observasi sekolah dasar
Transcript of observasi sekolah dasar
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas
rahmat dan ridho-Nya saya dapat menyusun makalah laporan hasil
observasi. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok.
Penyusun telah banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak
yang terkait, oleh karena itu perkenankanlah saya untuk
mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang
telah membantu dalam penulisan makalah ini.
Saya telah berupaya untuk memberikan yang terbaik dalam
makalah ini. Tetapi saya juga menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, untuk itu saya mengharapkan
kritik dan saran agar kedepannya saya dapat menjadi lebih baik
lagi.
Kuningan, April 2015
Penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................... 1
DAFTAR ISI .......................................... 2
PROFIL SEKOLAH YANG DIOBSERVASI ............................ 3
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................ 4
B. Tujuan Observasi ......................... 4
C. Landasan Teoritis ........................ 5
BAB II : PEMBAHASAN
A. KEGIATAN PEMBELAJARAN..................... 6
1. Kelas I................................. 6
2. Kelas II................................ 9
3. Kelas III
..........................................
2
......................................
......................................12
4. Kelas
IV .......................................
.........................................
......................................15
5. Kelas
V ........................................
.........................................
......................................16
6. Kelas
VI .......................................
.........................................
......................................17
B. SARANA DAN PRASARANA
.............................................
.... ...................................19
C. KEBIJAKAN KEPALA
SEKOLAH .....................................
.... .....................................
........................................20
BAB III : PENUTUP
Keesimpulan............................... 21
Pelajaran yang didapat dari
observasi....................................
...... 21
LAMPIRAN .......................................... 223
PROFIL SEKOLAH
NamaSekolah : SD NegeriTarikolot
No. IdentitasSekolah : 10090
No. StatistikSekolah : 101021527009
NPSN : 20213116
KodeDesa : 0215270007
AlamatSekolah : Dusun II
Desa : Tarikolot
Kecamatan : Cibeureum
Kabupaten : Kuningan
Provinsi : Jawa Barat
KodePos : 45588
E-mail : [email protected]
Status Sekolah : Negeri
TahunPendirian : 01-01-1968
5
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Observasi merupakan kegiatan yang dilakukan dengan
cara terjun langsung kelapangan, agar kita dapat
mengetahui proses pembelajaran dikelas. Dan metode serta
strategi apa yang digunakan oleh seorang guru ketika
mengajar, serta media apa yang diperlukan untuk menunjang
proses pembelajaran, Sehingga proses pembelajaran dikelas
dapat berjalan dengan efektif.
Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20
Tahun 2003 dijelaskan pula bahwa Pendidikan Nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri,dan menjadi warga Negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Dalam rangka merealisasikan peraturan
tersebut di atas, proses belajar mengajar perlu ditata
secara terkoordinasi, terpadu, efektif dan efisien. Oleh
karena itu guru harus mampu memilih metode yang efisien
dan efektif sehingga tuntutan diatas dapat terpenuhi.
6
Pelaksanaan suatu metode pembelajaran diperlukan satu
atau lebih teknik. Tidak hanya metode pembelajaran,
seorang guru juga harus memiliki pengetahuan tentang
model, media dan strategi pembelajaran yang tepat
digunakan dalam suatu proses belajar mengajar.
B. TUJUAN OBSERVASI
Jadi tujuan dari observasi ini adalah :
1. Untuk mengetahui proses dan langkah-langkah kegiatan
pembelajaran disetiap tingkatan sekolah dasar
2. Mengetahui metode, model dan strategi pembelajaran yang
efektif untuk digunakan dalam proses pembelajaran.
3. Untuk mengetahui dan membahas masalah atau kendala yang
muncul dalam proses pembelajaran.
C. LANDASAN TEORITIS
Menurut teori Gestalt belajar adalah mengubah
pemahaman siswa. Perubahan ini akan terjadi apabila siswa
mengunakan lingkungan. Belajar adalah sustu proses yang
bertujuan eksploratif, imajinatif, dan kreatif. Belajar
selalu diarahkan untuk mengembangkan kemampuan tingkat
tinggi dan berfikir tinggi. Menurut teori belajar ini
siswa merupakan individu yang utuh.
