pengaruh model pembelajaran webbed

258
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS IV SDIT AL-MUBARAK JAKARTA PUSAT TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Disususn Oleh: SRI YULIANINGSIH 1111018300001 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH (UIN) JAKARTA 2015 M /1437 H

Transcript of pengaruh model pembelajaran webbed

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED

TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PADA

SISWA KELAS IV SDIT AL-MUBARAK JAKARTA PUSAT

TAHUN AJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Disususn Oleh:

SRI YULIANINGSIH

1111018300001

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH (UIN)

JAKARTA

2015 M /1437 H

i

ABSTRAK

Sri Yulianingsih (1111018300001), Pengaruh Model Pembelajaran

Webbed Terhadap Keterampilan Menulis Karangan pada Siswa Kelas IV SDIT

Al-Mubarak Jakarta Pusat”. Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh model

pembelajaran webbed terhadap keterampilan menulis karangan siswa. Metode

penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen. Penelitian ini

dilakukan di SDIT Al-Mubarak Jakarta Pusat. Sampel dalam penelitian ini terdiri

dari dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen yang berjumlah 28 siswa dan

kelompok kontrol yang juga berjumlah 28 siswa. Kelompok eksperimen adalah

kelompok yang melaksanakan pembelajaran Bahasa Indonesia dengan model

pembelajaran webbed, sedangkan kelompok kontrol adalah kelompok yang

melaksanakan pembelajaran Bahasa Indonesia tanpa model pembelajaran webbed.

Instrumen yang digunakan adalah instrumen tes menulis karangan.

Berdasarkan hasill uji-t pada pretest dan posttest kelas eksperimen dan

kelas kontrol dengan taraf signifikansi 0,05%, menunjukkan bahwa kedua rata-

rata keterampilan menulis karangan kelompok kontrol memperoleh nilai

probabilitas lebih kecil dari taraf signifikansi (0,000 < 0,05). Dapat disimpulkan

bahwa pada kelompok eksperimen terdapat perbedaan kemampuan menulis

karangan antara sebelum dan sesudah dilakukan perlakuan. Artinya, terdapat

pengaruh model pembelajaran webbed terhadap menulis karangan siswa.

Kata Kunci: Model, Pembelajaran, Webbed, Keterampilan, Menulis, Karangan

ii

ABSTRAK

Sri Yulianingsih (1111018300001), “The Influence of Webbed Model on Student

Writing Skills of Grade IV Integrated Islamic Elementary School, Al-Mubarak

Jakarta (SDIT Al-Mubarak Central Jakarta)”. Thesis, Islamic Elementary School

Education Program, Islamic Education Department, Faculty of Tarbiyah and

Teaching Science, State Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta. The aim of this research is to determine the influence of webbed model on

students essay writing skill. This research uses experimental-quasi method. The

object of this research is the grade IV students of integrated Islamic Elementary

School Integrated, Al-Mubarak Jakarta. The sample consist of two groups, the

experiment and control groups which have 28 students each group. The

experiment group learns Bahasa Indonesia with webbed model and the control

group learns Bahasa Indonesia without webbed model. The instrument of this

research is essay writing test. Based on data analysis in the pretest and posttest which have the

significance level 0.05%, the result of this study indicates the average of both

essay writing skills of control group have probability value which is less than

significance level (0,000 < 0,05). It can be concluded that the experiment group

has different skill to write essay before and after the action. Therefore, the

research finds the influence of webbed model on student essay writing.

Keywords: Webbed, Model, Essay, Writing, Skills

iii

KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Puji syukur kepada Allah SWT yang senantiasa memberikan nikmat dan

rahmat kepada kita semua, selalu memberikan petunjuk kepada orang yang

bersungguh-sungguh dan memberikan jalan keluar terhadap segala kesulitan.

Karena Allah lah Maha kuasa atas segala sesuatu. Shalawat serta salam selalu

tercurah kepada panutan umat Islam yaitu Nabi Muhammad Saw yang

memberikan tauladan bagi umatnya sehingga selamat di dunia dan akhirat.

Setiap manusia harus yakin akan kekuatan Allah dan janji Allah. Begitu

juga penulis yang meyakini terhadap kekuatan Maha Pengasih dan Penyayang-

Nya. Seperti janji Allah dalam Al-Qur’an ”Intansurullaha yansurkum wa yusabbit

aqdaamakum” artinya siapa saja yang menolong agama Allah maka Allah akan

menolongmu dan meneguhkan pendirianmu. Ayat itulah yang menjadi motivasi

penulis selama ini sehingga dengan ridha-Nya dan dukungan serta bantuan dari

berbagai pihak, skripsi ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu, penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Teristimewa untuk orang tuaku yang telah merawat, membesarkan, mendidik

dengan penuh kesabaran, senantiasa mencurahkan kasih sayang, memberikan

motivasi, dan memanjatkan doa yang selalu mengalir dalam setiap desah

nafasnya.

2. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan (FITK) yang telah memberikan pengetahuan serta pengalamannya

kepada penulis sebagai bekal untuk menyonsong masa depan.

3. Dr. Khalimi M. Ag, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

4. Asep Ediana Latip, M.Pd Sekretaris Program Studi Pendidikan Guru

Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

iv

5. Dr. Didi Suprijadi, MM. Dosen Penasehat Akademik Program Studi

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Dindin Ridwanudin, M.Pd sebagai Dosen Pembimbing Skripsi penulis,

terima kasih telah meluangkan waktunya untuk memberikan arahan,

bimbingan dan motivasi kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

7. Nafia Wafiqni, M.Pd sebagai Dosen sekaligus Kakak yang menginspirasi

dalam kehidupan penulis sebagai mahasiswa.

8. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

(PGMI) yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis.

9. Pimpinan dan karyawan perpustakaan FITK dan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, yang telah memberikan kemudahan bagi penulis dalam memperoleh

informasi.

10. Kakak-kakak tercinta dan adikku tersayang yang telah memberikan nasehat,

semangat, dan dukungan, baik moral maupun material dan do’a yang tiada

hentinya yakni abangku tercinta Zainal Arifin, S.Si., dan Dede Sulaeman,

AMD., kakakku yang cantik Riska Yulianti, Kakak iparku yang cantik dan

mengisnpirasi Eka Prilia Rused, S.Si., dan Siti Ulfiatin Karimah serta adikku

tersayang Muhamad Ramadan.

11. Teruntuk lelaki yang senantiasa mendo’akan dan memberi dukungan

semangat untuk beberapa tahun ini yakni Abdul Aziz, S.H.I., semoga Allah

curahkan keterbaikan dalam langkah baikmu.

12. Ketua IKPA BBPP BAZIS Provinsi DKI Jakarta Periode 2014-2016 yakni

Ahmad Fathoni, S. Pd. I., beserta orang-orang hebat dan mengisnpirasi yakni

Saras Anindya Nurhafid, S.Kep., Wery Astuti, SE., Nur Laily, S.Kom., Kak

Dewi Ratnasari, S.Pd., dan Ahmad Fathony, SH., sebagai kakak dan keluarga

besar di IKPA BBPP BAZIS Provinsi DKI Jakarta yang senantiasa

memberikan semangat, dukungan, ilmu dan pengalaman yang berharga

kepada peneliti.

13. Teruntuk sahabat-sahabatku tercinta, Haniah, Lian Rahmawati, Esty

Khotijah, Nurun Nada, Vivin Febi Saputri, Amelia Sidik, Femmy Rahayu,

v

Siti Fatimah, Siti Bahriyah, Melita Andriyani, Mia Adesti, Amalia Fauziah,

Adi Pambudi, Ana Pratiwi Putri, Fitri Ratna Sari, Yulandari, Pitriawati,

Sharah Respati, Jenni Lietarida, Kak Hasbi Abdillah, Kak Agung Setiawan,

Mbak Atmi Sukatmi, yang telah bersedia mendoakan, menjadi penyemangat

penulis, menjadi bahu sandaran ketika penulis terbentur batu sandungan dan

tidak menemukan titik terang dan doa yang senantiasa dipanjatkan peneliti.

14. Keluarga besar Lembaga Kursus Bahasa Arab Al-Manar

15. Kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, baik

secara langsung maupun tidak langsung yang turut memberikan dukungan

dan do’a dalam proses penulisan laporan ini.

Adapun tujuan yang peneliti lakukan ialah untuk melatih dan

memantapkan kemampuan serta kompetensi- kompetensi penulis secara nyata

dalam mengaplikasikan teori dan ilmu yang peneliti peroleh selama menempuh

proses pendidikan. Untuk itu, semoga penelitian ini bisa dipergunakan

sebagaimana mestinya dan bisa bermanfaat bagi peneliti khususnya dan bagi

pihak-pihak yang membutuhkan umumnya.

Peneliti menyadari, bahwa tak ada gading yang tak retak, dimana tidak ada

pekerjaan yang sempurna. Karena kesempurnaan hanyalah milik Allah semata.

Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis mohon maaf atas segala

kekurangan yang terdapat dalam laporan ini, dan guna memperbaiki kesalahan

tersebut, peneliti menerima saran dan kritik yang positif dari pembaca agar

laporan ini menjadi lebih baik dan dapat bermanfaat di masa yang akan datang.

Wassalamu ‘alaikum Wr. Wb

Jakarta, 16 Oktober 2015

Penyusun

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAKS ..................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................................. vi

DAFTAR TABEL ......................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1

B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian ....................................................... 4

C. Pembatasan Fokus Penelitian ...................................................................... 5

D. Perumusan Masalah Penelitian ................................................................... 5

E. Tujuan Penelitian ................................................................................................ 5

F. Manfaat Penelitian ............................................................................................. 5

BAB II KAJIAN TEORI ............................................................................................. 7

A. Teori Belajar dan Pembelajaran ........................................................................... 7

1. Belajar dan Pembelajaran ............................................................................ 7

2. Pengertian Model Pembelajaran .............................................................. 10

3. Ciri-ciri Model Pembelajaran ................................................................... 10

B. Pembelajaran Terpadu ........................................................................................ 11

1. Pengertian Pembelajaran Terpadu ................................................................ 11

2. Model-model Pembelajaran Terpadu ........................................................... 12

3. Pengertian dan Karakteristik Model Pembelajaran Webbed ..................... 13

C. Menulis ................................................................................................................. 16

1. Definisi Menulis ........................................................................................ 16

2. Tujuan Menulis .......................................................................................... 19

vii

3. Manfaat Menulis ........................................................................................ 23

4. Tahap Proses Menulis ............................................................................... 24

D. Ruang Lingkup Pembelajaran Menulis di SD/MI .......................................... 25

E. Hasil Penelitian yang Relevan .......................................................................... 26

F. Pengajuan Konseptual Perencanaan Tindakan ............................................... 28

G. Hipotesis Tindakan .............................................................................................. 29

BAB III METODE PENELITIAN .......................................................................... 30

A. Waktu dan Tempat Penelitian .......................................................................... 30

B. Metode Penelitian .............................................................................................. 30

C. Desain Penelitian ............................................................................................... 31

D. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ..................................... 32

1. Populasi ....................................................................................................... 32

2. Sampel ......................................................................................................... 32

3. Teknik pengambilan Sampel .................................................................... 32

E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................... 32

F. Instrumen Penelitian .......................................................................................... 33

G. Validitas .............................................................................................................. 38

H. Variabel Penelitian ............................................................................................ 38

I. Teknik Analisis Data ......................................................................................... 39

1. Uji Normalitas ............................................................................................. 39

2. Uji Homogenitas ......................................................................................... 40

3. Uji Hipotesis ................................................................................................ 40

J. Hipotesis Statistik ............................................................................................... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 42

A. Hasil Penelitian ................................................................................................. 42

a) Hasil Penelitian Model Webbed ............................................................... 42

b) Kemampuan/ Keterampilan Menulis Karangan Siswa (Pretest-

Posttest) ....................................................................................................... 43

viii

1. Deskripsi Data Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol ................ 45

2. Deskripsi Data Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol ............... 50

3. Perbandingan Deskripsi Data Pretest dan Posttest Kelompok

Eksperimen dan Kontrol ........................................................................... 54

B. Hasil Analisis .................................................................................................... 55

1. Pengujian Prasyarat Analisis Data ............................................................ 55

a. Uji Normalitas Pretest dan Posttest ................................................... 55

b. Uji Homogenitas Pretest dan Posttest ............................................... 57

2. Pengujian Hipotesis .................................................................................... 58

a. Uji Data Pretest dan Posttest Keterampilan Menulis Karangan

Kelompok Kontrol .............................................................................. 58

b. Uji Data Pretest dan Posttest Keterampilan Menulis Karangan

Kelompok Eksperimen ....................................................................... 59

C. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................................... 61

1. Interpretasi Data ......................................................................................... 61

2. Pembahasan ................................................................................................ 62

a. Pretest Menulis Karangan Kelompok Kontrol ................................. 70

b. Pretest Menulis Karangan Kelompok Eksperimen ......................... 75

c. Posttest Menulis Karangan Kelompok Kontrol ............................... 80

d. Posttest Menulis Karangan Kelompok Eksperimen ........................ 84

3. Keterbatasan Penelitian ...................................................................... 88

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 89

A. Simpulan ............................................................................................................ 89

B. Saran .................................................................................................................. 89

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 90

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 : Desain Penelitian

Tabel 3.2 : Skor Penilaian Menulis Karangan

Tabel 3.3 : Pedoman Penilaian Menulis Karangan

Tabel 4.1 : Daftar Nilai Pretest dan Posttest Keterampilan Menulis Karangan

Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen

Tabel 4.2 : Rangkuman Data Statistik Nilai Pretest Keterampilan Menulis

Karangan Kelompok Kontrol dan Eksperimen

Tabel 4.3 : Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Pretest Keterampilan

Menulis Karangan Kelompok Esperimen

Tabel 4.4 : Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Pretest Keterampilan

Menulis Karangan Kelompok Kontrol

Tabel 4.5 : Rangkuman Data Statistik Nilai Posttest Keterampilan Menulis

Karangan Kelompok Kontrol dan Eksperimen

Tabel 4.6 : Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Posttest Keterampilan

Menulis Karangan Kelompok Eksperimen

Tabel 4.7 : Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Posttest Keterampilan

Menulis Karangan Kelompok Kontrol

Tabel 4.8 : Perbandingan Data Kelompok Eksperimen dan Kelompok

Kontrol

Tabel 4.9 : Hasil Uji Normalitas Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol

Tabel 4.10 : Hasil Uji Normalitas Posttets Kelompok Eksperimen dan Kontrol

Tabel 4.11 : Hasil Uji Homogenitas Pretest Kelompok Eksperimen dan

Kelompok Kontrol

Tabel 4.12 : Hasil Uji Homogenitas Posttest Kelompok Eksperimen dan

Kelompok Kontrol

Tabel 4.13 : Hasil Uji-t Pretest dan Posttest Keterampilan Menulis Karangan

Kelompok Kontrol

Tabel 4.14 : Hasil Uji-t Pretest dan Posttest Keterampilan Menulis Karangan

Kelompok Eksperimen

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 : Grafik Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Keterampilan Menulis

Karangan Kelompok Eksperimen

Gambar 4.2 : Grafik Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Keterampilan Menulis

Karangan Kelompok Kontrol

Gambar 4.3 : Grafik Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Keterampilan Menulis

Karangan Kelompok Eksperimen

Gambar 4.4 : Grafik Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Keterampilan Menulis

Karangan Kelompok Kontrol

Gambar 4.5 : Tema Keluarga

Gambar 4.6 : Tema Kegiatan

Gambar 4.7 : Tema Pelestarian Lingkungan

Gambar 4.8 : Tema Hidup Sehat

Gambar 4.9 : Tema Cita-cita

Gambar 4.10 : Foto-foto Kegiatan Observasi Penelitian

Gambar 4.11 : Foto-foto Kegiatan Penelitian

Gambar 4.12 : Foto-foto Penutupan Penelitian

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Profil Sekolah

Lampiran 2 : Kisi-Kisi Instrumen

Lampiran 3 : Instrumen Penelitian Pretest Kelompok Eksperimen dan

Kelompok Kontrol

Lampiran 4 : Instrumen Penelitian Posttest Kelompok Eksperimen dan

Kelompok Kontrol

Lampiran 5 : RPP Pertemuan Pertama Kelompok Kontrol

Lampiran 6 : RPP Pertemuan Kedua Kelompok Kontrol

Lampiran 7 : RPP Pertemuan Ketiga Kelompok Kontrol

Lampiran 8 : RPP Pertemuan Keempat Kelompok Kontrol

Lampiran 9 : RPP Pertemuan Pertama Kelompok Eksperimen

Lampiran 10 : RPP Pertemuan Kedua Kelompok Eksperimen

Lampiran 11 : RPP Pertemuan Ketiga Kelompok Eksperimen

Lampiran 12 : RPP Pertemuan Keempat Kelompok Eksperimen

Lampiran 13 : Deskripsi Statistik Pretest Kelompok Kontrol

Lampiran 14 : Deskripsi Statistik Pretest Kelompok Eksperimen

Lampiran 15 : Deskripsi Statistik Posttest Kelompok Kontrol

Lampiran 16 : Deskripsi Statistik Posttest Kelompok Eksperimen

Lampiran 17 : Uji Normalitas Pretest Kelompok Kontrol

Lampiran 18 : Uji Normalitas Pretest Kelompok Eksperimen

Lampiran 19 : Uji Normalitas Posttest Kelompok Kontrol

Lampiran 20 : Uji Normalitas Posttest Kelompok Eksperimen

Lampiran 21 : Uji Homogenitas Pretest Kelompok Kontrol dan Eksperimen

Lampiran 22 : Uji Homogenitas Posttest Kelompok Kontrol dan Eksperimen

Lampiran 23 : Uji Hipotesis Pretest dan Postest Kelompok Kontrol

Lampiran 24 : Uji Hipotesis Pretest dan Postest Kelompok Kontrol

Lampiran 25 : Hasil Karangan Pretest Abdullah Suhail Salim

Lampiran 26 : Hasil Karangan Pretest Bidadari Surga Firdausy

Lampiran 27 : Hasil Karangan Pretest Ilham Khairul Fikri

Lampiran 28 : Hasil Karangan Pretest Naila Rahma Al-Qasimi

xii

Lampiran 29 : Hasil Karangan Pretest Rahadian Wibi Sono

Lampiran 30 : Hasil Karangan Pretest A Sayyid Zhafran

Lampiran 31 : Hasil Karangan Pretest Haliza Nafiah Syakira Arfa

Lampiran 32 : Hasil Karangan Pretest Nayla Shofiya

Lampiran 33 : Hasil Karangan Pretest Rizki Ramadhan

Lampiran 34 : Hasil Karangan Pretest Ziyad

Lampiran 35 : Hasil Karangan Posttest Abdullah Suhail Salim

Lampiran 36 : Hasil Karangan Posttest Bidadari Surga Firdausy

Lampiran 37 : Hasil Karangan Posttest Ilham Khairul Fikri

Lampiran 38 : Hasil Karangan Posttest Naila Rahma Al-Qasimi

Lampiran 39 : Hasil Karangan Posttest Rahadian Wibi Sono

Lampiran 40 : Hasil Karangan Posttest A Sayyid Zhafran

Lampiran 41 : Hasil Karangan Posttest Haliza Nafiah Syakira Arfa

Lampiran 42 : Hasil Karangan Posttest Nayla Shofiya

Lampiran 43 : Hasil Karangan Posttest Rizki Ramadhan

Lampiran 44 : Hasil Karangan Posttest Ziyad

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sekolah adalah suatu lembaga yang dirancang khusus untuk pengajaran

kepada murid (siswa) di bawah pengawasan para guru. Dalam mendapatkan

pengajaran siswa diberikan berbagai mata pelajaran. Setiap mata pelajaran yang

diajarkan di sekolah menuntut siswa untuk memiliki keterampilan tertentu. Salah

satu mata pelajaran yang menuntut siswa memiliki keterampilan yaitu mata

pelajaran bahasa Indonesia. Hakikat fungsi bahasa adalah sebagai alat

komunikasi. Penguasaan bahasa yang baik akan mempermudah proses

komunikasi dan memberikan kepercayaan diri bagi seseorang untuk berekspresi

dan bersosialisasi.

Selanjutnya untuk dapat berkomunikasi dengan baik, seseorang perlu

belajar cara berbahasa yang baik dan benar. Pembelajaran tersebut akan lebih baik

manakala dipelajari sejak dini dan berkesinambungan. Kemampuan bahasa

meliputi empat aspek keterampilan, yaitu keterampilan membaca, menulis,

menyimak dan berbicara. Setiap keterampilan yang ada berhubungan dengan tiga

keterampilan lainnya. Dari empat keterampilan tersebut maka siswa diberi

kesempatan untuk dapat mengembangkan keterampilan berbahasa.

Pembelajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya adalah pengajaran

keterampilan berbahasa bukan pengajaran tentang bahasa semata. Keterampilan

berbahasa tersebut yaitu keterampilan reseptif (menyimak dan membaca) dan

keterampilan produktif (menulis dan berbicara). Pengajaran bahasa diawali

dengan pengajaran keterampilan reseptif dan kemudian dilanjutkan dengan

keterampilan produktif untuk tahap selanjutnya, yang kemudian keempat

keterampilan tersebut dapat bersatu padu sebagai kegiatan berbahasa yang

terpadu.

2

Salah satu keterampilan berbahasa yang harus dilatih adalah keterampilan

menulis. Disadari atau tidak, kehidupan kita berkaitan dengan keterampilan

berbahasa yang bersifat produktif ini. Menulis menjadi kegiatan yang amat

penting bagi manusia dalam kehidupan. Kegiatan menulis membantu manusia

dalam proses komunikasi. Begitu pula dalam proses belajar, menulis membantu

manusia dalam keberlangsungan proses tersebut.

Kegiatan menulis mempunyai tujuan untuk mengungkapkan ide atau

gagasan dalam bentuk tulisan. Menulis merupakan kegiatan proses kreatif.

Keterampilan menulis perlu kreatifitas tinggi dan harus dapat mengembangkan ide

atau gagasan-gagasan dalam pikirannya. Dalam kegiatan pembelajaran menulis

tidak mudah dilakukan oleh para siswa jika mereka tidak dapat memperhatikan

faktor-faktor yang dapat mengembangkan ide atau gagasan mereka dalam

keberlangsungan prosesnya. Banyak faktor yang dapat menghambat terjadinya

pengembangan ide seseorang dalam proses kegiatan menulis, yaitu faktor internal

yang ditimbulkan dalam diri siswa/penulis seperti malas menuangkan ide dalam

bentuk tulisan. Faktor lain, timbul dari faktor eksternal siswa, seperti kondisi

kelas yang kurang kondusif atau suara-suara yang mengganggu konsentrasi siswa

dalam membuat sebuah tulisan.

Salah satu jenis keterampilan menulis adalah keterampilan menulis

karangan. Dalam karangan siswa bisa menuangkan apa yang dirasakannya,

menuangkan pengalaman yang pernah terjadi dalam bentuk cerita. Karena

karangan merupakan suatu karya sastra yang ditulis dengan kata-kata yang

sederhana dan bermakna. Karangan merupakan salah satu dari pendidikan sastra

di sekolah terutama di jenjang sekolah dasar. Pendidikan sastra adalah pendidikan

yang mencoba untuk mengembangkan kompetensi apresiasi sastra, kritik sastra,

dan proses kreatif sastra. Dari ketiga komponen tersebut, yang menjadi titik

konsentrasi dalam penelitian ini adalah proses kreatif anak dalam menulis sebuah

karya sastra terutama karangan.

3

Karangan diperkenalkan di sekolah dasar dengan mengapresiasikan

melalui membaca. Mengapresiasikan karangan dengan jalan menulis atau

menciptakan karangan yang diajarkan di kelas IV. Karangan perlu diperkenalkan

sejak dini, karena karangan tidak pernah lepas dari gejolak hidup manusia. Dalam

strategi belajar dan mengajar memang sangat dituntut bagi guru untuk

menggunakan sebuah model pembelajaran yang baik dan tepat. Model yang baik

harus memperhatikan siswa, dalam hal ini siswa dijadikan objek yang aktif dalam

proses pembelajaran. Salah satu jalan keluarnya yaitu sebuah pembelajaran

dengan model yang menarik dan dapat memancing perhatian siswa. Antusias para

siswa dapat mendorong keinginan dan keaktifan pada pembelajaran, sehingga

pembelajaran menjadi menyenangkan.

Sebenarnya banyak siswa yang antusias di dalam pembelajaran menulis,

karena dengan menulis siswa dapat menuangkan segala yang ada di dalam

pikirannya. Walaupun sering kali dihadapkan kepada permasalahan seperti

susahnya mencari inspirasi yang akan dituangkan di dalam tulisan tersebut,

sulitnya menentukan tema yang akan diangkat dalam menulis karangan.

Selanjutnya di SD/MI masih ditemui rendahnya kemampuan menulis karangan,

sulitnya siswa menggunakan ejaan yang tepat dalam menulis karangan.

Sebenarnya dalam menulis karangan hal yang terpenting adalah dalam

menentukan tema yang akan ditulis. Setelah tema ditentukan maka menulis

karangan akan menjadi mudah karena penulis tetap memperhatikan tema dan

tidak berangkat jauh dari tema.

Terdapat beberapa alasan yang melatarbelakangi penelitian ini. Di

antaranya adalah bahwa menulis memiliki kedudukan yang penting bagi siswa

untuk melatih kecerdasan untuk berpikir dan menunjang hasil belajar. Menulis

merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia.

Manusia selalu berpikir dan selalu ingin berkarya, dan ingin melakukan hal yang

kreatif. Namun kegiatan menulis karangan ini perlu diasah secara maksimal.

4

Berdasarkan hasil observasi di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Al-

Mubarak Jakarta Pusat sebagian besar siswa menganggap bahwa kegiatan menulis

karangan itu merupakan hal yang masih sulit. Tidak mudah bagi siswa untuk

merangkai kata-kata menjadi rangkaian kalimat yang bermakna. Dan juga sulit

bagi siswa untuk menentukan tema apa yang akan mereka pilih untuk membuat

karangan itu.

Berdasarkan fakta tersebut, hendaknya guru mampu memadukan model

pembelajaran yang dapat merangsang siswa untuk bisa kreatif dalam menulis

karangan. Tidak hanya selalu dengan model ceramah yang menjelaskan unsur-

unsur yang terdapat dalam karangan tetapi tidak mengajak siswa untuk menulis

karangan dengan kreatif dan tetap memperhatiakan unsur-unsur dalam menulis

karangan.

Model pembelajaran webbed adalah salah satu model yang dapat

mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran sehingga berimplikasi terhadap

hasil belajar. Melalui model ini siswa akan diperlihatkan kerangka tema yang

akan dikembangkan sesuai dengan kemampuan siswa dalam menulis karangan.

Latar belakang masalah di atas mendasari peneliti untuk melakukan

penelitian dengan judul: “Pengaruh Model Pembelajaran Webbed Terhadap

Keterampilan Menulis Karangan Pada Siswa Kelas IV SDIT Al-Mubarak

Jakarta Pusat”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas beberapa pokok masalah yang

dapat dikemukakan antara lain:

1. Sebagian besar siswa menganggap bahwa kegiatan menulis karangan

merupakan hal yag sulit.

2. Siswa kesulitan untuk merangkai kata-kata menjadi rangkaian kalimat yang

bermakna.

3. Siswa kesulitan dalam menentukan tema tulisannya.

5

Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas IV SDIT Al-Mubarak Jakarta

Pusat. Adapun fokus penelitian adalah meningkatkan keterampilan menulis siswa

melalui pengaruh model pembelajaran webbed.

C. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini masalah dibatasi hanya pada beberapa hal, yaitu:

1. Keterampilan menulis karangan pada siswa kelas IV Semester genap

SDIT Al-Mubarak Jakarta Pusat tahun pelajaran 2014/2015.

2. Penerapan model webbed untuk keterampilan menulis karangan pada

mata pelajaran Bahasa Indonesia.

3. Pengaruh penggunaan model webbed terhadap keterampilan menulis

karangan siswa kelas IV Semester genap SDIT Al-Mubarak Jakarta Pusat

tahun pelajaran 2014/2015.

D. Perumusan Masalah Penelitian

Untuk memperjelas pemasalahan yang diteliti, maka masalah tersebut

dirumuskan sebagai berikut: “Bagaimana pengaruh model pembelajaran webbed

terhadap keterampilan menulis karangan pada siswa kelas IV SDIT Al-Mubarak

Jakarta Pusat tahun pelajaran 2014/2015?”

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini, yaitu untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

model pembelajaran webbed terhadap keterampilan menulis karangan pada siswa

kelas IV SDIT Al-Mubarak Jakarta Pusat

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan

pada tingkatan teoretis kepada pembaca dan guru dalam memilih model

pembelajaran bahasa Indonesia khusunya pada keterampilan menulis.

6

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi nyata untuk

menerapkan penggunaan model pembelajaran untuk meningkatakan keterampilan

menulis siswa. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

siswa, guru dan sekolah.

a) Bagi peneliti, menambah pengetahuan khususnya untuk mengetahui sejauh

mana peningkatan keterampilan menulis siswa dalam pembelajaran bahasa

Indonesia setelah dilakukan proses pembelajaran dengan pembelajaran

terpadu model webbed.

b) Bagi siswa, hasil penelitian ini akan membantu mereka dalam

mengembangkan kemampuan siswa dalam keterampilan menulis mereka.

c) Bagi guru, memberikan masukan kepada guru, khususnya guru bahasa

Indonesia bahwa model pembelajaran webbed dapat digunakan untuk

meningkatkan keterampilan menulis siswa.

d) Bagi sekolah, hasil penelitian ini akan diberikan sesuatu yang baik pada

sekolah itu sendiri dan sekolah lain pada umunya dalam rangka perbaikan

mutu pendidikan.

e) Bagi pembaca khususnya mahasiswa, penelitian ini diharapkan dapat

dijadikan sebagai suatu kajian yang menarik untuk perlu diikuti lebih lanjut

dan lebih mendalam.

7

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Teori Belajar dan Pembelajaran

1. Belajar dan Pembelajaran

Belajar menurut Hilgard dan Bower dalam Purwanto, mengemukakan

“belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap

sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamnnya yang berulang-

ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu dapat dijelaskan

atau dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan, atau keadaan-

keadaan sesaat seseorang (misalnya kelelahan, pengaruh obat dan

sebagainya)”.1 Perubahan dalam kepribadian manusia dapat terlihat dari

peningkatan pengetahuan, sikap, keterampilan, daya berpikir, dan

kemampuan lainnya.

Muhibbin menjelaskan bahwa belajar adalah kegiatan yang berproses

dan merupakan unsur yang sangat penting dalam semua jenis dan jenjang

pendidikan.2 Dalam belajar yang terpenting adalah proses bukan hasil yang

diperolehnya. Hal ini dikarenakan berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan

pendidikan amat tergantung pada proses belajar yang dialami siswa baik di

sekolah maupun di lingkungan rumah.

Purwanto menjelaskan definisi-definisi tentang belajar terdapat elemen

yang penting yang mencirikan pengertian tentang belajar yaitu:3

a. Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, dimana

perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi

juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk.

b. Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan atau

pengalaman, dalam arti perubahan-perubahan yang disebabkan oleh

1 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan. (Jakarta: Remaja Rosdakarya, 2010). Cet 24.

h.84. 2 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2010). Cet 15 edisi revisi. h.87. 3 Ngalim Purwanto. op.cit., h. 84-85.

8

pertumbuhan atau kematangan tidak dianggap sebagai hasil belajar,

seperti perubahan-perubahan yang terjadi pada diri seorang bayi.

c. Untuk dapat disebut belajar, maka perubahan itu harus mantap, harus

merupakan akhir daripada suatu periode waktu yang cukup panjang.

d. Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut

berbagai aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis, seperti: perubahan

dalam pengertian, pemecahan masalah.

e. Salah/ berpikir, keterampilan, kecakapan, kebiasaan , ataupun sikap.

Horward L. Kingsley dalam Wasty Soemanto mendefinisikan belajar

adalah proses di mana tingkah laku (dalam artian luas) ditimbulkan atau

diubah melalui praktek atau latihan.4 Dengan proses menginterpretasikan

praktek dan latihan yang baru dimiliki siswa saat belajar maka dapat

membuat suatu perubahan pengetahuan dari yang tidak tahu menjadi tahu.

Hakekat belajar menurut teori kognitif dalam Budiningsih, dijelaskan

sebagai suatu aktivitas belajar yang berkaitan dengan penataan informasi,

pengorganisasian, perseptual, dan proses internal. Kegiatan pembelajaran

yang merumuskan tujuan pembelajran, mengembangkan strategi dan tujuan

pembelajaran.

Berdasarkan pemaparan mengenai pengertian belajar, dapat

disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku

individu untuk mencapai tujuan peningkatan diri, baik dalam pengetahuan,

sikap, keterampilan, perilaku, sebagai hasil dari pengalaman sebelumnya

dalam berinteraksi dengan lingkungannya melalui sebuah proses. Peristiwa

belajar yang disertai dengan proses pembelajaran akan lebih terarah dan

sistematik daripada belajar yang hanya semata-mata dari pengalaman dalam

kehidupan sosial masyarakat.

Proses pembelajaran merupakan suatu proses pendidikan dalam

lingkup persekolahan, sehingga dapat diartikan dari proses pembelajaran

adalah proses sosialisasi dari interaksi individu siswa dengan lingkungan

sekolah, seperti guru, sumber/fasilitas, dan teman sesama siswa.

4 Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta. 2006). Cet. 5. h.104.

9

Tujuan pembelajaran bukanlah penguasaan materi pelajaran, akan

tetapi proses untuk mengubah tingkah laku siswa sesuai dengan tujuan yang

akan dicapai.5 Artinya penguasaan materi pelajaran bukanlah akhir dari

proses pengajaran, akan tetapi hanya sebagai tujuan antara untuk

pembentukan tingkah laku yang lebih luas. Diharapkan dari tujuan ini siswa

dapat membentuk pola perilaku siswa itu sendiri, atau sejauh mana siswa

dapat menguasai akan suatu materi pelajaran.

