PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TPS ZAHROTUS SARIFAH

69
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TPS (THINK PAIR SHARE) MENGGUNAKAN ALAT PERAGA SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PESERTA DIDIK KELAS VIII MTs DARUL ISTIQOMAH JEPARA PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI POKOK GETARAN DAN GELOMBANG SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Fisika Oleh: ZAHROTUS SARIFAH NIM : 063611006 FAKULTAS TARBIYAH

Transcript of PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TPS ZAHROTUS SARIFAH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TPS (THINK PAIR SHARE)MENGGUNAKAN ALAT PERAGA SEDERHANA UNTUK MENINGKATKANPENGUASAAN KONSEP PESERTA DIDIK KELAS VIII MTs DARUL

ISTIQOMAH JEPARAPADA MATA PELAJARAN IPA MATERI POKOK

GETARAN DAN GELOMBANG

SKRIPSIDiajukan untuk memenuhi dan melengkapi syaratguna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam

dalam Ilmu Pendidikan Fisika

      

Oleh:ZAHROTUS SARIFAHNIM : 063611006

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGOSEMARANG2010

ABSTRAK

Zahrotus Sarifah (NIM. 063611006). Penerapan ModelPembelajaran TPS (Think, Pair, Share) Menggunakan Alat PeragaSederhana untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Peserta DidikKelas VIII, MTs Darul Istiqomah, Jepara pada Mata PelajaranIPA Materi Pokok Getaran dan Gelombang. Skripsi. Semarang:Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2010.

Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian iniyaitu: 1) Bagaimana Penerapan Model Pembelajaran TPS (Think,Pair, Share) Menggunakan Alat Peraga Sederhana untukMeningkatkan Penguasaan Konsep Peserta Didik Kelas VIII MTsDarul Istiqomah Jepara pada Mata Pelajaran IPA Materi PokokGetaran dan Gelombang ?. 2) Bagaimanakah Penguasaan KonsepPeserta Didik Kelas VIII MTs Darul Istiqomah Jepara padaMata pelajaran IPA Materi Pokok Getaran dan Gelombang,setelah diterapkan Model Pembelajaran TPS (Think, Pair, Share)Menggunakan Alat Peraga Sederhana?

Penelitian ini bertujuan: 1) Untuk mengetahuibagaimana penerapan model pembelajaran TPS (Think, Pair, Share)menggunakan Alat Peraga Sederhana untuk meningkatkanpenguasaan konsep Peserta Didik Kelas VIII, MTs DarulIstiqomah, Jepara pada Mata Pelajaran IPA materi pokokGetaran dan Gelombang. 2) Untuk Meningkatkan  PenguasaanKonsep Peserta Didik Kelas VIII MTs Darul Istiqomah Jeparapada Mata Pelajaran IPA Materi Pokok Getaran danGelombang setelah diterapkan Model Pembelajaran TPS (Think,Pair, Share) Menggunakan Alat Peraga Sederhana.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas(Classroom Action Research) yang dilaksanakan dalam 2siklus. Subyek penelitian adalah siswa kelas VIII MTs DarulIstiqomah Jepara, pada semester genap tahun pelajaran 2009-2010 dengan jumlah peserta didik sebanyak 42 orang. Prosedurpenelitian terdiri dari 4 tahap di setiap siklusnya, yakni

perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi danrefleksi. Proses pembelajaran fisika dilaksanakan denganmenggunakan metode  pembelajaran TPS (Think, Pair, Share).Indikator keberhasilan pada penelitian ini berupatercapainya ketuntasan belajar secara individual maupunklasikal.

Pengumpulan data dilakukan dengan metode: wawancara,observasi, diskusi dan tes evaluasi. Data hasil pengamatannilai diskusi dan nilai evaluasi diolah dengan analisisdeskriptif untuk menggambarkan keadaan peningkatanpencapaian keberhasilan tiap siklus.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Berdasarkanpada hasil tes penguasaan konsep pada aspek kognitif pesertadidik yang mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus IIsebesar 24.7%. Ketuntasan belajarnya mengalami peningkatansebesar 11.89%, yaitu dari 73.81% menjadi 85.7%, hal inimembuktikan bahwa peserta didik yang tuntas belajarmengalami peningkatan dari 31 peserta didik menjadi 36peserta didik. 2) Hambatan pengunaan metode TPS  yaitu sikappasif  peserta didik serta bergantung pada orang lain dalamproses pembelajaran dan keterbatasan fasilitas pembelajaranseperti sumber belajar dan alat peraga pembelajaran yangtersedia.

KEMENTERIAN AGAMAINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

FAKULTAS TARBIYAHJl. Prof. Dr. Hamka Kampus II Ngaliyan Telp. 7601295 Fax. 7615387

Semarang 50185

PERSETUJUAN PEMBIMBINGSemarang,  6 Oktober 2010

Lamp   : 4 (Empat) Eksemplar                                   

Hal      : Naskah Skripsi                                              Kepada Yth.              A.n. Zahrotus Sarifah                                   Dekan Fakultas                                                                                    Tarbiyah IAIN Walisongo

di Semarang

            Assalamu’alaikum Wr. Wb.            Setelah saya mengadakan koreksi dan perbaikan

seperlunya, bersama ini saya kirim naskah saudara:            Nama               : Zahrotus Sarifah            NIM                : 063611006

Judul Skripsi : Penerapan Model Pembelajaran TPS (Think, Pair, Share)Menggunakan Alat Peraga Sederhana untuk MeningkatkanPenguasaan Konsep Peserta Didik Kelas VIII, MTs DarulIstiqomah, Jepara pada Mata Pelajaran IPA Materi PokokGetaran dan Gelombang.

            Dengan ini, saya mohon kiranya skripsi tersebutdiatas dapat segera dimunaqosyahkan.

            Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih

            Wassalamu’alaikum Wr.Wb.                                                           

PembimbingI                                                              Pembimbing II

Wenty Dwi Yuniarti, S.Pd, M.Kom                        Drs. Wahyudi, M.Pd

NIP :197706222006042005                                      NIP : 196803141995031

KEMENTERIAN AGAMAINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

FAKULTAS TARBIYAHJl. Prof. Dr. Hamka Kampus II Ngaliyan Telp. 7601295 Fax. 7615387

Semarang 50185

PENGESAHANSkripsi Saudara           : Zahrotus SarifahNIM                            : 063611006Jurusan                        : Tadris Fisika

Dengan Judul              : Penerapan Model Pembelajaran TPS (Think, Pair,Share) Menggunakan Alat Peraga Sederhana untuk MeningkatkanPenguasaan Konsep Peserta Didik Kelas VIII, MTs DarulIstiqomah, Jepara pada Mata Pelajaran IPA Materi PokokGetaran dan Gelombang.

Telah dimunaqosyahkan oleh Dewan Penguji Fakultas TarbiyahInstitut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang padatanggal :

15 Desember 2010Dan dapat diterima sebagai kelengkapan ujian akhir dalamrangka menyelesaikan studi Program Sarjana Strata 1 (S.1)tahun akademik 2010/2011 guna memperoleh gelar Sarjana dalamIlmu Tarbiyah/Tadris Fisika.Semarang, 22 Desember 2011

Dewan PengujiKetua SidangSekretaris Sidang

Alis Asikin,M.A.                                                                Drs. Sugeng Ristiyanto, M.Ag.      NIP :196907241999031002                                              NIP :196508192003021001

PengujiI                                                                             Penguji II

Andi Fadllan, S.Si, M.Sc.                                                           Lianah, M.Pd.        NIP :198009152005011006                                            NIP :131914973000002000

PembimbingI                                                                   Pembimbing II           Wenty Dwi Yuniarti, S.Pd, M.Kom                             Drs. Wahyudi, M.PdNIP :197706222006042005                                     NIP : 196803141995031

Motto

“Ï%©!$# t,n=y{ yìö7y™ ;Nºuq»yJy™ $]%$t7ÏÛ ( $¨B 3“t�s? †Îû È,ù=yzÇ`»uH÷q§�9$# `ÏB ;Nâq»xÿs? ( ÆìÅ_ö‘$$sù uŽ|

Çt7ø9$# ö@yd 3“t�s? `ÏB 9‘qäÜèùÇÌÈ  Artinya : “Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan yang Maha Pemurah sesuatu yang tidakseimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, Adakah kamu Lihat sesuatu yang tidakseimbang?”(QS.Al-Mulk:3)

PERSEMBAHAN

Dengan segala kerendahan hati, peneliti persembahkan karyatulis sederhana ini kepada orang-orang yang telah berjasadalam hidup peneliti.

1.      Ayah peneliti (Kastawi alm) dan ibu peneliti (Ngatemialmh) tercinta, yang senantiasa memberikan do’a restu dandukungan baik secara moral maupun material terhadapkeberhasilan studi ananda.

2.     Kakak – kakak peneliti (Mas Muhlisin, Mas Mufarikin, MasMualimin, Mas Muhammad Aklif, Mbak Rahma Fortuna Wati, MbakBhakti Puji Astuti, Mbak Siti Rohimah, Mbak Nurul Azizah)tersayang, yang selalu setia menemani peneliti di saat sukadan duka serta memberikan dukungan sepenuhnya hingga skripsiini dapat terselesaikan.

3.     Adik peneliti (Akhmad Khoirul Imron) dan keponakan –keponakan peneliti (Kiki, Adi, Shayla, Dhilla) tersayang,yang selalu setia menemani peneliti di saat suka dan dukaserta memberikan dukungan sepenuhnya hingga skripsi inidapat terselesaikan.

4.      Teman - teman peneliti TF’06 senasib seperjuangan dikampus hijau yang selalu menemani peneliti dan membuat hiduppeneliti lebih berwarna.

5.      Teman - teman kost D3 (Mbak Mahda, Naim, Ni’mah dan Siti)yang turut memberi motivasi dalam pembuatan skripsi ini.

6.      Sahabat-sahabat peneliti (Anik, Sasya, Akyuni, MbakNartik) yang selalu memotivasi dan senantiasa menemanipeneliti dalam pebuatan skripsi ini.

7.      Dan semua teman yang tidak dapat peneliti sebutkan,thanks for all.

DEKLARASI

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penelitimenyatakan bahwa  skripsi ini tidak berisi materi yangpernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan. Demikianjuga skripsi ini tidak berisi satu pun pikiran orang  lain,kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yangdijadikan sebagai bahan rujukan.

Semarang, 16 Desember 2010Deklarator,

Zahrotus SarifahNIM. 063611006

KATA PENGANTAR           

Segala puji dan syukur peneliti panjatkan kehadiratAllah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat, hidayah daninayah-Nya sehingga penulisan skripsi ini dapatterselesaikan.

Sholawat dan salam senantiasa terlimpahkan kepadabeliau Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya, sahabat-sahabatnya serta orang-orang mukmin yang senantiasamengikutinya.            Dengan kerendahan hati, penulis sampaikan bahwaskripsi ini tidak mungkin terselesaikan tanpa adanyadukungan dan bantuan dari semua pihak. Penulis mengucapkanterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu. Adapunucapan terima kasih secara khusus penulis sampaikan kepada:

1.      Dr. Suja’i M.Ag, Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN WalisongoSemarang.

2.      Wenty Dwi Yuniarti, S. Pd, M. Kom, Wali studi selamapenulis menuntut ilmu di IAIN Walisongo Semarang dan sebagaipembimbing satu yang telah berkenan memberikan bimbingan danpengarahan dalam penulisan skripsi.

3.      Wahyudi, Drs, M. Pd, pembimbing dua yang telah berkenanmemberikan bimbingan dan pengarahan dalam penulisan skripsi.

4.      Bapak dan Ibu dosen Fakultas Tarbiyah IAIN WalisongoSemarang yang telah membekali ilmu pengetahuan danketerampilan serta membantu kelancaran selama kuliah.

5.      Suhaji, S. Ag, M. Pd,  Kepala MTs Darul Istiqomah Jepara,yang telah memberikan ijin untuk mengadakan penelitian.

6.      Asmudi, S. Pd, selaku guru mata pelajaran fisika MTsDarul Istiqomah Jepara, yang telah sabar memberikanpengarahan selama proses  penelitian.

Semoga jasa – jasa mereka mendapatkan balasan yanglebih baik dari Allah SWT. Demi sempurnanya skripsi ini,saran dan kritik sangat peneliti harapkan. Mudah-mudahanskripsi ini dapat membawa manfaat, amin.

DAFTAR ISI

HALAMANJUDUL.................................................................................................            iHALAMANABSTRAK...........................................................................................            iiPERSETUJUANPEMBIMBING.............................................................................            iiiPENGESAHANPENGUJI.......................................................................................            ivMOTTO..................................................................................................................... vPERSEMBAHAN..................................................................................................... viPERNYATAAN........................................................................................................            vii

KATAPENGANTAR...............................................................................................            viiiDAFTARISI............................................................................................................. ixDAFTARGAMBAR............ ................................................................................... xiiDAFTARTABEL............ ........................................................................................ xiiiDAFTARGRAFIK................................................................................................... xivDAFTARLAMPIRAN............................................................................................. xv

BAB I   : PENDAHULUANA.       Latar Belakang

Masalah.................................................................... 1

B.        RumusanMasalah.............................................................................. 3

C.        PembatasanMasalah.......................................................................... 4

D.       PenegasanIstilah................................................................................            6

E.       Tujuan................................................................................................ 7

F.            ManfaatPenelitian............................................................................. 7

BAB II  : LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESISA.          Landasan teori1.      Pembelajaran Kooperatif Model TPS (Think, Pair, Share) …… 92.      PenguasaanKonsep.........................................

