LAPORAN OBSERVASI KENYAMANAN TERMAL (FAPERTA)

15
KATA PENGANTAR Assalamualaikum. Wr. Wb Puji syukur kami panjatkan ke khadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat dan hidayahNya sehingga kami masih bisa merasakan banyak nikmat yang tak ternilai harganya dengan apapun. Shalawat beserta salam tak lupa kita curahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita kembali kejalan yang diridhoi oleh Allah SWT. Rasa syukur juga kami limpahkan karena telah menyelesaikan Laporan Observasi Kenyamanan Thermal Ruang Kelas Fakultas Pertanian Universitas Riau yang berfungsi untuk mengetahui seberapa besar kualitas dan kuantitas termal ruang perkuliahan dari pandangan Mahasiswa/i Fakultas Pertanian Universitas Riau. Tak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah mengizinkan untuk melaksanakan observasi tersebut. Semoga apa-apa yang telah kita perbuat senantiasa mendapatkan ridhoa dari Allah SWT, serta bermanfaat bagi kita di kemudian hari. Karena sesuatu yang baik adalah milik Allah SWT dan sesuatu yang kurang baik senantiasa tak luput dari kesalahan manusia yang tenpatnya salah dan lupa. Mudah-mudahan hasil ini memcerminkan kita kearah yang lebih baik lagi dan terus berusaha semampu kita untuk memberikan yang terbaik. Amin Wassalamualaikum. Wr. Wb Pekanbaru, Maret 2014 Penulis I

Transcript of LAPORAN OBSERVASI KENYAMANAN TERMAL (FAPERTA)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum. Wr. Wb

Puji syukur kami panjatkan ke khadirat Allah SWT yang telahmemberikan limpahan rahmat dan hidayahNya sehingga kami masih bisamerasakan banyak nikmat yang tak ternilai harganya dengan apapun.Shalawat beserta salam tak lupa kita curahkan kepada baginda NabiMuhammad SAW yang telah membawa kita kembali kejalan yang diridhoioleh Allah SWT. Rasa syukur juga kami limpahkan karena telahmenyelesaikan Laporan Observasi Kenyamanan Thermal Ruang KelasFakultas Pertanian Universitas Riau yang berfungsi untuk mengetahuiseberapa besar kualitas dan kuantitas termal ruang perkuliahan daripandangan Mahasiswa/i Fakultas Pertanian Universitas Riau. Tak lupajuga kami ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telahmengizinkan untuk melaksanakan observasi tersebut.

Semoga apa-apa yang telah kita perbuat senantiasa mendapatkanridhoa dari Allah SWT, serta bermanfaat bagi kita di kemudian hari.Karena sesuatu yang baik adalah milik Allah SWT dan sesuatu yangkurang baik senantiasa tak luput dari kesalahan manusia yangtenpatnya salah dan lupa. Mudah-mudahan  hasil ini memcerminkan kitakearah yang lebih baik lagi dan terus berusaha semampu kita untukmemberikan yang terbaik. Amin

Wassalamualaikum. Wr. Wb

Pekanbaru, Maret2014

Penulis

I

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR I

DAFTAR ISI II

BAB I PENDAHULUAN1

I.1. Latar Belakang1

I.2. Rumusan Masalah1

I.3. Tujuan1

I.4. Manfaat1

I.5. Metode penelitian2

I.6 Waktu dan Tempat Pelaksanaan2

BAB II LANDASAN TEORI3

BAB III HASIL OBSERVASI6

III.1. Kondisi Ruangan6

II

III.2. Hasil Kuesioner10

III.3. Evaluasi10

BAB IV PENUTUP 11

IV.1. Kesimpulan 11

IV.2. Daftar Pustaka11

III

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Kualitas dan kuantitas sangat penting dalam sebuah Universitasuntuk menjadikan para Mahasiswa/i menjadi lebih berkualitas yangbisa diterapkan baik itu masih dalam masa Kuliah atau setelah lulusnantinya. Untuk membangun itu semua tentunya tidaklah mudah bahkanmemerlukan waktu yang cukup lama dan harus sejalan dengan Visi danMisi Universitas. Banyak sekali Faktor-faktor yang mempengaruhikualitas dan kuantitas tersebut salah satunya yaitu kenyamanantermal dalam ruang perkuliahan.

Kenyamanan termal merupakan hal penting yang berpengaruh dalampencapaian prestasi kerja manusia. Hal ini juga dialami olehMahasiswa/i yang melakukan aktivitas belajarnya dalam ruangperkuliahan dimana kenyamanan termal mutlak diperlukan di sini.Sehubungan dengan itu, penelitian ini dikhususkan pada konteksobservasi tingkat kenyamanan termal para Mahasiswa/i FakultasPertanian UR dalam ruang perkuliahan. Pengamatan dan pengambilandata dilakukan secara langsung terhadap sejumlah Mahasiswa/ibersamaan dengan aktivitas belajar dalam kelas mereka.

