Observasi Pedesaan

23
TUGAS INDIVIDU EKONOMI PEDESAAN “OBSERVASI DESA” Di susun oleh Nama : Thoriq Rizkitama NPM : 13210037 Prodi : Pendidikan Ekonomi

Transcript of Observasi Pedesaan

TUGAS INDIVIDU

EKONOMI PEDESAAN

“OBSERVASI DESA”

Di susun oleh

Nama : Thoriq RizkitamaNPM : 13210037Prodi : Pendidikan Ekonomi

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

TAHUN 2014

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT yang telahmelimpahkan rahmat dan hidayah nya,sehingga kami dapatmenyelesaikan tugas makalah individu yang berjudul “ObservasiDesa”. kiranya laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.Penulis sadar bahwa isi makalah ini perlu dilakukan perbaikan danpenyempurnaan.

Makalah ini diajukan penulis untuk memenuhi tugas padaFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan program studi PendidikanEkonomi Universitas Muhammadiyah Metro.

Penulis menyadari walaupun telah berusaha dan mengalamibanyak kesalahan dalam penyusunan makalah ini, maka penulismengharapkan kritik dan saran agar sekiranya kedepan dapatdiperbaiki dalam hal penyusunan.

Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada beberapabuku dan media masa yang telah menunjang dan menjadikan referensipenulis dalam penyusunan makalah.

Metro, 7 November2014

Penulis

iDAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………...................................................... iKATA PENGANTAR ............................................................... ii

DAFTAR ISI................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………..1.1 Latar Belakang Masalah …………………………………1.2 Rumusan Masalah ……………………………………….1.3 Tujuan Penelitian ………………………………………...

1.4 Manfaat Penelitian ………………………………………

Bab II TINJAUAN TEORITIS2.1 Pengertian Desa………………………………………….2.2 Unsur-Unsur Desa……………………………………….2.3 Tipe-Tipe Desa………………………………………….. 2.4 Potensi Desa……………………………………………..2.5 Fungsi Desa………………………………………………2.6 Ciri-Ciri Masyarakat Desa………………………………

Bab III METODOLOGI 3.1 Metode Penelitian…………………………………………3.2 Sampel

Penelitian………....................................................

Bab IV HASIL PENELITIAN/PEMBAHASAN4.1 Kondisi Fisik Wilayah……………………………………4.2 Penduduk…………………………………………………4.3 Potensi……………………………………………………4.4 Mata Pencaharian…………………………………. …….4.5 Pendidikan………………………………………………... 4.6 Sarana dan Prasarana……………………………………...

BAB V KESIMPULAN & SARAN 5.1 Kesimpulan……………………………..………………….5.2 Saran………………………………………………………

LAMPIRAN

ii

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

- Penugasan dari Mata Kuliah Ekonomi Pedesaan- Mengembangkan wawasan keilmuan masing-masing para anggota kelompok - Mencari tahu fakta tentang hal-hal yang mengenai kondisi sosial budaya yang ada didalam masyarakat Desa Dadapan

B. Rumusan Masalah

- Bagaimana kondisi fisik wilayah penelitian ? - Bagaimana keadaan penduduk ? - Apa potensi yang dimiliki diwilayah penelitian ? - Kendala apa saja yang dihadapi Desa Dadapan dalam mengembangkan desanya ?

A. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui bagaimana kondisi fisik wilayah penelitian

B. Manfaat Penelitian

- Menambah ilmu pengetahuan/wawasan tentang desa - Memahami lebih dalam tentang kondisi sosial budaya yang ada didalam wilayah penelitian

BAB II

TINJAUAN TEORITIS A. Pengertian Desa

Desa, atau udik, menurut definisi universal, adalah sebuah aglomerasi permukiman di area perdesaan (rural). DiIndonesia, istilah desa adalah pembagian wilayah administratif di Indonesia di bawah kecamatan, yang dipimpinoleh Kepala Desa. Sebuah desa merupakan kumpulan dari beberapa unit pemukiman kecil yang disebut kampung (Banten, Jawa Barat) atau dusun (Yogyakarta) atau banjar (Bali) atau jorong (Sumatera Barat). Kepala Desa dapat disebut dengan nama lain misalnya Kepala Kampung atau Petinggi di Kalimantan Timur, Klèbun di Madura,Pambakal di Kalimantan Selatan, Hukum Tua di Sulawesi Utara. Sejak diberlakukannya otonomi daerah istilah desa dapat disebut dengan nama lain, misalnya di Sumatera Barat disebut dengan istilah nagari, dan di Papua dan Kutai Barat, Kalimantan Timur disebut dengan istilah kampung. Begitu pula segala istilah dan institusi di desa dapat disebut dengan nama lain sesuai dengan karakteristik adat istiadat desa tersebut. Hal ini merupakan salah satu pengakuan dan penghormatan Pemerintah terhadap asal usul dan adat istiadat setempat.

