laporan observasi SMKN 2 Depok Yogyakarta

108
LAPORAN OBSERVASI SMKN 2 DEPOK YOGYAKARTA ( Ditujukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Pendidikan ) Disusun Oleh: Ummi Ni’matul Fadhilah (14518241047) Vando Gusti Alhakim (14518244011) PRODI PENDIDIKAN TEKNIK MEKATRONIKA

Transcript of laporan observasi SMKN 2 Depok Yogyakarta

LAPORAN OBSERVASI

SMKN 2 DEPOK YOGYAKARTA

( Ditujukan untuk Memenuhi Tugas Mata KuliahManajemen Pendidikan )

Disusun Oleh:

Ummi Ni’matul Fadhilah(14518241047)

Vando Gusti Alhakim(14518244011)

PRODI PENDIDIKAN TEKNIK MEKATRONIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2015

KATA PENGANTAR

Assalamu’ alaikum Wr. Wb

Alhamdulilah segala puji dan syukur atas kehadiratAllah SWT yang telah memberikan karunianya kepada kamisehingga kami dapat menyelesaikan makalah yangberjudul: “Laporan Observasi SMKN 2 Depok Yogyakarta”ini dengan baik.

Adapun tujuan penulis membuat makalah ini yaituuntuk memenuhi tugas mata kuliah Manajamen Pendidikanyang dibimbing oleh Bapak Ketut Ima Ismara, M.Pd.,M.Kes. Semoga makalah yang disusun oleh penulis dapatbermanfaat dan berguna bagi pembaca.

Penulis menyadari bahwa tentunya dalam penyusunanmakalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan.Maka dari itu kritik dan saran sangat kami harapkanuntuk mencapai kesempurnaan makalah ini agar lebihbaik lagi. Atas kritik dan saran kami ucapkanterimakasih.

Wassalamua’laikum Wr. Wb

iii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................... ii

Daftar Isi....................................... iii

BAB 1 Pendahuluan................................ 1

A..............................................LatarBelakang..................................... 1

B..............................................Rumusan Masalah................................... 1

C..............................................Tujuan............................................ 1

D..............................................Manfaat........................................... 2

BAB 2 Kajian Teori............................... 3

A..............................................POAC............................................. 3

B..............................................Organisasi Lembaga Pendidikan..................... 4

C..............................................Manajemen Kurikulum............................... 7

D..............................................Manajemen Peserta Didik........................... 15

iv

E..............................................Manajemen Tenaga Kependidikan..................... 25

F..............................................Manajemen Fasilitas Pendidikan.................... 31

G..............................................Manajemen Pembiayaan Pendidikan................... 38

H..............................................Manajemen Hubungan Lembaga Pendidikan dengan Masyarakat............................................. 41

I..............................................Ketatalaksanaan Lembaga Pendidikan................ 43

J..............................................Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan............. 45

BAB 3 Hasil Observasi SMK 2 Depok Yogyakarta..... 49

A..............................................Gambaran Umum Objek Obsevasi ..................... 49

B..............................................Man............................................. 51

C..............................................Money............................................. 56

D..............................................Manajemen Fasilitas Pendidikan ................... 59

E..............................................Manajemen Kurikulum............................... 60

F..............................................Memori............................................ 62

G..............................................Market............................................ 62

H..............................................Minute ........................................... 64

v

I..............................................Place............................................. 64

BAB 4 Penutup.................................... 64

A..............................................Kesimpulan ....................................... 65

B..............................................Saran............................................. 66

Daftar pustaka................................... 67

Lampiran......................................... 69

vi

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan tolak ukur kemajuan suatubangsa. Di suatu negara, kemajuan di bidang ekonomi,teknologi, maupun di bidang lainnya selalu di dorongoleh kemajuan pendidikan. Untuk meningkatkankualitas pendidikan, salah satunya adalah denganmeningkatkan kualitas manajemen pendidikan itusendiri, baik manajemen pendidikan di tingkatsekolah, kabupaten, provinsi, maupun negara.

Perencanaan, pengorganisasian dan pelaksanaanmanajemen yang baik, akan dapat meningkatkankualitas lembaga atau sekolah yang melaksanakanproses pendidikan.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana organisasi lembaga pendidikan di SMKN2 Depok Yogyakarta?

2. Bagaimana manajemen kurikulum di SMKN 2 DepokYogyakarta?

3. Bagaimana manajemen peserta didik di SMKN 2Depok Yogyakarta?

4. Bagaimana manajemen tenaga kependidikan di SMKN2 Depok Yogyakarta?

5. Bagaimana manajemen fasilitas pendidikan di SMKN2 Depok Yogyakarta?

6. Bagaimana manajemen pembiayaan pendidikan diSMKN 2 Depok Yogyakarta?

7. Bagaimana manajemen hubungan lembaga pendidikandi SMKN 2 Depok Yogyakarta dengan masyarakat?

8. Bagaimana ketatalaksanaan lembaga pendidikan diSMKN 2 Depok Yogyakarta?

9. Bagaimana kepemimpinan dan supervise pendidikandi SMKN 2 Depok Yogyakarta?

1

C. Tujuan Observasi

1. Untuk mengetahui manajemen organisasi lembagapendidikan di SMKN 2 Depok Yogyakarta

2. Untuk mengetahui manajemen kurikulum di SMKN 2Depok Yogyakarta

3. Untuk mengetahui manajemen peserta didik di SMKN2 Depok Yogyakarta

4. Untuk mengetahui manajemen tenaga kependidikandi SMKN 2 Depok Yogyakarta

5. Untuk mengetahui manajemen fasilitas pendidikandi SMKN 2 Depok Yogyakarta

6. Untuk mengetahui manajemen pembiayaan pendidikandi SMK 2 Depok Yogyakarta

7. Untuk mengetahui manajemen hubungan lembagapendidikan di SMK 2 Depok Yogyakarta denganmasyarakat

8. Untuk mengetahui ketatalaksanaan lembagapendidikan di SMK 2 Depok Yogyakarta

9. Untuk mengetahui kepemimpinan dan supervisipendidikan di SMK 2 Depok Yogyakarta

D. Manfaat Observasi

1. Bagi lembaga pendidikan

Manfaat laporan observasi bagi lembagapendidikan antara lain, lembaga pendidikan dapatmengetahui bagaimana manajemen lembagapendidikan yang dikelolanya, sehingga dapatmengetahui sejauh mana tingkat keberhasilandalam mengelola lembaga pendidikan tersebut.Dengan demikian dapat dengan mudah menentukankebijakan untuk meningkakan keberhasilanpengelolaan lembaga pendidikan

2. Bagi Observer

1. Observer dapat mengetahui bagaimana manajemenpendidikan khususnya di SMK 2 DepokYogyakarta.

2

2. Observer dapat memahami peran dari seluruhtenaga kependidikan khususnya di SMK 2 DepokYogyakarta sehingga dapat menjadi bekal saatmenjadi guru nantinya.

3. Secara tidak langsung, observer telahmenjalin hubungan baik dengan sekolah,khususnya dengan SMK 2 Depok Yogyakarta.

BAB 2

KAJIAN TEORI

A. POAC

POAC merupakan fungsi manajemen yang bersifatumum dan meliputi keseluruan prosesmanajerial.Banyak para ahli menambah banyakpengertian dari fungsi manajemen, namun diantarabanyak tambahan tersebut, didalamnya sudah termasukkeempat fungsi yang diperkenalkan oleh George RTerry, yakni Perencanaan, Pengorganisasian,Penggerak dan Pengawasan.

Fungsi manajemen menurut George R Terry yaitu: 3

1. Perencanaan (planning)

Mondy & Premeaux (1995:138) menjelaskan bahwaperencanaan merupakan proses menentukan apa yangseharusnya dicapai dan bagaimana mewujudkannyadalam kenyataan. (digilib.unimed.ac.id, 2006:21).

2. Pengorganisasian (organizing)

Menurut Winadi (1990) pengorganisasian ialahsuatu proses di mana pekerjaan yang ada dibagidalam komponen-komponen yang dapat ditangani danaktivitas-aktivitas mengkoordinasikan hasil yangdicapai untuk mencapai tujuan tertentu(digilib.unimed.ac.id, 2006: 24).

3. Penggerak (actuating)

Merupakan implementasi dari perencanaan danpengorganisasian, dimana seluruh komponen yangberada dalam satu sistem dan satu organisasitersebut bekerja secara bersama sama sesuaidengan bidang masing-masing untuk dapatmewujudkan tujuan.

4. Pengawasan (controling)

Robins (1984) menjelaskan bahwa pengawasandimaknai sebagai segala aktivitas untuk menjaminpencapaian tujuan sebagaimana direncakan danpemeriksaan terhadap adanya penyimpangan menjadihakekat pengawasan(digilib.unimed.ac.id, 2006:19-20).

B. MANAJEMEN ORGANISASI LEMBAGA PENDIDIKAN

1. Pengertian Struktur Organisasi 4

Menurut Gibson, Ivancevic, dan Donnelly dalamTim dosen AP (2013:69) mendefinisikan organisasisebagai wadah yang memungkinkan masyarakat dapatmeraih hasil yang sebelumnya tidak dapat dicapaioleh individu secara sendiri-sendiri (almaratussholikah, 2014 :3) .Sedangkan definisipendidikan menurut Undang-Undang No. 20 Tahun2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,Pendidikan adalah usaha sadar dan terencanauntuk mewujudkan suasana belajar dan prosespembelajaran agar peserta didik secara aktifmengembangkan potensi dirinya untuk memilikikekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, sertaketerampilan yang diperlukan dirinya,masyarakat, bangsa dan negara (UUD No. 20 tahun2003)

Menurut Simon (Nanang Fattah, 2013: 73)struktur itu sifatnya relatif stabil, statis danberubah lambat atau memerlukan waktu untukpenyesuaian-penyesuaian (almaratus sholikah,2014 :3). Pada struktur organisasi tergambarposisi kerja, pembagian kerja, jenis kerja yangharus dilakukan, hubungan atasan dan bawahan,kelompok, komponen atau bagian, tingkatmanajemen dan saluran komunikasi. Suatu strukturorganisasi menspesifikasi pembagian kegiatankerja dan menunjukkan bagaimana fungsi ataukegiatan kerja dan menunjukkan bagaimana fungsiatau kegiatan yang berbeda-beda itu dihubungkan.Struktur juga menimbulkan hierarki dan strukturwewenang organisasi serta memperlihatkn hubunganpelapornya.

2. Jalur, Jenjang, dan Jenis Lembaga Pendidikan

5

Jalur pendidikan terdiri atas pendidikanformal, nonformal, dan informal yang dapatsaling melengkapi dan memperkaya.

1. Pendidikan Formal

Dalam Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliana(2008: 18), pendidikan formal adalahpendidikan yang besifat permanen, dalamjangka lama, waktu belajar cukup banyak,mempunyai efek jenjang dalam lapanganpekerjaan. Lembaga formal merupakanPendidikan yang diadakan di instansikelembagaan

2. Pendidikan Nonformal

Dalam Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliana(2008:18), lembaga pendidikan nonformalyaitu lembaga pendidikan yang bersifatrelatif tidak permanen, artinyadiselenggarakan apabila diperlukan, jangkawaktu belajar kurang terikat, tidak punyaefek jenjang dalam lapangan pekerjaan.

3. Pendidikan Informal

Kegiatan pendidikan informal yangdilakukan oleh keluarga dan lingkunganberbentuk kegiatan belajar secara mandiri.

Dalam Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentangSistem Pendidikan Nasional BAB VI mengenaiJenjang pendidikan formal terdiri ataspendidikan dasar, pendidikan menengah, danpendidikan tinggi.

1. Pendidikan Dasar

Pendidikan dasar merupakan jenjangpendidikan yang melandasi jenjangpendidikan menengah. Pendidikan dasarberbentuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah

6

Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yangsederajat serta Sekolah Menengah Pertama(SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), ataubentuk lain yang sederajat

2. Pendidikan Menengah

Pendidikan menengah merupakan lanjutanpendidikan dasar. Pendidikan menengahterdiri atas pendidikan menengah umum danpendidikan menengah kejuruan. Pendidikanmenengah berbentuk Sekolah Menengah Atas(SMA), Madrasah Aliyah (MA), SekolahMenengah Kejuruan (SMK), dan MadrasahAliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lainyang sederajat.

3. Pendidikan Atas

Pendidikan tinggi merupakan jenjangpendidikan setelah pendidikan menengah yangmencakup program pendidikan diploma,sarjana, magister, spesialis, dan doktoryang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.

Jenis lembaga pendidikan menurut Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang SistemPendidikan Nasional terdiri atas :

1. Pendidikan Umum

Merupakan pendidikan dasar dan menengahyang mengutamakan perluasan pengetahuanyang diperlukan oleh peserta didik untukmelanjutkan pendidikan ke jenjang yanglebih tinggi. Contoh : SD, SMP, SMA.

2. Pendidikan Kejuruan

7

Merupakan pendidikan menegah yangmempersiapkan peserta didik terutama untukbekerja di bidang tertentu. Contoh : SMKLogam, SMK Tata Boga.

3. Pendidikan Akademik

Merupakkan pendidikan tinggi programsarjana dan pascasarjana yang diarahkanterutama pada penguasaan disiplin ilmupengetahuan tertentu. Contoh : AkademiKepolisian, Akademi Militer

4. Pendidikan Profesi

Merupakan pendidikan tinggi setelahprogam sarjana yang mempersiap pesertadidik untuk memiliki pekerjaan denganpersyaratan keahlian khusus. Contoh :PPG.kan

5. Pendidikan Vokasi.

Merupakan pendidikan tinggi yangmempersiapkan peserta didik untuk memilikipekerjaan dengan keahlian terapan tertentumaksimal setara dengan program sarjana.Contoh : D3 Akuntansi, D3 Rekam Medis.

6. Pendidikan Keagamaan

Merupakan pendidikan dasar, menengah,dan tinggi yang mempersiapkan peserta didikuntuk dapat menjalankan peranan yangmenuntut penguasaan pengetahuan tentangajaran agama dan/atau menjadi ahli ilmuagama. Contoh : MI dan MTs untuk pendidikandasar, MAN untuk pendidikan menengah, UINuntuk pendidikan tinggi

7. Pendidikan Khusus

8

Merupakan penyelenggaraan pendidikanuntuk peserta didik yang berkelainan ataupeserta didik yang memiliki kecerdasan luarbiasa yang diselenggarakan secara inklusifatau berupa satuan pendidikan khusus padatingkat pendidikan dasar dan menengah.Contoh : kelas Akselerasi di SMA, SLB, dansekolah inklusif.

3. Kriteria Keberhasilan Lembaga Pendidikan

Sebuah organisasi membutuhkan kualitas danintegritas supaya mampu bertahan dan meraihkesuksesan serta kualitasnya. Integritas yangterdapat di dalam organisasi tergantung padasolidaritas para anggotanya. Solidaritas ini,menunjukkan pada suatu keadaan hubungan antarindividu atau kelompok yang didasarkan padaperasaan moral atau kepercayaan yang dianutbersama dan diperkuat dengan pengalamanemosional bersama. Ikatan ini lebih mendasardibandingkan dengan hubungan kontraktual yangdibuat atas dasar hubungan rasional.

C. MANAJEMEN KURIKULUM

1. Konsep Dasar Kurikulum

Di Indonesia pengertian kurikulum dapatdilihat pada Undang – Undang No. 20 Tahun 2003tentang sistem pendidikan nasional, yangberbunyi “Kurikulum adalah seperangkat rencanadan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahanpelajaran serta cara yang digunakan sebagaipedoman penyelenggaran pembelajaran untukmecapai tujuan pendidikan tertentu”.

Fungsi kurikulum menurut Akhmad Sudrajat (2011:3) diantaranya:

9

1) Bagi guru (tataran operasional). Kurikulumsebagai dasar bagai pengelolaan pembelajarandi kelas dari mulai perencanaan pelaksanaandan evaluasi pembelajaran

2) Bagi sekolah (tataran manajerial). Kurikulumsebagai dasar alat untuk mencapai tujuanpendidikan di sekolah dan sebagai pedoman yangdijadikan acuan dalam penyelenggaraanpendidikan di sekolah. Selain itu dalamtataran institusional kurikulum juga berfungsisebagai dasar bagi pengembangan kurikulum padajenjang berikutnya, misalnya kurikulkumtingkat SD akan menjadi dasar pengembangankurikulum tingkat SLTP

3) Bagi masyarakat. Kurikulum berfungsimengakomodir harapan dan kepentinganmasyarakat terhadap pendidikan, termasukdidalamnya mengakomodir harapan dankepentingan orang tua terhadap pendidikananaknya disekolah.

4) Bagi siswa sebagai subjek fungsi kurikulummencakup:

a) Fungsi pemeliharaan. Kurikulum sebagai alatmemelihara nelai – nilai budaya dalammenajlin kesinambungan social budaya.

b) Fungsi persiapan. Kurikulum sebagai alatpendidikan harus mampu mempersiapakan siswauntuk kepentingan lanjutan studinya ataupersiapan untuk dapat hidup dalammasyarakat.

c) Fungsi penyesuaian. Kurikulum sebagai alatpendididkan ahrus mampu mangantarakansiswanya agar memiliki kemapuanmenyesuaikan diri dengan lingkungan fisikdan sosialnya.

10

d) Fungsi integritas. Kurikulum sebagai alatpendidikan harus amapu mengasilkan pribadipribadi yang utuh.

e) Fungsi diferensiasi. Kurikulum sebagai alatpendidikan harus mampu memberikan pelayananterhadap perbedaan individu.

f) Fungsi pemilihan. Kurikulum sebagai alatpendiidikan harus mampu memberikankesempatan pada siswa untuk memilih program– program belajar yang sesuai dengankemampuan dan minatnya.

g) Fungsi diagnostic. Kurikulum sebagai alatpendidikan harus dapat membantu danmengarahkana siswa unutk memahami, menerimadan menegarahkan segenap potensi dankelemahanya guna tercapai aktualisasi diri.

