pengaruh model pembelajaran webbed
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
1 -
download
0
Transcript of pengaruh model pembelajaran webbed
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED
TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PADA
SISWA KELAS IV SDIT AL-MUBARAK JAKARTA PUSAT
TAHUN AJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Disususn Oleh:
SRI YULIANINGSIH
1111018300001
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH (UIN)
JAKARTA
2015 M /1437 H
i
ABSTRAK
Sri Yulianingsih (1111018300001), Pengaruh Model Pembelajaran
Webbed Terhadap Keterampilan Menulis Karangan pada Siswa Kelas IV SDIT
Al-Mubarak Jakarta Pusat”. Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh model
pembelajaran webbed terhadap keterampilan menulis karangan siswa. Metode
penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen. Penelitian ini
dilakukan di SDIT Al-Mubarak Jakarta Pusat. Sampel dalam penelitian ini terdiri
dari dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen yang berjumlah 28 siswa dan
kelompok kontrol yang juga berjumlah 28 siswa. Kelompok eksperimen adalah
kelompok yang melaksanakan pembelajaran Bahasa Indonesia dengan model
pembelajaran webbed, sedangkan kelompok kontrol adalah kelompok yang
melaksanakan pembelajaran Bahasa Indonesia tanpa model pembelajaran webbed.
Instrumen yang digunakan adalah instrumen tes menulis karangan.
Berdasarkan hasill uji-t pada pretest dan posttest kelas eksperimen dan
kelas kontrol dengan taraf signifikansi 0,05%, menunjukkan bahwa kedua rata-
rata keterampilan menulis karangan kelompok kontrol memperoleh nilai
probabilitas lebih kecil dari taraf signifikansi (0,000 < 0,05). Dapat disimpulkan
bahwa pada kelompok eksperimen terdapat perbedaan kemampuan menulis
karangan antara sebelum dan sesudah dilakukan perlakuan. Artinya, terdapat
pengaruh model pembelajaran webbed terhadap menulis karangan siswa.
Kata Kunci: Model, Pembelajaran, Webbed, Keterampilan, Menulis, Karangan
ii
ABSTRAK
Sri Yulianingsih (1111018300001), “The Influence of Webbed Model on Student
Writing Skills of Grade IV Integrated Islamic Elementary School, Al-Mubarak
Jakarta (SDIT Al-Mubarak Central Jakarta)”. Thesis, Islamic Elementary School
Education Program, Islamic Education Department, Faculty of Tarbiyah and
Teaching Science, State Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta. The aim of this research is to determine the influence of webbed model on
students essay writing skill. This research uses experimental-quasi method. The
object of this research is the grade IV students of integrated Islamic Elementary
School Integrated, Al-Mubarak Jakarta. The sample consist of two groups, the
experiment and control groups which have 28 students each group. The
experiment group learns Bahasa Indonesia with webbed model and the control
group learns Bahasa Indonesia without webbed model. The instrument of this
research is essay writing test. Based on data analysis in the pretest and posttest which have the
significance level 0.05%, the result of this study indicates the average of both
essay writing skills of control group have probability value which is less than
significance level (0,000 < 0,05). It can be concluded that the experiment group
has different skill to write essay before and after the action. Therefore, the
research finds the influence of webbed model on student essay writing.
Keywords: Webbed, Model, Essay, Writing, Skills
iii
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Puji syukur kepada Allah SWT yang senantiasa memberikan nikmat dan
rahmat kepada kita semua, selalu memberikan petunjuk kepada orang yang
bersungguh-sungguh dan memberikan jalan keluar terhadap segala kesulitan.
Karena Allah lah Maha kuasa atas segala sesuatu. Shalawat serta salam selalu
tercurah kepada panutan umat Islam yaitu Nabi Muhammad Saw yang
memberikan tauladan bagi umatnya sehingga selamat di dunia dan akhirat.
Setiap manusia harus yakin akan kekuatan Allah dan janji Allah. Begitu
juga penulis yang meyakini terhadap kekuatan Maha Pengasih dan Penyayang-
Nya. Seperti janji Allah dalam Al-Qur’an ”Intansurullaha yansurkum wa yusabbit
aqdaamakum” artinya siapa saja yang menolong agama Allah maka Allah akan
menolongmu dan meneguhkan pendirianmu. Ayat itulah yang menjadi motivasi
penulis selama ini sehingga dengan ridha-Nya dan dukungan serta bantuan dari
berbagai pihak, skripsi ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Teristimewa untuk orang tuaku yang telah merawat, membesarkan, mendidik
dengan penuh kesabaran, senantiasa mencurahkan kasih sayang, memberikan
motivasi, dan memanjatkan doa yang selalu mengalir dalam setiap desah
nafasnya.
2. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan (FITK) yang telah memberikan pengetahuan serta pengalamannya
kepada penulis sebagai bekal untuk menyonsong masa depan.
3. Dr. Khalimi M. Ag, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
4. Asep Ediana Latip, M.Pd Sekretaris Program Studi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
iv
5. Dr. Didi Suprijadi, MM. Dosen Penasehat Akademik Program Studi
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Dindin Ridwanudin, M.Pd sebagai Dosen Pembimbing Skripsi penulis,
terima kasih telah meluangkan waktunya untuk memberikan arahan,
bimbingan dan motivasi kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
7. Nafia Wafiqni, M.Pd sebagai Dosen sekaligus Kakak yang menginspirasi
dalam kehidupan penulis sebagai mahasiswa.
8. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
(PGMI) yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis.
9. Pimpinan dan karyawan perpustakaan FITK dan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, yang telah memberikan kemudahan bagi penulis dalam memperoleh
informasi.
10. Kakak-kakak tercinta dan adikku tersayang yang telah memberikan nasehat,
semangat, dan dukungan, baik moral maupun material dan do’a yang tiada
hentinya yakni abangku tercinta Zainal Arifin, S.Si., dan Dede Sulaeman,
AMD., kakakku yang cantik Riska Yulianti, Kakak iparku yang cantik dan
mengisnpirasi Eka Prilia Rused, S.Si., dan Siti Ulfiatin Karimah serta adikku
tersayang Muhamad Ramadan.
11. Teruntuk lelaki yang senantiasa mendo’akan dan memberi dukungan
semangat untuk beberapa tahun ini yakni Abdul Aziz, S.H.I., semoga Allah
curahkan keterbaikan dalam langkah baikmu.
12. Ketua IKPA BBPP BAZIS Provinsi DKI Jakarta Periode 2014-2016 yakni
Ahmad Fathoni, S. Pd. I., beserta orang-orang hebat dan mengisnpirasi yakni
Saras Anindya Nurhafid, S.Kep., Wery Astuti, SE., Nur Laily, S.Kom., Kak
Dewi Ratnasari, S.Pd., dan Ahmad Fathony, SH., sebagai kakak dan keluarga
besar di IKPA BBPP BAZIS Provinsi DKI Jakarta yang senantiasa
memberikan semangat, dukungan, ilmu dan pengalaman yang berharga
kepada peneliti.
13. Teruntuk sahabat-sahabatku tercinta, Haniah, Lian Rahmawati, Esty
Khotijah, Nurun Nada, Vivin Febi Saputri, Amelia Sidik, Femmy Rahayu,
v
Siti Fatimah, Siti Bahriyah, Melita Andriyani, Mia Adesti, Amalia Fauziah,
Adi Pambudi, Ana Pratiwi Putri, Fitri Ratna Sari, Yulandari, Pitriawati,
Sharah Respati, Jenni Lietarida, Kak Hasbi Abdillah, Kak Agung Setiawan,
Mbak Atmi Sukatmi, yang telah bersedia mendoakan, menjadi penyemangat
penulis, menjadi bahu sandaran ketika penulis terbentur batu sandungan dan
tidak menemukan titik terang dan doa yang senantiasa dipanjatkan peneliti.
14. Keluarga besar Lembaga Kursus Bahasa Arab Al-Manar
15. Kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, baik
secara langsung maupun tidak langsung yang turut memberikan dukungan
dan do’a dalam proses penulisan laporan ini.
Adapun tujuan yang peneliti lakukan ialah untuk melatih dan
memantapkan kemampuan serta kompetensi- kompetensi penulis secara nyata
dalam mengaplikasikan teori dan ilmu yang peneliti peroleh selama menempuh
proses pendidikan. Untuk itu, semoga penelitian ini bisa dipergunakan
sebagaimana mestinya dan bisa bermanfaat bagi peneliti khususnya dan bagi
pihak-pihak yang membutuhkan umumnya.
Peneliti menyadari, bahwa tak ada gading yang tak retak, dimana tidak ada
pekerjaan yang sempurna. Karena kesempurnaan hanyalah milik Allah semata.
Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis mohon maaf atas segala
kekurangan yang terdapat dalam laporan ini, dan guna memperbaiki kesalahan
tersebut, peneliti menerima saran dan kritik yang positif dari pembaca agar
laporan ini menjadi lebih baik dan dapat bermanfaat di masa yang akan datang.
Wassalamu ‘alaikum Wr. Wb
Jakarta, 16 Oktober 2015
Penyusun
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAKS ..................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ......................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian ....................................................... 4
C. Pembatasan Fokus Penelitian ...................................................................... 5
D. Perumusan Masalah Penelitian ................................................................... 5
E. Tujuan Penelitian ................................................................................................ 5
F. Manfaat Penelitian ............................................................................................. 5
BAB II KAJIAN TEORI ............................................................................................. 7
A. Teori Belajar dan Pembelajaran ........................................................................... 7
1. Belajar dan Pembelajaran ............................................................................ 7
2. Pengertian Model Pembelajaran .............................................................. 10
3. Ciri-ciri Model Pembelajaran ................................................................... 10
B. Pembelajaran Terpadu ........................................................................................ 11
1. Pengertian Pembelajaran Terpadu ................................................................ 11
2. Model-model Pembelajaran Terpadu ........................................................... 12
3. Pengertian dan Karakteristik Model Pembelajaran Webbed ..................... 13
C. Menulis ................................................................................................................. 16
1. Definisi Menulis ........................................................................................ 16
2. Tujuan Menulis .......................................................................................... 19
vii
3. Manfaat Menulis ........................................................................................ 23
4. Tahap Proses Menulis ............................................................................... 24
D. Ruang Lingkup Pembelajaran Menulis di SD/MI .......................................... 25
E. Hasil Penelitian yang Relevan .......................................................................... 26
F. Pengajuan Konseptual Perencanaan Tindakan ............................................... 28
G. Hipotesis Tindakan .............................................................................................. 29
BAB III METODE PENELITIAN .......................................................................... 30
A. Waktu dan Tempat Penelitian .......................................................................... 30
B. Metode Penelitian .............................................................................................. 30
C. Desain Penelitian ............................................................................................... 31
D. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ..................................... 32
1. Populasi ....................................................................................................... 32
2. Sampel ......................................................................................................... 32
3. Teknik pengambilan Sampel .................................................................... 32
E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................... 32
F. Instrumen Penelitian .......................................................................................... 33
G. Validitas .............................................................................................................. 38
H. Variabel Penelitian ............................................................................................ 38
I. Teknik Analisis Data ......................................................................................... 39
1. Uji Normalitas ............................................................................................. 39
2. Uji Homogenitas ......................................................................................... 40
3. Uji Hipotesis ................................................................................................ 40
J. Hipotesis Statistik ............................................................................................... 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 42
A. Hasil Penelitian ................................................................................................. 42
a) Hasil Penelitian Model Webbed ............................................................... 42
b) Kemampuan/ Keterampilan Menulis Karangan Siswa (Pretest-
Posttest) ....................................................................................................... 43
viii
1. Deskripsi Data Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol ................ 45
2. Deskripsi Data Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol ............... 50
3. Perbandingan Deskripsi Data Pretest dan Posttest Kelompok
Eksperimen dan Kontrol ........................................................................... 54
B. Hasil Analisis .................................................................................................... 55
1. Pengujian Prasyarat Analisis Data ............................................................ 55
a. Uji Normalitas Pretest dan Posttest ................................................... 55
b. Uji Homogenitas Pretest dan Posttest ............................................... 57
2. Pengujian Hipotesis .................................................................................... 58
a. Uji Data Pretest dan Posttest Keterampilan Menulis Karangan
Kelompok Kontrol .............................................................................. 58
b. Uji Data Pretest dan Posttest Keterampilan Menulis Karangan
Kelompok Eksperimen ....................................................................... 59
C. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................................... 61
1. Interpretasi Data ......................................................................................... 61
2. Pembahasan ................................................................................................ 62
a. Pretest Menulis Karangan Kelompok Kontrol ................................. 70
b. Pretest Menulis Karangan Kelompok Eksperimen ......................... 75
c. Posttest Menulis Karangan Kelompok Kontrol ............................... 80
d. Posttest Menulis Karangan Kelompok Eksperimen ........................ 84
3. Keterbatasan Penelitian ...................................................................... 88
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 89
A. Simpulan ............................................................................................................ 89
B. Saran .................................................................................................................. 89
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 90
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 : Desain Penelitian
Tabel 3.2 : Skor Penilaian Menulis Karangan
Tabel 3.3 : Pedoman Penilaian Menulis Karangan
Tabel 4.1 : Daftar Nilai Pretest dan Posttest Keterampilan Menulis Karangan
Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen
Tabel 4.2 : Rangkuman Data Statistik Nilai Pretest Keterampilan Menulis
Karangan Kelompok Kontrol dan Eksperimen
Tabel 4.3 : Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Pretest Keterampilan
Menulis Karangan Kelompok Esperimen
Tabel 4.4 : Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Pretest Keterampilan
Menulis Karangan Kelompok Kontrol
Tabel 4.5 : Rangkuman Data Statistik Nilai Posttest Keterampilan Menulis
Karangan Kelompok Kontrol dan Eksperimen
Tabel 4.6 : Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Posttest Keterampilan
Menulis Karangan Kelompok Eksperimen
Tabel 4.7 : Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Posttest Keterampilan
Menulis Karangan Kelompok Kontrol
Tabel 4.8 : Perbandingan Data Kelompok Eksperimen dan Kelompok
Kontrol
Tabel 4.9 : Hasil Uji Normalitas Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol
Tabel 4.10 : Hasil Uji Normalitas Posttets Kelompok Eksperimen dan Kontrol
Tabel 4.11 : Hasil Uji Homogenitas Pretest Kelompok Eksperimen dan
Kelompok Kontrol
Tabel 4.12 : Hasil Uji Homogenitas Posttest Kelompok Eksperimen dan
Kelompok Kontrol
Tabel 4.13 : Hasil Uji-t Pretest dan Posttest Keterampilan Menulis Karangan
Kelompok Kontrol
Tabel 4.14 : Hasil Uji-t Pretest dan Posttest Keterampilan Menulis Karangan
Kelompok Eksperimen
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 : Grafik Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Keterampilan Menulis
Karangan Kelompok Eksperimen
Gambar 4.2 : Grafik Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Keterampilan Menulis
Karangan Kelompok Kontrol
Gambar 4.3 : Grafik Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Keterampilan Menulis
Karangan Kelompok Eksperimen
Gambar 4.4 : Grafik Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Keterampilan Menulis
Karangan Kelompok Kontrol
Gambar 4.5 : Tema Keluarga
Gambar 4.6 : Tema Kegiatan
Gambar 4.7 : Tema Pelestarian Lingkungan
Gambar 4.8 : Tema Hidup Sehat
Gambar 4.9 : Tema Cita-cita
Gambar 4.10 : Foto-foto Kegiatan Observasi Penelitian
Gambar 4.11 : Foto-foto Kegiatan Penelitian
Gambar 4.12 : Foto-foto Penutupan Penelitian
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Profil Sekolah
Lampiran 2 : Kisi-Kisi Instrumen
Lampiran 3 : Instrumen Penelitian Pretest Kelompok Eksperimen dan
Kelompok Kontrol
Lampiran 4 : Instrumen Penelitian Posttest Kelompok Eksperimen dan
Kelompok Kontrol
Lampiran 5 : RPP Pertemuan Pertama Kelompok Kontrol
Lampiran 6 : RPP Pertemuan Kedua Kelompok Kontrol
Lampiran 7 : RPP Pertemuan Ketiga Kelompok Kontrol
Lampiran 8 : RPP Pertemuan Keempat Kelompok Kontrol
Lampiran 9 : RPP Pertemuan Pertama Kelompok Eksperimen
Lampiran 10 : RPP Pertemuan Kedua Kelompok Eksperimen
Lampiran 11 : RPP Pertemuan Ketiga Kelompok Eksperimen
Lampiran 12 : RPP Pertemuan Keempat Kelompok Eksperimen
Lampiran 13 : Deskripsi Statistik Pretest Kelompok Kontrol
Lampiran 14 : Deskripsi Statistik Pretest Kelompok Eksperimen
Lampiran 15 : Deskripsi Statistik Posttest Kelompok Kontrol
Lampiran 16 : Deskripsi Statistik Posttest Kelompok Eksperimen
Lampiran 17 : Uji Normalitas Pretest Kelompok Kontrol
Lampiran 18 : Uji Normalitas Pretest Kelompok Eksperimen
Lampiran 19 : Uji Normalitas Posttest Kelompok Kontrol
Lampiran 20 : Uji Normalitas Posttest Kelompok Eksperimen
Lampiran 21 : Uji Homogenitas Pretest Kelompok Kontrol dan Eksperimen
Lampiran 22 : Uji Homogenitas Posttest Kelompok Kontrol dan Eksperimen
Lampiran 23 : Uji Hipotesis Pretest dan Postest Kelompok Kontrol
Lampiran 24 : Uji Hipotesis Pretest dan Postest Kelompok Kontrol
Lampiran 25 : Hasil Karangan Pretest Abdullah Suhail Salim
Lampiran 26 : Hasil Karangan Pretest Bidadari Surga Firdausy
Lampiran 27 : Hasil Karangan Pretest Ilham Khairul Fikri
Lampiran 28 : Hasil Karangan Pretest Naila Rahma Al-Qasimi
xii
Lampiran 29 : Hasil Karangan Pretest Rahadian Wibi Sono
Lampiran 30 : Hasil Karangan Pretest A Sayyid Zhafran
Lampiran 31 : Hasil Karangan Pretest Haliza Nafiah Syakira Arfa
Lampiran 32 : Hasil Karangan Pretest Nayla Shofiya
Lampiran 33 : Hasil Karangan Pretest Rizki Ramadhan
Lampiran 34 : Hasil Karangan Pretest Ziyad
Lampiran 35 : Hasil Karangan Posttest Abdullah Suhail Salim
Lampiran 36 : Hasil Karangan Posttest Bidadari Surga Firdausy
Lampiran 37 : Hasil Karangan Posttest Ilham Khairul Fikri
Lampiran 38 : Hasil Karangan Posttest Naila Rahma Al-Qasimi
Lampiran 39 : Hasil Karangan Posttest Rahadian Wibi Sono
Lampiran 40 : Hasil Karangan Posttest A Sayyid Zhafran
Lampiran 41 : Hasil Karangan Posttest Haliza Nafiah Syakira Arfa
Lampiran 42 : Hasil Karangan Posttest Nayla Shofiya
Lampiran 43 : Hasil Karangan Posttest Rizki Ramadhan
Lampiran 44 : Hasil Karangan Posttest Ziyad
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sekolah adalah suatu lembaga yang dirancang khusus untuk pengajaran
kepada murid (siswa) di bawah pengawasan para guru. Dalam mendapatkan
pengajaran siswa diberikan berbagai mata pelajaran. Setiap mata pelajaran yang
diajarkan di sekolah menuntut siswa untuk memiliki keterampilan tertentu. Salah
satu mata pelajaran yang menuntut siswa memiliki keterampilan yaitu mata
pelajaran bahasa Indonesia. Hakikat fungsi bahasa adalah sebagai alat
komunikasi. Penguasaan bahasa yang baik akan mempermudah proses
komunikasi dan memberikan kepercayaan diri bagi seseorang untuk berekspresi
dan bersosialisasi.
Selanjutnya untuk dapat berkomunikasi dengan baik, seseorang perlu
belajar cara berbahasa yang baik dan benar. Pembelajaran tersebut akan lebih baik
manakala dipelajari sejak dini dan berkesinambungan. Kemampuan bahasa
meliputi empat aspek keterampilan, yaitu keterampilan membaca, menulis,
menyimak dan berbicara. Setiap keterampilan yang ada berhubungan dengan tiga
keterampilan lainnya. Dari empat keterampilan tersebut maka siswa diberi
kesempatan untuk dapat mengembangkan keterampilan berbahasa.
Pembelajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya adalah pengajaran
keterampilan berbahasa bukan pengajaran tentang bahasa semata. Keterampilan
berbahasa tersebut yaitu keterampilan reseptif (menyimak dan membaca) dan
keterampilan produktif (menulis dan berbicara). Pengajaran bahasa diawali
dengan pengajaran keterampilan reseptif dan kemudian dilanjutkan dengan
keterampilan produktif untuk tahap selanjutnya, yang kemudian keempat
keterampilan tersebut dapat bersatu padu sebagai kegiatan berbahasa yang
terpadu.
2
Salah satu keterampilan berbahasa yang harus dilatih adalah keterampilan
menulis. Disadari atau tidak, kehidupan kita berkaitan dengan keterampilan
berbahasa yang bersifat produktif ini. Menulis menjadi kegiatan yang amat
penting bagi manusia dalam kehidupan. Kegiatan menulis membantu manusia
dalam proses komunikasi. Begitu pula dalam proses belajar, menulis membantu
manusia dalam keberlangsungan proses tersebut.
Kegiatan menulis mempunyai tujuan untuk mengungkapkan ide atau
gagasan dalam bentuk tulisan. Menulis merupakan kegiatan proses kreatif.
Keterampilan menulis perlu kreatifitas tinggi dan harus dapat mengembangkan ide
atau gagasan-gagasan dalam pikirannya. Dalam kegiatan pembelajaran menulis
tidak mudah dilakukan oleh para siswa jika mereka tidak dapat memperhatikan
faktor-faktor yang dapat mengembangkan ide atau gagasan mereka dalam
keberlangsungan prosesnya. Banyak faktor yang dapat menghambat terjadinya
pengembangan ide seseorang dalam proses kegiatan menulis, yaitu faktor internal
yang ditimbulkan dalam diri siswa/penulis seperti malas menuangkan ide dalam
bentuk tulisan. Faktor lain, timbul dari faktor eksternal siswa, seperti kondisi
kelas yang kurang kondusif atau suara-suara yang mengganggu konsentrasi siswa
dalam membuat sebuah tulisan.
Salah satu jenis keterampilan menulis adalah keterampilan menulis
karangan. Dalam karangan siswa bisa menuangkan apa yang dirasakannya,
menuangkan pengalaman yang pernah terjadi dalam bentuk cerita. Karena
karangan merupakan suatu karya sastra yang ditulis dengan kata-kata yang
sederhana dan bermakna. Karangan merupakan salah satu dari pendidikan sastra
di sekolah terutama di jenjang sekolah dasar. Pendidikan sastra adalah pendidikan
yang mencoba untuk mengembangkan kompetensi apresiasi sastra, kritik sastra,
dan proses kreatif sastra. Dari ketiga komponen tersebut, yang menjadi titik
konsentrasi dalam penelitian ini adalah proses kreatif anak dalam menulis sebuah
karya sastra terutama karangan.
3
Karangan diperkenalkan di sekolah dasar dengan mengapresiasikan
melalui membaca. Mengapresiasikan karangan dengan jalan menulis atau
menciptakan karangan yang diajarkan di kelas IV. Karangan perlu diperkenalkan
sejak dini, karena karangan tidak pernah lepas dari gejolak hidup manusia. Dalam
strategi belajar dan mengajar memang sangat dituntut bagi guru untuk
menggunakan sebuah model pembelajaran yang baik dan tepat. Model yang baik
harus memperhatikan siswa, dalam hal ini siswa dijadikan objek yang aktif dalam
proses pembelajaran. Salah satu jalan keluarnya yaitu sebuah pembelajaran
dengan model yang menarik dan dapat memancing perhatian siswa. Antusias para
siswa dapat mendorong keinginan dan keaktifan pada pembelajaran, sehingga
pembelajaran menjadi menyenangkan.
Sebenarnya banyak siswa yang antusias di dalam pembelajaran menulis,
karena dengan menulis siswa dapat menuangkan segala yang ada di dalam
pikirannya. Walaupun sering kali dihadapkan kepada permasalahan seperti
susahnya mencari inspirasi yang akan dituangkan di dalam tulisan tersebut,
sulitnya menentukan tema yang akan diangkat dalam menulis karangan.
Selanjutnya di SD/MI masih ditemui rendahnya kemampuan menulis karangan,
sulitnya siswa menggunakan ejaan yang tepat dalam menulis karangan.
Sebenarnya dalam menulis karangan hal yang terpenting adalah dalam
menentukan tema yang akan ditulis. Setelah tema ditentukan maka menulis
karangan akan menjadi mudah karena penulis tetap memperhatikan tema dan
tidak berangkat jauh dari tema.
Terdapat beberapa alasan yang melatarbelakangi penelitian ini. Di
antaranya adalah bahwa menulis memiliki kedudukan yang penting bagi siswa
untuk melatih kecerdasan untuk berpikir dan menunjang hasil belajar. Menulis
merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia.
Manusia selalu berpikir dan selalu ingin berkarya, dan ingin melakukan hal yang
kreatif. Namun kegiatan menulis karangan ini perlu diasah secara maksimal.
4
Berdasarkan hasil observasi di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Al-
Mubarak Jakarta Pusat sebagian besar siswa menganggap bahwa kegiatan menulis
karangan itu merupakan hal yang masih sulit. Tidak mudah bagi siswa untuk
merangkai kata-kata menjadi rangkaian kalimat yang bermakna. Dan juga sulit
bagi siswa untuk menentukan tema apa yang akan mereka pilih untuk membuat
karangan itu.
Berdasarkan fakta tersebut, hendaknya guru mampu memadukan model
pembelajaran yang dapat merangsang siswa untuk bisa kreatif dalam menulis
karangan. Tidak hanya selalu dengan model ceramah yang menjelaskan unsur-
unsur yang terdapat dalam karangan tetapi tidak mengajak siswa untuk menulis
karangan dengan kreatif dan tetap memperhatiakan unsur-unsur dalam menulis
karangan.
Model pembelajaran webbed adalah salah satu model yang dapat
mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran sehingga berimplikasi terhadap
hasil belajar. Melalui model ini siswa akan diperlihatkan kerangka tema yang
akan dikembangkan sesuai dengan kemampuan siswa dalam menulis karangan.
Latar belakang masalah di atas mendasari peneliti untuk melakukan
penelitian dengan judul: “Pengaruh Model Pembelajaran Webbed Terhadap
Keterampilan Menulis Karangan Pada Siswa Kelas IV SDIT Al-Mubarak
Jakarta Pusat”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas beberapa pokok masalah yang
dapat dikemukakan antara lain:
1. Sebagian besar siswa menganggap bahwa kegiatan menulis karangan
merupakan hal yag sulit.
2. Siswa kesulitan untuk merangkai kata-kata menjadi rangkaian kalimat yang
bermakna.
3. Siswa kesulitan dalam menentukan tema tulisannya.
5
Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas IV SDIT Al-Mubarak Jakarta
Pusat. Adapun fokus penelitian adalah meningkatkan keterampilan menulis siswa
melalui pengaruh model pembelajaran webbed.
C. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini masalah dibatasi hanya pada beberapa hal, yaitu:
1. Keterampilan menulis karangan pada siswa kelas IV Semester genap
SDIT Al-Mubarak Jakarta Pusat tahun pelajaran 2014/2015.
2. Penerapan model webbed untuk keterampilan menulis karangan pada
mata pelajaran Bahasa Indonesia.
3. Pengaruh penggunaan model webbed terhadap keterampilan menulis
karangan siswa kelas IV Semester genap SDIT Al-Mubarak Jakarta Pusat
tahun pelajaran 2014/2015.
D. Perumusan Masalah Penelitian
Untuk memperjelas pemasalahan yang diteliti, maka masalah tersebut
dirumuskan sebagai berikut: “Bagaimana pengaruh model pembelajaran webbed
terhadap keterampilan menulis karangan pada siswa kelas IV SDIT Al-Mubarak
Jakarta Pusat tahun pelajaran 2014/2015?”
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini, yaitu untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
model pembelajaran webbed terhadap keterampilan menulis karangan pada siswa
kelas IV SDIT Al-Mubarak Jakarta Pusat
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan
pada tingkatan teoretis kepada pembaca dan guru dalam memilih model
pembelajaran bahasa Indonesia khusunya pada keterampilan menulis.
6
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi nyata untuk
menerapkan penggunaan model pembelajaran untuk meningkatakan keterampilan
menulis siswa. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
siswa, guru dan sekolah.
a) Bagi peneliti, menambah pengetahuan khususnya untuk mengetahui sejauh
mana peningkatan keterampilan menulis siswa dalam pembelajaran bahasa
Indonesia setelah dilakukan proses pembelajaran dengan pembelajaran
terpadu model webbed.
b) Bagi siswa, hasil penelitian ini akan membantu mereka dalam
mengembangkan kemampuan siswa dalam keterampilan menulis mereka.
c) Bagi guru, memberikan masukan kepada guru, khususnya guru bahasa
Indonesia bahwa model pembelajaran webbed dapat digunakan untuk
meningkatkan keterampilan menulis siswa.
d) Bagi sekolah, hasil penelitian ini akan diberikan sesuatu yang baik pada
sekolah itu sendiri dan sekolah lain pada umunya dalam rangka perbaikan
mutu pendidikan.
e) Bagi pembaca khususnya mahasiswa, penelitian ini diharapkan dapat
dijadikan sebagai suatu kajian yang menarik untuk perlu diikuti lebih lanjut
dan lebih mendalam.
7
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Teori Belajar dan Pembelajaran
1. Belajar dan Pembelajaran
Belajar menurut Hilgard dan Bower dalam Purwanto, mengemukakan
“belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap
sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamnnya yang berulang-
ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu dapat dijelaskan
atau dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan, atau keadaan-
keadaan sesaat seseorang (misalnya kelelahan, pengaruh obat dan
sebagainya)”.1 Perubahan dalam kepribadian manusia dapat terlihat dari
peningkatan pengetahuan, sikap, keterampilan, daya berpikir, dan
kemampuan lainnya.
Muhibbin menjelaskan bahwa belajar adalah kegiatan yang berproses
dan merupakan unsur yang sangat penting dalam semua jenis dan jenjang
pendidikan.2 Dalam belajar yang terpenting adalah proses bukan hasil yang
diperolehnya. Hal ini dikarenakan berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan
pendidikan amat tergantung pada proses belajar yang dialami siswa baik di
sekolah maupun di lingkungan rumah.
Purwanto menjelaskan definisi-definisi tentang belajar terdapat elemen
yang penting yang mencirikan pengertian tentang belajar yaitu:3
a. Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, dimana
perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi
juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk.
b. Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan atau
pengalaman, dalam arti perubahan-perubahan yang disebabkan oleh
1 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan. (Jakarta: Remaja Rosdakarya, 2010). Cet 24.
h.84. 2 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2010). Cet 15 edisi revisi. h.87. 3 Ngalim Purwanto. op.cit., h. 84-85.
8
pertumbuhan atau kematangan tidak dianggap sebagai hasil belajar,
seperti perubahan-perubahan yang terjadi pada diri seorang bayi.
c. Untuk dapat disebut belajar, maka perubahan itu harus mantap, harus
merupakan akhir daripada suatu periode waktu yang cukup panjang.
d. Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut
berbagai aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis, seperti: perubahan
dalam pengertian, pemecahan masalah.
e. Salah/ berpikir, keterampilan, kecakapan, kebiasaan , ataupun sikap.
Horward L. Kingsley dalam Wasty Soemanto mendefinisikan belajar
adalah proses di mana tingkah laku (dalam artian luas) ditimbulkan atau
diubah melalui praktek atau latihan.4 Dengan proses menginterpretasikan
praktek dan latihan yang baru dimiliki siswa saat belajar maka dapat
membuat suatu perubahan pengetahuan dari yang tidak tahu menjadi tahu.
Hakekat belajar menurut teori kognitif dalam Budiningsih, dijelaskan
sebagai suatu aktivitas belajar yang berkaitan dengan penataan informasi,
pengorganisasian, perseptual, dan proses internal. Kegiatan pembelajaran
yang merumuskan tujuan pembelajran, mengembangkan strategi dan tujuan
pembelajaran.
Berdasarkan pemaparan mengenai pengertian belajar, dapat
disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku
individu untuk mencapai tujuan peningkatan diri, baik dalam pengetahuan,
sikap, keterampilan, perilaku, sebagai hasil dari pengalaman sebelumnya
dalam berinteraksi dengan lingkungannya melalui sebuah proses. Peristiwa
belajar yang disertai dengan proses pembelajaran akan lebih terarah dan
sistematik daripada belajar yang hanya semata-mata dari pengalaman dalam
kehidupan sosial masyarakat.
Proses pembelajaran merupakan suatu proses pendidikan dalam
lingkup persekolahan, sehingga dapat diartikan dari proses pembelajaran
adalah proses sosialisasi dari interaksi individu siswa dengan lingkungan
sekolah, seperti guru, sumber/fasilitas, dan teman sesama siswa.
4 Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta. 2006). Cet. 5. h.104.
9
Tujuan pembelajaran bukanlah penguasaan materi pelajaran, akan
tetapi proses untuk mengubah tingkah laku siswa sesuai dengan tujuan yang
akan dicapai.5 Artinya penguasaan materi pelajaran bukanlah akhir dari
proses pengajaran, akan tetapi hanya sebagai tujuan antara untuk
pembentukan tingkah laku yang lebih luas. Diharapkan dari tujuan ini siswa
dapat membentuk pola perilaku siswa itu sendiri, atau sejauh mana siswa
dapat menguasai akan suatu materi pelajaran.