Dalam proses pembelajaran La Costa dalam Wina, mengklasifikasikan

mengajar berpikir menjadi tiga, yaitu teaching of thinking adalah proses

pembelajaran yang diarahkan pembentukan keterampilan mental tertentu,

seperti misalnya keterampilan berpikir kritis, berpikir kreatif, dan lain

sebagainya. Dengan demikian, jenis pembelajaran ini lebih menekankan

kepada aspek tujuan pembelajaran. Teaching for thinking adalah proses

pembelajaran yang diarahkan pada usaha menciptakan lingkungan belajar

yang dapat mendorong terhadap pengembangan kognitif. Jenis pembelajaran

ini lebih menitikberatkan kepada proses menciptakan situasi dan lingkungan

tertentu, contohnya menciptakan suasana keterbukaan yang demokratis,

menciptakan iklim yang menyenangkan sehingga memungkinkan siswa bisa

berkembang secara optimal. Dan teaching about thinking adalah

pembelajaran yang diarahkan pada upaya membantu agar siswa lebih sadar

terhadap proses berpikirnya. Jenis pembelajaran ini lebih menekankan kepada

metedologi yang digunakan dalam proses pembelajaran.6

Berdasarkan pengertian proses pembelajaran diatas dapat disimpulkan

bahwa pembelajaran merupakan proses adaptasi melalui sosialisasi individu

siswa dengan lingkungan sekolah, dengan tujuan pembelajaran merupakan

proses yang amatlah penting untuk mengubah tingkah laku siswa sesuai

dengan tujuan yang ingin dicapai.

5 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,

(Jakarta: Kencana, 2010). Ed.1. Cet. 7. h.100. 6 Ibid., h. 107-108.

10

2. Pengertian Model Pembelajaran

Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang

digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau

pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat

pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum,

dan lain-lain.7 Model pembelajaran yang tepat ditunjukkan kepada siswa agar

mencapai tujuan belajar yang maksimal. Menurut Kemp di dalam buku

Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru yang

ditulis oleh Rusman, mengatakan bahwa model pembelajaran adalah suatu

kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan

pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.8

Model pembelajaran dapat dijadikan pola pilihan, artinya para guru

boleh memilih model pembelajaran yang sesuai dan efisien untuk mencapai

tujuan pendidikannya. Dari pengertian model pembelajaran yang sudah

dijelaskna dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran merupakan suatu

kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru terhadap siswa agar kegiatan

belajar mengajar lebih efektif.

3. Ciri-ciri Model Pembelajaran

Trianto di dalam bukunya menuliskan bahwa istilah model

pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas dari pada strategi, metode

atau prosedur.9 Namun demikian apabila mengkaji berbagai model

pembelajaran, dapat dipahami bahwa strategi pembelajaran berbeda dengan

model pembelajaran. Strategi pembelajaran lebih umum dari model

pembelajaran dan sebaliknya model pembelajaran lebih khusus dari strategi

pembelajaran. Berikut ini adalah ciri-ciri model pembelajaran.10

7 Trianto, Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik (Jakarta: Prestasi Pustaka.

2010), h. 74. 8 Rusman, Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru (Jakarta:

PT Raja Grafindo Persada. 2011). h. 132. 9 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif (Jakarta:Kencana. 2009),

h. 23 10

Rusman. op.cit., h. 136.

11

1) Berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar dari para ahli seperti

Herbert Thelen berdasarkan teori Jhon Dewey berpendapat bahwa model

pembelajaran dirancang untuk melatih partisipasi dalam kelompok secara

demokratis.

2) Mempunyai misi atau tujuan pendidikan tertentu, misalnya model

berpikir induktif dirancang untuk mengembangkan proses berpikir

induktif.

3) Dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan kegiatan belajar mengajar di

kelas, misalnya model synetic dirancang untuk memperbaiki kreativitas

dalam pembelajaran mengarang.

4) Memiliki bagian-bagian model yang dinamakan: (1) urutan langkah-

langkah pembelajaran (syntax), (2) adanya prinsip-prinsip reaksi, (3)

system social, dan (4) system pendukung. Keempat bagian tersebut

merupakan pedoman praktis bila guru akan melaksanakan suuatu model

pembelajaran.

5) Memiliki dampak sebagai akibat terapan model pembelajaran. Dampak

tersebut meliputi: (1) Dampak pembelajaran, yaitu hasil belajar yang

dapat diukur, (2) Dampak pengiring, yaitu hasil belajar jangka panjang.

6) Membuat persiapan mengajar dengan pedoman model pembelajaran yang

dipilihnya.

B. Pembelajaran Terpadu

1. Pengertian Pembelajaran Terpadu

Konsep pembelajaran terpadu merupakan pada hakikatnya anak sebagai

pembelajar dan proses yang melibatkan pengembangan berpikir dan belajar.11

Pelakasanaan pendekatan pemebelajaran terpadu ini bertolak dari suatu topik

atau tema yang dipilih dan dikembangkan oleh guru bersama-sama dengan

anak.

Oemar Hamalik menjelaskan, pembelajaran terpadu adalah suatu sistem

pembelajaran yang bertitik tolak dari suatu masalah atau proyek, yang

11

Dindin Ridwanudin, Bahasa Indonesia (Ciputat: UIN Press. 2015), h.35.

12

dipelajari atau dipecahkan oleh siswa baik secara individual maupun secara

kelompok dengan metode yang bervariasi dan dengan bimbingan guru guna

mengembangkan pribadi siswa secara utuh dan terintegrasi.12

Jika

dibandingkan dengan pendekatan konvensional, maka pembelajaran terpadu

lebih menekankan pada keterlibatan anak dalam proses belajar atau

mengarahkan anak secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran dan

pembuatan keputusan. Pendekatan pembelajaran terpadu ini lebih menekankan

kepada konsep belajar sambil melakukan sesuatu (learning by doing).

2. Model-model Pembelajaran Terpadu

Ditinjau dari cara memadukan konsep, topik, dan unit tematisnya,

menurut seorang ahli yang bernama Fogarty mengemukakan bahwa terdapat

10 (sepuluh) model pembelajaran terpadu, yakni: (1) fragmented, (2)

connected, (3) nested, (4) sequenced, (5) shared, (6) webbed, (7) treated, (8)

integrated, (9) immersed, dan (10) network.13

Adapun macamnya diantaranya:

Model fragmented ditandai oleh ciri pemanduan yang hanya pada satu

mata pelajaran saja.14

Misalnya dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia,

materi pembelajaran tentang menyimak, berbicara, membaca, dan menulis

dapat dipadukan dalam materi pembelajaran keterampilan berbahasa.

Kemudian model keterhubungan (Connected) yaitu topik-topik dalam satu

disiplin ilmu berhubungan satu sama lain. Kemudian ada model nested

merupakan pemaduan berbagai bentuk penguasaan konsep keterampilan

melalui sebuah kegiatan pembelajaran. Selanjutnya model sequenced adalah

model pembelajaran yang memadukan dua bidang studi yang memiliki

keterkaitan atau kesamaan topik. Jika model shared adalah model

pembelajaran terpadu yang menggabungkan dua mata pelajaran atau lebih

yang memiliki ketimpangan konsep sehingga dapat saling melengkapi.

Kemudian model webbed adalah model pembelajaran terpadu yang bertolak

dari pendekatan tematik. Dalam pengembangnnya dimulai dengan

12

Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran. (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), h. 133. 13

Dindin Ridwanudin, op.cit, h. 44. 14

Ibid, h. 44.

13

menentukan tema, kemudian dikembangkan menjadi subtema dengan

memperlihatkan keterkaitan dengan sub-sub tema kemudian dikembangkan

dengan aktivitas belajar siswa. Setelah itu ditentukan berbagai kegiatan

pembelajaran yang dapat mendukung terhadap tema. Model treated adalah

model pembelajaran yang memfokuskan pada metakurikulum yang

berpotongan dengan inti materi. Selanjutnya model integrated adalah model

pembelajaran terpadu yang memadukan sejumlah topik, konsep, keterampilan

dan sikap dari berbagai mata pelejaran yang saling tumpang tindih. Topik,

konsep, keterampilan dan sikap tersebut selanjutnya dikaitkan dalam satu tema

yang mencakup berbagai mata pelajaran. Kemudian ada model immersed

adalah model pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran dalam

satu subjek. Keunggulan model ini adalah setiap siswa mempunyai

ketertarikan mata pelajaran yang berbeda, dengan begitu siswa dapat saling

bertukar pengalaman dan berbagi informasi. Secara tidak langsung siswa akan

terpacu untuk menghubungkan mata pelajaran yang satu dengan yang lainnya.

Dan yang terakhir adalah model networked adalah model pembeljaran terpadu

yang mengandalkan kemungkinan pengubahan konsepsi, bentuk pemecahan

masalah, maupun tuntutan bentuk keterampilan baru setelah siswa

mengadakan studi lapangan dalam situasi, kondisi, maupun konteks yang

berbeda. Proses belajar berlangsung secara terus-menerus dikarenakan adanya

hubungan timbal balik antara pemahaman dan kenyataan yang dihadapi siswa.

3. Pengertian dan Karakteristik Model Pembelajaran Webbed

Pembelajaran terpadu model webbed adalah pembelajaran terpadu yang

menggunakan pendekatan tematik.15

Model pembelajaran tematik ini bertolak

dari suatu tema yang dipilih dan dikembangkan oleh guru bersama siswa.

Menurut Alfiah, ”Model webbed (jaring laba-laba) dalam pembelajaran

bahasa lebih mengutamakan unsur keterpatuan yang akhirnya membentuk

15

Trianto, Model Pembelajaran Terpadu Konsep,Strategi, dan Implementasinya dalam

Kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP) 2010, (Jakarta: PT Bumi Aksara). h. 41.

14

komunikasi yang efektif antara guru dengan siswa”.16

Dengan demikian maka

model ini sangat baik diterapkan kepada siswa agar siswa mampu

berkomunikasi secara efektif dan aktif dalam melaksanakan kegiatan belajar

mengajar di sekolah.

Model webbed merupakan bentuk kolom jaring laba-laba sebagai

tempat jawaban pertanyaan, penuntun tentang imajinasi dari benda atau

gambar. Dari sub-sub tema ini dikembangan aktivitas belajar yang harus

dilakukan siswa. Jadi model webbed atau jaring laba-laba terimplementasi

melalui pendekatan tematik sebagai pemandu bahan dan kegiatan

pembelajaran.

Model webbed merupakan bentuk kolom jaring laba-laba sebagai

tempat jawaban pertanyaan penuntun tentang imajinasi dari benda atau

gambar. Karakteristik webbed yaitu:17

a. Berpusat pada siswa

Pendekatan ini lebih banyak mendapatkan siswa sebagai subjek

belajar, sedangkan guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator yaitu

dengan memberikan kemudahan-kemudahan kepada siswa untuk

moelakukan aktivitas belajar.

b. Memberi pengalaman langsung

Dengan pengalaman langsung, siswa dihadapkan pada sesuatu yang

nayata atau konkret sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih

abstrak.

c. Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan bakat siswa

d. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain yang menyenangkan.

Kelebihan dari model jarring laba-laba atau webbed meliputi:

1) Menyeleksi tema sesuai dengan minat akan memotivasi siswa untuk

belajar,

16

Alfiah, Pengaruh Pembelajaran Terpadu Model Webbed (Jaring Laba-Laba) Dan Model

Fragmanted (Penggalan) Terhadap Hasil Belajar Unggah- Ungguhing Bahasa Jawa Di Kelas Awal

Sekolah Dasar”, Jurnal Edukasi, Vol. 1. No. 1, 2012, h. 2. 17

Rizka Pratiwi Jaya, http://rizkapratiwijaya.blogspot.com/2013/04/pembelajaran-

terpadu-model-webbed.html, diakses pada pukul 08.55 tanggal 19 Januari 2015.

15

2) Memudahkan perencanaan,

3) Pendekatan tematik dapat memotivasi siswa, dan

4) Memberikan kemudahan bagi anak didik dalam melihat kegiatan dan ide-

ide berbeda yang terkait.

Selain kelebihan yang dimiliki, model webbed juga memiliki beberapa

kekurangan antara lain:

1) Sulit dalam menyeleksi tema,

2) Cenderung untuk merumuskan tema yang dangkal, dan

3) Dalam pembelajaran, guru lebih memusatkan perhatian pada kegiatan

daripada pengembangan konsep.

Adapun langkah-langkah dalam pembelajaran terpadu model jaring

aba-laba (webbed) adalah sebagai berikut:18

1) Menentukan tema

2) Mengembangkan sub-sub temanya

3) Mengembangkan aktivitas belajar yang harus dilakukan siswa

Menurut Ratna Tanjung dan Raudhatul Kamal, “Keutamaan atau

keberhasilan untuk membuat pembelajaran efektif dari model webbed adalah

hal yang pertama ditinjau adalah dalam proses rancangan pembelajaran

webbed ini harus disesuaikan dengan kondisi dan potensi siswa (bakat, minat,

kebutuhan, dan kemampuan)”.19

Oleh karena itu, sebagai guru yang profesional ketika di dalam kelas

agar tujuan pembelajaran tercapai dengan hasil yang baik, guru haruslah

mempersiapkan perencanaan yang baik sesuai dengan kondisi peserta didik di

dalam kelas.

18

Trianto, M.Pd, Model Pembelajaran Terpadu Konsep Strategi dan Implementasi dalam

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010), Cet. Ke.2. h. 41. 19

Ratna Tanjung dan Raudhatul Kamal, “Pengaruh Model Pembelajaran Model Webbed

Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Sub Materi Pokok Hukum Pascal Di Kelas VIII Semester II

SMP Swasta IKAL Medan T.P. 2011/2012” Jurnal Edukasi, Vol. 1. No. 1, 2013, h. 74.

16

C. Menulis

1. Definisi Menulis

Pada hakikatnya ada empat keterampilan berbahasa yang harus dikuasai

dalam pembelajaran bahasa, yaitu keterampilan menyimak, keterampilan

berbicara, keterampilan membaca dan keterampilan menulis. Keterampilan

membaca dan menyimak biasanya disebut juga kemampuan yang bersifat aktif

reseptif. Kedua keterampilan tersebut memiliki kemampuan menerima, proses

decoding, kemampuan untuk memahami bahasa atau pesan yang dituturkan

oleh pihak lain baik yang dituturkan melalui sarana bunyi atau tulisan. Lain

halnya sengan keterampilan berbicara dan menulis yang disebut kemampuan

yang bersifat aktif produktif. Aktif produktif merupakan kemampuan yang

menuntut kegiatan enconding, kegiatan untuk menyampaikan bahasa kepada

pihak lain, baik secara lisan maupun tertulis. Fokus dalam penelitian ini akan

memaparkan keterampilan menulis yang merupakan bagian dari keterampilan

yang bersifat aktif produktif.

Keterampilan menulis merupakan salah satu standar kompetensi mata

pelajaran bahasa Indonesia. Tujuan dari keterampilan menulis berdasarkan

Permendiknas No. 23 tahun 2006 adalah menggunakan berbagai jenis wacana

tulis untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk

teks narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, teks pidato, proposal, surat

dinas, surat dagang, rangkuman, ringkasan, notulen, laporan, resensi, karya

ilmiah, dan berbagai karya sastra berbentuk puisi, cerpen, drama, kritik dan

esai.20

Menulis itu pada dasarnya merupakan kegiatan merekam buah pikiran

ke dalam bentuk tulisan dengan menggunakan sistem dan peralatan menulis.

Usaha merekam bahasa lisan ke dalam bentuk tulis menghendaki adanya

aturan atau system tertentu yang harus diikuti dan dipatuhi. Hal ini

menyebabkan kepandaian menulis itu menjadi sebuah keterampilan. Sebuah

20

Sondang Atmaja Samosir, “Pengaruh Model Penggunaan Peta Pikiran (Mind Map)

Terhadap Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Oleh Siswa Kelas XI SMK Negeri 1

Sidikalang Kab. Dairi Tahun Pembelajaran 2013/ 2014”, Electronic Jurnal Edukasi, 2013, h. 1.

17

keterampilan tentu tidak akan diperoleh apabila tidak melalui proses pelatihan

yang terus menerus dilakukan.

Soenardi Djiwandono, “Menulis merupakan kegiatan penggunaan

kemampuan bahasa yang aktif-produktif yang sebaiknya diselenggarakan

dalam bentuk tes subjektif”.21

Dengan menulis seseorang dapat menuangkan

segala yang ada di dalam pikirannya.

Dalam Panduan Lengkap Menulis Kreatif, “Kreatif adalah suatu proses

bagaimana sebuah gagasan lahir dan diciptakan oleh seseorang penulis

menjadi sebuah karya tulis.22

Kreatifitas bisa juga muncul dari hal-hal yang

kita kuasai karena kita terlatih melakukannya secara terus menerus sehingga

membentuk kebiasaan seseorang.

Khaerudin Kurniawan dalam bukunya Bahasa Indonesia Keilmuan

Untuk Perguruan Tinggi, mengartikan “menulis merupakan suatu proses

kreatif yang melibatkan cara berpikir divergen (menyebar) daripada konvergen

(memusat)”.23

Menulis merupakan suatu proses kreatif, kendati demikian

wujud yang dihasilkan itu sangat bergantung pada kepiawaian, imajinasi, dan

kreativitas penulis dalam mengungkapkan gagasan.24

Menulis merupakan kegiatan berkomunikasi mengungkapkan pikiran,

perasaan, dan kehendak kepada orang lain secara tertulis.25

Menulis adalah

kegiatan yang dilakukan seseorang untuk menghasilkan tulisan.26

Menulis juga dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan untuk

menciptakan suatu catatan atau informasi pada suatu media dengan

menggunakan aksara.27

Menuliskan buah pikiran atau mengungkapkan

21

Soenardi Djiwandono, Tes Bahasa: Pegangan Bagi Pengajar Bahasa (Jakarta: PT.

Indeks. 2011), h. 122. 22

Didik Komaidi, Panduan Lengkap Menulis Kreatif Teori dan Praktek, (Yogyakarta:

Sabda Media, 2011). Cetakan ke-1. h. 5. 23

Khaerudin Kurniawan, Bahasa Indonesia Keilmuan Untuk Perguruan Tinggi,

(Bandung: PT Refika Aditama, 2012), h. 46. 24

Ibid., h. 46. 25

Novi Resmini dan Dadan Juanda, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Di Kelas

Tinggi, (Bandung: UPI PRESS, 2007, h. 116. 26

Nurudin, Dasar-dasar Penulisan, (Malang: UMM Press, 2010), h. 4. 27

Dr. Alek A., Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi (Jakarta: Kencana, 2010), h.

106.

18

perasaan adalah suatu keahlian. Keterampilan menulis tidak datang secara

otomatis,, melainkan harus melalui proses latihan dan paraktik teratur.

Novi Resmini dalam bukunya Membaca dan Menulis di SD “Teori dan

Pengajarannya” mengatakan bahwa: “Menulis merupakan kegiatan

berkomunikasi. Seseorang menulis dengan mempertimbangkan audiens

(pembaca) karena menulis tidak ditunjukkan diri sendiri.”28

Untuk itu, dalam

menulis perlu mempertimbangkan konteks tulisan mencakup apa, siapa,

kapan, untuk tujuan apa, bentuk tulisan, media penyajian yang dipilih, dan

sebagainya sehingga tulisan yang dihasilkan komunikatif.

Menulis merupakan kebutuhan mutlak bagi setiap orang yyang terlibat

dalam kegiatan sosial, ekonomi, pendidikan, teknologi, dan lain-lain. Hal ini

disebabkan semua aktivitas komunikasi saat initidak dapat melepaskan diri

dari pemanfaatam sarana tulis. Melalui tulisan, seseorang dapat menceritakan

ide, perasaan, peritiwa, dan benda kepada oaring lain. Oleh karena itu,

kemmapuan ini perlu diajarkan di sekolah dasar.

Selain itu menulis juga merupakan salah satu dari keterampilan

berbahasa yang harus dikuasai dengan baik oleh siswa. Sebagai keterampilan

berbahasa, menulis merupakan kegiatan yang komplek karena penulis dituntut

dapat menyusun dan mengorganisasikan isi tulisannya serta menuangkannya

dalam formulasi ragam bahasa tulis.

Darmiyati Zuchdi dalam buku Pembelajaran Bahasa Indonesia di MI,

berpendapat bahwa kemampuan menulis anak dapat diperoleh melalui proses

panjang. Sebelum sampai pada tingkat menulis, siswa-siswi harus mulai

tingkat awal, mulai dari pengenalan lambang-lambang bunyi hingga

mengetahui cara menulis huruf, kata-kata, kalimat dan uraian yang lebih luas.

Lebih jauh Darmiyati Zuchdi pun berpendapat, kemampuan menulis

merupakan salah satu jenis kemmapuan berbahasa tulis yang bersifat produktif

28

Novi Resmini, dkk., Membaca dan Menulis di SD “Teori dan Praktek”, (Bandung:

UPI PRESS, 2008), h. 230.

19

artinya kemampuan menulis ini merupakan kemampuan yang menghasilkan

tulisan.29

Menulis bukanlah sesuatu yang asing bagi setiap manusia. Terutama

bagi setiap orang yang menuntut ilmu di dunia pendidikan. Karena manusia

yang menuntut ilmu sudah tidak asing dengan kegiatan menulis. Artikel, esai,

laporan, resensi, karya sastra, buku, komik, dan cerita adalah contoh bentuk

dan produk bahasa tulis yang akrab dengan kehidupan sehari-hari.

Pada hakikatnya menulis merupakan proses kreatif dalam menuangkan

gagasan. Jakob Sumarjo mengatakan bahwa menulis merupakan suatu proses

melahirkan tulisan yalng berisi gagasan.30

Banyak yang melakukannya secara

spontan, tetapi juga ada yang berkali-kali mengadakan koreksi dan penulisan

kembali.

Dari uaraian di atas dapat disimpulkan bahwa menulis merupakan suatu

kegiatan yang penting bagi siswa untuk melatih kecerdasan untuk berpikir dan

menuangkan apa yang dipikirkannya. Menulis merupakan suatu kegiatan yang

erat kaitannya dengan kegiatan manusia. Manusia selalu berpikir dan selalu

ingin berkarya, dan ingin melakukan hal yang kreatif. Namun kegiatan

menulis karangan ini perlu diasah secara maksimal.

2. Tujuan Menulis

Kegiatan menulis dilakukan berbagai tujuan. Tujuan merupakan

langkah awal yang penting dalam menulis. Tujuan penulisan adalah gambaran

atau perencanaan menyeluruh yang kan mengarahkan penulis dalam

melakukan tindakan menyelesaikan tulisannya.31

Adapun maksud dan tujuan

penulis (the writer’s intention) adalah “responsi atau jawaban yang diharapkan

oleh penulis akan diperolehnya dari pembaca”.

Berdasarkan batasan ini, dapatlah dikatakan bahwa:

29

Jauharoti, dkk, Pembelajaran Bahasa Indonesia MI, (Surabaya: Aprianta, 2009), edisi

pertama, paket 14 h. 17. 30

Didik Komaidi. Panduan Lengkap Menulis Kreatif Teori dan Praktek (Yogyakarta:

Sabda Media, 2011), h. 5. 31

Mahmudah Fitriyah dan Ramlan Abdul Gani, Pembinaan Bahasa Indonesia, (Jakarta:

UIN Jakarta Press, 2007), h. 174.

20

1) Tulisan yang bertujuan untuk memberitahukan atau mengajar disebut

wacana informatif (informative discourse).

2) Tulisan yang bertujuan untuk meyakinkan atau mendesak disebut

wacana persuasive (persuasive discourse).

3) Tulisan yang bertujuan untuk menghibur atau menyenangkan atau yang

mengandung tujuan estetik disebut tulisan literer (wacana kesastraan

atau literatary discourse).

4) Tulisan yang mengekspresikan perasaan dan emosi yang kuat atau

berapi-api disebut wacana ekspresif (ekspressive discourse).32

Sehubungan dengan tujuan penulisan suatu tulisan, Hugo Hartig dalam

Novi Resmini merangkumnya sebagai berikut:

1) Assignment purpose (tujuan penugasan)

Tujuan penugasan ini sebenarnya tidak mempunyai tujuan sama

sekali. Penulis menulis sesuatu karena ditugaskan, bukan atas kemauan

sendiri.

2) Altruistic purpose (tujuan altruistik)

Penulis bertujuan untuk menyenangkan para pembaca,

menghindarkan kedukaan para pembaca, ingin menolong para pembaca

memahami, menghargai perasaan, dan penalarannya, ingin membuat

hidup para pembaca lebih mudah dan lebih menyenagkan dengan

karyanya sendiri.

3) Persuasive purpose (tujuan persuasif)

Tulisan yang bertujuan meyakinkan para pembaca akan

kebenaran gagasan yang diutarakan.

4) Informational purpose (tujuan informasional, tujuan penerangan)

Tulisan yang bertujuan memberi informasi atau

keterangan/penerangan kepada para pembaca.

5) Self-expressive purpose (tujuan pernyataan diri)

32

Henry Guntur Tarigan, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung:

Angkasa, 2008), h. 24.

21

Tulisan yang bertujuan memperkenalkan atau menyatakan diri

sang pengarang kepada para pembaca.

6) Creative purpose (tujuan kreatif)

Tulisan yang bertujuan mencapai nilai-nilai artistic nilai-nilai

kesenian.

7) Problem solving purpose (tujuan pemecahan masalah)

Dalam tulisan seperti ini penulis ingin memecahkan masalah

yang dihadapi. Penulis ingin menjelaskan, menjernihkan, menjelajahi

serta meneliti secara cermat pikiran-pikiran dan gagasan-gagasan

sendiri agar dapat dimengerti dan diterima oleh para pembaca.33

Berikut penuturan Atar Semi mengenai tujuan menulis:

1) Untuk menceritakan sesuatu

Menceritakan sesuatu kepada orang lain mempunyai maksud agar orang

lain atau pembaca tahu tentang yang dialami oleh yang bersangkutan.

Dengan begitu, terjadi kegiatan berbagi pengalaman, perasaan, dan

pengetahuan.

2) Untuk memberikan petunjuk atau pengarahan

Tujuan menulis yang kedua ini adalah untuk memberi petunjuk

atau pengarahan kepada orang lain dalam mengerjakan sesuatu dengan

tahapan yang benar.

3) Untuk menjelaskan sesuatu

Tulisan yang dibuat dengan tujuan menjelaskan sesuatu kepada

pembaca sehingga pengetahuan menjadi bertambah, dan pemahaman

pembaca tentang topic yang disampaikan menjadi lebih baik.

4) Untuk meyakinkan

Tulisan yang dibuat untuk meyakinkan orang lain tentang

pendapat atau pandangannya mengenai sesuatu sehingga pembaca

mempercayainya dan membenarkannya.

5) Untuk merangkum

33

Novi Resmini dan Dadan Juanda, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas

Tinggi, (Bandung: UPI PRESS, 2007), h. 118.

22

Tujuan menulis untuk merangkum ini umum dijumpai pada

kalangan murid sekolah dasar, sekolah menengah, maupun para

mahasiswa yang berada di perguruan tinggi. Hal ini mempermudah

mereka dalam mempelajari isi buku, dan menguasai bahan pelajaran.34

Khusus materi pembelajaran Bahasa Indonesia SD Kelas IV memuat

berbagai kompetensi dalam aspek menulis seperti menulis tentang

berbagai topik, pengumuman, pantun, dan surat. Dalam berbagai

kegiatan menulis tersebut, siswa diharapkan nantinya dapat menulis

dengan memperhatikan unsur-unsur kebahasaan dalam kaidah penulisan

Bahasa Indonesia yang baik dan benar, seperti penggunaan ejaan, huruf,

dan tanda baca. Hal itu termuat dalam Kompetensi Dasar pelajaran

Bahasa Indonesia kelas IV semester II “menyusun karangan tentang

berbagai topik sederhana dengan memerhatikan penggunaan ejaan,

penulisan tanda baca dan huruf besar”.

Jenis tulisan menurut tujuan menulis sebagai berikut:

1) Deskripsi adalah suatu bentuk karangan yang melukiskan sesuatu sesuai

dengan keadaan sebenarnya, sehingga pembaca dapat mencitrai

(melihat, mendengar, mencium, dan mersakan) yang dituliskan itu

sesuai dengan citra penulisnya.

2) Narasi adalah tulisan berbentuk karangan yang menyajikan serangkaian

peristiwa atau kejadian menurut urutan terjadinya (kronologis), dengan

maksud memberi makna kepada sebuah atau rentetan kejadian,

sehingga pembaca dapat memetik hikmah dari cerita itu.

3) Eksposisi diartikan sebagai tulisan yang bertujuan untuk memberitahu,

mengupas, menguraikan atau menerangkan sesuatu.

4) Argumentasi adalah karangan yang terdiri dari paparan alasan dan

penyintesisan pendapat untuk membangun suatu kesimpulan. Karangan

ini ditulis dengan maksud untuk memberikan alasan, memperkuat atau

menolak suatu pendapat, pendirian atau gagasan.

34

Nadjua A. S., Bahasa Indonesia, (Surabaya: Triana Media. Tanpa tahun), h. 134-135.

23

5) Persuasi adalah tulisan yang bertujuan untuk mempengaruhi orang

lain.35

Berdasarkan berbagai pendapat di atas maka dapat disimpulkan, bahwa

menulis memiliki tujuan tertentu sesuai dengan sasaran pembaca dan jenis

tulisannya. Maka sebaiknya sebelum menulis ditentukan dahulu jenis tulisan

yang akan dibuat. Setelah itu baru ditentukan sasaran pembacanya. Karena hal

tersebut berpengaruh terhadap gaya bahasa yang digunakan dalam penulisan.

Jika sasaran pembacanya siswa SD, maka gaya bahasa yang ditulis pun harus

sesuai dengan karakter jenjang pendidikannya. Sehingga tujuan penulisan dapat

tersampaikan dengan baik.

3. Manfaat Menulis

Menulis merupakan hal yang sangat penting, karena menulis dapat

menjadi media seseorang untuk menuangkan pikiran atau perasaan dalam

bentuk tulisan seperti mengarang, membuat surat, dan sebagainya. Sebenarnya

banyak manfaat yang dapat dipetik dari kegiatan menulis. Manfaat menulis

diantaranya dalam hal:36

a. Peningkatan ungkapan diri;

b. Sarana untuk pemahaman;

c. Pengembangan kepuasan pribadi, kebanggaan, perasaan harga diri;

d. Peningkatan kesadaran dan penyerapan terhadap lingkungan;

e. Keterlibatan secara bersemangat; dan

f. Pengembangan pemahaman tentang kemampuan menggunakan bahasa.

Dari keempat manfaat menulis bisa dilihat bahwa manfaat menulis

sangat baik. Selain menambah kecerdasan juga menambah kreativitas seorang

dalam menulis, hal tersebut sangatlah penting bagi seorang yang ingin

menekuni dalam bidang menulis.

35

Jauharoti, Muhammad Thohri dan Sri Wahyuni, Bahasa Indonesia I, (Surabaya:

Aprinta, 2008), paket 11, h. 7. 36

Nurudin. Dasar-dasar Penulisan (Malang: UMM Press, 2010), h. 20-26.

24

4. Tahap Proses Menulis

Sebagai proses menulis serangkaian aktivitas yang terjadi dan

melibatkan beberapa fase, yaitu fase prapenulisan (persiapan), fase penulisan

(pengembangan isi karangan), dan fase pascapenulisan (telaah dan revisi atau

penyempurnaan tulisan).37

Pendekatan proses dalam menulis terutama bagi

penulis pemula mudah diikuti. Penulis akan mudah melakukan dengan cepat

hal-hal yang harus dipersiapkan dan dilakukan dalam menulis.

1) Tahap Prapenulisan

Pada tahapan ini merupakan fase persiapan menulis, seperti halnya

pemanasan bagi orang yang berolahraga. Pada fase ini terdapat aktivitas

memilih topik, menetapkan tujuan dan sasaran, mengumpulkan bahan atau

informasi yang diperlukan, serta mengorganisasikan ide atau gagasan dalam

bentuk kerangka karangan.

2) Tahap Penulisan

Pada tahapan sebelumnya (tahap prapenulisan) penulis telah

menentukan topik dan tujuan karangan, mengumpulkan informasi yang

relevan, serta membuat kerangka karangan. Dengan selesainya itu semua

berarti penulis telah siap untuk menulis. Penulis mengembangkan butir demi

butir ide yang terdapat dalam kerangka karangan, dengan memanfaatkan bahan

atau informasi yang telah penulis pilih dan kumpulkan.

3) Tahap Pascapenulisan

Fase ini merupakan tahap penghalusan dan penyempurnaan tulisan yang

dihasilkan. Kegiatannya terdiri atas penyuntingan dan perbaikan (revisi).

Penyuntingan di sini diartikan dengan kegiatan membaca ulang suatu tulisan

karangan yang telah dibuat dengan maksud untuk merasakan, menilai, dan

memeriksa baik unsur mekanik atau pun isi karangan. Tujuannya adalah untuk

menemukan atau memperoleh informasi tentang unsur-unsur karangan yang

perlu disempurnakan. Kegiatan ini dapat dilakukan oleh orang lain atau

penulisnya sendiri.

37

Minto Rahayu. Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi “Mata Kuliah Pengembangan

Kepribadian”, (Jakarta: PT Grasindo, 2007), h. 136.

25

Harsiati dalam Isah Cahyani menyatakan tahap dan kegiatan dalam

proses penulisan adalah sebagai berikut:38

1) Pra menulis

a. Penulisan harus memiliki dan menggunakan pengetahuan tentang topik,

bahasa, sistem tanda baca, dan struktur teks.

b. Penulis sudah membawa “bekal” pengalaman beruapa butir-butir tentang

pengalaman menulis sebelumnya, tujuan penulisan, sarana penulisan

(pembaca).

2) Proses penulisan

Dalam proses menulis, penulis melakukan kegiatan:

a. Pembuatan kerangka ide

b. Penyusunan buram

c. Pencarian cara penyampaian

d. Pemilihan implikatur

e. Membaca hasil tulisan

f. Revisi dan penyuntingan

3) Pasca menulis

a. Merespon pembaca

b. Merefleksi

c. Mengevaluasi

d. Mengkreasikan apa yang dituliskan

D. Ruang Lingkup Pembelajaran Menulis di SD/MI

Agar tujuan menulis dapat tercapai dengan baik, maka diperlukan latihan

yang memadai dan secara terus-menerus. Selain itu, anak pun harus dibekali

dengan pengetahuan dan pengalaman yang akan ditulisnya, karena pada

hakikatnya menulis adalah menuangkan sesuatu yang telah ada dalam pikirannya.

Namun demikian, hal yang tidak dapat diabaikan dalam pengajaran mengarang di

38

Isah Cahyani dan Hodijah. Kemampuan Berbahasa Indonesia di Sekolah Dasar.

