
a
b
c
d
LANTAI BASEMENT
LANTAI 1
LANTAI 2
LANTAi 3
9.636.000,00
9.694.200,00
10.131.600,00
12.624.000,00
48.943.400,0
167.796.000,00
7.990.000,00
30.440.600,0 40.076.600,00
1 7.850.600,0 27.544.800,00
16.545.600,0
1 7.675.400,0
26.677.200,00
30.299.400,00
48.943.400,00
e
B
LANTAI 4
RUMAH POMPA. PENERANGAN LUAR
X, PERIJINAN SAMBUNG BARU
PEKERJAAN TELEPON 2.346.000,0
16.000.000,0
182.400.000,0
10.830.000.0
291.572.394,0
170.142.000.00
7.990.000,00
16.000.000,00
201.600.000,00
44.1 17.000.00
319.042.394,00
KABELTRAY
C PEKERJAAN LIFT
D
E
XVI
XVII
PEKERJAAN TATA UDARA
PEKERJAAN I'lRE ALARM SYSIEM
19.200.000,00
33.287.000,00
27.470.000,00
743010714.3
319.042.394,0
PEKERJAAN MEKANIKAl PLUMBING
PERSIAPAN. TURAP ILANDSCAPING 295.345.850,05
TOTAL BLOK A & B 6.999.083.713,82
XVIII CULVERT ♦ STRIPING JALAN 295.088.717,28
TOTAL 2.624.449.807,97 4.079.288.055,8 7.294.172.431,10
Disetujui oleh.
Ir. 11. Balya Umar, MSc
( 'onsliix . lion Mi iiii!()i.'ini:lil
Yogyakarta, Jul. 2002
Dibuat oleh.
Zaenal Aritin. ST
(.onliol I nrjirici.t
RENCANA ANGGARAN PELAKSANA (RAP)PEMBANGUNAN GEDUNG KAMPUS D3-FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
NO JENIS PEKERJAAN
3
4
5
6
7
8
9
10
II
12
13
GEDUNG BLOK AI. PEK. PENGUKURAN don BOUWPLANK
iPengukurar. dengan pesawai To dan waferpassPembuatan titik/patok Bench mark (BM )Pasang bouiwplank
II. PEKERJAAN GALIAN /URUGAN TANAH
Galian tanah pondasi befon men^n is
Galian tanah pondasi beton setempatGalian tanah Basement
III. PEKERJAAN URUGAN PASIR
Urugan pasir bwh pondasi beton menerus t=10cm
Uruganpasir bwh pondasi beton setempat t=10cmUrugan pasir bwh turap dan pondasi batu kali 10cm
Urugan pasir bwh lantai Basement t=15cm
IV. PEKERJAAN PASANGAN BATU KALI
Pas. Dinding Batu kali selasar luar, siar dalam lps:4psPas. Batukali pondasi turap selasar luar lps:4psPas. Batu kali dinding beta 1ps:4ps
Pas. Batukali turap Selasar dalam lps:4ps
V. PEKERJAAN BETON
V A. PONDASI BETON
Pondasi Beton menerus PMA 1
Pondasi Beton menerus PMA 2
Pondasi Beton menerus PMA 3
[Pondasi Beton menerus PMA 4
iPondasi Befon menerus PMA 5
Pondasi Beton menerus PMA 6
Pondasi Beton menerus PMA 7
Pondasi Beton menerus PMA 8
Pondasi Beton menerus PMA 9i
|Pondasi Belon seienipal 100x100
(Pondasi Beton setempat 150x150
(Lantai kerjapond, menerus lpc:3ps:5kr t=7cm
ILantai kerjapond, setempat Ipc:3ps:5kr t=7cm
jV B. LANTAI BASEMENT ( Elev. - 3.30 )1 IDinding beton penahan tebal 12 cm
2 jBalok dinding beton 20/303 (Balok sloof 30/40 BTA1
i
4 jBalok sloof 20/30I
5 ;Balok sloof 15/25 15/30 BTA3
6 jKolom 45/607 |Kolom 45/458 | Kolom 40/40
19 iKolom 25/35
10 iBalokBTAI 40/40 (tambahan)
V C. LANTAI 1 ( Elev. 0.00)
Pelat Lantai t=12cm
SAT
LS
bh
ml
VOLUME
i ,uu
2.00
477.60
HARGA
SATUAN
(Rp)
.-UV.LVU.UVJ
100.000,00
15.000,00
m3 827,95
m3 j 289.12m3 j 1.024,00
7.000,00
7.000,00
7.000,00
m3
m3
nn3
m3
m2
m3
m3
m3
m3
m3
m3
m3
m3
m3
m3
m3
m3
m.1
m3
m3
m3
m3
m3
m3
m3
m3
m3
m3
m3
m3
m3
26,89
8,46
9,82
39,83
82.50
43,83
6.19
15,93
88,50
13,07
11.12
3,51
4,47
3,69
3,71
12.11
5,00
1.88
0,41
19,63
6.35
15,17
3,82
13,50
6,01
2,03
29,40
8,26
11,97
1,76 '
12,32
35.000,00
35.000,00
35.000,00
35.000,00
127.320,00
127.320,00
127.320,00
127.320,00
1.236.956.30
1.236.956,30
1.236.956,30
1.236.956,30
1.236.956,30
1.236.956,30
1.236.956,30
1.236.956.30
1.236.956.30
1.236.956,30
1.236.956,30
301.182,15
301.182,15
1.268.437,50
1.315.659,40
1.331.400,00
1.315.659,40
1.315.659,40
1.654.312,50
1.622.831,30
1.622.831,30
1.622.831,30
1.546.269,00
JUMLAH
(RP)
I .-JVU.WV.VU
200.000,00
7,164.000,00
5.795.650,00 !
