laporan implementasi proyek perubahan

101
LAPORAN IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN SISTEM PENGELOLAAN JARINGAN AIR BERSIH (SILANINGSIH) SPAM KARTAMANTUL YANG EFEKTIF DAN EFISIEN BERBASIS GEOGRAPHY INFORMATION SYSTEM (GIS) DAN GEOTAGGING SYSTEM PADA DINAS PEKERJAAN UMUM, PERUMAHAN DAN ENERGI SUMBER DAYA MINERAL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Disusun Oleh: EDY SURYONO, ST., M.Eng No. Presensi: 08/DIKLATPIM IV/V/2018 PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT IV ANGKATAN V YOGYAKARTA 2018 EXECUTIVE SUMMARY

Transcript of laporan implementasi proyek perubahan

LAPORAN IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN

SISTEM PENGELOLAAN JARINGAN AIR BERSIH

(SILANINGSIH) SPAM KARTAMANTUL YANG EFEKTIF

DAN EFISIEN BERBASIS GEOGRAPHY INFORMATION

SYSTEM (GIS) DAN GEOTAGGING SYSTEM PADA

DINAS PEKERJAAN UMUM, PERUMAHAN DAN

ENERGI SUMBER DAYA MINERAL

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Disusun Oleh:

EDY SURYONO, ST., M.Eng

No. Presensi: 08/DIKLATPIM IV/V/2018

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT IV

ANGKATAN V

YOGYAKARTA

2018

EXECUTIVE SUMMARY

Pendahuluan

Kota Yogyakarta adalah merupakan kota yang sampai saat ini masih membutuhkan

pasokan air baku yang cukup besar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat baik dalam

sektor industri, perumahan, perhotelan dan pariwisata. Sumber air baku yang terbatas

membuat banyak masyarakat yang mengekploitasi sumur dalam di Daerah Istimewa

Yogyakarta yang mengakibatkan menurunnya cadangan air tanah di kawasan Daerah

Istimewa Yogyakarta .

Untuk mengatasi hal tersebut maka diperlukan suatu sistem penyediaan air baku yang

berkelanjutan dan tersistematis di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta . Sumber air

permukaan potensial yang berada di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta adalah salah

satunya berasal dari Sungai Progo dikarenakan lokasi sungai ini mempunyai debit yang

masih dapat digunakan untuk mensuplai kebutuhan air baku di wilayah Daerah Istimewa

Yogyakarta . Maka Pemerintah Daerah DIY, Ditjen. Cipta karya dan Ditjen Sumber Daya

Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia

(Kemenpupera RI) melakukan kesepakatan MoU dan sinkronisasi program untuk

pemercepatan pemenuhan kebutuhan air baku untuk wilayah Kabupaten Sleman, Kota

Yogyakarta dan Kabupaten Bantul melalui Program SPAM Regional

KARTAMANTUL Proyek Perubahan yang akan kami lakukan bertujuan untuk

memberikan kemudahan dalam pengelolaan penyediaan air bersih melalui sistem

jaringan air bersih SPAM Regional Kartamantul yang menggunakan sarana dan prasarana

berupa jaringan-jaringan pipa, stasiun pengambilan air (intake), stasiun Instalasi

Pengolahan Air (IPA), Bak-bak Reservoir, Bak-bak booster, serta acessories pelengkap

lainnya. Perubahan dimaksud akan diterapkan sistem yang terkoneksi dengan jaringan

internet.

Kondisi saat ini

1. Belum terpadunya data hasil pembangunan jaringan perpipaan

2. Belum terkendalinya pengelolaan jaringan air bersih

3. Kurangnya kerjasama stakeholder terkait pengelolaan jaringan perpipaan

Inovasi dalam Proyek Perubahan

Untuk mengatasi permasalahan sebagaimana tersebut di atas, inovasi yang akan

dilaksanakan dalam proyek perubahan ini adalah :

1. Melakukan pengumpulan dan kompilasi data hasil pembangunan jaringan perpipaan

2. Melakukan pengendalian pengelolaan jaringan perpipaan dengan berbasis internet

3. Melakukan koordinasi kerjasama dengan stakeholder terkait

Kondisi yang diharapkan

Dengan terlaksananya inovasi dalam proyek perubahan tersebut di atas maka diharapkan

akan tercapai kondisi yang diinginkan di masa yang akan datang yaitu sebagai berikut :

1. Terlaksananya penyatuan data hasil pembangunan jaringan perpipaan

2. Terlaksananya pengelolaan jaringan air bersih berbasis internet

3. Terlaksananya kerjasama antar stake holder terkait jaringan perpipaan

Permasalahan / Gap antara kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan

1. Data hasil pembangunan jaringan perpipaan masih tersebar di masing-masing

stakeholder

2. Pengelolaan jaringan air bersih belum terjaga dengan baik

3. Kerjasama antar stakeholder terkait belum berjalan dengan baik

Tahapan Pelaksanaan

Jangka Pendek : (22 Juli 2018 s.d. 5 Oktober 2018)

- Mewujudkan data base sarana prasarana yang digunakan pada jaringan air bersih

SPAM Regional Kartamantul Kota Yogyakarta yang telah diselesaikan pada tahun

2016 pada jalur jaringan Reservoir Kronggahan sampai dengan Reservoir

Gemawang Kota Yogyakarta

- Mewujudkan data base sarana prasarana yang digunakan pada jaringan air bersih

SPAM Regional Kartamantul Kota Yogyakarta yang telah diselesaikan pada tahun

2016 pada jalur jaringan Reservoir Kronggahan sampai dengan Reservoir

Gemawang Kota Yogyakarta ke dalam program GIS dan Geotagging

- Mewujudkan kemudahan pengelolaan dan pengendalian sebagian perpipaan

jaringan air bersih SPAM Regional Kartamantul Kota Yogyakarta yang telah

diselesaikan pada tahun 2016 pada jalur jaringan Reservoir Kronggahan sampai

dengan Reservoir Gemawang Kota Yogyakarta dengan GIS dan Geotagging.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari penyusunan data sistem jaringan air bersih SPAM Regional

Kartamantul yang selanjutnya diterapkan dengan sistem elektronik melalui jaringan

internet dapat disampaikan sebagai berikut :

1. Dengan terkumpulnya/tersentralkannya data yang sejak tahun 2013 dapat

memberikan manfaat yang baik karena dapat lebih mudah dalam proses

pengelolaan dan pemantauan secara administratif keberadaan jaringan yang

terbangun.

2. Data jaringan perpipaan, penggunaan bahan/material, penggunaan acessories

dapat tercatat lebih detail dan jelas, baik dari segi jumlah, posisi maupun

penggunaannya.

3. Dengan dilakukannya digitalisasi data jaringan beserta pendukungnya sangat

mempermudah dalam pelaksanaan pemantauan penyediaan sistem jaringan air

bersih SPAM Regional Kartamantul, sehingga hal tersebut juga berdampak

positif terhadap pelaksanaan pemantauan, maintenance (perawatan) yang pada

akhirnya dapat menekan pengeluaran biaya

4. Melihat besarnya manfaat dan keuntungan dari penerapan digitalisasi pada sistem

penyediaan jaringan air bersih SPAM Regional Kartamantul, maka penerapan

digitalisasi ini baik bila dapat dikembangkan pada sistem – sistem jaringan yang

lainnya, seperti pada jaringan air limbah terpusat, atau bahkan pada fasilitas

fasilitas lain yang dianggap penting.

5. Dengan terlaksananya pengelolaan jaringan berbasis Geogrphic Information

System (GIS) pada sistem penyediaan jaringan air bersih SPAM Regional

Kartamantul ruas Reservoir Kronggahan sampai dengan Reservoir Gemawang,

maka perlu untuk dikembangkan pada ruas jalus jaringan kartamantul yang

lainnya.

Saran

Yang terhormat Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Energi Sumber Daya

Mineral Daerah Istimewa Yogyakarta, Kepala Bidang Cipta Karya selaku mentor,

stakehoders, dan Tim yang telah membantu Penyusunan Implementasi Proyek Perubahan

perkenankan saya selaku project leader menyampaikan hal-hal sebagai berikut :

1. Didalam melakukan perencanaan sistem jaringan agar selalu memperhatikan kaidah

dan ketentuan yang berlaku, agar fungsi dari jaringan dimaksud dapat berjalan sesuai

dengan yang diharapkan.

2. Apabila dalam pelaksanaan pembangunan sistem jaringan dilakukan oleh beberapa

stakeholders agar selalu dilakukan koordinasi bersama baik sejak awal perencanaan

sampai dengan selesainya pekerjaan.

3. Seluruh dokumen hasil pelaksanaan pekerjaan dari setiap stakeholders agar dapat

dipadukan pada satu stakeholders sebagai penanggungjawab pengelolaan untuk

mempermudah dalam pemantauan maupun pelaksanaan maintenance (perawatan)

BA. SEMINAR LABORATORIUM KEPEMIMPINAN

BERITA ACARA

SEMINAR LABORATORIUM KEPEMIMPINAN

Pada hari ini Jum’at tanggal Dua puluh bulan juli tahun dua ribu delapan belas,

telah dilaksanakan Seminar Implementasi Proyek Perubahan bagi peserta Diklat

Kepemimpinan Tingkat IV Angkatan V Tahun 2018 di Badan Pendidikan dan Pelatihan

Daerah Istimewa Yogyakarta atas nama:

N a m a : Edy Suryono, ST.

NIP : 196410301992031008

No. Presensi : 08

Jabatan : Kepala Seksi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan, Bidang

Cipta Karya

Instansi : Dinas Pekeraan Umum, Perumahan dan Energi Sumber Daya

Mineral Daerah Istimewa Yogyakarta

Mentor : Muh. Mansur, ST., M.Si.

Coach : DR.rer.publ., Dra. Wuryani, M.Si.

Judul : Sistem Pengelolaan Jaringan Air Bersih (Silaningsih)

SPAM Regional Kartamantul yang Efektif dan Efisien

berbasis Geography Information System (GIS) dan

Geotagging System pada Dinas Pekerjaan Umum,

Perumahan dan Energi Sumber Daya Mieral Daerah

Istimewa Yogyakarta Yogyakarta, 10 Oktober 2018

Mentor, Peserta,

Muh. Mansur, ST., M.Si. Edy Suryono, ST.

Penguji 1, Coach,

Drs. Sukasdi, MM. DR.rer.publ., Dra. Wuryani, M.Si.

Penguji 2, Pengampu,

Drs. Noviar Rahmad, M.Si. Wiluya, SE.

Petugas Nama Tanda Tangan

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Alamat : Gunung Sempu, Tamantirto, Kasihan, Kabupaten Bantul 55183

Telepon : ( 0274 ) 417704 dan Fax : ( 0274 ) 411801 Yogyakarta 55002

Email : [email protected] - Website : http://diklat.jogjaprov.go.id

PERNYATAAN PENGESAHAN

Dengan ini menyatakan bahwa Proyek Perubahan Sistem Pengelolaan Jaringan Air

Bersih (SILANINGSIH) SPAM Regional Kartamantul yang Efektif dan Efisien

berbasis Geography Information System (GIS) dan Geotagging System Pada Dinas

Pekerjaan Umum, Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral Daerah Istimewa

Yogyakarta, yang diimplementasikan sudah dikonsultasikan dan disetujui oleh Coach.

Yogyakarta, Oktober 2018

Coach Peserta Diklat

Dr.rer.publ., Dra. Wuryani, M.Si.

NIP. 196312301989032007

Edy Suryono, ST., M.Eng.

NIP. 196410301992031008

KOMITMEN TINDAK LANJUT PROYEK PERUBAHAN

No. .

Sistem Pengelolaan Jaringan Air Bersih (SILANINGSIH) SPAM Regional

Kartamantul yang Efektif dan Efisien berbasis Geography Information System

(GIS) dan Geotagging System Pada Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan

Energi Sumber Daya Mineral Daerah Istimewa Yogyakarta

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Muh. Mansur, ST., M.Si.

NIP : 196103231986031011

Jabatan : Plt. Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Energi Sumber

Daya Mineral Daerah Istimewa Yogyakarta

Nama : Edy Suryono, ST.

NIP : 196410301992031008

Jabatan : Kepala Seksi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan, Bidang Cipta

Karya

Sebagai Peserta Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat IV

Angkatan V Tahun 2018

Dengan ini menyatakan komitmen bersama untuk menindaklanjuti Proyek Perubahan

yang disusun oleh peserta Diklatpim Tingkat IV angkatan V tersebut di atas dan target

dalam proyek tersebut menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Sasaran Kinerja

Pegawai peserta yang bersangkutan pada tahun berikutnya.

Tujuan jangka menengah yang akan dicapai adalah:

Menyediakan pengelolaan sistem jaringan pada satu wilayah kabupaten/kota

Tujuan jangka panjang yang akan dicapai adalah:

Menyediakan pengelolaan sistem jaringan di seluruh jaringan kartamantul (Kabupaten

Sleman, Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul) berbasis GIS dan Geotagging.

Demikian komitmen ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Yogyakarta, 03 Oktober 2018

Kepala Peserta Diklat

Muh. Mansur, ST., M.Si. Edy Suryono, ST.

NIP. 196103231986031011 NIP. 196410301992031008

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karuniaNya

yang diberikan kepada kami sehingga penyusunan Laporan Implementasi Proyek

Perubahan yang berjudul “SISTEM PENGELOLAAN JARINGAN AIR BERSIH

(SILANINGSIH) SPAM KARTAMANTUL YANG EFEKTIF DAN EFISIEN

BERBASIS GEOGRAPHY INFORMATION SYSTEM (GIS) DAN GEOTAGGING

SYSTEM PADA DINAS PEKERJAAN UMUM, PERUMAHAN DAN ENERGI

SUMBER DAYA MINERAL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA” ini dapat

kami selesaikan sesuai dengan waktu yang ditentukan.

Implementasi Proyek Perubahan ini merupakan salah satu persyaratan yang wajib

dipenuhi oleh peserta Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat IV Angkatan V

tahun 2018 yang diselenggarakan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Istimewa

Yogyakarta, tema mengenai sistem pengelolaan jaringan air bersih SPAM Regional

Kartamantul, kami melihat kondisi saat ini pengelolaan jaringan sistem kartamantul

belum optimal karena luasnya jangkauan yang harus dikelola, sehingga sulit dalam

melakukan pemantauan. Berangkat dari permasalahan ini maka kami berharap

Implementasi Proyek Perubahan ini dapat menjadi salah satu upaya dalam mewujudkan

langkah awal dalam perbaikkan sistem pemantauan dan pengelolaan jaringan air bersih

SPAM Regional Kartamantul di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kami menyadari bahwa Proyek Perubahan ini tidak dapat terwujud tanpa bantuan

dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu pada kesempatan ini kami

mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada :

1. Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Istmewa Yogyakarta yang telah

memberikan kesempatan kepada kami untuk mengikuti Diklatpim Tingkat IV;

2. Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral

Daerah Istmewa Yogyakarta;

3. Kepala Bidang Cipta Karya, Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Energi

Sumber Daya Mineral Daerah Istmewa Yogyakarta;

4. Ibu Dr.rer.publ., Dra. Wuryani, M.Si. selaku Coach;

5. Rekan – rekan Diklatpim IV Angkatan V tahun 2018 yang telah memberikan

sumbang saran dalam upaya penyelesaian laporan ini;

6. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah

memberikan dukungan sehingga pelaksanaan Implementasi Proyek Perubahan

ini dapat diselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Kami akan

sangat senang menerima kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak

demi lebih sempurnanya laporan ini.

Akhir kata, semoga laporan ini dapat memberi manfaat bagi penulis maupun

pembacanya.

Yogyakarta, 10 Oktober 2018

Penulis,

Edy Suryono, ST., M.Eng.