Kurikulum terbagi menjadi empat komponen,yakni komponen tujuan, komponen materi, komponenmetode dan komponen evaluasi (Akhmad Sudtajat2011;23).

1. Komponen Tujuan

Tujuan merupakan suatu yang penting dalamproses pendidikan, meliputi tujuan domainkognitif, domain efektif, domain psikomotor.Domain kognitif adalah tujuan yang dinginkanmengarah pada pengembangan akal danintelektual anak didik, tujuan domainpsikomotorik adalah tujuan yang mengarah padapengembangan keterampilan jasmani dan fisik.Tujuan pendidikan nasional di jabarkanmanjadi tiga yaitu :

1) Tujuan Pendidikan Nasional

Merupakan tujuan jangka panjang dimanatercapainya kesejahteraan umum,mencerdaskan kehidupan bangsa. Serta

11

pemenuhan kebutuhan pendidikan yang saatini Indonesia mewajibkan belajar 9 tahun.

2) Tujuan Institusional

Sistem pendidikan di Indonesia mempunyaijenjang yang melembaga pada suatutingkatan. Setiap lembaga mempunyai tujuaninstitusional karena itu di kenal bermacam– macam tujuan institusional yaitu tujuaninstitusional SD, SMP, SMA,universitas/Akademi.

3) Tujuan Kulikuler

Tujuan kulikuler adalah tujuan yang ingindicapai dari setiap mata pelajaran. Tujuankulikuler bergantung pada jenis matapelajaran yang diberikan kepada siswa.

4) Tujuan Instruksional

Tujuan ini bersifat operasional yaitudiharapkan dapat tercapai saat terjadinyaproses belajar mengajar yang bersifatlangsungdan terjadi setiap hari pembahasan.

5) Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran merupakan tujuanpendidikan yang lebih operasional yanghendak dicapai dari setiap kegiatanpembelajaran.

2. Komponen Materi

Materi pembelajaran memegang peran pentingdalam tercapainya tujuan pembelajaran. Materipembelajaran ini berisi pengetahuan,keterampilan, sikap atau nilai yang harusdipelajari siswa.

12

3. Komponen Metode

Dilihat dari filsafat dan dari segi teoripendidikan yang melandasi pengembangankurikulum terdapat perbedaan dalam menentukantujuan dan materi pembelajaran. Dengan adanyahal tersebut tentunya akan memunculkanperbedaan pendekatan, strategi dan metodepembelajaran yang hendak di kembangkan.Seperti bagi para pendudkung filsafat klasikdimana tujuan pembelajaran adalah informasidan intelektualitas maka pendekatanpembelajaran yang dikembangkan akan lebihberpusat pada guru, hal ini berbeda dengankalangan pendukung progresivisme dimana yangseharusnya menjadi pusat dari pembelajaranadalah siswa dimana siswa yang menentukanmateri dan tujuan belajarnya sesuai denganminat dan kebutuhnya.

4. Komponen Evaluasi

Pengertian yang terbatas evaluasi kurikulumdimaksudkan untuk memeriksa tingkatpencapaian tujuan – tujuan pendidikanyangingin diwujudkan melalui kurikulum tersebut.Dalam pengertian yang lebih luas evaluasikurikulum dimasudkan untuk melihat kinerjakurikulum dari berbagai kinerja, indikatorkinerja yang dievaluasi tidak hanya terbataspada efektivikas sajanamuanjuga relevansi danfleksibilitas program.

2. Perencanaan Kurikulum

Perencanaan merupakan tindakan untuk kedepanyang bertujuan untuk mencapai seperangkatoperasi yang konsisten dan terkoordinasi gunamemperoleh hasil yang diinginkan. Maksud dari

13

manajemen perencanaan kurikulum adalah keahliandalam merencanakan dan mengorganisasi kurikulum.

Fungsi Perencanaan antara lain:

1. Perencanaan kurikulum berfungsi sebagipedoman atau alat manajemen yang berisipetujuk tentang jenis dan sumber peserta,media penyampaian, tindakan yang perludilakukan, sumber biaya, tenaga, sarana yangdiperlukan, sistem kontrol dan evaluasi,peran unsur-unsur ketenagaan untuk mencapaitujuan manajemen organisasi.

2. Perencanaan berfungsi sebagai penggerak rodaorganisasi dan tata laksana untuk mencapaiperubahan dalam masyarakat sesuai dengantujuan organisasi.

3. Perencanaan kurikulum berfungsi sebagaimotivasi untuk melakukan sistem pendidikansehingga mencapai hasil yang optimal.

Adapun Sifat perencanaan kurikulum antaralain bersifat strategis, komprehensif,integrative, realistic, desentralistik,humanistic, futuralistik, merupakan bagian dariintergral yang mendukung manajemen pendidikansecara sistematik, perencanan kurikulum mengacupada pengembangan kompetensi sesuai standarnasional, serta berdeversifikasi untuk melayanikeragaman peserta didik.

Perencanaan kurikulum disusun berdasarkanasas objektivitas, keterpaduan, manfaat, efisiendan efektif, kesesuaian, keseimbangan,kemudahan, kesinambungan, pembakuan, dan asasmutu.

Isi kurikulum adalah keseluruhan materi dankegiatan yang tersusun dalam urutan dan ruangyang mencakup bidang pengajaran, mata pelajaran,

14

masalah-masalah, proyek-proyek yang perludikerjakan.

Cara menyusun isi kurikulum

Isi kurikulum disusun dalam bentuk sebagaiberikut:

1. Bidang keilmuan yang terdiri dari atas ilmu-ilmu sosial, administrasi, ekonomi,komunikasi, dan rekayasa teknologi, IPA,matematika dan lain-lain.

2. Jenis mata pelajaran disusun dan dikembangkanbersumber dari bidang tersebut sesuai dengantuntunan program.

3. Tiap mata pelajaran dikembangkan menjadisatuan-satuan bahasan dan pokok bahasan ataustandar kompetensi dan kompetensi dasar.

4. Tiap mata pelajaran dikembangkan dalamsilabus.

5. Program studi, merupakan keseluruhanpengalaman belajar yang mencakup pengalamanbelajar umum dan pengalaman belajarspesialisasi yang ditujukan untukmengembangkan kemampuan. Pengalaman belajarumum merupakan komponen dasar yang mendasarikomponen bidang studi.

3. Pengorganisasian Kurikulum

Konsep pengembangan kurikulum menurut (OemarHamalik, 2006;133) dapat diartikan kedalam duajenis proses yakni pengembangan dalam artiperekayasaan (Engineering) dan Pengembangandalam arti konstruksi. Proses pengembanganpertama terdiri dari empat tahap yakni,menentukan fondasi yakni dasar yang diperlukan

15

untuk mengembangkan kurikulum; konstruksi adalahmengembalikan model kurikulum yang diharapkanbersasarkan fondasi tersebut; implementasi ialahpelaksanaan kurikulum dan evaluasi adalahmenilai kurikulum secara kompreherensif dansistemik.

Proses kedua yakni pengembangan secara mikro,yang garis besarnya terdiri dari empat prosesyakni merancang tujuan, merumuskan materi,menetapkan metode dan merancang evaluasi. Jikapengembangan kurikulum berdasarkan manajemenmaka kegiatan pengembangan kurikulum berdasarkanpola pikir manajemen yakni, perencanaankurikulum, pengorganisasian, pelaksanaan(implementasi), penilaian kurikulum, evaluasikurikulum, pengembangan kurikulum.

4. Pelaksanaan Kurikulum

Pelaksanaan kurikulum dibagi menjadi 2, yaitu:

1. Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Sekolah

Pada pelaksanan kurikulum tingkat sekolah,kepala sekolah yang bertanggung jawab untukmelaksanakan kurikulum di lingkungan sekolahyang dipimpinnya. Hal tersebut dikarenakanKepala sekolah sebagai pemimpin, termasukpemimpin pelaksanaan kurikulum.

Kepala sekolah adalah seorang administratordalam pelaksanaan kurikulum yang berperandalam perencanaan program, pengorganisasian,staf pergerakan semua pihak yang perludilibatkan dalam pelaksanaan supervisi, danpenilaian terhadap personal sekolah.

Kepala sekolah sebagai penyusun rencanatahunan di bidang kemuridan, personal/tenagakependidikan, sarana pendidikan,

16

ketatausahaan sekolah, pembiayaan/anggaranpendidikan, pembinaan organisasi sekolah danhubungan kemasyarakatan/komunikasipendidikan.

2. Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Kelas

Pada pelaksanaan kurikulum tingkat kelasyang berperan besar adalah guru yang meliputitiga jenis kegiatan administrasi, sebagaiyang bertugas dalam melaksanakan:

a. Kegiatan dalam bidang belajar mengajar

Kegiatan-kegiatan tersebut meliputi:

1. Menyusun rencana pelaksanaanprogram/unit.

2. Menyusun jadwal pelaksanaan kegiatan danjadwal pelajaran.

3. Pengisian daftar peilaian kemajuanbelajar dan perkembangan siswa.

4. Pengisian buku laporan pribadi siswa.

b. Pembinaan kegiatan ekstra kurikuler

Kegiatan ekstra kurikuer adalahpendidikan di luar ketentuan kurikulum yangberlaku, akan tetapi bersifat paedagogisdan menunjang pendidikan dalam rangkamenunjang tujuan sekolah.

c. Kegiatan bimbingan belajar

Guru memegang peranan utama danbertanggungjawab membimbing para siswauntuk mengembangkan potensi yangdimilikinya dan membantu memecahkan masalahdan kesulitan para siswa yang dibimbingnya,

17

dengan maksud agar siswa tersebut mampusecara mandiri membimbing dirinya sendiri.

5. Supervisi Pelaksanaan Kurikulum

Supervisi Kurikulum adalah usaha yangdilakukan oleh supervisor dalam bentuk pemberianbantuan, bimbingan, pergerakan motivasi, nasihatdan pengarahan yang bertujuan untuk meningkatkankemampuan profesional guru dalam proses belajarmengajar, yang pada gilirannya meningkatkanhasil belajar siswa.

6. Penilaian Kurikulum

Penilaian dilakukan untuk mencari jawaban ataspermasalahan sebagai berikut:

1. Sejauh mana para pelaku di lapangan sudahmemahami dan menguasai kurikuum lengkap dengansemua komponennya.

2. Sejauh mana efektivitas pelaksanaannya disekolah.

3. Sejauh mana efektivitas penggunaan saranapenunjang seperti buku, alat pelajaran/alatperaga dan fasilitas lainnya serta biaya dalammenunjang pelaksanaan kurikulum tersebut.

4. Sejauh mana siswa telah berhasil mencapai tujuanyang dirumuskan, atau sejauh mana siswa telahmenguasai pengetahuan, keterampilan dan sikapyang diharapkan.

5. Apakah ada dampak pelaksanaan kurikulum, baikyang sifatnya positif maupun negatif yangmerupakan akibat yang ditimbulkan oleh kurikulumyang belum diperkirakan sebelumnya.

18

7. Pengembangan Kurikulum

Pengembangan kurikulum adalah perencanaankesempatan-kesempatan belajar yang dimaksudkanuntuk membawa siswa ke arah perubahan-perubahanyang telah terjadi pada diri siswa. Sedangkanyang dimaksud dengan kesempatan belajar adalahhubungan yang telah direncanakan dan terkontrolantara para siswa, guru, bahan peralatan, danlingkungan dimana belajar yang diinginkandiharapkan terjadi.

Dengan adanya kegiatan pengembangan kurikulummaka diharapkan akan dapat menghasilkankurikulum yang memenuhi persyaratan, antara lainsebagai berikut:

1. Obyektif, artinya memiliki tujuan yang jelasdan operasional yang bertalian denagan tujuantingkah laku yang dapat diamati dan dapatdiukur

2. Realistik, artinaya berdasarkan kenyataan-kenyataan yang ada dimasyarakat/lapangandimana proses interaksi komunikasi antaratenaga kependidikan dan peserta didik yangpada gilirannya membuahkan kesadaran yangtinggi

3. Serasi, artinya memiliki kesesuaian yangmemadai dengan kebutuhan-kebutuhan pesertadidik, tenaga kependidikan, situasi, kondisimasyarakat yang sedang mengalami perubahancepat, serta nilai-nilai yang berlaku dalammasyarakat

4. Koherensi, artinya semua unsur kurikulum,antara satu dengan lainnya memilikikeserasian yang harmonis

19

5. Aplikatif, artinya kurikulum tersebut dapatditerapkan dilapangan (sekolah dan luarsekolah), bukan sesuatu yang tertulis tetapisulit dilaksanakan atau terlalu banyakhambatan dalam penerapannya

6. Generatf, artinya kurikulum diperuntukkanbagi semua orang, dapat diterima oleh semuapihak yang terlibat dalam proses pendidikan,tak ada permasalahan yang menyangkutkesukuan, perbedaan agama, perbedaanpandangan politik, dan lain-lain.

7. Keberhasilan, artinya kurikulum tersebutdapat memberikan hasil yang diharapkan sesuaidengan tujuan-tujuan yang telah ditentukan.Keberhasilan tidak hanya terdapat pada tahapakhir saja, melaikan pada setiap tahap prosespelaksanaan kurikulum

8. Inovatif, artinya kurikulum tersebutsenantiasa maju dan mengikuti kemajuanseiring dengan kemajuan masyarkat , ilmupengetahuan dan teknologi . Inovatif tentusaja menuntut ketebukaan , inisiatif, dankreatifitas para pengelola dan tenagakependidikan terhadap adanya kemungkinan daninformasi yang bermanfaat bagi pengembangankurikulum

9. Konstruktif, artinya kurikulum ituberorientasi pada pembangunan . hasilpelaksanaan kurikulum tidak hanya membentuktenga-tenaga pembangunan, tetapi jugasekaligus mampu berperan dalam prosespembangunan seluruhnya.

10.Keterseembunyian, artinya kurikulum jugamempertimbangkan kemungkinan adanya hal-halyang masih tersembunyi, yang mungkin padasuatu waktu atau situasi tertentu akan munculhal-hal yang berpengaruh terhadap siwa

20

memberikan dampak yang lebih besar atau lebihbermanfaat bagi siswa.

D. MANAJEMEN PESERTA DIDIK

1. Konsep Dasar Manajemen Peserta Didik

Manajemen Peserta Didik atau Pupil PersonnelAdministration adalah layanan yang memusatkanperhatian pada pengaturan, pengawasan, danlayanan siswa di kelas dan di luar kelas,seperti: pengenalan, pendaftaran, layananindividuan seperti pengembangan keseluruhankemampuan, minat, kebutuhan sampai ia matang disekolah (Knezevich, 1961 dalam buku Tim DosenUPI, 2008 : 205).

Adapun tujuan manajemen peserta didik adalahmengatur kegiatan peserta didik agar kegiatan-kegiatan tersebut menunjang proses pembelajarandi lembaga pendidikan (sekolah), lebih lanjutproses pembelajaran di lembaga tersebut(sekolah) dapat berjalan lancar, tertib, danteratur sehingga dapat memberikan kontribusibagi pencapaian tujuan sekolah dan tujuanpendidikan secara keseluruhan.

Fungsi manajemen peserta didik adalah sebagaiwahana bagi peserta didik untuk mengembangkandiri seoptimal mungkin, baik yang berkenaandengan segi indivdualitasnya, sosial, aspirasi,kebutuhan dan segi-segi potensi peserta didiklainnya.

21

Agar tujuan dan fungsi manajemen pesertadidik dapat tercapai, ada beberapa prinsip yangperlu diperhatikan dalam pelaksanaannya (TimDosen UPI, 2008 : 206), antara lain:

1. Dalam mengembangkan program manajemen kepeserta didik, penyelenggara harus mengacupada peraturan yang berlaku pada saat programdilaksanakan.

2. Manajemen peserta didik dipandang sebagaibagian keseluruhan manajemen sekolah. Olehkarena itu, ia harus mempunyai tujuan yangsama atau mendukung terhadap tujuan manajemensekolah secara keseluruhan.

3. Segala bentuk kegiatan manajemen pesertadidik haruslah mengemban misi pendidikan dandalam rangka mendidik peserta didik.

4. Kegiatan-kegiatan manajemen peserta didikharuslah diupayakan untuk mempersatukanpeserta yang mempunyai keragaman latarbelakang dan punya banyak perbedaan.Perbedaan-perbedaan yang ada pada pesertadidik tidak diarahkan bagi munculnya konflikdi antara mereka, melainkan justru untukmempersatukan, saling memahami, dan salingmenghargai. Sehingga setiap peserta didikmemiliki wahana untuk berkembang secaraoptimal.

5. Kegiatan manajemen peserta didik haruslahdipandang sebagai upaya pengaturan terhadappembimbingan peserta didik.

2. Pencatatan Data Peserta Didik

Pencatatan tentang kondisi peserta didiksangat diperlukan dalam sebuah lembagapendidikan (sekolah) agar lembaga dapat

22

memberikan bimbingan yang sesuai dan optimalterhadap peserta didik. Pencatatan peserta didikdimulai dari ketika peserta didik mendaftarsampai mereka lulus atau meninggalkan lembagapendidikan (sekolah) tersebut.

Hal ini berkaitan dengan manajemen siswa.Sebagaimana ada dalam buku Manajemen Pendidikankarya Suharsimi dan Lia Yuliana, Manajemen siswaadalah kegiatan pencatatan siswa mulai dariproses penerimaan hingga siswa tersebut lulusdari sekolah disebabkan karena tamat atau sebablain. Tidak semua hal yang berhubungan dengansiswa masuk dalam manajemen siswa. (SuharsimiArikunto dan Lia Yuliana, 2010 : 57)

Peralatan dan perlengkapan yang digunakanuntuk pencatatan peserta didik antara lain:

1. Buku Induk Siswa (Buku Stambuk/Buku Pokok)

Buku ini berisi tentang peserta didikyang masuk pada sekolah tersebut. Setiappencatatan peserta didik disertai dengannomor pokok/stambuk, dan dilengkapi puladengan data-data lain setiap peserta didik.