Pengertian Desa menurut para ahli : R.Bintarto. (1977) “ Desa adalah merupakan perwujudan geografis yang ditimbulkan oleh unsur-unsur fisiografis, sosial, ekonomis politik, kultural setempat dalam hubungan dan pengaruh

timbal balik dengan daerah lain ”. Sutarjo Kartohadikusumo (1965) “ Desa merupakan kesatuan hukum tempat tinggal suatu masyarakat yang berhak menyelenggarakan rumahtangganya sendiri merupakan pemerintahan terendah di bawah camat “. William Ogburn dan MF Nimkoff “ Desa adalah kesatuan organisasi kehidupan sosial di dalam daerah terbatas “. S.D.Misra “ Desa adalah suatu kumpulan tempat tinggal dan kumpulan daerah pertanian dengan batas-batas tertentu yang luasnya antara 50 – 1.000 are ”.

Paul H Landis “ Desa adalah suatu wilayah yang jumlah penduduknya kurang dari 2.500 jiwa “ dengan ciri-ciri sebagai berikut : 1. Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antra ribuan jiwa 2. Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukuaan terhadap kebiasaan 3. Cara berusaha (ekonomi) aalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam sekitar seperti iklim, keadaan alam, kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan agraris adalah bersifat sambilan.

UU no. 22 tahun 1999 “ Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dalam sistem pemerintahanNasional dan berada di daerah Kabupaten “. UU no. 5 tahun 1979 “ Desa adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk sebagai kesatuan masyarakat termasuk di dalamnya kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai organisasipemerintahan terendah langsung dibawah Camat dan berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri dalam ikatan NegaraKesatuan Republik Indonesia “.

B. Unsur-Unsur Desa

Menurut Bintarto, Ada tiga macam unsur-unsur desa yang saling terkait sehingga menjadi suatu kesatuan. Ketiga unsurtersebut adalah:

1. Daerah, baik lahan produktif maupun non produktif termasuk luas, penggunaan, unsur lokasi, dan batas yang merupakan lingkungan geografi setempat. 2. Penduduk, meliputi jumlah, pertambahan, kepadatan, persebaran, dan mata pencaharian peduduk. 3.Tata kelakuan, berupa pola tata pergaulan dan ikatan pergaulan antar warga desa dan menyangkut seluk-beluk kehidupan masyarakat desa.

C. Tipe-Tipe Desa

Berdasarkan tingkat pembangunan dan kemampuan mengembangkan potensi yang dimilikinya,desa dapat diklasifikasikan menjadi berikut ini :

a. Desa swadaya Desa swadaya adalah suatu wilayah pedesaan yang hampir seluruh masyarakatnya mampu memenuhi kebutuhannya dengan cara mengadakan sendiri. Ciri-ciri desa swadaya :

1) Daerahnya terisolir dengan daerah lainnya. 2) Penduduknya jarang. 3) Mata pencaharian homogen yang bersifat agraris. 4) Bersifat tertutup. 5) Masyarakat memegang teguh adat. 6) Teknologi masih rendah. 7) Sarana dan prasarana sangat kurang.

b. Desa swakarya adalah peralihan atau transisi dari desa swadaya menuju desa swasembada. Ciri-ciri desa swakarya :

1. Kebiasaan atau adat istiadat sudah tidak mengikat penuh. 2. Sudah mulai menpergunakan alat-alat dan teknologi 3. Desa swakarya sudha tidak terisolasi lagi walau letaknya jauh dari pusat perekonomian. 4. Telah memiliki tingkat perekonomian, pendidikan, jalur lalu lintas dan prasaran lain. 5. Jalu lalu lintas antara desa dan kota sudah agak lancar.

c. Desa swasembada adalah desa yang masyarkatnya telah mampumemanfaatkan dan mengembangkan sumber daya alam dan potensinya sesuai dengan kegiatan pembangunan regional. Ciri-ciri desa swasembada :

a. kebanyakan berlokasi di ibukota kecamatan. b. penduduknya padat-padat. c. tidak terikat dengan adat istiadat d. telah memiliki fasilitas-fasilitas yang memadan dan labih maju dari desa lain. e. partisipasi masyarakatnya sudah lebih efektif.

Berdasarkan aktivitas atau mata pencaharian penduduknya, desa terdiri dari: Desa agraris, adalah desa yang mata pencaharian utama penduduknya adalah di bidang pertanian dan perkebunanan. Desa industri, adalah desa yang mata pencaharian utama penduduknya adalah di bidang industrikecil rumah tangga. Desa nelayan, adalah desa yang mata pencaharian utama penduduknya adalah di bidang perikanan danpertambakan. Berdasarkan luas wilayahnya : 1. Desa terkecil, luasnya wilayah kurang dari 2 km2 2. Desa kecil, luasnya wilayah antara 2 km2 - 4 km2 3. Desa sedang, luasnya wilayah antara 4 km2 - 6 km2 4. Desa besar, luasnya wilayah antara 6 km2 - 8 km2 5. Desa terbesar, luasnya wilayah antara 8 km2 -10 km2

