observasi sekolah dasar

41
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan ridho-Nya saya dapat menyusun makalah laporan hasil observasi. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok. Penyusun telah banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak yang terkait, oleh karena itu perkenankanlah saya untuk mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah ini. Saya telah berupaya untuk memberikan yang terbaik dalam makalah ini. Tetapi saya juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini, untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran agar kedepannya saya dapat menjadi lebih baik lagi. Kuningan, April 2015 Penyusun 1

Transcript of observasi sekolah dasar

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas

rahmat dan ridho-Nya saya dapat menyusun makalah laporan hasil

observasi. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok.

Penyusun telah banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak

yang terkait, oleh karena itu perkenankanlah saya untuk

mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang

telah membantu dalam penulisan makalah ini.

Saya telah berupaya untuk memberikan yang terbaik dalam

makalah ini. Tetapi saya juga menyadari bahwa masih banyak

kekurangan dalam makalah ini, untuk itu saya mengharapkan

kritik dan saran agar kedepannya saya dapat menjadi lebih baik

lagi.

Kuningan, April 2015

Penyusun

1

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................... 1

DAFTAR ISI .......................................... 2

PROFIL SEKOLAH YANG DIOBSERVASI ............................ 3

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................ 4

B. Tujuan Observasi ......................... 4

C. Landasan Teoritis ........................ 5

BAB II : PEMBAHASAN

A. KEGIATAN PEMBELAJARAN..................... 6

1. Kelas I................................. 6

2. Kelas II................................ 9

3. Kelas III

..........................................

2

......................................

......................................12

4. Kelas

IV .......................................

.........................................

......................................15

5. Kelas

V ........................................

.........................................

......................................16

6. Kelas

VI .......................................

.........................................

......................................17

B. SARANA DAN PRASARANA

.............................................

.... ...................................19

C. KEBIJAKAN KEPALA

SEKOLAH .....................................

.... .....................................

........................................20

BAB III : PENUTUP

Keesimpulan............................... 21

Pelajaran yang didapat dari

observasi....................................

...... 21

LAMPIRAN .......................................... 223

4

PROFIL SEKOLAH

NamaSekolah : SD NegeriTarikolot

No. IdentitasSekolah : 10090

No. StatistikSekolah : 101021527009

NPSN : 20213116

KodeDesa : 0215270007

AlamatSekolah : Dusun II

Desa : Tarikolot

Kecamatan : Cibeureum

Kabupaten : Kuningan

Provinsi : Jawa Barat

KodePos : 45588

E-mail : [email protected]

Status Sekolah : Negeri

TahunPendirian : 01-01-1968

5

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Observasi merupakan kegiatan yang dilakukan dengan

cara terjun langsung kelapangan, agar kita dapat

mengetahui proses pembelajaran dikelas. Dan metode serta

strategi apa yang digunakan oleh seorang guru ketika

mengajar, serta media apa yang diperlukan untuk menunjang

proses pembelajaran, Sehingga proses pembelajaran dikelas

dapat berjalan dengan efektif.

Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20

Tahun 2003 dijelaskan pula bahwa Pendidikan Nasional

berfungsi mengembangkan kemampuan dan watak serta

peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,

mandiri,dan menjadi warga Negara yang demokratis serta

bertanggung jawab. Dalam rangka merealisasikan peraturan

tersebut di atas, proses belajar mengajar perlu ditata

secara terkoordinasi, terpadu, efektif dan efisien. Oleh

karena itu guru harus mampu memilih metode yang efisien

dan efektif sehingga tuntutan diatas dapat terpenuhi.

6

Pelaksanaan suatu metode pembelajaran diperlukan satu

atau lebih teknik. Tidak hanya metode pembelajaran,

seorang guru juga harus memiliki pengetahuan tentang

model, media dan strategi pembelajaran yang tepat

digunakan dalam suatu proses belajar mengajar.

B. TUJUAN OBSERVASI

Jadi tujuan dari observasi ini adalah :

1. Untuk mengetahui proses dan langkah-langkah kegiatan

pembelajaran disetiap tingkatan sekolah dasar

2. Mengetahui metode, model dan strategi pembelajaran yang

efektif untuk digunakan dalam proses pembelajaran.

3. Untuk mengetahui dan membahas masalah atau kendala yang

muncul dalam proses pembelajaran.