.............................123.      Alat Peraga Sederhanaa.       Pengertian Alat

peraga......................................................... 13

b.      Fungsi AlatPeraga............................................................... 14

c.       Nilai AlatPeraga.................................................................. 15

d.      Jenis – jenis alatperaga........................................................ 16

e.       Langkah – langkah Yang Harus Ditempuh Pada Waktu Menggunakan Alat Peraga………………………………….16

f.       Alat Peraga Sederhana Dalam Pembelajaran IPA Fisika......17

4.      Getaran dan Gelombanga.       Getaran1)      Pengertian getaran..........………………………………. 192)      Getaran pada ayunan sederhan………………………… 203)      Getaran pada pegas.……………………………………. 21b.      Gelombang1)      Pengertian gelombang....………………………………. 222)      Jenis – jenis gelombang...……………………………... 233)      Besaran gelombang....…………………………………. 24

4)      Hubungan Antara Panjang Gelombang ( ), Frekuensi (f), dan Cepat Rambat Gelombang (v)………..........……....25

B.     Penelitian Yang Relevan.................................................................. 26

C.     Hipotesis Tindakan........................................................................... 27

BAB III: METODOLOGI PENELITIANA.    Subyek

penelitian.............................................................................. 29

B.     Waktu dan TempatPenelitian........................................................... 29

C.     IndikatorPenelitian........................................................................... 29

D.    Metodepenelitian.............................................................................. 29

E.     Metode pengumpulandata................................................................ 33

F.      InstrumenPenelitian.......................................................................... 34

G.    Metode analisisdata.......................................................................... 34

H.    IndikatorKeberhasilan...................................................................... 36

BAB IV:  HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.      Hasil Penelitian1.      Pra

Siklus.......................................................................................  38

2.      Deskripsi Hasil penelitiana)      Pelaksanaan Tindakan Siklus

I................................................. 40b)      Pelaksanaan Tindakan Siklus

II................................................ 45B.       Pembahasan1.      Persiapan

Penelitian........................................................................ 49

2.      Pembahasan Hasil Penelitian Pada SiklusI.................................... 49

3.      Pembahasan Hasil Penelitian Pada SiklusII................................... 52

BAB V  : KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUPA.                Simpulan.................................................

........................................ 56B.                 Saran....................................................

........................................... 56C.                 Penutup..................................................

......................................... 57

DAFTAR KEPUSTAKAANLAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR GAMBAR

1.      Gambar  2.1.    : Bandul dan pegas...............                                                  20

2.      Gambar  2.2.    : Ayunan sederhana............................................................... 21

3.      Gambar  2.3.    : Pegas................................................................................... 22

4.      Gambar 2.4.     : Rapatan dan renggangang pada slinki……………………22

5.      Gambar 2.5.     : Slinki yang digetarkan……………………………………236.      Gambar 2.6.     : Gelombang Pada Tali…………………………………… 247.      Gambar 2.7.     : Gelombang pada slinki………………………………….. 258.      Gambar 3.1.    : Siklus Penelitian tindakan kelas

(PTK)................................ 30

DAFTAR TABEL

1.      Tabel 2.1.  : Tahapan pembelajarankooperatif............................................................. 10

2.      Tabel 4.1.  : Tabel 4.1 Hasil belajar peserta didik dari hasil observasi awal................39

3.      Tabel 4.2.  : Hasil pengamatan pada aspek afektif dan psikomotorik peserta didik siklus I. ....................................................................................................................... 43

4.      Tabel 4.3.  : Nilai pada aspek afektif dan psikomotorik peserta didik siklus I........... 44

5.      Tabel 4.4.  : Hasil tes penguasaan konsep peserta didik pada aspek kognitif siklus I......................................................................................................................................44

6.      Tabel 4.5.  : Hasil pengamatan pada aspek afektif dan psikomotorik peserta didik siklus II..........................................................

............................................................

.. 487.      Tabel 4.6.  : Nilai pada aspek afektif dan psikomotorik

peserta didik siklus II.......... 488.      Tabel 4.7.  : Hasil tes penguasaan konsep peserta didik

pada aspek kognitif siklus II......................................................................................................................................49

DAFTAR GRAFIK

1        Grafik 4.1  : Perbandingan perolehan nilai penguasaan konsep pada aspek kognitif pra siklus dan siklus I............................................................................................ 52

2        Grafik 4.2  : Persentase ketuntasan belajar pada aspek kognitif pra siklus dan siklus I................................................................................................................... 53

3        Grafik 4.3  : Perbandingan perolehan nilai penguasaan konsep pada aspek kognitif siklus I dan siklus II............................................................................................... 54

4        Grafik 4.4  : Persentase pada aspek afektif dan aspek psikomotorik siklus I dan siklus II.................................................................................................................. 55

5        Grafik 4.5  : Persentase ketuntasan belajar pada aspek kognitif siklus I dan siklus II............................................................................................................................ 56

DAFTAR LAMPIRAN

1.            Sejarah sekolah2.            Struktur kepengurusan3.            Struktur organisasi4.            Denah MTs Darul Istiqomah Jepara5.            Daftar guru dan karyawan MTs Darul Istiqomah6.            Daftar nama subyek penelitian7.            Daftar nama kelompok siswa  siklus I8.            Daftar nama kelompok siswa siklus II9.            Silabus getaran dan gelombang10.        Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus

I            11.        Lembar kerja kelompok siklus I12.        Lembar observasi aspek afektif siklus I13.        Kriteria penilaian aspek afektif siklus I14.        Lembar observasi aspek psikomotorik siklus I15.        Kriteria penilaian aspek psikomotorik siklus I16.        Lembar evaluasi siswa siklus I17.        Kunci jawaban lembar evaluasi siklus I18.        Daftar nilai dan analisis evaluasi hasil belajar

Siklus I19.        Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus II20.        Lembar kerja kelompok siklus II21.        Lembar observasi aspek afektif siklus II22.        Kriteria penilaian aspek afektif siklus II23.        Lembar observasi aspek psikomotorik siklus II24.        Kriteria penilaian aspek psikomotorik siklus II25.        Lembar evaluasi siswa siklus II26.        Kunci jawaban lembar evaluasi siklus II27.        Daftar nilai dan analisis evaluasi hasil belajar

siklus II

28.        Daftar kehadiran siswa siklus I dan siklus II29.        Surat Izin Riset30.        Surat Penunjukan Pembimbing

BAB IPENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANGBelajar menurut Hilgard yang dikutip dari Wina adalah

proses perubahan melalui kegiatan atau prosedur latihan baiklatihan di dalam laboratorium maupun dalam lingkunganilmiah.[1] Belajar merupakan suatu proses yang dilakukanoleh peserta didik, sedangkan mengajar adalah suatu yangdilakukan oleh guru sebagai pengajar. Dua hal tersebutmenyebabkan interaksi antar guru dan peserta didik, pesertadidik yang satu dengan peserta didik yang lain pada saatproses belajar mengajar berlangsung.[2] Dalam Al Qur’andijelaskan dalam surat Az Zumar ayat 9, yaitu

...…… ö@è% ö@yd “ÈqtGó¡o„ tûïÏ%©!$# tbqçHs>ôètƒ tûïÏ%©!$#ur ŸwtbqßJn=ôètƒ 3 $yJ¯RÎ) ã�©.x‹tGtƒ (#qä9'ré& É=»

t7ø9F{$# ÇÒÈ  :مر [3]  (۹)الز�Artinya : Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui denganorang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallahyang dapat menerima pelajaran”. (QS. Az Zumar : 9)

Dalam proses belajar mengajar juga diperlukan adanyamedia pembelajaran (alat peraga). Media sumber belajar ataumedia pembelajaran sendiri memiliki arti sebagai alat bantuyang berguna dalam kegiatan belajar mengajar dan dapatmewakili sesuatu yang tidak dapat disampaikan guru melaluikata-kata atau kalimat. Hamalik (1986) yang dikutip dariAzhar, mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalamproses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan danminat belajar bahkan membawa pengaruh psikologis terhadappeserta didik[4].

Menurut Briggs yang dikutip dari Asnawir, penggunaanmedia pembelajaran dapat lebih menekankan pada karakteristikpeserta didik berdasarkan stimulus atau rangsangan yangditimbulkan oleh media[5]. Sehingga peserta didik akan lebihcepat dalam menerima pelajaran. Khususnya pada pelajaranfisika, yang di rasa sangat penting jika media (alat peraga)dihadirkan dalam pembelajaran fisika.

Media diperoleh dari membeli alat yang di butuhkanatau dengan membuat alat peraga sederhana. Perancangan danpembuatan alat peraga sederhana dapat di lakukan oleh gurudengan melibatkan peserta didik. Hal ini dapat membuatpeserta didik lebih memahami materi yang di ajarkan dan jugauntuk menambah ketertarikan peserta didik karena adanya rasamemiliki alat peraga yang telah di buat bersama. Tentunya,alat peraga sederhana dapat membantu sekolah-sekolah yangmemiliki keterbatasan laboratorium, dengan adanya alatperaga sederhana yang di buat sendiri dapat menumbuhkankreatifitas guru dan peserta didik.

MTs Darul Istiqomah Jepara, merupakan salah satulembaga pendidikan yang memiliki keterbatasan laboratorium,sehingga proses belajar mengajar hanya berpusat pada guru,yaitu dengan metode ceramah. Keterbatasan laboratoriummerupakan salah satu kendala dari kegiatan belajar mengajar,sementara itu dalam kegiatan belajar mengajar membutuhkanpraktik langsung terutama pada materi getaran dan gelombang.

Untuk itu diperlukan adanya media pembelajaran (alatperaga sederhana), guna menjelaskan proses getaran dangelombang dan hubungan antara periode dan frekuensi danbagaimana cara memperoleh keduanya. Dengan menggunakan alatperaga yang terbuat dari bahan sederhana yang seringdijumpai dan tentunya dengan biaya murah, mudah di dapat,mudah dibuat, dan mudah digunakan. Dengan menggunakan alatperaga sederhana, dapat dilaksanakan pembelajaran tanpamengeluarkan biaya yang mahal.

Selain itu, dapat juga menerapkan suatu pembelajaranaktif, kreatif, efektif dan menarik bagi peserta didik.Banyak waktu yang diperlukan untuk persiapan, juga perlu

kesediaan berkorban secara materiil tetapi dengan memakaialat praktikum secara tepat, guru akan menanamkan kesan yangjauh lebih dalam, yang mungkin akan mempengaruhi seluruhkehidupan dari anak yang di didik.

Berdasarkan uraian di atas, penulis bermaksud mencobameneliti Penerapan Model Pembelajaran TPS (Think, Pair, Share)Menggunakan Alat Peraga Sederhana untuk MeningkatkanPenguasaan Konsep Peserta Didik Kelas VIII, MTs DarulIstiqomah, Jepara pada Mata Pelajaran IPA Materi PokokGetaran dan Gelombang.

B.     RUMUSAN MASALAHDari hasil pemaparan latar belakang di atas rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah :1. Bagaimana Penerapan Model Pembelajaran TPS (Think, Pair,Share) Menggunakan Alat Peraga Sederhana untuk MeningkatkanPenguasaan Konsep Peserta Didik pada Mata Pelajaran IPAMateri Pokok Getaran dan Gelombang ?2. Seberapa Jauh Penguasaan Konsep Peserta Didik  KelasVIII, MTs Darul Istiqomah pada mata pelajaran IPA MateriPokok Getaran dan Gelombang, setelah diterapkan ModelPembelajaran TPS (Think, Pair, Share)  menggunakan Alat PeragaSederhana?

C.    PEMBATASAN MASALAHUntuk lebih memudahkan pemahaman makna yang terkandung

dan juga menghindari kerancuan dam pemahaman makna, makapenulis merasa perlu untuk memberikan batasan masalah, yaitusebagai berikut :a.       PenerapanPenerapan dalam penelitian ini adalah menerapkan modelpembelajaran TPS pada materi getaran dan gelombang.

b.      Model pembelajaran TPS (Think, Pair, Share)Model pembelajaran dalam penelitian ini adalah modelpembelajaran yang dapat memberi peserta didik lebih banyakwaktu berfikir, secara berpasangan, dan saling berbagidengan yang lain.[6]

c.       Menggunakan

Menggunakan dalam penelitian ini adalah memakai alat peragasederhana yang telah di sediakan dan berhubungan denganmateri getaran dan gelombang.

d.      Alat peragaAlat peraga dalam penelitian ini adalah alat–alat yangdigunakan guru ketika mengajar untuk membantu memperjelasmateri pelajaran yang disampaikan kepada peserta didik.[7]

e.       SederhanaSederhana dalam artian, alat peraga yang dibuat sendiri olehpeneliti dengan bahan – bahan yang mudah dicari disekitarlingkungan, tidak mahal, dan bisa dimanfaatkan. Alat peragagetaran yaitu terbuat dari bambu, kayu bekas, dan tali.

f.       Penguasaan konsepPenguasaan adalah pemahaman atau kesanggupan untukmenggunakan pengetahuan, kepandaian dan sebagainya.[8] Konsep adalah suatu rancangan yang dibuat untukmemberikan suatu gambaran atau penjelasan tentang suatufakta–fakta, gejala–gejala berdasarkan kesamaan ciri–ciridan dapat digeneralisasikan berdasarkan pengalaman–pengalaman yang relevan[9].

g.      IPAIPA adalah ilmu yang mempelajari benda–benda mati maupunbenda – benda hidup yang berada di alam semesta, baik dibumi maupun di luar angkasa.[10]

h.      Getaran dan gelombangGetaran adalah gangguan yang geraknya terbatas disekitartitik setimbang. Gelombang adalah gangguan periodik dalamsuatu medium atau ruang.[11]

i.        Standar KompetensiMemahami Konsep dan Penerapan Getaran, Gelombang, dan Optikadalam Produk Teknologi Sehari – Hari

j.        Kompetensi DasarMendeskripsikan konsep getaran dan gelombang sertaparameter-parameternya.

