penerapan model pembelajaran creative problem solving

15
SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pada Program Studi Pendidikan Sarjana (S-1) Kependidikan Bagi Guru Dalam Jabatan Disusun oleh: IKA ZULIKAH A54E090090 PENDIDIKAN SARJANA (S-1) KEPENDIDIKAN BAGI GURU DALAM JABATAN (PSKGJ) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING DENGAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN DATAR PADA SISWAKELAS IV SDN 01 JIMBARAN KECAMATAN KAYEN KABUPATEN PATI TAHUN 2012/2013

Transcript of penerapan model pembelajaran creative problem solving

SKRIPSI

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pada Program Studi Pendidikan Sarjana (S-1)

Kependidikan Bagi Guru Dalam Jabatan

Disusun oleh:

IKA ZULIKAH

A54E090090

PENDIDIKAN SARJANA (S-1)

KEPENDIDIKAN BAGI GURU DALAM JABATAN (PSKGJ)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2012

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING

DENGAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN

KONSEP BANGUN DATAR PADA SISWAKELAS IV

SDN 01 JIMBARAN KECAMATAN KAYEN

KABUPATEN PATI TAHUN 2012/2013

Ika Zulikah, A54E090090, Program SKGJ PGSD, Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012

ABSTRAK

Bangun datar merupakan salah satu pokok bahasan yang dianggap sulit oleh siswa

disebabkan oleh rendahnya pemahaman konsep siswa. Rendahnya pemahaman

konsep siswa dapat dipengaruhi oleh model pembelajaran yang digunakan oleh

guru. Sehingga untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa dapat dilakukan

dengan cara menggunakan model pembelajaran yang tepat. Salah satunya dengan

menggunakan model pembelajaran Creative Problem Solving dengan media

visual. Model pembelajaran Creative Problem Solving memberikan kesempatan

kepada siswa untuk mencari alternatif pemecahan masalah tentang pokok bahasan

bangun datar. Media visual mempermudah siswa dalam menerima materi yang

disampaikan oleh guru sehingga dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman konsep bangun

datar pada siswa kelas IV SDN 01 Jimbaran Kecamatan Kayen Kabupaten Pati

tahun ajaran 2012/2013. Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas

(PTK). Penelitian tindakan kelas yang terdiri dari perencanaan, tindakan,

observasi, refleksi dan evaluasi dengan menggunakan model pembelajaran

Creative Problem Solving dengan media visual yang dilaksanakan dalam dua

siklus. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara,

dokumentasi dan tes. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis

data komparatif dan kritis serta deskriptif kualitatif. Sebelum pelaksanaan

tindakan, diperoleh skor hasil tes sebanyak 12,5% siswa berada di atas nilai KKM

atau > 70. Setelah pelaksanaan tindakan siklus I diperoleh skor hasil tes sebanyak

62,5% siswa berada di atas nilai KKM atau > 70. Kemudian setelah pelaksanaan

tindakan siklus II diperoleh skor hasil tes sebanyak 87,5% siswa berada di atas

nilai KKM atau > 70. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa

model pembelajaran Creative Problem Solving dengan media visual dapat

meningkatkan pemahaman konsep bangun datar siswa kelas IV SDN 01 Jimbaran

Kecamatan Kayen Kabupaten Pati tahun 2012/2013.

Kata kunci : Pemahaman Konsep, Creative Problem Solving dengan Media

Visual

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING

DENGAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN

KONSEP BANGUN DATAR PADA SISWAKELAS IV

SDN 01 JIMBARAN KECAMATAN KAYEN

KABUPATEN PATI TAHUN 2012/2013

PENDAHULUAN

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang erat kaitannya

dengan kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu pemahaman siswa terhadap

pemanfaatan dan penerapan pembelajaran matematika di masyarakat perlu

ditingkatkan. Pembelajaran matematika yang saat ini dilaksanakan di SD lebih

didominasi oleh guru sehingga siswa cenderung hanya pasif mendengarkan dan

menerima pemahaman yang hanya bersifat verbalistik yang akibatnya siswa sulit

memahami dan mengaplikasikan konsep serta teori yang diberikan guru dalam

kehidupan sehari-hari.