C. LANDASAN TEORITIS

Menurut teori Gestalt belajar adalah mengubah

pemahaman siswa. Perubahan ini akan terjadi apabila siswa

mengunakan lingkungan. Belajar adalah sustu proses yang

bertujuan eksploratif, imajinatif, dan kreatif. Belajar

selalu diarahkan untuk mengembangkan kemampuan tingkat

tinggi dan berfikir tinggi. Menurut teori belajar ini

siswa merupakan individu yang utuh.

Wina (2008: 207) menyatakan bahwa mengajar merupakan

proses penyampaian informasi atau pengetahuan dari guru

kepada siswa. Proses penyampaian itu sering juga dianggap

sebagai proses mentransfer ilmu. Kemudian Suhermi (2006:

7

18) menyatakan bahwa pembelajaran matematika dimaksudkan

sebagai proses yang sengaja dirancang dengan tujuan untuk

menciptakan suasana lingkungan kelas atau sekolah yang

memungkinkan kegiatan peserta didik belajar matematika

sekolah.

Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bersifat

edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi

anatara guru dengan anak didik. Interaksi yang bernilai

edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang

dilakukan, diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang

telah dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan.

Untuk menerapkan pembelajaran yang efektif perlu

adanya metode dan strategi yang harus ditempuh agar

peserta didik itu mudah mengerti dan merasa senang selama

proses belajar mengajar berlangsung.

Metode mengajar merupakan salah satu komponen yang

harus digunakan dalam pembelajaran karena untuk mencapai

tujuan pembelajaran maupun dalam upaya membentuk

kemampuan peserta didik diperlukan adanya suatu metode

atau cara mengajar yang efektif.

Pengunaan metode mengajar harus dapat menciptakan

terjadinya antara peserta didik dengan peserta didik

maupun peserta didik dengan guru sehingga proses

pembelajaran dapat dilakukan secara maksimal.

8

BAB II

PEMBAHASAN

A. KEGIATAN PEMBELAJARAN

1. Kelas I

a. Proses Belajar Mengajar Di Kelas 1 SD

Sebelum membahas tentang proses belajar dan

mengajar di kelas 1 SD, mari kita ulas sedikit apa yang

dimaksud dengan belajar dan mengajar. Menurut S Nasution

(1982:39) Belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai

akibat dari pengalaman dan latihan.kemudian ada juga

yang menyatakan bahwa Belajar adalah upaya aktif

individu dalam mereaksi lingkungan, sehingga terjadi

perubahan pada seseorang karena adanya pengalaman atau

berinteraksi dengan lingkungan. Sedangkan mengajar

merupakan segala upaya yang disengaja dalam memberi

kemungkinan pada siswa untuk terjadinya proses belajar

siswa dengan tujuan yang telah dirumuskan.

Seperti yang telah kita ketahui anak-anak merupakan

suatu masa dimana terdapat rasa ingin tahu yang tinggi,

masa-masanya bermain, aktif, susah diatur dan lain-lain

yang bermuara pada kesenangan. Nah dari hasil kemarin

observasi di SDN Tarikolot saya temukan banyak hal unik

tentang anak-anak(khususnya kelas 1 SD),guru pengajar,

dan suasana pembelajaran yang berlangsung. Awalnya saya

berfikir mengajar anak-anak itu sangat mudah karena saya

hanya memandang tingkat kesulitan pelajarannya saja,

9

hampir tidak ada kesulitan dalam bentuk materi ajar,

namun ternyata yang membuat susahnya itu adalah

bagaimana cara penerapannya kepada anak-anak agar materi

ajar yang disampaikan bisa diterima, dimengerti,

difahami dan diaplikasikan dalam kehidupannya sehari-

hari.

Proses belajar mengajar yang diterapkan oleh guru

kelas 1 SD yang saya observasi cukup bagus dan terbukti

efektif. Ibu guru mengawali pembelajaran dengan mengajak

murid-murid untuk berdo’a terlebih dahulu. Kemudian

menyapa murid-murid dengan penuh keceriaan yang

menimbulkan kesan positif pada murid-murid yang akan

belajar. Diawal guru mencoba mengulas sedikit pelajaran

yang telah diberikan hari sebelumnya sebagai penguatan

dan pengetesan sejauhmana pemahaman siswa.