Wina (2008: 207) menyatakan bahwa mengajar merupakan
proses penyampaian informasi atau pengetahuan dari guru
kepada siswa. Proses penyampaian itu sering juga dianggap
sebagai proses mentransfer ilmu. Kemudian Suhermi (2006:
7
18) menyatakan bahwa pembelajaran matematika dimaksudkan
sebagai proses yang sengaja dirancang dengan tujuan untuk
menciptakan suasana lingkungan kelas atau sekolah yang
memungkinkan kegiatan peserta didik belajar matematika
sekolah.
Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bersifat
edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi
anatara guru dengan anak didik. Interaksi yang bernilai
edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang
dilakukan, diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang
telah dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan.
Untuk menerapkan pembelajaran yang efektif perlu
adanya metode dan strategi yang harus ditempuh agar
peserta didik itu mudah mengerti dan merasa senang selama
proses belajar mengajar berlangsung.
Metode mengajar merupakan salah satu komponen yang
harus digunakan dalam pembelajaran karena untuk mencapai
tujuan pembelajaran maupun dalam upaya membentuk
kemampuan peserta didik diperlukan adanya suatu metode
atau cara mengajar yang efektif.
Pengunaan metode mengajar harus dapat menciptakan
terjadinya antara peserta didik dengan peserta didik
maupun peserta didik dengan guru sehingga proses
pembelajaran dapat dilakukan secara maksimal.
8
BAB II
PEMBAHASAN
A. KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Kelas I
a. Proses Belajar Mengajar Di Kelas 1 SD
Sebelum membahas tentang proses belajar dan
mengajar di kelas 1 SD, mari kita ulas sedikit apa yang
dimaksud dengan belajar dan mengajar. Menurut S Nasution
(1982:39) Belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai
akibat dari pengalaman dan latihan.kemudian ada juga
yang menyatakan bahwa Belajar adalah upaya aktif
individu dalam mereaksi lingkungan, sehingga terjadi
perubahan pada seseorang karena adanya pengalaman atau
berinteraksi dengan lingkungan. Sedangkan mengajar
merupakan segala upaya yang disengaja dalam memberi
kemungkinan pada siswa untuk terjadinya proses belajar
siswa dengan tujuan yang telah dirumuskan.
Seperti yang telah kita ketahui anak-anak merupakan
suatu masa dimana terdapat rasa ingin tahu yang tinggi,
masa-masanya bermain, aktif, susah diatur dan lain-lain
yang bermuara pada kesenangan. Nah dari hasil kemarin
observasi di SDN Tarikolot saya temukan banyak hal unik
tentang anak-anak(khususnya kelas 1 SD),guru pengajar,
dan suasana pembelajaran yang berlangsung. Awalnya saya
berfikir mengajar anak-anak itu sangat mudah karena saya
hanya memandang tingkat kesulitan pelajarannya saja,
9
hampir tidak ada kesulitan dalam bentuk materi ajar,
namun ternyata yang membuat susahnya itu adalah
bagaimana cara penerapannya kepada anak-anak agar materi
ajar yang disampaikan bisa diterima, dimengerti,
difahami dan diaplikasikan dalam kehidupannya sehari-
hari.
Proses belajar mengajar yang diterapkan oleh guru
kelas 1 SD yang saya observasi cukup bagus dan terbukti
efektif. Ibu guru mengawali pembelajaran dengan mengajak
murid-murid untuk berdo’a terlebih dahulu. Kemudian
menyapa murid-murid dengan penuh keceriaan yang
menimbulkan kesan positif pada murid-murid yang akan
belajar. Diawal guru mencoba mengulas sedikit pelajaran
yang telah diberikan hari sebelumnya sebagai penguatan
dan pengetesan sejauhmana pemahaman siswa.
Pada saat pengulasan itu karena guru memakai sistem
tanya jawab terciptalah situasi yang aktif namun tetap
kondusif, suasan belajarpun terasa lebih hidup karena
adanya interaksi antara guru dan murid.
b. Model dan Pendekatan Pembelajaran yang digunakan
Jika dibangku kuliah saya merasa sedikit pusing dan
aga sulit dalam memahami model dan pendekatan
pembelajaran, namun dilapangan dengan mudahnya guru
tersebut menerapkan model-model dan pendekatan-
pendekatan yang bervariasi dalam proses belajar
mengajar. Dalam penyampaian materi guru memberikan satu
tema secara garis besarnya saja atau hanya judulnya saja
10
kemudian mengajak siswa untuk dapat mengembangkan tema
tersebut.secara tidak sadar siswa terangsang dan mencoba
mengkonstruksi pengetahuannya secara bebas (tidak
terbatasi oleh pengetahuan guru) ini merupakan
pendekatan konstruktivistik.