Berdasarkan kepadatan penduduknya : 1. Desa terkecil, kepadatan penduduknya kurang dari 100 jiwa/km2 2. Desa kecil, kepadatan penduduknya antara 100-500 jiwa/km2 3. Desa sedang, kepadatan penduduknya antara 500-1.500 jiwa/km2 4. Desa besar, kepadatan penduduknya antara 1.500-3.000 jiwa/km2 5. Desa terbesar, kepadatan penduduknya antara 3.000-4.500 jiwa/km2

Berdasarkan jumlah penduduknya : 1. Desa terkecil, penduduknya berjumlah kurang dari 800 orang

2. Desa kecil, penduduknya berjumlah antara 800 – 1600 orang

D. Potensi

Potensi desa dibagi menjadi 2 macam yaitu: Potensi fisik yang meliputi; tanah air, iklim dan cuaca, flora dan fauna Potensi non fisik, meliputi; masyarakat desa, lembaga-lembaga sosial desa, dan aparatur desa, jika potensi dimanfaatkan dengan baik, desa akan berkembang dan desa akanmemiliki fungsi, bagi daerah lain maupun bagi kota.

E. Fungsi Desa

Fungsi desa adalah sebagai berikut: Desa sebagai hinterland (pemasok kebutuhan bagi kota) Desa merupakan sumber tenaga kerja kasar bagi perkotaan Desa merupakan mitra bagi pembangunan kota Desa sebagai bentuk pemerintahan terkecil di wilayah Kesatuan Negara Republik Indonesia

F. Ciri-ciri Masyarakat Desa

Kehidupan keagamaan di kota berkurang dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa. Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Yang penting disini adalah manusia perorangan atau individu. Pembagian kerja di antara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata. Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metodologi Penelitian 1. Setting Penelitian a. Waktu Penelitian : Penelitian ini dilaksanakan pada hari Jum’at, tanggal 2 Novemberm 2014. b. Tempat Penelitian : Penelitian ini dilaksanakan di

Desa dadapan, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung,Indonesia.

2. Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah masyarakat Desa Dadapan dan keadaan geografis Desa Dadapan, serta potensi-potensi yang dimiliki desa tersebut yang dapat dikembangkan.

3. Sumber Data

Data-data diperoleh data monografi di Pekon Dadapan.

4. Teknik pengumpulan data

Observasi

Observasi dalam penelitian ini dilakukan oleh peneliti dan pengamat. Observasi dalam penelitian ini adalah observasi langsung yaitu penelitian dan pengamatmelihat dan mengamati secara langsung, kemudian mencatat perilaku dan kejadian yang terjadi pada keadaan sebenarnya

Wawancara

Wawancara pada penelitian ini menggunakan interview tidak berstruktur karena peneliti memandang model ini adalah yang paling luwes, dimana subyek diberi kebebasan untuk menguraikan jawabannya dan ungkapan – ungkapan pandangannya secara santai namun serius dan sesuai faktanya. Interview ini digunakan untuk mendapatkan data tentang pendapat kepala desa mengenai keadaan-keadaan social budaya yang ada dilokasi.

5. Alat pengumpul data

Lembar observasi

Lembar observasi atau kuesioner yang sifatnya openeuded (terbuka) dan lentur, sehingga dapat menggali data sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Pedoman wawancara Teknik wawancara dilakukan dengan

akrab dan terbuka serta mendalam, dengan ini diharapkandapat menangkap informasi secara utuh oleh karena itu, teknik wawancara itu sering disebut wawancara mendalam (in-depthinterviewing (HB. Sutopo, 2002).

6. Validasi Data

Data yang telah berhasil digali, dikumpulkan dan dicatat dalam kegiatan penelitian, harus di usahakan kemantapan kebenarannya. Oleh karena itu, setiap peneliti harus dapat memilih dan menentukan cara – carayang tepat untuk mengembangkan valisasi data yang diperolehnya yakni dengan teknik triangulasi (HB. Sutopo, 2002).

B. Sampel Penelitian Sampel dalam penelitian ini adalah penduduk desa Dadapan

yang keseluruhan jumlahnya ada 4.071 jiwa.

BAB IV

HASIL PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Dari uraian di atas dapat disimpulkan yaitu : Desa merupakan hinterland (pemasok kebutuhan bagi kota) dan sumber tenaga kerja kasar bagi perkotaan.Desa merupakan mitra bagi pembangunan kota Desa sebagai bentuk pemerintahan terkecil di wilayah Kesatuan Negara Republik Indonesia

B.Saran

Demi terwujudnya desa yang berkualitas baik sumber daya manusia, maupun sumber daya alamnya dibutuhkan rasa saling mendukung dan bergotong-royong dari semua unsur baik aparatur desa yang mengatur jalannya pemerintahan didesa, maupun penduduk yang berperan sebagai pemeran yang nyata dalam kemajuan didesa tersebut.

LAMPIRAN GAMBAR

SD N 1 Dadapan.

Potret Satelit Kawasan Pemukiman Penduduk Desa Dadapan

Pemukiman Penduduk di lokasi RT 12 RW 5 Dadapan Tanggamus

Potensi Fisik dan Hinterland di Desa Dadapan