NIP. 19641030 199203 1 008

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

EXECUTIVE SUMMARY ii

Berita Acara Seminar Laboratorium Kepemimpinan iii

Pernyataan Pengesahan iv

Komitmen Kesanggupan Menindak Lanju ti Proyek Perubahan v

Kata Pengantar vi

DAFTAR ISI vii

DAFTAR TABEL ix

DAFTAR GAMBAR x

BAB I . RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN 1

A. IDENTITAS PROYEK 1

B. LATAR BELAKANG 2

C. TUJUAN 22

D. MANFAAT 23

E. PENTAHAPAN UTAMA DN PENJADWALAN 25

F. OUTPUT KUNCI (KEY PROYEK DERIVERABLES) 30

G. TIM PROYEK PERUBAHAN 32

H. ANGGARAN 34

I. IDENTIFIKASI STAKE HOLDERS 35

J. IDENTIFIKASI POTENSI MASALAH DAN SOLUSI 42

K. FAKTOR PENDUKUNG KEBERHASILAN 42

BAB II . IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN 43

A. DISKRIPSI IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN 43

B. FORMULIR IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN 47

BAB III . PENUTUP

A. KESIMPULAN 59

B. REKOMENDASI 50

C. PENGALAMAN BELAJAR SELAMA MEMIMPIN PROYEK

PERUBAHAN 61

DAFTAR PUSTAKA 62

LAMPIRAN :

a. Biodata

b. Bukti konsultasi dengan mentor

c. Bukti konsultasi dengan Coach

d. Surat Pernyataan Mentor

e. Kesepakatan Area Perubahan

f. Undangan seminar

g. Berita Acara Seminar Area Proyek Perubahan (Seminar Proposal)

h. Catatan Hasil Seminar Proposal Proyek Perubahan

i. Slide Presentasi pada saat Seminar Rancangan Proyek Perubahan

j. Slide Presentasi pada saat Seminar Laboratorium Kepemimpinan

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Identifikasi Permasalahan 6

Tabel 2. Analisa Urgent Serious Growth (USG) Pemilihan Tupoksi yang

Belum Optimal 7

Tabel 3. Analisa Urgent Serious Growth (USG) Pemilihan Permasalahan

Prioritas 8

Tabel 4. Analisa Urgent Serious Growth (USG) Untuk menentukan

faktor dominan dari SWOT 10

Tabel 5. Pemetaan Faktor Internal dan Eksternal 12

Tabel 6. Analisis Tapisan Penentuan Sasaran Strategi Prioritas 15

Tabel 7. Analisis Tapisan Penentuan Sasaran Strategi Prioritas 17

Tabel 8. Alternative Strategi dan Diskripsi Kegiatan 18

Tabel 9. Pengaruh dan Kepentingan Stakeholder, serta Kelompok

Kategori 37

Tabel 10. Skoring Tingkat Pengaruh dan Kepentingan Stakeholder 39

Tabel 11. Strategi Komunikasi 40

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Bagan Alur Kondisi saat ini, Kondisi yang diharapkan dan inovasi 20

Gambar 2. Sistem Jarinagn Air Bersih SPAM Kartamantul di DIY 21

Gambar 3. Peta Stakeholder 37

Gambar 4. Net Map 41

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel. 1. Identifikasi permasalahan……………………………………… 6

Tabel 2. Analisa Urgent Serious Growth (USG)…...................................

Pemilihan Tupoksi yang Belum Optimal ……………………...

7

Tabel 3. Analisa Urgent Serious Growth (USG)

Pemilihan Permasalahan Prioritas……………..........................

8

Tabel 4. Analisa USG Untuk Menentukan

Faktor Dominan dari SWOT…………………………………...

10

Tabel 5 Pemetaan Faktor Internal dan Eksternal………………………… 12

Tabel 6. Analisis Tapisan Penentuan Sasaran Strategi Prioritas………… 15

Tabel 7. Analisis Tapisan Penentuan Sasaran Strategi Prioritas………… 17

Tabel 8 Alternatif Strategi dan Diskripsi Kegiatan……………………… 18

Tabel 9. Pengaruh dan kepentingan stake holders,

serta kelompok kategori…………………………………………

38

Tabel 10. Skoring tingkat Pengaruh dan Kepentingan Stakeholders……... 40

Tabel 11. Strategi Komunikasi……………………………………...…….. 41

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Bagan Alur Kondisi saat ini,

kondisi yang diharapkan dan Inovasi………….……………. 21

Gambar 2. Skema Peta Sistem Jaringan Air Bersih SPAM

KARTAMANTUL di Daerah Istimewa Yogyakarta………... 22

Gambar 3. Peta Stakeholder……………………………………………… 40

Gambar 4. Net Map…………………..………………………………….. 42

BAB I

RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN

A. IDENTITAS PROYEK

1. Nama : Sistem Pengelolaan Jaringan Air Bersih

(SILANINGSIH) SPAM Regional Kartamantul yang

Efektif dan Efisien berbasis Geography Information

System (GIS) dan Geotagging System Pada Dinas

Pekerjaan Umum, Perumahan dan Energi Sumber Daya

Mineral Daerah Istimewa Yogyakarta.

2. Deskripsi Singkat : Proyek ini merupakan upaya untuk mengoptimalkan sistem

dokumentasi pelaksanaan hasil pembangunan sistem

jaringan air bersih yang telah dilaksanakan melalui program

SPAM Regional KARTAMANTUL dengan menggunakan

Geography Information System (GIS) dan Geotagging

System dalam upaya menyediakan data aktual untuk

mempermudah proses pemeliharaan dan penanganan

permasalahan pada jaringan

3. Mentor : Muh. Mansur, ST., M.Si.

Kepala Bidang Cipta Karya, Dinas Pekerjaan Umum,

Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral Daerah

Istimewa Yogyakarta

Email : [email protected]

No. HP : 08112633550

4. Project Leader : Edy Suryono, ST.

Kepala Seksi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan,

Bidang Cipta Karya, Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan

dan Energi Sumber Daya Mineral Daerah Istimewa

Yogyakarta.

Email : [email protected]

No. HP : 087738080729.

5. Coach : Dr.rer.publ., Dra. Wuryani, M.Si.

Email : [email protected]

No. HP : 087738080729

B. LATAR BELAKANG (BURNING PLATFORM)

1. Isu strategis Nasional (Nawa Cita Presiden RI)

Pemerintahan saat ini memiliki jargon Nawacita sebagai garis besar yang

dicanangkan selama tahun 2015-2019 (prioritas sasaran yang akan dicapai) yang

tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)

2015-2019 dengan tetap memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Nasional (RPJPN) Tahun 2005-2025.

Nawacita menetapkan sembilan perubahan yaitu:

1) Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan

memberikan rasa aman pada seluruh warga negara,

2) Membuat pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola pemerintahan

yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya,

3) Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan

desa dalam kerangka negara kesatuan,

4) Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan

penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya,

5) Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia,

6) Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional

sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia

lainnya,

7) Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor

strategis ekonomi domestik,

8) Melakukan revolusi karakter bangsa,

9) Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia

Isu Strategis Dinas PUP-ESDM DIY (Renstra Dinas PUP-ESDM DIY 2017-2022)

1. Peningkatan pengelolaan persampahan regional

2. Peningkatan cakupan layanan air curah

3. Peningkatan air curah yang dikelola

4. Peningkatan cakupan air minum

5. Pemeliharaan layanan sistem air limbah terpusat

6. Peningkatan cakupan pelayanan pengelolaan air limbah terpusat

7. Pengurangan genangan

8. Peningkatan kapasitas ketersediaan air baku

9. Peningkatan pengelolaan air baku

10. Peningkatan kinerja jaringan irigasi

11. Peningkatan cakupan layanan air irigasi

12. Peningkatan kualitas sarana dan prasarana jalan dan jembatan Provinsi

13. Peningkatan kuantitas sarana dan prasarana jalan dan jembatan Provinsi

14. Peningkatan Penyelenggaraan Prasarana, Sarana, Dan Utilitas Umum (PSU)

Permukiman

15. Peningkatan Penyelenggaraan Prasarana, Sarana, Dan Utilitas Umum (PSU)

kawasan strategis

16. Peningkatan Dukungan penguasaan teknologi dan penyebar-luasan informasi

bidang ke-PU-an dan pelayanan jasa pengujian sesuai dengan standar nasional

maupun internasional sehingga dapat menghasilkan kualitas infrastruktur yg

handal

17. Pengurangan Rumah Tidak Layak Huni

18. Penyediaan kawasan pengembangan perumahan

19. Penanganan kawasan kumuh

20. Penyediaan PSU layak di kawasan permukiman

21. Penambahan jumlah rumah tangga yang menikmati listrik

Kota Yogyakarta adalah merupakan kota yang sampai saat ini masih membutuhkan

pasokan air baku yang cukup besar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat baik

dalam sektor industri, perumahan, perhotelan dan pariwisata. Sumber air baku yang

terbatas membuat banyak masyarakat yang mengekploitasi sumur dalam di Daerah

Istimewa Yogyakarta yang mengakibatkan menurunnya cadangan air tanah di

kawasan Daerah Istimewa Yogyakarta .

Untuk mengatasi hal tersebut maka diperlukan suatu sistem penyediaan air baku

yang berkelanjutan dan tersistematis di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta .

Sumber air permukaan potensial yang berada di wilayah Daerah Istimewa

Yogyakarta adalah salah satunya berasal dari Sungai Progo dikarenakan lokasi

sungai ini mempunyai debit yang masih dapat digunakan untuk mensuplai

kebutuhan air baku di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta . Maka Pemerintah

Daerah DIY, Ditjen. Cipta karya dan Ditjen Sumber Daya Air Kementerian

Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia (Kemenpupera RI)

melakukan kesepakatan MoU dan sinkronisasi program untuk pemercepatan

pemenuhan kebutuhan air baku untuk wilayah Kabupaten Sleman, Kota

Yogyakarta dan Kabupaten Bantul melalui Program SPAM Regional

KARTAMANTUL

Dalam pelaksanaan pembangunan sistem jaringan air bersih SPAM Regional

Kartamantul dilakukan secara bertahap dari tahun ke tahun yang dimulai sejak

tahun 2013 dari kajian dan perencanaan master plan, detail engineering, ukl upl dan

studi amdal.

2. Dasar hukum yang digunakan dalam pelaksanaan proyek perubahan ini adalah :

1) Berita Acara Kesepakatan Workshop Program air baku untuk air minum antara

Ditjen. Sumber Daya Air dan Ditjen. Cipta Karya pada tanggal 2 Februari 2012

2) Berita Acara Kesepakatan Hasil Sinkronisasi air baku untuk air minum antara

Ditjen Sumber Daya Air dan Ditjen. Cipta Karya pada tanggal 7 Februari 2013

3) Berita Acara Kesepakatan Hasil Sinkronisasi program penyediaan air baku

untuk air minum antara Ditjen. Sumber Daya Air dan Ditjen. Cipta Karya pada

tanggal 21 Februari 2014

4) Kesepakatan Bersama antara Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian

Pekerjaan Umum dan Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan

Umum dan Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Pemerintah

Kota Yogyakarta dan Pemerintah Kabupaten Sleman dan Pemerintah Kabupaten

Bantul tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Regional

Kartamantul di Daerah Istimewa Yogyakarta pada Tahun 2015

5) Kontrak Pelaksanaan pekerjaan pembangunan sistem jaringan air bersih SPAM

Regional Kartamantul dari tahun 2015 s/d 2017;

6) Laporan Akhir Pelaksanaan Pekerjaan pembangunan sistem jaringan air bersih

SPAM Regional Kartamantul dari tahun 2015 s/d 2017:

3. Visi, Misi, tujuan, sasaran, dan program

- Visi : Terwujudnya Peningkatan Kemuliaan Martabat Manusia Jogja

- Misi : 1. Meningkatkan Kualitas Hidup, Kehidupan Dan Penghidupan

Masyarakat Yang Berkeadilan dan Berkeadaban

- 2. Mewujudkan Tata Pemerintahan yang Demokratis

- Tujuan : Meningkatkan jumlah penduduk yang memiliki akses terhadap

pemenuhan kebutuhan dasar sesuai dengan SPM

- Sasaran : 1. Penduduk berakses sanitasi

- 2. Penduduk berakses air minum

- Program : Program Penyelenggaraan Infrastruktur Kawasan

4. Tugas Pokok dan Fungsi Seksi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan:

a. penyusunan program kerja;

b. penyiapan bahan kebijakan teknis air minum, air limbah, persampahan, dan

drainase;

c. fasilitasi dan pengembangan pemberdayaan masyarakat dalam

Pembangunan sarana dan prasarana air minum, air limbah, persampahan,

dan drainase;

d. pembangunan dan pengembangan prasarana air minum, air limbah,

persampahan, dan drainase;

e. pengawasan dan pengendalian pelaksanaan pembangunan sarana dan prasarana

air minum, air limbah, persampahan, dan drainase;

f. perumusan bahan tarif air minum regional;

g. fasilitasi dan penyelenggaraan kebutuhan air baku dan pengembangan

Sistem Penyelenggaraan Air Minum (SPAM) regional;

h. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan program Seksi Air

Minum dan Penyehatan Lingkungan; dan

i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

5. Analisis permasalahan utama dalam pelaksanaan tupoksi

Untuk dapat menentukan kriteria permasalahan yang akan diangkat dalam proyek

perubahan maka perlu dilakukan identifikasi permasalahan yang ada pada tugas dan

fungsi pokok yang menjadi tanggungjawab seksi Air Minum dan Penyehatan

Lingkungan, Bidang Cipta Karya, Dinas PUP-ESDM DIY.

Dari uraian tugas pokok tersebut, terdapat 3 (tiga) tugas pokok dan fungsi yang

masih mengalami permasalahan yaitu sebagai berikut :

Tabel. 1.

Identifikasi permasalahan

Tugas Dan Fungsi Kondisi Ideal Yang

Diharapkan Permasalahan

Fasilitasi dan pengembangan

pemberdayaan masyarakat

dalam Pembangunan sarana dan

prasarana air minum, air limbah,

persampahan, dan drainase

Tersedianya data dan

informasi dari

masyarakat yang lebih

awal

Data kebutuhan sarana

prasarana yang lambat

dari masyarakat

Pembangunan dan

pengembangan prasarana air

minum, air limbah,

persampahan, dan drainase

Tercukupinya /

tersedianya lahan lokasi

pembangunan dan

pengembangan

Terbatasnya lahan

sebagai lokasi

pembangunan dan

pengembangan

Fasilitasi dan penyelenggaraan

kebutuhan air baku dan

pengembangan Sistem

Penyelenggaraan Air Minum

(SPAM) Regional

Terlengkapinya data

sistem jaringan air

bersih SPAM Regional

yang lebih baik, efektif

dan efisien.

Belum lengkapnya

data sistem jaringan

air bersih SPAM

Regional

Untuk memilih permasalahan prioritas dari uraian tugas pokok fungsi di atas, maka

perlu dilakukan analisis untuk menetapkan tugas pokok yang akan ditangani dengan

menggunakan metode USG (Urgency/kegawatan, Seriousness/mendesak,

Growth/pertumbuhan).

Metode USG merupakan salah satu cara menetapkan urutan prioritas masalah

denan metode teknik skoring. Proses USG dilaksanakan dengan memperhatikan

tingkat urgensi dari masalah, tingkat keseriusan masalah yang dihadapi, serta

kemungkinan berkembangnya masalah tersebut semakin besar.

Teknik analisis permasalahan dengan metode USG dikombinasikan dengan skala

Likert yaitu sebagai berikut :

1. Angka 5, menyatakan sangat tinggi tingkat urgency, seriousness, dan

growthnya;

2. Angka 4, menyatakan tinggi tingkat urgency, seriousness, dan growthnya;

3. Angka 3, menyatakan cukup tingkat urgency, seriousness, dan growthnya;

4. Angka 2, menyatakan kurang tingkat urgency, seriousness, dan growthnya;

5. Angka 1, menyatakan sangat kurang tingkat urgency, seriousness, dan

growthnya;

Adapun penentuan prioritas masalah pada proyek perubahan ini dilakukan dengan

pembobotan menggunakan metode USG sebagaimana terlihat pada tabel berikut :

Tabel 2.