D.    PENEGASAN ISTILAH`1.         Model Pembelajaran TPS (Think, Pair, Share)

Model pembelajaran TPS adalah model pembelajaran yangdapat memberi peserta didik lebih banyak waktu berfikir,secara berpasangan, dan saling berbagi dengan yang lain.[12]2.         Alat Peraga Sederhana

Menurut Nyoman Kertiasa (1994), alat peraga sederhanaadalah alat yang dapat dirancang dan dibuat sendiri denganmemanfaatkan alat atau bahan disekitar lingkungan kita.[13]3.         Penguasaan Konsep

Kata “penguasaan” berasal dari kata “kuasa”, yangberarti mampu, atau kemampuan[14]. Menurut Piaget (dalamAprilia : 2007), konsep merupakan suatu rancangan yangdibuat untuk memberikan suatu gambaran atau penjelasantentang suatu fakta–fakta, gejala–gejala berdasarkankesamaan ciri–ciri dan dapat digeneralisasikan berdasarkanpengalaman–pengalaman yang relevan[15]. Penguasaankonsep berarti kemampuan memberikan gambaran atau penjelasantentang fakta–fakta dan gejala–gejala fisika berdasarkankesamaan ciri–ciri dan pengalaman yang relevan.4.         IPAIPA adalah ilmu yang mempelajari benda–benda mati maupunbenda–benda hidup yang berada di alam semesta, baik di bumimaupun di luar angkasa.[16]5.         Getaran dan Gelombang

Getaran merupakan gangguan yang geraknya terbatasdisekitar titik  setimbang. Sedangkan gelombang menjalarmelalui medium tertentu atau ruang hampa.[17]

E.     TUJUAN PENELITIANSesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan

yang ingin dicapai penulis dalam penelitian ini ialah1. Untuk mengetahui bagaimana Penerapan Model Pembelajaran TPS

(Think, Pair, Share) Menggunakan Alat Peraga Sederhana untukMeningkatkan Penguasaan Konsep Peserta Didik Kelas VIII MTsDarul Istiqomah Jepara pada Mata Pelajaran IPA Materi PokokGetaran dan Gelombang.

2.    Untuk meningkatkan Penguasaan Konsep Peserta Didik KelasVIII MTs Darul Istiqomah Jepara pada Mata Pelajaran IPA

Materi Pokok Getaran dan Gelombang setelah diterapkan ModelPembelajaran TPS (Think, Pair, Share) Menggunakan Alat PeragaSederhana.

F.     MANFAAT PENELITIANAdapun manfaat penelitian yang dapat diperoleh, sebagai

berikut :1.      Bagi peserta didik, hasil penelitian ini diharapkan dapat

digunakan sebagai masukan untuk mengembangkan keterampilanpeserta didik dan menambah pengetahuan bagi peserta didik.

2.      Bagi guru dan peneliti, hasil penelitian ini diharapkandapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untukmeningkatkan keterampilan memillih strategi yang bervariasidalam memperbaiki proses pembelajaran sehingga dapatmemberikan pelayanan yang lebih baik kepada peserta didik.

3.      Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan memberikansumbangan bagi sekolah dalam rangka perbaikan prosespembelajaran sehingga dapat meningkatkan penguasaan konseppeserta didik

BAB IILANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A.    LANDASAN TEORI1        Pembelajaran Kooperatif Model TPS (Think, Pair, Share)

Pembelajaran kooperatif  muncul dari konsep bahwapeserta didik akan lebih mudah menemukan dan memahami konsepyang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya.Didalam kelas kooperatif peserta didik belajar bersama dalamkelompok – kelompok kecil yang terdiri dari 5 – 6 orangpeserta didik yang sederajat tetapi heterogen dalamkemampuan, jenis kelamin, suku atau ras, dan satu sama lainsaling membantu.

Dalam buku Models of Teaching, dikatakan bahwa “in manyclassrooms, gender, and socioeconomic inequalities have to be dealt withdirectly, and students need to learn how to create equitable situation in which allof their peers......”.[1]

Artinya : “di dalam kelas, terdapat berbagai jeniskelamin dan ketidaksamaan dalam pembagian status ekonomisecara langsung, dan peserta didik belajar bagaimanamenciptakan suasana kesamaan dalam semua temansebayanya...... ”

Tujuan dibentuknya kelompok tersebut adalah untukmemberikan kesempatan kepada semua peserta didik untuk dapatterlibat secara aktif dalam proses berpikir dan kegiatanbelajar.[2] Selama bekerja dalam kelompok, tugas anggotakelompok adalah mencapai ketuntasan materi yang disajikanoleh guru dan saling membantu teman sekelompoknya untukmencapai ketuntasan belajar.

Terdapat enam langkah atau tahapan didalam pelajaranyang menggunakan pembelajaran kooperatif, langkah tersebutadalah [3]

Tabel 2.1 Tahapan Pembelajaran KooperatifFase Tingkah laku guru

Fase – 1Menyampaikantujuan danmemotivasi

peserta didik

Guru menyampaikan semua tujuanpelajaran yang ingin dicapai padapelajaran tersebut

Fase – 2Menyajikaninformasi

Guru menyajikan informasi kepadapeserta didik dengan jalandemonstrasi atau lewat bacaan.

Fase – 3Mengorganisasikanpeserta didik kedalam kelompokkooperatif

Guru menjelaskan kepada pesertadidik bagaimana  caranya membuatkelompok belajar dan membantu setiapkelompok agar melakukan perubahansecara efisien.

Fase – 4Membimbing

kelompok bekerjadan belajar

Guru membimbing kelompok – kelompokbelajar pada saat mereka mengerjakantugas mereka.

Fase – 5Evaluasi

Guru mengevaluasi hasil belajartentang materi yang telah dipelajariatau masing – masing kelompokmempresentasikan hasil belajar.

Fase – 6Memberikanpenghargaan

Guru mencari cara – cara untukmenghargai baik upaya maupun hasilbelajar individu dan kelompok.

Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatupola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakanpembelajaran dikelas.[4] Model pembelajaran TPS (Think, Pair,Share) berkembang dari penelitian pembelajaran kooperatif.Pertama kali di kembangkan oleh Frang Lyman dan koleganya diUniversitas Maryland. Menurut Arends (1997) dalam Triyanto,menyatakan bahwa TPS (Think, Pair, Share) merupakan suatu carayang efektif untuk membuat variasi suasana pada diskusikelas.[5]

Adapun langkah – langkah model pembelajaran TPS (Think,Pair, Share)

a.       Berfikir (Think)Guru mengajukan suatu pertanyaan atau masalah yang

dikaitkan dengan pelajaran, dan meminta peserta didikmeggunakan waktu beberapa menit untuk berfikir sendirijawaban atas masalah yang diberikan.

b.      Berpasangan (Pair)Selanjutnya guru meminta peserta didik untuk

berpasangan dan mendiskusikan apa yang telah mereka peroleh.Interaksi waktu yang disediakan dapat menyatukan jawabanjika suatu pertanyaan yang diajukan atau menyatukan gagasanapabila suatu masalah khusus diidentifikasi. 

c.       Berbagi (Share)Pada langkah akhir, guru meminta pasangan – pasangan

untuk berbagi dengan keseluruhan kelas yang telah merekabicarakan. Hal ini efektif untuk berkeliling ruangan daripasangan ke pasangan dan melanjutkan sampai sekitar sebagianpasangan mendapat kesempatan untuk melaporkan hasil diskusimasing – masing kelompok.

2        Penguasaan KonsepPenguasaan adalah pemahaman dan kesanggupan untuk

menggunakan pengetahuan dan kepandaian untuk memecahkanmasalah atau persoalan.[6] Konsep adalah suatu kelas ataukategori objek, benda atau orang yang memiliki ciri – ciriumum.[7]Menurut Carol, konsep adalah suatu proses dariserangkaian pengalaman yang didefinisikan sebagai suatukelompok objek atau kejadian.[8]

Untuk mempelajari suatu konsep, peserta didik harusmengalami berbagai situasi tertentu, yaitu denganmengalaminya sendiri, sehingga peserta didik dapat menguasaikonsep tersebut.[9]

Faktor – faktor yang mempengaruhi peningkatanpenguasaan konsep ada tiga, yaitu :[10]

a)      Faktor Peserta Didik, yaitu tentang kemampuan dan carapeserta didik dalam menguasai pokok bahasan getaran dangelombang.

b)      Faktor Guru, yaitu bagaimana cara guru membantu siswadalam memahami pokok bahasan getaran dan gelombang yangdiajarkan dan bagaimana guru mengimplementasikan rencanatindakan yang sudah disiapkan.

c)      Faktor sumber belajar, yaitu apakah paket soal bervariasiyang dikembangkan sudah sesuai dengan tujuan untukmengetahui pengaruh dari penerapan model pembelajaran TPSdan meningkatkan penguasaan konsep getaran dan gelombang.

Untuk mengetahui keberhasilan dari penguasaan konsep,maka ada  pengkategorian penguasaan konsep getaran dangelombang pada masing – masing siklus menggunakan kriteriayang ditetapkan Depdikbud, yaitu :[11]

1        Tingkat penguasaan 0% - 34%            = sangat rendah2        Tingkat penguasaan 35% - 54%          = rendah3        Tingkat penguasaan 55% - 64%          = sedang4        Tingkat penguasaan 65% - 84%          = tinggi5        Tingkat penguasaan 85% - 100%        = sangat tinggi3        Alat Peraga Sederhana

a.       Pengertian Alat Peraga SederhanaMenurut Nyoman Kertiasa (1994), alat peraga sederhana

adalah alat yang dapat dirancang dan dibuat sendiri denganmemanfaatkan alat atau bahan disekitar lingkungan kita.[12] Dalam Al Qur’an surat Az-Zuhruf ayat 32 dijelaskanbahwa :

óOèdr& tbqßJÅ¡ø)tƒ |MuH÷qu‘ y7În/u‘ 4 ß`øtwU $oYôJ|¡s% NæhuZ÷�t/öNåktJt±ŠÏè¨B ’Îû 

Ío4quŠysø9$# $u‹÷R‘‰9$# 4 $uZ÷èsùu‘ur öNåk|Õ÷èt/s-öqsù <Ù÷èt/ ;M»y_u‘yŠ x‹Ï‚Gu‹Ïj9 

NåkÝÕ÷èt/ $VÒ÷èt/ $wƒÌ�÷‚ß™ 3àMuH÷qu‘ur y7În/u‘ 

׎ö�yz $£JÏiB tbqãèyJøgs† ÇÌËÈ  ü[13] Artinya : “Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kamitelah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia,dan Kami telah meninggikan sebahagian mereka atas sebagian yang lainbeberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yanglain. dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang merekakumpulkan”. (QS.Az-Zuhruf:32)

Selain telah dijelaskan didalam Al Qur’an, tentangpenggunaan alat peraga juga dijelaskan dalam hadist riwayatTurmudzi  yaitu

ه ان� رسول الله ى الله عن� ى اما مه رض� ل العا لم على  وعن� اب&% ض� ا ل : ف� ص . م ق ال رسول م ق ا كم , ث6 لى على اد ن� ض� د كف� ه واهل الله  ص م : ان�  الله العا ن% كن Aلا نوم

اس ضلون� على معلمى الن� Lيحوت لى ال ى حج%رها وحت ى الن�مله ف� السموت والارص� حت ى( تLر. )رواه الت رمد� الخ�

Artinya : Dari Abu Umamah ra. Bahwasanya Rasulullah saw bersabda :”Kelebihan oranng alim terhadap orang yang ahli ibadah (tetapi tidak alim),seperrti kelebihanku terhadap orang yang paling rendah di antara kalian.”Kemudian Rasulullah saw meneruskan sabdanya : ”Sesungguhnya Allah,

malaikat serta penghuni langit dan bumi sampai – sampai semut yang berada disarangnya dan juga ikan, senantiasa memintakan rahmat kepada orang yangmengajarkan kebaikan kepada manusia. (HR. Turmudzi)[14]

b.      Fungsi Alat PeragaMenurut Nana Sudjana, ada enam fungsi alat peraga

dalam proses belajar mengajar, yaitu :[15]1)      Penggunaan alat peraga dalam proses belajar mengajar

bukan merupakan fungsi tambahan tetapi mempunyai fungsitersendiri sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasibelajar mengajar yang efektif.

2)      Penggunaan alat peraga merupakan bagian yang integraldari keseluruhan situasi mengajar. Ini berarti bahwa alatperaga merupakan salah satu unsur yang harus dikembangkanguru.

