PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS ...
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
1 -
download
0
Transcript of PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS ...
i
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL
BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SEKOLAH
MENENGAH PERTAMA NEGERI 30
MUARO JAMBI
SKRIPSI
ARDIANTY OKTAVIANA
NIM. TM. 151192
PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2019
ii
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS
GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR
MATEMATIKA SISWA KELAS VII SEKOLAH
MENENGAH PERTAMA NEGERI 30
MUARO JAMBI
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan
ARDIANTY OKTAVIANA
NIM. TM. 151192
PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2019
vii
PERSEMBAHAN
ALHAMDULILLAH saya pnjatkan
syukur kepada Allah SWT atas rahmat, pertolongan
dan hidayahnya lah saya bisa sampai dititik ini yang telah memebrikan
karunia serta kemudahan akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan. Sholawat
dan salam selalu terlimpah kepada baginda Rasulullah SAW. Saya persembahkan
skripsi ini kepada kedua orang tua saya Ayahanda Suawardi & ibunda Nursiah.
Yang telah memberikan do’a, kasih sayang, dukungan, dan cinta kasih yang tiada
terhingga. Saudara saya Tabah Gunawan, Sahabat-sahabat seperjuangan yang
selalu memberikan motivasi dan semangat (Saripah, Sri Rahayu, Rika Annisa),
Sahabat-sahabat satu tempat tinggal di tanah rantau (Aulia Amroini, Shofi
Hasanah) Sahabat-sahabati seperjuangan PONPES TAWAKAL,
teman-teman yang ada di kampung halam dan yang
ada di tanah rantau perjuangan
yang selalu memberi motivasi,
kasih sayang dan selalu menasehati.
Sahabat-sahabat seperjuangan IMMATIK 2015 terkuhusus
IMMATIK 2015 A yang telah banyak membantu dan orang-orang yang
mencintai ilmu pengetahuan.
viii
MOTTO
... ال يغير ما بقىم حتى يغيروا ما بأنفسهم وإذا أراد للا بقىم إن للا
(١١سىءا فال مرد له وما لهم من دونه من وال )الرعد:
Artinya: … Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga
mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah
menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat
menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.
(Anonim,1986, Al-qur’an dan Terjemahan,Departemen Agama RI, h. 370)
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan
Rahmat, Taufik dan Hidayah-Nya, atas iradahnya hingga skripsi ini dapat
dirampungkan. Shalawat beserta salam atas Nabi Muhammad SAW pembawa
risalah pencerahan bagi.
Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat
akademik guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Matematika pada Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Penulis menyadari
sepenuhnya bahwa penyelesaian skripsi ini banyak melibatkan pihak yang telah
memberikan motivasi baik moril maupun materil, untuk itu melalui kolom ini
penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada:
1. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, MA selaku Rektor UIN Sultan Thaha Saifuddin
Jambi.
2. Ibu Dr. Hj. Armida, M.Pd.I selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Bapak Drs. Sunarto, M.Pd selaku Ketua Prodi Tadris Matematika Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
4. Bapak Drs.Alfian, M.Pd selaku Dosen Pembimbing 1 dan Ibu Rosi Widia
Asiani, S.Pd, M,Sc selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktunya
dan mencurahkan pemikirannya demi mengarahkan peneliti dalam
menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu Dosen serta staf Prodi Tadris Matematika yang telah
memperlancar urusan penulisan skripsi ini.
6. Bapak Popida Marta, S.Pd,Md selaku Kepala Sekolah Menengah Pertama
Negeri 30 Muaro Jambi yang telah memberikan kemudahan kepada peneliti
dalam memperoleh data di lapangan.
x
7. Ibu Kartalena, S.Pd selaku guru mata pelajaran matematika Sekolah
Menengah Pertama Negeri 30 Muaro Jambi yang telah membimbing,
menasehati dan mengarahkan dalam memperolah data dilapangan.
Akhirnya semoga Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan dan
amal semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi
pengembangan ilmu.
Jambi, 29 Mei 2019
Ardianty Oktaviana
NIM. TM.151192
xi
ABSTRAK
Nama : Ardianty Oktaviana
Program Studi : Tadris Matematika
Judul : Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Teams Games
Tournament Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII Sekolah
Menengah Pertama Negeri 30 Muaro Jambi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Penerapan Model Pembelajaran
Teams Games Tournament Terhadap Hasil belajar Siswa. Penelitian ini merupakan
penelitian kuantitatif dengan desain penelitian yaitu True Experimental Design yaitu
Posttest-Only Control Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas
VII yang terdiri dari 3 kelas dengan jumlah siswa 73 siswa. Sampel dalam penelitian ini
diambil dengan menggunakan teknik simple random sampling Analisis data pada
penelitian ini menggunakan analisis data Uji T dan Korelasi Phi. Dari hasil perhitungan
uji-t diperoleh . Dan hasil dari perhitungan
korelasi diperoleh . Dari hasil
perhitungan tersebut, peneliti menemukan bahwa penerapan model pembelajaran Teams
Games Touurnament berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar matematis
siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 30 Muaro Jambi.
Kata Kunci : Model Pembelajaran Teams Games Tournament, Hasil belajar matematika.
xii
ABSTRACT
Name : Ardianty Oktaviana
Department : Education Of Mathematics
Title : The Effect of in Model Learning
Application toward Students’ Ability to Comprehend the Mathematic
Concept of Madrasah Aliyah Negeri 30 Muaro JAmbii.
This study aims to determine the effect of the Implementation of Teams Games
Tournament Learning Model on Student Learning Outcomes. This research is a
quantitative study with a research design that is True Experimental Design, namely
Posttest-Only Control Design. The population in this study were all VII grade students
consisting of 3 classes with a total of 73 students. The sample in this study was taken
using simple random sampling technique Analysis of the data in this study using data
analysis T and Phi Correlation Tests. From the results of the t-test calculation obtained t_
(t) 5% <t_0> t_t 1% = 2.02 <3.413> 2.09. And the results of the calculation of phi
correlation are obtained by r_ (t) 5% <φ> r_t 1% = 0.285 <0.417> 0.368. From the results
of these calculations, the researchers found that the application of the Teams Games
Touurnament learning model had a significant effect on the students' mathematical
learning outcomes at Muaro Jambi 30 Junior High School.
Keywords: Teams Games Tournament Learning Model, Mathematics Learning
Outcomes.
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
NOTA DINAS ................................................................................................. ii
PERNYATAAN ORISINALITAS .................................................................. iv
PERSEMBAHAN ............................................................................................ v
MOTTO ...... .................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii
ABSTRAK .. .................................................................................................... ix
ABSTRACT .. .................................................................................................... x
DAFTAR ISI . .................................................................................................. xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................ 5
C. Pembatasan Masalah ............................................................ 5
D. Rumusan Masalah ................................................................ 6
E. Tujuan dan Kegunaan Peneliti ............................................. 6
BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPO-
TESIS
A. Deskripsi Teoretik ............................................................... 8
B. Penelitian yang Relevan ...................................................... 20
C. Kerangka berfikir ................................................................. 24
D. Hipotesis Penelitian ............................................................. 26
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................... 27
B. Desain Penelitian ................................................................... 28
C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel ............................ 28
D. Variabel Penelitian ................................................................. 32
E. Instrumen Penelitian .............................................................. 33
F. Teknik Analisis Data .............................................................. 37
G. Hipotesis Statistik .................................................................. 41
H. Jadwal Penelitian . ................................................................. 43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ...................................................................... 44
B. Analisis Data .......................................................................... 54
C. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................. 59
xiv
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................ 61
B. Saran ...................................................................................... 62
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................
LAMPIRAN .. ..................................................................................................
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data Hasil Ujian Semester Siswa .......................................................... 2
Tabel 3.1 Data Jumlah Siswa Kelas VII SMP N 30 Muaro Jambi ........................ 29
Tabel 3.2 Nilai Rata-rata Ujian Semester ............................................................. 30
Tabel 3.3 Perhitungan Uji Normalitas .................................................................. 30
Tabel 3.4 Uji Homogenitas Variansi Populasi dengan Uji Barlett ....................... 31
Tabel 3.5 ANAVA ................................................................................................. 31
Tabel 3.6 Kisi-kisi Intrumen Hasil Belajar ............................................................ 34
Tabel 3.7 Rubrik Penilaian Soal Post Tes .............................................................. 36
Tabel 4.1 Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas Ekperimen .............................. 45
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Nilai Tes Kelas Ekperimen................................... 47
Tabel 4.3 Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas Kontrol .................................. 50
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Nilai Tes Kelas Kontrol ........................................ 52
Tabel 4.5 Nilai Post Test Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas Ekperimen
dan Kelas Kontrol .................................................................................. 55
Tabel 4.6 Perhitungan untuk Memperoleh Meas dan SD Nilai Hasil Belajar
Siswa Kelas Ekperimen dan Kelas Kontrol .......................................... 56
Tabel 4.7 Phi Korelasi Nilai Tes ........................................................................... 58
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Pradigma Sederhana ......................................................................... 18
Gambar 2.2 Arah Korelasi Positif ......................................................................... 19
Gambar 2.3 Desain Kerangka Pikir ...................................................................... 25
Gambar 3.1 Denah Lokasi ..................................................................................... 27
Gambar 3.2 Posttest-Only Control Design ............................................................ 28
Gambar 4.1 Grafik Poligon Nilai Post Test Hasil Belajar Siswa pada Kelas
Ekperimen ......................................................................................... 47
Gambar 4.2 Grafik Poligon Nilai Post Test Hasil Belajar Siswa pada Kelas
Kontrol .............................................................................................. 47
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Uji Normalitas Populasi ......................................................................... 63
Lampiran 2: Uji Homogeninas Populasi .................................................................... 77
Lampiran 3: Uji Kesamaan Rata-rata Populasi ........................................................... 79
Lampiran 4: Uji Normalitas Data Sampel .................................................................. 82
Lampiran 5: Uji Homogenitas Data Sampel .............................................................. 91
Lampiran 6: Uji T (t-test) ............................................................................................ 93
Lampiran 7: Korelasi Phi ........................................................................................... 97
Lampiran 8: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. ...................................................... 101
Lampiran 9: Surat Keterangan Validasi Intrumen Penelitian . .................................. 254
Lampiran 10 : Lembar Penilaian Validator Terhadap Validasi Intrumen Soal…….. 255
Lampiran 11: Lembar Penilaian Validator Terhadap Validasi Rencana Pelaksana-
an Pembelajaran ……………………………………………………....257
Lampiran 12: Tabel CHI KUADRAT …….. ............................................................. 259
Lampiran 13: Tabel Liliefors . .................................................................................... 260
Lampiran 14 : Tabel Distribusi t . ............................................................................... 261
Lampiran 15 : Tabel Distribusi Z. ............................................................................... 262
Lampiran 12 : Dokumentasi . ..................................................................................... 263
Lampiran 13 : Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian . ............................ 269
1
1
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Matematika berasal dari bahasa latin manthanein atau mathemata yang
berarti “belajar atau yang dipelajari”. Matematika adalah suatu alat untuk
mengembangkan cara berpikir dengan gagasan berstruktur yang diatur secara
logis (Zaenal Arifin, 2009: 8). Belajar matematika merupakan suatu syarat
cukup untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya. Karena dengan
belajar matematika kita akan belajar bernalar secara kritis, kreatif dan aktif.
Pembelajaran matematika adalah suatu proses belajar mengajar yang
dibangun oleh guru mengembangkan kreativitas berpikir peserta didik yang
dapat meningkatkan kemampuan berpikir peserta didik, serta meningkatkan
kemampuan mengkonstruksi pengetahuan baru sebagai upaya meningkatakan
penguasaan yang baik terhadap materi matematika (Ahmad Susanto, 2013:
186). Pembelajaran matematika sebagai proses pembelajaran yang melibatkan
siswa secara aktif mengkontstuksi pengetahuan matematika (Erman Suherna,
2003: 71).
Pembelajaran matematika menurut beberapa pendapat para ahli di atas
disentesiskan bahwa pembelajaran matematika adalah suatu proses
pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan penguasaan yang baik
terhadap materi matematika yang melibatkan siswa secara aktif. Keaktifan
siswa dalam proses pembelajaran matematika diharapkan dapat meningkatkan
kemampuan mengkontruksi pengetahuan baru. Sehingga guru harus mampu
membuat proses pembelajaran menjadi aktif yang ditunjukkan adanya
interaksi antara guru dengan siswa atau siswa dengan siswa sehingga bisa
terciptanya proses pembelajaran yang efektif bahkan akan berpengaruh pula
nantinya pada hasil belajar siswa.
2
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Hasil belajar merupakan tolak ukur yang akan menentukan tingkat
keberhasilan siswa dalam memahami suatu materi pelajaran terutama pada
pelajaran matematika. Penilaian proses belajar yang diukur dengan tes dan
dinyatakan dalam bentuk nilai. Hasil belajar mempunyai peran penting dalam
proses pembelajaran, karena akan memberikan sebuah informasi kepada guru
tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajarnya oleh
karena itu sebagai pendidik maka guru berperan dalam kegiatan pembelajaran
sekolah, guru harus mampu memberikan pengajaran yang benar sehingga
mampu diterima oleh siswa dengan baik.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru matematika pada
tanggal 01 Februari 2019 di SMP Negeri 30 Muaro Jambi, hasil belajar siswa
rendah hal ini dapat dilihat dari Kreteria Ketuntasan Minimum (KKM)
tersebut. Kondisi ini dapat dilihat pada:
Table 1.1
Data Hasil Ujian Semester Siswa
No KKM Kreteria Jumlah Presentase
1 ≥ 70 Tuntas 7 orang 9,6 %
2 < 70 Tidak Tuntas 66 orang 90,4 %
Jumlah 73 orang 100%
Sumber. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 30 Muaro Jambi
Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya siswa kurang
berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Siswa cendrung tergantung pada
temannya yang pintar di kelas, ditunjukkan ketika mereka diberikan PR
jawaban mereka relatif sama dan ketika ditanya bangaimana caranya mereka
tidak mengerti. Sejalan dengan itu saat wawancara dengan siswa, siswa
tersebut mengungkapkan mereka tidak menyukai pelajaran matematika karena
terlalu banyak rumus sehingga mereka merasa sulit dalam belajar matematika
dan masih bingung dengan rumus mana yang akan mereka gunakan untuk
menyelesaikan soal-soal latihan. Sebagian dari mereka juga mengatakan
bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit dibanding dengan mata
pelajaran lain, dalam belajar matematika mereka juga kurang berani untuk
3
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
bertanya dan maju karena takut salah lebih besar dari keberanian, dan ketika
belum mengertipun mereka lebih memilih diam.
Pada saat pembelajaran di SMP Negeri 30 Muaro Jambi pada tanggal 05
Februari 2019 diperoleh gambaran kegiatan pembelajaran peserta didik. Hasil
observasi di kelas VII terlihat bahwa guru menerapkan metode Ekspositori
yang membuat guru sebagai pusat pembelajaran kendatipun pembelajaran
sedikit sudah menerapkan metode pembelajaran aktif dengan menerapkan
metode diskusi kelompok.
Pada saat proses pembelajaran berlangsung terlihat kebanyakan peserta
didik sibuk dengan aktifitasnya sendiri tanpa memperhatikan guru
menjelaskan dengan metode ceramah. Saat guru bertanya apakah ada yang
ingin ditanyakan pada materi yang dipelajari, peserta didik hanya diam saja.
Terlihat hanya ada beberapa orang yang mampu menjawab pertanyaan.