Analisa Urgent Serious Growth (USG)

Pemilihan Tupoksi yang Belum Optimal

No. Kegiatan U S G ∑ Ranking

1

fasilitasi dan pengembangan

pemberdayaan masyarakat

dalam Pembangunan sarana

dan prasarana air minum, air

limbah, persampahan, dan

drainase

5 3 4 12 III

2

Pembangunan dan

pengembangan prasarana air

minum, air limbah,

persampahan, dan drainase

5 4 4 13 II

3

Fasilitasi dan penyelenggaraan

kebutuhan air baku dan

pengembangan Sistem

Penyelenggaraan Air Minum

(SPAM) Regional

5 5 4 14 I

Berdasarkan hasil analisis USG terhadap tugas pokok dan fungsi sebagaimana

tersebut di atas maka masalah prioritas saat ini adalah nomor urut 3 dengan skor

tertinggi yaitu berkaitan dengan penyelenggaraan kebutuhan air baku dan

pengembangan penyelenggaraan air minum SPAM Regional.

Kondisi saat ini

4. Belum terpadunya data hasil pembangunan jaringan perpipaan

5. Belum terkendalinya pengelolaan jaringan air bersih

6. Kurangnya kerjasama stakeholder terkait pengelolaan jaringan perpipaan

Inovasi dalam Proyek Perubahan

Untuk mengatasi permasalahan sebagaimana tersebut di atas, inovasi yang akan

dilaksanakan dalam proyek perubahan ini adalah :

4. Melakukan pengumpulan dan kompilasi data hasil pembangunan jaringan

perpipaan

5. Melakukan pengendalian pengelolaan jaringan perpipaan dengan berbasis internet

6. Melakukan koordinasi kerjasama dengan stakeholder terkait

Kondisi yang diharapkan

Dengan terlaksananya inovasi dalam proyek perubahan tersebut di atas maka

diharapkan akan tercapai kondisi yang diinginkan di masa yang akan datang yaitu

sebagai berikut :

4. Terlaksananya penyatuan data hasil pembangunan jaringan perpipaan

5. Terlaksananya pengelolaan jaringan air bersih berbasis internet

6. Terlaksananya kerjasama antar stake holder terkait jaringan perpipaan

Permasalahan / Gap antara kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan

4. Data hasil pembangunan jaringan perpipaan masih tersebar di masing-masing

stakeholder

5. Pengelolaan jaringan air bersih belum terjaga dengan baik

6. Kerjasama antar stakeholder terkait belum berjalan dengan baik

Tabel 3.

Analisa Urgent Serious Growth (USG)

Pemilihan Permasalahan Prioritas

No. Permasalahan U S G ∑ Ranking

1

Belum terpadunya data hasil

pembangunan jaringan

perpipaan

5 4 4 13 II

2 Belum terkendalinya

pengelolaan jaringan air bersih 5 4 5 14 I

3

Kurangnya kerjasama

stakeholder terkait pengelolaan

jaringan perpipaan

4 4 4 12 III

Dari hasil analisis USG di atas maka masalah utama yang dihadapi adalah nomor urut

2, yaitu Belum terkendalinya pengelolaan jaringan air bersih. Oleh karena itu judul

yang diusulkan dalam proposal proyek perubahan ini adalah “SISTEM

PENGELOLAAN JARINGAN AIR BERSIH (SILANINGSIH) SPAM

REGIONAL KARTAMANTUL BERBASIS GEOGRAPHY INFORMATION

SYSTEM (GIS) DAN GEOTAGGING SYSTEM PADA DINAS PEKERJAAN

UMUM, PERUMAHAN DAN ENERGI SUMBER DAYA MINERAL DAERAH

ISTIMEWA YOGYAKARTA”

Analisis SWOT

Dalam rangka pengendalian pelaksanaan kegiatan internal Dinas Pekerjaan Umum,

Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral Daerah Istimewa Yogyakarta, maka

perlu dilakukan identifikasi terhadap faktor-faktor internal dan faktor-faktor eksternal

dengan menggunakan analisis SWOT (Strenghts/kekuatan, Weaknesses/kelemahan,

Opportunities/peluang, Threats/tantangan) untuk menyusun strategi yang paling

cepat, yaitu strategi yang memanfaatkan peluang (SO), menggunakan kekuatan untuk

mengatasi tantangan (ST), menciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk

memanfaatkan peluang (WO) dan menciptakan strategi yang meminimalkan

kelemahan dan menghindari tantangan (WT).

Hasil identifikasi faktor-faktor internal dan eksternal adalah sebagai berikut :

1. Analisis Lingkungan Internal.

a. Kekuatan (Strenght)

1) Adanya pegawai yang cukup berkompeten dan tanggung jawab

2) Adanya rincian tugas pokok dan fungsi yang jelas

3) Adanya koordinasi internal yang berjalan cukup baik

b. Kelemahan (Weaknesses)

1) Belum adanya sistem pegendalian pelaksanaan kegiatan internal

2) Kurangnya jumlah pegawai dibandingkan dengan beban kerja

3) Belum adanya prosedur yang jelas tentang proses pengendalian internal

4) Beban kerja yang cukup tinggi

2. Analisis Lingkungan Eksternal

a. Peluang (Opportunitties)

1) Adanya dukungan atau komitmen pimpinan yang tinggi

2) Adanya dukungan dari pihak stakeholder terkait

3) Perlunya inovasi untuk pendataan dan pemetaan jaringan

4) Adanya penilaian akuntabilitas kinerja organisasi

b. Ancaman (Treaths)

1) Terbatasnya anggaran kegiatan dari Pemda

2) Ketergantungan kepada pihak ketiga

3) Sering berubahnya hal yang terkait dengan pendataan dan pemetaan

4) Masih sedikitnya dokumen tentang pendataan dan pemetaan di Pemda

Selanjutnya untuk menentukan faktor dominan kekuatan (Strenghts), kelemahan

(Weaknesses), peluang (Opportunities), dan tantangan (Threats) yang dihadapi

organisasi, dilakukan melalui analisis USG sebagai berikut :

Tabel 4.

Analisa USG Untuk Menentukan Faktor Dominan dari SWOT

No Kekuatan (Strenght) Analisis

∑ U S G

1 Adanya pegawai yang cukup

berkompeten dan tanggung jawab 5 4 4 13

2 Adanya rincian tugas pokok dan fungsi

yang jelas 4 4 4 12

3 Adanya koordinasi internal yang berjalan

cukup baik 3 4 4 11

No Kelemahan (Weaknesses) Analisis

∑ U S G

1 Belum adanya sistem pengendalian

pelaksanaan kegiatan internal 4 4 3 11

2 Kurangnya jumlah pegawai

dibandingkan dengan beban kerja 5 4 4 13

3 Belum adanya prosedur yang jelas tentang

proses pengendalian internal 3 4 3 10

4 Beban kerja yang cukup tinggi 5 4 3 12

No Peluang (Opportunitties) Analisis

∑ U S G

1 Adanya dukungan atau komitmen

pimpinan yang tinggi 5 4 5 14

2 Adanya dukungan dari pihak stakeholder

terkait 4 4 4 12

3 Perlunya inovasi untuk pendataan dan

pemetaan jaringan 5 4 4 13

4 Adanya penilaian akuntabilitas kinerja

organisasi 4 4 3 11

No Ancaman (Treaths) Analisis

U S G

1 Terbatasnya anggaran kegiatan dari

Pemda 4 5 4 13

2 Ketergantungan kepada pihak ketiga 5 4 3 12

3 Sering berubahnya hal yang terkait dengan

pendataan dan pemetaan 4 4 3 11

4 Masih sedikitnya dokumen tentang

pendataan dan pemetaan di Pemda 4 3 3 10

Dari identfikasi faktor SWOT di atas, maka di dapat 2 (dua) faktor kunci masing-

masing sebagai berikut :

1. Analisis Lingkungan Internal.

a. Kekuatan (Strenght)

1) Adanya pegawai yang cukup berkompeten dan tanggung jawab

2) Adanya rincian tugas pokok dan fungsi yang jelas

b. Kelemahan (Weaknesses)

1) Kurangnya jumlah pegawai dibandingkan dengan beban kerja

2) Beban kerja yang cukup tinggi

2. Analisis Lingkungan Eksternal

a. Peluang (Opportunitties)

1) Adanya dukungan atau komitmen pimpinan yang tinggi

2) Perlunya inovasi untuk pendataan dan pemetaan jaringan

b. Ancaman (Treaths)

1) Terbatasnya anggaran kegiatan dari Pemda

2) Ketergantungan kepada pihak ketiga

Selanjutnya dipetakan interaksi faktor-faktor SWOT tersebut ke dalam matriks

SWOT yang disajikan pada tabel berikut :

Tabel 5

Pemetaan Faktor Internal dan Eksternal

INTERNAL

EKSTERNAL

Strenght / Kekuatan Weaknesses /

Kelemahan

1. Adanya pegawai yang

cukup berkompeten dan

tanggung jawab

2. Adanya rincian tugas

pokok dan fungsi yang

jelas

1. Kurangnya jumlah

pegawai dibandingkan

dengan beban kerja

2. Beban kerja yang

cukup tinggi

Strategi SO Strategi WO

Opport

un

ity

/ P

elu

an

g

1. Adanya dukungan

atau komitmen

pimpinan yang

tinggi

1. Optimalkan kompetensi

dan tanggung jawab

pegawai dengan

memanfaatkan dukungan

pimpinan

1. Atasi kurangnya

jumlah pegawai dengan

memanfaatkan

dukungan / komitmen

pimpinan

2. Optimalkan pelaksanaan

tugas pokok dengan

memanfaatkan dukungan

atau komitmen pimpinan

yang tinggi

2. Atasi beban kerja yang

cukup tinggi dengan

memanfaatkan

dukungan / komitmen

pimpinan

2. Perlunya inovasi

untuk pendataan

dan pemetaan

jaringan

3. Manfaatkan sumber daya

manusia yang cukup

berkompeten dan

tanggungjawab untuk

melakukan inovasi

pendataan dan pemetaan

jaringan

3. Optimalkan SDM yang

ada untuk melakukan

inovasi pendataan dan

pemetaan jaringan

4. Manfaatkan rincian tugas

pokok dan fungsi yang

jelas untuk melakukan

inovasi pendataan dan

pemetaan jaringan

4. Sesuaikan Beban kerja

yang cukup tinggi

untuk melakukan

inovasi pendataan dan

pemetaan jaringan

Strategi ST Strategi WT T

reath

s /

An

cam

an

1. Terbatasnya

anggaran kegiatan

dari Pemda

1. Optimalkan pegawai

yang bertanggung jawab

untuk mengatasi

anggaran yang terbatas

dari pemda

1. Optimalkan pegawai

yang ada untuk

melaksanakan kegiatan

sesuai dengan anggaran

dari pemda

2. Optimalkan pelaksanaan

tugas pokok dan fungsi

yang jelas untuk

mengatasi keterbatasan

anggaran dari pemda

2. Perbaiki perencanaan

anggaran kegiatan

disesuaikan dengan

beban kerja yang tinggi

2. Ketergantungan

kepada pihak

ketiga

3. Optimalkan pegawai

yang cukup berkompeten

dan tanggung jawab

untuk mengatasi

ketergantungan pada

pihak ketiga

3. Manfaatkan

ketersediaan pegawai

yang ada untuk

mengurangi

ketergantungan pada

pihak ketiga

4. Manfaatkan tugas pokok

dan fungsi yang jelas

untuk mengatasi

ketergantungan pada

pihak ketiga

4. Cermati beban kerja

beban kerja yang tinggi

untuk mengurangi

ketergantungan pada

pihak ketiga

Berdasarkan tabel 5 di atas, maka dapat dirumuskan strategi sebagai berikut :

1. Strategi S-O (Strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan

peluang)

a. Manfaatkan dukungan atau komitmen pimpinan yang tinggi untuk

meningkatkan kinerja pegawai yang cukup berkompeten dan tanggung

jawab.

b. Manfaatkan dukungan atau komitmen pimpinan yang tinggi untuk

melaksanakan tugas sesuai rincian tugas pokok dan fungsi yang jelas.

c. Manfaatkan sumber daya manusia yang cukup berkompeten dan

tanggungjawab untuk melakukan inovasi pendataan dan pemetaan jaringan.

d. Manfaatkan rincian tugas pokok dan fungsi yang jelas untuk melakukan

inovasi pendataan dan pemetaan jaringan.

2. Strategi S-T (Strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman)

a. Optimalkan pegawai yang bertanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan

dengan anggaran yang terbatas dari pemda.

b. Optimalkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang jelas untuk mengatasi

keterbatasan anggaran dari pemda.

c. Optimalkan pegawai yang cukup berkompeten dan tanggung jawab untuk

mengatasi ketergantungan pada pihak ketiga.

d. Manfaatkan tugas pokok dan fungsi yang jelas untuk mengatasi

ketergantungan pada pihak ketiga

3. Strategi W-O (Strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan

peluang)

a. Manfaatkan dukungan atau komitmen pimpinan yang tinggi untuk

mengatasi Kurangnya jumlah pegawai.

b. Manfaatkan dukungan atau komitmen pimpinan yang tinggi untuk

mengatasi beban kerja yang cukup tinggi.

c. Optimalkan SDM yang ada untuk melakukan inovasi pendataan dan

pemetaan jaringan.

d. Sesuaikan Beban kerja yang cukup tinggi untuk melakukan inovasi

pendataan dan pemetaan jaringan.

4. Strategi W-T (Strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari

tantangan)

a. Optimalkan pegawai yang ada untuk melaksanakan kegiatan sesuai dengan

anggaran dari pemda.

b. Perbaiki perencanaan anggaran kegiatan disesuaikan dengan beban kerja

yang tinggi.

c. Manfaatkan ketersediaan pegawai yang ada untuk mengurangi

ketergantungan pada pihak ketiga.

d. Cermati beban kerja beban kerja yang tinggi untuk mengurangi

ketergantungan pada pihak ketiga.

Untuk menentukan strategi prioritas dari 16 (enam belas) strategi diatas digunakan

metode analisis tapisan. Metode ini digunakan untuk melihat derajat kemungkinan

implementasi dari setiap strategi yang dihasilkan apakah dapat dilaksanakan di

jangka pendek, jangka menengah atau jangka panjang.

Indikator yang dipakai dalam metode analisis tapisan ini adalah efektifitas (E),

Manfaat (M), Waktu (W), dan Biaya (B).

Hasil dari rumusan menggunakan metode analisis tapisan dapat dilihat pada tabel 6

di bawah ini :

Tabel 6.

Analisis Tapisan Penentuan Sasaran Strategi Prioritas

No Kekuatan (Strength) E M W B JML Rang

king

1

Manfaatkan dukungan atau komitmen

pimpinan yang tinggi untuk

meningkatkan kinerja pegawai yang

cukup berkompeten dan tanggung

jawab.

5 5 5 5 20 1

2

Manfaatkan dukungan atau komitmen

pimpinan yang tinggi untuk

melaksanakan tugas sesuai rincian

tugas pokok dan fungsi yang jelas.

5 5 4 5 19 2

3

Manfaatkan sumber daya manusia yang

cukup berkompeten dan

tanggungjawab untuk melakukan

inovasi pendataan dan pemetaan

jaringan.

5 5 4 4 18 3

4

Manfaatkan rincian tugas pokok dan

fungsi yang jelas untuk melakukan

inovasi pendataan dan pemetaan

jaringan.