Faktanya pelajaran matematika sering dihubungkan dengan kebosanan,

keengganan, dan kegagalan bagi sebagian siswa. Matematika juga diklasifikasikan

kedalam kelompok mata pelajaran yang sulit dan abstrak sehingga banyak siswa

takut untuk mempelajarinya. Dengan suasana yang demikian, siswa akan sulit

menerima materi yang diajarkan. Salah satu faktor penyebabnya adalah kurang

variatifnya model pembelajaran yang dilakukan oleh guru, sehingga pembelajaran

matematika dianggap tidak menarik bagi para siswa.

Penggunaan model pembelajaran yang monoton dapat mengakibatkan

siswa kurang termotivasi. Kurangnya minat belajar siswa juga dapat

mengakibatkan mereka kesulitan dalam menerima pelajaran. Materi pelajaran

dalam penelitian ini adalah bangun datar. Materi tersebut memuat konsep-konsep

bangun datar yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari.

Sehubungan dengan fenomena tersebut maka dimunculkan gagasan untuk

menerapkan model pembelajaran creative problem solving (pemecahan masalah

secara kreatif). Model pembelajaran creative problem solving adalah suatu model

pembelajaran yang memusatkan pada pengajaran dan ketrampilan pemecahan

masalah, yang diikuti dengan penguatan ketrampilan (Pepkin, 2004:1). Model

pembelajaran creative problem solving juga merupakan variasi dari pembelajaran

dengan pemecahan masalah (problem solving) melalui teknik sistematik dalam

mengorganisasikan gagasan kreatif untuk menyelesaikan suatu permasalahan.

Dengan menggunakan model pembelajaran ini diharapkan dapat menimbulkan

minat sekaligus kreativitas dan motivasi siswa dalam mempelajari matematika,

sehingga siswa dapat memperoleh manfaat yang maksimal baik dari proses

maupun hasil belajarnya.

Manfaat creative problem solving (pemecahan masalah secara kreatif)

adalah membuat siswa lebih berhati–hati dalam mengenali tahap–tahap yang

sesuai dengan proses pemecahan masalah, menyediakan kerangka kerja yang

tersusun rapi untuk menyelesaikan pemecahan masalah yang kompleks dan

panjang, menghilangkan rasa takut siswa terhadap pelajaran matematika, dan

memotivasi siswa untuk menemukan konsep dengan pemecahan masalah.

Adanya fenomena diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Creative Problem

Solving Dengan Media Visual Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep

Bangun Datar Pada Siswa Kelas IV SDN 01 Jimbaran Kecamatan Kayen

Kabupaten Pati Tahun 2012/2013”.

TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan pada rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka

tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Tujuan Umum

a. Untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa.

b. Untuk meningkatkan peran siswa dalam proses pembelajaran.

c. Untuk meningkatkan kedisiplinan siswa.

d. Untuk meningkatkan minat belajar siswa.

e. Agar siswa mampu memecahkan masalah yang dihadapinya.

2. Tujuan Khusus

Untuk mengetahui efektivitas penerapan model pembelajaran creative

problem solving dalam meningkatkan pemahaman konsep bangun datar pada

siswa kelas IV SDN 01 Jimbaran Kecamatan Kayen.

LANDASAN TEORI

Pemahaman konsep matematika adalah kemampuan siswa dalam

menerjemahkan, menafsirkan, dan menyimpulkan suatu konsep matematika

berdasarkan pembentukan pengetahuannya sendiri, bukan sekedar menghafal.

Selain itu, siswa dapat menemukan dan menjelaskan kaitan suatu konsep dengan

konsep lainnya. Pemahaman konsep dapat membantu siswa untuk mengingat. Hal

tersebut dikarenakan ide-ide matematika yang siswa peroleh dengan memahami

saling berkaitan, sehingga siswa lebih mudah untuk mengingat dan menggunaka,

serta menyusunnya kembali saat lupa. Siswa mengingat kembali apa yang mereka

ingat dan mencoba menggambarkan dengan menggunakan pemikiran sendiri.

Suatu proses belajar akan berlangsung secara optimal jika pembelajaran

diawali dengan tahap enaktif, dan kemudian jika tahap belajar yang pertama ini

dirasa cukup, siswa beralih ke tahap belajar yang kedua, yaitu tahap belajar

dengan menggunakan modus representasi ikonik. Selanjutnya kegiatan belajar itu

dilanjutkan pada tahap ketiga, yaitu tahap belajar dengan menggunakan modus

representasi simbolik.

Model “Creative Problem Solving” (CPS) adalah suatu model

pembelajaran yang melakukan pemusatan pada pengajaran dan keterampilan

pemecahan masalah, yang diikuti dengan penguatan ketrampilan. Ketika

dihadapkan dengan suatu pertanyaan, siswa dapat melakukan keterampilan

memecahkan masalah untuk memilih dan mengembangkan tanggapannya. Tidak

hanya dengan cara menghafal tanpa dipikir, keterampilan memecahkan masalah

memperluas proses berpikir (Pepkin, 2004:1)

Adapaun proses dari model pembelajaran CPS, terdiri dari langkah-

langkah sebagai berikut:

a. Klarifikasi masalah

b. Pengungkapan pendapat

c. Evaluasi dan Pemilihan

d. Implementasi (Pepkin, 2004:2).

Penggunaan Media Visual berupa gambar dan media peraga dapat

digunakan sebagai alternatif pemilihan media pembelajaran matematika yang

cukup mudah untuk dilaksanakan. Hal ini dikarenakan gambar dan alat peraga

lebih mudah dibuat dan tidak membutuhkan peralatan elektronik. Selain itu

adanya keterbatasan sekolah dalam menyediakan peralatan elektonik seperti

komputer atau laptop dan LCD cukup membatasi media pembelajaran yang ada.

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir tersebut di atas diajukan hipotesis

tindakan: Melalui penerapan model pembelajaran creative problem solving

dengan menggunakan media visual dapat meningkatkan pemahaman konsep

bangun datar pada siswa kelas IV SDN 01 Jimbaran Kecamatan Kayen tahun

pelajaran 2012/2013.

METODE PENELITIAN

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN 01 Jimbaran, Kayen Pati. Penelitian

dilaksanakan pada semester I tahun pelajaran 2012/2013 yang pelaksanaannya

antara bulan Juni - Agustus 2012. Adapun tahapan kegiatan tersebut meliputi:

a. Tahap persiapan.

b. Tahap pelaksanaan.

c. Tahap penyelesaian.

Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah guru sebagai

pelaku peneliti dan kolabulator, dan siswa kelas IV SDN 01 Jimbaran, Kayen Pati.

Adapun jumlah siswa adalah 16 anak, terdiri dari laki – laki 8 anak, dan

perempuan 8 anak.

Jenis Dan Sumber Data

Ditinjau dari jenis data maka dapat diperoleh data kualitatif dan data

kuantitatif. Sedangkan jika ditinjau dari sumber data maka dapat diperoleh data

primer dan data sekunder.

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan wawancara, tes dan dokumen.

Instrumen Penelitian

Adapun instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Rencana Program Pembelajaran.

2. Media visual (gambar dan alat peraga).

3. Kertas lembar ulangan dan lembar jawaban.

4. Lembar pengamatan terhadap guru dan siswa.

Validitas Data

Teknik validitas data adalah untuk mengetahui keabsahan data yang

diterima. Setiap informasi yang akan dipakai sebagai data penelitian harus di uji

dan diperiksa dulu validitasnya, sehingga data tersebut dapat dipertanggung-

jawabkan. Teknik pengujian ini diproses dengan triangulasi data.

Indikator Kinerja

Penerapan model pembelajaran creative problem solving dinyatakan dapat

meningkatkan pemahaman konsep bangun datar apabila 75 % dari jumlah siswa

mendapatkan nilai di atas KKM yaitu 70.

Teknik Analisis Data

1. Teknik Analaisis Data Komparatif dan Kritis

Teknik deskriptif komparatif digunakan untuk data kuantitatif, yakni

dengan membandingkan hasil antar siklus. Kemudian teknik analisis kritis

mencakup kegiatan untuk mengungkap kelemahan dan kelebihan kinerja siswa

dan guru dalam proses pembelajaran.

2. Analisis Data Interaktif

Data yang diperoleh dalam PTK, secara umum dianalisis melalui

deskriptif kualitatif. Analisis data dilakukan pada tiap data yang dikumpulkan,

baik data kuantitatif maupun data kualitatif. Data kuantitatif dianalisis dengan

menggunakan cara kuantitatif sederhana, yakni dengan persentase (%) dan data

kualitatif dianalisis dengan membuat penilaian kualitatif (kategori).

Prosedur Penelitian

Prosedur yang akan dilaksanakan pada penelitian ini mengacu pada

penelitian tindakan kelas dengan model siklus. Banyaknya siklus yang akan

dilaksanakan sebanyak 2 siklus.

Adapun prosedur dalam pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pra siklus : Menentukan masalah dan identifikasi masalah.

2. Siklus 1 : Perencanaan, Pelaksanaan, Tindakan dan Refleksi.

3. Siklus 2 : Perencanaan, Pelaksanaan, Tindakan dan Refleksi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Latar Penelitian

SD Negeri 01 Jimbaran terletak di jalan Obyek Wisata Goa Pancur no.294

Kayen, Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati. Sekolah ini terletak di daerah

pedesaan, tetapi cukup ramai karena berdekatan dengan obyek wisata. Jumlah

siswa di SD Negeri 01 Jimbaran adalah 117 siswa, dari kelas I sampai VI.

Refleksi Awal

Berdasarkan observasi awal, didapatkan informasi mengenai hasil

pemahaman bangun datar siswa kelas IV SD Negeri Jimbaran 01 yang

ditunjukkan pada tabel di bawah ini:

Tabel 1. Hasil Skor Pemahaman Konsep Bangun Datar pada Siswa Kelas IV

SDN 01 Jimbaran Kecamatan Kayen Pra Siklus

No. Nama Siswa Skor Kriteria

1. Ahmad Yulianto 50 Belum tuntas

2. Aly Rosyad Hadi 40 Belum tuntas

3. Any Ashrofah 60 Belum tuntas

4. Lita Korniasari 55 Belum tuntas

5. M. Indra Saputra 75 Tuntas

6. M. Rois 40 Belum tuntas

7. M. Ilman Nafia 60 Belum tuntas

8. Mulianti 60 Belum tuntas

9. M. Fiki Rafiza 40 Belum tuntas

10. Rizky Ibnu Maulana 40 Belum tuntas

11. Shinta Nuriyanti 60 Belum tuntas

12. Wulandhari 80 Tuntas

13. Yatakim Dwi Jayanto 40 Belum tuntas

14. Yunita Rahmawati 45 Belum tuntas

15. Zulaikha 50 Belum tuntas

16. Zuliyana 55 Belum tuntas

Jumlah siswa yang tuntas KKM 2

Persentase 12,5%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa skor Pemahaman Konsep Bangun

Datar siswa kelas IV SD Negeri 01 Jimbaran pada pra siklus, terdapat 12,5% atau

2 siswa yang mendapat nilai memenuhi KKM, sedangkan 87,5% atau 14 siswa

mendapatkan nilai kurang dari KKM.

Analisis Pencarian Fakta

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti diketahui bahwa

pada kondisi awal nilai mata pelajaran matematika pada pokok bahasan bangun

datar siswa kelas IV SD Negeri 01 Jimbaran sebagian besar masih berada di

bawah KKM atau kurang dari 70. Hal ini dapat dilihat dari hasil nilai pra siklus.

Selain itu, pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung, guru hanya

menggunakan metode pembelajaran konvensional yakni ceramah, tanya jawab,

dan pemberian tugas. Pembelajaran matematika dengan metode pembelajaran

konvensional cenderung kurang melibatkan peran siswa sehingga guru nampak

lebih aktif, suasana belajar di kelas menjadi sangat monoton dan kurang menarik.

Hasil & Pembahasan

Siklus I

Adapun hasil capaian nilai evaluasi yang dijadikan tolok ukur hasil

pemahaman konsep bangun datar siswa kelas IV SD Neberi 01 Jimbaran pada

siklus I dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 2. Frekuensi Skor Pemahaman Konsep Bangun Datar Pada Siswa Kelas

IV SDN 01 Jimbaran Kecamatan Kayen Pada Siklus I

No. Skor f % Keterangan Kategori

1. > 90 0 0 Tuntas Sangat Baik

2. 80 – 89 2 12,5 Tuntas Baik

3. 70 – 79 8 50 Tuntas Cukup

4. < 70 6 37,5 Belum Tuntas Kurang

Berdasarkan hasil diatas, dapat disimpulkan bahwa pada siklus I terdapat

10 siswa yang telah memenuhi KKM sehingga didapatkan persentase pencapaian

KKM 62,5%, namun masih ada 6 siswa atau 37,5% siswa belum mencapai KKM.

Siklus 2

Adapun hasil pencapaian nilai evaluasi yang dijadikan tolok ukur hasil

pemahaman konsep bangun datar siswa kelas IV SD Negeri 01 Jimbaran pada

siklus II dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 3. Frekuensi Nilai Kemampuan Matematika Siswa Kelas IV SDN 01

Jimbaran Kecamatan Kayen pada Siklus II.

No. Skor f % Keterangan Kategori

1. > 90 1 6,25 Tuntas Sangat Baik

2. 80 – 89 4 25 Tuntas Baik

3. 70 – 79 9 56,25 Tuntas Cukup

4. < 70 2 12,5 Belum Tuntas Kurang

Berdasarkan hasil evaluasi siswa untuk mengukur pemahaman siswa

tentang konsep bangun datar pada siklus II diperoleh 14 siswa atau 87,5% siswa

telah memenuhi batas KKM (70) dan masih ada 2 siswa atau 12,5% sisa yang

belum memenuhi KKM.

Pembahasan

Dalam meningkatkan pemahaman konsep bangun datar pada siswa, guru

selalu melakukan pembenahan pelaksanaan tindakan pada proses pembelajaran.

Sebelum diadakan penelitian, pembelajaran masih menggunakan model

konvensional. Guru menjelaskan materi dengan ceramah dan siswa mendengarkan

tanpa adanya inovasi dalam pembelajaran sehingga kurang aktif dan pembelajaran

kurang menarik. Tindakan yang dilakukan guru dalam meningkatkan pemahaman

konsep bangun datar kelas IV adalah dengan model Creative Problem Solving

dengan media visual. Tujuannya adalah membantu siswa menemukan cara – cara

kreatif dalam pemecahan masalah bangun datar dalam kehidupan sehari-hari.

Adapun peningkatan pemahaman konsep bangun datar siswa kelas IV SD Negeri

01 Jimbaran dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:

Tabel 11. Daftar Skor Pemahaman Konsep Bangun Datar Pada Siswa Kelas IV

SDN 01 Jimbaran Kecamatan Kayen pada Siklus I dan Siklus II.

No. Skor Siklus I Siklus II

Keterangan Kategori f % f %

1. > 90 0 0 1 6,25 Tuntas Sangat Baik

2. 80 – 89 2 12,5 4 25 Tuntas Baik

3. 70 – 79 8 50 9 56,25 Tuntas Cukup

4. < 70 6 37,5 2 12,5 Belum Tuntas Kurang

Setelah dilakukan tindakan yaitu dengan menggunakan model

pembelajaran Creative Problem Solving, kemampuan pemahaman konsep bangun

datar siswa meningkat. Berdasarkan data hasil penelitian di atas mendukung

diterimanya hipotesis bahwa dengan model pembelajaran Creative Problem

Solving dapat meningkatkan pemahaman konsep bangun datar siswa kelas IV SD

Negeri 01 Jimbaran, Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati.

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan keseluruhan siklus yang telah dilakukan, dapat disimpulkan

bahwa: "Penerapan model pembelajaran Creative Problem Solving dapat

meningkatkan pemahaman konsep bangun datar pada siswa kelas IV SDN 01

Jimbaran Kecamatan Kayen tahun pelajaran 2012/2013”. Hal tersebut

dikarenakan > 75% siswa berhasil menuntaskan nilai KKM yang telah ditentukan.

Implikasi

Kesimpulan diatas memberikan implikasi bahwa dengan pembenahan cara

mengajar dan penggunaan model pembelajaran yang tepat dan menarik dari

seorang guru akan memberi pengaruh pada kegiatan belajar siswa yang

berdampak pada peningkatan pemahaman konsep bangun datar siswa. Penerapan

model pembelajaran Creative Problem Solving merupakan salah satu model

pembelajaran yang memiliki manfaat dalam proses pembelajaran untuk membantu

siswa dalam menemukan ide-ide atau alternatif pemecahan masalah bangun datar.

DAFTAR PUSTAKA

Afni, C. 2007. Pembelajaran Matematika Melalui Pendekatan Pemecahan

Masalah dalam Upaya Meningkatkan kemampuan Representasi

Matematik Siswa SMA. Skripsi. Bandung: FPMIPA UPI.

Al-Barry, M Dahlan dan Pius Partanto. 2001. Kamus Ilmiah Populer. Surabaya:

Arkola.

Dahar, R. W. 1988. Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Darhim. 1993. Work Shop Matematika. Jakarta: Depdikbud Direktorat Jenderal

Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP

Setara DIII.

Dasari, D. 2002. Pengembangan Pembelajaran Matematika Berdasarkan

Kurikulum Berbasis Kompetensi dalam Proceeding National Science

Education Seminar. Universitas Negeri Malang.

Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Kurikulum 2004 Sekolah Menengah

Pertama, Pedoman Khusus Pengembangan Silabus Berbasis Kompetensi

Sekolah Menengah Pertama Mata Pelajaran Matematika. Jakarta:

Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi Depdiknas.

Dimyati, Mudjiono. 1994. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jenderal

Perguruan Tinggi Depdikbud.

Gitanisari, M. 2008. Penerapan Model Pembelajaran Missouri Mathematics

Project (MMP) dalam Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep

Matematika Siswa. Skripsi. Bandung: FMIPA UPI.

Hidayat. 2004. Diktat Kuliah Teori Pembelajaran Matematika. Semarang: FMIPA

UNNES.

Jihad, Asep dan Abdul Haris. 2008 . Evaluasi Pembelajaran. Jogjakarta: Multi

Pressindo.

Kilpatrick, J. Dan Findell. 2001. Adding + It Up Helping Children Learn

Mathematics. Washington, DC: National Academy Press.

Muhsetyo, Gatot, dkk. 2009. Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Universitas

Terbuka.

Nurvidyani, Marisa. 2010. Efektifitas Penerapan Model Pembelajaran Creative

Problem Solving untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Dalam Mata

Pelajaran TIK. Skripsi. Bandung: Jurusan Pendidikan Ilmu Komputer

FMIPA UPI.

Pepkin K.L. 2004. Creative Problem Solving In Math. Tersedia di:

http://www.uh.edu/hti/cu/2004/v02/04.htm [diunduh tanggal 15 Juni

2012].

Putri, C. U. 2009. Penerapan Model Pembelajaran Generatif untuk Meningkatkan

Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa Sekolah menengah

Atas. Skripsi. Bandung: FPMIPA UPI.

Rofingatun, S. 2006. Penerapan Metode Penemuan dalam Pembelajaran

Matematika untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematika Siswa

SMP. Skripsi. Bandung: FMIPA UPI.

Sardiman, A.M. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Surabaya:

Rajawali Pers.

Sari, Juwita. 2011. “Penerapan Model Pembelajaran Creative Problem Solving

untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII SMP

Negeri 12 Malang”. Skripsi. Malang: Program Studi Pendidikan

Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Kanjuruhan Malang.

Suherman, E. 2003. Evaluasi Pembelajaran Matematika. Bandung: Universitas

Pendidikan Indonesia.

Suherman, E., dkk. 2001. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.

Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Suhito. 2000. Strategi Pembelajaran Matematika. Semarang: FPMIPA IKIP

Semarang.

Susilo, Muhammad Joko. 2006. Dasar-dasar dan Proses Pembelajaran. Fakultas

Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UAD.

Suwandi, Joko. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Solo: Penerbit Qinant.

Suwandi, Sarwiji dan Rohmadi, Muhammad. 2009. Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) dan Penulisan Karya Ilmiah Bibliografi. Surakarta: Yuma Pustaka

– FKIP UNS.

Suyitno, dkk. 2000. Dasar-dasar dan Proses Pembelajaran Matematika I.

Semarang: Pendidikan Matematika FMIPA UNNES.

____________. 2004. Pemilihan Model-model Pembelajaran dan Penerapannya

di Sekolah. Semarang: Pendidikan Matematika FMIPA UNNES.