I.2. Rumusan Masalah

Pada penelitian ini, kami memfokuskan kepada kondisikenyamanan termal ruang perkuliahan Fakultas Pertanian UR menurutpendapat para Mahasiswa/i yang menggunakan ruang tersebut.

I.3. Tujuan

Tujuan diadakannya observasi ini adalah untuk mengetahuibagaimana kondisi kenyamanan termal ruang perkuliahan FakultasPertanian UR menurut pendapat para Mahasiswa/i yang menggunakanruang tersebut.

I.4. Manfaat

Laporan ini sangat bermanfaat bagi penulis karena:

1.Memberikan kesempatan kepada kami untuk mempelajari, mengamati,dan mengkaji suatu masalah kenyamanan termal yang dialamiMahasiswa/i Fakultas Pertanian UR

1

2.Melatih kami dalam membuat suatu karya tulis agar terbiasa danlebih baik

3.Sebagai pedoman pembelajaran

Laporan ini juga bermanfaat bagi pembaca karena:

1.Memberikan pengetahuan mengenai kondisi kenyamanan termal ruangperkuliahan Fakultas Pertanian UR

2.Menumbuhkan rasa ingin tahu dan kepedulian akan masalahkenyamanan termal

I.5. Metode Penelitian

Dalam melakukan penelitian, penulis menggunakan teknik angketpenelitian (kuesioner).

I.6 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Penulis melakukan kunjungan ke Fakultas Pertanian UniversitasRiau, yakni tanggal 20 Maret 2014.

2

BAB II

LANDASAN TEORI

Kuliah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai arti"pelajaran yang diberikan" atau "ceramah". Namun pada umumnya kata"kuliah" dikaitkan dengan perguruan tinggi atau pendidikan tinggiyang sering diartikan sebagai proses belajar atau prosespembelajaran. Kuliah adalah proses pembelajaran tingkat lanjutdimana seseorang telah menentukan pilihan jurusan. Biasanya dalampemilihan jurusan dilakukan berbagai pertimbangan, salah satunyaminat dan bakat.

Sama halnya dengan SMA kuliah juga membutuhkan ruang belajaratau kelas. Kelas ini dibuat senyaman mungkin agar proses belajarmengajar lebih efektif. Banyak faktor-faktor yang mempengaruhikenyamanan suatu kelas, mulai dari ukuran, bentuk, tata letak,bahkan suhu atau termal.

Pengertian Kenyamanan Termal Bangunan

Kenyamanan thermal adalah suatu kondisi thermal yang dirasakanoleh manusia tetapi dikondisikan oleh lingkungan dan benda-benda disekitar arsitekturnya.

Dalam proses perancangan arsitektur dengan memakai pendekataniklim, terdapat beberapa variabel yang dominan, yaitu :

Iklim

3

Gambaran iklim harus diketahui dengan baik. Karakteristiktahunan atau harian dan masing-masing data di analisa sehinggadapat diketahui ciri-ciri utama dari iklim setempat. Data-datatersebut meliputi:1) suhu udara2) kelembaban relatif (RH),3) radiasi matahari (MRT, derajat Celcius)4) kecepatan angin yang ada (V, m/dt),Biologi

Karakter iklim tersebut di atas kemudian dianalisa menurutsyarat-syarat kenyamanan bagi manusia sebagai pemakai bangunan.Sehingga dapat diketahui kelakuan iklim tersebut. Selanjutnyaakan bermanfaat untuk perancangan bangunan.

TeknologiApabila telah diketahui iklim yang ada dan iklim yang

dikehendaki untuk kenyamanan, selanjutnya dengan teknologi yangada perancangan bangunan dapat diterapkan secara kuantitatif.

Thermal comfort dapat diperoleh dengan cara mengendalikan ataumengatasi hal-hal berikut:

1. Sumber panas (pembakaran karbohidrat dalam makanan, suhuudara, radiasi matahari). Untuk itu harus ada heat transfer(menurunkan atau pertukaran panas) dari tubuh ke lingkungan,dengan cara:a. Konduksi

Misalnya dengan memegang benda yang dingin atau berpindahke tempat yang lebih dingin. Penurunan panas yang terjadisangat kecil.

b. KonveksiPertukaran udara melalui fluida bergerak. Penurunan panasyang terjadi 40%. Misalnya, saat kepanasan kita keluaruntuk mencari udara segar atau fluida bergerak.

c. RadiasiPenurunan panas yang terjadi 40%. Radiasi matahari diatasidengan menjauhi radiasi tersebut, atau dengan mengurangimakan, sebab makanan menaikkan suhu tubuh.

d. EvaporasiMemperbanyak penguapan. Penurunan panas 20% (kipas-kipasuntuk mempercepat evaporasi).