5 5 4 3 17 4

5

Optimalkan pegawai yang

bertanggung jawab untuk

melaksanakan kegiatan dengan

anggaran yang terbatas dari pemda.

3 3 3 3 12 9

6

Optimalkan pelaksanaan tugas pokok

dan fungsi yang jelas untuk mengatasi

keterbatasan anggaran dari pemda.

3 3 2 3 11 10

7

Optimalkan pegawai yang cukup

berkompeten dan tanggung jawab

untuk mengatasi ketergantungan pada

pihak ketiga.

1 2 1 2 6 14

8

Manfaatkan tugas pokok dan fungsi

yang jelas untuk mengatasi

ketergantungan pada pihak ketiga 1 1 1 2 5 15

9

Manfaatkan dukungan atau komitmen

pimpinan yang tinggi untuk mengatasi

kurangnya jumlah pegawai.

4 4 3 3 14 7

10

Manfaatkan dukungan atau komitmen

pimpinan yang tinggi untuk mengatasi

beban kerja yang cukup tinggi.

4 4 3 2 13 8

11

Optimalkan SDM yang ada untuk

melakukan inovasi pendataan dan

pemetaan jaringan.

5 4 4 3 16 5

12

Sesuaikan Beban kerja yang cukup

tinggi untuk melakukan inovasi

pendataan dan pemetaan jaringan 5 4 3 3 15 6

13

Optimalkan pegawai yang ada untuk

melaksanakan kegiatan sesuai dengan

anggaran dari pemda.

2 3 2 2 9 12

14

Perbaiki perencanaan anggaran

kegiatan disesuaikan dengan beban

kerja yang tinggi.

3 3 2 2 10 11

15

Manfaatkan ketersediaan pegawai

yang ada untuk mengurangi

ketergantungan pada pihak ketiga.

1 1 1 1 4 16

16

Cermati beban kerja beban kerja yang

tinggi untuk mengurangi

ketergantungan pada pihak ketiga

2 2 2 1 7 13

Keterangan :

1. Semakin besar efektivitasnya, semakin besar nilainya;

2. Semakin bermanfaat dilaksanakan, semakin besar nilainya;

3. Semakin lama waktu pelaksanaannya, semakin kecil nilainya;

4. Semakin besar biayanya, semakin kecil nilainya.

Dari hasil analisis di atas maka dapat ditetapkan strategi jangka pendek, jangka

menengah dan jangka panjang sebagai berikut :

Tabel 7.

Analisis Tapisan Penentuan Sasaran Strategi Prioritas

No Kekuatan (Strenght) Rangking Prioritas

Strategi

1

Manfaatkan dukungan atau komitmen pimpinan yang

tinggi untuk meningkatkan kinerja pegawai yang cukup

berkompeten dan tanggung jawab.

1 Jangka Pendek

2

Manfaatkan dukungan atau komitmen pimpinan yang

tinggi untuk melaksanakan tugas sesuai rincian tugas

pokok dan fungsi yang jelas.

2 Jangka Pendek

3

Manfaatkan sumber daya manusia yang cukup

berkompeten dan tanggungjawab untuk melakukan

inovasi pendataan dan pemetaan jaringan.

3 Jangka Pendek

4

Manfaatkan rincian tugas pokok dan fungsi yang jelas

untuk melakukan inovasi pendataan dan pemetaan

jaringan.

4 Jangka Pendek

5 Optimalkan SDM yang ada untuk melakukan inovasi

pendataan dan pemetaan jaringan. 5 Jangka Pendek

6 Sesuaikan Beban kerja yang cukup tinggi untuk

melakukan inovasi pendataan dan pemetaan jaringan 6 Jangka Pendek

7

Optimalkan pegawai yang bertanggung jawab untuk

melaksanakan kegiatan dengan anggaran yang terbatas

dari pemda.

7 Jangka

Menengah

8

Optimalkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang

jelas untuk mengatasi keterbatasan anggaran dari

pemda.

8 Jangka

Menengah

9 Perbaiki perencanaan anggaran kegiatan disesuaikan

dengan beban kerja yang tinggi. 9

Jangka

Menengah

10 Optimalkan pegawai yang ada untuk melaksanakan

kegiatan sesuai dengan anggaran dari pemda. 10

Jangka

Menengah

11 Cermati beban kerja beban kerja yang tinggi untuk

mengurangi ketergantungan pada pihak ketiga 11 Jangka

Menengah

12

Optimalkan pegawai yang cukup berkompeten dan

tanggung jawab untuk mengatasi ketergantungan pada

pihak ketiga.

12 Jangka

Menengah

13 Manfaatkan dukungan atau komitmen pimpinan yang

tinggi untuk mengatasi kurangnya jumlah pegawai. 13

Jangka

Panjang

14 Manfaatkan dukungan atau komitmen pimpinan yang

tinggi untuk mengatasi beban kerja yang cukup tinggi. 14

Jangka

Panjang

15 Manfaatkan tugas pokok dan fungsi yang jelas untuk

mengatasi ketergantungan pada pihak ketiga 15

Jangka

Panjang

16 Manfaatkan ketersediaan pegawai yang ada untuk

mengurangi ketergantungan pada pihak ketiga. 16

Jangka

Panjang

Tabel 8

Alternatif Strategi dan Diskripsi Kegiatan

No. Strategi Kegiatan

Jangka Pendek

1

Manfaatkan dukungan atau komitmen

pimpinan yang tinggi untuk

meningkatkan kinerja pegawai yang

cukup berkompeten dan tanggung

jawab.

Mengumpulkan data pelaksanaan

pembangunan jaringan perpipaan dari setiap

stake holder internal dari awal pembangunan

sampai akhir

2

Manfaatkan dukungan atau komitmen

pimpinan yang tinggi untuk

melaksanakan tugas sesuai rincian

tugas pokok dan fungsi yang jelas.

Melakukan pemilahan data menjadi data

parsial untuk persiapan pengolahan data

lebih lanjut

3

Manfaatkan sumber daya manusia yang

cukup berkompeten dan

tanggungjawab untuk melakukan

inovasi pendataan dan pemetaan

jaringan.

Menyusun data base bahan maupun

acessories jaringan perpipaan sesuai dengan

quantitynya pada jalur jaringan dari

Reservoir Kronggahan sampai dengan

Reservoir Gemawang

4

Manfaatkan rincian tugas pokok dan

fungsi yang jelas untuk melakukan

inovasi pendataan dan pemetaan

jaringan.

Melakukan pendataan dan pemetaan

jaringan perpipaan pada jalur Reservoir

Kronggahan sampai dengan Reservoir

Gemawang sebagai acuan dalam membuat

aplikasi Geography Information System

(GIS)

5

Optimalkan SDM yang ada untuk

melakukan inovasi pendataan dan

pemetaan jaringan.

Melakukan survey pada jaringan perpipaan

jalur Reservoir Kronggahan sampai dengan

Reservoir Gemawang untuk memberikan

titik koordinat sebagai acuan dalam aplikasi

Geotagging

6

Sesuaikan Beban kerja yang cukup

tinggi untuk melakukan inovasi

pendataan dan pemetaan jaringan

Melakukan pembagian tugas untuk

melaksanakan kegiatan sesuai dengan

kemampuan masing-masing

Jangka Menengah

7

Optimalkan pegawai yang bertanggung

jawab untuk melaksanakan kegiatan

dengan anggaran yang terbatas dari

pemda.

Melakukan penyusunan anggaran

berdasarkan rencana pelaksanaan kegiatan

8

Optimalkan pelaksanaan tugas pokok

dan fungsi yang jelas untuk mengatasi

keterbatasan anggaran dari pemda.

Melakukan pencermatan terhadap

ketersediaan anggaran dikaitkan dengan

rencana pelaksanaan kegiatan pada setiap

tahapnya

9

Perbaiki perencanaan anggaran

kegiatan disesuaikan dengan beban

kerja yang tinggi.

Melakukan evaluasi kegiatan untuk

menentukan anggaran yang dibutuhkan

sesuai dengan kegiatan yang ada

10

Optimalkan pegawai yang ada untuk

melaksanakan kegiatan sesuai dengan

anggaran dari pemda.

Melakukan distribusi pekerjaan secara

merata sesuai dengan kemampuan personil

untuk menyelesaikan kegiatan berdasarkan

ketersediaan anggaran

11

Cermati beban kerja yang tinggi untuk

mengurangi ketergantungan pada

pihak ketiga

Mengamati tingkat kesulitan dari setiap

kegiatan untuk dicari solusinya agar dapat

dilaksanakan secara mandiri sehingga

tingkat ketergantungan kepada pihak ketiga

dapat diperkecil

12

Optimalkan pegawai yang bertanggung

jawab untuk melaksanakan kegiatan

dengan anggaran yang terbatas dari

pemda.

Melakukan pendistribusian kegiatan

berdasarkan tanggungjawab yang harus

dilaksanakan sehingga dapat menyelesaikan

kegiatan dengan anggaran yang terbatas.

Jangka Panjang

13

Manfaatkan dukungan atau komitmen

pimpinan yang tinggi untuk mengatasi

kurangnya jumlah pegawai.

Melakukan telaah kegiatan yang ada

dikaitkan dengan tingkat kebutuhan pegawai

yang semestinya dipenuhi untuk

disampaikan kepada atasan

14

Manfaatkan dukungan atau komitmen

pimpinan yang tinggi untuk mengatasi

beban kerja yang cukup tinggi.

Melakukan identifikasi kegiatan/beban kerja

sebagai pertimbangan pimpinan dalam

memberikan arahan kerja

15

Manfaatkan tugas pokok dan fungsi

yang jelas untuk mengatasi

ketergantungan pada pihak ketiga

Menginventarisir tugas tugas yang menjadi

tanggung jawab seksi untuk dapat dikemas

menjadi lebih sederhana

16

Manfaatkan ketersediaan pegawai

yang ada untuk mengurangi

ketergantungan pada pihak ketiga.

Mengoptimalkan pegawai yang ada untuk

dapat melaakukan tugas yang menjadi

tanggung jawab sehingga dapat

memperkecil akan ketergantungan kepada

pihak ketiga

Gambar 1. Bagan Alur

Kondisi saat ini, kondisi yang diharapkan dan Inovasi

Kondisi Yang

Diharapkan Kondisi

Saat Ini Inovasi

Belum terpadunya data

hasil pembangunan

jaringan perpipaan

Tersusunnya data

hasil pembangunan

jaringan perpipaan

Melakukan

pengumpulan dan

kompilasi data hasil

pembangunan jaringan

perpipaan

Belum terkendalinya

pengelolaan jaringan air

bersih

Terlaksananya

pengelolaan jaringan

air bersih berbasis GIS

Melakukan pengendalian

pengelolaan jaringan

perpipaan berbasis GIS

Kurangnya kerjasama

stakeholder terkait

pengelolaan jaringan

perpipaan

Terlaksananya

kerjasama antar stake

holder terkait jaringan

perpipaan

Melakukan koordinasi

kerjasama dengan

stakeholder terkait

Sistem Pengelolaan Air Bersih

(Silaningsih) SPAM Regional

Kartamantul yang Efektif dan Efisien

berbasis Geographic Information System

(GIS) dan Geotagging System

Gambar 2.

Skema Peta Sistem Jaringan Air Bersih SPAM KARTAMANTUL di Daerah Istimewa Yogyakarta

C. TUJUAN

Perubahan yang akan dilakukan bertujuan untuk menjadikan kemudahan dalam

pengelolaan penyediaan air bersih melalui sistem jaringan air bersih SPAM Regional

Kartamantul yang menggunakan sarana dan prasarana berupa jaringan-jaringan pipa,

stasiun pengambilan air (intake), stasiun Instalasi Pengolahan Air (IPA), Bak-bak

Reservoir, Bak-bak booster, serta acessories pelengkap lainnya. Perubahan dimaksud

akan diterapkan sistem yang terkoneksi dengan jaringan internet, sehingga Dalam

pelaksanaan perubahan ini akan dilaksanakan secara berjangka/bertahap mengingat

cukup besarnya jaringan yang harus diolah, sehingga perlu disusun rencana jangka

pendek, jangka menengah dan jangka panjang sebagai berikut :

Jangka Pendek : (22 Juli 2018 s.d. 5 Oktober 2018)

- Mewujudkan data base sarana prasarana yang digunakan pada jaringan air bersih

SPAM Regional Kartamantul Kota Yogyakarta yang telah diselesaikan pada tahun

2016 pada jalur jaringan Reservoir Kronggahan sampai dengan Reservoir

Gemawang Kota Yogyakarta

- Mewujudkan data base sarana prasarana yang digunakan pada jaringan air bersih

SPAM Regional Kartamantul Kota Yogyakarta yang telah diselesaikan pada tahun

2016 pada jalur jaringan Reservoir Kronggahan sampai dengan Reservoir

Gemawang Kota Yogyakarta ke dalam program GIS dan Geotagging

- Mewujudkan kemudahan pengelolaan dan pengendalian sebagian perpipaan

jaringan air bersih SPAM Regional Kartamantul Kota Yogyakarta yang telah

diselesaikan pada tahun 2016 pada jalur jaringan Reservoir Kronggahan sampai

dengan Reservoir Gemawang Kota Yogyakarta dengan GIS dan Geotagging.

Jangka Menengah : (13 Oktober 2018 s.d. 31 Desember 2019)

- Mewujudkan data base sarana prasarana yang digunakan pada jaringan air bersih

SPAM Regional Kartamantul di seluruh Kota Yogyakarta yang telah diselesaikan

pada tahun 2016 dan sebagian di Kabupaten Sleman yang telah diselesaikan pada

Tahun 2016.

- Mewujudkan data base sarana prasarana yang digunakan pada jaringan air bersih

SPAM Regional Kartamantul di seluruh Kota Yogyakarta yang telah diselesaikan

pada tahun 2016 dan sebagian di Kabupaten Sleman yang telah diselesaikan pada

Tahun 2016 ke dalam program GIS dan Geotagging

- Mewujudkan kemudahan pengelolaan dan pengendalian perpipaan jaringan air

bersih SPAM Regional Kartamantul diseluruh Kota Yogyakarta yang telah

diselesaikan pada tahun 2016 dan sebagian di Kabupaten Sleman yang telah

diselesaikan pada Tahun 2016 ke dalam program GIS dan Geotagging

Jangka Panjang : (tahun 2020 s.d. tahun 2022)

- Mewujudkan data base sarana prasarana yang digunakan pada jaringan air bersih

SPAM Regional Kartamantul di seluruh Kabupaten Bantul, Kota Yogyakarta dan

Kabupaten Sleman dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2018.

- Mewujudkan data base sarana prasarana yang digunakan pada jaringan air bersih

SPAM Regional Kartamantul di seluruh Kabupaten Bantul, Kota Yogyakarta dan

Kabupaten Sleman dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2018 ke dalam program

GIS dan Geotagging

- Mewujudkan kemudahan pengelolaan dan pengendalian seluruh jaringan air bersih

SPAM Regional Kartamantul di seluruh Kabupaten Bantul, Kota Yogyakarta dan

Kabupaten Sleman dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2018. dengan GIS dan

Geotagging.

- Meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai jaringan air bersih SPAM

Regional Kartamantul di seluruh Kabupaten Bantul, Kota Yogyakarta dan

Kabupaten Sleman dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2018. dengan GIS dan

Geotagging kepada masyarakat.

D. MANFAAT

Mengingat Sistem Jaringan Air Bersih SPAM Regional Kartamantul ini sangat besar

dan luas jangkauannya maka dengan terselesaikannya proyek perubahan ini

diharapkan akan memberikan manfaat kemudahan dalam pengelolaan jaringan air

bersih SPAM Regional Kartamantul. Dalam pelaksanaannya akan dapat diketahui

perkembangan kemanfaatan tersebut sesuai tahap pelaksanaan perubahan yang

dilaksanakan secara berjenjang seperti di bawah ini :

Jangka Pendek : (22 Juli 2018 s.d. 5 Oktober 2018)

Terwujudnya kemudahan dalam pencarian data sistem jaringan air bersih SPAM

Regional Kartamantul khususnya pada jalur jalur Reservoir Kronggahan sampai

dengan Reservoir Gemawang Kota Yogyakarta melalui aplikasi Geography

Information System (GIS) dan Geotagging System.