Sedangkan pada saat diskusi kelompok hanya beberapa orang saja yang
berdiskusi bersama kelompoknya, Sementara siswa lain terlihat tidak
melibatkan diri dalam diskusi kelompok.
Hal tersebut menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran, siswa
terbiasa mengandalkan ringkasan materi dari guru dan ketika diskusi
kelompok siswa cendrung mengandalkan teman sekelompoknya.
Pembelajaran dikelas yang seperti itu menyebabkan siswa cenderung pasif
dalam proses pembelajaran yang berdampak pada rendahnya hasil belajar
matematika siswa.
Sebagai alternatif dari permasalahan tersebut di atas, guru diharapkan
dapat menerapkan strategi pembelajaran yang bervariasi agar siswa mampu
aktif dan hasil belajar siswa meningkat. Salah satunya dengan menerapkan
model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament. Model
pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) adalah salah satu tipe atau
model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas
seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa
sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dan Tournament.
Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran
4
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
kooperatif model Teams Games Tournament (TGT) memungkinkan siswa
dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan tanggung jawab,
kejujuran, kerja sama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar.
Model pembelajaran Kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT),
cocok digunakan karena siswa dapat melewati tahap-tahap yang memang
siswa berpikir terlebih dahulu. Jika siswa memperoleh maslah siswa dapat
mendiskusikannya, ini akan meningkatkan aktifitas siswa dalam pembelajaran
matematika dan memberi kesempatan kepada siswa untuk menyelesaikan
masalah yang membuat siswa menjadi lebih aktif, keaktifan siswa dalam
proses pembelajaran diharapkan bisa berdampak pada hasil belajar yang
meningkat (Utami, dkk, 2014: 8).
Teams Games Tournament (TGT) adalah salah satu tipe pembelajaran
kooperatif yang menekankan adanya kerjasama antara anggota kelompok
untuk mencapai tujuan belajar. Terdapat empat tahap dalam pembelajaran
yaitu mengajar, belajar kelompok, turnamen/perlombaan, dan penghargaan
kelompok. Hal yang menarik dari TGT dan yang membedakannya dengan tipe
pembelajaran kooperatif yang lain adalah turnamen. Di dalam turnamen, siswa
yang berkemampuan akademik sama akan saling berlomba untuk
mendapatkan skor tertinggi di meja turnamennya. Jadi siswa yang
berkemampuan akademiknya tinggi akan berlomba dengan siswa yang
berkemampuan akademiknya tinggi, siswa yang berkemampuan akademiknya
sedang akan berlomba dengan siswa yang berkemampuan akademiknya
sedang, siswa yang berkemampuan akademiknya rendah akan berlomba
dengan siswa yang berkemampuan akademiknya rendah juga. Oleh karena itu,
setiap siswa punya kesempatan yang sama untuk menjadi yang terbaik di meja
turnamenya. Hal ini tentu akan memotivasi siswa dalam belajar sehingga
berpengaruh juga terhadap hasil belajar siswa.
Berdasarkan hasil penelitian Tias Ernawati (2018) pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran Teams Geams Tournament pada
pembelajaran matematika di kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 3
Kasihan menyatakan pembelajaran TGT memberi pengaruh yang besar
5
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
terhadap tingginya hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 3 Kasihan
dengan hasil perhitungan diperoleh Fhitung = 9,315 dengan p = 0,004 dan
rerata hasil belajar sebesar 20,192 , rerata hasil angket sebesar 77,846 dan Uji
hipotesis menunjukkan ada perbedaan hasil belajar siswa yang
pembeljarannya menggunakan model TGT dan ekspositori. Berdasarkan rerata
hasil belajar dan hasil angket, maka dapat ditarik kesimpulan bahawa ada
pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games
Tournament terhadap hasil belajar ipa siswa kelas VIII di tinjau dari
kerjasama siswa. Selain itu, hasil penelitian Novi Pusparini (2011)
pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe Teams Games Tournament
terdapat peningkatan terhadap prestasi belajar siswa dengan Teknik analisis
data yang digunakan adalah Independent sampel t-tes.dari hasil Pre-test dan
Posttes didapatkan kenaikan rata-rata nilai pre-test ke nilai posttest kelas
ekperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Kelas ekperimen
mengalamikenaikan rata-rata sebesar 20,152 dengan perentase 41,40 %
sedangka kelas kontrol hanya sebesar 14, 339 dengan persentase 30,03%
berdasarkan analisis diperoleh kesimpulan bahwa pembelajaran kooperatif
tipe Teams Games Tournament (TGT) lebih efektif dibandingkan
pembelajaran konvesional terhadap prestasi belajar matematika dengan
Thitung pada tarap signefikansi 5% adalah sebasar 1,990 sedangkan Ttabel
sebesar 1,6708 yang berarti Thitung > Ttabel.
Berkaitan dengan uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Teams
Games Tournament (TGT) Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa
Kelas VII SMP Negeri 30 Muaro Jambi”.
6
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka dapat diidentifikasi
beberapa masalah sebagai berikut:
1. Model pembelajaran yang dilakukan kurang bervariasi.
2. Banyak siswa yang cenrung meniru hasil kerja temannya.
3. Dari pembelajaran yang dilakukan terlihat siswa kurang termotivasi
untuk berprestasi dalam pelajaran matematika sehingga siswa sendrung
pasif dalam proses pembelajaran.
4. Siswa kurang berpartisipasi dalam proses pembelejaran yang berakibat
pada rendahnya hasil belajar
5. Siswa cendrung tergantung pada temannya yang pintar di kelas dalam
mengerjakan tugas.
C. Pembatasan Masalah
Mengingat keterbatasan kemampuan yang peneliti miliki dan supaya
pembahasan lebih terfokus dan tidak menyimpang dari pokok masalah yang
inggin diketahui kepastiannya maka peneliti perlu membatasi kajian
penelitian ini.
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Model pembelajaran yang diterapkan adalah Teams Games Tournament
pada kelas Eksperimen dan model pembelajaran langsung (Direct
Interuction) pada kelas kontrol atau yang biasa dilakukan guru.
2. Kemampuan yang diukur adalah hasil belajar siswa dengan pokok bahasan
Segiempat dalam ranah kognitif.
3. Penelitian dilakukan di kelas VII pada semester genap tahun pelajaran
2018/2019 yang terdiri dari 3 kelas (VII A, VII B dan VII C) di SMP
Negeri 30 Muaro Jambi.
7
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalah yang telah diuraikan di atas,
rumusan masalah yang diteliti adalah apakah terdapat pengaruh model
pembelajaran Teams Games Tournament terhadap hasil belajar siswa, maka
peneliti merumuskan permasalahan penelitian ini melalui pertanyaan berikut :
1. Seberapa besar skor tes hasil belajar siswa yang diterapkan model
pembelajaran Teams Geams Tournament di Sekolah Menengah Pertama
Negeri 30 Muaro Jambi ?
2. Seberapa besar skor tes hasil belajar siswa yang diterapakan model
pembelajaran langsung (Direct Intruction) di Sekolah Menengah Pertama
Negeri 30 Muaro Jambi ?
3. Seberapa besar skor signifikan pengaruh penggunaan model
pembelajaran Teams Games Tournament Terhadap Hasil Belajar
Matematika siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 30 Muaro
Jambi ?
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian ini
adalah
a. Ingin mencari bukti tentang berapa besar skor hasil belajar matematika
siswa yang menerapkan model pembelajaran Teams Games Tournament.
di Sekolah Menengah Pertama Negeri 30 Muaro Jambi
b. Ingin mencari bukti tentang berapa besar skor hasil belajar matematika
siswa yang menerapkan model pembelajaran langsung (Direct
Intruction) di Sekolah Menengah Pertama Negeri 30 Muaro Jambi
c. Ingin memperoleh kejelasan dan kepastian secara Matematis bahwa
antara penerapan model pembelajaran Teams Games Tournament dan
hasil belajar matematika siswa terdapat pengaruh yang signifikan.
8
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
2. Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian yang diharapkan pada penulisan ini adalah :
a. Sebagai dasar mendapatkan bukti ada tidaknya pengaruh penerapan
model pembelajaran Teams Games Tournament terhadap hasil belajar
siswa.
b. Menjawab pertanyaan apakah ada pengaruh penerapan model
pembelajaran Teams Games Tournament terhadap hasil belajar siswa.
c. Memberi kejelasan dan kepastian secara matematik (angka) tentang
signifikansi pengaruh penerapan model pembelajaran Teams Games
Tournament terhadap hasil belajar siswa.
d. Penelitian ini untuk memperoleh gelar sarjana strata satu (S.I) pada
Program Studi Tadris Matematika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifudin Jambi.
9
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
BAB II
KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoretik
1. Penerapan Model Pembelajaran Teams Games Tournament (X)
Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan
prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk
mencapai tujuan belajar (Agus Suprijono, 2016: 65). Pendapat lain
menyatakan bahwa model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang
melukiskan prosedur sistemik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar
untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi
perancang pembelajaran dan para guru dalam merancang dan melaksanakan
pembelajaran (Rianto, 2014: 53).
Keberhasilan dalam proses pembelajaran dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor, salah satunya ditentukan dengan penggunaan
model pembelajaran. Model pembelajaran merupakan pola yang
harus ditempuh untuk menyajikan materi pembelajaran. Model
pembelajaran yang diterapkan harus mampu membentuk siswa
lebih aktif dan terlibat langsung selama proses pembelajaran (Rika,
2015: 14).
Dari beberapa pendapat tentang pengertian model pembelajaran diatas
dapat dipahami bahwa model pembelajaran adalah suatu prosedur yang dapat
dijadikan panduan dalam mengorganisasikan suatu pembelajaran di kelas
untuk mencapai tujuan belajar tertentu yang terdiri dari pendekatan, metode,
dan strategi pembelajaran. Terdapat model pembelajaran yang dapat
diterapkan yaitu model pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games
Tournament.
Model pembelajaran kooperatif menjadi salah satu kegiatan
pembelajaran yang menyenangkan dalam mengonstruksi materi
ajar oleh siswa sendiri. Siswa bekerja sama dan saling membantu
dalam memahami materi. Salah satu model pembelajaran Teams
Games Tournament atau disebut TGT. Model pembelajaran
kooperatif tipe TGT dikembangkan oleh Robert Slavin melalui
belajar kelompok kecil, Slavin mengungkapkan bahwa model
pembelajaran TGT merangsang keaktifan siswa untuk
9
10
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
berpartisipasi menyelesaikan tugas akademik melalui kompertisi
tim (Safira, 2017: 4).
Model pembelajaran TGT ini dijdikan wadah kegiatan belajar dengan
menerapkan permaianan akademik dalam bentuk turnamen. Model
pembelajaran TGT merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif
yang menggunakan tim kerja dan turnamen, berupa permainan akademik
yang dimainkan oleh siswa dengan anggota tim lain untuk menyumbangkan
poin bagi skor timnya (Cahyaningsih, 2017: 2). Dalam pembelajaran,
berlangsung kegiatan belajar dalam kelompok kecil dimana dalam proses
pembelajarannya terdapat games turnamen yang diakhiri dengan pemberian
penghargaan (Respati, 2013: 201). Setiap anggota kelompok harus
memahami betul materi ajar yang sedang dipelajari. Hal ini dapat membantu
siswa pada turnamen. Setiap anggota kelompok berkompetisi atau melakukan
turnamen dengan anggota kelompok lain, yang memiliki kemampuan
akademik yang relatife sama. Pemberian skor kelompok diperoleh dari skor
hasil turnamen setiap anggota kelompok. Dengan demikian, setiap anggota
kelompok turut andil dalam memberikan skor kelompok.
a. Prinsip dan Langkah menggunakan Model pembelajaran Teams Games
Tournament (TGT)
Model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) memiliki
prinsip yaitu menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok belajar
Kelompok biasanya terdiri dari 4 samapi 5 orang siswa yang anggotanya
heterogen dilihat dari prestasi akademik, jenis kelamin, ras, atau etnik.
Fungsi kelompok adalah untuk lebih mendalami materi bersama teman
kelompoknya dan lebih khusus untuk mempersiapkan anggota kelompok
agar bekerja dengan baik dan optimal pada saat game (Yuliana, 2012: 26 ).
Model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) memiliki lima
langkah dalam proses pembelajaran, yaitu:
11
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
1) Penyajian kelas (Class Presentation)
Pada awal pembelajaran,guru menyampaikan materi dalam penyajian
kelas atau sering juga disebut dengan prestasi kelas (Class
Presentation). Guru menyamapaikan tujuan pembelajaran, pokok
materi dan penjelasan singkat materi bedasarkan LKS yang dibagikan
kepada kelompok. Kegiatan ini biasanya dilakukan dengan pengajaran
langsung atau dengan ceramah yang dipimpin oleh guru.
Pada saat penyajian kelas, siswa harus benar-benar memperhatikan dan
memahami materi yang disampaikan guru, karena akan membantu
siswa bekerja lebih baik pada saat kerja kelompok dan game karena
skor game akan menentukan skor kelompok.
2) Belajar dalam kelompok (Teams)
Guru membentuk kelompok yang terdiri dari empat sampai lima
siswa yang heterogen. Heterogen dilihat dari pretasi akademik, jenis
kelamin, rasa tau atnik. Pembentukan kelompok berfungsi untuk
mendalami materi bersama teman sekelompoknya. Selain itu,
mempersiapkan anggota kelompok agar bekerja dengan baik pada
saat game atau permainan.
3) Game atau permainan
Game atau permainan terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang relevan
dengan materi garis dan sudut, dan dirancang untuk menguji
pengetahuan yang didapat siswa dari penyajian kelas dan belajar
kelompok. Game atau permainan terdiri dari pertanyaan-pertanyaan
sederhana bernomor. Game atau permainan ini dimainkan pada meja
turnamen atau lomba oleh 3 orang siswa yang mewakili tim atau
kelompoknya masing-masing. Siswa memilih kartu bernomor dan
mencoba menjawab pertanyaan yang sesuai dengan nomor itu. Siswa
yang menjawab benar akan mendapat skor. Skor ini nantinya
dikumpulkan untuk turnamen.
12
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
4) Turnamen atau lomba (Tournament)
Turnamen atau lomba adalah struktur belajar, dimana game atau
permainan terjadi. Biasanya turnamen atau lomba dilakukan pada
akhir minggu atau pada setiap unit guru melakukan presentasi kelas
dan kelompok sudah mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKPD). Pada
turnamen atau lomba pertama, guru membagi siswa dalam beberapa
meja turnamen atau lomba. Tiga siswa prestasi dikelompokkan pada
tiga siswa selanjurnya pada meja 1, tiga meja selanjutnya di meja dua,
dan selanjutnya.
Langkah-langkah pelaksanaan turnamen adalah sebagai berikut :
a) Guru membacakan aturan permainan.
b) Kartu soal diletakan di atas meja tournament dalam keadaan
terbalik .
c) Setiap kelompok menyuruh satu orang anggotanya untuk
mengikuti tournament di setiap kategori.
d) Setiap siswa diberi kertas jawaban.
e) Di setiap meja diberikan kertas jawaban.
f) Di setiap meja turnamen diberikan table untuk penulisan skor.
g) Ada 3 posisi yang berada pada meja turnamen, yaitu 1 orang
sebagai pembaca soal, 2 orang sebagai penantang, dan 1 orang
sebagai pemain. Penentu tiap peserta meja turnamen tersebut
dengan diundi dan posisi berikutnya digilir searah jarum jam.
h) Pembaca soal mengambi kartu soal, membaca soal tersebut.
i) Setiap peserta baik penantang atau pemain, diberi waktu 1 menit
untuk menjawab soal tersebut.
j) Jawaban yang telah selesai diletakan di meja turnamen secara
terbalik.
k) Pemain mendapatkan kesempatan pertama untuk membuka
jawaban.
l) Jika jawaban dari pemain salah, maka penantang diberi
kesempatan untuk menjawab.