Selanjutnya guru memakai model pembelajaran tanya
jawab dan antusias murid pun cukup bagus, hampir
semuanya berkompetisi untuk menjawab pertanyaan yang
diberikan oleh guru. Jika murid tersebut menjawab dengan
benar atau mendekati benar, guru tersebut tidak sungkan
memberikan penghargaan seperti dengan ucapan “Hebat
sekali ya, jawabannya benar, murid ibu memang pintar-
pintar(sambil mengacungkan ibu jari). Adapun jika
jawabannya kurang tepat atau salah guru tersebut tetap
memberi apresiasi dengan berkata “ bagus ya jawabannya,
sudah mendekati benar(sambil mengacungkan ibu jari).
Model pembelajaran terpadu pun diterapkan olehnya. Saat
observasi guru tersebut sedang membahas tentang
“keluarga”, tapi saat prosesnya terdapat keterkaitan
dengan, Matematika, Bahasa Indonesia.Walaupun
menggunakan banyak pendekatan dan model pembelajaran
tapi guru tersebut tetap memaksimalkan fasilitas yang
ada di sekitar lingkungan kelas dan sekolah, walaupun
sesekali tidak jarang juga membuat alat peraga untuk
mendukung suksesnya proses belajar mengajar.
Untuk menciptakan situasi kelas yang aktif,
kondusif, menyenangkan guru tersebut memberi selingan
dalam proses belajar dengan bernyanyi, mengajak murid
11
untuk berperan aktif dalam mengikuti intruksi dan
mempraktekannya. Disinilah kreatifitas seorang guru
berperan. Untuk pencapaian rata-rata setiap pertemuan
75% dari seluruh siswa
.
c. Karakter Guru Kelas I SD
Karakter yang unik dimiliki oleh guru SD kelas 1
yang saya observasi. Kenapa, karena dia mempunyai sikap
yang tegas namun menyenangkan, pintar, inspiratif,
kreatif, adil dalam membagi perhatian yang mencakup pada
semua siswa,pekerja keras profesional, dan yang no 1 nya
adalah Penyabar dan pengayom. Saya pikir saya tidak
berlebihan mengungkapkan hal itu karena sudah lebih dari
15 tahun guru tersebut yang bernama Ibu Hj Nunung S.Pd
dipercaya untuk mengajar kelas 1 SD.
Pintar tercermin dari pengajarannya yang mengadopsi
berbagai pendekatan dan model pembelajaran, dan
mengetahui kondisi/karakter peserta didiknya. Inspiratif
bu Hj Nunung merupakan inspirasi bagi murid-murid dan
teman-teman gurunya. Kreatif, cara mengajarnya yang
selalu di selingi dengan nyanyian atau hal-hal yang
membuat murid-murid nyaman saat belajar. Semua murid
terawasi dan terkontrol dengan baik dan secara merata.
Pekerja keras dan profesional tercermin dari sikapnya Bu
Hj Nunung yang tidak menyerah untuk melaksanakan
tugasnya sebagai guru walaupun dari segi usia beliau
12
sudah tidak muda lagi. Namun itu tidak dijadikannya
sebagai alasan untuk tidak mengajar.
d. Kesulitan saat Mengajar Kelas I SD
Untuk kesulitan yang dihadapi saat mengajar siswa
tingkat SD kelas I, berdasarkan pengamatan salah satunya
adalah mereka susah diatur, belum tahu aturan, masih
inginbebas untuk bermain. Jika guru yang mengajar belum
faham tentang karakter siswanya , pasti akan menimbulkan
berbagai macam kesulitan. Sekilas mungkin semua orang
menganggap mudah (menyepelekan) untuk mengajar siswa
tingkat dasar terutama kelas 1, namun dibalik itu semua
ada hal yang tidak mereka fahami tentang bagaimana
susahnya mengajar siswa yang masih senang bermain dan
dengan keberagaman karakter yang mereka miliki. Terlebih
di usia dini ( kanak-kanak ) yang notabene sedang
asyiknya menikmati beragam hal –hal yang menyenangkan.