Pada saat pengulasan itu karena guru memakai sistem

tanya jawab terciptalah situasi yang aktif namun tetap

kondusif, suasan belajarpun terasa lebih hidup karena

adanya interaksi antara guru dan murid.

b. Model dan Pendekatan Pembelajaran yang digunakan

Jika dibangku kuliah saya merasa sedikit pusing dan

aga sulit dalam memahami model dan pendekatan

pembelajaran, namun dilapangan dengan mudahnya guru

tersebut menerapkan model-model dan pendekatan-

pendekatan yang bervariasi dalam proses belajar

mengajar. Dalam penyampaian materi guru memberikan satu

tema secara garis besarnya saja atau hanya judulnya saja

10

kemudian mengajak siswa untuk dapat mengembangkan tema

tersebut.secara tidak sadar siswa terangsang dan mencoba

mengkonstruksi pengetahuannya secara bebas (tidak

terbatasi oleh pengetahuan guru) ini merupakan

pendekatan konstruktivistik.

Selanjutnya guru memakai model pembelajaran tanya

jawab dan antusias murid pun cukup bagus, hampir

semuanya berkompetisi untuk menjawab pertanyaan yang

diberikan oleh guru. Jika murid tersebut menjawab dengan

benar atau mendekati benar, guru tersebut tidak sungkan

memberikan penghargaan seperti dengan ucapan “Hebat

sekali ya, jawabannya benar, murid ibu memang pintar-

pintar(sambil mengacungkan ibu jari). Adapun jika

jawabannya kurang tepat atau salah guru tersebut tetap

memberi apresiasi dengan berkata “ bagus ya jawabannya,

sudah mendekati benar(sambil mengacungkan ibu jari).

Model pembelajaran terpadu pun diterapkan olehnya. Saat

observasi guru tersebut sedang membahas tentang

“keluarga”, tapi saat prosesnya terdapat keterkaitan

dengan, Matematika, Bahasa Indonesia.Walaupun

menggunakan banyak pendekatan dan model pembelajaran

tapi guru tersebut tetap memaksimalkan fasilitas yang

ada di sekitar lingkungan kelas dan sekolah, walaupun

sesekali tidak jarang juga membuat alat peraga untuk

mendukung suksesnya proses belajar mengajar.

Untuk menciptakan situasi kelas yang aktif,

kondusif, menyenangkan guru tersebut memberi selingan

dalam proses belajar dengan bernyanyi, mengajak murid

11

untuk berperan aktif dalam mengikuti intruksi dan

mempraktekannya. Disinilah kreatifitas seorang guru

berperan. Untuk pencapaian rata-rata setiap pertemuan

75% dari seluruh siswa

.

c. Karakter Guru Kelas I SD

Karakter yang unik dimiliki oleh guru SD kelas 1

yang saya observasi. Kenapa, karena dia mempunyai sikap

yang tegas namun menyenangkan, pintar, inspiratif,

kreatif, adil dalam membagi perhatian yang mencakup pada

semua siswa,pekerja keras profesional, dan yang no 1 nya

adalah Penyabar dan pengayom. Saya pikir saya tidak

berlebihan mengungkapkan hal itu karena sudah lebih dari

15 tahun guru tersebut yang bernama Ibu Hj Nunung S.Pd

dipercaya untuk mengajar kelas 1 SD.

Pintar tercermin dari pengajarannya yang mengadopsi

berbagai pendekatan dan model pembelajaran, dan

mengetahui kondisi/karakter peserta didiknya. Inspiratif

bu Hj Nunung merupakan inspirasi bagi murid-murid dan

teman-teman gurunya. Kreatif, cara mengajarnya yang

selalu di selingi dengan nyanyian atau hal-hal yang

membuat murid-murid nyaman saat belajar. Semua murid

terawasi dan terkontrol dengan baik dan secara merata.

Pekerja keras dan profesional tercermin dari sikapnya Bu

Hj Nunung yang tidak menyerah untuk melaksanakan

tugasnya sebagai guru walaupun dari segi usia beliau

12

sudah tidak muda lagi. Namun itu tidak dijadikannya

sebagai alasan untuk tidak mengajar.

d. Kesulitan saat Mengajar Kelas I SD

Untuk kesulitan yang dihadapi saat mengajar siswa

tingkat SD kelas I, berdasarkan pengamatan salah satunya

adalah mereka susah diatur, belum tahu aturan, masih

inginbebas untuk bermain. Jika guru yang mengajar belum

faham tentang karakter siswanya , pasti akan menimbulkan

berbagai macam kesulitan. Sekilas mungkin semua orang

menganggap mudah (menyepelekan) untuk mengajar siswa

tingkat dasar terutama kelas 1, namun dibalik itu semua

ada hal yang tidak mereka fahami tentang bagaimana

susahnya mengajar siswa yang masih senang bermain dan

dengan keberagaman karakter yang mereka miliki. Terlebih

di usia dini ( kanak-kanak ) yang notabene sedang

asyiknya menikmati beragam hal –hal yang menyenangkan.