13
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
m) Setiap posisi digilir searah dengan jarum jam samapai kartu soal
habis.
n) Pada akhir permainan skor dihitung dan dilaporkan pada
kelompok masing-masing.
5) Penghargaan Kelompok (Team Recognition)
Setelah turnamen ataulomba berakhir, guru mengumumkan kelompok
yang menang, masing-masing tim atau kelompok akan mendapatkan
sertifikat atau hadiah apabila rata-rata skor memenuhi criteria yang
telah ditentukan. Tim atau kelompok yang mendapatkan julukan
“Super Team” jika rata-rata skor 50 atau lebih, “Great Team” apabila
rata-rata mencapai 50-40 dan “Good Team” apabila rata-ratanya 40
ke bawah. Hal ini dapat menyenangkan para siswa atas prestasi yang
telah mereka buat.
b. Kelebihan dan kekurangan Model Pembelajaran Teams Games
Tournament
Kegiatan belajar pada model pembelajaran TGT berpusat pada siswa
sehingga memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut:
1) Semua siswa memilki kesempatan untuk mengemukakan
pendapat atau memperoleh pengetahuan dari diskusi kelompok.
Melalui kegiatan interaksi dalam kelompok, siswa mempunya
kesempatan untuk bertukar pikiran dan pendapat masing-masing
mengenai topic materi yang sedang dipelajari. Setisp anggota
kelompok mengemukakan pemahannya terhadap topic materi
tersebut. Siswa yang memahami materi dapat berbagi
pemahamannya kepada siswa yang masih kurang memahami
materi tersebut. Dengan demikian, siswa memperoleh
pengetahuan dari proses diskusi kelompok.
2) Saling menghargai diantara siswa. Pembelajaran dilakukan
secara berkelompok dengan memerhatikan perbedaan individual
siswa. Kelompok dibentuk secara heterogen. Setiap kelompok
terdiri dari berbagai karakter siswa yang berbeda. Interaksi
dalam kelompok mejadi wadah bagi siswa untuk mengenal
karakter siswa lain, dan menumbuhkan rasa saling menghargai
perbedaan setiap siswa. Selain itu, sikap saling menghargai
tumbuh ketika setiap siswa memberikan poin dalam kelompok.
14
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Setiap anggota kelompok menghargai hasil turnamen individu
yang telah berjuang dan berusaha memberikan yang terbaik.
3) Siswa mendapatkan keterampilan bekerja sama. Belajar secara
berkelompok memiliki manfaat untuk saling bebagi dengan
anggota kelompoknya.tujuan utama dari pembelajaran
berkelompok yakni menyelesaikan tugas secara bersama-sama.
Setiap kelompok belajar dan bekerja sama, serta saling
membantu dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru.
Dengan demikian, kegiatan belajar seperti ini akan melatih
keterampilan bekerja sama dan membiasakan untuk saling
membantu dalam kebaikan.
4) Menumbuhkan keberanian dan membiasakan bersaing sportif.
Dalam pembelajaran TGT, terdapat kegiatan turnamen
antarsiswa. Kegiatan turnamen melatih siswa dalam bersaing
secar sportif, yakni melalui sikap jujur, menerima kekalahan,
mau menghargai dan menghormati serta mengakui keunggulan
dan kemenangan lawan. Di sisi lain kegiatan turnamen dapat
memupuk keberanian siswa untuk tampil dan menunjukkan
kemmapuannya. Hal ini juga berakibat pada siswa selalu dalam
posisi unggul.
5) Menumbuhkan keaktifan siswa. Pembelajaran TGT menjadi
salah satu model pembelajaran yang berpusat pada siswa. Siswa
yang lebih aktif dalam mengonstruksi materi pembelajaran
melalui kegiatan diskusi, turnamen, dan lain-lain (Wijaya, 2012:
25).
2. Penerapan Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)
Model pembelajaran langsung (direct instruction) merupakan
pembelajaran yang digunakan untuk menyampaikan penjelasan suatu
pelajaran yang ditransformasikan langsung oleh guru kepada siswa.
Model pembelajaran ini telah biasa dilaksankan di SMP Negeri 30
Muaro Jambi.
Pembelajaran yang selalu dilakukan oleh guru adalah pembelajaran
langsung. “Pembelajaran langsung adalah salah satu pendekatan
mengajar yang dirancang kusus untuk menunjang proses
pembelajaran siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif
dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik, yang
dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap atau langkah
demi langkah” (Hamzah & Nurdin,2014: 111).
15
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Pengajaran langsung (direct instruction) dalam pelaksanannya
memiliki 5 fase yang sangat penting. “Sintaks model pembelajaran
langsung ada 5 fase yaitu fase 1 menyampaikan tujuan dan
mempersiapkan siswa, fase 2 mendemonstrasikan pengetahuan dan
keterampilan, fase 3 membimbing pelatihan, fase 4 mengecek pemahaman
dan memberikan umpan balik, fase 5 memberikan kesempatan untuk
pelatihan lanjutan dan penerapan” (Indra, dkk, 2012: 2).
Langkah-langkah pembelajaran langsung meliputi tahapan sebagai
berikut:
a) Menyiapkan siswa
b) Menyampaikan tujuan
c) Presentasi dan demonstrasi
d) Mencapai pemahaman dan penguasaan
e) Berlatih
f) Memberikan latihan terbimbing
g) Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
h) Memberikan kesempatan latihan mandiri. (Hamzah & Nurdin, 2014:
111)
Kelebihan model pembelajaran langsung adalah guru mengendalikan isi
materi dan urutan informasi yang diterima oleh siswa sehingga
mempertahankan fokus mengenai apa yang harus dicapai oleh siswa
(Lefudin, 2018: 46).
Adapun Pembelajaran langsung (direct Instruction) memiliki beberapa
kelemahan, di antaranya sebagai berikut :
a) Model ini berpusat pada guru, maka keberhasilan pembelajaran
bergantung pada guru. Jika guru kurang dalam persiapan, pengetahuan,
kepercayaan diri, antusiasme maka siswa dapat menjadi bosan, teralihkan
perhatiannya, dan pembelajaran akan terhambat.
16
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
b) Model pengajaran langsung sangat bergantung pada cara komunikasi
guru. Jika guru tidak dapat berkomunikasi dengan baik maka akan
menjadikan pembelajaran menjadi kurang baik pula.
c) Jika terlalu sering menggunakan model pengajaran langsung akan
membuat beranggapan bahwa guru akan memberitahu siswa semua
informasi yang perlu diketahui.
Hal ini akan menghilangkan rasa tanggung jawab mengenai
pembelajaran siswa itu sendiri. Demonstrasi sangat bergantung pada
keterampilan pengamatan siswa. Kenyataannya, banyak siswa bukanlah
pengamat yang baik sehingga sering melewatkan hal-hal penting yang
seharusnya diketahui.
3. Hasil Belajar (Y)
Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak didik dari suatu
tindak mengajar yang tercermin dalam perubahan perilaku yang dapat
mempengaruhi pandangan dan cara mendekati suatu permasalahan pada setiap
permasalahan. (Ardain, 2014: 10). Menurut Surya, hasil belajar adalah
perubahan perilaku individu secara keseluruhan yang mencakup aspek
kognitif, efektif dan psikomotorik. Jadi, hasil belajar atau sering disebut
pretasi belajar adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan atau
diciptakan secara individu atau kelompok (Ansori Ibrohim, 2015: 18).
Hasil belajar pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku. Tingkah
laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang luas mencakup bidang
kognitif, efektif dan psikomotoris.
1. Ranah koognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektuan yang terdiri
dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi,
analisis, sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif
tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat
tinggi
17
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
2. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yaitu
penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi.
3. Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan
kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotoris, yakni
gerakan reflek, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual,
keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan kompleks, dan
gerakan ekperesif dan interpretative (Nana Sudjana 2014: 3-23).
Ketiga ranah tersebut dapat mempengaruhi kegiatan belajar dan
hasil belajar siswa, sehingga mampu mewujudkan sesuatu kemampuan
dan manejemen dalam belajar yang baik, dan juga sebagai alat ukur untuk
mengetahui efektif tidaknya pengajaran dalam mencapai tujuan yang telah
ditentukan sekaligus berfungsi sebagai bahan dalam memperbaiki tindakan
pengajaran selanjutnya.
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
setelah menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar penting bagi
seorang pendidik dalam merumuskan tujuan pengajaran dan menyusun
alat-alat penilaian, baik melalui tes maupun bukan tes. Hasil belajar
sebagai objek penilaian pada hakikatnya menilai penguasaan siswa
terhadap tujuan-tujuan instruksional (Sudjana, 2014: 34). Hasil belajar
dapat dilihat dari hasil ulangan harian, nilai ulangan tengah semester, dan
ulangan semester.
Hasil belajar dapat diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan,
sikap, dan keterampilan, perubahan yang baik dibandingkan dengan
sebelumnya, misalnya dari tidak bisa menjadi bisa (Dimyati, 2002: 3).
Sikap dan pengetahuan yang dimiliki siswa setelah mengalami proses
pembelajaran merupakan sesuatu yang mencerminkan perubahan diri yang
positif yang dapat membuktikan suatu proses pembelajaran itu berhasil
atau tidaknya.
Adapun hasil belajar yang diteliti dalam penelitian ini adalah hasil
belajar kognitif matematika yang mencakup tiga tingkatan yaitu
pengetahuan (C1), pemahaman (C2), dan penerapan (C3).
18
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
4. Hubungan Sebab Akibat (pengaruh penerapan model pembelajaran
Teams Games Tournament (X) terhadap hasil belajar matematka
siswa (Y)
Hubungan antara variabel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah hubungan kausal. Hubungan kausal merupakan bentuk hubungan
yang sifatnya sebab akibat. Artinya timbulnya variabel Y disebabkan oleh
penerapan variabel X. Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini
adalah paradigma sederhana, yaitu paradigma penelitian yang terdiri atas
satu variabel independen dan dependen. Hal ini dapat digambarkan
sebagai berikut (Sugiyono, 2015: 66).
r
Gambar 2.1 Pradigma Sederhana
Keterangan :
X : Penerapan model pembelajaran Teams Games Tournament
r : Hubungan sebab akibat (Pengaruh) penerapan model
pembelajaran Teams Games Tornament terhadap hasil belajar
matematika siswa.
Y : Hasil belajar matematika siswa.
X Y
19
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Arah hubungan sebab akibat dimaksud sebagaimana gambar berikut :
(Anas Sudijono, 2015: 181)
Korelasi Positif
atau
Var Var Var Var
X Y X Y
Gambar 2.2 Arah Korelasi Positif
Keterangan :
Var X : Penerapan Model Pembelajaran Teams Games Tournament
Var Y : Hasil belajar matematika siswa
B. Penelitian Yang Relevan
Sebelum adanya penelitian ini, susah ada beberapa penelitian atau tulisan
yang telah dilakukan oleh peneliti yang menggunakan atau menerapkan model
pembelajaran Teams Games Tournament pada beberapa aspek yang berbeda-
beda. Penelitian tersebut sebagaimana dipaparkan sebagai berikut :
1. Penelitian yang dilakukan oleh Sapti Nurvitarasi tahun 2012, yang
berjudul “Penerapan Motode Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games
Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan Partisipasi Aktif Siswa Kelas
VII A SMP Negeri 3 Pakem Dalam Mata Pelajaran IPS”. Penelitian ini
berlatar belakang dari rendahnya partisipasi aktif siswa dalam mata
pelajaran IPS di SMP Negeri 3 Pakem. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui seberapa besar metode Teams Games Tournament dapat
20
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
meningkatkan partisipasi aktif siswa dalam mata pelajaran IPS kelas VII A
SMP Negeri Pakem. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah penelitian tindakan kelas. Adapun subjek penelitian yang dipilih
untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian adalah siswa
kelas VII A SMP Negeri 3 Pakem.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi,
enecdotal record, dokumentasi, foto dan video. Intrumen penelitian yang
digunakan meliputi: lembar observasi, enecdotal record, hasil dokumentasi
dan hasil foto, video. Pemeriksaan keafsahan data dilakukan melalui
validitas katalitik. Hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa penerapan
metode pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament dapat
meningkatkan partisipasi aktif siswa pada mata pelajaran IPS kelas VII A
SMP Negeri 3 Pakem. Rata – rata indikator partisipasi aktif siswa telah
mengalami peningkatan dan berhasil mencapai kreteria yang ditentukan,
yaitu 75%. Pada siklus 1 mencapai 64,3% sedangkan pada siklus II
berhasil mencapai indikator keberhasilan, yaitu 81,1 %. Adapun indikator
tersebut antara lain siswa terlibat dalam pemecahan masalah saaat diskusi,
bertanya kepada siswa lain atau guru mengenai hal yang tidak dimengerti,
siswa aktif menjawab pertanyaan dari guru, mengerjakan tugas dengan
benar, dan dating tepat waktu.
Persamaan dan perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian Yuli
adalah sebagai berikut:
a) Persamaannya dengan peneliti adalah sama-sama menggunakan model
pembelajaran Teams Games Tournament, subjek penelitian siswa
SMP.
b) Perbedaanya dengan penlitian ini yaitu pada penelitian Sapti
berbentuk PTK dengan menilai partisipasi aktis siswa, sedangkan yang
diteliti oleh peneliti adalah hasil belajar seswa dengan metode
ekperimen.
21
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
2. Penelitian yang dilakukan oleh Tias Ernawati tahun 2018, yang berjudul
“Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games
Tournament (TGT) Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VII SMP
Ditinjau dari Kerjasama Siswa”. Penelitian bertujuan untuk mengetahui
pengaruh penggunaan model pembeljaran kooperatif Teams Games
Tournament (TGT) terhadap hasil belajar ipa siswa kelas viii SMP Negeri
3 kasihan ditinjau dari kerjasama siswa. objek penelitian ini adalah hasil
belajar IPA siswa. Penelitian ini adalah Quasi Ekperiment.
Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes, teknik angket,
dan teknik dokumnetasi. Intrumen tes berupa soal pilihan ganda yang
berjumlah 30 soal dan instrument angket berupa pernyataan yang
berjumlah 20 butir. Hasil perhitungan diperoleh Fhitung = 9,315 dengan p
= 0,004 dan rerata hasil belajar sebesar 20,192 , rerata hasil angket sebesar
77,846. Uji hipotesis menunjukkan ada perbedaan hasil belajar siswa yang
pembeljarannya menggunakan model TGT dan ekspositori. Berdasarkan
rerata hasil belajar dan hasil angket, maka dapat ditarik kesimpulan
bahawa ada pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe
Teams Games Tournament terhadap hasil belajar ipa siswa kelas VIII di
tinjau dari kerjasama siswa.