(Bandung: UPI Press. 2007). h.148.

26

SD/MI adalah siswa harus mempunyai modal pengetahuan yang cukup tentang

ejaan, kosakata, dan pengetahuan tentang mengarang itu sendiri.

Untuk mencapai tujuan pembelajaran menulis seperti yang telah

diungkapkan sebelumnya, pembelajaran menulis di SD/MI harus dimulai dari

tahap yang paling sederhana lalu pada hal yang sederhana, ke yang biasa, hingga

pada yang paling sukar. Tentu saja hal ini perlu melalui tahapan sesuai dengan

tingkat pemikiran siswa. Oleh karena itu, di SD/MI pembelajaran menulis dibagi

atas dua tahap, yaitu menulis permulaan dan menulis lanjut. Menulis permulaan

ditujukan kepada siswa kelas rendah yakni kelas satu hingga kelas tiga, sedangkan

kelas empat hingga kelas enam diberi pembelajaran menulis lanjutan.

E. Hasil Penelitian yang Relevan

Untuk mendukung penelitian ini, berikut ini disajikan beberapa penelitian

yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan. Penelitian tersebut antara

lain:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Dwi Febri Setyowati (2014) dalam penelitian

yang berjudul “Pengaruh model pembelajaran berdasarkan masalah (problem

based learning) terhadap keterampilan menulis argumentasi siswa kelas X

SMA Negeri 7 Tangerang Tahun Pelajaran 2012/2013”, Skripsi Jurusan

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini menggunakan

pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen. Hasil yang

diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa data yang dianalisis dengan

menggunakan uji-t pada taraf signifikan 95% (ά = 0,05). Jadi, dapat

disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran berdasarkan masalah

berpengaruh terhadap keterampilan menulis argumentasi siswa pada

pelajaran bahasa Indonesia di SMA Negeri 7 Tangerang.39

39

Dwi Febri Setyowati, Pengaruh model pembelajaran berdasarkan masalah (problem

based learning) terhadap keterampilan menulis argumentasi siswa kelas X SMA Negeri 7

Tangerang Tahun Pelajaran 2012/2013, (Jakarta: Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah,

2014), h. 55, tidak dipublikasikan.

27

Adapun perbedaan penelitian Dwi Febri Setyowati dengan skripsi ini dapat

dilihat dari model pembelajaran yang digunakan, jenis menulis yang dipilih

dan jenjang pendidikannya. Dwi Febri Setyowati menggunakan model

pembelajaran berdasarkan masalah dalam penelitian menulis karangan

argumentasi yang dilakukan di SMA Negeri 7 Tangerang. Sementara penulis

menggunakan model pembelajaran webbed dalam penelitian menulis

karangan sederhana yang dilakukan pada kelas IV SD Negeri Cempaka Putih

Timur 05 Pagi Jakarta.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Nurhasanah (2014) dalam penelitian yang

berjudul, “Peningkatan keterampilan menulis melalui penerapan pendekatan

pembelajaran tematik pada Siswa Kelas II SDN Leuwinanggung I Tapos-

Depok. Skripsi Program Studi Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas

Ilmu Tarbiyah da Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta. Dari penelitian ini yang telah dilakukan oleh Nurhasanah

menyimpulkan bahwa keterampilan menulis siswa pada konsep melengkapi

cerita mengalami peningkatan setelah diterapkan pendekatan pembelajaran

tematik. Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas pembelajaran, pendekatan

pembelajaran tematik meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran.

Sehingga terjadi peningkatan hasil dalam keterampilan menulis yang

dilakukan pada penelitian ini.40

Adapun perbedaan penelitian Nurhasanah dengan skripsi ini dapat dilihat dari

pendekatan yang digunakan, jenis menulis yang dipilih dan jenjang kelas

pendidikannya. Nurhasanah menggunakan pendekatan tematik dalam

penelitian keterampilan menulis pada siswa kelas II SDN Leuwinanggung I

Tapos-Depok. Sementara penulis menggunakan pendekatan pembelajaran

terpadu yakni model pembelajaran webbed dalam penelitian menulis

karangan sederhana yang dilakukan pada kelas IV SD Negeri Cempaka Putih

Timur 05 Pagi Jakarta. Kemudian metodologi yang digunakan oleh

Nurhasanah yaitu penelitian tindakan kelas atau Classromm Action Research,

40

Nurhasanah, Peningkatan keterampilan menulis melalui penerapan pendekatan

pembelajaran tematik pada Siswa Kelas II SDN Leuwinanggung I Tapos-Depok, (Jakarta:

Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah, 2014), h. 75, tidak dipublikasikan.

28

sedangkan metodologi yang akan penulis lakukan adalah ekperimen kuanti

yaitu penelitian ekperimen.

3. Penelitian Ulfiana Permata (2013) dalam penelitian yang berjudul, “Pengaruh

Model Pembelajaran Webbing dalam Keterampilan Menulis Puisi Siswa

Kelas VIII SMPN 2 Tangerang Selatan Semester Genap Tahun Pelajaran

2012/2013”, Skripsi Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen kuantitatif.

Penelitian ini dilakukan terhadap dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas

kontrol. Hasil penelitian ini menyatakan terdapat pengaruh model

pembelajaran webbing terhadap keterampilan menulis puisi siswa kelas VIII

SMPN 2 Tangerang Selatan. Artinya pembelajaran dengan model webbing

lebih baik dalam meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa.41

Adapun perbedaan penelitian Ulfiana Permata dengan skripsi ini dapat dilihat

dari jenis menulis yang dipilih dan jenjang kelas pendidikannya. Ulfiana

Permata menggunakan model pembelajaran webbing dalam penelitian

keterampilan menulis puisi pada siswa kelas VIII SMPN 2 Tangerang

Selatan. Sementara penulis menggunakan model pembelajaran webbed dalam

penelitian menulis karangan sederhana yang dilakukan pada kelas IV SD

Negeri Cempaka Putih Timur 05 Pagi Jakarta.

F. Pengajuan Konseptual Perencanaan Tindakan

Diterapkannya pembelajaran terpadu model pembelajaran webbed bertujuan

untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna kepada siswa dengan

melalui keterlibatan siswa secara aktif dan pengalaman langsung dalam proses

pembelajaran. Melalui pengalaman langsung siswa akan memahami terhadap apa

yang dipelajarinya dan mengaitkannya dengan apa yang telah dipahaminya.

41

Ulfiana Permata, Pengaruh Model Pembelajaran Webbing dalam Keterampilan

Menulis Puisi Siswa Kelas VIII SMPN 2 Tangerang Selatan Semester Genap Tahun Pelajaran

2012/2013, (Jakarta: Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah, 2013), h. 63, tidak

dipublikasikan.

29

Pembelajaran terpadu model webbed ini akan diterapkan pada mata

pelajaran bahasa Indonesia dalam keterampilan menulis karangan. Dengan

menggunakan tema yang telah ditentukan, guru akan menyampaikan materi

bahasa Indonesia yang akan menuntun siswa dalam membuat karangan yang

berkaitan dengan tema.

Berdasarkan pokok pikiran tersebut, diharapkan penerapan pembelajaran

model webbed dapat memberikan pengaruh terhadap keterampilan menulis

karangan siswa.

G. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kerangka teori yang telah dikemukakan di atas, maka hipotesis

dari penelitian ini adalah:

H0 : Tidak terdapat pengaruh model pembelajaran webbed terhadap

keterampilan menulis karangan pada siswa kelas IV SDIT Al-Mubarak

Jakarta Pusat.

H1: Terdapat pengaruh model pembelajaran webbed terhadap keterampilan

menulis karangan pada siswa kelas IV SDIT Al-Mubarak Jakarta

Pusat.

30

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah SDIT Al- Mubarak, Jakarta Pusat. Tepatnya

di Jl. Rawasari, Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Kode Pos: 10570.

Penelitian ini dimulai pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 pada

bulan Februari-September 2015. Penelitian eksperimen ini dilakukan di SDIT Al-

Mubarak, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, pada kelas IV tahun ajaran 2014/2015

dengan kompetensi dasar “menyusun karangan tentang berbagai topik sederhana

dengan memerhatikan penggunaan ejaan, huruf besar, tanda titik, tanda koma, dan

lain-lain”.

B. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Metode

ini dipilih karena tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak

yang ditimbulkan dari suatu perlakuan (treatment), yaitu pelaksanaan

pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan model pembelajaran

webbed yang diterapkan pada kelompok eksperimen kemudian dibandingkan

dengan kelompok kontrol yang melakukan pembelajaran Bahasa Indonesia tanpa

menggunakan model pembelajaran webbed.

Eksperimen yang peneliti lakukan dalam penelitian ini dapat dikategorikan

sebagai eksperimen semu (Quasi Experiment). Hal ini dikarenakan eksperimen

yang dilakukan tidak memenuhi salah satu kriteria yang dibutuhkan oleh

eksperimen sesungguhnya, yaitu randomisasi subjek penelitian. Sebagaimana

diketahui, penentuan sampel pada penelitian eksperimen harus dipilih secara

random. Hal ini tidak mungkin dilakukan pada penelitian ini, karena subjek

penelitian sudah terbentuk dalam kelas alami, sehingga tidak mungkin melakukan

randomisasi. Untuk mengatasi dampak yang ditimbulkan dari tidak adanya

randomisasi, maka kedua sampel yang dipilih harus memiliki karakteristik yang

sama. Akan tetapi, dalam hal ini kelompok kontrol tidak berfungsi sepenuhnya

31

dalam mengontrol hal-hal yang mempengaruhi treatment terhadap keterampilan

menulis.

C. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Nonrandomized Pretest-Posttest Control Group Design. Desain penelitian ini

melibatkan dua kelompok yang dibandingkan, yaitu kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol. Sebelum proses belajar dimulai dua kelompok tersebut

mendapatkan tes awal yang sama. Setelah itu kelompok eksperimen mendapatkan

perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran webbed dalam mata

pelajaran Bahasa Indonesia, sedangkan kelompok kontrol menggunakan metode

ceramah saja dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Setelah proses

pembelajaran selesai masing-masing kelompok mendapatkan tes akhir yang sama.

Adapun urutan desain penelitian terlihat jelas pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.1

Nonrandomised Pretest-Posttest Control Group Design1

Kelompok Tes Awal Perlakuan (x) Tes Akhir

Eksperimen T1 X T2

Kontrol T3 - T4

Keterangan:

T1 : Pretest kelas eksperimen

T2 : Posttest kelas eksperimen

T3 : Pretest kelas kontrol

T4 : Posttest kelas kontrol

X : Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan model pembelajaran

webbed

- : Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan metode ceramah

1 Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2009), h. 186.

32

D. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik terentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.2 Populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh siswa-siswi kelas IV SDIT Al- Mubarak Jakarta tahun pelajaran

2015/2016 yang berjumlah 2 kelas. Setiap kelas terdiri dari 28 siswa.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut.3

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 2

kelompok, yaitu:

a. Kelompok eksperimen, yaitu kelompok siswa yang mendapat pembelajaran

Bahasa Indonesia dengan menggunakan media gambar.

b. Kelompok kontrol, yaitu kelompok siswa yang mendapatkan pembelajaran

Bahasa Indonesia tanpa menggunakan media gambar.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan

tertentu.4 Menurut Riduwan purposive sampling ialah teknik sampling yang

digunakan peneliti jika peneliti mempunyai pertimbangan-pertimbangan tertent di

dalam pengambilan sampelnya atau penetuan sampel untuk tujuan tertentu.5

Penentuan sampel dilakukan dengan memilih dua kelas yang memiliki kesamaan

karakter, baik dari aspek kognitif, afektif dan psikomotoriknya.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

cara-cara memperoleh data yang dipergunakan untuk penelitian. Teknik

2 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D,

(Bandung: Alfabeta, 2013). Cet. Ke-16, h. 117. 3 Ibid., h. 118.

4 Ibid., h. 124.

5 Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), h. 128.

33

pengumpulan data ini menggunakan instrumen tes dan non tes. Instrumen tes

berupa soal essay sedangkan instrumen non tes berupa dokumentasi yaitu hasil

karangan siswa.

Pengumpulan data dilakukan pada setiap aktivitas, situasi atau kejadian

yang berkaitan dengan tindakan penelitian yang dilakukan. Hal ini dimaksudkan

untuk menjawab pertanyaan penelitian. Secara rinci teknik pengumpulan data

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Nilai peningkatan keterampilan menulis diperoleh dari tes yang dilakukan.

2. Dokumentasi berupa foto-foto yang diambil selama proses pembelajaran

yang diperoleh dari setiap pertemuan penelitian.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur

fenomena alam maupun sosial yang diamati. Instrumen peneletian yang

digunakan dalam penelitian ini ada dua jenis:

1. Instrumen Tes

Tes adalah cara (yang dipergunakan) atau prosedur (yang perlu ditempuh)

dalam rangka pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan, yang berbentuk

pemberian tugas atau serangkaian tugas (baik berupa pertanyaan-pertanyaan (yang

harus dijawab) atau perintah-perintah (yang harus dikerjakan) oleh testee,

sehingga (atas dasar data yang diperoleh dari hasil pengukuran tersebut) dapat

dihasilkan nilai yang melambangkan tingkah laku atau prestasi testee.6

Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis dalam bentuk

uraian yang diberikan kepada sampel penelitian untuk mengetahui ada atau

tidaknya pengaruh penggunaan model pembelajaran webbed terhadap

keterampilan menulis karangan. Hasil dari tes tersebut akan dibandingkan untuk

mengetahui perbedaan nilai atau kemampuan siswa dalam menyusun karangan

dengan menggunakan model pembelajaran webbed dan tidak menggunakan model

pembelajaran webbed.

6 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2011), Cet. Ke-11, h. 67.

34

Penilaian kemampuan siswa dalam tes menulis karangan meliputi aspek

isi, organisasi, kosakata, pengembangan bahasa dan mekanik. Berikut tabel skor

penilaian menyusun karangan:

Tabel 3.2

Skor Penilaian Menulis Karangan

ASPEK SKOR

Isi 30

Organisasi 20

Kosakata 20

Pengembangan Bahasa 25

Mekanik 5

Jumlah 100

Tabel 3.3

Pedoman Penilaian Menulis Karangan7

ASPEK SKOR KRITERIA

ISI 27-30 SANGAT-BAIK SEMPURNA:

Padat informasi, substansif,

pengembangan tesis tuntas, relevan

dengan permasalahan dan tuntas

22-26 CUKUP-BAIK:

Informasi cukup, substansi cukup,

pengembangan tesis terbatas, relevan

dengan masalah tetapi tidak lengkap

17-21 SEDANG-CUKUP:

Informasi terbatas, substansi kurang,

pengembangan tesis tidak cukup,

7 Burhan Nurgiyantoro, Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi,

(Yogyakarta: BPFE Yogyakarta, 2010), hlm. 307-308.

35

permasalahan tidak cukup

13-16 SANGAT-KURANG:

Tidak berisi, tidak ada substansi,

tidak ada pengembangan tesis, tidak

ada permasalahan

ORGANISASI 18-20 SANGAT BAIK-SEMPURNA:

Ekspresi lancar, gagasan

diungkapkan dengan jelas, padat,

tertata dengan baik, urutan logis dan

kohesif

14-17 CUKUP-BAIK:

Kurang lancar, kurang terorganisir

tetapi ide utama terlihat, beban

pendukung terbatas,urutan logis

tetapi tidak lengkap

10-13 SEDANG-CUKUP:

Tidak lancar, gagasan kacau,

terpotong-potong, urutan dan

pengembangan tidak logis

7-9 SANGAT KURANG:

Tidak komunikatif, tidak

terorganisir, tidak layak nilai

KOSAKATA 18-20 SANGAT NAIK-SEMPURNA:

Pemanfaatan potensi kata canggih,

pilihan kata dan ungkapan tepat,

menguasai pembentukan kata

14-17 CUKUP-BAIK:

Pemanfaatan kata agak canggih,

pilihan kata dan ungkapan kadang-

kadang kurang tepat tetapi tidak

36

mengganggu

10-13 SEDANG-CUKUP:

Pemanfaatan potensi kata terbatas,

sering terjadi kesalahan pengunaan

kosakata dan dapat merusak makna

7-9 SANGAT-KURANG:

Pemanfaatan potensi kata asal-

asalan, pengetahuan tentang kosakata

rendah dan tidak layak nilai

PENGGUNAAN

BAHASA

22-25 SANGAT BAIK-SEMPURNA

Konstruksi kompleks tetapi efektif,

hanya terjadi sedikit kesalahan

penggunaan bentuk kebahasaan

18-21 CUKUP-BAIK

Konstruksi sederhana tetapi efektif,

kesalahan kecil pada konstruksi

kompleks, terjadi sejumlah kesalahan

tetapi makna tidak kabur

11-17 SEDANG-CUKUP:

Terjadi kesalahan serius dalam

konstruksi kalimat, makna

membingungkan atau kabur

5-10 SANGAT-KURANG:

Tidak menguasai aturan sintaksis,

terdapat banyak kesalahan, tidak

komunikatif, tidak layak nilai

MEKANIK 5 SANGAT BAIK-SEMPURNA:

Menguasai aturan penulisan, hanya

terdapat beberapa kesalahan ejaan

4 CUKUP BAIK:

37

Kadang-kadang terjadi kesalahan

ejaan tetapi tidak mengaburkan

makna

3 SEDANG-CUKUP:

Sering terjadi kesalahan ejaan,

makna membingungkan atau kabur

2 SANGAT KURANG:

Tidak menguasai aturan penulisan,

terdapat banyak kesalahan ejaan,

tulisan tidak terbaca, tidak layak

nilai.

JUMLAH 100

2. Instrumen Non Tes

Instrumen non tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa:

a) Dokumentasi dapat berupa foto dan dokumen-dokumen lain sebagai

bukti otentik penelitian.

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak langsung

ditujukan pada subjek penelitian, tetapi melalui dokumen.8 Dokumen merupakan

catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar,

atau karya-karya monumental dari seseorang.9

Dokumentasi merupakan cara lain

untuk memperoleh data dari responden. Pada teknik ini, peneliti dimungkinkan

memperoleh informasi dari bermacam- macam sumber tertulis atau dokumen yang

ada pada responden. Dokumentasi yang diperoleh dalam penelitian ini berupa

hasil karya tulisan siswa dalam menulis karangan.

8 Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), h. 183.

9 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D,

(Bandung: Alfabeta, 2013). Cet. Ke-16, h. 329.

38

G. Validitas

Arikunto dalam buku Riduwan mengartikan validitas adalah suatu ukuran

yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Sementara

Sugiyono mengatakan jika instrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat

ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid sehingga valid berarti

instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur yang seharusnya diukur.10

Dalam penelitian ini instrument yang digunakan adalah tes menulis karangan.

Berdasarkan hal itu maka validitas yang digunakan adalah pengujian validitas

konstruksi. Sebuah tes dikatakan memiliki validitas konstruksi apabila butir soal

yang membangun tes tersebut mengukur setiap aspek berpikir seperti yang

disebutkan dalam Tujuan Instruksional Khusus.11

Untuk menguji validitas

konstruksi, dapat digunakan pendapat dari ahli (judgment experts). Setelah

instrument dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan

berdasarkan teori tertentu, maka selanjutnya dikonstruksikan dengan para ahli

dengan cara meminta pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun itu.

Dalam hal ini, ahli yang dimintai pendapatnya adalah dosen pembimbing

penulisan skripsi yang telah ditentukan dari jurusan.

H. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,

obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.12

Variabel dalam

penelitian ini ada dua, yaitu:

Variabel bebas (X): Penggunaan Model Pembelajaran Webbed

Variabel terikat (Y): Keterampilan Menulis Karangan

10

Ibid., h. 173. 11

Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi), (Jakarta: PT

Bumi Aksara, 2009), Cet. Ke-9, h. 67. 12

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D,

(Bandung: Alfabeta, 2013). Cet. Ke-16, h. 61.

39

I. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh melalui instrumen penelitian, kemudian diolah dan

dianalisis agar hasilnya dapat menjawab pertanyaan peneliti dan menguji

hipotesis. Teknik analisis data yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah analisis

uji-t yang dibantu dengan program SPSS. Penggunaan teknik analisis dengan

menggunakan uji-t dimaksudkan untuk mengetahui perbedaan kemampuan

menulis karangan antara kelompok eksperimen yang menggunakan model

pembelajaran webbed dengan kelompok kontrol yang tidak menggunakan model

pembelajaran webbed.

Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian

prasyarat analisis data, yaitu uji normalitas dan homogenitas guna mengetahui

data yang diperoleh terdistribusi normal dan mempunyai ragam yang homogen

atau tidak. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis data sebagai

berikut:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui normal

tidaknya persebaran data yang akan dianalisis. Uji normalitas dilakukan dengan

menggunakan rumus Kolmogorov Smirnov dan Shapiro Wilk yang dilakukan

dengan kaidah Asymp Sig atau nilai p. Pada penelitian ini, uji normalitas

dilakukan terhadap skor pretest dan posttest, baik pada kelompok eksperimen

maupun pada kelompok kontrol. Proses perhitungan normalitas ini menggunakan

bantuan komputer program SPSS. Interpretasi hasil uji normalitas dilakukan

dengan melihat nilai sig. (2-tailed). Adapun interpretasi dari uji normalitasnya

sebagai berikut.

- Jika nilai sig. (2-tailed) lebih besar dari tingkat alpha 5% (sig.(2-tailed) >

0,050), dapat disimpulkan bahwa data berasal dari populasi yang sebarannya

berdistribusi normal.

- Jika nilai sig. (2-tailed) lebih kecil dari tingkat alpha 5% (sig. (2-tailed) <

0,050), dapat disimpulkan bahwa data tersebut menyimpang atau

berdistribusi tidak normal.

40

2. Uji Homogenitas

Setelah kedua sampel penelitian dinyatakan berdistribusi normal, langkah

selanjutnya adalah mencari nilai homogenitasnya. Uji homogenitas dimaksudkan

untuk menguji terhadap kesamaan (homoginitas) beberapa bagian sampel, yakni

seragam tidaknya varian sampel yang diambil dari populasi yang sama. Untuk

menguji homogenitas varian tersebut perlu dilakukan uji statistik (test of

homogeneity of variances) pada distribusi skor kelompok-kelompok yang

bersangkutan. Uji homogenitas dilakukan pada skor hasil pretest dan posttest

dengan ketentuan jika nilai signifikansi hitung lebih besar dari taraf signifikansi

0,05 (5%) maka skor hasil tes tersebut tidak memiliki perbedaan varian atau

homogen. Perhitungan homogenitas dilakukan dengan menggunakan bantuan

komputer program SPSS.

3. Uji Hipotesis

Setelah melakukan pengujian prasyarat, langkah selanjutnya adalah melakukan uji

hipotesis dengan menggunakan uji-t. Uji-t ini digunakan untuk menguji nilai rata-

rata dari kedua kelompok tersebut memiliki perbedaan atau tidak. Dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan bantuan program SPSS untuk menghitung

uji-t dengan uji Paired Sample T Test. Kriteria pengujian hipotesis adalah sebagai

berikut:

- Jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima, artinya rata-rata pretest dan

posttest keterampilan menulis karangan adalah sama.

- Jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak, artinya rata-rata pretest dan

posttest keterampilan menulis karangan adalah berbeda.

J. Hipotesis Statistik

Hipotesis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

H0 : µ1 = µ2

H1 : µ1 ≠ µ2

Keterangan:

41

H0 : Tidak terdapat pengaruh model pembelajaran webbed terhadap

keterampilan menulis karangan pada siswa kelas IV SDIT Al- Mubarak

Jakarta Pusat.

H1: Terdapat pengaruh model pembelajaran webbed terhadap keterampilan

menulis karangan pada siswa kelas IV SDIT Al- Mubarak Jakarta Pusat.

µ1: Rata-rata Keterampilan menulis karangan siswa dengan menggunakan

model pembelajaran webbed.

µ2 : Rata-rata Keterampilan menulis karangan siswa siswa dengan

menggunakan metode ceramah.

42

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SDIT Al- Mubarak Jakarta Pusat. Setiap jenjang

kelas terdiri dari 2 kelas. Peneliti mengambil sampel penelitian dari dua kelas,

yaitu kelas IV A dan IV B, yang setiap kelasnya terdiri dari 30 siswa. Penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran

webbed terhadap keterampilan menulis karangan pada mata pelajaran Bahasa

Indonesia. Sebelum kedua kelompok diberi perlakuan yang berbeda, peneliti

memberikan tes pretest berupa soal uraian. Setiap siswa diminta untuk membuat

karangan dengan tema yang telah ditentukan, tetapi judul boleh bervariasi.

a) Hasil Penelitian Model Webbed

Model webbed (jaring laba-laba) merupakan bentuk kolom jaring laba-laba

sebagai tempat jawaban pertanyaan, penuntun tentang imajinasi dari benda atau

gambar. Dari sub-sub tema ini dikembangan aktivitas belajar yang harus

dilakukan siswa. Jadi model webbed atau jaring laba-laba terimplementasi melalui

pendekatan tematik sebagai pemandu bahan dan kegiatan pembelajaran.

Melalui model pembelajaran webbed, siswa dibantu dalam proses menulis

karangan. Mulanya peneliti bersama siswa telah menentukan bersama tema

karangan yang akan dibuat, tetapi judul karangan bervariasi dan ditentukan sendiri

oleh siswa. Selanjutnya peneliti mengembangkan aktivitas belajar siswa di

kelompok eksperimen dengan aktivitas belajar yang menarik perhatian siswa.

Yaitu dengan cara berkelompok dan berdiskusi, dan melakukan tanya jawab.

Kemudian siswa diminta menentukan sub-sub tema dari tema karangan yang telah

ditentukan. Sub-sub tema yang siswa tentukan sesuai dengan apa yang ada dalam

ide pikiran siswa. Kemudian dari sub-sub tema karangan yang telah siswa

tentukan, maka siswa dapat mengembangkan sub-sub tema tersebut dalam

kegiatan menulis karangan.

43

Pada pertemuan pertama pada kelas yang menggunakan model webbed

yakni kelompok eksperimen, aktivitas belajar siswa dibuat secara berkelompok

belajar terlebih dahulu. Peneliti memberikan sebuah karangan utuh kepada setiap

kelompok siswa. Siswa diminta untuk menentukan sub-sub tema dari karangan

utuh tersebut dengan cara mendiskusikannya. Dari kegiatan tersebut siswa dilatih

untuk dapat menentukan sub-su tema pada karangan selanjutnya. Selanjutnya

pada pertemuan berikutnya, siswa sudah dapat menentukan su-sub tema dati tema

karangan yang telah ditentukan. Siswa juga dapat membuat karangan tanpa

kesulitan dan tanpa banyak keluhan. Hal ini dikarenakan dalam proses penulisan

karangan yang dilakukan oleh siswa tidak berangkat jauh dari sub-sub tema yang

telah siswa tentukan untuk menulis karangannya.

Dari penggunaan model pembelajaran webbed terhadap keterampilan

menulis karangan diperoleh pengaruh rata-rata menulis karangan siswa yakni

78,21. Yang pada sebelumnya tanpa menggunakan model pembelajaran webbed

diperoleh rata-rata menulis karangan siswa yaitu 63,57. Hal ini membuktikan

bahwa model pembelajaran webbed memberikan pengaruh pada keterampilan

menulis karangan siswa pada kelas IV SDIT Al-Mubarak Jakarta Pusat.

b) Kemampuan/ Keterampilan Menulis Karangan Siswa (Pretest-Posttest)

Dari hasil pretest yang dihitung oleh peneliti, hasilnya menunjukkan

bahwa rata-rata kemampuan menulis kelas IV A lebih rendah dibandingkan

dengan rata-rata kelas IV B. Akan tetapi, persebaran data yang mendapat nilai

rendah dan sedang masih seimbang, sehingga data dari kedua kelompok

dinyatakan normal dan homogen. Data yang normal dapat dilihat dari hasil

perhitungan uji normalitas pretest dengan menggunakan SPSS versi 22,0. Karena

data pretest dinyatakan normal dan homogen, maka peneliti dapat menentukan

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Untuk kelompok eksperimen,

peneliti memilih IV B sedangkan untuk kelompok kontrolnya, peneliti memilih

kelas IV A.

Kelompok kontrol merupakan kelompok yang melaksanakan pembelajaran

Bahasa Indonesia tanpa menggunakan model pembelajaran webbed, sedangkan

44

kelompok eksperimen adalah kelompok yang melaksanakan pembelajaran Bahasa

Indonesia dengan menggunakan model pembelajaran webbed. Penelitian ini

dilakukan sebanyak empat kali pertemuan. Adapun materi yang diberikan adalah

mengenai pengertian karangan, langkah-langkah membuat karangan, penggunaan

huruf kapital dan tanda baca dalam membuat karangan. Setelah kedua kelompok

diberi perlakuan, pertemuan berikutnya peneliti memberikan soal posttest kepada

kelompok kontrol dan kelomok eksperimen. Berikut daftar nilai pretest dan

posttest keterampilan menulis karangan yang diperoleh kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol:

Tabel 4.1

Daftar Nilai Pretest dan Posttest Keterampilan Menulis Karangan Kelompok

Kontrol dan Kelompok Eksperimen

KELAS EKSPERIMEN KELAS KONTROL

No Nama Pretest Posttest Nama Pretest Posttest

1 X1 67 82 Y1 55 77

2 X2 60 77 Y2 73 82

3 X3 65 86 Y3 75 79

4 X4 70 83 Y4 76 82

5 X5 70 73 Y5 63 81

6 X6 59 80 Y6 82 84

7 X7 84 90 Y7 58 71

8 X8 72 77 Y8 70 75

9 X9 53 72 Y9 51 61

10 X10 55 74 Y10 53 71

11 X11 60 74 Y11 63 61

12 X12 53 63 Y12 50 75

13 X13 65 83 Y13 73 78

14 X14 65 80 Y14 57 66

15 X15 60 88 Y15 51 73

16 X16 63 81 Y16 50 773

45

17 X17 55 74 Y17 63 69

18 X18 78 87 Y18 68 77

19 X19 65 82 Y19 55 82

20 X20 62 75 Y20 50 74

21 X21 63 77 Y21 65 79

22 X22 60 88 Y22 55 76

23 X23 62 74 Y23 75 88

24 X24 60 74 Y24 67 73

25 X25 65 72 Y25 50 66

26 X26 56 74 Y26 57 7

27 X27 68 79 Y27 50 70

28 X28 65 71 Y28 60 67

Jumlah 1780 1715 Jumlah 2190 2083

Rata-rata 63,57 61,25 Rata-rata 78,21 74,39

1. Deskripsi Data Pretest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Kelompok kontrol adalah kelas yang diberi pembelajaran menulis

karangan tanpa mengunakan model pembelajaran webbed. Kelompok

eksperimen adalah kelas yang diberi pembelajaran menulis karangan

dengan menggunakan model pembelajaran webbed. Sebelum kedua

kelompok diberi pembelajaran menulis karangan, terlebih dahulu

keduanya diberi tes awal (pretest) keterampilan menulis karangan. Pretest

pada kelompok kontrol dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 04 Mei

2015. Pretest pada kelompok eksperimen dilaksanakan pada hari Rabu,

tanggal 04 Mei 2015. Subjek kedua kelompok masing-masing berjumlah

28 siswa. Data yang diperoleh dari pretest kedua kelompok tersebut diolah

dengan program SPSS versi 22,0. Rangkuman hasil pengolahan data

pretest kedua kelompok dapat dilihat dari tabel berikut:

46

Tabel 4.2

Rangkuman Data Statistik Nilai Pretest Keterampilan Menulis

Karangan Kelompok Kontrol dan Eksperimen

No Kelompok N Skor

Maksimal

Skor

Minimal

Mean Median Modus Standar

Deviasi

1 Eksperimen 28 84 53 63.57 63.00 65 7.047

2 Kontrol 28 82 50 61.25 59.00 50 9.732

Berdasarkan data statistik yang dihasilkan, dapat disajikan distribusi

frekuensi perolehan nilai pretest keterampilan menulis karangan kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol. Berikut ini adalah distribusi frekuensi

perolehan nilai pretest keterampilan menulis karangan kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol.

Tabel 4.3

Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Pretest Keterampilan Menulis

Karangan Kelompok Eksperimen

EKSPERIMEN

Nilai Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 53 2 7.1 7.1 7.1

55 2 7.1 7.1 14.3

56 1 3.6 3.6 17.9

59 1 3.6 3.6 21.4

60 5 17.9 17.9 39.3

62 2 7.1 7.1 46.4

63 2 7.1 7.1 53.6

65 6 21.4 21.4 75.0

67 1 3.6 3.6 78.6

68 1 3.6 3.6 82.1

70 2 7.1 7.1 89.3

72 1 3.6 3.6 92.9

78 1 3.6 3.6 96.4

84 1 3.6 3.6 100.0

Total 28 100.0 100.0

47

Tabel di atas dapat disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut:

Grafik 4.1 Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Pretest Keterampilan

Menulis Karangan Kelompok Eksperimen

Berdasarkan tabel dan histogram di atas, dapat diketahui bahwa siswa

yang mendapat nilai 53&55 masing-masing ada 2orang, siswa yang

mendapat nilai 56&59 masing-masing ada satu orang, siswa yang

mendapat nilai 60 ada lima orang, siswa yang mendapat nilai 62&63

masing-masing ada dua orang, siswa yang mendapat 65 ada enam orang,

siswa yang mendapat nilai 67&68 masing-masing ada satu orang, siswa

yang mendapat nilai 70 ada dua orang, siswa yang mendapat nilai 72&78

ada satu orang, dan siswa yang mendapat nilai 84 ada satu orang.

48

Tabel 4.4

Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Pretest Keterampilan Menulis

Karangan Kelompok Kontrol

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 50 5 17.9 17.9 17.9

51 2 7.1 7.1 25.0

53 1 3.6 3.6 28.6

55 3 10.7 10.7 39.3

57 2 7.1 7.1 46.4

58 1 3.6 3.6 50.0

60 1 3.6 3.6 53.6

63 3 10.7 10.7 64.3

65 1 3.6 3.6 67.9

67 1 3.6 3.6 71.4

68 1 3.6 3.6 75.0

70 1 3.6 3.6 78.6

73 2 7.1 7.1 85.7

75 2 7.1 7.1 92.9

76 1 3.6 3.6 96.4

82 1 3.6 3.6 100.0

Total 28 100.0 100.0

Tabel di atas dapat disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut:

49

Grafik 4.2 Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Pretest Keterampilan

Menulis Karangan Kelompok Kontrol

Berdasarkan tabel dan histogram di atas, dapat diketahui bahwa siswa

yang mendapat nilai 50 ada lima orang, siswa yang mendapat nilai 51 ada

dua orang, siswa yang mendapat nilai 53 ada satu orang, siswa yang

mendapat nilai 57 ada dua orang, siswa yang mendapat nilai 58&60 ada

satu orang, siswa yang mendapat nilai 63 ada tiga orang, siswa yang

mendapat nilai 65, 67, 68&70 masing-masing ada satu orang, siswa yang

mendapat nilai 73&75 masing-masing ada dua orang, siswa yang

mendapat nilai 76 ada satu orang dan siswa yang mendapat nilai 82 ada

satu orang.