2. Buku Klapper

Pencatatan buku ini dapat diambil daribuku induk, tetapi penulisannya disusunberdasarkan abjad. Hai ini untuk memudahkanpencarian data peserta didik kembali jikasewaktu-waktu diperlukan.

3. Daftar Presensi

Daftar hadir peserta didik sangatpenting sebab frekuensi kehadiran setiappeserta didik dapat diketahui ataudikontrol. Untuk memeriksa kehadiranpeserta didik pada keseluruhan kegiatan disekolah setiap hari biasanya daftar

23

kehadiran itu dipegang oleh petugas khusus.Sedangkan untuk memeriksa peserta didik dikelas pada jam-jam pelajaran, daftar hadiritu dipegang oleh guru yang mengajar.

4. Daftar Mutasi Peserta Didik

Untuk mengetahui keadaan jumlah pesertadidik dengan persis, sekolah harusmempunyai buku atau daftar mutasi pesertadidik. daftar mutasi itu digunakan untukmencatat keluar masuk peserta didik dalamsetiap bulan, semester atau setahun. Halini karena keadaan jumlah peserta didiktidak tetap, ada peserta didik pindahan danada pula peserta didik yang keluar.

5. Buku Catatan Pribadi Peserta Didik

Buku catatan peserta didik ini lebihlengkap lagi tentang data setiap pesertadidik. Buku ini antara lain berisi:identitas peserta didik, keteranganmengenai keadaan keluarga, keadaan jasmanidan kesehatan, riwayat pendidikan sertahasil belajar, data psikologis (sikap,minat, dan cita-cita), dan juga kegiatan diluar sekolah. Buku ini biasanya disimpan diruang BP dan dikerjakan oleh petugas BP.

6. Daftar Nilai

Daftar nilai ini dimiliki oleh setiapguru bidang studi, khusus untuk mencatathasil tes setiap peserta didik pada bidangstudi atau mata pelajaran tertentu. Dalamdaftar nilai ini dapat diketahui kemajuanpeserta didik, karena setiap nilai hasiltes dicatat di dalamnya. Nilai-nilaitersebut sebagai bahan olahan nilai raport.

7. Buku Legger

24

Legger merupakan kumpulan nilai dariseluruh bidang studi untuk setiap pesertadidik. Pengisian atau pencatatan nilai-nilai dalam legger ini dikerjakan oleh walikelas sebagi bahan pengisian raport.Pencatatan nilai-nilai dalam leggerbiasanya satu tahun dua kali (sesuai denganpembagian raport).

8. Buku Raport

Buku raport merupakan alat untukmelaporkan prestasi belajar peserta didikkepada orang tua atau wali atau kepadapeserta didik itu sendiri. Selain prestasibelajar, dilaporkan pula tentang kehadiran,tingkah laku peserta didik, dan sebagainya.Buku ini diberikan dua kali dalam satutahun untuk tingkat SD, SMP/Sederajat,SMA/SMK/Sederajat. (Tim Dosen UPI, 2008 :213).

3. Mutasi dan Promosi Peserta Didik

1. Mutasi Peserta Didik

Mutasi / perpindahan peserta didik adalahperpindahan peserta didik dari kelas satu kekelas lain yang sejajar dan atau perpindahanpeserta didik dari sekolah satu ke sekolahlain yang sejajar (Eka Prihatin, 2011 : 142).

Siswa merupakan anak dari PNS/TNI/Polriyang dimutasikan dan menunjukkan suratketerangan pindah tugas dari orangtua siswatersebut.

25

Siswa yang bukan anak dari PNS/TNI/Polriharus melengkapi fotocopy KTP orangtua atausurat keterangan pindah dari lurah setempatyang menyatakan bahwa yang bersangkutan telahberdomisili di wilayah yang baru.

Perpindahan peserta didik dari sekolah diluar negeri harus dilampiri hasil penilaiankesetaraan yang ditetapkan oleh DirjenManajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.

Perpindahan peserta didik dari luarlingkungan dinas pendidikan yang tidak dibinaoleh Pemerintah Indonesia ke sekolah dalamlingkungan pembinaan Dirjen ManajemenPendidikan Dasar dan Menengah dapat dilakukandengan tes penempatan oleh sekolah yangbersangkutan, setelah mendapat rekomendasidari Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar danMenengah.

Perpindahan peserta didik denganmempertimbangkan flexibilitas pilihan danwaktu penyelesaian program lintas satuan danjalur pendidikan. Matat pelajaran yang barudengan mempertimbangkan kompetensi pesertadidik.

Perpindahan kelas 1 dengan alasan mengikutiperpindahan orangtua pelaksanaannya setelahsemester 1.

Syarat perpindahan bagi peserta didik :

1. Siswa tidak mempunyai masalah denganpihak sekolah.

2. Mempunyai nilai yang memuaskan ataudinyatakan naik kelas.

26

3. Apabila nilainya jelek, maka siswatersebut tetap bersekolah di sekolahyang lama.

4. Perpindahan siswa harus mendapatpersetujuan tertulis dari institusipengirim.

Syarat perpindahan bagi institusipenerima :

1. Daya tampung kelas yang ditetapkanmemungkinkan.

2. Tersedianya anggaran dalam institusitersebut dan memenuhi ketentuan yangberlaku.

Sebab-sebab mutasi peserta didik (EkaPrihatin, 2011 : 144) :

1. Yang bersumber dari peserta didiksendiri :

a) Yang bersangkutan tidak kuatmengikuti pelajaran di sekolahtersebut.

b) Tidak suka dengan sekolah tersebutatau tidak cocok.

c) Malas.

d) Ketinggalan dalam pelajaran.

e) Bosan dengan sekolahnya.

2. Yang bersumber dari lingkungankeluarga :

a) Mengikuti orangtua pindah kerja.

b) Dititipkan oleh orangtuanya.

27

c) Disuruh oleh orangtua.

d) Orangtua merasa keberatan denganbiaya sekolah tersebut.

3. Yang bersumber dari lingkungan sekolah :

a) Lingkungan sekolah tidak menarik

b) Fasilitas sekolah tidak lengkap

c) Ada kebijakan sekolah yang dirasaberat oleh peserta didik

d) Sulitnya sekolah tersebut dijangkau

e) Sekolah tersebut dibubarkan

f) Sekolah tersebut tidak bonafit

4. Yang bersumber dari teman sebaya :

a) Bertengkar dengan teman

b) Merasa diancam oleh teman

c) Merasa beda strata

5. Yang bersumber dari lain-lain :

a) Seringnya sekolah tersebut dilandabencana

b) Adanya konflik.

2. Promosi Peserta Didik

Promosi atau publikasi merupakan termasukdalam tahap penerimaan peserta didik baru.Promosi atau publikasi dilakukan sepanjang tahunterutama pada momen-momen penting. Promosibiasanya dilakukan dengan brosur, koran, mediaelektronik dan lain-lain yang dapat menunjangpromosi dalam suatu sekolah.

28

4. Layanan Khusus

Dalam buku Manajemen Pendidikan (Tim DosenUPI, 2008 : 215) ada beberapa layanan yang harusada di sekolah, antara lain:

1. Layanan Bimbingan dan Konseling

2. Layanan Perpustakaan

3. Layanan kantin / kafetaria

4. Layanan kesehatan/ UKS

5. Layanan transportasi sekolah

6. Layanan Asrama.

5. Penerimaan Peserta Didik

Berdasarkan Peraturan Pemerintah RepublikIndonesia Nomor 17 tahun 2010 tentangPengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan,Penerimaan Peserta Didik untuk jenjang SMA/SMKharus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1. Peserta didik pada SMA/SMK atau bentuk lainyang sederajat sudah menyelesaikanpendidikannya pada SMP/MTs, Paket B ataubentuk lain yang sederajat.

2. SMA/SMK atau bentuk lain yang sederajatwajib menerima warga negara berusia 15(lima belas) tahun sampai dengan 21 (duapuluh satu) tahun sebagai peserta didiksampai dengan batas daya tampungnya.

3. SMA/SMK atau bentuk lain yang sederajatwajib menyediakan akses bagi peserta didikberkelainan.

29

4. SMA/SMK yang memiliki jumlah calon pesertadidik melebihi daya tampung wajibmelaporkan kelebihan calon peserta didiktersebut kepada pemerintah kabupaten/kotayang bersangkutan.

5. Pemerintah kabupaten/kota wajib menyalurkankelebihan calon peserta didik sebagaimanadimaksud pada satuan pendidikan dasar lain.

6. Peserta didik jalur nonformal dan informaldapat diterima di SMA, SMK, atau bentuklain yang sederajat sejak awal kelas 10(sepuluh) setelah lulus ujian kesetaraanPaket B.

7. Peserta didik jalur nonformal dan informaldapat diterima di SMA, SMK atau bentuk lainyang sederajat tidak pada awal kelas 10(sepuluh) setelah memenuhi persyaratan:

a) Lulus ujian kesetaraan Paket B

b) Lulus tes kelayakan dan penempatan yangdiselenggarakan oleh satuan pendidikanformal yang bersangkutan.

8. Peserta didik pendidikan dasar setara SMAdi negara lain dapat pindah ke SMA, SMK,atau bentuk lain yang sederajat diIndonesia setelah memenuhi persyaratan:

a) Menunjukkan ijazah atau dokumen lainyang membuktikan bahwa yang bersangkutantelah menyelesaikan pendidikan dasarsetara SMA.

b) Lulus tes kelayakan dan penempatan yangdiselenggarakan oleh satuan pendidikanyang bersangkutan.

9. Peserta didik pendidikan menengah setaraSMP yang mengikuti sistem dan/atau standar

30

pendidikan negara lain dapat diterima diSMA, SMK atau bentuk lain yang sederajatpada awal tahun kelas 10 (sepuluh) setelahmemenuhi persyaratan:

a) Lulus ujian kesetaraan Paket B, atau

b) Dapat menunjukkan ijazah atau dokumenlain yang membuktikan bahwa yangbersangkutan telah menyelesaikanpendidikan dasar yang memberikankompetensi lulusan setara SMP.

10. SD, MI, SMP, MTs, SMA, SMK atau bentuklain yang sederajat memberikan bantuanpenyesuaian akademik, sosial, dan/ataumental yang diperlukan oleh peserta didikberkelainan dan peserta didik pindahan darisatuan pendidikan formal lain atau jalurpendidikan lain.

Penerimaan peeserta didik di Indonesia padaumumnya dibagi menjadi dua yaitu sistempenerimaan secara manual dan online. Dalampenerimaan siswa secara manual, persyaratankhusus masing-masing sekolah biasanya berbeda-beda.

Penerimaan Siswa Baru secara Online, yaitusebuah sistem penerimaan siswa baru berbasisinternet. PSB Online merupakan alat media yangdirancang untuk memudahkan calon peserta didikuntuk mendaftar dan memudahkan pengolahan databagi sekolah. yaitu melalui www.psb-online.co.id(Rugaiyah dan Atiek Sismiati, 2011 : 54)

Mulai tahun ajaran 2013/2014 ada situs yangkhusus mengurusi pendaftaran peserta didiksecara online di situs siap-psb.com yangditunjang oleh PT. Telkom, dimana disitu terterasecara lengkap tentang alur pendaftaran, sekolahyang terdaftar di tiap kabupaten serta segala

31

yang menyangkut tentang pendaftaran secaraonline di sekolah di seluruh Indonesia yangtegabung dalam situs tersebut.

Adapun alur Pendaftaran Online Model A dan B(www.siap-psb.com) dapat dilihat pada gambarberikut:

32

Sumber: www.siap-psb.com

Gambar 1. Alur pendaftaran online model A dan B

Adapun alur Pendaftaran Online Model C dan D(www.siap-psb.com) dapat dilihat pada gambar berikut:

33

Sumber : www.siap-psb.com

Gambar 2. Alur pendaftaran online model C dan D

34

E. MANAJEMEN TENAGA KEPENDIDIKAN

1. Pengertian dan Jenis-jenis Tenaga KependidikanMenurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 5dan 6 yang dimaksud dengan tenaga kependidikanadalah anggota masyarakat yang mengabdikan diridan diangkat untuk menunjang penyelenggaraanpendidikan. Sedangkan pendidik adalah tenagakependidikan yang berkualifikasi sebagai guru,dosen, konselor, pamongbelajar, widyaiswara,tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lainyang sesuai dengan kekhususannya, sertaberpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.

Jenis-jenis tenaga kependidikan menurutSuryosubroto dkk (2000: 8-10) adalah sebagaiberikut:

Keterangan :a. Tenaga pendidik

Tenaga pendidik adalah personil dilembaga atau organisasi pelaksanaanpendidikan yang melakukan salah satu aspekatau seluruh kegiatan (proses) pendidikan,mikro ataupun makro (mengembangkan dayacipta, rasa, karsa dan karya manusia).Tenaga pendidik berdasarkan kenyataansistem yang ada dapat dikelompokkan menjaditiga macam, yaitu pengajar, pembimbing dansupervisor pendidikan.

b. Tenaga administrator pendidikan

35

Tenaga kependidikan

pendidik

pengajar

pembimbing

supervisor pendidikan

administrator pendidikan

teknis pendidikan

Administrator pendidikan adalah orang-orang (personil) yang secara legal-profesional bertugas melaksanakan kegiatanpengelolaan penyelenggaraan pendidikan,tidak sama dengan tata usahawan pendidikan.Administrator pendidikan merupakan orangyang memiliki wawasan pendidikan yang luasdan mendalam dan kemampuan menejerial atauadministratorial pengelolaanpenyelenggaraan pendidikan. Kedalamkelompok administrator pendidikan ini dapatdimasukkan personil perencana pendidikanprofesional baik perencanaan pendidikanmikro maupun makro, pengembangan kurikulumpendidikan, peneliti dan pengembanganpendidikan, serta perancang sarana danmedia pendidikan.

c. Tenaga teknisi pendidikanTenaga kerja teknisi pendidikan adalah

orang-orang (personil) yang secara legal-profesional bertugas memberikan layananpendidikan melalui pendekatan kondisional(fasilitas dan layanan khusus). Tenagateknisi pendidikan juga merupakan personilyang memiliki wawasan pendidikan (falsafahdan ilmu pendidikan) dan mampumenerapkannya dalam bidang tugasnya.Kedalam kelompok ini dapat dimasukkan :a) Tenaga pustakawan pendidikan yang bukan

sekedar pustakawan profesional dalamilmu perpustakaan,

b) Petugas sumber belajar,c) Laboran-pendidik.

2. Pengadaan Tenaga KependidikanUntuk mendapatkan pelamar yang sebanyak-

banyaknya, perekrutan (recruitment) harusdilakukan dengan mempergunakan semua jalan yang

36

bersifat positif dengan menggunakan dua sumbertenaga kerja yaitu dari dalam (internal) dan dariluar (eksternal). Sumber tenaga kerja dari dalam(internal) adalah tenaga kerja yang diambil daridalam lembaga terkait. Rekruitmen dengan cara inimerupakan usaha untuk pengembangan karir, promosijabatan dalam lingkungan kerja yang sama, promosimutasi untuk kenaikan jabatan perpindahan kerjake unit kerja bagian lain. Perekrutan dari dalam(internal) perlu memperhatikan informasi tentangkualifikasi pegawai. Format kualifikasi berisiinformasi tentang catatan prestasi pegawai, latarbelakang pendidikan, dan dapat tidaknyadipromosikan.

Sedangkan perekrutan tenaga kerja dari luar(eksternal) yaitu mengambil tenaga kerja dariluar instansi atau individu dari luar lembagaterkait. Perekrutan dengan cara ini dilakukandengan menerima lamaran-lamaran dan berlaku bagisemua masyarakat luas yang memenuhi persyaratan.Metode ini mempunyai segi positif karena dengansistem ini tenaga kerja yang diterima merupakanpilihan dari pelamar-pelamar yang telah memenuhisyarat-syarat maksimum. Dengan demikian dapatdiharapkan bahwa tenaga yang diterima adalahtenaga dengan mutu terbaik. Jika dinyatakan bahwaada lowongan dan membutuhkan pegawai baru makalembaga atau instansi tersebut mencari tenagabaru dengan cara sumber dari dalam lembaga dansumber dari luar lembaga seperti melalui iklanmedia massa, lembaga pendidikan, dan lamarankerja yang sudah masuk di lembaga (SuharsimiArikunto dan Lia Yuliana, 2008: 219-220).

3. Pengangkatan Dan Penempatan Tenaga Kependidikana) Pengangkatan Tenaga Kependidikan

Kegiatan pengangkatan atau rekruitmenberkaitan erat dengan formasi dari lembagatersebut. Sebelum mengadakan rekruitmen perlulebih dahulu dipikirkan dan disusun jenis

37

pekerjaan yang mana, sifat pekerjaan yangbagaimana, dan apa saja program kerja yangharus dilaksanakan oleh tenaga kerja yang barunanti. Ruang lingkup kegiatan rekruitmenmeliputi :a. Pengumuman tentang penerimaan calon pegawai

tenaga pengajar atau tenaga pendidikan.b. Pendaftaran calon pegawai tenaga edukatif

atau pendidikan.c. Melaksanakan ujian saringan.d. Mengumumkan ujian saringan.e. Memproses pengusulan untuk diangkat sebagai

calon pegawai tenaga pendidikan.f. Mengatur penempatan sesuai surat keputusan

(Suryosubroto dkk, 2000: 29-30).

b) Penempatan Tenaga KependidikanPenempatan dan penugasan berkaitan erat

dengan pengangkatan seorang pegawai dalamsuatu kedudukan dan jabatan tertentu dalamorganisasi. Penempatan dalam arti pembagiantugas pada para personil sekolah baik yanglama maupun yang baru dalam lembaga pendidikanharus dilakukan oleh kepala sekolah. MenurutHartati Sukirman dkk (1998: 21) prinsip dasarpenempatan dan penugasan pegawai adalahkesesuaian tugas dengan kemampuan yangdimiliki pegawai tersebut (Suryosubroto dkk,2000: 39).

4. Pembinaan Dan Pengembangan Tenaga Kependidikan1. Pembinaan Tenaga Kependidikan

Pembinaan adalah semua upaya yangdilakukan oleh lembaga didalam mempertahankanpara personil untuk tetap berada dilingkungan organisasi dan mengupayakan pulakedinamisan ketrampilan, pengetahuan sertasikapnya agar mutu kerjanya bisa tetapdipertahankan (Suryosubroto dkk, 2000: 41).

38

Pembinaan dilakukan dalam upaya mengeloladan mengendalikan pegawai selama melaksanakankerja di lembaga atau sekolah yang meliputi:

a) Pendidikan dan Pelatihanb) Kompensasi atau Penggajian

Kompensasi atau penggajian tenagakependidikan terbagi dalam beberapa kategoriberikut :1) Tenaga tetap yang ditugaskan oleh negara

(pegawai negeri sipil) mendapat gajisesuai peraturan negara.

2) Tenaga tidak tetap sekolah dengan sekolahPTT (pegawai tidak tetap) mendapat gajisesuai peraturan negara dan masakontraknya.

3) Tenaga honorer, baik bagi tenagaadministratif atau guru mendapat gajisesuai kondisi keuangan sekolah, masapengabdian yang mengacu kepada UpahMinimum Regional (UMR).

4) Tunjangan dan kesejahteraan bagi tenagakependidikan dimaksudkan untukmeningkatkan semangat kerja, rasa amandan nyaman sehingga membuat pegawai betahdan menghasilkan kinerja yang tinggi.Tunjangan tersebut dapat berupa tunjanganyang langsung dibayar dalam bentuk uangadapula dalam bentuk lain sepertiasuransi. Adapun tunjangan tersebutdiperuntukkan sebagai tunjangan keluarga,kesehatan, tunjangan pangan, jabatan, danlain-lain. Bagi pegawai negeri sipildiberikan tunjangan sebagai berikut: (1) Tunjangan Keluarga

Tunjangan keluarga ini terdiri atas:(a) tunjangan istri/suami sebesar 5%dari gaji pokok. Bagi suami/ istri yangkedua-duanya berkedudukan sebagaipegawai negeri sipil, maka tunjangan

39

hanya diberikan pada pegawai negerisipil yang mempunyai gaji pokok yanglebih besar, (b) tunjangan anak-anaksebesar 2% untuk setiap anak. Tunjangananak diberikan sebanyak-banyaknya untuk3 anak.

(2) Tunjangan PanganTunjangan pangan berupa tunjanganseharga sepuluh kilogram untuk setiapanggota untuk sebanyak lima orang.

(3) Tunjangan JabatanKepada pegawai negeri sipil yangmenjabat jabatan tertentu diberikantunjangan jabatan. Jenis jabatan danbesarnya tunjangan jabatan ditentukandengan keputusan presiden. Tunjanganjabatan dapat berbentuk tunjanganstruktural dan tunjangan fungsional.

(4) Tunjangan Lain-lainTunjangan lain-lain diberikan sesuaiperaturan pemerintah.

(5) Taspen(6) Asuransi Kesehatan(7) Koperasi

5) Kenaikan Pangkat.

Bentuk-Bentuk Pembinaan (Suryosubroto dkk,2000) :a) Pembinaan sistem penggajian atau pengupahanb) Pembinaan sistem karirc) Pembinaan prestasi kerja.

2. Pengembangan Tenaga KependidikanTujuan pengembangan tenaga pendidik adalahsebagai berikut (Suryosubroto dkk, 2000: 55) :a) Meningkatkan produktifitas kerja baikkualitas maupun kuantitas.

b) Meningkatkan kualitas pelayanan menjadilebih baik.

c) Meningkatkan moral kerja dan motivasi kerja.

40

d) Meningkatkan keterampilan dan keahlian sertaprestasi kerja baik.

e) Meningkatkan kecakapan dalam mengambilkeputusan lebih baik.

f) Akan meningkatkan kepemimpinan yang lebihbaik.

5. Pemberhentian Tenaga KependidikanBerdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia

No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru Dan Dosen pasal30 disebutkan bahwa : 1. Guru dapat diberhentikan dengan hormat dari

jabatan sebagai guru karena:a. Meninggal dunia;b. Mencapai batas usia pensiun; c. Atas permintaan sendiri; d. Sakit jasmani dan/atau rohani sehingga

tidak dapat melaksanakan tugas secaraterus-menerus selama 12 (dua belas) bulan;atau

e. Berakhirnya perjanjian kerja ataukesepakatan kerja bersama antara guru danpenyelenggara pendidikan.

2. Guru dapat diberhentikan tidak dengan hormatdari jabatan sebagai guru karena: a. Melanggar sumpah dan janji jabatan; b. Melanggar perjanjian kerja atau kesepakatan

kerja bersama; atau c. Melalaikan kewajiban dalam menjalankan

tugas selama 1 (satu) bulan atau lebihsecara terus-menerus.

3. Pemberhentian guru sebagaimana dimaksud padaayat (1) dan ayat (2) dilakukan sesuai denganperaturan perundang-undangan.

4. Pemberhentian guru karena batas usia pensiunsebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf bdilakukan pada usia 60 (enam puluh) tahun.

41

5. Guru yang diangkat oleh Pemerintah ataupemerintah daerah yang diberhentikan darijabatan sebagai guru, kecuali sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b,tidak dengan sendirinya diberhentikan sebagaipegawai negeri sipil.

Pensiun diartikan sebagai jaminan hari tuadan sebagai balas jasa terhadap PNS yang telahbertahun-tahun mengabdikan dirinya kepadaNegara. Pensiun diberikan kepada PNS sendiri,janda/duda, anak dan orang tua PNS yangbersangkutan.

Masa kerja digunakan untuk menetapkanbesarnya pensiun/pensiun pokok yaitu gaji pokokterakhirnya yang berhak diterima oleh PNS yangberkepentingan berdasarkan peraturan gaji yangberlaku gajinya.1) Besarnya pensiun pegawai sebulan adalah 2,5%

dari dasar pensiun untuk setiap tahun masakerja, dengan ketentuan bahwa :a. Pensiun pegawai sebulan adalah maksimal 75%

dan minimal 40% dari pensiun.b. Bagi PNS yang diberhentikan karena

dinyatakan tidak dapat bekerja lagi, sebesar75% dari dasar pensiun.

c. Pensiun pegawai sebulan tidak boleh kurangdari gaji pokok terendah menurut peraturanyang berlaku bagi pegawai yang bersangkutan.

d. Besarnya pensiun janda/duda sebulan adalah36% (baik untuk seorang istri atau lebih).Namun apabila PNS tewas, maka besarnyapensiun adalah 72% dari dasar pensiun. Jikaberistri lebih dari satu, masing-masingistri mendapat 72% dari dasar pensiun.

e. Apabila janda/duda penerima pensiun sudahtidak ada, maka pensiun diberikan kepadaanak/anak-anaknya yang seayah-seibu. Denganketentuan :

a) Belum mencapai usia 25 tahun, atau

42

b) Tidak mempunyai penghasilan, atauc) Belum menikah atau belum pernah menikah

2) Pensiun pegawai akan diberhentikan setelahtidak ada lagi janda/duda atau anak yangmemenuhi syarat untuk menerimanya.

3) Hak atas pensiun tidak boleh dipindahkan(Suryosubroto dkk, 2000: 68-73).

6. Program Sertifikasi Profesi Guru SebagaiPendidikProgram sertifikasi guru adalah program yang

berisi tentang proses pemberian sertifikat pendidikuntuk guru. Guru yang telah mengikuti programsertifikasi dan dinyatakan lulus akan memperolehsertifikat profesi guru sebagai tenaga profesional.Ketentuan dalam memperoleh sertifikasi dantunjangan profesi pendidik diatur dalam pasal 8,11, dan 16 UU RI No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru DanDosen. Tujuan dengan adanya sertifikasi adalahsertifikasi dilakukan untuk menentukan kelayakanguru dalam melaksanakan tugas sebagai agenpembelajaran dalam rangka mewujudkan tujuanpendidikan nasional. Sedangkan manfaatnya adalahmelindungi profesi guru dari praktek-praktek yangtidak kompeten yang dapat merusak citra guru.

Sertifikasi guru dalam jabatan diperuntukkanbagi para guru yang sudah mengajar baik guru PNS,maupun non PNS. Sesuai dengan amanat Undang-Undangguru dan dosen, guru dalam jabatan yang dapatdisertifikasi adalah mereka yang berkualifikasi S1atau D4 dan dapat ditempuh melalui sertifikasidengan penilaian portofolio dan sertifikasi melaluiPLPG.

Alasan program pendidikan profesi guruprajabatan saat ini menjadi sorotan publik diIndonesia karena program PPG adalah programpendidikan yang diselenggarakan untuk mempersiapkanlulusan S1 Kependidikan dan S1/DIV Non kependidikanyang memiliki bakat dan minat menjadi guru agarmenguasai kompetensi guru secara utuh sesuai

43

dengan standar nasional pendidikan sehingga dapatmemperoleh sertifikat pendidik profesional padapendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, danpendidikan menengah. Sehingga dirasa tidak cukupadil khususnya bagi lulusan S1 kependidikan.

Apabila seorang guru telah diangkat menjadipegawai negeri sipil (PNS) maka ia berhak menerimagaji yang diberikan oleh pemerintah sesuai PeraturanPemerintah Republik Indonesia No. 34 Tahun 2014Tentang Perubahan Keenam Belas Atas PeraturanPemerintah No. 7 Tahun 1977 Tentang Peraturan GajiPegawai Negeri Sipil.

F. MANAJEMEN FASILITAS PENDIDIKAN

1. Pengertian dan Jenis-Jenis Fasilitas Pendidikan

Fasilitas merupakan sarana dan prasarana yangharus tersedia untuk melancarkan kegiatanpendidikan di sekolah. Sarana adalah semuaperangkat alat dan bahan yang secara langsungdigunakan untuk berjalannya proses pendidikan disekolah. Sedangkan prasarana adalah segalasesuatu yang secara tidak langsung menunjangterlaksananya proses pendidikan, meliputihalaman sekolah, taman sekolah dsb.

Fasilitas atau sarana dapat dibedakan menjadi2 jenis, yaitu :

1. Fasilitas fisik, yaitu segala sesuatu yangberwujud benda atu fisik yang dapatdibendakan dan dapat memiliki peranan untukmemudahkan dan melancarkan suatu usaha.Contoh, kendaraan, alat tulis, alatkomunikasi dsb.

44

2. Fasilitas uang, yaitu segala sesuatu yangdapat mempermudah suatu kegiatan sebagaiakibat bekerjanya nilai uang.

2. Pengadaan Fasilitas Pendidikan

Prosedur perencanaan pengadaan fasilitaspendidikan menurut Jame J. Jones dalam IbrahimBafadal (2008:27) ialah sebagai berikut:

Adapun langkah- langkah pengadaanperlengkapan sekolah sebagai berikut:

a. Dinas Pendidikan Nasional Kota/Kabupatenmenyusun daftar perlengkapan sekolah yangmemenuhi standar mutu, apabila dipandangperlu perlengkapan yang dari segiefektivitas dan efisiesinya telah mendapatpengesahan dari Direktorat jendralPendidikan dasar dan Menengah atau pejabatlain yang berwenang. Sebaiknya daftartersebut memuat sebanyak- banyaknya nama-nama perlengkapan sekolah yang dilengkapidengan spesifkasinya masing- masing.

b. Dinas Pendidikan Nasional Kota/Kabupatenmemberitahukan kepada sekolah, bahwasekolah yang bersangkutan akan mendapatkanbantuan dana untuk pengadaan perlengkapansekolah. Pemberitahuan tersebut harusdilengkapi dengan jumlah bantuan dana,daftar perlengkapan yang dapat dibeli,petunjuk pengadaan, serta formulir-formulir yang harus ditandatanganiolehkepala sekolah sabagai lampiran dalampengajuan untuk mendapatkan dana bantuan.

c. Kepala sekolah bersama guru dan jugapengurus komite sekolah memilih daftarperlengkapan yang akan dibeli sesuai dengankebutuhan sekolahnya masing- masing.

45

d. Kepala sekolah mengajukan permohonan kepadaDinas Pendidikan Nasional Kota/Kabupatenuntuk mendapatkan dana batuan pembelianperlengkapan sekolah dilampiri denganberkas- berkas yang terdiri atas:

1. Surat Perjanjian Pemberian Bantuan(SPPB);

2. Kuitansi, dengan mencantumkan nomorrekening sekolah;

3. Daftar alat penunjang KBM yang akandibeli;

4. Berita Acara Rapat PemilihanPerlengkapan Sekolah, yang kesemuannyasudah dibubuhi tanda tangan dan stempelsekolah.

e. Dinas Pendidikan Nasional Kota/Kabupatenmemberikan persetujuan dan mencairkan danayang diminta sekolah ke sekolah yangbersangkutan melalui prosedur pencairandana sebagaimana berlaku.

f. Berdasarkan uang yang diterima, kepalasekolah membeli perlengkapan sekolah sesuaidengan plilihannya ke toko langsung ataulangsung ke produsen dengan prosedur yangtelah diatur pemerintah.

g. Kepala seolah membuat laporan pelaksanaanpengadaan perlengkapan sekolah dan membuatpertanggungjawaban terhadap sejumlah danayang telah diterima, disampaikan segerakepada Dinas Pendidikan NasionalKota/Kabupaten. Dalam hal ini merakit/merancang alat sendiri tidak dibenarkanmemungut uang lelah/jasa,peertanggungjawaban keungan hanya meliputipembelian alat dan bahan saja.

46

Dalam kaitan itu, dengan pengadaanperlengkapan sekolah, ada beberapa cara yangdapat ditempuh oleh pengelola perlengkapansekolah untuk mendapatkan perlengkapan yangdibutuhkan sekolah, antara lain dengan cara:

1. Pembelian;

2. Membeli di pabrik

3. Membeli di toko

4. Memesan

5. Hadiah atau Sumbangan;

6. Tukar Menukar;

7. Meminjam

8. Membeli barang bekas

Standar sarana dan prasarana untuk jenjangpendidikan SMK/MAK/yang sederajat berdasarkanPeraturan Menteri Pendidikan Nasional RepublikIndonesia Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Standar SaranaDan Prasarana Untuk SMA/MA adalah sebagai berikut:

a. Satuan Pendidikan

1. Satu SMA/MA memiliki sarana danprasarana yang dapat melayani minimum 3rombongan belajar dan maksimum 27 rombonganbelajar.

2. Minimum satu SMA/MA disediakan untuk satukecamatan.

b. Lahan

1. Untuk SMA/MA yang memiliki 15 sampaidengan 32 peserta didik per rombonganbelajar, lahan memenuhi ketentuan rasiominimum luas lahan terhadap peserta didik

47

2. Untuk SMA/MA yang memiliki kurang dari 15peserta didik per rombongan belajar, lahanmemenuhi ketentuan luas minimum

3. Luas lahan yang dimaksud pada angka 1 dan 2di atas adalah luas lahan yang dapatdigunakan secara efektif untuk membangunprasarana sekolah/madrasah berupa bangunandan tempat bermain/berolahraga.

4. Lahan terhindar dari potensi bahaya yangmengancam kesehatan dan keselamatan jiwa,serta memiliki akses untuk penyelamatandalam keadaan darurat.

5. Kemiringan lahan rata-rata kurang dari 15%,tidak berada di dalam garis sempadan sungaidan jalur kereta api.

6. Lahan terhindar dari gangguan-gangguanberikut.

a. Pencemaran air, sesuai dengan PP RI No.20 Tahun 1990 tentang PengendalianPencemaran Air.

b. Kebisingan, sesuai dengan Kepmen NegaraKLH nomor 94/MENKLH/1992 tcntang BakuMutu Kebisingan.

c. Pencemaran udara, sesuai dengan KepmenNegara KLH Nomor 02/MEN KLH/1988 tentangPedoman Penetapan Baku Mutu Lingkungan.

d. Lahan sesuai dengan peruntukan lokasiyang diatur dalam Peraturan Daerahtentang Rencana Tata Ruang WilayahKabupaten/Kota atau rencana lain yanglebih rinci dan mengikat, dan mendapatizin pemanfaatan tanah dari PemerintahDaerah setempat.

48

e. Lahan memiliki status hak atas tanah,dan/atau memiliki izin pemanfaatan daripemegang hak atas tanah sesuai ketentuanperaturan perundang-undangan yangberlaku untuk jangka waktu minimum 20tahun.

c. Bangunan

1. Untuk SMA/MA yang memiliki 15 sampai dengan32 peserta didik per rombongan belajar,bangunan memenuhi ketentuan rasio minimumluas lantai terhadap peserta didik

2. Untuk SMA/MA yang memiliki kurang dari 15peserta didik per rombongan belajar, lantaibangunan memenuhi ketentuan luas minimum

3. Bangunan memenuhi ketentuan tata bangunanyang terdiri dari:

a. koefisien dasar bangunan maksimum 30 %;

b. koefisien lantai bangunan dan ketinggianmaksimum bangunan yang ditetapkan dalamPeraturan Daerah;

c. jarak bebas bangunan yang meliputi garissempadan bangunan dengan as jalan, tepisungai, tepi pantai, jalan kereta api,dan/atau jaringan tegangan tinggi, jarakantara bangunan dengan batas-bataspersil, dan jarak antara as jalan danpagar halaman yang ditetapkan dalamPeraturan Daerah.

4. Bangunan memenuhi persyaratan keselamatanberikut.

a. Memiliki konstruksi yang stabil dankukuh sampai dengan kondisi pembebananmaksimum dalam mendukung beban muatanhidup dan beban muatan mati, serta untuk

49

daerah/zona tertentu kemampuan untukmenahan gempa dan kekuatan alam lainnya.

b. Dilengkapi sistem proteksi pasifdan/atau proteksi aktif untuk mencegahdan menanggulangi bahaya kebakaran danpetir.

5. Bangunan memenuhi persyaratan kesehatanberikut.

a. Mempunyai fasilitas secukupnya untukventilasi udara dan pencahayaan yangmemadai.

b. Memiliki sanitasi di dalam dan di luarbangunan meliputi saluran air bersih,saluran air kotor dan/atau air limbah,tempat sampah, dan saluran air hujan.

c. Bahan bangunan yang aman bagi kesehatanpengguna bangunan dan tidak menimbulkandampak negatif terhadap lingkungan.

6. Bangunan menyediakan fasilitas danaksesibilitas yang mudah, aman, dan nyamantermasuk bagi penyandang cacat.

7. Bangunan memenuhi persyaratan kenyamananberikut.

a. Bangunan mampu meredam getaran dankebisingan yang mengganggu kegiatanpembelajaran.

b. Setiap ruangan memiliki pengaturanpenghawaan yang baik.

c. Setiap ruangan dilengkapi dengan lampupenerangan.

8. Bangunan bertingkat memenuhi persyaratanberikut.

50

a. Maksimum terdiri dari tiga lantai.

b. Dilengkapi tangga yang mempertimbangkankemudahan, keamanan, keselamatan, dankesehatan pengguna.

9. Bangunan dilengkapi sistem keamananberikut.

a. Peringatan bahaya bagi pengguna, pintukeluar darurat, dan jalur evakuasi jikaterjadi bencana kebakaran dan/ataubencana lainnya.

b. Akses evakuasi yang dapat dicapai denganmudah dan dilengkapi penunjuk arah yangjelas.

10. Bangunan dilengkapi instalasi listrikdengan daya minimum 1300 watt.

11. Pembangunan gedung atau ruang baru harusdirancang, dilaksanakan, dan diawasi secaraprofesional.

12. Kualitas bangunan minimum permanen kelasB, sesuai dengan PP No. 19 Tahun 2005 Pasal45, dan mengacu pada Standar PU.

13. Bangunan sekolah/madrasah baru dapatbertahan minimum 20 tahun.

14. Pemeliharaan bangunan sekolah/madrasahadalah sebagai berikut.

a. Pemeliharaan ringan, meliputi pengecatanulang, perbaikan sebagian daunjendela/pintu, penutup lantai, penutupatap, plafon, instalasi air dan listrik,dilakukan minimum sekali dalam 5 tahun.

b. Pemeliharaan berat, meliputi penggantianrangka atap, rangka plafon, rangka kayu,

51

kusen, dan semua penutup atap, dilakukanminimum sekali dalam 20 tahun.

15. Bangunan dilengkapi izin mendirikanbangunan dan izin penggunaan sesuaiketentuan peraturan perundang-undangan yangberlaku.

d. Kelengkapan Prasarana Dan Sarana

Sebuah SMA/MA sekurang-kurangnya memilikiprasarana berupa ruang kelas, ruangperpustakaan, ruang laboratorium biologi,ruang laboratorium fisika, ruang laboratoriumkimia, ruang laboratorium komputer, ruanglaboratorium bahasa, ruang pimpinan, ruangguru, ruang tata usaha, tempat beribadah,ruang konseling, ruang UKS, ruang organisasikesiswaan, jamban, gudang, ruang sirkulasi,tempat bermain/berolahraga.

3. Pendayagunaan dan Pemenliharaan FasilitasPendidikan

Setelah barang-barang perlengkapan yang telahdiadakan itu didistribusikan kepada bagian-bagiankelas, perpustakaan, laboratorium, tata usahaatau personel sekolah berarti barang-barangperlengkapan itu sudah berada dalam tanggungjawab bagian-bagian atau personel sekolahtersebut. Atas pelimpahan itu pula bagian-bagianatau personel sekolah tersebut berhak memakainyauntuk kepentingan proses pendidikan disekolahnya. Dalam kaitan dengan pemakaianperlengkapan pendidikan itu, ada dua prinsip yangharus selalu diperhatikan, yaitu prinsipefektivitas dan efisiensi.

Dengan prinsip efektivitas berarti semuapemakaian perlengkapan pendidikan di sekolah

52

harus ditujukan untuk memperlancar pencapaiantujuan pendidikan sekolah, baik secara langsungmaupun tidak langsung. Sedangkan dengan prinsipefisiensi berarti pemakaian semua perlengkapanpendidikan di sekolah secara hemat dan denganhati-hati sehingga semua perlengkapan yang adatidak mudah habis, rusak, atau hilang.

Dalam rangka memenuhi kedua prinsip tersebutdi atas maka paling tidak ada tiga kegiatan pokokyang perlu dilakukan oleh personel sekolah yangakan memakai perlengkapan pendidikan di sekolah,yaitu:

1) Memahami Petunjuk Penggunaan PerlengkapanPendidikan

2) Menata Perlengkapan Pendidikan3) Memelihara Perlengkapan Sekolah

4. Penghapusan Fasilitas Pendidikan

Barang-barang yang dapat dihapuslan daridaftar inventaris harus memenuhi salah satu ataulebih syarat-syarat dibawah ini (Suharsimi, 2008:281):

1. Dalam keadaan rusak berat yang sudahdipastikan tidak dapat diperbaiki lagi ataudipergunakan lagi.

2. Perbaikan akan menelan biaya yang sangatbesar sekali sehingga merupakan pemborosanuang negara.

3. Secara teknis dan ekonomis kegunaan tidakseimbang dengan biaya pemeliharaan.

4. Penyusutan diluar kekuasan pengurus barang(biasnya bahan kimia).

5. Tidak sesuai lagi dengan kebutuhan masakini, seperti mesin tulis biasanya digantidengan IBM atau Personal Komputer.

6. Barang-barang yang jika disimpan lebih lamaakan rusak dan tidak dapat dipakai lagi.

7. Ada penurunan efektivitas kerja, misalnyadengan mesin ketik baru sebuah konsep dapat

53

diselesaikan dalam 5 hari, akan tetapdengan mesin tulis yang hampir rysak harusdiselesaikan 10 hari.

8. Dicuci, dibakar, diselewengkan, musnahakibat bencana alam dan lain sebagainya.

Sesuai dengan Peraturan Perundang-Undanganyang berlaku di Indonesia, langkah-langkahpenghapusan perlengkapan pendidikan di sekolahadalah sebagai berikut (Ibrahim Bafadal, 2008:63):

1) Kepala sekolah (bisa dengan menunjukseseorang) mengelompokkan perlengkapan yangakan dihapus dan meletakkannya di tempatyang aman namun tetap di dalam lokasisekolah.

2) Menginventarisasi perlengkapan yang akandihapus tersebut dengan cara mencatatjenis, jumlah, dan tahun pembuatanperlengkapan tersebut.

3) Kepala sekolah mengajukan usulanpenghapusan barang dan pembentukan panitiapenghapusan yang dilampiri dengan databarang yang rusak (yang akan dihapus) keKantor Dinas Pendidikan NasionalKota/Kabupaten.

4) Setelah SK penghapusan dari Kantor DinasPendidikan Nasional Kota/Kabupaten terbit,selanjutnya panitia penghapusan segerabertugas, yaitu memeriksa kembali batangyang rusak berat, biasanya dengan membuatBerita Acara Pemeriksaan.

5) Begitu selesai melakukan pemeriksaan,panitia mengusulkan penghapusan barang-barang yang terdaftar didalam Berita AcaraPemeriksaan. Dalam rangka itu, biasanyaperlu adanya pengantar dari kepalasekolahnya. Usulan ituu lalu diteruskan kekantor pusat Jakarta.

6) Akhirnya begitu surat keputusan penghapusandari Jakarta datang, bisa segera dilakukan

54

penghapusan terhadap barang-barangtersebut. Ada dua kemungkinan penghapusanperlengkapan sekolah, yaitu dimusnahkan dandilelang. Apabila melalu lelang, yangberhak melelang adalah kantor lelangsetempat. Sedangkan hasil lelangnya menjadimilik negara.

5. Pelaporan Data Fasilitas Sekolah

Semua perlengkapan pendidikan di sekolah ataubarang inventaris sekolah harus dilaporkan,termasuk perlengkapan baru kepada pemerintah,yaitu departemennya. Sekolah-sekolah swastawajib melaporkannya kepada yayasannya. Laporantersebut seringkali disebut dengan istilahlaporan mutasi barang. Pelaporan tersebutdilakukan sekali dalam setiap triwulan.Misalnya, pada setiap bulan Juli, Oktober,Januari, dan April tahun berikutnya.

Adapun kegiatan dalam pelaporan datafasilitas antara lain:

1) Pencatatan Perlengkapan Pendidikan2) Pembuatan Kode Barang3) Pelaporan Perlengkapan Sekolah4) Pengurusan dan pencatatan

G. MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN

1. Konsep Dasar Pembiayaan PendidikanBiaya dalam pendidikan meliputi :1) Biaya langsung

Terdiri dari biaya biaya yang dikeluarkanuntuk keperluan pelaksanaan pengajaran dankegiatan belajar siswa berupa pembelian alatalat pelajaran, sarana belajar, biayatransportasi, gaji guru (honorer), baik yangdikeluarkan dari pemerintah, orang tua ,maupun siswa itu sendiri.

2) Biaya tidak langsung

55

Keuntungan yang hilang (earning forgone)dalam bentuk biaya kesempatan yang hilang(opportunity cost) yang dikorbankan siswadalam belajar (cohn, 1979; thomas jane; alanthomas, 1976).

Anggaran biaya pendidikan terdiri dari duasisi yang berkaitan satu sama lain, yaitu:

Sisi anggaran penerimaan dan anggaranpengeluaran untuk mencapai tujuan-tujuanpendidikan. Anggaran penerimaan adalahpendapatan yang diperoleh setiap tahunsekolah dari berbagai sumber resmi danditerima secara teratur. Untuk sekolahnegeri, umumnya memiliki sumber-sumberanggaran penerimaan, yang terdiri daripemerintah pusat, pemerintah daerah,masyarakat sekitar, orang tua murid, dansumber lain.

Sedangkan anggaran dasar pengeluaranadalah jumlah uang yang dibelanjakansetiap tahun untuk kepentinganpelaksanaan pendidikan di sekolah.Berdasarkan pendekatan unsur biaya(ingridient approach), pengeluaransekolah dapat dikategorikan ke dalambeberapa item pengeluaran, yaitu: a. Pengeluaran untuk pelaksanaan

pelajaranb. Pengeluaran untuk tata usaha sekolahc. Pemeliharaan saran dan prasarana

sekolahd. Kesejahteraan pegawaie. Administrasif. Pembinaan teknis educative, dang. Pendataan.

2. Sumber-Sumber Pembiayaan PendidikanSumber dana keuangan sekolah antara lain

orang tua, pemerintah pusat, pemerintah daerah,

56

masyarakat, fasilitas sekolah, siswa, pemiliksekolah (yayasan).

3. Perencanaan Anggaran dan Belanja LembagaPendidikan

Penganggaran merupakan kegiatan atau prosespenyusunan anggaran (budget). Budget atauanggaran merupakan rencana operasional yangdinyatakan secara kuantitatif dalam bentuk satuanuang yangdigunakan sebagai pedoman dalammelaksanakan kegiatan-kegiatan lembaga (missaldalam lembaga pendidikan) dalam kurun waktutertentu. Penyusunan anggaran merupakan langkah-langkah positif untuk merealisasikan rencana yangtelah disusun. Kegiatan ini melibatkan pimpinantiap organisasi. Pada dasarnya, penyusunananggaran merupakan negoisasi antara pemimpindengan pimpinan dibawahnya dalam menentukanbesarnya alokasi biaya dalam penganggaran. Hasildari suatu negoisasi merupakan suatu pernyataantentang pengeluaran dan pendapatan yangdiharapkan dari setiap sumber dana (NanangFattah, 2004: 47).

Anggaran harus disusun berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:

- Adanya pembagian wewenang dan tanggungjawab yang jelas dalam system manajemendan organisasi

- Adanya system akuntansi yang memadai dalammelaksanakan anggaran

- Adanya penelitian dan analisis untukmenilai kinerja organisasi

- Adanya dukungan dari pelaksana mulai daritingkat atas sampai yang paling bawah

Tahapan penyusunan anggaran adalah sebagaiberikut:

57

1) Mengidentifikasi kegiatan-kegiatan yangakan dilakukan selama priode anggaran

2) Mengidentifikasi sumber-sumber yangdinyatakan dalam uang, jasa, dan barang

3) Semua sumber dinyatakan dalam bentuk uangsebab anggaran pada dasarnya merupakanpernyataan finansial

4) Memformulasikan anggaran dalam bentukformat yang telah disetujui dan dipergunkanoleh institusi tertentu

5) Menyusun usulan anggaran untuk memperolehpersetujuan dari pihak yang berwenang

6) Melakukan revisi usulan anggaran 7) Persetujuan revisi usulan anggaran8) Pengesahan anggaran

4. Pelaksanaan Anggaran Pendidikan

Pelaksanaan anggaran (implementation involvesaccounting) ialah kegiatan berdasarkan rencana(RAPBS) yang telah dibuat dan kemungkinanterjadi penyesuaian bila diperlukan. Dalammelaksanakan anggaran terkhusus dalam bidangpendidikan ada berapa hal yang harus dilakukanyaitu:

mempersiapkan pembukaan melakukan pembelanjaan dan membuat

transaksi membuat perhitungan mengawasi pelaksanaan sesuai dengan

prosedur kerja yang berlaku membuat laporan pertanggung jawaban

keuangan :biasanya dengan membuat analisis akuntansiyang terdidiri dari bagian perkiraan akun,jurnal, buku besar, buku cek, buku pos,faktur, buku kas pembayaran uang sekolah,dan buku kas piutang (E. Mulyasa, Manajemenberbasis sekolah, hal 175)

58

5. Pengawasan Pembiayaan PendidikanLangkah-langkah atau tahapan yang harus

dilakukan dalam proses pengawasan (NanangFattah, 2004: 67) yaitu:

1) Penetapan standar atau patokan yangdipergunakan berupa ukuran kuantitas,kualitas, biaya, dan waktu.

2) Mengukur dan membandingkan antara kenyataanyang sebenarnya dengan standar yang telahditetapkan.

3) Mengidentifikasikan penyimpangan (deviasi);4) Menentukan tindakan perbaikan atau koreksi

yang kemudian menjadi materi rekomendasi. Sasaran pemeriksaan (audit)1. Pemeriksaan kas2. Pemeriksaan pengurusan barang3. Tuntutan ganti rugi4. Pemeriksaan anggaran pre audit

6. Program BOS

BOS adalah program pemerintah yang padadasarnya adalah untuk penyediaan pendanaan biayaoperasional non personalia bagi satuanpendidikan dasar sebagai pelaksana program wajibbelajar. Menurut PP 48 Tahun 2008 TentangPendanaan Pendidikan, biaya non personaliaadalah biaya untuk bahan atau peralatanpendidikan habis pakai, dan biaya tidak langsungberupa daya, air, jasa, telekomunikasi,pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur,transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dll.Namun demikian, ada beberapa jenis pembiayaaninvestasi dan personalia yang diperbolehkandibiayai dengan dana BOS. Secara detail jeniskegiatan yang boleh dibiayai dari dana BOSdibahas pada bagian penggunaan dana BOS.

Secara umum program BOS bertujuan untukmeringankan beban masyarakat terhadap pembiayaanpendidikan dalam rangka wajib belajar 9 tahun

59

yang bermutu.

Secara khusus program BOS bertujuan untuk:

1. Membebaskan segala jenis biaya pendidikanbagi seluruh siswa miskin di tingkatpendidikan dasar, baik di SMK negeri maupunSMK swasta

2. Membebaskan biaya operasional sekolah bagiseluruh siswa MI negeri dan MTs negeri.

3. Meringankan beban biaya operasional sekolahbagi siswa di SMK swasta/PPS.

H. MANAJEMEN HUBUNGAN LEMBAGA PENDIDIKAN DENGANMASYARAKAT

1. Konsep Dasar Hubungan Lembaga Pendidikan denganMasyarakat

Humas adalah suatu kegiatan yang dilakukanbersama-sama antara lembaga dan masyarakatdengan tujuan memperoleh pengertian,kepercayaan, penghargaan, hubungan harmonisserta dukungan secara sadar dan sukarela.Hubungan sekolah dan masyarakat diartikansebagai suatu proses komunikasi dengan tujuanmeningkatkan pengertian warga masyarakat tentangkebutuhan dan praktik pendidikan serta berupayadalam memperbaiki sekolah (Soetopo danSoemanto;1992:236).

Ditinjau dari kepentingan sekolah,pengembangan penyelengaraan hubungan sekolahdengan masyarakat bertujuan untuk :

a. Memelihara kelangsungan hidup sekolahb. Meningkatkan mutu pendidikan di sekolah

yang bersangkutanc. Memperlancar proses balajar mengajar

60

d. Memperoleh dukungan dan bantuan darimasyarakat yang diperlukan dalampengembangan dan pelaksanaan programsekolah

Sedangkan jika ditinjau dari kebutuhanmasyarakat itu sendiri, tujuan hubungannyadengan sekolah adalah untuk :

a. Memajukan dan meningkatkan kesejahteraanmasyarakat, terutama dalam bidang mentalspiritual

b. Memperoleh bantuan sekolah dalam memecahkanberbagai masalah yang dihadapi olehmasyarakat

c. Menjamin relevansi program sekolah dengankebutuhan masyarakat

d. Memperoleh kembali anggota-anggotamasyarakat yang makin meningkatkankemampuannya

Elsbree dan McNally mengelompokkan tujuanhubungan sekolah dengan masyarakat menjadi tigatujuan pokok :

a. Untuk mengembangkan mutu belajar danpertumbuhan anak-anak

b. Untuk mempertinggi tujuan-tujuan dan mutukehidupan masyarakat

c. Untuk mengembangkan pengertian, antusiasmemasyarakat dalam membantu pendidikan yangdiselenggarakan oleh pemerintah

Proses kegiatan humas dapat ditempuh melaluilima tahap

1) Tahap persiapan2) Tahap pelaksanaan3) Tahap pengecekan tanggapan masyarakat4) Tahap penilaian dan pengontrolan hasil5) Tahap pemberian saran kepada pimpinan

2. Jenis-jenis Kegiatan Hubungan Lembaga Pendidikandengan Masyarakat

Jenis-jenis kegiatan hubungan lembagapendidikan dengan masyarakat digolongkan menjadi

61

dua, yakni kegiatann ekternal dan kegitaninternal.

1. Kegiatan EksternalKegiatan ini selalu dihubungkan dan

ditunjukkan kepada publik atau masyarakatdi luar sekolah. Terdapat dua kegiatan yangdapat dilakukan, yakni kegiatan tidaklangsung dan kegiatan langsung atau tatapmuka. Kegiatan tidak langsung adalahkegiatan yang berhubungan dengan masyarakatmelalui perantara media tertentu, misalnyamelalui televisi, radio, media cetak,pameran dan penerbitan majalah. Kegiatanlangsung misalnya rapat denga pengurus BP3(Badan Pembantu PenyelenggaraanPendidikan), konsultasi dengan tokohmasyarakat, dan melayani kunjungan tamu.

2. Kegiatan InternalKegiatan ini merupakan publisitas ke

dalam.Sasarannya adalah warga sekolah,yakni para guru, para tenaga administrasidan para siswa.

3. Bentuk-bentuk Kerjasama Lembaga Pendidikan

dengan MasyarakatBentuk-bentuk kerjasama Lembaga Pendidikandengan masyarakat antara lain:a. Partisipasi mayarakat dalam kegiatan

pendidikan di sekolahb. Hubungan sekolah dengan alumni c. Hubungan dengan dunia usaha atau dengan dunia

kerjad. Hubungan dengan instansi lain

4. Peningkatan dan Pendayagunaan PartisipasiMasyarakat

62

Hal-hal yang perlu diperhatikan masyarakatdalam berpartisipasi terhadap suatu progamadalah :

a. Partisipasi dalam proses perencanaanatau pembuatan keputusan,

b. Partisipasi dalam pelaksanaan progam,c. Partisipasi dalam pemanfaatan hasil,d. Partisipasi dalam pengevaluasian progam

Selain partisipasi masyarakat dalampelaksanaan pendidikan secara umum, terdapatpula partisipasi masyarakat dalam pendidikansecara khusus, misalnya pelaksanaan progammuatan lokal. Pelaksanaan progam muatan lokaladalah keikutsertaan masyarakat dalam kegiatanpencetusan ide, perencanaan progam, pemecahandan pengevaluasian masalah, serta pelaksanaanprogam muatan lokal.

Dengan adanya partisipasi, lembaga pendidikanakan memperoleh beberapa keuntungan, yaiu:

a. Memungkinkan diperolehnya beberapakeputusan yang benar karena banyaknyasumbangan fikiran

b. Mengembangkan kemampuan yang dimilikianggota

c. Membangun komunikasi yang baik di dalamorganisasi karena lebih banyak terjadikomunikasi 2 arah

d. Mendorong sikap orang untuk bertanggungjawab dan membangun kepentingan bersama.

I. KETATALAKSANAAN LEMBAGA PENDIDIKAN

Tata laksana pendidikan sering disebut denganistilah administrasi tata usaha, yaitu segenapproses kegiatan pengelolaan surat-menyurat yangdimulai dari menghimpun (menerima), mencatat,mengelola, menggandakan, mengirim dan menyimpansemua bahan keterangan yang di perlukan olehlembaga pendidikan (Arikunto, 2008: 341). Denganpengertian ini maka tata laksana atau tata usaha

63

bukan hanya meliputi surat-surat saja tetapi semuabahan keterangan atau informasi yang berwujudwarkat. Pekerjaan tata usaha meliputi rangkaianaktivitas menghimpun, mencatat, mengelolah,menggandakan, mengirim dan menyimpan keterang-keterangan yang diperlukan dalam setiap usaha kerjasama.

Bagian ketatausahaan sekolah dimaksudkan untukdapat mempermudah proses penyelenggaraan disekolah. Secara terperinci kegiatan yang di bantukemudahannya adalah (Arikunto, 2008):

1) Kegiatan yang Menyangkut Manajemen Kurikulum 2) Kegiatan Yang Menyangkut Manajemen Siswa3) Kegiatan Yang Menyangkut Manejemen Personil4) Kegiatan Mengenai Penataan Inventaris Sekolah5) Kegiatan Mengenai Pekerjaan Surat-menyurat6) Kegiatan yang Menyagkut Penataan Keuangan7) Kegiatan yang Menunjang Manajemen Sarana

1. Prosedur Penataan Ketatalaksanaan LembagaPendidikan

Beberapa kegiatan dari tatalaksana sekolahyang penting yaitu (Subroto, 1984: 69-83):

1) Surat Dinas Sekolah dan Buku Agenda2) Susunan Surat3) Penggunaan singkatan “a.n” dan “u.b4) Pemberian kode surat keluar

Prosedur pelaksanaan manajemen lembagapendidikan antara lain kegiatan penataan suratdinas dan buku agenda, buku ekspedisi, bukucatatn rapat sekolah, buku pengumuman,pemeliharaan gedung, pemeliharaan halamansekolah, pemeliharaan sarana dan prasarana,administrasi yang didindingkan dan keuangansekolah.

2. Sistem Informasi Manajemen Lembaga Pendidikan

64

Sistem Informasi Manajemen (SIM) lembagapendidikan berfungsi untuk mengumpulkan beritadan memprosesnya menjadi informasi untukkeperluan lembaga pendidikan dengan memakaiprinsip sistem. SIM sebagai suatu badan memilikibagian- bagian yang melaksanakan tugas- tugastertentu. Bagian-bagian itu ialah (1)pengumpulan data (2) penyimpan data (3) pemrosesdata baik dari dalam lembaga pendidikan maupundari luar lembaga pendidikan.

Sistem informasi terbentuk dari komponen-komponen perangkat keras (hardware), perangkatlunak (software), dan perangkat manusia(brainware). Setiap lembaga pendidikan memilikiperencanaan operasional yang disusun dandirevisi secara berkala. Rencana tersebutdinamakan work plan. Menurut Indrajit (2001),Sistem Informasi Manajemen merupakan sub bagiandari sebuah work plan lembaga pendidikan karenaperan sistem informasi dinilai sangat kritikaldalam mendorong kelangsungan hidup suatu lembagapendidikan.

J. KEPEMIMPINAN DAN SUPERVISI PENDIDIKAN

1. Dasar- dasar kepemimpinan pendidikanLeadership mengandung makna (Imam Soepardi,

1988) kemampuan untuk menggerakan, untukmempengaruhi, untuk memotivasi, mengajak,mengarahkan, menasehati, membimbing, menyuruh,memerintah, melarang, dan bahkan menghukum (jikaperbuatannya keliru), serta membina, denganmaksud agar manusia sebagai media manajemen maubekerja dalam rangka mencapai tujuanadministrasi secara efektif dan efisien.

Berdasarkan konsep kepemimpinan, kepemimpinandibagi menjadi 3 jenis :

a. Kepemimpinan yang simbolik b. Kepemimpinan formalc. Kepemimpinan fungsional

65

Ada bebrapa tipe kepemimpinan menurutjenisnya, antara lain :

a. Kepemimpinan otoriterb. Kepemimpinan yang demokratikc. Kepemimpinan yang pseudo demokratikd. Kepemimpinan yang Leizess-faireKepemimpinan pendidikan (Imam Soepardi, 1988)

adalah kemampuan dan kesiapan untuk dapatmenggerakan dan membina para pendidik atauaparatur pendidikan, sehingga mereka maumelakukan tugas-tugas pendidikan secara efektifdan efisien dalam rangka mencapai tujuanpendidikan.

2. Konsep Dasar Supervisi Pendidikan

Supervisi pendidikan adalah usaha-usahaberupa bantuan dan pelayanan pendidikan yangdiberikan oleh supervisor kepada guru-guru danstaff tata usaha sebagai supervisi, sehinggamereka dapat tumbuh dan berkembang untukmenjadikan situasi belajar mengajar yang semakinmenjadi lebih baik dan meningkatkan kinerjadalam mencapai tujuan pendidikan. Menurutkeputusan menteri pendidikan dan kebudayaannomor 0134/0/1997, yang termasuk kategorisupervisor dalam pendidikan adalah kepalasekolah, penelik sekolah, dan pengawas ditingkatkabupaten/kotamadya, serta staff di kantorbidang yang ada di tiap provinsi.

Fungsi supervisi antara lain (Suharsimi,2004):

a. Fungsi Meningkatkan Mutu Pembelajaran

b. Fungsi Memicu Unsur yang Terkait denganPembelajaran

c. Fungsi Membina dan Memimpin

66

Ditinjau dari objek yang disupervisi, adatiga macam supervisi yaitu (Suharsimi, 2004) :

a. Supervisi Akademik

b. Supervisi Administrasi

c. Supervisi Lembaga

Tujuan supervisi pendidikan dibedakan menjadidua yaitu (Suharsimi, 2004):

a. Tujuan Umum

Tujuan umum supervisi adalah memberikanbantuan teknis dan bimbingan kepada gurudan staf sekolah yang lain agar personiltersebut mampu meningkatkan kualitaskerjanya, terutama dalam melaksanakantugas, yaitu melaksanakan prosespembelajaran.

b. Tujuan Khusus

Tujuan khusus supervisi pendidikan antaralain:

Meningkatkan kinerja siswa sekolah dalamperannya sebagai peserta didik yangbelajar dengan semangat tingg, agar dapatmencapai prestasi belajar secara optimal.

Meningkatkan mutu kinerja guru sehinggaberhasil membantu dan membimbing siswamencapai prestasi belajar dan pribadisebagaimana diharapkan.

Meningkatkan keefektifan kurikulumsehingga berdaya guna dan terlaksanadengan baik dalam proses pembelajaran disekolah serta mendukung dimilikinyakemampuan pada diri lulusan sesuai dengantujuan lembaga.

67

Meningkatkan keefektifan dankeefisiensian sarana dan prasarana yangada untuk dikelola dan dimanfaatkandengan baik sehingga mampu mengoptimalkankeberhasilan belajar siswa.

Meningkatkan kualitas pengelolaansekolah, khususnya dalam mendukungterciptanya suasana kerja yang optimal,yang selanjutnya siswa dapat mencapaiprestasi belajar seperti yang diharapkan.Dalam hal ini supervisor harusmengarahkan perhatiannya pada bagaimanakinerja kepala sekolah dan para walinyadalam mengelola sekolah, meliputi aspek-aspek yang ada kaitannya dengan factorpenentu keberhasilan sekolah.

Meningkatkan kualitas situasi umumsekolah sedemikian rupa sehingga terciptasituasi yang tenang dan tentram sertakondusif bagi kehidupan sekolah padaumumnya, khususnya pada kualitaspembelajaran yang menunjukkankeberhasilan lulusan.

Prinsip-prinsip tersebut diantaranya(Suharsimi:2004):

a. Supervisi bersifat memberikan bimbingan danbantuan kepada guru dan staf sekolah untukmengatasi kesulitan, dan bukan mencari-carikesalahan.

b. Pemberian bantuan dan bimbingan dilakukansecara langsung

c. Apabila pengawas atau kepala sekolahmerencanakan akan memberikan saran atauumpan balik, sebaiknya disampaikan sesegeramungkin agar tidak lupa.

68

d. Kegiatan supervisi sebaiknya dilakukansecara berkala.

e. Suasana selama supervisi hendaknyamencerminkan hubungan yang baik atausuasana kemitraan yang akrab antarasupervisor dan yang disupervisi.

f. Supervisor sebaiknya membuat catatansingkat yang berisi hal-hal penting yangdiperlukan untuk membuat laporan.

Menurut Permendiknas nomor 12 tahun 2007tentang Standar Pengawas Sekolah/SMK,menyatakan bahwa “untuk dapat diangkat sebagaipengawas sekolah/ SMK, seseorang wajib memenuhistandar pengawas sekolah/ SMK yang berlakusecara nasional”.

3. Jenis-jenis Supervisi Pendidikan

Jenis-jenis pelayanan supervisi pendidikan(Hendiyat Soetopo dan Wasty Soemanto, 1984)antara lain:

a. Membantu guru-guru dalam memilih danmengorganisir bahan-bahan pelajaran

b. Membantu guru-guru menyesuaikan pengajarandengan perbedaan individual

c. Membina bimbingan belajar siswa

d. Membina partisipasi guru di dalamaktifitas-aktifitas dan pelayanan-pelayanan

e. Membantu guru-guru yang mengalami masalahsecara individual

4. Teknik-Teknik Supervisi Pendidikan69

Teknik supervisi bisa dilakukan secaraindividual dan secara kelompok (Rugaiyah danAtiek Sismiati, 2011) :

1) Teknik Individual (Perseorangan)

a. Mengadakan Kunjungan Kelas (ClassroomVisitation)

b. Mengadakan Observasi Kelas (ClassroomObservation)

c. Mengadakan wawancara perseorangan (Individual Interview)

2) Teknik Kelompok

a. Mengadakan pertemuan/rapat

b. Mengadakan diskusi kelompok (Groupdiscussion)

c. Mengadakan penatan-penataran (in-servicetraining)

d. Seminar

70

BAB III

HASIL OBSERVASI

A) Gambaran Umum Objek Observasi1. Profil SMK

DATA SMK

1) Nama SMK Semula: STM Pembangunan

2) Nama SMK Sekarang:SMK Negeri 2 Depok,Sleman, Yogyakarta, berdasarkan SK MendikbudNo. 0034/0/1997, tanggal 7 Maret 1997

3) Status Sekolah : Negeri

4) Program : 4 Tahun

5) No. Statistik Sekolah (NSS) : 721040214001

6) Npsn No. Pokok Sekolah Negeri (NPSN):20401315

7) Akreditasi : B

8) Alamat SMK : Mrican, Catur Tunggal, Depok,Sleman, Yogyakarta. Telepon (0274) 5135438

9) Tahun Pendirian / Oprasional : 29 Juni 1979,Diresmikan oleh Presiden Soeharto

10) Luas Areal : 42.077 m2

2. Sejarah Singkat Berdirinya SMK Negeri 2 DepokYogyakarta

STM Pembangunan Diresmikan oleh PresidenSoeharto pada tanggal 29 Juni 1972. Masapendidikan yang harus ditempuh adalah 4 tahun,dengan didukung dengan fasilitas penunjang yang

71

lengkap. Setelah lulus, siswa segera dapatbekerja di sektor Industri sebagai TeknisiIndustri. Pada tanggl 7 Maret 1997 dengankeputusan Mendikbud No. 036/O/1997 nama Sekolahberubah menjadi SMK Negeri 2 Depok Yogyakartadengan jenjang pendidikan tetap 4 tahun.

3. Visi, Misi Dan Tujuan

1. Visi

Visi dari SMK N 2 Depok (STM Pembangunan)Yogyakarta adalah: ”Terwujudnya sekolah unggulpenghasil sumber daya manusia yang berbudi pekerti luhur dankompeten”

2. Misi

Untuk mewujudkan visi SMK N 2 Depok (STMPembangunan) Yogyakarta tersebut, diperlukansuatu misi berupa kegiatan jangka panjangdengan arah yang jelas. Misi SMK N 2 Depok (STMPembangunan) Yogyakarta yang disusunberdasarkan visi di atas, adalah

1. Melaksanakan proses pendidikan dan pelatihanuntuk menghasilkan sumber daya manusia yangberbudi pekerti luhur, kompeten, memilikijiwa kewirausahaan, dan berwawasanlingkungan

2. Melaksanakan proses pendidikan dan pelatihandengan pendekatan Kurikulum yangdikembangkan di SMK Negeri 2 Depok

3. Menyediakan dan mengembangkan sarana danprasarana sesuai dengan tuntutan kurikulum

4. Melaksanakan dan mengembangkan kegiatanekstrakurikuler sebagai sarana mengembangkanbakat, minat, prestasi, dan budi pekertipeserta didik

72

5. Membangun dan mengembangkan jaringanteknologi informasi dan komunikasi sertakerja sama dengan pihak-pihak terkait(stakeholder) baik nasional maupuninternasional

6. Meningkatkan kualitas pendidik dan tenagakependidikan yang professional

3. Tujuan SMK

Tujuan yang diharapkan dari penyelenggaraanpendidikan di SMK N 2 Depok (STM Pembangunan)Yogyakarta adalah:

1. Menyiapkan peserta didik/siswa yang berimandan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

2. Menyiapkan peserta didik/siswa untukmemasuki lapangan kerja atau melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi.

3. Menyiapkan peserta didik/siswa agar mampumemilih karier, berkompetisi danmengembangkan diri

4. Menyiapkan tenaga kerja tingkat menengahuntuk memenuhi kebutuhan dunia usaha dandunia industri pada saat ini maupun yangakan dating

5. Menyiapkan tamatan agar menjadi warganegara yang produktif, adaptif dan kreatif

B) Man

1. Manajemen Peserta Didik

1. Penerimaan Peserta Didik

Proses penerimaan peserta didik baru di SMK N2 Depok (STM Pembangunan) Yogyakarta sudahterlaksana secara maksimal. Adapun syarat-syarat pendaftaran di di SMK N 2 Depok (STM

73

Pembangunan) Yogyakarta tersebut adalah sebagaiberikut:

Syarat Pendaftaran

1. Telah lulus SMP/MTs/Program paket B danmemiliki ijazah serta Surat KeteranganHasil Ujian Nasional (SKHUN) atau SuratKeterangan Yang Berpenghargaan Sama (SKYBS)

2. Bagi calon peserta didik yang belummemiliki ijazah, SKHUN, DANEM/UAS, harusmemiliki surat keterangan dari kepalasekolah asal dan diketahui oleh DinasPendidikan dan Olahraga Kabupaten/Kotasetempat

3. Usia setinggi-tingginya 21 (dua puluh satu)tahun pada tanggal 14 Juli 2014

4. Calon dengan STTB / Ijasah dari luar DIYharus memiliki rekomendasi dari KepalaKantor / Dinas Pendidikan, Pemuda danOlahraga Kabupaten / Kota asal calonpeserta didik

5. Menyerahkan fotokopi kartu keluarga (C-1)

6. Memenuhi persyaratan fisik sesuai denganciri khusus kejuruan, yaitu:

a. Berbadan sehat, (dibuktikan dengan suratketerangan sehat dari dokter).

b. Tidak buta warna,

c. Tidak cacat fisik,

d. Tidak bertato,

e. Tidak bertindik (putra),

f. Tinggi badan: PUTRA minimal : 155 cm danPUTRI minimal : 150 cm.

74

Tata Cara Pendaftaran 1. Calon datang sendiri, bersepatu, dan

mengenakan seragam sekolah asal;2. Calon peserta didik mengambil nomor antrian

cek fisik dengan menyerahkan fotocopyijazah, di loket antrian cek fisik;

3. Mengikuti pemeriksaan fisik meliputi :tinggi badan, buta warna, fisik (cacat,tato, tindik) yang diselenggarakan diSMK Negeri 2 Depok Sleman Yogyakarta dan

menerima formulir pendaftaran yang telahdisediakan oleh panitia, apabila

dinyatakan LOLOS cek fisik;4. Mengikuti seleksi peminatan paket keahlian

dan mengisi formulir pendaftaran denganmemilih 3 (tiga) paket keahlian, yangdiminati, dengan urutan : (1). Pilihan

Utama (2) Pilihan Kedua dan (3) PilihanKetiga, dan menempel pas photo pendaftar

(ukuran 3 x 4 cm sebanyak 2 lembar);5. Menyerahkan formulir yang telah diisi pada

loket pengecekan data, dilampiri dengan :

a. Bagi tamatan sebelum tahun 2013/2014:SKHUN asli beserta fotocopy-nya yangtelah dilegalisir.

b. Bagi tamatan tahun 2013/2014: SKHUN(asli) atau Surat Keterangan Yang

Berpenghargaan Sama (SKYBS), besertafotocopynya yang telah dilegalisir;

c. Surat Keterangan sehat dari Dokter;

d. Foto copy sertifikat Prestasi nonakademik misalnya Olah Raga / senidengan Surat Penetapan PenambahanNilai dari Dinas PendidikanKabupaten/Kota, yang telahdilegalisir ( bila memiliki );

e. Menyerahkan fotocopy legalisir Kartu75

Keluarga (C-1) bagi penduduk Kab.Slemandan menunjukkan aslinya;

f. Menyerahkan fotocopy kartu keluargamiskin (Gakin) yang masih berlaku yangdikeluarkan oleh Pemerintah KabupatenSleman dan menunjukkan aslinya (bilamemiliki);

g. Setelah lengkap berkas tersebutdimasukkan kedalam stop map dandiserahkan pada bagian pengecekan data,setelah dinyatakan lolos cek fisik;

2. Pencatatan Data Peserta Didik

Peralatan dan perlengkapan yang digunakanuntuk pencatatan peserta didik di SMK N 2Depok (STM Pembangunan) Yogyakarta sudahlengkap, mulai dari Buku Induk Siswa, DaftarPresensi, Daftar Nilai, Buku Legger, dan BukuRaport Buku Klepper, Buku Catatan PribadiSiswa, dan Daftar Mutasi Siswa. Selain itu,juga dilengkapi dengan catatan pengembangandiri siswa dan pembiasaan siswa

76

Gambar : Data Akademik SMK 2 Depok (STMPembangunan)

3 Mutasi dan Promosi Peserta Didik Ketika penulis mewawancarai Kepala SMK N 2

Depok (STM Pembangunan) Yogyakarta terkaitmutasi siswa, beliau menjelaskan bahwa di SMKtersebut belum ada catatan khusus terkaitsiswa yang mutasi masuk ke SMK maupun yangkeluar dari SMK. Promosi peserta didik di SMKN 2 Depok (STM Pembangunan) Yogyakarta sudahbisa berjalan dengan maksimal.

2. Manajemen Tenaga Kependidikan

1. Tenaga KependidikanTenaga kependidikan yang ada di SMK N 2

Depok (STM Pembangunan) Yogyakarta terdiridari tenaga pendidik (guru dan supervisor),tenaga administrator (tim penyusun danpengembang kurikulum), dan teknisi pendidikan(pengelola perpustakaan dan tenaga tata usaha)dan juga penjaga sekolah.

2. Pengadaan Tenaga Kependidikan

Pengadaan tenaga kependidikan di SMK N 2Depok (STM Pembangunan) Yogyakarta melalui duacara, yaitu dari internal lembaga daneksternal lembaga. Akan tetapi, yang seringdigunakan adalah dengan cara eksternal melaluiiklan media massa, lembaga pendidikan, danlamaran kerja.

3. Pengangkatan dan Penempatan TenagaKependidikan

Pengangkatan tenaga kependidikan berkaitandengan rekruitmen tenaga kependidikan.Rekruitmen tenaga kependidikan di SMK N 2

77

Depok (STM Pembangunan) Yogyakarta dilakukanmelalui tahap-tahap sebagai berikut:

a. Pengumuman tentang penerimaan calonpegawai tenaga pengajar atau tenagapendidikan.

b. Pendaftaran calon pegawai tenaga edukatifatau pendidikan.

c. Melaksanakan ujian saringan.d. Mengumumkan ujian saringan.e. Memproses pengusulan untuk diangkat

sebagai calon pegawai tenaga pendidikan.f. Mengatur penempatan sesuai surat

keputusan.

Penempatan tenaga kependidikan yang telahditerima di SMK N 2 Depok (STM Pembangunan)Yogyakarta di sesuaikan dengan latar belakangpendidikan, kemampuan, dan keahliannya.

4. Pembinaan dan Pengembangan TenagaKependidikan

Untuk pembinaan guru di SMK N 2 Depok (STMPembangunan) Yogyakarta, telah diupayakanuntuk meningkatkan profesionalisme guru yangsudah dirancang dalam program kerja SMK. Salahsatu caranya adalah dengan mengadakanpelatihan untuk guru dengan mendatangkantenaga ahli dari luar.

Untuk meningkatkan kualitas guru saatmengajar, juga telah dirancang kegiatanworkshop pengembangan silabus dan RPP, danworkshop pengelolaan kelas. Selain itu jugamengikutsertakan beberapa guru dalam diklatCTL dan PAKEM. Dan juga sudah diadakanpembinaan dan pengembangan tenagakependidikan.

5. Pemberhentian Tenaga Kependidikan

Selama ini belum ada tenaga kependidikandi SMK N 2 Depok (STM Pembangunan) Yogyakarta

78

yang diberhentikan, baik itu karena sudahmencapai usia batas pensiun, meninggal dunia,melanggar sumpah janji jabatan, ataspermintaan sendiri, atau hal-hal lain yangtertera dalam Undang-Undang Republik IndonesiaNo. 14 Tahun 2005 Tentang Guru Dan Dosen pasal30. Adapun misalnya terjadi hal-hal demikian,beliau menjelaskan bahwa SMK akanmemberhentikan tenaga kependidikan tersebutsesuai dengan aturan yang berlaku.

6. Program Sertifikasi Profesi Guru SebagaiPendidik

Seperti guru-guru di sekolah lainnya, gurudi SMK N 2 Depok (STM Pembangunan) Yogyakartajuga mengikuti program sertifikasi yangdiadakan oleh pemerintah untuk meningkatkankualitas guru. Adapun guru yang ada di MTstersebut, belum ada yang menjadi PNS. Ada satuguru yang sudah PNS, tetapi tidak menjadi gurutetap di SMK N 2 Depok (STM Pembangunan)Yogyakarta. Beliau mengajar di SMK tersebuthanya untuk menambah jam mengajar untukprogram sertifikasi.

3. Manajemen Organisasi

1. Struktur OrganisasiAdapun struktur organisasi di SMK N 2 Depok

(STM Pembangunan) Yogyakarta dapat dilihat padabagan berikut:

79

Bagan 1. Struktur organisasi

Bagan di atas merupakan bagan organisasi diSMK N 2 Depok (STM Pembangunan) Yogyakarta. Padastruktur organisasi tersebut menggambarkan posisikerja, pembagian kerja (lihat pada lampiran),jenis kerja yang harus dilakukan, hubungan atasandan bawahan, kelompok, komponen atau bagian,tingkat manajemen dan saluran komunikasi.Struktur organisasi tersebut juga menspesifikasipembagian kegiatan kerja dan menunjukkanbagaimana fungsi atau kegiatan kerja danmenunjukkan bagaimana fungsi atau kegiatan yangberbeda-beda itu dihubungkan. Struktur organisasitersebut juga menimbulkan hierarki dan strukturwewenang organisasi serta memperlihatkn hubunganpelaporannya yang ditunjukkan oleh garis lurus.Selain itu juga menunjukkan hubungan koordinasiantara pihak internal dengan pihak eksternal yangditunjukkan dengan garis putus-putus.

Pihak internal yang dimaksud adalah pihakyang secara langsung mengelola organisasi,misalnya kepala SMK, wks, bendahara, dll.Sedangkan pihak eksternal yang dimaksud adalah

80

pihak yang tidak secara langsung turut sertamengelola SMK, tetapi secara tidak langsung turutserta dalam pengambilan keputusan, misalnyakomite SMK. 2. Jalur, Jenjang, dan Jenis Lembaga Pendidikan

Jalur pendidikan di SMK N 2 Depok (STMPembangunan) Yogyakarta termasuk dalam jalurpendidikan formal dimana pendidikannya besifatpermanen, dalam jangka lama, waktu belajarcukup banyak, mempunyai efek jenjang dalamlapangan pekerjaan dan diadakan di instansikelembagaan.

Berdasarkan Undang-Undang No 20 Tahun 2003tentang Sistem Pendidikan Nasional, jenjangpendidikan SMK N 2 Depok (STM Pembangunan)Yogyakarta termasuk dalam jenjang pendidikanmenengah.

3. Keberhasilan Lembaga Pendidikan

Berdasarkan kriteria keberhasilan lembagapendidikan yang ada, SMK N 2 Depok (STMPembangunan) Yogyakarta telah berhasil terkaitstruktur kepengurusannya. Hal ini dibuktikandengan pelaksanaan tugas masing-masing suborganisasi yang didasarkan atas rasakepemilikan, tidak sekedar atas kontrak kerjayang ada. Selain itu, juga dilaksanakan denganikhlas, saling membantu dan tanggung jawab.

C) Money

4. Manajemen Keuangan

a) Perencanaan KeuanganMenurut bapak Nugroho, Perencanaan Keuangan

adalah suatu cara untuk mendapatkan dana,merealisasikan sertamempertanggungjawabkannya pada lingkupsekolah.

81

1. Perencanaan Dana Berdasarkan Sumber-Sumbernya1.1 Input

Berdasarkan observasi ke SMK 2 DepokYogyakarta untuk mengidentifikasi macam-macam sumber dana berdasarkan neracaanggaran dan pendapatan dan belanjasekolah.

1.1.1 FixedDana Fixed dalam input bermakna dana

yang sumbernya tetap/konstan yangsecara berangsur-angsur sama namunselalu/kontinuitas.

Yang termasuk dana Fixed:1. Beasiswa Murid

Beasiswa diperuntukkan bagisiswa yang berprestasi sertamemenuhi syarat yang diinginkan.Beasiswa biasanya berasal darisuatu instansi/perusahaan yangbersifat mengikat (artinya adasuatu kontrak bagi penerimanya).

2. Dana BOS (Bantuan OperasionalSekolah)

Dana BOS merupakan danapemerintah yang secara langsungberasal dari Pemerintah pusat.

3. JPDD Dana ini biasanya diberikan saat

masuk semester ganjil.4. BOS Daerah

Dana BOS ini merupakan danapemerintah yang secara langsungberasal dari kabupaten seetmpat.

5. BOSDA ProvinsiDana BOS yang secara penuh

dananya diperoleh dari pemerintah

82

yang berasal dari Provinsisekolah berasal.

6. Dana UPY

1.1.2 VariatifDana input Variatif memiliki makna

dana masuk yang bersifat berubah-ubah/tidak tetap.

Yang termasuk dana ini:1. Sumbangan dari orang tua murid

Merupakan dana angsuranyang diperuntukkan bagiseluruh orang tua/wali muridsecara bulanan/SPP maupun uangfisik/gedung. Ada berbagaipertimbangan yang dikenakanpihak sekolah untuk menarikdana, khususnya pertimbanganekonomi siswa.

2. Sumbangan KomiteSumbangan ini berdasarkan

beberapa pertimbangan, sepertipangkat/golongan serta adayang bersifat sumbangan atausukarela.

2. Perencanaan Dana Untuk Pengaliran Keluar2.1 Output

Yakni dana yang dialirkan keluar kas.Ada dua macam dana keluar yang diketahui:

2.1.1 FixedPada dana keluar, istilah fixed

berarti pengaliran dana yangbersifat tetap yang bersifat kontinudan langganan.

Yang termasuk dana keluar ini:1. Anggaran Rutin/Administrasi

Umum1.1 Belanja pegawai

a) Gaji guru dan karyawan

83

b) Pembelian beras guru dankaryawan

c) Lain-lain gaji sertatunjangan

2.1.2 VariatifDana output fixed berarti dana

keluar yang bersifatkira-kira/rancangan bersifat taktetap. Perlu penekanan perencanaanyang tepat.

Yang termasuk dana ini:1. Daftar Isian Kegiatan

a) Alat tulis kantorb) Tagihan listrikc) Belanja bahan

praktek/percontohand) Tagihan telpone) Belanja alat listrikf) Foto kopi/penggandaang) Belanja perawatan bangunan

sekolahh) Pemeliharaan mebeleri) Belanja perawatan alat

pendidikan

a) Organisir KeuanganMerupakan suatu tahap dimana perencanaan

keuangan mulai disusun dan diatur secararapi.

Pada SMKN 2 Depok organisir keuanganmeliputi pengaturan dari segala rencanayang telah dibentuk pada RAPBS. Organisirkeuangan di sekolah ini mencakup prioritaspenggunaan dana, artinya suatu program yangtelah disusun pada RAPBS dapat dibatalkanuntuk dialihkan ke program lain yangsemisal kekurangan dana.

Sistem pembayaran SPP di SMK menjadisalah satu sistem yang di organisir komite

84

sekolah diakibatkan uang yang masuktermasuk dana variatif (tak menentu) namunbagi siswa yang tidak mampu membayar akanditutupi oleh siswa lain yang sanggupmembayar. Disinilah peran organisirsangatlah besar.

b) Actuating KeuanganMerupakan suatu tahap dimana keuangan

mulai direlisasikan. Aktuating sangatberperan setelah proses pada manajemenkeuangan direalisasikan. Segala macambentuk pengaliran keuangan dikelola dengancermat pada tahap ini.

Keunggulan sekolah dibandingkanUniversitas pada perencanaannya yaknisumbangan dana masuk yang bersifat tetapakan mengikuti alur perekonomian Nasional.Apabila harga barang sedang fluktuatif,maka pelaksanaan keuangan perlu ditekankan.

Jaminan kesehatan warga sekolah punmenjadi sorotan dalam aktuating. Asuransimisalnya, pada SMKN 2 Depok tidak lagiberikatan dengan lembaga asuransidiakibatkan kurang efektifnya sistemasuransi tersebut. Maka sekolah inimelakukan self controlling dengan caramengurangi dana yang dianggarkan ke danaasuransi. Seorang siswa diberi jatah 500.00per kecelakaan.

c) Kontrol KeuanganMerupakan tahap dimana pengawasan mulai

berlaku. Pada SMKN2 Depok, setiap 3 bulansekali diadakan pertanggungjawaban dana yangdilaksanakan oleh setiap pejabat sekolahguna melaporkan keuangan. Selain itu puladilakukan evaluasi disetiap awal tahun olehguru dan karyawan untuk melakukanperancangan dana setahun kedepan. Disinilahkontrol keuangan dapat diamati.

85

D) Manajemen Fasilitas Pendidikan

1. Fasilitas Pendidikan

Fasilitas pendidikan yang tersedia di SMK N 2Depok (STM Pembangunan) Yogyakarta antara lainRuang pimpinan,ruangguru,ruang tata usaha,ruangibadah,ruang bimbingan konseling,ruan uks,ruangosis,toilet, gudang,kantin,ruang rapat/showroom,auditorium,lapangan olahraga ,laboratorium geoteknik, laboratorium komputer,laboratorium pemboran, ruang praktek mesin cnc,ruang kelas, ruang gambar, lapangan volley,lapangan basket, lapangan sepak bola, danadministrasi sarana prasarana sudahteradministrasi dengan baik.

2. Pengadaan Fasilitas PendidikanKetika penulis mewawancarai Kepala SMK

terkait prosedur pengadaan fasilitaspendidikan di SMK N 2 Depok (STM Pembangunan)Yogyakarta, beliau menjelaskan bahwa ketikaSMK membutuhkan barang-barang (yang nilainyakecil), pihak SMK setelah mendapat persetujuandari Kepala SMK, langsung membeli barang yangdibutuhkan tersebut.

Akan tetapi, untuk pengadaan sarana gedungperpustakaan, ruang kantor, dan pengadaansarana prasarana (yang nilainya besar)lainnya, Kepala Teknisi membentuk panitiakhusus terkait pengadaan sarana dan prasaranatersebut. Adapun kegiatan panitia pengadaansarana prasarana tersebut adalah:- Menyusun proposal pembangunan/rehabilitasi

bangunan yang sudah ada/terkait pengadaansarana prasarana lainnya.

- Mengajukan proposal kepada DinasPendidikan UPTD-Kota-Propinsi, donator,atau instansi yang terkait.

86

- Penghimpunan dana dari luar SMK.- Proses pembangunan atau perehabilitasian

gedung/ruangan.- Menyusun laporan kegiatan.- Pelaporan.

3. Pendayagunaan dan Pemeliharaan FasilitasPendidikan

Secara umum, fasilitas pendidikan di SMK N2 Depok (STM Pembangunan) Yogyakarta sudahdigunakan dan dipelihara dengan baik danadministrasinya juga sudah teradministrasidengan baik.

4. Penghapusan Fasilitas Pendidikan

Ketika penulis mewawancarai Kepala SMKterkait prosedur penghapusan fasilitaspendidikan yang ada di SMK N 2 Depok (STMPembangunan) Yogyakarta, beliau menjelaskanbahwa selama ini belum pernah ada barang yangdihapus atau tidak digunakan lagi. Justru SMKtersebut masih kekurangan sarana dan prasaranauntuk menunjang proses pembelajaran.

5. Pelaporan Data Fasilitas SekolahData fasilitas di SMK N 2 Depok (STM

Pembangunan) Yogyakarta dilakukan sekali dalamsetiap triwulan.

E) Manajemen Kurikulum

1. Kurukulum SMK N 2 Depok (STM Pembangunan) Yogyakarta

pada tahun ajaran 2014/2015 menerapkan kurikulum2013 dalam perumusan kurikulum SMK N 2 Depok(STM Pembangunan) Yogyakarta sudah sangat siap.SMK N 2 Depok (STM Pembangunan) Yogyakarta jugamempunya draf kurikulum pasangan yaitu kurikulumvalidasi DU/DI memberikan masukan apa saja yang

87

dibutuhkan oleh industri, kmudian dari pihaksekolah memasukkan dalam kompetensi. Sehinggasekolah dapat menciptakan siswa yang sesuaiengan kebutuhan industri

2. Pengorganisasian Kurikulum

Pengembangan kurikulum di SMK N 2 Depok (STMPembangunan) Yogyakarta dilaksanakan mulai dariperencanaan kurikulum, pengorganisasian,pelaksanaan (implementasi), penilaian kurikulum,evaluasi kurikulum, sampai pengembangankurikulum.

Dalam penyusunan kurikulum SMK, Kepala SMKmenetapkan tim penyusun dan pengembangkurikulum. Adapun tugas dari tim penyusun danpengembang kurikulum adalah sebagai berikut:

a.Menyiapkan bahan penyusunan/pengembanganKurikulum;

b.Mendiskusikan dan memfinalisasi rancangandokumen pengembangan Kurikulum melaluikegiatan workshop yang diikuti oleh seluruhtim dan pemangku kepentingan SMK;

c.Melaporkan hasil kegiatan kepada Kepala SMKdan merekomendasikan penetapan Kurikulumkepada Kepala SMK;

3. Pelaksanaan kurikulum

Pada tahun 2014/2015 kurikulum yangdigunakan di SMK N 2 Depok (STM Pembangunan)Yogyakarta adalah kurikulum2013. Pelaksanaankurikulumnya sudah sesuai dengan rancangan yangada dan sudah sepenuhnya dapat terprogramkan.Misalnya bisa di lihat pada penyusunan silabusyang baru, penyusunan RPP oleh guru barutersedia , evaluasi penilaian sudah terprogramsecara maksimal, analisis hasil evaluasi sudahterprogram, perbaikan dan pengayaan sudah

88

terprogram, buku pelajaran sudah tersedia denganlengkap, dan supervise pembelajaran juga sudahterprogram.

Adapun untuk kegiatan ekstrakurikuler jugasudah terprogram dan terlaksana denganbaik,Kegiatan ekstrakulikuler meliputi: PMR(Palang Merah Remaja), GIANTS (Gerakan InsanAnti Narkoba dan Anti Seks Bebas Stembayo),Karawitan, Teater, Pecinta Alam / SHC (StembayoHiking Club), KIS (Kelompok Ilmiah Siswa), DebatBahasa Inggris, Jurnalistik, Bahasa Jepang / SNB(Stembayo Nihongo Benkyoukai), Olah Raga(basket, sepakbola, volley, bulu tangkis), SeniBaca Alqur’an, Kaligrafi, Paskibra (Balakra),Pramuka, Seni Bela Diri Pencak Silat MerpatiPutih, Kewirausahaan. Selain kegiatanekstrakurikuler, kegiatan Bimbingan danPenyuluhan juga sudah terprogram dengan jelas

Gambar : Struktur kurikulum SMK N 2 Depok(STMPembangunan)

4. Pengembangan Kurikulum89

Pada tahun ajaran 2014/2015, di SMK N 2 Depok(STM Pembangunan) Yogyakarta sudah sepenuhnyamenerapkan kurikulum 2013. Selama ini belum adakendala apapun yang dialami

F) Memori

Segala macam data disimpan pada TU serta bentukfisik seperti RAPBS dll disimpan pada ruang kerjayang bersangkutan.

G) Market

- Peserta didik (Dunia Sekolah)

a) Planning peserta didik

Untuk memikat calon peserta didik

b) Organizing

Membantu siswa siswi SMP menghadapi UN

c) Actuating

dengan cara memberikan pelatihan try out.Selain sebagai promosi, acara ini juga sebagaikegiatan siosial sekolah tanpa dipungut. Promosiyang dilakukan secara rutin setiap tahun yaitusosialisasi sekolah ke SMP dengan mnyebarkanpamflet

- Industri

a) Planing

Untuk memikat industri untuk merekrut paraalumni

90

b) Organizing

- KI (Kunjungan Industri)

KI merupakan inisiatif dari anak sehinggasekolah tidak mewajibkan kegiatan tersebut.Namun Kunjungan industri merupakan salah satuagenda rutin tahunan sekolah yang bertujuanuntuk memperkenalkan dunia industri lebihmendalam terhadap siswa. Utamanya siswa sekolahmenengah kejuruan. Diharapkan agenda kunjunganindustri akan lebih membuka wawasan siswamengenai seluk-beluk dunia kerja dan sistematikamengenai proses industri dalam sebuahperusahaan.

Kunjungan industri merupakan kegiatan yangsangat diharapkan. Apalagi mengingat pada eraglobalisasi ini, mendapat pengetahuan pastimengenai dunia kerja atau industri akan sangatbermanfaat bagi siswa di waktu mendatang untukmembantu penentuan pemilihan industri yang akandipilih dalam menentukan profesi yang bakaldiambil dalam waktu mendatang.

Tujuan dari KI yaitu:

1. Silaturahmi

2. Memonitoring siswa

- Prakerin

c) Actuating

Pada saat KI sekolah membawa selembaran yaituberisi profil, jurusan apa saja yang ada disekolah, jumlah lulusan, sehinga pada saat DU/DImembutuhkan bisa menghubungi pihak sekolah apayang dibutuhkan oleh DU/DI

Kriteria sebelum sekolah menerjunkan parasiswa untuk melaksanakan prakerin sekolah

91

mempelajari profil DU/DI yang akan digunakanpara siswa untuk prakerin, jangan sampaisekolahan salah memili tempat untuk prakerin,dikarenakan banyak ditemukan kejanggalan-kejanggalan yang terjadi dilapangan.

Hubungan timbal balik yang didapat dari semuakegiatan tersebut yaitu banyak DU/DI yangmemberikan alat atau penunjang pembelajarandikarenakan dari pihak DU/DI merasa dibantu darisemua kegiatan tersebut. Misalnya : PT Susumemberikan mesin turbo

Industri Mitra (Data Oktober 2012)

1.Toyota Astra Motor

2.PT. Pama Persada

3.PT Buma

4.PT. IndomincoMandiri

5.PT. Kujang

6.PT. PerusahaanListrik Negara(PLN)

7.PT. New Ratna Motor

8.PT. AsahimasJakarta

9.Ligo Group Jakarta

10. PT. BekaertJakarta

11. PT. MattelJakarta

12. PT. Adi SaranaArmada

13. PT. PolytronKudus

14. PT. FerronPharmaceuticals

15. PT. At Indonesia

16. PT. Astra HondaMotor

17. PT. AstraInternasional Tbk

18. Nissan Diesel

19. PT Akebono (TDW)

20. PT. Nutrifood

21. PT. IndonesiaEpson Mandiri

22. PT. Auto 2000

23. PT. Timah

92

24. PT. Padang Bara 25. PT. AdhimixPrecast Indonesia

H) Minute

Proses pembelajaran di SMKN 2 Depok diawali pada07.30 dan berakhir pada 13.00 di hari Senin-Kamisserta Sabtu dan berakhir pada pukul 11.15 di hariJum’at. Kegiatan ektrakurikuler di batasi hingga pukul17.15 WIB.

I) Place

Manajemen Pelayanan Pembelajaran

Layanan pembelajaran yang tersedia di SMK N 2Depok (STM Pembangunan) Yogyakarta diantaranya:

Ruang pembelajarankhusus :

a. Laboratorium

b. Geoteknik

c. LaboratoriumKomputer

d. LaboratoriumPemboran

e. Ruang Praktek

f. Mesin Cnc

Ruang pembelajaranumum :

a. Ruang Kelas

b. Ruang Gambar

c. Lapangan Volley

d. Lapangan Basket

e. Lapangan SepakBola.

Penunjang :

a. Ruang Pimpinan

b. Ruang Guru

c. Ruang Tata Usaha

d. Ruang Ibadah

e. Ruang BimbinganKonseling

93

f. Ruang Uks

g. Ruang Osis

h. Toilet

i. Gudang

j. Kantin

k. Ruang Rapat/Showroom

l. Auditorium

m. LapanganOlahraga

BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan, dapat diambilkesimpulan sebagai berikut:

- Manajemen organisasi di SMK N 2 Depok (STMPembangunan) Yogyakarta sudah terstruktur denganbaik. Tugas dari masing-masing sub organisasisudah dilaksanakan dengan baik, meskipun masihada beberapa yang dikerjakan oleh sub bagianlainnya. Adapun SMK tersebut termasuk dalam jenislembaga pendidikan formal dan keagamaan.

- Di SMK N 2 Depok (STM Pembangunan) Yogyakartapada tahun ajaran 2014/2015, Peralatan danperlengkapan yang digunakan untuk pencatatanpeserta didik di SMK N 2 Depok (STM Pembangunan)Yogyakarta sudah lengkap, mulai dari Buku IndukSiswa, Daftar Presensi, Daftar Nilai, BukuLegger, dan Buku Raport. Sedangkan layanan khususyang tersedia antara lain perpustakaan danasrama.

- Tenaga kependidikan yang ada di SMK N 2 Depok(STM Pembangunan) Yogyakarta terdiri dari tenagapendidik (guru dan supervisor), tenagaadministrator (tim penyusun dan pengembangkurikulum), dan teknisi pendidikan (pengelola

94

perpustakaan dan tenaga tata usaha) dan penjagasekolah.

- Fasilitas pendidikan yang tersedia di SMK N 2Depok (STM Pembangunan) Yogyakarta antara lainruang pimpinan, ruang guru, ruang tata usaha,ruang ibadah, ruang bimbingan konseling, ruangUKS, ruang OSIS, toilet, gudang, kantin, ruangrapat /showroom, auditorium, lapangan olahraga,laboratorium geoteknik, laboratorium komputer,laboratorium pemboran, ruang praktek mesin cnc,ruang kelas, ruang gambar, lapangan volley,lapangan basket, lapangan sepak bola, danadministrasi sarana prasarana sudahteradministrasi dengan baik.

- Berdasarkan observasi ke SMK 2 Depok Yogyakartauntuk mengidentifikasi macam-macam sumber danaberdasarkan neraca anggaran dan pendapatan danbelanja sekolah.ada 2 yaitu fixed dan variatif.fixed misalnya beasiswa murid, dana BOS, BOSDaerah, BOS Provinsi, JPDD, dan Dana UPY,sedangkan dana variatif dari sumbangan komite dansumbangan orang tua murid

- Jenis kegiatan hubungan SMK N 2 Depok (STMPembangunan) Yogyakarta dengan masyarakat tidakhanya sekedar kunjungan tamu oleh masyarakatkepada SMK, namun setiap ada event tertentumasyarakat selalu diikut sertakan. Sistem Di SMKtersebut sudah memiliki lembaga/ badan khusustersendiri yang mengurusi manajemen informasiSMK.

- Jenis supervisi yang dilakukan oleh supervisortidak hanya mencakup supervisi akademik, yaituterkait proses pembelajaran, baik dilakukansebelum, sesudah, maupun saat pembelajaranberlangsung. Adapun untuk supervisi administrasi,Kepala SMK sebagai administrator berperan untukmemantau, menandatangani, dan merekap keseluruhan

95

administrasi di SMK tersebut. Sedangkan untuksupervisi lembaga sendiri sudah dilaksanakansecara maksimal

2. Saran

- Sebaiknya dilakukan pembagian tugas man secaraspesifik di SMKN 2 Depok Yogyakarta agar tugasdikerjakan lebih optimal.

- Sebaiknya dilakukan inventarisasi lebih lanjutkhususnya pada bagin perpustakaan.

- Sebaiknya SMKN2 Depok lebih memperuas hubunganluar instansi, khususnya hubungan denganmasyarakat tidak hanya sekedar kunjungan tamuoleh masyarakat kepada SMK, namun setiap ada eventtertentu masyarakat selalu diikut sertakan.

- Sebaiknya proses supervisi dilakukan secramenyeluruh oleh supervisor, tidak hanya mencakupsupervisi akademik, yaitu terkait prosespembelajaran, baik dilakukan sebelum, sesudah,maupun saat pembelajaran berlangsung. Adapununtuk supervisi administrasi, Kepala SMK wajibbertindak sebagai administrator berperan untukmemantau, menandatangani, dan merekap keseluruhanadministrasi di SMK tersebut.

- Sebaiknya dilakukan penanaman tanaman hijau agarsekolah tidak panas.

96

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi dan Lia Yuliana. 2008. ManajemenPendidikan. Yogyakarta: Aditya Media.

Arikunto, Suharsimi dan Lia Yuliana. 2010. ManajemenPendidikan. Yogyakarta : Aditya Media

Arikunto, Suharsimi. 2004. Dasar-dasar Supervisi (BukuPegangan Kuliah). Jakarta: PT Rineka Cipta.

B. Suryosubroto. dkk. 2000. Manajemen TenagaPendidikan. Yogyakarta: Jurusan AdministrasiPendidikan FIP-UNY.

Bafadal, Ibrahim. 2008. Manajemen Perlengkapan Sekolah.Jakarta: Bumi Aksara.

Fattah, Nanang. 2004. Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan.Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Fattah, Nanang. 2013. Landasan Manajemen Pendidikan.Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.

Hamalik, Oemar. 2006. Manajemen Pengembangan Kurikulum.Bandung:PT Remaja Rosdakarya.

Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor0134/0/1977.

Mulyasa, E. 2003: Manajemen Berbasis Sekolah, Bandung, PTRemaja Rosdakarya

Mulyasa. 2013. Pengembangan Implementasi Kurikulum 2013.Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset

97

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RepublikIndonesia Nomor 12 TAhun 2007 tentang StandarPengawas Sekolah/Madrasah.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RepublikIndonesia Nomor 24 Tahun 2007 Tentang StandarSarana Dan Prasarana Untuk SD/MI, SMP/MTs, DANSMA/MA

Peraturan Pemerintah No. 99 Tahun 2000 TentangKenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 74 Tahun2008 Tentang Guru.

Permendikbud Republik Indonesia No. 87 Tahun 2013Tentang Program Pendidikan Profesi GuruPrajabatan.

Permendikbud. 2013.Standar Isi Kurikulum 2013, SD, SMP,SMA, SMK. www.m-edukasi.web.id

Prihatin, Eka. 2011. Manajemen Peserta Didik. Bandung :Alfabeta.

Rugaiyah dan Atiek Sismiati. 2011. Profesi Kependidikan.Bogor : Ghalia Indonesia

Soepardi, Imam. 1988. Dasar-dasar Administrasi Pendidikan.Jember: FKIP-Universitas Jember.

Soetopo, Hendiyat dan Soemanto, Wasty. 1984.Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan. Malang: PT BinaAksara.

Subroto, Suryo. 1984. Dimensi-Dimensi Administrasi Pendidikan diSekolah. Yogyakarta: Bina Akara

Sudrajat, Akhmad. 2011. Kurikulum dan Pembelajaran dalamparadigma baru. Yogyakarta: Paramitra Publishing.

Tim Dosen Administrasi Pendidikan UniversitasPendidikan Indonesia. 2008. Manajemen Pendidikan.Bandung : Alfabeta

98

Tim Dosen Administrasi Pendidikan UniversitasPendidikan Indonesia. 2013. Manajemen Pendidikan.Bandung: Alfabeta.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang SistemPendidikan Nasional. [internet],http://www.kemenag.go.id/file/dokumen/UU2003.pdf,Diakses pada tanggal 19 September 2014.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005Tentang Guru Dan Dosen.

LAMPIRAN

DOKUMENTASI

99

Gambar 1. Foto bersama WKS3

100

Gambar 2. Foto bersama WMM

101

Gambar 3. Contoh foto APBS tahun 2014/2015

102