2. Kelas II
a. Gambaran Umum
Untuk langkah-langkah kegiatan belajar mengajar Sebagai
berikut :
1) Kegiatan Awal
a) Guru memimpin doa bersama.
b) Guru mengabsen siswa.
13
c) Guru mengkondisikan kelas.
2) Kegiatan Inti
a) Guru mendemonstrasikan cara mengerjakan perkalian
dan penjumlahan.
b) Guru bertanya jawab dengan siswa sehingga sebagian
siswa aktif di dalam kelas.
c) Guru membimbing siswa untuk mengerjakan tugas dan
sumber tugas itu dari guru itu sendiri.
d) Guru meminta melaporkan hasil kerja dengan
mendatangi tempat duduk guru dengan memberikan
nilai.
e) Guru bersama siswa membahas hasil kerja bersama-
sama.
3) Kegiatan Akhir
a) Guru memberikan evaluasi dari hasil belajar pada
saat itu.
b) Guru menegaskan kembali atau menyimpulkan materi
tentang penjumlahan dan pengurangan.
c) Guru memberikan latihan soal sebagai PR atau tugas
rumah.
d) Kemudian guru menutup pelajaran dengan doa.
b. Kondisi Proses Pembelajaran Matematika di kelas II
Proses pembelajaran matematika di SD Negri
Tarikolot pada kelas II, baik dari segi siswa maupun
guru cukup baik. Dalam pembelajaran kali itu saya
observasi, guru membahas tentang pelajaran Matematika
yaitu tantang BAB Perkalian dan Penjumlahan. Awal
14
menyampaikan materi pembelajaran guru menggunakan metode
ceramah dan selanjutnya metode Tanya jawab. Selain itu
guru dalam menyampaikan materi kepada siswa sangat jelas
sehingga mudah dimengerti oleh siswa.Walaupun siswa
sering mengalami kejenuhan dalam mengikuti
pelajaran.Tetapi guru dalam mengkondisikan kelas sudah
baik, sehingga kelas cukup terkontrol dan kondusif.
Dalam proses belajar hanya sebagian siswa yang
aktif, walaupun guru dalam mengajar sangat aktif . Siswa
hanya mendengarkan apa yang dijelaskan guru, mereka
kurang berani untuk menyampaikan pendapatnya. Mereka
hanya berinteraksi jika guru melontarkan pertanyaan dan
menunjuk salah satu siswa untuk menjawab pertanyaan
tersebut.
Selanjutnya guru memberikan soal latihan untuk
mereka jawab, guru memberikan 2 buah soal dan menyuruh
siswa untuk mengerjakannya. Setelah siswa menulis soal
yang di berikan guru, lalu mereka mengerjakannya,
sementara siswa mengerjakan soal guru berkeliling
menghampiri siswa satu per satu, guru memantau proses
siswa dalam mengerjakan soal. Sesudah guru memeriksa
pekerjaan siswa lalu guru membahas soal tersebut bersama
anak-anak.
1) Analisis dari pihak siswa.
Dari segi siswa, siswa kelas II hanya sebagian siswa
yang aktif dan yang lainnya kurang aktif dalam
mengikuti proses belajar mengajar di dalam kelas. Hal
ini karena tidak adanya kepercayaan diri yang tinggi
15
yang dimiliki siswa. Sehingga mereka hanya mengikuti
apa kata guru, mereka tidak memiliki keberanian untuk
bertanya atau menyampaikan pendapatnya.
2) Analisis dari pihak guru.
Guru dalam menyampaikan materi kepada siswa sangat
jelas. Hal ini karena guru sangat aktif dalam
mengajar dan suara guru yang sangat nyaring sehingga
bisa di dengar oleh seluruh siswa. Tetapi siswa
kurang tertarik dalam mengikuti pelajaran, hal ini
karena guru dalam menyampaikan materi kurang
bervariasi sehingga siswa mengalami kejenuhan dalam
mengikuti pelajaran.
3) Analisis dari lingkungan belajar
Faktor lingkungan juga mempengaruhi siswa dalam
belajar, baik keadaan kelas maupun teman sejawat.
Keadaan ruang kelas II disatukan dengan ruang
perpustakaan ini dikarenakan murid kelas II SD Negeri
Tarikolot hanya 7 orang, meskipun begitu semangat
belajarnya tidak hilang, mereka tetap enjoy dalam
belajar. Sikap siswa terhadap proses pembelajaran
cukup kondusif karena guru bias mengkondisikan siswa
saat proses KBM berlangsung.
c. Metode dan Pendekatan yang Dipakai Guru dalam Proses
KBM.
16
Siswa di kelas II SD Negeri Tarikolot Cibeureum
sebagian siswa kurang aktif. Hal ini terlihat dalam
proses belajar mengajar. Siswa tidak pernah bertanya
atau menyampaikan pendapatnya dalam proses belajar.
Siswa hanya berinteraksi jika guru yang meminta, yaitu
jika guru melontarkan pertanyaan dan meminta siswa untuk
menjawab. Sehingga untuk meningkatkan keaktifan siswa,
selain guru menggunakan metode tanya jawab dan metode
ceramah dalam proses belajar mengajar. Guru juga harus
menggunakan metode diskusi dan metode inquiry. Yang mana
setiap metode memiliki kelebihan dan kelemahan, oleh
karena itu maka kitaharus menyesuaikan metode yang
digunakan berdasarkan materi yang diajarkan, kondisi
kelas maupun siswa.
17
3. Kelas III
a. Metode Yang Digunakan
Metode yang digunakan dalam proses pembelajaran di kelas
3 yaitu, metode ceramah, metode Tanya jawab, metode
penugasan dan metode demonstrasi. Metode ceramah, karena
guru menyajikan fakta-fakta dan prinsip-prinsip dalam
pengajaran secara lisan.Metode Tanya jawab, karena
adanya interaksi guru dengan siswa melalui kegiatan
bertanya yang dilakukan oleh guru untuk mendapatkan
respon lisan dari siswa.Metode penugasan, Karena guru
memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan
belajar dan memberikan laporan sebagai hasil dari tugas
yang dikerjakannya.Metode demonstrasi, karena guru
mempertontonkan media yang digunakan dalam pembelajaran.
b. Kegiatan Pembelajaran
1) Pembuka atau Kegiatan Awal
Pembuka atau kegiatan awal pembelajaran adalah
kegiatan yang harus ditempuh oleh guru maupun siswa
pada setiap proses pembelajaran. Fungsinya yaitu
untuk menciptakan suasana awal pembelajran yang
efektif yang memungkinkan siswa dapat mengikuti
proses pembelajran dengan baik.
Pada proses pembelajaran dalam kegiatan awal yang
dilakukan oleh Ibu Karnita di kelas 3 dalam mata
pelajaran matematika ini yaitu guru menyapa anak
dengan nada bersemangat dan gembira dengan
mengucapkan salam, guru mengkondisikan siswa agar
18
kondusif, guru memberikan tujuan materi yang akan
disampaikan. Disini guru tidak mengecek kehadiran
para siswa dan tidak mengecek ketidakhadiran para
siswa karena dalam observasi yang kami lakukan kali
ini masuk pada jam pelajaran ke 3 dan 4 Kegiatan
seperti itu biasanya dilakukan pada jam pertama
pembelajaran.
2) Kegiatan Inti
Pembelajaran dimulai dengan guru mengulang kembali
materi pembelajran kemarin mengenai pecahan, guru
mengulangnya dengan metode tanya jawab murid-murid
ada yang bisa menjawab dan tidak menyebabnya mungkin
karena kurang dipahami atau dtidak dipelajrai lagi di
rumah.
Setelah pengulangan materi guru langsung memberi
tahu murid mengenai judul pembelajarn Matematika kali
itu yaitu Perbandingan Pecahan. Guru memberitahukan
kepada siswa mengenai tujuan pembelaran dari materi
Perbandingan Pecahan.
Dalam materi yang diberikan guru kali ini guru
menggunakan alat peraga. Alat peraga adalah segala
sesuatu alat yang dapat digunakan untuk menyalurkan
pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong
terjadinya belajar pada diri sendiri.
Alat peraga yang digunakan adalah kertas. Kertas
sangat efektif digunakan untuk materi perbandingan
pecahan. Mula-mula guru menyuruh siswa maju kedepan
19
kelas untuk mempraktekannya. Guru membawa kertas
berukuran besar dengan jumlah 4buah. Kertas tersebut
dibagikan kepada 4 orang murid, masing-masing murid
dibedakan tugasnya untuk membagikan kertas-kertas
tersebut yaitu 1/2, 1/3, 1/6 dan 1/8 pemotongan
kertas tersebut tidak lepas dari pengawasan gurunya,
karena pasti murid belum tahu bagaimana cara
membagikan kertas tersebut agar seimbang ukurannya.
Pada saat bersaman dengan pemotongan kertas guru juga
memberikan penyampaian materinya kepada siswa. Guru
menggunakan alat peraga ini untuk membandingkan
pecahan-pecahan, misal bentuk pecahan ½ dan 1/3 akan
lebih besar atau lebih kecil mana, disini murid
belajar untuk berpikir kritis dengan melihat alat
peraga tersebut, murid dapat bernalar sesuai dengan
apa yang dia lihat. Guru juga memberikan materinya
dengan menggunakan apersepsi kepada siswa.
Setalah pemberian materi diberikan dan murid dapat
memahami guru memberikan soal untuk dikerjakan siswa
dalam buku acuan atau buku paket yang dimiliki siswa
yaitu halaman 142 mengenai perbandingan pecahan.
Murid-murid mengerjakannya dengan tenang dan mandiri
atau bekerja sendiri, lalu tugas tersebut dikumpulkan
di meja guru, murid menyerahkan tugasnya secra
kondusif, guru melakukan penilaian secar lansungsaat
itu juga.
Dalam proses pembelajaran terlihat sangat kondusif
dan juga guru selalu memberikan pujian-pujiannnya
20
kepada semua murid baik untuk murid yang mengerti
dengan materi ataupun yang tidak mengerti karena
pujian-pujian tersebut dapat berpengaruh baik dalam
semangat, motivasi agar murid lebih baik atau
dorongan untuk murid tersebut.
3) Penutup atau Kegiatan Akhir
Dalam kegiatan penutup ini guru memberikan
kesimpulan dan ulasan kembali mengenai materi yang
telah diajarkan dan memberikan tugas atau PR
(Pekerjaan Rumah) yang masih mencakup dengan materi
Perbandingan Pecahan. Dalam penutup kegiatan
pembelajaran kali itu guru membimbing siswa
menyimpulkan informasi, dan guru menutup pelajaran
dengan do’a.
c. Evaluasi Yang Dipakai Guru
1) teknik penilaian
a) Tes (tertulis, lisan dan praktik/unjuk kerja)
b) teknik observasi/pengamatan yang dilakukan selama
pembelajaran berlangsung dan atau di luar
pembelajaran
c) teknik pemberian tugas untuk perorangan yang dapat
berbentuk tugas rumah/ proyek
2) instrument penilaian
21
instrument tes dalam bentuk soal, penilaian dilakukan
dengan cara menghitung jumlah jawaban benar dari soal
yang tersedia.
d. Pelajaran Berharga
Pelajaran berharga yang dapat saya ambil yaitu kita
sebagai guru kelak harus membuat suasana yang
menyenangkan tidak membosankan agar siswa-siswi bisa
mengikuti pelajaran dengan baik. Harus menggunakan
berbagai macam metode pada satu pelajaran tersebut tidak
hanya metode ceramah dan Tanya jawab.
22
4. Kelas IV
a. KegiatanAwal
Guru masukkekelasdanmengucapkansalam. Setelahitu
guru mengabsen siswa dan membahas materi yang sudah
dipelajari pertemuan sebelumnya dengan bertanya kepada
para siswa dengan sangat teliti.Pelajaran hari itu
mengenaimateri IPA yaitu tentang Bintang.
b. KegiatanInti
1) Guru menjelaskan materi dengan metode tanya jawab,
yaitu guru menerangkan sambil bertanya kepada siswa
satu per satu.
2) Guru menjelaskan apa saja rasi bintang, dan dimana
saja rasi bintang itu berada.
3) Guru mengambilmateritersebutdarisebuahbukupaket yang
dimilikinya, sedangkan siswa hanya melihat catatan
yang ada didalam buku tulis.
4) Setelah menjelaskan, guru kembali bertanya kepada
siswa tentang materi yang telah dipelajari, dan jika
ada yang masih belum bisa menjawab maka siswa
tersebut akan terus ditanya dengan pertanyaan yang
sama.
5) guru memberikan tugas dengan cara memerintahkan siswa
mengambil buku paket yang ada dalam lemari buku
dikelas itu.
6) Tugas tersebut kemudian dikerjakan oleh para siswa
dengan berdiskusi dengan teman sebangkunya.
23
7) Setelah tugas selesai, guru langsung mengoreksi tugas
tersebut.
c. Kegiatan Akhir
Semua materi telah tersampaikan, dikarenakan waktu
istirahat telah tiba guru meninggalkan kelas dan
siswapun beristirahat.
24
5. Kelas V
a. Kegiatan Awal
Guru memasuki kelas dan mengucapkan salam, dan
mengingatkan kepada siswa bahwa dipelajaran sebelumnya
ada tugas untuk mencari lagu daerah, diantaranya lagu
tokecang, manuk dadali, tongtolang nangka, dan lain
sebagainya untuk dikumpulkan dan dinilai.
b. Kegiatan Inti
Guru melihat program, bahwa pada tanggal 8 april
ada program pementasan dipelajaran SBK. Dan gurupun
mengingatkan bahwa minggu-minggu sebelumnya para siswa
sudah pernah menyanyikan lagu Kuningan Asri, dan gurupun
meminta salah satu siswanya untuk menuliskan lirik lagu
Kuningan Asri di papan tulis, kemudian seluruh siswapun
menyanyikan lagu tersebut hingga berulang kali agar
hapal. Dan dilanjut pada penilaian lagu daerah yang
minggu sebelumnya sudah ditugaskan kepada siswa untuk
dinyanyikan didepan kelas. Setelah semua siswa selesai
menyanyikan lagu daerah yang mereka tampilkan didepan,
maka gurupun melakukan evaluasi dengan mengkoreksi lagu-
lagu daerah yang sudah dinyanyikan tersebut. Ketika
pembelajaran SBK gurupun menyediakan media untuk
menunjang pelajaran SBK ini dengan menggunakan sound
system lewat laptop sekolah untuk memutar musik sesuai
dengan lagu yang para siswa akan nyanyikan tersebut. Dan
setelah dilihat-lihat ternyata para siswa memang sangat
berantusias ketika mengikuti pembelajaran kesenian ini.
25
c. Kegiatan Penutup
Setelah pembelajaran selesai dilaksanakan gurupun
mengakhiri pembelajaran SBK tersebut dengan membaca
Hamdallah bersama-sama dan mengingatkan kembali agar
kita teteap mencintai dan melestarikan lagu-lagu daerah.
26
6. Kelas VI
a. Kegiatan Awal
Guru masuk ke kelas dan mengucapkan salam. Setelah
itu guru menanyakan penjelasan materi yang lalu
(Apersepsi) kepada siswa mengenai bumi dan bulan, karena
pelajaran mengenai materi IPA telah selesai maka guru
membahas kembali BAB awal sampai dengan BAB akhir
mengenai Bumi dan Bulan sampai dengan Perkembangbiakan
pada makhluk hidup.
b. KegiatanInti
1) Dilakukan antara guru dan murid, Guru bertanya kepada
murid mengenai Bumi dan Bulan ( pada saat apersepsi )
dan dijawab oleh murid secara serempak.
2) Guru memulai pelajaran dengan pembahasan selanjutnya
mengenai perkembangbiakan pada makhluk hidup,
diantaranya perkembangbiakan padatumbuhan, hewan dan
manusia, guru menjelaskan tentang materi tersebut
kepada siswa di kelas.
3) Guru mengambil materi tersebut dari sebuah buku
paket/LKS dan seluruh siswa pun telah memilikinya.
a) Membaca :
Guru meminta satu orang siswa dari masing-masing
kelompok untuk mewakili kelompoknya untuk maju
dan membacakan kembali cerita yang telah di
tulisnya tadi. Lalu siswa yang di depan
membacakan hasilnya secara bergantian.
27
Hasil pemahaman dari masing-masing kelompok
memang berbeda karena mereka namun maksud dari
isi tuganya memang tetap sama.
Kemudian , setelah itu guru meminta ketua
kelompok untuk mengumpulkan tugas menulis tadi
berdasarkan kelompok masing-masing dan di simpan
di meja guru.
b) Menyimak:
Guru menyampaikan semua materi yang sebelumnya
telah dipelajari untuk mengingat kembali
pelajaran yang telah diberikan.
Guru dan siswa bersama-sama membahas soal yang
sebelumnya pernah ada di TO (Try Out) dan
membahas soal yang kemungkinan akan muncul di UN
(Ujian Nasional) nanti.