50

2. Deskripsi Data Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Pemberian posttest keterampilan menulis karangan pada kelompok

eksperimen dimaksudkan untuk melihat hasil pencapaian pembelajaran

menulis karangan dengan menggunakan model pembelajaran webbed.

Sedangkan posttest keterampilan menulis karangan pada kelompok kontrol

dimaksudkan untuk melihat hasil pencapaian pembelajaran menulis

karangan tanpa menggunakan model pembelajaran webbed. Subjek kedua

kelompok masing-masing berjumlah 30 siswa. Namun yang mengikuti tes

akhir dari masing-masing kelas hanya 28 siswa.

Data yang diperoleh dari posttest kedua kelompok tersebut diolah

dengan program SPSS versi 22,0. Rangkuman hasil pengolahan data

posttest kedua kelompok dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 4.5

Rangkuman Data Statistik Nilai Posttest Keterampilan Menulis

Karangan Kelompok Kontrol dan Eksperimen

No Kelompok N Skor

Maksimal

Skor

Minimal

Mean Median Modus Standar

Deviasi

1 Eksperimen 28 90 63 78.21 77.00 74 6.286

2 Kontrol 28 88 61 74.39 74.50 73 6.669

Berdasarkan data statistik yang dihasilkan, dapat disajikan distribusi

frekuensi perolehan nilai posttest keterampilan menulis karangan

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Berikut ini adalah distribusi

frekuensi perolehan nilai posttest keterampilan menulis karangan

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

51

Tabel 4.6

Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Posttest Keterampilan Menulis

Karangan Kelompok Eksperimen

eksperimen

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 63 1 3,6 3,6 3,6

71 1 3,6 3,6 7,1

72 2 7,1 7,1 14,3

73 1 3,6 3,6 17,9

74 6 21,4 21,4 39,3

75 1 3,6 3,6 42,9

77 3 10,7 10,7 53,6

79 1 3,6 3,6 57,1

80 2 7,1 7,1 64,3

81 1 3,6 3,6 67,9

82 2 7,1 7,1 75,0

83 2 7,1 7,1 82,1

86 1 3,6 3,6 85,7

87 1 3,6 3,6 89,3

88 2 7,1 7,1 96,4

90 1 3,6 3,6 100,0

Total 28 100,0 100,0

52

Tabel di atas dapat disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut:

Grafik 4.3 Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Keterampilan Menulis

Karangan Kelompok Eksperimen

Berdasarkan tabel dan histogram di atas, dapat diketahui bahwa siswa

yang mendapat nilai 63&71 masing-masing ada satu orang, siswa yang

mendapat nilai 72 ada dua orang, siswa yang mendapat nilai 73 ada satu

orang, siswa yang mendapat nilai 74 ada enam orang, siswa yang

mendapat nilai 75&79 masing-masing ada satu orang, siswa yang

mendapat nilai 77 ada tiga orang, siswa yang mendapat nilai 80&82

masing-masing ada dua orang, siswa yang mendapat nilai 81 ada satu

orang, siswa yang mendapat nilai 82&83 masing-masing ada dua orang,

siswa yang mendapat nilai 86&87 masing-masing ada satu orang, siswa

yang mendapat nilai 88 ada dua orang dan siswa yang mendapat nilai 90

ada satu orang.

53

Tabel 4.7

Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Posttest Keterampilan Menulis

Karangan Kelompok Kontrol

Posttest Keterampilan Menulis Karangan Kelompok Kontrol

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 61 2 7,1 7,1 7,1

66 2 7,1 7,1 14,3

67 1 3,6 3,6 17,9

69 1 3,6 3,6 21,4

70 1 3,6 3,6 25,0

71 2 7,1 7,1 32,1

73 4 14,3 14,3 46,4

74 1 3,6 3,6 50,0

75 2 7,1 7,1 57,1

76 1 3,6 3,6 60,7

77 2 7,1 7,1 67,9

78 1 3,6 3,6 71,4

79 2 7,1 7,1 78,6

81 1 3,6 3,6 82,1

82 3 10,7 10,7 92,9

84 1 3,6 3,6 96,4

88 1 3,6 3,6 100,0

Total 28 100,0 100,0

Grafik 4.4 Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Keterampilan Menulis

Karangan Kelompok Kontrol

Berdasarkan tabel dan histogram di atas, dapat diketahui bahwa

siswa yang mendapat nilai 61&66 masing-masing ada dua orang, siswa

yang mendapat nilai 67, 69&70 masing-masing ada satu orang, siswa yang

mendapat nilai 71 ada dua orang, siswa yang mendapat nilai 73 ada empat

orang, siswa yang mendapat nilai 75 ada dua orang, siswa yang mendapat

nilai 76 ada satu orang, siswa yang mendapatkan nilai 77 ada dua orang,

54

siswa yang mendapatkan nilai 78 ada satu orang, siswa yang mendapatkan

nilai 79 ada dua orang, siswa yang mendapat nilai 81 ada satu orang, siswa

yang mendapat nilai 82 ada tiga orang dan siswa yang mendapat nilai

84&88 masing-masing ada satu orang.

3. Perbandingan Data Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen dan

Kelompok Kontrol

Pembahasan sebelumnya telah menyajikan data pretest dan posttest

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Berikut akan disajikan

perbandingan data pretest dan posttest menulis karangan antara dua

kelompok tersebut.

Tabel 4.8

Perbandingan Data Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Data Pretest Posttest

Data Pretest Posttest

Kelompok

Eksperimen

Kelompok

Kontrol

Kelompok

Eksperimen

Kelompok

Kontrol

N 28 28 28 28

Nilai Tertinggi 84 82 90 88

Nilai Terendah 53 50 63 61

Mean 63.57 61.25 78.21 74.39

Median 63.00 59.00 77.00 74.50

Modus 65 50 74 73

Standar Deviasi 7.047 9.732 6.286 6.669

Dari tabel di atas menunjukkan hasil pretest-posttest kedua

kelompok penelitian terdapat perbedaan. Pretest kelompok eksperimen

memperoleh nilai tertinggi 84, sedangkan pretest kelompok kontrol

memperoleh nilai tertinggi 82. Rata-rata hitung pretest kelompok

eksperimen mencapai angka sebesar 63.57, dan rata-rata hitung pretest

kelompok kontrol mencapai angka sebesar 61.25. Hal tersebut

55

menunjukkan bahwa perolehan nilai pretest kelompok eksperimen lebih

tinggi dibandingkan perolehan nilai kelompok kontrol.

Tabel di atas pun menyajikan data posttest. Posttest kelompok

eksperimen memperoleh nilai tertinggi 90, sedangkan posttest kelompok

kontrol mendapatkan nilai tertinggi 88. Selain itu juga dapat diketahui

perbedaan rata-rata nilai posttest kedua kelompok. Perolehan nilai rata-rata

posttest kelompok eksperimen mencapai angka 78.21. Sedangkan

perolehan nilai rata-rata nilai posttest kelompok kontrol mencapai angka

74.39. Selisih nilai rata-rata hitung antara kedua kelompok sebesar 3.82.

Hal ini menunjukkan bahwa perolehan nilai posttest kelompok eksperimen

lebih tinggi daripada kelompok kontrol.

B. Hasil Analisis

1. Pengujian Prasyarat Analisis Data

Berdasarkan hasil penelitian yang telah didapat, maka data akan diolah

dengan uji hipotesis. Namun sebelumnya, terlebih dahulu akan dilakukan

pengujian prasyarat analisis data yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.

a. Uji Normalitas Pretest dan Posttest

Data pada uji normalitas ini diperoleh dari pretest dan posttest

keterampilan menulis karangan siswa pada kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol kelas IV SDIT Al Mubarak Jakarta Pusat. Pada

penelitian ini, peneliti menggunakan bantuan SPSS 22 dalam menghitung

uji normalitas yang berfungsi untuk mengetahui sebaran data berdistribusi

normal atau tidak. Dengan bantuan SPSS 20 dihasilkan nilai sig (2-tailed)

pada Shapiro-Wilk yang dapat menunjukkan normal atau tidaknya sebaran

data. Sebuah syarat data berdistribusi normal apabila nilai signifikansi

yang diperoleh dari hasil penghitungan lebih besar dari tingkat alpha 5%

(signifikansi > 0,05).

Hasil uji normalitas sebaran data pretest-posttest keterampilan menulis

karangan dari kedua sampel penelitian dapat disajikan dalam tabel berikut:

56

Tabel 4.9

Hasil Uji Normalitas Pretest Kelompok Eksperimen dan Kelompok

Kontrol

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig Statistic Df Sig.

Nilai PRETEST

KONTROL

.170 28 .038 .902 28 .420

Nilai POSTTEST

EKSPERIMEN

.133 28 .200 .942 28 .537

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa data pretest pada

kelompok eksperimen memperoleh sig (2-tailed) sebesar 0,420 sedangkan

kelompok kontrol memperoleh sig (2-tailed) 0,537. Hal tersebut menunjukkan

bahwa data pretest menulis karangan kedua kelompok dinyatakan berdistribusi

normal karena nilai signifikansi yang diperoleh lebih besar dari alpha 5% ( 0,420

dan 0,537 > 0,05).

Tabel 4.10

Hasil Uji Normalitas Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok

Kontrol

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

Posttest

Eksperimen

Posttest

Kontrol

,142 28 ,159 ,958 28 ,313

,096 28 ,200* ,982 28 ,897

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

57

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa data posttest pada

kelompok eksperimen memperoleh nilai signifikansi sebesar 0,313

sedangkan keompok kontrol memperoleh nilaisignifikansi 0,897. Hal

tersebut menunjukkan bahwa data posttest menulis karangan kedua

kelompok dinyatakan berdistribusi normal karena nilai signifikansi yang

diperoleh lebih besar dari alpha 5% (0,313 dan 0,897>0,05). Dengan hasil

penghitungan yang menunjukkan kenormalan distribusi , maka data

tersebut telah memenuhi syarat untuk dianalisis.

b. Uji Homogenitas Pretest dan Posttest

Setelah data kedua kelompok sampel penelitian dinyatakan

berdistribusi normal, selanjutnya mencari nilai homogenitas varians

pretest dan posttest dari kedua kelompok tersebut. Penghitungan ujii

homogenitas dilakukan dengan bantuan program SPSS 20. Kriteria

pengujian homogenitas adalah sebagai berikut:

Jika probabilitas > 0,05, maka H0 diterima, artinya varians dinyatakan

homogen.

Jika probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak, artinya varians dinyatakan

heterogen.

Hasil penghitungan uji homogenitas varian data (Levene Statistic)

dengan program SPSS 22 dapat disajikan sebagai berikut:

Tabel 4.11

Hasil Uji Homogenitas Pretest Kelompok Kontrol dan Kelompok

Eksperimen

Levene Statistic df1 df2 Sig.

6.281 1 54 .015

58

Berdasarkan tabel perhitungan uji homogenitas dengan SPSS 22,0,

diketahui bahwa Levene Statistic adalah 6,281 dengan nilai probabilitas 0,015.

Oleh karena probabilitas > 0.05, maka H0 diterima. Maka dapat disimpulkan

bahwa data hasil pretest dari kedua sampel penelitian berasal dari kelompok yang

homogen.

Tabel 4.12

Hasil Uji Homogenitas Posttest Kelompok Kontrol dan Kelompok

Eksperimen

Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.638 6 12 .699

Berdasarkan tabel penghitungan uji homogenitas dengan SPSS 22,

diketahui bahwa Levene Statistic adalah 0.638 dengan nilai probabilitas 0,699.

Oleh karena probabilitas > 0,05, maka H0 diterima. Maka dapat disimpulkan

bahwa data hasil posttest dari kedua sampel penelitian berasal dari kelompok yang

homogen. Karena nilai signifikansi pretest dan posttest dari kedua kelompok lebih

besar dari taraf signifikansi 0,05 (5%), maka kedua sampel penelitian dinyatakan

berasal dari populasi yang homogen.

2. Pengujian Hipotesis

a. Uji Data Pretest dan Posttest Keterampilan Menulis Karangan

Kelompok Kontrol

Uji-t data pretest dan posttest menulis karangan kelompok kontrol ini,

bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara kemampuan awal dan

kemampuan akhir kelompok tersebut, terdapat perbedaan kemampuan

menulis karangan atau tidak. Pengujian hipotesis penelitian ini

menggunakan bantuan program SPSS 22.0. Kriteria pengujian hipotesis

tersebut adalah sebagai berikut:

59

Jika probabilitas > 0,05, maka H0 diterima.

Jika probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak.

Adapun hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan uji-t terhadap

hasil pretest-postest kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel di bawah

ini:

Tabel 4.13

Hasil Uji-t Data Pretest Keterampilan Menulis Karangan Kelompok

Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Paired Differences

T Df

Sig. (2-

tailed) Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair

1

EKSPERIMEN –

KONTROL 2.321 10.870 2.054 -1.893 6.536 1.130 27 .268

Dari tabel di atas dapat diketahui sig (2-tailed) atau probabilitas

sebesar 0,268 sedangkan taraf signifikansinya sebesar 0,05 (5%). Hal ini

menunjukkan nilai probabilitas lebih besar dari nilai taraf signifkansi

(0,268>0,05). Berdasarkan kriteria pengujian yang telah ditetapkan, yaitu:

jika probabilitas > 0,05, maka H0 diterima. Maka dapat disimpulkan,

bahwa hasil uji-t pada data pretest dan posttest tidak menunjukkan

perbedaan kemampuan menulis karangan. Dengan kata lain, keadaan awal

dan keadaan akhir kemampuan menulis karangan pada pretest adalah

sama.

b. Uji Data Pretest dan Posttest Keterampilan Menulis Karangan

Kelompok Eksperimen

Uji-t data pretest dan posttest menulis karangan kelompok eksperimen

ini, bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara kemampuan awal dan

kemampuan akhir kelompok tersebut, terdapat perbedaan kemampuan

60

menulis karangan atau tidak. Pengujian hipotesis penelitian ini

menggunakan bantuan program SPSS 22.0. Kriteria pengujian hipotesis

tersebut adalah sebagai berikut:

Jika probabilitas > 0,05, maka H0 diterima.

Jika probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak.

Adapun hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan uji-t terhadap

hasil pretest-postest kelompok eksperimen dapat dilihat pada tabel di

bawah ini:

Tabel 4.14

Hasil Uji-t Data Posttest Keterampilan Menulis Karangan Kelompok

Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Paired Differences

t Df

Sig. (2-

tailed) Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair

1

eksperimen –

control 74,804 6,866 ,918 72,965 76,642 81,529 55 ,000

Dari tabel di atas dapat diketahui sig (2-tailed) atau probabilitas

sebesar 0,000 sedangkan taraf signifikansinya sebesar 0,05 (5%). Hal ini

menunjukkan nilai probabilitas lebih kecil dari nilai taraf signifkansi

(0,000>0,05). Berdasarkan kriteria pengujian yang telah ditetapkan, yaitu:

jika probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak. Maka dapat disimpulkan, bahwa

hasil uji-t pada data pretest dan posttest menunjukkan adanya perbedaan

kemampuan menulis karangan. Dengan kata lain, keadaan awal dan

keadaan akhir kemampuan menulis karangan pada kelompok eksperimen

adalah berbeda.

61

C. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Interpretasi Data

Berdasarkan hasil penghitungan yang telah dilakukan, terlihat bahwa

perolehan nilai kelompok eksperimen setelah diberi perlakuan lebih tinggi dari

perolehan nilai kelompok kontrol. Sebelum diberi perlakuan, terlebih dahulu

dilakukan pretest kepada kedua kelompok tersebut. Pada kelompok kontrol

diperoleh skor tertinggi sebesar 82, skor terendah sebesar 50, rata-rata pretest

sebesar 61,25, median sebesar 59, modus sebesar 50 dan standar deviasi sebesar

9.732. Pada kelompok eksperimen diperoleh skor tertinggi sebesar 84, skor

terendah sebesar 53, rata-rata pretest sebesar 63.57, median sebesar 63, modus

sebesar 65 dan standar deviasi sebesar 7.047. Setelah dilakukan pretest pada

pertemuan pertama, kemudian kedua kelompok penelitian tersebut diberi

perlakuan yang berbeda selama empat kali pertemuan. Setelah pertemuan selesai,

kelompok penelitian diberi soal posttest.

Nilai rata-rata yang behasil diperoleh siswa kedua kelompok penelitian

menunjukkan angka yang berbeda. Kelompok kontrol memperoleh skor tertinggi

sebesar 88, skor terendah sebesar 61, rata-rata posttest sebesar 74.39, median

sebesar 74.50, modus 73 dan standar deviasi sebesar 6.669. Kelompok eksperimen

memperoleh skor tertinggi sebesar 90, skor terrendah sebesar 63, ratarata posttest

sebesar 78.21, median sebesar 77, modus sebesar 74 dan standar deviasi sebesar

6.286. Hasil posttest tersebut menunjukkan bahwa rata-rata posttest kelompok

eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata posttest kelompok kontrol.

Hal tersebut juga ditunjukkan oleh uji-t skor pretest-posttest keterampilan

menulis karangan pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Pengujian

uji-t skor pretest-posttest ini dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh atau

tidak dalam proses pembelajaran antara sebelum dan sesudah diberi perlakuan.

Nilai probabilitas yang diperoleh kelompok kontrol dengan taraf signifikansi 5%

dan df 55 yaitu sebesar 0,000. Perhitungan uji-t tersebut menunjukkan bahwa nilai

probabilitas lebih besar dari taraf signifikansi. Artinya, rata-rata kemampuan awal

dan kemampuan akhir siswa dalam menulis karangan adalah sama. Nilai

probabilitas yang diperoleh kelompok eksperimen dengan taraf signifikansi 5%

62

dan df 27 yaitu sebesar 0,268. Perhitungan uji-tersebut menunjukkan nilai

probabilitas lebih kecil dari taraf signifikansi. Artinya, rata-rata kemampuan awal

dan kemampuan akhir siswa dalam menulis karangan adalah berbeda.

2. Pembahasan

Data yang telah diinterpretasikan di atas, menunjukkan bahwa terdapat

perbedaan kemampuan awal dan kemampuan akhir pada kelompok eksperimen

dalam menulis karangan. Sedangkan, pada kelompok kontrol tidak ada perbedaan

antara kemampuan awal dan kemampuan akhir dalam menulis karangan. Hal ini

terjadi karena adanya perbedaan perlakuan pada kedua kelompok tersebut. Dalam

pembelajaran menulis karangan, kelompok eksperimen diberi perlakuan dengan

menggunakan model pembelajaran webbed, sementara kelompok kontrol tidak

menggunakan model pembelajaran webbed.

Model dimaknakan sebagai suatu obyek atau konsep yang digunakan

untuk mempresentasikan sesuatu hal. Model pembelajaran adalah suatu rencana

atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk rencana pembelajaran,

merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas

atau yang lain. Diantara model pembelajaran, model pembelajaran webbed adalah

pembelajaran yang mengintegrasikan materi pengajaran dan pengalaman belajar

melalui keterpaduan tema.

Model pembelajaran webbed termasuk salah satu model yang melibatkan

kecerdasan. Ini dibuktikan dengan pengaplikasian dalam penggunaan model

pembelajaran, webbed adalah model pembelajaran yang mudah dipahami dan

digunakan dalam suatu pelajaran. Model pembelajaran webbed dapat memegang

peranan penting dalam suatu mata pelajaran.

Penggunaan model pembelajaran webbed sebagai model pembelajaran

menulis, selain mudah untuk dimengerti siswa juga memudahkan siswa dalam

memunculkan ide yang kemudian dituangkan dalam bentuk tulisan berupa

karangan. Karena, model pembelajaran webbed mengintegrasikan pengajaran dan

pengalaman beajar melalui keterpaduan tema. Tema yang diberikan dalam

membuat karangan pun menjadi pengikat keterkaitan antara satu paragraf dengan

63

paragraf lain dan satu ide pokok dengan ide pokok yang lainnya. Tema yang

diberikan atau disajikan kepada siswa pun harus menarik dan membuat antusias

siswa dalam mengerjakan karangan. Meskipun ada saja siswa yang tidak mau

mengerjakan. Alasannya tidak bisa, tidak dapat mengembangkan ide yang telah

dibuat dan bahkan ada saja yang mengatakan malas dalam membuat sebuah

karangan. Namun, setelah diberi arahan dan motivasi serta pembelajaran yang

menarik yang diberikan oleh peneliti, siswa tersebut diberi arahan dan motivasi

serta kiat mengerjakan karangan melalui pembelajaran webbed yang diberikan

peneliti, siswa tersebut mampu membuat dan menyelesaikan karangannya.

Memang tidak mudah menuangkan ide dalam bentuk tulisan, apalagi

dalam empat kali pertemuan yang terus menerus. Perlu adanya latihan menulis

terus menerus, karena menulis merupakan kegiatan keterampilan praktis. kegiatan

menulis sebenarnya dapat dilatih tidak hanya di sekolah namun kegiatan menulis

dapat pula dilakukan di rumah. Model pembelajaran webbed yang diberikan

peneliti merupakan salah satu model pembelajaran yang dikembangkan dari

model pembelajaran tematik. Model pembelajaran webbed ini membantu siswa

dalam menuangkan ide ke bentuk tulisan dengan mengembangkan tema karangan

yang disajikan oleh pemeliti. Sehingga keterampilan menulis karangan siswa

memperoleh peningkatan.

Pada perlakuan pertama kelas eksperimen, siswa diberikan perlakuan

dengan model pembelajaran webbed yang bertema “Keluarga”. Pertama peneliti

menampilkan sebuah gambar yang berkaitan dengan tema “Keluarga”, secara

spontan siswa dapat mengetahui tema yang diberikan melalui gambar yang

ditampilkan, banyak siswa yang menjawab dengan jawaban yang beragam ketika

ditampilkan gambar yang berkaitan dengan tema pada pertemuan pertama. Lalu,

disajikan pula sebuah karangan yang utuh di depan kelas yang bertemakan

“Keluarga”. Kemudian peneliti meminta siswa membaca karangan yang ada di

depan kelas. Selanjutnya peneliti mengarahkan siswa agar dapat memetakan

setiap paragraf karangan menjadi suatu judul atau ide pokok yang kemudian

dipetakan. Dari kegiatan tersebut didapat langkah-langkah menulis karangan

menggunakan model pembelajaran webbed, yaitu menentukan tema, membuat ide

64

pokok dari setiap paragraf sehingga setiap satu ide pokok yang dibuat mewakili

satu paragraf yang akan dibuat dalam sebuah karangan, selanjutnya

mengembangkan ide pokok yang telah dibuat dengan sayarat sebuah karangan

yang anatar paragraf dan kalimatnya harus sesuai. Itulah langkah-langkah yang

harus diketahui siswa dalam membuat karangan melalui model webbed. Jadi, yang

difokuskan pada saat pembelajaran adalah siswa mampu menulis karangan dengan

baik.

Setelah siswa memahami langkah-langkah menulis karangan, kemudia

siswa dibrikan LKS. Siswa diminta untuk menentukan ide pokok dari setiap

paragraf karangan yang diberikan secara utuh dengan tema “Keluarga”. Dari

kegiatan ini siswa diharapkan dapat mengetahui langkah yang baik nantinya

dalam membuat sebuah karangan. Kemudian di LKS berikutnya siswa diminta

menyalin ulang sebuah karangan yang utuh dengan memperhatikan penggunaan

huruf capital dalam karangan tersebut. Siswa pun diminta menuliskan judul sesuai

penggunaan ejaan yang telah disempurnakan dalam penulisan judul karangan.

Berikut gambar yang peneliti gunakan sebagai bagian dari model

pembelajaran webbed pada pertemuan pertama:

65

66

Berbeda dengan perlakuan pertama kelompok eksperimen, pada kelompok

kontrol siswa kelas control hanya diberikan informasi tema yang akan dibuat pada

pertemuan pertama yakni tema “Keluarga” tanpa diberikannya langkah-langkah

model webbed. Ketika siswa diminta untuk mengemukakan idenya mengenai

„Keluarga”, siswa butuh waktu yang lama dalam mengemukakan idenya dan

hanya beberapa siswa saja yang mengemukakan idenya. Banyak siswa yang lebih

memilih diam. Namun peneliti terus menstimulus para siswa dengan kata-kata

yang berhubungan dengan “Keluarga”. Sehingga mereka dapat mengemukakan

gagasan yang berhubungan atau berkaitan dengan tema „Keluarga”. Lalu, peneliti

memberikan sebuah LKS kepada setiap siswa yang diharapkan siswa dapat

menyelesaikan LKS karangan tersebut sesuai dengan penggunaan huruf kapital

yang baik dan benar. Itulah tujuan pembelajaran yang harus siswa tuntaskan

dalam pertemuan pertama.

Pada perlakuan kedua kelompok eksperimen, siswa disajikan sebuah

gambar yang berkaitan dengan tema pada pertemuan kedua yakni dengan tema

“Kegiatan”. Dari gambar tersebut, selanjutnya siswa diminta membentuk sebuah

kelompok, yang masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 orang. Siswa diminta

menentukan tema dari gambar yang ditampilkan di depan kelas. Selanjutnya siswa

diminta mendiskusikan sebuah ide pokok dari gambar yang ditampilkan di depan

kelas. Kemudian setelah siswa dapat mendiskusikan beberapa ide pokok dari tema

“Keluarga”, siswa diminta kembali ke tempatnya masing-masing. Kemudian

siswa diminta membuat ide pokok kembali yang berkaitan dengan tema

„Kegiatan”. Selanjutnya siswa diminta mengembangkan ide pokok yang telah

ditentukan ke dalam sebuah karangan, di mana setiap ide pokok yang telah

ditentukan mewakili satu paragraf yang akan dibuat siswa dalam sebuah karangan.

Dalam menyusun karangan pada pertemuan kedua ini siswa diharapkan dapat

menyusun karangan dengan penggunaan tanda titik yang benar dalam setiap

menyusun sebuah karangannya. Berikut gambar yang berkaitan dengan tema

model pembelajaran webbed pada pertemuan kedua:

67

Perlakuan kedua pada kelompok kontrol siswa hanya diberikan penjelasan

mengenai penggunaan tanda titik yang benar dalam sebuah karangan. Siswa tidak

diberikan langkah-langkah menggunakan model webbed dalam menyusun

karangan yang bertema “Kegiatan”. Siswa diberi bantuan hanya dengan gambar

yang bertemakan “Kegiatan” yang ada di depan kelas. materi yang disampaikan

tidak jauh berbeda dengan materi yang disampiakan pada kelas eksperimen.

Setelah selesai memberikan materi, siswa diberikan LKS yang sama seperti

kelompok eksperimen, yakni membuat sebuah karangan dengan tema “Kegiatan”

dengan memperhatikan penggunaan tanda titik dalam menyusun sebuah karangan.

68

Dikarenakan siswa belum menyelesaikan karangannya sampai akhir

pembelajaran, maka LKS dikerjakan dan diselesaikan di rumah.

Pada perlakuan ketiga dan keempat kelas eksperimen tidak jauh berbeda

dengan perlakuan pada pertemuan kedua. Hanya yang membedakan ialah tema

yang diberikan dan gambar yang ditampilkan disesuaikan dengan tema model

webbed. Pada pertemuan ketiga kelas eksperimen, ditentukan tema “Pelestarian

Lingkungan” dengan memperhatikan penggunaan tanda koma yang benar.

Selanjutnya pada pertemuan keempat ditentukan tema “Hidup Sehat”, siswa

diminta membuat karangan yang bertemakan “Hidup Sehat” dengan penggunaan

ejaan yang benar meliputi penggunaan huruf besar, tanda titik, tada koma, dan

lain-lain. Langkah-langkah dalam membuat karangan bertemakan “Pelestarian

Lingkungan” dan “Hidup Sehat” pada kelas eksperimen ini sama halnya dengan

langkah-langkah pada pertemuan kedua yakni menggunakan model pembelajaran

webbed, yakni setelah siswa telah mengetahui tema yang telah ditentukan dalam

membuat karangan kemudian siswa membuat ide pokok dari setiap paragraf yang

akan dibuatnya. Kemudian siswa mengembangkan ide pokok tersebut daam

sebuah paragraf dan dikembangkan menjadi sebuah karangan. Dengan ketentuan

setiap paragraf terdiri dari paling sedikit tiga atau empat kalimat. Berikut ini

gambar yang digunakan sesuai tema model pembelajaran webbed pada saat

pembelajaran pada pertemuan ketiga dan pertemuan keempat:

69

Pada perlakuan ketiga dan keempat di kelas kontrol tidak jauh berbeda

dengan perlakuan pada pertemuan kedua di kelas kontrol. Peneliti menyampaikan

materi sesuai indikator yang harus dicapai pada pertemuan tersebut. Kemudian

peneliti meminta siswa membuat karangan yang bertemakan “Pelestarian

Lingkungan” pada pertemuan ketiga dan pada peretemuan keempat siswa diminta

membuat karangan bertemakan “Hidup Sehat”. Di mana karangan tersebut dibuat

setelah peneliti selesai menyampaikan materi yang harus disampaikan pada saat

pembelajaran.

Dari perlakuan yang telah diberikan peneliti kepada kedua kelompok,

dapat disimpulkan bahwa pada kelas eksperimen dengan model pembelajaran

webbed mampu membantu siswa dalam membuat karangan. Selain itu, model

webbed dapat merangsang bahasa siswa dalam membuat sebuah karangan. Siswa

pun menjadi lebih fokus serta terarah saat proses pembuatan karangan.

70

Berbeda dengan kelompok eksperimen, kelompok kontrol dalam

pertemuan pembelajarannya tanpa menggunakan langkah-langkah model

pembelajaran webbed dalam menyusun karangan. Siswa pada kelompok ini

terlihat kurang tertarik mengikuti proses belajar mengajar. Tak sedikit yang

mengeluh ketika peneliti menyampaikan materi pembelajaran. sehingga peneliti

harus pintar-pintar mengkondisikan siswa di kelas kontrol dengan lebih banyak

ice breaking atau kata-kata motivasi agar siswa lebih semangat dalam

mengerjakan karangannya. Selain itu, siswa membutuhkan waktu lama dalam

menemukan ide dan menuangkan idenya dalam menyusun sebuah kalimat

menjadi sebuah karangan. Meskipun begitu, diantara kedua kelompok tersebut

ditemukan siswa yang telah pandai menulis karangan, ada juga yang masih harus

diberikan motivasi dalam membuat karangan.

Setelah mendapat perlakuan, kemudian kedua kelompok tersebut diberikan

posttest. Posttest yang diberikan sama dengan pretest, yaitu tes menulis karangan.

Bentuk soal posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen diberikan tema

yang sama. Siswa diminta membuat karangan dengan tema “Cita-cita”. Posttest

diberikan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan menulis karangan siswa

pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen setelah diberi perlakuan.

Hasilnya kedua kelompok mengalami peningkatan rata-rata. Namun, kelompok

eksperimen memperoleh rata-rata posttest lebih tinggi daripada rata-rata posttest

yang diperoleh kelompok kontrol. Berikut ini disajikan beberapa hasil karya siswa

dalam menulis karangan. Masing-masing pretest dan posttest dari kedua

kelompok penelitian diambil lima karangan sebagai contoh.

a. Pretest Menulis Karangan Kelompok Kontrol (Lampiran 21-25)

No. 1 NAMA : Abdullah Suhail Salim (Lampiran 21)

JUDUL : My Family

ASPEK SKOR

Isi 17

71

Organisasi 11

Kosakata 11

Pengembangan Bahasa 12

Mekanik 2

JUMLAH 53

Dari aspek isi informasi mengenai tema karangan memang sudah sesuai.

Abdullah Suhail Salim di dalam karangannya menyebutkan anggota yang ada

di dalam keluarganya. Ini membuktikan bahwa isi karangan Abdullah Suhail

Salim sesuai dengan tema karangan yang dibuatnya. Judul yang ditentukan

oleh Abdullah Suhail Salim pun dapat dikatakan menarik. Karena Abdullah

Suhail Salim menggunakan bahasa asing dalam menuliskan judul karangannya

yang bertemakan “Keluarga”. Namun demikian, isi karangan yang dibuat oleh

Abdullah Suhail Salim masih sangat terbatas. Ini dibuktikan bahwa Abdullah

Suhail Salim hanya sekedar menyebutkan tanpa menginformasikan mengenai

keterangan terkait anggota keluarganya. Sehingga isi dari karangan yang

dibuat oleh Abdullah Suhail Salim dikategorikan dalam informasi yang

terbatas atau dengan akata lain pesan yang disampaikan dalam karangan yang

dibuatnya kurang dan pengembangan ide dari paragraf yang dibuatnya tidak

cukup. Selanjutnya secara organisasi, cara mengungkapkan cerita dalam

tulisan tidak lancar. Masih terdapat bagian yang terpotong-potong, sehingga

antar kalimat yang terdapat dalam karangan Abdullah Suhail Salim kurang

menjelaskan satu sama lainnya. Kemudian dalam pemilihan atau penggunaan

kosakata dalam karangan yang dibuat Abdullah Suhail Salim masih terdapat

kesalahan dan kata yang digunakannya pun terbatas. Selanjutnya

pengembangan bahasa yang terdapat dalam karangan Abdullah Suhail Salim

disimpulkan terjadi kesalahan dalam konstruksi sebuah kalimat. Ini dibuktikan

dari ketidakpaduan antara kalimat sebelumnya dengan kalimat berikutnya.

Sehingga antarkalimat tidak saling memiliki keterkaitan. Namun secara

keseluruhan dalam Abdullah Suhail Salim sudah dapat menyusun kalimat

karangan walaupun masih sederhana dan masih terbatas. Selanjutnya, secara

72

segi penulisan Abdullah Suhail Salim masih kurang memperhatikan

penggunaan huruf besar atau huruf kapital dan tanda baca dalam menyusun

karangannya.