Dalam proses pembelajaran La Costa dalam Wina, mengklasifikasikan
mengajar berpikir menjadi tiga, yaitu teaching of thinking adalah proses
pembelajaran yang diarahkan pembentukan keterampilan mental tertentu,
seperti misalnya keterampilan berpikir kritis, berpikir kreatif, dan lain
sebagainya. Dengan demikian, jenis pembelajaran ini lebih menekankan
kepada aspek tujuan pembelajaran. Teaching for thinking adalah proses
pembelajaran yang diarahkan pada usaha menciptakan lingkungan belajar
yang dapat mendorong terhadap pengembangan kognitif. Jenis pembelajaran
ini lebih menitikberatkan kepada proses menciptakan situasi dan lingkungan
tertentu, contohnya menciptakan suasana keterbukaan yang demokratis,
menciptakan iklim yang menyenangkan sehingga memungkinkan siswa bisa
berkembang secara optimal. Dan teaching about thinking adalah
pembelajaran yang diarahkan pada upaya membantu agar siswa lebih sadar
terhadap proses berpikirnya. Jenis pembelajaran ini lebih menekankan kepada
metedologi yang digunakan dalam proses pembelajaran.6
Berdasarkan pengertian proses pembelajaran diatas dapat disimpulkan
bahwa pembelajaran merupakan proses adaptasi melalui sosialisasi individu
siswa dengan lingkungan sekolah, dengan tujuan pembelajaran merupakan
proses yang amatlah penting untuk mengubah tingkah laku siswa sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai.
5 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
(Jakarta: Kencana, 2010). Ed.1. Cet. 7. h.100. 6 Ibid., h. 107-108.
10
2. Pengertian Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang
digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau
pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat
pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum,
dan lain-lain.7 Model pembelajaran yang tepat ditunjukkan kepada siswa agar
mencapai tujuan belajar yang maksimal. Menurut Kemp di dalam buku
Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru yang
ditulis oleh Rusman, mengatakan bahwa model pembelajaran adalah suatu
kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan
pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.8
Model pembelajaran dapat dijadikan pola pilihan, artinya para guru
boleh memilih model pembelajaran yang sesuai dan efisien untuk mencapai
tujuan pendidikannya. Dari pengertian model pembelajaran yang sudah
dijelaskna dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran merupakan suatu
kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru terhadap siswa agar kegiatan
belajar mengajar lebih efektif.
3. Ciri-ciri Model Pembelajaran
Trianto di dalam bukunya menuliskan bahwa istilah model
pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas dari pada strategi, metode
atau prosedur.9 Namun demikian apabila mengkaji berbagai model
pembelajaran, dapat dipahami bahwa strategi pembelajaran berbeda dengan
model pembelajaran. Strategi pembelajaran lebih umum dari model
pembelajaran dan sebaliknya model pembelajaran lebih khusus dari strategi
pembelajaran. Berikut ini adalah ciri-ciri model pembelajaran.10
7 Trianto, Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik (Jakarta: Prestasi Pustaka.
2010), h. 74. 8 Rusman, Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru (Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada. 2011). h. 132. 9 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif (Jakarta:Kencana. 2009),
h. 23 10
Rusman. op.cit., h. 136.
11
1) Berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar dari para ahli seperti
Herbert Thelen berdasarkan teori Jhon Dewey berpendapat bahwa model
pembelajaran dirancang untuk melatih partisipasi dalam kelompok secara
demokratis.
2) Mempunyai misi atau tujuan pendidikan tertentu, misalnya model
berpikir induktif dirancang untuk mengembangkan proses berpikir
induktif.
3) Dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan kegiatan belajar mengajar di
kelas, misalnya model synetic dirancang untuk memperbaiki kreativitas
dalam pembelajaran mengarang.
4) Memiliki bagian-bagian model yang dinamakan: (1) urutan langkah-
langkah pembelajaran (syntax), (2) adanya prinsip-prinsip reaksi, (3)
system social, dan (4) system pendukung. Keempat bagian tersebut
merupakan pedoman praktis bila guru akan melaksanakan suuatu model
pembelajaran.
5) Memiliki dampak sebagai akibat terapan model pembelajaran. Dampak
tersebut meliputi: (1) Dampak pembelajaran, yaitu hasil belajar yang
dapat diukur, (2) Dampak pengiring, yaitu hasil belajar jangka panjang.
6) Membuat persiapan mengajar dengan pedoman model pembelajaran yang
dipilihnya.
B. Pembelajaran Terpadu
1. Pengertian Pembelajaran Terpadu
Konsep pembelajaran terpadu merupakan pada hakikatnya anak sebagai
pembelajar dan proses yang melibatkan pengembangan berpikir dan belajar.11
Pelakasanaan pendekatan pemebelajaran terpadu ini bertolak dari suatu topik
atau tema yang dipilih dan dikembangkan oleh guru bersama-sama dengan
anak.
Oemar Hamalik menjelaskan, pembelajaran terpadu adalah suatu sistem
pembelajaran yang bertitik tolak dari suatu masalah atau proyek, yang
11
Dindin Ridwanudin, Bahasa Indonesia (Ciputat: UIN Press. 2015), h.35.
12
dipelajari atau dipecahkan oleh siswa baik secara individual maupun secara
kelompok dengan metode yang bervariasi dan dengan bimbingan guru guna
mengembangkan pribadi siswa secara utuh dan terintegrasi.12
Jika
dibandingkan dengan pendekatan konvensional, maka pembelajaran terpadu
lebih menekankan pada keterlibatan anak dalam proses belajar atau
mengarahkan anak secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran dan
pembuatan keputusan. Pendekatan pembelajaran terpadu ini lebih menekankan
kepada konsep belajar sambil melakukan sesuatu (learning by doing).
2. Model-model Pembelajaran Terpadu
Ditinjau dari cara memadukan konsep, topik, dan unit tematisnya,
menurut seorang ahli yang bernama Fogarty mengemukakan bahwa terdapat
10 (sepuluh) model pembelajaran terpadu, yakni: (1) fragmented, (2)
connected, (3) nested, (4) sequenced, (5) shared, (6) webbed, (7) treated, (8)
integrated, (9) immersed, dan (10) network.13
Adapun macamnya diantaranya:
Model fragmented ditandai oleh ciri pemanduan yang hanya pada satu
mata pelajaran saja.14
Misalnya dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia,
materi pembelajaran tentang menyimak, berbicara, membaca, dan menulis
dapat dipadukan dalam materi pembelajaran keterampilan berbahasa.
Kemudian model keterhubungan (Connected) yaitu topik-topik dalam satu
disiplin ilmu berhubungan satu sama lain. Kemudian ada model nested
merupakan pemaduan berbagai bentuk penguasaan konsep keterampilan
melalui sebuah kegiatan pembelajaran. Selanjutnya model sequenced adalah
model pembelajaran yang memadukan dua bidang studi yang memiliki
keterkaitan atau kesamaan topik. Jika model shared adalah model
pembelajaran terpadu yang menggabungkan dua mata pelajaran atau lebih
yang memiliki ketimpangan konsep sehingga dapat saling melengkapi.
Kemudian model webbed adalah model pembelajaran terpadu yang bertolak
dari pendekatan tematik. Dalam pengembangnnya dimulai dengan
12
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran. (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), h. 133. 13
Dindin Ridwanudin, op.cit, h. 44. 14
Ibid, h. 44.
13
menentukan tema, kemudian dikembangkan menjadi subtema dengan
memperlihatkan keterkaitan dengan sub-sub tema kemudian dikembangkan
dengan aktivitas belajar siswa. Setelah itu ditentukan berbagai kegiatan
pembelajaran yang dapat mendukung terhadap tema. Model treated adalah
model pembelajaran yang memfokuskan pada metakurikulum yang
berpotongan dengan inti materi. Selanjutnya model integrated adalah model
pembelajaran terpadu yang memadukan sejumlah topik, konsep, keterampilan
dan sikap dari berbagai mata pelejaran yang saling tumpang tindih. Topik,
konsep, keterampilan dan sikap tersebut selanjutnya dikaitkan dalam satu tema
yang mencakup berbagai mata pelajaran. Kemudian ada model immersed
adalah model pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran dalam
satu subjek. Keunggulan model ini adalah setiap siswa mempunyai
ketertarikan mata pelajaran yang berbeda, dengan begitu siswa dapat saling
bertukar pengalaman dan berbagi informasi. Secara tidak langsung siswa akan
terpacu untuk menghubungkan mata pelajaran yang satu dengan yang lainnya.
Dan yang terakhir adalah model networked adalah model pembeljaran terpadu
yang mengandalkan kemungkinan pengubahan konsepsi, bentuk pemecahan
masalah, maupun tuntutan bentuk keterampilan baru setelah siswa
mengadakan studi lapangan dalam situasi, kondisi, maupun konteks yang
berbeda. Proses belajar berlangsung secara terus-menerus dikarenakan adanya
hubungan timbal balik antara pemahaman dan kenyataan yang dihadapi siswa.
3. Pengertian dan Karakteristik Model Pembelajaran Webbed
Pembelajaran terpadu model webbed adalah pembelajaran terpadu yang
menggunakan pendekatan tematik.15
Model pembelajaran tematik ini bertolak
dari suatu tema yang dipilih dan dikembangkan oleh guru bersama siswa.
Menurut Alfiah, ”Model webbed (jaring laba-laba) dalam pembelajaran
bahasa lebih mengutamakan unsur keterpatuan yang akhirnya membentuk
15
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu Konsep,Strategi, dan Implementasinya dalam
Kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP) 2010, (Jakarta: PT Bumi Aksara). h. 41.
14
komunikasi yang efektif antara guru dengan siswa”.16
Dengan demikian maka
model ini sangat baik diterapkan kepada siswa agar siswa mampu
berkomunikasi secara efektif dan aktif dalam melaksanakan kegiatan belajar
mengajar di sekolah.
Model webbed merupakan bentuk kolom jaring laba-laba sebagai
tempat jawaban pertanyaan, penuntun tentang imajinasi dari benda atau
gambar. Dari sub-sub tema ini dikembangan aktivitas belajar yang harus
dilakukan siswa. Jadi model webbed atau jaring laba-laba terimplementasi
melalui pendekatan tematik sebagai pemandu bahan dan kegiatan
pembelajaran.
Model webbed merupakan bentuk kolom jaring laba-laba sebagai
tempat jawaban pertanyaan penuntun tentang imajinasi dari benda atau
gambar. Karakteristik webbed yaitu:17
a. Berpusat pada siswa
Pendekatan ini lebih banyak mendapatkan siswa sebagai subjek
belajar, sedangkan guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator yaitu
dengan memberikan kemudahan-kemudahan kepada siswa untuk
moelakukan aktivitas belajar.
b. Memberi pengalaman langsung
Dengan pengalaman langsung, siswa dihadapkan pada sesuatu yang
nayata atau konkret sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih
abstrak.
c. Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan bakat siswa
d. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain yang menyenangkan.
Kelebihan dari model jarring laba-laba atau webbed meliputi:
1) Menyeleksi tema sesuai dengan minat akan memotivasi siswa untuk
belajar,
16
Alfiah, Pengaruh Pembelajaran Terpadu Model Webbed (Jaring Laba-Laba) Dan Model
Fragmanted (Penggalan) Terhadap Hasil Belajar Unggah- Ungguhing Bahasa Jawa Di Kelas Awal
Sekolah Dasar”, Jurnal Edukasi, Vol. 1. No. 1, 2012, h. 2. 17
Rizka Pratiwi Jaya, http://rizkapratiwijaya.blogspot.com/2013/04/pembelajaran-
terpadu-model-webbed.html, diakses pada pukul 08.55 tanggal 19 Januari 2015.
15
2) Memudahkan perencanaan,
3) Pendekatan tematik dapat memotivasi siswa, dan
4) Memberikan kemudahan bagi anak didik dalam melihat kegiatan dan ide-
ide berbeda yang terkait.
Selain kelebihan yang dimiliki, model webbed juga memiliki beberapa
kekurangan antara lain:
1) Sulit dalam menyeleksi tema,
2) Cenderung untuk merumuskan tema yang dangkal, dan
3) Dalam pembelajaran, guru lebih memusatkan perhatian pada kegiatan
daripada pengembangan konsep.
Adapun langkah-langkah dalam pembelajaran terpadu model jaring
aba-laba (webbed) adalah sebagai berikut:18
1) Menentukan tema
2) Mengembangkan sub-sub temanya
3) Mengembangkan aktivitas belajar yang harus dilakukan siswa
Menurut Ratna Tanjung dan Raudhatul Kamal, “Keutamaan atau
keberhasilan untuk membuat pembelajaran efektif dari model webbed adalah
hal yang pertama ditinjau adalah dalam proses rancangan pembelajaran
webbed ini harus disesuaikan dengan kondisi dan potensi siswa (bakat, minat,
kebutuhan, dan kemampuan)”.19
Oleh karena itu, sebagai guru yang profesional ketika di dalam kelas
agar tujuan pembelajaran tercapai dengan hasil yang baik, guru haruslah
mempersiapkan perencanaan yang baik sesuai dengan kondisi peserta didik di
dalam kelas.
18
Trianto, M.Pd, Model Pembelajaran Terpadu Konsep Strategi dan Implementasi dalam
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010), Cet. Ke.2. h. 41. 19
Ratna Tanjung dan Raudhatul Kamal, “Pengaruh Model Pembelajaran Model Webbed
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Sub Materi Pokok Hukum Pascal Di Kelas VIII Semester II
SMP Swasta IKAL Medan T.P. 2011/2012” Jurnal Edukasi, Vol. 1. No. 1, 2013, h. 74.
16
C. Menulis
1. Definisi Menulis
Pada hakikatnya ada empat keterampilan berbahasa yang harus dikuasai
dalam pembelajaran bahasa, yaitu keterampilan menyimak, keterampilan
berbicara, keterampilan membaca dan keterampilan menulis. Keterampilan
membaca dan menyimak biasanya disebut juga kemampuan yang bersifat aktif
reseptif. Kedua keterampilan tersebut memiliki kemampuan menerima, proses
decoding, kemampuan untuk memahami bahasa atau pesan yang dituturkan
oleh pihak lain baik yang dituturkan melalui sarana bunyi atau tulisan. Lain
halnya sengan keterampilan berbicara dan menulis yang disebut kemampuan
yang bersifat aktif produktif. Aktif produktif merupakan kemampuan yang
menuntut kegiatan enconding, kegiatan untuk menyampaikan bahasa kepada
pihak lain, baik secara lisan maupun tertulis. Fokus dalam penelitian ini akan
memaparkan keterampilan menulis yang merupakan bagian dari keterampilan
yang bersifat aktif produktif.
Keterampilan menulis merupakan salah satu standar kompetensi mata
pelajaran bahasa Indonesia. Tujuan dari keterampilan menulis berdasarkan
Permendiknas No. 23 tahun 2006 adalah menggunakan berbagai jenis wacana
tulis untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk
teks narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, teks pidato, proposal, surat
dinas, surat dagang, rangkuman, ringkasan, notulen, laporan, resensi, karya
ilmiah, dan berbagai karya sastra berbentuk puisi, cerpen, drama, kritik dan
esai.20
Menulis itu pada dasarnya merupakan kegiatan merekam buah pikiran
ke dalam bentuk tulisan dengan menggunakan sistem dan peralatan menulis.
Usaha merekam bahasa lisan ke dalam bentuk tulis menghendaki adanya
aturan atau system tertentu yang harus diikuti dan dipatuhi. Hal ini
menyebabkan kepandaian menulis itu menjadi sebuah keterampilan. Sebuah
20
Sondang Atmaja Samosir, “Pengaruh Model Penggunaan Peta Pikiran (Mind Map)
Terhadap Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Oleh Siswa Kelas XI SMK Negeri 1
Sidikalang Kab. Dairi Tahun Pembelajaran 2013/ 2014”, Electronic Jurnal Edukasi, 2013, h. 1.
17
keterampilan tentu tidak akan diperoleh apabila tidak melalui proses pelatihan
yang terus menerus dilakukan.
Soenardi Djiwandono, “Menulis merupakan kegiatan penggunaan
kemampuan bahasa yang aktif-produktif yang sebaiknya diselenggarakan
dalam bentuk tes subjektif”.21
Dengan menulis seseorang dapat menuangkan
segala yang ada di dalam pikirannya.
Dalam Panduan Lengkap Menulis Kreatif, “Kreatif adalah suatu proses
bagaimana sebuah gagasan lahir dan diciptakan oleh seseorang penulis
menjadi sebuah karya tulis.22
Kreatifitas bisa juga muncul dari hal-hal yang
kita kuasai karena kita terlatih melakukannya secara terus menerus sehingga
membentuk kebiasaan seseorang.
Khaerudin Kurniawan dalam bukunya Bahasa Indonesia Keilmuan
Untuk Perguruan Tinggi, mengartikan “menulis merupakan suatu proses
kreatif yang melibatkan cara berpikir divergen (menyebar) daripada konvergen
(memusat)”.23
Menulis merupakan suatu proses kreatif, kendati demikian
wujud yang dihasilkan itu sangat bergantung pada kepiawaian, imajinasi, dan
kreativitas penulis dalam mengungkapkan gagasan.24
Menulis merupakan kegiatan berkomunikasi mengungkapkan pikiran,
perasaan, dan kehendak kepada orang lain secara tertulis.25
Menulis adalah
kegiatan yang dilakukan seseorang untuk menghasilkan tulisan.26
Menulis juga dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan untuk
menciptakan suatu catatan atau informasi pada suatu media dengan
menggunakan aksara.27
Menuliskan buah pikiran atau mengungkapkan
21
Soenardi Djiwandono, Tes Bahasa: Pegangan Bagi Pengajar Bahasa (Jakarta: PT.
Indeks. 2011), h. 122. 22
Didik Komaidi, Panduan Lengkap Menulis Kreatif Teori dan Praktek, (Yogyakarta:
Sabda Media, 2011). Cetakan ke-1. h. 5. 23
Khaerudin Kurniawan, Bahasa Indonesia Keilmuan Untuk Perguruan Tinggi,
(Bandung: PT Refika Aditama, 2012), h. 46. 24
Ibid., h. 46. 25
Novi Resmini dan Dadan Juanda, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Di Kelas
Tinggi, (Bandung: UPI PRESS, 2007, h. 116. 26
Nurudin, Dasar-dasar Penulisan, (Malang: UMM Press, 2010), h. 4. 27
Dr. Alek A., Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi (Jakarta: Kencana, 2010), h.
106.
18
perasaan adalah suatu keahlian. Keterampilan menulis tidak datang secara
otomatis,, melainkan harus melalui proses latihan dan paraktik teratur.
Novi Resmini dalam bukunya Membaca dan Menulis di SD “Teori dan
Pengajarannya” mengatakan bahwa: “Menulis merupakan kegiatan
berkomunikasi. Seseorang menulis dengan mempertimbangkan audiens
(pembaca) karena menulis tidak ditunjukkan diri sendiri.”28
Untuk itu, dalam
menulis perlu mempertimbangkan konteks tulisan mencakup apa, siapa,
kapan, untuk tujuan apa, bentuk tulisan, media penyajian yang dipilih, dan
sebagainya sehingga tulisan yang dihasilkan komunikatif.
Menulis merupakan kebutuhan mutlak bagi setiap orang yyang terlibat
dalam kegiatan sosial, ekonomi, pendidikan, teknologi, dan lain-lain. Hal ini
disebabkan semua aktivitas komunikasi saat initidak dapat melepaskan diri
dari pemanfaatam sarana tulis. Melalui tulisan, seseorang dapat menceritakan
ide, perasaan, peritiwa, dan benda kepada oaring lain. Oleh karena itu,
kemmapuan ini perlu diajarkan di sekolah dasar.
Selain itu menulis juga merupakan salah satu dari keterampilan
berbahasa yang harus dikuasai dengan baik oleh siswa. Sebagai keterampilan
berbahasa, menulis merupakan kegiatan yang komplek karena penulis dituntut
dapat menyusun dan mengorganisasikan isi tulisannya serta menuangkannya
dalam formulasi ragam bahasa tulis.
Darmiyati Zuchdi dalam buku Pembelajaran Bahasa Indonesia di MI,
berpendapat bahwa kemampuan menulis anak dapat diperoleh melalui proses
panjang. Sebelum sampai pada tingkat menulis, siswa-siswi harus mulai
tingkat awal, mulai dari pengenalan lambang-lambang bunyi hingga
mengetahui cara menulis huruf, kata-kata, kalimat dan uraian yang lebih luas.
Lebih jauh Darmiyati Zuchdi pun berpendapat, kemampuan menulis
merupakan salah satu jenis kemmapuan berbahasa tulis yang bersifat produktif
28
Novi Resmini, dkk., Membaca dan Menulis di SD “Teori dan Praktek”, (Bandung:
UPI PRESS, 2008), h. 230.
19
artinya kemampuan menulis ini merupakan kemampuan yang menghasilkan
tulisan.29
Menulis bukanlah sesuatu yang asing bagi setiap manusia. Terutama
bagi setiap orang yang menuntut ilmu di dunia pendidikan. Karena manusia
yang menuntut ilmu sudah tidak asing dengan kegiatan menulis. Artikel, esai,
laporan, resensi, karya sastra, buku, komik, dan cerita adalah contoh bentuk
dan produk bahasa tulis yang akrab dengan kehidupan sehari-hari.
Pada hakikatnya menulis merupakan proses kreatif dalam menuangkan
gagasan. Jakob Sumarjo mengatakan bahwa menulis merupakan suatu proses
melahirkan tulisan yalng berisi gagasan.30
Banyak yang melakukannya secara
spontan, tetapi juga ada yang berkali-kali mengadakan koreksi dan penulisan
kembali.
Dari uaraian di atas dapat disimpulkan bahwa menulis merupakan suatu
kegiatan yang penting bagi siswa untuk melatih kecerdasan untuk berpikir dan
menuangkan apa yang dipikirkannya. Menulis merupakan suatu kegiatan yang
erat kaitannya dengan kegiatan manusia. Manusia selalu berpikir dan selalu
ingin berkarya, dan ingin melakukan hal yang kreatif. Namun kegiatan
menulis karangan ini perlu diasah secara maksimal.
2. Tujuan Menulis
Kegiatan menulis dilakukan berbagai tujuan. Tujuan merupakan
langkah awal yang penting dalam menulis. Tujuan penulisan adalah gambaran
atau perencanaan menyeluruh yang kan mengarahkan penulis dalam
melakukan tindakan menyelesaikan tulisannya.31
Adapun maksud dan tujuan
penulis (the writer’s intention) adalah “responsi atau jawaban yang diharapkan
oleh penulis akan diperolehnya dari pembaca”.
Berdasarkan batasan ini, dapatlah dikatakan bahwa:
29
Jauharoti, dkk, Pembelajaran Bahasa Indonesia MI, (Surabaya: Aprianta, 2009), edisi
pertama, paket 14 h. 17. 30
Didik Komaidi. Panduan Lengkap Menulis Kreatif Teori dan Praktek (Yogyakarta:
Sabda Media, 2011), h. 5. 31
Mahmudah Fitriyah dan Ramlan Abdul Gani, Pembinaan Bahasa Indonesia, (Jakarta:
UIN Jakarta Press, 2007), h. 174.
20
1) Tulisan yang bertujuan untuk memberitahukan atau mengajar disebut
wacana informatif (informative discourse).
2) Tulisan yang bertujuan untuk meyakinkan atau mendesak disebut
wacana persuasive (persuasive discourse).
3) Tulisan yang bertujuan untuk menghibur atau menyenangkan atau yang
mengandung tujuan estetik disebut tulisan literer (wacana kesastraan
atau literatary discourse).
4) Tulisan yang mengekspresikan perasaan dan emosi yang kuat atau
berapi-api disebut wacana ekspresif (ekspressive discourse).32
Sehubungan dengan tujuan penulisan suatu tulisan, Hugo Hartig dalam
Novi Resmini merangkumnya sebagai berikut:
1) Assignment purpose (tujuan penugasan)
Tujuan penugasan ini sebenarnya tidak mempunyai tujuan sama
sekali. Penulis menulis sesuatu karena ditugaskan, bukan atas kemauan
sendiri.
2) Altruistic purpose (tujuan altruistik)
Penulis bertujuan untuk menyenangkan para pembaca,
menghindarkan kedukaan para pembaca, ingin menolong para pembaca
memahami, menghargai perasaan, dan penalarannya, ingin membuat
hidup para pembaca lebih mudah dan lebih menyenagkan dengan
karyanya sendiri.
3) Persuasive purpose (tujuan persuasif)
Tulisan yang bertujuan meyakinkan para pembaca akan
kebenaran gagasan yang diutarakan.
4) Informational purpose (tujuan informasional, tujuan penerangan)
Tulisan yang bertujuan memberi informasi atau
keterangan/penerangan kepada para pembaca.
5) Self-expressive purpose (tujuan pernyataan diri)
32
Henry Guntur Tarigan, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung:
Angkasa, 2008), h. 24.
21
Tulisan yang bertujuan memperkenalkan atau menyatakan diri
sang pengarang kepada para pembaca.
6) Creative purpose (tujuan kreatif)
Tulisan yang bertujuan mencapai nilai-nilai artistic nilai-nilai
kesenian.
7) Problem solving purpose (tujuan pemecahan masalah)
Dalam tulisan seperti ini penulis ingin memecahkan masalah
yang dihadapi. Penulis ingin menjelaskan, menjernihkan, menjelajahi
serta meneliti secara cermat pikiran-pikiran dan gagasan-gagasan
sendiri agar dapat dimengerti dan diterima oleh para pembaca.33
Berikut penuturan Atar Semi mengenai tujuan menulis:
1) Untuk menceritakan sesuatu
Menceritakan sesuatu kepada orang lain mempunyai maksud agar orang
lain atau pembaca tahu tentang yang dialami oleh yang bersangkutan.
Dengan begitu, terjadi kegiatan berbagi pengalaman, perasaan, dan
pengetahuan.
2) Untuk memberikan petunjuk atau pengarahan
Tujuan menulis yang kedua ini adalah untuk memberi petunjuk
atau pengarahan kepada orang lain dalam mengerjakan sesuatu dengan
tahapan yang benar.
3) Untuk menjelaskan sesuatu
Tulisan yang dibuat dengan tujuan menjelaskan sesuatu kepada
pembaca sehingga pengetahuan menjadi bertambah, dan pemahaman
pembaca tentang topic yang disampaikan menjadi lebih baik.
4) Untuk meyakinkan
Tulisan yang dibuat untuk meyakinkan orang lain tentang
pendapat atau pandangannya mengenai sesuatu sehingga pembaca
mempercayainya dan membenarkannya.
5) Untuk merangkum
33
Novi Resmini dan Dadan Juanda, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas
Tinggi, (Bandung: UPI PRESS, 2007), h. 118.
22
Tujuan menulis untuk merangkum ini umum dijumpai pada
kalangan murid sekolah dasar, sekolah menengah, maupun para
mahasiswa yang berada di perguruan tinggi. Hal ini mempermudah
mereka dalam mempelajari isi buku, dan menguasai bahan pelajaran.34
Khusus materi pembelajaran Bahasa Indonesia SD Kelas IV memuat
berbagai kompetensi dalam aspek menulis seperti menulis tentang
berbagai topik, pengumuman, pantun, dan surat. Dalam berbagai
kegiatan menulis tersebut, siswa diharapkan nantinya dapat menulis
dengan memperhatikan unsur-unsur kebahasaan dalam kaidah penulisan
Bahasa Indonesia yang baik dan benar, seperti penggunaan ejaan, huruf,
dan tanda baca. Hal itu termuat dalam Kompetensi Dasar pelajaran
Bahasa Indonesia kelas IV semester II “menyusun karangan tentang
berbagai topik sederhana dengan memerhatikan penggunaan ejaan,
penulisan tanda baca dan huruf besar”.
Jenis tulisan menurut tujuan menulis sebagai berikut:
1) Deskripsi adalah suatu bentuk karangan yang melukiskan sesuatu sesuai
dengan keadaan sebenarnya, sehingga pembaca dapat mencitrai
(melihat, mendengar, mencium, dan mersakan) yang dituliskan itu
sesuai dengan citra penulisnya.
2) Narasi adalah tulisan berbentuk karangan yang menyajikan serangkaian
peristiwa atau kejadian menurut urutan terjadinya (kronologis), dengan
maksud memberi makna kepada sebuah atau rentetan kejadian,
sehingga pembaca dapat memetik hikmah dari cerita itu.
3) Eksposisi diartikan sebagai tulisan yang bertujuan untuk memberitahu,
mengupas, menguraikan atau menerangkan sesuatu.
4) Argumentasi adalah karangan yang terdiri dari paparan alasan dan
penyintesisan pendapat untuk membangun suatu kesimpulan. Karangan
ini ditulis dengan maksud untuk memberikan alasan, memperkuat atau
menolak suatu pendapat, pendirian atau gagasan.
34
Nadjua A. S., Bahasa Indonesia, (Surabaya: Triana Media. Tanpa tahun), h. 134-135.
23
5) Persuasi adalah tulisan yang bertujuan untuk mempengaruhi orang
lain.35
Berdasarkan berbagai pendapat di atas maka dapat disimpulkan, bahwa
menulis memiliki tujuan tertentu sesuai dengan sasaran pembaca dan jenis
tulisannya. Maka sebaiknya sebelum menulis ditentukan dahulu jenis tulisan
yang akan dibuat. Setelah itu baru ditentukan sasaran pembacanya. Karena hal
tersebut berpengaruh terhadap gaya bahasa yang digunakan dalam penulisan.
Jika sasaran pembacanya siswa SD, maka gaya bahasa yang ditulis pun harus
sesuai dengan karakter jenjang pendidikannya. Sehingga tujuan penulisan dapat
tersampaikan dengan baik.
3. Manfaat Menulis
Menulis merupakan hal yang sangat penting, karena menulis dapat
menjadi media seseorang untuk menuangkan pikiran atau perasaan dalam
bentuk tulisan seperti mengarang, membuat surat, dan sebagainya. Sebenarnya
banyak manfaat yang dapat dipetik dari kegiatan menulis. Manfaat menulis
diantaranya dalam hal:36
a. Peningkatan ungkapan diri;
b. Sarana untuk pemahaman;
c. Pengembangan kepuasan pribadi, kebanggaan, perasaan harga diri;
d. Peningkatan kesadaran dan penyerapan terhadap lingkungan;
e. Keterlibatan secara bersemangat; dan
f. Pengembangan pemahaman tentang kemampuan menggunakan bahasa.
Dari keempat manfaat menulis bisa dilihat bahwa manfaat menulis
sangat baik. Selain menambah kecerdasan juga menambah kreativitas seorang
dalam menulis, hal tersebut sangatlah penting bagi seorang yang ingin
menekuni dalam bidang menulis.
35
Jauharoti, Muhammad Thohri dan Sri Wahyuni, Bahasa Indonesia I, (Surabaya:
Aprinta, 2008), paket 11, h. 7. 36
Nurudin. Dasar-dasar Penulisan (Malang: UMM Press, 2010), h. 20-26.
24
4. Tahap Proses Menulis
Sebagai proses menulis serangkaian aktivitas yang terjadi dan
melibatkan beberapa fase, yaitu fase prapenulisan (persiapan), fase penulisan
(pengembangan isi karangan), dan fase pascapenulisan (telaah dan revisi atau
penyempurnaan tulisan).37
Pendekatan proses dalam menulis terutama bagi
penulis pemula mudah diikuti. Penulis akan mudah melakukan dengan cepat
hal-hal yang harus dipersiapkan dan dilakukan dalam menulis.
1) Tahap Prapenulisan
Pada tahapan ini merupakan fase persiapan menulis, seperti halnya
pemanasan bagi orang yang berolahraga. Pada fase ini terdapat aktivitas
memilih topik, menetapkan tujuan dan sasaran, mengumpulkan bahan atau
informasi yang diperlukan, serta mengorganisasikan ide atau gagasan dalam
bentuk kerangka karangan.
2) Tahap Penulisan
Pada tahapan sebelumnya (tahap prapenulisan) penulis telah
menentukan topik dan tujuan karangan, mengumpulkan informasi yang
relevan, serta membuat kerangka karangan. Dengan selesainya itu semua
berarti penulis telah siap untuk menulis. Penulis mengembangkan butir demi
butir ide yang terdapat dalam kerangka karangan, dengan memanfaatkan bahan
atau informasi yang telah penulis pilih dan kumpulkan.
3) Tahap Pascapenulisan
Fase ini merupakan tahap penghalusan dan penyempurnaan tulisan yang
dihasilkan. Kegiatannya terdiri atas penyuntingan dan perbaikan (revisi).
Penyuntingan di sini diartikan dengan kegiatan membaca ulang suatu tulisan
karangan yang telah dibuat dengan maksud untuk merasakan, menilai, dan
memeriksa baik unsur mekanik atau pun isi karangan. Tujuannya adalah untuk
menemukan atau memperoleh informasi tentang unsur-unsur karangan yang
perlu disempurnakan. Kegiatan ini dapat dilakukan oleh orang lain atau
penulisnya sendiri.
37
Minto Rahayu. Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi “Mata Kuliah Pengembangan
Kepribadian”, (Jakarta: PT Grasindo, 2007), h. 136.
25
Harsiati dalam Isah Cahyani menyatakan tahap dan kegiatan dalam
proses penulisan adalah sebagai berikut:38
1) Pra menulis
a. Penulisan harus memiliki dan menggunakan pengetahuan tentang topik,
bahasa, sistem tanda baca, dan struktur teks.
b. Penulis sudah membawa “bekal” pengalaman beruapa butir-butir tentang
pengalaman menulis sebelumnya, tujuan penulisan, sarana penulisan
(pembaca).
2) Proses penulisan
Dalam proses menulis, penulis melakukan kegiatan:
a. Pembuatan kerangka ide
b. Penyusunan buram
c. Pencarian cara penyampaian
d. Pemilihan implikatur
e. Membaca hasil tulisan
f. Revisi dan penyuntingan
3) Pasca menulis
a. Merespon pembaca
b. Merefleksi
c. Mengevaluasi
d. Mengkreasikan apa yang dituliskan
D. Ruang Lingkup Pembelajaran Menulis di SD/MI
Agar tujuan menulis dapat tercapai dengan baik, maka diperlukan latihan
yang memadai dan secara terus-menerus. Selain itu, anak pun harus dibekali
dengan pengetahuan dan pengalaman yang akan ditulisnya, karena pada
hakikatnya menulis adalah menuangkan sesuatu yang telah ada dalam pikirannya.
Namun demikian, hal yang tidak dapat diabaikan dalam pengajaran mengarang di
38
Isah Cahyani dan Hodijah. Kemampuan Berbahasa Indonesia di Sekolah Dasar.