Jangka Menengah : (13 Oktober 2018 s.d. 31 Desember 2019)

Terwujudnya metode kerja lebih efektif dan efisien karena kebutuhan data maupun

pantauan terhadap sistem jaringan air bersih SPAM Regional Kartamantul di wilayah

Kota Yogyakarta dan sebagian jaringan di Kabupaten Sleman dapat diakses melalui

jaringan internet dengan aplikasi Geography Information System (GIS) dan

Geotagging System..

Jangka Panjang : (01 Januari 2020 s.d. 31 Desember 2022)

Terjaminnya pemenuhan kebutuhan pelayanan air bersih kepada masyarakat, dengan

terkelolanya sistem jaringan air bersih SPAM Regional Kartamantul melalui internet

dengan aplikasi Geography Information System (GIS) dan Geotagging System dapat

lebih terjaga sistem operasionalnya guna mendukung pelayanan terhadap kebutuhan

air bersih di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, khususnya Kabupaten Bantul,

Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman

E. PENTAHAPAN UTAMA DAN PENJADWALAN

No.

Kegiatan

Pihak yang

Melaksana

kan

Target

Waktu

Penyele

saian

Waktu dimulai dan diakhiri

Hasil yang

diharapkan

Rencana

Monev Bulan

Juli Agustus Septem-

ber

Okt

3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Jangka Pendek : Ruas/Jalur Reservoir Kronggahan sampai dengan Reservoir Gemawang

A. Milestone 1: Persiapan Implementasi Proyek Perubahan

a. Penjelasan proyek perubahan. Project

Leader 1 hari

Dipahaminya

rencana proyek

perubahan

Akhir

Minggu 1

b. Penyusunan Tim Proyek

Perubahan.

Project

Leader 2 hari SK. Tim

Akhir

Minggu 1

c. Pertemuan dengan

stakeholders terkait.

Project

Leader 3 hari

Pemahaman Stake

holder tentang

Proyek Perubahan

Akhir

Minggu 1

B. Milestone 2: Pengumpulan data numerik dan peta jaringan

a. Rapat persiapan penyusunan

Data Peta Jaringan Terbangun,

Data Acesories dan bahan,

Data sarana penunjang

Tim Efektif 1 hari

Format inventarisir

data yang akan dan

telah dikumpulkan

Akhir

Minggu 3

b. Penyusunan Data Peta

Jaringan Terbangun, Data

Acesories dan bahan, Data

sarana penunjang

Tim Efektif 11 hari

Terkumpul

dokumen hasil

pelaksanaan

pembangunan

jaringan perpipaan

Akhir

Minggu 3

C. Milestone 3: Pengolahan Data base

a. Pengolahan data bahan dan

acessories, data bangunnan

penunjang, Peta sistem

jaringan air bersih SPAM

Regional Kartamantul

Tim

Perubahan 11 hari

Data base dalam

program excel

Akhir

Minggu 5

b. Rapat hasil pengolahan data

bahan dan acessories, data

bangunan penunjang, Peta

sistem jaringan air bersih

SPAM Regional Kartamantul

Tim

Perubahan 1 hari

Dokumen data base

tentang bahan dan

acessories &

bangunan

penunjang

Akhir

Minggu 5

D. Milestone 4: Input Data pada Aplikasi GIS

a. Persiapan Input data Tim

Perubahan 1 hari

Format survey

dalam program

excel

Akhir

Minggu 7

b. Survey Lapangan Tim

Perubahan 7 hari

Data hasil survey

lapangan

Akhir

Minggu 7

c. Pengkodean posisi jaringan Tim

Perubahan 7 hari

Data koordinat

jaringan

Akhir

Minggu 7

d. Proses Aplikasi GIS Tim

Perubahan 7 hari

Informasi data

dalam aplikasi

Akhir

Minggu 7

E. Milestone 5: Pembuatan data GIS ke dalam Aplikasi Geotagging

a. Persiapan Penggabungan

Data GIS ke dalam

Geotagging

Tim

Perubahan 2 hari

Metode/cara

penggabungan

aplikasi GIS dan

Geotagging

Akhir

Minggu 9

b. Proses Penggabungan

Aplikasi pada Aplikasi

Geotagging

Stake

holder 8 hari

Informasi data

dalam jaringan

internet

Akhir

Minggu 9

F. Milestone 6 : Uji coba sistem aplikasi

a. Rapat persiapan uji coba

program Tim Efektif 1 hari

Metode/cara

melakukan uji coba

program

Akhir

Minggu 9

b. Pelaksanaan Uji coba

program

Tim

Perubahan 2 hari

Berita Acara hasil

uji coba

Akhir

Minggu 9

G. Milestone 7 : Monitoring, Evaluasi proyek perubahan, dan Penyusunan Laporan Implementasi Proyek Perubahan

a. Persiapan monev dan

Penyusunan instrumen monev

Project

Leader 3 hari Format evaluasi

Akhir

Minggu 10

b. Pelaksanaan monev

Project

Leader 3 hari

Isian form hasil

evaluasi

Akhir

Minggu 10

c. Penyampaian Laporan

Kepada Pimpinan Instansi dan

Tanggapan pimpinan (bukti

berupa testimoni / catatan /

komentar)

Project

Leader 4 hari

Laporan hasil

implementasi dan

tanggapan

pimpianan

Akhir

Minggu 10

Jangka Menengah : Seluruh Jaringan perpipaan di wilayah Kota Yogyakarta dan sebagian di

wilayah Sleman

A. Milestone 1 : Persiapan Project

Leader

Dilaksanakan di Triwulan II tahun

2019

Pemahaman tujuan

proyek perubahan,

SK. Tim dan

Pemahaman stake

holder

Akhir

2019

B. Milestone 2 : Pengumpulan

Data

Project

Leader

Dilaksanakan di Triwulan II tahun

2019

Dokumen hasil

pelaksanaan

pembangunan

perpipaan

Akhir

2019

C. Milestone 3 : Pengolahan Data Project

Leader

Dilaksanakan di Triwulan III

tahun 2019

Data base dalam

program excel untuk

seluruh jaringan di

Wil. Kota

Yogyakarta dan

sebagian Wil. Kab.

Sleman

Akhir

2019

D.

Milestone 4 : Input Data pada

Aplikasi GIS Aplikasi jaringan

internet & aplikasi Geotagging

Project

Leader

Dilaksanakan di Triwulan III

tahun 2019

Informasi data dalam

jaringan internet

untuk seluruh

jaringan di Wil. Kota

Yogyakarta dan

sebagian Wil. Kab.

Sleman

Akhir

2019

Jangka Panjang : Seluruh Jaringan perpipaan Kartamantul di wilayah Kab. Sleman, Kota

Yogyakarta dan Kab. Bantul

A. Milestone 1 : Persiapan Project

Leader

Dilaksanakan pada tahun 2020 -

2022

Pemahaman tujuan

proyek perubahan,

SK. Tim dan

Pemahaman stake

holder

2020-2022

B. Milestone 2 : Pengumpulan

Data

Project

Leader

Dilaksanakan pada tahun 2020 -

2022

Data dan Peta seluruh

jaringan Kartamantul

di Wil. Kab. Sleman

dan Kab. Bantul

2020-2022

C. Milestone 3 : Pengolahan Data Project

Leader

Dilaksanakan pada tahun 2020 -

2022

Data base dalam

program excel untuk

seluruh jaringan

Kartamantul di Wil.

Kab. Sleman dan

Kab. Bantul

2020-2022

D.

Milestone 4 : Input Data pada

Aplikasi GIS Aplikasi jaringan

internet & aplikasi Geotagging

Project

Leader

Dilaksanakan pada tahun 2020 -

2022

Informasi data dalam

jaringan internet

untuk seluruh

jaringan Kartamantul

di Wil. Kab. Sleman

dan Kab. Bantul

2020-2022

E.

Milestone 5 : Pengoperasian

sistem secara terbuka di

internet/WEB

Project

Leader

Dilaksanakan pada tahun 2020 -

2022

Program/Aplikasi

dapat diakses secara

terbuka oleh

masyarakat

Akhir

2022

F. OUTPUT KUNCI (Key Project DELIVERABLES)

Nama Kegiatan Deskripsi

Jangka Pendek :

1. Tersusunnya rencana awal untuk

melakukan proyek perubahan

Melakukan penjelasan kepada staf maupun

stake holder terkait, dan sekaligus pembagian

tugas serta menyusun langkah kerja yang

akan dipergunakan sebagai acuan dalam

pelaksanaan kegiatan. Sebanyak 2 (dua) kali.

Menyusun dan membuat SK Tim. Sebanyak

1 (satu) Eksemplar

2. Tersusunnya data numerik dan peta

jaringan air bersih SPAM Regional

Kartamantul di sebagian wilayah

Kota Yogyakarta pada jalur

Reservoir Kronggahan sampai

dengan Reservoir Gemawang.

Melakukan koordinasi untuk merumuskan

metode/cara pengumpulan data yang efisien.

Melakukan pengumpulan data numerik dan

peta jaringan yang masih tersebar di masing

masing stake holder sebanyak 1 (satu) kali

3. Terkompilasinya data numerik dan

peta jaringan sebagai bahan awal

menuju proses Geography

Information System

Melakukan penyusunan data numerik dan

peta jaringan menjadi satu kesatuan data pada

jalur Reservoir Kronggahan sampai dengan

Reservoir Gemawang selanjutnya melakukan

pencermatan dan sinkronisasi data yang telah

tersusun disesuaikan dengan peta jaringan. 1

(satu) berkas

4. Terintegrasikannya data numerik

kedalam peta jaringan perpipaan

pada jalur Reservoir Kronggahan

sampai dengan Reservoir

Gemawang dengan aplikasi

Geography Information System

(GIS)

Melakukan survey, memberikan/memasang

kode titik koordinat dilapangan untuk

mensinkronkan jaringan dilapangan dengan

peta jaringan yang telah disusun. Sepanjang

4.500 m’

Melakukan input data titik koordinat sesuai

dengan posisi jaringan perpipaan

menggunakan aplikasi Geography

Information System

Sebanyak 3 (tiga) kali

5. Terintegrasikannya peta jaringan

dan data numerik pada aplikasi

Geography Information System ke

dalam aplikasi Geotagging System.

Melakukan koordinasi tim untuk menentukan

cara/metode proses penggabungan program

aplikasi Geography Information System

kedalam aplikasi Geotagging System. 1 (satu)

kali

Melakukan trial/percobaan untuk

memasukkan data aplikasi GIS kedalam

aplikasi Geotagging sebanyak 1 (satu) kali

6. Terlaksananya uji penggunaan

aplikasi untuk pemantauan jaringan

perpipaan

Melakukan koordinasi untuk merencanakan

langkah dan metode pengujian terhadap hasil

yang sudah dilaksanakan. 1 (satu) kali

Melakukan pengujian aplikasi Geotagging

7. Terlaksananya monitoring hasil

pelaksanaan kegiatan untuk

disusun sebagai laporan

implementasi.

Melakukan koordinasi dan monitoring

sekaligus menyusun format yang akan

digunakan untuk melakukan monitoring dan

evaluasi. 1 (Satu) kali

Menyusun laporan hasil implementasi

proyek perubahan pada jangka pendek

sekaligus diajukan/dilaporkan kepada

pimpinan untuk mendapatkan persetujuan/

pengesahan berikut testimoni/catatan bila

ada. 1 (Satu)

Jangka Menengah :

1. Tersusunnya kompilasi Data Base

jaringan air bersih SPAM Regional

Kartamantul di seluruh wilayah

Kota Yogyakarta dan sebagian

Kabupaten Sleman

Melakukan kompilasi Data base terkait

dengan spesifikasi teknis pipa termasuk

acessories pada jalur jaringan di seluruh

wilayah Kota Yogyakarta dan sebagian

wilayah kab. Sleman

2. Terwujudnya peta jaringan air

bersih SPAM Regional

Kartamantul di seluruh wilayah

Kota Yogyakarta dan sebagian

Kabupaten Sleman dengan GIS dan

Geotagging Sistem

Melakukan pembuatan Peta jaringan di

seluruh wilayah Kota Yogyakarta dan

sebagian wilayah Kab. Sleman yang dapat

diakses melalui aplikasi GIS dan Geotagging

Sistem

Jangka Panjang :

1. Tersusunnya kompilasi Data Base

jaringan air bersih SPAM Regional

Kartamantul di seluruh wilayah

Kota Yogyakarta, Kab. Sleman dan

Kab. Bantul

Melakukan kompilasi Data base terkait

dengan spesifikasi teknis pipa termasuk

acessories untuk seluruh data jaringan di

wilayah Kota Yogyakarta , Kab. Sleman dan

Kab. Bantul

2. Terwujudnya peta jaringan air

bersih SPAM Regional

Kartamantul di seluruh wilayah

Kota Yogyakarta, Kab. Sleman dan

Kab. Bantul dengan GIS dan

Geotagging Sistem

Melakukan pembuatan Peta jaringan di

seluruh jalur jaringan air bersih SPAM

Regional Kartamantul dengan aplikasi GIS

dan Geotagging Sistem

G. TIM PROYEK PERUBAHAN

Struktur

Tim Proyek Perubahan

Pembina

Kepala Dinas PUP-ESDM DIY

Sponsor

Kepala Bidang CK PUP-ESDM

DIY

Edy Suryono, ST.

Project Leader

Coachs

Dr.rer.publ., Dra. Wuryani, M.Si.

Stakeholder Internal

BBWSO Satker PS-PAM Balai PISAMP

Subbag PI

Project Leadership II

Tim Kerja

Proyek Perubahan

Project Leadership I

Tim Efektif dari Staf

Seksi AMPL DPUP-

ESDM DIY

Stakeholder Eksternal

Diskominfo DIY DPPKA

Deskripsi

Sponsor 1. Memberikan arahan / petunjuk strategis atas

pelaksanaan secara keseluruhan proyek perubahan.

2. Menjadi inspirator bagi project leader dalam

pelaksanaan perubahan.

3. Menyelesaikan permasalahan diluar kewenangan

project leader.

4. Menerima laporan terhadap perkembangan proyek

perubahan.

Project Leader 1. Memimpin jalannya proyek perubahan mulai dari

menyiapkan, merencanakan, mengkomunikasikan,

mengkoordinasikan, membentuk tim proyek

perubahan, memonitor dan evaluasi dengan

bimbingan sponsor.

2. Berkoordinasi dengan coach dan mentor tentang

pelaksanaan proyek perubahan.

3. Menyelesaikan permasalahan yang timbul dan tidak

dapat diselesaikan oleh tim.

4. Menyusun laporan implementasi proyek perubahan.

Coach Memberikan bimbingan penulisan laporan, memantau

serta memberikan arahan pelaksanaan proyek

perubahan untuk kelancaran proyek perubahan.

Stake holders Sebagai mitra dalam pelaksanaan proyek perubahan

Project Leadership I 1. Membantu menyiapkan bahan-bahan dan data-data

yang dibutuhkan untuk implementasi proyek

perubahan.

2. Membantu menyiapkan sarana dan prasarana yang

dibutuhkan dalam implementasi proyek perubahan.

3. Menyiapkan kebutuhan dan keutuhan administrasi

dan dokumentasi.

4. Melaporkan hasil kegiatan kepada project leader.

Project Leadership II 1. Menyiapkan bahan untuk penyusunan pendataan

dan pemetaan.

2. Melakukan survey dan pendataan untuk bahan

implementasi proyek perubahan.

3. Melakukan pemetaan untuk bahan pembuatan

aplikasi.