No. 2 NAMA : Bidadari Surga Firdausy (Lampiran 22)

JUDUL : Keluargaku

ASPEK SKOR

Isi 22

Organisasi 15

Kosakata 10

Pengembangan Bahasa 18

Mekanik 14

JUMLAH 69

Dari aspek isi sudah sesuai dengan tema karangan yang telah diminta.

Judul yang dibuat oleh Bidadari Surga Firdausy pun telah sesuai dengan tema

yang diminta yakni dengan judul karangan “Keluargaku”. Walaupun judul

yang ditentukan oleh Bidadari Surga Firdausy dapat dikatakan amat

sederhana, namun judul tersebut dapat diterima untuk siswa kelas IV SD yang

mungkin masih belum banyak mengembangkan tema mengenai keluarga.

Selanjutnya secara isi pun pesan yang ingin disampaikan oleh Bidadari Surga

Firdausy sudah terlihat. Kemudian secara organisasi, cara Bidadari Surga

Firdausy mengungkapkan cerita dalam tulisan sudah lancar, ide yang

diungkapkannya pun sudah jelas. Pemilihan kata yang digunakan oleh

Bidadari Surga Firdausy dalam karangannya pun sudah cukup baik. Susunan

kalimatnya masih sederhana, meski masih ada yang harus diperbaiki. Dari

teknik penulisan yang terdapat dalam karangan Bidadari Surga Firdausy yang

berjudul “Keluargaku”, masih kurang memperhatikan mengenai memulai

menulis dalam membentuk suatu paragraf. Selanjutnya Bidadari Surga

Firdausy juga belum paham mengenai mana kata yang seharusnya disambung

dan mana kata yang seharusnya dipisah. Selain itu ditemukan pula dalam

73

karangan yang dibuat oleh Bidadari Surga Firdausy penggunaan huruf kapital

atau huruf besar yang tidak benar.

No. 3 NAMA : Ilham Khoirul Fikri (Lampiran 23)

JUDUL : Keluargaku

ASPEK SKOR

Isi 17

Organisasi 9

Kosakata 10

Pengembangan Bahasa 9

Mekanik 2

JUMLAH 47

Dari aspek isi yang dibuat oleh siswa kelas IV Mina A SDIT Al-Mubarak

yang bernama Ilham Khoirul Fikri memang telah sesuai dengan tema yang

diberikan yakni yang bertemakan keluarga. Judul yang dibuat oleh Ilham

Khoirul Fikri pun sesuai dengan tema. Akan tetapi, isi yang dibuat secara

keseluruhan dalam karangan yang dibuat oleh Ilham Khoirul Fikri ,asih

dikatakan terbatas. Dikarenakan informasi dalam karangan yang dibuat oleh

Ilham Khoirul Fikri masih kurang mengenai isi karangan atau informasi

karangan tersebut. Secara organisasi karangan yang dibuat oleh Ilham Khoirul

Fikri kurang komunikatif. Ilham Khoirul Fikri membuat karangan hanya

terdiri dari satu paragraf, di mana satu paragraf ini terdiri dari lima (5) kalimat.

Sehingga organisasi dalam karangan yang dibuatnya dapat dikatakan belum

terorganisir. Namun demikian pemilihan kata yang digunakan Ilham Khoirul

Fikri dalam karangannya dapat dikatakan cukup. Susunan kalimat dalam

karangannya masih dikatakan sederhana. Dari teknik penulisan yang terdapat

dalam karangan Ilham Khoirul Fikri masih kurang memperhatikan

penggunaan tanda baca dan penggunaan huruf kapital atau huruf besar.

74

No. 4 NAMA : Naila Rahma Al-Qasimi (Lampiran 24)

JUDUL : Keluargaku

ASPEK SKOR

Isi 17

Organisasi 14

Kosakata 14

Pengembangan Bahasa 18

Mekanik 3

JUMLAH 66

Dari aspek isi karangan yang dibuat oleh Naila Rahma Al-Qasimi sudah

sesuai atau dapat dikatakan reelevan dengan tema yang telah diberikan. Judul

yang ditulis oleh Naila Rahma Al-Qasimi juga tidak jauh berbeda dari

kebanyakan siswa lainnya. Judul yang diberikan masih dinilai secara umum

namun sesuai dengan tema. Kemudian organisasi karangan yang ditulis oleh

Naila Rahma Al-Qasimi cukup baik, walaupun masih kurang lancar dalam

mengungkapkan cerita. Pemilihan kata dalam karangannya pun cukup baik.

Susunan kalimatnya sederhana namun efektif. Dari teknik penulisan Naila

Rahma Al-Qasimi kurang memperhatikan penggunaan huruf kapital atau

huruf besar dalam karangannya.

No. 5 NAMA : Rahadian Wibisono (Lampiran 25)

JUDUL : Pekerjaan Keluargaku

ASPEK SKOR

Isi 14

Organisasi 10

Kosakata 10

Pengembangan Bahasa 10

Mekanik 2

JUMLAH 46

75

Dari aspek isi dalam karangan yang dibuat oleh Rahadian Wibisono, siswa

kelas IV Mina A memang sudah sesuai dengan tema “Keluarga”. Akan tetapi

cara Rahadian Wibisono dalam membuat kalimat karangannya belum

dikatakan benar. Karena Rahadian Wibisono baru menyebutkan saja.

Rahadian Wibisono tidak menyun satu kalimat dengan kalimat yang lainnya.

Sehingga tulisan yang dibuat oleh Rahadian Wibisono bisa dikatakan belum

menjadi sebuah karangan yang terdiri dari beberapa kalimat. Secara organisasi

pun karangan yang dibuat oleh Rahadian Wibisono dengan judul karangan

“Pekerjaan Keluargaku” kurang terorganisir. Pemanfaatan dan pemilihan kata

cukup baik. Susunan kalimatnya tidak menguasai aturan sintaksis. Kemudian

dari segi teknik penulisan karangan masih sangat kurang dan harus lebih

memperhatikan aturan penulisan dalam menyusun dan membuat sebuah

karangan.

b. Pretest Menulis Karangan Kelompok Eksperimen (Lampiran 26-30)

No. 1 NAMA : A. Sayyid Zhafran (Lampiran 26)

JUDUL : Berlibur Bersama Keluargaku

ASPEK SKOR

Isi 17

Organisasi 15

Kosakata 11

Pengembangan Bahasa 17

Mekanik 3

JUMLAH 63

Dari aspek isi isi relevan dengan tema dan judul karangan, informasi yang

terdapat dalam karangan yang ditulis oleh A. Sayyid Zhafran masih terbatas.

Namun demikian karangan yang ditulis Zhafran secara organisasi cukup baik

walaupun masih kurang terorganisir tetapi ide utamanya sudah terlihat.

76

Zhafran pun dapat menuliskan karangannya dengan urutan yang logis,

sehingga kalimat satu dengan kalimat yang lainnya saling berkaitan dan saling

menjelaskan. Selanjutnya dalam pemilihan kata A. Sayyid Zhafran masih

terbatas dalam beberapa kata pada suatu kalimat. Susunan kalimat yang

terdapat dalam karangan yang ditulis Zhafran sudah baik, walaupun terdapat

kalimat dalam karangan yang dituliskannya kurang komunikatif. Dari segi

teknik penulisan, Zhafran masih harus memperhatikan penggunaan huruf

besar pada awal kalimat. Ini dikarenakan dalam karangan yang ditulis oleh

Zhafran yang berjudul “Berlibur Bersama Keluarga” terdapat beberapa kata

diawal kalimat tidak menggunakan huruf kapital dan dalam menuliskan nama

daerah pun Zhafran tidak diawali dengan huruf kapital atau huruf besar.

No. 2 NAMA : Haliza Nafiah Syakira A (Lampiran 27)

JUDUL : Keluargaku

ASPEK SKOR

Isi 27

Organisasi 18

Kosakata 16

Pengembangan Bahasa 19

Mekanik 4

JUMLAH 84

Dari aspek isi karangan yang dibuat oleh siswa kelas IV Mina B, SDIT Al-

Mubarak ini sangat baik. Karena dari hasil pretest karangan yang ditulis

Haliza Nafiah Syakira memberikan informasi yang menjelaskan dan sesuai

dengan tema yang diberikan. Haliza mampu mengembangkan antar

kalimatnya dengan tuntas sehingga isi pada karangan Haliza dapat menarik

ketika dibaca. Secara organisasi, cara Haliza menuliskannya pun

tergambarkan dengan lancar, gagasan yang diungkapkan oleh Haliza jelas dan

kata yang ditulisnya tertata dengan baik. Pemanfaatan kata yang digunakan

cukup baik, walaupun dengan menggunakan kata yang sederhana. Susunan

77

kalimatnya sederhana tetapi efektif. Kemudian dari teknik penulisan yang

terdapat dalam karangan Haliza, diperoleh bahwa Haliza sudah dapat

menguasai penggunaan huruf dalam membuat karangan dan penggunaan tanda

baca, sehingga dalam karangan yang ditulis oleh Haliza sedikit ditemukan

kesalahan dalam teknik penulisan karangannya.

No. 3 NAMA : Nayla Shofiya (Lampiran 28)

JUDUL : Abangku

ASPEK SKOR

Isi 20

Organisasi 16

Kosakata 13

Pengembangan Bahasa 14

Mekanik 3

JUMLAH 66

Dari aspek isi karangan yang dibuat oleh Nayla Shofiya cukup relevan.

Judul yang ditentukan oleh Nayla pun sesuai dengan tema yang diberikan.

Namun informasi yang terdapat dalam karangan yang dibuat oleh Nayla masih

terbatas, pengembangan kalimatnya pun tidak cukup. Walaupun demikian ide

utama yang terdapat dalam karangan sudah terlihat. Secara organisasi, cara

mengungkapkan cerita yang dituliskannya cukup lancar, urutannya pun logis.

Pemanfaatan kata yang digunakan sudah cukup baik, walaupun kata yang

digunakan dalam karangannya masih terbatas. Susunan kalimatnya sederhana

dan cukup baik. Dari teknik penulisan, karena karangan yang dibuat oleh

Nayla Shofiya masih terbatas masih jika disimpulkan dari hasil karangannya

Nayla masih harus memperhatikan penggunaan huruf besar dan kecil dalam

menulis kalimat karangan.

78

No. 4 NAMA : Rizki Ramadhan (Lampiran 29)

JUDUL : Jalan-jalanku Bersama Keluarga

ASPEK SKOR

Isi 22

Organisasi 12

Kosakata 12

Pengembangan Bahasa 15

Mekanik 3

JUMLAH 64

Dari aspek isi karangan yang dibuat oleh Rizki Ramadhan dengan judul

“Jalan-jalan Bersama Keluarga” sudah cukup baik. Informasi yang terdapat

dalam karangan sesuai dengan tema yang diberikan, walaupun pengembangan

isinya masih terbatas. Secara organisasi, tidak lancar, masih terdapat kalimat

di dalam paragraf yang belum tuntas. Pemanfaatan kata yang digunakan dalam

penulisan karangannya cukup baik. Meski terdapat beberapa kata yang kurang

tepat namun tidak merusak makna dalam kalimat yang ditulisnya. Contoh

seeperti kata “menengok” seharusnya menjenguk. Susunan kalimatnya

sederhana namun terdapat kesalahan serius dalam menyusun kalimat. Dari

segi teknik penulisan, dalam karangan Rizki Ramadhan masih ditemukan

beberapa huruf yang seharusnya huruf kecil dalam penulisannya, Rizki

Ramadhan menuliskannya dengan penggunaan huruf besar atau huruf kapital.

Jadi, Rizki Ramadhan harus memperhatikan kembali penggunaan huruf dalam

menulis suatu karangan.

No. 5 NAMA : Ziyad (Lampiran 30)

JUDUL : Pergi Bersama Keluarga

ASPEK SKOR

Isi 16

Organisasi 15

79

Kosakata 13

Pengembangan Bahasa 15

Mekanik 3

JUMLAH 60

Dari aspek isi karangan yang dibuat oleh Ziyad, siswa kelas IV Mina B

SDIT Al-Mubarak ini sudah relevan dengan tema. Namun informasi yang

dituliskan oleh Ziyad jika dikaitkan dengan judul karangan yang dibuatnya

masih sangat kurang. Ziyad memberi judul karangannya yakni “Pergi Bersama

Keluarga”, namun Ziyad belum menceritakan karangannya dengan isi yang

sesuai dengan judul. Ziyad dalam karangannya tidak menceritakan kapan

peristiwa itu terjadi, pengalaman atau cerita apa yang Ziyad dapatkan dalam

kegiatan bersama keluarganya. Sehingga isi dari karangan yang dibuat oleh

Ziyad, peneliti anggap masih kurang. Secara organisasi, cara mengungkapkan

cerita cukup lancar, hanya saja antar paragraf kurang sesuai, urutannya kurang

logis karena ada ide yang diulang-ulang. Pemanfaatan kata yang digunakan

masih terbatas. Susunan kalimatnya sangat sederhana. Dalam mengkonstruksi

kalimat di dalam karangannya masih terdapat kesalahan. Dari segi teknik

penulisan, Ziyad masih harus banyak memperhatikan awal memulai menulis

karangan pada suatu paragraf. Seharusnya, awal paragraf ditulis dengan

menjorok ke dalam. Namun dalam karangan yang dibuat oleh Ziyad, awal

paragraf tidak menjorok ke dalam, tulisan yang dibuatnya rata kanan dan kiri

secara keseluruhan. Sehingga karangan yang dibuat oleh Ziyad tidak

membentuk suatu paragraf. Kemudian Ziyad pun hatus memperhatikan

penggunaan huruf dalam penulisan kalimat. Karena terdapat beberapa huruf

yang seharusnya ditulis dengan huruf kecil namun dalam karangannya ditulis

dengan huruf besar.

80

c. Posttest Menulis Karangan Kelompok Kontrol (Lampiran 31-35)

No. 1 NAMA : Abdullah Suhail Salim (Lampiran 31)

JUDUL : Cita-citaku

ASPEK SKOR

Isi 24

Organisasi 16

Kosakata 16

Pengembangan Bahasa 18

Mekanik 3

JUMLAH 77

Dari aspek isi yang terdapat dalam karangan yang dibuat oleh Abdullah

Suhail Salim sudah cukup relevan dengan tema dan judul, informasi yang

terdapat dalam karangannya pun cukup, dan pengembangan ide dalam

karangan pun cukup baik. Secara organisasi karangan Abdullah Suhail Salim

yang berjudul Cita-citaku mengungkapkan ide cerita yang sudah lancar,

gagasan diungkapkan dengan jelas, antar kalimatnya tertata dengan baik.

Pemanfaatan kata dalam kalimat karangan sudah cukup baik. Susunan

kalimatnya sudah efektif. Dari segi teknik penulisan, masih terdapat

kesalahan. Seperti penulisan huruf kecil dan besarnya masih sulit dibedakan.

Jika dibandingkan dengan hasil karangan sebelumnya yang dibuat oleh

Abdullah Suhail Salim dalam pretest, karangan Abdullah Suhail Salim dalam

posttest ini terjadi peningkatan. Abdullah Suhail Salim yang sebelumnya

dalam karangan hasil pretest hanya membuat karangan yang terdiri dari satu

paragraf, pada karangan posttest ini Abdullah Suhail Salim membuat karangan

yang terdiri dari empat paragraf. Yang paling sedikit setiap paragrafnya terdiri

dari tiga kalimat. Kemudian dalam karangan pretest Abdullah Suhail Salim

memulai awal paragraf dengan tidak memperhatikan cara penulisan paragraf

yang seharusnya menjorok kedalam. Dan pada hasil karangan posttest ini

Abdullah Suhail Salim membuat karangan dengan diawali paragraf yang tepat.

81

No. 2 NAMA : Bidadari Surga Firdausy (Lampiran 32)

JUDUL : Cita-citaku Ketika Besar Nanti

ASPEK SKOR

Isi 24

Organisasi 15

Kosakata 15

Pengembangan Bahasa 18

Mekanik 3

JUMLAH 75

Dari aspek isi sudah relevan dengan tema dan judul, pesan yang ingin

disampaikan cukup, pengembangan ide sangat baik. Secara organisasi, cara

menggungkapkan ide cukup baik, ide utamanya sudah terlihat, gagasan

diungkapkan dengan jelas, antar kalimaynya pun sudah sesuai, dan urutan

ceritanya pun logis. Pemanfaatan kata atau pemilihan kata dalam karangan

yang dibuat oleh Bidadari Surga Firdausy terdapat kata agak canggih,

sehingga kalimat menjadi lebih menarik. Susunan kalimat yang dibuatnya

efektif. Dari segi teknik penulisan masih dianggap perlu memperhatikan jeda

penulisan dalam satu kata ke kata yang lainnya pada suatu susunan kalimat

karangan.

No. 3 NAMA : Ilham Khoirul Fikri (Lampiran 33)

JUDUL : Cita-citaku Untuk Masa Depan

ASPEK SKOR

Isi 20

Organisasi 15

Kosakata 17

Pengembangan Bahasa 18

Mekanik 3

JUMLAH 73

82

Dari aspek isi karangan yang dibuat oleh Ilham Khoirul Fikri yang

berjudul “Cita-citaku Untuk Masa Depan” sudah relevan namun isi yang lebih

mengarahkan kepada judul yang telah dibuat belum sepenuhnya

tergambarkan. Walaupun demikian Ilham Khoirul Fikri mampu membuat isi

karangan yang menarik dengan menuliskan pengetahuan yang telah

dipelajarinya ke dalam karangannya. Sehingga peneliti sebagai pembaca

menjadi tertarik terhadap informasi yang dituliskan oleh Ilham Khoirul Fikri.

Tetapi informasi yang dituliskan pun masih terbatas. Secara organisasi, cara

mengungkapkan ide yang dituliskan oleh Ilham Khoirul Fikri dalam

karangannya sudah lancar. Kalimat yang dibuat olehnya benar-benar

pengetahuan dari yang dipelajarinya. Penulisan kata agak canggih. Ini

dibuktikan dari kemampuan Ilham Khoirul Fikri dalam menuliskan dan

menyebutkan kembali nama-nama planet yang diketahuinya. Susunan

kalimatnya kurang efektif. Masih adanya ketidakpaduan dalam penyusnunan

kalimat antar paragraf. Dari segi teknik penulisan, Ilham Khoirul Fikri sudah

menggetahui penggunaantanda baca dalam menyusun atau membuat

karangan, namun Ilham Khoirul Fikri kurang memperhatikan penulisan antara

huruf yang besar dengan huruf kecil dalam suatu kalimat.

No. 4 NAMA : Naila Rahma Al-Qasimi (Lampiran 34)

JUDUL : Menjadi Dokter

ASPEK SKOR

Isi 27

Organisasi 18

Kosakata 17

Pengembangan Bahasa 22

Mekanik 4

JUMLAH 88

83

Dari aspek isi karangan yang dibuat oleh Naila Rahma Al-Qasimi

sangatlah relevan dengan tema dan judul yang dibuatnya. Naila Rahma Al-

Qasimi membuat karangan dengan menuliskan informasi yang padat dan

pengembangan kalimat yang tuntas. Selanjutnya permasalahan yang terdapat

dalam kalimat yang dibuat oleh Naila Rahma Al-Qasimi dalam karangannya

dapat dijelaskan dengan tuntas. Pada karangan yang dibuat oleh Naila Rahma

Al-Qasimi terdapat pesan moral yang dapat diperoleh bagi pembaca hasil

karangannya. Secara organisasi, karangan yang dibuat oleh Naila Rahma Al-

Qasimi sangat baik, ekspresi dalam menceritakan karangannya dalam bentuk

sebuah tulisan sangat lancar, gagasan diungkapkan dengan jelas, kalimat

tertata dengan baik. Pemanfaatan kalimat yang dipilih atau digunakan oleh

Naila Rahma Al-Qasimi cukup baik, terdapat kata agak canggih pada kalimat

yang disusun dalam karangannya. Susunan kalimatnya sudah efektif.

Penggunaan huruf capital dan penggunaan tanda baca dalam karangannya pun

sudah cukup baik.

No. 5 NAMA : Rahadian Wibisono (Lampiran 35)

JUDUL : Cita-citaku

ASPEK SKOR

Isi 23

Organisasi 14

Kosakata 14

Pengembangan Bahasa 16

Mekanik 3

JUMLAH 70

Dari aspek isi karangan yang dibuat oleh Rahadian Wibisono sudah sesuai

dengan tema dan judul yang dibuatnya. Informasi dapat dikatakan cukup yang

disampaikan Rahadian Wibisono dalam tulisan karangannya. Sebab akibat

yang dituliskan Rahadian Wibisono dalam karangannyajuga dapat dikatakan

relevan dengan tema karangan yang telah ditentukan. Secara organisasi,

84

karangan yang dibuat Rahadian Wibisono cukup baik, ide utama dalam

paragraf sudah terlihat. Pemanfaatan uangkapan kata dalam penulisan

karangannya terdapat kata yang kurang tepat namun tidak mengubah makna.

Susunan kalimatnya sederhana tetapi efektif. Dari segi penulisan sudah cukup

hanya perlu memperhatikan kebersihan dan kerapihan penulisan karangan.

d. Posttest Menulis Karangan Kelompok Eksperimen (Lampiran 36-40)

No. 1 NAMA : A. Sayyid Zhafran (Lampiran 36)

JUDUL : Cita-citaku

ASPEK SKOR

Isi 21

Organisasi 17

Kosakata 16

Pengembangan Bahasa 17

Mekanik 3

JUMLAH 74

Dari aspek isi karangan yang ditulis oleh A. Sayyid Zhafran sudah relevan

dengan tema dan judul karangan. Namun isi ya;ng ditulis Zhafran dalam

karangannya yang bertemakan “Cita-cita”, masih memberikan informasi yang

terbatas. Zhafran tidak menceritakan mengapa ia memilih citta-cita sebagai

pembalap mobil. Zhafran membuat karangannya yang menceritakan seolah-

olah ia telah menjadi seorang pembalap. Ini membuktikan bahwa kegiatan

mengarang memang tidak bisa lepas dari seseorang menuangkan isi

pikirannya sesuai dengan apa yang ingin diungkapkan si penulis. Secara

organisasi, cara mengingkapkan ide sudah baik. Walaupun terdapat urutan

yang kurang logis. Pemanfaatan pemilihan dan ungkapan kata terdapat

ungkapan bahasa asing, seperti “off road”. Ini menunjukkan bahwa Zhafran

dalam membuat cerita karangannya yang bertema “Cita-cita” memiliki

pengetahuan bahasa asing. Susunan kalimat dalam karangan yang ditulis oleh

Zhafran termasuk kalimat sederhana, namun ada beberapa kalimat yang

85

kurang efektif. Dari segi penulisan Zhafran masih harus banyak belajar lagi.

Karena Zhafran masih menulis dengan huruf yang tidak memperhatikan

penggunaan huruf besar dan huruf kecil dalam cara penulisan karangan.

No. 2 NAMA : Haliza Nafiah Syakira A (Lampiran 37)

JUDUL : My Dream

ASPEK SKOR

Isi 27

Organisasi 19

Kosakata 18

Pengembangan Bahasa 22

Mekanik 4

JUMLAH 90

Dari aspek isi karangan yang ditulis oleh siswa kelas IV Mina B, SDIT Al-

Mubarak sudah sesuai dengan tema dan judul yang dibuat oleh Haliza. Haliza

membuat judul karangannya dengan judul yang menarik, yakni dengan

menggunakan bahasa asing. Haliza membuat judul karangannya yakni “My

Dream”. Isi karangan yang ditulis oleh Haliza banyak memberikan informasi.

Haliza dapat mengembangkan permaslahan dan dapat memberikan pesan

dalam hasil tulisan karangannya. Sehingga pesan yang ingin Haliza sampaikan

dalam tulisannya dapat terlihat oleh pembaca karangannya. Secara organisasi,

cara Haliza membuat karangannya mengungkapkan ekspresi yang lancar,

antar kalimat diungkapkan dengan jelas, padat dan tertata dengan baiik.

Urutan kalimat yang ditulis oleh Haliza pun dapat dikatakan logis dan kohesif.

Pemanfaatan kata yang digunakan Haliza dalam tulisan karangannya, terdapat

potensi kata canggih. Ini dibuktikan dari penggunaan kata yang ditulis Haliza

untuk menentukan judul karangannya yang berjudul “My Dream”. Selanjutnya

dalam aspek penggunaan bahasa, Haliza mampu mengkonstruksi kalimat yang

kompleks menjadi efektif. Dari segi teknik penulisan sudah cukup baik, Haliza

mampu menggunakan tanda baca dalam tulisannya dengan baik dan benar.

86

No. 3 NAMA : Nayla Shofiya (Lampiran 38)

JUDUL :Fotografer Impianku

ASPEK SKOR

Isi 26

Organisasi 19

Kosakata 17

Pengembangan Bahasa 22

Mekanik 4

JUMLAH 88

Dari aspek isi karangan yang ditulis oleh Nayla Shofiyah, isi karangannya

mengandung informasi yang relevan. Nayla juga menceritakan karangannya

dengan pesan yang sudah terlihat. Karangan yang berjudul “Fotografer

Impianku”, secara organisasi, cara mengungkapkan ide terlihat dengan

ekspresi lancar dan urutan yang logis. Pemanfaatan kata yang digunakan

dalam karangannya terdapat kata yang agak canggih, seperti kata “mengedit”,

tak banyak anak yang paham dengan kata tersebut kecuali anak yang memang

banyak pengalaman kebahasaan. Selanjutnya pengembangan bahasa yang

digunakan Nayla dalam tulisannya memang masih sederhana tetapi efektif.

Dari segi teknik penulisan, peneliti masih agak kesulitan membedakan huruf

yang ditulis oleh Nayla mengenai tulisan huruf besar dan huruf kecil. Namun

tulisan yang ditulisnya tidak mengubah makna dari apa yang diceritakannya.

No. 4 NAMA : Rizki Ramadhan (Lampiran 39)

JUDUL : Cita-citaku

ASPEK SKOR

Isi 23

Organisasi 15

Kosakata 17

87

Pengembangan Bahasa 17

Mekanik 3

JUMLAH 75

Dari aspek isi karangan memberikan informasi yang cukup. Substansi

yang ada dalam karangan yang ditulis oleh Rizki Ramadhan dikembangkan

dengan baik. Pengembangan idenya sangat baik dan relevan dengan tema yang

telah diberikan peneliti. Secara organisasi, cara mengungkapkan ide utama

terlihat. Urutan organisasinya logis namun tidak lengkap. Pemanfaatan

pemilihan dan ungkapan kata ada kata canggih. Yaitu dalam kalimat, “Aku

ingin menjadi pelayar sampat tingkat “captain”. Menurut peneliti, kata

“captain” menunjukkan bahwa Rizki Ramadhan mengetahui tingkatan yang

ada dalam pekerjaan sebagai pelayar. Pengembangan bahasa yang terdapat

dalam karangan hasil karya Rizki Ramadhan cukup baik. Kalimat

terkonstruksi secara sederhana namun tetap efektif. Dari segi teknik penulisan,

peneliti hanya merasa kesullitan membedakan huruf besar dan huruf kecil

yang ditulis Rizki dalam karangannya. Karena tulisan yang dibuatnya

termasuk huruf yang mudah terlihat.

No. 5 NAMA : Ziyad (Lampiran 40)

JUDUL : Cita-citaku

ASPEK SKOR

Isi 25

Organisasi 14

Kosakata 14

Pengembangan Bahasa 18

Mekanik 3

JUMLAH 74

Dari aspek isi karangan yang ditulis oleh Ziyad, sudah relevan dengan

tema yang diberikan oleh peneliti. Isi karangannya cukup menarik yang ditulis

88

oleh Ziyad, karena Ziyad mampu mengembangkan isi tulisannya dengan

pengetahuan dan pengalamannya. Selanjutnya secara organisasi karangannya

cukup baik. Ide utama dalam karangannya sudah terlihat. Dalam kalimat

setiap paragrafnya pun terdapat kalimat lain yang saling menerangkan.

Pemanfaatan kosakata dalam karangan Ziyad juga cukup baik. Pengembangan

bahasa dalam karangan hasil karya Ziyad terkonstruksi dengan sederhana

tetapi efektif. Selanjutnya dari segi teknik penulisan, Ziyad masih harus

memperhatikan penggunaan huruf besar atau huruf kapital dan huruf kecil

dalam penulisan karangannya.

D. Keterbatasan Penelitian

Selama penelitian berlangsung, peneliti menemukan beberapa kendala yang

cukup berarti. Kendala-kendala dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini menggunakan satu sekolah untuk menentukan kelas kontrol dan

kelas eksperimen. Sehingga memungkinkan terjadi interaksi antar siswa atau

antar kelompok yang menyebabkan terjadinya bias dalam penelitian.

2. Siswa merasa jenuh karena pada setiap pertemuan harus membuat karangan.

3. Peneliti belum memiliki keterampilan yang cukup untuk mengkondisikan

siswa sebelum pelajaran dimulai sehingga suasana belajar kurang kondusif.

4. Ketika pemberian posttest, sekolah sedang melaksanakan Persiapan Ujian

Akhir Sekolah. Peneliti mengambil waktu ketika siswa tidak ada ulangan,

namun tetap jam pelajaran Bahasa Indonesia.

5. Peneliti belum bisa mengoptimalkan pembelajaran dengan baik dalam waktu

yang sudah ditentukan, yaitu 2x35 menit.

89

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat disimpulkan

bahwa model pembelajaran webbed berpengaruh terhadap keterampilan menulis

siswa kelas IV SDIT Al-Mubarak Jakarta. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan

rata-rata hasil pretest-posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol. Rata-rata

pretest yang diperoleh kelas eksperimen yaitu 63,57. Sementara itu, rata-rata

pretest yang diperoleh kelas kontrol yaitu 61,25. Setelah dilakukan tindakan pada

kedua kelas, maka diperoleh rata-rata posttest kelas eksperimen yaitu 78,21

sedangkan ratarata posttest kelas kontrol yaitu 74,39. Demikian juga berdasarkan

hasil perhitungan uji-t pada skor posttest kelompok eksperimen dan kelompok

control dengan taraf signifikansi 0,05%, nilai probabilitas lebih kecil dari taraf

signifikansi (0,000 < 0,05) berarti hipotesis alternatif (Ha) diterima dan hipotesis

nol (H0) ditolak.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat diajukan beberapa saran bagi:

1. Siswa, dapat menemukan sendiri model-model yang menarik sesuai minat

mereka untuk membantu dalam proses pembelajaran menulis karangan.

2. Guru, sebaiknya menggunakan model pembelajaran webbed pada

pembelajaran Bahasa Indonesia dalam menulis karangan.

3. Sekolah, diharapkan dapat menerapkan dan mengembangkan model

pembelajaran webbed pada pembelajaran Bahasa Indonesia untuk

meningkatkan keterampilan menulis karangan siswa, khususnya di kelas IV.

4. Karena beberapa keterbatasan dalam melaksanakan penelitian ini, maka

disarankan ada penelitian lanjutan yang meneliti tentang pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran webbed pada materi keterampilan lain

atau mengukur aspek yang lain.

90

DAFTAR PUSTAKA

A., Alek. Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Kencana, 2010.

A. S., Nadjua. Bahasa Indonesia. Surabaya: Triana Media. Tanpa tahun.

Alfiah, Pengaruh Pembelajaran Terpadu Model Webbed (Jaring Laba-Laba) Dan

Model Fragmanted (Penggalan) Terhadap Hasil Belajar Unggah- Ungguhing

Bahasa Jawa Di Kelas Awal Sekolah Dasar”, Jurnal Edukasi, Vol. 1. No.

1, 2012.

Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi Cet. Ke-9).

Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009.

Cahyani, Isah dan Hodijah. Kemampuan Berbahasa Indonesia di Sekolah Dasar.

Bandung: UPI Press. 2007.

Djiwandono, Soenardi. Tes Bahasa: Pegangan Bagi Pengajar Bahasa (Jakarta:

PT. Indeks. 2011.

Febri Setyowati, Dwi . Pengaruh model pembelajaran berdasarkan masalah

(problem based learning) terhadap keterampilan menulis argumentasi

siswa kelas X SMA Negeri 7 Tangerang Tahun Pelajaran 2012/2013.

Jakarta: Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah, 2014.

Fitriyah, Mahmudah dan Ramlan Abdul Gani. Pembinaan Bahasa Indonesia.

Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007.

Guntur Tarigan, Henry. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa, 2008.

Hamalik, Oemar. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara, 2012.

Jauharoti, dkk, Bahasa Indonesia I (paket 11). Surabaya: Aprinta, 2008.

Jauharoti, dkk, Pembelajaran Bahasa Indonesia MI (edisi pertama, paket 14).

Surabaya: Aprianta, 2009.

91

Kurniawan, Khaerudin. Bahasa Indonesia Keilmuan Untuk Perguruan Tinggi.

Bandung: PT Refika Aditama, 2012.

Komaidi , Didik. Panduan Lengkap Menulis Kreatif Teori dan Praktek (Cetakan

ke-1). Yogyakarta: Sabda Media, 2011.

Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia, 2011.

Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta, 2007.

Nurhasanah, Peningkatan keterampilan menulis melalui penerapan pendekatan

pembelajaran tematik pada Siswa Kelas II SDN Leuwinanggung I Tapos-

Depok, Jakarta: Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah, 2014.

Nurgiyantoro, Burhan. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi,

Yogyakarta: BPFE Yogyakarta, 2010.

Nurudin, Dasar-dasar Penulisan. Malang: UMM Press, 2010.

Permata, Ulfiana. Pengaruh Model Pembelajaran Webbing dalam Keterampilan

Menulis Puisi Siswa Kelas VIII SMPN 2 Tangerang Selatan Semester

Genap Tahun Pelajaran 2012/2013. Jakarta: Perpustakaan Utama UIN

Syarif Hidayatullah, 2013.

Purwanto, Ngalim. Psikologi Pendidikan. (Cet 24). Jakarta: Remaja Rosdakarya,

2010.

Rahayu, Minto. Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi “Mata Kuliah

Pengembangan Kepribadian”. Jakarta: PT Grasindo, 2007.

Ratna Tanjung dan Raudhatul Kamal, “Pengaruh Model Pembelajaran Model

Webbed Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Sub Materi Pokok Hukum

Pascal Di Kelas VIII Semester II SMP Swasta IKAL Medan T.P.