(Bandung: UPI Press. 2007). h.148.
26
SD/MI adalah siswa harus mempunyai modal pengetahuan yang cukup tentang
ejaan, kosakata, dan pengetahuan tentang mengarang itu sendiri.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran menulis seperti yang telah
diungkapkan sebelumnya, pembelajaran menulis di SD/MI harus dimulai dari
tahap yang paling sederhana lalu pada hal yang sederhana, ke yang biasa, hingga
pada yang paling sukar. Tentu saja hal ini perlu melalui tahapan sesuai dengan
tingkat pemikiran siswa. Oleh karena itu, di SD/MI pembelajaran menulis dibagi
atas dua tahap, yaitu menulis permulaan dan menulis lanjut. Menulis permulaan
ditujukan kepada siswa kelas rendah yakni kelas satu hingga kelas tiga, sedangkan
kelas empat hingga kelas enam diberi pembelajaran menulis lanjutan.
E. Hasil Penelitian yang Relevan
Untuk mendukung penelitian ini, berikut ini disajikan beberapa penelitian
yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan. Penelitian tersebut antara
lain:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Dwi Febri Setyowati (2014) dalam penelitian
yang berjudul “Pengaruh model pembelajaran berdasarkan masalah (problem
based learning) terhadap keterampilan menulis argumentasi siswa kelas X
SMA Negeri 7 Tangerang Tahun Pelajaran 2012/2013”, Skripsi Jurusan
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen. Hasil yang
diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa data yang dianalisis dengan
menggunakan uji-t pada taraf signifikan 95% (ά = 0,05). Jadi, dapat
disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran berdasarkan masalah
berpengaruh terhadap keterampilan menulis argumentasi siswa pada
pelajaran bahasa Indonesia di SMA Negeri 7 Tangerang.39
39
Dwi Febri Setyowati, Pengaruh model pembelajaran berdasarkan masalah (problem
based learning) terhadap keterampilan menulis argumentasi siswa kelas X SMA Negeri 7
Tangerang Tahun Pelajaran 2012/2013, (Jakarta: Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah,
2014), h. 55, tidak dipublikasikan.
27
Adapun perbedaan penelitian Dwi Febri Setyowati dengan skripsi ini dapat
dilihat dari model pembelajaran yang digunakan, jenis menulis yang dipilih
dan jenjang pendidikannya. Dwi Febri Setyowati menggunakan model
pembelajaran berdasarkan masalah dalam penelitian menulis karangan
argumentasi yang dilakukan di SMA Negeri 7 Tangerang. Sementara penulis
menggunakan model pembelajaran webbed dalam penelitian menulis
karangan sederhana yang dilakukan pada kelas IV SD Negeri Cempaka Putih
Timur 05 Pagi Jakarta.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Nurhasanah (2014) dalam penelitian yang
berjudul, “Peningkatan keterampilan menulis melalui penerapan pendekatan
pembelajaran tematik pada Siswa Kelas II SDN Leuwinanggung I Tapos-
Depok. Skripsi Program Studi Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas
Ilmu Tarbiyah da Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta. Dari penelitian ini yang telah dilakukan oleh Nurhasanah
menyimpulkan bahwa keterampilan menulis siswa pada konsep melengkapi
cerita mengalami peningkatan setelah diterapkan pendekatan pembelajaran
tematik. Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas pembelajaran, pendekatan
pembelajaran tematik meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran.
Sehingga terjadi peningkatan hasil dalam keterampilan menulis yang
dilakukan pada penelitian ini.40
Adapun perbedaan penelitian Nurhasanah dengan skripsi ini dapat dilihat dari
pendekatan yang digunakan, jenis menulis yang dipilih dan jenjang kelas
pendidikannya. Nurhasanah menggunakan pendekatan tematik dalam
penelitian keterampilan menulis pada siswa kelas II SDN Leuwinanggung I
Tapos-Depok. Sementara penulis menggunakan pendekatan pembelajaran
terpadu yakni model pembelajaran webbed dalam penelitian menulis
karangan sederhana yang dilakukan pada kelas IV SD Negeri Cempaka Putih
Timur 05 Pagi Jakarta. Kemudian metodologi yang digunakan oleh
Nurhasanah yaitu penelitian tindakan kelas atau Classromm Action Research,
40
Nurhasanah, Peningkatan keterampilan menulis melalui penerapan pendekatan
pembelajaran tematik pada Siswa Kelas II SDN Leuwinanggung I Tapos-Depok, (Jakarta:
Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah, 2014), h. 75, tidak dipublikasikan.
28
sedangkan metodologi yang akan penulis lakukan adalah ekperimen kuanti
yaitu penelitian ekperimen.
3. Penelitian Ulfiana Permata (2013) dalam penelitian yang berjudul, “Pengaruh
Model Pembelajaran Webbing dalam Keterampilan Menulis Puisi Siswa
Kelas VIII SMPN 2 Tangerang Selatan Semester Genap Tahun Pelajaran
2012/2013”, Skripsi Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen kuantitatif.
Penelitian ini dilakukan terhadap dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Hasil penelitian ini menyatakan terdapat pengaruh model
pembelajaran webbing terhadap keterampilan menulis puisi siswa kelas VIII
SMPN 2 Tangerang Selatan. Artinya pembelajaran dengan model webbing
lebih baik dalam meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa.41
Adapun perbedaan penelitian Ulfiana Permata dengan skripsi ini dapat dilihat
dari jenis menulis yang dipilih dan jenjang kelas pendidikannya. Ulfiana
Permata menggunakan model pembelajaran webbing dalam penelitian
keterampilan menulis puisi pada siswa kelas VIII SMPN 2 Tangerang
Selatan. Sementara penulis menggunakan model pembelajaran webbed dalam
penelitian menulis karangan sederhana yang dilakukan pada kelas IV SD
Negeri Cempaka Putih Timur 05 Pagi Jakarta.
F. Pengajuan Konseptual Perencanaan Tindakan
Diterapkannya pembelajaran terpadu model pembelajaran webbed bertujuan
untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna kepada siswa dengan
melalui keterlibatan siswa secara aktif dan pengalaman langsung dalam proses
pembelajaran. Melalui pengalaman langsung siswa akan memahami terhadap apa
yang dipelajarinya dan mengaitkannya dengan apa yang telah dipahaminya.
41
Ulfiana Permata, Pengaruh Model Pembelajaran Webbing dalam Keterampilan
Menulis Puisi Siswa Kelas VIII SMPN 2 Tangerang Selatan Semester Genap Tahun Pelajaran
2012/2013, (Jakarta: Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah, 2013), h. 63, tidak
dipublikasikan.
29
Pembelajaran terpadu model webbed ini akan diterapkan pada mata
pelajaran bahasa Indonesia dalam keterampilan menulis karangan. Dengan
menggunakan tema yang telah ditentukan, guru akan menyampaikan materi
bahasa Indonesia yang akan menuntun siswa dalam membuat karangan yang
berkaitan dengan tema.
Berdasarkan pokok pikiran tersebut, diharapkan penerapan pembelajaran
model webbed dapat memberikan pengaruh terhadap keterampilan menulis
karangan siswa.
G. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka teori yang telah dikemukakan di atas, maka hipotesis
dari penelitian ini adalah:
H0 : Tidak terdapat pengaruh model pembelajaran webbed terhadap
keterampilan menulis karangan pada siswa kelas IV SDIT Al-Mubarak
Jakarta Pusat.
H1: Terdapat pengaruh model pembelajaran webbed terhadap keterampilan
menulis karangan pada siswa kelas IV SDIT Al-Mubarak Jakarta
Pusat.
30
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah SDIT Al- Mubarak, Jakarta Pusat. Tepatnya
di Jl. Rawasari, Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Kode Pos: 10570.
Penelitian ini dimulai pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 pada
bulan Februari-September 2015. Penelitian eksperimen ini dilakukan di SDIT Al-
Mubarak, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, pada kelas IV tahun ajaran 2014/2015
dengan kompetensi dasar “menyusun karangan tentang berbagai topik sederhana
dengan memerhatikan penggunaan ejaan, huruf besar, tanda titik, tanda koma, dan
lain-lain”.
B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Metode
ini dipilih karena tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak
yang ditimbulkan dari suatu perlakuan (treatment), yaitu pelaksanaan
pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan model pembelajaran
webbed yang diterapkan pada kelompok eksperimen kemudian dibandingkan
dengan kelompok kontrol yang melakukan pembelajaran Bahasa Indonesia tanpa
menggunakan model pembelajaran webbed.
Eksperimen yang peneliti lakukan dalam penelitian ini dapat dikategorikan
sebagai eksperimen semu (Quasi Experiment). Hal ini dikarenakan eksperimen
yang dilakukan tidak memenuhi salah satu kriteria yang dibutuhkan oleh
eksperimen sesungguhnya, yaitu randomisasi subjek penelitian. Sebagaimana
diketahui, penentuan sampel pada penelitian eksperimen harus dipilih secara
random. Hal ini tidak mungkin dilakukan pada penelitian ini, karena subjek
penelitian sudah terbentuk dalam kelas alami, sehingga tidak mungkin melakukan
randomisasi. Untuk mengatasi dampak yang ditimbulkan dari tidak adanya
randomisasi, maka kedua sampel yang dipilih harus memiliki karakteristik yang
sama. Akan tetapi, dalam hal ini kelompok kontrol tidak berfungsi sepenuhnya
31
dalam mengontrol hal-hal yang mempengaruhi treatment terhadap keterampilan
menulis.
C. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Nonrandomized Pretest-Posttest Control Group Design. Desain penelitian ini
melibatkan dua kelompok yang dibandingkan, yaitu kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol. Sebelum proses belajar dimulai dua kelompok tersebut
mendapatkan tes awal yang sama. Setelah itu kelompok eksperimen mendapatkan
perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran webbed dalam mata
pelajaran Bahasa Indonesia, sedangkan kelompok kontrol menggunakan metode
ceramah saja dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Setelah proses
pembelajaran selesai masing-masing kelompok mendapatkan tes akhir yang sama.
Adapun urutan desain penelitian terlihat jelas pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.1
Nonrandomised Pretest-Posttest Control Group Design1
Kelompok Tes Awal Perlakuan (x) Tes Akhir
Eksperimen T1 X T2
Kontrol T3 - T4
Keterangan:
T1 : Pretest kelas eksperimen
T2 : Posttest kelas eksperimen
T3 : Pretest kelas kontrol
T4 : Posttest kelas kontrol
X : Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan model pembelajaran
webbed
- : Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan metode ceramah
1 Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2009), h. 186.
32
D. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik terentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.2 Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh siswa-siswi kelas IV SDIT Al- Mubarak Jakarta tahun pelajaran
2015/2016 yang berjumlah 2 kelas. Setiap kelas terdiri dari 28 siswa.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut.3
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 2
kelompok, yaitu:
a. Kelompok eksperimen, yaitu kelompok siswa yang mendapat pembelajaran
Bahasa Indonesia dengan menggunakan media gambar.
b. Kelompok kontrol, yaitu kelompok siswa yang mendapatkan pembelajaran
Bahasa Indonesia tanpa menggunakan media gambar.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu.4 Menurut Riduwan purposive sampling ialah teknik sampling yang
digunakan peneliti jika peneliti mempunyai pertimbangan-pertimbangan tertent di
dalam pengambilan sampelnya atau penetuan sampel untuk tujuan tertentu.5
Penentuan sampel dilakukan dengan memilih dua kelas yang memiliki kesamaan
karakter, baik dari aspek kognitif, afektif dan psikomotoriknya.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
cara-cara memperoleh data yang dipergunakan untuk penelitian. Teknik
2 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2013). Cet. Ke-16, h. 117. 3 Ibid., h. 118.
4 Ibid., h. 124.
5 Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), h. 128.
33
pengumpulan data ini menggunakan instrumen tes dan non tes. Instrumen tes
berupa soal essay sedangkan instrumen non tes berupa dokumentasi yaitu hasil
karangan siswa.
Pengumpulan data dilakukan pada setiap aktivitas, situasi atau kejadian
yang berkaitan dengan tindakan penelitian yang dilakukan. Hal ini dimaksudkan
untuk menjawab pertanyaan penelitian. Secara rinci teknik pengumpulan data
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Nilai peningkatan keterampilan menulis diperoleh dari tes yang dilakukan.
2. Dokumentasi berupa foto-foto yang diambil selama proses pembelajaran
yang diperoleh dari setiap pertemuan penelitian.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati. Instrumen peneletian yang
digunakan dalam penelitian ini ada dua jenis:
1. Instrumen Tes
Tes adalah cara (yang dipergunakan) atau prosedur (yang perlu ditempuh)
dalam rangka pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan, yang berbentuk
pemberian tugas atau serangkaian tugas (baik berupa pertanyaan-pertanyaan (yang
harus dijawab) atau perintah-perintah (yang harus dikerjakan) oleh testee,
sehingga (atas dasar data yang diperoleh dari hasil pengukuran tersebut) dapat
dihasilkan nilai yang melambangkan tingkah laku atau prestasi testee.6
Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis dalam bentuk
uraian yang diberikan kepada sampel penelitian untuk mengetahui ada atau
tidaknya pengaruh penggunaan model pembelajaran webbed terhadap
keterampilan menulis karangan. Hasil dari tes tersebut akan dibandingkan untuk
mengetahui perbedaan nilai atau kemampuan siswa dalam menyusun karangan
dengan menggunakan model pembelajaran webbed dan tidak menggunakan model
pembelajaran webbed.
6 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2011), Cet. Ke-11, h. 67.
34
Penilaian kemampuan siswa dalam tes menulis karangan meliputi aspek
isi, organisasi, kosakata, pengembangan bahasa dan mekanik. Berikut tabel skor
penilaian menyusun karangan:
Tabel 3.2
Skor Penilaian Menulis Karangan
ASPEK SKOR
Isi 30
Organisasi 20
Kosakata 20
Pengembangan Bahasa 25
Mekanik 5
Jumlah 100
Tabel 3.3
Pedoman Penilaian Menulis Karangan7
ASPEK SKOR KRITERIA
ISI 27-30 SANGAT-BAIK SEMPURNA:
Padat informasi, substansif,
pengembangan tesis tuntas, relevan
dengan permasalahan dan tuntas
22-26 CUKUP-BAIK:
Informasi cukup, substansi cukup,
pengembangan tesis terbatas, relevan
dengan masalah tetapi tidak lengkap
17-21 SEDANG-CUKUP:
Informasi terbatas, substansi kurang,
pengembangan tesis tidak cukup,
7 Burhan Nurgiyantoro, Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi,
(Yogyakarta: BPFE Yogyakarta, 2010), hlm. 307-308.
35
permasalahan tidak cukup
13-16 SANGAT-KURANG:
Tidak berisi, tidak ada substansi,
tidak ada pengembangan tesis, tidak
ada permasalahan
ORGANISASI 18-20 SANGAT BAIK-SEMPURNA:
Ekspresi lancar, gagasan
diungkapkan dengan jelas, padat,
tertata dengan baik, urutan logis dan
kohesif
14-17 CUKUP-BAIK:
Kurang lancar, kurang terorganisir
tetapi ide utama terlihat, beban
pendukung terbatas,urutan logis
tetapi tidak lengkap
10-13 SEDANG-CUKUP:
Tidak lancar, gagasan kacau,
terpotong-potong, urutan dan
pengembangan tidak logis
7-9 SANGAT KURANG:
Tidak komunikatif, tidak
terorganisir, tidak layak nilai
KOSAKATA 18-20 SANGAT NAIK-SEMPURNA:
Pemanfaatan potensi kata canggih,
pilihan kata dan ungkapan tepat,
menguasai pembentukan kata
14-17 CUKUP-BAIK:
Pemanfaatan kata agak canggih,
pilihan kata dan ungkapan kadang-
kadang kurang tepat tetapi tidak
36
mengganggu
10-13 SEDANG-CUKUP:
Pemanfaatan potensi kata terbatas,
sering terjadi kesalahan pengunaan
kosakata dan dapat merusak makna
7-9 SANGAT-KURANG:
Pemanfaatan potensi kata asal-
asalan, pengetahuan tentang kosakata
rendah dan tidak layak nilai
PENGGUNAAN
BAHASA
22-25 SANGAT BAIK-SEMPURNA
Konstruksi kompleks tetapi efektif,
hanya terjadi sedikit kesalahan
penggunaan bentuk kebahasaan
18-21 CUKUP-BAIK
Konstruksi sederhana tetapi efektif,
kesalahan kecil pada konstruksi
kompleks, terjadi sejumlah kesalahan
tetapi makna tidak kabur
11-17 SEDANG-CUKUP:
Terjadi kesalahan serius dalam
konstruksi kalimat, makna
membingungkan atau kabur
5-10 SANGAT-KURANG:
Tidak menguasai aturan sintaksis,
terdapat banyak kesalahan, tidak
komunikatif, tidak layak nilai
MEKANIK 5 SANGAT BAIK-SEMPURNA:
Menguasai aturan penulisan, hanya
terdapat beberapa kesalahan ejaan
4 CUKUP BAIK:
37
Kadang-kadang terjadi kesalahan
ejaan tetapi tidak mengaburkan
makna
3 SEDANG-CUKUP:
Sering terjadi kesalahan ejaan,
makna membingungkan atau kabur
2 SANGAT KURANG:
Tidak menguasai aturan penulisan,
terdapat banyak kesalahan ejaan,
tulisan tidak terbaca, tidak layak
nilai.
JUMLAH 100
2. Instrumen Non Tes
Instrumen non tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa:
a) Dokumentasi dapat berupa foto dan dokumen-dokumen lain sebagai
bukti otentik penelitian.
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak langsung
ditujukan pada subjek penelitian, tetapi melalui dokumen.8 Dokumen merupakan
catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar,
atau karya-karya monumental dari seseorang.9
Dokumentasi merupakan cara lain
untuk memperoleh data dari responden. Pada teknik ini, peneliti dimungkinkan
memperoleh informasi dari bermacam- macam sumber tertulis atau dokumen yang
ada pada responden. Dokumentasi yang diperoleh dalam penelitian ini berupa
hasil karya tulisan siswa dalam menulis karangan.
8 Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), h. 183.
9 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2013). Cet. Ke-16, h. 329.
38
G. Validitas
Arikunto dalam buku Riduwan mengartikan validitas adalah suatu ukuran
yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Sementara
Sugiyono mengatakan jika instrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat
ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid sehingga valid berarti
instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur yang seharusnya diukur.10
Dalam penelitian ini instrument yang digunakan adalah tes menulis karangan.
Berdasarkan hal itu maka validitas yang digunakan adalah pengujian validitas
konstruksi. Sebuah tes dikatakan memiliki validitas konstruksi apabila butir soal
yang membangun tes tersebut mengukur setiap aspek berpikir seperti yang
disebutkan dalam Tujuan Instruksional Khusus.11
Untuk menguji validitas
konstruksi, dapat digunakan pendapat dari ahli (judgment experts). Setelah
instrument dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan
berdasarkan teori tertentu, maka selanjutnya dikonstruksikan dengan para ahli
dengan cara meminta pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun itu.
Dalam hal ini, ahli yang dimintai pendapatnya adalah dosen pembimbing
penulisan skripsi yang telah ditentukan dari jurusan.
H. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.12
Variabel dalam
penelitian ini ada dua, yaitu:
Variabel bebas (X): Penggunaan Model Pembelajaran Webbed
Variabel terikat (Y): Keterampilan Menulis Karangan
10
Ibid., h. 173. 11
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi), (Jakarta: PT
Bumi Aksara, 2009), Cet. Ke-9, h. 67. 12
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2013). Cet. Ke-16, h. 61.
39
I. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh melalui instrumen penelitian, kemudian diolah dan
dianalisis agar hasilnya dapat menjawab pertanyaan peneliti dan menguji
hipotesis. Teknik analisis data yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah analisis
uji-t yang dibantu dengan program SPSS. Penggunaan teknik analisis dengan
menggunakan uji-t dimaksudkan untuk mengetahui perbedaan kemampuan
menulis karangan antara kelompok eksperimen yang menggunakan model
pembelajaran webbed dengan kelompok kontrol yang tidak menggunakan model
pembelajaran webbed.
Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian
prasyarat analisis data, yaitu uji normalitas dan homogenitas guna mengetahui
data yang diperoleh terdistribusi normal dan mempunyai ragam yang homogen
atau tidak. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis data sebagai
berikut:
1. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui normal
tidaknya persebaran data yang akan dianalisis. Uji normalitas dilakukan dengan
menggunakan rumus Kolmogorov Smirnov dan Shapiro Wilk yang dilakukan
dengan kaidah Asymp Sig atau nilai p. Pada penelitian ini, uji normalitas
dilakukan terhadap skor pretest dan posttest, baik pada kelompok eksperimen
maupun pada kelompok kontrol. Proses perhitungan normalitas ini menggunakan
bantuan komputer program SPSS. Interpretasi hasil uji normalitas dilakukan
dengan melihat nilai sig. (2-tailed). Adapun interpretasi dari uji normalitasnya
sebagai berikut.
- Jika nilai sig. (2-tailed) lebih besar dari tingkat alpha 5% (sig.(2-tailed) >
0,050), dapat disimpulkan bahwa data berasal dari populasi yang sebarannya
berdistribusi normal.
- Jika nilai sig. (2-tailed) lebih kecil dari tingkat alpha 5% (sig. (2-tailed) <
0,050), dapat disimpulkan bahwa data tersebut menyimpang atau
berdistribusi tidak normal.
40
2. Uji Homogenitas
Setelah kedua sampel penelitian dinyatakan berdistribusi normal, langkah
selanjutnya adalah mencari nilai homogenitasnya. Uji homogenitas dimaksudkan
untuk menguji terhadap kesamaan (homoginitas) beberapa bagian sampel, yakni
seragam tidaknya varian sampel yang diambil dari populasi yang sama. Untuk
menguji homogenitas varian tersebut perlu dilakukan uji statistik (test of
homogeneity of variances) pada distribusi skor kelompok-kelompok yang
bersangkutan. Uji homogenitas dilakukan pada skor hasil pretest dan posttest
dengan ketentuan jika nilai signifikansi hitung lebih besar dari taraf signifikansi
0,05 (5%) maka skor hasil tes tersebut tidak memiliki perbedaan varian atau
homogen. Perhitungan homogenitas dilakukan dengan menggunakan bantuan
komputer program SPSS.
3. Uji Hipotesis
Setelah melakukan pengujian prasyarat, langkah selanjutnya adalah melakukan uji
hipotesis dengan menggunakan uji-t. Uji-t ini digunakan untuk menguji nilai rata-
rata dari kedua kelompok tersebut memiliki perbedaan atau tidak. Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan bantuan program SPSS untuk menghitung
uji-t dengan uji Paired Sample T Test. Kriteria pengujian hipotesis adalah sebagai
berikut:
- Jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima, artinya rata-rata pretest dan
posttest keterampilan menulis karangan adalah sama.
- Jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak, artinya rata-rata pretest dan
posttest keterampilan menulis karangan adalah berbeda.
J. Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
H0 : µ1 = µ2
H1 : µ1 ≠ µ2
Keterangan:
41
H0 : Tidak terdapat pengaruh model pembelajaran webbed terhadap
keterampilan menulis karangan pada siswa kelas IV SDIT Al- Mubarak
Jakarta Pusat.
H1: Terdapat pengaruh model pembelajaran webbed terhadap keterampilan
menulis karangan pada siswa kelas IV SDIT Al- Mubarak Jakarta Pusat.
µ1: Rata-rata Keterampilan menulis karangan siswa dengan menggunakan
model pembelajaran webbed.
µ2 : Rata-rata Keterampilan menulis karangan siswa siswa dengan
menggunakan metode ceramah.
42
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SDIT Al- Mubarak Jakarta Pusat. Setiap jenjang
kelas terdiri dari 2 kelas. Peneliti mengambil sampel penelitian dari dua kelas,
yaitu kelas IV A dan IV B, yang setiap kelasnya terdiri dari 30 siswa. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran
webbed terhadap keterampilan menulis karangan pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia. Sebelum kedua kelompok diberi perlakuan yang berbeda, peneliti
memberikan tes pretest berupa soal uraian. Setiap siswa diminta untuk membuat
karangan dengan tema yang telah ditentukan, tetapi judul boleh bervariasi.
a) Hasil Penelitian Model Webbed
Model webbed (jaring laba-laba) merupakan bentuk kolom jaring laba-laba
sebagai tempat jawaban pertanyaan, penuntun tentang imajinasi dari benda atau
gambar. Dari sub-sub tema ini dikembangan aktivitas belajar yang harus
dilakukan siswa. Jadi model webbed atau jaring laba-laba terimplementasi melalui
pendekatan tematik sebagai pemandu bahan dan kegiatan pembelajaran.
Melalui model pembelajaran webbed, siswa dibantu dalam proses menulis
karangan. Mulanya peneliti bersama siswa telah menentukan bersama tema
karangan yang akan dibuat, tetapi judul karangan bervariasi dan ditentukan sendiri
oleh siswa. Selanjutnya peneliti mengembangkan aktivitas belajar siswa di
kelompok eksperimen dengan aktivitas belajar yang menarik perhatian siswa.
Yaitu dengan cara berkelompok dan berdiskusi, dan melakukan tanya jawab.
Kemudian siswa diminta menentukan sub-sub tema dari tema karangan yang telah
ditentukan. Sub-sub tema yang siswa tentukan sesuai dengan apa yang ada dalam
ide pikiran siswa. Kemudian dari sub-sub tema karangan yang telah siswa
tentukan, maka siswa dapat mengembangkan sub-sub tema tersebut dalam
kegiatan menulis karangan.
43
Pada pertemuan pertama pada kelas yang menggunakan model webbed
yakni kelompok eksperimen, aktivitas belajar siswa dibuat secara berkelompok
belajar terlebih dahulu. Peneliti memberikan sebuah karangan utuh kepada setiap
kelompok siswa. Siswa diminta untuk menentukan sub-sub tema dari karangan
utuh tersebut dengan cara mendiskusikannya. Dari kegiatan tersebut siswa dilatih
untuk dapat menentukan sub-su tema pada karangan selanjutnya. Selanjutnya
pada pertemuan berikutnya, siswa sudah dapat menentukan su-sub tema dati tema
karangan yang telah ditentukan. Siswa juga dapat membuat karangan tanpa
kesulitan dan tanpa banyak keluhan. Hal ini dikarenakan dalam proses penulisan
karangan yang dilakukan oleh siswa tidak berangkat jauh dari sub-sub tema yang
telah siswa tentukan untuk menulis karangannya.
Dari penggunaan model pembelajaran webbed terhadap keterampilan
menulis karangan diperoleh pengaruh rata-rata menulis karangan siswa yakni
78,21. Yang pada sebelumnya tanpa menggunakan model pembelajaran webbed
diperoleh rata-rata menulis karangan siswa yaitu 63,57. Hal ini membuktikan
bahwa model pembelajaran webbed memberikan pengaruh pada keterampilan
menulis karangan siswa pada kelas IV SDIT Al-Mubarak Jakarta Pusat.
b) Kemampuan/ Keterampilan Menulis Karangan Siswa (Pretest-Posttest)
Dari hasil pretest yang dihitung oleh peneliti, hasilnya menunjukkan
bahwa rata-rata kemampuan menulis kelas IV A lebih rendah dibandingkan
dengan rata-rata kelas IV B. Akan tetapi, persebaran data yang mendapat nilai
rendah dan sedang masih seimbang, sehingga data dari kedua kelompok
dinyatakan normal dan homogen. Data yang normal dapat dilihat dari hasil
perhitungan uji normalitas pretest dengan menggunakan SPSS versi 22,0. Karena
data pretest dinyatakan normal dan homogen, maka peneliti dapat menentukan
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Untuk kelompok eksperimen,
peneliti memilih IV B sedangkan untuk kelompok kontrolnya, peneliti memilih
kelas IV A.
Kelompok kontrol merupakan kelompok yang melaksanakan pembelajaran
Bahasa Indonesia tanpa menggunakan model pembelajaran webbed, sedangkan
44
kelompok eksperimen adalah kelompok yang melaksanakan pembelajaran Bahasa
Indonesia dengan menggunakan model pembelajaran webbed. Penelitian ini
dilakukan sebanyak empat kali pertemuan. Adapun materi yang diberikan adalah
mengenai pengertian karangan, langkah-langkah membuat karangan, penggunaan
huruf kapital dan tanda baca dalam membuat karangan. Setelah kedua kelompok
diberi perlakuan, pertemuan berikutnya peneliti memberikan soal posttest kepada
kelompok kontrol dan kelomok eksperimen. Berikut daftar nilai pretest dan
posttest keterampilan menulis karangan yang diperoleh kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol:
Tabel 4.1
Daftar Nilai Pretest dan Posttest Keterampilan Menulis Karangan Kelompok
Kontrol dan Kelompok Eksperimen
KELAS EKSPERIMEN KELAS KONTROL
No Nama Pretest Posttest Nama Pretest Posttest
1 X1 67 82 Y1 55 77
2 X2 60 77 Y2 73 82
3 X3 65 86 Y3 75 79
4 X4 70 83 Y4 76 82
5 X5 70 73 Y5 63 81
6 X6 59 80 Y6 82 84
7 X7 84 90 Y7 58 71
8 X8 72 77 Y8 70 75
9 X9 53 72 Y9 51 61
10 X10 55 74 Y10 53 71
11 X11 60 74 Y11 63 61
12 X12 53 63 Y12 50 75
13 X13 65 83 Y13 73 78
14 X14 65 80 Y14 57 66
15 X15 60 88 Y15 51 73
16 X16 63 81 Y16 50 773
45
17 X17 55 74 Y17 63 69
18 X18 78 87 Y18 68 77
19 X19 65 82 Y19 55 82
20 X20 62 75 Y20 50 74
21 X21 63 77 Y21 65 79
22 X22 60 88 Y22 55 76
23 X23 62 74 Y23 75 88
24 X24 60 74 Y24 67 73
25 X25 65 72 Y25 50 66
26 X26 56 74 Y26 57 7
27 X27 68 79 Y27 50 70
28 X28 65 71 Y28 60 67
Jumlah 1780 1715 Jumlah 2190 2083
Rata-rata 63,57 61,25 Rata-rata 78,21 74,39
1. Deskripsi Data Pretest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Kelompok kontrol adalah kelas yang diberi pembelajaran menulis
karangan tanpa mengunakan model pembelajaran webbed. Kelompok
eksperimen adalah kelas yang diberi pembelajaran menulis karangan
dengan menggunakan model pembelajaran webbed. Sebelum kedua
kelompok diberi pembelajaran menulis karangan, terlebih dahulu
keduanya diberi tes awal (pretest) keterampilan menulis karangan. Pretest
pada kelompok kontrol dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 04 Mei
2015. Pretest pada kelompok eksperimen dilaksanakan pada hari Rabu,
tanggal 04 Mei 2015. Subjek kedua kelompok masing-masing berjumlah
28 siswa. Data yang diperoleh dari pretest kedua kelompok tersebut diolah
dengan program SPSS versi 22,0. Rangkuman hasil pengolahan data
pretest kedua kelompok dapat dilihat dari tabel berikut:
46
Tabel 4.2
Rangkuman Data Statistik Nilai Pretest Keterampilan Menulis
Karangan Kelompok Kontrol dan Eksperimen
No Kelompok N Skor
Maksimal
Skor
Minimal
Mean Median Modus Standar
Deviasi
1 Eksperimen 28 84 53 63.57 63.00 65 7.047
2 Kontrol 28 82 50 61.25 59.00 50 9.732
Berdasarkan data statistik yang dihasilkan, dapat disajikan distribusi
frekuensi perolehan nilai pretest keterampilan menulis karangan kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Berikut ini adalah distribusi frekuensi
perolehan nilai pretest keterampilan menulis karangan kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol.
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Pretest Keterampilan Menulis
Karangan Kelompok Eksperimen
EKSPERIMEN
Nilai Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 53 2 7.1 7.1 7.1
55 2 7.1 7.1 14.3
56 1 3.6 3.6 17.9
59 1 3.6 3.6 21.4
60 5 17.9 17.9 39.3
62 2 7.1 7.1 46.4
63 2 7.1 7.1 53.6
65 6 21.4 21.4 75.0
67 1 3.6 3.6 78.6
68 1 3.6 3.6 82.1
70 2 7.1 7.1 89.3
72 1 3.6 3.6 92.9
78 1 3.6 3.6 96.4
84 1 3.6 3.6 100.0
Total 28 100.0 100.0
47
Tabel di atas dapat disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut:
Grafik 4.1 Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Pretest Keterampilan
Menulis Karangan Kelompok Eksperimen
Berdasarkan tabel dan histogram di atas, dapat diketahui bahwa siswa
yang mendapat nilai 53&55 masing-masing ada 2orang, siswa yang
mendapat nilai 56&59 masing-masing ada satu orang, siswa yang
mendapat nilai 60 ada lima orang, siswa yang mendapat nilai 62&63
masing-masing ada dua orang, siswa yang mendapat 65 ada enam orang,
siswa yang mendapat nilai 67&68 masing-masing ada satu orang, siswa
yang mendapat nilai 70 ada dua orang, siswa yang mendapat nilai 72&78
ada satu orang, dan siswa yang mendapat nilai 84 ada satu orang.
48
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Pretest Keterampilan Menulis
Karangan Kelompok Kontrol
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 50 5 17.9 17.9 17.9
51 2 7.1 7.1 25.0
53 1 3.6 3.6 28.6
55 3 10.7 10.7 39.3
57 2 7.1 7.1 46.4
58 1 3.6 3.6 50.0
60 1 3.6 3.6 53.6
63 3 10.7 10.7 64.3
65 1 3.6 3.6 67.9
67 1 3.6 3.6 71.4
68 1 3.6 3.6 75.0
70 1 3.6 3.6 78.6
73 2 7.1 7.1 85.7
75 2 7.1 7.1 92.9
76 1 3.6 3.6 96.4
82 1 3.6 3.6 100.0
Total 28 100.0 100.0
Tabel di atas dapat disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut:
49
Grafik 4.2 Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Pretest Keterampilan
Menulis Karangan Kelompok Kontrol
Berdasarkan tabel dan histogram di atas, dapat diketahui bahwa siswa
yang mendapat nilai 50 ada lima orang, siswa yang mendapat nilai 51 ada
dua orang, siswa yang mendapat nilai 53 ada satu orang, siswa yang
mendapat nilai 57 ada dua orang, siswa yang mendapat nilai 58&60 ada
satu orang, siswa yang mendapat nilai 63 ada tiga orang, siswa yang
mendapat nilai 65, 67, 68&70 masing-masing ada satu orang, siswa yang
mendapat nilai 73&75 masing-masing ada dua orang, siswa yang
mendapat nilai 76 ada satu orang dan siswa yang mendapat nilai 82 ada
satu orang.