2. KelembabanHarus mengkondisikan atau mengendalikan kelembaban yangberasal dari:a. Keringat – Benda-bendab. Sumber kelembaban – Sumber airc. Tanaman

4

Teknologinya dengan memakai dehumidifier (AC), mengaturkelembaban supaya sesuai dengan yang diinginkan.

Cara mencapai comfort dilakukan dengan mengendalikan penguapandan sumber kelembaban, yaitu:

a. Penguapan: keringat diuapkanb. Pengeringan: sumber air yang tidak perlu, dikeringkanc. Pengembunan (kondensasi): dengan AC pada udara jenuhd. Penyerapan (absorbsi)

3. AnginTerjadi angin karena adanya beda tekanan:a. Gaya angin (perbedaan tekanan udara)b. Gaya suhu (perbedaan suhu udara)c. Gaya angin lebih besar daripada gaya suhu.

Contohnya pada proses stack effect.

4. Radiasi Panas Sumber:a. Sinar matahari langsung dan tak langsung (pemantulan dan

konduksi)b. Pembakaran

Keterangan:

1) Cahaya sinar langsung

2) Cahaya yang menembus

3) Radiasi tidak langsung

4) Sinar memanaskan udara di sekitar atap, sehingga panas-nyamenembus bangunan

5) Panas dan tanah

Hal tersebut harus dikendalikan untuk meningkatkan comfortsalah satunya adalah dengan teknologi passive cooling melalui:

a) Penambahan shading untuk mengatasi sinar langsungb) Insulasi panas untuk radiasi yang menembusc) Permukaan sebagai diffuser untuk radiasi tidak langsungd) Vegetasi, atap dengan ventilasi untuk konveksie) Untuk permukaan tanah yang tidak menyerap panas dipakai

sistem lantai panggung (mengatasi radiasi dari tanah)

Kriteria dan Prinsip Kenyamanan Thermal

Standar internasional mengenai kenyamanan thermal ( suhu) “ISO7730 : 1994”

5

”menyatakan bahwa sensasi thermal yang di alami manusiamerupakan fungsi dari 4 faktor iklim yaitu: suhu udara, radiasi,kelembaban udara, kecepatan angin, serta faktor-faktor individu yangberkaitan dengan laju metabolisme tubuh, serta pakaian yang digunakan.”

Untuk mencapai kenyamanan thermal haruslah di mulai dariKualitas udara di sekitar kita yang harus memiliki kriteria :

1. Udara di sekitar ruumah tinggal tidak mengandung pencemaranyang berasal dari asap sisa pembakaran sampah, BBM, sampahindustru, debu dan sebagainya.

2. Udara tidak berbau, terutama bau badan dan bau dari asap rokokyang merupakan masalah tersendiri karena mengandung berbagaicemaran kimiawi walaupun dalam variable proporsi yang sedikit.

Prinsip dari pada kenyamanan thermal sendiriadalah, teciptanya keseimbangan antara suhu tubuh manusia dengansuhu tubuh sekitarnya. Karen jika suhu tubuh manusia denganlingkungannya memiliki perbedaan suhu yang signifikan maka akanterjadi ketidaknyamanan yang di wujudkan melalui kepanasan ataukedinginan yang di alami oleh tubuh.

Keseimbangan suhu tubuh

Supaya dapat hidup dengan baik dan nyaman, suhu tubuh manusiaharus di pertahankan sekitar 37˚C. Tubuh manusia memiliki kemampuanuntuk mengatur keseimbangan suhu tubuh dengan pelbagai cara. Tubuhmanusia melepaskan pansa secara terus menerus mengikuti kondisilingkungan dan pakaian yang di pakainya, tetapi juga menghasilkanpanas secara terus menerus sebanding dengan makanan yang masuk dantingkat kegiatan tubuhnya.

Tubuh manusia akan kedinginan bila terlalu cepat kehilanganpanas, dan merasa kepanasan bila bila tidak bisa melepas panas dalamwaktu yang tepat.Daerah nyaman (comfort zone)

Jarak lingkup faktor faktor alami yang menghasilkan kenyamananthermal bagi manusia yang di sebut daerah nyaman (comfort zone).Batasan daerah nyaman bisa berbeda antara satu orang dengan orangyang lainnya. Karena itu dalam mengevaluasi kenyamanan thermaldengan kondisi faktor alam tertentu di perlukan jumlah mayoritas.