Persamaan dan perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian Tias
Ernawati adalah sebagai berikut:
a) Persamaannya dengan peneliti adalah sama-sama menggunakan Model
pembelajaran Teams Games Tournament.
b) Perbedaan dengan penelitian adalah pada mata pelajaran, pada
penelitian Tias meneliti pada mata pelajaran ipa, sedangkan yang
diteliti oleh peneliti adalah mata pelajaran matematika
3. Penelitian yang dilakuan Novi Pusparini pada tahun 2011 dalam
penelitiannya yang berjudul “Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Teams Games Tournament (TGT) Terhadap Prestasi Belajar
Matematika Siswa Kelas VII SMP Negeri Purwanegara”. Penelitian ini
22
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
bertujuan untuk efektifitas model pembelajaran kooperatif Tipe Teams
Games Tournament (TGT) dalam meningkatkan prestasi belajar
Matematika siswa SMP Kelas VII dibandingkan dengan metode
konvensional jenispenelitian ini adalah Quasi Ekperiment (Ekperimen
Semu). Variable penelitian terdiri dari 2 variabel, yaitu varibel bebas
berupa model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament
(TGT) dan variable terikat berupa prestasi belajr matematika. Populasi
dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Purwanegara,
siswa terdiri dari 159 siswa. Pengambilan sampel dilakukan secara cluster
random sampling di mana sampel dipilih berdasarkan kelas. Kelas VIII A
dipilih sebagai kelas kontrol dan kelas VIII B sebagai kelas ekperimen.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tes dan lembar
observasi.
Teknik analisis data yang digunakan adalah Independent sampel t-
tes.dari hasil Pre-test dan Posttes didapatkan kenaikan rata-rata nilai pre-
test ke nilai posttest kelas ekperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Kelas
ekperimen mengalamikenaikan rata-rata sebesar 20,152 dengan perentase
41,40 % sedangka kelas kontrol hanya sebesar 14, 339 dengan persentase
30,03% berdasarkan analisis diperoleh kesimpulan bahwa pembelajaran
kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) lebih efektif
dibandingkan pembelajaran konvesional terhadap prestasi belajar
matematika dengan Thitung pada tarap signefikansi 5% adalah sebasar
1,990 sedangkan Ttabel sebesar 1,6708 yang berarti Thitung > Ttabel.
Persamaan dan perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian Nazamim
adalah sebagai berikut:
a) Persamaannya dengan peneliti adalah sama-sama menggunakan Model
pembelajaran Teams Games Tournament.
b) Perbedaanya dengan penelitian ini, dimana jika Novi Pusparini
melakukan penelitian untuk Meningkatkan Prestasi Belajar
Matematika Siswa sedangkan pada penelitian saya menggunakan
model pembelajaran TGT untuk melihar pengaruh penerapan model
terhadap hasil belajar siswa.
23
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
4. Penelitian yang dilakukan oleh Lilik Nur Farida pada tahun 2016, dengan
judul “Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games
Tournament (TGT) dan LT Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematika Siswa KelasVII SMP Negeri Kalijaga”. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran kooperatif
tipe Team Games Tournament (TGT) dan Learning Tournament (LT)
dibandingkan model pembelajaran konvensional terhadap kemampuan
pemecahan masalah matematika. Jenis penelitian ini adalah eksperimen
semu dengan desain nonequivalent control group design
Teknik analisis data menggunakan uji kruskal-wallis dengan
bantuan software SPSS 15.0.Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pertama, model pembelajaran TGT lebih efektif dibandingkan model
pembelajaran konvensional terhadap kemampuan pemecahan masalah
matematika. Kedua, model pembelajaran LT tidak lebih efektif
dibandingkan model pembelajaran konvensional terhadap kemampuan
pemecahan masalah matematika. Ketiga, model pembelajaran TGT lebih
efektif dibandingkan model pembelajaran LT terhadap kemampuan
pemecahan masalah matematika.
Persamaan dan perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian Novi
Pusparini adalah sebagai berikut:
a) Persamaannya dengan peneliti adalah sama-sama menggunakan model
pembelajaran Teams Games Tournament dan sama-sama meneliti pada
siswa SMP
b) Perbedaanya dengan penlitian ini yaitu pada penelitian Novi mengukur
prestasi belajar sedangkan pada penelitian ini peneliti mengukur hasil
belajar.
C. Kerangka berfikir
Penerapan model pembelajaran yang tepat akan meningkatkan keaktifan
siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Keaktifan belajar siswa dalam
mengikuti proses pembelajaran merupakan salah satu faktor yang menentukan
24
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Proses pembelajaran dengan
mengutamakan siswa aktif dapat diperoleh dengan dijadikannya siswa sebagai
pusat dari proses pembelajaran (Student Centered). Dalam proses pembelajaran
berpusat pada siswa, guru berperan sebagai fasilitator. Guru bukan lagi menjadi
sumber belajar utama dalam proses pembelajaran. Siswa harus mampu mencari
sumber belajar selain dari guru secara mandiri.
Model Pembelajaran yang digunakan akan menentukan suksesnya
pekerjaan sebagai seorang guru. Model dan juga teknik mengajar merupakan
bagian dari strategi pengajaran. Model pengajaran dipilih berdasar dari atau
dengan pertimbangan jenis model yang telah ditetapkan sebelumnya, oleh karena
model merupakan bagian yang integral dengan system pengajaran maka
perwujudannya tidak dapat dilepaskan dengan komponen sistem pengajaran yang
lain.
Model pembelajaran Kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT),
adalah salah satu tipe pembelajaran yang mudah diterapkan, melibatkan seluruh
siswa tanpa harus ada perbedaan status. Tipe ini melibatkan peran siswa sebagai
tutor sebaya, mengandung unsur permainan yang bisa menimbulkan semangat
belajar. Belajar dengan permainan yang dirancang dalam model pembelajaran
kooperatif tipe Time Games Tornament (TGT), memungkinkan siswa dapat
belajar lebih santai disamping menumbuhkan tanggung jawab, kejujuran,
kerjasama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar.
Model pembelajaran Kooperatif tipe Teams Games Tournament
(TGT), cocok digunakan karena siswa dapat melewati tahap-tahap
yang memang siswa berfikir terlebih dahulu. Jika siswa
memperoleh masalah siswa dapat mendiskusikannya, ini akan
meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika dan
memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyelesaikan
masalah yang membuat siswa menjadi lebih aktif, Keaktifan siswa
dalam proses pembelajaran diharapkan bisa berdampak pada hasil
belajar yang meningkat (Utami, dkk, 2014: 8) .
25
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Hasil belajar dapat diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan, sikap,
dan keterampilan, perubahan pengetahuan itu dapat dinyatakan dalam bentuk skor
ataupun nilai yang digunakan dalam data penelitian.
Gambar 2.3. Desain Kerangka Pikir
26
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian (Sugiono, 2015 : 96).
Dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan sebagai berikut :
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara penggunaan model pembelajaran
Teams Games Tournament terhadap hasil belajar matematika siswa di
Sekolah Menengah Pertama 30 Muaro Jambi (rhitung rtabel)
Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara penggunaan model
pembelajaran Teams Games Tournament terhadap hasil belajar
matematika siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 30 Muaro Jambi
(rhitung rtabel) .
27
27
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri
30 Muaro Jambi, beralamat di Jalan Pematang Gajah Desa Mendalo Darat
Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi.Penelitian ini
dilaksanakan pada siswa kelas VII semester genap tahun ajaran
2018/2019 dengan denah lokasi berikut ini :
Gambar 3.1 Denah Lokasi
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan sejak tanggal 9 April sampai dengan 15
Mei 2019 Semester Genap Tahun Pelajaran 2018/2019 pokok bahasan
Segiempat.
28
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
B. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan
metode True Experimental Design yaitu Posttest-Only Control Design. Dalam
design ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara random
(R). “Kelompok pertama diberi perlakuan (X) dan kelompok yang lain tidak.
Kelompok yang diberi perlakuan disebut kelompok eksperimen dan kelompok
yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok kontrol” (Sugiyono, 2015: 112).
Peneliti akan menguji coba hasil belajar matematika siswa dengan cara
memilih dua kelompok kelas yaitu kelompok siswa yang mendapatkan
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Teams Games
Tournament (kelompok eksperimen) kemudian membandingkan dengan
kelompok siswa yang mendapatkan pembelajaran langsung atau Direct
Instruction (kelompok kontrol). Berikut ini merupakan desain penelitiannya :
Gambar 3.2. Posttest-Only Control Design
Keterangan:
X : Perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran Teams Games
Tournament
R : Pemilihan sampel secara random
O2 : Hasil postes dari kelompok eksperimen
O4 : Hasil postes dari Kelompok kontrol
C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah Keseluruhan subjek penelitian (Suharsimi
Arikunto, 2013: 173). Populasi adalah Wilayah generalisasi yang terdiri
atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
R X O2
R O4
29
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
kesimpulannya (Sugiyono, 2015: 117). Populasi yang menjadi obyek
penelitian ini a
dalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 30 Muaro Jambi. Berikut
populasi penelitian yang ada di SMP Negeri 30 Muaro Jambi :
Tebel 3.1
Data Jumlah Siswa Kelas VII SMP Negeri 30 Muaro Jambi
No Kelas Jenis Kelamin
Jumlah Laki-laki Perempuan
1 VII A 10 13 23
2 VII B 11 14 25
3 VII C 11 14 25
Jumlah 32 41 73
Sumber. Dokumentasi Data Siswa kelas VII di SMP Negeri 30 Muaro
Jambi
2. Teknik Pengambilan Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2015: 118). Dalam penelitian ini sampel
yang digunakan sebanyak dua kelas yaitu eksperimen dan kelas kontrol.
Agar terdapat sampel yang representatif, maka penelitian menggunakan
cata atau teknik untuk memilihnya.
Sampel penelitian diperoleh untuk menentukan kelas eksperimen
dan kelas kontrol. Adapun cara pengambilan sampel dilakukan dengan
langkah – langkah sebagai berikut:
1. Penentuan kelas sampel dari tiga kelas populasi berdasarkan pada nilai
ujian semester kelas VII mata pelajaran matematika.
30
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
2. Menghitung nilai rata-rata dan standar deviasi dari nilai ujian semester
setiap kelas dari populasi. Selengkapnya terdapat pada lampiran 1 dan
hasilnya bisa dilihat dari tebel 3.2 dibawah ini:
Tabel 3.2
Nilai Rata-rata Ujian Semester
Kelas Rata-rata Simpangan Baku
Kelas A 50,65 11,53
Kelas B 51,2 11,43
Kelas C 52.06 11,94
3. Melakukan uji normalitas dengan uji Lilieors
Uji normalitas bertujuan untuk melihat data beridtribusi normal
atau tidak. Dari hasil analisi diperoleh :
Table 3.3
Perhitungan Uji Normalitas
Kelas
VII A 0,13 0,168
VII B 0,10 0,173
VII C 0,11 0,173
Dari table diatas,dapat disimpulkan bahwa ketiga kelas tersebut
berdistribusi normal karna , selengkapnya terdapat pada
lampiran2.
4. Melakukan uji homogenitas varians dengan uji Bartlett.
Setalah melakan uji normalitas dan semua data berdistribusi
normal maka akan dilanjutkan uji homogenitas variansi dengan
menggunakan uji bartlett (Sudjana, 2009: 261). Dari hasil analisis data di
peroleh dan
5,99 pada taraf nyata 0,05. Karena
31
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
maka dapat disimpulkan bahwa ketiga kelas memiliki
varians yang homogen. Selengkapnya terdapat pada lampiran 3 dan
hasilnya disajikan pada tabel 3.4 dibawah ini:
Tabel 3.4
Uji Homogenitas Variansi Populasi dengan Uji Barlett
Kelas Dk
VII A 22 0,045 3161,30 2,1574 47,4638
VII B 24 0,042 3140,96 2,1169 50,8044
VII C 24 0,042 3728,96 2,1914 52,5930
Jumlah 70 0,129 429,94 10031,22 6,4657 150,861
5. Uji kesamaan rata-rata
Melakukan uji statistik analisis variansi untuk melihat apakah kelas
sampel dalam populasi mempunyai rata-rata yang sama. Untuk menguji
kesamaan rata-rata ini digunakan analisis variansi (Sudjana, 2009: 302–
305). Dalam hal ini hipotesis yang diuji adalah:
H0 =
H1 = paling sedikit satu tanda sama dengan tidak berlaku.
Kriteria pengambilan keputusan berdasarkan kepada:
jika Fhitung dimana didapat dari daftar distribusi
F dengan dk pem bilang v1 = ( n – 1) dan dk penyebut v2 = ∑ .
Untuk taraf nyata = 0,05 maka H0 ditolak, dalam hal lain H0 diterima.
Perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran 4 dan hasilnya disajikan
pada tabel 3.5 di bawah ini:
32
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Tabel 3.5
ANAVA
Sumber Variasi Dk JK KT
Rata-rata 1 0,124
Antar kelompok 2 21,2766
Dalam
kelompok
70 12058,,104
Jumlah 173
Dari daftar distribusi F terdapat 3 kelas siswa. Didapat Fhitung=
0,124 sedangkan Ftabel dengan dk pembilang 2 dan dk penyebut 70, serta
α=0,05 didapat Ftabel adalah 3,13. Ternyata Fhitung < Ftabel yaitu 0,124 <
3,13. Jadi H0 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan
rata-rata ketiga kelas tersebut tidak berbeda secara signifikan pada kelas
tingkat kepercayaan 95%.
6. Teknik Sampling
Menurut Sugiyono (2015: 118), teknik sampling adalah merupakan
teknik pengambilan sampel, Untuk menentukan sampel yang akan
digunakan dalam penelitian. Setelah diketahui populasinya homogen
dan rata-rata populasi sama, maka pengambilan sampel dapat dilakukan
dengan teknik rondom sampling (teknik acak). Pemilihan kelas
eksperimen dan kelas kontrol digunakan undian, yang keluar pertama
sebagai kelas eksperimen yaitu kelas VII C yang dibelajarkan dengan
menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT)
dan yang kedua sebagai kelas kontrol yaitu kelas VII B merupakan kelas
yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran langsung
(direct intruction).
33
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Macam-macam variabel dalam penelitian dibedakan menjadi :
1. Variabel Independen: variabel ini sering disebut sebagai variabel
stimulus, predictor, antecedent. Dalam Bahasa Indonesia sering disebut
sebagai variabel bebas. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel dependen (terikat).
2. Variabel Dependen: sering disebut sebagai variabel output, kriteria,
konsekuen. Dalam Bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel
terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. (Sugiyono 2015: 61)
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat teridentifikasi bahwa
penelitian ini mengandung dua variabel, yaitu :
1. Varibel Independen atau variable bebas (X) yakni model Teams Ganes
Tournament digunakan pada siswa kelompok eksperimen pada pokok
bahasan garis dan sudut. Pelaksanaa di kelas disesuaikan dengan
karakteristik model pembelajaran Teams Games Tournament yang
diterapkan sebanyak enam kali pertemuan hingga bahasan garis dan
sudut selesai.
2. Variabel terikat (Y) yakni hasil belajar. Hasil tes belajar matematika
siswa kelas VII yang dimaksud adalah kemampuan kognitif siswa
terhadap pelajaran matematika setelah perlakuan dan juga siswa yang
tidak diberi perlakuan.
34
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
E. Intrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah Suatu alat yang digunakan mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2015: 148).
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk
memperoleh, mengolah dan menginterprestasikan informasi yang diperoleh
dari para responden yang dilakukan dengan menggunakan pola ukur yang
sama (Sofian Siregar, 2013 : 46). Instrumen yang digunakan dalam penelitian
ini adalah menggunakan tes. Tes dalam penelitian ini digunakan untuk
mengukur hasil belajar matematis siswa. Menurut pendapat beberapa para
ahli, Tes adalah Serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang
digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligens,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok”
(Suharsimi, 2013 : 193). Tes adalah alat bantu atau prosedur yang
dipergunakan dalam rangka pengukuran penilaian (Ajat Rukajat, 2018 : 37).