2.023.840,00
7.168.000.00
941.150,00
296.100,00
343.700.00
1.393.875,00
10.503.900,00
5.586.165,00
788.110,80
2.028.207,60
109.470.632,55
16.167.018,84
13.754.954,06
4.34 I./16,61
5.529.194,66
4.564.368.75
4.592.818,74
14.979.540.79
6.184.781,50
2.325.477,84
507.152,08
5.912.205,60
1.912.506,65
19.242.196,88-
5.025.818,91 I
17.973.900,00 !
7.907.112,99 I2.664.210,29 !
48.636.787,50 |13.404.586,54 j19.425.290.66 '2.862.674,41
19.050.034,08
TOTAL
(Rp)
8.864. OCX
14.987.49C
2.974.825
18.906.383
190.242.368,
156.192.612,3
m3 49.48 , 1.248.800,00 61.790.624.00
'll()(!l
2 Pelat leufel 1= 10 cm
3 Pelat atapt= 10 en
Lisplank leuvel 10/35
Balok lantai 35/70
Balok lanfai 30/45
Balok Lantai 25/40
Balok latei/ring 15/20 di atas kusen
Balok Leuvel 15/30
Balok atap / lisplank 20/50
Kolom 45/60
Kolom 45/45
13 IKolom 40/40
20
21
Kolom 25/35
Kolom 20/50
Kolom 20/25
Kolom Skelet 15/30
Kolom Skelet 15/15
Konsul beton
Balok tangga 30/45
Tangga
jVD. LANTAI 2 ( Elev. +4.00 ;1 Pelat Lantai t=12cm
Pelat leufel t= 10 cm
Lisplank leuvel 10/35
Balok lantai 35/70
Balok lantai 30/45
Balok Lantai 25/40
7 Balok leuvel 15/30
8 Balok latei 15/20
9 Kolom 45/60
10 Kolom 45/45
11 Kolom 40/40
12 Kolom 25/35
13 Kolom 20/50
14 Kolom 15/30
15 Kolom 15/60 di atas overhang
J-6__[Pelat tumpang sari/dudukan kosen17 |Konsul beton
i
18 (Balok tangga 30/45
19 [Tangga
(V E. LANTAI 3( Elev. +8.00]
1 [Pelat Lantai t=12 cm2 (Pelat leufel t= 10 cm
3 [Lisplank leuvel 10/35
4 JBalok lantai 35/705 [Balok lantai 30/45
6 jBalok Lantai 25/40
7 iBalokleuvel 15/30
8 Balok latei/ring 15/20
Kolom 45/60
Kolom 45/45
IKolom 40/40IKolom 25/35
Konsul beton
Balok tangga 30/45
15 langga
Vf. LANTAI 4 ( Elev. . 12.00)
1 !Pelat Lantai t=12cm
-- I
12
13
14
I m3i ..
[ m3| m3
m3
m3
m3
m3
m3
m3
rr>3
m3
m3
m3-J—L
m3
m3
m3
m3
m3
m3
m3
m3
m3
m3
m3
m3
m3
m3
m3
m3
m3
m3
m3
m3
m3
m3
m3
m3
m3
m3
m3
m3
m3
m3
m3
m3
m3
m3
m3
m3
m3
m3
m3
m3
m.'i
rr>3
4,80 J 1.248.800,009,57 1.248.800 00
1,87 | 1.033.600,0017,40
17,10
1,52
2,23
1.546.269,00
1.161.896,00
1.161.896,00
10,20
17,28 1.654.312,50
4,6
161.896,00
7,68
1,05
3,75
3,27
2,59
1,22
0,74
1,20
5,78
49,48
5,90
2,05
17.64
9,79
14,50
2,23
1,52
17,28
4,86
7,68
1,05 j
2,13
0,92 [- - I
4,50 j2,16 |
1,20 [
5,78 !... . |.„
i 'X.