2011/2012” Jurnal Edukasi, Vol. 1. No. 1, 2013.

Resmini , Novi dan Dadan Juanda, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Di

Kelas Tinggi. Bandung: UPI PRESS, 2007.

92

Resmini, Novi dkk., Membaca dan Menulis di SD “Teori dan Praktek”. Bandung:

UPI PRESS, 2008.

Ridwanudin, Dindin. Bahasa Indonesia. Ciputat: UIN Press. 2014.

Rizka Pratiwi Jaya. http://rizkapratiwijaya.blogspot.com/2013/04 /pembelajaran -

terpadu-model-webbed.html, diakses pada pukul 08.55 tanggal 19 Januari

2015.

Rusman, Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2011. Syah, Muhibbin, Psikologi

Pendidikan dengan Pendekatan Baru (Cet 15 edisi revisi). Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2010.

Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan

(Ed.1. Cet. 7). Jakarta: Kencana, 2010.

Soemanto, Wasty. Psikologi Pendidikan (Cet. 5). Jakarta: PT Rineka Cipta.

2006.

Sondang Atmaja Samosir, “Pengaruh Model Penggunaan Peta Pikiran (Mind

Map) Terhadap Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Oleh Siswa

Kelas XI SMK Negeri 1 Sidikalang Kab. Dairi Tahun Pembelajaran 2013/

2014”, Electronic Jurnal Edukasi, 2013.

Sudijono, Anas . Pengantar Evaluasi Pendidikan (Cet. Ke-11). Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2011.

Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta:

Bumi Aksara, 2009.

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan

R&D (Cet. Ke-16). Bandung: Alfabeta, 2013.

Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif . Jakarta:Kencana.

2009.

Trianto, Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik Jakarta: Prestasi Pustaka.

2010.

93

Trianto. Model Pembelajaran Terpadu Konsep,Strategi, dan Implementasinya

dalam Kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: PT Bumi Aksara,

2010.

PROFIL SEKOLAH SDIT AL-MUBARAK JAKARTA PUSAT

Penelitian dilaksanakan di Sekolah Dasar Islam Terpadu Almubarak yang

berada di wilayah Jakarta Pusat, khususnya pada guru-guru Sekolah Dasar Islam

Terpadu Al Mubarak yang bertugas di bawah bimbingan Yayasan Wakfiah Al

Mubarak.

Sekolah Islam Terpadu pada hakekatnya adalah sekolah yang

mengimplementasikan konsep pendidikan Islam berlandaskan Alquran dan

Assunnah. Dalam aplikasinya Sekolah Islam Terpadu sebagai sekolah yang

memadukan pendidikan umum dan agama menjadi jalinan kurikulum. Sekolah

Islam terpadu juga memadukan pendidikan aqliyah, ruhiyah, dan jasadiyah.

Dalam penyelenggaraannya memadukan keterlibatan dan partisipasi aktif

lingkungan belajar yaitu sekolah, rumah, dan masyarakat.

A. Sekilas tentang Yayasan Wakfiah Al Mubarak

Yayasan Wakfiah Almubarak merupakan suatu yayasan yang berpusat di

Masjid Almubarak Rawasari Jakarta Pusat yang diapit oleh beberapa daerah

seperti; Cempaka Putih, Johar Baru, Paseban, Matraman, Utan Kayu dan

Rawamangun.. Tepatnya di jalan I atau dikenal dengan nama kampung Jawa.

Berkat bimbingan K.H. Usman Abidin, semua kegiatan masjid dan madrasah

Al Mubarak makin berkembang, akhirnya pada tahun 1976 diadakan

musyawarah pengurus Masjid serta para jama‟ah Masjid Al Mubarak, dan

disepakati untuk membentuk Yayasan Wakfiah Al Mubarak yang akan

mengurus tanah wakaf, mengelola dan mengembangkan kegiatan di Masjid dan

Madrasah Al Mubarak.

Dengan Akte Notaris Raden Muhammad Hendramawan No. 176 tanggal

20 september 1976 secara resmi Yayasan Wakfiah Al Mubarak berdiri, dan

ditetapkannya K.H. Usman Abidin, H.M. Cholid Aidi dan H.M.Sholeh

Suprapto sebagai dewan presidium Yayasan Wakfiah Al Mubarak.

Yayasan Wakfiah Almubarak telah memiliki kredibilitas yang cukup

baik sehingga mendapat dukungan dan kepercayaan dari masyarakat.

Dukungan dan kepercayaan ini terlihat dari aset yayasan yang memadai untuk

didirikannya sebuah sekolah. Aset yang dimiliki oleh yayasan diantaranya;

a. Tanah seluas 2.518 m2

b. Bangunan yang terdiri dari:

i. Masjid

ii. Gedung kelas sebanyak 10 lokal

Pada wilayah-wilayah ini sangat banyak berdiri taman kanak-kanak.

Umumnya, di TK mereka sudah diperkenalkan dengan nilai-nilai ajaran Islam.

Jadi keberadaan SDIT Al Mubarak diharap mampu menjawab kebutuhan

mereka akan pendidikan yang komprehensi dan terpadu untuk melanjutkan

pendidikan yang telah diterima anak di TK.

Sekolah Dasar Islam Terpadu Al Mubarak, didirikan pada Juli 2003.

Ada beberapa pertimbangan yang menjadi landasan bagi Yayasan Wakfiah Al

Mubarak untuk mendirikan Sekolah Dasar Islam Terpadu Al Mubarak.

Pertimbangan-pertimbangan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Aspek Hukum & Legalitas

Bahwa peraturan dan perundangan yang berlaku di Indonesia, khususnya

yang terkait dengan pendidikan, memungkinkan masyarakat untuk

berpartisipasi dalam memenuhi kebutuhan masyarakat itu sendiri akan

pendidikan. Berikut beberapa peraturan tersebut yang bisa kami kutip.

a. Undang-undang Dasar 1945 Pasal 31 Ayat 1.

b. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

i. Bab III Pasal 4 ayat (6); “Pendidikan diselenggarakan dengan

memberda-yakan semua komponen masyarakat melalui peran serta

dalam penyeleng-garaan dan pengendalian mutu layanan pendidikan”.

ii. Pasal 8; “Masyarakat berhak berperan serta dalam perencanaan,

pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi program pendidikan”.

iii. Bab XV Pasal 54 ayat (1); “Peran serta masyarakat dalam pendidikan

meliputi peran serta perseorangan, kelompok, keluarga, organisasi

profesi, pengusaha, dan organisasi kemasyarakatan dalam

penyelenggaraan dan pengendalian mutu pelayanan pendidikan”.

iv. Bab XV Pasal 54 ayat (2); “Masyarakat dapat berperan serta sebagai

sumber, pelaksana, dan pengguna hasil pendidikan”.

2. Aspek Kebutuhan Masyarakat

Saat ini ada beberapa kecendrungan di masyarakat akan pendidikan, yakni:

a. Makin banyaknya orang tua muda usia yang dua-duanya bekerja,

berangkat pagi dan pulang petang. Karena kesibukannya ini, mereka

tidak punya cukup waktu untuk mengurusi anak.

b. Tumbuhnya kesadaran akan pentingnya pendidikan agama untuk bekal

hidup anak dimasa yang akan datang.

c. Meningkatnya kebutuhan masyarakat akan pendidikan yang

komprehensif dan terpadu. Komprehensi karena tidak hanya

menggunakan kurikulum nasional tapi juga memasukkan kurikulum

agama dan life skill dalam proses pendidikannya. Terpadu maksudnya

bukan hanya menambah kurikulum nasional dengan tambahan

kurikulum agama dan life skill, tapi juga memadukannya dalam satu

bangunan kurikulum yang tak terpisahkan.

Tabel 4.1 Program Kerja Yayasan

Bidang Pendidikan

No. Program Tujuan Waktu

Pelaksanaan Keterangan

1. Pendidikan

Taman Kanak-

Kanak

(Raudhatul

Athfal)

• Memberikan layanan

kepada masyarakat di

lingkungan Masjid Al

Mubarak dalam hal

pendidikan usia pra

sekolah.

• Menyiapkan anak usia

pra sekolah (dasar)

guna menghadapi

persiapan masa

sekolah

• Dilaksanakan

setiap hari kerja,

mulai pukul

07.00 – 11.00.

• Program ini

sudah berjalan

sejak tahun 1997

Proses perijinan

dilakukan ke

Departemen

Agama

Republik

Indonesia

2. Taman

Pendidikan Al

Qur‟an

• Memberikan layanan

kepada masyarakat di

lingkungan Masjid Al

Mubarak dalam hal

pendidikan agama

Islam untuk usia

sekolah dasar.

• Dilaksanakan

setiap hari kerja,

mulai pukul

14.00 – 18.00.

• Program ini

sudah berjalan

sejak tahun 1997

Proses perijinan

dilakukan ke

Departemen

Agama

Republik

Indonesia

3. Madrasah

Diniyah

• Memberikan layanan

kepada masyarakat

berupa pendidikan

khusus agama

• Program ini

merupakan cikal

bakal

terbentuknya

lingkungan

kegamaan di

Masjid Al

Mubarak

Mulai tahun

1987 telah di

daftarkan pada

Departemen

Agama

4. Sekolah Dasar

Islam Terpadu

• Memberikan layanan

kepada masyarakat di

lingkungan Masjid Al

Mubarak dalam hal

pendidikan dasar

dengan memadukan

antara kurikulum

nasional dengan

kurikulum tambahan

seperti pendidikan

agama, life skill, seni

dan sebagainya.

• Dilaksanakan

setiap hari kerja,

mulai pukul

07.00 – 16.00.

• Program ini

sudah berjalan

sejak tahun 2003

Proses perijinan

dilakukan ke

Departemen

Pendidikan

Nasional

Republik

Indonesia

5. Majlis ta‟lim • Memberikan layanan

kepada masyarakat

dalam hal membentuk

dakwah dan

pembinaan rohani.

• Dilaksanakan

setiap pekan pada

siang hari untuk

ibu-ibu dan

malam hari untuk

Tidak ada

diproses

perijinannya,

karena

bapak-bapak.

• Program ini

dilaksanakan

sejak tahun 1954

sebelum

terbentuknya

Yayasan

pendidikan yang

dilakukan

bersifat non

formal.

6. Layanan

Pelaksanaan

Ibadah

• Memberikan layanan

kepada masyarakat di

lingkungan Masjid Al

Mubarak dalam hal

ibadah, baik yang

berisfat harian seperti

shalat lima waktu,

pekanan seperti shalat

jum‟at, maupun

tahunan seperti

pelaksanaan shalat

tarawih dan Idul Fitri

serta Idul Adha.

• Disesuaikan

dengan jenis

ibadah yang akan

dilaksanakan

• Masjid Al

Mubarak

didirikan pada

tahun 1954

7. Santunan Yatim

Piatu

• Memberikan layanan

yatim piatu di

lingkungan Masjid Al

Mubarak dalam hal

kebutuhan hidupnya

khususnya masalah

pendidikan.

• Dilaksanakan

secara rutin

setiap tahun,

mulai tahun 1992

8. Bazaar amal • Memberikan layanan

kepada masyarakat di

lingkungan Masjid Al

Mubarak dalam hal

mendapatkan

kebutuhan pokok

dengan harga yang

terjangkau.

• Dilaksanakan

secara rutin

setiap tahun,

khususnya

menjelang bulan

Ramadhan dan

Iedul Fitri.

Pelaksanaannya

berkoordinasi

dengan

pengelola TK

dan SDIT.

9. Pengelolaan

Dana Zakat,

Infak &

Shadaqah

• Mengumpulkan,

mengelola dan

menyalurkan dana

zakat, infak dan

shadaqah dari

masyarakat.

• Menyalurkan dana

ZIS tersebut sesuai

dengan kondisi

masyarakat yang ada

dan program yang

akan dilaksanakan

oleh Yayasan.

• Dilaksanakan

sepanjang tahun

dan dibentuk

panitia khusus

pada bulan

Ramadhan.

• Pelaporan

dilaksanakan

setiap minggu

melalui forum

shalat Jum‟at.

• Penyaluran

dilaksanakan

dalam bentuk

program

• Hasil

pengumpulan

Zakat, Infak,

Mal dan

Shadaqah

dilaporkan

sebelum

sholat Iedul

Fitri Sumber: Yayasan Wakfiah Al Mubarak

B. Profil sekolah yang dijadikan tempat penelitian

Karakteristik guru yang bertugas di Sekolah Dasar Islam Terpadu Al

Mubarak Jakarta Pusat, memiliki dinamika yang dinamis, terlebih sejak

bergulirnya pemberdayaan guru sebagai tenaga profesional.

Dalam penelitian ini ditetapkan 30 orang guru sebagai sampel

penelitian yang dipilih secara acak. Lebih lanjut dapat disampaikan kondisi

sekolah penelitian diantaranya:

1. Visi dan Misi Sekolah Dasar islam Terpadu Al Mubarak

Sekolah Dasar Islam Terpadu Almubarak merupakan sekolah

lanjutan pertama setelah taman kanak-kanak Islam Almubarak. Sebagai

sekolah lanjutan yang berbasis terpadu pertama di Jakarta Pusat. Sekolah

Dasar Islam Terpadu Almubarak berlokasi di Jl. Pramuka Sari III No 28

Rawasari Jakarta Pusat. Letaknya yang strategis menjadi pilihan banyak

orang tua dalam menyekolahkan anaknya.

Visi SDIT Al Mubarak

“Mewujudkan sekolah berkarakter dalam membangun peradaban bangsa

sehingga mampu membentuk siswa Cerdas, Kreatif, Mandiri dan Bertaqwa

kepada Allah SWT”.

Indikator Visi yang ada di SDIT AL MUBARAK adalah sebagai berikut :

1. Terwujudnya perkembangan kurikulum yang inovatif dan adaptif

2. Terwujudnya proses pembelajaran yang kreatif, inovatif, efektif dan

menyenangkan.

3. Terwujudnya lulusan yang cerdas, kreatif, mandiri dan bertakwa.

4. Terwujudnya pendidik dan tenaga kependidikan yang profesional.

5. Terwujudnya sarana dan prasarana pendidikan yang relevan dan

mutakhir.

6. Terwujudnya manajemen sekolah yang tangguh.

7. Terwujudnya sistem penilain yang objektif dan outentik.

Misi SDIT Al Mubarak

1. Mengintegrasikan kurikulum, metodologi dan program pendidikan.

2. Menciptakan lingkungan belajar yang aktif, kreatif, inovatif, efektif, dan

menyenangkan .

3. Mempersiapkan murid yang berprestasi, cerdas, kreatif, mandiri dan

bertaqwa.

4. Melakukan pembinaan keagamaan, pengembangan potensi dan

bimbingan konseling.

5. Memberikan jaminan pelayanan yang prima dalam berbagai hal untuk

mendukung proses belajar dan bekerja yang harmonis dan selaras.

2. Program Sekolah Dasar Islam Terpadu Al Mubarak

Program kegiatan belajar mengajar di Sekolah Dasar Islam Terpadu

Almubarak antara lain:

1. Program Harian

a. Salam pagi

b. Tilawah pagi

c. Inspirasi pagi

d. Shalat dhuha

e. Piket guru dan siswa

f. KBM ala PAKEMI

g. Askarus shalat

h. Dzhuhur jama‟i

i. Kultum siswa dan guru

j. Lunch together

k. Ashar jama‟i

l. Pendampingan/pengayaan

m. infaqKu

2. Program Pekanan

a. Upacara senin

b. Eskul wajib dan pilihan

c. Rekap kegiatan siswa

(pemantauan)

d. Dokter cilik

e. Dokter pribadi (tim SMS)

f. Mentoring

g. English & arabic day

h. Jumat sehat

i. Senin membaca

j. Infaq jumat

3. Program Bulanan

a. Studen of the month

b. Renang kelas 4, 5 & 6

c. Ifthar jama‟i

d. Mabit

e. Fieldtrip

f. Kajian tsaqafah islamiyah

(komite)

g. Up grading

4. Program Semesteran

a. Assembelay

b. Market day

c. Funcooking

d. Outing class

e. Parsami

f. Loketa

g. Family gethering

h. Bulan bahasa

i. Evaluasi siswa

5. Program Tahunan

a. Renang 1 s/d 6

b. PHBI

• Muharram

• Maulid

• Ramadhan

• Idul qurban

d. Porseni

e. Open house

f. Bazar & santunan

g. Khatmul quran

h. Evaluasi kenaikan kelas

i. Tutup tema

c. PHBN j. Tasyakur akhirus sanah

Dalam melakukan pembinaan dan pendidikan Sekolah Dasar Islam

Terpadu Al Mubarak bekerjasama dengan orang tua. Peran serta keluarga

adalah faktor utama yang mempunyai pengaruh terbesar bagi perkembangan

anak-anak. Orang tua adalah pendidik atau guru dalam keluarga yang

pertama dan utama.

Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum pemerintah ditambah

dengan kurikulum agama milik Sekolah Dasar Islam Terpadu. Dalam

penerapannya kurikulum tersebut diintegritaskan dalam kegiatan sehari-hari

dikelas. Dengan tujuan menciptakan siswa yang memiliki kecerdasan

intelektual (Intelegence Quotions), kecerdasan emosional (Emotional

Questions), dan kecerdasan spiritual (Spritual Quotions) yang tinggi serta

kemampuan beramal (kerja) yang ihsan. Sebagai pencapaiannya sekolah

menentukan target pembelajaran yang diinformasikan kepada orang tua

murid.

Untuk mendapatkan gambaran perkembangan anak, sekolah

melakukan penilaian melalui observasi, respon secara verbal, nilai harian,

nilai uji kompetensi, proyek anak, hasil karya, porto folio, dan saat proses

berlangsungnya pembelajaran yang diharapkan dapat memberikan gambaran

seimbang tentang kemajuan anak. Hasil permajuan dan perkembangan anak

ini dirangkum dalam laporan perkembangan anak yang akan diberikan pada

orang tua setiap 3 bulan sekali (Term).

3. Fasilitas yang ada di Sekolah Dasar Islam Terpadu Al Mubarak

Dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari, dan untuk kenyamanan

pembelajaran bagi siswa maka perlu adanya fasilitas pendukung. Adapun

fasilitas yang disediakan di sekolah antara lain:

a. Ruang kelas ber AC dengan berbagai macam material

b. Smart board

c. Perpustakaan

d. Kantor Administratif

e. Ruang computer

f. Laboratorium sains

g. Ruang permainan indoor dan outdoor

h. Ruang ABK (Anak Berkebutuhan Khusus)

i. Ruang UKS (Unit Kesehatan Sekolah)

j. Aula Serbaguna

k. Toilet putra

l. Toilet putrid

m. Tempat wudhu

n. Kantin sekolah

o. Masjid

4. Data Perkembangan Siswa

Dari awal berdiri perkembangan siswa SDIT Al Mubarak. Hal ini

dilihat dari nilai kebutuhan dan antusias masyarakat terhadap sekolah

lanjutan setelah taman kanak-kanak terutama yang berbasis terapan antara

pelajaran umum dan pelajaran berbasis agama.

Tabel 4.3 Data Perkembangan Siswa

No Tahun L P Jumlah

Keseluruhan

Siswa

Jumlah

Siswa

Baru

Perkembangan

Siswa

1 2003-2004 7 6 13 13 -

2 2004-2005 17 21 38 25 31,58%

3 2005-2006 33 36 69 31 8,70%

4 2006-2007 61 56 117 48 14,53%

5 2007-2008 85 84 169 52 2,37%

6 2008-2009 123 118 241 72 8,30%

7 2009-2010 137 139 274 35 -13.50%

8 2010-2011 160 158 336 62 8,04%

9 2011-2012 195 185 400 64 0,5%

10 2012-2013 255 243 498 98 6,83%

11 2013-2014 287 280 567 69 -5.11%

12 2014-2015 334 328 662 95 3,93%

Sumber: SDIT Al Mubarak

5. Data Kepegawaian

Para guru Sekolah Dasar Islam Terpadu Al Mubarak adalah guru-

guru yang kompeten dibidangnya dengan kualifikasi pendidikan sarjana dan

D3. Adapun data guru tersebut tercantum dalam tabel 4.2

Tabel 4.3 Daftar Pegawai 2014-2015

No Nama Pendikan Jabatan

1 YayanSupiana, SH,M.M S2 ManajemenPendidkan KepalaSekolah

2 Betta Widjajanti, S.Si S1 Matematika Wakepsek Bid.

Kesiswaan

3 Vidiyasari, SP S1 Agronomi Wakepsek Bid.

Kurikul\um

4 Abdul KadirSyaus, S.Pd.I S1 PAI Wakepsek Bid. SDM

5 Ahmad Syafi‟I, S.Pd.I S 1 PAI Wakepsek Bid. PAI

&Karakter

6 SyahrulIchsan SLTA WaliKelas

7 SitiRomelah, S.Pd S1 Geografi WaliKelas

8 Mokh. Afiyanto, S.Pd.I S1 PAI GuruKelas

9 ErniPurnaningsih, S.Kom S1 SistemInformasi Guru BidangStudi

10 AzizahNur „Aini, S.Pd.I S1 PAI WaliKelas

11 Hasanah,S.Pd.I S1 PAI WaliKelas

12 SitiHajijah SMK Guru BidangStudi

13 LinaSusanti,Amd.KomAk S 1 PAI Guru BidangStudi

14 FaizahZarcasih, S.Pd.I S1 PAI Guru Kelas

15 DanilIlyas, S.Pd S1 PAI Guru Penjaskes

16 DwiRachmawati, S.Pd S1 Kepelatihanolahraga Wali Kelas

17 Dian Parikesit, S.Pd, M.Kom S1 Ekonomi Wali Kelas

18 Sulistriani,S.Pd,I S1 Pendidikan Tehnik

Sipil Guru Pendamping

19 Lely Fathonah, S.Pd.I Madrasah Aliyah WaliKelas

20 Eni, S.Pd.I S1 PAI Guru Pendamping

21 Dartim DIII Teknik Komputer Guru Pendamping

22 Diah Saptarini, AMG DIII Gizi Guru Bidang Studi

23 Amang Suryaman, S.Pd.I S1 PAI WaliKelas

24 Ira Widian, S.Pd S1 Bahasa Inggris Guru BidangStudi

25 Ukah Fatimah, S.Pd S1 Bahasa Arab Guru BidangStud

26 Husnul Khotimah,S.Pd S1 PLB Guru Pendamping

27 Chairiah,S.Pd S1 Pendidkan tataboga Guru BidangStudi

28 Rofikoh, S.Pd S1 Pendidikan Fisika WaliKelas

29 Chusnul Firdaus,S.Pd.I S1 PAI Guru BidangStudi

30 Wiwiek Nuraini, S.Pd S1 PAI Guru BidangStudi

31 Asriani DII PAI WaliKelas

32 Winda Ayuning Tyas,S.Pd.I S1 PAI Guru BidangStudi

33 Sutedi, S.Pd S1 Bahasa Indonesia Guru BidangStudi

34 Umar Hamid, S.Pd.I S1 PAI Guru BidangStudi

Sumber: SDIT A Mubarak

6. Struktur Organisasi Sekolah Dasar Islam Terpadu Al Mubarak

Sumber: SDIT Al Mubarak

Ketua Yayasan

Kepala Sekolah Komite Sekolah

Wakabid

Kurikulum

Wakabid

SDM

SDM Administrasi

Keuangan

Dewan Guru

Wakabid

PAI

SDM

Wakabid

Kesiswaan

SDM

Bagian

KRT

Bagian

Umum

Bimbingan

Konseling Bagian

UKS

Bagian

Lab

Bagian

Pustakawan

KISI-KISI INSTRUMEN

Nama Sekolah : SDIT Al-Mubarok Jakarta

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : IV/II

Jumlah : 1 butir soal

Alokasi waktu : 2 x 35 menit

Standar Kompetensi : 8. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan

informasi secara tertulis dalam bentuk

karangan, pengumuman dan pantun anak.

Kompetensi

Dasar

Indikator Ranah

Kognitif

Bentuk

Soal

Nomor

Soal

C1 C2 C3

8.1 Menyusun

karangan tentang

berbagai topik

sederhana dengan

memerhatikan

penggunaan ejaan

(huruf besar,

tanda titik, tanda

koma, dan lain-

lain).

1. Menyusun karangan

yang tema Keluarga

dan Hidup Sehat

dengan memperhatikan

penggunaan ejaan

(huruf besar, tanda titik,

tanda koma, dan lain-

lain) yang benar

Essay

1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : IV/II

Pertemuan ke : I (Eksperimen)

Alokasi Waktu : 2 X 35 Menit

Standar Kompetensi : 8. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan

informasi secara tertulis dalam bentuk karangan,

pengumuman dan pantun anak.

I. Kompetensi Dasar :

8.1 Menyusun karangan tentang berbagai topik sederhana dengan memerhatikan penggunaan

ejaan (huruf besar, tanda titik, tanda koma, dan lain-lain).

II. Indikator Pencapaian :

1. Mengetahui pengertian karangan

2. Membedakan penggunaan ejaan huruf besar yang benar dalam menyusun

karangan

3. Menggunakan ejaan huruf besar yang benar dalam menyusun karangan

III. Tujuan Pembelajaran :

1. Melalui model pembelajaran webbed, siswa dapat mengetahui pengertian

karangan

2. Melalui model pembelajaran webbed, siswa dapat membedakan penggunaan ejaan

huruf besar yang benar dalam menyusun karangan

3. Melalui model pembelajaran webbed, siswa dapat menggunakan ejaan huruf besar

yang benar dan dapat menyusun karangan

IV. Materi Pembelajaran :

a. Materi pokok : Karangan

b. Sub materi pokok : Penggunaan ejaan huruf besar

c. Deskripsi sub materi pokok/terlampir

V. Metode/ Model Pembelajaran :

1. Ceramah

2. Tanya jawab

3. Small group discussion

4. Penugasan

5. Model pembelajaran jaring laba-laba (webbed).

VI. Langkah-langkah pembelajaran

A. Pendahuluan (waktu 10 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

1. Guru memberikan salam dan

memulai pelajaran dengan

berdoa bersama

2. Guru mengabsensi siswa

3. Guru melakukan apersepsi

mengenai karangan dan

memberikan motivasi kepada

siswa

4. Guru menyampaikan topik

pembelajaran

5. Guru menjelaskan

kompetensi dasar dan tujuan

pembelajaran yang akan

dicapai.

1. Siswa menjawab

salam guru dan berdoa

bersama

2. Siswa mendengarkan

dengan seksama pada

saat guru mengabsen

3. Siswa memberi

penjelasan sesuai

dengan kemampuan

siswa tentang

pengertian menulis

dan memperhatikan

motivasi yang

diberikan guru

4. Siswa memperhatikan

guru

5. Siswa mendengarkan

dengan seksama

penjelasan guru

Religius

Disiplin

Menghargai orang lain

Menghargai orang lain

Menghargai orang lain

dan disiplin

B. Kegiatan Inti (waktu 50 menit)

B. 1 Eksplorasi (waktu 20 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

1. Guru bersama siswa

melakukan tanya jawab

mengenai karangan.

2. Guru menjelaskan tentang

karangan.

3. Guru menjelaskan tentang

penggunaan ejaan huruf

besar dalam karangan.

1. Siswa bersama guru

melakukan tanya jawab

mengenai karangan.

2. Siswa mendengarkan

penjelasan dari guru

mengenai karangan.

3. Siswa mendengarkan

dan mengamati

penjelasan guru

mengenai penggunaan

ejaan huruf besar dalam

karangan.

Percaya diri dan

menghargai orang lain

Disiplin dan menghargai

orang lain

Disiplin dan menghargai

orang lain

B.2 Elaborasi ( waktu 15 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

1. Guru menampilkan suatu

karangan di depan kelas

yang bertemakan

Keluarga.

2. Guru meminta beberapa

siswa maju ke depan

kelas untuk menentukan

dan menuliskan subtema

dari setiap paragraf

karangan yang

ditampilkan di depan

kelas.

3. Guru meminta beberapa

siswa menuliskan

kembali kalimat dari

karangan yang

ditampilkan di depan

kelas dengan

penggunaan ejaan huruf

besar yang benar.

4. Guru meminta siswa

membentuk sebuah

kelompok yang masing-

masing kelompok terdiri

dari 5-6 orang.

5. Guru membagikan

sebuah karangan yang

bertemakan Keluarga.

6. Guru meminta siswa

mendiskusikan dalam

kelompoknya mengenai

1. Siswa mengamati

karangan yang disajikan

oleh guru.

2. Beberapa siswa maju ke

depan kelas untuk

menentukan dan

menuliskan subtema dari

setiap paragraf karangan

yang ditampilkan di

depan kelas.

3. Beberapa orang siswa

menuliskan kembali

kalimat dari karangan

yang ditampilkan di

depan kelas dengan

penggunaan ejaan huruf

besar yang benar.

4. Siswa membentuk

sebuah kelompok yang

masing-masing

kelompok terdiri dari 5-6

orang.

5. Siswa menerima sebuah

karangan yang

bertemakan Keluarga.

6. Siswa diminta

mendiskusikan di dalam

kelompoknya mengenai

Disiplin dan menghargai

orang lain

Disiplin dan percaya diri

Disiplin dan percaya diri

Belajar mandiri dan

bertanggung jawab

Disiplin dan teliti

Belajar mandiri dan

bertanggung jawab

subtema dari setiap

paragraf karangan yang

didapatnya.

7. Guru mengarahkan siswa

dalam setiap

kelompoknya

menentukan judul dari

karangan yang ada dalam

kelompoknya.

8. Guru meminta beberapa

siswa membacakan hasil

kerja kelompoknya

dalam menentukan

subtema-subtema

karangan di depan kelas.

9. Guru memberikan

worksheet kepada setiap

siswa mengenai

karangan dan siswa

diminta menuliskan

kembali karangan

tersebut dengan

penggunaan huruf besar

yang benar secara

individu.

subtema dari setiap

paragraf karangan yang

didapatnya.

7. Siswa dengan setiap

kelompoknya

menentukan judul dari

karangan yang ada dalam

kelompoknya.

8. Beberapa orang siswa

membacakan hasil kerja

kelompoknya dalam

menentukan subtema-

subtema karangan di

depan kelas.

9. Siswa menerima

worksheet mengenai

karangan dan siswa

menuliskan kembali

karangan tersebut dengan

penggunaan huruf besar

yang benar secara

individu.

Belajar mandiri dan cermat

Percaya diri dan menghargai

orang lain

Belajar mandiri dan cermat

B.3 Konfirmasi (waktu 15 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

1. Guru meminta siswa

yang sudah selesai

mengerjakan

tugasnya,

mengumpulkan hasil

tuganya di depan

kelas.

2. Guru memberikan

umpan balik positif

dan penguatan dalam

bentuk lisan dan

tulisan terhadap

keberhasilan peserta

didik.

3. Guru memfasilitasi

peserta didik

melakukan refleksi

untuk memperoleh

konfirmasi mengenai

tugas yang telah

diselesaikan.

4. Guru dan siswa

bertanya jawab

tentang hal-hal yang

belum diketahui oleh

siswa.

5. Guru bersama siswa

bertanya jawab

meluruskan

kesalahan

pemahaman pada

1. Siswa mengumpulkan

hasil kerjanya di depan

kelas.

2. Siswa memperhatikan

dengan seksama

penjelasan yang

diberikan guru.

3. Siswa bersama guru

melakukan refleksi

untuk memperoleh

konfirmasi mengenai

tugas yang telah

diselesaikan.

4. Siswa melakukan Tanya

jawab dengan guru

terkait hal-hal yang

belum diketahui atau

dimengerti.

5. Siswa mendengarkan

konfirmasi terkait materi

pembelajaran yang telah

dipelajari.

Bertanggung jawab dan disiplin

Disiplin dan menghargai orang

lain

Disiplin dan menghargai orang

lain

Cermat

Disiplin dan menghargai orang

lain

saat yang terjadi

dalam pembelajaran.

6. Guru memberikan

penguatan dan

penyimpulan.

6. Siswa memperhatikan

dengan seksama

penjelasan yang

diberikan guru

Disiplin dan menghargai orang

lain

C. Penutup (waktu 10 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

1. Guru bersama siswa

meyimpulkan hasil

pembelajaran

2. Guru memberi

umpan balik terhadap

proses dan hasil

pembelajaran.

3. Guru

menilai/merefleksi

kegiatan

pembelajaran yang

sudah dilaksanakan.

4. Guru

menginformasikan

materi pertemuan

selanjutnya.

5. Guru menutup

pelajaran dengan doa

dan hamdalah

kemudian salam.

1. Siswa bersama dengan

guru menyimpulkan

hasil pembelajaran

2. Siswa menerima umpan

balik terhadap proses

dan hasil pembelajaran

3. Siswa menerima refleksi

kegiatan yang dilakukan

4. Siswa mendengarkan

dengan baik informsi

yang diberikan oleh guru

5. Siswa menutup pelajaran

dengan berdoa bersama

dan mengucapkan

hamdalah kemudian

salam.

Kerjasama

Tanggung jawab

Cermat

Cermat dan fokus

Religius

VII. Media/Alat dan Sumber belajar

A. Media/Alat

1. White board

2. Spidol

3. Gambar yang berkaitan dengan tema

B. Sumber Belajar

1. Buku Bahasa Indonesia kelas IV SD dan MI

2. Buku referensi lainnya yang berkaitan dengan pembelajaran Bahasa Indonesia

VIII. Penilaian

1) Tes tertulis

2) Observasi kinerja/demonstrasi

3) Soal /Instrumen

Indikator Teknik Bentuk Instrumen penilaian (soal,

kunci jawaban dan pedoman

skoring terlampir)

1. Membaca

karangan tentang

tema Keluarga

2. Membedakan

penggunaan ejaan

huruf besar yang

benar dalam

menyusun

karangan

3. Menggunakan

ejaan huruf besar

yang benar dalam

menyusun

karangan

karangan

Tes Lisan

Tes Tulisan

Tes Tulisan

Pelafalan

Uraian

Uraian

1. Bacalah karangan berikut

dengan nada dan intonasi

yang benar !

2. Tuliskanlah penggunaan

ejaan huruf besar yang

tepat pada teks karangan

yang berjudul Keluargaku!

3. Buatlah karangan yang

bertema “Keluarga”

dengan menggunakan

ejaan huruf besar yang

tepat dan benar!

BAHASA INDONESIA

SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Menulis Karangan

Pengertian Karangan

Karangan adalah sebuah cerita, hasil ciptaan atau hasil rangkaian (susunan).karangan

terdiri atas beberapa paragraf yang berkaitan. Setiap paragraf terdiri atas kalimta-kalimat

yang diurutkan satu persatu sehingga menjadi paragraf yang utuh.

Langkah-langkah dalam membuat karangan yaitu:

1) Menentukan Tema

Tema adalah suatu perumusan dari topik yang akan dijadikan pembahasan dari tujuan

yang akan dicapai melalui topik yang sudah dirumuskan.

2) Menyusun Kerangka Karangan

Kerangka adalah rencana kerja yang memuat garis-garis besar suatu karangan.

3) Mengembangkan Kerangka Karangan

Pengembangan karangan adalah memaparkan bukti yang mendukung dalam bentuk

paragraf. Gagasan utama didukung kalimat penjelas. Dengan demikian, paragraf menjadi

utuh dan informasinya lengkap. Pengem bangan biasanya memerlukan sejumlah bukti

yang mendukung gagasan menulis.

Penggunaan Huruf Kapital

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama

1) Kata pada awal kalimat

Contoh: Kereta api telah tiba

2) Unsur-unsur nama orang

Contoh: Galih, Bu Santi

3) Nama negara, provinsi, bulan, hari

Contoh: Indonesia, Kalimantan, Agustus, Jum’at

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : IV/II

Pertemuan ke : II (Eksperimen)

Alokasi Waktu : 2 X 35 Menit

Standar Kompetensi : 8. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan

informasi secara tertulis dalam bentuk karangan,

pengumuman dan pantun anak.

I. Kompetensi Dasar :

8.1 Menyusun karangan tentang berbagai topik sederhana dengan memerhatikan penggunaan

ejaan (huruf besar, tanda titik, tanda koma, dan lain-lain).

II. Indikator Pencapaian :

1. Menggunakan tanda titik yang benar dalam menyusun karangan

2. Menyusun karangan yang bertema ”Kegiatan” dengan penggunaan tanda titik

yang benar

III. Tujuan Pembelajaran :

1. Melalui model pembelajaran webbed, siswa dapat menggunakan tanda titik yang

benar dalam menyusun karangan

2. Melalui model pembelajaran webbed, siswa dapat menyusun karangan yang

bertema ”Kegiatan” dengan penggunaan tanda titik yang benar

IV. Materi Pembelajaran :

a. Materi pokok : Karangan

b. Sub materi pokok : Penggunaan tanda titik

c. Deskripsi sub materi pokok/terlampir

V. Metode/ Model Pembelajaran :

1. Ceramah

2. Tanya jawab

3. Penugasan

4. Model pembelajaran jaring laba-laba (webbed).

VI. Langkah-langkah pembelajaran

A. Pendahuluan (waktu 10 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

1. Guru memberikan salam dan

memulai pelajaran dengan

berdoa bersama

2. Guru mengabsensi siswa

3. Guru melakukan apersepsi

mengenai karangan dan

memberikan motivasi kepada

siswa

4. Guru menyampaikan topik

pembelajaran

5. Guru menjelaskan

kompetensi dasar dan tujuan

pembelajaran yang akan

dicapai.

1. Siswa menjawab

salam guru dan berdoa

bersama

2. Siswa mendengarkan

dengan seksama pada

saat guru mengabsen

3. Siswa memberi

penjelasan sesuai

dengan kemampuan

siswa tentang

pengertian menulis

dan memperhatikan

motivasi yang

diberikan guru

4. Siswa memperhatikan

guru

5. Siswa mendengarkan

dengan seksama

penjelasan guru

Religius

Disiplin

Menghargai orang lain

Menghargai orang lain

Menghargai orang lain

dan disiplin

B. Kegiatan Inti (waktu 50 menit)

B. 1 Eksplorasi (waktu 20 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

1. Guru bertanya kepada

siswa mengenai

penggunaan ejaan huruf

besar dalam sebuah

karangan.

2. Guru bersama siswa

melakukan tanya jawab

mengenai penggunaan

tanda titik dalam sebuah

karangan.

3. Guru menjelaskan tentang

penggunaan tanda titik

yang benar dalam sebuah

karangan.

1. Siswa memperhatikan

dan menjawab

pertanyaan guru di

depan kelas mengenai

penggunaan ejaan huruf

besar dalam sebuah

karangan.

2. Siswa bersama guru

melakukan tanya jawab

mengenai penggunaan

tanda titik dalam sebuah

karangan.

3. Siswa memperhatikan

penjelasan guru

mengenai penggunaan

tanda titik yang benar

dalam sebuah karangan.

Disiplin dan menghargai

orang lain

Percaya diri dan

menghargai orang lain

Disiplin dan menghargai

orang lain

B.2 Elaborasi ( waktu 15 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

1. Guru menampilkan

sebuah gambar yang

bertemakan Kegiatan.

2. Guru meminta beberapa

1. Siswa mengamati gambar

yang ditampilkan oleh

guru di depan kelas yang

bertemakan Kegiatan.

2. Beberapa orang siswa

Disiplin dan menghargai

orang lain

Percaya diri dan menghargai

siswa menuliskan

kalimat di depan kelas

yang menceritakan

gambar tersebut.

3. Guru meminta siswa

membentuk sebuah

kelompok yang masing-

masing kelompok terdiri

dari 5-6 orang siswa.

4. Guru mengarahkan siswa

di dalam kelompoknya

membuat subtema

karangan dari gambar

yang ditampilkan di

depan kelas.

5. Guru meminta siswa

kembali ke masing-

masing tempatnya

kemudian masing-

masing siswa diminta

membuat sebuah

karangan dari subtema

yang telah ditentukan di

dalam kelompoknya

dengan memperhatikan

penggunaan tanda titik

dalam menyusun sebuah

karangan.

6. Guru meminta siswa

menentukan judul

diminta menuliskan

kalimat di depan kelas

yang menceritakan

gambar.

3. Siswa dengan tanggap

dan cepat membentuk

sebuah kelompok yang

masing-masing

kelompok terdiri dari 5-6

orang siswa.

4. Siswa dalam

kelompoknya

mendiskusikan lalu

menentukan dan

membuat subtema

karangan dari gambar

yang ditampilkan di

depan kelas.

5. Masing-masing siswa

kembali tempatnya

kemudian masing-masing

siswa membuat sebuah

karangan dari subtema

yang telah ditentukan di

dalam kelompoknya

dengan memperhatikan

penggunaan tanda titik

dalam menyusun sebuah

karangan.

6. Siswa menentukan judul

karangan yang dibuatnya.

orang lain

Disiplin dan bertanggung

jawab

Belajar mandiri dan disiplin

Disiplin dan bertanggung

jawab

Cermat dan bertanggung

jawab

karangan yang

dibuatnya.

B.3 Konfirmasi (waktu 15 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

1. Guru meminta

beberapa siswa

untuk membacakan

hasil kerjanya di

depan kelas.

2. Guru memberikan

umpan balik positif

dan penguatan dalam

bentuk lisan dan

tulisan terhadap

keberhasilan peserta

didik.

3. Guru memfasilitasi

peserta didik

melakukan refleksi

untuk memperoleh

konfirmasi mengenai

tugas yang telah

diselesaikan.

4. Guru dan siswa

bertanya jawab

tentang hal-hal yang

belum diketahui oleh

siswa.

5. Guru bersama siswa

bertanya jawab

meluruskan

1. Beberapa siswa

membacakan hasil

karangan yang

dibuatnya di depan

kelas.

2. Siswa memperhatikan

dengan seksama

penjelasan yang

diberikan guru.

3. Siswa bersama guru

melakukan refleksi

untuk memperoleh

konfirmasi mengenai

tugas yang telah

diselesaikan.

4. Siswa melakukan Tanya

jawab dengan guru

terkait hal-hal yang

belum diketahui atau

dimengerti.

5. Siswa mendengarkan

konfirmasi terkait materi

pembelajaran yang telah

Disiplin dan percaya diri

Disiplin dan menghargai orang

lain

Disiplin dan menghargai orang

lain

Cermat

Disiplin dan menghargai orang

lain

kesalahan

pemahaman pada

saat yang terjadi

dalam pembelajaran.

6. Guru memberikan

penguatan dan

penyimpulan.

dipelajari.

6. Siswa memperhatikan

dengan seksama

penjelasan yang

diberikan guru

Disiplin dan menghargai orang

lain

C. Penutup (waktu 10 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

1. Guru bersama siswa

meyimpulkan hasil

pembelajaran

2. Guru memberi

umpan balik terhadap

proses dan hasil

pembelajaran.

3. Guru

menilai/merefleksi

kegiatan

pembelajaran yang

sudah dilaksanakan.

4. Guru

menginformasikan

materi pertemuan

selanjutnya.

5. Guru menutup

pelajaran dengan doa

dan hamdalah

kemudian salam.

1. Siswa bersama dengan

guru menyimpulkan

hasil pembelajaran

2. Siswa menerima umpan

balik terhadap proses

dan hasil pembelajaran

3. Siswa menerima refleksi

kegiatan yang dilakukan

4. Siswa mendengarkan

dengan baik informsi

yang diberikan oleh guru

5. Siswa menutup pelajaran

dengan berdoa bersama

dan mengucapkan

hamdalah kemudian

salam.

Kerjasama

Tanggung jawab

Cermat

Cermat dan fokus

Religius

VII. Media/Alat dan Sumber belajar

A. Media/Alat

1. White board

2. Spidol

3. Gambar yang berkaitan dengan tema

B. Sumber Belajar

1. Buku Bahasa Indonesia kelas IV SD dan MI

2. Buku referensi lainnya yang berkaitan dengan pembelajaran Bahasa Indonesia

VIII. Penilaian

1) Tes tertulis

2) Observasi kinerja/demonstrasi

3) Soal /Instrumen

Indikator Teknik Bentuk Instrumen penilaian (soal,

kunci jawaban dan pedoman

skoring terlampir)

1. Menggunakan

tanda titk yang

benar dalam

menyusun

karangan

2. Menyusun

karangan yang

bertema

”Kegiatan”

dengan

penggunaan tanda

titik yang benar

Tes Lisan

Tes Tulisan

Uraian

Uraian

1. Buatlah karangan yang

bertema “Kegiatan” dengan

menggunakan tanda titik

yang tepat dan benar!

2. Buatlah karangan yang

bertema “Kegiatan” dengan

menggunakan tanda titik

yang tepat dan benar!

BAHASA INDONESIA

SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Penggunaan Tanda Titik

Tanda Titik

a. Tanda titik berguna untuk mengakhiri kalimat berita.

Contoh : Dina berangkat ke sekolah.

Sita mengajakku pergi ke pasar.

b. Memisahkan angka jam dan menit

Contoh : pukul 06.45 (pukul 6 lewat 45)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : IV/II

Pertemuan ke : III (Eksperimen)

Alokasi Waktu : 2 X 35 Menit

Standar Kompetensi : 8. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan

informasi secara tertulis dalam bentuk karangan,

pengumuman dan pantun anak.

I. Kompetensi Dasar :

8.1 Menyusun karangan tentang berbagai topik sederhana dengan memerhatikan penggunaan

ejaan (huruf besar, tanda titik, tanda koma, dan lain-lain).

II. Indikator Pencapaian :

1. Menggunakan tanda koma yang benar dalam menyusun karangan

2. Membedakan penggunaan tanda titik dan tanda koma dalam menyusun karangan

3. Menyusun karangan yang bertema ”Pelestarian Lingkungan” dengan penggunaan

tanda koma yang benar

III. Tujuan Pembelajaran :

1. Melalui model pembelajaran webbed, siswa dapat menggunakan tanda koma yang

benar dalam menyusun karangan

2. Melalui model pembelajaran webbed, siswa dapat membedakan penggunaan

tanda titik dan tanda koma dalam menyusun karangan

3. Melalui model pembelajaran webbed, siswa dapat menyusun karangan yang

bertemakan ”Pelestarian Lingkungan” dengan penggunaan tanda koma yang benar

IV. Materi Pembelajaran :

a. Materi pokok : Karangan

b. Sub materi pokok : Penggunaan tanda koma

c. Deskripsi sub materi pokok/terlampir

V. Metode/ Model Pembelajaran :

1. Ceramah

2. Tanya jawab

3. Penugasan

4. Model pembelajaran jaring laba-laba (webbed).

VI. Langkah-langkah pembelajaran

A. Pendahuluan (waktu 10 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

1. Guru memberikan salam dan

memulai pelajaran dengan

berdoa bersama

2. Guru mengabsensi siswa

3. Guru melakukan apersepsi

mengenai karangan dan

memberikan motivasi kepada

siswa

4. Guru menyampaikan topik

pembelajaran

5. Guru menjelaskan

kompetensi dasar dan tujuan

pembelajaran yang akan

1. Siswa menjawab

salam guru dan berdoa

bersama

2. Siswa mendengarkan

dengan seksama pada

saat guru mengabsen

3. Siswa memberi

penjelasan sesuai

dengan kemampuan

siswa tentang

pengertian menulis

dan memperhatikan

motivasi yang

diberikan guru

4. Siswa memperhatikan

guru

5. Siswa mendengarkan

dengan seksama

penjelasan guru

Religius

Disiplin

Menghargai orang lain

Menghargai orang lain

Menghargai orang lain

dan disiplin

dicapai.

B. Kegiatan Inti (waktu 50 menit)

B. 1 Eksplorasi (waktu 20 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

1. Guru bertanya mengenai

materi karangan yang

sudah dipelajari

2. Guru bertanya kepada

siswa mengenai

penggunaan tanda titik

dalam sebuah karangan.

3. Guru mengajukan

pertanyaan dengan metode

tanya jawab kepada siswa

mengenai penggunaan

tanda koma dalam sebuah

kalimat

4. Guru menjelaskan

penggunaan tanda koma

dalam menyusun sebuah

karangan

1. Siswa menjawab

pertanyaan guru

2. Siswa menjawab

pertanyaan yang

diajukan oleh guru

3. Siswa bersama guru

bertanya jawab

mengenai penggunaan

tanda koma dalam

sebuah kalimat

4. Siswa mendengarkan

penjelasan yang

disampaikan oleh guru

Percaya diri dan

menghargai orang lain

Percaya diri dan

menghargai orang lain

Percaya diri dan

menghargai orang lain

Rasa hormat, menghargai

orang lain dan disiplin

B.2 Elaborasi ( waktu 15 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

1. Guru menampilkan

sebuah gambar yang

bertemakan Pelestarian

Lingkungan.

2. Guru meminta siswa

1. Siswa mengamati dan

memperhatikan gambar

yang ditampilkan guru di

depan kelas dengan tema

Pelestarian Lingkungan.

2. Siswa menentukan dan

Disiplin dan Menghargai

orang lain

Keaktifan, bertanggung

menentukan dan

menuliskan subtema-

subtema dari gambar

tema yang bertemakan

Pelestarian Lingkungan.

3. Guru meminta siswa

menyusun karangan dari

subtema-subtema yang

telah ditentukan oleh

siswa sesuai dengan

gambar yang bertemakan

Pelestarian Lingkungan.

4. Guru mengarahkan siswa

bahwa satu subtema

yang telah ditentukannya

dari sebuah gambar

mewakili siswa dalam

menyusun karangan

pada satu paragraf.

5. Guru mengarahkan

siswa dalam menyusun

karangan dengan

memperhatikan

penggunaan ejaan tanda

titik dan tanda koma

yang baik dan benar.

menuliskan subtema-

subtema dari gambar

tema yang bertemakan

Pelestarian Lingkungan.

3. Siswa menyusun

karangan dari subtema-

subtema yang telah

ditentukan oleh siswa

sesuai dengan gambar

yang bertemakan

Pelestarian Lingkungan.

4. Siswa menyusun setiap

paragraf karangan sesuai

dengan subtema-subtema

yang telah ditentukannya.

5. Siswa menyusun

karangan dengan

memperhatikan

penggunaan ejaan tanda

titik dan tanda koma

yang baik dan benar.

jawab dan belajar mandiri

Keaktifan, bertanggung

jawab dan belajar mandiri

Keaktifan, bertanggung

jawab dan belajar mandiri

Belajar mandiri, bertanggung

jawab dan percaya dri

B.3 Konfirmasi (waktu 15 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

1. Guru meminta

beberapa siswa

untuk membaca hasil

1. Beberapa siswa

membacakan hasil

karangan yang

Disiplin dan percaya diri

kerjanya di depan

kelas.

2. Guru memberikan

umpan balik positif

dan penguatan dalam

bentuk lisan dan

tulisan terhadap

keberhasilan peserta

didik.

3. Guru memfasilitasi

peserta didik

melakukan refleksi

untuk memperoleh

konfirmasi mengenai

tugas yang telah

diselesaikan.

4. Guru dan siswa

bertanya jawab

tentang hal-hal yang

belum diketahui oleh

siswa.

5. Guru bersama siswa

bertanya jawab

meluruskan

kesalahan

pemahaman pada

saat yang terjadi

dalam pembelajaran.

6. Guru memberikan

penguatan dan

penyimpulan.

dibuatnya di depan

kelas.

2. Siswa memperhatikan

dengan seksama

penjelasan yang

diberikan guru.

3. Siswa bersama guru

melakukan refleksi

untuk memperoleh

konfirmasi mengenai

tugas yang telah

diselesaikan.

4. Siswa melakukan Tanya

jawab dengan guru

terkait hal-hal yang

belum diketahui atau

dimengerti.

5. Siswa mendengarkan

konfirmasi terkait materi

pembelajaran yang telah

dipelajari.

6. Siswa memperhatikan

dengan seksama

penjelasan yang

diberikan guru

Disiplin dan menghargai orang

lain

Disiplin dan menghargai orang

lain

Cermat

Disiplin dan menghargai orang

lain

Disiplin dan menghargai orang

lain

C. Penutup (waktu 10 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

1. Guru bersama siswa

meyimpulkan hasil

pembelajaran

2. Guru memberi

umpan balik terhadap

proses dan hasil

pembelajaran.

3. Guru

menilai/merefleksi

kegiatan

pembelajaran yang

sudah dilaksanakan.

4. Guru

menginformasikan

materi pertemuan

selanjutnya.

5. Guru menutup

pelajaran dengan doa

dan hamdalah

kemudian salam.

1. Siswa bersama dengan

guru menyimpulkan

hasil pembelajaran

2. Siswa menerima umpan

balik terhadap proses

dan hasil pembelajaran

3. Siswa menerima refleksi

kegiatan yang dilakukan

4. Siswa mendengarkan

dengan baik informsi

yang diberikan oleh guru

5. Siswa menutup pelajaran

dengan berdoa bersama

dan mengucapkan

hamdalah kemudian

salam.

Kerjasama

Tanggung jawab

Cermat

Cermat dan fokus

Religius

VII. Media/Alat dan Sumber belajar

A. Media/Alat

1. White board

2. Spidol

3. Gambar yang berkaitan dengan tema

B. Sumber Belajar

1. Buku Bahasa Indonesia kelas IV SD dan MI

2. Video Pembelajaran

VIII. Penilaian

1) Tes tertulis

2) Observasi kinerja/demonstrasi

3) Soal /Instrumen

Indikator Teknik Bentuk Instrumen penilaian (soal,

kunci jawaban dan pedoman

skoring terlampir)

1. Menggunakan

tanda koma yang

benar dalam

menyusun

karangan

2. Membedakan

penggunaan tanda

titik dan tanda

koma dalam

menyusun

karangan

3. Menyusun

karangan yang

bertema

”Pelestarian

Lingkungan”

dengan

penggunaan tanda

koma yang benar

Tes Lisan

Tes Tulisan

Tes Tulisan

Pelafalan

Uraian

Uraian

1. Buatlah karangan yang

bertema “Pelestarian

Lingkungan” dengan

menggunakan tanda koma

yang tepat dan benar!

2. Buatlah karangan yang

bertema “Pelestarian

Lingkungan” dengan

menggunakan tanda koma

yang tepat dan benar!

3. Buatlah karangan yang

bertema “Pelestarian

Lingkungan” dengan

menggunakan tanda koma

yang tepat dan benar!

BAHASA INDONESIA

SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Penggunaan Tanda Koma

Tanda Koma

a. Tanda koma digunakan di antara unsur-unsur dalam suatu perincian.

Contoh : Budi membeli kertas, pena, dan tinta.

Surat biasa, surat kilat, ataupun surat khusus memerlukan perangko.

b. Memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimatnya.

Contoh : Untuk membayar becak, Bu Santi mengambil uang

c. Penulisan rupiah yang dinyatakan dengan angka

Contoh : Rp 10.000,00

Tanda Seru

Tanda seru digunakan untuk mengakhiri kalimat perintah.

Contoh : Jangan berdiri di depan pintu!

Ayo, kemarilah!

Tanda Tanya

Tanda tanya digunakan untuk mengakhiri kalimat tanya.

Contoh : Siapakah yang sedang belajar itu?

Mengapa kamu tidak masuk kemarin?

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : IV/II

Pertemuan ke : IV (Eksperimen)

Alokasi Waktu : 2 X 35 Menit

Standar Kompetensi : 8. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan

informasi secara tertulis dalam bentuk karangan,

pengumuman dan pantun anak.

I. Kompetensi Dasar :

8.1Menyusun karangan tentang berbagai topik sederhana dengan memerhatikan penggunaan

ejaan (huruf besar, tanda titik, tanda koma, dan lain-lain).

II. Indikator Pencapaian :

1. Menggunakan ejaan (huruf besar, tanda titik, tanda koma, dan lain-lain) yang

benar dalam menyusun karangan

2. Menyusun karangan yang bertema Hidup Sehat dengan penggunaan ejaan (huruf

besar, tanda titik, tanda koma, dan lain-lain) yang benar

III. Tujuan Pembelajaran :

1. Melalui metode penugasan, siswa dapat menggunakan ejaan (huruf besar, tanda

titik, tanda koma, dan lain-lain) yang benar dalam menyusun karangan

2. Melalui model pembelajaran webbed, siswa dapat menyusun karangan yang

bertema Hidup Sehat dengan penggunaan ejaan (huruf besar, tanda titik, tanda

koma, dan lain-lain) yang benar

IV. Materi Pembelajaran :

a. Materi pokok : Karangan

b. Sub materi pokok : Penggunaan ejaan (huruf besar, tanda titik, tanda

koma, dan lain-lain)

c. Deskripsi sub materi pokok/terlampir

V. Metode/ Model Pembelajaran :

1. Ceramah

2. Tanya jawab

3. Penugasan

4. Model pembelajaran jaring laba-laba (webbed).

VI. Langkah-langkah pembelajaran

A. Pendahuluan (waktu 10 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

1. Guru memberikan salam dan

memulai pelajaran dengan

berdoa bersama

2. Guru mengabsensi siswa

3. Guru melakukan apersepsi

mengenai karangan dan

memberikan motivasi kepada

siswa

4. Guru menyampaikan topik

pembelajaran

5. Guru menjelaskan

kompetensi dasar dan tujuan

pembelajaran yang akan

1. Siswa menjawab

salam guru dan berdoa

bersama

2. Siswa mendengarkan

dengan seksama pada

saat guru mengabsen

3. Siswa memberi

penjelasan sesuai

dengan kemampuan

siswa tentang

pengertian menulis

dan memperhatikan

motivasi yang

diberikan guru

4. Siswa memperhatikan

guru

5. Siswa mendengarkan

dengan seksama

penjelasan guru

Religius

Disiplin

Menghargai orang lain

Menghargai orang lain

Menghargai orang lain

dan disiplin

dicapai.

B. Kegiatan Inti (waktu 50 menit)

B. 1 Eksplorasi (waktu 20 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

1. Guru bertanya mengenai

materi karangan yang

sudah dipelajari

2. Guru menampilkan video

mengenai tema “Hidup

Sehat”

1. Siswa menjawab

pertanyaan yang

diajukan oleh guru

2. Siswa mengamati dan

menyimak video yang

ditampilkan di depan

kelas mengenai “Hidup

Sehat”

Keaktifan, percaya diri dan

menghargai orang lain

Rasa hormat, disiplin,

menghargai orang lain

B.2 Elaborasi ( waktu 15 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

1. Guru meminta siswa

membuat sebuah

subtema-subtema

karangan dari tema

Hidup Sehat.

2. Guru mengarahkan

siswa untuk membuat

dan menentukan judul

karangan yang isinya

sesuai dengan subtema-

subtema yang telah

dibuatnya yang

bertemakan Hidup Sehat.

3. Guru mengarahkan siswa

untuk menyusun

1. Siswa membuat sebuah

subtema-subtema

karangan dari tema

Hidup Sehat.

2. Siswa membuat dan

menentukan judul

karangan yang isinya

sesuai dengan subtema-

subtema yang telah

dibuatnya yang

bertemakan Hidup Sehat.

3. Siswa menyusun

karangan yang sesuai

Keaktifan, belajar mandiri

dan bertanggung jawab

Keaktifan, belajar mandiri

dan bertanggung jawab

Ketelitian, belajar mandiri

dan bertanggung jawab

karangan yang sesuai

dengan subtema-subtema

yang telah dibuatnya

mengenai tema Hidup

Sehat.

4. Guru mengarahkan siswa

dalam menyusun

karangannya dengan

memperhatikan

penggunaan ejaan (huruf

besar, tanda titik, tanda

koma, dan lain-lain)

yang benar.

5. Guru mengarahkan siswa

dalam menyusun

karangan dengan cermat

dan tidak tergesa-gesa.

dengan subtema-subtema

yang telah dibuatnya

mengenai tema Hidup

Sehat.

4. Siswa menyusun

karangannya dengan

memperhatikan

penggunaan ejaan (huruf

besar, tanda titik, tanda

koma, dan lain-lain) yang

benar.

5. Siswa menyusun

karangan dengan cermat

dan tidak tergesa-gesa.

Ketelitian, belajar mandiri

dan bertanggung jawab

Ketelitian, belajar mandiri

dan bertanggung jawab

B.3 Konfirmasi (waktu 15 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

1. Guru mengarahkan

siswa

mengumpulkan hasil

karangannya di

depan kelas.

2. Guru memberikan

umpan balik positif

dan penguatan dalam

bentuk lisan dan

tulisan terhadap

keberhasilan peserta

didik.

1. Siswa mengumpulkan

hasil karangannya di

depan kelas.

2. Siswa memperhatikan

dengan seksama

penjelasan yang

diberikan guru.

Percaya diri,disiplin, dan

bertanggung jawab

Disiplin dan menghargai orang

lain

3. Guru memfasilitasi

peserta didik

melakukan refleksi

untuk memperoleh

konfirmasi mengenai

tugas yang telah

diselesaikan.

4. Guru dan siswa

bertanya jawab

tentang hal-hal yang

belum diketahui oleh

siswa.

5. Guru bersama siswa

bertanya jawab

meluruskan

kesalahan

pemahaman pada

saat yang terjadi

dalam pembelajaran.

6. Guru memberikan

penguatan dan

penyimpulan.

3. Siswa bersama guru

melakukan refleksi

untuk memperoleh

konfirmasi mengenai

tugas yang telah

diselesaikan.

4. Siswa melakukan Tanya

jawab dengan guru

terkait hal-hal yang

belum diketahui atau

dimengerti.

5. Siswa mendengarkan

konfirmasi terkait materi

pembelajaran yang telah

dipelajari.

6. Siswa memperhatikan

dengan seksama

penjelasan yang

diberikan guru

Disiplin dan menghargai orang

lain

Cermat

Disiplin dan menghargai orang

lain

Disiplin dan menghargai orang

lain

C. Penutup (waktu 10 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

1. Guru bersama siswa

meyimpulkan hasil

pembelajaran

2. Guru memberi

umpan balik terhadap

proses dan hasil

1. Siswa bersama dengan

guru menyimpulkan

hasil pembelajaran

2. Siswa menerima umpan

balik terhadap proses

dan hasil pembelajaran

Kerjasama

Tanggung jawab

pembelajaran.

3. Guru

menilai/merefleksi

kegiatan

pembelajaran yang

sudah dilaksanakan.

4. Guru

menginformasikan

materi pertemuan

selanjutnya.

5. Guru menutup

pelajaran dengan doa

dan hamdalah

kemudian salam.

3. Siswa menerima refleksi

kegiatan yang dilakukan

4. Siswa mendengarkan

dengan baik informsi

yang diberikan oleh guru

5. Siswa menutup pelajaran

dengan berdoa bersama

dan mengucapkan

hamdalah kemudian

salam.

Cermat

Cermat dan fokus

Religius

VII. Media/Alat dan Sumber belajar

A. Media/Alat

1. White board

2. Spidol

3. Gambar yang berkaitan dengan tema

4. Video pembelajaran yang berkaitan dengan tema Hidup Sehat

B. Sumber Belajar

1. Buku Bahasa Indonesia kelas IV SD dan MI

2. Video Pembelajaran

VIII. Penilaian

1) Tes tertulis

2) Observasi kinerja/demonstrasi

3) Soal /Instrumen

Indikator Teknik Bentuk Instrumen penilaian (soal,

kunci jawaban dan pedoman

skoring terlampir)

1. Menggunakan

ejaan (huruf besar,

tanda titik, tanda

koma, dan lain-

lain) yang benar

dalam menyusun

karangan

2. Menyusun

karangan yang

bertema Hidup

Sehat dengan

penggunaan ejaan

(huruf besar, tanda

titik, tanda koma,

dan lain-lain) yang

benar

Tes Tulisan

Tes Tulisan

Uraian

Uraian

1. Buatlah karangan yang

bertema “Hidup Sehat”

dengan menggunakan ejaan

(huruf besar, tanda titik,

tanda koma, dan lain-lain)

yang tepat dan benar!

2. Buatlah karangan yang

bertema “Hidup Sehat”

dengan menggunakan ejaan

(huruf besar, tanda titik,

tanda koma, dan lain-lain)

yang tepat dan benar!

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : IV/II

Pertemuan ke : I (Kontrol)

Alokasi Waktu : 2 X 35 Menit

Standar Kompetensi : 8. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan

informasi secara tertulis dalam bentuk karangan,

pengumuman dan pantun anak.

I. Kompetensi Dasar :

8.1 Menyusun karangan tentang berbagai topik sederhana dengan memerhatikan penggunaan

ejaan (huruf besar, tanda titik, tanda koma, dan lain-lain).

II. Indikator Pencapaian :

1. Mengetahui pengertian karangan

2. Membedakan penggunaan ejaan huruf besar yang benar dalam menyusun

karangan

3. Menggunakan ejaan huruf besar yang benar dalam menyusun karangan

III. Tujuan Pembelajaran :

1. Melalui metode ceramah dan penugasan, siswa dapat mengetahui pengertian

karangan

2. Melalui metode ceramah dan penugasan, siswa dapat membedakan penggunaan

ejaan huruf besar yang benar dalam menyusun karangan

3. Melalui metode ceramah dan penugasan, siswa dapat menggunakan ejaan huruf

besar yang benar dan dapat menyusun karangan

IV. Materi Pembelajaran :

a. Materi pokok : Karangan

b. Sub materi pokok : Penggunaan ejaan huruf besar

c. Deskripsi sub materi pokok/terlampir

V. Metode/ Model Pembelajaran :

1. Ceramah

2. Tanya jawab

3. Small group discussion

4. Penugasan

5. Model pembelajaran jaring laba-laba (webbed).

VI. Langkah-langkah pembelajaran

A. Pendahuluan (waktu 10 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

1. Guru memberikan salam dan

memulai pelajaran dengan

berdoa bersama

2. Guru mengabsensi siswa

3. Guru melakukan apersepsi

mengenai karangan dan

memberikan motivasi kepada

siswa

4. Guru menyampaikan topik

pembelajaran

5. Guru menjelaskan

kompetensi dasar dan tujuan

pembelajaran yang akan

dicapai.

1. Siswa menjawab

salam guru dan berdoa

bersama

2. Siswa mendengarkan

dengan seksama pada

saat guru mengabsen

3. Siswa memberi

penjelasan sesuai

dengan kemampuan

siswa tentang

pengertian menulis

dan memperhatikan

motivasi yang

diberikan guru

4. Siswa memperhatikan

guru

5. Siswa mendengarkan

dengan seksama

penjelasan guru

Religius

Disiplin

Menghargai orang lain

Menghargai orang lain

Menghargai orang lain

dan disiplin

B. Kegiatan Inti (waktu 50 menit)

B. 1 Eksplorasi (waktu 20 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

1. Guru bersama siswa

melakukan tanya jawab

mengenai karangan.

2. Guru menjelaskan tentang

karangan.

3. Guru menjelaskan tentang

penggunaan ejaan huruf

besar dalam karangan.

1. Siswa bersama guru

melakukan tanya jawab

mengenai karangan.

2. Siswa mendengarkan

penjelasan dari guru

mengenai karangan.

3. Siswa mendengarkan

dan mengamati

penjelasan guru

mengenai penggunaan

ejaan huruf besar dalam

karangan.

Percaya diri dan

menghargai orang lain

Disiplin dan menghargai

orang lain

Disiplin dan menghargai

orang lain

B.2 Elaborasi ( waktu 15 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

1. Guru menampilkan suatu

gambar di depan kelas

yang bertemakan

Keluarga.

2. Guru meminta beberapa

siswa maju ke depan

kelas untuk menuliskan

beberapa kalimat

mengenai gambar yang

ditampilkan di depan

kelas.

3. Guru meminta beberapa

siswa menuliskan

kembali kalimat yang

ditulisnya di depan kelas

dengan penggunaan

ejaan huruf besar yang

benar.

4. Guru memberikan

worksheet kepada setiap

siswa mengenai

karangan dan siswa

diminta menuliskan

kembali karangan

tersebut dengan

penggunaan huruf besar

yang benar secara

individu.

1. Siswa mengamati

karangan yang disajikan

oleh guru.

2. Beberapa siswa maju ke

depan kelas untuk

menentukan dan

menuliskan subtema dari

setiap paragraf karangan

yang ditampilkan di

depan kelas.

3. Beberapa orang siswa

menuliskan kembali

kalimat dari karangan

yang ditampilkan di

depan kelas dengan

penggunaan ejaan huruf

besar yang benar.

4. Siswa menerima

worksheet mengenai

karangan dan siswa

menuliskan kembali

karangan tersebut dengan

penggunaan huruf besar

yang benar secara

individu.

Disiplin dan menghargai

orang lain

Disiplin dan percaya diri

Disiplin dan percaya diri

Belajar mandiri dan cermat

B.3 Konfirmasi (waktu 15 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

1. Guru meminta siswa

yang sudah selesai

mengerjakan

tugasnya,

mengumpulkan hasil

tuganya di depan

kelas.

2. Guru memberikan

umpan balik positif

dan penguatan dalam

bentuk lisan dan

tulisan terhadap

keberhasilan peserta

didik.

3. Guru memfasilitasi

peserta didik

melakukan refleksi

untuk memperoleh

konfirmasi mengenai

tugas yang telah

diselesaikan.

4. Guru dan siswa

bertanya jawab

tentang hal-hal yang

belum diketahui oleh

siswa.

5. Guru bersama siswa

bertanya jawab

meluruskan

kesalahan

pemahaman pada

1. Siswa mengumpulkan

hasil kerjanya di depan

kelas.

2. Siswa memperhatikan

dengan seksama

penjelasan yang

diberikan guru.

3. Siswa bersama guru

melakukan refleksi

untuk memperoleh

konfirmasi mengenai

tugas yang telah

diselesaikan.

4. Siswa melakukan Tanya

jawab dengan guru

terkait hal-hal yang

belum diketahui atau

dimengerti.

5. Siswa mendengarkan

konfirmasi terkait materi

pembelajaran yang telah

dipelajari.

Bertanggung jawab dan disiplin

Disiplin dan menghargai orang

lain

Disiplin dan menghargai orang

lain

Cermat

Disiplin dan menghargai orang

lain

saat yang terjadi

dalam pembelajaran.

6. Guru memberikan

penguatan dan

penyimpulan.

6. Siswa memperhatikan

dengan seksama

penjelasan yang

diberikan guru

Disiplin dan menghargai orang

lain

C. Penutup (waktu 10 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

1. Guru bersama siswa

meyimpulkan hasil

pembelajaran

2. Guru memberi

umpan balik terhadap

proses dan hasil

pembelajaran.

3. Guru

menilai/merefleksi

kegiatan

pembelajaran yang

sudah dilaksanakan.

4. Guru

menginformasikan

materi pertemuan

selanjutnya.

5. Guru menutup

pelajaran dengan doa

dan hamdalah

kemudian salam.

1. Siswa bersama dengan

guru menyimpulkan

hasil pembelajaran

2. Siswa menerima umpan

balik terhadap proses

dan hasil pembelajaran

3. Siswa menerima refleksi

kegiatan yang dilakukan

4. Siswa mendengarkan

dengan baik informsi

yang diberikan oleh guru

5. Siswa menutup pelajaran

dengan berdoa bersama

dan mengucapkan

hamdalah kemudian

salam.

Kerjasama

Tanggung jawab

Cermat

Cermat dan fokus

Religius

VII. Media/Alat dan Sumber belajar

A. Media/Alat

1. White board

2. Spidol

3. Gambar yang berkaitan dengan tema

B. Sumber Belajar

1. Buku Bahasa Indonesia kelas IV SD dan MI

2. Buku referensi lainnya yang berkaitan dengan pembelajaran Bahasa Indonesia

VIII. Penilaian

1) Tes tertulis

2) Observasi kinerja/demonstrasi

3) Soal /Instrumen

Indikator Teknik Bentuk Instrumen penilaian (soal,

kunci jawaban dan pedoman

skoring terlampir)

1. Membaca

karangan tentang

tema Keluarga

2. Membedakan

penggunaan ejaan

huruf besar yang

benar dalam

menyusun

karangan

3. Menggunakan

ejaan huruf besar

yang benar dalam

menyusun

karangan

karangan

Tes Lisan

Tes Tulisan

Tes Tulisan

Pelafalan

Uraian

Uraian

1. Bacalah karangan berikut

dengan nada dan intonasi

yang benar !

2. Tuliskanlah penggunaan

ejaan huruf besar yang

tepat pada teks karangan

yang berjudul Keluargaku!

3. Buatlah karangan yang

bertema “Keluarga”

dengan menggunakan

ejaan huruf besar yang

tepat dan benar!

BAHASA INDONESIA

SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Menulis Karangan

Pengertian Karangan

Karangan adalah sebuah cerita, hasil ciptaan atau hasil rangkaian (susunan).karangan

terdiri atas beberapa paragraf yang berkaitan. Setiap paragraf terdiri atas kalimta-kalimat

yang diurutkan satu persatu sehingga menjadi paragraf yang utuh.

Langkah-langkah dalam membuat karangan yaitu:

1) Menentukan Tema

Tema adalah suatu perumusan dari topik yang akan dijadikan pembahasan dari tujuan

yang akan dicapai melalui topik yang sudah dirumuskan.

2) Menyusun Kerangka Karangan

Kerangka adalah rencana kerja yang memuat garis-garis besar suatu karangan.

3) Mengembangkan Kerangka Karangan

Pengembangan karangan adalah memaparkan bukti yang mendukung dalam bentuk

paragraf. Gagasan utama didukung kalimat penjelas. Dengan demikian, paragraf menjadi

utuh dan informasinya lengkap. Pengem bangan biasanya memerlukan sejumlah bukti

yang mendukung gagasan menulis.

Penggunaan Huruf Kapital

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama

1) Kata pada awal kalimat

Contoh: Kereta api telah tiba

2) Unsur-unsur nama orang

Contoh: Galih, Bu Santi

3) Nama negara, provinsi, bulan, hari

Contoh: Indonesia, Kalimantan, Agustus, Jum’at

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : IV/II

Pertemuan ke : II (Kontrol)

Alokasi Waktu : 2 X 35 Menit

Standar Kompetensi : 8. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan

informasi secara tertulis dalam bentuk karangan,

pengumuman dan pantun anak.

I. Kompetensi Dasar :

8.1 Menyusun karangan tentang berbagai topik sederhana dengan memerhatikan penggunaan

ejaan (huruf besar, tanda titik, tanda koma, dan lain-lain).

II. Indikator Pencapaian :

1. Menggunakan tanda titik yang benar dalam menyusun karangan

2. Menyusun karangan yang bertema ”Kegiatan” dengan penggunaan tanda titik

yang benar

III. Tujuan Pembelajaran :

1. Melalui metode ceramah, siswa dapat menggunakan tanda titik yang benar dalam

menyusun karangan

2. Melalui metode penugasan, siswa dapat menyusun karangan yang bertema

”Kegiatan” dengan penggunaan tanda titik yang benar

IV. Materi Pembelajaran :

a. Materi pokok : Karangan

b. Sub materi pokok : Penggunaan ejaan huruf besar

c. Deskripsi sub materi pokok/terlampir

V. Metode/ Model Pembelajaran :

1. Ceramah

2. Tanya jawab

3. Penugasan

VI. Langkah-langkah pembelajaran

A. Pendahuluan (waktu 10 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

1. Guru memberikan salam dan

memulai pelajaran dengan

berdoa bersama

2. Guru mengabsensi siswa

3. Guru melakukan apersepsi

mengenai karangan dan

memberikan motivasi kepada

siswa

4. Guru menyampaikan topik

pembelajaran

5. Guru menjelaskan

kompetensi dasar dan tujuan

pembelajaran yang akan

dicapai.

1. Siswa menjawab

salam guru dan berdoa

bersama

2. Siswa mendengarkan

dengan seksama pada

saat guru mengabsen

3. Siswa memberi

penjelasan sesuai

dengan kemampuan

siswa tentang

pengertian menulis

dan memperhatikan

motivasi yang

diberikan guru

4. Siswa memperhatikan

guru

5. Siswa mendengarkan

dengan seksama

penjelasan guru

Religius

Disiplin

Menghargai orang lain

Menghargai orang lain

Menghargai orang lain

dan disiplin

B. Kegiatan Inti (waktu 50 menit)

B. 1 Eksplorasi (waktu 20 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

1. Guru bersama siswa

melakukan tanya jawab

mengenai karangan.

2. Guru menjelaskan tentang

tanda titik yang benar

dalam menyusun karangan

1. Siswa bersama guru

melakukan tanya jawab

mengenai karangan.

2. Siswa mendengarkan

dan mengamati

penjelasan guru

mengenai penggunaan

tanda titik yang benar

dalam menyusun

karangan.

Percaya diri dan

menghargai orang lain

Disiplin dan menghargai

orang lain

B.2 Elaborasi ( waktu 15 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

1. Guru bersama siswa

melakukan tanya jawab

tentang penggunaan

tanda titik yang benar

dalam menyusun

karangan.

2. Guru meminta siswa

menyusun karangan yang

bertema ”Kegiatan”

dengan penggunaan

tanda titik yang benar

1. Siswa bersama guru

melakukan tanya jawab

penggunaan tanda titik

yang benar dalam

menyusun karangan.

2. Siswa menyusun karangan

yang bertema ”Kegiatan”

dengan penggunaan tanda

titik yang benar

Disiplin dan menghargai

orang lain

Belajar mandiri dan cermat

B.3 Konfirmasi (waktu 15 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

1. Guru meminta siswa

yang sudah selesai

mengerjakan

tugasnya,

mengumpulkan hasil

tuganya di depan

kelas.

2. Guru memberikan

umpan balik positif

dan penguatan dalam

bentuk lisan dan

tulisan terhadap

keberhasilan peserta

didik.

3. Guru memfasilitasi

peserta didik

melakukan refleksi

untuk memperoleh

konfirmasi mengenai

tugas yang telah

diselesaikan.

4. Guru dan siswa

bertanya jawab

tentang hal-hal yang

belum diketahui oleh

siswa.

5. Guru bersama siswa

bertanya jawab

meluruskan

1. Siswa mengumpulkan

hasil kerjanya di depan

kelas.

2. Siswa memperhatikan

dengan seksama

penjelasan yang

diberikan guru.

3. Siswa bersama guru

melakukan refleksi

untuk memperoleh

konfirmasi mengenai

tugas yang telah

diselesaikan.

4. Siswa melakukan Tanya

jawab dengan guru

terkait hal-hal yang

belum diketahui atau

dimengerti.

5. Siswa mendengarkan

konfirmasi terkait materi

pembelajaran yang telah

Bertanggung jawab dan disiplin

Disiplin dan menghargai orang

lain

Disiplin dan menghargai orang

lain

Cermat

Disiplin dan menghargai orang

lain

kesalahan

pemahaman pada

saat yang terjadi

dalam pembelajaran.

6. Guru memberikan

penguatan dan

penyimpulan.

dipelajari.

6. Siswa memperhatikan

dengan seksama

penjelasan yang

diberikan guru

Disiplin dan menghargai orang

lain

C. Penutup (waktu 10 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

1. Guru bersama siswa

meyimpulkan hasil

pembelajaran

2. Guru memberi

umpan balik terhadap

proses dan hasil

pembelajaran.

3. Guru

menilai/merefleksi

kegiatan

pembelajaran yang

sudah dilaksanakan.

4. Guru

menginformasikan

materi pertemuan

selanjutnya.

5. Guru menutup

pelajaran dengan doa

dan hamdalah

kemudian salam.

1. Siswa bersama dengan

guru menyimpulkan

hasil pembelajaran

2. Siswa menerima umpan

balik terhadap proses

dan hasil pembelajaran

3. Siswa menerima refleksi

kegiatan yang dilakukan

4. Siswa mendengarkan

dengan baik informsi

yang diberikan oleh guru

5. Siswa menutup pelajaran

dengan berdoa bersama

dan mengucapkan

hamdalah kemudian

salam.

Kerjasama

Tanggung jawab

Cermat

Cermat dan fokus

Religius

VII. Media/Alat dan Sumber belajar

A. Media/Alat

1. White board

2. Spidol

3. Gambar yang berkaitan dengan tema

B. Sumber Belajar

1. Buku Bahasa Indonesia kelas IV SD dan MI

2. Buku referensi lainnya yang berkaitan dengan pembelajaran Bahasa Indonesia

VIII. Penilaian

1) Tes tertulis

2) Observasi kinerja/demonstrasi

3) Soal /Instrumen

Indikator Teknik Bentuk Instrumen penilaian (soal,

kunci jawaban dan pedoman

skoring terlampir)

1. Membaca

karangan tentang

tema Keluarga

2. Membedakan

penggunaan ejaan

huruf besar yang

benar dalam

menyusun

karangan

3. Menggunakan

ejaan huruf besar

yang benar dalam

menyusun

karangan

karangan

Tes Lisan

Tes Tulisan

Tes Tulisan

Pelafalan

Uraian

Uraian

1. Bacalah karangan berikut

dengan nada dan intonasi

yang benar !

2. Tuliskanlah penggunaan

ejaan huruf besar yang

tepat pada teks karangan

yang berjudul Keluargaku!

3. Buatlah karangan yang

bertema “Keluarga”

dengan menggunakan

ejaan huruf besar yang

tepat dan benar!

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : IV/II

Pertemuan ke : III (Kontrol)

Alokasi Waktu : 2 X 35 Menit

Standar Kompetensi : 8. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan

informasi secara tertulis dalam bentuk karangan,

pengumuman dan pantun anak.

I. Kompetensi Dasar :

8.1 Menyusun karangan tentang berbagai topik sederhana dengan memerhatikan penggunaan

ejaan (huruf besar, tanda titik, tanda koma, dan lain-lain).

II. Indikator Pencapaian :

1. Menggunakan tanda koma yang benar dalam menyusun karangan

2. Membedakan penggunaan tanda titik dan tanda koma dalam menyusun karangan

3. Menyusun karangan yang bertema ”Pelestarian Lingkungan” dengan penggunaan

tanda koma yang benar

III. Tujuan Pembelajaran :

1. Melalui metode cermah, siswa dapat menggunakan tanda koma yang benar dalam

menyusun karangan

2. Melalui metode ceramah, siswa dapat membedakan penggunaan tanda titik dan

tanda koma dalam menyusun karangan

3. Melalui metode penugasan, siswa dapat menyusun karangan yang bertemakan

”Pelestarian Lingkungan” dengan penggunaan tanda koma yang benar

IV. Materi Pembelajaran :

a. Materi pokok : Karangan

b. Sub materi pokok : Penggunaan ejaan huruf besar

c. Deskripsi sub materi pokok/terlampir

V. Metode/ Model Pembelajaran :

1. Ceramah

2. Tanya jawab

3. Penugasan

VI. Langkah-langkah pembelajaran

A. Pendahuluan (waktu 10 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

1. Guru memberikan salam dan

memulai pelajaran dengan

berdoa bersama

2. Guru mengabsensi siswa

3. Guru melakukan apersepsi

mengenai karangan dan

memberikan motivasi kepada

siswa

4. Guru menyampaikan topik

pembelajaran

5. Guru menjelaskan

kompetensi dasar dan tujuan

pembelajaran yang akan

dicapai.

1. Siswa menjawab

salam guru dan berdoa

bersama

2. Siswa mendengarkan

dengan seksama pada

saat guru mengabsen

3. Siswa memberi

penjelasan sesuai

dengan kemampuan

siswa tentang

pengertian menulis

dan memperhatikan

motivasi yang

diberikan guru

4. Siswa memperhatikan

guru

5. Siswa mendengarkan

dengan seksama

penjelasan guru

Religius

Disiplin

Menghargai orang lain

Menghargai orang lain

Menghargai orang lain

dan disiplin

B. Kegiatan Inti (waktu 50 menit)

B. 1 Eksplorasi (waktu 20 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

1. Guru bersama siswa

melakukan tanya jawab

mengenai penggunaan ejaan

huruf besar dalam

karangan.

2. Guru menjelaskan tentang

penggunaan ejaan huruf

besar dalam karangan.

1. Siswa bersama guru

melakukan tanya jawab

mengenai penggunaan

ejaan huruf besar dalam

karangan.

2. Siswa mendengarkan

dan mengamati

penjelasan guru

mengenai penggunaan

ejaan huruf besar dalam

karangan.

Percaya diri dan

menghargai orang lain

Disiplin dan menghargai

orang lain

B.2 Elaborasi ( waktu 15 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

1. Guru bersama siswa

melakukan tanya jawab

penggunaan tanda titik

dan tanda koma dalam

menyusun karangan

dalam karangan.

2. Guru meminta siswa

membuat karangan

dengan memperhatikan

penggunaan tanda titik

1. Siswa bersama guru

melakukan tanya jawab

penggunaan tanda titik

dan tanda koma dalam

menyusun karangan

dalam karangan.

2. Siswa membuat karangan

dengan memperhatikan

penggunaan tanda titik

dan tanda koma dalam

menyusun karangan

Disiplin dan menghargai

orang lain

Belajar mandiri dan cermat

dan tanda koma dalam

menyusun karangan

dalam karangan.

dalam karangan.

B.3 Konfirmasi (waktu 15 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

1. Guru meminta siswa

yang sudah selesai

mengerjakan

tugasnya,

mengumpulkan hasil

tuganya di depan

kelas.

2. Guru memberikan

umpan balik positif

dan penguatan dalam

bentuk lisan dan

tulisan terhadap

keberhasilan peserta

didik.

3. Guru memfasilitasi

peserta didik

melakukan refleksi

untuk memperoleh

konfirmasi mengenai

tugas yang telah

diselesaikan.

4. Guru dan siswa

bertanya jawab

tentang hal-hal yang

1. Siswa mengumpulkan

hasil kerjanya di depan

kelas.

2. Siswa memperhatikan

dengan seksama

penjelasan yang

diberikan guru.

3. Siswa bersama guru

melakukan refleksi

untuk memperoleh

konfirmasi mengenai

tugas yang telah

diselesaikan.

4. Siswa melakukan Tanya

jawab dengan guru

terkait hal-hal yang

Bertanggung jawab dan disiplin

Disiplin dan menghargai orang

lain

Disiplin dan menghargai orang

lain

Cermat

belum diketahui oleh

siswa.

5. Guru bersama siswa

bertanya jawab

meluruskan

kesalahan

pemahaman pada

saat yang terjadi

dalam pembelajaran.

6. Guru memberikan

penguatan dan

penyimpulan.

belum diketahui atau

dimengerti.

5. Siswa mendengarkan

konfirmasi terkait materi

pembelajaran yang telah

dipelajari.

6. Siswa memperhatikan

dengan seksama

penjelasan yang

diberikan guru

Disiplin dan menghargai orang

lain

Disiplin dan menghargai orang

lain

C. Penutup (waktu 10 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

1. Guru bersama siswa

meyimpulkan hasil

pembelajaran

2. Guru memberi

umpan balik terhadap

proses dan hasil

pembelajaran.

3. Guru

menilai/merefleksi

kegiatan

pembelajaran yang

sudah dilaksanakan.

4. Guru

menginformasikan

materi pertemuan

selanjutnya.

1. Siswa bersama dengan

guru menyimpulkan

hasil pembelajaran

2. Siswa menerima umpan

balik terhadap proses

dan hasil pembelajaran

3. Siswa menerima refleksi

kegiatan yang dilakukan

4. Siswa mendengarkan

dengan baik informsi

yang diberikan oleh guru

Kerjasama

Tanggung jawab

Cermat

Cermat dan fokus

5. Guru menutup

pelajaran dengan doa

dan hamdalah

kemudian salam.

5. Siswa menutup pelajaran

dengan berdoa bersama

dan mengucapkan

hamdalah kemudian

salam.

Religius

VII. Media/Alat dan Sumber belajar

A. Media/Alat

1. White board

2. Spidol

3. Gambar yang berkaitan dengan tema

B. Sumber Belajar

1. Buku Bahasa Indonesia kelas IV SD dan MI

2. Buku referensi lainnya yang berkaitan dengan pembelajaran Bahasa Indonesia

VIII. Penilaian

1) Tes tertulis

2) Observasi kinerja/demonstrasi

3) Soal /Instrumen

Indikator Teknik Bentuk Instrumen penilaian (soal,

kunci jawaban dan pedoman

skoring terlampir)

1. Membaca

karangan tentang

tema Keluarga

2. Membedakan

penggunaan ejaan

huruf besar yang

benar dalam

menyusun

karangan

3. Menggunakan

Tes Lisan

Tes Tulisan

Tes Tulisan

Pelafalan

Uraian

Uraian

1. Bacalah karangan berikut

dengan nada dan intonasi

yang benar !

2. Tuliskanlah penggunaan

ejaan huruf besar yang

tepat pada teks karangan

yang berjudul Keluargaku!

3. Buatlah karangan yang

ejaan huruf besar

yang benar dalam

menyusun

karangan

karangan

bertema “Keluarga”

dengan menggunakan

ejaan huruf besar yang

tepat dan benar!

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : IV/II

Pertemuan ke : IV (Kontrol)

Alokasi Waktu : 2 X 35 Menit

Standar Kompetensi : 8. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan

informasi secara tertulis dalam bentuk karangan,

pengumuman dan pantun anak.

I. Kompetensi Dasar :

8.1 Menyusun karangan tentang berbagai topik sederhana dengan memerhatikan penggunaan

ejaan (huruf besar, tanda titik, tanda koma, dan lain-lain).

II. Indikator Pencapaian :

1. Menggunakan ejaan (huruf besar, tanda titik, tanda koma, dan lain-lain) yang

benar dalam menyusun karangan

2. Menyusun karangan yang bertema Hidup Sehat dengan penggunaan ejaan (huruf

besar, tanda titik, tanda koma, dan lain-lain) yang benar

III. Tujuan Pembelajaran :

1. Melalui metode tanya jawab, siswa dapat menggunakan ejaan (huruf besar, tanda

titik, tanda koma, dan lain-lain) yang benar dalam menyusun karangan

2. Melalui metode penugasan, siswa dapat menyusun karangan yang bertema Hidup

Sehat dengan penggunaan ejaan (huruf besar, tanda titik, tanda koma, dan lain-

lain) yang benar

IV. Materi Pembelajaran :

a. Materi pokok : Karangan

b. Sub materi pokok : Penggunaan ejaan huruf besar

c. Deskripsi sub materi pokok/terlampir

V. Metode/ Model Pembelajaran :

1. Ceramah

2. Tanya jawab

3. Penugasan

VI. Langkah-langkah pembelajaran

A. Pendahuluan (waktu 10 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

1. Guru memberikan salam dan

memulai pelajaran dengan

berdoa bersama

2. Guru mengabsensi siswa

3. Guru melakukan apersepsi

mengenai karangan dan

memberikan motivasi kepada

siswa

4. Guru menyampaikan topik

pembelajaran

5. Guru menjelaskan

kompetensi dasar dan tujuan

pembelajaran yang akan

dicapai.

1. Siswa menjawab

salam guru dan berdoa

bersama

2. Siswa mendengarkan

dengan seksama pada

saat guru mengabsen

3. Siswa memberi

penjelasan sesuai

dengan kemampuan

siswa tentang

pengertian menulis

dan memperhatikan

motivasi yang

diberikan guru

4. Siswa memperhatikan

guru

5. Siswa mendengarkan

dengan seksama

penjelasan guru

Religius

Disiplin

Menghargai orang lain

Menghargai orang lain

Menghargai orang lain

dan disiplin

B. Kegiatan Inti (waktu 50 menit)

B. 1 Eksplorasi (waktu 20 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

1. Guru bersama siswa

melakukan tanya jawab

mengenai penggunaan

tanda titik dan tanda koma

dalam menyusun karangan

dalam karangan.

2. Guru menjelaskan tentang

penggunaan ejaan (huruf

besar, tanda titik, tanda

koma, dan lain-lain) yang

benar dalam menyusun

karangan.

1. Siswa bersama guru

melakukan tanya jawab

mengenai karangan.

2. Siswa mendengarkan

dan mengamati

penjelasan guru

mengenai penggunaan

ejaan (huruf besar, tanda

titik, tanda koma, dan

lain-lain) yang benar

dalam menyusun

karangan.

Percaya diri dan

menghargai orang lain

Disiplin dan menghargai

orang lain

B.2 Elaborasi ( waktu 15 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

1. Guru bersama siswa

melakukan tanya jawab

mengenai penggunaan

ejaan (huruf besar, tanda

titik, tanda koma, dan

lain-lain) yang benar

dalam menyusun

karangan.

2. Guru meminta siswa

menyusun karangan yang

bertema Hidup Sehat

dengan penggunaan

ejaan (huruf besar, tanda

titik, tanda koma, dan

lain-lain) yang benar

1. Siswa bersama guru

melakukan tanya jawab

mengenai penggunaan

ejaan (huruf besar, tanda

titik, tanda koma, dan

lain-lain) yang benar

dalam menyusun

karangan.

2. Siswa menyusun

karangan yang bertema

Hidup Sehat dengan

penggunaan ejaan (huruf

besar, tanda titik, tanda

koma, dan lain-lain) yang

benar

Disiplin dan menghargai

orang lain

Belajar mandiri dan cermat

B.3 Konfirmasi (waktu 15 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

1. Guru meminta siswa

yang sudah selesai

mengerjakan

tugasnya,

mengumpulkan hasil

tuganya di depan

kelas.

2. Guru memberikan

umpan balik positif

dan penguatan dalam

1. Siswa mengumpulkan

hasil kerjanya di depan

kelas.

2. Siswa memperhatikan

dengan seksama

penjelasan yang

Bertanggung jawab dan disiplin

Disiplin dan menghargai orang

lain

bentuk lisan dan

tulisan terhadap

keberhasilan peserta

didik.

3. Guru memfasilitasi

peserta didik

melakukan refleksi

untuk memperoleh

konfirmasi mengenai

tugas yang telah

diselesaikan.

4. Guru dan siswa

bertanya jawab

tentang hal-hal yang

belum diketahui oleh

siswa.

5. Guru bersama siswa

bertanya jawab

meluruskan

kesalahan

pemahaman pada

saat yang terjadi

dalam pembelajaran.

6. Guru memberikan

penguatan dan

penyimpulan.

diberikan guru.

3. Siswa bersama guru

melakukan refleksi

untuk memperoleh

konfirmasi mengenai

tugas yang telah

diselesaikan.

4. Siswa melakukan Tanya

jawab dengan guru

terkait hal-hal yang

belum diketahui atau

dimengerti.

5. Siswa mendengarkan

konfirmasi terkait materi

pembelajaran yang telah

dipelajari.

6. Siswa memperhatikan

dengan seksama

penjelasan yang

diberikan guru

Disiplin dan menghargai orang

lain

Cermat

Disiplin dan menghargai orang

lain

Disiplin dan menghargai orang

lain

C. Penutup (waktu 10 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

1. Guru bersama siswa

meyimpulkan hasil

pembelajaran

2. Guru memberi

umpan balik terhadap

proses dan hasil

pembelajaran.

3. Guru

menilai/merefleksi

kegiatan

pembelajaran yang

sudah dilaksanakan.

4. Guru

menginformasikan

materi pertemuan

selanjutnya.

5. Guru menutup

pelajaran dengan doa

dan hamdalah

kemudian salam.

1. Siswa bersama dengan

guru menyimpulkan

hasil pembelajaran

2. Siswa menerima umpan

balik terhadap proses

dan hasil pembelajaran

3. Siswa menerima refleksi

kegiatan yang dilakukan

4. Siswa mendengarkan

dengan baik informsi

yang diberikan oleh guru

5. Siswa menutup pelajaran

dengan berdoa bersama

dan mengucapkan

hamdalah kemudian

salam.

Kerjasama

Tanggung jawab

Cermat

Cermat dan fokus

Religius

VII. Media/Alat dan Sumber belajar

A. Media/Alat

1. White board

2. Spidol

3. Gambar yang berkaitan dengan tema

B. Sumber Belajar

1. Buku Bahasa Indonesia kelas IV SD dan MI

2. Buku referensi lainnya yang berkaitan dengan pembelajaran Bahasa Indonesia

VIII. Penilaian

1) Tes tertulis

2) Observasi kinerja/demonstrasi

3) Soal /Instrumen

Indikator Teknik Bentuk Instrumen penilaian (soal,

kunci jawaban dan pedoman

skoring terlampir)

1. Membaca

karangan tentang

tema Keluarga

2. Membedakan

penggunaan ejaan

huruf besar yang

benar dalam

menyusun

karangan

3. Menggunakan

ejaan huruf besar

yang benar dalam

menyusun

karangan

karangan

Tes Lisan

Tes Tulisan

Tes Tulisan

Pelafalan

Uraian

Uraian

1. Bacalah karangan berikut

dengan nada dan intonasi

yang benar !

2. Tuliskanlah penggunaan

ejaan huruf besar yang

tepat pada teks karangan

yang berjudul Keluargaku!

3. Buatlah karangan yang

bertema “Keluarga”

dengan menggunakan

ejaan huruf besar yang

tepat dan benar!

Lampiran Media Gambar

Kegiatan Observasi Penelitian

Foto-foto Kegiatan Penelitian

Foto-foto Penutupan Penelitian

Lampiran 13

DESKRIPSI STATISTIK PRETEST KELOMPOK KONTROL

Statistics

KONTROL Y

N Valid 28 28

Missing 28 28

Mean 61.25 1.00

Median 59.00 1.00

Mode 50 1

Std. Deviation 9.732 .000

Variance 94.713 .000

Range 32 0

Minimum 50 1

Maximum 82 1

Sum 1715 28

Pretest Kontrol

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 50 5 17.9 17.9 17.9

51 2 7.1 7.1 25.0

53 1 3.6 3.6 28.6

55 3 10.7 10.7 39.3

57 2 7.1 7.1 46.4

58 1 3.6 3.6 50.0

60 1 3.6 3.6 53.6

63 3 10.7 10.7 64.3

65 1 3.6 3.6 67.9

67 1 3.6 3.6 71.4

68 1 3.6 3.6 75.0

70 1 3.6 3.6 78.6

73 2 7.1 7.1 85.7

75 2 7.1 7.1 92.9

76 1 3.6 3.6 96.4

82 1 3.6 3.6 100.0

Total 28 100.0 100.0

Lampiran 14

DESKRIPSI STATISTIK PRETEST KELOMPOK EKSPERIMEN

Statistics

EKSPERIMEN KONTROL

N Valid 28 28

Missing 28 28

Mean 63.57 1.00

Median 63.00 1.00

Mode 65 1

Std. Deviation 7.047 .000

Variance 49.661 .000

Range 31 0

Minimum 53 1

Maximum 84 1

Sum 1780 28

Pretest Eksperimen

Nilai Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 53 2 7.1 7.1 7.1

55 2 7.1 7.1 14.3

56 1 3.6 3.6 17.9

59 1 3.6 3.6 21.4

60 5 17.9 17.9 39.3

62 2 7.1 7.1 46.4

63 2 7.1 7.1 53.6

65 6 21.4 21.4 75.0

67 1 3.6 3.6 78.6

68 1 3.6 3.6 82.1

70 2 7.1 7.1 89.3

72 1 3.6 3.6 92.9

78 1 3.6 3.6 96.4

84 1 3.6 3.6 100.0

Total 28 100.0 100.0

Lampiran 15

DESKRIPSI STATISTIK POSTTEST KELOMPOK KONTROL

Statistics

eksperimen kontrol

N Valid 28 28

Missing 27 27

Mean 74,39 1,00

Median 74,50 1,00

Mode 73 1

Std. Deviation 6,669 ,000

Variance 44,470 ,000

Range 27 0

Minimum 61 1

Maximum 88 1

Sum 2083 28

Kontrol

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 61 2 3,6 7,1 7,1

66 2 3,6 7,1 14,3

67 1 1,8 3,6 17,9

69 1 1,8 3,6 21,4

70 1 1,8 3,6 25,0

71 2 3,6 7,1 32,1

73 4 7,3 14,3 46,4

74 1 1,8 3,6 50,0

75 2 3,6 7,1 57,1

76 1 1,8 3,6 60,7

77 2 3,6 7,1 67,9

78 1 1,8 3,6 71,4

79 2 3,6 7,1 78,6

81 1 1,8 3,6 82,1

82 3 5,5 10,7 92,9

84 1 1,8 3,6 96,4

88 1 1,8 3,6 100,0

Total 28 50,9 100,0

Missing System 27 49,1

Total 55 100,0

Lampiran 16

DESKRIPSI STATISTIK POSTTEST KELOMPOK EKSPERIMEN

Eksperimen

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 63 1 3,6 3,6 3,6

71 1 3,6 3,6 7,1

72 2 7,1 7,1 14,3

73 1 3,6 3,6 17,9

74 6 21,4 21,4 39,3

75 1 3,6 3,6 42,9

77 3 10,7 10,7 53,6

79 1 3,6 3,6 57,1

80 2 7,1 7,1 64,3

81 1 3,6 3,6 67,9

82 2 7,1 7,1 75,0

83 2 7,1 7,1 82,1

86 1 3,6 3,6 85,7

87 1 3,6 3,6 89,3

88 2 7,1 7,1 96,4

90 1 3,6 3,6 100,0

Total 28 100,0 100,0

Statistics

eksperimen kontrol

N Valid 28 28

Missing 0 0

Mean 78,21 1,00

Median 77,00 1,00

Mode 74 1

Std. Deviation 6,286 ,000

Variance 39,508 ,000

Range 27 0

Minimum 63 1

Maximum 90 1

Sum 2190 28

Lampiran 17

UJI NORMALITAS PRETEST KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig Statistic Df Sig.

PRETEST

KONTROL

.170 28 .038 .902 28 .420

POSTTEST

EKSPERIMEN

.133 28 .200 .942 28 .537

Lampiran 18

UJI NORMALITAS POSTTEST KELAS KONTROL

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

Posttest

Eksperimen

Posttest

Kontrol

,142 28 ,159 ,958 28 ,313

,096 28 ,200* ,982 28 ,897

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

Lampiran 19

UJI NORMALITAS POSTTEST KELAS EKSPERIMEN

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.

Posttest

Eksperimen

Posttest

Kontrol

,142 28 ,159 ,958 28 ,313

,096 28 ,200* ,982 28 ,897

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

Lampiran 20

UJI HOMOGENITAS PRETEST KELAS KONTROL DAN EKSPERIMEN

Levene Statistic df1 df2 Sig.

6.281 1 54 .015

Lampiran 21

UJI HOMOGENITAS POSTTEST KELAS KONTROL DAN

EKSPERIMEN

Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.638 6 12 .699

Lampiran 22

UJI HIPOTESIS PRETEST DAN POSTTEST KELAS KONTROL

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 EKSPERIMEN 63.57 28 7.047 1.332

KONTROL 61.25 28 9.732 1.839

Paired Differences

T Df

Sig. (2-

tailed) Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair

1

eksperimen –

control 74,804 6,866 ,918 72,965 76,642 81,529 55 ,000

Lampiran 23

UJI HIPOTESIS PRETEST DAN POSTTEST KELAS EKSPERIMEN

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 EKSPERIMEN 78.21 28 6.286 1.188

KONTROL 74.39 28 6.669 1.260

Paired Differences

T Df

Sig. (2-

tailed) Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair

1

eksperimen –

control 74,804 6,866 ,918 72,965 76,642 81,529 55 ,000