2. Kelas II

a. Gambaran Umum

Untuk langkah-langkah kegiatan belajar mengajar Sebagai

berikut :

1) Kegiatan Awal

a) Guru memimpin doa bersama.

b) Guru mengabsen siswa.

13

c) Guru mengkondisikan kelas.

2) Kegiatan Inti

a) Guru mendemonstrasikan cara mengerjakan perkalian

dan penjumlahan.

b) Guru bertanya jawab dengan siswa sehingga sebagian

siswa aktif di dalam kelas.

c) Guru membimbing siswa untuk mengerjakan tugas dan

sumber tugas itu dari guru itu sendiri.

d) Guru meminta melaporkan hasil kerja dengan

mendatangi tempat duduk guru dengan memberikan

nilai.

e) Guru bersama siswa membahas hasil kerja bersama-

sama.

3) Kegiatan Akhir

a) Guru memberikan evaluasi dari hasil belajar pada

saat itu.

b) Guru menegaskan kembali atau menyimpulkan materi

tentang penjumlahan dan pengurangan.

c) Guru memberikan latihan soal sebagai PR atau tugas

rumah.

d) Kemudian guru menutup pelajaran dengan doa.

b. Kondisi Proses Pembelajaran Matematika di kelas II

Proses pembelajaran matematika di SD Negri

Tarikolot pada kelas II, baik dari segi siswa maupun

guru cukup baik. Dalam pembelajaran kali itu saya

observasi, guru membahas tentang pelajaran Matematika

yaitu tantang BAB Perkalian dan Penjumlahan. Awal

14

menyampaikan materi pembelajaran guru menggunakan metode

ceramah dan selanjutnya metode Tanya jawab. Selain itu

guru dalam menyampaikan materi kepada siswa sangat jelas

sehingga mudah dimengerti oleh siswa.Walaupun siswa

sering mengalami kejenuhan dalam mengikuti

pelajaran.Tetapi guru dalam mengkondisikan kelas sudah

baik, sehingga kelas cukup terkontrol dan kondusif.

Dalam proses belajar hanya sebagian siswa yang

aktif, walaupun guru dalam mengajar sangat aktif . Siswa

hanya mendengarkan apa yang dijelaskan guru, mereka

kurang berani untuk menyampaikan pendapatnya. Mereka

hanya berinteraksi jika guru melontarkan pertanyaan dan

menunjuk salah satu siswa untuk menjawab pertanyaan

tersebut.

Selanjutnya guru memberikan soal latihan untuk

mereka jawab, guru memberikan 2 buah soal dan menyuruh

siswa untuk mengerjakannya. Setelah siswa menulis soal

yang di berikan guru, lalu mereka mengerjakannya,

sementara siswa mengerjakan soal guru berkeliling

menghampiri siswa satu per satu, guru memantau proses

siswa dalam mengerjakan soal. Sesudah guru memeriksa

pekerjaan siswa lalu guru membahas soal tersebut bersama

anak-anak.

1) Analisis dari pihak siswa.

Dari segi siswa, siswa kelas II hanya sebagian siswa

yang aktif dan yang lainnya kurang aktif dalam

mengikuti proses belajar mengajar di dalam kelas. Hal

ini karena tidak adanya kepercayaan diri yang tinggi

15

yang dimiliki siswa. Sehingga mereka hanya mengikuti

apa kata guru, mereka tidak memiliki keberanian untuk

bertanya atau menyampaikan pendapatnya.

2) Analisis dari pihak guru.

Guru dalam menyampaikan materi kepada siswa sangat

jelas. Hal ini karena guru sangat aktif dalam

mengajar dan suara guru yang sangat nyaring sehingga

bisa di dengar oleh seluruh siswa. Tetapi siswa 

kurang tertarik dalam mengikuti pelajaran, hal ini

karena guru dalam menyampaikan materi kurang

bervariasi sehingga siswa mengalami kejenuhan dalam

mengikuti pelajaran.

3) Analisis dari lingkungan belajar

Faktor lingkungan juga mempengaruhi siswa dalam

belajar, baik keadaan kelas maupun teman sejawat.