6

BAB III

HASIL OBSERVASI

III.1. Kondisi Ruangan

Kondisi Dalam Ruangan

Ukuran : 42 m2

Kapasitas : 55 orang Jumlah Pintu : 2 pintu ganda Jumlah Jendela : 20 Jumlah Ventilasi : 24 Pendingin Ruangan : 2 kipas angin

7

8

9

Kondisi Luar Ruangan

Di samping ruangan terdapat lorong dan di samping lorongterdapat pepohonan.

10

III.2. Hasil Kuesioner

Pada kuesioner kami membuat tujuh pertanyaan mengenaikenyamanan termal yang kami bagikan kepada 100 Mahasiswa/i FakultasPertanian. Berikut ini merupakan tabel dari hasil penelitiankuesioner.

No. Pertanyaan Jawaban Present

ase

1 Bagaimana kondisi ruangan belajar di Fakultas Pertanian?

Sangat Nyaman 2%Cukup Nyaman 59%Tidak Nyaman 39%

2 Apakah ruangan belajar menggunakan pendingin?

Iya (Kipas Angin) 73%

Tidak 27%

3 Bagaimana jumlah mahasiswa dalam satu ruangan?

Banyak 74%Cukup 25%Sedikit 1%

4 Apakah jumlah mahasiswa sesuai dengan kapasitas ruang belajar?

Ya 19%Cukup 44%Tidak 37%

5 Bagaimana kondisi aliran udara di dalamruang belajar?

Nyaman 7%Cukup 63%Tidak Nyaman 30%

6 Apakah kondisi ruangan sudah memenuhi standar kenyamanan?

Sudah 6%Cukup 44%Belum 50%

7 Ruang belajar seperti apa yang paling baik menurut anda?

Dengan AC 88%Dengan Kipas Angin 12%

Hanya Ventilasi 0%

Dari presentase di atas dapat kita lihat bahwa rata-rataMahasiswa/i mengatakan kondisi ruangan belajar di Fakultas Pertaniancukup nyaman tetapi belum memenuhi standar kenyamanan. Hal itu bisasaja disebabkan oleh jumlah Mahasiswa/i yang terlalu banyak dalamsatu ruangan.

III.3. Evaluasi

11

Evaluasi kenyamanan termal dapat dilakukan dengan beberapacara, yaitu:

1. Pengurangan Kapasitas Mahasiswa/iUntuk dapat memenuhi kenyamanan termal dengan cara ini, jumlahMahasiswa/i di kelas harus dikurangi menjadi 25-35 orang. Halini tidak memerlukan biaya, akan tetapi membutuhkan ruang kelasbaru untuk mahasiswa yang telah dikurangi. Jika tidak inginmenambah ruang kelas baru terpaksa harus menambah jam kuliahsore atau bahkan malam.

2. Menambahkan Empat Unit ACCara ini termasuk efektif karena tidak perlu mengurangikapasitas mahasiswa, akan tetapi mengeluarkan banyak biaya danmembutuhkan banyak energi.

3. Pengurangan Kapasitas Mahasiswa/i dan Menambahkan Dua Unit ACDengan mengurangi jumlah Mahasiswa/i di kelas menjadi 30-40 danmenambahkan dua unit AC, ini merupakan cara yang paling efektifuntuk memenuhi kenyamanan termal ruang kelas karena hal inisudah diterapkan pada kelas-kelas di Fakultas Teknik

BAB IV

PENUTUP

IV.1. Kesimpulan

Dari hasil kuesioner yang kami bagikan kepada 100 Mahasiswa/iFakultas Pertanian dapat disimpulkan bahwa rata-rata Mahasiswa/imengatakan kondisi ruangan belajar di Fakultas Pertanian cukupnyaman tetapi belum memenuhi standar kenyamanan. Hal itu bisa sajadisebabkan oleh jumlah Mahasiswa/i yang terlalu banyak dalam saturuangan dan tidak digunaknnya AC.

Cara yang paling efektif untuk mengevaluasi kenyamanan termalpada ruang kelas Fakultas Pertanian adalah dengan cara mengurangijumlah Mahasiswa/i menjadi 30-40 orang dan menambahkan dua unit AC,hal ini sudah diterapkan pada kelas-kelas di Fakultas Teknik.

IV.2. Daftar Pustaka

http://belajardesaindanarsitektur.blogspot.com/2012/06/kenyamanan-thermal-pada-bangunan.html

12