1. Kisi-Kisi Instrumen
Pada kisi-kisi intrumen, penelitian ini hanya membahas hasil belajar
dalam ranah kognitif. Hasil belajar yang diambil dalam penelitian ini berupa
skor kemudian di konveksi menjadi nilai. Skor dan nilai tersebut diperoleh
dari hasil tes. Adapun kisi-kisi soal tes untuk instrumen hasil belajar siswa
matematika yang mengacu pada kompetensi dasar dan indikator sesuai
dengan pokok bahasan Segiempat.
35
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Tabel 3.6
Kisi-Kisi Instrumen Hasil Belajar
Kompentesi Dasar Indikator Ranah
Kognitif
Jumlah
Soal
No
Soal
3.14 Menganalisis
berbagai bangun
datar segiempat
(persegi,
persegipanjang,
belah ketupat, jajar
genjang, trapezium,
dan laying-layang)
Mendefinisikan bangun
datar segiempat
C1 2 1,2
Mengidentifikasi unsur-
unsur bangun datar
segiempat
C4 1 3
Mengidentifikasi sifat-
sifat bangun datar
segiempat
C4 2 4,5
4.14 menyelesaikan
masalah yang
berkaitan dengan
bangun datar
segiempat (persegi,
persegipanjang,
belah ketupat, jajar
genjang, trapezium,
dan laying-layang)
Menerapkan konsep
keliling dan luas untuk
menyelesaikan masalah
C3 1 6
4.15 menyelesaikan
masalah kontekstual
yang berkaitan
dengan luas dan
keliling segiempat
(persegi,
persegipanjang,
belah ketupat, jajar
Menyelesaikan maslah
dalam kehidupan sehari-
hari dengan
menggunakan konsep
luas dan keliling
segiempat
C4 2 7,8
36
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
genjang, trapezium,
dan laying-layang)
Jumlah Soal 8
Sumber. Buku Guru matematika Edisi Revisi 2016 kelas VII
37
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Tabel 3.7
Rubrik Penilaian Soal Post Tes
Sumber. Buku Guru matematika Edisi Revisi 2016 kelas VII
Kompentesi Dasar Indikator Ranah
Kognitif
Jumlah
Soal
Skor
3.14 Menganalisis berbagai
bangun datar
segiempat (persegi,
persegipanjang, belah
ketupat, jajar genjang,
trapezium, dan
laying-layang)
Mendefinisikan bangun
datar segiempat
C1 2 20
Mengidentifikasi unsur-
unsur bangun datar
segiempat
C4 1 10
Mengidentifikasi sifat-
sifat bangun datar
segiempat
C4 2 20
4.14 menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan
bangun datar
segiempat (persegi,
persegipanjang, belah
ketupat, jajar genjang,
trapezium, dan laying-
layang)
Menerapkan konsep
keliling dan luas untuk
menyelesaikan masalah
C3 1 10
4.15 menyelesaikan masalah
kontekstual yang
berkaitan dengan luas
dan keliling segiempat
(persegi,
persegipanjang, belah
ketupat, jajar genjang,
trapezium, dan laying-
layang)
Menyelesaikan maslah
dalam kehidupan sehari-
hari dengan menggunakan
konsep luas dan keliling
segiempat
C4 2 40
Jumlah Skor 100
38
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
2. Validasi Intrumen.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu hasil belajar
matematika dengan tes tertulis bentuk uraian yag terdiri dari 8 soal. Tes
tertulis bentuk uraian merupakan suatu tes yang jawabanya menuntut
siswa mengingat dan mengorganisasikan gagasan atau hal-hal yang telah
dipelajari (Kusaeri, 2014 : 90).
Tes ini berguna untuk mengetahui seberapa hasil belajar
matematika siswa SMP Negeri 30 Muaro Jambi. Sebelum tes dilakukan
maka soal tes harus di uji dahulu dengan uji validitas. Uji validitas yang
digunakan dalam penelitian ini adalah validitas tes secara rasional yaitu
validitas konstruksi.
Untuk menguji validitas konstruksi, dapat digunakan pendapat dari
ahli (judgment experts). Dalam hal ini setelah instrumen dikonstruksi
tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu,
maka selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli. Para ahli diminta
pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun itu. Mungkin para ahli
akan memberi keputusan: instrumen dapat digunakan tanpa perbaikan,
ada perbaikan, dan mungkin dirombak total (Sugiyono, 2013, hal. 125).
Intrumen yang telah dibuat pada penelitian ini telah divalidasi oleh para
ahli, yang berpendapat layak untuk pengambilan data dengan revisi sesuai
saran, hal ini dapat dilihat di lampran 9 – 11.
F. Teknik Analisis Data
Untuk menguji kebenaran hipotesis dan menjawab rumusan yang telah
diajukan, maka dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas kemudian
dilanjutkan dengan analisis data yaitu uji “t” dan pembuktian pengaruh di
analisis dengan korelasi.
39
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
1. Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan salah satu uji prasyarat untuk memenuhi
asumsi kenormalan dalam analisis data statistik parametrik. Pengujian ini
dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran data berdistribusi normal atau
tidak. Uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
rumus uji Liliefors karena sampel kurang dari 30, dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
a) Pengamatan dijadikan bilangan baku
dengan menggunakan rumus:
( dan masing-masing merupakan rata-rata dan simpangan
baku sampel).
b) Untuk tiap bilangan baku ini dan menggunakan daftar distribusi normal
baku, kemudian dihitung peluang .
c) Selanjutnya dihitung proporsi yang lebih kecil atau sama
dengan . Jika proporsi ini dinyatakan oleh maka
.
d) Hitunglah selisih – kemudian tentukan harga mutlaknya.
e) Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih
tersebut. Sebutlah harga terbesar ini .
f) Untuk menerima atau menolak hipotesis nol, dibandingkan ini
dengan nilai kritis atau untuk taraf nyata yang dipilih.
Kriterianya adalah tolak hipotesis nol bahwa data berdistribusi normal
jika yang diperoleh dari data pengamatan melebihi . Dalam hal
lainnya hipotesis nol diterima.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah variansi data dari
sampel yang dianalisis homogen atau tidak. Uji Homogenitas menggunakan
varians terbesar dan varians terkecil karena data yang diteliti terdiri dari dua
varians kelas, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
40
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
a) Bagi data menjadi dua kelompok.
b) Tentukan simpangan baku dari masing-masing kelompok.
c) Menentukan dengan rumus:
d) Menentukan dengan rumus:
dk pembilang = (untuk varians terbesar)
dk penyebut = (untuk varians terkecil)
dengan taraf signifikansi , kemudian dicari pada Tabel .
e) Membandingkan nilai dengan nilai , dengan kriteria
pengujian:
Jika , berarti homogen.
Jika , berarti tidak homogen.
3. Uji Hipotesis
Setelah data yang diperoleh benar-benar telah memenuhi syarat-syarat
analisis, kemudian dilakukan pengujian hipotesis untuk mengetahui pengaruh
penerapan model pembelajaran Teams Games Tournament terhadap Hasil
belajar matematika siswa dengan menggunakan uji “t’ untuk dua sampel kecil
yang satu sama lain tidak memiliki hubungan. Adapun rumus yang
digunakan :
(Anas Sudijono, 2015: 313-316).
Keterangan:
: Mean untuk hasil kelompok eksperimen
: Mean untuk hasil kelompok kontrol
: Standar error hasil kelompok eksperimen
: Standar error hasil kelompok kontrol
Langkah – langkah :
a) Mencari mean kelompok eksperimen, dengan rumus :
∑
41
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
b) Mencari mean kelompok kontrol, dengan rumus :
∑
c) Mencari standar deviasi kelompok eksperimen, dengan rumus :
√∑
d) Mencari standar deviasi kelompok kontrol, dengan rumus :
√∑
e) Mencari standar error mean kelompok eksperimen dengan rumus:
√
f) Mencari standar error mean kelompok kontrol dengan rumus :
√
g) Mencari standar error perbedaan mean kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol dengan rumus :
√
h) Mencari t0 dengan rumus :
Selanjutnya memberikan interpretasi terhadap t0 dengan prosedur kerja
sebagai berikut:
a) Mencari df atau db dengan rumus:
b) Berdasarkan besarnya df atau db tersebut, kita cari harga kritik “t” yang
tercantum dalam Tabel Nilai “t” pada taraf signifikansi 5% dan taraf
signifikansi 1% dengan catatan:
42
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
1) Apabila maka hipotesis nihil ditolak, berarti diantara kedua
variabel yang kita selidiki terdapat perbedaan mean yang signifikan.
2) Apabila maka hipotesis nihil diterima atau disetujui, berarti
diantara kedua variabel yang kita selidiki tidak terdapat perbedaan
mean yang signifikan.
4. Uji Korelasi
Teknik korelasi Phi adalah Satu teknik analisis korelasional yang
dipergunakan apabila data yang dikorelasikan adalah data yang benar-benar
dikotomik (terpisah atau dipisahkan secara tajam). (Anas Sudijono, 2015:
243). Data yang diolah berupa hasil belajar, Rumus yang digunakan adalah:
=
√ (Anas Sudijono, 2015: 244).
Keterangan:
: Koefisien korelasi
: sel frekuensi.
Analisis ini akan menjawab hipotesis :
; Ada pengaruh positif yang signifikan antara X dan Y
; tidak ada pengaruh positif yang signifikan antara X dan Y.
G. Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik diperlukan untuk menguji apakah hipotesis
penelitian yang diuji dengan data sampel itu dapat diberlakukan untuk
populasi atau tidak.
43
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Hipotesis dalam penelitian ini adalah :
(Sugiyono, 2015: 103)
Keterangan :
: Skor rata-rata kelompok yang belajar dengan menerapkan model
pembelajaran Teams Games Tournament.
: Skor rata-rata kelompok yang belajar tanpa menerapkan model
pembelajaran. Teams Games Tournament.
= Tidak terdapat pengaruh yang signifikan penerapan model
pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar
matematika siswa kelas VII SMP Negeri 30 Muaro Jambi.
(thitung < ttabel).
= Terdapat pengaruh yang signifikan penerapan model pembelajaran
Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar matematika
siswa kelas VII SMP Negeri 30 Muaro Jambi.
(thitung > ttabel).
44
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
H. Jadwal Penelitian
No Jadwal
Kegiatan
Tahun 2019
Januari Februari Maret April Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan
Judul
2 Pembuatan
Proposal
3
Pengajuan
Dosen
Pembimbing
4 Perbaikan
Proposal
5
Pengajuan Izin
dan
Pelaksanaan
Seminar
6 Perbaikan
Hasil Seminar
7 Izin Riset
8 Pelaksanaan
Riset
9 Pengolahan
Data
10 Penulisan
Skripsi
11
Perbaikan
dengan Dosen
Pembimbing
12 Penyempurna-
an
45
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan analisis
pengaruh yang bertujuan untuk membuktikan adanya pengaruh penerapan
model pembelajaran Teams Games Tournament terhadap hasil belajar
matematikan siswa kelas VII A, VII B dan VII C yang memiliki hasil belajar
matematika rendah, Untuk menentukan sampel Setelah diketahui
populasinya homogen dan rata-rata populasi sama, pengambilan sampel
dilakukan dengan teknik rondom sampling (teknik acak). Kelas eksperimen
yaitu kelas VII C yang dibelajarkan dengan menggunakan model
pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dan kontrol yaitu kelas VII
B merupakan kelas yang dibelajarkan dengan menggunakan model
pembelajaran langsung (direct intruction) yang terdiri dari 25 siswa setiap
kelas.
Data penelitian yang dideskripsikan mencakup dua variable yaitu
variable X (pengaruh penerapan model pembelajaran Teams Games
Tournament) dan variable Y (hasil belajar matematikan siswa) di lokal VII
SMP N 30 Muaro Jambi. Kelompok ekperimen diberi perlakuan
menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament dan
kelompok kontrol diberi perlakuan model pembelajaran konvensional
(instruction) setelah itu kedua kelompok diberi posttes berupa tes hasil
belajar siswa.
Intrumen yang digunakan dalam berupa soal tes hasil belajar
matematika berbentukuraian, dengan jumlah sebanyak 8 soal dengan materi
segiempat yang sebelumnya telah di validasi oleh validator.
45
46
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
1. Besar Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Pada Kelas Ekperimen
Setelah peneliti menerapkan model pembelajaran Teams Games
Tournament di kelas ekperimen maka didapat nilai hasil belajar
matematika siswa sebagai beriukut:
Tabel 4.1 Hasil Belajar Matematika Siswa kelas Ekperimen
No Nama Nilai
1. ALS 80
2. AW 80
3. BDM 70
4. DOE 74
5. EW 55
6. FA 85
7. FI 55
8. JPB 90
9. MAE 60
10. MM 62
11. MIS 85
12. MR 85
13. MY 80
14. NZS 70
15. RA 75
16. RO 80
17. SOP 90
18. SP 70
19. VA 84
20. WSA 75
21. WSS 70
22. YM 65
23. FE 86
24. DK 90
25. DP 75
47
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
a) Nilai Tes
Sebaran data nilai tes
55 55 60 62 65 70 70 70 70 74
75 75 75 80 80 80 80 84 85 85
85 86 90 90 90
b) Skor terendah dan skor tertinggi
Skor terendah
Skor tertinggi
c) Rentangan (R)
d) Banyaknya Kelas
e) Interval Kelas
48
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
f) Menentukan tabel distribusi frekuensi
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Nilai Tes Kelas Eksperimen
X
85 – 90 7 87,5 612,5 7656,25 53593,75 25 7
79 – 84 5 81,5 407,5 6642,25 33211,25 18 12
73 – 78 4 75,5 302 5700,25 22801 13 16
67 – 72 4 69,5 278 4830,25 19321 9 20
61 – 66 2 63,5 127 4032,25 8064,5 5 22
55 – 60 3 57,5 172,5 3306,25 9918,75 3 25
Jumlah 25 1899,5 146910,3
g) Poligon
Gambar 4.1. Grafik Poligon Nilai Post Test Hasil Belajar Siswa pada
kelas Eksperimen
0
1
2
3
4
5
6
7
8
87,5 81,5 75,5 69,5 63,5 57,5
Nilai
Frekuensi
49
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
a) Mencari Mean
∑
b) Mencari Median:
(
)
(
)
c) Mencari Modus
(
)
(
)
d) Mencari Standar Deviasi
√ ∑ ∑
√
√
√
√
51
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
2. Hasil Belajar Matematika Siswa Pada Kelas Kontrol
Setelah peneliti menerapkan model pembelajaran pembelajaran
langsung (instruction) di kelas kontrol maka didapat nilai hasil belajar
matematika siswa sebagai beriukut:
Tabel 4.3 Hasil Belajar Matematika Siswa kelas kontrol
No Nama Nilai
1. AS 75
2. AY 55
3. AOP 60
4. ES 50
5. DR 55
6. DW 74
7. DA 50
8. FO 62
9. FH 50
10. GR 42
11. IR 70
12. KK 70
13. RT 80
14. RP 50
15. SR 70
16. SN 75
17. TOM 45
18. MBR 60
19. MFA 76
20. MRK 70
21. MRO 50
22. MR 55
23. MNF 70
24. NE 82
25. WRJ 64
52
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
a) Nilai Tes
Sebaran data nilai tes
42 45 50 50 50 50 55 55 60 60
60 62 62 64 70 70 70 70 70 74
21 75 76 80 82
b) Skor terendah dan skor tertinggi
Skor terendah
Skor tertinggi
c) Rentangan
d) Banyaknya Kelas
e) Interval Kelas
53
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Nilai Tes Kelas Kontrol
77-83 2 80 160 6400 12800 25 2
70-76 9 73 667 3969 47961 23 11
63-69 1 66 66 4356 4356 14 12
56-62 5 59 295 3481 3481 13 17
49-55 6 52 312 2704 2704 8 23
42-48 2 45 90 2025 4050 2 25
Jumlah 25 1580 102796
g) Poligon
Gambar 4.2. Grafik Poligon Nilai Post Test Hasil belajar Siswa pada
Kelas kontrol
h) Mencari Mean
∑
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
80 73 66 59 52 45
Nilai
Frekuensi
54
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
i) Mencari Median:
(
)
(
)
j) Mencari Modus
(
)
(
)
k) Mencari Standar Deviasi
√ ∑ ∑
√
√
√
√
l) Mencari Standar Error
√
√
55
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
√
B. Analisis Data
Sigifikan atau tidaknya antara penerapan model pembelajaran Teams
Games Tournament dengan penerapan model pembelajaran langsung
(instruction) terhadap hasil belajar matematika siswa akan dapat diukur
dengan menggunakan rumus uji ”t” dan korelasi phi. Analisis ini bertujuan
untuk menjawab rumusan masalah yang telah diajukan namun sebelum
melakukan analisis lebih lanjut dahulu perlu mengadakan uji persyaratan
analisis yaitu normalitas dan uji homogenitas.
1. Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk melihat apakah sampel berdistribusi
normal atau tidak. Uji yang digunakan adalah uji liliefors. Setelah melakukan
perhitungan dapat disimpulkan hasil belajar siswa kelas ekperimen dan kelas
kontrol berdistribusi normal. Hal ini dapat dilihat pada lampiran 4 uji
normalitas bahwa hasil belajar pada kelas ekperimen, Lhitung < Ltabel yaitu 0,13
< 0,173 dan hasil belajar kelas kontrol Lhitung < Ltabel yaitu 0,14 < 0,173.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan bertujuan untuk melihat apakah data
mempunyai varians yang sama atau tidak. Uji homogenitas yang digunakan
dalam penelitian ini adalah uji varians terbesar dibanding varians terkecil
dengan menggunakan tabel , untuk
Ternyata adalah .Maka data mempunyai
varians yang sama atau homogen, untuk lebih jelas lihat Lampiran 5
56
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
3. Uji T
Signifikan atau tidak penerapan model pembelajaran Teams Games
Tournament dapat diukur dengan menggunakan analisis parametrik dengan
rumus tes . Hal ini peneliti lakukan untuk membandingkan hasil belajar
kelas eksperimen dan kelas kontrol. Setelah diketahui data berdistribusi
normal dan homogen maka peneliti melanjutkan analisis data dengan uji .
a. Nilai Tes
Tabel 4.5
Nilai Post Test Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol
No.
Responden
Post Test Hasil Belajar
Kelompok Eksperimen (X) Kelompok Kontrol (Y)
1 80 75
2 80 60
3 70 62
4 74 60
5 55 55
6 85 74
7 55 50
8 90 62
9 60 50
10 62 42
11 85 70
12 85 70
13 80 80
14 70 50
15 75 70
16 80 75
17 90 45
18 70 60
19 84 76
20 75 70
21 70 50
22 65 55
23 86 70
24 90 82
25 75 64
57
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Tabel.4.6
Perhitungan untuk Memperoleh Mean dan SD Nilai Hasil Belajar Siswa
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
=
(X - )
=
( Y - )
Ekperimen
(X)
Kontrol
(Y)
80 75 4,36 11,92 19,01 142,0864
80 60 4,36 -3,08 19,01 9,4864
70 62 -5,64 -1,08 31,81 1,1664
74 60 -1,64 -3,08 2,69 9,4864
55 55 -20,64 -8,08 426,01 65,2864
85 74 9,36 10,92 87,61 119,2464
55 50 -20,64 -13,08 426,01 171,0864
90 62 14,36 -1,08 206,21 1,1664
60 50 -15,64 -13,08 244,61 171,0864
62 42 -13,64 -21,08 186,05 444,3884
85 70 9,36 6,92 87,61 47,8864
85 70 9,36 6,92 87,61 47,8864
80 80 4,36 16,92 19,10 286,2864
70 50 -5,64 -13,08 31,81 171,0864
75 70 -0,64 6,92 0,41 47,8864
80 75 4,36 11,92 19,01 142,0864
90 45 14,36 -18,08 206,21 326,8864
70 60 -5,64 -3,08 31,81 9,4864
84 76 8,36 12,92 68,89 166,9264
75 70 -0,64 6,29 0,41 47,8864
70 50 -5,64 -13,08 31,81 171,0864
65 55 -10,64 -8,08 113,21 65,2864
86 70 10,36 6,920 107,33 47,8864
90 82 14,36 18,92 206,21 357,9664
75 64 -0,64 0,92 0,41 0,8464
∑ = 1891 ∑ = 1577 ∑ = 2661,760
∑ =
3071,840
58
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Dari tabel telah diperoleh: ∑ ∑ ∑
∑ ; adapun
Diberikan interpretasi terhadap
. Dengan sebesar pada tabel nilai , pada
baik taraf signifikan diperoleh harga kritik sedangkan pada taraf
signifikan diperoleh harga kritik . Ternyata bahwa:
Jika maka ditolak, artinya terdapat
perbedaan mean yang signifikan
Jika maka diterima, artinya tidak terdapat
perbedaan mean yang signifikan
Dari temuan olahan didapat maka adalah
lebih besar dari pada , baik pada taraf signifikansi maupun pada
taraf signifikansi Dengan demikian maka hipotesis nihil di tolak,
artinya kedua nilai tes kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
memiliki perbedaan mean yang signifikan, untuk lebih jelas lihat
Lampiran 6.
4. Uji Korelasi Phi
Setelah melakukan uji untuk melihat apakah terdapat perbedaan
mean hasil belajar matematika siswa yang menerapkan model pembelajaran
Teams Games Tournament dengan yang menerapkan model pembelajaran
langsung (instruction) selanjutnya menggunakan teknik korelasi phi untuk
melihat berapa besar signifikansi pengaruh penerapan model pembelajaran
Teams Games Tournament terhadap hasil belajar siswa.
Teknik korelasi phi adalah salah satu teknik analisis korelasional yang
dipergunakan apabila data yang dikorelasikan adalah data yang benar-benar
dikotomik (terpisah atau dipisahkan secara tajam) dengan istilah lain variabel
yang dikorelasikan itu adalah variabel diskrit murni.
Adapun rumus yang digunakan adalah:
=
√
59
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Keterangan:
: Koefisien korelasi
: sel frekuensi.
Rumus ini digunakan apabila dalam menghitung atau mencari korelasi
berdasarkan pada frekuensi dari masing-masing sel yang terdapat dalam
tabel kerja (tabel perhitungan). Jika nilai telah diperoleh maka selanjutnya
interpretasi , dengan – dan konsultasikan ke tabel nilai
dengan taraf signifikan dan jika hipotesis nol diterima,
jika maka hipotesis nol ditolak.
Table 4.7
Phi Korelasi Nilai Tes
√
√
√
√
I
Eksperimen Kontrol Jumlah
Tinggi 21 (a) 11 (b) 32
Rendah 4 (c) 14 (d) 18
Jumlah 25 25 50
I I
60
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Memberi interprestasi pada (
–
–
Konsultasi dengan tabel nilai “ ” ternyata dalam tabel untuk senilai
sehingga diperoleh nilai df sebagai berikut:
Pada taraf signifikan 5
Pada taraf signifikan
Karena yang diperoleh melalui perhitungan ( ) adalah lebih besar
dari pada ( baik pada taraf signifikan maupun )
maka (Hipotesis alternatif) diterima. Berarti terdapat
pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran Teams Games
Tournament terhadap hasil belajar matematika siswa. Antara model
pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dan hasil belajar matematika
terhadap korelasi yang cukup, untuk lebih jelas lihat Lampiran 7.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Proses pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar yang dapat diukur
dengan menggunakan tes, terutama hasil belajar kognitif yang berkenaan
dengan hasil belajar intrelektual yang terdiri dari aspek pengetahuan, ingatan
dan pemahaman. Instrumen penelitian berjumlah 8 item soal uraian yang
telah divalidasi oleh validator , soal tes untuk mengetahui hasil belajar
matematis siswa. Hasil belajar ini merupakan tolak ukur untuk menentukan
tingkat keberhasilan siswa dalam mengetahui dan memahami suatu materi
pembelajaran. Melalui strategi pembelajaran guru dapat membantu peseerta
didik mendapatkan informasi, ide, keterampilan, cara berpikir, dan
mengekpresikan ide serta meningkatkan hasil belajar siswa.
Berdasarkan analisis data, maka diperoleh rata-rata hasil belajar
matematika siswa yang menggunakan model pembelajaran Teams Games
Tournament (posstest) adalah 75,98 dan standar deviasi sebasar 10,38
61
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
sedangkan rata-rata hasil belajar matematika tanpa menggunakan model
pembelajaran Teams Games Tournament (Pos test) adalah 63,20 dan standar
deviasi 11,068. Kemudian dari data tersebut dilakukan uji “t” didapat
dan setelah membandingkan antara dengan
ternyata pada taraf signifikan 5% maupun taraf signifikan
1% atau . Selanjutnya dari data “ ” didapat
pada taraf signifikan 5% maupun taraf 1% atau
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
signifikan penerapan model Pembelajaran Teams Games Tournament
terhadap hasil belajar matematika pada materi segiempat.
62
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang dilaksanakan mengenai pengaruh
penerapan model pembelajaran Teams Games Tournament terhadap hasil
belajar matematika siswa kelas VII di S ekolah Menengah Pertama Negeri 30
Muaro Jambi diperoleh beberapa temuan sebagai berikut:
1. Skor hasil belajar matematika siswa yang diterapkan model pembelajaran
Teams Games Tournament pada materi segiempat diperoleh hasil rata-rata
nilai tes (post-test) sebesar 75,98 dan standar deviasi sebasar 10,38.
2. Skor hasil belajar matematika siswa yang menerapkan model
pembelajaran langsung (intruction) pada materi segiempat diperoleh hasil
rata-rata 63,20 dan standar deviasi sebesar .
3. Dari Perhitungan bahwa “ ” didapat pada taraf
signifikan 5% maupun taraf 1% atau . Dengan
kata lain terdapat pengaruh signifikan penerapan model Pembelajaran
Teams Games Tournament terhadap hasil belajar matematika pada materi
segiempat.
62
63
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disampaikan beberapa saran kepada
pihak-pihak terkait:
1. Diharapkan kepada kepala sekolah untuk lebih memperhatikan
aktifitas guru dan siswa dalam melaksanakan proses belajar mengajar
yang berlangsung, agar tujuan pembelajaran yang direncanakan dapat
tercapai dengan baik.
2. Diharapkan kepada guru yang hendak menerapakan model
pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) agar dipersiapkan
dengan sebaik-baiknya sehingga pembelajaran dapat berjalan secara
efektif dan mendapatkan hasil yang maksimal
3. Diharapkan bagi siswa agar lebih giat dan aktif dalam mengikuti
proses pembelajaran matematika, khusnya di SMP Negeri 30 Muaro
Jambi karena matematika merupakan ilmu yang sangat penting dalam
kehidupan sehari-hari.
4. Harapan peneliti kemudian skripsi ini dapat berguna nantinya sebagai
acuan dalam pelaksaan penelitian dan pembelajaran matematika.
64
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
DAFTAR PUSTAKA
Anonim,(1986). Al-qura’an dan Terjemahan, Departemen Agama RI
Aghuts Nur Amien (2010) Pengaruh Model Pembelajaran Teams Games
Tournament (TGT) Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Biologi Siswa
Kelas X MA Nurul Ummah Yogyakarta. Skripsi UINSK Yogyakarta:
Volume 5, Nomor 3
Agus Arianto. (2015). “Statistika Konsep Dasar, Aplikasi, dan Pengembanga”.
Jakarta: Kencana
Ajat Rukajat, (2018). Teknik Evaluasi Pembelajaran, Yogyakarta : Deepublish
Anas Sudijono,(2015). Pengantar Statistika Pendidikan, cetakan ke-26, Jakarta :
Rahagrafindo
Asori Ibrohim, (2018).Jejak Inovasi Pembelajaran IPS Mengembangkan Profesi
Guru Pembelajaran, Yogyakarta : Deeplublish
Hamalik, Oemar. (2014). Kurikulum Dan Pembelajaran. Jakarta : PT
BumiAksara.
Hamzah, A & Muhlisrarini. (2014). Perencanaan dan Strategi Pembelajaran
Matematika. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Kusairi. (2014) Penilaian Proses dan Hasil Belajar kurikulum 2013, Yogyakarta :
Ar-Ruzz Media
Lefudin (2017). Belajar dan Pembelajaran, Yogtakarta : Deepublish
Nining Mariyaningsih, (2018). Bukan Kelas Biasa, Surakarta : Kekata Publisher
Pudji Muljono,dkk. (2007). Pengukuran dalam Bidang Pendidikan, Jakarta
Sudjana, 2009.Metode Statistika. Bandung: Tarsinto
Sugiyono,(2015) metode penelitian pendidikan, cetakan ke 21, Bandung : alfabeta
Syofian Siregar, (2017). Metode Penelitian Kuantitatif . Jakarta: Kencana
Tim Penyusun, Buku pedoman skripsi FTK UIN STS JAMBI revisi 2018
Trianto. (2014). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara
65
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Yuliani, (2012). “Pengaruh Penerapan TGT Terhadap Hasil Belajar Pada
Pembel ajaran Matematika Kelas IV SDN 11 Ponkot”, FKIP Universitas
Tanjungpura. Pontianak
Sapti Nurvitarasi, (2012). Penerapan Motode Pembelajaran Kooperatif Tipe
Teams Games Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan
Partisipasi Aktif Siswa Kelas VII A Smp Negeri 3 Pakem
Dalam Mata Pelajaran IPS.
Tias Ernawati, (2018), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams
Games Tournament (TGT) Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa
Kelas VII SMP Ditinjau dari Kerjasama Siswa
Novi Pusparini, (2018), Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams
Games Tournament (TGT) Terhadap Prestasi Belajar Matematika
Siswa Kelas VII SMP Negeri Purwanegara
Lilik Nur Farida, (2016), Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams
Games Tournament (TGT) dan LT Terhadap Kemampuan
Pemecahan Masalah Matematika Siswa KelasVII SMP Negeri
Kalijaga
66
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
UJI NORMALITAS POPULASI
Uji normalitas populasi dilakukan menggunakan data nilai siswa hasil Ujian
Semester Ganjil siswa kelas VII di SMP Negeri 30 Muaro Jambi. Uji normalitas
dilakukan dengan menggunakan uji Liliefors. Langkah-langkah uji normalitas
populasi sebagai berikut:
1. Kelas VII A
Sebaran data nilai tes
30 30 30 40 40 45 45 45 45 48
48 48 50 50 50 60 60 60 60 65
65 86 90
a) Membuat table distribusi frekuensi
Tabel. 1
Distribusi Frekuensi Kelas Eksperimen Nilai Post Test Hasil Belajar
X
65 – 71 4 68 272 4624 18496
58 – 64 4 61 244 3721 14884
51 – 57 0 54 0 2916 0
44 – 50 10 47 470 2209 22090
37 – 43 2 40 80 1600 3200
30 – 36 3 33 99 1089 6167
Jumlah 23 1165 61937
Mencari rata-rata
∑
68
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Perhitungan Uji Normalitas Populasi Kelas VII A
Rata-rata = 50,56
Simpangan baku (s) =
Tabel.2
Perhitungan Uji Normalitas Data Kelas A nlai ujian semester dengan
Menggunakan Uji Liliefors
No.