3)      Alat peraga dalam pengajaran penggunaannya integraldengan tujuan dan isi. Fungsi ini mengandung pengertianbahwa penggunaan alat peraga harus melihat kepada tujuan danbahan pelajaran.

4)      Penggunaan alat peraga dalam pengajaran bukan semata –mata alat hiburan, dalam arti digunakan hanya sekedarmelengkapi proses belajar supaya lebih menarik perhatiansiswa.

5)      Penggunaan alat peraga dalam pengajaran lebih diutamakanuntuk mempercepat proses belajar mengajar dan membantupeserta didik dalam menangkap pengertian yang diberikanguru.

6)      Penggunaan alat peraga dalam pengajaran diutamakan untukmempertinggi mutu belajar mengajar.

c.       Nilai Alat PeragaMenurut Nana Sudjana, penggunaan alat peraga dalam

proses belajar mengajar mempunyai nilai – nilai sebagaiberikut :[16]

a.       Peragaan ini dapat meletakkan dasar – dasar yang nyatauntuk berfikir, oleh karena itu dapat mengurangi terjadinyaverbalisme.

b.      Peragaan ini dapat memperbesar minat perhatian pesertadidik untuk belajar.

c.       Peragaan ini dapat meletakkan dasar untuk perkembanganbelajar.

d.      Memberikan pengalaman yang nyata dan dapat menumbuhkankegiatan berusaha sendiri pada setiap peserta didik.

e.       Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan berkesinambungan.f.       Membantu tumbuhnya pemikiran dan membantu berkembangnya

kemampuan berbahasa.g.      Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan

cara lain dan membantu berkembangnya efisiensi danpengalaman belajar yang lebih sempurna.

d.      Jenis – Jenis Alat PeragaMenurut Syaiful Bahri, media dapat diklasifikasikan

menjadi tiga, yaitu : [17]1)      Dilihat dari jenisnyaa)      Media auditif, yaitu media yang hanya mengandalkan suara.b)      Media visual, yaitu media yang mengandalkan penglihatan.c)      Media audio visual, yaitu media yang mempunyai unsur

suara dan gambar.2)      Dilihat dari daya liputnyaa)      Media yang mempunyai daya liput yang luas dan lunak.b)      Media yang mempunyai daya liput terbatas oleh ruang waktu

dan tempat.c)      Media untuk pengajaran individual.3)      Dilihat dari bahan pembuatannyaa)      Media yang sederhana, yaitu media yang bahan dasarnya

mudah mudah diperoleh dan harganya murah, cara pembuatannnyamudah, dan penggunaannya tidak sulit.

b)      Media yang komplek, yaitu media yang bahan dan alatpembuatannya sulit diperoleh dan mahal harganya, sulitmembuatnya, dan penggunaannya memerlukan keterampilan yangmemadai.

e.       Langkah – langkah yang harus ditempuh pada waktumenggunakan alat peraga

Ada enam langkah yang harus ditempuh guru pada waktuia mengajar dengan mempergunakan alat peraga, yaitu :[18]

1)      Menetapkan tujuan mengajar dengan menggunakan alat peraga2)      Persiapan guru, memilih dan mempersiapkan alat peraga

yang dapat mencapai tujuan  pembelajaran.3)      Persiapan kelas, peserta didik dan guru harus mempunyai

persiapan sebelum menggunakan alat peraga sederhana.4)      Langkah penyajian dan peragaan,5)      Langkah kegiatan belajar mengajar.6)      Langkah evaluasi pelajaran dan percobaan.f.       Alat Peraga Sederhana Dalam Pembelajaran IPA Fisika

Dalam peragaan materi getaran dan gelombangmenggunakan bandul sederhana dan tali gelang karet mainan.

1)      Bandul sederhanaBandul sederhana digunakan dalam percobaan getaran

untuk mengetahui hubungan antara frekuensi, periode, danamplitud. Getaran adalah gerak bolak-balik melalui titiksetimbang. Satu getaran didefinisikan sebagai satu kalibergetar penuh, yaitu dari titik awal kembali ke titiktersebut.

Satu kali getaran adalah ketika benda bergerak darititik 1-2-3-2-1 atau dari titik 2-3-2-1-2. Bandul tidakpernah melewati lebih dari titik 1 atau titik 3 karena titiktersebut merupakan simpangan terjauh. Simpangan terjauh itudisebut amplitudo. Di titik 1 atau titik 3 benda akanberhenti sesaat sebelum kembali bergerak. Jarak dari titiksetimbang pada suatu saat disebut simpangan.

Bandul sederhana ini dibuat sendiri dengan menggunakanbarang – barang yang mudah didapat dan berada disekitar lingkungan hidup. Bandul sederhana tersebut terdiri dari kayu dan bambu, tali, dan beban.

Gambar 2.1 Contoh bandul sederhana

a)      Bahan – bahan1        Tali2        Statif sederhana3        Bebanb)      Alat1        Stopwatch2        Penggaris2)      Tali  gelang karet mainan

Pada saat menggetarkan tali gelang karet, gelombangakan merambat pada tali gelang karet ke arah tongkat. Taligelang karet mainan digunakan dalam percobaan gelombanguntuk mengetahui jenis – jenis gelombang dan arah rambatgelombang yang dihasilkan

Tali gelang karet mainan ini terbuat dari gelang karetyang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari – hari dandigunakan untuk permainan oleh peserta didik. Bahan –bahan : Tali gelang karet mainan.

Gambar 2.2 Contoh gelombang pada tali4        Getaran dan Gelombanga.       Getaran1)      Pengertian getaran

Getaran adalah gerak bolak – balik (berulang – ulang) sebuahbenda secara teratur melalui titik keseimbangan. Titikkeseimbangan adalah keadaan dimana benda dalam kedudukansetimbang/diam. Banyaknya getaran yang terjadi pada sebuahbenda dihitung dalam waktu satu detik. Suatu benda dikatakanmelakukan satu getaran jika benda bergerak dari titikkeseimbangan secara bolak – balik satu kali.

 Gambar 2.3 Bandul Sederhana

Gambar 2.4  PegasSecara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut :

Frekuensi =   

atau    f =   (Hz) dan T =  (sekon)

2)      Getaran Pada Ayunan SederhanaAyunan sederhana (bandul) atau pendulum sederhana

terdiri dari sebuah benda kecil (bola) yang digantungkandiujung tali yang ringan.[19]

Gambar 2.5 Ayunan sederhana

Ayunan sederhana melakukan gerakan bolak balik sepanjangbusur AB. Waktu yang diperlukan oleh benda untuk bergerakdari titik A ke titik A lagi disebut Satu Periode. Sedangkan

banyaknya getaran atau gerak bolak-balik yang dapatdilakukan dalam waktu satu detik disebut Frekuensi.Frekuensi yang dihasilkan bandul disebut Frekuensi Alamiah.Frekuensi Alamiah adalah frekuensi yang ditimbulkan dariayunan tanpa adanya pengaruh luar. The pendulum frequency does notdepend on the mass, yaitu frekuensi ayunan tidak dipengaruhioleh massa.[20]

3)      Getaran Pada Pegas

Gambar 2.6 PegasGetaran pada pegas memiliki frekuensi alamiah sendiri. Waktuyang diperlukan oleh benda untuk bergerak dari titik Akembali lagi ke titik A lagi disebut satu perioda dimanabesarnya tergantung pada massa beban dan konstanta gayapegas. Semua pegas memiliki panjang alami dimana padakeadaan ini pegas tidak memberikan gaya pada massa, danposisi massa di titik ini disebut dengan posisi setimbang.[21]

Gambar 2.7 Rapatan dan Renggangan pada Slinki4)      Besaran pada getaran:1)      Amplitudo

Amplitudo adalah besarnya simpangan terjauh terhadaptitik keseimbangan dalam suatu getaran. Kuat lemahnyagetarandipengaruhi oleh kuat lemahnya amplitudo, sehingga

semakin besar amplitudo semakin kuat getaran yangdihasilkan. Amplitudo dapat dilambangkan dengan A.

2)      Periode dan FrekuensiFrekuensi adalah banyaknya getaran yang terjadi tiap

detiknya. Sedangkan, periode adalah waktu yang diperlukanuntuk satu kali getar (satu siklus lengkap). Cepat rambatnyagetaran dipengaruhi oleh frekuensi, sehingga semakin besarfrekuensi maka semakin cepat getaran.

Gambar 2.8 Slinki yang digetarkan

 Sehingga dapat ditulis sebagai berikut :

f =   (Hz)   atau       (sekon)  dan T = (sekon)Keterangan :f      = Frekuensi (Hz)                     T     = Periode (detik)BD  = Banyaknya waktu yang dibutuhkanBG  = Banyaknya getaran

b.      Gelombang1)      Pengertian gelombang

Gelombang adalah getaran yang merambat. Menurut kamuslengkap fisika,Gelombang adalah gangguan periodik dalamsuatu mediumatau ruang.[22]Gelombang membawa energi darisatu tempat ke tempat lain.[23]

2)      Jenis – jenis gelombanga)      Berdasarkan arah getarnya, gelombang dibagi menjadi dua,

yaitu :1        Gelombang Tranversal

Gelombang tranversal adalah gelombang yang arah getarnyategak lurus dengan arah rambat gelombang.[24] Contohnya :

gelombang pada tali, gelombang pada peemukaan air, gelombangelektromagnetik (gelombang radio), dan gelombang cahaya.

Gambar 2.9 Gelombang Pada Tali

2        Gelombang LongitudinalGelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarnyasejajar dengan arah rambat gelombang. Bentuknya beruparapatan dan renggangan. Adapun yang dimaksud dengan rapatanadalah daerah – daerah dimana kumparan – kumparan mendekatselama sesaat. Sedangkan renggangan adalah daerah – daerahdimana kumparan – kumparan menjauh selama sesaat.[25]Contohnya : gelombang suara/bunyi diudara, gelombangpada zat cair, gelombang slinki/spiral/pegas.

Gambar 2.10 Gelombang pada slinki

b)      Berdasarkan mediumnya, gelombang dibagi menjadi dua,yaitu

1        Gelombang Mekanik Gelombang mekanik adalah gelombang yang merambat menggunakanperantara. Contohnya : gelombang bunyi, gelombang pada tali,gelombang laut, slinki, dll.

2        Gelombang Elektromagnet

Gelombang electromagnet adalah gelombang yang ditimbulkanoleh getaran listrik atau medan magnet yang dapat merambattanpa perantara. Contohnya : gelombang radio, gelombangtelevisi, sinar X, sinar matahari, dll.

3)      Besaran gelombanga)      Panjang Gelombang ( )

Panjang gelombang adalah jarak yang ditempuh satugelombang penuh (1 periode). Satuan panjang gelombang adalahmeter, atau dapat diartikan sebagai jarak antara dua puncakdengan berurutan.[26]

b)      Frekuensi Gelombang (f)Frekuensi gelombang adalah banyaknya gelombang yang

terjadi dalam satu detik. Secara sistematis dapat dirumuskansebagai berikut :

f =   (Hz)     c)      Periode Gelombang (T)

Periode gelombang adalah waktu yang diperlukan untukterjadinya satu gelombang. Secara sistematis dapatdirumuskan sebagai berikut :

 (sekon)d)     Amplitudo Gelombang (A)

Amplitudo gelombang adalah simpangan terjauh darigetaran/usikan gelombang. Menurut Giancoli, amplitudo adalahketinggian maksimum puncak atau kedalaman lembah yangrelatif terhadap keadaan setimbang.[27]

e)      Cepat Rambat Gelombang (v)Cepat rambat gelombang adalah jarak yang ditempuh

gelombang dalam waktu satu detik. Satuan cepat rambatgelombang adalah m/s. Kecepatan gelombang bergantung padasifat medium dimana ia merambat.

4)      Hubungan Antara Panjang Gelombang ( ), Frekuensi (f),dan Cepat Rambat Gelombang (v).Sebuah puncak gelombang menempuh jarak satu panjannggelombang ( ), dalam satu periode (T). Dengan demikian

kecepatan gelombang sama dengan v =  /T, karena f = 1/T,maka v =   x f. [28]atau dapat dirumuskan sebagai berikut:

 atau  (meter)Keterangan :

        = Panjang gelombang (m)v          = Cepat rambat gelombang (ms )f           = Frekuensi gelombang (Hz)T          = Periode (detik).

B.       PENELITIAN YANG RELEVAN1.      Skripsi “ Peningkatan Hasil Belajar Sains dengan Menggunakan Alat

Peraga Sederhana pada Pokok Bahasan Magnet bagi Siswa Kelas V Semester ISD N I Sekaran Gunungpati Tahun Pelajaran 2005/2006” oleh EdyWaryono. Mahasiswa FMIPA UNNES.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahuipeningkatan hasil belajar dan keaktifan belajar siswa SD N Isekaran kelas V. Semester I dengan menggunakan alat peragasederhana. Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari duasiklus. Siklus I dan siklus II ada peningkatan keaktifanbelajar dan hasil belajar siswa kelas V SD N I SekaranGunungpati Tahun Pelajaran 2005/2006. Hal ini terlihat darinilai rata – rata hasil belajar siswa antara nilai ulangan,nilai siklus I, dan nilai siklus II. Walaupun pada siklus Ibelum mengalami ketuntasan belajar namun pada siklus IItelah tercapai ketuntasan belajar secara klasikal.