50
2. Deskripsi Data Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Pemberian posttest keterampilan menulis karangan pada kelompok
eksperimen dimaksudkan untuk melihat hasil pencapaian pembelajaran
menulis karangan dengan menggunakan model pembelajaran webbed.
Sedangkan posttest keterampilan menulis karangan pada kelompok kontrol
dimaksudkan untuk melihat hasil pencapaian pembelajaran menulis
karangan tanpa menggunakan model pembelajaran webbed. Subjek kedua
kelompok masing-masing berjumlah 30 siswa. Namun yang mengikuti tes
akhir dari masing-masing kelas hanya 28 siswa.
Data yang diperoleh dari posttest kedua kelompok tersebut diolah
dengan program SPSS versi 22,0. Rangkuman hasil pengolahan data
posttest kedua kelompok dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 4.5
Rangkuman Data Statistik Nilai Posttest Keterampilan Menulis
Karangan Kelompok Kontrol dan Eksperimen
No Kelompok N Skor
Maksimal
Skor
Minimal
Mean Median Modus Standar
Deviasi
1 Eksperimen 28 90 63 78.21 77.00 74 6.286
2 Kontrol 28 88 61 74.39 74.50 73 6.669
Berdasarkan data statistik yang dihasilkan, dapat disajikan distribusi
frekuensi perolehan nilai posttest keterampilan menulis karangan
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Berikut ini adalah distribusi
frekuensi perolehan nilai posttest keterampilan menulis karangan
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
51
Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Posttest Keterampilan Menulis
Karangan Kelompok Eksperimen
eksperimen
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 63 1 3,6 3,6 3,6
71 1 3,6 3,6 7,1
72 2 7,1 7,1 14,3
73 1 3,6 3,6 17,9
74 6 21,4 21,4 39,3
75 1 3,6 3,6 42,9
77 3 10,7 10,7 53,6
79 1 3,6 3,6 57,1
80 2 7,1 7,1 64,3
81 1 3,6 3,6 67,9
82 2 7,1 7,1 75,0
83 2 7,1 7,1 82,1
86 1 3,6 3,6 85,7
87 1 3,6 3,6 89,3
88 2 7,1 7,1 96,4
90 1 3,6 3,6 100,0
Total 28 100,0 100,0
52
Tabel di atas dapat disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut:
Grafik 4.3 Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Keterampilan Menulis
Karangan Kelompok Eksperimen
Berdasarkan tabel dan histogram di atas, dapat diketahui bahwa siswa
yang mendapat nilai 63&71 masing-masing ada satu orang, siswa yang
mendapat nilai 72 ada dua orang, siswa yang mendapat nilai 73 ada satu
orang, siswa yang mendapat nilai 74 ada enam orang, siswa yang
mendapat nilai 75&79 masing-masing ada satu orang, siswa yang
mendapat nilai 77 ada tiga orang, siswa yang mendapat nilai 80&82
masing-masing ada dua orang, siswa yang mendapat nilai 81 ada satu
orang, siswa yang mendapat nilai 82&83 masing-masing ada dua orang,
siswa yang mendapat nilai 86&87 masing-masing ada satu orang, siswa
yang mendapat nilai 88 ada dua orang dan siswa yang mendapat nilai 90
ada satu orang.
53
Tabel 4.7
Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Posttest Keterampilan Menulis
Karangan Kelompok Kontrol
Posttest Keterampilan Menulis Karangan Kelompok Kontrol
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 61 2 7,1 7,1 7,1
66 2 7,1 7,1 14,3
67 1 3,6 3,6 17,9
69 1 3,6 3,6 21,4
70 1 3,6 3,6 25,0
71 2 7,1 7,1 32,1
73 4 14,3 14,3 46,4
74 1 3,6 3,6 50,0
75 2 7,1 7,1 57,1
76 1 3,6 3,6 60,7
77 2 7,1 7,1 67,9
78 1 3,6 3,6 71,4
79 2 7,1 7,1 78,6
81 1 3,6 3,6 82,1
82 3 10,7 10,7 92,9
84 1 3,6 3,6 96,4
88 1 3,6 3,6 100,0
Total 28 100,0 100,0
Grafik 4.4 Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Keterampilan Menulis
Karangan Kelompok Kontrol
Berdasarkan tabel dan histogram di atas, dapat diketahui bahwa
siswa yang mendapat nilai 61&66 masing-masing ada dua orang, siswa
yang mendapat nilai 67, 69&70 masing-masing ada satu orang, siswa yang
mendapat nilai 71 ada dua orang, siswa yang mendapat nilai 73 ada empat
orang, siswa yang mendapat nilai 75 ada dua orang, siswa yang mendapat
nilai 76 ada satu orang, siswa yang mendapatkan nilai 77 ada dua orang,
54
siswa yang mendapatkan nilai 78 ada satu orang, siswa yang mendapatkan
nilai 79 ada dua orang, siswa yang mendapat nilai 81 ada satu orang, siswa
yang mendapat nilai 82 ada tiga orang dan siswa yang mendapat nilai
84&88 masing-masing ada satu orang.
3. Perbandingan Data Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen dan
Kelompok Kontrol
Pembahasan sebelumnya telah menyajikan data pretest dan posttest
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Berikut akan disajikan
perbandingan data pretest dan posttest menulis karangan antara dua
kelompok tersebut.
Tabel 4.8
Perbandingan Data Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Data Pretest Posttest
Data Pretest Posttest
Kelompok
Eksperimen
Kelompok
Kontrol
Kelompok
Eksperimen
Kelompok
Kontrol
N 28 28 28 28
Nilai Tertinggi 84 82 90 88
Nilai Terendah 53 50 63 61
Mean 63.57 61.25 78.21 74.39
Median 63.00 59.00 77.00 74.50
Modus 65 50 74 73
Standar Deviasi 7.047 9.732 6.286 6.669
Dari tabel di atas menunjukkan hasil pretest-posttest kedua
kelompok penelitian terdapat perbedaan. Pretest kelompok eksperimen
memperoleh nilai tertinggi 84, sedangkan pretest kelompok kontrol
memperoleh nilai tertinggi 82. Rata-rata hitung pretest kelompok
eksperimen mencapai angka sebesar 63.57, dan rata-rata hitung pretest
kelompok kontrol mencapai angka sebesar 61.25. Hal tersebut
55
menunjukkan bahwa perolehan nilai pretest kelompok eksperimen lebih
tinggi dibandingkan perolehan nilai kelompok kontrol.
Tabel di atas pun menyajikan data posttest. Posttest kelompok
eksperimen memperoleh nilai tertinggi 90, sedangkan posttest kelompok
kontrol mendapatkan nilai tertinggi 88. Selain itu juga dapat diketahui
perbedaan rata-rata nilai posttest kedua kelompok. Perolehan nilai rata-rata
posttest kelompok eksperimen mencapai angka 78.21. Sedangkan
perolehan nilai rata-rata nilai posttest kelompok kontrol mencapai angka
74.39. Selisih nilai rata-rata hitung antara kedua kelompok sebesar 3.82.
Hal ini menunjukkan bahwa perolehan nilai posttest kelompok eksperimen
lebih tinggi daripada kelompok kontrol.
B. Hasil Analisis
1. Pengujian Prasyarat Analisis Data
Berdasarkan hasil penelitian yang telah didapat, maka data akan diolah
dengan uji hipotesis. Namun sebelumnya, terlebih dahulu akan dilakukan
pengujian prasyarat analisis data yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.
a. Uji Normalitas Pretest dan Posttest
Data pada uji normalitas ini diperoleh dari pretest dan posttest
keterampilan menulis karangan siswa pada kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol kelas IV SDIT Al Mubarak Jakarta Pusat. Pada
penelitian ini, peneliti menggunakan bantuan SPSS 22 dalam menghitung
uji normalitas yang berfungsi untuk mengetahui sebaran data berdistribusi
normal atau tidak. Dengan bantuan SPSS 20 dihasilkan nilai sig (2-tailed)
pada Shapiro-Wilk yang dapat menunjukkan normal atau tidaknya sebaran
data. Sebuah syarat data berdistribusi normal apabila nilai signifikansi
yang diperoleh dari hasil penghitungan lebih besar dari tingkat alpha 5%
(signifikansi > 0,05).
Hasil uji normalitas sebaran data pretest-posttest keterampilan menulis
karangan dari kedua sampel penelitian dapat disajikan dalam tabel berikut:
56
Tabel 4.9
Hasil Uji Normalitas Pretest Kelompok Eksperimen dan Kelompok
Kontrol
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig Statistic Df Sig.
Nilai PRETEST
KONTROL
.170 28 .038 .902 28 .420
Nilai POSTTEST
EKSPERIMEN
.133 28 .200 .942 28 .537
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa data pretest pada
kelompok eksperimen memperoleh sig (2-tailed) sebesar 0,420 sedangkan
kelompok kontrol memperoleh sig (2-tailed) 0,537. Hal tersebut menunjukkan
bahwa data pretest menulis karangan kedua kelompok dinyatakan berdistribusi
normal karena nilai signifikansi yang diperoleh lebih besar dari alpha 5% ( 0,420
dan 0,537 > 0,05).
Tabel 4.10
Hasil Uji Normalitas Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok
Kontrol
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
Posttest
Eksperimen
Posttest
Kontrol
,142 28 ,159 ,958 28 ,313
,096 28 ,200* ,982 28 ,897
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
57
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa data posttest pada
kelompok eksperimen memperoleh nilai signifikansi sebesar 0,313
sedangkan keompok kontrol memperoleh nilaisignifikansi 0,897. Hal
tersebut menunjukkan bahwa data posttest menulis karangan kedua
kelompok dinyatakan berdistribusi normal karena nilai signifikansi yang
diperoleh lebih besar dari alpha 5% (0,313 dan 0,897>0,05). Dengan hasil
penghitungan yang menunjukkan kenormalan distribusi , maka data
tersebut telah memenuhi syarat untuk dianalisis.
b. Uji Homogenitas Pretest dan Posttest
Setelah data kedua kelompok sampel penelitian dinyatakan
berdistribusi normal, selanjutnya mencari nilai homogenitas varians
pretest dan posttest dari kedua kelompok tersebut. Penghitungan ujii
homogenitas dilakukan dengan bantuan program SPSS 20. Kriteria
pengujian homogenitas adalah sebagai berikut:
Jika probabilitas > 0,05, maka H0 diterima, artinya varians dinyatakan
homogen.
Jika probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak, artinya varians dinyatakan
heterogen.
Hasil penghitungan uji homogenitas varian data (Levene Statistic)
dengan program SPSS 22 dapat disajikan sebagai berikut:
Tabel 4.11
Hasil Uji Homogenitas Pretest Kelompok Kontrol dan Kelompok
Eksperimen
Levene Statistic df1 df2 Sig.
6.281 1 54 .015
58
Berdasarkan tabel perhitungan uji homogenitas dengan SPSS 22,0,
diketahui bahwa Levene Statistic adalah 6,281 dengan nilai probabilitas 0,015.
Oleh karena probabilitas > 0.05, maka H0 diterima. Maka dapat disimpulkan
bahwa data hasil pretest dari kedua sampel penelitian berasal dari kelompok yang
homogen.
Tabel 4.12
Hasil Uji Homogenitas Posttest Kelompok Kontrol dan Kelompok
Eksperimen
Test of Homogeneity of Variances
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.638 6 12 .699
Berdasarkan tabel penghitungan uji homogenitas dengan SPSS 22,
diketahui bahwa Levene Statistic adalah 0.638 dengan nilai probabilitas 0,699.
Oleh karena probabilitas > 0,05, maka H0 diterima. Maka dapat disimpulkan
bahwa data hasil posttest dari kedua sampel penelitian berasal dari kelompok yang
homogen. Karena nilai signifikansi pretest dan posttest dari kedua kelompok lebih
besar dari taraf signifikansi 0,05 (5%), maka kedua sampel penelitian dinyatakan
berasal dari populasi yang homogen.
2. Pengujian Hipotesis
a. Uji Data Pretest dan Posttest Keterampilan Menulis Karangan
Kelompok Kontrol
Uji-t data pretest dan posttest menulis karangan kelompok kontrol ini,
bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara kemampuan awal dan
kemampuan akhir kelompok tersebut, terdapat perbedaan kemampuan
menulis karangan atau tidak. Pengujian hipotesis penelitian ini
menggunakan bantuan program SPSS 22.0. Kriteria pengujian hipotesis
tersebut adalah sebagai berikut:
59
Jika probabilitas > 0,05, maka H0 diterima.
Jika probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak.
Adapun hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan uji-t terhadap
hasil pretest-postest kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel di bawah
ini:
Tabel 4.13
Hasil Uji-t Data Pretest Keterampilan Menulis Karangan Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Paired Differences
T Df
Sig. (2-
tailed) Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair
1
EKSPERIMEN –
KONTROL 2.321 10.870 2.054 -1.893 6.536 1.130 27 .268
Dari tabel di atas dapat diketahui sig (2-tailed) atau probabilitas
sebesar 0,268 sedangkan taraf signifikansinya sebesar 0,05 (5%). Hal ini
menunjukkan nilai probabilitas lebih besar dari nilai taraf signifkansi
(0,268>0,05). Berdasarkan kriteria pengujian yang telah ditetapkan, yaitu:
jika probabilitas > 0,05, maka H0 diterima. Maka dapat disimpulkan,
bahwa hasil uji-t pada data pretest dan posttest tidak menunjukkan
perbedaan kemampuan menulis karangan. Dengan kata lain, keadaan awal
dan keadaan akhir kemampuan menulis karangan pada pretest adalah
sama.
b. Uji Data Pretest dan Posttest Keterampilan Menulis Karangan
Kelompok Eksperimen
Uji-t data pretest dan posttest menulis karangan kelompok eksperimen
ini, bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara kemampuan awal dan
kemampuan akhir kelompok tersebut, terdapat perbedaan kemampuan
60
menulis karangan atau tidak. Pengujian hipotesis penelitian ini
menggunakan bantuan program SPSS 22.0. Kriteria pengujian hipotesis
tersebut adalah sebagai berikut:
Jika probabilitas > 0,05, maka H0 diterima.
Jika probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak.
Adapun hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan uji-t terhadap
hasil pretest-postest kelompok eksperimen dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:
Tabel 4.14
Hasil Uji-t Data Posttest Keterampilan Menulis Karangan Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Paired Differences
t Df
Sig. (2-
tailed) Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair
1
eksperimen –
control 74,804 6,866 ,918 72,965 76,642 81,529 55 ,000
Dari tabel di atas dapat diketahui sig (2-tailed) atau probabilitas
sebesar 0,000 sedangkan taraf signifikansinya sebesar 0,05 (5%). Hal ini
menunjukkan nilai probabilitas lebih kecil dari nilai taraf signifkansi
(0,000>0,05). Berdasarkan kriteria pengujian yang telah ditetapkan, yaitu:
jika probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak. Maka dapat disimpulkan, bahwa
hasil uji-t pada data pretest dan posttest menunjukkan adanya perbedaan
kemampuan menulis karangan. Dengan kata lain, keadaan awal dan
keadaan akhir kemampuan menulis karangan pada kelompok eksperimen
adalah berbeda.
61
C. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Interpretasi Data
Berdasarkan hasil penghitungan yang telah dilakukan, terlihat bahwa
perolehan nilai kelompok eksperimen setelah diberi perlakuan lebih tinggi dari
perolehan nilai kelompok kontrol. Sebelum diberi perlakuan, terlebih dahulu
dilakukan pretest kepada kedua kelompok tersebut. Pada kelompok kontrol
diperoleh skor tertinggi sebesar 82, skor terendah sebesar 50, rata-rata pretest
sebesar 61,25, median sebesar 59, modus sebesar 50 dan standar deviasi sebesar
9.732. Pada kelompok eksperimen diperoleh skor tertinggi sebesar 84, skor
terendah sebesar 53, rata-rata pretest sebesar 63.57, median sebesar 63, modus
sebesar 65 dan standar deviasi sebesar 7.047. Setelah dilakukan pretest pada
pertemuan pertama, kemudian kedua kelompok penelitian tersebut diberi
perlakuan yang berbeda selama empat kali pertemuan. Setelah pertemuan selesai,
kelompok penelitian diberi soal posttest.
Nilai rata-rata yang behasil diperoleh siswa kedua kelompok penelitian
menunjukkan angka yang berbeda. Kelompok kontrol memperoleh skor tertinggi
sebesar 88, skor terendah sebesar 61, rata-rata posttest sebesar 74.39, median
sebesar 74.50, modus 73 dan standar deviasi sebesar 6.669. Kelompok eksperimen
memperoleh skor tertinggi sebesar 90, skor terrendah sebesar 63, ratarata posttest
sebesar 78.21, median sebesar 77, modus sebesar 74 dan standar deviasi sebesar
6.286. Hasil posttest tersebut menunjukkan bahwa rata-rata posttest kelompok
eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata posttest kelompok kontrol.
Hal tersebut juga ditunjukkan oleh uji-t skor pretest-posttest keterampilan
menulis karangan pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Pengujian
uji-t skor pretest-posttest ini dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh atau
tidak dalam proses pembelajaran antara sebelum dan sesudah diberi perlakuan.
Nilai probabilitas yang diperoleh kelompok kontrol dengan taraf signifikansi 5%
dan df 55 yaitu sebesar 0,000. Perhitungan uji-t tersebut menunjukkan bahwa nilai
probabilitas lebih besar dari taraf signifikansi. Artinya, rata-rata kemampuan awal
dan kemampuan akhir siswa dalam menulis karangan adalah sama. Nilai
probabilitas yang diperoleh kelompok eksperimen dengan taraf signifikansi 5%
62
dan df 27 yaitu sebesar 0,268. Perhitungan uji-tersebut menunjukkan nilai
probabilitas lebih kecil dari taraf signifikansi. Artinya, rata-rata kemampuan awal
dan kemampuan akhir siswa dalam menulis karangan adalah berbeda.
2. Pembahasan
Data yang telah diinterpretasikan di atas, menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan kemampuan awal dan kemampuan akhir pada kelompok eksperimen
dalam menulis karangan. Sedangkan, pada kelompok kontrol tidak ada perbedaan
antara kemampuan awal dan kemampuan akhir dalam menulis karangan. Hal ini
terjadi karena adanya perbedaan perlakuan pada kedua kelompok tersebut. Dalam
pembelajaran menulis karangan, kelompok eksperimen diberi perlakuan dengan
menggunakan model pembelajaran webbed, sementara kelompok kontrol tidak
menggunakan model pembelajaran webbed.
Model dimaknakan sebagai suatu obyek atau konsep yang digunakan
untuk mempresentasikan sesuatu hal. Model pembelajaran adalah suatu rencana
atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk rencana pembelajaran,
merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas
atau yang lain. Diantara model pembelajaran, model pembelajaran webbed adalah
pembelajaran yang mengintegrasikan materi pengajaran dan pengalaman belajar
melalui keterpaduan tema.
Model pembelajaran webbed termasuk salah satu model yang melibatkan
kecerdasan. Ini dibuktikan dengan pengaplikasian dalam penggunaan model
pembelajaran, webbed adalah model pembelajaran yang mudah dipahami dan
digunakan dalam suatu pelajaran. Model pembelajaran webbed dapat memegang
peranan penting dalam suatu mata pelajaran.
Penggunaan model pembelajaran webbed sebagai model pembelajaran
menulis, selain mudah untuk dimengerti siswa juga memudahkan siswa dalam
memunculkan ide yang kemudian dituangkan dalam bentuk tulisan berupa
karangan. Karena, model pembelajaran webbed mengintegrasikan pengajaran dan
pengalaman beajar melalui keterpaduan tema. Tema yang diberikan dalam
membuat karangan pun menjadi pengikat keterkaitan antara satu paragraf dengan
63
paragraf lain dan satu ide pokok dengan ide pokok yang lainnya. Tema yang
diberikan atau disajikan kepada siswa pun harus menarik dan membuat antusias
siswa dalam mengerjakan karangan. Meskipun ada saja siswa yang tidak mau
mengerjakan. Alasannya tidak bisa, tidak dapat mengembangkan ide yang telah
dibuat dan bahkan ada saja yang mengatakan malas dalam membuat sebuah
karangan. Namun, setelah diberi arahan dan motivasi serta pembelajaran yang
menarik yang diberikan oleh peneliti, siswa tersebut diberi arahan dan motivasi
serta kiat mengerjakan karangan melalui pembelajaran webbed yang diberikan
peneliti, siswa tersebut mampu membuat dan menyelesaikan karangannya.
Memang tidak mudah menuangkan ide dalam bentuk tulisan, apalagi
dalam empat kali pertemuan yang terus menerus. Perlu adanya latihan menulis
terus menerus, karena menulis merupakan kegiatan keterampilan praktis. kegiatan
menulis sebenarnya dapat dilatih tidak hanya di sekolah namun kegiatan menulis
dapat pula dilakukan di rumah. Model pembelajaran webbed yang diberikan
peneliti merupakan salah satu model pembelajaran yang dikembangkan dari
model pembelajaran tematik. Model pembelajaran webbed ini membantu siswa
dalam menuangkan ide ke bentuk tulisan dengan mengembangkan tema karangan
yang disajikan oleh pemeliti. Sehingga keterampilan menulis karangan siswa
memperoleh peningkatan.
Pada perlakuan pertama kelas eksperimen, siswa diberikan perlakuan
dengan model pembelajaran webbed yang bertema “Keluarga”. Pertama peneliti
menampilkan sebuah gambar yang berkaitan dengan tema “Keluarga”, secara
spontan siswa dapat mengetahui tema yang diberikan melalui gambar yang
ditampilkan, banyak siswa yang menjawab dengan jawaban yang beragam ketika
ditampilkan gambar yang berkaitan dengan tema pada pertemuan pertama. Lalu,
disajikan pula sebuah karangan yang utuh di depan kelas yang bertemakan
“Keluarga”. Kemudian peneliti meminta siswa membaca karangan yang ada di
depan kelas. Selanjutnya peneliti mengarahkan siswa agar dapat memetakan
setiap paragraf karangan menjadi suatu judul atau ide pokok yang kemudian
dipetakan. Dari kegiatan tersebut didapat langkah-langkah menulis karangan
menggunakan model pembelajaran webbed, yaitu menentukan tema, membuat ide
64
pokok dari setiap paragraf sehingga setiap satu ide pokok yang dibuat mewakili
satu paragraf yang akan dibuat dalam sebuah karangan, selanjutnya
mengembangkan ide pokok yang telah dibuat dengan sayarat sebuah karangan
yang anatar paragraf dan kalimatnya harus sesuai. Itulah langkah-langkah yang
harus diketahui siswa dalam membuat karangan melalui model webbed. Jadi, yang
difokuskan pada saat pembelajaran adalah siswa mampu menulis karangan dengan
baik.
Setelah siswa memahami langkah-langkah menulis karangan, kemudia
siswa dibrikan LKS. Siswa diminta untuk menentukan ide pokok dari setiap
paragraf karangan yang diberikan secara utuh dengan tema “Keluarga”. Dari
kegiatan ini siswa diharapkan dapat mengetahui langkah yang baik nantinya
dalam membuat sebuah karangan. Kemudian di LKS berikutnya siswa diminta
menyalin ulang sebuah karangan yang utuh dengan memperhatikan penggunaan
huruf capital dalam karangan tersebut. Siswa pun diminta menuliskan judul sesuai
penggunaan ejaan yang telah disempurnakan dalam penulisan judul karangan.
Berikut gambar yang peneliti gunakan sebagai bagian dari model
pembelajaran webbed pada pertemuan pertama:
66
Berbeda dengan perlakuan pertama kelompok eksperimen, pada kelompok
kontrol siswa kelas control hanya diberikan informasi tema yang akan dibuat pada
pertemuan pertama yakni tema “Keluarga” tanpa diberikannya langkah-langkah
model webbed. Ketika siswa diminta untuk mengemukakan idenya mengenai
„Keluarga”, siswa butuh waktu yang lama dalam mengemukakan idenya dan
hanya beberapa siswa saja yang mengemukakan idenya. Banyak siswa yang lebih
memilih diam. Namun peneliti terus menstimulus para siswa dengan kata-kata
yang berhubungan dengan “Keluarga”. Sehingga mereka dapat mengemukakan
gagasan yang berhubungan atau berkaitan dengan tema „Keluarga”. Lalu, peneliti
memberikan sebuah LKS kepada setiap siswa yang diharapkan siswa dapat
menyelesaikan LKS karangan tersebut sesuai dengan penggunaan huruf kapital
yang baik dan benar. Itulah tujuan pembelajaran yang harus siswa tuntaskan
dalam pertemuan pertama.
Pada perlakuan kedua kelompok eksperimen, siswa disajikan sebuah
gambar yang berkaitan dengan tema pada pertemuan kedua yakni dengan tema
“Kegiatan”. Dari gambar tersebut, selanjutnya siswa diminta membentuk sebuah
kelompok, yang masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 orang. Siswa diminta
menentukan tema dari gambar yang ditampilkan di depan kelas. Selanjutnya siswa
diminta mendiskusikan sebuah ide pokok dari gambar yang ditampilkan di depan
kelas. Kemudian setelah siswa dapat mendiskusikan beberapa ide pokok dari tema
“Keluarga”, siswa diminta kembali ke tempatnya masing-masing. Kemudian
siswa diminta membuat ide pokok kembali yang berkaitan dengan tema
„Kegiatan”. Selanjutnya siswa diminta mengembangkan ide pokok yang telah
ditentukan ke dalam sebuah karangan, di mana setiap ide pokok yang telah
ditentukan mewakili satu paragraf yang akan dibuat siswa dalam sebuah karangan.
Dalam menyusun karangan pada pertemuan kedua ini siswa diharapkan dapat
menyusun karangan dengan penggunaan tanda titik yang benar dalam setiap
menyusun sebuah karangannya. Berikut gambar yang berkaitan dengan tema
model pembelajaran webbed pada pertemuan kedua:
67
Perlakuan kedua pada kelompok kontrol siswa hanya diberikan penjelasan
mengenai penggunaan tanda titik yang benar dalam sebuah karangan. Siswa tidak
diberikan langkah-langkah menggunakan model webbed dalam menyusun
karangan yang bertema “Kegiatan”. Siswa diberi bantuan hanya dengan gambar
yang bertemakan “Kegiatan” yang ada di depan kelas. materi yang disampaikan
tidak jauh berbeda dengan materi yang disampiakan pada kelas eksperimen.
Setelah selesai memberikan materi, siswa diberikan LKS yang sama seperti
kelompok eksperimen, yakni membuat sebuah karangan dengan tema “Kegiatan”
dengan memperhatikan penggunaan tanda titik dalam menyusun sebuah karangan.
68
Dikarenakan siswa belum menyelesaikan karangannya sampai akhir
pembelajaran, maka LKS dikerjakan dan diselesaikan di rumah.
Pada perlakuan ketiga dan keempat kelas eksperimen tidak jauh berbeda
dengan perlakuan pada pertemuan kedua. Hanya yang membedakan ialah tema
yang diberikan dan gambar yang ditampilkan disesuaikan dengan tema model
webbed. Pada pertemuan ketiga kelas eksperimen, ditentukan tema “Pelestarian
Lingkungan” dengan memperhatikan penggunaan tanda koma yang benar.
Selanjutnya pada pertemuan keempat ditentukan tema “Hidup Sehat”, siswa
diminta membuat karangan yang bertemakan “Hidup Sehat” dengan penggunaan
ejaan yang benar meliputi penggunaan huruf besar, tanda titik, tada koma, dan
lain-lain. Langkah-langkah dalam membuat karangan bertemakan “Pelestarian
Lingkungan” dan “Hidup Sehat” pada kelas eksperimen ini sama halnya dengan
langkah-langkah pada pertemuan kedua yakni menggunakan model pembelajaran
webbed, yakni setelah siswa telah mengetahui tema yang telah ditentukan dalam
membuat karangan kemudian siswa membuat ide pokok dari setiap paragraf yang
akan dibuatnya. Kemudian siswa mengembangkan ide pokok tersebut daam
sebuah paragraf dan dikembangkan menjadi sebuah karangan. Dengan ketentuan
setiap paragraf terdiri dari paling sedikit tiga atau empat kalimat. Berikut ini
gambar yang digunakan sesuai tema model pembelajaran webbed pada saat
pembelajaran pada pertemuan ketiga dan pertemuan keempat:
69
Pada perlakuan ketiga dan keempat di kelas kontrol tidak jauh berbeda
dengan perlakuan pada pertemuan kedua di kelas kontrol. Peneliti menyampaikan
materi sesuai indikator yang harus dicapai pada pertemuan tersebut. Kemudian
peneliti meminta siswa membuat karangan yang bertemakan “Pelestarian
Lingkungan” pada pertemuan ketiga dan pada peretemuan keempat siswa diminta
membuat karangan bertemakan “Hidup Sehat”. Di mana karangan tersebut dibuat
setelah peneliti selesai menyampaikan materi yang harus disampaikan pada saat
pembelajaran.
Dari perlakuan yang telah diberikan peneliti kepada kedua kelompok,
dapat disimpulkan bahwa pada kelas eksperimen dengan model pembelajaran
webbed mampu membantu siswa dalam membuat karangan. Selain itu, model
webbed dapat merangsang bahasa siswa dalam membuat sebuah karangan. Siswa
pun menjadi lebih fokus serta terarah saat proses pembuatan karangan.
70
Berbeda dengan kelompok eksperimen, kelompok kontrol dalam
pertemuan pembelajarannya tanpa menggunakan langkah-langkah model
pembelajaran webbed dalam menyusun karangan. Siswa pada kelompok ini
terlihat kurang tertarik mengikuti proses belajar mengajar. Tak sedikit yang
mengeluh ketika peneliti menyampaikan materi pembelajaran. sehingga peneliti
harus pintar-pintar mengkondisikan siswa di kelas kontrol dengan lebih banyak
ice breaking atau kata-kata motivasi agar siswa lebih semangat dalam
mengerjakan karangannya. Selain itu, siswa membutuhkan waktu lama dalam
menemukan ide dan menuangkan idenya dalam menyusun sebuah kalimat
menjadi sebuah karangan. Meskipun begitu, diantara kedua kelompok tersebut
ditemukan siswa yang telah pandai menulis karangan, ada juga yang masih harus
diberikan motivasi dalam membuat karangan.
Setelah mendapat perlakuan, kemudian kedua kelompok tersebut diberikan
posttest. Posttest yang diberikan sama dengan pretest, yaitu tes menulis karangan.
Bentuk soal posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen diberikan tema
yang sama. Siswa diminta membuat karangan dengan tema “Cita-cita”. Posttest
diberikan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan menulis karangan siswa
pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen setelah diberi perlakuan.
Hasilnya kedua kelompok mengalami peningkatan rata-rata. Namun, kelompok
eksperimen memperoleh rata-rata posttest lebih tinggi daripada rata-rata posttest
yang diperoleh kelompok kontrol. Berikut ini disajikan beberapa hasil karya siswa
dalam menulis karangan. Masing-masing pretest dan posttest dari kedua
kelompok penelitian diambil lima karangan sebagai contoh.
a. Pretest Menulis Karangan Kelompok Kontrol (Lampiran 21-25)
No. 1 NAMA : Abdullah Suhail Salim (Lampiran 21)
JUDUL : My Family
ASPEK SKOR
Isi 17
71
Organisasi 11
Kosakata 11
Pengembangan Bahasa 12
Mekanik 2
JUMLAH 53
Dari aspek isi informasi mengenai tema karangan memang sudah sesuai.
Abdullah Suhail Salim di dalam karangannya menyebutkan anggota yang ada
di dalam keluarganya. Ini membuktikan bahwa isi karangan Abdullah Suhail
Salim sesuai dengan tema karangan yang dibuatnya. Judul yang ditentukan
oleh Abdullah Suhail Salim pun dapat dikatakan menarik. Karena Abdullah
Suhail Salim menggunakan bahasa asing dalam menuliskan judul karangannya
yang bertemakan “Keluarga”. Namun demikian, isi karangan yang dibuat oleh
Abdullah Suhail Salim masih sangat terbatas. Ini dibuktikan bahwa Abdullah
Suhail Salim hanya sekedar menyebutkan tanpa menginformasikan mengenai
keterangan terkait anggota keluarganya. Sehingga isi dari karangan yang
dibuat oleh Abdullah Suhail Salim dikategorikan dalam informasi yang
terbatas atau dengan akata lain pesan yang disampaikan dalam karangan yang
dibuatnya kurang dan pengembangan ide dari paragraf yang dibuatnya tidak
cukup. Selanjutnya secara organisasi, cara mengungkapkan cerita dalam
tulisan tidak lancar. Masih terdapat bagian yang terpotong-potong, sehingga
antar kalimat yang terdapat dalam karangan Abdullah Suhail Salim kurang
menjelaskan satu sama lainnya. Kemudian dalam pemilihan atau penggunaan
kosakata dalam karangan yang dibuat Abdullah Suhail Salim masih terdapat
kesalahan dan kata yang digunakannya pun terbatas. Selanjutnya
pengembangan bahasa yang terdapat dalam karangan Abdullah Suhail Salim
disimpulkan terjadi kesalahan dalam konstruksi sebuah kalimat. Ini dibuktikan
dari ketidakpaduan antara kalimat sebelumnya dengan kalimat berikutnya.
Sehingga antarkalimat tidak saling memiliki keterkaitan. Namun secara
keseluruhan dalam Abdullah Suhail Salim sudah dapat menyusun kalimat
karangan walaupun masih sederhana dan masih terbatas. Selanjutnya, secara
72
segi penulisan Abdullah Suhail Salim masih kurang memperhatikan
penggunaan huruf besar atau huruf kapital dan tanda baca dalam menyusun
karangannya.