4. Melakukan input dan aplikasi data pada jaringan

internet menggunakan aplikasi GIS dan Geotagging.

5. Melaporkan hasil kegiatan kepada project leader.

H. ANGGARAN

Jumlah Deskripsi Keterangan

Jangka Pendek

5.000.000,00

Biaya Rapat :

Untuk Jamuan kegiatan rapat Stakeholder, rapat

Tim Efektif maupun rapat Tim Perubahan

Kolaborasi

dengan seksi

lain dalam

satu bidang

5.000.000.00

Biaya Pengandaan :

Untuk mendukung proses pengumpulan dan

pengolahan data

25.000.000,00 Biaya Survey dan pemetaan

10.000.000,00 Biaya input data pada aplikasi GIS

10.000.000,00 Biaya Koneksi aplikasi GIS pada aplikasi

Geotagging

5.000.000,00 Biaya Monitoring

60.000.000,00 JUMLAH

Jangka Menengah

10.000.000,00

Biaya Rapat :

Untuk Jamuan kegiatan rapat Stakeholder, rapat

Tim Efektif maupun rapat Tim Perubahan

Diusulkan

tahun 2019

5.000.000.00

Biaya Pengandaan :

Untuk mendukung proses pengumpulan dan

pengolahan data

Diusulkan

tahun 2019

55.000.000,00 Biaya Survey dan pemetaan Diusulkan

tahun 2019

10.000.000,00 Biaya input data pada aplikasi GIS Diusulkan

tahun 2019

10.000.000,00 Biaya Koneksi aplikasi GIS pada aplikasi

Geotagging

Diusulkan

tahun 2019

10.000.000,00 Biaya Monitoring Diusulkan

tahun 2019

100.000.000,00 JUMLAH

Jangka Panjang

30.000.000,00

Biaya Rapat :

Untuk Jamuan kegiatan rapat Stakeholder, rapat

Tim Efektif maupun rapat Tim Perubahan

Diusulkan

tahun 2020

15.000.000.00

Biaya Pengandaan :

Untuk mendukung proses pengumpulan dan

pengolahan data

Diusulkan

tahun 2020

135.000.000,00 Biaya Survey dan pemetaan Diusulkan

tahun 2020

20.000.000,00 Biaya input data pada aplikasi GIS Diusulkan

tahun 2020

20.000.000,00 Biaya Koneksi aplikasi GIS pada aplikasi

Geotagging

Diusulkan

tahun 2020

20.000.000,00 Biaya Monitoring Diusulkan

tahun 2020

240.000.000,00 JUMLAH

I. IDENTIFIKASI STAKEHOLDER

Stakeholder Internal (I) Peran dalam Proyek

Perubahan

1. Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan

dan Energi Sumber Daya Mineral Daerah

Istimewa Yogyakarta

Memberikan dukungan dan

arahan kebijakan

2. Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PUP-

ESDM DIY

Memberikan dukungan dan

arahan kebijakan dan teknis

dalam penyusunan proper

3. Subbag Program dan Informasi (PI) DPUP-

ESDM DIY

Membantu dalam penyusunan

data berkaitan dengan

pengusulan anggaran

4. Staf Seksi Air Minum dan Penyehatan

Lingkungan (AMPL)

Membantu dalam pengumpulan,

pengolahan data, survey

Stakeholder Eksternal (E) Peran dalam Proyek

Perubahan

5. Dinas Komunikasi dan Informatika Daerah

Istimewa Yogyakarta

Koordinasi dukungan terkait

dengan Teknologi Informasi

6. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan

Aset (DPPKA) DIY

Koordinasi dan dukungan terkait

anggaran

7. BAPPEDA DIY Koordinasi dan dukungan terkait

perencanaan daerah

8. Balai Besar Wilayah Serayu dan Opak

(BBWSO)

Koordinasi dan Mengumpulkan

serta menyiapkan data,

9. Satker Pengembangan Sistem Penyediaan Air

Minum (PS-PAM)

Koordinasi dan Mengumpulkan

serta menyiapkan data,

10. Balai Pengelolaan Infrastruktur Sanitasi Air

Minum Perkotaan (PISAMP)

Koordinasi dan Mengumpulkan

serta menyiapkan data,

11. Perusahaan Daerah Air Minum Penerima/pemanfaat hasil

12. Masyarakat Penerima/pemanfaat hasil

Untuk menentukan stake holder yang memiliki pengaruh besar dan kecil terhadap

proyek perubahan dan stake holder yang dipengaruhi oleh proyek perubahan, maka

dilakukan identifikasi stake holder yang dikelompokkan menjadi 4 (empat) kelompok

stake holders seperti gambar di bawah ini

Gambar 3.

PETA STAKEHOLDER

Tabel 9.

Pengaruh dan kepentingan stake holders, serta kelompok kategori

No. Stake Holders Pengaruh Kepentingan

Kategori Besar Kecil Besar Kecil

Stakeholder Internal (I)

1. Kepala Dinas PUP-ESDM

DIY √ √ Promoters

2. Kepala Bidang CK DPUP-

ESDM DIY √ √ Promoters

3. Kepala Seksi PI DPUP-ESDM

DIY √ √ Latents

4. Staf Seksi AMPL √ √ Defender

Latents

Diskominfo

DPPKA

BAPPEDA DIY

BBWSO

Satker PS-PAM

Subbag PI

Promoters

Kepala Dinas

Kepala Bidang

Apathetics

PDAM

Masyarakat

Defenders

Balai PISAMP

Staf Seksi AMPL

Interest/Ketertarikan

Infl

uen

ce/

Pen

ga

ruh

Stakeholder Eksternal (E)

5. Diskominfo DIY √ √ Latents

6. DPPKA DIY √ √ Latents

7. BAPPEDA DIY √ √ Latents

8. BBWSO √ √ Latents

9. Satker PS-PAM √ √ Latents

10. Balai PISAMP √ √ Latents

11. PDAM √ √ Apathetics

12. Masyarakat √ √ Apathetics

Keterangan :

Promoters memiliki kepentingan yang besar terhadap proyek perubahan dan

memiliki pengaruh untuk membantu membuatnya berhasil atau menggagalkan.

Defenders memiliki kepentingan pribadi dan dapat menyuarakan dukungan

dalam komunitas, tetapi pengaruhnya kecil untuk mempengaruhi proyek

perubahan.

Latens, tidak memiliki kepentingan khusus maupun terlibat dalam proyek

perubahan tetapi memiliki pengaruh besar untuk mempengaruhi proyek

perubahan jika mereka menjadi tertarik.

Aphatetic, kurang memiliki kepentingan maupun pengaruh bahkan mungkin

tidak mengetahui adanya proyek perubahan

Untuk mengetahui tingkat pengaruh dan tingkat kepentingan dari tiap stake holders,

maka dapat digambarkan sebagai berikut :

Tabel 10.

Skoring tingkat Pengaruh dan Kepentingan Stakeholders

No. Stake Holders Tingkat

Pengaruh

Tingkat

Kepentingan

Stakeholder Internal (I)

1. Kepala Dinas PUP-ESDM DIY 5 +++++

2. Kepala Bidang CK DPUP-ESDM DIY 5 +++++

3. Kepala Seksi PI DPUP-ESDM DIY 2 ++

4. Staf Seksi AMPL 2 ++++

Stakeholder Eksternal (E)

5. Diskominfo DIY 3 +++

6. DPPKA DIY 4 ++

7. BAPPEDA DIY 4 ++

8. BBWSO 3 ++

9. Satker PS-PAM 3 ++

10. Balai PISAMP 3 ++

11. PDAM 1 +

12. Masyarakat 1 +

Keterangan :

1 = Sangat Rendah + = Sangat Rendah

2 = Rendah ++ = Rendah

3 = Sedang +++ = Sedang

4 = Tinggi ++++ = Tinggi

5 = Sangat Tinggi +++++ = Sangat Tinggi

Tabel 11. Strategi Komunikasi

No. Stake Holders Tingkat

Kepentingan

Stakeholder Internal (I)

1. Kepala Dinas PUP-ESDM DIY Komando / Perintah

2. Kepala Bidang CK DPUP-ESDM DIY Komando / Perintah

3. Kepala Seksi PI DPUP-ESDM DIY Koordinasi

4. Staf Seksi AMPL Perintah

Stakeholder Eksternal (E)

5. Diskominfo DIY Koordinasi

6. DPPKA DIY Laporan

7. BAPPEDA DIY Laporan

8. BBWSO Koordinasi

9. Satker PS-PAM Koordinasi

10. Balai PISAMP Koordinasi

11. PDAM

12. Masyarakat

Hasil pemetaan jaringan (Net Mapping) terhadap masing-masing stake holder dapat

digambarkan sebagai berikut :

Gambar 4.

NET MAP

Keterangan : Internal

Garis Perintah

Garis Koordinasi

Garis Pelaporan Eksternal

Garis Koordinasi/Sosialisasi

Pengaruh Dukungan

1 = (1-2) = Sangat Rendah + = Sangat Rendah

2 = (3-4) = Rendah ++ = Rendah

3 = (5-6) = Sedang +++ = Sedang

4 = (7-8) = Tinggi ++++ = Tinggi

5 = (9-10) = Sangat Tinggi +++++ = Sangat Tinggi

KEPALA DINAS

5 +++++

KEPALA BIDANG

5 +++++

STAF AMPL

2 ++++

SEKSI

PERENCANAAN 2 ++

DISKOMINFO

DIY 3 +++ DPPKA

4 ++

BAPPEDA 4 ++

BALAI

PISAMP 3 ++ SATKER

PS-PAM 3 ++

BBWSO

3 ++

PDAM 1 + MASYARAKAT 1 +

PROJECT

LEADER

J. IDENTIFIKASI POTENSI MASALAH DAN SOLUSI

Dalam pelaksanaan proyek perubahan yang merupakan kegiatan baru tentunya akan

banyak menemui berbagai kendala yang tentunya akan menjadikan hal itu sebagai

hambatan, sehingga perlu adanya identifikasi terhadap kemungkinan terjadi kendala /

hambatan untuk dapat menentukan penyelesaian terhadap hambatan tersebut.

Adapun kemungkinan kendala/hambatan antara lain :

No. Kendala / Hambatan Penyelesaian / Solusi

1.

Waktu yang ditargetkan dapat

tidak mencukupi untuk

menyelesaikan target yang

ditetapkan apabila ada waktu

pelaksanaan yang mundur

Membangun komitmen/kesepakatan

Tim Proyek untuk menyelesaikan

sesuai target

2.

Adanya kesulitan untuk

melaksanakan identifikasi data

yang ada di stakeholders

Melakukan koordinasi dengan stake

holder terkait untuk dapat menyediakan

dokumen dan data dimaksud

3.

Adanya beban kerja yang tinggi

sehingga pekerjaan harus

dikerjakan bersamaan

Berkoordinasi dengan subbag lain dan

antisipasi dengan bekerja overtime

K. FAKTOR PENDUKUNG KEBERHASILAN

Faktor-faktor yang dianggap menjadi kunci keberhasilan pencapaian tujuan proyek

perubahan adalah :

1. Adanya dukungan dari pimpinan yaitu Kepala Dinas Pekerjaan Umum,

Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral Daerah Istimewa Yogyakarta

2. Adanya komitmen dan bimbingan dari Kepala Bidang Cipta Karya DPUP-ESDM

DIY

3. Adanya partisipasi aktif dari stake holder terkait dan Tim perubahan dalam

melaksanakan proyek perubahan ini.

4. Adanya koordinasi yang baik antara Tim perubahan dengan stake holder dalam

tahapan kegiatan proyek perubahan.

BAB II

IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN

A. Deskripsi Implementasi Proyek Perubahan

Implementasi Proyek Perubahan ini merupakan salah satu persyaratan yang wajib

dipenuhi oleh peserta Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat IV tahun 2018

khususnya peserta Angkatan V yang diselenggarakan oleh Badan Pendidikan dan

Pelatihan (BANDIKLAT) Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dalam penyusunan Proyek Perubahan ini mengambil tema Pengelolaan dan

Pengendalian jaringan air Bersih SPAM Regional Kartamantul berbasis Geography

Information System (GIS). Tema ini terwujud atas dasar tidak tertatanya data mengenai

sistem jaringan air Bersih SPAM Regional Kartamantul yang merupakan jaringan vital

dalam pemenuhan air bersih di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta khususnya

Kabupaten Sleman, Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul. Hal ini dimungkinkan

terjadi karena dalam pemenuhan sarana dan prasarana sistem jaringan air Bersih SPAM

Regional Kartamantul dilaksanakan secara konkuren oleh Kementerian Pekerjaan Umum

dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia melalui Direktorat Sumber Daya Air (Balai

Besar Wilayah Sungai), Direktorat Cipta Karya (Satuan Kerja Penyediaan Sarana

Pengolahan Air Minum) dan Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (Dinas

Pekerjaan Umum, Perumahan dan Energi sumber Daya Mineral DIY), sehingga data dan

dokumen pelaksanaan penyediaan sarana dan prasarana sistem jaringan air Bersih SPAM

Regional Kartamantul masih tersebar di masing-masing pengampu kegiatan.

Berpijak dari permasalahan tersebut maka kami berharap Implementasi Proyek

Perubahan ini dapat menjadi salah satu upaya dalam mewujudkan langkah awal

pembaruan terhadap sistem pemantauan jaringan di wilayah Daerah Istimewa

Yogyakarta.

Kegiatan Implementasi Proyek Perubahan ini dalam pelaksanaannya terbagi

dalam 3 (tiga) tahapan besar, yaitu :

1. Jangka Pendek :

Pada tahap ini batasan kegiatan ditentukan pada sistem jaringan air Bersih SPAM

Regional Kartamantul diruas jaringan dari Reservoir Kronggahan sampai dengan

Reservoir Gemawang, dengan langkah kegiatan sebagai berikut :

a. Mengumpulkan data dengan menghimpun dari 3 (tiga) pengampu pelaksanaan

pembangunan sarana dan prasarana;

b. Menyusun dan memilah data terkumpul sesuai dengan urutan kegiatan dari awal

pelaksanan;

c. Mengolah data terkumpul menjadi data base dalam program microsoft excel;

d. Melakukan input data base pada aplikasi GIS dan melakukan survey untuk

mendapatkan keakuratan data dan peta sekaligus melakukan koding pada titik-

titik yang telah ditentukan sepanjang jaringan;

e. Melakukan penggabungan aplikasi GIS kedalam aplikasi Geotagging system;

f. Melakukan uji coba sistem aplikasi pada jaringan internet;

g. Melakukan monitoring terhadap hasil implementasi proyek perubahan pada ruas

jaringan Reservoir Kronggahan sampai dengan Reservoir Gemawang.

2. Jangka Menengah dengan langkah kegiatan :

Tahap ini dilaksanakan pada tahun 2019, dengan batasan kegiatan ditentukan pada

Sistem Jaringan Air Bersih SPAM Regional Kartamantul di seluruh ruas jaringan

yang ada di wilayah Kota Yogyakarta dan sebagian di wilayah Kabupaten Sleman,

dengan langkah kegiatan sebagai berikut :

a. Komitmen penanganan hasil sistem pengelolaan jaringan air bersih SPAM

Regional Kartamantul dengan Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan

Energi Sumber Daya Mineral Daerah Istimewa Yogyakarta yang dituangkan

dalam bentuk Komitmen Tindak Lanjut Proyek Perubahan yang tidak

terpisahkan dari sasaran kinerja pegawai yang bersangkutan pada tahun tahun

berikutnya.

b. Langkah kegiatan selanjutnya seperti langkah dalam jangka pendek, hanya

cakupan jaringan yang lebih luas karena kegiatan pada jangka menengah ini

merupakan pengembangan.