Guru
mengadakantanyajawabkembalidengansiswadanmemancin
gpengetahuandanpendapatsiswatentangmateri yang
telah di bahas.
c. KegiatanAkhir
Semua materi telah tersampaikan, dikarenakan waktu
istirahat telah tiba guru meninggalkan kelas dan siswa
pun beristirahat.
28
B. SARANA DAN PRASANA SEKOLAH
Menurut Ketentuan Umum Permendiknas (Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional) No. 24 tahun 2007. Sarana
adalah perlengkapan pembelajaran yang dapat dipindah-
pindah, sedangkan prasarana adalah fasilitas dasar untuk
menjalankan fungsi sekolah/madrasah.
Jika melihat ke dalam pengertiannya, sarana dan
prasana yang terdapat di SD Negeri Tarikolot Kecamatan
Cibeureum Kabupaten Kuningan cukuplah mendukung dalam
kegiatan pembelajaran, diantaranya :
Sarana
Gedung sekolah yang baik
Ruangan kelas yang cukup nyaman
WC
Perpustakaan
Meja dan kursi yang masih layak digunakan
Buku pelajaran
Gambar-gambar untuk mendukung pelajaran
Alat peraga pelajaran
Alat audio visual (pyojector infokus, laptop
pembelajaran, CD pembelajaran, dll.)
Akses internet
Dll.
Prasarana
Jalan dalam keadaan baik
Lapangan upacara cukup luas
Lapangan voli
29
Lapangan sepakbola ada di samping sekolah
Halaman sekolah tidak terlalu luas namun memadai
untuk tempat bermain siswa
Kebun sekolah terdapat di belakang kelas
Dll.
30
C. KEBIJAKAN KEPALA SEKOLAH
Kepala Sekolah merupakan nahkoda dalam menjalankan
sekolah, sekolah akan diarahkan kemana tergantung kepada
keputusan seorang kepala sekolah. Oleh karena itu, setiap
kebijakan yang diambil oleh kepala sekolah merupakan
penentu keberhasilan sebuah sekolah kedepannya. Dalam hal
ini, saya mencari tahu sejauh mana kebijakan Kepala SD
Negeri Tarikolot dalam meningkatkan kualitas pendidikan
sekolahnya. Dengan mewawancarai salah seorang guru, saya
mendapatkan beberapa informasi tentang kebijakan yang
sudah dan biasa dilakukan oleh Kepala SD Negeri
Tarikolot, diantaranya :
1. Menerapkan disiplin dalam hal ketepatan datang ke
sekolah dengan memberikan contoh selalu datang lebih
awal.
2. Selalu mengingatkan kepada anak didik untuk menjaga
kebersihan lingkungan.
3. Selalu mendukung dalam hal pengadaan alat belajar
seperti, buku pelajaran, dan alat peraga
pembelajaran.
4. Selalu mendukung jika ada perlombaan-perlombaan
untuk mengasah kemampuan anak didiknya, walaupun
penyelenggara lomba bukan dari UPTD Pendidikan
Kecamatan Cibeureum.
5. Jika ada guru yang berhalangan hadir, kepala sekolah
selalu mengisi kelas yang kosong.
6. Selalu berusaha terus untuk meningkatkan sarana dan
prasarana.31
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
“Experience the Good Teacher” merupakan ungkapan
yang sangat cocok untuk saya simpulkan dari hasil
observasi ini. Jika dikampus banyak teman-teman yang
bertanya model dan pendekatan apa yang cocok untuk
diterapkan di tingkat sekolah dasar, ternyata semua model
dan pendekatan bisa diterapkan hanya bagaimana cara kita
menerapkannya. Anak-anak itu unik, mereka mempunyai
kemampuan dan potensi yang luar biasa, hanya perlu
pendekatan dan pemahaman agar bisa mengerti cara mereka
belajar kemudian bisa masuk ke dunia mereka,
menyesuaikan, dan menyampaikan materi pelajaran sesuai
dengan yang mereka sukai.
B. Pelajaran yang didapat dari hasil observasi
Semua materi di tingkat sekolah dasar memang mudah,
namun penyampaian dan penerapannya yang sedikit sulit,
karena itu observasi yang cukup singkat memotivasi diri
untuk lebih semangat dan serius dalam mencari ilmu agar
menjadi seorang guru yang sesungguhnya yang mampu
mengerti karakteristik peserta didik.
33