No. 2 NAMA : Bidadari Surga Firdausy (Lampiran 22)
JUDUL : Keluargaku
ASPEK SKOR
Isi 22
Organisasi 15
Kosakata 10
Pengembangan Bahasa 18
Mekanik 14
JUMLAH 69
Dari aspek isi sudah sesuai dengan tema karangan yang telah diminta.
Judul yang dibuat oleh Bidadari Surga Firdausy pun telah sesuai dengan tema
yang diminta yakni dengan judul karangan “Keluargaku”. Walaupun judul
yang ditentukan oleh Bidadari Surga Firdausy dapat dikatakan amat
sederhana, namun judul tersebut dapat diterima untuk siswa kelas IV SD yang
mungkin masih belum banyak mengembangkan tema mengenai keluarga.
Selanjutnya secara isi pun pesan yang ingin disampaikan oleh Bidadari Surga
Firdausy sudah terlihat. Kemudian secara organisasi, cara Bidadari Surga
Firdausy mengungkapkan cerita dalam tulisan sudah lancar, ide yang
diungkapkannya pun sudah jelas. Pemilihan kata yang digunakan oleh
Bidadari Surga Firdausy dalam karangannya pun sudah cukup baik. Susunan
kalimatnya masih sederhana, meski masih ada yang harus diperbaiki. Dari
teknik penulisan yang terdapat dalam karangan Bidadari Surga Firdausy yang
berjudul “Keluargaku”, masih kurang memperhatikan mengenai memulai
menulis dalam membentuk suatu paragraf. Selanjutnya Bidadari Surga
Firdausy juga belum paham mengenai mana kata yang seharusnya disambung
dan mana kata yang seharusnya dipisah. Selain itu ditemukan pula dalam
73
karangan yang dibuat oleh Bidadari Surga Firdausy penggunaan huruf kapital
atau huruf besar yang tidak benar.
No. 3 NAMA : Ilham Khoirul Fikri (Lampiran 23)
JUDUL : Keluargaku
ASPEK SKOR
Isi 17
Organisasi 9
Kosakata 10
Pengembangan Bahasa 9
Mekanik 2
JUMLAH 47
Dari aspek isi yang dibuat oleh siswa kelas IV Mina A SDIT Al-Mubarak
yang bernama Ilham Khoirul Fikri memang telah sesuai dengan tema yang
diberikan yakni yang bertemakan keluarga. Judul yang dibuat oleh Ilham
Khoirul Fikri pun sesuai dengan tema. Akan tetapi, isi yang dibuat secara
keseluruhan dalam karangan yang dibuat oleh Ilham Khoirul Fikri ,asih
dikatakan terbatas. Dikarenakan informasi dalam karangan yang dibuat oleh
Ilham Khoirul Fikri masih kurang mengenai isi karangan atau informasi
karangan tersebut. Secara organisasi karangan yang dibuat oleh Ilham Khoirul
Fikri kurang komunikatif. Ilham Khoirul Fikri membuat karangan hanya
terdiri dari satu paragraf, di mana satu paragraf ini terdiri dari lima (5) kalimat.
Sehingga organisasi dalam karangan yang dibuatnya dapat dikatakan belum
terorganisir. Namun demikian pemilihan kata yang digunakan Ilham Khoirul
Fikri dalam karangannya dapat dikatakan cukup. Susunan kalimat dalam
karangannya masih dikatakan sederhana. Dari teknik penulisan yang terdapat
dalam karangan Ilham Khoirul Fikri masih kurang memperhatikan
penggunaan tanda baca dan penggunaan huruf kapital atau huruf besar.
74
No. 4 NAMA : Naila Rahma Al-Qasimi (Lampiran 24)
JUDUL : Keluargaku
ASPEK SKOR
Isi 17
Organisasi 14
Kosakata 14
Pengembangan Bahasa 18
Mekanik 3
JUMLAH 66
Dari aspek isi karangan yang dibuat oleh Naila Rahma Al-Qasimi sudah
sesuai atau dapat dikatakan reelevan dengan tema yang telah diberikan. Judul
yang ditulis oleh Naila Rahma Al-Qasimi juga tidak jauh berbeda dari
kebanyakan siswa lainnya. Judul yang diberikan masih dinilai secara umum
namun sesuai dengan tema. Kemudian organisasi karangan yang ditulis oleh
Naila Rahma Al-Qasimi cukup baik, walaupun masih kurang lancar dalam
mengungkapkan cerita. Pemilihan kata dalam karangannya pun cukup baik.
Susunan kalimatnya sederhana namun efektif. Dari teknik penulisan Naila
Rahma Al-Qasimi kurang memperhatikan penggunaan huruf kapital atau
huruf besar dalam karangannya.
No. 5 NAMA : Rahadian Wibisono (Lampiran 25)
JUDUL : Pekerjaan Keluargaku
ASPEK SKOR
Isi 14
Organisasi 10
Kosakata 10
Pengembangan Bahasa 10
Mekanik 2
JUMLAH 46
75
Dari aspek isi dalam karangan yang dibuat oleh Rahadian Wibisono, siswa
kelas IV Mina A memang sudah sesuai dengan tema “Keluarga”. Akan tetapi
cara Rahadian Wibisono dalam membuat kalimat karangannya belum
dikatakan benar. Karena Rahadian Wibisono baru menyebutkan saja.
Rahadian Wibisono tidak menyun satu kalimat dengan kalimat yang lainnya.
Sehingga tulisan yang dibuat oleh Rahadian Wibisono bisa dikatakan belum
menjadi sebuah karangan yang terdiri dari beberapa kalimat. Secara organisasi
pun karangan yang dibuat oleh Rahadian Wibisono dengan judul karangan
“Pekerjaan Keluargaku” kurang terorganisir. Pemanfaatan dan pemilihan kata
cukup baik. Susunan kalimatnya tidak menguasai aturan sintaksis. Kemudian
dari segi teknik penulisan karangan masih sangat kurang dan harus lebih
memperhatikan aturan penulisan dalam menyusun dan membuat sebuah
karangan.
b. Pretest Menulis Karangan Kelompok Eksperimen (Lampiran 26-30)
No. 1 NAMA : A. Sayyid Zhafran (Lampiran 26)
JUDUL : Berlibur Bersama Keluargaku
ASPEK SKOR
Isi 17
Organisasi 15
Kosakata 11
Pengembangan Bahasa 17
Mekanik 3
JUMLAH 63
Dari aspek isi isi relevan dengan tema dan judul karangan, informasi yang
terdapat dalam karangan yang ditulis oleh A. Sayyid Zhafran masih terbatas.
Namun demikian karangan yang ditulis Zhafran secara organisasi cukup baik
walaupun masih kurang terorganisir tetapi ide utamanya sudah terlihat.
76
Zhafran pun dapat menuliskan karangannya dengan urutan yang logis,
sehingga kalimat satu dengan kalimat yang lainnya saling berkaitan dan saling
menjelaskan. Selanjutnya dalam pemilihan kata A. Sayyid Zhafran masih
terbatas dalam beberapa kata pada suatu kalimat. Susunan kalimat yang
terdapat dalam karangan yang ditulis Zhafran sudah baik, walaupun terdapat
kalimat dalam karangan yang dituliskannya kurang komunikatif. Dari segi
teknik penulisan, Zhafran masih harus memperhatikan penggunaan huruf
besar pada awal kalimat. Ini dikarenakan dalam karangan yang ditulis oleh
Zhafran yang berjudul “Berlibur Bersama Keluarga” terdapat beberapa kata
diawal kalimat tidak menggunakan huruf kapital dan dalam menuliskan nama
daerah pun Zhafran tidak diawali dengan huruf kapital atau huruf besar.
No. 2 NAMA : Haliza Nafiah Syakira A (Lampiran 27)
JUDUL : Keluargaku
ASPEK SKOR
Isi 27
Organisasi 18
Kosakata 16
Pengembangan Bahasa 19
Mekanik 4
JUMLAH 84
Dari aspek isi karangan yang dibuat oleh siswa kelas IV Mina B, SDIT Al-
Mubarak ini sangat baik. Karena dari hasil pretest karangan yang ditulis
Haliza Nafiah Syakira memberikan informasi yang menjelaskan dan sesuai
dengan tema yang diberikan. Haliza mampu mengembangkan antar
kalimatnya dengan tuntas sehingga isi pada karangan Haliza dapat menarik
ketika dibaca. Secara organisasi, cara Haliza menuliskannya pun
tergambarkan dengan lancar, gagasan yang diungkapkan oleh Haliza jelas dan
kata yang ditulisnya tertata dengan baik. Pemanfaatan kata yang digunakan
cukup baik, walaupun dengan menggunakan kata yang sederhana. Susunan
77
kalimatnya sederhana tetapi efektif. Kemudian dari teknik penulisan yang
terdapat dalam karangan Haliza, diperoleh bahwa Haliza sudah dapat
menguasai penggunaan huruf dalam membuat karangan dan penggunaan tanda
baca, sehingga dalam karangan yang ditulis oleh Haliza sedikit ditemukan
kesalahan dalam teknik penulisan karangannya.
No. 3 NAMA : Nayla Shofiya (Lampiran 28)
JUDUL : Abangku
ASPEK SKOR
Isi 20
Organisasi 16
Kosakata 13
Pengembangan Bahasa 14
Mekanik 3
JUMLAH 66
Dari aspek isi karangan yang dibuat oleh Nayla Shofiya cukup relevan.
Judul yang ditentukan oleh Nayla pun sesuai dengan tema yang diberikan.
Namun informasi yang terdapat dalam karangan yang dibuat oleh Nayla masih
terbatas, pengembangan kalimatnya pun tidak cukup. Walaupun demikian ide
utama yang terdapat dalam karangan sudah terlihat. Secara organisasi, cara
mengungkapkan cerita yang dituliskannya cukup lancar, urutannya pun logis.
Pemanfaatan kata yang digunakan sudah cukup baik, walaupun kata yang
digunakan dalam karangannya masih terbatas. Susunan kalimatnya sederhana
dan cukup baik. Dari teknik penulisan, karena karangan yang dibuat oleh
Nayla Shofiya masih terbatas masih jika disimpulkan dari hasil karangannya
Nayla masih harus memperhatikan penggunaan huruf besar dan kecil dalam
menulis kalimat karangan.
78
No. 4 NAMA : Rizki Ramadhan (Lampiran 29)
JUDUL : Jalan-jalanku Bersama Keluarga
ASPEK SKOR
Isi 22
Organisasi 12
Kosakata 12
Pengembangan Bahasa 15
Mekanik 3
JUMLAH 64
Dari aspek isi karangan yang dibuat oleh Rizki Ramadhan dengan judul
“Jalan-jalan Bersama Keluarga” sudah cukup baik. Informasi yang terdapat
dalam karangan sesuai dengan tema yang diberikan, walaupun pengembangan
isinya masih terbatas. Secara organisasi, tidak lancar, masih terdapat kalimat
di dalam paragraf yang belum tuntas. Pemanfaatan kata yang digunakan dalam
penulisan karangannya cukup baik. Meski terdapat beberapa kata yang kurang
tepat namun tidak merusak makna dalam kalimat yang ditulisnya. Contoh
seeperti kata “menengok” seharusnya menjenguk. Susunan kalimatnya
sederhana namun terdapat kesalahan serius dalam menyusun kalimat. Dari
segi teknik penulisan, dalam karangan Rizki Ramadhan masih ditemukan
beberapa huruf yang seharusnya huruf kecil dalam penulisannya, Rizki
Ramadhan menuliskannya dengan penggunaan huruf besar atau huruf kapital.
Jadi, Rizki Ramadhan harus memperhatikan kembali penggunaan huruf dalam
menulis suatu karangan.
No. 5 NAMA : Ziyad (Lampiran 30)
JUDUL : Pergi Bersama Keluarga
ASPEK SKOR
Isi 16
Organisasi 15
79
Kosakata 13
Pengembangan Bahasa 15
Mekanik 3
JUMLAH 60
Dari aspek isi karangan yang dibuat oleh Ziyad, siswa kelas IV Mina B
SDIT Al-Mubarak ini sudah relevan dengan tema. Namun informasi yang
dituliskan oleh Ziyad jika dikaitkan dengan judul karangan yang dibuatnya
masih sangat kurang. Ziyad memberi judul karangannya yakni “Pergi Bersama
Keluarga”, namun Ziyad belum menceritakan karangannya dengan isi yang
sesuai dengan judul. Ziyad dalam karangannya tidak menceritakan kapan
peristiwa itu terjadi, pengalaman atau cerita apa yang Ziyad dapatkan dalam
kegiatan bersama keluarganya. Sehingga isi dari karangan yang dibuat oleh
Ziyad, peneliti anggap masih kurang. Secara organisasi, cara mengungkapkan
cerita cukup lancar, hanya saja antar paragraf kurang sesuai, urutannya kurang
logis karena ada ide yang diulang-ulang. Pemanfaatan kata yang digunakan
masih terbatas. Susunan kalimatnya sangat sederhana. Dalam mengkonstruksi
kalimat di dalam karangannya masih terdapat kesalahan. Dari segi teknik
penulisan, Ziyad masih harus banyak memperhatikan awal memulai menulis
karangan pada suatu paragraf. Seharusnya, awal paragraf ditulis dengan
menjorok ke dalam. Namun dalam karangan yang dibuat oleh Ziyad, awal
paragraf tidak menjorok ke dalam, tulisan yang dibuatnya rata kanan dan kiri
secara keseluruhan. Sehingga karangan yang dibuat oleh Ziyad tidak
membentuk suatu paragraf. Kemudian Ziyad pun hatus memperhatikan
penggunaan huruf dalam penulisan kalimat. Karena terdapat beberapa huruf
yang seharusnya ditulis dengan huruf kecil namun dalam karangannya ditulis
dengan huruf besar.
80
c. Posttest Menulis Karangan Kelompok Kontrol (Lampiran 31-35)
No. 1 NAMA : Abdullah Suhail Salim (Lampiran 31)
JUDUL : Cita-citaku
ASPEK SKOR
Isi 24
Organisasi 16
Kosakata 16
Pengembangan Bahasa 18
Mekanik 3
JUMLAH 77
Dari aspek isi yang terdapat dalam karangan yang dibuat oleh Abdullah
Suhail Salim sudah cukup relevan dengan tema dan judul, informasi yang
terdapat dalam karangannya pun cukup, dan pengembangan ide dalam
karangan pun cukup baik. Secara organisasi karangan Abdullah Suhail Salim
yang berjudul Cita-citaku mengungkapkan ide cerita yang sudah lancar,
gagasan diungkapkan dengan jelas, antar kalimatnya tertata dengan baik.
Pemanfaatan kata dalam kalimat karangan sudah cukup baik. Susunan
kalimatnya sudah efektif. Dari segi teknik penulisan, masih terdapat
kesalahan. Seperti penulisan huruf kecil dan besarnya masih sulit dibedakan.
Jika dibandingkan dengan hasil karangan sebelumnya yang dibuat oleh
Abdullah Suhail Salim dalam pretest, karangan Abdullah Suhail Salim dalam
posttest ini terjadi peningkatan. Abdullah Suhail Salim yang sebelumnya
dalam karangan hasil pretest hanya membuat karangan yang terdiri dari satu
paragraf, pada karangan posttest ini Abdullah Suhail Salim membuat karangan
yang terdiri dari empat paragraf. Yang paling sedikit setiap paragrafnya terdiri
dari tiga kalimat. Kemudian dalam karangan pretest Abdullah Suhail Salim
memulai awal paragraf dengan tidak memperhatikan cara penulisan paragraf
yang seharusnya menjorok kedalam. Dan pada hasil karangan posttest ini
Abdullah Suhail Salim membuat karangan dengan diawali paragraf yang tepat.
81
No. 2 NAMA : Bidadari Surga Firdausy (Lampiran 32)
JUDUL : Cita-citaku Ketika Besar Nanti
ASPEK SKOR
Isi 24
Organisasi 15
Kosakata 15
Pengembangan Bahasa 18
Mekanik 3
JUMLAH 75
Dari aspek isi sudah relevan dengan tema dan judul, pesan yang ingin
disampaikan cukup, pengembangan ide sangat baik. Secara organisasi, cara
menggungkapkan ide cukup baik, ide utamanya sudah terlihat, gagasan
diungkapkan dengan jelas, antar kalimaynya pun sudah sesuai, dan urutan
ceritanya pun logis. Pemanfaatan kata atau pemilihan kata dalam karangan
yang dibuat oleh Bidadari Surga Firdausy terdapat kata agak canggih,
sehingga kalimat menjadi lebih menarik. Susunan kalimat yang dibuatnya
efektif. Dari segi teknik penulisan masih dianggap perlu memperhatikan jeda
penulisan dalam satu kata ke kata yang lainnya pada suatu susunan kalimat
karangan.
No. 3 NAMA : Ilham Khoirul Fikri (Lampiran 33)
JUDUL : Cita-citaku Untuk Masa Depan
ASPEK SKOR
Isi 20
Organisasi 15
Kosakata 17
Pengembangan Bahasa 18
Mekanik 3
JUMLAH 73
82
Dari aspek isi karangan yang dibuat oleh Ilham Khoirul Fikri yang
berjudul “Cita-citaku Untuk Masa Depan” sudah relevan namun isi yang lebih
mengarahkan kepada judul yang telah dibuat belum sepenuhnya
tergambarkan. Walaupun demikian Ilham Khoirul Fikri mampu membuat isi
karangan yang menarik dengan menuliskan pengetahuan yang telah
dipelajarinya ke dalam karangannya. Sehingga peneliti sebagai pembaca
menjadi tertarik terhadap informasi yang dituliskan oleh Ilham Khoirul Fikri.
Tetapi informasi yang dituliskan pun masih terbatas. Secara organisasi, cara
mengungkapkan ide yang dituliskan oleh Ilham Khoirul Fikri dalam
karangannya sudah lancar. Kalimat yang dibuat olehnya benar-benar
pengetahuan dari yang dipelajarinya. Penulisan kata agak canggih. Ini
dibuktikan dari kemampuan Ilham Khoirul Fikri dalam menuliskan dan
menyebutkan kembali nama-nama planet yang diketahuinya. Susunan
kalimatnya kurang efektif. Masih adanya ketidakpaduan dalam penyusnunan
kalimat antar paragraf. Dari segi teknik penulisan, Ilham Khoirul Fikri sudah
menggetahui penggunaantanda baca dalam menyusun atau membuat
karangan, namun Ilham Khoirul Fikri kurang memperhatikan penulisan antara
huruf yang besar dengan huruf kecil dalam suatu kalimat.
No. 4 NAMA : Naila Rahma Al-Qasimi (Lampiran 34)
JUDUL : Menjadi Dokter
ASPEK SKOR
Isi 27
Organisasi 18
Kosakata 17
Pengembangan Bahasa 22
Mekanik 4
JUMLAH 88
83
Dari aspek isi karangan yang dibuat oleh Naila Rahma Al-Qasimi
sangatlah relevan dengan tema dan judul yang dibuatnya. Naila Rahma Al-
Qasimi membuat karangan dengan menuliskan informasi yang padat dan
pengembangan kalimat yang tuntas. Selanjutnya permasalahan yang terdapat
dalam kalimat yang dibuat oleh Naila Rahma Al-Qasimi dalam karangannya
dapat dijelaskan dengan tuntas. Pada karangan yang dibuat oleh Naila Rahma
Al-Qasimi terdapat pesan moral yang dapat diperoleh bagi pembaca hasil
karangannya. Secara organisasi, karangan yang dibuat oleh Naila Rahma Al-
Qasimi sangat baik, ekspresi dalam menceritakan karangannya dalam bentuk
sebuah tulisan sangat lancar, gagasan diungkapkan dengan jelas, kalimat
tertata dengan baik. Pemanfaatan kalimat yang dipilih atau digunakan oleh
Naila Rahma Al-Qasimi cukup baik, terdapat kata agak canggih pada kalimat
yang disusun dalam karangannya. Susunan kalimatnya sudah efektif.
Penggunaan huruf capital dan penggunaan tanda baca dalam karangannya pun
sudah cukup baik.
No. 5 NAMA : Rahadian Wibisono (Lampiran 35)
JUDUL : Cita-citaku
ASPEK SKOR
Isi 23
Organisasi 14
Kosakata 14
Pengembangan Bahasa 16
Mekanik 3
JUMLAH 70
Dari aspek isi karangan yang dibuat oleh Rahadian Wibisono sudah sesuai
dengan tema dan judul yang dibuatnya. Informasi dapat dikatakan cukup yang
disampaikan Rahadian Wibisono dalam tulisan karangannya. Sebab akibat
yang dituliskan Rahadian Wibisono dalam karangannyajuga dapat dikatakan
relevan dengan tema karangan yang telah ditentukan. Secara organisasi,
84
karangan yang dibuat Rahadian Wibisono cukup baik, ide utama dalam
paragraf sudah terlihat. Pemanfaatan uangkapan kata dalam penulisan
karangannya terdapat kata yang kurang tepat namun tidak mengubah makna.
Susunan kalimatnya sederhana tetapi efektif. Dari segi penulisan sudah cukup
hanya perlu memperhatikan kebersihan dan kerapihan penulisan karangan.
d. Posttest Menulis Karangan Kelompok Eksperimen (Lampiran 36-40)
No. 1 NAMA : A. Sayyid Zhafran (Lampiran 36)
JUDUL : Cita-citaku
ASPEK SKOR
Isi 21
Organisasi 17
Kosakata 16
Pengembangan Bahasa 17
Mekanik 3
JUMLAH 74
Dari aspek isi karangan yang ditulis oleh A. Sayyid Zhafran sudah relevan
dengan tema dan judul karangan. Namun isi ya;ng ditulis Zhafran dalam
karangannya yang bertemakan “Cita-cita”, masih memberikan informasi yang
terbatas. Zhafran tidak menceritakan mengapa ia memilih citta-cita sebagai
pembalap mobil. Zhafran membuat karangannya yang menceritakan seolah-
olah ia telah menjadi seorang pembalap. Ini membuktikan bahwa kegiatan
mengarang memang tidak bisa lepas dari seseorang menuangkan isi
pikirannya sesuai dengan apa yang ingin diungkapkan si penulis. Secara
organisasi, cara mengingkapkan ide sudah baik. Walaupun terdapat urutan
yang kurang logis. Pemanfaatan pemilihan dan ungkapan kata terdapat
ungkapan bahasa asing, seperti “off road”. Ini menunjukkan bahwa Zhafran
dalam membuat cerita karangannya yang bertema “Cita-cita” memiliki
pengetahuan bahasa asing. Susunan kalimat dalam karangan yang ditulis oleh
Zhafran termasuk kalimat sederhana, namun ada beberapa kalimat yang
85
kurang efektif. Dari segi penulisan Zhafran masih harus banyak belajar lagi.
Karena Zhafran masih menulis dengan huruf yang tidak memperhatikan
penggunaan huruf besar dan huruf kecil dalam cara penulisan karangan.
No. 2 NAMA : Haliza Nafiah Syakira A (Lampiran 37)
JUDUL : My Dream
ASPEK SKOR
Isi 27
Organisasi 19
Kosakata 18
Pengembangan Bahasa 22
Mekanik 4
JUMLAH 90
Dari aspek isi karangan yang ditulis oleh siswa kelas IV Mina B, SDIT Al-
Mubarak sudah sesuai dengan tema dan judul yang dibuat oleh Haliza. Haliza
membuat judul karangannya dengan judul yang menarik, yakni dengan
menggunakan bahasa asing. Haliza membuat judul karangannya yakni “My
Dream”. Isi karangan yang ditulis oleh Haliza banyak memberikan informasi.
Haliza dapat mengembangkan permaslahan dan dapat memberikan pesan
dalam hasil tulisan karangannya. Sehingga pesan yang ingin Haliza sampaikan
dalam tulisannya dapat terlihat oleh pembaca karangannya. Secara organisasi,
cara Haliza membuat karangannya mengungkapkan ekspresi yang lancar,
antar kalimat diungkapkan dengan jelas, padat dan tertata dengan baiik.
Urutan kalimat yang ditulis oleh Haliza pun dapat dikatakan logis dan kohesif.
Pemanfaatan kata yang digunakan Haliza dalam tulisan karangannya, terdapat
potensi kata canggih. Ini dibuktikan dari penggunaan kata yang ditulis Haliza
untuk menentukan judul karangannya yang berjudul “My Dream”. Selanjutnya
dalam aspek penggunaan bahasa, Haliza mampu mengkonstruksi kalimat yang
kompleks menjadi efektif. Dari segi teknik penulisan sudah cukup baik, Haliza
mampu menggunakan tanda baca dalam tulisannya dengan baik dan benar.
86
No. 3 NAMA : Nayla Shofiya (Lampiran 38)
JUDUL :Fotografer Impianku
ASPEK SKOR
Isi 26
Organisasi 19
Kosakata 17
Pengembangan Bahasa 22
Mekanik 4
JUMLAH 88
Dari aspek isi karangan yang ditulis oleh Nayla Shofiyah, isi karangannya
mengandung informasi yang relevan. Nayla juga menceritakan karangannya
dengan pesan yang sudah terlihat. Karangan yang berjudul “Fotografer
Impianku”, secara organisasi, cara mengungkapkan ide terlihat dengan
ekspresi lancar dan urutan yang logis. Pemanfaatan kata yang digunakan
dalam karangannya terdapat kata yang agak canggih, seperti kata “mengedit”,
tak banyak anak yang paham dengan kata tersebut kecuali anak yang memang
banyak pengalaman kebahasaan. Selanjutnya pengembangan bahasa yang
digunakan Nayla dalam tulisannya memang masih sederhana tetapi efektif.
Dari segi teknik penulisan, peneliti masih agak kesulitan membedakan huruf
yang ditulis oleh Nayla mengenai tulisan huruf besar dan huruf kecil. Namun
tulisan yang ditulisnya tidak mengubah makna dari apa yang diceritakannya.
No. 4 NAMA : Rizki Ramadhan (Lampiran 39)
JUDUL : Cita-citaku
ASPEK SKOR
Isi 23
Organisasi 15
Kosakata 17
87
Pengembangan Bahasa 17
Mekanik 3
JUMLAH 75
Dari aspek isi karangan memberikan informasi yang cukup. Substansi
yang ada dalam karangan yang ditulis oleh Rizki Ramadhan dikembangkan
dengan baik. Pengembangan idenya sangat baik dan relevan dengan tema yang
telah diberikan peneliti. Secara organisasi, cara mengungkapkan ide utama
terlihat. Urutan organisasinya logis namun tidak lengkap. Pemanfaatan
pemilihan dan ungkapan kata ada kata canggih. Yaitu dalam kalimat, “Aku
ingin menjadi pelayar sampat tingkat “captain”. Menurut peneliti, kata
“captain” menunjukkan bahwa Rizki Ramadhan mengetahui tingkatan yang
ada dalam pekerjaan sebagai pelayar. Pengembangan bahasa yang terdapat
dalam karangan hasil karya Rizki Ramadhan cukup baik. Kalimat
terkonstruksi secara sederhana namun tetap efektif. Dari segi teknik penulisan,
peneliti hanya merasa kesullitan membedakan huruf besar dan huruf kecil
yang ditulis Rizki dalam karangannya. Karena tulisan yang dibuatnya
termasuk huruf yang mudah terlihat.
No. 5 NAMA : Ziyad (Lampiran 40)
JUDUL : Cita-citaku
ASPEK SKOR
Isi 25
Organisasi 14
Kosakata 14
Pengembangan Bahasa 18
Mekanik 3
JUMLAH 74
Dari aspek isi karangan yang ditulis oleh Ziyad, sudah relevan dengan
tema yang diberikan oleh peneliti. Isi karangannya cukup menarik yang ditulis
88
oleh Ziyad, karena Ziyad mampu mengembangkan isi tulisannya dengan
pengetahuan dan pengalamannya. Selanjutnya secara organisasi karangannya
cukup baik. Ide utama dalam karangannya sudah terlihat. Dalam kalimat
setiap paragrafnya pun terdapat kalimat lain yang saling menerangkan.
Pemanfaatan kosakata dalam karangan Ziyad juga cukup baik. Pengembangan
bahasa dalam karangan hasil karya Ziyad terkonstruksi dengan sederhana
tetapi efektif. Selanjutnya dari segi teknik penulisan, Ziyad masih harus
memperhatikan penggunaan huruf besar atau huruf kapital dan huruf kecil
dalam penulisan karangannya.
D. Keterbatasan Penelitian
Selama penelitian berlangsung, peneliti menemukan beberapa kendala yang
cukup berarti. Kendala-kendala dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Penelitian ini menggunakan satu sekolah untuk menentukan kelas kontrol dan
kelas eksperimen. Sehingga memungkinkan terjadi interaksi antar siswa atau
antar kelompok yang menyebabkan terjadinya bias dalam penelitian.
2. Siswa merasa jenuh karena pada setiap pertemuan harus membuat karangan.
3. Peneliti belum memiliki keterampilan yang cukup untuk mengkondisikan
siswa sebelum pelajaran dimulai sehingga suasana belajar kurang kondusif.
4. Ketika pemberian posttest, sekolah sedang melaksanakan Persiapan Ujian
Akhir Sekolah. Peneliti mengambil waktu ketika siswa tidak ada ulangan,
namun tetap jam pelajaran Bahasa Indonesia.
5. Peneliti belum bisa mengoptimalkan pembelajaran dengan baik dalam waktu
yang sudah ditentukan, yaitu 2x35 menit.
89
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat disimpulkan
bahwa model pembelajaran webbed berpengaruh terhadap keterampilan menulis
siswa kelas IV SDIT Al-Mubarak Jakarta. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan
rata-rata hasil pretest-posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol. Rata-rata
pretest yang diperoleh kelas eksperimen yaitu 63,57. Sementara itu, rata-rata
pretest yang diperoleh kelas kontrol yaitu 61,25. Setelah dilakukan tindakan pada
kedua kelas, maka diperoleh rata-rata posttest kelas eksperimen yaitu 78,21
sedangkan ratarata posttest kelas kontrol yaitu 74,39. Demikian juga berdasarkan
hasil perhitungan uji-t pada skor posttest kelompok eksperimen dan kelompok
control dengan taraf signifikansi 0,05%, nilai probabilitas lebih kecil dari taraf
signifikansi (0,000 < 0,05) berarti hipotesis alternatif (Ha) diterima dan hipotesis
nol (H0) ditolak.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat diajukan beberapa saran bagi:
1. Siswa, dapat menemukan sendiri model-model yang menarik sesuai minat
mereka untuk membantu dalam proses pembelajaran menulis karangan.
2. Guru, sebaiknya menggunakan model pembelajaran webbed pada
pembelajaran Bahasa Indonesia dalam menulis karangan.
3. Sekolah, diharapkan dapat menerapkan dan mengembangkan model
pembelajaran webbed pada pembelajaran Bahasa Indonesia untuk
meningkatkan keterampilan menulis karangan siswa, khususnya di kelas IV.
4. Karena beberapa keterbatasan dalam melaksanakan penelitian ini, maka
disarankan ada penelitian lanjutan yang meneliti tentang pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran webbed pada materi keterampilan lain
atau mengukur aspek yang lain.
90
DAFTAR PUSTAKA
A., Alek. Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Kencana, 2010.
A. S., Nadjua. Bahasa Indonesia. Surabaya: Triana Media. Tanpa tahun.
Alfiah, Pengaruh Pembelajaran Terpadu Model Webbed (Jaring Laba-Laba) Dan
Model Fragmanted (Penggalan) Terhadap Hasil Belajar Unggah- Ungguhing
Bahasa Jawa Di Kelas Awal Sekolah Dasar”, Jurnal Edukasi, Vol. 1. No.
1, 2012.
Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi Cet. Ke-9).
Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009.
Cahyani, Isah dan Hodijah. Kemampuan Berbahasa Indonesia di Sekolah Dasar.
Bandung: UPI Press. 2007.
Djiwandono, Soenardi. Tes Bahasa: Pegangan Bagi Pengajar Bahasa (Jakarta:
PT. Indeks. 2011.
Febri Setyowati, Dwi . Pengaruh model pembelajaran berdasarkan masalah
(problem based learning) terhadap keterampilan menulis argumentasi
siswa kelas X SMA Negeri 7 Tangerang Tahun Pelajaran 2012/2013.
Jakarta: Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah, 2014.
Fitriyah, Mahmudah dan Ramlan Abdul Gani. Pembinaan Bahasa Indonesia.
Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007.
Guntur Tarigan, Henry. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa, 2008.
Hamalik, Oemar. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara, 2012.
Jauharoti, dkk, Bahasa Indonesia I (paket 11). Surabaya: Aprinta, 2008.
Jauharoti, dkk, Pembelajaran Bahasa Indonesia MI (edisi pertama, paket 14).
Surabaya: Aprianta, 2009.
91
Kurniawan, Khaerudin. Bahasa Indonesia Keilmuan Untuk Perguruan Tinggi.
Bandung: PT Refika Aditama, 2012.
Komaidi , Didik. Panduan Lengkap Menulis Kreatif Teori dan Praktek (Cetakan
ke-1). Yogyakarta: Sabda Media, 2011.
Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia, 2011.
Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta, 2007.
Nurhasanah, Peningkatan keterampilan menulis melalui penerapan pendekatan
pembelajaran tematik pada Siswa Kelas II SDN Leuwinanggung I Tapos-
Depok, Jakarta: Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah, 2014.
Nurgiyantoro, Burhan. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi,
Yogyakarta: BPFE Yogyakarta, 2010.
Nurudin, Dasar-dasar Penulisan. Malang: UMM Press, 2010.
Permata, Ulfiana. Pengaruh Model Pembelajaran Webbing dalam Keterampilan
Menulis Puisi Siswa Kelas VIII SMPN 2 Tangerang Selatan Semester
Genap Tahun Pelajaran 2012/2013. Jakarta: Perpustakaan Utama UIN
Syarif Hidayatullah, 2013.
Purwanto, Ngalim. Psikologi Pendidikan. (Cet 24). Jakarta: Remaja Rosdakarya,
2010.
Rahayu, Minto. Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi “Mata Kuliah
Pengembangan Kepribadian”. Jakarta: PT Grasindo, 2007.
Ratna Tanjung dan Raudhatul Kamal, “Pengaruh Model Pembelajaran Model
Webbed Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Sub Materi Pokok Hukum
Pascal Di Kelas VIII Semester II SMP Swasta IKAL Medan T.P.