2.      Penelitian karya Endang Sulastri,. Peningkatan PembelajaranFisika Siswa SMP dengan Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif TipeThink, Pair, Share (TPS) pada Konsep Getaran dan Gelombang.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkanprestasi belajar siswa dengan menerapkan model pembelajarankooperatif tipe think, pair, share (TPS) pada konsep getarandan gelombang. Penelitian tindakan kelas ini terdiri daritiga siklus. Kemampuan guru dalam mengelola pembelajarandiskusi think, pair, share selama siklus 1, 2, dan 3mengalampeningkatan yaitu dari kategori sedang, baik menjadi

baik sekali. Respon siswa selama 3 siklus 92% siswa senangterhadap komponen pembelajaran, 92% siswa berpendapat bahwakomponen materi pelajaran adalah baru. 86% siswa berminatuntuk mengikuti model pembelajaran think, pair, share, teshasil belajar secara persentase peningkatan diperoleh padasiklus I adalah 78%, siklus 2 adalah 85%, dan siklus 3adalah 86%.

3.      Skripsi “ Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui ModelPembelajaran Kooperatif Tipe STAD Berbantuan Alat Peraga  dan LKS  PadaMateri Pokok Segiempat “ oleh Sri Wahyuni. Mahasiswa FMIPA UNNES.

Tujuan dari penelitian ini adalah apakah modelpembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan alat peraga danLKS materi pokok keliling dan luas dapat meningkatkanaktivitas belajar siswa dan hasil belajar matematika.Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus,siklus I diperoleh rata – rata 70,6 dan ketuntasan belajarklasikal 67,7%. Sedangkan hasil belajar pada siklus IImeningkat dengan nilai rata – rata 86,9 dan ketuntasanbelajar klasikal mencapai 95%. Selain itu diketahui adapeningkatan aktivitas siswa dan rata – rata keterampilanguru dalam mengajar melalui model pembelajaran tipe STADdari siklus I ke siklus II. Hal ini ditunjukkan dengan databahwa aktivitas siswa pada siklus I 61,25% dan sesudahsiklus II meningkat menjadi 76,25% serta skor rata – ratapembelajaran kooperatif  tipe STAD yang dilakukan guru padasiklus I adalah 72,80% dengan kriteria guru telahmelaksanakan pembelajaran dengan baik, sedangkan pada siklusII mengalami peningkatan skor rata – rata menjadi 80,88%.

C.    HIPOTESIS TINDAKANHipotesis berasal dari kata “Hypo” yang berarti dibawah

dan “Thesa” yang berarti kebenaran. Hipotesis adalah suatujawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahanpenelitian sampai akhirnya terbukti melalui data yangterkumpul.[29] Dalam hal ini peneliti mengajukan hipotesisbahwa “terdapat peningkatan penguasaan konsep peserta didik dalam materi

getaran dan gelombang melalui model pembelajaran TPS (Think, Pair, Share)menggunakan alat peraga sederhana.”

BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN

A.    SUBYEK PENELITIANSubyek dari penelitian tindakan kelas ini adalah

peserta didik kelas VIII MTs Darul Istiqomah Jepara. Adapunyang diteliti dari dalam penelitian ini adalah penguasaankonsep peserta didik dan kemampuan belajar dalam kelompok.

B.       WAKTU DAN TEMPAT PENELITIANa.       Waktu penelitian                     : April – Mei 2010b.      Tempat penelitian                    : MTs Darul

Istiqomah Jepara

C.       INDIKATOR PENELITIANIndikator pembelajaran dalam penelitian, meliputi :

a.       Peserta didik dapat memahami konsep getaran dangelombang yang telah dipelajari.

b.      Peserta didik dapat memperagakan alat peraga sederhanadalam kelompok kecil.

c.       Peserta didik dapat menyelesaikan masalah tentanggetaran dan gelombang dengan cara berdiskusi.

D.       METODE PENELITIANMetode penelitian yang penulis gunakan dalam

penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Menurut E.Mulyasa, penelitian tindakan kelas merupakan suatu upayauntuk mencermati kegiatan belajar sekelompok peserta didikdengan memberikan sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan.[1]

Ada beberapa model penelitian tindakan kelas (PTK)yang sampai saat ini masih digunakan dalam dunia pendidikan,diantaranya adalah model Kemmis dan Mc. Tagart yang terdiridari beberapa siklus. Dimana setiap siklus tersebut terdiri

dari 4 tahapan yang meliputi perencanaan, pelaksanaantindakan, observasi dan refleksi.[2]

Siklus I

Pengamatan/PengumpulanDataII

Refleksi II

Siklus II

Gambar 3.1Siklus penelitian tindakan kelas

Adapun langkah – langkah yang akan dilakukan dalampenelitian ini terdiri atas pra siklus, siklus I, dan siklusII, yaituSiklus I ini terdiri atas :

1        Pra SiklusMelakukan wawancara pada guru setempat mengenai beberapahal, Yaitu :

1)      Hasil belajar peserta didik2)      Kondisi peserta didik dalam proses belajar mengajar3)      Metode pembelajaran yang digunakan4)      Sarana laboratorium5)      Karakteristik peserta didik2        Siklus I

Perencanaan1)      Peneliti berkolaborasi dengan guru bidang studi, peneliti

menyusun instrumen penelitian, berupa silabus pembelajaran,rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kegiatansiswa (LKS), dan evaluasi berupa soal.

2)      Merancang dan mempersiapkan alat peraga sederhana yangterdiri dari kayu, tali, dan batu serta tali karet mainan.

3)      Menyiapkan lembar observasi, lembar refleksi yangbersifat mengemukakan kembali apa yang telah dilakukan, danevaluasi.

4)      Menetapkan kelas yang akan digunakan penelitian.5)      Melakukan uji coba

Pelaksanaan Tindakan1)      Guru menyiapkan tujuan pembelajaran (standar kompetensi)

yang ingin dicapai pada materi getaran dan gelombang.2)      Melaksanakan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan

skenario pembelajaran dengan model TPS (Think, Pair, Share)menggunakan alat peraga sederhana.

3)      Guru menyampaikan materi dalam penyajian kelas.4)      Guru membentuk kelompok kecil dengan anggota 5 – 6 orang

pada tiap kelompoknya dan dibuat heterogen.5)      Guru memberikan permasalahan6)      Peserta didik berfikir tentang permasalahan yang

disampaikan.7)      Peserta didik membagi tugas dan tanggung jawab tentang

hasil yang telah diperolehnya.8)      Guru menanggapi dan menyimpulkan9)      Guru memberikan tes individual.

Pengamatan1)      Guru bekerja sama dengan peneliti mengawasi aktivitas

kelompok peserta didik dan mengamati tingkat keberhasilanpeserta didik dalam menyelesaikan permasalahan yang telahdiberikan.

2)      Mengamati peserta didik saat menyelesaikan permasalahanyang telah diberikan

3)      Mengamati komunikasi dan kerjasama peserta didik dalamkelompok.

4)      Mengamati keaktifan peserta didik selama prosespembelajaran berlangsung.

5)      Mengisi lembar observasi  afektif dan psikomotorik dalampembelajaranRefleksi

1)      Peneliti mengolah hasil pengamatan dan evaluasi untukmembuat kesimpulan sementara terhadap pembelajaran yangterjadi pada siklus I.

2)      Menganalisis dan mendiskusikan hasil pada pembelajaransiklus I untuk melakukan perbaikan pada pelaksanaan siklusII

3        Siklus II

Pada prinsipnya, semua kegiatan pada siklus II hampir samadengan kegiatan pada siklus I, siklus II merupakan perbaikandari siklus I, terutama dihasilkan pada hasil refleksisiklus I.

1)      Tahapannya tetap perencanaan, tindakan, pengamatan, danrefleksi.

2)      Materi pembelajarannya berkelanjutan.3)      Diharapkan, kerja kelompok dalam menggunakan alat peraga

sederhana peserta didik semakin tinggi.

E.     METODE PENGUMPULAN DATAData diperoleh dengan cara melakukan observasi yang

dilengkapi dengan lembar pengamatan, dan pemberian tessebagai evaluasi. Metode pengumpulan data dalam penelitianini adalah sebagai berikut :

1        Metode wawancara digunakan untuk mengetahui seberapa jauhpeserta didik memahami dan menguasai materi yang telahdiajarkan, serta untuk mengetahui nilai penguasaann konseppeserta didik. Bentuknya berupa pertanyaan yang berkaitandengan penguasaan materi peserta didik terhadap pokokbahasan getaran dan gelombang.

2        Metode tes digunakan untuk mengetahui dan mengukurseberapa besar kemampuan peserta didik, mengukurkeberhasilan peserta didik dan daya serap terhadap materipelajaran yang telah disampaikan, baik selama dikenaitindakan maupun pada setiap akhir siklus tindakan. Bentuknyaberupa tes pilihan ganda dan tes isian yang sudah dirincimenampilkan soal – soal yang berhubungan dengan getaran dangelombang. Tes ini dilakukan untuk mendapatkan nilaipenguasaan konsep kelas  VIII B dan tingkat ketuntasanbelajar pada materi pokok getaran dan gelombang.

3        Metode observasi digunakan untuk mengetahui tahap – tahapkegiatan/aktivitas peserta didik dalam proses belajarmengajar. Bentuknya berupa lembar observasi kemampuanafektif dan lembar observasi kemampuan psikomotorik yangsudah dirinci menampilkan aspek – aspek dari proses yangharus diamati.

F.     INSTRUMEN PENELITIANInstrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti

sebagai berikut :1        Lembar Observasi Kemampuan Afektif

Lembar observasi kemampuan afektif disusun untuk mengetahuisikap peserta didik dalam berdiskusi kelompok denganmenggunakan alat peraga sederhana.

2        Lembar Observasi Kemampuan PsikomotorLembar observasi kemampuan psikomotor disusun untukmengetahui keterampilan peserta didik dalam menggunakan alatperaga sederhana.

3        TesTes dilaksanakan pada akhir kegiatan belajar mengajar. Hasiltes ini digunakan untuk mengukur tingkat penguasaan konsepgetaran dan gelombang dan tingkat ketuntasan belajar.

G.       METODE ANALISIS DATAData yang dianalisis meliputi hal – hal sebagai

berikut :1        Perubahan yang terjadi pada peserta didik saat

pembelajaran maupun sesudah pembelajaran. Analisis yangdigunakan adalah deskriptif, yaitu dengan memaparkan datahasil pengamatan dan hasil tes peserta didik pada setiapakhir siklus dengan membandingkan hasil yang dicapai tiapsiklus.

2        Peningkatan Penguasaan Konsepa.       Untuk mengetahui peningkatan penguasaan konsep,

digunakan rumus:[3]

Arti tingkat penguasaan yang dicapai adalah [4]90% - 100%          = baik sekali80% - 89%            = baik70% - 79%            = cukup

         < 70%           = kurangApabila tingkat penguasaan konsep mencapai 80%, maka dapatdilanjutkan ke materi berikutnya.

b.      Untuk menghitung nilai hasil tes penguasaan konsep setiappeserta didik, digunakan rumus : [5]

c.       Untuk menghitung nilai rata – rata peserta didik,digunakan rumus : [6]

Keterangan :          =  nilai rata – rata nilai siswa        = jumlah seluruh nilai

N            = jumlah peserta didik yang mengikuti tesd.      Untuk menghitung lembar observasi, digunakan rumus : [7]

Keterangan : [8]Nilai 10 – 29 = sangat kurangNilai 30 – 49 = kurangNilai 50 – 69 = cukupNilai 70 – 89 = baikNilai 90 – 100 = sangat kurang

e.       Untuk menghitung ketuntasan belajar digunakan rumus :[9]

Secara klasikal peserta didik dikatakan tuntas dalamsatu pokok bahasan jika kompetensi minimalnya mencapai 85%.[10] Berdasarkan hasil pengamatan, tes tiap siklus apabilamasih dirasakan gagal, peneliti mencari dugaan penyebab

kekurangan sekaligus mencari alternatif solusi untukdirancang pada tindakan berikutnya.

H.       INDIKATOR KEBERHASILANYang menjadi petunjuk bahwa suatu proses belajar

mengajar dianggap berhasil adalah sebagai berikut ;[11]1        Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan

mencapai prestasi tinggi, baik secara individual maupunkelompok.

2        Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran telahtercapai oleh siswa, baik secara individual maupun kelompok.