42,54 j5,90 [
2,05 j17,64
9,79
14,50 ii
2.23 i
1,52
17.28
4,86
7,68
1,05
3,31
1,20
5,78
1.622.831,30
1.622.831,30
1.622.831,30
1.622.831,30
1.622.831,30
1.033.600,00
1.033.600,00
1.033.600,00 i•- I
1.546.269,00 j1.248.800,00 I
1.248.800,00
1.248.800,00
1.248.800,00 I
1.546.269,00 j1.546.269,00 '
1.546.269,00
1.161.896,00
1.161.896,00 j1.654.312,50 i1.622.831,30 |
1.622.831,30 j1.622.831,30 i
1.622.831,30 |1.622.831,30 [
- - - ---41.622.831,30 [
1.248.800,00 !1.033.600,00 I
1.546.269,00 (
1.248.800,00 '
1.248.800,00
1.248.800.00
1.248.800,00
1.546.269,00
1.546.269,00
1.546.269,00
1.161.896,00
1.161.896,00
1.654.312.50
1.622.831,30
1.622.831,30i
1.622.831,30 !
1.033.600,00 {1.546.269,00
1.248.800.00
5.994.240,00
11.951.016,00
1.932.832.00
j_ 1.546.269,00 I 26.9oXoia6cT:7.97 1.546.269,00 | "lzm7_3.93~|
26.441.199,90
1.766.081,92
2.591.028,08
11.851.339,20
28.586.520,00
7.886.960,12
12.463.344,38
1.703.972,87
6,085.617,38
j.306.658,35
2.677.024,00
1.260.992,00
764.864,00
1.855.522.80
7.218.064.00
61.790.624,00
7.367.920.00
2.560.040,00
27.276.185,16
15.137.973,51
22.420.900.50
2.591.028,08
1.766.081,92
28.586.520,00
7.886.960,12 j12.463.344,38 j1.703.972,87 i
3.456.630,67
1.493.004,80
5.619.600,00
2.228.441,60 j1.855.522,80 j7.218.064,00 (
53.123.952,00
7.367.920.00
2.560.040.00
27.276.185,16
15.137.973.51
22.420.900,50
2.591.028,08
1.766.081,92
28.586.520,00
7.886.960,12
12.463.344,38
' 1.703.972,87
3.423.283,20
1.855.522,80
7.218.064,(X.
239.356.745,1
213.422.814,.
I95.3HI.74'
45,55 1.248.800,00 ! 56.382.840,00
P.igt'2
GARAI
_G KA
2 Pelat leufel t= 10 cm m3
m3
m3
m3
m3
m3
m3
m3
5,90
17,42
2,05
17,64
1.248.800,00
1.248.800,00
1.248.800,00
1.546.269,00
7.367.920,00
21.754.096,00
2.560.040,00
3
4
Pelat atap t =10 cm
Lisplank 10/35
Balok lantai 35/70
Balok lantai 30/45TAS 1 ;
6
27.276.185,16
9,45 1.546.269,00 14.612.242,05
7 [Balok Lantai 25/40 BA3 12,84
0,60
23,16
1.546.269,00
1.546.269,00-
1.546.269,00
19.854.093,96
927.761,40
35.811.590,04
8 Balok Lantai 15/30 BA4 L
9
10
Balok atap 25/40
Balok leuvel 15/30 m3
m3
m3
2,13
1,55
1.161.896,00 2.474.838,48
" Balok latei 15/20 di atas kusen 1.161.896,00 1.800.938,80
12 Ring/balok tarik 25/40 11,00 1.161.896,00
1.654.312,50
1.622.831,30
12.780.856,00
28.586.520,00
12.463.344,38
._ —1_i
i
13 Kolom 45/60 m3
m3
17,28
7,68
1,05
2,40
14 Kolom 40/40
Kolom 25/35' —j- 15 m3
m3
1.622.831,30 1.703.972,87
' T 16 Konsul beton 1.033.600,00 2.479.089,60
/ <•). >
rr 170.834,50152.623,00
& 9.912,50
468.086,53
249.336.328,74
(VI. PEKE.PASANGAN dan PLESTERAN
1
2
3
VI A. LANTAI BASEMENT ( Elev. - 3.30 )
Pasangan dinding bata trasram lpc:2ps