2011/2012” Jurnal Edukasi, Vol. 1. No. 1, 2013.
Resmini , Novi dan Dadan Juanda, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Di
Kelas Tinggi. Bandung: UPI PRESS, 2007.
92
Resmini, Novi dkk., Membaca dan Menulis di SD “Teori dan Praktek”. Bandung:
UPI PRESS, 2008.
Ridwanudin, Dindin. Bahasa Indonesia. Ciputat: UIN Press. 2014.
Rizka Pratiwi Jaya. http://rizkapratiwijaya.blogspot.com/2013/04 /pembelajaran -
terpadu-model-webbed.html, diakses pada pukul 08.55 tanggal 19 Januari
2015.
Rusman, Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2011. Syah, Muhibbin, Psikologi
Pendidikan dengan Pendekatan Baru (Cet 15 edisi revisi). Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2010.
Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan
(Ed.1. Cet. 7). Jakarta: Kencana, 2010.
Soemanto, Wasty. Psikologi Pendidikan (Cet. 5). Jakarta: PT Rineka Cipta.
2006.
Sondang Atmaja Samosir, “Pengaruh Model Penggunaan Peta Pikiran (Mind
Map) Terhadap Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Oleh Siswa
Kelas XI SMK Negeri 1 Sidikalang Kab. Dairi Tahun Pembelajaran 2013/
2014”, Electronic Jurnal Edukasi, 2013.
Sudijono, Anas . Pengantar Evaluasi Pendidikan (Cet. Ke-11). Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2011.
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta:
Bumi Aksara, 2009.
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan
R&D (Cet. Ke-16). Bandung: Alfabeta, 2013.
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif . Jakarta:Kencana.
2009.
Trianto, Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik Jakarta: Prestasi Pustaka.
2010.
93
Trianto. Model Pembelajaran Terpadu Konsep,Strategi, dan Implementasinya
dalam Kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: PT Bumi Aksara,
2010.
PROFIL SEKOLAH SDIT AL-MUBARAK JAKARTA PUSAT
Penelitian dilaksanakan di Sekolah Dasar Islam Terpadu Almubarak yang
berada di wilayah Jakarta Pusat, khususnya pada guru-guru Sekolah Dasar Islam
Terpadu Al Mubarak yang bertugas di bawah bimbingan Yayasan Wakfiah Al
Mubarak.
Sekolah Islam Terpadu pada hakekatnya adalah sekolah yang
mengimplementasikan konsep pendidikan Islam berlandaskan Alquran dan
Assunnah. Dalam aplikasinya Sekolah Islam Terpadu sebagai sekolah yang
memadukan pendidikan umum dan agama menjadi jalinan kurikulum. Sekolah
Islam terpadu juga memadukan pendidikan aqliyah, ruhiyah, dan jasadiyah.
Dalam penyelenggaraannya memadukan keterlibatan dan partisipasi aktif
lingkungan belajar yaitu sekolah, rumah, dan masyarakat.
A. Sekilas tentang Yayasan Wakfiah Al Mubarak
Yayasan Wakfiah Almubarak merupakan suatu yayasan yang berpusat di
Masjid Almubarak Rawasari Jakarta Pusat yang diapit oleh beberapa daerah
seperti; Cempaka Putih, Johar Baru, Paseban, Matraman, Utan Kayu dan
Rawamangun.. Tepatnya di jalan I atau dikenal dengan nama kampung Jawa.
Berkat bimbingan K.H. Usman Abidin, semua kegiatan masjid dan madrasah
Al Mubarak makin berkembang, akhirnya pada tahun 1976 diadakan
musyawarah pengurus Masjid serta para jama‟ah Masjid Al Mubarak, dan
disepakati untuk membentuk Yayasan Wakfiah Al Mubarak yang akan
mengurus tanah wakaf, mengelola dan mengembangkan kegiatan di Masjid dan
Madrasah Al Mubarak.
Dengan Akte Notaris Raden Muhammad Hendramawan No. 176 tanggal
20 september 1976 secara resmi Yayasan Wakfiah Al Mubarak berdiri, dan
ditetapkannya K.H. Usman Abidin, H.M. Cholid Aidi dan H.M.Sholeh
Suprapto sebagai dewan presidium Yayasan Wakfiah Al Mubarak.
Yayasan Wakfiah Almubarak telah memiliki kredibilitas yang cukup
baik sehingga mendapat dukungan dan kepercayaan dari masyarakat.
Dukungan dan kepercayaan ini terlihat dari aset yayasan yang memadai untuk
didirikannya sebuah sekolah. Aset yang dimiliki oleh yayasan diantaranya;
a. Tanah seluas 2.518 m2
b. Bangunan yang terdiri dari:
i. Masjid
ii. Gedung kelas sebanyak 10 lokal
Pada wilayah-wilayah ini sangat banyak berdiri taman kanak-kanak.
Umumnya, di TK mereka sudah diperkenalkan dengan nilai-nilai ajaran Islam.
Jadi keberadaan SDIT Al Mubarak diharap mampu menjawab kebutuhan
mereka akan pendidikan yang komprehensi dan terpadu untuk melanjutkan
pendidikan yang telah diterima anak di TK.
Sekolah Dasar Islam Terpadu Al Mubarak, didirikan pada Juli 2003.
Ada beberapa pertimbangan yang menjadi landasan bagi Yayasan Wakfiah Al
Mubarak untuk mendirikan Sekolah Dasar Islam Terpadu Al Mubarak.
Pertimbangan-pertimbangan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Aspek Hukum & Legalitas
Bahwa peraturan dan perundangan yang berlaku di Indonesia, khususnya
yang terkait dengan pendidikan, memungkinkan masyarakat untuk
berpartisipasi dalam memenuhi kebutuhan masyarakat itu sendiri akan
pendidikan. Berikut beberapa peraturan tersebut yang bisa kami kutip.
a. Undang-undang Dasar 1945 Pasal 31 Ayat 1.
b. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
i. Bab III Pasal 4 ayat (6); “Pendidikan diselenggarakan dengan
memberda-yakan semua komponen masyarakat melalui peran serta
dalam penyeleng-garaan dan pengendalian mutu layanan pendidikan”.
ii. Pasal 8; “Masyarakat berhak berperan serta dalam perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi program pendidikan”.
iii. Bab XV Pasal 54 ayat (1); “Peran serta masyarakat dalam pendidikan
meliputi peran serta perseorangan, kelompok, keluarga, organisasi
profesi, pengusaha, dan organisasi kemasyarakatan dalam
penyelenggaraan dan pengendalian mutu pelayanan pendidikan”.
iv. Bab XV Pasal 54 ayat (2); “Masyarakat dapat berperan serta sebagai
sumber, pelaksana, dan pengguna hasil pendidikan”.
2. Aspek Kebutuhan Masyarakat
Saat ini ada beberapa kecendrungan di masyarakat akan pendidikan, yakni:
a. Makin banyaknya orang tua muda usia yang dua-duanya bekerja,
berangkat pagi dan pulang petang. Karena kesibukannya ini, mereka
tidak punya cukup waktu untuk mengurusi anak.
b. Tumbuhnya kesadaran akan pentingnya pendidikan agama untuk bekal
hidup anak dimasa yang akan datang.
c. Meningkatnya kebutuhan masyarakat akan pendidikan yang
komprehensif dan terpadu. Komprehensi karena tidak hanya
menggunakan kurikulum nasional tapi juga memasukkan kurikulum
agama dan life skill dalam proses pendidikannya. Terpadu maksudnya
bukan hanya menambah kurikulum nasional dengan tambahan
kurikulum agama dan life skill, tapi juga memadukannya dalam satu
bangunan kurikulum yang tak terpisahkan.
Tabel 4.1 Program Kerja Yayasan
Bidang Pendidikan
No. Program Tujuan Waktu
Pelaksanaan Keterangan
1. Pendidikan
Taman Kanak-
Kanak
(Raudhatul
Athfal)
• Memberikan layanan
kepada masyarakat di
lingkungan Masjid Al
Mubarak dalam hal
pendidikan usia pra
sekolah.
• Menyiapkan anak usia
pra sekolah (dasar)
guna menghadapi
persiapan masa
sekolah
• Dilaksanakan
setiap hari kerja,
mulai pukul
07.00 – 11.00.
• Program ini
sudah berjalan
sejak tahun 1997
Proses perijinan
dilakukan ke
Departemen
Agama
Republik
Indonesia
2. Taman
Pendidikan Al
Qur‟an
• Memberikan layanan
kepada masyarakat di
lingkungan Masjid Al
Mubarak dalam hal
pendidikan agama
Islam untuk usia
sekolah dasar.
• Dilaksanakan
setiap hari kerja,
mulai pukul
14.00 – 18.00.
• Program ini
sudah berjalan
sejak tahun 1997
Proses perijinan
dilakukan ke
Departemen
Agama
Republik
Indonesia
3. Madrasah
Diniyah
• Memberikan layanan
kepada masyarakat
berupa pendidikan
khusus agama
• Program ini
merupakan cikal
bakal
terbentuknya
lingkungan
kegamaan di
Masjid Al
Mubarak
Mulai tahun
1987 telah di
daftarkan pada
Departemen
Agama
4. Sekolah Dasar
Islam Terpadu
• Memberikan layanan
kepada masyarakat di
lingkungan Masjid Al
Mubarak dalam hal
pendidikan dasar
dengan memadukan
antara kurikulum
nasional dengan
kurikulum tambahan
seperti pendidikan
agama, life skill, seni
dan sebagainya.
• Dilaksanakan
setiap hari kerja,
mulai pukul
07.00 – 16.00.
• Program ini
sudah berjalan
sejak tahun 2003
Proses perijinan
dilakukan ke
Departemen
Pendidikan
Nasional
Republik
Indonesia
5. Majlis ta‟lim • Memberikan layanan
kepada masyarakat
dalam hal membentuk
dakwah dan
pembinaan rohani.
• Dilaksanakan
setiap pekan pada
siang hari untuk
ibu-ibu dan
malam hari untuk
Tidak ada
diproses
perijinannya,
karena
bapak-bapak.
• Program ini
dilaksanakan
sejak tahun 1954
sebelum
terbentuknya
Yayasan
pendidikan yang
dilakukan
bersifat non
formal.
6. Layanan
Pelaksanaan
Ibadah
• Memberikan layanan
kepada masyarakat di
lingkungan Masjid Al
Mubarak dalam hal
ibadah, baik yang
berisfat harian seperti
shalat lima waktu,
pekanan seperti shalat
jum‟at, maupun
tahunan seperti
pelaksanaan shalat
tarawih dan Idul Fitri
serta Idul Adha.
• Disesuaikan
dengan jenis
ibadah yang akan
dilaksanakan
• Masjid Al
Mubarak
didirikan pada
tahun 1954
7. Santunan Yatim
Piatu
• Memberikan layanan
yatim piatu di
lingkungan Masjid Al
Mubarak dalam hal
kebutuhan hidupnya
khususnya masalah
pendidikan.
• Dilaksanakan
secara rutin
setiap tahun,
mulai tahun 1992
8. Bazaar amal • Memberikan layanan
kepada masyarakat di
lingkungan Masjid Al
Mubarak dalam hal
mendapatkan
kebutuhan pokok
dengan harga yang
terjangkau.
• Dilaksanakan
secara rutin
setiap tahun,
khususnya
menjelang bulan
Ramadhan dan
Iedul Fitri.
Pelaksanaannya
berkoordinasi
dengan
pengelola TK
dan SDIT.
9. Pengelolaan
Dana Zakat,
Infak &
Shadaqah
• Mengumpulkan,
mengelola dan
menyalurkan dana
zakat, infak dan
shadaqah dari
masyarakat.
• Menyalurkan dana
ZIS tersebut sesuai
dengan kondisi
masyarakat yang ada
dan program yang
akan dilaksanakan
oleh Yayasan.
• Dilaksanakan
sepanjang tahun
dan dibentuk
panitia khusus
pada bulan
Ramadhan.
• Pelaporan
dilaksanakan
setiap minggu
melalui forum
shalat Jum‟at.
• Penyaluran
dilaksanakan
dalam bentuk
program
• Hasil
pengumpulan
Zakat, Infak,
Mal dan
Shadaqah
dilaporkan
sebelum
sholat Iedul
Fitri Sumber: Yayasan Wakfiah Al Mubarak
B. Profil sekolah yang dijadikan tempat penelitian
Karakteristik guru yang bertugas di Sekolah Dasar Islam Terpadu Al
Mubarak Jakarta Pusat, memiliki dinamika yang dinamis, terlebih sejak
bergulirnya pemberdayaan guru sebagai tenaga profesional.
Dalam penelitian ini ditetapkan 30 orang guru sebagai sampel
penelitian yang dipilih secara acak. Lebih lanjut dapat disampaikan kondisi
sekolah penelitian diantaranya:
1. Visi dan Misi Sekolah Dasar islam Terpadu Al Mubarak
Sekolah Dasar Islam Terpadu Almubarak merupakan sekolah
lanjutan pertama setelah taman kanak-kanak Islam Almubarak. Sebagai
sekolah lanjutan yang berbasis terpadu pertama di Jakarta Pusat. Sekolah
Dasar Islam Terpadu Almubarak berlokasi di Jl. Pramuka Sari III No 28
Rawasari Jakarta Pusat. Letaknya yang strategis menjadi pilihan banyak
orang tua dalam menyekolahkan anaknya.
Visi SDIT Al Mubarak
“Mewujudkan sekolah berkarakter dalam membangun peradaban bangsa
sehingga mampu membentuk siswa Cerdas, Kreatif, Mandiri dan Bertaqwa
kepada Allah SWT”.
Indikator Visi yang ada di SDIT AL MUBARAK adalah sebagai berikut :
1. Terwujudnya perkembangan kurikulum yang inovatif dan adaptif
2. Terwujudnya proses pembelajaran yang kreatif, inovatif, efektif dan
menyenangkan.
3. Terwujudnya lulusan yang cerdas, kreatif, mandiri dan bertakwa.
4. Terwujudnya pendidik dan tenaga kependidikan yang profesional.
5. Terwujudnya sarana dan prasarana pendidikan yang relevan dan
mutakhir.
6. Terwujudnya manajemen sekolah yang tangguh.
7. Terwujudnya sistem penilain yang objektif dan outentik.
Misi SDIT Al Mubarak
1. Mengintegrasikan kurikulum, metodologi dan program pendidikan.
2. Menciptakan lingkungan belajar yang aktif, kreatif, inovatif, efektif, dan
menyenangkan .
3. Mempersiapkan murid yang berprestasi, cerdas, kreatif, mandiri dan
bertaqwa.
4. Melakukan pembinaan keagamaan, pengembangan potensi dan
bimbingan konseling.
5. Memberikan jaminan pelayanan yang prima dalam berbagai hal untuk
mendukung proses belajar dan bekerja yang harmonis dan selaras.
2. Program Sekolah Dasar Islam Terpadu Al Mubarak
Program kegiatan belajar mengajar di Sekolah Dasar Islam Terpadu
Almubarak antara lain:
1. Program Harian
a. Salam pagi
b. Tilawah pagi
c. Inspirasi pagi
d. Shalat dhuha
e. Piket guru dan siswa
f. KBM ala PAKEMI
g. Askarus shalat
h. Dzhuhur jama‟i
i. Kultum siswa dan guru
j. Lunch together
k. Ashar jama‟i
l. Pendampingan/pengayaan
m. infaqKu
2. Program Pekanan
a. Upacara senin
b. Eskul wajib dan pilihan
c. Rekap kegiatan siswa
(pemantauan)
d. Dokter cilik
e. Dokter pribadi (tim SMS)
f. Mentoring
g. English & arabic day
h. Jumat sehat
i. Senin membaca
j. Infaq jumat
3. Program Bulanan
a. Studen of the month
b. Renang kelas 4, 5 & 6
c. Ifthar jama‟i
d. Mabit
e. Fieldtrip
f. Kajian tsaqafah islamiyah
(komite)
g. Up grading
4. Program Semesteran
a. Assembelay
b. Market day
c. Funcooking
d. Outing class
e. Parsami
f. Loketa
g. Family gethering
h. Bulan bahasa
i. Evaluasi siswa
5. Program Tahunan
a. Renang 1 s/d 6
b. PHBI
• Muharram
• Maulid
• Ramadhan
• Idul qurban
d. Porseni
e. Open house
f. Bazar & santunan
g. Khatmul quran
h. Evaluasi kenaikan kelas
i. Tutup tema
c. PHBN j. Tasyakur akhirus sanah
Dalam melakukan pembinaan dan pendidikan Sekolah Dasar Islam
Terpadu Al Mubarak bekerjasama dengan orang tua. Peran serta keluarga
adalah faktor utama yang mempunyai pengaruh terbesar bagi perkembangan
anak-anak. Orang tua adalah pendidik atau guru dalam keluarga yang
pertama dan utama.
Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum pemerintah ditambah
dengan kurikulum agama milik Sekolah Dasar Islam Terpadu. Dalam
penerapannya kurikulum tersebut diintegritaskan dalam kegiatan sehari-hari
dikelas. Dengan tujuan menciptakan siswa yang memiliki kecerdasan
intelektual (Intelegence Quotions), kecerdasan emosional (Emotional
Questions), dan kecerdasan spiritual (Spritual Quotions) yang tinggi serta
kemampuan beramal (kerja) yang ihsan. Sebagai pencapaiannya sekolah
menentukan target pembelajaran yang diinformasikan kepada orang tua
murid.
Untuk mendapatkan gambaran perkembangan anak, sekolah
melakukan penilaian melalui observasi, respon secara verbal, nilai harian,
nilai uji kompetensi, proyek anak, hasil karya, porto folio, dan saat proses
berlangsungnya pembelajaran yang diharapkan dapat memberikan gambaran
seimbang tentang kemajuan anak. Hasil permajuan dan perkembangan anak
ini dirangkum dalam laporan perkembangan anak yang akan diberikan pada
orang tua setiap 3 bulan sekali (Term).
3. Fasilitas yang ada di Sekolah Dasar Islam Terpadu Al Mubarak
Dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari, dan untuk kenyamanan
pembelajaran bagi siswa maka perlu adanya fasilitas pendukung. Adapun
fasilitas yang disediakan di sekolah antara lain:
a. Ruang kelas ber AC dengan berbagai macam material
b. Smart board
c. Perpustakaan
d. Kantor Administratif
e. Ruang computer
f. Laboratorium sains
g. Ruang permainan indoor dan outdoor
h. Ruang ABK (Anak Berkebutuhan Khusus)
i. Ruang UKS (Unit Kesehatan Sekolah)
j. Aula Serbaguna
k. Toilet putra
l. Toilet putrid
m. Tempat wudhu
n. Kantin sekolah
o. Masjid
4. Data Perkembangan Siswa
Dari awal berdiri perkembangan siswa SDIT Al Mubarak. Hal ini
dilihat dari nilai kebutuhan dan antusias masyarakat terhadap sekolah
lanjutan setelah taman kanak-kanak terutama yang berbasis terapan antara
pelajaran umum dan pelajaran berbasis agama.
Tabel 4.3 Data Perkembangan Siswa
No Tahun L P Jumlah
Keseluruhan
Siswa
Jumlah
Siswa
Baru
Perkembangan
Siswa
1 2003-2004 7 6 13 13 -
2 2004-2005 17 21 38 25 31,58%
3 2005-2006 33 36 69 31 8,70%
4 2006-2007 61 56 117 48 14,53%
5 2007-2008 85 84 169 52 2,37%
6 2008-2009 123 118 241 72 8,30%
7 2009-2010 137 139 274 35 -13.50%
8 2010-2011 160 158 336 62 8,04%
9 2011-2012 195 185 400 64 0,5%
10 2012-2013 255 243 498 98 6,83%
11 2013-2014 287 280 567 69 -5.11%
12 2014-2015 334 328 662 95 3,93%
Sumber: SDIT Al Mubarak
5. Data Kepegawaian
Para guru Sekolah Dasar Islam Terpadu Al Mubarak adalah guru-
guru yang kompeten dibidangnya dengan kualifikasi pendidikan sarjana dan
D3. Adapun data guru tersebut tercantum dalam tabel 4.2
Tabel 4.3 Daftar Pegawai 2014-2015
No Nama Pendikan Jabatan
1 YayanSupiana, SH,M.M S2 ManajemenPendidkan KepalaSekolah
2 Betta Widjajanti, S.Si S1 Matematika Wakepsek Bid.
Kesiswaan
3 Vidiyasari, SP S1 Agronomi Wakepsek Bid.
Kurikul\um
4 Abdul KadirSyaus, S.Pd.I S1 PAI Wakepsek Bid. SDM
5 Ahmad Syafi‟I, S.Pd.I S 1 PAI Wakepsek Bid. PAI
&Karakter
6 SyahrulIchsan SLTA WaliKelas
7 SitiRomelah, S.Pd S1 Geografi WaliKelas
8 Mokh. Afiyanto, S.Pd.I S1 PAI GuruKelas
9 ErniPurnaningsih, S.Kom S1 SistemInformasi Guru BidangStudi
10 AzizahNur „Aini, S.Pd.I S1 PAI WaliKelas
11 Hasanah,S.Pd.I S1 PAI WaliKelas
12 SitiHajijah SMK Guru BidangStudi
13 LinaSusanti,Amd.KomAk S 1 PAI Guru BidangStudi
14 FaizahZarcasih, S.Pd.I S1 PAI Guru Kelas
15 DanilIlyas, S.Pd S1 PAI Guru Penjaskes
16 DwiRachmawati, S.Pd S1 Kepelatihanolahraga Wali Kelas
17 Dian Parikesit, S.Pd, M.Kom S1 Ekonomi Wali Kelas
18 Sulistriani,S.Pd,I S1 Pendidikan Tehnik
Sipil Guru Pendamping
19 Lely Fathonah, S.Pd.I Madrasah Aliyah WaliKelas
20 Eni, S.Pd.I S1 PAI Guru Pendamping
21 Dartim DIII Teknik Komputer Guru Pendamping
22 Diah Saptarini, AMG DIII Gizi Guru Bidang Studi
23 Amang Suryaman, S.Pd.I S1 PAI WaliKelas
24 Ira Widian, S.Pd S1 Bahasa Inggris Guru BidangStudi
25 Ukah Fatimah, S.Pd S1 Bahasa Arab Guru BidangStud
26 Husnul Khotimah,S.Pd S1 PLB Guru Pendamping
27 Chairiah,S.Pd S1 Pendidkan tataboga Guru BidangStudi
28 Rofikoh, S.Pd S1 Pendidikan Fisika WaliKelas
29 Chusnul Firdaus,S.Pd.I S1 PAI Guru BidangStudi
30 Wiwiek Nuraini, S.Pd S1 PAI Guru BidangStudi
31 Asriani DII PAI WaliKelas
32 Winda Ayuning Tyas,S.Pd.I S1 PAI Guru BidangStudi
33 Sutedi, S.Pd S1 Bahasa Indonesia Guru BidangStudi
34 Umar Hamid, S.Pd.I S1 PAI Guru BidangStudi
Sumber: SDIT A Mubarak
6. Struktur Organisasi Sekolah Dasar Islam Terpadu Al Mubarak
Sumber: SDIT Al Mubarak
Ketua Yayasan
Kepala Sekolah Komite Sekolah
Wakabid
Kurikulum
Wakabid
SDM
SDM Administrasi
Keuangan
Dewan Guru
Wakabid
PAI
SDM
Wakabid
Kesiswaan
SDM
Bagian
KRT
Bagian
Umum
Bimbingan
Konseling Bagian
UKS
Bagian
Lab
Bagian
Pustakawan
KISI-KISI INSTRUMEN
Nama Sekolah : SDIT Al-Mubarok Jakarta
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : IV/II
Jumlah : 1 butir soal
Alokasi waktu : 2 x 35 menit
Standar Kompetensi : 8. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan
informasi secara tertulis dalam bentuk
karangan, pengumuman dan pantun anak.
Kompetensi
Dasar
Indikator Ranah
Kognitif
Bentuk
Soal
Nomor
Soal
C1 C2 C3
8.1 Menyusun
karangan tentang
berbagai topik
sederhana dengan
memerhatikan
penggunaan ejaan
(huruf besar,
tanda titik, tanda
koma, dan lain-
lain).
1. Menyusun karangan
yang tema Keluarga
dan Hidup Sehat
dengan memperhatikan
penggunaan ejaan
(huruf besar, tanda titik,
tanda koma, dan lain-
lain) yang benar
Essay
1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : IV/II
Pertemuan ke : I (Eksperimen)
Alokasi Waktu : 2 X 35 Menit
Standar Kompetensi : 8. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan
informasi secara tertulis dalam bentuk karangan,
pengumuman dan pantun anak.
I. Kompetensi Dasar :
8.1 Menyusun karangan tentang berbagai topik sederhana dengan memerhatikan penggunaan
ejaan (huruf besar, tanda titik, tanda koma, dan lain-lain).
II. Indikator Pencapaian :
1. Mengetahui pengertian karangan
2. Membedakan penggunaan ejaan huruf besar yang benar dalam menyusun
karangan
3. Menggunakan ejaan huruf besar yang benar dalam menyusun karangan
III. Tujuan Pembelajaran :
1. Melalui model pembelajaran webbed, siswa dapat mengetahui pengertian
karangan
2. Melalui model pembelajaran webbed, siswa dapat membedakan penggunaan ejaan
huruf besar yang benar dalam menyusun karangan
3. Melalui model pembelajaran webbed, siswa dapat menggunakan ejaan huruf besar
yang benar dan dapat menyusun karangan
IV. Materi Pembelajaran :
a. Materi pokok : Karangan
b. Sub materi pokok : Penggunaan ejaan huruf besar
c. Deskripsi sub materi pokok/terlampir
V. Metode/ Model Pembelajaran :
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Small group discussion
4. Penugasan
5. Model pembelajaran jaring laba-laba (webbed).
VI. Langkah-langkah pembelajaran
A. Pendahuluan (waktu 10 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1. Guru memberikan salam dan
memulai pelajaran dengan
berdoa bersama
2. Guru mengabsensi siswa
3. Guru melakukan apersepsi
mengenai karangan dan
memberikan motivasi kepada
siswa
4. Guru menyampaikan topik
pembelajaran
5. Guru menjelaskan
kompetensi dasar dan tujuan
pembelajaran yang akan
dicapai.
1. Siswa menjawab
salam guru dan berdoa
bersama
2. Siswa mendengarkan
dengan seksama pada
saat guru mengabsen
3. Siswa memberi
penjelasan sesuai
dengan kemampuan
siswa tentang
pengertian menulis
dan memperhatikan
motivasi yang
diberikan guru
4. Siswa memperhatikan
guru
5. Siswa mendengarkan
dengan seksama
penjelasan guru
Religius
Disiplin
Menghargai orang lain
Menghargai orang lain
Menghargai orang lain
dan disiplin
B. Kegiatan Inti (waktu 50 menit)
B. 1 Eksplorasi (waktu 20 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1. Guru bersama siswa
melakukan tanya jawab
mengenai karangan.
2. Guru menjelaskan tentang
karangan.
3. Guru menjelaskan tentang
penggunaan ejaan huruf
besar dalam karangan.
1. Siswa bersama guru
melakukan tanya jawab
mengenai karangan.
2. Siswa mendengarkan
penjelasan dari guru
mengenai karangan.
3. Siswa mendengarkan
dan mengamati
penjelasan guru
mengenai penggunaan
ejaan huruf besar dalam
karangan.
Percaya diri dan
menghargai orang lain
Disiplin dan menghargai
orang lain
Disiplin dan menghargai
orang lain
B.2 Elaborasi ( waktu 15 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1. Guru menampilkan suatu
karangan di depan kelas
yang bertemakan
Keluarga.
2. Guru meminta beberapa
siswa maju ke depan
kelas untuk menentukan
dan menuliskan subtema
dari setiap paragraf
karangan yang
ditampilkan di depan
kelas.
3. Guru meminta beberapa
siswa menuliskan
kembali kalimat dari
karangan yang
ditampilkan di depan
kelas dengan
penggunaan ejaan huruf
besar yang benar.
4. Guru meminta siswa
membentuk sebuah
kelompok yang masing-
masing kelompok terdiri
dari 5-6 orang.
5. Guru membagikan
sebuah karangan yang
bertemakan Keluarga.
6. Guru meminta siswa
mendiskusikan dalam
kelompoknya mengenai
1. Siswa mengamati
karangan yang disajikan
oleh guru.
2. Beberapa siswa maju ke
depan kelas untuk
menentukan dan
menuliskan subtema dari
setiap paragraf karangan
yang ditampilkan di
depan kelas.
3. Beberapa orang siswa
menuliskan kembali
kalimat dari karangan
yang ditampilkan di
depan kelas dengan
penggunaan ejaan huruf
besar yang benar.
4. Siswa membentuk
sebuah kelompok yang
masing-masing
kelompok terdiri dari 5-6
orang.
5. Siswa menerima sebuah
karangan yang
bertemakan Keluarga.
6. Siswa diminta
mendiskusikan di dalam
kelompoknya mengenai
Disiplin dan menghargai
orang lain
Disiplin dan percaya diri
Disiplin dan percaya diri
Belajar mandiri dan
bertanggung jawab
Disiplin dan teliti
Belajar mandiri dan
bertanggung jawab
subtema dari setiap
paragraf karangan yang
didapatnya.
7. Guru mengarahkan siswa
dalam setiap
kelompoknya
menentukan judul dari
karangan yang ada dalam
kelompoknya.
8. Guru meminta beberapa
siswa membacakan hasil
kerja kelompoknya
dalam menentukan
subtema-subtema
karangan di depan kelas.
9. Guru memberikan
worksheet kepada setiap
siswa mengenai
karangan dan siswa
diminta menuliskan
kembali karangan
tersebut dengan
penggunaan huruf besar
yang benar secara
individu.
subtema dari setiap
paragraf karangan yang
didapatnya.
7. Siswa dengan setiap
kelompoknya
menentukan judul dari
karangan yang ada dalam
kelompoknya.
8. Beberapa orang siswa
membacakan hasil kerja
kelompoknya dalam
menentukan subtema-
subtema karangan di
depan kelas.
9. Siswa menerima
worksheet mengenai
karangan dan siswa
menuliskan kembali
karangan tersebut dengan
penggunaan huruf besar
yang benar secara
individu.
Belajar mandiri dan cermat
Percaya diri dan menghargai
orang lain
Belajar mandiri dan cermat
B.3 Konfirmasi (waktu 15 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1. Guru meminta siswa
yang sudah selesai
mengerjakan
tugasnya,
mengumpulkan hasil
tuganya di depan
kelas.
2. Guru memberikan
umpan balik positif
dan penguatan dalam
bentuk lisan dan
tulisan terhadap
keberhasilan peserta
didik.
3. Guru memfasilitasi
peserta didik
melakukan refleksi
untuk memperoleh
konfirmasi mengenai
tugas yang telah
diselesaikan.
4. Guru dan siswa
bertanya jawab
tentang hal-hal yang
belum diketahui oleh
siswa.
5. Guru bersama siswa
bertanya jawab
meluruskan
kesalahan
pemahaman pada
1. Siswa mengumpulkan
hasil kerjanya di depan
kelas.
2. Siswa memperhatikan
dengan seksama
penjelasan yang
diberikan guru.
3. Siswa bersama guru
melakukan refleksi
untuk memperoleh
konfirmasi mengenai
tugas yang telah
diselesaikan.
4. Siswa melakukan Tanya
jawab dengan guru
terkait hal-hal yang
belum diketahui atau
dimengerti.
5. Siswa mendengarkan
konfirmasi terkait materi
pembelajaran yang telah
dipelajari.
Bertanggung jawab dan disiplin
Disiplin dan menghargai orang
lain
Disiplin dan menghargai orang
lain
Cermat
Disiplin dan menghargai orang
lain
saat yang terjadi
dalam pembelajaran.
6. Guru memberikan
penguatan dan
penyimpulan.
6. Siswa memperhatikan
dengan seksama
penjelasan yang
diberikan guru
Disiplin dan menghargai orang
lain
C. Penutup (waktu 10 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1. Guru bersama siswa
meyimpulkan hasil
pembelajaran
2. Guru memberi
umpan balik terhadap
proses dan hasil
pembelajaran.
3. Guru
menilai/merefleksi
kegiatan
pembelajaran yang
sudah dilaksanakan.
4. Guru
menginformasikan
materi pertemuan
selanjutnya.
5. Guru menutup
pelajaran dengan doa
dan hamdalah
kemudian salam.
1. Siswa bersama dengan
guru menyimpulkan
hasil pembelajaran
2. Siswa menerima umpan
balik terhadap proses
dan hasil pembelajaran
3. Siswa menerima refleksi
kegiatan yang dilakukan
4. Siswa mendengarkan
dengan baik informsi
yang diberikan oleh guru
5. Siswa menutup pelajaran
dengan berdoa bersama
dan mengucapkan
hamdalah kemudian
salam.
Kerjasama
Tanggung jawab
Cermat
Cermat dan fokus
Religius
VII. Media/Alat dan Sumber belajar
A. Media/Alat
1. White board
2. Spidol
3. Gambar yang berkaitan dengan tema
B. Sumber Belajar
1. Buku Bahasa Indonesia kelas IV SD dan MI
2. Buku referensi lainnya yang berkaitan dengan pembelajaran Bahasa Indonesia
VIII. Penilaian
1) Tes tertulis
2) Observasi kinerja/demonstrasi
3) Soal /Instrumen
Indikator Teknik Bentuk Instrumen penilaian (soal,
kunci jawaban dan pedoman
skoring terlampir)
1. Membaca
karangan tentang
tema Keluarga
2. Membedakan
penggunaan ejaan
huruf besar yang
benar dalam
menyusun
karangan
3. Menggunakan
ejaan huruf besar
yang benar dalam
menyusun
karangan
karangan
Tes Lisan
Tes Tulisan
Tes Tulisan
Pelafalan
Uraian
Uraian
1. Bacalah karangan berikut
dengan nada dan intonasi
yang benar !
2. Tuliskanlah penggunaan
ejaan huruf besar yang
tepat pada teks karangan
yang berjudul Keluargaku!
3. Buatlah karangan yang
bertema “Keluarga”
dengan menggunakan
ejaan huruf besar yang
tepat dan benar!