3. Jangka Panjang dengan langkah kegiatan :

Tahap ini dilaksanakan pada tahun 2020 sampai dengan 2022, dengan batasan

kegiatan kelanjutan dari seluruh sistem jaringan air Bersih SPAM Regional

Kartamantul yang belum tercakup sampai dengan jangka menengah, dengan langkah

kegiatan sebagai berikut :

a. Langkah kegiatan yang dilakukan seperti langkah dalam jangka pendek maupun

jangka menengah, dengan cakupan jaringan di wilayah yang belum tercakup

pada tahap sebelumnya;

b. Melakukan publikasi pengenalan kepada masyarakat akan adanya sistem yang

diterapkan dalam rangka pengelolaan dan pengendalian sistem jaringan air

bersih SPAM Regionan Kartamantul.

Untuk mengawali proses implementasi proyek perubahan yang dilakukan pada

sistem jaringan air bersih SPAM Regional Kartamantul pada ruas/jalur Reservoir

Kronggahan sampai dengan Resevoir Gemawang, telah dilakukan beberapa persiapan

awal untuk mendukung berhasilnya kegiatan ini seperti melakukan koordinasi awal

dengan tim internal maupun ekternal dan stakeholders terkait agar pengelolaan dan

pengendalian sistem jaringan air bersih SPAM Regional Kartamantul pada ruas/jalur

Reservoir Kronggahan sampai dengan Resevoir Gemawang dapat berjalan dengan lancar,

sedang pada tahap selanjutnya kegiatan yang dilakukan adalah :

Milestone 1 :

Milestone I merupakan kegiatan awal dalam pelaksanaan proyek perubahan yang

akan dilakukan untuk dapat mempersiapkan rencana kerja atau langkah yang harus

dilalui dalam menyusun proyek perubahan dimaksud, adapun kegiatan yang

dilakukan pada milestone I ini antara lain :

1. Melakukan rapat persiapan bersama tim efektif untuk menyusun langkah kerja

yang harus dilakukan pada setiap milestone, disamping itu dalam rapat ini juga

dibahas tentang cakupan kegiatan kegiatan dalam milestone I yang salah satunya

adalah melakukan inventarisir kebutuhan dokumen / data pendukung untuk

pelaksanaan proyek perubahan ini.

2. Menyusun draft Surat Keputusan pengangkatan Tim Efektif sampai dengan

ditandatanganinya Surat Keputusan tersebut oleh Kepala Dinas Pekerjaan

Umum, Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral Daerah Istimewa

Yogyakarta.

3. Melakukan rapat koordinasi stakeholders dengan tujuan untuk memberikan

informasi tentang rencana proyek perubahan yang akan dilakukan sekaligus

mengharap kerjasama dari seluruh stakeholders terkait agar dapat memberikan

dukungan hingga tercapainya proyek perubahan ini.

Milestone 2 :

1. Dalam Milestone II kegiatan yang dilakukan adalah melakukan rapat dalam

rangka penyusunan dokumen / data pendukung yang sudah terkumpul sebagai

bahan untuk melakukan pendataan, dengan mengacu format yang dibuat pada

saat inventarisasi dokumen / data dimaksud.

2. Selanjutnya data dokumen / data yang ada dicermati untuk diuraikan data

keseluruhan peta jaringan menjadi data tiap ruas jaringan untuk mempermudah

dalam menguraikan penggunaan bahan maupun acessories pada masing-masing

ruas jaringan yang ada.

3. Penyusunan dokumen dilaksanakan sejak rapat persiapan penyusunan Data

Peta Jaringan Terbangun, Data Acesories dan bahan, Data sarana penunjang

sampai dengan akhir minggu ke 2 (dua) bulan Agustus

Milestone 3 :

1. Kegiatan yang dilakukan pada Milestone III adalah melakukan pengolahan data

dari hasil data yang telah tersusun pada milestone II. Mengingat keterbatasan

waktu dalam penyusunan proyek perubahan dan sesuai dengan program

pelaksanaan pada Jangka Pendek, maka dari data yang telah disusun hanya

diambil data jaringan perpipaan sistem penyediaan air bersih SPAM Regional

Kartamantul seuntuk ruas Reservoir Kronggahan sampai dengan Reservoir

Gemawang.

2. Pengolahan data jaringan ini untuk mengetahui keberadaan bahan maupun

acessories yang ada sepanjang ruas jaringan tersebut. Pengolahan data ini

dilaksanakan sejak minggu ke 3 (tiga) sampai dengan minggu ke 4 (empat) bulan

Agustus

3. Dari hasil pengolahan data jaringan pada ruas Reservoir Kronggahan sampai

dengan Reservoir Gemawang dilakukan pencermatan kembali untuk

memastikan kesesuaian data yang disusun dalam rapat Pencermatan Hasil

Pengolahan Data Jaringan Terbangun, Data Acessories dan Bahan, serta Data

Sarana Penunjang Sistem Jaringan Air Bersih SPAM Regional Kartamantul

Milestone 4 :

Dalam milestone IV ini ada beberapa kegiatan yang dilakukan sebagai bahan untuk

dapat memulai langkah pada tahap digital, yaitu :

1. Melakukan persiapan untuk melaksanakan proses penentuan titik-titik jaringan

yang akan dipakai dalam data digital. Dalam persiapan ini dibuat daftar chek list

untuk pencatatan pada titik-titik tertentu jaringan.

2. Melakukan survey dilapangan untuk memastikan kesesuaian peta jaringan yang

ada terhadap kondisi dilapangan dari posisi Reservoir Kronggahan sampai

Reservoir Gemawang.

3. Melakukan pengkodean pada titik-titik tertentu yang dapat mewakili peta

jaringan terhadap adanya perubahan pada sistem jaringan maupun adanya bahan

atau acessories pendukung jarngan yang terkoneksi pada jaringan.

4. Dalam pelaksanaannya kegiatan pada point 2 dan point 3 dilakukan secara

bersamaan untuk dapat mempersingkat waktu yang dipergunakan.

5. Kegiatan selanjutnya merupakan akhir kegiatan pada tahap milestone IV yaitu

memasukkan data digital yang didapat pada point 2 sampai dengan point 4 di

atas kedalam peta jaringan pada program Geography Information System.

Milestone 5 :

1. Dalam milestone V kegiatan yang dilakukan pada dasarnya menerapkan hasil

yang telah dimasukkan dalam program GIS ke dalam Web Internet agar nanti

pada saatnya dapat diakses oleh masyarakat umum untuk dapat memberikan

informasi-informasi berkaitan dengan jaringan air bersih SPAM Kartamantul di

Daerah Istimewa Yogyakarta ini.

2. Sebagai langkah awal pada tahap ini dilakukan persiapan antara lain mencermati

dan memastikan data yang dimasukkan dalam program GIS sudah benar

sehingga pada saat di aplikasikan dalam jaringan Web tidak terjadi kesalahan

posisi maupun data yang akan ditampilkan pada Web.

3. Setelah dilakukan persiapan, langkah selanjutnya adalah penggabungan program

GIS kedalam Web dengan langkah awal pada tahap jangka pendek ini program

GIS tersebut di aplikasikan pada program google maps untuk mendapatkan peta

yang lebih detail sehingga diharapkan akan lebih mudah dalam pencarian titik

lokasi yang dimaksud dalam Web/peta maps tersebut.

4. Pada tahap jangka pendek ini realisasi pelaksanaan belum sampai pada system

Geotagging dengan pertimbangan bahwa kondisi yang ada masih belum efektif

apabila diaplikasikan dengan system Geotagging karena jaringan yang

diaplikasikan masih terlalu sedikit/kecil (kurang lebih sepanjang 4.500 m’/4,5

km) dibanding dengan luasnya keseluruhan jaringan sistem pengelolaan air

bersih SPAM Regional yang panjangnya kurang lebih 49.000 m’/49 km). Selain

itu pada tahap jangka pendek ini sistem yang disusun sebagai proyek perubahan

ini belum direncanakan dapat diakses oleh masyarakat melalui sistem android

yang ada pada ponsel telepon genggam (Handphone).

5. Karena untuk dapat melakukan aplikasi Geotagging yang dapat diakses melalui

Handphone membutuhkan biaya yang cukup besar setiap bulannya, dengan

demikian belum sebanding apabila pada saat ini sudah kita lakukan aplikasi

Geotagging.

Milestone 6 :

1. Dalam milestone VI pada dasarnya melakukan uji coba terhadap program

aplikasi yang telah disusun/dibuat untuk system jaringan air bersih SPAM

Regional Kartamantul, dengan tujuan untuk mengetahui program yang

dimasukkan apakah dapat berjalan dengan baik atau terjadi kendala ataupun

kekurangannya.

2. Proses uji coba dilakukan menggunakan Personal Computer (PS) maupun

dengan perangkat Laptop.

3. Dari hasil uji coba diperoleh bahwa data yang dimasukkan dalam program

aplikasi telah dapat berjalan dengan baik dan hampir tidak ada kendala kecuali

hanya karena system koneksi terhadap jaringan sekitar, selebihnya tidak ada

hal-hal yang menjadikan proses uji coba menjadi terhenti

Milestone 7 :

Milestone VII merupakan milestone terakhir dari pada penyusunan Implementasi

Proyek Perubahan ini. Ada 3 (tiga) kegiatan utama dalam milestone VII ini yaitu :

1. Persiapan Monev dan Penyusunan Instrument Monev.

Dalam kegiatan ini adalah merumuskan bentuk ataupun point apa saja yang akan

dijadikan obyek dalam monev dan hasil dari rumusan dituangkan dalam bentuk

list form penilaian hasil pelaksanaan Milestone.

2. Pelaksanaan Monev.

Merupakan langkah atau implementasi untuk mewujudkan hasil monitoring dan

evaluasi dalam bentuk penilaian, dengan cara mengisikan indikator pada setiap

daftar dalam form penilaian yang telah disusun.

3. Penyampaian Laporan Kepada Pimpinan Instansi dan Tanggapan Pimpinan

(bukti berupa Testimoni/Catatan/Komentar)

Merupakan suatu kewajiban bagi peserta diklat untuk memberikan laporan

kepada atasan / pimpinan instansi atas hasil dari pelaksanaan Proyek Perubahan

yang telah dilakukan. Disisi lain diharapkan pula adanya laporan ini, atasan /

pimpinan Instansi akan memberikan tanggapan / respon terhadap hasil yang

telah dicapai oleh peserta diklat sebagai bawahannya.

Dalam Implementasi Proyek Perubahan ini, project leader dapat mempengaruhi beberapa

stakeholders dari posisi latens (BBWS, Satker PS-PAM dan Sub Bag Perencanaan &

Informasi) dan dari posisi defenders (Balai PISAMP & Staf Seksi AMPL) menjadi

Promotors, hal tersebut terjadi karena adanya ketertarikan serta dukungan yang diberikan

terkait Proyek Perubahan ini.

Demikian beberapa hal yang bisa kami sampaikan agar menjadikan perhatian dan

pemikiran kita semua dalam rangka menyelesaikan program yang telah dicanangkan

untuk menyelesaikan permasalahan pengelolaan jaringan air bersih yang sangat

dibutuhkan oleh masyarakat khususnya di Kabupaten Sleman, Kota Yogyakarta dan

Kabupaten Bantul sebagai sarana vital dalam kehidupan manusia.

B. FORMULIR IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN

Nama Proyek Perubahan SISTEM PENGELOLAAN JARINGAN AIR BERSIH (SILANINGSIH) SPAM KARTAMANTUL

YANG EFEKTIF DAN EFISIEN BERBASIS GEOGRAPHY INFORMATION SYSTEM (GIS) DAN

GEOTAGGING SYSTEM PADA DINAS PEKERJAAN UMUM, PERUMAHAN DAN ENERGI

SUMBER DAYA MINERAL

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Area Perubahan Tata Kelola

No. Tanggal Program Aksi /

Kegiatan

Indikator

Keberhasilan

Capaian Prosen

tase

Capai

an

Kendala dan Upaya

Penyelesaiannya

Bukti Fisik Hal

Milestone 1: Persiapan Implementasi Proyek Perubahan

1.

27 Juli 2018

Penjelasan proyek

perubahan

Personil dalam tim

proyek perubahan

dapat memahami

proyek perubahan

yang akan

dilaksanakan

Terpenuhinya

pemahaman setiap

personil terhadap

proyek perubahan

100%

Kendala:

Kemampuan/pengetahuan

personil di bidang Teknologi

Informasi masih rendah

Upaya Penyelesaian:

Diberikan gambaran tetntang

teknologi yang akan

diterapkan disertai dengan

memberikan contoh kerja

aplikasi yang akan

digunakan.

- Undangan

- Daftar Hadir

- Notulen

- Foto

- Daftar Inventarisasi

Data Pembangunan

2. 30 Juli 2018 Penyusunan Tim

Proyek Perubahan

Tersusunnya SK

Tim

SK Tim

100%

Kendala:

-

Upaya Penyelesaian:

-

SK Tim

3. 30 Juli 2018 Pertemuan dengan

stakeholders terkait

Terpenuhinya

kesepakatan

inventarisasi

kebutuhan data dari

stakehoders

Tersampaikan nya

rencana

inventarisasi

kebutuhan data

yang harus

disiapkan oleh

stakeholders

100% Kendala:

Padatnya kegiatan pada

masing-masing stakeholders

sehingga sulit untuk dapat

mencukupi kuorum undangan

Upaya Penyelesaian:

Sebagian pembahasan

melalui telepon.

Hasil disampaikan pada

masing-masing stakeholders

untuk dapat menindaklanjuti.

- Undangan Rapat :

1. Ka. Balai

PISAMP

2. Ka. Satker PS-

PAM

3. Ka.BBWS

4. Ka PDAM Kota

Yk

5. Ka PDAM Kab.

Bantul

6. Ka PDAM Kab.

Sleman

- Daftar Hadir

- Notulen

- Foto

Milestone 2: Pengumpulan data numerik dan peta jaringan

1. 7 Agustus 2018 Rapat persiapan

dalam rangka

pengumpulan dan

penyusunan Data

Peta Jaringan

Terbangun, Data

Acesories dan bahan,

Data sarana

penunjang

Dipahaminya cara

pengumpulan dan

penyusunan data dan

hal-hal yang akan

dijadikan sebagai

bahan implementasi

Pemahaman

terhadap

metode/cara

pengumpulan data

oleh tim teknis

100% Kendala:

Menentukan waktu yang

dapat untuk mengumpulkan

seluruh anggota Tim

Upaya Penyelesaian:

Dilakukan pemberitahuan

beberapa hari sebelum

pelaksanaan, untuk

diagendakan oleh masing

masing personil

- Undangan

- daftar hadir,

- notulen,

- Foto

- Formulir Daftar

Penyusunan Data

-

2. 09 Agustus 2018 Penyusunan Data

Peta Jaringan

Terbangun, Data

Acesories dan bahan,

Data sarana

penunjang

Terkumpulnya data

dan peta jaringan

terbangunan pada

jalur Reservoir

Kronggahan sampai

dengan Reservoir

Gemawang

Kendala:

Sulitnya menentukan pola

untuk mencari data yang ada

di pemangku kegiatan

masing-masing

- Surat

Pemberitahuan

untuk

pengumpulan

dokumen

pembangunan

-

Upaya Penyelesaian:

Diberikan surat

pemberitahuan dan

permohonan kepada

pemangku kegiatan untuk

menyediakan data dan

dokumen yang diperlukan

oleh pimpinan;

Dilakukan jemput bola

terhadap dokumen yang

sudah siap untuk diambil

- Daftar Penyusunan

Data Terkumpul

telah diurai sesuai

kegiatan

- foto

Milestone 3: Pengolahan Data base

1. 16 Agustus 2018 Pengolahan data

bahan dan acessories,

data bangunnan

penunjang, Peta

sistem jaringan air

bersih SPAM

Regional

Kartamantul

Terolahnya data

bahan dan

acessories, data

bangunnan

penunjang, Peta

sistem jaringan air

bersih SPAM

Regional

Kartamantul

Terssusunnya data

bahan dan

acessories, data

bangunnan

penunjang, Peta

sistem jaringan air

bersih SPAM

Regional

Kartamantul ruas

Reservoir

Kronggahan s/d

Reservoir

Gemawang dalam

bentuk tabulasi

100% Kendala :