Pasangan dinding bata lpc;3kp;10ps : 1 : 6
Plesteran dinding bata trasram lpc:2ps
m3
m3
m2
2.74'30.29
45,68
4.622.645.42
452.803,00
3.258.177,90
3.838.573,75
4.803.669,09
- - - ' i 4 Plesteran dinding bafa 1pc:3kp:10ps =1:6 m2
m2
420.60 '<E '£• 7.746.50v.#7;-l 0.903,8
7-1 .? .0.903.87v9 9.912.50
5 Plesteran kolom Beton lpc:3ps—; acian y ?• . '. 352.04 '
440,55 ,v6
7
8
r.1 1 ,. , . 1 . _
m2
m'Plesferan topi pasangan dinding batu kali/turap 5/40 60,00 594.750,00
Sponegan sudut Balok. kolom dan dinding bata m' 1.910.69 _ 3.574,2 6.829.181,05
6.001.136.36
4.059.166.00
4.463.121,61
4.779.658,92
7.045.463,04
24.867.886,75
VI B. LANTAI 1 ( Elev. 0.00)
m3
mJL
m2
39,32
524,00
409,32
152.623,00
" '. 1 7.746,50
7,... 10.903,8
) 10.903,8
J . 2- 3.574,2
. •, "71 (Pasangan dinding bata 1pc:3kp;10ps : 1 : 6 f v '••' i2 jpiesteran dinding bala-lpe^-kpt+eps =1:6 '' -,. .^ 3 ~ *3 iPlesteron kolom Beton lpc:3ps :acian -.-*_+
- -
,—
4-., , r. . i i , , _
m2 438,35
1.971.205 ISponegan sudut Balok, kolom dan dinding bata >•£•-/-. m'
1 26.348.545,93
VI C. LANTAI 2 ( Elev. + 4.00 ) 2A1 ' Pasangan dinding bata lpc:3kp:10ps : 1 : 6 m3 37,43 152.623.00
"'+1 7.746.50
10.903.8
J ?E 10.903,8
5.712.678,89
1
2 Plesteran dinding bata-lpe^kpt+Ops =1:6 m3
m2
486,00
420,98
3.764.799,00
4.590.281.72
5.138.132.25
3 Plesteran kolom Beton lpe^Sp.—; acian ,y _ .
1 . 4 _. -....,_
m2 471,22
f 5 Sponegan sudut Balok, kolom dan dinding bata
VI D. LANTAI 3 ( Elev. + 8.00 )
m' 2.079,20 3.574,2 7.431.476,64
i 26.637.368,51
>E'/_
152.623,00
'V/f) 7.746,505.741.677,26
3.774.094,80
1
2
Pasangan dinding bata lpc;3kp;IOps : 1 : 6
Plesteran dinding bala.lpc:3kp;l0ps =1:6
m3
m3
37,62
487.20
3 Plesteran kolom Befon lpc:3p_—; acian m2 417,36 E-l 10.903,8 4.550.809,97
4—.. _ . . . . _
m2 461,80 10.903,8 5.035.418.46
Sponegan sudut Balok, kolom dan dinding bata5 m' 2.085,96 •": 3.574,2 7.455.645.38
5.614.084,43- - •-
m3
26.557.645,86
i
ij
j
VI E. LANTAI 4 ( Elev. + 12.00)
1 Pasangan dinding bata lpc;3kp:10ps : 1 : 6 36,78 ! 152.623,00
2
3
m3
m2
558,07
387.92
. - 7.746.50
10.903,8
! •- '• 10.903,8
3.574,2
4.323.120,24
4.229.802,10
4.607.204,42
6.951.332,91
Plesteran kolom Beton lpc:3p.—; acian--
4_. . _ , , , , -
m2 422.53
1.944,86
72,50
84,13
123.13
5 Sponegan sudut Balok, kolom dan dinding bata m'
m2
m2
m2
1
1 i
1i
[ :
j 12
3
' ' t
VII. PEK. LANTAI dan PELAPIS DINDING
25.725.544.10
VII A. LANTAI BASEMENT1
48.278,00
48.278,00
48.278,00
3.500.155.00
4.061.386,75
5.944.228,75
Lantai selasar keramik ROYAL Gol B(CAMPAN'A) 30x30 '<' jLantai Genset / R.panel keiamik ROMAN polos Gol A 30x30
1antai Ruang Kemahasiswaan keramik ROMAN polos Gol A 30x?
Pillji'mio:i