Namun demikian, indikator yang banyak dipakai sebagaitolok ukur keberhasilan adalah daya serap. Dalam indikatorkeberhasilan dari penelitian ini adalah menggunakan dayaserap, yaitu meliputi :

a.       Secara klasikal peserta didik dikatakan tuntas dalamsatu pokok bahasan jika kompetensi minimalnya mencapai 85%.[12]

b.      Berdasarkan kurikulum sekolah, peserta didik dikatakantuntas jika KKM mencapai nilai 55.[13]

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.    HASIL PENELITIAN1        Pra Siklus

Adapun kondisi awal peserta didik diperoleh dari hasilwawancara kepada guru, peserta didik, dan kepala sekolahmengenai beberapa hal, yaitu :

a)      Hasil Belajar Peserta DidikHasil belajar peserta didik diambil dari data hasil

belajar peserta didik pada materi pokok sebelumnya, sepertiyang tertuang pada tabel 4.1 berikut :

Tabel 4.1 Hasil belajar peserta didik dari pra siklus

No Kategoripenilaian

Hasil BelajarKognitif

1234

Nilai terendahNilai tertinggiNilai rata –rataPersentase ketuntasan belajar klasikal

1.76.95.1652.78%

Berdasarkan tabel 4.1 diatas dapat diketahui bahwasebelum mendapatkan pembelajaran dengan model TPS (Think, Pair,Share), ketuntasan hasil belajar klasikal masih di bawahketuntasan hasil belajar klasikal yang diharapkan yaitu 85%.

b)     Kondisi Peserta Didik Dalam Proses Belajar MengajarDari hasil observasi sebelum penelitian, proses belajar

mengajar masih didominasi oleh guru. Peserta didik hanyaduduk diam mendengarkan ceramah guru. Peserta didik tidakpernah diberi kesempatan untuk menyampaikan pendapatnya,guru tidak pernahmelakukan demonstrasi di depan kelas dan peserta didik tidakpernah diajak untuk melakukan praktikum, sehinggamenyebabkan rendahnya penguasaan konsep peserta didik yangdapat dilihat dari nilai rata – rata peserta didik.

Rendahnya penguasan konsep peserta didik pada matapelajaran IPA Fisika yang ditunjukkan oleh nilai rata – ratapeserta didik pada tabel 4.1 yang menunjukkan bahwa srategiyang digunakan oleh guru kurang tepat, sehingga penguasaankonsep yang dicapai peserta didik menjadi rendah. Denganberbekal itulah peneliti membuat perubahan dalam sistemmengajar agar penguasaan konsep peserta didik meningkat.Adapun desain pembelajaran yang digunakan adalah modelpembelajaran TPS (Think, Pair, Share).

c)      Metode Pembelajaran yang DigunakanDalam kegiatan belajar mengajar, guru mata pelajaran

fisika MTs Darul Istiqomah menggunakan metode ceramah danpenugasan setiap selesai KBM. Hal ini dilakukan agar pesertadidik lebih memahami materi yang telah diajarkan yaitupemahamannya berupa soal – soal yang diberikan, karena

peserta didik lebih cenderung pasif dalam bertanya ataumenjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.

Dalam hal ini, peneliti berinisiatif untuk menggunakanmetode TPS (Think, Pair, Share)  agar peserta didik lebihcenderung aktif dan tidak pasif dalam kegiatan belajarmengajar, dimana metode ini menuntut peserta didik untukberfikir secara individu kemudian memikirkannya secarakelompok, hal ini menuntut peserta didik aktif dalamkegiatan diskusi.

d)     Sarana LaboratoriumSarana laboratorium di MTs Darul Istiqomah sangat

memprihatinkan, karena tidak ada sarana yang tersediakecuali buku panduan yang jumlahnya tidak terlalu banyak danhanya bisa dipakai satu buku untuk dua orang peserta didik.Ruangannya sangat terbatas, bahkan untuk perpustakaan danlaboratorium tidak ada tempat yang tersedia. Hal ini kurangmenunjang proses belajar mengajar, padahal dalam belajartentunya membutuhkan sarana seperti perpustakaan,laboratorium, dll.

Dalam pelajaran sains atau IPA terpadu sangatmembutuhkan alat – alat praktikum yang bisa menunjang KBM.Seperti pelajaran fisika, dimana dalam pelajaran fisikadituntut untuk memahami konsep baik secara langsung(praktek) maupun tidak langsung (teori).

e)      Karakteristik Peserta DidikDilihat dari hasil belajar peserta didik, maka dapat

simpulkan bahwa sebagian besar penguasaan konsep pesertadidik  masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata –rata peserta didik yang mencapai 5.16, padahal KKM yangditentukan oleh sekolah adalah 55

2        Deskripsi Hasil Penelitiana.      Pelaksanaan Tindakan Siklus I1)      Perencanaana)      Peneliti berkolaborasi dengan guru bidang studi menyusun

instrumen penelitian, berupa silabus pembelajaran, rencanapelaksanaan pembelajaran (RPP), dan evaluasi berupa soal.

b)      Merancang dan mempersiapkan alat peraga sederhana yangterdiri dari kayu, tali, batu, stopwatch, carter, danpenggaris.

c)      Menyiapkan lembar observasi, lembar refleksi yangbersifat mengemukakan kembali apa yang telah dilakukan, danevaluasi.

d)     Menetapkan kelas yang akan digunakan penelitian.e)      Melakukan uji coba.2)      Pelaksaan tindakana)      Guru menyiapkan tujuan pembelajaran (standar kompetensi)

yang ingin dicapai pada materi getaran dan gelombang.b)      Melaksanakan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan

skenario pembelajaran dengan model TPS (Think, Pair,Share) menggunakan alat peraga sederhana.

c)      Guru menyampaikan materi dalam penyajian kelas.d)     Guru membentuk kelompok kecil dengan anggota 5 – 6 orang

pada tiap kelompoknya dan dibuat heterogen.e)      Guru memberi permasalahanf)       Peserta didik berfikir tentang permasalahan yang

disampaikan.g)      Peserta didik membagi tugas dan tanggung jawab tentang

hasil yang telah diperolehnya.h)      Guru menanggapi dan menyimpulkani)        Guru memberikan tes individual.3)      Pengamatana)      Pengamatan terhadap penguasaan konsep peserta didik

Pengamatan terhadap penguasaan konsep peserta didikyang dimaksud dalam penelitian ini adalah pengamatanterhadap lembar observasi afektif dan psikomotorik pesertadidik. Berdasarkan pengamatan terhadap penguasaan konseppeserta didik, diperoleh hal – hal sebagai berikut :

1.      Pada saat berlangsungnya siklus I. Sebagian peserta didikmasih pasif dalam pembelajaran. Terbukti dalam prosesbelajar mengajar berlangsung, peserta didik masih malu untukmengungkapkan pendapat dan masih malu untuk bertanya, dalampraktikum yang bekerja hanya 2 sampai 3 orang saja.

2.      Pengamatan pada aspek afektif, meliputi :

a.       Kerja samab.      Kejujuranc.       Perhatian dalam pembelajarand.      Kedisiplinane.       Sikap menghargai pendapat orang lain3.      Pengamatan pada aspek psikomotorika.      Menyiapkan alat dan bahan

b.     Merangkai alatc.      Melakukan percobaand.     Merapikan alat dan bahane.      Mengkomukasikan data hasil percobaan

Tabel 4.2 berikut memperlihatkan hasil pengamatan pada aspekafektif dan psikomotorik peserta didik siklus I sesuaidengan kriteria penilaian.

Tabel 4.2 Hasil pengamatan pada aspek afektif danpsikomotorik peserta didik siklus I

No KategoriPenilaian

Afektif PsikomotorikJumlahSiswa % Jumlah

Siswa %

1 Sangatbaik

0siswa 0% 0

siswa 0%

2 Baik 8siswa 19.04% 16

siswa 38.09%

3 Cukup 30siswa 71.43% 23

siswa 54.76%

4 Kurang 2siswa 4.8% 3

siswa 7.14%

5 Sangatkurang

0siswa 0% 0

siswa 0%

Perolehan nilai pada aspek afektif dan psikomotorik pesertadidik dari siklus I dapat dilihat pada tabel 4.3

Tabel 4.3 Nilai pada aspek afektif dan psikomotorik pesertadidik siklus I

No KategoriPenilaian

AspekAfektif

AspekPsikomotori

k

1 Nilaiterendah

44 44

2 Nilaitertinggi

76 80

3 Nilai rata –rata

63.62 65.52

b)      Pengamatan terhadap hasil tes penguasaan konsep padaaspek kognitif

Pada saat mengerjakan tes siklus I, peserta didikmengerjakan dengan adanya kegaduhan yaitu sebagian pesertadidik berlari untuk memperoleh jawaban dari temannya dansebagian duduk dengan tenang di tempat duduknya masing –masing, serta peserta didik menyelesaikan tes tidak sesuaidengan waktunya atau melebihi waktu yang telah disediakan.Perolehan hasil tes penguasaan konsep peserta didik padaaspek kognitif siklus I dapat dilihat pada tabel 4.4.

Tabel 4.4 Hasil tes penguasaan konsep peserta didik padaaspek kognitif siklus I

No Kategori Penilaian Aspek Kognitif1 Nilai terendah 4.662 Nilai tertinggi 7.333 Nilai rata – rata 6.14 % ketuntasan belajar

klasikal73.81%

4)      RefleksiSetelah pelaksanaan dan pengamatan siklus I, peneliti

bersama guru melakukan refleksi untuk mengetahui kelemahan –kelemahan pada siklus I. Berdasarkan refleksi terhadap

perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan tes yang telahdiberikan disiklus I, guru melakukan perbaikan pada siklusII untuk meningkatkan penguasaan konsep peserta didik.

Kelemahan utama pada siklus I adalah peserta didikmasih belum aktif dan masih terjadi kegaduhan dalam kegiatanpembelajaran. Terbukti dalam dalam pengamatan proses belajarmengajar, masih banyak peserta didik yang malu untukmengungkapkan pendapatnya, malu untuk bertanya, malu untukmenyanggah pendapat temannya, dan sulit untuk dikondisikan.Dalam kegiatan praktikum kerja sama dan kekompakan kelompokperlu berjalan dengan baik, hanya 2 – 3 orang peserta didiksaja yang melakukan praktikum.

Dalam meningkatkan penguasaan konsep peserta didik,maka pada siklus II akan tetap dilaksanakan pembelajarandengan menggunakan model pembelajaran TPS (Think, Pair, Share).Usaha yang dilakukan guru agar hasil penguasaan konseppeserta didik pada siklus II ini nantinya dapat meningkatadalah dengan meningkatkan penguasaan konsep peserta didikbaik saat pembelajaran dalam kelas maupun saat pembelajarandalam kelompok melalui kegiatan praktikum. Peningkatanpenguasaan konsep peserta didik saat pembelajaran dalamkelas dilakukan, dengan memberikan motivasi kepada seluruhpeserta didik dan pemberian kesempatan untuk bertanyaberpendapat pada peserta didik yang belum aktif, sedangkanpeningkatan penguasaan konsep peserta didik saat kegiatanpraktikum dalam kelompok dilakukan dengan pembagian tugasdan tanggung jawab yang jelas kepada masing – masing anggotakelompoknya.

b.      Pelaksanaan Tindakan Siklus II1)      Perencanaana)      Mempersiapkan alat peraga sederhana yang terdiri dari

gelang karet mainan, tongkat, stopwatch, dan penggaris.b)      Menyiapkan lembar observasi, lembar refleksi yang

bersifat mengemukakan kembali apa yang telah dilakukan, danevaluasi.

c)      Menyiapkan materi yang akan diajarkan.2)      Pelaksanaan tindakan

a)      Guru menyiapkan tujuan pembelajaran (standar kompetensi)yang ingin dicapai pada materi getaran dan gelombang.

b)      Melaksanakan kegiatan belajar mengajar sesuai denganskenario pembelajaran dengan model TPS (Think, Pair,Share)  menggunakan alat peraga sederhana.

c)      Guru menyampaikan materi dalam penyajian kelas.d)     Guru membentuk kelompok kecil dengan anggota 5 – 6 orang

pada tiap kelompoknya dan dibuat acak (random).e)      Guru memberikan permasalahanf)       Peserta didik berfikir tentang permasalahan yang

disampaikan.g)      Peserta didik membagi tugas dan tanggung jawab tentang

hasil yang telah diperolehnya.h)      Guru menanggapi dan menyimpulkani)        Guru memberikan tes individual.3)      Pengamatana)      Pengamatan terhadap penguasaan konsep peserta didik.

Pengamatan terhadap penguasaan konsep peserta didikyang dimaksud dalam penelitian ini adalah pengamatanterhadap lembar observasi afektif dan psikomotorik pesertadidik. Berdasarkan pengamatan terhadap penguasaan konseppeserta didik, diperoleh hal – hal sebagai berikut :

1        Pada saat berlangsungnya siklus II. Sebagian besarpeserta didik sudah aktif dalam pembelajaran. Terbukti dalamproses belajar mengajar berlangsung, peserta didik mampumengungkapkan pendapat dan mau bertanya, dalam praktikumhampir seluruh peserta didik mampu bekerja sama dengan baik.

2        Pengamatan penguasaan konsep pada aspek afektif, meliputi:

a.       Kerja samab.      Kejujuranc.       Perhatian dalam pembelajarand.      Kedisiplinane.       Sikap menghargai pendapat orang lain3        Pengamatan penguasaan konsep pada aspek psikomotorika.       Menyiapkan alat dan bahanb.      Merangkai alat

c.       Melakukan percobaand.      Merapikan alat dan bahane.       Mengkomukasikan data hasil percobaan

Tabel 4.5 berikut memperlihatkan hasil pengamatanterhadap penguasaan konsep pada sapek afektif danpsikomotorik peserta didik siklus II sesuai dengan kriteriapenilaian.

Tabel 4.5 Hasil pengamatan pada aspek afektif danpsikomotorik peserta didik siklus II

No KategoriPenilaian

Afektif PsikomotorikJumlahSiswa % Jumlah

Siswa %

1 Sangatbaik

9siswa

21.43% 6siswa

14.9%

2 Baik 31siswa

73.81% 35siswa

83.3%

3 Cukup 2siswa

4.8% 1siswa

2.38%

4 Kurang 0siswa

0% 0siswa

0%

5 Sangatkurang

0siswa

0% 0siswa

0%

Perolehan nilai pada aspek afektif dan psikomotorik pesertadidik dari siklus II dapat dilihat pada tabel 4.6

Tabel 4.6 Nilai pada aspek afektif dan psikomotorik pesertadidik siklus II

No KategoriPenilaian

AspekAfektif

AspekPsikomotorik

1 Nilaiterendah

68 68

2 Nilai 96 96

tertinggi3 Nilai rata –

rata81.33 81.43

b)      Pengamatan terhadap hasil tes penguasaan konsep padaaspek kognitif

Pada saat mengerjakan tes siklus II, peserta didikmengerjakan dengan tenang yaitu semuanya diam dan dudukditempatnya masing – masing. Peserta didik tidak ada yangmembuat keributan dan peserta didik menyelesaikan tes sesuaidengan yang telah disediakan. Perolehan hasil tes penguasaankonsep peserta didik pada aspek kognitif siklus II dapatdilihat pada tabel 4.7

Tabel 4.7 Hasil tes penguasaan konsep peserta didik padaaspek kognitif siklus II

No Kategori Penilaian AspekKognitif

1 Nilai terendah 52 Nilai tertinggi 93 Nilai rata – rata 74 % ketuntasan belajar

klasikal85.7%

4)      RefleksiSetelah pelaksanaan dan pengamatan siklus II, peneliti

bersama guru melakukan refleksi untuk mengetahui kelemahan –kelemahan pada siklus II. Berdasarkan refleksi terhadapperencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan tes yang telahdiberikan disiklus II, guru tidak melakukan perbaikan lagikarena pada siklus II penguasaan konsep peserta didik telahmengalami peningkatan yang signifikan yaitu dari 70% menjadi80%.

Dalam hal ini guru tidak menemukan kelemahan padasiklus II karena peserta didik sudah aktif dan tenang dalamkegiatan pembelajaran. Terbukti dalam pengamatan proses

belajar mengajar, sudah banyak siswa berani untukmengungkapkan pendapatnya, berani untuk bertanya, beranimenyanggah pendapat temannya, dan bisa dikondisikan. Dalamkegiatan praktikum kerja sama dan kekompakan kelompok sudahbaik, sebagian besar peserta didik telah melakukanpraktikum.

B.     PEMBAHASAN1        Persiapan Penelitian

Sebelum melakukan penelitian tindakan kelas, penelitibersama guru melakukan persiapan – persiapan sebagai berikut:

a)      Melakukan observasi kelasPeserta didik MTs Darul Istiqomah kelas VIIIB pada tahun2009/2010 sebanyak 42 peserta didik yang terdiri dari 21peserta didik putri dan 21 peserta didik putra.

b)      Menyiapkan perangkat pembelajaranSebelum melakukan pembelajaran dikelas dengan menggunakanmodel pembelajaran TPS (Think, Pair, Share) dilaksanakan dikelas,peneliti bersama guru mempersiapkan perangkat pembelajaranyang akan diperlukan, yaitu rencana pelaksanaan pembelajaran(RPP) siklus I dan siklus II.

c)      Membagi peserta didik ke dalam kelompok – kelompok kecilSetelah diperoleh data peserta didik peneliti menyiapkanpembagian kelompok. Kelompok terdiri dari 5 – 6 pesertadidik yang heterogen. Pembagian kelompok diambil secara acak(random)

d)     Menyiapkan instrumen penelitianPeneliti menyiapkan perangkat penelitian yaitu lembarobservasi untuk melihat aktivitas peserta didik siklus I dansiklus II, dan soal – soal yang digunakan untuk mengetahuipenguasaan konsep peserta didik.

2        Pembahasan Hasil Penelitian Pada Siklus IPada kegiatan pembelajaran sebelum menggunakan model

pembelajaran TPS (Think, Pair, Share), hasil belajar pesertadidik masih jauh dari target yanng tetapkan yaitu 55. Nilairata – rata peserta didik hanya mencapai 5.16 dan mencapai

ketuntasan secara klasikal 52.38%. Setelah melakukanpembelajaran dengan model pembelajaran TPS (Think, Pair,Share) pada siklus I terjadi peningkatan pada hasil belajardan penguasaan konsep peserta didik.

Secara garis besar, pelaksanaan pada siklus I masihperlu ditingkatkan. Berdasarkan hasil pengamatan terhadaplembar observasi peserta didik maupun hasil tes penguasaankonsep, dapat disimpulkan bahwa sebagian peserta didiktertarik dengan model pembelajaran TPS (Think, Pair, Share). Guruharus memberikan motivasi agar peserta didik mau belajardirumah, sehingga dapat menguasai materi dan mengungkapkankepada guru tentang hal yang belum dipahami yang berkaitandengan pelajaran, terdapat 31 peserta didik yang tuntasbelajar dan 11 peserta didik yang belum tuntas belajar(lihat lampiran), nilai rata – rata yang dicapai 6.1.Sedangkan pengamatan hasil observasi peserta didik padaaspek afektif belum baik, nilai rata – rata 63.61 dan aspekpsikomotoriknya juga belum baik, nilai rata – rata 65.52.

Guru memotivasi peserta didik yang masih malubertanya, dan mengungkapkan pendapatnya dengan cara terlebihdahulu guru memberi pertanyaan kepada peserta didik denganmenunjuk peserta didik dan memberikan pekerjaan rumah agarpeserta didik mau belajar di rumah. Selain itu guru jugamembimbing perserta didik yang kurang dalam hal pemahamanmateri dengan cara memberikan pertanyaan individu disela –sela pembelajaran untuk mengetahui tingkat kepahaman pesertadidik.

Kegiatan siklus I perlu diperbaiki dalam memotivasidan membimbing peserta didik dalam pembelajaran agarkemampuan peserta didik dalam mempelajari materi pelajaranmelalui pembelajaran TPS (Think, Pair, Share) dapat meingkat.Adapun hasil tes penguasaan konsep peserta didik pada aspekkognitif sebelum (pra siklus) dan sesudah (siklus I)penerapan model pembelajaran TPS (Think, Pair, Share)   padasiklus I dapat dilihat pada grafik 4.1

Grafik4.1 Perbandingan perolehan nilai penguasaan konsep pada

aspek kognitif pra siklus dan siklus I

Grafik 4.1 menunjukkan nilai terendah peserta didiksebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran TPS (Think,Pair, Share). Pada pembelajaran sebelum menggunakanpembelajaran TPS (Think, Pair, Share)   nilai terendah pesertadidik hanya 1.7 dan nilai tertinggi peserta didik 6.9 dansetelah menggunakan model pembelajaran TPS (Think, Pair,Share) nilai terendah peserta didik meningkat menjadi 4.6dan nilai tertinggi peserta didik meningkat menjadi 7.3.Nilai rata – rata kelas meningkat dari 5.16 menjadi 6.1.

Adapun ketuntasan belajar pada aspek kognitif padasiklus I juga mengalami peningkatan, dapat dilihat padagrafik 4.2

Grafik 4.2 Persentase ketuntasan belajar pada aspek kognitifpra siklus dan siklus I.

Grafik 4.2 menunjukkan ketuntasan belajar aspekkognitif peserta didik pada siklus I tercapai dan meningkatsebesar 21.11% yaitu dari 52.7% pada pra siklus menjadi73.81% pada siklus I, Sehingga dapat disimpulkan bahwa,sebagian peserta didik tertarik dengan model pembelajaranTPS (Think, Pair, Share) dibuktikan dengan nilai peserta didikmengalami peningkatan.

3        Pembahasan Hasil Penelitian Pada Siklus IIPada siklus II pembelajaran juga menggunakan model

pembelajaran TPS (Think, Pair, Share), akan tetapi mengacu darirefleksi pada siklus I yaitu peserta didik masih belum aktifmasih terjadi kegaduhan dalam pembelajaran, maka yangdilakukan oleh guru adalah lebih memotivasi peserta didikdengan memberi lebih banyak waktu untuk berfikir baikindividu maupun kelompok dan memberikan kesempatan untukbelajar di rumah dengan memberikan tugas rumah yang berupapemahaman pada materi, agar peserta didik aktif dalampembelajaran di kelas maupun kelompok saat praktikum.

Secara garis besar, pelaksanaan pada siklus II sudahberhasil. Hal ini berdasarkan pada pengamatan terhadaplembar observasi maupun hasil tes penguasaan konsep pesertadidik yang mengalami peningkatan dan telah mencapai

ketuntasan belajar secara klasikal dan sudah memenuhiindikator keberhasilan dalam penelitian. Indikatorpenelitian pada tes penguasaan konsep yang ditunjukkan olehketuntasaan belajar peserta didik meningkat sebesar 11.89%yaitu dari siklus I sebesar 73.81% menjadi 85.7% pada siklusII, sedangkan tingkat penguasaan konsep peserta didik jugameningkat dari 70% menjadi 80%.

Peningkatan penguasaan konsep peserta didik pada aspekkognitif siklus II dengan menggunakan model pembelajaran TPS(Think, Pair, Share) dapat dilihat dari grafik 4.3

Grafik 4.3 Perbandingan perolehan nilai penguasaan konseppada aspek kognitif siklus I dan siklus II

Grafik 4.3 menunjukkan nilai terendah peserta didikmengalami kenaikan dari siklus I sebesar 4.66 ke siklus IIsebesar 5.0, nilai tertinggi peserta didik mengalamikenaikan dari siklus I sebesar 7.3 menjadi 9, dan  nilairata – rata kelas mengalami kenaikan dari siklus I sebesar6.1 ke siklus II sebesar 7, hal ini dikarenakan pesertadidik sudah terbiasa dengan pemahaman materi pada siklus I.Sehingga materi siklus II peserta didik sudah bisa mengikutidengan tenang dan konsentrasi terbukti peserta didik sudahmau bertanya dan mengungkapkan pendapatnya dan duduk dengantenang tanpa harus berlari untuk mencari jawaban dari

temannya. Dalam siklus II ini peserta didik mengalamipeningkatan pemahaman materi pada materi pokok getaran dangelombang.

Peningkatan peserta didik pada aspek afektif danpsikomotorik siklus II dengan menggunakan modelpembelajaran TPS (Think, Pair, Share) dapat dilihat dari grafik4.4

Grafik4.4 Persentase pada aspek afektif dan aspek psikomotorik

siklus I dan siklus II

Grafik 4.4 menunjukkan persentase pada afektif, danpsikomotorik yang mengalami peningkatan dari 63.62% menjadi81.33% untuk aspek afektif, dan dari 65.52% menjadi 81.43%untuk aspek psikomotorik. Hal ini menunjukkan bahwa pesertadidik sudah menguasai konsep getaran dan gelombang sebesar81.33% untuk aspek afektif, dan 81.43% untuk aspekpsikomotorik.

Adapun ketuntasan belajar pada aspek kognitif padasiklus II juga mengalami peningkatan, dapat dilihat padagrafik 4.5

Grafik 4.5 Persentase ketuntasan belajar pada aspek kognitifsiklus I dan siklus II.

Grafik 4.5 menunjukkan ketuntasan belajar aspekkognitif peserta didik pada siklus II tercapai dan meningkatsebesar 11.89% yaitu dari 73.81% pada siklus I menjadi 85.7%pada siklus II, Sehingga dapat disimpulkan bahwa, pesertadidik tertarik dengan model pembelajaran TPS (Think, Pair, Share)yang digunakan oleh guru.

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

A.    KESIMPULANBerdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab

sebelumnya dapat disimpulkan bahwa :1.    Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok secaraacak dan setiap kelompok terdiri dari 5 – 6 peserta didik.Guru memberi pengarahan dan penjelasan tentang apa yangharus dilakukan oleh peserta didik selama melakukanpercobaan dan berdiskusi. Guru mengamati aktivitas pesertadidik selama melakukan percobaan dan berdiskusi. Kemudianguru memberikan kesimpulan dari hasil percobaan dan diskusipeserta didik.

2.    Berdasarkan pada hasil tes penguasaan konsep pada aspekkognitif peserta didik yang mengalami peningkatan darisiklus I ke siklus II sebesar 24.7% . Adapun ketuntasanbelajarnya juga mengalami peningkatan sebesar 11.89%, yaitudari 73.81% menjadi 85.7%, hal ini membuktikan bahwa pesertadidik yang tuntas belajar mengalami peningkatan dari 31peserta didik menjadi 36 peserta didik.

B.     SARANSebagai akhir dari penulisan skripsi ini, dengan

mendasarkan pada penelitian tindakan kelas yang penelitilakukan, maka peneliti ingin memberikan saran yang dapatmenjadi bahan masukan dalam peningkatan proses dan hasilpembelajaran. Adapun saran tersebut adalah

1        Hendaknya dalam proses belajar mengajar, guru benar –benar paham dalam menyiapkan bahan pembelajaran sebaikmungkin, agar materi dapat tersampaikan dengan baik.

2        Hendaknya pembelajaran dirancang sedemikian rupa agardapat memperkaya variasi mengajar. Hal ini untukmengantisipasi kejenuhan yang dialami oleh peserta didik danselalu memantau perkembangan peserta didik terutama dariperilaku, pemikiran dan pemahaman terhadap materi yangdiajarkan.