Keadaan ruang kelas II disatukan dengan ruang

perpustakaan ini dikarenakan murid kelas II SD Negeri

Tarikolot hanya 7 orang, meskipun begitu semangat

belajarnya tidak hilang, mereka tetap enjoy dalam

belajar. Sikap siswa terhadap proses pembelajaran

cukup kondusif karena guru bias mengkondisikan siswa

saat proses KBM berlangsung.

c. Metode dan Pendekatan yang Dipakai Guru dalam Proses

KBM.

16

Siswa di kelas II SD Negeri Tarikolot Cibeureum

sebagian siswa kurang aktif. Hal ini terlihat dalam

proses belajar mengajar. Siswa tidak pernah bertanya

atau menyampaikan pendapatnya dalam  proses belajar.

Siswa hanya berinteraksi jika guru yang meminta, yaitu

jika guru melontarkan pertanyaan dan meminta siswa untuk

menjawab. Sehingga untuk meningkatkan keaktifan siswa,

selain guru menggunakan metode tanya jawab dan metode

ceramah dalam proses belajar mengajar. Guru juga harus

menggunakan metode diskusi dan metode inquiry. Yang mana

setiap metode memiliki kelebihan dan kelemahan, oleh

karena itu maka kitaharus menyesuaikan metode yang

digunakan berdasarkan materi yang diajarkan, kondisi

kelas maupun siswa.

17

3. Kelas III

a. Metode Yang Digunakan

Metode yang digunakan dalam proses pembelajaran di kelas

3 yaitu, metode ceramah, metode Tanya jawab, metode

penugasan dan metode demonstrasi. Metode ceramah, karena

guru menyajikan fakta-fakta dan prinsip-prinsip dalam

pengajaran secara lisan.Metode Tanya jawab, karena

adanya interaksi guru dengan siswa melalui kegiatan

bertanya yang dilakukan oleh guru untuk mendapatkan

respon lisan dari siswa.Metode penugasan, Karena guru

memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan

belajar dan memberikan laporan sebagai hasil dari tugas

yang dikerjakannya.Metode demonstrasi, karena guru

mempertontonkan media yang digunakan dalam pembelajaran.

b. Kegiatan Pembelajaran

1) Pembuka atau Kegiatan Awal

Pembuka atau kegiatan awal pembelajaran adalah

kegiatan yang harus ditempuh oleh guru maupun siswa

pada setiap proses pembelajaran. Fungsinya yaitu

untuk menciptakan suasana awal pembelajran yang

efektif yang memungkinkan siswa dapat mengikuti

proses pembelajran dengan baik.

Pada proses pembelajaran dalam kegiatan awal yang

dilakukan oleh Ibu Karnita di kelas 3 dalam mata

pelajaran matematika ini yaitu guru menyapa anak

dengan nada bersemangat dan gembira dengan

mengucapkan salam, guru mengkondisikan siswa agar

18

kondusif, guru memberikan tujuan materi yang akan

disampaikan. Disini guru tidak mengecek kehadiran

para siswa dan tidak mengecek ketidakhadiran para

siswa karena dalam observasi yang kami lakukan kali

ini masuk pada jam pelajaran ke 3 dan 4 Kegiatan

seperti itu biasanya dilakukan pada jam pertama

pembelajaran.

2) Kegiatan Inti

Pembelajaran dimulai dengan guru mengulang kembali

materi pembelajran kemarin mengenai pecahan, guru

mengulangnya dengan metode tanya jawab murid-murid

ada yang bisa menjawab dan tidak menyebabnya mungkin

karena kurang dipahami atau dtidak dipelajrai lagi di

rumah.

Setelah pengulangan materi guru langsung memberi

tahu murid mengenai judul pembelajarn Matematika kali

itu yaitu Perbandingan Pecahan. Guru memberitahukan

kepada siswa mengenai tujuan pembelaran dari materi

Perbandingan Pecahan.

Dalam materi yang diberikan guru kali ini guru

menggunakan alat peraga. Alat peraga adalah segala

sesuatu alat yang dapat digunakan untuk menyalurkan

pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan,

perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong

terjadinya belajar pada diri sendiri.

Alat peraga yang digunakan adalah kertas. Kertas

sangat efektif digunakan untuk materi perbandingan

pecahan. Mula-mula guru menyuruh siswa maju kedepan

19

kelas untuk mempraktekannya. Guru membawa kertas

berukuran besar dengan jumlah 4buah. Kertas tersebut

dibagikan kepada 4 orang murid, masing-masing murid

dibedakan tugasnya untuk membagikan kertas-kertas

tersebut yaitu 1/2, 1/3, 1/6 dan 1/8 pemotongan

kertas tersebut tidak lepas dari pengawasan gurunya,

karena pasti murid belum tahu bagaimana cara

membagikan kertas tersebut agar seimbang ukurannya.