Sulitnya menyatukan

dokumen yang dilaksanakan

pada tahun dan penyedia

yang berbeda

- Dokumen hasil

pengolahan data

dan peta jaringan

pada ruas

Reservoir

Kronggahan s/d

Reservoir

Gemawang

- Foto

-

Upaya Penyelesaian:

Mempelajari dengan detail

data dan mengurutkan tiap

tiap jalur peta agar dapat

diperoleh kesinambungan

antar peta

2. 28 Agustus 2018 Rapat hasil

pengolahan data

bahan dan acessories,

data bangunan

penunjang, Peta

sistem jaringan air

bersih SPAM

Regional

Kartamantul

Dipahaminya cara

dan tujuan

pengolahan

dokumen sistem

jaringan air bersih

SPAM Regional

Kartamantul

Dimengertinya

cara dan tujuan

pengolahan

dokumen sistem

jaringan air bersih

SPAM Regional

Kartamantul ruas

Reservoir

Kronggahan s/d

Reservoir

Gemawang dalam

bentuk tabulasi

100% Kendala :

Adanya anggota yang kurang

memahami gambar teknik

- Undangan Rapat :

1. AdikYusganewanta

2. Dwi Lestari

3. Heri Krismunanto

4. Sulistyo H.G. ST.

5. Fela Atiqa S.H. ST.

6. Tony Mardianta

- daftar hadir,

- notulen,

- Foto

-

Upaya Penyelesaian:

Memberikan arahan dan

pembelajaran singkat tentang

kesulitan dalam memahami

gambar teknik

Milestone 4: Input Data pada Aplikasi GIS

1. 03 September

2018

Persiapan Input data Dipahaminya cara

pengumpulan data

yang akan

diinputkan berdasar

list yang telah

disusun untuk sistem

jaringan air bersih

SPAM Regional

Kartamantul ke

dalam program GIS

Dipahaminya data

yang harus

dimasukkan dalam

list data

100% Kendala :

-

- Undangan Rapat

daftar hadir,

- notulen,

- Daftar/List untuk

pengisian data pada

saat melakukan

survey

- Foto

-

Upaya Penyelesaian:

-

2. 04 September

2018

Survey Lapangan Terlaksananya

survey lapangan

Terlaksananya

survey pada ruas

Reservoir

Kronggahan s/d

Reservoir

Gemawang sesuai

dengan data

100% Kendala :

-

- Isian daftar simak

data bahan dan

acessories

- Foto

-

Upaya Penyelesaian:

-

3. 04 September

2018

Pengkodean posisi

jaringan

Terlaksananya

pengkodean pada

sistem jaringan air

bersih SPAM

Regional

Kartamantul

Terlaksananya

pengkodean sistem

jaringan air bersih

SPAM Regional

Kartamantul pada

ruas Reservoir

Kronggahan s/d

Reservoir

Gemawang

100% Kendala :

-

- Isian daftar simak

titik koordinat

acessories maupun

bahan

- Foto

-

Upaya Penyelesaian:

-

4. 11 September

2018

Proses Aplikasi GIS Terinputnya data

hasil survey sistem

jaringan air bersih

SPAM Regional

Kartamantul ke

dalam program GIS

Terinputnya data

hasil survey sistem

jaringan air bersih

SPAM Regional

Kartamantul ruas

Reservoir

Kronggahan s/d

Reservoir

Gemawang ke

dalam program

GIS

100% Kendala :

-

- Gambar hasil

inputing data dan

titik koordinat pada

program GIS

- Foto

-

Upaya Penyelesaian:

-

Milestone 5: Pembuatan data GIS ke dalam Aplikasi Geotagging

1. 18 September

2018

Persiapan

Penggabungan Data

GIS ke dalam

Geotagging

Terselenggaranya

rapat persiapan

penggabungan data

GIS ke dalam

Geotagging

Kesiapan

penggabungan

data GIS ke dalam

Geotagging

100% Kendala :

-

- Undangan Rapat :

1. AdikYusganewanta

2. Dwi Lestari

3. Heri Krismunanto

4. Sulistyo H.G. ST.

5. Fela Atiqa S.H. ST.

6. Tony Mardianta

- daftar hadir,

- notulen,

- Foto

Upaya Penyelesaian:

-

2. 20 September

2018

Proses Penggabungan

Aplikasi pada

Aplikasi Geotagging

Terlaksananya

proses

penggabungan

program aplikasi

Tergabungnya

program aplikasi

pada ruas jalur

Reservoir

Kronggahan s/d

Reservoir

Gemawang

sehingga dapat

diakses melalui

perangkat Personal

Computer

100% Kendala :

- Pemantauan jaringan baru

dapat dilakukan melalui

perangkat PC atau Laptop,

belum dapat menggunakan

system geotagging yang

dapat diakses melalui

perangkat android karena

capaian yang ada masih

sangat kecil bila

dibandingkan dengan

seluruh jaringan

Kartamantul sehingga tidak

efisien bila dikaitkan

dengan anggaran yang

harus dikeluarkan untuk

penggunaan geotagging

yang membutuhkan

anggaran cukup besar.

- Screen shot peta

jaringan air bersih

- foto

Upaya Penyelesaian:

- Penggunaan system

Geotagging akan

dilaksanakan pada jangka

panjang setelah seluruh

jaringan sistem

Kartamantul telah

terselesaikan dalam

program ini.

Milestone 6 : Uji coba sistem aplikasi

1. 21 September

2018

Rapat persiapan uji

coba program

Terselenggaranya

rapat persiapan uji

coba program

Tercapainya

kesiapan personil

untuk melakukan

uji coba hasil

100% Kendala :

-

- Undangan Rapat :

1. AdikYusganewanta

2. Heri Krismunanto

3. Sulistyo H.G. ST.

pemrograman pada

ruas Reservoir

Kronggahan s/d

Reservoir

Gemawang

Upaya Penyelesaian:

-

4. Fela Atiqa S.H. ST.

5. Tony Mardianta

- daftar hadir,

- notulen,

- Foto

2. 24 September

2018

Pelaksanaan Uji coba

program

Terlaksananya

proses uji coba

operasional

pemantauan

penyediaan air

bersih SPAM

Regional

Kartamantul melalui

program GIS

Berhasilnya

operasional

pemantauan

penyediaan air

bersih SPAM

Regional

Kartamantul ruas

Reservoir

Kronggahan s/d

Reservoir

Gemawang

melalui program

GIS

100% Kendala :

-

- Berita Acara hasil

Uji Coba

- Foto Pelaksanaan

Uji coba

- Screen shot hasil

uji coba

Upaya Penyelesaian:

-

Milestone 7 : Monitoring, Evaluasi proyek perubahan, dan Penyusunan Laporan Implementasi Proyek Perubahan

1. 26 September

2018

Persiapan monev dan

Penyusunan

instrumen monev

Terselenggaranya

rapat

- Kesiapan

melaksanakan

monev

- Formulir

instrumen monev

100% Kendala :

-

Form isian monev

Upaya Penyelesaian:

-

2. 27 September

2018

Pelaksanaan monev Terlaksananya

monitoring dan

evaluasi

Tersusunnya

laporan monev

100% Kendala :

-

- Laporan monev

- Form dukungan

dari berbagai

stakeholder

Upaya Penyelesaian:

-

3. 28 September

2018

Penyampaian

Laporan Kepada

Pimpinan Instansi

dan Tanggapan

pimpinan (bukti

berupa testimoni /

catatan / komentar)

Tersampaikannya

laporan proyek

perubahan

Tersusunnya

laporan proyek

perubahan beserta

tanggapan

terhadap hasil

laporan

100% Kendala :

-

Laporan pelaksanaan

proyek perubahan

Tanggapan Kepala

Instansi

Upaya Penyelesaian:

-

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari penyusunan data sistem jaringan air bersih SPAM Regional

Kartamantul yang selanjutnya diterapkan dengan sistem elektronik melalui jaringan

internet dapat disampaikan sebagai berikut :

6. Dengan terkumpulnya/tersentralkannya data yang sejak tahun 2013 dapat

memberikan manfaat yang baik karena dapat lebih mudah dalam proses

pengelolaan dan pemantauan secara administratif keberadaan jaringan yang

terbangun.

7. Data jaringan perpipaan, penggunaan bahan/material, penggunaan acessories

dapat tercatat lebih detail dan jelas, baik dari segi jumlah, posisi maupun

penggunaannya.

8. Dengan dilakukannya digitalisasi data jaringan beserta pendukungnya sangat

mempermudah dalam pelaksanaan pemantauan penyediaan sistem jaringan air

bersih SPAM Regional Kartamantul, sehingga hal tersebut juga berdampak

positif terhadap pelaksanaan pemantauan, maintenance (perawatan) yang pada

akhirnya dapat menekan pengeluaran biaya

9. Melihat besarnya manfaat dan keuntungan dari penerapan digitalisasi pada sistem

penyediaan jaringan air bersih SPAM Regional Kartamantul, maka penerapan

digitalisasi ini baik bila dapat dikembangkan pada sistem – sistem jaringan yang

lainnya, seperti pada jaringan air limbah terpusat, atau bahkan pada fasilitas

fasilitas lain yang dianggap penting.

10. Dengan terlaksananya pengelolaan jaringan berbasis Geogrphic Information

System (GIS) pada sistem penyediaan jaringan air bersih SPAM Regional

Kartamantul ruas Reservoir Kronggahan sampai dengan Reservoir Gemawang,

maka perlu untuk dikembangkan pada ruas jalur jaringan kartamantul yang

lainnya.

11. Dalam pelaksanaan proyek perubahan dimungkinkan terjadinya perubahan posisi

stakeholders yang ada sesuai dengan kondisi atau keterkaitan riil tiap

stakeholders selama masa pelaksanaan proyek perubahan.

B. Rekomendasi

Yang terhormat Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Energi Sumber

Daya Mineral Daerah Istimewa Yogyakarta, Kepala Bidang Cipta Karya selaku

mentor, stakehoders, dan Tim yang telah membantu Penyusunan Implementasi

Proyek Perubahan perkenankan saya selaku project leader menyampaikan

rekomendasi sebagai berikut :

4. Didalam melakukan perencanaan sistem jaringan agar selalu memperhatikan

kaidah dan ketentuan yang berlaku, agar fungsi dari jaringan dimaksud dapat

berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

5. Apabila dalam pelaksanaan pembangunan sistem jaringan dilakukan oleh

beberapa stakeholders agar selalu dilakukan koordinasi bersama baik sejak awal

perencanaan sampai dengan selesainya pekerjaan.

6. Seluruh dokumen hasil pelaksanaan pekerjaan dari setiap stakeholders agar dapat

dipadukan pada satu stakeholders sebagai penanggungjawab pengelolaan untuk

mempermudah dalam pemantauan maupun pelaksanaan maintenance

(perawatan)

PENGALAMAN BELAJAR

SELAMA MEMIMPIN PROYEK PERUBAHAN

Nama : EDY SURYONO, ST.

No. Presensi : 08

Jabatan : Kepala Seksi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan, Bidang

Cipta Karya, Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Energi

Sumber Daya Mineral Daerah Istimewa Yogyakarta

Judul Proyek : Sistem Pengelolaan Jaringan Air Bersih (Silaningsih) Spam

Kartamantul Yang Efektif Dan Efisien Berbasis Geography

Information System (Gis) Dan Geotagging System Pada Dinas

Pekerjaan Umum, Perumahan Dan Energi Sumber Daya Mineral

Daerah Istimewa Yogyakarta

No. Milestone Pengalaman yang diperoleh

1 Milestone 1 Persiapan Implementasi Proyek Perubahan

1. Penjelasan proyek perubahan Dirasa manfaat kemudahan dan

kejelasan/kepastian bila segala

sesuatu dilakukan dengan

koordinasi terlebih dahulu

2. Penyusunan Tim Proyek Perubahan

3. Pertemuan dengan stakeholders terkait

2 Milestone 2: Pengumpulan data numerik dan peta jaringan

Rapat persiapan dalam rangka

pengumpulan dan penyusunan Data Peta

Jaringan Terbangun, Data Acesories dan

bahan, Data sarana penunjang

Tidak mudah mengumpulkan/

menyatukan dokumen yang

ada pada stakeholders,

terlebih bila dokumen itu

sudah cukup lama adanya

Penyusunan Data Peta Jaringan

Terbangun, Data Acesories dan bahan,

Data sarana penunjang

3 Milestone 3: Pengolahan Data base

Pengolahan data bahan dan acessories,

data bangunnan penunjang, Peta sistem

jaringan air bersih SPAM Regional

Kartamantul

Dalam mengerjakan sesuatu

pekerjaan harus selalu cermat

dan teliti agar tidak terjadi

kesalahan

Rapat hasil pengolahan data bahan dan

acessories, data bangunan penunjang,

Peta sistem jaringan air bersih SPAM

Regional Kartamantul

4 Milestone 4: Input Data pada Aplikasi

GIS

Persiapan Input data Kegiatan yang sifatnya

dilapangan sangat

membutuhkan stamina yang

baik

Survey Lapangan

Pengkodean posisi jaringan

Proses Aplikasi

5 Milestone 5: Aplikasi jaringan internet &

aplikasi Geotagging

Persiapan Penggabungan Data GIS ke

dalam Geotagging

Pekerjaan yang sifatnya

spesifik akan lebih baik bila

dilakukan oleh orang yang ahli

dibidangnya

Proses Penggabungan Aplikasi pada

Aplikasi Geotagging

6 Milestone 6: Uji coba sistem aplikasi

Rapat persiapan uji coba program

Dalam melakukan uji coba

segala sesuatu yang terkait

harus disiapkan dengan baik

dan juga dilakukan oleh

tenaga yang mampu

dibidangnya

Pelaksanaan Uji coba program

7

Milestone 7: Monitoring, Evaluasi proyek

perubahan, dan Penyusunan Laporan

Implementasi Proyek Perubahan

Persiapan monev dan Penyusunan

instrumen monev

Pelaksanaan monev

Penyampaian Laporan Kepada

Pimpinan Instansi dan Tanggapan

pimpinan (bukti berupa testimoni /

catatan / komentar)

DAFTAR PUSTAKA

1) Berita Acara Kesepakatan Workshop Program air baku untuk air minum antara

Ditjen. Sumber Daya Air dan Ditjen. Cipta Karya pada tanggal 2 Februari 2012

2) Berita Acara Kesepakatan Hasil Sinkronisasi air baku untuk air minum antara Ditjen

Sumber Daya Air dan Ditjen. Cipta Karya pada tanggal 7 Februari 2013

3) Berita Acara Kesepakatan Hasil Sinkronisasi program penyediaan air baku untuk air

minum antara Ditjen. Sumber Daya Air dan Ditjen. Cipta Karya pada tanggal 21

Februari 2014

4) Kesepakatan Bersama antara Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian

Pekerjaan Umum dan Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan

Umum dan Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Pemerintah Kota

Yogyakarta dan Pemerintah Kabupaten Sleman dan Pemerintah Kabupaten Bantul

tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Regional Kartamantul di

Daerah Istimewa Yogyakarta pada Tahun 2015

5) Kontrak Pelaksanaan pekerjaan pembangunan sistem jaringan air bersih SPAM

Regional Kartamantul dari tahun 2015 s/d 2017;

6) Laporan Akhir Pelaksanaan Pekerjaan pembangunan sistem jaringan air bersih

SPAM Regional Kartamantul dari tahun 2015 s/d 2017:

SLIDE PRESENTASI

RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN

SLIDE PRESENTASI

IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN