1 I. PENDAHULUAN A. Analisi Situasi Sekolah Dasar Negeri ...

25
1 I. PENDAHULUAN A. Analisi Situasi Sekolah Dasar Negeri Kalicari 02 merupakan SD Inti yang memilki 18 Guru, di SD Inti sering menjadi tempat untuk berkumpul guru-guru se Dabin UPTD Pendidikan Pedurungan, Guru yang mengajar memiliki kompetensi professional, paedagogik, kepribadian dan social yang perlu ditingkatkan dengan melaksanakan berbagai kegiatan-kegiatan yang mendukung peningkatan kualitas pembelajaran salah satunya adalah pelatihan tindakan kelas. Seorang guru mempunyai empat kompetensi yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, professional dan sosial. Menurut Undang-undang No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, kompetensi profesional adalah “kemampuan penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam”. kompetensi profesional merupakan kemampuan yang diperlukan agar dapat mewujudkan dirinya sebagai guru profesional. Kompetensi profesional meliputi kepakaran atau keahlian dalam bidangnya yaitu penguasaan bahan yang harus diajarkannya beserta metodenya, rasa tanggung jawab akan tugasnya dan rasa kebersamaan dengan sejawat guru lainnya. Guru memiliki banyak tugas, baik yang terikat oleh dinas maupun di luar dinas, dalam bentuk pengabdian. Apabila kita kelompokkan terdapat tiga jenis tugas guru, yakni tugas dalam bidang profesi tugas kemanusiaan, dan tugas dalam bidang kemasyarakatan. Guru merupakan profesi atau pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus atau profesioanalisme guru. Arti dari profesional adalah sebuah profesi yang tidak dapat dilakukan oleh sembarangan orang Usman (2006:6). Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar, dan melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup. Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan melatih berarti mengembangkan keterampilan-keterampilan pada siswa. Guru yang profesional akan mampu menciptakan perubahan-perubahan mutu pendidikan yang sangat mendasar. Dan perubahan itu akan sangat tergantung kepada apa yang guru lakukan dan guru pikirkan tentang pendidikan yang dilakukan guru salah satunya adalah penelitian tindakan kelas.

Transcript of 1 I. PENDAHULUAN A. Analisi Situasi Sekolah Dasar Negeri ...

1

I. PENDAHULUAN

A. Analisi Situasi

Sekolah Dasar Negeri Kalicari 02 merupakan SD Inti yang memilki 18 Guru, di SD

Inti sering menjadi tempat untuk berkumpul guru-guru se Dabin UPTD Pendidikan

Pedurungan, Guru yang mengajar memiliki kompetensi professional, paedagogik,

kepribadian dan social yang perlu ditingkatkan dengan melaksanakan berbagai

kegiatan-kegiatan yang mendukung peningkatan kualitas pembelajaran salah satunya

adalah pelatihan tindakan kelas. Seorang guru mempunyai empat kompetensi yaitu

kompetensi pedagogik, kepribadian, professional dan sosial. Menurut Undang-undang

No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, kompetensi profesional adalah

“kemampuan penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam”. kompetensi

profesional merupakan kemampuan yang diperlukan agar dapat mewujudkan dirinya

sebagai guru profesional. Kompetensi profesional meliputi kepakaran atau keahlian

dalam bidangnya yaitu penguasaan bahan yang harus diajarkannya beserta metodenya,

rasa tanggung jawab akan tugasnya dan rasa kebersamaan dengan sejawat guru

lainnya.

Guru memiliki banyak tugas, baik yang terikat oleh dinas maupun di luar dinas, dalam

bentuk pengabdian. Apabila kita kelompokkan terdapat tiga jenis tugas guru, yakni

tugas dalam bidang profesi tugas kemanusiaan, dan tugas dalam bidang

kemasyarakatan. Guru merupakan profesi atau pekerjaan yang memerlukan keahlian

khusus atau profesioanalisme guru. Arti dari profesional adalah sebuah profesi yang

tidak dapat dilakukan oleh sembarangan orang Usman (2006:6).

Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar, dan melatih. Mendidik

berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup. Mengajar berarti

meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan melatih

berarti mengembangkan keterampilan-keterampilan pada siswa. Guru yang profesional

akan mampu menciptakan perubahan-perubahan mutu pendidikan yang sangat

mendasar. Dan perubahan itu akan sangat tergantung kepada apa yang guru lakukan

dan guru pikirkan tentang pendidikan yang dilakukan guru salah satunya adalah

penelitian tindakan kelas.

2

Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), sesuai dengan namanya maka

ada tiga kata yang masing-masing kata mempunya pengertian. Adapun pengertian tiap

kata tersebut yaitu: Penelitian-merupakan kegiatan ilmiah dengan menggunakan

metode yang berdasarkan fakta untuk menemukan, membuktikan, mengembangkan

dan mengevaluasi suatu pengetahuan, dalam hal ini dapat meningkatkan mutu

pembelajaran. Tindakan-sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan

tertentu, yang dalam penelitian berbentuk rangkaian langkah-langkah (siklus) yang terdiri

dari perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi yang terus mengalir menghasilkan siklus

baru sampai penelitian tindakan kelas dihentikan. Kelas-sekelompok siswa yang dalam

waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama.

Dari analisis situasi disekolah SD Negeri kalicari 02 untuk meningkatkan kompetensi

profesional dan paedagogik guru dengan kegiatan pelatihan penyusunan proposal dan

laporan Penelitian tindakan kelas,

B. Perumusan Masalah

Permasalahan yang dihadapi oleh kebanyakan guru di SD Negeri kalicari 02 adalah

kurangnya referensi pemahaman tentang bagaiman mebuat proposal penelitian

tindakan kelas yang baik, karena penelitian tindakan kelas itu adalah suatu bentuk

kajian atau kegiatan ilmiah dan bermetode yang dilakukan oleh guru/peneliti didalam

kelas dengan mengunakan tindakan-tindakan untuk meningkatkan proses dan hasil

pembelajaran. Ilmiah yaitu suatu yang bersifat atau berada dalam keilmuan dan

metode yaitu cara berfikir, obyektif, rasional, sistematis berdasarkan fakta untuk

menemukan, membuktikan, mengembangkan dan mengevaluasi suatu pengetahuan.

Penelitian tindakan merupakan suatu rangkaian langkah-langkah (siklus) yang terdiri dari

perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi yang terus mengalir menghasilkan siklus

baru sampai penelitian tindakan kelas dihentikan

II. TUJUAN DAN MANFAAT

A. Tujuan

Tujuan umum dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk melaksanakan

Tri Darma Perguraun Tinggi, sedangkan tujuan khusus adalah sebagai berikut:

1. Untuk memahami konsep, prinsip, langkah-langkah penelitian tindakan kelas

3

2. Untuk mengetahui langkah-langkah penyusunan proposal penelitian tindakan kelas

bagi guru sekolah dasar

3. Untuk memahami langkah-langkah penyusunan laporan penelitian tindakan kelas

serta menyusun artikel ilmiah dari hasil penelitian

B. Manfaat

1. Bagi guru dapat memahami konsep prinsip dan langkah-langkan penyusnan

proposal penelitian tindakan kelas dan laporan penelitian tindakan kelas,

Melaksanakan penelitian tindakan kelas dengan berkolaborasi dengan teman

sejawat di sekolah masing-masing dengan demikian maka pelatihan ini dapat

mengatasi permasalah didalam kelas dengan menggunakan model danmetode

pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian tindakan kelas.

2. Bagi Sekolah dapat meningkatkan sumber daya manusia yaitu Pendidik dalam

proses pembelajaran dengan mengambangkan model dan metode pembelajaran

dikelas.

3. Bagi Lembaga Pergutuan Tinggi Program Studi PGSD S1 dapat terjalin kemitraan

dalam melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi dengan Sekolah mitra sehingga

dapat meningkatkan kinerja dosen dan mahasiswa

III. PELAKSANAAN KEGIATAN

Judul Kegiatan pelaksanaan Kegiatan Pengabdian masyarakat ini terbagi dalam beberapa

tahapan kegiatan sebagai berikut:

A. Obeservasi Kegiatan

Observasi dilaksanakan pada bulan 15 Mei 2013 lakukan di sekolah dasar Negeri

Kalicar 02, Kelurahan kalicari, kecamatan Pedurungan Semarang Jawa Tengah dengan

berdiskusi dengan kepala sekolah berkanan dengan sumber daya manusia di sekolah

tantang bagaimana kemampuan kompetensi paedagogik guru yaitu dalam meimilih

model dan metode yang tepat dalam pembelajaran serta sumber bahan, media, alat

pembelajaran serta evaluasi pembelajaran karena sorang guru sebelaum melaksanakan

penelitian tindakan kelas harus memilki keompetansi paedagogik seorang guru, selain

mendiskusikan tentang kompetenasi guru, dalam observeri juga mendiskusikan tentang

kompetensi professional guru dalam pembelajaran dan kemampuan guru dalam

melaksanakan penelitian dan penulisan karya ilmiah yang dimuat dalam jurnal atau

4

majalah ilmiah, dan observer juga berdiskusi tentang jumlah guru di SD negeri Klicari

02, dan selanjutnaya mendiskusikan waktu dan tempat yang tepat dalam pelaksanaan

pengabdian masyarakat.

B. Persiapan Kegiatan

Persipan Pengabdian Masyarakat dilakukan setelah obeservasi kesekolah yaitu yaitu

bulan Juni dan Juli 2013 pengurusan administrasi surat izin dan undangan untuk

peserta yang akan mengikuti kegiatan pelatihan, perlengkapan berkenaan dengan

materi yaitu penyusunan bahan-bahan penelitian tindakan kelas diantaranya makalah

pelatihan, lembar format sistematika otka yag diisi oleh peserta, selain kelengkan

materi juga mempersiapkan alat-alat yang diperlukan seperti haknya LCD dan labtop,

pengeras suara dan juga berkas-berka administrasi yang berkenaan dengan daftara

hadir peserta dan dokumentasi yang diperlukan lainnya.

C. Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan Pengamdian masyarakat pada hari Selasa Tanggal 30 Juli 2013,

Pelaksanaan dihadiri oleh Sembilan Kepala Sekolah Dabin 1 Gugus Supriyadi pada

UPTD Pendidikan Pedurungan dan delapan belas guru SD Negeri Kalicari 02, dan

dosen. Pelaksanaan terdiri dari pembukaan, kegiatan inti dimana pemateri pertama

adalam Muhamad Afandi, M.Pd yang menjelaskan tentang pengertian, konsep, prinsip

dan langkah-langkah penyusunan proposal dan laporan penelitian tindakan kelas,

sedangkan Pemateri kedua disampaikan oleh Rida Fironika KD, S.Pd., M.Pd yang

menyampaikan tentang tata cara penulisan dan perangkat Penelitian tindakan Kelas.

dan penutupan

D. Evaluasi Kegiatan

Setelah kegiatan selesai makan dilakukan evaluasi oleh ketua dan anggota pengabdian

masyarakat pada tanggal 19 Agustu 2013 .membahas dari perencanaan dan

peleksanaan serta laporan kegiatan, Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat

tentang penelitiantindakan kelas terlaksana sesuar dengan rencana dari peserta

mendapat masukan bahwa kegiatan pelatihan ini harus dilakukan berkesinambungan

karena penelitian tindakan kelas tidak bias terlepas yang namanya RPP, Model dan

metode pembelajaran, evaluasi pembelajaran serta media dan alat pembelajaran

5

IV. HASIL KEGIATAN

Setelah kegiatan dilaksanakan guru peserta pelatihan dapat memahami dan meningkatkan

keilmuan dan pengatahuannya dibidang penyusunan proposal dan penyusunan laporan

penelitian tindakan kelas, dengan memahi danmenyusun proposal dan laporan maka guru

dapat melaksanakan dan membuat laporan penelitian yang dikemas menjadi artikel ilmiah

yang dapat diterbitkan melalui jurnal, majalah dan lain-lain. Adapun materi yang didapat

dalam kegiatan pengabdian masyarakat sebagai berikut:

A. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian tindakan kelas berasal dari istilah bahasa Inggris Classroom Action

Research, yang dikenal dengan sinkatan PTK yaitu penelitian yang dilakukan dikelas

oleh guru/peneliti untuk mengetahui yang berarti penelitian yang dilakukan pada

sebuah kelas untuk mengetahui akibat tindakan yang diterapkan pada suatu subyek

penelitian di kelas tersebut. Penelitian tindakan kelas pertama kali diperkenalkan oleh

Kurt Lewin pada tahun 1946, yang selanjutnya dikembangkan oleh ahli-ahli lain seperti

Stephen Kemmis, Robin Mc Taggart, John Elliot, Dave Ebbutt dan sebaginya. Dengan

demikian konsep penelitian tindakan kelas semakin berkembang sesuai dengan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, Pemahaman konsep penelitian tidakan

banyak para peneliti atau penulis menjelaskan konsep yang memang dibutuhkan dalam

pelaksanaannya di dalam proses pembelajaran.

Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), sesuai dengan

namanya maka ada tiga kata yang masing-masing kata mempunya pengertian. Adapun

pengertian tiap kata tersebut yaitu:

a. Penelitian-merupakan kegiatan ilmiah dengan menggunakan metode yang

berdasarkan fakta untuk menemukan, membuktikan, mengembangkan dan

mengevaluasi suatu pengetahuan, dalam hal ini dapat meningkatkan mutu

pembelajaran.

b. Tindakan-sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu,

yang dalam penelitian berbentuk rangkaian langkah-langkah (siklus) yang terdiri dari

perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi yang terus mengalir menghasilkan siklus

baru sampai penelitian tindakan kelas dihentikan.

c. Kelas-sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang

sama dari guru yang sama.

Penelitian tindakan kelas atau disebut PTK adalah penelitian yang mengangkat

masalah-masalah yang aktual yang dilakukan oleh para guru yang merupakan

pencermatan kegiatan belajar yang berupa tindakan untuk memperbaiki dan

meningkatkan praktik pembelajaran di kelas secara lebih profesional (Taniredja, Pujiati

dan Nyata, 2010:16-17). Penelitian tindakan kelas dikemukakan oleh Wahidmurni &

6

Ali (2008:14) bahwa “Penelitian Tindakan Kelas diartikan sebagai upaya atau tindakan

yang dilakukan oleh guru atau peneliti untuk memecahkan masalah pembelajaran

melalui penelitian”.

Penelitian tindakan kelas dapat diartikan sebagai “proses pengkajian masalah

pembelajaran didalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan

masalah tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam

situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan tersebut”. Sanjaya. W.

(2009:26). Sebagai mana dikemukakan oleh Aqib Z (2009:13) bahwa “penelitian

tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja

dimunculkan dan terjadi dalam kelas”. Dengan demikian “penelitian tindakan kelas

merupakan suatu pencermatan terhadap kegitan belajar berupa sebuah tindakan yang

sengaja dimunculkan dan terjadi dalam kelas secara bersamaan”. Suwandi (2010:10)

Penelitan tindakan juga dikemukakan oleh Madya (2009:11) bahwa “penelitian

tindakan berurusan langsung dengan praktik dalam situasi alami, penelitiannya adalah

pelaku praktik itu sendiri dan pengguna langsung hasil penelitiannya. Lingkup ajangnya

terbatas, yang paling menonjol adalah bahwa penelitian tindakan ditunjukan untuk

melakukan perubahan situasi tempat penelitian dilakukan guna mencapai perbaikan

praktik secara incremental dan berkelanjutan”. Secara singkat Penelitian Tindakan

Kelas dapat didefinisikan oleh Syukri (2008:6) bahwa “penelitian sebagai suatu bentuk

kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan

kemantapan rasional dari tindakan-tindakan mereka (guru) dalam melaksanakan

tugasnya. Aqib (2006:13-14) mengemukakan beberapa alasan pentingnya dilaksanakan

penelitian tindakan kelas diantaranya sebagai berikut: Penelitian tindakan kelas sangat

kondusif untuk membuat guru menjadi peka dan tanggap terhadap dinamika

pembelajaran di kelasnya. Penelitian tindakan kelas dapat meningkatkan kinerja guru

sehingga menjadi profesional. Dengan melakukan tahap-tahapan dalam penelitian

tindakan kelas, guru mampu memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu kajian

yang dalam terhadap apa yang terjadi di kelasnya. Pelaksanaan tindakan kelas tidak

mengganggu tugas pokok sebagai seorang guru, karena merupakan suatu kegiatan

penelitian yang terintegrasi dengan pelaksanaan proses pembelajaran. Dengan

melakukan penelitian tindakan kelas guru menjadi kreatif karena selalu dituntut untuk

melakukan upaya-upaya inovasi sebagai implementasi dan adaptasi berbagai teori dan

tehnik pembelajaran serta bahan ajar yang dipakainya.

Dari beberapa pengertian diatas, Penelitian tindakan kelas dapat didefinisikan

sebagai suatu bentuk kajian atau kegiatan ilmiah dan bermetode yang dilakukan oleh

guru/peneliti didalam kelas dengan mengunakan tindakan-tindakan untuk

meningkatkan proses dan hasil pembelajaran. Ilmiah yaitu suatu yang bersifat atau

berada dalam keilmuan dan metode yaitu cara berfikir, obyektif, rasional, sistematis

7

berdasarkan fakta untuk menemukan, membuktikan, mengembangkan dan

mengevaluasi suatu pengetahuan. Penelitian tindakan merupakan suatu rangkaian

langkah-langkah (siklus) yang terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi yang

terus mengalir menghasilkan siklus baru sampai penelitian tindakan kelas dihentikan.

B. Prinsip PTK

Prinsip dalam penelitian tindakan kelas adalah:

1. PTK dilakukan tidak mengganggu komitmennya sebagai pendidik dalam proses

belajar mengajar artinya seorang guru dalam melaksanakan tugasnya mengikuti

kalender akademik, dimana setiap satuan pendidikan telah mengatur Silabus yang

berkenaan dengan SK dan KD yang harus di selesaikan dalam semesternya.

2. Kolaboratif PTK bisa dilakukan dengan guru, kepala sekolah, pengawas, praktisi

sehingga mendukung kelancaran pelaksanaannya. Dalam hal ini kolaborasi

membantu pelaksanaan tindakan baik sebagai observer maupun sebagai pelaksana

tindakan dan ini disepakati bersama sesua dengan kemampuannya kolaborasi.

3. Siklus yang diterapkan hendaknya mengutamakan pada ketercapaian kriteria

keberhasilan, dan dikembangkan dengan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan

dan refleksi. yang terus mengalir menghasilkan siklus baru sampai penelitian

tindakan kelas dihentikan. Dalam siklus terdiri dari bebrapa pertemuan atau tindakan

setipa pertemuan idealnya tiga pertemuan namun peneliti mempertimbangkan

deangan materi pelajaran maka dalam hal ini minimal dua kali pertemuan, RPP yang

digunakan dalam penelitian tindakan hendaknnya meperhatikan komponen dalam

RPP yang menjadi perhatian dalam hal ini adalah pada komponen penilaian, artinya

apabila satu RPP akan digunakan untuk satu kali pertemuan maka harus ada

penilaian, namun apabila satu RPP untuk dua kali pertemuan maka penilaian

dilasanakan pada pertemuan kedua, penilain disi yang dimaksud adalam penilaian

untuk mengetahui peningkatan pada aspek kognitif, afektif dan aspek psikomotor.

4. Teknik pengumpulan data dalam hal ini adalah teknik tes dan non tes yang

digunakan dalam mengembangkan intrumen penilain, Teknis tes misalnya Tes

Pilihan Ganda, menjodohkan, jawaban singkat dan lain-lain. Teknik Non Tes

misalnya angket, wawancara, skala, portopolio dan lain-lain. Teknik pengumpulan

data diharapkan tidak menuntut waktu dan cara yang berlebihan.

5. Metodologi yang digunakan hendaknya dapat dipertanggung jawabkan secara

ilmiah sepertihalnya setting penelitian, subyek penelitian, teknik dan alat

pengumpulan data, analisi data, indikaor keberhasilan dan prosedur penelitian.

6. Peneliti mengidentifikasi dan merumuskan hipotesis secara meyakinkan,

mengembangkan inovasi metode, strategi yang dapat diterapkan pada situasi kelas,

8

serta memperoleh data yang dapat digunakan untuk membuktikan hipotesis

tindakannya.

7. Masalah yang terungkap adalah masalah yang benar-benar membuat Guru galau,

sehingga atas dasar tanggung jawab profesional, dia didorong oleh hatinya untuk

memiliki komitmen dalam rangka menemukan jalan keluarnya melalui PTK.

8. PTK dilaksanakan mengikuti kaidah ilmu pengetahuan.

C. Tujuan dan manfaat PTK

Seperti penelitian pada umumnya bahwa ada tujuan penelitian yang

diinginkan menurut Sanjaya (2009: 33) bahwa tujuan Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) adalah untuk meningkatkan kualitas dan hasil belajar secara praktis.

Penelitian tindakan kelas dalam pelaksanaannya sangat kondisional dan situasional.

Menurut Madya (2009: 25) untuk mengembangkan keterampilan atau pendekatan

baru dan untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung pada ruang kelas

atau ajang dunia kerja.

Tujuan penelitian tindakan kelas dapat dirumuskan sebagai berikut;

1. Memperbaiki dan meningkatkan Mutu pendidikan,

2. Meningkatkan layanan profesional guru dalam konteks layanan kepada peserta

didik,

3. Meningkatkan praktek dalam proses pembelajaran dikelas,

4. Meningkatkan komunikasi antar teman sejawat dengan adanya kolaborasi dalam

penelitian,

5. Meningkatkan kemampuan malakukan penelitian dikalangan guru.

Secara umum manfaat Penelitian Tindakan Kelas menurut Suwandi S

(2010:15) disebutkan bahwa guru dapat melakukan inovasi pembelajaran, Guru

dapat meningkatkan kemampuan reflektifnya dan mampu memecahkan

memecahkan masalah dalam pembelajaran yang muncul, Melalui PTK guru akan

terlatih untuk mengembangkan secara kreatifkurikulum dikelas atau sekolah,

Kemampuan reflektif guru serta keterlibatan guru yang dalam terhadap upaya

inovasi dan pengembangan kurikulum pada akhirnya akan bermuara pada

tercapainya peningkatan professional guru,

Dengan demikian manfaat penelitian tindakan kelas sebagai berikut:

1. Untuk memngembangkan inovasi pembelajaran dikelas, orang guru dalam

melaksanakan pembelajaran harus merancang pembelajaran yang mendidik

maupun merancang penilaian yang baik dalam pembelajaran.

2. Untuk meningkan iklim dikelas yang kondusif melalui perbaikan secara

berkesinambungan dalam hal ini aktifitas guru dan siswa dalam pembelajaran

terjadi eksplorasi, elaborasi dan konformasi dimana guru menjelaskan materi

9

sampai siswa menukan konsep dari materi, dan juga guru sebagai fasilitator

dalam kegiatan siswa baik berdiskusi, mengerjakan LKS dan juga praktik dalam

mnggunakan media atau alat peraga..

3. Dapat dijadikan sebagai upaya pengembangan kurikulum tingkat satuan

pendidikan, dalam hal ini guru memahami kurikulum sebagai mata pelajaran,

kurikulum sebagai pengalam belajar dan juga kurikuum sebagai perencanaan

program dalam satuan pendidikan.

4. Untuk meningkatkan kinerja serta profesionalisme guru melalui penelitian

tindakan kelas, seorang guru menguasai raung lingkup setiap mata pelajaran

yang ada dalam satuan pendidikan baik mata pelajaran PKn, IPS, Bahasa,

Matematika, IPA yang terdapat pada satuan pendidikan sekolah dasar..

D. Model Penelitian Tindakan Kelas

Model pada dasarnya adalah rancangan yang dapat digunakan untuk

menerjemahkan sesuatu ke dalam realitas yang sifatnya lebih praktis. Fungsi model

yaitu sebagai sarana untuk mempermudah komunikasi, petunjuk yang bersifat

perspektif untuk mengambil suatu keputusan, dan sebagai petunjuk menyusun

perencanaan untuk kegiatan pengelolaan. Pada prinsipnya PTK digunakan untuk

mengatasi masalah yang muncul di dalam kelas. Banyak model yang dapat kita

digunakan sebagai pedoman dalam merancang dan melaksanakan penelitian tindakan

kelas sesuai dengan permasalahan yang muncul di dalam kelas. Peneliti dapat memilih

salah satu model yang sesuai dengan kondisi dan situasi yang ada. Model-model yang

dapat diterapkan diantaranya: 1) Model Kurt Lewin, 2) Model Kemmis & Mc Taggart,

3) Model Dave Ebutt, 4) Model John Elliot, 5) Model Hopkins, dan masih ada beberapa

model lain, yang pada dasarnya merupakan pengembangan dari model yang ada.

1. Model PTK Kurt Lewin

Model Kurt Lewin menjadi acuan dasar dari berbagai model penelitian

tindakan kelas, karena dialah yang pertama kali memperkenalkan action research

atau penelitian tindakan. Pelaksanaan penelitian tindakan adalah proses yang terjadi

dalam suatu lingkaran yang terus-menerus.

Konsep pokok penelitian tindakan Kurt Lewin terdiri dari empat komponen,

yaitu a) perencanaan (planning), b) tindakan (acting), c) pengamatan (observing),

dan d) refleksi (reflecting). Hubungan ke empat komponen tersebut dapat

digambarkan sebagai berikut,

10

Gambar 1.1 PTK Model Kurt Lewin

2. Model PTK Kemmis & McTaggart

Model PTK dari Kemmis & McTaggart adalah pengembangan dari konsep

pokok penelitian dari Kurt Lewin, namun komponen acting (tindakan) dan

observing (pengamatan) dijadikan sebagai satu kesatuan. Latar belakang penyatuan

dua komponen tersebut karena kedua komponen tersebut dalam penerapannya

merupakan dua kegiatan yang tidak terpisahkan dan kedua kegiatan tersebut harus

dilakukan dalam satu kesatuan waktu. Begitu berlangsungnya suatu tindakan maka

observasi juga harus dilaksanakan.

Model yang dikemukakan oleh Kemmis dan McTaggart berupa perangkat

atau untaian. Satu perangkat terdiri dari empat komponen yaitu perencanaan, yang

berupa untaian tersebut dipandang sebagai satu siklus. Jadi pengertian siklus dalam

hal ini adalah suatu putaran kegiatan yang terdiri dari perencanaan, tindakan,

obeservasi, dan refleksi.

11

Gambar 1.2 PTK Model PTK Kemmis & McTaggart

Gambar 1.3 PTK Model PTK Kemmis & McTaggart

12

3. Model PTK Dave Ebbut

Penelitian model Ebbut diperkenalkan dan dikembangkan pada sekitar tahun

1985. Ebbut menganggap bahwa suatu penelitian tindakan harus dimulai dari

gagasan awal, yaitu berbentuk dorongan keinginan peneliti untuk melakukan suatu

perbaikan proses untuk menghasilkan sesuatu yang lebih optimal. Berdasarkan

gagasan awal kemudian peneliti berupaya menemukan berbagai tindakan yang

harus dilakukan untuk menyelesaikannya. Setelah proses analisis, selanjutnya

peneliti menyusun rancangan umum yang berisi langkah-langkah yang akan

dilakukan untuk kemudian dapat diimplementasikan. Dalam proses implementasi

dilakukan monitoring untuk melihat pengaruh yang ditimbulkan akibat adanya

tindakan. Hasil monitoring selanjutnya sebagai bahan untuk menyusun penjelasan

tentang berbagai kegagalan yang terjadi dari tindakan yang telah dilakukan.

Penjelasan tersebut kemudian akan menjadi masukan untuk merevisi rencana umum

dan selanjutnya akan melahirkan rencana implementasi ulang untuk implementasi

pada putaran kedua. Begitu seterusnya dilakukan sampai pada pada putaran tertentu

atau sampai penelitian mencapai keberhasilan.

Gambar 1.4 PTK Model Dave Ebbut

GENERAL IDEA

RECONNAISSANCE

OVERALL PLAN

ACTION 1

AMEND

GENERAL

IDEA

MONITORING &

RENNAISSANCE

REVISED

OVERALL PLAN

ACTION 2 etc

AMENDED

GENERAL IDEA

RECONNAISSANCE

NEW OVERALL

PLAN

ACTION 2 ect

REVIS

E

OVER-

ALL

PLAN

OR OR

13

4. Model PTK John Elliot

Model PTK John Elliot dikembangkan berdasarkan konsep dasar Kurt

Lewin. Model ini menekankan pada proses untuk mencoba hal-hal baru dalam

pembelajaran. Model ini terdiri dari beberapa langkah tindakan yaitu Langkah

Tindakan 1, Langkah Tindakan 2, dan Langkah Tindakan 3. Adanya langkah-

langkah untuk setiap tindakan ini dengan dasar pemikiran bahwa di dalam suatu

mata pelajaran terdiri dari beberapa materi yang tidak dapat diselesaikan dalam satu

kali tindakan. Oleh karena itu maka untuk menyelesaikan suatu pokok bahasan

tertentu diperlukan beberapa kali langkah tindakan dalam suatu kegiatan belajar

mengajar.

Gambar 1.5 PTK Model John Elliot

14

5. Model PTK John Hopkins

Berpedoman pada model-model PTK para ahli pendahulunya, maka

selanjutnya Hopkins menyusun desain tersendiri yaitu sebagai berikut:

Gambar 1.6 PTK Model Hopkins

Berdasarkan beberapa model PTK yang telah dicontohkan di atas, maka

model yang paling sederhana dan mudah dipahami untuk dilaksanakan dalam PTK

adalah model Kemmis & McTaggart. Penulis menyarankan agar para peneliti

khususnya pemula untuk menggunakan model Kemmis & McTaggart dalam PTK

yang akan dirancang dan dilaksanakan untuk memperbaiki atau mengatasi

permasalahan yang terjadi di kelas.

E. Prosedur/Tahapan Penelitian Tindakan Kelas

Prosedur merupakan tahapan-tahapan dalam pelaksanaan penelitian dimana

sorang peneliti sebelum melaksanakan tindakan maka peneliti malkukan observasi awal

keseolah berkenaan dengan permasalahan yang ada tentunya di ada bukti kenapa

masalah itu ada dan bisa dikatakan rendah dan ingin ditingkatkan, setelah itu penelitia

memilih inovasi pembelajaran dengan memilih model, metode atau pendekatan yang

akan digunakan untuk menyelesaikan masalah yang ada, dengan demikian peneliti

melakukan kolaborasi dalam melaksanakan penelitian tindakan, peneliti bisa

berkolaborasi dengan teman sejawat, kepala sekolah, guru kelas maupun praktisi

PERENCANAAN

TINDAKAN

TARGET, TUGAS,

KRITERIA

KEBERHASILAN

IMPLEMENTASI EVALUASI

MENOPANG

KOMITMEN CEK KEMAJUAN

MENGATASI

PROBLEM

CEK HASIL

PENGAMBILAN

STOK

PELAPORAN

AUDIT

AMBIL START

PERENCANAAN

KONSTRUK

15

pendidikan, setelah peneliti menentukan kolaborasi maka siapakah pelaksana tindakan,

peneliti boleh sebagai pelaksana tindakan dan peneliti boleh sebagai observer dalam

penelitian namun lebih baiknya berdiskusi bersama kolaborasi tentang model, metode

atau pendekatan yang akan digunakan, siapa yang lebih mengusai dan memahami

idealnya dialah sebagai pelaksana tindakan. Setelah terjadi kesepakatan peneliti dengan

kolaborasi maka peneliti baru merencanakan pelaksanaan penelitian akan dilaksanakan

berapa siklus dan berapa pertemuan/tindakan dan pelu diketahui bahwa setiap siklus

idealnya tiga pertemuan/tindakan, setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan,

observasi dan refleksi, namun jumlah tindakan/pertemuan tergantung dari kompetensi

dasar atau materi dalam mata pelajaran yang teliti.

Mengembangkan Tahapan-Tahapan dalam Penelitian Tindakan Kelas

Dalam Penelitian Tindakan Kelas terdapat empat tahapan yaitu tahap:

perencanaan, pelaksanaan, dan refleksi. Adapun tahapan-tahapan tersebut adalah

sebagai berikut:

a. Perencanaan Tindakan

Dalam tahap perencanaan penelitian dirancang bersama dengan kolaboratif dalam

penelitian, menyusun rencana tindakan dan penelitian tindakan yang akan

dilaksanakan dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan penelitian. Perencanaan

tersebut yaitu dengan membuat rencana pembelajaran yang menggunakan model,

metode, pendekatan sebaik mungkin dan dapat dilaksanakan secara efektif dalam

berbagai situasi lapangan.

Merancang RPP dalam pembelajaran yang memperhatikan kompenen-

komponen antara lain SK/KD, indikator, tujuan, materi, metode, alat,bahan

dan sumber belajar, Penilaian Pembelajaran sehingga dapat merancang

pembelajaran yang mendidik.

Mempersiapkan beberapa instrumen penelitian yaitu LKS, lembar observasi

siswa dan guru, lembar penilaian, catatan lapangan dan tes hasil belajar/ kuis

yang digunakan selama melaksanakan tindakan.

b. Pelaksanaan Tindakan

Tahap implementasi dimana kegiatan awal kegiatan inti dan juga kegiatan

akhir/penutup dalam aktifitas proses belajar pembelajaran. Dalam pelaksanaan

tindakan selalu memperhatikan langkah-langkah yang telah dirumuskan dalam

perencanaan sesuai dengan model, metode atau pendekatan yang dipilih.

a. Kegiatan awal

Orientasi: memusat perhatian siswa terhadap materi yang akan

dibelajarkan. Dapat dilakukan dengan menunjukkan benda yang menarik,

memberikan illustrasi, membaca berita di surat kabar dan sebagainya.

16

Apersepsi: memberikan persepsi awal kepada siswa tentang materi yang

akan diajarkan.

Motivasi: Guru memberikan gambaran manfaat mempelajari materi yang

diajarkan, dsb.

Pemberian Acuan: biasanya berkaitan dengan kajian ilmu yang akan

dipelajari. Acuan dapat berupa penjelasan materi pokok dan uraian materi

pelajaran secara garis besar.

Pembagian kelompok belajar dan penjelasan mekanisme pelaksanaan

pengalaman belajar (sesuai dengan rencana langkah-langkah

pembelajaran).

b. Kegiatan inti

Berisi langkah-langkah sistematis yang dilalui siswa untuk dapat

menkonstruksi ilmu sesuai dengan skemata (frame work) masing-masing.

Langkah-langkah tersebut disusun sedemikian rupa agar siswa dapat

menunjukkan perubahan perilaku sebagaimana dituangkan pada tujuan

pembelajaran dan indikator.

Pada kegiatan inti langkah-langkahnya terdiri dari kegiatan eksplorasi,

elaborasi dan konfirmasi.

Kegiatan eksplorasi yaitu guru menjelaskan, siswa dapat menemukan

konsep (belajar bersama). Serangkaian kegiatan pembelajaran yang

memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mencaritemukan

berbagai informasi, pemecahan masalah, dan inovasi.

Kegiatan elaborasi yaitu guru memfasilitasi, siswa berdiskusi,

mengerjakan soal, praktik (dikskusi ada soal/LKS, dll. Serangkaian

kegiatan pembelajaran yang memungkinkan peserta didik

mengekspresikan dan mengaktualisasikan diri melalui berbagai kegiatan

dan karya yang bermakna.

Kegiatan konfirmasi yaitu guru membantu siswa menarik kesimpulan,

penegasan, penguatan konsep. Serangkaian kegiatan pembelajaran yang

memberi kesempatan bagi peserta didik untuk dinilai, diberi penguatan

dan diperbaiki secara terus-menerus.

c. Kegiatan akhir/penutup

Rangkuman/simpulan.

Memberikan tes tertulis atau tes lisan

mengulang kembali simpulan yang telah disusun atau dalam bentuk tanya

jawab dengan mengambil ± 25% siswa sebagai sampelnya.

Memberikan arahan tindak lanjut pembelajaran, dapat berupa kegiatan di

luar kelas, di rumah atau tugas sebagai bagian remidi/pengayaan.

17

Langkah-langkah pembelajaran dimungkinkan disusun dalam bentuk seluruh

rangkaian kegiatan, sesuai dengan karakteristik model pembelajaran yang dipilih,

menggunakan urutan sesuai dengan modelnya.

3. Pengamatan/observasi

Tahap kegiatan pengamatan/observasi yang dilakukan oleh observer. Observasi

atau pengamatan dilakukan sejalan dengan pelaksanaan tindakan dimana observasi

mengati aktifitas siswa dan juga aktifitas guru selama proses belajar mengajar,

pengamatan atau observasi dilakukan sesuai dengan permasalahan yang diteliti,

dalam hal ini peneliti bisa sebagai observer tapi tidak bisa sebagai pelaksana

tinakan namun sebaliknya kalau peneliti sebagai pelaksana tindakan maka peneliti

tidak bisa sebagai observer, dan juga observer boleh lebih dari satu dan jumlah

observer tergantung masalah yang diangkat dalam penelitiannya. Dalam

pemaparan pada tahap observasi ini peneliti mencatat data-data yang di dapat pada

aktivitas siswa dan guru untuk mengetahui proses pembelajaran dan data tentang

tujuan dari penelitian misalnya hasil belajar, prestasi belajar, motivasi belajar,

minat belajar, kreatifitas belajar, partisipasi belajar, peran aktif siswa,

keterampilan menulis, keterampilan mengangarang, keterampilan membaca, dan

lain sebagainya sebagai tujuan dalam penelitian. Data-data yang didapat tentu

harus sesuai dengan analisis data yang digunakan dalam penelitian.

4. Refleksi

Tahap kegiatan mengulas secara kritis tentang perubahan yang terjadi, baik pada

siswa, suasana kelas, maupun peneliti. Refleksi merupakan bagian yang amat

penting untuk memahami dan memberikan makna terhadap proses dan hasil

(perubahan) yang terjadi sebagai akibat adanya tindakan yang dilakukan oleh

peneliti. Pada tahap ini merenungkan kembali yang telah dilaksanakan di dalam

tindakan. Apabila hasil dari tindakan tersebut baik, maka tindakan selanjutnya

dapat dilanjutkan, tetapi apabila dalam tindakan itu perlu adanya perbaikan, maka

tindakan tersebut perlu diulangi secara keseluruhan.

Tahap ini juga merupakan kegiatan mengidentifikasi kembali kegiatan dari awal

pelaksanaan tindakan hinggga akhir kegiatan apakah model, metode atau

pendekatan yang sudah dilaksanakan sesuai dengan langkah-langkahnya, sudahkah

terjadi peningkatan pada aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran dan apakah

permasalah yang akan di selasaikan atau ditingkatkan sudah sesuai dengan

indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan. Dalam merefleksi peneliti

memperhatikan data-data dari observasi atau pengamatan baik data aktifitas siswa,

aktifitas guru dan data yang ingin ditingkatkan, dalam refleksi ini menjadi

perhatian peneliti yaitu indikator keberhasilan dalam penelitian yang berkaitan

dengan ketuntasan individu maupun ketuntasan klasikal. Setelah mengidentifikasi

18

peneliti mengevaluasi berdasarkan indikator keberhasilan dalam penelitian untuk

menemukan kekurangan dan kelebihan sehingga peneliti bersama kolaborasi

besama-sama memutuskan untuk melanjutkan atau berhenti pada siklus tertentu.

Keempat tahap dalam penelitian tindakan ini merupakan prosedur dalam

penelitian tindakan kelas yang sering disebut tindakan dalam siklus, penelitian

tindakan kelas dapat dilaksanakan beberapa siklus yang dilaksanakan secara

berurutan.

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

1. Pesrta sangat antusias untuk mengikuti pelatihan penyusunan proposal dan laporan

penelitian tindakan kelas

2. Peserta mengetahui dan memahami tetang penyusunan proposal dan laporan

penelitian tindakan kelas

3. Peserta dapat memahami pembuatan proposal, pelaksanaan dan penyusunan

laporan penelitian tindakan kelas.

B. Saran

1. Perlu dilakukan kegitan secara berkesinambungan dalam penyusunan rencana

program ppembelajaran, penyusunan bahan ajar, penyusunan penilaian, pelatiahan

tentang model-model pembelajaran, penyusunan media sumber dan alat peraga.

2. Guru sekolah dasar selain mengajar tentu dapat melaksanakan penelitian tindakan

kelas sesuai dengan prinsip-prinsip dari penelitian tindakan kelas.

19

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Z. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Ypramawidya.

Arikunto, S., Suhardjono., Supardi. (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara

Madya, S. (2009). Teori dan Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Alfabeta

Muliawan U. J. (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Grava Media

Mulyasa, E. 2010. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

------------- (2010). Penelitian Tindakan Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Prayitno (2005). Pendekatan ”Basic Need” dalam Pendidikan. Makalah Seminar Internasional

Pendidikan dan Pertemuan FIP-JIP se-Indonesia tahun 2005 di Bukit Tinggi.

Sagala, S. (2010). Konsep Dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Salam Burhanuddin, H. (2002) Pengantar Pedagogik dan dasar-dasar Ilmu Mendidik. Jakarta:

PT. Rineka Cipta.

Sanjaya, W. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Suwandi, S. (2009). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Penulisan Karya Ilmiah. Kadipiro

Surakarta: Yuma Pustaka

Suyadi. (2010). Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Jogjakarta: DIVA Press

Tim ICCE UIN Jakarta. 2004. Buku Panduan Dosen Pendidikan Kewarganegaraan (Civic

Education): Demokrasi, Hak Asasi Manusia, dan Masyarakat Madani. Jakarta:

Prenada media.

Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana.

Undang-undang Republik Indonesia No 14 Tahun (2005) , Tetang Guru dan Dosen.

Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.

Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun (2003). Sistem Pendidikan Nasional.

Jakarta: Asokadikta dan Durat Bahagia.

Undang-undang Republik Indonesia. No. 14 Tahun (2004). tentang Guru dan Dosen.

Bandung: Citra Umbara.

Wahidmurni, Ali Nur. (2008). Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Agama Islam dan Umum

Dari teori Menuju Praktik Disertai contoh Hasil Penelitian. Malang: UM Press

20

CURRICULUM VITAE

I. IDENTITAS DIRI

Nama Lengkap (dengan gelar) Muhammad Afandi, S.Pd., M.Pd / L

Tempat dan Tanggal Lahir Nganjuk, 24 Juli 1980

Agama Islam

Lembaga Kerja Universitas Islam Sultan Agung

Alamat Rumah Jln. Pangeran Hidayat No 331 RT/RW 10/04 Dusun Suka

Damai Desa Binabaru Kec Kampar Kiri Tengah Kab Kampar

Propinsi Riau 28371 HP. 0813 6535 9082.

E-mail [email protected]

Motto ”Do’a dan Restu Orang Tua adalah Modal Utama Meraih

Sukses Dunia dan Akhirat”.

Riwayat Pendidikan SD Negeri 075 Kampar Kiri-Kampar-Riau.

SMP Negeri 05 Kampar Kiri-Kampar-Riau.

SMA Negeri 1 Kampar Kiri Tengah-Kampar-Riau.

PT 1. S.1 Universitas Riau (UNRI)-Pekanbaru

2. S2 Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)- Bandung

Pengalaman Kerja 1. Universitas Riau 2005 - 2006

2. Universitas Muhammadiyah Purwokerto 2008 - 2012

Pengalaman Jabatan/

Kepanitiaan 1. Sekretaris Prodi PGSD UMP 2009-2012

2. Ketua Penyusun Borang Akreditasi Prodi PGSD 2009

3. Ketua Penyunting Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar

“DINAMIKA” 2010-2012

4. Sekretari Program Hibah MBS PGSD UMP 2010-2011

5. Koordinator Program Sarjana Kependidikan Guru Dalam

Jabatan) PSKGDJ 2010-2012

6. Tim Publikasi FKIP UMP 2009-2010

7. Tim Penyusun Hibah Program PPKHB 2008

8. Tim Hibah PHK-1 PGSD 2008-2011

9. Tim Penyusun Program DIA Bermutu PGSD 2010

10. Panitia Sertifikasi Guru (PSG) Rayon 140 UMP

11. Asesor Guru Kelas SD Rayon 140 UMP

Mata Kuliah yang Pernah

di Ajarkan 1. Pendidikan Kewarganegaraan (MKU)

2. Pendidikan Pancasila (MKU)

3. Pengantar Pendidikan

4. Penelitian Pendidikan & PTK

5. Perkembangan Peserta Didik

6. Evaluasi Pembelajaran SD

7. Teknik Penulisan Ilmiah (TPI)

8. Kurikulum Pembelajaran SD

21

9. Perencanaan Pembelajaran SD

10. Konsep Dasar PKn SD

11. Konsep Dasar IPS SD

12. Sembr bahan dan Media Pembelajaran IPS SD

13. Sembr bahan dan Media Pembelajaran PKn SD

II. PENGALAMAN PENELITIAN

III. PENGALAMAN PENULISAN BUKU

No. Tahun Judul Buku Jumlah

Halaman

Penerbit Posisi

Penulis

1 2009 Pendidikan Kewarganegaraan di

Perguruan Tinggi Muhammadiyah

ISBN: 978-602-9328-20-2

230 Alfabeta

Bandung

Anggota

2 2011 Paradigma Baru Pendidikan

Pancasila Untuk Mahasiswa

ISBN: 978-602-8361-44-6

180 Alfabeta

Bandung

Anggota

3 2011 Cara Efekti Menulis Karya Ilmiah

Seting Penelitian Tindakan Kelas

ISBN: 978-602-9328-22-6

256 Alfabeta

Bandung

Ketua

4 2011 Perencanaan Pembelajaran

ISBN: 978-602-9328-21-9

150 Alfabeta

Bandung

Ketua

5 2013 Teori dan Praktik Penelitain 176 Unissula Pres Ketua

No Tahun Program

Penelitian

Judul Penelitian Posisi

Peneliti

1 2009 Penelitian Hibah

Pengajaran

PGSD

Peningkatan Peran Aktif Dan Kemampuan

Dasar Profesionalisme Keguruan Mahasiswa

PGSD FKIP UMP Melalui Pembelajaran

Kolaboratif

Ketua

2 2009 Penelitian Hibah

Pengajaran

PGSD

Meningkatkan Motivasi Belajar Mahasiswa

dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Teams Games Tournamen Materi Sejarah

Perkembangan PKn Matakuliah Konsep Dasar

PKn

Ketua

3 2010 Penelitian Hibah

Prodi

Pengaruh pembelajaran kontekstual terhadap

pemahaman siswa pada materi Perkembangan

Teknologi Trasportasi di kelas IV SDN1 Dukuh

Waluh

Anggota

4 2010 Penelitian

Kemitraan

PGSD

Peningkatan hasil belajar pendidikan

Kewarganegaraan melalui Pembelajaran

Kooperatif tipe Tipe Teams Games Tournaen

(Studi Di Kelas VI SD Negeri 3 Wangon

Kabupaten Banyumas)

Ketua

22

Tindakan Kelas

ISBN: 978-602-7525-50-4

6 2013 Evaluasi Pembelajaran

ISBN: 978-602-7525-49-8

108 Unissula Pres Ketua

7 2013 Aanalisis Buku Teks PKn Kelas

IV Sekolah Dasar

ISBN: 978-602-7525-53-5

135 Unissula Pres Ketua

IV. PENGALAMAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH DALAM JURNAL

No. Tahun Judul Artikel Ilmiah Volume/

Nomor

Nama Jurnal Posisi

Peneliti

1 2009 Perencanaan Pembelajaran

Sekolah Dasar Volume I

Nomor 2

Maret

2009

Khasanah Pendidikan

Jurnal Ilmiah

Kependidikan FKIP

Universitas

Muhammadiyah

Purwokerto ISSN:

1979-6668 hlm.152-

168

Ketua

2 2010 Upaya Peningkatan Hasil

Belajar IPS Materi

Mempertahankan

Kemerdekaan Indonesia

Melalui Metode Role

Playing pada Kelas V

SD Negeri 02 Wiroditan

Kabupaten Pekalongan

Vol 01,

Nomor 01,

September

2010

Dinamika, Jurnal

Ilmiah Pendidikan

Dasar. PGSD FKIP

UMP, ISSN. 2087-

412X

Ketua

3 2009 Kesadaran Berbangsa dan

bernegara bagi Mahasiswa

yang telah Lulus

Matakuliah Pendidikan

Pancasila di PGSD FKIP

UMP

- Prosiding Seminar

Internasional Hasil-

hasil Penelitian ISSN.

978-979-704-740-5

Badan Penerbit

Universitas Diponegoro

Ketua

4 2011 Peningkatan Partisipasi

dan Prestasi Belajar PKn

Materi Globalisasi Melalui

Pembelajaran Kooperatif

Tipe STAD di Kelas IV

SDN 03 Tanjung

Vol 03,

Nomor 03,

September

2011

Dinamika, Jurnal

Ilmiah Pendidikan

Dasar. PGSD FKIP

UMP, ISSN. 2087-

412X

Ketua

5 2012 The Appriate Pancasila

Education Contents To

Implant Lofty Values For

Vol 05,

Nomor 01,

Agustus

Educare International

Journal For Education

studies ISSN 1979-

Anggota

23

Indonesian Studens 2012 7877

V. PENGALAMAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat

1 2009 Teknik Penyusunan Portopolio dan PTK Bagi Guru Kerjasama FKIP

UMP dengan STIT Muhammadiyah Purwokerto

2 2009 Penelitian Tindakan Kelas dan Teknik Penyusunan Portopolio dan

PTK Bagi Guru Kerjasama FKIP UMP dengan DIKPORA Kab

Cilacap

3 2010 Penelitian Tindakan kelas bagi Guru Sekolah Dasar di KKG Bojong

Kab Pekalongan-Jateng

4 2011 Penelitian Tindakan Sekolah bagi Kepala Sekolah Dasar di KKS

Banyumas Kab Banyumas-Jateng

5 2011 Penelitian Tindakan kelas bagi Guru Bimbingan Konseling SMA Se

Kota Metro Lampung dan Sekitarnya-Lampung

6 2012 Penelitian Tindakan kelas bagi Guru Sekolah Dasar di KKG

Purwokerto Timur Kab Banyumas-Jateng

VI. PENGALAMAN DALAM MENGIKUTI SEMINAR ILMIAH/ LOKAKARYA/

WORKSHOP

No Jenis Kegiatan Tempat Tahun

1

International Seminar Buliding The Quality of

Education “Enhancing Excellent Education & in

Intrenational Level”

Alula Universitas

Pendidikan

Indonesia

25 Januari

2009

2

International Seminar of Resear Results

“Sustanable Development Based on Science,

Technogy and Art

Alula Universitas

Muhammadiyah

Purwokerto

03 Mei 2009

3

Seminar Nasional “Kebijakan Pendidikan antara

Demokrasi dan birokrasi Nasib Guru di

Indonesia

Auditorium

Universitas

Muhammadiyah

Purwokerto

16 Mei 2009

4 Training on Learning Material Development SEAMOLEC Jakarta 20 April

2009

5

Seminar Nasional “Teknik Penyusunan

Portopolio dan PTK Bagi Guru” Kerjasama

FKIP UMP dengan STIT Muhammadiyah

Purwokerto

Gedung Dakwah

Banjar Jabar 9 Mei 2009

24

6

Seminar Pendidikan “Penelitian Tindakan Kelas

dan Teknik Penyusunan Portopolio dan PTK

Bagi Guru” Kerjasama FKIP UMP dengan

DIKPORA Kab Cilacap

Gedung Dakwah

Banjar Jabar

01 Maret

2009

7 Pelatihan DPP (Dosen Pembimbing dan Penguji)

Praktek Pengalaman Lapangan

Universitas

Muhammadiyah

Purwokerto

30 Juni 2009

8 Pelatihan Metodologi Penelitian dan Pengabdian

Masyarakat

Universitas

Muhammadiyah

Purwokerto

09-10 Januari

2009

9

Kegiatan Lokakarya “Inovasi dan Analisis

Kebijakan Pendidikan Dasar” dalam Rangkaian

Program HIbah Kompetensi S1 Pendidikan Guru

Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Purwokerto.

PGSD Universitas

Muhammadiyah

Purwokerto

07 Juni 2009

10

Lokakarya Jaringan Informasi Pendidikan Dasar

Berbasis ICT Program HIbah Kompetensi S1

PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammdiyah Purwokerto.

PGSD Universitas

Muhammadiyah

Purwokerto

10 Agustus

2009

11

Lokakarya Sertifikasi, Akreditasi, dan PPL

Terpadu S1 PGSD Program Hibah Kompetensi

S1 PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammdiyah

Purwokerto.

PGSD Universitas

Muhammadiyah

Purwokerto

9 Agustus

2009

12

Pelatihan Inovasi Pembelajaran dengan Tenaga

Ahli dalam Rangkaian PHK S1 PGSD FKIP

UMP

Universitas

Muhammadiyah

Purwokerto

16 s.d. 19 Juli

2009

13 Seminar Nasional “Transdisciplinarity dalam

Dunia Pendidikan” Pascasarjana UNJ

Aula Perpustakaan

UNJ

29 Oktober

2007

14 Lokakarya Jaringan Informasi Pendidikan Dasar

Berbasis ICT

PGSD Universitas

Muhammadiyah

Purwokerto

10 Agustus

2009

15 Pelatihan Internet E_Learning Moodle

Rangkaian PHK S1 PGSD FKIP UMP

Universitas

Muhammadiyah

Purwokerto

21 Juli 2009

16

Seminar Nasional “Peningkatan Kulitas

Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan

Dasar”

Universitas

Pendidikan

Indonesia

29 Januari

2008

17

Pelatiahan Dasar Kepemimpinan Mahasiswa “

Membentuk Idealisme Mahasiswa PGSD S1

dengan Profesional, Original, Teoriti, Reflektif

dan Evaluatif” MAKRAB HMPS PGSD

Bumi Perkemahan

Purbalingga

26 Oktober

2009

18 Seminar Pendidikan Dasar (Asosiasi PGSD Se-

Indonesia) Surabaya

14-15 Mei

2011

19 Sosialisasi PLPG Rayon 140 Universitas

Muhammadiyah Prwokerto

Aula Pringading

Purwokerto

23 April

2011

25

Semarang, 25 Juni 2013

Hormat Saya,

Muhamad Afandi, S.Pd., M.Pd.

20

Seminar Nasional “Desiminasi hasil Pelatihan

Luar Negeri Bidang Pendidikan Dasar Program

BERMUTU (Ditnaga Kemdikbud)

Hotel Dafam

Meranti Merbau

Yogyakarta

23-25 Mei

2012