Pada saat bersaman dengan pemotongan kertas guru juga

memberikan penyampaian materinya kepada siswa. Guru

menggunakan alat peraga ini untuk membandingkan

pecahan-pecahan, misal bentuk pecahan ½ dan 1/3 akan

lebih besar atau lebih kecil mana, disini murid

belajar untuk berpikir kritis dengan melihat alat

peraga tersebut, murid dapat bernalar sesuai dengan

apa yang dia lihat. Guru juga memberikan materinya

dengan menggunakan apersepsi kepada siswa.

Setalah pemberian materi diberikan dan murid dapat

memahami guru memberikan soal untuk dikerjakan siswa

dalam buku acuan atau buku paket yang dimiliki siswa

yaitu halaman 142 mengenai perbandingan pecahan.

Murid-murid mengerjakannya dengan tenang dan mandiri

atau bekerja sendiri, lalu tugas tersebut dikumpulkan

di meja guru, murid menyerahkan tugasnya secra

kondusif, guru melakukan penilaian secar lansungsaat

itu juga.

Dalam proses pembelajaran terlihat sangat kondusif

dan juga guru selalu memberikan pujian-pujiannnya

20

kepada semua murid baik untuk murid yang mengerti

dengan materi ataupun yang tidak mengerti karena

pujian-pujian tersebut dapat berpengaruh baik dalam

semangat, motivasi agar murid lebih baik atau

dorongan untuk murid tersebut.

3) Penutup atau Kegiatan Akhir

Dalam kegiatan penutup ini guru memberikan

kesimpulan dan ulasan kembali mengenai materi yang

telah diajarkan dan memberikan tugas atau PR

(Pekerjaan Rumah) yang masih mencakup dengan materi

Perbandingan Pecahan. Dalam penutup kegiatan

pembelajaran kali itu guru membimbing siswa

menyimpulkan informasi, dan guru menutup pelajaran

dengan do’a.

c. Evaluasi Yang Dipakai Guru

1) teknik penilaian

a) Tes (tertulis, lisan dan praktik/unjuk kerja)

b) teknik observasi/pengamatan yang dilakukan selama

pembelajaran berlangsung dan atau di luar

pembelajaran

c) teknik pemberian tugas untuk perorangan yang dapat

berbentuk tugas rumah/ proyek

2) instrument penilaian

21

instrument tes dalam bentuk soal, penilaian dilakukan

dengan cara menghitung jumlah jawaban benar dari soal

yang tersedia.

d. Pelajaran Berharga

Pelajaran berharga yang dapat saya ambil yaitu kita

sebagai guru kelak harus membuat suasana yang

menyenangkan tidak membosankan agar siswa-siswi bisa

mengikuti pelajaran dengan baik. Harus menggunakan

berbagai macam metode pada satu pelajaran tersebut tidak

hanya metode ceramah dan Tanya jawab.

22

4. Kelas IV

a. KegiatanAwal

Guru masukkekelasdanmengucapkansalam. Setelahitu

guru mengabsen siswa dan membahas materi yang sudah

dipelajari pertemuan sebelumnya dengan bertanya kepada

para siswa dengan sangat teliti.Pelajaran hari itu

mengenaimateri IPA yaitu tentang Bintang.

b. KegiatanInti

1) Guru menjelaskan materi dengan metode tanya jawab,

yaitu guru menerangkan sambil bertanya kepada siswa

satu per satu.

2) Guru menjelaskan apa saja rasi bintang, dan dimana

saja rasi bintang itu berada.

3) Guru mengambilmateritersebutdarisebuahbukupaket yang

dimilikinya, sedangkan siswa hanya melihat catatan

yang ada didalam buku tulis.

4) Setelah menjelaskan, guru kembali bertanya kepada

siswa tentang materi yang telah dipelajari, dan jika

ada yang masih belum bisa menjawab maka siswa

tersebut akan terus ditanya dengan pertanyaan yang

sama.

5) guru memberikan tugas dengan cara memerintahkan siswa

mengambil buku paket yang ada dalam lemari buku

dikelas itu.

6) Tugas tersebut kemudian dikerjakan oleh para siswa

dengan berdiskusi dengan teman sebangkunya.