1 30 -1,791 0,4633 0,0367 0,04 0,00
2 30 -1,791 0,4633 0,0367 0,08 0,04
3 30 -1,791 0,4633 0,0367 0,12 0,08
4 40 -0,924 0,3212 0,1788 0,16 0,02
5 40 -0,924 0,3212 0,1788 0,20 0,02
6 45 -0,490 0,1879 0,3121 0,24 0,07
7 45 -0,490 0,1879 0,3121 0,28 0,03
8 45 -0,490 0,1879 0,3121 0,32 0,01
9 45 -0,490 0,1879 0,3121 0,36 0,05
10 48 -0,230 0,0910 0,4090 0,40 0,01
11 48 -0,230 0,0910 0,4090 0,44 0,03
12 48 -0,230 0,0910 0,4090 0,48 0,07
13 50 -0,056 0,0239 0,4761 0,52 0,04
14 50 -0,056 0,0239 0,5239 0,56 0,04
15 50 -0,056 0,0239 0,5239 0,60 0,08
16 60 0,811 0,2910 0,7910 0,64 0,15
17 60 0,811 0,2910 0,7910 0,68 0,11
18 60 0,811 0,2910 0,7910 0,72 0,07
19 60 0,811 0,2910 0,7910 0,76 0,03
20 65 1,245 0,3944 0,8944 0,80 0,09
21 65 1,245 0,3944 0,8944 0,84 0,05
22 70 1,678 0,4535 0,9535 0,88 0,07
23 70 1,678 0,4535 0,9535 0,92 0,03
69
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
a) Mengurutkan data sampel dari yang terkecil hingga terbesar.
b) Menentukan nilai dari tiap-tiap data, dengan rumus
Untuk menghitung dan seterusnya, maka mengikuti cara menghitung .
c) Menentukan nilai berdasarkan nilai
bulatkan menjadi dua angka dibelakang koma menjadi -1,791, kemudian
nilai minus dimutlakkan menjadi positif maka pada tabel nilai kritis distribusi
normal diperoleh nila yaitu 0,4633
Untuk mencari nilai dari dan seterusnya maka mengikuti cara yang
telah dipaparkan.
d) Menentukan nilai berdasarkan nilai
Jika negatif (-) maka –
Jika positif (+) maka
, karena nilai pada adalah negatif maka mencari adalah
Untuk mencari nilai dan seterusnya dapat mengikuti cara yang telah
dipaparkan.
e) Menentukan nilai
Untuk mencari nilai dan seterusnya dapat mengikuti cara yang telah
dipaparkan.
f) Mencari nilai yang merupakan selisih dari –
Untuk mengetahui nilai dan dan seterusnya dapat mengikuti cara yang telah
dipaparkan.
g) Nilai untuk dengan
Jadi, diperoleh nilai dengan untuk adalah
70
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Kriteria :
Jika , maka diterima atau data distribusi normal
Jika maka ditolak atau data tidak berdistribusi normal.
Berrdasarkan perhitungan yang telah dilakukan didapat harga terbesar dari harga
mutlak selisih yaitu dan . Jadi maka
dapat disimpulkan sampel berdistribusi normal
71
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
2. Kelas VII B
Sebaran data nilai tes
30 30 40 40 40 40 45 45 46 46
46 50 50 50 50 50 60 60 60 60
65 65 65 70 70
b) Membuat table distribusi frekuensi
Tabel. 1
Distribusi Frekuensi Kelas Eksperimen Nilai Post Test Hasil Belajar
X
65 - 71 5 68 340 4624 23120
58 - 64 4 61 244 3721 14884
51 - 57 0 54 0 2916 0
44 - 50 10 47 470 2209 22090
37 - 43 4 40 160 1600 6400
30 – 36 2 33 66 1089 2178
Jumlah 25 1280 61937
Mencari rata-rata
∑
73
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Perhitungan Uji Normalitas Populasi Kelas VII B
Rata-rata = 51,2
Simpangan baku (s) =
Tabel.2
Perhitungan Uji Normalitas Data Kelas B nlai ujian semester dengan
Menggunakan Uji Liliefors
No.
1 30 1,855 0,4666 0,0334 0,040 0,01
2 30 1,855 0,4666 0,0334 0,080 0,05
3 40 0,980 0,3365 0,1635 0,120 0,04
4 40 0,980 0,3365 0,1635 0,16 0,00
5 40 0,980 0,3365 0,1635 0,20 0,04
6 40 0,980 0,2054 0,2946 0,24 0,05
7 45 0,542 0,2054 0,2946 0,28 0,01
8 45 0,542 0,2054 0,2946 0,32 0,03
9 46 0,455 0,2054 0,2946 0,36 0,07
10 46 0,455 0,1103 0,3897 0,40 0,01
11 46 0,455 0,1103 0,3897 0,44 0,05
12 50 0,105 0,0438 0,4562 0,48 0,02
13 50 0,105 0,0438 0,4562 0,52 0,06
14 50 0,105 0,0438 0,5438 0,56 0,02
15 50 0,105 0,0438 0,5438 0,60 0,06
16 50 0,105 0,0438 0,5438 0,64 0,10
17 60 0,770 0,2794 0,7794 0,68 0,10
18 60 0,770 0,2794 0,7794 0,72 0,06
19 60 0,770 0,2794 0,7794 0,76 0,02
20 60 0,770 0,2794 0,7794 0,80 0,02
21 65 1,207 0,3869 0,8869 0,84 0,05
22 65 1,207 0,3869 0,8869 0,88 0,01
23 65 1,207 0,3869 0,8869 0,92 0,03
24 70 1,645 0,4505 0,9505 0,96 0,01
25 70 1,645 0,4505 0,9505 1,00 0,05
74
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
a) Mengurutkan data sampel dari yang terkecil hingga terbesar.
b) Menentukan nilai dari tiap-tiap data, dengan rumus
Untuk menghitung dan seterusnya, maka mengikuti cara menghitung .
c) Menentukan nilai berdasarkan nilai
bulatkan menjadi dua angka dibelakang koma menjadi -1,86, kemudian
nilai minus dimutlakkan menjadi positif maka pada tabel nilai kritis distribusi
normal diperoleh nila yaitu 0,4666
Untuk mencari nilai dari dan seterusnya maka mengikuti cara yang
telah dipaparkan.
d) Menentukan nilai berdasarkan nilai
Jika negatif (-) maka –
Jika positif (+) maka
, karena nilai pada adalah negatif maka mencari adalah
Untuk mencari nilai dan seterusnya dapat mengikuti cara yang telah
dipaparkan.
e) Menentukan nilai
Untuk mencari nilai dan seterusnya dapat mengikuti cara yang telah
dipaparkan.
f) Mencari nilai yang merupakan selisih dari –
Untuk mengetahui nilai dan dan seterusnya dapat mengikuti cara yang telah
dipaparkan.
g) Nilai untuk dengan
Jadi, diperoleh nilai dengan untuk adalah
75
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Kriteria :
Jika , maka diterima atau data distribusi normal
Jika maka ditolak atau data tidak berdistribusi normal.
Berrdasarkan perhitungan yang telah dilakukan didapat harga terbesar dari harga
mutlak selisih yaitu dan . Jadi
maka dapat disimpulkan sampel berdistribusi normal
3. Kelas VII C
Sebaran data nilai tes
30 30 30 40 40 45 45 48 48 50
50 50 50 50 50 60 60 60 60 60
65 65 70 70 75
c) Membuat table distribusi frekuensi
Tabel. 1
Distribusi Frekuensi Kelas B Nilai Ujian Semester Hasil Belajar
X
70 - 77 3 73,5 220,5 5402,25 16206,8
62 – 69 2 65,5 131 4290,25 8580,5
54 – 61 5 57,5 287,5 3306,25 16531,3
46 – 53 8 49,5 396 2450,25 19602
38 – 45 4 41,5 166 1722,25 6889
30 – 37 3 33,5 100,5 1122,25 3367,75
Jumlah 25 1301,5 71176,3
Mencari rata-rata
∑
77
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Perhitungan Uji Normalitas Populasi Kelas VII C
Rata-rata = 52,06
Simpangan baku (s) =
Tabel.2
Perhitungan Uji Normalitas Data Kelas C nlai ujian semester dengan
Menggunakan Uji Liliefors
No.
1 30 -1.848 0.4671 0.0329 0.040 0.01
2 30 -1.848 0.4671 0.0329 0.080 0.05
3 30 -1.848 0.4671 0.0329 0.120 0.09
4 40 -1.010 0.3438 0.1562 0.16 0.00
5 40 -1.010 0.3438 0.1562 0.20 0.04
6 45 -0.591 0.2224 0.2776 0.24 0.04
7 45 -0.591 0.2224 0.2776 0.28 0.00
8 48 -0.340 0.1331 0.3669 0.32 0.05
9 48 -0.340 0.1331 0.3669 0.36 0.01
10 50 -0.173 0.0675 0.4325 0.40 0.03
11 50 -0.173 0.0675 0.4325 0.44 0.01
12 50 -0.173 0.0675 0.4325 0.48 0.05
13 50 -0.173 0.0675 0.4325 0.52 0.09
14 50 -0.173 0.0675 0.5675 0.56 0.01
15 50 -0.173 0.0675 0.5675 0.60 0.03
16 60 0.665 0.2486 0.7486 0.64 0.11
17 60 0.665 0.2486 0.7486 0.68 0.07
18 60 0.665 0.2486 0.7486 0.72 0.03
19 60 0.665 0.2486 0.7486 0.76 0.01
20 60 0.665 0.2486 0.7486 0.80 0.05
21 65 1.084 0.3599 0.8599 0.84 0.02
22 65 1.084 0.3599 0.8599 0.88 0.02
23 70 1.503 0.4332 0.9332 0.92 0.01
24 70 1.503 0.4332 0.9332 0.96 0.03
25 75 1.921 0.4726 0.9726 1.00 0.03
h) Mengurutkan data sampel dari yang terkecil hingga terbesar.
i) Menentukan nilai dari tiap-tiap data, dengan rumus
78
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Untuk menghitung dan seterusnya, maka mengikuti cara menghitung .
j) Menentukan nilai berdasarkan nilai
bulatkan menjadi dua angka dibelakang koma menjadi -1,85, kemudian
nilai minus dimutlakkan menjadi positif maka pada tabel nilai kritis distribusi
normal diperoleh nila yaitu 0,4671
Untuk mencari nilai dari dan seterusnya maka mengikuti cara yang
telah dipaparkan.
k) Menentukan nilai berdasarkan nilai
Jika negatif (-) maka –
Jika positif (+) maka
, karena nilai pada adalah negatif maka mencari adalah
Untuk mencari nilai dan seterusnya dapat mengikuti cara yang telah
dipaparkan.
l) Menentukan nilai
Untuk mencari nilai dan seterusnya dapat mengikuti cara yang telah
dipaparkan.
m) Mencari nilai yang merupakan selisih dari –
Untuk mengetahui nilai dan dan seterusnya dapat mengikuti cara yang telah
dipaparkan.
n) Nilai untuk dengan
Jadi, diperoleh nilai dengan untuk adalah
79
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Kriteria :
Jika , maka diterima atau data distribusi normal
Jika maka ditolak atau data tidak berdistribusi normal.
Berrdasarkan perhitungan yang telah dilakukan didapat harga terbesar dari harga
mutlak selisih yaitu dan . Jadi maka
dapat disimpulkan sampel berdistribusi normal.
80
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
UJI HOMOGENITAS POPULASI
Uji homogenitas populasi dilakukan dengan menggunakan data nilai siswa
hasil Ujian Semester siswa kelas VII di SMP 30 Muaro Jambi. uji homogenitas
dilakukan dengan menggunakan uji Bartlet Langkah-langkah uji Homogenitas
populasi sebagai berikut:
Harga-harga yang dibutuhkan untuk uji homogenitas adalah sebagai berikut:
Table Penolong Uji Bartlett
Kelas Dk
VII A 22 0,045 6,04797 2,1240 46,7287
VII B 24 0,042 5,444444 2,1162 50,7880
VII C 24 0,042 5,444444 2,1162 50,7880
Jumlah 70 0,129 430,4 16,93686 6,3563 148,305
1. H1 dan H0 dalam bentuk kalimat
H1 : Terdapat perbedaan varians
H0 : Tidak terdapat perbedaan varians
2. Hipotesis statistik
H0:
H1: Paling sedikit satu tanda samadengan tidak berlaku
3. Mencari varians gabungan
∑
∑
131,4174
4. Menghitung harga satuan Bartlett
∑
81
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
5. Menghitung Chi-Kuadrat
{ ∑
}
6. Taraf signifikansinya (α)=0,05
7. Cari dengan rumus
dimana
dk=banyak kelompok, maka
8. Ternyata 0,003< 5,99 atau
Dengan demikian H0
diterima pada taraf kepercayaan 95% sehingga dapat disimpulkan bahwa
ketiga kelas mempunyai variansi yang homogen.
82
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
UJI KESAMAAN RATA-RATA POPULASI
Hipotesis yang akan diuji adalah:
Paling sedikit satu tanda samadengan tidak berlaku
1. Besaran-besaran yang diperlukan adalah:
Kelas N ∑ ∑
VII A 23 1154 61448
VII B 25 1273 68540
VII C 25 1301 72496
Jumlah 73 3728 202484
2. Menghitung jumlah kuadrat rata-rata dengan rumus:
∑
190.383,34
3. Jumlah kuadrat antar kelompok
∑
[
]
= 190.425 –
42,5532
83
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
4. Menghitung jumlah kuadrat dalam kelompok dengan rumus:
∑
12.058,104
5. Menentukan derjat kebebasan (dk) setiap sumber variansi terdiri dari:
a. Rata-rata dengan dk=1
b. Antar kelompok dengan dk=k-1
21,2766
c. Dalam kelompok dengan dk ∑
d.
∑
6. Menghitung nilai
=
7. Membuat tabel daftar ANAVA
Sumber Variasi Dk JK KT
Rata-rata 1 0,124
Antar kelompok 2 21,2766
Dalam
kelompok
70 12058,,104
Jumlah 173
Untuk α=0,05
∑
Dari daftar tabel distribusi F diperoleh harga
3,13. Kriteria pengujian jika Fhitung ≥ maka H0
ditolak, dalam hal lain H0 diterima pada taraf nyata α jika Fhitung < Ftabel maka
dapat disimpulkan bahwa kemampuan matematika siswa ketiga kelas tersebut
tidak berbeda secara signifikan pada taraf kepercayaan 95%.