BAHASA INDONESIA
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Menulis Karangan
Pengertian Karangan
Karangan adalah sebuah cerita, hasil ciptaan atau hasil rangkaian (susunan).karangan
terdiri atas beberapa paragraf yang berkaitan. Setiap paragraf terdiri atas kalimta-kalimat
yang diurutkan satu persatu sehingga menjadi paragraf yang utuh.
Langkah-langkah dalam membuat karangan yaitu:
1) Menentukan Tema
Tema adalah suatu perumusan dari topik yang akan dijadikan pembahasan dari tujuan
yang akan dicapai melalui topik yang sudah dirumuskan.
2) Menyusun Kerangka Karangan
Kerangka adalah rencana kerja yang memuat garis-garis besar suatu karangan.
3) Mengembangkan Kerangka Karangan
Pengembangan karangan adalah memaparkan bukti yang mendukung dalam bentuk
paragraf. Gagasan utama didukung kalimat penjelas. Dengan demikian, paragraf menjadi
utuh dan informasinya lengkap. Pengem bangan biasanya memerlukan sejumlah bukti
yang mendukung gagasan menulis.
Penggunaan Huruf Kapital
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
1) Kata pada awal kalimat
Contoh: Kereta api telah tiba
2) Unsur-unsur nama orang
Contoh: Galih, Bu Santi
3) Nama negara, provinsi, bulan, hari
Contoh: Indonesia, Kalimantan, Agustus, Jum’at
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : IV/II
Pertemuan ke : II (Eksperimen)
Alokasi Waktu : 2 X 35 Menit
Standar Kompetensi : 8. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan
informasi secara tertulis dalam bentuk karangan,
pengumuman dan pantun anak.
I. Kompetensi Dasar :
8.1 Menyusun karangan tentang berbagai topik sederhana dengan memerhatikan penggunaan
ejaan (huruf besar, tanda titik, tanda koma, dan lain-lain).
II. Indikator Pencapaian :
1. Menggunakan tanda titik yang benar dalam menyusun karangan
2. Menyusun karangan yang bertema ”Kegiatan” dengan penggunaan tanda titik
yang benar
III. Tujuan Pembelajaran :
1. Melalui model pembelajaran webbed, siswa dapat menggunakan tanda titik yang
benar dalam menyusun karangan
2. Melalui model pembelajaran webbed, siswa dapat menyusun karangan yang
bertema ”Kegiatan” dengan penggunaan tanda titik yang benar
IV. Materi Pembelajaran :
a. Materi pokok : Karangan
b. Sub materi pokok : Penggunaan tanda titik
c. Deskripsi sub materi pokok/terlampir
V. Metode/ Model Pembelajaran :
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Penugasan
4. Model pembelajaran jaring laba-laba (webbed).
VI. Langkah-langkah pembelajaran
A. Pendahuluan (waktu 10 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1. Guru memberikan salam dan
memulai pelajaran dengan
berdoa bersama
2. Guru mengabsensi siswa
3. Guru melakukan apersepsi
mengenai karangan dan
memberikan motivasi kepada
siswa
4. Guru menyampaikan topik
pembelajaran
5. Guru menjelaskan
kompetensi dasar dan tujuan
pembelajaran yang akan
dicapai.
1. Siswa menjawab
salam guru dan berdoa
bersama
2. Siswa mendengarkan
dengan seksama pada
saat guru mengabsen
3. Siswa memberi
penjelasan sesuai
dengan kemampuan
siswa tentang
pengertian menulis
dan memperhatikan
motivasi yang
diberikan guru
4. Siswa memperhatikan
guru
5. Siswa mendengarkan
dengan seksama
penjelasan guru
Religius
Disiplin
Menghargai orang lain
Menghargai orang lain
Menghargai orang lain
dan disiplin
B. Kegiatan Inti (waktu 50 menit)
B. 1 Eksplorasi (waktu 20 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1. Guru bertanya kepada
siswa mengenai
penggunaan ejaan huruf
besar dalam sebuah
karangan.
2. Guru bersama siswa
melakukan tanya jawab
mengenai penggunaan
tanda titik dalam sebuah
karangan.
3. Guru menjelaskan tentang
penggunaan tanda titik
yang benar dalam sebuah
karangan.
1. Siswa memperhatikan
dan menjawab
pertanyaan guru di
depan kelas mengenai
penggunaan ejaan huruf
besar dalam sebuah
karangan.
2. Siswa bersama guru
melakukan tanya jawab
mengenai penggunaan
tanda titik dalam sebuah
karangan.
3. Siswa memperhatikan
penjelasan guru
mengenai penggunaan
tanda titik yang benar
dalam sebuah karangan.
Disiplin dan menghargai
orang lain
Percaya diri dan
menghargai orang lain
Disiplin dan menghargai
orang lain
B.2 Elaborasi ( waktu 15 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1. Guru menampilkan
sebuah gambar yang
bertemakan Kegiatan.
2. Guru meminta beberapa
1. Siswa mengamati gambar
yang ditampilkan oleh
guru di depan kelas yang
bertemakan Kegiatan.
2. Beberapa orang siswa
Disiplin dan menghargai
orang lain
Percaya diri dan menghargai
siswa menuliskan
kalimat di depan kelas
yang menceritakan
gambar tersebut.
3. Guru meminta siswa
membentuk sebuah
kelompok yang masing-
masing kelompok terdiri
dari 5-6 orang siswa.
4. Guru mengarahkan siswa
di dalam kelompoknya
membuat subtema
karangan dari gambar
yang ditampilkan di
depan kelas.
5. Guru meminta siswa
kembali ke masing-
masing tempatnya
kemudian masing-
masing siswa diminta
membuat sebuah
karangan dari subtema
yang telah ditentukan di
dalam kelompoknya
dengan memperhatikan
penggunaan tanda titik
dalam menyusun sebuah
karangan.
6. Guru meminta siswa
menentukan judul
diminta menuliskan
kalimat di depan kelas
yang menceritakan
gambar.
3. Siswa dengan tanggap
dan cepat membentuk
sebuah kelompok yang
masing-masing
kelompok terdiri dari 5-6
orang siswa.
4. Siswa dalam
kelompoknya
mendiskusikan lalu
menentukan dan
membuat subtema
karangan dari gambar
yang ditampilkan di
depan kelas.
5. Masing-masing siswa
kembali tempatnya
kemudian masing-masing
siswa membuat sebuah
karangan dari subtema
yang telah ditentukan di
dalam kelompoknya
dengan memperhatikan
penggunaan tanda titik
dalam menyusun sebuah
karangan.
6. Siswa menentukan judul
karangan yang dibuatnya.
orang lain
Disiplin dan bertanggung
jawab
Belajar mandiri dan disiplin
Disiplin dan bertanggung
jawab
Cermat dan bertanggung
jawab
karangan yang
dibuatnya.
B.3 Konfirmasi (waktu 15 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1. Guru meminta
beberapa siswa
untuk membacakan
hasil kerjanya di
depan kelas.
2. Guru memberikan
umpan balik positif
dan penguatan dalam
bentuk lisan dan
tulisan terhadap
keberhasilan peserta
didik.
3. Guru memfasilitasi
peserta didik
melakukan refleksi
untuk memperoleh
konfirmasi mengenai
tugas yang telah
diselesaikan.
4. Guru dan siswa
bertanya jawab
tentang hal-hal yang
belum diketahui oleh
siswa.
5. Guru bersama siswa
bertanya jawab
meluruskan
1. Beberapa siswa
membacakan hasil
karangan yang
dibuatnya di depan
kelas.
2. Siswa memperhatikan
dengan seksama
penjelasan yang
diberikan guru.
3. Siswa bersama guru
melakukan refleksi
untuk memperoleh
konfirmasi mengenai
tugas yang telah
diselesaikan.
4. Siswa melakukan Tanya
jawab dengan guru
terkait hal-hal yang
belum diketahui atau
dimengerti.
5. Siswa mendengarkan
konfirmasi terkait materi
pembelajaran yang telah
Disiplin dan percaya diri
Disiplin dan menghargai orang
lain
Disiplin dan menghargai orang
lain
Cermat
Disiplin dan menghargai orang
lain
kesalahan
pemahaman pada
saat yang terjadi
dalam pembelajaran.
6. Guru memberikan
penguatan dan
penyimpulan.
dipelajari.
6. Siswa memperhatikan
dengan seksama
penjelasan yang
diberikan guru
Disiplin dan menghargai orang
lain
C. Penutup (waktu 10 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1. Guru bersama siswa
meyimpulkan hasil
pembelajaran
2. Guru memberi
umpan balik terhadap
proses dan hasil
pembelajaran.
3. Guru
menilai/merefleksi
kegiatan
pembelajaran yang
sudah dilaksanakan.
4. Guru
menginformasikan
materi pertemuan
selanjutnya.
5. Guru menutup
pelajaran dengan doa
dan hamdalah
kemudian salam.
1. Siswa bersama dengan
guru menyimpulkan
hasil pembelajaran
2. Siswa menerima umpan
balik terhadap proses
dan hasil pembelajaran
3. Siswa menerima refleksi
kegiatan yang dilakukan
4. Siswa mendengarkan
dengan baik informsi
yang diberikan oleh guru
5. Siswa menutup pelajaran
dengan berdoa bersama
dan mengucapkan
hamdalah kemudian
salam.
Kerjasama
Tanggung jawab
Cermat
Cermat dan fokus
Religius
VII. Media/Alat dan Sumber belajar
A. Media/Alat
1. White board
2. Spidol
3. Gambar yang berkaitan dengan tema
B. Sumber Belajar
1. Buku Bahasa Indonesia kelas IV SD dan MI
2. Buku referensi lainnya yang berkaitan dengan pembelajaran Bahasa Indonesia
VIII. Penilaian
1) Tes tertulis
2) Observasi kinerja/demonstrasi
3) Soal /Instrumen
Indikator Teknik Bentuk Instrumen penilaian (soal,
kunci jawaban dan pedoman
skoring terlampir)
1. Menggunakan
tanda titk yang
benar dalam
menyusun
karangan
2. Menyusun
karangan yang
bertema
”Kegiatan”
dengan
penggunaan tanda
titik yang benar
Tes Lisan
Tes Tulisan
Uraian
Uraian
1. Buatlah karangan yang
bertema “Kegiatan” dengan
menggunakan tanda titik
yang tepat dan benar!
2. Buatlah karangan yang
bertema “Kegiatan” dengan
menggunakan tanda titik
yang tepat dan benar!
BAHASA INDONESIA
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Penggunaan Tanda Titik
Tanda Titik
a. Tanda titik berguna untuk mengakhiri kalimat berita.
Contoh : Dina berangkat ke sekolah.
Sita mengajakku pergi ke pasar.
b. Memisahkan angka jam dan menit
Contoh : pukul 06.45 (pukul 6 lewat 45)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : IV/II
Pertemuan ke : III (Eksperimen)
Alokasi Waktu : 2 X 35 Menit
Standar Kompetensi : 8. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan
informasi secara tertulis dalam bentuk karangan,
pengumuman dan pantun anak.
I. Kompetensi Dasar :
8.1 Menyusun karangan tentang berbagai topik sederhana dengan memerhatikan penggunaan
ejaan (huruf besar, tanda titik, tanda koma, dan lain-lain).
II. Indikator Pencapaian :
1. Menggunakan tanda koma yang benar dalam menyusun karangan
2. Membedakan penggunaan tanda titik dan tanda koma dalam menyusun karangan
3. Menyusun karangan yang bertema ”Pelestarian Lingkungan” dengan penggunaan
tanda koma yang benar
III. Tujuan Pembelajaran :
1. Melalui model pembelajaran webbed, siswa dapat menggunakan tanda koma yang
benar dalam menyusun karangan
2. Melalui model pembelajaran webbed, siswa dapat membedakan penggunaan
tanda titik dan tanda koma dalam menyusun karangan
3. Melalui model pembelajaran webbed, siswa dapat menyusun karangan yang
bertemakan ”Pelestarian Lingkungan” dengan penggunaan tanda koma yang benar
IV. Materi Pembelajaran :
a. Materi pokok : Karangan
b. Sub materi pokok : Penggunaan tanda koma
c. Deskripsi sub materi pokok/terlampir
V. Metode/ Model Pembelajaran :
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Penugasan
4. Model pembelajaran jaring laba-laba (webbed).
VI. Langkah-langkah pembelajaran
A. Pendahuluan (waktu 10 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1. Guru memberikan salam dan
memulai pelajaran dengan
berdoa bersama
2. Guru mengabsensi siswa
3. Guru melakukan apersepsi
mengenai karangan dan
memberikan motivasi kepada
siswa
4. Guru menyampaikan topik
pembelajaran
5. Guru menjelaskan
kompetensi dasar dan tujuan
pembelajaran yang akan
1. Siswa menjawab
salam guru dan berdoa
bersama
2. Siswa mendengarkan
dengan seksama pada
saat guru mengabsen
3. Siswa memberi
penjelasan sesuai
dengan kemampuan
siswa tentang
pengertian menulis
dan memperhatikan
motivasi yang
diberikan guru
4. Siswa memperhatikan
guru
5. Siswa mendengarkan
dengan seksama
penjelasan guru
Religius
Disiplin
Menghargai orang lain
Menghargai orang lain
Menghargai orang lain
dan disiplin
dicapai.
B. Kegiatan Inti (waktu 50 menit)
B. 1 Eksplorasi (waktu 20 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1. Guru bertanya mengenai
materi karangan yang
sudah dipelajari
2. Guru bertanya kepada
siswa mengenai
penggunaan tanda titik
dalam sebuah karangan.
3. Guru mengajukan
pertanyaan dengan metode
tanya jawab kepada siswa
mengenai penggunaan
tanda koma dalam sebuah
kalimat
4. Guru menjelaskan
penggunaan tanda koma
dalam menyusun sebuah
karangan
1. Siswa menjawab
pertanyaan guru
2. Siswa menjawab
pertanyaan yang
diajukan oleh guru
3. Siswa bersama guru
bertanya jawab
mengenai penggunaan
tanda koma dalam
sebuah kalimat
4. Siswa mendengarkan
penjelasan yang
disampaikan oleh guru
Percaya diri dan
menghargai orang lain
Percaya diri dan
menghargai orang lain
Percaya diri dan
menghargai orang lain
Rasa hormat, menghargai
orang lain dan disiplin
B.2 Elaborasi ( waktu 15 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1. Guru menampilkan
sebuah gambar yang
bertemakan Pelestarian
Lingkungan.
2. Guru meminta siswa
1. Siswa mengamati dan
memperhatikan gambar
yang ditampilkan guru di
depan kelas dengan tema
Pelestarian Lingkungan.
2. Siswa menentukan dan
Disiplin dan Menghargai
orang lain
Keaktifan, bertanggung
menentukan dan
menuliskan subtema-
subtema dari gambar
tema yang bertemakan
Pelestarian Lingkungan.
3. Guru meminta siswa
menyusun karangan dari
subtema-subtema yang
telah ditentukan oleh
siswa sesuai dengan
gambar yang bertemakan
Pelestarian Lingkungan.
4. Guru mengarahkan siswa
bahwa satu subtema
yang telah ditentukannya
dari sebuah gambar
mewakili siswa dalam
menyusun karangan
pada satu paragraf.
5. Guru mengarahkan
siswa dalam menyusun
karangan dengan
memperhatikan
penggunaan ejaan tanda
titik dan tanda koma
yang baik dan benar.
menuliskan subtema-
subtema dari gambar
tema yang bertemakan
Pelestarian Lingkungan.
3. Siswa menyusun
karangan dari subtema-
subtema yang telah
ditentukan oleh siswa
sesuai dengan gambar
yang bertemakan
Pelestarian Lingkungan.
4. Siswa menyusun setiap
paragraf karangan sesuai
dengan subtema-subtema
yang telah ditentukannya.
5. Siswa menyusun
karangan dengan
memperhatikan
penggunaan ejaan tanda
titik dan tanda koma
yang baik dan benar.
jawab dan belajar mandiri
Keaktifan, bertanggung
jawab dan belajar mandiri
Keaktifan, bertanggung
jawab dan belajar mandiri
Belajar mandiri, bertanggung
jawab dan percaya dri
B.3 Konfirmasi (waktu 15 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1. Guru meminta
beberapa siswa
untuk membaca hasil
1. Beberapa siswa
membacakan hasil
karangan yang
Disiplin dan percaya diri
kerjanya di depan
kelas.
2. Guru memberikan
umpan balik positif
dan penguatan dalam
bentuk lisan dan
tulisan terhadap
keberhasilan peserta
didik.
3. Guru memfasilitasi
peserta didik
melakukan refleksi
untuk memperoleh
konfirmasi mengenai
tugas yang telah
diselesaikan.
4. Guru dan siswa
bertanya jawab
tentang hal-hal yang
belum diketahui oleh
siswa.
5. Guru bersama siswa
bertanya jawab
meluruskan
kesalahan
pemahaman pada
saat yang terjadi
dalam pembelajaran.
6. Guru memberikan
penguatan dan
penyimpulan.
dibuatnya di depan
kelas.
2. Siswa memperhatikan
dengan seksama
penjelasan yang
diberikan guru.
3. Siswa bersama guru
melakukan refleksi
untuk memperoleh
konfirmasi mengenai
tugas yang telah
diselesaikan.
4. Siswa melakukan Tanya
jawab dengan guru
terkait hal-hal yang
belum diketahui atau
dimengerti.
5. Siswa mendengarkan
konfirmasi terkait materi
pembelajaran yang telah
dipelajari.
6. Siswa memperhatikan
dengan seksama
penjelasan yang
diberikan guru
Disiplin dan menghargai orang
lain
Disiplin dan menghargai orang
lain
Cermat
Disiplin dan menghargai orang
lain
Disiplin dan menghargai orang
lain
C. Penutup (waktu 10 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1. Guru bersama siswa
meyimpulkan hasil
pembelajaran
2. Guru memberi
umpan balik terhadap
proses dan hasil
pembelajaran.
3. Guru
menilai/merefleksi
kegiatan
pembelajaran yang
sudah dilaksanakan.
4. Guru
menginformasikan
materi pertemuan
selanjutnya.
5. Guru menutup
pelajaran dengan doa
dan hamdalah
kemudian salam.
1. Siswa bersama dengan
guru menyimpulkan
hasil pembelajaran
2. Siswa menerima umpan
balik terhadap proses
dan hasil pembelajaran
3. Siswa menerima refleksi
kegiatan yang dilakukan
4. Siswa mendengarkan
dengan baik informsi
yang diberikan oleh guru
5. Siswa menutup pelajaran
dengan berdoa bersama
dan mengucapkan
hamdalah kemudian
salam.
Kerjasama
Tanggung jawab
Cermat
Cermat dan fokus
Religius
VII. Media/Alat dan Sumber belajar
A. Media/Alat
1. White board
2. Spidol
3. Gambar yang berkaitan dengan tema
B. Sumber Belajar
1. Buku Bahasa Indonesia kelas IV SD dan MI
2. Video Pembelajaran
VIII. Penilaian
1) Tes tertulis
2) Observasi kinerja/demonstrasi
3) Soal /Instrumen
Indikator Teknik Bentuk Instrumen penilaian (soal,
kunci jawaban dan pedoman
skoring terlampir)
1. Menggunakan
tanda koma yang
benar dalam
menyusun
karangan
2. Membedakan
penggunaan tanda
titik dan tanda
koma dalam
menyusun
karangan
3. Menyusun
karangan yang
bertema
”Pelestarian
Lingkungan”
dengan
penggunaan tanda
koma yang benar
Tes Lisan
Tes Tulisan
Tes Tulisan
Pelafalan
Uraian
Uraian
1. Buatlah karangan yang
bertema “Pelestarian
Lingkungan” dengan
menggunakan tanda koma
yang tepat dan benar!
2. Buatlah karangan yang
bertema “Pelestarian
Lingkungan” dengan
menggunakan tanda koma
yang tepat dan benar!
3. Buatlah karangan yang
bertema “Pelestarian
Lingkungan” dengan
menggunakan tanda koma
yang tepat dan benar!
BAHASA INDONESIA
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Penggunaan Tanda Koma
Tanda Koma
a. Tanda koma digunakan di antara unsur-unsur dalam suatu perincian.
Contoh : Budi membeli kertas, pena, dan tinta.
Surat biasa, surat kilat, ataupun surat khusus memerlukan perangko.
b. Memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimatnya.
Contoh : Untuk membayar becak, Bu Santi mengambil uang
c. Penulisan rupiah yang dinyatakan dengan angka
Contoh : Rp 10.000,00
Tanda Seru
Tanda seru digunakan untuk mengakhiri kalimat perintah.
Contoh : Jangan berdiri di depan pintu!
Ayo, kemarilah!
Tanda Tanya
Tanda tanya digunakan untuk mengakhiri kalimat tanya.
Contoh : Siapakah yang sedang belajar itu?
Mengapa kamu tidak masuk kemarin?
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : IV/II
Pertemuan ke : IV (Eksperimen)
Alokasi Waktu : 2 X 35 Menit
Standar Kompetensi : 8. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan
informasi secara tertulis dalam bentuk karangan,
pengumuman dan pantun anak.
I. Kompetensi Dasar :
8.1Menyusun karangan tentang berbagai topik sederhana dengan memerhatikan penggunaan
ejaan (huruf besar, tanda titik, tanda koma, dan lain-lain).
II. Indikator Pencapaian :
1. Menggunakan ejaan (huruf besar, tanda titik, tanda koma, dan lain-lain) yang
benar dalam menyusun karangan
2. Menyusun karangan yang bertema Hidup Sehat dengan penggunaan ejaan (huruf
besar, tanda titik, tanda koma, dan lain-lain) yang benar
III. Tujuan Pembelajaran :
1. Melalui metode penugasan, siswa dapat menggunakan ejaan (huruf besar, tanda
titik, tanda koma, dan lain-lain) yang benar dalam menyusun karangan
2. Melalui model pembelajaran webbed, siswa dapat menyusun karangan yang
bertema Hidup Sehat dengan penggunaan ejaan (huruf besar, tanda titik, tanda
koma, dan lain-lain) yang benar
IV. Materi Pembelajaran :
a. Materi pokok : Karangan
b. Sub materi pokok : Penggunaan ejaan (huruf besar, tanda titik, tanda
koma, dan lain-lain)
c. Deskripsi sub materi pokok/terlampir
V. Metode/ Model Pembelajaran :
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Penugasan
4. Model pembelajaran jaring laba-laba (webbed).
VI. Langkah-langkah pembelajaran
A. Pendahuluan (waktu 10 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1. Guru memberikan salam dan
memulai pelajaran dengan
berdoa bersama
2. Guru mengabsensi siswa
3. Guru melakukan apersepsi
mengenai karangan dan
memberikan motivasi kepada
siswa
4. Guru menyampaikan topik
pembelajaran
5. Guru menjelaskan
kompetensi dasar dan tujuan
pembelajaran yang akan
1. Siswa menjawab
salam guru dan berdoa
bersama
2. Siswa mendengarkan
dengan seksama pada
saat guru mengabsen
3. Siswa memberi
penjelasan sesuai
dengan kemampuan
siswa tentang
pengertian menulis
dan memperhatikan
motivasi yang
diberikan guru
4. Siswa memperhatikan
guru
5. Siswa mendengarkan
dengan seksama
penjelasan guru
Religius
Disiplin
Menghargai orang lain
Menghargai orang lain
Menghargai orang lain
dan disiplin
dicapai.
B. Kegiatan Inti (waktu 50 menit)
B. 1 Eksplorasi (waktu 20 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1. Guru bertanya mengenai
materi karangan yang
sudah dipelajari
2. Guru menampilkan video
mengenai tema “Hidup
Sehat”
1. Siswa menjawab
pertanyaan yang
diajukan oleh guru
2. Siswa mengamati dan
menyimak video yang
ditampilkan di depan
kelas mengenai “Hidup
Sehat”
Keaktifan, percaya diri dan
menghargai orang lain
Rasa hormat, disiplin,
menghargai orang lain
B.2 Elaborasi ( waktu 15 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1. Guru meminta siswa
membuat sebuah
subtema-subtema
karangan dari tema
Hidup Sehat.
2. Guru mengarahkan
siswa untuk membuat
dan menentukan judul
karangan yang isinya
sesuai dengan subtema-
subtema yang telah
dibuatnya yang
bertemakan Hidup Sehat.
3. Guru mengarahkan siswa
untuk menyusun
1. Siswa membuat sebuah
subtema-subtema
karangan dari tema
Hidup Sehat.
2. Siswa membuat dan
menentukan judul
karangan yang isinya
sesuai dengan subtema-
subtema yang telah
dibuatnya yang
bertemakan Hidup Sehat.
3. Siswa menyusun
karangan yang sesuai
Keaktifan, belajar mandiri
dan bertanggung jawab
Keaktifan, belajar mandiri
dan bertanggung jawab
Ketelitian, belajar mandiri
dan bertanggung jawab
karangan yang sesuai
dengan subtema-subtema
yang telah dibuatnya
mengenai tema Hidup
Sehat.
4. Guru mengarahkan siswa
dalam menyusun
karangannya dengan
memperhatikan
penggunaan ejaan (huruf
besar, tanda titik, tanda
koma, dan lain-lain)
yang benar.
5. Guru mengarahkan siswa
dalam menyusun
karangan dengan cermat
dan tidak tergesa-gesa.
dengan subtema-subtema
yang telah dibuatnya
mengenai tema Hidup
Sehat.
4. Siswa menyusun
karangannya dengan
memperhatikan
penggunaan ejaan (huruf
besar, tanda titik, tanda
koma, dan lain-lain) yang
benar.
5. Siswa menyusun
karangan dengan cermat
dan tidak tergesa-gesa.
Ketelitian, belajar mandiri
dan bertanggung jawab
Ketelitian, belajar mandiri
dan bertanggung jawab
B.3 Konfirmasi (waktu 15 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1. Guru mengarahkan
siswa
mengumpulkan hasil
karangannya di
depan kelas.
2. Guru memberikan
umpan balik positif
dan penguatan dalam
bentuk lisan dan
tulisan terhadap
keberhasilan peserta
didik.
1. Siswa mengumpulkan
hasil karangannya di
depan kelas.
2. Siswa memperhatikan
dengan seksama
penjelasan yang
diberikan guru.
Percaya diri,disiplin, dan
bertanggung jawab
Disiplin dan menghargai orang
lain
3. Guru memfasilitasi
peserta didik
melakukan refleksi
untuk memperoleh
konfirmasi mengenai
tugas yang telah
diselesaikan.
4. Guru dan siswa
bertanya jawab
tentang hal-hal yang
belum diketahui oleh
siswa.
5. Guru bersama siswa
bertanya jawab
meluruskan
kesalahan
pemahaman pada
saat yang terjadi
dalam pembelajaran.
6. Guru memberikan
penguatan dan
penyimpulan.
3. Siswa bersama guru
melakukan refleksi
untuk memperoleh
konfirmasi mengenai
tugas yang telah
diselesaikan.
4. Siswa melakukan Tanya
jawab dengan guru
terkait hal-hal yang
belum diketahui atau
dimengerti.
5. Siswa mendengarkan
konfirmasi terkait materi
pembelajaran yang telah
dipelajari.
6. Siswa memperhatikan
dengan seksama
penjelasan yang
diberikan guru
Disiplin dan menghargai orang
lain
Cermat
Disiplin dan menghargai orang
lain
Disiplin dan menghargai orang
lain
C. Penutup (waktu 10 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1. Guru bersama siswa
meyimpulkan hasil
pembelajaran
2. Guru memberi
umpan balik terhadap
proses dan hasil
1. Siswa bersama dengan
guru menyimpulkan
hasil pembelajaran
2. Siswa menerima umpan
balik terhadap proses
dan hasil pembelajaran
Kerjasama
Tanggung jawab
pembelajaran.
3. Guru
menilai/merefleksi
kegiatan
pembelajaran yang
sudah dilaksanakan.
4. Guru
menginformasikan
materi pertemuan
selanjutnya.
5. Guru menutup
pelajaran dengan doa
dan hamdalah
kemudian salam.
3. Siswa menerima refleksi
kegiatan yang dilakukan
4. Siswa mendengarkan
dengan baik informsi
yang diberikan oleh guru
5. Siswa menutup pelajaran
dengan berdoa bersama
dan mengucapkan
hamdalah kemudian
salam.
Cermat
Cermat dan fokus
Religius
VII. Media/Alat dan Sumber belajar
A. Media/Alat
1. White board
2. Spidol
3. Gambar yang berkaitan dengan tema
4. Video pembelajaran yang berkaitan dengan tema Hidup Sehat
B. Sumber Belajar
1. Buku Bahasa Indonesia kelas IV SD dan MI
2. Video Pembelajaran
VIII. Penilaian
1) Tes tertulis
2) Observasi kinerja/demonstrasi
3) Soal /Instrumen
Indikator Teknik Bentuk Instrumen penilaian (soal,
kunci jawaban dan pedoman
skoring terlampir)
1. Menggunakan
ejaan (huruf besar,
tanda titik, tanda
koma, dan lain-
lain) yang benar
dalam menyusun
karangan
2. Menyusun
karangan yang
bertema Hidup
Sehat dengan
penggunaan ejaan
(huruf besar, tanda
titik, tanda koma,
dan lain-lain) yang
benar
Tes Tulisan
Tes Tulisan
Uraian
Uraian
1. Buatlah karangan yang
bertema “Hidup Sehat”
dengan menggunakan ejaan
(huruf besar, tanda titik,
tanda koma, dan lain-lain)
yang tepat dan benar!
2. Buatlah karangan yang
bertema “Hidup Sehat”
dengan menggunakan ejaan
(huruf besar, tanda titik,
tanda koma, dan lain-lain)
yang tepat dan benar!
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : IV/II
Pertemuan ke : I (Kontrol)
Alokasi Waktu : 2 X 35 Menit
Standar Kompetensi : 8. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan
informasi secara tertulis dalam bentuk karangan,
pengumuman dan pantun anak.
I. Kompetensi Dasar :
8.1 Menyusun karangan tentang berbagai topik sederhana dengan memerhatikan penggunaan
ejaan (huruf besar, tanda titik, tanda koma, dan lain-lain).
II. Indikator Pencapaian :
1. Mengetahui pengertian karangan
2. Membedakan penggunaan ejaan huruf besar yang benar dalam menyusun
karangan
3. Menggunakan ejaan huruf besar yang benar dalam menyusun karangan
III. Tujuan Pembelajaran :
1. Melalui metode ceramah dan penugasan, siswa dapat mengetahui pengertian
karangan
2. Melalui metode ceramah dan penugasan, siswa dapat membedakan penggunaan
ejaan huruf besar yang benar dalam menyusun karangan
3. Melalui metode ceramah dan penugasan, siswa dapat menggunakan ejaan huruf
besar yang benar dan dapat menyusun karangan
IV. Materi Pembelajaran :
a. Materi pokok : Karangan
b. Sub materi pokok : Penggunaan ejaan huruf besar
c. Deskripsi sub materi pokok/terlampir
V. Metode/ Model Pembelajaran :
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Small group discussion
4. Penugasan
5. Model pembelajaran jaring laba-laba (webbed).
VI. Langkah-langkah pembelajaran
A. Pendahuluan (waktu 10 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1. Guru memberikan salam dan
memulai pelajaran dengan
berdoa bersama
2. Guru mengabsensi siswa
3. Guru melakukan apersepsi
mengenai karangan dan
memberikan motivasi kepada
siswa
4. Guru menyampaikan topik
pembelajaran
5. Guru menjelaskan
kompetensi dasar dan tujuan
pembelajaran yang akan
dicapai.
1. Siswa menjawab
salam guru dan berdoa
bersama
2. Siswa mendengarkan
dengan seksama pada
saat guru mengabsen
3. Siswa memberi
penjelasan sesuai
dengan kemampuan
siswa tentang
pengertian menulis
dan memperhatikan
motivasi yang
diberikan guru
4. Siswa memperhatikan
guru
5. Siswa mendengarkan
dengan seksama
penjelasan guru
Religius
Disiplin
Menghargai orang lain
Menghargai orang lain
Menghargai orang lain
dan disiplin
B. Kegiatan Inti (waktu 50 menit)
B. 1 Eksplorasi (waktu 20 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1. Guru bersama siswa
melakukan tanya jawab
mengenai karangan.
2. Guru menjelaskan tentang
karangan.
3. Guru menjelaskan tentang
penggunaan ejaan huruf
besar dalam karangan.
1. Siswa bersama guru
melakukan tanya jawab
mengenai karangan.
2. Siswa mendengarkan
penjelasan dari guru
mengenai karangan.
3. Siswa mendengarkan
dan mengamati
penjelasan guru
mengenai penggunaan
ejaan huruf besar dalam
karangan.
Percaya diri dan
menghargai orang lain
Disiplin dan menghargai
orang lain
Disiplin dan menghargai
orang lain
B.2 Elaborasi ( waktu 15 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1. Guru menampilkan suatu
gambar di depan kelas
yang bertemakan
Keluarga.
2. Guru meminta beberapa
siswa maju ke depan
kelas untuk menuliskan
beberapa kalimat
mengenai gambar yang
ditampilkan di depan
kelas.
3. Guru meminta beberapa
siswa menuliskan
kembali kalimat yang
ditulisnya di depan kelas
dengan penggunaan
ejaan huruf besar yang
benar.
4. Guru memberikan
worksheet kepada setiap
siswa mengenai
karangan dan siswa
diminta menuliskan
kembali karangan
tersebut dengan
penggunaan huruf besar
yang benar secara
individu.
1. Siswa mengamati
karangan yang disajikan
oleh guru.
2. Beberapa siswa maju ke
depan kelas untuk
menentukan dan
menuliskan subtema dari
setiap paragraf karangan
yang ditampilkan di
depan kelas.
3. Beberapa orang siswa
menuliskan kembali
kalimat dari karangan
yang ditampilkan di
depan kelas dengan
penggunaan ejaan huruf
besar yang benar.
4. Siswa menerima
worksheet mengenai
karangan dan siswa
menuliskan kembali
karangan tersebut dengan
penggunaan huruf besar
yang benar secara
individu.
Disiplin dan menghargai
orang lain
Disiplin dan percaya diri
Disiplin dan percaya diri
Belajar mandiri dan cermat
B.3 Konfirmasi (waktu 15 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1. Guru meminta siswa
yang sudah selesai
mengerjakan
tugasnya,
mengumpulkan hasil
tuganya di depan
kelas.