23

7) Setelah tugas selesai, guru langsung mengoreksi tugas

tersebut.

c. Kegiatan Akhir

Semua materi telah tersampaikan, dikarenakan waktu

istirahat telah tiba guru meninggalkan kelas dan

siswapun beristirahat.

24

5. Kelas V

a. Kegiatan Awal

Guru memasuki kelas dan mengucapkan salam, dan

mengingatkan kepada siswa bahwa dipelajaran sebelumnya

ada tugas untuk mencari lagu daerah, diantaranya lagu

tokecang, manuk dadali, tongtolang nangka, dan lain

sebagainya untuk dikumpulkan dan dinilai.

b. Kegiatan Inti

Guru melihat program, bahwa pada tanggal 8 april

ada program pementasan dipelajaran SBK. Dan gurupun

mengingatkan bahwa minggu-minggu sebelumnya para siswa

sudah pernah menyanyikan lagu Kuningan Asri, dan gurupun

meminta salah satu siswanya untuk menuliskan lirik lagu

Kuningan Asri di papan tulis, kemudian seluruh siswapun

menyanyikan lagu tersebut hingga berulang kali agar

hapal. Dan dilanjut pada penilaian lagu daerah yang

minggu sebelumnya sudah ditugaskan kepada siswa untuk

dinyanyikan didepan kelas. Setelah semua siswa selesai

menyanyikan lagu daerah yang mereka tampilkan didepan,

maka gurupun melakukan evaluasi dengan mengkoreksi lagu-

lagu daerah yang sudah dinyanyikan tersebut. Ketika

pembelajaran SBK gurupun menyediakan media untuk

menunjang pelajaran SBK ini dengan menggunakan sound

system lewat laptop sekolah untuk memutar musik sesuai

dengan lagu yang para siswa akan nyanyikan tersebut. Dan

setelah dilihat-lihat ternyata para siswa memang sangat

berantusias ketika mengikuti pembelajaran kesenian ini.

25

c. Kegiatan Penutup

Setelah pembelajaran selesai dilaksanakan gurupun

mengakhiri pembelajaran SBK tersebut dengan membaca

Hamdallah bersama-sama dan mengingatkan kembali agar

kita teteap mencintai dan melestarikan lagu-lagu daerah.

26

6. Kelas VI

a. Kegiatan Awal

Guru masuk ke kelas dan mengucapkan salam. Setelah

itu guru menanyakan penjelasan materi yang lalu

(Apersepsi) kepada siswa mengenai bumi dan bulan, karena

pelajaran mengenai materi IPA telah selesai maka guru

membahas kembali BAB awal sampai dengan BAB akhir

mengenai Bumi dan Bulan sampai dengan Perkembangbiakan

pada makhluk hidup.

b. KegiatanInti

1) Dilakukan antara guru dan murid, Guru bertanya kepada

murid mengenai Bumi dan Bulan ( pada saat apersepsi )

dan dijawab oleh murid secara serempak.

2) Guru memulai pelajaran dengan pembahasan selanjutnya

mengenai perkembangbiakan pada makhluk hidup,

diantaranya perkembangbiakan padatumbuhan, hewan dan

manusia, guru menjelaskan tentang materi tersebut

kepada siswa di kelas.

3) Guru mengambil materi tersebut dari sebuah buku

paket/LKS dan seluruh siswa pun telah memilikinya.

a) Membaca :

Guru meminta satu orang siswa dari masing-masing

kelompok untuk mewakili kelompoknya untuk maju

dan membacakan kembali cerita yang telah di

tulisnya tadi. Lalu siswa yang di depan

membacakan hasilnya secara bergantian.

27

Hasil pemahaman dari masing-masing kelompok

memang berbeda karena mereka namun maksud dari

isi tuganya memang tetap sama.

Kemudian , setelah itu guru meminta ketua

kelompok untuk mengumpulkan tugas menulis tadi

berdasarkan kelompok masing-masing dan di simpan

di meja guru.

b) Menyimak:

Guru menyampaikan semua materi yang sebelumnya

telah dipelajari untuk mengingat kembali

pelajaran yang telah diberikan.

Guru dan siswa bersama-sama membahas soal yang

sebelumnya pernah ada di TO (Try Out) dan

membahas soal yang kemungkinan akan muncul di UN

(Ujian Nasional) nanti.