84
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
UJI NORMALITAS DATA SAMPEL
4. Kelas Ekperimen
d) Membuat table distribusi frekuensi
Sebaran data nilai tes
55 55 60 62 65 70 70 70 70 74
75 75 75 80 80 80 80 84 85 85
85 86 90 90 90
e) Membuat table distribusi frekuensi
Tabel. 1
Distribusi Frekuensi Kelas Eksperimen Nilai Post Test Hasil Belajar
X
85 – 90 7 87,5 612,5 7656,25 53593,75 25 7
79 – 84 5 81,5 407,5 6642,25 33211,25 18 12
73 – 78 4 75,5 302 5700,25 22801 13 16
67 – 72 4 69,5 278 4830,25 19321 9 20
61 – 66 2 63,5 127 4032,25 8064,5 5 22
55 – 60 3 57,5 172,5 3306,25 9918,75 3 25
Jumlah 25 1899,5 146910,3
Mencari rata-rata
∑
86
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Perhitungan Uji Normalitas Data
Rata-rata =
Simpangan baku (s) =
Tabel.2
Perhitungan Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen nlai tes dengan
Menggunakan Uji Liliefors
No.
1 55 -2,021 0,4382 0,0217 0,04 0,02
2 55 -2,021 0,4382 0,0217 0,08 0,06
3 60 -1,539 0,4382 0,0618 0,12 0,06
4 62 -1,347 0,4115 0,0885 0,16 0,07
5 65 -1,058 0,3554 0,1446 0,20 0,06
6 70 -0,576 0,219 0,2810 0,24 0,04
7 70 -0,576 0,219 0,2810 0,28 0,00
8 70 -0,576 0,219 0,2810 0,32 0,04
9 70 -0,576 0,219 0,2810 0,36 0,08
10 74 -0,191 0.0753 0,4247 0,40 0,02
11 75 -0,094 0,0359 0,4641 0,44 0,02
12 75 -0,094 0,0359 0,4641 0,48 0,02
13 75 -0,094 0,0359 0,4641 0,52 0,06
14 80 0,387 0,1517 0,6517 0,56 0,09
15 80 0,387 0,1517 0,6517 0,60 0,05
16 80 0,387 0,1517 0,6517 0,64 0,01
17 80 0,387 0,1517 0,6517 0,68 0,03
18 84 0,773 0,2794 0,7794 0,72 0,06
19 85 0.869 0,3078 0,8078 0,76 0,05
20 85 0.869 0,3078 0,8078 0,80 0,01
21 85 0.869 0,3078 0,8078 0,84 0,03
22 86 0,965 0,3315 0,8315 0,88 0,05
23 90 1,351 0,3749 0,8749 0,92 0,05
24 90 1,351 0,3749 0,8749 0,96 0,09
25 90 1,351 0,3749 0,8749 1,00 0,13
87
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
o) Mengurutkan data sampel dari yang terkecil hingga terbesar.
p) Menentukan nilai dari tiap-tiap data, dengan rumus
Untuk menghitung dan seterusnya, maka mengikuti cara menghitung .
q) Menentukan nilai berdasarkan nilai
bulatkan menjadi dua angka dibelakang koma menjadi -2,02, kemudian
nilai minus dimutlakkan menjadi positif maka pada tabel nilai kritis distribusi
normal diperoleh nila yaitu 0,4783
Untuk mencari nilai dari dan seterusnya maka mengikuti cara yang
telah dipaparkan.
r) Menentukan nilai berdasarkan nilai
Jika negatif (-) maka –
Jika positif (+) maka
, karena nilai pada adalah negatif maka mencari adalah
Untuk mencari nilai dan seterusnya dapat mengikuti cara yang telah
dipaparkan.
s) Menentukan nilai
Untuk mencari nilai dan seterusnya dapat mengikuti cara yang telah
dipaparkan.
t) Mencari nilai yang merupakan selisih dari –
Untuk mengetahui nilai dan dan seterusnya dapat mengikuti cara yang telah
dipaparkan.
u) Nilai untuk dengan
Jadi, diperoleh nilai dengan untuk adalah
88
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Kriteria :
Jika , maka diterima atau data distribusi normal
Jika maka ditolak atau data tidak berdistribusi normal.
Berrdasarkan perhitungan yang telah dilakukan didapat harga terbesar dari harga
mutlak selisih yaitu dan . Jadi maka
dapat disimpulkan sampel berdistribusi normal
5. Kelas Kontrol
a). Membuat tabel distribusi frekuensi
Sebaran data nilai tes
42 45 50 50 50 50 55 55 60 60
60 62 62 64 70 70 70 70 70 74
75 75 76 80 82
b). Membuat tabel distribusi frekuensi
Tabel. 3
Distribusi Frekuensi Kelas Kontrol Nilai Post Test Hasil Matematika
siswa
No
1 77-83 2 80 160 6400 12800
2 70-76 9 73 657 5329 47961
3 63-69 1 66 66 4356 4356
4 56-62 5 59 295 3481 17405
5 49-55 6 52 312 2704 16224
6 42-48 2 45 90 2025 4050
Jumlah 25 1580 102796
89
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Mencari rata-rata
∑
Mencari simpangan baku (s)
√ ∑ ∑
√
√
√
√
90
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Perhitungan Uji Normalitas Data
Rata-rata =
Simpangan baku (s) =
Tabel.4
Perhitungan Uji Normalitas Data Kelas Kontrol Nilai Tes dengan
Menggunakan Uji Liliefors
No.
1 42 -1,915 0,4728 0,03 0,04 0,01
2 45 -1,644 0,4495 0,05 0,08 0,03
3 50 -1,193 0,383 0,12 0,12 0,00
4 50 -1,193 0,383 0,12 0,16 0,04
5 50 -1,193 0,383 0,12 0,20 0,08
6 50 -1,193 0,383 0,12 0,24 0,12
7 55 -0,741 0,2703 0,23 0,28 0,05
8 55 -0,741 0,2703 0,23 0,32 0,09
9 60 -0,289 0,1141 0,39 0,36 0,03
10 60 -0,289 0,1141 0,39 0,40 0,01
11 60 -0,289 0,1141 0,39 0,44 0,05
12 62 -0,108 0,0438 0,46 0,48 0,02
13 62 -0,108 0,0438 0,54 0,52 0,02
14 64 0,072 0,0279 0,528 0,56 0,03
15 70 0,614 0,2291 0,729 0,60 0,13
16 70 0,614 0,2291 0,729 0,64 0,09
17 70 0,614 0,2291 0,729 0,68 0,05
18 70 0,614 0,2291 0,729 0,72 0,01
19 70 0,614 0,2291 0,729 0,76 0,03
20 74 0,976 0,3365 0,837 0,80 0,04
21 75 1,066 0,3643 0,864 0,84 0,02
22 75 1,066 0,3643 0,864 0,88 0,02
23 76 1,156 0,377 0,877 0,92 0,04
24 80 1,518 0,4357 0,936 0,96 0,02
25 82 1,699 0,4525 0,953 1,00 0,05
91
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
a). Mengurutkan data sampel dari yang terkecil hingga terbesar.
b). Menentukan nilai dari tiap-tiap data, dengan rumus
Untuk menghitung dan seterusnya, maka mengikuti cara menghitung .
c). Menentukan nilai berdasarkan nilai
bulatkan menjadi dua angka dibelakang koma menjadi -1,92 , kemudian
nilai minus dimutlakkan menjadi positif maka pada tabel nilai kritis distribusi
normal diperoleh nila yaitu 0,4728
Untuk mencari nilai dari dan seterusnya maka mengikuti cara yang
telah dipaparkan.
d). Menentukan nilai berdasarkan nilai
Jika negatif (-) maka –
Jika positif (+) maka
, karena nilai pada adalah negatif maka mencari adalah
Untuk mencari nilai dan seterusnya dapat mengikuti cara yang telah
dipaparkan.
e). Menentukan nilai
Untuk mencari nilai dan seterusnya dapat mengikuti cara yang telah
dipaparkan.
f). Mencari nilai yang merupakan selisih dari –
Untuk mengetahui nilai dan dan seterusnya dapat mengikuti cara yang
telah dipaparkan.
g). Nilai l untuk dengan , Maka didapati nilai pada
tabel nilai kritis untuk uji liliefors yaitu
92
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Kriteria :
Jika , maka diterima atau data distribusi normal
Jika maka ditolak atau data tidak berdistribusi normal.
Berrdasarkan perhitungan yang telah dilakukan didapat harga terbesar dari
harga mutlak selisih yaitu dan . Jadi
, maka dapat disimpulkan sampel berdistribusi normal
93
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Uji Homogenitas Data Sampel
Uji homogenitas data dilakukan dengan menggunakan rumus uji beda varians
terbesar dan varians terkecil . Langkah-langkah uji homogenitas data sebagai
berikut:
1. Data
a) Kelas Eksperimen
∑
∑
Mencari nilai varians
∑ ∑
b) Kelas Kontrol
∑
∑
Mencari nilai varians
∑ ∑
94
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
2. Menentukan dengan rumus:
3. Membandingkan dengan dengan rumus:
dk pembilang (untuk varians terbesar)
dk penyebut (untuk varians terkecil)
dengan taraf signifikansi (α) = 0,05, kemudian dicari pada Tabel F didapat
Dengan kriteria pengujian:
Jika , maka diterima yang berarti varians kedua populasi
homogen.
Jika , maka ditolak yang berarti varians kedua populasi
tidak homogen.
Ternyata maka dapat disimpulkan bahwa
kedua data skor nilai hasil belajar matematis siswa memiliki varians yang
homogen.
95
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Uji T (t-test)
Nilai Post Test Hasil Belajar Matematika Siswa dari 50 Orang Siswa Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama 30 Muaro Jambi Pada Kelompok Eksperimen Dan
Kelompok Kontrol
No.
Responden
Post Test Hasil Belajar
Kelompok Eksperimen (X) Kelompok Kontrol (Y)
1 80 75
2 80 60
3 70 62
4 74 60
5 55 55
6 85 74
7 55 50
8 90 62
9 60 50
10 62 42
11 85 70
12 85 70
13 80 80
14 70 50
15 75 70
16 80 75
17 90 45
18 70 60
19 84 76
20 75 70
21 70 50
22 65 55
23 86 70
24 90 82
25 75 64
Perhitungan untuk Memperoleh Mean dan SD Eksperimen dan Kelompok
Kontrol
96
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
=
(X - )
=
( Y - )
Kelompok
Eksperimen
(X)
Kelompok
Kontrol
(Y)
80 75 4,36 11,92 19,01 142,0864
80 60 4,36 -3,08 19,01 9,4864
70 62 -5,64 -1,08 31,81 1,1664
74 60 -1,64 -3,08 2,69 9,4864
55 55 -20,64 -8,08 426,01 65,2864
85 74 9,36 10,92 87,61 119,2464
55 50 -20,64 -13,08 426,01 171,0864
90 62 14,36 -1,08 206,21 1,1664
60 50 -15,64 -13,08 244,61 171,0864
62 42 -13,64 -21,08 186,05 444,3884
85 70 9,36 6,92 87,61 47,8864
85 70 9,36 6,92 87,61 47,8864
80 80 4,36 16,92 19,10 286,2864
70 50 -5,64 -13,08 31,81 171,0864
75 70 -0,64 6,92 0,41 47,8864
80 75 4,36 11,92 19,01 142,0864
90 45 14,36 -18,08 206,21 326,8864
70 60 -5,64 -3,08 31,81 9,4864
84 76 8,36 12,92 68,89 166,9264
75 70 -0,64 6,29 0,41 47,8864
70 50 -5,64 -13,08 31,81 171,0864
65 55 -10,64 -8,08 113,21 65,2864
86 70 10,36 6,920 107,33 47,8864
90 82 14,36 18,92 206,21 357,9664
75 64 -0,64 0,92 0,41 0,8464
∑ = 1891 ∑ = 1577 ∑ = 2661,760 ∑ = 3071,840
Dari tabel telah diperoleh: ∑ ∑ ∑
∑ ; adapun
a) Mencari mean variabel atau kelompok eksperimen :
∑
=
b) Mencari mean variabel atau kelompok kontrol :
∑
=
97
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
c) Mencari standar deviasi kelompok eksperimen, dengan rumus :
√∑
√
√
d) Mencari standar deviasi kelompok kontrol, dengan rumus :
√∑
√
√
e) Mencari standar error mean kelompok eksperimen dengan rumus:
√
√
√
f) Mencari standar error mean kelompok kontrol dengan rumus :
√
√
√
g) Mencari standar error perbedaan mean kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol dengan rumus :
√
√
√ = √
h) Mencari dengan rumus :
=
=
Langkah berikutnya, memberikan interpretasi terhadap
. Dengan sebesar dikonsultasikan dengan Tabel
nilai , baik pada taraf signifikan maupun pada taraf signifikan .
Ternyata bahwa:
Pada taraf signifikansi atau
Pada taraf signifikansi atau
Karena telah diperoleh sebesar ; sedangkan dan
maka adalah lebih besar dari pada , baik pada taraf signifikansi
maupun pada taraf signifikansi Dengan demikian maka hipotesis nihil di
tolak, artinya kedua nilai tes kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
memiliki perbedaan mean yang signifikan.
98
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Korelasi
Nilai Tes Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
No.
Nilai Tes Hasil Belajar Siswa
Kelompok Eksperimen (X) Kelompok Kontrol (Y)
1 80 75
2 80 60
3 70 62
4 74 60
5 55 55
6 85 74
7 55 50
8 90 62
9 60 50
10 62 42
11 85 70
12 85 70
13 80 80
14 70 50
15 75 70
16 80 75
17 90 45
18 70 60
19 84 76
20 75 70
21 70 50
22 65 55
23 86 70
24 90 82
25 75 64
99
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Langkah-langkah perhitungan
1. Rentang (R)
2. Banyaknya Kelas
3. Interval Kelas
4. Membuat tabel distribusi frekuensi
Distribusi Frekuensi Nilai Tes Kelompok Eksperimen dan Kelompok
Kontrol
Interval
kelas
F TK
f1 f2 ft F k+
88,5 50
84 - 90 8 0 8
83,5 42
77 – 83 4 2 6
76,5 36
70 – 76 8 9 17
69,5 19
63 – 69 1 2 3
60,5 16
56 - 62 2 4 6
53,5 10
49 - 55 2 6 8
46,5 2
42 – 48 0 2 2
40,5 0
Jumlah 25 25 50
100
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
5. Mencari median
(
)
(
)
6. Membagi jumlah frekuensi variabel dan
7. Perhitungan Korelasi
Tabel 4.9
Phi Korelasi Nilai Tes
√
√
√
I
Eksperimen Kontrol Jumlah
Tinggi 21 (a) 11 (b) 32
Rendah 4 (c) 14 (d) 18
Jumlah 25 25 50
I I
101
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
√
8. Memberi interprestasi pada (
–
–
Konsultasi dengan tabel nilai “ ” ternyata dalam tabel untuk senilai
sehingga diperoleh nilai df sebagai berikut:
Pada taraf signifikan 5
Pada taraf signifikan
Karena yang diperoleh melalui perhitungan ( ) adalah lebih besar dari
pada ( baik pada taraf signifikan maupun )
maka (Hipotesis alternatif) diterima. Berarti terdapat pengaruh yang signifikan
antara nilai tes hasil belajar siswa yang menerapkan model pembelajaran Teams
Games Tournament.
263
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
DOKUMENTASI
Guru menyampaikan materi
Siswa berdiskusi kelompok
Penyajian Kelas
264
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang dipelajar
Siswa mengerjakan LKK
Siswa mengerjakan soal Touurnamnet
265
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Siswa mengerkan soal tournament
Siswa melakukan refleksi mengenai model pembelajaran TGT
siswa mengerjakan LKK
266
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
siswa mengerjakan LKK
Siswa mengerjakan sola tournament
Penyajian kelas
267
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
siswa mengerjakan Soal LKS
siswa mengerjakan LKS
Siswa mengerjakan soal LKS di depan kelas
268
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Penyampaian materi
Guru membagikan soal LKS
Postest