2. Guru memberikan
umpan balik positif
dan penguatan dalam
bentuk lisan dan
tulisan terhadap
keberhasilan peserta
didik.
3. Guru memfasilitasi
peserta didik
melakukan refleksi
untuk memperoleh
konfirmasi mengenai
tugas yang telah
diselesaikan.
4. Guru dan siswa
bertanya jawab
tentang hal-hal yang
belum diketahui oleh
siswa.
5. Guru bersama siswa
bertanya jawab
meluruskan
kesalahan
pemahaman pada
1. Siswa mengumpulkan
hasil kerjanya di depan
kelas.
2. Siswa memperhatikan
dengan seksama
penjelasan yang
diberikan guru.
3. Siswa bersama guru
melakukan refleksi
untuk memperoleh
konfirmasi mengenai
tugas yang telah
diselesaikan.
4. Siswa melakukan Tanya
jawab dengan guru
terkait hal-hal yang
belum diketahui atau
dimengerti.
5. Siswa mendengarkan
konfirmasi terkait materi
pembelajaran yang telah
dipelajari.
Bertanggung jawab dan disiplin
Disiplin dan menghargai orang
lain
Disiplin dan menghargai orang
lain
Cermat
Disiplin dan menghargai orang
lain
saat yang terjadi
dalam pembelajaran.
6. Guru memberikan
penguatan dan
penyimpulan.
6. Siswa memperhatikan
dengan seksama
penjelasan yang
diberikan guru
Disiplin dan menghargai orang
lain
C. Penutup (waktu 10 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1. Guru bersama siswa
meyimpulkan hasil
pembelajaran
2. Guru memberi
umpan balik terhadap
proses dan hasil
pembelajaran.
3. Guru
menilai/merefleksi
kegiatan
pembelajaran yang
sudah dilaksanakan.
4. Guru
menginformasikan
materi pertemuan
selanjutnya.
5. Guru menutup
pelajaran dengan doa
dan hamdalah
kemudian salam.
1. Siswa bersama dengan
guru menyimpulkan
hasil pembelajaran
2. Siswa menerima umpan
balik terhadap proses
dan hasil pembelajaran
3. Siswa menerima refleksi
kegiatan yang dilakukan
4. Siswa mendengarkan
dengan baik informsi
yang diberikan oleh guru
5. Siswa menutup pelajaran
dengan berdoa bersama
dan mengucapkan
hamdalah kemudian
salam.
Kerjasama
Tanggung jawab
Cermat
Cermat dan fokus
Religius
VII. Media/Alat dan Sumber belajar
A. Media/Alat
1. White board
2. Spidol
3. Gambar yang berkaitan dengan tema
B. Sumber Belajar
1. Buku Bahasa Indonesia kelas IV SD dan MI
2. Buku referensi lainnya yang berkaitan dengan pembelajaran Bahasa Indonesia
VIII. Penilaian
1) Tes tertulis
2) Observasi kinerja/demonstrasi
3) Soal /Instrumen
Indikator Teknik Bentuk Instrumen penilaian (soal,
kunci jawaban dan pedoman
skoring terlampir)
1. Membaca
karangan tentang
tema Keluarga
2. Membedakan
penggunaan ejaan
huruf besar yang
benar dalam
menyusun
karangan
3. Menggunakan
ejaan huruf besar
yang benar dalam
menyusun
karangan
karangan
Tes Lisan
Tes Tulisan
Tes Tulisan
Pelafalan
Uraian
Uraian
1. Bacalah karangan berikut
dengan nada dan intonasi
yang benar !
2. Tuliskanlah penggunaan
ejaan huruf besar yang
tepat pada teks karangan
yang berjudul Keluargaku!
3. Buatlah karangan yang
bertema “Keluarga”
dengan menggunakan
ejaan huruf besar yang
tepat dan benar!
BAHASA INDONESIA
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Menulis Karangan
Pengertian Karangan
Karangan adalah sebuah cerita, hasil ciptaan atau hasil rangkaian (susunan).karangan
terdiri atas beberapa paragraf yang berkaitan. Setiap paragraf terdiri atas kalimta-kalimat
yang diurutkan satu persatu sehingga menjadi paragraf yang utuh.
Langkah-langkah dalam membuat karangan yaitu:
1) Menentukan Tema
Tema adalah suatu perumusan dari topik yang akan dijadikan pembahasan dari tujuan
yang akan dicapai melalui topik yang sudah dirumuskan.
2) Menyusun Kerangka Karangan
Kerangka adalah rencana kerja yang memuat garis-garis besar suatu karangan.
3) Mengembangkan Kerangka Karangan
Pengembangan karangan adalah memaparkan bukti yang mendukung dalam bentuk
paragraf. Gagasan utama didukung kalimat penjelas. Dengan demikian, paragraf menjadi
utuh dan informasinya lengkap. Pengem bangan biasanya memerlukan sejumlah bukti
yang mendukung gagasan menulis.
Penggunaan Huruf Kapital
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
1) Kata pada awal kalimat
Contoh: Kereta api telah tiba
2) Unsur-unsur nama orang
Contoh: Galih, Bu Santi
3) Nama negara, provinsi, bulan, hari
Contoh: Indonesia, Kalimantan, Agustus, Jum’at
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : IV/II
Pertemuan ke : II (Kontrol)
Alokasi Waktu : 2 X 35 Menit
Standar Kompetensi : 8. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan
informasi secara tertulis dalam bentuk karangan,
pengumuman dan pantun anak.
I. Kompetensi Dasar :
8.1 Menyusun karangan tentang berbagai topik sederhana dengan memerhatikan penggunaan
ejaan (huruf besar, tanda titik, tanda koma, dan lain-lain).
II. Indikator Pencapaian :
1. Menggunakan tanda titik yang benar dalam menyusun karangan
2. Menyusun karangan yang bertema ”Kegiatan” dengan penggunaan tanda titik
yang benar
III. Tujuan Pembelajaran :
1. Melalui metode ceramah, siswa dapat menggunakan tanda titik yang benar dalam
menyusun karangan
2. Melalui metode penugasan, siswa dapat menyusun karangan yang bertema
”Kegiatan” dengan penggunaan tanda titik yang benar
IV. Materi Pembelajaran :
a. Materi pokok : Karangan
b. Sub materi pokok : Penggunaan ejaan huruf besar
c. Deskripsi sub materi pokok/terlampir
V. Metode/ Model Pembelajaran :
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Penugasan
VI. Langkah-langkah pembelajaran
A. Pendahuluan (waktu 10 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1. Guru memberikan salam dan
memulai pelajaran dengan
berdoa bersama
2. Guru mengabsensi siswa
3. Guru melakukan apersepsi
mengenai karangan dan
memberikan motivasi kepada
siswa
4. Guru menyampaikan topik
pembelajaran
5. Guru menjelaskan
kompetensi dasar dan tujuan
pembelajaran yang akan
dicapai.
1. Siswa menjawab
salam guru dan berdoa
bersama
2. Siswa mendengarkan
dengan seksama pada
saat guru mengabsen
3. Siswa memberi
penjelasan sesuai
dengan kemampuan
siswa tentang
pengertian menulis
dan memperhatikan
motivasi yang
diberikan guru
4. Siswa memperhatikan
guru
5. Siswa mendengarkan
dengan seksama
penjelasan guru
Religius
Disiplin
Menghargai orang lain
Menghargai orang lain
Menghargai orang lain
dan disiplin
B. Kegiatan Inti (waktu 50 menit)
B. 1 Eksplorasi (waktu 20 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1. Guru bersama siswa
melakukan tanya jawab
mengenai karangan.
2. Guru menjelaskan tentang
tanda titik yang benar
dalam menyusun karangan
1. Siswa bersama guru
melakukan tanya jawab
mengenai karangan.
2. Siswa mendengarkan
dan mengamati
penjelasan guru
mengenai penggunaan
tanda titik yang benar
dalam menyusun
karangan.
Percaya diri dan
menghargai orang lain
Disiplin dan menghargai
orang lain
B.2 Elaborasi ( waktu 15 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1. Guru bersama siswa
melakukan tanya jawab
tentang penggunaan
tanda titik yang benar
dalam menyusun
karangan.
2. Guru meminta siswa
menyusun karangan yang
bertema ”Kegiatan”
dengan penggunaan
tanda titik yang benar
1. Siswa bersama guru
melakukan tanya jawab
penggunaan tanda titik
yang benar dalam
menyusun karangan.
2. Siswa menyusun karangan
yang bertema ”Kegiatan”
dengan penggunaan tanda
titik yang benar
Disiplin dan menghargai
orang lain
Belajar mandiri dan cermat
B.3 Konfirmasi (waktu 15 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1. Guru meminta siswa
yang sudah selesai
mengerjakan
tugasnya,
mengumpulkan hasil
tuganya di depan
kelas.
2. Guru memberikan
umpan balik positif
dan penguatan dalam
bentuk lisan dan
tulisan terhadap
keberhasilan peserta
didik.
3. Guru memfasilitasi
peserta didik
melakukan refleksi
untuk memperoleh
konfirmasi mengenai
tugas yang telah
diselesaikan.
4. Guru dan siswa
bertanya jawab
tentang hal-hal yang
belum diketahui oleh
siswa.
5. Guru bersama siswa
bertanya jawab
meluruskan
1. Siswa mengumpulkan
hasil kerjanya di depan
kelas.
2. Siswa memperhatikan
dengan seksama
penjelasan yang
diberikan guru.
3. Siswa bersama guru
melakukan refleksi
untuk memperoleh
konfirmasi mengenai
tugas yang telah
diselesaikan.
4. Siswa melakukan Tanya
jawab dengan guru
terkait hal-hal yang
belum diketahui atau
dimengerti.
5. Siswa mendengarkan
konfirmasi terkait materi
pembelajaran yang telah
Bertanggung jawab dan disiplin
Disiplin dan menghargai orang
lain
Disiplin dan menghargai orang
lain
Cermat
Disiplin dan menghargai orang
lain
kesalahan
pemahaman pada
saat yang terjadi
dalam pembelajaran.
6. Guru memberikan
penguatan dan
penyimpulan.
dipelajari.
6. Siswa memperhatikan
dengan seksama
penjelasan yang
diberikan guru
Disiplin dan menghargai orang
lain
C. Penutup (waktu 10 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1. Guru bersama siswa
meyimpulkan hasil
pembelajaran
2. Guru memberi
umpan balik terhadap
proses dan hasil
pembelajaran.
3. Guru
menilai/merefleksi
kegiatan
pembelajaran yang
sudah dilaksanakan.
4. Guru
menginformasikan
materi pertemuan
selanjutnya.
5. Guru menutup
pelajaran dengan doa
dan hamdalah
kemudian salam.
1. Siswa bersama dengan
guru menyimpulkan
hasil pembelajaran
2. Siswa menerima umpan
balik terhadap proses
dan hasil pembelajaran
3. Siswa menerima refleksi
kegiatan yang dilakukan
4. Siswa mendengarkan
dengan baik informsi
yang diberikan oleh guru
5. Siswa menutup pelajaran
dengan berdoa bersama
dan mengucapkan
hamdalah kemudian
salam.
Kerjasama
Tanggung jawab
Cermat
Cermat dan fokus
Religius
VII. Media/Alat dan Sumber belajar
A. Media/Alat
1. White board
2. Spidol
3. Gambar yang berkaitan dengan tema
B. Sumber Belajar
1. Buku Bahasa Indonesia kelas IV SD dan MI
2. Buku referensi lainnya yang berkaitan dengan pembelajaran Bahasa Indonesia
VIII. Penilaian
1) Tes tertulis
2) Observasi kinerja/demonstrasi
3) Soal /Instrumen
Indikator Teknik Bentuk Instrumen penilaian (soal,
kunci jawaban dan pedoman
skoring terlampir)
1. Membaca
karangan tentang
tema Keluarga
2. Membedakan
penggunaan ejaan
huruf besar yang
benar dalam
menyusun
karangan
3. Menggunakan
ejaan huruf besar
yang benar dalam
menyusun
karangan
karangan
Tes Lisan
Tes Tulisan
Tes Tulisan
Pelafalan
Uraian
Uraian
1. Bacalah karangan berikut
dengan nada dan intonasi
yang benar !
2. Tuliskanlah penggunaan
ejaan huruf besar yang
tepat pada teks karangan
yang berjudul Keluargaku!
3. Buatlah karangan yang
bertema “Keluarga”
dengan menggunakan
ejaan huruf besar yang
tepat dan benar!
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : IV/II
Pertemuan ke : III (Kontrol)
Alokasi Waktu : 2 X 35 Menit
Standar Kompetensi : 8. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan
informasi secara tertulis dalam bentuk karangan,
pengumuman dan pantun anak.
I. Kompetensi Dasar :
8.1 Menyusun karangan tentang berbagai topik sederhana dengan memerhatikan penggunaan
ejaan (huruf besar, tanda titik, tanda koma, dan lain-lain).
II. Indikator Pencapaian :
1. Menggunakan tanda koma yang benar dalam menyusun karangan
2. Membedakan penggunaan tanda titik dan tanda koma dalam menyusun karangan
3. Menyusun karangan yang bertema ”Pelestarian Lingkungan” dengan penggunaan
tanda koma yang benar
III. Tujuan Pembelajaran :
1. Melalui metode cermah, siswa dapat menggunakan tanda koma yang benar dalam
menyusun karangan
2. Melalui metode ceramah, siswa dapat membedakan penggunaan tanda titik dan
tanda koma dalam menyusun karangan
3. Melalui metode penugasan, siswa dapat menyusun karangan yang bertemakan
”Pelestarian Lingkungan” dengan penggunaan tanda koma yang benar
IV. Materi Pembelajaran :
a. Materi pokok : Karangan
b. Sub materi pokok : Penggunaan ejaan huruf besar
c. Deskripsi sub materi pokok/terlampir
V. Metode/ Model Pembelajaran :
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Penugasan
VI. Langkah-langkah pembelajaran
A. Pendahuluan (waktu 10 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1. Guru memberikan salam dan
memulai pelajaran dengan
berdoa bersama
2. Guru mengabsensi siswa
3. Guru melakukan apersepsi
mengenai karangan dan
memberikan motivasi kepada
siswa
4. Guru menyampaikan topik
pembelajaran
5. Guru menjelaskan
kompetensi dasar dan tujuan
pembelajaran yang akan
dicapai.
1. Siswa menjawab
salam guru dan berdoa
bersama
2. Siswa mendengarkan
dengan seksama pada
saat guru mengabsen
3. Siswa memberi
penjelasan sesuai
dengan kemampuan
siswa tentang
pengertian menulis
dan memperhatikan
motivasi yang
diberikan guru
4. Siswa memperhatikan
guru
5. Siswa mendengarkan
dengan seksama
penjelasan guru
Religius
Disiplin
Menghargai orang lain
Menghargai orang lain
Menghargai orang lain
dan disiplin
B. Kegiatan Inti (waktu 50 menit)
B. 1 Eksplorasi (waktu 20 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1. Guru bersama siswa
melakukan tanya jawab
mengenai penggunaan ejaan
huruf besar dalam
karangan.
2. Guru menjelaskan tentang
penggunaan ejaan huruf
besar dalam karangan.
1. Siswa bersama guru
melakukan tanya jawab
mengenai penggunaan
ejaan huruf besar dalam
karangan.
2. Siswa mendengarkan
dan mengamati
penjelasan guru
mengenai penggunaan
ejaan huruf besar dalam
karangan.
Percaya diri dan
menghargai orang lain
Disiplin dan menghargai
orang lain
B.2 Elaborasi ( waktu 15 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1. Guru bersama siswa
melakukan tanya jawab
penggunaan tanda titik
dan tanda koma dalam
menyusun karangan
dalam karangan.
2. Guru meminta siswa
membuat karangan
dengan memperhatikan
penggunaan tanda titik
1. Siswa bersama guru
melakukan tanya jawab
penggunaan tanda titik
dan tanda koma dalam
menyusun karangan
dalam karangan.
2. Siswa membuat karangan
dengan memperhatikan
penggunaan tanda titik
dan tanda koma dalam
menyusun karangan
Disiplin dan menghargai
orang lain
Belajar mandiri dan cermat
dan tanda koma dalam
menyusun karangan
dalam karangan.
dalam karangan.
B.3 Konfirmasi (waktu 15 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1. Guru meminta siswa
yang sudah selesai
mengerjakan
tugasnya,
mengumpulkan hasil
tuganya di depan
kelas.
2. Guru memberikan
umpan balik positif
dan penguatan dalam
bentuk lisan dan
tulisan terhadap
keberhasilan peserta
didik.
3. Guru memfasilitasi
peserta didik
melakukan refleksi
untuk memperoleh
konfirmasi mengenai
tugas yang telah
diselesaikan.
4. Guru dan siswa
bertanya jawab
tentang hal-hal yang
1. Siswa mengumpulkan
hasil kerjanya di depan
kelas.
2. Siswa memperhatikan
dengan seksama
penjelasan yang
diberikan guru.
3. Siswa bersama guru
melakukan refleksi
untuk memperoleh
konfirmasi mengenai
tugas yang telah
diselesaikan.
4. Siswa melakukan Tanya
jawab dengan guru
terkait hal-hal yang
Bertanggung jawab dan disiplin
Disiplin dan menghargai orang
lain
Disiplin dan menghargai orang
lain
Cermat
belum diketahui oleh
siswa.
5. Guru bersama siswa
bertanya jawab
meluruskan
kesalahan
pemahaman pada
saat yang terjadi
dalam pembelajaran.
6. Guru memberikan
penguatan dan
penyimpulan.
belum diketahui atau
dimengerti.
5. Siswa mendengarkan
konfirmasi terkait materi
pembelajaran yang telah
dipelajari.
6. Siswa memperhatikan
dengan seksama
penjelasan yang
diberikan guru
Disiplin dan menghargai orang
lain
Disiplin dan menghargai orang
lain
C. Penutup (waktu 10 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1. Guru bersama siswa
meyimpulkan hasil
pembelajaran
2. Guru memberi
umpan balik terhadap
proses dan hasil
pembelajaran.
3. Guru
menilai/merefleksi
kegiatan
pembelajaran yang
sudah dilaksanakan.
4. Guru
menginformasikan
materi pertemuan
selanjutnya.
1. Siswa bersama dengan
guru menyimpulkan
hasil pembelajaran
2. Siswa menerima umpan
balik terhadap proses
dan hasil pembelajaran
3. Siswa menerima refleksi
kegiatan yang dilakukan
4. Siswa mendengarkan
dengan baik informsi
yang diberikan oleh guru
Kerjasama
Tanggung jawab
Cermat
Cermat dan fokus
5. Guru menutup
pelajaran dengan doa
dan hamdalah
kemudian salam.
5. Siswa menutup pelajaran
dengan berdoa bersama
dan mengucapkan
hamdalah kemudian
salam.
Religius
VII. Media/Alat dan Sumber belajar
A. Media/Alat
1. White board
2. Spidol
3. Gambar yang berkaitan dengan tema
B. Sumber Belajar
1. Buku Bahasa Indonesia kelas IV SD dan MI
2. Buku referensi lainnya yang berkaitan dengan pembelajaran Bahasa Indonesia
VIII. Penilaian
1) Tes tertulis
2) Observasi kinerja/demonstrasi
3) Soal /Instrumen
Indikator Teknik Bentuk Instrumen penilaian (soal,
kunci jawaban dan pedoman
skoring terlampir)
1. Membaca
karangan tentang
tema Keluarga
2. Membedakan
penggunaan ejaan
huruf besar yang
benar dalam
menyusun
karangan
3. Menggunakan
Tes Lisan
Tes Tulisan
Tes Tulisan
Pelafalan
Uraian
Uraian
1. Bacalah karangan berikut
dengan nada dan intonasi
yang benar !
2. Tuliskanlah penggunaan
ejaan huruf besar yang
tepat pada teks karangan
yang berjudul Keluargaku!
3. Buatlah karangan yang
ejaan huruf besar
yang benar dalam
menyusun
karangan
karangan
bertema “Keluarga”
dengan menggunakan
ejaan huruf besar yang
tepat dan benar!
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : IV/II
Pertemuan ke : IV (Kontrol)
Alokasi Waktu : 2 X 35 Menit
Standar Kompetensi : 8. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan
informasi secara tertulis dalam bentuk karangan,
pengumuman dan pantun anak.
I. Kompetensi Dasar :
8.1 Menyusun karangan tentang berbagai topik sederhana dengan memerhatikan penggunaan
ejaan (huruf besar, tanda titik, tanda koma, dan lain-lain).
II. Indikator Pencapaian :
1. Menggunakan ejaan (huruf besar, tanda titik, tanda koma, dan lain-lain) yang
benar dalam menyusun karangan
2. Menyusun karangan yang bertema Hidup Sehat dengan penggunaan ejaan (huruf
besar, tanda titik, tanda koma, dan lain-lain) yang benar
III. Tujuan Pembelajaran :
1. Melalui metode tanya jawab, siswa dapat menggunakan ejaan (huruf besar, tanda
titik, tanda koma, dan lain-lain) yang benar dalam menyusun karangan
2. Melalui metode penugasan, siswa dapat menyusun karangan yang bertema Hidup
Sehat dengan penggunaan ejaan (huruf besar, tanda titik, tanda koma, dan lain-
lain) yang benar
IV. Materi Pembelajaran :
a. Materi pokok : Karangan
b. Sub materi pokok : Penggunaan ejaan huruf besar
c. Deskripsi sub materi pokok/terlampir
V. Metode/ Model Pembelajaran :
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Penugasan
VI. Langkah-langkah pembelajaran
A. Pendahuluan (waktu 10 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1. Guru memberikan salam dan
memulai pelajaran dengan
berdoa bersama
2. Guru mengabsensi siswa
3. Guru melakukan apersepsi
mengenai karangan dan
memberikan motivasi kepada
siswa
4. Guru menyampaikan topik
pembelajaran
5. Guru menjelaskan
kompetensi dasar dan tujuan
pembelajaran yang akan
dicapai.
1. Siswa menjawab
salam guru dan berdoa
bersama
2. Siswa mendengarkan
dengan seksama pada
saat guru mengabsen
3. Siswa memberi
penjelasan sesuai
dengan kemampuan
siswa tentang
pengertian menulis
dan memperhatikan
motivasi yang
diberikan guru
4. Siswa memperhatikan
guru
5. Siswa mendengarkan
dengan seksama
penjelasan guru
Religius
Disiplin
Menghargai orang lain
Menghargai orang lain
Menghargai orang lain
dan disiplin
B. Kegiatan Inti (waktu 50 menit)
B. 1 Eksplorasi (waktu 20 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1. Guru bersama siswa
melakukan tanya jawab
mengenai penggunaan
tanda titik dan tanda koma
dalam menyusun karangan
dalam karangan.
2. Guru menjelaskan tentang
penggunaan ejaan (huruf
besar, tanda titik, tanda
koma, dan lain-lain) yang
benar dalam menyusun
karangan.
1. Siswa bersama guru
melakukan tanya jawab
mengenai karangan.
2. Siswa mendengarkan
dan mengamati
penjelasan guru
mengenai penggunaan
ejaan (huruf besar, tanda
titik, tanda koma, dan
lain-lain) yang benar
dalam menyusun
karangan.
Percaya diri dan
menghargai orang lain
Disiplin dan menghargai
orang lain
B.2 Elaborasi ( waktu 15 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1. Guru bersama siswa
melakukan tanya jawab
mengenai penggunaan
ejaan (huruf besar, tanda
titik, tanda koma, dan
lain-lain) yang benar
dalam menyusun
karangan.
2. Guru meminta siswa
menyusun karangan yang
bertema Hidup Sehat
dengan penggunaan
ejaan (huruf besar, tanda
titik, tanda koma, dan
lain-lain) yang benar
1. Siswa bersama guru
melakukan tanya jawab
mengenai penggunaan
ejaan (huruf besar, tanda
titik, tanda koma, dan
lain-lain) yang benar
dalam menyusun
karangan.
2. Siswa menyusun
karangan yang bertema
Hidup Sehat dengan
penggunaan ejaan (huruf
besar, tanda titik, tanda
koma, dan lain-lain) yang
benar
Disiplin dan menghargai
orang lain
Belajar mandiri dan cermat
B.3 Konfirmasi (waktu 15 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1. Guru meminta siswa
yang sudah selesai
mengerjakan
tugasnya,
mengumpulkan hasil
tuganya di depan
kelas.
2. Guru memberikan
umpan balik positif
dan penguatan dalam
1. Siswa mengumpulkan
hasil kerjanya di depan
kelas.
2. Siswa memperhatikan
dengan seksama
penjelasan yang
Bertanggung jawab dan disiplin
Disiplin dan menghargai orang
lain
bentuk lisan dan
tulisan terhadap
keberhasilan peserta
didik.
3. Guru memfasilitasi
peserta didik
melakukan refleksi
untuk memperoleh
konfirmasi mengenai
tugas yang telah
diselesaikan.
4. Guru dan siswa
bertanya jawab
tentang hal-hal yang
belum diketahui oleh
siswa.
5. Guru bersama siswa
bertanya jawab
meluruskan
kesalahan
pemahaman pada
saat yang terjadi
dalam pembelajaran.
6. Guru memberikan
penguatan dan
penyimpulan.
diberikan guru.
3. Siswa bersama guru
melakukan refleksi
untuk memperoleh
konfirmasi mengenai
tugas yang telah
diselesaikan.
4. Siswa melakukan Tanya
jawab dengan guru
terkait hal-hal yang
belum diketahui atau
dimengerti.
5. Siswa mendengarkan
konfirmasi terkait materi
pembelajaran yang telah
dipelajari.
6. Siswa memperhatikan
dengan seksama
penjelasan yang
diberikan guru
Disiplin dan menghargai orang
lain
Cermat
Disiplin dan menghargai orang
lain
Disiplin dan menghargai orang
lain
C. Penutup (waktu 10 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1. Guru bersama siswa
meyimpulkan hasil
pembelajaran
2. Guru memberi
umpan balik terhadap
proses dan hasil
pembelajaran.
3. Guru
menilai/merefleksi
kegiatan
pembelajaran yang
sudah dilaksanakan.
4. Guru
menginformasikan
materi pertemuan
selanjutnya.
5. Guru menutup
pelajaran dengan doa
dan hamdalah
kemudian salam.
1. Siswa bersama dengan
guru menyimpulkan
hasil pembelajaran
2. Siswa menerima umpan
balik terhadap proses
dan hasil pembelajaran
3. Siswa menerima refleksi
kegiatan yang dilakukan
4. Siswa mendengarkan
dengan baik informsi
yang diberikan oleh guru
5. Siswa menutup pelajaran
dengan berdoa bersama
dan mengucapkan
hamdalah kemudian
salam.
Kerjasama
Tanggung jawab
Cermat
Cermat dan fokus
Religius
VII. Media/Alat dan Sumber belajar
A. Media/Alat
1. White board
2. Spidol
3. Gambar yang berkaitan dengan tema
B. Sumber Belajar
1. Buku Bahasa Indonesia kelas IV SD dan MI
2. Buku referensi lainnya yang berkaitan dengan pembelajaran Bahasa Indonesia
VIII. Penilaian
1) Tes tertulis
2) Observasi kinerja/demonstrasi
3) Soal /Instrumen
Indikator Teknik Bentuk Instrumen penilaian (soal,
kunci jawaban dan pedoman
skoring terlampir)
1. Membaca
karangan tentang
tema Keluarga
2. Membedakan
penggunaan ejaan
huruf besar yang
benar dalam
menyusun
karangan
3. Menggunakan
ejaan huruf besar
yang benar dalam
menyusun
karangan
karangan
Tes Lisan
Tes Tulisan
Tes Tulisan
Pelafalan
Uraian
Uraian
1. Bacalah karangan berikut
dengan nada dan intonasi
yang benar !
2. Tuliskanlah penggunaan
ejaan huruf besar yang
tepat pada teks karangan
yang berjudul Keluargaku!
3. Buatlah karangan yang
bertema “Keluarga”
dengan menggunakan
ejaan huruf besar yang
tepat dan benar!
Lampiran 13
DESKRIPSI STATISTIK PRETEST KELOMPOK KONTROL
Statistics
KONTROL Y
N Valid 28 28
Missing 28 28
Mean 61.25 1.00
Median 59.00 1.00
Mode 50 1
Std. Deviation 9.732 .000
Variance 94.713 .000
Range 32 0
Minimum 50 1
Maximum 82 1
Sum 1715 28
Pretest Kontrol
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 50 5 17.9 17.9 17.9
51 2 7.1 7.1 25.0
53 1 3.6 3.6 28.6
55 3 10.7 10.7 39.3
57 2 7.1 7.1 46.4
58 1 3.6 3.6 50.0
60 1 3.6 3.6 53.6
63 3 10.7 10.7 64.3
65 1 3.6 3.6 67.9
67 1 3.6 3.6 71.4
68 1 3.6 3.6 75.0
70 1 3.6 3.6 78.6
73 2 7.1 7.1 85.7
75 2 7.1 7.1 92.9
76 1 3.6 3.6 96.4
82 1 3.6 3.6 100.0
Total 28 100.0 100.0
Lampiran 14
DESKRIPSI STATISTIK PRETEST KELOMPOK EKSPERIMEN
Statistics
EKSPERIMEN KONTROL
N Valid 28 28
Missing 28 28
Mean 63.57 1.00
Median 63.00 1.00
Mode 65 1
Std. Deviation 7.047 .000
Variance 49.661 .000
Range 31 0
Minimum 53 1
Maximum 84 1
Sum 1780 28
Pretest Eksperimen
Nilai Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 53 2 7.1 7.1 7.1
55 2 7.1 7.1 14.3
56 1 3.6 3.6 17.9
59 1 3.6 3.6 21.4
60 5 17.9 17.9 39.3
62 2 7.1 7.1 46.4
63 2 7.1 7.1 53.6
65 6 21.4 21.4 75.0
67 1 3.6 3.6 78.6
68 1 3.6 3.6 82.1
70 2 7.1 7.1 89.3
72 1 3.6 3.6 92.9
78 1 3.6 3.6 96.4
84 1 3.6 3.6 100.0
Total 28 100.0 100.0
Lampiran 15
DESKRIPSI STATISTIK POSTTEST KELOMPOK KONTROL
Statistics
eksperimen kontrol
N Valid 28 28
Missing 27 27
Mean 74,39 1,00
Median 74,50 1,00
Mode 73 1
Std. Deviation 6,669 ,000
Variance 44,470 ,000
Range 27 0
Minimum 61 1
Maximum 88 1
Sum 2083 28
Kontrol
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 61 2 3,6 7,1 7,1
66 2 3,6 7,1 14,3
67 1 1,8 3,6 17,9
69 1 1,8 3,6 21,4
70 1 1,8 3,6 25,0
71 2 3,6 7,1 32,1
73 4 7,3 14,3 46,4
74 1 1,8 3,6 50,0
75 2 3,6 7,1 57,1
76 1 1,8 3,6 60,7
77 2 3,6 7,1 67,9
78 1 1,8 3,6 71,4
79 2 3,6 7,1 78,6
81 1 1,8 3,6 82,1
82 3 5,5 10,7 92,9
84 1 1,8 3,6 96,4
88 1 1,8 3,6 100,0
Total 28 50,9 100,0
Missing System 27 49,1
Total 55 100,0
Lampiran 16
DESKRIPSI STATISTIK POSTTEST KELOMPOK EKSPERIMEN
Eksperimen
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 63 1 3,6 3,6 3,6
71 1 3,6 3,6 7,1
72 2 7,1 7,1 14,3
73 1 3,6 3,6 17,9
74 6 21,4 21,4 39,3
75 1 3,6 3,6 42,9
77 3 10,7 10,7 53,6
79 1 3,6 3,6 57,1
80 2 7,1 7,1 64,3
81 1 3,6 3,6 67,9
82 2 7,1 7,1 75,0
83 2 7,1 7,1 82,1
86 1 3,6 3,6 85,7
87 1 3,6 3,6 89,3
88 2 7,1 7,1 96,4
90 1 3,6 3,6 100,0
Total 28 100,0 100,0
Statistics
eksperimen kontrol
N Valid 28 28
Missing 0 0
Mean 78,21 1,00
Median 77,00 1,00
Mode 74 1
Std. Deviation 6,286 ,000
Variance 39,508 ,000
Range 27 0
Minimum 63 1
Maximum 90 1
Sum 2190 28
Lampiran 17
UJI NORMALITAS PRETEST KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig Statistic Df Sig.
PRETEST
KONTROL
.170 28 .038 .902 28 .420
POSTTEST
EKSPERIMEN
.133 28 .200 .942 28 .537
Lampiran 18
UJI NORMALITAS POSTTEST KELAS KONTROL
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
Posttest
Eksperimen
Posttest
Kontrol
,142 28 ,159 ,958 28 ,313
,096 28 ,200* ,982 28 ,897
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Lampiran 19
UJI NORMALITAS POSTTEST KELAS EKSPERIMEN
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.
Posttest
Eksperimen
Posttest
Kontrol
,142 28 ,159 ,958 28 ,313
,096 28 ,200* ,982 28 ,897
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Lampiran 20
UJI HOMOGENITAS PRETEST KELAS KONTROL DAN EKSPERIMEN
Levene Statistic df1 df2 Sig.
6.281 1 54 .015
Lampiran 21
UJI HOMOGENITAS POSTTEST KELAS KONTROL DAN
EKSPERIMEN
Test of Homogeneity of Variances
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.638 6 12 .699
Lampiran 22
UJI HIPOTESIS PRETEST DAN POSTTEST KELAS KONTROL
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 EKSPERIMEN 63.57 28 7.047 1.332
KONTROL 61.25 28 9.732 1.839
Paired Differences
T Df
Sig. (2-
tailed) Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair
1
eksperimen –
control 74,804 6,866 ,918 72,965 76,642 81,529 55 ,000
Lampiran 23
UJI HIPOTESIS PRETEST DAN POSTTEST KELAS EKSPERIMEN
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 EKSPERIMEN 78.21 28 6.286 1.188
KONTROL 74.39 28 6.669 1.260
Paired Differences
T Df
Sig. (2-
tailed) Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair
1
eksperimen –
control 74,804 6,866 ,918 72,965 76,642 81,529 55 ,000