Guru

mengadakantanyajawabkembalidengansiswadanmemancin

gpengetahuandanpendapatsiswatentangmateri yang

telah di bahas.

c. KegiatanAkhir

Semua materi telah tersampaikan, dikarenakan waktu

istirahat telah tiba guru meninggalkan kelas dan siswa

pun beristirahat.

28

B. SARANA DAN PRASANA SEKOLAH

Menurut Ketentuan Umum Permendiknas (Peraturan

Menteri Pendidikan Nasional) No. 24 tahun 2007. Sarana

adalah perlengkapan pembelajaran yang dapat dipindah-

pindah, sedangkan prasarana adalah fasilitas dasar untuk

menjalankan fungsi sekolah/madrasah.

Jika melihat ke dalam pengertiannya, sarana dan

prasana yang terdapat di SD Negeri Tarikolot Kecamatan

Cibeureum Kabupaten Kuningan cukuplah mendukung dalam

kegiatan pembelajaran, diantaranya :

Sarana

Gedung sekolah yang baik

Ruangan kelas yang cukup nyaman

WC

Perpustakaan

Meja dan kursi yang masih layak digunakan

Buku pelajaran

Gambar-gambar untuk mendukung pelajaran

Alat peraga pelajaran

Alat audio visual (pyojector infokus, laptop

pembelajaran, CD pembelajaran, dll.)

Akses internet

Dll.

Prasarana

Jalan dalam keadaan baik

Lapangan upacara cukup luas

Lapangan voli

29

Lapangan sepakbola ada di samping sekolah

Halaman sekolah tidak terlalu luas namun memadai

untuk tempat bermain siswa

Kebun sekolah terdapat di belakang kelas

Dll.

30

C. KEBIJAKAN KEPALA SEKOLAH

Kepala Sekolah merupakan nahkoda dalam menjalankan

sekolah, sekolah akan diarahkan kemana tergantung kepada

keputusan seorang kepala sekolah. Oleh karena itu, setiap

kebijakan yang diambil oleh kepala sekolah merupakan

penentu keberhasilan sebuah sekolah kedepannya. Dalam hal

ini, saya mencari tahu sejauh mana kebijakan Kepala SD

Negeri Tarikolot dalam meningkatkan kualitas pendidikan

sekolahnya. Dengan mewawancarai salah seorang guru, saya

mendapatkan beberapa informasi tentang kebijakan yang

sudah dan biasa dilakukan oleh Kepala SD Negeri

Tarikolot, diantaranya :

1. Menerapkan disiplin dalam hal ketepatan datang ke

sekolah dengan memberikan contoh selalu datang lebih

awal.

2. Selalu mengingatkan kepada anak didik untuk menjaga

kebersihan lingkungan.

3. Selalu mendukung dalam hal pengadaan alat belajar

seperti, buku pelajaran, dan alat peraga

pembelajaran.

4. Selalu mendukung jika ada perlombaan-perlombaan

untuk mengasah kemampuan anak didiknya, walaupun

penyelenggara lomba bukan dari UPTD Pendidikan

Kecamatan Cibeureum.

5. Jika ada guru yang berhalangan hadir, kepala sekolah

selalu mengisi kelas yang kosong.

6. Selalu berusaha terus untuk meningkatkan sarana dan

prasarana.31

7. Dll.

32

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

“Experience the Good Teacher” merupakan ungkapan

yang sangat cocok untuk saya simpulkan dari hasil

observasi ini. Jika dikampus banyak teman-teman yang

bertanya model dan pendekatan apa yang cocok untuk

diterapkan di tingkat sekolah dasar, ternyata semua model

dan pendekatan bisa diterapkan hanya bagaimana cara kita

menerapkannya. Anak-anak itu unik, mereka mempunyai

kemampuan dan potensi yang luar biasa, hanya perlu

pendekatan dan pemahaman agar bisa mengerti cara mereka

belajar kemudian bisa masuk ke dunia mereka,

menyesuaikan, dan menyampaikan materi pelajaran sesuai

dengan yang mereka sukai.

B. Pelajaran yang didapat dari hasil observasi

Semua materi di tingkat sekolah dasar memang mudah,

namun penyampaian dan penerapannya yang sedikit sulit,

karena itu observasi yang cukup singkat memotivasi diri

untuk lebih semangat dan serius dalam mencari ilmu agar

menjadi seorang guru yang sesungguhnya yang mampu

mengerti karakteristik peserta didik.

33

LAMPIRAN

Foto Bersama Guru dan Siswa

34

35

Kegiatan Pembelajaran Di Kelas

36

37

Lingkungan Sekolah

38

39

40

41