3        Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan menggunakanmodel pembelajaran TPS (Think, Pair, Share) pada pembelajaran IPAfisika tidak hanya sampai pada penelitian ini saja, akantetapi dilanjutkan dan dilaksanakan secara kontinyu sebagaiprogram untuk meningkatkan aktivitas peserta didik danmengurangi kejenuhan pada waktu pembelajaran IPA fisikaberlansung 

4        Hendaknya guru meningkatkan kompetensi profesional sertamembekali diri dengan pengetahuan yang luas karenasesungguhnya kompetensi yang dimiliki oleh guru sangatberpengaruh pada keberhasilan proses pembelajaran, sehinggapada akhirnya akan menghasilkan peserta didik yangberprestasi dan berbudi luhur.

C.    PENUTUPAlhamdulillah, dengan rasa syukur kehadirat Allah SWT.

Akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian ini.Penulis menyadari meskipun telah berusaha semaksimalmungkin, namun kekurangan dan kesalahan tetaplah menjadikeniscayaan atas diri manusia. Penulis berharap setitikusaha berupa penelitian ini bermanfaat bagi penulis sendiri,guru mitra MTs Darul Istiqomah dan siapapun yang membacahasil penelitian ini.

Penulis sadar sepenuhnya akan segala kekurangan dalamberbagai hal. Untuk itu kritik dan saran senantiasa penulisharapkan demi perbaikan skripsi ini ke depan sertaperluasaan pengetahuan keilmuan bagi kita semua. Disampingitu, mudah – mudahan karya kecil ini dapat memberikansumbangan ilmu dalam dunia pendidikan.

Akhirnya hanya kepada Allah yang menjadi tumpuan untukmemohon pertolongan. Penulis mengharapkan keridlaan danpetunjuk dalam mencari jalan yang baik dan benar sehinggadapat memberikan manfaat bagi kita semua. Semoga ini menjadibagian dari setetes pengetahuan yang Allah berikan pada umatmanusia. Amin.

DAFTAR PUSTAKA:

Admin, “ Alat Peraga IPA Sederhana Solusi Pembelajaran IPADisekolah”. ypwi.or.id/2009/index.php.

Agustina, Liza, “ Pemanfaatan Barang Bekas Sebagai Alat PeragaPembelajaran” http://search?alat+peraga+sederhana&hl=id. 2008.Php.

A, Pius, Partanto dan M. Al Barry, Dahlan, Kamus Ilmiah Populer,Surabaya:Arloka, 1994

Arikunto, Suharsimi, Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta:Bumi Aksara,2007

_________________, et, al., Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta:RinekaCipta, 2006

_________________, Prosedur Penelitian Suatu PendekatanPraktik, Yogyakarta:Rineka Cipta, 2005

Arsyad, Azhar, Media Pengajaran, Jakarta:Raja Grafindo Persada, 2000

Asnawir, dkk, Media Pembelajaran, Jakarta:Ciputat Press, 2002

Aqib, Zainal, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, Bandung:CV YRAMA WIDYA, 2009

Bahri, Syaiful, Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif; SuatuPendekatan Teoritis Psikologis, Jakarta:Rineka Cipta, 2005

Bahri, Syaiful, Djamarah dan Zain, Aswan, Strategi Belajar Mengajar,Jakarta:Rineka Cipta, 2006

Departemen Agama RI, Al Qur’an Karim dan Terjemahannya, Semarang:KaryaToha Putra

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Petunjuk Pelaksanaan Proses BelajarMengajar. Jakarta:Depdikbud, 1994

Departemen Pendidikan Nasional, Panduan Silabus Sekolah Menengah Pertama,Jakarta:Depdiknas, 2006

Departemen Pengetahuan Nasional, Kamus Besar BahasaIndonesia, Jakarta:Balai Pustaka, 2005

Giancoli, Douglas C. Fisika, Jakarta:Erlangga, 1999

Halliday, David dan Resnick, Robert, Fisika, Jakarta:Erlangga, 1985

Hamalik, Oemar, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem,Jakarta:Bumi Aksara, 2003

H. E. Mulyasa, Praktik Penelitian Tindakan Kelas;Menciptakan PerbaikanBerkesinambungan, Bandung:PT Remaja Rosdakaraya, 2009

Hirose, Akira dan Lonngren, Karl. E, Introduction To Wave Phenomena,Canada:A Wiley Interscience Publication, 1984

I. G. A. K Wardani, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta:PusatPenerbitan Universitas Terbuka, 2004

Isaacs, Alan Kamus Lengkap Fisika, Jakarta:Erlangga

Jihad, Asep, dan Haris, Abdul, Evaluasi Pembelajaran, Yogyakarta:MultiPressindo, 2009

Joko, Muhammad Susilo, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan:ManajemenPelaksanaan dan Kesiapan Sekolah Menyongsongnya, Yogyakarta:PustakaPelajar Offset, 2007

Nawawi, Imam, Riyadhus Shalihin, Jilid.2, Jakarta:Pustaka Amani, 1999

Nurdin, Peningkatan Penguasaan Rumus Matematika melalui PemberianLatihan Soal Bervariasi pada Siswa Kelas II-7 SMU Negeri 1Makassar

Qardhawi, Yusuf, Al-Qur’an Berbicara Tentang Akal dan Ilmu Pengetahuan, Jakarta: Gema Insani:2004

Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar ProsesPendidikan, Jakarta:Kencana Prenada Media Grup, 2007

Skripsi, Norma, Dian, Aprilia , Pembiasaan Penggunaan SystemInternasional Untuk Satuan Sebagai Upaya PeningkatanPenguasaan Konsep Fisika Siswa Kelas VII SMP N IV Juwana,Semarang:UNNES, 2007

Sudjana, Nana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung:Sinar baruAlgensindo, 2009

Supramono, Eddy, et, al., Fisika Dasar II. Malang:Universitas NegeriMalang, 2003

Tim Penyusun Kurikulum MTs Darul Istiqomah, Kurukulum MTs, Darul IstiqomahTahun Ajaran 2007/2008, Jepara, 2007

Triyanto, Model – Model Pembelaran Inovatif BerorientasiKonstruktivisti;KonsepLandasan Teoritis – Praktis dan Implementasinya, Jakarta:Prestasi PustakaPublisher, 2007

Uzer, Moh. Usman, Menjadi Guru Professional, Bandung:Remaja Rosdakarya,2000

Weil, Marsha, Models of Teaching, Nedham:A Pearson Education Company,2000

Widayat, Arif, Analisis Tingkat Penguasaan Konsep Besaran dan Satuan MahasiswaProgram Studi Pendidikan Fisika FMIPA UNNES Semester 1 Tahun Akademik2005/2006, Semarang:UNNES, 2006

[1]H. E. Mulyasa, Praktik Penelitian Tindakan Kelas;MenciptakanPerbaikan Berkesinambungan, (Bandung : PT Remaja Rosdakaraya,2009), hlm. 11

[2]Suharsimi Arikunto, et, al., Penelitian Tindakan Kelas,(Jakarta : Rineka Cipta, 2006), hlm 74

[3]I. G. A. K Wardani, dkk, Penelitian Tindakan Kelas,(Jakarta : Pusat Penerbitan Universitas Terbuka, 2004), hlm.215

[4]Ibid, hlm. 216[5]Asep Jihad dan Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran,

(Yogyakarta : Multi Pressindo, 2009), hlm. 135[6]Suharsimi Arikunto, Dasar – Dasar Evaluasi

Pendidikan, (Jakarta : Bumi Aksara, 2007), hlm. 71[7]Asep Jihad, dan Abdul Haris, Op. Cit, hlm. 125[8]Ibid, hlm. 131[9]Zainal Aqib, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung : CV

Yrama Widya, 2009), hlm. 41[10]Muhammad Joko Susilo, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan :

Manajemen Pelaksanaan dan Kesiapan Sekolah

Menyongsongnya, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset, 2007),hlm. 160

[11]Syaiful Bahri Djamarah dan Zain, Op. Cit, hlm. 105 -106

[12]Muhammad Joko Susilo, Op. Cit,[13]Tim Penyusun Kurikulum MTs Darul

Istiqomah, Kurukulum MTs, Darul Istiqomah Tahun Ajaran 2007/2008,(Jepara, 2007), hlm. 11 – 12.

[1]Marsha Weil, Models of Teaching, (Nedham : A Pearson Education Company, 2000), hlm. 121

[2]Triyanto, Model – Model Pembelaran InovatifBerorientasiKonstruktivistik ; Konsep Landasan Teoritis – Praktis danImplementasinya, (Jakarta : Prestasi Pustaka Publisher, 2007),hlm. 41

[3]Ibid, hlm. 48 - 49[4]ibid, hlm.5[5]Ibid, hlm.126

[6]Arif Widayat, Analisis Tingkat Penguasaan Konsep Besaran danSatuan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA UNNES Semester 1Tahun Akademik 2005/2006, (Semarang : UNNES, 2006), hlm. 11

[7]Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan PendekatanSistem, (Jakarta : Bumi Aksara, 2003), hlm. 162

[8]Nana Sugjana, Op. Cit, hlm. 158[9]Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar

Mengajar, (Jakarta, Rineka Cipta, 2006), hlm. 16[10]Nurdin, Peningkatan Penguasaan Rumus Matematika melalui Pemberian

Latihan Soal Bervariasi pada Siswa Kelas II-7 SMU Negeri 1 Makassar, hlm. 7[11]Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1994, Petunjuk Pelaksanaan

Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Depdikbud, [12]Admin, “ Alat Peraga IPA Sederhana Solusi

Pembelajaran IPA Disekolah”. ypwi.or.id/index.php.2009, hlm.1

[13]Departemen Agama RI, Al Qur’an Karim dan Terjemahannya, (Semarang : Karya Toha Putra), hlm.392

[14]Imam Nawawi, Riyadhus Shalihin, jilid.2 (Jakarta :Pustaka Amani, 1999), hlm. 487 – 488

[15]Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. (Bandung: Sinar baru Algensindo, 2009), hlm. 99 - 100

[16]Ibid, hlm. 100[17] Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam

Interaksi Edukatif; Suatu Pendekatan Teoritis Psikologis, (Jakarta : RinekaCipta, 2005), hlm. 212 – 213

[18]Ibid, hlm. 105[19]Douglas C. Giancoli, Fisika, (Jakarta : Erlangga,

1999), hlm. 375[20]Akira Hirose dan Karl E Lonngren, Introduction To Wave

Phenomena, (Canada : A Wiley Interscience Publication,1984), hlm. 8

[21]Douglas C. Giancoli,Op. Cit,  hlm. 365[22]Alan Isaacs BSc, PhD, DIG, Kamus Lengkap

Fisika, (Jakarta : Erlangga), hlm. 469[23]Douglas C. Giancoli, Op. Cit, hlm. 381[24]David Halliday dan Robert Resnick, Fisika, (Jakarta :

Erlangga, 1985), hlm. 610[25]Douglas C. Giancoli, Op. Cit, hlm. 384[26]Ibid, hlm. 382[27]Ibid,[28]Ibid, hlm. 383[29]Suharsimi, Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan

Praktik, (Yogyakarta : Rineka Cipta, 2005), hlm. 46

[1]Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar ProsesPendidikan, (Jakarta : Kencana Prenada Media Grup, 2007), hlm.112  

[2]Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar.(Bandung : Sinar baru Algensindo, 2009), hlm. 28

[3]Departemen Agama RI, Al Qur’an Karim dan Terjemahannya,(Semarang : Karya Toha Putra), hlm. 367

[4]Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta : RajaGrafindo Persada, 2000), hlm. 15

[5]Asnawir, dkk, Media Pembelajaran, (Jakarta : CiputatPress, 2002), hlm. 29

[6]Triyanto, Model–Model Pembelajaran Inovatif BerorientasiKonstruktivistik;Konsep Landasan Teoritis – Praktis danImplementasinya, (Jakarta : Prestasi Pustaka Publisher, 2007),hlm. 126

[7]Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Professional, (Bandung :Remaja Rosdakarya, 2000), hlm. 31

[8]Departemen Pengetahuan Nasional, Kamus Besar BahasaIndonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 2005), hlm. 604

[9]Skripsi Dian Norma Aprilia , Pembiasaan PenggunaanSistem Internasional Untuk Satuan Sebagai Upaya Peningkatan PenguasaanKonsep Fisika Siswa Kelas VII SMP N IV Juwana, (Semarang : UNNES,2007), hlm. 5

[10]Departemen Pendidikan Nasional, Panduan Silabus Sekolah Menengah Pertama, (Jakarta : Depdiknas, 2006), hlm. 2

[11]Alan Isaacs, Kamus Lengkap Fisika, (Jakarta : erlangga),hlm. 469

[12]Triyanto, Op. Cit,  hlm. 126[13]Admin, “ Alat Peraga IPA Sederhana Solusi

Pembelajaran IPA Disekolah”. ypwi.or.id/index.php.2009, hlm.1

[14]Pius A Partanto dan M. Dahlan Al Barry, Kamus IlmiahPopuler, (Surabaya : Arloka, 1994), hlm. 384

[15]Skripsi Dian Norma Aprilia , Op. Cit[16]Departemen Pendidikan Nasional, Op. Cit[17]Eddy Supramono, et, al., Fisika Dasar II. (Malang :

Universitas Negeri Malang, 2003), hlm. 1